Duta rimba edisi 59 Juli-Agustus 2015

Page 1

DUTA RIMBA MAJALAH PERHUTANI

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

SOSOK RIMBA

Drs H Basri MSi

Perhutani Sudah Saya Kenal Sejak Kecil WARISAN RIMBA

Cindelaras, Situs Sejarah di Grobogan BISNIS RIMBA

Mandi Madu Kulit Lembut Dengan Honey Plus EDISI NO. 59 • TH 10 • juli - agustus 2015

KULINER

Lidah Terusik Ikan Bakar Sebatik

M AJALA H

P E R H U TA N I


SalamRedaksi

Visi Menjadi Perusahaan Unggul dalam Pengelolaan Hutan Lestari

Misi Meningkatkan Manfaat Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bagi seluruh Pemangku Kepentingan (People) Menyelenggarakan Bisnis Kehutanan dengan Prinsip Good Corporate Governance (Profit)

ISSN: 2337-6791 Pengarah Mustoha Iskandar Direktur Utama Perum Perhutani

Penanggung Jawab John Novarly Sekretaris Perusahaan

Pemimpin Redaksi Susetiyaningsih Sastroprawiro Kepala Biro Komunikasi Perusahaan

Sekretaris Redaksi Ruddy Purnama

Redaktur Dadang Kadarsyah • Lusia Diana

Tata Usaha M. Agus • Media Indah • Adehika • Guritno

Perwakilan Kepala Seksi Humas Perhutani Divisi Regional Jawa Tengah Kepala Seksi Humas Perhutani Divisi Regional Jawa Timur Kepala Seksi Humas Perhutani Divisi Regional Jawa Barat & Banten

Desain & Layout Tim Duta Rimba Art Works

Alamat Redaksi Biro Komunikasi Perusahaan Perhutani Gd. Manggala Wanabakti Blok VII Lantai 10 Jl. Gatot Subroto Senayan, Jakarta Pusat Telp: 021 - 5721 282, Fax: 021 - 5733 616 E-mail: redaksi@perumperhutani.com www.perumperhutani.com

Naskah DUTA RIMBA adalah majalah dua bulanan yang diterbitkan Perum Perhutani untuk berbagi informasi korporasi kepada internal dan para pihak. Redaksi menerima artikel/naskah softcopy danberhak melakukan editing sesuai dengan kebutuhan penerbitan. Majalah Duta Rimba dapat diakses di www.majalahdutarimba.com Perum Perhutani @PerumPerhutani

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015

Mengelola Sumberdaya Hutan secara Lestari (Planet)

Momentum 70 Tahun Indonesia Merdeka

P

embaca yang budiman. Setidaknya ada dua peristiwa penting yang menandai perjalanan bangsa ini dalam dua bulan terakhir. Pertama, Idul Fitri 1436 H yang mengalunkan takbir pada 17 Juli 2015. Kedua, pada tanggal 17 Agustus, bangsa Indonesia merayakan HUT Kemerdekaan RI ke 70. Dua peristiwa tersebut cukup fenomenal bagi Perum Perhutani. Pada HUT RI ke 70, Perhutani bersama PT POS Indonesia ditunjuk oleh Kementerian BUMN untuk menyelenggarakan “BUMN Hadir Untuk Negeri” di Kalimantan Utara, tepatnya di Pulau Sebatik yang berbatasan langsung dengan Sabah, Malaysia. Karena itu kedua peritiwa penting pada Bulan Juli-Agustus dijadikan sentral liputan oleh Duta Rimba. Perhutani yang pada puasa dan Idul Fitri menyelenggarakan pasar murah di desa-desa dan mendirikan Satgas Mudik di berbagai pinggir hutan perhutani, kita jadikan liputan dalam Rubrik Khusus. Keterlibatan Perum Perhutani dalam “BUMN Hadir Untuk Negeri” di Sebatik, kita jadikan liputan Rimba Utama. Di mana dari partisipasi Perum Perhutani menggelar berbagai kegiatan sosial seperti : Sembako Murah, Jalan sehat 8 K, Perlombaan di perbatasan, penayangan layar tancap, bedah rumah veteran, bantuan fasilitas laboratorium SMK, menjadikan Sebatik untuk pertama kali merasakan perayaan HUT RI penuh dengan kemeriahan, yang pada akhirnya diharapkan mampu membangkitkan semangat nasionalisme warganya. Selain itu Perum Perhutani juga hadir di Istana Negara, Jakarta serta pada pameran Indonesia Hebat di Parkir Selatan, Senayan. Untuk melihat sejauh mana respon masyarakat Sebatik, atas kehadiran Perhutani, Duta Rimba juga melakukan wawancara dengan Bupati Nunukan Drs H Basri Msi. Wawancara dengan Bupati ini kami turunkan dalam Rubrik Sosok. Bahkan dari Sebatik ini pula kami menemukan kuliner ikan laut yang cukup lezat untuk dinikmati. Kelezatan makanan Sebatik ini kami turunkan pada Rubrik Rimba Kuliner. Tentu masih banyak rubrik lainnya yang perlu Anda ikuti dalam edisi kali ini. Seperti pada rubrik Warisan Rimba, kami sengaja menurunkan liputan mengenai Pantai Cengkrong, di Trenggalek, KPH Kediri. Begitu pula pada Rubrik Bisnis Rimba kami turunkan Sabun Madu Honey Plus, dan rubrik-rubrik lain yang tak bisa kami sebutkan satu persatu. Tapi saya yakini, melalui edisi kali ini akan bisa memenuhi rasa ingin tahu Anda sekitar industri kehutanan yang secara konsisten digeluti oleh Perhutani. Semoga

DUTA Rimba 1


semairimba

SALAM REDAKSI MITRA RIMBA BENAH DIRI

1 3

• Perhutani Hadir untuk Negeri 4

PRIMA RIMBA

• Catatan Sejarah dari Sebatik

RIMBA UTAMA • • • • • • •

“BUMN Hadir untuk Negeri” Gairahkan Jendela Indonesia 9 Aksi Sosial BUMN Hadir untuk Negeri Merah Putih Berkibar di Sebatik Sembako Murah di Sebatik di Serbu Pembeli Bantuan untuk Masjid di Sebatik 8K Jalan Sehat di Batas Negeri Air Minum Kemasan Perhutani Masuk Istana

RIMBA KHUSUS

6

10 34

10 14 18 22 26 30 33

• Ramadan dan Lebaran Ada Perhutani Peduli 34 • Berkah Sembako Murah 36 • Air Madu Bagi Pemudik di Posko Mudik 40 Perhutani

SOSOK RIMBA

• Drs H Basri, Msi Bupati Nunukan Perhutani, Saya Sudah Dengar Sejak Kecil LINTAS RIMBA LENSA • Merah Putih di Sebatik

BISNIS RIMBA

44 50 56

44

• Mandi Madu Kulit Lembut dengan Honey Plus 62

RIMBA DAYA

• LMDH Sumber Lestari Menuju Istana Hidupkan 22 Mata Air

66

• Cindelaras, Situs Sejarah di Grobogan

70

• Kesambi Tumbuhan Multi Fungsi UJUNG RIMBA

74 78

• Pantai Cengkrong Nan Eksotis, Anti Galau

80

• KPH Banyumas Barat Berdayakan Masyarakat Dengan Kolang-kaling

84

• Inovasi Baru Sadapan Getah Pinus dari Pasuruan

86

• Lidah Terusik Ikan Bakar Sebatik

90

• Kiat Sukses Lewat Energi Negatif

92

• Sepasang Mata di Balik Kayu

96

WARISAN RIMBA ENSIKLO RIMBA WISATA RIMBA POJOK KPH INOVASI

RIMBA KULINER RESENSI

CERITA RIMBA

2 DUTA Rimba

80

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


mitraRIMBA

Nama Usaha

: Mebel Slamet Riyadi

Produk

: Lemari, kursi, dipan, bufet, souvenir

Mitra Binaan

: Perum Perhutani KPH Madura

Harga

: Rp. 250.000,- s/d. Rp. 2.500.000,-

Alamat

: Ds. Karduluk Kec. Pragaan Kab. Sumenep

Contact Person : Sofiah Winarsih Telepon

Nama Usaha

: Keripik Gadung Herawati

Produk

: Keripik Gadung

Mitra Binaan

: Perum Perhutani KPH Sumedang

Harga

: Rp. 10.000,-

Alamat

: LMDH Walet Mas Ds. Tomo Kec. Tomo, Kab. Sumedang

: (0324) 322549, 322559, 312758

Contact Person : Nana Supriatna Telepon

: (0261) 201731

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

DUTA Rimba 3


BENAHDIRI

Dok. Kom PHT®2015

Kehadiran Perum Perhutani di Sebatik untuk melaksanakan “BUMN Hadir untuk negeri” banyak menggoreskan catatan yang menarik. Sebagai daerah perbatasan yang terletak di sebuah pulau kecil, sudah saatnya Sebatik menjadi prioritas, agar bisa menjadi sebuah kota yang tumbuh dan berkembang sebagaimana negeri tetangganya.

Mustoha Iskandar Direktur Utama Perum Perhutani

H

ari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke 70 memiliki nilai spesial bagi Perum Perhutani, dimana pemerintah melalui Surat Kementerian BUMN No S-146/S.MBU/08/2015 tertanggal 5 Agustus 2015 menunjuk Perum Perhutani dan PT Pos Indonesia (Persero) untuk menyelenggarakan “BUMN Hadir untuk Negeri” di Kalimantan Utara (Kaltara). Kegiatan yang dilaksanakan oleh BUMN di 34 Propinsi itu dimaksudkan untuk mendekatkan BUMN dengan masyarakat yang menjadi stakeholder utama. Sebagai sebuah amanah tentu harus saya jalankan. Apalagi dalam “BUMN Hadir untuk Negeri” itu, saya bersama dan Pak Poernomo, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), ditunjuk sebagai pelaksana tugas di Provinsi Kaltara. Karena itu, saya mengabil kebijakan, agar HUT RI ke 70 tetap dilaksanakan di internal Perhutani, saya instruksikan kepada seluruh Divisi dan Pusdikbang dan Puslitbang untuk melaksanakan peringatan

4 DUTA Rimba

Perhutani

Hadir Untuk Negeri HUT RI ke 70 di wilayahnya masingmasing. Sementara saya didampingi Sekper, Kepala Biro Komunikasi dan beberapa staf merayakan kemerdekaan RI di Kaltara. “BUMN Hadir untuk Negeri” dalam rangka peringatan kemerdekaan RI di Kaltara di selenggarakan di Sebatik, Kabupaten Nunukan. Sebatik adalah pulau kecil yang terbagi dua, sebagian menjadi wilayah Indonesia, sebagian yang lain merupakan wilayah Sabah, Malaysia. Sebatik merupakan wilayah terluar yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Tentu banyak kenangan yang tak akan terlupakan dalam hidup saya untuk menyelenggarakan “BUMN Hadir untuk Negeri” di pulau terluar yang berbatasan dengan Malaysia. Seperti ketika saya dipercaya oleh Bupati Nunukan Bapak H Basri untuk menjadi Ispektur Upacara Penurunan Bendera Merah Putih di lapangan Sungai Nyamuk, Sebatik. Ini saya menjadi Irup paling stress. Saya dzikir lebih dulu selama satu jam. Kuat tidak saya berdiri satu jam di mimbar upacara. Apalagi Irup

itu juga harus bisa menyesuaikan dengan tata cara penurunan bendera secara militer. Dimana untuk memberikan hormat itu ada aturannya. Dimana saya tak ada latihan terlebih dahulu. Ya memang semuanya harus kerja keras. Saya tidak membawa jas, meminta kepada anak buah saya siang itu untuk mencarikan jas di Tarakan, dan membawanya dengan kapal terbang ke Sebatik. Ini sungguh luar biasa mengesankan. Sebatik itu, satu-satunya pulau kecil di dunia ini yang terbelah menjadi dua Negara. Saya belum pernah mendengar pulau sekecil itu dibelah dua Negara. Kalau Pulau Kalimantan dibelah itu wajar. Sebatik itu terpisah dari pulau Kalimantan. Sesungguhnya masyarakat yang masuk Indonesia dan Malaysia tak ada yang berbeda. Tapi di desa Sungai Limau yang berbatasan langsung dengan Malaysia, kalau pagi bapak-bapaknya naik gunung sekitar 10 menit untuk bekerja di Tawau, Malaysia, sehingga sorenya mereka pulang ke Sebatik. Banyak orang Sebatik menjadi buruh di Malaysia,

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


karena di negeri jiran itu memang lebih sejahtera. Dari situ nampak ada kesenjangan, dimana sama-sama warga Pulau Sebatik dua Negara. Satunya warga Negara Indonesia itu menjadi buruh di Malaysia, meskipun satu pulau. Itu mengindikasikan terjadinya kesenjangan. Karena itu wajar kalau disana dikenal ungkapan, “Garuda di dadaku, perutku di Malaysia. Staf saya yang di suatu siang ke Sungai Limau untuk menyerahkan bantuan ke sebuah masjid dari hasil penjualan Sembako, yang menerima banyak ibu-ibu. Bapak-bapaknya bekerja di Malaysia dan baru pulang ke Sungai Limau pada sore harinya setelah bekerja di Malaysia sebagai buruh Fenomena tersebut memberikan indikasi bahwa pemerintah Indonesia harus melakukan sesuatu untuk mensejahterakan masyarakat di perbatasan khususnya di Sebatik yang merupakan pulau kecil, bukan Pulau Kalimantan yang luasnya sangat besar. Dimana daerahdaerah seperti Sebatik itu harus diprioritaskan . Tentu saja polanya janganlah sekedar hanya jangka pendek, atau kebutuhan sesaat, tetapi kebutuhan yang bersifat jangka panjang (long term). Jual beras, layar tancap segala itu juga boleh. Tapi yang long term itu, misalnya ada pelatihan-pelatihan, serta dipikirkan kegiatan-kegiatan yang bersifat jangka panjang. Sesungguhnya mudah untuk itu. Misalnya BUMN Infrastruktur hadir untuk melakukan survey dan melakukan sesuatu. BUMN yang bangun infrastuktur, tetapi dananya dari APBN. Sebagai beranda terdepan, Sebatik layak diprioritaskan Salah satu cara agar mendapat perhatian dari Pusat, Sebatik perlu dirubah statusnya menjadi Kota sebatik, yang tidak bergantung

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

pada Nunukan, tetapi menjadi Kota Sebatik, yang betul-betul habishabisan kita bangun di situ. Sehingga bukan orang kita yang bekerja di Malaysia, tetapi orang Malaysia yang bekerja di Sebatik. Di Sebatik ada banyak potensi, seperti sawit, durian, kakao, pisang, ikan itu harus ditangani. Untuk BUMN Infrastruktur ada BUMN Karya. Masuklah ke sana. Kemudian BUMN Perikanan. Begitu juga Kementerian Kelautan dan Perikanan masuklah ke sana, bukan hanya sekedar mengamankan perbatasan, tetapi juga memberdayakan potensi di sana. Sebelum menggelar “BUMN Hadir untuk Negeri”, saja juga terlebih dahulu mengunjungi Inhutani I, yang kini telah menjadi anak perusahaan Perum Perhutani. Saya berkunjung ke Balikpapan dan Tarakan untuk melihat aset Inhutani. Di anak perusahaan ini saya melakukan pembinaan dan memberikan gambaran tentang peluang bisnis. Sebagai sesama institusi bisnis antara anak dan bapak, yang saya sampaikan jangan hanya membuka satu macam bisnis, tetapi ada konversi antara karet dan tanaman kayu putih misalnya. Begitu juga dengan karet. Saya juga menawarkan bagaimana kalau Inhutani itu juga menjadi Agen Gumrosin. Agen Gumrosin jangan hanya perusahaan swasta, tetapi juga bisa diberikan kepada anak perusahaan, sekaligus untuk mengontrol harga. Memang bisnis kehutanan ini sifatnya long term bisnis. Bukan bisnis yang sebulan atau dua bulan bisa berubah. Menunggu tanaman kayu putih saja butuh tiga tahun itu paling cepat. Jadi tidak bisa berubah dengan cepat. Kecuali kalau menurut saya diberi kesempatan untuk menjadi agen gondo rukem, menjadi agen kayu di luar negeri, atau distributor itu yang membua cepat

ada hasilnya. Kenapa harus ngasih kepada perusahaan lain untuk menjadi agen. Kenapa kita tidak memberikan kepada anak-anak perusahaan yang mempunyai kemampuan. Misalnya kita dari Gumrosin itu memberikan pendapatan Rp 2 triliun. Kalau dari Rp 2 triliun itu mampu mengambil berapa, saya kira sudah cukup besar. Kalau mengambil fee dari situ berapa saja, tidak kemana-mana, karena juga masuk ke induk perusahaan. Uangnya tidak berpindah kemanamana . Justru induk perusahaan lebih untung sekalipun mengasih fee 5%. Kalau insentif itu diberikan kepada perusahaan lainnya, misalnya 4%, uangnya hilang. Tapi kalau fee itu diberikan kepada anak perusahaan, dalam keuangan konsolidasi uangnnya tidak kemana-mana. Swasta mendapat kesempatan, kenapa anak perusahaan tidak dikasih peluang. Perhutani akan evaluasi anak perusahaan, dimana manajemen itu bisa membawa perusahaan itu ada trend naik atau tidak. Kalau trendnya turun tentu harus dicari solusi. Dari kinerja finansial memang ada tren membaik pada anak perusahaan. Tetapi dari rasio-rasio keuangan kita belum tahu. Kepada anak perusahaan harus berani melakukan switching. Karena kalau tanaman hutan itu sunset bisnis, sehingga harus melakukan switching. Kalau untuk tumbuh itu harapannya dari tanaman tidak bisa, kalau turun malah bisa. Swtiching-nya, misalnya menjadi agen untuk membuka di luar negeri jadi distributor, sehingga Perhutani tak perlu membuat market intelligent, tidak sewa kantor di luar. Biarkan anak perusahaan sewa kantor di luar negeri. Apa produk-produk yang bisa dijual di luar negeri. Jadi dengan demikian BUMN Hadir untuk Negeri bisa juga sampai ke anak-anak perusahaannya, diberdayakan• DR

DUTA Rimba 5


Dok. Kom PHT®2015

primarimba

Tapal Batas RI - Malaysia, Pos Patok 3, Desa Aji Kuning, Sebatik.

6 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Catatan Sejarah dari Sebatik Sekalipun beroperasi di Pulau Jawa dan Madura, Perum Perhutani selalu terdepan ketika hadir di luar Pulau Jawa. Di Papua misalnya, Perhutani membangun pabrik sagu di Distrik Kais yang letaknya terpencil di Sorong Selatan. Begitu pula dalam rangka Peringatan RI ke 70, Kementerian BUMN menggelar “BUMN Hadir Untuk Negeri” memberikan tugas kepada Perum Perhutani dan PT Pos Indonesia (Persero) untuk menggelar sejumlah kegiatan sosial di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara. Sebuah tugas yang cukup menantang dikerjakan dengan baik oleh Perhutani, hingga memperkaya catatan sejarah BUMN ini untuk memberikan yang terbaik bagi Indoneisa.

S

ebatik menjadi catatan tersendiri bagi Perum Perhutani. Selain mengukuhkan tanggung jawab sosial perusahaan pelat merah ini dalam menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat. Pada sisi lain, penugasan dalam rangka BUMN Hadir Untuk Negeri” di pulau terluar Indonesia, juga menunjukkan kepercayaan pemerintah kepada BUMN ini untuk mengambil peranan strategis, ketika bangsa membutuhkan mereka. Perhutani, merupakan BUMN yang basis usahanya di Pulau Jawa dan Madura. Namun, Sungairing

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

dengan pembentukan holding BUMN Kehutanan, Perhutani melalui anak perusahaannya, yaitu Inhutani I s/d V sudah menyebar hampir di seluruh pelosok tanah air. Perhutani tak hanya di Pulau Jawa, tetapi juga ada di Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan bahkan Papua. Tentu yang menarik dari Perhutani, selain melebar ke luar Pulau Jawa, BUMN ini juga selalu di depan ketika bangsa ini membutuhkan peranan strategisnya. Seperti, ketika banyak perusahaan kurang berminat untuk membangun industri di Papua, Perhutani justru yang terdepan untuk membangun

pabrik sagu di Tanah Papua. Bahkan, yang membuat banyak kalangan belum tahu. Perhutani membangun pabrik sagu di Tanah Papua bukanlah di pusat-pusat pertumbuhan, seperti di Jaya Pura, Wamena, Sentani dan kotakota lainnya yang telah memiliki infrastruktur yang memadai, baik dari sisi pelabuhan, jalan, maupun listrik. Perhutani yang mendapat ijin lahan sagu seluas 15.000 hektar di Sorong Selatan, Papua Barat, justru mendirikan pabrik sagu di daerah terpencil Distrik Kais yang belum memiliki dermaga, jalan, apalagi listrik. Untuk sampai ke pabrik ini harus melewati sungai, lautan dan jalan darat, yang membutuhkan waktu hampir sehari, setelah menginjakkan kaki di Tanah papua. Tentu bagi perhutani, bukanah sekedar untuk mencari keuntungan membangun pabrik sagu di Papua. Ada sebuah cita-cita dari BUMN ini untuk membangun pabrik sagu di Tanah Papua. Sebagai BUMN, Perhutani tak hanya ingin menjadi wacana untuk membangun tanah papua. Dengan membangun pabrik sagu, selain untuk ketahanan pangan nasional, juga sekaligus untuk memberdayakan masyarakat Papua, mendorong pertumbuhan sagu di daerah terpencil Sorong Selatan. Mungkin, kini belum ada pihak yang melihat kepeloporan Perhutani dalam membangun pabrik Sagu di

DUTA Rimba 7


Dok. Kom PHT®2015

primarimba

Pos TNI Aji Kuning, Sebatik.

Papua. Namun, bila kehadiran Pabrik Sagu ini ke depan bisa memberikan keuntungan bagi perusahaan, serta mendorong lahirnya kawasan pertumbuhan baru, tentu Perhutani bisa juga menjadi role model industrialisasi di Papua. Jika banyak perusahaan sekelas perhutani mulai membuka industri di Tanah Papua, tentu wilayah Indonesia di paling ujung timur itu akan bisa segera mengejar ketertinggalannya dalam membangun Tanah Papua. Mungkin dari sisi sektor publik, sudah ratusan triliun, anggaran Negara di kucurkan ke Tanah Papua. Tapi tampaknya, belum bisa membawa perubahan secara signifikan di wilayah Indonesia paling timur. Akan memberikan perspektif lain, bila banyak BUMN yang membangun industri di Papua. Tentu akan banyak lapangan kerja yang tercipta, dan lahirnya pusat pertumbuhan baru yang memang dibutuhkan warga Papua. Pengalaman dari Papua ini, tentu bisa dipahami, kalau dalam Peringatan HUT RI yang 70, Perhutani juga diberi kepercayaan untuk menyelenggarakan “BUMN

8 DUTA Rimba

Hadir Untuk Negeri” di Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara) Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau lebih dari 17.508 yang diketahui. Salah satu di antara ribuan pulau tersebut adalah Pulau Sebatik, yang letak astronomis pulau tersebut, berada pada 03o 15'00" sampai 14o 24'55" LU dan 155o 33'00" LS dan 4°09'24,9" LU, 117°47'45,1" BT. Dengan memiliki luas wilayah 24.666 Ha, serta berbatasan langsung dengan negara Malaysia Timur (tawau, sabah). Secara geografis Pulau Sebatik, yang terletak di ujung utara pulau Kalimantan dan berhadapan langsung dengan kota Tawau (Malaysia). Pulau Sebatik adalah beberapa kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Indonesia. Kecamatan Sebatik terletak di ujung timur Kabupaten Nunukan. Pulau Sebatik yang terbagi dua dengan Sabah, Malaysia. Kecamatan ini terdiri dari 4 desa swasembada dengan jumlah penduduk 20.283 jiwa, merupakan kecamatan yang memiliki

kepadatan penduduk tertinggi di Kabupaten Nunukan. Memiliki potensi utama di bidang pertanian, perkebunan dan perikanan terutama padi, pisang, kakao, ikan teri dan udang. Dengan pusat aktivitas pemerintahan di Desa Tanjung Karang, kegiatan ekonomi masyarakatnya berpusat di Desa Sungai Nyamuk, tempat terdapatnya sejumlah sarana komersial termasuk hotel-hotel, supermarket dan bank, serta berbagai fasilitas umum dan sosial. Di kecamatan inilah terdapat obyek wisata unggulan yaitu Pantai Batu Lumampu yang memiliki panorama laut lepas menghadap ke Blok Ambalat, dengan garis pantai yang panjang dan mempesona. Pulau Sebatik merupakan pintu gerbang Indonesia di Kalimantan, tepatnya berada di bagian Utara Provinsi Kalimantan Utara yang berbatasan langsung dengan Negeri Sabah Malaysia. Uniknya, status kepemilikan pulau itu terbagi dua, wilayah utara pulau itu seluas 187,23 Km2, menjadi milik Malaysia, sedang wilayah bagian selatan seluas 246.61

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Kunjungan Perum Perhutani dan PT POS Indonesia ke Pos Pamtas Aji Kuning dan Satgasmar Ambalat XIX, Sebatik.

Km2 adalah milik Indonesia. Di Desa Aji Kuning Pulau Sebatik, sedikitnya terdapat 300 kepala keluarga yang berada tepat di garis perbatasan Indonesia dan Malaysia. Bahkan ada rumah warga yang berlokasi tepat di garis perbatasan sehingga ruang tamunya masuk wilayan Indonesia, sedangkan dapurnya ada di Malaysia. Tidak mengherankan juga kemudian sering muncul isu internasional menyangkut status kepemilikan Pulau Sebatik, yang mengakibatkan hubungan Indonesia dan Malaysia memanas dan mengalami pasang surut. Namun masyarakat Sebatik dan Tawau Malaysia tak terpengaruh, mereka tetap menjalankan hubungan yang harmonis, karena sebagian penduduk Sebatik dan Tawau ternyata masih bersaudara, mereka sama-sama berasal dari Bugis. Secara ekonomi masyarakat Pulau Sebatik sangat bergantung kepada Malaysia khususnya ke Tawau. Hampir semua komoditas yang dihasilkan masyarakat, seperti ikan, sawit dan coklat dijual ke negeri Jiran. Masyarakat Sebatik

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Juga membeli berbagai kebutuhan sehari-hari dari Tawau, sehingga tak heran Jika ada dua mata uang yang beredar di sana, yakni rupiah dan ringgit. Tapi warga setempat lebih menyukai ringgit karena nilainya lebih tinggi. Secara geografis, Pulau Sebatik lebih dekat ke Tawau yang hanya ditempuh dalam waktu 15 menit, bila dibandingkan dengan ke Nunukan yang memakan waktu 1,5 Jam dengan alat transportasi yang sama dengan ongkos tiga kali lipat. Perbedaan mencolok yang membuat iri masyarakat Indonesia di Pulau Sebatik adalah jika pada malam hari menyaksikan Kota Tawau yang bermandikan cahaya dengan gedung-gedung tinggi, sebaliknya masyarakat di Pulau Sebatik gelapgulita dengan hanya mendapat Jatah penerangan listrik dua hari sekali. Belum lagi ketiadaan jaringan air bersih dan jalan rusak serta pelayanan kesehatan dan pendidikan yang minim, menambah terkucilnya masyarakat Sebatik ditengah gemerlapan cahaya kemakmuran Negara Jiran di depan matanya. Kehadiran Perum Perhutani dan PT Pos Indonesia (Persero) dalam

perayaan HUT RI ke-70 memberikan pesan, bahwa Pulau Sebatik yang berada terluar di Kalimantan Utara (Kaltara) merupakan satu kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Perhutani sebagai BUMN sengaja datang ke Sebatik agar bisa bersama-sama dengan warga di sana untuk merayakan hari bersejarah bagi Bangsa Indonesia. Dari perayaan 17 Agustus 2015, terlihat gairah masyarakat Sebatik untuk mengikuti serankaian aktivitas yang dimotori oleh BUMN. Ini menandakan, sekalipun berada di luar perbatasan, mereka merasa memiliki saudara permanen, yaitu bangsa Indonesia. Komitmen demikian tentu menjadi modal yang sangat berharga bagi warga yang ada di sana untuk membangun dirinya. BUMN datang ke Sebatik ke depan, janganlah sekedar untuk menyelenggarakan kegiatan dalam rangka hari-hari besar semacam HUT 17 Agustus. Sudah saatnya BUMN yang memiliki tugas untuk memberikan pelayanan public, mulai datang ke pulau tersebut untuk ikut membangun di Pulau terluar tersebut. Selamat. • DR

DUTA Rimba 9


rimbaUTAMA

“BUMN Hadir Untuk Negeri”

Gairahkan

Jendela Indonesia Bhakti Sosial Perum Perhutani, PT Pos Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara mendapat respon yang positif dari warga Indonesia yang ada di perbatasan dengan Malaysia. Kehadiran BUMN ini seakan menggairahkan pulau terluar di Kaltara.

S

ebatik, Pulau terluar di Nunukan, Kalimantan Utara tampak sibuk. Lalu lalang mobil yang khusus didatangkan dari Kabupaten Nunukan, menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Indonesia yang berbatasan langsung dengan Malaysia. Tamu yang datang ke daerah perbatasan ini, tak hanya dari Nunukan, tetapi juga dari Jakarta, ibukota Republik Indonesia. Rasanya baru kali ini ada kesibukan yang luar biasa di Sebatik. Pada Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 70, Kabupaten Nunukan pada 17 Agustus 2015 melaksanakan upacara peringatan di Lapangan Sungai Nyamuk, Kecamatan Sebatik, di Pulau Sebatik. Peringatan ini dilaksanakan di Sebatik, Karena Presiden Joko Widodo setelah upacara akan menggelar teleconference dengan warga di perbatasan Negara. Selain

10 DUTA Rimba

dengan warga di Sebatik, juga di Papua dan Nusa Tenggara. Namun teleconference itu tak jadi dilaksanakan, karena kesibukan Presiden Joko Widodo di Istana Negara. Untuk melaksanakan peringatan HUT ke 70, sehari sebelumnya, tepatnya hari Minggu (16/8) pemerintah Kabupaten Nunukan mendatangkan 16 kendaraan termasuk bus milik Pemkab dengan kapal motor penyeberangan Manta. “Termasuk kita mobilisasi peserta, tamu dan undangan,” jelas Ilham Zain, Kepala Humas dan Protokol pemkab Nunukan. Di Sebatik yang masih jarang terdapat kendaraan roda empat, dengan 16 mobil dari Nunukan itu membuat suasana HUT RI ke 70 tampak meriah. Sekalipun di pulau ini setiap HUT RI tak pernah absen untuk menyelenggarakan upacara,

tapi upacara ke 70 ini tampak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Bupati Nunukan Basri, meskipun malam menjelang upacara, 16 Agustus malam masih memimpin renungan suci di Taman Makam Pahlawan Djaya Sakti Nunukan, pagi harinya, Senin, 17 Agustus, harus menyeberang ke Pulau Sebatik untuk menjadi inspektur upacara pengibaran Bendera Merah Putih pada perayaan HUT RI ke 70 di Sebatik . Sementara untuk penurunan Bendera Merah Putih pada sore harinya, Bupati Nunukan H Basri meminta kepada Mustoha Iskandar, Dirut Perum Perhutani, untuk menggantikan posisinya sebagai inspektur upacara. H Basri, tampak lega dengan serangkaian upacara kebesaran nasional di daerah perbatasan berlangsung dengan khidmad dan meriah. Mustoha juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada H Basri yang memberikan kepercayaan pada dirinya untuk menjadi inspektur upacara dipenurunan Bendera Merah Putih. “Dengan kerendahan hati, kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan Bapak Bupati.” Perayaan HUT RI ke 70 di Sebatik

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Dirut Perum Perhutani sebagai anggota kehormatan pasukan YONIF 521 DY Sebatik.

ini tak hanya dirayakan dengan upacara, tetapi juga diisi dengan berbagai acara yang digerakkan oleh Perhutani dan PT Pos Indonesia (Persero). Kedua perusahaan pelat merah itu mendapat penugasan dari Kementerian BUMN untuk ikut merayakan HUT RI di Sebatik dalam perayaan yang bertajuk “BUMN Hadir Untuk Negeri”. Kedua BUMN tersebut mendapat tugas untuk menggelar berbagai acara bhakti

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

sosial. Sesuai dengan Surat Kementerian BUMN RI No. S.146/S.MBU/08/2015, tertanggal 10 Agustus 2015 dan Surat Kementerian BUMN RI No. S.458/MBU/08/2015, mengerahkan sejumlah BUMN untuk melakukan bhakti sosial di 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Mereka menunjuk Direktur utama dari BUMN sebagai pelaksana bhakti sosial di masing-masing provinsi.

Sebatik, terdiri dari 5 Kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kecamatan Sebatik terletak di ujung timur Kabupaten Nunukan yang terletak di Pulau Sebatik yang terbagi dua dengan Sabah, Malaysia. Sebatik merupakan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi di Kabupaten Nunukan. Dengan pusat aktivitas pemerintahan di Desa Tanjung Karang, kegiatan ekonomi masyarakatnya berpusat

DUTA Rimba 11


di Desa Sungai Nyamuk tempat terdapatnya sejumlah sarana komersial seperti hotel, supermarket, bank dan fasilitas umum dan sosial lainnya. Di Kecamatan inilah terdapat obyek wisata unggulan yaitu Pantai Batu Lumampu yang memiliki panorama laut lepas menghadap ke Blok Ambalat, dengan garis pantai yang panjang dan mempesona. Di Sebatik ini, pelaksanaan bhakti sosial dikoordinasikan langsung oleh Poernomo, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) dan Mustoha Iskandar, Direktur Utama Perum perhutani. Kedua Bos BUMN ini yang mendinamisir langsung kegiatan yang membuat Pulau Sebatik yang berbatasan dengan Malaysia menjadi “heboh” Posisi pulau yang berbatasan langsung dengan teritori Malaysia membuat produk negeri itu lebih mudah masuk ke pulau tersebut. “Sebatik itu posisinya terluar Indonesia, berandanya Indonesia. Seharusnya beranda Indonesia itu tampak bagus, juga menjadi tempat pengenalan produk kita. Infrastrukturnya saya kira lebih didukung untuk itu. Kita hadir untuk negeri,” kata Direktur Utama Perum Perhutani Mustoha Iskandar. Sekalipun Mustoha Iskandar merayakan HUT RI ke 70 di Sebatik, bukan berarti peringatan HUT RI di Perhutani jadi “Nihil”. Justru sebaliknya perayaan HUT RI juga ramai diselenggarakan baik di pusat maupun di daerah. Sebelum dirinya berangkat ke Sebatik Mustoha sudah mewajibkan peringatan 70 Indonesia Merdeka “BUMN Hadir Untuk Negeri” dengan kegiatan sebagai berikut: • Masing-masing kantor Divisi Regional dan divisi lainnya dan seluruh kantor unit kerja KPH/ KBM wajib memasang spanduk, umbul-umbul atau Baliho dengan desain seragam sesuai arahan

12 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2015

rimbaUTAMA

Cuplikan Teatrikal HUT rI ke 70 di Sebatik.

dan aturan Kementerian BUMN • Kegiatan yang dilaksanakan di wilayah kerja Perum Perhutani: 1. Upacara Bendera 17 Agustus 2015 2. Acara tambahan: Jalan sehat 8K, Pemutaran film di desa hutan, dan lomba-lomba lainnya 3. Program Bina Lingkungan Sumur Artesis. • Perum Perhutani bersama PT Pos Indonesia (Persero) mendapat mandat untuk program “BUMN Hadir Untuk Negeri” di Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara. Oleh krena itu , kegiatan “BUMN Hadir Untuk Negeri” di Jatim, Jateng dan Jabar-Banten dikoordinir oleh BUMN lain, sehingga Divisi Regional dapat berkontribusi membantu tenaga untuk kegiatan jalan sehat/lombalomba saja. Dari intruksi Dirut Perum Perhutani tersebut, perusahaan pelat merah ini ingin memfokuskan bhakti sosial pada perayaan 70 tahun Kemerdekaan di Sebatik. «Acara ini memiliki arti strategis bukan saja

karena perayaan HUT yang genap berusia 70 tahun, namun karena letak geografis wilayah Pulau Sebatik berada di ujung negeri atau kawasan berbatasan langsung dengan Malaysia Timur baik darat maupun laut,” kata Susetiyaningsih, Kepala Biro Komunikasi Perusahaan. Selain itu, perayaan HUT kali ini cukup istimewa karena dilaksanakan pada sebuah provinsi termuda atau ke-34 yang baru berusia sekitar dua tahun. Kaltara adalah provinsi termuda pemekaran dari Kalimantan Timur sebagai provinsi induk. Kalimantan Utara dengan Ibu Kota Tanjung Selor memiliki lima kabupaten dan kota, yakni Kabupaten Bulungan, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Tana Tidung dan Kota Tarakan. Pada 25 Oktober 2012 menjadi hari bersejarah bagi NKRI karena Ibu Pertiwi melahirkan anak termudanya, yakni Kalimantan Utara, yang resmi menjadi provinsi ke-34, dengan luas wilayah 85.168 Km2. Tentu Mustoha sangat bangga, Perhutani dan Pos Indonesia (Persero) bisa melaksanakan “BUMN

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Cuplikan Teatrikal HUT rI ke 70 di Sebatik.

Hadir Untuk Negeri” di Sebatik. Respon masyarakat untuk mengikuti kegiatan bhakti sosial itu cukup tinggi. Ketika acara gerak jalan dilaksanakan, warga dari berbagai usia berbondong-bondong ke Lapangan Desa Sungai Nyamuk untuk mengikuti gerak jalan santai. Setibanya di lapangan, warga tampak tak sabar untuk segera menukarkan kupon untuk mendapatkan kaos gerak jalan berlogo HUT RI ke – 70 tahun. “Ayo mana kuponnya tukarkan, orang-orang sudah ramai. Sekalikali kita ikut kemeriahan,” ujar salah seorang peserta yang tergesa-gesa mengajak anaknya. Bukan hanya di lapangan desa, keramaian ornamen kemerdekaan juga terlihat di setiap sudut desa. Berbagai baliho dan umbul-umbul bertema kemerdekaan yang terpasang tampak memberi warna berbeda di desa itu.”Kita senang ada acara seperti ini, kemeriahannya dirasakan seluruh warga. Hal-hal seperti ini yang kita bayangkan, warga berpartisipasi ramai-ramai semua senang. Dengan ini kami warga perbatasan juga tahu seperti

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

apa perayaan tujuh belasan besarbesaran seperti di kota besar,” ujar Fatima, warga yang ikut acara gerak jalan. Perum Perhutani yang mendatangkan sembako murah di Sebatik juga diserbu pembeli. Apalagi sembako tersebut dijual dalam sebuah paket. Perhutani yang menjual paket sembako di hari Senin (17/8) hingga Selasa (18/8), menyiapkan 2.100 paket sembako seberat 10 Kg dibanderol Rp 35.000. Paket sembako dalam bentuk beras, garam dan gula disebar di lima wilayah Pulau Sebatik. “Kita ingin menularkan semangat keIndonesiaan melalui produk-produk Indonesia. Warga Sebatik jangan sampai beranggapan bahwa tidak terperhatikan oleh pemerintah karena kurangnya produk sendiri dijual di sini. Makanya kita terbangkan semua dari Surabaya. Momen kemerdekaan pas untuk itu,” kata Susetyaningsih. Tentu masih banyak kegiatan bhakti sosial yang dilaksanakan BUMN di Sebatik. Untuk menghibur masyarakat yang kurang mendapat

hiburan, juga digelar pemutaran film lacar tancap. Ada tiga film unggulan untuk memotivasi masyarakat Sebatik, khususnya anak-anak dan kaum mudanya, yaitu ; Laskar Pelangi Karya yang bersumber dari novel Andrea Hirata yang telah diterjemahkan di lebih 30 negara; Bendera dan Garuda Di Dadaku. Pemutaran film ini ditonton ratusan penduduk Sebatik, yang selama ini kurang mendapatkan tontonan gratis. Apalagi dalam pemutaran film itu juga disediakan kudapan, bakso dan lainnya gratis yang disajikan di pertengahan pemutaran film. Warga sambil menonton bisa menikmati kudapan yang tersedia. Rangkaian kegiatan bhakti sosial oleh Perum Perhutani dan PT Pos Indonesia (Persero) di Pulau Sebatik merupakan sebuah komitmen untuk ikut memotivasi masyarakat di daerah perbatasan, bahwa mereka merupakan bagian dari Indonesia. Sebagai wilayah terluar sudah saatnya harus dimotivasi agar ke depan bisa menjadi jendela bagi Indonesia. • DR

DUTA Rimba 13


Dok. Kom PHT®2015

rimbaUTAMA

Dirut Perum Perhutani, Mustoha Iskandar mengumumkan pemenang doorprize Jalan Sehat 8K.

14 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


9 Aksi Sosial

BUMN

Hadir Untuk Negeri

Kementerian BUMN menjadikan Hari Ulang Tahun (HUT) RI ke 70 sebagai momentum BUMN untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Melaui “BUMN Hadir Untuk Negeri” BUMN menggelar aksi sosial di 34 propinsi. Kegiatan BUMN ini mendapat respon positif dari masyarakat, karena direncanakan secara matang oleh Kementerian BUMN.

B

adan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki peranan strategis dalam ikut menggerakkan perekonomian nasional. Tak hanya dalam memberikan pundipundi terhadap keuangan Negara baik yang berupa pembayaran pajak maupun penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), tetapi juga dalam menciptakan nilai tambah terhadap perekonomian nasional. Baik dari sisi inovasi, teknologi, penciptaan lapangan kerja, serta nilai tambah lainnya, cukup besar peranan BUMN. Sebagai BUMN, kini sudah bukan saatnya lagi untuk berkiprah di menara gading. BUMN justru harus lebih mengabdi dan dekat dengan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

masyarakat. Kehadiran mereka bukan hanya sekedar mencari keuntungan, menumpuk asset dan kekayaan, tetapi yang lebih esensial, bagaimana manfaatkannya bisa dirasakan oleh masyarakat. Untuk mendekatkan BUMN dengan masyarakat, Menteri BUMN Rini Soemarno membuat terobosan baru dalam Hari Ulang Tahun (HUT) RI yang ke-70, dengan menginstruksikan BUMN melaksanakan berbagai rangkaian acara yang digelar di seluruh Indonesia. BUMN dalam perayaan nasional harus hadir di 34 propinsi di Indonesia. “Tujuannya ingin memeriahkan 70 tahun kemerdekaan RI agar masyarakat betul-betul

mengenal BUMN, dan sebaliknya, jadi meminta dirut-dirut BUMN untuk aktif ke provinsi-provinsi yang tujuannya mengenal lebih dekat,” jelas Rini. Sebagaimana Surat Kementerian BUMN No.: S-146/S.MBU/08/2015 tertanggal 5 Agustus 2015 dan Surat Kementerian BUMN No.: S-458/S.MBU/08/2015, kegiatan yang bertajuk “BUMN Hadir Untuk Negeri” sifatnya adalah wajib dalam kerangka Peringatan 70 Tahun Indonesia Merdeka. Acara BUMN ini digelar tanggal 15 s/d 17 Agustus 2015. “Semua acara kita menggunakan angka-angka sakral, 17, 8, 45, 70, kalau 70 itu penjumlahan dari semuanya,” jelas Imam A Putro,

DUTA Rimba 15


Dok. Kom PHT®2015

rimbaUTAMA

Suasana pembagian doorprize Jalan Sehat 8K di Sebatik.

Sekretaris Kementerian BUMN. Ada banyak kegiatan yang disiapkan BUMN pada “BUMN Hadir Untuk Negeri” yang digelar di 34 propinsi tersebut:

1. Upacara Peringatan HUT RI tanggal 17 Agustus 2015 Sebagaimana layaknya Peringatan HUT RI, upacara 17 Agustus haus dilaksanakan oleh seluruh BUMN baik yang ada di pusat maupun di daerah yang dipimpin oleh ketua wilayah. Adapun peserta upacara ini adalah seluruh BUMN di lokasi tersebut. Para peserta diwajibkan berseragam kemeja putih dan celana gelap. Adapun acara dalam upacara peringatan HUT RI antara lain; upacara, pengumuman rangkaian kegiatan, penyerahan secara simbolis kepada perwakilan 17 SMK dan 45 veteran penerima bantuan dan peluncuran Website tentang Pengumuman Program Siswa Mengenal Nusantara dan BUMN Mengajar.

16 DUTA Rimba

2. Jalan Sehat 8 Km, diakhiri pesta kuliner gratis Kegiatan jalan sehat itu dilaksanakan 16 Agustus 2015 pagi pukul 07.00 WIB. Peserta masyarakat umum dan keluarga BUMN. Seragam yang digunakan kaos merah putih. Dalam jalan sehat ini juga disediakan doorprize, sejumlah minimum 5% dari jumlah peserta, dimana nilai doorprize layak dan sewajarnya. Jalan sehat ini heboh, karena BUMN menyediakan makanan gratis di lokasi finish. Panitia harus memastikan keamanan, ketertiban dan kebersihan.

3. Bantuan Penambahan Fasilitas Laboratorium 17 SMK per Provinsi Dalam rangka mengembangkan SDM di daerah, “BUMN Hadir Untuk Negeri” juga memberikan bantuan penambahan fasilitas laboratorium di 17 SMK. Panitia lokal BUMN memastikan keberagaman jenis SMK. Sementara SMK yang

mendapat bantuan dalam program ini diupayakan berada di luar kota Provinsi. Penyerahan bantuan pada saat upacara bendera, bersifat simbolis. Pelaksanaannya ditindaklanjuti secepatnya , maksimum 2 bulan. Panitia lokal berkewajiban mendatangkan 1 guru dan 2 murid dari SMK penerima bantuan. Program ini akan diselenggarakan setiap tahun.

4. Bedah rumah veteran sebanyak 45 unit per Provinsi Veteran adalah para pejuang yang ikut memerdekan republic ini. Namun sebagai pejuang, kehidupannya belum semuanya bisa dipenuhi oleh Negara. Tidak sedikit para veteran yang memiliki rumah, banyak yang sudah reot atau tua. Karena itu “BUMN Hadir Untuk Negeri” dalam rangka 70 Tahun kemerdekaan RI menggelar bedah rumah veteran untuk masingmasing propinsi sebanyak 45 unit, dengan biaya maksimal Rp 40

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


juta, standar Pulau Jawa. Bantuan pengerjaan bedah rumah tidak dalam bentuk uang. Penyelesaian bedah rumah diselesaikan maksimal akhir September 2015 dan rumah yang sudah jadi disiapkan logo/ branding “BUMN Hadir Untuk Negeri”. Panitia menghadirkan penerima bantuan pada saat upacara bendera 17 Agustus. Program ini akan diselenggarakan setiap tahun.

Untuk memberikan hiburan kepada warga masyarakat Indonesia yang ada di daerah terpencil dan berada di perbatasan, “BUMN Hadir Untuk Negeri” juga menggelar layar tancap yang dilaksanakan tanggal 16 Agustus 2015 malam. Memutar salah satu dari 3 alternatif judul yaitu (Laskar Pelangi, Bendera, dan Garuda di Dadaku). Dalam pemutaran film layar tancap ini juga disediakan kudapan lokal gratis yang disajikan di pertengahan pemutaran film.

6. Kegiatan Lomba Untuk memeriahkan HUT RI ke 70 “BUMN Hadir Untuk Negeri” juga menggelar berbagai jenis lomba yang disesuaikan dengan kebiasaan setempat. Kegiatan Lomba dilaksanakan tanggal 17 Agustus 2015 siang sampai sore, setelah upacara. Para pemenang lomba diberikan hadiah-hadiah.

7. Penjualan Sembako Murah, diskon 70% kepada masyarakat Untuk membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, “BUMN Hadir Untuk Negeri” menjual paket sembako sebanyak 70.000 paket untuk 34 provinsi, yang dilaksanakan tanggal 17 Agustus 2015 siang setelah rangkaian acara upacara selesai.

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015

5. Pemutaran Film Layar Tancap

Lomba tarik tambang, HUT RI ke 70 di Sebatik.

Setiap provinsi menjual 2058 paket, dengan total harga Rp 100.000, terdiri dari beras, minyak goreng, gula pasir. Adapun penjualan disumbangkan kepada rumah ibadah setempat.

8. BUMN Webpage program Siswa Mengenal Nusantara Dalam program ini setiap provinsi mengirimkan 8 siswa kelas 2 SLTA untuk dikirim ke daerah provinsi lain selama 2 minggu, untuk saling mengenal keanekaragaman budaya provinsi lain. Peserta diseleksi berdasarkan kriteria tertentu antara lain berprestasi dan berasal dari keluarga yang kurang mampu. Pembiayaan ditanggung oleh BUMN dan semua wilayah dapat dijadikan

sebagai daerah tujuan.

9. BUMN Mengajar Direksi dan pejabat eselon I dan II Kementerian BUMN mempunyai kewajiban mengajar di sekolah. Permintaan mengajar dilakukan oleh sekolah melalui website. Semua kegiatan yang dilaksanakan “BUM Hadir Untuk Negeri” dimonitor dan dievaluasi oleh Kementerian BUMN. Sebagaimana surat edaran Kementerian BUMN, setelah pelaksanaan kegiatan tersebut, masing-masing PIC diwajibkan untuk melaporkan pelaksanaannya melalui email kepada laporhutri@bumn. go.id. Kementerian BUMN tidak menerima laporan dalam bentuk hardcopy. • DR

DUTA Rimba 17


rimbaUTAMA

Merah Putih

Berkibar

Di Sebatik I

Mengibarkan Merah Putih, tepat di garis perbatasan antara Indonesia-Malaysia di Pulau Sebatik, bertepatan dengan perayaan HUT RI ke 70, tentu menjadi kebanggan tersendiri. Pengibaran bendera itu setidaknya mampu membangkitkan semangat nasionalisme warga di Indonesia di Perbatasan. Mereka yang jauh dari ibukota Negara, tetap merasa menjadi bagian utuh dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)

18 DUTA Rimba

nilah momentum bagi siapa saja yang datang ke Pulau sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara untuk menggoreskan kenangan dalam hidupnya. Sekalipun Perum Perhutani ke Sebatik untuk melaksanakan kegiatan sosial “BUMN Hadir Untuk Negeri”, tak sedikit peserta rombongan dari BUMN ini, memanfaatkan waktu yang padat untuk melihat realitas yang ada di Pulau terluar tersebut. Bila mereka selama ini mengetahui Sebatik bukan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Upacara penurunan bendera merah putih, dalam rangka HUT ri ke 70 di Sebatik.

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

DUTA Rimba 19


rimbaUTAMA

Dok. Kom PHT®2015

Penyerahan bendera merah putih dari Pasukan Pengibar Bendera ke Dirut Perum Perhutani.

Dirut Perum Perhutani menjadi Inspektur Upacara penurunan bendera merah putih HUT ri ke 70 di Sebatik.

20 DUTA Rimba

dari mata kepalanya sendiri, dengan berada di Sebatik, mereka tidak hanya melihat langsung realitas yang ada di sana, tetapi juga sekaligus bisa melakukan hubungan langsung dengan warga yang ada di sana. Mustoha Iskandar, Direktur Utama Perum Perhutani, yang berada di Sebatik untuk melaksanakan kepedulian sosial, juga memanfaatkan waktu yang padat untuk berinteraksi dengan masyarakat Sebatik. Usai mengikuti kegiatan jalan sehat 8K bersama dengan masyarakat, ia secara khusus mengunjungi warga sekitar Pos 3 Aji Kuning Kecamatan Sebatik Tengah perbatasan Sabah Malaysia. Mustoha memanfaatkan waktu di Aji Kuning untuk mengunjungi tokoh masyarakat bernama Anto Diaz yang tinggal di desa perbatasan tersebut untuk menyerahkan bendera Merah Putih agar dikibarkan di halaman rumahnya yang berbatasan dengan Malaysia. Dalam kunjungan tersebut Mustoha juga memberikan bantuan sembako berupa beras, gula dan garam, serta kaos berlogo “BUMN Hadir Untuk Negeri” kepada warga desa Aji Kuning. Di Desa Aji Kuning Pulau Sebatik, sedikitnya terdapat 300 kepala keluarga yang berada tepat di garis perbatasan Indonesia dan Malaysia. Bahkan ada rumah warga yang berlokasi tepat di garis perbatasan sehingga ruang tamunya masuk wilayah Indonesia, sedangkan dapurnya ada di Malaysia. Tak mengherankan juga kemudian sering muncul isu internasional menyangkut status kepemilikan Pulau Sebatik, yang mengakibatkan hubungan Indonesia dan Malaysia sering mengalami pasang surut. Namun masyarakat Sebatik dengan Tawau Malaysia tak terpengaruh. Mereka tetap menjalankan hubungan harmonis, karena sebagian pendududk Sebatik dan Tawau masih

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015

bersaudara, dimana mereka samasama dari Bugis. Di Aji Kuning ini Mustoha juga berkunjung ke Kompi Satgas Pantas RI-Malaysia Yonif 521 DY. Ia diterima Komandan Kompi Kapten Surisfiyanto. Ia agak tertegun ketika mendapat laporan bahwa bertugas di kawasan perbatasan dengan Negara lain merupakan tugas berat karena harus siaga 24 jam untuk mempertahankan NKRI, sekaligus jauh dari keluarga. Mustoha Iskandar bersama Direktur Utama PT. Pos Indonesia, Poernomo hadir di Markas satgas Pamtas RI-Malaysia tersebut dalam rangkaian acara “BUMN Hadir Untuk Negeri” 70 tahun Indonesia merdeka untuk memberikan dukungan moril dan semangat para satgas tersebut. Mustoha Iskandar sangat terharu dengan semangat Satgas tersebut dan menyatakan apresiasinya kepada mereka saat mendapat penjelasan dari Kapten Surisfiyanto pemuda Indonesia asli Bojonegoro itu. Selain itu Mustoha Iskandar juga memberikan bantuan sembako dan kaos olahraga “BUMN Hadir Untuk Negeri” kepada anggota Satgas. Di Aji Kuning tersebut Mustoha Iskandar menyatakan bahwa NKRI adalah harga mati. “Sebagai bangsa kita wajib mempertahankan keutuhan NKRI sekaligus sebagai BUMN kita wajib berperan mendukung pembangunan Indonesia dari desa- desa perbatasan seperti desa Aji Kuning di Sebatik ini,” tegasnya. Selain menyerahkan bendera merah putih kepada tokoh masyarakat di perbatasan, Mustoha Iskandar juga didaulat menjadi inspektur upacara penurunan bendera merah putih atau aubade pada tanggal 17 Agustus 2015 di lapangan Sungai Nyamuk oleh Bupati Nunukan. Bagi Mustoha, pengalaman

Penyerahan bendera merah putih kepada masyarakat di perbatasan, Desa Aji Kuning, Sebatik.

ini tidak akan terlupakan dalam hidupnya karena menjadi inspektur upacara secara militer baru kali ini dijalaninya. Pengalaman ini akan

menjadi catatan perjalanan seorang profesional yang mendapat amanah dari negara yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. • DR

DUTA Rimba 21


rimbaUTAMA

Sembako Murah

Dok. Kom PHT®2015

Di Sebatik Di Serbu Pembeli

Sembako murah siap dijual kepada masyarakat Sebatik.

22 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Gairah Masyarakat Sebatik membelanjakan uangnya untuk memborong sembako murah menjadi isyarat, warga di Pulau terluar di Kalimantan Utara sangat mencintai produk nasionalnya. Bila isyarat ini bisa ditangkap dan dioptimalkan untuk menjadi landasan membangun daerah perbatasan, kiranya Sebatik akan bisa menjadi pusat pertumbuhan baru di daerah perbatasan. Kini saatnya terus mendorong semua pihak untuk memberikan perhatian kepada Sebatik, agar pembangunan daerah perbatasan itu bukan hanya sekedar menjadi wacana. Pembangunan di daerah perbatasan sudah saatnya menjadi realitas.

D

ari raut wajah ibu-ibu warga perbatasan di Kecamatan Sebatik tampak “sumringah”, setelah membawa sebungkus bahan sembako menuju rumahnya. Baru kali ini, mereka bisa mendapatkan sembako dengan harga murah . Di tengah membumbungnnya harga sembako di daerah perbatasan Kalimantan Utara, sembako murah bagai dewa penolong kebutuhan hidupnya. “Tentu saja kita sangat senang, ada pasar sembako yang harganya tergolong sangat murah,” kata Roswati, salah seorang warga Desa Tanjung, Kecamatan Sebatik. Selama ini warga Sebatik dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari selalu dihadapkan dengan harga sembako yang mencekik – dua kali lipat dari harga normal di kota lain. Namun kali ini untuk mendapatkan paket sembako berisi beras, gula pasir dan garam hanya Rp 35.000. Perhutani dan PT Pos Indonesia (Persero) dalam rangka HUT RI ke 70 mendapat tugas

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

menyelenggarakan “BUMN Hadir Untuk Negeri” di Sebatik, Kabupaten Nunukan, provinsi Kalimantan Utara (Kaltara). Dalam “BUMN Hadir untuk Negeri” ini, Perhutani menggelar pasar murah. Mereka mendatangkan sebanyak 2.100 paket sembako murah yang terdiri atas 5 Kilogram beras, 4 kilogram garam dan 1 kilogram gula. Paket sembako yang sedianya bernilai Rp 100 ribu itu dijual murah dengan harga Rp 35 ribu kepada masing-masing warga di pulau yang berbatasan langsung dengan wilayah administrasi negara Malaysia itu. Direktur Utama Perhutani Mustoha Iskandar menyerahkan penjualan paket sembako kepada warga di desa Sungai Nyamuk Kecamatan Sebatik Timur setelah usai Upacara HUT RI ke 70 tahun yang dipimpin langsung oleh Bupati Nunukan H Basri di lapangan Sungai nyamuk. Sementara itu pada waktu yang sama Plt Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) Purnomo

menyerahkan paket sembako murah kepada warga di balai desa Tanjung Aru, Kecamatan Sebatik Timur. Menjual sembako murah bagi Perhutani merupakan hal biasa dilaksanakan. Sebulan sebelum menggelar pasar murah di Sebatik, Perhutani juga menggelar pasar murah di desa-desa pinggir hutan Pulau Jawa dalam rangka Ramadan dan Idul Fitri 2015. Berbeda dengan perusahan pada umumnya yang lebih memilih pasar murah di daerah perkotaan. Perhutani memilih daerah pedesaan, untuk menjual sembako murah, karena disanalah banyak warga desa yang membantu operasional Perhutani. Mulai dari menanam tumpang sari, serta mengelola hutan. Sebagaimana di Sebatik. Dalam pasar murah Ramadan dan lebaran, Mustoha Iskandar jua turun langsung ke desa-desa untuk menyerahkan paket sembako kepada penduduk yang membeli . Pasar murah ini tampaknya hanya pekerjaan biasa saja. Namun bagi Mustoha, pasar murah ini merupakan refleksi dari komitmen korporat dalam mewujudkan kepeduian terhadap masyarakat di sekitar wilayah hutan. Dalam menjalankan amanah, Perum Perhutani, selalu berorientasi pada planet, profit dan people. Sekalipun sebagai institusi bisnis itu harus mencari keuntungan, tetapi kesejahteraan masyarakat juga menjadi tujuan perusahaan. Masyarakat desa di pinggir hutan, yang tingkat kesejahteraanya belum maksimal, tentu menjadi kewajiban bagi Perhutani untuk terus bisa mendorong mereka bisa tumbuh secara mandiri menjadi masyarakat sejahtera. Pada Ramadan dan Idul Fitri ini, Perhutani juga menggelar pasar murah di puluhan desa baik yang ada di Diviri Regional Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan

DUTA Rimba 23


24 DUTA Rimba

Beberapa pembeli sembako murah di Sebatik.

Dok. Kom PHT®2015

Banten. Sembako yang dijual di pasar murah itu antara lain, beras, gula, minya goreng, terigu dan teh. Paket sembako yang harganya sekitar Rp 100.000 dijual kepada masyarakat seharga Rp 50.000. Warga desa di pinggir hutan Pulau Jawa merasa banyak terbantu dengan gelaran sembako murah tersebut. Di tengah membumbungnya sembako pada saat puasa dan lebaran, justru masyarakat bisa mendapat sembako dengan harga yang cukup murah. Beitu pula warga Pulau Sebatik sendiri sebelumnya tak menyangka ada gelaran sembako murah di desa mereka. Bahkan beberapa dari mereka tidak langsung percaya dengan adanya program tersebut. Hal itu diakui Samsurijal, Kepala Desa Lapri. “Awalnya banyak yang bertanya ke saya, mereka tidak percaya. Itu betul tidak sembako murah, kata mereka. Soalnya baru kali ini ada sembako murah untuk warga sini.” . Sam, pangggilannya, mengakui dirinya berulang kali menyampaikan pengumuman itu dan menjelaskan teknis pasar murah tersebut. Pasalnya, banyak juga warga yang mengira pasar sembako murah itu adalah program beras untuk rakyat miskin (raskin). “Berulang-ulang saya sampaikan, mereka terlalu antusias soalnya. Warga saya cuma tahu program raskin. Makanya operasi sembako murah ini sebaiknya juga berjalan rutin agar dapat membantu orang-orang sini,” sebutnya. Tentu wajar, Lurah Desa Lapri ini harus mengeluarkan energy ekstra untuk mensosialisasikan rencana pasar murah. Bayangkan warga di daerah perbatasan, yang selama hidupnya belum pernah mendapat program pasar murah dari instansi pemerintah maupun swasta. Pasar

Dok. Kom PHT®2015

rimbaUTAMA

Antrian pembeli sembako murah di Sebatik.

murah itu merupakan sesuatu yang baru, bahkan juga terlalu mewah, sehingga tak terbayang sedikit pun untuk bisa membeli sembako dengan harga murah. Kebutuhan sembako di Sebatik selama ini cukup tersedia. Sebagian di datangkan dari Tawau, Malaysia Timur yang dibeli berdasarkan kurs ringgit Malaysia. Pasokan barang dari Malaysia bukan hal yang baru karena perdagangan tradisional sudah puluhan tahun berjalan. Bahkan,

selain menggunakan rupiah mata uang ringgit juga masih digunakan oleh warga di sana untuk transaksi. Kehadiran pasar murah dari Perhutani jelas merupakan sebuah kepedulian yang tiada taranya. “Ini bentuk pengabdian kami bersama PT Pos Indonesia (Persero) bagi warga perbatasan yang tampak antusias menyerbu pasar murah Sembako,” kata Mustoha. Mengenai sulitnya mendapatkan produk-produk tanah air ketimbang Malaysia, menurut Kepala Desa

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Kehadiran pasar murah dari Perhutani jelas merupakan sebuah kepedulian yang tiada taranya. “Ini bentuk pengabdian kami bersama PT Pos Indonesia (Persero) bagi warga perbatasan yang tampak antusias menyerbu pasar murah Sembako,” kata Mustoha.

Sjafran, salah satu petugas penjual sembako murah di Sebatik.

Tanjung Aru, Palani bahwa karena masalah geografis daerah tersebut yang lebih dekat dengan Malaysia. “Bukan karena kami tidak cinta produk dalam negeri,” katanya mengenai hampir 90 persen sembako yang beredar di Pulau Sebatik berasal dari negara tetangga. Pasar murah yang digelar dari tanggal 16 s/d 18 Agustus 2015, memberikan kesan tersendiri bagi warga Sebatik. Paket sembako murah didistribusikan proporsional

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

di empat kecamatan yaitu Sebatik Timur, Sebatik Utara, Sebatik Tengah, Sebatik Barat dan Sebatik Khusus bagi warga desa yang kurang mampu. Pasar murah yang digelar oleh Perhutani tak hanya bisa meringankan warga Sebatik dalam memenuhi sembako, tetapi juga memberikan kesan tersendiri bagi mereka. Warga Sebatik, menginginkan pasar murah semacam ini bisa digelar semakin banyak di daerah perbatasan itu.

Langgam kehidupan di Sebatik, yang biasa-biasa saja, seakan bangkit dengan adanya perayaan HUT RI ke 70, dengan berbagai acara. Respon yang positif dari warga Sebatik terhadap perayaan HUT RI di Pulau terluar Indonesia ini menjadi tantangan bagi pemerintah Pusat maupun pemerintah Daerah untuk menindaklanjuti respon positif. Besarnya Partisipasi masyarakat Sebatik dalam perayaan nasional ini menunjukkan ada semangat dan kegairahan untuk membuat Sebatik makin maju. Bila semangat dan gairah masyarakat Sebatik itu bisa dijadikan modal bagi pulau terluar tersebut untuk mengembangkan wilayah, tentu Sebatik akan menjadi wilayah perbatasan yang tumbuh dan maju menjadi pusat pertumbuhan baru di perbatasan. • DR

DUTA Rimba 25


rimbaUTAMA

Bantuan Untuk

Masjid

Di Sebatik Hampir semua masjid di Sebatik mendapat bantuan hasil seluruh penjualan sembako murah di Sebatik dalam rangka BUMN Hadir untuk Negeri. Bantuan itu banyak dirasakan oleh pengurus masjid sebagai sebuah kepedulian BUMN terhadap kegiatan keagamaan.

S

ekalipun Perum Perhutani telah menjual ludes Sembako murah kepada warga Sebatik, namun BUMN ini tak mau membawa pulang hasil jualan tersebut untuk memperkuat pundipundi perusahaan. Dalam “BUMN Hadir Untuk Negeri”, memanfaatkan hasil penjualan sembako murah dikembalikan lagi kepada masyarakat Sebatik dalam bentuk bantuan untuk tempat peribadatan. Sebagaimana lampiran Surat Kementerian BUMN No S-146/S. MBU/08/2015 tertanggal 5 Agustus 2015 menggariskan penjualan sembako disumbangkan kepada rumah ibadah setempat. Perum Perhutani dan PT Pos Indonesia (Persero) yang mendapat tugas untuk menyelenggarakan kegiatan sosial dalam rangka HUT RI yang ke 70, juga menyumbangkan seluruh penjualan sembako kepada rumah

26 DUTA Rimba

ibadah di Sebatik. Sebagaimana dengan sembako murah. Banyak pengurus masjid di Sebatik yan terbengong-bengong dengan bantuan tersebut. Mereka menyampaikan terima kasih kepada Perhutani karena tak menduga mendapat bantuan. “Saya tidak pernah kirim proposal kok dapat bantuan, dibantu enam juta lebih seperti dapat durian runtuh,” jelas N Bale, pengurus Masjid Nurul Mukminin, Sebatik. Bantuan sebesar Rp 5 juta bagi masyarakat Sebatik tentu sebuah jumlah yang tidak kecil. Bantuan sebesar itu mungkin bagi Masjid di Jakarta itu sama dengan hasil keropak Jumat. Karena untuk masjid di ibukota ini, infak Masjid setiap Jumat lebih dari 5 Juta itu merupakan hal yang biasa. Bahkan ada sebuah masjid di ibukota, infak pada Sholat Idul Fitri ada yang sebesar Rp 50 juta.

Tapi bagi jamaah masjid di Sebatik, bantuan sekitar 5 juta bisa digunakan untuk banyak manfaat. Mulai dari perbaikan masjid, memenuhi kelengkapan masjid, hingga sampai untuk membiayahi operasional masjid Sebagaimana dalam catatan ada puluhan masjid di Sebatik. Tapi yang membuat pengurus masjid di daerah perbatasan, Perhutani dinilai mengetahui dimana masjid itu berada, dan memberikan sumbangan dari hasil penjualan sembako tersebut. Ada sebuah masjid yang letaknya di perkebunan pisang dan sawit juga mendapat bantuan. “Perhutani betul-betul memperhatikan masalah keumatan di Sebatik,” tegas salah seorang pengurus masjid Mustoha Iskandar, Direktur Utama Perum Perhutani ikut turun langsung memberikan bantuan untuk masjid tersebut. Didampingi

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Direktur Utama, Mustoha Iskandar, Sekretaris Perusahaan, John Novarly dan Kepala Biro Komunikasi Perusahaan, Susetiyaningsih di depan salah satu mesjid yang sedang diperbaiki.

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

DUTA Rimba 27


John Novarly, Sekretaris Perseroan dan perwakilan PT Pos Indonesia (Persero) menyalurkan penjualan sembako Murah di Kecamatan Sebatik Timur. Di Sebatik Timur, bantuan itu diberikan kepada empat masjid, yaitu masjid Al Kaurzar di Sebatik timur, Ar Rahim desa Tanjung Harapan, masjid Babul Jannah desa Tanjung Aru dan Al Hidayah desa Bukit Aru. Masing-masing masjid tersebut mendapat bantuan Rp. 5 juta lebih. Mustoha Iskandar mengatakan, sumbangan ini merupakan hasil penjualan paket sembako murah sebanyak 2100 paket seharga Ro 35.000 per paket di empat kecamatan Pulau sebatik, “Hasil penjualan paket sembako Rp 73.500.000. Semua disalurkan untuk empat masjid Sebatik Timur, tiga masjid Sebatik Utara, empat masjid Sebatik dan dua masjid Sebatik Tengah,” papar dia. Penyerahan sumbangan kepada pengurus masjid dilaksanakan simbolis di masjid Ar Rahim desa Tanjung Harapan, disaksikan oleh masing-masing Kepala Desa wilayah Sebatik Timur. Raut wajah Mustoha Iskandar tampak berbinar-binar menyerahkan bantuan kepada para pengurus masjid. Sebagai direktur utama yang juga dikenal sebagai ustadz, memiliki perhatian yang besar dalam soal dakwah. Inisiatifnya untuk melibatkan para dai dalam menjaga kelangsungan hutan cukup fenomenal. Untuk menjaga kelestarian hutan di Pulau Jawa dan Madura, Mustoha akan menerjunkan 1.000 dai ke hutan Perum Perhutani. Para dai tersebut diharapkan mampu melakukan dakwah kepada masyarakat sekitar hutan untuk menjaga kelestarian hutan. Mustoha memperlakukan para dai itu sebagai

28 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2015

rimbaUTAMA

Penyerahan bantuan sumbangan masjid kepada salah satu perwakilan Kepala Desa.

agent of change untuk merubah masyarakat di sekitar hutan . Sementara Kepala Biro Komunikasi Perusahaan Susetyaningsih juga menyerahkan langsung hasil penjualan sembako murah ke masjid Nurul Mukminim yang lokasinya berbatasan Indonesia-Malaysia. Program “BUMN Hadir Untuk Negeri” dalam rangka HUT RI ke 70 betul-betul dirasakan oleh warga Sungai Limau dan pengurus masjid. Peringatan HUT Kemerdekaan di Sebatik tampak menyeruak yang tak pernah dirasakan selama ini. Selain pasar murah, sejumlah kegiatan lainnya seperti jalan santai, perlombaan, penayangan layar tancap diikuti dan disaksikan ribuan penduduk. Warga Sebatik tampak bergairah mengikuti seluruh kegiatan. Yang juga surprise bagi masyarakat Sebatik, apa yang dibawa oleh Perum Perhutani semuanya dikembalikan ke wilayah perbatasan Kalimantan Utara. Tak

ada satu pun hasil yang didapat dibawa pulang ke Jakarta. Susetiyaningsih mewakili “BUMN Hadir Untuk Negeri” menyerahkan langsung bantuan hasil penjualan sembako murah di Sebatik Tengah kepada N Bale Pengurus masjid Nurul Mukminin disaksikan Sekretaris Desa Sungai Limau, Kasi Soskesra Kec. Sebatik Tengah Abdul Muin dan warga sekitar yang tengah beribadah sholat Dzuhur di masjid Al Mukminin. Penyerahan bantuan tersebut dirasakan oleh para jamaah Sholat Dhuhur sebagai shodaqoh sebagaimana diajarkan dalam Islam. Shodaqoh itu untuk membiayai operasional masjid Bale yang mewakili jamaah masjid Nurul Mukminin menyampaikan terima kasih atas bantuan yang ia rasakan tak terduga ini. Bantuan ini ia rasakan sebagai durian runtuh, yan sangat berguna bagi masjid yang ia kelola. Bantuan ini tentu akan ia manfaatkan untuk menghidupkan kegiatan masjid agar

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Panitia HUT rI ke 70, “BUMN Hadir Untuk Negeri” dan masyarakat Desa Sungai Limau, Sebatik.

bisa dirasakan manfaatnya oleh para jamaah. Bahkan, seorang ibu warga Sungai Limau yang hadir di masjid saat itu sangat keheranan mengapa ada yang tahu masjid di perbatasan ini. Masjid Al Mukminin seperti diketahui berada di permukiman warga ditengah kebun pisang dan sawit rakyat di perbatasan menuju Tawao. Aksesnya masuk dua kilometer dari jalan raya. Hebatnya kata Bale, Perhutani tahu masjid yang ia pimpin, hingga mendapat bantuan. Selain masjid di Sungai Limau, masjid Al Hikmah desa Aji Kuning yang lokasinya di sebelah markas satgas pamtas juga mendapat bantuan program BUMN Hadir Untuk Negeri yang diterima langsung oleh Baharuddin pengurus masjid disaksikan kepala desa Aji Kuning, Saga dan Danki Satgas Pamtas Surisfiyanto. Nilai bantuan untuk masjid di Aji Kuning mencapai empat belas juta rupiah lebih. “Ini sebenarnya

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

uang warga sendiri dari mereka membeli paket sembako yang dikembalikan lagi untuk warga” kata Susetiyaningsih. Kegiatan keumatan di Sebatik sangat dinamis. Masjid menjadi sentral pengembangan keumatan selain Pesantren. Ada pesantren Hidayatuallah yang berada di Jalan Poros Aji Kuning – Bambangan RT 03 Dusun Abadi Desa Aji Kuning, Kecamatan Sebatik Barat. Selain itu ada jua Pesantren Mutiara Bangsa yang terletak di Jalan Mutiara bangsa, Sebatik. Masjid di Sebatik selain dibangun oleh masyarakat muslim, juga ada yang dibangun oleh pesantren, sehingga kalau pendatang mencari masjid untuk shalat tidak terlalu susah. Dalam perjalanan satu jam dari Pos Dermaga Binalawan, Sebatik Barat menuju Desa Aji Kuning, sudah ditemukan satu masjid untuk bersholat. Masjid di Sebatik juga dijadikan tempat bagi penduduk muslim

di sana untuk menjalankan sholat wajib berjamaah. Di bulan Ramadan, masjid dijadikan sentra untuk menunaikan perintah Allah, baik tarawih, pengajian maupun kegiatan keagamaan yang lain. Bahkan di Ramadan, seluruh Sebatik berhias, sehingga menjelang sholat tarawih tampak meriah. Seluruh jalan dihiasi lampu penerangan yang memadai, sehingga terlihat cukup banyak warga yang menuju ke masjid bagi perempuan mengenakan mukena, sementara yang laki-laki menggunakan sarung, pakaian dan peci. Mereka berkelompokkelompok menuju ke masjid dengan berjalan kaki. BUMN Hadir Untuk Negeri menetapkan kebijakan untuk menyerahkan hasil penjualan sembako murah kepada masjidmasjid yang ada di Sebatik. Bantuan ini setidaknya akan mendorong, pengembangan kegiatan dakwah di daerah perbatasan semakin tumbuh dan berkembang. • DR

DUTA Rimba 29


Dok. Kom PHT®2015

rimbaUTAMA

Start Jalan Sehat 8K oleh Dirut Perum Perhutani, PT POS Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo.

30 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


8K Di Batas Negeri Jalan Sehat

Ribuan warga dari empat desa kecamatan di Pulau Sebatik sangat bergairah mengikuti acara jalan sehat yang sebelumnya tidak pernah ada di Pulau terluar Indonesia. Jalan sehat umumnya diikuti oleh keluarga mulai Bapak, Ibu sampai anak-anak ikutserta. Selain mendapatkan kaos “BUMN hadir Untuk Negeri” gratis, peserta juga memperebutkan hadiah 51 buah Doorprize menarik dari panitia.

W

arga dari berbagai usia berbondongbondong ke sana untuk mengikuti gerak jalan santai dalam rangka perayaan kemerdekaan Republik Indonesia. Setibanya di lapangan, warga tampak tak sabar untuk segera menukarkan kupon untuk mendapatkan kaos gerak jalan berlogo HUT RI ke-70 tahun. “Ayo mana kuponnya tukarkan, orang-orang sudah ramai. Sekalisekali kita ikut kemeriahan,” kata salah seorang perempuan yang tergesa-gesa mengajak anaknya antre menukarkan kupon.

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Bukan hanya di lapangan desa, keramaian ornamen kemerdekaan juga terlihat di setiap sudut desa. Berbagai baliho dan umbul-umbul bertema kemerdekaan yang terpasang tampak memberi warna berbeda di desa itu. “Kita senang ada acara seperti ini, kemeriahannya dirasakan seluruh warga. Hal-hal seperti ini yang kita bayangkan, warga berpartisipasi ramai-ramai semua senang. Dengan ini kami warga perbatasan juga tahu seperti apa perayaan tujuh belasan besar-besaran seperti di kota besar,” ujar Fatima, warga yang ikut acara gerak jalan. Sejatinya, perayaan tujuh belasan tak pernah absen di pulau Sebatik.

Hanya saja, perayaan tersebut tidak sebesar yang diadakan pada tahun ini. Biasanya perayaan kemerdekaan dilakukan bergantian di 5 kecamatan yang ada di sana. “Ada perayaan tiap tahun, cuma ganti-gantian dengan kecamatan lain. Misalnya tahun ini di kecamatan Sebatik Timur, tahun besok di Sebatik Tengah, jadi tidak semua warga bisa ikut,” kata Fatima yang sudah 10 tahun tinggal di Desa Sungai Nyamuk. Mustoha Iskandar dan Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero) yang membuka langsung start jalan sehat di lapangan utama Sungai Nyamuk Kecamatan Sebatik Timur. Mustoha Iskandar juga berbaur

DUTA Rimba 31


dengan para peserta termasuk anak-anak yang bersemangat jalan kaki. Meskipun hujan sempat mengguyur Sebatik tetapi peserta semakin ramai meneriakkan yelyel dan menyanyikan lagu Hari Merdeka. “Baru mulai sudah hujan gerimis, saya pikir banyak warga yang berteduh. Eh, nggak tau-nya malah tambah semangat. Saya juga harus lebih semangat donk”, ungkap Mustoha Iskandar ditengah acara. Hadir pada acara pembagian hadiah kegiatan jalan sehat 8K, Bupati Nunukan, H. Basri beserta, Muspika, pejabat perwakilan BUMN wilayah Kalimantan Utara. Basri yang memberikan sambutan dalam penutupan jalan sehat sekaligus juga memberikan hadiah utama kepada pemenang menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada BUMN khususnya Perum Perhutani dan PT Inhutani I anak perusahaan Perhutani, serta PT Pos Indonesia (Persero) yang sudah melaksanakan kegiatan di Sebatik, Nunukan yang berbatasan langsung dengan Sabah Malaysia. Bagi H Basri menilai Perayaan kemerdekaan Republik Indonesia di Pulau Sebatik tahun ini memberi kesan tersendiri. Sebab, Pulau Sebatik yang menjadi kawasan pinggiran Nunukan dan berbatasan langsung dengan Malaysia, masih bisa merasakan kemeriahan dalam menyambut kemerdekaan. “Khusus untuk Kabupaten Nunukan ini merupakan keistimewaan tersendiri. Perayaan 17 Agustusan itu tidak hanya dilakukan di pusat kota tapi di pinggir Indonesia, dalam hal ini Sebatik.” Basri menilai, dengan perayaan yang menyisir kawasan pinggiran itu akan meningkatkan nasionalisme warganya di perbatasan. “Ini suatu langkah maju, seperti gerakan Pak Presiden (Joko Widodo) ingin wilayah pinggir merasakan kemeriahan. Dengan turunnya

32 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2015

rimbaUTAMA

Suasana Jalan Sehat 8K di Pulau Sebatik.

pemerintah, dalam hal ini melalui BUMN, di samping memberi dampak langsung tapi juga menunjukkan ada implementasi langsung supaya masyarakat perbatasan sendiri juga merasa bangga sebagai bangsa Indonesia,” kata Basri. Menurut H. Basri, kegiatan seperti di Sebatik kali memang sangat jarang dilakukan dan ia berharap bisa ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang. “Kami juga berharap Ibu Menteri BUMN bisa berkunjung ke Pulau Sebatik” ungkapnya.

Rodiah sebagai pemenang utama doorprize jalan sehat menilai kegiatan ini baik sekali. “Rangkaian kegiatan Peringatan Kemerdekaan Indonesia yang setiap tahun dilakukan belum pernah semeriah ini. Jalan Sehat 8K bermanfaat bagi kami selain untuk menjaga kesehatan, kami juga dapat berkenalan dan bersilaturahmi dengan masyarakat dari daerah kecamatan Sebatik lain. Ditambah doorprize Perhutani ini menggiurkan. Terimakasih Perhutani.”• DR

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Air Minum Kemasan Perhutani

Dok. Kom PHT®2015

Masuk Istana

A

ir Minum Dalam kemasan (AMDK) Perhutani, merupakan air mineral yang sehat alami dan segar, mengandung mineral alami dan beroksigen, yang diproses memenuhi persyaratan standar yang tinggi. Air minum kemasan ini tak hanya masuk ke pasaran, tetapi juga masuk ke Istana Negara, khususnya untuk konsumsi pada Hari Ulang Tahun kemerdekaan RI ke 70 “Kami kemarin telah mengirimkan AMDK sebanyak 2.000 boks ke Istana,” tegas L Diana Nurhayati, Staf Humas Perum perhutani. AMDK dalam kemasan bomba, satu boksnya berisi 24 botol, sehingga secara

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Air minum dalam kemasan Perhutani saat dibawa ke Istana Negara.

keseluruhan sebanyak 48.000 botol. AMDK Perhutani berasal dari sumber air alami pegunungan di hutan milik Perum perhutani (dengan TDS 40) diolah dengan system multifiltrasi. Rasanya segar, bermineral dan mengandung oksigen. Airnya alami dan bebas dari bahan kimia. Sebagaimana dijelaskan Susetyaningsih, Kepala Biro Komunikasi Perusahaan Perum Perhutani, masuknya AMDK ini telah melewati Verifikasi sebagaimana prosedur yang berlaku di istana. Dan, AMDK ini mulai dikirim ke Istana sejak tahun 2011. “Jadi sampai kini sudah hampir 5 tahun,” tegasnya. Selain AMDK, dalam rangka

HUT RI ke 70, Perum Perhutani juga mengirim kurang lebih 3.000 gantungan kunci yang terbuat dari kulit dengan logo Perum Perhutani untuk dibagikan sebagai survenir kepada para tamu undangan. Gantungan kunci ini sebagaimana dilaporkan Kompas.com dibagikan dalam bentuk survenir bersama kipas, kaos bertulis poros maritime dunia dan topi. Semua barang-barang itu dimasukkan ke dalam satu tas jinjing ukuran sedang. Sementara air mineral dibagikan kepada ribuan tamu bersamaan dengan makanan ringan seperti donat atau roti dan aneka jenis minuman lainnya seperti teh dan kopi.• DR

DUTA Rimba 33


Dok. Kom PHT®2015

rimbakhusus

Dirut Perum Perhutani, Mustoha Iskandar Serahkan sembako murah di Jombang.

Ramadan dan Lebaran Ada Perhutani Peduli Perum Perhutani mengakselerasi pasar murah Ramadan dan membuka posko mudik Lebaran 1436 H. Sebuah peran yang merefleksikan kepedulian BUMN ini untuk berbagi dengan sesama. 34 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


P

uasa dan lebaran memiliki banyak dimensi, baik secara spiritual, ekonomi , sosial dan budaya, hingga membuat puasa dan lebaran di Indonesia menjadi tipologi tersendiri bila di banding dengan Negara muslim maupun non muslim lainnya. Di antara Negara ASEAN misalnya, puasa dan lebaran di Indonesia lebih menyeruak, dan menjadi momentum untuk meningkatkan amal ibadah, sekaligus meningkatkan tali silahturahim, pemerataan pembangunan , bahkan juga mendongkrak perekonomian nasional. Melalui puasa, telah mendorong tali silahtulrahmi. Hampir institusi formal maupun bisnis banyak menyelenggarakan acara buka dan tarwih bersama. Melalui bulan suci juga mendorong banyak kalangan untuk berbagi kepada sesama. Melalui Ramadan ini pula, tingkat konsumsi masyarakat juga meningkat, hingga menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Perekonomian nasional yang sedikit melambat pada kuartal pertama 2015, sedikit tertolong dengan puasa. Setidaknya trend penurunan perekonomian nasional yang melemah, sedikit bisa dikendalikan, agar tidak jatuh terperosok Hal yang sama juga terjadi pada Idul Fitri atau lebaran di akhir Ramadan. Selain menjadi puncak bagi umat Islam menjalankan puasa, lebaran juga telah melahiran tradisi mudik di kampung halaman untuk bersilahtulrami dengan orang tua dan sanak keluarga. Dengan jutaan masyarakat Indonesia yang melakukan mudik pada Idul Fitri 1436 H, setidaknya terdapat Rp 260 triliun dana yang mengalir dari pusat kota ke berbagai kampung halaman. Sebuah jumlah uang yang cukup

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

banyak, yang secara tidak langsung menjadi mekanisme pemerataan pembangunan. Realitas semacam itu, tampaknya yang menjadi alasan bagi Pemerintah untuk ikut menfasilitasi pelaksanaan Ramadan dan Idul Fitri agar bisa lebih lancar. Dengan makin meningkatkan konsumsi masyarakat baik pada saat puasa dan lebaran, telah mendorong naiknya harga-harga bahan pokok di pasaran. Mulai dari beras, gula, gandung, daging dan bahan pokok lainnya harganya terus meroket. Dalam konteks inilah, Presiden Joko Widodo bersama dengan para menterinya untuk melakukan Sidang Kabinet membahas usaha untuk menstabilkan harga bahan pokok pada puasa dan lebaran. Begitu pula dengan meningkatnya arus mudik, pemerintah juga berjibaku untuk menyelesaikan jalan Tol Cikampek-Palimanan, Brebes, untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur Pantura yang menghubungkan Jakarta ke Jawa Tengah. Sekalipun jalan tol tersebut telah bisa dituntaskan, kemacetan juga tak bisa dihindari, karena kendaraan pribadi yang mudik juga berlipat. Untuk mengatasi membludaknya arus mudik ini, sejumlah instansi pemerintah maupun institusi bisnis menggelar mudik bareng secara gratis, dengan menyediakan bus dan angkutan umum lainnya. Bahkan, angkutan laut, juga banyak yang menyediakan armadanya secara gratis untuk mengangkut para pemudik untuk sampai kampung halamannya. Perum Perhutani, sebagai BUMN yang fokus untuk mengelola hutan di Pulau Jawa dan Madura, juga ingin mengambil peran ketika bangsanya tengah menghadapi puasa dan mudik lebaran. Perusahaan yang lebih banyak

bersinggungan dengan masyarakat desa yang terletak di pinggir hutan, menyadari betul, masyarakat desa banyak mengalami hambatan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari selama puasa dan lebaran. Selain menghadapi kesulitan akibat naiknya harga kebutuhan pokok, mereka juga banyak mengalami kesuitan atas akses pasar yang tersedia di desa-desa pinggir hutan Berdasarkan Surat Kementrian BUMN No: S-368/MBU/06/2015 tanggal 25 Juni 2015, BUMN diwajibkan untuk menggelar Pasar Murah BUMN 2015. Terhadap realitas itu, Perum Perhutani menggelar pasar murah untuk menjual paket barang kebutuhan pokok dengan diskon 50%. Ada beras, gula, minyak goreng, terigu, teh yang dijual kepada masyarakat desa. Bila satu paket harganya Rp 100.000, Perhutani menjualnya hanya Rp 50.000. Perhutani hanya menggelar pasar murah kepada masyarakat desa yang selama ini telah bekerja sama dengan Perhutani dalam memanfaatkan potensi hutan. Selain itu Perhutani menggelar Posko mudik lebaran. Posko ini didirikan biasanya dekat dengan hutan milik Perhutani, bergandengan dengan posko perusahaan lainnya serta milik polisi maupun TNI. Di Posko tersebut Perhutani menyediakan fasilitas untuk istirahat, toilet, menyediakan minuman gratis, bahkan air madu. Direksi perhutani memberikan perhatian penuh terhadap dua kegiatan utama yang berkait dengan pasar murah dan posko mudik lebaran. Mustoha Iskandar, Dirut Perhutani turun langsung untuk memonitor pasar murah maupun posko mudik lebaran. Hal yang sama juga dilakukan oleh direksi dan pejabat perhutani lainnya, ikut memantau, pelaksanaan Perhutani peduli ini. Sukses. • DR

DUTA Rimba 35


Dok. Kom PHT®2015

rimbakhusus

Peserta Pasar Murah ramadan 1436 H “Sinergi BUMN Membangun Negeri”.

36 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Berkah

Sembako

Murah R

aut wajah masyarakat desa Pinggir, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, tampak berseri-seri ikut antri rapi dalam pasar murah yang digelar pertengahan Puasa Ramadan 1436. Mereka yang dihadapkan dengan harga barang yang merangkak naik di bulan puasa dan menjelang lebaran, pada hari itu bisa mendapatkan beragam bahan pokok dengan harga murah. Paket sembako, yang berisi 5 Kg beras, Minyak dan gula masing-masing 1 KG, terigu dan teh bisa mereka dapatkan dengan harga Rp 50.000. Sementara kalau mereka membeli paket sembako di pasar umum harganya Rp 100.000. Perum Perhutani sebagaimana dengan BUMN lainnya pada buan Suci Ramadan dan Idul Fitri 1436 juga menggelar pasar murah untuk meringankan masyarakat dalam menjalankan Ibadah puasa dan lebaran. Hanya bedanya, bila pasar murah yang diselenggarakan oleh perusahaan pada umumnya adalah di kota kota yang padat

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

penduduknya. Perhutani justru memilih menggelar pasar murah di pelosok-pelosok desa yang letaknya dipinggir hutan. Pasar murah yang digelar perhutani ini juga sekaligus merupakan wujud sinergi BUMN dalam membangun negeri. “Pasar Murah ini kami adakan di desa-desa yang warganya mencari nafkah dari hutan yang lokasinya sulit dijangkau,” jelas Mustoha Iskandar, Direktur Utama Perum perhutani, yang didampingi Andi Purwadi, Kepala Devisi Regional Jawa Timur Pilihan perhutani untuk membuka pasar murah di desa desa sekitar hutan, tentu tidak lepas di dasari pemikiran, mereka ini umumnya berada di desa terpencil, yang aksesnya ke pasar modern cukup jauh. Dan, kalau pun mereka bisa berbelanja di pasar, harga kebutuhan pokok itu sudah terlebih dahulu melonjak , hingga sulit dijangkau oleh daya beli mereka. Melalui pasar murah ini, masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan bahan pokok dengan harga yang terjangkau. Di pertengahan puasa itu,

Perhutani memang menggelar pasar murah secara simultan di berbagai desa di pinggir hutan. Ada lebih 5000 desa yang ada di sekitar Perhutani yang ada di Pulau Jawa maupun Madura. Seperti Hari, Sabtu, 4 Juli 2015 sebagaimana dijelaskan John Novarly, Sekretaris Perusahaan Perhutani sengaja menggelar di beberapa desa pinggiran hutan di wilayah, Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat dan Banten . Tak hanya di Jawa Timur, pasar murah itu oleh Perum Perhutani juga digelar di di desa-desa terpencil di Kabupaten Tasikmalaya dan Garut, Minggu (05/07). Pasar murah ini dilaksanakan serentak di desa-desa yang letaknya di pinggir hutan. Desa terpencil yang menjadi lokasi pasar murah i yaitu Desa Cibaliung, Cikeusik, Banten dan Desa ‎Kubangsari, Tasikmalaya, serta Desa Wangunjaya, Garut, Jawa Barat. Pasar murah ini sengaja digelar di desa terpencil untuk membantu warga memenuhi kebutuhannya di bulan Ramadan dan Lebaran. Pasalnya, selama ini mereka cukup

DUTA Rimba 37


Dok. Kom PHT®2015

rimbakhusus

Antrian sembako murah di Pekalongan Timur.

kesulitan mendapatkan barang kebutuhan sehari-hari. Kondisi geografis dan akses jalan yang rusak menjadi penyebabnya. Pasar murah tersebut langsung dibuka oleh Kadiv Regional Perhutani Jabar dan Banten, Ellan Barlian. Pada kesempatan tersebut Ellan menyerahkan paket sembako kepada warga secara simbolis. Dalam pasar murah tersebut, Perhutani menyediakan 1500 paket sembako murah. Masyarakat sudah mengantre sejak pagi, namun pasar baru mulai dibuka pada siang hari. Adanya pasar sembako murah tersebut disambut gembira oleh warga sekitar. Mereka merasa terbantu karena selama ini mereka harus membeli sembako jauh ke luar desa sehingga ongkos perjalanannya besar Sementara di Jawa Tengah

38 DUTA Rimba

kegairahan masyarakat untuk membeli paket sembako Murah Perhutani itu juga terlihat di Desa Ngarem dari Dukuh Kalitelawah, Ngarem, Kedungjati, dan Doplang, Boyolalai. Sejak dari pagi masyarakat mulai antri, sekalipun pasar murah itu dibuka pada siang hari. Pasar murah yang digelar di halaman kantor BKPH Krobokan KPH Telawa , Ngarem cepat ludes. .Perhutani menyiapkan 500 paket sembako yang dijual dengan setengah harga dalam pasar murah tersebut. Isi paket sembako terdiri atas 5 kilogram beras, 1 liter minyak goreng, 1 kg gula, teh, dan 1 kg tepung terigu. Harga paket sembako yang ditaksir senilai Rp 100 ribu tersebut hanya dijual Rp 50 ribu. Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan Telawa, Denny Raffidin menjelaskan,

pasar murah itu digelar di Desa Ngaren karena warga yang tinggal di sekitar hutan KPH Telawa itu sangat membutuhkan. Warga desa yang sebagian besar sebagai penggarap hutan, kini sedang dihadapkan pada kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok menjelang Lebaran. Warga juga harus menempuh jarak yang cukup jauh untuk mendapatkan sembako ke pasar. Denny berharap, dengan diadakan pasar murah di desa, paling tidak dapat memudahkan dan meringankan beban warga desa dalam memenuhi kebutuhan sembako menjelang lebaran. “Kami berharap pasar murah dengan harga paket setengah dari harga pasar ini, dapat membantu masyarakat Desa Ngaren yang tinggal di sekitar hutan KPH Telawa.

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Sembako murah dan suasana pembagian sembako murah di Pekalongan Timur.

Sebagian besar warga Desa Ngaren selama ini sering membantu pihak perhutani menggarap kawasan hutan melakukan reboisasi, penebangan,” jelas Denny usai acara pasar murah itu. Kepala Desa Ngaren, Edi Suyatman menyatakan, keberadaan pasar murah itu sangat membantu warga karena menjelang Lebaran seperti saat ini harga beberapa sembako cenderung naik. Pihaknya berterima kasih kepada Perhutani karena sudah membantu meringakan beban warga. Di Jawa Tengah, jelas Kepala Divisi Regional Jawa Tengah SR Slamet Wibowo mengatakan, pasar murah diadakan di tiga Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH), yakni KPH Telawa Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Krobokan Desa Ngaren

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Kecamatan Juwangi Kabupaten Boyolali, KPH Blora BKPH Nglawungan Desa Sambirejo Kecamatan Japah Kabupaten Blora, dan KPH Pekalongan Timur BKPH Paninggaran Desa Tenogo Kecamatan Paninggaran Kabupaten Pekalongan. ”Di tiap lokasi masing-masing dijual 500 paket dengan harga Rp 50.000. Total ada 1.500 paket yang berisi beras, gula, minyak goreng, sirop, mi instan, dan kue kering,”tuturnya. Pasar murah yang serentak digelar, 4 Juli, tersebut melibatkan Pramuka, Saka Usaha Bakti, Muspika, Perhutani, dan masyarakat desa hutan. Diharapkan kegiatan pasar murah bisa membantu masyarakat sekitar hutan yakni pesanggem dan penyadap getah pinus, dalam memenuhi kebutuhan sembako.

Selain pasar murah, sebagaimana dilaporkan Suara merdeka, Perhutani Divisi Regional Jateng juga menyerahkan bantuan kepada anak yatim piatu di dua panti asuhan, yakni Panti Asuhan Darul Hadlonah Purwokerto sebanyak 10 orang, dan Panti Asuhan Bakti Rimba Semarang. ”Kami juga memberikan bantuan kepada penyadap dan pesanggem di delapan KPH yang tersebar di Pekalongan barat, Pekalongan timur, Kedu selatan, Surakarta,” paparnya. Pasar Murah ini jelas merupakan sebuah komitmen Perhutani untuk selalu ambil bagian di saat bangsa tengah membutuhkan. Pasar Murah ini merupakan bagian untuk mewujudkan komitmen sebagai perusahaan yang tumbuh, berkebang dan besar bersama rakyat. Semoga. • DR

DUTA Rimba 39


rimbakhusus

Air Madu

Bagi Pemudik

di Posko Mudik Perhutani

Tubuhnya kembali segar setelah sejenak merebahkan diri di fasilitas tempat istirahat posko lebaran di Ngampon, Ngawi, Jawa Timur. Posko yang terletak di Jalan Raya Ngawi-Solo itu memang sengaja dirancang untuk memanjakan para pemudik yang ingin merayakan lebaran di kampungnnya. Mulai dari tempat sholat, parkir, toilet, serta tempat istirahat tersedia bagi para pemudik. Bahkan bagi mereka yang merasa haus juga disediakan minuman gratis bagi mereka.

A

sep, salah seorang pemudik yang berangkat dari Bali menuju kampung halamannya di Tasikmalaya, Jawa Barat, tampak Sumringah di wajahnya setelah sejenak beristirahat di posko lebaran. Ia merasa nyaman dan terbantu dalam melakukan perjalanan jauh dari Pulau Dewata menuju ke kampung halamannya. Di Posko lebaran itu ia bisa melemaskan tubuhnya agar bisa melanjutkan

40 DUTA Rimba

perjalanan menuju kota santri, Tasikmalaya. Posko lebaran yang dipakai Asep untuk beristirahat itu sengaja disiapkan oleh Perum Perhutani. Sekalipun bukan perusahaan yang berkait dengan otomotif, Perhutani merasa terpanggil untuk meringankan para pemudik dengan mendirikan posko lebaran. Sebagai perusahaan yang berbasis kehutanan, Perhutani memang membuka posko lebaran tidak hanya di jalur utama yang banyak

dilewati para pemudik. Perhutani juga membuka lebaran di pinggir jalan yang berdekatan dengan hutan yang mereka miliki. Para pemudik yang mampir di posko lebaran perhutani, tentu akan mendapatkan suasana berbeda. Hijaunya hutan akan menggairahkan mata, setelah berjam-jam mengendarai mobil Dalam lebaran 2015 ini, Perum Perhutani membuka posko mudik lebaran di 17 titik di wilayah hutan Devisi Jabar dan Banten 5 titik, Jateng 4 titik dan Jatim 8

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHTÂŽ2015

Posko Mudik Lebaran 2015 Perum Perhutani.

titik. Masing-masing titik posko pelayanan tersebut disediakan fasilitas yang bisa membantu para pemudik untuk mengusir kepenatan, sholat dan ke toilet. Di tempat Asep melepaskan kepenatan dari perjalanan BaliTasikmalaya ini cukup ramai. Hal ini karena posko mudik Lebaran Perhutani bersebelahan dengan Posko Mudik Polres Ngawi, Jasa Raharja, Orari dan produsen mie instan. Selain semarak, para pemudik bisa memanfaatkan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

banyak fasilitas yang disediakan oleh berbagai instansi tersebut. Mereka tak hanya bisa minum, tetapi juga bisa menikmati mie yang disediakan oleh posko produsen mie. Bahkan bagi mereka yang menginginkan untuk berbekal minuman, pemudik bisa membawa madu dan air madu yang tersedia di outlet milik Perhutani. Pendek kata Posko Mudik Lebaran yang telah dirintis sejak 2006 ini kata Administratur Perhutani ngawi, Joko Siswanto, berusaha sekeras

mungkin memberikan pelayanan kepada pemudik seramah dan sebaik mungkin. Posko Mudik Lebaran Perum Perhutani, tak semuanya bersifat pasif, sekedar untuk menyediakan fasilitas istirahat bagi para pemudik. Posko mudik lebaran Perhutani Saradan di Lemahbang, Jalan Raya Madiun-Nganjuk, Madiun menyiapkan mobil pemadam kebakaran dan 2 motor patroli jalan raya. Fasilitas ini sekaligus berfungsi untuk pengamanan hutan yang

DUTA Rimba 41


rimbakhusus

PETA POSKO MUDIK LEBARAN 2015 PERUM PERHUTANI

Website : http://www.perumperhutani.com | Facebook : http://www.facebook.com/perumperhutani | Twitter : @PerumPerhutani

PETA NOMOR RUTE JALUR UTAMA LEBARAN PULAU JAWA JAWATengah TENGAH - JAWA TIMUR Jawa - Jawa Timur

Wonosari Wonosari

ng

ka

o

n

pa

ru na

tu

ta

o gg

Si

in ol ob Pr

Ke

m Sa

ka ng

an il

ru

ng

su

do ar Ge jo m po l

es Ka ik m al

Ba

gi uw an ny

ow os Ke ak ah Kl

M

Ba

o

ow os

o

ya ba ra

M

Pu

Ke al an

g

rw os

ar

i

Ke oj ok

er

to

er ia to n Su

Ke M Vi ojok a Kr

ro

ng

go Bo

jo

ne

Ke Jo m ba

Ke Ng aw i

Ke So lo

Si

n

n t

Gr

ra

ga

ci

on

Pa

ba

m

pu Ce

Bl

Pu

or

a

rw od

ad

Tu

i

La

Ba

ba

n

Am

Ke So lo

Ci

Pa

ng ba m Re

ti Pa

i

liw un Ka

Ke Pu rw od ad n we Ba

a tig la

Ke bara Yo wa gj ak ar ta

Vi

ki Ke om

as

Ci

Sa

Ke

Ke Te Vi m a an Pa gg ra un ka g n

W el

er

i

aw i Sl

Ke Pu rb al

in

ng Pr an up uk Ke Pu rw a ak Aj ib arta ar an g

a an rs

gu

ta

ng

Ke

gg

a

g

jin

g

g an m ed

gu

er hb en Lo

an ar tib

Ja g

n

ng

an

te

ur

pa di

g ka m

un

Ci

Ke Ba nd

Ka

a

Ke a Su

gk

Vi

Jember Jember

31

Ba

ra pa s

ak

du Ku

De

Se

m

m

nd

ar

al

an

g

Je

an

Ke

g

ng

an

lo

ng ta

ka Pe

Ba

l

es

al m

ga

eb

Te

Br

Lo

Pe

ri sa

i

bo

nc

re Ci

Ka

m Pa

ng da Sa

ba Su g

en

un

al

Ke Ba nd

pa

n la

l u

pe

ay

am

am

ng

dr

ra Ka

In

an uk an

k pe m ka Ci

ng ra ka Ci

Cikedung

Cisarua Puncak Ciawi Cipanas Pacet G. Pangrango Cicurug Cianjur

Cikalongkulon

h

Sukanegara

G. Malabar

G. Patuha

Majalaya

Cidahu

Cidaun

5

7

Dayeuhluhur Majenang

Slawi Balapulang

Bnjarsari

Margasari Bumijaya

Cisompet

Cikatomas

l

Karangnungga

Pangandaran

Bantarkalong

Cipatujah

Pangandaran

Parigi Cijulang

Pameungpuk

Limpung

n

G. Ragajembanga

Kuwu Tretep

Boja

Candirata

Bandung

Kejajar

Batur G. Prahu

kandangan

Parakan

G. Sindoro

Bawen

Bringin

Borobudur Gombong Gebang Karanganyar Pituruh Loano Kebumen Kutoarjo Purworejo Nganggulan Prembun Palamarta Puring Ayah Kilirong Sentolo Karangbolong Grobog Purwodadi Ambal Mirit

Kroya Maos Adipala Bumur

Wates

Temon

Delanggu

Sukoharjo

Prambanan Manyaran

YOGJAKARTA

Sandakan Panggung

Parangtritis

Baron

Tepus

Rongkap

Ngrayun

Wonocono

Durenan Bandung

Lodoyo

Binangun

Kemiri

Sumberanyar Asembagus

Pasir putih Wringin

Lewung

Gending

MALANG

G. Butak Wagir

Sengon

SITUBONDO

Besuki

O

PROBOLINGG

G. Penanjakan

Tumpang

Krebet

G. Mahameru Bambang Ampelgading

Senduro Sumberwuluh

Gondanglegi Dampit Sumberpucung Kalipare Bantur

Bondowoso

Ranuyasa G. Argopuro Kedungjajang Randuagung Jatiroto LUMAJANG

Puger

Kalibesar

Sukowono Sumberjambe Kalisat Ledokombo

15

Wirolegi

Tanggul

Keting Umbulsari Kencong

Pasirian

Sumbersewu g Sumbermanjin Sumberduren

Tamanan

Maesan

Klakah

Gucialit

Pocokesuma

Pakasaji

Pandeyan

Kebonagung Pakuniran

Wlingi Kesamben Kepanjen Kenigoro

Bejolangu Campurdarat

Popoh

Tasikmadu

Candusari

Udanawu Srengat BLITAR

Paiton

Gratitunon Tongas

Puspo

Jabung

Tulung Agung

Pule Bendo

Ngadirejo Pacitan Kebonagung

PASURUHAN

Wonorejo

G. Arjuna

Batu Singosari

Ngantang

Ngancar Wates G. Kawi

Sendang

Trenggalek

Mangunharjo Arjosari

Punung Pringkulu Dringo

Pandaan Wonosalam

Pujon

Ngadiluwih

Pulung

Balong

Tegalombo

Pracimantoro Giritontro Donorejo

Mulo

Tumenggung Panggul Karangwetan

Ponorogo

Sumaroto

Brakas

17

Semiring

Porong Gempolsurat Bangil

Mojoagung Ngoro

KEDIRI

Bandar Slaung

Baturetno Kakap

Sidoarjo

Mojosari

Jombang

Pare

G. Liman

Jatisrono Purwantoro

Suru

Wongsari Semanu Karangmojo

MOJOKERTO Krian Ploso

Munung Kertosono

Pace

G. Wilis

Jungkat Gayam

Sampang

Raman

Jetis

Kabuh Kalipang

12 Lengkong Nganjuk Berbek Sawahan

Magetan

Rosong

Pamekasan

JUANDA

Balonpanggan

Ngimbang

Bagor

Caruban MADIUN

Sarangan

Wuryantoro

Plajen

Kretek

Bubulan

11 Balerjo

Maospati G. Lawu

Plaosan Cemorosewu G. Kukusan

Wonogiri Ngadirejo

Tambakrejo

Karangjati

Ngrambe Kebakramat Karangpandan

Karanganyar

Klaten

Bantul

Ngrau

Ngawi

Sambirejo

Masaran

Kalioso

SOLO

Ponggok

Seman

Galur Srandakan

Cireuma

Gemolong

Karanggede

Boyolali Banyudono Kartosuro

G. Merapi

Kemujan

Cilacap

Mantingan Sumberlawang Gondang Sragen

Suruh

G. Merbabu Pakis Selo

MAGELANG

Salaman

Kalapagenep

Jekawal

Wonosegoro

SALATIGA

Grebag Secang

Muntilan

Ngadisana Bruno

Klampok

Banyumas Sumpiuh Tambak

Ambarawa

Temanggung

Wonosobo ti Kreteg Bodaskarangja Wanadadi G. Sumbing Banjarnegara Bandongan Kaliwiro Mandiraja

Purbalingga Sukaraja

Ceremekidul g

Mantup

Sugihwaras

Ngasem

10

Randublatung

Gundih

Juwangi

Kedungjati

Jurangan

Sumenep

Gukukguluk

Pengelahan

Omben

SURABAYA

Kembangbahu

Batuputih

G. Tambuko

Langgar

Tenjut Blega

Kebanyar Bojonegoro

Cepu

Jelauk

Pasongsongan

Sokabana Waru

Robatal

Tambelngan

Bangkalan

Bungah Kamal Gresik

Sukadadi Lamongan

Babat

Rengel

Parangbatu

13

Arosbaya Sidayu

Bangilan

Jatisari Kalitidu

Purwodadi

Banyuates

Panceng Brondong

Palang

Tuban

9

Blora

Ketapang

Tangjungbumi Paciran

Jenu

Kalitidu

Banyarejo Jepon

Sukorejo

Reban

Bongas

Candiwulan

Rawalo

Karanganyar

Bandar

Karanganyar

Montekei

Sarangjawa Tambakboyo Jerorejo

Winong

Grobogan

Kaliwungu

Weleri

14

Kragan G. Celeting Sedan Pamotan

Jakenan

Demak Krajanwetan Karangtengah Kaliwungu Ahmadiyani Genuk Dempet SEMARANG Kendal

Wiranaya

Baturaden PURWOKERTO

Wangon

Sidareja

Padaherang Sukaraja

Subah

Kedungwuni

Paninggaran

Belik

G. Slamet Bumiayu Karangpucung Ajibarang

Cepiring

Batang

Comal

Jatinegara Randudongkal Watukumpul

Gumelar Wanareja Banjar

Ciamis

Rancatunjung Cikandang

Bantarkawung Salem

Ciwaru Subang G. Padotelu Rancah

Kawali

Cikoneng

Tasikmalaya

Taraju Sindanglaya

Rawauncal

6

Ciniru Panjalu G. Sawal

Kedungjati gan Karangmenjan

Adiwarna

Banjarharjo

Pekalongan

Pemalang

Brebes Tegal

Ketanggungan

Ciledug

Jalaksana

Garut

G. Cikuray Cikajang

G. Papandayan

Cibinong

Ciawi

Cibatu

G. Mesigit

Pangalengan Bayongbong

Sagaranten

Cilimus Kuningan

Bantarujeg

Malangbong

Nagrek Soreang

Ciwidey

Nyalindung Jampangtenga

Lengkong Jampangkulon G. Benteng

Sumber

Majalengka

Telaga

LemahabangLosari Tanjung

Kudus Mejobo

8

CIREBON

G. Ceremai Tanjungsari Cicalengka

Batujajar

Cibeber

Cibadak Pelabuhanratu

Pasawahan

Kadipaten

Sumedang

Padalarang Cimahi BANDUNG

Sluke Rembang Juwana

Gabus

Plumbon Rajagaluh

Tegalreja

Pecangaan

Kedung

Kapetakan

Arjawinangun Palimanan

Ligung

Jatiwangi

G. Tampomas

G. Burangrang Cikalongwetan Lembang

Karangtengah

Parungkuda SUKABUMI

3

Sagalaherang Cisalak

Karangampel

Gegesik

Jatitujuh

G. Muria

Jepara

Juntinyuat

Sindang

Lelea Jatibarang

Subang

Tayu

Indramayu

Kandanghaur Losarang

4

Jelbuk

r Ke Bo go

n

ng si

wa

ka

ra

Be

Ka

ja

ng

ra

ra

la

Ta

Ba

ng

JA KA RT A

ak er M n go le

ng ra

Ci

Se

ng

ng

an

itu

la

bu

sb

eg

La

ka

nd

an

ng

g

ng

Pa

du

ni

Ra

le

l

Cisolok

Sadang

Plered

1

Kalapanungga

Sawarna

Bangsri Anjatan

Pagaden

Cikampek

Jonggol

Citeureup

Pamanukan

Ciasem

2

Purwakarta

G. Salak

Bayah

aj

Binuangeun

Ci

M

Depok

BOGOR

Malimping

Cilamaya

Lemahabang

Kosambi

Cileungsi Cibarusa

G. Sanggabuana

Cikeusik

gi

Cikuang

Batuhideung

Karawang

Halimperdanak

Leuwiliang

Muncang

Ku

Leuwidamar a

Munjul

Cikarang usuma

Gunungkencan

Sumur

an tiw

ok

Rengasdengkl BEKASI JAKARTA

Serpong

Jasinga

Citeureup

an

Labuan

Pronojiwo Pronojiwo

Blitar Blitar

Rambipuji Rambipuji

Jatirogo Jatiroto

Dukuhseti

Sukarno-Hatta TANGERANG

Tigaraksa

Parungpanjang Parung

Trenggalek Trenggalek

Kepajen Kepanjen

Pacitan

nd

Wates Wates

Ketapang Ketapang Banyuwangi Banyuwangi Lumajang Lumajang

Tulungagung Tulungagung

Pedes

Batujaya Mauk

Balaraja

Pamarayan

Rangkasbitung

Ja

Tahara

Pontang

Ciruas

Pandeglang

an

Cilegon Banten

SERANG

G. Kabang

lim

Cabangbungin

Merak

Anyer Cinangka

Pa

Ke Bogor Ke Ciawi

Sragen Sragen

Jetis Jetis

YOGYAKARTA Yogyakarta

Purwodadi

33

Situbundo

Probolingo Probolinggo

Solo Solo 15 15

r

88

Boyolali Boyolali Klaten Klaten

Purwokerto Purwokerto

Wangon

3

Kartosuro Kartosuro

be

33

Banjar

Ciamis

14

Magelang

12 12

Kutoarjo

Gombong Gombong Kebumen Kebumen

SURABAYA Surabaya Sidoarjo Pasuruan Pasuruan 15 15

bo

99

Banyumas Banyumas 10 Rawalo Buntu

16 16

Je

Ajibarang Tasikmalaya

99

Banjarnegara Banjarnegara

66 Wangon

Salatiga Salatiga

Ke

Bumiayu Ajibarang

66

Bumiayu

3

3

Slawil

Margasari Majenang

3

99 Purwokerto Purwokerto

Parakan Parakan Ambarawa Ambarawa Temanggung Temanggung

Wonosobo Wonosobo

an

Brebes Pejagan

Sumedang Malangbong Cileunyi

Bandung

Padalarang

Majenang

11 11 Purbalingga Pubalingga

6

ep

3

Sukabumi

Palimanan

Kadipaten

Tegal

en

Karangtengah /Ciranjang

Cianjur

Babadak Pelabuhanratu

Cijelag

11 Losari

Jombang Jombang Kertosono Kertosono Caruban Caruban Ngawi Ngawi

m

Plered

Gresik Gresik

Mojokerto Mojokerto

14 14 Bawean Bawen

Su

Ciawi Cicurug

Purwakarta

4

Weleri

Batang Batang

Slawi

Margasari

ki

Labuan

Labuan

Cirebon

Babat Babat

su

Bogor

5

Rembang Rembang Kudus Kudus SEMARANG Semarang

Pa

3

Brebes Brebes

Karangampel

Jatibarang

Kendal Pekalongan Pekalongan

Pemalang Pemalang

Be

Cikampek

2

Tegal Tegal

Losari

7

Ke Bo nd

Indramayu

Lohbener

11

Tuban

11

1

Pamanukan

1

Karawang

Ke Bo nd

1

Bekasi

Tangerang

Anyer

ng

Jakarta

Serang

Cilegon

as

Merak

ek

1

Pa m

JAWA BARAT

m

PETA NOMOR RUTE JALUR UTAMA LEBARAN PULAU JAWA

Panti

Mayang Garaban JEMBER Jengawah

G. Raung

Selogiri

16

Balonglor bungkal Kalibaru Sentong Curah G.MAYANG

Ambulu Wuluhan

Munjungan

I

BANYUWANG Wongsorejo Alasbulu

G. Merapi

G.betiri

Regojampi Genteng Blambangan Benculuk

Banjalu

o os ow

ng Ke

ta

pa

Bo

in ol ob

be m

M

Ba

al

ny

Ba

uw

ng

an

il

gi

Je

tir Ja

r

Pr

o ot

i ar os g

rw Pu

an

an

g

en

aj

nj Ke

m

pa

tu r

Ba

ita

Lu

Jo

re Pa

g un ag

Bl

go

ek al

ri di

gg en

Ke

Tr

Tu

lu

ng

i

n

at

iu

sp

ad

ro

ao

M

no

M

Po

n

nd

gg

o

su Pa

ok oj

n

ng

ia

m

Kr

ba

u ew os or m

an et

Ce

M ta ci Pa

Ka

rjo ha ko Su

iri og

Pa rc an ito ro

W on

m

i ar os W on

ag

lo

ro su rto

So

n na ba am ul

Pr

Ba

nt

Ka an ra ya ng r -

el ag M

o on

es

m Te

W at

la Ci

Si

Ke Be su ki an ru

l il

po

ng Ba

ya ar jo

m

Ge

ra Si ba do

Su

Ke Tu Ba ba ba n t via

ik

es

no

to er

so

M

n

k ju

ba Ca

Ng

ru

an

i aw Ng

at Kl

rto

an M

en

ak gj Yo

Ke

tin

Ke Ce pu

Ke Ba ba t

n ga

li a

en

yo

ag

Bo

Sr

we

tig

ar

Sa

ta

la

Ba

gg an m

g an

la

n

g un

n ra Pa

Te jo

ej rw Pu

Ku

to

or

ar

ng

uh pi

bo Go

m

m

p

Su

Bu

nt

u

n go W an

ca

is am Ci

Ke Pa ng an da ra n

na t

ar

ru

ap

Ga

ng Si

Ke tu bo nd o

wa ba

ng Se

Am

ca

ra

o ob os W on

ne ar en m bu Ke

g an en aj

r ja

M

g on gb

km

an

al ay a Ke Ci Vi re - Ku a Ci bo n nin kijing ga n

Ba

Ta

si

ka

o W ad eg gr

al

g

ng

yi

un

ra

un

nd

la

le

Ba

da

Ci

Pa

M

Na

an Ci i m

lo

wa

bu

Ra

ka

k

Su

Gr

Ke Te ga l

g an ed m Su

pe k Ke ka m Ci

Ke Su ba ng

Ke Ja ka rta

Ke Ja ka rta ju

r

un g

po

to

am

er

Kl

ok

i

rw

Ke Ra ng ka bit

Pu

ja

aw

ra

ka

Ci

a

So

gg

Ba

in

nj

al

Ke Ka dip at

rb

en

Pu

ga

ra

Grajagan

Perum Perhutani Copyright ©2015

1

Dok. Kom PHT®2015

LEGENDA

Ibukota Kota Kecamatan Gunung SPBU Batas Propinsi Jalan Utama Jalan Alternatif Jalan Tol Jalan Kereta Api Jalan Lain Jalan Rusak

N E

W S

5

4

3

2

7

6

9

8

Posko KPH Cianjur

Posko KPH Purwakarta

Posko KPH Sumedang

Posko KPH Indramayu

Posko KPH Ciamis

Posko KPH Balapulang

Posko KPH Banyumas Barat

Posko KPH Kendal

Pacet, Jl. Raya Pacet – Puncak Cianjur (Jl. Raya Bogor-Cianjur) Kontak Danru : 081313335481

Asrama Polhutan Cibungur Jl Raya Purwakarta - Cikampek Kontak Kom : 087779575200

TPK Cikaraha, Jl Raya Sumedang Kadipaten Kontak Danru : 081394338151

TPK Cikamurang DesaCikawung, Trisi Kab. Indramayu (Jl.Raya Subang-Kadipaten) Kontak Danru 082128222154

TPK Banjar Jl Raya Ciamis-Banjar Kontak Danru : 081214966379

Halaman Kantor BKPH Larangan Jln Raya Tegal-Purwokerto Kontak Kom : 08156568587

PGT Cimanggu Jln Raya Lumbir Majenang Kontak Danru : 082135221009

Petak 42 BKPH Subah Jln Raya Kendal-Batang Kontak Kom : 081390195183

10

12

11

13

14

16

15

Posko KPH Cepu Pos DX, BKPH Pasar Sore Jln. Raya Cepu-Blora Kontak Danru : 081228027862

17

Posko KPH Ngawi

Posko KPH Saradan

Posko KPH Nganjuk

Posko KPH Padangan

Posko KPH Tuban

Posko KPH Jember

Posko KPH Banyuwangi Barat

Posko KPH Banyuwangi Utara

Persemaian Kucur, Jl. Raya Ngawi - Solo Desa Ngampon - Ngawi Kontak Danru : 085235955512

Lemahbang, Jl. Raya Madiun-Nganjuk Madiun Kontak Danru : 082133789569

Pos Keamanan 6, Jl Raya Madiun Ds. Mancon Kec. Wilangan - Nganjuk Kontak Danru : 08523302666

Hutan Watujago Jalan Raya Bojonegoro - Ngawi Kontak Danru : 081335336530

Jati Peteng Sugihan Jl. Raya Tuban-Semarang KM 15 Tuban Kontak KRPH : 081335414072

Garahan, Jl. Raya Jember-Banyuwangi Kab Jember Kontak KRPH : 082143189980

Pos Gumitir, Jl. Raya Jember, Kec. Kali Baru Kab. Banyuwangi Kontak Danru : 081359309359

Pos PTM 7 Baluran Jl. Raya Situbondo-Banyuwangi Kontak Danru : 085336060086

Peta Posko Mudik Lebaran 2015 Perum Perhutani.

sekaligus didampingi oleh Brimob Administratur Perhutani Saradan, Amas Wijaya mengatakan karena lokasi ini lintasan, maka posko ini menjadi 2 fungsi selain posko siaga pemadam kebakaran juga sebagai posko mudik lebaran. “Kami menyiapkan mobil pemadam kebakaran dan 2 motor patroli jalan raya yang keliling terus, sehingga ketika ada informasi baik di kawasan hutan ataupun di jalan raya langsung dapat diantisipasi, karena pengalaman pada tahun 2011 ada mobil terbakar di jalan raya karena macet dan mesin panas” tambahnya Di lintas utara, Perum Perhutani membuka Posko mudik lebaran di jalur alternaif di KM 34 dari Semarang ke Bojonegoro, tepatnya di Blora-Cepu. Posko ini sengaja didirikan di wilayah tersebut agar bisa memberikan suasana rileks, setelah melewati hutan dengan

42 DUTA Rimba

pohon-pohon jati besar umur lebih dari 40 tahun Bekerjasama dengan Polres Blora dan Dinas Kesehatan setempat, posko mudik Perhutani fasilitasnya toilet, tempat sholat, tambah angin, tempat istirahat yang nyaman dan air minum dingin. Asisten Perhutani (Asper) BKPH Pucung, Triyono dan Asper BKPH Nanas, Suparno yang ada di pos sore itu (15/7) mengatakan mereka termasuk 12 Asper Perhutani Cepu yang mendapat tugas secara bergilir melayani pemudik di pos tersebut. Susetiyaningsih, salah satu pemudik dari Jakarta untuk mudik ke Bojonegoro sempat istirahat di posko bersama keluarganya mengaku terbantu, bisa istirahat apalagi dapat air madu gratis. “Terimakasih Perhutani Cepu, pelayanannya cukup baik” ujarnya sesaat meneruskan perjalanan.

Posko mudik lebaran ini merupakan bagian dari kebijakan Perhutani peduli yang sudah lama dilaksanakan oleh korporat. Perhutani Peduli merupakan wadah yang akan menampung semua aktivitas dari kantor pusat, kantor divisi, sampai pada kantor operasional terkecil di KPH. Sehingga kegiatan sosial di Perhutani dapat dikumpulkan dan disinergikan menjadi kegiatan sosial yang mampu mensejahterakan masyarakat, menyelesaikan masalah, serta menunjang citra perusahaan. Dalam meletakan landasan Perhutani Peduli, Perhutani melaksanakan secara serius dengan menyusun sebuah dokumen perencanaan yang selanjutnya disebut Master Plan Perhutani peduli 2012-2016. Master Plan tersebut dipergunakan sebagai dasar atau pedoman dalam penyusunan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

rencana program dan kegiatan Perhutani, sehingga dapat sebagai acuan kerja yang mampu diukur kinerjanya secara profesional. Tak heran bila Posko Mudik Lebaran ini juga menjadi konsen Direksi Perhutani. Mustoha Iskandar selaku Direktur Utama Perhutani tak hanya ingin mendengarkan laporan pelaksanaan anak buahnya dalam posko mudik lebaran. Ia berusaha melihat langsung implementasi di lapangan. Tak peduli sudah H-2, sehabis Sholat Subuh, mobilnya melesat untuk melakukan sidak di salah satu Posko Mudik Lebaran Perhutani 2015 di Hutan Cibungur, Purwakarta, Jawa Barat. Ia ingin menyaksikan langsung kesiapan posko yang terletak di Asrama Polhutan Cibungur-Sadang, Jalan Raya Purwakarta-Cikampek. Mustoha sambil tersenyum menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri, Posko Cibungur dilengkapi fasilitas tempat parkir, toilet, mushola, TV, radio, alat komunikasi, air madu Perhutani gratis, dan jasa tukang pijit bagi pemudik yang kelelahan. “Posko Mudik Perhutani ini terdaftar di Polres Purwakarta, dan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015

Fasilitas Posko Mudik Lebaran 2015 Perum Perhutani (atas). Aneka produk Posko Mudik Lebaran 2015 Perum Perhutani (bawah).

setiap hari selalu ada anggota polisi termasuk dari Brimob Kelapadua yang standby disini, sehingga keamanan terjamin” demikian Wakil Administratur Perhutani Purwakarta, Cecep Mahmudin dalam penjelasannya kepada Mustoha. Mustoha memberikan apresiasi yang tinggi kepada anak buahnya yang secara serius memberikan pelayanan kepada para pemudik. Melalui Posko Mudik Lebaran ini, Perhutani menunjukkan komitmennya untuk terus memberikan kepedulian kepada masyarakat yang ingin merayakan lebaran. Kepedulian ini juga sejalan dengan kebijakan pemerintah yang

juga bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada para pemudik. Setelah dari pos Cibungur, Dirut Perhutani Mustoha Iskandar melanjutkan perjalanan ke tanaman Jati Perhutani Petak 30c tahun tanam 2012 pertumbuhan 98 %, Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Cijambe, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sanca Perhutani Indramayu. Tapi setidaknya dengan sidak tersebut telah membangkitkan semangat para petugas Perhutani di pinggir jalan untuk membantu para pemudik untuk lebaran di kampoung halamannya. • DR

DUTA Rimba 43


SOSOKrimba

Drs H Basri, MSi Bupati Nunukan

Perhutani,

Saya Sudah Dengar Sejak Kecil

Sebatik adalah pulau kecil yang sebagian dimiliki oleh Indonesia dan Malaysia. Di Pulau yang berbatasan dengan Malaysia itu untuk pertama kali diadakan Upacara HUT RI ke 70 oleh pemerintah Kabupaten Nunukan. Perayaan ini cukup meriah, karena dihadiri tiga BUMN yaitu Perum Perhutani, PT Pos Indonesia (Persero) dan PT Sucofindo untuk menyelenggarakan sejumlah kegiatan sosial. Drs H Basri Msi, Bupati Nunukan yang menjadi inspektur upacara pada pengibaran bendera Merah Putih, tentu merasa bangga dengan partisipasi BUMN tersebut di daerah pinggiran, perbatasan Malaysia, untuk merayakan kemerdekaan RI.

44 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Bupati Nunukan, Drs H Basri, MSi

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

DUTA Rimba 45


SOSOKrimba

46 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2015

P

erayaan Hari Ulang Tahun (HUT) RI bagi masyarakat Sebatik, yang berbatasan langsung dengan Malaysia sudah hal biasa. Merah Putih berkibar di manamana. Di depan rumah, di pinggir jalan, bahkan di perbatasan dengan negeri tetangga. HUT RI selalu mereka jadikan momentum untuk menunjukkan jati dirinya. Sekalipun mereka cukup jauh dari ibukota Indonesia, tetapi selalu ada Garuda di dada-nya. Namun di HUT RI yang ke 70, masyarakat Sebatik merasakan ada perayaan yang spetakuler. Bila selama ini upacara HUT RI inspekturnya lurah dan camat, untuk HUT yang 70 inspektur upacara pengibaran bendera Merah Putih oleh Bupati Nunukan Drs H Basri, M.Si dan penurunan bendera inpektur upacaranya Dr Mustoha Iskandar, Direktur Utama Perum Perhutani. Upacara semacam itu sungguh tak banyak dibayangkan oleh warga Sebatik. Dimana di sebuah pulau kecil, yang sebagian milik Malaysia itu dijadikan pusat perayaan HUT RI oleh Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Bahkan, perayaan HUT ke 70 di Sebatik juga berlangsung heboh. Hal ini tidak lepas karena kedatangan dua BUMN Perum Perhutani dan PT Pos Indonesia (Persero), yang dalam rangka “BUMN Hadir Untuk Negeri”, juga menggelar aksi sosial. Mulai dari jalan sehat, pasar murah, lomba-lomba, pemberian bantuan untuk tempat ibadah, pemutaran layar tancap, bedah rumah veteran dan bantuan untuk SMK di Kaltara. Semua kegiatan sosial itu membuat Sebatik nyaris sebagaimana kotakota besar yang merayakan HUT RI dengan semarak. Sebagai Bupati Nunukan, yang membawahi Pulau Sebatik, H Basri, tentu ada perasaan yang

Sebagai Bupati Nunukan, yang membawahi Pulau Sebatik, H Basri, tentu ada perasaan yang membuncah ketika merayakan HUT RI di Perbatasan. Ia menilai perayaan di Sebatik ini cukup istimewa. membuncah ketika merayakan HUT RI di Perbatasan. Ia menilai perayaan di Sebatik ini cukup istimewa. HUT RI yang biasanya dirayakan di pusat-pusat kota kali ini justru dirayakan dari pinggiran perbatasan, Sebatik. Ini jelas merupakan sebuah

terobosan dilakukan oleh pemerintah pusat. Dimana masyarakat di perbatasan pun harus bisa merayakan HUT RI ini dengan penuh kegembiraan dan mengobarkan semangat nasionalisme. Untuk mendapat gambaran,

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


bagaimana persepsi warga Sebatik dengan kehadiran BUMN dalam perayaan HUT RI yang 70, Duta Rimba di tengah kesibukan H. Basri memimpin HUT RI di Sebatik, mencoba melakukan wawancara:

Nunukan

Membangun Daerah

Bagaimana Bapak Melihat HUT RI di Sebatik? Khusus untuk Kabupaten Nunukan ini merupakan keistimewaan tersendiri perayaan 17 Agustus itu tidak hanya dilakukan di pusat kota, tapi di pinggir Indonesia, dalam hal ini di Sebatik. Mereka masih bisa merasakan kemeriahan dalam menyambut kemerdekaan. Dengan perayaan yang menyisir kawasan pinggiran itu akan meningkatkan nasionalisme warga perbatasan.

Ini suatu langkah maju seperti gerakan Pak Presiden Joko Widodo yang menginginkan wilayah pinggir merasakan kemeriahan. Dengan turunnya pemerintah, dalam hal ini melalui BUMN, disamping memberi dampak langsung tapi juga menunjukkan ada implementasi langsung supaya masyarakat perbatasan sendiri juga merasa bangga sebagai bangsa indonesia.

Apakah ada catatan khusus? Perayaan Kemerdekaan Republik Indonesia di Pulau Sebatik tahun ini memberin kesan tersendiri bagi saya. Sebab Pulau Sebatik yang menjadi kawasan pingiran Nunukan dan berbatasan langsung dengan Malaysia, masih bisa merasakan kemeriahan dalam menyambut kemerdekaan

Dalam HUT di Sebatik ini juga hadir BUMN? Ini merupakan langkah maju. Dengan kehadiran mereka, masyarakat perbatasan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015

Jadi ini sebuah terobosan?

K

abupaten Nunukan merupakan salah satu kabupaten di Kalimantan Utara,Indonesia. Kabupaten ini memiliki luas wilayah 14.493 km2 . Jumlah penduduk 171.602 jiwa. Motto Kabupaten Nunukan adalah “Penekindidebaya” yang artinya “Membangun Daerah” yang berasal dari bahasa Tidung. Nunukan juga nama sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Provinsi Kalimantan Utara. Kabupaten Nunukan merupakan wilayah pemekaran dari Kabupaten Bulungan, yang terbentuk berdasarkan pertimbangan luas wilyah, peningkatan pembangunan, dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pemekaran Kabupaten bulungan ini di pelopori oleh R.A. Besing yang pada saat itu menjabat sebagai Bupati Bulungan. Pemekaran pada Bulungan menjadi 2 kabupaten baru lainnya, yaitu Kabupaten Nunukan dan Kabupaten Malinau. Pemekaran Kabupaten ini secara hukum diatur dalam UU Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Timur, Kabupaten Kutai Barat dan Kota Bontang pada tanggal 4 Oktober 1999..Nunukan terdiri dari 5 Kecamatan yaitu; Kecamatan Lumbis, Kecamatan Sembakung, Kecamatan Nunukan, Kecamatan Sebatik dan Kecamatan Krayan. • DR

DUTA Rimba 47


SOSOKrimba merasakan, mereka bagian dari bangsa yang besar ini. Langkah ini bisa mebangkitkan semangat nasionalisme warga di perbatasan.

Salah satu BUMN yang hadir adalah Perhutani. Apakah Bapak kenal Perhutani? Kalau namanya Perhutani yang saya dengar sudah lama sekali dari kecil. Kalau Nunukan, Inhutani memang tempatnya disini. Dari masyarakat sampai pelosok juga namanya bicara Inhutani pasti hafal. Termasuk rumah- rumah itu tanahnya Inhutani punya. Jadi, Inhutani di Nunukan sudah sangat lengket dengan kupingnya masyarakat Nunukan dan sangat tergantung kepada Inhutani dan Perhutani. Jadi, Inhutani di Nunukan itu luar biasa baik kiprahnya maupun dikenalnya dari dulu sampai sekarang. Kita harapkan Inhutani sering- sering datang ke Nunukan tidak hanya saat acara 17 Agustus saja tapi acara apa saja kita siap men-support.

Inhutani I sekarang menjadi anak usahanya Perhutani. Semakin bagus. Istilahnya semakin terfokus. Semakin terbina dengan baik. Harapan kita terhadap Inhutani anak perusahaan Perhutani, secara manajemen, kerjanya semakin tinggi.

Dok. Kom PHTÂŽ2015

Adakah catatan dari kegiatan BUMN ini? Kegiatan seperti ini di Sebatik memang sangat jarang dilakukan. Untuk itu saya berharap pada tahun tahun mendatang bisa ditingkatkan.

Saya bekerjasama dengan UGM untuk meneliti kegiatan apa saja yang harus dipersiapkan masyarakat dalam menghadapi peluang investasi besar ini, untuk meminimalkan dampak negatif dari perubahan sosial. 48 DUTA Rimba

Dengan hadir di Sebatik, Apa harapan Bapak terhadap BUMN Harapan kami selaku Pemerintah Daerah, BUMN ini sering - sering ke lapangan biar tahu negeri ini seperti apa dan partisipasinya terutama

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Harapan Bapak kepada Ibu Menteri BUMN RI? Harapan kami kepada Ibu Menteri yaitu berkunjunglah ke Nunukan. Karena kemarin waktu kunjungan Presiden, beliau tidak datang. Lihatlah sendiri bagaimana dan bisa melihat apa yang bisa dibantu. Ya, karena kita sudah diujung negeri ini harapannya juga orang pusat bisa sering- sering kesini. • DR/Soe

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Istimewa

dalam CSR–nya. Nunukan ini sangat terkait dengan Inhutani karena selama ini Inhutani menggarap hutan di Nunukan. Jadi istilahnya ada kerjasama yang baik, sehingga masyarakat juga betul- betul merasakan manfaat dan keuntungan dari keberadaan Inhutan disini. Acara ini luar biasa, dengan turunnya BUMN ke sini disamping memberikan dampak langsung seperti memberikan hadiah dalam bentuk apapun kepada masyarakat disini, ini juga menunjukkan bahwa BUMN di era pemerintahan Jokowi saat ini, nawacitanya, membangun dari pinggir, BUMN juga terjun langsung, action langsung di lapangan. Aplikasi dan implementasi langsung sehingga kita harapkan ini langkah awal yang luar biasa, yang kedepannya langkah nyata seperti ini ditingkatkan. Supaya masyarakat di perbatasan sepert ikita, juga bangga menjadi warga negara Indonesia. Kalau orang-orang pusat datang kesini memberikan bhaktinya secara langsung, mereka merasa diperhatikan, bukan dilepas begitu saja. Hal ini sebagai contoh. Selama ini kan kita tergantung dari LPG Malaysia, tapi sekarang sudah mulai LPG Pertamina, BBM Pertamina sudah masuk. Ketergantungan kepada Malaysia mulai kita kurangi supaya kita bisa mandiri dengan kedaulatan pangan kita punya harga diri.

Bupati Inovatif

M

emimpin wilayah yang berbatasan langsung dengan Malaysia, tentu tak membuat dirinya berkutat dengan masalah-masalah teritorial. Tapi sebagai kepala daerah, tentu ia harus mampu membuat berbagai terobosan untuk mengangkat wilayahnya bisa mensejahterakan rakyatnya, dan diperhitungkan dalam konteks yang lebih luas. Itulah kira-kira yang dilakukan Bupati Nunukan Drs H Basri MSi untuk membangun wilayahnya. Pria kelahiran, Maros, Sulawesi Selatan, 31 Juli 1966, dalam memimpin Nunukan lebih banyak melakukan inovasi agar kabupaten yang terletak di Kalimantan Utara diperhitungkan oleh banyak pihak Kelihaiannya dalam melakukan inovasi inilah, H Basri pada akhir Juli 2015 menerima penghargaan sebagai kepala daerah inovatif 2015. Penganugerahan penghargaan itu diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (KDPDTT) Anwar Sanusi di sebuah Hotel di Makasar. Yang betul-betul dirasakan oleh masyarakat Nunukan, Basri memenangkan katagori pelayanan publik, khususnya dalam mengembangkan pelayanan publik melalui sistem Pelayanan Satu Atap (Santap) yang memudahkan iklim investasi di Nunukan. Basri juga sukses mengembangkan sumber daya manusia (SDM) yang bersaing di perbatasan. Basri tumbuh dan besar di Maros, Sulawesi Selatan. Profesinya sebagai tentara, yang membuat dirinya menjadi Bupati di Nunukan. Sebelum terpilih menjadi Bupati Nunukan pada 2011, ia terlebih dahulu menjabat sebagai Komandan Kodim 0911/ASN Nunukan (2008-2011) Suami Irma Irawati ini memang cocok menjadi Bupati di perbatasan. Darah militer yang mengalir di tubuhnya yang membuat dirinya untuk terus mengabdi di wilayah tersebut • DR

DUTA Rimba 49


lintasrimba

24 BUMN Banyuwangi

Dok. Kom PHT®2015

Bersatu Di Pelindo III

Banyuwangi - Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Banyuwangi Raya yang terdiri KPH Banyuwangi Selatan, Banyuwangi Barat dan Banyuwangi Utara bersama 24 BUMN di Wilayah Kabupaten Banyuwangi menggelar upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 Tahun di halaman terminal penumpang PT. Pelindo III (Persero) Cabang Tanjungwangi Ketapang Banyuwangi pada Senin (17/8). Diikuti oleh 235 personil yang berasal dari perwakilan 24 BUMN yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi termasuk Perhutani, upacara dilaksanakan dengan hitmat dan berjalan lancar meskipun baru pertama mengadakan upacara

50 DUTA Rimba

secara bersama lingkup BUMN se wilayah Banyuwangi. Upacara bendera dalam rangka Peringatan HUT RI ke 70 Tahun dipimpin oleh General Manager PT. Pelindo III Bangun Swastanto, pada kesempatan tersebut Bangun membacakan teks pidato Sambutan Meteri BUMN yang menekankan bahwa BUMN harus sinergi dan kolaborasi untuk memberikan kinerja dan pelayanan publik yang lebih baik, BUMN juga harus berperan sebagai ”agen of development” yakni perpanjangan tangan pemerintah untuk peningkatan dan pemerataan pembangunan Tanah air. Selanjutnya Bangun mengatakan bahwa BUMN punya peran serta untuk (1) mewujudkan kedaulatan maritim dan mengembangkan

industri pertahanan nasional. (2) mewujudkan pembangunan infrastruktur dasar dan koneksitas, (3) mewujudkan kedaulatan pangan dan kedaulatan energi, serta (4) mendukung pembangunan sektor keuangan berbasis nasional. Untuk itu BUMN tidak bisa bergerak sendiri-sendiri dan sporadis akan tetapi harus dapat sinergi dan kolaborasi untuk mendorong pertumbuhan yang signifikan. Maka dari itu dari 119 BUMN yang dimiliki oleh negeri ini diharap dapat berani melakukan terobosan-terobosan dan kemampuan menciptakan peluang sinergi dan kolaborasi adalah menjadi kata kuncinya dan melalui momen perayaan 70 tahun Indonesia Merdeka harus dijadikan tonggakk BUMN untuk memberikan kontribusi yang optimal bagi masyarakat, BUMN harus hadir ditengah-tengah masyarakat, oleh karena itu kemeterian BUMN menginisasi program ”BUMN Hadir Untuk Negeri” yang diselenggarakan oleh seluruh BUMN secara serentak di 34 provinsi diseluruh tanah air. Diakhir sambutannya Bangun menyampaikan ” Marilah kita mengingat pesan Bung karno pada sewindu Peringatan Kemerdekaan RI tahun 1953. Kita tidak bertujuan bernegara hanya satu windu saja, kita bertujuan bernegara seribu windu lamanya, bernegara buat selama-lamanya serta untuk hidup sejahtera perlu kerja keras, butuh pengorbanan. AYO KERJA untuk bangsa! AYO KERJA untuk negara! AYO KERJA untuk rakyat, Dirgahayu Republik Indonesia”, ujarnya. • DR

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Anak dan Keluarga Tumpah dalam Lomba Bandung - Hari Senin tanggal 17 Agustus 2015 jam 7.00 Wib seluruh Karyawan KPH Bandung Selatan sudah memadati dan berkumpul di Lapangan Tenis Blok C Wana Wisata gunung Puntang. Selain melaksanakan Upacara bendera dilaksanakan kegiatan berbagai perlombaan dari perlombaan modern sampai tradisional tak ketinggalan perlombaan anak anak seperti balap karung, balap makan kerupuk, balap kelereng dll yang diikuti oleh anak anak rimbawan dan ibu darma wanita pun turut

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Meriahkan Kemerdekaan

di Puncak Argopuro

Dok. Kom PHT®2015

Rembang - Berbagai cara dilakukan dalam mengisi kemerdekaan RI ke-70. Mulai dari malam tirakatan, renungan, kegiatan lomba, bhakti sosial dan upacara bendera. Semua kegiatan itu sebagai rasa syukur pada Allah SWT atas kemerdekaan yang diberikan pada bangsa ini. Tentunya melalui perjuangan panjang dengan pengorbanan harta benda jiwa dan raga para pahlawan kusuma bangsa. Tak mau ketinggalan dalam mengisi kemerdekaan, Komunitas Rembang Bergerak (KRB) sebuah komunitas tempat berkumpulnya pemuda Rembang yang sedang berkarya dan peduli dengan generasi muda akan masa depannya, juga melakukan kegiatan bertajuk Pendakian dan Upacara di Puncak Argopuro Gunung Lasem . Ketua umum KRB Achmad Rif’an mengatakan, tujuan kegiatan pendakian bersama dan upacara di puncak Argopuro antara lain: menumbuhkan sikap nasionalisme dan patriotism bagi generasi muda, menumbuhkan sikap gotong-royong dan peduli lingkungan, mempererat tali persaudaraan lingkup pelajar se

kabupaten Rembang dan mengenali potensi wisata yang ada di Rembang. Mewakili Adm Kebonharjo Isnin Soiban, Asper/KBKPH Gunung Lasem Agus Murdiyanto menjelaskan, perhutani menyambut baik kegiatan pemuda peduli lingkungan. Dengan upacara di puncak kawasan hutan akan lebih mendekatkan diri kita dengan keindahan alam. Itu kemurahan Tuhan yang mesti dijaga bersama. Semangat nasionalisme dalam mengisi kemerdekaan diwujudkan dengan tetap menjaga

keutuhan dan kelestarian lingkungan hutan demi kebaikan bangsa dan Negara, tambahnya. Kegiatan yang diikuti oleh pelajar SMA/SMK dan organisasi Pemuda Pecinta Alam se-kabupaten Rembang berlangsung selama dua hari. Hadir pula untuk memberikan pengamanan dan pendampingan anggota Koramil dan Polsek Pancur. Selain upacara bendera, diadakan pula sarasehan dan diskusi peserta dengan tema cinta lingkungan demi hijaunya hutan kita. • DR

serta mengikuti perlombaan mulai dari menghias Tumpeng, Lomba Joged serta Karaoke yang tak kalah menariknya lagi bapak-bapaknya beserta istri-istrinya mengikuti perlombaan balon. Kegiatan ini cukup memberikan suasana lebih gembira dengan penuh keakraban serta keceriaan antar karyawan. Dengan tidak mempengaruhi arti kemerdekaan yang diperjuangkan oleh parapahlawan yang telah gugur mendahului kita membela tanah air NKRI yang kita cintai ini, secara Hidmat seluruh karyawan baik yang bertugas di Kantor KPH maupun yang bertugas di lapangan mulai dari Mandor

sampai tingkat Asper wilayah yang turut serta dalam Upacara memperingati hari kemerdekaan RI yang ke 70. Tak lepas dari itu Administratur KPH Bandung Selatan Ir. Bambang T Mulyanto MM Membacakan Pidato Mentri BUMN serta memberikan motifasi untuk lebih giat bekerja dalam mengisi kemerdekaan di lingkungan pekerjaan kita. Kerja, kerja, dan kerja… • DR

Merebut 70 Sepeda Gunung Trenggalek - Segenap Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan bekerja sama Pemerintah

DUTA Rimba 51


lintasrimba Kabupaten Trenggalek menggelar jalan santai di samping diikuti karyawan karyawati BUMN tersebut juga di ikuti masyarakat umum, dengan start dan finis Alun-alun Kota Trenggalek. Dalam rangka memperingati hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 70 segenap BUMN Kabupaten Trenggalek mengadakan jalan santai yang diikuti masyarakat umum,acara yang di beri tema BUMN Hadir Untuk Negeri ini dihadiri kurang lebih 4000 Orang sehingga acara sangat meriah karena jalan santai yang tidak di pungut biaya ini juga menghadirkan artis-artis dari kota Trenggalek, disamping dihibur

para artis juga hadiahnya sangat besar sekali dengan 70 sepada gunung di samping puluhan hadiah hiburan lainnya dan BUMN tersebut, antara lain Perum Perhutani, Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, PT Pos, PT.Telkom dan Perum Bulog serta beberapa sponsor lainya sehingga acara sangat meriah. Bupati Trenggalek H.Mulyadi dalam sambutanya mengatakan terimakasih kepada segenap BUMN yang ada di Kabupaten Trenggalek karena BUMN yang ada tersebut menjadi penopang kehidupan masyarakat yang ada diKabupaten ini sesuai bidang masing-masing sehingga hubungan masyarakat

Dok. Kom PHT®2015

Kontes Nyanyi Solo

Jawa Timur - Memeriahkan momentum Peringatan Kemerdekaan RI ke-70 Perum Perhutani Divisi Regional (Divre) Jawa Timur menggelar kontes menyanyi solo Kamis (14/08). Kompetisi ini diikuti tidak kurang 41 peserta yang terdiri dari pria maupun wanita dari perwakilan masing masing divisi dan satuansatuan kerja yang berada di daerah. Peserta bebas memilih lagu dengan genre musik sesuai dengan bakat dan keahliannya, baik pop maupun

52 DUTA Rimba

keroncong. Meski bukan ajang kenamaan seperti Indonesaia Idol panitia seleksi sengaja menghadirkan juri independen yang cukup ternama di Kota Surabaya yakni Esther Catarina dari School Surabaya Orchestra dan Hadi yang didatangkan khusus dari RRI Surabaya. Kemampuannya jelas sudah tidak diragukan lagi. Panitia lomba membagi acara dalam 2 sesi perlombaan, hari pertama merupakan babak penyisihan yang wajib diikuti oleh

dengan BUMN tersebut semakin erat dan lebih transparan dalam melakukan usahanya,untuk itu harapan kami masyarakat ikut mendukung keberadaan BUMN ini sehingga apabila BUMN kita maju maka otomatis masyarakat juga ikut menikmati kemajuan tersebut. Dan Mulyadi juga mengatakan bahwa apapun yang terjadi kita tidak mungkin bisa lepas dari BUMN yang di kuasai Pemerintah tersebut karena pembiayaan juga memerlukan Bank,kita perlu beras juga ada Bulog,dan Perum Perhutani merupakan penyediaan lahan dan itulah pentingnya BUMN hadir di Negeri ini. • DR

seluruh kontestan lomba sedang hari berikutnya yang merupakan acara puncak yakni final akan digelar sehari setelahnya. 41 peserta bertaruh memperebutkan 12 tempat finalis yang bakal diadu kembali di babak final untuk memperebutkan 4 terbaik, yang nantinya dapat mewakili Perhutani di event yang lebih besar lagi, seperti yang disampaikan oleh Karo Produksi Satrio Joyoadikusumo selaku penanggung jawab acara tersebut. “Ajang ini digelar dalam rangka menjaring bakat-bakat terpendam yang nantinya akan diberi kesempatan untuk mewakili Perum Perhutani di acara Baporseni BUMN”, demikian dikatakan Satriyo dalam kesempatan itu. Usai perhelatan terpilih 4 nama yang berhak menyandang sebagai penyanyi solo terbaik yakni juara I Edi Prasetyo Utomo dari KBM Wisata dan Agribisnis, juara II Etty Yulia Ningrum dari Sekdivre Jatim, juara III Nandung Priyanto dari Komersial Kayu dan juara IV yakni Bambang Tedjo dari Perhutani Tuban. Hadiah diserahkan langsung oleh Kadivre Jawa Timur Andi Purwadi. • DR

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Upacara

di Ball Room Goa

Dok. Kom PHT®2015

Tuban - Sebuah gagasan unik dalam rangka merayakan HUT RI ke 70 dilakukan oleh warga Desa Nguluhan dan Gowoterus, Kecamatan Tuban, Jawa Timur. Masyarakat dua desa tersebut mengajak Perhutani untuk merayakan Kemerdekaan RI di dalam Goa Purri Asih yang berada di perbatasan dua desa di Tuban tersebut Goa Putri Asih merupakan goa yang terletak di wilayah KPH Nguluhan, BKPH Mulyo Agung, KPH Parengan. Goa ini memiliki panjang kurang lebih 300 meter terdiri dari beberapa ruang yang berhiasan stalagtid dan staglagmid dengan bentuk dan warna yang sangat indah. Luas dari masing-masing ruangan bervariasi, namun terdapar ruang yang sangat luas semacam ball room di hotel yang luas dan ketinggiannya mencapai 25 meter. Pada ball room goa tersebut upacara bendera dilaksanakan Upacara dilaksanakan Pukul 10.00 dengan tata upacara secara sipil yang biasa dilaksanakan di kantor-kantor pemerintah. Bertindak selaku pembina upacara adalah Administratur /KKPH Parengan dengan petugas upacara anggota

LMDH dan jajaran Perhutani BKPH Mulyo Agung. Peserta berjumlah 75 orang terdiri dari anggota LMDH, perwakilan perguruan silat, para mahasiswa UGM yang sedang melaksanakan KKN, serta beberapa insan pers. Meski dengan perlengkapan sederhana, namun karena semangat dan suasana yang damai, upacara kemerdekaan RI itu berlangsung khidmad. Daniel B Cahyono, Administratur di Parengan menyatakan perhutani merasa bangga karena masyarakat

Donor Darah Untuk Negeri Mojokerto - Menyemangati peringatan Hari Ulang Tahun ke 70 Kemerdekaan Republik Indonesia, Perhutani Mojokerto bersama karyawan Bulog, Pabrik Gula Gempol Kerep dan BRI Cabang Mojokerto bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto, menyelenggarakan kegiatan sosial berupa donor darah. Hal tersebut merupakan bagian dari implementasi “BUMN Hadir Untuk Negeri”, Selasa. PMI Kota Mojokerto sengaja “road show” mengkampanyekan budaya donor darah lewat

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

momentum memperingati Kemerdekaan RI. Ketua PMI Cabang Kota Mojokerto, dr Widyastuti sangat mengapresiasi kegiatan yang dilaksanakan BUMN di Mojokerto lewat kegiatan kemanusiaan donor darah yang berlabel “BUMN Hadir Untuk Negeri” ini. Setetes darah yang telah disumbangkan merupakan “penghidupan” yang tidak ternilai harganya. “Terima kasih atas kepedulian institusi BUMN di Mojokerto”, imbuh Widyastuti.

di dua desa itu mendaulat Perhutani untuk bersama-sama memperingati Proklamasi Kemerdekaan di tempat yang unik dan indah tersebut. Cahyono juga mengajak seluruh kompoen masyarakat bahu membahu untuk melestarikan hutan sekaligus untuk meningkatkan kesejahteraan bersama. KPH juga menyambut baik gagasan LMDH untuk mensinergikan dalam mengelola wisata terhadap goa Putri Asih. Sinergi itu menjadi wujud nyata implementasi PHBM. • DR

Kegiatan ini sekaligus membantu PMI dalam upaya memenuhi kebutuhan dan mengisi persediaan darah yang ada. “Inilah barangkali makna yang terkandung dalam HUT kemerdekaan yang harus kita teladani bersama, rela mengorbankan apa saja demi pengabdiannya untuk bangsa dan negara,” pungkas Widyastuti. Selain donor darah, kegiatan yang dihelat dalam program BUMN Hadir Untuk Negeri adalah jalan sehat, bazar sembako murah, aneka lomba, tasyakuran dan pembagian dana hibah Program Kemitraan Bina Lingkungan (PKBL). • DR

DUTA Rimba 53


lintasrimba Tiga Hari di TNGP, Angkut 180 Kilogram Lebih Sampah Cianjur - Ada banyak cara untuk melestarikan dan menjaga lingkungan biar bersih dan asri. Seperti dilakukan anggota Pramuka Penegak dan Pandega se-Jabodetabek dan Cianjur dalam menjaga lingkungan di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) Kabupaten Cianjur. Sebanyak 350 anggota Pramuka Penegak dan Pandega se-JakartaBogor-Depok-Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek), dibantu Pramuka Cianjur, menyusuri terjalnya Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) Kabupaten Cianjur, untuk memungut sampah, Minggu (30/8). Selain melibatkan ratusan anggota Pramuka se-Jabodetabek, Kegiatan ini juga, diikuti 30 anggota Satuan Karya Pramuka Wanabakti (SWB) Cabang Cianjur dan Sukabumi, untuk menjadi pendampingan sekaligus sosialisasi Saka Wanabakti Krida Reksa Wana. Dari upaya yang dilakukan anakanak Pramuka, selama tiga hari itu, yakni dari tanggal 28-30 Agustus, dihasilkan 180 kilogram lebih sampah, yang terdiri dari berbagai jenis plastik, botol minuman kaleng dan beling. Sampah-sampah yang berhasil diambil, itu dipungut dari sekitar air terjun Cibeureum, Air Panas Kandang Badak, Tanjakan Rante, dan Puncak Gunung Gede Alunalun Suryakancana. “Sampah yang berhasil dikumpulkan ini akan diolah di bank sampah dan sisanya dimusnahkan,” ucap Sekretaris Umum SWB Nasional Hezlisyah Siregar. Ditambahkan Hezlisyah, kegiatan ini merupakan perkenalan sebagian dari Krida SWB, dengan harapan para peserta tertarik dan terketuk hatinya untuk lebih peduli terhadap

54 DUTA Rimba

alam. Sementara itu, Ketua SWB Nasional, Bambang Sukmananto mengatakan, kegiatan bersih-bersih gunung akan menjadi agenda tahunan, dengan harapan semua Cabang SWB di Indonesia yang masuk wilayah Taman Nasional akan melakukan kegiatan yang sama.• DR

KPH Purwodadi Raih Lomba Wama Lestari Grobogan - Salah satu Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) binaan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwodadi berhasil meraih juara II tingkat nasional dalam lomba Wana Lestari 2015. Yakni, LMDH Batur Wana Makmur, Desa Kemadohbatur, Kecamatan Tawangharjo. ”Meski belum bisa meraih juara I tetapi yang dicapai LMDH ini sangat membanggakan. Meraih juara dilevel nasional tentu bukan prestasi yang gampang didapat,” ungkap Icek Baskoro, Wakil Bupati Grobogan. Menurutnya, keberhasilan yang diraih itu pantas mendapat apresiasi tersendiri. Sebab, prestasi itu secara tidak langsung ikut mengangkat nama Grobogan serta KPH Purwodadi. Dia berharap, prestasi itu bisa memicu semangat LMDH LMDH lainnya agar bisa meraih hasil yang lebih baik pada tahun-tahun mendatang. Administratur Perhutani KPH Purwodadi Damanhuri menambahkan, LMDH tersebut sebelumnya menjadi juara I dalam lomba Wana Lestari tingkat Provinsi Jateng. Atas prestasi ini, keduanya ditetapkan menjadi duta Jateng dalam lomba tingkat nasional. Penghargaan buat LMDH diserahkan langsung Presiden Joko Widodo saat upacara HUT ke-70 Kemderdekaan RI di istana negara.

Salah satu poin tinggi yang dicapai LMDH ini adalah menghijaukan lahan gersang bekas tempat pembakaran batu gamping atau tobong secara swadaya. Total lahan bekas tobong di luar kawasan hutan yang bisa “disulap” jadi hutan jati ada empat hektare (Ha). “Kinerja LMDH Batur Wana Makmur selama ini memang sangat bagus. Jadi, prestasi yang dicapai ini memang tidak mengejutkan,” ungkap Administratur Perhutani KPH Purwodadi Damanhuri. Menurut Damanhuri, selain itu beragam unit usaha juga dikembangkan LMDH yang dipimpin Sakidin tersebut. Antara lain, mendirikan koperasi, peternakan kambing dan sapi, kolam ikan serta produk makanan kecil. “Selain itu, LMDH ini juga mengembangkan tanaman porang dan kawasan air terjun widuri. Dengan banyaknya aktivitas ini, kondisi perekonomian 319 anggota LMDH juga bisa terangkat,” tambahnya. Sakidin selaku Ketua LMDH Batur Wana Makmur menuturkan bahwa Keberhasilan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Batur Wana Makmur, Desa Kemadohbatur, Kecamatan Tawangharjo meraih peringkat II nasional dalam lomba Wana Lestari merupakan prestasi yang sebelumnya tidak pernah dibayangkan. Selaku ketua LMDH tersebut. Tentu saja, Sakidin merasa sangat bangga karena kelompok yang dipimpinnya dapat penghargaan tingkat nasional yang diterima langsung dari Presiden Joko Widodo. Artinya, apa yang dilakukan itu bukan didasari niatan untuk menjadi pemenang lomba. Oleh sebab itu, dia sebelumnya juga tidak pernah memikirkan jika nantinya akan dapat juara atau tidak dalam lomba tingkat nasional tersebut. • DR

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Sebatik,

Dok. Istimewa

Potret Indonesia Dengan Malaysia

Sebatik - Kabupaten Nunukan merupakan salah satu wilayah perbatasan strategis yang letaknya berbatasan langsung dengan Malaysia. Kabupaten ini memiliki luas sekitar 14 ribu Km2, yang awalnya terdiri dari Kecamatan Krayan, Lumbis, Sembakung, Nunukan dan Sebatik. Pulau Sebatik yang memiliki luas 247,5 Km2 di Kabupaten Nunukan memiliki peran strategis untuk menjadi kawasan perkotaan dan potret Indonesia terhadap Malaysia. Sebatik yang sebelumnya memiliki dua kecamatan yakni Sebatik Induk dan Sebatik Barat kini telah dimekarkan menjadi 5 (lima) Kecamatan pemekaran, yaitu; Sebatik Induk, Sebatik Barat, Sebatik Utara, Sebatik Tengah dan Sebatik Timur. “Kita sudah melakukan pemekaran kecamatan sebelumnya

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

dua kecamatan kini menjadi lima kecamatan. Jadi Sebatik siap jangankan jadi kota ibukota RI juga boleh. Tak ada yang sulit karena tak ada yang tak mungkin di dunia ini meski ada tahapan dalam pembangunan,” kata Bupati Nunukan Basri di sela-sela rapat koordinasi Gubernur Kalimantan Timur dengan 14 kepala daerah di Lamin Etam beberapa waktu yang lalu. Bahkan prioritas pembangunan melalui APBD Nunukan 2012 telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung pembangunan infrastruktur di Sebatik. Di antaranya membangun jalan dan perkantoran kecamatan serta cikal bakal kantor walikota Sebatik. Namun Basri masih enggan menjelaskan kapan target Sebatik dalam mencapai status kota dapat terwujud. “Jangan sebut angka. karena mendahului Tuhan. Angka itu tak sama misalnya Rp 1 miliar di Nunukan tak sama dengan Rp 1 miliar di Pulau Jawa. Karena angka dan harga berbeda. Karena itu saya dari dulu tak mau kalah dan sampai saat ini belum pernah kalah. Karena itulah

saya di perbatasan karena untuk mengimbangi Malaysia,” tegasnya. Selain itu Basri juga mengungkapkan hal paling penting dimiliki pemimpin yakni konsisten dan konsekuen. Jika kedua hal tersebut dijadikan pegangan bagi pemimpin di negeri ini maka diyakini berbagai persoalan bangsa akan terselesaikan dengan baik. “Yang penting sebagai pemimpin hanya dua kata dituntut yakni konsisten dan konsekuen. Kalau konsisten dengan dua kata itu maka negara tak seperti ini,” tambahnya. Kondisi ironis terjadi di Sebatik akibat kesenjangan infrastruktur di Pulau Sebatik gelap gulita karena minim infrastruktur dibanding Tawau Malaysia yang terang benderang. Karena 37 ribu jiwa lebih masyarakat berdomisili di Pulau Sebatik meminta perhatian pemerintah daerah dan pusat agar mengakomodir keinginan mereka memekarkan diri dari Nunukan dan mengusulkan menjadi kota. Usulan pemekaran Sebatik menjadi kota mendapat pengecualian atau istimewa dalam PP Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan. Pengecualian dimaksud terdapat pada Pasal 9 ayat (1) pemerintah dapat menugaskan kepala pemerintah kabupaten dan kota tertentu melalui gubernur selaku wakil pemerintah untuk membentuk kecamatan dengan mengecualikan persyaratan. Kemudian ayat (2) disebutkan pembentukan kecamatan atas pertimbangan kepentingan nasional dan penyelenggaraan tugas umum pemerintahan. Bahkan usulan pemekaran Pulau Sebatik menjadi daerah otonom baru (DOB) di Kaltim merupakan daerah pertama menggunakan pasal pengecualian di PP tersebut di Indonesia. Karena itu peluang terbentuknya Kota Sebatik di perbatasan Kaltim dan akan bersaing dengan Sabah Malaysia diyakini akan terwujud dalam waktu dekat ini. • DR

DUTA Rimba 55


Merah Putih di Sebatik

Sangat unik Di Pulau Kecil Milik Indonesia dan Malaysia

Dok. Kom PHT®2015 | Naskah : SOL, Fotografer: RUD.

Merah Putih Tetap Berkibar

56 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


LENSA

Di saat HUT RI ke 70 BUMN Hadir Untuk Negeri Rayakan hari kemerdekaan Bangkitkan Nasionalisme

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

DUTA Rimba 57


Seabrek kegiatan di Sebatik Jalan santai kelilingi Pulau Bersama ribuan Saudara di Perbatasan

58 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Di Tengah harga membumbung Dompet makin menipis Dapur harus tetap ngebul Sembako murah jadi solusi

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

DUTA Rimba 59


Sekalipun dengan Harga murah Tak ada uang dibawa pulang Semua disumbangkan Untuk kemakmuran masjid

60 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Gairah begitu membuncah Bisa jalan kaki dan ikut lomba Menyaksikan layar tancap Sungguh kemerdekaan sarat makna

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

DUTA Rimba 61


bisnisrimba

Mandi Madu Kulit Lembut dengan

Dok. Kom PHT®2015 | Naskah : Tim DR, Fotografer: RUD.

Honey Plus

62 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


“Basah, basah, basah, seluruh tubuh.Ah, ah, ah, mandi madu.”Tiba-tiba saja penggalan lagu berjudul “Mandi Madu” itu terbersit di kepala tatkala melihat salah satu produk baru Perum Perhutani yang diluncurkan saat Peringatan Hari Ulang Tahun ke-54 akhir Maret 2015 lalu.Produk itu adalah Sabun Madu dengan merek Honey Plus. Ya, lagu dangdut yang dulu dilantunkan Elvi Sukaesih itu seakan menggambarkan suasana yang tercipta ketika mandi dengan sabun madu Honey Plus.Mau coba?

D

i puncak acara Ulang Tahun ke-54, Perhutani secara resmi meluncurkan sejumlah produk baru.Produkproduk baru yang diluncurkan itu adalah Air Madu, Sabun Madu, serta Tas Kulit Buaya Perhutani. Air Madu diluncurkan dengan merek Armadu. Tas Kulit Buaya memasang merek Be-Pelle.Dan Sabun Madu tampil dengan mereka Honey Plus. Seperti juga Armadu, sabun madu Honey Plus juga merupakan produk hasil differensiasi dari madu. Sebab, dalam proses produksi madu sehari-hari di Pusat Perlebahan Nasional (Pusbahnas), para personel di Pusbahnas mengetahui bahwa madu juga bagus untuk perawatan kulit. Pemahaman itu lantas menjelma menjadi satu bentuk kreativitas yang melahirkan produk sabun untuk kecantikan kulit. Proses produksinya diawali akhir tahun 2014. Hal itu dituturkan Direktur Komersial Non Kayu Perum Perhutani (ketika itu), Mohamad Soebagja.Menurut Soebagja yang kini menjabat Direktur Keuangan Perum Perhutani, ketika itu pihaknya mengambil kebijakan untuk mengembangkan produksi

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

sabun madu adalah dalam rangka mengapresiasi kreativitas karyawan yang ada.Soebagja menyebut, kreativitas dalam melahirkan produk baru dan menghasilkan pengembangan dari produk yang sebelumnya sudah ada seperti yang ditunjukkan dalam produksi sabun madu, merupakan hal yang penting dalam konteks bisnis.Sehingga, kemunculannya perlu diapresiasi dan diberikan peluang. “Karyawan di Parung Panjang (Kantor Pusbahnas, red) itu mencoba membuat sabun madu dalam skala kecil. Produksinya ketika itu sekitar 10 sampai 100 botol dalam satu kali proses produksi. Ternyata, saat itu permintaan pasar bagus. Saya lalu melakukan tes dan saya cari desainer untuk packaging-nya,” katanya. Data dari Biro Pemasaran Non Kayu Perum Perhutani menyebutkan, ide awal dari pembuatan sabun madu tersebut berasal dari Manajer Pusbahnas, Desriyanti.Ide tersebut lantas dikembangkan dengan melakukan serangkaian ujicoba produksi sabun madu.Awalnya, produk baru sabun madu itu dikemas dengan merek Perhutani.Ternyata, produk yang dapat dikatakan

sebagai prototype itu mendapatkan sambutan positif. Saat melihat banyaknya dukungan dan antusiasme minat pembeli, Kepala Biro Analisa Perencanaan Bisnis Wisata & Agribisnis Perum Perhutani, Lies Bahunta,menindaklanjuti dengan melakukan branding Sabun Madu dan mulai memerkenalkan merek H+ (Honey Plus) sebagai representasi produknya.Sabun Madu dengan merek Honey Plus itu merupakan campuran dari madu dengan kadar40% dan sabun mandi cair. Adanya kandungan madu di dalam sabun mandi itulah yang menjadi andalan produk differensiasi ini,sehingga tercetus ide untuk mengembangkan produk sabun madu yang lantas dinamai Honey Plus.

Menengah ke Atas Untuk sementara, produksi Honey Plus masih sangat terbatas. Karena itu, menurut Soebagja, sasaran pasarnya juga masih terbatas.“Karena produksinya hanya sedikit, sekadar pekerjaan sambilan saja, jadi sasaran pasarnya hanya terbatas pada spa-spa dan melalui penjualan online saja.Sementara ini tidak dijual bebas.Sebab,ketersediaan bahan baku dan kapasitas pabriknya masih terbatas. Jadi, pembuatan produksi Sabun Madu Honey Plusini hanya sebagai bentuk menghargai kreativitas.Belum merupakan produk unggulan.Yang penting tidak rugi.Itu saja,” ucap Soebagja. Seiring dengan gaya hidup serta meningkatkan nilai tambah pada produk tersebut, maka dilakukanlah kerja sama dengan pihak lain. Hal itu diwujudkan melalui kerja sama produksi sabun madu dengan merek Honey Plus yang kemasannya lebih elegan. Kepala Biro Pengembangan Pasar Non Kayu Perum Perhutani, Hezlisyah Siregar, target pasar yang

DUTA Rimba 63


dipilih adalah kalangan middle up atau kelas menengah ke atas, sehingga Honey Plus dapat masuk ke pasar retail dan mudah pula diterima konsumen. “Pemilihan ceruk pasar pada segmen tersebut disebabkan karena harga dari produk tersebut yang diiringi dengan kemasan yang elegan, akan terjangkau oleh konsumen menengah ke atas. Harganya sendiri disesuaikan dengan biaya proses produksinya,” ujarnya. Madu diketahui juga memiliki manfaat untuk perawatan kulit. Manfaat madu yang terkandung di dalam sabun madu, menurut Tim Pengembangan Pasar Non Kayu Perum Perhutani, antara lain karena memiliki kandungan enzim madu dan antioksidan. Kandungan enzim madu, ketika tercampur dengan air, dapat menghasilkan cairan antiseptik yang lembut dan bermanfaat untuk membersihkan kulit secara menyeluruh tanpa mengurangi kandungan minyak alami tubuh. Sedangkan kandungn antioksidan, anti jamur, dan anti mikroba yang terkandung di dalamnya dapat menyembuhkan luka, bintik-bintik merah di kulit, dan melawan infeksi kulit. Proses produksi Honey Plus dilakukan dengan cara menjalin kerja sama dengan pihak lain. Pola kerja sama yang dipilih adalah kerja sama produksi. Artinya, formulanya masih merupakan milik Perum Perhutani. Hezlisyah Siregar menuturkan, hingga saat ini belum ada kendala atau kesulitan berarti yang mereka temui dalam proses produksi Armadu maupun Sabun Madu Honey Plus. Sebab, menurut dia, ketersediaan bahan baku untuk Armadu dan Honey Plus selama ini telah mencukupi tanpa perlu mengurangi pasokan bahan baku untuk memproduksi madu murni dalam kemasan.

64 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2015 | Naskah : Tim DR, Fotografer: RUD.

bisnisrimba

Kulit lembut dan bercahaya dengan Honey Plus

Kandungan enzim madu, ketika tercampur dengan air, dapat menghasilkan cairan antiseptik yang lembut dan bermanfaat untuk membersihkan kulit secara menyeluruh tanpa mengurangi kandungan minyak alami tubuh. “Mudah-mudahan teman-teman di Komersial bisa melanjutkan hal ini.Kepada mereka, sudah diberikan penjelasan tahapan-tahapannya dan sudah ada rancangan seperti ini,” tutur Soebagja.

Keunggulan Madu Madu diketahui memiliki manfaat besar untuk kesehatan, meski tidak digolongkan sebagai obat.Tetapi, manfaat madu untuk kulit rasanya belum banyak diketahui orang.Di sinilah sebenarnya terdapat peluang

besar bagi Perhutani. Namun, peluang tersebut harus dibarengi edukasi yang intensif terhadap konsumen. Sebab, belum terlalu banyak orang yang paham akan manfaat besar madu bagi manusia. Madu adalah cairan manis yang berasal dari nectar tanaman yang dikumpulkan dan kemudian diproses oleh lebah-lebah pekerja sehingga menjadi produk yang dikenal dengan nama madu. Para lebah pekerja itu mengumpulkan dan menyimpan madu tersebut di dalam sel-sel

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


sarang lebah. Sedangkan bagi para lebah, madu digunakan sebagai sumber karbohidrat. Madu juga bermanfaat karena mengandung beberapa komponen penyusun. Komponen penyusun madu antara lain adalah air, gula (glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa), mineral (Ca, Na, P, Fe, Mg, Mn), vitamin (B1, B2, B5, B6, C), dan enzim diatase. Besarnya manfaat madu bagi kesehatan manusia itu juga disebutkan di dalam kitab suci. Misalnya, Al Qur’an dalam Surat An Nahl ayat 69 menyebutkan manfaat madu tersebut. Sebuah hadist Nabi Muhammad SAW juga menyebutkan manfaat cairan manis yang diproses oleh lebah itu bagi kesehatan manusia.

Strategi Pasar Nampaknya sabun madu Honey Plus juga akan menjadi salah satu produk andalan non kayu Perhutani di masa depan, selain Armadu. Hal itu disebutkan Tim Pemasaran Non Kayu. Disebutkan, Direktur Komersial Non Kayu, Agus Setya Prastawa, juga telah mengarahkan agar produkproduk yang bisa diproduksi dengan jumlah banyak (mass production) semisal Madu, Armadu, Sabun Madu Honey Plus, dan Kopi, dapat dipasarkan melalui jaringan retail nasional. Tentu saja, strategi pemasaran melalui jaringan retail nasional seperti itu harus dibarengi dengan promosi yang memadai guna menjangkau pasar yang lebih besar.Promosi harus dilakukan baik melalui pameran, maupun media cetak, media videotron, dan pada saatnya nanti di media elektronik. Menyikapi arahan Direktur Komersial Non Kayu tersebut, Hezlisyah Siregar sebagai Kepala Biro Pengembangan Pasar Non Kayu pun telah melakukan serangkaian kegiatan pemasaran melalui jaringan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

retail, yaitu Guardian untuk produk madu, serta menyusul dengan Indomaret dan Indogrosir untuk pemasaran Armadu, Sabun Madu, Kopi, dan lain-lain. Hal itu dilakukan dengan tetap mempertahankan pasar yang selama ini sudah ada. Selain itu, terhadap produk-produk yang baru saja soft launching yaitu Armadu, Sabun Madu Honey Plus, dan Tas Kulit Buaya Be-Pelle, telah dilakukan pula kegiatan promosi melalui program promosi media LCD/LED yang ada di dua lokasi di Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Wolter Monginsidi dan Jalan Sisingamangaraja. “Harapan kami adalah agar produk-produk tersebut dikenal masyarakat dan laku di pasaran, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dari produk-produk agribisnis,” tutur Hezlisyah Siregar. Dalam rangka mengejar terwujudnya harapan tersebut, strategi pun tengah diterapkan.

Strategi yang telah disiapkan dan dijalankan untuk mewujudkan target dan harapan tersebut, antara lain dengan terus meningkatkan produksi produk sabun madu Honey Plus tersebut, menjamin kontinuitas produksi produk sabun madu tersebut, melakukan serangkaian kajian pemasaran secara kontinyu terhadap produk-produk tersebut, serta terus berupaya untuk meningkatkan kegiatan pemasaran, baik domestik maupun ekspor. Ada optimisme yang terpancar dari produk-produk baru Perum Perhutani saat diluncurkan, termasuk untuk sabun madu Honey Plus. Sungairing optimisme yang mewarnai Honey Plus dan produkproduk lain Perhutani, saat ini pun produk baru yang lain juga tengah disiapkan. Antara lain, produk baru yang tengah disiapkan itu adalah Masteroxy Honey. Nah, produk apa lagi itu? Sabar. Tunggu saja tanggal mainnya! • DR

Madu juga bermanfaat karena mengandung beberapa komponen penyusun. Komponen penyusun madu antara lain adalah air, gula (glukosa, fruktosa, maltosa, sukrosa), mineral (Ca, Na, P, Fe, Mg, Mn), vitamin (B1, B2, B5, B6, C), dan enzim diatase.

DUTA Rimba 65


rimbadaya

LMDH Sumber Lestari

Menuju Istana Hidupkan 22 Mata Air Tak hanya konversi minyak tanah ke LPG yang bisa membawa manfaat bagi bangsa ini. Tetapi konversi di lingkungan hidup, juga bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat. Hal itu dibuktikan oleh LMDH Sumber Lestari, yang mengkonversi kegiatan perambahan hutan ke kegiatan yang produktif, selain menghidupkan sumber mata air untuk terus mengaliri air bagi masyarakat Tulungagung, juga membuat masyarakatnya lebih sejahtera.

D

i Tengah krisis air dewasa ini, tak cukup hanya melakukan efisiensi dalam penggunaan air. Yang tak kalah pentingnya, juga bagaimana mempertahankan sumber mata air yang ada di hulunya, yaitu di hutan. Melalui cara demikian, tak peduli musim kering, air akan bisa terus mengalir dari sumbernya. Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Lestari, Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo,

66 DUTA Rimba

Kabupaten Tulungagung boleh dibilang menjadi role model dalam menjaga sumber mata air. Coba saja anda bayangkan, di sekitar Desa Samar itu terdapat 22 sumber mata air yang berada di hutan Perhutani, sempat redup, karena adanya perambahan hutan untuk kegiatan peladangan. Melalui prakarsa LMDH Sumber Lestari, aktivitas perambahan itu dicoba dihentikan, agar sumber mata air mampu memproduksi air setiap harinya. Sebagai gantinya, LMDH ini memprakarsai untuk

mengkonversi aktivitas perambahan itu dengan menanam tanaman produktif. “Terutama sekali di sekitar sumber-sumber mata air,” tegas Ketua LMDH Sumber Lestari, Sungkono. Hasilnya, dalam kurun waktu lima tahun terakhir sumber air di 22 titik mata air berangsur normal. Masyarakat Desa Samar yang dulunya kesulitan memproleh air, sekarang bisa mendapat saluran air bersih dari rumah ke rumah, melalui jaringan pipa/selang yang mereka buat dari sumber mata air terdekat

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Para pemenang lomba wana lestari 2015 saat menerima arahan dari Direktur Utama Perum Perhutani

“Buah dari kepedulian lingkungan ini telah menghantarkan LMDH Sumber Lestari secara kelembagaan maupun tokoh penggiatnya untuk mendapat penghargaan, baik dari kantor lingkungan hidup tingkat kabupaten, provinsi, maupun lembaga pendidikan tinggi seperti UGM, kelompok pecinta lingkungan WWF ataupun lainnya,” jelas Kasubsi Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Perhutani KPH Kediri, Arif Budianto Bahkan keunggulan lain dari

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

lembaga masyarakat desa hutan di Desa Samar adalah keaktifan kelompok ini dalam mengunggah setiap kegiatan, prestasi maupun segala bentuk aktivitas produksi di lingkup LMDH Sumber Lestari melalui berbagai media sosial, seperti facebook, twitter, instagram hingga path. Kelebihan itu juga menggugah Tim Penilai Lomba Wana Lestari dari Dinas Kehutanan Provisi Jawa Timur untuk melakukan seleksi LMDH Sumber lestari untuk diikutsertakan dalam Lomba LMDH

Mandiri Tingkat nasional. Untuk mewujudkan LMDH Mandiri ini, LMDH Sumber Lestari, setelah menghentikan perambahan hutan untuk peladangan, kini sudah mempunyai beberapa usaha yang produktif antara lain: Sapi Perah, Ternak Kambing, Koperasi dan Madu Lanceng, disamping kegiatan tersebut juga kegiatan tanaman, keamanan dan produksi dalam kawasan hutan tersebut. Sungkono menjelaskan pengembangan peternakan madu Lanceng misalnya, sudah

DUTA Rimba 67


Dok. Kom PHT®2015

rimbadaya

Pemenang Wana Lestari 2015 kategori LMDH foto bersama BOD Perum Perhutani.

berlangsung sekitar dua tahun dan awalnya hanya kecil-kecilan sekitar 10 stum/kotak. Namun, sekarang sudah mencapai 339 stum/kotak dan hasilnya per tahun sudah mencapai puluhan juta rupiah. Madu lanceng banyak dicari dipasaran. Madu ini dipercaya bisa menyembuhkan berbagai penyakit, baik luar maupun dalam, termasuk sudah banyak yang membuktikan mampu menumbuhkan vitalitas lelaki. Di tengah meningkatnya peminat, madu Lanceng produk LMDH Sumber Lestari ini masih belum memenuhi pangsa pasar yang ada di Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya. Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan(Kasi PSDH) KPH Kediri, Mukhlisin mengatakan Perhutani akan mendorong terus apa yang menjadi inovasi LMDH yang dibinanya, apa pun jenis usaha yang menghasilkan demi untuk kesejahteraan anggotanya. “LMDH harus mengikuti perkembangan dunia teknologi

68 DUTA Rimba

“LMDH Sumber Lestari menjadi satu dari enam nominator di wilayah Perhutani Divre Jatim yang akan dipilih untuk mengikuti lomba LMDH Wana Lestari yang digelar Kementerian Kehutanan tahun ini,” kata Arif Budianto yang baru agar dapat memasarkan produknya tidak kalah dipasaran misalkan: panen jagung pipil kering hanya laku 300/kg dan bagaimana biar laku 8000/kg ya harus dikemas cara lain yaitu dibuat brondong jagung, susu biar tidak hanya laku 2500/liter ya harus dikemas yang bagus, itulah yang dimaksud kemajuan teknologi dalam rangka untuk memperkuat perekonomian kedepannya” tambahnya Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sumber Lestari di Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, juga masuk nominator unggulan lomba percontohan LMDH tingkat nasional yang

diselenggarakan Kementerian Kehutanan tahun 2015. “LMDH Sumber Lestari menjadi satu dari enam nominator di wilayah Perhutani Divre Jatim yang akan dipilih untuk mengikuti lomba LMDH Wana Lestari yang digelar Kementerian Kehutanan tahun ini,” kata Arif Budianto Ungkapan Arif itu ternyata menjadi kenyataan. LMDH yang ia prediksikan potensial untuk menyabet penghargaan bergengsi, ternyata telah terbukti menjadi juara Wana Lestari 2015 dan kemudian diundang ke Istana Negara di Jakarta. Sebuah prestasi yang tentu saja sangat membanggakan. Lembaganya orang desa di pinggir

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


hutan bisa masuk ke Istana karena prestasinya untuk menyelamatkan lingkungan dan memberdayakan masyarakat. Kelebihan LMDH ini banyak dipengaruhi oleh beragamnya aktivitas produktif serta aksi lingkungan dalam menjaga dan melestarikan 22 sumber mata air yang menyuplai pasokan Waduk Wonorejo, Tulungagung. “Akan ada tiga LMDH dari enam nominator yang sudah lolos penjaringan tim penilai dari Perhutani Divre Jatim,” ujarnya. Salah satu yang potensial lolos dari enam nominator itu, kata Arif, adalah LMDH Sumber Lestari. Lembaga binaan perhutani di tingkat desa ini dinilai kreatif karena memiliki beragam aktivitas produktif yang mereka lakukan, mulai dari pengelolaan hutan, pelaksanaan program KBR (kebun bibit rakyat), peternakan sapi perah, lebah madu hingga pelestarian sumber mata air. Keberhasilan LMDH Sumber Lestari ini juga mendapat respon dari pemerintah daerah dalam memberdayakan masyarakat sekitar hutan. Bupati Tulung Agung Syahri Mulyo misalnya, dalam memberdayakan masyarakat sekitar hutan melalui berbagai kegiatan:

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015

Perhutani yang memiliki lahan hutan cukup luas di Pulau Jawa dan Madura, bisa bekerja sama untuk meningkatkan nilai tambah baik untuk LMDH maupun Perhutani.

Temu karya dan foto bersama Ketua Dewan Pengawas dan Direktur PSDH Perum Perhutani.

pertama, kombinasi tanaman kehutanan dengan perkebunan; kedua, tanaman kehutanan dengan peternakan; dan ketiga, kombinasi tanaman kehutanan dengan pertanian. “Semua itu terintegrasi dengan Waduk Wonorejo, bendungan terbesar di Asia Tenggara. Tujuannya dalam upaya untuk mendukung ketahanan pangan di Kabupaten Tulungagung dan sekitarnya, “ jelasnya. Pemerintah Kabupaten Tulungagung, lanjutnya, telah memberi berbagai bantuan kepada petani antara lain berupa bantuan stimulus ternak sapi. “Pakan ternak sapi berupa rumput gajah cukup melimpah yang tumbuh di antara sela-sela tegakan hutan,” kata

Bupati Tulungagung. LMDH Mandiri memang menjadi prioritas bagi Perhutani. Melalui LMDH ini, Perhutani yang memiliki lahan hutan cukup luas di Pulau Jawa dan Madura, bisa bekerja sama untuk meningkatkan nilai tambah baik untuk LMDH maupun Perhutani. Seperti misalnya dalam soal ketahanan pangan, Perhutani bisa memanfaatkan LMDH untuk yang terdepan dalam mengelola lahan di tegakan, sementara Perhutani bisa menjadi off taker. Karena itu kemunculan LMDH Sumber Lestari sebagai nominator LMDH Mandiri, tentu bisa menjadi role model bagi Perhutani untuk memberdayakan ribuan LMDH yang ada di sekitar hutan Perhutani. • DR

DUTA Rimba 69


warisanrimba

Dok. ISTIMEWA

Cindelaras, Situs Sejarah di Grobogan

Cindelaras.

Cindelaras adalah cerita rakyat dari Jawa Timur. Kisahnya berputar di sekeliling seorang putra raja bernama Cindelaras yang memiliki seekor ayam jantan tak terkalahkan. Ayam jantan inilah yang mempertemukan Cindelaras dengan ayah kandungnya setelah terpisah sangat lama. Namun, tempat yang diyakini sebagai petilasan Cindelaras ternyata berada di Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, dan termasuk wilayah KPH Gundih. Seperti apa petilasan Cindelaras itu?

70 DUTA Rimba

S

ecara administratif pemerintahan, lokasi yang diyakini sebagai tempat petilasan Cindelaras berada di Desa Bandungharjo, Kecamatan Toroh, Kabupaten Grobogan. Orang menyebut lokasi ini dengan nama Cindelaras, seperti nama tokoh yang konon pernah tilas di sana. Lokasi ini dapat ditempuh dari Simpang Lima Purwodadi ke selatan arah menuju Solo. Di perempatan Kecamatan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Toroh belok kiri ke arah timur perempatan, hingga sejauh kira-kira 3 kilometer. Sudah banyak kalangan wisatawan lokal berkunjung ke Cindelaras, karena pemandangannya yang indah. Dulu, tempat ini pernah juga dipakai oleh siswa-siswi yang sedang mengadakan perkemahan Pramuka. Banyak juga siswasiswi yang datang untuk sekadar menikmati keindahan panorama perbukitan, serta pepohonan yang rindang. Apalagi, di dekat lokasi Cindelaras terdapat waduk yang juga asri. Sayang, sekarang kondisi Cindelaras cukup memprihatinkan. Waduk yang dulu merupakan kebanggaan warga Kecamatan Toroh dan umumnya seluruh warga Grobogan, kondisinya telah kering, tiada lagi air yang cukup melimpah. Padahal, dulu air waduk itu biasa dipakai untuk mengairi persawahan di sekitar waduk tersebut. Kawasan Cindelaras merupakan salah satu wana wisata yang masih termasuk baru di Kabupaten Grobogan. Lokasi ini mulai dibangun dan dikembangkan sebagai lokasi wisata sejak tahun 1995 dan Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah baru membukanya tahun 1998. Kawasan wanawisata Cindelaras termasuk wilayah Perum Perhutani KPH Gundih. Total luas kawasan Cindelaras ± 34 Hektare, yang terdiri dari Kompleka Wisata (5 Hektare), waduk (2 Hektare), Hutan Persemaian (1 Hektare) dan Hutan Kayu Putih (26 Hektare). Kondisi topografi Cindelaras bervariasi, terdiri dari bukit, lereng, dataran, serta cekungan (waduk) dan merupakan kondisi yang potensial di dalam mendukung kegiatan rekreasi. Selain itu, potensi yang dimiliki kawasan wanawisata Cindelaras adalah hutan tanaman kayu putih. Semua potensi tersebut didukung

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

oleh keberadaan kawasan wanawisata Cindelaras yang terletak di Kabupaten Grobogan. Sebab, obyek-obyek wisata yang ada di Kabupaten Grobogan kebanyakan merupakan wisata alam, namun tidak ada yang berorientasi kepada flora, khususnya wisata hutan, apalagi yang spesifik. Apalagi, Cindelaras tak bisa dilepaskan dari legenda yang melingkupinya. Sehingga, keberadaan Cindelaras akan dapat melengkapi keragaman obyek wisata di Kabupaten Grobogan. Berdasarkan pembagian Wilayah Pembangunan Pariwisata, kawasan wanawisata Cindelaras termasuk ke dalam sub DTW B yang antara lain meliputi Demak, Jepara, Kudus, Rembang, Pati, dan Grobogan. Penekanan kebijaksanaan pengembangan pariwisata di dalam DTW B, adalah pengembangan obyek wisata buatan, budaya, dan alam dalam skala kecil sesuai dengan potensi yang dimiliki kawasan yang bersangkutan. Semua itu diarahkan untuk meningkatkan pelayanan kebutuhan fasilitas rekreasi tingkat lokal, baik kabupaten tempat wana wisata itu berada, maupun beberapa kabupaten yang ada di sekitarnya.

Legenda Cindelaras Siapa Cindelaras? Orang Jawa umumnya pernah mendengar legenda Cindelaras. Tetapi ada juga yang belum pernah mendengar namanya. Cindelaras adalah seorang putera dari Raja Kerajaan Janggala, Raden Putra. Kerajaan Janggala adalah pecahan dari Kerajaan Kahuripan yang didirikan oleh Airlangga. Selama bertahun-tahun, Cindelaras terpisah dari Raden Putra. Tetapi, akhirnya ia bertemu kembali dengan sang ayah, lantaran ayam jantan miliknya. Cindelaras adalah cikal bakal

Raja Brawijaya. Sedangkan Raja Brawijaya, terakhir menurunkan Bondan Kejawan atau Lembu Peteng, yang melahirkan keturunan raja-raja Mataram. Hal itu membuat terdapat ikatan batin antara Cindelaras dengan Keraton Surakarta. Sehingga,sampai kini pun Petilasan Cindelaras di Desa Bandungharjo selalu dirawat oleh pihak Keraton Surakarta. Petilasan? Ya, karena menurut Juru Kunci Petilasan Cindelaras, Roesmin Pratjimanagara, konon Cindelaras kecil hidup disitu. Seperti apa kisahnya? Syahdan, suatu hari hiduplah seorang raja Kerajaan Janggala bernama Raden Putra beserta kedua istrinya. Janggala adalah salah satu dari dua pecahan kerajaan Kahuripan yang dipimpin Raden Airlangga dari Wangsa Isyana. Kerajaan Janggala berdiri tahun 1042 dan berakhir sekitar tahun 1130-an. Lokasi pusat kerajaan ini sekarang diperkirakan berada di wilayah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Tahun 1042, Raden Airlangga turun tahta. Sebenarnya ia punya putri mahkota. Namun, putri mahkotanya yang bernama Sanggramawijaya Tunggadewi itu lebih dulu memilih kehidupan sebagai pertapa. Hal itu menimbulkan perebutan kekuasaan antara kedua putra Raden Airlangga yang lain, yaitu Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan. Akhirnya, di akhir November 1042, Raden Airlangga terpaksa membagi dua wilayah kerajaannya. Sri Samarawijaya mendapatkan Kerajaan Kadiri di sebelah barat yang berpusat di kota baru, yaitu Daha. Sedangkan Mapanji Garasakan mendapatkan Kerajaan Janggala di sebelah timur yang berpusat di kota lama, yaitu Kahuripan. Konon, istri muda Raden

DUTA Rimba 71


Putra merasa iri kepada istri tua. Sebab,ia merasa lebih layak menjadi permaisuri. Istri muda lalu mendapat ide untuk mengambil posisi permaisuri dari istri tua Raden Putra. Iapun bekerjasama dengan seorang dukun untuk mejatuhkan istri tua itu dari posisi permaisuri. Lalu sang istri muda berpura-pura jatuh sakit. Mengetahui istri muda jatuh sakit, Raden Putra lalu mencari dukun yang dapat menyembuhkan penyakit sang istri muda. Dukun yang dicari pun datang ke istana. Padahal, dukun itu merupakan dukun yang telah bekerjasama dengan istri muda dan disuruh membuat pernyataan palsu tentang sebab musabab penyakit yang diderita sang istri muda. Dukun itu mengatakan, istri muda sang raja sakit karena tidak disukai oleh seseorang dan orang itu telah meracuni makanan istri muda. Dukun menyebut, orang itu adalah istri tua Raden Putra. Sontak Raden Putra marah dan menyuruh Patih Kerajaan Janggala untuk membawa sang permaisuri yang saat itu dalam keadaan hamil ke hutan, dan meninggalkannya di sana. Namun,sang patih percaya bahwa permaisuri tidak melakukan hal yang dituduhkan itu. Ia juga tahu kelicikan dari istri muda. Patih pun tidak membunuh istri tua, melainkan melepaskannya di hutan. Di sana, patih mengatakan kepada permaisuri untuk bertahan hidup di hutan. Permaisuri pun berterima kasih atas kebaikan patih. Ia pun bertahan hidup di hutan. Suatu hari, istri tua Raden Putra melahirkan seorang putra yang diberi nama Cindelaras. Ia tumbuh menjadi anak laki-laki yang cerdas, pandai bergaul, dan berteman dengan para penghuni hutan. Suatu hari, ketika Cindelaras sedang bermain di hutan, tiba-tiba seekor burung elang menjatuhkan

72 DUTA Rimba

Dok. ISTIMEWA

warisanrimba

sebutir telur. Telur itu pecah dan keluar seekor ayam dengan suara yang aneh. Anak ayam itu lantas mengatakan kepada Cindelaras bahwa ia adalah anak Raden Putra. Cindelaras menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Namun, ibunya membantah dan mengatakan, Cindelaras adalah orang biasa dan bukan keturunan raja. Namun, Cindelaras tak percaya begitu saja. Akhirnya sang ibu memberitahu kebenaran tersebut kepada Cindelaras. Cinderalas pun lantas berniat berangkat ke Kerajaan Janggala dan menemui ayahnya. Di tengah perjalanan, Cindelaras bertemu dengan orang-orang yang sedang menyaksikan sabung ayam. Cindelaras pun menantang para pemilik ayam yang sedang bertaruh di sana untuk mengadu ayam mereka dengan ayam jantan miliknya. Mereka menerima tantangan Cindelaras. Rupanya tidak satu pun ayam yang bisa mengalahkan ayam Cindelaras. Kabar tentang keperkasaan ayam Cindelaras pun beredar. Ayam Cindelaras terkenal sebagai

ayam yang tidak terkalahkan. Berita ini terdengar sampai ke Istana Raden Putra. Raden Putra lantas mengundang Cinderlaras untuk datang ke istananya serta menantang ayam Cindelaras untuk diadu dengan ayam kerajaan. Raden Putra bertaruh, jika ayamnya kalah maka ia akan menyerahkan seluruh kekayaannya. Tetapi, jika ayam Cindelaras yang kalah maka Cindelaras harus rela kepalanya dipenggal. Cindelaras setuju. Pertarungan antara ayam Cindelaras dan ayam Raden Putra pun berlangsung. Singkatnya, ayam Cindelaras memenangkan pertandingan. Ayam itu kemudian mengeluarkan suara aneh yang mengatakan bahwa Cindelaras adalah anak dari Raden Putra. Raden Putra pun terkejut mendengarnya. Ia bertanya kepada Cindelaras. Cindelaras membenarkan hal itu. Tidak lama kemudian, istri tua Raden Putra datang dan menjelaskan, Cindelaras adalah anak dari Raden Putra. Raden Putra pun menyesal atas keputusannya

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. ISTIMEWA

sudah saatnya dicari suatu pemecahan agar potensi yang ada dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Upaya pengembangan tersebut dimaksudkan untuk membuat suatu arahan atau pola baru tanpa meninggalkan konteks lingkungan yang sudah ada. membuang permaisuri dan putranya. Ia pun menghukum istri muda dan dukun yang memfitnah istri tua Raden Putra.

Potensi Besar Dilihat dari posisi kawasan wanawisata Cindelaras pada peta Daerah Tujuan Wisata di Jawa Tengah, lokasi Cindelaras terletak di antara obyek-obyek wisata yang ada di wilayah Demak serta Solo. Obyek-obyek wisata di wilayah ini sudah cukup dikenal dan menarik banyak wisatawan, semisal Masjid Agung Demak dan Obyek Rekreasi Budaya Sriwedari Solo. Sehingga, Cindelaras dapat dilihat sebagai satu paket perjalanan Demak/Kudus-Purwodadi-Solo. Paket itu diharapkan dapat membuat kawasan wana wisata Cindelaras dikenal banyak orang dan dapat meningkatkan jumlah pengunjungnya. Potensi kawasan wanawisata

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Cindelaras saat ini belum diolah secara optimal. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sarana dan prasarana saat ini yang banyak rusak dan tidak lagi berfungsi. Penataan serta perencanaan sarana dan prasarana yang ada juga terkesan kurang memerhatikan kaidah-kaidah arsitektur. Misalnya, tampilan bangunan, penggunaan material, penataan lansekap serta pengolahan potensi tapak yang kurang optimal. Padahal, potensi kawasan ini untuk dikembangkan sangat besar. Terhadap berbagai permasalahan tersebut, sudah saatnya dicari suatu pemecahan agar potensi yang ada dapat memberikan keuntungan bagi masyarakat dan pemerintah daerah setempat. Upaya pengembangan tersebut dimaksudkan untuk membuat suatu arahan atau pola baru tanpa meninggalkan konteks lingkungan yang sudah

ada. Dan alternatif pemecahannya adalah pengembangan kawasan wanawisata Cindelaras menjadi suatu obyek wisata dengan tema lingkungan sesuai karakter lokal setempat. Hal ini sangat relevan dengan mengangkat tema ekoturisme sebagai upaya untuk tetap memertahankan dan melestarikan potensi wisata, baik alam ataupun budaya. Oleh karena itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan perencanaan dan perancangan tentang Pengembangan Kawasan Hutan Wisata (wanawisata) Cindelaras dengan tetap memerhatikan kaidahkaidah Ekoturisme. Hal itu kiranya sejalan dengan tekad pemerintah yang telah mengeluarkan beberapa kebijakan terkait pengembangan kawasan wisata, antara lain UU No 9 Tahun 1990 yang intinya ingin memerkenalkan, mendayagunakn, melestarikan, serta meningkatkan mutu obyek dan daya tarik pariwisata, sehingga sektor pariwisata mampu menjadi salah satu roda penggerak pembangunan nasional, dan dapat memberikan kesempatan usaha, serta menciptakan lapangan kerja dengan didukung program pencegahan dan penangkalan dampak negatif. Maka, demi mewujudkan keinginan untuk mengembangkan kawasan wanawisata Cindelaras yang berwawasan lingkungan, perlu promosi dan sosialisasi yang berintikan pada kemampuan menggali dan menjabarkan aspekaspek potensi kawasan Cindelaras. Sebab, Cindelaras punya potensi tersebut, mengingat keterkaitannya dengan sejarah dan legenda lokal. Terlebih bagi yang ingin melakukan napak tilas kerajaan Janggala. Jadi, Anda ingin napak tilas Cindelaras? Datang saja • DR

DUTA Rimba 73


ensikloRIMBA

Dok. Kom PHT®2015 | Naskah : Tim DR, Foto: RUD.

Kesambi Tumbuhan Multi Fungsi

Pohon Kesambi.

74 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Pohon kekar yang sering tumbuh bengkok ini termasuk sejenis pohon daerah kering. Tetapi, dalam pengembangan tanaman jati, kesambi merupakan pasangan yang paling ideal. Kesambi juga merupakan pohon yang tepat sebagai tempat pengembangbiakan kutu lak. Apalagi serba-serbi yang unik dari pohon kesambi?

K

esambi atau kosambi (Schleichera oleosa) adalah nama sejenis pohon daerah kering yang juga kerabat rambutan dari suku Sapindaceae. Di beberapa daerah di Indonesia, pohon ini punya sebutan beragam, di antaranya kasambi (Sunda); kesambi, kusambi, sambi (Jawa, Bali); kasambhi (Medan); kusambi, usapi (Timor); kasembi, kahembi (Sumba); kehabe (Sawu); kabahi (Solor); kalabai (Alor); kule, ule (Rote); bado (Makassar); dan ading (Bugis).Di dalam bahasa Inggris, kesambi dikenal sebagai gum-lac tree, Indian lac tree, Malay lac tree, Macassar oil tree, Ceylon oak, dan lain-lain. Nama-nama itu merujuk pada hasil-hasil yang diperoleh dari pohon ini, yaitu lak dan minyak Makassar. Tumbuhan kesambi berasal dari India. Di tanah asal tumbuhan itu, kesambi punya beberapa nama, antara lain kosam, kosumb, kusum, kussam, rusam, puvam. Asal-usul penyebaran kesambi merentang sejak kaki Pegunungan Himalaya dan Dataran Tinggi Dekkan bagian barat di anak benua India, terus ke arah Srilangka hingga Indocina. Kemungkinan, di masa lalu tumbuhan ini dibawa masuk ke kawasan Malaysia, termasuk ke Indonesia, dan kemudian tumbuh meliar. Di Indonesia, kesambi tumbuh liar atau ditanam dan terutama ditemukan di wilayah-

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

wilayah dengan musim kemarau yang kuat, mulai dari belahan timur Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku (terutama di Seram dan Kepulauan Kai). Di Jawa, kesambi umumnya ditemukan di dataran rendah. Namun, kesambi dapat hidup hingga ketinggian sekitar 1.200 meter di atas permukaan laut, dengan kisaran curah hujan antara 750–2.500 mm per tahun. Di musim kemarau, kesambi meluruhkan daun, meski kondisi tak berdaun kesambi hanya berlangsung sebentar saja. Pohon kesambi juga ditemukan tumbuh liar di savana, hutan tropika gugur daun, dan hutan-hutan jati. Ciri pohon kesambi antara lain adalah berrumah dua (dioesis), kekar, sering bengkok, berbanir kecil, pepagan berwarna abu-abu, dan tingginya mencapai 40 meter dengan gemang batang sampai 2 meter, meskipun kebanyakan darinya lebih kecil dari itu. Daundaun kesambi bersifat majemuk menyirip genap; dengan 4–8 anak daun berbentuk jorong memanjang, kadang-kadang bundar telur atau bundar telur sungsang, berukuran 4,5—18,5(—25) x 2,5—9 cm.Daun yang ujung terlihat paling besar, gundul, seperti kertas atau seperti jangat, sedangkan daun yang muda berwarna jambon. Bunga-bunga kesambi biasanya terkumpul dalam malai berbentuk tandan, berukuran 6–15 cm, dan berjejalan pada pangkal tunas yang

muda. Tangkai kesambi sering bercabang pendek. Bunganya tanpa mahkota dengan kelopak 4 sampai 5 yang menyatu pada pangkalnya. Bunga tersebut bertaju bundar telur atau segitiga berukuran 1—1,5 mm, berrambut tipis di kedua sisinya, serta berwarna kuning hijau dan memiliki benang sari 4—9. Buah kesambi berbentuk gelendong lebar atau agak bulat telur, berukuran 1,5—2,5 cm x 1–2 cm, dengan ujung meruncing, licin atau berduri tempel sedikit, dan berwarna kuning. Jumlah biji 1—2 butir, hampir bulat, ukurannya 12 x 10 x 8 mm, berwarna coklat, terselubung salut biji yang kekuningan, tipis, serta rasanya asam manis. Pohon kesambi dapat tumbuh hingga mencapai tinggi 40 meter, dengan diameter batang hingga 2 meter. Biasanya, batang pohon kesambi selalu bengkok,memiliki mata kayu, serta berbanir. Kulitnya halus dan berwarna abu-abu. Batangnya berbentuk silindris, berkerut, tipis, dan berbulu pendek yang berwarna kuning kemerahan ketika muda dengan kelenjar tertentu, lalu berubah menjadi hitam dan kemudian coklat kekuningan seperti abu.

Kegunaan Daunnya bersirip genap, anak daun terakhir seringkali seperti ujung anak daun. Bentuk daunnya lanset, berseling, panjangnya 1125 cm, lebar 2-6 cm, tepian rata, ujung lancip, pertulangan menyirip, tangkai bulat, panjang lebih dari 1 cm, dan berwarna hijau. Bunga kesambi terletak pada bagian cabang yang tidak berdaun. Kadang-kadang, bunga kesambi terletak diketiak daun, dengan warna kuning pucat hingga hijau pucat. Bunga kesambi adalah bunga majemuk, berbentuk tandan,

DUTA Rimba 75


ensikloRIMBA pengilat makanan, dan pernis. Penghasil lak yang terutama di dunia adalah India. Di Indonesia, lak ini diproduksi oleh Perhutani di Probolinggo.

Dok. Kom PHT®2015 | Naskah : Tim DR, Foto: RUD.

Penyebaran dan Habitat

terletak di ketiak daun atau ujung batangan, memiliki kelopak 4-6 lembar, bersatu di pangkal, berduri, hijau, dan warna mahkotanya putih. Buah dan biji berbentuk bulat dengan diameter biji 6-10 cm. Buah kesambi terdiri atas 1-2 biji.Bijinya dikelilingi kulit berwarna coklat kehitaman. Termasuk akar tunggang dan berwarna cokelat muda. (Heyne,1987) Kayu kesambi, terutama kayu terasnya, berbentuk padat, berat, sangat keras, dan berwarna merah muda hingga kelabu.Kayu kesambi bersifat ulet, kenyal, serta tahan terhadap perubahan kering dan basah yang berganti-ganti. Sehingga, konon di masa silam kayu kesambi kerap dimanfaatkan sebagai jangkar perahu. Karena tidak mudah menyerpih, kayu kesambi sering dipakai untuk membuat alu, silinder-silinder dalam penggilingan, dan perkakas rumah tangga umumnya. Dan karena mempunyai nilai energi yang tinggi hingga 20.800 kJ/kg, kayu kesambi juga disenangi sebagai kayu bakar dan bahan pembuatan arang. Pepagan kesambi kerap dimanfaatkan orang untuk

76 DUTA Rimba

menyamak kulit, mewarnai batik, sebagai campuran lulur, serta mengelatkan nira agar tidak masam ketika difermentasi. Pepagan yang digerus halus dan dicampur minyak, dapat digunakan sebagai obat kudis. Daunnya yang muda dimakan sebagai lalap, baik dalam kondisi mentah ataupun direbus. Buah kesambi yang telah masak biasanya dimakan segar, sedangkan yang mentah kerap dijadikan asinan. Bijinya, baik langsung ataupun setelah lebih dulu dipanggang sebentar, dikempa untuk diambil minyaknya. Minyak kesambi yang dalam bahasa Jawa disebut kecacil itu mengandung sedikit asam sianida, dan digunakan untuk mengobati kudis serta luka-luka. Bahkan, dulu orang Bali dan Madura menggunakan kulit kesambi sebagai obat kulit yang sangat manjur, terutama terhadap penyakit kudis dan penyakit kulit lainnya. Sementara itu, di dalam industri kehutanan, pohon kesambi merupakan salah satu pohon inang terpenting bagi kutu lak (Laccifer lacca). Lak dan syelak (shellac) merupakan resin lengket yang digunakan sebagai bahan pewarna,

Pohon kesambi tumbuh secara alami di lembah Himalaya, Sri Langka, dan Indonesia. Di Indonesia, kesambi tumbuh secara baik di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, Pulau Seram, dan Pulau Kai. Kesambi banyak dijumpai di Jawa Timur, terutama dapat ditemukan di Panarukan, Probolinggo, Pasuruan, dan Besuki. Salah satu indikator pertumbuhan kesambi adalah jati. Pada wilayah yang ditumbuhi jati secara liar, biasanya diikuti pula pertumbuhan kesambi. Artinya, dimana ada jati yang tumbuh liar biasanya tanaman kesambi juga dapat tumbuh baik. Di Jawa, tanaman kesambi digunakan sebagai tanaman pengisi (sekat bakar) tetumbuhan jati di dalam hutan jati. Sebab, kesambi memiliki perakaran yang dalam dan selalu tumbuh hijau, sehingga tak mengganggu pertumbuhan tanaman pokok, sekaligus berfungsi sebagai sekat bakar (Heyne, 1987). Kesambi ditemukan tumbuh di daratan rendah yang beriklim kering sampai ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Biasanya, kesambi ditanam pada daerah pantai sampai ketinggian 250 meter di atas permukaan laut. Di Jawa, kesambi ditemukan pada ketinggian rendah, namun dapat juga ditemukan di ketinggian 900-1.200 meter di atas permukaan laut. Kesambi membutuhkan curah hujan tahunan 750-2.500 mm. Tumbuhan ini mampu hidup pada suhu maksimum 35°-47,5°C dan suhu minimum 2,5°C. Kesambi tumbuh pada tanah kering hingga

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


dan pembuatan arang. Arang dari kayu kesambi sangat cocok untuk pembakaran, bahkan lebih baik daripada arang kayu jati dan kayu asam. Kulit kayu kesambi dapat digunakan sebagai penyamak kulit. Menurut hasil penelitian, dalam analisis kimia kulit kesambi, ditemukan 6,1-14,3% zat penyamak. Kesambi termasuk tanaman yang punya sifat toleran terhadap tumbuhan / tanaman lainnya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa bungkil/ kulit biji kesambi sangat cocok dimanfaatkan sebagai pupuk pada tanaman jagung. Jadi, betapa besar manfaat dan begitu

terkadang pada tanah yang berrawa. Kesambi nyaman tumbuh di kondisi tanah kadang berbatu, kerikil, dan liat, memiliki drainase yang baik, dan lebih disukai tanah yang sedikit masam. Kawasan hutan produksi yang tidak produktif dan lahan kritis di luar kawasan hutan dapat ditanami kesambi (Iwasa, 1997 dalam Agussalim, 2012). Di Indonesia, ditemukan 2 jenis kesambi, yaitu kesambi kerikil dan kesambi kebo/kerbau. Ciri khas perbedaannya terletak pada daun dan kulit batang.Jenis kerikil mempunyai daun yang lebih kecil dan memanjang.Bentuk percabangannya liar dan kulitnya tipis dibandingkan dengan jenis kebo. Sedangkan kesambi jenis kerbau/kebo memiliki daun yang melebar pada ujungnya dan kulit kayu yang lebih tebal. Bentuk percabangannya teratur dan tegak lurus ke atas.

Kuat dan Keras Kayu kesambi sangat kuat dan keras. Namun, salah satu kelemahan dari kayu kesambi adalah ia tergolong kurang awet, tetapi sangat unggul sebagai kayu bakar

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015 | Naskah : Tim DR, Foto: RUD.

Mudah tumbuh, tahan kekeringan dan bahkan panas api, rindang dan bertunas banyak sepanjang tahun, serta manfaat dan kegunaan pohon ini akan dapat menjadi sumber kehidupan masyarakat dan sumber pendapatan bagi suatu daerah.

banyak kegunaan pohon kesambi. Hal itu menunjukkan, pohon kesambi sangat penting dan perlu dikembangkan melalui budidaya. Kawasan hutan produksi yang tidak produktif dan lahan kritis di luar kawasan hutan dapat ditanami kesambi. Mudah tumbuh, tahan kekeringan dan bahkan panas api, rindang dan bertunas banyak sepanjang tahun, serta manfaat dan kegunaan pohon ini akan dapat menjadi sumber kehidupan masyarakat dan sumber pendapatan bagi suatu daerah. Semoga pengembangan kutu lak dan tanaman kesambi yang potensial ini tidak dilupakan • DR

Klasifikasi ilmiah Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua/dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Sapindales

Famili : Sapindaceae

Genus : Schleichera

Spesies : Schleichera oleosa MERR.

Sinonim : Pistacia oleosa Lour. (1790)

Schleichera trijuga Willd. (1806) Cussambium oleosum O. Kuntze (1891)

DUTA Rimba 77


ujungRIMBA Sarpedin

Optimis untuk Maju Namanya Sarpedin. Biasa dipanggil Pedin. Pekerjaannya kini adalah Mandor Tebang merangkap Mandor Tanam di RPH Sindangbarang, BKPH Sindangbarang, KPH Cianjur. Pedin termasuk sosok mandor yang menonjol karena prestasi yang ia toreh. Ingin tahu seperti sosok pria kelahiran Cianjur, 10 November 1979 itu? Simak saja.

78 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2015

P

edin mengawali karir sebagai mandor di Perhutani KPH Cianjur di tahun 2002. Ketika itu, ia menjadi Pembantu Mandor Tebang dengan status sebagai Pekerja Pelaksana. Keseriusan suami dari Atih itu menekuni pekerjaan membuatnya terus berhasil membuahkan karya. Ragam kesulitan yang ia hadapi tak lantas membuat Pedin berputusasa. Sebaliknya, semua kesulitan dan hambatan justeru ia jadikan pemicu semangat untuk terus melangkah maju ke depan. “Sesulit apapun, saya pasti bisa maju dan lebih baik. Itu prinsip hidup saya,” tegas bapak dua anak itu. Pedin menjalani hari-harinya sebagai Pembantu Mandor Tebang selama 6 tahun hingga akhir tahun 2008. Awal tahun 2009, ia diangkat sebagai Mandor Tanam di RPH Sindangbarang, BKPH Sindangbarang, KPH Cianjur. Ketika itu, ia ditempatkan di posisi Mandor Tanam.

Ketekunan Pedin ia buktikan dengan prestasi. Tanaman JPP stek pucuk super silin tahun 2012 yang ia tangani di Petak 56b seluas 10 Hektare mencapai Prosentase Tumbuh hingga 99,97 %. Pencapaian ini membuat Pedin dinilai sebagai Mandor yang berhasil. Penilaian tersebut lalu membawa ia meraih posisi Juara 1 untuk kriteria Mandor Tanam Wana Lestari Tingkat Divisi Regional Jabar dan Banten tahun

2013. Prestasi itulah yang lantas membuat Pedin di tahun 2013 diangkat sebagai Pegawai dengan status Pegawai Golongan I/4– setelah 11 tahun menjadi Pekerja Pelaksana – lewat jalur prestasi. “Saya selalu berusaha untuk terus meningkatkan pencapaian pekerjaan. Jika kemudian dinilai sebagai prestasi, saya bersyukur dan berterimakasih. Hal itu tentu saja membanggakan untuk saya dan keluarga,” ujarnya. Bukan hanya itu. Tanaman JPP stek pucuk tahun 2011 yang ia tangani di lahan seluas 10 Hektare, mencapai prosentase tumbuh 99,8 % sebagai tanaman tahun kedua. Sedangkan tanaman JPP stek pucuk tahun 2013 yang ditanam di Petak 56b seluas 25 Hektare malah lebih baik, karena mencapai prosentase tumbuh hingga 100 %. Kini, lelaki yang tinggal di Kampung Sukaluyu, Desa Muara Cikadu, Kecamatan Sindangbarang, Kabupaten Cianjur, itu mantap menjalani hari-hari sebagai Mandor Tebang merangkap Mandor Tanam RPH Sindangbarang, BKPH Sindangbarang, KPH Cianjur. Ia pun kini dapat berharap anaknya kelak akan meneruskan profesinya, namun dengan posisi dan prestasi yang jauh lebih baik. Sebab, anak pertamanya kini duduk di bangku sekolah kelas 2 SMK Kehutanan. Sedangkan anak keduanya masih duduk di kelas 3 SD. “Harapan saya, sebaik-baiknya ingin ditingkatkan terus prestasi yang sudah dicapai, sehingga bisa lebih baik lagi,” tuturnya. Predin memang lelaki sederhana. Keinginannya pun sederhana. Ingin terus menggapai prestasi yang lebih baik dari hari ke hari. Namun, prestasi yang ia toreh tidaklah sederhana. Butuh ketekunan dan keseriusan untuk mencapainya. Sarpedin telah membuktikan hal itu. • DR

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Sudarto

Capai Nilai

Terbaik,

Dapat Hadiah Motor Di sela acara Gathering Perum Perhutani Divre Jawa Tengah di Area Wisata Tlogo, Kabupaten Semarang, 9 April 2015, ada seraut wajah yang terlihat sangat sumringah. Pemilik wajah itu adalah Sudarto. Betapa tidak. Darto – begitu ia biasa disapa – siang itu mendapat hadiah sebuah sepeda motor senilai 21 juta rupiah. Hadiah itu adalah ganjaran atas prestasinya.

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015

H

adiah sepeda motor Honda Verza untuk Sudarto yang sehari-hari menjadi Mandor Tanam di KPH Semarang itu, adalah ganjaran atas keberhasilan pekerjaan tanaman yang ia kelola. Juga sebagai bentuk apresiasi perusahaan atas karyawan yang luar biasa. Demikian dikatakan Administratur KPH Semarang saat itu, Ema Ismariana. Ukuran kinerja seorang Mandor Tanam agar dapat dinilai berprestasi dan dihadiahi sepeda motor adalah berdasarkan penilaian atas keberhasilan pekerjaan tanamannya, paling tidak selama dua periode musim tanam berturut-turut. Lama satu periode termasuk masa pemeliharaan tahun pertama adalah dua tahun. Maka, berdasarkan penilaian tersebut, Sudarto dinilai sebagai Mandor yang terbaik di antara empat orang Mandor Tanam Berprestasi di wilayah KPH Semarang. “Alhamdulillah, tingkat

keberhasilan tanaman saya selama ini selalu di atas 95 persen,” ujarnya. Darto menyebut, keberhasilan mengelola penumbuhan tanaman jati di banyak petak hutan yang ia mandori itu tak lepas dari dukungan seluruh komponen MDH yang terlibat dalam pekerjaan kontrak tanaman bersamanya. “Karena itu, saya selalu berusaha menjaga hubungan baik dengan segenap warga masyarakat

di sekitar kawasan hutan,” tuturnya. Darto mengawali karir di Perhutani tahun 1997 dengan spesialisasi sebagai Mandor Tanam. Awalnya, lelaki kelahiran Boyolali tahun 1959 itu merupakan bagian dari warga MDH (Masyarakat Desa Hutan, red) yang tergabung dalam Kelompok Tani Hutan di KPH Semarang. Selama menjadi bagian MDH, Sudarto dinilai memiliki ketekunan. Ketekunan pria lulusan SMP itu mengerjakan tanaman hutan serta kepiawaiannya menggalang soliditas sesama petani hutan, membuat Perhutani, khususnya KPH Semarang, merekrut Darto sebagai Mandor Tanam, setelah selama beberapa lama menjadi tenaga borong tanaman. Maka, sejak 2013 Sudarto pun menyandang status kepegawaian I/2. Sudarto adalah sosok lelaki desa sederhana yang gigih menjalani pekerjaannya. Kini, lelaki bersahaja itu kian tenang menjalani harihari bersama istrinya yang adalah petani. Dua dari tiga putrinya telah berrumahtangga. Darto menyebut, ia sangat bersyukur mendapat hadiah sepeda motor. Sebab, lokasi pekerjaan tanaman pangkuannya sebagai Mandor Tanam, setiap tahun rata-rata memiliki luas lebih dari 100 Hektare dan tidak menetap. Misalnya, untuk pekerjaan musim tanam tahun 2014 yang seluas 106 Hektare, ia pegang hingga 9 lokasi tanaman, yaitu di Petak 203, 204, 239, 241, 248, 249, 250, dan dua lokasi di Petak 242. Seluruh lokasi tersebut termasuk wilayah RPH Salam BKPH Padas KPH Semarang. Sedangkan jarak kediamannya dengan lokasi pekerjaannya itu berkisar 2 hingga 10 kilometer. “Sepeda motor hadiah ini akan saya pakai kerja. Menggantikan sepeda motor lama saya,” ujarnya sembari tersenyum. • DR

DUTA Rimba 79


wisatarimba

Pantai Cengkrong Nan Eksotis,

Dok. Istimewa

Anti Galau

80 DUTA Rimba

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Hutan mangrove menyimpan keindahan tersendiri. Selain berfungsi untuk menjaga abrasi laut, hutan mangrove juga mengandung daya tarik wisata karena menyajikan pemandangan nan asri dan eksotis. Hal itu juga terlihat di Pantai Cengkrong, Trenggalek. Selain hutan mangrove, Pantai Cengkrong juga terkenal karena keberadaan ”Jembatan Galau” di sana.

S

emangat untuk mengembangkan kawasan wisata Pantai Cengkrong tertangkap pula dalam kegiatan tanam 60001 pohon mangrove yang dilakukan Perum Perhutani KPH Kediri bersama Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Trenggalek dan Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Trenggalek. Kegiatan itu berlangsung di kawasan hutan Petak 113 c Pantai Cengkrong, Trenggalek, 1 April 2015. Hadir dalam kesempatan itu antara lain Administratur KPH Kediri Maman Rosmantika dan Bupati Trenggalek H Mulyadi. Saat itu, Bupati Trenggalek, H.Mulyadi, menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang telah ditunjukkan Perum Perhutani KPH Kediri dan Pakmaswas untuk terus menghijaukan kawasan tersebut. Kegiatan penanaman mangrove itu diharapkan dapat menjadi sumbangsih bagi pengembangan hutan nan hijau dan asri di Pantai Cengrong. Sebab, Pantai Cengkrong kini menjadi salah satu lokasi wisata yang tengah banyak dilirik di Trenggalek. Ya, panorama Pantai Cengkrong seolah terus menebar pesona kepada para pecinta travelling sejak resmi diperkenalkan di tahun 2013 sebagai kawasan Ekowisata Hutan Mangrove. Obyek wisata Pantai

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Cengkrong tersebut terletak di Desa Karanggandu, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur. Ia masuk kawasan KPH Perum Perhutani Kediri. Letaknya tidak terlalu jauh dari Pantai Prigi. Jaraknya kira-kira 3 km di sebelah barat Teluk Prigi. Untuk sampai ke Pantai Cengkrong, dari Blitar wisatawan dapat melaju melalui Tulungagung. Sedangkan dari Trenggalek maupun Tulungagung, wisatawan bisa mengikuti Petunjuk Jalan menuju Pantai Prigi. Sesampai di Durenan, Trenggalek, belok ke arah Watulimo. Ada banyak papan petunjuk arah sehingga memudahkan perjalanan wisatawan ke lokasi wisata itu. Jadi, wisatawan tak perlu takut tersesat karena petunjuk arahnya cukup jelas dan terpampang di mana-mana. Saat menelusuri jalan menuju Watulimo, kondisi jalan mulai masuk ke daerah pegunungan. Jadi, jalannya mulai berkontur naik-turun, berkelokkelok, tetapi ramai karena jalan tersebut merupakan jalur wisata. Tak lama, wisatawan akan sampai di kawasan Teluk Prigi. Nah, Pantai Cengkrong merupakan salah satu bagian dari Teluk Prigi. Di sini, akan ada pertigaan. Ke kanan menuju Pantai Damas dan ke kiri menuju Pantai Prigi. Dari pertigaan Prigi, wisatawan dapat berbelok ke kanan untuk

menuju ke arah Pantai Damas. Letak kawasan Ekowisata Hutan Mangrove Cengkrong searah dengan Pantai Damas, tetapi tidak terlalu jauh dari pertigaan tersebut. Di pintu masuk hutan mangrove Pantai Cengkrong, tempat parikir akan segera terlihat. Selanjutnya, wisatawan perlu membayar biaya retribusi sebesar Rp 3.000. Selanjutnya, pemandangan yang keren akan segera dapat dinikmati. Hutan mangrove merupakan daya tarik utama Pantai Cengkrong. Hamparan hijau mangrove terpampang rata di sana. Mangrove atau Bakau merupakan tanaman dari keluarga Rhizophora. Habitat tanaman ini memang adalah kawasan air payau berlumpur. Dan habitat itu memang tepat berada di Pantai Cengkrong, lantaran lokasi itu menjadi tempat muara sungai Kalisongo. Kalisongo merupakan sungai utama penyumbang air tawar di tempat bertemunya air laut dan air tawar di kawasan Cengkrong tersebut. Hutan mangrove memang merupakan daya tarik utama Pantai Cengkrong. Upaya untuk tetap melestarikan keberadaan hutan mangrove Pantai Cengkrong memang patut diacungi jempol. Kelestarian dan hijaunya kawasan ini membuat wisatawan dapat melihat hutan Mangrove secara langsung. Tetapi, selain kawasan hutan mangrove yang menyajikan eksotisme, keberadaan jembatan yang membelah kawasan hutan mangrove Pantai Cengkrong juga punya pesona tersendiri.

Jembatan Galau Keberadaan jembatan yang membelah kawasan hutan mangrove Pantai Cengkrong juga semakin memudahkan langkah para pengunjung untuk menyusuri hutan mangrove lebih ke dalam.

DUTA Rimba 81


wisatarimba Mangrove Pantai Cengkrong. Ada lagi hal yang membuat wisatawan senang berada di Pantai Cengkrong. Pemandangan yang indah Pantai Cengkrong tak hanya karena hijau asrinya hutan mangrove, tetapi juga karena hutan kawasan ini dikelilingi oleh pegunungan. Jadi, jika cuaca sedang cerah, para wisatawan di kawasan ini dapat melihat pegunungan di segala arah, kecuali arah selatan.

Dok. Istimewa

Pentingnya Kawasan Mangrove

Jembatannya unik. Berbentuk “letter L” dan di salah satu titik di jembatan dilengkapi pula dengan gazebo. Tempatnya sangat fotogenik, indah di dalam foto. Sangat recommended untuk wisatawan yang gemar selfie. Juga untuk melakukan sesi foto prewedding. Jembatan Galau. Itu nama yang secara tak resmi diberikan wisatawan yang pernah datang ke sana. Nama yang cukup eksentrik namun simple, dan yang pasti sangat mudah diingat. Namun, bukan tempat khusus untuk menggalau. Jembatan ini justeru merupakan bagian obyek wisata yang menarik di Kabupaten Trenggalek. Jembatan Galau adalah sebuah jembatan kayu yang dibangun sebagai sarana bagi para wisatawan untuk berkeliling dan melihat-lihat kawasan hutan bakau. Sebab, tanah tempat tumbuhnya mangrove di sana merupakan lumpur yang terbawa aliran sungai Kalisongo. Entah bagaimana awal mula

82 DUTA Rimba

penyebutan jembatan galau sebagai nama sarana yang satu ini. Mungkin karena di sana banyak anak-anak muda yang menjadi wisatawan melakukan foto-foto dengan pose seolah sedang merenung atau dalam bahasa gaul anak sekarang kerap disebut “galau”. Kini, di sudut-sudut sekitar Jembatan Galau sudah berdiri banyak gazebo atau gubuk untuk pengunjung yang ingin berteduh atau beristirahat sambil memakan bekal yang dibawanya. Tetapi mungkin juga gazebo-gazebo itu juga disediakan untuk para wisatawan “nge-galau”. Jadi, kalau mau “nge-galau”, datang saja dan ber-selfie-ria di Jembatan Galau! Nah, dengan adanya Jembatan Galau, wisatawan tak perlu lagi berkotor-kotoran untuk dapat menikmati suasana hutan mangrove di Pantai Cengkrong. Dan keberadaan Jembatan Galau senyatanya kian menambah nilai tersendiri bagi kawasan wisata Hutan

Memang, pohon-pohon mangrove di kawasan Pantai Cengkrong masih pendek-pendek, sehingga belum mampu memberi suasana yang sangat sejuk. Namun, kawasan hutan mangrove di Pantai Cengkrong cocok sekali untuk pembelajaran. Khususnya tentang ekosistem hutan mangrove. Sebab, di kawasan ini tumbuh berbagai jenis mangrove, jenis-jenis akar, dan wisatawan juga bisa ikut melestarikan alam di kawasan ini dengan menanam pohon mangrove yang ada di persemaian. Keberadaan kawasan hutan mangrove di Pantai Cengkrong sangat penting. Selain sebagai sarana wisata alam untuk melepas kepenatan, wisata edukasi untuk menambah pengetahuan, keberadaan hutan mangrove juga menjadi penyangga kehidupan di kawasan sekitarnya. Sebab, keberadaan hutan mangrove bisa menjadi perisai untuk menghalangi material yang terbawa aliran sungai dan menuju ke laut. Ia juga bisa menjadi perisai alam untuk menghalangi dan mengurangi kekuatan ombak besar yang menerjang daratan. Sungai Kalisongo juga mengundang pesona tersendiri. Jika sedang pasang naik, para wisatawan dapat menyusuri hutan mangrove melalui sungai dengan menaiki

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


perahu. Air pasang di sana sekitar pukul 06.00 WIB sampai pukul 09.00 WIB pagi. Hal itu menjadikan kawasan Pantai Cengkrong sebagai kawasan wisata terintegrasi. Selain menikmati pesona pemandangan alam, hutan mangrove, bergalauria di jembatan, juga dapat menikmati sensasi naik perahu wisata. Biayanya hanya Rp 10.000 per orang. Tiket untuk ke Pantai Cengkrong pun relatif murah. Hanya Rp 5.000 per orang untuk dewasa di hari biasa dan biaya parkir kendaraan bermotor Rp 2.000 di hari kerja dan Rp 3.000 di akhir pekan. Jika belum puas bermanja-manja dengan keindahan Pantai Cengkrong nan eksotis, wisatawan pun tak perlu langsung pulang. Dapat bergeser ke Pantai Prigi. Ini masih satu wilayah, di Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek. Jaraknya hanya kira-kira 3 Km dari Pantai Cengkrong.

Hijau, Nyaman, Selfie Intinya, sesungguhnya ada dua potensi wisata di kawasan ini. Pantainya itu sendiri dan hutan mangrovenya. Tetapi, ketimbang menikmati pemandangan Pantai Cengrong, nampaknya wisatawan lebih banyak yang tertarik menikmati hutan mangrove nan eksotis. Menurut sejumlah pengunjung

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Istimewa

Seandainya ada 5 kata yang dapat mewakili tempat tersebut, para wisatawan akan berkata bahwa Hutan Mangrove ini Pantai Cengkrong, “hijau, bersih, sejuk, nyaman, selfie”. Nah!

Pantai Cengkrong, jika harus memilih dua obyek wisata di Pantai Cengkrong, apakah wisata pantai atau hutan mangrove, yang paling memikat adalah hutan mangrove. Memang, jarak di antara keduanya hanya sejauh mata memandang. Dekat sekali. Jadi, jika sudah menikmati panorama pantai, wisatawan dapat langsung bergerak ke hutan mangrove, demikian pula sebaliknya. Namun, mungkin karena para wisatawan itu merasa, di musim penghujan Pantai Cengkrong terlihat sedikit kelabu tiada awan, tak ada karang-karang kecil, ataupun kumang, hanya pasir pantai berwarna coklat keputihan yang diselingi deburan ombak berwarna kecoklatan pula. Sehingga, mereka lebih memilih wisata hutan mangrove sebagai bagian yang paling memikat dari wisata Pantai Cengkrong. Di Hutan Mangrove Pantai Cengkrong, suasana yang tertangkap memang sangat asri. Seandainya ada 5 kata yang dapat mewakili tempat tersebut, para wisatawan akan berkata bahwa Hutan Mangrove ini Pantai Cengkrong, “hijau, bersih, sejuk, nyaman, selfie”. Nah! Apalagi, jika datang di musim penghujan. Saat itu, pohon-pohon mangrove sedang bersemi dan

tengah hijau-hijaunya. Namun, jangan lupa untuk membawa jas hujan. Sebab, hujan dapat sewaktu-waktu turun. Jangan lupa pula untuk tetap hati-hati. Terutama juga untuk mengawasi anak-anak. Jangan main-main atau bercanda dengan keterlaluan, karena dapat jatuh dan tercebur ke lumpur. Jika sudah tercebur ke lumpur, hal itu dapat mengotori hutan mangrove. Sayang, jika suatu saat nanti sudah banyak pengunjung datang dan pohonpohon mangrovenya menjadi kotor, seperti halnya tempat wisata yang lain. Maka, kebersihan di Pantai Cengkrong juga harus betul-betul dijaga dan diperhatikan. Sebab, hal itu juga menjadi salah satu nilai unggul wisata Pantai Cengkrong. Jadi, sebaiknya buanglah sampah pada tempatnya. Sebab, tempat sampah sudah disediakan di beberapa sudut jalan di kawasan wisata Pantai Cengkrong. Jadi, selamat datang berkunjung ke Pantai Cengkrong. Nikmati suasana nan eksotis, hijau, bersih, sejuk, dan nyaman. Dan untuk para anak gaul yang sedang galau, nikmatilah pesona selfie di Jembatan Galau Pantai Cengkrong. Happy travelling! • DR

DUTA Rimba 83


pojokkph

KPH Banyumas Barat

Berdayakan Masyarakat

Dok. Kom PHT®2015

Dengan Kolang-kaling

Masyarakat sekitar hutan di wilayah KPH Banyumas Barat melihat peluang bisnis yang sangat menjanjikan saat bulan Ramadan lalu. Mereka berbisnis kolang-kaling. Bahan untuk pembuatan kolang-kaling didapat dengan memanfaatkan buah dari pohon aren (Arengapinnata) yang tumbuh didalam hutan pinus, tepatnya di Petak 5 dan 6 RPH Majenang BKPH Majenang KPH Banyumas Barat.

84 DUTA Rimba

D

i Indonesia, salah satu bahan makanan takjil adalah kolang-kaling. Administratur KPH Banyumas Barat, Setiawan, menyatakan, di kawasan hutan KPH Banyumas Barat banyak terdapat pohon aren yang tumbuh dibawah tegakan, selain tanaman lain yang menghasilkan. Setiawan pun menyebut, semua yang ada dihutan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015

dapat dimanfaatkan tetapi bukan untuk dimiliki masyarakat. Menurut dia, dengan memanfaatkan tanaman dibawah tegakan, petani disekitar hutan akan mendapatkan tambahan penghasilan.Setiawan juga berharap, kegiatan itu terusdi kembangkan dan diikuti wilayah RPH atau BKPH lain yang ada dalam wilayah KPH Banyumas Barat, yang berada pada ketinggian 0 sampai dengan 800 m di atas permukaan laut itu. KPH Banyumas Barat yang berkantor di Jalan Laksamana Yos Sudarso No 4, Kecamatan Purwokerto Barat, Jawa Tengah 54134, itu memiliki wilayah kerja seluas 55.562,99 Hektare. Wilayah seluas itu terdiri dari Hutan Produksi seluas 28.326,60 Hektare (50,98%), Hutan ProduksiT erbatas seluas 25.892,18 Hektare (46,60 %),Hutan Lindung seluas 114,10 Hektare (0,21 %), dan Alur seluas 1.230,10 Hektare (2,21 %) . Berdasarkan administrasi pemerintahan, wilayah KPH Banyumas Barat termasuk dua kabupaten, yaituseluas7.774,55 Hektare (13.99%) berada di wilayah Kabupaten Banyumas, dan47.788,45 Hektare(86.01 %)merupakan wilayah Kabupaten Cilacap. KPH Banyumas Barat memiliki 8 BKPH.Kedelapan BKPH ituadalah Wanareja (9.725,74 Hektare), Majenang (10.133,55 Hektare), Lumbir (6.422,29 Hektare), Sidareja (4.283,72 Hektare), Kawunganten (5.163,36Hektare), Bokol (3.754,43Hektare), RawaTimur (11.576,28Hektare), danRawa Barat (4.503,62 Hektare). Jenis tanah di wilayah KPH Banyumas Barat umumnya adalah Latosol, Gromosol, Litosol, Regosol, Aluvial, Mediteran, Planosol. Secara topografi, wilayah KPH Banyumas Barat terdiri dari23,78 % Datar (kelerengan 0 – 8 %); 27,61 % Landai (kelerengan 8 – 15 %); 43,71 % Bergelombang (kelerengan 15 – 25 %); 4,45 % Agak

Curam (kelerengan 25 – 40 %); dan0,46 % Curam (kelerengan> 40 %).Dan secara geologi (jenis batuan), wilayahnya merupakan batu kapur, batu vulkan, dan naval. Warga desa Ujung Barang mengerjakan produksi kolang-kaling secara berkelompok. Kelompok itu biasanya beranggotakan 3 orang yang berasal dari satu keluarga. Mereka dapat menghasilkan kolangkaling 8-10 Kilogram sehari dan harga jualnya per kilogram mencapai Rp25.000. Untukmengurangi biaya distribusi, warga memasak atau memproses kolang-kaling secara bersama-sama langsung ditepi hutan. Saat berlangsung acara Buka Puasa Bersama Perhutani KPH Banyumas Barat dengan 200 orang Penyadap Getah Pinus di Desa Ujung Barang Kecamatan Majenang, awalJuli 2015, Administratur KPH Banyumas Barat, Setiawan, kembali menegaskan bahwa masyarakat dapat memanfaatkan hutan tetapi tidak merusak fungsi hutan itusendiri. Di kesempatani tu, Setiawan juga menyatakan, dalam

memasuki musim kering yang berlangsung, masyarakat harus was pada terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran hutan dan selalu mengantisipasi kebakaran dengan membuati laran. Di kesempatan buka puasa bersama itu, Perum Perhutani juga memberikan bantuan sejumlah 105 Meter karpet yang diterima oleh kiai Tofikkulmanan Azhar atas nama masyarakat Ujung Barang. Perhutani KPH Banyumas Barat juga memberikan santunan sebesarRp 5.200.000 kepada ahli waris dar i DarsumDarsono, seorang penyadap dari BKPH Wanareja, yang mengalami kecelakaan sehingga menyebabkan kematian. Kepala Biro Produksi Divre Jateng, Dwi Witjahjono, saat itu menyatakan, produksi getah pinus harus ditingkatkan dan dijaga kualitasnya. Sebab, kalau produksi banyak, sharing juga akan banyak. “Di Jawa Tengah barukuran glebih 15.000 penyadap yang menerima kartu asuransi. Nantinya secara bertahap semua penyadap juga akan mendapatkannya,” ujarnya • DR

DUTA Rimba 85


inovasi

Suru DNK I

Inovasi

Sadapan Pinus Gondorukem dan terpentin adalah dua produk andalan Perum Perhutani, selain jati. Bukan hanya produk andalan Perhutani, gondorukem dan terpentin bahkan sudah menjadi salah satu komoditas andalan Indonesia. Sehingga, industri gondorukem dan terpentin pun menjadi penting di sini. Ketika sudah masuk skala industri, ada tuntutan untuk selalu dapat memenuhi target pasokan getah pinus demi menjaga keberlanjutan produksi gondorukem dan terpentin. Demi mengejar target pasokan getah pinus itulah inovasi dan terobosan baru selalu dibutuhkan. Kali ini, inovasi itu datang dari KPH Kediri.

D

i Asia Tenggara, Indonesia adalah produsen gondorukem terbesar. Di dunia, Indonesia menempati urutan ketiga produsen terbesar gondorukem, setelah China dan Brazil. Di Indonesia, pasokan getah pinus sebagai bahan pembuat gondorukem dan terpentin itu yang terbesar adalah dari Perum Perhutani. Faktanya, getah pinus merupakan produk andalan Perum Perhutani dari sektor Hasil Hutan

86 DUTA Rimba

Bukan Kayu (HHBK). Potensi getah pinus Indonesia saat ini masih cukup besar. Sehingga, sebenarnya Indonesia berpeluang menguasai pasar gondorukem dunia. Tetapi, proses produksi gondorukem itu sangat tergantung pasokan getah dari pohon pinus. Ketika sudah memasuki skala industri, ada target pemenuhan pasokan getah pinus yang harus dikejar. Di sisi ini kerap kali muncul kendala, terutama dari sisi ketersediaan tenaga penyadap.

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Dok. Kom PHT®2015

Mukhlisin, Shut saat mendemonstrasikan alat Suru DNK I di hadapan Direktur PSDH, Heru Siswanto.

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

DUTA Rimba 87


inovasi

Sebab, saat ini hampir sangat sulit untuk mendapatkan tenaga kerja yang dapat dipekerjakan sebagai tenaga penyadap. Persoalan kekurangan jumlah tenaga penyadap tersebut membuat seorang mandor sadap dituntut untuk bekerja ekstra keras agar target produksi getah pinus itu tetap dapat tercapai. Kesulitan tak harus melulu disikapi dengan keluhan. Sebaliknya, justeru dari rangkaian kesulitan itu kerap kali muncul ide-ide segar yang melahirkan terobosan-terobosan baru. Maka, munculnya inovasi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perolehan sadapan getah pinus itu menjadi sesuatu yang penting. Dan itulah yang kini dilakukan Kepala Seksi Pengelolaan Sumber Daya Hutan (PSDH) Perhutani KPH Kediri, Mukhlisin, Shut ketika mengenalkan sebuah inovasi baru. Terobosan baru yang diperkenalkan Mukhlisin itu berupa alat kerok getah yang digunakan untuk mengerok getah pinus yang sudah mengering dan menempel pada coakan. Alat tersebut diberinama “SURU DNK I”. Alat tersebut terbuat dari pipa besi yang dimodifikasi. Bahanbahannya adalah pipa berdiameter 3 cm dengan panjang 43 cm, plat galvalum 1 mm berbentuk silinder seperti bambu runcing, serta

88 DUTA Rimba

Dok. Kom PHT®2015

Kesulitan tak harus melulu disikapi dengan keluhan. Sebaliknya, justeru dari rangkaian kesulitan itu kerap kali muncul ide-ide segar yang melahirkan terobosan-terobosan baru.

Uji coba Suru DNK I.

tongkat kayu sepanjang 150 cm. Alat “SURU DNK I” itu bermanfaat untuk memudahkan pengambilan getah yang mengering pada coakan yang lebih tinggi di batang pohon pinus yang telah disadap. Mukhlisin menyebut, ide pembuatan alat bernama “SURU DNK I” ini bermula dari keinginan untuk memperbaiki sistem dan pola penyadapan getah pinus. Hal itu demi meningkatkan produksi getah pinus, baik dari kualitas maupun jumlah.

Job Training Penemuan alat baru bernama “SURU DNK I” itu kontan mendapat dukungan dari Administratur KPH Pasuruan, Kuntum Suryandari. Ia segera menginstruksikan untuk melakukan sosialisasi penggunaan

alat baru tersebut. Sosialiasi itu antara lain dilakukan dengan bentuk Job Training sadapan getah pinus tingkat Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan. Acaranya dilangsungkan di Petak 31L Resort Pemangkuan Hutan (RPH) Nongkojajar, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Lawang Timur, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruan, Kamis 4 Juni 2015. Seluruh mandor sadap yang ada di KPH Pasuruan dilibatkan di acara tersebut. Di kesempatan itu, Kuntum Suryandari menyampaikan kepada seluruh mandor sadap, produksi getah pinus harus segera ditingkatkan, baik dari sisi mutu getahnya maupun dari sisi jumlah produksinya. Sebab, menurut Kuntum, saat ini pencapaian getah pinus Perhutani KPH Pasuruan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


masih jauh dari target dan harapan perusahaan. Untuk menjaga getah pinus itu berkualitas tinggi dan tetap bersih, pembaharuan pada quare sadapan batok/tempurung tempat menampung getah harus ditutup menggunakan plastik. Hal itu menurut Kuntum perlu dilakukan untuk menghindari masuknya kotoran ke dalam tempurung. Pada saat pengunduhan getah, air di dalam tempurung harus dibuang dan dilakukan penyaringan. Selanjutnya getah dimasukkan ke dalam drum getah dan ditutup. Sehingga, getah pinus yang dikirim dan diterima TPG berada dalam keadaan bersih. Selanjutnya, Kuntum pun mempersilakan Mukhlisin mempresentasikan alat baru hasil inovasi bernama “SURU DNK I” itu. Setelah presentasi, para mandor sadap yang hadir pun berkesempatan untuk mencoba alat baru tersebut.

Kompetisi Kian Ketat Adalah sebuah kenyataan bahwa saat ini kompetisi di sektor gondorukem, terpentin, bahkan gum rosin (getah padat dari pinus dan tanaman lain, red), telah berlangsung dengan begitu ketat. Sehingga, meski saat ini Perum Perhutani masih tercatat memegang rekor sebagai

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. Kom PHT®2015

Meski saat ini Perum Perhutani masih tercatat memegang rekor sebagai produsen gondorukem dan gum rosin terbesar di Asia Tenggara, namun Perhutani tak boleh terlena dan lalu berhenti melakukan inovasi.

Mukhlisin menjelaskan cara Kerja Suru DNK I kepada Direktur PSDH, Heru Siswanto.

produsen gondorukem dan gum rosin terbesar di Asia Tenggara, namun Perhutani tak boleh terlena dan lalu berhenti melakukan inovasi. Sebaliknya, munculnya inovasi semacam ini perlu terus digalakkan. Sebab, kompetisi di masa mendatang bakal semakin ketat. Perlu diingat, saat ini Perum Perhutani memiliki lahan pinus seluas 865.000 hektare dengan potensi sadapan getah mencapai 166.000 hektare per tahun. Apalagi, selama ini bisnis gondorukem telah mampu menyumbang 30 persen dari pendapatan tahunan Perhutani. Ditambah lagi, setiap tahun Perhutani mampu memproduksi gondorukem sebanyak 55.000 ton yang dihasilkan dari delapan buah pabrik yang dimilikinya. Sekitar 20 persen dari jumlah itu diserap oleh

pasar domestik. Sementara 80 persen lainnya diekspor ke Asia dan Eropa. Ada juga yang diekspor ke Amerika Serikat dan Australia, namun jumlahnya tidak terlalu besar. Di masa depan, potensi pasar gondorukem dan terpentin itu juga akan kian berkembang. Sebab, akan makin banyak jenis industri yang membutuhkan gondorukem sebagai salah satu komponennya. Maka, kehadiran ragam alat hasil inovasi baru yang dapat menambah efektivitas kerja dan mampu meningkatkan produktivitas sadapan getah pinus pun menjadi satu hal yang sangat penting. Dari sisi itulah, kehadiran “SURU DNK I” seolah menyisipkan sebuah harapan untuk dapat mewujudkan semua target sekaligus menjawab tantangan kompetisi yang kian ketat. Bravo! • DR

DUTA Rimba 89


rimbakuliner

Dok. Kom PHT®2015 | Naskah & Foto: Tim DR

Lidah Terusik Ikan Bakar Sebatik

S

ebatik pulau unik yang dimiliki oleh Indonesia dan Malaysia. Letaknya di daerah perbatasan, di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Bila anda menginjakkan kaki di pulau tersebut untuk tugas atau wisata, pertanyaan yang muncul bagaimana harus memenuhi kebutuhan perut yang tak boleh kosong. Sekalipun bukan kawasan

90 DUTA Rimba

wisata yang banyak dikunjungi oleh wisatawan, di Sebatik tidak terlalu susah untuk mendapatkan kuliner yang menggugah selera. Pulau Sebatik memiliki kuliner unggulan laut, khususnya ikan. “Ikan disini besar. Apalagi ikan jenis Arut. Ikan ini sangat diminati para pembeli,” tegas Misna (25) salah satu warga Sebatik. Kuliner ikan Arut bisa dinikmati di rumah makan “Nur Ayrin”. Rumah

makan ini memiliki menu yang sangat lezat yaitu, Ikan Bakar Arut Sambal Dabu-dabu. Sebuah nama yang tampaknya seperti ikan bakar ala di Jakarta. Booming Ikan Bakar Arut ini punya sejarah tersendiri. Di Pulau kecil yang belum dikenal keramaiannya, ikan bakar ini awalnya belum banyak dikenal, hanya dikenal oleh tetangga sekitar rumah makan. Mereka dulu tak membayangkan

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

menentu. Kalau sedang naik harganya bisa mencapai Rp 55.000 per kilogram, tapi kadang pula hanya Rp 35.000 per kilogram. Untuk bisa menyajikan ikan yang gurih, Sari Bulan selalu membeli Ikan Arut yang baru ditangkap oleh nelayan. Ikan segar itu kemudian disimpan di freezer, supaya tetap segar untuk dikonsumsi. Ketika akan dimasak, Ikan Arut itu dibelah menjadi dua, pada bagian dalam dilumuri bumbu uleg bawang putih, bawang merah dan kemiri kemudian dibakar. Ikan yang

gurih adalah ikan yang dibakar dengan waktu yang pas, tidak perlu lama, namun tidak terlalu sebentar, yang penting bumbu-bumbu itu meresap pada ikan arut tersebut. Harga ikan bakar Arut bakar rica-rica cukup terjangkau, yaitu Rp 12.000/ons. Dari bentuk dan ukuran, ikan bakar tersebut cukup dimakan dua orang. Tapi siapapun yang mencoba dijamin merasa kurang apabila hanya menyantap satu porsi. Anda tertarik? Bila ke Sebatik Ikan Arut Bakar akan membuat lidah Anda terusik. • DR

Dok. Kom PHT®2015 | Naskah & Foto: Tim DR

ikan bakar ini menjadi ciri khas kuliner dari Sebatik. Maklumlah di Pulau kecil ini sangat sepi. Belum ada kendaraan roda empat dan roda dua yang lalu lalang, kemudian berhenti untuk menikmati Ikan Bakar. Sari Bulan yang mendirikan rumah manan mendapat momentum dalam memasarkan Ikan bakar Arut, ketika Sebatik kedatangan Presiden Joko Widodo dan menteri-menteri. Kunjungan di perbatasan ini juga diikuti oleh turis lokal maupun manca Negara. Dalam peristiwa besar itu banyak yang mampir dan menikmati kuliner rumah makan Nur Ayrin. Awalnya yang terkenal hanya ikan bakar saja. Namun atas rekomendasi Sari Bulan Ikan Bakar Arut pun mulai dikejar pembeli, karena rasanya yang gurih, daging dan tulangnya empuk, serta bumbu yang pas di lidah. Ikan bakar ini cukup menggoda karena dalam penyajian ditambah dengan bumbu rica-rica dengan irisan bawang merah, bawang putih, cabe rawit, tomat, kemiri yang digoreng dan sedikit kecap manis. Sekalipun lokasi warung Ibu Sari Bulan ini kurang strategis, namun warung ini tetap laris. Selain menu yang menggugah selera, ibu dua anak ini ramah dan bersahabat, serta selalu menjaga kebersihan warung untuk menjaga kenyamanan pengunjung. Sekalipun pulau kecil ini sepi pengunjung, Sari Bulan tetap menyediakan menu lengkap untuk ditawarkan kepada pembeli. “Walaupun sepi, saya tetap menyediakan semua menunya,” ungkap Sari Bulan. Menurut perempuan berdarah Bugis Wajo ini, sehari-hari warung ini ramai hingga bisa memasak 50 Kg ikan Arut tapi kalau sedang sepi tidak sampai 2 Kg yang dibeli pembeli. Harga ikan Arut ini tidak

Resep

Ikan Bakar Rica-Rica Bahan:

Cara membuat ikan bakar rica-rica:

1. Ikan Arut Segar 2. Bawang Merah 3. Bawang Putih 4. Kemiri, digoreng dahulu 5. Cabai merah, diiris kecil-kecil 6. Tomat, potong-potong 7. Garam 8. Gula

1. Bersihkan ikan arut yang sudah dipilih, 2. Belah dua ikanarut, kemudian masukkan bumbu yang sudah dihaluskan 3. Bakar ikan arut dengan waktu +/-30 menit agar bumbu meresap ke dalam daging ikan 4. Siapkan sambal rica-rica dengan campuran irisan tomat, bawang merah, bawang putih, kemiri, dan garam 5. Tata ikan bakar di piring bersama dengan sambal rica-rica, ikan bakar rica-rica pun siap dihidangkan

Bumbu yang Dihaluskan: 1. Bawang Merah 2. Bawang Putih 3. Kemiri 4. Cabai merah

DUTA Rimba 91


resensi

Kiat Sukses Lewat Energi

Negatif

E

nergi manusia ada yang positif, tetapi ada juga yang negatif. Kedua energi ini bisa membaur pada diri manusia hingga menjadi kekuatan untuk membentuk dirinya bisa menjadi tokoh, sukses, dan bahagia. Tapi bauran energi itu juga bisa membuat manusia terpuruk, jatuh, dan gagal. Karena itu manusia perlu mengenali baik energi negatif maupun energi positif, agar bisa digunakan secara maksimal untuk mengubah dirinya. Salah satu penyebab utama seseorang tidak sukses dan bahagia adalah adanya sifatsifat buruk (negative energy) yang dibiarkan menghinggapi, bahkan menggerogoti perasaan dan pikirannya. Hal itu akhirnya berdampak pada fisiknya Sungguh banyak energi negatif yang bisa sangat merugikan manusia, walupun ada yang juga menguntungkan bagi kehidupan. Meski banyak sebagaimana dalam judul buku ini membatasi diri pada delapan energi negatif yang harus dikenali. Dan sebagai sunatullah, kehidupan ini selalu berpasangpasangan, sehingga dalam buku ini dibahas secara Sungaimbang

92 DUTA Rimba

antara energi negatif dan energi positif yang berjumlah delapan. Sutrisna Suryadilaga, yang dikenal sebagai penulis best seller The Balance Way menyebutkan delapan Energi Negative VS Energi Positif antara lain; Ragu VS Yakin, Duka Cita VS Suka Cita, Perasaan lemah VS Perasaan Kuat, Malas VS Rajin, Perasaan Takut VS Berani, Kikir VS Dermawan, Utang VS Mandiri, Perasaan Dijajah VS Merdeka. Ragu merupakan salah satu energi negatif. Manusia sering ragu untuk melakukan suatu tindakan biasanya disebabkan lemahnya keyakinan yang ada dalam diri manusia. Sebab itulah ketika seseorang ragu melangkah maka sebetulnya manusia suah gagal. Begitu dia ragu maka kegagalan itu menimpanya Ambilah contoh orang yang akan memulai bisnis. Kalau belum apa-apa dia sudah ragu jangan harap merengkuh sukses. Ketika seseorang melakukan sesuatu sedang hatinya diliputi keraguan, dipastikan lebih dekat dengan kegagalan. Untuk mengatasi sikap ragu adalah yakin. Keyakinan mempunyai kekuatan yang sangat

powerfull. Kalau kita baca kisah sukses tokoh-tokoh dunia, sebut saja Thomas Alva Edison, Ray macroc (pemilik jaringan restoran McDonald’s), KFC, Tupperware, juga raja mobil Korea Hyundai, mereka semua itu modal utamanya adalah keyakinan. Mereka itu awalnya orang biasa-biasa saja, tapi dengan keyakinan , mereka memiliki visi yang begitu panjang sampai akhirnya mereka berhasil menggapai impian dan cita-cita besarnya. Keyakinan melahirkan keajaiban, dan keyakinan akan melahirkan sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin. Ragu-ragu VS Keyakinan, merupakan sesuatu yang bisa diimplemtasikan oleh manusia untuk bisa meraih kesuksesan. Awalnya mungin saja kita ragu-ragu mengerjakan sesuatu. Namun, bila kita mampu merubahnya menjadi keyakinan, kesuksesan akan mengikutinnya. Tentu masih banyak contohcontoh energi negatif yang dikupas dalam buku ini, seperti duka cita, perasaan lemah, malas, perasaan takut, kikir, utang dan perasaan dijajah. Energi negatif semacam itu bisa menjadi kubangan bagi manusia menuju ketidakberhasilan,

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Judul Buku : 8 VS 8 Penulis

: M.K. Sutrisna Suryadilaga

Halaman

: 120

Penerbit

: QLM Publishing

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Dok. K om

bahkan kehancuran. Salah satu penyebab utama seseorang tidak sukses dan bahagia adalah adanya sifat-sifat buruk yang dibiarkan menghinggapi bahkan menggerogoti pikirannya. Akhirya hal itu berdampak kepada fisiknya. Namun, bila energi negatif itu bisa dikonversi ke dalam energi positif seperti suka cita, perasaan kuat, rajian, berani, dermawan, mandiri dan merdeka, manusia akan memiliki ketangguhan untuk menghadapi kehidupan, sehingga bisa menjalani dengan berhasil dan sukses. Buku ini memberikan pencerahan dan menawarkan tips meraih kebahagiaan dan kesuksesan dalam hidup dengan melawan nilai atau sifat-sifat negatif dan menggenggam nilai atau sifat-sifat positif. Buku ini kiranya layak dibaca oleh siapa saja, baik itu, pelajar dan mahasiswa, karyawan, professional, pengusaha dan petugas sosial, agar apa yang mereka kerjakan bisa berhasil dan sukses. Buku ini bisa menjadi panduan untuk sukses dan bahagia. • DR

PHT®20 15 | Nas kah : T im

DR

Tahun Terbit : 2011

DUTA Rimba 93


ceritarimba

Sepasang Mata

di Balik Kayu

Dok. Istimewa

* Safira

Aku Trembesi. Kemarau panjang telah memaksaku menggugurkan daun-daunku agar aku tetap bertahan.Udara malam kian menusuk, tak jarang aku mengerut.Suara rantingrantingku berderit seperti suara pintu. Orang-orang yang mendengar pasti lari ketakutan.Pohon berhantu, kata mereka. Aku tidak peduli.Aku trembesi.

*) Safira adalah Mahasiswi Institut Pertanian Bogor. Cerpen ini adalah Pemenang Kedua Kategori B Lomba Menulis Cerpen Hutan dan Lingkungan 2015.

A

ku telah menjadi saksi, bagaimana kota ini berubah menjadi neraka dunia. Dahulu kota ini adalah pedesaan hijau, tidak banyak bangunan yang berdiri. Setiap hari selalu terdengar tawa riang dan suara hewan ternak yang bersautan. Angin membelai sejuk, bunga-bunga tersenyum memandang langit dan kicau burung mengumandangkan simfoni alam. Dedaunan hijau menari bermandikan sinar surya menghiasi hari. Keadaan berubah, ketika sang raja siang mengamuk. Aliran air menguap habis, hewan ternak mati merindukan air dan kelaparan, serta bunga-bunga bergantikan

94 DUTA Rimba

semak belukar. Penduduk desa tidak tahu apa yang harus mereka lakukan, sebab semua terjadi begitu mendadak. Saat itu tampillah sosoksosok yang sok pahlawan. Mereka merupakan investor dari kota. Dengan tipu muslihatnya, mereka menawarkan bantuan dengan syarat penduduk desa harus hengkang dari tempat tinggal mereka. Warga yang polos pengharapkan bantuan, mengiyakan tawaran itu. Sungguh udang di balik batu. Sosok-sosok yang merasa pahlawan itu mulai membuka topeng kepahlawanannya. Licik. Mereka adalah tikus-tikus rakus yang telah memperdayakan

warga. Mereka mulai melakukan pembangunan raksasa. Mereka memaku bumi dengan paku bumi dan mengubah hamparan rumput hijau menjadi aspal kering. Awalnya mereka mempromosikan kawasan hunian hijau, iming-iming hutan-hutan kota. Tentu hal ini sangat menarik animo masyarakat luas. Perumahan yang dibangun mulai terisi, hingga permintaan melewati batas penawaran. Dengan keuntungan yang menggiurkan dan akar cinta uang yang telah tertancap dihati, tikus-tikus rakus itu mulai membabi buta. Aku pernah menyaksikan tipu muslihat mereka. Saat itu matahri

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


mulai condong ke ufuk barat. Tibatiba angin antahberantah meniupku. Sehingga aku menempel di jas mewah tikus rakus itu. Rupaku yang amat kecil tidak disadarinya. Tikus rakus itu berjalan menuju gedung putih di tengah kota. Ia berjalan menaiki tangga dan sampailah di sebuah ruangan. Di sana aku melihat seorang pria berseragam coklat, dengan kumis mendeplang di bawah hidungnya dan lambang pemerintahan tersemat di dadanya. Pembicaraan sangatlah ruwet, sampai di ujung pembicaraan. “Maaf bapak, saya belum bisa memberikan persetujuan atas permintaan Bapak. Lahan yang pembebasan Bapak ajukan, merupakan lahan terbuka hijau.” Kata Si Kumis. Tikus rakus itu mengambil jalan pintas. Ia mengeluarkan sebuah amplop, lalu menyodorkan kepada Si Kumis itu. Si Kumis ternyata menolak. Aku senang, Si Kumis berpegang teguh pada prinsip lahan harus hijau. Tapi tikus itu memiliki seribu satu akal. Si Tikus Rakus itu kembali mengeluarkan sebuah kotak. Aku pun terkejut ketika dibuka terdapat sebuah jam tangan mewah bertahtakan permata. Ekspresi Si Kumis berubah. Setelah mengecek keadaan, dengan sigap tangan Si Kumis mengambil amplop serta jam tangan itu. Ia memberi tanda-tangan: setuju. Sungguh ironi, nasib bumi hanya dihargai dengan amplop berisi uang dan jam tangan mewah. Si Kumis tersebut sama saja dengan Si Tikus Rakus. Si Tikus Rakus itu berjalan keluar dari ruangan Si Kumis dengan kesombongannya, sambil mengantungi persetujuan pembebasan lahan. Bumi semakin diperkosa dengan paku bumi yang semakin banyak. Taman-taman kota mulai dialih fungsikan. Pohon-pohon dipenggal.

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015

Pembanguan semakin ganas dan merajalela. Tembok-tembok beton menghiasi kota, gedung-gedung pencakar lagit berdiri kokoh menambah beban bumi, dan kudakuda besi berpacu di jalan-jalan raya. Hai manusia, apa kau tidak peka dengan rintihan bumi? Dampak buruk belum terasa. Namun mulai menghantui ketika kawasan industri dibangun tidak jauh dari kota itu. Setelah berdiri, kawasan itu selalu menderukan suara bising, memuntahkan limbah dan menebar polusi. Buruknya sistem pengolahan limbah, membuat pencemaran menjamah daerah perkotaan. Tumbuhtumbuhan penghasil oksigen mati, polusi meracuni udara, air sungai menghitam jelaga, dan ikan-ikan mati. Penyakit pun mulai bermunculan. Sesak nafas, alergi, iritasi, infeksi saluran pernafasan, penglihatan terganggu, itulah berbagai penyakit yang timbul. Lagi-lagi, manusia tidak menyadari kesalahannya dan berbalik saling menyalahkan. Sebagai debu, aku terkena imbasnya. Aku dicap sebagai penyebab penyakit-penyakit itu. Bukan aku, tapi saudara tiriku yang lahir dari pencemaran ulah manusia. Aku hanya mengandung partikel tanah, sedangkan saudara tiriku mengandung berbagai zat kimia yang berbahaya. Manusialah yang sebenarnya melahirkan bahaya itu sendiri. Semua manusia menghindari dan mengusir keberadaanku. Namun kepedihan bumi tidak berkepanjangan, sebab ada seorang pahlawan hijau yang sesungguhnya. Pria muda itu bernama Vino. Dengan gagah berani, ia menentang perusakan alam dan menggalakkan penghijauan. Vino adalah orang pertama yang menyadari kerusakan alam telah terjadi di kota ini. Ia mengetahui bahwa kerusakan

alam yang terjadi di kota ini, dapat mempengaruhi bumi secara keseluruhan. Ia mulai melakukan perubahan, sebelum bumi bertindak. Vino selalu mengkampanyekan penghijauan untuk menyadarkan manusia lainnya. Jalannya memang tidak selalu mulus, banyak yang mendukungnya dan banyak juga yang menolaknya. Namun, pahlawan pantang menyerah. Vino memulai dari rumahnya terlebih dahulu. Ia mengubah rumahnya menjadi oasis di tengah padang gurun. Langkahnya mulai diikuti oleh tetangganya yang juga merasakan manfaatnya. Sehingga sedikit demi sedikit usahanya mulai tercapai. Ia juga sering berpidato ditempat umum, untuk menarik animo masyarakat. Salah satu penggalan pidatonya adalah “Kita adalah bagian dari bumi, namun mengapa kita justru memperkosanya. Kita memperoleh kehidupan dari bumi. Pelukan hangat selalu kita rasakan, aliran sungai bagaikan susu yang memuaskan dahaga, daun-daun menyumbangkan oksigen penyambung kehidupan, dan kita selalu menikmati kekayaan bumi bahkan kita merampasnya. Pantaskah kita memperlakukan bumi seperti ini. Kita membayar keindahan, padahal kita sedang menyiksa tumbuhan. Atau membunuh bunga, hanya sekadar untuk melambangkan kasih semu. Apakah tidak pernah terlintas di pikiran bagaimana nasib generasi penerus kita? Akankah mereka hanya mengenal apa yang disebut keindahan bumi hanya melalui cerita, tanpa pernah menyaksikannya secara langsung. Semua jawaban ada di tangan kita. Mari kita kembalikan bumi seperti sediakalanya. Untukku, untukmu, untuk kita semua, dan untuk generasi penerus kita.” Pidato ini mampu mengubah dan memperngaruhi

DUTA Rimba 95


ceritarimba paradigma pendengarnya. Sejak saat itu tunas-tunas muda dan kokoh mulai menghiasi kota. Aku harap tunas itu dapat tumbuh dengan cepat, dan merubah kota ini. Pemuda bernama Vino itulah sosok pahlawan hijau sesungguhnya. Ia mendedikasikan dirinya untuk melekat dengan alam. Namun, di sisi lain tikus-tikus rakus itu berteriak tidak setuju dan melakukan pemberontakkan. Karena penghijauan mempersempit lahan pembangunan mereka. Malam itu, semua penduduk tengah dalam peraduannya. Saat itu aku menyaksikan dua orang sedang berjalan di bawah sorotan rembulan. Gerak-geriknya sungguh mencurigakan. Dengan cepat dan hati-hati mereka menuangkan cairan hitam ke sekitar bibit-bibit pohon. Andai saja aku memiliki kuasa, aku pasti akan bertindak. Aku hanya mencatat tindakan mereka. Selesai menunaikan perintah, kedua pria itu berjalan meninggalkan bibit-bibit pohon itu. Meninggalkan bekas yaitu kematian. Ketika fajar mulai menyingsing dan membentangkan cahayanya. Betapa terkejutnya aku, bibit-bibit itu tertunduk lemas. Sungguh keji perbuatan mereka, menindas yang lemah. Limbah beracun telah membunuh bibit-bibit pohon itu. Untunglah Vino dan masyarakat pendukungnya tidak berputus asa. Vino mulai menempuh jalan lain sebelum bertindak melakukan penghijauan. Ia mengirimkan petisi kepada penegak politik daerah. Petisi itu berisi permintaan untuk lebih mengetatkan syarat pembebasan lahan, agar lahan tidak mudah dikuasai oleh tikus-tikus rakus. Petisi itu juga menyuarakan aspirasi bumi yang merindukan kehijauan. Sudah seharusnyalah peraturan mengenai lahan terbuka hijau dan penghijauan diberlakukan.

96 DUTA Rimba

Bila nantinya petisi itu dipersetujui, maka kegiatan penghijauan dapat terwujud. Vino dan para pendukungnya sangat menantikan keputusannya. Namun penantian mereka tidak akan berujung. Sebab petisi itu jatuh ke tangan pria yang menjual bumi seharga satu amlop uang dan jam tangan mewah. Tentulah, permohonan petisi itu diketahui tikus-tikus rakus. Mereka menggunakan cara apa pun, agar petisi tersebut tidak disetujui. Karena penerima petisi itu sudah terjerat perangkap tikus-tikus rakus. Mudahlah bagi Si Kumis itu untuk kembali dijerat. Dengan nominal yang jauh lebih besar, Si Kumis dijamin akan menggagalkan persetujuan petisi itu tanpa melakukan pemberitahuan. Tidak mau menunggu lama, dengan bermodalkan aspirasi bumi Vino mengirimkan petisi yang sama kepada pemerintah pusat. Dalam petisi kedua ini, ia membubuhkan tentang tindakan penegak politik daerah yang seperti di bawah kendali pihak tertentu. Vino mengharapkan pemerintah pusat dapat melakukan penyelidikan. Sebab kalau tidak ditindaki, maka korupsi akan meluas. Beberapa minggu setelah itu, pemerintah pusat mengirimkan surat keputusan langsung kepada Vino. Surat tersebut memberitakan bahwa pemerintah pusat menyanggupi usulan mengenai pembentukan peraturan pembebasan lahan dan peraturan lahan terbuka hijau serta penghijauan. Hal ini cukup membuat senang Vino dan pendukungnya. Pemerintah pusat juga akan melakukan penyelidikan kepada penegak politik daerah. Hal ini menyempurnakan kebahagian Vino dan Pendukungnya. Bumi turut bersukacita. Sebulan setelah persetujuan

dikeluarkan, tersirat kabar bahwa Si Kumis yang menjual bumi itu terungkap kebusukannya. Dengan barang bukti jumlah kekayaan yang mencurigakan dan petisi penghijauan yang dibiarkan tertumpuk dalam berkas-berkas arsip, penegak hukum segera memprosesnya. Tentu, dengan tertangkapnya pria itu, satu per satu tikus-tikus rakus mulai terjerat jebakan penegak hukum. Namun selayaknya tikus, tikus-tikus rakus itu memiliki koloni yang besar. Untuk menghindari jeratan hukum, mereka kembali mengenakan topeng-topeng kepahlawananya. Sehingga kita harus waspada. Namun kebenaran selalu menang, kebusukan perlahan akan tercium baunya. Sehingga, tikus-tikus rakus yang menjelma dengan topeng kepahlawanan itu tidak dapat hidup dengan rasa aman. Dengan dikeluarkannya peraturan mengenai penghijauan dan tertangkapnya para penjual bumi, upaya perbaikan bumi dapat berjalan lancar. Upaya itu tidak hanya terjadi di kota ini, namun hingga seluruh pelosok negri ini. Semua orang mulai menanam pohon, karena satu pohon berarti satu kehidupan baru dimulai. Aku tidak sabar melihat kota ini kembali hijau seperti sedia kala. Di mana apa yang disebut keindahan itu bisa kembali disaksikan dan dinikmati. Sehingga perubahan positif tercatat dalam memoriku. Tampaknya tugasku dikota ini sudah berakhir. Angin antahberantah membawa diriku entah menuju kota lain atau belahan dunia lain, untuk melanjutkan tugas ku. Aku tetap akan dibumi ini dan menjadi saksi semua perubahan yang terjadi. Termaksud perubahan yang kau lakukan. Lakukanlah perubahan positif bagi bumi, masa depan bumi ditanganmu. Dan ingat, debu mencatat • DR

NO. 59 • TH. 10 • juli - agustus • 2015


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.