BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Integrasi Sistem Pembangunan Partisipatif dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN) sebagai upaya mengintegrasikan pengelolaan pembangunan partisipatif pola PNPM-MP ke dalam sistem reguler (Musrenbang), serta mendorong penyelarasan perencanaan teknokratis, politis dengan partisipatif, pada dasarnya memiliki dua agenda besar: peningkatan kapasitas masyarakat dan penguatan pemerintahan lokal dalam penyelenggaraan pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat.
PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN memberikan tekanan pada aspek penguatan pemerintahan lokal. Karena penguatan dan pelembagaan pembangunan partisipatif hanya dapat dilakukan apabila pemerintah lokal (daerah) memiliki kebijakan dan memberikan dukungan (anggaran dan regulasi) yang berpihak kepada rakyat.
Pada tataran operasional, pengintegrasian mengisyaratkan adanya perencanaan pembangunan di tingkat Desa (RPJM Desa), yang didukung dengan peningkatan manajemen pemerintahan Desa sebagai basis. Pada konteks itu, efektivitas fasilitasi untuk memastikan pemerintah Desa membuat Peraturan Desa (Perdes), menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Desa) dan Pertanggungjawaban Kepala Desa (Kades) secara rutin menjadi penting, hal itu juga harus disertai dengan peningkatan kualitas proses dan hasil Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten serta keselarasan rencana kegiatan dan anggaran dari berbagai sumber, khususnya APBD. Proses dimaksud, memunculkan berbagai isu penting : PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
1
keselarasan penjaringan aspirasi masyarakat oleh DPRD dengan hasil-hasil Musrenbang (Desa dan Kecamatan), akomodasi usulan masyarakat dalam Rencana Kerja (Renja) SKPD serta dukungan Peraturan Daerah (Perda) terkait isu-isu di atas. Beberapa model program pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Pemerintah memiliki keunggulan yaitu :
1) Meningkatnya kemampuan masyarakat dan pemerintah lokal dalam pengelolaan kegiatan pembangunan Desa; 2) Partisipasi dan swadaya masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan cukup tinggi; 3) Hasil dan dampaknya, khususnya dalam penanggulangan kemiskinan cukup nyata; 4) Biaya kegiatan pembangunan relatif lebih dibandingkan jika dilaksanakan oleh pihak lain;
murah
5) Masyarakat terlibat secara penuh dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian; 6) Keterbukaan dalam pengambilan pengelolaan keuangannya cukup kuat.
keputusan
dan
Di samping keunggulan-keunggulan diatas, pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan kemiskinan yang dilakukan Pemerintah juga memiliki berbagai kelemahan seperti :
1) Tidak sepenuhnya mengikuti mekanisme dan prosedur yang telah ada dan masih bersifat adhoc; 2) Partisipasi masyarakat maupun pelembagaan masyarakat cenderung bersifat mobilisasi;
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
2
3) Keterlibatan pemerintah daerah masih kurang; 4) Ketergantungan terhadap bantuan teknis dari konsultan masih besar; 5) Keterpaduan program pembangunan sejenis masih bersifat lemah baik dari segi dana, waktu, dan mekanisme pengelolaan.
1.2
Rujukan Pelaksanaan
Kebijakan dan kegiatan yang dilaksanakan PNPM MPd Integrasi SPPSPPN merujuk pada:
1. UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. 2. UU Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. 3. UU Nomor Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 4. PP 72 Tahun 2005 tentang Desa 5. Peraturan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
13
tahun
2006
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 50 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dala Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentangPedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. 6. Permendagri
Nomor
66
Tahun
2007
tentang
Perencanaan
Pembangunan Desa. 7. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor – PER 66/PB/2005 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Pembayaran atas Beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. 8. Surat Edaran bersama Meneg PPN/Kepala Bapenas dan Menteri
dalam Negeri Nomor 1181 / M. PPN / 02 / 2006 , tentang Petunjuk Teknis 050 / 244 / SJ Penyelenggaraan Musrenbang Tahun 2006.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
3
9. Surat Edaran Mendagri Nomor : 414.2 / 5223 / PMD tanggal 16 September 2008 tentang Pedoman Pembangunan Partisipatif. 10. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168 / PMK 07 / 2009 tentang Pedoman Pendanaan Urusan Bersama Pusat dan Daerah untuk Penanggulangan Kemiskinan. 11. Peraturan Daerah Nomor 09 Tahun 2011, Tentang Sistem Pengelolaan Pembangunan Partisipatif Daerah (SP3D), Kabupaten Mesuji. 1.3
Acuan Teknis
1. Pedum dan Petunjuk Teknis Operasional (PTO) PNPM – Mandiri Perdesaan
dan
dan
Panduan
teknis
Program
Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Integrasi Sistem Pembangunan Partisipatif dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN SPP-SPPN)
dari
Pemerintah Pusat 2. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2 / 1408 / PMD tanggal 31 Maret 2010 Tentang Petunjuk Teknis Perencanaan Pembangunan Desa 3. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor : 414.2 / 1409 / PMD tanggal 31 Maret 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Sistim Pembangunan Partisipatif. 4. Panduan Pengintegrasian Surat Tanggal 7 Nopember 2012 No. 414.2.7735/PMD
1.4
Pengertian
1. Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana yang dialokasikan oleh Pemerintah Kabupaten untuk Desa, yang bersumber dari bagian dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh Kabupaten/kota.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
4
2. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB-Desa) adalah rencana keuangan tahunan pemerintahan Desa yang dibahas dan disetujui bersama oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa, dan ditetapkan dengan Peraturan Desa. 3. Desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintah oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia. 4. Evaluasi adalah rangkaian ke giatan untuk melakukan penilaian terhadap hasil-hasil kegiatan pembangunan yang telah dilaksanakan. 5. Fasilitator adalah tenaga terlatih atau berpengalaman, yang memiliki kompetensi/kecakapan substantif dan teknis serta memiliki keterampilan menerapkan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas memandu masyarakat dan pemerintah Desa melaksanakan tugas-tugasnya. 6. Forum SKPD (Forum yang berhubungan dengan fungsi/sub fungsi, kegiatan/sektor dan lintas sektor) adalah wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas prioritas kegiatan pembangunan hasil Musrenbang Kecamatan dengan SKPD atau gabungan SKPD sebagai upaya mengisi Rencana Kerja SKPD yang tata cara penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD terkait. 7. Kebijakan adalah arah/tindakan yang diambil oleh Pemerintah Pusat/ Daerah untuk mencapai tujuan. 8. Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa adalah laporan keterangan pertanggungjawaban Kepala Desa kepada BPD mengenai seluruh proses pelaksanaan peraturan-peraturan Desa termasuk APB-Desa, yang disampaikan 1 (satu) kali dalam satu tahun dalam musyawarah BPD. 9. Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
5
10. Musyawarah Perencanaan Pembangunan yang selanjutnya disingkat Musrenbang adalah forum antar pelaku dalam rangka menyusun rencana pembangunan Nasional dan rencana pembangunan Daerah. 11. Musrenbang Desa adalah forum musyawarah tahunan stakeholder Desa (pihak yang berkepentingan untuk mengatasi permasalahan Desa dan pihak yang akan terkena dampak hasil musyawarah) untuk menyepakati rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya. 12. Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah stakeholder kecamatan untuk mendapatkan masukan prioritas kegiatan dari Desa/ kelurahan serta menyepakati kegiatan lintas Desa/kelurahan di kecamatan tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja SKPD Kabupaten/kota pada tahun anggaran berikutnya. 13. Musrenbang Kabupaten adalah forum musyawarah stakeholder kabupaten (para pengambil keputusan) kabupaten untuk mematangkan rancangan RKPD kabupaten berdasarkan RenjaSKPD hasil forum SKPD 14. Partisipasi adalah membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi sebanyak-banyaknya pihak yang dapat memberikan kontribusi, terutama untuk mencapai suatu tujuan atau hasil yang telah ditetapkan. 15. Partisipatif adalah mendorong dan memberi ruang bagi pemanfaat/sasaran kegiatan untuk berperan secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian hasil kegiatan. 16. Pengintegrasian adalah penyatupaduan proses perencanaan partisipatif kedalam mekanisme reguler. 17. Pembangunan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan terencana untuk melakukan perubahan sosial ke arah yang lebih baik.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
6
18. Pendamping Masyarakat adalah tenaga terlatih atau berpengalaman, yang memiliki kompetensi/kecakapan substantif dan teknis serta memiliki keterampilan menerapkan berbagai teknik dan instrumen untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas memandu masyarakat dan Pemerintah Desa melaksanakan tugas-tugasnya 19. Pengelolaan adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan secara optimal dengan menggunakan sumberdaya yang dimiliki, baik dalam perencanaan, pendanaan, pelaksanaan, evaluasi dan tindak lanjut serta pengendalian maupun dalam pelestarian pembangunan. 20. Perencanaan adalah rangkaian kegiatan untuk merumuskan program dan kegiatan pembangunan yang didasarkan pada identifikasi masalah, pemetaan wilayah dan analisis para pelaku dengan menggunakan pendekatan tertentu untuk mencapai tujuan/hasil yang telah ditetapkan. 21. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, atau kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh instansi pemerintah. 22. RPJP Daerah adalah dokumen perencanaan jangka panjang yang memuat visi misi daerah untuk jangka waktu 20 tahunan yang menjadi dasar penjabaran RPJM Daerah. 23. Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang selanjutnya disingkat RPJM, adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat visi misi kepala daerah. 24. Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 1 (satu) tahun, merupakan penjabaran dari RPJM-Desa yang memuat rancangan kerangka ekonomi Desa, dengan mempertimbangkan kerangka pendanaan yang dimutahirkan, program prioritas pembangunan Desa, rencana kerja dan pendanaan serta prakiraan maju, baik yang yang dilaksanakan langsung oleh pemerintah Desa maupun yang PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
7
ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat dengan mengacu kepada Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan RPJMDesa. 25. Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 26. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) adalah dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat arah kebijakan pembangunan Desa, arah kebijakan keuangan Desa, kebijakan umum, dan program, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program prioritas kewilayahan, disertai dengan rencana kerja. 27. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran. 28. Setrawan adalah pegawai negeri sipil yang dibekali kemampuan khusus untuk dapat melaksanakan tugas akselerasi perubahan sikap mental dikalangan lingkungan pemerintah dan perubahan tata kepemerintahan serta mendampingi masyarakat, khususnya dalam manajemen pembangunan partisipatif. 29. Sinergi adalah keterpaduan dan keselarasan pendekatan, arah dan atau kebijakan untuk mencapai tujuan secara tepat. 30. Strategi adalah rumusan langkah dan cara yang tepat dan efektif untuk mewujudkan visi dan misi. 31. Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
8
BAB II KEBIJAKAN PNPM MPd INTERGRASI SPP-SPPN
2.1 Konsep PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN
a.
Jenis Kegiatan Integrasi : Pengintegrasian
Horisontal,
yaitu
penyatupaduan
proses
perencanaan sistim pembangunan partisipatif ke dalam sistem perencanaan pembangunan reguler (Musrenbang).
Proses Perencanaan Sistim Partisipatif Integrasi Musrenbang
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
9
Pengintegrasian Horisontal Pengintegrasian
vertikal,
yaitu
penyelarasan
perencanaan
teknokratis dan politis dengan perencanaan partisipatif.
Pengintegrasian Vertikal
b. Ranah Integrasi
Musyawarah Antar Desa Prioritas dan Pendanaan
MMDD Musyawarah Desa Perencanaan dan MKP Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Kecamatan
Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Desa RPJM Des / Review FORUM SKPD PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
10
MUSRENBANG KABUPATEN
c.
Anasir / Unsur – Unsur
Unsur‐unsur sistem di dalam pengintegrasian adalah : PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
11
1. Nilai/Prinsip Nilai‐nilai yang diwujudkan sebagai prinsip dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan, diintegrasikan agar terinternalisasi dalam pelaksanaan pembangunan desa yang dikelola secara reguler.
2. Mekanisme Pengambilan Keputusan Ketentuan dan tatacara yang menjamin terlaksananya proses pengambilan keputusan pembangunan dalam Musdes dan MAD dilakukan
secara
masyarakat
terbuka,
miskin,
partisipatif
diintegrasikan
dan
untuk
berpihak
kepada
mewarnai
proses
pengambilan keputusan dalam Musrenbang. 3. Mekanisme Proses Perencanaan Proses perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan, mulai dari MMDD, MKP, Musdes Perencanaan, Musyawarah Antar Desa (MAD) Prioritas dan Pendanaan
diintegrasikan ke dalam proses reguler, yaitu
penyusunan RPJM‐Desa dan review rencana kegiatan tahunan (RKP‐Desa), Integrasi
Musrenbang Desa dan Musrenbang
Program
akan
mengakhiri
kelemahan
Kecamatan. mendasar
perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan yang berulang dan ad hoc, sekaligus meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan desa. 4. Mekanisme Pengelola Kegiatan Pengelolaan kegiatan secara swakelola oleh masyarakat, yang menjadi salah satu keunggulan PNPM‐MP diitegrasikan agar terwujud pola standar pengelolaan kegiatan yang didanai dari berbagai sumber (ADD, Swadaya, Program, APBD, dll). 5. Mekanisme Pertanggung Jawaban
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
12
Ketentuan dan tatacara pertanggungjawaban pengelolaan kegiatan secara terbuka dan akuntabel sebagaimana diterapkan dalam PNPM Mandiri
Perdesaan
pembangunan
desa
diintegrasikan sehingga
ke
dalam
tercipta
mekanisme
pola
standar
pertanggungjawaban pengelolaan pembangunan desa. 6. Pelaku Pengintegrasian pelaku berarti meleburkan fungsi ke dalam dan pendayagunakan personil pelaku program oleh lembaga窶人embaga reguler (LPMD, Pemerintah Desa, BPD, dll). 2.2 Kebijakan dan Strategi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN
a. Tujuan
1. Umum
Menyatupadukan sistem pembangunan partisipatif pola PNPMMPd ke dalam sistem pembangunan reguler dan menyelaraskan perencanaan teknokratis, politis dengan perencanaan partisipatif.
2. Khusus untuk :
窶「 Meningkatkan kualitas proses pembangunan di tingkat Desa;
dan
hasil
perencanaan
窶「 Mendorong penyelarasan Penjaringan Aspirasi Masyarakat oleh DPRD dan penyusunan Rencana Kerja SKPD dengan hasil-hasil Musrenbang kecamatan; 窶「 Mendorong penyelarasan penganggaran;
rencana
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
kegiatan
dengan
13
• Meningkatkan manajemen pemerintahan Desa; • Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan, terutama pemerintahan Desa dalam pengelolaan pembangunan partisipatif; • Meningkatkan kapasitas pelaku masyarakat dan aparatur pemerintahan, utamanya aparatur Pemerintahan Desa.
b. Prinsip
Prinsip-prinsip PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN adalah
1. Berorientasi pada masyarakat miskin. Pengertian prinsip berorientasi pada masyarakat miskin adalah segala keputusan yang diambil berpihak kepada masyarakat miskin
2. Kesetaraan dan Keadilan Gender Pengertian prinsip kesetaraan dan keadilan gender adalah masyarakat baik laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahapan program, kesetaraan juga dalam pengertian kesejajaran kedudukan di setiap proses pengambilan keputusan serta dalam menikmati manfaat kegiatan pembangunan
3. Desentralisasi Penyerahan wewenang pemerintahan oleh Pemerintah kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus urusan PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
14
pemerintahan Indonesia.
dalam
sistem
Negara
Kesatuan
Republik
4. Keterpaduan Keselarasan dan kesatupaduan kebijakan, arah dan atau tindakan dari berbagai aspek kegiatan.
5. Efektif dan Efisien Proses (langkah dan cara kerja) dan lembaga-lembaga membuahkan hasil sesuai kebutuhan warga masyarakat dan dengan menggunakan sumber-sumber daya yang ada seoptimal mungkin.
6. Partisipatif Mengedepankan peran aktif masyarakat dalam pembangunan. 7.
Aspiratif Terbuka terhadap berbagai masukan dan usulan dari semua pihak yang dapat diterima untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
8. Transparansi dan Akuntabel Masyarakat memiliki akses yang terbuka terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan kegiatan dapat dipantau dan dapat dipertanggungjawabkan baik secara moral, administratif maupun legal (Menurut peraturan dan hukum yang berlaku).
9. Keberlanjutan PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
15
Mendorong tumbuhnya rasa memiliki sehingga lahir tanggung jawab untuk menjaga, mendayagunakan, mempertahankan dan mengembangkan kelangsungan sistem. 10. Bertumpu pada pembangunan manusia. Pengertian prinsip bertumpu pada pembangunan manusia adalah masyarakat hendaknya memilih kegiatan yang berdampak langsung terhadap upaya pembangunan manusia dari pada pembangunan fisik semata 11. Otonomi. Pengertian prinsip otonomi adalah masyarakat memiliki hak dan kewenangan mengatur diri secara mandiri dan bertanggung jawab, tanpa intervensi negatif dari luar 12. Toleransi Budaya Memahami kemajemukan budaya dari berbagai etnis yang ada di Kabupaten Mesuji sehingga sedapat mungkin tidak melakukan dominasi eksplorasi budaya tertentu kecuali untuk kepentingan bersama dan kemajuan Kabupaten Mesuji secara umum 13. Kepedulian Lingkungan Pembangunan yang dilakukan hendaknya memperhatikan aspek kelestarian lingkungan hidup. c.
Kerangka Kerja
1.
Otonomi Daerah Penguatan pengintegrasian dilaksanakan dalam kerangka pelaksanaan Otonomi Daerah, yaitu hak, wewenang, dan kewajiban (daerah otonom) untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2.
Pemberdayaan Masyarakat
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
16
Pelaksanaan Penguatan pengintegrasian menjadi sarana bagi proses/upaya secara sadar dan terencana untuk meningkatkan kemampuan dan kemandirian masyarakat agar dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. 3.
Penguatan Demokrasi Pelaksanaan penguatan pengintegrasian menjadi bagian tak terpisahkan dari penguatan praktik demokrasi ditingkat lokal.
d. Strategi
1. Mendorong efektivitas pelaksanaan regulasi (peraturan). Semua kegiatan yang dilakukan berdasar pada dan untuk penguatan pelaksanaan peraturan (Produk hukum) yang telah ditetapkan, yang berkaitan langsung maupun yang relevan bagi penguatan penyelenggaraan pembangunan partisipatif.
2. Menyatu dengan dan menguatkan mekanisme reguler. Semua kegiatan yang dilakukan terintegrasi dan atau menjadi bagian dari kegiatan reguler sesuai ketentuan penyelenggaraan pemerintahan.
3. Menegaskan arah/orientasi aksi. Kegiatan yang dilakukan sebagai upaya dan proses penguatan pengintegrasian memiliki arah dan titik sentuh yang jelas sesuai sasarannya. Dalam hal ini, terhadap sasaran: a) Pemerintah Daerah, diorientasikan untuk: Penguatan komitmen dan mendorong reorientasi kebijakan untuk penguatan pembangunan berbasis pemberdayaan masyarakat. PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
17
b) Masyarakat Sipil, diorientasikan untuk: kesadaran kritis dan peningkatan kapasitas.
Membangun
c) Masyarakat Politik, diorientasikan untuk: Meningkatkan keberpihakan kepada rakyat dan memberikan dukungan regulasi.
4. Reorientasi pelatihan Konsultan Pendamping Masyarakat
dan
Fasilitator
/
Rancangaan pelatihan diorientasikan untuk mengembangkan kemampuan dan sikap fasilitator / pendamping masyarakat sesuai tuntutan dan kebutuhan pengintegrasian.
e. Sasaran
Sasaran PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN adalah :
1. Meningkatnya kapasitas pelaku masyarakat, KPMD, Kepala Desa, Pengurus BPD, dan Pengurus LPMD; 2. Meningkatnya kapasitas BKAD dan UPK;
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
18
3. Meningkatnya kapasitas dan fungsi Pemerintah Daerah melaksanakan pengintegrasian sebagai wujud penguatan sistem pembangunan partisipatif; 4. Meningkatnya keselarasan Musrenbang Kecamatan; 5. Meningkatnya pengintegrasian;
peran
Renja
DPRD
SKPD
dengan
mendorong
hasil
proses
6. Meningkatnya keterpaduan rencana kegiatan dan anggaran; 7. Meningkatnya keselarasan Penjaringan Aspirasi Masyarakat dengan Musrenbang Kecamatan; 8. Meningkatnya dukungan regulasi/Peraturan Daerah untuk penguatan pembangunan partisipatif.
f.
Ketentuan Dasar Ketentuan dasar PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN merupakan ketentuan-ketentuan pokok yang digunakan sebagai acuan bagi masyarakat dan pelaku lainnya dalam melaksanakan
kegiatan
PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan, pelestarian dan pengawasan. Ketentuan dasar PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dimaksudkan untuk mencapai tujuan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN secara lebih terarah.
Ketentuan dasar PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN meliputi : 1. Kecamatan Berpartisipasi Kecamatan yang berpartisipasi dalam PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN yaitu seluruh Kecamatan yang ada diwilayah Kabupaten Mesuji untuk ikut berpartisipasi dalam setiap proses atau alur tahapan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
19
2. Desa Berpartisipasi Seluruh Desa di kecamatan penerima PNPM MPd Integrasi SPPSPPN berhak untuk ikut berpartisipasi dalam setiap proses atau alur tahapan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Untuk dapat berpartisipasi dalam PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, dituntut adanya
kesiapan
dari
masyarakat
dan
Desa
dalam
menyelenggarakan pertemuan-pertemuan musyawarah secara swadaya dan menyediakan kader-kader Desa yang bertugas secara sukarela serta adanya kesanggupan untuk mematuhi dan melaksanakan ketentuan dalam PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN.
Kegiatan Musyawarah dihadiri minimal 40% dari unsur perempuan. Peserta yang diundang harus mewakil unsur sekurang-kurangnya (RTM, RT, RW, Tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi sosial & politik tingkat Desa, kelembagaan Desa, perangkat Desa dan masyarakat yang berminat). 3. Prioritas Kegiatan Kegiatan yang di prioritas dalam pelaksanaan Program PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN yaitu : a. Bidang Pendidikan b. Bidang Kesehatan c.
Bidang Ekonomi
d. Bidang Sosial e. Bidang Prasarana Prioritas Pertama : Peningkatan di bidang prasarana Prioritas Kedua : Peningkatan bidang pelayanan kesehatan Prioritas Ketiga : Peningkatan bidang pelayanan pendidikan 4. Swadaya Masyarakat dan Desa
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
20
Swadaya adalah kemauan dan kemampuan masyarakat yang disumbangkan sebagai bagian dari rasa ikut memiliki terhadap PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Swadaya masyarakat dan Desa merupakan salah satu wujud partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan tahapan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Orientasi setiap pelaksanaan kegiatan harus didasarkan atas keswadayaan dari masyarakat atau Desa. Swadaya bisa diwujudkan dengan menyumbangkan tenaga, dana, maupun material
pada saat
perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan kegiatan. 5. Kriteria dan Jenis Kegiatan Jenis kegiatan yang akan dibiayai melalui dana bantuan langsung masyarakat (BLM), diutamakan untuk kegiatan yang memenuhi kriteria; (1) lebih bermanfaat bagi RTM; (2) berdampak langsung dalam peningkatan kesejahteraan; (3) bisa dikerjakan oleh masyarakat; (4) didukung oleh sumber daya yang ada; (5) memiliki potensi berkembang dan berkelanjutan sebagai sumber kesejahteraan. Jenis-jenis
kegiatan yang dibiayai melalui BLM
PNPM MPd
Integrasi SPP-SPPN dikategorikan sebagai berikut : a.
Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat langsung secara ekonomi bagi RTM.
b.
Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan,
termasuk
kegiatan
pelatihan
pengembangan
ketrampilan masyarakat (pendidikan informal). c.
Pemberian permodalan Simpan Pinjam untuk Kelompok Perempuan.
6. Jenis Kegiatan Yang Dilarang Jenis kegiatan yang tidak boleh dibiayai melalui PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN adalah sebagai berikut:
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
21
1.
Pembiayaan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan militer atau angkatan bersenjata, pembiayaan kegiatan politik praktis/partai politik, Kegiatan
ini
dilarang
dengan
alasan
bahwa
hanya
menguntungkan kelompok tertentu saja dan jika dilakukan masyarakat umum dapat melanggar hukum dan mengganggu keamanan umum. 2.
Pembangunan/rehabilitasi bangunan kantor pemerintah dan tempat Ibadah PNPM
MPd
Integrasi
SPP-SPPN
bukan
berarti
tidak
mendukung kegiatan yang berkaitan dengan agama tetapi PNPM
MPd
Integrasi
pembangunan
rumah
SPP-SPPN ibadah
menilai
sudah
bahwa
ada
yang
untuk lebih
berkompeten dalam pelaksanaannya. 3.
Pembelian chainsaw, senjata, bahan peledak, asbes dan bahan-bahan lain yang merusak lingkungan (pestisida, herbisida, obat-obat terlaran, dan pembakaran lahan
dan
lain-lain.), PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN mendukung pelestarian alam dan melarang pembelian alat dan bahan yang dapat merusak alam. Seperti chainshaw biasa dipakai untuk menebang pohon di hutan, bahan peledak alam mengganggu keamanan dan
kerusakan
lingkungan,
asbes
dapat
mengganggu
kesehatan antara lain menjadi penyebab kanker paru-paru. Pestisida serta sejenisnya
dapat merusak ekosistem dan
kesehatan manusia. 4.
Pembelian kapal ikan yang berbobot di atas 10 ton dan perlengkapannya, Kapal
dengan
kapasitas
besar
cenderung
melakukan
penangkapan ikan secara besar-besaran. Perilaku ini dapat mengganggu
keseimbangan
penangkapan
ikan
yang
ekosistem
sering
dipakai
laut. pada
Alat kapal
berkapasitas besar kebanyakan menggunakan pukat harimau. PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
22
Alat ini sangat merusak biota laut terutama terumbu karang yang menjadi sumber makanann ikan. Karena dampak dari pengadaan kapal ini cenderung merusak lingkungan maka PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN melarang untuk membiayai pembelian kapal jenis ini. 5.
Pembiayaan gaji pegawai negeri, PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN tidak boleh untuk membiayai gaji/honor
Pegawai
Negeri
karena
mereka
sudah
mendapatkan alokasi gaji dari pemerintah. 6.
Pembiayaan kegiatan yang memperkerjakan anak-anak di bawah usia kerja, Pemerintah Kab. Mesuji turut meratifikasi konvensi hak anak. Batasan anak berdasarkan Undang-Undang Perlindungan anak adalah di bawah 18 tahun. Oleh karena itu PNPM MPd Integrasi
SPP-SPPN
melarang
dengan
tegas
mendanai
kegiatan-kegiatan yang mempekerjakan anak-anak. 7.
Kegiatan yang berkaitan dengan produksi, penyimpanan, atau penjualan barang-barang yang mengandung tembakau PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dan Pemerintah Kabupaten Mesuji turut mendukung kesepakatan internasional untuk memerangi zat adiktif (zat yang menimbulkan kecanduan dan merusak kesehatan) seperti narkotika, dan obat terlarang lainnya. Sehingga PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN tidak membiayai kegiatan apapun juga yang berkaitan dengan zat adiktif lainnya.
8.
Kegiatan yang berda dalam kawasan lindung, kecuali ada ijin tertulis dari instansi yang mengelola lokasi tersebut, PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN tidak membiayai kegiatan di lokasi kawasan lindung, karena PNPM MPd Integrasi SPPSPPN turut mendukung pelestarian alam sebagaimana yang telah di atur di dalam Undang-Undang.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
23
9.
Kegiatan pengolahan tambang atau pengambilan terumbu karang, PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN melarang untuk membiayai pengolahan tambang dan pengambilan terumbu karang karena kegiatan ini cenderung merusak alam. Kegiatan penambangan yang dilakukan oleh masyarakat cenderung tanpa memperhatikan dampak dari kerusakan alam.
10. Kegiatan yang berhubungan pengelolaan sumber daya air
dari sungai yang mengalir dari atau menuju negara lain, Pengelolaan sumber daya air sungai yang menuju ke negara lain memerlukan persyaratan tertentu yang cukup sulit untuk dikerjakan atau dipenuhi oleh masyarakat. Persyaratanpersyaratan ini diberlakukan agar tidak merugikan warga negara tetangga atau untuk menghindari keluhan dari negara tetangga. 11. Kegiatan yang berkaitan dengan pemindahan jalur sungai, Pemindahan jalur sungai memerlukan perencanaan yang komprehensif. Perencanaan
yang
matang
ini
dimaksudkan
untuk
mengeliminir dampak yang akan terjadi. Perencanaan dan analisis
dampak
lingkungan
memerlukan
ketrampilan-
ketrampilan khusus. PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN melarang masyarakat untuk melakukan kegiatan ini sekaligus untuk mencegah terjadinya kerusakan lingkungan yang lebih parah. 12. Kegiatan yang berkaitan dengan reklamasi daratan yang
luasnya lebih dari 50 Hektar (Ha), akan mengganggu ekositem yang hidup diperairan tersebut. 13. Pembangunan jaringan irigasi baru yang luasnya lebih 50 ha Pembangunan saluran irigasi diatas 50 ha memerlukan teknologi yang sangat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai dengan pemeliharaannya.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
24
14. Kegiatan pembangunan bendungan atau penampungan air
dengan kapasitas besar, lebih dari 10.000 meter kubik Pembangunan bendungan atau penampungan air di atas 10.000 meter kubik memerlukan teknologi yang sangat tinggi mulai
dari
perencanaan,
pelaksanaan
sampai
dengan
pemeliharaannya. 7. Sanksi Sanksi adalah bentuk-bentuk pelaksanan peraturan terhadap pelanggaran kesepakatan yang telah dibuat dalam PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Sanksi bertujuan untuk menumbuhkan rasa tanggungjawab berbagai pihak terkait dalam pengelolaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Sanksi dapat berupa : a. Sanksi masyarakat, yaitu sanksi yang ditetapkan melalui kesepakatan dalam musyawarah masyarakat. Semua kesepakatan sanksi dituangkan secara tertulis dan dicantumkan dalam berita acara pertemuan. b. Sanksi hukum, yaitu sanksi yang diberikan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, c. Sanksi program adalah pemberhentian bantuan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN apabila kecamatan dan Desa yang bersangkutan tidak dapat mengelola PNPM MPd Integrasi SPPSPPN dengan baik, seperti: menyalahi prinsip-prinsip PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, menyalahgunakan dana atau wewenang, penyimpangan prosedur, hasil kegiatan tidak terpelihara atau hasil kegiatan tidak bisa dimanfaatkan. Kecamatan tersebut akan dimasukkan sebagai kecamatan bermasalah sehingga kecamatan tersebut tidak diikut sertakan pada tahun berikutnya. Namun apabila permasalahan telah diselesaikan (dituangkan dalam BA) maka kecamatan tersebut berhak untuk berpartisipasi kembali di PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. 8.
Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
25
Selain dari pada acuan khusus yang sudah tertuang dalam
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN ini , acuan pelaksanaan kegiatan,
administrasi
pelaksanaan
dan
pelaporan
semua
menggunakan acuan PNPM-MPd termasuk penggunaan formatformatnya.
BAB III PENGELOLAAN KEGIATAN
3.1 Perencanaan dan Pelaksanaan Kegiatan
A. Kegiatan Pengintegrasian
Serangkaian kegiatan yang dilakukan terwujudnya pengintegrasian, yaitu:
1.
untuk
mendorong
Perencanaan Pembangunan Desa a. Penyusunan atau penyempurnaan RPJM-Desa. b. Penyusunan RKP-Desa c.
2.
Penguatan Musrenbang Desa.
Peningkatan Manajemen Pemerintahan Desa a. Pembentukan Perdes tentang RPJM Desa, APB Desa dan Perdes lainnya. b. LKPj Kades.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
26
3.
Penyelarasan Perencanaan a. Penguatan Musrenbang Kecamatan. b. Fasilitasi penyelarasan Jaring Asmara dengan Musrenbang (Desa dan Kecamatan). c.
Fasilitasi rapat koordinasi unit perencana SKPD.
d. Penguatan Musrenbang Kabupaten.
4.
Peningkatan dukungan Pemerintah Daerah dan DPRD a. Fasilitasi Hearing DPRD. b. Fasilitasi penyusunan peraturan daerah (Perda).
B. Kegiatan peningkatan kapasitas 1. Cakupan Serangkaian pelatihan yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) serta
sikap
pelaku
sesuai
tuntutan
dan
kebutuhan
pengintegrasian, mencakup: Kegiatan peningkatan kapasitas dan pelatihan yang dilakukan secara sistematis untuk meningkatkan kemampuan (pengetahuan dan keterampilan) serta sikap pelaku sesuai tutunan dan kebutuhan pengintegerasian, mencakup: 1) Pelatihan KPMD, LPMD, Tim 11, Kader Teknis , BKAD, PL dan UPK; 2) Pelatihan Kades, Sekdes dan BPD 3) Penguatan
Tim
Deligasi/Utusan
Musrenbang
(Desa,
Kecamatan, Forum, SKPD, dan Musrenbang); 4) Pelatihan/TOT
Setrawan
kecamatan
dan
setrawan
kabupaten; 5) Pelatihan/TOT Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM) 6) Lokakarya/workshop Ruang Belajar Masyarakat (RBM); PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
27
7) Pelatihan dan peningkatan Pokja RBM; 8) Kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas yang dilakukan Pokja RBM; 9) Kegiatan peningkatan kapasitas yang dilakukan oleh TPM. 2. Penyelenggaraan
1) Pelaksanaan pelatihan KPMD, LPMD, BKAD, UPK, Kades, Sekdes
dan
BPD
dikelola
oleh
BKAD
sebagai
penanggungjawab kegiatan yang dibantu secara operasional oleh panitia pelaksana; 2) Pelatihan Setrawan dilaksanakan oleh Satker Kabupaten sesuai ketentuaan Tugas Pembantuan (TP); 3) Kegiatan RBM dilaksanakan oleh Pokja RBM (Community Base Monitoring / CBM), Advokasi Hukum, Media dan Kebutuhan lokal lainnya; 4) Penyelenggaraan pelatihan TPM dilakukan secara sukarela dan TPM mempunyai kompetensi yang melekat dan dimiliki oleh pelaku yang terlibat dalam RBM. TPM diharapkan mendukung kinerja Pokja kabupaten. Kedudukan TPM didalam Pokja Kabupaten diharapkan ada di dalam setiap bidang yang dikelola. TPM ini adalah unsur yang memiliki kompentensi teknis pelatihan masyarakat.
3. Pengelolaan
1) Kegiatan RBM dikelola secara mandiri, sistematis dan dipertanggung
jawabkan
secara
transparan
pada
musyawarah pelaku di kabupaten, kecamatan dan desa; 2) Rancangan dan modul pelatihan di sampaikan oleh Pokja Ruang
Belajar
Masyarakat (RBM)
yang
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
dibentuk dan
28
dikoordinasikan oleh Koordinator Fasilitator Integrasi di lokasi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN; 3) Penguatan kapasitas Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM) dilakukan oleh Pokja RBM; 4) Fasilitasi proses peningkatan kapasitas dan pelatihan oleh Tenaga Pelatih Masyarakat (TPM) menjadi tanggungjawab RBM; 5) Penyelenggaraan dan pengorganisasian pelatihan di tingkat kecamatan dilakukan oleh BKAD atau Tim yang dibentuk oleh BKAD yang dipertanggung jawabakan secara tarsparan pada musyawarah pelaku di kecamatan dan desa. 4. TPM
1. TPM
dibentuk
dalam
rapat
pembentukan
yang
diselenggarakan oleh BKAD; 2. Anggota TPM adalah warga masyarakat kecamatan setempat yang
memiliki
kemampuan
dibidang
tertentu
yang
dibutuhkan untuk pengembangan potensi masyarakat; 3. Jumlah Anggota TPM disesuaikan dengan kondisi, daya dukung dan kebutuhan kecamatan setempat, sekurangkurangnya 5 orang per kecamatan; 4. Sebelum melaksanakan tugasnya, anggota TPM memperoleh pembekalan (Training of Trainer / TOT)
5. Ruang Belajar Masyarakat (RBM)
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
29
1) Perlu dilakukan/fasilitasi Pembentukan RBM dan Pokja Kabupaten; 2) Pengelola organisasi kerja dan kegiatan Ruang Belajar Masyarakat (RBM) adalah suatu gugus tugas atau Kelompok Kerja (selanjutnya disebut Pokja RBM) Kabupaten; 3) Pembentukan RBM dilakukan dalam Workshop/Lokakarya Perencanaan RBM; 4) Anggota Pokja Kabupaten sekurang-kurangnya adalah unsur BKAD
(Pengarah/quality
amanat
/mandatory
control
masyarakat),UPK
dan
pengemban
(karena
memiliki
keterampilan teknis pengelolaan kegiatan dan keuangan), TPM
(teknis
,
substansi
pelatihan
dan
peningkatan
kapasitas), Setrawan (fasilitator pemerintahan) dan unsur lain sesuai kebutuhan; 5) Peran dan tugas Pokja Kabupaten adalah memfasilitasi proses
perencanaan,
pelaksanaan,
pengendalian
dan
keberlanjutan RBM; 6) Peran dan tugas Pokja RBM dilakukan pembekalan ( Training
of trainer/TOT); 7) RBM sekurang –kurangnya membentuk Pokja: a) community
base Monitoring/CBM; b) Advoksi Hukum, Media dan; c) Pokja lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan lokal).
6. Peningkatan Kapasitas Masyarakat dan Pemerintahan Lokal Dalam
rangka
peningkatan
kapasitas
masyarakat
dan
pemerintahan lokal menuju pengembangan kemandirian, maka : a. Di setiap desa
dibentuk : Kader Desa, Kader Teknis, Tim
Penulis Usulan (TPU), dan Tim Pengelola Kegiatan (TPK), b. Di tingkat kecamatan dibentuk: Badan Kerjasama Antar Desa
(BKAD), Tim Verifikasi (TV), Unit Pengelola Kegiatan (UPK),
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
30
Badan Pengawas UPK (BP-UPK) dan Pendamping Lokal (PL) dan Pendamping Masyarakat (PM). c.
Diadakan pelatihan kepada pemerintahan desa meliputi Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD) atau bentuk kegiatan lain yang dapat menunjang pelaksanaan fungsi
dan
tugasnya.
Pelatihan
diantaranya
meliputi:
penyusunan
pengawasan
yang
akan
diadakan
peraturan
Desa,
terhadap pelaksanaan pemerintahan dan
pembangunan,
pengelolaan
penanganan
masalah
dan
perencanaan kegiatan pembangunan yang partisipatif. d. Dilakukan usaha untuk sertifikasi kapasitas kelembagaan PNPM-MPd Integrasi SPP-SPPN tingkat Desa dan Kecamatan. 7. Pelembagaan UPK dan Kelompok dalam Pengelolaan Dana bergulir
a.
UPK yang dinilai layak dan berpotensi untuk terus mengelola dana bergulir akan mendapat dukungan untuk pengembangan sebagai lembaga pengelola keuangan mikro yang mempunyai akuntabilitas.
b.
Kreteria penilaian potensi UPK mencakup 3 aspek yaitu : i. Aspek Keuangan ii. Aspek kelembagaan iii. Aspek kemampuan pengelola
Bentuk dukungan yang diberikan kepada UPK yang dinilai layak berupa bantuan teknis pelatihan dan kegiatan lain yang mendukung pengembangannya. C. Kegiatan Pendukung
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
31
Usulan kegiatan yang dapat didanai dalam PNPM MP Integrasi SPPSPPN dapat diklasifikasikan atas 5 jenis kegiatan yang meliputi
1.
Kegiatan Bidang Pelayanan Pendidikan a. Dasar Pemikiran Bidang pendidikan terdiri dari jenis kegiatan pendidikan formal dan non formal (termasuk pelatihan ketrampilan masyarakat) bertujuan untuk
meningkatkan kapasitas
rumah tangga miskin. b. Tujuan 1. Mempercepat upaya peningkatan
kualitas sumber daya
manusia dengan menitikberatkan pada pemerataan kesempatan
pendidikan,
peningkatan
kualitas
pendidikan, dan peningkatan kapasitas rumah tangga miskin
perdesaan
sebagai
bagian
dari
upaya
bagi
siswa
mempercepat pengentasan kemiskinan. 2. Meningkatkan miskin/anak
kesempatan putus
belajar
sekolah
dengan
menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun
prioritas melalui
pemberian beasiswa. 3. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar melalui bantuan-prasarana dan sarana pendidikan, peningkatan kualitas guru dan metode pengajaran. 4. Meningkatkan kapasitas rumah tangga miskin perdesaan melalui pelatihan
bagi pemuda putus sekolah, ibu-ibu
rumah tangga untuk menciptakan daya saing dan lapangan kerja. c.
Sasaran Dan Jenis Kegiatan 1. Sasaran Program Kelompok penerima manfaat kegiatan pendidikan adalah rumah tangga miskin, anak rumah tangga miskin usia sekolah, sekolah dasar/MI dan SMP/MTs, guru, dan Komite Sekolah di lokasi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
32
2. Jenis Kegiatan -
Beasiswa
-
Peningkatan Pelayanan Pendidikan adalah kegiatan pendidikan
yang
meliputi
akses,
mutu
dan
manajemen pendidikan. -
Pelatihan Keterampilan Masyarakat dipergunakan untuk meningkatkan kemampuan
rumah tangga
miskin sesuai dengan potensi, bakat dan minat yang dimilikinya sehingga menciptakan daya saing dan peluang
tenaga
kerja
antara
lain:
kursus
menjahit,bengkel otomotif, sablon,buta aksara dll. -
Pengembangan wawasan dan kepedulian.
-
Sarana dan prasarana pendidikan
Bantuan pengembangan wawasan dan kepedulian dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman bagi rumah tangga miskin tentang pentingnya pendidikan baik formal maupun non formal. Bentuk bantuan kegiatan dapat berupa kampanye pendidikan, pertemuan komite sekolah, dan lokakarya desa dengan tematema
seperti:
gender,
lingkungan,
hak
anak,
bahaya
penggunaan obat-obat terlarang, bahaya pestisida dan pupuk kimia, hak-hak sipil masyarakat, antisipasi konflik, pendidikan dan kesehatan. 2.
Kegiatan Bidang Pelayanan Kesehatan a. Dasar Pemikiran Kegiatan bidang layanan kesehatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan membantu mengatasi permasalahan kesehatan bagi rumah tangga miskin, seperti: dengan adanya perubahan perilaku tidak sehat menjadi perilaku hidup bersih dan sehat, perbaikan gizi, meningkatnya akses pelayanan kesehatan melalui pembangunan polindes dan posyandu, penyediaan
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
33
obat
dan
peningkatan
kapasitas
kader
kesehatan
masyarakat, serta penciptaan lingkungan hidup yang sehat melalui pembangunan sarana dan prasarana kesehatan (sanitasi dan air bersih). b. Tujuan -
Meningkatkan kesejahteraan rumah tangga miskin melalui peningkatan peran serta masyarakat bidang pelayanan kesehatan dasar yang murah, mudah dan terjangkau dan dapat dikelola mandiri oleh masyarakat.
-
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat
-
Penyediaan tempat pelayanan kesehatan yang lebih berorientasi
untuk
pencegahan
penyakit
dan
pengobatan sederhana. c.
Mendukung upaya pencegahan penyakit menular.
Sasaran dan Jenis Kegiatan 1. Sasaran Program Kelompok penerima manfaat kegiatan kesehatan adalah rumah tangga miskin di lokasi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN 2. Jenis Kegiatan Jenis kegiatan kesehatan yang dapat didanai oleh PNPM MP Integrasi SPP-SPPN dikategorikan dalam bagian : -
Meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan.
-
Meluruskan
pemahaman
masyarakat
yang
salah
terhadap masalah kesehatan -
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam mengatasi permasalahan kesehatan
-
Meningkatkan peran serta melalui peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
-
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan, termasuk cara mengatasinya
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
34
Memberikan pemahaman kepada masyarakat, bahwa
-
pencegahan
dini
(preventif)
lebih
baik
daripada
pengobatan penyakit (kuratif).
3.
Kegiatan Peningkatan Kapasitas/Ketrampilan Kelompok Ekonomi a. Dasar Pemikiran Kegiatan kelompok usaha ekonomi produktif yang dilakukan oleh rumah tangga miskin merupakan kegiatan yang akan berpengaruh
secara
langsung
terhadap
peningkatan
pendapatan rumah tangga miskin. Selain tambahan modal hal yang diperlukan
untuk peningkatan usaha adalah
peningkatan kapasitas pelaku usaha. b. Tujuan -
Secara
umum
kegiatan
ini
bertujuan
untuk
mengembangkan potensi pelaku kegiatan UEP di pedesaan, meningkatan kualitas teknologi produksi, meningkatkan kapasitas dalam penggunaan teknologi tepat guna, memberikan kemudahan akses informasi pasar, dan sebagainya. -
Mempercepat
proses
pemenuhan
kebutuhan
peningkatan kapasitas pengelolaan usaha skala mikro di pedesaan terutama pelaku yang berasal dari rumah tangga miskin. -
Memberikan kesempatan pelaku usaha mikro untuk akses berbagai informasi pasar, informasi pasokan bahan baku, informasi teknologi, dan informasi lain yang mendukung kegiatan usaha yang telah ada.
-
Mendorong penguatan kelembagaan kelompok usaha mikro dipedesaan terutama aspek manajemen.
c.
Sasaran dan Jenis Kegiatan
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
35
1. Sasaran Program Kelompok
penerima
kapasitas/ketrampilan
manfaat
kegiatan
peningkatan
adalah
kelompok
masyarakat
dengan daya dukung potensi, kemampuan masyarakat untuk
dikembangkan
dalam
mendukung
dan
ditingkatkan
peningkatan
ketrampilan kesejahteraan
masyarakat. 2. Jenis Kegiatan Jenis kegiatan yang dapat
didanai
oleh PNPM MP
Integrasi di katagorikan dalam bagian ; a. Kegiatan SPP berupa Penambahan permodalan simpan pinjam untuk Kelompok Perempuan (SPP).
Kegiatan Non-SPP berupa :
b.
• Kegiatan pembangunan atau perbaikan prasarana sarana dasar yang dapat memberikan manfaat jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin • Kegiatan peningkatan bidang pelayanan kesehatan dan pendidikan, termasuk kegiatan pelatihan pengembangan
ketrampilan
masyarakat
(pendidikan nonformal) • Kegiatan
peningkatan
kapasitas/ketrampilan
kelompok usaha ekonomi terutama bagi kelompok usaha yang berkaitan dengan produksi berbasis sumber daya lokal (tidak termasuk penambahan modal) d. Mekanisme Pengusulan : 1. 1 (Satu) usulan kegiatan SPP yang dihasilkan dan ditetapkan di Musdes Khusus Perempuan 2. 2 (Dua) usulan kegiatan non SPP yang dihasilkan dan ditetapkan di 1 usulan kegiatan di Musdes Khusus PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
36
Perempuan
dan
1
usulan
kegiatan
di
Musdes
Perencanaan (dimana salah satunya diprioritaskan
usulan yang saling berkaitan/lintas Desa) 3. Usulan yang diusulkan desa merupakan usulan yang termuat di dalam RPJM-Desa (RPJM-Desa yang telah
ditetapkan dengan PerDes) dan RKP-Desa yang telah ditetapkan dengan Surat Keputusan Kepada Desa. 4. Usulan yang diajukan masing- masing Kecamatan ke Kabupaten maksimal 3 (tiga) usulan. yaitu hasil Musrenbang Kecamatan. 4.
Kegiatan Bidang Sosial a. Dasar Pemikiran Kesenjangan sosial yang terjadi itu diangap hal yang biasa, namun menjadi sebuah tradisi yang tidak lazim di negri ini, sistim otonomi tidak juga dapat menyelesaikan persoalan yang ada didaerah, kondirisi yang ada bahkan menjadikan bentuk keburukan yang ada, keributan antara suku sering terjadi dimana-mana ini menjadi sebuah gambarah bahwa kita belum mampu merumuskan sistim pembangunan sesuai karateristik daerah. Desa tua adalah desa yang merupakan cikal bakal dari wilayah tersebut, wilayah ini sering dijadikan kambing hitam yang dijadikan pangkal dari semua masalah yang sering terjadi, ketertinggalan wilayah-wilayah desa tua menjadi prespektif buruk terhadap desa tersebut, hal ini juga tidak dapat kita sangkal melihat kondisi riil yang ada, diberbagai bidang pembangunan masih sangat tertinggal ketika kita bandingkan dengan desa-desa pemekaran atau desa-desa trans yang ada diwilayah tersebut.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
37
b. Tujuan 1. Meningkatkan sistim pembangunan dan Menyatupadukan sistim
pembinaan
secara
terpadu
dalam
rangka
pemerataan dan percepatan pembangunan desa-desa tua. 2. Meningkatkan kualitas proses dan hasil perencanaan pembangunan di tingkat Desa; 3. Meningkatkan manajemen pemerintahan Desa; 4. Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan, terutama pemerintahan Desa dalam pengelolaan pembangunan partisipatif; 5. Meningkatkan kapasitas masyarakat dan aparatur pemerintahan, utamanya aparatur Pemerintahan Desa. 6. Meningkatkan kemampuan masyarakat keterlibatan pada pelaksanaan pembangunan
dalam
7. Mengembangkan sumber daya alam desa menjadi lebih produktif 8. Meningkatkan sumber sumber ekonomi desa dalam bentuk kelompok atau kelembagaan.
c. Sasaran dan Jenis Kegiatan 1. Sasaran Kegiatan Desa Binaan Khusus adalah : a. Meningkatnya kapasitas Pemerintahan Desa (Kepala Desa dan BPD). b. Miningkatnya kemampuan masyarakat dalam menyusun perencanaan pembangunan Desa, dalam bentuk RPJM Desa; c. Meningkatnya kapasitas kelembagaan-kelembagaan Desa; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
38
d. Meningkatnya ekonomi kesejahteraan masyarakat;
rakyat
dengan
hasil
e. Meningkatnya kesadaran masyarakat dalam pembangunan dengan hasi pelaksanaan pembangunan dan pemeliharaan yang berkualitas; 2. Jenis Kegiatan Desa Binaan Khusus adalah : a. Pembinaan Manejemen desa Pelatihan Pembuatan Peraturan Desa Pelatihan Pembuatan APBdesa Pelatihan
Pembuatan
Laporan
Keterangan
Pertanggungjawaban ( LKPj ) Kepala Desa b. Pembinaan Indusri Kecil Pelatihan Kelompok industry Kecil Pemberian Bantuan Alat-alat Industri c. Pelatihan masyarakat kesadaran hukum d. Pelatihan Masyarakat dibidang pertanian e. Pelatihan kelembagaan desa f. Pembangunan Infrastruktur desa g. Pelatihan Kesehatan Masyarakat
5.
Kegiatan prasarana sarana
pembangunan
atau
perbaikan
dasar yang dapat memberikan manfaat
jangka pendek maupun jangka panjang secara ekonomi bagi masyarakat miskin atau rumah tangga miskin. a.
Dasar Pemikiran Prasarana dan sarana yang menjadi kebutuhan masyarakat untuk
membuka
akses
transportasi,
informasi
dan
pemasaran terutama di daerah tertinggal/terpencil. b. Tujuan 1. Membuka keterisolasian daerah
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
39
2. Menciptakan lapangan kerja di desa, terutama bagi rumah tangga miskin. 3. Meningkatkan kualitas kegiatan dengan penggunaan teknologi sederhana. c.
Sasaran dan Jenis Kegiatan
1. Sasaran Program -
Peningkatan
pendapatan
masyarakat
dalam
kegiatan prasarana dilakukan dengan memberi kesempatan
kerja
bagi
masyarakat
namun
memprioritaskan bagi rumah tangga miskin. - Peningkatan partisipasi masyarakat pada kegiatan pembangunan prasarana dan sarana - Dalam
penyusunan
perencanaan
dengan
menggunakan teknologi yang tepat dan dapat di kerjakan oleh masyarakat
2. Jenis Kegiatan Kegiatan yang diusulkan untuk bidang prasarana dan sarana bersifat open menu. Artinya masyarakat dapat mengusulkan apa saja sejauh usulan tersebut tidak termasuk dalam negative list. Jenis Sarana dan Prasarana yaitu : -
Jalan Desa (Jalan Kerikil, Jalan Telasah, Jalan Telford, Jalan Beton, TImbunan Tanah Merah, Dinding Penahan dll)
-
Drainase (Drainase, Gorong Gorong)
-
Jembatan (Jembatan Gantung, Jembatan Gelagar Baja, Jembatan Gelagar Kayu, Jembatan Beton, , Jembatan Banjir limpas dll)
-
Pasar, Tempat Pelelangan Ikan
-
Air Bersih,
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
40
-
MCK (Mandi, Cuci dan Kakus)
-
Tambatan Perahu
d. Mekanisme Pengelolaan Kegiatan 1. Perencanaan Kegiatan Prasarana Proses penyusunan rencana kegiatan
prasarana dan
sarana dimulai dari persiapan survei hingga pembuatan RAB. 2.
Pelaksanaan
Kegiatan
Konstruksi Proses
pelaksanaan
kegiatan
konstruksi
meliputi
beberapa kegiatan yang terkait di dalamnya, seperti persiapan, pelaksanaan fisik di lapangan, pengadaan material, pengadaan alat dan pengendalian tenaga kerja, serta pengendalian pengeluaran dana.
3.
Pengendalian
Kualitas
Prasarana dan Sarana -
Pengendalian Kualitas Bahan Bahan yang dipakai harus memenuhi standar, misalnya: Untuk Pekerjaan Jalan, digunakan batu belah yang keras, bukan batu pipih atau batu berpori
dan
memiliki
minimal
tiga
bidang
permukaan, -
Pengendalian Dimensi Untuk mencapai kualitas pelaksanaan konstruksi yang baik, dimensi (ukuran) prasarana harus selalu dikendalikan sesuai dengan gambar rencana. Untuk
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
41
menjaga dimensi perlu diperhatikan dan dibahas dari
awal
sejak
rapat
pra-pelaksanaan
(pre-
construction meeting), dan selanjutnya diawasi pada saat pelaksanaan. -
Revisi Desain dan RAB Bila terjadi perubahan rencana pekerjaan yang realisasinya
akan
menyebabkan
terjadinya
pengurangan atau penambahan terhadap target volume pekerjaan atau terhadap spesifikasi, jenis konstruksi pekerjaan harus dibuat Berita Acara Revisi. Bila FT-Kec / Pendamping Masyarakat (PM) atau FT-Kab menjumpai adanya kesalahan prosedur yaitu
terdapat
pekerjaan
yang
dilaksanakan
berubah dari desain, namun tidak ada Berita Acara Revisi maka pekerjaan harus dihentikan, dan dapat dilanjutkan kembali setelah proses revisi terpenuhi termasuk sosialisasinya ke masyarakat. Lain halnya jika terjadi penyimpangan maka pekerjaan harus dihentikan
dan
dilakukan
penanganan
sesuai
ketentuan yang berlaku.
4.
Pemeriksaan
dan
Pengawasan Pemeriksaan kualitas fisik di lapangan, menggunakan beberapa
formulir
pemeriksaan,
antara
lain
pemeriksaan mutu konstruksi dan dimensi. Perlu masyarakat menyadari bahwa prasarana yang dibangun adalah untuk kepentingan mereka, bukan proyek pemerintah atau untuk orang lain, dengan demikian masyarakat akan berusaha melaksanakan kegiatan konstruksi dengan kualitas yang baik, karena akan PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
42
memberikan manfaat dalam waktu yang panjang. FTKec / Pendamping Masyarakat (PM)
memberikan
bimbingan teknis bagaimana pengelolaan pelaksanaan konstruksi, serta cara-cara melaksanakan pekerjaan di lapangan sesuai dengan ketentuan. Sangat diperlukan ketegasan dari FT-Kec / Pendamping Masyarakat (PM) sejak mulai pelaksanaan. 5.
Dokumentasi Kegiatan Dokumentasi Foto yang ditampilkan meliputi : -
Foto kondisi 0%, 50%, 100% yang diambil dari sudut pengambilan yang sama.
-
Foto yang memperlihatkan orang sedang bekerja secara beramai-ramai.
-
Foto yang memperlihatkan peran serta perempuan dalam kegiatan prasarana.
-
Foto yang memperlihatkan pembayaran secara langsung kepada masyarakat.
6.
Penyelesaian Kegiatan -
Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K) LP2K adalah laporan untuk menyatakan bahwa seluruh jenis kegiatan telah selesai dilaksanakan (kondisi 100%) yang ditandatangani oleh ketua TPK dan FT-Kec / Pendamping Masyarakat (PM) serta siap diperiksa oleh PjOK. Pada saat LP2K akan ditandatangani, maka seluruh administrasi baik pertanggungjawaban dana maupun jenis administrasi lainnya sudah dilengkapi dan dituntaskan, termasuk realisasi kegiatan dan biaya (RKB)
-
Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB)
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
43
RKB dimaksudkan untuk melaporkan hasil nyata tentang
apa
saja
yang
telah
dilaksanakan
di
lapangan didalamnya termasuk penggunaan dana bantuan PNPM MPd INTEGRASI SPP SPPN di desa. RKB ini dibuat dan disusun oleh TPK bersama kader desa yang dibantu oleh Pendamping Masyarakat (PM), FT / FK -
Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) SP3K dimaksudkan untuk melaporkan secara resmi bahwa pelaksanaan kegiatan PNPM MPd INTEGRASI SPP-SPPN di desa dinyatakan selesai. SP3K ini ditandatangani oleh Ketua TPK dan PjOK serta diketahui Kepala Desa dan Camat atas nama Bupati.
-
Dokumen Penyelesaian Dokumen penyelesaian merupakan satu buku yang berisi: 1. Surat
Pernyataan
Penyelesaian
Pelaksanaan
Kegiatan(SP3K), 2. Laporan
Penyelesaian
Pelaksanaan
Kegiatan
(LP2K), 3. Realisasi Kegiatan dan Biaya (RKB) dan lampiran pendukung lainnya. -
Pembuatan Berita Acara Status Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) pada kondisi khusus
Apabila sampai batas waktu penyelesaian ternyata kegiatan
pembangunan
prasarana
belum
dapat
diselesaikan, atau dana belum disalurkan seluruhnya, maka Ketua TPK dan Fasilitator Kecamatan / Pendamping Masyarakat (PM) dengan diketahui oleh Kepala
Desa
membuat
Berita
Acara
Status
Pelaksanaan Kegiatan (BASPK) sebagai pengganti PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
44
LP2K. BASPK menunjukkan kondisi hasil pelaksanaan kegiatan yang dicapai pada saat itu. 7.
Pemeliharaan Pasca penyelesaian kegiatan merupakan tahap pasca pelaksanaan pembangunan
yang wajib dioperasikan
dan dipelihara oleh desa. Agar kegiatan pembangunan prasarana, mempunyai nilai manfaat yang dapat terus berlangsung dan berkembang. Kesanggupan desa untuk
memelihara
hasil
kegiatan
tersebut
sudah
termasuk pada kriteria pengajuan usulan desa pada musyawarah desa.
3.2 Output / Hasil
Output/hasil yang diharapkan dari pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN adalah : 1. Tersedianya KPMD sesuai Permendagri Nomor 7 Tahun 2007; 2. Tersedianya Perdes tentang RPJM-Desa 3. Tersedianya SK. Kades tentang RKP Desa; 4. Tersedianya Perdes tentang APB-Desa; 5. Tersedianya Peraturan tentang Pelaksanaan Swakelola Kegiatan oleh masyarakat; 6. Tersedianya Peraturan Daerah tentang: a. Pembagian urusan Pemerintah Kabupaten dan Desa; b. Pembangunan Partisipatif; c.
Penyelenggaraan Musrenbang.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
45
7. Terlaksananya Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa secara rutin; 8. Terakomodasinya usulan/hasil Musrenbang Kecamatan dalam APBD.
3.3 Tahapan dan Jadual Kegiatan
3.3.1.
Perencanaan
3.3.1.1 Musyawarah Desa (Sosialisasi) Musyawarah Desa (Sosialisasi) merupakan forum sosialisasi atau penyebarluasan informasi mengenai PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN yang dilaksanakan segera setelah Musyawarah Kecamatan (Sosialiasi). Musyawarah Desa dilaksanakan oleh Kepala Desa dan difasilitasi oleh Setrawan Kecamatan dan didampingi oleh Pendamping Masyarakat (PM) Peserta musyawarah desa terdiri dari : 1.
Kades dan aparatnya;
2.
Pengurus BPD dan LPMD;
3.
Perwakilan Dusun, RW dan RT.
4.
Pengurus TP-PKK Desa.
5.
Tokoh masyarakat, agama, perempuan dan pemuda.
6.
Kelompok-kelompok
masyarakat
dan
organisasi kemasyarakatan lainnya. 7.
Dan sebanyak mungkin anggota masyarakat lainnya.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
46
Hasil yang diharapkan: a. Terinformasikannya PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dan program lainnya kepada seluruh peserta; b. Terpilihnya
5
orang
Kader
Pemberdayaan
Masyarakat minimal 2 orang perempuan; c.
Tersusunnya
jadwal
pelaksanaan
musrenbang
Dusun, RW dan RT; 3.3.1.2
Pelatihan
KPMD
(Kader
Pemberdayaan
Masyarakat Desa) Pelatihan Kader Pemberdayaan Masyarakat dilakukan sebagai bekal untuk menjalankan tugas-tugasnya. Untuk materi dan tempat pelatihan di sesuaikan dengan kondisi kecamatan. 3.3.1.3
Musrenbangdus (PKD) Musyawarah adalah
Perencanaan
pertemuan
kelompok
yang
menemukan
Pembangunan
masyarakat
ada
di
atau
wilayah
gagasan-gagasan
Dusun
kelompok-
dusun
untuk
kegiatan
yang
menjadi prioritas kebutuhan masyarakat. Gagasan-gagasan yang disampaikan oleh masyarakat tidak sekedar gagasan kegiatan yang diajukan dalam rangka mendapatkan dana PNPM MPd Integrasi SPPSPPN, tetapi lebih jauh lagi berupa gagasan-gagasan dalam memandang bagaimana masa depan desanya, apa saja program jangka pendeknya, serta apa saja yang menjadi program jangka panjangnya. Kelompok yang dimaksud dalam proses penggalian gagasan adalah sekumpulan warga masyarakat (lakilaki, perempuan, atau campuran) yang tergabung PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
47
dalam: (a).Ikatan kemasyarakatan yang berlatar belakang wilayah seperti; RT/ RW/Dusun atau yang lainnya;
(b).
Kelompok–kelompok
informal
di
masyarakat seperti; kelompok
arisan, kelompok
usaha
keagamaan;
bersama,
kelompok
(c).
Pengelompokan masyarakat lainnya sesuai kondisi setempat. Untuk efektifitas, maka kegiatan penggalian gagasan dilakukan dengan memanfaatkan pertemuan rutin kelompok yang sudah ada (formal maupun informal). Tujuan musyawarah dusun/kelompok adalah: 1. Memetakan potensi dan permasalahan dusun dengan menggunakan sketsa sosial dusun. 2.
Menggali gagasan untuk kegiatan yang
akan diusulkan dalam musrenbang desa, dan kegiatan swadaya 3.
Memilih dan menetapkan utusan dusun
dalam musrenbangdes 4.
Mengusulkan draft visi dan misi desa yang
akan diusulkan dalam Musrenbang Desa. Input yang dibutuhkan: 1.
Dokumen Rencana pembangunan Jangka
Menengah (RPJM) Desa 2.
RKP Desa tahun sebelumnya
3.
Daftar potensi dan masalah dusun tahun
sebelumnya Keluaran yang diharapkan dari Musyawarah Dusun atau Kelompok adalah: 1. Daftar potensi dan masalah dusun PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
48
2. Daftar usulan dusun yang akan dibawa ke Musrenbang
Desa
(dapat
berupa
kerangka
regulasi maupun kegiatan investasi) 3. Penetapan
usulan
kegiatan
yang
akan
dilaksanakan secara swadaya dusun 4. Daftar nama utusan dusun untuk menghadiri Musrenbang dusun,
Desa
rumah
perempuan
(representasi tangga
dan
dari
miskin,
kelompok
aparat
kelompok
kemasyarakatan
lainnya) Waktu
: Sebelum pelaksanaan musrenbang Desa
Tempat
: Balai dusun atau tempat lainnya yang bisa digunakan
Peserta
: Warga masyarakat dusun dan kelompok (representasi kelompok perempuan dan rumah tangga miskin)
Proses
:
1. Kepala dusun atau sebutan lainnya, dibantu oleh Kader
Pembangunan
Masyarakat
(KPM)
memfasilitasi pertemuan 2. Pemaparan potensi, masalah dan evalusi kegiatan tahun sebelumnya oleh kadus 3. Pemetaan
potensi
dan
permasalahan
dusun
secara partisipatif 4. Penggalian
gagasan
untuk
pengembangan
potensi dan pemecahan masalah 5. Penetapan
prioritas
usulan
yang
akan
dilaksanakan secara swadaya 6. Penetapan prioritas usulan yang akan diusulkan ke musrenbang desa PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
49
7. Penetapan
daftar
nama
utusan
dusun
ke
musrenbang Desa 3.3.1.4
Musrenbangdes / Review Musrenbangdes Musrenbang tahunan
Desa
adalah
stakeholders
Desa
forum
musyawarah
untuk
menyepakati
rencana kegiatan tahun anggaran berikutnya, untuk desa yang berpartisipasi dalam pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan cukup dengan mereview hasil dari Musrenbangdes reguler atau Musrenbangdes yang telah di lakukan. Tujuan dari Musrenbang Desa adalah: 1. Merumuskan potensi dan permasalahan yang dihadapi desa 2.
Menampung
kebutuhan musyawarah
dan
masyarakat
menetapkan yang
perencanaan
prioritas
diperoleh
pada
dari
tingkat
di
bawahnya 3.
Menetapkan prioritas kegiatan desa yang
akan dibiayai melalui
Alokasi Dana Desa yang
berasal dari APBD Kabupaten maupun sumber pendanaan lainnya. 4.
Menetapkan
prioritas
kegiatan
pembangunan Desa yang akan diusulkan pada musrenbang kecamatan 5.
Memilih utusan desa dari unsur masyarakat
terdiri dari; 1 orang tokoh perempuan, 1 orang tokoh masyarakat/agama yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa 6.
Menetapkan
lokasi
papan
informasi
minimal 2 buah per desa. 7.
Menetapkan visi dan misi desa.
8.
Menetapkan
Rencana
Pembangunan
Jangka Panjang, Menengah dan Tahunan Desa.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
50
9.
Menetapkan calon pengurus UPK yang
akan dipilih pada musrenbang kecamatan. 10.
Memilih utusan desa sebagai pengamat
pada Musrenbang Kecamatan.
Input yang dibutuhkan: 1.
Sketsa sosial dusun, RW, dan RT.
2.
Daftar potensi dan masalah dusun-dusun
3.
Daftar usulan dusun/kelompok
4.
Daftar
permasalahan
desa
(seperti
kerawanan, kemiskinan, pengangguran dll) 5.
Dokumen Rencana pembangunan Jangka
Menengah (RPJM Desa) 6.
Pagu Indikatif Kecamatan (PIK) yang berisi
tentang
kegiatan
dilaksanakan
pembangunan
tahun
berjalan,
yang
akan
Plafon
ADD
sementara yang disusun oleh Bappeda, dll. Output dari kegiatan Musrenbang Desa adalah: 1.
Adanya potensi dan permasalahan yang
dihadapi desa 2.
Di
tetapkan
prioritas
kebutuhan
masyarakat yang diperoleh dari musyawarah perencanaan pada tingkat di bawahnya 3.
Ditetapkannya
prioritas kegiatan desa
yang akan dibiayai melalui
Alokasi Dana Desa
yang berasal dari APBD Kabupaten maupun sumber pendanaan lainnya. 4.
Ditetapkannya
prioritas
kegiatan
pembangunan desa yang akan diusulkan pada musrenbang kecamatan 5.
terdapat
masyarakat
terdiri
utusan dari;
desa 1
dari
unsur
orang
tokoh
perempuan, 1 orang tokoh masyarakat/agama PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
51
(khusus untuk kelurahan utusan dari tokoh masyarakat sebanyak 2 orang) yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa/lurah. 6.
terdapatnya lokasi papan informasi minimal
2 buah per desa. 7.
Ditetapkan visi dan misi desa.
8.
Ditetapkan Rencana Pembangunan Jangka
Panjang, Menengah dan Tahunan Desa. 9.
Ditetapkan calon pengurus UPK yang akan
dipilih pada musrenbang kecamatan. 10.
Adanya
memilih
utusan
desa
sebagai
pengamat pada musrenbang kecamatan. 11.
Berita acara musrenbang desa
Waktu
: setelah musyawarah dusun dan sebelum musrenbang kecamatan
Tempat
: Balai Desa atau tempat lainnya yang bisa digunakan
Peserta
:
1. Kepala
Desa,
KPMD
dan
Setrawan
Kecamatan 2. Utusan dari dusun 3. Rumah tangga miskin 4. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) atau sebutan lainnya 5. Badan Permusyawaratan Desa (BPD) 6. Tokoh agama 7. Tokoh adat 8. Tokoh masyarakat 9. Wakil kelompok perempuan 10. Wakil kelompok pemuda 11. Wakil ormas yang ada di lingkup desa 12. Komite sekolah 13. Wakil kelompok kemasyarakatan lainnya Proses : PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
52
1. Kepala desa, dibantu oleh KPMD dan Setrawan Kecamatan memfasilitasi pertemuan. 2. Pembukaan oleh camat berisi pemaparan tentang
program
prioritas
instansi
sektor
kecamatan. 3. Pemaparan evaluasi pembangunan desa tahun sebelumnya oleh kepala desa. 4. Pemaparan masalah utama yang dihadapi oleh
mayarakat
masyarakat
desa
oleh
perwakilan
maupun
kelompok
kemasyarakatan. 5. Pemaparan dan pembahasan usulan dusun (untuk menyusun prioritas usulan desa). 6. Penetapan prioritas usulan yang akan dibiayai dari dana APBDes tahun berjalan atau sumber dana lain yang tidak mengikat. 7. Penetapan prioritas usulan yang akan diajukan ke musrenbang kecamatan. 8. Penetapan daftar nama utusan desa ke musrenbang kecamatan. 9. Pemilihan calon pengurus UPK 10. Pemilihan calon pengamat musyawarah di kecamatan 11. Penandatanganan berita acara 3.3.1.5
Penulisan usulan Penulisan usulan dimaksudkan untuk menyiapkan dan menyusun gagasan-gagasan kegiatan yang telah ditetapkan dalam musyawarah desa sesuai dengan format yang telah ditentukan. Penulisan usulan dilakukan oleh tim yang dipilih oleh masyarakat berdasarkan keahlian dan ketrampilan sesuai dengan jenis kegiatan yang diajukan oleh masyarakat, dengan koordinator sekretaris desa.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
53
3.3.1.6
Verifikasi Usulan Verifikasi usulan adalah kegiatan pemeriksaan usulan yang telah disampaikan oleh desa yang meliputi : 1. Kelengkapan dan keabsahan dokumen usulan; 2.
Observasi lapangan disesuaikan dengan
kriteria-kriteria kelayakan usulan; Verifikasi usulan dilakukan oleh tim yang dibentuk dari anggota masyarakat yang memiliki pengalaman dan keahlian khusus. Sebelum melaksanakan tugas, tim verifikasi akan mendapatkan pelatihan. Waktu pelaksanaan : Setelah Penulisan Usulan 3.3.1.7
Musrenbang kecamatan Musrenbang Kecamatan adalah forum musyawarah
stakeholders kecamatan untuk mendapatkan prioritas kegiatan yang akan dilaksanakan di desa serta menyepakati kegiatan lintas desa di kecamatan tersebut. Sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten tahun berikutnya. Tujuan musrenbang kecamatan adalah: 1.
Membahas
dan
menyepakati
hasil
musrenbang desa yang akan menjadi prioritas pembangunan pada wilayah kecamatan 2.
Membahas
dan
menetapkan
prioritas
kegiatan tingkat kecamatan yang belum tercakup dalam prioritas kegiatan pembangunan
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
54
3.
Melakukan
kegiatan
klasifikasi
pembangunan
atas
desa
prioritas
sesuai
dengan
fungsi SKPD. 4.
Terbentuknya Badan Kerjasama Antar Desa
(BKAD); 5.
Terpilihnya
ketua,
sekretaris
dan
bendahara BKAD; 6.
Pemilihan
Pengurus
UPK,
yang
terdiri
seorang ketua, sekretaris dan bendahara, dan pengurus Badan Pengawas UPK. Input yang dibutuhkan: 1. Rekap Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Desa 2.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah
(RPJM) Desa 3.
Renstra SKPD
4.
Paket Informasi Kabupaten (PIK)
5.
Hasil musrenbang Desa sebanyak 3 usulan
per Desa Keluaran yang diharapkan dari musrenbang kecamatan adalah: 1.
Terbentuknya
BKAD
yang
anggotanya
terdiri dari seluruh utusan Desa dan perangkat lain yang diatur dalam AD/ART BKAD. 2.
Daftar prioritas kegiatan yang akan dibiayai
dengan dana BLM kecamatan (misalnya dari PNPM MPd); 3.
Daftar
kegiatan
prioritas
yang
akan
diusulkan ke Kabupaten yang akan didanai PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN telah memenuhi kriteria kelayakan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dan
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
55
disertai ancar-ancar biaya serta daftar usulan kegiatan bantuan desa tua; 4.
Pemilihan
dan
penetapan
utusan
kecamatan yang akan menghadiri musrenbang kabupaten yang berjumlah 6 orang dengan unsur yaitu Camat, Ketua Badan Kerjasama Antar Desa, satu orang wakil Kepala Desa, tiga orang wakil masyarakat) dengan minimal wakil perempuan sebanyak 2 orang. 5.
Terpilihnya
pengurus
UPK/UPKS
yang
terdiri dari ketua, sekretaris dan bendahara serta Badan Pengawas UPK yang terdiri dari satu orang Ketua dan dua orang anggota; 6. Waktu
Berita acara musrenbang kecamatan. : Setelah musrenbang Desa dan sebelum musrenbang Kabupaten
Tempat : Kantor kecamatan atau balai pertemuan lainnya yang bisa digunakan Pemandu : Setrawan kecamatan dan Pendamping Masyarakat Peserta Musrenbang kecamatan: 1.
Camat dan staf terkait
2.
Badan Kerjasama Antar Desa (BKAD)
3.
Instansi dinas terkait (SKPD)
4.
Unsur Bappeda
5.
Unsur BPMPD
6.
Anggota
DPRD
dari
daerah
pemilihan
bersangkutan 7.
Utusan desa
8.
Wakil / delagasi kelompok masyarakat
yang yang beroperasi di wilayah kecamatan 9.
Kepala unit pelayanan di kecamatan
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
56
10.
Perwakilan LSM
11.
Ormas yang berkedudukan di kecamatan
12.
Fasilitator Kecamatan (FK) untuk lokasi
PNPM MPd 13.
Pendamping Masyarakat (PM)
14.
Setrawan Kecamatan dan Kabupaten
15.
Faskab Integrasi, Faskab Pemberdayaan,
Fastekab dan Faskeu 16.
Undangan lainnya
Proses : 1.
Camat mengundang peserta Musrenbang
Kecamatan minimal 4 hari sebelum pelaksanaan. 2.
Pemaparan camat mengenai permasalahan
kecamatan seperti kemiskinan, pengangguran, pendidikan, kesehatan dll 3.
Pembentukan BKAD dan pengurusnya
4.
Pemaparan PIK dan rencana kerja SKPD
oleh tim dari Kabupaten 5.
Pemaparan usulan desa oleh utusan desa
6.
Pemaparan hasil verifikasi usulan oleh tim
verifikasi kecamatan 7.
Pembahasan
dan
penyusunan
prioritas
usulan yang akan didanai dari BLM kecamatan dan
yang
akan
diusulkan
ke
musrenbang
kabupaten 8.
Mengklasifikasi
usulan/kegiatan
berdasarkan fungsi SKPD (untuk prioritas usulan yang akan diajukan ke musrenbang kebupaten) 9.
Memilih
dan
menetapkan
utusan
kecamatan yang akan menghadiri musrenbang kabupaten 10.
Memilih
pengurus
UPK
dan
Badan
Pengawas . PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
57
11.
Menyusun
berita
acara
musrenbang
kecamatan 3.3.1.8
Forum SKPD (prioritas usulan) Forum SKPD merupakan wadah bersama antar pelaku pembangunan untuk membahas prioritas kegiatan pembangunan hasil musrenbang kecamatan dengan SKPD atau gabungan SKPD sebagai upaya mengisi
Rencana
Kerja
SKPD
yang
tata
cara
penyelenggaraannya difasilitasi oleh SKPD terkait dibantu setrawan Kabupaten dan setrawan propinsi. Tujuan : 1.
Mensinkronkan
pembangunan
dari
prioritas berbagai
kegiatan
kecamatan
dan
rencana kerja SKPD 2.
Menetapkan prioritas kegiatan yang dimuat
dalam rencana kerja SKPD 3.
Membahas usulan kegiatan untuk didanai
PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dan menetapkan rangking usulan kecamatan. 4.
Menyesuaikan
prioritas
Rencana
Kerja
SKPD dengan plafon/pagu dana SKPD yang termuat dalam rancangan Rencana Kerja Pemda Input: 1.
Daftar kegiatan prioritas dari renstra APBD
2.
Rancangan Renja SKPD
3.
Prioritas dan plafon dana indikatif dari
masing-masing SKPD 4.
Daftar prioritas kegiatan pembangunan
hasil musrenbang kecamatan Output:
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
58
1.
Rencangan Renja SKPD berdasarkan hasil
forum gabungan SKPD 2.
Prioritas
menurut
kegiatan
sumber
yang
sudah
dipilah
dari
APBD
pendanaan
(Kabupaten dan provinsi) dan APBN yang termuat dalam Renja SKPD menurut kecamatan dan Desa 3.
Prioritas kegiatan yang sudah dibahas
untuk didanai
BLM PNPM MPd Integrasi SPP-
SPPN Kabupaten 4.
Berita acara forum SKPD atau gabungan
SKPD Waktu
: Setelah musrenbang kecamatan dan sebelum musrenbang Kabupaten
Tempat : Kabupaten Peserta : a.
Kepala Dinas/Badan dan para pejabat
perangkat daerah b.
Wakil DPRD
c.
Utusan / delegasi kecamatan
d.
Wakil
kelompok
masyarakat
(yang
berkedudukan dan beroperasi di Kabupaten) yang berkaitan langsung dengan fungsi SKPD. e.
Setrawan Kabupaten
f.
Pendamping Masyarakat (PM)
g.
Fasilitator Kecamatan
h.
Pokja RBM
i.
Faskab Integrasi, Faskab Pemberdayaan,
Fastekab dan Faskeu Undangan lainnya.
Proses: 1.
Kepala Bappeda memfasilitasi pelaksanaan
forum SKPD PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
59
2.
Pemaparan
prioritas
kegiatan
pembangunan menurut rancangan Renja masingmasing SKPD 3.
Pemaparan
prioritas
kegiatan
yang
dihasilkan dari musrenbang kecamatan (yang akan didanai SKPD dan PNPM MPd Integrasi SPPSPPN) dan oleh tim penyelenggara forum 4.
Verifikasi
prioritas
kegiatan
dari
hasil
musrenbang kecamatan oleh utusan kecamatan untuk
memastikan
bahwa
hasil
musrenbang
kecamatan telah tercantum 5.
Pemaparan prioritas kegiatan dan plafon
dana indikatif SKPD yang bersumber dari prioritas pembangunan daerah 6.
Merumuskan
prioritas
kegiatan
kriteria
untuk
pembangunan
menyeleksi baik
yang
berasal dari kecamatan maupun dari rancangan Renja-SKPD 7.
Menetapkan
prioritas
pembangunan
berdasarkan pagu dana SKPD yang bersumber dari APBD (Kabupaten dan Provinsi), dan APBN. 8.
Menetapkan
prioritas
Pembangunan
berdasarkan pagu dana yang bersumber dari BLM Kabupaten (PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN) 9.
Menyusun rekomendasi untuk kerangka
regulasi
SKPD
dengan
cara
mengidentifikasi
keefektifan regulasi yang berkaitan dengan fungsi SKPD dan merekomendasikan regulasi baru, perubahan,
penggabungan
atau
pembatalan
sesuai kebutuhan 10. 3.3.1.9
Berita acara Forum SKPD.
Penyusunan Design dan RAB Desa Setelah
pelaksanaan
forum
SKPD
dilakukan
penyusunan design dan RAB prioritas usulan PNPM PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
60
MPd Integrasi SPP-SPPN oleh setrawan kecamatan dan kader pemberdayaan masyarakat bersama-sama TPK, Pendamping Masyarakat dan masyarakat (untuk Lokasi PNPM MPd dibantu oleh Fasilitator Teknik) 3.3.1.10 Musrenbang Kabupaten Musrenbang
Kabupaten
adalah
stakeholders
Kabupaten
untuk
Musyawarah mematangkan
rancangan RKPD Kabupaten berdasarkan Renja-SKPD hasil forum SKPD. Tujuan: 1.
Mendapatkan
masukan
untuk
penyempurnaan rancangan RKPD 2.
Mendapatkan rincian rancangan awal Renja
SKPD 3.
Mendapatkan rincian rancangan kerangka
regulasi menurut SKPD 4.
Menetapkan kegiatan yang akan dibiayai
dengan
dana
BLM
Kabupaten.
(PNPM
MPd
Integrasi SPP-SPPN) 5.
Menetapkan usulan kegiatan yang akan
diajukan ke Musrenbang propinsi. 6.
Menyepakati sanksi-sanksi kegiatan PNPM
MPd Integrasi SPP-SPPN di tingkat Kabupaten. Output : 1.
Kesepakatan
tentang
rumusan
untuk
pemutahiran rancangan SKPD dan Renja-SKPD yang
meliputi
pembangunan,
penetapan plafon
dana,
KUA,
prioritas
daftar
prioritas
kegiatan berdasarkan sumber pembiayaan 2.
Daftar
prioritas
kegiatan
yang
sudah
dipilah berdasarkan sumber pembiayaan dari
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
61
APBD Kabupaten, APBD propinsi, APBN dan sumber pendanaan lainnya. 3.
Daftar usulan yang akan dibiayai dari dana
BLM Kabupaten (PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN) 4.
Daftar usulan regulasi (baru, revisi atau
penghapusan). 5.
Sanksi-sanksi kegiatan PNPM MPd Integrasi
SPP-SPPN. 6.
RKTL PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN.
7.
Berita Acara Musrenbang Kabupaten.
Waktu
: setelah Forum SKPD
Tempat
: Kabupaten
Peserta: 1.
Utusan / delegasi kecamatan 6 orang
(Camat, Kasi PMD Kecamatan , Ketua Badan Kerjasama Antar Desa, ketua TP-PKK kecamatan, wakil masyarakat kecamatan ) dengan minimal wakil perempuan sebanyak 2 orang 2.
Para pejabat perangkat daerah
3.
Anggota DPRD
4.
Wakil LSM
5.
Kalangan Praktisi/Akademisi
6.
Tim penyusun RKPD
7.
Tim penyusun Renja-SKPD
8.
Panitia anggaran executive
9.
Pokja RBM
10.
Undangan lainnya
Proses: 1.
Tim penyelenggara musrenbang Kabupaten
memfasilitasi
pelaksanaan
musrenbang
Kabupaten 2.
Pemaparan rancangan RKPD dan prioritas
kegiatan pembangunan serta plafon anggaran PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
62
3.
Verifikasi hasil kompilasi oleh Kepala SKPD,
utusan kecamatan dan utusan forum gabungan SKPD 4.
Membahas
kriteria
untuk
menentukan
prioritas pembangunan tahun berikutnya 5.
Menetapkan
prioritas
kegiatan
pembangunan berdasarkan plafon anggaran yang akan diusulkan dan dibiayai dari APBD (Kabupaten dan provinsi), BLM, APBN dan sumber dana lainnya 6.
Membahas sanksi-sanksi untuk kegiatan
PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. 7.
Membahas pemutahiran rancangan RKPD
Kabupaten 8.
Menyusun RKTL PNPM MPd Integrasi SPP-
SPPN 9.
Membuat
berita
acara
musrenbang
Kabupaten 3.3.1.11
Musyawarah
Kecamatan
(Persiapan
Pelaksanaan) Musyawarah sosialisasi
kecamatan
atau
ini
penyebarluasan
merupakan hasil
forum
penetapan
alokasi dana PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN yang diputuskan dalam musrenbang kabupaten. Forum ini dilaksanakan baik di kecamatan yang mendapatkan dana PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN maupun yang tidak mendapatkan dana PNPM MPd Integrasi SPPSPPN. Khusus
bagi
kecamatan-kecamatan
yang
mendapatkan dana PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, dalam musyawarah kecamatan juga diharapkan hasilhasil sebagai berikut:
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
63
1.
Disepakatinya
jadwal
pelaksanaan
tiap
kegiatan yang akan dilaksanakan. 2.
Disepakatinya realisasi sumbangan atau
kontribusi masyarakat. 3.
Disepakatinya besar insentif bagi pekerja
dan tata cara pembayarannya. 4.
Dipahaminya mekanisme pengadaan bahan
dan alat. 5.
Terbentuknya
Tim
Khusus
(pemantau
kecamatan) yang akan memantau pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, yang terdiri dari anggota BKAD dengan jumlah sesuai kebutuhan.
3.3.2. Pelaksanaan
3.3.2.1. Musyawarah Desa Persiapan Pelaksanaan. Kades dibantu Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) melaksanakan musyawarah desa prapelaksanaan
sebelum
memulai
pelaksanaan
kegiatan. Musyawarah Desa persiapan pelaksanaan difasilitasi
oleh
masyarakat/kader
kader Desa
pembangunan
dibantu
setrawan
kecamatan, Pendamping Masyarakat untuk Lokasi PNPM MPd dibantu oleh FK. Hasil yang diharapkan : 1.
Memilih dan menetapkan Tim Pengelola
Kegiatan (TPK) yang terdiri ketua, sekretaris, bendahara dan dapat dibentuk bidang-bidang kerja sesuai dengan kebutuhan. 2.
Dibahas dan disepakati tentang peran,
fungsi dan pembagian tugas tiap pengurus TPK PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
64
dalam pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPPSPPN. 3.
Menyusun rencana kerja detail termasuk
penjadwalannya,
seperti:
rencana
rekrutmen
tenaga kerja, pengadaan bahan dan alat dll. 4.
Disepakati jadwal, tata cara dan sanksi-
sanksi, pertemuan rutin mingguan atau bulanan TPK untuk evaluasi pelaksanaan. 5.
Memilih Tim Khusus (Pemantau) yang
terdiri dari : • Tim 6 atau Tim Pengawas Desa yang beranggotakan 6 orang. • Tim 5 atau Tim Pengawas Pendanaan. Yang beranggotakan 5 orang. • Tim 4 atau Tim Pemeriksa Barang yang beranggotakan 4 orang. • Tim 3 atau Tim Pemantau Pengadaan Barang yang beranggotakan 3 orang.
3.3.2.2. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan kegiatan adalah tahap pelaksanaan seluruh
rencana
pertemuan
yang
telah
musrenbang
disepakati
kecamatan
dalam dan
musrenbang kecamatan informasi hasil Musrenbang Kabupaten serta rapat-rapat persiapan pelaksanaan. Dalam pelaksanaan kegiatan ini perlu diperhatikan hal-hal penting sebagai berikut: 1.
Masyarakat merupakan pemilik kegiatan,
sehingga
keputusan
pelaksanaan
dan
tanggungjawab ada pada masyarakat. 2. turut
Masyarakat Desa mendapat prioritas untuk bekerja
dalam
pelaksanaan
kegiatan
terutama bagi penduduk miskin PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
65
3.
Bila ada bagian pekerjaan yang belum
mampu
dikerjakan
oleh
masyarakat
sendiri,
masyarakat dapat mendatangkan tenaga trampil atau ahli dari luar sepanjang disepakati dalam musyawarah Desa, dan kebutuhan ini sudah dimasukkan dalam usulan kegiatan 4.
Penggunaan dana sesuai dengan rencana
dan
kegiatan
agar
mencapai
hasil
yang
memuaskan serta selesai tepat waktu a. Pencairan Dana Untuk
pencairan dana bantuan PNPM MPd
Integrasi
SPP-SPPN,
prosedur
yang
mengikuti
diatur
dalam
proses Surat
dan
Edaran
Direktorat Jendral Perbendaharaan, Departemen Keuangan. b. Pengadaan Tenaga Kerja TPK mengumumkan adanya rencana pelaksanaan kegiatan kepada
masyarakat dan kebutuhan
tenaga kerjanya, serta upah dan hari kerja yang dibutuhkan sesuai RAB dan Design teknisnya. Pengumuman kebutuhan tenaga kerja ini terbuka bagi warga Desa termasuk bagi kaum perempuan dan
diutamakan
Pengumuman
bagi
ditempel
kelompok disetiap
miskin.
sudut
Desa
dimana masyarakat biasa berkumpul, sehingga setiap
warga
masyarakat
tahu
bahwa
ada
pembangunan di Desanya. c. Pengadaan Bahan dan Alat Proses
pengadaan
dilaksanakan
secara
bahan
dan
alat
harus
transparan
dan
tetap
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
66
menggunakan bahan serta alat sesuai spesifikasi yang telah dicantumkan dalam Design teknis dan RAB. Prosedur pengadaan bahan dan alat akan diatur tersendiri, dan menggunakan mekanisme yang lakukan di PNPM-MP. d. Rapat Evaluasi TPK Rapat evaluasi dapat dilaksanakan setiap minggu atau bulan, dimaksudkan untuk mengevaluasi kemajuan pelaksanaan kegiatan beserta masalah dan kendala yang dihadapi selama satu minggu / bulan berjalan serta membuat rencana kerja untuk periode berikutnya. Hasil yang diharapkan: 1. Kesimpulan
tentang
pencapaian
pekerjaan dari yang sudah
target
direncanakan
sebelumnya. 2. Menyusun rencana kerja detail termasuk penjadwalannya untuk periode berikutnya. 3. Pembahasan tentang kendala dan masalah yang timbul serta mencari penyelesaian atau tindak lanjut yang diperlukan. 4. Evaluasi
kinerja
dari
masing-masin
pengurus UPK 5. Menyusun realisasi penggunaan dana dan di tempel di papan Informasi. 3.3.2.3. Musyawarah Desa dan Serah Terima Untuk
mewujudkan
Pertanggungjawaban
transparansi
dalam
proses
pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, TPK wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban secara bertahap kepada masyarakat. Musyawarah PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
67
pertanggungjawaban minimal dilakukan dua kali yaitu setelah dana terserap Âą 40 % dan Musyawarah pertanggungjawaban ke II dilaksanakan setelah dana terserap sebesar Âą 80%. Sebelum Musyawarah Desa
pertanggungjawaban,
TPK
sudah
harus
menyelesaikan laporan pertanggungjawaban dana (LPD) sesuai dengan jumlah dana yang telah disalurkan
ke
desa
pertanggungjawaban ditempel
dipapan
LPD
dan
dana
tersebut
informasi
dan
bukti
juga
harus
disebarluaskan
kepada masyarakat desa. Hasil
yang
diharapkan
dari
musdes
pertanggungjawaban adalah: 1.
Penyampaian laporan dari TPK tentang:
penerimaan dan penggunaan dana, status atau kemajuan dari tiap kegiatan, tingkat partisipasi dan keterlibatan perempuan. 2.
Pernyataan
laporan
diterima
atau
pertanggungjawaban
ditolaknya dari
TPK,
berdasarkan hasil voting tertutup dari seluruh peserta pertemuan. 3.
Evaluasi terhadap kinerja dari TPK serta
upaya peningkatan pada periode selanjutnya. 4.
Kesepakatan tentang penyelesaian masalah
atau keluhan yang timbul di masyarakat. 5.
Pembuatan rencana kerja dan pendanaan
untuk periode berikutnya 3.3.2.4. Sertifikasi Sertifikasi
adalah
penerimaan
hasil
pekerjaan
berdasarkan spesifikasi teknik oleh Setrawan di bantu dengan Pendamping Masyarakat (PM). Untuk PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
68
mendorong peningkatan kualitas pekerjaan atau kegiatan. Dengan dilakukan sertifikasi diharapkan fokus tim pengelola kegiatan dialihkan dari mengejar target fisik menjadi mengejar target kualitas. Setiap jenis pekerjaan dinilai, tetapi untuk pekerjaan yang rumit dapat digabungkan. Pekerjaan yang dinilai telah sesuai untuk di bayar dapat langsung dilunasi, tetapi pekerjaan yang kurang baik harus diperbaiki dulu. Kemajuan pekerjaan (progres) yang dilaporkan didasarkan pekerjaan yang sudah selesai dan dinilay layak untuk dibayar. Pengunaan langkah sertifikasi ini tidak dimaksudkan untuk memperlambat pembayaran kepada TPK. Setrawan / Pendamping Masyarakat (PM) boleh menunda
penilaian
jika
tidak
sempat
menilai
pekerjaan dan menyetujui pembayaraan tanpa dinilai apabila TPK telah terbukti mampu mengerjakan tugas serupa. Sebaliknya jika kualitas bagian yang diusulkan TPK untuk pembayaran sering tidak sesuai persyaratan, langkah ini tidak boleh ditinggalkan. 3.3.2.5. Dokumentasi Kegiatan
Dokumentasi foto seluruh kegiatan dari PNPM MPd Integrasi
SPP-SPPN
tanggungjawab
sebagian
Setrawan
besar
dan
menjadi
Pendamping
Masyarakat meskipun demikian untuk kepentingan arsip Desa, TPK juga perlu membuat foto-foto sendiri. Pada akhir periode pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, photo dokumentasi harus disusun dalam satu album khusus, dengan ketentuan: PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
69
Foto-foto yang ditampilkan merupakan foto PNPM MPd
Integrasi
SPP-SPPN
di
kecamatan
yang
bersangkutan bukan kumpulan photo dari setiap Desa penerima PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, namun sudah merupakan hasil seleksi dari semua arsip photo yang ada. Tetapi tidak boleh hanya foto dari satu Desa saja. Setiap foto perlu diberikan catatan atau keterangan ringkas Foto yang ditampilkan Meliputi: 1.
Foto kondisi 0%, 50%, 100%, yang diambil
dari sudut pengembalian yang sama 2.
Foto yang memperlihatkan orang sedang
bekerja secara beramai-ramai 3.
Foto yang memperlihatkan peran serta
perempuan dalam kegiatan prasarana 4.
Foto yang memperlihatkan pembayaran
secara langsung kepada masyarakat
3.3.2.6. Penyelesaian Kegiatan
Penyelesaian
kegiatan
yang
dimaksud
adalah
penyelesaian dari tiap jenis kegiatan yang telah dilaksanakan
sebagai
pertanggungjawaban
TPK
di
bagian
dari
Desa.
Terdapat
beberapa prosedur yang harus dilaksanakan dan disesuaikan pada proses ini meliputi: a.
Pembuatan Laporan penyelesaian Kegiatan
b.
Pembuatan realisasi kegiatan dan Biaya
c.
Musyawarah desa serah terima
d.
Pembuatan surat penyataan penyelesaian
pelaksanaan kegiatan PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
70
3.3.2.7. Musyawarah Kecamatan pertanggungjawaban
Pelaksanaan dilakukan
Musyawarah
setelah
semua
pertanggungjawaban,
Pertanggungjawaban Desa melakukan
dan
dalam
MD
rangka
mewujudkan transparansi dalam proses pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN di tingkat kecamatan, Desa-Desa
wajib
pertanggungjawaban
menyampaikan
laporan
secara umum pelaksanaan
kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN kepada masyarakat di tingkat kecamatan melalui BKAD. laporan pertanggungjawaban dana secara tertulis harus
disampaikan
kepada
semua
peserta
Musyawarah Kecamatan dan disebarluaskan kepada masyarakat Kecamatan. Hasil yang diharapkan dari musdes pertanggungjawaban adalah: 1.
Penyampaian laporan dari Desa tentang: penerimaan dan
penggunaan dana, status, tingkat partisipasi dan keterlibatan perempuan. 2.
Pembahasan
masalah
atau
keluhan
yang
timbul
di
masyarakat. 3.
Evaluasi kegiatan dan rencana kegiatan Periode Berikutnya.
1. Pengendalian
a.
Pemantauan dan pengawasan oleh BPD.
b.
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa.
2. Pelestarian PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
71
Tahapan kegiatan Pelestarian dilakukan sesuai ketentuan PNPM-MP. Kecuali bagi Desa yang telah memiliki Perdes tentang Pelestarian hasil kegiatan.
3. Alur Pelaksanaan Kegiatan
Alur pelaksanaan Kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN adalah Alur Tahapan yang harus dilaksanakan bersamaan dengan Tahapan PNPMMPd program-program lainnya dan Kegiatan Musrenbang Reguler.
Adapun alurnya adalah sebagai berikut : Musrenbang Kabupaten FORUM SKPD Input: Desain dan Detil RAB Input: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Pelatihan OJT TPU Penulisan Usulan Pembentukan Tim Verifikasi Verivikasi Usulan Seluruh RKP TA2011 harus sdh dituliskan dlm proposal usulan kegiatan Keterwakilan/ Utusan Warga Masyarakat (L/P)
ALUR INTEGRASI TA 2013 PNPM MANDIRI PERDESAAN INTEGRASI SPP-SPPNMUSRENBANG KAB MESUJI SEMILOKA SKPD
SEMILOKA/RAPAT DENGAR PENDAPAT DPRD
REKAP
USULAN UPT KEC
KONSULTASI USULAN MUSRENBANGDES = MUSDES II 1. Evaluasi RPJMDes-RKPDes 2010=MDST 2. Reviu RPJMDes dan memetik RKPDes 2011=Pemeringkatan Usulan Kegiatan Desa 3. Prinsip Partisipatif, Terbuka, Demokratis, dan Transparan untuk Seluruh Warga Desa M A D - I Sosialisasi Integrasi PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
72
MUSDES I
Sosialisasi Integrasi dan Persiapan/Pra Musrenbangdes
M A D - II Prioritas Usulan dan M A D - III Penetapan Pendanaan = Musrenbang Kecamatan ( dilaksanakan minimal 2 hari )
M A D – Informasi sosialisasi hasil Musrenbang Kabupaten
MUSDES III
Sosialisasi
Keputusan dan Persiapan Pelaksanaan
Pelaksanaan Kegiatan RKP/ PNPM Mandiri Perdesaan
Musrenbang Provinsi Musrenbang Nasional Input: Input: Desain dan Detil RAB RKP TA 2014 Input:
BAB IV PENDANAAN
4.1 Sumber
Sumber dana untuk kegiatan Penguatan Pengintegrasian berasal dari : a. Swadaya masyarakat; b. BLM Kabupaten dari APBN dan APBD Kabupaten; c. DOK Kabupaten dari APBD (Sharing Daerah); d. DOK Kabupaten dari APBN; e. BLM kecamatan dari berbagai program yang tergabung dalam lokasi PNPM-Mandiri, yang bersumber dari APBN dan APBD; f. Dana Alokasi Dana Desa (ADD); g. Kontribusi dunia usaha/swasta (CSR) dan h. Sumber lain yang tidak mengikat. PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
73
4.2 Peruntukan dan Ketentuan Penggunaan Dana BLM PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Alokasi pendanaan BLM PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN terdiri dari : a.
25% dana BLM PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN akan digunakan
untuk mendanai usulan Simpan Pinjam Kelompok Perempuan (SPP) dimana setiap usulan berhak mengusulkan dengan nilai usulan maksimal sebesar Rp. 50.000.000,- (Lima puluh Juta Rupiah). b.
75% dana BLM PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN akan digunakan
untuk mendanai usulan Non SPP dengan ketentuan. c.
Pendanaan 1 (Satu) usulan kegiatan maksimal sebesar Rp.
500.000.000,- (Lima Ratus Juta Rupiah) d.
Khusus
pendanaan
Program
Sai
Bumi
Serasan
Segawe
( PSBSS ), Maksimal Rp. 250.000.000, (duaratus lima puluh juta rupiah), setiap usulan.
e.
Pendanaan pagu desa untuk program Desa Binaan Khusus di
peruntukan untuk 10 desa dan di tetapkan sebesar Rp. 250.000.000,(duaratus lima puluh juta) per desa.
f.
Alokasi
dana
BLM
SPP
akan
dibahas
terpisah
dan
diperhitungkan terlebih dahulu dari alokasi dana BLM Non-SPP.
g.
Jika setelah dihitung pendanaannya jumlah alokasi untuk
usulan Simpan Pinjam Perempuan masih belum terpenuhi (25%), maka sisa alokasi tersebut akan dialokasikan pada usulan non SPP.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
74
h.
Seluruh kegiatan yang telah disetujui dan ditetapkan untuk
didanai seluruh pembiayaannya sudah termasuk dengan dana opaerasional dan administrasi UPK serta TPK (maksimal 2% untuk UPK dan 3% maksimal untuk TPK) 4.3 Pencairan dan Penyaluran Dana
a. Pencairan dan penyaluran dana yang berasal dari pemerintah mengikuti ketentuan yang diatur dalam Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan, Departemen Keuangan.
b. Pencairan dan penyaluran dana DDUB (Dana Daerah Urusan Bersama) yang berasal dari Pemerintah Daerah, dilakukan sesuai ketentuan dan mekanisme APBD. c. Penyaluran dana dari UPK ke TPK administrasi pendukung untuk pengajuan dan pelaksanaan harus sudah siap dan tidak diperkenankan bagi UPK untuk menyalurkan dana kepada TPK yang belum siap secara administrasi pengajauan dana maupun administrasi pelaksanaannya.
BAB V ORGANISASI PELAKSANAAN
5.1.
Struktur Organisasi
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
75
SATKER PNPM MPd PUSAT
KONSULTAN MANAJEMEN NASIONAL ( KMN PUSAT ) KOORDINATOR PROVINSI TIM FASKAB (Faskabin)
FASTEKAB Faskeu Kab Asisten Fastekab Asisten Faskab TIM FASILITATOR KECAMATAN ( FK, FT, Pendamping Masyarakat dan Fasilitator Program Lainnya)
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
76
5.2.
Organisasi Pelaksanaan
1. Nasional Pengorganisasian Penguatan Pengintegrasian di tingkat Nasional dilaksanakan oleh TK-PNPM-MP Nasional, yang dibantu oleh Sekretariat PNPM-Mandiri Perdesaan Nasional, Tim Penyelia Pusat dan Konsultan Manajemen Nasional. PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
77
2. Provinsi Pengorganisasian Penguatan Pengintegrasian di tingkat Provinsi dilaksanakan oleh TK-PNPM- MP Provinsi, yang dibantu oleh PJOProv, Setrawan Provinsi dan Konsultan Manajemen Provinsi PNPMMP dengan lebih mendayagunakan peran fungsional dari Instansi PMD, Bappeda, dan Biro Pengelolaan Keuangan Daerah.
3. Kabupaten Penyelenggaraan Penguatan Pengintegrasian di tingkat Kabupaten dilaksanakan oleh : a. Bupati, yang dibantu oleh TK - PNPM-MP Kabupaten dengan dukungan dari PJO-Kab, Setrawan Kabupaten dan Tim Faskab (Fas-Kab. Integrasi/Faskab Pemberdayaan, Fastekab, Faskeu dan Faskab program sejenis dan asisten Faskab untuk beberapa lokasi pada jumlah kecamatan tertentu) dengan lebih mendayagunakan peran fungsional dari Instansi BPMPD, Bappeda dan Bagian Keuangan Daerah. b. DPRD.
4. Kecamatan Penyelenggaraan Penguatan Pengintegrasian di tingkat Kecamatan dilaksanakan oleh Camat, yang dibantu oleh PjOK, Setrawan Kecamatan,Tim FK( FK dan FT PNPM-MP serta FK dan atau nama lain dari Program sejenis), BKAD, UPK/UPKs dengan lebih Meningkatkan peran Instansi Sektor Kecamatan.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
78
5. Desa
Penyelenggaraan Penguatan Pengintegrasian di tingkat Desa dilaksanakan oleh Kepala Desa, yang dibantu oleh LPMD dan KPMD, BPD dan Lembaga Kemasyarakatan Desa. Khusus bagi Desa lokasi PNPM-MP pengelolaan kegiatan Penguatan Pengintegrasian disesuaikan dengan kebutuhan setempat, dengan mendayagunakan/mengintegrasikan pelaku PNPM-MP.
5.3.
Tugas dan Tanggung Jawab Pelaku
1.
Nasional
a. Tugas dan tanggungjawab TK PNPM-MP tingkat nasional dalam pengelolaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN sesuai PTO PNPM-MP.
b. Tugas dan tanggungjawab Tim Penyelia Pusat: • Membantu TK PNPM-MP Nasional menyusun dan merumuskan kebijakan penguatan pengintegrasian di tingkat Nasional; • Memfasilitasi peningkatan Kabupaten, dan Kecamatan;
kapasitas
Setrawan
Provinsi,
• Menyusun Pedoman terkait dengan pembangunan partisipatif dan penguatan pengintegrasian; • Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan penguatan pengintegrasian; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
79
• Memfasilitasi pertemuan/rapat dengan Kepala Daerah dan Instansi terkait Daerah; • Mensosialisasikan kebijakan pembangunan partisipatif dan penguatan pengintegrasian kepada Pemerintah Daerah di Seluruh Indonesia.
c. Tugas dan tanggungjawab Konsultan Manajemen Nasional adalah: • Menyusun Pedoman Umum dan kegiatan penguatan pengintegrasian;
Panduan
Pelaksanaan
• Menyiapkan rancangan dan materi kegiatan peningkatan kapasitas pelaku; • Menyiapkan pelaksanaan penyebarluasan informasi; • Melakukan supervisi dan monitoring pelaksanaan program di lapangan; • Melakukan evaluasi pelaksanaan program; • Menyusun dan menyampaikan laporan bulanan kepada Satker PNPM MP Nasional; • Memberikan masukan dan rekomendasi secara profesional, menyangkut kebijakan dan manajemen program sebagai bahan pertimbangan untuk pengambilan keputusan oleh TK PNPM-MP Nasional; • Melakukan koordinasi dan komunikasi dengan TK PNPM-MP dan pelaku lain yang terlibat dalam pelaksanaan program.
2.
Provinsi
a. Tugas dan tanggungjawab TK PNPM-MP Provinsi adalah: PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
80
• Mengendalikan pelaksanaan kegiatan di Provinsi agar sesuai dengan tujuan penguatan pengintegrasian; • Mensosialisasikan kebijakan pembangunan partisipatif dan penguatan pengintegrasian kepada semua pelaku yang terlibat di Provinsi; • Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan penguatan pengintegrasian; • Melaksanakan rapat-rapat Koordinasi di tingkat proviinsi; • Menyusun laporan berkala untuk disampaikan kepada Gubernur dengan tembusan kepada TK PNPM-MP Nasional.
b. Tugas dan tanggungjawab PjO Prov adalah:
• Sebagai pelaksana harian TK PNPM-MP Provinsi; • Menyelenggarakan kegiatan operasional di tingkat Provinsi untuk mendukung pelaksanaan penguatan pengintegrasian; • Melaksanakan koordinasi dengan pelaku di lingkup wilayah tugasnya; • Menyebarluaskan informasi mengenai kebijakan pembangunan partisipatif dan penguatan pengintegrasian; • Menyelenggarakan rapat rutin bulanan untuk membahas kemajuan kegiatan, masalah-masalah dan penyelesaiannya; • Membuat laporan periodik dan insedentil kepada TK PNPM-MP Provinsi; • Melakukan pengawasan dan supervisi pelaksanaan kegiatan.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
81
c. Tugas dan tanggungjawab Setrawan Provinsi
• Membantu TK PNPM-MP Kabupaten menyusun dan merumuskan kebijakan penguatan pengintegrasian di tingkat Kabupaten; • Memfasilitasi Setrawan Kabupaten dan Setrawan Kecamatan; • Melakukan Monitoring dan Evaluasi pelaksanaan kegiatan penguatan pengintegrasian di wilayah tugasnya; • Memfasilitasi pertemuan/rapat dengan Kepala Daerah dan Instansi terkait di daerah; • Membantu menyusun Laporan Perkembangan pelaksananan kegiatan; • Membantu TK PNPM-MP Provinsi melaksanakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi pelaku; • Membantu TK PNPM-MP Provinsi menyosialisasikan kebijakan pembangunan partisipatif dan penguatan pengintegrasian kepada Pemerintah Kabupaten di wilayah tugasnya.
d. Tugas dan tanggungjawab Konsultan Manajemen Provinsi adalah :
• Memimpin suatu gugus manajemen lapangan yang akan mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan fungsional konsultan di lapangan; • Melakukan pemantauan dan supervisi pelaksanaan kegiatan penguatan pengintegrasian; • Mengkoordinasikan pengendalian mutu teknis dari seluruh kegiatan penguatan pengintegrasian di wilayah koordinasinya;
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
82
• Memberikan dukungan masalah di lapangan;
manajemen
dalam
penanganan
• Melakukan pengendalian fungsional terhadap fasilitator pada lingkup wilayah tugasnya; • Menyosialisasikan kebijakan pembangunan partisipatif dan penguatan pengintegrasian kepada Pemerintah Kabupaten di wilayah tugasnya; • Mendorong pelaksanaan kegiatan penguatan pengintegrasian di wilayah tugasnya; • Menyampaikan laporan reguler dan insidentil pelaksanaan tugas dan tanggungjawabnya kepada Team Leader KMN.
3.
Kabupaten
a. Tugas dan tanggungjawab Bupati adalah :
• Menyediakan dana BLM dan Administrasi pembinaan program ; • Memastikan tersedianya Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) yang disahkan oleh Dirjen • Memastikan tersedianya pejabat Satker kabupaten yang berhubungan dengan pencairan dan penyeluran dana yang terdiri dari: a) Pejabat yang menertibkan Surat Penetapan Kabupaten(SPK), Surat Perintah Membayar (SPM), Surat Permintaan Pembayaran; b) Bendahara, dan lain-lain • Menetapkan kebijakan dan atau menerbitkan peraturan tentang swakelola oleh masyarakat dalam pengelolaan PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
83
kegiatan pembangunan Desa sesuai kapasitas pemerintah dan masyarakat Desa; • Bersama DPRD, menerbitkan Perda yang mendukung bagi penguatan pembangunan partisipatif dan pengintegrasian.
b. Tugas dan tanggungjawab TK PNPM MPd Integrasi SPPSPPN Kabupaten adalah :
• Mengendalikan pelaksanaan kegiatan di Kabupaten agar sesuai dengan tujuan Penguatan Pengintegrasian; • Mensosialisasikan kebijakan pembangunan partisipatif dan pengintegrasian kepada semua pelaku yang terlibat di Kabupaten; • Melakukan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan Penguatan Pengintegrasian; • Melaksanakan rapat-rapat Koordinasi di tingkat Kabupaten; • Menyusun laporan berkala untuk disampaikan kepada Bupati.
c. Tugas dan tanggungjawab PjO-Kab adalah :
• Sebagai pelaksana harian TK PNPM-MP/ PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kabupaten;
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
84
• Menyelenggaraan kegiatan operasional di tingkat Kabupaten untuk mendukung pelaksanaan penguatan pengintegrasian; • Melaksanakan koordinasi dengan pelaku diwilayah tugasnya; • Melaksanakan kegiatan manajemen yang mencakup kegiatan sosialisasi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengendalian dan pelestarian; • Menyelenggarakan rapat rutin bulanan untuk membahas kemajuan kegiatan, masalah-masalah dan penyelesaiaannya; • Membuat laporan periodik dan insidental kepada TK PNPMMP/ PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kabupaten; • Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi; • Memberikan masukan untuk pembinaan Fasilitator dan peningkatan kinerja program kepada TK PNPM-MP/ PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kabupaten; • Menerbitkan SPM kepada KPPN; • Melakukan perjanjian pemberian bantuan dengan UPK. • Memperkuat strategi kemandirian dan keberlanjutan RBM
d. Tugas dan tanggungjawab Setrawan Kabupaten adalah :
• Bersama-sama dengan TK PNPM-P/ PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kabupaten menyusun dan merumuskan kebijakan Penguatan Pengintegrasian di tingkat Kabupaten; • Bersama Pokja RBM melakukan fasilitasi Setrawan Kecamatan; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
85
• Melakukan Monitoring dan Evaluasi kegiatan Penguatan Pengintegrasian;
pelaksanaan
• Memfasilitasi pertemuan/rapat dengan Kepala Daerah dan Instansi terkait Daerah; • Membantu TK PNPM-P/ PNPM MPd Integrasi SPPSPPN Kabupaten menyusun Laporan Perkembangan pelaksananan Penguatan Pengintegrasian; • Membantu TK PNPM-P/ PNPM MPd Integrasi SPPSPPN Kabupaten menyelenggarakan kegiatan peningkatan kapasitas bagi pelaku; • Membantu TK PNPM-P/ PNPM MPd Integrasi SPPSPPN Kabupaten mensosialisasikan kebijakan pembangunan partisipatif dan Penguatan Pengintegrasian kepada Pemerintah Kecamatan di wilayah tugasnya.
e. Tugas dan tanggungjawab Fasilitator Kabupaten-Integrasi (Faskab-Integrasi) adalah :
•
Mengkoordinasikan Tim Kerja Fasilitator Kabupaten;
• Memberikan bimbingan dan dukungan teknis kepada pelaku PNPM-MPd Integerasi SPP-SPPN, di kecamatan; •
Mensosialisasikan kebijakan pengintegrasian;
• Memastikan pengintegrasian;
efektivitas
kegiatan
sosialisasi
• Menggalang dukungan dan mendorong pendayagunaan potensi berbagai pihak untuk peningkatan pembangunan partisipatif; • Memediasi dan membangun jaringan kerja sama para pihak (intern pemerintah Kabupaten), DPRD, LSM dan pihakPTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
86
pihak lain yang terkait dan berkepentingan untuk peningkatan dan pengembangan proses pembangunan partisipatif; • Memantau dan mensupervisi pelaksanaan kegiatan penyusunan RPJM Desa/ menejemen pemerintah desa; • Menyosialisasikan proses penyampaian aspirasi melalui forum Hearing DPRD; • Memberikan bimbingan dan dukungan teknis kepada Pelaku PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, baik di tingkat Kabupaten dan Kecamatan; • Memfasilitasi Pemerintah Kabupaten menyusun Peraturan Daerah yang sesuai dengan kebutuhan penguatan pelaksanaan pembangunan partisipatif; • Merancang dan memfasilitasi proses pelatihan, workshop, semiloka dll, agar terlaksana secara efektif; •
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan program;
•
Memastikan tersedianya data-data kegiatan;
• Menyusun panduan dan rancangan pelatihan sesuai kebutuhan lapangan; • Memperkuat kapasitas dan berfungsinya Tenaga Pelatih Masyarakat(TPM); • Memperkuat kapasitas dan berfungsinya Ruang Belajar Masyarakat (RBM); • Menyusun kegiatan;
laporan
dan
dokumentasi
pelaksanaan
• Memastikan pelaksanaan kegiatan pelatihan dilaksanakan sesuai ketentuan/panduan yang telah ditetepkan; • Memastikan tersusunya RPJMDes, APBDes, secara partisipatif dan dilanjutkan dan Perdes/ Keputusan Kades serta Perdes lainya sesuai kebutuhan; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
87
• Mendorong, memotivasi dan memfasilitasi terlaksananya LKPj dan LPPD Kades; • Memantau, membimbing dan mengevaluasi Fasilitator Kecamatan (FK dan FT) dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya. Tugas pokok Faskab Integrasi/Faskab pemberdayaan adalah menjadi Koordinator Faskab di lokasi PNPM-MPd Integrasi SPPSPPN yang bersangkutan.
f. Tugas dan tanggungjawab Fasilitator Kabupaten-Teknik adalah
•
Menyosialisasikan kebijakan pengintegrasian;
•
Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengintegrasian;
• Memberikan bimbingan dan dukungan teknis kepada Pelaku PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, ditingkat kecamatan; •
Mensupervisi pelaksanaan kegiatan sarana prasarana;
•
Memfasilitasi pencapaian kemandirian teknis;
• Memfasilitasi terbentuknya inovasi dan krteativitas program untuk mendukung proses pembelajaran masyarakat; • Memfasilitasi pelatihan, dan kegiatan lainnya untuk peningkatan kapasitas kader teknis; •
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan program;
•
Mengelola data-data kegiatan;
• Menyusun media dan bahan-bahan pelatihan sesuai kebutuhan lapangan; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
88
• Memperkuat kapasitas dan fungsinya Tenaga Pelatih Masyarakat(TPM) • Memperkuat kapasitas dan fungsinya Ruang Belajar Masyarakat (RBM); •
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.
g. Tugas dan tanggungjawab Keuangan adalah :
Fasilitator
Kabupaten-
•
MenSosialisasikan kebijakan pengintegrasian;
•
Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengintegrasian;
• Memberikan bimbingan dan dukungan teknis kepada Pelaku PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, ditingkat kecamatan; • Memantau program;
dan
memeriksa
pengelolaan
keuangan
• Membimbing dan meningkatkan kemampuan pengurus UPK; •
Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan program;
•
Mengelola data-data kegiatan;
• Memfasilitasi dan memastikan validasi pengelolaan keuangan yang bersumber dari BLM, APBD dan Swadaya masyarakat; • Menyusun media dan bahan-bahan pelatihan sesuai kebutuhan lapangan; • Memperkuat kapasitas dan berfungsinya Tenaga Pelatih Masyarakat(TPM)
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
89
• Memperkuat kapasitas dan berfungsinya Ruang Belajar Masyarakat(RBM); •
Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan.
h. Tugas dan Tanggung Jawab Asisten Faskab:
1) Membantu pelaksanaan tugas fasilitator kabupaten; 2) Mensosialisasikan kebijakaan pengintegrasian; 3) Memfasilitasi pelaksanaan kegiatan pengintegrasian; 4)
Memberikan kecamatan.
dukungan
teknis
4.
kepada
program
di
Kecamatan
a. adalah:
Tugas
dan
tanggungjawab
Camat
• Mengkoordinasikan pelaksaaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN /Pengintegrasian di wilayah tugasnya; •
Menyelenggarakan Musrenbang Kecamatan;
• Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN / Pengintegrasian; • Membantu penyelesaian masalah yang terjadi terkait dengan pelaksanaan kegiatan Penguatan Pengintegrasian di wilayah tugasnya; • Melaksanakan urusan administratif berkenaan dengan pelaksanaan Penguatan Pengintegrasian; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
90
• Menilai kinerja Penguatan Pengintegrasian di Desa dan kecamatan wilayah tugasnya.
b.
Tugas dan tanggungjawab PjOK adalah :
• Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN /Pengintegrasian; • Melaksanakan kegiatan manajemen Penguatan Pengintegrasian, yang meliputi kegiatan sosialisasi, perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian; • Memfasilitasi Pemerintah Desa menetapkan Perdes tentang RPJM-Desa;
menyusun
dan
• Memastikan Pemerintah Desa menetapkan Perdes tentang APB-Desa; • Menyelenggarakan rapat rutin bulanan bersama Fasilitator Kecamatan dan pelaku lainnya untuk membahas kemajuan kegiatan, masalah-masalah dan penyelesaiannya; • Menyusun laporan bulanan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN /Pengintegrasian kepada TK PNPM-MP/ PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kabupaten dengan tembusan kepada Camat; •
Melaksanakan pengawasan teknis dan administrasi;
•
Melakukan evaluasi terhadap kinerja LPMD;
• Memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Kecamatan dan Desa.
c. adalah :
Tugas dan tanggungjawab Setrawan
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
91
•
Membantu pelaksanaan tugas PjOK;
• Memantau dan memberikan bimbingan terkait dengan pelaksanaan kegiatan di lapangan; • Memasyarakatkan kebijakan pembangunan partisipatif dan penguatan pengintegrasian; • Mendorong peningkatan perencanaan partisipatif; •
mutu
proses
dan
hasil
Mendorong peningkatan proses Musrenbang Desa.
d. Kecamatan adalah :
Tugas dan tanggungjawab Fasilitator
• Mensosialisasikan kebijakan pengintegrasian kepada pemerintah kecamatan, Desa atau sebutan lain dan masyarakat; • Memberikan pembekalan tentang kebijakan pengintegrasian kepada para pelaku di tingkat Desa atau sebutan lain; • Memantau dan membimbing pelaksanaan kegiatan Pengkajian Keadaan Desa; • Memfasilitasi peninjauan ulang atau penyusunan RPJMDesa dan RKP Desa atau sebutan lain; • Memfasilitasi pemerintah Desa menyusun APB Desa dan Peraturan Desa; • Memantau dan memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Desa dan Kecamatan; • Memfasilitasi pengintegrasian MusDes Perencanaan ke dalam Musrenbang Desa; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
92
• Memeriksa dan membimbing pengurus UPK mengelola keuangan program; • Memfasilitasi pengintegrasian MAD Pendanaan ke dalam Musrenbang Kecamatan; • Memfasilitasi masyarakat melalui Hearing DPRD;
Prioritas
menyampaikan
&
aspirasi
• Bersama dengan BKAD memastikan terbentuknya dan memfasilitasi : a) Pelaksanaan Tugas Tenaga Pelatih Masyarakat (TMP) b) Memfasilitasi penyusunan pelaksanaan peningkatan kapasitas/pelatihan bagi pelaku;
kegiatan
c) Memfasilitasi penyusunan Perdes tetentang APBDesa dan Perdes lainya sesuai kebutuhan; d) Memfasilitasi terlaksananya LKPj dan LPPD Kepala Desa; e) Memfasilitasi peningkatan proses pelaksanaan dan kualitas hasil Musrenbang desa dan kecamatan; f)
Memantau, membimbing dan mengevaluasi kinerja KPMD dan lembaga-lembaga pelaku kegiatan;
g) Menyampaikan laporan rutin dan isidentil berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan.
e. Tugas dan tanggungjawab Fasilitator Kecamatan - Teknik adalah :
• Menyosialisasikan kebijakan pengintegrasian kepada pemerintah kecamatan, Desa atau sebutan lain dan masyarakat;
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
93
• Memberikan pembekalan tentang kebijakan pengintegrasian kepada para pelaku di tingkat Desa atau sebutan lain; • Memantau dan membimbing pelaksanaan kegiatan Pengkajian Keadaan Desa; • Bersama FK Memfasilitasi pemerintah Desa menyusun RKPM Desa DAN RKP desa; • Bersama FK Memantau dan memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Desa dan Kecamatan; • Membantu memfasilitasi pengintegrasian Perencanaan ke dalam Musrenbang Desa;
Musdes
• Membimbing pelaku di Desa menyusun RAB dan Design usulan program serta usulan reguler; • Membantu memfasilitasi pengintegrasian MAD Prioritas & Pendanaan ke dalam Musrenbang Kecamatan; • Memastikan terbentuknya pelaksanaan tugas Tim Pemelihara;
dan
memfasilitasi
• Bersama TPM memfasilitasi dan memperkuat adanya Kader Teknis setiap desa; • Memantau dan mensupervisi pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana pasarana; • Memfasilitasi penyelesaian masalah-masalah dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana prasarana; • Memfasilitasi peningkatan proses pelaksanaan dan kualitas hasil Musrenbang Desa dan Kecamatan; • Memantau, membimbing dan mengevaluasi kinerja KPMD dan lembaga-lembaga pelaku kegiatan; • Menyampaikan laporan rutin dan insidentil berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan. PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
94
Catatan:Pada prinsipnya FK bekerja sebagai tim kerja dan bila perlu dapat disepakati penentuan koordinator/ketua Tim FK.Penentuan ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kompetensi atau kecakapaan FK yang lebih baik menguasai pengintegrasian.
f. Masyarakat adalah :
Tugas dan tanggungjawab Pendamping
• Mensosialisasikan kebijakan pengintegrasian kepada pemerintah kecamatan, Desa atau sebutan lain dan masyarakat; • Memberikan pembekalan tentang kebijakan pengintegrasian kepada para pelaku di tingkat Desa atau sebutan lain; • Memantau dan membimbing pelaksanaan kegiatan Pengkajian Keadaan Desa; • Memfasilitasi peninjauan ulang atau penyusunan RPJMDesa dan RKP Desa atau sebutan lain; • Memfasilitasi pemerintah Desa menyusun APB Desa dan Peraturan Desa; • Memantau dan memfasilitasi pelaksanaan Musrenbang Desa dan Kecamatan; • Memfasilitasi pengintegrasian MusDes Perencanaan ke dalam Musrenbang Desa;
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
95
• Memeriksa dan membimbing pengurus UPK mengelola keuangan program; • Memfasilitasi masyarakat melalui Hearing DPRD;
menyampaikan
aspirasi
• Membimbing pelaku di Desa menyusun RAB dan Design usulan program serta usulan reguler; • Membantu memfasilitasi pengintegrasian MAD Prioritas & Pendanaan ke dalam Musrenbang Kecamatan; • Memastikan terbentuknya pelaksanaan tugas Tim Pemelihara;
dan
memfasilitasi
• Bersama TPM memfasilitasi dan memperkuat adanya Kader Teknis setiap desa; • Memantau dan mensupervisi pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana pasarana; • Memfasilitasi penyelesaian masalah-masalah dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan sarana prasarana; • Memfasilitasi peningkatan proses pelaksanaan dan kualitas hasil Musrenbang Desa dan Kecamatan; • Memantau, membimbing dan mengevaluasi kinerja KPMD dan lembaga-lembaga pelaku kegiatan; • Menyampaikan laporan rutin dan insidentil berkenaan dengan pelaksanaan kegiatan.
Catatan : Pada prinsipnya Pendamping Masyarakat bekerja sebagai tim kerja dan bila perlu dapat disepakati penentuan koordinator/ketua Tim Pendamping Masyarakat. Penentuan ini dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kompetensi atau kecakapaan Pendamping Masyarakat yang lebih baik menguasai pengintegrasian.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
96
g. :
Tugas dan tanggungjawab BKAD adalah
• Mensosialisasikan keberadaan RBM dan TPM serta kebijakaan Penguatan Pengintegrasian; • Memantau dan memberikan bimbingan kepada pelaku terkait dengan pelaksanaan MMDD/Perencanaan Pembangunan Desa (PPD); • Memfasilitasi peningkatan proses pelaksanaan dan kualitas hasil Musrenbang Desa dan Kecamatan; • Memantau, membimbing dan mengevaluasi kinerja KPMD dan lembaga-lembaga pelaku kegiatan; • Bersama TPM mengelola pelaksanaan kegiatanpeningkatan kapasitas dan pelatihan masyarakat. • Melestarikan dan pengembangan kelembagaan dan hasil-hasil kegiatan yang telah dilakukan dan program sejenis sesuai dengan prinsip yang berlaku. • Meningkatkan dan mengembangkan pengelola kegiatan masyarakat, pengelola aset produktif dan sumber daya alam, serta program/proyek dari pihak ketiga yang bersifat antar desa; • Meningkatkan kemampuan kelembagaan masyarakat dan aparat pemerintah desa serta kecamatan dalam memfasilitasi system pembangunan partisifatif yang integratif ke dalam system pembangunan daerah yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat; • Meningkatkan keterpaduan antar program atau kegiatan strategi penangulangan kemiskinan di daerah; • Mengakomodasikan dan merealisasikan usulan kegiatanpembangunan dari masyarakat ke dalam perencanaan pembangunan daerah; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
97
• Meningkatkan kapasitas lembaga kemasyarakatan dan pemerintahan desa dalam pengelolaan pembangunan berkelanjutan; • Mewujudkan sinkronisasi antara perencanaan program, perencanaan penganggaran, pelasanaan dan pengawasan pembangunan daerah setingkat kecamatan dan desa; • Meningkatkan sinergi pendekatan perencanaan (politis, teknokratis dan partisipatif) dan proses perencanaan (atasbawah dan bawah-atas); • Meningkatkan pengembangan dan peningkatan kapasitas kemasyarakataan dan pemerintah desa dalam pengelolaan pembangunan terpadu; • Mewujudkan system penganggaran pemerintah daerah yang memungkinkan tersedianya alokasi dana bantuaan langsung masyarakat (BLM) dan atau bantuan pihak ketiga yang bisa diorganisir antar desa dan atau setingkat kecamatan; • Melembagakan pengelolaan keuangan mikro dalam penyediaan dana pendukung usaha masyarakat miskin yang berperspektif pemberdayaan masyarakat. •
h.
Mengelola pelaksanaan kegiatan peningkatan kapasitas.
Tugas dan tanggungjawab UPK adalah:
• Bertanggungjawab terhadap pengelolaan dana kegiatan yang bersumber dari BLM Penguatan Pengintegrasian; • Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi dan pelaporan seluruh transaksi keuangan kegiatan Penguatan Pengintegrasian; • Bertanggungjawab terhadap pengelolaan kegiatan Penguatan Pengintegrasian; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
dokumen
98
• Melaksanakan tugas-tugas lain sesuai PTO PNPM-MPd integrasi SPP-SPPN dan PNPM Mandiri Perdesaan (jika kecamataan yang bersangkutaan adalah kecamatan lokasi PNPM Mandiri Perdesaan
i. Tugas Pendamping Lokal (PL):
dan
Tanggung
Jawab
• Bersama FK dan BKAD mensosialisasikan kebijakaan pengintegrasian ditingkat desa dan tingkat kecamataan; • Bersama FK dan BKAD memfasilitasi pertemuan formal dan non formalkhususnya pertemuan persiapan Musrenbang atau kegiatan pengintegrasian di tingkat desa dan kecamataan; • Mengkoordinasikan KPMD dalam fasilitasi peninjauaan ulang atau penyusunan RPJM Desa dan RKP Desa; • Mengkoordinasikan fasilitasi pemerintah desa menyusun APB Desa secara partisifatif dan Peraturan Desa; • Membantu fasilitasi pelaksanaan Musrenbang Desa dan kecamataan ; • Membantu fasilitasi pengintegrasian Perencanaan ke dalam Musrenbang Desa;
Musdes
• Membantu fasilitasi pengintegrasian MAD Prioritas dan Pendanaan ke dalam Musrenbang Kecamatan; • Bersama TPM fasilitasi koordinasi peningkatan kapasitas dan Pelatihan;
antar
pelaku,
• Memantau pengadaan papan informasi agar memuat informasi lengkap terbaru dan akurat.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
99
j. Tugas Pelatih Masyarakat (TPM)
dan
Tanggungjawab
Tenaga
• Memperkuat kapasitas dan kelembagaan masyarakat agar dapat menyelaraskan tugasnya dengan kegiatan peningkatan kapasitas dan kelembagaan yang ada; • Mendukung kinerja sepenuhnya Ruang Belajar Masyarakat (RBM) dan Pokja Kabupaten, Tim RBM Kecamatan dan Tempat Belajar Masyarakat (TBM) ditingkat desa; • Menjalankan tugas atas dasar sukarela, pengabdiaan masyarakat dan komitmen yang baik berbuat kepada masyarakat; • Menjalankan Tugas TPM bersifat TIM atau kolektif sehingga indicator keberhasilan pelatihan peningkatan kapasitas masyarakat akan ditentukan kerja tim(teamwork) bukan individu-individu. • Mendukung dan mengembangkan pengintegrasian perencanaan dan pembangunan di desa, kecamataan dan kabupaten; • Bertugas mengembangkan kader-kader pembangunan dan peningkataan kapasitas masyarakat di desa dan antar desa; • Mengembangkan swekelola dan kemandirian kegiatan kegiatan serta peningkataan kapasitas masyarakat; • Mengembangkan pelatihan-pelatihan peningkataan penataan kelembagaan; • Melakukan Training Needs (TNA/Pelatihansesuai kebutuhan pelatihan);
dalam
proses
Asseement
• Membuat rumusan Kerangka Acuan (Term of ReferenceTOR)Pelatihan; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
100
• Mengkoordinasikan kegiatan pelatihan atau menejemen pelatihan; •
Menyiapkan modul dan bahan-bahan bacaan pelatihan;
• Menyiapkan training of Pelatihan dan fasilitasi pelatihan;
Trainer
(TOT)/
Konolidasi
• Melakukan proses monitoring dan evaluasi kegiatan pelatihan; • Menyusun laporan proses pembelajaraan, peningkataan kapasitas dan pelatihan masyarakat; • Melakukan upaya pengembangan jejaring kerjasama pelatihan masyarakat dengan berbagai pihak.
5.
dan
Desa
a. Kepala Desa adalah:
Tugas dan tanggungjawab
•
Mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan Integrasi SPP-SPPN /Pengintegrasian;
PNPM
MPd
•
Memfasilitasi terlaksananya PKD/MMDD perencanaan parsipatif / P3MD;
pada
tahap
•
Menyusun Rancangan APBDesa Partisifatif;
•
Bersama BPD menetapkan Perdes tentang RPJM-Desa, APB-Desa dan Perdes lainnya yang dibutuhkan;
•
Menyelenggarakan LKPj dan LPPD Kades;
•
Menjamin kelancaran Pengintegrasian;
pelaksanaan
kegiatan
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
Penguatan
101
•
Memfasilitasi penyelesaian masalah yang terjadi dalam masyarakat berkaitan dengan pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN /Pengintegrasian;
•
Melaksanakan tugas administratif terkait dengan pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN /Pengintegrasian.
b. BPD adalah :
Tugas dan tanggungjawab
•
Bersama Kades menetapkan Perdes;
•
Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Perdes;
•
Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat;
• Memasyarakatkan kebijakan PNPM MPd Integrasi SPPSPPN /Pengintegrasian; • Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN / Pengintegrasian; • Memberikan saran-saran perbaikan bagi pelaksanaan kegiatan di lapangan • Melakukan pengendalian dalam pelaksanaan program dan pengintegrasian.
c. LPMD adalah:
Tugas dan tanggungjawab
• Membantu dan menjadi mitra Pemerintah Desa dalam memberdayakan masyarakat; • Memfasilitasi secara partisipatif;
penyusunan
rencana
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
pembangunan
102
• Melaksanakan, mengendalikan, memanfaatkan, memelihara dan mengembangkan pembangunan secara partisipatif; • Menggerakkan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong, dan swadaya masyarakat; • Menumbuhkembangkan kondisi dinamis masyarakat dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
d. KPMD adalah :
•
Tugas dan tanggungjawab
Membantu LPMD melaksanakan tugas-tugasnya;
• Memfasilitasi masyarakat dalam proses perencanaan partisipatif; • Membantu RPJM-Desa;
Kades
dalam
penyusunan
Rancangan
• Membantu Kades dalam Penyusuan Rancangan APD Desa; • Membantu Kades dalam Penyelengaraan Musrenbang Desa; • Memasyarakatkan kebijakan pembangunan partisipatif dan penguatan pengintegrasian.
e. Tugas dan tanggungjawab Lembaga Kemasyarakat Desa adalah :
• Menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat dalam pembangunan; PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
103
• Menanamkan dan memupuk rasa persatuan dan kesatuan masyarakat dalam kerangka memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia; • Mendorong peningkatan kualitas pelayanan pemerintah kepada masyarakat; • Membantu penyusunan rencana, pelaksanaan, pelestarian dan pengembangan hasil-hasil pembangunan secara partisipatif; • Menumbuhkembangkan dan penggerak prakarsa, partisipasi, serta swadaya gotong royong masyarakat; • Menggali, mendayagunakan dan mengembangkan potensi sumber daya alam serta keserasian lingkungan hidup.
f. (TPK)
Tim
Pengelola
Kegiatan
TPK berasal dari anggota masyarakat yang dipilih melalui musyawarah desa yang secara umum mempunyai fungsi dan peran untuk mengelola dan melaksanakan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. TPK terdiri dari Ketua sebagai penanggung jawab operasional kegiatan di desa, mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan di lapangan dan pengelolaan administrasi serta keuangan program. Sekretaris dan Bendahara membantu Ketua TPK terutama dalam
masalah administrasi dan keuangan. Jika
memang diperlukan, TPK dapat menambah tenaga atau anggota sesuai bidang kegiatan yang diperlukan. Tambahan anggota atau tenaga dapat dipilih pada saat musyawarah desa informasi hasil musyawarah antar desa penetapan usulan. Tugas dan Tanggung jawab TPK adalah :
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
104
a.
mengelola dan melaksanakan kegiatan yang didanai oleh PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN secara terbuka dan melibatkan masyarakat, dalam hal : -
pembuatan
rencana
kerja
detail
dan
Rencana
Penggunaan Dana (RPD) untuk memanfaatkan biaya pelaksanaan kegiatan. -
penyiapan dokumen administrasi sesuai ketentuan pada buku PTO dan penjelasannya.
-
pembuatan
rencana
dan
pelaksanaan
proses
pengadaan bahan dan alat, mengoordinasikan tenaga kerja, pembayaran insentif dan bahan sesuai ketentuan. -
memastikan bahwa tenaga kerja berasal dari RTM diutamakan.
-
pemeriksaan kemudian
hasil
kerja
mengajukan
dan
penerimaan
sertifikasi
untuk
bahan
mendapat
persetujuan dari Fasilitator Kecamatan,
b.
-
pengawasan dan pengendalian kualitas pekerjaan,
-
pembuatan laporan bulanan, menyelenggarakan
musyawarah
desa
yang
diperlukan
termasuk musyawarah dalam rangka perubahan kegiatan jika terjadi perubahan pekerjaan, c.
menyelenggarakan
dan
menyampaikan
laporan
pertanggungjawaban dana PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dan kemajuan pelaksanaan kegiatan setiap tahap pencairan dana melalui pertemuan musyawarah desa dan menempelkan data di papan informasi, d.
menyelenggarakan dan melaporkan pertanggungjawaban seluruh penggunaan dana PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dan hasil akhir pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPPSPPN melalui pertemuan musyawarah desa,
e.
membuat
dan
menandatangani
Surat
Pernyataan
Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K) bersama PJOK. f.
membuat rencana operasional dan pemeliharaan aset hasil kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
105
Ketua TPK Ketua TPK sebagai penanggung jawab operasional kegiatan di desa. Tugas dan tanggung jawabnya adalah: a. melaksanakan pengendalian terhadap pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN di desa b. menjelaskan maksud dan tujuan PNPM MPd Integrasi SPPSPPN kepada masyarakat c. memeriksa dan menandatangani rencana kerja detail dan RPD d. memeriksa dan menandatangani hasil sertifikasi setiap tahapan kegiatan bersama Fasilitator Kecamatan e. memimpin TPK dalam rapat perencanaan, pra pelaksanaan dan evaluasi. f. memeriksa
buku
kas
umum
dan
mendorong
penyelenggaraan administrasi yang tertib dan transparan. g. membuat dan menandatangani Berita Acara Revisi hasil musyawarah desa, jika terjadi perubahan pekerjaan dari rencana. h. menandatangani berkas-berkas penarikan dan pencairan dana. i. memeriksa dan menandatangani laporan bulanan. j. menandatangani
Surat
Perjanjian
Pemberian
Bantuan
(SPPB), Buku Kas Umum, Laporan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (LP2K), Surat Kesanggupan Menyelesaikan Pekerjaan (SF-Kab), Surat Pernyataan Penyelesaian Pelaksanaan Kegiatan (SP3K), k. mendorong setiap kelompok penerima manfaat untuk bertanggung jawab dalam operasional dan pemeliharaan kegiatan yang sudah dibangun atau dikerjakan l. mempelajari dan menanggapi terhadap catatan Fasilitator Kecamatan di Buku Bimbingan, meneruskan bimbingan kepada anggota TPK yang bersangkutan, m. wajib menyampaikan informasi yang dibutuhkan
untuk
keperluan audit PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
106
Sekretaris Tugas dan tanggung jawab sekretaris TPK meliputi: a. membantu Ketua TPK dalam melaksanakan tugas-tugas administratif b. mengisi formulir, membuat surat serta administrasi lain yang diperlukan oleh TPK c. menyajikan informasi tentang kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dan laporan penggunaan dana kepada masyarakat melalui papan informasi, d. memperbarui informasi dan laporan penggunaan dana yang ditempel dalam papan informasi e. mengadministrasikan dan mengarsipkan seluruh dokumen dan berkas administrasi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, f. menghitung HOK dan besarnya insentif berdasarkan daftar hadir pekerja dari mandor atau kepala kelompok g. membantu Ketua TPK dalam pengisian format Laporan Bulanan, h. memelihara / menjaga semua arsip. i. mengikuti
pelatihan-pelatihan
yang
diberikan
oleh
Fasilitator Kecamatan j. membuat catatan seluruh aktivitas dan administrasi yang berkaitan dengan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Bendahara Tugas dan tanggung jawab bendahara TPK meliputi : a. menyimpan dan menjaga uang kas kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN b. menyiapkan kuitansi-kuitansi setiap pembayaran dalam kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, c. melaksanakan
pembayaran
insentif
langsung
kepada
pekerja/masyarakat dan pembayaran bahan kepada suplier setelah diketahui dan disetujui oleh Ketua TPK, d. melaksanakan pencatatan pada Buku Kas Umum setiap penerimaan dan pengeluaran sesuai dengan penggunaannya dan aturan yang telah ditetapkan, PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
107
e. membantu Ketua TPK membuat Rencana Penggunaan Dana (RPD) dan Laporan Penggunaan Dana (LPD) f. melengkapi LPD dengan semua bukti-bukti pembayaran dan nota penerimaan barang, g. menyiapkan
administrasi
untuk
pengajuan
dan
pengambilan dana PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, h. menyiapkan data-data keuangan PNPM MPd Integrasi SPPSPPN sebagai bahan pembuatan laporan bulanan oleh Ketua TPK, i. menjaga
dan
memelihara
arsip
semua
tanda
bukti
diberikan
oleh
pembelian dan pembayaran j. mengikuti
pelatihan-pelatihan
yang
Fasilitator Kecamatan Kriteria Anggota TPK Kriteria yang diperlukan untuk menjadi anggota TPK meliputi : a.
warga desa setempat, terutama yang dikenal dan mengenal
sebagian besar warga desa. b.
mempunyai cukup waktu untuk melaksanakan tugasnya.
c.
mempunyai pengetahuan tentang peta desa dan arah
pembangunan desa, serta peduli terhadap pembangunan di desanya. d.
sabar dan mampu mengendalikan diri/ memiliki moralitas
yang tinggi e.
menghargai pendapat orang lain dan tidak
memihak
kepada kelompok tertentu. f.
diterima dan dihargai semua kalangan masyarakat.
g.
lancar dalam melaksanakan tugas-tugas administratif
Kriteria khusus untuk tenaga/anggota tambahan
adalah :
mempunyai pengalaman dibidang kegiatan yang didanai PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN di desa tersebut.
Proses pemilihan TPK : PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
108
Untuk mendapatkan anggota TPK yang memenuhi kriteria, berikut acuan pemilihannya : a.
sebelum pelaksanaan musyawarah desa sosialisasi, -
memastikan informasi kebutuhan TPK telah tersebar di
masyarakat baik melalui papan informasi maupun media informasi lainnya. Informasi yang diumumkan menerangkan bahwa
pemilihan
pengurus
TPK
dilakukan
pada
musyawarah desa Sosialisasi. -
melakukan
identifikasi
kebutuhan
TPK
dengan
menampung nama-nama calon TPK dari setiap desa. b.
pada saat pelaksanaan Musyawarah Desa sosialisasi, -
menjelaskan peran, tugas tanggung jawab dan kriteria
TPK -
menuliskan daftar nama calon TPK hasil identifikasi
-
memfasilitasi
peserta
musyawarah
desa
untuk
membahas calon-calon TPK yang sudah ada, apakah akan ditambah atau dikurangi berdasarkan kriteria yang ada. Calon-calon hasil pembahasan ini selanjutnya diminta maju ke depan untuk menunjukkan komitmen dan kesanggupan menjalankan tugas-tugasnya, sebelum ditetapkan sebagai calon TPK yang akan dipilih langsung oleh peserta musyawarah desa. memfasilitasi proses pemilihan TPK secara tertutup, dimana setiap peserta musyawarah desa memilih satu nama calon untuk jabatan ketua. Selanjutnya dilakukan perhitungan suara. Nama calon yang mendapatkan suara terbanyak ditetapkan sebagai ketua TPK. Proses ini diulangi kembali untuk memilih sekretaris dan bendahara
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
109
BAB VI PENGENDALIAN DAN PELAPORAN
Pengendalian PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dilakukan melalui kegiatan pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan kegiatan serta tindak lanjutnya. Pengendalian terhadap pelaksanaan seluruh proses dan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN bertujuan : a.
Menjaga setiap proses PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN selalu sesuai dengan aturan, prinsip, dan kebijakan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN,
b.
Menjaga bahwa hasil-hasil dalam seluruh tahapan kegiatan diperoleh melalui proses dan mekanisme yang benar,
c.
Mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan,
d.
Menjaga kualitas dari setiap kegiatan yang dilaksanakan agar memuaskan dan memenuhi kriteria yang telah ditetapkan,
e.
Mengendalikan pemanfaatan dana PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN agar sesuai dengan yang direncanakan dan dikelola secara transparan.
f.
Mengendalikan agar setiap pelaku PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dapat menjalankan tugas dan tanggung jawabnya secara baik sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Strategi dasar dalam pengendalian PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN adalah : a.
Semua pihak terkait melakukan pemantauan secara obyektif dan mampu memberikan umpan balik terhadap setiap proses dan kegiatan yang dilaksanakan,
b.
Pelaku
PNPM
MPd
Integrasi
SPP-SPPN
di
semua
tingkatan
menjalankan mekanisme pelaporan baik formal maupun informal dengan disiplin, akurat, dan efektif termasuk temuan kendala dan masalah, PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
110
c.
Harus ada pemerikasaan yang detail dan akurat sesuai dengan mekanisme yang ditetapkan terhadap setiap proses dan tahapan kegiatan yang dilaksanakan,
d.
Pengawasan yang ketat dan tegas terhadap setiap proses dan kegiatan pada setiap tahapan yang dilaksanakan,
e.
Setiap saat dilakukan evaluasi untuk meningkatkan kinerja serta menegakkan aturan dengan pemberian sanksi. 6.1
Pemantauan dan Pengawasan
Pemantauan dan pengawasan adalah kegiatan pengumpulan informasi dan mengamati perkembangan pelaksanaan suatu kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk memastikan apakah kegiatan tersebut sudah dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Tujuan pemantauan dan pengawasan
juga untuk
memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan prinsip dan prosedur PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, melihat kinerja semua pelaku PNPM MPd
Integrasi
SPP-SPPN,
serta
melakukan
identifikasi
dan
mengantisipasi timbulnya permasalahan. Pemantauan dan pengawasan adalah proses yang terus menerus dilakukan sepanjang tahapan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN termasuk pelatihan, sosialisasi, perencanaan, pelaksanaan dan pelestarian. Hasil dari kegiatan pemantauan dan pengawasan digunakan untuk memperbaiki
kualitas
pelaksanaan
dan
penyesuaian
terhadap
perencanaan. Hasil pemantauan ini menjadi masukan untuk evaluasi terhadap pelaksanaan program maupun dasar pembinaan kepada pelaku PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dan masyarakat. Pemantauan dan pengawasan merupakan rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh setiap pelaku PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, yaitu: masyarakat, aparat pemerintahan di berbagai tingkatan, konsultan, fasilitator, LSM, wartawan, lembaga donor, dan lain-lain. Jenis Kegiatan pemantauan dalam PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN meliputi: PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
111
A. Pemantauan
dan
pengawasan
Partisipatif
oleh
Masyarakat Adalah pemantauan dan pengawasan terhadap pelaksanaan program yang dilakukan oleh masyarakat sendiri.
Masyarakat
adalah pemilik proses dari suatu kegiatan program, dan mereka bertanggung jawab untuk memantau
dan mengawasi proses
kegiatan program. Masyarakat diberi kesempatan untuk memilih dan membentuk kelompok/tim khusus yang akan melakukan pemantauan dan pengawasan melalui musyawarah Desa. Semua anggota kelompok berasal dari masyarakat Desa dan bekerja secara
sukarela
demi
kepentingan
masyarakat.
Diharapkan
anggota tim ini terdiri dari warga dusun yang ada serta merupakan tokoh
agama/adat/masyarakat
setempat.
Mereka
mewakili
masyarakat untuk mengawasi pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN di Desanya. Dalam pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, musyawarah Desa juga menetapkan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) berperan dalam pemantauan dan pengawasan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN di Desa. B. Pemantauan dan Pemeriksaan oleh Pemerintah Dana PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN adalah bagian dari anggaran belanja negara dan daerah, sehingga pemerintah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN berjalan sesuai prinsip dan prosedur serta dipakai sebagaimana mestinya. Semua pegawai pemerintah yang terlibat dalam PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN (Tim Koordinasi, Bupati, Camat, Kepala Desa, PjOK, dan lain-lain) mempunyai tugas untuk memantau PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Pegawai pemerintah harus sering mengunjungi lapangan, baik secara rutin maupun mendesak untuk membantu memfasilitasi penyelesaian masalah. Mereka bisa melihat dan memeriksa masalah-masalah ataupun isu yang ada atau memeriksa beberapa hal yang menjadi tugas pemantauan dan pemeriksaan fasilitator. PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
112
C. Pemantauan dan Pemeriksaan Berjenjang KM-Nas, Koordinator Wilayah, Manajemen Provinsi, Fasilitator Kabupaten dan Kecamatan, dan Pendamping Lokal bertanggung jawab untuk memantau dan mengawasi kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Mereka wajib melakukan pemeriksaan untuk mengetahui apakah pelaksanaan setiap tahapan kegiatan sesuai dengan rencana dan apakah prinsip maupun prosedur PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN diterapkan dengan benar. Pemeriksaan yang perlu dilakukan oleh konsultan atau fasilitator meliputi: a
Pemeriksaan terhadap penerapan prinsip dan prosedur
PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. b Pemeriksaan terhadap pengelolaan dan penggunaan dana PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. c Pemeriksaan terhadap poses pelaksanaan kegiatan termasuk pengelolaan dokumen dan administrasi. d Pemeriksaan terhadap kualitas
proses pelaksanaan dari
setiap tahapan kegiatan. D. Pemantauan oleh Pihak Lain Pemantauan yang dilakukan secara independen, oleh organisasi atau pihak lain sehingga program bisa menerima sudut pandang yang berbeda, yaitu pihak independen yang mungkin memiliki pandangan lebih obyektif atau sudut pandang yang berbeda dari para pelaksana program. Pemantauan eksternal dilakukan antara lain oleh DPR/DPRD, LSM, dan wartawan. Dengan adanya keberadaan pemantau dari pihak lain bersama pelaku-pelaku PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, diharapkan akan terjadi sinergi yang mendorong terjadinya forum lintas pelaku dalam rangka pembelajaran program pemberdayaan masyarakat. E. Audit dan Pemeriksaan Keuangan PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
113
a.
Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan rutin dilakukan oleh Fasilitator Kecamatan atau Pendamping Lokal pada setiap kunjungan ke Desa untuk memeriksa proses pelaksanaan kegiatan. serta pengelolaan dananya. Hasil pemeriksaan rutin dibahas bersama Tim Pengelola Kegiatan, kemudian mereka diberi saran-saran perbaikan yang ditulis dalam buku bimbingan.
b.
Audit Internal
Audit internal dilakukan oleh kedua Fasilitator Kabupaten, Manajemen Provinsi, dan KM-Nas. Audit internal meliputi pemeriksaan/penilaian terhadap proses pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, pemeriksaan atau penilaian terhadap pengelolaan dana serta pengelolaan dana bergulir, termasuk di dalamnya kinerja fasilitator dan penanganan masalah. Kegiatan ini dapat juga dengan melibatkan fasilitator dari lokasi kecamatan lain yang berbeda dengan kecamatan yang akan diaudit (audit silang). Mengenai mekanisme, indikator, parameter dan langkah kerja dalam kegiatan audit internal ini disusun dalam sebuah panduan tersendiri. c.
Pemeriksaan Eksternal Struktural
Pemeriksaan
eksternal
struktural
secara
resmi
akan
dilaksanakan oleh BPDP selaku auditor yang telah ditetapkan dalam Loan Agreement antara Pemerintah Indonesia dengan lembaga donor (Bank Dunia).
BPDP dapat bekerja sama
dengan Badan Pengawas Daerah (Bawasda). Untuk kegiatan pemeriksaan
ini,
BPDP
akan
mengeluarkan
petunjuk
pemeriksaan terhadap PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN sebagai acuan pemeriksaan. PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
114
F. Evaluasi Evaluasi dalam PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dapat dilakukan pada saat selesainya suatu tahapan kegiatan atau pada saat berakhirnya satu fase program. Tujuan evaluasi adalah
untuk
menilai hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan berikut kualitasnya, termasuk di dalamnya adalah kinerja para pelaku PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Sedangkan pada akhir program, evaluasi lebih ditujukan untuk melihat dampak program. Hasil dari pemantauan, pemeriksaan dan pengawasan dapat dijadikan dasar dalam
evaluasi
pelaksanaan
program
di
Desa
maupun
di
kecamatan. Hasil evaluasi dapat dijadikan sebagai dasar upaya perbaikan terhadap kelemahan dan mengatasi hambatan yang terjadi. Apabila
dari
penyimpangan
hasil dari
penilaian rencana,
isi
laporan
kriteria,
dinyatakan
atau
standar
terjadi yang
ditentukan, maka dilakukan pengecekan ke lapangan, melalui berbagai sumber yang dapat dipercaya. Sementara itu, kegiatan evaluasi juga dapat dilakukan pada saat tertentu (bisa dilakukan di pertengahan atau pada akhir tahun program atau siklus). Hasil kegiatan evaluasi yang dilakukan perlu diketahui juga oleh pelaku-pelaku di lapangan. Indikator yang dipakai dalam evaluasi adalah sebagai berikut:
Indikator sukses :
1.
Dirumuskan dari tujuan spesifik yang ingin dicapai dari setiap jenis kegiatan dalam PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, misalnya : a.
tingkat partisipasi,
b.
tingkat perkembangan kelembagaan,
dan jumlah
c.
prasarana
sarana
yang
terbangun. 2.
Indikator kinerja :
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
115
Dirumuskan dari tujuan khusus PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, misalnya : a. adakah peningkatan partisipasi masyarakat, b. adakah peningkatan kualitas kelembagaan, dan c. adakah peningkatan anggaran yang pro poor dari
Pemda. Mengenai indikator, parameter, dan mekanisme evaluasi untuk ketiga hal tersebut di atas akan dijabarkan dalam panduan tersendiri.
6.2
Pelaporan
Pelaporan merupakan proses penyampaian data dan atau informasi mengenai
perkembangan
atau
kemajuan
setiap
tahapan
dari
pelaksanaan program, kendala atau permasalahan yang terjadi, penerapan dan pencapaian dari sasaran atau tujuan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. Mekanisme pelaporan dalam pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dilakukan melalui jalur struktural dan jalur fungsional, sebagai upaya untuk mempercepat proses penyampaian data dan atau informasi dari lapangan atau Desa ke tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Pusat. Agar dapat diperoleh laporan yang lengkap dan informatif, maka materi yang disajikan minimal harus memperlihatkan 6 (enam) hal penting, yaitu : a.Kegiatan-kegiatan yang sedang dilaksanakan, b.Pencapaian sasaran dan atau target dari kegiatan yang sedang dilaksanakan, c. Gambaran kemajuan dari pelaksanaan kegiatan,
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
116
d.Target
dan
realisasi
biaya
dari
kegiatan
yang
sedang
dilaksanakan, e.Kendala dan permasalahan yang dihadapi, termasuk tindak lanjutnya, f. Gambaran dan atau tingkatan partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan program. Sistem laporan dari Tim Pengelola Kegiatan dalam PNPM MPd Integrasi
SPP-SPPN
keterbatasan
dibuat
kemampuan
sesederhana administratif
mungkin, TPK.
mengingat
Sistem
laporan
mengutamakan informasi yang akurat. Pelaporan Jalur Struktural
1.
Pelaporan jalur struktural melibatkan beberapa pihak baik sebagai pembuat maupun penerima laporan seperti Ketua TPK, PjOK, Camat, TK- PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kabupaten, Bupati, TKPNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Provinsi dan Tim Pengendali PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN cq. Satuan Kerja PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Pusat. Mekanisme untuk pelaporan jalur struktural dilakukan secara berjenjang sebagai berikut : a.
Ketua TPK dengan bimbingan dari fasilitator kecamatan
membuat laporan bulanan yang ditujukan kepada PjOK. b.
PjOK dengan bantuan Fasilitator Kecamatan menelaah
dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan setelah menerima laporan dari ketua TPK. Selanjutnya PjOK menyusun dan membuat laporan bulanan yang ditujukan kepada Bupati c.q TK- PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kabupaten dengan tembusan kepada Camat dan arsip. c.
Ketua TK- PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kabupaten
berdasarkan laporan dari PjOK, hasil-hasil rapat evaluasi, dan kunjungan atau monitoring ke lapangan menyusun dan membuat laporan triwulan yang disampaiakn kepada Gubernur c.q. TK- PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Provinsi dengan tembusan kepada Bupati dan arsip. PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
117
d.
Ketua TK- PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Provinsi
menyusun rekapitulasi laporan triwulan dari setiap Kabupaten di wilayahnya menjadi laporan triwulan TK- PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Provinsi yang disampaikan kepada Tim Pengendali PNPM Mandiri c.q. Satuan Kerja PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dengan tembusan kepada Gubernur dan arsip. e.
Dalam hal yang dipandang perlu untuk dilaporkan secara
mendasar atau bersifat khusus, dapat dilakukan di luar mekanisme laporan berkala. Untuk laporan ini bentuk dan waktunya bebas. Pelaporan Jalur Fungsional
2.
Pelaporan jalur fungsional akan melibatkan beberapa pihak baik sebagai pembuat maupun penerima laporan seperti fasilitator kecamatan, fasilitator Kabupaten, KM Prov, dan Ketua Tim KMNasional. Mekanisme
pelaporan jalur fungsional dilaksanakan
secara berjenjang sebagai berikut : a
Fasilitator Kecamatan membuat satu laporan bulanan
tentang perkembangan pelaksanaan kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN di Kecamatan. Laporan ditujukan kepada Fas-Kab Integrasi setiap bulan pada setiap tanggal 5 dengan tembusan kepada PjOK dan arsip. b
Berdasarkan laporan dari Fasilitator Kecamatan dan hasil
kunjungan atau monitoring ke lapangan serta koordinasi dengan beberapa pihak terkait, Fas-Kab Integrasi membuat laporan bulanan. Laporan ditujukan kepada KM-Prov dengan tembusan disampaikan kepada TK- PNPM MPd Integrasi SPPSPPN Kabupaten dan arsip. c
KM-Prov akan mengelola seluruh data dan informasi baik
dari laporan Fas-Kab Integrasi, hasil koordinasi dengan beberapa pihak, dan hasil kunjungan ke lapangan. Selanjutnya harus diambil langkah-langkah yang dipandang perlu serta menuangkannya menjadi laporan bulanan yang disampaikan PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
118
kepada Ketua Tim KM-Nas dengan tembusan kepada TKPNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Provinsi dan arsip. d
Ketua Tim KM-Nas melaporkan kepada Satuan Kerja
PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Pusat mengenai perkembangan pelaksanaan seluruh kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan serta permasalahan yang memerlukan tindak lanjut. e
Dalam hal yang bersifat mendesak dan khusus, semua
unsur dapat membuat dan menyampaikan laporan secara insidentil di luar jadwal laporan berkala. f
Periode Pelaporan
Laporan yang di laporkan : 1.
Laporan
kegiatan
dilakukan
tiap
minggu
perkembangan dari
kecamatan
ke
kabupaten 2.
Untuk laporan dari kabupaten
ke propinsi di laporkan di tiap akhir bulan berjalan
6.3
Pengelolaan Pengaduan Dan Masalah
Pengelolaan pengaduan dan masalah (PPM) merupakan bagian dari tindak
lanjut
hasil
kegiatan
pemantauan,
pengawasan
dan
pemeriksaan. Setiap pengaduan dan masalah yang muncul dari masyarakat atau pihak manapun yang berkompeten melakukan pemantauan, pengawasan, dan pemeriksaan harus segera ditanggapi secara serius dan proposional serta cepat. Munculnya pengaduan terhadap pelaksanaan kegiatan merupakan wujud pengawasan oleh masyarakat. Pengaduan terhadap pelaksanaan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN dapat dilakukan melalui :
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
119
a Surat/berita langsung/SMS/email kepada Fasilitator Kecamatan, Fas-Kab Integrasi maupun tenaga ahli PNPM Mandiri Perdesaan lainnya. b Surat/berita langsung/SMS/email kepada aparat pemerintahan yang terkait, seperti PjOK dan Tim Koordinasi PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN. c Pemantau kegiatan PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN lainnya, termasuk wartawan dan LSM. Dalam menangani setiap pengaduan dan permasalahan dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip : a Rahasia. Iidentitas yang melaporkan (pelapor) pengaduan harus dirahasiakan. b Berjenjang,
Semua pengaduan ditangani pertama kali oleh
pelaku PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN setempat.
Jadi bila
permasalahan muncul di tingkat Desa, maka pertama kali yang bertanggung jawab untuk menanganinya adalah masyarakat Desa tersebut difasilitasi oleh PjoK, Fasilitator Kecamatan, pendamping lokal, Kader Desa, dan Kepala Desa. Pelaku di jenjang atasnya memantau perkembangan penanganan.
Bila pelaku di tempat
tidak berhasil menangani pengaduan, maka pelaku di jenjang atasnya memberi rekomendasi penyelesaian atau bahkan turut memfasilitasi proses penyelesaiannya. c
Transparan dan Partisipatif. Sejauh mungkin masyarakat
harus diberitahu dan dilibatkan dalam proses penanganan pengaduan terhadap masalah yang ada di wilayahnya dengan difasilitasi oleh fasilitator.
Sebagai pelaku utama pelaksanaan
PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN, masyarakat harus disadarkan untuk selalu mengendalikan jalannya kegiatan. d
Proporsional. Penanganan sesuai dengan cakupan kasusnya.
Jika
kasusnya
hanya
berkaitan
dengan
prosedur,
penanganannya pun harus pada tingkatan prosedur saja.
maka Jika
permasalahannya berkaitan dengan prosedur dan pengaduan PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
120
dana, maka masalah atau kasus yang ditangani tidak hanya masalah prosedur atau penyalahgunaan dana saja. e Objektif. Sedapat mungkin dalam penanganan pengaduan, ditangani secara objektif.
Artinya pengaduan-pengaduan yang
muncul harus selalu diuji kebenarannya, melalui mekanisme uji silang. Sehingga tindakan yang dilakukan sesuai dengan data yang sebenarnya.Tindakan yang dilakukan bukan berdasarkan pemihakan salah satu pihak, melainkan pemihakan pada prosedur yang seharusnya. f Akuntabilitas. Proses kegiatan pengelolaan pengaduan dan masalah
serta
tindak
dipertanggungjawabkan
pada
lanjutnya
harus
dapat
masyarakat
sesuai
dengan
ketentuan dan prosedur yang berlaku. g Kemudahan. Setiap anggota masyarakat terutama kelompok perempuan dan laki-laki, harus mudah untuk menyampaikan pengaduan/masalah.
Pengadu/pelapor
dapat
menyampaikan
pengaduan ke jenjang yang paling mudah dijangkau dengan menggunakan media/saluran pengaduan yang telah dibangun oleh program dan/atau yang telah ada di lingkungannya. h Cepat dan akurat. Setiap pengaduan dan permasalahan perlu ditangani/ditanggapi secara cepat dengan menggunakan informasi yang akurat. Untuk itu penanganan pengaduan dan masalah diupayakan penyelesaiannya pada tingkat yang terdekat.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
121
BAGAN ALIR PENANGANAN PENGADUAN DAN TEMUAN MASALAH Pengaduan / Masalah Uji Silang / Klarifikasi Benar Tidak Tindak Turun Tangan Jenjang Pelaku di Atasnya Selesai Tidak Selesai Diseminasi Hasil Penanganan kepada Masyarakat Pelaku Pada Jenjang Masalah
Keterangan: Garis Alur Penanganan Garis Pemantauan
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
122
BAB VII PENUTUP Pelaksanaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan Integrasi
Sistem
Pembangunan
Partisipatif
dan
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN SPP-SPPN) , diharapkan akan terintegrasi sepenuhnya ke dalam pola pembangunan daerah/reguler. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut : a.
Memfasilitasi
dan
memastikan
keterpaduan
rencana
dan
pembiayaan yang bersumber dari dana APBD Kabupaten, APBD Provinsi, Tugas Pembantuan maupun dana lainya pada kegiatan pembangunan Desa pada Musrenbangdes. b.
Memfasilitasi dan memastikan kegiatan
keterpaduan
rencana
pembangunan (Renstra Kecamatan) pada saat Musrenbang
Kecamatan untuk diajukan / dibahas ke Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten. c.
Mendorong terwujudnya keterpaduan rencana dan pembiayaan kegiatan pembangunan (Program dan SKPD) pada pelaksanaan Forum SKPD dan Musrenbang Kabupaten.
d.
Melaksanakan kegiatan yang dibiayai dari dana BLM Kabupaten;
e.
Memantapkan
perencanaan
pembangunan
daerah
untuk
penanggulangan kemiskinan. f.
Melaksanakan
Kesepakatan
bersama
antara
eksekutif
dan
legislatif dalam pengembangan sistem pembangunan partisipatif di Kabupaten Mesuji. g.
Terfasilitasinya penyusunan Perda atau paling tidak Peraturan Bupati tentang Sistem Pembangunan Partisipatif di Kabupaten Mesuji.
PTO PNPM MPd Integrasi SPP-SPPN Kab. Mesuji Tahun 2013
123