DD A A RR II RR EE DD A A KK SS II
Dan kami biarkan untukmu belajar di dunia yang tak pernah kau sentuh, bukan maksud untuk menyesatkan, bukan mau untuk membutakan, tapi terang tidak selalu baik, dan gelap tidak selalu buruk. Inilah dunia dan segala sandiwaranya. Dan kami letakkan kamu diperantauan, untuk menjelajah samudera mencari asa yang selama ini belum kau temukan. Maka, biarlah ini menjadi bekalmu, meski bukan untuk masa depan, setidaknya pernah berguna untuk saat ini. Dan kami berterimakasih, bukan karena kekurangan, tapi karena dirimu berarti dengan segala maunya. Membaca dan meresapi adalah dua hal yang sulit, dan orang-orang lebih terbiasa untuk mengabaikan. Maka biarkanlah, selama hitam tidak merusak putih, selama kertas tidak robek oleh unjung besi tinta, setidaknya kita pernah hadir, meski tak bisa bersama. Dan sekali lagi, terimakasih atas semuanya. Para pembaca setia, para pelancong yang memang suka menembus cakrawala, terimakasih dari kami. Tentu yang sebesar-besarnya. Dari Redaksi, penutup akhir ini. RedaksI: Dennis, Milati, Adinda, Putu, Hartika, dan Arul Layouting: Agisti dan Natasha Kontributor: Semua anggota AKSARA
Anekdot:
HARTA KARUN PKKMB
sumber photo : PDT PKKMB
B
agi sebagian orang terutama yang baru saja memasuki dunia perkuliahan dan menjadi mahasiswa baru, kata “orientasi mahasiswa” mungkin terdengar menakutkan karena kata tersebut identik dengan kegiatan opresif dan otoriter yang dilakukan oleh para senior. Namun pada hakikatnya, hal tersebut tidak sepenuhnya benar karena metode ini telah dianggap kuno dan beralih ke metode yang lebih mendidik serta berkarakter. Mungkin bagi sebagian besar orang, Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) masih terasa restriktif. Hal ini dikarenakan PKKMB yang ada di Telkom University dapat dikatakan berbeda dengan universitas lain, dimana pada pukul 03.00 WIB kegiatan PKKMB tersebut telah dimulai. Bayangkan pukul 03.00 WIB yang masih sangat gelap mahasiswa baru Telkom University harus telah bersiap untuk melaksanakan PKKMB. Hei, bukankah semua ini mempunyai tujuan? Tentu saja ada tujuannya dong!. Mahasiswa dituntut untuk bangun pagi bahkan saat sang fajar belum menyingsing mempunyai makna bahwa mahasiswa tidak boleh malas dan harus cekatan. Selain itu, hal ini juga baik untuk menumbuhkan perkembangan mental mahasiswa untuk menuju kedewasaan kan? Kenapa sih kita harus bangun tidur pukul 03.00 WIB? Agar kita dapat bangun dan berangkat menuju kampus yang lokasinya jauh sekali pada waktu subuh untuk menghindari macet. Eits, mungkin itu bagi yang tidak asrama, lalu yang asrama? Apa salahnya bangun pagi untuk membiasakan hidup sehat, apalagi yang beragama Islam harus melaksanakan kewajibannya, bukan? Lalu kenapa sih kita harus makan lima menit? Agar kita dapat menghargai pentingnya waktu dan sarapan, terutama bagi yang
kuliahnya masuk pagi. Tidak ingin bukan, terlambat masuk kelas hanya karena kebetulan ‘punya waktu 5 menit saja untuk makan’. Dan kenapa sih kita harus berjalan dengan cara berbaris rapi? Agar kita dapat memasuki ruangan secara tertib dan tidak berdesak-desakan, apalagi bagi mahasiswa yang berada di fakultas sebelah sana yang memiliki lift, harus dibiasakan untuk tertib juga, bukan? Daripada terjadi sesuatu yang tidak diharapkan. Namun, hal tersebut hanyalah beberapa tujuan yang ada dalam PKKMB. Ada dua hal penting lain dan pasti diingat oleh mahasiswa baru dari tahun ke tahun. Dua hal yang dapat dikatakan menjadi harta karun PKKMB Telkom University yang sangat familiar. Harta karun yang tentu saja akan diingat dan dapat dikenang, karena jika mengingat harta karun itu akan tercetak sebuah senyum bahkan tawa bagi pengingatnya. Coba saja tanyakan kepada mahasiswa baru yang Anda temui, apa sih yang diingat dari PKKMB Telkom University? Pasti jawabannya adalah.... “BARIS DUA BANJAR!” dan “JALANNYA DIPERCEPAT!” (MFC)
OMB DAN PKKMB:
TERUS BERBENAH MENJADI LEBIH BAIK P
engenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru atau yang biasa disebut PKKMB merupakan salah satu kegiatan yang diadakan oleh Telkom University dalam rangka menyambut mahasiswa baru. Sebelumnya, masa orientasi ini dikenal dengan nama Orientasi Mahasiswa Baru atau yang biasa disebut OMB. Namun, mulai tahun ajaran 2016, masa orientasi mahasiswa baru Telkom University telah berubah dan diganti menjadi PKKMB. Menurut Fahrizal Mohammad Fadli selaku koordinator acara OMB 2015, terdapat perbedaan antara OMB 2014 dan 2015, yaitu terletak dalam struktural kepanitiannya. Dimana dalam OMB 2014 itu belum ada divisi panitia dan semuanya masuk ke dalam panitia pendamping kelompok. Sementara itu, dalam OMB 2015 mulai dibentuk susunan panitia, dimana mahasiswa mulai dilibatkan mengenai konsep acara secara keseluruhan. “Selain dari segi panitia, perbedaan OMB 2014 dan 2015 juga terletak pada acara penutupannya. Pada OMB 2014 penutupan acaranya dilakukan dengan memberikan surat dan cokelat, sedangkan pada OMB 2015 acara penutupannya dilakukan dengan menerbangkan lampion pada Situ Techno. Namun, OMB 2014 dan 2015 juga mempunyai beberapa persamaan yakni salah satunya; panitia OMB akan dilatih secara militer.� Ujar Fahrizal pada Kamis, 31 Agustus 2017 lalu.
sumber photo : PDT PKKMB
KAMPUSIANA:
“
ada beberapa konsep baru yang mulai diterapkan di PKKMB 2016, seperti misalnya kegiatan pengabdian masyarakat, pengkaryaan, creativity contest dan mapping,...
sumber photo : PDT PKKMB
Setelah berganti nama menjadi PKKMB, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pun dipercaya oleh pihak universitas untuk membuat konsep acara di PKKMB 2016 dan 2017. Dan hasilnya, ada beberapa konsep baru yang mulai diterapkan di PKKMB 2016, seperti misalnya kegiatan pengabdian masyarakat, pengkaryaan, creativity contest dan mapping, hal ini tentu berimbas baik ke dalam citra PKKMB, meskipun untuk PKKMB 2017 kemarin tidak memiliki perbedaan spesifik yang khusu namun dari tahun ke tahun, PKKMB sudah mulai mampu menyuguhkan konten-konten yang lebih segar lagi daripada pendahulunya. Menurut Rismaulidya Khairani, selaku Koordinator Acara PKKMB 2017,
secara keseluruhan konsep acara pada PKKMB 2016 dan 2017 itu hampir sama, yang menjadi pembeda mungkin dalam hal rekruitasi panitianya. Ada dua tahapan dalam proses selesksinya, yaitu pada tahap awal, calon panitia akan diseleksi oleh fakultas masing-masing dulu, setelah lolos di fakultas barulah mereka diseleksi oleh pihak universitas sebagai tahap dua dari proses rekruitasi. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mencegah panitia yang double pada saat welcoming party dilakukan oleh fakultas masing-masing. “Proses seleksi yang bermula dari fakultas merupakan koreksi dari PKKMB tahun lalu, dimana panitia yang ada terlalu banyak dan double.
Untuk tahun ini panitia PKKMB yang berasal dari fakultas bisa langsung ke fakultasnya untuk mengikuti welcoming party sehingga tidak terjadi double dan lebih efisien. Selain itu, pada PKKMB 2017 juga, untuk penutupannya dilakukan dengan pengibaran bendera dikarenakan berdekatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia.� pungkas Risma ketika ditemui. Dalam masa orientasi mahasiswa baru tentu saja banyak manfaat yang diharapkan dapat menjadi bekal dalam melaksanakan kehidupan perkuliahan nantinya. Esensi yang ada dalam OMB dan PKKMB dapat diperoleh dari kegiatan yang ada selama acara itu berlangsung. Seperti acara beribadah bersama yang bertujuan untuk membentuk mental mahasiswa agar menjadi pribadi yang berkarakter dan berakhlak mulia. Lalu ada seminar kebangsaan dengan narasumber tokoh yang berkompeten dibidangnya mempunyai tujuan agar mahasiswa baru dapat mengetahui peran dan fungsi mahasiswa, mempunyai wawasan tentang kebangsaan dan membentuk karakter dari mahasiswa itu sendiri agar lebih bertanggung jawab untuk ke depannya.
Dan seminar mengenai bahaya narkoba juga berperan sangat penting dalam masa orientasi mahasiswa, karena dapat memberikan pengetahuan tentang bahaya narkoba bagi generasi muda, sehingga tidak terjerumus ke dalamnya. “Harapannya ya semoga mahasiswa baru dapat mengerti bahwa statusnya itu bukanlah sebagai siswa lagi, melainkan sudah menjadi mahasiswa. Mahasiswa sebagai agen perubahan bangsa dimana harus mampu menjadi generasi penerus bagi Indonesia ke depannya. Dan semoga dengan adanya PKKMB dapat memberi manfaat bagi mahasiswa agar dapat berperilaku sesuai norma yang ada di lingkungannya serta mempunyai rasa kepedulian yang tinggi dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap sesama.� tutup Risma. Setiap kegiatan apapun pastinya harus bisa memberikan manfaat yang baik untuk yang mengikutinya, apalagi PKKMB yang menjadi kegiatan awal dari mahasiswa baru yang akan menjadi kenangan pertama mereka di dunia perkuliahan harus mampu memberikan manfaat yang lebih banyak lagi. Semoga dengan adanya kenangan yang berlalu ini, dapat menjadi cerminan agar bisa semakin baik lagi kedepannya, tanpa terkecuali sedikitpun. Dan mereka yang saat ini hanya bisa berkomentar, harus bisa turut serta dalam mensukseskan PKKMB selanjutnya. (DRW / HTI )
sumber photo : PDT PKKMB
OMAMI:
sumber photo : PDT PKKMB
C ER ITA B AR U , SI MAHASISWA BARU B
eberapa waktu ke belakang, kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2017 sempat menjadi obrolan hangat diantara mahasiswa Telkom University. Hal ini dikarenakan banyaknya masukan bahkan kritikan dari mahasiswa baru mengenai rangkaian acara PKKMB, dimana salah satu official account di LINE menjadi media bagi mahasiswa baru tersebut untuk menyampaikan pendapatnya. Sebenarnya ada dua hal yang menjadi sorotan dalam perbincangan itu, yaitu yang pertama tentang kritikan tajam dari salah seorang mahasiswa baru yang menilai bahwa rangkaian acara PKKMB 2017 bersifat monoton, dan yang kedua
adalah mengenai mundurnya waktu ibadah sholat bagi mahasiswa yang beragama Islam. Kritikan tajam tersebut berawal dari seorang mahasiswa baru yang menyampaikan pendapatnya melalui salah satu OA di Line tersebut, dimana ia menganggap bahwa rangkaian acara PKKMB bersifat monoton dan kurang menarik, bahkan selain itu dia juga menambahkan jika kegiatan PKKMB yang ada di Telkom University masih kalah jauh dengan kegiatan serupa yang ada di universitas lainnya. Hal ini tentu saja mencederai hati panitia PKKMB yang telah susah payah dalam menyukseskan acara PKKMB ini. Sehingga ketika statement ini keluar, langsung ada dua kubu, yaitu mereka yang pro dengan si pengkritik dan juga pihak yang ikut serta membela panitia PKKMB. Namun pada akhirnya, masalah ini bisa diredam dengan sendirinya, entah karena memang sudah ada penyelesaiannya atau karena memang mudah dilupakan. Lalu, masalah lain yang timbul saat PKKMB 2017 berlangsung ialah dikarenakan oleh mundurnya waktu ibadah sholat bagi mahasiswa baru yang beragama Islam. Hal ini sangat disayangkan mengingat hampir sebagian besar mahasiswa baru beragama Islam. Sehingga saat kejadian ini berlangsung, banyak sekali mahasiswa baru yang mengampaikan keluhannya di media sosial Line. Namun pada akhirnya, persoalan ini juga tidak berlangsung lama karena semuanya dapat diatasi dengan baik dan panitia PKKMB pun telah meminta maaf atas kejadian tersebut.
sumber photo : PDT PKKMB
Sementara itu, dengan adanya PKKMB 2017 juga; diharapkan dapat memberi manfaat bagi mahasiswa sebelum memasuki dunia perkuliahan, bahkan untuk mencapai harapan tersebut, dalam rangkaian acara PKKMB terdapat sesi seminar dengan mendatangkan pembicara yang handal dan berprestasi, sehingga dapat memacu semangat mahasiswa baru untuk terus berbenah dan berkarya selama menepuh pendidikan. Selain seminar, di PKKMB 2017 juga terdapat sesi mapping yang memiliki tujuan untuk mengenalkan lingkungan serta gedung-gedung yang ada di Telkom University kepada mahasiswa baru. Esensi lain yang dapat diambil dari PKKMB adalah; mengajak mahasiswa untuk bersikap hormat dan menghargai orang-orang disekitarnya. Hal ini diwujudkan dengan cara menerapkan budaya Sunda kepada mahasiswa baru, contohnya seperti mengucapkan kata “punten� ketika melewati orang, sehingga dengan adanya penerapan ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi insan yang lebih sopan dan menghormati orang-orang disekitarnya, terutama di tempat dia berpijak nanti. (DRW / MHA)
F O K U AROMA BARU, S MAHASISWA INDONESIA S
etiap tahunnya, perguruan tinggi yang ada di Indonesia pasti akan menerima mahasiswa baru yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tentu saja dengan adanya hal itu, masa orientasi pada mahasiswa baru sudah menjadi hal yang wajib untuk dilakukan sebelum mereka memasuki dunia perkuliahan nantinya. Seperti halnya universitas lain, Telkom University juga mengadakan masa orientasi bagi mahasiswa barunya, masa orientasi ini lebih dikenal dengan nama Program Pengenalan Kehidupan Mahasiswa Baru atau disingkat PKKMB. Dahulu, sebelum namanya menjadi PKKMB, masa orientasi di Telkom University dikenal dengan nama Orientasi Mahasiswa Baru (OMB). Namun, menurut Bapak Achmad Syukur, selaku Manager Pengembangan Karakter, OMB dan PKKMB adalah hal yang sama baik, dari segi struktur acaranya, tujuannya, bahkan sampai dengan proses pelaksanaannya, PKKMB di Telkom University masih sesuai dengan petunjuk pelaksanaan yang telah dikeluarkan
oleh Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristekdikti). “PKKMB yang ada di Telkom University bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa baru agar dapat beradaptasi dengan lingkungan kampus, memperkenalkan kehidupan kampus yang lebih spesifik, dan membentuk mental pada mahasiswa baru agar lebih mandiri dan disiplin,� tutur Bapak Achmad pada Kamis, 31 Agustus 2017.
TARGET PKKMB
Dari tujuan PKKMB tersebut, tentunya pihak universitas menargetkan sesuatu hal kepada mahasiswanya. Lantas apakah target dari PKKMB itu sendiri? Waktu pelaksanaan PKKMB di Telkom University terbilang cukup singkat, yakni hanya 3 hari untuk setiap batch-nya, sehingga total waktu yang diperlukan hanya 6 hari saja. Tentunya dengan waktu yang tergolong singkat ini, panitia dengan telaten harus mampu mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang tercapainya tujuan dari PKKMB itu sendiri; yakni
sumber photo : PDT PKKMB
pengenalan kehidupan kampus dengan berlandasakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hingga akhirnya, PKKMB 2017 pun diisi dengan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan dengan berbagai aspek, seperti kedisiplinan, kreativitas, dan kecerdasan sosial. Kegitan itu meliputi Creative Contest, yang bertujuan untuk menumbuhkan keberanian pada mahasiswa untuk menuangkan ide-ide mereka untuk kemudian dapat diimplementasikan. Selain itu, ada juga pengabdian masyarakat, dimana mahasiswa baru diajak untuk berkeliling di sekitar kampus untuk membersihkan lingkungan. Hal ini tentunya bertujuan untuk mengenalkan mereka terhadap lingkungan sekitar dan menumbuhkan rasa peduli kepada sesama. Lalu, di PKKMB 2017 juga, ada yang namanya mapping, yang memiliki tujuan untuk mengenalkan gedung-gedung
sumber photo : PDT PKKMB
yang ada di Telkom University. “Dalam PKKMB yang waktunya cukup singkat ini, kami hanya berharap agar mahasiswa dapat beradaptasi dengan lingkungan perkuliahan. Karena masa PKKMB juga dapat menjadi masa transisi dari mereka yang dahulunya berasal dari SMA maupun SMK sekarang sudah masuk ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Selain itu, kami juga berharap mahasiswa dapat berbaur dengan mahasiswa lainnya dan dapat menjadi mahasiswa yang mandiri.� pungkas Bapak Achmad.
ESENSI BAGI PESERTA PKKMB
Dari rangkaian PKKMB yang telah dilewati oleh mahasiswa baru, peserta diharapkan mampu mendapatkan
pegangan dasar sebelum memulai kehidupan perkuliahan. Hal yang harus dimiliki ialah mengenali lingkungan mereka untuk belajar, dimulai dari gedung-gedung yang ada serta fakultas mereka masing-masing. Dengan berakhirnya PKKMB juga, diharapkan mahasiswa sudah bisa mengerti, bahwa statusnya saat ini bukan lagi sebagai seorang siswa, yang masih harus dibungkuskan bekal makan siang oleh sang Ibu, namun kini, mereka telah memiliki title lain yang harus diperjuangkan lebih keras lagi, tentunya dengan tanggung jawab yang lebih besar pula untuk ke depannya. Baik itu untuk dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat luas. Karena mahasiswa merupakan agen perubahan bagi bangsa Indonesia ke depannya, dan hampir separuh masyarakat Indonesia, percaya bahwa sebutan itu bukan hanya sekedar sebutan saja.
HARAPAN PKKMB KE DEPANNYA
Bapak Achmad Syukur, selaku Manager Pengembangan Karakter, berharap agar ke depannya PKKMB bisa menjadi lebih baik lagi dari tahun sekarang. Kekurangan yang ada pada tahun ini diharapkan dapat diperbaiki untuk ke depannya, sehingga dengan demikian, PKKMB yang menjadi langkah awal bagi mahasiswa baru di dunia perkuliahan, dapat menjadi gambaran yang bermanfaat untuk mereka kedepannya. Dan aroma baru itu, mahasiswa baru itu, dapat menjadi harum, seharum panggilannya, “Mahasiswa Indonesia�. (PTS / AAP)
SEBUAH KATA-KATA KATA-KATA SEBUAH
SAS TRA Bagiku sudah tidak ada maknanya lagi meneriakkan "Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia". Aku rasai, teriakan itu memang hanyalah sebuah kata-kata. Hanya sebuah kata-kata tanpa makna. Ketika kita sebagai mahasiswa hanya membuka mulut tanpa membuka mata, tanpa mengerakkan raga. Tentu kita semua tahu, diluar sana masih banyak orang yang kita teriakkan dalam teriakan kita, mereka sedang menderita. Lantas, apa yang akan kita lakukan? Hanya akan berteriak lagi? Bagi mereka tak ada artinya sebuah teriakkan tanpa makna, sebuah teriakkan tanpa aksi. Lantas pantaskah kita menyandang gelar sebagai mahasiswa? Sepemahamanku, mahasiswa itu beraksi, bukan hanya berteriak. Jangankan menyandang status sebagai mahasiswa kalau begitu, menyandang status sebagai anak bangsa Indonesia pun kurasai kita tak berhak. Tersinggunglah!! Bangkitlah!! Bangunlah dari tidur!! Hidupkanlah makna sesungguhnya dari "Hidup mahasiswa, hidup rakyat Indonesia". Mari berjuang kawan. Mari bersama-sama memaknai dan mengamalkan kata-kata itu.
Aku harap, tulisan ini bisa menyadarkan diriku sendiri dan juga kalian semua teman-teman mahasiswa tentunya, bisa mengerakkan hati dan raga kita semua untuk mengubah Indonesia menjadi lebih baik lagi. Tapi ingat, jika kita ingin mengubah negeri ini menjadi lebih baik lagi, mulailah dari diri kita masing-masing terlebih dahulu. Dan ingatlah, jangan pernah kita menyesal lahir dan hidup di Indonesia. Karena aku yakin, aku percaya, bahwa tuhan sedang tersenyum saat menciptakan Indonesia.
Fathan Abdul Shodiq/S1 Teknik Informatika 2017