Podium 12 - Transformasi Peradaban

Page 1

"TRANSFORMASI PERADABAN" Mengenal Digital Life | Disrupsi Di Era Digital Pembelajaran Daring

2021 | A COPYRIGHT BY UKM AKSARA JURNALISTIK TELKOM UNIVERSITY


02 | podium 12


podium 12 | 03


04 | podium 12



06 | podium 12


podium 12 | 07


08 | podium 12


podium 12 | 09


10 | podium 12


podium 12 | 11


Perubahan Perilaku Manusia di Era Digital Setiap individu memiliki perilaku yang berbeda-beda. Perilaku individu dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggalnya. Faktor lingkungan menjadi hal yang paling berdampak pada setiap individu. Salah satunya adalah lingkungan kehidupan digital. Kehidupan digital saat ini tidak bisa kita tepis keberadaannya. Hampir disetiap sudut kota maupun desa pasti ada pengguna teknologi digital ini. Perkembangan era digital yang pesat mengubah beberapa kebiasaan manusia pada zaman dulu. Berbeda generasi maka berbeda pula gaya kehidupan serta perilakunya. Saat ini manusia yang hidup berdampingan dengan teknologi pasti menginginkan suatu hal yang serba instan dan cepat. Efisiensi dan efektifitas pekerjaan maupun kegiatan lainnya adalah hal yang paling diincar oleh kaum milenial dan generasi z. Berbeda dengan generasi lama yang masih mengedepankan cara-cara konvensional dalam kehidupan mereka. Cara konvensional dinilai sudah tidak efektif dan efisien lagi dalam melakukan pekerjaan. Perilaku ingin serba cepat Kecepatan menjadi tuntutan hidup pada masa ini. Setiap individu dituntut untuk bergerak cepat 12 | podium 12

dalam segala hal termasuk adaptasi dengan teknologi. Pengembangan pola pikir untuk mencari solusi dari setiap permasalahan harus gesit dan cepat. Apabila tidak, maka tertinggal menjadi pilihan yang masuk akal. Disrupsi perilaku manusia ini cukup menguntungkan bagi beberapa sektor. Pergeseran kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru perlu adaptasi segera. Ketertinggalan sudah mulai mengejar kita apabila kita tidak beradaptasi dengan zaman. Shifting dalam kehidupan sangat nyata adanya. Peralihan dari offline menjadi online sudah sangat masif dilakukan. Semua itu berkat hadirnya teknologi. Teknologi mampu mendorong manusia untuk hidup serba cepat dan instan. Contoh kecilnya adalah ketika seorang anak sekolah hendak menerjemahkan dari Bahasa inggris ke Bahasa Indonesia, ia cenderung akan membuka website penerjemah daripada membuka kamus buku yang tebal dan sulit mencarinya. Hal tersebut karena pencarian melalui website penerjemah lebih cepat untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Perilaku ingin serba cepat juga didorong oleh perkembangan kecepatan internet yang semakin kencang. Selain itu, pola pikir yang mendorong para individu untuk bergerak cepat adalah


adanya rasa takut ketertinggalan informasi. Dapat tercermin pada peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi di Indonesia belakangan ini tentang konten yang viral. Tidak update maka tidak hidup dalam dunia internet. Begitulah pemikiran generasi saat ini. Kurang suka membaca banyak dan ingin simpel Membaca buku sangat diminati oleh sebagian orang di dunia. Mulai dari buku fiksi maupun non fiksi. Namun, akibat dari berlimpahnya informasi yang mudah diakses, banyak orang sekarangi ini merasa enggan membaca banyak. Mereka cenderung akan membaca bagian yang mereka rasa butuh saja. Kurang rasa keinginannya untuk membaca lebih dalam suatu informasi. Hal ini juga disebabkan oleh adanya distraksi dari smartphone atau perangkat lain ketika membaca.

Fokus seseorang dalam membaca cenderung menurun pada era saat ini. Mendapatkan informasi dari bentuk video dan audio lebih diminati daripada harus membaca Panjang sebuah artikel maupun berita. Video dan audio menjadi media entertainment sekaligus menjadi media mendapatkan informasi yang mudah dipahami. Banyak orang juga menilai bahwa menonton video akan lebih fokus daripada membaca sebuah buku, jurnal, atau artikel. Keinginan lainnya dari masyarakat pada era digital adalah melakukan hal dengan cara yang simpel. Kemajuan teknologi membawa banyak orang untuk hidup lebih simpel dan anti ribet. Misalnya, tercermin dari antusias masyarakat dalam melakukan belanja online yang tidak butuh waktu dan tenaga banyak untuk berbelanja. Hanya dengan menggunakan smartphone-nya sudah bisa berbelanja dengan leluasa.

www.freepik.com

podium 12 | 13


LITERASI DIGITAL Pada era yang serba digital saat ini, literasi digital menjadi komponen penting pada lingkungan belajar dan akademis. Karena dengan menerapkan literasi digital, masyarakat dapat dengan bijak menggunakan teknologi. Menurut buku Peran Literasi Digital di Masa Pandemik (2021) karya Devri Suherdi, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital, seperti alat komunikasi, jaringan internet dan lain sebagainya. Literasi digital sendiri memiliki empat prinsip dasar: 1. Pemahaman, yaitu kemampuan untuk memahami informasi yang diberikan media, secara implisit maupun eksplisit. 2. Saling ketergantungan, yaitu media yang satu dengan lainnya saling bergantung dan berhubungan, serta melengkapi satu sama lain. 3. Faktor social, media saling berbagi pesan atau informasi kepada masyarakat. 4. Kurasi, memiliki kemampuan untuk mengakses, memahami, serta menyimpan informasi untuk dibaca di lain hari. Manfaat dari literasi digital 1. Kegiatan mencari dan memahami informasi dapat menambah wawasan individu. 2. Meningkatkan kemampuan individu untuk lebih kritis dalam berpikir serta memahami informasi. 3. Menambah penguasaan ‘kosakata’ individu, dari berbagai informasi yang dibaca. 4. Meningkatkan kemampuan verbal individu. 5. Literasi digital dapat meningkatkan daya fokus serta konsentrasi individu. Contoh literasi digital 1. Menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi. 2. Mengirim tugas lewat email. 3. Melakukan pembelajaran secara online, seperti Zoom atau Meet. 4. Mencari bahan pembelajaran lewat internet. 5. Melakukan pencarian atau penelusuran menggunakan mesin pencari. Berdasarkan tema Podium kali ini, Aksara telah melakukan riset “Pengaruh Literasi Digital Mahasiswa Terhadap Kemampuan Pembelajaran Mahasiswa di Masa Pandemi Covid-19”. Riset ini dilakukan untuk melihat bagaimana pengaruh literasi digital terhadap kemampuan pembelajaran

14 | podium 12

mahasiswa. Survey telah disebarkan kepada 100 mahasiswa aktif di Telkom University. Survey berisikan pernyataan dengan 4 skala dari Sangat tidak setuju sampai Sangat Setuju. Responden akan memilih 1 dari 4 skala yang telah disediakan. 1. Saya mengetahui langkah-langkah untuk melakukan pencarian sumber informasi di internet

2. Saya mengetahui perbedaan informasi yang diperoleh dari internet dan buku teks

3. Saya mampu melakukan analisa terhadap sumber informasi dan halaman web yang saya kunjungi


4. Saya mampu menyusun seluruh informasi yang saya dapatkan beserta sumber yang kredibilitas untuk informasi yang telah saya dapatkan sebelumnya

7. Saya mampu melakukan perencanaan baik secara jangka pendek atau panjang

8. Saya dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan virtual maupun lingkungan nyata saat berhadapan dengan masyarakat 5. Saya mampu melakukan evaluasi terhadap informasi yang saya peroleh secara kritis sampai saya dapat menetapkan bahwa informasi tersebut adalah informasi yang saya butuhkan

6. Saya merasa dapat berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan di kehidupan sehari-hari

Menurut data yang telah diperoleh Aksara, Mahasiswa Telkom university telah memiliki kemampuan literasi digital yang baik, terlihat pada diagram hasil yang dapat dilihat di gambar. Rata-rata jawaban tertinggi terdapat pada skala sangat setuju dan setuju untuk pernyataan–pernyataan yang diberikan. Hasil Riset menunjukkan bahwa Mahasiswa/i Telkom University telah mengetahui langkah pencarian sumber informasi dengan kemampuan analisa terhadap sumber informasi dan mampu menyusun informasi tersebut dengan melakukan evaluasi secara kritis. Pada sisi lain terdapat rata-rata jawaban terendah yang terdapat pada skala tidak setuju dan sangat tidak setuju. Rata-rata tertinggi jawaban terendah dalam pernyataan yang diberikan ada pada pernyataan berpikir kritis yang memperoleh 16%. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan melakukan pencarian sumber informasi perlu dibarengi dengan kemampuan analisa, evaluasi dan pembiasaannya saat melakukan pencarian informasi sehingga dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis mahasiswa/i.

Peneliti mengambil kesimpulan bahwa sebagian besar mahasiswa Telkom University telah memiliki kemampuan dasar dalam melakukan Literasi Digital dan mendapatkan dampak yang positif dalam kehidupan mereka sehari-hari.

podium 12 | 15


ERA YANG MEMAKSA KITA UNTUK HIDUP DIGITAL

www.freepik.com

Pandemi Covid-19 yang terjadi pada awal tahun 2020 menjadi ketakutan tersendiri bagi seluruh masyarakat. Pemerintah pun mulai mengeluarkan kebijakkan yang dimana masyarakat dilarang untuk berkerumunan, kegiatan sosial, dan keagaamaan juga ikut dibatasi guna untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19. Work From Home (WFH) merupakah salah satu kebijakan yang dimana dengan adanya kebijakan ini tentu mengubah pandangan masyarakat untuk menguasai teknologi khususnya teknologi digital sebagai suatu kebutuhan bagi masyarakat. Aktivitas-aktivitas yang biasa kita lakukan pun mulai beradaptasi menjadi serba digital dan mengakibatkan perkembangan globalisasi menjadi sangat pesat. Pada sektor pariwisata, kita bisa memanfaatkan teknologi yang sudah ada untuk membuat kunjungan pariwisata melalui media daring. Seperti Virtual Tour, Virtual tour ini tidak jauh beda dengan tatap muka, yang membedakan hanya teknologi dan media yang digunakan. Dengan adanya inovasi tersebut dapat kita ketahui bahwa Indonesia memiliki banyak keindahan yang belum kita sadari dan kunjungi. Tentu hal ini menjadi suatu inovasi yang sangat

16 | podium 12

bermanfaat bagi sektor pariwisata Indonesia. Sektor perekonomian, di Indonesia sendiri sudah terdapat beberapa UMKM yang mulai memanfaatkan teknologi digital. Namun, tentu terdapat beberapa yang belum paham mengenai hal tersebut. Dengan adanya media sosial dan market place hal ini mempermudah adanya transaksi jual-beli dan mendapatkan target pemasaran yang lebih luas.

Sektor pendidikan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bertransformasi menjadi sistem dalam jaringan (daring). Dimana hampir seluruh sistem pendidikan dilakukan secara online. Hal ini yang membuat pelajar serta tenaga pendidik harus beradaptasi dengan aktivitas yang serba digital, contohnya saat ini kita menggunakan virtual meeting sebagai pengganti tatap muka. Namun, dengan menggunakan sistem daring terdapat berbagai permasalahan seperti materi pelajaran yang belum tersampaikan dengan baik serta kendala jaringan yang menyebabkan


Keadaan memaksa kita untuk beradaptasi

lambatnya dalam mengakses informasi. Bagja, mahasiswa Informatika 2019, mengatakan bahwa digitalisasi merupakan paksaan karena situasi yang terjadi. “Bahkan anak kelas 1 SD yang seharusnya mendapat pendidikan secara langsung malah tetap harus melakukan pembelajaran secara daring, yang tentunya kita tahu bahwa hal tersebut dapat menimbulkan hal negatif untuk anak tersebut. Selain itu juga, banyak tenaga pengajar yang tidak begitu paham teknologi yang akhirnya membuat jalannya proses pembelajaran yang seharusnya berjalan baik justru sebaliknya karena kurangnya skill dalam penggunaan media daring dalam mendukung pembelajaran tsb.” Ujar Bagja. Menurutnya, pembelajaran secara daring ini tidak berjalan lancar. Banyak tenaga kerja yang tidak begitu paham dengan teknologi saat ini, karena kurangnya skill dalam penggunaan media membuat pembelajaran tidak berjalan dengan baik. Pendapat serupa juga disampaikan oleh Zahir, mahasiswa RPLA 2020, “Menurut saya, ini merupakan paksaan, dipaksa oleh waktu. Namun, dengan digitalisasi ini memudahkan kita untuk mengerjakan tugas, bisa diskusi melalui telepon.” Ucapnya. Kehidupan digitalisasi saat ini membuat Anisa, mahasiswa Informatika 2020 merasa dimudahkan dalam mencari informasi. “Karena saat ini kan aku kuliah online, jadi era digitalisasi ini sangat membantu aku buat cari referensi untuk ngerjain tugas-tugas, kalau mungkin referensi dari dosen masih kurang.” Ujarnya. Dari pendapat yang dikemukakan oleh mahasiswa di atas yang mana mereka sudah mengalami pembelajaran daring selama kurang lebih setahun mereka mengutarakan bahwa era digitalisasi saat ini memberikan benefit dimana membuat para pelajar memiliki lebih banyak peluang untuk mengeksplorasi berbagai hal seperti informasi yang kita butuhkan jadi lebih mudah dicari dan juga dapat mengerjakan banyak kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Namun di lain sisi, era digitalisasi juga memiliki dampak negatif

www.freepik.com

salah satunya terdapat beberapa informasi yang ada pada internet mengandung berita palsu atau informasi yang tidak benal. Oleh karena itu kita harus pintar dalam memilah informasi dan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi dengan baik.

podium 12 | 17


18 | podium 12


podium 12 | 19


20 | podium 12


www.freepik.com

podium 12 | 21


22 | podium 12


podium 12 | 23


24 | podium 12


https://www.freepik.com

podium 12 | 25


26 | podium 12


podium 12 | 27


28 | podium 12


podium 12 | 29


30 | podium 12


podium 12 | 31


32 | podium 12


podium 12 | 33


34 | podium 12


podium 12 | 35


36 | podium 12


podium 12 | 37


38 | podium 12


podium 12 | 39


40 | podium 12


podium 12 | 41


42 | podium 12


podium 12 | 43


44 | podium 12


podium 12 | 45


46 | podium 12


podium 12 | 47


VISIT us!

www.aksarapers.com

2021 | A COPYRIGHT BY UKM AKSARA JURNALISTIK TELKOM UNIVERSITY


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.