Podium 4 - Another Rainbow

Page 1


DAPUR REDAKSI Yadi Yuliadi

Fauzi Al Aziz

Ana Nadia F.

Annisa Derviana

Ketua UKM AKSARA

Pimpinan Redaksi

Helmi Anugrah I. Koor. Fotografi

Benedikto K.

Redaktur Pelaksana

Fadhil R.

Angg. Fotografi

Assyifa W.

Koor. Redaksi

Angg. Redaksi

Byanca Nadhifa

Mutiara Kurnia G

Alfarino Agnes C

Robi H

Angg. Redaksi

Angg. Redaksi

Rahayu Rizkie M

Angg. Redaksi

Koor. Reporter

Ahmad Faiz R

Angg.Reporter

Angg.Reporter

M.Yovinanda

Otrinanda G.

Adia Titania S.

M Afif Farisi

Ridho Dwisyah P

Anke Pramesti W

Triana Septiani

Fathia N Fatimah

Suhartanto N.

N. Halensiana

Ilham Ananditya

Annisa Rifqi M.

Angg.Reporter

Angg.Artistik

Koor. Iklan

Angg. Iklan

Koor. Marketing

Angg. Marketing

01

Redaktur PJ RedaksiPelaksana Umum

Dapur Redaksi

Koor. Artistik

Angg.Artistik

Angg. Iklan

Angg. Iklan

Angg. Marketing

Angg. Marketing


09 DAFTAR

04 Another Rainbow

ISI

Tel U Hadapi Isu LGBT

11 Sudut Tak Terjamah

37 GSG Berbayar?

19 Suara Mereka

43 Survey LGBT

Dapur Redaksi 1 Salam Redaksi 2 Award 3 Another Rainbow 4 LGBT 5 Tel-U hadapi LGBT 9 Campus Lens 11 Cerita dari Mereka 13 View 15 Fashion 17 Suara Mereka 19 Cerpen 21 Sketch 23 UAS Datang 26 Prestasi Tel U 27 Satpam 31 Dosen IF 33 Masyarakat & Mahasiswa 35

GSG Berbayar Q and A IP VS TAK Survey LGBT Preview Buku Preview Film

37 39 41 43 45 46

Salam Redaksi

Halo semua! Kali ini Podium kembali terbit dengan mengangkat tema Another Rainbow. Pasti pembaca bertanya-tanya maksud dari tema podium edisi ke 4 kali ini, bukan? Another Rainbow atau yang artinya Pelangi yang Lain berkaitan dengan isu yang menjadi perbincangan khalayak ramai saat ini, yaitu Isu LGB&T (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender) yang dimana simbol LGBT&T tersebut adalah pelangi, sehingga disamping pelangi yang kita ketahui pada umumnya, terdapat pelangi yang lain, yaitu LGB&T. Isu ini sering kali diperbincangkan dalam obrolan sehari-hari, diskusi, debat, dan bahkan pemberitaan media. Isu ini pun sudah menjadi perdebatan bagi sebagian orang mengenai mana yang benar dan salah. Tetapi tim Redaksi Aksara tidak akan mencoba membuktikan mana yang benar dan salah. Keputusan yang benar dan salah akan kami kembalikan kepada pembaca. Kita pun harus menyadari bahwa kampus sebagai lembaga pendidikan tinggi yang memiliki semangat menjadikan “World Class University“ harus mengetahui bagaimana kampus menanggapi isu ini karena isu ini pun selain isu internasional, juga kajian yang menarik bagi mahasiswanya. Maka dari itu, tim Aksara melalui Podium edisi ke-4 berusaha menghimpun semua data yang ada dari berbagai sudut pandang dan menyajikan kepada para pembaca agar mengerti lebih dalam mengenai isu ini. Diharapkan Podium edisi ke-4 ini dapat menjawab pertanyaan para pembaca mengenai isu LGB&T.

Dari Pena

02


AKSARA Sebagai

UKM Penalaran Terbaik

AKSARA merupakan Pers Mahasiswa Telkom University yang memiliki aktivitas jurnalistik dengan dilandasi idealisme tinggi dan berani merefleksikan kenyataan yang hidup dalam masyarakat kampus mau pun masyarakat di luar kampus. Selain mempunyai kewajiban memberikan informasi dan opini yang benar serta aktual, AKSARA sendiri harus mampu menembus ruang ketidakpedulian mahasiswa sebagai calon pembacanya, yaitu budaya membaca dan menulis yang masih rendah. Dalam acara puncak Anniversarry ke-2 Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Telkom University, AKSARA mampu meraih penghargaan sebagai “UKM Penalaran Terbaik seTelkom University”. Menjadi kebanggaan tersendiri untuk AKSARA ketika terpilih sebagai “UKM Penalaran Terbaik” dari banyak UKM yang ada di Telkom University. Hal ini menunjukkan bahwa AKSARA sudah mampu mencetak UKM sebagai penyalur dan penampung aspirasi masyarakat di dalam mau pun di luar kampus dengan baik. Ketua UKM AKSARA, Yadi Yuliadi, berharap dengan diraihnya penghargaan tersebut, bisa menjadi batu loncatan bagi AKSARA untuk menjadi lebih baik lagi dan menjadi UKM serta Ormawa yang dibutuhkan oleh mahasiswa. (AAC/BNZ)

03

Ini Kita


ANOTHER RAINBOW

K

alian pasti tahu tentang pelangi, kan? Ya, pelangi adalah gejala alam berupa cahaya dengan beraneka ragam warna saling sejajar yang ada di langit. Teori pelangi ini ditemukan oleh Al-Qarafi, seorang ilmuwan yang pandai di bidang astronomi dan fisika. Ia lahir di distrik Bahnasa, Mesir bagian atas tahun 1228 Masehi. Lalu, bagaimana proses terjadinya pelangi? Pelangi terjadi karena adanya pembiasan cahaya matahari oleh butir-butir air. Ketika cahaya matahari melewati butiran air, ia membias dan keluar menjadi spektrum warna pelangi. Biasanya pelangi muncul setelah hujan dan tentu saja keindahannya menarik perhatian siapa pun yang melihatnya. Selain keindahannya, ternyata pelangi juga memiliki mitos di berbagai negara, lo! Di Jerman, apabila pelangi tidak muncul selama empat puluh tahun hal tersebut menandakan akhir dunia. Sedangkan di Jepang, pelangi merupakan sebuah jembatan mengambang surga. Lain di Jepang lain pula di Norse, di negara ini pelangi dianggap sebagai jembatan yang menghubungkan rumah-rumah antara dewa dan manusia. Dan di Indonesia sendiri, bagian ujung pelangi dianggap sebagai tempat bidadari berada. Dari semua itu, kalian hanya mengetahui satu sisi dari pelangi, bukan? Nah, dalam PODIUM kali ini, kalian akan menemukan fakta kalau ternyata pelangi tidak hanya memiliki satu sisi saja, lo! Ada sisi lainnya yang harus kalian tahu. Sisi pelangi yang bagaimana sih? Tunggu apa lagi! Yuk, baca majalah PODIUM ini sampai habis! (DKR)

Intermezzo

04


LGBT?

Sudahkah Kamu Tahu tentang LGBT?

Source: YouTube Isu LGB&T (Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender) baru-baru ini merupakan isu yang hangat diperbincangkan masyarakat luas dan dalam berbagai lapisan. Isu ini sering kali diperbincangkan dalam obrolan sehari-hari, diskusi, debat, dan bahkan pemberitaan media. Isu ini pun sudah menjadi perdebatan bagi sebagian orang mengenai mana yang benar dan salah. Tetapi tim Redaksi Aksara tidak akan mencoba membuktikan mana yang benar dan salah. Masyarakat sering kali memperbincangkan ini dalam bahasa yang sangat beragam. Baik itu merendahkan satu golongan, membuktikan siapa yang benar tanpa melihat fakta secara keseluruhan, dan lain-lain. Maka dari itu, tim Aksara melalui Podium edisi ke-4 berusaha menghimpun semua data yang ada dari berbagai sudut pandang. Diharapkan Podium edisi ke-4 ini dapat menjawab pertanyaan kalian mengenai isu LGB&T.

05

Hot Reads

Apa itu LGB&T ? Isu LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender) selalu ramai menjadi perbincangan ditengah masyarakat. Tetapi banyak diantara perbincangan ini hanya sebatas opini tanpa didukung data ataupun pendapat ahli. Anggapan ini bisa dibuktikan dengan salahnya penulisan isu ini yang seharusnya LGB&T dengan “T“ sebagai Transgender sebagai kata yang terpisah. Menurut kajian medik-psikiatrik tidak semua LGB dikelompokkan dalam gangguan jiwa. LGB yang termasuk dalam gangguan jiwa adalah homoseksual ego distonik (PPDGJ III ) yaitu homoseksual yang merasa tidak nyaman dan menderita dengan homoseksual yang dimilikinya. Sedang sebagian besar LGB adalah ego sintonik yaitu yang bersangkutan merasa nyaman dan tidak bahagia dengan keberadaan homoseksualnya. LGB ego sintonik tidak dapat dikelompokkan dalam gangguan jiwa karena tidak tercantum dalam daftar penyakit yang ada didunia yaitu ICD X dari WHO, bahkan dalam DSM 5 yaitu klasifikasi gangguan jiwa yang disusun oleh


‘American Psychiatric Association’ semua LGB sudah tidak tercantum lagi. LGB bukan ‘Orang Dengan Gangguan Jiwa’ (ODGJ = gangguan jiwa berat) dan bukan pula penyimpangan seksual atau parafilia. Meskipun oleh berbagai alasan ada yang memasukkannya kedalam kelompok ‘Orang Dengan Masalah Kejiwaan’ (ODMK) seperti penderita HIV-AIDS atau Stroke yang berisiko untuk menderita gangguan jiwa. LGB bukan penyimpangan seksual atau paraphilia, karena yang disebut penyimpangan seksual ditandai oleh adanya fantasi seksual dan sering untuk membangkitkan gairah seksual yang melibatkan benda mati, anak-anak, atau orang yang tidak menginginkannya atau tindakan tersebut menimbulkan penderitaaan atau merendahkan dirinya sendiri atau orang lain. Jenis paraphilia diantaranya pedofilia (Adanya dorongan seksual, atau perilaku berulang dan kuat berupa aktifitas seksual dengan anak prapubertas atau anakanak biasanya berusia 13 tahun atau kurang), voyeurism (Dorongan seksual yang kuatberupa mengamati orang telanjang yang tidak menaruh curiga sedang membuka pakaian atau melakukan hubungan seksual), ekhibisionisme (Memamerkan alat kelaminnya sendiri kepada

orang yang tidak dikenalinya dan tidak menduganya), sadism (Dorongan seksual yang kuat berupa tindakan nyata atau disimulasi dimana penderitaan korban secara fisik atau psikologis termasuk penghinaan adalah menggembirakan perilaku secara seksual), masokisme (Dorongan seksual yang kuat berupa tindakan nyata atau disimulasi dihina, dipukuli, diikat atau hal lain yang membuat menderita), fetihisme (Dorongan seksual atau perilaku berulang dan kuat berupa pemakaian benda-benda mati misal pakaian dalam wanita) dan sebagainya. Gangguan psikiatri ditegakkan bila pada pasien ditemukan kondisi stres yang menimbulkan penderitaan bagi yang bersangkutan dan keluarga / lingkungannya, Pasien mengalami gangguan fungsi sosial dan pekerjaannya serta dijumpai psikopatologi atau gejala gangguan jiwa seperti cemas, depresif , halusiansi atau waham. Pada LGB tidak ditemukan adanya psikopatologi yang dapat menimbulkan hendaya.

Source: YouTube

Hot Reads

06


iklan Mia Deatail

07


Kaos Polo/Wangky Kemeja Almamater Sweater dan Hoodie 1.Konveksi dengan proses (QUC) Quality Unit Jaket Control yang ketat. dll 2.Salah satu konveksi murah yang menyediakan garansi untuk tiap item yang diproduksi berkaitan dengan spesi fikasi produk yang disepakati sebelumnya. 3.Konveksi rumahan tetapi professional 4.Menggunakan bordir komputer 5.Produksi kaos dengan hasil sablon yang rapi didukung oleh kualitas heat pressure machine yang tinggi sehingga tidak mudah luntur. 6Memberikan konsultasi dan edukasi kepada klien mengenai spesifikasi produk yang akan dibuat, khusus nya pada bahan agar dapat lebih menyesuaikan dengan budget yang dimiliki klien. 7.Selalu berusaha melakukan under promise over deliver, yaitu memberikan pelayanan lebih baik dari apa yang telah dijanjikan. 8.Memberikan “Fee Marketing�. 9.Melaksanakan penawaran-penawaran menarik bagi konsumen di setiap bulannya

085659617832/081221656780 IG @irisproductionid Line: @muhammadrizkyrmdhn Jln. PGA dalam (kost Remington) RT 02/04, desa Lengkong, Kec. Bojongsoang, Bandung 40278 08


Telkom University dalam Mengahadapi Isu LGBT “Kelompok LGBT tidak boleh dibiarkan berkembang dan diberi ruang segala aktivitasnya. Apalagi, komunitas LGBT disinyalir masuk ke kampus dengan kelompok kajian atau diskusi ilmiah,” sumber http:// www.antaranews.com/berita/541624/kampus-mestinya-tidak-dimasuki-lgbt-kata-menristek Bagaikan bendungan yang dibobol. Kata-kata yang dikeluarkan oleh pejabat publik sangat memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat. Dikasus ini seorang Menristekdikti memberikan statement bahwa “Kelompok LGBT tidak boleh dibiarkan berkembang dan diberi ruang segala aktivitasnya. Apalagi, komunitas LGBT disinyalir masuk ke kampus dengan kelompok kajian atau diskusi ilmiah,” dan “kelompok LGBT bisa merusak moral bangsa dan kampus sebagai penjaga moral semestinya harus bisa menjaga betul nilai-nilai susila dan nilai luhur bangsa Indonesia.” Tentu saja penyataan-pernyataan diatas menimbulkan gejolak sendiri di masyarakat dan potensi konflik horizontal sangat terasa. Pernyataan ini bertentangan dengan UUD Pasal 31 Ayat 1 yang menyebutkan “Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan.” Pernyataan tersebut pun akhirnya diklarifikasi ulang di akun Twitter beliau di @menristekdikti. Bagaimana dengan kampus kita ?

09

View

Telkom University sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terdepan dan memiliki semangat untuk mewujudkan “World Class University” tentunya harus bisa menanggapi isu-isu nasional dan internasional dan diimplementasikan baik dalam perkuliahan, tata tertib, ataupun budaya. Tidak terkecuali terhadap isu LGBT, karena perdebatannya berkaitan dengan perubahan gaya hidup. Dalam perannya melalui isu-isu sosial, Bagian Kemahasiswaan (BK) diamanahi dalam fungsi pembinaan kepada para mahasiswa. “Segala kegiatan yang positif akan kita support tetapi yang sifatnya negatif tentu saja akan kita cegah“tutur Pak Hendratno selaku Direktur Kemahasiswaan saat ditemui di kantornya di Gedung L (Gedung Lingian) 11 Februari 2016. Pencegahan pun tak bisa dilakukan semena-mena dengan langsung melakukan penindakan tetapi harus melihat bagaimana situasi dan kondisinya terlebih dahulu. BK dalam kasus ini menyatakan bahwa segala yang tidak normal dilarang ada di kampus. Dalam Buku Pedoman Pendidikan Telkom University Bab 5, Sub Bab 5.3 dijelaskan apa saja yang tidak boleh dilakukan oleh mahasiswa Telkom University. Pada peraturan bagian “Tingkat Jenis Larangan : Berat“ pada point 10 menyebutkan “Bertingkah laku melanggar norma susila, etika, penghinaan, pencema-


ran nama baik kampus dan individu“ dianggap menjadi dasar dilarangnya LGBT ada di lembaga ini. Meskipun begitu, peraturan itu tidak hanya ditujukan pada pelaku LGBT tetapi pada semua mahasiswa secara umum semisal hubungan seks di luar nikah point tersebut bisa menjerat pelakunya. BK dalam menangani isu ini pun mengalami perbedaan pendapat diantara dosen-dosen yang melapor. Ada yang “setuju“ dalam artian membiarkan isu ini sebagai masalah perseorangan dan ada yang menyerukan penindakan. Dalam hal ini BK tetap menindak orang orang yang terlibat dengan pendekatan personal baik mengenai isu LGB&T ataupun pelanggaran asusila lainnya dan privasi setiap orang pun tetap terjaga. Pada 12 April 2016, tim redaksi podium melanjutkan pencarian data bagaiamana kampus dalam menanggapi isu LGBT. Pak Andijoko Tjahjono selaku Direktur Kemahasiswaan Telkom Univeristy yang baru menanggapi isu ini dengan memaparkan peraturan yang ada jelas tertulis pada keputusan rektor dalam kode etik mahasiswa dengan sanksi sedang atau berat, bahwa perilaku yang tidak sesuai dengan norma, etika dan moralitas tidak diperbolehkan di lingkungan kampus Telkom University. Jika data yang konkret didapatkan oleh direktorat kema-

hasiswaan, maka mahasiswa yang melanggar akan mendapatkan sanksi sesuai keputusan rektor. Namun, apabila masih dapat dilakukan konseling sebelumnya maka mahasiswa akan mendapatkannya, karena BK sendiri mempunyai peran untuk menjalankan konseling. Dengan dilakukannya konseling dalam prosesnya akan diusahakan dapat dilakukan sampai merubah perilaku mahasiswa sehingga ketika kembali ke masyarakat dan hidup ke dunia global sudah tersadarkan bahwa kehidupan yang sesuai dengan norma juga moralitas akan menjadi lebih baik. Selain itu, Pak Andi menyampaikan bahwa dengan melakukan pendekatan persuasif adalah cara yang efektif, seperti dengan membangun lingkungan / iklim positif sehingga dapat mengeliminasi hal – hal negatif dalam lingkungan kampus. Pendekatan ini pula dapat langsung mempengaruhi secara dekat dan mudah diterima, karena terkadang banyak informasi yang tidak tersampaikan dengan baik bagaimana efek yang akan dihadapi, sehingga resiko-resiko yang dapat menghadang ,tidak dapat dimengerti yang mengakibatkan penyesalan di akhir menjadi tidak berguna. Oleh karena itu, peran orang tua di kemahasiswaan harus dilakukan dengan menerapkan lingkungan atau iklim positif, kondusif, normal dan valueable.

“Segala kegiatan yang positif akan kita support tetapi yang sifatnya negatif tentu saja akan kita cegah“

View

10


Tempat Tak Terjamah Sadarkah kita bahwa selama ini

banyak hal yang sebenarnya berada di dekat kita, namun kita terlalu masa bodoh dan tidak memperhatikannya. Padahal, terkadang hal yang sering tidak kita pedulikan itu memiliki sisi menarik, lo! Berikut ini adalah tempat-tempat tak terjamah oleh mahasiswa. Ada apa saja sih?

Parkiran TUCH By: Fei Fei Rizky

11

Campus Lens

Sawah Belakang Asrama By: Fei Fei Rizky

Bandung Techno Park (BTP) By: Febri Yuda Ramadhan


Dekanat By: Febri Yuda Ramadhan

Bangunan Samping BTP By: Fei Fei Rizky

Campus Lens

12


Cerita

Mereka

Hujan terus mengguyur tak berhenti, pulang pun tak bisa. Membuatlah janji dengan mereka di sebuah tempat, tidak besar namun cukup untuk berbincang sambil menikmati martabak dan sirup. Mereka meluangkan waktu untuk bercerita saat itu meskipun terkadang suara hujan dan petir sedikit mengganngu. Benar adanya komunnitas, mereka bergabung bukan hanya dari tempat yang sama, umur yang sama, dan status yang sama. Beni, Beno, dan Asti ( Ketiganya nama samaran) mempunyai cerita masing – masing sebelum ikut pada komunitas Puzzle Box. Komunitas yang menaungi orang-orang yang memiliki latar belakang sama dengan mereka. Komunitas ini walaupun sering dicap sebagai penyebar paham homoseksualitas tetapi, nyatanya mereka bergerak dibidang kesehatan terutama HIV. Tujuannya agar orang-orang yang berlatar belakang sama aware dengan kesehatan mereka sendiri. Beni bercerita bahwa banyak sekali yang hadir untuk menceritakan sejarahnya dan yang ia tahu adalah karena keluarga(kurang harmonis, genetis), lingkungan, adapula karena kasus kekerasan wanita. Mereka berkumpul bukan hanya untuk bersenang – senang dan menghabiskan waktu yang biasa mereka sebut “hedonis“ akan tetapi melakukan kegiatan – kegiatan yang diamanahi pada mereka. Komunitas yang ada bukan hanya satu, dan bukan hanya satu pula yang dipandang sebelah mata oleh pemerintah

13

Komunitas


a dari ujar mereka. Namun, dibalik itu semua masih ada yang mau membantu komunitas dan mengamanahi kegiatan sosial juga kesehatan bagi seluruh anggota dan juga yang peduli pada komunitasnya. Tak jarang mereka mencari informasi dan mengajak pada orang – orang yang belum tahu akan adanya kegiatan di komunitas ini untuk ikut dan hidup lebih sehat dengan kegitan yang dilakukan. Beno mengatakan dengan adanya kegiatan ini dan adanya pihak yang membantu komunitas ini semakin banyaklah cibiran publik mengenai mereka, bertujuan untuk merekrut orang menjadi gay, pemberitaan tak berimbang, dan menghujat pihak yang membantu adalah beberapa cibiran yang harus mereka telan meskipun rasanya tidak enak dan tentu saja pahit. “Kakak saya juga seorang gay“, ungkap mba Asti pada kami. “Dia sekarang adalah tulang punggung keluarga, orang tua kami tidak memaksakan kehendak pilihan kakak saya mungkin pas diawal saja shock, apalagi saya tidak pernah malu membanggakan kakak saya, malah saya marah ketika orang-orang mem-bully kakak saya, dan berfikir apa gunanya mereka mencaci tapi tidak bisa menjadi tulang punggung seperti kakak saya sekarang, apa bedanya kakak saya yang gay dengan yang lain toh sama-sama bisa menjadi tulang punggung keluarga“, ungkap mba Asti. Dengan menelan martabak yang telah dihidangkan dan beberapa dari kami memesan minum lagi, kami terus bercerita, topik yang sama. Tidak ada paksaan, tidak ada ketakutan, hanya berbincang sambil makan dan minum.

Komunitas

14


Tidak Hanya Estetika, Etika Pun Tak Ingin Dilupakan L

GB&T itu adalah sebuah model perilaku yang diakibatkan oleh lingkungan, ada juga yang diakibatkan oleh heriditer (keturunan), atau bisa juga diakibatkan oleh suatu tujuan, misalnya kecenderungannya laki-laki menjadi seperti perempuan, padahal itu salah, perilaku feminim jelas hanya untuk perempuan dan maskulin itu untuk laki-laki. Tidak bisa maskulin meniru feminim begitu juga sebaliknya. Ini berbahaya. Anda akan memiliki kepribadian ganda nantinya. Anda harus tegas, anda sebagai laki-laki harus memperlihatkan keberanian, dan perempuan adalah keibuan. Jadi, kepemimpinan ada di maskulin, dan keibuan ada di feminim. Itu yang harus dibentuk. Terkait dengan LGB&T terkadang ini masih dianggap sebagai sebuah model yang laku dipasaran sehingga menarik perhatian orang, berarti ini mengedepankan estetika, bukan etika. Dan ini merubah perilaku, dia bisa saja berpikir dengan ini saya menjadi ‘laku’, dengan begini saya menjadi pusat perhatian, tidak memikirkan dampak psikologis pada dirinya, dia menjadi tidak memiliki kejantanan, dia tidak senang dengan lawan jenis, tetapi dengan sejenisnya. Itu persoalan, dan ini sangat merusak moral, sangat merusak pada sikap hidup, pandangan hidup, dan lagi agama tidak mengajarkan itu, laki-laki kodratnya pemimpin, dan perempuan sebagai yang dipimpin, itulah yang harus diperhatikan, jadi model LGB&T adalah bertentangan dengan estetika dan etika.

15

View


Meskipun LGB&T memang bukan kelainan, tetapi ‘dia’ dibentuk dan terbentuk, itulah persoalannya. Hampir 70% semuanya dibentuk karena lingkungan, misalnya dengan lingkungan ekonomi saat ini menjadikan hal seperti LGB&T sebagai tujuan agar dengan berdandan atau merias diri, seperti laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya, memiliki nilai jual tersendiri. Padahal dari kacamata agama tidak boleh. Selain dari lingkungan ekonomi, biasanya itu juga bisa dari lingkungan keluarga, bisa dari keluarga yang broken home, ada yang karena ibu sibuk ayah sibuk, jadi mereka adalah korban dari kerasnya kehidupan. Itulah kenapa terkadang, laki-laki yang meniru perempuan memiliki perasaan yang lebih halus, penampilannya pun bahkan lebih ‘nyentrik’., itu karena dibentuk oleh dirinya, sehingga bisa memiliki daya tarik, dan tidak mengedepankan segi-segi etikanya termasuk etika fitrah sebagai manusia yang diciptakan berpasangan dengan beda jenis. Kemudian untuk isu LGB&T yang dikatakan legal di Amerika itu adalah isu yang dijual, lagi pula, negara kita memiliki filsafah yang jelas berbeda. Maka, setiap isu yang ada dalam pemberitaan harus selalu difilter atau adanya penyaringan, dengan memilih mana yang baik dan mana yang tidak. Intinya dengan adanya pertukaran budaya yang semakin bebas, dengan adanya globalisasi, kita tidak boleh dengan mudah terkontaminasi. Masa kita orang indonesia dengan filsafah pancasila, tetapi tidak bisa berperilaku pancasila. Kita juga bangsa beragama, tetapi berperilaku seperti tidak beragama. Kita sering memberikan contoh, tetapi kita tidak bisa menjadi contoh. Itulah yang harus disikapi dari setiap masyarakat, bahwa karakter bulding yang tidak sesuai dengan fitrahnya adalah menyelahi segala segi etika.� Pandangan dari pakar psikologi; Bapak Drs Engkos Kosasih, M.Pd (Pakar Psikologi. Ketua Departemen Psikologi FIP UPI). View

16


FASHION

Terlihat menarik dengan outfit yang stylish merupakan hal yang diinginkan bagi para fashionista. Apalagi perkembangan fashion di Indonesia bisa dikatakan sedang mengalami peningkatan. Ya, saat ini fashion menjadi suatu kebutuhan bagi kebanyakan orang, khususnya anak muda. Trend demi trend berdatangan dari semua kalangan dan biasanya, para ABG sukamix and match pakaian-pakaian yang lagi nge-trend di masanya. Untuk kamu yang tidak mau ketinggalan trend 2016, PODIUM akan memberitahu apa saja outfit yang lagi nge-trend saat ini!

1

Jogger Pants

Siapa yang tidak tahu Jogger Pants? Celana yang dulunya dibuat untuk berolahraga ini, sekarang lagi nge-trend banget loh! Awalnya Jogger Pants mempunyai panjang ž dan berbahan parasut, namun ada seorang pecinta fashion yang membuat Jogger Pants ini menjadi lebih panjang dan mengganti bahannya dengan bahan Celana Chino. Untuk kamu yang berpikiran kalau Jogger Pants hanya bisa digunakan oleh satu gender saja, jangan salah! Celana ini bisa dipakai oleh pria maupun wanita. Jogger Pants juga mempunyai ruang yang besar pada kaki kamu. Maka dari itu, celana ini sangat nyaman dan membuat kamu bebas bergerak. Selain bisa dipakai untuk jogging, Jogger Pants juga bisa dipakai untuk hangout maupun kuliah. Untuk hangout, kamu bisa memadukannya dengan cardigan (bagi perempuan) atau kaos (bagi laki-laki). Sementara untuk kuliah, kamu bisa memadukannya dengan kemeja.

2

Long Cardigan

Untuk para wanita pasti tidak asing dengan pakaian ini. Long Cardigan atau yang biasa disebut Long-cardi, adalah cardigan yang bagian bawahnya panjang sepinggul, melebihi pinggul, maupun dibawah lutut. Cardigan model ini bisa membuat kamu tampak lebih feminime atau bahkan lebih boyish. Lalu, outfit yang biasanya dipakai untuk hangout ini ternyata bisa dipakai oleh wanita yang berhijab maupun yang tidak, loh! Long-cardi juga fleksibel karena bisa dipadukan dengan apapun, contohnya hot pants, mini skirt, legging, skinny jeans, jogger pants, dan lain-lain.

17

Fun Corner

Bagaimana jika kedua outfit di atas dipadukan?

Memadukan Jogger Pants dan Long Cardigan adalah hal yang sangat menarik! Perpaduan kedua outfit ini sangat cocok jika kamu ingin hangout bareng keluarga, teman, gebetan, pacar, bahkan mantan. Selain terlihat casual-sporty, kamu juga terlihat sangat stylish. Jadi, jangan ragu untuk memadukan kedua outfit ini karena kamu akan terlihat sangat adorable! (BNZ)


iklan BMC

081322231822 E. Galuh Maryani 085722767578 Helmi Felani

18


Suara MEREKA

LGB&T (Lesbian, Gay, Biseksual dan Trans-

gender), saat ini masih menjadi perbincangan hangat di dunia, tidak terkecuali di kalangan masyarakat Indonesia. Orang berbondong-bondong berkomentar dan mengkritik mereka. Tetapi, bagaimanakah mereka, para LGB&T menjalani hari-hari mereka yang kerap kali diisi dengan berbagai kritikan pedas orang orang disekitarnya? Berikut narasumber LGB&T menyampaikan suaranya. Menjadi sorotan bagi tiap pasang mata yang melihatnya mungkin sudah menjadi makanan sehari-hari bagi Dani (bukan nama sebenarnya). Pasalnya, pakaiannya yang nyentrik membuat orang-orang sedikit berkerut kening, karena dianggap aneh dan tidak sesuai dengan kodratnya. Berbagai tatapan sinis, sindiran, omongan dari belakang telah ia telan. Pada awalnya memang ia merasa terganggu akan omongan-omongan orang tentang penampilannya, tetapi seiring berjalannya waktu ia semakin tebal telinga dan tidak lagi begitu peduli karena inilah caranya mengekspresikan diri. Selain cara berpakaiannya yang berbeda, Dani juga memiliki orientasi seksual yang berbeda dari orang pada umumnya. Dani mengakui dirinya adalah seorang Gay, ia mengaku bahwa menjadi LGB&T memang merupakan hal yang salah dari sisi agama dan dari segi aspek manapun, tetapi ia menganggap selama dirinya tidak menganggu orang lain, itu bukanlah sesuatu permasalahan yang perlu dibesar-besarkan. “I’m just being gay, i’m just being me, dan itu bukan sesuatu yang sangat besar. At least, aku tidak menganggu, dan jika orang-orang tidak nyaman melihat aku, ya jangan lihat.� ungkap Dani. Dani mengaku nyaman dengan apa yang ia jalani, ia tidak ingin merubah dirinya hanya untuk menyenangkan orang lain.

19

Figure


Lain Dani, lain pula Arif (bukan nama sebenarnya) yang mengaku bahwa dirinya adalah seorang Biseksual. Awalnya ia menjalani hidupnya seperti seorang anak laki-laki biasa, menyukai perempuan bahkan berpacaran dengan perempuan, tidak ada yang aneh. Tetapi sejak kecil Arif memang gemar menari, bermain model-modelan, dan berdandan, hal-hal inilah yang membedakannya dari anak laki-laki pada umumnya. Arif mulai menyadari bahwa ada perbedaan dari dirinya sejak duduk di bangku sekolah menengah, yaitu ia mulai menyukai orang yang sesama jenis dengannya. Menurut Arif, menjadi seorang LGB&T itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu keluarga yang kurang harmonis lingkungan yang dikelilingi oleh LGB&T, serta murni dari perasaan sendiri. Sama dengan Dani, Arif mengaku nyaman menjadi seorang LGB&T. Namun ia mulai merasa jenuh dikarenakan tuntutan dari keluarga untuk memikirkan dan menata masa depannya kelak. Tidak jarang Arif dihujani dengan pertanyaan tentang hubungannya dengan lawan jenis oleh keluarganya. Arif sendiri memiliki keinginan untuk berubah, tetapi tidak tahu kapan ia bisa berubah, karena menurutnya rasa sayang itu tidak bisa berubah karena muncul dari hati. Arif berharap agar orang-orang tidak menjauhi LGB&T seperti dirinya, karena ia menganggap bahwa LGB&T bukanlah sebuah tindakan kriminal, jika pelaku LGB&T melakukan tindakan kriminal maka wajar jika ia dibenci ataupun dijauhi. Dari 2 narasumber LGB&T tersebut, mereka sama-sama merasa nyaman dengan apa yang mereka jalani walaupun banyak kicauan dari luar yang mengkritik dan menghujat mereka. Tetapi mereka sama-sama berharap bahwa dengan perbedaan yang mereka miliki seharusnya mereka tidak perlu dijauhi dan dihindari karena mereka tidak menganggu dan tidak melakukan tindakan kriminal kepada orang disekitarnya. Arif berharap agar orang-orang tidak menjauhi LGB&T seperti dirinya, karena ia menganggap bahwa LGB&T bukanlah sebuah tindakan kriminal “Aku nyaman sekali menjadi seperti ini, karena aku juga tidak pernah mengganggu orang lain sebenarnya. Intinya, aku tidak ingin merubah diri aku hanya untuk menyenangkan orang lain� tambah Dani dalam akhir perbincangan.

Figure

20


Cerpen

Rahasia Cinta “Liaaa, cepetan larinyaaaaa!” teriak Doni. “Kamu yang larinya kecepetaaaan!” balas Lia berteriak. Doni tertawa mendengar jawaban temannya itu. Mereka memang sedang melakukan jogging bersama di sore hari. Ini sudah menjadi kegiatan rutin atas permintaan Lia untuk mulai menjalani hidup sehat. Lia dan Doni adalah tetangga sejak kecil. Walau sudah dewasa, berumur dua puluh tahun, dan berbeda tempat pendidikan, mereka masih sering melakukan segala sesuatu bersama. Hingga saat Lia harus opname, Doni rela meninggalkan kuliahnya selama seminggu untuk menemani Lia di rumah sakit. Di setiap persahabatan antara lelaki dan perempuan, pasti ada satu pihak yang pertama memendam rasa lebih untuk sahabatnya. Dan ini terjadi. Lia menyayangi Doni. Ini terjadi saat Lia dipeluk Doni di tengah hujan deras. Saat itulah kehangatan menjalari seluruh tubuh Lia, dan saat itulah Lia menyayangi Doni dalam diam. “Ngelamun weh,” kata Doni. “Ih apa, sih? Orang lagi mikir,” alasan Lia. Doni tersenyum. Saat Lia melihat senyuman Doni, seketika itu juga wajah Lia semerah kepiting rebus. Doni yang menyadarinya, langsung tertawa. “Kenapa, Li? Suka aku?” goda Doni. “Iya, kenapa? Gak boleh?” balas Lia jutek sambil berlalu. Lia jengkel mendengar perkataan Doni barusan. Entah mengapa, Lia menjadi sedih. Lia merasa Doni tidak pernah memahami perasaannya. Lia menangis. Doni ternganga mendengar jawaban Lia. Dia mengikuti bayangan Lia yang berlalu. Lia tidak pernah seperti ini sebelumnya. Doni hanya bisa menyimpulkan satu hal; Lia juga menyayangi Doni. Doni pun segera pergi mencari Lia. “Tar, Lia udah pulang belom?” tanya Doni ke adik Lia. “Udah, tuh. Kak Lia masuk rumah buru-bur....” “Makasih, Tar,” balas Doni sambl berlalu. Jawaban Tari tergantung karena dipotong, tapi Tari tersenyum melihatnya Saat Lia melihat Doni, buru-buru Lia langsung menghapus air matanya. “Don, maaf. Tadi aku...”

21

Pojok Sastra

“Aku juga sayang kamu, Li. Aku yang harusnya minta maaf karena gak pernah ngertiin perasaanmu. Aku yang harusnya minta maaf karena gak pernah jujur ke kamu tentang perasaanku ini. Dan aku juga mau minta maaf kalo tadi....” Doni diam. Lia memeluknya, sambil menangis. “Makasih, Don,” jawab Lia di pelukan Doni. Doni tersenyum mendengarnya. Doni melepaskan pelukan Lia. Dia menatap wajah Lia sendu lalu menghapus air matanya. Saat Doni melakukan itu, wajahnya merona lagi, dan kali ini benar-benar semerah tomat. Doni yang melihatnya langsung tertawa lepas. “Udah saling jujur masih tetep salting ya, Li?” goda Doni. Lia mencubit pinggang Doni dengan keras, Doni meringis. “Iya, deh. Maafin Doni ya, Lia sayang,” Doni kembali menggodanya. Saat akan memukul Doni, lengan Lia ditahan oleh Doni lalu kepalanya ditarik Doni. Tanpa diduga, Doni mencium keningnya. Wajah Lia kembali memerah, namun hangat. Lia merasa seluruh perasaan Doni dialirkan melalui ciumannya. “Mandi sana, Li. Kamu bau habis jogging,” ejek Doni setelah melepas ciumannya. “Doniiii, bisa nggak sih nggak nggoda Lia sehariiii aja?!” balas Lia jengkel. Doni benar-benar gemas melihat sahabatnya ini. Ralat, pacarnya. “Iya, iya. Sekarang mandi ya, terus siap-siap. Jam 7 aku jemput,” kata Doni. “Emang mau kemana, Don?” tanya Lia. “Kencan pertama. Sebagai pacar. Hari ini kita resmi jadian,” jawab Doni. Lia tersenyum. Tanpa Doni sadari, bibir Lia sudah menempel di pipi Doni. “Lia tunggu jam 7, ya. Jangan telat,” bisik Lia sambil berlalu. Doni tersenyum. Ini adalah hari yang membahagiakan baginya, sangat bahagia. (MKG)


Dilema

Relokasi PKL Pedagang kaki lima (PKL) terbentang dari bundaran telkom hingga gerbang masuk parkiran MSU ditindak karena dianggap menyalhi peraturan daerah (perda) Kabupaten Bandung Beberapa peraturan yang dilanggar yaitu Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 31 Tahun 2000 tentang kebersihan, keindahan, ketertiban dan kesehatan lingkungan, serta Pertauran Daerah Kabupaten Bandung Nomor 5 tahun 2015 tentang penyelenggaraan ketentraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat. Selain itu para PKL pun menduduki tanah milik Yayasan Pendidikan Telkom. Mulai dari surat peringatan (SP) 1 sampai dengan SP 3 dan dilanjutkan pembongkaran lapak dan bangunan-bangunan yang ada dari bundaran hingga depan gerbang parkiran MSU pada Kamis 10 Maret 2016. Setelah diadakan pembongkaran, se-

hari sesudahnya pembangunan fasilitas yang digunakan untuk menampung PKL pun dibangun sebagai solusi yang ditawarkan Telkom University agar PKL tertata rapih dan tidak mengganggu arus lalu-lintas yang memang sangat ramai dan rawan kemacetan. Dan setelah pembongkaran pun PKL pun kembali bermunculan. Mengingat pembangunan fasilitas untuk menampung para PKL berada dibantaran sungai dan menjorok ke bawah di bawah garis jalan. Saya khawatir bahwa pembangunan fasilitas ini hanyalah solusi sementara yang dikhawatirkan dapat mengundang masalah yang lebih banyak. Kawasan Telkom University dan sekitarnya sangat terkenal sebagai kawasan yang rawan banjir, jika dibangun fasilitas untuk menampung PKL adakah penjamin bahwa fasilitas tersebut tidak akan kebanjiran

? Akankah ada jaminan bahwa para PKL tidak akan membuang limbah-limbah nya kesungai ? Akankah makanan tetap higienis jika berada dekat sekali dengan sungai yang kotor ? Atau yang lebih ironi, akankah bangunan dibantaran sungai ini akan kembali di relokasi dalam jangka waktu yang lama ? Saya mengharapkan jika Pemerintah Kabupaten Bandung dan Telkom University serius menata ulang dan merapihkan, sebaiknya pembangunan dan sistem yang ada di dalamnya harus melihat aspek lingkungan dan masyarakat. Sebuah solusi idealnya dicetuskan agar permasalahan tersebut selesai. Maka segala kemungkinan yang terjadi harus bisa ditangani agar kejadian serupa tidak terulang lagi. oleh : Irfan Muhammad Fauzi

22


SKETSA “Cewek Biru”

23

Fun Corner

“Dosen Ganteng”


“Self Portrait gak jadi”

“Umi”

Biodata:

Nama: Adia Titania Supriyatman Jurusan: Ilmu Komunikasi Angkatan: 2015 Instagram: adiatitania Fun Corner

24


Perkuat Peran Pers Kampus dalam

Pergerakan Mahasiswa Salam Pers Mahasiswa ! Tidak dapat dipungkiri bahwa mahasiswa merupakan poros dari sebuah perubahan yang masif dalam berbagai aspek. Anggapan ini bisa dilihat dari reaksi masyarakat yang menjadi buah bibir masyarakat, baik dari gaya hidup, teknologi yang dipakai, prestasi, aksi demonstrasi, dan lain-lain. Pertanyaanya bagaimana Pers Mahasiswa bisa berperan aktif dalam mengawal segala pergerakan, baik secara aktif (seperti aksi) serta pasif (dalam perspektif budaya,sosial,dan lainlain). Di Indonesia sendiri kita mengenal lembaga negara dengan trias politika yang terdiri dari lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif. Seiring dengan perkembangan jaman dan teknologi, media (massa dan sosial) memiliki peranan yang sangat penting untuk mempengaruhi ketiga lembaga negara tersebut. Kampus yang jika kita lihat kondisinya sekarang lebih mirip seperti miniatur sebuah negara dan dengan kondisi itu pers mahasiswa harus bisa berperan aktif di sana.

Sayangnya tidak semua pers mahasiswa tidak semuanya bisa menerapkan idealisme seperti ini. Diperjalanan banyak yang harus menanggalkan idealisme ini hanya dikarenakan takut dibekukan rektorat, takut pendanaan diputus, pemberitaan yang dianggap terlalu serius oleh pembacanya, bahkan sampai takut mempublikasikan berita karena dianggap subjektif. Mau tidak mau pers mahasiswa harus bisa menyeimbangkan tugasnya sebagai pengawal pergerakan mahasiswa dan kebutuhan pembaca. Banyak yang harus dipersiapkan dan yang terpenting mencari kader-kader mahasiswa yang ingin bergabung dan berkomitmen di dalamnya serta mengembangkannya menjadi manusia yang berkualitas, kritis, tidak apatis, dan mentalitas tahan banting. Tentu saja kami dari Aksara Jurnalistik Telkom University sangat membutuhkan dukungan baik berupa saran dan kritik, kontributor isu ataupun tulisan, dan bantuan dalam bentuk apapun agar kami bisa bergerak maju menjadi Pers kampus Telkom University yang ideal dan dicintai oleh para pembacanya. Irfan Muhammad Fauzi

25


UAS DATANG! UAS akan tiba, UAS didepan mata! Tak terasa perkuliahan satu semester ini cepat berlalu dan kita akan menghadapi UAS sebentar lagi. Menurut kalender akademik Telkom University, kegiatan UAS akan dilaksanakan pada tanggal 03-14 Mei 2016 dan UAS Susulan akan dilaksanakan pada tanggal 17-19 Mei 2016. Apa saja yang sudah kalian siapkan? Nah, Pena mau bagi-bagi tips nih buat kalian yang akan menghadapi UAS

1

Buat Timeline Menjelang UAS

Sudah pasti tiap-tiap dari kita punya kesibukan tersendiri, ditambah tugas menumpuk. Oleh karena itu, kalian harus bisa pintar dengan membuat timeline tugas dan kegiatan kalian supaya dapat mengatur semua kepentingan dengan baik.

2

Hindari Belajar SKS ( Sistem Kebut Semalam )

Tentu bagi kalian yang sibuk dan susah mengatur jadwal, kaget saat ujian sudah besok, dan satu-satunya cara termudah buat belajar adalah dengan cara SKS (Sistem Kebut Semalam). Cara ini memang tidak salah karena kita tetap belajar walaupun sedikit. Tetapi ada baiknya cara ini dihindari ,sebab kurang baik. Waktu kita untuk belajar yang mepet membuat konsentrasi menurun hingga menjadi kurang fokus.

3

Pelajari Tipe Soal Tiap Dosen

Tiap dosen tentunya mempunyai standardisasi dan bobot soal yang berbeda. Oleh karena itu, kamu harus memahami dan mempelajari tiap tipe soal yang pernah diberikan.

4

Pilih Waktu yang Tepat Untuk Belajar

Sebagai mahasiswa, pasti memiliki waktu senggang yang berbeda-beda. Untuk hal tersebut, pilihlah waktu yang menurut kamu pas dan tepat untuk belajar supaya kamu bisa berkonsentrasi dan fokus.

5

Perbanyak Latihan Soal bahkan Soal Terdahulu

Sebagai mahasiswa tentu banyak handout atau photo copy soal-soal latihan, bahkan materi yang akan diujikan yang dapat dikerjakan atau dari soal-soal tahun lalu pun ada. Oleh karena itu, saran dari Pena perbanyaklah latihan soalsoal tersebut. Selain untuk melatih cara mengerjakan berbagai tipe soal yang ada, juga dapat melatih kita membiasakan diri dengan soal-soal yang ada

6

7

7.

Belajar Berkelompok

Belajar dengan kelompok mungkin bisa menjadi solusi ketika kamu kurang memahami salah satu materi yang diajarkan. Disitu kamu dapat bertukar pikiran dengan temanmu yang lebih memahami materi tersebut.

8

8.

Jaga Kesehatan dan Berdoa

Selalu ingat untuk menjaga kesehatan, jangan terlalu memaksakan diri yang nanti pada hari UAS kita malah sakit. Jangan lupa sertakan doa kita pada hal-hal yang akan kerjakan supaya dibimbing dan sertai oleh rahmat-Nya.(BKW)

Cari Tahu Soal yang Akan Diujikan

Pastikan apa yang kamu pelajari dan soal yang akan diujikan sesuai. Pastikan lewat kisi-kisi atau materi terakhir yang dipelajari di kelas.

Hot Reads

26


PRES TASI TEL-U

Fathia N Fatimah S1 Ilkom 2015

“Lomba ini merupakan Lomba Debat tingkat Nasional yang merupakan salah satu ajang kompetisi dalam acara Management Fair 2016 IBI Darmajaya yang diselenggarakan oleh Hima Manajemen IBI Darmajaya di Lampung. Alhamdulillah delegasi Search Telkom sebanyak 2 tim dan keduanya menduduki posisi juara, yaitu peringkat 2 (untuk tim businessman) dan peringkat 3 (untuk tim opteamism) serta mendapat predikat Best Speaker (Fathia) Prosedur lombanya dilakukan selama 3 hari (5-8 April) yang terdiri dari tiga kali babak penyisihan di hari pertama, semi-final di hari kedua, perebutan juara 3 dan Final di hari ketiga. Selama di sana, yang kami lakukan adalah latihan speech, mengumpulkan data dan brainstorming biar pola pikirnya logis. Pengalaman paling berkesan tentu ketika bertemu dengan peserta-peserta dari berbagai daerah, kemenangan juga adalah pengalaman berharga, ditambah lagi dengan adanya persembahan dari panitia management fair untuk peserta menjalani liburan gratis ke pantai Pahawang plus snorkeling pada tanggal 9-nya, itu merupakan pengalaman tak terlupakan. Kendala yang dihadapi adalah sinyal yang kadang hilang selalu menghambat kami ketika kami butuh searching internet sewaktu lagi belajar atau mencari data, namun akhirnya bisa diselesaikan dengan cara berdiskusi bersama-sama. Budaya yang beda juga sempat menjadi kendala, saya pribadi agak kaget dengan cara bicara orang lampung yang agak kencang, namun akhirnya kesadaran bahwa kita lagi di rumah orang, maka kitalah yang harus respect dan menghargai mereka sebagai tuan rumah. Setidaknya segala kendala bisa dihadapi dan alhamdulillah kami bisa mempertahankan posisi Telkom setidaknya seperti Telkom tahun kemarin di ajang yang sama, yaitu di juara 2 dan 3.”

“Untuk lomba yang diikuti adalah National Management Brainstorming Competition (NMBC) yang merupakan acara tahunan dari Manajemen Bakrie University. Lomba NMBC tahun ini lebih kompetitif dibandingkan dengan tahun sebelumnya dikarenakan diikuti oleh 49 tim untuk tahap pertama dari berbagi universitas di Indonesia dengan tema Economy Creative for Indonesia’s Tourism : Optimizinh the Demographic Bonus. Tim Technopolis mengangkat program bernama T-APP (Tourism Activation Application) yaitu aplikasi yang bertujuan memanfaatkan bonus demografi indonesia untuk mempopulerkan sektor pariwisata di Indonesia. Prinsip dari aplikasinya adalah dengan adanya agen bernama T-agent yang akan menjadi pemberi informasi dan tour guide bagi pengguna aplikasinya. Pengalaman berkesan bagi Kevin sendiri adalah dapat membalaskan kekalahan pada tahun sebelumnya dan bisa lebih maksimalnya di tahun ini. Untuk kendala mungkin dari segi pengembangan aplikasi kedepannya, karena masih butuh modal dan bimbingan dalam pembuatan aplikasi sehingga dapat mempopulerkan pariwisata di daerah Indonesia yang belum terkenal. Saya berpesan kepada semuanya agar mau membuka mata terhadap kejadian sekitar sehingga lebih peka dan juga mulai bergerak untuk menulis dan melakukan riset sehingga kedepannya akan membanggakan Telkom University.

Muhammad Reza S.G. S1 MBTI 2013 27

Prestasi

Made Kevin B. S1 MBTI 2014

“Kami tergabung dalam tim I Love Bandung yang beranggotakan saya, Muhammad Bambang M. (ICT-Business 2014) dan Awandha Pratama (ICT-Business 2014) dan berhasil menjadi Second Runner Up di CIMB ASEAN Stock Challenge 2015 yang bertaraf internasional. Dalam ajang ini, kami mempresentasikan Paper Strategy bersama dengan perwakilan dari Malaysia, Singapura, Kamboja dan Thailand. Paper Strategy ini berisi strategi yang diterapkan selama melakukan trading saham 15 hari dengan profit capital gain tertinggi di Indonesia. Kami juga lebih fokus pada technical analysis fundamental, serta dari tim lain ada yang menggunakan data mining ketika melakukan trading saham. Namun, dengan strategi dan analisis yang digunakan itulah tim I Love Bandung menjadi berbeda dengan tim lainnya, dan membuat kami berhasil meraih posisi second-runner up.”


Lomba Debat tingkat Nasional

Management Fair 2016 IBI Darmajaya

National Management Brainstorming Competition (NMBC) Bakrie University

CIMB ASEAN Stock Challenge 2015

Prestasi

28


Mengenal Satpam

S

alah satu hal yang diinginkan oleh setiap orang ketika berada di suatu tempat adalah keamanan. Aman dalam bersosialisasi, aman dalam bertempat tinggal dan aman untuk melakukan aktivitas, termasuk di dalam kampus Telkom University ini. Dan ketika kita berbicara tentang masalah keamanan, pasti yang langsung muncul adalah kata ‘satpam’ sebagai pencipta keamanan kampus. Namun, sejauh ini sudah kenalkah anda dengan satpam kampus kita ini? Pernahkah anda bertanya tentang keseharian mereka? Berikut adalah cuplikan wawancara sahabat PENA dengan Pak Dede Setiana, Koordinator Satpam Telkom University.

Sudah berapa lama Bapak menjadi koordinator satpam? Saya sudah menjadi koordinator selama hampir satu tahun untuk mengkoordinasikan dan mengatur anggota satpam, yang total jumlah anggota satpamnya sebanyak 130 personil yang terdiri dari satpam Telkom University, Bandung Techno Park (BTP), Asrama Putra dan Asrama Putri (gedung F) semua berada di bawah koordinasi saya. Laporan kejadian apa yang sering diterima oleh bagian keamanan? Mungkin sejauh ini yang sering kami terima adalah kehilangan barang-barang elektronik seperti handphone, laptop dan lainnya, bahkan dulu banyak juga yang kehilangan motor, dan setelah kami telusuri, ternyata kebanyakan adalah akibat dari kelalaian mereka sendiri.

29

Figure


Laporan kejadian apa yang sering diterima oleh bagian keamanan? Mungkin sejauh ini yang sering kami terima adalah kehilangan barang-barang elektronik seperti handphone, laptop dan lainnya, bahkan dulu banyak juga yang kehilangan motor, dan setelah kami telusuri, ternyata kebanyakan adalah akibat dari kelalaian mereka sendiri. Kendala yang dihadapi oleh bagian keamanan? Resiko atau kendala itu pasti akan selalu ada, mungkin beberapa kendala yang sering kami hadapi, seperti mahasiswa atau orang luar yang disuruh untuk parkir di dalam tempatnya, kadangkala terasa sulit, dan malah parkir sembarangan sehingga mengganggu aktivitas jalan. Padahal dengan parkir di tempatnya akan mempermudah kami untuk mengatur dan mengontrol kendaraan mereka. Kemudian kendala lainnya ada pada jam malam, karena bagaimana pun mahasiswa itu tetaplah anak-anak tanggungan kami, sehingga tidak semudah itu keluar masuk, namun kadangkala banyak mahasiswa yang keluar masuk melewati jam malam tanpa ada kepentingan yang berarti dan itu sedikit mengganggu kami. Tapi ya keinginan kami, kalau misalnya jam malam sudah sampai, ya sudah saatnya untuk mereka istirahat, kecuali untuk hal penting dan mendadak. Ada juga kendala lainnya yaitu pada orang luar yang masuk ke dalam kampus, mereka berbaur dengan mahasiswa, sehingga ketika kita tidak punya insting yang baik bisa saja terkecoh, nah yang ditakutkan oleh kami adalah ketika mereka berhasil mengelabui kita, mereka nekat melakukan tindak kejahatan, jadi ya sekarang kita upayakan dengan keamanan menggunakan KTM ini yang menjadi bukti bahwa mereka adalah mahasiswa. Kendala dari bagian dalam juga ada, yaitu dari jumlah personil yang terbatas namun harus menjaga area yang begitu luas, bahkan ketika malam tiba, satu orang satpam ada yang diharuskan menjaga tiga gedung sekaligus, dan disinilah kami benar-benar sedikit kewalahan, tapi bagaimana pun, kami akan tetap berusaha dan bekerja dengan sebaik mungkin. Ada pelatihan khusus untuk semua anggota bagian keamanan? Itu udah ada programnya, daripada saat saya masuk menjadi koordinator sudah saya koorninasikan dengan Telkom, yaitu kami mengadakan pelatihan satu bulan sekali dan saya ambil hari Rabu selama dua jam yaitu dari 07.00-09.00 WIB. Pelatihan itu langsung saya yang pimpin, diawali dari pelatihan fisik, kemudian PBB untuk melatih sikap dan juga pelatihan mental. Dan program ini sudah berjalan selama satu tahun dengan baik, bahkan Telkom pun sangat mendukungnya dengan memberikan dorongan, masukan-masukan, bahkan sampai memberi makanan dan minuman. Jadi pelatihan ini bukan hanya sekedar RBT atau rencana bangun tidur, tapi ya memang program tahunan yang sudah terencana. Ya Alhamdulillah sekarang sikap dari tiap anggota mulai terbentuk, dan tinggal memperkuat mentalnya lagi. Ada rencana penambahan personilnya dari bagian keamanan? Untuk penambahan itu, kami tidak bisa menjawab kepastiannya, karena yang berwewenang adalah Telkom sendiri, mungkin kami hanya bisa menyarankan, jika memang itu sangat perlu ya kenapa tidak untuk adanya penambahan, namun yang memutuskan tetap Telkom sendiri. Pesan dari bagian keamanan? Kami berpesan agar kita dapat berkerja sama dengan baik, dengan semua elemen yang ada di dalam kamus ini, kemudian menjunjung aturan dan melaksanakannya, terutama dengan aturan yang berkaitan dengan pelanggaran, seperti dilarang merokok untuk mahasiswa di area kampus, ya mohon ditaati, kemudian untuk mahasiswa juga, mohon maaf jika kami terlalu tegas terhadap hal-hal yang berbau ‘sexsual’ seperti yang berduaan, karena kami tidak ingin hal-hal buruk sampai terjadi. Jadi aturan yang ada di Telkom ini sangat kami tekankan agar semuanya tetap taat pada aturan yang ada. Kami juga mohon kepada semuanya untuk ikut serta dalam menciptakan ketertiban dan keamanan kampus kita ini. Terus kami juga kepada mahasiswa meminta maaf apabila ada perlakuan dari kami yang terlalu keras, itu bukan karena benci atau apa, namun itu adalah rasa sayang kami kepada mahasiswa agar semuanya berjalan baik dalam menciptakan situasi yang kondusif dan enak untuk belajar. (ROB)

Figure

30


“ 31

Figure

Saya ingin menjadi orang yang berguna bagi semuanya


Dosen yang ‘Bukan’ Sekedar Dosen

D

odi Qory Utama atau yang lebih akrab disapa dengan Pak Dodi merupakan dosen muda yang dikenal memiliki segudang prestasi cemerlang yang telah ditorehkannya untuk mengharumkan kampus tercinta kita, Telkom University, baik dikancah nasional ataupun internasional. Pria kelahiran Padang, 25 September 1987 ini sudah direkomendasikan menjadi dosen di Telkom University untuk prodi Teknik Informatika semenjak beliau lulus S1 Teknik Informatika pada tahun 2009 sampai dengan sekarang. Beliau telah menyelesaikan S2-nya di Institut Teknologi Bandung prodi Biomedical Engineering dan saat ini beliau pun sedang menyelesaikan S3-nya di prodi yang sama yaitu prodi Biomedical Engineering di kampus yang sama juga yaitu Institut Teknologi Bandung. Santar-santar terdengar, beliau baru saja mengantarkan Telkom University dalam memenangkan lomba IBM Global Innovators 2016 yang merupakan lomba tingkat Internasional bertempat di Barcelona yang diselenggarakan oleh IBM beserta 5 operator besar dunia yang membantu acara tersebut, seperti vodafone dan operator lainnya. Beliau beserta tim yang sudah beliau bentuk dari tahun 2013 mengikutsertakan 2 produk yaitu Brainstat dan Hoome. Untuk produk Brainstat sendiri berhasil menyabet juara 1 dan mengalahkan pesaing-pesaing lain yang bisa dibilang sudah unggul dibidangnya dan untuk produk Hoome sendiri berhasil menjadi Best Innovation dalam IBM Global Innovation. Pak Dodi beserta timnya tidak hanya satu kali menjadi juara dalam perhelatan lomba di Barcelona, pada tahu 2015 pun tim bentukkan Pak Dodi juga menjadi juara dua dalam University Mobile Challenge yang diselenggarakan oleh MWC 2015. Ketika ditanya kesulitan apa yang beliau dapat dalam mempersiapkan lomba tersebut, beliau mengatakan bahwa hal yang tersulit adalah membagi waktu karena beliau juga sedang melanjutkan S3 nya dan beliau pun juga harus mengajar sebanyak 12 SKS, mencari resource penelitian untuk Brainstat dan Hoome yang harus melakukan penelitian khusus dalam pembuatan produknya. Untuk mengatasi hal-hal tersebut Pak Dodi sudah berinisiatif membuat komitmen sejak awal semester untuk mencocokan jadwal dan untuk mengurangi hambatan dalam sumber daya, beliau akan mencari sponsor riset yang dapat membantu meringankan penelitian yang akan dilakukan. Nah, apabila kalian, mahasiswa/i tertarik untuk menjadi tim suksesnya Pak Dodi dan ingin mengharumkan Telkom University, beliau tidak akan mematok kriteria khusus yang memberatkan kalian. Asalkan memiliki strategi, target dan tekad kuat untuk mampu bersaing dengan tim lain. “Tidak ada kriteria khusus yang diperuntukkan bagi mahasiswa karena saya juga mencari SDMnya terbatas, apabila mereka kompeten dan mampu melewati tahap wawancara yang saya selenggarakan, maka mereka sudah memenuhi syarat untuk dijadikan sebuah team.� Ungkap Pak Dodi saat ditemui. Ngomong-ngomong soal strategi, target, dan tekad. Pak Dodi menjadikan tiga unsur ini menjadi sebuah prinsip hidup yang ditanam dalam diri beliau yang disertai dengan tujuan menjadi orang yang berguna bagi semuanya. Dengan prinsip tersebut beliau mengharapkan merubah kultur tidak percaya diri yang biasa diterapkan mahasiswa, agar mahasiswa mau mencoba serta mengeksplor hal baru dan mampu bersaing di dunia luar karena sesungguhnya ilmu yang didapat bukan hanya dari dalam kelas saja melainkan juga didapat dari kegiatan eskternal. (RRN/ROB)

Figure

32


33

Fun Corner


TTS

MENDATAR

1. 4. 6. 8. 9. 10. 13. 15.

Jurnalis (Inggris) Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender Tema majalah Aksara “Podium” Adik Doraemon Fenomena bulan dan matahari Oleh-oleh khas Garut Nama Rektor Telkom University Lambang Negara Indonesia

MENURUN 1.Negara beribukota Tokyo 2.Unit Kegiatan Mahasiswa 3.Tokoh wanita di cerpen “Rahasia Cinta” 4.Divisi Penelitian dan Pengembangan 5.Telkom University Convention Hall 7.Nama tengah Presiden RI ke-6 11.Sosial Media 12. Situs resmi terfavorit mahasiswa Tel-U 14. Pengumuman Kemerdekaan Indonesia

Fun Corner

34


MASYARAKAT & Dunia perkuliahan tidak akan lepas dari yang namanya hubungan timbal balik antara mahasiswa dengan masyarakat luas, karena mahasiswa sebagai bibit unggul dalam kehidupan memiliki arti penting ke dalam masyarakat. Maka dari itu, mahasiswa Telkom University (Tel-U) dengan masyarakat disekitarnya pun harus bisa memiliki hubungan yang baik agar tercipta keselarasan. Namun, bagaimana hubungan itu berjalan selama ini? Apakah sudah seperti seharusnya atau malah sebaliknya? Mari kita lihat bagaimana pendapat dari masyarakat dan mahasiswa sendiri.

Bapak Medan

Ibu Lilui Warga Sukapura

Ibu Noneng Warga Sukapura

“Kalau saya amati, sejauh ini banyak sekali perubahan dari mahasiswa sendiri, bukannya menjelekan atau apa ya, hanya saja mahasiswa dulu lebih mudah diatur dan kalau ketemu juga banyakan yang negur daripada yang cueknya, cuman kalau sekarang malah banyakan yang cueknya. Dari segi aturan juga, masih banyak mahasiswa yang sering melanggar aturan, Tapi dibalik semua itu, hal baik pun masih banyak saya rasakan dari mahasiswa, seperti dari BEM yang mengajak sharing dan komunikasi dengan kita. Ya harapan saya sih jangan pernah takut dan benci dengan masyarakat, karena kita menegur ataupun mengingatkan kalian karena itu untuk kebaikan juga.”

“Anak-anak (mahasiswa) ya macam-macam, ada yang sopan santun ada juga yang main nyelonong aja, kalau untuk perlakuan buruk sih misalnya ada anak yang main nyelonong aja, kaya contohnya ini kan kost-an khusus cewe, jadi ga sembarangan orang bisa masuk, tapi ini terkadang ada yang main masuk aja. Tapi selain dari hal buruk itu, alhamdulillah masih banyak juga hal baiknya sepeti mahasiswa yang suka bantu ngajarin ngaji di masjid, bantuan-bantuan untuk orang yang kurang mampu, Ya harapan saya sih kedepannya sopan santun mahasiwa lebih dijaga lagi, misalnya kalo mau lewat minta izin dulu atau sapa lah, soalnya ga bakal rugi.”

“Masyarakat disini sebenarnya senang dengan adanya mahasiswa Telkom, jadi kalau ada kegiatan itu isinya suka bagus-bagus kegiatannya, misalnya kaya kegiatan bersihbersih di mesjid, saya juga jadi tahu bagaimana caranya bersih-bersih yang baik tuh ya dari kegiatan itu, disana saya diajarin gimana caranya, jadi ibu tahu, dan itu beneran bagus. Orangnya juga baik-baik, kalau ada ibu juga suka sopan, malah ada juga yang pernah ngasih kue ke ibu, padahal waktu itu ibu cuman ngasih bantuan payung karena kehujanan. Paling hal buruknya itu kalau pacaran suka dimana saja, itu yang bikin gaenaknya. Selain itu mah gaada. Ya kalau harapan ibu sih mahasiswa itu terus ada, bisa dipercaya juga.”

35

Campus Lens


& MAHASISWA

Benediktus N. Namora S1 Teknik Elektro 2014

Surya Dinda Putri S1 Ikom 2014

M. Taufiqul Rachman S1 Akuntansi 2013

“Tanggapannya sih terhadap masyarakat di sekitar Telkom sejauh ini masih banyak menerima baiknya daripada buruknya, karena masyarakat sekitar Telkom sangatlah ramah dan sopan-sopan. Saya juga pernah mendapat hal baik dari masyarakat, seperti menyapa, menegur satu sama lain walaupun belum saling kenal. Hal buruknya mungkin tentang kebersihan lingkungan sekitar yang masih sering terjadi banjir. Saya harapan saya untuk masyarakat sekitar Telkom, semoga masyarakat dapat bekerja sama dengan baik, Dan harapan lainnya semoga sikap mayarakat tetap terjaga. Kemudian pesan untuk mahasiswa, ya tetap jalin hubungan baik dengan masyarakat dan berlaku sopan, serta selalu utamakan senyum dan sapa, tularkan kebahagiaan melalui senyuman.”

“Kalau saya, selama 6 semester menjalani pendidikan di sini, alhamdulillah masih dipertemukan dengan yang baik-baik dan semoga akan terus begitu. Orang Bandung yang dikenal ramah, saya kira dulu Cuma ‘katanya’ doang, tapi ternyata memang benar adanya. Saya sering disapa, dikasih senyuman. Ya harapannya untuk masyarakat, semoga kedepannya Bapak dan Ibu dapat terus membuka peluang-peluang usaha dengan keberadaan mahasiswa disini, sebelumnya terima kasih juga karena dengan keberadaan kalian telah banyak memudahkan langkah-langkah kami, khususnya para pendatang. Kemudian pesan untuk mahasiswa, mari kita ingat bahwa yang paling penting adalah kebermanfaatan diri kita sendiri. Jadilah bermanfaat, jika hari ini masyarakat sedang kesusahan, maka mahasiswa bisa membantu meringankan”.

“Menurut saya masyarakat sekitar kampus Telkom University itu sangat baik, dan sangat ramah terhadap mahasiswanya. Saya sering bahkan selalu mendapatkan perlakuan yang baik, sebagai contohnya saya pernah sakit dan saya bercerita bahwa saya sedang sakit kepada Bapak Alex yang bertempat tinggal di depan kostan Pondok Indah, dan Bapak itu pun menolong saya dengan membawa ke rumah sakit. Ya harapan saya, hubungan dua arah antara mahasiswa dan masyarakat semakin erat. Dan pesan saya untuk mahasiswa agar tetap menghargai warga lokal karena saya sering mendengar bahwa mahasiswa seakan sombong untuk bertegur sapa dengan masyarakat sekitar, termasuk untuk meminta izin lewat, karena pada dasarnya kita tinggal di budaya Sunda yang terkenal dengan keramahannya.” (ROB/RRM)

Campus Lens

36


Gedung Serba Guna (GSG) yang berlokasikan di dalam kampus dan tidak dipungutnya biaya sewa gedung, menjadikan gedung ini menjadi salah satu tempat favorit bagi mahasiswa Telkom University (Tel-U) untuk menyelenggarakan berbagai macam acara mereka. Namun, akhir-akhir ini mahasiwa Telkom University sedang dihebohkan dengan desas-desus dipungutnya biaya peminjaman bagi penggunaan Gedung Serba Guna. Namun, apakah desas-desus tersebut benar adanya? Dan jika iya, mengapa alasannya? Mari simak ulasan di bawah ini.

Bapak Dani Supratman yang merupakan salah satu staff Logistik bagian Aset pun memberikan keterangannya mengenai isu GSG berbayar ini. Pada awalnya Gedung Serba Guna memang dikhususkan bagi mahasiswa Telkom University untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat menunjang dan membantu proses belajar -mengajar, sehingga pihak kampus tidak memberlakukan pemungutan biaya untuk peminjaman gedung bagi kegiatan mahasiswa. Namun, melihat semakin banyaknya acara yang diadakan di GSG dan mahasiswa mulai menjadi Event Organizer yang seolah-olah berlomba-lomba untuk membuat suatu acara yang besar dengan mengundang tokoh-tokoh yang semakin tinggi

GSG Berbabayar? 37

Hot Reads


levelnya serta mencari dukungan sponsor dari produk-produk besar dan kemudian meng-komersial-kan acaranya . komersial disini memiliki arti bersifat untuk umum dan melakukan penarikan uang tiket- dan tidak adanya transparasi anggaran acara dengan pihak kampus, pada akhirnya memicu pihak kampus untuk mengubah kebijakannya dengan menghapus kebijakan tidak diberlakukan adanya pungutan biaya sewa gedung dan menggantinya dengan melakukan pemungutan biaya bagi acara yang akan diadakan di GSG. Pungutan biaya sewa gedung hanya diberlakukan untuk acara yang komersial. Untuk acara yang tidak komersial seperti rapat dan seluruh acara yang tidak menarik uang tiket, pihak kampus masih memberikan kebijakan tidak dipungutnya biaya sewa gedung. Kebijakan ini ada-

lah kebijakan dari pihak kampus. Selain itu, Pak Dani juga mengungkapkan alasan lainnya, seperti biaya pemeliharaan yang semakin tinggi dikarenakan seringnya penggunaan, kemudian selain dari itu adalah untuk memberikan pelajaran kepada mahasiswa agar dapat transparan dalam anggaran acaranya dengan pihak kampus, apalagi jika acara tersebut bersifat komersial. Adapun dana hasil dari pungutan sewa GSG ini akan digunakan untuk perawatan gedung dan fasilitas yang ada di GSG. Pihak kampus berharap dengan dihapuskan kebijakan tidak dipungutnya biaya sewa gedung bagi acara yang komersial, dapat mengontrol kegiatan mahasiswa. Sehingga, mahasiwa tidak melakukan kegiatan yang ‘jor-joran’ dan diharapkan mahasiswa lebih melakukan kegiatan yang terarah. Pihak kampus juga mengharapkan agar mahasiswa tidak seenaknya menjual produk-produk dan memasang umbul-umbul dari sponsor di area Telkom University tanpa ada perizinan sebelumnya. “Kami tidak melarang mahasiswa untuk melakukan kegiatan yang komersil, apabila mahasiswa ingin melakukan kegiatan yang komersil, silakan di TUCH yang memang diperuntukkan

untuk acara yang komersil. Dan untuk biaya peminjaman GSG adalah 15 juta untuk satu hari dan tidak ada nego disini. Mahasiswa yang akan melakukan acara komersil diesensikan seperti masyarakat umum yang ingin menyewa gedung untuk melakukan sebuah acara. Dari pihak logistik Telkom University kami tidak menerima uang cash untuk pembayaran biaya sewa gedung. Pembayaran dilakukan dengan transfer langsung ke rekening Tel-U� ungkap Pak Dani Supratman, staff logistik Telkom University bagian asset. Bagi yang masih bingung, bagaimana sih alur pengajuan penyewaan GSG yang berbayar itu dilakukan,pertama mahasiswa harus koordinasi dahulu dengan bagian kemahasiswaan, setelah mendapatkan izin, kemudian laporkan ke bagian logistik, dan nanti oleh bagian logistik akan dilakukan analisa kegiatan (komersil atau tidak), setelah ditentukan berbayar atau tidaknya, pihak logistik dengan panitia acara pun melakukan transparasi anggarannya, dan jika berbayar maka panitia acara harus melakukan pembayaran dengan langkah-langkah yang dibimbing oleh bagian logistik. Sebenarnya untuk penyewaan GSG dengan pungutan bayaran sudah ada sejak Telkom University masih pecah, yaitu sebagai IT Telkom, namun itu hanya diperuntukkan bagi pihak luar yang ingin memakai GSG bukan untuk mahasiswa. (YVN/ROB)

Mengapa? Hot Reads

38


QUESTION AND ANSWERS Q: Kalau nikah nanti, pengen punya pasangan dari jurusan apa? Alasannya? (YVN/AFR)

Baiti Jannah S1 Teknik Industri 2014

Muh Faisal Tony S1 Sistem Informasi 2014

Samuel Linggom P.P. S1 Teknik Informatika 2013

“Jurusan yang bisa bimbing aku ke jalan yg lebih baik lah wkwkwk Yaaa supaya menjadi yg lebih baik juga wkwk”

“Kalo saya sih pengen sama yg kedokteran, btw karena pacar saya sendiri anak kedokteran dan memiliki sifat yg perhatian. Diharapkan sih kalo nnti berkeluarga dia bisa jadi ibu yg paling penyayang terhadap anak2nya”.

“Pasangan hidup dari jurusan Kedokteran. Karena biasanya sayang anak + kalau kita sakit bisa dimanja-manjain sama istri sendiri. Dan yang pasti bakalan bertanggungjawab dan mau selalu belajar masak untuk makan anak-anak dan suami pastinya.”

39

Fun Corner


Amalina Muthiah S1 Teknik Telekomunikasi 2013

Aang Muhammad N. S1 Administrasi Bisnis 2014

Shelasih Winalisa S1 Teknik Telekomunikasi 2015

“Pengennya sih yang anak teknik juga. Bebas deh, teknik apa boleh hehehe. Biar nyambung gitu kalo ngobrol. Hm ga juga sih hahaha :)) Keren aja gitu kalo punya calon suami anak teknik. Strong keren gitu haha terus biar ntr anak gue jadi engineer xixixixix.�

�Kalo gw sih pengen punya pasangan hidup anak bisnis pula. sempat sih gw pengen punya pasangan hidup seorang dokter tapi setelah di jalani sama di pikir akan lebih indah jika gw punya pasangan sama sama jurusan bisnis, gw kan sekarang cita-citanya ingin menjadi pengusaha sukses dan menjadi leader. yaa untuk menjadi pria hebat harus ada wanita yang hebat di samping gw bukan di belakang gw.

“Gue pengen yang anak teknik, gamau dokter gamau pilot karna mereka pasti bakal jarang dirumah, ntar liburan buat keluarga malah kepotong karena ada schedule kerja, terus emang sih duitnya banyak, tapi gaperlu banyak banyak banget, yang pemting mah semua tercukupi, terus juga cowo teknik tuh macho gitu, ga rempong, bertanggung jawab, pinter lagi, nyelesain masalah fisika matematika aja jago, apalagi nyelesein masalah keluarga.

Fun Corner

40


IP dan TAK

I

ndeks Prestasi (IP) yang bagus dan juga Transkrip Akademik Kemahasiswaan (TAK) yang memenuhi persyaratan kelulusan merupakan dua hal yang diinginkan setengah mati oleh mahasiswa/i. Berbagai cara dilakukan agar IP setiap semesternya tetap berada diatas ‘aman’, namun harus tetap aktif mengikuti berbagai kegiatan agar poin TAK dapat terpenuhi. Ini adalah beberapa pendapat dari mahasiswa aktif tentang bagaimana cara menjaga keseimbangan keduanya dan seberapa pentingnya IP dan TAK.

Fahrizal Gifari S1 Ilmu Komunikasi 2013 Ketua BEM Fakultas Komunikasi dan Bisnis 2016

Muhammad Ghazali Suwardi S1 Ilmu Komputasi 2012 Presma BEM KEMA Telkom University 2016

“Menurut saya cara mendapatkan IP dan TAK itu sebenarnya tidak bertentangan, karena ilmu yang kita dapatkan di kelas pasti akan diaplikasikan untuk sesuatu yang dikerjakan dan nyata, dan TAK itu salah satu bagaimana kita mengaplikasikan ilmu yang kita dapat di kelas. Kalau dari segi penting ya IPK, karena diawal kita masuk kesini untuk kuliah, dan yang harus kita pertanggungjawabkan pada orang yang mendukung kuliah kita salah satunya adalah IPK, soalnya percuma jika TAK kita banyak namun semua yang kita lakukan tidak didasari dengan ilmu, setidaknya dengan memiliki ilmunya, kita bisa menerapkannya dalam kegiatan nyata. Untuk cara menyeimbangkannya ya lebih bagaimana kita mengatur waktu dengan baik, kita tidak boleh menganggu waktu kuliah kita, tapi di waktu kuliah kita pasti ada waktu kosong, nah diwaktu itulah kita bisa melakukan kegiatan mahasiswa untuk memenuhi TAK. Pokoknya inget tujuan kalian kuliah apa, kita kuliah jurusan apapun jika kita menguasai hal itu, kita akan dilihat karena itu emang bidang kita secara garis lurus, dan mahasiswa harus lebih aware lagi dengan yang namanya ilmu, jangan cuman didapat dan diaplikasikan dalam UAS atau UTS saja.”

“Pertama-tama, sebenarnya IP dan TAK itu tidak bisa dijadikan parameter keberhasilan seseorang. Bisa saja seseorang memiliki keaktifan dan IP yang tinggi, namun ada juga kemungkinan dia mendapat IP yang besar namun keaktifan yang pas-pasan, begitu pula sebaliknya, mungkin itu karena targetnya si mahasiswa sendiri. Kalau dari segi kepentingan, sebenarnya tergantung juga, gimana ideologi mahasiswanya, tapi ingat, bahwa meskipun IP tidak menjadi parameter lulus, IP tetap menjadi tanggung jawab kita ke orang tua juga, namun semuanya kembali ke targetnya setiap anak. Dan, jika kita melakukan hal karena niat dicari, bisa bakalan susah dan sulit, namun jika kita menjalaninya karena kesukaan, pasti bakalan berjalan dengan sebaik mungkin. terus untuk IP juga, kalau misalnya memiliki ingatan yang kurang kuat, mending mencatat untuk nanti dibaca lagi, terus kalau misal kamu mahasiswa aktif, kamu bisa memahami keseluruhan materi yang disampaikan dikelas, maksudnya sebelum dia paham, jangan dulu pulang sampai bisa. Intinya ya IP dan TAK itu bukan sepenuhnya parameter kesuksesan, tapi mereka yang bisa mengolah IP dan keaktifan untuk bisa bermanfaat bagi diri sendiri khususnya dan masyarakat umumnya itulah yang lebih penting.”

41

How To

Eki Rifaldi D3 Manajemen Informatika 2014 Ketua BEM Fakultas Ilmu Terapan 2016 “Jika ditanya lebih penting IP atau TAK, tentu saja keduanya penting karena menjadi salah satu prasyarat untuk lulus dari kampus ini. Namun itu tergantung pula kepada bagaimana mahasiswa memandang dan apa tujuan mereka kuliah disini. Namun menurut saya, walaupun keduanya sama-sama penting, saya lebih penting punya IPK tinggi, daripada TAK tinggi karena sebenarnya poin TAK itu ada hanya untuk memastikan bahwa mahasiswa yang bersangkutan memang aktif di kegiatan kampus, sedangkan IPK mempresentasikan akademik mahasiswa tersebut. Caranya agar IP dan TAK tetap sejalan ya dengan mengatur diri dan waktu. Sambil tetap menjalankan rutinitas kegiatan akademik perkuliahan, juga sering mengisi waktu luang dengan kegiatan kemahasiswaan. Pokoknya jalani kuliah, dan lakukan kegiatan positif yang disenangi, simple. Soal IP dan TAK yang bertentangan itu sebenarnya kurang tepat, karena semuanya tergantung kepada konteksnya juga. Dan ingat, IP dan TAK adalah dua poin kuantitatif yang tidak perlu tertalu dikejar. Cukup dengan belajar yang baik dan bertindak yang bermanfaat, maka kedua hal itu akan terpenuhi dengan sendirinya. Dan terima kasih untuk tidak mengkambinghitamkan kegiatan ekstra di atas kemalasan pribadi. Jangan buat organisasi menghambat kuliahmu, dan jangan juga karena alasan kuliah membuatmu tidak berorganisasi.” ”


Reva Maulana Mutakin S1 Desain Produk 2013 Wakil Ketua BEM Fakultas Industri Kreatif 2016

Rembang Kusumah S1 MBTI 2013 Ketua BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis 2016

“Pada dasarnya IP dan TAK itu bukan satu hal yang bertentangan, tapi malah dua syarat yang penting, kita kuliah memang untuk mencari ilmu, namun organisasi juga penting agar berguna untuk berbaur dengan khalayak luas nanti. Saya termasuk mahasiswa aktif, saya juga termasuk penerima beasiswa, jadi IP saya dituntut untuk tetap di atas 3,5, tapi selama saya aktif di organisasi saya tidak pernah mengalami kekurangan IP. Jadi semuanya tergantung mahasiswa itu sendiri bagaimana mereka mengatur waktu. Kalau saya sendiri merasa kalau TAK itu cuman sebatas bonus untuk membantu kelulusan nanti, jadi saya gabisa memilih karena dua-duanya sama-sama penting karena berpengaruh pada tugas akhir nanti. Bagaimana biar keduanya tetap seimbang? Itu tergantung bagaimana kita memposisikan mana yang lebih penting dan biasa saja, artinya di sini kita memposisikan bahwa tugas kuliah dan organisasi adalah hal yang penting, dan di luar itu adalah hal yang biasa saja, maka kita harus mengorbankan hal yang biasa saja itu untuk dua hal yang penting tadi, jadi intinya, kita harus tetap bisa mengatur waktu sebaik mungkin dengan memposisikan diri dalam hal yang penting dan kurang penting. Pesan untuk mahasiswa, kuliah itu penting, satu kegiatan dimanapun, apapun, itu akan berdampak pada masa depan nanti. IPK akan mengantarkanmu pada ruangan interview, sedangkan organisasi akan mengantarkanmu pada kehidupan yang nyata ketika lulus nanti. Mengajar IP memang harus, tapi jangan lupa untuk berorganisasi juga karena keduanya harus tetap seimbang.“

“Sebenarnya IP dan TAK itu tidak bertentangan, malah berkesinambungan, karena ketika kita aktif di organisasi kita bisa belajar berbicara di depan orang banyak dan lain sebagainya yang akhirnya itu bisa menjadi pemecahan masalah ketika kita di kelas, sehingga ketika kita aktif dosen pasti akan menilai kita dengan baik, maka jelas disini bahwa IP dan TAK itu berkesinambungan. Namun terkadang TAK malah menjadi senjata makan tuan bagi mahasiswanya karena mereka itu fokus untuk ‘mengharapkan TAK’ dengan mengikuti banyak kegiatan sehingga tidak sepenuh hati dan berakibat tidak maksimal. Nah selanjutnya, bagaimana menjaga agar keduanya tetap seimbang? untuk menjaga keseimbangan antara IP dan TAK sebenarnya banyak cara, cuman yang paling pokok yaitu lebih ke mengatur waktu dan tanggung jawab saja, maksudnya apa? Ya kita sebagai mahasiswa mau seaktif apapun, tapi pada dasarnya tanggung jawab kita adalah sebagai mahasiswa yang tujuan awalnya adalah untuk mencari ilmu, namun dalam upaya ini harus diikuti dengan mengolah waktu agar waktu utama untuk belajar dengan waktu kosong tetap digunakan untuk hal-hal yang mungkin lebih berguna. Jangan jadi mahasiswa yang malah menghindari keduanya, IP terabaikan dan TAK kosong. Pokoknya kita harus sadar, kita adalah mahasiswa yang segalanya mulai diatur oleh diri kita sendiri. Pesan untuk mahasiswa, ini mengutip dari kata Tanmalaka ‘Pendidikan itu dibentuk untuk pemecahan masalah di lingkungan sekitar’, jadi ketika kita tidak bisa terjun secara langsung ke dalam masyarakat untuk menjadi pemecah masalah, buat apa pendidikan. Karena yang paling penting dari sebuah ilmu adalah bagaimana kita bisa menjadikannya bermanfaat untuk orang banyak.”

Ridho Aryan R Ketua Against Aids 2016 “Menurut saya, IP dan TAK merupakan dua hal yang penting, karena selain bisa lulus dengan akademik yang bagus tentu saja diimbangi dengan kemampuan non-akademik yang memadai bakal saling berkesinambungan apabila sudah memasuki dunia kerja nanti. Dimana sekarang banyak orang dengan pemikiran yang bagus tapi mereka bingung untuk mengungkapkannya karena kemampuan verbal mereka yang terbatas untuk berbicara maupun berdiskusi yang pada ujungnya tidak bisa mengatur kerja timnya. Untuk cara mensiasati agar keduanya seimbang, sesuai dengan pengalaman saya yaitu dengan menekankan bahwa kita berada di kampus ini mempunyai hak untuk terus berkembang dan juga harus sadar bahwa sangat banyak di luar sana saingan kita yang memiliki ilmu dan skill yang lebih, maka dari itu terus pompa semangat untuk mendapatkan IP yang bagus dan nilai keaktifan yang bagus pula. IP dan TAK akan bertentangan jika dilihat dari sudut yang sempit, namun akan menjadi saling melengkapi jika dilihat lebih jauh lagi.” Jadi, IP dan TAK adalah dua hal yang bisa menjadi sama-sama penting atau juga salah satunya saja, semua tergantung daripada bagaimana mahasiswa memandangnya. Banyak cara untuk menjaga bagaimana agar keduanya tetap seimbang, semuanya kembali pada bagaimana tiap mahasiswa menjalani. Semangat kuliah dan lakukan hal positif yang kamu sukai! (ROB/RRM)

How To

42


43

Intermezzo


Intermezzo

44


Me Before You:

Saat Kehidupan Tidak Terasa Hidup Kembali

K

ehidupan adalah sebuah petualangan yang penuh dengan tantangan dan perjalanan. Ketika kita memiliki sebuah pekerjaan dengan penghasilan melimpah, seorang kekasih dambaan, kesempatan bekeliling dunia, dan menikmati atmosfer berbeda setiap saat hidup akan terasa sebagai anugrah terindah yang pernah dimiliki. Namun apa yang akan terjadi apabila semua euphoria itu terenggut begitu saja oleh sebuah kecelakaan?

Teriakan penuh adrenalin saat meluncur dengan bungee jumping, tergantikan dengan teriakan penuh lara saat usaha untuk menggerakan tangan yang berakhir sia-sia. Tawa penuh kemenangan saat mencapai dasar bukit dalam skiing, tergantikan dengan tawa getir saat melihat orang lain dengan susah payah memindahkan tubuhnya ke atas tempat tidur. Tubuhnya yang penuh otot, kulitnya yang kecoklatan akibat sinar matahari, kini hanyalah balutan kulit putih pucat tidak berguna. Di tengah hidupnya yang penuh kebosanan dan keputusasaan, hadirlah Louisa Clark, seorang gadis yang baru saja kehilangan pekerjaannya untuk menjadi caregiver bagi Will. Sosok Lou yang ceria, dan penuh kegembiraan berharap mampu membuat Will kembali bahagia. Perlakuan dingin dan gertakan kasar Will tidak membuat Lou menyerah dengan pekerjaannya. Hingga akhirnya ia mengetahui rahasia gelap will, sebuah rencana yang ingin dilakukan Will. Will ingin mengakhiri hidupnya. Rasa peduli tumbuh menjadi kasih sayang antara Will dan Lou. Will merasakan kembali kebahaagiaan yang pernah hilang. Lou akan melakukan apa saja untuk membuat Will membatalkan rencananya.

45

Fun Corner

m

‘

Tanyakan hal tersebut pada Will Traynor, seorang banker di Kota London. Seluruh sensasi dan gairah dalam menjalani kehidupan milik Will hilang seiring dengan hilangnya kemampuannya untuk bergerak bebas. Kecelakaan kecil yang terjadi saat ia menuju taksi membawa efek besar dalam kehidupannya. Ia bukan lagi seorang Will Traynor, banker luar biasa. Ia hanyalah Will Traynor, seorang quadriplegic yang terjebak di kursi roda.

Mengambil latar di Stortfold Castle, Jojo Moyes berhasil mengajak pembaca untuk melihat dan menghayati kehidupan kota kecil di Inggris. Kebiasaan-kebiasaan masyarakat di deskripsikan dengan apik diiringi konflik-konflik social yang mengiringi kehidupan Louisa turut memperkuat karakter Louisa menjadi dirinya. Perbincangan antar tetangga, bus kota yang hanya melintas dua kali sehari, hingga tourist yang selalu memadati daerah Stortfold Castle setiap musim semi menjadi detail yang menarik untuk diperhatikan.

Twist dan permainan konflik juga berhasil dikemas dengan apik hingga mampu membuat perasaan pembaca membaur bersama emosi para tokoh. Setiap rahasia dan masa lalu dari setiap tokoh diceritakan dengan rapi. Mulai dari masa lalu Louisa yang membuatnya trauma akan Strotfold’s Maze, masa lalu Will yang adventurous serta kisah cintanya denga Alicia, hingga konflik antara kedua orangtua Will yang ingin mengakhiri pernikahan mereka. Me Before You bukanlah tipikal cerita cinta yang selama ini sering ditampilkan. Mengangkat sudut pandang dari seorang quadriplegic, novel yang dirilis bulan September tahun lalu ini berhasil membuat pembaca mengerti dan merasakan bagaimana ketika kehidupan tidak lagi terasa hidup. Bagaimana seseorang diharapkan untuk hidup, tanpa bisa menjalani sebuah kehidupan. Dan bagaimana satu-satunya pilihan yang ingin diambil adalah mengakhiri segalanya.

Kisah cinta Will Traynor dan Louisa Clark, tidak hanya akan menjadi abadi dalam barisan kata setebal 480 halaman, namun juga aka tervisualisasikan dalam layar lebar. Diproduksi oleh Metro Goldwyn-Meyer, film yang dibintangi Emilia Clarke, dan Sam Claflin ini akan release pada 3 Juni tahun ini.

Fun Corner

46


Review Film

Nyakola Ketika fokus berjalan menuju ketempat itu, tempat

yang jauh. Terkadang tempat - tempat lain dimana kita berjalan terlewat begitu saja, tak dihiraukan. Tidak ada yang tahu padahal, tempat itu menyimpan apa yang kita cari dan jauh lebih dekat. sama halnya ketika kita terlalu menikmati film - film yang dibuat oleh kota tetangga bahkan negara tetangga. Padahal jika mata kita terbuka kebanyak arah dimana kita berjalan kita akan tahu. Seperti halnya dengan “Nyakola� film dibuat oleh mo.tion yaitu komunitas Telkom University, dan tidak kalah asik untuk ditonton. Check it out!

>Durasi : 15 menit >Premise :

Hari ini adalah hari kelulusan Asep dari sekolah menengah atas. Hari itu juga asep merasakan harapan, kegelisahan dan ketakutan akan masa depannya.

>Sinopsis :

Hari ini adalah penumuman kelulusan tingkat SMA. Asep salah satu siswa yang juga dinyatakan lulus mempunyai harapan besar untuk dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Baginya dengan mempunyai ijazah yang tinggi kehidupannya pun akan berubah menjadi lebih baik lagi. Namun Asep harus melihat keluarganya semakin sulit mendapat makan yang layak karena beban biaya hidup mereka bertambah untuk membiayai pendidikan Asep.

>Portofolio screening:

- Premier Nyakola 7 November 2015, Multimedia LC Telkom University - Premier Opor Operan bersama komunitas Bandung, 24 November 2015, CGV blitz BEC

Fun Corner

46


Learn, Share & Play

More Info Id Line Call Center Website

: @nethost : 0812 3333 0267 : www.clicknethost.com

Nethost Office Office Phone

: Jl. Sukabirus no. 105 Telkom University, Bandung 40257 : 022 8752 4213

Office Hour Open at 8 am - 10 pm ( Call Center 24 Hour )


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.