Annual Report 2010

Page 1



Memperkokoh Kekuatan Menuju Keberlanjutan Strengthen The Power Towards Sustainability

Dengan aset produksi yang semakin berkualitas, perolehan laba yang bertumbuh, sinergi dari seluruh pemangku kepentingan yang semakin harmonis, serta peluang bisnis yang prospektif, PTPN XIII konsisten memperkokoh kekuatan internal berbasis kemitraan dan lingkungan menuju keberkelanjutan usaha, guna mewujudkan masa depan yang lebih baik. Di tahun 2010, Perseroan berhasil mencetak peningkatan

penjualan sebesar 29,35% menjadi Rp 3,36 trilyun dan pertumbuhan laba bersih sebesar 48,09% menjadi Rp 180,80 milyar. With more qualified production assets, increasing profits, a more harmonious synergy of all shareholders, and prospective business opportunities, PTPN XIII is consistently increasing its internal strength based on partnership and environmental towards business sustainability to form a better future. In 2010, the Company succeeded in increasing sales by 29.35% to IDR 3.36 trillion and increasing net profit by 48.09% to IDR 180.80 billion.


2

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Kinerja Utama Main Performance in 2010

1. Nilai Penjualan Total (Rp Milyar)

Meningkat 29,35%

3.359,177

di th 2010 terhadap th 2009

2.596,867

2.517,174

2.009,523

1.394,180

Total Sales (IDR Billion) Increasing by 29.35% in 2010 than in 2009

2. Laba Usaha (Rp Milyar)

Meningkat 42,86%

312,587

di th 2010 terhadap th 2009

314,663 218,803

287,179 119,198

Operating Income (IDR Billion) Increasing by 42.86% in 2010 than in 2009

3. Laba Bersih (Rp Milyar)

Meningkat 48,09% di th 2010 terhadap th 2009 Net Income (IDR Billion) Increasing by 48.09% in 2010 than in 2009

210,991

180,798 122,088

141,595 18,984


ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

di Tahun 2010 4. Total Aset (Rp Milyar)

Meningkat 17, 86%

2.848,163 2.416,609

di th 2010 terhadap th 2009

1.933,503

1.613,998

1.567,287

Total Assets (IDR Billion) Increasing by 17.86% in 2010 than in 2009

5. Produksi CPO Total (ton)

Menurun 1,59% di th 2010 terhadap th 2009

340.069

345.554

280.178

242.577

246.310

Total CPO Production (ton) Decreasing by 1.59% in 2010 than in 2009

6. Produksi Karet Total (ton)

Meningkat 13,76% di th 2010 terhadap th 2009 Total Rubber Production (ton) Increasing by 13.76% in 2010 than in 2009

27.875

24.503

24.323

26.252

28.585

3


4

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Kebijakan Strategis di Tahun 2010 Strategic Policy in 2010

Lima kebijakan strategis tahun 2010 menjadi pendorong PTPN XIII dalam mewujudkan visi untuk menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan.

Five strategic policies in 2010 motivated PTPN XIII in realizing its vision to be a highly competitive agribusiness company that is sustainably growing and developing hand in hand with the society.


ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

1

Optimalisasi Aset Produksi Optimalization of Production Asset

5


6

2

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Optimalisasi Organisasi, SDM, dan Budaya Kerja Optimalization the Organizational, Human Resource and Work Culture

3

Pengembangan Usaha Business Development


ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

4

7

Keberpihakan Kepada Lingkungan Pro-Environmental

5

Mengutamakan Harapan Pelanggan Prioritizing Customers’ Expectation


8

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Daftar Isi Table of Contents

Pembahasan dan Analisis Manajemen

Ikhtisar Utama Main Summary

Discussion And Managerial Analysis

01 Penjelasan Tema Theme

72

Makroekonomi Macroeconomics

02 Kinerja Utama di Tahun 2010 Main Performance in 2010

73

Tinjauan Industri Industry Review

04 Lima Kebijakan Strategis Tahun 2010 Five Strategic Policies in 2010

78 Tinjauan Operasional Operational Review

08 Daftar Isi Table of Contents

78

Kelapa Sawit Oil Palm

11 Ikhtisar Keuangan Financial Highlight

89

Karet Rubber

12 Ikhtisar Operasional Operational Highlight

96

Riset & Pengembangan Research and Development

97

Tinjauan Pemasaran Marketing Review

100 Pangsa Pasar Market share

Kilas PTPN XIII PTPN XIII in Brief

102 Sistem Penjualan Produk Product Sales System 102 Mengutamakan Harapan Pelanggan

Commitment to Customers

104 Tinjauan Keuangan Financial Review 105 Pendapatan Income

14 Profil PTPN XIII Profile of PTPN XIII 16 Struktur Kepemilikan Usaha, Anak Perusahaan dan Afiliasi

Business Ownership Structure, Subsidiaries and Affiliation

20 Visi, Misi, Tata Nilai Vision, Mission and Values 22 Tujuan dan Strategi Objectives and Strategies 26 Struktur Organisasi Organizational Structure 28 Rangkaian Peristiwa Penting Sequences of Significant Events 30 Penghargaan dan Sertifikasi Award and Certification 32 Wilayah Operasi & Proyek Pengembangan

Operation Area & Development Projects

107 Beban Pokok Main Expense 109 Laba Usaha Operating Income 111 Laba Bersih Net Profit 112 Aset Assets 115 Liabilitas Liabilities 116 Ekuitas Equity 117 Kemampuan Membayar Hutang Ability to Settle an Account 117 Tingkat Kolektibilitas Piutang Account Receivable Collectability Level 116 Belanja Modal Capital Expenditure 117 Arus Kas Cash Flow 121 Struktur Modal dan Likuiditas Capital Structure and Liquidity

Laporan Kepada Pemegang Saham

122 Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

Report To Shareholders

122 Kebijakan Pembagian Dividen Policy on Dividend Distribution

Information and Material Facts Occurred after the Date of Accounting Report

124 Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya 36 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report 48 Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile 50 Laporan Direksi Board of Directors’ Report 66 Profil Direksi Board of Directors Profile

Latest Update of Financial Accounting Standard and Other Regulations

124 Kewajiban Terhadap Pemerintah Obligations to the Government


ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

195 Implementasi Sistem Manajemen Mutu Quality Management System Implementation

Prospek Usaha Business Opportunities

201 Pengamanan Aset Perseroan Assets Secured 196 Pengadaan Barang dan Jasa Goods and Service Procurement 197 Manajemen Resiko Risk Management 201 Pengamanan Aset Perseroan Assets Secured

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi

126 Prospek Opportunities 129 Strategi Strategies 130 Pengembangan Usaha Business Development 133 Perubahan Peraturan Perundang-undangan Amendment of Laws and Regulations

Laporan Tata Kelola Perusahaan

Human Resources & Information Technology 203 Pengelolaan SDM HR Management 218 Teknologi Informasi Information Technology

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

Report On Good Corporate Governance 136 Tujuan Penerapan Tata Kelola Objectives of Good Corporate Governance Application

Social & Environmental Responsibility

140 Struktur GCG Structure of GCG 140 Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholders

143 Dewan Komisaris Board of Commissioners 149 Direksi Board of Directors 159 Komite di Bawah Dewan Komisaris

Commitees Under Board of Commissioners

166 Komite di Bawah Direksi

Committees Under Board of Directors

169 Pengawasan dan Pengendalian Intern Supervision and Internal Control 176 Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary 179 Etika Bisnis dan Etika Kerja Business Ethics and Work Ethics 185 Dampak Strategis Implementasi GCG Strategic Impact of GCG Application 186 Praktik GCG yang Melebihi Kriteria GCG Practice beyond the Criteria 188 Praktik Bad Corporate Governance Dalam Kriteria Bad Corporate Governance Practice within the Criteria 193 Rencana Peningkatan GCG di Tahun 2011 Plan to Improve GCG in 2011 194 Adopsi Pedoman Umum GCG Indonesia Adopting General Guidelines of GCG in Indonesia

220 Laporan Tanggung Jawab Sosial Social Responsibility Report 235 Pengakuan Perusahaan Atas Hak Hak Karyawan Corporate Acknowledgment on Rights of Employees 236 Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Pengelolaan Lingkungan Occupational Health and Safety and Environmental Management 239 Peduli Lingkungan Pro-Environmental 241 Komitmen Terhadap Konsumen Commited to Customers 243 Informasi Tambahan Additional Information 243 Laporan Anak Perusahaan Subsidiary Report 245 Struktur Organisasi Organizational Structure

Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidation Financial Report

9


10

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII


ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Ikhtisar Keuangan Financial Highlights

- Return on Assets - Return on Equty

Kenaikan Imbal Hasil Ekuitas

Total Aset tahun 2010

8,41%

Rp 2,848 Trilyun

Increase of Return of Equity 8,41%

Total Assets in 2010 IDR 2.848 Trillion

11


12

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Ikhtisar Operasional Operational Highlights

Nucleus


ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

- Nucleus Estate - Plasma Estate - Third Party

27.875

Produktivitas TBS Kebun Plasma Meningkat 4,30% Menjadi 9,47 ton TBS/ha Productivity of Fresh Fruit Bunches in the plasma plantation increased by 4.30% to 9.47 tons of Fresh Fruit Bunches/ha

Produktivitas Karet Kebun Inti Meningkat 13,91% Menjadi 1,31 ton KK/ha Productivity of rubber in the nucleus plantation increased by 13.91% to 1.31 ton of rubber/ha

13


14

Kilas PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Profil PTPN XIII Profile of PTPN XIII

NAMA

NAME

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

BIDANG USAHA

LINE OF BUSINESS

Agro bisnis dan agro industry kelapa sawit dan karet

Agro bisnis dan agro industry kelapa sawit dan karet

KEPEMILIKAN

OWNERSHIP

Pemerintah Republik Indonesia 100%

The Government of Indonesia 100%

TANGGAL PENDIRIAN

DATE OF ESTABLISHMENT

11 Maret 1996

11 March 1996

DASAR HUKUM PENDIRIAN

LEGAL BASIS

Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 tahun 1996

Government Regulation No. 18 of 1996

MODAL DASAR

AUTHORIZED CAPITAL

Rp. 1.500.000.000.000,- (satu trilyun lima ratus milyar rupiah), terbagi atas 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah).

Rp.1,500,000,000, 000 (one trillion and five hundred billion rupiah), comprises of 1,500,000 (one million and five hundred thousand) shares with the nominal value of Rp.1,000,000 (one million rupiah) per share.

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH

ISSUED AND FULLY PAID CAPITAL

460.000 (empat ratus enam puluh ribu) lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp. 460.000.000.000,- (empat ratus enam puluh milyar rupiah).

460,000 (four hundred and sixty thousand) shares equal to Rp. 460,000,000,000 (four hundred and sixty billion rupiah) have been fully paid

KRONOLIGIS PENCATATAN SAHAM

SHARE LISTING CHRONOLOGY

Status PTPN XIII adalah BUMN kategori non-listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Efek.

PTPN-XIII is categorized as a non-listed company; hence, no registration is found at the Stock Exchange.

KANTOR PUSAT

HEAD OFFICE

Jl. Sultan Abdurrachman No. 11 Pontianak, Kalimantan Barat Telepon : (0561) 749367, 749363, 749369 Faksimile : (0561) 766026 Website : www.ptpn13.com

Jl. Sultan Abdurrachman No. 11 Pontianak, Kalimantan Barat Telephone : (0561) 749367, 749363, 749369 Facsimile : (0561) 766026 Website : www.ptpn13.com


PTPN XIII In Brief

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Sekilas PTPN XIII PTPN XIII in Brief PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) mengawali perjalanannya pada tahun 1996. Perusahaan yang merupakan satu-satunya BUMN perkebunan di wilayah Kalimantan ini adalah hasil penggabungan dari Proyek Pengembangan 8 (delapan) PTP yaitu PTP VI, VII, XII, XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI dan XXIX. Keberadaan PTPN XIII berlandaskan pada Peraturan Pemerintah (PP) No.18 tahun 1996 dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No.46 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I melalui keputusan No. C2-8341.IIT.01.01.TII.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta tambahan berita negara R.I No. 81.

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) started its path in 1996. It was the only plantation SOE in Kalimantan area, and a merger of the Development Project from 8 (eight)s PTPs involving PTPs VI, VII, XII, XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI and XXIX. The existence of PTPN XIII is based on the Government Regulation (PP) No.18 of 1996 and the Deed of Notary Harun Kamil, SH No.46 dated 11 March 1996 and was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the Decree No. C2-8341.IIT.01.01.TII.96 dated 8 August 1996, and the Supplement to the RI State Gazette No. 81.

Pada awal kelahirannya, PTPN XIII memiliki kondisi yang memprihatinkan. Tiga kekayaan utama kami, yaitu aset bergerak, aset tidak bergerak, dan sumber daya manusia berada pada titik terendah. Melalui Survivor mentality, PTPN XIII melakukan langkah-langkah agar tetap eksis, yaitu: konsolidasi internal. Khususnya SDM; Company Image untuk mendukung proses konsolidasi, pembiayaan secara terpusat, pemenuhan modal kerja awal, membendung terjadinya erosi kapital. Pada tahap konsolidasi, Perseroan melakukan restrukturisasi aktiva, restrukturiasi organisasi dan restrukturisasi personal staf. Tahap berikutnya adalah “program penggalian potensi dalam mengoptimalkan produktivitas dan minimalisasi biaya” sehingga cashflow dan likuiditas perusahaan semakin membesar.

t the early of his establishment, PTPN XIIIs’ condition A was unsettling. The three main assets we possess, namely movable assets, immovable assets, and human resources were at the lowest point. Through the Survivor Mentality, PTPN XIII perform some measurements to be exist, i.e.: Internal Consolidation, particularly human resources; Company Image to support consolidation process, centralized financing, the fulfillment of initial working capital, capital. During consolidation, the Company performed asset, organizational and staff personal restructuring. Then, we conducted “potential exploration program in optimizing productivity and minimizing costs” to produce increasing cash flow and liquidity.

Dalam rangka membangun landasan yang kokoh bagi pertumbuhan bisnisnya, maka PTPN XIII telah dua kali melakukan perubahan anggaran dasar, yaitu pertama pada tahun 2002 sesuai dengan Akte Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No. 05 tanggal 7 Oktober 2002 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-20948 HT.01.04.Th.2002 tanggal 28 Oktober 2002 dan tambahan berita negara R.I No. 24; kedua pada tahun 2008 sesuai dengan Akte Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon No. 16 tanggal 12 Agustus 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-55430.AHA.01.02.Th.2008 tanggal 26 Agustus 2008.

To build a solid foundation for business growth, two times of changes in our statute; firstly was in 2002 based on the Deed of Notary Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH, Number 05 dated 07 October 2002 and under the approval of the Minister of Justice and Human Rights No. C-20 948 HT.01.04.TH.2002 on 28 October 2002 and the Supplement to the RI State Gazette No. 24; secondly, it was in 2008 and based P. Notary Sutrisno A. Tampubolon No. 16 dated 12 August 2008 and was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of AHU55430.AHA.01.02.Th.2008 dated August 26, 2008.

Memasuki usianya yang ke-14 tahun, PTPN XIII telah memiliki landasan yang semakin kokoh untuk menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan.

Entering its 14th year, PTPN XIII have built an increasingly solid foundation to become a highly competitive, growing agribusiness company that is developing hand in hand in a sustainable society.

15


16

Kilas PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Daftar Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi List of Subsidiaries and/or Associate Companies Anak Perusahaan Dengan Kepemilikan Saham > 50% Subsidiaries With Total Share Ownership >50% NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME PT Kalimantan Agro Nusantara

DOMISILI DOMICILE Kalimantan Timur

KEGIATAN POKOK CORE ACTIVITY

TANGGAL PENDIRIAN ESTABLISHED IN

KEPEMILIKAN EFEKTIF EFFECTIVE OWNERSHIP

Agrobisnis Kelapa Sawit

14 September 2009

51%

KEGIATAN POKOK CORE ACTIVITY

TANGGAL PENDIRIAN ESTABLISHED IN

KEPEMILIKAN EFEKTIF EFFECTIVE OWNERSHIP

Perusahaan Asosiasi Associate Companies NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME PT Perkebunan Agrintara

DOMISILI DOMICILE Jakarta

Unit usaha industri hilir karet yang berlokasi di Purwakarta memproduksi belt conveyor, karet gelang, resipren, rubber roll.

Beroperasi secara komersial pada 1 Januari 1997.

The company runs 1 (one) business unit, i.e. a downstream rubber industry at Purwakarta producing conveyor belts, rubber bracelets, resipren, rubber rolls.

Started its commercial operation on 1 January 1997

15%

MILESTONE

PTPN XIII DIDIRIKAN, MERUPAKAN PENGGABUNGAN DARI PROYEK PENGEMBANGAN 8 PTP, YAITU PTP VI, PTP VII, PTP XII, PTP XIII PTP XVIII, PTP XXIV-V, XXVI, DAN XXIX

1996 PTPN 13 WAS ESTABLISHED, A MERGER OF DEVELOPMENT OF 8 (EIGHT) PTPS, I.E. PTP VI, PTP VII, PTP XII, PTP XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI AND XXIX.

PERIODE KONSOLIDASI

1996 - 1998 CONSOLIDATION PERIOD

RESTRUKTUSISASI ORGANISASI DENGAN MEMBENTUK EMPAT DISTRIK, PERESMIAN PENGGUNAAN JARINGAN KOMUNIKASI INTERNET SYSTEM L135, PERESMIAN PABRIK MINYAK SAWIT LONGKALI, KALTIM. MELIKUIDASI PTP CENTARA YANG MENGELOLA PABRIK GULA DI KALSEL, MENGKONVERSINYA PROGRAM MENJADI KELAPA SAWIT. TRANSFORMASI BISNIS

2001 LAUNCHING OF BUSINESS TRANSFORMATION PROGRAM

2002 RESTRUCTURING THE ORGANIZATION TO FORM THE FOUR DISTRICTS, INAUGURATION OF THE USE OF INTERNET AND INTRANET COMMUNICATION NETWORK SYSTEM, L135, PALM OIL MILL INAUGURATION LONGKALI, KALTIM. PTP LIQUIDATED CENTARA WHICH MANAGES THE SUGAR MILL IN SOUTH KALIMANTAN, CONVERTED IT INTO OIL PALM PLANTATIONS.

MERAIH SERTIFIKAT ISO 9001: 2000 UNTUK TUJUH PMS, YANG DIKUKUHKAN OLEH PT TUV NORD, DENGAN MASA BERLAKU 3 TAHUN. SERTIFIKAT ISO 9001: 2000 JUGA DITERIMA KEBUN KARET DANAU SALAK, KEBUN KARET TAMBARANGAN DAN PKR SINTANG. SERTIFIKAT DIBERIKAN OLEH YOQA DENGAN MASA BERLAKU 3 TAHUN.

2004 AWARDED WITH ISO 9001: 2000 CERTIFICATIONS WERE AWARDED FOR SEVEN PMSS,CONFIRMED PT TUV NORD, WITH 3 (THREE) YEAR VALIDITY. ISO 9001: 2000 CERTIFICATIONS WERE ALSO AWARDED TO DANAU SALAK ESTATE, TAMBARANGAN ESTATE AND PKR SINTANG. YOQA CERTIFICATION WITH 3 YEARS VALIDITY.


PTPN XIII In Brief

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

17

Perusahaan Asosiasi Associate Companies NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME PT Riset Perkebunan Nusantara

DOMISILI DOMICILE Bogor, Jawa Barat

KEGIATAN POKOK CORE ACTIVITY Unit Usaha industri yang bergerak dalam bidang Riset dan Penelitian Perkebunan

TANGGAL PENDIRIAN ESTABLISHED IN

KEPEMILIKAN EFEKTIF EFFECTIVE OWNERSHIP

22 Juni 2009

6,67%

6 Agustus 1998

4%

16 November 2009

6,67%

The Business unit industry is engaged in research plantation Penyertaan Saham

PT. Indoham GmbH

Share participation PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

Jakarta

Unit Usaha yang bergerak dalam bidang trading, penanganan produk (handling, blending, branding, packaging), pengelolaan bidang, fasilitas penimbunan, transportasi, freight forwarding, bongkar muat dan financing Business Unit is engaged in trading, product handling (blending, packaging), field management, landfill facilities, transportation, freight forwarding, stevedaring & financing.

PENCANANGAN “MISSION IMPOSSIBLE”, SEKALIGUS PELUNCURAN TIGA KEBIJAKAN STRATEGIS. PRODUKSI CPO 242 RIBU TON.

2007 “MISSION IMPOSSIBLE” AS WELL AS THE THREE STRATEGIC POLICIES WERE LAUNCHED. CPO PRODUCTION ACHIEVED TOTAL OF 242 THOUSAND TONS.

DUA UPT BIODISEL MULAI BERPRODUKSI DENGAN KAPASITAS 6.000 LITER. PRODUKSI CPO MENCAPAI 346 RIBU TON. MENDIRIKAN ANAK PERUSAHAAN PT KALIMANTAN AGRO NUSANTARA.

2009 TWO UPT BIO-DIESEL STARTED THEIR PRODUCTION WITH THE CAPACITY OF 6,000 LITER/DAY. CPO PRODUCTION ACHIEVED 346 THOUSAND TONS. ESTABLISHING THE SUBSIDIARY, PT KALIMANTAN AGRO NUSANTARA

DUA PMS BARU MASING-MASING BERKAPASITAS 30 TON TBS/JAM EXPANDABLE KE 60 TON TBS/JAM SELESAI DIBANGUN, DAN SIAP DIOPERASIKAN TAHUN 2011. TUJUH (7) PMS MENERIMA SERTIFIKAT SMM SNI ISO 9001 : 2008 DUA (2) PKR & 1 PABRIK SHEET MENERIMA SERTIFIKAT SMM SNI ISO 9001 : 2008

2010 TWO NEW PALM OIL MILES WERE BUILT, EACH WITH THE CAPACITY OF 30 TONS OF FFB/ HOUR EXPANDABLE TO 60 TONS OF FFB/ HOUR, AND ARE READY TO BE OPERATED IN 2011. SMM SNI - ISO 9001:2008 CERTIFICATION FOR 7 (SEVEN) PALM OIL MILES. SMM SNI - ISO 9001:2008 CERTIFICATION FOR 2 (TWO) CRUMB RUBBER FACTORIES & 1 (ONE) SHEET FACTORY.


18

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Kilas PTPN XIII

Maksud & Tujuan Perusahaan Corporate Goal & Objectives Sesuai dengan Anggaran Dasar, (Akte Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon No. 16 tanggal 12 Agustus 2008) maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya perseroan untuk menghasilkan barang dan/ atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, serta mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan pinsip-prinsip Perseroan Terbatas (PT). Untuk mencapai maksud dan tujuan diatas, Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

In accordance with the Articles of Statute (the Deed of Notary Tampubolon Sutrisno A. No. 16 dated 12 August 2008) the objective is to perform agro-business and agro-industry and to optimize the utilization of company resources in producing high quality goods and / or services with its strong competitiveness, and to seek profit in order to enhance corporate values by applying the principles of Limited Liability Company (PT). To achieve the above objectives, the Company may carry out the following major business activities:

a. Pengusahaan budidaya tanaman meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan dan pemungutan hasil tanaman serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut,

a. Cultivation including land clearing and processing, breeding, planting, tending and harvesting crops and performing other activities related to the cultivation,

b. Produksi meliputi pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya,

b. Production involving the processing of both agricultural internal products and from other parties to become inter-mediate goods and or finished goods, and also derivatives product,

c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan,

c. Trading consisting of marketing activities of various products and performing other trading activities related to business activities of the Company,

d. Pengembangan usaha bidang perkebunan, agro wisata, agro bisnis, dan agro forestry.

d. Business development in plantation, agritourism, agribusiness, and agroforestry.

Selain kegiatan usaha utama diatas, PTPN XIII juga diperbolehkan untuk melakukan kegiatan usaha lainnya dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki seperti trading house, pengembangan kawasan industri, agro industrial komplex, real estate, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olah raga dan rekreasi, pertambangan, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, parasarana telekomunikasi, dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultasi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.

In addition to the abovementioned major business activities, PTPN XIII is also allowed to perform other business activities in order to optimize the utilization of resources such as trading house, industrial zone development, agroindustrial complex, real estate, shopping centers/malls, office buildings, warehouses, tourism, hotels, resorts, sports and recreation, mining, rest areas, hospitals, education and research, telecommunication infrastructure, and energy resources, rental services, consulting services in plantation sector, garden construction services, and operating the facilities and infrastructure owned by the Company.


PTPN XIII In Brief

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Bidang Usaha Line of Business PTPN XIII tetap fokus pada bidang agrobisnis sebagai bisnis inti. Berikut ini diuraikan komoditas andalan PTPN XIII.

PTPN XIII is still focused on agriculture industry sector as its core business. The primary commodities of PTPN XIII are:

Kelapa Sawit Bidang usaha Kelapa Sawit meliputi pengelolaan kebun inti dan plasma berikut Pabrik Minyak Sawit (PMS), dengan produk utama berupa minyak sawit dan inti sawit.

Oil Palm Business related to oil pam covers the mana-gement of nucleus and plasma oil palm plantation, and Palm Oil Mills (PMS), with the main products of palm oil and palm kernel.

Desain proses kelapa sawit PTPN XIII dirancang untuk menghasilkan kualitas produk yang berorientasikan kepada pasar. Untuk memenuhi kualitas dan kuantitas sesuai permintaan pelanggan, penanganan bahan olah yaitu mulai dari panen, pengangkutan dan pengolahan diupayakan memenuhi stándar mandatory yang berlaku.

Oil palm processing stages in PTPN XIII are designed to produce market oriented product quality. In order to meet the customers ’ requirements of product quality and quantity, products are handled pursuant to the prevailing mandatory standard since they are harvested, transported and processed.

Produk PTPN XIII saat ini mencapai 340.69 ton minyak sawit dan 62.111 ton inti sawit, dan sepenuhnya dipasarkan untuk konsumsi industri minyak nabati di Indonesia.

At present, PTPN XIII’s products have reached 340,069 tons of palm oil and 62,111 tons of palm kernels, and are fully marketed for the Indonesian vegetable oil industry.

Karet Bidang usaha karet meliputi pengelolaan kebun karet inti dan plasma, berikut Pabrik Karet Remah dan Pabrik Sheet, dengan produk utama berupa SIR-20 dan RSS.

Rubber Business related to rubber covers the management of nucleus and plasma rubber plantation, as well as Crumb Rubber Factory and Sheet Factory, with the main products of SIR-20 and RSS.

Desain proses karet PTPN XIII dirancang untuk menghasilkan kualitas produk sesuai standard mandatory, berupa lump dan lateks dengan output sheet dan SIR-20. Bahan baku lateks adalah sheet dengan klasifikasi mutu meliputi RSSI, RSS II, RSS III, RSS IV, dan cutting. Proses desain produk sheet adalah market oriented di mana pasar menjadi pertimbangan produksi. Sementara produk SIR20, produk desainnya adalah buyer oriented, tergantung permintaan pelanggan, khususnya untuk packaging dan mutu.

Rubber processing stages in PTPN XIII are designed to produce mandatory standardized product quality such as lump and latex as well as sheet and SIR-20 as the output. Raw materials for latex are sheets with the following quality classification: RSS I, RSS II, RSS III, RSS IV, and cutting. The process in designing sheet products is market oriented in which the market plays an important role in production consideration. Meanwhile, the design of SIR-20 products is buyer oriented so that it depends on customer’s request, specifically for its packaging and quality.

Produk karet saat ini mencapai 27.875 ton karet kering. Produk olahan karet berupa SIR 20 dan RSS, 80% dialokasikan untuk pasar domestik dan 20% dialokasikan untuk pasar global seperti India, dan China.

At present, rubber products have reached 27.875 tons of dried rubber. 80% of rubber products in the form of SIR-20 and RSS are allocated for domestic market and 20% are allocated for global market, such as India and China.

Sejak tahun 2010, PTPN XIII juga memproduksi biodiesel yang berasal dari dua Unit Pengolahan Biodiesel berkapasitas 6.000 liter per hari dalam rangka memanfaatkan limbah PMS.

Since 2010, PTPN XIII has been able to produce biodiesel from two Biodiesel Processing Units with 6,000 liters of bio-diesel daily production capacity in order to make use of palm oil mill waste.

19


20

Kilas PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Visi, Misi, dan Tata Nilai Perusahaan Vision, Mission, and Corporate Values

Visi Vission “Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan.”

“To be a highly competitive, sustainably growing, and developing agribusiness company hand in hand with society.”

Penjelasan Visi:

Berdaya saing tinggi Menerapkan praktek operasional berbasis efisiensi dan keunggulan biaya untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermutu tinggi.

Tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan Pertumbuhan berkelanjutan sehingga sejajar dengan perusahaan agrobisnis besar lainnya Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional dan pemberdayaan potensi masyarakat berbasis kemitraan. Menerapkan sistem perkebunan berwawasan lingkungan. Elaboration of Vision

Highly Competitive Implementing operational practice based on efficiency and cost effectivity to produce high quality products and services

Sustainably growing and developing hand in hand with the society Sustainable growth to reach the same position as the other large agribusiness companies Bringing dynamics to regional and national economic condition and empowering the potentials of the community based on partnership

Misi Mission

Implementing an environmental friendly based plantation system

Menghasilkan produk dan jasa dalam bidang kelapa sawit, karet, industri hilir dan bidang usaha lainnya secara efisien dan bermutu tinggi. Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional. Mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat berbasis kemitraan. Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan.

Producing products and services in the areas of oil palm, rubber, downstream industries and other business sectors in an efficient and high quality. Dynamizing regional and national economy. Developing and empowering potentials of community-based partnerships. Developing environmental friendly based plantation system.


PTPN XIII In Brief

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Tata Nilai Values INOVASI INNOVATION Menciptakan cara-cara baru dalam bekerja untuk mencapai hasil yang terbaik.

DISIPLIN DICIPLINE Bekerja mengikuti sistem peraturan dan norma yang berlaku serta hasil kerja tidak dilakukan melalui cara-cara jalan pintas. Working with effective system rules and norms, as well as the work is not performed through shortcut methods.

Creating new ways of working to achieve the best results.

KERUKUNAN HARMONY KOMUNIKASI COMMUNICATION Proaktif dalam menyampaikan gagasan, focus terhadap apa yang benar bukan siapa yang benar dan mau mendengarkan. Proactive in presenting ideas, focus on what is right rather than who is right and willing to listen.

BERTINDAK SEGERA ACT QUICKLY Pekerjaan dilakukan dengan segera dengan pola pikir peluang tidak senantiasa ada, untuk meningkatkan laba dan mempercepat pertumbuhan.

Berpikir terbuka, menerima perbedaan dan kritik, berpikir positif, tidak sektoral dan tidak menyalahkan orang lain. Open mind, accepting differences and criticisms, positive thinking, not sectoral, and not blaming others.

TANGGUNG JAWAB RESPONSIBILITY Mampu memberikan respon terhadap hasil pekerjaannya yang berkaitan dengan mutu, biaya, standard dan norma serta target-target yang ditetapkan. Capable to provide responses to work results related to quality, cost, standards and norms and targets set.

The job done immediately with the mindset of opportunities not always available, to improve profitability and accelerate growth.

INTEGRITAS INTEGRITY

PERBAIKAN TERUS MENERUS CONTINUOUS IMPROVEMENT Perbaikan dengan cara-cara efisien dan efektif untuk memperoleh mutu pekerjaan dan kepuasan pelanggan, tuntutan mengatasi persaingan. Improvement under efficient and effective ways to obtain quality work and customer satisfaction, overcoming the demands of competition.

Menyampaikan sesuatu dengan benar tanpa kepentingan pribadi, tulus, dapat dipercaya, satu kata dengan perbuatan, melakukan pekerjaan dengan benar sekalipun tidak ada seorangpun sedang bekerja atau melihatnya. Expressing something truly, with no personal interest, sincerely, trustworthily, one word with one action, performing work properly even when no one is at work or nobody see it.

21


22

Kilas PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tujuan Objectives Rumusan tujuan perusahaan di dalam Rencana Jangka Panjang tahun (RJP) 2004-2009 dan telah diperbaharui di dalam RJP tahun 2010-2014 sebagai berikut: Meningkatkan pertumbuhan keuntungan berdasarkan prinsip-prinsip perusahaan yang sehat melalui optimalisasi aset produksi, optimalisasi organisasi, SDM dan Budaya Kerja dan Pengembangan Usaha. (PKO, carbon black, power plant dan industri hilir lainnya). Memperluas lapangan kerja serta menciptakan nilai tambah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan ekonomi kerakyatan, seperti: Kebun plasma pola PSM (Pengelolaan Satu Manajemen) serta Usaha Kecil dan Menengah (UKM) antara lain berupa tanaman pangan dan peternakan. Memelihara kelestarian sumber daya alam melalui pengelolaan komoditi yang bersifat Renewable Resources dan ramah lingkungan (oil palm dan karet) dan produk turunan dan by product. Selain itu memelihara lingkungan sekitar kebun melalui program Corporate Social Responsibilities (CSR). Optimalisasi aset dengan usaha patungan pertambangan batubara dengan BUMN di wilayah Kalimantan Selatan. Tercapainya perusahaan yang berdaya saing tinggi pada bidang yang digelutinya. Tercapainya kinerja Perusahaan yang sehat (AAA)

The formulation of corporate objectives in the 2004-2009 Long Term Plan (RJP) has been updated by the 20102014 RJP as follows: Increasing profit growth based on the principles of a healthy company by oprimalization of production assets, oprimalization the organization, Human Resources and Work Culture and Business Development. (PKO, carbon black, power plants and other downstream industries). Expanding employment opportunities and creating added value in order to improve community welfare through people’s economy development, such as PSM based plasma plantation (One Management) and Small and Medium Enterprises (SMEs), among others in the form of food crops and livestock. Preserving natural resources through renewable and environmental friendly based commodity management system (oil palm and rubber) and derivative products, and by products. Also, preserving the environment around the estate through Corporate Social Responsibilities (CSR) program. Optimizing assets through joint ventures with stateowned coal mines in South Kalimantan. Generating a highly competitive company in its main sector. To increase profit and to accelerate growth.

Strategi Strategy Strategi Korporasi

Corporate Strategy

Berdasarkan hasil analisis posisi perusahaan, PTPN XIII berada pada kuadran I sehingga strategi korporasi yang sesuai adalah Pertumbuhan (Growth). Strategi ini menuntut perusahaan untuk melakukan konsolidasi guna menjamin tercapainya peningkatan dalam efisiensi dan perolehan laba serta ekspansi guna membangun daya tumbuh secara berkelanjutan. Langkah PTPN XIII berkaitan dengan ekspansi adalah mengarah pada integrasi vertikal ke arah hilir (forward integration), integrasi horisontal, dan diversifikasi konglomerasi.

According to the analysis of company position, PTPN XIII is in quadrant I; hence, Growth will be the appropriate corporate strategy. This strategy requires the company to perform consolidation in order to guarantee the improvement of efficiency and profitability as well as expansion in order to improve its growth in a sustainable manner. The steps taken by PTPN XIII related to expansion are proceeding to downstream vertical integration (forward integration), horizontal integration, and conglomerate diversification.


PTPN XIII In Brief

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Strategi Bisnis

Business Strategy

Pemilihan strategi bisnis dilandasi oleh pemikiran “What Business are we in?” PTPN XIII adalah perusahaan agribisnis, dengan nature of product berupa komoditas primer, dan nature of market berupa pasar industri. Untuk dapat memenangkan persaingan, PTPN XIII harus mampu berproduksi dengan biaya seefisien mungkin. Oleh sebab itu, strategi bisnis yang tepat adalah “Overall cost Leadership”, yakni strategi keunggulan biaya secara menyeluruh.

The business strategy is based on the thought of “What Business are we in?” PTPN XIII is an agribusiness company; hence, the nature of its product is primary commodities and the nature of its market is industrial market. To win the competition, PTPN XIII should be able to produce its products based on cost efficiency principle. Therefore, the appropriate business strategy is the “Overall Cost Leadership”.

Strategi ini mengharuskan PTPN XIII untuk menerapkan prinsip-prinsip pemasaran massal, dengan mengambil keuntungan rendah per unit barang (high-volume, low margin strategy) karena harga ditentukan oleh pasar. Oleh sebab itu, PTPN XIII harus mampu menghasilkan barang dengan sasaran harga pokok produksi lebih rendah dari harga produk serta pencapaian tingkat efisiensi tinggi melalui full capacity uitilization, economic of scale dan mempertahankan kualitas produk sesuai persyaratan pasar.

This strategy requires PTPN XIII to apply the principles of mass marketing by taking lower profit per unit of goods (high-volume, low margin strategy) because price is determined by the market. Therefore, PTPN XIII must be able to produce goods with production cost lower than the price of the product and to achieve high efficiency through full capacity utilization, economic of scale and to maintain product quality based on market requirements.

Mission Impossible

Mission Impossible

PTPN XIII telah mencermati kondisi perusahaan di tahun 2006 dan 2005 dan menyimpulkan bahwa perolehan laba cenderung menurun, rentabilitas hanya mencapai 1 digit (ROA 6,34% dan ROE 7,48%) dan kondisi leverage perusahaan yang kurang menguntungkan. Di lain pihak, perusahaan memiliki potensi sumber daya yang mampu dikembangkan lebih baik, seperti sumber daya manusia dan produksi, potensi lahan pengembangan, dan kerjasama dengan petani plasma

PTPN XIII has observed the condition of the company in 2006 and 2005 and concluded that profit earning tended to decline, the rentability was only 1 digit (ROA 6.34% and ROE 7.48%) and the conditions of company leverage were less favorable. On the other hand, the company has potential resources which can be improved, such as human resources and production, potential estate land, and cooperation with plasma farmers.

Mencermati kondisi pada waktu itu, sejak bulan Mei tahun 2007, PTPN XIII mencanangkan “Mission Impossible”, dengan target utama berupa: Peningkatan produksi sebesar 100% Peningkatan nilai penjualan 100% Peningkatan aset sebesar 100% dalam jangka waktu 5 (lima tahun) ke depan.

Considering the real condition of the company at that time, since May 2007, PTPN XIII launched the “Mission Impossible”, with the following main targets: increasing production by 100% increasing total sales by 100% increasing total asset by 100% within the next 5 (five years) of period.

23


24

Kilas PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Lima Kebijakan Strategis Five Strategic Policies PTPN XIII telah menetapkan lima kebijakan strategis di tahun 2010, untuk melengkapi tiga kebijakan strategis tahun 2007.

PTPN XIII has set five strategic policies in 2010 as supplement for the three strategic policies launced in 2007.

Tahun 2010, merupakan tahun keempat pelaksanaan Tiga Kebijakan strategis dan merupakan tahun pertama pelaksanaan Dua Kebijakan Strategis. Tiga kebijakan strategis berupa Optimalisasi aset produksi, Optimalisasi Organisasi, SDM, dan Budaya Kerja dan Pengembangan Usaha akan terus dioptimalkan pelaksanaannya. Dua Kebijakan Strategis berupa Keber-pihakan Kepada Lingkungan dan Mengutamakan Harapan Pelanggan yang ditetapkan di tahun 2010 adalah dalam rangka memperkokoh kekuatan internal PTPN XIII menuju keberlanjutan.

2010 was the fourth year of the implementation of Three Strategic Policies and the first year of the implementation of Two Strategic Policies. The implementation of the three strategic policies namely optimalization of asset production, Optimalization the Organization, HR, and Work Culture, and Business Development will be kept optimized. The Two Strategic Policies namely ProEnvironmental and Prioritizing Cus-tomers’ Expectation were launched in 2010 in order to improve the internal strength of PTPN XIII towards sustainability.

Berikut ini diuraikan program kerja dari Lima Kebijakan strategis. 1. Optimalisasi Aset Produksi Soil building dengan tankos dan limbah cair. Pemupukan majemuk pola 4T Peremajaan dengan system inter-replanting Tanaman Rehabilitasi dan peningkatan kapasitas Pabrik Infrastruktur: Perbaikan jalan penghubung, jalan produksi, jalan koleksi.

Below is the work programs of the Five Strategic Policies.

2. Optimalisasi Organisasi, SDM, dan Budaya Kerja Pemberdayaan Distrik (Cost center) menjadi SBU (Profit Center) Pengelolaan Plasma dengan Pola Satu Manajamen (Pola Kemitraan) Pelatihan dan Pengembangan Internalisasi tata nilai perusahaan

2. Optimalization the Organization, Human Resources and work culture Operating District (cost center) as SBU (Profit Center) One Management of Plasma Plantation (Partnership) Training and Development Internalization of corporate values

3. Pengembangan Usaha Pemenuhan skala ekonomi unit-unit eksisting Pembangunan Unit Pengolahan Program Kerja Sama Usaha (Sinergi) dengan beberapa mitra strategis Membangun industri hilir dan penunjang berbasis agro

3. Business Development Meeting the economic scale of the existing units Building Processing Unit Joint Work Program (synergy) with strategic partners Establish downstream industrial and agro-based support

4. Keberpihakan kepada Lingkungan Mengintensifkan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Pengembangan Komunitas Praktek bisnis berwawasan lingkungan Partisipasi aktif dalam program pelestarian

4. Pro-Environmental Intensifying Partnership Program and Environmental Development Community Development Environmental Friendly business practice Active participation in environmental preservation

1. Optimalization of Asset Production Soil building using empty fruit bunches and liquid waste. 4T system of compound fertilization Crop Rejuvenation/inter-replanting unproductive crops Rehabilitating and increasing the capacity of mills Infrastructure: Improvement of connecting road, production road, collection road.


PTPN XIII In Brief

lingkungan hidup 5. Mengutamakan Harapan Pelanggan Memenuhi komitmen dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman, jaminan produk mapun layanan purna jual. Layanan yang sama kepada semua pelanggan

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

program 5. Prioritizing Customers’ Expectation Meeting commitments in terms of price, quality, delivery time, product warranty and after sales service Giving the same service to all customers

Struktur Organisasi Perusahaan Organizational Structure PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) terdiri atas unit kerja Kantor Direksi dan Kantor Distrik. Unit kerja Kantor Direksi terdiri atas unit kerja di bawah Direktur Utama, 4 Direktur Bidang dan 13 (tiga belas) Bagian. Unit kerja Kantor Distrik terdiri atas Kantor Unit/Kebun dan Pabrik. Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) berkedudukan di Pontianak, Kalimantan Barat dengan Kantor Distrik yang tersebar di Wilayah Kalimantan. Sampai dengan Desember 2010, jumlah Kantor PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sebagai berikut: Kantor Direksi : 1 Kantor Kantor Distrik : 4 Kantor Kantor Perwakilan : 3 Kantor Bagan struktur organisasi Kantor Direksi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/17/VI/2009 tanggal 30 Juni 2009 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sebagai berikut:

The organization of PTP XIII (Persero) comprises the units of Board of Directors (Head) Office and District Office. The working units of Head Office involved working units under President Director, 4 (four) Directors and 13 (thirteen) Departments. The working units of District Office consist Unit /Estate and Factory Offices. The Head Office of PTP Nusantara XIII (Persero) is located in Pontianak, West Kalimantan, with its District Offices spread in all areas of Kalimantan. Up to December 2010, total number of Offices of PTP Nusantara XIII (Persero) are as the following: Head Office : 1 Office District : 4 Offices Representative Office : 3 Offices The organizational structure of the Head Office of PTP Nusantara XIII (Persero), according to the Board of Directors Decision No. 13.00/KPTS/17/VI/2009 dated 30 June 30, 2009 on the Organizational Structure and Administration of PTP Nusantara XIII (Persero) is as follows:

25


26

Kilas PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Struktur Organisasi Organizational Structure

RUPS

DIREKTUR UTAMA Kusumandaru NS.

DIREKTUR PRODUKSI

DIREKTUR KEUANGAN & PEMASARAN

Baim Rachman

Natsir Tarigan

KEPALA BAGIAN TANAMAN

KEPALA BAGIAN KEUANGAN

S.D. Hasugian

Amran Ginting

KEPALA BAGIAN PABRIK

KEPALA BAGIAN AKUNTANSI

M. Gade Ahmad

Panglima Sinambela

KEPALA BAGIAN PLASMA

KEPALA BAGIAN PEMASARAN

Parsamanta Surbakti

Darwin Tarigan

KEPALA BAGIAN INFRASTRUKTUR Daniel R. Sitompul

GENERAL MANAGER DISTRIK KALBAR I Henry S. Manalu


PTPN XIII In Brief

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT

DIREKTUR SDM & UMUM Wagio Riptosumarto

DIREKTUR PERENCANAAN & PEMBANGUNAN Memed Wiramihardja

KEPALA BAGIAN SEKRETARIS PERUSAHAAN & CSR Sofyan Nasution

KEPALA BAGIAN PERENCANAAN STRATEGIS & CMR Hilman Sinaga

KEPALA BAGIAN PENGEMBANGAN SDM

KEPALA BAGIAN PENGEMBANGAN USAHA

Listio Dwiatmanto

Purwadi

KEPALA BAGIAN SPI Effendi Lubis

KEPALA BAGIAN PENGADAAN Agus Surono

GENERAL MANAGER DISTRIK KALBAR II

GENERAL MANAGER DISTRIK KALTIM

GENERAL MANAGER DISTRIK KALSEL / TENG

Pandapotan Girsang

Anang Chairul K.

Sunardi R. Taruna

27


28

Kilas PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Peristiwa Penting 2010 Significant Events During 2010

FEBRUARI

MEI

12 Februari 2010: PMS Longpinang dan PMS Samuntai PTPN XIII mendapatkan Piagam Penghargaan Prestasi Peduli dalam melaksanakan Program K3 tahun 2009 yang diserahkan oleh Wakil Bupati Kabupaten Paser H.M. Hatta Garriet, M.M. Tema Bulan K3 Nasional tahun 2010 adalah Gelorakan Gema Daya K3 dalam Kehidupan Bermasyarakat. February 2, 2010: Longpinang and Samuntai Palm Oil Mill of PTPN XIII received Piagam Penghargaan Prestasi Peduli (Sensitivity Award) in implementing OHS Program in 2009 given by the Vice Head of Paser District, H.M. Hatta Garriet, M.M. Theme for the National OHS Month in 2010 was Bring the Spirit of OHS in Community Life.

2 Mei 2010: PTPN XIII (Persero) memberikan beasiswa untuk 49 pelajar dan bantuan untuk 10 orang mahasiswa Universitas Tanjung Pura jalur Outreaching, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Pemberian bantuan beasiswa tersebut adalah sebagai wujud komitmen PTPN XIII untuk turut serta memajukan daerah dengan peduli terhadap pendidikan. May 2, 2010: PTPN XIII (Persero) gave scholarship to 49 students and grant for 10 students at Tanjung Pura University admitted through the Outreaching System at the National Education Day. The scholarship is an evidence of the commitment of PTPN XIII in developing the region by paying a great attention to education.

MARET

3 Mei 2010: Komisi B DPRD Kalimantan Barat melakukan kunjungan kerja ke PTPN XIII dipimpin Wakil Ketua DPRD Kalbar, Nicodemus T MM, Ketua Komisi B DPRD Kalbar, Marcus Jimmi SH, diterima oleh Direktur Produksi PTPN XIII, Ir. Baim Rachman, dan jajaran manajer di kantor Direksi. May 3, 2010: The B Commission of West Kalimantan District Representatives (DPRD) carried out a work visit to PTPN XIII lead by the Vice Chairman of West Kalimantan DPRD, Nicodemus T MM, the Chairman of B Commission of West Kalimantan DPRD, Marcus Jimmi SH, welcomed by the Production Director of PTPN XIII, Ir. Baim Rachman and the managers at the Board of Directors’ office.

17 Maret 2010: Launching perdana dan bedah buku berjudul “Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan”, yang ditulis oleh Direktur SDM & Umum PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, berlangsung di Aula Kantor Direksi PTPN XIII. Tampil sebagai pembahas, Kepala Bapedalda Kalbar (Darmawan), Dekan Fakultas Pertanian Untan (Radian), pakar komunikasi Aqua Dwipayana dan General Manager Distrik Kalbar II (Pandapotan Girsang). Dalam acara diskusi, PTPN XIII (Persero) berkomitmen untuk memperhatikan aturan Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menuju pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan ramah lingkungan. March 17, 2010: Grand Launching and book review of “How to Build a Sustainable and Environmental Friendly Oil Palm Plantation”, written by the Director of Human Resources & General Affairs of PTPN XIII. The spokespersons were the Head of West Kalimantan Environmental Impact Management Agency (Darmawan), the Dean of Agriculture Faculty of Untan (Radian), a communication expert Aqua Dwipayana, and the General Manager of West Kalimantan II District (Pandapotan Girsang). In the discussion session, PTPN XIII (Persero) was committed to obey the regulation of Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) to generate sustainable and environment friendly oil palm plantation development.

21 Mei 2010: Penandatangan kerjasama penyaluran kredit pupuk kepada petani plasma PSM, dilakukan oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XIII, Memed Wiramihardja, dengan Pengurus sejumlah KUD. May 21, 2010: The signing of agreement on the distribution of loan for fertilizer intended for plasma farmers of Palm Oil Mill carried out by the Director of Planning and Development of PTPN XIII, Memed Wiramihardja, and the Management of a number of Cooperatives.

JUNI

26-30 Juni 2010: Pengrajin Binaan PTPN XIII mengikuti Indonesia Product Expo 2010 yang digelar di Main Conference Hall, International Convention Centre, Bandar Seri Begawan, Brunei. Pameran tersebut diikuti oleh lebih dari 1.000 jenis produk Indonesia. Dubes RI Handriyo Kusumo Priyo dan Dubes Rusia Mr. Victor Alexanderrovich Selesnev berkesempatan membeli kain batik produk mitra binaan PTPN XIII. June 26-30, 2010: Artisans supervised by PTPN XIII participated in Indonesia Product Expo 2010 held at the Main Conference Hall of International Convention Center, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. There were more than 1,000 Indonesian products at the exhibition. The Ambassador of the Republic of Indonesia, Handriyo Kusumo Priyo and the Ambassador of Russia Mr. Victor Alexanderrovich Selesnev bought batik produced by supervised partner of PTPN XIII at that event. 19 Mei 2010: Mitra Binaan PTPN XIII (Persero) ikut serta memeriahkan acara Pekan Gawai Dayak 2010 yang diselenggarakan di Rumah Betang, dengan menggelar berbagai souvenir khas Kalbar yang dapat dijadikan kenang-kenangan oleh pengunjung Pekan Gawai Dayak. May 19, 2010: The supervised partners of PTPN XIII (Persero) also participated in the event Pekan Gawai Dayak 2010 held at Rumah Betang by selling various souvenirs from West Kalimantan for the visitors of Pekan Gawai Dayak.

AGUSTUS PTPN XIII bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak melakukan program penyelamatan pantai di desa Sepok Laut, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya dari abrasi dan akresi laut. Program tersebut berupa penanaman pohon Bakau. PTPN XIII collaborated with Tanjungpura University, Pontianak to hold save the beach program in Sepok Laut Village, Subdistrict of Sungai Kakap, Kubu Raya District to save the beach from abrasion and sea accretion. The program organized the planting of mangrove trees.


PTPN XIII In Brief

SEPTEMBER 20 September 2010: Direktur Utama, mewakili PTPN XIII, menrima penghargaan Annual Report Award (ARA) 2009 sebagai Juara II Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed, yang diterbitkan oleh Kementerian Negara BUMN RI, Kementerian Negara Keuangan RI, Kementerian Keuangan RI - Ditjen Pajak. September 20, 2010: The President Director, representing PTPN XIII, received the 2009 Annual Report Award as the second winner for Non-financial Non-listed SOE Category given by the State Ministry of SOE of the Republic of Indonesia, the State Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia – the Directorate General of Taxes.

20 September 2010: PTPN XIII mendukung Pesta Petani yang dilaksanakan tanggal 30 September - Oktober 2010. Dalam kegiatan itu digelar berbagai kegiatan seperti camping campus, workshop, pameran, gelar budaya dan beberapa kegiatan lainnya. September 20, 2010: PTPN XIII supported Farmers’ Fair held on September 30 - October 3, 2010. In that event, there were various activities such as campus camping, workshop, exhibition, cultural events and several other activities. September 2010: Press Tour PTPN XIII ke kebun Parindu Distrik Kalimantan Barat II, diikuti oleh 24 0rang wartawan dari media cetak maupun elektronik yang ada di Kalimantan Barat. September 2010: Press Tour of PTPN XIII to Parindu Ditrik estate of West Kalimantan II, attended by 24 journalists from printed and electronic media in West Kalimantan

OKTOBER 4-6 Oktober 2010: Perundingan Perjanjian Kerja Bersama 20102012 antara manajemen PTPN XIII dengan SPBUN PTPN XIII dilaksanakan di LPP Yogyakarta. Dari pihak manajemen dihadiri oleh Direktur Utama, Direktur SDM & Umum, seluruh General Manager, dan beberapa Kabag, sedangkan dari pihak SPBUN dihadiri oleh Pelaksana Ketua Umum, Sekretaris Umum, Pengurus Harian, Perwakilan SPBUN Tingkat Unit Kerja. October 4-6, 2010: Discussion on 2010-2012 Contract of Work between the management of PTPN XIII and SPBUN PTPN XIII held at LPP Yogyakarta. The management was represented by the President Director, the Director of HR & General Affairs, all General Managers and several Heads of Division, while the SPBUN was represented by the Acting Chairman, the General Secretary, the Executive Management, and the representatives of SPBUN at Work Unit Level.

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

1 Oktober 10: Pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar Disiplin di Rindam XII/Tanjungpura Singkawang oleh Wakil Komandan Rindam XII/Tanjungpura, Mayor Inf T Baskoro, dihadiri Direktur SDM & Umum, Wagio Ripto Sumarto. Diklatsar Disiplin dilaksanakan dalam rangka pengkaderan karyawan pimpinan sebanyak 80 orang. October 1, 2010: Opening Basic Disciplinary Education and Training at Rindam XII/Tanjungpura Singkawang by the Vice Commander of Rindam XII/Tanjungpura, Major Infantry T. Baskoro, attended by the Director of HR & General Affairs, Wagio Ripto Sumarto. This Basic Disciplinary Education and Training was held to educate and train 80 candidates of top rank employees.

28 Desember 2010: PTPN XIII menyalurkan bantuan PKBL kepada 13 pengusaha dan 11 proposal program bina lingkungan untuk peningkatan sarana & prasarana ibadah, pendidikan, pelestarian alam dan lingkungan. Penyerahan dilakukan oleh Direktur SDM & Umum PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, didampingi oleh Kabag Sekper dan CSR, Sofyan Nasution. December 28, 2010: PTPN XIII gave PKBL aid to 13 entrepreneurs and 11 proposals of environment development program for the improvement of religious service means and infrastructures, education, nature and environment preservation. The aid was given by the Director of HR & General Affairs of PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, accompanied by the Head of Corporate Secretary Division and CSR, Sofyan Nasution.

22 Oktober 2010: PTPN XIII mendukung pembangunan Rumah Adat Dayak Betang, yang dipusatkan di Kuala Ambawang, Kubu Raya. Dukungan diwujudkan dalam bentuk sumbangan yang diserahkan Direktur SDM & Umum PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, diterima oleh Ketua Umum Betang Centre, Herman Ivo, disaksikan oleh Ketua Dewan Adat Dayak Nasional, BL Atan Palil, Pengurus dan tokoh adat Dayak lainnya, serta DPRD Kalbar. October 22, 2010: PTPN XIII supported the construction of Dayak Betang traditional house centered in Kuala Ambawang, Kubu Raya. The support was in the form of donation given by the Director of HR & General Affairs of PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, received by the Chairman of Betang Center, Herman Ivo, witnessed by the Chairman of National Dayak Board, BL Atan Palil, the management and other figures of Dayak tribes, and the West Kalimantan DPRD.

29 Desember 2010: Penyaluran kredit perkebunan kelapa sawit oleh Bank Mandiri kepada koperasi perkebunan kelapa sawit yang menjadi mitra binaan PT Perkebunan Nusantara XIII mencapai Rp 313,41 milyar untuk luasan lahan 12.761 hektar. December 29, 2010: Distributing oil palm plantation loan by Bank Mandiri to the supervised partner of PT Perkebunan Nusantara XIII cooperative of oil palm plantation amounting IDR 313.41 billion for 12,761 ha estates.

DESEMBER 16 Desember 2010: PTPN XIII mendapatkan dua penghargaan dalam acara Nusantara Award 2010 (Penganugerahan Sawit, Karet dan Teh), yaitu : sebagai Juara II Kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Sawit terbaik, yaitu Kebun Rimba Belian dan Juara I Kategori Pabrik Peningkatan Rendemen Kelapa Sawit terbaik yaitu PMS Gunung Meliau. December 16, 2010: PTPN XIII received two awards in the 2010 Nusantara Award (Oil Palm, Rubber and Tea Award): the Second Winner in the Best Oil Palm Estate Productivity Improvement category for Rimba Belian Estate and the First Winner in the Best Palm Oil Extraction Rate Improvement Mills for Gunung Meliau Palm Oil Mill.

29


30

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Kilas PTPN XIII

Penghargaan & Sertifikasi Award and Setification

Annual Report Award Penghargaan dari Kementerian Negara BUMN RI, Kementerian Negara Keuangan RI, Kementerian Keuangan RI - Ditjen Pajak atas prestasi PTPN XIII sebagai Juara II Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed pada Annual Report Award (ARA) 2009. (20 September 2010)

Penghargaan juara II EIS/Executive Information System teraktif pada Portal Kementerian BUMN Tahun 2009 dari 142 BUMN (30 November 2010)

Nusantara Award 2010 Juara II Kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Sawit terbaik yaitu Kebun Rimba Belian Juara I Kategori Pabrik Peningkatan Rendemen Kelapa Sawit terbaik yaitu PMS Gunung Meliau. (16 Desember 2010)

Annual Report Award Award from the State Ministry of SOE of the Republic of Indonesia, the State Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia – Directorate General of Taxes for the achievement of PTPN XIII as the 2nd winner for Non-Finance Non-Listed SOE Category at the Annual Report Award (ARA) 2009 (September 20, 2010)

The 2nd winner of the most active EIS/Executive Information System at the Portal of the Ministry of SOE in 2009 out of 142 SOEs (30 November 2010)

Nusantara Award 2010 2nd winner in the best Oil Palm Productivity Improvement category for Rimba Belian Estate 1st winner in of the best palm oil extraction rate improvement mills category for Gunung Meliau Palm Oil Mill (December 16, 2010)


PTPN XIII In Brief

Tujuh (7) PMS meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari TUV NORD, yaitu: PMS Gunung Meliau PMS Rimba Belian PMS Parindu PMS Gunung Ngabang PMS Gunung Samuntai PMS Longkali PMS Long Pinang (12 Agustus 2010, berlaku hingga 11 Agustus 2011) Dua PKR meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari YOQA, yaitu : PKR Nangka Jetak Sintang (21 Oktober 2010, berlaku hingga 20 Oktober 2014) PKR Tambarangan (17 Maret 2010, berlaku hingga 16 Maret 2014)

Pabrik Sheet Danau Salak meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari YOQA (12 November 2010, berlaku hingga 11 November 2014)

Bulan K3 Nasional 2010 PMS Longpinang dan PMS Samuntai PTPN XIII mendapatkan Piagam Penghargaan Prestasi Peduli dalam melaksanakan Program K3 tahun 2009 yang diserahkan oleh Wakil Bupati Kabupaten Paser H.M. Hatta Garriet, M.M. (11 Februari 2010)

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Seven (7) Palm Oil Mills received SMM SNI ISO 9001:2008 Certification from TUV NORD, namely: Gunung Meliau Palm Oil Mill Rimba Belian Palm Oil Mill Parindu Palm Oil Mill Gunung Ngabang Palm Oil Mill Gunung Samuntai Palm Oil Mill Longkali Palm Oil Mill Long Pinang Palm Oil Mill (August 12, 2010 valid until August 11, 2011) Two Crumb Rubber Factories received SMM SNI ISO 9001:2008 Certification from YOQA, namely: PKR Nangka Jetak Sintang (October 21, 2010 valid until October 20, 2014) PKR Tambarangan (March 17, 2010 valid until March 16, 2014)

Danau Salak Sheet Factory received SMM SNI ISO 9001:2008 Certification from YOQA (November 12, 2010 valid until November 11, 2014)

2010 National OHS Month Longpinang and Samuntai Palm Oil Mill of PTPN XIII received Sensitivity Award (Piagam Penghargaan Prestasi Peduli) in implementing OHS Program in 2009, the award was given by the Vice Head of Paser District, H.M. Hatta Garriet, M.M (February 11, 2010)

31


32

Kilas PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

WILAYAH OPERASI DAN PENGEMBANGAN OPERATIONAL AND PROJECT DEVELOPMENT AREA

DISTRIK KALIMANTAN BARAT I DISTRICT WEST KALIMANTAN I KEBUN (ESTATES) NO URAIAN (DESCRIPTION)

LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)

KABUPATEN REGENCY

JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT

1

Gunung Meliau Inti

5.753,26

Sanggau

Kelapa sawit

2

Gunung Meliau Plasma

3.585,13

Sanggau

Kelapa sawit

3

Gunung Emas

4.349,20

Sanggau

Kelapa sawit

4

Sungai Dekan

5.625,50

Sanggau

Kelapa sawit

1

Gunung Meliau

60 Ton TBS/Jam

Sanggau

Pabrik Minyak sawit

5

Rimba Belian Inti

4.385,80

Sanggau

Kelapa sawit

2

Rimba Belian

30 Ton TBS/Jam

Sanggau

Pabrik Minyak sawit

6

Rimba Belian Plasma

4.463,06

Sanggau

Kelapa sawit

7

Sintang

1.352,48

Sintang

Karet

TOTAL

PABRIK MINYAK SAWIT (PALM OIL MILL) NO URAIAN (DESCRIPTION)

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

PABRIK PENGOLAHAN KARET (RUBBER MILL)

29.514,43

NO 1

URAIAN (DESCRIPTION) PKR Sintang

KAPASITAS CAPACITY

23 Ton KK/Hari

KABUPATEN REGENCY Sintang

KETERANGAN REMARK Pabrik Karet Remah

Kembayan Parindu Ngabang DISTRIK KALIMANTAN BARAT II DISTRICT WEST KALIMANTAN II

Gunung Meliau

Sintang

Rimba Belian Sungai Dekan

Gunung Mas

KEBUN (ESTATES) NO URAIAN (DESCRIPTION)

LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)

KABUPATEN REGENCY

JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT

1

Parindu

2.637,46

Sanggau

Kelapa sawit

2

Parindu Plasma

7.636,16

Sanggau

Kelapa sawit

3

Kembayan Inti

4.281,27

Sanggau

Kelapa sawit

4

Kembayan Plasma

4.946,29

Sanggau

Kelapa sawit

5

Ngabang

3.714,00

Landak

Kelapa sawit

6

Ngabang Plasma

8.829,70

Landak

Kelapa sawit

TOTAL

KALIMANTAN BARAT

Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurahman, No 11, Pontianak 78118 Kalimantan Barat, Indonesia

32.044,88

PABRIK MINYAK SAWIT (PALM OIL MILL) NO

URAIAN (DESCRIPTION)

1

Parindu

60 Ton TBS/Jam

Sanggau

Pabrik Minyak sawit

2

Ngabang

30 Ton TBS/Jam

Landak

Pabrik Minyak sawit

3

Kembayan

30 Ton TBS/Jam

Sanggau

Pabrik Minyak Sawit

4

UP Biodiesel Parindu

6000 liter/hari

Sanggau

Biodiesel

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

RUMAH SAKIT (HOSPITAL) NO

URAIAN (DESCRIPTION)

1

Parindu

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

100 Kamar

Sanggau

KETERANGAN REMARK Rumah Sakit Tipe D

Kumai

KALIMANTAN TENGAH


PTPN XIII In Brief

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

DISTRIK KALIMANTAN TIMUR DISTRICT EAST KALIMANTAN KEBUN (ESTATES) NO URAIAN (DESCRIPTION) 1

Tabara Inti

2

Tabara Plasma

3

Tajati Inti

4

Tajati Plasma

5

LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)

KABUPATEN REGENCY

JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT

6.485,00

Paser

Kelapa sawit

11.716,00

Paser

Kelapa sawit

5.915,00

Paser

Kelapa sawit

11.910,00

Paser

Kelapa sawit

Long Kali

4.176,00

Paser

Kelapa sawit

6

Long Kali Plasma

1.668,00

Paser

Kelapa sawit

7

Long Kali

399,00

Paser

Karet

TOTAL

42.269,00

KALIMANTAN TIMUR PABRIK MINYAK SAWIT (PALM OIL MILL) NO

Sangata

URAIAN (DESCRIPTION)

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

1

Long Pinang

60 Ton TBS/Jam

Paser

Pabrik Minyak sawit

2

Semuntai

50 Ton TBS/Jam

Paser

Pabrik Minyak sawit

3

Long Kali

30 Ton TBS/Jam

Paser

Pabrik Minyak sawit

4

UP Biodiesel Samuntai

6000 liter/hari

Paser

Biodiesel

DISTRIK KALIMANTAN SELATAN & TENGAH DISTRICT SOUTH & CENTRAL KALIMANTAN KEBUN (ESTATES)

Longkali

NO URAIAN (DESCRIPTION)

Tabara Tajati

KALIMANTAN SELATAN

Tambarangan Batulicin Danau Salak

LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)

KABUPATEN REGENCY

JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT

1

Batu Licin Inti

1.500,00

Tanah Bumbu

Kelapa sawit

2

Pelaihari Inti

3.406,00

Tanah Laut

Kelapa sawit

3

Danau Salak Inti

7.211,98

Banjar

Karet

4

Batu Licin Inti

1.500,00

Tanah Bumbu

Karet

5

Tambarangan Inti

Tapin

Karet

6

Kumai Inti

2.220,00

Kota Waringin

Karet

7

Pelaihari Plasma

2.102,80

Tanah Laut

Kelapa Sawit

8

Batu Licin Plasma

1.052,26

Tanah Bumbu

Kelapa sawit

9

Kumai Plasma

2.894,26

Kota Waringin

Karet

10

Tambarangan Plasma

13.361,91

Tapin

Karet

11

Batulicin Plasma

3.383,40

Tanah Bumbu

Karet

TOTAL

536,00

39.167,81

PABRIK MINYAK SAWIT (PALM OIL MILL)

Pelaihari

NO

URAIAN (DESCRIPTION)

1

Pelaihari

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

30 Ton TBS / Jam

Tanah Laut

KETERANGAN REMARK Pabrik Minyak Sawit

PABRIK PENGOLAHAN KARET (RUBBER MILL) NO

URAIAN (DESCRIPTION)

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

1

Tambarangan

40 Ton Karet Kering/Hari

Tapin

Pabrik Karet Remah

2

Danau Salak

10 Ton Karet Kering/Hari

Banjar

Pabrik Karet Sheet

RUMAH SAKIT (HOSPITAL) NO 1

URAIAN (DESCRIPTION) Danau Salak

KAPASITAS CAPACITY 54 Kamar

KABUPATEN REGENCY Banjar

KETERANGAN REMARK Rumah Sakit Tipe D

33


Kilas PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

PENELUSURAN PROSES BISNIS PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) BUSINESS PROCEDURE OF PT. PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

-Tren Industri -Industrial Trend -Ciri Pasar -Market -Persaingan -Characteristics

Balai Penelitian Research Center

Regulasi Pemerintah Government Regulation

Investor

BISNIS UTAMA

Pengambilan Informasi Collecting Information

Main Business

TANAMAN PLANTS

PABRIK FACTORY

Land Clearing Tan. Baru / Tan. Ulangan Tan. Belum Menghasilkan Tanaman Menghasilkan

Stasiun Penerimaan bahan baku

Inovasi Inovation

Stasiun Pengolahan

Raw Material

Land Clearing New Plans / Replanting Immatured Plants Matured Plants

Receiver Product Storage

WasteManagement Station

PEMASARAN MARKETING Penjualan Pengiriman Produk Sales Product Delivery

PENGOLAHAN PROCESSING INFRASTRUKTUR

Bahan Baku Olah Jumlah & Kualitas Pengolahan Persediaan Hasil Produksi Pemanfaatan Limbah Raw Materials for Processing Processing Quality & Quantity Stock of Production Output Waste Utilization

Jalan, Jembatan, Saluran Air Bangunan Rumah & Lainnya Alat Transportasi Road, Bridge & Water Channel Housing Complex and others Means of Transportation

PENDUKUNG BISNIS Pengelolaan Anggaran Perusahaan Company Budget Management

SDM HRD

Mengelola Hubungan dengan Pelanggan Maintaining Relationship with Customers

Feed Back

Penyimpanan St. Pengendalian Produk Limbah

UMPAN BALIK

P.E.S.T

PERENCANAAN Planning

34

BUSINESS SUPPORT

Keuangan & Akuntansi Finance & Accounting

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility

Persediaan Barang & Pengadaan Inventory & Procurement Mengelola Hubungan dengan Pemasok Maintaining Relationship with Suppliers

Internal Audit


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

35


36

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Laporan Kepada Pemegang Saham

Laporan Dewan Komisaris Report of Board of Commissioners

Pemegang Saham Yang Terhormat, Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji serta rasa syukur yang tak terhingga kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada kita semua sehingga kita dapat menyelesaikan tugas-tugas korporasi pada tahun 2010 dengan baik. Pada kesempatan yang pertama ini pula, perkenankan Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan PTPN XIII, atas pencapaian kinerja yang bukan hanya baik secara kuantitatif, tetapi juga akan memberikan arti dan makna yang sangat penting untuk kita semua dalam rangka membangun kepercayaan diri PTPN XIII: Kita bisa dan kuat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik!

Dear Shareholders, First of all, let us express our deepest gratitude to God the Almighty for His blessings and gift given to all of us so that we can complete all of the corporate tasks in 2010. In this opportunity, the Board of Commissioners would like to express our highest appreciation to the members of the Board of Directors and all of the employees of PTPN XIII for performance achievement which was not only quantitatively good but also gave a very significant meaning to all of us to build the confidence of PTPN XIII: We can and we are strong in making changes to be better!


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

37


38

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Ir. H. Hanifah Affan, MM Komisaris - Commissioner Thadeus Yus, SH, MPA Komisaris - Commissioner

Mayjend (Purn) Adang Sondjaja Komisaris - Commissioner

Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU Komisaris Utama - President Commissioner Hamzah Tawil, S.Ag, MS Komisaris - Commissioner

Drs. Revrisond Baswir, MBA Komisaris - Commissioner


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Di tengah perubahan global yang akan terus penuh dengan tantangan, PTPN XIII telah berhasil menyesuaikan diri dengan gejolak tantangan tersebut dan sekaligus pula berhasil meraih manfaat dari kehadiran momentum terjadinya penguatan harga jual komoditas. PTPN XIII berhasil mencatat tercapainya peningkatan nilai penjualan dari Rp 2,60 triliun pada 2009 menjadi Rp 3,36 triliun pada 2010 dan peningkatan laba bersih dari Rp 122,09 milyar pada 2009 menjadi Rp 180,80 milyar pada 2010. Semua ini merupakan hasil kerja keras dan kekompakkan seluruh jajaran PTPN XIII dalam melaksanakan visi dan misi serta kebijakan-kebijakan yang telah digariskan. Atas keberhasilan tersebut, kami menyampaikan penghargaan atas arahan dan dukungan Pemegang Saham kepada PTPN XIII yang hasilnya telah menyatu di dalam proses pencapaian kinerja di atas. Demikian pun halnya dengan dukungan dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholders), baik yang berada di Kalimantan sebagai rumahnya PTPN XIII maupun pemangku kepentingan yang berada di daerah lainnya. Kepada seluruh pihak yang telah memberikan dukungan baik langsung maupun tidak langsung kami sampaikan penghargaan yang tidak terhingga. Kami menyadari bahwa PTPN XIII secara eksistensial tidak ada tanpa adanya dukungan dari seluruh pihak.

In the middle of challenging global changes, PTPN XIII has succeeded in adapting itself with the challenges and receiving benefits from the momentum of commodity sales price increase. PTPN XIII has succeeded in recording an increase of sales value from IDR 2.60 trillion in 2009 to IDR 3.36 trillion in 2010 and the increase of net profit from IDR 122.09 billion in 2009 to IDR 180.80 billion in 2010. It is the result of hard work and harmony among all of the elements of PTPN XIII in implementation the vision and mission and the stipulated policies. For the success, we would like to express our appreciation for the guidance and support from the Shareholders to PTPN XIII which result has been integrated in the process of achieving the performance. We would also like to thank every stakeholder, either in Kalimantan or in other areas, for the support to PTPN XIII. To every party who has directly or indirectly supported PTPN XIII, we would like to express our deepest gratitude. We realize that PTPN XIII will never be existed without support from every party.

Laba yang dicapai pada tahun 2010 telah melampaui target pencapaian laba yang telah ditetapkan pada RKAP 2010, yaitu Rp 162,4 milyar. The profit achieved in 2010 has exceeded the target of profit achievement set in the 2010 Company Work Plan and Budget, namely IDR 162.4 billion.

Kinerja

Performance

Dewan Komisaris menilai PTPN XIII pada 2010 telah menorehkan kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan kinerja yang berhasil dicapai pada tahun-tahun sebelumnya. PTPN XIII telah berhasil beradaptasi dengan gejolak perubahan global, termasuk mengatasi gejolak produksi akibat gangguan cuaca sepanjang tahun 2010. Harga komoditas yang baik pada tahun 2010 telah berhasil menjadi sumber penerimaan sejalan dengan capaian produksi pada tahun tersebut. Hasil dari kedua hal tersebut adalah laba bersih perusahaan pada tahun 2010 berada di atas laba yang dicapai pada tahun 2009. Lebih bermakna lagi, bahwa laba yang dicapai pada tahun 2010 telah melampaui target pencapaian laba yang telah ditetapkan pada RKAP 2010, yaitu Rp 162,4 milyar. Kita mencatat ini bukan karena ingin berpuas diri melainkan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang bahwa kita sudah

The Board of Commissioners sees that PTPN XIII in 2010 has recorded a much better performance compared to that of in the previous years. PTPN XIII has succeeded in adapting with global changes, including production ups and downs due to weather disturbance in 2010. Reasonable commodity price in 2010 has become the source of income in accordance with the amount of production in that year. The result is that the company’s net profit in 2010 is higher than that of in 2009. What is more important, the profit achieved in 2010 has exceeded the target of profit achievement set in the 2010 Company Work Plan and Budget, namely IDR 162.4 billion. We note this down not because we are proud of it but because we would like to thank God, the Most Gracious and Most Merciful for giving us the opportunity to give our energy and mind to achieve good and even better performance in the future.

39


40

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Laporan Kepada Pemegang Saham

diberikan kesempatan untuk menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk mencapai kinerja yang baik dan lebih baik lagi pada waktu yang akan datang. Berikut ini kami sampaikan beberapa catatan yang memberikan gambaran atas hal-hal nyata yang dicapai oleh PTPN XIII: Nilai penjualan pada 2010 lebih tinggi 29,35% relatif terhadap pencapaian untuk hal yang sama pada tahun 2009, yaitu meningkat dari Rp 2,60 triliun (2009) menjadi Rp 3,36 triliun (2010). Apabila dibandingkan dengan nilai penjualan pada tahun 2006, maka nilai penjualan PTPN XIII meningkat sebesar 140,94%, atau telah terjadi peningkatan nilai penjualan 35,24% per tahun. Nilai penjualan kelapa sawit meningkat 15,20% terhadap pencapaian tahun sebelumnya Rp 2.181 milyar (2009) menjadi Rp 2.513 milyar (2010). Peningkatan nilai penjualan ini sebagai dampak dari membaiknya harga jual minyak dan inti sawit, meningkatnya volume penjualan inti sawit. Nilai penjualan komoditi karet meningkat dari Rp 415 milyar pada 2009 menjadi Rp 846 milyar pada tahun 2010 sehingga tercatat peningkatan sebesar 103,72%. Peningkatan nilai penjualan karet ini sebagai dampak dari peningkatan volume dan harga jual karet, masingmasing sebesar 19,51% dan 70,46%. Laba bersih pada tahun 2010 mencapai Rp 180,80 milyar atau meningkat dari laba bersih tahun 2009 yaitu Rp 122,09 milyar. Dengan demikian, dari tahun 2009 ke 2010 tercatat terdapat peningkatan laba bersih sebesar 48,09%. Apabila laba bersih pada tahun 2010 dibandingkan dengan laba bersih yang dicapai pada tahun 2006, diperoleh gambaran bahwa laba pada tahun 2010 meningkat 9.52 kali lebih tinggi dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2006. Total aset pada tahun 2010 adalah 17,86% lebih tinggi dibandingkan total aset pada tahun 2009, dengan nilai asset pada 2010 sebesar Rp 2,85 triliun. Dibandingkan dengan nilai aset pada tahun 2006, nilai aset pada tahun 2010 mencapai posisi 81,73% lebih tinggi daripada nilai asset pada tahun tersebut.

The followings are several notes that illustrate the actual achievement of PTPN XIII:

Dengan gambaran sebagaimana diuraikan di atas, Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya Tiga Kebijakan Strategis, berupa Optimalisasi Aset Produksi, Optimalisasi Organisasi, SDM, & Budaya Kerja, dan Pengembangan Usaha serta dua Kebijakan Strategis baru di tahun 2010, yaitu Keberpihakan kepada Lingkungan dan Mengutamakan Harapan Pelanggan.

Based on the illustration above, the Board of Commissioners fully supported the Three Strategic Policies, namely Optimalization of Asset Production, Optimalization the Organization, HR, and Work Culture, and Business Development and two new Strategic Policies in 2010, namely Pro-Environmental and Prioritizing Customers’ Expectation.

Sales value in 2010 increased by 29.35% compared to that of in 2009, from IDR 2.60 trillion (2009) to IDR 3.36 trillion (2010). When comparing it to sales value in 2006, sales value of PTPN XIII increased by 140.94% or 35.24% per year.

Sales value of oil palm increased by 15.20% compared to that of in the previous year, from 2.181 billion (2009) to IDR 2.513 billion (2010). The increase of sales value is an impact of the increase of sales price of palm oil and palm kernel, and the increase of sales volume of palm kernel. Sales value of rubber commodity increased from IDR 415 billion in 2009 to IDR 846 billion in 2010 so that there was an increase of 103.72%. The increase of rubber sales value was the impact of the increase of rubber sales volume and sales price of 19.51% and 70.46%, respectively. Net profit in 2010 reached IDR 180.80 billion or increased compared to that of in 2009 which was only IDR 122.09 billion. Therefore, from 2009 to 2010 there was an increase of net profit of 48.09%. If the net profit in 2010 is compared to net profit in 2006, it can be seen that profit in 2010 is 9.52 times higher that net profit in 2006.

Total assets in 2010 were 17.86% higher than total assets in 2009, amounting IDR 2.85 trillion. Compared to total assets in 2006, assets in 2010 were 81.73% higher than assets in that year.


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Untuk mencapai kinerja PTPN XIII yang terus meningkat, Dewan Komisaris memberikan arahan agar PTPN XIII terus melanjutkan upaya membangun budaya perusahaan (corporate culture) yang selalu mengedepankan pentingnya penghayatan tugas dan fungsi BUMN Perkebunan sebagaimana tergambar dalam UU No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, UU No. 18 Tahun 2004 tentang Perkebunan, UU No. 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar PTPN XIII, serta Visi dan Misi PTPN XIII, yang kemudian dilaksanakan secara profesional dalam pelaksanaan pengurusan dan pengelolaan PTPN XIII dari waktu ke waktu. Berdasarkan budaya perusahaan inilah seluruh kekuatan dan sumber daya perusahaan akan memberikan manfaat yang optimal baik untuk perusahaan dan negara maupun untuk masyarakat di mana pun PTPN XIII berada.

In order to achieve better performance of PTPN XIII, the Board of Commissioners suggested that PTPN XIII continues its efforts in building corporate culture which always prioritizing the importance of task and function as SOE Plantation as stated in Law No. 19 of 2003 on SOE, Law No. 18 of 2004 on Plantation, Law No. 40 of 2007 on Limited Liability Company, the Articles of Association of PTPN XIII, and the Vision and Mission of PTPN XIII, implemented professionally in the management of PTPN XIII from time to time. Based on this corporate culture, all of the power and the resources of the company will bring optimal benefit to the company and the country as well as the community wherever PTPN XIII is located.

Secara khusus Dewan Komisaris meminta Direksi untuk lebih meningkatkan perencanaan dan perancangan kegiatan-kegiatan perusahaan secara komprehensif sehingga biaya dapat ditekan dan penerimaan dapat ditingkatkan serta berbagai resiko dan ketidak pastian dapat diketahui dengan baik dan dikelola secara cermat. Proses pembelajaran yang sudah berlangsung lama dalam pengurusan, pengelolaan dan pelaksanaan kegiatankegiatan usaha perkebunan tentunya sudah menciptakan iklim profesionalisme bagi seluruh jajaran PTPN XIII. Di pihak lain berkembangnya skala usaha menyebabkan output meningkat pula. Karena itu, biaya per unit output tentunya harus dapat diturunkan. Keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi dalam pembiayaan ini merupakan prasyarat utama untuk mencapai keberlanjutan perusahaan yang masih menghasilkan produk primer seperti minyak sawit kasar (CPO). Memang benar dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan fakta bahwa harga minyak sawit kasar meningkat dibandingkan keberadaan 5 tahun yang lalu, misalnya. Namun, hal tersebut bukan sebagai alasan untuk membiarkan biaya-biaya meningkat pula. Peningkatan efisiensi ini perlu dipahami bahwa upaya ini tanpa mengabaikan hal-hal yang sifatnya wajib dikerjakan dengan baik (best management practice), misalnya peremajaan kebun, pemeliharaan, pemupukan tanaman dan penguatan jalan produksi. Peningkatan biaya perusahaan khususnya penyesuaian gaji dan pemberian bonus karyawan agar dikaitkan langsung dengan pencapaian kinerja dan kemampuan perusahaan.

The Board of Commissioners specifically requested the Board of Directors to improve corporate activity planning comprehensively in order to decrease cost and to increase income and to clearly find out and to carefully manage any risks and uncertainty. The learning process which has occurred for a long time in running, managing, and implementing plantation business activities has built the professionalism of all of the elements of PTPN XIII. On the other side, the development of business scale has increased the output. Therefore, cost per unit output should be able to be decreased. Success in improving efficacy in the financing sector is the main requirement for the sustainability of a company producing primary products such as crude palm oil (CPO). It is true that within the last several years, the price of crude palm oil increased compared to that of 5 years ago. However, it should not be used as a reason to let the costs increase. It should be understood that efficiency improvement is an effort which does not neglect best management practice, such as estate rejuvenation, maintenance, fertilization, and production road improvement. The increase of corporate cost specifically salary and bonus adjustment should be directly connected to performance achievement and corporate capability.

Dewan Komisaris menilai sepanjang empat tahun terakhir ini, PTPN XIII secara konsisten telah membangun landasan yang cukup kuat. Perbaikan pabrik, infrastruktur, dan

The Board of Commissioners sees that within the last four years, PTPN XIII has consistently building a strong foundation. The improvement of factories, infrastructures,

41


42

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Laporan Kepada Pemegang Saham

tanaman mulai menunjukkan hasil dengan meningkatnya produksi Tandan Buah Segar selama tiga tahun terakhir. Produksi karet dari kebun inti dan kebun plasma di tahun 2010 juga meningkat, bahkan tingkat produktivitas karet kebun inti mencapai 1,31 ton KK/ha. Khusus untuk produksi minyak sawit kasar tahun 2010 menurun tipis 1,59% terhadap produksi tahun 2009. Karena itu perhatian khusus diperlukan untuk meningkatkan produksi sawit ini.

and plants started to show the result through the increase of Fresh Fruit Bunches production within the last three years. The production of rubber from the nucleus plantation and plasma plantation in 2010 also increased. In fact, the productivity level of nucleus rubber plantation reached 1.31 tons of dried rubber/ha. The production of crude palm oil in 2010 slightly decreased by 1.59% compared to that of in 2009. Therefore, special attention is required to increase the production of CPO.

Terkait peningkatan kinerja produksi, PTPN XIII telah melaksanakan peremajaan tanaman dengan menggunakan sistem inter-replanting. Teknik peremajaan ini diadopsi juga oleh perusahaan-perusahaan lain. Dewan Komisaris mengharapkan agar budaya kreativitas dan inovasi yang menopang peningkatan kinerja produksi terus ditumbuhkembangkan di lingkup perusahaan.

In relation to the increase of production performance, PTPN XIII has performed plants rejuvenation using interreplanting system. This rejuvenation technique is also adopted by other companies. The Board of Commissioners expected that creativity and innovation which support the increase of production performance are kept maintained in the company.

Pelatihan dan pendampingan Petani Plasma yang secara intensif mulai dilakukan sejak akhir 2008 semakin meningkatkan kesejahteraan petani seiring peningkatan produksi yang dicapai. Untuk itu, Dewan Komisaris mendorong agar PTPN XIII terus melaksanakan program tersebut dalam skala yang lebih luas. Diharapkan PTPN XIII akan lahir menjadi pelopor terdepan karena kesuksesannya dalam mengembangkan kemitraan dengan petani-petani perkebunan.

Training and coaching for Plasma Farmers which were carried out intensively since the end of 2008 are improving the welfare of the farmers in line with the increase of production. Therefore, the Board of Commissioners encouraged PTPN XIII to keep carrying out the program in a wider scope. It is expected that PTPN XIII will be the leading initiator for its success in developing partnership with plantation farmers.

Diharapkan PTPN XIII akan lahir menjadi pelopor terdepan karena kesuksesannya dalam mengembangkan kemitraan dengan petani-petani perkebunan. It is expected that PTPN XIII will be the leading initiator for its success in developing partnership with plantation farmers. Dengan semakin tidak menentunya perubahan iklim akibat pemanasan global, Dewan Komisaris mengharapkan agar kedepan PTPN XIII siap melakukan proses mitigasi akibat gangguan iklim sehingga sistem produksi yang diterapkan PTPN XIII dapat lebih adaptif dengan perubahan iklim tersebut.

Since the climate change is getting unpredictable due to global warming, the Board of Commissioners expected that in the future PTPN XIII is ready to perform mitigation process due to climate disturbance in order that the production system set by PTPN XIII is adaptable to climate change.

Dalam bidang Sumber Daya Manusia (SDM) dan Organisasi, Dewan Komisaris menyarankan agar dikembangkan suatu model sistem pengelolaan SDM yang menciptakan ruang kesempatan berkreasi di satu pihak, dan bersamaan dengan itu berkembang pula rasa loyalitas, integritas dan kecintaan terhadap PTPN XIII di mana SDM itu bekerja. Span of control yang begitu luas dan keragaman situasi yang dihadapi memerlukan kualitas dan loyalitas SDM PTPN XIII yang mantap. Hal ini akan berhubungan dengan

In Human Resources (HR) and Organizational Sector, The Board of Commissioners suggested that a model of HR management system is developed to give a room for creation on one side, and building loyalty, integrity and love to PTPN XIII, the place where the HR work, on the other side. Such a wide span of control and various situations faced by the employees require a strong quality and loyalty from HR of PTPN XIII. It is related to the structure and the organization of PTPN XIII in general.


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

struktur dan organisasi dari PTPN XIII secara keseluruhan. Oleh karena itu, Dewan Komisaris meminta agar Direksi PTPN XIII segera menyiapkan dan kita selesaikan Blueprint organisasi sebagaimana yang telah diamanatkan dalam Anggaran Dasar PTPN XIII, Pasal 11, butir 2, b.17. Hal ini sangat penting mengingat kedua hal tersebut, yaitu SDM dan Organisasi keduanya seolah terpisah, padahal dalam kenyataannya keduanya menyatu dan tidak dapat dipisahkan.

Therefore, the Board of Commissioners requested that the Board of Directors of PTPN XIII immediately prepares and we will finish the organizational blueprint as stipulated in the Articles of Associations of PTPN XIII Article 11 point 2 b 17. It is very important considering that the two elements, HR and Organization look like as if they are separated, and yet in reality both are unified and inseparable.

Pengembangan Usaha

Business Development

Dalam rangka pengembangan usaha, Dewan Komisaris menyambut dengan gembira, atas selesainya pembangunan Pabrik Minyak Sawit (PMS) Kembayan dan Pelaihari, yang merupakan pabrik percontohan berteknologi modern dengan menggunakan teknologi vertical sterilizer dan hemat penggunaan energi. Kedua PMS yang masing-masing berkapasitas 30 ton TBS/jam ini direncanakan akan diresmikan oleh Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara pada awal Juli 2011. Kedua pabrik tersebut saat ini telah siap menampung produksi sawit dari kebun inti, plasma dan perkebunan swasta di sekitarnya. Dengan beroperasinya kedua PMS tersebut, bukan hanya diharapkan akan meningkatkan keuntungan PTPN XIII tetapi juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar pabrik.

In order to develop its business, the Board of Commissioners was very happy with the completion of Kembayan and Pelaihari Palm Oil Mills, as sample mills with modern technology using vertical sterilizer and efficient energy usage. The two Palm Oil Mills, each with the total capacity of 30 tons of Fresh Fruit Bunches/hour are planned to be officially opened by the State Minister of State Owned Enterprise at the beginning of July 2011. The two mills are now ready to accommodate oil palm products from the nucleus plantation, nearby plasma and private plantation. After the two Palm Oil Mills are operated, it is expected that not only the profit of PTPN XIII which will increase but also the standard living of the nearby community.

Dalam RUPS Pembahasan RKAP 2011, Dewan Komisaris pada prinsipnya mendukung Direksi atas rencana Pembangunan Pabrik Minyak Sawit Kapasitas 30-60 ton TBS/Jam di Kalimantan Timur, dan pembangunan Pabrik Minyak Sawit Kapasitas 15-30 TBS/Jam di Pamukan (Kalimantan Selatan), juga tambahan penyertaan PTPN XIII pada PT. Kalimantan Agro Nusantara sehingga keseluruhan penyertaan sebesar 51% atau senilai Rp. 61,20 milyar, serta kerjasama pengembangan kebun kelapa sawit di Kubu Raya (Kalbar) kerjasama sinergitas antara PTPN XIII dengan PTPN III, IV dan V. Dewan Komisaris mengharapkan setiap rencana pengembangan usaha tersebut merupakan bagian integral dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan yang telah disusun bersama. Selanjutnya, setiap rencana pengembangan usaha didukung oleh hasil kajian komprehensif, studi kelayakan dari aspek legal, aspek operasional dan aspek finansial serta lingkungan hidup, termasuk unsur resiko dan manajemen resikonya. Demikian pula, Dewan Komisaris memberikan arahan agar kerjasama dengan mitra didasarkan pada prinsip kehati-hatian, dengan kriteria dan ukuran kerjasama yang jelas dan berpegang pada prinsip saling menguntungkan, dengan tetap berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku.

In GMS to discuss 2011 Company Work Plan and Budget, the Board of Commissioners basically supported the Board of Directors for their plan to construct a Palm Oil Mill with the total capacity of 30-60 tons of Fresh Fruit Bunches/hour in East Kalimantan and a Palm Oil Mill with the total capacity of 15-30 tons of Fresh Fruit Bunches/Hour in Pamukan (South Kalimantan), and additional participation of PTPN XIII in PT. Kalimantan Agro Nusantara so that the total participation will be 51% or equal with IDR 61.20 billion, and the synergized collaboration to establish oil palm plantation in Kubu Raya (West Kalimantan) between PTPN XIII and PTPN III, IV and V. The Board of Commissioners expected that every plan of business development is an integral part of the Company’s Long Term Plan which has been formulated together. Afterwards, every plan of business development should be supported by the result of a comprehensive review, feasibility study from the legal aspect, operational aspect and financial aspect as well as environmental aspect, including the risks and risk management. Also, the Board of Commissioners suggested that collaboration with partners should be based on cautiousness, with a clear criteria and scope and beneficial to both parties by keep obeying the prevailing laws and regulations.

43


44

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Energi Terbarukan

Renewable Energy

Unit Pengolahan Biodiesel yang telah beroperasi sejak tahun 2009, menjadi titik awal bagi PTPN XIII untuk melakukan upaya penghematan energi berbasis fosil dalam operasional perusahaan. Dewan Komisaris mendorong PTPN XIII untuk mengembangkan energi alternatif dan telah menyetujui secara prinsip pembangunan Power Plant Kapasitas 2x3 MW di PMS Parindu (Kalimantan Barat), senilai Rp. 60,00 milyar di tahun 2011.

The Biodiesel Processing Unit operating since 2009 was the initial step for PTPN XIII to save fossil based energy in the company’s operation. The Board of Commissioners encouraged PTPN XIII to develop alternative energy and principally approved the construction of a Power Plant with total capacity of 2x3 MW in Parindu Palm Oil Mill (West Kalimantan) which cost IDR 60.00 billion in 2011.

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

Dewan Komisaris secara konsisten mendorong PTPN XIII untuk menerapkan tata kelola perusahaan dalam pelaksanaan bisnis usaha sesuai aturan, best practice dan nilai etika. Dewan Komisaris juga memberikan arahan agar PTPN XIII melaksanakan internalisasi dan sosialisasi kepada karyawan sehingga praktik tata kelola perusahaan yang baik mengejawantah menjadi budaya Perusahaan. PTPN XIII telah melakukan penyusunan dan atau perubahan terhadap sejumlah perangkat dan kebijakan implementasi GCG, diantaranya revisi Pedoman Etika Bisnis dan Pedoman Etika Kerja (PEBK) sebagai cerminan Code of Conduct, revisi Code of Corporate Governance dan Pedoman Dasar Kerja (PDK). Langkah strategis ini diharapkan akan mengarah pada terlaksananya tata kelola perusahaan yang semakin baik dan professional pada setiap kegiatan operasional perusahaan.

The Board of Commissioners is consistently encouraging PTPN XIII to implement good corporate governance in running its business in accordance with the regulations, best practice and ethics. The Board of Commissioners also suggested that PTPN XIII performed internalization and socialization to the employees in order that the good corporate governance will reflect as the corporate culture. PTPN XIII has formulated and/or changed a number of GCG elements and implementation policies, among others revising the Code of Business Ethics and Work Ethics as the reflection of Code of Conduct, revising the Code of Corporate Governance and the Work Basic Guidelines. These strategic steps are expected to be able to encourage the implementation of better and professional good corporate governance in every operational activity of the company.

Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya keputusan PTPN XIII untuk membentuk Komite Integritas Karyawan, Komite Investasi, dan Komite Manajemen Risiko dan mengharapkan agar Komite tersebut melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab. Terkait dengan adanya konvergensi International Financial Reporting Standards (IFRS) ke dalam PSAK, yang kemungkinan berdampak besar bagi dunia usaha, Dewan Komisaris berpendapat keberhasilan melewati masa transisi adalah kunci utamanya. Untuk itu, Dewan Komisaris mendukung langkah Direksi yang telah membentuk tim adhoc konvergensi IFRS.

The Board of Commissioners fully supported the decision of PTPN XIII to establish the Employee Integrity Committee, the Investment Committee, and the Risk Management Committee, and expected that the Committees will be able to perform their tasks with full of responsibility. In relation to the convergence of the International Financial Reporting Standards (IFRS) to the SFAS, which will bring a significant impact to the business sector, the Board of Commissioners believe that the main key is the success in passing the transition period. Therefore, the Board of Commissioners supported the Board of Directors who has established an IFRS convergence ad-hoc team.

Corporate Social Responsibility

Corporate Social Responsibility

Sejalan dengan kebijakan strategis “Keberpihakan Kepada Lingkungan”, Dewan Komisaris meminta agar PTPN XIII semakin intensif dalam melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan melalui program-program yang manfaatnya dapat langsung dirasakan oleh masyarakat sekitar. Keberadaan PTPN XIII selama ini diakui telah mampu mengungkit perekonomian di sejumlah wilayah

In accordance with the strategic policy of “ProEnvironmental”, the Board of Commissioners has requested that PTPN XIII performs its social and environmental responsibility intensively through programs which benefit can be directly experienced by the nearby community. It is admitted that the presence of PTPN XIII could improve the economic condition in a number of Company’s operational


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

operasional Perusahaan. Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang dijalankan dengan penuh tanggung jawab akan menghasilkan keseimbangan antara kepentingan Perusahaan dan pemangku kepentingan sehingga berdampak positif bagi keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang.

areas. The Partnership and Environmental Development Program implemented with full of responsibility will result in balance between the interest of the Company and the interest of stakeholders so that it will bring positive impact to the company in long term period.

Dewan Komisaris mendukung sepenuhnya program pupuk sinergi kemitraan dengan tujuan membantu Petani Plasma melalui kredit lunak pengadaan pupuk. Selama ini, pupuk menjadi salah satu kendala peningkatan produktivitas kebun plasma. Dewan Komisaris berharap ke depan produksi kebun plasma semakin meningkat sehingga petani plasma akan semakin sejahtera.

The Board of Commissioners fully supports the partnership synergy fertilizer program to assist Plasma Farmers through soft loan for fertilizer procurement. All these times, fertilizer has been an obstacle in improving the productivity of plasma plantation. The Board of Commissioners expects that in the future the production of plasma plantation will increase so that plasma farmers will be more prosperous.

Dewan Komisaris juga telah merekomendasikan PTPN XIII untuk menjadi penjamin (avalist) dalam rangka penarikan Kredit petani yang akan digunakan untuk program Pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Plasma, pembangunan Tanaman Baru/Tanaman Ulang (TB/TU) kebun kelapa sawit Plasma melalui program Revitailsasi Perkebunan, pembiayaan pengurusan sertifikat lahan plasma/lain-lain.

The Board of Commissioners has also recommended PTPN XIII as an avalist in farmer’s Loan used for Immatured Plasma Plants Maintenance program, replanting new plants in plasma oil palm plantation through Plantation Revitalization program, financing plasma estate certificate arrangement/other.

Pelaksanaan Tugas dan Peran Dewan Komisaris

The Implementation of Tasks and Role of the Board of Commissioners

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan untuk memastikan tercapainya target kinerja, sehingga mampu memberikan imbal hasil yang wajar bagi Pemegang Saham. Untuk memperlancar tugasnya, maka Dewan Komisaris sepakat untuk membagi tugas pembidangan fokus pengawasan Dewan Komisaris, yaitu Agus Pakpahan (Komisaris Utama, mengkoordinasikan semua kegiatan para Komisaris), Adang Sondjaja (fokus pengawasan bidang Organisasi, Sumber Daya Manusia, Keamanan, dan Legal), Revrisond Baswir (fokus pengawasan bidang Keuangan/Investasi, dan Kebijakan Publik), Thadeus Yus (fokus pengawasan bidang Produksi), Hamzah Tawil (fokus pengawasan bidang Usaha Kecil & Menengah dan Koperasi, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan) dan Haniffah Affan (fokus pengawasan bidang Pemasaran dan perencanaan Pengembangan). Meskipun demikian, pada prinsipnya para Anggota Dewan Komisaris saling mengisi dalam melaksanakan fungsi pengawasan, dan tidak menutup kemungkinan masing-masing Anggota Dewan Komisaris dapat melakukan tugas di luar bidangnya dengan memperhatikan situasi dan kondisi.

The Board of Commissioners is obliged to perform monitoring and to give advice to the Board of Directors in running the Company to ensure that the performance target is achieved so that appropriate outcome will be presented to the Shareholders. In order to perform their tasks effectively, the members of the Board of Commissioners agreed to share the focus of monitoring tasks as follows: Agus Pakpahan (President Commissioner, coordinating all of the activities of the Commissioners), Adang Sondjaja (focus on monitoring the Organizational Affairs, Human Rights, Safety and Legal Affairs), Revrisond Baswir (focus on monitoring the Financial/Investment Affairs and Public Policy), Thadeus Yus (focus on monitoring the Production sector), Hamzah Tawil (focus on monitoring the Small & Medium Enterprises and Cooperative, Partnership and Environmental Development Program) and Haniffah Affan (focus on monitoring the Marketing and Development Planning). However, basically the members of Board of Commissioners assist one another in performing the monitoring task and it is not impossible that the members of the Board of Commissioners can perform other tasks which are not included in their job description by considering the situation and condition.

45


46

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Dalam melaksanakan fungsi pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi, selama tahun 2010 Dewan Komisaris melakukan rapat internal Dewan Komisaris sebanyak 14 kali, dan rapat bersama Direksi sebanyak 15 kali. Agenda rapat meliputi pembahasan kinerja perusahaan, monitoring pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan, Rencana Jangka Panjang, membahas suratsurat Direksi yang memerlukan rekomendasi, laporan hasil audit KAP, dan permasalahan manajemen lainnya. Dewan Komisaris juga mengadakan kunjungan kerja untuk meninjau langsung unit kerja maupun proyek yang sedang dibangun guna memastikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan sesuai dengan yang diharapkan.

In performing the monitoring function and giving advices to the Board of Directors, in 2010 the Board of Commissioners held 14 internal meetings and 15 meetings with the Board of Directors. The meeting agenda consists of discussion on the company’s performance, monitoring the implementation of Company Work Plan and Budget, the Long Term Plan, discussion on letters of Board of Directors which requires recommendation, report on the result of KAP audit, and other managerial issues. The Board of Commissioners also held work visit to directly supervise the work unit and the project being constructed in order to ensure that the planning and the implementation are as expected.

Sebagai perangkat Dewan Komisaris, Komite Audit berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, menilai pelaksanaan kegiatan hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal, dan melakukan identifikasi halhal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Selama tahun 2010, Komite Audit telah melakukan rapat internal sebanyak 12 kali, dan menghadiri rapat Dewan Komisaris, serta melakukan rapat dan pertemuan dengan bidangbidang dan Satuan Pengawasan Internal.

As the element of the Board of Commissioners, the Audit Committee is obliged to assist the Board of Committees in performing their tasks and functions, assess the implementation of audit result carried out by the Internal Supervisory Unit and External Auditor, and identifying issues requiring the consideration of the Board of Commissioners. In 2010, the Audit Committee has held 12 internal meetings, and attended Board of Commissioners’ meeting, and held meeting with the departments and the Internal Supervisory Unit.

Pada akhir periode tahun 2010, telah terjadi penambahan anggota Dewan Komisaris PTPN XIII, dengan masuknya Hanifah Affan selaku Anggota Komisaris, yang diangkat melalui surat keputusan No-279/MBU/2010 tanggal 31 Desember 2010. Saya, mewakili Komisaris PTPN XIII, menyambut gembira penambahan anggota Komisaris dan berkeyakinan bahwa keberadaan beliau akan semakin memperkuat Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Sepanjang tahun 2010, tidak terjadi perubahan susunan jajaran Direksi.

At the end of 2010, a new member of the Board of Commissioners of PTPN XIII was appointed. She was Hanifah Affan as the Member of the Board of Commissioners, appointed by decree No. 279/MBU/2010 dated December 31, 2010. I, representing the Board of Commissioners of PTPN XIII, welcome the new member of the Board of Commissioner and believe that she will support the Board of Commissioners in performing their tasks and functions. In 2010, there was no change on the structure of Board of Directors.

Prospek Kedepan

Prospect in the Future

Dewan Komisaris menyadari bahwa ke depan keberlanjutan perusahaan akan tetap diwarnai dengan perubahan dan ketidakpastian. PTPN XIII telah mengambil langkah tepat melalui Tiga Kebijakan Strategis di tahun 2007, yang diperkokoh dengan Dua Kebijakan Strategis baru di tahun 2010. Dewan Komisaris akan selalu memastikan bahwa PTPN XIII akan melaksanakan program kerjanya dengan penuh tanggung jawab, serta memegang teguh prinsip kehati-hatian.

The Board of Commissioners realizes that in the future, the company will still face changes and uncertainty. PTPN XIII has taken the appropriate step through Three Strategic Policies in 2007 strengthened by Two new Strategic Policies in 2010. The Board of Commissioners will always ensure that PTPN XIII will perform its work program with full of responsibility and cautiously.


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Penutup

Closing

Atas kinerja dan kesungguhan Direksi dan seluruh karyawan PTPN XIII dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi dan penghargaan yang tulus. Tanpa komitmen, kerja keras, dan profesionalisme semua jajaran PTPN XIII, prestasi di tahun 2010 yang semakin baik ini tidak akan terwujud. Khusus kepada Petani Plasma, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya, karena selama ini telah berhasil menciptakan sinergi yang saling menguntungkan antara Perusahaan dengan Petani Plasma. Mudah-mudahan kinerja yang disebut terakhir ini akan menjadikan PTPN XIII sebagai pelopor terdepan dalam membangkitkan sinergi antara BUMN Perkebunan dan Petani Perkebunan. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa dengan mengembangkan iklim silih-asih, silih-asah, silih-asuh dan silih-wangi (saling mengharumkan nama baik), maka akan tercipta sistem kerjasama yang efisien, efektif, partisipatif dan pada gilirannya menghasilkan keunggulan-keunggulan bagi PTPN XIII dan kita semua. Ungkapan terima kasih yang tulus, kami sampaikan juga kepada pemangku kepentingan lainnya, yang telah menjalin hubungan harmonis dan mendukung kegiatan perusahaan selama ini. Secara khusus, kami sampaikan pula terima kasih dan penghargaan yang setinggitingginya kepada Pemegang Saham atas arahan dan bimbingannya.

Board of Commissioners would like to express its highest and sincere appreciation to the performance and the commitment of the Board of Directors and all of the employees of PTPN XIII in performing their tasks. Without commitment, hard work and professionalism from all of the elements of PTPN XIII, such a great achievement in 2010 will never be able to be accomplished. Specifically to the Plasma Farmers, the Board of Commissioners would like to express its highest appreciation for succeeding in creating beneficial synergy between the Company and Plasma Farmers. It is expected that such performance will make PTPN XIII the leading initiator in building synergy between SOE Plantation and Farmers. The Board of Commissioners believes that through silih-asih, silih-asah, silih-asuh and silih-wangi (maintaining the good name of each other) an efficient, effective, participative cooperation system will be generated and in turn it will bring benefits to PTPN XIII and all of us. We would also thank the other shareholders who have built a harmonious relationship and supported the activities of the company all these times. Specifically, we would also show our highest gratitude and appreciation to the Shareholders for the guidance and supervision.

Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU Komisaris Utama President Commissioner

47


48

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile

Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU Komisaris Utama - President Commissioner

Lahir di Sumedang, Jawa Barat, 29 Januari 1956. Meraih gelar Sarjana Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (1978), Gelar Magister Sains (1981) dari Institut yang sama dan gelar Doktor dari Michigan State University (1988). Selain menjabat sebagai Komisaris Utama PTPN XIII (2008-sekarang), beliau juga menduduki posisi strategis sebagai Deputi Bidang Usaha Agro Industri, Kehutanan, kertas, Percetakan dan Penerbitan Kementrian BUMN (2005-sekarang), Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (2006 – Mei 2010), Direktur Jenderal Bina Produksi Perkebunan Deptan (1998-2003), Komisaris Utama PTPN XIV (1999-2003), Peneliti Utama dengan menekuni bidang Sosial Ekonomi. Beliau aktif di dalam beberapa organisasi, di antaranya pengurus pusat Perhimpunan Insinyur Indonesia (1996-sekarang). Beliau aktif mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian lebih dari 100 judul. Beliau pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan dengan US-FDA, US-TR, US-ASEAN Business Council dan Michigan State University (2000), Anggota Delegasi Indonesia dalam Kyoto Protocol Conference (1997). Di bidang Pendidikan dan Penelitian, beliau aktif mengajar di beberapa Perguruan Tinggi, di antaranya adalah Dosen Pasca Sarjana IPB (1998-sekarang), membimbing mahasiswa S2 dab S3 di Universitas Padjajaran, Universitas Andalas, Universitas Samratulangi. Born in Sumedang, West Java on January 29, 1956. He obtained Bachelor Degree in Forestry Science in 1978 from Bogor Agricultural University, Master of Science (Agricultural Economics) in 1981 from the same University and Doctorate degree in 1988 from Michigan State University.

Besides holding the position of President Commissioner of PTPN XIII (2008 – present), he also holds a strategic position as the Deputy of Agribusiness Division, Forestry, paper, Printing and Publication in the Ministry of State Owned Enterprises (2005 – present), Commissioner of PT. Bank Rakyat Indonesia (2006 – May 2010), Director General of Estate Crops Production Supervision of the Department of Agriculture (1998 – 2003), President Commissioner of PTPN XIV (1993 – 2003), Main Researcher focusing on Socio-Economics. He is active in several organizations, among others central office administrator of The Institution of Engineer Indonesia (1996 - present). He is active in publishing scientific work from researches for more than 100 titles. He was also the Head of Indonesian Delegation in a meeting with US-FDA, US-TR, USASEAN Business Council and Michigan State University (2000), the Member of Indonesian Delegation in Kyoto Protocol Conference (1997). In Research and Education sector, he is actively teaching in several Universities, among others Lecturer for Graduate Degree at IPB (1998 - present), supervising graduate degree and master degree students at Padjajaran University, Andalas University, Samratulangi University.

Kewarganegaraan Guna Pengembangan Karakter dan Integritas Bangsa Dalam Rangka Stabilitas Nasional” (Brigjen TNI Adanga Sondjaja, KSA 13 LEMHANAS 2005). Beliau juga pernah mengikuti training ESQ. Born at Subang, West Java on 29 September 1951, Graduated from Military Academy in 1975. Concern ers include member of Indonesian Army since 1976. In 2007 as specialized staff at Ministry of Defense for Security affairs with rank Major General. Since October 2008 up to now as a Commissioner of PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero). He wrote a book entitled “Meningkatkan Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Guna Pengembangan Karakter dan Integritas Bangsa Dalam Rangka Stabilitas Nasional” (Brigadier General TNI Adang Sondjaja, KSA 13 LEMHANAS 2005). He also joined ESQ training.

Drs. Revrisond Baswir, MBA Komisaris - Commissioner

Mayjend (Purn) Adang Sondjaja Komisaris - Commissioner

Lahir di Subang, Jawa Barat pada tanggal 29 September 1951, lulusan AKABRI tahun 1975. Pengalaman karir diantaranya sebagai Anggota TNI AD sejak tahun 1976. Pada tahun 2007 menjabat sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan dengan pangkat Mayor Jenderal. Sejak Oktober 2008 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Beliau pernah menulis buku yang berjudul “Meningkatkan Peranan Pendidikan

Lahir di Pekanbaru, 28 Februari 1958. Lulus dari jurusan akuntansi FE UGM (1983). Memperoleh gelar MBA dalam bidang general business dari Western Michigan University, AS tahun 1991. Beliau sedang menyelesaikan Program Doktor Ilmu Ekonomi pada Program Pasca Sarjana, Universitas Airlangga Surabaya. Saat ini beliau sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Tim Ahli Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan, Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Beliau telah menghasilkan beragam artikel yang tersebar di media massa dan jurnaljurnal ilmiah, di antaranya Mafia Berkeley (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005) dan Manifesto Ekonomi Kerakyatan (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009). Dalam bidang pemerintahan beliau pernah menjabat sebagai Staf Ahli pada Kantor Menteri Nega-


Report to Shareholders

ra Hak Azasi Manusia (2000-2001). Saat ini, beliau menjadi Anggota Komite Kebijakan Publik Kementerian Negara BUMN (2005sekarang), Anggota Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara XIII Pontianak. Born in Pekanbaru, 28 Pebruary 1958. Graduated from accounting department of Economic School of Gadjah Mada University in 1983. Acquired MBA degree in general business from Western Michigan University USA in 1991. Now he is a Lecturer of Economic and Business Program and member of Specialized Team of the Study Center of Populist Economy, Yogyakarta-based Gajah Mada University. In addition, he is now completing Doctorate Program in Economics at the PostGraduate Program of Airlangga University, Surabaya. He has produced various articles widely spread in mass media and scientific journals, as Mafia Berkeley (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005) and Manifesto Ekonomi Kerakyatan (Pustaka Pelajar, Yogya-karta, 2009).

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat. Koordinator Program Kerjasama Uni Eropa – Pemerintah Indonesia Bidang Kehutanan di Kalimantan Barat. Sejak Oktober 2008 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Born in Angan Limau, West Kalimantan , 22 August 1957. Acquired S-1 Degree in Administration Law from Tanjung Pura University in 1985 and MPA degree from Indiana University Bloomington in 1990. Concern ers: Lecturer of Graduate Program of School of Law and Management at Tanjungpura University, General Chief of Dayak Customs of West Kalimantan. Coordinator of Europe Union – Indonesian Government Cooperation on Forestry at West Kalimantan. Since October 2008 till now as Commissioner of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

In the government, Specialized Staff in Department of State Ministry of Human Rights Affairs (2000-2001). Now, member of Committee on Public Policy Committee of State Ministry of State-Own Enterprise (2005-now), also member of Board of Commissioners at PT. Perkebunan Nusantara XIII Pontianak. Komisaris - Commissioner

Thadeus Yus, SH, MPA

Lahir di Angan Limau, Kalimantan Barat, pada tanggal 22 Agustus 1957. Mendapat gelar Sarjana Hukum Tata Negara dari Universitas Tanjungpura tahun 1985 dan gelar MPA diperoleh dari Indiana University Bloomington diperoleh pada tahun 1990. Pengalaman karir: Dosen program Pascasarjana Fakultas Hukum (MH) dan Manajemen (MM) Universitas Tanjungpura,

Komisaris - Commissioner

Lahir di Banda Aceh, 23 Maret 1959. Meraih gelar Sarjana Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (1982), Gelar Magister Manajemen dari Unsyiah (1999). Selain menjabat sebagai Komisaris PTPN XIII sejak Maret 2011, beliau juga menduduki posisi strategis sebagai Asisten Deputi Pengembangan Kemitraan & Bina Lingkungan Kementrian BUMN (2010 hingga sekarang), Kepala Dinas Kehutanan & Perkebunan Provinsi NAD (2008 - 2010). Born in NAD, on March 23, 1959. He obtained Bachelor Degree in Forestry Science in 1982 from Bogor Agriculture University, Magister Management in 1999 from Unsyiah.

Hamzah Tawil, S. Ag. MS

Komisaris - Commissioner

Ir. H. Hanifah Affan, MM

Lahir di Padang Tikar, Kalimantan Barat, pada tanggal 07 November 1976. Mendapat gelar Sarjana Agama dari Universitas Islam Indonesia tahun 1998 dan gelar MS dari Universitas Tanjungpura tahun 2003. Pengalaman karir: Tahun 1999 sebagai Anggota DPRD Kabupaten Pontianak, Dosen Luar Biasa di STAIN Pontianak. Sejak Oktober 2008 sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Born in Padang Tikar, West Kalimantan, 7 November 1976. Acquired S-1 Degree in Islamic Religion Studies (Sarjana Agama) from Indonesian Islamic University in 1998 and MS Degree from Tanjungpura University in 2003. Concern ers: In 1999 member of Local House of Representatives of Pontianak Regency, Extraordinary Lecturer at STAIN Pontianak. Since October 2008 as Commissioners of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

Besides, holding a position of Commissioner of PTPN XIII (since March 2011- present), he also hold a strategic position as Assistant of Environment Development and Partnership Program (PKBL) State Owned Enterprise Ministry BUMN (2010 – present), Head of the Forestry & Plantation Department, NAD (2008 – 2010).

49


50

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Laporan Kepada Pemegang Saham

Laporan Dewan Direksi Report of Board of Directors

Pemegang Saham Yang Terhormat, Tahun 2010 menjadi tahun yang penuh berkah sekaligus penuh tantangan bagi perusahaan. Di satu sisi, kondisi perekonomian global di tahun 2010 semakin membaik, yang berdampak pada menguatnya harga komoditas kelapa sawit dan karet setelah sempat terpuruk di tahun 2009. Di sisi lain, perubahan iklim global dan gangguan cuaca buruk yang terjadi sepanjang tahun 2010, berdampak pada menurunnya produksi sektor pertanian dan perkebunan di banyak Negara. Dear Shareholders, 2010 is full of blessings and yet challenging for the company. On one side, the global economic condition in 2010 was getting better, which resulted in the increase of oil palm and rubber commodity price after a significant drop in 2009. On the other side, the global climate change and bad weather during 2010 has caused the decrease of production in agriculture and plantation sector in many countries.



52

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Ir. Baim Rachman Direktur Produksi Production Director

Drs. Natsir Tarigan Direktur Keuangan & Pemasaran Finance & Marketing Director

Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Utama President Director

Ir. Memed Wiramihardja, MM, IPM Direktur Perencanaan & Pengembangan Planning & Development Director

Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM Direktur SDM & Umum Human Resources and General Affair Director


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Tiga kebijakan strategis PTPN XIII yang diterapkan sejak tahun 2007 dan dua kebijakan strategis tambahan di tahun 2010, menjadi pondasi yang kokoh sehingga perusahaan mampu meminimalkan penurunan produksi akibat gangguan cuaca. Di akhir tahun 2010, PTPN XIII berhasil mempertahankan produksinya dengan baik, yaitu produksi CPO total menurun tipis 1,59% setelah selama dua tahun berturut-turut bertumbuh sebesar 15,50%, dan 23,33%. Sementara itu, produksi karet total bertumbuh sebesar 13,76%.

Three strategic policies of PTPN XIII implemented since 2007 and two additional strategic policies in 2010 function as a solid foundation so that the company was able to minimize the decrease of production due to weather disturbance. At the end of 2010, PTPN XIII succeeded in maintaining its production. The total CPO production slightly decreased by 1.59%, after two consecutive years it increased by 15.50%, and 23.33%. Meanwhile, the total rubber production increased by 13.76%.

Secara keseluruhan, PTPN XIII mampu menorehkan kinerja yang menggembirakan dengan mencatatkan pertumbuhan laba usaha sebesar 42,86%. Prestasi lain yang patut disyukuri adalah Perseroan berhasil meraih Juara II Kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Sawit terbaik yaitu Kebun Rimba Belian dan Juara I Kategori Pabrik Peningkatan Rendemen Kelapa Sawit terbaik yaitu PMS Gunung Meliau dalam ajang Nusantara Award 2010.

Overall, PTPN XIII could show an uplifting performance by recording operating income growth by 42.86%. We should be grateful for another achievement of the Company for being the 2nd winner in the Best Oil Palm Estate Productivity Improvement category given to Rimba Belian Estate and the 1st winner in the category of the Best Palm Oil Extraction Rate Improvement Mills given to Gunung Meliau Palm Oil Mill in Nusantara Award 2010.

Makroekonomi

Macroeconomics

Kondisi perekonomian global di tahun 2010 semakin membaik setelah mencapai puncak krisis di tahun 2009. Sejalan dengan hal tersebut, pertumbuhan nilai ekspor Indonesia meningkat sebesar 35,38% yoy, pertumbuhan ekonomi mencatat angka 6,1 % lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang sebesar 4,6%, investasi sebesar 8,5%, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang tumbuh melambat sebesar 3,3%. Sementara itu, harga rata-rata bulanan minyak sawit di tahun 2010 mencapai US$ 839,73 per ton, mengalami penguatan dibanding tahun sebelumnya yang hanya US$ 650 per ton, sedangkan harga komoditas karet naik lebih dari 50%, dengan harga rata-rata mencapai US$3,38 per kg. Pada 2010, kelapa sawit menyumbang devisa sekitar Rp 122,7 triliun.

The global economic condition in 2010 was getting better after reaching the peak of the crisis in 2009. At the same time, the Indonesian export value increased by 35.38% yoy, economic growth was 6.1% higher compared to that of in the previous year which was 4.6%, the investment was 8.5%, much higher compared to that of in the previous year which slightly increased by 3.3%. Meanwhile, the average monthly price of palm oil in 2010 reached USD 839.73/ton, higher compared to that of in the previous year which was only USD 650/ton, while the price of rubber commodity increased by more than 50%,with average price reaching USD 3.38/kg. In 2010, the contribution of oil palm to the Indonesian foreign exchange was approximately IDR 122.7 trillion.

Kebijakan-Kebijakan Strategis

Strategic Policies

Pada pertengahan tahun 2007, PTPN XIII telah menetapkan target berupa “Mission Impossible” melalui peningkatan produksi CPO, peningkatan total aset, peningkatan penjualan sebesar 100% yang akan dicapai tahun 2012, dengan perolehan laba bersih selalu di atas Rp 100 milyar. Hal ini dilatarbelakangi oleh pencapaian kinerja yang cenderung menurun dan kondisi leverage perusahaan yang kurang menguntungkan. Di lain pihak, perusahaan memiliki potensi sumber daya yang mampu dikembangkan lebih baik.

In the middle of 2007, PTPN XIII has set a target named “Mission Impossible” to increase CPO production, the total assets, and sales by 100% in 2012, with net profit always more than IDR 100 billion. It was triggered by the fact that performance achievement tended to decline and the conditions of company leverage were less favorable. On the other side, the company has potential resources which can be improved.

Untuk mewujudkan sasaran strategis perusahaan, PTPN

In order to achieve the corporate strategic targets, PTPN

53


54

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Laporan Kepada Pemegang Saham

XIII telah menerapkan Tiga Kebijakan Strategis sejak tahun 2007, meliputi Optimalisasi Aset Produksi, Optimalisasi Organisasi, SDM, & Budaya Kerja, dan Pengembangan Usaha. Di tahun 2010, Perseroan telah menetapkan Dua Kebijakan Strategis baru, yaitu Keberpihakan Kepada Lingkungan dan Mengutamakan Harapan Pelanggan dalam rangka memperkokoh kekuatan internal Perusahaan. Sejalan dengan visi dan misi Perusahaan, kebijakan tambahan tersebut dimaksudkan dalam rangka mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat berbasis kemitraan, mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan serta menghasilkan produk secara efisien dan bermutu tinggi sesuai dengan harapan pelanggan.

XIII has set Three Strategic Policies since 2007, consisting of Optimalization of Asset Production, Optimalization the Organization, HR, and Work Culture, and Business Development. In 2010, the Company has set Two new Strategic Policies, namely Pro-Environmental and Prioritizing Customers’ Expectation in order to strengthen the internal power of the Company. In line with the vision and mission of the Company, the additional policies are intended to develop and empower the potential of the community based on partnership, developing an environmentally friendly plantation system and producing high quality products efficiently in accordance with customers’ expectation.

Memasuki tahun ke-4 pelaksanaan Tiga Kebijakan Strategis dan tahun pertama pelaksanaan Dua Kebijakan Strategis baru, Perseroan semakin memiliki kapasitas dan kompetensi untuk melakukan seluruh rangkaian kegiatan agrobisnis secara terintegrasi, mulai dari kegiatan on farm di kebun, dan off farm di pabrik hingga pemasaran produk kepada pelanggan yang mencakup pasar domestik dan luar negeri. Penguatan tiga pilar produksi, yaitu kebun, infrastruktur, serta pabrik dengan dukungan dana yang memadai merupakan bagian dari langkah strategis Perseroan yang telah menampakkan hasil berupa peningkatan produksi dan produktivitas.

In the 4th year of the Three Strategic Policies implementation and the first year of the Two new Strategic Policies implementation, the Company has better capacity and competency to carry out all of agribusiness activities in an integrated way, starting from on-farm activities at the estate and off-farm activities in the factory up to marketing the products to the customers covering domestic and international market. Strengthening the three production pillars, i.e. estate, infrastructure and factory which is supported by sufficient fund is part of the Corporate strategic steps which has shown the outcome in the form of the increase of production and productivity.

PTPN XIII menyadari bahwa keberadaan petani plasma dan pihak ketiga menjadi salah satu penopang kinerja Perseroan. Oleh sebab itu, Perusahaan mengambil kebijakan untuk memberdayakan petani plasma melalui Pola Satu Manajemen yang dimulai sejak tahun 2008, dan membentuk unit khusus yang menangani plasma.

PTPN XIII realizes that plasma farmers and the third party are supporting the performance of the Company. Therefore, the Company made a policy to empower plasma farmers through One Management Pattern since 2008, and formed a special unit to manage the plasma.

Memperkokoh Kekuatan Produksi

Memperkokoh Kekuatan Produksi

Sampai dengan 31 Desember 2010, PTPN XIII memiliki areal tanaman kelapa sawit seluas 110.136 ha, terdiri atas kebun sendiri 47,42% dan kebun plasma 52,58%, areal tanaman karet seluas 37.257,12 ha, terdiri atas kebun sendiri 31,68% dan kebun plasma 68,32%. Sekitar 90% tanaman kelapa sawit merupakan tanaman menghasilkan. Sementara itu, tanaman karet kebun sendiri didominasi tanaman muda hingga dewasa dan tanaman belum menghasilkan dengan klon unggulan sehingga memiliki potensi produksi yang lebih baik pada masa mendatang.

Up to December 31, 2010, PTPN XIII has oil palm plantation with the total width of 110.136 ha, consisting of owned plantation 47.42% and plasma plantation 52.58%. The total width of rubber plantation was 37,257.12 ha, consisting of owned plantation 31,68% and plasma plantation 68,32%. Approximately 90% of the total oil palm plants are matured plants. Meanwhile, rubber in the owned plantation is dominated by young to mature plants and immatured plants with superior clone so that it has better production potential in the future.

Sesuai dengan program kerja, peremajaan tanaman kelapa sawit dilakukan secara bertahap minimum 4% per tahun dari total areal, sedangkan kebun plasma diremajakan

In accordance with the work program, oil palm rejuvenation is carried out gradually, at least 4% of the total area per year. The plasma plantation is rejuvenated through Plantation


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

melalui program Revitalisasi Perkebunan sehingga akan menjamin kesinambungan produksi. Sepanjang tahun 2010, total areal kelapa sawit yang diremajakan mencapai 1.999,63 ha. Dalam pelaksanaannya, PTPN XIII mempelopori peremajaan tanaman dengan menggunakan sistem inter-replanting, yang kemudian telah diadopsi oleh perusahaan lain. Dengan sistem interraplanting, selama periode satu tahun masa tanam ulang, TBS yang berasal dari tegakan tanaman pokok masih bisa dipanen dengan produksi mencapai 7 ton TBS/ha.

Revitalization program in order to guarantee production continuity. In 2010, the total area of rejuvenated oil palm plants was 1,999.63 ha. In the implementation, PTPN XIII initiated plants rejuvenation using inter-replanting system which is adopted by other companies. By inter-replanting system, during the period of one year replanting period, Fresh Fruit Bunches originated from standing stock can still be harvested with the total production reaching 7 tons of Fresh Fruit Bunches/ha.

Sampai dengan tahun 2010, PTPN XIII telah memiliki 5 (lima) unit kerja plasma yang khusus menangani plasma. Keberadaan Manajemen Kebun Plasma ini telah ikut mengantarkan peningkatan produksi dan produktivitas kebun plasma selama dua tahun terakhir.

Up to 2010, PTPN XIII has owned 5 (five) plasma work units which specifically manage the plasma. The existence of this Plasma Plantation Management has increased the production and the productivity of plasma plantation within the last two years.

PTPN XIII mempelopori peremajaan tanaman dengan menggunakan sistem inter-replanting, yang kemudian telah diadopsi oleh perusahaan lain. PTPN XIII initiated plants rejuvenation using inter-replanting system which is adopted by other companies.

Produksi TBS yang cenderung meningkat, perlu didukung oleh kapasitas olah pabrik yang memadai dengan kinerja yang semakin baik. PTPN XIII memiliki 7 (tujuh) unit Pabrik Minyak Sawit (PMS), dengan Kapasitas olah terpakai tahun 2010 mencapai 296 ton TBS/jam, meningkat sebesar 10,86% terhadap tahun 2009. Sementara itu, dua unit PMS telah berhasil ditingkatkan kapasitasnya di tahun 2010, masing-masing dari 30 ton TBS/jam menjadi 45 ton TBS/jam.

Fresh Fruit Bunches production which tends to increase should be supported by mills with adequate processing capacity and better performance. PTPN XIII has 7 (seven) units of Palm Oil Mills with the total processing capacity in use of 296 tons of Fresh Fruit Bunches/hour in 2010, increased by 10.86% compared to that of in 2009. Meanwhile, the capacity of two units of Palm Oil Mills has been extended from 30 tons of Fresh Fruit Bunches/hour to 45 tons of Fresh Fruit Bunches/hour.

Terkait pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kembayan dan Pelaihari, Perusahaan telah membangun dua PMS masing-masing berkapasitas 30 Ton TBS/ jam yang dapat ditingkatkan menjadi 60 ton TBS per jam. Sejak awal pembangunannya, Perusahaan telah melibatkan masyarakat sekitar pabrik sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat lokal. PMS Kembayan dan PMS Pelaihari merupakan pabrik percontohan berteknologi modern dengan menggunakan vertical sterilizer (rebusan tegak) yang dapat menghemat penggunaan tenaga listrik sampai dengan 30%, dengan Boiler yang dilengkapi unit economizer sehingga dapat meningkatkan efisiensi sampai 85% dan bekerja secara otomatis. Dengan demikian upaya untuk penghematan bahan bakar dalam rangka mengurangi emisi gas buang dapat diwujudkan.

In relation to the development of oil palm plantation in Kembayan and Pelaihari, the Company has constructed two Palm Oil Mills, each with the total capacity of 30 tons of Fresh Fruit Bunches/hour extendable to 60 tons of Fresh Fruit Bunches/hour. Since the construction process, the Company has involved the community residing nearby the mills as an effort to empower the local people. Kembayan Palm Oil Mill and Pelaihari Palm Oil Mill are sample mills with modern technology which use vertical sterilizer which can save electric usage up to 30% and an automatic boiler equipped with economizer in order to increase efficacy up to 85%. Therefore, efforts to use fuel efficiently in order to reduce gas emission can be realized.

55


56

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

PMS Kembayan dan Pelaihari, telah siap beroperasi di tahun 2011, dan nantinya tidak hanya menampung produksi sawit dari kebun inti, namun juga menampung produksi sawit dari plasma dan perkebunan swasta di sekitarnya. Dengan beroperasinya kedua PMS tersebut, Perusahaan akan mendapatkan tambahan keuntungan bersamaan dengan meningkatnya taraf hidup masyarakat sekitar pabrik.

Kembayan and Pelaihari Palm Oil Mills are ready to operate in 2011, and it will not only accommodate the oil palm products from nucleus plantation, but also oil palm products from nearby plasma and private plantations. It is expected that after the two Palm Oil Mills are operated, the Company will get additional profit and improve the standard of living of people nearby the mills.

PTPN XIII memiliki 1 (satu) Unit Pabrik Karet Sheet dengan kapasitas terpakai RSS mencapai 8,82 ton KK/hari atau 98% terhadap kapasitas tersedia, serta memiliki 2 (dua) Unit Pabrik Karet Remah dengan kapasitas terpakai PKR sebesar 44,61 ton KK/hari atau 78,26% terhadap kapasitas tersedia. Kapasitas olah PKR ini lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2009 yang hanya mencapai 56,58% atau 35,08 ton KK/hari.

PTPN XIII has 1 (one) Unit of Ribbed Smoked Sheet Factories with the total RSS capacity in use of 8.82 tons of dried rubber/ day or 98% of the available capacity, and 2 (two) Units of Crumb Rubber Factories with the total capacity in use of 44.61 tons of dried rubber/day or 78.26% to the available capacity. The processing capacity of this Crumb Rubber Factory is higher compared to that of the realization in 2009 which was only 56.58% or 35.08 tons of dried rubber/day.

Sejalan dengan makin intensifnya implementasi Sistem Manajemen Mutu, Perusahaan telah meraih SMM ISO 9001 : 2008 untuk proses produksi masing-masing di 7 (tujuh) Pabrik Minyak Sawit (PMS) yang dikeluarkan oleh PT TUV NORD, dan SMM SNI ISO 9001 : 2008 untuk 2 (dua) unit PKR dan 1 (satu) unit Pabrik Sheet yang dikeluarkan YOQA.

As the implementation of Quality Management System is more intensive, the Company has received ISO 9001: 2008 for production process in 7 (seven) Palm Oil Mills issued by PT TUV NORD, and SMM SNI ISO 9001: 2008 for 2 (two) units of Crumb Rubber Factories and 1 (one) unit of RSS Factory issued by YOQA.

Sumber Daya Manusia

Human Resources

PTPN XIII terus melakukan transformasi Manajemen Sumber Daya Manusia ke Manajemen Strategis SDM untuk mencapai optimalisasi fungsi pengelolaan SDM yang lebih tinggi yaitu Human Capital Management. Di dalam pengelolaan SDM, Perusahaan menggunakan model CBHRM (Compentecy Base Human Resources Management). Saat ini, Bagian Pengelolaan Sumber Daya Manusia tengah menyusun Data base dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi masingmasing karyawan. Database ini akan digunakan sebagai acuan bagi Perusahaan untuk melakukan berbagai upaya pengembangan diri karyawan, mulai dari kebutuhan pelatihan orang per orang, penempatan, perencanaan karir, perencanaan pemimpin masa depan dan feedback atau konseling pribadi.

PTPN XIII keeps performing Human Resources Management transformation to HR Strategic Development to optimize higher function of HR management function, namely Human Capital Management. In managing HR, the Company uses CBHRM (Competency Based Human Resources Management) model. At present, the Human Resources Management Department is formulating database in the form of classification containing the description of the condition of every employee. This database shall be used as a reference for the Company to perform various efforts in employee personal development, starting from training required by every individual, placement, career planning, future leader planning, and feedback or personal counseling

Terkait arahan Dewan Komisaris tentang struktur dan organisasi PTPN XIII secara keseluruhan, Manajemen telah menyelesaikan Blueprint organisasi sebagaimana diamanatkan dalam Anggaran Dasar PTPN XIII, Pasal 11, butir 2, b.17. Pembahasan Blueprint akan dilaksanakan tanggal 27 Mei 2011 untuk mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris, dan selanjutnya akan menjadi landasan penyusunan Reviu RJP 2010-2014.

In relation to the guidance of the Board of Commissioners on the overall structure and organization of PTPN XIII, the Management has completed the Blueprint of the organization as stipulated in the Articles of Association of PTPN XIII Article 11 point 2 b 17. The discussion of the blueprint will be carried out on May 27, 2011 to obtain the approval of the Board of Commissioners and then it will be the basis of 2010-2014 Long Term Plan Review formulation.


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Sepanjang tahun 2010, jumlah peserta pelatihan dan pengembangan mencapai 8.141 orang, dengan melibatkan 1,789 petani plasma. Sementara itu, PTPN XIII juga melakukan proses rekrutmen dan seleksi untuk mengisi formasi tenaga kerja di level karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana, berasal dari internal dan eksternal perusahaan. Dalam proses seleksi penerimaan karyawan baru, Perusahaan juga sangat berpihak pada pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik dengan tetap menjunjung tinggi objektivitas.

In 2010, the total training and development participants were 8,141 people, involving 1,789 plasma farmers. Meanwhile, PTPN XIII also carried out recruitment and selection process to fill in the employee formation in the top rank level and implementer level from internal and external recruitment. In the process of employee selection, the Company also pays a lot of attention to the empowerment of the community residing nearby the factory by keep highlighting objectivity and independency

Pertumbuhan Berkelanjutan Melalui Pengembangan Usaha

Sustainable Growth through Business Development

Dalam rangka mempercepat proses Perseroan dalam mencapai target pertumbuhan, PTPN XIII tengah melakukan pengembangan usaha melalui strategi ekspansi baik dilakukan sendiri maupun melalui sinergi (konsorsium) dengan menambah areal kelapa sawit maupun karet beserta pabrik pendukungnya. Sebagai BUMN yang memiliki wilayah kerja di Kalimantan, PTPN XIII memiliki keunggulan komparatif berupa potensi ketersediaan lahan lebih dari 100 ribu hektar.

In order to accelerate the process to achieve the Company’s development target, PTPN XIII is performing business development through expansion either independently or through synergy (consortium) by expanding the area of oil palm and rubber plantation and the supporting factory. As an SOE with work area in Kalimantan, PTPN XIII has a comparative advantage in the form of potential area with the total width of more than 100 thousand hectare.

Untuk mewujudkannya, PTPN XIII melakukan kerjasama dengan mitra strategis maupun BUMN sejenis. Pada tahun 2009, PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) bekerja sama dengan PT Pupuk Kaltim membentuk anak perusahaan, PT Kalimantan Agro Nusantara, yang merupakan kelanjutan dari proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Sangatta Kabupaten Kutai Timur dengan proyeksi total areal seluas 24.150 ha. Pembentukan anak perusahaan ini juga merupakan bentuk komitmen PTPN XIII untuk membangun perkebunan di provinsi Kalimantan Timur, sejalan dengan program Satu Juta Hektar Kebun Kelapa Sawit yang dicanangkan Gubernur Kalimantan Timur, DR. H. Awang Faroek Ishak.

In order to make it come true, PTPN XIII collaborated with its strategic partners and similar SOE. In 2009, PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) collaborated with PT Pupuk Kaltim to establish a subsidiary, PT Kalimantan Agro Nusantara, a continuation of the oil palm plantation development project in Sangatta, East Kutai District with total estimated area of 24,150 ha. The establishment of subsidiary is also a form of PTPN XIII’s commitment to establish plantation in East Kalimantan province, in accordance with One Million Hectare Oil Palm Plantation program proposed by the Governor of East Kalimantan, DR. H. Awang Faroek Ishak.

Melalui konsorsium dengan PTPN III, IV, dan V, PTPN XIII tengah mengembangkan Perkebunan Kelapa Sawit Kubu Raya dengan potensi lahan lebih dari 40.000 ha. PTPN XIII menjadi pemegang saham mayoritas yakni 30%. Sampai dengan tahun 2010. perkembangan proyek Kubu Raya telah sampai pada tahap pembahasan AMDAL dan selanjutnya pada tahun 2011 ditargetkan terbit IUP dan pembentukan Anak Perusahaan dengan kegiatan awal adalah pembibitan dan pembangunan infrastrukturnya.

Through consortium with PTPN III, IV, and V, PTPN XIII is developing Kubu Raya Oil Palm Estate with the total potential land of more than 40,000 ha. PTPN XIII holds the majority shares of 30%. Up to 2010, the progress of Kubu Raya project has reached the discussion of the Environmental Impact Analysis and in 2011 it is estimated that the Mining Permit is issued and the establishment of Subsidiary with breeding and infrastructure construction as the initial activities.

Pembangunan Crumb Rubber Factory (CRF) di Kebun Batulicin dengan kapasitas 12.000-18.000 ton KK/tahun akan disinergikan dengan Pemda Kabupaten Tanah

The construction of Crumb Rubber Factory (CRF) in Batulicin Estate with the total capacity of 12,000-18,000 tons of dried rubber/year will be synergized with the Government of

57


58

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Bumbu. Sinergi ini akan berbentuk Anak Perusahaan, dimana PTPN XIII akan menjadi pemegang saham mayoritas. Saat ini, telah tersedia lahan seluas 2500 ha untuk dikembangkan menjadi kebun karet inti.

Tanah Bumbu District. This synergy will be in the form of a subsidiary, in which PTPN XIII will be the holder of majority shares. At present an area with the total width of 2,500 ha is available to be used as nucleus rubber factory.

Dalam upaya untuk meningkatkan nilai tambah, pada tahun 2012 PTPN XIII merencanakan untuk membangun Palm Kernel Oil Plant di Kaltim dengan memanfaatkan biomasa hasil samping dari Pabrik Minyak Sawit sebagai sumber energi listriknya.

In an effort to give an added value, in 2012 PTPN XIII is planning to construct a Palm Kernel Oil Plant in East Kalimantan by using biomass, by-product of Palm Oil Mill as the source of electricity.

PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk memanfaatkan energi alternatif nabati yang ramah lingkungan sebagai pengganti bahan bakar fosil. Sejak tahun 2009, Perusahaan telah mengoperasikan 2 (dua) Unit Pengolahan Biodiesel (UPB) yang berbahan baku limbah CPO, Hingga sekarang, pabrik mampu menghasilkan 6.000 lliter biodiesel/hari yang dimanfaatkan untuk bahan bakar mesin di pabrik dan truk pengangkut kelapa sawit. PTPN XIII juga berencana untuk menambah 1 unit pada tahun 2012.

PTPN XIII is highly committed to use environmentally friendly alternative vegetable energy to replace fossil fuel. Since 2009, the Company has operated 2 (two) Biodiesel Processing Units using CPO drab as the fuel. Up to the present time, those units could produce 6,000 liter of biodiesel/day used as engine fuel at the factory and for oil palm trucks. PTPN XIII also plans to add 1 more unit in 2012.

Kinerja Tahun 2010

2010 Performance

Setelah prestasi positif yang dibukukan perusahaan dalam kurun tiga tahun terakhir, pada tahun 2010 PTPN XIII kembali mencatatkan peningkatan kinerja. Selain karena menguatnya harga jual produk, pencapaian tersebut dapat diraih, antara lain berkat keberhasilan dari implementasi Tiga Kebjiakan Strategis sejak tahun 2007, yang diperkuat dengan Dua Kebijakan Strategis Baru tahun 2010. Pada tahun 2010, Perusahaan meraih peningkatan pendapatan sebesar 29,35% menjadi Rp 3,359 trilyun, peningkatan laba bersih sebesar 48,09% menjadi Rp 180,80 milyar (di atas RKAP 2010, yaitu Rp 162,4 milyar), sementara laba usaha meningkat 42,86% menjadi Rp 312,59 milyar. Marjin laba bersih juga mengalami peningkatan sebesar 0,68%, yaitu dari 4,7% di tahun 2009 menjadi 5,38% di tahun 2010.

After recording positive achievement within the last three years, in 2010 PTPN XIII recorded another performance improvement. Besides due to the increase of product sales price, the achievement could be accomplished among others due to the success of implementing Three Strategic Policies since 2007, strengthened by Two New Strategic Policies in 2010. In 2010, the Company recorded an increase of income by 29.35% to IDR 3.359 trillion, the increase of net profit was 48.09% to IDR 180.80 billion (higher than 2010 Work Plan and Budget which was IDR 162.4 billion), meanwhile, operating profit increased by 42.86% to IDR 312.59 billion. Net profit margin also increased by 0,68% from 4.7% in 2009 to 5.38% in 2010.

Nilai penjualan komoditi kelapa sawit pada tahun 2010 meningkat sebesar 15,20% terhadap tahun sebelumnya, sehingga menjadi Rp 2,513 trilyun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh membaiknya harga jual minyak dan inti sawit, masing-masing meningkat sebesar 13,46% dan 65,36% terhadap tahun 2009. Volume penjualan minyak sawit mengalami penurunan tipis sebesar 1,93%, sedangkan volume inti sawit meningkat sebesar 6,33%.

The sales value of oil palm commodity in 2010 increased by 15.20% compared to that of in the previous year to IDR 2.513 trillion. The increase was mainly caused by the increase of palm oil and palm kernel sales price by 13.46% and 65.36%, respectively compared to that of in 2009. The sales volume of palm oil slightly decreased by 1.93% while sales volume of palm kernel increased by 6.33%.

Nilai penjualan komoditi karet pada tahun 2010 meningkat sebesar 103,72% terhadap tahun sebelumnya sehingga menjadi Rp 846 milyar. Peningkatan ini terutama

Sales value of rubber commodity in 2010 increased by 103.72% compared to that of in the previous year to IDR 845 billion. The increase was mainly caused by the increase


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

disebabkan oleh peningkatan volume dan harga jual karet, masing-masing sebesar 19,51% dan 70,46%.

of sales volume and sales price of rubber by 19.51% and 70.46%, respectively.

Kelapa Sawit

Oil Palm

Pada kondisi iklim yang kurang bersahabat, PTPN XIII masih mampu mempertahankan produksi TBS total, sehingga mencapai 1.636.881 ton atau meningkat tipis sebesar 1,99% dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 1.604.991 ton. Namun, produksi CPO total menurun tipis sebesar 1,59% sehingga mencapai 340.069 ton, setelah selama dua tahun berturut-turut bertumbuh sebesar 15,50% dan 23,33%. Hal ini disebabkan adanya penurunan rendemen, dari 22,60% di tahun 2009 menjadi 21,89% di tahun 2010.

In such a bad climate, PTPN XIII was still able to maintain the total Fresh Fruit Bunches production to 1,636,881 tons or slightly increased by 1.99% compared to that of in 2009 which was 1,604,991 tons. However, the total CPO production slightly decreased by 1.59% to 340,069 tons after increasing by 15.50% and 23.33% in two consecutive years. It was caused by the decrease of extraction rate from 22.60% in 2009 to 21.89% in 2010.

Produktivitas TBS Kebun Sendiri mengalami penurunan sebesar 3,84% sehingga menjadi 17,10 ton TBS/ha, setelah bertumbuh sebesar 10,62% pada tahun sebelumnya. Hal ini terkait adanya gangguan cuaca dan faktor non teknis berupa pemortalan areal di beberapa lokasi kebun sendiri, serta adanya tanaman recovery (rehabilitasi) eks KKPA dan eks pemortalan seluas 2,00% dari areal TM 2010.

The productivity of Fresh Fruit Bunches in the owned plantation decreased by 3.84% to 17.10 tons of Fresh Fruit Bunches/ha, after increasing by 10.62% in the previous year. It is related to weather disturbance and non-technical factors such as area mortality in several locations of owned plantation and recovery (rehabilitation) plants from former Primary Cooperative Credit for Members and from former area mortality with the total width of 2% of the Matured Area in 2010.

Produktivitas kebun plasma mengalami peningkatan selama dua tahun berturut-turut, masing-masing sebesar 21,72% dan 4,26% sehingga mencapai 9,47 ton TBS/ ha di tahun 2010. Demikian pula, produktivitas kebun plasma yang dikelola dengan Pola Satu Manajemen (PSM) meningkat tajam sehingga mencapai 12,44 - 14,36 ton TBS/ ha. Peningkatan ini menunjukkan adanya gairah petani untuk melakukan pemeliharaan kebun dan panen dengan lebih baik setelah adanya pelatihan/pendampingan petani plasma oleh pihak PTPN XIII semenjak tahun 2008.

The productivity of plasma plantation increased for two consecutive years by 21.72% and 4.26%, respectively to 9.47 tons of Fresh Fruit Bunches/ha in 2010. The productivity of plasma plantation managed using One Management Pattern significantly increased to 12.44-14.36 tons of Fresh Fruit Bunches/ha. The increase shows the enthusiasm of farmers to maintain the plantation and the harvest in a better way after attending training/coaching for plasma farmers held by PTPN XIII since 2008.

Karet

Rubber

Produksi karet total PTPN XIII tahun 2010 meningkat sebesar 13,76% sehingga mencapai 27.875 ton. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya produksi karet inti sebesar 9,58% dan produksi plasma sebesar 16,25%. Selama 5 (lima) tahun terakhir, terdapat kecenderungan peningkatan produktivitas karet kering Kebun Sendiri sehingga mencapai angka 1,305 ton KK/ ha/tahun di tahun 2010. Potensi produki yang dimiliki PTPN XIII masih memungkinkan untuk digali sehingga diharapkan mampu bersaing dengan negara Thailand yang produktivitasnya berada di angka 1,6 ton KK/ha/ tahun. Hal ini didukung oleh komposisi tanaman yang didominasi Tanaman Muda hingga Dewasa seluas 53,33%, serta Tanaman Belum Menghasilkan seluas 36,88% yang

The total rubber production of PTPN XIII in 2010 increased by 13.76% to 27,875 tons. The increase was mainly caused by the increase of nucleus rubber production by 9.58% and the plasma production by 16.25%. During the last 5 (five) years, there was a trend of dried rubber productivity improvement in the Owned Plantation reaching 1.305 tons of dried rubber/ha/year in 2010. The potential production of PTPN XIII can still be improved so that it is expected that Indonesia will be able to compete with Thailand whose productivity is 1.6 tons of dried rubber/ha/year. It is supported by the composition of plants dominated by young to mature plants with the total width of 53.33% and Immatured Plants with the total width of 36.88% originating from rejuvenation using superior clones.

59


60

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

berasal dari peremajaan dengan menggunakan klon-klon unggulan. Realisasi produksi Karet Kering Kebun Plasma tahun 2010 terhadap tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 2.498 ton atau 16,25 %, sehingga menjadi 17.875 ton. Meskipun peningkatan produksi yang diraih cukup signifikan, kehilangan potensi produksi sepanjang tahun 2010 masih berlangsung. Selain faktor tingginya curah hujan dan komposisi tanaman yang didominasi tanaman berumur di atas 25 tahun, banyaknya kolektor pabrik swasta yang tidak memiliki kebun juga berkontribusi terhadap kehilangan potensi produksi.

The realization of Dried Rubber production from plasma plantation in 2010 compared to that of in 2009 increased 2,498 tons or 16.25%, to 17,875 tons. Although the production improvement was relatively significant, the loss of potential production in 2010 still occurred. Besides due to high rainfall and the composition of plants dominated by plants above 25 years old, a number of private factory collectors who do not have their own plantation also contributed to the loss of potential production.

Terkait peraihan produksi karet kebun plasma, Perusahaan telah melakukan beberapa inisiatif, diantaranya mengadakan pertemuan dengan Kepala Desa dan sambung rasa dengan masyarakat, dan mengadakan pelatihan petani oleh Counterpart. Sehubungan dengan program peremajaan tanaman, Perusahaan mengadakan pendampingan sekolah lapangan sebagai tindak lanjut dari pelatihan plasma. Sementara itu, untuk dapat bersaing dengan kolektor pabrik swasta, PTPN XIII semakin mengintensifkan sistem pembelian Bokar kering (Blanket) menjadi pembelian basah yang telah dilaksanakan di kebun Sintang mulai bulan Juni 2009.

In relation to the rubber production of plasma plantation, the Company has carried out several initiatives, among others holding a meeting with the Head of the Village and discussion with the community and holding training for farmers organized by Counterpart. In relation to plants rejuvenation program, the Company held field school coaching as the follow-up of plasma training. Meanwhile, in order to compete with private factory collectors, PTPN XIII is intensifying the purchasing system of dried rubber raw materials (Blanket) into wet purchasing carried out at Sintang Estate since June 2009.

Kinerja Tahun 2010 Terhadap Program Ambisius pertama (Mission Impossible)

Performance in 2010 to the First Ambitious Program (Mission Impossible)

Terhadap tahun 2006 sebagai dasar penghitungan target sasaran Mission Impossible, produksi CPO bertumbuh 38,07%, penjualan bertumbuh 140,94%, total aset bertumbuh 81,73%, sedangkan laba bersih bertumbuh 852,37%. Secara keseluruhan, sejak pencanangan Mission Impossible, kinerja tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan terhadap tahun 2006. Meskipun demikian, potensi produksi CPO masih belum bisa diraih sepenuhnya sehingga kedepan PTPN XIII akan lebih mengoptimalkan upaya peningkatan produksi melalui kebun inti, plasma, pihak ketiga dan melalui perluasan areal.

Compared to that of in 2006 as the basis of Mission Impossible target calculation, CPO production increased by 38.07%, sales increased by 140.94%, total assets increased by 83.73%, while net profit increased by 852.37%. Overall, since Mission Impossible was launched, performance in 2010 significantly increased compared to that of in 2006. However, not all of the potential CPO production could be achieved. Therefore, in the future, PTPN XIII will optimize the efforts of production improvement through nucleus plantation, plasma plantation, the third party and area extension.

PRODUKSI CPO TOTAL (TON) PRODUKSI CPO TOTAL (TON) 340.069 246.310

38,07% 2006

2010

PENJUALAN (RP TRILYUN) PENJUALAN (RP TRILYUN) 3.359

140,94%

LABA BERSIH (RP MILYAR) LABA BERSIH (RP MILYAR) 180,80

2.848

81,73%

852,37%

1.567

1.394

2006

TOTAL ASET (RP TRILYUN) TOTAL ASET (RP TRILYUN)

18,98

2010

2006

2010

2006

2010


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

Good Corporate Governance

PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk menerapkan tata kelola perusahaan yang baik. Sepanjang tahun 2010, manajemen telah melakukan penyusunan dan atau perubahan terhadap sejumlah perangkat dan kebijakan implementasi GCG sesuai rekomendasi BPKP. Pada tahun 2010, PTPN XIII telah menyelesaikan revisi Pedoman Etika Bisnis dan Pedoman Etika Kerja (PEBK) sebagai cerminan code of conduct, penyempurnaan Pedoman Dasar Kerja (PDK), dan reviu I Internal Audit Charter. Selain itu, Direksi telah membentuk Komite Integritas Karyawan yang bertugas untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan dan penegakan Bisnis dan Etika Kerja sebagai penerapan dari whistleblowing system.

PTPN XIII is highly committed to implement good corporate governance. In 2010, the management has formulated and/or changed a number of GCG apparatus and implementation policies in accordance with the recommendation of BPKP (Financial and Development Supervisory Board). In 2010, PTPN XIII has completed the revision of Code of Business Ethics and Work Ethics (PEBK) as the reflection of code of conduct, the perfection of Work Basic Guidelines and the first review of Internal Audit Charter. Besides that, the Board of Directors has established the Employee Integrity Committee assigned to monitor and supervise the implementation and the maintenance of Business Ethics and Work Ethics as the implementation of whistle blowing system.

Direksi telah membentuk Komite Integritas Karyawan yang bertugas untuk memantau dan mengawasi pelaksanaan dan penegakan Bisnis dan Etika Kerja sebagai penerapan dari whistleblowing system. The Board of Directors has established the Employee Integrity Committee assigned to monitor and supervise the implementation and the maintenance of Business Ethics and Work Ethics as the implementation of whistle blowing system. Dengan terbentuknya Komite Manajemen Risiko dan Unit Manajemen Risiko, Direksi telah melaksanakan pemberdayaan Unit Manajemen Risiko tersentralisasi yang berfungsi dan berperan dalam melaksanakan identifikasi, pengukuran, pemetaan, menyusun mitigasi serta pelaporan pelaksanaan manajemen risiko kepada Komite Manajemen Risiko.

After the establishment of the Risk Management Committee and Risk Management Unit, the Board of Directors have performed centralized Risk Management Unit empowerment which function and is involved in performing identification, measurement, mapping, mitigation formulation and reporting the implementation of risk management to the Risk Management Committee.

PTPN XIII berkomitmen menerapkan pelaporan keuangan menggunakan standard akuntansi yang berlaku umum dan selalu mengikuti perkembangan prinsip akuntansi terkini untuk mewujudkan tata kelola perusahaan yang baik. Saat ini, PTPN XIII sedang melakukan telaah atas konvergensi IFRS kedalam PSAK, yang kemungkinan berdampak besar bagi dunia usaha, terutama pada sisi pengambilan kebijakan perusahaan. Sebagai langkah awal Direksi telah membentuk tim adhoc konvergensi IFRS yang bertanggungjawab melakukan persiapan awal dan mengorganisasikan sumber daya perusahaan, melakukan gap analysis dan menyusun roadmap konvergensi IFRS, serta berkoordinasi dengan bagian-bagian terkait dalam rangka optimalisasi sumber daya yang tersedia.

PTPN XIII is committed to apply financial reporting using commonly used accounting standard and up to date accounting principle development to generate good corporate governance. At present, PTPN XIII is reviewing the convergence of IFRS into SFAS, which will bring a number of impacts to the business sector, especially in the corporate policy making. As an initial step the Board of Directors have formed an IFRS convergence ad-hoc team who is responsible to perform initial preparation and to organize corporate resources, to carry out gap analysis and to formulate the IFRS convergence roadmap, and to coordinate with relevant departments to optimize the available resources.

Penerapan GCG terus mengalami perbaikan, hasil assessment tahun 2010 memberikan skor 83,09 dari skala 100, dengan predikat “baik”, mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2009 yang memperoleh nilai 82,67%.

The implementation of GCG is kept improving, the 2010 assessment result was 83.09 out of 100 point scale, holding the predicate “good”, better than that of in 2009 which only got 82.67 point.

61


62

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Kesanggupan Direksi dan Komisaris untuk merealisasikan target-target RKAP tahun 2010 dituangkan dalam Kontrak Manajemen berupa Key Performance Indicator (KPI). Hasil KPI tahun 2010 menunjukkan skor 111,23 meningkat 7,05% terhadap tahun 2009.

The commitment of the Board of Directors and the Board of Commissioners to accomplish the targets of 2010 Work Plan and Budget was stated in the Management Contract in the form of Key Performance Indicator (KPI). The result of 2010 KPI showed 111.23 points, increased by 7.05% compared to that of in 2009.

Sepanjang tahun 2010 tidak terjadi perubahan susunan anggota Direksi.

In 2010, there was no change in the structure of the members of the Board of Directors.

Tanggung Jawab Sosial

Social Responsibility

PTPN XIII, memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan secara tegas telah dituangkan dalam kebijakan strategis tahun 2010, yaitu “Keberpihakan kepada Lingkungan”. PTPN XIII aktif dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah Kebun/Unit kerja dengan sistem dana bergulir dan hibah yang langsung mendukung kegiatan kemitraan. Selain dukungan dana, program kemitraan diwujudkan dalam bentuk pelatihan kewirausahaan, mengikuti pameran PKBL, gelar expo dan pameran lainnya untuk menunjang pemasaran produk mitra binaan.

PTPN XIII is highly committed to implement its social responsibility and it was explicitly stated in the 2010 strategic policy “Pro-Environmental”. PTPN XIII is active in empowering Small and Medium Enterprises (SME) located nearby the Estate/Work Unit through revolving fund and grants which directly supports the partnership program. Besides giving aid, the partnership program is implemented in the form of entrepreneurship training, attending Partnership and Environmental Development Program fair, attending expo and other exhibition to market the products of supervised partners.

Di tahun 2010, PKBL PTPN XIII (Persero) telah mengadakan kerjasama sinergi dengan PKBL PT Pertamina (Persero), dengan menyaluran dana sinergi sebesar Rp 34,99 milyar untuk pembayaran pupuk kepada petani plasma binaan melalui 29 KUD. Hal ini dimaksudkan agar petani bisa mendapatkan pupuk dengan lebih mudah yang akan diaplikasikan pada kebunnya.

In 2010, the Partnership and Environmental Development Program of PTPN XIII (Persero) held synergy collaboration with the Partnership and Environmental Development Program of PT Pertamina (Persero) by distributing synergy fund amounting IDR 34.99 billion to pay for fertilizers for supervised plasma farmers through 29 Village Unit Cooperatives. It was intended to assist the farmers in getting fertilizers to be applied to their estates.

Program Bina Lingkungan yang dijalankan PTPN XIII diprioritaskan pada bantuan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dengan sasaran pemberdayaan kondisi dan kualitas sosial/ekonomi masyarakat. Bentuk kegiatan berupa peduli bencana alam, program beasiswa kepada siswa mulai tingkat SMP hingga Perguruan Tinggi, Program Pendidikan Non Formal, Pengembangan Budaya, Peningkatan Kesehatan, peningkatan prasarana dan sarana umum, serta pembangunan sarana ibadah.

The Environmental Development Program implemented by PTPN XIII is prioritized to aid which benefit can be directly received by the community by targeting the empowerment of community social/economic quality and condition. The activities are giving aid to areas struck by natural disaster, scholarship program from students in Junior High School up to University, Non-Formal Education Program, Cultural Development, Health Improvement, public infrastructures and facilities improvement, and the construction of house of religious worship.

Perseroan secara konsisten terlibat aktif di dalam gerakan pelestarian lingkungan. Bentuk kegiatan berupa penanaman pohon sengon, program penyelamatan pantai melalui penanaman pohon bakau, program sapi-sawit, hingga komitmen pengembangan energi alternatif.

The Company is consistently active in environmental preservation activities. The activities are planting albasia trees, save the beach program by planting mangrove trees, cow-oil palm program, and commitment to alternative energy development.


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Tantangan dan Prospek Kedepan

Challenge and Prospect in the Future

Tantangan yang dihadapi PTPN XIII dalam melakukan ekspansi usaha adalah masalah lahan bagi pengembangan kebun baru yang diakibatkan ketidaktuntasan masalah tata ruang nasional dan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP), selain adanya ketidakpastian hukum terhadap status legalitas lahan. Rencana PTPN XIII adalah melakukan pendekatan dan sosialisasi program kepada Kepala daerah serta terus melakukan pengembangan melalui sinergi, baik antar BUMN ataupun dengan Pemda.

Challenges faced by PTPN XIII in carrying out its business expansion are land issues for the establishment of new estate due to issues on the national spatial plan and Provincial Spatial Plan, and legal indeterminacy on land legality status. PTPN XIII is planning to approach the Head of the Region to socialize the program and keep performing synergized development between SOEs and with the local government.

Tantangan lainnya adalah pengembangan perkebunan kelapa sawit yang mengarah ke Indonesia Timur kurang didukung infrastruktur yang memadai seperti pelabuhan internasional sehingga terdapat selisih harga Rp 200 per kilogram karena harus melalui pelabuhan Belawan Medan.

Another challenge is the expansion of oil palm plantation to the Eastern Indonesia is not supported by adequate infrastructures such as international port so that there is a difference of price up to IDR 200/kg because products must go to Belawan Port in Medan first.

Terkait kampanye anti-sawit dengan tema isu perubahan iklim maupun kerusakan lingkungan, PTPN XIII berupaya untuk menerapkan praktik perkebunan yang berwawasan lingkungan dan mendukung pembangunan kelapa sawit berkelanjutan. Pada Uji Lapang Sistem Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) yang dilaksanakan oleh Dirjen Perkebunan bekerjasama dengan PT Sucofindo, Kebun Parindu PTPN XIII termasuk kategori kebun kelas I (baik sekali).

In relation to anti-oil palm campaign due to climate change and environmental damages, PTPN XIII makes its best efforts to apply environmentally friendly plantation practice and support the establishment of sustainable oil palm plantation. In the field test of Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) System carried out by the Directorate General of Plantation in collaboration with PT Sucofindo, Parindu Estate of PTPN XIII was categorized in class I estate (very good).

Dengan semakin tidak menentunya iklim global, PTPN XIII harus siap melakukan program mitigasi perubahan iklim dengan kekuatan sendiri. Upaya antisipasif yang telah dilakukan PTPN XIII adalah memperkokoh kekuatan internal berbasis kemitraan dan lingkungan, melalui implementasi Lima Kebijakan Strategis secara terprogram dan konsisten.

Since the global climate is getting unpredictable, PTPN XIII must be ready to perform climate change mitigation program on its own. Anticipative efforts carried out by PTPN XIII were strengthening internal power based on partnership and environment by implementing the Five Strategic Policies constantly and consistently.

Kebutuhan CPO dunia ke depan akan terus bertambah seiring naiknya harga minyak dunia. Demikian pula, konsumsi karet dunia sampai dengan tahun 2020 diperkirakan akan tetap meningkat. Harga kedua komoditi tersebut di tahun 2011 diperkirakan masih tetap tinggi. Di sisi lain, penguatan nilai rupiah terhadap dollar AS yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir diperkirakan masih terus berlanjut. Dengan demikian, meski prospek komoditas primer di tahun 2011 menunjukkan outlook positif, kenaikan harga CPO dan karet di tahun 2011kemungkinan tidak akan berpengaruh signifikan terhadap keuntungan perusahaan.

In the future, the world CPO demands will be kept increasing as the price of world oil is increasing. The world rubber consumption will be also kept increasing up to 2020. It is estimated that the price of the two commodities in 2011 will be still high. On the other side, the recent increase of Rupiah exchange rate to US dollar will still continue. Therefore, although the prospect of primary commodity in 2011 shows a positive outlook, the increase of CPO and rubber price in 2011 will not bring any significant impact to the company’s profit.

63


64

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Program Ambisius kedua “Berkarya Mengukir Sejarah“ (Creating History Toward Great Legacy).

The Second Ambitious Program “Creating History toward Great Legacy”

Bertepatan dengan Ulang Tahun ke-15 tanggal 11 Maret 2011, pada rapat kerja yang dihadiri oleh seluruh Direksi dan Pimpinan Puncak Perusahaan, telah dicanangkan program ambisius kedua yaitu komitmen untuk mencapai target laba bersih Rp 1 trilyun pada tahun 2014. Pada saat itu, Perusahaan harus mampu untuk memproduksi CPO minimal 500 ribu ton dan karet kering 40 ribu ton, dengan total pendapatan minimal Rp 6,5 tilyun. Untuk mewujudkannya, PTPN XIII akan menempuh langkah strategis yaitu perluasan kebun dan pembangunan pabrik yang terus dilakukan secara konsisten dan berani, baik melalui sinergi dengan mitra strategis maupun dikerjakan sendiri. Kesiapan resources, baik sumber dana dan manusia, tengah dipersiapkan dengan matang. Obligasi dan IPO menjadi opsi yang dipilih PTPN XIII untuk mendapatkan dana murah dan sekaligus melibatkan masyarakat dalam kepemilikan PTPN XIII. Pelatihan yang berbasis Values dan Character Building akan terus dilakukan secara terprogram.

At its 15th Anniversary on March 11, 2011, in the work meeting attended by all of the members of the Board of Directors and Company Top Management, the second ambitious program has been launched. It is a commitment to obtain net profit amounting IDR 1 trillion by 2014. At that time, the Company should have been able to produce at least 500 thousand tons of CPO and 40 thousand tons of dried rubber, with minimum total income IDR 6.5 trillion. In order to realize that ambition, PTPN XIII will take a strategic step of plantation extension and factory construction carried out consistently and courageously, either through synergy with strategic partners or independently. The readiness of resources, both fund and people, is now being well prepared. Bond and IPO are options selected by PTPN XIII to get cheap fund and yet involving the community in the ownership of PTPN XIII. Training based on Values and Character Building will be kept carried out consistently.

Penghargaan

Award

Sebagai penutup, kami ingin menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada seluruh karyawan, Direksi dan Dewan Komisaris atas komitmen, dukungan dan kerjasamanya dalam mewujudkan sasaran perusahaan. Secara khusus, kami juga menyampaikan terimakasih yang tulus kepada petani plasma mitra binaan, yang telah ikut memberikan kontribusi kepada Perusahaan melalui peningkatan produktivitas kebun beberapa tahun terakhir ini. Direksi berterimakasih pula kepada keluarga besar PTPN XIII, mitra bisnis, konsumen dan para pemangku kepentingan lainnya atas kerja sama dan dukungan yang diberikan selama ini. Kami yakin, semangat dan keikhlasan yang telah mereka berikan kepada perusahaan, akan semakin memperkokoh kekuatan PTPN XIII menuju pertumbuhan kinerja di masa depan.

As a closing, we would like to show our highest appreciation to all of the employees, members of Board of Directors and Board of Commissioners for their commitment, support and cooperation in achieving the company’s target. Specifically, we would like to express our sincere gratitude to plasma farmers as supervised partners who have given their contribution to the Company through the increase of estate productivity within the last years. The Board of Directors would like to thank the big family of PTPN XIII, business partners, customers and other stakeholders for the cooperation all these times. We are sure that the spirit and sincerity that they have given to the company will strengthen the power of PTPN XIII to generate performance improvement in the future.

Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Utama President Director


Report to Shareholders

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

65


66

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Profil Direksi Board of Directors Profile

Cum Laude predicate.

Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Utama President Director

Lahir di Cianjur, Jawa Barat, 25 Februari 1959. Meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dengan predikat Sangat Memuaskan (1983), meraih gelar Magister Bisnis Administrasi dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya Jakarta (1992) dengan predikat Cum Laude. Mengawali karirnya sebagai Sinder Kebun PG Takalar PTP XXIV-XXV (1983-1989), selanjutnya beliau pernah menjabat Kepala Bidang Pemasaran PTP XXXII (1996), Administratur PG Takalar (1996), Kepala Divisi Tanaman Semusim dan Ternak PTPN XIV (1997-1998), Direktur Produksi PTPN XIV (1998-2001), Direktur SDM/Umum PTPN XIV (2001-1003), Direktur Produksi PTPN XIII (2003-2007). Semenjak April 2007 sampai dengan sekarang, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PTPN XIII. Organisasi profesi yang pernah/sedang diikuti di antaranya adalah sebagai Ketua Team Persiapan ”Sugar Reform Policy” (1999-2004), Sekretaris I ”Ikatan Ahli Gula Indonesia” (1996-2004), Ketua GPPI Kalbar (2007 s.d. sekarang), Dewan Pembina Pusat GAPKI (2007 s.d. sekarang). Prestasi yang pernah diraih beliau di antaranya Penghargaan ”Sahwali Award” sebagai Pengusaha Nasional Berwawasan Lingkungan (1996), sebagai anggota Direksi berhasil membawa PTPN XIII meraih predikat ”The Best BUMN on Good Corporate Government (2004), pemenang kedua dalam kontes BUMN Award on Agroindustry 2005, The Big 6 of The Best Corporate Government Implementation 2005, Man of The Year 2010 dari Tribune Pontianak. Born at Cianjur, West Java on 25 Pebruary 1959. Graduated and acquired S-1 degree in Agriculture from Bogor-based Agricultural Institute with Cum Laude predicate, Magister of Business Administration from Administration Business from Jakarta-based Prasetya Mulya Business Administration School, with

He started his carrier Sinder (Estate Head) of PG Takalar PTP XXIV-XXV (1983-1989), Marketing Manager of PTP XXXII (1996), Administrator of PG Takalar (1996), Division Chief of Seasonal Plants and Livestocks (PTPN XIV (1997-1998), Director of Production PTPN XIV (1998-2001), Director of Human Resources/General PTPN XIV (2001-1003), Director of Production PTPN XIII (2003-2007). Since April 2007 up to now, President Director of PTPN XIII. Professional organizations where he had been/is being active in include Team Head for Preparation”Sugar Reform Policy” (19992004), Secretary I ”Indonesian Sugar Expert Association/Ikatan Ahli Gula Indonesia” (1996-2004), Head of GPPI West Kalimantan (2007 to now), Central Advesory Council of GAPKI (2007 to the present). Achievements he had acquired included ”Sahwali Award” as Environment-oriented National Entrepreneur (1996), as member Board of Directors he successfully took PTPN XIII to achieve ”The Best BUMN on Good Corporate Government (2004)”, the second winner in the contest of SOE Award on Agroindustry 2005, The Big 6 of The Best Corporate Government Implementation 2005, Man of The Year 2010 from Tribune, Pontianak.

IVC/0 secara berturut-turut atas prestasi membangun kebun inti kelapa sawit seluas 4.124 ha sesuai jadwal dan menjadi TBM terbaik se PTPN XIII. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai Admi-nistratur di PTPN XIII (2000-2002), Manajer Distrik (2002-2007), dan sejak April 2007 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Direktur Produksi PTPN XIII. Prestasi yang pernah diarih di antaranya sebagai Manajer Kebun Gunung Meliau telah berhasil meraih laba tertinggi se PTPN XIII, sebagai Distrik Manajer Kaltim berhasil meningkatkan produktivitas tanaman. Born at Ciamis, West Java on 21 June 1955. Graduated and acquired S-1 Degree in Agriculture from Pontianak-based University of Tanjungpura. He began concern ers as an Assistant for Plants Affairs at PTPN XIII (1987), Sinder Kepala Tanaman (1997). He held position as Chief Assistant only within one year and then directly promoted to the job as Acting Administrator of Longkali Estate for his achievement in increasing production and productivity of rubber plant. Subsequently, he grasped positions as Administrator at PTPN XIII (2000-2002), District Manager (2002-2007), and since April 2007 to the present as Production Director of PTPN XIII. The achievements he had ever received, among others, as Manager of Gunung Meliau Estate succeeded in gaining the highest profit across PTPN XIII, as District Manager of East Kalimantan in boosting plant productivity.

Ir. Baim Rachman Direktur Produksi Production Director

Lahir di Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 21 Juni 1955. Lulus dan meraih gelar Sarjana Pertanian dari Universitas Tanjungpura Pontianak. Beliau mengawali karir sebagai Asisten Tanaman di PTPN XIII (1987), Sinder Kepala Tanaman (1997). Menjabat sebagai Asisten Kepala hanya dalam kurun waktu 1 tahun dan langsung mendapat promosi jabatan sebagai Plh. Administratur Kebun Longkali atas prestasi peningkatan produksi dan produktivitas tanaman karet. Mendapat prestasi penghargaan kenaikan golongan dari IVA/0 menjadi IVB/0 dan

Drs. Natsir Tarigan

Direktur Keuangan & Pemasaran Finance & Marketing Director Lahir di Perbulan, Sumatera Utara pada tanggal 19 April 1957. Lulus dan meraih gelar Sarjana Muda Akuntansi dari Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta dan Sarjana Administrasi Niaga dari STI Lembaga Administrasi YUPMI, Medan. Pengalaman karir diantaranya sebagai Kepala Bagian Pemasaran PTPN XIII, Direktur Pemasa-


Report to Shareholders

ran PTPN XIII dan sejak April 2007 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Pemasaran PTPN XIII. Born at Perbulan, North Sumatera on 19 April 1957. Graduatd and acquired Bachelor of Art Sarjana in Accounting from Accounting Academy YKPN of Yogyakarta and S-1 Degree in Trading Administration from STI Lembaga Administrasi YUPMI, Medan. Concern ers include Marketing Manager of PTPN XIII, Marketing Director of PTPN XIII and since April 2007 to the present as Finance and Marketing Director of PTPN XIII.

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

from Management Institute Prasetya Mulya Jakarta (1997). He started his carrier as Technical Assistant at PTP VII Bah Jambi (1983). Then, he held positions such as Camp Manager Site Ketapang and Kapuas Hulu PT. Alas Kusuma Group (1989), President Director PT. WET Jakarta (1995), Head of Study Matters of PTPN XIII (1999), Manager of PMS Ngabang PTPN XIII (2000), Manager of PMS Gunung Meliau PTPN XIII (2003), and since April 2007 to the present as Human Resources & General Affair Director of PTPN XIII. He also wrote some books included ”Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” and ”Potret Ibu Tiga Jaman” published by Lentera Community Publisher in 2010.

Direktur SDM & Umum Human Resources and General Affair Director

Beliau pernah menulis buku ”Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” dan ”Potret Ibu Tiga Jaman” yang diterbitkan oleh Penerbit Lentera Community tahun 2010. Born at Sanggau, West Kalimantan on 9 June 1954. Graduated and acquired S-1 Degree from Surabaya-based Technology Institute (1982), degree of Magister Management

Beberapa organisasi profesi yang diikuti beliau di antaranya adalah Indonesian Society of Engineer and Technicians, Project Management Institute, sebagai salah satu pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (2007-2010), Asean Federation of Engineering Organization (2004 sd sekarang). Selain itu, beliau pernah menjadi instruktur pada program pelatihan Project Management di Perusahaan BUMN seperti di PT Krakatau Steel, PT PINDAD, dan Pertamina. Prestasi yang pernah diraih di antaranya sebagai peserta terbaik dengan predikat sangat memuaskan dalam Advance Management Course angkatan 27 (2007), yang diselenggarakan oleh Deperindag dan Lembaga Manajemen Universitas Indonesia. Born at Tasikmalaya, West Java on 14 August 1955. Graduated and acquired S-1 degree in Chemical Engineering from Bandung-based Technology Institute (1982) and degree of Magister Management from Prasetiya Mulya Jakarta (2003).

Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM

Lahir di Sanggau, Kalimantan Barat, 09 Juni 1954. Lulus dan meraih gelar Sarjana dari Institut Teknologi Surabaya (1982) gelar Magister Manajemen dari Institut Manajemen Prasetya Mulya Jakarta (1997). Beliau mengawali karir sebagai Asisten Teknik di PTP VII Bah Jambi (1983). Selanjutnya, beliau pernah menjabat sebagai Camp Manager Site Ketapang dan Kapuas Hulu PT. Alas Kusuma Group (1989), Managing Director PT. WET Jakarta (1995), Kepala Urusan Pengkajian PTPN XIII (1999), Manajer PMS Ngabang PTPN XIII (2000), Manajer PMS Gunung Meliau PTPN XIII (2003), dan sejak April 2007 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Direktur SDM & Umum PTPN XIII.

sejak April 2007 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XIII.

Ir. Memed Wiramihardja, MM, IPM Direktur Perencanaan & Pengembangan Planning & Development Director

Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Agustus 1955. Lulus dan meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1982) dan gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya Jakarta (2003). Mengawali karirnya sebagai Project Control Staff di PT Rekayasa Industri (1982-1983), perjalanan karir beliau terus meningkat, di antaranya adalah Project Manager of Engineering Services di PT INCO 105 Extension Project (1987-1988), Area Lead Manager PUSRI-IB Project (1989-1992), General Construction Superintendent di Petronas Lube Oil Blending Plant Project, Malaka Malaysia (1994-1995), Deputy Project Manager PIM-2 Project (1999-2002), Manajer Proyek Joint Venture Kujang–IB PT. Rekayasa Industri (2003-2006), Direktur PT. Bakrie Rekin Bio Energy, VP Portofolio PT. Rekayasa Industri, VP Corporate Strategy PT. Rekayasa Industri (2006-2007) dan

He started his carrier as Project Control Staff at PT. Rekayasa Industri (1982-1983), then Project Manager of Engineering Services at PT INCO 105 Extension Project (1987-1988), Area Lead Manager PUSRI-IB Project (19891992), General Construction Superintendent at Petronas Lube Oil Blending Plant Project, Malaka Malaysia (1994-1995), Deputy Project Manager PIM-2 Project (1999-2002), Project Manager of Joint Venture Kujang–IB PT. Rekayasa Industri (2003-2006), Director of PT. Bakrie Rekin Bio Energy, VP Portfolio PT. Rekayasa Industri, VP Corporate Strategy PT. Rekayasa Industri (2006-2007) and since April 2007 to the present as Director of Planning and Development PTPN XIII. Some professional organizations he once participated such as Indonesian Society of Engineer and Technicians, Project Management Institute, Indonesian Engineer Assosication, Asean Federation of Engineering Organization, Asean Engineer Membership. In addition, he has been an instructor at the Project Management program at the stateowned company such as PT Krakatau Steel, PT PINDAD and Pertamina. He achieved as the best participants with honors in Advance Course Management Course 27 (2007), organized by Deperindag and the Institute of Management, University of Indonesia.

67


68

Laporan Kepada Pemegang Saham

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Pelaporan

Reporting Responsibility

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran dari Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang terkait.

The Board of Commissioners and the Board of Directors hereby declare to take full responsibility of the truth of the contents of this Annual Report including the financial report and other relevant financial information.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

DR. Ir. Agus Pakpahan, APU Komisaris Utama President Commissioner Mayjend (Purn) Adang Sondjaja Komisaris Commissioner

Drs. Revrisond Baswir, MBA Komisaris Commissioner

Thadeus Yus, SH, MPA Komisaris Commissioner

Hamzah Tawil, S. Ag, MS. Komisaris Commissioner Dewan Direksi Board of Director

Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Utama President Director Ir. Baim Rachman Direktur Produksi Production Director

Drs. Natsir Tarigan Direktur Keuangan & Pemasaran Finance & Marketing Director

Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM Direktur SDM & Umum Director of Human Resources & General Affair

Ir. Memed Wiramihardja, MM, IPM Direktur Perencanaan & Pengembangan Director of Planning & Development


Discussion and Managerial Analysis

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

TESTIMONI TESTIMONY DR Adrianus Asia Sidot MSi Bupati Landak, Kalimantan Barat Head of Landak District, West Kalimantan

PTPN XIII Sebagai Pengungkit Ekonomi Landak PTPN XIII as the Economic Starter for Landak PTPN XIII saya akui sebagai daya ungkit, sehingga Landak bisa maju seperti sekarang ini. Jika dulu tidak ada PTPN XIII di Kabupaten Landak, maka kemajuan Landak tidak secepat seperti ini. Sebelas tahun Landak mandiri, menjadi Kabupaten sendiri yakni pemekaran dari Kabupaten Pontianak. Namun, kemajuan sebagai kabupaten baru, sudah sangat dirasakan di Landak. Bahkan, jauh lebih maju dari beberapa kabupaten lainnya di Kalbar. Ketika GTZ-Jerman melakukan survei daya saing daerah di Kalbar tahun 2010, Kabupaten Landak menduduki ranking pertama kategori Government Performance and Business Dynamic.

I admitted that PTPN XIII is an economic starter so that Landak can develop itself at it is now. If there was no PTPN XIII in Landak District, the development of Landak will not be as fast as it is now. Landak has been an independent district for eleven years, after the territorial reform from Pontianak District. However, the development of Landak as a new district is quite significant. In fact, it is more developed from several other districts in West Kalimantan. When GTZ-German held a survey on regional competitiveness in West Kalimantan in 2010, Landak District held the first position in Government Performance and Business Dynamic category.

69


70

Pembahasan dan Analisis Manajemen

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Pembahasan dan Analisis Manajemen Discussion And Management Analysis

Harga Rata-Rata CPO Average CPO price

Harga Rata-Rata Karet Average rubber price

US$ 839,73 per ton

US$ 3,38 per kg

US$ 650 per ton

US$ 1,76 per kg

Penguatan harga komoditas dan gangguan cuaca yang terjadi sepanjang tahun turut mempengaruhi kinerja Perusahaan di tahun 2010. Dengan memperkokoh kekuatan internal berbasis kemitraan dan berbasis lingkungan, PTPN XIII semakin memantapkan kinerjanya menuju masa depan yang lebih baik. The increase of commodity price and weather disturbance occurred during the year also influence the Company performance in 2010. By improving internal strength based on partnership and environment PTPN XIII is stabilizing its performance towards a better future.


Discussion and Managerial Analysis

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

71


72

Pembahasan dan Analisis Manajemen

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Makroekonomi Macroeconomics

Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tahun 2010 adalah sebesar 6,1%, jauh lebih baik dibandingkan tahun 2009, dan tahun 2008. Bersama dengan China dan India, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang tercepat di Asia pada 2010. Dari sisi global, perekonomian Indonesia secara makro dianggap cukup favourable. Investor luar negeri melihat Indonesia sebagai negara tujuan investasi dengan kategori Global Emerging Markets (Gem). Pasar bursa Indonesia saat ini merupakan cerminan dari kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Cadangan devisa Indonesia sudah cukup baik, hampir mencapai 95 miliar dolar Amerika Serikat. (Bank Indonesia). Nilai tukar rupiah terhadap US$ adalah sebesar Rp 8.900, sedangkan inflasi 6-6.5%.

The growth of Indonesian economics in 2010 was 6.1%, much better compared to that of in 2009 and 2008. Together with China and India, the growth of Indonesian economics was the fastest in Asia in 2010. When thinking globally, Indonesian macroeconomics was considered to be relatively favorable. Foreign investors selected Indonesia as investment target country with the category of Global Emerging Markets (Gem). Indonesian stock market at present is the reflection of investors’ trust to the potential of Indonesian economics. Indonesian foreign exchange reserves is considerably good, almost USD 95 billion (Indonesian Bank). The exchange rate of Indonesian Rupiah against American Dollar is IDR 8,900 and the inflation rate is 6-6.5%.

Outlook Makroekonomi Tahun 2011

The Outlook of Macroeconomics in 2011

Makro ekonomi Indonesia di tahun 2011 akan bergerak di level positif dan lebih tinggi jika dibanding dengan tahun 2010. Prediksi makroekonomi Indonesia tahun 2010 dari beberapa pakar diuraikan sebagi berikut:

Indonesian macroeconomics in 2011 will tend to move to positive level and higher compared to that of in 2010. The prediction of Indonesian macroeconomics in 2010 from several experts is as follows:

1. Standard Chartered

1. Standard Chartered

INDIKATOR INDICATOR

2010

2011

2012

2013

PDB (y riil %/tahun) GDP (y real%/year)

6,0

6,5

7,0

7,0

IHK (y%/y) Customer Price Index (y%/y)

5,0

6,0

6,2

5,0

Kebijakan rate (%) Rate Policy (%)

6,5

7,5

7,5

6,5

8.900

8.500

8.100

7.800

US dolar - IDR* US$-IDR* Saldo Giro (% PDB) Demand Deposit Balance (%GDP)

0,9

0,5

0,5

0,0

Keseimbangan Fiskal (% PDB) Fiscal Balance (%GDP)

-1,5

-1,3

-1,5

-1,5

2. Director and Senior Economist Global Market Research Deutsche Bank,Taimur Baig: Pertumbuhan ekonomi akan cepat dan ekspektasi inflasi akan tetap berada di atas 7%. BI akan menaikkan BI rate menjadi 7,5% dari 6,5%, nilai tukar rupiah akan berada pada posisi Rp 8.700 pada akhir tahun 2011. 3. Dr. Chatib Basri: Harga bahan pangan dapat meningkat dan harga minyak yang lebih tinggi akan terjadi pada tahun 2011. Industri yang labour-intensive masih harus menghadapi beberapa masalah, namun industri komoditas dan pertambangan akan masih menjanjikan. 4. Deputi Gubernur Bank Indonesia Hartadi A. Sarwono: pertumbuhan ekonomi Indonesia 2011 akan tumbuh pada kisaran 6,3-6,5 persen, dengan tingkat inflasi berada pada posisi 5 persen, plus minus 1 persen.

2. Director and Senior Economist Global Markets Research Deutsche Bank, Taimur Baig: Rapid economic growth and the expectation of inflation will still be above 7%. IB will raise IB rate to 7.5% from 6.5%, Indonesian Rupiah exchange rate will be IDR 8,700 at the end of 2011. 3. Dr. Chatib Basri: The price of food commodity may increase and oil price will be higher in 2011. Laborintensive industry still has to face several problems, but commodity industry and mining industry are still promising. 4. Deputy Governor of the Indonesian Bank Hartadi A. Sarwono: Indonesian economic growth in 2011 will be at around 6.3-6.5 percent, with inflation rate at 5 percent, plus or minus 1 percent.


Discussion and Managerial Analysis

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Tinjauan Industri Industrial Review

Kelapa Sawit Oil Palm Produksi

Production

Sektor perkebunan telah menjadi sumber penghasil devisa bagi Indonesia dengan kelapa sawit sebagai andalannya. Indonesia adalah penghasil CPO terbesar di dunia dengan potensi produksi mencapai lebih dari 30 juta ton. Namun secara fundamental, agroindustri Indonesia masih di bawah Malaysia karena produktivitas yang lebih rendah. Produktivitas CPO per hektar Indonesia masih di bawah 3 ton CPO per tahun, sementara produktivitas lahan di Malaysia sudah di atas 4 ton per hektar per tahun. (Kompas, 8 Maret 2011). Dari segi ekspor, sektor ini telah memberikan kontribusi sebesar US $ 14,11 miliar di tahun 2010 dan merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja terbanyak.

Plantation sector has been the source of foreign exchange for Indonesia with oil palm as the primary product. Indonesia is the largest CPO producer in the world with more than 30 million tons of potential production. But fundamentally, Indonesian agriculture industry is still below Malaysia because of the productivity is lower. The productivity of Indonesian CPO per hectare is still below 3 tons of CPO/year, while land productivity in Malaysia is more than 4 tons/ha/year (Kompas, March 8, 2011). Considering our export, this sector has contributed USD 14.11 billion in 2010 and was a sector with the highest employment rate.

Dari segi luas areal, sampai dengan tahun 2010 luas perkebunan sawit di seluruh Indonesia tercatat telah mencapai 8,1 juta hektar atau naik dibanding tahun 2008 yang mencapai 7 juta hektar. Penambahan luas lahan kelapa sawit terus terjadi seiring dengan makin berperannya rakyat dan swasta serta meningkatnya permintaan komoditi kelapa sawit di pasaran dunia. Petani rakyat menguasai porsi terbesar yaitu 47,65% atau 3,8 juta ha pada 2010, sedangkan perusahaan swasta seluas 3,5 juta ha dan sisanya dikelola perusahaan negara melalui PT Perkebunan Nusantara. Menurut data Ditjen Perkebunan, pertumbuhan lahan perkebunan kelapa sawit milik negara rata-rata sebesar 1,73% sejak 1999-2009, perkebunan rakyat/petani kecil 12,01% per tahun dan perkebunan besar swasta 5,04%pertahun.

Considering the width of the area, up to 2010 the width of oil palm plantation all over Indonesia was 8.1 million hectare or increased compared to that of in 2008 which was only 7 million hectare. The width of oil palm plantation kept increasing since the community and private sector played more roles and due to the increase of demand for oil palm commodity in the world’s market. Plasma farmers held the largest portion of land namely 47.65% or 3.8 million ha in 2010, while private company held 3.5 million ha and the rest was managed by state enterprise through PT Perkebunan Nusantara. Based on the data of the Directorate of Plantation, the average growth of state owned oil palm plantation area was 1.73% since 19992009, small plasma plantation 12.01%/year and large private plantation 5.04%/year.

Seiring dengan pertumbuhan areal Tanaman Menghasilkan yang mencapai 6,7% di tahun 2010, produksi CPO Indonesia di 2010 naik 3,8% terhadap tahun 2009 sehingga mencapai 21,8 juta ton. (Laporan Oil World). Meskipun demikian, gangguan cuaca yang tidak menentu sepanjang tahun 2010 terutama curah hujan yang lebih tinggi dari level normal telah menghambat aktivitas pemanenan dan pengangkutan hasil panen, serta menghambat jadwal aplikasi pupuk. Hal ini berdampak pada penurunan produktivitas sekitar 5% hingga 10%.

Along with the growth of Matured Plants area reaching 6.7% in 2010, Indonesian CPO production in 2010 increased by 3.8% compared to that of in 2009 to 21.8 million tons (Oil World Report). However, unpredictable weather disturbance during 2010 especially rainfall level which was higher than the normal level has disturbed the activity of harvesting and transporting harvest, as well as the fertilizer application schedule. The impact was the decrease of productivity by 5-10%.

73


74

Pembahasan dan Analisis Manajemen

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Menurut Departemen Meterologi Malaysia, panen CPO di Malaysia juga berpotensi rusak pada November dan Desember karena banjir di sejumlah wilayah. Di sisi lain, Gapki mencatat permintaan dari konsumen utama CPO seperti India dan China tetap menguat, lantaran efek cuaca yang mempengaruhi hasil pertanian kedua negara tersebut.

According to the Department of Meteorology Malaysia, CPO harvest in Malaysia is also potentially damaged in November and December due to flood in a number of areas. On the other side, Gapki (Indonesian Palm Oil Association) recorded that demand from CPO main customers such as India and China increased due to the impact of weather affecting the agricultural harvest of both countries.

PRODUKSI DAN KONSUMSI CPO DUNIA (JUTA TON) WORLD CPO PRODUCTION AND CONSUMPTION (MILLION TON) 50

40 Produksi Konsumsi

30

20

10

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Sumber/Source: CEIC

PRODUKSI CPO INDONESIA DAN MALAYSIA (JUTA TON) INDONESIAN AND MALAYSIAN CPO PRODUCTION (MILLION TON) 25 Indonesia

20

Malaysia

15

10

5

1998

1999

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Sumber/Source: CEIC

Tahun 2010, produksi CPO dunia 45,5 juta ton, konsumsi 46,2 juta ton

Tahun 2010, produksi CPO Indonesia 21,8 juta ton, Malaysia 17,00 juta ton

In 2010, world CPO production was 45.5 million tons, the consumption was 46.2 million tons

In 2010, Indonesian CPO production was 21.8 million tons, Malaysia was 17.00 million tons


Discussion and Managerial Analysis

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Perkembangan Harga CPO

CPO Price Development

Pangsa pasar minyak sawit Indonesia didominasi ke Pakistan, Bangladesh, Eropa Timur, China serta India. Dari segi permintaan, negara-negara Asia masih menjadi importir dominan bagi perdagangan minyak sawit. China, Pakistan dan India merupakan negara-negara Asia yang memiliki nominal impor terbesar untuk saat ini.

The market share of Indonesian palm oil is dominated by Pakistan, Bangladesh, East Europe, China and India. Based on demand, Asian countries are still the dominant importers of palm oil. At present, China, Pakistan and India are still the largest importers among Asian countries.

Pada dasarnya, ada beberapa dugaan faktor fundamental yang mempengaruhi harga CPO, yakni : 1. Harga CPO berhubungan erat dengan harga minyak kedelai. Apabila supply minyak kedelai tersendat maka akan menyebabkan supply minyak sayur dunia berkurang yang pada akhirnya menyebabkan harga CPO sebagai substitusi akan meningkat. 2. Harga CPO berhubungan dengan harga minyak dunia. Hubungan ini terjadi karena CPO merupakan bahan baku dasar dalam biodiesel sehingga kenaikan harga minyak dapat mendorong kenaikan harga CPO, begitu pula sebaliknya. 3. Kebijakan mengenai produksi bioethanol pada beberapa negara maju seperti Amerika Serikat. Dengan adanya kebijakan baru akan meningkatkan harga-harga komoditas pertanian yang juga berefek kepada harga CPO. 4. Permintaan dari China yang merupakan negara pemakai energi dan importir CPO terbesar dunia, terutama dalam beberapa tahun belakangan ini dimana China secara beruntun didera badai topan dan banjir yang menyebabkan peningkatan impor CPO negara tersebut.

Basically, several hypothesis on fundamental factors affecting CPO price are: 1. CPO price is highly related to soybean price. If the supply of soybean oil is low, the supply of world vegetable oil will decrease, hence, the price of CPO, as the substitute, will increase

Harga rata-rata bulanan minyak sawit tahun 2010 mengalami penguatan dibanding tahun sebelumnya. Dalam 1 semester terakhir, pergerakan harga minyak sawit terpantau menunjukan perkembangan yang cukup pesat. Beberapa faktor yang membuat tren bullish minyak sawit ialah adanya kenaikan permintaan dari negara-negara importer (China dan India), serta pengaruh cuaca buruk yang terjadi akhir-akhir ini. Jika dirata-rata sepanjang tahun, maka harga CPO di tahun 2010 mencapai US$ 839,73 per ton, lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata tahun 2009 yang hanya US$ 650 per ton.

The average palm oil monthly price in 2010 strengthened compared to that of in the last year. Within the last 1 semester, observed palm oil price trend showed a relatively rapid increase. Several factors creating palm oil bullish trend were the increase of demand from importer countries (China and India) and the impact of recent bad weather. On average, for the whole year CPO price in 2010 reached USD 839.73/ton, higher that the average price in 2009 which was only USD 650/ton.

2. CPO price is related to world oil price. It is because CPO is the raw materials for biodiesel so that the increase of oil price will trigger the increase of CPO price, and the other way around. 3. Policy on bio-ethanol production in several developed countries such as the United States. New policies will increase the price of agriculture commodities which will also affect CPO price. 4. Demand from China as the largest CPO importer and energy user in the world, especially within the last several years in which China was struck by hurricane and flood has increased CPO import rate from that country.

75


76

Pembahasan dan Analisis Manajemen

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

TREN HARGA CPO DUNIA TREND OF WORLD CPO PRICE 1249.0

995.3

741.5

487.8

234.0

187.2

2000

2001

2002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

Sumber/ Source: mongabay.com, data diolah dari oil world

Karet Rubber Produksi Karet merupakan komoditi ekspor yang mampu memberikan kontribusi terhadap peningkatan devisa. Ekspor Karet Indonesia selama 20 tahun terakhir terus menunjukkan adanya peningkatan dari 1,0 juta ton pada tahun 1985 menjadi 2,0 juta ton pada tahun 2005. Pendapatan devisa dari komoditi ini pada tahun 2010 mencapai US $ 6,152 milyar. Luas area perkebunan karet tahun 2009 mencapai lebih dari 3,4 juta ha, 85% diantaranya merupakan perkebunan karet milik rakyat, dan hanya 7% perkebunan besar negara serta 8% perkebunan besar milik swasta. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik, luas areal karet Indonesia adalah yang terbesar di dunia, diikuti Thailand seluas 2,6 juta hektar dan Malaysia 1,02 juta hektar. Meski memiliki lahan terluas, produksi karet Indonesia tahun 2009 tercatat sebesar 2,4 juta ton atau di bawah produksi Thailand yang mencapai 3,1 juta ton, sedangkan produksi karet Malaysia mencapai 856 ribu ton. Hal ini terkait dengan produktivitas lahan di Indonesia yang masih rendah, yakni sekitar 1 ton/ha/tahun, antara lain dikarenakan umur tanaman yang sudah tua. Sebagai perbandingan, produktivitas lahan Thailand mencapai 1,6 ton/ha/tahun, dan India mencapai 1,9 ton/ha/tahun. Indonesia masih memiliki potensi untuk meningkatkan produksi karet, yakni dengan melakukan peremajaan dengan menggunakan klon unggul generasi keempat,

Production Rubber is an export commodity which contributes to the increase of foreign exchange. Indonesian Rubber export for the last 20 years kept increasing from 1.0 million ton in 1985 to 2.0 million tons in 2005. Foreign exchange income from this commodity in 2010 reached USD 6.152 billion.

The width of rubber plantation in 2009 was more than 3.4 million ha, 85% of them were plasma plantation and only 7% was state plantation and 8% was private plantation. Based on data from the Central Statistics Body, the width of rubber plantation in Indonesia is the largest in the world, followed by Thailand 2.6 million ha and Malaysia 1.02 million ha. Although rubber plantation in Indonesia is the widest, Indonesian rubber production in 2009 was 2.4 million ton or in thousand tons. It is because the productivity of Indonesian plantation is still low, approximately 1 ton/ha/ year, among others because the lower limit of Thailand production reached 3.1 million ton while Malaysian rubber production reached 856 old plants. For a comparison, Thailand plantation productivity reached 1.6 ton/ha/ year and India reached 1.9 ton/ha/year. Indonesia still has the potential to increase rubber production, through rejuvenation using the fourth generation finest clone,


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

utilizing plasma plantation and empty/unproductive land for rubber plantation.

memberdayakan lahan-lahan pertanian milik petani serta lahan kosong/tidak produktif yang sesuai untuk perkebunan karet.

TABEL PRODUKSI & EKSPORT KARET ALAM DARI ENAM NEGARA PRODUSEN TERBESAR DI DUNIA (RIBU TON) TABLE ON NATURAL RUBBER PRODUCTION & EXPORT FROM SIX LARGEST PRODUCER COUNTRY IN THE WORLD (THOUSAND OF TONS) 2007 PRODUCTION EXPORT

NEGARA COUNTRY

2008 PRODUCTION EXPORT

2009 PRODUCTION EXPORT

2010 s/d JUNI PRODUCTION EXPORT

Thailand

3.056,00

2.703,80

3.089,80

2.675,30

3.164,40

2.726,20

1.397,40

1.350,20

Indonesia

2.755,20

2.407,40

2.751,00

2.295,60

2.440,00

1.991,30

1.398,00

1.139,10

Malaysia

1.199,60

1.018,10

1.072,40

916,6

856,20

703,60

450,00

430,60

India

811,10

28,90

881,30

77,10

820,80

24,50

367,00

18,80

Vietnam)

590,00

715,60

660,00

659,30

723,70

73,40

193,80

239,20

China

590,00

0

560,00

0

644,00

0.00

167.10

0.00

Sumber/ Source: IRSG 2010

Harga

Price

Sepanjang tahun 2010, harga komoditas karet telah naik lebih dari 50%, setelah pernah terpuruk pada tahun 2009. Harga rata-rata komoditas ini pada 2010 mencapai US$3,38 per kg, dan mencapai rekor tertinggi di level USD 3,965/ton pada bulan April 2010. Harga karet tertinggi tahun 2009 adalah USD 2,820/ton pada bulan Desember. Berdasarkan data Bloomberg, harga karet di bursa Komoditas Tokyo untuk pengiriman Desember 2010 sudah menembus level ¥ 361,30 per kilogram (kg) atau sekitar Rp 39.700 per kg (¥ 1= Rp 110). Harga ini mendekati rekor tertinggi sejak 30 tahun yang lalu atau sejak Februari 1980 yang berada di level 388,9 yen per kg.

In 2010, the price of rubber commodity has increased for more than 50%, after significantly decreased in 2009. The average price of this commodity in 2010 reached USD 3.38/kg and hit its highest record at USD 3.965/ton in April 2010. The highest rubber price in 2009 was USD 2.820/ton in December. Based on Bloomberg’s data, rubber price in the Tokyo Commodity Exchange for December 2010 delivery reached ¥ 361.30/kg or IDR 39,700/kg (¥ 1 = IDR 110). This price came close to the highest record since 30 years ago or since February 1980 at ¥ 388.9/kg.

TREN HARGA KARET DUNIA TREND OF WORLD RUBBER PRICE 430.6

353.8

276.9

200.0

123.2

98.6 Nov 06

may 07

Nov 07

May 08

Nov 08

May 09

Nov 09

may 10

Nov 10

Sumber: mongabay.com, data diolah dari oil world

77


78

Tinjauan Operasional

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tinjauan Operasional Operational Review PRODUKSI TBS TOTAL (TON) TOTAL FFB PRODUCTION (TON)

1.636.881 1.604.991

Produksi TBS total meningkat 1,99% karena meningkatnya produksi plasma sebesar 6,24% dan produksi pihak ketiga sebesar 14,95%. The total Fresh Fruit Bunches production increased by 1.99% due to the increase of plasma production by 6.24% and the production of the third party by 14.95%.

PRODUKSI MS (TON)

TOTAL CPO PRODUCTION (TON)

340.069

345.554

Produksi CPO total menurun tipis sebesar 1,59%, karena menurunnya rendemen The total CPO production slightly decreased by 1.59% because the decrease of extraction.

PRODUKSI KARET (TON)

TOTAL RUBBER PRODUCTION (TON)

27.875 24.503

Produksi karet total meningkat 13,76%, karena meningkatnya produksi karet inti sebesar 9,58% dan produksi plasma sebesar 16,25%. The total rubber production increased by 13.76% because of the increase of nucleus rubber production by 9.58% and of plasma production by 16.25%.

Komoditas Kelapa Sawit Oil Palm Commodity Luas Areal Sampai dengan 31 Desember 2010, areal tanaman kelapa sawit mencapai 110.136 ha atau meningkat 748 ha dari luas tahun 2009 yang mencapai 109.388 ha. Komposisi areal terdiri atas kebun sendiri 52.228,49 ha atau 47,42% dan kebun plasma 57.908,60 ha atau 52,58%. Areal perkebunan kelapa sawit PTPN XIII tersebar di 4 (empat) Distrik dan 12 unit kebun, meliputi wilayah Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.

Width Up to December 31, 2010, the width of oil palm estate was 110,136 ha or increased 748 ha compared to that of in 2009 which was 109,388 ha. The estate composition consists of owned plantation 52,228.49 ha or 47.42% and plasma plantation 57,908.60 ha or 52.58%. Oil palm plantation of PTPN XIII is spread in 4 (four) districts and 12 units of estates, consisting of West Kalimantan, South Kalimantan, Central Kalimantan, and East Kalimantan Province.


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

79


80

Tinjauan Operasional

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

AREAL KEBUN KELAPA SAWIT (HA) TAHUN 2006-2010 WIDTH OF OIL PALM PLANTATION (HA) 2006-2010

55,469 48,565

56,361 49,616

55,508 48,320

110,136

109,388

105,977

103,828

104,034

Kebun Sendiri Owned Plantation

57,908 52,228

57,835 51,553

Kebun Plasma Plasma Plantation Total

2006

2007

2008

2009

2010

PERBANDINGAN LUAS AREAL TANAMAN SAWIT KEBUN SENDIRI DENGAN KEBUN PLASMA COMPARISON BETWEEN WIDTH OF OWNED OIL PALM PLANTATION AND PLASMA PLANTATION TAHUN 2010

TAHUN 2009 52.87%

47.42%

47.13%

52.58% Kebun Sendiri Owned Plantation

Kebun Plasma Plasma Plantation

Komposisi Areal Tanaman Kebun Sendiri

The Composition of Owned Plantation

Komposisi areal tanaman Kebun Sendiri pada tahun 2010 didominasi oleh Tanaman Menghasilkan, meliputi Tanaman muda hingga dewasa mencapai 47,45%, Tanaman Tua mencapai 18,86% dan Tanaman Tua Renta mencapai 19,93%. Sedangkan persentase Tanaman Belum Menghasilkan mencapai 9,40% dan Tanaman Baru/ Tanaman Ulang mencapai 4,36%. Terdapat penambahan total areal seluas 675,49 ha, terutama disebabkan bertambahnya Tanaman Belum Menghasilkan sebesar 62,90% atau seluas 1.895,89 ha. Untuk Tanaman Tua Renta dan Tanaman Tua, secara bertahap akan diremajakan minimum 4% per tahun dari total areal sehingga akan menjamin kesinambungan produksi.

The composition of Owned Plantation in 2010 was dominated by Matured Plants, consisting of YoungMature Plants 47.45%, Old Plants 18.86% and Aged Plants 19.93%. Meanwhile, the percentage of Immatured Plants was 9.40% and New Plants was 4.36%. There was a total increase of 675.49 ha, especially because of the increase of Immatured Plants by 62.90% or 1,895.89 ha. Aged and Old Plants will be gradually rejuvenated by at least 4% per year out of the total area in order to guarantee the sustainability of production.

KOMPOSISI AREAL TANAMAN KEBUN SENDIRI THE COMPOSITION OF OWNED PLANTATION URAIAN DESCRIPION

2010

2009 LUAS AREAL WIDTH (Ha)

PERCENTAGE (%)

LUAS AREAL WIDTH (Ha)

PERCENTAGE (%)

Tanaman Menghasilkan (TM) Matured Plants: Muda Young (3 - 8 tahun) Remaja Youth (9 - 13 tahun) Dewasa Mature (14 - 20 tahun) Tua Old (21 - 25 tahun) Tua Renta Aged (> 25 tahun) Total (TM) Total Matured Plants

5.819

11.29

6.322.59

12.735

24.70

11.759.38

12.11 22.52

6.064

11.76

6.693.31

15.414

29.90

9.852.84

12.82 18.86

5.807

11.26

10.411.05

19.93

45.839

88.91

45.039.17

86.23

Tanaman Belum Menghasilkan Immatured Plants

3.014

5.85

4.909.89

9.40

Tanaman Baru /Tanaman Ulang New Plants/Replanting

2.700

5.24

2.279.43

4.36

51.553

100.00

52.228.49

100.00

Jumlah Total


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Komposisi Areal Tanaman Kebun Plasma

The Composition of Plasma Plantation

Komposisi areal tanaman Kebun Plasma pada tahun 2010 didominasi oleh Tanaman Menghasilkan, meliputi Tanaman muda hingga dewasa mencapai 43,59%, Tanaman Tua mencapai 39,65% dan Tanaman Tua Renta mencapai 8,54%. Sedangkan persentase Tanaman Belum Menghasilkan mencapai 7,14% dan Tanaman Baru/ Tanaman Ulang mencapai 1,07%. Untuk Tanaman Tua Renta dan Tanaman Tua, secara bertahap akan diremajakan melalui program Revitalisasi Perkebunan.

The composition of Plasma Plantation in 2010 was dominated by Matured Plants, consisting of young-mature plants 43.59%, old plants 39.65% and aged plants 8.54%. Meanwhile, the percentage of Immatured plants was 7.14% and the percentage of New plants was 1.07%. Aged and Old Plants will be gradually rejuvenated through Estate Revitalization program.

KOMPOSISI AREAL TANAMAN KEBUN PLASMA THE COMPOSITION OF PLASMA PLANTATION URAIAN DESCRIPION

2010

2009 LUAS AREAL WIDTH (Ha)

PERCENTAGE (%)

LUAS AREAL WIDTH (Ha)

PERCENTAGE (%)

Tanaman Menghasilkan (TM): Matured Plants Muda Young (3 - 8 tahun) Remaja Youth (9 - 13 tahun) Dewasa Mature (14 - 20 tahun) Tua Old (21 - 25 tahun) Tua Renta Aged (> 25 tahun) Total (TM)

9.128

15.78

6.995.96

11.597

20.05

14.362.47

12.08

6.780

11.72

3.884.64

6.71

21.188

36.63

22.961.30

39.65

24.80

3.471

6.00

4.947.97

8.54

52.163,53

80.19

53.152.34

91.79

Tanaman Belum Menghasilkan Immature Plans

4.197

7.26

4.137.56

7.14

Tanaman Baru /Tanaman Ulang New Plans/ Replanting

1.474

2.55

618.70

1.07

57.835

100.00

57.908.60

100.00

Jumlah Total

KOMPOSISI AREAL TANAMAN TOTAL TOTAL COMPOSITION URAIAN DESCRIPION

2010

2009 LUAS AREAL WIDTH (Ha)

PERCENTAGE (%)

LUAS AREAL WIDTH (Ha)

PERCENTAGE (%)

Muda Young (3 - 8 tahun)

14.947

13.66

13.318,55

12.09

Remaja Youth (9 - 13 tahun)

24.332

22.24

26.121,85

23.72

Dewasa Mature (14 - 20 tahun)

12.844

11.74

10.577,95

Tua Old (21 - 25 tahun)

36.602

33.46

32.814,14

29.79

9.278

8.48

15.359,02

13.95

98.002

89.59

98.191,51

89.15

7.211

6.59

9.047,54

8.21

Tanaman Menghasilkan (TM) Matured Plants::

Tua Renta Aged (> 25 tahun) Total (TM) Matured Plants Tanaman Belum Menghasilkan Immatured Plants Tanaman Baru /Tanaman Ulang New Plants Jumlah Total

9.60

4.174

3.82

2.898,13

2.63

109.387,5

100.00

110.137,09

100.00

Produksi dan Produktivitas

Production and Productivity

Tahun 2010 ditandai dengan terjadinya perubahan iklim yang tidak menentu di hampir seluruh belahan bumi akibat pemanasan global. Kondisi ini berdampak pada turunnya produksi sektor pertanian dan perkebunan di banyak wilayah.

2010 was characterized by unpredictable climate change almost at the entire world due to global warming. Such condition will decrease the production of agriculture and plantation sector in many areas.

81


82

Tinjauan Operasional

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Produksi TBS Total

Total Fresh Fruit Bunches Production

PTPN XIII masih mampu mempertahankan produksi TBS total, setelah di tahun sebelumnya berhasil meningkatkan kinerja operasionalnya dengan sangat baik. Produksi TBS total mencapai 1.636.881 ton, meningkat tipis sebesar 31.890 ton atau 1,99% dibandingkan tahun 2009 yang mencapai 1.604.991 ton. Terhadap total produksi TBS, Kebun Sendiri menyumbang kontribusi sebesar 47,05%, atau 770.215 ton, Kebun Plasma sebesar 30,75% atau 503.370 ton, sedangkan Pihak Ketiga sebesar 22,19% atau 363.296 ton.

PTPN XIII was still able to maintain the total production of Fresh Fruit Bunches, after succeeded in well improving its operational performance in the last year. The total Fresh Fruit Bunches production was 1,636,881 tons, slightly increased by 31,890 tons or 1.99% compared to that of in 2009 which was only 1,604,991 tons. Of the total Fresh Fruit Bunches production, Owned Plantation contributed 47.05% or 770,215 tons, Plasma Plantation 30.75% or 503,370 tons, while the Third Party was 22.19% or 363,296 tons.

PRODUKSI TBS TOTAL TH 2006 - 2010 (TON) TOTAL FRESH FRUIT BUNCHES PRODUCTION 2006-2010 (TON) 1.604,991

1.636,881

2009

2010

1.322,815 1.164,001

1.138,176

2006

2007

2008

KONTRIBUSI PRODUKSI TBS, KEBUN SENDIRI, PLASMA DAN PIHAK KETIGA THE CONTRIBUTION OF NUCLEUS, PLASMA AND THIRD PARTY FFB PRODUCTION IN 2009 AND 2010 TAHUN 2009

TAHUN 2010 22,19%

19,69%

29,52%

50,79%

30,75% Kebun Sendiri Owned Plantation

47,05%

Kebun Plasma Plasma Plantation

Pihak Ketiga Third Party

Produksi TBS Kebun Sendiri

Fresh Fruit Bunches Production of Owned Plantation

Secara keseluruhan, produksi TBS Kebun Sendiri mengalami penurunan sebesar 5,51% dibandingkan tahun 2009, demikian pula produktivitasnya juga menurun sebesar 3,84% sehingga menjadi 17,10 ton TBS/ha. Selain faktor cuaca, faktor non teknis berupa pemortalan areal di beberapa lokasi kebun sendiri, adanya tanaman recovery (rehabilitasi) eks KKPA dan eks pemortalan seluas 901,06 ha atau 2,00% dari areal TM 2010, dan adanya pembatasan kuota produksi yang dijual ke pihak ketiga, juga berpengaruh terhadap capaian produksi TBS.

Overall, fresh fruit bunches production of owned plantation decreased by 5.51% compared to that of in 2009, the productivity also decreased by 3.84% to 17.10 tons of Fresh Fruit Bunches/ha. Besides weather factor, nontechnical factor in the form of area mortalization in several owned plantations, recovery plants from former Primary Cooperative Credit for Members and former mortalization with the total width of 901.06 ha or 2.00% of the total immatured plants area in 2010, and the limitation of production quota sold to the third party also affected the achievement of FFB production.


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

PRODUKSI TBS KEBUN SENDIRI TH 2006 - 2010 (TON) FFB PRODUCTION OF OWNED PLANTATION IN 2006 - 2010 (TON) 815.137

770.215

692.288

680.191

PRODUKTIVITAS TBS KEBUN SENDIRI TH 2006 - 2010 (TON/HA) FFB PRODUCTIVITY OF OWNED PLANTATION IN 2006 - 2010 (TON/HA) 16.12 14.64

17.78

17.10

2009

2010

16.08

617.655

2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

Produksi TBS Kebun Plasma

FFB Production of Plasma Plantation

Konsistensi PTPN XIII dalam melakukan pelatihan/ pendampingan petani plasma, dan adanya peningkatan produktivitas yang signifikan di areal plasma Pola Satu Manajemen (PSM) telah mendorong petani melakukan pemeliharaan kebun dan panen dengan lebih baik, disamping karena harga TBS yang membaik. Hal ini bermuara pada peningkatan produksi dan produktivitas TBS, masing-masing sebesar 6,24% dan 4,26% sehingga total produksi TBS plasma menjadi 503.369 ton dengan produktivitas 9,47 ton TBS/ha.

The consistency of PTPN XIII in training/coaching plasma farmers and the significant increase of productivity in One Management plasma plantation have encouraged farmers to take care of their estate and to harvest the plants in a better way, besides the increase of Fresh Fruit Bunches price. It resulted in Fresh Fruit Bunches production and productivity improvement, 6.24% and 4.26%, respectively. Therefore, the total production of plasma Fresh Fruit Bunches was 503,369 tons and the productivity was 9.47 tons of Fresh Fruit Bunches/ha.

PRODUKSI TBS KEBUN PLASMA TH 2006 - 2010 (TON) FFB PRODUCTION OF PLASMA PLANTATION IN 2006 - 2010 (TON)

PRODUKTIVITAS TBS KEBUN PLASMA TH 2006 - 2010 (TON/HA) FFB PRODUCTIVITY OF PLASMA PLANTATION IN 2006 - 2010 (TON/HA)

473.818 338.564

2006

503.370 7.07

382.036 312.196

2007

2008

2009

2010

2006

9.08

9.47

2009

2010

7.46 6.25

2007

2008

Produksi CPO

CPO Production

Setelah selama dua tahun berturut-turut pertumbuhan produksi CPO total menunjukkan trend yang semakin meningkat, yaitu sebesar 15,50%, dan 23,33%, pada tahun 2010 produksi CPO total menurun tipis sebesar 1,59% sehingga menjadi 340.069 ton. Hal ini terutama disebabkan menurunnya rendemen ditahun 2010. Terhadap total produksi CPO, Kebun Sendiri menyumbang kontribusi sebesar 47,38%, Kebun Plasma sebesar 30,32%, sedangkan Pihak Ketiga sebesar 22,30%. Sementara itu, produksi inti sawit menurun sebesar 7,07% sehingga menjadi 62.111 ton di tahun 2010.

After two consecutive years the total CPO production showed an increasing trend, namely 15.50% and 23.33%, in 2010 the total CPO production slightly decreased by 1.59% to 340,069 tons. It was primarily due to the decrease of extration in 2010. To the total CPO production, the contribution of Owned Plantation was 47.38%, Plasma Plantation was 30.32%, and Third Party was 22.30%. Meanwhile, the production of palm kernel decreased by 7.07% to 62,111 tons in 2010.

83


84

Tinjauan Operasional

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

PRODUKSI CPO TOTAL 2006 - 2010 (TON) TOTAL CPO PRODUCTION 2006 - 2010 (TON)

246.310

2006

PRODUKSI INTI SAWIT TOTAL 2006 - 2010 (TON) TOTAL PALM KERNEL PRODUCTION 2006 - 2010 (TON)

345.554

340.069

2009

2010

62.110

66.835

280.178

54.864

49.369

53.184

2008

2007

2006

242.577

2007

2008

2010

2009

KONTRIBUSI PRODUKSI CPO INTI, PLASMA DAN PIHAK KETIGA THE CONTRIBUTION OF CPO PRODUCTION OF NUCLEUS PLANTATION, PLASMA PLANTATION AND THIRD PARTY’S PLANTATION TAHUN 2009

TAHUN 2010 22,30%

19,20% 52,71%

47,38%

30,32%

28,09% Kebun Sendiri Owned Plantation

Kebun Plasma Plasma Plantation

Pihak Ketiga Third Party

Upaya Peningkatan Produksi

Efforts to Increase Production

Melaksanakan pemeliharaan tanaman secara rutin dengan sistem manual dan khemis untuk kemudahan kegiatan panen. Soil building dengan aplikasi tankos, dosis 30 - 40 ton/ ha, dan land application dengan memanfaatkan POME. Mengendalikan sistem pengangkutan bahan baku dan hasil produksi dengan cara menyiapkan armada angkutan yang cukup serta perbaikan infrastruktur. Pencanangan tahun mutu bagi PTPN XIII untuk tahun 2010 sekaligus optimalisasi pengutipan produksi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Monitoring kuantitas dan kualitas produksi harian secara langsung dari Kantor Direksi maupun dengan melakukan kunjungan ke lapangan. Memenuhi kekurangan tenaga panen dengan mendatangkan tenaga lokal atau dari luar pulau Kalimantan untuk kebun-kebun yang memerlukan. Menyiapkan program pelatihan pemanen baik soft skill maupun hard skill untuk meningkatkan produktivitas (tenaga kerja).

Performing regular maintenance using manual and chemistry system to ease the harvesting activity. Soil building using empty fruit bunches application with the total dose of 30 - 40 tons/ha, and land application by using POME. Controlling the transportation system for raw materials and production output by preparing adequate means of transportation. Launching 2010 as the quality year for PTPN XIII and optimizing production harvest to increase company performance. Monitoring the quantity and quality of daily production directly from the Director’s office and by performing field visit. Answer the lack of workers for harvesting activity by calling local workers or from outside Kalimantan Island for estates requiring more workers. Preparing a training program for harvester, both soft skill and hard skill to increase productivity (of workers).


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Upaya peningkatan sarana angkutan dan sarana jalan: Menambah sarana angkutan produksi dengan truk sendiri dan koperasi. Melengkapi sarana pemeliharaan jalan: excavator, grader, dan compactor. Perbaikan jalan utama, jalan penghubung, dan jalan produksi. Selama tiga tahun terakhir, panjang jalan yang diperbaiki meliputi jalan penghubung sepanjang 85,24 km, jalan produksi sepanjang 170,77 km dan jalan koleksi sepanjang 157,82 km dengan nilai sebesar Rp. 102,27 miliar.

Efforts to improve means of transportation and road infrastructure: Adding more means of production transportation using owned trucks and cooperative’s trucks. Adding more infrastructures for road maintenance: excavator, grader and compactor. Repairing the main road, the connecting road and the production road. During the last three years, the length of repaired road consists of connecting road with the total length of 85.24 km, collection road with the total length of 170.77 km and collecting road with the total length of 157.82 km with the total value of IDR 102.27 billion.

Manajemen Kebun Plasma

Oil Palm Estate Management

PTPN XIII telah memiliki bagian khusus yang mengelola plasma sejak tahun 2008. Secara struktur organisasi, Manajemen Kebun Plasma berada di bawah Direktorat Produksi bagian Tanaman. Saat ini, telah terbentuk 5 (lima) unit kerja plasma yaitu Tabara Plasma, Tajati Plasma, Kembayan Plasma, Rimba Plasma dan Meliau Plasma. Bagian Plasma Kantor Direksi telah dilengkapi dengan Kepala Urusan Umum & Bina Tani untuk menangani permasalahan yang harus mendapatkan perhatian antara lain pembinaan Koperasi/Petani dan penyelesaian sertifikasi lahan.

PTPN XIII has a special division managing plasma plantation since 2008. In the organizational structure, the Management of Plasma Plantation is under the Plants Division of the Directorate of Production. At present, there are 5 (five) plasma work units, namely Tabara Plasma, Tajati Plasma, Kembayan Plasma, Rimba Plasma and Meliau Plasma. Plasma Division of the Directors’ Office has been equipped with the Head of General Affairs and Farmers’ Development to handle issues which required special attention such as Cooperative/Farmers’ development and the settlement of land certification issue.

Dampak positif dari pembentukan manajemen plasma adalah produktivitas menunjukkan kecenderungan meningkat selama dua tahun berturut-turut, yaitu sebesar 21,72% pada tahun 2009 dan 4,26% pada tahun 2010. Manajemen berkomitmen untuk meningkatkan produksi dan produktivitas plasma, di antaranya melalui perbaikan/ rekondisi areal plasma/KKPA secara selektif dan bertahap dengan mengalokasikan dana sebesar Rp 34.86 milyar di tahun 2010.

The positive impact of plasma management establishment is that productivity trend tended to increase during two consecutive years, namely 21.72% in 2009 and 4.26% in 2010. The management is committed to increase plasma production and productivity, among others through selective and gradual plasma area restoration/recondition/ Primary Cooperative Credit for Members by allocating IDR 34.86 billion in 2010.

85


86

Tinjauan Operasional

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Program pengelolaan Pola Satu Manajemen (PSM) dilaksanakan secara bertahap sejak Oktober 2008, dimulai di Gasing Kebun Ngabang seluas 119,74 ha dan di Brewe Kebun Plasma Tabara seluas 108 ha, dilanjutkan di Labak Kebun Plasma Kembayan seluas 196,66 ha. Berdasarkan evaluasi, pengelolaan kebun plasma melalui PSM menunjukkan hasil yang baik, yaitu terpeliharanya kondisi fisik tanaman dan peningkatan produktivitas yang signifikan. Realisasi produktivitas di Gasing Kebun Ngabang tahun 2010 mencapai 14,36 ton TBS/ha, sedangkan di Brewe Kebun Tabara mencapai 12,44 ton TBS/ha, dan di di Labak Kebun Plasma Kembayan terjadi peningkatan produktivitas sebesar 15,57%. Sebagai perbandingan, produktivitas kebun plasma secara keseluruhan adalah 9,47 ton TBS/ha.

The One Management program has been carried out progressively since 2008, started in Ngabang Estate, Gasing with the total width of 119.74 ha and in Tabara Plasma Estate, Brewe with the total width of 108 ha, and continued in Kembayan Plasma Estate, Labak with the total width of 196.66 ha. Based on the evaluation, the management of plasma plantation through One Management Program showed an excellent result, such as plants physical condition was well maintained and significant increase of production. The realization of productivity in Ngabang Estate, Gasing in 2010 reached 14.36 tons of FFB/ha, while in Tabara Estate, Brewe the productivity reached 12.44 tons of FFB and in Kembayan Plasma Estate, Labak, there was an increase of productivity of 15.57%. For comparison, the overall productivity of plasma plantation was 9.47 tons of FFB/ha.

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PETANI FARMERS’ TRANING AND COACHING JUMLAH PESERTA TOTAL PARTICIPANTS 2009 2010

URAIAN DESCRIPION Fasilitator Facilitator Pelatihan Petani Farmers’ Training

207

0

1.111

1.484

Sekolah Lapang Field School

139

118

Pendamping Fasilitator Coacong from Facilitator

109

69

0

118

1.566

1.789

Pelatihan Petugas Koperasi Training for Cooperative Officer Jumlah Total

Perusahaan telah bekerjasama (sinergi) dengan Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) PT. Pertamina (Persero) dalam penyaluran pinjaman lunak untuk pemupukan kebun plasma. Program tersebut tertuang dalam perjanjian kerjasama No: 003/H00000/2010-SO dan 13.00/SP/01/II/2010 tanggal 11 Pebruari 2010 dengan tujuan meningkatkan produktivitas kebun plasma binaan.

The Company has collaborated (in synergy) with the Partnership & Environmental Development Program of PT. Pertamina (Persero) in distributing soft loan for fertilizing plasma plantation. The program was stated in the Cooperation Agreement No: 003/H00000/ 2010SO and 13.00/SP/01/II/2010 dated February 11, 2010 in order to increase the productivity of supervised plasma plantation.

1.789 orang petani plasma telah mengikuti pelatihan dan pendampingan di tahun 2010 1,789 plasma farmers have attended training and coaching in 2010


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Rendemen

Extraction Rate

Realisasi rendemen rata-rata Minyak Sawit dan Inti Sawit tahun 2010 berada di bawah periode yang sama tahun 2009 masing-masing sebesar 0,71% dan 0,37%. Rendemen minyak sawit dan inti sawit tahun 2010 hanya mencapai 21,89% dan 4,00%.

The realization of average Palm Oil and Palm Kernel extraction rate in 2010 was below that of in the same period in 2009, 0.71% and 0.37%, respectively. The extraction rate of palm oil and palm kernel in 2010 were only 21.89% and 4.00%, respectively.

Selama ini, PTPN XIII secara konsisten telah berupaya untuk meningkatkan kinerja pabrik sehingga dapat beroperasi secara efisien dan menghasilkan tingkat ekstraksi yang tinggi. Selain itu, Perusahaan juga memberlakukan penerimaan produksi TBS berdasarkan luasan areal, kepemilikan, analisa mutu, menerapkan sanksi pengurangan harga bagi yang menyimpang dari norma dan membatasi pengiriman TBS dari Plasma dan Pihak ke III pada malam hari agar mudah dikendalikan kualitas buahnya.

All these times, PTPN XIII has been consistently giving its best efforts to improve the factory/mill performance in order to operate efficiently and produce high extraction rate. Besides that, the Company also applies Fresh Fruit Bunches production receipt based on width of area, ownership, and quality control. It also gave sanction in the form of reducing price for those violating the norms and limiting Fresh Fruit Bunches delivery from plasma plantation to the third party at night in order to easily control the fruit quality.

RENDEMEN RATA-RATA MINYAK SAWIT TH 2006 - 2010 (%) AVERAGE EXTRACTION RATE OF PALM OIL IN 2006 - 2010 (%)

RENDEMEN RATA-RATA INTI SAWIT TH 2006 - 2010 (%) AVERAGE EXTRACTION RATE OF PALM KERNEL IN 2006 - 2010 (%)

22.00

22.04

2007

2008

22.60

21.89

4.59

4.48

4.32

4.37

2006

2007

2008

2009

21.25

2006

2009

2010

4.00

2010

Kapasitas Olah Pabrik Kelapa Sawit

Processing Capacity of Palm Oil Mill

PTPN XIII memiliki 7 (tujuh) unit Pabrik Minyak Sawit (PMS) yang beroperasi dan 2 (dua) PMS baru yang siap beroperasi. Kesembilan PMS tersebut tersebar di wilayah Kalimantan Barat I, Kalimantan Barat II, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan/Tengah. Pada tahun 2010, produksi TBS yang berhasil diolah adalah sebesar 1.553.442 ton, meningkat sebesar 24.505 ton terhadap tahun 2009. Kapasitas olah terpakai tahun 2010 mencapai 296 ton TBS/jam, meningkat sebesar 10,86% atau 29 ton TBS/jam terhadap tahun 2009.

PTPN XIII has 7 (seven) units of operating Palm Oil Mills and 2 (two) new Palm Oil Mills that is ready to operate. The ninth Palm Oil Mills are spread in West Kalimantan I, West Kalimantan II, East Kalimantan and South/Cental Kalimantan. In 2010, the production of Fresh Fruit Bunches which could be processed was 1,553,442 tons, increased by 24,505 tons compared to that of in 2009. The processing capacity in use in 2010 reached 296 tons of Fresh Fruit Bunches/hour, increased by 10.86% or 29 tons of Fresh Fruit Bunches compared to that of in 2009.

Untuk mendukung pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kembayan dan Pelaihari, Perusahaan membangun dua PMS masing-masing berkapasitas 30 Ton TBS/jam yang secara bertahap akan ditingkatkan menjadi 60 ton per jam. PMS ini telah siap beroperasi di tahun 2011, dan nantinya tidak hanya menampung produksi sawit dari kebun inti, namun juga menampung produksi sawit dari plasma dan perkebunan swasta di sekitarnya.

In order to support the development of oil palm plantation in Kembayan and Pelaihari, the Company built two Palm Oil Mills, each with the total capacity of 30 tons of Fresh Fruit Bunches/hour which gradually will be increased to 60 tons/hour. These Palm Oil Mills are ready to operate in 2011, and later they will not only accommodate oil palm production from nucleus plantation, but also from plasma plantation and private plantation located around them.

87


88

Tinjauan Operasional

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

KAPASITAS OLAH PMS TERSEDIA TH 2006 - 2010 (TON TBS/JAM) AVAILABLE PROCESSING CAPASITY OF PALM OIL MILL IN 2006-2010 (TON FFB/HOUR)

KAPASITAS OLAH PMS TERPAKAI TH 2006 - 2010 (TON TBS/JAM) PROCESSING CAPASITY IN USE OF PALM OIL MILL IN 2006-2010 (TON FFB/HOUR) 296

380 279

279

2006

2007

310

2008

267

310

2009

2010

Guna meningkatkan efisiensi kinerja PMS, Perseroan melakukan sistem pemeliharaan dan pengoperasian di pabrik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur, baik dilakukan secara intern maupun outsourcing kepada pihak ketiga yang kompeten. Selain itu, semenjak tahun 2007, Perusahaan telah melakukan perbaikan pabrik secara besar-besaran di seluruh PMS. Untuk itu, PTPN XIII telah mengalokasikan dana perbaikan pabrik sebesar Rp 218,38 milyar mulai tahun 2007-2010.

215

214

2006

2007

223

2008

2009

2010

In order to increase the work efficiency of Palm Oil Mill, the Company uses a maintenance and operating system at the mill in compliant with the Standard Operating Procedure, which is perform by internal personnel or through outsourcing to a competent third party. Besides that, since 2007 the Company has carried out major reparation at the entire Palm Oil Mills. Therefore, PTPN XIII has allocated IDR 218.38 billion for mill reparation fund since 2007-2010.

10,86% Peningkatan Kapasitas Olah Terpakai PMS di tahun 2010 The Increase of Processing Capacity in Use of Palm Oil Mill in 2010 was 10.86% Mutu Produksi

Production Quality

PTPN XIII telah menetapkan tahun 2010 sebagai Tahun Mutu. Untuk menangani pengendalian mutu produksi, PTPN XIII telah memiliki Bagian Quality Assurance dan Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu, dan didukung oleh fasilitas laboratorium yang representatif di unit-unit produksi maupun di Kantor Direksi.

PTPN XIII has set 2010 as the Quality Year. In order to handle production quality control, PTPN XIII has its Quality Assurance and Quality Management System Supervision Division and supported by representative laboratory facilities in the production units and in the Directors’ Office.

Pabrik Minyak Sawit PTPN XIII dengan menggunakan teknologi tinggi dan didukung oleh performa sumber daya manusia yang handal telah berhasil mendapatkan pengakuan standar mutu produksi sejak tahun 2005. Setelah sebelumnya menerapkan SMM ISO 9001:2000, pada tanggal 12 Agustus 2010 Perusahaan meraih SMM SNI ISO:2008 yang dikeluarkan oleh PT TUV NORD Indonesia untuk proses produksi di tujuh PMS, yaitu PMS Gunung Meliau (Kalbar), PMS Rimba Belian (Kalbar), PMS Parindu (Kalbar), PMS Ngabang (Kalbar), PMS Long Pinang (Kaltim), PMS Samuntai (Kaltim), dan PMS Long Kali (Kaltim).

Palm Oil Mills of PTPN XIII which use high technology and are supported by human resources with excellent performance has obtained the production quality standard acknowledgement since 2005. After applying SMM ISO 9001:2000, on August 12, 2010 the Company received SMM SNI ISO:2008 issued by PT TUV NORD Indonesia for production process in seven Palm Oil Mills, namely Gunung Meliau Palm Oil Mill (West Kalimantan), Rimba Belian Palm Oil Mill (West Kalimantan), Parindu Palm Oil Mill (West Kalimantan), Ngabang Palm Oil Mill (West Kalimantan), Long Pinang Palm Oil Mill (East Kalimantan), Samuntai Palm Oil Mill (East Kalimantan), and Long Kali Palm Oil Mill (East Kalimantan).


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

MUTU PRODUK MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT QUALITY PRODUCT OF CPO AND PALM KERNEL URAIAN DESCRIPION

MUTU QUALITY 2009

NORMA

2010

Kelapa Sawit Oil Palm: Mutu Minyak Sawit Quality Of CPO (%) -ALB Free Fatty Acid

3,50

4,18

4,11

-Kadar Kotoran Dirt Content

0,020

0,020

0,028

-kadar Air Moisture Content

0,150

0,209

0,251

Mutu Inti Sawit Quality of Palm Kernel (%) -ALB Free Fatty Acid

2,00

1,16

1,16

-Kadar Kotoran Dirt Content

6,00

10,09

7,85

-kadar Air Moisture Content

7,00

7,69

8,70

Komoditas Karet Rubber Commodity Luas Areal

Width

Sampai dengan 31 Desember 2010, areal tanaman karet mencapai luas 43.316 ha atau meningkat 26 ha dari luas tahun 2009 yang mencapai 43.290 ha. Komposisi areal terdiri atas kebun sendiri 13.721 ha atau 31,68% dan kebun plasma 29.595,04 atau 68,32%. Areal perkebunan karet PTPN XIII tersebar di 3 (tiga) Distrik dan 6 (enam) unit kerja, meliputi wilayah Propinsi Kalimantan Barat I, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan/Tengah.

Up to December 31, 2010, the width of rubber estate was 43,316 ha or increased by 26 ha compared to that of in 2009 which reached 43,290 ha. The composition of the area consists of owned plantation 13,721 ha or 31.68% and plasma plantation 29,595.04 ha or 68.32%. The area of rubber plantation at PTPN XIII is spread in 3 (three) Districts and 6 (six) work units, covering West Kalimantan I, East Kalimantan and South/Central Kalimantan.

AREAL KEBUN KARET TAHUN 2006 - 2010 (HA) WIDTH OF RUBBER PLANTATION 2006 - 2010 42.766 31.026 11.740

41.977 29.595 12.382

43.290

43.376 29.595 13.781

43.316 Kebun Sendiri Owned Plantation

29.595 13.695

29.595 13.721

Kebun Plasma Plasma Plantation Total

2006

2007

2008

2009

2010

PERBANDINGAN LUAS AREAL TANAMAN KARET KEBUN SENDIRI DENGAN KEBUN PLASMA TH 2009 COMPARISON BETWEEN THE WIDTH OF OWNED AND PLASMA RUBBER PLANTATION TAHUN 2009

TAHUN 2010 31,64%

31,68%

68,36%

68,32% Kebun Sendiri Owned Plantation

Kebun Plasma Plasma Plantation

89


90

Tinjauan Operasional

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Komposisi Areal Tanaman Kebun Sendiri

The Composition of Owned Plantation

Komposisi areal tanaman Kebun Sendiri pada tahun 2010 didominasi oleh Tanaman Menghasilkan, meliputi Tanaman Muda hingga Dewasa mencapai 53,33%, Tanaman Tua mencapai 1,72% dan Tanaman Tua Renta mencapai 0,79%. Sedangkan persentase Tanaman Belum Menghasilkan mencapai 36,88% dan Tanaman Baru/ Tanaman Ulang mencapai 7,28%.

The composition of Owned Plantation in 2010 was dominated by Matured Plants, consisting of Young to Mature Plants 53.33%, Old Plants 1.72%, and Aged Plants 0.79%. Meanwhile the percentage of Immatured Plants 36.88% and New Plants 7.28%.

Komposisi tanaman yang didominasi oleh Tanaman Muda hingga dewasa serta Tanaman Belum Menghasilkan ini mengindikasikan bahwa ke depan produksi karet kebun sendiri akan semakin meningkat.

Plants composition dominated by young to mature plants and immatured plants indicated that in the future the production of owned plantation will increase,

KOMPOSISI AREAL TANAMAN KEBUN SENDIRI THE COMPOSITION OF OWNED PLANTATION URAIAN DESCRIPION

2009 LUAS AREAL WIDTH (HA)

2010 PERCENTAGE (%)

LUAS AREAL WIDTH (HA)

PERCENTAGE (%)

Tanaman Menghasilkan (TM) Matured Plants: Muda Young (6 - 10 tahun)

4.213

30,76

3.144.93

22,92

Remaja Youth (11 - 15 tahun)

1.810

13,22

3.590,15

26,16

Dewasa Mature (16 - 20 tahun)

6.87

5,02

583,00

Tua Old (21 - 25 tahun)

498

3,64

236,00

1,72

Tua Renta Aged (> 25 tahun)

714

5,21

108,00

0,79

7.922,08

-

7.662,08

55,84 36,88

Total (TM) Total Matured Plants

4,25

Tanaman Belum Menghasilkan Immatured Plants

4.380

31,98

5.061,03

Tanaman Baru /Tanaman Ulang News Plants/Replanting

1.393

10,17

998,35

7,28

13.695

100.00

13,721,46

100.00

Jumlah Total

Komposisi Areal Tanaman Kebun Plasma

The Coposition of Plasma Plantation

Komposisi areal tanaman karet Kebun Plasma pada tahun 2010 tidak mengalami perubahan jika dibandingkan dengan tahun 2009. Komposisi didominasi oleh Tanaman Menghasilkan, meliputi Tanaman dewasa mencapai 5,44%, Tanaman Tua mencapai 46,46% dan Tanaman Tua Renta mencapai 48,10%.

The Composition of Plasma Plantation The composition of Plasma Plantation in 2010 did not change compared to that of in 2009. The composition was dominated by Matured Plants, consisting of Mature Plants 5.44%, Old Plants 46.46%, and Aged Plants 48.10%.

KOMPOSISI AREAL TANAMAN KEBUN PLASMA THE COMPOSITION OF PLASMA PLANTATION URAIAN DESCRIPION

2009 LUAS AREAL WIDTH (HA)

2010 PERCENTAGE (%)

LUAS AREAL WIDTH (HA)

PERCENTAGE (%)

Tanaman Menghasilkan (TM): Matured Plants: Muda Young (6 - 10 tahun)

0,00

0,00

0,00

0,00

Remaja Youth (11 - 15 tahun)

0,00

0,00

0,00

0,00

Dewasa Mature (16 - 20 tahun)

1.609,04

5,44

1.609,04

5,44

Tua Old (21 - 25 tahun)

13.749,91

46,46

13.749,91

46,46

Tua Renta Aged (> 25 tahun)

14.236,10

48,10

14.236,10

48,10

Total (TM) Total Matured Plants

29.595,05

100,00

29.595,05

100,00

0,00

0,00

0,00

0,00

Tanaman Belum Menghasilkan Immatured Plants Tanaman Baru /Tanaman Ulang News Plants/Replanting Jumlah Total

0,00

0,00

0,00

0,00

29.595,05

100.00

29.595,05

100.00


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

KOMPOSISI AREAL TANAMAN TOTAL THE COMPOSITION OF THE ENTIRE AREA 2009

URAIAN DESCRIPION

LUAS AREAL WIDTH (HA)

PERCENTAGE (%)

2010 LUAS AREAL WIDTH (HA) PERCENTAGE (%)

Tanaman Menghasilkan (TM): Matured Plants: Muda Young (6 - 10 tahun)

4.213,00

9,73

3.144,93

7,26

Remaja Youth (11 - 15 tahun)

1.810,00

4,18

3.590,15

8,29

Dewasa Mature (16 - 20 tahun)

2.296,04

5,30

2.192,04

5,06

14.247,91

32,91

13.985,10

32,29

Tua Old (21 - 25 tahun) Tua Renta Aged (> 25 tahun)

14.950,10

34,53

14.344,10

33,11

Total (TM) Total Matured Plants

37.517,13

86,66

37.257,13

86,01

Tanaman Belum Menghasilkan Immatured Plants

4.380,00

10,12

5.061,03

11,68

Tanaman Baru /Tanaman Ulang News Plants/Replanting

1.393,00

3,22

998,35

2,30

43.290,05

100.00

43.316,51

100.00

Jumlah Total

Produksi dan Produktivitas

Production and Productivity

Produksi karet total PTPN XIII tahun 2010 meningkat sebesar 13,76% sehingga mencapai 27.875 ton. Terhadap total produksi karet kering, Kebun Sendiri memberikan kontribusi sebesar 35,87% atau 10.000 ton, sedangkan Kebun Plasma berkontribusi sebesar 64,13% atau 17.875 ton.

The total rubber production of PTPN XIII in 2010 increased by 13.76% to 27,875 tons. To the total dried rubber production, Owned Plantation gave a total contribution of 35.87% or 10,000 tons and Plasma Plantation gave a total contribution of 64.13% or 17,875 tons.

PRODUKSI KARET TH 2006 - 2010 (TON) RUBBER PRODUCTION IN 2006 - 2010 (TONS)

28.585

26.252

2006

2007

27.875 24.323

24.503

2008

2009

2010

KONTRIBUSI KEBUN SENDIRI DAN PLASMA TH 2009 - 2010 THE CONTRIBUTION OF OWNED AND PLASMA PLANTATION IN 2009 AND 2010 TAHUN 2009

TAHUN 2010 37,24%

35,87%

62,76%

64,13% Kebun Sendiri Owned Plantation

Kebun Plasma Plasma Plantation

91


92

Tinjauan Operasional

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Produksi Kebun Sendiri

The Production of Owned Plantation

Selama 5 (lima) tahun terakhir, terdapat kecenderungan peningkatan produksi dan produktivitas karet kering yang berasal dari Kebun Sendiri. Jika pada tahun sebelumnya produktivitas meningkat 12,28%, maka pada tahun 2010, produktivitas kebun sendiri meningkat sebesar 13,28% sehingga mencapai angka 1,305 ton KK/ha/tahun. Potensi produki yang dimiliki PTPN XIII masih memungkinkan untuk digali sehingga diharapkan mampu bersaing dengan negara Thailand yang produktivitasnya berada di angka 1,6 ton KK/ha/tahun. Hal ini didukung oleh komposisi tanaman yang didominasi Tanaman Muda hingga Dewasa seluas 53,33%, serta Tanaman Belum Menghasilkan seluas 36,88% yang berasal dari peremajaan dengan menggunakan klon-klon unggulan.

During the last 5 (five) years, the production and the productivity of dried rubber from Owned Plantation tended to increase. If in the previous year the productivity increased by 12.28%, in 2010 the productivity of owned plantation increased by 13.28% to 1.305 ton of dried rubber/ha/year. The potential of production possessed by PTPN XIII can still be improved so that it is expected that we can compete with Thailand whose productivity is 1.6 tons of dried rubber/ha/year. It is supported by plants composition dominated by Young to Mature Plants 53.33% and Immatured Plants 36.88% originated from plants rejuvenation using superior clones.

Tingginya curah hujan selama tahun 2010 di Kebun Danau Salak, yang merupakan kebun terluas di PTPN XIII, telah menyebabkan tidak optimalnya peraihan potensi produksi. Kehilangan potensi produksi akibat hujan total selama 18 hari dan hujan saat sadap/gagal panen selama 120 hari mencapai 433,8 ton. Terjadinya gugur daun yang tidak serempak antara bulan Agustus – Nopember 2010, juga berdampak pada penurunan potensi produksi sebesar 15 - 20%.

The high rainfall in 2010 in Danau Salak Estate, the widest estate in PTPN XIII, has decreased its optimal potential production. The loss of potential production due to 18 days of rain and 120 days of rain during rubber tapping reached 433.8 tons. Asynchronous leaves falling between August – November 2010 also resulted in the decrease of potential production by 15-20%.

Produksi Kebun Plasma

The Production of Plasma Plantation

Realisasi produksi Karet Kering Kebun Plasma tahun 2010 dibandingkan dengan produksi tahun 2009 mengalami peningkatan sebesar 2.498 ton atau 16,25 %, sehingga menjadi 17.875 ton. Meskipun peningkatan produksi yang diraih cukup signifikan, kehilangan potensi produksi sepanjang tahun 2010 masih berlangsung. Selain faktor tingginya curah hujan dan komposisi tanaman yang didominasi tanaman berumur di atas 25 tahun, banyaknya kolektor pabrik swasta yang tidak memiliki kebun juga berkontribusi terhadap kehilangan potensi produksi.

The realization of Plasma Dried Rubber Plantation production in 2010 compared to that of in 2009 increased by 2,498 tons or 16.25% to 17,875 tons. Although the increase of production was relatively significant, the loss of potential production in 2010 still occurred. Besides due to the high rainfall and the plants composition which was dominated by plants above 25 year old, the fact that many private factory collectors do not have plantation also gave a contribution to the loss of potential production.

16,25% Peningkatan produksi karet Kebun Plasma di tahun 2010

13,28% Peningkatan produktivitas karet Kebun Sendiri di tahun 2010

16.25% The increase of plasma rubber Plantation production in 2010

13.28% The increase of Owned rubber Plantation production in 2010


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Upaya Peningkatan Produksi

Efforts to Increase Production

PTPN XIII secara konsisten terus mengupayakan peningkatan produksi sejalan dengan prospek komoditas karet yang semakin menjanjikan. Peremajaan dengan menggunakan klon-klon unggulan dilakukan secara bertahap guna menggantikan tanaman yang tidak produktif. Terkait peraihan produksi karet kebun plasma, Perusahaan menempuh langkah-langkah sebagai berikut: Mengadakan pertemuan dengan Kepala Desa dan sambung rasa dengan petani plasma. Mengadakan pelatihan petani oleh Counterpart Pendampingan sekolah lapangan Mengintensifkan pelaksanaan sistem pembelian bokar basah sehingga dapat bersaing dengan kolektor pabrik swasta.

PTPN XIII consistently keeps making efforts to increase production since the future chances of rubber commodity is very promising. Rejuvenation using superior clones is carried out gradually to replace unproductive plants. In relation to rubber production of plasma plantation, the Company took the following steps: Holding a meeting with the Head of the Villages and discussion with plasma farmers. Holding training for farmers by Counterpart Couching at the field school Intensifying the purchase of wet rubber raw materials in order to compete with the collector of private factories

Pabrik Karet Remah (PKR)

Crumb Rubber Factory

PTPN XIII memiliki 2 (dua) Unit Pabrik Karet Remah dengan kapasitas terpasang 63 ton Karet Kering/hari. Kapasitas tersedia tahun 2010 sebesar 57 ton KK/hari, sedangkan realisasi capaian kapasitas terpakai PKR sebesar 44,61 ton KK/hari atau 78,26% terhadap kapasitas tersedia. Kapasitas olah PKR ini lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2009 yang hanya mencapai 56,58% atau 35,08 ton KK/hari.

PTPN XIII has 2 (two) Crumb Rubber Factories with the total installed capacity of 63 tons of dried rubber/day. The available capacity in 2010 was 57 tons of dried rubber/ day, while the realization of crumb rubber factory capacity in use was 44.61 tons of dried rubber/day or 78.26% of the available capacity. The processing capacity of crumb rubber factory is higher that the realization in 2009 which was only 56.58% or 35.08 tons of dried rubber/day.

PTPN XIII berupaya untuk meningkatkan kapasitas terpakai mendekati kapasitas tersedia melalui penggalian potensi produksi sehingga Bahan Olah Karet (Bokar) yang masuk ke Pabrik bisa memenuhi target. Pihak manajemen juga lebih mengintensifkan sistem pemeliharaan dan pengoperasian pabrik sesuai standar sehingga stagnasi bisa ditekan.

PTPN XIII has been trying to increase the capacity in use to come close to the available capacity by improving the potential production so that the Raw Rubber Materials sent to the factory will be able to meet the target. The management has also been intensifying the maintenance and the operation system of the factory in accordance with the standard in order to minimize stagnation.

KAPASITAS OLAH TERSEDIA PKR TH 2006 - 2010 (TON KK/HARI) THE AVAILABLE PROCESSING RUBBER CAPACITY OF CRUMB RUBBER FACTORY 2006 -2010 (TON OF DRIED RUBBER/DAY) 57,00 48,00 44,00 36,00 36,00

KAPASITAS OLAH TERPAKAI PKR TH 2006 - 2010 (TON KK/HARI) THE PROCESSING RUBBER CAPACITY IN USE OF CRUMB RUBBER FACTORY 2006 -2010 (TON OF DRIED RUBBER/DAY)

2006

2007

2008

2009

2010

44,52 37,98

2006

2007

44,61 32,52

35,08

2008

2009

2010

27,17% Peningkatan Kapasitas Olah Terpakai PKR di tahun 2010

The incrase of Processing Capacity in Use of Crumb Rubber Factory in 2010 was 27.17%

93


94

Tinjauan Operasional

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Pabrik Karet Sheet (PKSS)

Rubber Sheet Factory

PTPN XIII memiliki 1 (satu) Unit Pabrik Karet Sheet dengan kapasitas terpasang 10 ton Karet Kering/hari. Kapasitas tersedia tahun 2010 sebesar 9 ton KK/hari, sedangkan realisasi Kapasitas terpakai mencapai 8,82 ton KK/hari atau 98% terhadap kapasitas tersedia. Kapasitas olah Pabrik Karet Sheet ini sedikit menurun dibandingkan realisasi tahun 2009 yang mencapai 8,88 ton KK/hari. Pihak manajemen berupaya agar bahan olah karet (lateks) yang masuk ke pabrik semakin meningkat.

PTPN XIII has 1 (one) unit of Rubber Sheet Factory with the total installed capacity of 10 tons of dried rubber/day. The available capacity in 2010 was 9 tons of dried rubber/day, while the realization of capacity in use reached 8.82 tons of dried rubber/day or 98% of the available capacity. The processing capacity of this Rubber Sheet Factory slightly decreased compared to the realization in 2009 which reached 8.88 tons of dried rubber/day. The management has been trying to increase the amount of rubber raw materials (latex) entering the factory.

KAPASITAS OLAH TERSEDIA PKSS TH 2006 - 2010 (TON KK/HARI) THE AVAILABLE PROCESSING RUBBER CAPACITY OF RUBBER SHEET FACTORY 2006 -2010 (TON OF DRIED RUBBER/DAY)

KAPASITAS OLAH TERPAKAI PKSS TH 2006 - 2010 (TON KK/HARI) THE PROCESSING RUBBER CAPACITY IN USE OF RUBBER SHEET FACTORY 2006 -2010 (TON OF DRIED RUBBER/DAY)

9

9

10

10

9

8,16

6.87

2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

8.97

8.88

2008

2009

8.82

2010

Mutu Produksi

Production Quality

Pabrik Karet PTPN XIII telah berhasil mendapatkan pengakuan standar mutu produksi sejak tahun 2006. Perusahaan telah menerapkan dan meraih SMM SNI ISO 9001 ISO 9001:2008 untuk proses produksi yang dikeluarkan oleh Yogya Quality Assurance (YOQA) tanggal 17 Maret 2010 untuk PKR Tambarangan, tanggal 21 Desember 2010 untuk PKR Nangka Jetak Sintang dan tanggal 12 November 2010 untuk Pabrik Sheet Dasal. Tambarangan

The Rubber Factories of PTPN XIII has obtained the acknowledgement of its production quality standard since 2006. The Company has implemented and received SMM SNI ISO 9001:2008 for its production process issued by Yogya Quality Assurance (YOQA) on March 17, 2010 for Tambarangan Crumb Rubber Factory, December 21, 2010 for Nangka Jetak Sintang Crumb Rubber Factory and November 12, 2010 for Dasel Sheet Rubber Factory.

MUTU PRODUK KARET RUBBER PRODUCT QUALITY URAIAN DESCRIPION

NORMA NORM

MUTU QUALITY 2009

2010

Dirt

Max 0,20% wt

0,19% wt

Ash

Max 1,00% wt

0,98%

0,45%

Max 0,8000% wt

0,7850% wt

0,3100% wt

PO

Min 30%

28,7%

36%

PRI

Min 30%

48,3%

74%

Mooney Capacity

Min 75%

78%

77%

Volatile Matter

0,10% wt


Operational Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Unit Pengolahan Biodiesel Biodiesel Processing Unit PTPN XIII menunjukkan komitmennya dalam pengembangan energi terbarukan. Selain karena alasan ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin terbatas, pengembangan biodiesel berbahan baku drab CPO juga diarahkan pada sifat bahan bakunya yang dapat diperbarui. Perusahaan memiliki dua Unit Pengolahan Biodiesel (UPB), yaitu UPB Parindu Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dan UPB Samuntai Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kedua UPB ini mulai beroperasi tahun 2009, masingmasing memiliki kapasitas 6.000 liter perhari. Produksi biodiesel digunakan untuk operasional perusahaan, yaitu untuk truk-truk pengangkut kelapa sawit dengan system B20 (20% biodiesel dan 80% solar), dan untuk mesin tak bergerak dengan system B30 (30% biodiesel dan 70% solar).

PTPN XIII has shown its commitment in developing renewable energy. Besides the reason that the amount of fossil fuel is limited, the development of biodiesel made of CPO drab is also because its raw material is renewable. The Company has two Biodiesel Processing Units, namely Parindu Biodiesel Processing Unit in Sanggau District, West Kalimantan and Samuntai Biodiesel Processing Unit in Paser District, East Kalimantan. The two Biodiesel Processing Units started to operate in 2009, each with the total capacity of 6,000 liter per day. The biodiesel production is used for the operational of the company, namely for oil palm transporting trucks with B20 system (20% biodiesel and 80% diesel), and for immovable machine with B30 system (30% biodiesel and 70% diesel).

Biodisel produk PTPN XIII telah lulus uji standar nasional Indonesia (SNI). Ke depan, produksi dan penggunaan biodiesel akan lebih ditingkatkan lagi sehingga bisa mencukupi kebutuhan operasional perusahaan dan sekaligus juga bisa dijual ke stasiun pengisian bahan bakar umum untuk memenuhi kebutuhan solar masyarakat.

Biodiesel produced by PTPN XIII has passed the Indonesian National Standard test. In the future, the production and the utilization of biodiesel will be increased in order to meet all of the operational needs of the company and also to sell it to the public fuel station to meet the community needs of diesel.

95


96

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tinjauan Operasional

Dukungan Riset dan Pengembangan Research and Development Support Program Penelitian dan Pengembangan difokuskan pada kegiatan yang mampu memberikan nilai tambah bagi perusahaan. Kegiatan riset selama tahun 2010, adalah sebagai berikut :

The Research and Development Program is focused on activities which may give added value for the company. Research activities in 2010 among others are:

1. Bidang Tanaman: Pilot project peningkatan efisiensi pemupukan melalui aplikasi bahan organik (laporan akhir/rekomendasi), Pilot project aplikasi bahan pembenah tanah dan koservasi air – tanah (laporan akhir/rekomendasi), Pilot project penanaman pohon penghasil Gaharu sebagai tanaman sela (Kegiatan lanjutan), Pilot project – transfer IPTEK Teknologi Kultur Jaringan untuk memperoleh bahan tanaman sawit bermutu tinggi (kadar karoten tinggi), transfer IPTEK penelitian rancang bangun produk pupuk hayati berbasis limbah cair Pabrik Minyak Sawit bekerjasama dengan PT. Riset Perkebunan Nusantara (pembuatan prototipe pupuk hayati telah selesai dilaksanakan, akan dilakukan uji coba pada tahun 2011).

1. Plants Division: Pilot project in increasing the efficacy of fertilizer by applying organic substances (final report/recommendation), Pilot project in applying soil conditioner and water-soil conservation (final report/ recommendation), Pilot project in planting trees that produce agarwood for inter-planting (Advanced activity), Pilot project – the transfer of Knowledge and Technology on tissue culture to obtain high quality oil palm plants (with high carotene), the transfer of Knowledge and Technology on developing liquid waste based organic fertilizer, Palm Oil Mill collaborated with PT. Riset Perkebunan Nusantara (the formulation of the prototype of organic fertilizer is completed, an assessment will be carried out in 2011). 2. Technique/Factory/Infrastructure: Pilot project on plant wide automation (final report/recommendation), Pilot project on estate road improvement using Road Packer technology, transfer of Knowledge and Technology on Janggel Diesel Power Plant improvement (using biomass from the estate as fuel substitute for power plant) countinuous assessment will be carried out in 2011, Pilot project – transfer of Knowledge and Technology on research and development of Fresh Fruit Bunch processing technology by modifying conventional technology. 3. Management Information System and Research and Development: Pilot project on the application of Geographical Information System (GIS) in managing oil palm plantation, research on carbon footprint in oil palm plantation. 4. Non-technical Division: Innovation and creativity competition was held in 2010 to develop the habit to innovate at work.

2. Teknik/ Pabrik/ Infrastruktur : Pilot project plant wide automation (laporan akhir/rekomendasi), Pilot project peningkatan jalan kebun dengan teknologi Road Packer, transfer IPTEK improvement PLTD-Janggel (pemanfaatan biomass perkebunan sebagai substitusi BBM untuk pembangkit listrik) uji coba secara kontinyu di tahun 2011, Pilot project – Transfer IPTEK untuk penelitian dan pengembangan teknologi pengolahan TBS sawit melalui modifikasi teknologi konvensional. 3. Sistem Informasi Manajemen dan Litbang : Pilot project penerapan Geographical Information System (GIS) untuk pengelolaan kebun kelapa sawit, penelitian jejak karbon (carbon footprint) pada perkebunan sawit. 4. Bidang Non Teknis : Telah dilaksanakan lomba Inovasi dan kreatifitas tahun 2010 yang bertujuan untuk menumbuhkembangkan budaya inovasi di lingkungan kerja.


Marketing Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Tinjauan Pemasaran Marketing Review

PTPN XIII mampu menghasilkan produk dengan kualitas sesuai standar. Khusus komoditi karet, produk yang dihasilkan telah memenuhi standar mutu internasional sehingga mampu memenuhi persyaratan mutu ekspor. PTPN XIII has been able to generate products which quality is standardized. Special for rubber commodity, the products have been able to meet the international quality standard and therefore meeting the export quality requirements.

47,96%

Penurunan klaim mutu di tahun 2010 The decrease of quality claim in 2010 was 47.96%

97


98

Tinjauan Pemasaran

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Produk

Products

PTPN XIII menghasilkan produk komoditas primer berupa minyak sawit, inti sawit dan karet (SIR-20 dan RSS). Produk tersebut merupakan bahan baku industri hilir sehingga pembeli produk seluruhnya adalah para trader dengan tingkat loyalitas yang rendah. Loyalitas pembeli sangat tergantung pada harga dan kualitas produk yang dihasilkan.

The primary product of PTPN XIII is palm oil, palm kernel and rubber (SIR-20 and RSS). The products are raw materials for downstream industries, therefore, the all of the buyers of those products are traders with low loyalty. Buyers’ loyalty highly depends on the price and the quality of the products.

Tujuh (7) unit Pabrik Minyak Sawit milik PTPN XIII mampu menghasilkan CPO rata-rata 160 ton perhari dan inti sawit rata-rata 30 ton per hari. CPO tersebut disimpan sementara pada storage tank (tanki timbun) sebelum dikirim ke pelabuhan. Umumnya setiap PMS memiliki storage tank dengan kapasitas rata-rata 2.000 Ton setiap unitnya. Jumlah tangki timbun yang dimiliki oleh PTPN XIII (Persero) sebanyak 26 unit yang mampu menampung sekitar 45 ribu ton CPO. Produk Inti Sawit disimpan sementara di gudang inti sawit di Pelabuhan Pontianak dan Instalasi Tangki Timbun Tanah Merah (IT3M) sebelum dikirim ke pihak ke-3.

Seven (7) units of Palm Oil Mills owned by PTPN XIII are able to produce on average 160 tons of CPO each day and 30 tons of palm kernel each day. CPO is temporarily stored in the storage tank before it is transported to the port. In general, every Palm Oil Mill has a storage tank with the total capacity of 2,000 tons. PTPN XIII has 26 units of storage tank which may accommodate 45 thousands of tons of CPO. The Palm Kernel is temporarily stored in the palm kernel storehouse in Pontianak Port and Tanah Merah Storage Tank Installation before transporting it to the third parties.

PTPN XIII memiliki dua (2) unit PKR yang mampu memproduksi 57 ton Karet Kering/hari, dan satu (1) Unit Pabrik Karet Sheet dengan kapasitas tersedia sebesar 9 ton Karet Kering/hari.

PTPN XIII has two (2) units of Crumb Rubber Factories producing 57 tons of dried rubber/day, and one (1) Rubber Sheet Factory with the total available capacity of 9 tons of dried rubber/day.

SIR-20 dan RSS yang dihasilkan, disimpan sementara di Gudang Unit sebelum dikirim ke Pihak ke-3 untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun ekspor.

SIR-20 and RSS are temporarily stored in the Unit Warehouse before transporting them to the third party to meet local and export requirements.

Sejak tahun 2009, PTPN XIII telah memiliki dua Unit Pengolahan Biodiesel yang masing-masing mampu menghasilkan 6.000 liter biodiesel. Untuk saat ini, produk biodiesel masih digunakan untuk kepentingan sendiri.

Since 2009, PTPN XIII has owned two Biodiesel Processing Units in which each of them produces 6,000 liter of biodiesel. At present, the biodiesel is still used to meet internal need.


Marketing Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Mutu Produk

Product Quality

Semua Pabrik Minyak Sawit dan Pabrik Karet milik PTPN XIII telah mendapatkan Sertifikat Manajamen Mutu SMM ISO 9001:2008 sehingga mampu menghasilkan produk dengan kualitas sesuai standar. Untuk menjaga kualitas, Perusahaan senantiasa melakukan pemeriksaan mutu sesuai SOP, yakni pemeriksaan di pabrik, tempat penyimpanan sementara, dan sesaat sebelum produk dikirimkan ke pembeli.

All of the Palm Oil Mills and Rubber Factories of PTPN XIII have received Quality Management Certificate of SMM ISO 9001:2008 so that they can generate products which quality is standardized. In order to maintain the quality, the Company keeps performing quality assessment in accordance with the SOP, namely inspection at the factory, at the temporary storage area, and right before transporting them to the buyers.

Pada saat pengiriman, pemeriksaan mutu dilaksanakan pihak manajemen dan disaksikan oleh pembeli. Perusahaan akan manerbitkan Sertifikat Mutu Produk sebagai jaminan bahwa produk yang dikirim telah memenuhi ketentuan.

Upon delivery, quality control is carried out by the management and witnessed by the buyer. The Company will issue a Product Quality Certificate as a warranty that the products being delivered met all of the requirements.

Khusus komoditi karet, produk yang dihasilkan Pabrik karet Remah PPN XIII telah memenuhi standar mutu internasional sehingga mampu memenuhi persyaratan mutu ekspor. Proses ekspor memiliki prosedur dan pengawasan yang ketat. Pembeli mengirimkan konsultan khusus ke lokasi pabrik untuk mengawasi proses produksi. Saat proses packing di pabrik, konsultan yang ditunjuk oleh International Standard Phytosanitary Measure mengawasi langsung pekerjaan tersebut dan menentukan layak tidaknya kemasan ekspor.

Special for rubber commodity, products from the Crumb Rubber Factory of PTPN XIII has met the requirements of international quality standard and therefore meeting the export quality requirements. The procedure and monitoring of export process is highly binding. The buyer sends a special consultant to the factory to monitor the production process. During the packing process at the factory, a consultant appointed by the International Standard Phytosanitary Measure directly monitors the process and determine the appropriateness of the packing used.

99


100

Tinjauan Pemasaran

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

PANGSA PASAR MARKET SHARE

CPO: Pasar Domestik CPO: Domestic Market KELAPA SAWIT OIL PALM

Inti Sawit: Pasar Domestik Palm Kernel: Domestic Market Biodiesel: Intern Perusahaan Biodiesel: Internal Company

PTPN XIII

SIR 20: Pasar Domestik 80%, Ekspor 20% ke India & China SIR 20: Domestic Market 80%, Export 20% to India & China

KARET RUBBER

RSS: Pasar Domestik 80%, Ekspor 20% ke India & China RSS: Domestic Market 80%, Export 20% to India & China

Pangsa Pasar

Market Share

Produk CPO dan Inti Sawit PTPN XIII sebagian besar dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal. Pangsa pasar produk sawit PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2010 adalah 1,56 % dari 21,8 juta ton produksi sawit Indonesia, sedangkan terhadap produksi Sawit Dunia mencapai 0,72% dari 47,08 juta ton.

CPO and Palm Kernel products of PTPN XIII are mainly marketed to meet the local demand. Market share of oil palm products of PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) in 2010 was 1.56% of 21.8 million tons of Indonesian oil palm production, and 0.72% of 47.08 million tons of the World oil palm production.

PANGSA PASAR PRODUKSI SAWIT PTPN XIII TERHADAP PRODUKSI SAWIT INDONESIA THE MARKET SHARE OF PTPN XIII OIL PALM PRODUCTION TO INDONESIAN OIL PALM PRODUCTION 2009

1,71%

2010

1,56%

Produksi Sawit PTPN XIII

98,44%

98,29%

Produksi Sawit Indonesia

PANGSA PASAR PRODUKSI SAWIT PTPN XIII TERHADAP PRODUKSI SAWIT DUNIA THE MARKET SHARE OF PTPN XIII OIL PALM PRODUCTION TO THE WORLD OIL PALM PRODUCTION 2009

99,30%

0,70%

2010

99,28%

0,72%

Produksi Sawit PTPN XIII Produksi Sawit Dunia


Marketing Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

PANGSA PASAR PRODUKSI SAWIT INDONESIA TERHADAP PRODUKSI SAWIT DUNIA THE MARKET SHARE OF PTPN XIII OIL PALM PRODUCTION TO THE WORLD OIL PALM PRODUCTION

2009

44,78%

2010

46,30%

Produksi Sawit Dunia

55,22%

53,70%

Sekitar 80% produk karet PTPN XIII dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal, sedangkan sekitar 20% diekspor ke China dan India Pangsa pasar Karet PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2010 adalah 0,98 % dari 2,85 juta ton produksi karet Indonesia, sedangkan terhadap produksi Sawit Dunia mencapai 0,27% dari 10,29 juta ton.

Produksi Sawit Indonesia

Approximately 80% of rubber products of PTPN XIII are marketed to meet the local demand, and 20% are exported to China and India. The market share of Rubber produced by PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) in 2010 was 0.98% of 2.85 million tons of Indonesian rubber production, and 0.27% of 10.29 million tons of World rubber production.

PANGSA PASAR PRODUKSI KARET PTPN XIII TERHADAP PRODUKSI KARET INDONESIA THE MARKET SHARE OF PTPN XIII RUBBER PRODUCTION TO INDONESIAN RUBBER PRODUCTION 2009

0,90%

2010

0,98%

Produksi Karet PTPN XIII

99,10%

Produksi Karet Indonesia

99,02%

PANGSA PASAR PRODUKSI KARET PTPN XIII TERHADAP PRODUKSI KARET DUNIA THE MARKET SHARE OF PTPN XIII RUBBER PRODUCTION TO THE WORLD RUBBER PRODUCTION 2009

0,20%

2010

0,27%

Produksi Karet PTPN XIII

99,80%

99,73%

Produksi Karet Dunia

101


102

Tinjauan Pemasaran

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

PANGSA PASAR PRODUKSI KARET INDONESIA TERHADAP PRODUKSI KARET DUNIA THE MARKET SHARE OF INDONESIAN RUBBER PRODUCTION TO THE WORLD RUBBER PRODUCTION 2009

2010

27,89%

26,75%

Produksi Karet Indonesia

73,25%

72,01%

Produksi Karet Dunia

Sistem Penjualan Produk

Product Sales System

Sistem Penjualan Produk PTPN XIII dilaksanakan melalui PT Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) PTPN di Jakarta dengan sistem tender dan Bid Offer. Harga jual produk ditentukan melalui proses tender, dan selalu mengikuti harga internasional yang terbentuk di bursa Rotterdam maupun Kuala Lumpur. Untuk mendukung capaian harga terbaik dan optimal, Bagian Pemasaran PTPN XIII berupaya meningkatkan komunikasi dan perolehan informasi dengan PT KPB.

The Product Sales System of PTPN XIII is performed through PT Kharisma Pemasaran Bersama (KPB) of PTPN in Jakarta using tender and bid offer system. The product sales price is determined by tender and always sticks to the international price established in the Rotterdam and Kuala Lumpur commodity exchange. In order to get the best and the most optimal price, the Marketing Department of PTPN XIII tries to communicate with and to get more information from PT KPB

PTPN XIII mengirimkan penawaran penjualan kepada PT KPB. Apabila stock sudah mencukupi, PT KBP akan melakukan tender, dan selanjutnya menerbitkan kontrak dan invoice. Untuk penjualan lokal, pembayaran oleh pembeli dilakukan sebelum pelaksanaan pengapalan (Pembayaran dibayar dimuka). PTPN XIII menerbitkan Delivery Order (DO) dan dikirim ke Unit untuk menentukan jumlah dan kualitas yang dapat diserahkan oleh Unit kepada pembeli. Berita Acara Penyerahan Barang sesuai volume yang dikapalkan diterbitkan oleh Unit. Selanjutnya, PTPN XIII mengirimkan data pengapalan ke PT KPB. PT KPB akan membuat perhitungan klaim dan premi sesuai mutu barang yang diserahkan.

PTPN XIII sends a purchase offer to PT KPB if the stock is available. PT KPB will make a tender and draw up a contract and issue an invoice. For local sales, payment from the buyer shall be done before the shipment (advance payment). PTPN XIII shall issue a Delivery Order (DO) and it will be sent to the Unit to determine the quantity and the quality of products which can be provided by the Unit for the buyer. The Official Report of Product Delivery in accordance with the volume shipped shall be issued by the Unit. Afterwards, PTPN XIII will send the shipment data to PT KPB. After that, PT KPB will issue the claim and premium calculation in accordance with the quality of products being shipped.

Mengutamakan Harapan Pelanggan

Prioritizing Customers’ Expectation

Dalam rangka mempertahankan hubungan harmonis dengan pelanggan, PTPN XIII selalu berupaya meningkatkan pelayanan dan kualitas produk yang dipasarkan. Beberapa upaya yang dilakukan adalah: Menyelaraskan waktu penyerahan produk untuk menghindari perubahan mutu produk. Mengevaluasi keluhan pelanggan sebagai feedback, Melakukan peningkatan mutu dan menjadikan tahun 2010 sebagai Tahun Mutu.

In order to maintain a harmonious relationship with its customer, PTPN XIII always tries to improve its service and the quality of products being marketed. Several efforts among others are: Synchronizing the product delivery time to prevent the change of product quality. Evaluating customer’s complaint as feedback. Improving product quality and launching 2010 as the Quality Year.


Marketing Review Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Bagian Pemasaran melaksanakan reviu dan evaluasi Survei Kepuasan Pelanggan setiap tahun untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan. Keluhan yang disampaikan pelanggan melalui hasil survei maupun keluhan langsung kepada manajemen merupakan feedback bagi Perusahaan untuk melakukan perbaikan-perbaikan ke depan.

The Marketing Department reviews and evaluates the Customer’s Satisfaction Survey every year to find out the customer’s satisfaction level. The complaints given by customers through the survey and direct complaint given to the management are feedbacks for the Company to perform future improvements.

Indeks tingkat kepuasan pelanggan di tahun 2010 mencapai 3,40%, dari skala 5 poin. Sementara itu, klaim mutu di tahun 2010 menurun sebesar 47,96%, yakni dari Rp 16,89 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 8,79 milyar di tahun 2010. PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan klaim mutu yang diajukan oleh pelanggan dan mengganti kerugian sesuai ketentuan dan kesepakatan sebelumnya.

The index of customer’s satisfaction level in 2010 was 3.40% out of scale 5 Meanwhile, the quality claim in 2010 decreased by 47.96% from IDR 16.89 billion in 2009 to IDR 8.79 billion in 2010. PTPN XIII is highly committed to settle quality claims submitted by the customers and provide the compensation pursuant to the preceding stipulations and agreement.

103


104

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tinjauan Keuangan Financial Review

LABA BERSIH (MILYAR)

180.798 122.088

Net Income (billion)

MARGIN LABA BERSIH (%)

5.38

4.70

Net Income Margin (%)

Di tahun 2010, PTPN XIII berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 180,80 milyar, atau meningkat 48,09%. Peningkatan tersebut terutama disebabkan meningkatnya pendapatan seiring meningkatnya harga jual minyak sawit, inti sawit dan karet, masing-masing sebesar 13,46%, 65,36%, dan 70,46%, serta adanya peningkatan volume jual inti sawit sebesar 6,33% dan karet sebesar 19,51%. In 2010, PTPN XIII succeeded in recording net profit amounting IDR 180.80 billion, or increased by 48.09%. The increase was mainly caused by the increase of income since the sales price of palm oil, palm kernel and rubber also increased by 13.46%, 65.36% and 70.46%, respectively, and there was an increase of sales volume of palm kernel of 6.33% and rubber of 19.51%.

IMBAL HASIL RATA-RATA EKUITAS (%)

25.54 17.13

Net Income (%)


Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Pembahasan dan analisis tinjauan keuangan mengacu pada Laporan Keuangan PTPN XIII untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2010 dan 2009. Laporan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan yang diselesaikan tanggal 28 Maret 2011. Laporan Keuangan Perseroan disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK Indonesia).

The discussion and the analysis of financial review refer to the Financial Statements of PTPN XIII for the years ended on December 31, 2010 and 2009. The statements were audited by the Public Accounting Office of Hertanto, Sidik & Associates completed on March 28, 2011. The Financial Statements of the Company are presented based on the Statement of Financial Accounting Standard (Indonesian SFAS).

KINERJA KEUANGAN (RP MILYAR) FINANCIAL PERFORMANCE (IDR BILLION) KETERANGAN DESCRIPTION

2010

2009

PERTUMBUHAN GROWTH %

Pendapatan Income

3.359.177

2.596.867

29,35

Beban Pokok Main Expenses

2.762.186

2.128.566

29,77

Laba Kotor Gross Profit

596.991

468.301

27,48

Beban Usaha Operating Expenses

284.403

249.498

13,99

Laba Usaha Operating Profit

312.587

218.803

13,99

EBITDA

353.467

291.319

13,99

Laba Bersih Net Profit

180.798

122.088

13,99

Pendapatan (Nilai Penjualan)

Income (Sales Value)

Selama tahun 2010, Perseroan berhasil meraih nilai penjualan sebesar Rp 3,359 milyar, meningkat 29,35 % terhadap realisasi tahun 2009. Nilai penjualan tersebut berasal dari dua komoditi, yaitu kelapa sawit dengan kontribusi sebesar 74,82%, dan karet dengan kontribusi sebesar 25,18%.

In 2010, the Company succeeded in recording sales value amounting IDR 3.359 billion, increased by 29.35% compared to the realization in 2009. The sales value originated from two commodities, oil palm with the largest contribution of 74.82% and rubber with the total contribution of 25.18%.

NILAI PENJUALAN TOTAL TH 2006 - 2010 (RP MILYAR) TOTAL SALES VALUE 2006-2010 (IDR BILLION) 3.359

1.394

2006

2.009

2007

2.517

2.597

2008

2009

2010

NILAI PENJUALAN KELAPA SAWIT NAIK 15,20% OIL PALM SALES VALUE INCREASED BY 15.20% NILAI PENJUALAN NAIK 29,35% SALES VALUE INCREASED BY 29.35% NILAI PENJUALAN KARET NAIK 103,72% RUBBER SALES VALUE INCREASED BY 103.72%

MINYAK SAWIT: VOLUME PENJUALAN TURUN 1,93%, HARGA JUAL NAIK 13,46% PALM OIL: SALES VOLUME DECREASED BY 1.93%, SALES PRICE INCREASED BY 13.46% INTI SAWIT: VOLUME PENJUALAN NAIK 6,33%, HARGA JUAL NAIK 65,36% PALM KERNEL: SALES VOLUME INCREASE BY 6.33%, SALES PRICE INCREASED BY 65.36%

VOLUME PENJUALAN NAIK 19,51%, HARGA JUAL NAIK 70,46% SALES VOLUME INCREASED BY 19.51%, SALES PRICE INCREASED BY 70.46%

105


106

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Nilai penjualan komoditi kelapa sawit pada tahun 2010 meningkat sebesar 15,20% terhadap tahun sebelumnya, sehingga menjadi Rp 2,513 milyar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh membaiknya harga jual minyak dan inti sawit, masing-masing meningkat sebesar 13,46% dan 65,36% terhadap tahun 2009. Volume penjualan minyak sawit mengalami penurunan tipis sebesar 1,93%, sedangkan volume penjualan inti sawit meningkat sebesar 6,33%. NILAI PENJUALAN KELAPA SAWIT (RP MILYAR) SALES VALUE OF OIL PALM (IDR BILLION)

Sales value of oil palm commodity in 2010 increased by 15.20% compared to that of the previous year to IDR 2.513 billion. The increase was mainly caused by the recovery of palm oil and palm kernel sales price which increased by 13.46% and 65.36%, respectively, compared to that of in 2009. The sales volume of palm oil slightly decreased by 1.93%, while the sales volume of palm kernel increased by 6.33%.

VOLUME PENJUALAN MINYAK SAWIT (TON) SALES VOLUME OF OIL PALM (TON) 346.199 339.529

2.513 1.962

VOLUME PENJUALAN INTI SAWIT (TON) SALES VOLUME OF PALM KERNEL (TON)

2.182

255.395

1.476

56.232

56.798

279.059

60.644

64.505

45.299

238.902

957

2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

2008

2009

2010

Setelah mengalami tekanan di tahun 2009 akibat krisis global, harga jual minyak sawit dan inti sawit meningkat cukup signifikan di tahun 2010, sehingga harga rata-rata minyak sawit mencapai Rp 6.714,74/kg, sedangkan harga rata-rata inti sawit mencapai Rp 3.619,41/kg. Harga tahun 2010 ini merupakan harga tertinggi selama lima tahun terakhir.

After facing a lot of pressure in 2009 due to the global crisis, the sales price of palm oil and palm kernel increased significantly in 2010, so that on average palm oil price was IDR 6,714.74/kg, while the average price of palm kernel was IDR 3,619.41/kg. The price in 2010 was the highest in the last five years.

HARGA JUAL MINYAK SAWIT TH 2006 - 2010 (RP/KG) SALES PRICE OF PALM OIL 2006-2010 (IDR/KG)

HARGA JUAL INTI SAWIT TH 2006 - 2010 (RP/KG) SALES PRICE OF PALM KERNEL 2006-2010 (IDR/KG)

6.378,59 3.357,01

5.623,66

6.714,74 5.918,20 2.936,77

2.188,75

1.749,60

2006

2007

2008

2009

2010

Nilai penjualan komoditi karet pada tahun 2010 meningkat sebesar 103,72% terhadap tahun sebelumnya sehingga menjadi Rp 846 milyar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya volume dan harga jual karet, masing-masing sebesar 19,51% dan 70,46%. Volume penjualan karet meningkat seiring dengan meningkatnya produksi karet inti sebesar 13,28% dan karet plasma sebesar 16,25%. Sementara itu, penguatan harga jual karet berlangsung seiring dengan pulihnya pereko-

2006

2007

3.619,41

3,230,57

2008

2009

2010

Sales value of rubber commodity in 2010 increased by 103.72% compared to that of in the previous year to IDR 846 billion. The increase was mainly caused by the increase of sales volume and sales price of rubber, by 19.51% and 70.46%, respectively. The sales volume of rubber increased due to the increase of nucleus rubber production by 13.28% and plasma rubber by 16.25%. Meanwhile, the sales price of rubber strengthened as the economic condition in a number of Developed Countries recovered. On


Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

nomian di sejumlah Negara maju. Rata-rata harga karet di tahun 2010 mencapai level Rp 28.774,15, tertinggi selama lima tahun terakhir. NILAI PENJUALAN KARET (RP MILYAR) SALES VALUE OF RUBBER (IDR BILLION)

average, price of rubber in 2010 reached IDR 28,774.15, the highest for the last five years.

846

29.396

28.736 24.910

533

556

2006

2007

2008

2009

28.774,15 24.226,29

24.598 22.930

415

394

HARGA JUAL KARET (RP/KG) SALES PRICE OF RUBBER (IDR/KG)

VOLUME PENJUALAN KARET (RP MILYAR) VOLUME OF RUBBER (TON)

18.547,45 17.560,58

2010

2006

2007

2008

2009

2010

2006

2007

16.879,93

2008

2009

2010

Beban Pokok

Main Expenses

Beban pokok penjualan tahun 2010 mencapai Rp 2,762 triliun, terdiri dari biaya produksi FOB komoditi kelapa sawit sebesar 75% atau Rp 2,065 triliun dan biaya produksi FOB komoditi karet sebesar 25% atau Rp 697,58 miliar terhadap tahun 2009, beban pokok penjualan meningkat sebesar 29,77%, disebabkan meningkatnya biaya produksi kedua komoditi tersebut.

The main sales expenses in 2010 reached IDR 2.762 trillion, consisting of FOB production cost of oil palm commodity of 75% or IDR 2.065 trillion and FOB production cost of rubber commodity of 25% or IDR 697.58 trillion Compared to that of in 2009, the main sales expenses increased by 29.77% because of the increase of production cost of the two commodities.

Biaya produksi FOB komoditi kelapa sawit meningkat sebesar 18,37%, dari Rp 1,978 triliun di tahun 2009 menjadi Rp 2,342 triliun di tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan beberapa hal, meliputi : Meningkatnya biaya pembelian TBS sebesar 32,20%, dari Rp 866,71 miliar di tahun 2009 menjadi Rp 1,146 triliun di tahun 2010 sejalan dengan peningkatan produksi plasma dan pihak ketiga. Kenaikan harga beli TBS/kg plasma dan pihak ketiga dari Rp 1.120,39/kg di tahun 2009 menjadi Rp 1.346,83/ kg di tahun 2010 sebagai konsekuensi naiknya harga jual. Peningkatan biaya tanaman sebesar 6,18%.

The FOB production cost of oil palm commodity increased by 18.37% from IDR 1.978 trillion in 2009 to IDR 2.342 trillion in 2010. The increase was mainly caused by several factors, among others: The increase of Fresh Fruit Bunches purchasing cost by 32.20% from IDR 866.71 billion in 2009 to IDR 1.146 trillion in 2010 in conjunction with the increase of plasma and third party’s production. The increase of Fresh Fruit Bunches purchasing price/ kg from plasma farmers and the third party from IDR 1.120,39/kg in 2009 to IDR 1.346,83/kg in 2010 as a consequence of the increase of sales price. The increase of plants maintenance cost by 6.18%.

TREND HARGA POKOK KELAPA SAWIT (RP/KG) THE TREND OF OIL PALM COST OF SALES (IDR/KG) 5,823 4,659 3,114 3,951 2,540 3,042

2,231

2006

2007

2008

5,253

4,797

4,694

4,174

3,654

3,372

2009

5,122

HP FOB HP Af Pabrik

4,050

2010

HP Af Kebun

107


108

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Biaya produksi FOB komoditi karet meningkat sebesar 66,87%, dari Rp 437,22 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 729,61 milyar di tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama disebabkan beberapa hal, meliputi : Meningkatnya biaya pembelian karet plasma sebesar 98,83%, dari Rp 235,15 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 467,34 milyar di tahun 2010 sejalan dengan peningkatan produksi plasma. Kenaikan harga beli karet plasma dari Rp 15.285,04/kg di tahun 2009 menjadi Rp 26.145,62/kg di tahun 2010 sebagai konsekuensi naiknya harga jual. Peningkatan biaya tanaman sebesar 24,86%.

The FOB production cost of rubber commodity increased by 66.87% from IDR 437.22 billion in 2009 to IDR 729.61 billion in 2010. The increase was mainly caused by several factors, among others: The increase of purchasing price of plasma rubber of 98.83% from IDR 235.15 billion in 2009 to IDR 467.34 billion in 2010 in conjunction with the increase of plasma production. The increase of purchasing price of plasma rubber from IDR 15.285,04/kg in 2009 to IDR 26.145,62/kg in 2010 as a consequence of the increase of sales price. The increase of plants maintenance cost by 24.86%.

TREND HARGA POKOK KARET (RP/KG) THE TREND OF RUBBER COST OF SALES (IDR/KG)

26,174 21,207 16,658

17,843

24,072

14,967 13,949 9,858

2006

15,496

19,753

HP FOB

16,653 14,930

12,261

2007

13,974

2008

HP Af Kebun

14,389

2009

HP Af Pabrik

2010

Laba Kotor

Gross Profit

Perseroan berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 596,99 milyar, meningkat sebesar 27,48% dibandingkan tahun 2009, yang mencapai Rp 468,301 milyar. Menguatnya harga jual produk semua komoditi, serta meningkatnya volume jual karet dan inti sawit menyebabkan penerimaan yang berasal dari penjualan lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Sejalan dengan meningkatnya laba kotor, beban pokok penjualan meningkat sebesar 29,77% terkait peningkatan biaya produksi. Dengan demikian, marjin laba kotor total menurun tipis sebesar 0,26%, dari 18,03% menjadi 17,77%. Komoditi kelapa sawit membukukan marjin laba kotor sebesar 17,85%, sedangkan komoditi karet membukukan marjin laba kotor 17,53%, meningkat dibandingkan tahun 2009 yang hanya mencapai 2,97%.

The Company succeeded in recording gross profit amounting IDR 596.99 billion, increased by 27.48% compared to that of in 2009 which was only IDR 468.301 billion. Since the sales price of all commodities strengthens and the sales volume of rubber and palm kernel increases, income originating from sales also increases compared to that of in the previous year. As the gross profit increases, the main sales expenses also increased by 29.77% due to the increase of production cost. Therefore, the total gross profit margin slightly decreased by 0.26% from 18.03% to 17.77%. Oil palm commodity recorded gross profit margin of 17.85%, while rubber commodity recorded gross profit margin of 17.53%, increased compared to that of in 2009 which was only 2.97%.


Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Marjin laba kotor karet meningkat tajam, dari 2,97% di tahun 2009 menjadi 17,53% di tahun 2010 The gross profit margin of rubber significantly increased from 2.97% in 2009 to 17.53% in 2010

Beban Usaha

Operating Expenses

Beban usaha tahun 2010 mencapai Rp 284,40 milyar, meningkat sebesar 13,99% dibandingkan tahun 2009. Terhadap total beban usaha, biaya administrasi memberikan kontribusi sebesar 77,25% atau Rp 219,692 milyar, sedangkan biaya penjualan berkontribusi sebesar 22,75% atau Rp 64,711 milyar.

Operating expenses in 2010 was IDR 284.40 billion, in creased by 13.99% compared to that of in 2009. To the total operating expenses, the contribution of the administration expenses was 77.25% or IDR 219.692 billion, and the contribution of sales cost was 22.75% or IDR 64.711 billion.

Komponen beban usaha yang meningkat meliputi : Biaya administrasi meningkat sebesar 15,84%, terkait peningkatan pensiunan karyawan aktuaria Golongan IIV dan adanya kenaikan gaji, tunjangan dan biaya sosial karyawan golongan I-IV sebesar 31,44%. Seiring meningkatnya nilai penjualan sebesar 29,35%, biaya penjualan meningkat 8,13%, meliputi : Peningkatan biaya penjualan karet, yakni biaya pengangkutan ke pelabuhan sebesar 48,51% sehingga menjadi Rp 2,69 miliar dan biaya pelabuhan/EMKL sebesar 48,68% sehingga menjadi Rp 0,96 miliar. Peningkatan biaya penjualan kelapa sawit untuk biaya gaji dan bisos karyawan pelaksana sebesar 116,75% sehingga menjadi Rp 3,76 miliar dan biaya operasi pelabuhan sebesar 477,08% sehingga menjadi Rp 0,55 miliar.

The increasing components of operating expenses were: The administration cost increased by 15.84% in relation to the increase of pensioners from Grade I-IV of actuarial employees and the increase of employees’ salary, allowance and social cost for grade I-IV by 31.44%. As the sales value increased by 29.35%, the sales cost also increased by 8,13%, consisting of: The increase of rubber sales cost, namely the increase of shipping fee to the port by 48.51% to IDR 2,69 billion and the increase of port fee/freight forwarder by 48.68% to IDR 0,96 billion. The increase of oil palm sales value, namely the increase of salary and social cost of employees by 116.75% to IDR 3,76 billiun and the increase of the port operating fee by 477.08% to IDR 0,55 billion.

Sementara itu, dengan semakin meningkatnya kualitas produk, klaim mutu dapat ditekan dari Rp 16,894 milyar pada tahun 2009 menjadi Rp 8,791 milyar pada tahun 2010.

Meanwhile, since the product quality was improved, quality claim could be reduced from IDR 16.894 billion in 2009 to IDR 8.791 billion in 2010.

KETERANGAN DESCRIPTION

2010 2010

KONTRIBUSI KONTRIBUTION

2009 2009

KONTRIBUSI KONTRIBUTION

PENINGKATAN (%) GROWTH (%)

Biaya Penjualan Sales Cost

64.711

22,75

59.846

23,99

8,13

Biaya Administrasi Administration Cost

219.962

77,25

189,652

76,01

15,84

Jumlah Total

284.403

100

249.498

100

13,99

Laba Usaha

Operating Profit

Pada tahun 2010, Perseroan berhasil meraih laba usaha sebesar Rp 312,59 milyar, meningkat sebesar 42,86% dibandingkan tahun 2009 yang mencapai Rp. 218,80 milyar. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya nilai penjualan sebesar 29,35%, sehingga meningkatkan laba kotor sebesar 27,48%. Marjin laba usaha di tahun 2010 mengalami peningkatan menjadi 9,31% dari 8,43% pada tahun sebelumnya.

In 2010, the Company succeeded in recording operating profit amounting IDR 312.59 billion, increased by 42.86% compared to that of in 2009 which was IDR 218.80 billion. It was caused by the increase of sales value by 29.35% so that the gross profit increased by 27.48%. The operating profit margin in 2010 increased to 9.31% from 8.43% in the previous year.

109


110

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

LABA USAHA TH 2006 - 2010 (RP JUTA) OPERATING PROFIT TH 2006 - 2010 (IDR MILLION)

287,179

314,663

312,587 218,803

119,198

2006

2007

2008

2009

2010

Pendapatan (Beban) Lain-lain Bersih

Other Net Income (Expenses)

Realisasi pendapatan lain-lain meningkat sebesar 5,03%, dari Rp 121,84 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 127,97 milyar di tahun 2010. Peningkatan ini berasal dari penjualan TBS yang dijual ke pihak ke-III untuk wilayah Kalsel (Kebun Pelaihari dan Pamukan) sebesar Rp 29,38 milyar atau 34,35%.

The realization of other income increased by 5.03% from IDR 121.84 billion in 2009 to IDR 127.97 billion in 2010. The increase was originated from the sales of Fresh Fruit Bunches to the third party for South Kalimantan area (Pelaihari and Pamukan Estate) amounting IDR 29.38 billion or 34.35%.

Realisasi beban lain-lain meningkat sebesar 27,83%,yakni dari Rp 121,25 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 154,99 milyar di tahun 2010. Hal ini disebabkan adanya peningkatan biaya di luar harga pokok (imbalan pasca kerja PSAK 24 gol I-IV) sebesar Rp 3,02 milyar, biaya produksi TBS dijual (biaya panen dan pengangkutan) sebesar Rp 5,52 milyar serta meningkatnya denda pajak menjadi sebesar Rp 20,62 milyar. Adanya denda pajak ini disebabkan karena perubahan pengenaan pajak di Kebun yang sebelumnya PPN dapat dikreditkan atas pengadaan barang dan jasa menjadi tidak dapat dikreditkan pada tahun 2008.

The realization of other expenses increased by 27.83% from IDR 121.25 billion in 2009 to IDR 154.98 billion in 2010. It was due to the increase of expenses other than cost of sales (post-employment benefit expenses SFAS 24 from Grade I-IV) amounting IDR 3.02 billion, production cost of Fresh Fruit Bunches sold (harvesting and transportation cost) amounting IDR 5.52 billion and the increase of tax penalty to IDR 20.62 billion. This tax penalty was caused by the change of tax calculation at the Estate in which previously VAT could be credited on goods and services procurement but starting from 2008 it could not be conducted anymore.

Beban bunga menurun sebesar 21,89%, dari Rp 37,21 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 29,07 milyar tahun 2010. Hal ini terutama dikarenakan tingkat suku bunga pada tahun 2010 menurun rata-rata sebesar 1,86%.

Interest expenses decreased by 21.89% from IDR 37.21 billion in 2009 to IDR 29.07 billion in 2010. It was mainly caused by the decrease of interest rate by 1.86% on average.

Laba Sebelum Beban Pajak

Profit before Tax Expenses

Laba sebelum pajak tahun 2010 mencapai Rp 256,50 milyar, meningkat sebesar 40,79% terhadap tahun 2009 yang mencapai Rp 182,18 milyar. Komoditi Kelapa Sawit memberikan kontribusi laba sebesar 65,04% atau Rp 166,84 milyar, sedangkan komoditi karet sebesar 35,96% atau Rp 89,66 milyar, dari posisi rugi sebesar Rp 16,84 milyar di tahun 2009. Peningkatan laba komoditi karet sebesar 632,46% ini terutama dikarenakan meningkatnya produksi dan harga jual karet. Marjin laba sebelum pajak naik sebesar 0,62%, dari 7,02% pada tahun 2009 menjadi 7,64% pada tahun 2010.

Profit before expenses in 2010 reached IDR 256.50 billion, increased by 40.79% compared to that of in 2009 which was only IDR 182.18 billion. Oil Palm commodity contributed 65.04% or IDR 166.84 billion, while rubber commodity contributed 35.96% or IDR 89.66 billion to the profit, from IDR 16.84 billion of loss in 2009. The increase of profit from rubber commodity which was 632.46% was mainly caused by the increase of production and rubber sales price. The profit margin before tax increased by 0.62% from 7.02% in 2009 to 7.64% in 2010.


Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Beban Pajak Perseroan

Corporate Tax Expenses

Seiring dengan meningkatnya Laba Sebelum Pajak, Beban Pajak Perseroan meningkat sebesar 22,52% menjadi Rp 64,02 milyar dari Rp 52,25 milyar di akhir tahun 2009. Sementara itu, peningkatan laba sebelum pajak adalah sebesar 40,79%. Lebih rendahnya peningkatan beban pajak dibandingkan peningkatan laba sebelum pajak adalah terkait dengan dikeluarkannya Undang-Undang (UU) perpajakan No.36 Tahun 2008, yang mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya penggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Ketentuan tersebut mulai berlaku efektif sejak 1 Januari 2009, Dengan demikian, besarnya beban pajak penghasilan yang harus dibayarkan Perseroan di tahun 2010 adalah 25% dari Laba sebelum Pajak.

As the Profit before Tax increased, the Corporate Tax Expenses also increased by 22.52% to IDR 64.02 billion from IDR 52.25 billion at the end of 2009. Meanwhile, the increase of profit before tax was 40.79%. The increase of tax expenses was lower compared to the increase of profit before tax was related to the issuance of Tax Law No. 36 of 2008 covering the change of corporate income tax tariff in which previously the gradual tax tariff was used, now a single tariff is used namely 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 and so on. The stipulation was effective since January 1, 2009. Therefore, the income tax expenses which should be paid by the Company in 2010 were 25% of Profit before Tax.

Hak Minoritas atas Laba Bersih Anak Perusahaan

Rights of Minority on Net Proft of Subsidiaries

Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan belum diperoleh PTPN XIII, mengingat PT Kalianusa yang dibentuk tahun 2009 belum menghasilkan produk. Hal ini terkait karakteristik bisnis perkebunan kelapa sawit, yang akan mulai menghasilkan produk di tahun ke 3 (tiga) setelah tanam. Saat ini, kategori tanaman kelapa sawit adalah TBM seluas 330 ha dan TB seluas 2.150 ha.

The rights of minority on net profit of subsidiaries are not held by PTPN XIII since PT Kalianusa established in 2009 has not produced any products. It is related to the characteristics of oil palm plantation business which will start to produce products in the 3 year after plants are planted. At present, the category of oil palm plants are 330 immatured plants and 2,150 new plants.

Laba Bersih

Net Profit

PTPN XIII berhasil membukuan laba bersih sebesar Rp 180,80 milyar, meningkat 48,09% terhadap tahun 2009 yang mencapai Rp 122,09 milyar. Oleh sebab itu, marjin laba bersih juga mengalami peningkatan 0,43%, yaitu dari 4,70% di tahun 2009 menjadi 5,38% di tahun 2010.

PTPN XIII succeeded in recording net profit amounting IDR 180.80 billion, increased by 48.09% compared to that of in 2009 which reached IDR 122.09 billion. Therefore, the net profit margin also increased by 0.43% from 4.70% in 2009 to 5.38% in 2010.

LABA BERSIH TH 2006 - 2010 (RP JUTA) NET PROFIT 2006 - 2010 (IDR MILLION) 210,991

180,798

141,595 122,088 18,984 2006

2007

2008

2009

2010

111


112

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Dampak Perubahan Harga terhadap Penjualan, Pendapatan Bersih Perusahaan atau Laba Operasi Perusahaan.

The Impact of Price Change to Sales, Company’s Net Income or Company’s Operating Profit

Harga jual tahun 2010 untuk seluruh produk yang dihasilkan Perseroan berada di atas realisasi tahun 2009, masingmasing untuk minyak sawit sebesar Rp 796,54/kg atau 13,46%, inti sawit Rp 1.430,66/kg atau 65,36 % dan karet Rp 11.894,22/kg atau 70,46%. Hal ini berdampak pada peningkatan nilai penjualan sebesar 29,35%. Sementara itu, peningkatan harga beli TBS dan harga beli karet produksi plasma dan pihak ketiga, berpengaruh terhadap peningkatan beban pokok penjualan sebesar 29,77%. Namun, secara keseluruhan, pendapatan bersih Perusahaan atau laba operasi perusahaan meningkat sebesar 13,99%.

Price sales in 2010 for all products produced by the Company was above the realization in 2009, namely IDR 796.54/kg or 13.46% for palm oil, IDR 1,430.66/kg or 65.36% for palm kernel and IDR 11,894.22/kg or 70.46% for rubber. It resulted in the increase of sales value by 29.35%. Meanwhile, the increase of Fresh Fruit Bunches purchasing price and the increase of plasma and third party rubber affected the increase of mail sales expenses by 29.77%. However, in general, the Company’s net income or the Company’s operating profit increased by 13.99%.

Kondisi Keuangan Financial Condition Aset

Assets

Total Aset Perusahaan meningkat 17,86%, dari Rp 2,417 trilyun pada akhir tahun 2009 menjadi Rp 2,848 trilyun pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut disebabkan adanya pertambahan aset tetap dan lain-lain sebesar Rp467,22 milyar. Total Aset Perusahaan terdiri atas 21,71% aset lancar dan 78,29% aset tidak lancar.

The Company’s total assets increased by 17.86% from IDR 2.417 trillion at the end of 2009 to IDR 2.848 trillion at the end of 2010. The increase was caused by an addition of fixed assets and other assets amounting IDR 467.22 billion. The total Company Assets consist of 21.71% of current assets and 78.29% of non-current assets.

17,86%

Peningkatan Total Aset Perusahaan The Increase of Company’s Total Assets was 17.86%

Aset Lancar

Current Assets

Aset lancar Perusahaan menurun sebesar 3,88%, dari Rp 643,21 milyar pada akhir tahun 2009 menjadi Rp 618,22 milyar pada akhir tahun 2010. Penurunan tersebut terutama disebabkan berkurangnya dana talangan/ repayment dikarenakan telah dibayarkan oleh petani/KUD sebesar Rp 15,17 milyar atau sebesar 26,97%.

The Company’s Current Assets decreased by 3.88% from 643.21 billion at the end of 2009 to 618.22 billion at the end of 2010. The decrease was mainly caused by the decrease of bail out/repayment because it has been paid by the farmers/Village Unit Cooperative amounting IDR 15.17 billion or 26.97%.

Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas meningkat sebesar 8,79%, sehingga menjadi Rp 119,15 milyar, terdiri atas kas Rp 1,95 milyar (1,64%), bank sebesar Rp 114,20 milyar (95,84%) dan deposito sebesar Rp 3 milyar (2,52%) yang merupakan deposito pada Perusahaan Anak (PT Kalianusa). Peningkatan tersebut dikarenakan peningkatan jumlah saldo bank.

Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents increased by 8.79% to IDR 119.15 billion, consisting of cash IDR 1.95 billion (1.64%), bank IDR 114.20 billion (95.84%) and demand deposit IDR 3 billion (2.52%) placed at Subsidiary (PT. Kalinusa). The increase was due to the increase of bank balance.


Financial Review

KETERANGAN DESCRIPTION

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

2010 2010

KONTRIBUSI CONTRIBUTION

2009 2009

KONTRIBUSI CONTRIBUTION

PENINGKATAN (%) Growth (%)

Kas Cash

1.951

1,64

2,664

2,43

Bank Bank

114.198

95,84

91,860

83,87

(26,76) 24,32

Deposito Demand Deposit

3.000

2,52

15.000

13,70

(80,00)

Jumlah Total

119.149

100

109.524

100

8,79

Piutang Usaha-Bersih Piutang Usaha-Bersih meningkat sebesar 10,26%, dari Rp 303,97 milyar di tahun 2009 menjadi Rp 335,14 milyar di tahun 2010 sejalan dengan meningkatnya penjualan. Beberapa pos piutang yang mengalami peningkatan meliputi Piutang Penjualan meningkat 20,17% sehingga menjadi Rp 120,19 milyar di tahun 2010, Piutang Pembangunan Perkebunan meningkat 2,34% sehingga menjadi Rp 124,76 milyar. Piutang lain-lain meningkat 41,75% sehingga menjadi Rp 27,31 milyar dan Piutang Pajak Bersih meningkat sebesar 38,59% sehingga menjadi Rp 44,99 milyar. Sedangkan Piutang Antar Instansi menurun 26,52% sehingga menjadi Rp 10,06 milyar, Uang muka kepada pemborong menurun 56,38% sehingga menjadi Rp 4,68 milyar, Piutang Pemeliharaan Petani menurun 16,41% sehingga menjadi Rp 1,34 milyar. dan Piutang Pegawai menurun 57,78% sehingga menjadi Rp 1,81 milyar.

Net Trade Receivables Net Trade Receivables increased by 10.26% from IDR 303.97 billion in 2009 to IDR 335.14 billion in 2010 in line with the increase of sales. The increase occurred at several posts of receivables covering Account Receivables which increased by 20.17% to IDR 120.19 billion in 2010, Estate Establishment Receivables which increased by 2.34% to IDR 124.76 billion, Other Receivables which increased by 41.75% to IDR 27.31 billion and Net Tax Receivables which increased by 38.59% to IDR 44.99 billion. Meanwhile, the Inter-Institution Receivables decreased by 25.52% to IDR 10.06 billion, Down Payment for Contractors decreased by 56.38% to IDR 4.68 billion, Farmers’ Estate Maintenance Receivables decreased by 16.41% to IDR 1.34 billion and Employees’ Receivables decreased by 57.78% to IDR 1.81 billion.

Persediaan Barang Jadi Persediaan barang jadi menurun sebesar 24,77% sehingga menjadi Rp 95,25 milyar di tahun 2010. Hal ini disebabkan pengapalan atas pengangkutan minyak sawit, inti sawit dan karet dapat berlangsung tepat waktu sesuai jadwal.

Stock of Finished Goods The stock of finished goods decreased by 24.77% to IDR 95.25 billion in 2010. In was caused by shipment of palm oil, palm kernel and rubber could be carried out in time based on schedule.

Persediaan Bahan Baku Pelengkap Persediaan Bahan Baku Pelengkap menurun sebesar 34,79% menjadi Rp 64,08 milyar di tahun 2010. Hal ini disebabkan menurunnya persediaan bahan kimia dan pupuk sejalan dengan makin efektifnya pelaksanaan program Inventory on line yang mulai diterapkan sejak tahun 2009.

Stock of Complementary Raw Materials The stock of complementary raw materials decreased by 34.79% to IDR 64.08 billion in 2010. It was caused by the decrease of chemical substances and fertilizer in stock since the Inventory on line program carried out since 2009 could be implemented effectively.

Biaya dibayar di muka Biaya dibayar dimuka menurun sebesar sebesar 4,90% menjadi Rp 4,60 milyar di tahun 2010. Hal ini terutama disebabkan menurunnya biaya asuransi yang dibayar dimuka.

Prepaid expenses Prepaid expenses decreased by 4.90% to IDR 4.60 billion in 2010. It was mainly caused by the increase of prepaid insurance cost.

113


114

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

KOMPOSISI ASET LANCAR THE COMPOSITION OF CURRENT ASSETS

2010 2010

KETERANGAN

KONTRIBUSI KONTRIBUTION

2009 2009

KONTRIBUSI KONTRIBUTION

PENINGKATAN (%) GROWTH (%)

DESCRIPTION

Kas

1.951

0,32

2,664

0,41

(26,74)

Cash

Bank

114.198

18,47

91,860

14,28

24,32

Bank

Deposito

3.000

0,49

15.000

2,33

(80,00)

Demand Deposit

Piutang Usaha

120.187

19,44

100.015

15,55

20,17

Account Receivables

Piutang Antar Instansi

10.056

1,63

13.685

2,13

(26,52)

Inter-Institution Receivables

Uang muka Kepada Pemborong

4.677

0,76

10.723

1,67

(56,38)

Down Payment for Contractors

Piutang Pemeliharaan Petani

1.340

0,22

1.603

0,25

(16,41)

Farmer’s Estate Maintenance Receivables

Piutang Pembangunan Perkebunan

124.762

20,18

121.913

18,95

2,34

Estate Establishment Receivables

Piutang Pegawai

1.814

0,29

4.297

0,67

(57,78)

Employees’ Receivables

Piutang Lain-lain

27.306

4,42

19.263

2,99

41,75

Other Receivables

Persediaan Barang Jadi

95.252

15,41

126.617

19,69

(24,77)

Stock of Finished Goods

Persediaan Bahan Baku & Pelengkap

64.080

10,37

98.263

15,28

(34,79)

Stock of Raw and Supplementary Materials

Piutang Pajak Bersih

44.999

7,28

32.468

5,05

38,59

Net Tax Receivables

Biaya Dibayar di muka

4.601

0,74

4.838

0,75

(4,90)

Prepaid Expenses

100 643.208

100

(3,88)

Total

Jumlah 618.223

Aset Tidak Lancar

Non-Current Assets

Komposisi Aset Tidak Lancar PTPN XIII sebagian besar terdiri atas aset tanaman 75,43%, mesin dan instalasi pabrik 30,64% dan bangunan rumah/perusahaan/pabrik 13,01%. Pada tahun 2010, aset tidak lancar meningkat sebesar 27,02%, yakni dari Rp 1,56 trilyun di tahun 2009 menjadi Rp 1,98 trilyun, yang merupakan hasil dari implementasi kebijakan strategis Perusahaan, yaitu Peningkatan Kualitas Aset Produksi dan Pengembangan Usaha. a. Aset Tanaman Aset tanaman meningkat 20,77%, menjadi Rp 1,49 trilyun, yang terdiri atas Tanaman Menghasilkan sebesar Rp 951,09 milyar dan Tanaman Belum Menghasilkan sebesar Rp 539,66 milyar. b. Aset Mesin dan Instalasi Pabrik meningkat 21,45% menjadi Rp 605,62 milyar, karena pembangunan 2 (dua) unit PMS di Kembayan dan Pelaihari. c. Aset jalan, jembatan dan saluran air meningkat 34,57% menjadi Rp 126,67 milyar.

The composition of non-current assets of PTPN XIII is mostly consisted of plants 75.43%, machine and mill/factory installation 30.64%, and house/office structure/factory 13.01%. In 2010, non-current assets increased by 27.02% from IDR 1.56 trillion in 2009 to IDR 1.98 trillion in 2010, which resulted from the implementation of Company strategic policies, namely the Improvement of Production Assets’ Quality and Business Development. a. Plants The assets of plants increased by 20.77% to IDR 1.49 trillion consisting of Matured Plants amounting IDR 951.09 billion and Immatured Plants amounting IDR 539.66 billion b. The Assets of Machine and Mill/Factory Installation increased by 21.45% to IDR 605.62 billion due to the construction of 2 (two) units of Palm Oil Mills in Kembayan and Pelaihari. c. The assets of road, bridge and waterways increased by 34.57% to IDR 126.67 billion.

KETERANGAN Tanah Tanaman: TM + TBM

2010 2010

KONTRIBUSI CONTRIBUTION

2009 2009

KONTRIBUSI CONTRIBUTION

18.960

0,96

15.371

0,99

PENINGKATAN (%) GROWTH (%) 23,35

DESCRIPTION Land

1.490.747

75,43

1.234.400

79,34

Bangunan: Rumah/Perusahaan/Pabrik 257.136

13,01

235.970

15,17

20,77 Plants: Matured Plants + Immatured Plants 8,97

House/Office Structure/Factory

Mesin & Instalasi Pabrik

605.618

30,64

498.666

32,05

20,45

Machine and Factory Installation

Jalan, Jembatan dan Saluran Air

126.667

6,41

94.127

6,05

34,57

Road, Bridge and Waterways

Alat Pengangkutan/Pertanian/ 88.589 4,48 91.540 5,88 (3,22) dan Inventaris

Transportation/ Agriculture Equipments and Inventories


Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

KETERANGAN

2010 2010

Instalasi dan Persemaian

KONTRIBUSI CONTRIBUTION

2009 2009

KONTRIBUSI CONTRIBUTION

PENINGKATAN (%) DESCRIPTION GROWTH (%)

8.872

0,45

8.880

0,57

(0,09)

23.614

1,19

23.614

1,52

-

Other Assets

119.271

6,04

53.668

3,45

122,24

Investment at Work

Akumulasi Aset Tetap

(763.262)

(38,62)

(700.372)

(45,01)

8,97

Accumulation of Fixed Assets

Jumlah

1.976.262

100

1.555.864

100

27,02

Total

Aset Lainnya Investasi dalam Pekerjaan

Installation and Seed Bed

Liabilitas

Liabilities

PTPN XIII mencatat Total Liabilitas di akhir tahun 2010 sebesar Rp 1,66 trilyun, yang terdiri atas 51,99% Liabilitas Jangka Pendek dan 48,01% Liabilitas Jangka Panjang. Nilai Total Liabilitas mengalami peningkatan sebesar 19,59%, terutama disebabkan peningkatan Liabilitas Jangka Pendek sebesar Rp 42,98 milyar atau 5,24% dan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp 229,14 milyar atau 40,32%.

PTPN XIII recorded IDR 1.66 trillion of Total Liabilities at the end of 2010 consisting of 51.99% of Short Term Liabilities and 48.01% of Long Term Liabilities. The Total Liabilities increased by 19.59% especially due to the increase of Short Term Liabilities amounting IDR 42.98 billion or 5.24% and Long Term Liabilities amounting IDR 229.14 billion or 40.32%

Liabilitas Jangka Pendek

Short Term Liabilities

Liabilitas Jangka Pendek di akhir tahun 2010 meningkat 5,24% menjadi Rp 863,70 milyar, terutama disebabkan Utang Antar Instansi & Badan Usaha Pemerintah meningkat 107,14% menjadi Rp 25,77 milyar, bunga yang masih harus dibayar meningkat 66,71% menjadi Rp 2,71 milyar dan Kredit Modal Kerja meningkat 61,75% menjadi Rp 153,17 miliar dan utang kepada petani plasma meningkat 51,31% menjadi Rp 88,61 milyar. a. Liabilitas Jangka Pendek

Short Term Liabilities at the end of 2010 increased by 5.24% to IDR 863.70 billion, especially due to the increase of Inter-Institution & State Owned Enterprises Liability increased by 107.14% to IDR 25.77 billion, interest payable increased by 66.71% to IDR 2.71 billion and Working Capital Loan increased by 61.75% to IDR 153.17 billion and liability to plasma farmers increased by 51.31% to IDR 88.61 billion. a. Short Term Liabilities

KOMPOSISI LIABILITAS JANGKA PENDEK (RP JUTA) THE COMPOSITION OF SHORT TERM LIABILITIES (IDR MILLION) KETERANGAN Utang Niaga

2010 KONTRIBUSI 2009 2010 CONTRIBUTION 2009

KONTRIBUSI PENINGKATAN (%) CONTRIBUTION PENINGKATAN (%)

DESCRIPTION

133.145

15,42

220.755

26,90

(39,69)

Account Payable

15.073

1,75

11.523

1,40

30,81

Salary & Wages payable

195.426

22,63

158.197

19,28

23,53

Contractor’s service payable

10.513

1,22

26,446

3,22

(60,25)

Tax payable

338

0,04

763

0,09

(55,70) Pension fund & insurance premium payable

Utang Kepada Petani Plasma

88.611

10,26

58,564

7,14

51,31

Liability to plasma farmers

Bunga yang msh hrs dibayar

2.709

0,31

1.625

0,20

66,71

Interest payable

Pinjmn jk pnjng yg jatuh tempo dlm sethn 130.942

Gaji & Upah yang masih hrs dibayar Utang jasa pemborong Utang Pajak Iuran Pensiun & Astek yg msh hrs dibayar

15,16

89.584

10,92

46,17

Long term loan due in a year

13.299

1,54

11.341

1,38

17,26

Deposit & entrusted money of Employees

Uang Muka Penjualan

9.922

1,15

60.800

7,41

(83,68)

Sales Down Payment

Angsuran Kridit Petani

62

0,01

66

0,01

(6,06)

Farmer’s Loan Installment

Utang Lain-lain

84.713

9,81

73.910

9,01

14,62

Other liabilities

Utang antarinstansi & Bdn Usaha Pemrth

25.775

2,98

12.443

1,52

Uang Jaminan dan Titipan Karyawan

107,14

Inter-Institution & State Owned Enterprise Liability

Kredit Modal Kerja

153.172

17,73

94.699

11,54

61,75

Working Capital Loan

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek

863.700

100,00

820.716

100,00

5,24

Total Short Term Liabilities

115


116

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Liabilitas Jangka Panjang

Long Term Liabilities

Liabilitas jangka panjang di akhir tahun 2010 meningkat sebesar 40,32% menjadi Rp 797,62 milyar, terutama disebabkan bertambahnya kredit yang dipergunakan untuk modal kerja. Liabilitas Jangka Panjang terdiri atas Kredit Modal. Kerja sebesar 92,58% dan Imbalan Pasca Kerja sebesar 7,42%.

Long term liabilities at the end of 2010 increased by 40.32% to IDR 797.62 billion, especially due to the increase of loan used for working capital. Long term liabilities consisted of 92.58% of Working Capital Loan and 7.42% of Post-Employment Benefit.

KETERANGAN

2009 2009

2010 2010

KONTRIBUSI CONTRIBUTION

KONTRIBUSI PENINGKATAN (%) DESCRIPTION CONTRIBUTION GROWTH (%) 50,37

Kredit Modal Kerja

738.271

490.971 92,58

Imbalan Pasca Kerja

59.191

77.350 7,42

13,61 (23,48)

Imbalan Pasca Kerja

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang

797.462

568.321 100,00

100,00 40,32

Total Long Term Liabilities

86,39

Working Capital Loan

Ekuitas

Equity

Ekuitas PTPN XIII meningkat sebesar 15,03%, dari Rp 1,01 trilyun pada akhir tahun 2009 menjadi Rp1,16 trilyun pada akhir tahun 2010. Peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya saldo laba sebagai akibat meningkatnya laba bersih pada tahun berjalan sebesar 48,09%.

The equity of PTPN XIII increased by 15.03% from IDR 1.01 trillion at the end of 2009 to IDR 1.16 trillion at the end of 2010. The increase was mainly caused by the increase of profit balance as the net profit in the current year increased by 48.09%

KETERANGAN

2010

2009

PENINGKATAN GROWTH (%)

DESCRIPTION

Aset

Assets

- Aset Lancar

618.224

643.208

(3,88)

- Penyertaan

8.708

7.707

12,99

- Investment

17.610

29.290

(39,88)

- Deferred Tax Assets

1.976.262

1.555.866

27,02

- Fixed Assets

- Aset Pajak Tangguhan - Aset Tetap - Aset Lain-lain

- Current Assets

227.359

180.538

25,93

- Other Assets

2.848.163

2.416.609

17,86

Total Assets

Liabilitas

Liabilities

Total Aset

- Liabilitas Jangka Pendek

863.701

820.717

5,24

- Short Term Liabilities

- Liabilitas Jangka Panjang

797.462

568.321

40,32

- Long Term Liabilities

- Hak Minoritas - Ekuitas Total Liabilitas

27.532

19.600

40,47

- Rights of Minority

1.159.468

1.007.971

15,03

- Equity

2.848.163

2.416.609

17,86

Total Liabilites

Rp 1,16 Trilyun Ekuitas PTPN XIII Tahun 2010 The Equity of PTPN XIII in 2010 was IDR 1.16 Trillion


Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Kemampuan Membayar Hutang

Solvability

Tingkat solvabilitas untuk mengukur kemampuan membayar hutang perusahaan sesuai dengan peraturan Pemerintah No. 22 tahun 2004.

The solvability level to measure the ability of the company to pay for its liabilities is in accordance with the Government Regulation No, 22 of 2004.

KETERANGAN

2010

2009

DESCRIPTION

Jumlah Tingkat Solvabilitas

Total Solvability Level

Aset

2.848.163

2.416.609

Assets

Liabilitas

1.661.163

1.389.038

Liabilities

Jumlah

1.187.000

1.027.571

Total

171,46

173,98

Solvability Level

Tingkat Solvabilitas

Kemampuan membayar Liabilitas menurun sebesar 2,52% dari 173,98% pada tahun 2009 menjadi 171,46% pada tahun 2010. Penurunan kemampuan membayar hutang ini disebabkan oleh kenaikan liabilitas sebagai konsekuensi dari kebijakan perusahaan berupa pengembangan usaha yang membutuhkan dana cukup besar. Meskipun demikian, berdasarkan indikator tersebut perusahaan masih mampu memenuhi kewajiban dan menjalankan proses bisnisnya secara berkelanjutan.

The ability to pay for Liabilities decreased by 2.52% from 173.98% in 2009 to 171.46% in 2010. The decrease of ability to pay for liabilities was caused by the increase of liabilities as a consequence of company’s policy in business development which require a large amount of money. However, based on the above mentioned indicator, the company is still able to meet its obligations and run its business sustainably.

Tingkat Kolektibilitas Piutang

Receivables Collectability Level

Pada akhir tahun 2010, kemampuan Perusahaan dalam menagih hutang (collection period) meningkat dibandingkan tahun 2009, yakni dari 14 hari menjadi 13 hari. Hal ini disebabkan peningkatan penjualan sebesar 29,35% kepada pelanggan/pembeli yang memiliki kemampuan membayar yang lebih baik.

At the end of 2010, the ability of the Company in collect ing receivables increased compared to that of in 2009, from 14 days to 13 days. It was due to the increase of sales by 29.35% to customers/ buyers with better payment capability.

13 Hari

Tingkat Kolektibilitas Tahun 2010 The Collectability Level in 2010 was 13 days

Arus Kas

Cash Flow

Posisi Saldo Kas dan Setara Kas pada akhir periode 2010 meningkat sebesar 8,79%, dari Rp 109,52 milyar pada akhir tahun 2009 menjadi Rp 119,15 milyar pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama karena peningkatan penerimaan aktivitas operasi. a Arus Kas dari Aktivitas Operasi Arus kas penerimaan Perseroan dari aktivitas operasi meningkat 23,57% sehingga menjadi Rp 3,47 trilyun, terutama berasal dari peningkatan penerimaan dari Pelanggan/Pembeli sebesar 25,21% atau 661,23 milyar.

The Cash Flow and Cash Equivalents at the end of 2010 increased by 8,19% from IDR 109,52 billion at the end of 2009 to IDR 119.15 billion at the end of 2010. The increase was mainly caused by the increase of income from operating activities. a. Cash Flow from Operating Activities Cash flow of Company’s income from operating activities increased by 23.57% to IDR 3.47 trillion, mainly from the increase of income from customers/buyers amounting 661.23 billion or 25.21%. Meanwhile, cash

117


118

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Sementara itu, arus kas pengeluaran meningkat 22,09% sehingga menjadi Rp 3,12 trilyun, terutama berasal dari peningkatan pengeluaran pembelian TBS/Bokar sebesar 44,04% atau Rp 471,68 milyar sejalan dengan meningkatnya harga jual produk dan meningkatnya produksi TBS/karet plasma dan pihak ketiga. Beberapa pengeluaran yang meningkat meliputi pengeluaran kepada karyawan meningkat 3% atau Rp 13,81 milyar, pengeluaran bonus karyawan meningkat 12,65% atau Rp 5,78 milyar, pengeluaran pajak meningkat 155,70% atau Rp 103,72 milyar. Secara keseluruhan, arus kas dari aktivitas operasi meningkat 38,71% sehingga menjadi Rp 346,87 milyar.

flow of expenses increased by 22.09% to IDR 3.12 trillion, mainly from the increase of Fresh Fruit Bunches/ Rubber raw materials amounting IDR 471.68 billion or 44.04% since the increase of product sales price and the increase of Fresh Fruit Bunches/rubber production at plasma farmers and the third party. Several expenses which amount increased among others expenses for employees increased by 3% or IDR 13.81 billion, expenses for employee bonus increased by 12.65% or IDR 5.78 billion, tax expenses increased by 155.70% or IDR 103.72 billion. Overall, cash flow from operating activities increased by 38.71% to IDR 346.87 billion.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Arus kas Perseroan dari aktivitas investasi meningkat sebesar 97,67% sehingga menjadi Rp 462,28 milyar, terutama digunakan untuk investasi tanaman dan non tanaman sebesar Rp 403,09 milyar, investasi pada anak perusahaan Rp 19,55 milyar, dan investasi KKPA Rp 0,667 milyar.

b. Cash Flow from Investing Activities The company’s cash flow from investing activities increased by 97.67% to IDR 462.28 billion, especially used for plants and non-plants investment amounting IDR 403.09 billion, investment at the company’s subsidiary amounting IDR 19.55 billion, and investment for Loan for Primary Cooperative Member amounting IDR 0,667 billion.

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Arus kas Perseroan yang digunakan untuk aktivitas pendanaan meningkat sebesar 363,67% sehingga menjadi Rp 125,03 milyar, terutamakarena meningkatnya penerimaan dari hutang bank jangka pendek (KNK) Rp 203,33 milyar dan hutang bank – Jangka Panjang (KI) Rp 393,21 milyar.

c. Cash Flow from Funding Activities The company’s cash flow from funding activities increased by 363,67% to IDR 125,03, mainly due to the increased revenues from short-term bank loans (KNK) IDR 203.33billion and bank loans long-term (KI) IDR 393.21 billion.

ARUS KAS (RP MILYAR) CASH FLOW (IDR BILLION)

KETERANGAN

2010

2009

DESCRIPTION

Jumlah arus kas dari aktivitas operasi

346.868

250.072

Total cash flow from operating activities

Jumlah arus kas dari aktivitas investasi

(462.275)

(233.840)

Total cash flow from investing activities

125.033

26.966

Total cash flow from funding activities

Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan Kenaikan (penurunan) arus kas neto

9.626

43.198

Increase (Decrease) of net cash flow

Saldo kas dan setara kas awal periode

109.524

66.325

Cash and cash equivalents at the beginning of the period

Saldo kas dan setara kas akhir periode

119.149

109.524

Cash and cash equivalents at the end of the period

Belanja Modal

Capital Expenditure

Realisasi investasi tahun 2010 berjumlah Rp 379,32 milyar, meningkat sebesar 16,37% dibandingkan tahun 2009 yang mencapai Rp 325,96 milyar. Peningkatan investasi ini terutama terjadi pada investasi tanaman dan non tanaman meliputi: Investasi tanaman kelapa sawit meningkat sebesar 48,01% dari Rp 62,27 milyar menjadi Rp 92,17 milyar.

The realization of investment in 2010 was IDR 379.31 bil lion, increased by 16.37% compared to that of in 2009 which was 325.96 billion. The increase of investment was mainly placed in plants and non-plants investment, covering: Investment on oil palm plants increased by 48.01% from IDR 62.27 billion to IDR 92.17 billion.


Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Investasi tanaman karet meningkat sebesar 3,29% dari Rp 57,39 milyar menjadi 59,28 milyar. Investasi bangunan rumah meningkat sebesar 115,29% dari Rp 3,91 milyar menjadi Rp 8,41 milyar. Investasi bangunan perusahaan meningkat sebesar 10,31%, dari Rp 11,83 milyar menjadi Rp 13,05 milyar. Investasi jalan, jembatan dan saluran air meningkat sebesar 21,14%, dari Rp 27,35 milyar menjadi Rp 33,13 milyar. Investasi bangunan dalam penyelesaian meningkat sebesar 29,92%, dari Rp 53,67 milyar menjadi Rp 69,73 milyar, terutama untuk proyek pembangunan PMS Kembayan & Pelaihari. Aktiva lain-lain untuk HGU menurun sebesar 54,87%, dari Rp 791 milyar menjadi Rp 357 milyar.

URAIAN

2010

Investment on rubber plants increased by 3.29% from IDR 57.39 billion to IDR 59.28 billion. Investment on housing structure increased by 115.29% from 3.91 billion to IDR 8.41 billion. Investment on office structure increased by 10.31% from 11.83 billion to IDR 13.05 billion. Investment on road, bridge and waterways increased by 21.14% from IDR 27.35 billion to IDR 33.13 billion. Investment on building on progress increased by 29.92% from IDR 53.67 billion to IDR 69.73 billion, especially for the construction of Kembayan and Pelaihari Palm Oil Mill project. Other assets for Rights of Exploitation decreased by 54.87% from IDR 791 billion to IDR 357 billion.

2009

PERTUMBUHAN ( %) GROWTH( %)

DESCRIPTION

Kebun Inti

Nucleus Plantation

A. Investasi Tanaman

A. Investment on Plants

- Kelapa Sawit

92.166

62.270

48,01

- Oil Palm

- Karet

59.275

57.386

3,29

- Rubber

151.441

119.656

26,56

Total A

B. Investasi Non Tanaman

B. Investment on Non-plants

Jumlah A

- Tanah

3.351

2.634

27,22

- Land

- Bangunan Rumah

8.407

3.905

115,29

- House Structure

13.046

11.827

10,31

- Office Structure

87.360

99.488

(12,19)

- Machine and Installation - Road, Bridge and Waterways

- Bangunan Perusahaan - Mesin & Instalasi - Jalan Jembatan & Saluran Air

33.128

27.348

21,14

- Alat Pengangkutan

7.550

3.323

127,20

- Means of Transportation

- Alat Pertanian & Inv Kecil

4.504

3.246

38,76

- Agricultural Equipment & Small Inventories

453

78

480.77

- Seed bed installation

- Instalasi Pembibitan Jumlah B

157.799

151.849

3,92

Total B

Jumlah A + B

309.240

271.505

13,90

Total A + B

C. Investasi Dalam Penyelesaian - Non Tanaman

C. Investment on Progress

69.725

53.668

29,92

- Non-plants - Plants

- Tanaman

0

0

0,00

Jumlah C

69.725

53.668

29,92

Total C

378.965

325.173

16,54

Total A + B + C

D. Other Assets

Jumlah A + B + C D. Aktiva Lain-lain - Hak Guna Usaha Jumlah Kebun Inti

357

791

(54,87)

- Rights of Exploitation

379.322

325.964

16,37

Total Nucleus Plantation

Kejadian Luar Biasa dan Jarang Terjadi Sepanjang tahun 2010, tidak terdapat kejadian yang luar biasa dan jarang terjadi.

Extraordinary and Rare Events In 2010, there were no extraordinary or rare events.

119


120

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Perubahan Kepemilikan Saham pada Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

Change of Share Ownership at the Company’s Subsidiary and Associate Company

Jumlah penyertaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp 8.707.719.073 merupakan penyertaan / investasi perusahaan pada PT Indoham, PT Perkebunan Agrintara, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), dan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.

The total investment as of December 31, 2010 amount ing IDR 8,707,719,073 was investment at PT Indoham, PT Perkebunan Agrintara, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), and PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.

KETERANGAN

JUMLAH TOTAL (RP) 36.453.360

Indoham shares with the total of 8,000 DM @ IDR 4,556.67 or 4% excluding 1998 Dividend

7.621.265.713

Share participation at PT Perkebunan Agrintara (15% x IDR 50,808,438,092

50.000.000

Share participation at PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN

1.000.000.000

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

8.707.719.073

Total

1. Saham indoham sebesar 8.000 DM @ Rp 4.556,67 atau 4% belum termasuk deviden tahun 1998 2. Penyertaan Saham pada PT Perkebunan-Agrintara (15 % x Rp 50.808.438.092) 3. Penyertaan Saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) 4. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jumlah

DESCRIPTION

Informasi Material

Material Information

Berikut ini adalah sejumlah transaksi atau kontrak material yang terjadi di tahun 2010: Penyetoran modal tambahan pada anak Perusahaan PT Kalianusa sebesar Rp 12,40 milyar Tambahan Penyertaan pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara sebesar Rp.1.000.000.000

The following is a number of material transactions or contracts occurred in 2010: Additional capital deposit at PT Kalianusa amounting IDR 12.40 billion Additional investment at PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara amounting IDR 1,000,000,000

Ikatan Material atas Investasi Barang Modal PTPN XIII memiliki ikatan material dengan beberapa kontraktor pada tahun 2010. Hal ini terkait dengan pembangunan proyek. Pada tahun 2010, PTPN XIII (Persero) melakukan beberapa perikatan yang material untuk investasi barang modal yang masih kelanjutan dari pekerjaan pembangunan tahun 2009, antara lain ; PTPN XIII (Persero) menandatangani perjanjian dengan PT Rekayasa Industri dan PT Yasa Industri Nusantara untuk Pembangunan proyek PMS Kembayan kapasitas 30 Ton TBS/jam model Simplified Design dengan Turn-Key, Surat Perjanjian No: 13.11/SP/02/II/2009, nilai kontrak Rp 63 miliar, kemajuan pekerjaan fisik tahun 2010 sebesar 96,95 %. PT Rekayasa Industri dan PT Yasa Industri Nusantara masih mengelola pembangunan proyek PMS Kembayan sampai kemajuan fisik pekerjaan mencapai 100%. Rencana operasi komersil direncanakan pada awal tahun 2011. PTPN XIII (Persero) menandatangani perjanjian dengan PT Sinar Galuh Pratama untuk pembangunan proyek

Material Contract on Capital Investment PTPN XIII has material contract with several contractors in 2010. It is related to the project construction. In 2010, PTPN XIII (Persero) drew up several material contracts for capital investment as the continuation of construction work in 2009, among others: PTPN XIII (Persero) signed a contract with PT Rekayasa Industri and PT Yasa Industri Nusantara for the construction project of Kembayan Palm Oil Mill with the total capacity of 30 Tons of Fresh Fruit Bunches/hour using Simplified Design model with Turn Key, Contract No: 13.11/SP/02/II/2009, the contract value was IDR 63 billion, the progress of physical work in 2010 was 96.95%. PT Rekayasa Industri and PT Yasa Industri Nusantara are still managing the construction project of Kembayan Palm Oil Mill until the progress of its physical work reaches 100%. The commercial operation was planned to be initiated at the beginning of 2011. PTPN XIII (Persero) signed a contract with PT Sinar Galuh Pratama for the construction project of Pelaihari


Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

PMS Pelaihari kapasitas 30 ton TBS/jam model Simplified Design dengan Turn-Key Project, Surat Perjanjian No: 13.11/SP/01/I/2009 tanggal 20 Januari 2009 dengan, nilai kontrak Rp 59,39 miliar. Kemajuan pekerjaan tahun 2010 sebesar 85,51%. PT Sinar Galuh Pratama masih terus mengelola pembangunan proyek PMS Pelaihari sampai kemajuan fisik pekerjaan mencapai 100%. Rencana operasi komersil direncanakan pada awal tahun 2011

Palm Oil Mill with the total capacity of 30 Tons of Fresh Fruit Bunches/ hour using Simplified Design model with Turn Key, Contract No: 13.11/SP/01/I/2009, the contract value was IDR 59.39 billion. The work progress in 2010 was 85.51%. PT Sinar Galuh Pratama is still managing the construction project of Pelaihari Palm Oil Mill until the progress of its physical work reaches 100%. The commercial operation was planned to be initiated at the beginning of 2011.

Transaksi yang Mengandung Benturan kepentingan Selama tahun 2010, PTPN XIII tidak melakukan transaksi yang mengandung benturan kepentingan dengan pihak manapun.

Transaction Containing Conflict of Interest In 2010, PTPN XIII did not carried out any transactions containing conflict of interest with any parties.

Transaksi dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa (Afiliasi) 1. PTPN XIII memiliki transaksi berupa transaksi hutang piutang dengan anak perusahaan (PT Kalianusa). 2. PTPN XIII mentransfer dana untuk anak perusahaan (PT Kalianusa) sebesar Rp 12,40 milyar pada tahun 2010 3. PTPN XIII menambah penyertaan kepemilikan saham pada anak perusahaan sebesar Rp 12,40 milyar Sehing ga total penyertaan PTPN XIII ke PT Kalianusa menjadi Rp 39,88 milyar 4. Penyertaan saham pada PT Agrintara sebesar Rp 7.621.265.713 5. Penyertaan saham pada PT Indoham sebesar Rp 36.453.360 6. Penyertaan saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) sebesar Rp 50.000.000 7. PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara sebesar Rp 1.000.000.000

Transaction with Related Parties (Afiliates) 1. PTPN XIII drew up an underlying agreement with its subsidiary (PT Kalianusa) 2. PTPN XIII transferred IDR 12.40 billion for its subsidiary (PT Kalianusa) in 2010 3. PTPN added its share participation in its subsidiary amounting IDR 12.40 billion. Therefore, the total investment of PTPN XIII at PT Kalianusa was IDR 39.88 billion. 4. Share participation at PT Agrintara amounting IDR 7,621,265,713 5. Share participation at PT Indoham amounting IDR 36,453,360 6. Share participation at PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) amounting IDR 50,000,000 7. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara amounting IDR 1,000,000,000

Struktur Modal dan Likuiditas Pada akhir tahun 2010, rasio total Liabilitas (solvabilitas) PTPN XIII (Persero) tehadap likuditas adalah sebesar 2,39%. PTPN XIII memiliki likuiditas yang baik dengan nilai asset lancar Rp 618,22 milyar, nilai kas dan setara kas sebesar Rp 109,15 milyar dan rasio lancar sebesar 71,58.%.

Capital Structure and Liquidity At the end of 2010, the ratio of total Liabilities (Solvability) of PTPN XIII (Persero) to its liquidity was 2.39%. PTPN XIII has a good liquidity with the total current assets of IDR 618.22 billion, cash and cash equivalents of IDR 109.15 billion and current ratio of 71.58%.

Transaksi Lindung Nilai Sepanjang tahun 2010, PTPN XIII tidak mengikatkan diri dalam kontrak lindung nilai, baik terhadap suku bunga, maupun terhadap nilai tukar rupiah.

Hedging Transaction In 2010, PTPN XIII did not bind itself in a hedging contract, either to interest rate or to rupiah exchange rate.

121


122

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.

Information and Material Facts Occurring after the Ac counting Reporting Date There is no information and material fact occurring after the accounting reporting date.

Kebijakan Pembagian Dividen Berdasarkan pembahasan RUPS tanggal 30 Juni 2010, Pemegang saham melalui RUPS atas pengesahan Laporan Keuangan yang berakhir tanggal 31 Desember 2009, memutuskan bahwa kebijakan pembagian dividen PTPN XIII adalah sebesar 20% dari laba bersih tahun 2009. Laba bersih tahun 2009 mencapai Rp 122,088 milyar, sehingga dividen yang harus disetor ke kas Negara sebesar Rp 24,42 milyar. Pada tanggal 29 Juli 2010, 31 Agustus 2010 dan 29 September 2010, PTPN XIII telah melaksanakan kewajiban tersebut secara bertahap (3 tahap) sesuai de-ngan surat dari Departemen Keuangan Republik Indonesia nomor: S-310/ MK.2/2009 disetor melalui Rekening Kas Umum Negara.

Dividend Distribution Policy Based on the discussion at GMS on June 30, 2010, the shareholders through GMS on the ratification of Financial Statements ended on December 31, 2009, decided that the policy on dividend distribution of PTPN XIII is 20% of the net profit in 2009. The net profit in 2009 reached IDR 122.088 billion, so that dividend that should be paid to the State’s cash was IDR 24.42 billion. On July 29, 2010, August 31, 2010 and September 29, 2010, PTPN XIII has performed its obligation gradually (3 stages) in accordance with the letter from the Department of Finance of the Republic of Indonesia No. S-310/MK.2/2009 paid through the State’s General Cash Account.

TAHUN BUKU BOOK YEAR

PENYETORAN TH 2010 PAYMENT IN 2010

RUPS GMS

1

TANGGAL DATE 2

2009

30 Juni 2010

JUMLAH DEVIDEN RP TOTAL DIVIDEND 3 24.417.699.909

TANGGAL DATE 4

JUMLAH TOTAL RP 5

i. 29 Juli 2010

9.000.000.000

ii. 19 Agustus 2010

9.196.728.000

iii. 24 September 2010

6.220.971.909

Jumlah Total

Distribusi laba Penggunaan laba setelah pajak PTPN XIII (Persero) tahun buku 2009 sebesar Rp 122.088.499.544 dengan rincian sebagai berikut :

KETERANGAN

24.417.699.909

Profit Distribution The use of profit after tax of PTPN XIII (Persero) for book year 2009 was IDR 122,088,499,544 with the following details:

JUMLAH TOTAL

PERCENTAGE

a. Dividen

24.417.699.909

20,00%

b. cadangan

92.787.259.653

78,00%

b. Reserves

c. Program Kemitraan

2.441.769.991

2,00%

c. Partnership Program

d. Program Bina Lingkungan

2.441.769.991

2,00%

d. Environmental Development Program

122.088.499.544

100,00%

Total

Jumlah

Kebijakan Akuntansi dan Informasi Keuangan Luar Biasa Laporan Keuangan Konsolidasian disusun dengan menggunakan prinsip dan praktik akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

DESCRIPTION a. Dividend

Accounting Policy and Extraordinary Financial Information Consolidated Financial Report was presented using the commonly used accounting practice and principles in Indonesia namely Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) and the regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Board (Bapepam-LK).


Financial Review

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

PSAK yang berlaku efektif pada tahun 2010, meliputi : 1. PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan PTPN XIII (Persero) telah melakukan penyesuaian untuk Laporan Keuangan tahun buku 2010 terkait dengan penggantian istilah pada akun-akun neraca, sedangkan tampilan laporan laba rugi saat ini disajikan berdasarkan fungsi, namun belum dalam format laporan laba rugi komprehensif. 2. PSAK 2 Laporan Arus Kas Penyampaian Laporan Arus Kas PTPN XIII (Persero) dalam Laporan keuangan tahun buku 2009 dan 2010 menggunakan metode langsung, tampilan format Laporan Arus Kas terdiri dari aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The SFAS which are effective in 2010 are: 1. SFAS 1 Financial Statement Presentation PTPN XIII (Persero) has adjusted its 2010 Financial Statements related to the change of terms in the balance sheet accounts. Meanwhile, the income statements are now presented based on function, but not in the form of comprehensive income statements.

3. PSAK 14 Persediaan Metode perhitungan persediaan PTPN XIII (Persero) menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average). Pencatatan Persedian hasil jadi berdasarkan fair value/nilai wajar (nilai persediaan diukur berdasarkan biaya atau nilai realisasi neto dibandingkan dengan harga jual rata-rata).

3. SFAS 14 Stock The stock calculation method of PTPN XIII (Persero) used the weighted average method. The final stock record is based on fair value (stock value is measured based on cost or the net realization value compared to the average sales price).

4. PSAK 16 Aset Tetap PTPN XIII (Persero) menggunakan model biaya atas pencatatan aset tetapnya. Saat ini sedang dalam proses pemahaman lebih lanjut oleh Tim IFRS PTPN XIII (Persero) untuk penggunaan metode yang sesuai dengan lingkup usahanya dan lebih menguntungkan.

4. FSAS 16 Fixed Assets PTPN XIII (Persero) used cost model in recording its fixed assets. At present IFRS Team of PTPN XIII (Persero) is still comprehensively studying the appropriate method in accordance with the business scope and a more beneficial method.

5. PSAK 30 Sewa PTPN XIII (Persero) menggunakan metode sewa guna operasional (seperti sewa kendaraan koperasi). Untuk metode sewa pembiayaan akan dikaji lebih lanjut oleh Tim IFRS PTPN XIII (Persero).

5. SFAS 30 Lease PTPN XIII (Persero) used the operating lease (such as cooperative vehicle lease). The funding lease will be studied further by the IFRS Team of PTPN XIII (Persero)

6. PSAK 50: Penyajian dan Pengungkapan Instrumen Keuangan & PSAK 55: Pengakuan dan Pengukuran Instrumen Keuangan PTPN XIII (Persero) belum menerapkan perlakuan atas PSAK 50 dan 55, tim IFSR akan mengkaji lebih lanjut mengenai metode pengukuran atas instrumen keuangan yang sesuai dan dapat diaplikasikan pada entitas serta pengungkapan dan penyajian dalam laporan keuangan.

6. SFAS 50 Financial Instruments Presentation and Disclosure & SFAS 55 Financial Instruments Recognition and Measurement PTPN XIII (Persero) has not applied SFAS 50 and 55, the IFSR team will studied further the measurement method of financial instruments which are suitable and applicable to the entities and disclosure and presentation in the financial statements.

2. SFAS 2 Cash Flow Statement The Cash Flow Statements’ presentation of PTPN XIII (Persero) in the Financial Statements in 2009 and 2010 book year used the direct method. The Cash Flow Statements consisted of operating, investing and funding activities.

123


124

Tinjauan Keuangan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya Berdasarkan road map Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK), implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) akan dilaksanakan dalam tiga tahap: Tahap Adopsi: Adopsi seluruh IFRS terakhir ke dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) pada tahun 2008 s/d 2010. Tahap Persiapan: Penyiapan seluruh infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS pada tahun 2011. Tahap Implementasi: Penerapan PSAK yang sudah mengadopsi seluruh IFRS bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki akuntabilitas publik pada tahun 2012.

Final Development of Financial Accounting Standard and other Regulations Based on the road map of the Financial Accounting Standard Board (FASD), the implementation of the International Financial Reporting Standard (IFRS) will be carried out in three stages: Adoption Stage: Adopting all of the latest IFRS to the Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) in 2008-2010. Preparation Stage: Preparing every supporting infrastructure to implement SFAS which has adopted all of IFRS in 2011. Implementation Stage: Implementing SFAS which has adopted IFRS for companies holding public accountability in 2012.

Untuk persiapan dan implementasi IFRS di PTPN XIII, Direksi telah membentuk Tim Adhoc terpadu lintas bagian melalui Surat Keputusan Nomor 13.00/KPTS/12/2011. Tim bertugas antara lain mempelajari PSAK yang telah mengadopsi IFRS, menyusun kajian dan simulasi penerapan IFRS dalam laporan keuangan PTP Nusantara XIII (Persero), mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi IFRS, mengikuti perkembangan dan penerapan IFRS di perusahaan BUMN/swasta, sosialisasi penerapan di kebun./unit.

To prepare and implement IFRS at PTPN XIII, the Board of Directors has formed an integrated cross-department Adhoc Team through Decree No. 13.00/KPTS/12/2011. The team is assigned to study SFAS which has adopted IFRS, formulate a review and the simulation of IFRS application in the financial statements of PTPN XIII (Persero), prepare the supporting infrastructures to implement SFAS which has adopted IFRS, monitor the progress and the application of IFRS in SOE / private companies, socialize the implementation at the estate/unit.

Kewajiban Terhadap Pemerintah Kewajiban PTPN XIII kepada Pemerintah adalah dalam bentuk pembayaran dividen, PPh pasal 21, pajak keluaran net, pajak masukan, PBB, PPh pasal 25/29, PPh pasal 23 dan PPh pasal 22.

Obligations to the Government The obligations of PTPN XIII to the Government are paying the dividend, Income tax article 21, net output tax, income tax, land and building tax, income tax article 25/29, income tax article 23 and income tax article 22.

KEWAJIBAN TERHADAP PEMERINTAH OBLIGATIONS TO THE GOVERNMENT

URAIAN TERHUTANG (RP) UNPAID (IDR)

2010 DISETOR (RP) LBH KURANG (RP) TERHUTANG (RP) PAID (IDR) APPROXIMATELY(IDR) UNPAID (IDR)

Dividen

24.417.699.909 24.417.699.909

PPh Pasal 21

17.858.961.553 15.931.252.046 (1.927.709.507) 12.019.456.201

Pajak Kekurangan Net Masukan PBB Tahun

2009 DISETOR (RP) LBH KURANG (RP) PAID (IDR) APPROXIMATELY(IDR) 0

Dividend

9.692.426.439 (2.327.029.762)

Income Tax Article 21

209.902.074.223 223.050.306.367 13.148.232.144 170.099.896.078 153.823.482.759 (16.276.413.319)

Net Output Tax

1.192.664.440 8.918.402.782

0 42.198.290.700 42.198.290.700

DESCRIPTION

798.187.562 (394.476.878) 68.340.031.209 68.340.031.209 8.905.329.022

(13.073.760)

7.784.907.349

7.784.907.349

0

Input Tax

0 Land & Building tax for he year

PPh Pasal 25/29

49.611.023.525 81.462.072.012 31.851.048.487 88.632.814.149 83.086.497.560 (5.546.316.589) Income Tax Article 25/29

PPh Pasal 23

17.521.321.622

PPh Pasal 22 Pajak Langsung Ke Pemda Jumlah

9.484.814.005 (8.036.507.617)

6.125.854.442

3.856.521.783 (2.269.332.659)

Income Tax Article 23

220.956.778

220.956.778

0

129.218.455

129.218.455

0

475.295.962

475.295.962

0

528.379.063

528.379.063

0 Direct Tax to The Government

330.118.400.794 364.745.913.663 34.627.512.869 395.858.847.646 369.439.755.317 (26.419.092.329)

Income Tax Article 22

Total


Business Opportunities

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

TESTIMONI TESTIMONY

Agus Fuad Group Head Business Banking Center II PT Bank Mandiri Jakarta Group Head Business Banking Center II PT Bank Mandiri Jakarta

Selama ini, kredit yang diserap oleh petani kelapa sawit mitra binaan PTPN XIII mencapai Rp 313,41 milyar untuk luasan lahan sekitar 12.800 ha. Kami akui, selama ini pembayaran atas kredit petani binaan PTPN XIII berjalan lancar, tidak ada tunggakan atau kemacetan. Pembayaran yang lancar tersebut menunjukkan manajemen PTPN XIII sudah berjalan dengan baik. Kami mengharapkan, kerjasama di antara PTPN XIII dengan petani dan koperasi serta kerjasama dengan Bank Mandiri ini dapat ditingkatkan di masa mendatang.�

To date, the loan distributed for oil palm farmers who are the supervised partners of PTPN XIII reached IDR 313.41 billion for the total area width of 12,800 ha. We admitted that the payment of loan instalment by supervised partners of PTPN XIII is reliable. Such a good payment record shows that the management of PTPN XIII is well organized. We expect that the cooperation between PTPN XIII and the farmers as well as the cooperatives and the cooperation between PTPN XIII and Bank Mandiri can be improved in the future.

125


126

Prospek Usaha

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Prospek Usaha Business Opportunities

Prospek Ke Depan Prospect In The Future Kelapa Sawit

Oil Palm

Prospek kelapa sawit di tahun 2011 masih sangat cerah. Kebutuhan dunia akan minyak kelapa sawit semakin meningkat. La Nina yang saat ini terjadi di Amerika Selatan berpotensi menurunkan produksi minyak kedelai sampai dengan 5 juta Ton di tahun 2011. Seiring dengan bertambahnya populasi dan meningkatnya kebutuhan biodiesel, minyak kelapa sawit merupakan pilihan utama untuk memenuhi peningkatan kebutuhan minyak nabati karena keunggulan produktivitas dan biaya pengolahan yang lebih kompetitif dibandingkan alternatif minyak nabati lainnya. Sementara itu penurunan produksi minyak kelapa sawit diproyeksikan masih akan berlanjut sampai dengan periode 1H-2011.

The prospect of oil palm in 2011 is still very promising. World demand on palm oil is increased. La Nina in South America is very potential in decreasing the production of soybean oil up to 5 million tons in 2011. As the population and the demand of biodiesel increased, palm oil is the main alternative to meet the increase of vegetable oil demand due to the superiority of its productivity and a more competitive processing cost compared to other alternative of vegetable oil. Meanwhile, it is predicted that the decrease of palm oil production will continue up to 1H-2011 period.

Faktor-faktor di atas mendukung outlook positif untuk harga minyak kelapa sawit pada tahun 2011.

The factors mentioned above supported the positive outlook of palm oil price in 2011.

Berikut adalah ikhtisar proyeksi harga dari beberapa pakar: Chris De Lavigne, Harga sawit dipastikan masih akan meningkat, antara 60 dan 70 dolar AS per ton dari harga saat akhir tahun 2010 (US$1.100). Harga CPO tersebut akan mulai bergerak turun memasuki kuartal II dan kuartal III 2011. Menurut James Fry dari LMC International, dalam enam bulan pertama 2011, harga CPO melonjak hingga RM3.400. Harga minyak mentah yang mencapai US$115 per barel juga akan mendorong harga CPO ke level RM3.400 per ton. Di Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), kontrak CPO untuk pengiriman April 2011 juga merambat naik hingga mencapai Rp 11.030 per kg.

The following is the summary of price forecast from several experts: Chris De Lavigne, The price of palm oil is ensured to be kept increasing, between USD 60 and 70 per ton from the price at the end of 2010 (USD 1,100). CPO price will begin to decrease in the second and third quarter of 2011. According to James Fry from LMC International, within the first six months in 2011, CPO price will increase significantly to RM 3,400. The price of crude oil will reach USD 115 per barrel will also boost CPO price to RM 3,400 per ton. In the Indonesian Commodity and Derivative Exchange (BKDI), the contract of CPO for shipment in April 2011 also increased to IDR 11,030/kg.

Karet

Rubber

Konsumsi karet dunia sampai dengan tahun 2020 diperkirakan akan tetap meningkat. Kebutuhan karet alam tahun 2020 diperkirakan mencapai 13,472 juta ton, sedangkan produksi total dunia hanya mencapai 7,8 juta ton. Dengan demikian, akan terjadi kekurangan pasokan karet alam sebesar 5,654 juta ton. Hal ini merupakan peluang bagi produsen karet alam.

World consumption of rubber up to 2020 is estimated to keep increasing. Demand on natural rubber in 2020 is estimated to reach 13.472 million tons while the total world production only reaches 7.8 million tons. Therefore, there will be a lack of natural rubber supply amounting 5.654 million tons. It is a great opportunity for the producer of natural rubber.


Business Opportunities

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Menurut data Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (GAPKINDO), produksi karet alam dunia tahun 2011 diperkirakan hanya berkisar 10,970 juta ton sementara konsumsi diperkirakan mencapai 11,151 juta ton sehingga terjadi kekurangan pasokan sekitar 181.000 ton.

Based on data from the Association of Indonesian Rubber Companies (GAPKINDO), the production of world natural rubber in 2011 is estimated only 10.970 million tons so that there will be a lack of supply amounting 181,000 tons.

Beberapa faktor pendukung kenaikan harga karet dunia pada tahun 2011 adalah: 1. Produksi getah karet Asia Tenggara diperkirakan menyusut akibat tingkat curah hujan yang diperkirakan tetap tinggi. 2. Penjualan mobil di China dan India semakin meningkat. Seiring kenaikan harga tembaga dan minyak, pasar juga akan lebih aktif menyusul proyeksi pemulihan ekonomi, yang akan meningkatkan permintaan komoditas industri. 3. Pemulihan kondisi ekonomi negara maju pasca krisis financial serta kondisi ekonomi yang relatif stabil di dua negara konsumen karet terbesar di dunia yaitu China dan India akan mendorong meningkatnya permintaan karet. (Bisnis Indonesia Desember 2010). 4. Kenaikan harga minyak mentah menyebabkan kenaikan harga karet sintetis sehingga konsumen lebih memilih menggunakan produk karet alam. Namun peningkatan permintaan ini tidak diimbangi dengan kenaikan produksi karet alam, yang hanya tumbuh sebesar 1.4% sepanjang periode 2006 - 2010 F, sedangkan permintaan karet alam global tumbuh sebesar 2.8%.

Several factors supporting the increase of world rubber price in 2010 were: 1. The production of latex in South East Asia is estimated to decrease due to high rainfall. 2. Car sales in China and India increase. As the price of copper and oil increases, the market will be more active in catching up with the prediction of economic recovery which will increase the industrial commodity demand. 3. The economic recovery of developed countries post financial crisis and a relatively stable economic condition in the two largest rubber customer countries in the world, China and India, will boost the increase of rubber demand (Bisnis Indonesia, December 2010). 4. The increase of crude oil price has increased the price of synthetic rubber so that customers will prefer products made of natural rubber. However, the increase of demand is not compensated by the increase of natural rubber production, which only grew 1.4% during 20062010. Meanwhile, the global natural rubber demand grew 2.8%.

Posisi Produk PTPN XIII The Position of PTPN XIII’s Products Untuk menentukan posisi produk yang akan mempengaruhi portofolio bisnis/produk ke depan, Perusahaan telah melakukan pemetaan produk dengan menggunakan GE’s Matrix. Pemetaan ini menggunakan analisa daya tarik industri dan analisa daya saing perusahaan guna menetapkan prioritas investasi perusahaan.

In order to determine the position of products which will influence the business/product portfolio in the future, the Company has carried out product mapping using GE’s Matrix. The mapping uses industrial appeal analysis and corporate competitiveness analysis to set the corporate investment priority.

Sesuai hasil pemetaan, komoditi kelapa sawit memiliki daya tarik industri yang sedang, dan daya saing perusahaan yang sedang, komoditi karet memiliki daya tarik industri yang sedang dan daya saing perusahaan sedang. Berdasarkan hasil tersebut, kelapa sawit mendapat prioritas tinggi untuk investasi sedangkan karet mendapat prioritas sedang untuk investasi. Sejalan dengan strategi Perusahaan, yaitu pertumbuhan, kebijakan PTPN XIII adalah melakukan investasi untuk sawit maupun karet untuk memenuhi skala ekonomi sekaligus pengembangan usaha.

In accordance with the mapping result, oil palm commodity has high industrial appeal and moderate corporate competitiveness, rubber commodity has moderate industrial appeal and moderate industrial appeal. Based on the above result, oil palm is highly prioritized for investment while rubber is moderately prioritized for investment. In accordance with the Corporate strategy, namely development, the policy of PTPN XIII is making investment for oil palm and rubber to meet the economic scale and for business development. It is intended in order that PTPN XIII

127


128

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Hal ini juga dimaksudkan agar PTPN XIII tidak kehilangan momentum mengingat komoditi kelapa sawit maupun karet tetap memiliki prospek yang cerah ke depan.

Prospek Usaha

will not loss the momentum considering the prospect of oil palm and rubber commodities is still promising.

Prospek PTPN XIII Prospect of PTPN XIII Perusahaan memiliki potensi sumber daya yang mampu dikembangkan lebih baik, seperti sumber daya manusia, dan produksi. Di bidang tanaman, komposisi tanaman karet kebun sendiri, yang didominasi tanaman muda hingga dewasa dan tanaman belum menghasilkan dengan klon unggulan merupakan aset untuk meningkatkan produksi dan produktivitas. PTPN XIII mampu meningkatkan produktivitas karet kering kebun sendiri sebesar 12,28% hingga mencapai angka 1,305 ton KK/ha/tahun. Sebagai informasi, rata-rata produktivitas Indonesia di angka 1 ton/ha/tahun, Thailand 1,6 ton/ha/tahun.

The Company has potential resources which can be developed such as human resources and production. In plants sector, the composition of rubber plants in the owned plantation, dominated by young to mature plants and immatured plants with superior clone are assets to increase production and productivity. PTPN XIII could increase the productivity of dried rubber in the owned plantation to 12.28% to 1.305 tons of dried rubber/ha/year. For your information, the average of Indonesian productivity is 1 ton/ ha/ year and Thailand is 1.6 ton/ha/year.

Untuk komoditi kelapa sawit, sekitar 90% diantaranya merupakan tanaman menghasilkan dengan produktivitas yang masih bisa ditingkatkan. Peremajaan tanaman dilaksanakan secara terprogram, dengan sistem interreplanting. Kualitas aset produksi di bidang tanaman, pabrik dan infrastruktur semakin memadai sejak diluncurkannya tiga Kebijakan Strategis. Dua unit Pabrik Pengolahan Sawit baru yang masing-masing berkapasitas 30 ton TBS/jam siap menampung produksi sawit dari kebun inti, plasma dan perkebunan swasta di tahun 2011. Dua unit Pengolahan Biodiesel yang telah beroperasi sejak tahun 2009 siap menyuplai bahan bakar berbahan dasar CPO sebagai pengganti solar untuk operasional pabrik dan unit usaha.

For oil palm commodity, 90% is matured plants in which the productivity can still be improved. Plants rejuvenation is carried out periodically, using inter-planting system. The quality of production assets in plants, factory and infrastructure sector is getting better since the launching of three Strategic Policies. Two units of new Palm Oil Processing Mill with the total capacity of 30 tons of Fresh Fruit Bunches/hour are ready to accommodate the production of oil palm from nucleus, plasma and private plantation in 2011. Two Biodiesel Processing Units which have been operated since 2009 are ready to supply CPO based fuel to replace diesel for factory and business unit operation.

Kinerja plasma dengan areal sekitar 52 % dari total areal PTPN XIII semakin menggembirakan. PTPN XIII telah memiliki bagian khusus yang mengelola plasma sejak tahun 2008 yang keberadaannya telah mampu mengantarkan peningkatan produksi dan produktivitas kebun plasma selama dua tahun terakhir.

The performance of plasma with the total area of 52% out of the total area owned by PTPN XIII is very uplifting. PTPN XIII has a special department managing the plasma since 2008 which has been succeeded in generating the increase of production and productivity of plasma plantation during the last two years.

Sebagai BUMN yang memiliki wilayah kerja di Kalimantan, PTPN XIII memiliki keunggulan komparatif berupa ketersediaan lahan lebih dari 100 ribu hektar untuk pengembangan. Peluang ini diupayakan untuk dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh Perusahaan dalam rangka memenuhi skala ekonomi sekaligus mendukung pengembangan usaha kelapa sawit dan karet. Untuk itu, PTPN XIII siap melakukan kerjasama dengan mitra strategis maupun BUMN sejenis, salah satu diantaranya adalah membentuk anak

As an SOE with work area in Kalimantan, PTPN XIII has a comparative advantage in the form of the availability of land with the total width of more than 10 thousand hectare to be developed. This opportunity should be used optimally by the Company in order to meet the economic scale and for the development of oil palm and rubber business. Therefore, PTPN XIII is ready to collaborate with strategic partner and equivalent SOE, among others by forming subsidiaries, namely PT Kalimantan Agro Nusan-


Business Opportunities

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

perusahaan, yaitu PT Kalimantan Agro Nusantara. Perusahaan yang dibentuk bersama antara PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan PT Pupuk Kaltim ini merupakan kelanjutan dari proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Sangatta Kabupaten Kutai Timur dengan proyeksi total areal seluas 24.150 ha.

tara. The company formed together between PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) and PT Pupuk Kaltim is the continuation of oil palm plantation expansion project in Sangatta, East Kutai District with the assumption of a total area of 24,150 ha.

Melalui sinergi dari seluruh unsur perusahaan dan kerjasama dengan plasma yang semakin intensif dan saling menguntungkan akan mendorong kapabilitas PTPN XIII untuk meningkatkan nilai imbal balik yang tinggi bagi pemegang saham dan stakeholders lainnya. Didukung oleh kondisi keuangan dan kinerja produksi yang semakin baik, serta sumber daya manusia yang unggul, pihak manajemen berkeyakinan bahwa kinerja korporat akan semakin bersinar yang akan membawa Perusahaan tumbuh menuju berkelanjutan. Ke depan, PTPN XIII akan menjadi salah satu perusahaan agribisnis yang diperhitungkan dan sejajar dengan perusahaan besar sejenis lainnya.

Synergy from every element of the company and intensive and beneficial cooperation with plasma will improve the capability of PTPN XIII to significantly increase output value for shareholders and other stakeholders. Supported by better financial condition and production performance, and outstanding human resources, the management believes that corporate performance will be improved and will result in sustainable corporate growth. In the future, PTPN XIII will be one of the leading agribusiness companies and will stand in the same position as other similar large companies.

Strategi Ke Depan Upcoming Strategies Sebagai penghasil komoditas primer, PTPN XIII telah menetapkan strategi bisnis yang sesuai, yaitu Keunggulan Biaya Menyeluruh. Melalui strategi ini, Perusahaan harus mampu menghasilkan produk dengan sasaran beban pokok produksi lebih rendah dari harga jual produk serta pencapaian tingkat efisiensi tinggi dan sekaligus mempertahankan kualitas produk sesuai persyaratan pasar.

As the producer of primary commodity, PTPN XIII has set an appropriate business strategy, namely Comprehensive Cost Advantage. With this strategy, the Company should be able to produce its products in which the production main expenses should be lower than the sales price and the rate of efficacy should be high and the product quality should be as required by the market.

PTPN XIII memproyeksikan pencapaian sasaran ke depan melalui peningkatan kapabilitas internal berbasis kemitraan dan lingkungan, yaitu dengan membangun landasan yang kokoh di bidang produksi untuk meningkatkan kinerja unit-unit eksisting dan plasma, dengan tetap mengedepankan pertumbuhan melalui ekspansi usaha. Untuk hal tersebut, PTPN XIII menetapkan tiga kebijakan strategis sejak tahun 2007, dan melengkapinya menjadi lima kebijakan strategis di tahun 2010. Perusahaan telah memetakan lima kebijakan strategis tersebut ke dalam program yang detail dan akan mengimplementasikannya secara lebih intensif dan konsisten.

PTPN XIII predicts its future target achievement through the improvement of internal capability based on partnership and environment, namely by building a strong foundation in the production department to improve the performance of the existing units and the plasma, by keep prioritizing growth through business expansion. Therefore, PTPN XIII has set three strategic policies since 2007, and completed it into five strategic policies in 2010. The Company has mapped the five strategic policies in a program in details and will implement it intensively and consistently.

129


130

Prospek Usaha

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Pengembangan Usaha Business Development PTPN XIII telah menyusun Rencana Jangka Panjang 2010 2014 sebagai panduan dalam pengembangan usaha lima tahun ke depan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Beberapa proyek pengembangan yang dipersiapkan perusahaan diantaranya adalah pengembangan kelapa sawit melalui anak perusahaan PT Kalianusa, pengembangan kelapa sawit melalui konsorsium dengan PTPN, pengembangan karet melalui kerjasama dengan PTPN dan Inhutani, pembangunan Pabrik Minyak Sawit, Pabrik Palm Kernel Oil dan Crumb Rubber Factory (CRF).

PTPN XIII has set its 2010-2014 Long Term Plan as guidance in business development within the next five years to achieve the vision and mission of the company. Several development projects prepared by the company among others are developing oil palm through its subsidiary, PT Kalianusa, developing oil palm through consortium with PTPN, developing rubber by collaborating with PTPN and Inhutani, constructing Palm Oil Mill, Palm Kernel Mill, and Crumb Rubber Factory (CRF).

Pembangunan PMS The Construction of Oil Palm Mill PMS KEMBAYAN KEMBAYAN PALM OIL MILL

PMS PELAIHARI PELAIHARI PALM OIL MiLL

Lokasi

Desa Kelompo Kecamatan Kembayan Kabupaten Sanggau 78553 – Provinsi Kalimantan Barat

Kabupaten Pelaihari – Provinsi Kalimantan Selatan

Location

Kelompo Village, Kembayan Sub-district, District of Sanggau 78553 – West Kalimantan Province

Pelaihari District – South Kalimantan Province

Kapasitas

30 ton TBS/jam, bisa ditingkatkan menjadi 60 ton TBS/jam

30 ton TBS/jam, bisa ditingkatkan menjadi 60 ton TBS/jam

Capacity

30 tons of Fresh Fruit Bunches/hour, extendable to 60 tons of Fresh Fruit Bunches/hour

30 tons of Fresh Fruit Bunches/hour, extendable to 60 tons of Fresh Fruit Bunches/hour

Model

Simplified design dengan Sterilizer

Simplified design dengan Sterilizer

Model

Simplified design Sterilizer

Simplified design Sterilizer

Dasar Pembangunan

Surat Perjanjian No. 13.11/SP/02/II/2009 konsorsium dengan PT Rekayasa Industri dengan PT Yasa Industri Nusantara

Surat Perjanjian No. 13.11/SP01/I/2009 dengan PT Sinar Galuh Pratama

Grounds of the Construction

Contract No. 13.11/SP/02/II/2009 consortium between PT Rekayasa Industri and PT Yasa Industri Nusantara

Contract No. 13.11/SP01/I/2009 with PT Sinar Galuh Pratama

Nilai Kontrak

Rp 63 milyar

Rp 59,39 milyar

Contract Value

IDR 63 billion

IDR 59.39 billion

Kemajuan fisik per 31 Desember 2010

96,95%

85,51%

Physical progress per December 31, 2010)

96,95%

85,51%

Rencana operasi komersil

Tahun 2011

Tahun 2011

Commercial operation plan

2011

2011


Business Opportunities

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Pengembangan Proyek Kubu Raya The Development of Kubu Raya Project PROYEK KUBU RAYA KUBU RAYA PROJECT Lokasi

Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat

Location

Kubu Raya District, West Kalimantan Province

Kepemilikan Ownership

Konsorsium PTPN XIII dengan PTPN III, IV, dan V PTPN XIII menjadi pemegang saham mayoritas yakni 30%, dengan penyertaan senilai Rp 91 milyar sampai dengan tahun 2012, untuk tahun 2010 sebesar Rp 21 milyar Consortium between PTPN XIII and PTPN III, IV, and V. PTPN XIII held the majority shareholder of 30%, with total investment IDR 91 billion up to 2012, in 2010 the investment was IDR 21 billion

Ijin Lokasi Location Permit

Surat Keputusan Bupati Kubu Raya No. 190 tahun 2010 tentang perubahan atas Keputusan Bupati Kubu Raya No. 270 tahun 2009 tentang ijin lokasi perkebunan kelapa sawit PTPN XIII, yang semula seluas 14.100 ha berada di Kecamatan Ambawang dan Sungai Raya menjadi seluas 16.971 ha di Kecamatan Sungai Raya. Decree of the Head of Kubu Raya District No. 190 of 2010 on the amendment of the Decree of the Head of Kubu Raya District No. 270 of 2009 on location permit of oil palm plantation of PTPN XIII which original width was 14,100 ha located in Ambawang and Sungai Raya Sub-district to 16,971 ha in Sungai Raya Sub-district Dalam ijin lokasi seluas 16.971 ha terdapat areal HPK Âą 7.379 ha. Proses pengurusan pelepasan areal hutan produksi konversi (HPK) menjadi Areal Penggunaan Lain (APL) telah mendapat rekomendasi dari Bupati Kubu Raya. In the location permit with the total width of 16,971 ha there is an area of Conversion Production Forest with the total width of Âą 7,379 ha. The process of releasing the conversion production forest area into non-forestry utilization area has obtained the recommendation of the Head of Kubu Raya District Saat ini dalam proses survey potensi/teknis oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat sebagai proses untuk mendapatkan rekomendasi dari Guberbur Kalbar. At present potential/technical survey is still carried out by the Forestry Service of West Kalimantan Province as a process to obtain the recommendation of the Governor of West Kalimantan

Studi Kelayakan Feasibility Sudy

Penyusunan dokumen studi kelayakan berkerjasama dengan PPKS Medan selaku konsultan. Survey lapangan sudah dilakukan dan saat ini dalam proses penyusunan draft. The formulation of feasibility study document is carried out in collaboration with PPKS Medan as the consultant. Field survey is completed and at present it is still in the process of draft formulation

Dokumen AMDAL Environmental Impact Analysis Document

Penyusunan Dokumen Amdal oleh Konsultan Independen sedang dalam pengerjaan dan telah dibahas dengan Tim Komisi Amdal Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Dengan adanya perubahan ijin lokasi, penyusunan dokumen amdal sudah direvisi dan hasil revisi sudah sidang komisi Kerangka Acuan (KA) Amdal. The formulation of Environmental Impact Analysis Document by an Independent Consultant is still carried out and it has been discussed by the Environmental Impact Analysis Commission Team of Kubu Raya District. Since there is an amendment on the location permit, the environmental impact analysis document is revised and the revised document is already discussed in the meeting of the Term of Reference commission of Environmental Impact Analysis

131


Prospek Usaha

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Proyek Nanga Pinoh HTI Karet seluas ± 15.000 Ha

Proyek Nanga Pinoh HTI Karet seluas ± 15.000 Ha

Rencana pembangunan HTI Karet di Nanga Pinoh seluas ± 15.000 Ha kerjasama PTPN XIII, PTPN III dan PT Inhutani III, Studi kelayakan oleh konsultan dari Fakultas Kehutanan Universitas Tanjungpura sudah selesai dan saat ini sedang dalam tahap penyusunan Perjanjian Usaha Patungan (PUP)/Joint Venture Agreement (JVA). Diharapkan pada tahun 2012 sudah mulai beroperasi.

The plan to establish Rubber Industrial Plantation Forest in Nanga Pinoh with the total width of ± 15,000 Ha, collaboration between PTPN XIII, PTPN III, and PT Inhutani III, in which the Feasibility Study was carried out by consultant from the Forestry Faculty of Tanjungpura University is completed and at present the Joint Venture Agreement is still formulated. It is expected that in 2012 it will start operating.

Pembangunan Pabrik PKO

The Construction of PKO Mill

Pembangunan Pabrik Palm Kernel Oil (PKO) di Kaltim akan diintegrasikan dengan Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Tandan Kosong/Cangkang. Saat ini masih dalam tahap persiapan dokumen dan FS (Feasibility Study).

The construction of Palm Kernel Oil (PKO) Mill in East Kalimantan will be integrated with the Empty Fruit Bunches/ Shell Power Plant. At present the documents and the Feasibility Study are still prepared.

Pembangunan CRF Batulicin

Pembangunan CRF Batulicin

Pembangunan Crumb Rubber Factory (CRF) di Kebun Batulicin dengan kapasitas 12.000-18.000 ton KK/tahun. Saat ini masih dalam proses pengurusan perijinan AMDAL.

Pembangunan Crumb Rubber Factory (CRF) di Kebun Batulicin dengan kapasitas 12.000-18.000 ton KK/tahun. Saat ini masih dalam proses pengurusan perijinan AMDAL.

Portofolio Bisnis PTPN XIII Dalam lima tahun ke depan, portofolio bisnis perusahaan diproyeksikan telah semakin berkembang, yang digambarkan secara skematis seperti Gambar berikut.

Portofolio Bisnis PTPN XIII Within the next five years, the business portfolio of the company is predicted to develop significantly, illustrated schematically in the following picture.

DAYA SAING PERUSAHAAN

DAYA TARIK INDUSTRI

132

5

3,34 Bisnis Sawit

1,67

Bisnis Karet Bisnis Bio Disel Bisnis Power Plant

3,34 Prioritas Tinggi Untuk Investasi

1,67 Prioritas Sedang Untuk Investasi

0

Bisnis PKO

Prioritas Rendah Untuk Investasi


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Perubahan Peraturan Perundang-Undangan Pada Tahun 2010 The Amendement of the Regulations of Law in 2010 NO. NO. 1.

2.

3.

NOMOR & JUDUL PERATURAN REGULATION NUMBER & TITLE

ISI CONTENT

DAMPAK BAGI PTPN XIII EFFECTS FOR PTPN XIII

Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-02/MBU/2010 tentang Tata Cara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap Badan Usaha Milik Negara.

Peraturan ini merupakan salah satu pedoman bagi BUMN dalam penghapusbukuan dan pemindahtanganan Aktiva Tetap BUMN guna memberikan hasil yang optimal bagi perusahaan.

Dengan peraturan ini, PTPN XIII mempunyai acuan dalam penghapusbukuan dan pemindahtanganan sehingga dapat melaksanakannya sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan.

The Regulation of State Minister of State Own Enterprises no. PER-02/ MBU/2010 on the Procedures of Fixed Assets Write-off and Acquisition of State Own Enterprise.

The regulation is one of the guidelines for State Own Enterprises in doing Write-off and Acquisition of their fixed assets to give optimal result to the company.

Using this regulation enables PTPN XIII to do write off and acquisition based on the guidelines of designated procedures.

Surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara Nomor : S-156/D4.MBU/2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Penerapan International Financial Reporting Standar (IFRS0 ke dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Peraturan ini merupakan pedoman bagi Perusahaan dalam penyajian dan pengungkapan Laporan Keuangan yang telah diadopsi dari IFRS yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011, dengan batas toleransi maksimal pada tahun 2012.

Adopsi IFRS ke PSAK membutuhkan persiapan infrastuktur, penerapan secara bertahap, beberapa PSAK berbasis IFRS yang nantinya akan berdampak pada penyajian dan pengungkapan dalam Laporan Keuangan secara komprehensif.

The Decree of the Ministry of State Own Enterprise no. S-156/ D4.MBU/2010 dated 6 August 2010 on the Implementation of International Financial Reporting Standards (IFRS) on the Standard Statement of Financial Accounting (PSAK)

This regulation is to be a guideline for the company in presenting and revealing the Financial Statement adopted by IFRS, which has been effective on 1 January 2011 with the maximum tolerance for implementation until 2012.

The adoption of IFRS into PSAK requires infrastructure preparation, graded application, some IFRS-based PSAK which will affect on the presentation and revealing the comprehensive Financial Statement.

Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-14/MBU/2010 tanggal 11 November 2010;

- Kualitas pelaksanaan GCG ditetapkan sebagai indikator KPI dalam Kontrak Manajemen Tahunan BUMN. - Target kinerja GCG berdasarkan KPI dituangkan dalam RKAP - Program Asessment dan Review Pelaksanaan GCG

PTPN XIII telah melaksanakan Kontrak manajemen antara Direksi dengan Pemegang Saham yang memberikan nilai capaian KPI pada setiap Direksi.

- The quality of the implementation of GCG is determined as KPI indicator in State Own Enterprise Annual Management Contract. - The work target of GCG is based on KPI drawn up in RKAP - The assessment Program and Implementation Review of GCG

PTPN XIII has implemented the management contract between the Board of Directors and the shareholders which gives the target values of KPI to each member of the Board of Directors.

The circular letter of Ministry of State Own Enterprise no. SE-14/MBU/2010 dated 11 November 2010;

Dengan adanya surat edaran tersebut, PTPN XIII akan menindaklanjutinya sesuai ketentuan.

PTPN XIII will follow up the circular letter as required.

133


134

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance

Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG bertujuan untuk mencapai kinerja tinggi, citra korporasi yang baik, serta tercapainya hubungan yang baik dengan seluruh stakeholders. The implementation of the GCG principles is aimed at achieving the best performance, creating corporate good image and good relationships with the stakeholders.

Tata Kelola Perusahaan


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

135


136

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tujuan Penerapan GCG The objectives of GCG Implementation PTPN XIII merupakan BUMN perkebunan yang selalu berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam pelaksanaan bisnis usaha sesuai aturan, best practise dan nilai etika.

PTPN XIII is a Plantation of State Owned Enterprise that has commitment to implement the principles of Good Corporate Governance (GCG) in business as stated in the regulations, best practice and ethical values

Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG bertujuan untuk mencapai kinerja tinggi, citra korporasi yang baik serta terciptanya hubungan yang baik dengan seluruh stakeholders.

The implementation of the GCG principles is aimed at achieving the best performance, creating corporate good image and good relationships with the stakeholders.

Sejalan dengan Kepmen BUMN No. 117/M-MBU/2002 tentang Penerapan Praktek GCG pada BUMN, sejak tahun 2003 PTPN XIII (Persero) telah mengembangkan struktur dan sistem GCG sebagai upaya menjadi BUMN Perkebunan berdaya saing dan berkinerja tinggi dengan tetap memperhatikan prinsip-prinsip GCG.

Pursuant to the Decree of Ministry of State Owned Enterprise Number 117/M-MBU/2002, since 2003 PTPN XIII (Persero) has developed GCG structure and system as the attempt to be competitive Plantation of State Owned Enterprise with best working performance and still obeys the principles of GCG

Landasan dan Pendekatan Tata Kelola

Basis and Approach of Governance

Sesuai pasal 3 SK Meneg BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002, prinsip–prinsip GCG yang menjadi landasan perusahaan untuk menjalankan GCG adalah transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran.

According to article 3 the Decree of State Minister for State Owned Enterprises No. KEP-117/M-MBU/2002 on 1 August 2002, GCG principles that become the company’s basis to run GCG are transparency, independence, accountability, responsibility, fairness.

Model GCG PTPN XIII

Model GCG PTPN XIII

Konsep dan kerangka pengembangan GCG PTPN XIII (Persero) dapat digambarkan sebagai berikut:

The concept and framework of GCG PTPN XIII develop ment can be indicated as follows.

PANDUAN KOMNAS GCG

HUKUM & PERATURAN YG BERLAKU

VISI, MISI & SASARAN PERUSAHAAN

EXTERNAL BEST PACTISE

INTERNAL BEST PACTISE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE MANUAL PANDUAN TATA KELOLA PERUSAHAAN PANDUAN PERILAKU MANUAL BAGI KOMISARIS DAN DIREKSI

PERATURAN TEKNIS & PELAKSANAAN PENYEMPURNAAN S.O.P. PROSES BISNIS CHARTER KOMITE KOMISARIS DAN KOMITE DIREKSI

INTERNALISASI & SOSIALISASI

PENERAPAN / IMPLEMENTASI

BUDAYA PERUSAHAAN

REVIEW


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Direksi telah berupaya agar prinsip-prinsip GCG menjadi budaya perusahaan sehingga upaya seluruh karyawan untuk menciptakan daya saing dan kinerja tinggi bagi perusahaan dapat tercapai. The Board of Directors has made some efforts to make GCG principles as the company culture so that all employee’s efforts to create the company competitiveness and best performance can be obtained.

Direksi telah berupaya agar prinsip-prinsip GCG menjadi budaya perusahaan sehingga upaya seluruh karyawan untuk menciptakan daya saing dan kinerja tinggi bagi perusahaan dapat tercapai. Usaha yang dilakukan manajemen antara lain melalui reviu berkala oleh pihak eksternal kepada para Kepala Bagian dan karyawan pimpinan untuk mengukur sejauh mana implementasi GCG telah dilaku-

The Board of Directors has made some efforts to make GCG principles as the company culture so that all employee’s efforts to create the company competitiveness and best performance can be obtained. One of the attempts conducted is periodical review by external parties to the Heads of Departments and managers to measure how far the GCG principles have already been implemented.

kan dengan baik.

Komitmen Pelaksanaan GCG Commitment in Implementing GCG Dalam melaksanakan operasional perusahaan seluruh jajaran manajemen berkomitmen melaksanakan prinsipprinsip GCG dengan mengacu kepada aturan hukum, visi dan misi perusahaan serta internal/eksternal best practise.

In running the company operations, all management staff are committed to implement the principles of GCG by referring to the prevailing regulations of law, the company’s vision and mission, and the internal/external best practice.

Komitmen manajemen perusahaan tercermin dari terbentuknya sistem, struktur dan proses GCG yang meliputi :

The commitment of the company management is reflected from the formation of the system, structure, and process of GCG covering:

1. Disusunnya GCG manual sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, meliputi : a. Code of Corporate Governance (Pedoman Tata Kelo- la Perusahaan), tahun 2011 (revisi 1). b. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja, tahun 2010 (revisi 1) c. Audit Committe Charter, tahun 2007 d. Internal Audit Charter, tahun 2010 (revisi 1) e. Kebijakan Manajemen Risiko, tahun 2008 f. Kebijakan Teknologi Informasi, tahun 2008 g. Kebijakan mengenai hak-hak konsumen yang ditu angkan dalam Pedoman Etika Bisnis h. Kebijakan mengenai tanggung jawab sosial perusa haan, tahun 2008 i. Kebijakan lain yang terkait.

1. Composing the GCG manual as the realization of the management commitment toward the implementation of GCG principles, which includes: a. Code of Corporate Governance, 2011 (first revision) b. Guidelines on Business Ethics and Work Ethics, 2010 (first revision) c. Audit Committee Charter, 2007 d. Internal Audit Charter, 2010 (first revision) e. Policy on Risk Management, 2008 f. Policy on Information Technology, 2008 g. Policy on consumer rights which is drawn up in the Guidelines on Business Ethics h. Policy on company social responsibility, 2008 i. Other related policies

137


138

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

2. Menyusun prosedur kerja atas setiap aktivitas bisnis yang dituangkan dalam Pedoman Dasar Kerja (PDK) dan perancangan Pedoman Mutu yang mengacu pada ISO 9001:2008 sebagai pedoman kerja bagi seluruh karyawan untuk mencapai hasil dan mutu kerja yang terbaik bagi bagi perusahaan dan stakeholder. 3. Menjalankan peran dan fungsi Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham sebagai Organ Utama GCG sesuai aturan hukum dan anggaran dasar perusahaan. 4. Meningkatkan peran dan fungsi Sekretaris Komisaris, Komite Audit, Corporate Secretarydan SPI sebagai organ pendukung. 5. Melakukan evaluasi berkala atas penerapan GCG baik melalui kegiatan self assessment maupun assesment yang dilakukan pihak eksternal sebagai bagian dari continues improvement.

Tata Kelola Perusahaan

2. Composing the work procedure for each business acti vity as drawn up in the Working Basic Guidelines (PDK) and designing the Quality Guidelines referring to ISO 9001:2008 as working directives for all employees to obtain the best work result and quality for the company and the stakeholders 3. Performing the roles and functions of the Board of Directors, the Board of Commissioners and the sharehold ers as GCG Main Bodies subject to the regulations of law and company’s Articles of Association 4. Promoting the roles and functions of the Commissioner Secretary, Audit committee, Corporate Secretary and SPI as the supporting bodies. 5. Performing the periodical evaluation on the GCG implementation through both self assessment activities and assessment done by the external parties as the part of continuous improvement

Peningkatan GCG di Tahun 2010 GCG Improvement in 2010 Selama tahun 2010, manajemen telah melakukan penyusunan dan atau perubahan terhadap sejumlah perangkat dan kebijakan implementasi GCG sesuai rekomendasi BPKP. Beberapa hal yang telah dilakukan dalam rangka peningkatan GCG adalah: Menetapkan kontrak manajemen yang memberikan nilai capaian KPI pada setiap Direksi. Penetapan KAP HS&R selaku Auditor Independen un tuk general audit tahun 2010 Penyempurnaan dan pengesahan code of corporate governance. Penyempurnaan dan pengesahan Pedoman Etika Bis nis dan Etika Kerja (PEBK). Penyempurnaan dan pengesahan Internal Audit Char ter SPI. Komisaris berpartisipasi aktif dalam meningkatkan citra perusahaan.

During 2010, the management has constructed and or revised some instruments as well as implementation policies according to the BPKP recommendations. Some actions that have been done in order to improve GCG are: Establishing a management contract that gives KPI achievement value for every Director. Determining the Public Accountant Office HS&R as the independent auditor for 2010 general audit The Completion and ratification of Code of Corporate Governance The completion and ratification of the Guidelines on Business Ethics and Working Ethics (PEBK) The completion and ratification of SPI Internal Audit Charter Active participation of the Board of Commisioners in promoting the company image

Program GCG GCG Programs Berikut ini adalah program GCG, indikator utama, target dan pencapaian yang telah dilaksanakan PTPN XIII selama tahun 2010

The followings are GCG program, main indicators, targets, and achievement accomplished by PTPN XIII in 2010.


Good Corporate Governance

NO

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

INISIATIF PROGRAM KPI INITIATIVE PROGRAM

1

GCG Assessment GCG Assessment

Nilai hasil Assessment Results

2

Tindak Lanjut hasil assessment Follow Up of Assessment Results

Jumlah rekomendasi yang ditindaklanjuti Numbers of Followed Up Recommendations

3

Company compliance • RUPS General Shareholders Meeting • Rapat Dewan Komisaris Board of Commissioners Meeting • Rapat Dekom & Direksi Board of Commissioner and Directors Meeting • Rapat Direksi Directors Meeting • Rapat Evaluasi Kinerja Perseroan Corporation Performance Evaluation Meeting • Rapat Direksi per Bidang dengan Kabag dan Staf Directors Meeting with each department with the Head of Department and Staff • Rapat Direktur Produksi dengan Manajer Distrik, Administrasi dan Manager Pabrik Production Director Meeting with District Manager, Administration Manager and Factory Manager.

TARGET TARGETS 83,50

PENCAPAIAN ACHIEVEMENT

KETERANGAN NOTES

83,09

BPKP sebagai Assessor BPKP as the Assessor

Selesai : 13 rekomendasi. Completed: 13 recommendations Dalam Proses : 13 rekomendasi In the process: 20 recommendtions Belum : 15 rekomendasi Jumlah : 41 rekomendasi Total: 45 recommendations

Pihak yang terkait/pelaksana tindak lanjut : Pemegang Saham, Komisaris, Direksi, Organ Pendukung Concerned Parties/ follow up executors Shareholders, Commissioners, Directors, Supporting Organs

Sesuai AD According to Articles of Asociation Jumlah Rapat Number of Meetings

Sesuai AD According to Articles of A sociation 9 X per tahun 4 times a year

Sesuai AD According to Articles of Association 9 X per tahun 4 times a year

Jumlah Rapat Number of Meetings

9 X per tahun 6 times a year

9 X per tahun 6 times a year

Jumlah Rapat Number of Meetings Jumlah Rapat Number of Meetings

10 X per tahun 10 times a year 12 X per tahun 12 times a year

14 X per tahun 14 times a year 12 X per tahun 12 times a year

Jumlah Rapat Number of Meetings

12 X per tahun 12 times a year

14 X pertahun 14 times a year

Jumlah Rapat Number of Meetings

4 X per tahun 4 times a year

6 X pertahun 6 times a year

Sosialisasi GCG: GCG Socialization • Media Harmoni Harmoni Media • Website dengan data & informasi terkini Website with the latest data and information

Terbit & dibagikan Bulanan Issued and distributed monthly Terlaksana Accomplished

Bulanan Monthly Terlaksana Accomplished

Bulanan Monthly Terlaksana Accomplished

5

Internalisasi Tata Nilai Perusahaan Internalization of Company Values

Awareness karyawan Employee Awareness

Terlaksana Accomplished

Berkala

6

Revisi Pedoman Etika Kerja Revision of Code of Work Ethics

Hasil Revisi Revision Result

Selesai Revisi 2010

Selesai Maret 2010 Completed March 2010

100%

7

Revisi Pedoman Etika Bisnis Revision of Code of Business Ethics

Hasil Revisi Revision Result

Selesai Revisi 2010

Selesai Maret 2010 Completed March 2010

100%

8

Revisi Internal Audit Charter Revision of Code of Business Ethics

Hasil Revisi Revision Result

Selesai Revisi 2010

Selesai 2010

100%

9

Revisi Pedoman Dasar Kerja Revisi Pedoman Dasar Kerja

Hasil Revisi Revision Result

Selesai Revisi 2010

Selesai 2010

100%

10 Revisi Pedoman Tata Kelola Perusahaan Hasil Revisi Revision Result Revision Code of Corporate Governance

Selesai Revisi 2010

Selesai 2010

4.

100% 100%

139


140

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Realisasi Kontrak Manajemen Management Contract Realization Kontrak manajemen antara Direksi dengan Pemegang Saham tahun 2010, yang memberikan nilai capaian KPI pada setiap Direksi, ditetapkan tanggal 29 Januari 2010, KPI yang digunakan PTPN XIII adalah KPI BUMN Perkebunan, dengan target nilai sebesar 100. Skor yang diperoleh pada tahun 2010 adalah 111,23% meningkat 7,05% terhadap tahun 2009.

The management contract between the Board of Directors and the Shareholders in 2010, which gave the KPI target values to each director, was determined on January 29, 2010. KPI used by PTPN XIII is the Plantation of State Owned Enterprise KPI with the target value 100. The score obtained by the company in 2010 was 111.23% increasing 7.05% from the previous year.

KPI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) TAHUN 2010 DAN REALISASINYA KPI OF PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) IN 2010 AND ITS REALIZATION NO.

STRATEGI/INISIATIF

BOBOT

NILAI

1.

Overall Strategy

20

20,74

2.

Operational Management

20

21,65

3.

Cost Management

17,50

16,35

4.

Proses Bisnis

5.

5

5,11

Pengadaan

7,5

14,00

6.

Pengelolaan SDM & Umum

10

8,98

7.

Perspektif Dinamis

15

17,37

8.

Pelestarian Lingkungan

2,5

3,68

9.

Pembinaan Lingkungan Sosial

2,5

3,34

100

111,23

JUMLAH

Struktur GCG

GCG Structure

Struktur GCG meliputi organ utama dan organ pendukung. Organ utama meliputi Rapat Umum Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi. Organ Pendukung meliputi Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Komisaris, Komite Audit. Fungsi utama organ pendukung adalah membantu organ utama Direksi dan Komisaris untuk menjalankan operasi perusahaan. Struktur GCG diuraikan sebagai berikut :

GCG Structure consists of main organ and supporting organ. The main organ consists of General Meeting of Shareholders, Commissioners, and Directors. The Supporting Organ consists of Company Secretary, Internal Control Unit, Commissioner Secretary, and Audit Committee. The main function of supporting organ is assisting Main Organ Directors and Commissioner in running the company operation. GCG Structure can be described as follow:

Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders (RUPS) RUPS merupakan struktur yang tertinggi dalam GCG, tempat di mana Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham yaitu Pemerintah RI (100%) mengadakan pertemuan dan pengambilan keputusan strategis. Wewenang RUPS: Menyetujui dan menolak RKAP dan RJP; Memutuskan alokasi pembagian keuntungan perusahaan; Menetapkan dan mengesahkan sistem pengangkatan Direksi & Komisaris;

RUPS is the highest structure in GCG, where Directors, Commissioners, and Shareholders namely Government of Republic of Indonesia (100%) hold a meeting and strategic decision making. RUPSs authorities: Accepting and refusing RKAP and RJP (Long Term Plan); Deciding the allocation of company profit sharing; Determining and legalizing Directors and Commissioners appointment system;


Good Corporate Governance

Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris Menetapkan sistem penilaian kinerja masing-masing Komisaris dan Direksi; Melakukan penilaian terhadap kinerja secara kolektif maupun masing-masing Komisaris dan Direksi; Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit keuangan atas laporan keuangan; Menerapkan remu- nerasi Komisaris dan Direksi.

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Appointing and Terminating Commissioners and Directors; Determining performance assessment system of each Commissioner and Director; Appointing external auditor for auditing financial reports: Implementing remuneration for Commissioners

Skor KPI tahun 2010: 111,23% The score of KPI in 2010: 111,23% RUPS Atas Pengesahan laporan Keuangan Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2009 RUPS atas pengesahan laporan keuangan tahun 2009 berlangsung pada tanggal 30 Juni 2010 di Jakarta. Dengan Risalah No. 13.00/X/114/VI/2010, RUPS memutuskan halhal sebagai berikut: 1. Menyetujui laporan tahunan dan mengesahkan Laporan Keuangan PTPN XIII (Persero) tahun 2009 yang diaudit oleh KAP HS&R dengan pendapat “Wajar Dalam Semua Hal yang Material”, Laporan Evaluasi Kinerja, Laporan atas Pelaksanaan Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang-undangan dan Pengendalian Intern. 2. Menyetujui Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahu 2009. 3. Menyetujui dan mengesahkan pertanggungjawaban pengelolaan Dana PKBL PTPN XIII (Persero) tahun 2009 yang telah diaudit oleh KAP HS&R. 4. Memberikan pelunasan dan pembebasan (acquit et decharge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris PTPN XIII (Persero) atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun 2009 yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009. 5. Menetapkan penggunaan laba setelah pajak PTPN XIII (Persero) tahun 2009 sebesar Rp122.088.499.544,6. Memberikan remunerasi gaji Direktur Utama untuk tahun 2010 sama dengan tahun 2009 yaitu sebesar Rp61.366.000,00 per bulan. Gaji anggota Direksi lainnya dan honorarium Komisaris Utama, anggota Komisaris adalah masing-masing 90%, 40%, 36% dari gaji Direktur Utama. 7. Memberikan tunjangan dan fasilitas kepada Direksi dan Dewan Komisaris sesuai ketentuan yang berlaku. 8. Menyetujui pemberian bonus/apresiasi kepada karyawan sebesar Rp55.313.717.178,00 yang telah dibeban-kan tahun 2009. 9. Menyetujui keputusan lain-lain yang terkait dengan kewenangan RUPS.

RUPS on The Ratification of Financial Report Ended on 31 December 2010 RUPS on the ratification of financial report 2009 was held on 30 June 2010 in Jakarta. Refering to minute meeting no. 13.00/114/VI/2010, the RUPS made following decisions: 1. Ratification of the annual report and ratification on Financial Statement of PTPN XIII (Persero) 2009 audited by Public Accountant Office HS&R with attached comment “appropriate in materialistic matters”, Work Evaluation Report, Report on the Compliance with the Regulation of Law and Internal Control. 2. Ratification on the Report on Implementation of Supervising Task of the Board of Commisioners in 2009. 3. Approval and ratification of Partnership and Environmental Development Program Budget Management Accountability of PTPN XIII (Persero) in 2009 that has been audited by Public Accountant Office HS&R. 4. The endorsement of Acquit et Decharge to the Board of Directors and the Board of Commissioners of PTPN XIII (Persero) over the completion of the management and supervising activities between 2009 and December 31, 2009. 5. Announcing the acceptance of profit after tax of PTPN XIII (Persero) in 2009 is Rp122,088,499,544,6. Deciding the renumeration of the CEO for 2010 is the same as that of 2009, that is 61,366,000,- per month. The salary of other directors and the income of the Head of the Board of Commissioners are 90%, 40%, 36% respectively of that of the CEO. 7. Rendering the allowances and facilities to the members of the Board of Directors and the members of the Board of Commissioners as stipulated in the regulation in effect. 8. Approving the bonus/appreciation provision to theemployees as much as Rp 55,313,717,178.00 that was already charged in 2009. 9. Approving the other decisions related to the General Meeting of Shareholders authority.

141


142

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

RUPS atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2011

Shareholder General Meeting (RUPS) on the Company Action Plan and Budget 2011

RUPS atas RKAP 2011 diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2011. Dengan Risalah No. 13.00/RIS/01/ I/2011, keputusan yang disetujui pada RUPS tersebut adalah sebagai berikut: 1. Mengesahkan RKAP tahun 2011 PTPN XIII (Persero) atas sejumlah asumsi – asumsi pokok, target produksi, keuangan dan belanja modal. 2. Mengesahkan RKAP Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2011. 3, Menyetujui secara prinsip untuk menjadi penjamin (avalist) dalam rangka penarikan kredit petani senilai Rp 135,37 Milyar untuk program pemeliharaan tanaman belum menghasilkan (TBM) plasma senilai Rp 32,06 Milyar, pembangunan tanaman baru/tanaman ulang kebun kelapa sawit plasma melalui program Revitalisasi Perkebunan senilai Rp 22,39 Milyar dan pembiayaan pengurusan sertifikat lahan plasma/lain-lain sebesar Rp 80,92 Milyar. 4. Menyetujui secara prinsip penarikan kredit yang akan digunakan untuk investasi kebun sendiri/inti (pemeliharaan TBM Kelapa Sawit, Karet, Tanaman baru dan Replanting), pembangunan PMS di Kaltim, pembangunan CRF di Batulicin, Peningkatan kapasitas PMS Rimba Belian, PMS Ngabang dan PMS Samuntai, Penyertaan Modal serta pembangunan sarana prasarana lainnya dengan total investasi sebesar Rp 661,49 Milyar yang bersumber dari dana sendiri Rp 253,97 milyar dan dana luar (MTN dan atau obligasi dan atau kredit investasi bank senilai Rp 407,52 Milyar. 5. Menyetujui secara prinsip penghapusan aktiva tanaman dan non tanaman dengan nilai sebesar Rp381,91 juta, terdiri dari tanaman sebesar Rp350,34 juta dan non tanaman sebesar Rp 31,57 juta. 6. Menyetujui penyertaan modal, terdiri dari : a. Setoran Rp10 milyar sebagai tambahan penyertaan PTPN XIII pada PT Kalimantan Agro Nusantara, sehingga penyertaan PTPN XIII (persero) keseluruhan sebesar 51% atau senilai Rp 61,20 milyar. b. Setoran awal sebesar Rp4 milyar yang akan diperhitungkan sebagai porsi kepemilikan PTPN XIII dalam kerjasama pengembangan kebun kelapa sawit di Kubu Raya kerjasama antara PTPN XIII dengan PTPN III, IV dan V. 7. Menyetujui secara prinsip untuk pembangunan unit usaha pengelolaan dan energi yang terdiri dari : a. Pembangunan PMS kapasitas 30-60 ton TBS/jam diKaltim senilai Rp 70 milyar.

Shareholder General Meeting on the Company Action Plan and Budget 2011 was held in Jakarta on 6 January 2011. With the minutes Number 13.00/RIS/01/2011, the approved decisions in the General Meeting of Shareholders are: 1. Ratification on PTPN XIII (Persero) Company Action Plan and Budget of 2011 on the main assumptions, production target, finance, and capital expenditure. 2. Ratification of the Company Action Plan and Budget on Partnership and Environmental Development Program in 2011. 3. Principally approving the role as the avalist to withdraw the farmer’s credit as much as Rp 135.37 billion for the immature plan maintenance program as much as Rp 32.06 billion, the establishment of new planting/replanting of plasma oil palm plantation through Plantation Revitalization program as much as Rp 22.39 billion and the plasma land certificate making process cost/ other costs as much as Rp 80.92 billion. 4. Principally approving the credit withdrawal which will be used for own/nucleus plantation investment (the maintenance of Immature Oil Palm plantation, Rubber, New Planting and Replanting), the establishment of Palm Oil Mill in East Kalimantan, the establishment of crumb rubber factory in Batulicin, the capacity enhancement of Rimba Belian Palm Oil Mill, Ngabang palm oil mill, Samuntai palm oil mill, capital involvement and the establishment of other infrastructures with the total investment RP 661.49 billion which sourcing from own fund of Rp 253.97 billion, and outsourcing fund of (MTN and/or obligation and/or bank investment credit) of RP 407.52 billion. 5. Principally approving the plant asset write-off and nonplant with total Rp 381.91 million comprising plants as much as 350.34 million and non plants as much as 31.57 million. 6. Approving the capital involvement which includes: a. Deposit of Rp 10 billion as the additional involvement of PTPN XIII in PT Kalimantan Agro Nusantara, which means that the total involvement of PTPN XIII (Persero) is 51% or Rp 61.20 billion. b. Initial deposit of Rp 4 billion that will count as the ownership portion of PTPN XIII in cooperation on the oil palm plantation development in Kubu Raya The cooperation are among PTPN XIII, PTPN III, IV and V. 7. Principally approving the establishment of business unit for processing and energy which consists of: a. Palm oil mill establishment with the capacity of 30-60 tons fresh fruit bunches/hour in East Kalimantan valued Rp 70 billion.


Good Corporate Governance

b. Pembangunan power plant kapasitas 2x3 MW di PMS Parindu senilai Rp 25 milyar. c. Pembangunan PMS kapasitas 15-30 TBS/jam di Pamukan senilai Rp 10 milyar.

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

b. Power plant development with the capacity 2x2 MW in Parindu palm oil mill valued Rp 25 billion. c. The establishment of palm oil mill with the capacity 15-30 fresh fruit bunches/hour in Pamukan valued Rp 10 billion.

Dewan Komisaris Board of Commisioners Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi

Relationship Between Board of Commissioners and Directors

Sesuai Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi, hubungan kerja Direksi dan Dewan Komisaris adalah hubungan Check and balances, sehingga tercipta pengelolaan Perusahaan secara professional, transparan dan efisien dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan.

According to Board Manual of the Board of Commisioners and the Board of Directors, the work relationship between Board of Directors and Board of Commisioners is Check and Balances relationship, in order to create professional, transparent, and efficient company management to obtain the company objectives.

Sesuai dengan fungsi masing-masing, Direksi dan Dewan Komisaris memiliki komitmen yang tinggi untuk secara bersama-sama: 1. Merealisasikan tujuan Perusahaan berupa tercapainya kelangsungan usaha Perusahaan dalam jangka panjang yang tercermin pada: - Tercapainya Value of the Firm sebagaimana diharapkan oleh Pemegang Saham - Terlaksananya dengan baik internal kontrol dan manajemen risiko. - Tercapainya imbal hasil (return) yang wajar bagi Pemegang Saham. - Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar. - Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di seluruh jajaran organisasi Perusahaan. - Terpenuhinya pelaksanaan Good Corporate Governance.

According to their respective function, Board of Directors and Board of Commissioners are highly committed in concert to: 1. Realize the company goals that is the achievement of company business sustainability in long term which is reflected into: - The achievement of Value of the Firm as expected by the Shareholders. - The good implementation of internal control and risk management. - The achievement of fair return for the Shareholders.

2. Menyepakati hal-hal di bawah ini untuk mendukungpencapaian visi dan misi serta strategi Perusahaan: - Sasaran usaha, strategi, RJP maupun RKAP. - Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundangundangan dan Anggaran Dasar Perusahaan. - Kebijakan dan metode penilaian kinerja Perusahaan, unit-unit dalam organisasi Perusahaan dan personalianya. - Struktur organisasi perusahaan di tingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Perusahaan.

2. Agreeing on the following points to support the achievement of company vision, mission, and strategy. - Business targets, strategy, Long Term Plan and Action Plan and Budget. - Policies in complying with laws and regulations and company articles of association. - Policies and methods of performance assessment upon the company, units within the company organization and its personnel. - Company organization structure in the executive level which is able to support the achievement of company business targets.

- The appropriate protection of stakeholder’s interest. - The successful leadership succession and management continuity in all levels of company organization. - The implementation of Good Corporate Governance.

143


144

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

Komposisi Dewan Komisaris

Composition of Board of Commissioners

Jumlah Komisaris sesuai Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-193/MBU/2008 tanggal 24 September 2008 sebanyak lima orang yang terdiri dari berbagai unsur di luar perusahaan, sebagai berikut: Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU : Komisaris Utama Mayjen (purn) Adang Sondjaja : Komisaris Drs. Revrisond Baswir, Ak, MBA : Komisaris Thadeus Yus, SH, MPA : Komisaris Hamzah Tawil, S.Ag, MS : Komisaris

The number of Commissioners according to Decree of State Minister of State Owned Enterprises No. KEP-193/ MBU/2008 on 24 September 2008 should be five people consisting of various elements outside the company, as follow: DR. Ir. Agus Pakpahan, APU : the President Commissioner Mayjend (Purn) Adang Sondjaja : Commissioner Drs. Revrisond Baswir, MBA : Commissioner Thadeus Yus, SH, MPA : Commissioner Hamzah Tawil, S.Ag, MS : Commissioner

Perubahan Anggota Dewan Komisaris

Change of the Members of the Board of Commissioners

Pada akhir tahun 2010, Menteri Negara BUMN melalui Surat Keputusan No.KEP-279/MBU/2010 tanggal 31 Desember 2010 mengangkat Ir. Hanifah Affan, MM sebagai anggota Komisaris PTPN XIII, sehingga Dewan Komisaris PTPN XIII berjumlah 6 (enam) orang.

By the end of year 2010, the Ministry of State Owned Enterprise through the Decree Number KEP-279/MBU/2010 dated December 31, 2010 which appointed Ir. Hanifah Affan, MM as the member of Board of Commissioners PTPN XIII. The number of the Board of Commissioners is 5 (six) people.

Pembagian Tugas Dewan Komisaris

Task Division of Board of Commissioners

Pembagian tugas di antara anggota komisaris telah dilaksanakan dengan Surat Keputusan Komisaris Utama Nomor : Kom.Kep/01/X/2008 tanggal 24 Oktober 2008. Dengan bergabungnya Ir. Haniffah Affan, MM sebagai Anggota Komisaris baru, Komisaris Utama menetapkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: Dekom/SK-03/II/2011 tanggal 23 Februari 2011 tentang Perubahan Pembagian Kerja Antar Anggota Dewan Komisaris PTPN XIII, yaitu : 1. DR. Ir. Agus Pakpahan, APU Mengkoordinasikan semua kegiatan para Komisaris. 2. Mayjend (Purn) Adang Sondjaja Melaksanakan tugas pengawasan bidang organisasi, sumber daya manusia, keamanan, dan hukum. 3. Drs. Revrisond Baswir, MBA Melaksanakan tugas pengawasan bidang keuangan/investasi, dan kebijakan publik (merangkap sebagai Ketua Komite Audit). 4. Thadeus Yus, SH, MPA, Melaksanakan tugas pengawasan bidang produksi. 5. Hamzah Tawil, S.Ag, MS Melaksanakan tugas pengawasan bidang usaha kecil dan menengah, koperasi, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, serta pemberdayaan dan hubungan masyarakat. 6. Ir. Hanifah Affan, MM Melaksanakan tugas pengawasan di bidang pemasaran dan perencanaan pengembangan

The task division among the members of the Board of Commissioners is determined in the Head of Board of Commissioners Decree Number Kom.Kep/01/X/2008 dated October 24, 2008. As Ir. Haniffah Affan, MM joining the board, the Head of the Board of Commissioners issued the Decree of the Board of Commissioners Number Dekom/SK-03/II/2011 dated February 23, 2011 on the Change of Task Division among the members of the Board of Commissioners of PTPN XIII, namely: 1. DR. Ir. Agus Pakpahan, APU Coordinate all Commissioners activities. 2. Mayjend (Purn) Adang Sondjaja Conduct the supervision on organization, human resources, security and legal. 3. Drs. Revrisond Baswir, MBA Conduct the supervision on Finance/Investment and Public Policies (concurrently as the Chairman of Audit Committee) 4. Thadeus Yus, SH, MPA Conduct the supervision on Production 5. Hamzah Tawil, S.Ag, MS Conduct the supervision on small-scale and mediumscale business, cooperation, Partnership and Environmental Development Program, and Community Empowerment and Relationships. 6. Ir. Hanifah Affan, MM Conduct the supervision on Marketing and Development Plan.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Independensi Dewan Komisaris

Independence of the Board of Commissioners

Anggota Dewan Komisaris, sebanyak enam orang, terdiri dari berbagai unsur di luar perusahaan. Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda (menantu/ ipar) sehingga dapat menjamin independensi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya, dan tidak terdapat kemungkinan terjadinya kolusi dan nepotisme.

The members of the Board of Commissioners, consisting of six people, comprise from various elementsoutside the company. Each member of the Board of Commisioners and each member of the Board of the Directors don’t have family relationship up to the third-level descendant both in direct or in parallel formation or in-laws relationship between each other internally or between the Commissioners and the Directors. This is to guarantee the independence of the Board of Commissioners in implementing their tasks, and to avoid the possibility of collusion and nepotism.

Tugas Dewan Komisaris

Duties of Board of Commissioners

Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta ketentuanketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Commissioner has the obligation to monitor the Board of Directors’ policies in managing the firm as well as advice Board of Directors including one on the implementation of Long Term Plan, Company Action Plan and Budget, the provisions of Articles of Association, the Decision of General Shareholders Meeting and prevailing Laws and Regulations.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Komisaris harus tunduk kepada ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, dan bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan dan Usaha Perseroan dan bertanggung jawab kepada Perseroan yang dalam hal ini diwakili oleh RUPS.

In performing his duties, the Commissioner has to omply with prevailing laws and regulations. Firm Articles of Association and Decisions of Shareholder General Meeting and act in any time for the interest and the business of the firm and be responsible to the firm which in this case is represented by the Shareholder General Meeting.

Rapat Dewan Komisaris

Board of Commissioners Meeting

Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah melaksanakan rapat sebanyak 14 kali untuk membahas hal-hal sebagai berikut : 1. Membahas RKAP PTPN XIII tahun 2010 dan RKAP Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. 2. Membahas Rencana Jangka Panjang PTPN XIII tahun 2010 - 2014 3. Pesentasi Laporan Hasil Audit KAP PTPN XIII tahun 2009 4. Membahas permasalahan manajemen Perusahaan Patungan antara PTPN XIII dengan PT Pupuk Kaltim 5. Membahas surat-surat Direksi yang memerlukan rekomendasi Dewan Komisaris 6. Membahas Kirnerja Perusahaan

During 2010, Board of Commissioners has held 14 meetings to discuss the following issues: 1. Discussing Company Action Plan and Budget of PTPN XIII 2010 and Company Action Plan and Budget Partnership and Community Development programs. 2. Discussing Long Term Plans of PTPN XIII 2010-2014 3. Presentation of Audit Result Report on PTPN XIII from Public Accounting Firm 2009. 4. Discussing the Problems of Joint Company management between PTPN XIII and PT Pupuk Kaltim 5. Discussing Directors letters needing BOC recommendations 6. Discussing Companys Performance

145


146

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Frekuensi dan kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat adalah sebagai berikut:

NAMA NAME

Frequency and attendance of Board of Commissioners in the meeting are shown in the table below:

JABATAN POSITION

JUMLAH RAPAT NUMBER OF MEETINGS

KEHADIRAN ATTENDANCE

%

DR. Ir. Agus Pakpahan, APU

Komisaris Utama (Pres. Commissioner)

14

7

58

Mayjen. Adang Sondjaja

Komisaris (Commissioner)

14

13

93

Drs. Revrisond Baswir, MBA

Komisaris (Commissioner)

14

13

93

Thadeus Yus, SH, MPA

Komisaris (Commissioner)

14

13

100

Hamzah Tawil, S.Ag, MS

Komisaris (Commissioner)

14

10

71

Rapat Dewan Komisaris dan Direksi

Board of Commissioner and Board Directors Meeting

Rapat antara Dewan Komisaris dan Direksi selama tahun 2010 dilaksanakan sebanyak 7 kali.

Meeting between Board of Commissioners and Board of Directors has been held 7 meetings.

Adapun frekuensi dan kehadiran dalam rapat antara Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut :

Whereas the frequency and attendance in the Board of Commissioners and Board of Directors Meeting are shown in the table below:

NAMA NAME

JABATAN KEHADIRAN JUMLAH RAPAT POSITION NUMBER OF MEETINGS ATTENDANCE

%

DR. Ir. Agus Pakpahan, APU

7 4 Komisaris Utama (Pres. Commissioner)

Mayjen. Adang Sondjaja

7 6 Komisaris (Commissioner)

86

Drs. Revrisond Baswir, MBA

7 7 Komisaris (Commissioner)

100

Thadeus Yus, SH, MPA

7 7 Komisaris (Commissioner)

100

Hamzah Tawil, S.Ag, MS

7 5 Komisaris (Commissioner)

71

Ir. Kusumandaru, MBA

7 6 Dirut (President Director)

86

Ir. B. Rachman

7 6 Dirprod (Production Director)

86

Drs. Natsir Tarigan

7 7 Dirkeu & Pemasaran (Finance/Marketing Director)

100

Ir. Wagio Ripto, MM

7 5 Dir. SDM & Umum (Planning and Development Director)

71

Ir. Memed Wiramihardja, MM

Dir. Perencanaan dan Pengembangan 7 7 (Planning and Development Director)

100

57

Kepemilikan Saham Dewan Komisaris

Share Ownership of Board of Commissioners

Seluruh Anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memiliki saham di PTPN XIII (Persero) maupun anak perusahaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

None of Board of Commissioners owns share in PTPN XIII (Persero) or its subsidiary company, directly or indirectly.

Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Dewan Komisaris

Procedure of Decision on Renumeration for Members of the Board of Commissioners

Penetapan remunerasi Anggota Dewan Komisaris mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-02/ MBU/2009, yang kemudian diperbarui menjadi Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER- 03/MBU/2009. Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, Dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara ditetapkan oleh RUPS/Menteri, meliputi Gaji/Honorarium, tunjangan, fasilitas, tantiem/

The decision on the renumeration of the members of the BOC refers to the Regulation of the State Ministry of State Owned Enterprise (SOE) Number PER-02/MBU/2009, which is then renewed to be the Regulation of the State Ministry of SOE Number PER- 03/MBU/2009. The salary of the members of the BOD, the BOC, and the Board of Supervisors of the SOE shall be determined by the General Meeting of Shareholders, consisting of salary/honorarium, allowances, facilities, and tantiem/workperformance incentives.

insentif kinerja.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Penilaian Kinerja dan Remunerasi Dewan Komisaris

Work Performance and Renumeration for the Board of Commissioners

Penilaian kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan masing-masing anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Pemegang Saham berhak memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat mengenai sistem untuk menentukan gaji, tunjangan dan fasilitas bagi setiap anggota Dewan Komisaris.

The the appraisal of the Board of Commissioners perfor mance as a whole group and individually will be carried out by the shareholders through the General Meeting of Shareholders mechanism. The shareholders are entitled to the complete explanation and accurate information on the system to determine the amount of the salary, allowances and facilities for each member of the Board of Commissioners.

Remunerasi Dewan Komisaris

Remunaration of the Board of Commissioners

Sesuai dengan Keputusan RUPS atas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan perhitungan tahun buku 2009, tanggal 30 Juni 2010, Komisaris Utama dan Anggota Komisaris masing-masing mendapat honorarium sebesar 40% atau Rp 24.546.400 dan 36% atau Rp 22.091.760 dari gaji Direktur Utama per bulan. Gaji Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) untuk tahun 2010 ditetapkan sebesar Rp 61.366.000 (enam puluh satu juta tiga ratus enam puluh enam ribu rupiah) per bulan.

Remuneration for Board of Commissioners was determined in the Shareholder General Meeting with the approval of Annual Report and Legalization of Annual Calculation Book Year 2010, dated 30 June 2010. The President Commissioner and Board of Commissioners each receives an honorarium amounting to 40% or Rp 24,546,400 and 36% or Rp 22,091,760 per month. The salary of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) President Director for 2010 has been decided Rp 61,366,000 (sixty one million three hundred and sixty six thousand rupiahs).

Tunjangan Dewan Komisaris

Allowances for Board of Commissioners

1. Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan diberikan sesu-

1. Religious holiday allowance (THR) is given with the amount of 1 (one) time Honorarium. 2. Communication Allowance is given every month with the amount of 5% of the Honorarium. 3. Pension Benefit is given in form of insurance policy at the maximum of 25% (twenty five percent) of the honorarium. 4. Clothing allowance is given according to the prepared budget in RKAP 2009. 5. Transportation allowance is given every month with the maximum amount of 20% (twenty percent) of the honorarium if the company does not provide transportation facility.

uai 1 (satu) kali Honorarium. 2. Tunjangan Komunikasi diberikan per bulan sebesar 5% dari Honorarium. 3. Santunan Purna Jabatan diberikan berupa premi asuansi paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari honorarium. 4. Tunjangan pakaian diberikan sesuai dengan yang telah dianggarkan dalam RKAP 2009. 5. Tunjangan transportasi diberikan setiap bulan sebesar maksimal 20% (dua puluh persen) dari honorarium apabila tidak disediakan fasillitas kendaraan oleh perusahaan. Fasilitas Dewan Komisaris

Facilities for Board of Commissioners

1. Fasilitas kesehatan diberikan sebesar pemakaian (at cost). Kecuali perusahaan mempunyai program yang lebih baik dalam arti lebih efisien dan lebih baik mutu layanan kesehatannya, pelaksanaan program kesehat an tersebut agar dilakukan melalui program Askes (Asuransi kesehatan). 2. Fasilitas perkumpulan profesi diberikan hanya 1 (satu) keanggotaan. 3. Fasillitas bantuan hukum diberikan sebesar kebutuhan. 4. Dewan Komisaris tidak diberikan fasilitas kendaraan.

1. Health facility is given according to the usage (at cost). Except that the company has better program in term of more efficient and better in service quality and health, the implementation of health program should be performed using Askes (health insurance) program. 2. Profession Association is given for only 1 (one) membership. 3. Legal assistance facility is given in accordance with the needs. 4. Board of Commissioner is not provided with transportation facilit

147


148

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

Pengembangan Dewan Komisaris

Development of the Board of Commissioners

Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya, PTPN XIII memfasilitasi pengembangan Dewan Komisaris. Sepanjang 2010, anggota Dewan Komisaris telah mengikuti berbagai program pelatihan, seminar, workshop, konferensi.

To enhance professionalism of the Board of Commission ers in relation to their duites and responsibilities, PTPN XIII facililties development of the Board of Commissioners. In 2010, the Board of Commissioners have participated on various training, seminars, workshop, conferences.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Direksi Boards of Directors Komposisi Direksi Jumlah Direksi sesuai Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-35/MBU/2007 tanggal 4 April 2007 sebanyak lima orang dimana salah satunya adalah dari luar perusahaan (independen). Komposisi Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Direktur Utama : Ir. Kusumandaru, MBA Direktur Produksi : Ir. Baim Rachman Direktur Keuangan & Pemasaran: Drs. Natsir Tarigan Direktur Sumber Daya Manusia & Umum: Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM Direktur Perencanaan dan Pengembangan: Ir. Memed Wiramihardja, MM

Composition of the Board of Directors The number of directors according to the Decree of State Minister of State Owned Enterprises Number: KEP-35/ MBU/2007 on 4 April 2007 is five people where one of them should be from outside the company (independent). The composition of the Board of Directors, as follows: President Director : Ir. Kusumandaru, MBA Production Director : Ir. Baim Rachman Finance and Marketing Director : Drs. Natsir Tarigan Human Resource and GA Director : Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM Planning and Development Director : Ir. Memed Wiramihardja, MM

Independensi Direksi

Independence of the Board of Directors

Antar anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga sehingga dapat menjamin independensi Anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya, serta menghindari kemungkinan terjadinya kolusi dan nepotisme. Dengan demikian pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara professional, transparan, dan efisien.

The members of the Board of Directors do not have family relationship, this is to guarantee the independence of the Board of Commissioners in implementing their tasks, and to avoid the possibility of collusion and nepotism. Consequently, the company management is to run professionally, transparently, and efficiently.

Fungsi Utama Direksi

Main Duty of the Board of Directors

Direksi adalah pemegang kekuasaan eksekutif di perusahaan yang mengendalikan operasi perusahaan sesuai amanat Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar dan RUPS serta di bawah pengawasan Dewan Komisaris.

The Board of Directors is the executive authority holder in a company who direct the company operations as mandated by the Regulation of Limited Liability Company, the Articles of Association and General Meeting of Shareholders. This board is under the surveillance of the Board of Commissioners.

Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial. Masing-masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing Direktur tetap merupakan tanggung jawab bersama.

The Board of Directors works and is responsible collegially. Each director can act and make decision based on the task division and their authorities. However, the task implementation by each director becomes the group responsibility.

Kedudukan masing-masing Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

The position of each director including the Chief of Executive Director is equal. The task of CEO is as primus inter pares, that is to coordinate the board of directors’ activities.

Tugas dan fungsi utama Direksi perseroan secara menyeluruh adalah mengupayakan pencapaian hasil sesuai target RKAP, melaksanakan tanggung jawab sosial, memperhatikan berbagai kepentingan serta mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten.

The overall main duties and functions of the Board of Directors are to make any attempts to achieve the targets of Company Action Plan and Budget, to implement social responsibility, to concern on various interests and to promote the implementation of GCG principles consistently.

149


150

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Direktur Utama President Director Fungsi Utama

Main Duty

Menetapkan Visi, Misi, Sasaran dan Kebijakan Perusahaan, serta Memimpin Perusahaan bersama-sama Anggota Direksi yang lain untuk mewujudkan Visi, Misi, Sasaran dan mengimplementasikan kebijakan Perusahaan untuk menghasilkan Laba serta Citra dan Pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan.

To set up company’s Vision, Mission, and Goals, Compa ny Policies, and together with the other members of the Board of Directors to lead the company in order to achieve the Vision, Mission and Target, as well as implementing the policy of the company to produce sustainable profit, image, and company growth.

Tugas dan Tanggung Jawab

Duties and Responsibilities

a. Melaksanakan proses manajemen transformasi dalam rangka terwujudnya Sustainable Value dan Sustainable Growth. b. Membangun Perusahaan yang berbasis pengetahuan (Knowledge Company). c. Mensukseskan pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 1996 serta Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3). d. Melaksanakan seluruh peraturan yang berlaku ter hadap operasional perusahaan dalam rangka meme nuhi kepatutan (etika bisnis dan kerja). e. Mempertanggung jawabkan kinerja perusahaan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

a. Implementing the process of transformation man agement towards achieving sustainable values and growth. b. Building up knowledge-based Company. c. Making the implementation of ISO 9001: 2008 Quality Control Management System and ISO 14001:1996 Enviromental Management System 1996 Enviromental Management System and Health and Work Safety Management System a success. d. Implementing all prevailing regulations regarding company operation towards achieving properness (work and business ethics). e. Being held accountable for the company performance in the Shareholder General Meeting.

Direktur Produksi

Production Director

Fungsi Utama Memimpin Direktorat Produksi untuk mengelola sumber daya: tanaman kelapa sawit & karet Kebun Inti, Plasma Existing (PIRBUN & KKPA); Pabrik dan Infrastruktur untuk mencapai produktivitas tinggi serta kualitas prima dalam rangka tercapainya Harga Pokok af Pabrik yang efektif dan efisien untuk memenuhi permintaan pasar.

Main Duty To lead the Production Directorate by managing the resources: of nucleus palm oil and rubber estates, existing plasma (PIRBUN & KKPA); Factories and Infrastructures so as to gain high productivity as well as prime quality product towards achieving an effective and efficient factory unit cost to meet market demand.

Tugas dan Tanggung Jawab

Duties and Responsibilities

a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Produksi serta mengevaluasi pelaksanaannya. b. Fokus pada peningkatan produktifitas, efisiensi dan perawatan fasilitas eksisting termasuk didalamnya Re planting baik Inti maupun Plasma. c. Menerima hasil dari Produk Renbang, seperti kebun baru (konversi dari TBM ke TM), Pabrik Baru (PMS dan Industri hilir lainnya). d. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang produksi untuk mewujudkan Best Practices. e. Mengendalikan biaya produksi serta investasi sarana/ prasarana produksi pada tingkat yang efektif dan efisien.

a. Setting strategic and policies on production and evalu ating their implementation. b. Focusing on increasing productivity, efficiency, and maintenance of the existing facilities including replanting both the plasma and nucleus estates. c. Receiving the results from Research and Development such as new estates (conversion from immature plants to matured plants, new plants (palm oil mills and other downstream industries). d. Evaluating and reviewing business process (work system) in production division towards realizing Best Practices. e. Controlling production cost, structural and infrastructural investment at an effective and efficient level.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

f. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan inovasi di Bidang Produksi. g. Menterjemahkan kebutuhan pasar menjadi pelaksanaan operasional bidang produksi. h. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008 dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 1996. i. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi Bidang Tanaman/ Teknik-Pengolahan/Plasma. j. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Total Quality Management (TQM), Quest for Innovation (QFI).

f. Implementing and reviewing the implementation of innovation in production division. g. Translating market needs into operational implementation in production division. h. Implementing and reviewing the implementation of ISO 9001: 2008 Quality Control Management System and ISO 14001:1996 Enviromental Management System 1996. i. Implementing and reviewing the implementation of Wok Evaluation System (SPK) in Plants/Processing Techniques/Plasma. j. Implementing all Strategic Initiative Total Quality Management (TQM) program, Quest for Innovation (QFI).

Direktur Keuangan & Pemasaran

Finance and Marketing Director

Fungsi Utama

Main Duty

Memimpin Direktorat Keuangan & Pemasaran untuk memperoleh, mengelola sumber daya keuangan dan pemasaran hasil produksi sesuai RKAP yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kesehatan perusahaan serta memperoleh margin penjualan produk yang optimal.

To lead the Finance and Marketing Directorate so as to gain, manage the financial resources and effectively and efficiently market the products established in RKAP to improve the company health and to obtain optimal margin of product sales.

Tugas dan Tanggung Jawab.

Duties and Responsibilities

a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran serta mengevalu asi pelaksanaannya. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pema saran untuk mewujudkan The Best TotalCost dan me ningkatkan kepuasan pelanggan . c. Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. d. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Assets Management secara berkesinambungan untuk menghindari erosi kapital. e. Mengendalikan dan mengevaluasi biaya produksi me lalui pemanfaatan Activity Based Costing (ABC) dengan sasaran harga pokok FOB ≤ 78 % dari nilai penjualan pada tahun 2006. f. Memelihara Cash Reserve requirement sebesar 2 (dua) bulan kebutuhan dana operasional. g. Menyediakan sumber dana bagi pengembangan peru- sahaan dan kebun masyarakat disekitar Unit Kerja. h. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sis tim Penilaian Karya (SPK) bagi Karyawan Bidang Keuang an, Akuntansi dan Pemasaran. i. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Digi tal Business Design (DBD), Operational Excellence (OPEX), Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) dan

a. Setting strategic efforts and policies on Finance, Accounting and Marketing, and evaluating their implementation. b. Evaluating and reviewing business process (work system) on finance, accounting and marketing divisions towards realizing The Best Total Cost and improving the level of customer’s satisfaction. c. Maintaining the balance between company growth and profitability. d. Implementing and reviewing the implementation of sustainable assets management to avoid capital erosion. e. Managing and evaluating production expenses through full utility of activity-based costing (ABC) at a targeted FOB price of ≤ 78 % of the 2006 sale value. f. Maintaining Cash Reserve requirement for 2-month operating expense. g. Providing fund for Company and plasma estates development around the business units. h. Implementing and reviewing the performance of Work Evaluation System (SPK) in the finance, accounting, and marketing divisions. i. Conducting all Strategic Initiative Digital Business Design (DBD), Operational Excellence (OPEX), Strategic Alliance Comprehensive Program (SACP) and Customer Relationship Management (CRM). j. Improving and maintaining good relation with busi-

151


152

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Customer Relationship Management (CRM). j. Mengembangkan dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pelanggan) serta mitra aliansi. k. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan sistem pengendalian persediaan hasil produksi. l. Menghimpun dan mensiasati perkembangan pasar dan perilaku pesaing (market inteligence). m. Menginformasikan kebutuhan pasar secara berkesinambungan kepada Direktur produksi. n. Mengendalikan biaya penjualan pada tingkat yang efektif dan efisien. o. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative

ness partners (customers) and partner alliance. k. Implementing and reviewing the performance of production supply control system. l. Gathering and finding strategies to face market changes and competitor’s behavior (market intelligence). m. Providing sustainable information regarding market needs to the Production Director. n. Controlling selling costs at an effective and efficient level. o. Conducting all Strategic Initiative programs

Direktur SDM & Umum

Human Resource and General Affairs Director

Fungsi Utama

Main Duty

Memimpin Direktorat SDM & Umum untuk memberdayakan dan mengoptimalkan serta meningkatkan produktivitas sumber daya manusia sehingga mampu memberikan kontribusi dan nilai kepada Perusahaan serta mengelola pengadaan barang & jasa untuk memperoleh Harga Pokok FOB efektif dan efisien dan melakukan upaya meningkatkan citra perusahaan serta pengamanan aset perusahaan yang maksimum.

To lead Human Resource and GA Directorate to empower and optimize the productivity of human resource to enable them to provide contribution and values to the company, and manage the procurement of goods and services so as to obtain effective and efficient FOB price and to improve the image and maximum security of company assets.

Tugas dan Tanggung Jawab a. Menetapkan upaya strategik dan kewajiban Bidang Pengembangan SDM, Bidang Sekretaris Korporat dan Bidang Pengadaan serta mengevaluasi pelaksanaannya. b. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis Bidang Pengembangan SDM (HR System) untuk meningkatkan kompetensi, kepuasan dan kinerja karyawan. c. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Sekretaris Korporat untuk mewujudkan keamanan lingkungan kerja dan pemenuhan aspek legalitas. d. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work System) Bidang Pengadaan untuk meningkatkan kepuasan pemasok. e. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Perencanaan Kebutuhan SDM yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan (HR Strategic Planning). f. Mengembangkan sistem pendidikan dan pelatihan yang didasarkan atas hasil mapping personil dan kompetensi profil jabatan serta mengevaluasi pelaksanaannya. g. Mengembangkan dan mengevaluasi pelaksanaan program peningkatan kualitas hidup (Quality of Life) karyawan. h. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan pembangunan dan pembinaan masyarakat lingkungan sekitar Unit Kerja melalui program KKPA, PUKK dan CD. i. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan

Duties and Responsibilities a. Setting strategic efforts and duties of Human Resource Development, Corporate Secretary, and Procurement Division and evaluating their implementation. b. Evaluating and reviewing business process of Human Resource Development (HR System) to improve employees’ competency, satisfaction and performance. c. Evaluating and reviewing business process of Human Resource Development (work system) in the Corporate Secretary Division to realize work environment safety and to comply with legal aspects. d. Evaluating and reviewing business process (work system) of the Procurement Division so as to increase suppliers’ satisfaction. e. Implementing and reviewing the implementation on the Human Resource planning to meet company needs (HR Strategic Planning). f. Developing training and education system on the basis of personnel mapping result and job profile competence and evaluating their implementation. g. Developing and evaluating the implementation of company employees’ quality of life. h. Implementing and reviewing the implementation on the enhancement and development of the community around the work units through KPPA, PUKK and CD programs. i. Implementing and reviewing the performance of


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

pelayanan kesehatan serta Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). j. Mengendalikan biaya Bidang Pengembangan SDM, Bidang Sekretaris Korporat dan Bidang Pengadaan secara efektif dan efisien. k. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi Karyawan Bidang PSDM, Bidang Sekretaris Korporat dan Bidang Pengadaan. l. Melaksanakan seluruh program Strategic Initiative Competence Based Human Resource Management (CBHRM). m. Menetapakan upaya strategik dan kebijakan Bidang Pengadaan serta mengevaluasi pelaksanaannya. n. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work System) Bidang Pengadaan untuk meningkatkan kepuasan pemasok. o. Mengembangkan dan membina hubungan dengan mitra bisnis (pemasok) serta mitra aliansi. p. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan sistem pengendalian persediaan bahan baku dan pelengkap.

health service and Management System on Health and Work Safety (SMK3). j. Controlling the spending on Human Resource Development, Corporate Secretariat and Procurement divisions. k. Implementing and reviewing the performance of Work Evaluation System (SPK) to those employees in Human Resource Development, Corporate Secretariat and Procurement Divisions. l. Conducting all Strategic Initiative Competence Based Human Resource Management (CBHRM) programs. m. Setting strategic efforts and policies in Procurement Division and evaluating their implementation. n. Evaluating and reviewing business process (work system) of the Procurement Division so as to increase suppliers’ satisfaction. o. Improving and maintaining good relation with business partners (customers) and partner alliance. p. Implementing and reviewing the implementation of inventory control system on raw as well as supporting material.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan

Planning and Development Director

Fungsi Utama

Main Duty

Memimpin Direktorat Perencanaan & Pengembangan dalam hal RJP, RKAP dan Pengembangan Usaha Industri Hulu, Hilir, Jasa, Perdagangan dan pemanfaatan limbah dengan teknologi terbaik serta mencari sumber dana investasi Pengembangan Usaha tersebut yang didukung dengan Sistem Manajemen Informasi, sistem pengendalian mutu serta penelitian dan pengembangan untuk kesehatan dan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

To lead the Planning and Development Directorate regarding the RJP, RKAP, and development of upstream and downstream industries, services, trades and waste utilization using the best technology and also to search for investment fund to develop above mentioned business undertaking supported by Management Information System as well as research and development for better health and sustainable company growth.

Tugas dan Tanggung Jawab a. Menetapkan upaya strategik dan kebijakan Bidang Pe rencanaan dan Pengembangan Usaha serta mengeva luasi pelaksanaannya. b. Fokus pada pengembangan usaha baru seperti perluas-

Duties and Responsibilities a. Setting strategic efforts and policies on the Planning and Business Development Division and evaluating their implementation. b. Focusing on a new business such as expansion of nu-

Kedudukan masing-masing Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi. The position of each director including the CEO is equal. The task of CEO is as primus inter pares, that is to coordinate the board of directors’ activities.

153


154

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

an kebun baik Inti maupun Plasma, pembangunan In dortofolio bisnis dan diversifikasi Usaha. c. Mengevaluasi dan menyempurnakan proses bisnis (work system) Bidang Perencanaan dan Pengembangan Usaha. d. Memelihara keseimbangan antara pertumbuhan dan profitabilitas perusahaan. e. Membangun sistem aliansi dalam pengembangan portofolio bisnis dan diversifikasi Usaha. f. Mengimplementasikan dan mereview pelaksanaan Sistem Penilaian Karya (SPK) bagi Karyawan Bidang Pe rencanaan dan Pengendalian dan Bidang Pengem bangan Usaha. g. Mengelola Proyek pengembangan sampai diserahkan ke Direktur Produksi sesuai dengan Spesifikasi Teknis baik untuk Kebun maupun Pabrik, sementara untuk jasa lain seperti Trading dan Usaha Patungan masih tetap dikelola oleh Bidang Perencanaan dan Pengembangan.

cleus and plasma estates, construction of downstream industry and other services such as Trading. c. Evaluating and reviewing the business process (work system) in the Planning and Business Development division. d. Maintaining the balance between company growth and profitability. e. Setting alliance system in developing business portfolio and business diversification. f. Implementing and reviewing the performance of Work Evaluation System (SPK) to those employees in the Planning and Control Division and Business Development Division. g. Managing any project development until officially handed to the Production Director following the duly set up technical specifications both for estates and plants, while other services like Trading and Joint Venture undertakings are managed by Research and Development Division.

Rapat Direksi Selama tahun 2010, Direksi telah melaksanakan rapat sebanyak 15 kali dengan membahas topik sebagai berikut:

Directors Meeting During 2010, Board of Directors has held 15 meeting discussing the following topics:

RAPAT KE MEETING 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15.

MATERI ISSUES Bidang organisasi, produksi, keuangan, SDM & Umum dan pengadaan, Perencanaan & Pengembangan. Sectors of organization, production, finance, Human Resource & General affairs and Procurement, Planning & Development Bidang organisasi, produksi, keuangan, SDM & Umum dan pengadaan, Perencanaan & Pengembangan Sectors of organization, production, finance, Human Resource & procurement, planning & development Pembahasan tentang rencana penarikan Kredit Investasi Tanaman. Discussion on the withdrawal plan of Plant Investment Loan Bidang organisasi, produksi, keuangan, SDM & Umum dan pengadaan, Perencanaan & Pengembangan Sectors of organization, production, finance, Human resource and procurement, planning & development Bidang organisasi, produksi, keuangan, SDM & Umum dan pengadaan, Perencanaan & Pengembangan Sectors of organization, production, finance, Human resource and procurement, planning & development Bidang organisasi, keuangan & pemasaran, SDM & Umum dan pengadaan Sectors of organization, finance & marketing, Human resource anf procurement Pembahasan penarikan Kredit Investasi Tanaman Discussion on Plant Investment Loan withdrawal Bidang organisasi, SDM & Umum dan pengadaan Sectors of organization, human resource and procurement Bidang produksi, SDM, Umum dan Pengadaan, dan Perencanaan & Pengembangan Sectors of production, human resource, general affairs and procurement, planning & development Bidang produksi, SDM, Umum dan Pengadaan, dan Perencanaan & Pengembangan Sectors of production, human resource, general affairs and procurement, and planning & development Pembahasan rencana penarikan Kredit Investasi tanaman Discussion on the withdrawal plan of Plant Investment Loan Bidang produksi, SDM, Umum dan Pengadaan, dan Perencanaan & Pengembangan Sectors of production, human resource, general affairs and procurement, and planning and development Bidang produksi, SDM, Umum dan Pengadaan, dan Perencanaan & Pengembangan Sectors of production, human resource, general affairs and procurement, and planning and development Bidang produksi, SDM, Umum dan Pengadaan, dan Perencanaan & Pengembangan Sectors of production, human resource, general affairs and procurement, and planning and development Bidang produksi, SDM, Umum dan Pengadaan, dan Perencanaan & Pengembangan Sectors of production, human resource, general affairs and procurement, and planning and development


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Frekuensi dan kehadiran dalam rapat Direksi adalah sebagai berikut:

NAMA NAME

JABATAN POSITION

Frequency and attendance in Board of Directors meetings are shown in the table below: JUMLAH RAPAT NUMBER OF MEETINGS

KEHADIRAN ATTENDANCE

%

Ir. Kusumandaru, MBA

Dirut (President Director)

15

15

100%

Ir. B. Rachman

Dirprod (Production Director)

15

15

100%

Drs. Natsir Tarigan

Dirkeu (Finance Director)

15

15

100%

Ir. Wagio Ripto, MM

Dir. SDM & Umum (Planning and Development Director)

15

15

100%

Ir. Memed Wiramihardja, MM

Dir. Renbang (Planning and Development Director)

15

15

100%

Kepemilikan Saham Direksi

Share Ownership of Board of Directors

Seluruh Anggota Direksi tidak ada yang memiliki saham di PTPN XIII (Persero) maupun anak perusahaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

None of Board of Commissioners owns share in PTPN XIII (Persero) or its subsidiary company, directly or indirectly.

Prosedur Penetapan Remunerasi Anggota Direksi

Procedure for Determination of the Remuneration of the Board of Directors

Penetapan remunerasi Anggota Direksi mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER- 02/MBU /2009, yang kemudian diperbarui menjadi Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER- 03/MBU/2009. Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, Dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara ditetapkan oleh RUPS/Menteri, meliputi Gaji/Honorarium, Tunjangan, Fasilitas, Tantiem/ Insentif Kinerja.

The determination of renumeration of the members of the BOD refers to the Regulation Ministry of State Owned Enterprise Number PER-02/MBU/2009, which is then renewed to be the Regulation of the State Ministry of State Owned Enterprise Number PER- 03/MBU/2009. The salary of the members of the BOD the Board of Commissioners, and the Board of Supervisors of the SOE shall be determined by the General Meeting of Shareholders, consisting of salary/ honorarium, allowances, facilities, and tantiem/workperformance incentives.

Remunerasi Direksi

Renumeration for Board of Directors

Sesuai dengan Keputusan RUPS atas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan perhitungan tahun buku 2009, tanggal 30 Juni 2010, remunerasi gaji Direktur Utama untuk tahun 2010 sama dengan tahun 2009, yaitu sebesar Rp 61.366.000,00 per bulan (enam puluh satu juta tiga ratus enam puluh enam ribu rupiah). Gaji anggota Direksi ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direktur Utama.

According to the decision of General Meeting of Share holders to give approval on annual report and ratification of the calculation of the book year of 2009, on June 30, 2010, renumeration of CEO salary for year 2010 is the same as that of 2009, that is Rp 61,366,000.- (sixty one million three hundred sixty six thousand rupiahs) per month. The

Penilaian Kinerja dan Remunerasi Direksi a. Pemegang Saham menilai kinerja Direksi secara keseluruhan dan masing-masing anggota Direksi melalui mekanisme RUPS. b. Penilaian individual untuk tiap anggota Direksi dilakukan oleh Direktur Utama dan dilaporkan kepada RUPS untuk ditelaah dan dipertimbangkan. c. Hasil penilaian kinerja Direksi menjadi dasar perhitungan remunerasi Direksi.

salary of the members of the BOD is 90% of that of CEO. The Performance Appraisal and the Renumeration of Board of Directors a. The shareholders assess the performance of the members of the BOD as a group and as an individual through the General Meeting for Shareholdrs mechanism. b. The individual appraisal toward each member of the BODshall be conducted by CEO and reported to General Meeting for Shareholders to be reviewed and considered. c. The result of the BODs’ performance appraisal shall be a calculation basis for the members of the BOD renumeration.

155


156

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

d. Remunerasi Direksi harus dapat memotivasi Direksi untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang dan kesuksesan perusahaan dalam kerangka kerja yang terkontrol

d. The renumeration of the Board of Directors must be able to motivate the directors to achieve the long-term growth and the company success in controlled work frame.

Tunjangan Direksi 1. Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan diberikan sebesar 1 (satu) kali gaji. 2. Tunjangan komunikasi per bulan diberikan sebesar sesuai dengan penggunaan (at cost) dengan batas maksimum sebesar Rp 4.000.000,00 (empat juta rupiah). 3. Santunan Purna Jabatan dberikan berupa premi asuransi paling banyak 25% (dua puluh lima persen) dari gaji. 4. Tunjangan pakaian diberikan sesuai dengan yang telah dianggarkan dalam RKAP 2009 5. Tunjangan cuti tahunan diberikan setiap tahun sebesar (satu) kali gaji. 6. Tunjangan cuti besar diberikakan sebesar 2 (dua) kali gaji setiap 3 tahun dimana dalam tahun tunjangan cuti besar diberikan, maka tunjangan cuti tahunan tidak diberikan. 7. Tunjangan perumahan diberikan sebesar 30% (tiga puluh persen) dari gaji atau maksimal Rp. 19.000.000,00 (sembilan belas juta rupiah) per bulan apabila perusahaan tidak menyediakan rumah jabatan bagi Direksi. 8. Tunjangan utilitas diberikan setiap bulan sebesar maksimal 30% (tiga puluh persen) dari tunjangan perumahan.

Allowance for the Board of Directors 1. Religious holiday allowance (THR) is given with the amount of 1 (one) time salary. 2. Communication allowance is given in accordance with the usage (at cost) the maximum limit of Rp. 4,000,000 (four million rupiahs). 3. Pension Benefit is given in form of insurance policy at the maximum of 25% (twenty five percent) of the salary. 4. Clothing allowance is given according to the prepared budget in RKAP 2009. 5. Annual Leave Allowance is given once a year with the amount of 1 (one) time salary. 6. Long Leave allowance is given with the amount of 2 (two) times salary every 3 year in which when the long leave allowance is given, the annual leave allowance is not given. 7. Houses Allowance is given as amount of 30% (thirty percent) salary of maximum of Rp. 19,000,000 (nineteen thousand million rupiahs) per month if the company does not provide housing for the Board of Directors. 8. Utility allowances are given every month with the amount of maximum 30% (thirty percent) from houses allowance.

Fasilitas Direksi 1. Fasilitas kendaraan dinas diberikan berupa 1 (satu) unit kendaraan dengan kapasitas maksimal 3000 cc beserta biaya pemelliharaan dan operasional. 2. Fasilitas kesehatan pada prinsipnya diberikan sebesar pemakaian (at cost) termasuk isteri/suami dan maksimal 3 (tiga) orang anak yang berumur dibawah 25 tahun dan belum bekerja atau belum menikah. Kecuali perusahaan mempunyai program yang lebih baik dalam arti lebih efisien dan lebih baik mutu layanan dan kesehatannya, pelaksanaan program kesehatan tersebut agar dilakukan melalui program Askes (Asuransi Kesehatan) In Health. 3. Fasilitas bantuan hukum diberikan sebesar kebutuhan. 4. Fasilitas rumah jabatan diberikan apabila tidak disediakan tunjangan perumahan oleh perusahaan berupa 1 (satu) unit rumah jabatan beserta biaya pemeliharaan dan utilitas. 5. Fasilitas club membership diberikan hanya 1 (satu) keanggotaan maksimal sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) 6. Fasilitas perkumpulan profesi diberikan hanya 1 (satu) keanggotaan. 7. Fasilitas biaya representasi diberikan sebesar pemaka-

Facilities for Board of Directors 1. Transportation facility is given in the form of 1 (one) unit of car with the maximum capacity of 3000 cc a long with the maintenance and operational cost. 2. Health facility in principal is given according to the usage (at cost) including for the husband/wife and maximum 3 (three) children under 25 years and not working or single. Except that the company has the better program in term of more efficient and better in service quality and health, the implementation of health program should be performed using Askes (health insurance) program. 3. Legal assistance facility is given in accordance with the needs. 4. Should there be no housing allowances, Housing facility is provided by the company in form of 1 (one) unit of house a long with the maintenance and utility cost. 5. Club membership facility is given for only 1 (one) membership with the maximum amount of Rp 50,000,000 (fifty million rupiahs) 6. Profession Association is given for only 1 (one) membership. 7. Representation facility is given according to the usage (at cost) with the maximum limit of Rp 120,000,000 (a hun-


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

ian (at cost) dengan batas maksimum Rp 120.000.000,(seratus dua puluh juta rupiah) per orang per tahun.

dred and twenty million rupiahs) per person per year.

REALISASI PROGRAM PENGEMBANGAN DIREKSI TAHUN 2010 REALIZATION OF DEVELOPMENT PROGRAM OF THE BOARD OF DIRECTORS 2010 NAMA NAME JABATAN POSITION

FREKUENSI MENGIKUTI SEMINAR/ KONFERENSI/ WORKSHOP/ TRAINING

Ir. Kusumandaru, MBA

Dirut (President Director)

7

Ir. B. Rachman

Dirprod (Production Director)

5

Drs. Natsir Tarigan

Dirkeu (Finance Director)

3

Ir. Wagio Ripto, MM

Dir. SDM & Umum (Planning and Development Director)

7

Ir. Memed Wiramihardja, MM

Dir. Renbang (Planning and Development Director)

5

Pengembangan Direksi Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya, PTPN XIII memfasilitasi berbagai program pelatihan, seminar, workshop, konferensi kepada anggota Direksi. Materi dalam kegiatan tersebut antara lain berkaitan dengan pembentukan Holding Perkebunan, peningkatan investasi sektor agro industry, Simposium pemupukan nasional, Penyehatan Keuangan PTPN XIII Tahun 2010, Kebersamaan dalam Sinergi BUMN, Ketahanan Pangan, Action Plan Sinergi BUMN Perkebunan & Kehutanan, Agribisnis berbasis standar mutu.

Development of the Board of Direoctors To enhance the competencies of the Board of Directors in relation to their duties and responsibilities, PTPN XIII facilitates various training, seminar, workshop, conference programs for the members of the Board of Directors. The materials are related to the establishment of Plantation Holding, the investment increase for agro industry sector, seminars of national fertilization, the PTPN XIII financial restructuring in 2010, togetherness in SOE synergy, Food security, action plan on SOE Action Plan Synergy & forestry, quality standard-base agribusiness.

AKTIVITAS DIREKSI SEBAGAI PEMBICARA THE ACTIVITIES OF BOARD OF DIRECTORS AS SPEAKERS

NAMA NAME

JABATAN POSITION

JUDUL MATERI MATERIAL TITLE

TEMPAT PLACE/DATE

Ir. Kusumandaru, MBA

Dirut (President Director)

Keeksekutifan dan Directorship Executive and dictatorship

LPP Yogyakarta, - 12 Maret 2010 - 08 Desember 2010

Ir. Wagio Ripto, MM

Dir. SDM & Umum (Planning and Development Director)

Kompetensi Sarjana Pertanian di Bidang Perkebunan The Competence of Bachelor of Agriculture in Plantation

UNTAN Pontianak, 14 Januari 2010

Ir. Wagio Ripto, MM

Dir. SDM & Umum (Planning and Development Director)

Seminar Agribisnis Perkebunan Berbasis Standar Mutu Seminar on Quality-based Agribusiness Plantation

UNTAN Pontianak, 20 Februari 2010

Ir. Wagio Ripto, MM

Dir. SDM & Umum (Planning and Development Director)

Pribadi yang Kompetitif & Unggul Dalam Membangun Jejaring Dunia Kerja Competitive and Advantageous Individuals in Establishing Working Network

Kantor Bupati Sintang, 12 Oktober 2010

Ir. Wagio Ripto, MM

Dir. SDM & Umum (Planning and Development Director)

Memperkuat Struktur Perekonomian Masyarakat Melalui Strategi Kemitraan Yang Sejajar Antara Pengusaha dan Petani Strengthening the Community Economic Structure through Equal Partnership between Business People and Farmers

Kantor HMI Kalbar, 19 Oktober 2010

157


158

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Sekretaris Dewan Komisaris

Board of Commissioners Secretary

Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor : Kom, Kep/02/XI/2008 tanggal 20 Nopember 2008, telah ditunjuk 1 (satu) orang Sekretaris Dewan Komisaris. Pengangkatan Sekretaris ini dimaksudkan untuk membantu kelancaran tugas Dewan Komisaris. Biaya Sekretaris Dewan Komisaris sepenuhnya menjadi beban PTPN XIII. Profil Sekretaris Dewan Komisaris

Based on the Decree of Board of Commissioner Num ber: Kom, Kep/02/XI/2008 on 20 November 2008, 1 (one) Board of Commissioner Secretary has been appointed. The appointment of this Secretary is intended to assist the performance of Board of Commissioner. The cost of Board of Commissioners secretary is fully charged into PTPN XIII’s account. Profile of Board of Commissioners Secretary

Dwi Ary Purnomo

Dwi Ary Purnomo

Lahir di kota Jakarta, 26 Pebruari 1975, memiliki latar be lakang pendidikan formal jurusan Akuntansi Universitas Borobudur, S2 di Program MH Universitas Indonesia Pengalaman kerja sebagai Kepala Sub Bagian Organisasi dan Tata Laksana, Kementerian Negara BUMN (Juni 2006 s/d sekarang), Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XIII (November 2008 s/d sekarang), Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XI (2004 s/d Oktober 2008), Staf Kedeputian bidang Agro Industri, Kehutanan, Kertas, Percetakan dan Penerbitan, Kementerian Negara BUMN (Pebruari 2000 s/d Juni 2006), Staf Kedeputian bidang konstruksi dan jasa lainnya, Kementerian Negara BUMN (Oktober 1998 s/d Pebruari 2000).

born in Jakarta 26 February 1975, has a formal education background from Accounting Department in University of Borobudur, master education in MH Program University of Indonesia. Working experience as the Head of Organization and Governance Sub Division, State Ministry of StateOwned Enterprises (June 2006 up to present), Commissioners Secretary in PTPN XIII (November 2008 up to present the Board of Commissioner Secretary of PTPN XI (2004 to October 2008), Deputy Staff in Agro Industry, Forestry, Paper, Printing, and Publishing Division, State Ministry of StateOwned Enterprises (October 1998 to February 2000).

Kewajiban Sebagai penghubung antara Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham, Sekretaris Komisaris memiliki kewajiban sebagai berikut: Penyiapan undangan rapat dan penyiapan rapat Komisaris. Pendokumentasian surat-surat Penyusunan notulen rapat. Pengumpulan data atau informasi yang relevan dengan pelaksanaan tugas Komisaris. Tugas Pokok Melakukan analisa atas rencana kerja dan evaluasi atas kegiatan operasional perusahaan sebagai bahan masukan untuk Dewan Komisaris. Menyusun konsep surat persetujuan/ tanggapan tertulis Dewan Komisaris. Melaksanakan koordinasi dan administrasi di lingkup sekretariat Dewan Komisaris

Duties As a liaison among Commissioner, Board of Directors and Shareholders, Commissioner Secretary holds the following duties: Preparing meeting invitation and commissioner meeting. Letter Documentation Preparing minutes of meeting Collecting data and information relevant to the implementation of Commissioners’ duties, Main Tasks Preparing analysis upon the action plans and evaluation of the operational activity as the material for recommendations to the Board of Commissioners. Preparing concept for agreement letter/ written response to the Board of Secretary. Performing coordination and administration within the Board of Commissioner secretariat.

REMUNERASI SEKRETARIS DEWAN KOMISARIS (RP) REMUNERATION (IDR) Dwi Arie

NAMA NAME

GAJI SALARY

TUNJANGAN BULANAN MONTHLY ALLOWANCE

THP BULANAN MONTHLY THP

THP 2009 THP 2009

9.204.900

2.000.000

11.204.900

134.458.800

TANTIEM 2008 + TCT* TANTIEM 2008 + ALA*

TOTAL TOTAL

18.409.800

152.868.600

TCH* = Tunjangan Cuti Tahunan, ALA* = Annual Leave Allowance


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris Committees under Board of Commissioners Komite Audit Pembentukan Komite Audit mengacu pada UndangUndang No. 19 tahun 2003 pasal 70 tentang BUMN, yang menyebutkan bahwa Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN wajib membentuk Komite Audit. Pembentukan Komite Audit juga diatur dalam Peraturan Menteri Negara No. Per-05/MBU/2006, yang merupakan perubahan dari Keputusan Menteri BUMN No. 103 tahun 2002, serta keputusan sebelumnya, yaitu Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-133/M-PBUMN.

Audit Committee The Formation of Audit Committee refers to the Regulation No. 19 Year 2003 Chapter 70 about SOE, which mentions that the Board of Commissioners and the Board of Supervisors of SOE are obliged to form an Audit committee. The formation of Audit committee is also stipulated in the Regulation of State Ministry Number Per-05/MBU/2006.

Komite Audit PTPN XIII sudah dibentuk sejak tahun 2003, dan terakhir diperbaharui tanggal 2 Maret 2009 berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Nomor Kom/SK-02/ III/2009. Tujuan Pembentukan Komite Audit Tujuan Pembentukan Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan PTPN XIII yang dijalankan oleh manajemen, mencakup pengawasan terhadap proses audit yang dilakukan oleh SPI maupun auditor ekstern, sistem pengendalian intern, proses laporan keuangan perusahaan, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Komposisi Berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris Nomor Kom/SK02/III/2009 tanggal 2 Maret 2009, tentang pengangkatan Ketua dan Anggota Komite Audit PTPN XIII periode tahun 2009, susunan Komite Audit adalah sebagai berikut : Revrisond Baswir : selaku Ketua (dari unsur Komisaris) Irland Y Muhammad : selaku Anggota Moh. Nurhadi Cahyono : selaku Anggota

Audit committee of PTPN XIII has been established since 2003, and has just been renewed on March 2, 2009 based on the Decree of the Board of Commissioners Number Kom/SK-02/ III/2009. The Objectives of Audit committee Establishment The objective of the Audit committee establishment is to assist the Board of Commissioners to do the supervision on the PTPN XIII management which is run by the management executives, involving the supervision on the auditing process done by SPI and external auditor, internal controlling system, the making process of company financial statement, and the compliance with the regulations of law in effect. Composition Based on the Decree of Board of Commissioner Number Kom/ SK-02/III/2009 on 2 March 2009 regarding the appointment of the Head and Member of Audit Committee of PTPN XIII for the period of 2009, the structure of Audit Committee is as follow: Revrisond Baswir : as the Head (from Commissioner element) Irland Y Muhammad : as member Moh. Nurhadi Cahyono : as member

Tujuan Pembentukan Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan PTPN XIII yang dijalankan oleh manajemen. The objective of the Audit committee establishment is to assist the Board of Commissioners to do the supervision on the PTPN XIII management

159


160

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Profil Komite Audit

Profile of Audit Committee

Revrisond Baswir (Ketua) Profil dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris hal 48.

Revrisond Baswir (Head) His profile is detailed in Board of Commissioners’Profiles on page 48.

Irland Y Muhammad (Anggota) Lahir di kota Silungkang tanggal 16 Oktober 1964. Menyelesaikan pendidikan sarjana Teknik Mesin di Delft University, Netherlands, Belanda, dan pendidikan S2 di Program Magister Manajemen - Institut Pertanian Bogor (2000). Pengalaman kerja sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), Asisten Presiden Direktur PT ABK, Peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Anggota Komite Audit PTPN XIII (Maret 2009 s/d sekarang).

Irland Y Muhammad (Member) He was born in kota Silungkang, 16 October 1964. He completed his undergraduate degree in Mechanical Engineering of Delft University, Netherlands, Holland and post graduate degree in Magister Management – Bogor Agricultural University in 2000. Workinng experience as Secretary of Board of Commissioner of PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), as the assistant of President Director PT ABK, as a researcher in The Agency of Technology Study and Application (BPPT), as the member of audit committee of PTPN XIII (March 2009 until now).

Moh Nurhadi Cahyono(Anggota) Lahir di kota Pati tanggal 10 Mei 1973. Pendidikan formal jurusan akuntansi pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, S2-nya di Program MM Universitas Pajajaran. Pengalaman kerja sebagai Anggota Komite Audit PTPN XIII (Maret 2009 s/d sekarang), auditor BPKP (1994-2002), auditor di beberapa Kantor Akuntan Publik, dan terakhir bergabung dengan Kantor Akuntan Publik “Chatiem, Atjeng, Jusuf dan Rekan”, advisor divisi keuangan, tenaga konsultan perpajakan, anggota Komite Audit PT Askes (Persero) sejak tahun 2008.

Moh Nurhadi Cahyono (Member) He was born in Pati on 10 May 1973. He got his formal education in accounting department in Sekolah Tinggi Akuntansi Negara and master degree in MM Program in Pajajaran University. Working experience, as Audit Committee Member of PTPN XIII (since March 2009 until now), as an auditor in Financial and Development Supervisory Board (1994-2002), working in some Public Accounting Firms and lastly joined with Public Accounting Firm “Chatiem, Atjeng, Jusuf and Partners”, as an advisor in finance division, as tax consultant, as a member of Audit Committee of PT Askes (Persero) since 2008.

Wewenang dan Tanggung Jawab

Authority and Responsibilities

Komite Audit (KA) bertugas menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) maupun auditor eksternal, memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya, memastikan telah terdapat prosedur reviu yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan BUMN, melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan Pengawas serta tugas-tugas Komisaris dan Pengawas lainnya, seperti : Membuat rencana kegiatan pengawasan tahunan yang disetujui Komisaris PTPN XIII. Melakukan penilaian atas efektivitas pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan Intern (SPI). Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal termasuk menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal. Melakukan evaluasi atas efektivitas pengendalian intern. Melakukan evaluasi atas kualitas informasi keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan, terutama menyangkut laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Komisaris.

The Audit Committee is to evaluate the implementation, activities, and auditing results duly carried out by both the internal control unit and external auditors. They are to provide recommendations on improving management control system and its implementation to ensure availability of satisfactory reviewing procedures against all information released by the BUMN, to identify matters requiring attention from the Board of Directors and Supervisors, and also on the other duties of The Board Directors and Supervisors, such as: Preparing annual supervising action plan that should be approved by Commissioners of PTPN XIII. Assessing effectiveness of the implementation of Internal Control Unit functions. Evaluating effectiveness of audit service of external auditor including analyzing independence and objectivity of external auditor. Evaluating effectiveness of internal control. Evaluating financial information quality produced by the company, particularly one regarding financial report and other financial information. Performing other duties tasked by Commissioners.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Independensi Anggota Komite Audit

Independence of Audit Committee Members

Komite Audit dibentuk berdasarkan UU No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara pada Bab VI pasal 70. BUMN wajib membentuk Komite Audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Komisaris dan Pengawas dalam melaksanakan tugasnya. Atas penunjukan dan pengangkatan anggota Komite Audit, dipersyaratkan yang bersangkutan memahami proses bisnis perseroan, dan satu diantaranya memiliki latar belakang pendidikan dalam bidang keuangan/akuntansi (minimal S-1), memiliki pengalaman dan keahlian dalam bidang keuangan dan audit, serta menjalankan tugas dan fungsinya secara independen.

Audit Committee was established based on Law No. 19/2003 regarding State-Owned Enterprises, Chapter VI, article 70. BUMN has to establish Audit Committee working collectively and functioning to assist Commissioners and Supervisors in performing their duties. Regarding their appointment and inauguration, concerned audit committee members are required to understand firm business process, and one of them should have educational background in finance/ accounting (minimum undergraduate degree), and should have experiences and expertise in finance and audit, and perform their duties and functions independently.

161


162

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Laporan Komite Audit Report of Audit Committee Rapat Komite Audit

Audit Committee Meeting

Sejak penunjukan dan pengangkatan anggota baru, Komite Audit telah melakukan rapat-rapat internal sejumlah 13 kali pertemuan pada tahun 2010 dengan data tingkat kehadiran sebagai berikut:

Since the appointment and inauguration of new members, Audit Committee has conducted 13 internal meetings in 2010 with the following attendance frequency:

NAMA NAME

JABATAN POSITION

KEHADIRAN ATTENDANCE

%

Revrisond Baswir

Ketua Komite Audit

Head of Audit Committee

8

61,53

Irland Y Muhammad

Anggota Komite Audit

Member of Audit Committee

13

100

Moh. Nurhadi Cahyono

Moh. Nurhadi Cahyono

Member of Audit Committee

13

100

Selain rapat internal, Komite Audit juga menghadiri rapat gabungan Komisaris–Direksi untuk mendampingi Komisaris sesuai undangan Sekretaris Dewan Komisaris. Selain itu, sesuai penugasan dari Komisaris, komite audit juga melakukan rapat dan pertemuan dengan bidang-bidang dan Satuan Pengawasan Internal.

Aside from internal meeting, Audit Committee also attended joint meeting of Commissioners – Directors to assist Commissioners in accordance with invitation from Secretary of Board of Commissioners. In addition, according to the tasks from the Commissioner, audit committee also held meetings with divisions and Internal Control Unit.

RENCANA KEGIATAN DAN REALISASI TAHUN 2010 ACTION PLAN AND ITS REALIZATION IN 2010 NO

URAIAN DESCRIPTION

RENCANA KEGIATAN ACTIVITY PLAN

REALISASI REALIZATION

1.

Review Laporan Manajemen Management Report review

Triwulan I 2010 Triwulan II 2010 Triwulan III 2010

Review Lapmen Tw1 dan Semester 1 Review Lapmen Tw3 Review of Management Report Quarter 1 and semester 1 Review pf Management Report Quarter 3

2.

Review Kinerja Auditor Independen Review on the Independent Auditor Perfor mance

Tahun buku 2009 Book Year 2009

Review kinerja KAP dan Rekomendasi penunjukan Auditor Independen tahun buku 2010 Review on the Public Accountant Office and the Recommendation of the Independent Auditor Appointment for the book year 2010

3.

Review Kinerja Auditor Internal Review on Internal Auditor Performance

Tahun buku 2009 Book Year 2009

Review kinerja Auditor Internal 2009 dan PKPT 2010 Review on the Internal Auditor Performance 2009 and PKPT 2010

4.

Review Laporan Keuangan Audited tahun buku 2009 Review on the Audited Financial Statement Book Year 2009

Tahun buku 2009 Book Year 2009

Review Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen tahun 2009 audited Review on the audited Financial Statement and Management Report 2009

5.

Kunjungan lapangan On-field Visitation

Tahun buku 2009 Book Year 2009

Kunjungan lapangan ke DKB 1 dan DKB 2 On-field visitation to DKB 1 and DKB 2

6

Review Proses Penunjukan Auditor Indepen den tahun buku 2010 Review on Independent Auditor Appointment Process Book Year 2010

Tahun buku 2010 Book Year 2010

Rekomendasi penunjukan KAP Recommendation on the Public Accountant Office appointment

7

Review dan Evaluasi RJP Review and Evaluation on Long-term Plan

RJP 2010 – 2014 Long-term Plan of 2010-2014

Review RJP 2010-2014 Review on Long-term Plan of 2010-2014

8

Review dan Evaluasi RKAP Review and Evaluation on Company Action Plan and Budget

RKAP 2011 Company Action Plan and Budget 2011

Review RKAP 2011 Review on Company Action Plan and Budget 2011


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Pelaporan Hasil Kegiatan Selama tahun 2010, Komite Audit telah menyusun dan menyampaikan laporan hasil kegiatan kepada Dewan Komisaris sebagai berikut di bawah ini. NO LAPORAN REPORT NUMBER

Action Result Report In 2010, Audit Committee has prepared and submitted action result report to the Board of Commissioners as follow:

NO

TANGGAL LAPORAN REPORT DATE

PERIHAL MATTERS

1.

21 Januari 2010

KA.Kom/01/I/2010

LHE Penyusunan RKAP 2010, Manajemen Persediaan Pupuk dan Fund Rising Executive Daily Report (EDR) on the Company Action Plan and Budget 2010, Fertilizer Provision Management and Fund Raising

2.

22 April 2010

KA.Kom/02/IV/2010

LHE Kinerja Auditor Eksternal atas Laporan Keuangan tahun 2009 dan Rekomendasi atas Penetapan Auditor Eksternal tahun buku 2010 EDR on External Auditor Performance on the Financial Statement 2009 and Recommendation on the External Auditor Appointment for Book Year 2010

3

22 April 2010

KA.Kom/03/IV/2010

LHE Kinerja Satuan Pengawasan Internal tahun 2009 EDR on Internal Audit Unit Performance in 2009

4

22 Mei 2010

KA.Kom/04/V/2010

LHE Laporan Keuangan dan Laporan Manajemen (audited) tahun 2009 EDR on Financial Statement and Audited Management Report 2009

5

25 Juni 2010

KA.Kom/05/VI/2010

Laporan Pelaksanaan Fungsi Komite Audit Periode Tahun 2009 Report on the Implementation of Auditing Committe Functions in the Year Period

6

30 Juni 2010 30 June 2010

KA.Kom/06/VI/2010

LHE Laporan Manajemen Triwulan I tahun 2010 EDR on Quarter I Management Report in 2010

7

28 Juli 2010 28 July 2010

KA.Kom/07/VII/2010

LHE Penyusunan RJP 2010-2014 EDR on the Composition of Long-term Plan 2010-2014

8

28 Juli 2010 28 July 2010

KA.Kom/08/VII/2010

Laporan Pelaksanaan Fungsi Komite Audit Periode Tw 1 dan 2 Tahun 2010 Report on the Implementation of the Function of Audit committee for Period of Quarter 1 and 2 in 2010

9

28 Juli 2010 28 July 2010

KA.Kom/08/VII/2010

Laporan Pelaksanaan Fungsi Komite Audit Periode Tw 1 dan 2 Tahun 2010 Report on the Implementation of the Function of Audit committee for Period of Quarter 1 and 2 in 2010

10

10 Agustus 2010 10 August 2010

KA.Kom/10/VIII/2010

Laporan Hasil Evaluasi Laporan Manajemen Triwulan II tahun 2010 Report on Evaluation Result of Management Report Quarter II 2010

11

3 September 2010

KA.Kom/11/IX/2010

Laporan Hasil Kajian Usulan Penghapusan Aktiva Tetap Report on Study Result on Fixed Asset Write-off Proposal

12

24 September 2010

KA.Kom/12/IX/2010

Laporan Pelaksanaan Kajian Rencana Penambahan Plafon/ Limit KMK Report on the Implementation of the Study on Plan for Additional Limit of Working Capital Loan

13

Oktober 2010 October 2010

KA.Kom/13/X/2010

Laporan Pelaksanaan Fungsi Komite Audit Periode Tw 3 Tahun 2010 Report on the Implementation of the Function of Audit committee for the Period of Quarter 3 2010

14

21 Desember 2010 21 December 2010

KA.Kom/16/XII/2010

Laporan Hasil Evaluasi atas Penyusunan RKAP 2011 Report on Evaluation Result on the Composition of Company Action Plan and Budget 2011

163


164

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

Komite Good Corporate Governance Good Corporate Governance Committee Guna memantau pelaksanaan GCG serta mendorong upaya perbaikan terus menerus (continueos improvement) atas kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG, maka Direksi melalui SK Nomor 13.00/KPTS/03/III/2010 tanggal 02 Maret 2010 membentuk Tim Steering dan Organizing Commitee Penerapan GCG yang kemudian diperbaharui dengan SK No. 13.00/KPTS/01/I/2011 tanggal 6 Januari 2011.

To monitor the implementation of GCG and to encourage the continuous improvement attempts on the implementation quality of the GCG principles, the BOD through the Decree Number 13.00/KPTS/03/III/2010 dated 2 March 2010 formed the Steering and Organizing Committee Team of the Implementation of GCG, which is then renewed with the Decree Number 13.00/KPTS/01/I/2011 dated 6 January 2011.

Susunan Tim Steering Committee Ketua : Direktur Utama Sekretaris : Direktur SDM & Umum Anggota : Direktur Produksi Direktur Keuangan & Pemasaran Direktur Perencanaan & Pengembangan

The Structure of the Steering Committee Chairman : CEO Secretary : Human Resource and General Affairs Department Manager Members : Production Director Finance and Marketing Director Plan and Development Director

Tugas tim steering committee a. Mengorganisasi dan mendorong penerapan GCG secara berkesinambungan. b. Mengkoordinir terlaksananya assessment penerapan GCG sesuai SE Meneg BUMN No. SE-14/MBU/2010 tanggal 11 Nopember 2010. c. Mengkoordinir pelaksanaan reviu tindak lanjut perbaikan atas hasil assessment penerapan GCG. d. Melakukan kerjasama dengan assessor independen dalam melaksanakan assessment maupun review tindak lanjut penerapan GCG.

Tasks of the Steering Committee Team a. To organize and to stimulate the continuos implementation of GCG b. To coordinate the implementation of the application of GCG assessment pursuant to issued circular letter of State Minister of SOE Number SE-14/MBU/2010 dated 11 November 2010 c. To coordinate the implementation of review on the follow-up improvement on the GCG implementation assessment result d. To cooperate with the independent assessor in implementing the follow-up assessment and review on the GCG implementation.

Susunan Personil Tim Organizing Commitee Ketua : Kepala Bagian SPI Sekretaris : Kepala Urusan Pengawasan Keuangan & Manajemen Risiko Anggota : 1. Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan & CSR 2. Kepala Bagian Tanaman 3. Kepala Bagian Plasma 4. Kepala Bagian Pabrik 5. Kepala Bagian Instruktur 6. Kepala Bagian Keuangan 7. Kepala Bagian Akuntansi 8. Kepala Bagian Pemasaran 9. Kepala Bagian Pengaaan 10. Kepala Bagian SDM 11. Kepala Bagian Perencanaan Strategis & CMR 12. Kepala Bagian Pengembangan Usaha

The Structure of Organizing Committee Team Personnel Chairman : Internal Audit Unit Department Head Secretary : The Head of Bureau of Financial and Risk Management Audit Members : 1. Division Head of Corporate Secretary and CSR 2. Division Head of Plants 3. Division Head of Plasma 4. Division Head of Factory 5. Division Head of Instructure 6. Division Head of Finance 7. Division Head of Accounting 8. Division Head of Marketing 9. Division Head of Procurement 10. Division Head of HRD 11. Division Head of Strategic Planning & CSR 12. Division Head of Business Development


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Tugas Orginizing Committee a. Mereviu dan memperbaharui sistem dan perangkat penerapan GCG. b. Melakukan kerjasama dengan assessor independen dalam pelaksanaan assessment dan reviu tindak lanjut penerapan GCG. c. Sosialisasi rekomendasi hasil assessment penerapan GCG.

The Task of Organizing Committee a. To review and renew the GCG implementation system and apparatus b. Yo cooperate with the independent assessor in implementing the follow up assessment and review on the GCG implementation c. To socialize the result of recommendation on the assessment result of GCG implementation

Laporan Kegiatan

Activity Report

Frekuensi Pertemuan Organizing Committee telah mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali selama tahun 2010, dihadiri oleh seluruh/sebagian atau hampir 100% anggota Organizing Committee.

Meeting Frequency SC has held 3 meetings in 2010, attended by all/some or almost 100% of the total members of SC.

Kegiatan pertemuan tersebut membahas: 1. Tindak lanjut assessment GCG pada bulan Mei 2010 2. Perubahan draft Code of Corporate Governance pada bulan Juli-Agustus 2010 3. Pendampingan pelaksanaan Assesment GCG tahun 2010.

The meeting discussed: 1. Follow-up action on GCG assessment in May 2010. 2. The change of Code of Corporate Governance draft in July-August 2010. 3. Supervising the implementation of GCG assessment in 2010

Pelaksanaan Tugas Sosialisasi atas penerapan GCG pada jajaran manajemen. Sosialisasi konsep dan prinsip GCG secara komprehensif kepada 80 orang calon karyawan pimpinan Sosialisasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris dalam bentuk pengenalan terhadap proses bisnis, aktivitas perusahaan serta prinsip-prinsip GCG dan pemaparan terhadap hasil assessment penerapan GCG setiap tahunnya.

Task Implementation Socialization on the GCG implementation on the management level Comprehensive socialization on the GCG concept and principles to 80 head division candidates Socialization for the BOD and BOC in the form of introduction to business process, company activities, and the principles of GCG and the elaboration of the assessment result on the GCG annual implementation.

Komite Remunerasi dan Nominasi Remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan pada saat penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham atas Persetujuan Laporan Tahunan. Penetapan remunerasi Anggota Direksi mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER- 02/MBU/2009, yang kemudian diperbarui menjadi Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER- 03/MBU/2009.

Renumeration and Nomination Committee Renumeration for Board of Commissioners and Board of Directors is determined in the Shareholder General Meeting on the approval of Annual Report. The determination of the members of BOD renumeration refers to the Regulation of Ministry of State Owned Enterprise Number PER-02/MBU/2009, which is then renewed to be the Regulation of the State Ministry of State Owned Enterprise Number PER- 03/MBU/2009.

Remunerasi Karyawan ditetapkan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara Direksi PTPN XIII dengan Serikat Pekerja PTPN XIII yang telah disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja, dan diperbarui setiap dua tahun sekali.

The employees’ renumeration shall be determined with the Cooperation Agreement between Directors of PTPN XIII and the Labour Union of PTPN XIII which has been ratified by the Ministry of Labor, and will be renewed every two years.

Berdasarkan pertimbangan di atas, Dewan Komisaris menganggap bahwa keberadaan Komite Remunerasi di PTPN XIII belum diperlukan.

Based on the above considerations, Board of Commissioners considers that the existence of Renumeration Committee in PTPN XIII is not yet necessary.

165


166

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Komite di Bawah Direksi Commite Under Board of Directors Komite Integritas Karyawan Untuk memastikan agar setiap karyawan perusahaan taat terhadap PEBK maka manajemen telah membentuk Komite Integritas Karyawan (KIK) sebagai alat bantu Direksi dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan PEBK serta memudahkan dalam pengambilan keputusan pemberian tindakan terhadap pelanggaran Etika Kerja. Komite ini dibentuk berdasarkan SK Direksi Nomor: 13.09/ KPTS/024/2010 tanggal 17 Maret 2010. Tugas Komite Integritas Karyawan meliputi: Memantau dan mengawasi pelaksanaan dan penegakan Bisnis dan Etika Kerja. Menerima dan mencatat laporan tertulis, baik internal dan eksternal perusahaan, terhadap setiap pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja. Meneliti kebenaran dan keabsahan bukti-bukti dari setiap laporan tertulis yang masuk, dan bila diperlukan dapat meminta penjelasan lebih terinci dari pelapor serta tidak meyakini pelapor yang tidak mempunyai identitas yang jelas dan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Melaporkan kepada Direksi setiap pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja yang telah diteliti keabsahan dan kebenarannya. Memberikan perlindungan terhadap identitas pelapor.

Employee Integrity Committee For keeping every employee complying with PEBK, management has established an Employee Integrity Committee (KIK) as an assisting apparatus for Board of Directors in monitoring and supervising PEBK implementation and for easing the decision making on acts upon violation of work ethics. This committee was established based on Decree of Board of Directors Number: 13.09/KPTS/024/2010 on 17 March 2010.

Susunan Keanggotaan KIK

Structure of KIK membership

Penasehat : Direktur Utama Ketua : Direktur SDM & Umum Ketua Harian : Kepala Bagian SDM Anggota Tetap : 1. Kepala Bagian SPI 2. Ketua Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan 3. Kepala Urusan Personalia Bagian SDM 4. Kepala Urusan Risk Management Anggota Ad-Hoc : Sesuai kasus yang ditangani, terdiri dari: 1. Direktur Bidang terkait 2. General Manager terkait 3. Kepala Bagian terkait 4. Manajer Kebun/Unit terkait Kesekretariatan : 1. Sekretaris (Staf Urusan Personalia Bagian SDM) 2. Wakil Sekretaris (Karyawan Pelaksana Bagian SDM)

Advisor : President Director President Director : Human Resource and General Affairs Director Executive Director : Head of Human Resource Division Permanent Member : 1. Head of SPI Division 2. Head of Labor Union at Company Level 3. Head of Personnel Affairs in Hu- man Resource Division 4. Head of Risk Management Afairs Ad-Hoc Members : According to the cases handled, consisting of: 1. Concerned Division Director 2. Concerned General Manager 3. Concerned Head of Division 4. Estate Manager/concerned unit Secretariat : 1. Secretary (Staff of Personnel Af fairs in Human Resource Division) 2. Deputy Secretary (Operational Staff in Human Resource Division)

Duties of Employee Integrity Committee Monitoring and supervising the implementation and reinforcement of Business and Work Ethics. Receiving and recording company written reports both internal and external, upon all violation of Business ethics and Work ethics. Checking the correctness and validity against the all evidence of submitted written reports and if necessary they can ask for more detailed explanation from the informer and must not believe in informer who does not valid identity and unfounded information. Reporting to the Board of Directors every violation of Business Ethics and Work ethics of which the validity and correctness have been confirmed. Protecting the identity of the informer.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Laporan Kegiatan

Activity Report

Selama tahun 2010, tidak ada laporan yang masuk ke Komite Integritas Karyawan

During 2010, there are no reports to the Employee Integ rity Committee.

MEKANISME KERJA KOMITE INTEGRITAS KARYAWAN (KIK) WORK MECHANISM OF EMPLOYEE INTEGRITY COMMITTEE (KIK) Laporan Hasil Audit SPI Laporan Hasil Investigasi Laporan tertulis dari Internal dan Eksternal

Telaah dan Evaluasi Direksi Disposisi dari Direksi ke Ketua Harian Komite Integritas Karyawan.

Ketua Harian Komite Integritas Karyawan mendisposisi ke Sekretaris untuk menentukan jadwal rapat.

Report on Audit result of SPI Report on Investigation result external and internal written report

Review and Evaluation by BOD Disposition from BOD to Executive Director of Emmployee Integrity Committee

Sekretaris mempersiapkan Administrasi berkaitan Executive Director of Employee Integrity Committee gives disposition to the secretary to schedule the meeting. Secretary prepares the administration related to the meeting.

Direksi mendisposisi terhadap hasil rekomendasi Komite Integritas Karyawan. Sekretaris mempersiapkan keputusan yang telah disetujui BOD*) dalam bentuk SK Direksi.

Rapat pembahasan kasus oleh Komite Integritas Karyawan.

BOD gives disposition toward the recommendation result of the Employee Integrity Committee.

Kesimpulan rekomendasi hasil rapat Komite Integritas Karyawan yang dituangkan dalam Notulen untuk diteruskan Kepada Direksi.

The secretary prepares the decison approved by BOD in the form of BOD Decree.

Meeting on case discussion by Employee Integrity Committee.

*BOD = Board of Director

The conclusion of recommendation of Employee Integrity Committee meeting is drawn up in the Notes to be forwarded to BOD.

SK DIREKSI

Komite Investasi Investment Committee Dalam rangka pengendalian investasi, baik tanaman maupun non tanaman, agar tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya, maka Direksi PTPN XIII telah membentuk Komite Investasi berdasarkan SK Direksi Nomor 13.09/ KPTS/010/2010 tanggal 15 Maret 2010.

In order to control investment, both plant or non-plant one, towards is punctuality in quality, time, and cost, Board of Directors PTPN XIII have established Investment Committee based on Board of Director Decree number 13.09/ KPTS/010/2010 on 15 March 2010.

Keanggotaan Komite Investasi Ketua : Kepala Bagian Perencanaan Strategis & CMR Sekretaris : Kepala Urusan Planning & Monitoring Anggota : Kepala Bagian Tanaman, Kepala Bagian Pabrik, Kepala Bagian Infrastruktur, Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian Pengembangan Usaha.

The membership of Investment Committee President Director : Head of Strategic Planning Division & CMR Secretary : Head of Planning & Monitoring Affairs Members : Head of Plant Division, Head of Fac- tory Division, Head of Infrastructure Division, Head of Finance Division, Head of Business Development Division.

167


168

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Lingkup Tugas Komite Investasi Evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan investasi yang akan dilakukan, berupa biaya, urgensi, cost benefit, return yang akan diperoleh sebelum mendapat persetujuan Direksi; Evaluasi terhadap hasil monitoring dari bagian terkait atas semua kegiatan investasi baik tanaman maupun non tanaman agar memenuhi 3 T (Tepat mutu, Tepat Waktu, Tepat biaya); Melaporkan hasil evaluasi kepada Direksi untuk pengambilan keputusan.

Scope of Investment Committee Evaluation on investment activity that will be performed, regarding cost, urgency, cost benefit, and return that will be received before getting approval from Board of Directors; Evaluation on monitoring result from concerned division regarding all investment activities both plant and non-plant one so that it covers 3 T (Punctuality of quality, time, and cost) Reporting the result of evaluation to the board of Directors for decision making purpose.

Laporan Kegiatan

Activity Report

Frekuensi Pertemuan Komite Investasi Karyawan telah mengadakan pertemuan sebanyak 12 kali selama tahun 2010, dihadiri oleh sebagian atau 80% anggota Komite Investasi Karyawan.

Meeting Frequency Investment Committee has held 12 meetings in 2010, attended by all/some or almost 80% of the total members of Investment Committee.

Pelaksanaan Tugas Mengevaluasi investasi bulan berjalan dan tindaklanjutnya Membahas skala prioritas investasi tahun berjalan kaitannya dengan tujuan, dana dan jadwal pelaksanaannya. Memberikan masukan kepada direksi untuk pengambilan keputusan.

Task Implementation Evaluating the current month of investment and its follow-up Discuss the scale of investment priorities of the current year related to the purpose, funding and implementation schedule. Advises the BOD for decision making.

Komite Manajemen Risiko Risk Management Committee Komite ini merupakan bentukan dari Direksi yang terdiri dari para Direktur Bidang, diketuai oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan serta bertanggungjawab kepada Direktur Utama.

This committee is established by the Board of Directors and consists of Division Directors and led by Planning and Development Director and is responsible to the President Director.

Wewenang dan tanggung jawab

Authorities and Responsibilities

Merumuskan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko se cara tertulis, sistematis, dan terstruktur yang akan diusulkan kepada Direktur Utama untuk disahkan. Mengusulkan risk tolerance level korporat kepada Direktur Utama untuk ditetapkan dalam bentuk pernyataan umum. Melakukan penjabaran risk tolerance ke level unit kerja pemilik risiko sebagai acuan bagi pemilik risiko dalam memutuskan tentang seberapa besar risiko yang dapat diambil. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan manajemen risiko kepada Direktur Utama. Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh organisasi (organization-wide) sebagai bentuk penerapan prinsip manajemen risiko dan sebagaimana dikemukakan dalam tujuan manajemen risiko organisasi. Mengevaluasi aktivitas atau transaksi usaha yang memerlukan persetujuan Direksi, antara lain aktivitas atau

Formulate Risk Management Policy Guideline in writ ing systematically and structurally and propose it to the President Director to be legalized. Proposing corporate risk tolerance level to the President Director to be stipulated in a general statement. Implement the translation of risk tolerance to the level of working unit of the risk-taker as the reference for him/her in deciding how big the risk that can be taken. Submit responsibility report on the implementation of risk management to the President Director. Integrate all efforts of risk management organizationwide as an implementation of risk management principle as mentioned in the objectives of organization risk management. Evaluate business activities or transaction required Director’s approval, such as business activities or transac-


Good Corporate Governance

transaksi usaha yang telah melampaui kewenangan pejabat Perusahaan satu tingkat di bawah Direksi, sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. Mengevaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko Perusahaan secara berkala setelah membaca Laporan Hasil Reviu Manajemen Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities). Memantau independensi operasi Unit Kerja Manajemen Risiko Mengembangkan budaya sadar risiko (risk consciousness) pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian internal yang efektif. Mengembangkan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan Manajemen Risiko. Membangun proses cepat tanggap risiko, meliputi penyusunan program kontingensi dan kesinambungan bisnis.

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

tion beyond the authority of company manager one level below the Board of Directors, according to the prevailing procedure. Evaluate effectiveness of Company Risk Management Implementation regularly after reading Report on the Management Review. Determine aspects related to business decision different from normal procedures (irregularities). Monitoring the independence of Risk Management Working Unit Develop risk conscious culture at all organization levels including among others sufficient communication to all organization levels regarding the importance of effective internal control. Develop human resource competence related to risk management. Develop risk quick response process covering the development of contingency plan and business continuity.

Laporan Kegiatan

Activity Report

Frekuensi Pertemuan Komite Manajemen Risiko telah mengadakan pertemuan sebanyak 2 (dua) kali selama tahun 2010, dihadiri oleh seluruh atau 100% anggota Komite Manajemen Risiko.

Meeting Frequency The Risk Management Committee has held 2 (two) meetings in 2010, attended by all of or 100% of the members of the Risk Management Committee.

Pelaksanaan Tugas Membahas Kegiatan investasi pembangunan Crumb Rubber Factory(CRF) di Kebun Batulicin Membahas Pembangunan Pabrik Kernel Oil (PKO) yang direncanakan lokasinya di Kaltim.

Task Implementation Discussing the investment on the construction of Crumb Rubber Factory (CRF) in Batulicin Estate. Discussing the construction of Palm Kernel Oil Factory planned to be built in East Kalimantan.

Pengawasan Dan Pengendalian Internal Internal Supervision and Control PTPN XIII menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko sesuai dengan Pedoman Audit Internal (Audit Charter) Satuan Pengawasan Intern tanggal 1 Januari 2006, yang diperbarui tanggal 3 Mei 2010.

PTPN XIII applies the risk-based surveillance and internal control system as subject to the Audit Charter of Internal Audit Unit (SPI) dated 1 January 2006 which is renewed on 3 May 2010.

Ruang Lingkup Pengawasan Ruang lingkup pengawasan yang dilakukan SPI meliputi: Penilaian kecukupan lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha melalui proses identifikasi, analisa, penilaian dan pengelolaan risiko usaha yang relevan. Aktivitas pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi perusahaan

The Scope of Audit The auditing scope conducted by SPI includes: The appraisal of internal control environment adequacy in the company The study and management on business risk through identification, analysis, assessment and relevant business risk management processes The controlling activity toward the company activities on each level and unit in the company organizational structure

169


170

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Sistem informasi dan komunikasi Monitoring yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian intern pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi perusahaan

Information and communication system Monitoring which is the assessment process toward the quality of internal controlling system on each level and unit of the company organizational structure

Pelaksanaan Pengawasan dan Pengendalian Intern Secara umum kegiatan pengawasan dan pengendalian intern dilakukan secara langsung oleh manajer kebun/ pabrik serta didukung fungsi Tim Verifikasi di Kantor Distrik Manajer. Pengendalian intern dibangun melalui penerapan SOP, pelaksanaan manajemen mutu dan monitoring secara berkala oleh pimpinan.

Implementation of Internal Audit Unit Activities Generally internal supervising and control are performed directly by the estates/plant manager and supported by Verification Team in Manager District Office. Internal control is established through the SOP implementation, execution of regular quality management and monitoring by the managers.

Fungsi audit internal di PTPN XIII dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI). Pembentukan Bagian SPI didasarkan atas PP No. 3 tahun 1983 pasal 45, bahwa setiap BUMN dibentuk SPI yang merupakan aparatur pengawasan intern perusahaan yang bersangkutan.

The internal audit function in PTPN XIII is performed by the Internal Audit Unit. SPI establishment was based on PP No. 3/ 1983 article 45, that in every BUMN, SPI should be established and be one of internal supervising apparatus in the concerned company.

Struktur SPI Secara struktural, Bagian SPI berada di bawah Direktur Utama, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi tiga orang Kepala Urusan yaitu Kaur Pengawasan Tanaman, Kaur Pengawasan Teknik & Pengolahan, serta Kaur Pengawasan Keuangan & Manajemen Risiko.

The Structure of Internal Audit Unit Structurally, SPI is under the CEO and chaired by a Head of Division who is assisted by three Heads of Bureau, namely Head of Plant Audit Bureau, Head of Technical & Processing Audit Bureau, and Head of Financial and Risk Management Audit Bureau

Bagan Struktur SPI Sesuai SK Direksi No. 13.09/KPTS/060/2010 tanggal 31 Desember 2010 Struktur Organsasi Bagian SPI Kantor Direksi PTPN XIII (Persero), adalah sebagai berikut :

Schema of SPI Structure According to the Decree of BOD Number No. 13.09KPTS/ 060/2010 dated 31 December 2010, the Schema of the Organizational Structure of SPI BOD Office PTPN XIII is as follows.

KEPALA BAGIAN

KEPALA URUSAN PENGAWASAN TANAMAN

URUSAN PENGAWASAN TANAMAN

URUSAN PENGAWASAN TANAMAN

KEPALA URUSAN PENGAWASAN TEKNIK & PENGOLAHAN

URUSAN PENGAWASAN TEKNIK & PENGOLAHAN

URUSAN PENGAWASAN TEKNIK & PENGOLAHAN

KEPALA URUSAN PENGAWASAN KEUANGAN & MANAJEMEN RESIKO

KEPALA URUSAN PENGAWASAN KEUANGAN & UMUM

KEPALA URUSAN PENGAWASAN KEUANGAN & UMUM

URUSAN ANALISA & EVALUASI RESIKO URUSAN PENGAWASAN TANAMAN

URUSAN PENGAWASAN TEKNIK & PENGOLAHAN

URUSAN MONITORING & PELAPORAN RESIKO


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Formasi jabatan atas struktur organisasi diatas sebanyak 14 jabatan namun belum seluruh formasi jabatan terisi sesuai ketentuan (baru terisi 10 jabatan).

The number of functional formation in the above organizational structure is 14 positions; however, not all formations have been filled as required (only 10 positions have been filled).

Komposisi SPI Jumlah Auditor Bagian SPI yang dimiliki PTPN XIII sebanyak 10 orang. Latar belakang auditor adalah berpendidikan Strata 1 bidang Pertanian, Ekonomi dan Teknik, dan kesemuanya telah memiliki kompetensi dan sertifikasi sebagai auditor sesuai standar yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, Auditor dibantu 6 (enam) Pembantu Auditor, dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 3 orang dan SMU sebanyak 3 orang.

Composition of the Internal Audit Unit There are 10 Auditors in SPI division of PTPN XIII. The background of the auditors are graduates from Agriculture, Economic, and Engineering Departments and all of them have the competence and certificates as an Auditor according to the standards required by the company. In performing its duties, the Auditor assisted of 6 (six) Asisstant Auditors. There are 3 Asisstant Auditors with S1 education background, and 3 Asisstant Auditors with highschool background.

Profil Kepala SPI Ahmad Efendi Lubis (Kepala SPI) lahir di Kotanopan, 12 April 1957, meraih gelar S-1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. Memulai karir sebagai karyawan di proyek Berangir dari tahun 1982 – 1984. Kemudian antara tahun 1985 – 1989 sebagai staf dan KTU Proyek Muara Wahau, tahun 1992 – 1995 KT Kebun Kerta Bakti Raharja, tahun 1997 – 1999 sebagai Kaur Keuangan, tahun 2002 – 2005 sebagai Kabag Keuangan, tahun 2008 sebagai Kabag Akuntansi, tahun 2009 sebagai Kabag Perencanaan dan Pengendalian dan terhitung sejak April 2010 menjabat sebagai Kabag SPI.

Head of SPI Profile Ahmad Efendi Lubis (SPI Chairman) He was born in Kotanopan on April 12, 1957. He obtained his Bachelor degree from Faculty of Economic, Tanjungpura University. He started his career as an employee in Berangir Project from 1982 to 1984. Between 1985 and 1989 he became a staff and KTU of Muara Wahau Project; from 1992 to 1995 he became KT of Kerta Bakti Raharja Estate. In 1997-1999 he became a Head of Financial Bureau; in 2002-2005 he became a Finance Division head, and in 2008 he held the post of Division Head of Planning and Controlling. And, from April 2010, he is a Division Head of SPI.

Pengembangan Kompetensi Auditor Untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan personil SPI, manajemen selalu melaksanakan pendidikan dan pelatihan berupa kursus jabatan, kursus audit, seminar dan workshop yang dilakukan secara berkesinambungan guna meningkatkan kemampuan tiap personil dalam bidang karir dan fungsi audit. Sampai saat ini, Bagian SPI PTPN XIII masih bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K) untuk memberikan pelatihan berjenjang kepada para auditor SPI sehingga dapat memperoleh Gelar Profesi yaitu Professional Internal Audit (PIA). Pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut: Dasar-dasar audit : 8 orang Audit Operasional : 1 orang Komunikasi dan Psikologi Audit : 1 orang Audit Kecurangan : 1 orang Pengelolaan Tugas-tugas Audit : 1 orang Profesional Internal Audit : 1 orang Benchmarking ke Sumatera Utara : 2 orang Benchmarking ke RRC : 1 orang

The Improvement of Auditors’ competence To improve the competence and capability of SPI personnel, management always conduct education and training in forms of functional courses, audit courses, seminars, workshops which are conducted continuously to improve the capability of each personnel in career and audit function. Until now, the SPI PTPN XIII still cooperates with the Centre for Accounting and Finance Development (PPA&K) to provide graded training to the SPI auditors so that they can obtain the Professional Title as Professional Internal Audit (PIA). The education and training conducted until 2010 are:

Fundamentals of Audit: 8 participants Operational Audit: 1 participant Audit Communication and Psychology: 1 participant Audit Fraud: 1 participant Audit Task Management : 1 participant Professional Internal Audit: 1 participant Benchmarking to North Sumatra: 2 participants Benchmarking to People Republic of China: 1 participant

171


172

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

Penjelasan tentang Piagam Audit Internal Internal Audit Charter adalah piagam yang digunakan sebagai acuan kerja maupun komitmen manajemen perusahaan untuk melindungi Internal Auditor SPI dalam pelaksanaan tugas. Internal Audit Charter memuat visi, misi, tujuan, kedudukan, ruang lingkup, struktur dan ukuran organisasi, peran dan tanggung jawab, hubungan dengan manajemen, eksternal auditor, komite audit, dewan komisaris dan dewan direksi serta tanggung jawab pelaporan dan wewenang untuk melakukan audit investigasi.

Explanation on the Internal Audit Charter Internal Audit Charter is a charter which is used as work reference and company management commitment to protect the Internal Auditor SPI in performing his job. Internal Audit Charter contains vision, mission, objectives, position, scope, organizational structure and size, role and responsibilities, relationships with the management, external auditor, audit committee, BOC and BOD and the report responsibility and the authority to do audit investigation.

Secara umum Internal Audit Charter berisikan beberapa hal, meliputi latar belakang keberadaan SPI sebagai organisasi Internal Audit, kedudukan SPI, ruang lingkup tugas, tanggungjawab, wewenang dan peranan, standar profesi auditor internal.

Generally, the Internal Audit Charter consists of the background of SPI as the internal audit organization, SPI position, task scope, responsibilities, authorities and role, internal auditor professional standards.

Setiap personil SPI sejak ditandatanganinya Internal Audit Charter wajib mematuhi dan menggunakannya sebagai pedoman pelaksanaan tugas di lingkungan PTPN XIII (Persero).

Each personnel of SPI, since the Internal Audit Charter was signed, is obliged to comply with it and use it as the code of task implementation in PYPN XIII (Persero).

Tugas & Kewajiban Fungsi dan peran SPI adalah melakukan post audit yang dilakukan setahun dua kali pada unit kerja yang ditekankan pada bidang tanaman, bidang teknik, bidang administrasi dan keuangan.

Duties & Obligation Function and role of SPI are to perform post audit conducted twice a year in working unit with emphasize on plant division, technical division, finance division, and risk management.

Tugas pokok dan kewajiban SPI meliputi : Membantu Direktur Utama dalam melakukan pengawasan baik secara preventif, represif maupun edukatif, dan menjabarkan operasional melalui perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan terhadap kegiatan unit kerja maupun bagian di Kantor Direksi; Memberikan rekomendasi kepada manajemen melalui Direktur Utama mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern, upaya penerapan dan pencapaian strategi bisnis, peningkatan efektivitas manajemen resiko, mendorong pelaksanaan GCG; Membuat laporan tertulis atas setiap pelaksanaan tugasnya yang disampaikan kepada Direktur Utama.

Main duties and obligation of SPI cover: Assisting President Director in conducting preventive, repressive, and educative supervising and translating operation through planning, implementation, or monitoring against the activities of working units of divisions in Board of Directors Office; Giving recommendations to the management through President Director regarding improvement of internal control system, efforts to implement and achieve business strategies, increase the effectiveness of risk management, promote GCG implementation; Preparing written reports on all implementation of his/ her tasks and submitting them to the President Director.

Wewenang Sesuai Audit Charter SPI tanggal 3 Mei 2010, SPI mempunyai akses terhadap dokumen, pencatatan, personal dan fisik kekayaan perusahaan di seluruh unit kerja perusahaan untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas auditnya.

Authorities According to SPI Audit Charter on 1 January 2006, SPI have the access to documents, records, personal and physical assets of the company in all company working units to obtain data and information related to his auditing tasks.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Laporan Kegiatan Audit Dengan jumlah personil sebanyak 16 orang, realisasi hari audit (man days) tahun 2010 adalah 4.691 hari sesuai dengan PKPT 2010. Perbandingan hari audit yang telah dipergunakan selama tahun 2010 dengan Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) 2010 tercantum dalam tabel berikut ini: NO

URAIAN

Audit Activities Report With 16 (sixteen) personnel, the audit man days realization in 2010 is 4,691 days according to PKPT 2010. The comparison between the man days alreagy used in 2010 and Annual Audit Work Plan (PKPT) 2010 is presented in the table below.

REALISASI 2010 REALIZATION ( MAN DAYS )

PKPT 2010 ( MAN DAYS)

CAPAIAN TARGET( % )

DESCRIPTION

1.

Hari kalender tersedia tahun 2010

9.855

9.855

100%

Available days based on calendric system 2010

2

Hari Kerja tersedia setelah dikurangi hari minggu/libur dan cuti

7.776

7.776

100%

Available work days after reduced by holodays and leaves

3

Untuk pekerjaan Kantor (pelaporan)

805

805

100%

For office work (reporting)

4

Pendidikan dan Latihan, Seminar

48

289

6,02%

Education and Practice, Seminar

5

GCG, MR, Komite Audit, KAP

1.991

1.991

100%

GCG, MR, Audit Committee, Public Accountant Office

6

Hari Pemeriksaan (HP) efektif 2010

4.691

4.691

100%

Effective examination day in 2010

Jumlah auditee yang menjadi obyek audit sebanyak 38 unit dengan jumlah pemeriksaan rata-rata dilakukan dua kali dengan laporan terbit sebanyak 65 eksemplar.

The number of auditee as the audit subject is 38 units with the average number of examination 2 and the issued report 65 copies

Jumlah temuan dan status tindak lanjut temuan audit sampai dengan Desember 2010 adalah sebagai berikut :

Number of findings and follow up status of the audit findings up to December 2010 are us the following: TINDAK LANJUT

NO

WILAYAH AREAS

JUMLAH TEMUAN NUMBER OF FINDINGS

TUNTAS COMPLETED

DALAM PROSES IN THE PROCESS

MONITORING MONITORING

JUMLAH TOTAL

1.

DKB - 1

80

42

38

0

80

2.

DKB - 2

50

38

12

0

50

3.

DKST

36

33

3

0

36

4.

DKT

83

38

45

0

83

5.

KPJ

0

0

0

0

0

6.

Kandir

0

0

0

0

0

Jumlah

249

151

98

0

249

Etika dan Norma Pengawasan serta Pengendalian Bagian SPI telah menerapkan standar perilaku (kode etik) yang ketat dan termuat dalam audit charter serta telah ditetapkannya standar pengelolaan tugas SPI yang mengatur etika, cara kerja dan pengenaan sanksi pelanggaran etika.

Ethics and Norms of Supervision and Control SPI Division has set rigid code of conduct that is mentioned in audit charter and there has been stipulated a standard of SPI task management which regulates ethics, working methods and sanction for ethic violations.

173


174

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

Kebijakan Pengungkapan dan Keterbukaan Internal Supervision and Control PTPN XIII mempunyai kewajiban untuk mengungkapkan informasi penting dan relevan kepada Pemegang Saham dan Instansi Pemerintah terkait serta stakeholders lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif. Keterbukaan PTP XIII kepada pemegang saham, karyawan, pekebun, petani, masyarakat, mitra bisnis dan pemangku kepentingan lainnya telah dilakukan manajemen melalui berbagai sarana media, maupun pengungkapan (disclosure) pada berbagai event, komunikasi dalam rapat, serta komunikasi non formal seperti mailing list, coffe morning, gathering, Sharing day.

PTPN XIII has the obligations to reveal important and relevant information the shareholders and related government institution and other stakeholders according to the prevailing laws and regulations punctually, accurately, clearly, and objectively. The openness of PTP XIII to the shareholders, employees, smallholders, farmers, business partner, and other stakeholders has been implemented by management using many media and disclosures in many events, communication in the meetings, and non-formal communication such as mailing list, coffee morning, gathering and sharing day.

Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membangun komunikasi yang efektif antara Perusahaan dengan Pemegang Saham dan stakeholders lainnya, antara lain berupa siaran pers, pemaparan publik, publikasi laporan.

Corporate Secretary has duty and responsibility to build effective communication between Company and Shareholders and other stakeholders, such as in form of press release, public presentation, and report publication.

Setiap bulan sekali, Perseroan menerbitkan media Harmoni sebagai sarana sosialisasi dan komunikasi keluarga besar PTPN XIII dan mendistribusikannya ke beberapa instansi terkait, diantaranya Perpustakaan Daerah.

Once a month, the Firm issues Harmoni media as means of socialization and communication among the big family of PTPN XIII, and distribute them to several Department, including Regional Library.

Perseroan telah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat umum untuk memperoleh informasi melalui:

The company has given extensive access to public to obtain the information through:

Website : http://www.ptpn13.com Telepon : (0561) 749367, 749363, 749369 Faksimile : (0561) 766026

Website : http://www.ptpn13.com Telephone : (0561) 749367, 749363, 749369 Facsimile : (0561) 766026

Kantor Pusat : PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurrachman No.11 Pontianak 78118, Kalimantan Barat.

Head Quarter: PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurrachman No.11 Pontianak 78118, West Kalimantan.

Kantor Distrik/Wilayah :

District/Branch Offices: 1. District Manager of West Kalimantan I Desa Meliau Hilir, Kecamatan Meliau, Kab. Sanggau, West Kalimantan 78571, Phone : 0564-22037, Email : dmkb@meliau.ptpn13.com

1. Distrik Manajer Kalimantan Barat I Desa Meliau Hilir, Kecamatan Meliau, Kab. Sanggau, Kalimantan Barat 78571, Telp : 0564-22037, Email: dmkb@meliau.ptpn13.com 2. Distrik Manajer Kalimatan Barat II Desa Pasok, Kecamatan Parindu, Kab. Sanggau Kalimantan Barat 78561, Telp & Fax. : 0564-22050, Email: dmkb@parindu.ptpn13.com

2. District Manager of West Kalimantan II Desa Pasok, Kecamatan Parindu, Kab. Sanggau, West Kalimantan 78561, Phone: 0564-22050, Email: dmkb@parindu.ptpn13.com


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

3. Distrik Manajer Kaltim Jl. Negara KM 95, Semuntai, Kec. Long Ikis, Kab. Pasir Kaltim 76282, Telp dan Fax. : 0543-22792, Email: dmkt@semuntai.ptpn13.com

3. District Manager of East Kalimantan Jl. Negara KM 95, Semuntai, Kec. Long Ikis, Kab. Pasir Kaltim 76282, Phone and Fax. : 0564-22792, Email: dmkt@semuntai.ptpn13.com

4. Distrik Kalimantan Selatan/Tengah Jl. Soekarno Hatta, Ds. Tebing Siring Kec. Pelaihari, Kab, Tanah Laut, Kalimantan Selatan Telp & Fax. : 0511-2702169.

4. District of South/Central Kalimantan Jl. Soekarno Hatta, Ds. Tebing Siring Kec. Pelaihari, Kab, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Phone & Fax. : 0511-2702169.

Kantor Pendukung :

Supporting Offices:

1. Kantor Perwakilan Jakarta Wisma Budi 1st Floor, Suit 02 Jl. HR. Rasuna Said kav. C 6, Jakarta 12940 telp : 021-5201453, Fax. : 021-5201436, Emai: kpjkt@ptpn13.com

1. Representative Office in Jakarta Wisma Budi 1st Floor, Suit 02, Jl. HR. Rasuna Said kav. C 6, Jakarta 12940, Phone : 021-5201453, Fax. : 0564-5201436, Email : kpjkt@ptpn13.com

2. Kantor Penghubung Balikpapan Jl, Markoni I No19, Balikpapan Kaltim 76262, Telp 0524-421942, Fax. 0542-731296, Email: kpbpn@balik.ptpn13.com

2. Balikpapan Liaison Office Jl, Markoni I No19, Balikpapan Kaltim 76262, Phone 0524-421942, Fax. 0564-731296, Email: kpbpn@balik.ptpn13.com

3. Kantor Penghubung Banjarmasin Jl. Kuripan No. 20 Banjarmasin Kalsel, Telp 0511-3266423, Fax. : 0511-3263469, Email: kppbjm@banjar.ptpn13.com

3. Banjarmasin Liaison Office Jl. Kuripan No. 20 Banjarmasin South Kalimantan, Phone 0511-3266423, Fax: : 0564-3263469, Email: kppbjm@banjar.ptpn13.com

Benturan Kepentingan

Conflict of Interest

Di dalam Code of Corporate Governance dinyatakan bahwa pengungkapan adanya benturan kepentingan wajib dilaporkan kepada Pemegang Saham paling lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya situasi/kondisi tersebut. Pemegang Saham meneliti situasi/kondisi yang menunjukkan adanya indikasi tersebut dan dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. Anggota Direksi dan Komisaris termasuk keluarganya wajib mengungkapkan kepemilikan saham di perusahaan lain, yang disusun dalam format/surat pernyataan tersendiri.

In Code of Corporate Governance, it is stated that disclosure of conflict of interest must be reported to the Shareholders at the latest five days starting from the incident of conflict of interest. Shareholders have to examine the situation/condition showing the indications and within 5 (five) days of the latest have to make decision to solve the problems. Member of Board of Directors and Board of Commissioners including their families have to disclosure the ownership of share in other company, written in a separate statement form/letter.

Apabila terjadi benturan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan salah seorang anggota Direksi, keputusan mengenai penyelesaian benturan kepentingan dilakukan oleh Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya dengan persetujuan Komisaris. Apabila benturan kepentingan menyangkut semua Direksi, perusahaan diwakili oleh Komisaris mengadakan RUPS Luar Biasa untuk menyelesaikan benturan kepentingan tersebut. Apabila terjadi benturan kepentingan antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan salah seorang anggota Komisaris, keputusan mengenai penyelasaian benturan kepentingan diambil dalam RUPS.

When there is a conflict of interest between the interest of the company and the interest of one of Board of Directors, decision on the conflict resolution should be made by the President Director and other board of Directors with the approval from Commissioners. When the conflict involves all Board of Directors, the company represented by Commissioners shall hold Special Shareholder General Meeting to resolve the conflict of interest. When there is a conflict of interest between the company’s interest and one of commissioners’ interests, the decision on the conflict resolution should be made in Shareholder General Meeting.

175


176

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Perusahaan merupakan organ yang dibentuk oleh Direksi yang berfungsi sebagai penghubung antara Perusahaan dengan pemegang saham/pemilik dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya dengan Perusahaan dan melakukan pengelolaan dokumen-dokumen Perusahaan.

Corporate Secretary is one organ established by Board of Directors and has a role as liaison officer between the Company and Shareholders/Owners and other concerned parties and the Company and manages company’s documentation.

Profil Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary Profile

Sofyan Nasution

Sofyan Nasution

Lahir di Batang Serangan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, tanggal 8 Agustus 1957. Meraih gelar S1 dari Fakultas Pertanian USU Medan tahun 1983. Memulai karier sebagai Asisten Pabrik di Kebun Gunung Bayu PTP VII Bah Jambi tahun 1983. Pada tahun 1998-2007 menjabat sebagai Manajer Kebun di Tabara, Tajati di Kaltim, Kembayan di Kalbar dan Kebun Batulicin di Kalsel PTPN XIII. Mulai tahun 2007 sampai 2010 menjabat sebagai Kepala SPI, dan sejak April 2010 menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan.

He was born in Serangan Kabupaten Langkat, North Su matra on 8 August 1957. He obtained undergraduate degree from Agriculture Faculty of USU Medan in 1983. He started his career as a Factory Assistant in Kebun Gunung Bayu PTP VII Bah Jambi in 1983. In 1998-2007, he was Estates Managerin Tabari, Tajati East Kalimantan, Kembayan in West Kalimantan, and Kebun Batulicin South Kalimantan in PTPN XIII. Beginning in 2007 up to 2010, he has been the Head of SPI, and since April 2010, he has been Corporate Secretary.

Tugas dan tanggung Jawab Memastikan kelancaran komunikasi (corporate communication) antara perusahaan dengan pemangku kepentingan yang meliputi; pemegang saham, karyawan, mitra bisnis, masyarakat serta pengguna jasa sesuai dengan kebutuhan wajar dari pemangku kepentingan tersebut. Menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar dari pemangku kepentingan. Menjalankan fungsi investor relation (RUPS, Laporan Tahunan, Public Expose, Investor Meeting, dan lain-lain). Memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Memfasilitasi penyelenggaraan rapat manajemen di tingkat pusat. Bertanggung jawab kepada Direksi dan laporan pelaksanaan tugasnya disampaikan pula kepada Dewan Komisaris.

Duties and Responsibilities Ensure swift communication (corporate communication) between the company stakeholders covering the following aspects: shareholders, employees, business partners, community and service users in line with proper requirement of the stakeholders. Ensure availability of in formation which is accessible to the Stakeholders in line with their proper needs. Perform the function of investor relation (General Shareholder Meeting, Annual Report, Public Expose, Investor Meeting and the likes). Ensure Compliance with prevailing laws and regulations. Facilitate managerial meeting at the central level. Be responsible to the Board of Directors and report to the Board of Commissioners on the implementation of his/her duties

Laporan Kegiatan Beberapa kegiatan terkait dengan stakeholders dan keterbukaan informasi yang telah dilakukan Sekretaris Perusahaan di tahun 2010 adalah: 1. Konferensi Pers sebanyak 8 kali 2. Laporan Manajemen sebanyak 12 kali 3. Laporan Keuangan sebanyak 1 kali

Activity Report Some activities related to stakeholders and the information transparency that had been done by the Corporate Secretary in 2010 are: 1. 8 pers conferences 2. 12 management reports 3. 1 financial statement


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

5. Laporan Tahunan sebanyak 1 kali 6. Pers Tour sebanyak 5 lokasi 7. RUPS sebanyak 2 kali 8. Penerbitan media 240 artikel.

5. 1 annual report 6. Pers tour to 5 locations 7. 2 General Meetings of Shareholders 8. 240 articles released in media

Aktivitas Komunikasi Korporat

Corporate Communication Activites

Pada tahun 2010, sejumlah pemberitaan yang berkaitan dengan kegiatan maupun kinerja PTPN XIII termuat di sejumlah media, baik media lokal maupun media nasional. Sepanjang tahun 2010, sebagian besar artikel merupakan pemberitaan dengan tone positif.

In 2010, some news related to activities and performances of PTPN XIII was announced in some local and national media. In 2010, most of article had positive tone.

Berikut ini adalah daftar beberapa press release tahun 2010.

Below is the list of some press release in 2010

TANGGAL DATE

JUDUL BERITA TITLE OF NEWS

8 Maret 2010 8 March 2010

14 Tahun PTPN Membangun Kalimanan - Lahir dari Penggabungan delapan PT Perkebunan 14 years of PTPN Has Built Kalimantan – Born from the Merger of Eight Plantation Companies

9 Maret 2010 9 March 2010

14 Tahun PTPN Membangun Kalimanan – Badai Krisis Berlalu, Perusahaan Terus Melaju 14 years of PTPN Has Built Kalimantan – The Storm will be Gone, the Company Stays Strong

10 Maret 2010 10 March 2010

14 Tahun PTPN Membangun Kalimanan – Mengangkat Taraf Ekonomi Petani 14 years of PTPN Has Built Kalimantan – Improve the Farmers Economical Conditions

11 Maret 2010 11 March 2010

14 Tahun PTPN Membangun Kalimanan – Semakin Kokoh atas Dukungan Semua Pihak 14 years of PTPN Has Built Kalimantan – Stay Stronger with All Parties’ Supports

12 Maret 2010 12 March 2010

14 Tahun PTPN Membangun Kalimanan – Ekonomi Menggeliat, Tambah Dua Pabrik CPO 14 years of PTPN Has Built Kalimantan – The Economic Condition Is Getting Better, Two More CPO Factories

15 Maret 2010 15 March 2010

14 Tahun PTPN Membangun Kalimanan – Agrobisnis Harapan Masa Depan Kalimantan 14 years of PTPN Has Built Kalimantan – Agribusiness: the Future Hope of Kalimantan

17 Maret 2010 17 March 2010

14 Tahun PTPN Membangun Kalimanan – BUMN Perkebunan Kebanggaan Petani dan Masyarakat 14 years of PTPN Has Built Kalimantan – SOE Plantation: the Pride of Farmers and Community

18 Maret 2010 18 March 2010

14 Tahun PTPN Membangun Kalimanan – Optimis Target Produksi Tercapai 14 years of PTPN Has Built Kalimantan – Optimistic that the Production Target can be Obtained

19 Maret 2010 19 March 2010

14 Tahun PTPN Membangun Kalimanan – Kembangkan Komoditas Unggulan 14 years of PTPN Has Built Kalimantan – Developing the Superior Commodity

22 Maret 2010 22 March 2010

PTPN XIII Merintis Industri Hilir PTPN XIII Initiates Downstream Industry

6 April 2010 6 April 2010

PPM-UPT Berdayakan Masyarakat Perbatasan PPM-UPT Empowers People around the Boundary

17 April 2010 17 April 2010

PTPN XIII Bina 1.027 Pengusaha Kecil – Bangun Kemitraan Dengan Bunga Rendah PTPN XIII Guides 1.027 Small-scale Business People – Building the Partnership with Low Interest

5 Mei 2010 5 May 2010

Komisi B DPRD I Kalbar Kunjungi PTPN XIII Commission B Regional House of Representatives Paid a Visit to PTPN XIII

7 Mei 2010 7 May 2010

Setiap Tahun PPN XIII Berikan Beasiswa PTPN XIII Grants Scholarship Annually

11 Mei 2010 11 May 2010

Petani Plasma Ngabang Desak Replanting Plasma Farmers of Ngabang Insist Replanting

15 Mei 2010 15 May 2010

PTPN XIII Terus Kembangkan Usaha – Segera Garap Kutai Timur, KKR dan Melawi PTPN XIII Keeps Developing Business – Soon Treats East Kutai, KKR and Melawi

17 Mei 2010 17 May 2010

Produksi PTPN XIII Dari Minyak Sawit ke Biodiesel The Production of PTPN XIII; From Palm Oil to Biodiesel

25 Mei 2010 25 May 2010

PTPN XIII Salurkan Kredit Pupuk Petani Sawit PTPN XIII Gives Fertilizer Loan to Oil Palm Farmers

1 Juni 2010 1 June 2010

PTPN XIII Selalu Utamakan Mutu Produk PTPN XIII Always Puts Product Quality First

18 Juni 2010 18 June 2010

Garap Pabrik Energi Manages Energy Factory

177


178

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

TANGGAL DATE

JUDUL BERITA TITLE OF NEWS

25 Juni 2010 25 June 2010

PMS Terbaik Unuk Masyarakat Kembayan PMS is the Best for Kembayan People

28 Juni 2010 28 June 2010

PSM ingkatkan Produktivitas Kebun Plasma PSM Increases the Plasma Plantation Productivity

19 Juli 2010 19 July 2010

Citra Perkebunan Peduli Lingkungan The Image of Pro-Environment Plantation

27 Juli 2010 27 July 2010

Segera Replanting, Petani Cicil Kredit Macet Replanting Right Away, Farmers Pay the Bad Debt Credit

9 Agustus 2010 9 August 2010

PTPN XIII Bantu PSN KKR PTPN XIII Helps PSN KKR

16 Agustus 2010 16 August 2010

PTPN XIII Pro Growth, Pro Poor, Pro Job and Pro Environment PTPN XIII Pro Growth, Pro Poor, Pro Job and Pro Environment

21 Agustus 2010 21 August 2010

PTPN XIII Isi Kemerdekaan Dengan Karya Nyata PTPN XIII Fills the Independence with Real Work

20 September 2010

PTPN XIII Dukung Pesta Petani Muda PTPN XIII Supports Young Farmers Party

7 Oktober 2010 7 October 2010

PTPN XIII Gelar Press Tour : Mengenal Lebih Dekat PTPN XIII PTPN XIII Holds Press Tour: To Know Closely PTPN XIII

24 Oktober 2010 24 October 2010

PTPN XIII Sumbang Rumah Adat Dayak PTPN XIII Made Contribution for Dayak Traditional House

25 November 2010

IIP BUMN Kalbar Siap Dikukuhkan IIP SOE of West Kalimantan Ready to Establish

Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan Urgent Problems Faced by the Company Sepanjang tahun 2010, perkara penting yang dihadapi perusahaan adalah perkara yang berkaitan dengan hukum, terutama masalah sengketa lahan. Status perkara sampai dengan saat ini adalah masih menunggu keputusan dari Mahkamah Agung. Tidak ada gugatan materiil maupun immaterial yang akan mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, kemungkinan resiko finansial akibat perkara adalah nihil. NO PERKARA CASE NUMBER

JENIS & JUMLAH GUGATAN TYPE AND NUMBER OF SUITS

10/Pdt.G/2004 /PN.BTK

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan nilai gugatan Materiil & Immateriil Rp. 12.040.000.000,The suit on act contrary to law with the material and immaterial claim Rp 12,040,000,000.-

In 2010, urgent problems faced by the company are re lated to laws, especially land dispute. The present status of the case is pending decision of Supreme Court. There are no any materials or non-material lawsuits that will influence the company financial condition, there is not any financial risk due to the lawsuits.

MATERI PERKARA CASE MATERIAL

POSISI POSITION

Sian Cs mengklaim bahwa PTPN XIII telah menguasai tanah miliknya seluas 99,6625 Ha dan mengajukan gugatan ganti rugi tanam tumbuh kepada PTPN XIII ke PN Buntok.

PN Buntok di dalam putusannya menyatakan bahwa Tergugat (PTPN XIII) telah melakukan perbuatan melawan hukum. Terhadap putusan tersebut PTPN XIII mengajukan Banding. PT Kalteng kemudian membatalkan putusan PN Buntok dan memenangkan PTPN XIII.

Sian cs, claimed that PTPN XIII had forcefully taken their land of 99.6625 hectares and put a suit in State Court against PTPN XIII to pay for planting lost indemnification.

PN Buntok in its court decision stated that the defendant (PTPN XIII) had done the act contrary to law. PTPN XIII put the appeal against the court decision. The High Court of Central Kalimantan then cancelled the court decision of State Court Buntok and benefited PTPN XIII

STATUS PERKARA CASE STATUS Penggugat mengajukan Kasasi ke MA The plaintiff submitted for Supreme Court appeal.


Good Corporate Governance

NO PERKARA CASE NUMBER 06/Pdt.G/2004/ PN.BTK

08/Pdt.G/2010/ PN.SGU

JENIS & JUMLAH GUGATAN TYPE AND NUMBER OF SUITS

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

MATERI PERKARA CASE MATERIAL

POSISI POSITION

STATUS PERKARA CASE STATUS

Gugatan Wanprestasi dengan nilai gugatan Materril & Immateriil Rp. 4.680.000.000,-

Kumpi Cs mengklaim bahwa PTPN XIII telah menguasai tanah miliknya seluas 56,50 Ha dan mengajukan gugatan kepada PTPN XIII ke PN Buntok

PN Buntok di dalam putusannya mengabulkan gugatan Penggugat. PTPN XIII kemudian mengajukan Banding. PT Kalteng mengeluarkan putusan yang menguatkan putusan PN Buntok

PTPN XIII mengajukan Kasasi ke MA.

The lawsuit on default with material and immaterial claim Rp 4,680,000,000.-

Kumpi cs. Claimed that PTPN XIII had forcefully taken their land of 56.50 hectares and put a suit against PTPN XIII to State Court of Buntok

Gugatan Perbuatan Melawan Hukum dengan nilai gugatan Materril & Immateriil Rp. 31.420.000.000,

Hierony Bulang menggugat M. Digol sebagai Tergugat I, PTPN XIII (Persero) sebagai Tergugat II & BPN Kab. Sanggau sebagai Tergugat III karena mengklaim bahwa tanah miliknya seluas 100 Ha telah diserahkan Tergugat I kepada Tergugat II tanpa izin

The suit on act contrary to law with the material and immaterial claim Rp 31,420,000,000

Hierony Bulang put a suit against M. Digol as defendant I, PTPN XIII (Persero) as defendant II & BPN Sanggau Regency as defendant III for claiming his land of 100 hectares that had given in to defendant II by defendant I without his permit

PTPN XIII submitted for the Supreme Court appeal

State Court of Buntok in its decision granted the plaintiff claim. PTPN XIII then put an appeal to High Court of Central Kalimantan that supported the court decision of State Court of Buntok PN Sanggau di dalam putusannya mengabulkan gugatan Penggugat. Para Tergugat kemudian mengajukan Banding. PT Kalbar mengeluarkan putusan yang menguatkan putusan PN Sanggau.

Para Tergugat mengajukan Kasasi ke MA The defendant submitted for the Supreme Court appeal

State Court of Sanggau in its court decision granted the plaintiff claim. The defendants put an appeal to the High Court of West Kalimantan that issued the decision supporting the decision of State Court of Sanggau

Prinsip-Prinsip Etika Bisnis dan Etika Kerja Business Ethics and Work Ethic Principles Manajemen telah menetapkan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang berlaku sebagai code of conduct sejak tahun 2003 dan terakhir di revisi pada Februari 2010.

Management has established Code of Business Ethics and Work Ethics prevailing as code of conduct since 2003 and was most recently revised in February 2010.

Etika Bisnis

Business Ethics

PTPN XIII telah menyusun dan memberlakukan Etika Bisnis guna membantu setiap individu (Pelaku Bisnis) di perusahaan dalam memahami prinsip-prinsip dan tata tertib yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap individu di perusahaan wajib mematuhi Etika Bisnis ketika melaksanakan pekerjaannya.

PTPN XIII has composed and imposed the Business Ethics to help each individuals (Busines Implementer) in the company in understanding the principles and orders related to the compliance with the prevailing regulations of law. Each individual in the company is obliged to comply with the Business Ethics as doing their jobs.

Etika Bisnis mengatur hubungan antara perusahaan sebagai suatu entitas dengan pelanggan, pemegang saham, individu dalam perusahaan, petani plasma, pemasok, kreditur, komunitas (publik), pemerintah, auditor, media massa, pesaing, serta menjelaskan bagaimana perusahaan (sebagai suatu entitas) beretika, bersikap dan bertindak

Business Ethics regulate the relationship between the company as an entity and customers, shareholders, individuals in the company, nucleus farmers, suppliers, creditors, community (public), government, auditor, mass media, competitors; and explain how the company (as an entity) comply with ethics, act and perform in attempt to balance

179


180

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

dalam upaya menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan seluruh Stakeholder.

the interests of the company and all stakeholders.

Etika Bisnis bertujuan mengatur hal-hal sebagai berikut: Hubungan yang dikelola dengan Stakeholder. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest). Penyampaian Informasi Perusahaan Informasi Rahasia Pengelolaan Arsip (Records Management) Kebijakan Lingkungan Aktivitas Politik dan Pemberian Kontribusi Pencatatan Transaksi

Business ethics is aimed to regulate: The relationships with the stakeholders Conflict of Interest Company Information dissemination Secret Information Records Management Environmental Policies Political Activities anf Giving Contribution Transaction Recording

Etika Kerja PTPN XIII

Work Ethics of PTPN XIII

Etika Kerja mengatur individu dalam perusahaan bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan proses kerja dengan pihak-pihak di dalam dan di luar perusahaan dalam membangun budaya kerja dan budaya perusahaan. Di dalam Pedoman Etika Kerja tercantum delapan (8) Tata Nilai Perusahaan yang menjadi dasar Etika Kerja PTPN XIII, ruang lingkup etika kerja, sikap individu dalam perusahaan, hubungan individu dalam perusahaan, hal-hal yang dilarang oleh perusahaan, sanksi pelanggaran etika, dan pelaporan pelanggaran.

Work Ethics regulate the company staff’s behavior and at titude in interacting and performing working process with internal and external parties to develop working culture and company’s culture. In the Code of Work Ethics, there are 8 (eight) company values that become the basic work ethics of PTPN XIII, scope of work ethics, individual attitude in the company, individual relationship in the company, prohibited things by the company, ethics violation sanction, and violation reporting.

Sikap individu dalam perusahaan kaitannya dengan wewenang dan jabatan: Menggunakan wewenang dan jabatannya dengan penuh tanggung jawab untuk kepentingan perusahaan. Menggunakan wewenang dan jabatannya untuk menjaga dan menggunakan seluruh data, informasi, fasilitas dan harta perusahaan untuk kepentingan perusahaan. Menjaga nama baik perusahaan sesuai wewenang dan jabatan dalam sikap dan perilakunya di luar maupun di dalam perusahaan.

Individual’s attitude regarding his/her authority and position: Using their authority and position responsibly for the interest of the company. Using their authority and position to maintain and use all the data, information, facilities and company’s asset for the interest of the company. Maintaining company’s reputation according to their authority and position with their good attitude inside or outside the company.

Hal-hal yang dilarang Perusahaan yang termasuk pelanggaran berat antara lain meliputi: Menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun. Memalsukan data/informasi atau memberikan keterangan palsu kepada pihak yang memerlukan. Mengungkapkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasikan kecuali untuk kepentingan Negara. Membujuk pimpinan, bawahan dan atau teman sekerja untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hokum dan atau kesusilaan. Melakukan perbuatan asusila di tempat kerja. Menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk kepentingan pribadi maupun golongan.

Prohibition and Severe Violations: Receiving gifts and gratification in any form. Falsifying data/information or giving false information to the parties who need it. Revealing company’s secrets that should be kept except for the state’s interest. Persuading supervisors, subordinates, and working partners to commit something against the law or morality. Committing immoral acts in working venue. Abuse the authority and power for personal or group’s interest.


Good Corporate Governance

Melalaikan pelaksanaan tugas, pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Melakukan tindak kejahatan antara lain mencuri dan atau menggelapkan aset perusahaan, melakukan penipuan kepada atasan, bawahan maupun kepada sesama rekan kerja, memperdagangkan barang perusahaan baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan.

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Ignoring duties so that it causes loss to the company. Committing crime like theft, embezzling company’s asset, deceiving supervisors, subordinates, or working partners, selling company’s asset within or outside the company.

Sosialisasi GCG

GCG Socialization

Sosialisasi atas penerapan GCG dilakukan sebagi bagian dari proses internalisasi pada jajaran manajemen. Sosialisasi GCG dilakukan pada level Direksi, Dewan Komisaris, Sekretaris Dewan Komisaris, Komite Audit dan karyawan pimpinan. Selama tahun 2010, Bagian SPI telah memberikan sosialisasi kepada 80 orang calon karyawan pimpinan guna memberikan pemahaman yang memadai tentang konsep dan prinsip GCG secara komprehensif. Sedangkan sosialisasi untuk Direksi dan Dewan Komisaris dilakukan dalam bentuk pengenalan terhadap proses bisnis, aktivitas perusahaan serta prinsip - prinsip GCG dan pemaparan terhadap hasil assessment penerapan GCG setiap tahunnya.

The socialization of the GCG implementation is conducted as a part of internalization process on management level. The GCG socialization is carried out on the BOD, BOC, BOC Secretary, Audit Committee and head employees levels. During 2010, SPI has socialize to 80 candidates of head employees to give them better understanding on the concepts and principles of GCG comprehensively. Meanwhile, socialization for BOC and BOD is carried out in form of introduction to business process, company activities and the principles of GCG and the elaboration on the assessment result of the GCG implementation in each year.

Sosialisasi PEBK,Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja

PEBK (Code of Business Ethics and Work Ethics) Socialization

Direksi memiliki komitmen untuk mensosialisasikan Etika Bisnis dan Etika Kerja ke seluruh karyawan di dalam Perusahaan, memberi contoh kepada karyawan bagaimana bersikap sesuai dengan etika tersebut dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran etika.

BOD has a commitment to socialize the Business Ethics and Work Ethics to all employees in the company, to give example to the employees on how to behave according to ethics, and to give sanction to the ethic violation.

Melalui surat Direksi No. 13.09/Kebun, Unit/209/2010 tanggal 21 Oktober 2010, telah didistribusikan buku PEBK kepada karyawan PTPN XIII. Pedoman Etika Bisnis dibagikan kepada karyawan golongan III ke atas sedangkan Pedoman Etika Kerja dibagikan kepada seluruh karyawan tetap, mulai golongan I-IV. Seluruh karyawan yang telah menerima PEBK wajib menandatangani Surat Pernyataan yang berisi kesanggupan untuk menerima dan menerapkan PEBK dengan sebaik-baiknya.

With the circular letter of the Board of Directors Number 13.09/Kebun,Unit/209/2010 dated 21 Oktober 2010, Code of Business Ethics and work Ethics (PEBK) books had been distributed to the employees of PTPN XIII. Code of Business Ethics books were distributed to the grade III-up employees and the Work Ethics books were distributed to all permanent employees, grades I – IV. All employess who had received the PEBK books must sign the Document of Declaration which consisted of the willingness to receive and apply PEBK as best as they can.

Kepatuhan

Compliance

Perusahaan telah mentaati segala prosedur, kebijakan atau peraturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang atau manajemen, yang mencakup penghimpunan dan pengevaluasian bukti-bukti untuk menentukan dan melaporkan apakah kegiatan financial maupun operasional perusahaan telah dilaksanakan sesuai dengan ketentuan atau perundang-undangan yang berlaku.

Company have complied with all procedures, facilities, or particular laws stipulated by authorized parties or management covering gathering and evaluation of evidence to determine and report whether financial or operational activities have been performed accordance to the prevailing laws and regulations.

181


182

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Dari keseluruhan akuntan eksternal yang mengaudit PT.Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sejak tahun 2000 – 2010, hasil pengujian kepatuhan terhadap hukum, kontrak dan bantuan yang berlaku bagi PTPN XIII menunjukkan bahwa unsur yang auditor uji tidak ada satupun yang menyebabkan auditor tidak percaya bahwa PTPN XIII tidak mematuhi dalam hal– hal yang material.

All external auditors auditing PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) since 2000 - 2010 show the results of examination regarding law compliance, contracts, and assistance of PTPN XIII that indicate none of examined elements causes auditors to believe that PTPN XIII do not comply with material matters.

Auditor Independen

Independent Auditor

Laporan Keuangan PTPN XIII tahun 2010 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Sidik dan rekan (izin usaha KAP No KEP-682/KM.1/2008), dengan total biaya sebesar Rp 393.812.100, meliputi jasa audit Perseroan. Tahun 2010 ini merupakan penugasan kedua bagi KAP tersebut untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan PTPN XIII. Untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2010, PTPN XIII mendapatkan opini WAJAR TANPA PENGECUALIAN.

The financial statement of PTPN XIII year 2010 was audited by Public Accountant Office (KAP) Hertanto Sidik and partners (business license of Public Accountant Office number KEP-682/KM.1/2008), with the total fee Rp 393,812,100 covering company audit service. 2010 is the second assignment for that KAP to audit the PTPN XIII financial statement. For the book year which ends on December 31, 2010, PTPN XIII gets the comment UNCONDITIONALLY APPROPRIATE.

Selain tugas audit Laporan Keuangan, KAP ini tidak melakukan tugas-tugas audit lain di lingkungan PTPN XIII.

Beside auditing task on the financial statement, this KAP did not do other audit tasks in PTPN XIII.

PERIODE PEMERIKSAAN OLEH AUDITOR AUDITOR EXAMINATION PERIOD NO.

TAHUN BUKU BOOK YEAR

AUDITOR EKSTERNAL EXTERNAL AUDITOR

BIAYA COST

TEMUAN FINDING

TINDAK LANJUT FOLLOW UP

SISA TEMUAN

1.

2005

KAP Hadori & Rekan

Rp. 444.350.808 (incl PPN 10%)

2

2

-

2.

2006

KAP Muharram Rasidi (HMR)

Rp. 352.000.000 (incl PPN 10%)

3

2

-

3.

2007

KAP Muharram Rasidi (HMR)

Rp. 346.500.000 (incl PPN 10%)

4

3

-

4.

2008

KAP Muharram Rasidi (HMR)

Rp. 418.000.000 (incl PPN 10%)

5

4

-

5.

2009

KAP Hertanto Sidik & Rekan

Rp. 396.452.100 (incl PPN 10%)

4

5

-

6.

2010

KAP Hertanto Sidik & Rekan

Rp. 393.812.100 (incl PPN 10%)

3*

4

-

-* = Ditindaklanjuti th 2011, Followed Up in 2011

Seluruh karyawan yang telah menerima PEBK (Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja) wajib menandatangani Surat Pernyataan yang berisi kesanggupan untuk menerima dan menerapkan PEBK dengan sebaik-baiknya. All employess who had received the PEBK (Code of Business Ethics and Work Ethics) books must sign the Document of Declaration which consisted of the willingness to receive and apply PEBK as best as they can.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Assessment GCG Assessment GCG Hasil Assessment GCG

Results of GCG Assessment

Assessment penerapan Good Corporate Governance PTPN XIII dilaksanakan oleh Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalbar. Nilai assessment GCG PTP XIII dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan yang cukup berarti. Pada tahun 2009, nilai yang diperoleh sebesar 82,67 dengan predikat baik, sedangkan pada tahun 2010 nilai yang dicapai meningkat menjadi 83,09 dengan predikat baik.

Assessment of GCG Implementation of PTPN XIII was conducted by representatives of Financial and Development Supervisory Board (BPKP) West Kalimantan. The score of PTPN XIII shows year to year substantial improvement. In 2009, PTPN obtained score of 82,67 with good predicate while in 2009 the grade was 83,09 with good predicate.

79,85

2006

80,97

2007

NO

81,35

2008

83,09

82,76

2009

ASPEK ASPECT

2010

BOBOT WEIGHT

SKOR PERUSAHAAN 2009 SKOR PERUSAHAAN 2010 SCORE ACHIEVEMENT SCORE ACHIEVEMENT

URAIAN DESCRIPTION

I.

Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS3

9.00

6,91

654

II.

Kebijakan GCG

805

6,13

6,78

GCG policies

III.

Penerapan GCG A. Komisaris B. Komite Komisaris C. Direksi D. SPI E. Sekretaris Perusahaan

27,72 5,28 27,00 3,00 3,00

24,46 4,88 23,44 2,70 2,09

23,54 4,84 23,46 2,61 2,37

GCG Implementation a. Board of Commissioner b. Committees under Board of Commissioners c. Board of Directors d. SPI e. Corporate Secretary

Jumlah III

66,00

57,57

56,82

IV.

Pengungkapan Informasi (Disclosure)

7,00

4,78

5,69

Information Disclosure

10.00

7,28

7,26

Commitment

100,00

82,67

83,09

TOTAL

V.

Komitmen

TOTAL

Rights and Responsibility of Shareholders

Tindak Lanjut atas Rekomendasi BPKP

Follow Up of BPKP Recommendations

Sepanjang tahun 2010, PTPN XIII telah menindaklanjuti rekomendasi assesment GCG tahun 2009 oleh BPKP dalam rangka perbaikan pelaksanaan GCG di masa yang akan datang. Berikut disajikan status tindak lanjut atas rekomendasi assessment GCG tahun 2009, sebagai berikut:

In 2010, PTPN XIII has followed up GCG assessment recommendations from BPKP in order to improve GCG implementation in the future. Below is the status of GCG assessment recommendations 2009:

183


184

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

NO

URAIAN REKOMENDASI RECOMMENDATION DESCRIPTION

URAIAN TINDAK LANJUT FOLLOW-UP DESCRIPTION

1.

Direksi segera menyampaikan rancangan RJP 2010-2014 yang telah mendapat persetujuan Komisaris kepada RUPS/ Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan.

Pemegang Saham telah mengesahkan RJP 2010 – 2014 melalui RUPS on paper.

BOD submits the design of long-term plan (RJP) 2010-2014 which has been already approved by BOC to GMS to be rati fied as soon as possible

The shareholders has ratified RJP 2010-2014 through GMS on paper

2.

Penetapan KAP yang akan mengaudit Laporan Keuangan ta hun berikutnya dilakukan oleh Pemegang Saham/RUPS atas usulan dari Komisaris.

RUPS telah menunjuk auditor eksternal untuk melaksanakan audit tahun buku 2010 sebagaimana tertuang dalam RIS. RUPS 13/X/2010 tgl. 30 Juni 2009

The determination of KAP that will audit the next year finan cial statement will be conducted by shareholders/GMS based on the BOC suggestions

GMS has appointed the external auditor to do auditing task for year book 2010 as drawn up in RIS.RUPS 13/X/2010 dated 30 June 2009

3

Menyempurnakan pembuatan risalah RUPS mendatang agar risalah tersebut lebih menggambarkan adanya dinamika rapat sehingga memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas.

Pemegang Saham mewacanakan bahwa perlunya Notaris untuk mendokumentasikan dinamika rapat.

To perfect the next GMS minutes making in order to describe more the dynamics of the meeting so that it can fulfill the transparency and accountability principles.

The shareholders discusses the necessity for the notariat to document the meeting dynamics

4

Melaksanakan penilaian kinerja Direksi secara individual mulai tahun 2010 yang akan menilai kinerja masing-masing Direksi untuk tahun 2009.

Pemegang saham telah menetapkan Key Performance Indicator (KPI) untuk masing – masing Direksi dalam tahun 2010 dan telah diaudit oleh Auditor Independen (KAP H&R)

To assess the performance of BOD individually starting form 2010 which will assess the performance of each director for the year 2009

The shareholders has determined the Key Performance Indicator (KPI) for each director in 2010 and has already been audited by Independent Auditor (KAP HS&R)

5.

Menetapkan kebijakan mengenai kreditur dalam hal memperoleh modal kerja/investasi yang antara lain mengatur tentang pemilihan kreditur, prosedur kredit serta hak dan kewajiban perusahaan kepada kreditur.

Kebijakan ini telah diatur dalam revisi Pedoman Dasar Kerja (PDK) Bagian Keuangan Tahun 2010

Determine the policy on creditor to obtain work loan/invest ment that also includes the criteria to select creditor, loan pro cedure, and rights and responsibilities of the company to the creditor

This policy has been redulated in the Revision of Basic Working Codes (PDK) on Finance section year 2010

6

Untuk pemeriksaan laporan keuangan tahun berikutnya, agar mengajukan calon auditor independen kepada RUPS/ Pemegang Saham atas usul Komite Audit.

Komite Audit telah memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk KAP HS&R sebagai Auditor Independen tahun 2010

To examine the next year financial statement, the candidates of independent auditors should be proposed to the GMS/the shareholders based on the Audit Committee suggestion

Audit Committee gives recommendation to BOC to appoint KAP HS&R as the independent auditor for the year 2010

7

Memfinalkan Board of Manual yang sudah disusun oleh Direksi, yang antara lain mengatur mengenai program pengenalan bagi anggota Komisaris baru.

Board of Manual telah disahkan oleh Direktur Utama PTPN XIII (Persero)

Finalize the Board of Manual composed by BOD which regu lates introduction program for the new member of BOC

Board of Manual has already been ratified by CEO of PTPN XIII (Persero)

8

Bersama Direksi menyusun kriteria informasi yang dapat disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada stakeholders lainya.

Direksi telah melakukan revisi atas code of corporate governance (2010) yang didalamnya telah diatur tentang kriteria dan tata cara penyampaian informasi sesuai UU No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

Together with BOD, compose the information criteria that can be submitted by BOC to other stakeholders

BOD has revised the code of corporate governance (2010) in which there is a regulation on criteria and procedure of disseminating information pursuant to Regulation Number 14/2008 on Public Information Transparency

STATUS Tuntas Completed

Tuntas Completed

Dalam Proses In Process

Tuntas Completed

Tuntas Completed

Tuntas Completed

Tuntas Completed

Tuntas Completed


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

NO

URAIAN REKOMENDASI

9

Komite Audit melakukan reviu efektivitas sistem pengen dalian manajemen sesuai dengan kebijakan pengendalian internal yang akan ditetapkan oleh Direksi.

Komite audit telah melaksanakan evaluasi atas efektifitas sistem pengendalian internal sesuai ketentuan yang berlaku.

Audit Committee reviews the effectiveness of management controlling system according to the internal controlling policy

Audit committee has evaluated the effectiveness of the internal controlling system as stipulated by the prevailing regulations

Meningkatkan kompetensi SDM dibidang manajemen risiko, untuk dapat menerapkan manajemen risiko sesuai kebijakan yang telah ditetapkan.

Telah dilakukan perubahan atas struktur organisasi SPI yang menunjuk Kaur Pengawasan Keuangan dan MR sebagai PIC pelaksanaan manajemen risiko.

Improve the Human Resource competence in the field of risk management according to the determined policy.

The changes to the SPI organizational structure have already been done. It appoints the Head of Bureau of Financial Audit and MR as the PIC of risk management implementation

11

Mendorong SPI untuk melakukan reviu terhadap internal control perusahaan secara korporat.

Pelaksanaan reviu terhadap internal control oleh Bagian SPI dilakukan di kebun/unit secara berkala

Stimulate the SPI to review the company internal control corporately

Review on internal control by SPI section which is done in the estate/unit periodically

12

Meningkatkan peran Sekretaris Perusahaan sebagai pejabat yang menatausahakan dan menyimpan dokumen-dokumen perusahaan seperti risalah-risalah rapat Direksi/Komisaris, risalah RUPS, dokumen Kuasa Pemegang Saham dan lain sebagainya.

Dokumen perusahaan yang terkait dengan risalah rapat Direksi, RUPS serta arsip penting lainnya selalu didokumentasikan dengan tertib sesuai SOP yang berlaku.

Enhance the role of the Corporate Secretary as the authority who does the administration job and keeps the company documents as minutes meeting of BOD/BOC, minutes of GMS, document of attorney of the Shareholders and so forth.

Company documents related to minutes meeting of BOD, GMS and other important files will always be documented orderly according to prevailing SOP

13

Menyusun kriteria dan melaksanakan program pemberian penghargaan karyawan terbaik.

Compose the criteria and implement the reward granting program to the best employee.

Program pemberian penghargaan karyawan terbaik diberikan di tingkat kebun/unit sebagai apresiasi atas capaian kinerja. Rewarding program for the best employee given on the estate/unit level as the appreciation on their work performance

10

URAIAN TINDAK LANJUT

STATUS Tuntas Completed

Tuntas Completed

Tuntas Completed

Tuntas Completed

Tuntas Completed

Dampak Strategis Implementasi GCG Strategic Impacts of GCG Implementation 1. Dalam rangka transparansi Laporan Tahunan, PTPN XIII secara aktif mengikuti Annual Report Award sejak tahun 2002. Dalam ajang Annual Report Award, prestasi yang diraih PTPN XIII cukup membanggakan, yaitu: Peringkat terbaik ke 3 dari 20 peserta kategori BUMN/ BUMD Non-Listed pada Annual Report tahun 2003. Laporan Tahunan Terbaik Tahun 2004 kategori BUMN/ BUMD Non- Listed Penghargaan Terbaik ke 2 Annual Report Tahun 2005 kategori BUMN/BUMD Non-Listed. Penghargaan Peringkat ke-2 Kegiatan Penghargaan Laporan Tahunan 2006 Kategori BUMN Non Keuangan - Non Listed . Penghargaan Peringkat II Kegiatan Penghargaan Laporan Tahunan 2007 Kategori BUMN Non Keuangan - Non Listed. Penghargaan Peringkat II Kegiatan Penghargaan Laporan Tahunan 2009 Kategori BUMN Non Keuangan- Non Listed.

1. Regarding Annual Report Transparency, PTPN XIII has actively followed Annual Report since 2002. In Annual Report Award, PTPN XIII’s achievement is quite satisfactory, namely: 2nd Runner up out of 20 participants within the category of non-listed BUMN/BUMD in Annual Report 2003 Best Annual Report 2004 in the category of non-listed BUMN/BUMN BUMN/BUMD. First Runner Up of Annual Report 2005 in the category of Non-Listed BUMN/BUMN First Runner Up in the Annual Report Award 2006 in category of Non-Finance – Non-Listed BUMN First Runner Up in Annual Report 2007 in the category of Non-Finance – Non-Listed BUMN First Runner Up in Annual Report 2009 in the category of Non-Finance – Non-Listed BUMN

185


186

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

2. Peningkatan kinerja perusahaan NO

URAIAN

2. Improvement of Company Performance 2006

2007

2008

2009

2010

DESCRIPTION

1.

Produksi Total CPO (ton)

246.310

242.577

280.178

345.554

340.069

CPO Total Production (tons)

2.

Produksi Total Karet (ton)

28.585

26.525

24.323

24.503

27.875

Rubber Total Production (tons)

3.

Laba setelah PPh (Rp Juta)

141.595

4.

Total Aset (Rp Juta)

5.

Total Pajak (Rp Juta)

6.

Dividen (Rp Miliar)

7.

Opini Auditor Independen

8.

Tingkat Kesehatan Perusahaan

9.

KPI (%)

10.

Assessment GCG

*

18.984 1.587.287

210.991

122.088

180.798

Profit after tax income (million rupiahs)

1.613.998 1.933.503

2.416.609

2.484.163

Total Assets (million rupiahs) Total Tax (million rupiahs)

14.234

66.232

72.568

60.092

75.698

9,13

3.78

42.20

24.42

50,62

Dividend (billion rupiahs)

*

*

*

*

*

Independent Auditor Opinion

87.90(AA) 89.00(AA)

88,60(AA)

88,10(AA)

Company Health Level

75,50 (A) 61,50

75,90

86,75

104,18***

113,23***

KPI

79,85**

80,97

81,36

82,67

82,67

Assessment GCG

Wajar Tanpa Pengecualian Fair without exception

**

***

Baik Good

Tahun 2009 dan 2010 menggunakan KPI BUMN Perkebunan Using KPI, State Own Enterprise in 2009 2010

Praktik Good Corporated Governance yang Melebihi Kriteria Good Governance Practice Beyond Criteria KINERJA OPERASIONAL & KEUANGAN (TARGET ANGGARAN VS REALISASI TAHUN 2010) OPERATIONAL AND FINANCIAL PERFORMANCE (BUDGET TARGET AND REALIZATION IN 2010) NO

URAIAN

1. Produksi CPO: Plasma + Pihak ketiga 2.

Penjualan

3.

Laba setelah PPh

4.

Total Aset

TARGET 72.720

REALISASI REALIZATION 75.838

CAPAIAN % ACHIEVEMENT

DESCRIPTION

104,29

CPO Production Plasma+ 3rd Parties

3.167.983

3.399.177

106,04

(IDR Million) Sales

162.433

180.798

111,31

(IDR Million) Earning after Tax

2.573.311

2.848.163

110,68

(IDR Million) Total Asset

Persiapan Perusahaan Dalam Rangka Konvergensi PSAK ke IFRS

The Preparation of the Company in the Convergence of SFAS to IFRS

Dengan memperhatikan Surat Kementerian Badan Usaha Milik Negara nomor S-156/D4.MBU/2010 tanggal 6 Agustus 2010 tentang Penerapan International Financial Reporting Standard (IFRS) ke dalam Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan, maka Direksi PTPN XIII telah membentuk Tim terpadu lintas bagian melalui Surat Keputusan Nomor 13.00/KPTS/12/2010 yang diperbarui lagi menjadi SK Direksi No. 13.00/KPTS/12/2011.

Pursuant to Letter from the Ministry of State Owned En terprise Number S-156/D4.MBU/ 2010 dated August 6, 2010 on the Implementation of International Financial Reporting Standard (IFRS) to the Statement of Financial Accounting Standard, the Board of Directors of PTPN XIII has formed a cross-division integrated Team through Decree No. 13.00/KPTS/12/2010 renewed by Decree of the Board of Directors No. 13.00/KPTS/ 12/2011.

Tim terdiri dari 18 Orang yang terdiri dari Tim Lintas bagian.

The team consists of 18 people involving cross-divisional team.

Tim bertugas: 1. Mempelajari PSAK yang telah mengadopsi IFRS. 2. Menyusun kajian dan simulasi penerapan IFRS dalam laporan keuangan PTP Nusantara XIII (Persero).

The team is assigned : 1. to study SFAS which has adopted IFRS, 2. to formulate a review and the simulation of IFRS application in the financial statements of PTPN XIII (Persero),


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

3. Mempersiapkan infrastruktur pendukung untuk implementasi PSAK yang sudah mengadopsi IFRS. 4. Mengikuti perkembangan dan penerapan IFRS di perusahaan BUMN/swasta. 5. Sosialisasi penerapan di kebun./unit.

3. to prepare the supporting infrastructures to implement SFAS which has adopted IFRS, 4. to monitor the progress and the application of IFRS in SOE / private companies, 5. to socialize the implementation at the estate/unit.

Laporan Kegiatan

Action Report

Frekuensi Pertemuan

Meeting Frequency

Tim Konvegensi PSAK ke IFRS telah mengadakan pertemuan sebanyak 9 kali, dihadiri oleh 15 dari 18 orang anggota atau setara dengan 83,33%

PSAK to IFRS Convergence team has held 9 meetings at tended by 15 out of 18 members or similar to 83.33%.

Materi Pertemuan

Meeting materials

Penyatuan pendapat, persepsi, dan perkembangan IFRS dikaitkan dengan industri perkebunan : 1. PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2 Laporan Arus KAs 3. PSAK 3 Laporan Keuangan Interim 4. PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasi 5. PSAK 50 55 Instrumen Keuangan (3 x) 6. PSAK 14 Persediaan 7. PSAK 16 Aset tetap

The unification of opinions, perceptions and development of IFRS is related to the plantation industry: 1. PSAK 1 Financial Statement Presentation 2. PSAK 2 Report on Cash Flow 3. PSAK 3 Interim Financial Statements 4. PSAK 4 Consolidation Financial Statements 5. PSAK 50 55 Financial Instruments (3 times) 6. PSAK 14 Supplies 7. PSAK 16 Fixed Assets

Pelatihan/Rapat IFRS Pelatihan Konfergensi IFRS yang efektif 2011 tanggal 20 Juli 2010 di Le Meridien Jakarta oleh LPP Medan. PTPN XIII mengikutsertakan 3 orang anggota tim. Pelatihan Konfergensi IFRS yang efektif 2011 tanggal 20 -22 Desember 2010 di Hotel Grand Sahid Jakarta oleh LPP Medan bekerjasama dengan IAI. PTPN XIII mengikutsertakan 2 orang anggota tim. Pelatihan Konfergensi IFRS yang efektif 2011 tanggal 1- 2 Maret 2011 di Hotel Sahid Jakarta oleh IAI dan LPP. Pembahasan PSAK 50 & 55 mengenai Instrumen Keuangan (PSAK 55 Pengakuan dan Pengukuran, PSAK 50 Penyajian dan Pengungkapan), PSAK 3 Laporan Keuangan Interim, dan PSAK 8 Peristiwa setelah periode pelaporan. PTPN XIII mengikutsertakan 2 orang anggota tim. Rapat pembentukan Tim IFRS PT RNI/PTPN dan penyusunan program kerja serta overview perkembangan IFRS, tanggal 2 - 4 Maret 2011 di Hotel Hilton Bandung. Peserta rapat adalah perwakilan PTPN dan RNI, PTPN XIII mengikutsertakan 2 orang anggota tim. Pelatihan IRFS & Executive Briefing PTPN/RNI di Kuta Bali tanggal 11 - 15 April 2011 yang dihadiri oleh Direktur Keuangan PTPN dan RNI serta perwakilan tim dari PTPN dan RNI. Materi pelatihan adalah pembahasan PSAK ke IFRS untuk penyusunan pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan, rencana anggaran dan verifikasi uji ma-

IFRS Training/Meeting Effective IFRS Convergence Training 2011 on 20 – 22 December 2010 at Grand Sahid Hotel Jakarta by LPP Medan in cooperation with IAI. PTPN XIII participated in the training by sending 2 team members. Effective IFRS Convergence Training 2011 on 1 – 2 March 2011 in Sahid Hotel Jakarta by IAI and LPP. The discussion on PSAK 50 & 55 on Financial Instruments (PSAK 55 on Acknowledgement and Measurement, PSAK 50 on Presentation and Disclosure), PSAK 3 on Interim Financial Statement, and PSAK 8 on After-Reporting Period Occurrence. PTPN XIII participated by sending 2 team members. Meeting of IFRS Team Building for PT RNI/PTPN and Action Plan Formulation and Overview on IFRS Development, from 2 to 4 March 2011 in Hilton Hotel Bandung. The participants of the meeting were the representatives of PTPN and RNI. PTPN XIII sent 2 team members. IFRS Training and Executive Briefing of PTPN and RNI in Kuta Bali on 11 – 15 April 2011 attended by the Directors of Finance of PTPN and RNI and the team representatives from PTPN and RNI. The training material was the discussion on PSAK convergence into IFRS to compose the State Owned Plantation Accounting Codes, budget plan, and verification test on the IFRS-based Accounting Codes materials, discussion on overview on PSAK –

187


188

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

terial Pedoman Akuntansi Berbasis IFRS, pembahasan overview road map konvergensi PSAK - IFRS serta jadwal pelaksanaan IFRS PTPN/RNI

IFRS convergence road map and IFRS implementation schedule of PTPN/RNI.

Sosialisasi IFRS Sosialisasi IFRS dilaksanakan tanggal 10 Januari 2011, dihadiri 60 orang karyawan PTPN XIII, yang terdiri atas 18 Anggota Tim, dan Staf perwakilan setiap bagian. Pembicara dalam Sosialisasi IFRS tersebut adalah Indra Soesetiawan, CPA dari Kantor Akuntan Publik Hertanto Sidik dan Rekan.

IFRS Socialization The IFRS socialization was conducted on January 10 2011, attended by 60 employees of PTPN XIII consisting of 18 tea members and staff representatives of every division. The speaker in this IFRS Socialization was Indra Soesetiawan, CPA from Public Accountant Office Hertanto Sidik and Partners.

REMUNERASI DEWAN KOMISARIS TAHUN 2010 REMUNERATION OF BOARD OF COMMISSIONERS 2010

NAMA NAME

GAJI SALARY

TUNJANGAN BULANAN MONTHLY ALLOWANCE

THP BULANAN THP 2010 MONTHLY THP

DR. Ir. Agus Pakpahan, APU

24.546.400

6.878.997

31.425.333

377.104.000

91.341.400

468.445.400

Drs. Revrisond Baswir, MBA

22.091.760

6.045.264

28.136.917

337.643.000

82.707.260

420.350.260

Thadeus Yus, SH, MPA

22.091.760

6.045.264

28.136.917

337.643.000

82.707.260

420.350.260

Hamzah Tawil, S.Ag, MS

22.091.760

6.045.264

28.136.917

337.643.000

82.707.260

420.350.260

Mayjen Adang Sonjaya

22.091.760

6.045.264

28.136.917

337.643.000

82.707.260

420.350.260

TCT* = Tunjangan Cuti Tahunan, ALA* = Annual Leave Allowance

REMUNERASI DIREKSI TAHUN 2010 REMUNERATION OF BOARD OF DIRECTORS 2010

NAMA NAME

GAJI SALARY

TANTIEM 2009 + THR + TCT* TOTAL TANTIEM 2009 + THR + ALA*

TUNJANGAN BULANAN MONTHLY ALLOWANCE

THP BULANAN THP 2010 MONTHLY THP

TANTIEM 2009 + THR + TCT* TOTAL TANTIEM 2009 + THR + ALA*

Ir. Kusumandaru, MBA

61.366.000

7.118.300

68.484.300

821.811.600

282.219.500

1.104.031.100

Ir. B. Rachman

55.229.400

18.361.470

73.590.870

883.090.440

254.497.550

1.137.587.990

Drs. Natsir Tarigan

55.229.400

6.361.470

61.590.870

739.090.440

254.497.550

993.587.990

Ir. Wagio Ripto, MM

55.229.400

18.361.470

73.590.870

883.090.440

254.497.550

1.137.587.990

Ir.Memed Wiramihardja, MM TOTAL

55.229.400

6.361.470

61.590.870

759.090.440

254.497.550

993.587.990

282.283.600

56.564.180

338.847.780

4.066.173.360

1.300.209.700

5.366.383.060

TCT* = Tunjangan Cuti Tahunan, ALA* = Annual Leave Allowance

Praktik Bad Corporated Governance Dalam Kriteria Bad Corporate Governance Practices According to The Criteria Rekomendasi BPKP atas Hasil Assessment Tahun 2010 Terhadap kelemahan dalam pelaksanaan GCG dan dalam upaya memperbaiki kinerja pencapaian praktik-praktik yang terbaik (best practices) penerapan GCG, Perwakilan BPKP Provinsi Kalbar telah merekomendasikan beberapa hal yang perlu menjadi prioritas organ perusahaaan sebagai berikut:

BPKP Recommendations upon the Results of Assessment 2010 Upon the weakness of GCG Implementation and within the efforts to improve performance to achieve GCG implementation best practices, Representatives of BPKP West Kalimantan have provided some recommendations that need to be the company organ priorities as following:

1. Pemegang Saham/RUPS a. Menyempurnakan pembuatan risalah RUPS mendatang agar risalah tersebut lebih menggambarkan adanya dinamika rapat sehingga memenuhi prinsip trannsparansi dan akuntabilitas. b. Menetapkan sistem pengangkatan bagi anggota

1. Shareholders/General Meeting for Shareholders a. To complete the making of the next General Meeting for Shareholders (GMS) minutes in order to precisely describe the meeting dynamics to fulfill the principles of transparency and accountability. b. To determine the promotion system for the members


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

komisaris yang memenuhi prinsip transparansi atau keterbukaan melalui fit and proper test dan melaksanakan sistem tersebut. c. Menetapkan komisaris independen melalui mekanisme RUPS. d. Menetapkan aturan jumlah maksimum jabatan Komisaris yang boleh dipegang oleh seorang anggota komisaris. e. Menetapkan sistem penilaian kinerja individual dan kolegial Komisaris secara formal dan melakukan penilaian sesuai dengan sistem tersebut. f. Melaksanakan penilaian kinerja Direksi secara individual mulai tahun 2011 mendatang, dalam hal ini penilaian yang dilakukan pada tahun 2011 adalah untuk menilai kinerja masing-masing Direksi tahun 2010.

of the Board of the Commissioners (BOC) who fulfill the principles of transparency or openness through the fit and proper test and implement the system. c. To determine the Independent Commissioner through the GMS mechanism. d. To determine the rules of the maximum number of the functions that can be held by a member of BOC. e. To determine the formal evaluation system for the BOC individual and collegial performance and to do the evaluation as ruled by the system. f. To evaluate the Board of Directors (BOD) individual performance starting from 2011. In this matter, the evaluation that will be done in 2011 will assess each member of BOD’s work performance in 2010.

2. Komisaris a. Menyempurnakan pembuatan risalah RUPS mendatang agar risalah tersebut lebih menggambarkan adanya dinamika rapat sehingga memenuhi prinsip transparansi dan akuntabilitas. b. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan manajemen resiko di lingkungan PTPN XIII (Persero). c. Memperbaharui pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan setiap tahun. d. Komisaris bersama Direksi menyusun kriteria informasi yang dapat disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada stakeholders lainnya. e. Melakukan penilaian kinerja secara self assessment yang didasarkan pada rencana dan indikator kinerja anggota Dewan Komisaris yang ditandatangani oleh anggota Dewan Komisaris dan disampaikan kepada Pemegang Saham atau disahkan melalui mekanisme RUPS. f. Dalam setiap risalah rapat, dicantumkan adanya evaluasi/pemantauan atas pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya. g. Memberikan fasilitas penyimpanan dokumen yang memadai kepada Sekretaris Dewan Komisaris, sehingga dapat mengadministrasikan dokumen Komisaris dengan tertib. h. Melakukan reviu efektivitas sistem pengendalian manajemen sesuai dengan kebijakan pengendalian internal yang akan ditetapkan oleh Direksi. i. Membuat dan menyampaikan laporan berkala komite audit kepada Dewan Komisaris dengan tepat waktu.

2. Board of Commissioners a. To complete the making of the next General Meeting for Shareholders (GMS) minutes in order to precisely describe the meeting dynamics to fulfill the principles of transparency and accountability. b. To do evaluation on the risk management implementation in the PTPN XIII (Persero) area. c. To renew the statement of free of conflict of interest annually. d. Together with BOD, BOC will formulate the criteria of information that will be presented to the other stakeholders by the BOC. e. To do the work evaluation using self-assessment which is based on the BOC action plan and performance indicators that is signed by the members of BOC, and submitted to the shareholders or ratified through the GMS mechanism. f. In each meeting proceeding, there should be an evaluation/monitoring on the implementation of the previous meeting results. g. To provide an adequate document saving facility for the Secretary of BOC to orderly administrate the Commissioners’ documents. h. To review the effectiveness of management control system based on the policy on the internal control that will be decided by the BOD. i. To make and present the periodical report of Audit Committee to the BOC punctually.

3. Komite a. Menyempurnakan pembuatan risalah RUPS mendatang agar risalah tersebut lebih menggambarkan adanya dinamika rapat sehingga memenuhi prinsip

3. Committee a. To complete the making of the next General Meeting for Shareholders (GMS) minutes in order to precisely describe the meeting dynamics to fulfill the principles of

189


190

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

transparansi dan akuntabilitas. b. Melakukan reviu efektivitas sistem pengendalian manajemen sesuai dengan kebijakan pengendalian internal yang akan ditetapkan oleh DIreksi. c. Melakukan reviu atau memberi masukan terhadap PKPT SPI pada awal tahun berjalan untuk dilaksanakan oleh SPI. d. Membuat laporan pelaksanaan rencana kerja Triwulan IV dan laporan tahunan pelaksanaan rencana kerja secara tepat waktu, disertai dengan evaluasi pencapaian rencana kerja tersebut. e. Membuat dan menyampaikan laporan berkala komite audit kepada Dewan Komisaris dengan tepat waktu

transparency and accountability. b. To review the effectiveness of management control system based on the policy on the internal control that will be approved by the BOD. c. To review and give input to PKPT Internal Audit Unit (SPI) in the beginning of the effective year to be implemented by SPI. d. To make a report on the implementation of Action Plan of Quarter IV and the annual report of the Action Plan implementation punctually, together with the evaluation of the Action Plan achievement. e. To make and present a periodical report of Audit Committee to the BOC punctually.

4. Direksi a. Menyempurnakan pembuatan risalah RUPS menda tang agar risalah tersebut lebih menggambarkan adanya dinamika rapat sehingga memenuhi prinsip trannsparansi dan akuntabilitas. b. Menyusun dan menetapkan kebijakan mengenai Sistem Pengendalian Intern berbasis COSO secara entitas, termasuk evaluasi atas pelaksanaan pengendalian intern yang meliputi unsur lingkungan pengendalian, pengkajian dan pengelolaan resiko, aktivitas pengendalian, informasi dan komunikasi serta monitoring dan evaluasi. c. Menetapkan kebijakan mengenai perencanaan kredit dalam hal memperoleh modal kerja/investasi yang antara lain mengatur tentang pemilihan kreditur, prosedur kredit serta hak dan kewajiban perusahaan terkait kredit yang diperoleh. d. Menetapkan kebijakan yang khusus mengatur tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility), dimana sumber dananya tidak berasal dari laba perusahaan, melainkan dari biaya perusahaan sebagaimana di atur dalam pasal 74 UU nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta mendokumentasikan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan tersebut. e. Mengatur pemberian hadiah, donasi, sumbangan dan imbalan dalam PEB dan PEK f. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan resiko di lingkungan PTPN XIII. g. Memperbaharui pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan setiap tahun. h. Komisaris bersama Direksi menyusun kriteria informasi yang dapat disampaikan oleh Dewan Komisaris kepada Stakeholders lainnya. i. Melakukan risk assessment atas setiap peluang bisnis yang sudah dituangkan dalam RKAP.

4. Board of Directors a. To complete the making of the next General Meeting for Shareholders (GMS) minutes in order to precisely describe the meeting dynamics to fulfill the principles of transparency and accountability. b. To compose and determine the policy on COSO-based Internal Control System for each entity, including the evaluation on the internal control implementation, the risk study and management, the controlling activities, information and communication, and monitoring and evaluation. c. To determine the policy on the loan plan to obtain the working loan/investment, among which are to regulate the selection of the creditors, loan procedures, rights and responsibilities of the company related to received loan. d. To determine the policy specifically regulating the corporate social responsibilities, in which the funding source will not be taken from the company profit; instead, it is taken from the company budget as stipulated in chapter 74 Regulation Number 40 Year 2007 on the Limited Liability Company, and the corporate social responsibility activities shall be documented. e. To manage the prize giveaway, donation, contribution and reward in PEB and PEK. f. To evaluate the risk implementation in PTPN XIII neighborhood. g. To renew the statement of free of conflict of interest annually. h. BOC and BOD formulate the criteria of the information that will be presented to the other stakeholders by the BOC. i. To do the risk assessment on every business opportunity drawn up in Company Action Plan and Budget. j. To make a statement (certification) on the effectiveness of internal control.


Good Corporate Governance

j. Membuat statement (sertifikasi) mengenai efektivitas pengendalian internal. k. Meningkatkan kompetensi SDM dibidang Manajemen Resiko untuk dapat menerapkan manajemen resiko sesuai kebijakan yang telah ditetapkan. l. Secara berkala melaporkan pelaksanaan kegiatan barang dan jasa kepada Komisaris. m. Secara berkala melaporkan pelaksanaan manajemen resiko dan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa kepada Komisaris. n. Memperbaharui pernyataan tidak memiliki benturan kepentingan setiap awal tahun o. Melengkapi laporan Triwulan dan Semesteran Perusahaan dengan laporan pengadaan barang dan jasa, laporan monitoring tindak lanjut dari SPI. p. Membuat lembar persetujuan risalah rapat terpisah dengan daftar hadir. q. Memperbaharui pedoman audit agar sesuai dengan paradigma audit SPI yang baru dan proses bisnis perusahaan. r. Mendorong SPI untuk melakukan kontrol perusahaan secara korporat s. Membuat laporan hasil monitoring tindak lanjut atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan melaporkannya kepada Direksi & Dewan Komisaris. t. Mendorong Sekretaris Perusahaan agar menyampaikan informasi yang relevan kepada stakeholders lainnya dengan memutakhirkan website secara berkala. u. Meningkatkan peran Sekretaris Perusahaan sebagai pejabat yang menatausahakan dan menyimpan dokumen-dokumen perusahaan seperti risalah-risalah rapat Direksi dengan Dewan Komisaris, Daftar Pemegang Saham dan Daftar Khusus. v. Menginstruksikan kepada Sekretaris Perusahaan untuk membuat dan menyampaikan laporan pelaksanaan tugasnya kepada Direksi w. Menginstruksikan kepada Sekretaris Perusahaan untuk meng-update dan melengkapi website PTPN XIII dengan informasi mengenai penerapan GCG. x. Mendorong Sekretaris Perusahaan untuk melengkapi substansi Laporan Tahunan PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan Informasi sebagaimana tertuang dalam Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: KEP-117/M-MBU/2002 pasal 28 dan informasi lainnya guna lebih meningkatkan pengungkapan yang transparan (antara lain tentang Komisaris Independen dan Kepemilikan Saham). y. Menginstruksikan Sekretaris Perusahaan untuk memperbaharui konten website www.ptpn13.com yang memuat dengan informasi-informasi seperti Pedoman

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

k. To improve the human resources competency in Risk Management field in order to be able to apply the risk management pursuant to the determined policy. l. To report the implementation of the material and service activities periodically to the BOC. m. To report the implementation of the risk management and the material and service procurement periodically to the BOC. n. To renew the statement of free of conflict of interest every beginning of year. o. To complete the company quarterly and semestral report with the report of material and service procurement and report of follow-up monitoring from Internal Audit Unit. p. To make the approval sheet of the minutes meeting separated from the attendance list. q. To renew the audit codes to meet the new audit paradigms of the SPI and the corporate business process. r. To push SPI to do company control corporately. s. To make a report on the follow-up monitoring result on the examination result carried out, and report it to the BOD and BOC. t. To push the Corporate Secretary to provide the relevant information to the other stakeholders by updating the website periodically. u. To promote the Corporate Secretary role as the authority who is in charge of company’s document administration and filing, such as proceedings of BOD and BOC meetings, list of shareholders and special list. v. To instruct the Corporate Secretary to make and present the report of his/her duty implementation to BOD. w. To instruct the Corporate Secretary to update and complete the website of PTPN XIII with the information on the GCG application. x. To push the Corporate Secretary to complete the PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Annual Report substances with the information which is drawn up in the Decree of State Minister of State Owned Enterprises Number KEP-117/M-MBU/2002 Chapter 28 and other information to enhance the transparent disclosure (inclusing the Independent Commissioners and Shareholding) y. To instruct the Corporate Secretary to update the website contents of www.ptpn13.com by giving the information such as the Codes of Business Ethics and Work Ethics, Code of CG and other updated and relevant information about the company.

191


192

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Etika Bisnis dan Pedoman Etika Kerja, Code of CG serta informasi lainnya tentang perusahaan yang up to date dan relevan. z. Menginstruksikan kepada seluruh individu PTPN XIII (Persero) untuk manandatangani PEBK (code of conduct) sebagai bentuk komitmen mereka untuk kemajuan perusahaan dan memperbaharuinya setiap tahun. aa. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemantauan perkembangan GCG kepada Komisaris. bb. Mengintensifkan kembali sosialisasi terhadap pedoman corporate governance dan pedoman perilaku kepada seluruh jajaran korporasi. cc. Menyusun kriteria dan melaksanakan program pemberian penghargaan karyawan terbaik serta melaporkan kegiatan penegakkan PEB dan PEK. dd. Menetapakan mekanisme baku untuk menindaklanjuti keluhan stakeholders lainnya (pemasok, kreditur, dan petani plasma).

z. To instruct all individuals in PTPN XIII (Persero) to sign the code of conduct as a form of their commitment for the company improvement and to renew it annually. aa. To report the implementation of monitoring activities toward the GCG development to BOC. bb. To re-intensify the guidelines of corporate governance socialization to all corporate staff. cc. To compose the criteria and to implement the rewarding program for the best employee and to report the activity of PEB and PEK reinforcement. dd. To decide the standard mechanism to follow up the other stakeholders (suppliers, creditors, and plasma farmers) complaints.

Penyimpangan Internal Direksi dalam kebijakannya terus berkomitmen untuk menerapkan reward and punishment kepada para karyawannya. Terhadap penyimpangan yang berindikasi pidana yang dilakukan terhadap karyawan akan diproses secara hukum dan kepada yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan PKB.

Internal Deviation Within their policies, Board of Directors is continually committed to implement reward and punishment to their employees. To the employees committing deviation with criminal indications, legal process will be imposed upon and he/she will be sanctioned according to PKB provision.

Selama tahun 2010, tidak terjadi penyimpangan yang berindikasi fraud dan mengarah kepada tindak pidana. Jumlah Penyimpangan Internal berdasarkan hasil pemeriksaan SPI mengalami penurunan selama tiga tahun terakhir.

In 2010, there was no deviation with fraud indication and led to criminal acts. The number of internal deviation based on the examination result decreased in the last three years.

URAIAN DESCRIPTION

2010

2009

2008

Jumlah kasus penyimpangan Number of Cases

1

2

3

Kasus yang telah diselesaikan Cases resolved

1

2

3

Telah proses penyelesaian internal Processed internally

1

2

3

Dalam proses penyelesaian internal In the process of internal resolution

1

-

0

Telah ditindaklanjuti pihak berwajib Followed up by Law Enforcement

-

1

0

Kinerja Lingkungan PTPN XIII menyambut positif langkah untuk mendorong semua perkebunan kelapa sawit di Indonesia memenuhi syarat-syarat pelestarian lingkungan yang digariskan oleh Kementerian Pertanian. Dalam uji coba penerapan berbagai ketentuan dalam Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) kepada 20 perusahaan perkebunan sawit yang dilakukan bulan Maret 2011, kebun Parindu PTPN XIII termasuk kebun kelas I (baik sekali).

Environmetal Performance PTPN XIII is receiving positively any steps to encourage every oil palm plantation in Indonesia to meet the requirements of environment preservation stipulated by the Ministry of Agriculture. In the implementation trial of a number of stipulations in Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) to 20 oil palm plantation companies carried out in March 2011, Parindu Estate of PTPN XIII was categorized as class I estate (very good).


Good Corporate Governance

Terkait kinerja Proper, 3 (dua) unit kerja milik PTPN XIII masuk dalam kategori merah, 1(satu) unit kerja masuk kategori hitam, dan (satu) unit kerja masuk kategori biru. Menyadari arti pentingnya Proper, PTPN XIII berupaya untuk lebih dapat meningkatkan kinerja Proper, dan mengupayakan agar kedepan seluruh unit kerjanya dapat mengikuti penilaian Proper.

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

In relation to Proper performance, 3 (two) work units of PTPN XIII were classified as red category, 1 (one) work unit was classified as black category, and 1 (one) work unit was classified as blue category. Considering the importance of Proper, PTPN XIII keeps trying to improve its Proper performance, and makes its best efforts in order that in the future all of its work units will be able to meet the requirements of Proper assessment.

Rencana Peningkatan GCG di Tahun 2011 GCG Improvement Plan In 2010 Untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG yang lebih baik, manajemen telah menerapkan beberapa rencana peningkatan GCG di tahun 2011, sebagai berikut : 1. Menindaklanjut Surat Edaran Menteri Negara BUMN No. SE-14/MBU/2010 tanggal 11 November 2010 tentang implementasi GCG pada BUMN, manajemen akan : a. Merancang dan melaksanakan formulasi penilaian penerapan GCG secara self assessment untuk tahun 2011. b. Memasukkan unsur penilaian GCG dalam KPI dan Kontrak Manajemen untuk tahun 2012. c. Melaksanakan tindak lanjut secara berkala atas areas of improvementssebagai bagian dari program review tindak tindak lanjut. 2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada tanggal 9 Februari 2011 telah mengundang seluruh manajemen BUMN PTPN dan PT RNI untuk menghadiri pemaparan rencana penandatanganan Nota Kesepahaman antara BPK-RI dengan BUMN perkebunan dan PT RNI tentang Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Informasi untuk Akses Data dalam Rangka Pemeriksaan. Terkait hal tersebut, Direksi telah menyatakan komitmennya untuk menjalin kerjasama pertukaran data dan informasi perusahaan kepada BPK untuk terwujudnya pelaksanaan ”grand design e-audit menuju BPK Sinergi” sebagai bagian dari penerapan prinsip – prinsip GCG. Keterbukaan informasi kepada pihak auditor merupakan komitmen manajemen menuju tata kelola perusahaan yang bersih. 3. Peningkatan citra perusahaan melalui penyampaian informasi perusahaan kepada para stakeholders dengan media website yang lebih baik dan up to date serta bulettin internal.

To improve the quality of GCG implementation, the management has applied some GCG improvement plan in 2011 as follows. 1. Follow up the circular letter of the State Ministry of State Owned Enterprise Number SE-14/MBU/2010 dated 11 November 2010 on the GCG implementation in State Owned Enterprise by doing : a. Design and implement the assessment formulation on the GCG implementation by doing self assessment in 2011. b. Enter the GCG assessment elements in KPI and Management Contract for 2012. c. Follow up periodically the areas of improvement as a part of follow up reviewing program. 2. Finance Auditor Body had invited all management of SOE PTPN and PT RNI on 9 February 2011 to attend the discussion on the plan of signing the memorandum of understanding between Finance Auditor Body of the Republic of Indonesia and the SOE Plantation and PT RNI on the Development and Management of Information System to Access Data in Examination. Regarding with that, BOD has had the commitment to cooperate on the company data and information exchange with Finance Auditor Body to realize the implementation of ”Grand Design e-Audit to create Finance Auditor Body Synergy” as a part of the GCG principles implementation. The information tranparency to the auditor is the management commitment to create clean company administrations. 3. The improvement of the company image through the company information dissemination to the stakeholders using better and up to date website media and internal bulletin.

Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Selama tahun 2010, tidak terdapat perubahan Anggaran Dasar Perseroan

The Amendment of the Company Articles of Association In 2010, there was no amendment to the company’s Articles of Association

193


194

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Adopsi Pedoman Umum GCG Indonesia Adoption of General Codes of GCG Indonesia PRINSIP & REKOMENDASI PRINCIPLES AND RECOMMENDATION

ADOPSI ADOPTION

1. Asas Good Corporate Governance Asas GCG perlu untuk diterapkan pada setiap aspek bisnis dan di semua jajaran yang terdiri dari transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi serta kewajaran dan kesetaraan. The principles of Good Corporate Governance The GCG principles are necessary to apply in each aspect of business in all level. They include transparency, accountability, responsibility, independence, appropriateness and equality.

Penuh

2. Etika Bisnis dan Pedoman Perilaku Perusahaan perlu mengembangkan nilai-nilai perusahaan yang menggambarkan sikap moral perusahaan dalam pelaksanaan usahanya yang dituangkan lebih lanjut dalam pedoman perilaku.

Penuh

GCG system, structure and process have been implemented

Fully

Penuh Fully

Hak dan kewenangan Pemegang saham telah diatur dalam UU No. 19 tahun 2003 dan Anggaran Dasar perusahaan. The rights and authorities of the shareholders has been regulated by Government Regulation Number 19 Year 2003 and the company Articles of Association. Penuh Fully

6. Pernyataan tentang Penerapan Pedoman GCG Setiap perusahaan harus membuat pernyataan tentang kesesuian penerapan GCG dengan Pedoman GCG dalam laporan tahunannya.

Hak dan kepentingan pemegang saham telah diatur secara jelas dalam Pedoman Dasar Kerja sedangkan perilaku karyawan perusahaan terhadap para mitra telah diatur dalam Pedoman Etika Bisnis. The rights and interests of the shareholders has been clearly determined in Basic Working Guidelines, while the company’s employees behaviour to the partners has been regulated in Code of Business Ethics. Pelaksanaan prinsip-prinsip GCG oleh organ utama dan organ pendukung dan hasil assessmentnya, selalu diungkapkan dalam laporan tahunan (annual report) The implementation of GCG principles by the main body and supporting body, and the assessment result must be revealed in the annual report.

The statement on the Implementation of GCG Each company must make a statement about the suitability in implementing the CGC with the GCG guidelines in its annual report.

The Internalization of GCG Implementation The implementation of GCG needs to be done systematically and continuously. Therefore, the hands-on guideline is necessary to be a reference for the company in implementing GCG. evant information related to the GCG implementation.

Fungsi dan peran organ utama dan organ pendukung telah terlaksana dengan baik yang terlihat dari hasil skor assessment GCG yang diatas 75. The functions and roles of main body and supporting bodies have been well implemented which can be shown by the assessment score of GCG which is above 75

There should be good relationship based on the principles of appropriateness and equality between the company and the stakeholders based on the rules and regulation influencing each party.

7. Internalisasi Penerapan GCG Pelaksanaan GCG perlu dilaksanakan secara sistematis dan berkesinambungan. Untuk itu diperlukan pedoman praktis yang dapat dijadikan acuan oleh perusahaan dalam melaksanakan penerapan GCG.

Perusahaan telah melakukan revisi atas Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (PEBK) yang merupakan Pedoman Perilaku bagi insan perusahaan. The company has revised the Code of Business Ethics and Work Ethics that is the code of conduct for the company’s employees

4. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham Pemegang saham sebagai pemilik modal, memiliki hak dan tanggung jawab atas perusahaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar Perseroan. Rights and Responsibilities of Shareholders The shareholders as the ones who partly own the company shares have the rights and responsibilities as regulated by the regulation of law and the company’s Articles of Association. 5. Hak dan Tanggung Jawab Pemangku Kepentingan Antara perusahaan dengan pemangku kepentingan harus terjalin hubungan yang sesuai dengan asas kewajaran dan kesetaraan berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi masing-masing pihak.

Sistem, struktur dan proses GCG telah dilaksanakan.

Fully

Business Ethics and Code of Conduct The company needs to develop the company values that reflect the company morality in its business application that will be drawn up further in a code of conduct 3. Organ Perusahaan RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi mempunyai peran penting dalam pelaksanaan GCG secara efektif dengan menjalankan fungsinya sesuai dengan ketentuan yang berlaku atas dasar prinsip bahwa setiap organ mempunyai independensi dalam melaksanakan tugas, fungsi dan tanggung jawabnya semata-mata untuk kepentingan perusahaan. Company Bodies GMS, BOC, and BOD have their own important roles in the implementation of GCG effectively by running their functions as stipulated in the regulations in effect based on the principles that each body is independence in performing its tasks, function and responsibilities in the name of the company.

KETERANGAN DESCRIPTION

Penuh Fully

Internalisasi dilakukan melalui sosialisasi kepada setiap karyawan pimpinan dan pemaparan hasil assessment GCG kepada Direksi. The internalization is applied by the socialization to each head employee and the description of the assessment result of GCG to BOD.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Implementasi Sistem Manajemen Mutu The Implementation of Quality Management System PTPN XIII memiliki komitmen untuk menerapkan sistem manajemen mutu secara konsisten dan terpadu di semua fungsi dan tingkatan dengan memperhatikan efektivitas proses bisnis dan kinerja perusahaan secara menyeluruh dalam rangka peningkatan produktivitas dan daya saing.

KEGIATAN ACTIVITY 1. Audit Eksternal Surveilance/Audit eksternal ISO 9001:2008 telah dilaksanakan. Hasil audit dari Badan Sertifikasi dinyatakan ”LULUS”, 7 PMS memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2008, 3 Pabrik Karet memperoleh Sertifikat SNI ISO 9001 : 2008 dan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) dari YOQA. External Audit Surveillance/external audit ISO 9001:2008 has been implemented. The audit result from the Certification Body states ”PASSED”, 7 (seven) Palm Oil Mills achieve the certificate of ISO 9001 version of 2008, 3 (three) rubber factories achieve the certificate of SNI ISO 9001: 2008 and the certificate of the product using label SNI (SPPT SNI) from YOQA. 2. Audit Mutu Internal (AMI) Internal Quality Audit (AMI)

PTPN XIII has a commitment to apply the quality management system consistently and integratively in all functions and levels by considering the business process effectiveness and the whole company performance to increase the productivity and competitiveness.

KETERANGAN DESCRIPTION Surveilance adalah audit yang dilaksanakan oleh Badan yang bersertifikasi. Untuk PMS oleh TUV NORD Indonesia dan untuk PKR serta Pabrik Sheet oleh Yogyakarta Quality Assurance (YOQA) Yogyakarta yang dilaksanakan tiap 1 (satu) tahun sekali. Tujuan pelaksanaan Surveilance adalah untuk memastikan apakah SMM ISO 9001 : 2008 masih diimplementasikan sesuai sistem yang dipersyaratkan. Surveillance is an audit carried out by the certified Body. TUV NORD Indonesia audits the Palm Oil Mill and Yogyakarta Quality Assurance (YOQA) audits Crumb Rubber Factory and Sheet factory. It is done once in a year. The objective of the surveillance implementation is to assure whetherSMM ISO 9001: 2008 is still implemented according to the required system.

Audit yang dilaksanakan internal untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana SMM ISO 9001:2008 diimplementasikan dengan benar dan sesuai serta dilakukan oleh auditor-auditor internal yang telah mengikuti pelatihan SMM ISO 9001 : 2008 (bersertifikat) dan mengikuti pelatihan-pelatihan auditor SMM ISO 9001 : 2008 (bersertifikat). The audit carried out internally is to know and evaluate how far SMM ISO 9001: 2008 is well and relevantly implemented and it is done by internal auditors who have already joined the SMM ISO 9001: 2008 certified training and follow the auditor training on SMM ISO 9011: 2008 (certified).

3. Tindakan perbaikan dilakukan segera setelah Audit Mutu Internal (AMI) dilakukan. Tindakan ini untuk memperbaiki efektifitas sistem manajemen.

Adalah kegiatan tindakan perbaikan yang dilakukan terhadap organisasi, proses, persyaratan produk, persyaratan pelanggan, dokumen,sumber daya guna pencapaian efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan kepuasan pelanggan.

The improvement actions is carried out immediately after the Internal Quality Audit (AMI) conducted. This is to improve the effectiveness of management system

AMI is an improvement activity applied to the organization, process, product requirement, customer requirement, document, resources needed to achieve the effectiveness of Quality Management System and customer satisfaction.

4. Telah tersusun dokumen yang dipersyaratkan oleh SMM ISO 9001 : 2008 di seluruh PMS, PKR dan Pabrik Sheet.

Dokumentasi terkait dengan : • Pedoman mutu • Standard Operating Procedure (SOP) sebanyak 38 SOP kegiatan di Pabrik sejak dari penerimaan bahan baku s.d pengiriman dan penyimpanan • Instruksi Kerja (IK) telah tersusun sebanyak 108 IK • Format berupa tabel atau daftar isian untuk merekam hasil kerja dari suatu SOP atau IK berdasarkan SMM ISO 9001:2008, tersusun sebanyak 63 format.

A document has been composed as the requirement from SMM ISO 9001:2008 in all Palm Oil Mills, Crumb Rubber Factories, and Sheet Factories.

The document is related to: • Quality standard • Standard Operating Procedure (SOP) in 38 activity SOPs in the factories starting from the acceptance of the raw materials to the expedition and the storage. • Work Instruction which has been composed as many as 108 work instructions. • Format in the form of table or filling list to record the result of an SOP or Work Instruction based on SMM ISO 9001:2008, which has been composed as many as 63 formats.

195


196

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

Pengadaan Barang dan Jasa Material and Service Procurement PTPN XIII telah menerbitkan Pedoman Dasar Kerja (SOP) pengadaan barang dan jasa terbaru melalui Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/15/VI/2009, tanggal 19 Juni 2009. Penyusunan SOP ini berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN No: PER-05/MBU/2008, tanggal 3 September 2008. Direksi juga menerbitkan Buku Pedoman Rekanan/Pemborong PTPN XIII periode 2010-2012 berdasarkan hasil Tim Seleksi Rekanan/Pemborong yang diusulkan oleh Distrik, Kebun/Unit dan Bagian Kantor Direksi. Buku Pedoman tersebut telah disosialisasikan kepada seluruh Distrik, Kebun/Unit dan Bagian Kantor Direksi untuk dijadikan acuan pelaksanaan pengadaan barang/ jasa dengan tetap memperhatikan kompetensi Rekanan/ Pemborong, kualifikasi/golongan perusahaan dari Rekanan/Pemborong, dan unsur lainnya.

PTPN XIII has issued the newest Standard Operating Procedur (SOP) on the procurement of material and service through the Decree of the Board of Directors (BOD) Number 13.00/KPTS/15/VI/2009, dated 19 June 2009. The SOP composition refers to the Regulation of State Minister of State Owned Enterprise Number PER-05/MBU/2008, dated 3 September 2008. BOD also issued the Book of Guidelines for Partners/Wholesaler of PTPN XIII for the period of 2010-2012 based on the Selection Team for Partner/Wholesaler decision which is proposed by the District, Estate/Unit and Director Office Division. The book has been socialized to all districts, estate/unit, and the Director Office Division to be a reference in implementing the procurement of material and service by considering the partner/wholesaler competence, qualification/group classification of the partner/ wholesaler’s company, and other elements.

Pakta Integritas Panitia Pelelangan dan Pemenang Pelelangan wajib menandatangani Pakta Integritas untuk setiap pengadaan barang dan jasa. Hal ini dimaksudkan agar semua pihak yang terlibat dalam proses Pengadaan Barang/Jasa mampu bekerja secara profesional dan mandiri, untuk mencegah terjadinya penyimpangan dalam proses Pengadaan Barang/Jasa.

Integrity Pact The auction committee and the auction winner must sign the Integrity Pact for each material/service procurement. This is due to make all parties involved in the material/service procurement process able to work professionally and independently to avoid the deviation in the procurement process.

Inventory Control Permintaan barang serta pencatatan transaksi penerimaan dan pengeluaran barang di Unit Kerja dilakukan dengan program aplikasi Inventory Control secara on line yang telah dibangun secara mandiri/internal. Hal ini dimaksudkan agar jumlah persediaan barang gudang di Unit Kerja berada pada tingkat minimum dengan tetap menjaga ketersediannya.

Inventory Control The material request and the material reception and dispensing transaction recording in work unit are carried out by the on-line Inventory Control application program which has been established independently/internally. This is due to keep the minimum level of availability of materials in storage room in work unit.

E-Procurement Pengadaan barang dan jasa di Kantor Direksi, Distrik dan Unit Kerja dapat dilakukan dengan menggunakan program aplikasi E-Procurement secara on line yang telah dibangun secara mandiri/internal dengan alamat situs http://eproc.ptpn13.com. Sasaran penerapan E-Procurement adalah tercapainya efisiensi waktu dan harga serta transparansi GCG (GCG).

E-Procurement The material and service procurement in Directors office, district, work unit can be conducted by using the EProcurement on-line application program that has been established independently/internally with the website http://eproc.ptpn13.com. The target of E-procurement application is to achieve the time and cost efficiency and the transparency of GCG.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Manajemen Risiko Risk management PTPN XIII menetapkan kebijakan manajemen risiko yang merupakan komitmen manajemen dan seluruh karyawan perusahaan sebagai landasan berfikir dan bertindak dalam penerapan manajemen risiko (enterprise risk management). Oleh sebab itu, manajemen risiko harus menjadi bagian integral dari proses bisnis, pengambilan keputusan, dan budaya setiap insan perusahaan.

PTPN XIII set up risk management as commitment of the management and all company’s staff as a foundation of thoughts and performance of implementation of Enterprise risk management. Therefore, risk management has to be an integral part of business process, decision making and culture of every staff.

Tujuan Penerapan Manajemen Risiko Mengakomodasikan prinsip-prinsip good corporate governance sesuai SK Menteri BUMN Nomor: 117/MMBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 Menetapkan dan mengelola risiko yang dihadapi, serta mampu meminimalkan dampak yang ditimbulkannya. Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman mengenai risiko dan pentingnya pengelolaan risiko. Membantu membentuk risk management charter dan fungsi-fungsi terkait. Membentuk proses pengelolaan risiko mulai dari identifikasi, pemantauan risiko, sampai dengan pelaporan risiko, serta memastikan bahwa strategi mitigasi risiko telah ditetapkan semaksimal mungkin. Membangun alat bantu pemantauan risiko pada masing-masing fungsi organisasi. Memastikan bahwa Komisaris dan Direksi mendapatkan informasi yang tepat untuk mengelola risiko secara optimal. Strategi

Objective of risk management implementation Accommodate good governance principles according to the Decree of BUMN Minister number 117/MMBU/2002 on 1 August 2002 Determine and manage risks, and to be capable of minimizing the impacts. Develop the capability to socialize understanding on risks and the importance of managing them. Help formatting risk management charter and concerned functions. Develop risk management process starting from identification, risk monitoring, to risk reporting as well as ensuring that risk mitigation strategies have been applied optimally. Develop assisting apparatus of risk monitoring in each organization functions. Ensuring that Commissioners and Directors obtain the accurate information to managing risks optimally.

Membentuk unit organisasi manajemen risiko terintegrasi Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis organisasi untuk menjadikan proses manajemen risiko sebagai bagian tidak terpisahkan dari kegiatan usaha sehari-hari. Mengintegrasikan strategi transfer risiko, yang dilaksanakan secara portofolio untuk melindung nilai, yaitu hanya pada risiko residual yang tidak dikehendaki oleh manajemen, bukan risiko pada level transaksi atau individual. Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam budaya dan nilai-nilai organisasi

Strategy Develop integrated risk management organization unit Integrate risk management to the organization business process to make risk management process as inseparable part of daily activities. Integrate risk transfer strategies performed in portfolio to protect the values, which is limited to residual risks unexpected by the management, not the risks in transaction or transaction levels. Integrate risk management in the culture and values of the organization

Unit Manajemen Risiko

Risk Management Unit

Unit Manajemen Risiko di PTPN XIII (Persero) dibentuk sesuai SK Direksi No. 13.00/KPTS/19/2008 tanggal 23 Juni

Risk Management Unit in PTPN XIII (Persero) was estab lished based on Board of Directors Decree No. 13.00/

197


198

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tata Kelola Perusahaan

2008 tentang Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko. Perusahaan membentuk Unit Manajemen Risiko tersentralisasi yang melapor secara langsung kepada Komite Manajemen Risiko. Komite ini bertanggung jawab menetapkan kebijakan umum bagi seluruh aktivitas pengambilan risiko. Unit Manajemen Risiko dipimpin oleh Kepala Bagian SPI/Kepala Unit Manajemen Risiko, yang bertanggungjawab mengawasi seluruh aspek risiko di setiap lini organisasi. Unit manajemen risiko mulai berjalan pada Agustus 2009,dilengkapi dengan Kaur Manajemen Risiko yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian SPI.

KPTS/19/2008 on 23 June 2008 regarding Risk Management Policies Guideline. Company establishes centralized Risk Management Unit reporting directly to the Risk Management Committee. This committee is responsible to determine general policies for all risk taking activities. Risk Management Unit is lead by a Head of SPI Division/ Head of Risk Management Unit responsible to supervise all risk aspects in organization lines. Risk Management Unit started to operate in August 2009, completed with Head of Risk Management Sub-Division responsible to Head of SPI Division.

Fungsi dan peran unit manajemen risiko adalah melaksanakan identifikasi, pengukuran, pemetaan, menyusun mitigasi serta pelaporan pelaksanaan manajemen risiko kepada Komite Manajemen Resiko..

The functions and roles of risk management unit are to identify, measure, map and prepare mitigation and report on risk management implementation to the Risk Management Committee.

Klasifikasi Risiko Guna memudahkan identifikasi peristiwa dan pelaporan manajemen risiko, diperlukan adanya pengklasifikasian risiko (risk taxonomy). Pengklasifikasian risiko didasarkan atas metode yang dikembangkan ERM COSO. PTPN XIII mengklasifikasikan resiko menjadi dua, yaitu faktor eksternal dan faktor internal.

Risk Taxonomy To ease the identification of occurrence and risk management report, we need risk taxonomy. Risk taxonomy is based on the methods developed by ERM COSO. PTPN XIII classifies risks into two, namely external and internal factors.

Faktor eksternal meliputi : Ekonomi: Persaingan, Jumlah Permintaan, Kemitraan Plasma, Kemitraan PKBL, Kemitraan Pihak Ketiga, Kepuasan Pelanggan, Ketersediaan Produk, Nilai Tukar, Harga Komoditas, Suku Bunga, Inflasi Lingkungan Alam: Bencana Alam, Kondisi Lahan, Hama Tanaman, Iklim, Politik: Hukum, Peraturan/Kebijakan Pemerintah, Proses Eksternal, Sosial : Tuntutan Masyarakat

External Factors include: Economy: Competition, Number of Request, Plasma Partnership, PKBL Partnership, Partnership with third party, Customer Satisfaction, Product Availability, Exchange Rater, Commodity Price, Interest Rate, Inflation Natural Environment: Natural Disasters, Land Condition, Plant Pests, Climate, Politics: Laws, Government Regulations/Policies, External Process, Social: Demands of Society

Faktor Internal meliputi : Infrastruktur : Kelayakan Infrastruktur, Lahan Inti, Proses: Pengembangan Usaha, Tanaman, Plasma, Pabrik, Infrastruktur, Pemasaran, Corporate Secretary, Akuntansi, Keuangan, Pengadaan, Perencanaan dan Pengendalian, Satuan Pengawasan Intern Teknologi : Integritas Data, Akses, Prasarana Sumber Daya Manusia : Jumlah Pegawai, Kompetensi, Produktivitas, Kepuasan Pegawai, Integritas Pegawai.

Internal Factors include: Infrastructure: Infrastructure propriety, nucleus land, Process: Business Development, Plasma Plants, Factories, Infrastructures, Marketing, Corporate Secretary, Accounting, Finance, Procurement, Planning and Controlling, Internal Supervision Unit. Technology: Data Integrity, Access, Equipments Human Resource: Number of employees, Competence, Productivity, Employees’ Satisfaction, Employees’ Integrity.

Faktor-Faktor Resiko Resiko atas rendahnya produktivitas tanaman sawit plasma. Resiko perusahaan sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan pihak bank atas

Risk Factors Risk on the low productivity of plasma palm plants. Company risk as an avalist in the agreement of KPPA plasma farmer with the bank on development of plas-


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

pembangunan kebun plasma pola KKPA, Resiko kenaikan harga barang (inflasi) akibat perubahan nilai tukar, pengaruh bisnis ekonomi global, serta trend kenaikan harga minyak dunia Resiko atas keterlambatan birokrasi pengurusan HGU atas ijin lokasi baru atau perpanjangan

ma estates with KPPA pattern. Risk of inflation due to the change of exchange rate, global economic business impacts, and the trend of increasing world oil price. Risk of the bureaucracy slowness in administrating HGU of new location permit or renewal of HGU .

Mitigasi Resiko Membentuk Manajer Kebun Plasma, melakukan sosialisasi, kemitraan dan pendampingan kepada petani plasma dalam memelihara tanaman Melakukan perikatan dengan Petani dengan berkewajiban menjual hasil panennya kepada Perusahaan sekaligus menyicil piutangnya. Perusahaan senantiasa melakukan efisiensi atas pengadaan barang dan jasa melalui penetapan skala prioritas pengadaan dan membentuk Tim Pemantau Harga yang melakukan evaluasi atas harga dasar satuan barang. Dalam proses perijinan, Perusahaan berusaha untuk memenuhi secara lengkap dokumen yang diperlukan dan senantiasa mengikuti peraturan hukum yang berlaku. Perusahaan telah mengembangkan dan menerapkan system on-line pendataan aset tetap yang dimiliki serta mengasuransikan beberapa asset vital yang dimiliki. Perusahaan berusaha secara bertahap dan terusmenerus meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas proses pengolahan produksi di pabrik-pabrik yang dimiliki melalui keikutsertaan dalam penerapan sistem manajemen mutu berstandar internasional.

Risk Mitigation Appoint Plasma Estates Manager, conduct socialization, partnership, and assistance to the plasma farmers in cultivating their plants Making agreement with farmers with the obligation for farmers to sell their harvest to the company and pay their credit installment. The company is always efficient in procuring goods and service by determining priority scale of procurement and establishes Price Monitoring Team who evaluate product unit base price. In the license process, the company attempt to complete all required documents and to always comply with the prevailing laws and regulations. The company has developed and implemented on-line system for the inventory of company’s fixed assets and insured some vital assets The company attempt to gradually and continuously improve their efficiency, productivity and effectiveness of production process in the factories through the participation in the implementation of quality management system with international standards,

199


200

Tata Kelola Perusahaan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Laporan Unit Manajemen Risiko Tahun 2010 Report of Risk Management Unit Sesuai dengan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko, pelaksanaan risk assessment dilakukan oleh unit manajemen risiko yang ada di Bagian SPI. Dalam tahun 2010, pelaksanaan fungsi risk management ditekankan pada reorganisasi dan personil unit MR, penyusunan database profil risiko proses serta sosialisasi dan pelaksanaan risk assessment level proses di sejumlah Kebun/unit.

According to the Guidelines on the Risk Management Poli cy, the implementation of risk assessment is carried out by the risk management unit in SPI. In 2010, the implementation of the functions of risk management are emphasized on reorganization and personnel of risk management unit, creating database of risk profiles, process and socialization of risk assessment implementation, and process level in some estate/unit.

1. Penyusunan Database Profil Risiko Database profil risiko merupakan kumpulan seluruh risiko yang dapat diidentifikasi oleh para risk analyst yang akan menjadi acuan risk taking unit dalam melakukan risk and control self assessment (RCSA). Unit manajemen risiko dalam tahun 2010 telah melaksanakan program penyusunan database profil risiko untul level proses utama yang meliputi :

1.Composing the Database of Risk Profiles The database of risk profiles is a collection of all risks that can be identified by the risk analyst that later can be a reference for risk taking unit in conducting risk and control self assessment (RCSA). Risk management unit in 2010 had implemented the program of composing database of risk profiles for the level of main process that included:

NAMA PROSES

JUMLAH PROFIL RESIKO NUMBER OF RISK PROFILES

NAME OF PROCESS

1. Profil risiko pada proses tanaman kelapa sawit

117 risiko

Risk profile of oil palm planting process

2. Profil risiko pada proses tanaman karet

83 risiko

Risk profile of rubber plant process

3. Profil risiko pada proses Pabrik Minyak Sawit

86 risiko

Risk profile of Palm Oil Mill process

4. Profil risiko pada proses pengolahan SIR-20

30 risiko

Risk profile of processing SIR-20 process

2. Sosialisasi dan Risk Assessment Level Proses Unit manajemen risiko telah melaksanakan sosialisasi dan kegiatan risk assessment level proses pada Kebun Sintang, Kebun Parindu dan PMS Parindu. Kegiatan di ketiga unit usaha tersebut merupakan pilot project untuk memperkenalkan konsep risk assessment level proses, penyusunan database profil risiko dan mitigasi risiko.

2. Socialization and Risk Assessment Level Process Risk management unit had implemented the socialization and risk assessment level process activity in Sintang Plantation, Parindu Plantation, and Parindu Palm Oil Mill. The activity in three business units was the pilot project to introduce the concept of risk management level process, the database of risk profile composition and risk mitigation.

Manajemen risiko harus menjadi bagian integral dari proses bisnis, pengambilan keputusan, dan budaya setiap insan perusahaan. Risk management has to be an integral part of business process, decision making and culture of every staff.


Good Corporate Governance

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Pengamanan Aset Asset Secured Aset yang dimiliki dan dikuasai oleh Perusahaan meliputi aset tanah (HGU), bangunan rumah, bangunan perusahaan, mesin dan instalasi, jalan jembatan dan saluran air, alat pengangkutan, alat pertanian, insatalasi pembibitan. PTPN XIII memiliki komitmen untuk mengamankan aset tersebut. Menertibkan dokumentasi kepemilikan berupa SK HGU dan atau sertifikat HGU dan dokumen terkait lainnya. Mengasuransikan aset strategis yang dipandang penting oleh Perusahaan. Melakukan pendekatan persuasif dan jalur hukum, koordinasi kepada pihak Muspika/tokoh masyarakat dan tokoh adat untuk menyelesaikan masalah yang timbul. Melaksanakan program CSR di sekitar wilayah kerja perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Membina hubungan yang harmonis dengan seluruh unsur pemangku kepentingan.

Assets owned and acquired by the Company include land (right of tenure), house buildings, company buildings, machine and installation, road, bridge, aqueduc tranportation, agricultural equipment and seeding installation. PTPN XIII is committed to secure those assets. Displining the ownership documents such as Letter of Decree of Right of Tenure (SK HGU) and/or (certificate of Right of Tenure) and other relevant documents. Insurance of the strategic assets considered as important by the Company. Conduing persuasive approach and legal action and making coordination with the Local Government/social figures and local custom leaders to solve the emerging problems. Implementing the CSR at the nearby work areas of the company to increase the community prosperity. Building harmonious relationship with all interested parties

Asuransi Aset Perseroan Dalam rangka transfer risiko atas aset yang dipandang penting, PTPN XIII memiliki beberapa polis asuransi yang diterbitkan oleh Perusahaan Asuransi. Adapun polis asuransi yang dimiliki oleh perseroan pada periode tahun 2010 adalah sebagai berikut: 1. Asuransi terhadap Kantor Direksi dan Rumah Direksi dari kemungkinan kerugian yang dapat terjadi akibat kebakaran. Asuransi ini berlaku untuk periode tahun 2009/2010, premi asuransi sebesar Rp 10.929.881, pertanggungan yang dijamin Perusahaan Asuransi sebesar Rp 10.033.450.000 2. Asuransi terhadap seluruh aset kebun, pabrik, rumah sakit, distrik dari risiko kebakaran untuk periode 1 November 2009 – 1 November 2010, premi asuransi sebesar Rp 1.309.015.666, pertanggungan yang dijamin Perusahaan Asuransi sebesar Rp 575.520.983.200 3. Asuransi terhadap Heavy equipment untuk periode 1 November 2009 – 1 November 2010 premi asuransi sebesar Rp 138,610,030, pertanggungan yang dijamin Perusahaan Asuransi sebesar Rp 9.081.320.000 4. Asuransi terhadap kendaraan bermotor untuk periode 1 November 2009 – 1 November 2010 premi asuransi sebesar Rp 11.071.000, pertanggungan yang dijamin Perusahaan Asuransi sebesar Rp 665.560.000 5. Asuransi terhadap Electronic Equipment untuk periode 1 November 2009 – 1 November 2010 premi asuransi

Company Asset Insurance To transfer the risk on asset which is considered important, PTPN XIII has some insurance policies issued by Insurance Companies. The insurance policies owned by the company in 2010 were as follows: 1. Insurance for Board of Directors office and houses from the possibility of disadvantages due to fire. The insurance is valid for the period 2009/2010 with the insurance premium Rp.10.929.881, the insurance coverage by the insurance company is Rp 10.033.450.000 2. Insurance for all assets such as plantations, factories, hospitals, districts from fire accident for the period of 1 November 2009 – 1 November 2010 with the insurance premium Rp 1.309.015.666, the insurance coverage by the insurance company is Rp 575.520.983.200. 3. Insurance for heavy equipment for the period of 1 November 2009 - 1 November 2010 with the insurance premium Rp 138,610,030, the insurance coverage by the insurance company Rp 9.081.320.000 4. Insurance for vehicles for the period of 1 November 2009 – 1 November 2010 with the insurance premium Rp 11.071.000, the insurance coverage by the insurance company is Rp 655.560.000 5. Insurance for electronic equipment for the period of 1 November 2009 – 1 November 2010 with the insurance premium Rp 275.197.970, the insurance coverage by

201


202

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

sebesar Rp 257.197.970, pertanggungan yang dijamin Perusahaan Asuransi sebesar Rp 8.179.822.500 6. Asuransi terhadap alat berat yang diagunkan ke Bank Mandiri Jakarta untuk periode 26 Oktober 2009 – 26 Oktober 2010 premi asuransi sebesar Rp 328,763,691, pertanggungan yang dijamin Perusahaan Asuransi sebesar Rp 15.773.624.000 7. Asuransi terhadap stok gudang CPO dan karet untuk periode 1 Maret 2009 – 1 Maret 2010 premi asuransi sebesar Rp 152.006.469, pertanggungan yang dijamin Perusahaan Asuransi sebesar Rp 24.150.942.522 8. Asuransi terhadap Unit Pengolahan Biodiesel untuk periode 1 Agustus 2009 – 1 Agustus 2010 premi asuransi sebesar Rp 32,253,149, pertanggungan yang dijamin Perusahaan Asuransi sebesar Rp 11.486.124.700

Tata Kelola Perusahaan

the insurance company is Rp 8.179.822.500 6. Insurance for heavy equipment as the collaterals to Mandiri Bank Jakarta for the period of 26 October 2009 – 26 October 2010 with the insurance premium Rp 328,763,691, the insurance coverage by the insurance company is Rp 15.773.624.000 7. Insurance for storage room stocks of CPO and rubber for the period of 1 March 2009 – 1 March 2010 with the insurance premium Rp 152.006.469, the insurance coverage by the insurance company is Rp.24.150.942.522 8. Insurance for the biodiesel processing unit for the period of 1 August 2009 – 1 August 2010 with the insurance premium Rp 32,253,149, the insurance coverage by the insurance company is Rp.11.486.124.700


Human Resources And Information Technology

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

203


204

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi Human Resources & Information Technology

Jumlah Karyawan 13.799 Orang Total Employees: 13,799 people

Jumlah Petani Plasma Binaan 43.715 Orang Total Supervised Plasma Farmers: 43,715 families of farmers.

Kekuatan internal berbasis kemitraan dan lingkungan yang semakin kokoh di tahun 2010, senantiasa didukung oleh sumber daya manusia yang semakin kompeten, petani plasma yang semakin terlatih, dan teknologi informasi yang mutakhir. Internal strength based on partnership and environment which has been improved in 2010 is always supported by competent human resources, trained plasma farmers, and advanced information technology.


Human Resources And Information Technology

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

205


206

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi

Sumber Daya Manusia Human Resources

PTPN XIII telah mengaplikasikan pengelolaan SDM menggunakan model CBHRM (Compentecy Base Human Resources Management) PTPN XIII has applied the model of CBHRM (Competency Based Human Resources Management) in managing HR, and set fundamentals of HR management.

Total Jumlah Peserta Pelatihan 8.141 Orang

Pemberdayaan Petani Plasma1.789 Orang

Total training participants: 8,141 people

Empowered plasma farmers: 1,789 people


Human Resources And Information Technology

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

PTPN XIII telah menetapkan dasar-dasar pengembangkan pengelolaan SDM dengan mengusung kombinasi antara metode Competency Base Human Management dan Talent Management.

PTPN XIII development using the combination of Competency Based Human Management and Talent Management method.

Transformasi Manajemen Sumber Daya Manusia ke Manajemen Strategis SDM merupakan langkah yang terus dilakukan oleh manajemen untuk mencapai optimalisasi fungsi pengelolaan SDM yang lebih tinggi yaitu Human Capital Management. Di dalam pengelolaan SDM, Perusahaan menggunakan model CBHRM (Compentecy Base Human Resources Management) atau Manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan pada Kompetensi.

The Transformation of Human Resources Management to HR Strategic Management is still continued by the management to optimize the function of HR management as Human Capital Management. In managing HR, the Company uses CBHRM (Competency Based Human Resources Management) model.

Tujuan Pengelolaan SDM Objectives of HR Management Pengelolaan SDM PTPN XIII bertujuan mendukung pencapaian visi perseroan untuk menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan. Kegiatan Bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) berfokus pada upaya untuk menyiapkan karyawan menjadi karyawan yang unggul dalam sikap, pengetahuan dan keahlian. PSDM juga mengembangkan dan menjalankan sistem yang tepat untuk meningkatkan kepuasan kerja karyawan, memacu produktivitas dan mengelola karyawan secara efektif.

PTPN XIII’s HR management aims to support the company’s vision to be a highly competitive agribusiness company that is sustainably growing and developing hand in hand with the society. The activity of the Human Resources Development Department is focused on preparing the employees to be excellent in terms of attitude, knowledge, and skill. It also develops and implements a proper system to increase the employee work satisfaction, promote productivity and manage the employees in an effective way.

Perbaikan dan Pembenahan SDM yang dilakukan sepanjang tahun 2010

HR Improvement and Revitalization carried out in 2010

Merevisi Pedoman Dasar Kerja 2005, sesuai dengan perkembangan tuntutan bisnis perusahaan. PDK revisi 2010 akan dijadikan sebagai pedoman dasar kerja dalam operasional perusahaan yang lebih baik dan professional. Menyelesaikan standard formasi tenaga kerja sesuai dengan perkembangan kebutuhan perusahaan dalam rangka memenuhi kecukupan rasio tenaga kerja serta peningkatkan produktivitas SDM. Mengidentifikasi pemetaan karyawan melalui Talent Clasification Map, yaitu pemetaan terhadap seluruh karyawan pimpinan berdasarkan kemampuan nyata (Actual Ability) dan potensi yang dimiliki (Potensial Ability). Pengembangan kompetensi melalui pengayaan jabatan (enrichment) seperti penugasan khusus, alih tugas. Pembekalan keahlian melalui kursus jabatan, bench-

Revising the 2005 Work Fundamental Guidelines (PDK) in accordance with the company business challenge. The 2010 revised PDK will be used as work fundamental guidelines in a better and a more professional company operation. Adjusting the standard formation of workers in accordance with the development of company’s needs, in order to meet the worker adequacy ratio and to increase the Human Resources productivity. Identifying employee mapping using Talent Classification Map, a mapping of all leading employees on the basis of their actual ability and potential ability.

Competency development by means of job enrichment such special assignment and job transfer. Empowering the employees with skills through job course, benchmarking, and competency building by

207


208

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

marking, dan pengisian kompetensi melalui pelatihan teknis dan manajerial dalam bentuk seminar, workshop dan lokakarya. Melaksanakan pelatihan dengan memberdayakan fasilitator internal (in-house training)

means of technical and managerial trainings, seminars and workshops. Conducting training moderated by internal facilitators (in-house training)

Profil SDM HR Prifile Jumlah Karyawan

Total Employee

Pada akhir tahun 2010, jumlah karyawan PTPN XIII menjadi 13.800 orang, terdiri atas karyawan tetap 11.719 orang dan karyawan tidak tetap 2.081 orang. Terhadap tahun 2009, jumlah karyawan mengalami penurunan sebanyak 70 orang. Meskipun demikian, produktivitas tenaga kerja per orang di tahun 2010 justru meningkat.

At the end of 2010, the number of employees of PTPN XIII was 13,800 people, consisting of 11,719 permanent employees and 2,081 non-permanent employees. Compared to that of in 2009, the number of employees decreased by 70 people. However, workers’ productivity per individual in 2010 increased.

KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN POSISINYA COMPOCITION OF EMPLOYEES BY RANK NO.

URAIAN DESCRIPTION

2009

PERCENTAGE

2010

PERCENTAGE

1.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

5

0,036

6

0,036

2.

Direksi Board of Directors

5

0,036

5

0,036

3.

Manajer Menengah Atas Senior Manager

49

0,353

47

0,341

4.

Manajer Menengah Madya Middle Manager

82

0,591

86

0,623

5.

Manajer Menengah Pertama Junior Manager

346

2,495

353

2,558

6.

Karyawan Golongan I -II Employee Grade I-II

11.528

83,115

11.222

81,325

Jumlah 1 s/d 6 (Karyawan Tetap) Number of Permanent Employees

12.015

86,63

11.719

84,92

7.

1.855

13,374

2.081

15,081

13.870

100

13.800

100

Karyawan Tidak Tetap Non-permanent Employee

Jumlah 1 s/d 7 8.

Total 1 - 7

Pensiun Pension

JUMLAH 1 s/d 8 Total 1 - 8

340 14.210

399 14.198

Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Composition of Permanent Employees by Educational Background.

Dibandingkan tahun 2009, terjadi peningkatan jumlah karyawan pada kelompok pendidikan S1, sedangkan pada kelompok pendidikan SMU mengalami penurunan.

Compared to that of in 2009, there was an increase in the number of employees categorized in undergraduate degree, meanwhile employees categorized in Senior High School decreased.


Human Resources And Information Technology

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY EDUCATIONAL LEVELS PENDIDIKAN EDUCATION

JUMLAH KARYAWAN TH 2009 TOTAL EMPLOYEES IN 2009 Grades I - II

S2 / S3 master / PhD S1 Undergraduate

Percentage

JUMLAH KARYAWAN TH 2010 TOTAL EMPLOYEES IN 2010

Grades III - IV Percentage

Grades I - II

Percentage

Grades III - IV Percentage

-

-

6

1,26

2

0,02

11

2,06

127

1,10

185

38,78

123

1,10

205

42,18

Diploma Diploma

52

0,45

55

11,53

59

0,53

51

10,49

SMU High School

3.708

32,17

231

48,43

3.683

32,82

220

45,27

Dibawah SMU Below High School TOTAL

7.641

66,28

11.528

100,00

- 477

100,00

7.355

65,54

-

-

11.222

100,00

487

100,00

Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia

Composition of Employees by Age

Berdasarkan jenjang usia, sebanyak 43,06% dari jumlah keseluruhan adalah karyawan yang berusia antara 41-50 tahun.

Based on age group, 43.06% of the total employees are 41-50 years of age.

KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN USIA COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY AGE GOLONGAN GRADE

UMUR AGE

2009 Jumlah Karyawan Total Employees

2010 Persentase Percentage

Jumlah Karyawan Total Employees

Persentase Percentage

I - II

21 - 30

822

6,85

602

31 - 40

3.871

32,24

3.658

32,24

41 - 50

5.424

45,18

4.851

41,43

> 51

1411

11,75

2.111

18,03

TOTAL I - II

11.528

-

83

0,69

5,41 31,24

11.222

-

III - IV

31 - 40

108

0,92

41 - 50

265

2,21

191

1,63

> 51

129

1,07

187

1,60

TOTAL III - IV

477

3,97

486

4,15

T O T A L

12.005

100

11.708

100

KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN JENIS KELAMIN

COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY SEX GOLONGAN GRADE

JENIS KELAMIN SEX

2009 Jumlah Karyawan Total Employees

2010 Persentase Percentage

Jumlah Karyawan Total Employees

Persentase Percentage

I - IV

L

9.274

77,25

9.030

77,13

P

2.678

22,75

2,678

22,87

TOTAL

12.005

100,00

11.708

100,00

209


210

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Produktivitas Tenaga Kerja Worker Productivity Produktivitas karyawan dengan indikator berupa laba sebelum PPh per orang meningkat 41,52% sehingga menjadi Rp 18,59 juta di tahun 2010. Sementara itu revenue per orang juga meningkat 29,97%, sehingga mencapai Rp 243,34 juta. Di sisi lain, biaya karyawan per orang meningkat sebesar 12,44% sedangkan biaya FOB per orang meningkat 27,81% sehingga menjadi Rp 222,81 juta. Peningkatan biaya karyawan dan biaya FOB per orang lebih rendah dibandingkan peningkatan laba sebelum PPh dan revenue per orang. Hal ini menjadi bukti bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia yang selama ini dilaksanakan telah berjalan sesuai tujuan strategis Perusahaan karena peningkatan produktivitas karyawan masih lebih tinggi dibandingkan peningkatan biaya FOB per orang.

Workers’ productivity per individual based on earning be fore Income Tax as the indicator increased by 41.52% to IDR 18.59 million in 2010. Meanwhile, revenue per individual also increased by 29.97% to IDR 243.34 million. On the other side, employee cost per individual increased by 12.44% while FOB cost per individual increased by 27.81% to IDR 222.81 million. The increase of employee cost and FOB cost per individual is lower than the increase of profit before Income Tax and revenue per individual. It proves that Human Resources management which has been carried out all these times is in line with the Company strategic objectives because the increase of employee’s productivity is still higher than the increase of FOB cost per individual.

LABA SEBELUM PPH PER ORANG TH. 2006 - 1010 EARNING BEFORE INCOME TAX PER INDIVIDU IN 2006 - 1010

REVENEU PER ORANG TH 2006 - 2010 REVENEU PER INDIVIDUAL IN 2006 - 2010

19.94

18.59

243.34

15.97 13.13

180.33

187.23

2008

2009

154.4 104.72

4.08

2006

2007

2008

KETERANGAN Produktivitas TBS (Ton) per orang

2009

2010

2007 75,53

2006

2008 79,88

2007

2010

2009

2010

94,64

89,02

Productivity of Fresh Fruit Bunches (Ton) per individual

DESCRIPTION

Produktivitas Karet (Ton) per orang

2,90

2,94

3,11

3,59

Productivity of Rubber (Ton) per individual

Biaya Karyawan per orang (Rp Juta)

26,58

29,54

33,20

37,33

Employee Cost per individual (IDR Million)

138,10

163,05

174,15

222,58

FOB Cost per individual (IDR Million)

15,97

19,94

13,13

18,59

Earning before Income Tax per individual (IDR Million)

154,40

180,33

187,23

243,34

Revenue per individual (IDR Million)

Biaya FOB per orang (Rp Juta) Laba sebelum PPh per orang (Rp Juta) Revenue per orang (Rp Juta)


Human Resources And Information Technology

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Pengembangan SDM HR Development Program pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan SDM yang unggul, kompeten dan professional sejalan dengan tuntutan dan perkembangan bisnis.

Human resources development programs were consistently carried out to get top-quality, competent and professional HR in line with business development and challenges.

Sebagai dasar pengembangan kompetensi, PTPN XIII telah menyusun data base dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi masing-masing karyawan yang dibuat berdasarkan kombinasi potential capacity dan performance contribution.

As a fundamental for competency development, PTPN XIII has formulated a database in the form of classification covering the condition of every employee created based on the combination of their potential capacity and performance contribution.

Selama tahun 2010, PTPN XIII telah mengeluarkan dana pelatihan dan pengembangan sebesar Rp 12,28 milyar, meningkat 279,59% terhadap tahun 2009 yang mencapai Rp 3,24 milyar. Hal ini menunjukkan komitmen PTPN XIII terhadap peningkatan kualitas SDM secara berkelanjutan dan terprogram.

In 2010, PTPN XIII has spent IDR 12.28 billion for training and development fund, 279.59% higher than that of in 2009 which was only IDR 3.24 billion. This shows the commitment of PTPN XIII to sustainable and programmed HR quality improvement.

Total jumlah peserta pelatihan adalah 8.141 orang meningkat 123,72% terhadap tahun 2009 yang mencapai 3.639 orang. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah sebesar Rp 1.048.069/orang.

The total training participants were 8,141 people, 123.72% higher than that of in 2009 which were only 3,639 people. The average allocation of training cost for all of the employees was IDR 1,048,069/person.

Fokus kegiatan Pembinaan dan Pengembangan SDM tahun 2010 adalah sebagai berikut : Pelatihan di Kebun/Unit dalam rangka peningkatan kompetensi teknis karyawan sesuai bidangnya. Membangun kemitraan dengan petani yaitu melaku kan pelatihan dan pendampingan dengan metode di namika proses Membangun karakter khususnya karyawan golongan I - II untuk mampu menghasilkan produktifitas kerja yang optimal serta menjadi karyawan yang terhormat.

The focus of Human Resources development and improment in 2010 is as follows: Training in the Estate/Unit in order to increase emplo ee’s technical competence based on their field of work Building partnership with the farmers through training and coaching programs using dynamic process metod

Adapun program-program pelatihan dan pengembangan tahun 2010 adalah sebagai berikut:

Training and development programs in 2010 are as follows:

1. In House Training

1. In House Training

PTPN XIII telah memiliki bagian khusus yang menangani In House Training, yang berada di bawah bagian PSDM Kantor Direksi, dan di bawah Distrik. Bagian In house Training Kantor Direksi memiliki 4 orang Instruktur, sedangkan yang di Distrik memiliki 10 orang Instruktur. Tenaga Instruktur tersebut telah mendapatkan pelatihan berupa Train for the Trainer, sehingga mereka memiliki kompetensi dan kualifikasi sebagai pelatih. Beberapa pelatihan

PTPN XIII has a special department in charge of In House Training, and it is under the supervision of the Human Resources Development Department of the Director Office, and under the Districts. The department of In house Training of the Director Office has four instructors, while at Districts the department has ten (10) instructors. The instructors have undergone Train for the Trainer training, so that they acquire the competence and qualification as trainers.

Character building, particularly for employees of grade I – II. This policy is carried out to enable them to produce optimum productivity and be respected persons.

211


212

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi

In House Training yang dilaksanakan secara internal tahun 2010 adalah: Pengembangan diri/character building, karyawan golongan I-II dengan tujuan meningkatkan motivasi karyawan agar bekerja produktif dan menjadi follower yang produktif dalam kelompok kerjanya, jumlah pe serta 988 orang, 1.138 mandays, 11.380 manhours Pelatihan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan budaya K3 di Kebun/Unit Kerja, jumlah peserta : 67 peserta, 383 mandays, 3.656 manhours. Pelatihan Kreatifitas & Inovasi/QFI dengan tujuan meningkatkan kreativitas dan inovasi karyawan dalam bekerja, jumlah peserta 2.817 orang, 200 mandays, 32.000 manhours. Pelatihan Mandor & Pemanen dengan tujuan mem bangun moral kerja mandor dan pemanen agar beker ja produktif, jumlah peserta 3.982 orang, 4.177 man days, 39.872 manhours.

Some internal In House Trainings which have been carried out in 2010 were: Character building for employees of grade I-II in order to increase the employees’ motivation to work productively and to be a productive follower in their work group. The total participants were 988 people, 1,138 man-days, and 11,380 man-hours. OHS (Occupational Health and Safety) training in order to increase the understanding and culture of OHS in the Estate/Work Unit. Total participants: 67 people, 383 man-days, and 3,656 man-hours. Creativity & Innovation Training / QFI in order to increase the creativity and innovation of employees at work. Total participants: 2,817 people, 200 man-days and 32,000 man-hours. Training for Foreman & Harvester in order to boost the morale of foreman & harvester at work so that they work productively. Total participants: 3,982 people, 4,177 man-days, and 39,872 man-hours.

2. Kursus Jabatan Untuk mempersiapkan/memantapkan manajer agar lebih mampu melaksanakan fungsi manajerial dan kepemimpinan terkait dengan penjenjangan jabatan, Perseroan mengadakan kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta, sebagai pihak yang berkompeten melaksanakan kursus jabatan. Tahapan kursus jabatan meliputi tingkat dasar (KMPD), tingkat madya (KMPM), tingkat Lanjutan (KMPL), untuk jenjang yang tertinggi. Masing-masing kursus dilaksanakan selama 30 hari. Pada tahun 2010, PTPN XIII telah mengirimkan karyawan sebanyak 12 .orang untuk mengikuti kursus jabatan, setara dengan 332 mandays dan 2.512 manhours. Sementara itu, istri peserta kursus jabatan diikutkan dalam Pekan Ceramah Istri Manajer & Ladies Program dengan tujuan agar mereka mampu berperan lebih besar dalam perusahaan, keluarga dan masyarakat.

2. Job Course In order to prepare/guide managers to perform better at managerial function and leadership in relation to job rank, the Company collaborated with Yogyakarta Plantation Education Institution, as an institution that is competent in holding job course. The stages of the job course consist of basic level (KMPD), intermediate level (KMPM), and advanced level (KMPL) for the highest rank. Each course was held for 30 days. In 2010, PTPN XIII has sent 12 employees to attend job course, which equals to 332 man-days and 2,512 man-hours. Meanwhile, the wives of course participants attended Dialogue Week for Manager’s Wife & Ladies Program in order that they can play a bigger role in the company, family and society.

3. Seleksi/on The Job Training Pada tahun 2010, manajemen melakukan proses rekrutmen dan seleksi dalam rangka memenuhi kecukupan rasio tenaga kerja, peningkatkan produktivitas SDM dan pembukaan unit baru untuk posisi karyawan golongan I-II dan golongan III. Sebelum penempatan, peserta yang lolos seleksi wajib mengikuti pelatihan meliputi Pelatihan Kedisiplinan Dasar (313 peserta, 2.788 mandays, 31.256 manhours), dan P2K2P (pembekalan karyawan) untuk memberikan pembekalan kepada peserta (calon karyawan pimpinan) agar mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai karyawan pimpinan (330 orang, 2.959 mandays, 35.722 manhours).

3. Selection / On the Job Training In 2010, the management carried out a recruitment and selection process in order to meet the workers’ adequacy ratio, to increase HR productivity and to open a new unit for employees of grade I-II and grade III. Before the placement, participants who passed the selection process were obliged to attend trainings, consisting of Basic Disciplinary Training (313 participants, 2,788 man-days and 31,256 man-hours), and P2K2P (employee induction) to give coaching to the participants (candidates of top rank employees) to perform their roles and tasks as top rank employees (330 people, 2,959 man-days, and 35,722 manhours).


Human Resources And Information Technology

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

4. Pemberdayaan Petani Plasma PTPN XIII memandang bahwa petani plasma sebagai mitra strategis perlu mendapatkan pelatihan khusus dengan tujuan agar mereka mampu mengelola potensinya sehingga menuju petani yang sejahtera. Sepanjang tahun 2010, bagian PSDM telah mengadakan pemberdayaan petani plasma sejumlah 1.789 orang, setara dengan 1.789 mandays dan 50.906 manhours. Materi pemberdayaan meliputi Pelatihan Dasar Petani, Sekolah Lapang (SL), Pendampingan Fasilitator, Pelatihan Petugas Koperasi.

4. Empowerment of Plasma Farmers PTPN XIII believes that plasma farmers as its strategic partners need special training in order that they can manage their potentials to be prosperous farmers. Within 2010, the Human Resources Development Department (PSDM) has empowered 1,789 plasma farmers, equals to 1,789 mandays and 50,906 man-hours. The materials for empowerment consisted of Basic Training for Farmers, Field School (SL), Coaching from Facilitators, and Training for Cooperative Personnel.

5. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial Untuk menambah pengetahuan peserta tentang manajemen perubahan dan kepemimpinan yang sesuai bisnis perkebunan, PTPN XIII telah mengirim 167 karyawan guna mengikuti pelatihan Kepemimpinan Transformational yang setara dengan 233 mandays dan 2.062 manhours. Sementara itu, sebanyak 68 karyawan telah mengikuti pelatihan peningkatan kompetensi MMA, MMM, MMP dalam rangka meningkatkan kompetensi teknis bagi Manajer Menengah, setara dengan 204 mandays dan 2.012 manhours. Guna meningkatkan kompetensi teknis di bidang audit pengawasan intern, sebanyak 6 orang telah mengikuti pelatihan audit SPI.

5. Technical and Managerial Competency Improvement In order to increase the knowledge of participants on management of change and leadership in plantation business, PTPN XIII has sent 167 employees to attend Transformational Leadership training which equals to 233 man-days and 2,062 man-hours. Meanwhile, 68 employees have attended MMA, MMM, MMP competency improvement training in order to improve the technical competence of Middle Managers which equals to 204 man-days and 2,012 man-hours. In order to improve technical competence in internal monitoring audit, 6 people have attended SPI audit training.

6. Seminar/Semiloka Untuk meningkatkan pengetahuan karyawan yang tidak berkaitan dengan persyaratan jabatan, sebanyak 190 karyawan telah mengikuti seminar/semiloka di berbagai tempat, setara dengan 745 mandays dan 6.526 manhours.

6. Seminar/Workshop In order to increase the knowledge of employees on matters which are not related to job requirements, 190 employees have attended seminar/workshop in various places, which equals to 745 man-days and 6,526 man-hours.

7. Program Pengembangan Eksekutif Stratejik Program ini ditujukan khusus untuk meningkatkan pengetahuan terkini bagi Direksi dan Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2010, sebanyak 10 orang anggota Direksi dan Dewan Komisaris telah mengikuti Program Pengembangan Eksekutif Stratejik.

7. Strategic Executive Development Program This program is specifically designed to improve the knowledge of members of the Board of Directors and Board of Commissioners on the current issues. Within 2010, 10 members of the Board of Directors and Board of Commissioners have attended Strategic Executive Development Program.

Selama tahun 2010, PTPN XIII telah mengalokasikan dana pelatihan dan pengembangan sebesar Rp 12,28 milyar, meningkat 279,59% terhadap tahun 2009. In 2010, PTPN XIII has allocated IDR 12.28 billion for training and development fund, increased by 279.59% compared to that of in 2009.

213


214

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Program pengembangan kompetensi karyawan juga dilakukan melalui pengayaan jabatan (enrichment) seperti penugasan khusus, alih tugas, promosi dan rotasi. Pada tahun 2010, sebanyak 115 orang golongan III – IV dan 54 orang karyawan golongan I – II telah dimutasikan, sedangkan promosi Karyawan pimpinan sebanyak 10 orang, Manager Menengah Madya sebanyak 8 orang dan Manajer Menangah Atas sebanyak 2 orang, promosi golongan I – II ke golongan III sebanyak 45 orang.

The employee competency development program is also carried out through job enrichment such as special assignment, job transfer, promotion and rotation. In 2010, 115 employees of grade III-IV and 54 employees of grade I-II were mutated, and 10 top rank employees, 8 middle managers and 2 senior managers were promoted, 45 people were promoted from grade I-II to grade III.

Dalam rangka menyerap dan meneladani praktek-praktek terbaik dalam pengelolaan bisnis (best practise) PTPN XIII telah mengirim 195 karyawan untuk melakukan bench marking ke sejumlah tempat yang dipandang perlu yaitu: Benchmark ke Perusahaan Perkebunan di Sumatera untuk tingkat Kepala Urusan, Asisten dan Asisten Kepala dengan tema “Perusahaan Perkebunan Kinerja Unggul” sebanyak 135 orang, Benchmark ke China untuk tingkat Komisaris, Direksi, General Manager, Kepala Bagian dan Manajer dengan Tema “Benchmarking to People Republic of China Leading” sebanyak 60 orang.

In order to take in and to follow the example of best practices in business management, PTPN XIII has sent 195 employees to perform benchmarking to a number of places deemed necessary, namely: Benchmarking to Plantation Companies in Sumatera for the Head of Division, Assistant, and Assistant of Chairman carrying the theme “Plantation Company with Excellent Performance “. 135 people were sent to perform this task. Benchmarking to China for the Commissioners, Board of Directors, General Manager, Head of Department, and Manager carrying the theme “Benchmarking to People Republic of China Leading”. 60 people were sent to perform this task.

DATA PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2006 - 2010 DATA ON TRANING AND DEVELOPMENT IN 2006 - 2010 URAIAN DESCRIPTION Jumlah Peserta (orang) Total Participants (People)

2010

2009

2008

2007

2006

8.141

3.639

2.833

3.481

2.021

19.699

8.557

6.075

8.722

6.480

Manhours (jam) Manhours (Hours)

196.345

81.740

60.207

77.596

51.842

Biaya (Rp milyar) Cost (IDR billion)

12.281

3.235

7.999

4.989

2.613

Mandays (hari) Mandays (Days)

PTPN XIII telah mengaplikasikan pengelolaan SDM menggunakan model CBHRM (Compentecy Base Human Resources Management). Sepanjang tahun 2010, Perusahaan telah menetapkan dasar-dasar pengembangkan pengelolaan SDM dengan mengusung kombinasi antara metode Competency Base Human Management dan Talent Management. Dalam model Talent Management, karyawan menunjukkan kinerjanya berdasarkan kombinasi dari Kapasitas Potential dan Performance Contributions, sehingga kelebihan yang dimiliki setiap karyawannya dapat dikelola lebih baik. Dari kombinasi potential dan performance contribution maka dapat teridentifikasi klasifikasi dari bakat (talent) karyawan.

PTPN XIII has applied CBHRM (Competency Based Human Resources Management) model in HR management. Within 2010, the Company has applied the fundamentals of HR management and development using the combination of Competency Based Human Management model and Talent Management model. In Talent Management model, employees show their performance based on the combination of Potential Capacity and Performance Contributions, so that the strengths of every employee can be well managed. Based on the combination of potential capacity and performance contribution, the classification of employee’s talent can be identified.

Data base dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi masing-masing karyawan akan digunakan sebagai acuan bagi Perusahaan untuk melakukan

Database in the form of classification containing the description of the condition of every employee shall be used as a reference for the Company to perform various efforts


Human Resources And Information Technology

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

berbagai upaya pengembangan diri karyawan, mulai dari kebutuhan pelatihan orang per orang, penempatan, perencanaan karir, perencanaan pemimpin masa depan dan feedback atau konseling pribadi.

in employee personal development, starting from training required by every individual, placement, career planning, future leader planning, and feedback or personal counseling.

Rekrutmen & Seleksi Recruitment and Selection PTPN XIII menganggap bahwa proses rekrutmen dan seleksi merupakan tahapan penting dan strategis untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mampu menunjukkan kinerja unggul saat ini dan di masa yang akan datang.

PTPN XIII believes that recruitment and selection process is an important and strategic phase to prepare employees who are able to give excellent performance at present and in the future.

Pada tahun 2010, Perusahaan telah melaksanakan seleksi dan rekrutmen untuk mengisi formasi karyawan, dengan hasil : 125 orang untuk formasi karyawan golongan III, terdiri atas 45 karyawan berasal dari pengangkatan Golongan II, 22 orang penerimaan sarjana dari dalam perusahaan, dan 58 orang sarjana dari luar perusahaan. 162 orang untuk calon karyawan pelaksana (Golongan I - II) Kebun dan PMS Pelaihari dan PMS Kembayan se banyak, 18 orang untuk calon karyawan pelaksana RS Parindu.

In 2010, the Company has carried out selection and recruitment to fill in the employee formation with the following result: 125 people for employee of grade III, consisting of 45 employees from grade II who were promoted, 22 people from internal recruitment of undergraduate degree, and 58 people from external recruitment of undergraduate degree. 162 people for candidates of implementer level (Grade I-II) in the Estate and PMS Pelaihari and PMS Kembayan Sebanyak. 18 people for candidates of implementer level in Parindu Hospital.

PTPN XIII melakukan kerjasama dengan Unit Assessment Center (ACT) Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP Yogyakarta) untuk menjamin netralitas dan independensi proses rekrut dan seleksi calon karyawan golongan III, sedangkan untuk calon karyawan pelaksana (Golongan I - II) PTPN XIII bekerjasama dengan Pusat Jasa Ketenagakerjaan (PJK) Universitas Tanjungpura Pontianak, dan LP3i Banjarmasin.

PTPN XIII collaborated with Assessment Center (ACT) Unit of Plantation Education Institution (LPP-Yogyakarta) to guarantee the neutrality and independency of the recruitment and selection process of employees of grade III. Meanwhile, for candidates of implementer level (Grade I-II), PTPN XIII collaborated with the Center of Employment Service (PJK) of Tanjungpura University, Pontianak and LP3i Banjarmasin.

Dengan tetap menjunjung tinggi obyektivitas dan independensi, seleksi yang dilakukan juga sangat berpihak pada pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik.

By keep prioritizing objectivity and independency, the selection process was also focused on empowering the people resided around the plants.

Filosofi utama dari pengembangan karir adalah memberi kesempatan yang sama pada karyawan untuk mencapai karir setinggi-tingginya sepanjang tersedia formasi dan dapat memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan. The main philosophy of career development is equal opportunity for all employees to reach their maximum careers as long as the formation is available and they can meet the requirements, without discriminating on the grounds of ethnicity, religion, race, and class

215


216

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi

Pengembangan Karir Career Development Pengembangan karir karyawan diarahkan pada peluang untuk pengembangan diri seluas-luasnya pada formasi jabatan yang tersedia, dengan mempertimbangkan kompetensi (Competency Based) dan bakat (Talent Based) sebagai dasar pengelolaan. Filosofi utama dari pengembangan karir adalah memberi kesempatan yang sama pada kar-yawan untuk mencapai karir setinggi-tingginya sepanjang tersedia formasi dan dapat memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan.

The employee career development is directed to opportunity for maximum personal development in the existing job level, in view of competency (Competency Based) and talent (Talent Based) as basis for management. The main philosophy of the career development is equal opportunity for all employees to reach their maximum careers as long as the formation is available and they can meet the requirements, without discriminating on the grounds of ethnicity, religion, race, and class.

Perencanaan karir karyawan didasarkan pada potensi, kompetensi dan prestasi karyawan serta kebutuhan organisasi sesuai arah pengembangan perusahaan. Manajemen telah menyusun Perencanaan Karir Karyawan (PKK revisi 4) melalui 3 jalur pengembangan karir yaitu karir struktural (Managerial), Profesional (Specialist) dan jalur korporasi (Leader).

Employee career planning is based on the employee’s potential, competency and performance and organizational requirements in accordance with the company development plan. The management has formulated Employee Career Planning (PKK 4th revision) through 3 career development lines, namely structural (Managerial), Professional (Specialist) and corporate line (Leader).

Pengelolaan Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Karyawan

Industrial Relationship and Employee Prosperity Management

Hubungan Industrial antara Pengusaha/Perusahaan dengan Pekerja/Karyawan diwujudkan dengan terbentuknya Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP-BUN) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sejak Tahun 1999 yang terdaftar Di Departemen Tenaga Kerja Kantor Kodya Pontianak Nomor: KEP-643/KW13.KD1-4/99 tanggal 30 Agustus 1999 dan terakhir diperbarui dengan Nomor: 06/560/SPBUN/XII/2008 tanggal 23 Desember 2008.

Industrial Relationship between Entrepreneurs / Company and Workers / Employees is demonstrated by establishing Labor Unions of Perkebunan Nusantara (SP-BUN) of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) since 1999 registered in the Employment Department of Pontianak Municipality Office Number: KEP-643/KW13.KD1-4/99 dated 30 August 1999 and lastly amended by Number: 06/560/SPBUN/ XII/2008 dated 23 December 2008.

Dalam kaitannya dengan pengelolaan hubungan industrial, manajemen dengan Serikat Pekerja (SP-BUN) PTPN XIII sebagai partner telah melakukan beberapa kegiatan, yaitu memfasilitasi pertemuan SPBUN unit kebun/wilayah Kalselteng di Banjarmasin tanggal 5 Oktober 2010, wilayah Kaltim tanggal 7 Oktober 2010, dan Kalbar tanggal 12 Oktober 2010, dilanjutkan dengan Perundingan PKB Tahun 2010-2012 di Yogyakarta pada tanggal 2.s.d 8 Nopember 2010.

In relation to industrial relationship management, the management and Labor Unions (SP-BUN) PTPN XIII as partners have carried out several activities, such as facilitating meeting for SPBUN of estate unit/ South and Central Kalimantan area in Banjarmasin on October 5, 2010, for East Kalimantan area on October 7, 2010, and for West Kalimantan area on October 12, 2010, continued by 20102012 PKB Meeting in Yogyakarta on November 2-8, 2010.

Perseroan sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan. Penggajian karyawan ditentukan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan Serikat Pekerja Perkebunan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang disahkan

The Company pays a lot of attention to the employees’ prosperity. Payment for the employees is determined based on Mutual Work Contract (PKB) between the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) and the Estate Labor Unions of PT Perkebunan Nusantara XIII


Human Resources And Information Technology

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

oleh Menteri Tenaga Kerja, yang kemudian ditetapkan dalam SK Direksi. Perundingan penyusunan PKB dilakukan setiap 2 tahun sekali.

(Persero) ratified by the Minister of Employment which is outlined in the Board of Director’s Decree. Discussion on PKB formulation is held every other year.

Di luar gaji, Perseroan juga memberikan jaminan sosial untuk pemenuhan kesejahteraan karyawan, meliputi : a. Fasilitas pengobatan & perawatan kesehatan bagi kar yawan beserta batih. b. Penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air bagi karyawan, terutama yang di Kebun/Unit sedangkan bagi yang tidak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk santunan. c. Pengikutsertaan karyawan pada program Jaminan So sial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi program : - Jaminan Hari Tua - Jaminan Kecelakaan Kerja - Jaminan Kematian d. Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan Dana Pen siun Lembaga Keuangan (DPLK). e. Penyediaan tempat ibadah, olah raga, penitipan bayi yang memadai.

In addition to basic salary, the Company also provides social security program in meeting their prosperity, such as: a. Medical facility and healtj care services for the employ ees and their nuclear families. b. Providing housings equipped with electricity and water, particularly for those employees working at Estates/ Units while for those not having physical allotment, to them it is given benefits. c. Involving the employees in the Worker Social Insurance encompasses such programs as: - Old age benefits - Work Accident Benefits - Death Insurance d. Plantation Pension Fund and Financial Agency Pension Fund. e. Building place for worship, sport facilities, and proper day care/nursery.

Posisi per 31 Desember 2010, Perseroran mengikutkan seluruh karyawan golongan I - IV atau sebanyak 11.708 orang sebagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

By December 31, 2010, the Company has registered every employee of grade I - IV or the total of 11,708 people as active members of Pension Program of Definite Benefit (PPMP) in the Plantation Pension Fund.

Sebagai persiapan karyawan yang akan memasuki masa pensiun, Perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan Pra Purnabhakti. Tujuannya adalah agar peserta memperoleh insight dan pemahaman tentang konsep kewirausahaan untuk persiapan pensiun. Pada tahun 2010, sebanyak 13 orang mengikuti pelatihan tersebut.

As a preparation for employees who are about to reach their pension period, the Company will register those employees in Pre Post-Pension training. The objective is to give insight and understanding to the participants on the concept of entrepreneurship to prepare their pension period. In 2010, 13 people were sent to attend the training.

Dalam hal kesehatan pensiunan, Perusahaan memberikan fasilitas perawatan dan pengobatan kepada Pensiunan Normal (usia 55 dan 56 tahun), Pensiunan Janda (suami meninggal dunia), Pensiunan cacat (Jasmani dan rohani).

In regard to the pensioner health, the Company provides health care and medical services to the Normal Pensioner (ages of 55 and 56 year old), Widow Pensioner (her husband died), Disabled Pensioner (Bodily and Mentally).

217


218

Sumber Daya Manusia & Teknologi Informasi

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Penghargaan Terhadap Karyawan Appreciation for Employees Sebagai salah satu upaya untuk menghargai karyawan atas pencapaian kinerja maupun sikap positif dalam bekerja, Perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan. Kriteria pemberian penghargaan adalah performance kinerja karyawan yang diukur melalui Sistem Penilaian Karya PTPN XIII serta prestasi khusus diluar SPK.

As one of the efforts to appreciate employees for their work performance and positive attitude at work, the Company gives awards to its employees. The criteria of the award are the employee’s work performance assessed by Work Assessment System (SPK) of PTPN XIII and special achievement beyond SPK.

Di tahun 2010, perusahaan telah memberikan penghargaan kepada karyawan, meliputi: Penghargaan kreativitas dan inovatif diberikan kepada 12 karyawan dalam bentuk plakat, sertifikat dan uang serta buku-buku pembangkit motivasi. Penghargaan masa pengabdian: - 25 tahun diberikan kepada 873 orang karyawan da- lam bentuk uang penghargaan 5 x Gaji Pokok, PIN Emas dan Piagam - 30 tahun diberikan kepada 183 orang karyawan dalam bentuk uang penghargaan 2 x Gaji Pokok, Plakat dan Piagam - 35 tahun diberikan kepada 19 orang karyawan dalam bentuk uang pengahargaan 3 x gaji pokok, Plakat dan Piagam.

In 2010, company has given awards to the employees, covering: Creativity and innovation awards were given to 12 employees in the form of placard, certificate, and money as well as motivational books. Work period appreciation of: - 25 years given to 873 employees in the form of ap preciation money amounting 5 x Main Salary, Gold PIN and Certificate - 30 years given to 183 employees in the form of ap preciation money amounting 2 x Main Salary, Placard and Certificate - 35 years given to 19 employees in the form of appre- ciation money amounting 3 x Main Salary, Placard and Certificate.

Turnover Karyawan

Employee Turnover

Jumlah karyawan yang berhenti atas permintaan sendiri pada tahun 2010 sebanyak 65 orang atau 0,55% dari total karyawan tetap tahun 2010.

The total employees who resign upon one’s request in 2010 were 65 people or 0.55% of the total permanent employees in 2010.

TURNOVER KARYAWAN EMPLOYEE TURNOVER 0,65%

0,64%

0,55% 0,42%

2007

2008

2009

2010


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Teknologi Informasi Information Technology Guna mendukung kemudahan dalam akses informasi mengingat wilayah kerja yang tersebar di seluruh wilayah Kalimantan, Perseroan telah memiliki jaringan informasi berbasis satelit. Jaringan tersebut merupakan penghubung antara unit kerja dengan Kantor Direksi dan antar sesama unit kerja.

In order to support access to information considering that its work area is spread all over Kalimantan, the Company has possessed a satellite based information network. This network connects the work units and the Director’s Office and among work units.

Program pembangunan aplikasi Teknologi Informasi selama 5 tahun (2009-2013) telah disusun berdasarkan roadmap TI, yaitu :

5 Years (2009-2013) Information Technology application development program has been formulated based on IT roadmap, namely:

NO.

URAIAN

2009

2010

2011

2012

2013

DESCRIPTION

I. Pembangunan Infrastruktur Jaringan TI 1. Pemasangan Remote Gateway untuk Proyek Sangata

I. Pembangunan Infrastruktur Jaringan TI 1. Pemasangan Remote Gateway untuk Proyek Sangata

2. Pemasangan Radio Link untuk Koneksi PMS Pelaihari

2. Pemasangan Radio Link untuk Koneksi PMS Pelaihari

3. Pemasangan Radio Link untuk Koneksi PMS Kembayan

3. Pemasangan Radio Link untuk Koneksi PMS Kembayan

4. Pengadaan Komputer Incl. UPS dan Server

4. Pengadaan Komputer Incl. UPS dan Server

II.

Pembangunan Program Aplikasi Online

II. Pembangunan Program Aplikasi Online

1. Dashboard Direksi (EIS)

1. Dashboard Direksi (EIS)

2. Aplikasi Inventory/Logistik

2. Aplikasi Inventory/Logistik

3. Aplikasi Tanaman

3. Aplikasi Tanaman

4. Aplikasi Pengadaan (e-procurement)

4. Aplikasi Pengadaan (e-procurement)

5. Aplikasi Maintenance Perangkat TI

5. Aplikasi Maintenance Perangkat TI

6. Aplikasi Finance & Accounting

6. Aplikasi Finance & Accounting

7. Aplikasi Personalia

7. Aplikasi Personalia

8. Aplikasi Budgeting

8. Aplikasi Budgeting

9. Aplikasi Pemasaran

9. Aplikasi Pemasaran

10. Aplikasi Maintenance Pabrik

10. Aplikasi Maintenance Pabrik

11. Aplikasi Infrastruktur

11. Aplikasi Infrastruktur

12. Aplikasi Plasma

12. Aplikasi Plasma

13. Aplikasi CSR

13. Aplikasi CSR

III.

Lisensi Software

III. Lisensi Software

IV.

Biaya Peralatan Pembantu Kerja TI

IV. Biaya Peralatan Pembantu Kerja TI

V.

Perangkat Backup Jaringan TI

V. Perangkat Backup Jaringan TI

219


220

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan Social and Environmental Responsibility

Komitmen dan Konsistensi PTPN XIII terhadap tanggung jawab sosial dan lingkungan hidup, dikukuhkan melalui salah satu Kebijakan Strategis tahun 2010 “Keberpihakan kepada Lingkungan”

The Commitment and the Consistency of PTPN XIII to social and environmental responsibility was validated through one of the Strategic Policies in 2010: “Pro-Environmental”

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

221


222

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Keberlanjutan perusahaan hanya akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi sosial dan lingkungan hidup. PTPN XIII, memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan secara tegas telah dituangkan dalam kebijakan strategis tahun 2010, yaitu “Keberpihakan kepada Lingkungan”.

The sustainability of the company will only be guaranteed if the company pays a lot of attention to the social and environmental dimension. PTPN XIII has a serious commitment to perform its social responsibility which has been explicitly stated in the 2010 strategic policies, “Pro-Environmental”

Secara konsisten, PTPN XIII melaksanakan program CSR, yang difokuskan pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta Tanggung Jawab Sosial Lingkungan.

Consistently, PTPN XIII has been conducting CSR program which is focused on Partnership and Environmental Development Program

Strategi CSR

The Company’s Social Responsibility Strategy

Program CSR PTPN XIII dilaksanakan sesuai kemampuan perusahaan dengan mempertimbangkan asas manfaat, keadilan, efisiensi dan efektifitas serta sumber dana yang tersedia.

The CSR program of PTPN XIII is implemented on the basis of the company’s capability by considering the principle of benefit, fairness, efficiency and fund availability.

Strategi CSR – PKBL: Melaksanakan sosialisasi dan kegiatan CSR yang man faatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas. Melaksanakan program CSR melalui dana Program Ke- mitraan/dana bergulir dan lebih diutamakan kepada calon mitra yang menghasilkan produk unggulan dae rah/ciri khas daerah. Penyaluran dana bergulir diarahkan untuk membantu wirausaha kecil sehingga menjadi wirausaha yang ber integritas, tangguh, profesional dan mandiri. Bersinergi dengan BUMN Pembina PKBL/penyalur lain nya untuk membantu Koperasi/Kelompok tani/petani.

The strategies of CSR and Partnership and Environmental Program are:

Carring out the socialization and activities of CSR so that the benefits can be directly enjoyed by the community. Implementing the CSR program through Partnership Program fund/revolving fund allocated for prospective partners who produce local spesific products. The distribution of revolving fund is intended to assist small entrepreneurs to be integrated, tough, professional and independent entrepreneurs. Working in synergy with other SOE that supervised Partnership and Environmental Development Program/ other distributors to support the Cooperative/farmer groups/farmers.

Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Partnership and Community Development Programs PTPN XIII melaksakan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN nomor PER 05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan. Sumber dana program PKBL berasal dari laba perusahaan yang disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham.

PTPN XIII performs the Partnership and Community Development Programs pursuant to the Regulation of State Minister of State Owned Enterprise No. PER 05/MBU/2007 dated April 27, 2007 concerning the Partnership Program of State Owned Enterprise with Small Enterprises and Environmental Development Program. Finance for the Partnership and Environmental Development Programs is taken from company profits ratified by the General Meeting of Shareholders.

Program Kemitraan

Partnership Program

PTPN XIII aktif dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah Kebun/Unit kerja dengan sistem dana bergulir dan hibah yang langsung mendukung kegiatan kemitraan. Sasaran Program Kemitraan adalah agar usaha kecil menjadi tangguh dan mandiri.

PTPN XIII is active in empowering Small and Medium Enter prises located nearby the estate areas/work units through revolving fund system and grant directly supporting the partnership activities. The goal of Partnership Program is to create strong and independent small enterprises.


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Dana Program Kemitraan disalurkan dalam bentuk pinjaman lunak kepada mitra, dengan tingkat bunga sebesar 6% per tahun. Terhadap tahun 2009, penyaluran dana ke mitra binaan tahun 2010 menurun sebesar 13,22% menjadi Rp 4,93 milyar, terkait dengan perolehan laba tahun 2009 yang lebih rendah. Dana tersebut telah disalurkan kepada 222 orang mitra binaan, sehingga total mitra binaan sampai dengan akhir tahun 2010 menjadi 1.249 orang mitra.

Fund of the Partnership Program is distributed in the form of soft loan to partners, with 6% of interest per year. Compared to that of in 2009, fund distribution to supervised partners in 2010 decreased by 13.22% to IDR 4.93 billion, due to lower income in 2009. The fund has been distributed to 222 supervised partners, so that the total supervised partners up to the end of 2010 were 1,249.

JUMLAH MITRA BINAAN TAHUN 2007-2010 (ORANG) TOTAL SUPERVISED PARTNERS 2007-2010 (PEOPLE)

JUMLAH AKUMULASI MITRA BINAAN TAHUN 2007-2010 (ORANG) TOTAL ACCUMULATION OF SUPERVISED PARTNER 2007-2010

190

1.249

222 1.027

110 86

2007

751

2008

2009

2010

2007

837

2008

2009

2010

Perseroan juga memberikan pembinaan untuk mendukung pengembangan usaha mitra binaan, di antaranya adalah: Melakukan pelatihan kewirausahaan kepada Mitra Binaan Mengikuti gelar karya PKBL BUMN: 1. Balikpapan Fair 2010 2. Gebyar PKBL BUMN 2010 di Jakarta 3. Banjarbaru Fair 2010 di Kalsel 4. Kalbar SMES’CO 2010 5. Gawai Dayak Kalbar 6. Borneo Orchids Show IX 2010 di Pontianak Ikut berperan pada Pameran Dekranasda Kalbar 2010 Mengikuti Pameran Kalteng Expo 2010 Mengikuti pameran Brunei Product Expo 2010 Mengikuti pameran Kaltim Expo 2010 Mengikuti pameran IBBEX 2010 di JCC Mengikuti pameran Kapuas Festival di tepi Sei. Kapuas di Pontianak Mengikuti pameran Pestani 2010 di Kalbar Mengikuti pameran Pangan Nusa di Jakarta International Expo.

The Company also trained them to promote the development of their business, among others: Held an entrepreneurship training for Supervised Partners Participated in SOE Partnership and Environmental Development Program fair: 1. Balikpapan Fair 2010 2. SOE Partnership and Environmental Development Program Fair 2010 in Jakarta 3. Banjarbaru Fair 2010 in South Kalimantan 4. West Kalimantan SMES’CO 2010 5. Gawai Dayak Kalbar 6. Borneo Orchids Show IX 2010 in Pontianak Participated in West Kalimantan Dekranasda (Regional Board of National Handicraft) Fair 2010 Participated in Central Kalimantan Expo 2010 Participated in Brunei Product Expo 2010 Participated in East Kalimantan Expo 2010 Participated in IBBEX Expo 2010 in JCC Participated in Kapuas Festival in the bank of Kapuas River in Pontianak Participated in Farmer’s Party Exhibition 2010 in West Kalimantan Participated in National Food Exhibition in Jakarta International Expo

Jenis usaha yang didanai oleh Program Kemitraan adalah sebagai berikut :

Types of businesses funded by Partnership Program are as follows:

Sektor Industri. Dana pinjaman yang tersalur tahun 2010 sebesar Rp 240 juta dipinjamkan ke 18 mitra bi-

Industial Sector. The total loan in 2010 was IDR 240 mil lion and was distributed to 18 supervised partners used

223


224

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

naan yang digunakan untuk pengembangan home industri, seperti kerajinan rotan, konveksi, kerajinan tenun sambas, tenun ikat dan mebel. Sektor perdagangan. Dana pinjaman yang tersalur tahun 2010 sebesar Rp 1,982 miliar dipinjamkan ke 84 mitra binaan yang digunakan untuk pengembangan perdagangan seperti warung makan/minuman, sembako dan toko pakaian. Sektor pertanian dan perkebunan. Dana pinjaman yang tersalur tahun 2010 sebesar Rp 36,829 miliar dipinjamkan ke 39 mitra binaan yang digunakan untuk pengembangan pertanian dan perkebunan kelapa sawit, perkebunan tanaman hias dan pertanian cabai. Sektor peternakan dan perikanan. Dana pinjaman yang tersalur tahun 2010 sebesar Rp 36,829 miliar dipinjamkan ke 39 mitra binaan yang digunakan untuk ternak ayam, penggemukan sapi, budi daya ikan hias & ikan air tawar. Sektor jasa. Dana pinjaman yang tersalur untuk sektor jasa tahun 2010 sebesar Rp 570 juta dipinjamkan ke 10 mitra binaan yang digunakan untuk pengembangan sektor jasa seperti jasa Digital Studio, penjahit, percetakan dan sablon, jasa transportasi dan jasa perbengkel.

to develop home industry, such as rattan handicrafts, convection, sambas ikat woven fabric, and furniture Trade Sector. The total loan in 2010 was IDR 1.983 billion and was distributed to 84 supervised partners used for commerce development such as food/beverage stall, variety store and clothing store. Agriculture and Plantation Sector. The total loan in 2010 was IDR 36.829 billion and distributed to 39 supervised partners used to develop agriculture and oil palm plantation, ornamental plants and red chili plantation Animal husbandry and fishery sector. The total loan in 2010 was IDR 36.829 billion and distributed to 39 supervised partners for chicken breeding, cattle fattening, ornamental fish & fresh water fish breeding. Service sector. The total loan in 2010 was IDR 570 million and disticuted to 10 supervised partners used to develop the service sector, such as Digital Studio, tailor, printing and template, transportation service and repair shop

Testimoni Mitra Binaan Testimony Of Supervised Partners Kerajinan tenun songket khas yang saya tekuni sejak tahun 1990 semakin berkembang pesat. Dari yang hanya memenuhi pesanan lokal, hingga saat ini saya telah memiliki galeri dan karyawan serta pemasaran yang telah menjangkau pulau Jawa (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta dan Surabaya) bahkan ke Brunei Darussalam. Kemajuan usaha milik saya ini tidak lepas dari peran PTPN XIII sebagai perusahaan yang telah mendukung secara modal maupun pembinaan bagi program Usaha Kecil & Menengah masyarakat (UKM) melalui Program Kemitraan, sehingga saat ini produk songket saya telah dikenal sampai ke di Negara tetangga.

Imtihani – Penenun dan Pengusaha kerajinan songket Sambas Imtihani – Weaver and Songket Enterpreneur Sambas

Songket fabric business which I’ve been active in since 1990 is developing rapidly. First, I only made songket for local orders. Now, I have a galery and employees and the marketing has reached Java Island (Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, and Surabaya) even Brunei Darussalam. The development of my business is highly related to the role of PTPN XIII as the company that has supported me in terms of capital and coaching for Small and Medium Enterprises (SMEs) through its Partnership Program. Now, my songket products are well-known to the neighboring countries.


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Program Kemitraan Sinergi

Synergy Partnership Program

PTPN XIII telah mengadakan kerjasama (sinergi) dengan PT Pertamina (Persero) dalam rangka peningkatan optimalisasi pelaksanaan Program Kemitraan. Hal ini sejalan dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor : PER05/MBU/2007 dimana BUMN Pembina dapat melakukan kerjasama dengan BUMN Penyalur dan/atau dengan Lembaga Penyalur.

PTPN XIII has collaborated (in synergy) with PT Pertamina (Persero) in improving the optimization of Partnership Program implementation. It is pursuant to the Regulation of the State Minister of SOE No: PER-05/MBU/2007 in which Administrator SOE may collaborate with Distributor SOE and/or Distributor Institution.

Pada tahun 2010, PKBL PTPN XIII (Persero) mendapatkan penyaluran dana sinergi sebesar Rp 34,99 milyar dari PKBL PT Pertamina (Persero). Dana tersebut telah disalurkan untuk pembayaran pupuk Sinergi Program Kemitraan kepada petani plasma binaan melalui 2 (dua) KUD Plasma Ngabang, 3 (tiga) KUD Plasma Rimba Belian, 3 (dua) KUD Plasma Gunung Meliau, 9 (Sembilan) KUD Kebun Kembayan Plasma, 9 KUD di Wilayah DKB II Kebun Parindu Plasma dan Kembayan Plasma, 4 (empat) KUD Plasma Batulicin. Total KUD yang mendapat bantuan pupuk adalah 30 KUD.

In 2010, the Partnership and Environmental Development Program of PTPN XIII (Persero) received a synergy fund amounting IDR 34.99 billion from the Partnership and Environmental Development Program of PT Pertamina (Persero). The fund was distributed to pay for fertilizers of the Synergy Partnership Program for supervised plasma farmers through 2 (two) Village Unit Cooperatives in Ngabang Plasma, 3 (three) Village Unit Cooperatives in Rimba Belian Plasma, 3 (three) Village Unit Cooperatives in Gunung Meliau Plasma, 9 (nine) Village Unit Cooperatives in Kembayan Plasma Estate, 9 Village Unit Cooperatives in DKB II area of Parindu Plasma Estate and Kembayan Plasma, 4 (four) Village Unit Cooperatives in Batulicin Plasma. The total Village Unit Cooperatives receiving fertilizers were 30.

PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN, DAN PINJAMAN SINERGI TAHUN 2007-2010 (RP MILYAR) THE DISTRIBUTION OF PARTNERSHIP PROGRAM FUND AND SYNERGY LOAN 2007-2010 (IDR BILLION)

DANA HIBAH TAHUN 2007 -2010 (RP JUTA) GRANTS IN 2007 - 2010 (IDR MILLION)

34.996 Penyaluran ke Mitra Distributed to Partners Pinjaman Sinergi Synergy Loan

299 5.580 1.382 2007

2.668 2008

2009

4.928 2010

375 267

31 2007

2008

2009

2010

Sesuai dengan motto PTPN XIII, tumbuh bersama mitra, maka petani juga merupakan bagian dari mitra. Artinya, kami PTPN XIII berkeinginan untuk sama-sama tumbuh dan berkembang dengan petani, antara inti dan plasma sama-sama produktif, perusahaan maju, petani maju.�

Memed Wiramihardja, Dir. Renbang (Planning & Development Director)

In accordance with the motto of PTPN XIII, grow with partners, farmers shall be considered as part of partners. Meaning to say, PTPN XIII intends to grow and develop hand in hand with farmers, the nucleus and plasma plantations shall be as productive as the other, the company grow, the farmers grow.

225


226

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Kinerja Program Kemitraan

Performace of Partnership Program

Efektivitas penyaluran dana Program Kemitraan tahun 2010 sebesar 98,07 % atau mencapai nilai maksimal 3,meningkat terhadap tahun 2009 yang mencapai 92,40%.

The effectiveness of fund distribution through the Part nership Program in 2010 was 98.07 % or gained maximum score 3. It increased when compared to that of in 2009 which was only 92.40%.

Tingkat pengembalian dana Program Kemitraan tahun 2010 sebesar 73,73%, menurun terhadap tahun 2009 yang mencapai 76,53%.

The rate of return of Partnership Program fund in 2010 was 73.73%, decreased compared to that of in 2009 which reached 76.53%.

EFEKTIVITAS PENYALURAN DANA & TINGKAT KOLEKTIBILITAS TH 2008 - 2010 (%) THE EFFECTIVENESS OF FUND DISTRIBUTION AND COLLECTIBILITY LEVEL 2008-2010 (%)

93.40 63.55

2008

92.50 76.53

2009

98.07 73.73

Efektivitas Penyaluran Dana Effectiveness of fund distribution Tingkat Kolektibilitas Collectibility Level

2010

Program Bina Lingkungan Environmental Building Program PTPN XIII aktif melaksanakan Program Bina Lingkungan yang merupakan upaya pembinaan dengan menyalurkan bantuan dana hibah kepada masyarakat wilayah sekitar kebun/unit Usaha.

PTPN XIII is actively performing the Environmental Development Program by providing grants to the community residing nearby the areas of estates/work units.

Program Bina Lingkungan diprioritaskan pada bantuan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti bencana alam, pendidikan dan latihan, peningkatan kesehatan, prasarana & sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam. Sasaran Bina Lingkungan adalah pemberdayaan kondisi dan kualitas sosial/ekonomi masyarakat.

Environmental Development Program is prioritized to grants most beneficial for the community such as natural disaster, education and training, health care service, infrastructures and public facilties, worship facilities, and nature conservation. The goal of the program is increasing the social economic condition and quality of the community.

Jumlah dana tersalur Bantuan Bina Lingkungan tahun 2010 mencapai Rp 2,99 milyar, sedangkan sampai dengan tahun 2010 total dana tersalur sebesar Rp 17,77 milyar.

In 2010, the total fund distributed through the Environmental Development Program reached IDR 2.99 billion and up to 2010 the total distributed fund was IDR 17.77 billion.

Bantuan Bencana Alam

Natural Disaster Aid

Perusahaan telah menyalurkan bantuan dana BUMN Peduli sebesar Rp 224,1 juta di tahun 2010, yang diberikan dalam wujud peduli bencana alam gunung Merapi dan tsunami di Mentawai, peduli bencana alam banjir di Wasior Papua. Hal ini sejalan dengan Surat Edaran Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. SE-12/MBU/2010

The Company has distributed SOE Care aid amounting IDR 224.1 million in 2010 to show its concern to Mount Merapi disaster and Tsunami in Mentawai as well as flood in Wasior, Papua. It is correlated to Circular Letter from the State Minister of State Owned Enterprise No. SE-12/MBU/2010 dated October 8, 2010 and No. SE-13/MBU/2010 dated


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

tanggal 8 Oktober 2010 dan No . SE-13/MBU/2010 tanggal 27 Oktober tentang BUMN Peduli bencana Wasior dan BUMN Peduli bencana gunung Merapi/tsunami di Mentawai. Sifat dari kegiatan tersebut adalah tindakan tanggap darurat dengan fokus pemberian bantuan dapat berupa bantuan penyelamatan/ evakuasi, bantuan fisik dan berbentuk uang tunai.

October 27, 2010 on SOE’s Concern about Disaster in Wasior and SOE’s Concern about Mount Merapi Disaster/Tsunami in Mentawai. The characteristic of that activity was an emergency response by focusing the aid on life-saving aid/evacuation, physical aid, and cash money.

PTPN XIII juga aktif memberikan bantuan untuk korban banjir di Provinsi Kalbar dan wilayah Kebun Danau Salak Kalsel.

PTPN XIII was also active in giving aid to the victims of flood in West Kalimantan and Danau Salak Estate, South Kalimantan.

Pendidikan dan Latihan

Education and Training

Program Beasiswa

Scholarships Program

PTPN XIII ikut berpartisipasi di dalam memajukan bidang pendidikan dan pelatihan melalui pemberian bantuan beasiswa bagi siswa yang berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi. Hal ini dimaksudkan agar generasi calon penerus bangsa tersebut memiliki bekal yang cukup dan mampu menyelesaikan pendidikannya sehingga kelak dapat memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa. Pada tahun 2010, bantuan di bidang pendidikan dan pelatihan yang diberikan mencapai Rp 787,33 juta.

PTPN XIII actively involves in progressing education and training through providing scholarships to the high achiving students but economically less prosperous. The purpose of such financial aid is to enable the young generation to acquire proper knowledge and to complete their study that, in turn, they can give contribution to the development of the nation. In 2010, total grants allocated to the education and training fields reached Rp 787.33 billion.

Program beasiswa PTPN XIII diberikan kepada siswa mulai tingkat SMP hingga Perguruan Tinggi. Perseroan juga memberikan bantuan beasiswa penuh Outreaching kepada 10 (sepuluh) mahasiswa Universitas Tanjung Pura yang berprestasi. Mereka yang berasal dari daerah terpencil di Kalbar ini akan mendapatkan beasiswa dan biaya hidup selama 4 (empat) tahun penuh sehingga dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu.

The scholarship program of PTPN XIII is bestowed to the students starting from elementery school to university. The Firm also grants full scholarship Outreaching to ten high achieving students of Tanjung Pura University. These students come from the remote areas in Wes Kalimantan and they will obtain sholarships and cost of living for four years till the completion of their study.

DATA JUMLAH PENERIMA BEASISWA TINGKAT SD, SMP, SMA DAN PERGURUAN TINGGI DATA ON THE TOTAL RECEIVERS OF SCHOLARSHIP AT THE ELEMENTARY SCHOOL, JUNIOR HIGH SCHOOL, SENIOR HIGH SCHOOL AND UNIVERSITY LEVEL NO.

URAIAN DESCRIPTION

2009

2010

1.

Beasiswa SD Scholarship for Elementary School Students

0

67

2. 3.

Beasiswa SMP Scholarship for Junior High School Students

38

20

Beasiswa SMA Scholarship for Senior High School Students

14

0

4.

Beasiswa Perguruan Tinggi Scholarship for University Students

10

10

Jumlah Total

62

97

Program Kebun Pendidikan

Education Plantation Program

Kebun Pendidikan, Peneilitian dan Pariwisata adalah suatu hamparan pertanian terpadu yang meliputi areal perkebunan, kehutanan, hortikultura, peternakan, dan perikanan. Kebun tersebut diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa dan dosen serta masyarakat dalam lingkup luas,

Education, Research and Tourism Plantation is an integrated plantation area consisting of plantation area, forest, horticulture, farm, and fishery. The plantation is expected to bring a number of benefits for university students and lecturers as well as the community in its widest scope,

227


228

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

mulai dari penyelenggaraan pendidikan dan penelitian hingga keharmonisan dan kelestarian alam.

from education and research to harmony with nature and nature preservation.

PTPN XIII sangat mendukung program tersebut, yang diwujudkan dalam bentuk bantuan pembangunan pembukaan lahan kebun pendidikan. Di tahun 2010, Perusahaan telah memberikan bantuan sebesar Rp 175,72 juta kepada pihak Universitas Tanjungpura, selaku perintis dan pelaksana program.

PTPN XIII fully supports the program by giving aid for land clearing in the process of developing the education plantation. In 2010, the Company has given IDR 175.72 million to Tanjungpura University as the program initiator and implementer

Program Pendidikan Non Formal

Non-Formal Education Program

Terkait program pendidikan non formal, PTPN XIII melak sanakan program pelatihan dan penyuluhan perkoperasian, Social Enterpreneurship Leader (SEL), penangkaran anggrek, budidaya jagung petani, budidaya tanaman jamur tiram. Program ini diharapkan dapat membekali peserta dengan ketrampilan dan pengetahuan wirausaha sehingga mereka dapat membantu perekonomian keluarga dan mengembangkan usaha home industry.

In relation to non-formal education program, PTPN XIII has held a cooperative training and counselling program, Social Entrepreneurship Leader (SEL), orchid breeding, corn cultivation, and oyster mushroom cultivation. It is expected that the program will be able to provide the participants with skill and knowledge on entrepreneurship in order that they can improve the economic condition of their family and develop a home industry business.

Dalam rangka peningkatan pengetahuan Petani Muda Kalbar, PTPN XIII memberikan bantuan pada ajang Campus Pesta Petani Muda (Pestani) Kalbar di Universitas Tanjungpura. Terkait upaya menyebarluaskan pengetahuan tentang perkebunan sawit ramah lingkungan, di tahun 2010 PTPN XIII telah mendistribusikan buku yang berjudul “Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit Yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” di 14 Kabupaten/Kota melalui Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar. Buku tersebut ditulis oleh Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM, Direktur SDM dan Umum PTPN XIII.

As one of the efforts to improve the knowledge of Young West Kalimantan Farmers, PTPN XIII provided a grant in the Campus Event of West Kalimantan Young Farmers’ Party in Tanjungpura University. In relation to efforts to spread the knowledge on environmentally friendly oil palm plantation, in 2010 PTPN XIII distributed books entitled “Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” (How to Build a Sustainable and Environmentally Friendly Oil Palm Plantation) in 14 Districts/Municipalities through the Plantation Service of West Kalimantan Province. The book was written by Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM, the Director of HR and General Affairs of PTPN XIII .

Distribusi buku ke 14 Kabupaten “Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” (Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM, Direktur SDM dan Umum). Distributing the book entitled “Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” (How to Build a Sustainable and Environmentally Friendly Oil Palm Plantation) to 14 Districts (Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM, the Director of HR and General Affairs).

Pengembangan Budaya

Cultural Development

Perseroan secara aktif menjadi sponsor sejumlah kegiatan pengembangan budaya, seperti Sponsor pentas pelajar Pontianak, Pestani Muda Sanggau, festival adat Melayu ke IV dan memberikan bantuan pengadaan peralatan ke sejumlah sanggar seni.

The Company is actively sponsoring a number of activities of cultural development, such as Pontianak student exhibition, Sanggau Young Farmers’ Party, the 4th Malayan Ethnic Festival and giving aid in the form of tools and equipments to a number of art studios.


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Demikian pula, Perseroan juga peduli terhadap pelestarian rumah adat Dayak dan rumah Betang Panjang, dan secara rutin telah mengalokasikan dana khusus untuk bantuan pembangunan Rumah Adat Dayak Kalbar, dan pembangunan rumah Betang Panjang.

The Company is also concerned about the preservation of Dayak ethic house and Betang house and is regularly allocating special fund to assist the construction of West Kalimantan Dayak ethnic house and Betang house.

Kepedulian PTPN XIII tersebut merupakan bentuk komitmen perusahaan dalam mendukung upaya pelestarian rumah adat dan pengembangan budaya lokal.

It is a form of the company’s commitment in supporting the efforts to preserve ethnic house and to develop the local culture.

Peningkatan Kesehatan

Health Increase

Di bidang kesehatan, PTPN XIII menyediakan sarana kesehatan yang diperuntukkan untuk melayani karyawan PTPN XIII dan masyarakat sekitar dengan tarif yang wajar. Sarana kesehatan yang dimiliki PTPN XIII adalah : Rumah Sakit 2 (dua) unit yang berada di Kebun Parindu dan Kebun Danau Salak. Rumah Sakit Pembantu 2 (dua) unit berada di Kebun Gunung Meliau dan Kebun Sungai Dekan. Poliklinik 8 (delapan) unit yang berada di Kebun Rimba Belian, Kebun Kembayan, Kebun Sintang, Kebun Nga bang, Kebun Tajati, Kebun Tabara dan Kebun Kumai.

In In health sector, PTPN XIII provides health care facilities in order to give affordable health care to the employees of PTPN XIII and the nearby communities. Health care facilities owned by PTPN XIII are: 2 (two) units of Hospitals located at Parindu Estate and Danau Salak Estate. 2 (two) Subsidiary Hospitals located at Gunung Meliau Estate and Sungai Dekan Estate. 8 (eight) Units of Polyclinics located at Rimba Belian, Kembayan, Sintang, Ngabang, Tajati, Tabara and Kumai Estate.

Beberapa kegiatan yang dilakukan PTPN XIII terkait dengan peningkatan kesehatan adalah penyuluhan tentang gizi dan kesehatan anak, penyuluhan tentang penyakit demam berdarah di sekitar wilayah kerja, dan pengobatan gratis, kegiatan donor darah untuk 200 orang dalam rangka HUT Kab. Banjar ke 56 dan HUT RI ke 65, partisipasi mengikutsertakan 100 orang pada kegiatan Jalan Sehat Keluarga Spektakuler di Gor Pangsuma Pontianak.

Several activities carried out by PTPN XIII related to health improvement are counselling about nutrition and child health care, counselling about dengue fever around its work areas, and providing free medication, blood donor for 200 people in celebrating the 56th Anniversary of Banjar District and the 65th Indonesian Anniversary, participating in Spectacular Family Jogging in Pangsuma Sport Center Pontianak by sending 100 people to join the event.

Penyakit demam berdarah dan cikungunya merupakan wabah penyakit yang rutin terjadi di wilayah Kalimantan. PTPN XIII sangat peduli dengan upaya pencegahan dan pengendalian nyamuk demam berdarah dan cikungunya, dengan mengalokasikan dana rutin untuk kegiatan tersebut setiap tahunnya. Pada tahun 2010, PTPN XIII bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melakukan pembagian abate berantas DBD di Kabupaten Kubu Raya dan penanggulangan penyakit DBD dan Cikungunya di Wilayah DKT.

Dengue hemorrhagic fever and chikungunya are diseases regularly found in Kalimantan. PTPN XIII is really concerned about effort to prevent and control mosquitos causing dengue hemorrhagic fever and chikungunya by allocating annual fund for that activity. In 2010, PTPN XIII collaborated with the Office of Health Affairs in distributing abate to eliminate dengue hemorrhagic fever in Kubu Raya District and fighting against DHF and chikungunya in DKT area.

Dalam rangka program peningkatan kesehatan anak, PTPN XIII telah memberikan bantuan Lomba Balita Sejahtera Indonesia kerjasama dengan Puskesmas Kec. Mataraman Selatan, dan bantuan biaya operasi pemisahan bayi kembar siam di RS St. Antonius. Sementara itu, terkait HUT PTPN XIII (Persero) ke-14, Perusahaan telah mengadakan sunatan masal untuk anak-anak yang kurang mampu di wilyah kerja PTPN XIII.

As one of the efforts to improve child health, PTPN XIII in collaboration with the Community Health Center of South Mataraman District held Indonesian Healthy Toddler Competition, and gave a grant to separate conjoined twins at St. Antonius Hospital. Meanwhile, in relation to the Celebration of 14th Anniversary of PTPN XIII (Persero), the Company held a mass circumcision for children who are economically less prosperous around the work area of PTPN XIII.

229


230

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Total dana yang disalurkan melalui program bidang kesehatan adalah Rp 675 juta.

The total fund distributed through the health program was IDR 675 million.

Prasarana dan Sarana Umum

Public Infrastructure and Facility

Di bidang peningkatan prasarana dan sarana umum, sepanjang tahun 2010 PTPN XIII telah menyalurkan dana sebesar Rp 1,06 milyar. Fokus pembangunan prasarana dan sarana umum adalah perbaikan jalan, jembatan dan gorong-gorong sehingga dapat memperlancar transportasi untuk kegiatan perekonomian dan masyarakat di sekitar wilayah kerja Perusahaan.

In order to improve public infrastructures and facilities, in 2010 PTPN XIII allocated financial aids amounting IDR 1.06 billion. The focus of public infrastructures and facilities improvement is repairing roads, bridges and sewage system to support the efficacy of the transportation system to assist economic improvement and the community around the work area of the Company.

Dana tersebut juga telah dimanfaatkan untuk pembangunan Monumen Perjuangan Pemuda Kalbar, dan pembangunan Kantor KUD Pandu Raya Kab. Sanggau.

The fund was also used to build the West Kalimantan Youth Struggle Monument and the construction of Pandu Raya Cooperative Office of Sanggau District.

Selain bantuan sarana fisik, PTPN XIII juga memberikan bantuan 600 paket sembako untuk fakir miskin dan anak terlantar di Kota Pontianak, bantuan 100 paket sembako BUMN Pembina PKBL se Kaltim di Samarinda, bantuan kegiatan bazar murah yang dikoordinir Disperindang Prov. Kalbar sebesar Rp 104,77 juta.

Besides giving physical infrastructure aid, PTPN XIII also gave 600 packages of nine basic commodities for the poor and neglected children in Pontianak City, 100 packages of nine basic commodities from all West Kalimantan SOEs that supervised the Partnership and Environmental Development Program in Samarinda, holding low-priced bazaar coordinized by the Regional Office of Industry and Trade of the West Kalimantan Province amounting IDR 104.77 million.

Sarana Ibadah

House of Religious Worship

PTPN XIII memiliki kepedulian yang tinggi terhadap kelengkapan sarana ibadah yang memadai sehingga masyarakat sekitar dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dalam suasana kerukunan. Sepanjang tahun 2010, PTPN XIII telah mengalokasikan dana sebesar Rp 438,47 juta untuk pembangunan dan perbaikan beberapa tempat ibadah, TPA, madrasah dan surau di di sekitar wilayah kerja PTPN XIII (Persero).

PTPN XIII is highly concerned about the adequacy of religious worship facilities in order that the society can perform act of devotion in a peaceful and harmonious situation. In 2010, PTPN XIII allocated a total of IDR 438.47 million, for construction and renovation of some houses of religious worship, Qur’an Education Center (TPA), madrasah and surau around the work area of PTPN XIII (Persero).

Pelestarian Alam

Nature Preservation

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan, PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk menghasilkan produk yang ramah lingkungan dan terlibat aktif di dalam gerakan pelestarian lingkungan. Pada tahun 2010, dana yang dialokasi untuk kegiatan tersebut mencapai Rp 180,69 juta. Beberapa program pelestarian alam yang telah dilakukan PTPN XIII adalah sebagai berikut:

As a company engaging in plantation sector, PTPN XIII is highly committed to produce environmentally friendly products and is also actively participated in the environment preservation program. In 2010, the total fund allocated for those activities reached IDR 180.69 million. Some environment preservation programs carried out by PTPN XIII are as follows:

Sengonisasi Sebagai kelanjutan program Sengonisasi di lahan seluas 10 ha di Dusun Rasau Karya Desa Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya yang telah terlaksana tahun 2009, PTPN XIII mengalokasikan dana untuk program pemeliharaan ta-

Planting Albasia Trees As the continuation of albasia planting program in an area with the total width of 10 ha in Rasau Karya Sub-village, Rasau Jaya village, Kubu Raya District in 2009, PTPN XIII allocated fund for taking care of albasia trees, and replacing


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

naman pohon sengon, serta penyulaman pohon sengon yang terbakar di tahun 2010. Perusahaan juga terus menambah luas areal di Desa Rasau Jaya Kab. Kubu Raya, yakni dengan menanam pohon Sengon Laut 10.000 batang di areal seluas 11 ha milik masyarakat.

albasia trees burnt in 2010. The Company also keeps adding the width of albasia trees in Rasau Jaya Village, Kubu Raya District by planting 10,000 albasia trees in an area with the total width of 11 ha belonged to the society.

PTPN XIII meyakini bahwa program sengonisasi ini akan memberikan manfaat ganda bagi masyarakat dan lingkungan karena pohon sengon merupakan pohon yang serba guna.

PTPN XIII believed that this program would have dual benefits for the community and environment because albasia tree is a multipurpose plant.

Program Penyelamatan Pantai PTPN XIII bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak melakukan program penyelamatan pantai di desa Sepok Laut, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Program tersebut berupa penanaman pohon jenis Bakau disertai pendampingan ke masyarakat. Tujuannya adalah untuk penghijauan, pencegahan abrasi dan akresi pantai, dengan memberdayakan masyarakat untuk menanam pohon jenis bakau sebanyak 1.000 pokok bantuan PTPN XIII. Masyarakat sekitar juga mendapat bimbingan dan penyuluhan cara penanaman pohon dan pembuatan bibit bakau. Selaian untuk penyelematan pantai, diharapkan hutan bakau yang tumbuh dan terjaga dengan baik dapat menjadi tempat berkembang biak udang sehingga dapat membantu ekonomi masyarakat nelayan sekitar.

Save the Beach Program PTPN XIIII collaborated with Tanjungpura University Pontianak to carry out save the beach program in Sepok Laut village, Sub-district of Sungai Kakap, Kubu Raya District. The program consisted of planting mangrove trees and coaching the community. The objective was to perform afforestation, prevent coastal abrasion and accretion, and to empower the community to plant 1,000 mangrove trees provided by PTPN XIII. The surrounding community also received guidance and counselling on how to plant and make mangrove seedlings. Besides to save the beach, it is expected that mangrove forest will be well maintained and becomes the place for shrimp breeding and assist the economic condition of the surrounding fisherman community.

Dalam rangka mendukung program peremajaan tanaman karet, PTPN XIII telah membangun kebun entres 1000 pohon dan kebun entres 11 kelompok plasma di Sintang. In order to support rubber rejuvenation program, PTPN XIII built a budwood nursery for 1,000 trees and for 11 plasma groups in Sintang. Pembibitan Karet Prospek komoditi karet ke depan masih sangat cerah dikarenakan produksi karet alam masih di bawah permintaan. Di sisi lain, sebagian besar tanaman karet rakyat di Indonesia sudah kurang produktif karena faktor usia.

Rubber Nursery The opportunity of rubber commodity in the future is still wide open because the production of natural rubber is still below the market demand. On the other side, most of rubber trees in Indonesia are not productive due to their age.

Dalam rangka mendukung program peremajaan tanaman karet, PTPN XIII telah membangun kebun entres 1000 pohon dan kebun entres 11 kelompok plasma di Sintang. Diharapkan, petani plasma binaan dapat melaksanakan

In order to support rubber rejuvenation program, PTPN XIII built a budwood nursery for 1,000 trees and for 11 plasma groups in Sintang. It is expected that supervised plasma farmers will be able to perform rubber tree rejuvenation

231


232

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

peremajaan tanaman karet sesuai program sehingga produksi karet plasma dapat ditingkatkan.

in accordance with the program in order to increase the production of plasma rubber.

Program Sapi-Sawit

Cow-Oil Palm Program

PTPN XIII telah melaksanakan integrasi sapi sawit di Desa Gasing Ngabang sejak tahun 2009. Sesuai dengan program Pemda Kalbar, Persero mendapat 1 paket sapi (30 ekor) dari dana APBN yang akan digulirkan kepada masyarakat di Parindu Kab. Sanggau. PTPN XIII berkomitmen untuk menyalurkan program serupa sebanyak 2 paket sapi (60 ekor) mulai tahun 2011 sampai dengan akhir tahun 2012.

PTPN XIII has integrated cow and oil palm plantation in Gasing Ngabang Village since 2009. In line with the program initiated by the Government of West Kalimantan Province, the Company received 1 cow package (30 cows) from the National Budget to be revolved to the community in Parindu, District of Sanggau. PTPN XIII is committed to distribute the same program for 2 cow packages (60 cows) from 2011 to 2012.

Ketahanan Pangan

Food Security

Sebagai bentuk kepedulian Perusahaan terhadap program ketahanan pangan, PTPN XIII telah merintis program Ketahanan Pangan di tahun 2010 dengan melakukan survei kesesuaian lokasi. PTPN XIII berencana memberikan bantuan, bimbingan dan asistensi pada tahun 2011 melalui program pengembangan padi organik di Pontianak dan Sungai Rengas Kabupaten Kubu Raya seluas ±50 ha. Selain itu tanaman jagung dan kedelai juga akan dikembangkan Kebun Tajati, Ngabang dan Kembayan seluas ± 300 ha. PTPN XIII berharap program tersebut dapat membantu kecukupan pangan masyarakat setempat secara berkelanjutan.

As a form of Company concern to food security program, PTPN XIII has initiated Food Security Program in 2010 by performing location compatibility survey. PTPN XIII planned to give aid, guidance and assistance in 2011 through organic paddy development program in Pontianak and Sungai Rengas, District of Kubu Raya with the total area width of ± 50 ha. Besides that, corn and soybean will also be developed in Tajati, Ngabang and Kembayan Estate with the total area width of ± 300 ha. PTPN XIII expects the program will be able to sustainably assist the food security of the local people.


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

ALOKASI DANA PROGRAM BINA LINGKUNGAN TAHUN 2007-2010 (RP JUTA) THE ALLOCATION OF ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAM FUND IN 2007-2010 (IDR MILLION) NO.

KETERANGAN DESCRIPTION

1.

BUMN Peduli SOE Care

2007

2.

Bencana Alam Natural Disaster

0.00

33,10

38.65

71.63

3.

Pendidikan / Pelatihan Education/Training

340.88

585,55

581.11

694.45

4.

Sarana Ibadah House of Religious Worship

684.15

627.92

650.32

243.12

5.

Sarana Umum Public Facilities

233.50

908.91

802.96

1029.13

6.

Peningkatan Kesehatan Health Improvement

23.96

7.70

187.70

449.39

7.

Pelestarian Alam Nature Preservation

0

169.92

220.16

274.74

---

2008

2009

2010

701,39

162,94

224,10

Pengembangan Komunitas Melalui Plasma Community Development Through Plasma PTPN XIII ikut aktif membangun ekonomi kerakyatan untuk menjaga keseimbangan sosial dan komunitas di sekitar kebun yang tersebar dalam remote area, melalui pembangunan Kebun Plasma pola PIRBUN (PIR Swadana, PIR Berbantuan dan PIRTRANS), KKPA (Kredit Koperasi Primer untuk Anggota), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.

PTPN XIII actively participates in developing the people’s economy to maintain the social and community balance around the estates located at the remote areas, by developing PIRBUN (Self Financing Nucleus Estate Smallholder, Subsidized Nucleus Estate Smallholder and Transmigration Nucleus Estate Smallholder) based Plasma Plantation, Primary Cooperative Credit for Members, Partnership and Environmental Development Program.

Dalam melakukan usahanya, PTPN XIII juga bekerjasama dengan Koperasi Unit Desa (KUD) yang didirikan oleh para petani plasma. Penjualan produksi kelapa sawit dan karet kepada Perusahaan dikoordinir oleh masing-masing KUD. Petani tersebut memiliki kewajiban membayar hutang atas biaya pembangunan kebun yang telah mereka miliki dengan cara mengangsur dari sebagian hasil produksi yang mereka jual ke perusahaan sampai dengan hutangnya lunas.

In running its business, PTPN XIII also cooperates with the Village Unit Cooperative established by the plasma farmers. Products of oil palm and rubber are sold to the Company under the coordination of each Village Unit Copperative. The farmers are obliged to pay for debts on costs spent by the Company to open and develop their estates. They do this payment in installments taken from part of the production outcome that they sell to the company until the debts are completely paid.

Pada saat pembangunan Kebun Plasma Pola PIRBUN, peranan PTPN XIII adalah sebagai Agent of Development (alih teknologi dan pembinaan dalam bidang kualitas dan kuantitas produksi).

When developing the Plasma Plantations based on PIRBUN pattern, PTPN XIII took part as an Agent of Development (in terms of technology transfer and supervising the quality and quantity of the products).

Setelah konversi, yang bertanggung jawab penuh terhadap produksi adalah Petani sendiri sebagai pemilik kebun, sedangkan PTPN XIII berkewajiban untuk tetap melakukan pembinaan.

After the conversion process, the Farmers as the owner of the estate shall be fully responsible for the production, and PTPN XIII is obliged to keep supervising them.

Untuk persiapan replanting, Pemerintah (Dirjenbun) telah membentuk program IDAPERTABUN (Iuran Dana Asuransi Perkebunan) dengan menyisihkan sebagian dari hasil penjualan produksi untuk dana peremajaan. Dalam program revitalisasi, PTPN XIII ditunjuk sebagai mitra pengelola Ke-

For replanting preparation, the Government (the Directorate General of Plantation) has established IDAPERTABUN program (Plantation/Estate Insurance Premiums) by setting aside part of the production sales results for rejuvenation fund. In the revitalization program, PTPN XIII is assigned as

233


234

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

bun Plasma satu siklus umur tanaman melalui Kerjasama Pengelolaan Satu Manajemen.

a partner in managing Plasma Plantation for one cycle of plants life time through One Management Cooperation.

LUAS REPLANTING 2006 - 2010 (TON) THE WIDTH OF PLASMA PLANTATION REPLANTING AREA 2006-2010 (TON) 563.49 416.7

111.63 0 2006

0 2007

2008

2009

2010

Pembangunan Kebun Plasma Pola KKPA Sampai dengan tahun 2010, PTPN XIII telah merealisasikan pembangunan Kebun Plasma Pola KKPA seluas 22.371,19 Ha dengan melibatkan 12.458 KK. Pembangunan dan pemeliharaan kebun sampai kreditnya lunas kepada Bank dilakukan oleh PTPN XIII melalui Kerjasama Pola Satu Manajemen (PSM), dengan melibatkan petani.

The Development of Plasma Plantation based on KKPA System Up to 2010, PTPN XIII has realized the development of Plas ma Plantation based on the system of Primary Cooperative Credit for Members reaching 22,371.19 Ha by involving 12,458 family heads. The development and the maintenance of the estate is carried out by PTPN XIII through One Management Cooperation and involving the farmers until the loan is fully settled.


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Pengakuan Perusahaan Atas Hak-hak Karyawan Corporate Acknowledgement on Rights of Employees Tindak Diskriminatif

Discriminative Action

Manajemen PTPN XIII menghormati dan mengakui hakhak pribadi karyawan, tidak melakukan diskriminasi atas dasar apapun dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berkembang dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Dalam hal rekrut karyawan baru, Manajemen PTPN XIII menjamin netralitas dalam proses penerimaannya dan tidak ada unsur diskriminatif yang menyangkut suku, agama, ras, golongan dan gender.

The Management of PTPN XIII pays high respect to and recognizes the rights of individual empoyee, does not conduct any discriminative action on whatever reasons, and gives equal opportunity to the entire employees to develop themselves and do the best for the company. In recruiting new employees, the management of PTPN XIII guarantees its neutrality in the selection process and that there won’t be any discriminative action related to ethicity, religion, race, group and gender.

Perjanjian Kerja Bersama (PKB)

Agreement of Cooperation

Untuk menjamin terjaganya hak-hak dan kewajiban karyawan, Manajemen bermitra dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN PTPN XIII) membangun kemitraan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Perjanjian Kerja Bersama merupakan perjanjian kesepakatan kerja antara Direksi PTPN XIII dengan Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP-BUN) PTPN XIII. Perundingan penyusunan PKB dilakukan setiap 2 tahun sekali. PKB mengatur Hak & kewajiban perusahaan; Hak & kewajiban serikat pekerja serta pekerja.

In order to guarantee that the employees’ rights and ob ligations are protected, the Management and the Plantation Labor Union establish a partnership that is clearly stated in an Agreement of Cooperation. The Agreement constitues a deal between the Board of Directors of PTPN XIII and the Nusantara Plantation Labor Union of PTPN XIII. The formulation of the Agreement is conducted once every two years. It rules out the rights and the obligations of the company; the Rights and the Obligations of the Labor Union and the laborers.

Kebebasan Berserikat

Freedom of Union

Sejalan dengan UU No. 21 th 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, PTPN XIII memberikan wadah bagi karyawannya untuk membentuk serikat pekerja. Di PTPN XIII hanya ada 1 (satu) serikat pekerja yang tercatat, yaitu Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP BUN). SP BUN berfungsi sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan industrial, dan sebagai sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak & kepentingan anggotanya.

In accordance with Act No. 21 of 2000 concerning Labor Union, PTPN XIII gives freedom to its employees to establish a labor union. In PTPN XIII there is only 1 (one) registered labor union, Labor Union of Nusantara Plantation (SP BUN). The labor union is the one involved in the formulation of agreement of cooperation and the settlement of industrial disputes and acts as a channel to express the aspiration in struggling for the rights and interests of its members.

Direksi tidak akan mencampuri atau menghalangi segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan organisasi SP-BUN, selama perkembangan tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku.

The Board of Directors will not intervene or disrupt everything related to the development of SP-BUN, as long as the development does not violate the prevailing laws and regulations on employment.

Untuk pembinaan di unit kerja, telah dibentuk SP BUN Tingkat Unit Kerja.

For advocation at work unit levels, the work units based labor union has also been established.

235


236

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Layanan Konsultasi Karyawan

Consultation Service for Workers

Perusahaan selalu berupaya menjaga dan menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi karyawan. Setiap keluh kesah karyawan diupayakan untuk segera diselesaikan melalui tata cara dan prosedur yang berlaku yang tertuang di dalam PKB. Tahapan penyelesaian keluh kesah karyawan adalah dibicarakan dan diselesaikan dengan Atasan Langsung, dengan Atasan yang lebih tinggi, selanjutnya apabila belum terselesaikan diteruskan kepada SP BUN, dan diselesaikan secara Bipartit. Bilamana penyelesaian secara Bipartit tidak memberikan hasil maka keluh kesah Karyawan diselesaikan sesuai Undang Undang No. 2 Tahun 2004 berikut peraturan pelaksanaannya.

The Company always tries to maintain and create a con dusive work condition for all of the employees. Every complaints from the employees will be immediately settled using the approach and procedure stipulated in the Agreement of Cooperation. The stages of settling employee’s complaint are discussing and settling it with his Direct Manager, with a more superior manager and if the issue is not settled, it will be forwarded to the Labor Unior of Nusantara Plantation and the issue is settled by Bipartite settlement. If the Bipartite settlement does not bring any result, the issue will be settled pursuant to Act No. 2 of 2004 and its implementing regulations.

Koperasi Karyawan

Employee Cooperative

Disetiap unit usahanya, manajemen mendirikan Koperasi Karyawan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Kegiatan koperasi diantaranya adalah usaha penyewaan kendaraan penumpang, truk angkutan buah, penjualan sembako, dan simpan pinjam. Di tahun 2010, Koperasi Karyawan Kantor Direksi telah membuka minimarket “Mandiri Mart” yang berlokasi di Jl. Putri Daranante No. 16B Pontianak untuk memenuhi kebutuhan Sembako karyawan dan masyarakat sekitar dengan harga yang lebih kompetitif.

In every business unit, the management establishes an Employee Cooperative which aims to improve the welfare of its members. The activities of the cooperative among others are renting vehicles for transporting people, truck for transporting fruits, selling the nine basic commodities, and saving and loan. In 2010, the Employee Cooperative of the Director’s Office opened a mini market named “Mandiri Mart” located at Jl. Putri Daranante No. 16B Pontianak to meet the demand of affordable nine basic commodities from the employees and the surrounding community.

Koperasi Karyawan Sejahtera juga memberikan beasiswa kepada anak karyawan yang berprestasi dan anak karyawan yang berhasil lolos ke Perguruan Tinggi Negeri. Pada tahun 2010, sejumlah 155 orang anak karyawan, telah mendapatkan bantuan pendidikan dengan nilai total sebesar Rp 116 juta.

The Karyawan Sejahtera Cooperative also gave scholarships to high achieving children of the employees and children of the employees who succeeded to enter the State University. In 2010, 155 children of the employee received a total of IDR 116 million as educational grant.

Keselamatan, Kesehatan, dan Pengelolaan Lingkungan Safety, Health and Environmental Management Keselamatan dan Kesehatan Kerja mendapatkan prioritas yang sangat penting dari pihak manajemen dan tidak terpisahkan dalam operasional perusahaan. Kegiatan sosialisasi dan Program Pelaksanaan K3 mencakup seluruh personil di kebun/unit kerja perusahaan.

Occupational Health and Safety is prioritized by the management and is an unseparate part of the company operation. The socialization and the implementation of OHS involved every person at the estate/work unit.

Sosialisasi K3

OHS Socialization

PTPN XIII berupaya bahwa semua kegiatan operasional pe rusahaan harus dapat menjamin keselamatan karyawan dan tidak menimbulkan risiko berbahaya bagi lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, semua karyawan diwajibkan untuk mematuhi dan menjalankan tugasnya sesuai dengan Standard Operation Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan. PTPN XIII giat melaksanakan sosialisasi K3, mengenai

PTPN XIII has made its best efforts to ensure that every operational activity of the company has to guarantee the safety of the employees and does not contain any potential danger for the surrounding environment. Therefore, all of the employees are obliged to obey and perform their tasks in accordance with the stipulated Standard Operating Procedure (SOP). PTPN XIII is active in socializing OHS


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

kewajiban setiap Kebun/Unit untuk menyediakan Alat Pelindung Diri (APD), Pemasangan Rambu-rambu K3 di tempat-tempat yang dianggap rawan terjadi kecelakaan. Selain itu, sosialisasi K3 juga dilaksanakan melalui kegiatan Bulan K3 yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Tema Bulan K3 Nasional tahun 2010 adalah Gelorakan Gema Daya K3 dalam Kehidupan Bermasyarakat

related to the obligation of every Estate/Unit to provide Personal Protective Equipment (PPE), to place OHS signs in areas with potential accident. Besides that, the OHS socialization is also carried out through OHS month activities which are regularly carried out each year. The theme of 2010 National OHS month was Bring the Spirit of OHS in Community Life.

PROGRAM KERJA K3 DI TAHUN 2010 OHS WORK PROGRAM IN 2010 NO. 1.

2.

3.

4.

5.

6.

PROGRAM PROGRAM

TARGET TARGET

REALISASI REALIZATION

Penyusunan pedoman prosedur, operasi dan instruksi kerja P2K3

Terdistribusinya pedoman, prosedur dan instruksi kerja P2K3

Surat Edaran Direksi Nomor: 13.08/SE/06/ IX/2006 tanggal 29 September 2006 hal Pembentukan P2K3. Setiap Kebun/Unit Kerja telah memiliki P2K3

Formulating guidelines, procedures, operations and work instructions for OHS Streering Committee

The guidelines, procedures and work instructions for OHS Steering Committee are distributed

Circular Letter from the Board of Directors No. 13.08/SE/06/ IX/2006 dated September 29, 2006 concerning the establishment of OHS Steering Committee. Every Estate/Work Unit has its OHS Committee.

Kampanye pelaksanaan K3 (penyuluhan, spanduk, portal, email)

Tersosialisasikannya program K3 di setiap Kebun/ Unit Kerja melalui media publikasi yang dipasang di sekitar lingkungan kerja.

Pemasangan bendera dan spanduk K3 di seluruh Kebun/Unit, khususnya di lingkungan pabrik pada tanggal 12 Januari 2010 s/d 12 Pebruari 2010.

Campaign on the implementation of OHS (counseling, banner, portal, email)

OHS program is socialized in every Estate/Work Unit through the publication media placed around the work area

Placing OHS flag and banner around the Estata/Unit, especially in the mill/factory on January 12 - February 12, 2010.

Sosialisasi zero accident

Mencegah terhadap indikasi atau gejala terjadinya kecelakaan kerja yang menghambat kinerja perusahaan.

Sosialisasi secara berkala melalui kegiatan apel pagi dan bulan K3

Socialization of zero accident

Preventing indications or signs of work accident obstructing corporate performace.

Periodic socialization through morning service and OHS month

Penyediaan alat pelindung diri dan rambu-rambu K3

Terpenuhinya norma keselamatan bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas.

Alat pelindung diri tersedia dan siap pakai dengan jumlah yang cukup, ramburambu K3 tersedia dalam keadaan baik.

Providing personal protective equipment and OHS signs

Safety norms are obeyed by all of the employees in performing their work.

Personal protective equipments are available and ready to use in an adequate number, OHS signs are available in a good condition.

Pemberdayaan P2K3 di seluruh Kebun/Unit

Pembentukan P2K3 dan pelaksanaan tugasnya dalam memberikan penyuluhan, sosialisasi dan monitoring pelaksanaan SMK3.

P2K3 telah terbentuk di Kebun/Unit.

Empowering the Steering Committee of OHS in every Estate/Unit

Establishing Steering Committee of OHS and determining its job description in giving counselling, socializing and monitoring the implementation of OHS Management System.

Steering Committee of OHS is established in the Estate/Unit.

Pelatihan K3

Terlaksananya pelatihan K3 untuk calon Ahli K3 dan pelaksana langsung di lapangan.

Ahli K3 45 orang, Penyuluhan K3 seluruh karyawan

OHS Training

Holding OHS training for the candidates of OHS experts and direct implementer in the field

OHS experts: 45 people, OHS counselling to all of the employees

237


238

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

NO. 7.

8.

9.

10.

PROGRAM PROGRAM

TARGET PROGRAM

REALISASI REALIZATION

Simulasi pelaksanaan SMK3

Memberikan gambaran atau suasana terhadap kecelakaan kerja dan antisipasi berikut solusi pemecahannya.

Berkala

Simulation of OHS Management System implementation

Providing illustration or demonstration of work accident and the anticipation as well as the solution

Periodically

Audit faktor-faktor yang berpotensi terhadap terjadinya Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Tercapainya pencegahan terhadap segala indikasi yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja maupun timbulnya penyakit kerja di seluruh Kebun/Unit yang berakibat kerugian bagi karyawan dan perusahaan.

Berkala

Auditing factors which may cause Work Accident and Occupational Disease

Tercapainya pencegahan terhadap segala indikasi yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja maupun timbulnya penyakit kerja di seluruh Kebun/Unit yang berakibat kerugian bagi karyawan dan perusahaan.

Periodically

Audit peralatan K3 di setiap Kebun/ Unit

Termonitornya data peralatan keselamatan kerja di setiap Kebun/Unit sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.

Berkala

Audit faktor-faktor yang berpotensi terhadap terjadinya Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Every indication which may cause work accident or occupational disease that will inflict loss to the employee and the company is prevented in every Estate/Unit

Periodically

Evaluasi tingkat kecelakaan kerja di Kebun/Unit

Terpantaunya indikasi munculnya kecelakaan kerja dan akibat kecelakaan kerja yang berakibat terhadap kerugian perusahaan, serta meningkatkan pelaksanaan SMK3 dan mengurangi tingkat kecelakaan kerja.

Kecelakaan kerja yang terlapor sepanjang Tahun 2010 sebanyak 35 kejadian.

Evaluating work accident rate in the Estate/Unit

The indications of work accident and the impacts of work accident which may inflict loss to the company is monitored, and enhancing the implementation of OHS Management System and reducing work accident rate.

Reported work accident in 2010 was 35 incidents.

Perseroan memiliki komitmen untuk melaksanakan K3 dengan tujuan akhir pencapaian kecelakaan kerja nihil (zero accident), melalui rangkaian kegiatan evaluasi tingkat kecelakaan, sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan, serta menyediaakan Alat Pelindung Diri (APD) dan ramburambu K3, dan pemberdayaan P2K3. Namun demikian, belum terpenuhinya norma SMK3 dapat menimbulkan indikasi atau gejala kecelakaan kerja yang pada akhirnya berakibat terganggunya proses produksi, kerugian perusahaan serta gangguan kesehatan fisik dan psikis bagi karyawan maupun keluarga. Sepanjang tahun 2010, telah terjadi sejumlah 35 kejadian/insiden.

The Company is committed to implement OHS with zero accident as the final objective through a series of activities such as evaluating accident rate, socialization, giving counselling and training, and providing Personal Protective Equipments and OHS signs, and empowering the Steering Committee of OHS. However, if the norms of OHS Management System are not implemented, indications or signs of work accident may emerge which will disturb the production process, inflict loss to the company and disturb the physical and psychological health of the employees and their families. In 2010, there were 35 incidents.


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

PMS Longpinang dan PMS Samuntai PTPN XIII mendapatkan Piagam Penghargaan Prestasi Peduli dalam melaksanakan Program K3 pada tanggal 11 Februari 2010. Longpinang and Samuntai Palm Oil Mill of PTPN XIII received Sensitivity Certificate (Piagam Penghargaan Prestasi Peduli) in implementing OHS Program on February 11, 2010.

Dalam hal pelayanan kesehatan kerja, Perseroan telah menyediakan pelayanan kesehatan di setiap Kebun/Unit.

Regarding health care, the Company has provided health care service in every Estate/Unit.

PTPN XIII mengikutkan semua karyawan dalam program Jaminan Asuransi Tenaga Kerja berupa Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pelayanan Kesehatan.

The Company has registered all of the employees in the Worker Insurance program in the form of Work Accident Insurance, Death Insurance, Old Age Insurance (benefits), Health Care Insurance.

REALISASI BIAYA KESEHATAN TAHUN 2006-2010 THE REALIZATION OF HEALTH EXPENSES 2006-2010 TAHUN REALISASI TOTAL (RP) YEAR TOTAL REALIZATION (IDR)

RATA-RATA REALISASI/ JIWA/ TH (RP) AVERAGE REALIZATION/ INDIVIDUAL/ YEAR (IDR)

2006

17.429.957.536

452.491

2007

27.258.943.000

660.167

2008

33.839.314.000

810.096

2009

30.961.908.357

757.144

2010

32.692.561.898

934.474

Peduli Lingkungan Pro-Environmental Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif kegiatan perusahaan terhadap lingkungan serta meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Sebagai perusahaan agribisnis, PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk dapat menghasilkan produk kelapa sawit maupun karet yang ramah lingkungan. Perbaikan ke arah standar hijau terus dilakukan Perseroan, mulai dari kegiatan onfarm hingga off farm.

Environmental management is intended to reduce the negative impacts of company activities and to sustainably improve the performance of environmental management. As an agribusiness company, PTPN XIII is committed to produce environmentally friendly oil palm and rubber products. Improvement towards green standard is kept carried out by the Company from on-farm to off-farm activities.

Berikut ini adalah program pengelolaan PTPN XIII dalam rangka meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan:

The followings are the management programs of PTPN XIII in order to sustainably improve its environmental performance:

239


240

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

NO.

PROGRAM

KETERANGAN DESCRIPTION

1.

Pembukaan lahan baru

System zeroburn sehingga tidak terjadi pembakaran yang akan menimbulkan peningkatan CO2 maupun CO pada atmosfer.

Land Clearing

Zeroburn system should be applied for a land clearing to prevent fire that will result in the increased of CO2 and CO in atmosphere

Peremajaan tanaman

Sistem inter-replanting dan tidak membakar tonggak sisa tanaman tua yang akan diremajakan

Plants Rejuvenation

Inter-replanting system and not burning the old plant stump remnants that will be rejuvenated.

Pengelolaan limbah cair

Setiap PMS dilengkapi dengan Unit Pengolah Air Limbah (IPAL) dengan sasaran memenuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan Pemerintah.

2.

3.

Memanfaatkan limbah cair hasil buangan pabrik untuk mengairi lahan kelapa sawit. Liquid waste treatment

Every Palm Oil Mill is equipped with Liquid Waste Processing Unit in order to meet the standard quality of liquid waste determined by the Government. Using liquid waste from the mill/factory to irrigate oil palm estates

4.

5.

6.

7.

8.

Pengelolaan limbah padat

Memanfaatkan tandan kosong sebagai pemulsaan (mulching) tanaman sawit dengan dosis 20-30 ton/ha untuk TBM dan 30-40 ton/ha untuk TM. Memanfaatkan limbah pada decanter untuk pupuk di kebun.

Solid waste treatment

Using empty fruit bunches as mulching for oil palm plants with the total dose of 20-30 tons/ha for immatured plants and 30-40 tons/ha for matured plants.

Pengaturan gas buangan

Pengukuran emisi udara pada cerobong dan melaporkannya kepada instansi terkait.

Waste gas treatment

Measuring air emissions on the chimney and reporting it to the relevant institution

Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)

Mengelola minyak pelumas bekas dan aki bekas

Hazardous and Poisonous Materials Treatment

Proper treatment of used oil and used accumulator

AMDAL Environmental Impact Analysis

Pemenuhan terhadap AMDAL dan atau RPL serta RKL.

Pemanfaatan sumber daya

PTPN XIII memiliki 2 unit Prosesing Biodiesel kapasitas 6000 liter di PMS Parindu (Kalbar) dan PMS Samuntai (Kaltim). UPB tersebut sudah mampu memproduksi bahan bakar biodiesel dari limbah CPO atau CPO Drab Akhir sejak bulan Marer 2009.

Meeting the requirements of Environmental Impact Analysis and/or Environmental Monitoring Plan and Environmental Management Plan

Pilot project pemanfaatan biomass perkebunan sebagai substitusi BBM untuk pembangkit listrik (PLTD Janggel) kapasitas 60 KVA berlokasi di lingkungan perumahan karyawan PTPN XIII Kebun Pelaihari. Utilizing resources

PTPN XIII has 2 Biodiesel Processing units with the total capacity of 6,000 liter in Parindu Palm Oil Mill (West Kalimantan) and Samuntai Palm Oil Mill (East Kalimantan). The Biodiesel Processing Units have produced biodiesel from CPO waste or CPO final drab since March 2009. Pilot Project of estate biomass utilization as a substitute of fule for power plant (Janggel Diesel Power Plant) with the total capacity of 60KVA located within the housing complex of employees of Pelaihari Estate of PTPN XIII


Social and Environmental Responsibility

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Komitmen Terhadap Konsumen Commitment To Customers Sebagai wujud komitmen perusahaan terhadap konsumen, pada tahun 2010 PTPN XIII meluncurkan kebijakan strategis berupa Mengutamakan Harapan Pelanggan. Yang dimaksud pelanggan di sini adalah pembeli produk PTPN XIII (CPO, minyak inti sawit, karet), serta petani plasma dan pihak ketiga sebagai mitra.

As the Company’s commitment to customers, in 2010 PTPN XIII launched a strategic policy entitled Prioritizing Customers’ Expectation. The word customers refers to the buyers of PTPN XIII products (CPO, palm kernel oil, rubber), and the plasma farmers as well as the third party as partners.

Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Measuring Customer’s Satisfaction

Untuk mengetahui “Voice of Customer”, Perseroan setiap tahun menyelenggarakan Survei Kepuasan Pelanggan secara rutin. Hasil dari survei tersebut dievaluasi dan dijadikan sebagai feedback oleh pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya. Tingkat kepuasan pelanggan tahun 2010 mencapai 3,40%, menurun sebesar 0,28% terhadap tahun 2009 sebesar 3,68%.

To get insight into the “Voice of Customer”, the Company annually holds Survey of Customer Satisfaction. The findings of the survey are then evaluated and used as feedback by the management to improve its performance. In 2010, the level of customer’s satisfaction was 3.40%, decreased by 0.28% compared to that of in the 2009 which reached 3.68%.

Pelayanan Pengaduan dan Klaim Pelanggan

Accomodating Customer’s Complaint and Claim

PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi dalam mengutamakan kepuasan pelanggan. Diantaranya adalah dengan tetap memperhatikan kualitas dan kuantitas produk serta menjaga pengiriman tepat waktu. Perseroan berupaya untuk selalu meningkatkan mutu produk melalui bagian Quality Control, dengan melakukan pengendalian yang ketat agar produk yang dikirim ke pelanggan adalah pproduk yang benar-benar on-specs.

PTPN XIII is highly committed in maintaining the customer’s satisfaction by persistently paying attention to the quality and quantity of the products and timely delivery. The Company tries to increase the product quality through the Quality Control Diviwion who strictly controlling the products in order that products sent to the customers are on-specs products.

Berdasarkan hasil evaluasi internal, pengaduan pelanggan sebagian besar dalam bentuk klaim mutu. PTPN XIII berupaya menyelesaikan klaim mutu, sesuai dengan prosedur yang berlaku. Di tahun 2010, Perusahaan telah membayar klaim sebesar Rp 8,79 milyar, lebih rendah dibandingkan klaim tahun 2009 yang mencapai Rp 16,89 milyar.

Based on the results of internal evaluation, customer’s complaint is mostly related to quality. PTPN XIII always tries to resolve complaints on quality pursuant to the procedure. In 2010, the Company has paid IDR 8.79 billion for customer’s claim, much lower compared to that of in 2009 which reached IDR 16.89 billion.

Untuk menjalin harmonisasi hubungan antara Perseroan dengan pelanggan, Perseroan telah mengadakan Temu Pelanggan (customer gathering), pada saat ada even-even tertentu, atau inisiatif bertemu langsung.

In order to maintain good relationship between the Company and its customers, the Company holds customer gathering in certain events or makes the initiative to directly meet the customers.

Pelayanan Kepada Petani Plasma dan Pihak Ketiga

Service for Plasma Farmers and the Third Parties

Perseroan memiliki kepedulian untuk menjaga hubungan harmonis dengan petani plasma dan meningkatkan tingkat kepuasan mereka selaku mitra. Sebagai Agent of Development, PTPN XIII selalu berupaya agar produksi dan produktivitas kebun plasma mitra binaan dapat ditingkatkan yang akan bermuara pada peningkatan ke-

The Company is highly committed to maintain a good relationship with the plasma farmers and to improve their satisfaction as partners. As the Agent of Development, PTPN XIII always tries to improve the production and the productivity of plasma estates owned by supervised partners which in return will increase the wel-

241


242

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan

sejahteraan petani plasma. Upaya tersebut antara lain diwujudkan dalam program ”Pola Satu Manajemen” dan “Program Pupuk Sinergi.”

fare of the plasma farmers. The efforts are generated in “One Management” and “Synergy Fertilizer Program”.

PTPN XIII juga aktif mengadakan pertemuan dengan Kepala Desa dan masyarakat mengenai kegiatan PTPN XIII untuk menyambung rasa dengan petani plasma, serta mengadakan pelatihan petani yang dilaksanakan oleh bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Counterpart.

PTPN XIII is also active in holding meetings with the Head of the Village and the community concerning the activities of PTPN XIII to talk about the thoughts and concerns of plasma farmers and to hold trainings organized by the Human Resources and Counterpart Development Division.


Additional Information

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Informasi Tambahan Additional Information

243


244

Informasi Tambahan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Laporan Anak Perusahaan The Report of Subsidiary Company

PT Kalianusa

PT Kalianusa

PT Kalianusa adalah perusahaan yang dibentuk bersama antara PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan PT Pupuk Kaltim berdasarkan Akta No. 40, tanggal 14 September 2009 oleh Notaris Nurleila, SH., di Sangata Kabupaten Kutai Timur - Propinsi Kalimantan Timur. Pemegang Saham terbesar PT Kalianusa adalah PTPN XIII (Persero) sebesar 51% dan PT Pupuk Kaltim sebesar 49%.

PT Kalianusa is a company founded by PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) and PT Pupuk Kaltim based on the Notarial Deed No. 40 dated 14 September 2009 by Notary Nurleila, Bachelor of Law, in the Regency of Sangata East Kutai – East Kalimantan Province. The holders of the biggest share of PT Kalianusa are PTPN XIII (Persero) of 51% and PT Pupuk Kaltim of 49%.

PT Kalianusa berkedudukan di Kompleks Thomas Square Blok C-5 Jl. Yos Sudarso II No 17, Sangata Utara, Kalimantan Timur. Telp. 0549-2027833, 2027866 Fax. 0561-2027774

PT Kalianusa is located at Thomas Square Complex, Blok C-5 Jl. Yos Sudarso II No 17 North Sangata – East Kalimantan. Telephone 0549-2027833, 2027866 Facsimile 0561-2027774

Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan

Aims and Objectives of the Company Founding

a. Berusaha dalam bidang pertanian, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan dibidang perkebunan kelapa sawit dan komoditi lainnya. b. Membangun, memiliki dan mengoperasikan pabrik beserta dengan seluruh infrastruktur pendukung yang berada di lokasi pabrik dan mengembangkannya, antara lain, mencakup industri hulu, hilir dan industri pendukungnya. c. Mengolah, memproduksi, memasarkan dan mengembangkan produk.

a. To make attempts in the fields of agriculture, forestry, industry, and trade on oil palm plantation and other commodities. b. To build, own, and operate the factory and all of the supporting infrastructures in the factory location and develop them comprising upstream and downstream industries and the supporting industries. c. To process, produce, market and develop the products.

Modal Awal Sesuai Akta Pendirian

Start-up Capital Pursuant to Deed of Establishment

Modal Dasar Authorized Capital

Rp 120.000.000.000

Modal Ditempatkan Subscribed Capital

Rp 40.000.000.000

Penambahan Modal Tahun 2010 Additional Capital in 2010

Rp 20.328.000.000

Modal yang Belum Ditempatkan s.d. Tahun 2010 Unsubscribed Capital until 2010

Rp 59.672.000.000

Penyertaan PTPN XIII (Persero) atas PT Kalianusa sampai dengan 31 Desember 2010 The Inclusion of PTPN XIII (Persero) by PT Kalianusa until 31 December 2010

Rp 32.796.000.000


Additional Information

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Susunan Komisaris dan Direksi

The Structures of BOC and BOD

Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Kalimantan Agro Nusantara telah dilaksanakan pada tanggal 24 Oktober 2009. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Kalimantan Agro Nusantara, tanggal 24 Oktober 2009, yang dipimpin oleh Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) selaku pemegang saham Mayoritas. Dalam RUPSLB tersebut juga dikukuhkan anggota Direksi dan Komisaris, dengan susunan sebagai berikut : Komisaris : Robby Subianto Komisaris : Memed Wiramihardja Direktur Utama : Ryadi Sulaiman Direktur Keuangan : Ahmad Muhadi

General Meeting of Exceptional Shareholders (GMES) of PT Kalimantan Agro Nusantara was conducted on 24 October 2009. The General Meeting of Exceptional Shareholders (GMES) of PT Kalimantan Agro Nusantara was chaired by the CEO of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) as a major shareholder. The GMES appointed the members of Board of Directors and Board of Commissioners as follows.

Struktur Organisasi

Organizational Structure

Realisasi penempatan formasi dilakukan berdasarkan rentang kendali.

The realization of formation positioning carried out on the span of control basis.

Commissioner Commissioner President Director Finance Director

: : : :

Robby Subianto Memed Wiramihardja Ryadi Sulaiman Ahmad Muhadi

RUPS

DEWAN DIREKSI BOD

DEWAN KOMISARIS BOC

MANAJER ADM & KEU

ASS. AKUNTANSI/ PERSONALIA

ASS. KEUANGAN

MANAJER OPERASIONAL

ASS. PERENCANAAN/ IT

PENGAWAS LAPANGAN I

PENGAWAS LAPANGAN I

245


246

Informasi Tambahan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Komposisi Sumber Daya Manusia Tahun 2010

The Composition of Human Resources in 2010

URAIAN TITLE

JUMLAH SDM NUMBER OF HUMAN RESOURCES

Komisaris Commissioner

2

Direksi Director

2

Staf Kantor Direksi Board of Directors Office Staff

3

Staf Kantor Kebun Plantation Office Staff

4

Karyawan Kebun Plantation Workers

5

PKWT

24

Number

40

Sumber Daya Manusia PT Kalianusa di luar PKWT sebagian besar berasal dari karyawan PTPN XIII yang ditempatkan di PT Kalianusa. Sesuai dengan Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Nomor: 13.09/KPTS/ R/097/2009 tanggal 31 Desember 2009, mulai tahun 2010 penilaian kinerja karyawan tersebut dilakukan oleh Direksi PT Kalianusa dan disampaikan kepada Direksi PTPN XIII (Persero).

The human resources of PT Kalianusa excluding PKWT are mostly the employees of PTPN XIII stationed in PT Kalianusa. According to the Decree of the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Number 13.09/KPTS/ R/097/2009 dated 31 December 2009, the evaluation on those employees’ work shall be conducted by the Board of Directors of PT Kalianusa and forwarded to the Board of Directors of PTPN XIII (Persero) starting from 2010.

Laporan Kinerja PT Kalianusa Tahun 2010

The Report of PT Kalianusa Work Performance in 2010

KOMPOSISI TANAMAN (HA) PLANT COMPOSITION (HECTARE) TARGET

Kebun Sendiri Owned Plantation - TBM/Immature Plants - TB/Mature Plants - Jumlah/number Kebun Plasma Plasma Plantation - TBM/Immature Plants - TB/Mature Plants - Jumlah/number Kebun Sendiri + Kebun Plasma - TBM/Immature Plants - TB/Mature Plants - Jumlah/number

300 2.000 2.300

REALISASI REALIZATION

300 1.500 1.800

CAPAIAN PRESENTAGE OF RESULT

100 75 78,26

30 650 680

30 650 680

100 100 100

330 2.650 2.980

330 2.150 2.480

100 81,13 83,22


Additional Information

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Tidak tercapainya areal TB pada kebun sendiri dikarenakan persaingan penggunaan alat berat terhadap perusahaan pertambangan, yaitu nilai sewa relatif lebih menguntungkan.

The fact that the target number of mature plants was not realized in owned plantation was due to the competition of the heavy duty equipment utilization with the mining factories which were willing to pay higher rental price.

Rencana Pengembangan Pembangunan Pabrik Minyak Sawit kapasitas produksi 30 ton TBS/jam extendable 60 Ton TBS/jam pada tahun 2012 dan diharapkan dapat beroperasi pada tahun 2014. Rencana pengembangan areal lahan kelapa sawit Tanaman Baru (TB) sampai dengan tahun 2014, meliputi areal kebun sendiri menjadi seluas 11.488 ha dan kebun plasma menjadi seluas 3.030 ha. PT KALIANUSA akan masuk ke industri hilir CPO berbasis oleokimia seperti fatty acid, gliceryn, fatty alcohol serta biodiesel apabila kapasitas produksi minimumnya mencapai 500.000 ton per tahun.

Development Plan The development of the palm oil mill with capacity of 30 tons of fresh fruit bunches/hour extendable to 60 tons of fresh fruit bunches/hour in 2012 is expected to operate in 2014. The development plan of the land area of the immature oil palm plantation shall be realized until 2014, covering the own plantation land which is expanded to 11,488 hectares and plasma plantation which is expanded to 3,030 hectares. PT KALIANUSA shall enter the CPO downstream industry which is oleochemical-based such as fatty acid, glycerin, fatty alcohol, and biodiesel if the minimum production capacity reaches 500,000 tons per year.

NERACA (RP) BALANCE (IDR) URAIAN DESCRIPTION

JUMLAH AMOUNT

Aktiva/Assets - Aktiva Lancar/Current Assets - Aktiva Tetap/Fixed Assets - Aktiva Lain-lain/Other Assets

10.775.689.109 38.723.847.552 20.696.184.284

Total Aktiva/Total Assets

70.195.720.945

Pasiva/Liabilities - Hutang Lancar/Current Liabilities - Hutang Jangka Panjang/Long-term Liabilities - Setoran Modal Ditempatkan/Deposit of Subscribed Capital - Pendapatan di Luar Usaha/Other Income

7.462.330.981 1.442.111.000 60.328.000.000 963.278.964

Total Pasiva/Total Liabilities

70.195.720.945

PT. Kalianusa pada tahun 2010 telah melakukan usahausaha pengembangan, pencarian lahan, kredit ke perbankan dalam rangka peningkatan aset dari tahun 2009, sehingga total aset pada tahun 2010 menjadi sebesar Rp 70,19 miliar.

In 2010 PT. Kalianusa had performed some development attempts to increase the 2009 assets, such as land procurement and credit application to banks. The total assets in 2010 reached Rp70.19 billion.

Staf Pengawas/Audit Dewan Komisaris

Supervising Staff/Audit Staff of BOC

Dalam rangka membantu Direksi dalam pembentukan unit kerja Satuan Pengawasan Internal (SPI) Perseroan, Dewan Komisaris PT KALIANUSA telah menetapkan Staf Pengawas/Audit Dewan Komisaris melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Kalimantan Agro Nusantara Nomor: DEKOM.KEP/01/III/2011 tanggal 31 Maret 2011. Staf Peng-

To assist the Board of Directors in building the Company Internal Audit Unit, the Board of Directors of PT KALIANUSA has determined the Supervising/Audit Staff of the Board of Commissioners with the Decree of Board of Commissioners of PT Kalimantan Agro Nusantara Number DEKOM.KEP/01/III/2011 dated 31 March 2011. The Super-

247


248

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

Informasi Tambahan

awas/Audit Dewan Komisaris beranggotakan dua orang dari PTPN XIII dan dua orang dari PT Pupuk Kaltim.

vising/Audit Staff of Board of Commissioners comprises 2 (two) personnel from PTPN XIII and two personnel from PT Pupuk Kaltim.

Tugas dan tanggung jawab Staf Pengawas Audit selain membantu Direksi adalah membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi Laporan Manajemen (LM) Bulanan, Triwulan, Semester; membantu Dewan Komisaris dalam mengevaluasi draft Laporan RKAP dan RJP serta membahasnya dengan Direksi; melakukan pembahasan Laporan Keuangan Tahunan dengan Auditor Eksternal atau Akuntan Publik yang ditunjuk; melakukan pembahasan dengan Direksi tentang pencatatan atas aktiva tetap di beberapa unit kerja Perseroan, investasi dan pendanaan serta tindak lanjut penugasan atau arahan yang diberikan Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham.

The duty and responsibility of the Supervising/Audit staff is not only assisting the Board of Directors, but also assisting the Board of Commissioners to evaluate the monthly, quarterly, and semestral Management Report; assisting the Board of Commissioners to evaluate Company Action Plan and Budget and Long-term Plan drafts to further discuss them with the Board of Directors; discussing the Annual Financial Statement with the appointed external auditor or Public Accountant; discussing the recording of fixed assets in several working unit of the company with the Board of Directors; investment, funding, and advance appointment or direction given by Board of Commissioners and/or shareholders.


Additional Information

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

STRUKTUR ORGANISASI DISTRIK ORGANIZATION STRUCTURE OF NUCLEUS ESTATE

GENERAL MANAGER

KEPALA BIDANG TANAMAN

KEPALA BIDANG TEKNIK & PENGOLAHAN

KEPALA BIDANG ADMINISTRASI & UMUM

KEPALA BIDANG ADMINISTRASI & UMUM

STAF INVESTASI & PEMELIHARAAN TANAMAN INTI

STAF TEKNIK SIPIL

STAF ADMINISTRASI / KEUANGAN

STAF PENGADAAN BARANG/ JASA/TEKNIK/PENGOLAHAN

STAF PERAIHAN PRODUKSI

STAF PENGOLAHAN

STAF ADMINISTRASI KKPA / PKBL

STAF PENGADAAN BARANG/ JASA/TANAMAN/UMUM

STAF TANAMAN KKPA / PLASMA

STAF MESIN DAN INSTALASI

STAF PSDM, UMUM & HUMAS

STAF PENJUALAN

STAF VERIFIKASI

MANAJER Manajer PMS

MANAJER Manajer Kebun Inti

MANAJER Manajer PKR

MANAJER Manajer Rumah Sakit

MANAJER Manajer Kebun Plasma

STRUKTUR ORGANISASI KEBUN INTI ORGANIZATION STRUCTURE OF NUCLEUS ESTATE

MANAJER

ASISTEN KEPALA TANAMAN

ASISTEN KEPALA TANAMAN

ASISTEN AFDELING

ASISTEN AFDELING

ASISTEN TEKNIK

ASISTEN TUK

ASISTEN PUH

ASISTEN KESEHATAN

KEPALA KEAMANAN

249


250

Informasi Tambahan

LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII

STRUKTUR ORGANISASI KEBUN KARET ORGANIZATION STRUCTURE OF RUBBER ESTATE

MANAJER ASISTEN KEPALA TANAMAN

ASISTEN KEPALA TANAMAN

ASISTEN AFDELING

ASISTEN PENGOLAHAN

ASISTEN TEKNIK

ASISTEN TUK

ASISTEN PUH

ASISTEN KESEHATAN

KEPALA KEAMANAN

ASISTEN PENERIMAAN BOKAR & LABORATORIUM

ORGANISASI PABRIK MINYAK SAWIT (PMS) ORGANIZATION STRUCTURE OF PALM OIL MILL (PMS)

MANAJER

ASISTEN KEPALA PENGOLAHAM

ASISTEN PENGOLAHAN

ASISTEN TEKNIK

ASISTEN TUK

ASISTEN GUDANG

ASISTEN MUTU

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI KEBUN PLASMA ORGANIZATION STRUCTURE OF PLASMA ESATATE

MANAJER

ASISTEN WILAYAH

ASISTEN BINA TANI / KUD

ASISTEN TUK

KEPALA KEAMANAN


Additional Information

ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII

Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidating Financial Report

251


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DAN / AND LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI / THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Nomor / Number Tanggal / Date

: HSR.IS/BO/22.PTPN XIII-LAI : 28 Maret 2011


DAFTAR ISI

TABLE OF CONTENTS Halaman / Page

SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

MANAGEMENT REPRESENTATION LETTER INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

i - ii

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) Neraca Konsolidasi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Laporan Laba Rugi Konsolidasi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk Tahun yang Berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 LAMPIRAN : LAPORAN KEUANGAN PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) (Induk Perusahaan Saja) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS OF PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) Consolidated Balance Sheets for the Year Ended December 31, 2010 and 2009

1-2

Consolidated Income Statements for the Year Ended December 31, 2010 and 2009 3 Consolidated Statements of Changes in Equity for the Year Ended December 31, 2010 and 2009

4

Consolidated Cash Flows Statements for the Year Ended December 31, 2010 and 2009 5 Notes to Consolidated Financial Statement for the Year Ended December 31, 2010 and 2009 6 - 110 EXHIBIT : FINANCIAL STATEMENT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) (Parent Company Only) For the Year Ended December 31, 2010 and 2009


SURAT PERNYATAAN DIREKSI MANAGEMENT REPRESENTATIVE LETTER



LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS' REPORT


EEEE

ejfrnnrs-

HER|AN|O, SIDIK E REr/N

N DEPETIDEN 7 A UDITOR!; REPORf

O PT

an Komb.ri. d.n OiE*d P.*.bu.an Nw.ntan Xlll (P.E.F)

Kami lelah m€ngaudit PT.

Pe

ebunan

NlsnEE

.eE€

Xllr d.n arek 2010 dan 20c€.

B@?d.

Pf Potk ko.solid.si

P€toshan

tanqoal 31 tle*mb€r *d. rapoEn p€rubahan aba4gi konsoridasi, rapoEn ekuiB s kon$tidasi unluk lahun yang beFkhir pada langgauanggal lecebut. y€mi jusa m€kkukan pengujbn ahs kepatuhan peruehaan bnradap p.€lu€n p€rundang-undangan p€ngendalian intem. LapoEn keoanqan konsoridasi keFtuMn €rn.d.p pe6tlEn p€rundang-und.ng€n d.n pengend.Lian lntem adaiah

dai

*na

conri$io,lG rrd DrmtoB N!tutara xll (rds.tu)

btM

we h.w aLdited ke @rpanyks cmniidated bata@ sheels at Pr Pedehuan NMnteE xttt (Pe,w) d subsidi i6 ffip y as of De@bd 31, 201A a J mAg .nd tha ftt.tdd @rsoJidared srar6D6rls dt ptofit d lo$, mrsolidat€d cfiangds ,n sha@noue6 egutr and Msatita€d 6sh Ea6 tu {E y@. then ened. we

h.v. abo Wtied @qtiane a&tir 6n inptatufati@ of gawmnt Egt'1Etida and

ls and @ndi.M rh gwnnont tui.i ae he Espansiw otr,@ibitiv is E, .xp6s apkitn d u6e @satidat d fkantul sr.rirBrrs ,'d conFli @ to gdmtunt Egntabbft and hrdnd qt tha*d 6h dt audits slJtdn

Lnssunqiamb manajemen ja,ab kafri ie erak pada peny,ttan padzrat ztzs iapoEn keuangai koneridas, *na k€laluhan terhadap peaiiEn perundangundangan dan berdae'lan audit yang kaml

reguhtims and inMat

Kami m€ak*nakan aldit bede*an slandar audiing y.ng dtreEpk n hsbh]t A*u^bn Publik lndonesir dan siandar Pemeiksn Keuang.n Nega€ y€ns dkdiltan obh aad€n P€merik*

wa c.ndudctt tut audils k aNtde@ widl th6 adnkg sl€ndald' 6slebti6ted by dft hd.nesidn

l^doEia. slanda r€@bur nengharuskan kami m€Bnen.kan mel€leMkan .udit agd k ni memp€@l€h keFkhan Madai bah€ rapo€n keuansan b€b6 dan *bh sji m.tenar. suatu audft m€ltpdl p.medksan, aias daer pensujian, buhi-bukir y.ng Keuangan Republik

ftnduku.s jumrztrjumrah dan pensunskaps d.ta6 lap.Bd k4aiqa^. audit luga helipdj p€nirai:rn atas pinsip akunhnsi ysng dlgumkan dan slinasi siq,ifl€n yang dib@l or6h manaFmen, *ii, penibj:D l€rhad.p p€nyaji.n l.p.€n keuanqan s@E itu nhokup psgujsn .Es

Fnehan brhadap konL€k. F6veiai banua. dan pasal+el lErlenlu pe6tuEn p€rundang undangan srr. k€patuh.n tern.dap penoendariln inlem Kami y.kin bahm audit kami leEebut m€mbenkan memada untuk menFbkan kepahrhan

d*r

t6ttbtre o[ Atuntanh d co@m b]Audinns slatu1anls Elablished W Ihe Audil B@td ol fh. FlEptbti: thdo6b. m@ sl.nd.ds @q!iE l,al re plan and pndm he atdn b abtak .E€Mabk asm@ L\at t\6 frtun.iat slatments oE t 6 or naEdt ni.tlabnilt AA udit inctud8 ffikjts, .n. /€sl bdti evi&n@ spt ding L\6 6hts .rd dri*/NA ,n lh€ n €rd]r, st tffi4ntt an aud ars ircludas aososns the 4ffiunins prkciptes

us8d qd

signifi@nt ds,ituta

nada

by

ol tDe nmrcid data@E tD a&nju, .n dun ah. kctud4a 6@jng wpli.n6 to the C.np.ny to t ws ad rcsdations as w6 as b ils irteiat @td oftEd']6 we bdtb6 that or

Fewldiu

audib p@vitle a

@116 b*i.kr dt

6pihi@.


EEEE

$rnnrs-

HER'ANIO, SIDIK & REKAN

Menurui pendapar kami, bededGi audit kani, rapoGn keranqan yunq kehi *bd di atas menFjlkan sM€ mjar, dalam $mua halFng mal6ial, LpoEn keuanoan konerida$an PT Pe*ebunan NusanEE

Xlll (Psero) dan Anak Perushsn menyajikBn s@E Fj.r, d€lam semua har yano mabnal possi

k6u.ng€n konsorid.si PT. P€rk6b (Peceb) dan an k Pdsh*n tanqq€r 31 D€*hb€r 2010 dan 2009, *rta h*il ueha konelidasi. dan arus bhun )€ns b€€khi. pads

langsallanssal teebut sdai dsg.. Fircip akunEnsi Fng beiaku umum di lndone.. Sebagajmana dinyaEk n d.lam €Eran 41, lapo€n keusng.n PT P€fiebun.n Nu*nia6 Xrrr tPeerc) untuk lahun reg b.Eknir pada lansgal 3l De$hb€r 200s r€L11 disjrkan rcmb€ri s€E konsoridasi lntuk

tuju.n kompa€si dens.n bpoEn

keuang.n

konsridzsi PI f'€'kebunan NuenE€ xllt (P*e6) untuk bhun Fns be€kni. peda ta.g€at 31 D€sber

xepduhan Enlad.p peEtuEn p€tondaglundansan dan p€ngsdallan inEm k3mi enp.ikan seE lerpish kepada maminei denaan la@En kaml /BOl22B.PTPNxlllPl, tanggal 23 MaGl 2011.

Kankll ArunEn Pubxk /

apinnn, t6s.d on ot audt, ,e fnancht star.nsE Etemti to abave proxnr kiy, k dt

h ov

n.tdid Espels, rhe Msatidated Enarciat

Pettebun NMntaE xttt and subsidi i6 conpaht Erened b abqe p6 t faky, k dt na16tut @6tects, lne ffidila'ld fnacial ,os'ljjh as at D*nbq 31, 2010 and 2009 d tha Msitdated EalIs ol ken

(Pffib) opahi

y.ffi

Lk

ac.BgIed

s anrt hen 6h6dida/€d

m!,

.Mtutitg

Ldfi.sE

nore fot thd

n dttkd, k Mlomlty wih g .hty plindplas k

tr note 41, rha@iat staterent d Pf Pod@bunan NBnttu Xtlt (PeMo) fat ke y.atdtt tt DNntEr il, 2at9 have |€an ft.ttted in Ih. Nson4J€tj6r tbr ke wEa* ot dnpantu sik cild.idated ti@nci.l sldrne.t ot Pr Fwebtn x f4@) lu tl€ As expEs€d

ydldedDe6n,bd3'l'2o1o ^hMntdd

The conpaht tuptianre ta t M .nd tqutalt@s 3s Mn .s to ds ,ntonal errD, pmdu@s aB

MhiA6c HSR|

to nffigMt

wik ow

rcpon

0224P|PNXI| Kp d HSR.lSnAz2B PrPNnu+t dated tlarch 24 2011, seAatatdt.

F6g6,Fd

l.dh S{..r{i.la,

CPA




LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

NERACA KONSOLIDASI

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS As of December 31, 2010 and 2009

Per 31 Desember 2010 dan 2009

(Expressed in Rupiah, Unless Uderwise Stated)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

31 Desember 2010 / December 31, 2010 ASET

31 Desember 2009 / Catatan / Notes

31 December 2009 Disajikan kembali/

ASSETS

Restated ASET

ASSETS

Aset Lancar Cash and Cash Equivalent

Kas dan Setara Kas

119.149.093.798

2.5.1.2);4;40

109.523.577.425

Piutang Usaha

120.186.580.769

2.5.1.2);5

100.014.969.711

Accounts Receivables

123.516.945.071

(Net of allowance for doubtful account with amount of Rp271.494.703 and Rp334.423.836 as of December 31, 2010 and 2009). KKPA Plasma Farmer Receivables

(Setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp271.494.703 dan Rp334.423.836 masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009). Piutang Petani Plasma KKPA Piutang Lain-lain

126.102.277.289 29.119.943.252

(Setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp2.993.735.936 dan Rp2.010.358.462 masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009). Piutang antar Badan Hukum Persediaan

2.10;6 2.5.1.2);7; 40

23.560.049.192

Other Receivables (Net of allowance for doubtful account with amount of Rp2.993.735.936 and Rp2.010.358.462 as of December 31, 2010 and 2009).

10.056.407.873

8

13.481.897.064

Inter-Company Receivables

159.331.998.829

2.6;9;40

224.879.280.148

Inventories

Biaya Dibayar Dimuka

9.278.335.319

10;40

15.560.454.365

Prepaid Expenses

Pajak Dibayar Dimuka

44.999.280.631

2.19;21a

32.468.261.622

Prepaid Taxes

Jumlah Aset Lancar

618.223.917.760

643.005.434.598

Aset Tidak Lancar Piutang Petani Plasma KKPA Investasi pada Perusahaan Asosiasi

Non Current Assets 118.272.885.600

2.10;11

8.707.719.073

2.7;12

Aset Tanaman (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp263.064.861.321 dan Rp231.041.236.404 masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009).

1.227.681.713.518

Aset Tetap, Nilai Buku (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp500.147.616.299 dan Rp469.331.323.821 masing-masing per

748.580.336.132

Aset Pajak Tangguhan Beban Tangguhan (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai sebesar Rp7.621.170.385 dan Rp7.025.328.285 masing-masing per 31 Desember 2010 Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai sebesar Rp14.252.651.695 dan Rp21.745.510.329 masing-masing per 31 Desember 2010 Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

Total Current Assets

2.8;2.13;13;40

2.9;2.13;14;40

94.611.046.481

KKPA Plasma Farmer Receivables

7.707.719.073

Investment in Associate Company

1.001.493.215.387

Plantations Asset (Net of accumulated depreciation and impairment value with amount of Rp263.064.861.321 and Rp231.041.236.404 as of December 31, 2010 and 2009).

552.506.301.890

Fixed Assets, Book Value (Net of accumulated depreciation and impairment value with amount of Rp500.147.616.299 and Rp469.176.159.128 as of December

17.610.359.603

2.19;21d

29.289.791.646

Deferred Tax Assets

9.566.654.430

2.12;2.13;15;4 0

8.884.649.830

Deferred Charges (Net of accumulated amortization and impairment value with amount of Rp7.621.170.385 and Rp7.025.328.285 as of December 31,

43.262.074.699

2.13;16

10.678.468.267

Intangible Assets

68.432.155.487

(Net of accumulated amortization and impairment value with amount of Rp14.252.651.695 and Rp21.745.510.329 as of December 31, Other Non Current Assets

56.257.128.107

2.14;17;40

2.229.938.871.162

1.773.603.348.061

2.848.162.788.922

2.416.608.782.659

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Secara Keseluruhan

Total Non Current Assets TOTAL ASSETS

The Accompany Notes to The Consolidated Financial Statements Which are on Intergral Parts of the Consolidated Financial Statements

1


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

NERACA KONSOLIDASI

CONSOLIDATED BALANCE SHEETS As of December 31, 2010 and 2009

Per 31 Desember 2010 dan 2009

(Expressed in Rupiah, Unless Uderwise Stated)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

31 Desember 2010/ KEWAJIBAN DAN EKUITAS

December 31, 2010

31 Desember 2009/ Catatan / Notes

31 December 2009

LIABILITIES AND EQUITY

Disajikan kembali/ Restated

KEWAJIBAN

LIABILITIES

Kewajiban Jangka Pendek

Current Term Liabilities

Hutang Usaha

328.570.741.978

2.5.2;18;40

378.956.475.849

Accounts Payable - Trades

Hutang Petani

88.611.013.325

2.5.2;19

58.564.010.006

Farmer Payables

Beban yang Masih Harus Dibayar

80.938.550.653

20;40

75.622.806.958

Accrued Expenses

Hutang Pajak

10.513.485.294

2.19;21b;40

26.446.247.345

Tax Payables

9.921.567.434

22

60.800.347.599

Sales Advances

25.775.569.562

2.5.2;23

12.443.356.368

Inter-Company Liabilities

Uang Muka Penjualan Hutang Antar Badan Hukum

Current Maturity of Long

Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Kewajiban Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Lancar

284.113.865.765

2.5.2;24

184.283.516.089

35.255.733.236

2.5.2;25;40

23.599.790.777

863.700.527.247

820.716.550.991

Kewajiban Jangka Panjang Hutang Jangka Panjang Kewajiban Estimasi Imbalan Kerja Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

HAK MINORITAS

Term Liabilities Other Current Term Liabilities Total Current Liabilities

Long Term Liabilities 738.270.868.000

2.5.2;26

490.970.868.000

Long Term Loans

59.191.281.553

2.16;27

77.350.369.612

EstimatedEmployee Benefits Obligation

797.462.149.553

568.321.237.612

27.532.000.000

28

19.600.000.000

Total Non Current Liabilities

MINORITY INTEREST

EKUITAS

EQUITY

Modal Saham

460.000.000.000

29

Shares Capital

460.000.000.000

Modal dasar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp1.500.000.000.000 yang terbagi atas 1.500.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebanyak 460.000 saham yang terbagi atas 162.500 saham preferend dan 297.500 saham biasa.

Authorized capital on December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 600,000,000 for 600,000 shares with a nominal value Rp1.000 per share. Issued and fully paid on December 31, 2010 and 2009, amounted to 460,000 shares consisting of 162,500 preferred shares and 297,500 common shares. : Retained Earnings

Saldo Laba : 425.882.494.512

Appropriates

180.798.357.957

122.088.499.544

Un-Appropriates

1.159.468.112.122

1.007.970.994.056

2.848.162.788.922

2.416.608.782.659

Cadangan Umum

518.669.754.165

Laba Tahun Berjalan

Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

30

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Secara Keseluruhan

Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

The Accompany Notes to The Consolidated Financial Statements Which are on Intergral Parts of the Consolidated Financial Statements

2


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

(Induk Perusahaan Saja)

(Parent Company Only)

LAPORAN LABA RUGI

INCOME STATEMENT For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)

(Expressed in Rupiah)

2010

2009

(Rp)

(Rp)

PENDAPATAN USAHA

SALES REVENUE SALES

PENJUALAN Ekspor

162.768.308.144

128.897.791.743

Export

3.196.408.415.704

2.467.969.338.729

Domestic

JUMLAH PENJUALAN BERSIH

3.359.176.723.848

2.596.867.130.472

TOTAL NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN

2.762.186.304.391

2.128.566.392.217

596.990.419.457

468.300.738.255

64.711.479.452

59.846.066.770

Marketing Expenses

219.691.985.704

189.651.673.519

General and Administation Expenses

284.403.465.156

249.497.740.289

312.586.954.301

218.802.997.966

Lokal

LABA BRUTO BEBAN USAHA

COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES

Beban Pemasaran Beban Umum dan Administrasi JUMLAH BEBAN USAHA LABA USAHA

TOTAL OPERATING EXPENSES OPERATING INCOME NON OPERATING INCOME (EXPENSES)

PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA Pendapatan Bunga

1.014.990.127

967.440.971

Interest Income

Laba Selisih Kurs

2.370.172.406

6.247.591.976

Foreign Exchange Gain

124.582.131.529

114.624.688.820

Other Income

Pendapatan Lain-lain Beban Bunga Beban Lain-lain JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

(29.065.574.664)

(37.210.697.956)

Interest Expense

(154.992.041.981)

(121.251.679.043)

Other Expense

(56.090.322.583)

(36.622.655.232)

256.496.631.718

182.180.342.734

TOTAL NON OPERATING INCOME (EXPENSE) EARNINGS BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE) TAX INCOME TAX INCOME (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini

(64.018.841.716)

(52.250.338.952)

Current Tax

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

(11.679.432.045)

(7.841.504.238)

Benefit (Expense) Deferred Tax

JUMLAH MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

(75.698.273.761)

(60.091.843.190) TOTAL BENEFIT (EXPENSE) TAX INCOME

180.798.357.957

122.088.499.544

393.040

265.410

LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM

3

NET PROFIT BASIC EARNINGS PER SHARE


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

(Expressed in Rupiah, Unless Uderwise Stated)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

Modal Ditempatkan dan Disetor / Uraian

Issued and Fully

Cadangan Umum / General Reserve

Saldo Laba/ Unappropiated Retained Earnings

Jumlah / Total

(Rp)

(Rp)

(Rp)

Description

Paid Capital (Rp) Saldo Per 1 Januari 2009

460.000.000.000

265.528.989.632

Balance at January 1, 2009

210.991.453.580

936.520.443.212

122.088.499.544

122.088.499.544

Net Income

-

Appropriated Retained Earnings

Laba Tahun Berjalan

-

-

Cadangan Umum

-

210.991.453.580

Dividen

-

(42.198.290.700)

-

(42.198.290.700)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

(4.219.829.000)

-

(4.219.829.000)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

(4.219.829.000)

-

(4.219.829.000)

Community Development Fund

Saldo Per 31 Desember 2009 (Disajikan kembali)

460.000.000.000

(210.991.453.580)

425.882.494.512

122.088.499.544

1.007.970.994.056

Balance at December 31, 2009 (Restated) Net Income

-

Appropriated Retained Earnings

-

-

Cadangan Umum

-

92.787.259.653

(92.787.259.653)

Dividen

-

-

(24.417.699.909)

(24.417.699.909)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

-

(2.441.769.991)

(2.441.769.991)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

-

(2.441.769.991)

(2.441.769.991)

Community Development Fund

460.000.000.000

518.669.754.165

Saldo Per 31 Desember 2010

180.798.357.957

180.798.357.957

Laba Tahun Berjalan

180.798.357.957

1.159.468.112.122

Balance at December 31, 2010

The Accompany Notes to The Consolidated Financial Statements Which are on Intergral Parts of the Consolidated Financial Statements

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Secara Keseluruhan

4


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CONSOLIDATED CASH FLOW STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

(Expressed in Rupiah, Unless Uderwise Stated)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain) 2009 2010

Disajikan kembali/ Restated

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari : Pelanggan Bunga Lainnya

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Receipts from : Customer Interest Others

3.283.795.588.219 1.121.883.604 187.430.249.915

2.622.563.372.064 1.058.040.048 186.435.288.150

3.472.347.721.738

2.810.056.700.262

Pembayaran untuk : Pemasok Direksi dan Karyawan Pajak TBS/BOKAR Lainnya

(879.960.181.980) (525.822.863.690) (170.325.719.317) (1.542.583.367.263) (6.787.589.710)

(893.771.870.248) (507.018.641.153) (66.610.864.668) (1.070.907.035.095) (21.676.448.649)

Cash Payment to : Suppliers Directors and Employees Taxes TBS/BOKAR Others

Jumlah Pembayaran

(3.125.479.721.960)

(2.559.984.859.813)

Total Cash Payment

Jumlah Penerimaan

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi

346.867.999.778

250.071.840.449

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengeluaran : Perolehan Tanaman dan Aset Tetap Perolehan Anak Perusahaan Piutang Petani KKPA/ Pembangunan Perolehan Aset Tidak Lancar Lainnya

(403.094.925.817) (19.550.000.000) (38.962.838.868) (667.525.719)

(227.620.962.067) 19.550.000.000 (24.977.695.449) (791.089.919)

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(462.275.290.404)

(233.839.747.435)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari : Hutang Bank - Jangka Pendek (KMK) Hutang Bank - Jangka Panjang (KI)

Total Cash Receipts

Net Cash Flows Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES Disbursements : Acquisition of Plants and Fixed Assets Acquicition of Subsidiary Company KKPA Plasma Farmer Receivables Other Non Current Assets Net Cash Flows Used to Investment Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from :

203.334.796.000 395.211.786.000

56.748.000.000 267.154.970.920

598.546.582.000

323.902.970.920

Pengeluaran untuk : Bunga Pinjaman Pinjaman Bank Talangan Petani KKPA Tantiem Dividen Program PKBL

(107.336.205.944) (245.976.430.589) (89.828.865.986) (1.071.032.500) (24.417.700.000) (4.883.539.982)

(67.355.965.584) (121.629.785.280) (54.190.559.354) (3.122.673.000) (42.198.291.000) (8.439.658.000)

Jumlah Pengeluaran

(473.513.775.001)

(296.936.932.218)

125.032.806.999

26.966.038.702

Net Cash Flows Provided by Financing Activities

9.625.516.373

43.198.131.716

Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalent

Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun

109.523.577.425

66.325.445.709

Cash and Cash Equivalent at Beginning of Year

Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun

119.149.093.798

109.523.577.425

Cash and Cash Equivalent at End of Year

Jumlah Penerimaan

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih - Kas dan Setara Kas

Kewajiban Kontijensi Kenaikan (Penurunan) Aset Pajak Tangguhan

Interest of Loan Principle of Loan KKPA Farmer Bailout Tantiem Dividend PKBL Programme Total Cash Disbursement

Non Cash Activities :

Penambahan Tanaman Menghasilkan Melalui

Kewajiban Estimasi Imbalan Kerja

Total Cash Receipts Disbursements :

Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Kas :

Konversi dari Tanaman Belum Menghasilkan

Short-term Loans (KMK) Long-term Loans (KI)

Additional Mature Plant through

86.597.433.304 14.999.000.000 (11.679.432.043)

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Secara Keseluruhan

182.346.273.455 3.680.000.000 11.978.000.000 (7.841.504.238)

Conversion of Immature Plant

Contingent Liabilities Estimated Employee Benefit Liabilities Increase (Decrease) in Deferred Tax Assets

The Accompany Notes to The Consolidated Financial Statements Which are on Intergral Parts of the Consolidated Financial Statements

5


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

UMUM 1.1.

1.

GENERAL 1.1.

Pendirian Perusahaan

The Company's Establishment

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang selanjutnya dalam Anggaran Dasar Perseroan disebut “ Perusahaan” didirikan berdasarkan :

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), which in the Company's Articles of Association referred to as "Company" was established base on :

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia (PP) No. 18, tanggal 14 Februari 1996, tentang penyetoran Modal Negara Republik Indonesia untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII, antara lain menetapkan modal Perusahaan yang ditetapkan dan disetor pada saat pendiriannya adalah kekayaan negara yang berasal dari:

Indonesian Government Regulation (PP) No. 18, dated February 14, 1996, regarding payment Capital of the State of the Republic of Indonesia for the Establishment of Company (Persero), PT Perkebunan Nusantara XIII, among others, provide the capital of the Company which is established and paid at the time of its establishment is derived from the wealth of nations:

a. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI di Propinsi Kalimantan Timur termasuk konversi hibah Proyek Muara Marah dan Pengalihan eks Proyek NES VII.

a.

Project Development Company (Persero) PT Perkebunan VI in East Kalimantan province, including conversion grants Muara Marah Project and the transfer of ex NES Project VII.

b. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII di Propinsi Kalimantan Barat.

b.

Project Development Company (Persero) Perkebunan VII in West Kalimantan Province.

PT

c. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XII di Propinsi Kalimantan Barat.

c.

Project Development Company (Persero) Perkebunan XII in West Kalimantan Province.

PT

d. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XIII di Propinsi Kalimantan Barat.

d.

Project Development Company (Persero) Perkebunan XIII in West Kalimantan Province.

PT

e. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XVIII di Propinsi Kalimantan Selatan dan Tengah termasuk konversi pinjaman negara Repubilk Indonesia dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) untuk Tree Crops Processing Project (TCPP) di Tembarangan.

e.

Project Development Company (Persero) PT Perkebunan XVIII in South and Central Kalimantan province, including conversion of the Repubilk of Indonesia state loans from the International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) for Tree Crops Processing Project (TCPP) in Tembarangan.

f.

Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XXIV-XXV di Propinsi Kalimantan Selatan termasuk konversi pinjaman Negara Repubilk Indonesia dari International Bank for Reconstruction and Development (IBRD).

f.

Project Development Company (Persero) PT Perkebunan XXIV-XXV in South Kalimantan Province, including the conversion of the Repubilk of Indonesian State loan from the International Bank for Reconstruction and Development (IBRD).

g. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XXVI di Propinsi Kalimantan Timur dan Tengah. h. Proyek Pengembangan Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XXIX di Propinsi Kalimantan Timur.

g.

Project Development Company (Persero) PT Perkebunan XXVI in Central and East Kalimantan Province. Project Development Company (Persero) PT Perkebunan XXIX in East Kalimantan Province.

i.

i.

Sejumlah dana hasil peleburan : Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VI •

h.

A number of fusion proceeds: • Company (Persero) PT Perkebunan VI

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan VII

Company (Persero) PT Perkebunan VII

Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan XII

Company (Persero) PT Perkebunan XII

Perusahaan XIII Perusahaan XVIII Perusahaan XXI-XXII Perusahaan XXIV-XXV Perusahaan XXVI Perusahaan XXIX

Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Company (Persero) PT Perkebunan XIII

Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Company (Persero) PT Perkebunan XVIII

Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Company (Persero) PT Perkebunan XXI-XXII

Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Company (Persero) PT Perkebunan XXIV-XXV

Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Company (Persero) PT Perkebunan XXVI

Perseroan (Persero) PT Perkebunan

Company (Persero) PT Perkebunan XXIX

• • • • •

6


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.1.

1.2.

GENERAL (continued) 1.1.

Pendirian Perusahaan (lanjutan)

The Company's Establishment (continued)

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.199/KMK/616/1996, tanggal 11 Maret 1996, tentang Penetapan Modal Pemerintah kepada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) melalui penyerahan kekayaan (aset) proyek-proyek bekas PT Perkebunan VI, VII, XII, XIII, XXIV, XXV, XXVI, dan XXIX yang berada di wilayah Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan yang diaktakan dengan Akta No. 46, tanggal 1 Maret 1996 oleh Notaris Harun Kamil SH.

Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.199/KMK/616/1996, dated March 11, 1996, concerning the Establishment of Capital Government to PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) through the delivery of wealth (assets) projects the former PT Perkebunan VI, VII, XII , XIII, XXIV, XXV, XXVI, and XXIX located in West Kalimantan, Central Kalimantan, East Kalimantan, and South Kalimantan notarized by Deed. 46, dated March 1, 1996 by Harun Kamil, SH.

Akta pendirian Perusahaan No. 46, tanggal 11 Maret 1996 dibuat di depan Notaris Harun Kamil, SH. dan disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman R.I. No. C28341.HT.01.01, tanggal 8 Agustus 1996 serta telah diumumkan dalam Berita Negara R.I. No. 81, tanggal 8 Oktober 1996 dan Tambahan Berita Negara R.I. Nomor 8679. Akta ini telah diperbaharui dengan Akta No. 5, tanggal 7 Oktober 2002 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo SH, Notaris di Jakarta, tentang Perubahan Modal Perseroan dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia No. C-20948 HT. 01.04 Th. 2002, tanggal 28 Oktober 2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara R.I. No. 24, tanggal 25 Maret 2003 dan Tambahan nomor 2316, dan diralat dengan Berita Negara Republik Indonesia nomor 56, dan tambahan nomor 2316, tanggal 15 Juli 2003. Perubahan terakhir dengan Akta No. 16, tanggal 12 Agustus 2008 dari Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. No. AHU-55430.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 26 Agustus 2008.

Deed of establishment No. 46, dated March 11, 1996 by Notary Harun Kamil, SH. and approved by the Decree of the Minister of Justice RI No. C2-8341.HT.01.01, dated August 8, 1996 and promulgated in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 81, dated October 8, 1996 and Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 8679. This deed has been updated with the Deed. 5, dated October 7, 2002 of Notary Sri Rahayu H. Prasetyo, SH, Notary in Jakarta, capital of the company and the amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. C-20 948 HT. Th 1:04. 2002, dated October 28, 2002, and promulgated in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 24, dated March 25, 2003 and Supplement to the number 2316, and revised by the State Gazette of the Republic of Indonesia number 56, and an additional number 2316, dated July 15, 2003. The latest amendment to the Deed. 16, dated August 12, 2008 of Notary P. Sutrisno A. Tampubolon, Notary in Jakarta and has been approved by the Minister of Justice and Human Rights RI No. 55430.AH.01.02.Tahun AHU2008, dated August 26, 2008.

1.2.

Maksud dan Tujuan

Objectives

Sesuai dengan perubahan terakhir Akta Pendirian Perusahaan Pasal 3, bahwa maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

In accordance with the latest changes in the Deed of Establishment Article 3, that scope of the Company is doing business in the field of agro business and agro-industry, and optimizing the utilization of company resources to produce goods and / or services of high quality and competitive strength to get / catch profits in order to enhance corporate value by applying the principles of limited companies.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut:

To achieve the above objectives, the Company may carry out core business activities as follows:

a. Pengusahaan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut; b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya; c. Perdagangan meliputi penyelenggaraan kegiatan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan;

a.

Plants cultivation, including land clearing and processing, breeding, planting and maintenance and perform other activities that relating to cultivation;

b.

Production includes cropping, crop processing itself or from other parties to the goods or semi-finished and finished products and derivatives products;

c.

Trade marketing activities include organizing a variety of products and other trading activities related to the business activities of the Company;

7


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.2.

GENERAL (continued) 1.2.

Maksud dan Tujuan (lanjutan) d. Pengembangan usaha bidang Perkebunan, Agro Wisata, Agro Bisnis, dan Agro Forestry ; e. Kegiatan usaha dalam rangka optimaslisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industial complex, real estate, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olah raga dan rekreasi, pertambangan, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultansi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.

1.3.

d. e.

1.3.

Tempat dan Kedudukan Dalam menjalankan usahanya Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Sultan Abdurrachman 11 Pontianak, Kalimantan Barat. Perseroan juga memiliki unit-unit kerja yang tersebar di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.

1.4.

Business development areas of Plantation, Agro Tourism, Agro Business, and Agro Forestry; Business activities in order optimaslisasi utilization of resources for the trading house, industrial estate development, agro-industial complex, real estate, shopping centers / malls, office buildings, warehouses, tourism, hotels, resorts, sports and recreation, mining, rest area, hospitals, education and research, infrastructure, telecommunications and energy resources, rental services, our agricultural consultancy, services, garden construction, and operation of facilities and infrastructure owned by the company.

Place and Domicile In conducting its business the Company is domiciled and headquartered in Jl. Abdurrachman 11th Sultan of Pontianak, West Kalimantan. The company also has working units spread across West Kalimantan, East Kalimantan, South Kalimantan and Central Kalimantan.

1.4.

Areal Lahan yang Dikelola

Objectives (continued)

Saat ini, Perusahaan mengembangkan perkebunan inti (milik Perusahaan) dan membina petani plasma dengan total luas area :

Managed land areas Currently, the Company manages and develops core plantation (owned by the Company) and maintain the plasma farmers with a total area :

Luas/ Wide (Ha) Kebun Inti : Kelapa Sawit Karet Jumlah Areal Kebun inti Kebun Plasma : Kelapa Sawit Karet Jumlah Areal Kebun Plasma Jumlah Areal

1.5.

Nucleos : Palm Rubber

57.326,15 27.317,64 84.643,79 57.908,60 29.595,04 87.503,64 172.147,43

Total Area of Nucleos Plasma : Palm Rubber Total Area of Plasma Total Area

Areal tersebut meliputi perkebunan kelapa sawit, karet serta menghasilkan produk minyak kelapa sawit dan karet.

The area includes palm and rubber plantations and oil palm products and rubber.

Luas areal konsesi kebun sendiri sampai dengan bulan Desember 2010 adalah 97.449,26 Ha, terdiri dari 84.476,38 Ha telah memiliki sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) dan 8.238,88 Ha masih dalam proses pengurusan HGU. Dari luas areal yang telah dilengkapi HGU, seluas 78.274,02 Ha dikuasai oleh Perusahaan dan 6.202,36 Ha diokupasi pihak ketiga.

Wide of concession garden itself until December 2010 is 97.449.26 hectares, consisting of 84,476.38 hectares has been certified land right (HGU) and 8,238.88 hectares was still in the process HGU. Of the total area that has been equipped HGU, an area of 78,274.02 hectares controlled by the Company and third party occupied 6,202.36 hectares.

1.5.

Modal Dasar Perseroan Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.5, tanggal 7 Oktober 2002 oleh Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo SH, modal dasar Perseroan sebesar Rp.650.000.000 yang terbagi atas 162.500 saham prioritas dan 487.500 saham biasa dengan nilai nominal masingmasing sebesar Rp.1.000.000 per saham. Terakhir, modal saham ditingkatkan menjadi Rp.1.500.000.000.000 yang terbagi atas 1.500.000 saham dengan nominal Rp.1.000.000 per saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian sebanyak 460.000 saham atau sebesar Rp.460.000.000.000 dan telah disetor penuh dengan komposisi sebagai berikut :

8

Authorized Capital of the Company Under the Deed of Amendment No. 5, dated October 7, 2002 of Sri Rahayu H. Prasetyo, SH, notary public, regarding the changes of the Company's article of Association, the statutory capital of the Company amounting Rp650,000,000 which is divided into 162,500 shares of preferred stocks and 487.500 shares of common stocks with par value of Rp1,000,000 per share. Finally, the share capital was increased to Rp1,500,000,000,000 consisting of 1,500,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share. Of the authorized capital has been issued and taken part of 460,000 shares or amounting Rp460,000,000,000 and are fully paid with the following composition:


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.4.

1.6.

GENERAL (continued) 1.4.

Areal Lahan yang Dikelola (lanjutan)

Managed Land Areas (continued)

Keterangan/ Description

Lembar Saham/ Shares

% Kepemilikan/ Ownership

Nilai Modal Saham/ Share of Capital Value (Rp)

Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of Republic of Indonesia

460.000

100

460.000.000.000

1.6. Business Unit

Unit Usaha Unit usaha yang dikelola oleh Perusahaan sebagai berikut :

Kantor Pusat Kebun Inti Kebun Plasma Pabrik Kelapa Sawit (PMS) Pabrik Karet (PKR) Pabrik Biodisel Rumah Sakit Jumlah

The Business units are managed by the Company as follows: Unit Usaha/ Business Unit 1 13 5 7 3 2 2 33

Headquarter Nucleus Plasma Palm Oil Mill (PMS) Rubber Mill (PKR) Biodiesel Mill Hospital Total

Komoditas/Produk Commodity/Product

Areal Konsesi/ Kapasitas Terpasang Concession Area / Installed Capacity

Areal Tanaman/ Kapasitas Terpakai Plant area / Utilities Capacity

Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Karet/Rubber

6.267,54 Ha 4.684,75 Ha 5.753,83 Ha 4.593,82 Ha 2.595,70 Ha

5.753,26 Ha 4.349,20 Ha 5.625,50 Ha 4.385,80 Ha 1.294,13 Ha

Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

60 Ton/Jam/Hour

50 Ton/Jam/Hour

- Pabrik Minyak Sawit Rimba Belian/Rimba Belian Palm Oil Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil Mill

30 Ton/Jam/Hour

30 Ton/Jam/Hour

Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm

4.888,64 Ha 2.856,46 Ha 4.969,59 Ha

3.714,00 Ha 2.637,46 Ha 4.281,27 Ha

- Pabrik Minyak Sawit Ngabang / Ngabang Palm oil Mill

Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

30 Ton/Jam/Hour

34 Ton/Jam/Hour

- Pabrik Minyak Sawit Parindu / Parindu Palm Oil Mill

Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

60 Ton/Jam/Hour

54 Ton/Jam/Hour

Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit dan Karet/Palm and Rubber

7.167,05 Ha 5.532,47 Ha 4.506 Ha & 1.823,10 Ha

6.485 Ha 5.915 Ha

Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

50 Ton/Jam/Hour

40 Ton/Jam/Hour

Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

60 Ton/Jam/Hour

52 Ton/Jam/Hour

Lokasi Kebun dan Pabrik/ Plantation and Plant Location

Wilayah Kalimantan Barant 1/ District of West Kalimantan 1 - Kebun Gunung Meliau/ Gunung Meliau Plantation - Kebun Gunung Emas/Gunung Emas Plantation - Kebun Sungai Dekan/Sungai Dekan Plantation - Kebun Rimba Belian/Rimba Belian Plantation - Kebun Sintang/Sintang Plantation - Pabrik Minyak Sawit Gunung Meliau/Gunung Meliau Palm Oil Mill

Wilayah Kalimantan Barat 2/ Distric of West Kalimantan 2 - Kebun Ngabang/Ngabang Plantation - Kebun Parindu/Parindu Plantation - Kebun Kembayan/Kembayan Plantation

Wilayah Kalimantan Timur/ District of East Kalimantan - Kebun Tabara/Tabara Plantation - Kebun Tajati/Tajati Plantation - Kebun Longkali/Longkali Plantation - Pabrik Minyak Sawit Samuntai / Samuntai Palm Oil Mill - Pabrik Minyak Sawit Longpinang / Longpinang Palm Oil Mill

9

4.176 Ha & 399 Ha


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.6.

1.6. Business Unit (continued)

Unit Usaha (lanjutan)

Komoditas/Produk Commodity/Product

Areal Konsesi/ Kapasitas Terpasang Concession Area / Installed Capacity

Areal Tanaman/ Kapasitas Terpakai Plant area / Utilities Capacity

Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

30 Ton/Jam/Hour

32 Ton/Jam/Hour

Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

30 Ton/Jam/Hour

0 Ton/Jam/Hour

Karet/Rubber Karet/Rubber Karet/Rubber Kelapa Sawit dan Karet/Palm and Rubber Kelapa Sawit/Palm Karet Kering (KK)/ Rubber Sheet (RS) Karet Kering/ Rubber Sheet (RS) Karet Kering/ Rubber Sheet (RS)

3.332,69 Ha 10.227,15 Ha 5.831 Ha 1.646 Ha & 3.508 Ha 4.102 Ha 10 Ton/KK/Hari/ RS/Day 40 Ton/KK/Hari/ RS/Day 23 Ton/KK/Hari/ RS/Day

2.220 Ha 7.211,98 Ha 536 Ha 1.500 Ha & 2.093 Ha 2.102 Ha 9 Ton/KK/Hari/ RS/Day 23 Ton/KK/Hari/ RS/Day 21 Ton/KK/Hari/ RS/Day

Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

30 Ton/Jam/Hour

0 Ton/Jam/Hour

Lokasi Kebun dan Pabrik/ Plantation and Plant Location - Pabrik Minyak Sawit Longkali / Longkali Palm Oil Mill - Pabrik Minyak Sawit Kembayan / Kembayan Palm Oil Mill Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah/ District of South and Center Kalimantan - Kebun Kumai / Kumai Plantation - Kebun Danau Salak / Danau Salak Plantation - Kebun Tambarangan / Tambarangan Plantation - Kebun Batulicin / Batulicin Plantation - Kebun Pelaihari / Pelaihari Plantation - Pabrik Karet Danau Salak / Danau Salak Rubber Mill - Pabrik Karet Tambarangan/Tambarangan Rubber Mill - Pabrik Karet Sintang/Sintang Rubber Mill - Pabrik Minyak Sawit Pelaihari/Pelaihari Palm Oil Mill

1.7.

GENERAL (continued)

Kantor Pusat terdiri dari 13 bagian, termasuk didalam manajemen Kantor Pusat adalah :

The Head Office consists of 13 sections, including management in Head Office are :

● Kantor Penghubung (Liaison Office /LO) Jakarta yang berada dibawah Bagian Corporate Secretary; dan

Jakarta Liaison Office (LO), which is part of Corporate Secretary Bureau; and

● Instalasi Tangki Minyak Sawit Tayan dan Tanah Merah yang berada dibawah Distrik.

Palm Oil Tank Installation in Tayan and Tanah Merah under controlled by district.

1.7. Human Resources

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Pada tahun 2010 dan 2009 jumlah SDM Perusahaan masingmasing sebanyak 14.198 orang dan 13.870 orang, dengan rincian sebagai berikut : 2010 (Orang/Persons )

SDM Perusahaan 486 ● Karyawan Pimpinan 13.303 ● Karyawan Pelaksana 13.789 Jumlah Komisaris, Direksi dan Sekretaris Komisaris : 5 ● Komisaris 5 ● Direksi 1 ● Sekretaris Komisaris 11 Jumlah Menurut kelompok SDM dan jenjang pendidikan, struktur SDM Perusahaan per 31 Desember 2010 tampak pada tabel dan grafik dibawah ini. Kelompok Pegawai / Employee Groups Pegawai Tetap / Permanent Employee Pegawai Kontrak Waktu Terbatas (PKWT)/ Limited Time Employees Contract Jumlah/Total

In the years 2010 and 2009 number of human resources of each company as much as 14,198 persons and 13,870 persons, with details as follows: 2009 (Orang/Persons )

Human Resources Company Staff Members Employees ● Non-Staff Members Employees ● Total Commissioners, Directors and Secretary of Commissioner : 5 Commissioners ● 5 Directors ● 1 Secretary of Commissioner ● Total 11 According to the Human Resources group and levels of education, human resource structure of the Company as of December 31, 2010 is shown in tables and graphs below. 552 13.318 13.870

Menurut Jenjang Pendidikan (Orang) / Level of Education (Persons) S2 S1 D3 SLTA SLTP SD Jumlah/Total 11.708 12 328 110 3.903 1.490 5.865 1.705 0 4 2 35 80 1.584 13.413

10

12

332

112

3.938

1.570

7.449


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.7.

GENERAL (continued) 1.7. Human Resources (continued)

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) (lanjutan)

S2; 12

PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

S1; 332

D3; 112 SLTA; 3938

Grafik Struktur SDM menurut Jenjang Pendidikan Per 31 Desember 2010 /

SD; 7449

Graph of Human Resource Level of Education Structure as of December 31, 2010

SLTP; 1570

1.8.

Secara berkesinambungan, Perusahaan membiayai pengembangan dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia (SDM) Perusahaan melalui in-house training , workshop , seminar, simposium dan benchmarking di dalam dan luar negeri. Dewan Komisaris, Perangkat Kerjanya, dan Direksi

Continuously, the Company funded development and improvement of human resources Company through its inhouse training, workshops, seminars, symposia and benchmarking within and foreign country. 1.8.

Board of Commissioners, Work Device, and Board of Directors

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 250/KMK.05/2001, tanggal 30 April 2001, Surat Keputusan BUMN nomor Kep.253/M-MBU/2003, tanggal 19 Juni 2003, Surat Keputusan Menteri BUMN nomor KEP 107/MBU/2006 tanggal 11 September 2006, Surat Keputusan Menteri BUMN nomor KEP.35/ MMBU/2007, tanggal 4 April 2007, Surat Keputusan Menteri BUMN nomor Kep-193/MBU/2008, tanggal 24 September 2008, dan Surat Keputusan Menteri BUMN nomor Kep279/MBU/2010, tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut :

Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris

Based on the Decree of the Minister of Finance Republic of Indonesia number 250/KMK.05/2001 dated April 30, 2001, the Decree of the Minister of State Owned Enterprises (SOE) number Kep.253/M-MBU/2003 dated June 19, 2003, the Decree of SOE Minister Number. KEP 107/MBU/2006 September 11, 2006, the Decree of SOE Minister number KEP.35 / M-MBU/2007 dated April 4, 2007, Decree of SOE Minister number Kep-193/MBU/2008 dated September 24, 2008, and Decree of SOE Minister number Kep279/MBU/2010 dated December 31, 2010, the composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2010 and 2009 as follows: 31 Des. 2010 /D ec. 31, 2010 Board of Commissioners : Agus Pakpahan President Commissioner Adang sondjaja Commissioner Thadeus Yus Commissioner Hamzah Tanwil Commissioner Revrisond Baswir Commissioner Hanifah Affan Commissioner 31 Des. 2009 / Dec. 31, 2009

Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris

Agus Pakpahan Adang sondjaja Thadeus Yus Hamzah Tanwil Revrisond Baswir

Untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan dan administrasi, Dewan Komisaris dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor Komp/SK-01/II/2009, tanggal 2 Pebruari 2011, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretarios Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), memberhentikan Sdr. Dwi Ary Purnomo dan mengangkat Sdr. Faisal Ahmad.

11

Board of Commissioners : President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner

To assist in carrying out secretarial duties and administration, the Board of Commissioners is assisted by 1 (one) Secretary. According to Decree of BOC of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number Komp/SK01/II/2009, dated 2 February 2011, about Termination and Lifting of BOC Secretary of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), previously is Dwi Ary Purnomo and now is Faisal Ahmad.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.8.

Dewan Komisaris, Perangkat Kerjanya, dan Direksi (lanjutan) Honorarium dan Remunerasi Dewan Komisaris :

GENERAL (continued) 1.8.

Board of Commissioners, Work Device, and Board of Directors (continued) Salaries and Remuneration - Board of Commissioners:

Penghasilan Komisaris dan Sekretaris Komisaris ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan Tahun 2009, tanggal 30 Juni 2010, honorarium Komisaris Utama dan Anggota Komisaris ditetapkan masing-masing sebesar 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama. Sedangkan pemberian honorarium, tunjangan, fasilitas dan / atau insentif kerja Sekretaris Dewan Komisaris serta Perangkat Dewan Komisaris lainnya penetapannya dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu didiskusikan dengan Direksi.

Income of Commissioner and Secretary to the Board of Commissioners determined by the Annual Shareholders' Meeting (RUPS). Based on Year 2009 Minutes of meeting RUPS of the Company, dated June 30, 2010, honorarium Chairman and Members of the Board of Commissioners set each amounts 40% and 36% of the salary of Director. While the provision of honorarium, allowances, facilities and / or Secretary of the Board of Commissioners work incentives and other BOC determining device carried by the Board of Commissioners with the first discussed with the Board of Directors.

Selain honorarium, Dewan Komisaris juga menerima penghasilan berupa tunjangan hari raya dan tunjangan komunikasi sebesar 5% dari honorarium, santunan purna jabatan 25% dari honorarium, tunjangan pakaian dan tunjangan transport per bulan sebesar maksimal 20% dari honorarium yang diterima per bulan, serta fasilitas pengobatan dan fasilitas lainnya.

Beside honorarium, the Board of Commissioners also receive benefits such as holidays and communications allowances amounting of 5% from honorarium, awarded by post-service allowance of 25% from honorarium, clothing and transport allowance per month with a maximum of 20% from the received honorarium per month, as well as medical facilities and other facilities.

Perangkat Kerja Dewan Komisaris :

The Work Device of BOC :

Untuk membantu tugas-tugas pengawasan, Komisaris membentuk dan mengangkat anggota Komite Audit. Pembentukan Komite Audit ditetapkan melalui Surat Keputusan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor KOM/SK02/III/2009, tanggal 2 Maret 2009 dan nomor KOM/SK.01/I/2007, tanggal 2 Juni 2007, tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) untuk Periode 2009 - 2010 dan 2007-2009.

To assist the Board of Commissioners (BOC) function, especially in audit task, the BOC has formed the Audit Committee and appointed its members. The Audit Committee established by the Decree of BOC's of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number KOM/SK02/III/2009, dated March 2, 2009 and number KOM/SK.01/I/2007, dated June 2, 2007, regarding Appointment of Audit Committee Member of the Company PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) for the period 2009-2010 and 2007-2009.

Pengangkatan anggota komite audit pertama kali ditetapkan melalui Surat Keputusan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor KOM/SK.31/XII/2003, tanggal 15 Desember 2003, tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Selanjutnya, sesuai Surat keputusan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor KOM/SK-02/III/2009, tanggal 2 Maret 2009, tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), maka susunan anggota komite audit sebagai berikut :

The appointment of members of the audit committee was first established through the Decree of BOC of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number KOM/SK.31/XII/2003, dated December 15, 2003, regarding Appointment of Audit Committee Member the Company PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Hereinafter, according to Decree of BOC of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number KOM/SK-02/III/2009, dated 2 March 2009, about Lifting of Member of Audit Committee of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), hence composition of audit committee as follows :

31 Desember 2010 dan 2009/ December 31, 2010 and 2009 Ketua/Anggota Chairman/Member Revrisond Baswir Member Anggota Moh. Nurhadi Cahyono Member Anggota Irland Y. Muhammad Susunan Direksi : The Composition of the Board of Directors : Susunan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember The composition of the Board of Directors of the Company 2010 dan 2009, sebagai berikut : on December 31, 2010 and 2009, as follows: 31 Desember 2010 dan 2009/ December 31, 2010 and 2009 Direktur Utama President Director Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Produksi Production Director Ir. B. Rachman Direktur Keuangan dan Pemasaran Finance and Marketing Director Drs. Natsir Tarigan Direktur SDM dan Umum HRD and General Affair Director Ir. Wagio Ripto Sumarto Direktur Renbang Planning & Development Director Ir. Memed Wiramihardja

12


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.8.

Dewan Komisaris, Perangkat Kerjanya, dan Direksi (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.8.

Board of Commissioners, the device acts, and the Board of Directors (continued)

Honorarium dan Remunerasi Direksi :

Salaries and Remuneration - Board of Directors:

Penghasilan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan Tahun 2009, tanggal 30 Juni 2010, gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp 61.336.000,- per bulan. Gaji anggota Direksi lainnya ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direktur Utama.

Board of Directors remuneration is determined by the Annual Shareholders' Meeting (RUPS). Based on Minutes of RUPS CompanyYear 2009 , dated June 30, 2010, President Director salary is determined amount Rp61.336.000 - as of month. Salary other Board members is determined amount 90% of the salary of Presiden Director.

Selain gaji, Direksi menerima penghasilan berupa tunjangan hari raya sebesar 1 (satu) kali gaji, tunjangan komunikasi sebesar maksimum 5% dari gaji setiap bulan, santunan purna jabatan berupa premi asuransi paling banyak 25% dari gaji, tunjangan pakaian, tunjangan cuti tahunan diberikan setiap tahun sebesar 1 (satu) kali gaji, tunjangan perumahan diberikan sebesar 30% dari gaji per bulan apabila Perusahaan tidak menyediakan rumah jabatan bagi Direksi, tunjangan utilitas sebesar maksimal 30% setiap bulan dari tunjangan perumahan serta fasilitas kendaraan dinas diberikan berupa 1 (satu) unit kendaraan dengan kapasitas maksimum 3.000 cc., termasuk biaya pemeliharaan dan operasional, fasilitas club membership diberikan hanya 1 (satu) keanggotaan maksimal sebesar Rp.50.000.000, fasilitas biaya representasi diberikan sebesar pemakaian dengan batas maksimum 5% dari gaji setiap bulan, per orang / tahun dan fasilitas lainnya.

Besides salary, the Board of Directors receives income in the form of a holiday allowance 1 (one) times salary, communications allowances at a maximum amount 5% of salary per month, awarded by post-service allowance in the form of insurance premium at most amount 25% of salary, clothing, allowances, annual leave is given every year amounted to 1 (one) times salary, housing allowance is given for amount 30% of salary per month if the Company does not provide a home office for Directors, utility allowances amounting to a maximum of 30% for each month of housing allowances as well as facilities provided official vehicles the form of 1 (one) unit vehicles with a maximum capacity of 3.000 cc., including maintenance and operational costs, club membership facilities are given only 1 (one) maximum amounts Rp50.000.000, facility usage fees for the representation at at a maximum amount 5% of salary per month, per person/year and other facilities.

Sekretaris Perusahaan :

Corporate Secretary :

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab membantu Direksi menjadi penghubung Perseroan dengan stakeholder , mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan / Luar Biasa (disingkat RUPST / RUPSLB); mengadministrasikan dokumen resmi seperti risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi, dan dokumen penting Perseroan lainnya; bertanggung jawab dalam hal transparansi serta penyebaran informasi yang material secara bertanggung jawab, akurat, dan tepat.

The Corporate Secretary is responsible for assisting the Board of Directors of the Company as liaison with stakeholders, coordinating the Annual / Extraordinary Shareholders' Meeting (called RUPS / RUPSLB); administration of official documents such as minutes of meetings of the Board of Commissioners and Directors, and other important documents of the Company; responsible in terms of transparency and dissemination of material information in a responsible, accurate, and precise.

Penetapan sebagai Sekretaris Perusahaan didasarkan atas Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor 13.07/KPTS/R/17/IV/2007, tanggal 20 April 2007, tentang Mutasi, Demosi dan / atau Promosi Karyawan di Lingkungan Kerja PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang menetapkan Pahala Manurung sebagai Kepala Bagian Sekretaris Korporat Kantor Direksi. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor 13.09/KPTS/R/029/2007, tanggal 20 April 2010 telah diangkat Sdr. Sofyan Nasution sebagai Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan & CSR Kantor Direksi.

The determination as Corporate Secretary based on the Decree of the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number 13.07/KPTS/R/17/IV/2007, dated 20 April 2007, regarding the movements, Demotion and/or Promotion of Employees in the work environment PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) defined Pahala Manurung as Head of the Corporate Secretary. Here in afterpursuant to Decree of Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number 13.09/KPTS/R/029/2007, dated 20 April 2010 have been lifted by Sofyan Nasution sebagai Head of The Corporate Secretary & CSR.

13


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.9.

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Pengelolaan Risiko Usaha

GENERAL (continued) 1.9.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Business Risk Management

Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

Implementation of Good Corporate Governance (GCG)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara / Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara nomor Kep-23/M-PM.PBUMN/2000, tanggal 31 Mei 2000, tentang Pengembangan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN nomor Kep-117/M-MBU/2002, tanggal 1 Agustus 2002, tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN. Aturan ini mewajibkan BUMN untuk menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasional kegiatan usaha, dan memberikan pedoman yang lebih terinci bagi BUMN untuk menerapkan GCG berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, responsibilitas, serta kewajaran.

Based on the Decree of the Minister of State / Head of Board of Investment and Development of State Owned Enterprises number Kep-23/M-PM.PBUMN/2000 dated May 31, 2000 regarding the development of Good Practice on Corporate Governance of State Owned Enterprises (BUMN), which is updated with Decree of the Minister of State Owned Enterprises number Kep-117/M-MBU/2002, dated August 1, 2002, on the Application of Practice Corporate Governance in BUMN. This rule requires the state to make the GCG principles as the foundation of operational activities and provide more detailed guidance for the BUMN to implement GCG based on the principles of transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness.

Tujuan dilakukan assessment atas penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) adalah :

The goals of this assessment on the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) are:

a. Menyajikan hasil assessment berupa gambaran (potret) kondisi penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara XIII dalam tahun 2009, sebagai informasi/masukan bagi RUPS, Komisaris dan Direksi. Informasi tersebut merupakan umpan balik bagi pengambilan keputusankeputusan penting menyangkut pelaksanaan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) di masa yang akan datang. b. Mengidentifikasi bidang-bidang penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang telah mencapai dan yang mendekati praktik-praktik terbaik penerapan GCG maupun bidang-bidang yang belum mendekati atau mencapai praktik-praktik terbaik sehingga masih memerlukan peningkatan dan perbaikan (areas of improvement ). c. Memberikan rekomendasi perbaikan untuk area-area pengembangan guna lebih meningkatkan pelaksanaan GCG di PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

a.

Assessment atas penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2009 dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalimantan Barat dari tanggal 1 Maret - 16 April 2010 berdasarkan :

Assessment of the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) in 2008 conducted by the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) - West Kalimantan Representatives from the date of March 1 to April 16, 2010 based on:

1) Keputusan Presiden R.I. nomor 103 Tahun 2001, tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan peraturan Presiden R.I. nomor 64 Tahun 2005.

1) The Decree of President R.I. number 103 year 2001 regarding Position, Duty, Function Authority, Organizational Structure and Working Procedure of Non-Departmental Government Institution as several times amended the latest by Presidential regulations number 64, 2005.

2) Surat Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor 13.00/X/03/I/2010, tanggal 20 Januari 2010, tentang Permintaan Evaluasi Penerapan GCG PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2009.

2) Letter of the President Director of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number 13.00/X/03/I/2010 dated February 20, Januari 2010, regarding Request for Evaluation of GCG PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) in 2009.

Assessment atas penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dilakukan atas semua aspek yang mendukung pelaksanaan GCG yang dikelompokkan dalam 5 (lima) aspek, yaitu :

Assessment on the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) shall be made on all aspects that support the execution of GCG, which are grouped in 5 (five) aspects:

14

To presents the results of an assessment of the picture (portrait) condition of the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII in the year 2009, as the information/input to the RUPS, Commissioners and Directors. Such information is feedback for making important decisions concerning the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) in the future. b. To identified the areas of application of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), which has reached and which approximates best practices GCG implementation and the areas that have not been approached or achieved the best practices that still require improvement and repair (areas of improvement) . c. To provide recommendations for areas of improvement to further enhance the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.9.

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Pengelolaan Risiko Usaha (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.9.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Business Risk Management (continued)

a. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham / RUPS, dengan nilai capaian aktual 6,91 (bobot nilai 9, dengan tingkat pemenuhan 76,79%).

a. Rights and Responsibilities of Shareholders / RUPS, with the achievement of 6.91 (weight value of 9, with the compliance level of 76.79%).

b. Kebijakan GCG, dengan nilai capaian aktual 6,13 (bobot nilai 8, dengan tingkat pemenuhan 76,65%).

b. GCG policy, with the achievement of 6.13 (weight value of 8, with the compliance level of 76.65%).

c. Penerapan GCG, dengan nilai capaian aktual 57,57 (bobot nilai 66, dengan tingkat pemenuhan 87,23%).

c. Implementation GCG, with the achievement of 57.57 (weight value of 66, with the compliance level of 87.23%). d. Disclosure of Information, with the achievement of 4.78 (weight score of 7, with the compliance level of 68.23%). e. Commitments, with the achievement of 7.28 (weighted value 10, with the compliance level of 72.79%).

d. Pengungkapan Informasi (disclousure) , dengan nilai capaian aktual 4,78 (bobot nilai 7, dengan tingkat pemenuhan 68,23%). e. Komitmen, dengan nilai capaian aktual 7,28 (bobot nilai 10, dengan tingkat pemenuhan 72,79%). Dari assessment terhadap penerapan GCG pada PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero), secara umum berpredikat "baik" (dari lima kemungkinan tingkatan kategori : sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang) dengan capaian total nilai aktual 82,67 dari nilai maksimum 100. Saat ini, pelaksanaan assessment terhadap penerapan GCG untuk tahun 2010 oleh BPKP - Perwakilan Kalimantan Barat, sampai diterbitkan laporan ini masih berlangsung.

From the assessment of the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), the general predicate "good" (from five possible levels of categories: excellent, good, adequate, less and much less) to the achievement of total actual value of the maximum value of 82.67 from 100.

Pengelolaan Risiko Usaha

Business Risk Management

PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) hingga saat ini telah mulai menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko di beberapa bidang / unit usaha yang dituangkan dalam suatu Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko. Proses manajemen risiko yang dilakukan adalah penentuan sasaran, indentifikasi peristiwa, penaksiran risiko serta penetapan aktivitas pengendalian. Beberapa risiko usaha yang dihadapi Perusahaan dan dapat menjadi kendala dalam menjalankan usahanya, antara lain:

PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) until recently has started to apply the principles of risk management in some areas / business units as outlined in a Risk Management Policy Manual. Risk management process include the determination of objectives, identification of events, risk assessment and establishing control activities. Some business risks facing the Company and could be an obstacle in the operations, among others:

a. Risiko atas rendahnya produktivitas tanaman sawit plasma, akibat adanya pengalihan penjualan kepada pihak III (titip buah), rendahnya pemeliharaan dan kurangnya pemupukan oleh petani plasma. Dampak atas risiko tersebut adalah belum optimalnya capaian produksi TBS serta meningkatnya dana talangan kredit KKPA yang ditanggung perusahaan. b. Risiko perusahaan sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan pihak bank atas pembangunan kebun plasma pola KKPA, mengharuskan perusahaan untuk menyediakan dana talangan pada saat hasil produksi dan penjualan dari kebun plasma belum mampu untuk membayar kewajiban pokok dan bunga pinjaman. Dampak risiko tersebut adalah dapat mempengaruhi dana modal kerja dan investasi yang dibutuhkan perusahaan.

a. Risk of low productivity palm plasma plant, due to the transfer of sales to third parties (entrust TBS), low maintenance and lack of fertilizers by plasma farmers. The impact of these risks is not optimum achievement TBS production and rising credit bailout KKPA of the company.

c. Risiko kenaikan harga barang (inflasi) akibat perubahan nilai tukar, pengaruh bisnis ekonomi global serta trend kenaikan harga minyak dunia akan memiliki dampak berganda (multiplier effect ) terhadap tingginya kebutuhan cash out flow untuk proses pengadaan barang/jasa dalam tahun 2010.

c. The risk of rising prices of goods (inflation) due to changes in exchange rates, impact of global economic and business trends in world oil prices will have multiple effects to the high demand for cash out flow for the procurement of goods / services in the year 2010.

15

Currently, the implementation of the assessment on the implementation of GCG for the year 2010 by BPKP Representative of West Kalimantan, until the publication of this report is still ongoing.

b. Corporate risk in the loan agreements as avalist KKPA plasma farmers with the bank over the development of plasma plant by KKPA scheme, requires companies to provide advance funds at the time of the production and sale of plasma has not been able to pay principal and interest obligations. The impact of these risks is that it can affect the working capital funds and corporate investment required.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.9.

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Pengelolaan Risiko Usaha (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.9.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Business Risk Management (continued)

d. Risiko atas keterlambatan birokrasi pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) atas ijin lokasi baru atau perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) yang seringkali memerlukan waktu dan biaya akibat rendahnya kepastian hukum. Dampak atas risiko ini adalah lahan milik perusahaan yang belum memiliki HGU atau HGUnya telah habis masa berlakunya berpotensi dapat diklaim oleh masyarakat atau pihak-pihak lain.

d. Risk of bureaucratic delays in processing land right (HGU) for a new location permit or renewal HGU, which often requires time and cost due to lack of legal certainty. The impact of this risk is the land owned by companies that do not have HGU or has expired HGU potentially be claimed by the public or other parties.

Kendali risiko merupakan prioritas utama dalam mengamankan kelangsungan usaha Perusahaan. Oleh karena itu, PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) menerapkan mitigasi risiko berikut ini :

Risk control is a top priority in securing the going concern of operations. Therefore, PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) apply the mitigation risk :

a. Upaya peningkatan produktivitas tanaman sawit plasma dilakukan dengan membentuk Manajer Kebun Plasma, melakukan sosialisasi, kemitraaan dan pendampingan kepada petani plasma dalam memelihara tanaman serta bertindak sebagai avalist dalam pemberian kredit lunak untuk pemupukan tanaman dalam rangka peningkatan produktivitas. Tindakan tersebut diharapkan dapat meningkat loyalitas dan ketaatan petani untuk memelihara tanamannya dan membayar angsuran kredit petani plasma serta memberikan kontribusi terhadap capaian produksi TBS.

a. Efforts to increase productivity of plasma palm plants is done by creating plasma Manager, dissemination, partnership and assistance to farmers of plasma in maintaining the plants and act as avalist in soft-loan provision for fertilizing plants in order to increase productivity. Such actions are expected to increase loyalty and obedience to farmers to maintain plants and farmers pay the loan installments and to contribute towards the achievement of the TBS production.

b. Perusahaan sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan pihak bank, melakukan perikatan dengan Petani dengan berkewajiban menjual hasil panennya kepada Perusahaan sekaligus untuk menyicil piutang tersebut. Dengan demikian, Perusahaan membina masyarakat menghasilkan komoditas perkebunan tertentu, membantu untuk melakukan pembukaan lahan, menyediakan bibit, pupuk dan prasarana lain yang dananya akan diganti jika tanaman telah menghasilkan. Pengelolaan perkebunan plasma akan diserahterimakan kepada petani plasma senilai biaya per unit (unit cost) yang ditetapkan oleh Pemerintah pada saat perkebunan plasma siap menghasilkan.

b. Company as avalist in the KKPA plasma of credit agreement with banks, Farmers engage with the obligation to sell their crops to the Company as well as to pay in installments receivable. Accordingly, the Company is creating the community to produce certain commodities, helping to conduct land clearing, providing seeds, fertilizers and other infrastructure funds will be replaced if the plant has produced. Management of plasma plantations will be handed over to farmers amount of unit costs set by the Government at the time of plasma plantation ready to yield.

c. Perusahaan senantiasa melakukan efisiensi atas pengadaan barang dan jasa melalui penetapan skala prioritas pengadaan dan membentuk Tim Pemantau Harga yang melakukan evaluasi atas harga dasar satuan barang. Upaya tersebut dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga barang serta mengurangi penggunaan modal kerja yang tidak semestinya. d. Dalam proses perijinan, Perusahaan berusaha untuk memenuhi secara lengkap dokumen yang diperlukan untuk pengurusan sehingga waktu dan biaya menjadi lebih efisien. Selain itu, berusaha untuk senantiasa mengikuti peraturan hukum yang berlaku sehingga kepastian hukum menjadi lebih baik. e. Perusahaan telah mengembangkan dan menerapkan sistem on-line pendataan aset tetap yang dimiliki yang tersebar lokasinya di seluruh unit-unit usaha (kebun dan pabrik); serta mengasuransikan beberapa aset vital yang dimiliki misalnya, aset-aset pabrik, bangunan dan alatalat pengangkutan untuk meminimalisir risiko kerugian yang mungkin timbul dikemudian hari. Beberapa jenis asuransi lainnya, seperti asuransi jiwa dan berbagai bentuk jaminan bagi SDM dan Pengurus Perseroan untuk menjamin ketenangan, kenyamanan, dan kesungguhan bekerja bagi para pekerja dan pengurus Perseroan beserta keluarganya.

c. The Company continues to make efficiency on the procurement of goods and services through the establishment of procurement and establish a priority scale of Price Monitoring Team to evaluate the base unit price of goods. Efforts are made to anticipate price increases of goods and reduce the use of improper working capital. d. In the licensing process, the Company seeks to meet the complete documents needed for processing so that the time and cost become more efficient. In addition, trying to adhere to applicable laws so that legal certainty for the better.

16

e. The Company has developed and implemented on-line data collection system assets owned locations spread across business units (plants and factories), and insure a vital asset owned for example, factory assets, building and transportation equipment for minimize the risk of loss which may arise in the future. Several other types of insurance such as life insurance and various forms of guarantees for HR and Management Company to ensure calm, comfort, and sincerity to work for workers and the management of the Company and their families.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan) 1.9.

Penerapan Good Corporate Governance (GCG) dan Pengelolaan Risiko Usaha (lanjutan) f.

Perusahaan berusaha secara bertahap dan terusmenerus meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas proses pengolahan produksi di pabrik-pabrik yang dimiliki melalui keikutsertaan dalam penerapan sistem manajemen mutu berstandar internasional, sebagaimana diuraikan dalam butir 1.10 berikut ini.

Selanjutnya, manajemen Perusahaan saat ini mulai mengkaji pentingnya keberadaan fungsi manajemen risiko dalam struktur organisasi dengan tujuan utama agar beragam risiko yang (kemungkinan) dihadapi perusahaan menjadi lebih terukur dan dikelola dengan meminimumkan risiko yang tidak teridentifikasi dan sulit dikelola, serta secara langsung terkait dengan kinerja Perusahaan bila risiko tersebut menjadi kenyataan. 1.10. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM)

GENERAL (continued) 1.9.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Business Risk Management (continued) f.

The Company seeks a gradual and continuous increase efficiency, productivity and effectiveness of production process in factories owned by the participation in the implementation of international standard quality management system, as described in 1:10 below.

Furthermore, the Company's management has started to assess the importance of risk management functions within the organizational structure with the main objective to various risks that (possibly) facing the company became more measured and managed by minimizing the risks that are not identified and difficult to manage, as well as directly related to company performance when that risk becomes reality. 1.10. Certification of Quality Management System

Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah sistem manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu. Di Organisasi Standarisasi Internasional, SMM biasa disebut ISO 9001, di Indonesia disebut SNI ISO 9001, dan telah mengalami 3 (tiga) kali revisi, masing-masing revisi I tahun 1994 (ISO 9001 : 1994), revisi II tahun 2000 (ISO 9001 : 2000) dan revisi III tahun 2008 (ISO 9001 : 2008).

The Quality Management System (called SMM) is a management system that directs and controls an organization in terms of quality. In the International Organization for Standardization, SMM commonly referred to ISO 9001, in Indonesia called SNI ISO 9001, and has realize 3 (three) times the revision, the first revised year in 1994 (ISO 9001: 1994), the second revision in 2000 (ISO 9001: 2000) and the third revision in 2008 (ISO 9001: 2008).

Perusahaan telah menerapkan dan meraih SMM SNI ISO 9001 versi 2000 (ISO 9001 : 2000) untuk proses produksi masing-masing di 7 (tujuh) Pabrik Minyak Sawit (PMS) yang dikeluarkan oleh PT TUV NORD Indonesia, tanggal 12 Agustus 2008 dengan masa berlaku sampai dengan 11 Agustus 2011. dan 3 (tiga) Pabrik Karet (PKR) dari Yogyakarta Quality Assurance (YOQA), tanggal 17 Maret 2007 dengan masa berlaku 16 Maret 2010.

The Company has applied and obtained the SMM SNI ISO 9001 version ISO 2000 (ISO 9001: 2000) for each production process in 7 (seven) of Palm Oil Mill (called PMS) is issued by PT TUV NORD Indonesia, dated August 12, 2008 with validity until by August 11, 2011. and 3 (three) Rubber Factory (called PKR) from Yogyakarta Quality Assurance (called YOQA), dated March 17, 2007 the validity period of March 16, 2010.

Pada Audit Sertifikasi ulang yang dilakukan oleh TUV NORD Indonesia di bulan Agustus 2009 dan YOQA di bulan Oktober 2009, ke-7 (tujuh) PMS dan 3 (tiga) PKR telah dinyatakan "Lulus" dan berhak mempertahankan Sertifikat ISO 9001 : 2000 sampai dengan tahun 2011 dan tahun 2010. PKR Sintang disamping mempertahankan SMM ISO 9001 : 2000 juga meraih Sertifikat Produk SNI, PKR Tambarangan mempertahankan SMM ISO 9001 : 2000 dan Sertifikat Produk SNI, sedangkan PKR Danau Salak hanya mempertahankan SMM ISO 9001 : 2000 karena sertifikat produk tidak dipersyaratkan untuk produk karet sheet.

On Recertification Audit conducted by TUV NORD Indonesia in August 2009 and YOQA in October 2009, the 7th (seventh) PMS and 3 (three) of PKR has been declared "Passed" and entitled to maintain the certificate ISO 9001: 2000 until the year 2011 and 2010. Sintang PKR besides maintaining SMM ISO 9001 : 2000 also won Product Certificate SNI, Tambarangan PKR was chosen to maintain SMM ISO 9001 : 2000 and SNI Products Sertificate, while Danau Salak PKR only maintain SMM ISO 9001 : 2000 for product certification is not required for sheet rubber products.

Sehubungan telah terbit versi 2008, Perusahaan telah melakukan pelatihan, sosialisasi dan revisi dokumentasi SMM ISO 9001 versi 2000 ke versi 2008 di PMS di wilayah Distrik Kalimantan Timur (DKT) dan PKR Tambarangan di wilayah Distrik Kalimantan Selatan dan Tengah (DKST). Hal ini sesuai dengan rekomendasi hasil Audit Sertifkasi ulang di PKR Tambarangan dan Danau Salah, bahwa kedua pabrik tersebut direkomendasikan dapat menggunakan sertifikat SMM SNI 9001 : 2008.

In relation to the version published in 2008, the Company has conducted training, socialization, and documentation revision of SMM ISO 9001 version 2000 to version 2008 on PMS in the District of East Kalimantan (called DKT) and Tambarangan PKR in the District of South and Central Kalimantan (called DKST). This is in accordance with the recommendation of re-certification Audit results in Tambarangan and Danau Salak PKR, that both the factory is recommended to use the certificate of SMM SNI 9001 : 2008.

17


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.11. Organizational Structure

1.11. Struktur Organisasi Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) berdasarkan atas dan terdiri dari :

Organizational structure of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) based on and consists of:

a. Kantor Direksi, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/07/III/2009, tanggal 11 Maret 2009.

a.

Headquarter, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/07/III/2009, dated March 11, 2009.

b. Distrik Kalimantan Barat I, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/01/I/2009, tanggal 5 Januari 2009. c. Distrik Kalimantan Barat II, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/01/I/2009, tanggal 5 Januari 2009. d. Distrik Kalimantan Timur, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/01/I/2009, tanggal 5 Januari 2009.

b.

e. Distrik Kalimantan Selatan dan Tengah, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/01/I/2009, tanggal 5 Januari 2009.

e.

District of West Kalimantan I, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/01/I/2009, dated January 5, 2009. District of West Kalimantan II, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/01/I/2009, dated January 5, 2009. District of East Kalimantan, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/01/I/2009, dated January 5, 2009. District of South and Central Kalimantan, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/01/I/2009, dated January 5, 2009.

Berikut ini bagan organisasi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

The following organization chart of Nusantara XIII (Persero).

c.

d.

PT Perkebunan

RUPS DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR PRODUKSI

BAG TANAMAN

DIREKTUR KEUANGAN & PEMASARAN

DIREKTUR SDM & UMUM

BAG. SEKRETARIS PERUSAHAAN & CSR

BAG. KEUANGAN

BAG. PLASMA

BAG.AKUNTANSI

BAG.PABRIK

BAG PEMASARAN

BAG. PENGEMBANGAN SDM

BAGIAN PERENCANAAN STRATEGIS & CMR

BAG. SPI

BAG. PENGEMBANGAN USAHA

BAG.PENGADAAN

BAG. INFRASTRUKTUR

DISTRIK KALBAR I

DIREKTUR PERENCANAAN & PENGEMBANGAN

PENGAMANAN PERUSAHAAN

DISTRIK KALBAR II

DISTRIK KALTIM

18

KANTOR PERWAKILAN JAKARTA

DISTRIK KALSEL / TENGAH


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.12. Subsidiary Company

1.12. Anak Perusahaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) membentuk anak perusahaan melalui kerjasama dengan PT. Pupuk Kaltim (Persero), yaitu PT. Kalimantan Agro Nusantara (atau disingkat PT. Kalianusa) didirikan berdasarkan perjanjian usaha patungan No. 6766/SP-BTG/09 dan No. 13.00/04/V/2009, tanggal 04 Mei 2009 selanjutnya ditetapkan dalam akte pendirian No. 40, tanggal 14 September 2009 dengan Notaris Nurlaela, SH. MKN. yang telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. No. AHU. 50481.AH.11-01. Tahun 2009, tanggal 20 Oktober 2009

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) formed a subsidiary through cooperation with PT. Pupuk Kaltim (Persero), PT. Kalimantan Agro Nusantara or called PT. Kalianusa, established under joint venture agreement No. 6766/SP-BTG/09 and No. 13.00/04/V/2009 dated May 4, 2009 hereinafter set forth in its Articles No. 40, dated 14 September 2009 by Notary Nurlaela, SH. MKN. and has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU. 50481.AH.11-01. Tahun 2009, dated October 20, 2009.

Dalam proporsi penyertaan modal PT. Kalianusa sesuai anggaran dasar perusahaan yang telah disahkan oleh notaris dan didaftarkan Kementerian Hukum dan Hak Azasi Manusia, komposisi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) adalah 51% sebanyak 20.400 saham senilai Rp20.400.000.000 dan PT. Pupuk Kaltim (Persero) adalah 49% sebanyak 19.600 saham senilai Rp19.600.000.000.

As proportional, investment in PT. Kalianusa according to company statutes which has been ratified by notary and approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia, composition PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) is 51% with 20,400 shares for amount Rp20,400,000,000 and PT. Fertilize Kaltim (Persero) is 49% with 19,600 shares for amount Rp19,600,000,000.

Atas dasar kepemilikan saham 51% pada PT. Kalianusa dan peraturan perundang-undangan No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) maupun Kebijakan Akuntansi BUMN dari SK. Kementerian BUMN No.S-206/D4-MBU/2008, tanggal 7 Oktober 2008 yang mulai berlaku 1 Januari 2009, maka PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) menyajikan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 secara komparatif dengan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 yang telah disajikan kembali (restated) berdasarkan Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan PT. Kalimantan Agro Nusantara (Anak Perusahaan) untuk Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2009, bernomor HSR.IS/BO/11.KAN-LAI/11, tanggal 28 Februari 2011.

Based on 51% shareholding in PT. Kalianusa and law code No. 40 of 2007 about Limited Companies and Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Accounting Policies for State Plantation based on Ministry of SOE letter No. S206/D4-MBU/2008 dated October 7, 2008 which effective date January 1, 2009, hence PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) present consolidated financial statement for the year ended December 31, 2010 in comparability with consolidated financial statement for the year ended December 31, 2009 which have been restated according to Independent Auditors' Report for Financial Statement of PT. Kalimantan Agro Nusantara (subsidiary company) for the period ended December 31, 2009 number HSR.IS/BO/11.KAN-LAI/11, dated February 28, 2011.

Dengan konsolidasi laporan keuangan dengan anak perusahaan tersebut, maka saldo aset dan kewajiban dalam laporan keuangan konsolidasi per 31 Desember 2009 akan meningkat sebagai berikut : (lihat catatan 41)

With consolidated financial statement with the subsidiary company, hence the assets and liabilities in consolidated financial statement as of December 31, 2009 will go up the following : (see notes 41)

-

Saldo aset per 31 Desember 2009 secara konsolidasi akan meningkat sebesar Rp44.571.639.232; dan

-

-

Saldo kewajiban per 31 Desember 2009 secara konsolidasi akan meningkat sebesar Rp1.294.384.991.

-

Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Kalimantan Agro Nusantara, tanggal 24 Oktober 2009, yang dipimpin oleh Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) selaku pemegang saham mayoritas, memutuskan menyetujui antara lain hasil pemeriksaan dan perhitungan aset tetap sesuai hasil rincian perhitungan yang dibuat oleh KJPP Sukardi, Israr & Rekan, surat No. 028L-PAT/TAP/VII/2009, dengan catatan bahwa nilai tanah sebesar Rp 5.388.500.000 ditetapkan berdasarkan luasan efektif sebesar 8.290 Ha atau Rp650.000 per Ha, yang apabila terdapat kekurangan atau kelebihan luasan dimaksud maka nilainya akan disesuaikan kemudian.

19

Balance of assets as of December 31, 2009 in the consolidation will go up amount Rp44,571,639,232; and. Balance of liabilities as of December 31, 2009 in the consolidation will go up amount Rp1,294,384,991.

Minutes of Meeting of the Shareholders' Extraordinary General Meeting (RUPSLB) of PT Kalimantan Agro Nusantara, dated October 24, 2009, led by the President Director of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) as a majority shareholder, decided to approve such an assessment and calculation of fixed assets pursuant to the details calculations made by Sukardi KJPP, Israr & Partners, letters No. 028LPAT/TAP/VII/2009, with a note that the value of land amounting to Rp5,388,500,000 is based on the effective area of 8,290 hectares or Rp650,000 per hectare, which, if there is shortage or surplus referred to the area value will be adjusted later.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.12. Subsidiary Company (continued)

1.12. Anak Perusahaan (lanjutan) Berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan No. 6766/SPBTG/09 dan 13.00/PUP/04/V/2009 nilai "Tanah" sebesar diatas merupakan status ijin lokasi yang bila terjadi permasalahan dalam perolehan sebelumnya dan menjadi tanggung jawab PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

Under the joint venture agreement No. 6766/SP-BTG/09 and 13.00/PUP/04/V/2009 value of "Land" of the above is the status of a location permit if there is a problem in previous acquisitions and the responsibility of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

Bukti kepemilikan / hak atas tanah tersebut adalah Surat Keputusan Ijin Lokasi No. 188.4.45/28/HK/2009, tanggal 10 Pebruari 2009, yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai Timur, dengan masa berlaku selama 1 tahun sampai 10 Pebruari 2010. Penilaian ini dilakukan dengan asumsi bahwa ijin lokasi tersebut dapat diperpanjang dan atau diteruskan menjadi Hak Guna Usaha untuk keperluan pengusahaan perkebunan kelapa sawit. Kebun Sangata yang berlokasi di desa Tepian Indah, Kecamatan Rantau Pulung & Bengalon, Kabupaten Kutai Timur - Propinsi Kalimantan Timur.

Proof of ownership of land rights is Decree Location Permit No.188.4.45/28/HK/2009, dated February 10, 2009, issued by the regency of East Kutai, with validity for one year until 10 February 2010. This assessment was carried out with the assumption that the location permit can be renewed and / or forwarded to land right concessions for palm plantations. Sangata plant located in the village of Tepian Indah, Kecamatan Rantau Pulung & Bengalon, Regency of Kutai Timur - East Kalimantan Province.

Uraian Tanah Luas 8.290 Ha. (lihat catatan 40, butir e) Tanaman Bibit sebanyak 714.399 pokok Tanaman Usia 1 th, 30 Ha Bangunan Prasarana (Jalan-jalan) Mesin dan Peralatan Perlengkapan Kantor Jumlah

Biaya Produksi/ Nilai Pasar/ Market Production Cost Market Value ( x Rp. 1.000) ( x Rp. 1.000) 5.388.500 5.388.500 8.386.400 570.000 337.170 240.300 2.789.970 164.720 17.877.060

Sesuai dengan Akta Pendirian Perusahaan No. 40, pasal 32 ayat 2, tanggal 14 September 2009, Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI No. S70S/MBU/2009, tanggal 30 September 2009, Surat Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur No. 807A/DUJKT/IX.2009, tanggal 7 September 2009 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 24 Oktober 2009, susunan Komisaris dan Direksi sebagai berikut :

Description Land 8.290 Hectare (see note 40, article e) Seed 714.399 origin Plantation of 1 year, 30 Hectare Building Infrastructur (Roads) Equipment and Machine Office Equipment Total

8.386.400 498.300 327.060 227.240 2.782.610 148.340 17.758.450

In accordance with the Deed of Establishment No.. 40, article 32 paragraph 2, dated September 14, 2009, the State Minister of State Owned Enterprises Decree no. S70S/MBU/2009, September 30, 2009, Letter of the President Director of East Kalimantan Fertilizer No. 807A/DU-JKT/IX.2009, September 7, 2009 and General Meeting of Shareholders (EGM) on 24 October 2009, the composition of Commissioners and Directors as follows:

DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris Utama

: :

Ir. Robby Subianto Ir. Memed Wiramiharja

: :

BOARD OF COMMISSIONERS President Commissioner President Commissioner

DIREKSI Direktur Utama Direktur Keuangan

: :

Drs. H. Ryadi Sulaiman H. Ahmad Muhadi

: :

DIRECTORS President Director Finance Director

Sesuai Risalah Rapat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), dengan agenda pembahasan surat dari PT Kalimantan Agro Nusantara nomor : 003/DU/X/2009, tanggal 26 Oktober 2009, tentang Setoran Modal Dasar perseroan, diputuskan bahwa, penyertaan yang akan disetorkan kepada PT Kalimantan Agro Nusantara oleh PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) selaku pemegang saham sebesar total penyertaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dikurangi hasil penilaian Konsultan Appraisal atau sebesar Rp20.400.000.000-Rp17.758.450.000 atau bersih sama dengan Rp2.641.550.000.

Accordance Minutes of Meeting of Board of Directors in PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), with the agenda of discussion letter from PT Kalimantan Agro Nusantara number: 003/DU/X/2009, dated October 26, 2009, concerning the basic capital of the company, it was decided that the shares which will be remitted to PT Kalimantan Agro Nusantara by PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) as a shareholder of the total investment in PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) minus the result of the assessment Appraisal Consultants or amount Rp20,400,000,000 - Rp17,758,450,000 or amount net Rp2,641,550,000.

Sisa kewajiban PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sebesar Rp 2.641.550.000 telah dilunasi tanggal 23 Nopember 2009, ditransfer langsung ke rekening PT Kalimantan Agro Nusantara di Bank Mandiri.

Remains of obligations PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amounting to Rp2,641,550,000 was paid on November 23, 2009, transferred directly to the account of PT Kalimantan Agro Nusantara at Bank Mandiri.

20


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

1.

UMUM (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.12. Subsidiary Company (continued)

1.12. Anak Perusahaan (lanjutan) Dalam menjalankan usahanya Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Thomas Square - Blok C-5, Jalan Yos Sudarso II No. 17, Sangata, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Subsidiary company domicile and main office at Thomas Square - Block C-5, Jalan Yos Sudarso II No. 17, Sangata, Kabupaten Kutai Timur, East Kalimantan.

Saat ini, PT Kalianusa mengembangkan perkebunan inti (milik anak perusahaan) dan membina petani plasma dengan total areal tanaman, yaitu :

Now, PT Kalianusa develop nucleus plantation (owned by subsidiary company) and construct farmer of plasma with totally areal crop, that is :

Luas / Wide Area (Ha) 2.000 880 2.880

Kebun Inti Kebun Plasma

Nucleus Plant Plasma Plant

Areal milik anak perusahaan seluruhnya merupakan perkebunan kelapa sawit, dan sampai dengan terbitnya laporan ini capaian penanaman baru kelapa sawit sebagai berikut :

Areal owned by subsidiary company entirely represent plantation of palm, and up to publishing of this report that performance of new cultivation of palm is the following :

Luas / Wide Area (Ha) 1.500 650 2.150

Kebun Inti s.d. Tahun Tanam 2010 Kebun Plasma s.d. Tahun Tanam 2010

Nucleus plant until the year plant 2010 Plasma plant until the year plant 2010

Total areal konsesi perkebunan seluas 9.560 Ha (luas seluruhnya menurut ijin lokasi) yang sampai terbitnya laporan ini, HGU masih dalam proses pengurusan, dengan rincian sebagai berikut:

Areal Konsesi Terpasang / Concession Area (Ha)

Komoditas / Produk / Commodity / Product

Lokasi Kebun

Totalize areal of concession of plantation for the width of 9.560 Ha ( entirely according to location permission) what publishing of this report, HGU still in course of management, with the the following detail : Areal Tanaman Terpakai / Crop Area

Plant Location

(Ha)

-

Kebun Inti Kebun Rantau Pulung Kebun Plasma Kebun Rantau Pulung Lain-lain Jumlah

Kelapa Sawit Kelapa Sawit CPO & Inti Sawit

Kelompok Pegawai/Employee Groups Pegawai Tetap / Permanent Employee Pegawai Tidak Tetap / Non Permanent Employee Pegawai Kontrak Waktu Terbatas (PKWT)/ Limited Time Employees Contract Jumlah/Total

6.184

2.000

1.500

880

1.876 9.560

2.880

- Nucleus Plant Kebun Rantau Pulung - Plasma Plant Kebun Rantau Pulung - Others Total

Menurut Jenjang Pendidikan (Orang)/ Level of Education (Persons) S1 D3 SLTA SLTP Jumlah/Total 7 4 0 3 0

SD 0 0

5 23 35

Struktur organisasi Perusahaan yang belaku saat ini sebagaimana yang dituangkan dalam RKAP 2010, sebagai berikut :

21

0 1

0 1

5 15

0 5

0 1

5

1

23

5

1

Organization chart of PT Kalianusa going into effective until now according to RKAP 2010, the following :


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Manajemen Perusahaan bertanggung-jawab atas penyusunan laporan keuangan dan telah menyetujui laporan keuangan untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2010 untuk diterbitkan pada tanggal 28 Maret 2011.

Company management is responsible for the preparation of financial statements and has approved the financial statements for the year ended December 31, 2010 for issue on March 28, 2011.

Ikhtisar kebijakan akuntansi perusahaan mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan Pedoman Akuntansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang pelaksanaannya sesuai dengan Surat Perintah Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. S-206/D4MBU/2008 tanggal 7 Oktober 2008 yang diberlakukan mulai 1 Januari 2009.

Summary of company's accounting policies refer to the Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) established by the Indonesian Institute of Certified Public Accountants (IICPA) in accordance with accounting principles generally accepted in Indonesia and Accounting of Estate / Plantation Guidelines for State Owned Enterprises (SOE) whose implementation in accordance Instruction Letter of the Minister of SOE of the Republic of Indonesia No. S-206/D4-MBU/2008 dated October 7, 2008 which implemented starting on January 1, 2009.

2.1.

2.2.

2.3.

2.1.

Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi

Basis of The Preparation

Consolidated

Financial

Statements

Laporan Keuangan Konsolidasi disusun menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost) sesuai prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain yang diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.

The Consolidated Financial Statements have been prepared using historical cost in accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia, except for certain accounts are measured on the accounting policies described in each of those accounts.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

The cash flows statement is prepared using direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah mata uang rupiah. Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing ditranslasi ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia per tanggal neraca.

The reporting currency used in preparation of financial statements is Indonesian Rupiah (IDR). Monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted at the middle exchange rate of Bank Indonesian prevailing at the balance sheet date. 2.2.

Prinsip-Prinsip Konsolidasi

Consolidation Principles

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan perusahaan induk beserta anak perusahaan yang berada di bawah pengendalian perusahaan.

The consolidated financial statements include the financial statements of the parent company and its subsidiaries which are controlled by the company.

Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.

In terms of control over subsidiaries began or ended in a given year, the results of operations of subsidiaries are included in the consolidated financial statements only from the date that control was began until the date of control ended.

2.3.

Transaksi Dalam Mata Uang Asing

Transactions in Foreign Currency

Pengendalian dianggap ada bilamana perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara di anak perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota dewan direksi di anak perusahaan.

Control is achieved where the company controls more than fifty percent (50%) of the voting rights in a subsidiary, or parent company can decide financial and operating policies of an company, or has the ability to terminate or appoint a majority of members of the board of directors at its subsidiaries.

Seluruh saldo hutang-piutang serta transaksi ekuitas dengan anak perusahaan dieliminasi.

All the balance of debt-receivable and equity transactions with subsidiaries are eliminated.

Hak pemegang saham minoritas dalam ekuitas dan hasil usaha dari anak perusahaan yang dikonsolidasi disajikan secara tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasi.

Minority shareholders in the equity and consolidated results of operations from subsidiaries are presented separately in the consolidated financial statements.

22


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2.3.

2.4.

2.5.

2.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES 2.3.

Transaksi Dalam Mata Uang Asing

Transactions in Foreign Currency

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi tersebut, akan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan.

Transactions in foreign currencies recorded based prevailing rates on transaction date. On balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currency are adjusted to reflect the official middle rate of exchange (Bank Indonesia rate) prevailing at such date. Any gain or losses are credited or charged to current year income statement.

Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp.8.991 dan Rp.9.400 setiap 1 US Dollar.

Bank Indonesia middle rate on December 31, 2010 and 2009 respectively Rp.8,911 and Rp.9,400 for USD 1.00.

Transaksi dengan Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa

2.4.

Transactions With Related Parties

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 dan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7. tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa� adalah : 1) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries) , mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan perusahaan pelapor (termasuk holding companies , subsidiaries dan fellow subsidiaries ).

The Company has transactions with related parties who have a special relationship. In accordance with PSAK No. 7 and Bapepam Regulation No. VIII.G.7. on "Disclosure Parties Has a Special Relationship" is : 1)

Companies that through one or more intermediaries, control, or are controlled by,or are under common control of the reporting enterprise (this includes holding companies, subsidiaries, and fellow subsidiaries).

2) Perusahaan asosiasi (associated companies) . 3) Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor. 4) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor, yang meliputi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan manajer dari perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut. 5) Perusahaan, bilamana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir 3) atau 4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Hal ini juga mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki oleh dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor, dan perusahaanperusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan perusahaan pelapor.

2) 3)

Associated companies. Individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the reporting enterprise that gives them significant influence over the enterprise, and close members of the family of any such individual.

4)

Key management personnel that is, those persons having authority and responsibility for planning, directing, and controlling the activities of the reporting enterprise, including board of commissioners, directors, and management, and close members of the families of such individuals. Companies, when a substantial interest in voting right is owned either directly or indirectly by any person described in item 3) or 4), or every person has a significant influence over the company. It also includes companies owned by the board of commissioners, directors or major shareholders of the reporting company, and companies that have a member of key management in common with the reporting company.

Sedangkan transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam jumlah signifikan, yang dilakukan dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak sama dengan pihak ketiga, telah diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.

While the transaction with a related party in significant amount, which was conducted with the same terms and conditions or not equal to a third party, have been disclosed in the Notes to Financial Statements.

Instrumen Keuangan

5)

2.5.

Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai" untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

23

Financial Instruments The Company has adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", and PSAK No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement", which replaces PSAK No. 50, "Accounting for Certain Investments in Securities" and PSAK No. 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" for the Financial Report ended on 31 December 2010.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2.5.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY (continued) 2.5.

PSAK No. 50 (Revisi 2006), berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan mengidentifikasikan informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan berlaku terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan; dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa datang suatu entitas yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Financial Instruments (continued) PSAK No. 50 (Revised 2006), contains requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that must be disclosed. Disclosure requirements applicable to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments, the classification of related interest, dividends, losses and gains, and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This standard requires disclosure, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of future cash flows of an entity associated with financial instruments and the accounting policies applied to those instruments.

2.5.1. Financial Assets

2.5.1. Aset Keuangan Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.

Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments or financial assets available for sale, whichever is appropriate. The Company determines the classification of financial assets at initial recognition and, when allowed and appropriate, re-evaluate the classification of these assets at the end of each financial period.

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah (dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi, instrumen keuangan derivatif dan aset keuangan lancar, serta tidak lancar lainnya.

Financial assets are initially recognized at fair value plus (in the case of investments which are not measured at fair value through profit and loss) that transaction costs are directly attributable. The purchase or sale of financial assets that require delivery of assets within a period specified by regulation or custom prevailing in the market (a common trade) are recognized on trade date, the date the Company committed to buy or sell the asset. The Company's financial assets include cash and cash equivalents, accounts receivable and other receivables, financial instruments that have and do not have the quotation, derivative financial instruments and current financial assets, as well as other non-current.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Measurement after Initial Recognition

Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :

awal

Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification as follows :

1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi (fair value through profit and loss [“FVTPL�])

1) Financial assets are measured at fair value through income statement (fair value through profit and loss ["FVTPL"])

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar.

Financial assets are measured at fair value through profit and loss, including financial assets for trading and financial assets are determined at the time of initial recognition to be measured at fair value through profit or loss. Financial assets classified as trading securities, if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets are also classified as trading, unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets are measured at fair value through profit or loss is presented in the consolidated balance sheet at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in earnings. Derivatives embedded in host contracts are recorded as separate derivatives when the characteristics and risks are not closely related to the main contract, and the host contract is not carried at fair value.

24


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2.5.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) 2.5. Financial Instruments (continued) 2.5.1. Financial Assets (continued)

2.5.1. Aset Keuangan (lanjutan) Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan-ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan. 2) Pinjaman yang diberikan dan piutang

These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in earnings. The revaluation occur only if there is a change in the terms of the contract that significantly alter the cash flow that will be required.

2) Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate) . Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang hubungan istimewa, aset keuangan lancar lainnya, piutang jangka panjang dan aset keuangan tidak lancar lainnya Perusahaan termasuk dalam kategori ini.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment, which does not have a quotation in an active market. Financial assets are measured at amortized cost by using the effective interest rate method. Gains and losses recognized in profit or loss as loans and receivables derecognized or impaired, as well as during the process of amortization. Cash and cash equivalents, accounts receivable and other receivables, due from related parties, other current financial assets, longterm receivables and other non-current financial assets of the Company included in this category.

Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta penempatan investasi jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan, sejak tanggal penempatan dan tidak dijaminkan. Dengan demikian, untuk deposito berjangka yang jatuh tempo kurang dari tiga bulan namun dijaminkan atas utang dan deposito berjangka yang jatuh tempo lebih dari tiga bulan, tetapi terealisasi dalam satu tahun dari tanggal neraca disajikan sebagai investasi sementara dan dinyatakan sebesar nilai nominal. • Piutang

Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short term investments which mature within a period of not more than 3 (three) months, since placement and are uncollateralized. Thus, for time deposits with maturities of less than three months but the collateral for the debt and time deposits with maturities of more than three months are realizable within one year from the balance sheet date are presented as temporary investments and are stated at nominal value. • Receivables

Piutang terdiri dari piutang usaha dan piutang lain-lain. Piutang usaha timbul dari penjualan produk atau penyerahan jasa dalam kegiatan usaha normal Perseroan, sedang piutang lain-lain timbul di luar kegiatan usaha normal Perseroan.

Receivables consist of Trade Receivables and Other Receivables. Trade receivable arising from sales of products or services in normal cycle of company's bussiness meanwhile Other Receivable arise from other than normal company's bussiness cycle.

Piutang usaha adalah jumlah tagihan dari pelanggan dari penjualan produk atau penyerahan jasa dalam kegiatan usaha normal Perseroan yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.

Accounts receivable is the amount receivable from customers from sales of products or delivery of services in the ordinary course of business of the Company are provided in the transaction of business in general. If the payment of receivables expected to be completed within one year or less (or in the normal operation of the business cycle if longer), these receivables are classified as current assets. If not, the receivables are presented as non-current assets.

Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi untuk penurunan nilai.

Trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently remeasured at amortized cost using the effective interest rate method, less provision for impairment.

Penghapusbukuan piutang harus mendapat persetujuan lebih dahulu dari pemegang Saham atau Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar, berdasarkan salah satu kriteria pokok berikut ini: • Telah dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan, bagi debitur yang berbentuk badan usaha.

Write off accounts receivable must get prior approval from the holders of Shares or the Commissioner in accordance with the Articles of Association, according to one of the following basic criteria: • It has been declared bankrupt by court decisions, for the debtor the form of business.

25


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2.5.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) 2.5.

Financial Instruments (continued)

2.5.1. Financial Assets (continued)

2.5.1. Aset Keuangan (lanjutan)

2) Loans and receivables (continued)

2) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) • Piutang tersebut telah dinyatakan oleh PUPLN / Pengadilan tidak dapat ditagih. • Dokumen pendukung tagihan kepada pelanggan hilang dan tidak diperoleh dokumen pengganti yang sah dan relevan. 3) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity [“HTM”])

• The receivable has been stated by PUPLN / Court can not be billed. • The supporting documents to the customer bill is lost and not found a replacement document is legitimate and relevant. 3) Investments held to maturity (held to maturity ["HTM"])

Piutang yang telah dihapusbukukan, dicatat secara ekstrakomtabel dan tidak menghilangkan kewajiban penagihan. Apabila ternyata piutang tersebut dapat dibayar / dilunasi oleh debitur, dicatat dan diklasifikasikan dalam akun “pendapatan diluar usaha”.

Receivables previously written, recorded komtabel extrabilling and does not eliminate liability. If it turns out the receivables are paid / payable by the debtor, are recorded and classified as "extraordinary income".

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

Non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity are classified as HTM has been established when the Company has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses the effective interest rates appropriately discounting the estimated future cash receipts over the expected life of the financial assets to the net carrying value (net carrying amount) of financial assets. Gains and losses are recognized in the income statement when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. The Company has no investments held to maturity for the year ended December 31, 2010 and 2009.

4) Aset keuangan tersedia untuk dijual (available for sale [“AFS”])

4) Financial assets available for sale (available for sale ["AFS"])

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets designated as available for sale or not classified in the three previous categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with gains or unrealized losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity will be reclassified into earnings as a reclassification adjustment.

Jika Perusahaan memiliki investasi diklasifikasikan sebagai AFS, maka :

yang

If the Company has the following investments are classified as AFS, then:

• Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikian modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Penerapan nilai wajar bilamana memungkinkan menggunakan mark to model, dengan mendapatkan Rencana Jangka Panjang investee, dan diperhitungkan dengan metode tingkat rata-rata arus kas masuk bersih selama 3-5 tahun kedepan yang didiskonto dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate) .

• Investments in stock market values ​are not available to the ownership of capital is less than 20%, and other long-term investments are stated at cost. Application of fair value whenever possible to use mark to model, by obtaining the Long Term Plan of the investee, and calculated with the method of the average level of net cash inflow over the next 3-5 years are discounted using the effective interest rate (effective interest rate).

• Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS, dicatat sebesar nilai wajarnya.

• Investment in equity shares with a fair market value of the equity interest of less than 20% and which are classified as AFS, is recorded at fair value.

berikut

26


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2.5.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY (continued) 2.5.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Financial Instruments (continued)

2.5.2 Financial Obligations

2.5.2. Kewajiban Keuangan Pengakuan Awal

Initial Recognition

Kewajiban keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi kewajiban keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Kewajiban keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Kewajiban keuangan Perusahaan meliputi hutang usaha dan hutang lainnya, hutang pengadaan barang / jasa, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang dan hutang obligasi, hutang hubungan istimewa, instrumen keuangan derivatif, serta kewajiban keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.

Financial liabilities within the scope of SFAS No. 55 (Revised 2006) could be classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, loans and debt, or derivatives that are designated as hedging instruments in an effective hedge, whichever is appropriate. The Company determines the classification of their financial obligations at the time of initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in terms of loans and debt, including transaction costs that are attributable directly. The Company's financial liabilities include trade payables and other payables, payables procurement, costs accrued, a long-term debt and bonds payable, payables to related parties, derivative financial instruments, as well as current financial liabilities and other non-current.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Measurement After Initial Recognition

Pengukuran kewajiban keuangan klasifikasinya sebagai berikut :

tergantung

pada

Measurement of financial liabilities depending on the classification as follows:

• Kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk kewajiban keuangan untuk diperdagangkan dan kewajiban keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Kewajiban keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Kewajiban derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas kewajiban yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi.

• Financial liabilities measured at fair value through profit and loss, including financial obligations for trading and financial liabilities are determined at the time of initial recognition to be measured at fair value through profit or loss. Financial liabilities classified as trading securities, if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative liabilities are also classified as trading, unless they are designated as effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the income statement.

• Pinjaman dan Hutang

• Loans and Debt

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba-rugi pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

After initial recognition, borrowings and interest bearing debt is subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the income statement when the liability is derecognized as well as through the amortization process.

2.5.3. Off-setting from Financial Instruments

2.5.3. Saling-Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan kewajiban keuangan saling-hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling-hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan.

27

Financial assets and financial liabilities are off- set each other and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, at this time have the right of legal force to conduct mutually-delete on the amount that has been recognized and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and completing their obligations simultaneously.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2.5.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY (continued) 2.5.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Financial Instruments (continued)

2.5.4. Fair Value of Financial Instruments

2.5.4. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transactions); penggunaan nilai wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama; analisis arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain.

The fair value of financial instruments which are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted bid prices in active markets at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments that have no active market, fair value is determined using valuation techniques. Valuation techniques include the use of the latest market transactions conducted properly by the parties that desire and understand the (recent arm's length market transactions); use of the current fair value of another instrument which is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Penyesuaian Risiko Kredit Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan.

Credit Risk Adjustment Firms adjust prices in a market that is more profitable to reflect the counterparty credit risk differences between instruments traded in those markets with instruments that assessed for the position of financial assets. In determining the fair value of financial liabilities position, Company credit risk associated with the instrument must be taken into account.

2.5.5. Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metoda suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif.

2.5.5. Amortized Cost of Financial Instruments Cost is amortized calculated using the effective interest method less any allowance for decline in value and payment of principal or value that can not be billed. The calculation is considered a premium or discount on acquisition and includes transaction fees and expenses that are part and parcel of the effective interest rate.

2.5.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.

2.5.6. Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period the Company evaluates whether there is objective evidence that financial asset or group of financial assets are impaired.

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Jika terdapat bukti obyektif bahwa, kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).

28

•

Financial assets are recorded at amortized cost For loans and receivables are recorded at amortized cost, the Company first determines whether there is objective evidence of impairment of individually significant financial assets individually, or collectively for financial assets that amount is not significant on an individual basis. If the Company determines there is no objective evidence of impairment in value of financial assets are assessed on an individual basis, regardless of financial assets is significant or not, then they put those assets into a group of financial assets that have similar credit risk characteristics and assess the impairment of the group as a collective. A decline in asset value is assessed individually, and for that impairment losses recognized or is recognized, not included in the collective assessment of impairment.

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets with a present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not happened).


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2.5.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

2.5.6. Penurunan Nilai dari Aset Keuangan (lanjutan) Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

2.5. Financial Instruments (continued) 2.5.6. Impairment of Financial Assets (continued) The present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate beginning of the financial asset. If the loans and receivables which have variable interest rates, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of the allowance account and the amount of losses recognized in the income statement. Interest income is recognized based on the carrying value of which has been reduced, based on the effective interest rate of the asset.

• Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lanjutan) Pinjaman yang diberikan dan piutang, bersama-sama dengan penyisihan terkait, akan dihapuskan pada saat tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistis dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Perusahaan. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika penghapusan kemudian dipulihkan, maka pemulihan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

Financial assets are recorded at amortized cost (continued) Loans and receivables, together with the related allowance, will be abolished at the moment there is no possibility of recovery in the future a realistic and all collateral has been realized or have been transferred to the Company. If, on the next period, the amount of impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment is recognized, then the impairment loss previously recognized increased or decreased by adjusting the allowance account. If the deletion and then restored, then the recovery is recognized in the income statement.

• Aset keuangan tersedia untuk dijual (available for sale - AFS) Dalam hal investasi ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, bukti obyektif akan meliputi penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya. Jika terdapat bukti bahwa, kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian kumulatif yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi di-reklas dari ekuitas ke laporan laba rugi. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi, kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam ekuitas.

Financial assets available for sale (AFS) In the case of equity investments classified as AFS financial assets, objective evidence would include a significant reduction or long-term decline in the fair value of investments below its cost. If there is evidence that, any impairment loss has occurred, the total cumulative loss measured as the difference between cost and current fair value, less any impairment loss on that investment previously recognized in profit or loss to be reclassification from equity to income statement. The impairment loss on equity investments should not be recovered through the income statement, the increase in fair value after impairment are recognized in equity.

Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan AFS, penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang telah dikurangi dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. • Aset keuangan tersedia untuk dijual

In the case of debt instruments classified as AFS financial assets, impairment was evaluated on the same criteria with which financial assets are recorded at amortized cost. Interest income in the future based on the carrying value of which has been reduced and is recognized based on the interest rate used for discounting the future cash flows for the purpose of measuring impairment losses.

Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun "pendapatan bunga” dalam laporan laba rugi. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba-rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba-rugi konsolidasi.

29

Financial assets available for sale (AFS) The accrual is recorded as part of "interest income" in the income statement. If, in the next period, the fair value of debt instrument increases and the increase is objectively linked to events occurring after the recognition of impairment losses in earnings, then the loss decrease the amount should be recovered through the consolidated income statement.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2.5.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

SUMMARY (continued) 2.5.

2.5.7. Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan

2.7.

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Financial Instruments (continued)

2.5.7. Cessation of Recognition of Financial Assets and Liabilities Financial Assets Financial assets (or whichever is appropriate, part of the financial asset or part of a group of similar financial assets) derecognized, at the time:

Aset Keuangan Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya, pada saat :

2.6.

OF

• Hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir; atau

The right to receive cash flows from these assets has expired; or

• Perusahaan telah mentransfer hak mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through” ; dan baik (a) Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset tersebut.

The company has transferred their rights to receive cash flows from an asset or liability to pay the cash flows received in full without material delay to a third party in the "pass-through" agreement, and either (a) The Company has transferred substantially all the risks and benefit from the asset, or (b) The Company does not transfer substantially or do not have all the risks and benefits of an asset, but has transferred control of the asset.

2.6.

Persediaan

Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ).

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya perolehan persediaan hasil jadi terdiri dari semua biaya yang dikeluarkan untuk Tanaman Menghasilkan (seperti biaya pemupukan, biaya pemeliharaan dan biaya panen), dan biaya pengolahan (termasuk biaya olah lanjut) serta biaya umum (biaya tidak langsung) yang timbul di kebun dan pabrik. Keseluruhan biaya tersebut diperhitungkan dengan nilai persediaan pada awal periode dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average) untuk menentukan harga perolehan persediaan hasil jadi.Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.

The cost of finished-goods inventory measured by calculating all costs related to the Mature Plantations (such as fertilizing cost, maintenance fost and harvesting cost); processing cost (includes refinery processing cost); and general expenses (indirect cost) disbursed in the estates and factories. Those costs are calculated with inventory at the beginning period using weighted average method to obtain the cost of finished-goods inventory at the end of the period. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling expenses.

Persediaan bahan baku dan pelengkap dicatat berdasarkan harga perolehan dan pemakaiannya diakui menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average method) . Persediaan bahan baku dan pelengkap yang tidak dapat digunakan lagi berdasarkan berita acara penilaian bagian teknis terkait digolongkan dalam aset lain-lain.

Inventories of raw materials and supplementary recorded at cost and its use is recognized using the moving average method. Inventories of raw materials and complement that can not be used again based on news events related to the assessment of technical parts are classified in other assets.

Penyisihan penurunan nilai atas persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal neraca.

Allowance for impairment value of obsolete inventories is determined using the periodic review of the inventory on the balance sheet date. 2.7.

Investasi Investasi ini merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk investasi tertentu yang nilai wajarnya tidak tersedia. Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, yaitu biaya perolehan dari penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih Perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen.

30

Investments Investments are the long-term investment in certain securities investment where the fair values are not available. Investments in shares wherein the Company have ownership interests minimum of 20%, but not more than 50% are recorded by using equity method, which is the acquisiton price of the stock added or deducted by the company's share in the net earning or loss of the associated company since the date of acquisition and deducted by dividends received.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2.7.

2.8.

SUMMARY (continued) 2.7.

Investasi (lanjutan)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Investments (continued)

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya akan dibebankan pada laporan laba-rugi tahun berjalan. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka laporan keuangan perusahaanperusahaan asosiasi tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan kini.

If the investment impaired permanently, the book value is adjusted to recognize the impairment, and its loss is charged in the current income statement, based on individual investment.and its loss is charged in the current year income statement. According to the generally accepted accounting principles, the financial statements of the associate companies are not consolidated in this financial statements.

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.

Investments in shares wherein the Company have ownership less than 20%, are stated at the lower of cost or net realizable value. 2.8.

Aset Tanaman

Plant Assets

Aset tanaman adalah aset tetap yang berupa tanaman perkebunan yang terdiri dari tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman telah menghasilkan (TM).

Plant assets are fixed assets such as plantations consisting of immature (called TBM) and the plant has produced (called TM).

TBM dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari biaya input, biaya proses dan alokasi biaya tidak langsung.

TBM are stated at acquisition cost, which consists of: input costs, processing costs and indirect cost allocation.

a. Biaya masukan, adalah biaya perolehan bibit dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai dengan bibit tersebut siap tanam. b. Biaya proses, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sampai menjadi tanaman menghasilkan, terdiri dari biaya tenaga kerja langsung di unit/kebun untuk pemeliharaan aset tanaman belum menghasilkan, biaya penyiapan lahan, biaya pengangkutan bibit tanaman, biaya penanaman, pemupukan, pemeliharaan, pembangunan prasarana, biaya pengujian aset tanaman, biaya komisi profesional yang menangani aset tanaman dan biaya penyisipan / sulaman suatu aset tanaman dalam areal TBM. c. Alokasi biaya tidak langsung, yang dapat dikapitalisasi ke TBM aset tanaman dikapitalisasi ke aset tanaman, misalnya biaya pinjaman.

a.

Input costs are historical cost of seeds and other costs while paid until its ready used.

b.

Processing costs are costs incurred until the crop is mature, consist of direct labor costs in the unit / garden for maintenance of immature assets, land preparation costs, freight costs seed plants, the cost of planting, fertilizing, maintenance, infrastructure development, cost of test plant assets, cost of professional commissions that handle plant assets and cost of insertion / embroidery a plant assets in TBM areas.

c.

Allocation of indirect costs that can be capitalized to the TBM assets are capitalized into asset crop plants, such as borrowing costs.

Biaya tenaga kerja langsung yang tidak terkait secara langsung dengan pembudidayaan tanaman, misalnya bonus, tunjangan-tunjangan dan sebagainya; beban umum dan administrasi di unit / kebun, kantor direksi tidak dialokasikan ke aset tanaman, tetapi langsung dibebankan pada periode terjadinya.

Direct labor costs are not directly related to plant cultivation, such as bonuses, allowances etc; general and administrative expenses in the unit/ estate, office directors are not allocated to assets of the plant, but directly charged in the period incurred.

TBM direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah berproduksi / menghasilkan. Penentuan waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen dengan ketentuan sebagai berikut :

TBM reclassified into mature plants at the time taken for production / yield. Timing is determined by the plant can produce vegetative growth and estimated management with the following conditions:

-

Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 60% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah atau dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai 3 kilogram atau lebih;

-

Palm plantations are stated as if the mature plant 60% of the total number of trees per block has yielded fruit or ripe bunches of two circles or the average weight of fruits as of bunch has reached three pounds or more;

-

Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 60% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm yang diukur pada ketinggian 1 meter dari pertautan okulasi.

-

Rubber plantations as a crop yield when 60% of the total number of trees per block and have been able dideres girth size 45 cm measured at a height of one meter from the linkage grafting.

31


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2.8.

SUMMARY (continued) 2.8.

Aset Tanaman (lanjutan)

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Plant Assets (continued)

Umur ekonomis aset tanaman pada tahun lalu (2009) telah disesuaikan berdasarkan Pedoman Akuntansi BUMN yang penerapannya telah diberlakukan untuk BUMN Perkebunan sejak tanggal 1 Januari 2009 berdasarkan surat dari Kementerian Negara BUMN (Badan Usaha Milik Negara) nomor : S-206/D4.MBU/2008, tanggal 7 Oktober 2008.

Economic life of plant assets in the past year (2009) has been adjusted based on plantation accounting guidelines state that its implementation has been applied to stateowned plantations since the date of January 1, 2009 based on the Ministry of SOE (State Owned Enterprises) letter number S-206/D4.MBU/2008, dated October 7, 2008.

Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus sebagai berikut :

Depreciation is calculated on the estimated useful lives of fixed assets using the straight-line method as follows:

2010 Jenis Aset Tanaman Menghasilkan Tanaman Sawit Tanaman Karet

2009

Umur Ekonomis/ Economic Live (Tahun) / Year

Tarif Penyu sutan / % of Depreciation

Umur Ekonomis/ Economic Live (Tahun) / Year

Tarif Penyu sutan / % of Depreciation

25 25

4 4

25 20

4 5

Lihat catatan 42. 2.9.

OF

Type of Mature Plants Assets Palm Rubber

See notes 42 2.9.

Aset Tetap

Fixed Assets

Aset tetap yang digunakan dalam usaha adalah aset yang diperoleh pada saat pendirian Perseroan tanggal 11 Maret 1996. Aset tetap tersebut merupakan aset Proyek Pengembangan eks. PTP VI, VII, XII, XIII, XXIV-XXV, dan XXIX.

Fixed assets are assets acquired on the date of the Company's establishment that is March 11, 1996. The fixed assets of the Company are consitituted from development projects of PTP VI, VII,XII, XIII, XXIV-XXV, and XXIX.

Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai.

Fixed assets are stated at acquisition cost less accumulated depreciation and impairment value.

Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No.16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain – lain dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh asset tetap dalam kelompok yang sama.

Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No.16 Property, Plant and Equipment (Revised 2007), which supersedes PSAK No. 16 Fixed Assets and Other Assets (1994), and PSAK No.17 Accounting for Depreciation (1994). Based on the revised PSAK, an entity shall choose either cost model or revaluation model as its accounting policy and shall apply such policy to the entire class of property, plant and equipment.

Perusahaan memilih untuk menerapkan model biaya, sehingga aset tetap Perusahaan dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan aset, jika ada.

The Company chose to adopt the cost model, accordingly the Company’s property and equipment are carried at cost less accumulated depreciation and impairment losses, if any.

Penerapan PSAK 16 (revisi 2007) ini tidak berdampak terhadap posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas dan arus kas perusahaan.

The implementation of PSAK 16 (revised 2007) does not have impacts on Company’s financial position, operational results, changes in shareholders’ equity and cash flow.

Umur ekonomis aset tetap pada tahun 2009 telah disesuaikan berdasarkan Pedoman Akuntansi BUMN yang penerapannya telah diberlakukan untuk BUMN Perkebunan sejak tanggal 1 Januari 2009 berdasarkan surat Kementrian Negara BUMN nomor S-206/D4.MBU/2008, tanggal 7 Oktober 2008.

In the past year (2009), the economic useful life of fixed assets has been adjusted due to implementation of plantation accounting guidelines for State-owned plantation which implemented starting January,01 2009 based on The Minister of SOE letter number S-206/D4.MBU/2008, dated 7 October 2008.

Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus sebagai berikut :

Depreciation is calculated with straight line method by using the estimation of useful lives of the fixed assets, as follows :

32


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

2.9.

Aset Tetap (lanjutan)

SUMMARY (continued) 2.9.

Umur Ekonomis/ Economic Live (Tahun) / Year

Bangunan Permanen Semi Permanen Mesin dan Perlengkapan Pabrik Berat Ringan Jalan, Jembatan & Saluran Air Permanen Semi Permanen Alat Pengangkutan Alat Pertanian & Inventaris Instalasi Pembibitan

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Fixed Assets (continued)

2010 Jenis Aset Tetap

OF

2009 Tarif Penyu sutan / % of Depreciation

Umur Ekonomis/ Economic Live (Tahun) / Year

Tarif Penyu sutan / % of Depreciation

20 5

5 20

5 20

6,67 20

20 8

5 12,5

15 -

6,67 -

16 5 5 5 5

6,25 20 20 20 20

15 5 5 5

6,67 20 20 20

Type of Assets Buildings Permanent Semi Permanent Machinery & Factory Equipment Heavy Light Road, Bridges & Canals Permanent Semi Permanent Transportation Agriculture & Office Equipment Nursery

Sesuai dengan PSAK No. 47 "Akuntansi Tanah", tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.

According to PSAK No. 47 "Accounting for Land", Land is stated at acquisition cost and is not depreciated.

Biaya-biaya sehubungan dengan perolehan atau pengurusan legal Hak Atas Tanah ditangguhkan dan diamortisasi selama manfaat masa tanah dan disajikan pada akun "Beban Tangguhan Hak Atas Tanah" dalam neraca yang terpisah dari beban tangguhan lain.

Certain expenses incurred in relation to the acquisition or renewal of land rights are deferred and amortized over the useful life of the land and represent as "Deferred Expenses of Land Rights" account which are represented separately from other deferred charges accounts.

Aset dalam pelaksanaan (penyelesaian) dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap, meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biaya-biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aset dalam pembangunan akan direklasifikasi ke aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.

Assets classified as construction in progress (CIP) is stated at acquisition cost and recorded of fixed assets, covering building and other operational infrastructrure while is stated at cost of development, added by direct labour cost, indirect cost and loan interest during the construction period. The accumulated cost of assets during the construction will be reclassified to the related fixed assets and the capitalization of loan interest will be terminated at the time of completion and the assets is ready to be used.

Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi pada saat terjadinya, pemugaran dan penambahan dalam jumlah signifikan dikapitalisasi.

The cost of maintenance and repairs is charged to expenses as incurred mean while significant renewal and betterment are capitalized.

Untuk kebijakan akuntansi penurunan nilai aset tetap lihat catatan 2.13.

For impairment of fixed asset accounting see Note 2.13.

2.10. Plasm Plantations

2.10. Perkebunan Plasma Perkebunan plasma merupakan program pemerintah yang mewajibkan perusahaan untuk membina masyarakat menghasilkan komoditas perkebunan tertentu. Perusahaan diwajibkan untuk membuka lahan, menyediakan bibit, pupuk dan prasarana lain yang dananya akan diganti jika tanaman telah menghasilkan. Pengelolaan perkebunan plasma akan diserah terimakan kepada petani plasma senilai harga konversi yang ditetapkan pemerintah pada saat perkebunan plasma siap menghasilkan. Petani plasma berkewajiban menjual hasil panennya kepada perusahaan dan menyicil kredit investasi dengan cara pemotongan dari hasil penjualannya.

33

Plasm plantation is a government program that requires companies to build communities to produce certain commodities. The Company is required to open land, with seeds, fertilizer and other infrastructure funds will be replaced if the plant has produced. Management of plasm will be handed over to local farmers at conversion value at the time set by the government is ready to produce of plasm. Plasm farmers are obliged to sell their crops to the company and pay in credit investment deductions from sales proceeds.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

2.10. Plasm Plantations

2.10. Perkebunan Plasma Proyek perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi dari bank yang disalurkan kepada perseroan atau ditalangi sementara oleh Perusahaan.

Plasm plantations projects financed by investment loans from banks which are granted to the company (as avalist) or temporarily funded by the Company.

Perusahaan sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan pihak bank yang jatuh tempo atas pembangunan kebun plasma pola KKPA memiliki kewajiban menyediakan dana talangan pada saat hasil produksi dan penjualan dari kebun plasma belum mampu untuk membayar kewajiban pokok dan bunga pinjaman. Atas dana talangan yang telah dibayarkan oleh Perusahaan kepada pihak bank pada tahun berjalan yang belum diangsur oleh petani dicatat pada akun piutang petani plasma KKPA dalam kelompok aset lancar dan / atau bilamana bagian dari dana talangan yang telah dibayarkan Perusahaan pada tahun sebelumnya dan belum diangsur oleh petani sampai dengan tahun berjalan direklasifikasikan pada kelompok aset tidak lancar. Lihat catatan 5 dan 10.

Company as avalist in the KKPA plasm farmer of credit agreement with banks due to the plantation construction of KKPA scheme have an obligation to provide advance funds at the time of the production and sale of plasm has not been able to pay principal and interest obligations. Top bailout that has been paid by the Company to the Bank in the current year that have not been paid by the farmers' accounts receivable are recorded at the KKPA plasma farmer in the group of current assets and / or where part of the bailout that has been paid by the Company in previous years and not yet repaid by farmers through the current year at the group reclassified non-current assets. See notes 5 and 10.

Petani berkewajiban menjual hasil panennya kepada Perusahaan inti, sekaligus untuk menyicil piutang tersebut.

Farmers are obliged to sell their crops to Company, as well as to pay in installments receivable.

2.11. Unutilized Assets in Operating Activity

2.11. Aset yang Tidak Digunakan dalam Usaha Aset tanaman dan aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha diklasifikasikan ke akun tanaman tidak produktif dan aset tetap tidak produktif dalam kelompok aset tidak lancar lainnya dan disajikan sebesar nilai realisasi bersih (net realizable value) . Lihat catatan 17.

2.12. Deferred Charges

2.12. Beban Tangguhan Beban tangguhan merupakan jumlah biaya hukum yang material untuk memperoleh hak atas tanah dikapitalisasi dan diamortisasi masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus dengan klasifikasi sebagai berikut :

Hak Guna Usaha

Plantations and fixed assets which are not utilized in the operating activities will be classified of account nonproductive plantations and fixed assets into other non current assets and presented at the net realizable value. See notes 17.

Deferred charges is the significant amount of legality costs incurred in obtaining land right will be capitalized and then amortized over their useful lives using the straight-line method with a classification as follows :

Taksiran Masa Manfaat / Usefulife Estimations 20 years

Land Rights

2.13. Impairment of Asset Value

2.13. Penurunan Nilai Aset Sesuai dengan PSAK No. 48, "penurunan nilai aset" nilai aset dikaji kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Dilain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.

In accordance with PSAK 48 "Impairment of Asset Value" ,Fixed assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount. On the other hand, recognized the value of recovery decreased if there were indications that the decline in value is no longer happening.

Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi perusahaan tahun berjalan.

An impairment (recoverable) loss recognized as expenses (income) in the current year period statement of income. 2.14. Other Non Current Assets

2.14. Aset Tidak Lancar Lainnya Aset tidak lancar lainnya adalah akun-akun yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam kelompok aset tidak lancar sebelumnya, yang terdiri dari : aset tanaman tidak produktif, aset tetap tidak produktif, persediaan tidak digunakan, dan persediaan bibit. Lihat catatan 17.

34

Other non current assets is accounts that is not worth classified in non-current assets consists non-productive plant and fixed assets, unused inventory and seeds inventory. See notes 17.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2.15. Pengakuan Pendapatan dan Beban

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

2.15. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat perusahaan telah secara signifikan memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Produksi yang diolah lebih lanjut pada pabrik pihak ketiga, dibukukan sebagai penjualan setelah dibuat kontrak penjualan dan sudah diketahui jumlah barang dan harganya. Pendapatan bunga diakui pada saat terjadinya (accrual basis) . Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis), beban tahunan dialokasikan menjadi beban bulanan secara proporsional berdasarkan metode garis lurus atau taksiran terbaik (best estimate) .

Revenues from product sales are recognized when the Company has significantly transferred the risk and benefit of the goods/product ownership to the buyer. Production yield for third party's further process is recorded as sales when the sale contract has been prepared, including quantity needed as well as its sale price. Interest revenues are recognized when incurred (accrual basis). Expenses are recognized when incurred (accrual basis). Annual expenses are allocated proportionally to monthly expenses using straight line method or using the best estimate.

Pendapatan atas penjualan lokal diakui pada saat realisasi penyerahan produk kepada pelanggan, sedang penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB shipping point) dan telah dilengkapi dengan dokumen ekspor (bill of lading) .

Revenue on domestic sales are recognized when realization is delivered to customers, while export sales is recognized when goods are shipped (FOB shipping point) and has been equipped with the export documents (bill of lading).

2.16. Employee Benefits

2.16. Estimasi Manfaat Karyawan Perusahaan melaksanakan program manfaat karyawan yang terdiri dari :

The Company offers employees' benefit program as follows:

2.16.1.

2.16.1.

Dana Pensiun (Lihat catatan 27, butir a) Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat, yang dikelola oleh Yayasan Dana Pensiun Perkebunan (YDPP) berdasarkan dengan Undang-undang No.11 tahun 1992. Selanjutnya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP068/KM.6/2003 dan Pemberlakuan Peraturan Dapenbun Hasil Perubahan yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. KEP-317/KM.5/2005, tanggal 23 September 2005, tentang Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Perkebunan.

2.16.2. Program Manfaat Karyawan Lainnya (Lihat catatan 27, butir b)

Pension Funds (See notes 27, article a) The Company maintains defined benefit pension plans for all permanent employees are managed by Yayasan Dana Pensiun Perkebunan (YDPP) according to the laws number 11 of the year 1992. According to the Decree of Minister of Finance number Kep068/KM.6/2003 and the Regulation of Ministry of Agriculture Acknowledged by Minister of Finance through Decree number KEP317/KM.5/2005 dated September 23, 2005, about Authentication for Regulation of Pension Fund from Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

2.16.2. Other Employee Benefit Program (See notes 27, article b)

Estimasi Imbalan Kerja

Employee Benefit

Perusahaan memiliki kebijakan untuk memberikan estimasi imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada para karyawan. Estimasi imbalan pasca kerja dilaksanakan oleh Perusahaan melalui skema program dana pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

The Company has a policy to provide postemployment benefit and long-term employee benefit to its employees. The post-employment program is performed by the Company through defined benefit pension plan managed by Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

Program Dana Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah manfaat pensiun, yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, setelah memperhitungkan faktor usia, masa kerja dan jenjang kepangkatan (golongan) dan nilai kompensasi.

The defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement after considering factor such as age, years of service, level (grade) and the amount of compensation.

35


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

2.16. Employee Benefits (continued)

2.16. Estimasi Manfaat Karyawan (lanjutan) 2.16.2. Program Manfaat Karyawan Lainnya (Lihat catatan 27, butir b) (lanjutan)

2.16.2. Other Employee Benefit Program (See notes 27, article b) (continued)

Pembayaran kontribusi (iuran dana pensiun) kepada Dana Pensiun Perkebunan dibiayai oleh karyawan (Peserta) dan Perusahaan (Pemberi Kerja). Iuran Dana Pensiun (IDP) beban peserta ditetapkan melalui Peraturan Dana Pensiun Perkebunan sebesar 6% dari Penghasilan Dana Pensiun, dipungut dari penghasilan/gaji karyawan yang bersangkutan. IDP beban pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria sesuai dengan kebutuhan dana bagi pembiayaan Program Pensiun setelah dikurangi IDP beban peserta. Perhitungan aktuaria dilakukan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun.

The payment of pension contribution to the Dapenbun is contributed by the employees themselves and the Company (as employer). The employee contribution (called IDP) is determined through the Regulation of Dapenbun equal to 6% of Dapenbun Income, withheld from their salary. The employer portion of contribution is determined by using actuarial valuation on fund needed for financing the plan after being deducted by the employee contribution. The actuarial valuation is prepared, at least once per three years.

2.16. Employee Benefits

2.16. Estimasi Manfaat Karyawan Kewajiban estimasian imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban manfaat pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit (PUC) . Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang rupiah yang dengannya manfaat tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban manfaat pensiun yang bersangkutan.

The provision for pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustment for unrecognized actuarial (gains or losses) and past service costs. The defined benefit obligation is calculated by independent actuary using the projected unit credit method.The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high-quality long-term bond that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity similar to the related pension liability.

Koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial yang timbul dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan (experience adjustment) dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi koridor (10% dari nilai wajar aset pogram atau 10% dari kewajiban manfaat pasti) dibebankan atau dikreditkan (diamortisasi) ke laporan laba rugi selama ratarata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Actuarial adjustment (gains or losses) arising form difference in assumption between actuarial assumption and realization (experience adjustment) and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of defined benefit obligations, are charged or credited to income statements over the employees expected average reamaining working lives.

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan pada laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada masa kerja tertentu (vesting period) . Pada kondisi tersebut, biaya jasa lalu dibebankan sepanjang rata-rata sisa masa kerja dengan metode amortisasi garis lurus.

The current services costs are recognised as expenses. Past service costs are recognised immediately in the income statement, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis.

Imbalan kerja lain meliputi program pesangon, program jaminan pemeliharaan kesehatan dan program imbalan jangka panjang lainnya (jubilaris, uang cuti panjang, dan tunjangan meninggal dunia).

Others employee benefits provided by the Company are the separation pay program, health service program and other long-term employee benefit (jubilee award, leave allowance and death allowance).

36


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

2.16. Employee Benefits (continued)

2.16. Estimasi Manfaat Karyawan (lanjutan) 2.16.2.

SUMMARY (continued)

Program Manfaat Karyawan Lainnya (Lihat catatan 27, butir b) (lanjutan) Kesejahteraan Karyawan - Tantiem Tantiem dicadangkan berdasarkan estimasi manajemen perusahaan untuk Direksi dan Komisaris. Jumlah tantiem untuk setiap tahun buku ditetapkan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan dibukukan sebagai beban tahun berjalan.

2.16.2.

Other Employee Benefit Program (See notes 27, article b) (continued) Employee Welfare - Tantiem Tantiem is reserved base on management estimation for Directors and Commissioners. An amounting of tantiem determined and authorized through Annual Shareholders Meeting (called RUPS) and charged to expense of the current year.

- Bonus Bonus dicadangkan berdasarkan estimasi manajemen perusahaan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang saham (RUPS), dibukukan sebagai beban (expense) tahun berjalan.

- Bonus Bonus is reserved base on management estimation and authorized through Annual Shareholders Meeting (called RUPS), charged to texpense of the current year.

- Program SHT Perusahaan mengadakan kesepakatan bersama dengan Serikat Pekerja Perkebunan Tingkat Perusahaan untuk menyelenggarakan Santunan Hari Tua (“SHT”) dan Penghargaan Masa Kerja (“PMK”) dimana penghargaan terhadap karyawan dinyatakan dalam bentuk uang maupun benda.

- Post-Service and Service Awards The Company has an agreement with Company Labour Union to provide Postservice Award (called SHT) and Service Award (called PMK), which are provided in cash or in benefit in kind.

- Dana Pindah Rumah untuk Karyawan

- Relocation Allowance for Pre-Retired Employee The Company provide the moving allowance to its employee who entering Pre-Retired Period (called MBT).

Perusahaan menyediakan uang pindah bagi karyawan Perusahaan yang memasuki masa bebas tugas (MBT). - Cuti Panjang, Cuti Tahunan, dan Tunjangan Rekreasi

- Leaves and Recreation Allowance

Perusahaan memberikan kesempatan cuti tahunan (selama 12 hari per tahun) dan cuti panjang (diberikan selama 60 hari per enam tahun). Untuk melengkapi pelaksanaan cuti tersebut, Perusahaan memberikan tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti panjang dan tunjangan rekreasi.

The Company provides annual leave (12 days as of year) and long-leave (60 days as of six years). For these leaves, the Company also provides leaves allowance and recreation allowance.

- Pemeliharaan Kesehatan Perusahaan menyediakan fasilitas 3 (tiga) rumah sakit milik Perusahaan dan poliklinik kebun yang tersebar di unit-unit kerja milik Perusahaan untuk menunjang program pemeliharaan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan batihnya. Untuk memperluas layanan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan batihnya, Perusahaan juga bekerja sama dengan berbagai rumah sakit swasta dan pemerintah, serta bekerja sama dengan PTPNPTPN lain.

- Health Care The Company provides health care facilities, such as three self-owned hospitals, and many health centres in the unit to support the health care program for the Company employees and their family. The Company also has agreements with other hospitals (state and private hospitals), includes the hospitals owned by other PTPNs'.

- Asuransi Jiwa dan Jamsostek Perusahaan membiayai program asuransi jiwa bagi karyawan. Perusahaan bekerja sama dengan beberapa Perusahaan asuransi untuk mendukung program tersebut. Perusahaan juga mengikutsertakan karyawannya dalam program jaminan ketenagakerjaan di PT Jamsostek.

- Life Insurance and Jamsostek The Company entitles its employees in the life insurance program. In supporting this program, the Company has agreement with several insurance companies to provide the insurance products The Company are also entitled to the social security of employee in PT Jamsostek.

37


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

2.17. Penggunaan Saldo Laba Berdasar Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

2.17. The Usage of Net Profit Based-on The Minutes of Annual Shareholders Meeting

Penggunaan saldo laba yang dilakukan atas dasar Keputusan/Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diperlakukan sesuai dengan isi keputusan tersebut. Penggunaan tersebut meliputi, tetapi tidak terbatas pada pembagian dividen, penyisihan saldo laba ke cadangan umum, dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pembagian laba tersebut tidak diperlakukan sebagai beban (expense) melainkan sebagai distribusi/pengurang saldo laba.

The net profit is a distributed based on the minutes of Annual Shareholders Meeting (called RUPS), comprises of but not limited to dividend payment, tantiem, allocation to appropriate retained earnings account, and allocation to the Partnership and Community Development Program (called PKBL). This distribution is not treated as expenses, but recorded as distribution of retained earnings.

2.18. Basic Earnings / Loss Per Share

2.18. Laba - Rugi Bersih per Saham Laba-rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. 2.19. Pajak Penghasilan

Basic earning/loss per share is calculated by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the year.

2.19. Income Tax

Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Beban Pajak Kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan waktu (temporary difference) antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan atas realisasi atas manfaat pajak tersebut.

The Company has applied PSAK number 46 on "Accounting for Income Taxes". Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the timing differences (temporary difference) between assets and liabilities for commercial purposes and for tax purposes each reporting date. Tax benefits in the future, such as the to carry forward of unused fiscal losses are recognized to the extent that it is probable that the future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset dipulihkan (kewajiban diselesaikan), berdasarkan tarif pajak (Peraturan Perpajakan yang telah berlaku atau yang telah secara subtantif berlaku pada tanggal neraca).

Deferred tax assets and liabilities is measured using tax rates prevailing at the time of recoverable assets (liabilities settled), based on tax rates (taxation regulations have been enacted or a substantive effect on the balance sheet date).

2.20. Use of Estimates

2.20. Penggunaan Estimasi Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan untuk membuat estimasi / taksiran dan asumsi yang dilaporkan, karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada tahun yang akan datang mungkin akan berbeda dengan jumlah estimasi tersebut.

The financial statements prepared accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that are reported, due to the inherent contingency in making estimates, actual results reported in the next year could differ from those estimates.

2.21. Business Segment Information

2.21. Informasi Segmen Usaha Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000), yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen perusahaan dan perusahaan anak serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha perusahaan. (Lihat Catatan 39).

38

Segment information is presented in accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), which requires the presentation of financial information by business segment and geographical segment. In accordance with the organizational structure and management of the company and subsidiaries as well as internal reporting systems, the primary segment reporting of financial information is presented based on business segments where risk and return are influenced by different types of business activities. The secondary segment reporting is determined based on the geographical location of company operations. (See Note 39).


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

2.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

SUMMARY (continued)

SIGNIFICANT

Peristiwa setelah tanggal neraca yang menyediakan informasi tambahan tentang posisi induk dan semua anak perusahaan pada tanggal neraca dan diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca yang tidak dibukukan akan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi, jika material.

POLICIES

Events after the balance sheet date that provide additional information about the position of the parent and all subsidiaries at the balance sheet date and are disclosed in the consolidated financial statements. The events after the balance sheet date are not recorded will be explained in the notes to the consolidated financial statements, if material.

3. ASSOCIATED COMPANIES

PERUSAHAAN ASOSIASI Perusahaan memiliki saham secara langsung pada beberapa perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dengan rincian sebagai berikut:

Anak Perusahaan / Subsidiaries 1)

PTP Agrintara 2) Indoham PT Riset Perkebunan Nusantara 3)

Nusantara (PT RPN) PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB)

4)

Company has a direct owned in associated companies at December 31, 2010 and 2009 with the following details:

31 Desember 2010/ December 31, 2010 Kepemilikan / Ownership Komposisi / Shares (%)

Aktivitas Utama / Major Activities

Nilai / Value (Rp)

Agro Bisnis / Agro Business Agro Bisnis / Agro Business

15 4

Agro Bisnis / Agro Business

6,67

50.000.000

Agro Bisnis / Agro Business

6,67

1.000.000.000

Jumlah/ Total

7.621.265.713 36.453.360

8.707.719.073

Anak Perusahaan/ Subsidiaries 1)

PTP Agrintara 2) Indoham PT Riset Perkebunan Nusantara Nusantara (PT RPN)

ACCOUNTING

2.23. Subsequent Events

2.22. Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

3.

OF

3)

31 Desember 2010/ December 31, 2009 Kepemilikan/ Ownership Aktivitas Utama/ Major Activities Komposisi/ Shares (%) Agro Bisnis / Agro Business Agro Bisnis / Agro Business

15 4

Agro Bisnis / Agro Business

6,67

Jumlah/ Total

Nilai/ Value (Rp) 7.621.265.713 36.453.360 50.000.000 7.707.719.073

Lihat Catatan No. / See Notes 12. 1)

1)

PTP Agrintara PTP Agrintara merupakan usaha patungan pengusahaan dibidang jasa dan perdagangan, pertanian dan perkebunan antara Perseroan dengan PT Perkebunan Nusantara V (Persero) dan PT Sepanjang Intisurya Alami. Perusahaan tersebut didirikan dengan Akta No.20 tanggal 15 Juli 2003 dengan presentase komposisi kepemilikan saham sebagai berikut :

PTP Agrintara PTP Agrintara is a joint venture enterprise in services and trade, agricultural and plantation between PT Sepanjang Intisurya Alami with PT Perkebunan Nusantara V (Persero) and company was established by Deed No.20 dated July 15, 2003 with ownership composition as follows:

% Kepemilikan/ % Ownership

Pemegang Saham/Shareholders PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Sepanjang Intisurya Alami Jumlah % Kepemilikan/Total % of Shares

15,00 30,50 54,50 100,00

Nilai perolehan penyertaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sebesar 15% dari nilai aset bersih PT Perkebunan Agrintara menurut Neraca Pembuka per 22 Oktober 2003 dan dibukukan dengan metode biaya (cost method) .

The value of investments in PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amounting to 15% of net asset value of PT Perkebunan Agrintara according Opening Balance Sheet as of October 22, 2003 and recorded under the cost method.

Sampai dengan 31 Desember 2010, Perusahaan belum mendapatkan dividen karena PT Perkebunan Agritara masih dalam posisi saldo rugi namun masih memiliki nilai ekuitas positif.

Up to December 31, 2010, the Company has not obtained dividends because PT Perkebunan Agritara are still in position losses but still has accumulated in equity value is positive.

39


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

3. ASSOCIATED COMPANIES (continued) PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) 2) 2) PT Indoham GmbH PT Indoham GmbH Investasi berupa penyertaan saham sebesar 4% kepada Investment in shares of stock amounting to 4% to Indoham Indoham GmbH didasarkan pada Surat Menteri Pertanian GmbH is based in the Ministry of Agriculture of the Republic Republik Indonesia No. TU.330/01/18/II/1998 tanggal 11 of Indonesia No. TU.330/01/18/II/1998 dated February 11, Februari 1998 dan Rapat Umum Pemegang Saham Indoham 1998 and Annual Meeting of Shareholders Indoham GmbH GmbH tanggal 6 Agustus 1998. Pencatatan nilai penyertaan dated August 6, 1998. Recording the value of investments menggunakan metode biaya (cost method) . Nilai saham using the cost method. The value of its shares in Indoham, Perusahaan di Indoham, GmbH adalah DM 8,000. GmbH is DM 8,000. Susunan Dewan Pengawas dan Direksi Indoham GmbH sebagai berikut :

3)

The composition of the Board of Inspectors and Directors Indoham GmbH as follows:

Suwandi Ketua Dewan Pengawas : : Chairman of Board of Inspector Akmaluddin Hasibuan Anggota Dewan Pengawas : : Members of Board of Inspector Dahlan Harahap Anggota Dewan Pengawas : : Members of Board of Inspector V.H.S. Limbong Anggota Dewan Pengawas : : Members of Board of Inspector Suhardjito Anggota Dewan Pengawas : : Members of Board of Inspector I Made Weda : Direktur : Director Sri Setiati (Cathrin) Winkler : Direktur : Director 3) PT Riset Perkebunan Nusantara PT Riset Perkebunan Nusantara PT Riset Perkebunan Nusantara merupakan perubahan status PT Riset Perkebunan Nusantara is a change in the status of dari Lembaga Riset Perkebunan Indonesia yang bergerak Indonesian Plantation Research Institute which is engaged dalam bidang Riset dan Penelitian Perkebunan dan bertempat in Research and Research Plantation and is located in di Bogor Jawa Barat. Bogor, West Java. Penyertaan saham kepada PT Riset Perkebunan Nusantara yang merupakan Perusahaan Patungan antara PT. Perkebunan Nusantara I-XIV dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang didasarkan kepada Keputusan RUPS tanggal 22 Januari 2009 mengenai Pengesahan RKAP tahun 2009 dan Keputusan RUPS tanggal 19 Juni 2009 mengenai Pengesahan Laporan Tahun Buku 2008 untuk mengalihkan bentuk Lembaga Riset Perkebunan Indonesia menjadi Perseroan Terbatas dan nantinya perseroan terbatas tersebut akan menjadi perusahaan holding .

Investment in shares to PT Riset Perkebunan Nusantara which is a joint venture between PT. Perkebunan Nusantara I-XIV and PT. Rajawali Nusantara Indonesia, which is based on the Decree of RUPS on January 22, 2009 regarding the Ratification of RKAP in 2009 and the Decree of RUPS dated June 19, 2009 regarding the Ratification Report for Fiscal Year 2008 to transfer the form of Indonesian Plantation Research Institute became Company Limited and its later became a holding company.

PT Riset Perkebunan Nusantara adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa perusahaan pemerintah, yaitu PT Perkebunan Nusantara I (Persero) s.d. XIV (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui Akta No. 1, tanggal 20 Nopember 2009, dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH, M.Kn. Perseroan tersebut bergerak di bidang Jasa, Pertanian, dan Perdagangan.

PT Riset Perkebunan Nusantara is a company founded by several government companies is PT Perkebunan Nusantara I (Persero) until PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT Rajawali Nusantara Indonesia through Deed No. 1, dated 20 November 2009, the Notary Hasbullah Abdul Rashid, SH, M.Kn. The Company is engaged in the Services, Agriculture, and Trade.

Modal Dasar Perseroan ditetapkan sebesar Rp3.000.000.000 terbagi atas 3.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 750 saham atau seluruhnya sebesar Rp750.000.000, dan telah disetor penuh dengan uang tunai melalui kas Perseroan dengan rincian sebagai berikut :

Company capital stipulated for Rp3,000,000,000 divided into 3,000 shares with par value of share Rp 1,000,000 of the authorized capital has been issued and taken by the shareholders of 750 shares or the whole amount Rp750,000,000, and are fully paid by cash through the cash of the Company with details:

Pemegang Saham/Shareholders PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan NusantaraVIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT RNI (Persero)

40

Nominal (Rp)/ Value (IDR) 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 750.000.000

% 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 100,00


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

3. ASSOCIATED COMPANIES (continued)

PERUSAHAAN ASOSIASI (lanjutan) 3)

PT Riset Perkebunan Nusantara (lanjutan) Bagian penyertaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) telah disetorkan sebesar Rp50.000.000 pada tanggal 29 Desember 2009 melalui rekening Bank Mandiri, dan berhak atas kepemilikan saham PT Riset Perkebunan Nusantara sebanyak 6,67% dari yang telah ditempatkan dan disetor.

3)

PT Riset Perkebunan Nusantara (contiued) The share of stock PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amount Rp50,000,000 has been fully paid on December 29, 2009 through Bank Mandiri account, and are entitled to the ownership of PT Riset Perkebunan Nusantara as much as 6.67% of the issued and fully paid-up capital.

4)

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

4)

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB) merupakan perubahan status dari Kantor Pemasaran Bersama (KPB) yang bergerak dalam bidang pemasaran hasil produksi perkebunan PTPN I sampai dengan PTPN XIV.

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB) is the change in status of the Kantor Pemasaran Bersama (KPB) which is engaged in the marketing of plantation production of PTPN I to PTPN XIV.

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa perusahaan pemerintah yaitu PT Perkebunan Nusantara I s.d. XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui Akta No. 3, tanggal 16 Nopember 2009, dari Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH. Perseroan tersebut bergerak di bidang trading, penanganan produk (handling, blending, branding, packaging) , pengelolaan gudang, fasilitas penimbunan, transportasi, freight forwarding , bongkar muat dan financing .

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara is a company founded by several government companies such as PT Perkebunan Nusantara I sd XIV and PT Rajawali Nusantara Indonesia through Deed. 3, dated November 16, 2009, from Notary N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH. The Company is engaged in trading, product handling (handling, blending, branding, packaging), warehouse management, landfill facilities, transportation, freight forwarding, stevedoring and financing.

Modal Dasar Perseroan ditetapkan sebesar Rp60.000.000.000 terbagi atas 60.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 15.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp15.000.000.000 dan telah disetor penuh dengan menyetorkan ke Bank Mandiri Cabang Cut Meutia Jakarta rekening 123-00-0428269-7 atas nama KPB PT Perkebunan Nusantara dengan rincian :

Company capital stipulated for Rp60,000,000,000 divided into 60,000 shares with a nominal value of Rp 1,000,000, of the authorized capital has been issued and taken by the shareholders of 15,000 shares or the whole amount Rp15,000,000,000 and are fully paid by depositing into Bank Mandiri, Branch of Cut Meutia in Jakarta account no.123-00-0428269-7 on be half KPB PT Perkebunan Nusantara with details:

Pemegang Saham / Shareholders PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan NusantaraVIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT RNI (Persero) Jumlah / Total Bagian penyertaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) telah disetorkan sebesar Rp1.000.000.000 pada tanggal 5 Juli 2010 melalui rekening Bank Mandiri, dan berhak atas kepemilikan saham PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara sebanyak 6,67% dari yang telah ditempatkan dan disetor.

41

Nominal (Rp) / Value (IDR) 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 15.000.000.000

% 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 100,00

The investment share from PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amount Rp1,000,000,000 has been fully paid on 5 Juli 2010, through Bank Mandiri account and was entitled to the ownership of PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara as much as 6.67% of the issued and fully paidup capital.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

4.

4.

KAS DAN SETARA KAS Saldo kas dan setara kas yang dimiliki Kantor Pusat Kebun dan pabrik dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Kas Induk Perusahaan Anak Perusahaan Sub Jumlah Giro Bank: Rupiah Induk Perusahaan (Lihat catatan 37, butir a) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI '46 (Persero), Tbk PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Agro Sub Jumlah Valuta Asing Induk Perusahaan (Lihat catatan 37 dan 38, butir a) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (2010; USD426,991 dan 2009; USD9,040.78) PT Bank BNI '46 (Persero), Tbk (2010; USD7,617 dan 2009; USD7,643.84) Sub Jumlah Pihak Ketiga Bank Induk Perusahaan PT BPD Kalbar PT Bank Syariah Mandiri Anak Perusahaan PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Sub Jumlah Jumlah Giro Bank Deposito Berjangka Anak Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Sub Jumlah Jumlah Kas dan Setara Kas

CASH AND CASH EQUIVALENT The balances of cash and cash equivalent held at Headquarter and units are as follows: 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

1.944.027.557 6.754.750 1.950.782.307

2.661.359.196 4.207.338 2.665.566.534

44.344.190.071 848.907.637 329.977.195 57.324.293.811 102.847.368.714

65.406.550.985 2.117.978.745 487.565.321 18.409.163.255 86.421.258.306

3.839.074.912

84.983.332

68.487.324

71.852.096

3.907.562.236

156.835.428

491.133.304 4.022.007

601.962.155 4.059.942

1.834.729.150 5.113.496.080 7.443.380.541 114.198.311.491

4.673.895.060 5.279.917.157 91.858.010.891

3.000.000.000 3.000.000.000 119.149.093.798

15.000.000.000 15.000.000.000 109.523.577.425

Cash on Hand Parent Company Subsidiary Sub Total Cash in Bank, consists of: IDR Parent Company (See note 37, article a) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI '46 (Persero), Tbk PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Agro Sub Total Foreign Exchange Parent Company (See note 37 and 38, article a) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2010; USD426,991 and 2009; USD9,040.78) PT Bank BNI '46 (Persero), Tbk (2010; USD7,617 and 2009; USD7,643.84) Sub Total Third Parties Cash in Bank Parent Company PT BPD Kalbar PT Bank Syariah Mandiri Subsidiary PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Sub Total Total Cash in Bank Time Deposit Subsidiary PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Sub Total Total Cash and Cash Equivalent

Deposito berjangka sebesar Rp3.000.000.000 per 31 Desember 2010 merupakan deposito berjangka 1 (satu) bulan dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan tingkat bunga 6,5% per tahun.

Time deposit is Rp3.000.000.000 as of 31 December 2010 representing time deposit 1 ( satu) month from PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. with interest rate 6,5% per year.

Deposito berjangka tersebut digunakan sebagai jaminan kredit bersifat non revolving dengan tujuan untuk memperkuat modal kerja perusahaan sesuai Perjanjian Kredit nomor RCO.BJM/CO.BTG/035/PK-KAD/2010, tanggal 19 Mei 2010. Lihat catatan 26.

The time deposit used for a credit guarantee with condition is non revolving as a mean to strengthen working capital of subsidiary company according to Credit Agreement, number RCO.BJM/CO.BTG/035/ PK-KAD/2010 date of 19 May 2010. Seeing note 26.

Meskipun demikian, manajemen berkeyakinan bahwa deposito yang dijaminkan tersebut tidak mengganggu pengelolaan kas perusahaan, serta merupakan niat dan upaya manajemen dalam rangka kebijakan pengelolaan kas secara efektif.

Nevertheless, management assure that time deposit which as debt guarantee is representing the part of cash management and intention and effort management to cash management policy effectiveness.

42


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

5.

PIUTANG USAHA

5.

Akun ini merupakan piutang usaha yang berasal dari penjualan ekspor dan lokal atas komoditi karet dan sawit dengan rincian sebagai berikut : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Pihak Ketiga Ekspor Huo Dao Trading Wilson Global PT Sampit PT Golden Oil Trading, PTE. Ltd. Kumho Tire Singapore Thong Teik PT Palm Mas Asri United Oil & Co. Ltd Tong Teik PT Karya Bina Bersama Berdikari Sub Jumlah Lokal PT Bitung Guna Sejahtera PT Trinity PT Bina Karya Prima PT Palm Mas Asri PT Wilson Tunggal Perkasa PT Cahaya Kalbar PT Berkah Emas Sinar Terang PT Kharisma Utama Karya PT Multi Mas Nabati Asahan PT Sinar Jaya Inti Mulya PT Wilmar Nabati Indonesia PT Panca Nabati PT Agro Jaya Perdana PT Bukit Kapur Reksa PT Nagamas Palm Oil Lestari PT Tunas Baru Lampung PT Pasifik Palmindo Indonesia PT Musim Mas PT Multi Mas Nabati Sulawesi PT Berliana Eks Sakti PT Bangun Jaya Mandiri PT Cisadane Raya Chemical PT Indusco Utama PT Wahana Citra Nabati PT Royal Industri Indonesia PT Bintang Era Sinar Tama PT Sinar Alam Permai Sub Jumlah Jumlah Piutang Usaha Piutang Tidak Tertagih PT Bukit Kapur Reksa PT Pacific Palmindo PT Musim Mas PT Kumho Tire PT Multi Mas Nabati United Oil & Co Ltd PT Indusco Utama PT Wahana Citra Nabati PT Berliana Eks Sakti PT Bintang Era Sinar Tama PT Bangun Jaya Mandiri PT Panca Nabati PT Berdikari PT Sinar Alam Permai PT Karya Bina Bersama PT Palm Mas Asri PT Bina Karya Prima Sub Jumlah Dikurangi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jumlah Piutang Usaha, Bersih

ACCOUNTS RECEIVABLE This account was receivable to a third parties who comes from local sales and exports of rubber and palm commodity with as follows: 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

15.352.354.080 3.740.990.400 19.093.344.480

1.998.259.200 568.337.722 20.601.029 16.984.800 11.381.677 8.444.706 6.723.360 4.195.216 2.753.654 2.637.681.364

54.131.989.968 32.017.762.515 8.068.190.000 5.362.518.525 1.436.896.519 14.414.854 48.064.635 4.841.891 3.560.835 3.133.923 1.787.370 75.255 101.093.236.290 120.186.580.770

26.243.042.506 4.278.053 354.383.716 13.435.353.386 284.278.530 12.023.640.000 31.246.712.554 4.882.221 13.518.000.000 198.001.066 177.978.922 90.081.847 39.473.840 28.598.589 14.345.170 13.892.955 9.017.696 7.150.536 6.872.065 5.194.078 3.059.477 2.423.030 1.051.946 97.711.712.183 100.349.393.547

139.127.979 39.473.840 28.598.589 20.601.029 14.345.170 8.444.706 6.872.065 5.194.078 2.778.591 2.423.030 1.803.539 976.444 550.731 210.389 94.523 271.494.703

139.127.979 39.473.840 28.598.589 20.601.029 14.345.170 8.444.706 6.872.065 5.194.078 2.778.591 2.423.030 1.803.539 976.444 550.731 210.389 94.523 11.381.677 51.547.456 334.423.836

(271.494.703) 120.186.580.769

Penyisihan piutang tak tertagih atas piutang usaha diatas telah dibentuk sesuai kebijakan akuntansi tentang instrumen keuangan. Lihat catatan 2.5.1.

43

(334.423.836) 100.014.969.711

Third Parties Exports Huo Dao Trading Wilson Global PT Sampit PT Golden Oil Trading, PTE. Ltd. Kumho Tire Singapore Thong Teik PT Palm Mas Asri United Oil & Co. Ltd Tong Teik PT Karya Bina Bersama Berdikari Sub Total Local PT Bitung Guna Sejahtera PT Trinity PT Bina Karya Prima PT Palm Mas Asri PT Wilson Tunggal Perkasa PT Cahaya Kalbar PT Berkah Emas Sinar Terang PT Kharisma Utama Karya PT Multi Mas Nabati Asahan PT Sinar Jaya Inti Mulya PT Wilmar Nabati Indonesia PT Panca Nabati PT Agro Jaya Perdana PT Bukit Kapur Reksa PT Nagamas Palm Oil Lestari PT Tunas Baru Lampung PT Pasifik Palmindo Indonesia PT Musim Mas PT Multi Mas Nabati Sulawesi PT Berliana Eks Sakti PT Bangun Jaya Mandiri PT Cisadane Raya Chemical PT Indusco Utama PT Wahana Citra Nabati PT Royal Industri Indonesia PT Bintang Era Sinar Tama PT Sinar Alam Permai Sub Total Total Trade Receivables Doubtful Accounts Receivable PT Bukit Kapur Reksa PT Pasifik Palmindo Indonesia PT Musim Mas Kumho Tire PT Multi Mas Nabati Sulawesi United Oil & Co. Ltd PT Indusco Utama PT Wahana Citra Nabati PT Berliana Eks Sakti PT Bintang Era Sinar Tama PT Bangun Jaya Mandiri PT Panca Nabati Berdikari PT Sinar Alam Permai PT Bina Karya Prima PT Bina Karya Prima Jumlah Sub Total Deduction Allowance for doubtful accounts Total Trade Receivables, Net

Allowance for uncollectible account receivable for in above have been formed and according to accounting policy about financial instrument. See note 2.5.1.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

6.

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA

6.

KKPA PLASM FARMERS RECEIVABLE

Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan telah mengembangkan perkebunan plasma dengan pola Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) seluas 22.371,19 Ha (2009: 27.259,57 Ha), dimana seluas 22.371,19 Ha (2009: 21.588,08 Ha) telah menghasilkan dan telah dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD).

As at December 31, 2010, Company has developed plasma plantation under scheme Credit of Primary Cooperatives for members (called KKPA) totaling 22,371.19 hectares (2009 : 27,259.57 hectare), which 22,371.19 hectare (2009 : 21,588.08 hectare) have been managed by farmers coordinated under certain Koperasi Unit Desa (KUD)

Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan KKPA yang meliputi biaya-biaya untuk perkebunan KKPA yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank atau akan ditagihkan kembali ke petani KKPA. Piutang petani dibebani biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan biaya tidak langsung lainnya.

This account represents costs incurred for KKPA plantation development including costs for KKPA plantations funded by banks and temporary self funding by the Company awaiting bank funding and reimbursement by plasma farmers. Farmers' receivables are charged with expenditures for nurseries, field preparation, planting, fertilizers, maintenance and other overheads.

Sebagai pihak pengembang yang sekaligus penyalur dana pinjaman, Perusahaan akan menagih kembali dana yang telah dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma melalui pemotongan dari penjualan tandan buah segar petani kepada Perusahaan sebesar 30%.

As developer party which at one blow the loan fund dealer, Company will bill for to return fund which have been released for the plasma plantation development through deduction from fresh sale tandan fruit of farmer to Company of equal to 30%.

Rincian akun ini sebagai berikut :

The detail of this account are as follows: 31 Desember 2010 / December 31, 2010

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

1.340.115.108

1.602.990.163

62.044.395.726

41.514.441.516

903.609.182 62.948.004.908

474.941.651 41.989.383.167

41.082.733.516 20.731.423.757 61.814.157.273 126.102.277.289

56.253.204.673 23.671.367.068 79.924.571.741 123.516.945.071

1) Piutang Pemeliharaan 2) Piutang Pembangunan Perkebunan: a. Pendanaan Sendiri b. Pendanaan Pengelolaan Satu Manajemen (PSM) 3) Dana Talangan a. Bank Agro b. Bank Mandiri Jumlah

Berdasarkan hasil penelaahan akun piutang petani jangka pendek pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa seluruh biaya pengembangan plasma pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dapat tertagih sehingga penyisihan piutang plasma tak tertagih adalah nihil. 1)

Merupakan tagihan perusahaan kepada petani yang berasal dari dana yang telah dikeluarkan kepada petani plasma untuk pemeliharaan tanaman menghasilkan berupa pemakaian pupuk, biaya pengangkutan dan lain-lain.

44

3) Repayment Bridging a. Bank Agro b. Bank Mandiri Total

Based on a review of the short term farmer receivable account at year end, management believes that the entire plasma development costs as at December 31, 2010 and 2009 will be collectible, therefore the provision for uncollectible plasma receivable is nil. 1)

Piutang kepada Petani untuk Pemeliharaan

1) Due from Farmer for plantation maintenance 2) Due from Farmer for plantation development a. Prefinancing b. Funding One Management

Due from Farmer for Maintenance Amounts due from farmer coming from fund which have been released to plasm farmer for maintenance the plantation yield in the form of usage fertilizer, transportation expenses and others.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

6.

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan) 1)

6.

KKPA PLASM FARMERS RECEIVABLE (continued) 1)

Piutang kepada Petani untuk Pemeliharaan (lanjutan) Rincian piutang kepada petani untuk pemeliharaan terdiri dari : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

KUD Karya Guna KUD Sabar Menanti Plasma Kebun Tajati KUD Murah Rejeki Jumlah 2)

Penambahan : - Biaya Kebun KKPA - Talangan Cicilan Kredit Pengurangan: - Pencairan Kredit - Angsuran Petani - Kelebihan Realisasi Biaya Biaya - Reklasifikasi ke Piutang Jangka Panjang - Reklasifikasi ke hutang lain-lain Saldo Akhir Per 31 Desember 2010

1.018.824.601 540.900.189 43.265.373 1.602.990.163 2)

26.336.632.109 25.399.912.327 -

56.253.204.673

(10.222.102.920)

-

-

KUD Karya Guna KUD Sabar Menanti Plasma Kebun Tajati KUD Murah Rejeki Total

Due from Farmer for Developed Plantation

Pendanaan Bank Agro/Funded by Bank Agro 50.847.163.100

Pendanaan Sendiri/ Prefinancing Saldo 1 Januari 2009 Penambahan : - Biaya Kebun KKPA - Talangan Cicilan Kredit Pengurangan: - Pencairan Kredit - Kelebihan Realisasi Biaya Biaya - Reklasifikasi ke Piutang Jangka Panjang - Reklasifikasi ke hutang lain-lain Saldo Akhir Per 31 Desember 2009

The detail of amounts of due from Farmer for Plantation Development : 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

901.574.238 362.587.940 67.074.490 8.878.440 1.340.115.108

Piutang kepada Petani untuk Pembangunan Perkebunan

Due from Farmer for Maintenance (continued)

-

Pendanaan Bank Mandiri/Funded by Bank Mandiri - Balance January 1, 2009 Addition: Cost of KKPA Plasma 23.671.367.068 Repayment Bridging Deduction: Bank Funding -

-

-

41.514.441.516

56.253.204.673

Cost Over Run Reclassification to long term receivable Reclassification to short term payable Ending Balance 23.671.367.068 December 31,2009

35.942.582.210 -

41.082.733.516

33.285.681.668

-

(50.847.163.100)

(15.412.628.000) -

-

-

-

-

(56.253.204.673)

-

-

62.044.395.726

41.082.733.516

2.a. Pengembangan perkebunan plasma pola KKPA didanai melalui pinjaman bank yang disalurkan lewat Perusahaan sebagai avalis. Namun untuk mengatasi terjadinya pengambil alihan lahan secara paksa (okupasi) dan penjarahan hasil kebun inti oleh masyarakat di sekitar, perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan Pemda setempat dan masyarakat sendiri untuk membangun kebun kelapa sawit masyarakat yang dananya terlebih dahulu ditalangi oleh perusahaan (prefinancing) dengan harapan dana tersebut akan diganti oleh Bank.

45

(36.225.624.979)

Addition : Cost of KKPA Plasma Repayment Bridging Deduction : Bank Funding Bank Funding

-

Cost Over Run Reclassification to long term receivable Reclassification to short term payable Ending Balance 20.731.423.757 December 31,2010

2.a. Development of KKPA Plantation funded through of loan bank distributed by Company as avalist. Therefore to overcome the forced ocupation of Company plantation "inti" by public, Company made agreement with local government and public to develop palm oil plantation for farmer which funded beforehand by Company (prefinancing) on the chance of the fund will be changed by ordinary Bank.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

6.

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan)

6.

2.a. Lanjutan

KKPA PLASM FARMERS RECEIVABLE (continued) 2.a. Continued

Pada tanggal 31 Desember 2010 Perusahaan telah mengembangkan perkebunan KKPA dengan biaya diluar bunga dalam masa konstruksi (interest during construction / IDC) sebesar Rp389.259.366.980 (2009 : Rp346.837.726.525) dimana dana pinjaman Bank Agro dan Bank Mandiri yang telah dikucurkan sebesar Rp327.214.971.254 (2009 : Rp305.323.285.009).

As at December 31, 2010 the Company has developed KKPA plantation with cost outside IDC Rp389,259,366,980 (2009 : Rp346,837,726,525) out of which Rp327,214,971,254 (2009 : Rp305,323,285,009) funded by Bank Agro and Bank Mandiri through loan fund.

Sementara itu dana yang ditalangi Perusahaan sambil menunggu kucuran dari bank sebesar Rp 62.044.395.726 (2009: Rp 41.514.441.516).

Therefore, the development of plantation funded beforehand by the Company amount Rp 62,044,395,726 (2009 : Rp 41.514.441.516).

Dalam piutang pendanaan sendiri tahun 2009 senilai Rp41.514.441.516 terdapat piutang atas revitalisasi kebun PIRBUN senilai Rp9.090.081.975, sedangkan sisanya adalah piutang pembangunan kebun Plasma Pelaihari dan Kebun Kembayan yang belum PK (Perjanjian Kredit).

In prefinancing receivable in 2009 amount Rp41.514.441.516, there is revitalization of PIRBUN amount Rp9.090.081.975, whereas remainder are due from plantation of development of Pelaihari and Kembayan plasma which not PK (Credit Agreement).

Rincian piutang atas besarnya pendanaan kepada Petani Plasma KKPA sebagai berikut :

Detail of amounts due from KKPA Plasma farmer are as follows:

Tahun 2010/Year 2010 Realisasi Biaya/ Cost

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum KUD Mekar Sari Lain-lain

Pencairan Dana/ Bank Funding

32.199.521.443 58.673.613.947 11.246.614.877 16.655.154.526 26.852.823.230 3.135.648.777 3.807.823.004 21.578.614.900 8.406.613.737 1.847.860.584 1.527.520.000 14.851.696.700 188.475.861.255 389.259.366.980

7.831.977.000 51.212.334.094 5.873.746.920 16.655.153.528 24.957.277.000 3.135.648.777 3.195.882.000 21.464.569.000 8.406.613.980 1.847.860.585 1.527.520.000 14.851.697.000 166.254.691.370 327.214.971.254

Jumlah/Total

24.367.544.443 7.461.279.853 5.372.867.957 998 1.895.546.230 611.941.004 114.045.900 (243) (1) (300) 22.221.169.885 62.044.395.726

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum KUD Mekar Sari Others

Tahun 2009/Year 2009 Realisasi Biaya/ Cost

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum Lain-lain

Pencairan Dana/ Bank Funding

18.224.352.020 51.705.960.938 6.678.696.540 16.655.154.526 28.925.011.899 3.135.648.777 5.776.257.000 21.578.614.900 8.406.613.980 1.847.860.585 1.527.520.000 182.376.035.360 346.837.726.525

41.290.581.849 2.580.220.920 16.655.153.528 24.957.277.000 3.135.648.777 4.723.402.000 21.464.569.000 8.406.613.980 1.847.860.585 180.261.957.370 305.323.285.009

46

Jumlah/Total

18.224.352.020 10.415.379.089 4.098.475.620 998 3.967.734.899 1.052.855.000 114.045.900 1.527.520.000 2.114.077.990 41.514.441.516

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum Others


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

6.

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan)

6.

KKPA PLASM FARMERS RECEIVABLE (continued) 2.b. Funding of One Management (Called PSM)

2.b. Pendanaan Pengelolaan Satu Manajemen (PSM) 31 Desember 2010 / December 31, 2010

KUD Maju Bersama Mitra KUD Titian Sejahtera KKPA Brewe KUD Binataka KUD Banu Beo KUD Taminses KUD Akat Berayak Jumlah 3)

857.007.181 279.791.981 (104.773.818) (21.461.587) (106.954.575) 903.609.182

567.646.628 (92.704.977) 474.941.651 3)

Dana Talangan Dana talangan Bank Agro per 31 Desember 2010 sebesar Rp159.355.619.116 (2009 : Rp150.864.251.154) yang termasuk kelompok aset lain-lain sebesar Rp118.272.885.600 (2009 : Rp94.611.046.481, lihat catatan10) dan aset lancar merupakan nilai angsuran pinjaman yang ditalangi pembayarannya oleh Perusahaan selama tahun 2010 adalah Rp 41.082.733.516 (2009 : Rp 56.253.204.673) dengan rincian sebagai berikut :

31 Desember 2010 / December 31, 2010

KUD Taminses KUD Akat Berayak KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Trija KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Berkat Dohik Mahu KUD Pandu Raya KUD Pasir M Sejahtera KUD Sama Taka KUD Harapan Taka KUD Pelita Harapan KUD Sabar Menanti KUD Murah Rejeki KUD Karya Guna KUD Mufakat Baru KUD Sawit Tirmawa Pulau KUD Karu Jaya Makmur KUD Citra Sawit KUD Bina Taka KUD Bayu Beo Jumlah

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

3.821.282.666 11.856.683.948 3.574.219.301 4.982.662.414 500.475.280 2.705.952.419 118.762.114 1.493.826.549 1.049.820.168 1.245.705.313 2.703.548.585 1.336.480.557 1.290.915.158 1.460.089.491 909.051.647 72.412.076 893.318.556 68.401.735 527.954.790 471.170.749 41.082.733.516

Pendanaan dari bank Agro adalah dalam bentuk pinjaman lunak yang ditandatangani petani plasma yang dikoordinasikan oleh beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) dengan Bank Agro dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin pengembalian hutang dan memiliki kewajiban menyediakan dana talangan pada saat hasil produksi dan penjualan dari kebun plasma belum mampu untuk membayar bunga dan kewajiban pokok pinjaman.

47

KUD Maju Bersama Mitra KUD Titian Sejahtera KKPA Brewe KUD Binataka KUD Banu Beo KUD Taminses KUD Akat Berayak Total

Repayment Bridging As at December 31, 2010 the repayment bridging to bank Agro from the Company amount Rp159,355,619,116 (2009 : Rp150,864,251,154) which classify as non current assets Rp118,272,885,600 (2009 : Rp94,611,046,481, see note 10) and current assets are loan installment which repayment by Company in 2010 amount Rp41,082,733,516 (2009 : Rp56,253,204,673), with the detail are as follows:

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 8.831.353.726 11.122.694.210 7.599.423.974 6.955.287.348 3.395.928.379 2.514.951.514 1.416.598.142 1.416.748.473 1.020.782.338 1.179.723.943 2.572.924.606 1.270.932.688 1.222.425.971 1.377.266.023 893.169.974 863.733.476 832.545.443 815.897.988 478.918.420 471.898.037 56.253.204.673

KUD Taminses KUD Akat Berayak KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Trija KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Berkat Dohik Mahu KUD Pandu Raya KUD Pasir M Sejahtera KUD Sama Taka KUD Harapan Taka KUD Pelita Harapan KUD Sabar Menanti KUD Murah Rejeki KUD Karya Guna KUD Mufakat Baru KUD Sawit Tirmawa Pulau KUD Karu Jaya Makmur KUD Citra Sawit KUD Bina Taka KUD Bayu Beo Total

Financing from Bank Agro is in the form of soft loan signed by plasma farmer coordinated by KUD with Bank Agro where Company act as guarantor return of debt and have obligation provide roof-gutter fund at the time of result of sale and production from plasma plantation not yet can to pay for principal obligation and interest of loan.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

6.

6. PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan) 3) Dana Talangan (lanjutan) Luas areal kebun yang dikembangkan dengan KKPA yang didanai Bank Agroniaga per 31 Desember 2009 dan 2008 adalah 13.153,22 Ha, yang telah diukur oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) seluas 7.131,73 Ha dan telah diterbitkan sertifikat seluas 3.892,39 Ha, sehingga masih dalam proses pengurusan sertifikat di BPN seluas 3.239,34 Ha.

KKPA PLASM FARMERS RECEIVABLE (continued) 3)

Repayment Bridging (continued) As at December 31, 2009 and 2008 Company has developed plasma plantation under scheme Credit of KKPA funded by Bank Agro totaling 13,153.22 hectare, which have been identification pra kavling processed by Badan Pertanahan Nasional (BPN) 7,131.73 hectare and 3,892.39 hectare have been sertificated and so that 3,239.34 hectare still in sertifcation processed.

Manajemen menyakini atas tertagihnya piutang petani tersebut di atas karena manajemen telah mendapatkan komitmen pelunasan piutang dari koperasi dan manajemen dalam proses pelaksanaan program penyelesaian piutang untuk memastikan pelunasan piutang tersebut. (Lihat catatan 2.10 dan 10)

Management believes that receivable are collection in the future because management have received payment commitment from Koperasi and management have been processing collection settlement program. (See note 2.10 and 10)

Dana talangan Bank Mandiri per 31 Desember 2010 sebesar Rp20.731.423.757 (2009 : Rp.23.671.367.068).

Bridging funds of Bank Mandiri as of December 2010 amounted to Rp20,731,423,757 (2009 : Rp23,671,367,068).

31 Desember 2010 / December 31, 2010

KUD Mekar Sari KUD Mayam Jaya KUD Jaman Bertuah KUD Tani Lestari KUD Sawit Pama KUD Tawang Seragi KUD Pandu Raya KUD Karya Bersama KUD Titian Sejahtera KUD Akat Berayak KUD Mangku Awat KUD Wisata Liang Bertulis KUD Tani Taka Jaya KUD Temindong Doyong KUD Benuo KUD Paser Lestari KUD Harapan Taka KUD Meto Bolum KUD Akat Berayak KUD Karu Jaya Makmur KUD Sama Taka KUD Modang Sejahtera KUD Rindu Sawit KUD Bayu Keo KUD Akat Berayak KUD Akat Berayak KUD Mangku Awat KUD Karya Bersama Jumlah

2.512.195.657 1.240.400.017 3.249.208.353 5.893.093.540 (3.572.577.939) 3.756.939.622 6.098.683.952 (5.492.699.500) (410.949.804) 1.768.442.863 1.009.017.663 624.030.593 1.163.275.030 1.089.133.863 298.025.340 920.964.837 48.714.490 1.074.177.707 96.493.602 442.753.781 181.062.573 260.069.132 (127.746.296) (138.925.637) (16.974.137) (3.953.630) (1.231.431.915) 20.731.423.757

48

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 2.878.583.437 1.579.653.937 2.964.929.598 3.910.996.797 1.048.985.702 4.524.762.698 4.118.734.358 (1.463.785.429) (6.309.025) 794.132.973 509.437.274 280.481.414 1.090.193.962 546.192.034 (9.725.965) 497.263.112 (42.781.482) 638.934.048 (63.254.831) 258.040.218 79.902.649 123.235.689 (8.165.523) (5.175.226) (573.895.351) 23.671.367.068

KUD Mekar Sari KUD Mayam Jaya KUD Jaman Bertuah KUD Tani Lestari KUD Sawit Pama KUD Tawang Seragi KUD Pandu Raya KUD Karya Bersama KUD Titian Sejahtera KUD Akat Berayak KUD Mangku Awat KUD Wisata Liang Bertulis KUD Tani Taka Jaya KUD Temindong Doyong KUD Benuo KUD Paser Lestari KUD Harapan Taka KUD Meto Bolum KUD Akat Berayak KUD Karu Jaya Makmur KUD Sama Taka KUD Modang Sejahtera KUD Rindu Sawit KUD Bayu Keo KUD Akat Berayak KUD Akat Berayak KUD Mangku Awat KUD Karya Bersama Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

7.

PIUTANG LAIN-LAIN

7.

Akun ini terdiri dari :

OTHERS RECEIVABLE These accounts are consists :

31 Desember 2010 / December 31, 2010

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

Induk Perusahaan a. Piutang Pegawai b. Piutang Lain-lain Jumlah

1.813.997.457 26.830.598.862 28.644.596.319

4.296.613.424 19.262.095.768 23.558.709.192

Parent Company a. Employees Receivable b. Others Receivable Total

Anak Perusahaan a. Piutang Pegawai b. Piutang Lain-lain Jumlah Jumlah

427.807.700 47.539.233 475.346.933 29.119.943.252

1.340.000 1.340.000 23.560.049.192

Subsidiaries a. Employees Receivable b. Others Receivable Total Total

a.

Piutang Pegawai Merupakan pinjaman tanpa bunga yang diberikan kepada karyawan pimpinan golongan III - IV dan karyawan pelaksana golongan I - II atas sewa rumah dan biaya pengobatan dengan rincian :

a.

31 Desember 2010 / December 31, 2010

b.

Employees Receivable This account is a non interest bearing loan granted to staffs category III-IV and employees' category I-II for renting houses and healthcare, the detail is as follows: 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

Induk Perusahaan Pinjaman Karyawan Gol. III-IV Pinjaman Karyawan Gol. I-II Sub Jumlah

1.095.319.357 718.678.100 1.813.997.457

3.575.542.614 721.070.810 4.296.613.424

Parent Company Loan to Employees Level III-IV Loan to Employees Level I-II Total

Anak Perusahaan Pinjaman Karyawan Gol. III-IV Pinjaman Karyawan Gol. I-II Sub Jumlah Jumlah

345.862.500 81.945.200 427.807.700 2.241.805.157

1.340.000 1.340.000 4.297.953.424

Subsidiaries Loan to Employees Level III-IV Loan to Employees Level I-II Total Total

Piutang Lain-lain Akun ini merupakan tagihan atas penjualan TBS, pemakaian pupuk, BBM, EAP oleh pihak ketiga dan uang muka pembelian produksi petani dengan rincian sebagai berikut : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Induk Perusahaan PT Gawi Makmur Kalimantan PT Karya Sejati PT Purimas Sasmita PT Skip 1) 2) PT Surya Borneo Indah PT Smart, Tbk 3) 4) Penyadap Kebun Danau Salak Petani PIR Trans 5) Kebun Ngabang Petani PIR Trans Kebun Sintang 5) Petani PIR Trans Kebun Kembayan 5) PT Kintab Jaya Watindo 6) 7) Kopkar Sejahtera Pontianak PT Sangkar Mas 8) Yersia Bangun - Kebun Parindu Lain-lain (dibawah Rp 250 juta) Jumlah Dikurangi : Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Lain-lain - bersih Anak Perusahaan Piutang Lain-lain - bersih Total Piutang Lain-lain - bersih

b.

Others Receivable This account is invoice for third parties of TBS sales, fertilizer utilities, gasoline, EAP and advance payment farmers product with consists as follows: 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

9.932.223.149 473.552.500 9.615.785.652 1.042.933.159 -

5.356.695.665 2.792.933.159 4.427.886.830 909.374.000

906.365.236

906.365.236

897.298.820

685.169.793

294.000.000 3.693.805.944 2.968.370.338 29.824.334.798

426.401.601 3.638.759.209 83.138.678 838.947.527 1.206.782.532 21.272.454.230

(2.993.735.936) 26.830.598.862

(2.010.358.462) 19.262.095.768

47.539.233 26.878.138.095

19.262.095.768

Parent Company PT Gawi Makmur Kalimantan PT Karya Sejati PT Purimas Sasmita 1) PT Skip 2) PT Surya Borneo Indah 3) PT Smart, Tbk 4) Penyadap Kebun Danau Salak Petani PIR Trans 5) Kebun Ngabang Petani PIR Trans 5) Kebun Sintang Petani PIR Trans 5) Kebun Kembayan 6) PT Kintab Jaya Watindo 7) Kopkar Sejahtera Pontianak 8) PT Sangkar Mas Yersia Bangun - Kebun Parindu Others (below Rp 250 million) Total Deduction : Allowance for Doubtful Accounts Other Receivable - net

Subsidiaries

49

Other Receivable - net Total Other Receivable - net


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

7.

7.

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) Piutang kepada PT SKIP merupakan piutang atas penjualan TBS oleh Kebun Batu Licin. Piutang kepada PT Surya Borneo Indah merupakan piutang atas penjualan TBS oleh DMKB 2.

1)

3)

Piutang kepada PT Smart, Tbk merupakan piutang atas penjualan TBS oleh Kebun Pelaihari.

3)

Receivable to PT Smart, Tbk was amount due from the sale of TBS of Pelaihari Plantation.

4)

Perusahaan memberikan pinjaman kepada kelompok penyadap di Kebun Salak yang akan diperhitungkan dengan pembayaran upah sadap bulan berikutnya.

4)

Company gives loan to farmers at Danau Salak Plantation that will be counted with wages payment of rubber production in the next month.

5)

Piutang petani PIR Trans di Kebun Sintang, Kebun Kembayan dan Kebun Ngabang merupakan nilai pinjaman barang gudang perusahaan yang belum dilunasi oleh para petani.

5)

The receivable of PIR Trans farmer at Sintang, Kembayan and Ngabang Plantation are amount due from utilization of company materials inventory.

6)

Piutang kepada PT Kintab Jaya Watindo merupakan piutang atas penjualan TBS oleh Kebun Pelaihari. Perusahaan memberikan pinjaman kepada Kopkar Sejahtera untuk kegiatan operasional Kopkar dan akan dilunasi di tahun berikutnya.

6)

Receivable to PT Kintab Jaya Watindo was amount due from the sale of TBS of Pelaihari Plantation. Company gives loan to Kopkar Sejahtera for operational activity and will be paid in the next year.

Piutang kepada PT Sangkar Mas merupakan piutang atas klaim tenggelamnya kapal pengangkut Inti Sawit dari PMS Gunung Meliau ke gudang di Pontianak.

8)

1)

2)

7)

8)

2)

7)

Rincian penyisihan piutang tidak tertagih untuk piutang lainlain sebagai berikut :

Petani PIR Trans Kebun Sintang Petani PIR Trans Kebun Ngabang Petani PIR Trans Kebun Kembayan Yersia Bangun - Kebun Parindu Lain-lain Jumlah

Accounts receivable from PT Sangkar Mas represents receivables arising from sinking ship the claims of Palm Kernel Gunung Meliau PMS into the warehouse in Pontianak.

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

897.298.820

874.221.369

906.365.236

691.381.790

144.284.619 738.761.189 307.026.072 2.993.735.936

170.694.958 274.060.345 2.010.358.462

PIUTANG ANTAR BADAN HUKUM

8.

Akun ini timbul sebagai akibat dari transaksi non usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Manajemen berkeyakinan bahwa piutang yang timbul dari pihak istimewa ini bersifat lancar dengan rincian sebagai berikut (lihat catatan 37, butir b): 31 Desember 2010 / December 31, 2010

PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XIV RNI Pusat Jumlah

Receivable to PT SKIP was amount due from the sale of TBS of Batulicin Plantation. Receivable to PT Surya Borneo Indah was amount due from the sale of TBS of DMKB 2.

Detail of allowance for doubthful accounts to others receivable are as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

8.

OTHERS RECEIVABLE (continued)

39.376.000 259.095.229 9.618.920.294 38.759.350 100.257.000 10.056.407.873

50

Petani PIR Trans Kebun Sintang Petani PIR Trans Kebun Ngabang Petani PIR Trans Kebun Kembayan Yersia Bangun - Kebun Parindu Lain-lain Total

INTER-COMPANY RECEIVABLE This account arising from a non-business transactions with parties that have a special relationship. Justified management that the receivables arising from this related party is liquid condition with the following details (see notes 37, point b) :

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 201.659.702 146.439.457 211.541.961 205.649.366 137.317.142 217.618.357 1.926.296.225 9.870.909.034 189.074.061 375.391.759 13.481.897.064

PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XIV RNI Pusat Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

8.

9.

8.

PIUTANG ANTAR BADAN HUKUM (lanjutan)

INTER-COMPANY RECEIVABLE (continued)

Piutang terhadap PT Perkebunan Nusantara I, III, IV, V, VI, VII, VIII, XIV (Persero)dan RNI Pusat umumnya merupakan piutang atas biaya pengobatan.

Receivables on PT Perkebunan Nusantara I, III, IV, V, VI, VII, VIII, XIV (Persero) and RNI main office generally is receivable of healtcare cost.

Piutang terhadap PT Perkebunan Nusantara merupakan piutang atas relokasi aset PG Pelaihari.

Receivables on PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) is caused of relocation of PG Pelaihari assets.

XI

(Persero)

PERSEDIAAN

9.

This accounts is consists of:

Akun ini terdiri dari : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Bahan Baku dan Pelengkap Induk Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah

INVENTORIES

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

63.690.617.743 389.364.266 64.079.982.009

97.063.779.007 1.198.854.385 98.262.633.392

Barang Jadi : Karet RSS 1 RSS 1 RSS 1 RSS 1 Cutting A Cutting B SIR 20 Sub Jumlah

1.001.924.232 903.437.721 710.688.892 734.137.503 627.668.973 422.485.309 55.358.143.242 59.758.485.872

1.023.388.360 257.962.166 299.413.133 193.643.987 538.897.856 178.800.892 83.863.505.926 86.355.612.320

Sawit Minyak Sawit Inti Sawit Sub Jumlah Jumlah

24.130.539.522 11.362.991.426 35.493.530.948 159.331.998.829

26.067.330.029 14.193.704.407 40.261.034.436 224.879.280.148

Supporting Material Inventories Parent Company Subsidiary Total Finished Goods: Rubber RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR 20 Sub Total Palm Crude Palm Oil Palm Kernel Sub Total Total

Perusahaan telah mengasuransikan persediaannya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp19.620.810.307 (2009 : Rp23.983.637.840) untuk karet dan minyak sawit terhadap risiko kebakaran pada PT Asuransi Jasa Tania pada tahun 2010 dan 2009.

The Company has insured its inventories with the coverage amount Rp19,620,810,307 (2009 : Rp23,983,637,840) for rubber and crude palm oil to the fire risk at PT Asuransi Jasa Tania in 2010 and 2009.

Manajemen berpendapat bahwa, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

Management justified that, the insurance coverage is adequate to cover possible losses on insured risks.

Persediaan barang jadi diatas telah dijadikan agunan atas pinjaman jangka panjang sebagaimana yang dijelaskan pada catatan 26.

Inventories of finished goods have been pledged as collateral for the above long-term loans as disclosed in note 26.

10. PREPAID EXPENSES

10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA Akun ini terdiri dari :

This account consists of: 31 Desember 2010 / December 31, 2010

a. b.

Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka Jumlah

4.877.331.241 4.401.004.078 9.278.335.319

51

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 10.722.615.051 4.837.839.314 15.560.454.365

a. Advances Payment b. Prepaid Expenses Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

10. BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan) a.

10. PREPAID EXPENSES (continued) a.

Uang Muka Akun ini merupakan uang muka atas pembayaran termin pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak / perjanjian serta pembelian DO (delivery order) solar PT Pertamina (Persero).

This account represents advanced on installment payment accordance with the contract / agreement and the purchase of DO (delivery order) solar from PT Pertamina (Persero).

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Induk Perusahaan PT Pertamina 1) PT Rekayasa Industri PT Sinar Galuh Pratama Politeknik Negeri Pontianak Notaris Parlin Tambunan CV Aneka Jaya Lain-lain 3) Sub Jumlah Anak Perusahaan Jumlah

b.

2)

Advanced Payment

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

1.081.788.849 1.117.765.956 1.559.558.318 398.293.628 300.000.000 220.075.250 4.677.482.001 199.849.240 4.877.331.241

1.173.898.651 3.372.596.528 5.577.826.244 598.293.628 10.722.615.051 10.722.615.051

2)

Parent Company PT Pertamina 1) PT Rekayasa Industri PT Sinar Galuh Pratama Politeknik Negeri Pontianak Notaris Parlin Tambunan CV Aneka Jaya 3) Others Sub Total Subsidiary Total

1)

Rancang dan Pembangunan Pabrik Minyak Sawit Kembayan oleh PT Rekayasa Industri sesuai kontrak No. 13.11/SP/02/II/2009 dan SPP No. 13.11/SPP/31/III/2009.

1)

Design and Development of Palm Oil Mill Kembayan by PT Rekayasa Industrial based on Contract No. 3.11/SP/02/II/2009 and SPP No. 13.11/SPP/31/III/2009.

2)

Rancang bangun, pengadaan, pembuatan dan pembangunan PMS Pelaihari kapasitas 30 ton TBS / Jam oleh PT Sinar Galuh Pratam, kontrak No.13.11/SP/01/I/2009.

2)

Design engineering, procurement, manufacturing and construction of Palm Oil Mill Pelaihari with capacity of 30 tons TBS / hour by PT Sinar Galuh Pratama, based on Contract No.13.11/SP/01/I/2009.

3)

Kerjasama transfer IPTEK dengan Politeknik Negeri Pontianak, SPP No.13.10/SPP/05/2009 dan permohonan perpanjangan sertifikasi HGU Kebun Sintang.

3)

Partnership of Technology and Knowledge Transfer with State Polytechnic Pontianak, SPP No.13.10/SPP/05/2009 and certification renewal application HGU Sintang.

b.

Biaya Dibayar Dimuka Akun ini merupakan biaya yang telah dibayar terlebih dahulu atas pembayaran asuransi, sewa, dan beban operasional lainnya dengan rincian sebagai berikut :

This account represents expenses paid in advance for insurance payments, rent and other operating expenses as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Induk Perusahaan Asuransi Sewa Biaya Operasional Lainnya Sub Jumlah Anak Perusahaan Jumlah

Prepaid Expenses

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

2.722.645.641 208.372.500 1.469.985.937 4.401.004.078 4.401.004.078

2.276.604.648 220.764.593 2.105.804.493 4.603.173.734 234.665.580 4.837.839.314

Parent Company Insurance Rent Other Operating Expenses Sub Total Subsidiary Total

11. KKPA PLASM FARMER RECEIVABLE

11. PIUTANG PETANI PLASMA KKPA Akun ini merupakan dana talangan yang dikeluarkan perusahaan yang bertindak sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan Bank Agro yang jatuh tempo atas pembangunan kebun plasma pola KKPA.

52

This account is a bailout by the company that acts as avalist in the KKPA plasm farmer of credit agreement with Bank Agro due to the construction of KKPA plasma pattern.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

11. KKPA PLASM FARMER RECEIVABLE (continued)

11. PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan) 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Pendanaan Bank Agro Pendanaan Bank Mandiri Jumlah Piutang Petani Plasma KKPA

118.272.885.600 -

94.611.046.481 -

118.272.885.600

94.611.046.481

Saldo piutang petani plasma KKPA menurut sumber pendanaannya per 31 Desember 2010 dan 2009 dapat dirinci sebagai berikut :

Saldo 1 Januari 2009 Penambahan : - Revitalisasi - Reklasifikasi dari Aset Lancar Pengurangan : - Angsuran Petani / KUD Saldo 31 Desember 2009 Saldo 1 Januari 2010 Penambahan : - Revitalisasi - Reklasifikasi dari Aset Lancar Pengurangan : - Angsuran Petani / KUD Saldo 31 Desember 2010

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

Outstanding amounts KKPA plasm farmer receivable by source of fund as of December 31, 2010 and 2009 can be detailed as follows:

Pendanaan Bank Agro/Funding from Bank Agro

Pendanaan Bank Mandiri/Funding from Bank Mandiri

69.497.895.768

422.216.878

50.847.163.100 -

(422.216.878) -

25.734.012.387 94.611.046.481

-

94.611.046.481

-

56.253.204.673

-

32.591.365.554 118.272.885.600

-

Upaya yang dilakukan oleh Perusahaan terkait dengan piutang talangan adalah :

Funding from Bank Agro Funding from Bank Mandiri Total KKPA Plasma Farmer Receivable

Balance January 1, 2009 Addition: Revitalization Reclasification from Current Assets Deduction: Collection from Farmer Balance of December 31, 2009 Balance of January 31, 2010 Addition: Revitalization - Reclas. from Current Asset Deduction: Collection from Farmer Balance of December 31, 2010

The efforts conducted by Company related with the farmer receivable are:

a.

Memfasilitasi kredit pupuk dengan bunga rendah melalui kerjasama Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) PT Pertamina (Persero) untuk pemupukan kebun plasma KKPA sebanyak 3 aplikasi (3 semester), tertuang dalam perjanjian kerjasama nomor :003/H00000/2010-SO dan 13.00/SP/01/II/2010, tanggal 11 Pebruari 2010, dengan tujuan meningkatkan produktivitas.

a.

Facilitating the fertilizer with a low interest loan in cooperation of Partnership & Enviroment Development Program (PKBL) PT Pertamina (Persero) for plasma accumulation of 3 applications (3 semesters), stipulated in the agreement with the number 003/H00000/2010-SO and 13.00 / SP/01/II/2010, dated February 11, 2010 with the aim of improving productivity.

b.

Menambah areal yang dikelola dalam Pola Satu Manajemen (PSM) dan melanjutkan PSM pada areal pilot project (Gasing dan Brewe). Dalam RKAP 2010 telah dianggarkan pertambahan areal PSM seluas 1.400 ha dan saat ini dalam proses rekrutmen yaitu di Kembayan, Ngabang, Tajati, Rimba Belian, Meliau dan Tajati.

b.

Adding an area which is managed in the Integrated Management (PSM) and PSM to continue the pilot project area (Gasing and Brewe). In RKAP 2010 has been budgeted of added PSM area covering 1400 hectare and is currently in the process of recruitment is in Kembayan, Ngabang, Tajati, Rimba Belian, Meliau and Tajati.

c.

Melaksanakan penataan penerimaan TBS sesuai Surat Edaran (SE) No. 13.02/SE/02/2009, tanggal 17 Pebruari 2009 perihal Penataan Penerimaan TBS, yang antara lain memuat pemberlakuan �Kuota Produksi�

c.

TBS implement appropriate reception arrangements Circular (SE) No. 13.02/SE/02/2009, dated February 17 , 2009 concerning the Settlement Proceeds TBS, which among others includes the implementation of "Production Quota"

d.

Memaksimalkan penerbitan sertifikat dari BPN.

d.

Maximizing the issuance of a certificate from the BPN.

Disamping itu, manajemen mengajukan surat kepada Bank Agro No. 13.02/X/13/2009, tanggal 5 Maret 2009 tentang penerbitan surat pernyataan yang menyebutkan apabila seluruh kewajiban telah dinyatakan lunas, maka agunan berupa jaminan utama dan jaminan tambahan akan diserahkan kembali kepada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

53

In addition, management submitted a letter to the Bank Agro No. 13.02/X/13/2009, dated March 5, 2009 regarding the issuance of the notice that says if all obligations have been paid off, then the collateral in the form of guarantees and additional collateral will be returned to PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

11. KKPA PLASMA FARMER RECEIVABLE (continued)

11. PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan) PT Bank Agro, Tbk. dalam surat No. 014/Dir.04/III/2009, tanggal 10 Maret 2009 menanggapi surat manajemen diatas, pihak Bank Agro akan menyerahkan kembali jaminan setelah surat keterangan lunas dikeluarkan oleh Bank.

PT Bank Agro, Tbk. No letter. 014/Dir.04/III/2009, dated March 10, 2009 management response to the letter above, the parties will submit it again bank Agro guarantee after a settlement certificate issued by the Bank.

Berdasarkan hasil penelaahan akun piutang petani jangka panjang atas pembangunan perkebunan KKPA pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa seluruh biaya pengembangan plasma pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 dapat tertagih sehingga penyisihan piutang tak tertagih adalah nihil.

Based on the review of accounts receivable over the long term farmers KKPA plantation development at the end of the year, management believes that the entire cost of the development of plasma at the date of December 31, 2010 and 2009 can be collected, so that the allowance for doubtful accounts was nil.

Dana talangan dan potongan angsuran per KUD dirincin sebagai berikut :

Details of bailout funds and installment discount per KUD:

KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya Sejahtera Kopbun Karu Jaya Makmur Kopbun Sama Taka Non PK Lain-lain Jumlah

Talangan Cicilan / Bailout Installment 40.798.572.298 34.026.779.214 34.956.279.665 34.593.976.170 8.345.813.947 15.723.762.455 9.488.801.028 7.294.803.201 4.140.962.393 4.215.481.573 1.973.789.919 3.532.097.753 3.076.730.766 3.346.182.338 29.145.699.478 234.659.732.198

Tahun / Year 2010 Potongan Angsuran / Pieces Bailout 10.545.212.348 10.590.335.582 13.616.664.952 19.937.087.270 6.188.964.030 5.335.189.055 6.031.623.530 4.042.213.319 1.685.098.522 3.298.406.433 889.573.039 2.271.086.187 2.489.934.573 1.987.939.945 1.751.363.611 25.726.154.202 116.386.846.598

Sisa Talangan / Residual Bailout 30.253.359.950 23.436.443.632 21.339.614.713 14.656.888.900 2.156.849.917 10.388.573.400 3.457.177.498 3.252.589.882 2.455.863.871 917.075.140 1.084.216.880 1.261.011.566 586.796.193 1.358.242.393 (1.751.363.611) 3.419.545.276 118.272.885.600

KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya S Kopbun Karu Jaya M Kopbun Sama Taka Non PK Others Total

KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya Sejahtera Kopbun Karu Jaya Makmur Kopbun Sama Taka Non PK Lain-lain Jumlah

Talangan Cicilan / Bailout Installment 31.967.218.572 26.427.355.240 28.000.992.317 23.471.281.960 8.345.813.947 12.327.834.076 6.973.849.514 4.721.879.195 2.961.238.450 3.351.748.097 1.494.871.499 3.532.097.753 2.244.185.323 2.325.410.043 20.260.751.539 178.406.527.525

Tahun / Year 2009 Potongan Angsuran / Pieces Bailout 7.019.688.810 6.006.845.475 11.746.800.301 14.562.396.337 4.358.213.954 3.127.539.824 4.490.067.945 2.857.083.555 968.055.790 2.468.933.698 691.690.213 2.271.086.187 1.540.124.682 1.351.548.919 1.014.244.605 19.321.160.749 83.795.481.044

Sisa Talangan / Residual Bailout 24.947.529.762 20.420.509.765 16.254.192.016 8.908.885.623 3.987.599.993 9.200.294.252 2.483.781.569 1.864.795.640 1.993.182.660 882.814.399 803.181.286 1.261.011.566 704.060.641 973.861.124 (1.014.244.605) 939.590.790 94.611.046.481

KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya S Kopbun Karu Jaya M Kopbun Sama Taka Non PK Others Total

12. INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 12. INVESTMENT IN ASSOCIATES COMPANY Rincian saldo penyertaan pada perusahaan asosiasi per 31 Details of the investment in associate balance as of December 31, Desember 2010 dan 2009 masing-masing sebagai berikut : (lihat 2010 and 2009 respectively as follows: (see note 3 and 37, point catatan 3 dan 37, butir d) d) 31 Desember 2010 / 31 Desember 2009 / December 31, 2010 December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 7.621.265.713 PTP Agrintara 7.621.265.713 PTP Agrintara 36.453.360 Indoham 36.453.360 Indoham PT Riset Perkebunan PT Riset Perkebunan Nusantara 50.000.000 Nusantara (RPN) 50.000.000 Nusantara (RPN) PT Kharisma Pemasaran Bersama PT Kharisma Pemasaran Bersama 1.000.000.000 Nusantara (KPB) Nusantara (PT KPB) 8.707.719.073 7.707.719.073

54


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

13. ASET TANAMAN

13. PLANT ASSETS

Akun ini terdiri dari :

This accounts is consists of: 31 Desember 2010 / December 31, 2010

1) Tanaman Menghasilkan 2) Tanaman Belum Menghasilkan Jumlah

688.023.054.357 539.658.659.161 1.227.681.713.518

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 635.682.966.704 365.810.248.683 1.001.493.215.387

1) Mature Plants Immature Plant 2) Total

31 Desember 2010/December 31, 2010 (In Thousands Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Ending Beginning Addition Deduction Balance Balance Biaya Perolehan 608.226.639 Kelapa Sawit 258.497.564 Karet Sub Jumlah 866.724.203 Akumulasi Penyusutan & Penurunan Nilai 182.762.127 Kelapa Sawit Karet 48.279.109 Sub Jumlah 231.041.236 Nilai Buku TM 635.682.967

49.705.753 48.074.384 97.780.137

7.665.043 5.751.382 13.416.425

650.267.350 300.820.566 951.087.916

32.890.352 10.676.824 43.567.176

6.786.439 4.757.112 11.543.551

208.866.040 54.198.821 263.064.861 688.023.054

Acquisition Cost Palm Rubber Sub Total Accumulated Depr. & Impairment Value Palm Rubber Sub Total Book Value MP

31 Desember 2009/December 31, 2009 (In Thousands Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Ending Beginning Addition Deduction Balance Balance Biaya Perolehan Kelapa Sawit Karet Sub Jumlah Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Karet Sub Jumlah Nilai Buku TM

473.238.813 217.511.706 690.750.519

162.530.128 41.018.597 203.548.725 487.201.794

137.340.638 45.005.636 182.346.273

23.926.648 9.663.281 33.589.928

Lokasi dan luas tanaman menghasilkan yang telah dikembangkan perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang terdiri dari kebun inti dan plasma per Distrik sebagai berikut :

2010 Ha/Hectare

Karet : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Karet Jumlah Area TM Kebun Inti

3.694.648 2.402.769 6.097.417

608.226.639 258.497.564 866.724.203

Acquisition Cost Palm Rubber Sub Total

182.762.127 48.279.109 231.041.236 635.682.967

Accumulated Depreciation Palm Rubber Sub Total Book Value MP

Location and area of mature plant that has been developed by the company on December 31, 2010 and 2009 consisting of nucleus and plasma of the District as follows:

a. Nucleus Plantation

a. Kebun Inti

Kelapa Sawit : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Barat II Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Kelapa Sawit

2.352.811 4.019.778 6.372.589

2009 Ha/Hectare

16.862 9.872 13.440

17.409 10.200 13.440

Palm : District Manager West Kalimantan I District Manager West Kalimantan II District Manager East Kalimantan

4.865 45.039

4.790 45.839

District Manager Kalimantan Selatan & Tengah Total Palm Area

237 399

295 399

7.026 7.662 52.701

7.228 7.922 53.761

55

Rubber: District Manager West Kalimantan I District Manager East Kalimantan District Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Total Rubber Area Total Nucleus PM Area


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

13. PLANT ASSETS (continued)

13. ASET TANAMAN (lanjutan) b. Kebun Plasma

b. 2010 Ha/Hectare

Kelapa Sawit : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Barat II Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Kelapa Sawit Karet : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Karet Jumlah Area TM Kebun Plasma

7.804 20.320 23.976

6.991 20.737 23.381

1.052 53.152

1.054 52.163

6.404 3.551

6.404 3.551

19.640 29.595 82.747

19.640 29.595 81.758

Penambahan atas biaya perolehan tanaman menghasilkan tahun 2010 sebesar Rp97.780.137.277 merupakan pemindahan dari aset tanaman belum menghasilkan sebesar Rp86.597.433.304 dan reklasifikasi sebesar Rp11.182.703.973, meliputi : Uraian Kebun Kumai : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman untuk TM 430 Ha, atas pembebanan PPN yang tidak dapat dikreditkan tahun 2008.

Plasm Plantation

2009 Ha/Hectare Palm : District Manager West Kalimantan I District Manager West Kalimantan II District Manager East Kalimantan District Manager Kalimantan Selatan & Tengah Total Palm Area Rubber: District Manager West Kalimantan I District Manager East Kalimantan District Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Total Rubber Area Total Plasma PM Area

Additions over the cost of mature plant in 2010 amounted to Rp97,780,137,277 a transfer of immature plant assets amounting Rp86,597,433,304 and reclassification of Rp11,182,703,973 including:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Description

Kumai Plant : 980.047.834 The addition of plant asset acquisition value for TM Ha, for the imposition of VAT which can't be credited in 2008.

Kebun Danau Salak : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman untuk TB & TBM Ha, atas pembebanan PPN yang tidak dapat dikreditkan tahun 2008.

Danau Salak Plant : 1.384.907.407 The addition of plant asset for TBM TB Ha, for the imposition of VAT which can't be credited in 2008.

Kebun Gunung Meliau : - Biaya Kompensasi 228 KK atas pengalihan lahan dusun. Kebun Gunung Emas : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman, atas pembebanan PPN yang tidak dapat dikreditkan tahun 2008. Kebun Tabara Inti : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman untuk TB & TBM Ha, atas pembebanan PPN yang tidak dapat dikreditkan tahun 2008.

Gunung Meliau Plant : 2.554.949.517 Compensation costs 228 village households over transfer of land. Gunung Emas Plant : 995.895.343 The additon of cost of plant assets, over the imposition of VAT which can't be credited in 2008.

Kebun Pelaihari : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman untuk TB & TBM Ha, atas pembebanan PPN yang tidak dapat dikreditkan tahun 2008.

Pelaihari Plant : 4.801.858.972 The addition of plant asset for TBM TB Ha, for the imposition of VAT which can't be credited in 2008.

Tabara Plant : 465.044.900 The addition of plant asset for TBM TB Ha, for the imposition of VAT which can't be credited in 2008.

Jumlah

11.182.703.973

Pengurangan atas biaya perolehan tanaman menghasilkan tahun 2010 sebesar Rp13.416.424.707 merupakan reklasifikasi ke aset tanaman tidak produktif, meliputi : (catatan 17.a) Uraian Kebun Sungai Dekan Kebun Gunung Meliau Kebun Ngabang Kebun Sintang Kebun Kumai Kebun Batulicin Jumlah

Nilai (Rp)/Value (IDR) 4.291.105.172 2.385.827.026 988.110.401 2.428.469.222 1.109.977.054 2.212.935.832 13.416.424.707

56

Total

Reducing the cost of mature plant in 2010 amounted to Rp13,416,424,707 represents reclassification to nonproductive plant assets, including: (note 17.a) Description Sungai Dekan Plant Gunung Meliau Plant Ngabang Plant Sintang Plant Kumai Plant Batulicin Plant Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

13. PLANT ASSETS (continued)

13. ASET TANAMAN (lanjutan) 1)

Tanaman Menghasilkan TM (lanjutan)

1)

b. Kebun Plasma (lanjutan)

b.

Pengurangan atas biaya perolehan tanaman menghasilkan tahun 2009 sebesar Rp6.372.589.133 merupakan reklasifikasi ke aset tanaman tidak produktif, meliputi : (catatan 17.a) Uraian

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

2)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

365.810.248.683 263.755.235.314

155.516.486.050

(89.906.824.836) 539.658.659.161

(179.992.901.828) 365.810.248.683

2010 Ha/Hectare

Jumlah Areal TBM, TB, TU, TK. TMTP Kebun Inti

2009 Ha/Hectare 2.590 532 2.476

41 4.909

116 5.714

1.057

1.057

4.004 5.061

4.716 5.773

9.970

11.487 b.

2010 Ha/Hectare

Distrik Manajer Kalimantan Barat II Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Kelapa Sawit Jumlah Areal TBM, TB, TU, TK. TMTP Kebun Plasma

Beginning Balance Cost addition and reclassification fertilization Reclassification to mature plant Total IP

Location and area Immature Plant (called TBM) / New Plants (called TB) / Replanting (called TU) / Plant Conversion (called TK) / Plant Mature Not Productive (called TMTP) nucleus and plasma as of district is as follows:

1.917 475 2.476

b. Kebun Plasma

Kelapa Sawit : Distrik Manajer Kalimantan Barat I

Total

a. Nucleus Plantation

a. Kebun Inti

Karet : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Karet

Sungai Dekan Plant Kumai Plant Danau Salak Plant

Immature Plant (IP) 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 390.286.664.461

Lokasi dan Luas areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) / Tanaman Baru (TB) / Tanaman Ulang(TU) / Tanaman Konversi (TK) / Tanaman Menghasilkan Tidak Produktif (TMTP) kebun inti dan plasma per Distrik sebagai berikut :

Kelapa Sawit : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Barat II Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Kelapa Sawit

Description

2.352.811.092 597.109.684 3.422.668.357 6.372.589.133

Jumlah

Saldo Awal Penambahan Biaya dan Reklasifikasi Pembibitan Reklasifikasi ke Tanaman Menghasilkan Jumlah TBM

Plasm Plantation (continued)

Reducing the cost of mature plant in 2009 amounted to Rp6,372,589,133 represents reclassification to nonproductive plant assets, including: (note 17.a)

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Kebun Sungai Dekan Kebun Kumai Kebun Danau Salak 2)

(continued)

Mature Plants (MP)

Rubber: District Manager West Kalimantan I District Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Total Rubber Area Total TBM, TB, TU, TK, TMTP Nucleus Area

Plasm Plantation

2009 Ha/Hectare

244 675 1.218

1.153 675 2.213

2.000 4.137

1.630 5.671

4.137

5.671

57

Palm : District Manager West Kalimantan I District Manager West Kalimantan II District Manager East Kalimantan District Manager Kalimantan Selatan & Tengah Total Palm Area

Palm : District Manager West Kalimantan I District Manager West Kalimantan II District Manager East Kalimantan District Manager Kalimantan Selatan & Tengah Total Palm Area Total TBM, TB, TU, TK, TMTP Plasma Area


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

13. PLANT ASSETS (continued)

13. ASET TANAMAN (lanjutan) 2)

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) (lanjutan)

2)

Reklasifikasi yang dilakukan oleh Perusahaan dari TBM ke Tanaman Menghasilkan tahun 2010 sebesar Rp86.672.236.612, meliputi : Uraian Kebun Gunung Meliau Inti,luas 239,16 Ha Kebun Sungai Dekan, luas 343,80 Ha Kebun Parindu, luas 36,86 Ha Kebun Pelaihari, luas 75 Ha Kebun Kumai, luas 250 Ha Kebun Batulicin, luas 77,5 Ha Kebun Danau Salak, luas 384,9 Ha Koreksi PPn 10% atas pekerjaan LC 184 Ha Jumlah Penambahan perolehan TBM tahun Rp228.597.915.838 dengan rincian :

2010

sebesar

Uraian Kebun Gunung Meliau Inti,luas 225,82 Ha Kebun Gunung Emas, luas 304 Ha Kebun Sungai Dekan, luas 278,25 Ha Kebun Parindu, luas 245 Ha Kebun Tabara Inti, luas 204 Ha Kebun Pelaihari, luas 2.130 Ha Kebun Sintang, luas 150,74 Ha Kebun Kumai, luas 180 Ha Kebun Danau Salak, luas 407,20 Ha Jumlah

senilai

Description Gunung Meliau Plant, 225,82 Hectare Gunung Emas Plant, 304 Hectare Sungai Dekan Plant, 278,25 Hectare Parindu Plant, 245 Hectare Tabara Plant, 204 Hectare Pelaihari Plant, 2.130 Hectare Sintang Plant, 150,74 Hectare Kumai Plant, 180 Hectare Danau Salak Plant,407,20 Hectare Total

Addition of TBM acquisition in 2009 of Rp152,207,094,518 with details:

Nilai (Rp)/Value (IDR) 15.595.584.147 488.926.014 33.137.405.963 2.827.440.668 1.709.596.962 426.140.079 29.995.341.736 1.998.871.994 10.550.983.704 6.919.386.274 41.392.426.274 7.164.990.703 152.207.094.518

58

Description Gunung Meliau Plant Gunung Emas Plant Sungai Dekan Plant Ngabang Plant Rimba Belian Plant Parindu Plant Kembayan Plant Tajati Plant Pelaihari Plant Sintang Plant Kumai Plant Danau Salak Plant Batulicin Plant Total

The Company have reclassification from Immature Plant (TBM) to Mature Plant year 2009 amounted to Rp179,992,901,828 including:

Nilai (Rp) / Value (IDR) 13.138.303.290 14.430.772.491 13.520.316.520 13.160.435.810 7.867.708.278 72.869.729.578 12.883.191.240 9.727.811.380 22.394.633.241 179.992.901.828 2009

Description Gunung Meliau Plant, 225,82 Hectare Sungai Dekan Plant, 278,25 Hectare Parindu Plant, 245 Hectare Pelaihari Plant, 2.130 Hectare Kumai Plant, 180 Hectare Batulicin Plant, 180 Hectare Danau Salak Plant, 180 Hectare VAT 10% Correction Over 184 Jobs Ha LC Total

Addition of TBM acquisition in 2010 of Rp228,597,915,838 with details:

Nilai (Rp) / Value (IDR) 19.342.674.589 394.325.563 43.949.385.245 10.028.819.657 2.743.774.137 2.066.018.872 666.757.549 47.286.312.314 681.392.029 16.422.266.309 12.639.213.923 54.925.416.430 17.451.559.221 228.597.915.838

Reklasifikasi yang dilakukan oleh Perusahaan dari TBM ke Tanaman Menghasilkan (TM) tahun 2009 sebesar Rp 179.992.901.828, meliputi :

Uraian Kebun Gunung Meliau Kebun Gunung Emas Kebun Sungai Dekan Kebun Ngabang Kebun Parindu Kebun Kembayan Kebun Tajati Kebun Pelaihari Kebun Sintang Kebun Kumai Kebun Danau Salak Kebun Batulicin Jumlah

The Company have reclassification from Immature Plant (TBM) to Mature Plant year 2010 amounted to Rp86,672,236,612, including:

Nilai (Rp)/Value (IDR) 17.515.458.022 16.856.509.648 2.744.977.109 3.771.059.711 14.101.396.149 3.884.446.015 27.723.586.650 74.803.308 86.672.236.612

Uraian Kebun Gunung Meliau Kebun Gunung Emas Kebun Sungai Dekan Kebun Ngabang Kebun Rimba Belian Kebun Parindu Kebun Kembayan Kebun Tajati Kebun Pelaihari Kebun Sintang Kebun Kumai Kebun Danau Salak Kebun Batulicin Jumlah

Penambahan perolehanTBM tahun Rp152.207.094.518, dengan rincian :

Immature Plant (IP) (continued)

Description Gunung Meliau Plant Gunung Emas Plant Sungai Dekan Plant Ngabang Plant Parindu Plant Kembayan Plant Tajati Plant Pelaihari Plant Sintang Plant Kumai Plant Danau Salak Plant Batulicin Plant Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

13. PLANT ASSETS (continued)

13. ASET TANAMAN (lanjutan) 2)

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) (lanjutan)

2)

Kebun Rantau Pulung (Sangata-Anak Perusahaan)

Tanaman Baru (TB) Kebun Inti Tanaman Belum Menghasilkan (TBM-1) Kebun Plasma Jumlah Areal TBM

Immature Plant (IP) (continued) Rantau Pulung Plant (Sangata - Subsidary)

31 Desember 2010 26.923.016.282

31 Desember 2009 2.746.343.341

8.309.106.502 35.232.122.784

563.048.191 3.309.391.532

14. ASET TETAP

New Plants, Nucleus Plantation Immature Plant, (TBM-1), Plasm Plantation

14. FIXED ASSETS

Biaya perolehan, akumulasi penyusutan dan penurunan nilai serta nilai buku aset tetap sebagai berikut :

Acquisition costs, accumulated depreciation and impairment value and net book value of assets as follows: 2010

Saldo Awal / Beginning Balance Biaya Perolehan : Tanah Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan Sub Jumlah

Penambahan/ Addition

Pengurangan/ Deduction

15.371.460.056 104.713.386.849

3.677.565.278 8.524.877.001

89.313.281 1.252.728.633

18.959.712.053 111.985.535.217

131.256.851.180

14.817.160.147

923.499.746

145.150.511.581

498.666.252.460

113.255.087.930

6.303.269.296

605.618.071.094

94.127.368.313 41.721.981.448

33.189.147.883 8.671.136.647

649.790.249 15.524.826.995

126.666.725.947 34.868.291.100

49.818.423.444 23.614.327.706

4.907.289.545 -

1.004.842.944 -

53.720.870.045 23.614.327.706

8.879.633.965 968.169.685.421

453.212.700 187.495.477.131

460.382.607 26.208.653.751

1.129.456.508.801

8.872.464.058

Acquisition Cost : Lands Buildings of Residential Office/Factory Buildings Machine and Factory Installations Roads,Bridges and Canals Transportations Office dan Agriculture Equipment Other Assets Seeds Installation and Equipments Sub Total

Accumulated Depreciation and Impairment Value :

Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai : Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air

Saldo Akhir / Ending Balance

66.740.237.540

5.333.287.415

1.215.978.590

70.857.546.365

70.236.303.381

6.901.206.294

495.196.507

76.642.313.168

205.723.236.435

24.520.835.668

5.840.690.776

224.403.381.328

Buildings of Residential Office/Factory Buildings Machine and Factory Installations Roads,Bridges and Canals

34.916.037.286

5.677.539.751

1.178.787.821

39.414.789.216

Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan

23.592.085.171

7.217.246.451

8.503.958.401

22.305.373.221

42.775.725.216 20.180.779.081

2.109.870.553 -

959.464.980 3.166.895.468

43.926.130.789 17.013.883.613

5.166.919.711

877.661.492

460.382.604

5.584.198.599

Sub Jumlah

469.331.323.821

52.637.647.624

21.821.355.147

500.147.616.299

Sub Total

Nilai Buku

498.838.361.600

629.308.892.502

Book Value

Pekerjaan Dalam Pelaksanaan *) Jumlah Aset Tetap

53.667.940.290

67.942.220.492

552.506.301.890

2.338.717.152

119.271.443.630 748.580.336.132

59

Transportations Office dan Agriculture Equipment Other Assets Installation and Nursery Equipments

Construction in *) Progress Total Fixed Assets


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

14. FIXED ASSETS (continued) 2009 Saldo Akhir / Pengurangan/ Ending Deduction Balance

14. ASET TETAP (lanjutan) Saldo Awal / Beginning Balance Biaya Perolehan : Tanah Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan Sub Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai : Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan Sub Jumlah Nilai Buku Pekerjaan Dalam Pelaksanaan *) Jumlah Aset Tetap

Penambahan/ Addition

7.348.946.035 101.263.138.028

8.326.794.435 4.277.892.085

304.280.414 827.643.264

15.371.460.056 104.713.386.849

121.410.941.435

18.046.352.651

8.200.442.906

131.256.851.180

408.217.941.356

117.010.155.187

26.561.844.083

498.666.252.460

65.209.655.816 41.680.919.544

29.313.359.750 4.562.081.095

395.647.253 4.521.019.191

94.127.368.313 41.721.981.448

47.123.747.947 23.614.327.706

3.765.463.347 -

1.070.787.850 -

49.818.423.444 23.614.327.706

5.860.228.720

3.019.405.245

-

821.729.846.587

188.321.503.795

15.319.820.878

60.526.675.932

6.889.750.553

676.188.945

63.902.632.590

11.575.130.310

5.241.459.519

200.853.301.912

25.216.157.318

20.346.222.795

31.680.215.228 21.291.558.435

3.631.469.317 6.056.663.152

395.647.259 3.756.136.416

39.851.110.970 19.000.062.698

3.758.138.116 1.180.716.383

833.523.870 -

4.665.720.773 441.771.278.538 379.958.568.049

501.198.938 58.809.224.087

10.902.956.009

11.818.135.700 391.776.703.749

53.667.940.290

11.818.135.700

31 Desember 2010 / December 31, 2010 738.056.893.237 10.523.442.895 748.580.336.132

Aset Tetap Induk Aset Tetap Anak Perusahaan Jumlah Aset Tetap

*) Pekerjaan Dalam Pelaksanaan merupakan pekerjaan yang belum diselesaikan sampai dengan 31 Desember 2010 dengan rincian sebagai berikut :

8.879.633.965

Acquisition Cost : Lands Buildings of Residential Office/Factory Buildings Machine and Factory Installations Roads,Bridges and Canals Transportations Office dan Agriculture Equipment Other Assets Installation and Nursery Equipments

Sub Total 968.169.685.421 Accumulated Depreciation and Impairment Value : 66.740.237.540 Buildings of Residential Office/Factory 70.236.303.381 Buildings Machine and Factory 205.723.236.435 Installations Roads,Bridges and 34.916.037.286 Canals 23.592.085.171 Transportations Office dan Agriculture 42.775.725.216 Equipment 20.180.779.081 Other Assets Installation and 5.166.919.711 Nursery Equipments 469.331.323.821 Sub Total Book Value 498.838.361.600 Construction in 53.667.940.290 *) Progress Total Fixed Assets 552.506.301.890

31 Desember 2009 / December 31, 2009 543.728.309.983 8.777.991.907 552.506.301.890

Fixed Asset - Parent Fixed Asset - Subsidary Total Fixed Assets

*) Construction in Progress is a work not yet completed until December 31, 2010 with details as follows:

Jenis Pekerjaan Pembangunan PMS Kembayan dan PMS Pelaihari, kontrak Kantor Direksi.

Work Type Nilai (Rp)/Value (IDR) 111.138.641.206 Construction of Kembayan and Pelaihari PMS, contract of Office Directors.

Pembangunan 8 unit rumah karyawan type 70 m2 di PMS Kemmbayan, kontrak Kantor Direksi.

378.717.152 Constuction of type employee's house 70 m 2 on Kembayan PMS, contract of Office Directors.

Pengadaan 40 unit lori rebusan, pemasangan konstruksi baja dan perbaikan lantai beton loading ramp, serta pengadaan, pemasangan dan komisioning ketel rebusan, kontrak PMS Rimba Belian.

3.920.000.000 Procurement of 40 units of lorries stew, installation of steel construction and repair of concrete floor loading ramp, and procurement, installation and commissioning of the kettle boiling, Contract of Rimba Belian PMS.

Pembuatan dan comisioning 1 (satu) unit ketel uap kapasitas 35 ton, kontrak PMS Ngabang

1.960.000.000 Preparation and comisioning 1 (one) unit boiler hood 35 tons, Contract of Ngabang PMS.

Pembuatan dan comisioning 1 (satu) unit ketel uap kapasitas 25 ton, kontrak PMS Parindu

1.960.000.000 Preparation and comisioning 1 (one) unit boiler hood 25 tons, Contract of Parindu PMS.

Jumlah

119.357.358.358

60

Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

14. FIXED ASSETS (continued)

14. ASET TETAP (lanjutan) Penambahan perolehan bangunan rumah tinggal tahun 2010 sebesar Rp8.406.799.358 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari : Uraian

Additional of the acquisition of the residential buildings in 2010 of Rp8,406,799,358 with details above Rp500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Description

Rekondisi 40 unit rumah karyawan Type 50 di Kebun Pelaihari.

1.250.611.000 Recondition 40 units of Type 50 houses of employees at Pelaihari Plant.

Pembangunan 7 unit rumah karyawan Type G.II di Kebun Longkali.

1.088.094.293 Building houses 7 units of employees type G.II at Longkali Plant.

Pembangunan Barak di Kebun di Kebun Kembayan Inti.

612.056.363 Building barrack at Kembayan Plant.

Pembangunan 5 unit barak G 5 di Kebun Kembayan Inti.

556.414.875 Building barrack 5 units of employees type G.5 at Kambayan Plant.

Jumlah

3.507.176.531

Penambahan perolehan bangunan perusahaan tahun 2010 sebesar Rp13.495.848.395 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

Total

Additional of the acquisition of the company buildings in 2010 of Rp13,495,848,395 with details above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Description

Pemasangan kontruksi baja, perbaikan lantai beton Loading Ramp Line II dan pembangunan satu unit gudang inti di PMS Rimba Belian.

4.465.163.057 Installation of steel construction, conrete floor repairs loading ramp line II and the construction of a warehouse unit at Rimba Belian PMS.

Pembangunan Gudang Maturasi konstruksi baja, pemasangan kanopi bangunan dan pembuatan gudang lump di Kebun Tambarangan.

development maturation of steel 2.995.645.622 Warehouse construction,installation of canopy structure and manufacturing at Tambarangan Plant.

Pembangunan Gudang Maturasi di Kebun Sintang.

1.267.444.000 Waregouse development maturation at Sintang Plant.

Pemasangan Pipa pengiriman CPO panjang 948 meter di PMS Gunung Meliau.

808.898.750 Pipe fitting length of 948 meters CPO shipments at Gunung Meliau PMS.

Pembangunan satu unit kantor central di Kebun Longkali dan Kebun Kumai

1.378.871.300 Development of one central office unit at Longkali and Kumai Plant.

Jumlah

10.916.022.729

Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan tahun 2010 sebesar Rp86.177.567.940 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari :

Total

Additional of the acquisition of the machinery and equipment in 2010 of Rp86,177,567,940 with details of above Rp 500 million consisting of:

Uraian Pengadaan 1 unit ketel uap, 2 unit digester, perbaikan dutching dan penggantian barau blower nut silo, penggantian 1 unit auto feeder no 2 menjadi automatic feeder system scrap bar, 20 unit lori rebusan, pemasangan S. separator no 5. di Kantor Direksi.

Description Nilai (Rp)/Value (IDR) 12.675.837.500 Procurement of a boiler unit, 2 units of the digester, repair and replacement barau dutching nut silo blower, replacement of a unit of No. 2 auto feeder system into the automatic feeder scrap bar, 20 units of lorries stew, installation of S. separator no 5. in head office.

Pengadaaan 1 unit ketel rebusan, 1 unit CBC kerangka baja fibre cyclone 1 unit fibre cyclone, 1 unit depricaper dan vertikal coloum, 2 unit digester kap. 3.500 liter dan 2 unit screw press kap.15-17 ton TBS/jam,rangka baja LTDS double stage dengan komponennya dan 1 unit cracked mixtured elevator line II, 2 unit kernel silo, screw press line II, clarifier contious tank 90 M3, claybath separator, shell transport kernel transport conveyor, pemasangan instalasi listrik, ularan distribusi buah, ularan balik, talang minyak mentah, sand trap tank, vibrosievo separator, hot water tank, sludge drain tank, botton cross conveyor, top cross, 1 unit fruit elevator, steel structur, shell sertaa plate form maintenance, 1 unit oil purifier, pipa super heater di PMS Rimba Belian

22.663.378.158 Supply 1 unit of the kettle boiled, 1 unit of steel frame CBC fiber fiber cyclone cyclone 1 unit, 1 unit and vertical depricaper coloum, 2 units of digester hood. 3500 liters and 2 units of screw press kap.15-17 ton FFB / hr, double stage LTDS steel frame with its components and 1 unit cracked line elevator mixtured II, 2 units of kernel silos, screw press line II, contious clarifier tanks 90 M3, claybath separator, conveyor transport kernel shell transport, electrical installation, fruit distribution hose, hose behind, gutters crude oil, sand trap tanks, vibrosievo separator, hot water tanks, sludge tanks drain, Botton cross conveyors, top cross, 1 unit of fruit elevator, structur steel, the shell plate sertaa form maintenance, 1 unit of oil purifier, super heater pipes at Rimba Belian PMS.

Pengadaan penggantian S. Separator, komisioning turbin, pemasangan 2 unit digester di PMS Samuntai.

6.504.747.000 Procurement of replacement S. Separator, turbine commissioning, installation of 2 units digester at Samuntai PMS.

Saldo dipindahkan

41.843.962.658

61

Carried forward


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

14. FIXED ASSETS (continued)

14. ASET TETAP (lanjutan) Uraian

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Saldo pindahan

41.843.962.658

Description Brought forward

Pengadaan satu unit tangki timbun CPO kapasitas 2.500 ton, komisioning 2 unit digester kap 3.500 liter dan 2 unit screw press kapasitas 15-17 ton/jam, 3 unit Nut Silo Drier, rangka baja LTDS double stage, Nut Creaker hot water tank nut conveyor crude oil gutter, mixture kernel grading kernel mixture conveyor 350 x 5000 mm kernel drier, 1 unit CBC, 1 unit ularan cake press dan ularan bottom cross dan top cross, nut conveyor, komisioning 2 unit oil purifier kapasitas 8.000 liter/jam, 1 unit sludge tank dan 2 unit oil tank, 1 unit clarifier continous tang di PMS Ngabang.

21.017.123.516 Procurement of one unit of storage tank capacity of 2,500 tons of CPO, commissioning of 2 units of 3500liter digester hood and 2 units of screw press capacity of 15-17 tons / hour, 3 units Nut Silo drier, double stage LTDS steel frame, hot water tanks Creaker Nut nut conveyor crude Gutter oil, mixture kernel kernel mixture grading conveyor 350 x 5000 mm kernel drier, CBC 1 unit, 1 unit hose and hose press cake bottom and top cross cross, nut conveyor, commissioning of 2 units of oil purifier capacity of 8000 liters / hour, 1 unit of sludge 2 units of tanks and oil tanks, 1 unit of continuous clarifier at Ngabang PMS.

Pengadaan 20 unit lori rebusan c/w onder steel kapasitas 2,5 Ton di PMS Samuntai

653.000.000 Procurement of 20 units of lorries stew c/w Onder steel capacity of 2.5 tons at Samuntai PMS

Pengadaan 2 unit screw press kapasitas 17 Ton TBS/ Jam dan Digester, 2 unit pintu rebusan no 4 di PMS Long Pinang.

2.706.350.000 Procurement of 2 units of screw press capacity of 17 tons FFB / hour and Digester, 2 units stew door No 4 at Long Pinang PMS.

Pengadaan 2 unit screw press kapasitas 12 Ton di PMS Longkali.

1.101.000.000 Procurement of 2 units of screw press capacity of 12 tons at Longkali PMS.

Pengadaan Lori Rebusan di PMS Parindu.

816.250.000 Procurement of units lorries at Parindu PMS.

Jumlah

68.137.686.174

Penambahan perolehan jalan, jembatan, dan saluran air tahun 2010 sebesar Rp33.128.644.303 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian Peningkatan jalan penghubung dan jalan produksi di Kebun Longkali.

Total

Additions of the acquisitoion of roads, bridges, and canals in 2010 of Rp33,128,644,303 with details of above Rp 500 million consisting of:

Description Nilai (Rp)/Value (IDR) 4.222.993.500 Improved of connecting roads and production roads at Longkali Plant.

Pembuatan jalan cor beton dan peningkatan jalan produksi di Kebun Parindu.

2.941.874.673 Concrete road construction and production roads at Parindu Plant.

improvement

Peningkatan jalan produksi, jalan koleksi dan peningkatan jalan penghubung di Kebun Kembayan.

4.127.426.256 Increased production road, street improving roads at Kembayan Plant.

collections

Peningkatan jalan Produksi dan penghubung di Kebun Sungai Dekan.

3.956.706.046 Increased Production of the road, wear a layer of laterite, improved roads in the Garden River Dean.

peningkatan

jalan

of and

Peningkatan jalan koleksi di Kebun Batulicin.

1.044.071.294 Increased production and improved roads connecting road at Sungai Dekan Plant.

Peningkatan jalan produksi dan peningkatan jalan koleksi di Kebun Gunung Emas.

2.051.971.226 Increased production and improved collections at Gunung Emas Plant.

Peningkatan jalan penghubung dengan di Kebun Gunung Meliau.

street

785.645.221 Improved road links at Gunung Meliau Plant.

Peningkatan jalan produksi di Kebun Tajati

616.884.950 Increased production at Tajati Plant.

Jumlah

19.747.573.166

Penambahan perolehan alat pengangkutan tahun 2010 sebesar Rp7.550.308.647 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari : Uraian Pengadaan Sakai Vibrator di Kebun Sungai Dekan.

road

Total

Additions of the acquisition of transportation equipment in 2010 of Rp7,550,308,647 with details above Rp500 million consisting of:

Description Nilai (Rp)/Value (IDR) 2.174.700.000 Procurement Sakai Dean Vibrator at Sungai Dekan Plant.

Pengadaan I unit Excavator Hitachi Zaxis di Kebun Parindu.

1.006.336.217 Procurement of 1 unit of Hitachi Zaxis Excavator at Parindu Plant.

Pengadaan 1 unit Forklift Komatsu di Kebun Sintang.

771.805.430 Procurement of 1 unit of Komatsu Forklift at Sintang Plant.

Pengadaan 20 unit Lori Rebusan di PMS Samuntai.

653.000.000 Procurement of 20 units lorries at Samuntai PMS.

Pemakaian 20 unit Lori Rebusan di PMS Longpinang.

653.000.000 Procurement of 20 units lorries at Longpinang PMS.

Pengadaan 17 unit Onder Stell Lori Rebusan di PMS Gunung Meliau.

509.014.000 Procurement of 17 units of lorries stew c/w Onder at Gunung Meliau PMS

Jumlah

5.767.855.647

62

Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

14. FIXED ASSETS (continued)

14. ASET TETAP (lanjutan) Penambahan perolehan alat pertanian dan inventaris kecil tahun 2010 sebesar Rp4.518.247.945

Additions to the acquisition of agricultural tools and small inventory in 2010 of Rp4,518,247,945

Penambahan perolehan instalasi pembibitan tahun 2010 sebesar Rp453.212.600 terdapat di Kebun Ngabang.

Additions to the acquisition of nursery instalation in 2010 of Rp453,212,600 in Ngabang Plant.

Persentase penyelesaian atas Pekerjaan dalam Pelaksanaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp119.357.358.358 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari :

Percentage of completion of Work in Progress as of December 31st 2010 amounted to Rp119,357,358 with details above Rp500 million consisting of:

Uraian Pekerjaan rancang bangun PMS Kembayan kap. 30-60 ton/jam, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 96,95 %.

Description Nilai (Rp)/Value (IDR) 28.586.918.786 Design of Kembayan PMS with capacity 30-60 tons / hour, the percentage of completion of work reached 96,95%.

Pekerjaan rancang bangun PMS Pelaihari kap. 30 ton/jam, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 85,51 %.

32.919.389.772 Design of Pelaihari PMS with capacity 30 tons / hour, the percentage of completion of work reached 85,51%.

Pengadaan 40 unit Lori Rebusan kapasitas 3,5 ton di PMS Rimba Belian.

1.919.435.840 Procurement of 40 units of lorries capacity 3,5 ton at Gunung Meliau PMS

Pembuatan 2 unit ketel uap di PMS Rimba Belian.

3.920.000.000 Preparation of 2 units of steam boiler at Rimba Belian PMS.

Pembuatan dan komisioning 1 unit ketel uap kapasitas 35 ton di PMS Ngabang

1.960.000.000 Manufacture and commissioning of a boiler unit capacity of 35 tons at Ngabang PMS.

Pembuatan dan komisioning 1 unit ketel uap kapasitas 25 ton dan pembongkaran pondasi di PMS Parindu.

1.960.000.000 Manufacture and commissioning of a boiler unit capacity of 25 tons and dismantling of foundatinon at Parindu PMS.

Jumlah

71.265.744.398

Penambahan perolehan bangunan rumah tinggal tahun 2009 sebesar Rp3.904.702.474 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari : Uraian Bangunan 4 unit rumah karyawan di Kebun Gunung Emas.

Total

Additional of the acquisition of the residential buildings in 2009 of Rp3,904,702,474 with details above Rp500 million consisting of:

Description Nilai (Rp)/Value (IDR) 521.196.524 Building houses 4 units of employees at Gunung Emas Plant.

Pembangunan 7 Unit rumah karyawan di Kebun Kumai.

643.847.160 Building houses 7 units of employees at Kumai Plant.

Pembangunan 6 unit rumah karyawan di Kebun Danau Salak.

724.680.000 Building houses 6 units of employees at Danau Salak Plant.

Jumlah

1.889.723.684

Penambahan perolehan bangunan perusahaan tahun 2009 sebesar Rp11.979.424.320 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

Total

Additional of the acquisition of the company buildings in 2009 of Rp11,979,424,320 with details above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Description

Pembuatan canopy, pagar keliling kantor, garasi mobil, kantin, halaman gedung IS ITT dan halaman depan gedung inti ITT di Kantor Direksi.

959.653.700 Making canopy, the fence around the office, car garage, cafeteria, courtyard and front page IS ITT at the Office of Directors.

Pembuatan barak kayu, perbaikan parit kolam limbah deoling pond dan secondary pond, pembuatan tanki air perumahan karyawan, taman hutan, pengecoran kantor ass. Jaga, toilet dan bak abu ketel, paving blok, pemasangan keramik dan sekat pembatas st. pabrik biji, dan pondasi pipa tiang penyangga CPO di PMS Gunung Meliau.

3.533.047.743 Making wooden barracks, deoling ditch repair swimming pond and secondary waste pond, making the water tank housing for employees, forest park, casting assistant Guard office, toilet and bath boiler ash, paving blocks, tiles and insulation barrier installation st. plant seeds, pipes and foundation pillars of CPO at Gunung Meliau PMS.

Pembuatan Kolam dan Taman, Pendopo, Halte antrian truk , Lantai beton L. Ramp, Pemasangan atap dan dinding serta pengecatan pabrik, dan pembuatan parit dalam pabrik di PMS Ngabang.

3.132.704.472 Making Pool and Garden, Hall, Stop the queue of trucks, concrete Floor Loading Ramp, installation of roof and walls and paint factories, and manufacturing plant in the trench at Ngabang PMS.

Pembetonan lantai pabrik, lantai stasiun rantaian, pembuatan gudang inti dan taman tanaman hutan di PMS Parindu

2.313.168.945 Casting factory floor, the floor chain stations, making the core warehouse and garden at Parindu PMS

Pembangunan ruang keperawatan di Rumah Sakit Danau Salak.

508.619.790 Building nursing room at Danau Salak Hospital.

Jumlah

10.447.194.650

63

Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

14. FIXED ASSETS (continued)

14. ASET TETAP (lanjutan) Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan tahun 2009 sebesar Rp99.336.062.514 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

Additional of the acquisition of the machinery and equipment in 2009 of Rp99,336,062,514 with details of above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Description

Pemasangan instalasi listrik, pengadaan combi package boiler, pompa air, pompa water intake, sludge recycle pump, gear pump, raw water pump, soda ash mixer, alum mixer, injeksi pump, booster pump, dan tanki timbun CPO di Kantor Direksi.

5.636.905.194 Electrical installation, procurement package Combi boiler, water pump, water pump intake, sludge recycle pump, gear pump, water pump raw, soda ash mixer, alum mixer, injection pump, booster pump and storage tank CPO at the office of Directors.

Penggantian 1 unit ketel rebusan, pengadaan dan pemasangan pintu rebusan, pemindahan blow down ketel rebusan, pengadaan gear box, gear motor, penggantian 1 unit auto feeder no.1 menjadi automatic feeder system scraper bar, pengadaan screw press, digester, pompa warman, clarifier water pump, pompa SIHI, oil furifier, modifikasi dari 1 tingkat menjadi 2 tingkat komplit ducting cyclone dan conveyor, pengadaan pompa injection, raw water, cary over,pompa cation, degasifer, pemasangan dan penggantian conveyor sampah boiler, pengadaan diesel generator set man dan tanki bahan bakar di PMS Gunung Meliau.

16.321.193.488 Replacement of a unit of the kettle boiling, procurement and installation of door stew, the removal of blow down boiling kettle, supplying gear boxes, gear motors, replacement of a unit of No. 1 into the automatic feeder auto feeder system scraper bars, procurement screw press, the digester, Warman pump, clarifier water pump, pump beloved, furifier oil, modified from 1 level to 2 level cyclone and ducting complete conveyor, the procurement of injection pumps, raw water, over Cary, cation pumps, degasifer, trash conveyor installation and replacement boilers, supplying diesel generator sets man and fuel tank at Gunung Meliau PMS.

Pengadaan lori rebusan, hydrolic motor, cyclo drive, pompa warman, tanki timbun minyak sawit, pompoa pengiriman CPO, gear pump, tangki bahan bakar, hight pressure blower, pemasangan atap silo cangkang dan cyclone fibre, dosing pump, panel auto transformer, dan dinding sirip & canopy di PMS Rimba Belian.

10.504.507.873 Procurement train stew, hydrolic motor, cyclo drives, Warman pumps, storage tanks of palm oil, palm oil shipments CPO, the gear pump, fuel tank, Hight pressure blower, installation of the roof shells silo and cyclone fiber, dosing pump, auto transformer panel, and wall Fin & canopy at Rimba Belian PMS.

Pengadaan ketel rebusan, transfer carriage, integrated understel lori, gear motor, lori rebusan, screw press dan digester conveyor balik, pompa warman, sludge separator, oil purifier, vibro sleeve separator, heater silo, air lock, nut grading, rotur cracker, pompa auxillary, dossing pump, pompa centrifugal, turbin alternator, blower impeller ID fan, pompa turbin, conveyor sampah mendaki, electro motor, dan pemasangan jaringan kabel listrik di PMS Ngabang.

15.824.217.412 Procurement of the kettle boiling, transfer carriage, integrated understel lori, gear motors, train stew, screw press and digester conveyor behind, Warman pumps, sludge separator, oil purifier, the sleeve vibro separators, heater silos, water lock, nut Grading, rotur crackers, pump auxillary, dossing pump, centrifugal pumps, turbine alternators, blower impeller ID fan, turbine pumps, trash conveyor climbing, electro motors, and installation of electrical at Ngabang PMS.

Pengadaan gear motor, penggantian cyclone dan separating colomb LTBS, pemasangan jaringan pipa air prosessing biodiesel, rehabilitasi rail track lori rebusan, pembuatan tangki gliserol, bahan bakar, pengadaan, pemasangan dan comisioning elmot, blower depericarper, tabung vacum de dearator, penggantian dan pemasangan heater silo inti, CBC, clay batch sepa, travo las, pengolahan biodiesel, penggantian turbin uap, pemasangan instalasi loading methanol biodiesel, instalasi cooling water biodiesel, penggantian water tower tank, sludge recycle pump, gear box dan pembuatan plat beton penyeberangan di PMS Parindu.

17.372.242.557 Procurement of gear motors, replacement and separating colomb cyclone LTBS, installation of water pipelines biodiesel processing, rehabilitation of rail tracks lori stew, glycerol tank, fuel, procurement, installation and comisioning elmot, depericarper blower, vacuum tubes de dearator, replacement and installation of the heater core silo, CBC, clay batch uninteresting, travo welding, processing of biodiesel, the replacement of steam turbines, biodiesel methanol loading installation, installation of cooling water of biodiesel, a replacement water tower tanks, sludge recycle pump, gear box and crossings of concrete plate at Parindu PMS.

Saldo dipindahkan

65.659.066.524

64

Carried forward


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

14. FIXED ASSETS (continued)

14. ASET TETAP (lanjutan) Uraian

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Description

Saldo pindahan Pengadaan dan pemasangan kisi-kisi dan hydrolick Loading Ramp, transfer carried, pipa induk BPV, gear box, digester, vibrating screen double deek, heater, dacting depericarper, fibre cyclon, LTDS, nut polising drum, riple mill, blower distoner, cyclo drive, pembuatan bak sedimentasi, pengadaan dan komisioning ketel uap, license fee, basic engineering, detail engineering floatation pond, pipe compresor, pump, waste oil daily strorage, oil press filter, methanol neotralizing tank, methanol condensor, reboiler, dan pemasangan instalasi loading dan cooling water di PMS Semuntai.

Brought forward 65.659.066.524 14.782.115.340 Procurement and installation of the grille and hydrolick Loading Ramp, transfers carried, BPV main pipe, gear box, digester, deek double vibrating screen, heater, dacting depericarper, fiber cyclon, LTDS, nut polising drums, riple mill, blower distoner, cyclo drive, sedimentation tanks, supply and commissioning of boilers, license fee, basic engineering, detail engineering floatation pond, pipe compressor, pump, daily waste oil storage, oil filter press, tanks neotralizing methanol, methanol condensor, reboiler, and loading and installation cooling water at Semuntai PMS.

Pengadaan pompa sumer suble, pemasangan dan komosioning autimatic sincronising panel indek, pengadaan roundsheel ketel rebusan, pompa rexroth, flang motor, pengadaan dan pemasangan pintu rebusan, disgester, screw press, cyclo drive, pompa warman, pengadaan, pemasangan dan komosioning oil purifier, pompa summer, dan pembuatan paralel nut conveyor silo nutten di PMS Longpinang.

12.280.629.525 Procurement of Sumer suble pump, installation and commosioning autimatic sincronising index panel, procurement roundsheel kettle stew, Rexroth pump, motor flang, procurement and installation of door stew, disgester, screw press, cyclo drive, Warman pumps, procurement and installation commosioning oil purifier, pump summer, and parallel conveyor nut silo nutten at Longpinang PMS.

Pengadaan mesin pompa air, mesin giling, dan skat bak alumunium di Kebun Danau Salak.

1.131.500.000 Procurement of water pump machine, grinding machine, and tub aluminum bulkhead at Danau Salak plant.

Pengadaan rak maturasi, pre breaker, screw conveyor, variable speed, pemasangan crepeer jumbo, gear box, timbangan digital, pemasangan instalasi listrik dan air di Kebun Tambarangan.

4.191.024.025 Maturation shelf procurement, pre breaker, screw conveyor, variable speed, installation crepeer jumbo, gear box, digital scales, electricity and water installation at Tambarangan plant.

Jumlah

98.044.335.414

Penambahan perolehan jalan, jembatan, dan saluran air tahun 2009 sebesar Rp27.347.870.791 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian Pengadaan jalan penghubung, jalan produksi, jalan koleksi dan pembuatan box culvert di Kebun Gunung Meliau Inti. Peningkatan jalan penghubung dan jalan produksi di Kebun Gunung Emas. Peningkatan jalan produksi dengan laterit gravel, pembuatan jembatan beton dan pembuatan box culvert di Kebun Rimba Belian Inti. Peningkatan jalan produksi, pembuatan jembatan beton dan pembuatan box culvert di Kebun Ngabang. Peningkatan jalan produksi, jalan penghubung, jalan koleksi dan pembuatan box culvert di Kebun Parindu.

Total

Additions of the acquisitoion of roads, bridges, and canals in 2009 of Rp27,347,870,791 with details of above Rp 500 million consisting of:

Description Nilai (Rp)/Value (IDR) 3.262.593.520 Procurement of connecting roads, road production, collection road and making of box culvert at Gunung Meliau Plant. 2.578.417.800 Improved of connecting roads and production roads at Gunung Emas Plant. 1.527.385.472 Improved production roads with laterite gravel, making of concrete bridge and box culvert at Rimba Belian Plant.

Pembuatan waduk penampung air baku lengkap rumah pompa, dan pembetonan parit saluran air di PMS Parindu.

2.436.576.083 Improved of production roads, making concrete bridge and box culvert at Ngabang Plant. 2.969.765.540 Procurement of connecting roads, road production, collection road and making of box culvert at Parindu Plant. 1.273.306.900 Making of reservoir of raw water include pump house, and concreted drainage ditch in Parindu PMS.

Pembuatan jalan produksi, jalan koleksi, jalan penghubung dan pembuatan box culvert di Kebun Kembayan.

4.168.066.248 Making of production roads, collection roads, connection roads and box culvert at Kembayan Plant.

Peningkatan jalan produksi, jalan koleksi, pembuatan jembatan ulin dan box culvert di Kebun Tabara.

2.332.123.749 Improved production roads, collection road, ulin bridge and box culvert at Tabara Plant.

Peningkatan jalan produksi dan jalan koleksi di Kebun Tajati

2.544.198.120 Improved of production road and collection road at Tajati Plant. 1.271.951.000 Improved of production road and concreted bridge at Longkali Plant. 505.126.800 Improved production road, making concrete bridge and box culvert at Kumai Plant. 760.387.253 Improved roads, production road, street collections, making a bridge, culvert, and galvanized pipe irrigation at Danau Salak. 817.610.573 Improved production road at Batulicin Plant. 26.447.509.058 Total

Peningkatan jalan produksi dan pembuatan jembatan beton di Kebun Longkali. Peningkatan jalan produksi, pembuatan jembatan beton dan box culvert di Kebun Kumai. Peningkatan jalan penghubung, jalan produksi, jalan koleksi, pembuatan jembatan, gorong-gorong, dan pipa galvanis irigasi di Kebun Danau Salak. Peningkatan jalan produksi di Kebun Batulicin. Jumlah

65


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

14. FIXED ASSETS (continued)

14. ASET TETAP (lanjutan) Penambahan perolehan alat pengangkutan tahun 2009 sebesar Rp3.323.314.500 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari : Uraian Pengadaan ondersteel lori rebusan, gear motor dan pompa merk warman di PMS Gunung Meliau.

Additions of the acquisition of transportation equipment in 2009 of Rp3,323,314,500 with details above Rp500 million consisting of:

Description Nilai (Rp)/Value (IDR) 780.057.600 Procurement of ondersteel train stew, gear motor and pump Warman at Gunung Meliau PMS.

Pengadaan 15 unit lori rebusan di PMS Semuntai.

529.500.000 Procurement of 15 unit train stew at Semuntai PMS.

Pengadaan 35 unit lori rebusan di PMS Longpinang.

1.183.756.900 Procurement of 35 unit train stew at Longpinang PMS.

Pengadaan sakai vibrator Roller di Kebun Pelaihari

695.000.000 Procurement of sakai vibrator roller at Pelaihari Plant.

Jumlah

3.188.314.500

Total

Penambahan perolehan alat pertanian dan inventaris kecil tahun 2009 sebesar Rp3.245.789.047 dengan nilai diatas Rp500 juta adalah penambahan alat inventaris kantor sebesar Rp1.772.364.150 di Kantor Direksi.

Additions to the acquisition of agricultural tools and small inventory in 2009 of Rp3,245,789,047 with a value above 500 million is additional equipment for the office equipment Rp1,772,364,150 in the Office of Directors.

Penambahan perolehan instalasi pembibitan tahun 2009 sebesar Rp78.198.556 terdapat di Kebun Ngabang.

Additions to the acquisition of nursery instalation in 2009 of Rp78,198,556 in Ngabang Plant.

Persentase penyelesaian atas Pekerjaan dalam Pelaksanaan per 31 Desember 2009 sebesar Rp53.667.940.290 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari :

Percentage of completion of Work in Progress as of December 31st 2009 amounted to Rp53,667,940,290 with details above Rp500 million consisting of:

Uraian Pekerjaan rancang bangun PMS Kembayan kap. 30-60 ton/jam, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 51,03 %.

31.768.085.053 Design of Kembayan PMS with capacity 30-60 tons / hour, the percentage of completion of work reached 51.03%.

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Description

Pekerjaan rancang bangun PMS Pelaihari kap. 30 ton/jam, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 30,08 %.

17.864.247.595 Design of Pelaihari PMS with capacity 30 tons / hour, the percentage of completion of work reached 30.08%.

Pengadaan, pemasangan dan komisioning 1 unit ketel rebusan di PMS Rimba Belian, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 20%.

714.995.270 Procurement, installation and commissioning of 1 unit of kettle boiling at Rimba Belian PMS, the percentage of completion of work reaches 20% .

Pemasangan konstruksi baja dan perbaikan lantai beton loading ramp di PMS Rimba Belian, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 40%.

1.395.863.883 Installation of steel construction and repair concrete floor loading ramp at Rimba Belian PMS, the percentage of completion of work reaches 40% .

Pembangunan gudang maturasi di Kebun Tambarangan, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 90,16%.

1.471.535.889 Warehouse maturation construction in Tambarangan Plant , the percentage of completion of work reached 90.16%.

Jumlah

53.214.727.690

15. BEBAN TANGGUHAN

15. DEFERRED CHARGES

Akun ini merupakan biaya terkait pengurusan hak guna usaha (HGU) atas tanah Perusahaan yang berlokasi di unit kebun dan pabrik serta kantor direksi. 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Biaya Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Beban Tangguhan - Bersih

Total

15.909.978.115 1.277.846.700 17.187.824.815

7.025.328.285 595.842.100 7.621.170.385 9.566.654.430

66

This account represents of costs related to the management of lease rights of land (HGU) Company located in the plant/estate and factory units and office directors. 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 15.118.888.196 791.089.919 15.909.978.115

Acquisition Cost : Beginning balance Addition (Deduction) Ending Balance

6.444.791.334 580.536.951 7.025.328.285 8.884.649.830

Accumulated Amortization and Impairment Value : Beginning balance Addition (Deduction) Ending Balance Deferred Charges - Net


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

15. BEBAN TANGGUHAN (lanjutan)

15. DEFERRED CHARGES (continued)

Areal lahan yang diusahakan oleh Perusahaan belum sepenuhnya didukung dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU). Selain itu, atas areal yang telah didukung oleh HGU masih terdapat areal yang tidak dikuasai Perusahaan karena dalam kondisi diokupasi masyarakat. Rincian kondisi areal lahan sebagai berikut :

The area of land cultivated by the Company is not fully supported with a Certificate Land of Right (HGU). In addition, the area which has been supported by the HGU there are still areas that are not held by the Company because of the occupied community. Details of the condition of the land area are as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated (Ha/Hectare)

(Ha/Hectare) Areal Dilengkapi HGU a. Dikuasai b. Diokupasi Luas areal dengan HGU dalam proses Luas areal belum dilengkapi HGU Jumlah Luas Areal

72.759,01 5.515,01 2.310,50 4.059,28 84.643,80

Rincian Areal Tidak Dikuasai/ Diokupasi : Kebun Tambarangan Kebun Kumai Kebun Batulicin Kebun Parindu Kebun Kembayan Jumlah Areal Dikuasai / Diokupasi

71.737,04 6.490,99 2.311,50 3.291,44 83.830,97

The area is equipped HGU a. Controlled b. Occupied Area with HGU in the process Area has not been completed HGU Total Area

4.731,64 471,00 601,00 20,39 666,96 6.490,99

Detail are not controlled / occupied : Tambarangan Plant Kumai Plant Batulicin Plant Parindu Plant Kembayan Plant Total Area Controlled / Occupied

4.697,01 217,00 601,00 5.515,01

16. INTANGIBLE ASSETS

16. ASET TIDAK BERWUJUD Akun ini merupakan pengeluaran yang manfaat ekonomisnya baru dapat diperoleh di masa depan, terdiri dari biaya eksploitasi kebun, Pabrik Kembayan dan Pelaihari, akta pendirian, dan overhoul . 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Biaya Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai : Saldo Awal Tahun (Penambahan) Pengurangan Saldo Akhir Tahun Aset Tidak Berwujud, Bersih

32.423.978.596 25.090.747.798 57.514.726.394

(21.745.510.329) 7.492.858.634 (14.252.651.695) 43.262.074.699

Kenaikan nilai bersih aset tidak berwujud sebesar Rp32.583.606.432, yaitu dari Rp10.678.468.267 menjadi Rp43.262.074.699 per 31 Desember 2010, antara lain disebabkan : Uraian

This account is an expenditure that new economic benefits can be obtained in future, consist of the cost of exploitation of the gardens, factories of Kembayan and Pelaihari, the establishment, and overhoul. 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 43.426.806.339 (11.002.827.743) 32.423.978.596

Acquisition Cost : Beginning balance Addition (Deduction) Ending Balance

(33.412.549.081) 11.667.038.752 (21.745.510.329) 10.678.468.267

Accumulated Amortization and Impairment Value : Beginning balance (Addition) Deduction Ending Balance Intangible Assets, Net

Increase in net value of intangible assets amounted Rp32,583,606,432 that is from Rp10,678,468,267 become Rp43,262,074,699 as of December 31, 2010 caused by :

Nilai (Rp)/ Value (IDR)

Biaya Pra Operasi PMS Kembayan Biaya Pra Operasi PMS Pelaihari Biaya Orientasi / rekrutmen Kary Gol. III

11.711.318.172 2.642.775.998 4.079.697.774 9.838.066.474

Biaya pengurusan Ijin dan Pra Operasi PT Kalianusa Jumlah

28.271.858.418

67

Description Pre-Operation Costs Kembayan PMS Pre-Operation Costs Pelaihari PMS Cost Orientation / recruitment Kary Gol. III Costs associated with Operation Permit and Pre PT Kalianusa Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

16. INTANGIBLE ASSETS (continued)

16. ASET TIDAK BERWUJUD (lanjutan) Kenaikan nilai bersih aset tidak berwujud sebesar Rp664.211.009, yaitu dari Rp7.918.189.949 menjadi Rp8.582.400.958 per 31 Desember 2009, antara lain disebabkan : Uraian Penghapusan biaya overhoul di PMS Gunung Meliau

Increase in net value of intangible assets amounted Rp664.211.009, that is from Rp7.918.189.949 become Rp8.582.400.958 as of December 31, 2009, cause by :

Nilai (Rp)/Value (IDR) 3.799.473.396 8.073.007.392 11.872.480.788

Penghapusan proyek di PMS Longkali Jumlah

17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

17. OTHER NON CURRENT ASSETS

Akun ini terdiri dari :

This account consists of : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

a. Aset Tanaman Tidak Produktif b. Aset Tetap Tidak Produktif c. Persediaan Tidak Digunakan d. Persediaan Bibit Jumlah (Lihat catatan 2.11 dan 2.14) a.

a. 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Aset Tanaman Tidak Produktif, Bersih

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 3.318.750.000 36.650.889.215 275.575.787 28.186.940.485 68.432.155.487

29.532.397.420 26.724.730.687 56.257.128.107

Aset Tanaman Tidak Produktif

Biaya Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun

Description Elimination of overhoul costs in Gunung Meliau PMS Elimination of the project Longkali PMS Total

27.097.945.499 (3.830.487.791) 23.267.457.708

(23.779.195.499) 511.737.791 (23.267.457.708) -

a. Non Productive Plantation Assets b. Non Productive Fixed Assets c. Unused Inventories d. Seed Inventories Total (See note 2.11 and 2.14)

Non Productive Plantation Assets 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 19.511.044.988 7.586.900.511 27.097.945.499

Acquisition Cost : Beginning balance Addition (Deduction) Ending Balance

Accumulated Amortization and Impairment Value : (13.847.752.501) Beginning balance (9.931.442.998) Addition (Deduction) Ending Balance (23.779.195.499) Non Productive Plantation Assets, Net 3.318.750.000

Pengurangan biaya perolehan tanaman tidak produktif tahun 2009 sebesar Rp3.318.750.000 disebabkan reklasifikasi Tanaman yang berasal dari Kompensasi lahan KKPA di Kebun Gunung Meliau Plasma yang di tahun 2010. Tanaman tersebut telah dibukukan menjadi Investasi Tanaman Menghasilkan yang dibukukan menjadi milik Kebun Inti.

Reduction of acquisition cost to obtain unproductive crop in year 2009 amount Rp3,318,750,000 caused by reclassification of crop coming from compensation of KKPA plant in Gunung Meliau Plasma plantation which is in year 2010. The crop have been booked to become invesment of crop yield booked become nucleus plantation.

Sedangkan nilai buku aset Tanaman Tidak Produktif tahun 2010 adalah nihil disebabkan nilai buku atas aset tersebut sebesar Rp 1.318.196.097 telah dibukukan menjadi beban biaya di tahun 2010.

While book value of unproductive crop in year 2010 is nil, caused asset book value for amount Rp1,318,196,097 have been booked to become charges in year 2010.

68


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) b.

17. OTHER NON CURRENT ASSETS (continued) b.

Aset Tetap Tidak Produktif 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Biaya Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Aset Tetap Tidak Produktif, Bersih

c.

Non Productive Fixed Assets 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

169.647.388.120 (23.254.946.553) 146.392.441.567

148.410.341.382 21.237.046.738 169.647.388.120

(132.996.498.905) 16.136.454.758

(117.588.025.247) (15.408.473.658)

(116.860.044.147)

(132.996.498.905)

29.532.397.420

Acquisition Cost : Beginning balance Addition (Deduction) Ending Balance Accumulated Amortization and Impairment Value : Beginning balance Addition (Deduction) Ending Balance

36.650.889.215 Non Productive Fixed Assets, Net

Penurunan nilai aset tidak tetap sebesar Rp7.118.491.795 dari semula Rp36.650.889.215 menjadi Rp29.532.397.420 karena adanya 2 unit Steam Boiler yang dibukukan menjadi aset tetap PTPN XIII yang akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.

Impairment value of fixed assets amount Rp7,118,491,795 from the beginning Rp36,650,889,215 become Rp29,532,397,420 caused by 2 (two) unit Steam Boiler booked become fixed assets remain to PTPN XIII to be exploited for power station.

Sedangkan jumlah aset sebesar Rp29.532.397.420 berdasarkan Risalah Pembahasan Bersama antara PTPN XIII (Persero) dengan PTPN XI (Persero) nomor : 13.06/X/035/2010, tanggal 13 Oktober 2010, akan diambil secara bertahap oleh PTPN XI mulai tahun 2011 s.d. 2016.

While amount of asset of amount Rp29,532,397,420 as according to minutes of meeting between PTPN XIII (Persero) with PTPN XI (Persero) number : 13.06/X/035/2010, dated October 13, 2010 will be taken step by step by PTPN XI start year 2011 until 2016. c.

Persediaan Tidak Digunakan Akun ini merupakan reklasifikasi dari persediaan produktif menjadi persediaan yang tidak dapat digunakan lagi karena kadaluarsa (incourant) . 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Biaya Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Persediaan Tidak Digunakan, Bersih

2.073.793.445 2.444.432.838 4.518.226.283

(1.798.217.658) (2.720.008.625) (4.518.226.283) -

69

Unused Inventories This account represents reclassification of the stock of productive inventories become inventories that can not be used because of expired (incourant). 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 1.751.392.593 322.400.852 2.073.793.445

(1.751.392.593) (46.825.065) (1.798.217.658) 275.575.787

Acquisition Cost : Beginning balance Addition (Deduction) End of Year Balance Accumulated Amortization and Impairment Value : Beginning balance Addition (Deduction) End of Year Balance Unused Inventories, Net


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

17. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) d.

17. OTHER NON CURRENT ASSETS (continued) d.

Persediaan Bibit Akun ini merupakan persediaan bibit kelapa sawit dan karet yang masih berada di persemaian.

This account represents inventory of palm and rubber seedlings are still in the nursery.

31 Desember 2010 / December 31, 2010

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

Induk Perusahaan : Kelapa Sawit - Kebun Sungai Dekan - Kebun Parindu - Kebun Tabara - Kebun Tajati - Kebun Pelaihari - Kebun Ngabang Sub Jumlah Anak Perusahaan : Sub Jumlah

4.488.921.025 2.768.324.415 1.890.525.242 1.837.903.119 3.990.716.719 6.785.083.951 21.761.474.471 3.044.304.837 24.805.779.308

6.157.364.007 2.435.353.742 1.184.814.916 2.110.439.499 1.442.034.933 4.599.073.757 17.929.080.854 9.275.226.121 27.204.306.975

Parent Company : Palm - Sungai Dekan Plantation - Parindu Plantation - Tabara Plantation - Tajati Plantation - Pelaihari Plantation - Ngabang Plantation Sub Total Subsidiary Company : Sub Total

Karet - Kebun Sungai Dekan - Kebun Kumai - Kebun Danau Salak - Kebun Tambarangan - Kebun Batulicin - Kebun Sintang - Kebun Longkali Sub Jumlah Jumlah Persediaan Bibit

61.959.373 1.264.620.668 480.781.346 63.569.739 48.020.253 1.918.951.379 26.724.730.687

108.541.766 716.081.452 15.559.736 1.582.408 92.847.895 48.020.253 982.633.510 28.186.940.485

Rubber - Sungai Dekan Plantation - Kumai Plantation - Danau Salak Plantation - Tambarangan Plantation - Batulicin Plantation - Sintang Plantation Longkali Plantation Sub Total Total Seed Inventories

18. HUTANG USAHA

18. TRADE ACCOUNTS PAYABLE

Akun ini terdiri dari :

This account consists of : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Hutang Pengadaan Barang Hutang Pemborong Jumlah a.

Seed Inventories

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 219.536.486.929 159.419.988.920 378.956.475.849

132.739.312.571 195.831.429.407 328.570.741.978 a.

Hutang Pengadaan Barang Merupakan hutang atas pembelian pupuk, suku cadang pabrik, perlengkapan rumah sakit dan obat-obatan, peralatan kantor, bahan kimia, bahan bangunan, peralatan bengkel / kendaraan dan barang lainnya dari rekanan. Rincian hutang usaha pengadaan barang, sebagai berikut :

70

Payable of Goods Procurement Payable of Contractor Total

Payable of Goods Procurement Represents of payable for the purchase of fertilizers, spare parts factory, hospital equipment and medicines, office equipment, chemicals, building materials, workshop equipment / vehicles and other goods from suppliers. Details of payable of goods procurement, as follows:


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

18. HUTANG USAHA (lanjutan) a.

18. TRADE ACCOUNTS PAYABLE (continued) a.

Hutang Pengadaan Barang 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Induk Perusahaan : PT. Saraswati Anugrah Makmur PT. Gitamas Lestarindo PT. Karti Utama Sejahtera PT. Goutama Sinar Batuah PT. Pijar Nusa Pasifik PT. Sinar Citra Abadi PT. Prakarsa Karya Sejati PT. Trihafco Pratama PT. Wahana Patra CV. Universal Prima Indomandiri CV. Tunggal Unggul Nugraha PT. Antarniaga Nusantara PD. Intirub Motor CV. Arsitama CV. Marga Utama CV. Andhika Perkasa PT. Semesta Raya Utama CV. Surya Putra Mandiri CV. Tiara Narwastu Mitra Apotik CV. Sinar Banjar PT. Indowax Sumber Batuah CV. Teraju Mendai CV. Rasamala Adidaya Perkasa PT. Mega Eltra PT. Sarana Cipta Agung PT. Bumi Alam Lestindo Indah PT. Dupan Anugrah Lestari PT. Anugrah Matahari Gemilang PT. Polowijo Gosari Sedayu Gersik Lain-lain (dibawah Rp 1 Milyar) Sub Jumlah Anak Perusahaan : Jumlah Hutang Pengadaan Barang

Payable of Goods Procurement 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

32.884.517.960 13.248.458.003 11.374.685.899 8.775.973.038 5.722.152.532 4.746.751.700 4.004.596.760 3.790.509.443 3.230.578.387 2.226.221.555 1.847.544.130 2.857.424.199 1.583.152.386 1.439.237.440 1.358.603.456 1.208.870.930 1.206.872.020 1.056.117.489 983.169.000 820.778.648 559.474.789 546.204.949 314.266.719 24.768.000 26.369.178.139 132.180.107.571 559.205.000

45.690.001.250 26.009.029.579 12.126.983.426 11.514.886.475 2.854.389.300 7.557.064.480 6.018.365.850 2.319.624.478 9.765.646.725 7.847.761.047 1.255.327.850 1.190.223.186 1.385.388.400 1.113.852.257 1.550.427.946 1.418.664.740 1.062.940.000 1.219.346.017 1.204.937.789 445.749.949 1.104.957.240 2.040.697.200 22.004.646.715 14.610.216.400 7.154.264.400 2.313.693.800 1.839.712.250 1.334.702.032 23.582.986.148 219.536.486.929 -

132.739.312.571

219.536.486.929

Merupakan saldo hutang kepada kontraktor / leveransir atas pekerjaan borongan untuk perbaikan dan pemeliharaan pabrik, pengangkutan TBS, serta pekerjaan tanaman (land clearing dan pemeliharaan) yang dilaksanakan oleh rekanan di bidang teknik, pengolahan dan tanaman, dengan rincian sebagai berikut :

71

Parent Company : PT. Saraswati Anugrah Makmur PT. Gitamas Lestarindo PT. Karti Utama Sejahtera PT. Goutama Sinar Batuah PT. Pijar Nusa Pasifik PT. Sinar Citra Abadi PT. Prakarsa Karya Sejati PT. Trihafco Pratama PT. Wahana Patra CV. Universal Prima Indomandiri CV. Tunggal Unggul Nugraha PT. Antarniaga Nusantara PD. Intirub Motor CV. Arsitama CV. Marga Utama CV. Andhika Perkasa PT. Semesta Raya Utama CV. Surya Putra Mandiri CV. Tiara Narwastu Mitra Apotik CV. Sinar Banjar PT. Indowax Sumber Batuah CV. Teraju Mendai CV. Rasamala Adidaya Perkasa PT. Mega Eltra PT. Sarana Cipta Agung PT. Bumi Alam Lestindo Indah PT. Dupan Anugrah Lestari PT. Anugrah Matahari Gemilang PT. Polowijo Gosari Sedayu Gersik Others (below Rp1 Billion) Sub Total Subsidiary Company : Total Payable of Goods Procurement

Represents the balance due to the contractor / supplier for the contract work for repair and maintenance of plant, transportation of TBS, as well as the work of the plantation (land clearing and maintenance) conducted by the partners in the fields of engineering, processing and plantation, with details as follows:


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

18. HUTANG USAHA (lanjutan) b.

18. TRADE ACCOUNTS PAYABLE (continued) b.

Hutang Pemborong 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Induk Perusahaan : PT. Bangun Karya Lestari PT. Sinarcitra Abadi PT. Jiwa Bangun PT. Prakarsa Sejati PT. Sampit Koperasi Karyawan Sejahtera PT. Surapon Berkah Makmur CV. Kharisma Karya Jaya PT. Rekayasa Industri PT. Sinar Galuh Pratama PT. Super Andalas Stel PT Kita Bangun Persada CV Gunung jaya PT. Karya Sejati CV. Putra Harapan PT. Panca Bhakti Raya Utama PT. Asuransi Jasa Raharja Putra CV Alam Tuah CV. Persada Nugraha PT. Lampung Andalas CV. Putra Delitua PT Andhya Arta Tama PT. Indodacin Presisi Utama CV. Andika Perkasa CV. Cangkal CV. Borneo Putra PT. Lisindo Koperasi Karyawan Lestari Koperasi Karya Taka 29 CV. Sidi-Sidi Koperasi Asobuen CV Widya Buana CV Anugerah Jaya Cemerlang CV. Mitra Utama PT. Tunggal Unggul Nugraha CV Hidayah Timur CV. Marga Utama CV Bina Usaha CV. Sahabat Tani CV. Intika Delta Borneo CV. Bunga Tanjung CV. Surya Agung PT. Kharisma Karya Jaya CV. Adri Utama PT. Asuransi Jasa Tania Lain-lain (dibawah Rp 1 milyar) Sub Jumlah Anak Perusahaan : Jumlah Hutang Pemborong

15.326.020.752 15.069.472.750 13.014.426.728 11.309.431.831 10.157.893.191 10.185.232.097 8.981.671.654 8.318.915.598 8.124.113.463 6.990.099.541 6.252.754.000 4.903.522.231 4.380.387.904 4.316.352.884 3.444.756.164 2.583.095.418 2.276.735.056 2.170.526.615 1.936.243.281 1.811.086.500 1.640.714.147 1.545.431.360 1.487.850.540 1.447.030.850 1.346.832.006 1.141.748.993 1.119.789.537 1.077.089.617 1.063.742.383 1.054.730.154 1.025.229.329 929.090.766 869.135.507 757.452.856 685.675.170 667.402.720 446.267.704 236.425.708 159.454.689 108.338.793 102.600.000 86.326.679 4.319.899 30.241.573.621 190.796.990.686 5.034.438.721 195.831.429.407

72

Payable of Contractor 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 7.001.161.799 4.905.538.400 18.327.344.239 14.319.460.889 4.607.698.627 6.589.641.290 11.838.265.059 14.253.389.038 431.599.784 2.737.346.052 1.727.557.167 4.652.672.723 3.797.863.329 3.897.728.800 1.759.035.033 537.068.173 2.367.890.290 744.142.385 1.066.569.211 1.196.794.249 1.911.383.498 1.735.911.723 1.813.750.689 384.864.403 1.615.424.805 217.365.652 2.545.313.627 1.261.465.285 888.412.853 9.814.495.196 1.053.867.029 1.533.894.666 26.661.765.928 158.196.681.891 1.223.307.029 159.419.988.920

Parent Company : PT. Bangun Karya Lestari PT. Sinarcitra Abadi PT. Jiwa Bangun PT. Prakarsa Sejati PT. Sampit Koperasi Karyawan Sejahtera PT. Surapon Berkah Makmur CV. Kharisma Karya Jaya PT. Rekayasa Industri PT. Sinar Galuh Pratama PT. Super Andalas Stel PT Kita Bangun Persada CV Gunung jaya PT. Karya Sejati CV. Putra Harapan PT. Panca Bhakti Raya Utama PT. Asuransi Jasa Raharja Putra CV Alam Tuah CV. Persada Nugraha PT. Lampung Andalas CV. Putra Delitua PT Andhya Arta Tama PT. Indodacin Presisi Utama CV. Andika Perkasa CV. Cangkal CV. Borneo Putra PT. Lisindo Koperasi Karyawan Lestari Koperasi Karya Taka 29 CV. Sidi-Sidi Koperasi Asobuen CV Widya Buana CV Anugerah Jaya Cemerlang CV. Mitra Utama PT. Tunggal Unggul Nugraha CV Hidayah Timur CV. Marga Utama CV Bina Usaha CV. Sahabat Tani CV. Intika Delta Borneo CV. Bunga Tanjung CV. Surya Agung PT. Kharisma Karya Jaya CV. Adri Utama PT. Asuransi Jasa Tania Others (below Rp1 Billion) Sub Total Subsidiary Company : Total Payable of Contractor


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

19. HUTANG PETANI

19. FARMER PAYABLES

Akun ini merupakan hutang kepada petani Plasma atas pembelian TBS dan Bokar dengan rincian per unit kebun sebagai berikut :

This account is payable to plasm farmer for the purchase of TBS and rubber materials with details as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Kebun Tajati Plasma Kebun Tabara Plasma Kebun Long Kali Kebun Parindu Kebun Ngabang Kebun Kembayan Plasma Kebun Gunung Meliau Plasma Kebun Sintang Kebun Rimba Belian Kebun Batulicin Kebun Tabara Inti Kebun Gunung Emas Kebun Sungai Dekan Jumlah

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 21.931.154.559 8.722.405.931 9.525.204.761 4.428.456.710 3.594.648.754 1.577.226.755 612.406.153 470.091.926 7.413.352.720 188.257.737 100.804.000 58.564.010.006

22.752.431.301 22.507.913.092 19.097.544.024 8.626.626.500 6.002.370.165 3.100.286.191 2.269.993.811 1.899.472.350 1.529.812.812 824.563.079 88.611.013.325

20. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

20.

Akun ini merupakan biaya gaji dan premi pensiun karyawan, bunga bank, jamsostek, dan beban kontinjensi yang belum dibayar pada akhir tanggal neraca dengan rincian sebagai berikut : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Tajati Plasm Plantation Tabara Plasm Plantation Longkali Plantation Parindu Plantation Ngabang Plantation Kembayan Plasm Plantation Gunung Meliau Plantation Sintang Plantation Rimba Belian Plantation Batulicin Plantation Tabara Inti Plantation Gunung Emas Plantation Sungai Dekan Plantation Total

ACCRUED EXPENSES This account represents cost of salaries and pensions premiums employee, bank interest, worker, and contingent expenses unpaid at the end of the balance sheet date are as follows: 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

15.033.686.544

11.495.570.939

Bunga yang Masih Harus Dibayar *) Jamsostek Premi Pensiun yang Belum Dibayar Jasa Produksi Karyawan Uang Tantiem Insentif Manajemen Skim

2.708.921.284 334.760.901 49.537.466 58.968.847.659 3.800.000.000 -

3.680.000.000 1.625.463.166 625.556.600 128.020.914 55.310.733.599 2.743.014.970 -

Parent Company : Salaries Unpaid Contingent Liabilities (see note 40, point a) Accrued Interest *) Jamsostek Pensions Premiums Unpaid Incentives for Employees Tantiem Incentives Management Skim

Sub Jumlah Anak Perusahaan : Jumlah

80.895.753.854 42.796.799 80.938.550.653

75.608.360.188 14.446.770 75.622.806.958

Sub Total Subsidiary Company : Total

Induk Perusahaan : Gaji yang Belum Dibayar Kewajiban Kontinjensi (lihat catatan 40, butir a)

*) Bunga yang masih harus dibayar atas pinjaman dalam dan luar negeri dapat dirinci sebagai berikut :

1.625.463.166

2009 Disajikan kembali/ Restated 1.190.022.274

89.463.573.829 68.613.879

78.760.129.006 537.517.422

Beginning Balance Interest Expenses for Current Year : - Interest of domestic loan - Interest of foreign loan

89.532.187.708

79.297.646.428

Total Interest Expenses

88.380.115.711 68.613.879

78.281.238.437 580.967.099

88.448.729.590 2.708.921.284

78.862.205.536 1.625.463.166

2010 Saldo Awal Tahun Beban Bunga Tahun Berjalan : - Biaya bunga pinjaman dalam negeri - Biaya bunga pinjaman luar negeri Jumlah Beban Bunga Pembayaran Bunga Tahun Berjalan : - Biaya bunga pinjaman dalam negeri - Biaya bunga pinjaman luar negeri Jumlah Pembayaran Bunga Saldo Akhir Tahun

*) Accrued interest on domestic and foreign borrowing can be specified as follows:

73

Interest Payment for Current Year : - Interest of domestic loan - Interest of foreign loan Total Interest Payment Ending Balance


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

21. PERPAJAKAN

21.

Akun ini merupakan kewajiban kepada negara yang harus segera dibayar dengan rincian sebagai berikut : a.

Pajak Dibayar Dimuka

TAXATION This account is a liability to the state that must be paid immediately with the following details: a.

Akun ini merupakan kelebihan angsuran Pajak Penghasilan Badan dengan rincian :

This account represents the excess of income tax installments with details:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Lebih Bayar PPh Badan Tahun 2008 Lebih Bayar PPh Badan Tahun 2009 Lebih Bayar PPh Badan Tahun 2010 Lebih Bayar PPN Tahun 2010 Jumlah a.

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

-

18.117.073.413

14.351.188.209

14.351.188.321

17.499.860.278

-

13.148.232.144 44.999.280.631

32.468.261.734 a.

Pajak Dibayar Dimuka

Hutang Pajak

b. 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Induk Perusahaan : PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Badan Pasal 25 PPN PBB Sub Jumlah Anak Perusahaan : PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 Sub Jumlah Jumlah

Excess Payment of Income Tax Year 2008 Excess Payment of Income Tax Year 2009 Excess Payment of Income Tax Year 2010 Excess Payment of Value Added Tax Year 2010 Total

Prepaid Tax Tax Assestment of Corporate Income Tax 2008 In 2010, the Directorate General of Taxation has also examined corporate income tax overpayments in 2008 and has set Overpayment Assessment Letter (overpayment). Corporate Income Tax. No. 00012/406/08/051/10, dated March 25, 2010 amounts Rp13.997.278.113.

SKPLB PPh Badan Tahun Pajak 2008 Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan lebih bayar PPh Badan tahun 2008 dan telah menetapkan Surat Ketetapan Lebih Bayar (SKPLB) PPh Badan No. 00012/406/08/051/10, tanggal 25 Maret 2010 sebesar Rp13.997.278.113.

b.

Prepaid Tax

Tax Payables 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

1.927.709.507 8.036.507.617 394.476.878 13.073.760 10.371.767.762

2.327.029.762 2.269.332.659 5.546.316.589 16.276.413.319 26.419.092.329

11.321.999 130.395.533 141.717.532 10.513.485.294

6.462.733 20.692.283 27.155.016 26.446.247.345

Parent Company : Income Tax, Article 21 Income Tax, Article 23 Income Tax, Article 25 Value Added Tax PBB Sub Total Subsidiary Company : Income Tax, Article 21 Income Tax, Article 23 Sub Total Total

Parent Company : Tax Assestment of Value Added Tax 2008

Induk Perusahaan : SKPKB PPN Tahun Pajak 2008 Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan PPN tahun 2008 dan telah menetapkan Surat Ketetapan Kurang Bayar (SKPKB) PPN No. 00023/207/08/051/10, tanggal 25 Maret 2010 sebesar Rp42.343.974.702, sanksi denga bunga sebesar Rp.12.451.216.777, dan denda administrasi Rp.10.206.670.620, sehingga total SKPKB sebesar Rp.65.001.862.099.

74

In 2010, the Directorate General of Taxation has conducted inspection of VAT in 2008 and has set the assessment letter (underpayment) VAT No. 00023/207/08/051/10, dated March 25, 2010 amount Rp42.343.974.702, penalty interest amount Rp.12.451.216.777 premises, and administrative fines amount Rp.10.206.670.620, so that total tax assessment of amount Rp.65.001.862.099.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

21. TAXATION (continued)

21. PERPAJAKAN (lanjutan) PTPN XIII (Persero), sesuai surat nomor 13.05/X/235/V/2010, tanggal 27 Mei 2010 dan surat nomor 13.05/X/647/XII/2010, tanggal 22 Desember 2010, mengajukan permohonan penghapusan sanksi administrasi atas SKPKB nomor 00023/207/08/051/10, tanggal 25 Maret 2010 sebagai berikut:

PTPN XIII (Persero), based on the letter number 13.05/X/235/V/2010, dated May 27, 2010 and letter number 13.05/X/647/XII/2010, dated December 22, 2010, applied for the elimination of administrative sanctions against the tax assessment number 00023/207/08/051/10, dated March 25, 2010 as follows: Jumlah / Amount 42.343.974.702

1) Hutang PPN yang kurang bayar (Pokok Pajak) Sanksi Administrasi : Bunga pasal 13 (2) KUP Kenaikan pasal 13 (3) KUP Jumlah PPN yang harus dibayar Jumlah hutang pajak + sanksi

12.451.216.777 10.206.670.620 22.657.887.397 65.001.862.099

2) Pembayaran/ Penyetoran (Pokok Pajak) tanggal 23 April 2010 Disetor langsung di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Pontianak, tanggal 23 April 2010. Dikompensasikan dengan SKPLB No.00012/406/051/10 (Rp.13.997.278.113)

1) Payables Taxes)

VAT

underpayment

(Principal

Administrative Sanctions: Interest Article 13 (2) KUP Increase in Article 13 (3) KUP The amount of VAT to be paid Total tax payable + sanctions 2) Payments have been paid (Principal Taxes) dated 23 April 2010 Payments in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pontianak, dated 23 April 2010. Offset by the overpayment No.00012/406/051/10 (Rp.13.997.278.113)

40.989.206.403 Dipotong Pajak yang telah disetujui berdasarkan Pembahasan Akhir hasil pemeriksaan Jumlah Pajak yang telah disetor Sisa belum dibayar butir 1) -/- 2) Permohonan pengurangan/ penghapusan menurut wajib pajak: Jumlah yang masih harus dibayar

1.354.768.299 42.343.974.702 22.657.887.397

The tax cut was approved based on the discussion end of examination results. Number of tax already paid Time has not been paid for points 1) -/- 2)

Rp.0,- / Null

Application for reduction / write off by the taxpayer: The amount accrued

SKPKB PPh Pasal 21 Tahun Pajak 2008 Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan PPh Pasal 21 Kantor Pusat tahun 2008 dan telah menetapkan Surat Ketetapan Kurang Bayar (SKPKB) PPh Pasal 21 No. 00007/201/08/701/10, tanggal 3 Mei 2010 sebesar Rp447.599.380.

Tax Assestment of Article 21 Tax 2008 In 2010, the Directorate General of Taxation has conducted the examination of Article 21 Headquarters in 2008 and has set the assessment letter (underpayment) of Article 21 No. 00007/201/08/701/10, dated May 3, 2010 amount Rp447.599.380.

SKPKB PPh Pasal 21 Tahun Pajak 2008 Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan PPh Pasal 21 PMS Semuntai tahun 2008 dan telah menetapkan Surat Ketetapan Kurang Bayar (SKPKB) PPh Pasal 21 No. 00005/201/08/726/10, tanggal 23 April 2010 sebesar Rp12.196.516.

Tax Assestment of Article 21 Tax 2008 In 2010, the Directorate General of Taxation has conducted the examination of Article 21 PMS Semuntai in 2008 and has set the assessment letter (underpayment) of Article 21 No. 00005/201/08/726/10, April 23, 2010 amounted to Rp12.196.516.

SKPKB PPh Pasal 21 Tahun Pajak 2008 Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan PPh Pasal 21 PMS Longkali tahun 2008 dan telah menetapkan Surat Ketetapan Kurang Bayar (SKPKB) PPh Pasal 21 No. 00004/201/08/726/10, tanggal 23 April 2010 sebesar Rp24.305.034.

Tax Assestment of Article 21 Tax 2008 In 2010, the Directorate General of Taxation has conducted the examination of Article 21 PMS Longkali in 2008 and has set the assessment letter (underpayment) of Article 21 No. 00004/201/08/726/10, April 23, 2010 amounted to Rp24.305.034.

SKPKB PPh Pasal 23 Tahun Pajak 2008 Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan PPh Pasal 23 Kantor Pusat tahun 2008 dan telah menetapkan Surat Ketetapan Kurang Bayar (SKPKB) PPh Pasal 23 No. 00006/203/08/701/10, tanggal 30 April 2010 sebesar Rp1.777.729.349.

Tax Assestment of Article 23 Tax 2008 In 2010, the Directorate General of Taxation has made tax examinations Article 23 Headquarters in 2008 and has set the assessment letter (underpayment) Income Tax Article 23 No. 00006/203/08/701/10, April 30, 2010 amounted to Rp1.777.729.349.

75


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

21. TAXATION (continued)

21. PERPAJAKAN (lanjutan) c.

Taksiran Pajak Penghasilan

c.

2010 Pajak Kini Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Beban Pajak Penghasilan, Bersih

(64.018.841.716) (11.679.432.045) (75.698.273.761)

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba-rugi dan taksiran penghasilan kena pajak (PKP) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut :

Penghasilan Kena Pajak (Setelah Pembulatan) Pajak Penghasilan Badan Terhutang Kredit Pajak : Pasal 22 Pasal 22 Impor Pasal 25 Jumlah Kurang (Lebih) Bayar Pajak Penghasilan Badan

2009 Disajikan kembali/ Restated (52.250.338.840) (7.841.504.238) (60.091.843.078)

Current Tax Benefit (Expenses) on Deferred Tax Income Tax Expenses, Net

The reconciliation between income (loss) before income tax, profit-loss statements and estimated taxable income (PKP) for the year ended December 31, 2010 and 2009 as follows:

2009 December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

2010 Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Ditambah (Dikurangi) : Perbedaan Waktu Perbedaan antara Penyusutan Aset Tetap Komersil dan Fiskal Penyisihan Piutang Imbalan Kerja Jumlah Perbedaan Permanen Koreksi Negatif : Penerimaan Jasa Giro Penerimaan Asuransi Rugi Fiskal atas Penjualan Aset PG Pelaihari Jumlah Koreksi Positif : Beban Pemeliharaan Mess Koreksi Perhitungan Kembali PPN TBS yang Dikreditkan Pajak Penghasilan & Denda Pajak Beban Pemeliharaan Kendaraan Beban Cadangan Persediaan Inkoran Beban SP BUN Sumbangan dan Bantuan Surat Kabar dan Majalah Beban Entertainment Beban Tahun Lalu Jumlah Penghasilan Kena Pajak (Sebelum Pembulatan)

Estimated Income Tax

397.103.635

3.687.731.491

20.620.302.396 6.773.360 2.862.530.634 534.308.010 1.001.798.080 764.222.675 990.607.029 27.177.645.819

405.213.262 452.846.056 114.113.171 215.850.969 241.851.184 264.486.050 865.790.500 26.399.445 6.274.282.128

Profit (Loss) Before Income Tax Addition (Less) : Time Differences Difference Between Depreciation of Fixed Assets Commercial and Fiscal Allowance of Receivable Employee Benefits Total Permanent Differences Negative Correction : Jasa Giro Receipts Insurance Receipts Tax Loss of Fixed Assets Sale PG Pelaihari Total Positive Correction : Maintenance Expensess of Mess Correction of calculation recoverable VAT of TBS may be credited Income Tax and Penalties Vehicle Maintenance Expenses Inventory Expenses SP BUN Expenses Donations News Paper and Magazine Entertainment Expenses Previous Year Expenses Total

256.075.366.862

186.608.353.399

Taxible Income (Unrounded)

256.075.366.000

186.608.353.000

64.018.841.500

52.250.338.840

34.439.982 53.545.000 81.462.072.012 81.550.056.994

45.728.093 66.555.799.068 66.601.527.161

(17.531.215.494)

(14.351.188.321)

Taxible Income (Rounded) Corporate Income Tax Payable Tax Credit : Article 22 Article 22 Article 25 Total Under (Over) Payment Corporate Income Tax

256.496.631.718

182.180.342.734

(8.343.056.673) 1.075.682.686 (18.159.088.059) (25.426.462.046)

4.267.868.445 111.121.368 (5.257.512.650) (878.522.837)

(1.014.990.127) -

(967.748.626) -

(1.157.458.502) (2.172.448.629)

(967.748.626)

76


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

21. PERPAJAKAN (lanjutan) d.

21. TAXATION (continued)

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan (Lihat catatan 2.19)

d.

Benefit (Expenses) Deferred Tax (See note 2.19)

2010

Penyusutan Aset Tetap Penyisihan Piutang Estimasi Imbalan Kerja Jumlah

Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Asset (Liabilities), Beginning of Year 6.928.884.130 702.804.026 21.658.103.490 29.289.791.646

Penyusutan Aset Tetap Penyisihan Piutang Estimasi Imbalan Kerja Jumlah

Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Asset (Liabilities), Beginning of Year 13.329.398.809 671.690.044 23.130.207.033 37.131.295.886

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/ Benefit (Expenses) Deferred Tax (7.408.580.702) 268.920.672 (4.539.772.015) (11.679.432.045)

Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Assets (Liabilities), End of Year (479.696.571) 971.724.699 17.118.331.476 17.610.359.603

Depreciation Fixed Assets Allowance Receivables Estimed Employee Benefits Total

Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Assets (Liabilities), End of Year 6.928.884.130 702.804.026 21.658.103.490 29.289.791.646

Depreciation Fixed Assets Allowance Receivables Estimed Employee Benefits Total

2009 Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/ Benefit (Expenses) Deferred Tax (6.400.514.679) 31.113.982 (1.472.103.543) (7.841.504.240)

22. UANG MUKA PENJUALAN

22. SALES ADVANCE

Akun ini merupakan uang muka penjualan dari penjualan ekspor komoditas karet dan penjualan komoditas minyak sawit, karet dan inti sawit, karet yang dipersyaratkan pembayarannya dilakukan terlebih dahulu sebelum barang diterima / dikirim. 31 Desember 2010 / December 31, 2010

This account represents advances from sale of rubber export and oil palm, rubber and palm kernel, made the required payment in advance before the goods received or sent. 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

Penjualan Ekspor : Lushing Traded Pte Ltd Sub Jumlah

-

209.680.724 209.680.724

Export Sales : Lushing Traded Pte Ltd Sub Total

Penjualan Lokal : PT. Naga Mas Palm PT. Bitung Guna Sejahtera PT. Bina Karya Prima PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Palm Mas Asri PT. Bukit Kapur Reksa PT. Bintang Era Sinar Tama PT. Trinity PT. Royal Industri Indonesia PT. Berkah Emas Sinar Terang PT. Cisadane Raya Chemical PT. Pacifik Palmindo Indonesia PT. Multi Mas Nabati Asahan PT. Bangun Jaya Mandiri PT. Pelita Agung Industri PT. Indusco Utama PT. Cahaya Kalbar PT. Tunas Baru Lampung PT. Wahana Citra Nabati PT. Bina Agro Sejahtera PT. Berliana Eka Sakti PT. Surya Borneo Indah PT. Primer Agro Industri PT. Muslim Mas PT. Smart, Tbk. PT. Panca Nabati P. PT. Multi Nabati Sulawesi PT. Agro Jaya Perdana PT. Wilson Tunggal Perkasa PT. Sinar Jaya Mulya Sub Jumlah

4.651.516.224 1.446.479.100 1.427.032.974 1.305.358.067 446.878.627 408.000.000 173.073.600 24.830.278 23.676.199 13.559.129 680.274 482.962 9.921.567.434

1.297.089.049 6.081.062.660 16.331.841.290 464.631.518 499.052.479 173.073.001 7.897.903.389 1.579.765 12.044.068.030 680.274 31.806.832 12.795.054.236 2.040.340.138 644.509.716 112.533.540 45.761.157 41.168.841 39.750.569 21.209.533 15.619.860 5.466.963 3.923.077 2.374.218 131.122 35.618 60.590.666.875

Local Sales : PT. Naga Mas Palm PT. Bitung Guna Sejahtera PT. Bina Karya Prima PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Palm Mas Asri PT. Bukit Kapur Reksa PT. Bintang Era Sinar Tama PT. Trinity PT. Royal Industri Indonesia PT. Berkah Emas Sinar Terang PT. Cisadane Raya Chemical PT. Pacifik Palmindo Indonesia PT. Multi Mas Nabati Asahan PT. Bangun Jaya Mandiri PT. Pelita Agung Industri PT. Indusco Utama PT. Cahaya Kalbar PT. Tunas Baru Lampung PT. Wahana Citra Nabati PT. Bina Agro Sejahtera PT. Berliana Eka Sakti PT. Surya Borneo Indah PT. Primer Agro Industri PT. Muslim Mas PT. Smart, Tbk. PT. Panca Nabati P. PT. Multi Nabati Sulawesi PT. Agro Jaya Perdana PT. Wilson Tunggal Perkasa PT. Sinar Jaya Mulya Sub Total

9.921.567.434

60.800.347.599

Jumlah Uang Muka Penjualan

77

Total Sales Advance


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

23. HUTANG ANTAR BADAN HUKUM

23. INTER COMPANY LIABILITIES

Akun ini merupakan hutang antar badan hukum di lingkungan dan lembaga BUMN yang bergerak dalam bidang perkebunan dan instansi lainnya dengan rincian sebagai berikut : (lihat catatan 37, butir e).

This account is an intercorporate debt and legal entity within the state institutions which are engaged in plantation and other institutions with details as follows: (see note 37, point e).

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Pusat Penelitian Kelapa Sawit Kantor Pemasaran Bersama Jakarta Dapenbun / YD-PP-Kantor Pusat LPP Yogyakarta PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) LPP Medan Badan Musyawarah Direksi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Puslit Karet Kantor Pemasaran Bersama - Medan Korwil II PTPN Surabaya PT San Medan APPI PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Jumlah

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 10.295.951.550 24.913.471 507.570.193 872.383.432 4.501.200 133.055.170 169.538.560 135.438.711 45.419.868 209.754.349 3.085.234 34.779.130 6.965.500 12.443.356.368

17.706.176.287 5.055.211.325 1.117.739.677 492.088.394 393.706.773 239.216.082 232.125.765 127.488.170 100.000.000 90.980.267 87.854.021 63.561.504 39.735.305 16.100.758 10.500.000 3.085.234 25.775.569.562

24. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN

24. BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR

Akun ini merupakan hutang bank berupa kredit modal kerja dan kredit investasi yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun (current portion) dengan rincian sebagai berikut : (lihat catatan 37, butir f) 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Induk Perusahaan : Hutang Kredit Modal Kerja (KMK) 1) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Hutang Kredit Investasi Dalam Negeri (DN) : PT Bank Syariah Mandiri 2) - Kredit Investasi Rp 76.000.000.000 3) - Kredit Investasi Rp 9.600.000.000 3) - Kredit Investasi Rp 8.900.000.000 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - Kredit Investasi Rp 125.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 100.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 150.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 85.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 105.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 160.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 87.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 197.924.000.000 PT Bank Ekspor Indonesia - Kredit Investasi Rp 40.000.000.000 Anak Perusahaan : 4) Jumlah Pinjaman Dalam Negeri Induk Perusahaan : Luar Negeri (LN) : Asian Develoment Bank - Loan 1186 PKR Sintang - Loan 1186 PMS Longkali Anak Perusahaan : 4) Jumlah Pinjaman Luar Negeri Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang Jatuh Tempo 1 Tahun

Pusat Penelitian Kelapa Sawit Kantor Pemasaran Bersama Jakarta Dapenbun / YD-PP-Kantor Pusat LPP Yogyakarta PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) LPP Medan Badan Musyawarah Direksi PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) Puslit Karet Kantor Pemasaran Bersama - Medan Korwil II PTPN Surabaya PT San Medan APPI PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) Total

This account is a bank loan in the form of working capital loans and investment loans will fall due within one year (current portion) with the following details: (see note 37, point f) 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

153.171.754.765

94.699.179.125

1)

-

-

2)

24.000.000.000 19.200.000.000 28.800.000.000 10.000.000.000 4.000.000.000 8.000.000.000 8.000.000.000 27.500.000.000

20.000.000.000 19.200.000.000 28.800.000.000 6.000.000.000 -

1.442.111.000 284.113.865.765

7.999.984.000 176.699.163.125

-

2.527.864.843 5.056.488.121 7.584.352.964

284.113.865.765

184.283.516.089

78

3) 3)

Parent Company : Working Capital Loan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Investment Loans Domestic : PT Bank Syariah Mandiri - Investment Credit Rp76.000.000.000 - Investment Credit Rp9.600.000.000 - Investment Credit Rp8.900.000.000 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - Investment Credit Rp125.000.000.000 - Investment Credit Rp100.000.000.000 - Investment Credit Rp150.000.000.000 - Investment Credit Rp85.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 105.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 160.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 87.000.000.000 - Kredit Investasi Rp 197.924.000.000 PT Bank Ekspor Indonesia - Investment Credit Rp40.000.000.000 4) Subsidiary Company : Total Domestic Loans Parent Company : Foreign : Asian Develoment Bank - Loan 1186 PKR Sintang - Loan 1186 PMS Longkali Subsidiary Company : Total Foreign Loans Total Long Term Debt Maturity 1 Year


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

24. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan) 1)

24. BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR (continued)

Kredit Modal Kerja Bank Mandiri dengan Plafond sebesar Rp.161.000.000.000

1)

Working Capital Loan of Bank Mandiri with Plafond of Rp 161.000.000.000

Sesuai dengan Surat Permohonan Fasilitas KMK dan KI Nomor. CBG.ONE/SPPK.RD3.029/2007 tanggal 21 Februari 2007, Perusahaan menerima tambahan limit kredit menjadi Rp.161.000.000.000 yang terdiri dari limit KMK existing sebesar Rp. 71.000.000.000, tambahan eks Bank Agro sebesar Rp.50.000.000.000, tambahan eks Bank BEI sebesar Rp.40.000.000.000.

In accordance with KMK Facility Request Letter and KI No. CBG.ONE/SPPK.RD3.029/2007 dated February 21, 2007, the Company received additional credit limit be Rp161.000.000.000 consisting of WCL existing limit of Rp71.000.000.000, additional ex-Agro Bank of Rp50.000.000.000 , additional ex-Bank of BEI of Rp40.000.000.000.

Pada tahun 2008, perjanjian kredit diperpanjang sesuai dengan Surat Permohonan Perpanjangan Fasilitas KMK a.n PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tanggal 15 Februari 2008 yang telah disetujui berdasarkan Surat Persetujuan Permohonan Perpanjangan Fasilitas KMK No. CBG.PSP/SPPK/CST6.004/2008, tanggal 22 Februari 2008, bahwa jangka waktu fasilitas KMK diperpanjang 1 tahun s.d. 27 Februari 2009 dan dapat berubah sewaktuwaktu sesuai dengan suku bunga yang berlaku di Bank Mandiri.

In 2008, credit agreement is extended in accordance with the formal request of the Extended Facility KMK's PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) on February 15, 2008 which was approved under Extended Facility Approval Application KMK No. CBG.PSP/SPPK/CST6.004/2008, dated February 22, 2008, that term working capital facilities extended one year until February 27, 2009 and may be change at any time in accordance with prevailing rates at Bank Mandiri.

Suku bunga kredit tahun 2010 sebesar 10,5 % (2009: 11,5%). Jaminan utama adalah persediaan dan piutang dagang, sedangkan jaminan tambahan adalah tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 116, 185 dan 1.

Interest rate for 2010 at 10.5% (2009: 11,5%). The main collateral is inventory and accounts receivable, while the additional collateral is land and buildings with SHGB No.116, 185 and 1.

Sesuai surat permohonan nomor 13.05/X/09/I/2009, tanggal 13 Januari 2009, Perusahaan mengajukan permohonan perpanjangan KMK untuk 1 tahun kedepan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui permohonan perpanjangan Perusahaan sesuai surat nomor CBG.PSP/SPPK/CST6.012/ 2009, tanggal 3 Februari 2009 dan nomor TOP.CRO/CLA.023/ADD/2009, tanggal 16 Februari 2009, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

According to a letter of application number 13.05/X/09/I/2009 dated January 13, 2009, The Company filed an application for extension KMK for one year forward. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk approved the extension request, according to decree number CBG.PSP/SPPK/CST6.012 / 2009, dated February 3, 2009 and number TOP.CRO/CLA.023/ADD/2009, dated February 16, 2009 , with terms and conditions as follows:

a. b. c. d.

a. b. c. d.

: Rp. 161.000.000.000 Limit KMK : Kredit Modal Kerja Jenis Kredit : Revolving Sifat Kredit : Tujuan Kredit Modal kerja usaha perkebunan kelapa sawit dan karet berikut industri pengolahannya. e. Jangka Waktu : Sejak tanggal 27 Pebruari 2009 sampai dengan 27 Pebruari 2010 f. Suku Bunga : 13% p.a sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri dan dibayar setiap bulan (tanggal 23) dengan tertib. g. Provisi Kredit : 0,50% p.a dari limit kredit. h. Agunan Kredit : Agunan fixed aset dan non fixed aset (persediaan dan piutang) yang telah menjadi agunan atas fasilitas KMK existing . Atas seluruh jaminan yang diserahkan, wajib diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku serta yang layak asuransi (kecuali tanaman) diasuransikan dengan banker's clause PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. melalui broker dan asuransi rekanan Bank Mandiri. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan penyerahan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

79

e.

f.

g. h.

: Rp. 161.000.000.000 Plafond KMK : Working Capital Type of Loan : Revolving Nature of Loan : Goals of Loan Working capital of oil palm and rubber processing industry following. : Period Commencing on February 27, 2009 until February 27, 2010 : Interest 13% pa subject to change based on applicable provisions in Bank Mandiri and paid every month (December 23) with the order. : 0,50% p.a from limit of loan Provision of Loan : Mortgage of Loan Collateral fixed assets and non-fixed assets (inventory and receivables) that have become collateral for existing working capital facilities.

On all collateral, shall be bound in accordance with prevailing regulations and a decent insurance (except plants) are insured with the banker's clause PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. through an insurance broker and partner of Bank Mandiri. Costs incurred in connection with the delivery of mortgage and insurance become a burden PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

24. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan)

2)

24. BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR (continued)

Sesuai surat permohonan nomor 13.05/X/538/X/2010, tanggal 5 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan permohonan tambahan limit KMK, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui permohonan tambahan limit KMK Perusahaan sesuai surat nomor CBG.AGB/SPPK/D04.027/2010, tanggal 20 Oktober 2010, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

According to a letter of application number 13.05/X/538/X/2010 dated October 5, 2010, The Company filed an application for addition KMK. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk approved the addition KMK request, according to decree number CBG.AGB/SPPK/D04.027/2010, dated October 20, 2010, with terms and conditions as follows:

a. Limit KMK : Rp. 161.000.000.000 : Rp. 100.000.000.000 Tambahan : Rp. 261.000.000.000 Baru b. Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja c. Sifat Kredit : Revolving d. Tujuan Kredit : Modal kerja usaha perkebunan kelapa sawit dan karet berikut industri pengolahannya. e. Jangka Waktu : Terhitung mulai tanggal penandatangan Addendum Perjanjian Kredit tambahan limit KMK sampai dengan 27 Februari 2011 f. Suku Bunga : 10,50% per tahun sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri dan dibayar setiap bulan (tanggal 23) dengan tertib.

a.

g. Provisi Kredit : 0,50% per tahun dari limit kredit. h. Agunan Kredit : Agunan fixed aset dan non fixed aset (persediaan dan piutang) yang telah menjadi agunan atas fasilitas KMK existing .

g. h.

b. c. d.

e.

f.

: Rp. 161.000.000.000 Plafond KMK : Rp. 100.000.000.000 Addition : Rp. 261.000.000.000 New : Working Capital Type of Loan : Revolving Nature of Loan : Goals of Loan Working capital of oil palm and rubber processing industry following. : Period Effective as of the date of signing of the Credit Agreement Addendum additional working capital limits up to February 27, 2011 : Interest 10.50% pa subject to change based on applicable provisions in Bank Mandiri and paid every month (Date 23) with the order. : 0,50% p.a from limit of loan Provision of Loan : Mortgage of Loan Collateral fixed assets and non-fixed assets (inventory and receivables) that have become collateral for existing working capital facilities.

Sehubungan dengan tambahan limit KMK maka nilai pengikatan agunan non fixed aset (persediaan dan piutang) ditingkatkan sehingga total menjadi sebesar Rp.375.000.000.000

In connection with the additional working capital limit the collateral value of the binding of non-fixed assets (inventory and receivables) increased that total to at Rp.375.000.000.000

Atas seluruh jaminan yang diserahkan, wajib diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku serta yang layak asuransi (kecuali tanaman) diasuransikan dengan banker's clause PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. melalui broker dan asuransi rekanan Bank Mandiri. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan penyerahan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

On all collateral, shall be bound in accordance with prevailing regulations and a decent insurance (except plants) are insured with the banker's clause PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. through an insurance broker and partner of Bank Mandiri. Costs incurred in connection with the delivery of mortgage and insurance become a burden PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

Kredit Investasi Bank Syariah Mandiri dengan Plafond sebesar Rp. 76.000.000.000

2)

Investment Loan of Bank Syariah Mandiri with Plafond of Rp 76.000.000.000

Sesuai dengan Akad Pembiayaan Murabahah Bank Syariah Mandiri No. 45, tanggal 12 Februari 2004 dihadapan Notaris Efran Yuniarto.SH, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

In accordance with Murabaha Financing Agreement on Bank Syariah Mandiri No. 45, dated February 12, 2004 before Notary Efran Yuniarto.SH, Company received loan terms are as follows:

: Al Murabahah a. Jenis pembiayaan : b. Tujuan Penggunaan Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rimba Belian di Desa Semerangkai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat. : c. Margin Margin setara 14,50% dengan ceiling price setara dengan 18,00% yang bersifat reviewable setiap bulan.

a. b.

: d. Jangka Waktu 60 bulan, dengan grace period 6 bulan

d.

80

c.

: Al Murabahah Type of Financing : Purpose of Use Development of Palm Oil Mill (PMS) Rimba Belian, Semerangkai Village, District Sanggau, West Kalimantan. : Margin Margin is equivalent to 14.50% with ceiling price is equivalent to 18.00% reviewable every month. : Period 60 months, grace period of six months


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

24. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan) 3)

24. BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR (continued)

Kredit Investasi Bank Syariah Mandiri dengan plafond sebesar Rp.9.600.000.000 dan Rp.8.900.000.000

3)

Investment Loan of Bank Syariah Mandiri with Plafond of Rp9.600.000.000 and Rp8.900.000.000

Sesuai dengan Akad Pembiayaan Almurabahah Bank Syariah Mandiri No.39 dan 40, tanggal 7 Mei 2004 dihadapan Notaris Efran Yuniarto. SH, Perusahaan menerima pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

In accordance with Agreement on Bank Syariah Mandiri Financing Almurabahah No.39 and 40, dated May 7, 2004 before a Notary Efran Yuniarto. SH, the Company received a loan with terms and conditions as follows:

Pinjaman I a. Plafond : Rp. 9.600.000.000 : Al Murabahah b. Jenis Pembiayaan : c. Tujuan Penggunaan Pengadaan sarana dan prasarana pendukung PKS Rimba Belian. : d. Margin Margin setara 14,50% dengan ceiling price setara dengan 18,00% yang bersifat reviewable setiap 3 bulan.

Pinjaman I : Rp9.600.000.000 a. Plafond : Al Murabahah b. Type of Financing : c. Purpose of Use Procurement of facilities and infrastructure to support Rimba Belian PKS. : d. Margin Margin is equivalent to 14.50% with ceiling price is equivalent to 18.00% reviewable every three month.

e. Jangka Waktu

: 56 bulan

e.

e. Jangka Waktu

: 56 bulan

e.

Jaminan Utama atas kedua pinjaman adalah PKS Rimba Belian berikut mesin-mesin yang telah diikat FEO Notarial, sedangkan jaminan tambahan adalah Serifikat Hak Guna Usaha (HGU) No.1 diatas tanah seluas 18.478,62 Ha.

4)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Anak Perusahaan : Pinjaman Dalam Negeri: PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.*) PT Saseko Gelora Samarinda **) PT Suzuki Motor***)

*)

: 56 bulan

Period

Loan guarantee is Rimba Belian PKS including machines that have been tied Notarial FEO, while an additional guarantee is a Certified Land of Right (HGU) No.1 above land area of 18.478,62 hectares.

4)

Anak Perusahaan

: 56 bulan

Period

Pinjaman II : Rp8.900.000.000 a. Plafond : Al Murabahah b. Type of Financing : c. Purpose of Use Installation of a computerized network of information via satellite and internet with safety systems. : d. Margin Margin is equivalent to 14.50% with ceiling price is equivalent to 18.00% reviewable every three month.

Pinjaman II : Rp. 8.900.000.000 a. Plafond : Al Murabahah b. Jenis Pembiayaan : c. Tujuan Penggunaan Pemasangan jaringan informasi komputerisasi melalui satelit, internet dengan sistem pengamanan. : d. Margin Margin setara 14,50% dengan ceiling price setara dengan 18,00% yang bersifat reviewable setiap 3 bulan.

Subsidiary Company 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated Subsidiary : Domestic Loans :

740.942.000 518.406.000 182.763.000 1.442.111.000

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sangatta dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.900.000.000

*)

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. *) PT Saseko Gelora Samarinda **) PT Suzuki Motor ***)

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sangatta with plafond Rp900.000.000

Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. RCO.BJM/CO.BTG/035/PK-KAD/2010, tanggal 19 Mei 2010, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

In accordance with the Loan Agreement No. RCO.BJM/CO.BTG/035/PK-KAD/2010, dated May 19, 2010, the Company received loan terms are as follows:

: Rp. 900.000.000 a. Plafond : b. Jenis Fasilitas Kredit Agunan Deposito bersifat Non Revolving : c. Tujuan Penggunaan Debitur wajib menggunakan kredit yang dimaksud dalam perjanjian kredit ini semata-mata untuk tujuan konsumtif.

a. b.

81

c.

Plafond : Rp150.000.000.000 : Type of Facilities Deposits are Non-Collateral Loan Revolving : Purpose of Use The debtor must use a credit referred to in this agreement solely for the purpose of consumption.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

24. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan)

24. BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR (continued)

: d. Tingkat Bunga 1,5% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri)

d.

Interest Rate : 1.5% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri)

: Non Revolving e. Sifat kredit : f. Jangka waktu 19 Mei 2010 s.d. 19 Mei 2013 : g. Denda/Sangsi Jika terjadi salah satu Kejadian Kelalaian sebagaimana diatur ayat 1 Pasal 15 syarat-syarat umum perjanjian kredit atau ayat 1 pasal ini, Bank berhak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitur untuk menyatakan jumlah terhutang jatuh tempo dan bank berhak mengeksekusi agunan dengan mencairkan Bilyet Deposito sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal 4 untuk pelunasan jumlah terhutang. Biaya dan atau pinalti yang timbul sehubungan dengan pencairan bilyet deposito yang diagunkan dalam rangka pelunasan jumlah yang terhutang menjadi beban debitur.

e. f.

Nature of Credit : Non Revolving Period : May 19, 2010 untill May 19, 2013 Penalties : If there is one incident Negligence as provided paragraph 1 of Article 15 of general conditions of credit agreements or paragraph 1 of this article, the Bank reserves the right without prior notice to the debtor to declare the amount payable is due and the bank is entitled to execute collateral with a dilute Bilyet Deposit referred to in Paragraph 1 of Article 4 for the repayment of the amount payable. Cost and / or penalties that arise in connection with the disbursement of deposit was pledged in order repayment of amounts owed ​to the debtor the burden.

: h. Jaminan Utama Atas kredit yang diberikan Bank kepada Debitur, Bank memperoleh agunan berupa Dana Deposito dengan perincian sebagai berikut: Total nominal sebesar Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah) atas nama PT Kalimantan Agro Nusantara, No. Bilyet AB 809073 Nomor Rekening Deposito 148-0204331477.

h.

g.

**)

PT Saseko Gelora Samarinda Akun ini merupakan pinjaman pembiayaan kendaraan kepada PT Saseko Gelora Samarinda, saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp518.406.000 dan per 31 Desember 2009 sebesar Rp.0.

**)

***)

PT Susuki Motor Akun ini merupakan pinjaman pembiayaan kendaraan kepada PT Susuki Motor, saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp182.763.000 dan per 31 Desember 2009 sebesar Rp.0.

***)

25. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK LAINNYA

PT Susuki Motor This account is a vehicle financing loan to PT Susuki Motor, the balance as of December 31, 2010 at Rp182.763.000 and as of December 31, 2009 amounted to Rp.0.

25. OTHER CURRENT TERM LIABILITIES 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Induk Perusahaan : Hutang Jaminan Pemeliharaan Hutang kepada Pemda Hutang Angsuran Petani Plasma KKPA Hutang PPKS Medan - Bibit (lihat catatan 37, butir g) Lain-lain Sub Jumlah Anak Perusahaan : Jumlah

Main Collateral : On loans to the Debtor Bank, the Bank obtained the collateral in the form of Deposit Fund with details as follows: The total nominal amount of Rp.1.000.000.000 (one billion rupiahs) on behalf of PT Kalimantan Agro Nusantara, No. Giro Deposit Account Number 809 073 AB 148-0204331477. PT Saseko Gelora Samarinda This account is a vehicle financing loan to PT Saseko Gelora Samarinda, the balance as of December 31, 2010 at Rp518.406.000 and as of December 31, 2009 amounted to Rp.0.

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

13.278.446.878 1.107.351.355

11.328.546.118 1.144.792.152

62.125.769

65.545.696

20.787.320.850 35.235.244.852 20.488.384 35.255.733.236

4.116.477.400 6.914.953.235 23.570.314.601 29.476.176 23.599.790.777

Hutang Jaminan Pemeliharaan merupakan sisa tagihan (retensi) atas pekerjaan borongan dan jasa yang ditahan oleh Perusahaan sampai dengan masa pemeliharaan habis dan telah terjadi penyerahan pekerjaan dengan dibuatkan Berita Acara Penyerahan yang ditandatangani kedua belah pihak. Jaminan pemeliharaan berkisar antara 5-10% dari nilai kontrak.

82

Parent Company : Assurance Maintenance Debts Debts of Pemda Plasma KKPA Installment Debts Debts of PPKS Medan - Seeds (see note 37, point g) Others Sub Total Subsidiary Company : Total

Assurance Maintenance Debt represents remaining payment (retention) of the contract work and services that are retained by the Company until the maintenance period is finished and has occurred with transfer of jobs created for Official Report is signed by both parties. Assurance maintenance ranged from 50-10% of total contract value.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

25. OTHER CURRENT TERM LIABILITIES (continued)

25. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK LAINNYA (lanjutan) Hutang kepada Pemda merupakan hutang atas restribusi sebesar Rp5 untuk setiap produksi CPO dan sebesar Rp2,5 untuk setiap kilogram inti sawit yang diproduksi atas 100% produksi minyak sawit dan inti sawit, sesuai dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat dengan Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), tentang partisipasi Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia selaku pihak ketiga.

Debt to Pemda is a debt payable to the Rp5 levied for each CPO production and Rp2, 5 for each kilogram of palm kernel produced over 100% of production of palm oil and palm kernel, in accordance with Memorandum of Understanding between the Government of West Kalimantan Province with Association of Indonesian Plantation (GPPI), concerning participation of Association of Indonesian Plantation as a third party.

Hutang Angsuran kepada Petani Plasma KKPA merupakan realisasi pencairan kredit investasi pola Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) kepada KUD dari Bank melalui Perusahaan yang belum disalurkan oleh Perusahaan kepada KUD peserta.

Debt Installment to KKPA Plasma Farmer is a realization of investment credit disbursement pattern Members Credit Cooperatives (KKPA) to KUD from Bank through the Company that have not been distributed by the Company to KUD participants.

Hutang PPKS Medan - Bibit merupakan selisih harga pembelian bibit kelapa sawit antara faktur tagihan dengan kontrak pembelian yang akan diselesaikan pada tahun berikutnya.

Debt PPKS Medan - Seed represents the excess purchase price of palm oil seeds between invoice with purchase contract which will be completed by next year.

Lain-lain, merupakan hutang kepada pihak lain, yaitu pembebanan biaya kontijensi masalah tanah di wilayah Kalsel yg sedang ditangani Mahkamah Agung l.k. Rp3.680 juta, lintas sektoral l.k. Rp1.259 juta, swakelola l.k. Rp3.082 juta, dan hutang biaya lainnya yang nilainya rata-rata dibawah Rp. 300 juta.

Others , is payable to other parties, are charge for contingent fee land problem in South Kalimantan region which is being handled Supreme Court Rp3.680 million, cross-sectoral Rp1.259 million, self-managed Rp3.082 million, and other costs of debt whose value is an average of below Rp 300 million.

26. HUTANG JANGKA PANJANG

26. LONG TERM LOANS

Akun ini merupakan hutang kredit investasi dengan rincian sebagai berikut : (lihat catatan 37, butir h) 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Induk Perusahaan : Pinjaman Dalam Negeri: PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 1) - Kredit Investasi Rp 197.924.000.000 2) - Kredit Investasi Rp 125.000.000.000 3) - Kredit Investasi Rp 100.000.000.000 4) - Kredit Investasi Rp 150.000.000.000 5) - Kredit Investasi Rp 85.000.000.000 5) - Kredit Investasi Rp 87.000.000.000 6) - Kredit Investasi Rp 160.000.000.000 7) - Kredit Investasi Rp 105.000.000.000 Bank Ekspor Indonesia 8) - Kredit Investasi Rp 40.000.000.000 Anak Perusahaan : Jumlah Pinjaman Dalam Negeri Induk Perusahaan : 9) Pinjaman Luar Negeri : Asian Develoment Bank - Loan 1186 PKR Sintang - Loan 1186 PMS Longkali Anak Perusahaan : Jumlah Pinjaman Luar Negeri Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang

This account represents credit debt investments with details as follows: (see note 37, point h) 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

138.270.868.000 72.000.000.000 57.600.000.000 86.400.000.000 69.000.000.000 62.000.000.000 152.000.000.000 101.000.000.000

123.970.868.000 96.000.000.000 76.800.000.000 115.200.000.000 79.000.000.000 -

738.270.868.000

490.970.868.000

738.270.868.000

490.970.868.000

83

Parent Company : Domestic Loans : PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 1) - Investment Credit Rp197.924.000.000 2) - Investment Credit Rp125.000.000.000 3) - Investment Credit Rp100.000.000.000 4) - Investment Credit Rp150.000.000.000 5) - Investment Credit Rp85.000.000.000 5) - Kredit Investasi Rp 87.000.000.000 6) - Kredit Investasi Rp 160.000.000.000 7) - Kredit Investasi Rp 105.000.000.000 Bank Ekspor Indonesia 8) - Investment Credit Rp40.000.000.000 Subsidiary Company : Total Domestic Loans Parent Company : 9) Foreign Loans : Asian Develoment Bank - Loan 1186 PKR Sintang - Loan 1186 PMS Longkali Subsidiary Company : Total Foreign Loans Total Long Term Bank Loans


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

26. HUTANG JANGKA PANJANG

26. LONG TERM LOANS

Induk Perusahaan : Kredit Investasi Bank Mandiri dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.197.924.000.000

1)

2)

1)

Investment Credit Rp197.924.000.000

of Bank

Parent Company : Mandiri with Plafond

Sesuai dengan Surat Persetujuan Fasilitas Kredit Investasi No. CBG.ONE/SPPK.RD3.029/2007, tanggal 21 Februari 2007 antara Perusahaan dengan Bank Mandiri, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dengan nilai plafond sebesar Rp177.260.000.000 yang dibagi dalam 2 tahap, yaitu Rp90.000.000.000 dan Rp87.260.000.000. Fasilitas pinjaman bersifat aflopend plafond .

In accordance with the Investment Credit Facility Agreement Letter No. CBG.ONE/SPPK.RD3.029/2007, dated February 21, 2007 between the Company and Bank Mandiri, the Company obtained a loan facility with a ceiling value of Rp177.260.000.000 which is divided into two phase, respectively Rp90.000.000.000 and Rp87.260.000.000. Aflopend loan facility limit.

Berdasarkan Surat Bank Mandiri No. CBG.PSP/SPPK.035/2007, tanggal 19 Juni 2007, tentang Persetujuan Permohonan Tambahan Kredit Investasi, Perusahaan mendapatkan tambahan kredit sebesar Rp. 20.664.000.000 sehingga total plafon menjadi Rp197.924.000.000.

Based on Bank Mandiri Letter No. CBG.PSP/SPPK.035/2007, dated June 19, 2007, regarding Application for Additional Approval of Investment Credit, the Company obtained additional credit of Rp20.664.000.000 so that totalize plafond become Rp197.924.000.000.

Jangka waktu kredit adalah 9 tahun (jatuh tempo di tahun 2015) termasuk masa tenggang angsuran pokok 4 tahun / triwulan-IV tahun 2010. Tingkat bunga adalah 13,30% per tahun.

The credit period is 9 years (due in year 2015) including principal repayment grace period of four years / quarter-IV in 2010. Interest rate is 13.30% per annum.

Tujuan fasilitas kredit untuk pembiayaan investasi perluasan dan replanting kebun kelapa sawit serta investasi non tanaman yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu :

The purpose of credit facilities to finance the expansion of investment and replanting of oil palm plantations and nonplantation investments are divided into two phase, that is :

a. Tahap I, untuk refinancing investasi penanaman baru dan replanting sejak tahun 2004 s.d 2007 seluas 6.178 Ha, serta investasi non tanaman.

a.

Phase I, to refinance the investment of new planting and replanting since 2004 untill 2007 an area of 6.178 hectares, as well as non-plantation investment.

b. Tahap II, untuk membiayai investasi replanting tanaman kelapa sawit tahun tanam 2008 dan tahun tanam 2009 seluas 5.430 Ha.

b.

Phase II, to finance investments in replanting oil palm years after planting in 2008 and 2009 area of 5.430 Ha.

Jaminan utama berupa kebun kelapa sawit yang dibiayai dan telah diikat sebagai agunan fasilitas kredit investasi (KI) existing serta ditambahkan klausula cross collateral dan cross default dan SHGU No. 27 Kebun Pelaihari yang terletak di Desa Tebing Siring, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

The main collateral of oil palm plantations that are financed and has tied up as collateral investment credit facility (KI) and added clause cross collateral and cross default and SHGU No. 27 Pelaihari Estate located in the village of Siring Ridge, District of Tanah Laut, South Kalimantan.

Kredit Investasi Bank Mandiri dengan Jumlah Plafond sebesar Rp 125.000.000.000

2)

Investment Credit Rp125.000.000.000

of

Bank

Mandiri

with

plafond

Sesuai dengan Surat Perjanjian Kredit No. CPG.PSP/SPPK/CST6.010/2008, tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

In accordance with the Letter of Credit Agreement CPG.PSP/SPPK/CST6.010/2008, dated July 28, 2008, the Company received loan terms are as follows:

a. Plafond : Rp.125.000.000.000 b. Jenis fasilitas : Kredit Investasi c. Tujuan Penggunaan : Untuk membiayai fixed aset kebun Kembayan dan Kebun Pamukan PTPN XIII d. Tingkat Bunga : 11,25% per tahun : Aflopend plafon e. Sifat Kredit : 23 Desember 2014 f. Jangka Waktu g. Jaminan utama : Kebun Pamukan dengan bukti kepemilikan SHGU • No.63 dan No.64 terletak di Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan.

a. b. c.

84

d. e. f. g.

Plafond : Rp125.000.000.000 : Investment Credit Type of Facilities : Purpose of Use To finance fixed assets Kembayan plantation and Pamukan plantation of PTPN XIII Interest Rate : 11,25% per annum Nature of Credit : Aflopend plafon Period : December 23, 2014 Main Collateral : • Pamukan Estate with proof of ownership SHGU No.63 and No.64 located in Kotabaru District, South Kalimantan Province.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

26. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) •

3)

4)

5)

26. LONG TERM LOANS (continued) •

Kebun kembayan dengan bukti SHGU No.76 dan No.77 terletak pada Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat.

Kredit Investasi Bank Mandiri dengan Jumlah Plafond sebesar Rp100.000.000.000

3)

Kembayan plantation with proof of ownership SHGU No.76 and No.77 in the district Sanggau, West Kalimantan Province.

Investment Credit Rp100.000.000.000

of

Bank

Mandiri

with

plafond

Sesuai dengan Surat Perjanjian Kredit No. CBG. PSP/SPPK/CST6.017/2008, tanggal 27 November 2008, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

In accordance with the Letter of Credit Agreement. CBG. PSP/SPPK/CST6.017/2008, dated 27 November 2008, the Company received loan terms are as follows:

a. Plafond : Rp.100.000.000.000 b. Jenis fasilitas : Kredit Investasi c. Tujuan Penggunaan : Pembiayaan aset untuk mengganti investasi kebun yang telah dilaksanakan di kebun Tabara dan Longkali terdiri dari tanaman tahun tanam 1995-2000.

a. b. c.

Plafond : Rp100.000.000.000 : Investment Credit Type of Facilities : Purpose of Use Financing of assets to replace investment of plantation that has been in Longkali and Tabara plantation consists of planting crops in 1995-2000.

d. e. f. g.

d. e. f. g.

Interest Rate : 13,25% per annum Nature of Credit : Aflopend plafon Period : December 23, 2014 Collateral : Tabara and Longkali Estate

Tingkat Bunga : 13,25% per tahun Sifat Kredit : Aflopend plafon Jangka Waktu : 23 Desember 2014 Jaminan Kredit : Berupa Kebun Tabara dan Longkali.

Kredit Investasi PT Bank Mandiri dengan Jumlah Plafond sebesar Rp150.000.000.000 Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. CBG.AGB/SPPK/010/2009, tanggal 18 Maret 2009, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

4)

Investment Credit of Bank Mandiri with plafond Rp150.000.000.000 In accordance with the Loan Agreement No. CBG.AGB/SPPK/010/2009, dated March 18, 2009, the Company received loan terms are as follows:

: Rp. 150.000.000.000 a. Plafond : Kredit Investasi b. Jenis Fasilitas : c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan aset untuk mengganti investasi kebun yang telah dilaksanakan di kebun Tabara, Longkali, Ngabang, Parindu dan Tajati yang terdiri dari tanaman tahun tanam 1995-2002.

a. b. c.

Plafond : Rp150.000.000.000 : Credit Investment Type of Facilities : Purpose of Use Financing of investment assets to replace the estate that has been carried out in the Tabara, Longkali, Ngabang, Parindu and Tajati estate which consists of planting crops in 1995-2002.

: d. Tingkat Bunga 13,25% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri) : Aflopend Plafond e. Sifat kredit : f. Jangka waktu 18 Maret 2009 s.d. 23 Desember 2014 : g. Denda/Sangsi Atas pelunasan kredit dipercepat, dikenakan denda maksimum sebesar 5% dari outstanding kredit yang dilunasi. : h. Jaminan Utama Kebun Tabara, Longkali, Ngabang, Parindu dan Tajati yang diikat hak tanggungan dan ditambahkan klausula cross default dengan fasilitas kredit lainnya.

d.

Interest Rate : 13.25% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri) Nature of Credit : Aflopend Plafond Period : Maret 18, 2009 untill Desember 23, 2014 Penalties : Accelerated repayment of loans, subject to a maximum penalty of 5% of outstanding loans are repaid.

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Jumlah Plafond sebesar Rp87.000.000.000 dan Rp85.000.000.000 Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. CBG.AGB/SPPK.D12.020/2009, tanggal 16 Desember 2009, Perusahaan mendapatkan 2 paket pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

85

e. f. g.

h.

5)

Main Collateral : Estate Tabara, Longkali, Ngabang, Parindu and tied mortgage Tajati and added cross default clause with other credit facilities.

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with plafond Rp87.000.000.000 and Rp85.000.000.000 In accordance with the Loan Agreement No. CBG.AGB/SPPK.D12.020/2009, dated December 16, 2009, the Company obtained a second loan package with the terms and conditions as follows:


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

26. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan)

26. LONG TERM LOANS (continued)

Paket I : a. Limit • Limit PKS Kembayan sebesar Rp. 44.500.000.000 • Limit PKS Pelaihari sebesar Rp. 42.500.000.000 : Kredit Investasi b. Jenis Fasilitas : c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit kebun kembayan dan kebun Pelaihari, dengan kapasitas masing-masing sebesar 30 ton TBS / jam.

Paket I : a. Limit • Limit PKS Kembayan sebesar Rp44.500.000.000 • Limit PKS Pelaihari sebesar Rp42.500.000.000 : Credit Investment b. Type of Facilities : c. Purpose of Use Financing the Contruction of palm oil factory in Kembayan and Pelaihari Estate, each with a capacity of 30 tons TBS/hour.

: d. Tingkat Bunga 11,50% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri).

d.

Interest Rate : 11.50% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri).

: Aflopend Plafond e. Sifat Kredit : f. Jangka waktu Tanggal 23 akhir triwulan tahun 2011 s.d. tahun 2016. : g. Denda/Sangsi Denda 1% per tahun atas keterlambatan diatas suku bunga kredit yang berlaku. h. Jaminan Utama : Obyek investasi yaitu PKS Kembayan dan Pelaihari dengan perikatan tanggungan sebesar Rp44.500.000.000 dan Rp42.500.000.000. Agunan tersebut dikaitkan dengan agunan atas fasilitas KI existing secara cross collateral dan cross default.

e. f.

Nature of Credit : Aflopend Plafond Period : Final quarter dated 23 of 2011 until 2016. Penalties : Penalty of 1% per annum for any delay above the prevailing lending rates. Main Collateral : Investment Object are PKS Kembayan and Pelaihari with commitments amounting Rp44.500.000.000 and Rp42.500.000.000 dependents. Collateral is associated with the collateral for the existing facilities KI in cross collateral and cross default.

Paket II : Rp. 85.000.000.000 a. Limit : Kredit Investasi b. Jenis Fasilitas : c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan aset untuk mengganti investasi tanaman kelapa sawit tahun tanam 1990 s/d 1997 seluas 1.304 ha dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di kebun Rimba Belian.

Paket II : Rp85.000.000.000 a. Limit : Credit Investment b. Type of Facilities : c. Purpose of Use Financing of investment assets to replace the planting of oil palm plantations in 1990 until in 1997 an area of 1304 ha and palm oil factory (PKS) in Rimba Belian Plantataion. : d. Interest Rate 11.50% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri).

g.

h.

: d. Tingkat Bunga 11,50% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri). : Aflopend Plafond e. Sifat Kredit : f. Jangka waktu Tanggal 23 akhir triwulan tahun 2010 s.d. tahun 2016. : g. Denda/Sangsi Denda 1% per tahun atas keterlambatan diatas suku bunga kredit yang berlaku. : h. Jaminan Utama Kebun Rimba Belian (termasuk tanaman dan PKS Rimba Belian) dengan bukti kepemilikan SHGU No. 1 dan No.13, selanjutnya akan diikat dengan hak tanggungan sebesar Rp85.000.000.000. Dikaitkan dengan agunan atas fasilitas KI existing secara cross collateral dan cross default. i. Annual Servicing fee 0,50% dari limit kredit yang dibayar selambat-lambatnya pada saat penandatanganan perjanjian kredit. 0,25% dari outstanding kredit yang dibayar setiap ulang tahun penandatanganan perjanjian kredit. 6)

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Jumlah Plafond sebesar Rp160.000.000.000 Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. CBG.AGB/SPPK/D4.014/2010, tanggal 27 Mei 2010, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

86

e. f. g.

h.

i.

6)

Nature of Credit : Aflopend Plafond Period : Final quarter dated 23 of 2011 until 2016. Penalties : Penalty of 1% per annum for any delay above the prevailing lending rates. Main Collateral : Rimba Belian Plantation (including plant and PKS Rimba Belian) with proof of ownership SHGU No. 1 and 13, will then be covered by mortgage registration Rp85.000.000.000. Related with the collateral for existing facilities KI in cross collateral and cross default. Annual Servicing fee 0.50% of credit limit to be paid no later than at the time of signing the credit agreement. 0.25% of outstanding loans that are paid each anniversary of signing the credit agreement.

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with plafond Rp160.000.000.000 In accordance with the Loan Agreement No. CBG.AGB/SPPK/D4.014/2010, dated May 27, 2010, the Company obtained a loan with the terms and conditions as follows:


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

26. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 26. LONG TERM LOANS (continued) : Rp.160.000.000.000 : Rp.160.000.000.000 a. Limit a. Plafond : Kredit Investasi : Credit Investment (CI) b. Jenis Fasilitas b. Type of Facilities : : c. Tujuan Penggunaan c. Purpose of Use Pembiayaan aset kebun karet Danau Salak tahun tanam Financing assets rubber plantation Lake Salak year 1996 s.d. 2007, seluas 5.293 Ha 1996 till planting 2007, covering an area of ​5,293 Ha : d. Jangka waktu Sejak penandatanganan Perjanjian Kredit s.d tanggal 23 Desember 2017 (tanpa Grace Period) yang terdiri atas:

d.

-

Masa penarikan kredit sejak akad kredit s.d. 31 Desember 2010 Masa angsuran sejak triwulan I/2011 s.d triwulan IV/2017 : e. Tingkat Bunga 10,50% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri). f. Provisi Kredit : 0,50% p.a dari limit kredit. : g. Annual Servicing fee 0,50% dari limit kredit yang dibayar selambat-lambatnya pada saat penandatanganan perjanjian kredit, dan 0,25% dari outstanding kredit yang dibayar setiap ulang tahun penandatanganan perjanjian kredit. : h. Agunan Agunan fixed assets berupa kebun Danau Salak diatas SHGU No.0001/Desa Takuti, No.1/Desa Salak, No.1/Desa Bawahan dan No.1/Desa Selan an. PTPN XIII yang akan diikat Hak Tanggungan minimal sebesar Rp.160.000.000.000, dan dikaitkan dengan agunan atas fasilitas KI existing bersifat cross collatera l dan cross default dengan fasilitas kredit lainnya.

-

Pengikatan Agunan dan Asuransi : Atas agunan yang diserahkan tersebut diatas diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku dan agunan yang insurable kecuali tanaman diasuransikan melalui perusahaan asuransi rekanan Bank Mandiri dengan banker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pengikatan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Pekebunan Nusantara XIII (Persero).

i

i

7)

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.105.000.000.000 Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. CBG.AGB/SPPK/D4.024/2010, tanggal 5 Agustus 2010, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

e.

f. g.

h.

7)

Period : Since the signing of the Credit Agreement until December 23, 2017 (without Grace Period), which consists of: The period of withdrawal of credits from the credit agreement until December 31, 2010 Installment period since the quarter I/2011 to quarter IV/2017 Interest Rate : 10.50% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri). : 0,50% p.a from limit of loan Provision of Loan Annual Servicing fee : 0.50% of credit limit to be paid no later than at the time of signing the credit agreement, and 0.25% of outstanding loans that are paid each anniversary of signing the credit agreement. Collateral : Fixed asset collateral in the form of gardens above Lake Salak SHGU No.0001/Desa fear, No.1/Desa Salak, No.1/Desa Bawahan and No.1/Desa Selan's. PTPN XIII that will tie a minimum of Rp.160.000.000.000 Mortgage, and is associated with the collateral for CI existing facilities are cross collateral and cross default with other credit facilities. Binding of Collateral and Insurance : Collateral granted pursuant to the above bound prevailing and insurable collateral unless the plants are insured through an insurance company partners with Bank Mandiri banker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Costs incurred in connection with the binding of collateral and insurance coverage to be a burden Pekebunan PT Nusantara XIII (Persero).

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with plafond Rp105.000.000.000 In accordance with the Loan Agreement No. CBG.AGB/SPPK/D4.024/2010, dated August 5, 2010, the Company obtained a loan with the terms and conditions as follows:

: Rp.105.000.000.000 a. Limit : Kredit Investasi b. Jenis Fasilitas : c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan aset kebun karet TT 1997 s/d 2009 seluruhnya seluas 4.657,13 Ha yang terletak di unit kebun karet Kumai (Propinsi Kalimantan Tengah) seluas 1.890 Ha, unit kebun Sintang (Propinsi Kalimantan Barat) seluas 1.294,13 Ha dan unit kebun karet Batulicin (Propinsi Kalimantan Selatan) seluas 1.473 Ha.

a. b. c.

Plafond : Rp.105.000.000.000 : Credit Investment (CI) Type of Facilities : Purpose of Use Financing asset rubber TT 1997 to 2009 covering an area of ​4657.13 Ha entirely located in rubber plantation unit Kumai (Central Kalimantan), covering an area of ​1890 hectares, the garden unit Sintang (West Kalimantan), covering an area of ​1294.13 hectares and rubber plantations unit Batulicin (South Kalimantan), covering an area of ​1473 Ha.

: d. Jangka waktu Sejak penandatanganan Perjanjian Kredit s.d tanggal 23 Desember 2017 (tanpa Grace Period) yang terdiri atas:

d.

Period : Since the signing of the Credit Agreement until December 23, 2017 (without Grace Period), which consists of:

-

The period of withdrawal of credits from the credit agreement until December 31, 2010 Installment period since the quarter I/2011 to quarter IV/2017

-

Masa penarikan kredit sejak akad kredit s.d. 31 Desember 2010 Masa angsuran sejak triwulan I/2011 s.d triwulan IV/2017

87

-


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

26. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) : e. Tingkat Bunga 10,00% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri), dan dibayar setiap tanggal 23.

e.

Interest Rate : 10.00% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri), and paid annually on 23.

f. Provisi Kredit : 0,50% p.a dari limit kredit. g. Annual Servicing fee 0,50% dari limit kredit yang dibayar selambat-lambatnya pada saat penandatanganan perjanjian kredit, dan 0,25% dari outstanding kredit yang dibayar setiap ulang tahun penandatanganan perjanjian kredit.

f. g.

: 0,50% p.a from limit of loan Provision of Loan Annual Servicing fee 0.50% of credit limit to be paid no later than at the time of signing the credit agreement, and 0.25% of outstanding loans that are paid each anniversary of signing the credit agreement.

: h. Agunan Agunan fixed asset berupa unit kebun karet Sintang (Kalimantan Barat), unit kebun karet Batulicin (Kalimantan Selatan) dan unit kebun karet Kumai (Kalimantan Tengah) atas nama PTPN XIII (Persero) yang akan diikat Hak Tanggungan seluruhnya minimal sebesar Rp.105.000.000.000. Dan dikaitkan dengan agunan atas fasiltitas KI existing bersifat cross collateral dan cross default dengan fasilitas kredit lainnya.

h.

Collateral : Collateral fixed asset of the rubber plantation unit Sintang (West Kalimantan), rubber plantation unit Batulicin (South Kalimantan) and rubber plantation unit Kumai (Central Kalimantan) on behalf of PTPN XIII (Persero) which will be tied entirely Mortgage minimum of Rp.105.000.000.000. And is associated with the collateral for existing CI fasiltitas cross collateral and cross default with other credit facilities.

i

Binding of Collateral and Insurance : Collateral granted pursuant to the above bound prevailing and insurable collateral unless the plants are insured through an insurance company partners with Bank Mandiri banker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Costs incurred in connection with the binding of collateral and insurance coverage to be a burden Pekebunan PT Nusantara XIII (Persero).

i

8)

26. LONG TERM LOANS (continued)

Pengikatan Agunan dan Asuransi : Atas agunan yang diserahkan tersebut diatas diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku dan agunan yang insurable kecuali tanaman diasuransikan melalui perusahaan asuransi rekanan Bank Mandiri dengan banker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pengikatan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Pekebunan Nusantara XIII (Persero).

Kredit Investasi Bank Ekspor Indonesia dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.40.000.000.000

8)

Investment Credit of Bank Ekspor Indonesia with plafond Rp40.000.000.000

Sesuai dengan Perjanjian Kredit No.102, tanggal 28 Desember 2005 dihadapan Notaris B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro SH, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan tujuan kredit adalah Refinancing Kebun Karet di Kebun Kumai, Sintang dan Batulicin. Jangka waktu kredit adalah 5 tahun (tanpa grace period ) dengan tingkat bunga 15,00% per tahun.

In accordance with the Credit Agreement No. 102, dated December 28, 2005, Notary B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro SH, the Company obtained a loan for the refinancing Rubber Plantation in Kumai, Sintang and Batulicin. The credit period is five years (no grace period) with 15.00% interest rate per annum.

Jaminan utama, terdiri dari : • SHGU No.2 diatas tanah seluas 3.332,69 Ha beserta bangunan dan tanaman karet di Kelurahan Pangkalan Banteng, Kumai Kabupaten Kota Waringin, Kalimantan Tengah. • SHGU No.9 diatas tanah seluas 2.595,70 Ha beserta bangunan dan tanaman karet di Kelurahan Nanga Jetak, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat.

Main Collateral, consists of : SHGU No.2 of the land area of 3.332,69 Ha with • building and rubber plantations in the village of Pangkalan Banteng, Kumai, Waringin Kota District, Central Kalimantan. SHGU No.9 of the land area of 2.595,70 Ha with • building and rubber plantations in the village Nanga Jetak, Dedai Sub-District, Sintang District, West Kalimantan. SHGU No.1 of the land area of 2.071 Ha with building • and rubber plantations in the village Babayau, Paringin Juai Sub-District, Hulu Sungai Utara District, South Kalimantan. HGB No.1,6,7,8,9 of the land area of189.343 m2 with • building and rubber plantations in the village Tambarangan, Tapin Selatan Sub-District, Tapin Selatan District, South Kalimantan.

SHGU No.1 diatas tanah seluas 2.071,00 Ha beserta bangunan dan tanaman karet di Kelurahan Babayau, Kecamatan Paringin Juai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan. HGB No.1, 6, 7, 8, 9 diatas tanah seluas 189.343 m2 beserta bangunan dan tanaman karet di Kelurahan Tambarangan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin Selatan, Kalimantan Selatan.

Jaminan tambahan Rp.50.000.000.000.

berupa

persediaan

senilai

88

Additional collateral in the form of supply for the Rp50.000.000.000.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

26. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 9)

26. LONG TERM LOANS (continued)

Perjanjian Penerusan Pinjaman ADB dengan Jumlah Plafond sebesar USD10,473,400.00

Agreement

with

Plafond

of

USD10,

In accordance Loan Agreement No.SLA-1137/DP3/2000, dated April 26, 2000 between the company and the Government, the Company obtained a loan to finance tree crop small holders project processing, namely the construction of a rubber factory in Sintang and PKS in Longkali with loan value of USD10, 473,400 and interest rate 0.5% per annum above the interest rate of ADB to the Government.

Fasilitas ini merupakan adalah tindak lanjut dari Perjanjian antara Asian Development Bank (ADB) dengan Pemerintah Republik Indonesia sesuai perjanjian No. ADB-1186-INO, tanggal 16 Maret 1993.

This facility is to follow up the agreement between the Asian Development Bank (ADB) with the Government of the Republic of Indonesia based on the agreements no. ADB1186-INO, dated March 16, 1993.

27. EMPLOYEE ESTIMETED BENEFITS OBLIGATION a.

Estimasi Imbalan Pensiun (Lihat catatan 2.16.1)

Pension Benefits (See note 2.16.1)

Dana Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat, yang dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sesuai dengan Peraturan Perundang-an yang berlaku dan dalam pelaksana-annya berdasarkan peraturan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), jika memasuki masa pensiun besaran manfaat dibandingkan besarnya manfaat atas UU No. 13 tahun 2003.

Pension Plan The Company established a pension plan for all permanent employees are eligible, which is managed by Pension Fund Plantation (DAPENBUN) in accordance with the Regulations in accepted, and implementation of under the rules of Pension Fund Plantation (DAPENBUN), if entering of retirement benefits compared to the amount of benefits for Law No. 13 years in 2003.

Sesuai laporan keuangan sebelum audit DAPENBUN per 31 Desember 2010 dan 2009, maka posisi pendanaan program pensiun PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) per 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut :

According to unaudit financial statements DAPENBUN as of December 31, 2010 and 2009, the funding position of pension PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Nilai wajar aset program (kekayaan) Kewajiban Aktuaria Surplus

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated

222.716.150.338 208.859.659.598 13.856.490.740

196.199.193.414 157.782.243.727 38.416.949.687

Perusahaan tidak membukukan (not accrue) kewajiban tambahan untuk program atas UU No. 13 Tahun 2003 karena adanya surplus hasil perbandingan fair value dengan aset Dana Pensiun Biaya pencadangan manfaat karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004). b.

ADB Loan 473,400.00

Sesuai dengan Perjanjian Penerusan Pinjaman No.SLA1137/DP3/2000, tanggal 26 April 2000 antara perusahaan dengan Pemerintah, Perusahaan mendapatkan pinjaman untuk pembiayaan small holder tree crop processing project, yaitu pembangunan pabrik karet di Sintang dan PKS di Longkali dengan nilai pinjaman USD10,473,400 dan tingkat bunga 0,5% per tahun diatas tingkat bunga ADB kepada Pemerintah.

27. KEWAJIBAN ESTIMASI IMBALAN KERJA a.

9)

The Company did not record (not accrue) additional obligations to the program for the Law No. 13 Year in 2003 because of the surplus with the results of the comparison fair value reserve assets of the Fund Costs of employee benefits in accordance with the Labor Law no.13 and PSAK No. 24 (Revised 2004). b.

Estimasi Imbalan Kerja Lainnya (Lihat catatan 2.16.2)

Fair Value of Assets Program (Wealth) Actuarial Liability Surplus

Other Employee Benefit (See note 2.17.2)

Perhitungan terakhir untuk tahun 2010 dilakukan oleh aktuaris independen berdasarkan laporan nomor 011/PSAKBJH/II-2011, tanggal 10 Januari 2011 (2009 : berdasarkan laporan nomor 062/PSAK-BJH/II-2010, tanggal 15 Pebruari 2010).

The last calculation for the year 2010 conducted by an independent actuary based on the report number 011/PSAKBJH/II-2011, January 10, 2011 (2009: based on the report number 062/PSAK-BJH/II-2010, February 15, 2010).

Perhitungan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit (PUC) dan asumsi aktuaria yang digunakan sebagai berikut :

Calculation using the Projected Unit Credit Method (PUC) and actuarial assumptions used are as follows:

89


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

27. KEWAJIBAN ESTIMASI IMBALAN KERJA (lanjutan) • • • • • •

27. EMPLOYEE ESTIMATED BENEFITS OBLIGATION (continued) • • • • • •

Tingkat bunga teknis sebesar 11% per tahun. Kenaikan gaji rata-rata per tahun 2.5%. Usia pensiun normal: 56 tahun. Tingkat cacat : 10%. Tingkat pengunduran diri (usia 18-54) : 5%. Tingkat mortalita (menggunakan Tabel Mortalita CSO Modified ).

Perusahaan telah melakukan penyisihan kewajiban estimasi imbalan kerja pada tahun 2010 dan 2009, menurut perhitungan aktuaria dengan rincian kewajiban sebagai berikut :

Company has made provision for employee benefit obligations in 2010 and 2009, according to the actuarial valuation, with details following obligations: 2009 Disajikan kembali/ Restated

2010 Imbalan Kerja - Santunan Hari Tua Imbalan Kerja - Jubelium Imbalan Jangka Panjang Lainnya Jumlah

20.801.000.000 45.184.281.553 (6.794.000.000) 59.191.281.553

27.690.000.000 Employee Benefits-Old Age Benefits 45.184.475.723 Employee Benefits-Jubelium 4.475.893.889 Long Term Benefits Total 77.350.369.612

Rekonsiliasi kewajiban manfaat karyawan diestimasi yang diakui di neraca dan beban manfaat yang diakui dalam laporan laba-rugi sebagai berikut :

Reconciliation of estimated employee benefit obligations recognized in the balance sheet and benefit costs recognized in the income statement as follows: 2009 Disajikan kembali/ Restated

2010

27.690.000.000 12.352.000.000 (19.241.000.000) 20.801.000.000

30.616.032.209 8.485.800.711 (11.411.832.920) 27.690.000.000

Employee Benefits-Old Age Benefits (SHT) Beginning Balance Current Cost SHT Payment Ending Balance

Imbalan yang Dibayar Saldo Akhir

45.184.475.723 12.157.798.380 (12.157.992.550) 45.184.281.553

44.587.065.589 597.410.134 45.184.475.723

Employee Benefits-Jubelium Beginning Balance Current Cost Benefit Payment Ending Balance

Estimasi Imbalan Kerja Lainnya Saldo Awal Beban Tahun Berjalan Imbalan yang Dibayar Saldo Akhir

4.475.893.889 2.647.000.000 (13.916.893.889) (6.794.000.000)

7.404.784.464 2.894.789.155 (5.823.679.730) 4.475.893.889

Estimated Benefits Obligation Beginning Balance Current Cost Benefit Payment Ending Balance

Estimasi Imbalan Kerja - Santunan Hari Tua (SHT) Saldo Awal Beban Tahun Berjalan SHT yang Dibayar Saldo Akhir Estimasi Imbalan Kerja - Jubelium Saldo Awal Beban Tahun Berjalan

c.

Technical interest rate of 11% per annum. Average salary increase per annum 2,5%. Normal pension age is 56 years old. Disability rate is 10%. Resignation Rate (age 18-54) is 5%. Mortality rate (using Tabel Mortality CSO Modified)

Pemutusan Hubungan Kerja

c.

Manajemen tidak mempunyai komitmen untuk : • Melakukan pemutusan kontrak kerja kepada karyawan dalam tahun 2008; dan imbalan kepada karyawan yang • Menjanjikan mengundurkan diri secara sukarela. Oleh karena itu, manajemen tidak membuat cadangan atas kemungkinan terjadinya hal tersebut di atas.

28. HAK MINORITAS

Management does not have a commitment to: • Will terminate the employment contract to employees in the year 2008; and • Promising benefits to employees who resigned voluntarily. Therefore, management does not make provision for the possibility of the above.

28.

Berikut ini ikhtisar hak pemegang saham minoritas atas aset bersih dan laba bersih di anak perusahaan dengan rincian sebagai berikut.

90

Termination

MINORITY INTEREST The following summarizes the rights of minority shareholders in net assets and net income of subsidiaries are as follows.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

28. HAK MINORITAS (lanjutan)

Anak Perusahaan/ Subsidiary PT Kalianusa Agro Nusantara (Kepemilikan/ Shares 51% ) Jumlah / Amounts

Anak Perusahaan/ Subsidiary

PT Kalianusa Agro Nusantara (Kepemilikan/ Shares 51% ) Jumlah / Amounts

28.

MINORITY INTEREST (continued)

31 Desember 2010/ December 31, 2010 Penambahan/ Koreksi Saldo Awal Additions Beginning Balance Correction 7.932.000.000 -

Saldo Awal/ Beginning Balance 19.600.000.000 19.600.000.000

7.932.000.000

-

31 Desember 2009/ December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated Penambahan/ Koreksi Saldo Awal Additions Beginning Balance Correction -

Saldo Awal/ Beginning Balance 19.600.000.000 19.600.000.000

-

29. MODAL SAHAM

-

Saldo Akhir Ending Balance 27.532.000.000 27.532.000.000

Saldo Akhir Ending Balance 19.600.000.000 19.600.000.000

29. SHARES CAPITAL

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 46, tanggal 11 Maret 1996, didepan Notaris Harun Kamil, SH, bahwa modal dasar Perseroan Rp650.000.000.0000 atau terbagi atas 650.000 saham yang terdiri dari 162.500 saham prioritas dan saham biasa dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham.

Under the Deed of Establishment No.46, dated March 11, 1996, Notary Harun Kamil, SH, that the authorized capital of the Company Rp650,000,000,000 or divided into 650,000 shares that consists of 162,500 of preferred shares and ordinary shares with par value per share Rp1,000,000.

Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 5, tanggal 7 Oktober 2002, dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo, SH., modal dasar Perseroan Rp1.500.000.000.000 yang terbagi atas 1.500.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan sebanyak 460.000 saham atau sebesar Rp460.000.000.000 oleh Negara Republik Indonesia.

Under the Deed of amendment No. 5, dated October 7, 2002, Notary Sri Rahayu H. Prasetyo, SH., Authorized capital of the Company Rp1,500,000,000,000 consisting of 1,500,000 shares with with par value per share Rp1,000,000. Of the authorized capital of 460.000 shares have been issued or registration Rp460,000,000,000 by the State of Republic of Indonesia.

Dari modal ditempatkan telah disetor penuh sebanyak 460.000 saham yang terbagi atas 162.500 saham prioritas dan 297.500 saham biasa dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Modal ditempatkan dan disetor pada 31 Desember 2010 dan 2009 masingmasing sebesar Rp460.000.000.000.

Of the issued capital have fully paid of 460,000 shares, divided into 162,500 of preferred shares and 297 500 of common shares with with par value per share Rp1,000,000. Issued and fully paid on December 31, 2010 and 2009 respectively Rp460,000,000,000.

30. CADANGAN UMUM

30. GENERAL RESERVE

Akun ini merupakan cadangan umum yang dibentuk dari alokasi laba perseroan yang besarannya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap tahun. Cadangan umum terdiri dari : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Cadangan Umum Tahun 1996 - 2001 Koreksi Pajak Tangguhan Tahun 1999 - 2001 Cadangan Umum Tahun 2002-2003 Koreksi Kewajiban Imbalan Kerja Cadangan Umum Tahun 2004 Cadangan Umum Tahun 2005 Cadangan Umum Tahun 2006 Cadangan Umum Tahun 2007 Cadangan Umum Tahun 2008 Koreksi Pajak Tangguhan atas Kewajiban Estimasi Imbalan Kerja Tahun 2004 - 2005 Cadangan Umum Tahun 2009 Jumlah

105.789.522.231

This account is a general reserve that is formed from the allocation of earnings companies whose magnitude is determined by the Annual Meeting of Shareholders (RUPS) every year. General reserve consists of: 31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 105.789.522.231

(4.281.682.600) 46.357.362.916 (79.698.000.000) 41.981.322.700 34.393.605.841 14.302.253.671 79.875.404.873 160.353.504.880

(4.281.682.600) 46.357.362.916 (79.698.000.000) 41.981.322.700 34.393.605.841 14.302.253.671 79.875.404.873 160.353.504.880

26.809.200.000 92.787.259.653 518.669.754.165

26.809.200.000 425.882.494.512

91

General Reserve for year 1996-2001 Correction of Deferred Tax for year 1999-2001 General Reserve for year 2001-2003 Correction of Employee Benefits General Reserve for year 2004 General Reserve for year 2005 General Reserve for year 2006 General Reserve for year 2007 General Reserve for year 2008 Correction Deferred Tax of Employee Benefits for year 2004-2005 General Reserve for year 2009 Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

30. GENERAL RESERVE (continued)

30. CADANGAN UMUM (lanjutan) Berdasarkan Risalah RUPS nomor RIS.RUPS/01/VI/2009 yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juni 2009, Pemegang Saham mengalokasikan cadangan umum atas laba tahun 2008 sebesar Rp160.353.504.880.

31. PENJUALAN BERSIH

Based on Minutes of RUPS number RIS.RUPS/01/VI/2009 held on June 29, 2009, Shareholder allocation general reserve of profits in 2008 amounted to Rp160.353.504.880.

31. NET SALES

Merupakan hasil penjualan bersih yang dilakukan melalui penjualan ekspor maupun lokal atas komoditas sawit dan karet dengan rincian sebagai berikut :

2009 Disajikan kembali/ Restated

2010 a.

b.

Ekspor : Komoditi Sawit Minyak Sawit (CPO) Komoditi Karet RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR - 20 KAR SIR - 20 KBF SIR - 20 KBJ SIR - 20 KBB Sub Jumlah Sub Jumlah Penjualan Ekspor Lokal : Komoditi Sawit Minyak Sawit (CPO) Inti Sawit Sub Jumlah Komoditi Karet RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR - 20 KAR SIR - 20 KAV SIR - 20 KBF SIR - 20 KBJ SIR - 20 KBB Sub Jumlah Sub Jumlah Penjualan Lokal Jumlah Penjualan Bersih

a. Export : -

36.835.568.721

6.372.615.157 901.848.751 874.250.626 438.106.514 31.040.593.416 90.787.019.400 7.751.290.680 24.602.583.600 162.768.308.144 162.768.308.144

2.113.058.834 1.290.059.212 847.151.734 2.299.716.698 11.384.743.104 58.876.040.160 15.251.453.280 92.062.223.022 128.897.791.743

Commodity Palm Oil Palm (CPO) Commodity Rubber RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR - 20 KAR SIR - 20 KBF SIR - 20 KBJ SIR - 20 KBB Sub Total Sub Total Export Sales b. Domestic :

2.279.846.197.630 233.471.971.019 2.513.318.168.649

2.012.039.584.384 132.778.574.166 2.144.818.158.550

41.531.469.766 10.164.218.041 7.374.358.776 5.695.694.177 3.274.624.813 2.508.222.535 190.705.171.356 134.476.109.922 170.889.150.096 116.471.227.572 683.090.247.055 3.196.408.415.704 3.359.176.723.848

22.285.523.882 4.699.886.169 4.100.819.522 4.500.624.257 3.666.303.995 2.085.500.537 112.224.748.104 14.035.939.345 40.993.608.600 76.843.442.088 37.714.783.680 323.151.180.179 2.467.969.338.729 2.596.867.130.472

Adapun penjualan komoditi sawit dan karet menurut volume penjualannya dengan rincian sebagai berikut : 2010 Jumlah Ekspor : Komoditi Sawit Golden Oil Trading PTE Ltd.

Represents of result of net sales is done through export and domestic sales of palm and rubber commodities with the following details:

-

The sale of palm and rubber commodities according to sales volume, with details as follows : 2009 Amount

%

-

92

Commodity Palm Oil Palm (CPO) Palm Kernel Sub Total Commodity Rubber RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR - 20 KAR SIR - 20 KAV SIR - 20 KBF SIR - 20 KBJ SIR - 20 KBB Sub Total Sub Total Domestic Sales Total Net Sales

36.835.568.721

%

100

Export : Palm Commodity Golden Oil Trading PTE Ltd.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

31. PENJUALAN BERSIH

31. NET SALES 2010 Jumlah

Komoditi Karet Wilson Global Hua Dao Trading Singapore Tong Teik PT Bitung Guna Sejahtera PT Karya Bina Bersama PT. Karya Multi Niaga Mandiri PT Sampit Lainnya (dibawah 10%) Sub Jumlah Komoditi Karet Jumlah Penjualan Ekspor

64.808.960.177 48.549.780.720 42.598.845.576 6.810.721.671 162.768.308.144 162.768.308.144

% 40 30 26 4 100

2009 Amount

%

24.619.151.574 22.902.150.731 37.867.263.840 6.673.656.877 92.062.223.022 128.897.791.743

Rubber Commodity Wilson Global Hua Dao Trading Singapore Tong Teik PT Bitung Guna Sejahtera PT Karya Bina Bersama 27 25 PT. Karya Multi Niaga Mandiri PT Sampit 41 Others (below of 10%) 7 100 Sub Total Rubber Commodity Total Export Sales Domestic : Palm Commodity Palm Oil ( CPO) PT. Palm Mas Asri PT. Bina Karya Prima PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Trinity Interlink PT. Multimas Nabati Asahan PT. Berkah Emas Sinar Terang PT. Royal Industries Indonesia PT. Musim Mas PT. Nagamas Palm Oil Lestari PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT. Panca Nabati Prakarsa PT. Karsima Utama Karya PT. Cahaya Kalbar Others (below of 10%) Sub Total Palm Oil

Lokal : Komoditi Sawit Minyak Sawit ( CPO) PT. Palm Mas Asri PT. Bina Karya Prima PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Trinity Interlink PT. Multimas Nabati Asahan PT. Berkah Emas Sinar Terang PT. Royal Industries Indonesia PT. Musim Mas PT. Nagamas Palm Oil Lestari PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT. Panca Nabati Prakarsa PT. Karsima Utama Karya PT. Cahaya Kalbar Lainnya (dibawah 10%) Sub Jumlah Minyak Sawit

503.971.638.493 459.251.519.028 315.853.696.192 289.401.670.883 175.277.280.836 168.196.042.863 158.460.337.149 72.994.885.236 56.768.093.921 44.001.769.495 22.567.730.486 13.055.761.891 45.771.156 2.279.846.197.630

22 20 14 13 8 7 7 3 2 2 1 1 0 100

414.236.424.905 495.030.890.170 498.896.952.554 603.875.316.755 2.012.039.584.384

21 25 25 30 100

Inti Sawit PT. Palm Mas Asri PT. Multimas Nabati Asahan PT. Agro Jaya Perdana PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Cahaya Kalbar PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT. Musimas Mas PT. Tunas Baru Lampung PT. Trinity Interlink PT. Diva Transindo PT. Bangun Jaya Mandiri PT. Pelita Agung Agrindustri PT. Bukit Kapur Reksa Lainnya (dibawah 10%) Sub Jumlah Inti Sawit Sub Jumlah Komoditas Sawit

48.247.612.000 44.354.600.000 31.239.820.000 25.438.429.400 24.720.784.854 15.827.280.000 14.143.296.920 10.858.385.000 9.827.280.000 6.181.820.000 2.016.080.849 616.581.996 233.471.971.018 2.513.318.168.648

21 19 13 11 11 7 6 5 4 3 1 0 100

17.205.793.830 47.609.000.000 23.552.940.000 15.973.100.000 28.437.740.337 132.778.574.167 2.144.818.158.551

13 36 18 12 21 100

Komoditi Karet PT. Bitung Guna Sejahtera PT. Sampit PT. Karya Sejati PT. Karya Bina Bersama PT. Wilson Tunggal Perkasa Singapore Tong Teik CV. Darmaga PT. Insan Bonafide Lainnya (dibawah 5%) Sub Jumlah Komoditi Karet Jumlah Penjualan Lokal Jumlah Penjualan Bersih

544.757.903.399 52.815.601.440 41.656.957.020 13.523.174.959 12.157.090.642 11.757.828.794 5.139.822.242 681.808.378.496 3.195.126.547.144 3.357.894.855.288

80 8 6 2 2 2 1 100

271.574.642.074 29.595.511.008 21.981.027.096 323.151.180.178 2.467.969.338.729 2.596.867.130.472

93

Palm Kernel PT. Palm Mas Asri PT. Multimas Nabati Asahan PT. Agro Jaya Perdana PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Cahaya Kalbar PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT. Musimas Mas PT. Tunas Baru Lampung PT. Trinity Interlink PT. Diva Transindo PT. Bangun Jaya Mandiri PT. Pelita Agung Agrindustri PT. Bukit Kapur Reksa Others (below of 10%) Sub Total Palm Kernel Sub Total Palm Commodity

Rubber Commodity PT. Bitung Guna Sejahtera 84 PT. Sampit PT. Karya Sejati 9 PT. Karya Bina Bersama PT. Wilson Tunggal Perkasa Singapore Tong Teik CV. Darmaga PT. Insan Bonafide Others (below of 10%) 7 100 Sub Total Rubber Commodity Total Domestic Sales Total Net Sales


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

32. BEBAN POKOK PENJUALAN

32. COST OF GOODS SOLD

Beban pokok penjualan terdiri dari :

The cost of goods sold consists of : 2010

Kelapa Sawit Karet Jumlah

2.064.605.750.745 697.580.553.645 2.762.186.304.390

Rincian perhitungan beban pokok penjualan Kelapa Sawit dan Karet sebagai berikut :

Persediaan Akhir Jumlah Beban Pokok Penjualan Kelapa Sawit : Beban Pokok Penjualan Karet : Persediaan Awal Biaya Produksi Kebun Sendiri/Inti : Biaya Tanaman - Gaji,Tunjangan & Biaya Sosial Karyawan Pimpinan - Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan - Pemeliharaan Lainnya - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan ke Pabrik - Biaya Umum Jumlah Biaya Tanaman Beban Pengolahan Beban Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Kebun Sendiri / Inti : Biaya Produksi Kebun Plasma : Pembelian Hasil Beban Overhead Plasma Beban Pengolahan Jumlah Biaya Produksi Kebun Plasma Jumlah Biaya Produksi Karet Persediaan Akhir Jumlah Beban Pokok Penjualan Karet

Palm Rubber Total

Detail of calculation of Palm and Rubber cost of goods sold as follows : 2009 Disajikan kembali/ Restated

2010 Beban Pokok Penjualan Kelapa Sawit : Persediaan Awal Biaya Produksi Kebun Sendiri/Inti : Biaya Tanaman - Gaji,Tunjangan & Biaya Sosial Karyawan Pimpinan - Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan - Pemeliharaan Lainnya - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan ke Pabrik - Beban Umum Jumlah Biaya Tanaman Beban Pengolahan Beban Penyusutan Jumlah Beban Produksi Kebun Sendiri / Inti : Beban Produksi Kebun Plasma : Pembelian Produksi Plasma Beban Overhead Plasma Beban Pengolahan Beban Penyusutan Jumlah Beban Produksi Kebun Plasma Jumlah Beban Produksi Kelapa Sawit

2009 Disajikan kembali/ Restated 1.725.684.131.703 402.882.260.514 2.128.566.392.217

Palm of Cost of Goods Sold : 40.261.034.436

44.637.581.229

12.313.105.911

10.384.758.067

199.325.129.692 105.791.654.105 112.323.352.300 86.102.092.444 96.557.052.518 612.412.386.970 100.926.028.485 59.642.349.250

193.717.957.215 98.331.986.151 112.797.645.589 76.308.057.740 85.247.208.155 576.787.612.917 102.380.101.470 29.197.226.519

772.980.764.705

708.364.940.906

1.145.805.767.128 30.591.093.500 110.460.621.924 1.286.857.482.552 2.059.838.247.257

866.706.073.912 26.609.319.128 93.150.522.157 26.476.728.807 1.012.942.644.004 1.721.307.584.910

(35.493.530.948)

(40.261.034.436)

2.064.605.750.745

1.725.684.131.703

86.355.612.320

81.188.340.306

2.038.636.913 10.168.787.265 9.720.613.928 68.919.252.666 3.063.526.163 21.999.800.387 115.910.617.322 25.136.801.858 8.262.700.237

2.112.241.675 8.639.074.008 6.577.321.574 52.232.309.797 2.958.390.909 20.310.086.163 92.829.424.126 22.236.055.550 16.253.998.320

149.310.119.417

131.319.477.996

467.343.450.020 5.332.850.851 48.997.006.909 521.673.307.780 670.983.427.197 (59.758.485.872) 697.580.553.645

235.044.958.416 3.823.625.420 37.861.470.696 276.730.054.532 408.049.532.528 (86.355.612.320) 402.882.260.514

94

Beginning Inventory Expense of Prod. Nucleus Estate: Plant Cost -. Salary, Allowance & Social Cost of Executive Level Employee -. Maintenance of Mature Plantations -. Others Maintenance -. Harvest and Collection -. Transportation to Factoring -. General Expenses Total Plant Cost Processing Expense Depreciation Expense Total Cost of Production Nucleus Estate Cost of Production Palm : Purchase of Production Plasma Overhead of Plasma Processing Expense Depreciation Expense Total Cost of Production Palm Total Cost of Production Palm Ending Inventory Total Palm of Cost of Goods Sold Rubber of Cost of Goods Sold : Beginning Inventory Cost of Production Nucleus Estate: Plant Cost -. Salary, Allowance & Social Cost of Executive Level Employee -. Maintenance of Mature Plantations - Others Maintenance - Harvest and Collection - Transportation of Factoring - General Expenses Total Plant Costs Processing Expense Depreciation Expense Total Cost of Production Nucleus Cost of Production Plasma : Purchase of Production Plasma Overhead of Plasma Processing Expense Total Cost of Production Plasm Total Cost of Production Rubber Ending Inventory Total Rubber of Cost of Goods Sold


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

33. BEBAN PENJUALAN

33. SALE EXPENSES

Rincian jenis beban penjualan sebagai berikut :

Detail of sale expenses are as follows : 2009 Disajikan kembali/ Restated

2010 Kelapa Sawit Pengiriman dan Pengangkutan Klaim Mutu Imbalan Jasa Pemasaran Gaji,Tunjangan & Biaya Sosial Karyawan Pelaksana Instalasi Pompa Bahan dan Perlengkapan Biaya Operasional Pelabuhan Penyusutan Aset Tetap Biaya Karung Goni Sewa Gudang Analisis Mutu Pelabuhan / EMKL Bank Lain-lain Sub Jumlah Karet Pengiriman dan Pengangkutan Pelabuhan / EMKL Sewa Gudang Analisis Mutu Bank Gaji,Tunjangan & Biaya Sosial Karyawan Pelaksana Sub Jumlah Jumlah Beban Penjualan

33.677.754.505 8.791.171.810 8.019.807.268

36.732.258.304 16.893.726.582 -

3.701.185.335 1.965.349.670 1.949.544.455 554.050.378 131.251.629 150.176.980 146.468.750 894.772 1.853.231.548 60.940.887.100

1.736.873.915 364.669.899 694.519.102 510.537.004 211.396.860 172.356.250 44.891.000 22.817.202 57.384.046.118

2.693.778.368 79.500.690 959.339.373 24.427.500 13.546.421

1.736.499.464 645.177.198 2.368.375

3.770.592.352 64.711.479.452

77.975.615 2.462.020.652 59.846.066.770

Palm Delivery and Transportation Quality Claims Marketing Fee Salary, Allowance & Social Cost of Executive Level Employee Instalasi Pompa Material and Equipment Cost of Port Operations Depreciation Cost of Gunny Sack Warehouse Rent Quality Analysis Port/EMKL Bank Others Sub Total Rubber Delivery and Transportation Port/EMKL Warehouse Quality Analysis Bank Salary, Allowance & Social Cost of Executive Level Employee Sub Total Total Sale Expenses

Imbalan Jasa Pemasaran

Marketing Fee

Merupakan beban imbalan jasa pemasaran, berdasarkan perjanjian keagenan antara PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, tanggal 1 Maret 2010 dan sesuai surat nomor 21/KPBN/P/01/III/2010, tanggal 18 Maret 2010, tentang Imbal Jasa Pemasaran PT KPB Nusantara, ditetapkan sebesar 0,25% dari nilai kontrak penjualan komoditas yang dilaksanakan oleh PT KPB Nusantara berdasarkan kontrak penjualan sejak 1 Januari 2010.

Represents compensation expense of marketing services, based on agency agreements between the PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) and PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, dated March 1, 2010 and pursuant to the letter number 21/KPBN/P/01/III/2010, March 18, 2010, about Return on Marketing Services Nusantara PT KPB Nusantara, is fixed at 0.25% of the value of commodity sales contract executed by the PT KPB Nusantara based on the sales contract since January 1, 2010.

95


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

34. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

34. GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES

Rincian jenis beban umum dan administrasi sebagai berikut :

Detail of general and administration expenses are as follows : 2009 Disajikan kembali/ Restated 55.244.629.384 44.583.917.480 27.741.845.055 18.701.563.951 3.235.426.161 4.527.901.973 8.784.754.202

2010 58.968.847.659 Bonus / Jasa Produksi 51.719.080.579 Gaji, Upah, dan Biaya Sosial 41.897.101.203 Pensiunan Karyawan 23.650.449.024 Beban Perjalanan Dinas 8.541.891.769 Pendidikan dan Pelatihan 4.281.785.552 Pemeliharaan Aset Tetap 2.415.016.090 Iuran dan Sumbangan Penyusutan dan Amortisasi 2.114.949.784 Kantor Direksi 3.631.647.092 Biaya Komisaris 3.434.999.178 Keamanan 2.811.282.038 Listrik dan Air 1.968.385.041 Kantor Penghubung 2.496.118.137 Beban Konsultan Asuransi Jabatan Direksi, 1.203.358.307 Dewan Komisaris 794.715.333 Honorarium Beban Iuran Modal Kerja Instansi Terkait (LPP, KPB, LRPI, Gapkindo, Korwil, BMD dan GPPI) 619.800.331 375.316.411 Beban Komite Audit 381.365.751 Asuransi 108.009.650 Pemeliharaan Inventaris Kecil 45.525.244 Beban Pajak 8.232.341.531 Lainnya Jumlah Beban Administrasi 219.691.985.704 dan Umum

35. BEBAN BUNGA

Bonus/Insentive Production Salary, Wage and Social Cost Pension of Employee Business Trip Expense Training and Education Maintenance of Fixed Assets Contribution and Donation Amortization and Depreciation of 3.471.075.739 Office of Director 3.447.742.168 Commissioner Expense 3.087.277.623 Security 2.139.566.130 Electricity and Water 1.755.234.543 Liason Office 1.569.304.625 Consultan Post of Insurance Directors, 956.790.709 Commissioners 759.824.814 Honorarium Beban Iuran Modal Kerja Instansi Terkait 6.797.121.702 (LPP, KPB, LRPI, Gapkindo, Korwil, BMD dan GPPI) 215.241.741 Committee Audit Expenses 355.793.049 Insurance 169.820.480 Maintenance of Small Equipment 42.757.926 Tax Expenses 2.064.084.064 Others Total General and Administration 189.651.673.519 Expenses

35. INTEREST EXPENSES

Akun ini merupakan beban bunga kredit dalam negeri dan luar negeri yang dirinci sebagai berikut :

2009 Disajikan kembali/ Restated

2010 Bunga Kredit Dalam Negeri atas : - Beban Kelapa Sawit - Beban Karet Bunga Kredit Luar Negeri atas : - Beban Kelapa Sawit - Beban Karet Jumlah Beban Bunga

This account is a credit interest in domestic and foreign which are detailed as follows :

25.635.568.101 3.430.006.563

32.930.194.710 3.784.889.856

29.065.574.664

319.455.523 176.157.867 37.210.697.956

96

Domestic Credit Interest of : Palm Expenses Rubber Expenses Foreign Credit Interest of : Palm Expenses Rubber Expenses Total Interest Expenses


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

36. PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA

36. NON OPERATING INCOME (EXPENSE)

Rincian Pendapatan (Beban) non usaha sebagai berikut: 2010 a. b. c.

d.

Pendapatan Bunga - Jasa Giro Laba (Rugi) Selisih Kurs - Keuntungan Pendapatan Lain-lain - Penjualan TBS Produksi Kebun - Penjualan TBS kepada Pihak III - Pendapatan Penjualan Cangkang (Inti Sawit) - Pendapatan Rumah Sakit - Penjualan Aset Non Produktif - Pendapatan Penalti / Denda - Premi Mutu ALB - Penjualan Dokumen Tender - Penjualan Limbah Kayu, Karet - Pendapatan Pengurusan KKPA - Keuntungan Pengolahan / Sortasi TBS Pihak III - Pendapatan Denda Faktur - Selisih Nilai Appraisal - Pendapatan atas Piutang Sangsi - Penjualan Bibit - Lain-lain Jumlah Pendapatan Lain-lain

1.014.990.127 2.370.172.406 92.016.902.704 22.901.379.177 1.270.728.728 959.942.888 765.397.278 570.430.725 477.044.515 376.300.000 214.820.400 84.779.000 61.589.668 8.657.228 4.874.159.218 124.582.131.529

Beban Lain-lain - Beban Produksi atas Penjualan 92.663.832.342 TBS kepada Pihak III 20.620.302.396 - Beban Pajak 14.999.000.000 - Beban Imbalan Kerja - Beban Perkebunan KKPA 7.716.089.468 (Catatan 5, butir 2) 3.475.788.787 - Penghapusan/Penjualan Aset 3.800.000.000 - Tantiem - Beban Penyisihan Persediaan 2.862.530.634 Tidak Digunakan - Beban Penelitian dan 2.628.425.236 Pengembangan 1.267.282.883 - Beban Kontribusi ke PEMDA 1.075.682.686 - Beban Penyisihan Piutang 627.474.126 - Beban Konsultan - Beban Corporate Social Responsibilty (CSR)246.433.500 3.009.199.923 - Lain-lain Jumlah Beban Lain-lain 154.992.041.981 Jumlah Pendapatan (Beban) Non (27.024.747.919) Usaha

Details of non operating Income (Expense) as follows: 2009 Disajikan kembali/ Restated a. Interest Income 967.440.971 Jasa Giro b. Foreign Exchange Profit (Loss) 6.247.591.976 - Gains c. Other Income - TBS Sales to Estate 85.534.703.264 - TBS Sales to Third Party - Sales Revenue Shells 1.600.428.632 (Palm Kernel) 864.024.271 - Hospital Revenue 8.306.015.857 - Sale of Non Productive Assets 2.471.065.118 - Revenue of Penalty - Quality Premi ALB 278.875.000 - Sale of Tender Documents 30.983.700 - Sale of Waste Wood, Rubber 11.448.542.487 - Revenue management KKPA - Benefits Processing / Sorting 48.254.148 TBS third party - Revenue of Invoice Penalty 1.789.632.235 - Difference in Value Appraisal 165.001.024 14.786.278 2.072.376.806 114.624.688.820

81.266.110.300 452.846.056 11.978.000.000 10.618.332.014 6.467.952.153 3.798.581.000 122.870.706 2.775.702.101 1.378.191.205 111.121.368 636.693.988 233.045.000 1.412.233.152 121.251.679.043 588.042.724

- Revenue on Doubtfull Account - Seed Sales - Others Total Others Income d. Other Expenses - Production expenses on TBS Sales to Third Parties - Tax Expenses - Employee Benefit Expenses - KKPA Plantation Expenses (Note 5, point 2) - Removal / Disposal of Assets - Tantiem - Allowance of Un-used Inventory Expenses - Research and Development Expenses Contribution to PEMDA - Allowance Doubtfull Account - Consultant Expenses CSR Expenses - Others Total Other Expenses Total Income (Expenses) Non Business

Penjualan TBS kepada Pihak III

TBS Sales to Third Parties

Pendapatan penjualan TBS kepada pihak ketiga tahun 2010 sebesar Rp114.918.281.881 (2009 : Rp85.534.703.264) dengan rincian kepada pihak ketiga sebagai berikut :

TBS sales revenues to third parties in 2010 amounted Rp114.918.281.881 (2009 : Rp85,534,703,264) with details to third parties as follows: 2009 Disajikan kembali/ Restated

2010 PT. Gawi Makmur Kalimantan PT. Surya Bumi Tunggal Perkasa PT. Purimas Sasmita PT. Smart, Tbk. PT. Sinar Kencana Inti Perkasa PT. Kintab Jaya Watindo Jumlah

65.102.684.869 27.714.873.063 19.177.523.256 2.923.200.693 114.918.281.881

97

20.294.854.102 29.641.711.893 35.598.137.269 85.534.703.264

PT. Gawi Makmur Kalimantan PT. Surya Bumi Tunggal Perkasa PT. Purimas Sasmita PT. Smart, Tbk. PT. Sinar Kencana Inti Perkasa PT. Kintab Jaya Watindo Total


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

36. NON OPERATING INCOME (EXPENSE) (continued)

36. PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA (lanjutan) Pendapatan Pengurusan KKPA

Revenue Management KKPA

Pendapatan pengurusan KKPA tahun 2010 sebesar Rp. 11.448.542.487 merupakan pendapatan atas pembebanan pengelolaan kebun plasma (cost overrun) atas beban Kebun Gunung Meliau Plasma, Kebun Rimba Belian Plasma, Kebun Ngabang, Kebun Kembayan, Kebun Longkali, Kebun Tabara Plasma, Kebun Tajati Plasma, Kebun Batulicin, dan Kebun Parindu.

Revenue management KKPA year 2010 amounting Rp11,448,542,487 represents revenue from the management of plasma expenses (cost overrun) on the cost of Gunung Meliau Plasma, Rimba Belian Plasma Belian, Ngabang, Kembayan, Longkali, Tabara Plasma, Plasma Tajati, Plantation Batulicin, and Parindu Estate.

Beban Produksi atas Penjualan TBS kepada Pihak III

Production Expenses on TBS of Sales to Third Parties

Dalam beban produksi atas penjualan TBS kepada pihak ketiga tahun 2010 sebesar Rp92.672.821.682 (2009 : Rp81.266.110.300) dapat dirinci sebagai berikut:

In the sale of TBS production expenses to third parties in 2010 amounted Rp92,672,821,682 (2009 : Rp81,266,110,300) can be detail as follows:

2010 Beban Umum Beban Penyusutan Gaji dan Biaya Sosial Gol III-IV Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan Panen dan Pengangkutan Beban Pembelian Beban Olah Jumlah

4.989.537.266 7.061.917.536 599.449.781 35.855.700.763 21.010.131.441 23.147.463.120 8.621.775 92.672.821.682

2009 Disajikan kembali/ Restated 4.456.189.092 6.764.458.809 497.793.399 34.130.496.177 15.485.844.787 19.931.328.036 81.266.110.300

General Expenses Depreciation Expenses Salary and Social Cost Class III-IV Maintenance of Mature Plantation Harvest and Transportation Purchase Expenses Production Expenses Total

Beban Perkebunan KKPA (Catatan 5, butir 2)

KKPA Plantation Expenses

Merupakan selisih kelebihan biaya perkebunan KKPA sebesar Rp7.716.089.468 pada tahun 2010 dan Rp10.618.332.014 pada tahun 2009 meliputi kelebihan biaya kebun KKPA dibandingkan biaya per unit (unit cost) sebesar Rp.7.716.089.468 pada tahun 2010 dan Rp7.003.257.704 pada tahun 2009.

Represents the excess over cost of Rp7,716,089,468 KKPA plantation in 2010 and Rp10,618,332,014 in the year 2009 involve the excess cost compared to the cost per unit Rp7,716,089,468 for the years 2010 and Rp7,003,257,704 in 2009.

Beban Pajak

Tax Expenses

Dalam beban pajak tahun 2010 sebesar Rp20.620.302.396 terdiri dari :

The tax expenses in 2010 amounted Rp20.620.302.396 consisting of:

Pembayaran kembali PPN Masukan yang telah dikreditkan tahun 2008 di Kantor Direksi sebesar Rp19.879.373.154;

Repayments of VAT that has been credited to the year 2008 at Head Office amounted to Rp19.879.373.154;

Pembayaran kekurangan PPN atas pembetulan SPT masa PPN tahun 2005 di Kebun Kumai sebesar Rp740.929.242.

Lack of payment of VAT on the rectification of the VAT returns in 2005 at Kebun Kumai amounted to Rp740.929.242.

Dalam beban pajak tahun 2009 sebesar Rp452.846.056 terdiri dari :

The tax expenses in 2009 amounted Rp452.846.056 consisting of :

Pembayaran kembali PPN Masukan yang telah dikreditkan tahun 2008 sebesar Rp405.213.262;

Repayments of VAT that has been credited to the year 2008 amounted to Rp405.213.262;

Pembayaran kekurangan PPN atas pembetulan SPT masa PPN bulan Nopember 2008 sebesar Rp36.829.100; dan

Lack of payment of VAT on the rectification of the VAT returns in November 2008 amounted to Rp36.829.100; and

Pembayaran atas surat tagihan pajak penghasilan PPh pasal 25 dan 29 sebesar Rp10.803.694.

Payment of income tax bills article 25 and 29 amounted Rp10.803.694.

Lain-lain, Pendapatan Lain-lain

Others, Other Income

Lain-lain dari pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan atas klaim selisih penerimaan inti sawit sebesar Rp.423,3 juta dan pendapatan atas klaim pengangkutan inti sawit yang tenggelam sebesar Rp415,6 juta, dan pendapatan lainnya yang masing-masing nilainya tidak material.

Other from Other income consists of receipts from claims on the excess palm kernel amounted Rp423,3 million and income from claims on the transport of palm kernel which sank at Rp415,6 million, and other income that each value is not material.

98


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

36. NON OPERATING INCOME (EXPENSE) (continued)

36. PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA (lanjutan) Lain-lain, Beban Lain-lain

Others, Other Expense

Lain-lain dari beban lain-lain terdiri dari biaya rapat, biaya kontribusi ke Pemda, biaya pameran, selisih stock opname gudang, biaya audit rutin oleh tenaga kerja & transmigrasi dari Pemda Kalbar, dan biaya Corporate Social Responsibility (CSR) yang masing-masing nilainya tidak material.

Other from other expenses consist of cost of meeting, cost of contributions to the Local Government, exhibition costs, excess warehouse inventory taking, routine audit costs by labor and transmigration of the local government ordinance, and the cost of Corporate Social Responsibility (CSR), each of which the amount is not material.

37. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA

37. RELATED PARTY TRANSACTION AND BALANCES

Saldo akun-akun dibawah ini merupakan saldo dari transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut :

31 Des 2010/ Dec 31, 2010 (Rp)

a.

b.

c.

d.

Balance of the accounts below represents the balance of transactions with related parties are as follows:

31 Des 2009/ Dec 31, 2009 (Rp)

% Terhadap Jumlah Aset/ % To Total Assets 2010 2009

Setara Kas : (catatan 3) Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI 46 PT Bank BRI PT Bank Agro Sub Jumlah

44.344.190.071 848.907.637 329.977.195 57.324.293.811 102.847.368.714

65.406.550.985 2.117.978.745 487.565.321 18.409.163.255 86.421.258.306

1,56 0,03 0,01 2,01 3,61

2,71 0,09 0,02 0,76 3,58

a. Cash Equivalent : (Note 3) Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI 46 PT Bank BRI PT Bank Agro Sub Total

Valuta Asing PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI'46 Sub Jumlah Jumlah

3.839.074.912 68.487.324 3.907.562.236 106.754.930.950

84.983.332 71.852.096 156.835.428 86.578.093.734

0,13 0,00 0,14 3,75

0,00 0,00 0,01 3,58

Foreign Currency PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI'46 Sub Total Total

Piutang antar Badan Hukum : (catatan 7) PTPN I (Persero) PTPN III (Persero) PTPN IV (Persero) PTPN V (Persero) PTPN VI (Persero) PTPN VII (Persero) PTPN VIII (Persero) PTPN XI (Persero) PTPN XIV (Persero) RNI Pusat PT Kalianusa Jumlah

39.376.000 259.095.229 9.618.920.294 38.759.350 100.257.000 10.056.407.873

201.659.702 146.439.457 211.541.961 205.649.366 137.317.142 217.618.357 1.926.296.225 9.870.909.034 189.074.061 375.391.759 13.481.897.064

0,00 0,01 0,34 0,00 0,00 0,35

0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,08 0,41 0,01 0,02 0,56

b. Inter-Company Receivables : (note 7) PTPN I (Persero) PTPN III (Persero) PTPN IV (Persero) PTPN V (Persero) PTPN VI (Persero) PTPN VII (Persero) PTPN VIII (Persero) PTPN XI (Persero) PTPN XIV (Persero) RNI Pusat PT Kalianusa Total

Investasi : (catatan 11) PT Kalianusa

32.796.000.000

20.400.000.000

1,15

0,84

c. Investment : (note 11) PT Kalianusa

Investasi pada Perusahaan Asosiasi : (catatan 12) 7.621.265.713 PTP Agrintara 36.453.360 Indoham 50.000.000 PT Riset Perkebunan Nusantara 1.000.000.000 PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Jumlah 8.707.719.073

7.621.265.713 36.453.360 50.000.000 7.707.719.073

99

0,27 0,00 0,00 0,04 0,31

d. Investment in Association Company : (note 12) 0,32 PTP Agrintara 0,00 Indoham 0,00 PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara Total 0,32


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

37. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

31 Des 2010/ Dec 31, 2010 (Rp) e.

Hutang antar Badan Hukum : (catatan 23) Puslit Kelapa Sawit LPP Yogyakarta Dapenbun/YD-PP-Kantor Pusat Puslit Karet PTP Nusantara XII (Persero) LPP Medan PTP Nusantara IX (Persero) PTP Nusantara X (Persero) Korwil II PTPN Surabaya KPB Jakarta PT San Medan PTP Nusantara II (Persero) KPB Medan PTP Nusantara VIII (Persero) APPI PTP Nusantara IV (Persero) PTP Nusantara VI (Persero) PTP Nusantara III (Persero) Badan Musyawarah Direksi PTP Nusantara VII (Persero) Jumlah

f.

Pinjaman Jangka Pendek (catatan 24) : Kredit Modal Kerja (KMK) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kredit Investasi (KI) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Ekspor Indonesia Jumlah

g.

17.706.176.287 492.088.394 1.117.739.677 10.500.000 90.980.267 127.488.170 39.735.305 16.100.758 5.055.211.325 232.125.765 3.085.234 393.706.773 239.216.082 87.854.021 100.000.000 63.561.504 25.775.569.562

Pinjaman Bank Jangka Panjang - KI : (catatan 26) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Ekspor Indonesia Jumlah

31 Des 2009/ Dec 31, 2009 (Rp)

10.295.951.550 872.383.432 507.570.193 209.754.349 169.538.560 133.055.170 135.438.711 45.419.868 34.779.130 24.913.471 6.965.500 4.501.200 3.085.234 12.443.356.368

% Terhadap Jumlah Aset/ % To Total Assets 2010 2009

0,62 0,02 0,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,18 0,01 0,00 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,90

0,43 0,04 0,02 0,01 0,01 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,51

e. Inter Coporate Liablities : (note 23) Puslit Kelapa Sawit LPP Yogyakarta Dapenbun/YD-PP-Kantor Pusat Puslit Karet PTP Nusantara XII (Persero) LPP Medan PTP Nusantara IX (Persero) PTP Nusantara X (Persero) Korwil II PTPN Surabaya KPB Jakarta PT San Medan PTP Nusantara II (Persero) KPB Medan PTP Nusantara VIII (Persero) APPI PTP Nusantara IV (Persero) PTP Nusantara VI (Persero) PTP Nusantara III (Persero) Badan Musyawarah Direksi PTP Nusantara VII (Persero) Total f. Short Term Loans :

153.171.754.765

94.699.179.125

5,38

3,92

129.500.000.000 -

74.000.000.000 7.999.984.000

4,55 -

3,06 0,33

282.671.754.765

176.699.163.125

9,92

7,31

Kewajiban Jangka Pendek Lainnya : (catatan 25) PPKS Medan

h.

37. RELATED PARTY TRANSACTION AND BALANCES (continued)

-

739.011.810.000 739.011.810.000

4.116.477.400

490.970.868.000 490.970.868.000

Sedangkan sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat dirinci sebagai berikut :

-

25,95 25,95

(note 24) Working Capital Credit (KMK) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Investment Credit (KI) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT Bank Ekspor Indonesia Total

0,17

g. Other Current Liabilities : (note 25) PPKS Medan

3,92 3,92

h. Long Term Loans - KI : (note 26) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Ekspor Indonesia Total

While the nature of relationships and material transactions with parties that have a special relationship can be detail as follows:

No.

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties

Sifat Hubungan/ Nature of Relationship

Jenis Transaksi/ Type of Transaction

1.

PT Perkebunan Nusantara I (Persero)

Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia

Biaya Sawit Nusantara Award/Cost Palm Nusantara Award

2.

PT Perkebunan Nusantara II (Persero)

Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia

Biaya Pengobatan/Medical Expenses

3.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia

Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award

100


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

37. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) No.

Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties

4.

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

5.

PT Perkebunan Nusantara V (Persero)

6.

PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)

7.

PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)

8.

PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)

9.

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

10.

PT Perkebunan Nusantara X (Persero)

11.

PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)

12.

PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)

13.

PT Perkebunan Nusantara XIV(Persero)

37. RELATED PARTY TRANSACTION AND BALANCES (continued) Sifat Hubungan/ Nature of Relationship

Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia

Jenis Transaksi/ Type of Transaction

Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Sawit Nusantara Award/ Cost Palm Nusantara Award Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Pengobatan/ Expenses

Medical

Biaya Pengobatan/ Expenses

Medical

Biaya Relokasi PG Pelaihari, Biaya Pengobatan/ PG Pelaihari Relocation costs Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Sawit Nusantara Award/ Cost Palm Nusantara Award Perancangan disain processing biodisel, pembelian kecamba kelapa sawit, rekomendasi pemupukan dan biaya analisis/ Design scheme of biodiesel processing, purchasing kecamba palm oil, fertilizer recommendation and cost analysis. Iuran modal kerja, rekruitmen calon karyawan, biaya pengolahan kebun plasma wilayah kaltim/ Contribution of working capital, recruitment of new employees, the cost of plasma processing region East Kalimantan. Biaya peningkatan produktivitas karet dan rekomendasi pemupukan tanaman karet/ The cost of productivity rubber and fertilizer recommendation rubber plant. Biaya KMPD, biaya program evaluasi kinerja unit PKS & KBM/ KMPD cost, unit cost performance evaluation program PKS & KMPD.

14.

Puslit Kelapa Sawit

Asosiasi/ Association

15.

LPP Yogyakarta

Asosiasi/ Association

16.

Puslit Karet

Asosiasi / Association

17.

LPP Medan

Asosiasi / Association

18.

Korwil II PTPN Surabaya

Asosiasi / Association

Iuran modal kerja/ Contribution of Working Capital

19.

Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Jakarta/ Joint Marketing Office (KPB) Jakarta

Asosiasi / Association

Iuran modal kerja/ Contribution of Working Capital

20.

PT San Medan

Asosiasi / Association

21.

Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Medan/ Joint Marketing Office (KPB) Medan

Asosiasi / Association

22. 23.

APPI Badan Musyawarah Direksi

Asosiasi / Association Asosiasi / Association

101

Biaya analisis/ Analysis Cost Biaya rapat evaluasi penjualan CPO melalui Bursa Berjangka Jakarta/ Cost of CPO sales evaluation meeting through the Jakarta Futures Exchange Iuran/ Contribution Iuran/ Contribution


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

37. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) No.

Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties

24.

RNI Pusat

25.

PT Kalianusa

26.

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

27.

PT Bank BNI'46

28.

PT Bank BRI

29.

38. RELATED PARTY TRANSACTION AND BALANCES (continued)

Sifat Hubungan/ Nature of Relationship Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia

Jenis Transaksi/ Type of Transaction Biaya Sawit Nusantara Award/ Cost Palm Nusantara Award

Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associates

Penyertaan saham 51%/ 51% Investments in shares

Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia

Penempatan kas dan setara kas/ Placement of cash and cash equivalents

PT Bank Agro

Pemilikan oleh Dapenbun/ Ownership by Dapenbun

Penempatan kas dan setara kas/ Placement of cash and cash equivalents

30.

PTP Agrintara

Investasi pada Perusahaan Lainnya/ Investment in Other Company

Penyertaan saham 15%/ 15% Investments in shares

31.

Indoham

Investasi pada Perusahaan Lainnya/ Investment in Other Company

Penyertaan saham 4%/ 4% Investments in shares

32.

PT Riset Perkebunan Nusantara

Investasi pada Perusahaan Lainnya/ Investment in Other Company

Penyertaan saham 6,7/ 6,7% Investments in shares

Penempatan kas dan setara kas/ Placement of cash and cash equivalents Penempatan kas dan setara kas/ Placement of cash and cash equivalents

38. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING 38. ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dengan rincian sebagai berikut :

Assets and liabilities balance in foreign currency were as follows :

31 Desember 2010/ December 31, 2010 Mata Uang Asing/ Jumlah/ Ekuivalen Rp/ Foreign Currency Total Rupiah Equivalent Aset Kas dan Setara Kas

USD

434.608

Assets Cash and Cash Equivalent

3.907.562.236

31 Desember 2009/ December 31, 2009 Mata Uang Asing/ Jumlah/ Ekuivalen Rp/ Foreign Currency Total Rupiah Equivalent Aset Kas dan Setara Kas

USD

16.685

39. INFORMASI SEGMEN USAHA

39. BUSINESS SEGMENT INFORMATION

Informasi rincian segmen usaha sebagai berikut :

Information on business segments are as follows: 2009 Disajikan kembali/ Restated

2010 Penjualan Bersih : Ekspor Lokal Jumlah

162.768.308.144 3.196.408.415.704 3.359.176.723.848

128.897.791.743 2.467.969.338.729 2.596.867.130.472

Net Sales : Export Domestic Total Information based on Type of Cultivation Net Sales :

Informasi menurut Jenis Budidaya Penjualan Bersih : Kelapa Sawit Karet Jumlah Penjualan Bersih

Assets Cash and Cash Equivalent

156.835.428

2.513.318.168.649 845.858.555.199 3.359.176.723.848

102

2.181.653.727.271 415.213.403.201 2.596.867.130.472

Plam Rubber Total Net Sales


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

39. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

39. BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) 2009 Disajikan kembali/ Restated

2010

2.064.605.750.745 697.580.553.645 2.762.186.304.390

1.725.684.131.703 402.882.260.514 2.128.566.392.217

Cost of Goods Sold : Plam Rubber Total Cost of Goods Sold

Laba Kotor : Kelapa Sawit Karet Jumlah Laba Kotor

448.712.417.903 148.278.001.554 596.990.419.457

455.969.595.568 12.331.142.687 468.300.738.255

Gross Profit : Plam Rubber Total Gross Profit

Beban Usaha : Kelapa Sawit Karet Jumlah Beban Usaha

248.809.156.352 35.734.138.279 284.543.294.631

219.081.062.960 30.416.677.329 249.497.740.289

Operating Expenses : Plam Rubber Total Operating Expenses

Laba (Rugi) Usaha : Kelapa Sawit Karet Jumlah Laba (Rugi) Usaha

199.903.261.551 112.543.863.275 312.447.124.826

236.888.532.608 (18.085.534.642) 218.802.997.966

Operating Profit (Loss) : Plam Rubber Total Operating Profit (Loss)

Pendapatan (Beban) Lain-lain : Kelapa Sawit Karet Jumlah Pendapatan (Beban) Lain

(30.233.892.575) (22.824.791.051) (53.058.683.626)

(37.870.246.191) 1.247.590.959 (36.622.655.232)

Others Income (Expense) : Plam Rubber Total Others Income (Expense)

169.669.368.976 89.719.072.224

199.018.286.417 (16.837.943.683)

259.388.441.200

182.180.342.734

Beban Pokok Penjualan : Kelapa Sawit Karet Jumlah Beban Pokok Penjualan

Laba (Rugi) sebelum Pajak : Kelapa Sawit Karet Jumlah Laba Menurut Jenis Budidaya

Profit (Loss) before Tax : Plam Rubber Total Profit Based on Type of Cultivation

Perusahaan menyusun informasi segmen usaha masih sebatas pada penjualan bersih, beban pokok, laba kotor, laba (rugi) usaha, pendapatan (beban) lain-lain, dan laba (rugi) sebelum pajak yang merupakan kelompok akun-akun utama dari laporan laba-rugi.

Companies set business segment information is still limited to the net sales, cost of goods, gross profit, income (loss) from operations, income (expenses), etc. and income (loss) before taxes which is a group of major accounts of the consolidated profit and loss .

Perusahaan secara terpisah nantinya akan melaporkan informasi tentang suatu segmen operasi yang memenuhi ambang batas kuantitatif sebagai berikut :

The company will report separately information about an operating segment that meets the quantitative thresholds as follows:

Pendapatan yang dilaporkan dari segmen, adalah 10% atau lebih dari gabungan pendapatan internal dan eksternal dari semua segmen operasi.

Revenues are reported from the segment, is 10% or more of the combined internal and external revenue of all operating segments.

Jumlah absolut dari laba atau rugi yang dilaporkan dari segmen adalah 10% atau lebih dari jumlah lebih besar dari, jumlah absolut,

Absolute amount of profit or loss reported from the segment is 10% or more of the total is greater than, the number of absolute,

gabungan laba yang dilaporkan dari seluruh segmen operasi yang tidak melaporkan kerugian; dengan

i)

reported combined profits of all operating segments that do not report losses; with

ii) gabungan kerugian yang dilaporkan dari seluruh segmen operasi yang melaporkan kerugian;

ii)

reported combined losses of all operating segments that reported a loss;

i)

Memiliki aset 10% atau lebih dari gabungan aset seluruh segmen operasi.

Perusahaan sedang menelaah penerapan laporan segmen operasi menurut PSAK No. 5 (Revisi 2009) yang diterapkan efektif 1 Januari 2011. Dalam hal ini Perusahaan melaporkan suatu ukuran atas laba atau rugi dan total aset untuk setiap segmen yang dilaporkan. Perusahaan juga melaporkan suatu ukuran liabilitas untuk setiap segmen dilaporkan, jika jumlah tersebut secara reguler disediakan kepada pengambil keputusan operasional.

103

Have assets of 10% or more of the combined assets of all operating segments. The company is reviewing the implementation of the operating segments reported under SFAS No. 5 (Revised 2009) adopted effective January 1, 2011. In this case, the Company reported a measure of profit or loss and total assets for each reportable segment. The company also reported a measure of liabilities for each reportable segments, if the amount is regularly provided to the chief operating decision maker.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

40. PENYAJIAN KEMBALI DESEMBER 2009

AKUN-AKUN

NERACA

PER

31 40. RESTATEMENT OF BALANCE SHEET ACCOUNTS AS OF DECEMBER 31, 2009

Penyajian kembali akun-akun neraca PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) per 31 Desember 2009, berdasarkan Laporan Auditor Independen PT. Kalimantan Agro Nusantara (Anak Perusahaan) No.HSR.IS/BO/11.KAN-LAI/11, tanggal 28 Februari 2011, untuk tujuan komparasi laporan keuangan konsolidasi PTPN XIII (Persero) dengan rincian sebagai berikut:

Restatement of balance sheet accounts of PT. Perkebunan Nusantara XIII as of December 31, 2009, based on the Independent Auditors Report PT Kalimantan Agro Nusantara (Subsidiary) No.HSR.IS/BO/11.KAN- LAI/11 dated February 28, 2011 for the purpose of comparison with consolidated financial statement of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) for the year ended December 31, 2010 with details asfollows:

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Saldo Konsolidasi / Saldo Induk Saja / Penambahan / Consolidated Balance of Parent Only Additional Balance

URAIAN / DESCRIPTIONS

Aset Lancar / Current Assets Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalent Piutang Lain-lain / Others Receivable Persediaan / Inventories Biaya Dibayar Dimuka / Prepaid Expenses Aset Tidak Lancar / Other Non Current Assets Aset Tanaman / Plants Assets Aset Tetap / Fixed Assets Persediaan Bibit / Seed Inventories Beban Tangguhan / Deferred Charges Kewajiban / Liabilities Hutang Usaha / Trade Accounts Payable Biaya Yang Masih Harus Dibayar / Accrued Expenses Hutang Pajak / Tax Payable Kewajiban Jangka Pendek Lainnya / Other Current Term Liabilities

41. INSTRUMEN KEUANGAN : INFORMASI RISIKO KEUANGAN a.

89.845.475.027 23.558.709.192 223.680.425.763 15.325.788.785

19.678.102.398 1.340.000 1.198.854.385 234.665.580

109.523.577.425 23.560.049.192 224.879.280.148 15.560.454.365

998.183.823.855 543.728.309.983 18.911.714.364 8.582.400.958

3.309.391.532 8.777.991.907 9.275.226.121 2.096.067.309

1.001.493.215.387 552.506.301.890 28.186.940.485 10.678.468.267

377.733.168.820

1.223.307.029

378.956.475.849

75.608.360.188 26.419.092.329

14.446.770 27.155.016

75.622.806.958 26.446.247.345

23.570.314.601

29.476.176

23.599.790.777

41. FINANCIAL INSTRUMENTS : FINANCIAL RISK INFORMATION

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

a.

Objective and Financial Risk Management Policy

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat suku bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi.

Objectives and corporate financial risk management policies to ensure that adequate financial resources available for operations and business development, and to manage foreign currency risk, interest rate, credit and liquidity risk. The company operates with the guidelines set by the Board of Directors.

Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko.

Company's business include risk-taking activities with specific objectives with professional management. The main function of corporate risk management is to identify all key risks, measuring these risks and manage risk positions.

Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.

The purpose of the Company in managing financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and returns and minimize potential adverse effects of the Company's financial performance.

Seperti dinyatakan dalam catatan 1.9. "Pengelolaan Risiko Usaha". Khususnya dalam rangka untuk mengelola risiko keuangan secara efektif, Dewan Direksi Perusahaan telah melaksanakan beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan, antara lain;

As stated in note 1.9. "Business Risk Management. " Especially in order to manage financial risks effectively, the Board of Directors of the Company has implemented several strategies for managing financial risks, which are in line with company objectives, among others;

104


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

41. INSTRUMEN KEUANGAN : INFORMASI RISIKO KEUANGAN 41. FINANCIAL INSTRUMENTS : FINANCIAL RISK INFORMATION (continued) (lanjutan) a.

b.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)

a.

Objective and Financial Risk Management Policy (continued)

• Meminimalkan tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi.

• Minimize interest rate, currency and market risk for all types of transactions.

• Perusahaan dapat berinvestasi dalam saham atau instrumen serupa hanya dalam hal terjadi kelebihan likuiditas yang bersifat sementara, dan transaksi tersebut harus disahkan oleh Dewan Komisaris.

• Companies can invest in shares or similar instruments only in the event of a temporary excess liquidity, and transactions must be approved by the Board of Commissioners.

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, perusahaan menghadapi resiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut :

In conducting its operating, investing, and financing, the company faced financial risk is credit risk, liquidity risk and market risk and define the risks as follows:

Risiko Kredit

Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktual kepada Perusahaan .

Credit risk is the risk of financial loss incurred if a customer fails to fulfill contractual obligations to the Company.

Risiko Likuiditas

Liquidity Risk

Risiko Likuiditas adalah risiko dimana perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk which the company can not meet obligations when due.

Pada saat ini perusahaan dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo. Perusahaan memiliki kas dan bank dan aset keuangan lainnya yang dapat digunakan untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka pendeknya. Untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya, Perusahaan berharap adanya peningkatan penjualan di masa mendatang.

At present the company to pay all obligations when due. The company has cash and bank and other financial assets that can be used to meet short-term financial obligations. To meet its long-term financial obligations, the Company expects an increase in sales in the future.

Risiko Pasar

Market Risk

Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu resiko fluktuasi harga CPO dan risiko mata uang asing.

The Company has exposure to market risk, namely the risk of fluctuations in crude palm oil prices and foreign currency risk.

Risiko Tingkat Suku Bunga

Interest Rate Risk

Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah resiko dimana arus kas masa depan dari satu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk that cash flows for future cash flows of a financial instrument fluctuates due to changes in market interest rates.

Perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan bunga mengambang. Perusahaan akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka perusahaan akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.

The Company has short-term borrowings and long-term floating-rate. The Company will closely monitor interest rate movements in the market and when interest rates increased significantly, the company will negotiate interest rates with lenders.

Pada saat ini, Perusahaan tidak mempersiapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat suku bunga untuk mengurangi risiko nilai wajar yang berhubungan dengan risiko arus kas yang terkait dengan kewajiban tingkat suku bunga mengambang. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2010.

At this time, the Company did not prepare a specific policy or regulation to manage interest rate risk to reduce the risks associated with the fair value of cash flow risk associated with floating rate liabilities. There is no interest rate hedging activities on 31 December 2010.

b. Fair Value of Financial Instruments

Nilai Wajar Instrumen Keuangan Pada tanggal 31 Desember 2010, Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo untuk jangka pendek maupun yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

105

On December 31, 2010, the Company believes that the carrying values ​of assets and financial liabilities are carried at amortized cost in the financial statements at fair value approach both for short-term maturities as well as those taken on the basis of market interest rates.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

42. CONTINGENT LIABILITIES

42. KEWAJIBAN KONTINJENSI a.

b.

Gugatan Perdata No.6/Pdt.G/2004/PN/ Buntok, Tanggal 6 Juli 2004 oleh Kumpi Ipai dkk dengan Objek Tanah di Kebun Tambarangan + 56,5 Ha

a.

Civil Lawsuit No.6/Pdt.G/2004/PN/Buntok, Date July 6, 2004 by Kumpi Ipai with object Land in Tambarangan Estate + 56.5 Ha

Melalui Gugatan Perdata No 6/Pdt.G/2004/PN/Buntok 6 Juli 2004, Perusahaan dituntut oleh Kumpai Ipai dkk yang merupakan warga desa Baruyan, kecamatan Dusun Tengah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah dengan objek tanah berdasarkan surat kemilikan tanah dari kepala desa serta nilai ganti kerugian sebesar Rp 3.680.000.000. Atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Buntok pada tanggal 14 Februari 2005 memutuskan Perusahaan kalah. Atas putusan tersebut Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Palangka Raya melalui perkara perdata No 14/Pdt/2005/PT.PR dan pada tanggal 24 Februari 2006 diputuskan perusahaan tetap kalah. Namun, atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 15 Juli 2006 dan sampai saat ini masih dalam proses di Mahkamah Agung.

Through the Civil Suit No 6/Pdt.G/2004/PN/Buntok July 6, 2004, the Company is prosecuted by Kumpai Ipai et al, which is Baruyan villagers, sub-district of Dusun Tengah, District East Barito in Central Kalimantan with the object of land based on land ownership letter from the head of the village and compensation loss value amounting to Rp3.680.000.000. The claim for Buntok District Court on February 14, 2005 the Company decided to lose. Above decision, the Company appealed to the High Court Palangkaraya through case No 14/Pdt/2005/PT.PR and on February 24, 2006 it was decided the company still loses. However, the High Court decision, the company filed an appeal to the Supreme Court on July 15, 2006 and is still in process at the Supreme Court.

Atas kemungkinan timbulnya kerugian dari tuntutan tersebut Perusahaan telah mencadangkan kerugian sebesar Rp3.680.000.000 pada tahun 2007. (lihat catatan 2.21 dan 20).

On the possibility of losses from accused, the Company has provided allowance of losses amounted Rp3.680.000.000 in 2007. (See note 2:21 and 20).

PTPN XIII (Persero) selaku Tergugat telah mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung RI pada tanggal 16 Juli 2006 dan hingga saat ini masih dalam proses di Mahkamah Agung RI.

PTPN XIII (Persero) as the Defendants have filed an appeal to the Supreme Court RI on July 16, 2006 and until now still in process at the Supreme Court RI.

Gugatan Perdata No. 10/Pdt.G/2004/PN Buntok, Tanggal 15 September 2004 oleh Warga Desa Unsum dengan Objek Tanah di Kebun Tambarangan + 97,66 Ha

b.

Civil Suit No.10/Pdt.G/2004/PN Buntok, Dated September 15, 2004 by the Object Land of Unsum Villagers in Tambarangan Estate + 97.66 Ha

Melalui Gugatan Perdata No 10/Pdt.G/2004/PN Buntok 15 September 2004, Perusahaan dituntut warga desa Unsum/ Sian R dkk, Kecamatan Dusun Tengah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah dengan objek tanah berdasarkan Surat Kemilikan Tanah dari Kepala Desa dan nilai ganti kerugian sebesar Rp11.040.000.000.

Through the Civil Suit No 10/Pdt.G/2004/PN Buntok dated September 15, 2004, the Company demanded villagers Unsum/ Sian R et al, Sub-District of Dusun Tengah, District Barito Timur in Central Kalimantan with the object of land based on land ownership from the Head of Countryside and loss compentation value Rp11.040.000.000.

Atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Buntok pada tanggal 30 Agustus 2005 memutuskan perusahaan kalah. Namun, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi pada tanggal 13 September 2005.

The claim for Buntok District Court on August 30, 2005 decided the company loses. However, the Company filed an appeal to the High Court on September 13, 2005.

Sesuai Keputusan Pengadilan No. 11/PDT/2007/PT.PR, tanggal 23 April 2007, Perusahaan memenangkan gugatan tersebut.

According to Court Decision No. 11/PDT/2007/PT.PR, April 23, 2007, the Company won the suit.

Atas putusan Pengadilan Tinggi, Sian R., dkk. mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 21 Januari 2008 dan sampai saat ini masih dalam proses di Mahkamah Agung.

Of the decision by the High Court, Sian R., et al. appealed to the Supreme Court on January 21, 2008 and is still in process at the Supreme Court.

Sian R selaku Penggugat telah mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung RI pada tanggal 21 Januari 2008 dan hingga saat ini masih dalam proses di Mahkamah Agung RI.

Sian R as the plaintiff has filed appeal to the Supreme Court RI on January 21, 2008 and until now still in process at the Supreme Court RI.

106


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

42. CONTINGENT LIABILITIES (continued)

42. KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) c.

d.

Gugatan Perdata No 05/Pdt.G/2007/P.MPW tanggal 23 Maret 2007 oleh Murniati Ya Mariadi dengan Objek Tanah di Kebun Ngabang + 24 Ha Melalui Gugatan Perdata No 05/Pdt.G/2007/P.MPW, tanggal 28 Maret 2007, Perusahaan dituntut oleh Murniati Ya Mariadi yang beralamat di Desa Hilir Tengah, Kecamatan Ngabang, Kabupaten landak dengan objek tanah berdasarkan surat jual beli dibawah tangan diatas segel tertanggal 10 Juli 1976 yang diketahui oleh Kepala Desa Gasing Pal X dengan nilai kerugian Rp8.257.583.744.

c.

Civil Suit No 05/Pdt.G/2007/P.MPW dated March 23, 2007 by Murniati Ya Mariadi with Objects land in Ngabang Estate + 24 Ha Through the Civil Suit No 05/Pdt.G/2007/P.MPW, dated March 28, 2007, the Company is required by Murniati Ya Mariadi which is located in Hilir Tengah Village, Sub-District Ngabang, District Landak with the object of sale and purchase of land according to the letter under the hand above the seal dated July 10, 1976 is known by the Village Head Gasing Pal X with value loss Rp8.257.583.744.

Atas gugutan tersebut Pengadilan Negeri Mempawah pada tanggal 23 November 2007 memutuskan Perusahaan menang. Namun, tergugat mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi pada tanggal 17 Januari 2008 dan sampai saat ini masih dalam proses di Pengadilan Tinggi.

Over the objection of the Mempawah District Court on November 23, 2007 the Company decided to win. However, the defendant appealed to the High Court on January 17, 2008 and until now still in progress at the High Court.

Melalui Putusan Kasasi Nomor : 389K/PDT/2009 dengan salinan putusan tertanggal 28 Juli 2010 isinya menolak Pengajuan Kasasi dari Murniati Ya Mariadi. Putusan Mahkamah Agung RI telah mempunyai Ketetapan Hukum Tetap sesuai batas waktu yang telah ditentukan dalam Putusan Mahkmah Agung RI sehingga secara hukum kasus telah dimenangkan oleh PTPN XIII (Persero).

Through Appeal Decision Number: 389K/PDT/2009 with a copy of the decision dated July 28, 2010 Submission of Final Appeal rejected the contents of Murniati Yes Mariadi. Decision of the Supreme Court has established the Permanent Legal Assessment by the deadline specified in Decision Supreme Mahkmah so by law case has been won by PTPN XIII (Persero).

Gugutan Perdata No.10/Pdt.G/2008/PN.AMT tanggal 20 September 2008 antara Perseroan dengan PT Adaro Indonesia

d.

Civil objection of the labor No.10/Pdt.G/2008/PN.AMT dated September 20, 2008 between the Company and PT Adaro Indonesia

Perkara Perdata No.10 Pdt.G/2008/PN.AMT tanggal 10 Septermber 2008 antara Perseroan dengan PT Adaro Indonesia dengan lokasi Afdeling Paringin Kalsel. Dimana limbah dari batu bara yang berasal dari usaha PT Adaro telah mencemari tanaman (areal HGU) milik PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) seluas 100 Ha. Perseroan meminta ganti rugi materiil sebesar Rp 47.218.756.185 dan ganti rugi imaterial Rp 50.000.000.000.

Civil Case No.10 Pdt.G/2008/PN.AMT on Septermber 10, 2008 between the Company and PT Adaro Indonesia in South Kalimantan Paringin Afdeling location. Where is the waste of coal from its business of PT Adaro has polluted plants (HGU) owned by PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) covering 100 hectares. Company requested material compensation amounting to Rp47.218.756.185 and Rp50.000.000.000 immaterial damages.

Posisi perkara telah pada pengajuan gugatan oleh Perseroan di Pengadilan Negeri Amuntai, dan saat ini sedang dalam proses menunggu panggilan sidang.

The position of the case has been on filing by the Company in the District Court Amuntai, and is currently in the process of waiting for a call session.

Setelah dilakukan konsultasi dengan penasehat hukum Perusahaan, manajemen berpendapat bahwa kewajiban yang timbul dari tuntutan ini, dalam tahun 2008 tidak akan mempunyai pengaruh yang material terhadap posisi keuangan perusahan, karena sampai dengan tahun 2008 belum dipastikan akan selesainya permasalahanpermasalahan tersebut.

After consultation with its legal counsel, management believes that the obligations arising from these demands, in the year 2008 will not have any material effect on its financial position the company, because until the year 2008 have not been determined will be the completion of these problems.

Berdasarkan Akta Perdamaian No. 10/Pdt./G/2008/PN.Amt, 23 April 2009, masing-masing pihak mencabut semua dalil gugatan dan tuntutan hukumnya dan pihak PT Adaro Indonesia memberikan kompensasi kepada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) berupa sejumlah uang. Kompensasi tersebut telah diterima oleh PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sejumlah Rp150.000.000 pada bulan Maret 2009.

Based on Peace Deed No. 10/Pdt./G/2008/PN.Amt, April 23, 2009, each party withdraw all claims and demands of legal arguments and the PT Adaro Indonesia to provide compensation to PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) in the form of money. Compensation has been received by the PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amounting Rp150.000.000 in March 2009.

Telah terbit Akta Perdamaian Nomor : 10/Pdt/G/2008/PN.AMT tanggal 23 April 2009 berisi Kesepakatan untuk pencabutan semua dalil gugatan oleh para pihak dan pemberian Kompensasi oleh PT Adaro kepada PTPN XIII (Persero) sejumlah Rp.150.000.000 pada bulan Maret 2009. Secara Hukum kasus telah selesai.

Peace has published Deed Number: 10/Pdt/G/2008/PN.AMT April 23, 2009 an Agreement for the withdrawal of all claims by the parties'argument and granting compensation by PT Adaro to PTPN XIII (Persero) amounting Rp.150.000.000 on March 2009. By law the case had been completed.

107


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

42. CONTINGENT LIABILITIES (continued)

42. KEWAJIBAN KONTINJENSI (lanjutan) e.

e.

Penyertaan di PT Kalimantan Agro Nusantara

Participation in the PT Kalimantan Agro Nusantara

Sesuai dengan hasil penilaian yang dibuat oleh KJJP Sukardi, Ishak dan Rekan Nomor : 028L-PAT/TAP/VII/2009, bagian aset tersebut antara lain tanah seluas 8.290 Ha atau senilai Rp.5.388.500.000, bukti kepemilikan / hak atas tanah tersebut adalah ijin lokasi sesuai surat Keputusan Ijin lokasi Nomor : 1884.45/28/HK/2009, tanggal 10 Pebruari 2009, yang dikeluarkan oleh Bupati Kutai Timur, dengan masa berlaku selama 1 tahun sampai tanggal 10 Pebruari 2010.

In accordance with the results of assessments by Sukardi KJJP, Isaac and Associates Number: 028LPAT/TAP/VII/2009, part of the property include the land area of 8.290 hectares or worth Rp5.388.500.000, proof of ownership of land rights is location permit pursuant to the letter location Permit Decision Number: 1884.45/28/HK/2009, dated 10 February 2009, issued by the Regent of Kutai Timur, with validity for one year until February 10, 2010.

Atas status tanah tersebut, Perusahaan akan menanggung risiko bila terjadi permasalahan dalam perolehan sebelumnya dan ijin lokasinya tidak diperpanjang dan atau tidak diteruskan menjadi Hak Guna Usaha. (Catatan 2.21 dan 11).

Of the status of the land, the Company will bear the risk if there is a problem in previous acquisitions and license not renewed and the location or not continued to land right. (Note 2:21 and 11).

Sesuai surat Nomor : 13.00/X/13/II/2010 tanggal 15 Februari 2010, PTPN XIII (Persero) telah melakukan penyerahan dokumen untuk pengurusan administrasi Perizinan di Kebun Sangatta dengan adanya perubahan status Kebun Sangatta menjadi Badan Hukum PT Kalimantan Agro Nusantara.

Pursuant to letter No. 13.00/X/13/II/2010 dated February 15, 2010, PTPN XIII (Persero) has conducted presentation of documents for administrative proceedings Permissions in Sangatta with the change in status becomes PT Kalimantan Agro Nusantara.

43. REVIEW OF THE GOING CONCERN

43. KAJIAN ATAS KELANGSUNGAN USAHA Dari hasil analisis model indikator (Z-score model ) untuk menilai asumsi kelangsungan usaha perusahaan, sebagai berikut :

From the results of model analysis indicators (Z-score model) to assess the company's going concern assumption, as follows:

Z-score model dikembangkan dari kombinasi beberapa formula analisis rasio keuangan untuk perusahaan yang belum go-public oleh Edwards Altman dengan formula sebagai berikut :

Z-score model was developed from a combination of some formula of financial ratio analysis for companies that go public yet by Edwards Airman with the formula as follows:

ZScore

=

6,56 x Laba Sebelum Bunga & Pajak/ Earning Before Tax & Interest Jumlah Aset/ Total Assets

+

+

1,05 x Laba Sebelum Bunga & Pajak/ Earning Before Tax & Interest Jumlah Aset/ Total Assets

+

6,72 x Nilai Buku Ekuitas/ Equities Jumlah Kewajiban/ Total Liabilities

If calculated from earnings before tax, as follows:

Jika diperhitungkan dari laba sebelum pajak, sebagai berikut : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

Laba Sebelum Bunga dan Pajak Laba Sebelum Pajak Dikurangi : Pendapatan Bunga Ditambah : Beban Bunga Jumlah Aset Saldo Laba (Rugi) Saldo Ekuitas Jumlah Kewajiban

3,26 x Saldo Laba (Rugi)/ Retained Earnings Jumlah Aset/ Total Assets

284.547.216.255 256.496.631.718 (1.014.990.127) 29.065.574.664 2.848.162.788.922 699.468.112.122 1.159.468.112.122 1.661.162.676.800

31 Desember 2009 / December 31, 2009 Disajikan kembali/ Restated 218.423.599.719 182.180.342.734 (967.440.971) 37.210.697.956 2.416.608.782.659 547.970.994.056 1.007.970.994.056 1.389.037.788.603

Earning Before Tax and Interest Earning Before Tax Less : Interest Income Add : Interest Charges Total Assets Retained Earnings Equities Total Liabilities

Notes :

Catatan :

If the result Z <1.23 indicates prediction of bankruptcy. • If the result 1.23 < Z <2.90 indicates gray area. • If the result Z <2.90 indicates no bankruptcy. •

• Jika hasilnya, Z < 1,23 mengindikasikan prediksi pailit. • Jika hasilnya, 1,23 < Z < 2,90 mengindikasikan gray area. • Jika hasilnya, Z > 2,90 mengindikasikan tidak pailit.

108


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

43. REVIEW OF THE GOING CONCERN (continued)

43. KAJIAN ATAS KELANGSUNGAN USAHA (lanjutan) Untuk perhitungan Z-score tahun 2010 dapat diperoleh sebagai berikut : Z - Score

=

=

To calculate Z-score of the year 2010 can be obtained as follows:

6,56

284.547.216.255 x 2.848.162.788.922

+

1,05

284.547.216.255 x 2.848.162.788.922

+

1.866.629.738.636 2.848.162.788.922

=

0,66

=

5,94

+

0,80

0,10

+

Sedangkan perhitungan Z-score tahun 2009 diperoleh sebagai berikut : Z - Score

=

=

218.423.599.719 x 2.416.608.782.659

+

1,05

218.423.599.719 x 2.416.608.782.659

+

=

0,59

=

6,30

+

0,74

+

298.774.577.068 2.848.162.788.922

+

7.269.865.063.008 1.661.162.676.800

4,38

x 547.970.994.056 2.416.608.782.659

3,26

0,09

+

Dengan demikian, Z-score tahun 2010 dan 2009, masing-masing diperoleh angka akhir sebagai berikut :

+

x 1.007.970.994.056 1.389.037.788.603

6,27

1.786.385.440.623 2.416.608.782.659

+

+

While calculate Z-score of the year 2009 can be obtained as follows:

6,56

1.432.858.814.157 2.416.608.782.659

+

x 1.159.468.112.122 1.661.162.676.800

6,27

2.280.266.045.519 2.848.162.788.922

+ +

x 699.468.112.122 2.848.162.788.922

3,26

+

229.344.779.705 2.416.608.782.659

+

6.773.565.080.056 1.389.037.788.603

4,88

Thus, the Z-score years 2010 and 2009, respectively obtained by the final digits as follows:

Z - Score 2010

2009

5,94

6,30

Dari hasil perhitungan Z-score model tahun 2010 diperoleh score nilai sebesar 5,94 sesuai hipotesis dinyatakan bahwa apabila hasilnya Z > 2,90, maka diprediksi perusahaan dalam kondisi tidak pailit. Dibandingkan dengan nilai Z-score tahun 2009 sebesar 6,30 maka untuk tahun 2010 terjadi penurunan sebesar 0,46 dibawah tahun sebelumnya, tetapi going concern (kelangsungan hidupnya) masih terjaga dalam kondisi yang baik.

From the calculation of Z-score model year 2009 was obtained score value of 5,94 according to the hypothesis stated that if the result is Z > 2.90, the company predicted in case of no bankruptcy. Compared with Z-score value in 2009 amounted to 6.30 for the year 2009 then a decrease of 0.46 below the previous year, but the going concern (continuity of life) is still maintained in good condition.

Adapun faktor yang dominan dari penurunan perhitungan Z-score tahun 2009 disebabkan terjadinya kenaikan kewajiban dengan jumlah yang signifikan dari sebesar Rp1.387.743.403.612 pada tahun 2009 menjadi sebesar Rp1.653.921.919.364 pada tahun 2010 sebagai akibat, antara lain :

The dominant factor of the decline in the calculation of Z-score in 2009 due to the increase of total liabilities by a significant amount of Rp1.387.743.403.612 in the year 2009 amounted to Rp1.653.921.919.364 in the year 2010 as a result, between Other:

a.

Meningkatnya total hutang kepada petani dari Rp55.564.010.006 pada tahun 2009 menjadi Rp88.611.013.325 pada tahun 2010;

a.

Increasing the total of farmer payable from Rp55.564.010.006 in year 2009 became Rp88.611.013.325 in year 2010;

b.

Meningkatnya total hutang bank dari Rp675.254.384.089 pada tahun 2009 menjadi Rp1.020.942.622.765 pada tahun 2010;

b.

Increasing the total of bank loans from Rp675.254.384.089 in year 2009 became Rp1.020.942.622.765 in year 2010;

44. SUBSEQUENT EVENTS

44. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA Tidak ada peristiwa setelah tanggal neraca yang berpengaruh kepada penyajian laporan keuangan pada tanggal neraca.

109

There are no events after balance date which affect the presentation of financial statements at that date.


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009 (Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

45. PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR 45. ADOPTION OF STATEMENT AND INTERPRETA-TION OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS REVISION 2009 (SFAS AKUNTANSI KEUANGAN REVISI 2009 (PSAK DAN ISAK) YANG AND IFAS) ACCEPTED EFFECTIVE START JANUARY 1, 2011 BERLAKU EFEKTIF MULAI TANGGAL 1 JANUARI 2011

1)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi 2009 yang Berlaku Efektif Mulai Tanggal 1 Januari 2011. • • • • • • • • • • • •

1)

• • • •

PSAK 1, "Penyajian Laporan Keuangan". PSAK 2, "Laporan Arus Kas". PSAK 3, "Laporan Keuangan Interim". PSAK 4, "Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri". PSAK 5, "Segmen Operasi". PSAK 7, "Pengungkapan Pihak yang Berelasi". PSAK 12, "Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama". PSAK 15, "Investasi Pada Entitas Asosiasi". PSAK 19, "Aset Tak Berwujud". PSAK 22, "Kombinasi Bisnis". PSAK 23, "Pendapatan". PSAK 25, "Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan".

• • • • • • • •

• PSAK 48, "Penurunan Nilai Aset". • PSAK 57, "Provisi, Liabilitas, Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi". • PSAK 58, "Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan". 2)

Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) Revisi 2009 yang Berlaku Efektif Mulai Tanggal 1 Januari 2011.

Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) Revised 2009, Effective Start Date January 1, 2011. PSAK 1, "Representation of Financial Statement". PSAK 2, "Cash Flow Statement". PSAK 3, "Laporan Keuangan Interim". PSAK 4, "Consolidated Financial Statements and the Parent Financial Statements". PSAK 5, "Operation Segment". PSAK 7, "Related Party Disclosure". PSAK 12, "Section Participation in Joint Venture". PSAK 15, "Investation on Associated Entity". PSAK 19, "Intangible Assets". PSAK 22, "Bussiness Combination". PSAK 23, "Revenue". PSAK 25, "Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors".

• PSAK 48, "Assets Impairment". • PSAK 57, "Provisions, Liabilities, Contingencies and Contingent Assets". • PSAK 58, "Held for Sale Non-current Assets and Discontinued Operations". 2)

Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) Revised 2009, Effective Start Date January 1, 2011.

• ISAK 7, "Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus". • ISAK 9, "Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa". • ISAK 10, "Program Loyalitas Pelanggan". • ISAK 11, "Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik". • ISAK 12, "Pengendalian Bersama Entitas : Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer". • ISAK 14, "Aset Tidak Berwujud : Biaya Situs Web".

• ISAK 7, "Consolidation of Special Purpose Entities". • ISAK 9, "Amendments to Full Operations Liability, Liability Restoration and Similar Liabilities". • ISAK 10, "Customers Loyalty Program". • ISAK 11, "Asset Distribution Noncash to Owner". • ISAK 12, "Jointly Controlled Entities : Non-monetary Contributions by Venturers". • ISAK 14, "Intangible Assets : Web Sites Expenses".

Manajemen perusahaan sedang mengevaluasi pengaruh substantif terhadap posisi dan kinerja keuangan perusahaan secara konsolidasi dengan pemberlakuan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) - Revisi 2009 berkenaan dengan perubahan terhadap penyajian dan pengungkapan, serta pengakuan dan pengukuran dalam laporan keuangan konsolidasi untuk periode interim (triwulanan) dan akhir tahun 2011, serta pengaruh penyesuaian atau reklasifikasi atas perubahan kebijakan akuntansi untuk akunakun tertentu dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2010 yang akan disajikan secara komparatif dengan laporan keuangan konsolidasi tahun 2011.

Company management is evaluating substantive influence to company's consolidated financial performance with application Statement of Financial Accounting Standard (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standard (IFAS) - Revised 2009 with reference to change of presentations, disclosures, recognition and measurement in consolidated financial statement for interim (quarterly) period and end of year 2011, also influence of the adjustment or reclassification journal by changes in accounting policy for certain accounts in consolidated financial statement year 2010 to be presented in comparability with consolidated financial statement year 2011.

110


LAMPIRAN / EXHIBIT PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) LAPORAN KEUANGAN AUDITAN AUDITAN FINANCIAL STATEMENT (Induk Perusahaan Saja / Parent Company Only) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 For the Years Ended December 31, 2010 and 2009


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

(Induk Perusahaan Saja)

(Parent Company Only)

NERACA

BALANCE SHEET As of December 31, 2010 and 2009

Per 31 Desember 2010 dan 2009

(Expressed in Rupiah)

(Disajikan dalam Rupiah)

ASET

31 Desember 2010 /

31 Desember 2009 /

December 31, 2010

31 December 2009

(Rp)

(Rp)

ASSETS

ASET

ASSETS

Aset Lancar Cash and Cash Equivalent

Kas dan Setara Kas

109.194.113.818

89.845.475.027

Piutang Usaha

120.186.580.769

100.014.969.711

Accounts Receivables

126.102.277.289

123.516.945.071

(Net of allowance for doubtful account with amount of Rp334.423.836 and Rp334.423.836 as of December 31, 2010 and 2009). KKPA Plasma Farmer Receivables

28.644.596.319

23.558.709.192

(Setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp334.423.836 dan Rp334.423.836 masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009). Piutang Petani Plasma KKPA Piutang Lain-lain (Setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp2.993.735.936 dan Rp2.010.358.462 masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009).

Other Receivables (Net of allowance for doubtful account with amount of Rp2.993.735.936 and Rp2.010.358.462 as of December 31, 2010 and 2009).

12.145.127.846

16.759.151.305

Inter-Company Receivables

158.942.634.563

223.680.425.763

Inventories

Biaya Dibayar Dimuka

9.078.486.079

15.325.788.785

Prepaid Expenses

Pajak Dibayar Dimuka

44.999.280.631

32.468.261.622

Prepaid Taxes

609.293.097.314

625.169.726.476

Piutang antar Badan Hukum Persediaan

Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar

Total Current Assets Non Current Assets

118.272.885.600

94.611.046.481

KKPA Plasma Farmer Receivables

Investasi pada Perusahaan Asosiasi

32.796.000.000

20.400.000.000

Investment in Associates Company

Investasi pada Perusahaan Lainnya

8.707.719.073

7.707.719.073

Investment in Others Company

1.192.449.590.734

998.183.823.855

Plantations Asset

543.728.309.983

(Net of accumulated depreciation and impairment value with amount of Rp263.064.861.321 and Rp231.041.236.404 as of December 31, 2010 and 2009). Fixed Assets, Book Value

Piutang Petani Plasma KKPA

Aset Tanaman (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp263.064.861.321 dan Rp231.041.236.404 masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009). Aset Tetap, Nilai Buku

738.056.893.237

(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp498.900.314.764 dan Rp469.176.159.128 masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009). Aset Pajak Tangguhan Beban Tangguhan (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai sebesar Rp7.621.170.385 dan Rp7.025.328.285 masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009). Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai sebesar Rp14.252.651.695 dan Rp21.745.510.329 masing-masing per 31 Desember 2010 dan 2009). Aset Tidak Lancar Lainnya Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

(Net of accumulated depreciation and impairment value with amount of Rp498.900.314.764 and Rp469.176.159.128 as of December 31, 2010 and 2009). Deferred Tax Assets

17.610.359.603

29.289.791.646

9.566.654.430

8.884.649.830

Deferred Charges

8.582.400.958

(Net of accumulated amortization and impairment value with amount of Rp7.621.170.385 and Rp7.025.328.285 as of December 31, 2010 and 2009). Intangible Assets

53.212.823.270

59.156.929.366

(Net of accumulated amortization and impairment value with amount of Rp14.252.651.695 and Rp21.745.510.329 as of December 31, 2010 and 2009). Other Non Current Assets

2.204.096.934.172

1.770.544.671.192

2.813.390.031.486

2.395.714.397.668

33.424.008.225

1

Total Non Current Assets TOTAL ASSETS


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

(Induk Perusahaan Saja)

(Parent Company Only)

NERACA

BALANCE SHEET As of December 31, 2010 and 2009

Per 31 Desember 2010 dan 2009

(Expressed in Rupiah)

(Disajikan dalam Rupiah)

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

31 Desember 2010/

31 Desember 2009/

December 31, 2010

31 December 2009

(Rp)

(Rp)

LIABILITIES AND EQUITIES

KEWAJIBAN

LIABILITIES

Kewajiban Jangka Pendek

Current Term Liabilities Accounts Payable - Trades

Hutang Usaha

322.977.098.257

377.733.168.820

Hutang Petani

88.611.013.325

58.564.010.006

Farmer Payables

Beban yang Masih Harus Dibayar

80.895.753.854

75.608.360.188

Accrued Expenses

Hutang Pajak

10.371.767.762

26.419.092.329

Tax Payables

9.921.567.434

60.800.347.599

Sales Advances

25.775.569.562

12.443.356.368

Inter-Company Liabilities

282.671.754.765

184.283.516.089

35.235.244.852

23.570.314.601

856.459.769.811

819.422.166.000

Uang Muka Penjualan Hutang Antar Badan Hukum

Current Maturity of Long

Kewajiban Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Kewajiban Jangka Pendek Lainnya Jumlah Kewajiban Lancar

Kewajiban Jangka Panjang Hutang Bank Jangka Panjang Kewajiban Estimasi Imbalan Kerja Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

Term Liabilities Other Current Term Liabilities Total Current Liabilities

Long Term Liabilities 738.270.868.000

490.970.868.000

Long Term Bank Loans

59.191.281.553

77.350.369.612

Employee Benefits Obligation

797.462.149.553

568.321.237.612

460.000.000.000

460.000.000.000

Total Non Current Liabilities

EKUITAS

EQUITIES

Modal Saham

Shares Capital

Modal dasar pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebesar Rp1.500.000.000.000 yang terbagi atas 1.500.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham.

Authorized capital on December 31, 2010 and 2009 amounted to Rp 600,000,000 for 600,000 shares with a nominal value Rp1.000 per share.

Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sebanyak 460.000 saham yang terbagi atas 162.500 saham preferend dan 297.500 saham biasa.

Issued and fully paid on December 31, 2010 and 2009, amounted to 460,000 shares consisting of 162,500 preferred shares and 297,500 common shares. Retained Earnings :

Saldo Laba : Cadangan Umum

518.669.754.165

425.882.494.512

Appropriates

Laba Tahun Berjalan

180.798.357.957

122.088.499.544

Un-Appropriates

1.159.468.112.122

1.007.970.994.056

2.813.390.031.486

2.395.714.397.668

Jumlah Ekuitas JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

2

Total Equities TOTAL LIABILITIES AND EQUITIES


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

(Induk Perusahaan Saja)

(Parent Company Only)

LAPORAN LABA RUGI

INCOME STATEMENT For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 (Disajikan dalam Rupiah)

(Expressed in Rupiah)

2010

2009

(Rp)

(Rp)

PENDAPATAN USAHA

SALES REVENUE SALES

PENJUALAN Ekspor

162.768.308.144

128.897.791.743

Export

3.196.408.415.704

2.467.969.338.729

Domestic

JUMLAH PENJUALAN BERSIH

3.359.176.723.848

2.596.867.130.472

TOTAL NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN

2.762.186.304.391

2.128.566.392.217

596.990.419.457

468.300.738.255

64.711.479.452

59.846.066.770

Marketing Expenses

219.691.985.704

189.651.673.519

General and Administation Expenses

284.403.465.156

249.497.740.289

312.586.954.301

218.802.997.966

Lokal

LABA BRUTO BEBAN USAHA

COST OF GOODS SOLD GROSS PROFIT OPERATING EXPENSES

Beban Pemasaran Beban Umum dan Administrasi JUMLAH BEBAN USAHA LABA USAHA

TOTAL OPERATING EXPENSES OPERATING INCOME NON OPERATING INCOME (EXPENSES)

PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA Pendapatan Bunga

1.014.990.127

967.440.971

Interest Income

Laba Selisih Kurs

2.370.172.406

6.247.591.976

Foreign Exchange Gain

124.582.131.529

114.624.688.820

Other Income

Pendapatan Lain-lain Beban Bunga Beban Lain-lain JUMLAH PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

(29.065.574.664)

(37.210.697.956)

Interest Expense

(154.992.041.981)

(121.251.679.043)

Other Expense

(56.090.322.583)

(36.622.655.232)

256.496.631.718

182.180.342.734

TOTAL NON OPERATING INCOME (EXPENSE) EARNINGS BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE) TAX INCOME TAX INCOME (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini

(64.018.841.716)

(52.250.338.952)

Current Tax

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

(11.679.432.045)

(7.841.504.238)

Benefit (Expense) Deferred Tax

JUMLAH MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

(75.698.273.761)

(60.091.843.190) TOTAL BENEFIT (EXPENSE) TAX INCOME

180.798.357.957

122.088.499.544

393.040

265.410

LABA BERSIH LABA BERSIH PER SAHAM

3

NET PROFIT BASIC EARNINGS PER SHARE


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) (Induk Perusahaan Saja) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) (Parent Company Only) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Modal Ditempatkan dan Disetor/ Uraian

Issued and Fully

Cadangan Umum/ Appropriated Retained Earnings

Saldo Laba/ Unappropiated Retained Earnings

Jumlah/ Total

(Rp)

(Rp)

(Rp)

Description

Paid Capital (Rp) Saldo Per 1 Januari 2008

460.000.000.000

185.653.584.759

141.595.664.160

787.249.248.919

210.991.453.580

210.991.453.580

Net Income

-

Appropriated Retained Earnings

Balance at January 1, 2008

Laba Tahun Berjalan

-

-

Cadangan Umum

-

99.856.277.160

Apresiasi Karyawan

-

(19.980.872.287)

(19.980.872.287)

Apreciate Employee

Dividen

-

-

(35.398.916.000)

(35.398.916.000)

Dividend

Tantiem

-

-

(2.092.601.000)

(2.092.601.000)

Tantiem

Dana Program Kemitraan

-

-

(1.415.957.000)

(1.415.957.000)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

-

(2.831.913.000)

(2.831.913.000)

Community Development Fund

460.000.000.000

265.528.989.632

Saldo Per 31 Desember 2008

(99.856.277.160) -

210.991.453.580

936.520.443.212

122.088.499.544

122.088.499.544

Net Income

-

Appropriated Retained Earnings

Balance at December 31, 2008

Laba Tahun Berjalan

-

-

Cadangan Umum

-

210.991.453.580

Dividen

-

(42.198.290.700)

-

(42.198.290.700)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

(4.219.829.000)

-

(4.219.829.000)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

(4.219.829.000)

-

(4.219.829.000)

Community Development Fund

Saldo Per 31 Desember 2009

460.000.000.000

(210.991.453.580)

425.882.494.512

122.088.499.544

1.007.970.994.056

180.798.357.957

180.798.357.957

Net Income

-

Appropriated Retained Earnings

Balance at December 31, 2009

Laba Tahun Berjalan

-

-

Cadangan Umum

-

92.787.259.653

(92.787.259.653)

Dividen

-

-

(24.417.699.909)

(24.417.699.909)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

-

(2.441.769.991)

(2.441.769.991)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

-

(2.441.769.991)

(2.441.769.991)

Community Development Fund

460.000.000.000

518.669.754.165

Saldo Per 31 Desember 2010

180.798.357.957

4

1.159.468.112.122

Balance at December 31, 2010


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) (Induk Perusahaan Saja) LAPORAN ARUS KAS

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) (Parent Company Only) CASH FLOW STATEMENTS For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2010 dan 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari : Pelanggan Bunga Lainnya

2010

2009

(Rp)

(Rp) CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Receipts from : Customer Interest Others

3.283.795.588.219 453.981.996 186.448.254.616

2.622.563.372.064 967.440.971 184.869.961.492

3.470.697.824.831

2.808.400.774.527

Pembayaran untuk : Pemasok Direksi dan Karyawan Pajak TBS/BOKAR Lainnya

(877.708.928.443) (521.602.401.620) (169.765.224.000) (1.542.583.367.263) -

(893.166.767.826) (506.232.336.929) (66.555.799.068) (1.070.907.035.095) (18.903.547.558)

Cash Payment to : Suppliers Directors and Employees Taxes TBS/BOKAR Others

Jumlah Pembayaran

(3.111.659.921.326)

(2.555.765.486.476)

Total Cash Payment

Jumlah Penerimaan

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Pengeluaran : Perolehan Tanaman dan Aset Tetap Perolehan Anak Perusahaan Piutang Petani KKPA/ Pembangunan Aset Tidak Lancar Lainnya Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari : Hutang Bank - Jangka Pendek (KMK) Hutang Bank - Jangka Panjang (KI)

359.037.903.505

252.635.288.051

Total Cash Receipts

Net Cash Flows Provided by Operating Activities CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES Disbursements :

(387.333.963.784) (39.878.000.000) (35.942.582.210) (667.525.719)

(227.620.962.067) (2.691.550.000) (24.977.695.449) (791.089.919)

(463.822.071.713)

(256.081.297.435)

Acquicition of Plants and Fixed Assets Acquicition of Subsidiary Company KKPA Plasma Farmer Receivables Other Non Current Assets Net Cash Flows Used to Investment Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from :

202.434.796.000 395.211.786.000

56.748.000.000 267.154.970.920

597.646.582.000

323.902.970.920

Pengeluaran untuk : Bunga Pinjaman Pinjaman Bank Talangan Petani KKPA Tantiem Dividen Program PKBL

(107.336.205.944) (245.976.430.589) (89.828.865.986) (1.071.032.500) (24.417.700.000) (4.883.539.982)

(67.355.965.584) (121.629.785.280) (54.190.559.354) (3.122.673.000) (42.198.291.000) (8.439.658.000)

Jumlah Pengeluaran

(473.513.775.001)

(296.936.932.218)

124.132.806.999

26.966.038.702

Net Cash Flows Provided by Financing Activities

Kenaikan (Penurunan) Bersih - Kas dan Setara Kas

19.348.638.791

23.520.029.318

Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalent

Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun

89.845.475.027

66.325.445.709

Cash and Cash Equivalent at Beginning of Year

Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun

109.194.113.818

89.845.475.027

Cash and Cash Equivalent at End of Year

Jumlah Penerimaan

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

Kewajiban Estimasian Imbalan Kerja Kenaikan (Penurunan) Aset Pajak Tangguhan

Interest of Loan Pricipal of Loan KKPA Farmer Bailout Tantiem Dividend PKBL Programme Total Cash Disbursement

Non Cash Financing and Investing Activities :

Penambahan Tanaman Menghasilkan Melalui Kewajiban Kontijensi

Total Cash Receipts Disbursements :

Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Kas :

Konversi dari Tanaman Belum Menghasilkan

Short-term Loans (KMK) Long-term Loans (KI)

Additional Mature Plant through

86.597.433.304 14.999.000.000 (11.679.432.043)

5

182.346.273.455 3.680.000.000 11.978.000.000 (7.841.504.238)

Conversion of Immature Plant

Contingent Liabilities Employee Benefit Liabilities Increase (Decrease) in Deferred Tax Assets


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.