Highlights
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Laporan Keberlanjutan 2010 merupakan laporan perdana PTPN XIII, yang berisi pertanggungjawaban Perseroan atas kegiatan tanggung jawab sosial dan kinerja kegiatan lingkungan. The Sustainability Report 2010 is the initial report of PTPN XIII, which is a form of social responsibility and environmental activity performance.
1
2
Tinjauan Utama
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Daftar Isi Table of Contents
Tinjauan Utama
Tata Kelola Perusahaan
Highlight
Good Corporate Governance
04 Profil Laporan Report Profile
32 Struktur Tata Kelola Structure of Good Corporate Governance
05 Lingkup dan Batas Laporan The Report Scope and Limit
33 RUPS GMS
06 Pelaksana Kegiatan CSR The Implementer of CSR
34 Dewan Komisaris & Direksi Board of Commissioners & Board of Directors
06 Pemangku Kepentingan Stakeholders
35 Komite-Komite Committees 36 Pengawasan dan Pengendalian Intern Supervision and Internal Control
Sambutan Dewan Komisaris dan Sambutan Direksi Welcoming Words from the Board of Commissioners and Board of Directors
36 Tata Kelola Risiko Risk Management 37 Peran Serta Dalam Organisasi Participation within the Organization 37 Pedoman Etika dan Budaya Kerja (PEBK) Code of Business Ethics and Work Ethics 38 Sosialisasi PEBK The Socialization of Code of Business Ethics and Work Ethics 38 Benturan Kepentingan Conflict of Interest
10 Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
38 Hak Asasi Manusia Human Rights
14 Laporan Direksi Board of Directors’ Report
Profil Perusahaan Company Profile
Pengelolaan SDM Human Resources Development
18
Sekilas PTPN 13 PTPN 13 in Brief
41 Hubungan dengan Karyawan Relationship with the Employees
21
Visi dan Misi Vision and Mission
41 Kesejahteraan Karyawan Employees’ Welfare
22
Peta Operasional Perusahaan Corporate Operational Map
42 Kebebasan Berorganisasi Freedom of Association
24
Struktur Organisasi Organizational Structure
43 Ketaatan Pada Peraturan Obedience to Regulations
26
Peristiwa Penting 2010 Important Events in 2010
43 Pelanggaran Disiplin Violation of Discipline
28
Penghargaan dan Sertifikasi Awards and Certification
43 Tingkat Kepuasan dan Motivasi Karyawan Employee’s Satisfactory Level and Motivation 44 Profil Karyawan Employee’s Profile 47 Peningkatan Kompetensi dan Pengembangan Karir Competency Improvement and Career Development 48 Pendidikan dan Pelatihan Anti Korupsi Anti-Corruption Education and Training 49 Persiapan Pensiun Pre-Pension 50 Penerimaan Karyawan Baru Employee Recruitment 51 Rasio Karyawan Lokal Ratio of Local Employees
Highlights
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
51 Rotasi, Mutasi dan Promosi Rotation, Mutation and Promotion
Tanggung Jawab Terhadap Lingkungan
52 Kesetaraan dalam Jenjang Karir Equality in Career Path 52 Kasus Diskriminasi Discrimination Case 53 Strategi Kedepan Upcoming Strategies
Keselamatan & Kesehatan Kerja
3
Responsibility to the Environment 74 Program Pengelolaan Lingkungan Environmental Management Program 75 Dokumen Pengelolaan Lingkungan Environmental Management Documents 77 Kinerja Lingkungan Environmental Performance
Occupational Safety & Health
87 Penggunaan Energi Energy Utilization
54 Tujuan Penerapan K3 Objective of Implementing OHS 55 Komitmen Perusahaan Dalam Menerapkan K3 Company’s Commitment in Implementing OHS
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
55 Penjabaran Materi K3 dalam PKB The Elaboration of OHS Materials in the Agreement of Cooperation
Corporate Social and Environmental Responsibility
56 Sosialisasi K3 Socialization of OHS 57 Program Pendidikan, Pelatihan dan Penyuluhan Education, Training and Counseling Program 59 Pengawasan, Evaluasi dan Tindak Lanjut Monitoring, Evaluation and Follow-up
88 Strategi Strategy 89 Program Kemitraan Partnership Program 92 Program Bina Lingkungan Environmental Development Program
60 Program K3 Tahun 2010 OHS Program in 2010
93 Pendidikan dan Pelatihan Education and Training
61 Kecelakaan Kerja Work Accident
94 Pengembangan Budaya Cultural Development
62 Hubungan dengan Masyarakat Lokal Relationship with the Local People
95 Pembangunan Sarana Umum The Construction of Public Facilities 95 Pembangunan Sarana Ibadah The Construction of House of Religious Worship 95 Peningkatan Kesehatan Masyarakat Community Health Improvement
Kinerja Ekonomi Economic Performance
97 Program Pelestarian Lingkungan Environmental Preservation Program
Referensi Silang dengan GRI-G3 Cross Reference with GRI-G3
65 Kontribusi Pada Negara Contribution to the Country 66 Dampak Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung Impact of Indirect Economical Influence 67 Investasi Untuk Masyarakat Investment for the Community 67 Hubungan dengan Mitra Kerja Relationship with Partners 68 Produk dan Jasa Perusahaan Company’s Products and Services 71 Implikasi Keuangan Terhadap Perubahan Iklim Financial Implication to Climate Change
98 Referensi Silang dengan GRI-G3 Cross Reference with GRI-G3
4
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Tinjauan Utama
Tinjauan Utama Highlights
Laporan Keberlanjutan 2010 merupakan laporan perdana PTPN XIII, yang berisi pertanggungjawaban Perseroan atas kegiatan tanggung jawab sosial dan kinerja kegiatan lingkungan. Laporan ini merupakan bentuk komitmen PTPN XIII untuk memberikan nilai tambah bagi semua pemangku kepentingan, dalam rangka mewujudkan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan untuk mencapai keberhasilan di bidang ekonomi, lingkungan dan sosial. Muara yang ingin dicapai adalah masyarakat dan PTPN XII mampu membentuk komunitas yang ideal, yang saling membutuhkan, melengkapi dan saling membantu, dan menghormati keberadaan masing-masing pihak sehingga akan menumbuhkan sinergi diantara keduanya. (3.2)
The Sustainability Report 2010 is the initial report of PTPN XIII, which is a form of social responsibility and environmental activity performance. The report is also a realization of PTPN XIII commitment to add values for interest holders to realize the sustainable business development to achieve economic, environmental and social successes. The target estuary is the community and that the PTPN XIII is able to build an ideal community in which all parties will need, fulfill, help and respect each other so as to grow synergy between each other. (3.2)
Highlights
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Profil Laporan The Report Profile Laporan Keberlanjutan ini dibuat terpisah dari Laporan Tahunan, dan dalam penyusunannya menggunakan acuan Sustainability Reporting Guidelines (SRG) versi 3, yang dikeluarkan oleh Global Reporting Initiative atau dikenal dengan sebutan GRI-G3. Penyajian laporan ini berdasarkan materi yang diperoleh selama periode tanggal 1 Januari 2010 hingga 31 Januari 2010. (3.1, 3.3).
This sustainability report is made separated from the Annual Report and the composition refers to the Sustainability Reporting Guidelines (SRG) 3rd version issued by Global Reporting Initiative or known as GRI-G3. The presentation of the report is based on the material obtained for the time period between 1 January 2010 and 31 January 2010. (3.1, 3.3)
PTPN XIII sangat terbuka menerima masukan yang bersifat membangun dari Pemangku Kepentingan. Pihak yang ingin memberikan masukan, menjalin kerjasama atau sekedar mendapatkan informasi dipersikan menghubungi alamat berikut: (3.4)
PTPN XIII is open to progressive inputs from the interest holders. The parties that would like to give inputs related to building the cooperation or merely getting information can contact: (3.4)
Sekretaris Perusahaan Gedung PTPN XIII Jl. Sultan Abdurrahman No. 11 Pontianak, Kalimantan Barat 78118 Tel : (+62-0561) 749367, 749368, 749369 Fax : (+62-0561) 766026 Web : http://www.ptpn13.com
Corporate Secretary PTPN XIII Building Jl. Sultan Abdurrahman no. 11 Pontianak, West Kalimantan 78118 Telephone: (+62-0561) 749367, 749368, 749369 Facsimile: (+62-0561) 766026 Website: http://www.ptpn13.com
Lingkup dan Batas Laporan The Report Scope and Limit Pada laporan ini disajikan beberapa ketaatan (point of compliance), sesuai pedoman yang ditandai dengan huruf warna merah di dalam kurung pada setiap paragraf yang relevan, yang menunjukkan dilaksanakannya kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. PTPN XIII juga melaporkan keseluruhan pelaksanaan tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan sehingga materi pelaporan lebih komprehensif. (3.9)
This report will present some points of compliance in accordance with the guidelines marked in red in parentheses after each relevant paragraph showing the implementation of the company’s social responsibility. PTPN XIII also reports the overall social and environmental responsibility implementation of the company in order to make reporting material more comprehensive. (3.9)
Keseluruhan materi laporan menggambarkan implementasi tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan, yaitu mencakup Profil Perusahaan, Tata Kelola, Pengelolaan SDM, Kinerja Ekonomi, Pengelolaan Lingkungan, Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan, dan Keamanan dan Keselamatan Kerja. Materi laporan ini juga memuat beberapa testimoni dari penerima manfaat kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. (3.5, 3.6, 4.14).
The overall report material describes the company’s social and environmental responsibility implementation consisting of Company Profile, Management, Human Resources Management, Economic Performance, Environmental Management, Social and Environmental Responsibility Program, and Occupational Health and Safety. The report also includes a few testimonials from the beneficiaries of Partnership and Environmental Development Program (3.5, 3.6, 4,14)
Informasi dalam laporan disajikan dalam bentuk kualitatif berupa deskripsi naratif maupun kuantitatif berupa data,
The information presented in the report is in qualitative form that is narrative descriptive and in quantitative form that is
5
6
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
tabel dan grafik. Untuk memperoleh gambaran progres kegiatan CSR, disajikan pula data periode sebelumnya sebagai pembanding. Informasi dan suplai data diperoleh dari bagian terkait di Kantor Direksi, di bawah koordinasi Sekretaris Perusahaan. (3.7, 3.8, 3.9, 3.10).
Tinjauan Utama
data, table and graphic. To obtain the process description of CSR, the data from previous period are presented as comparison. The information and data supply are obtained from the relevant department in Board of Directors office under the coordination of Corporate Secretary (3.7, 3.8, 3.9, 3.10).
Pelaksana Kegiatan CSR The Implementer of CSR Secara struktural, PTPN XIII telah memiliki bagian yang berfungsi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi tanggung jawab sosial, yaitu Bagian Sekretaris Perusahaan dan CSR yang berada di bawah Direktorat SDM dan Umum. Bagian Sekretaris Perusahaan dan CSR memiliki Kepala Urusan yang secara khusus menangani tanggung jawab sosial perusahaan.
Structurally, PTPN XIII has a department for planning, implementing and evaluating its social responsibility, namely Corporate Secretary and CSR which are under Directorate of Human Resources and General Affairs. Corporate Secretary and CSR have a deputy whose special responsibility on social responsibility of the company.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Urusan CSR dibantu oleh 2 (dua) orang staf, yang memiliki kompetensi di bidang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan serta Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
In implementing the tasks, the CSR Deputy is assisted by 2 (two) personnel who are competent in the fields of Social and Environmental Responsibility and Partnership and Environmental Development Program.
Perusahaan selalu melakukan evaluasi untuk mengukur keberhasilan program CSR, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Kinerja Direktur SDM dan Umum beserta Direksi lainnya dievaluasi secara berkala oleh Komisaris melalui Laporan Manajemen setiap bulan, per triwulan dan melalui Laporan Tahunan. Evaluasi Laporan Tahunan kepada pemegang saham dilaksanakan di dalam Rapat Umum Pemegang Saham, yang didalamnya termasuk laporan pertanggungjawaban dan pengelolaan dana Kemitraan dan Bina Lingkungan. Mulai tahun 2010, PTPN XIII membuat Laporan Keberlanjutan yang terpisah dari Laporan Tahunan (4.9)
The company always conducts an evaluation to measure the achievement of CSR programs both qualitatively and quantitatively. The work performance of Director of Human Resources and General Affairs and that of other directors are periodically evaluated by Board of Commissioners in monthly, quarterly Management Report and Annual Report. The Annual Report Evaluation for the Shareholders is carried out in the General Meeting of Shareholders which also includes the Report on the Social and Environmental Responsibility Program and fund management of Partnership and Environmental Development Program. Starting from 2010, PTPN XIII has made Sustainability Report which is separated from Annual Report (4.9).
Pemangku Kepentingan Stakeholders PTPN XIII telah melakukan identifikasi pemangku kepentingan yang tertuang dalam Pedoman Etika Bisnis tahun 2010. Berdasarkan hasil identifikasi, Pemangku Kepentingan adalah stakeholders, yaitu karyawan, pemerintah, auditor, masyarakat, petani, penyedia barang/jasa, kreditur, pelanggan, investor, pesaing / kompetitor, mitra kerja, media massa, asosiasi bisnis / profesional. (4.14, 4.15)
PTPN XIII has identified the stakeholders as drawn up in Business Ethics Guidelines 2010. Based on the identification, the interest holders are the stakeholders, such as employees, government, auditor, community, farmers, products/service suppliers, customers, investors, competitors, partners, mass media, business/professional associations (4.14, 4.15)
Pengelolaan Pemangku Kepentingan diarahkan pada kepentingan bisnis perusahaan dengan memperhatikan tanggungjawab sosial perusahaan, keselamatan dan ke-
The stakeholder management will be directed to the business interests of the company by considering the social
Highlights
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
sehatan kerja dan lingkungan serta memperhatikan skala prioritas dan mutual respect sehingga tercapai keseimbangan dan keharmonisan antara : a. Dimensi bisnis yang berorientasi pada laba (profit oriented) dan kepuasan pelangaggan. b. Dimensi sosial yang menyangkut aspek etika usaha dan tanggung jawab sosial perusahaan, kondisi kesehatan dan keselamatan serta kesejahteraan pekerja dan aspek sosial kemasyarakatan. c. Dimensi lingkungan yang mengarahkan perusahaan untuk memperhatikan aspek kelestarian dan keseimbangan lingkungan hidup disekitar unit operasi/ lapangan usaha.
responsibility of the company, occupational health and safety, environment and accounting the priority scale and mutual respect to reach the equilibrium and harmonization among: a. Business dimension which is profit-oriented and relies on the customer satisfaction. b. Social dimension covering business ethical aspects and company social responsibility, the condition of labors’ health, safety and welfare and social community aspects. c. Environmental dimension which directs the company to consider the environment conservation and balance aspects around the operational units/work fields.
Pengelolaan Pemangku Kepentingan juga didasarkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yaitu, transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, kemandirian dan kewajaran
The stakeholder management is also based on the Good Corporate Governance (GCG) principles, namely transparency, accountability, responsibility, independence and fairness.
KRITERIA KEPUASAN STAKEHOLDERS DAN PELIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN (4.14-4.17) THE STAKEHOLDER SATISFACTION CRITERIA AND THE INVOLVEMENT OF THE STAKEHOLDERS (4.14-4.17) NO.
PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS
1.
Pelanggan
METODE PELIBATAN INVOLVEMENT METHOD - Survei Kepuasan Pelanggan - Layanan Klaim Pelanggan - Temu Pelanggan
KRITERIA KEPUASAN PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS SATISFACTION CRITERIA Kualitas Produk Kualitas Pelayanan Kepuasan pelanggan dalam segala aspek layanan
- Informasi & edukasi produk perusahaan secara transparan dan benar - Memberlakukan semua konsumen dengan standar pelayanan yang terbaik - Sistem penjaminan kualitas produk perusahaan Customers
- Survey on the Customer Satisfaction - Customer Claim Service - Customer gathering
Product quality Service quality Customer satisfaction in all service aspects
- Transparent and proper information and education on company’s products - Treating all customers with the best service standard - Quality assurance system for company’s products 2.
Pemegang Saham
RUPS
Peningkatan kinerja Perseroan Tercapainya target RKAP setiap tahunnya
Shareholders
General Meeting of Shareholders
The promotion of the corporate performance The achievement of the Company Action Plan and Budget target annually
7
8
Tinjauan Utama
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
NO.
PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS
3.
Individu dalam Perusahaan
- Perundingan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) - Budaya kerja yang mengedepankan nilai-nilai moral dan tata nilai perusahaan - Lingkungan kerja yang bebas dari suasana pertentangan kepentingan - Komunikasi yang harmonis dan terbuka dengan Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP-BUN). - Survei Kepuasan Karyawan
- Terpenuhinya hak dan kewajiban karyawan sesuai PKB - Kesejahteraan yang terhormat
Individuals in the company
- Cooperation Agreement negotiation - Working culture which advances the morality values and company values - The working environment which is free of conflict of interests situation - Harmonious and open communication with labor union of Perkebunan Nusantara (SP-BUN) - Survey on Employees satisfaction
- The fulfillment of employees’ rights and obligations regarding with Cooperation Agreement
Petani Plasma
- Temu Lapang - Pelatihan Petani Plasma - Pendampingan sekolah lapangan (persiapan lahan, penempatan polibeg, pengisian polibeg & informasi kedatangan bibit)
Peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani
Plasma farmers
- Field gathering - Training for plasma farmers - Field School advocacy (land preparation, polybag placement, polybag filling and information on seed arrival)
The improvement of farmers’ income and welfare
Pemasok
- Transparansi dalam memberikan informasi terhadap pengadaan barang/jasa - Perlakuan yang sama - Kontrak pengadaan - Pemilihan pemasok - Pakta Integritas
Kelancaran transaksi sesuai ketentuan yang berlaku
Suppliers
- Transparency in giving information on material/service procurement - Equal treatment - Procurement contract - Supplier selection - Integrity pact
Transaction efficiency pursuant to prevailing regulations
4.
5.
6.
7.
METODE PELIBATAN INVOLVEMENT METHOD
KRITERIA KEPUASAN PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS SATISFACTION CRITERIA
Kreditur
Perusahaan harus membayar kewajiban tepat waktu dan tepat jumlah sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati
Akuntabilitas
Creditor
The company must pay its responsibility on time and in the exact amount as the approved agreement
accountability
Pemerintah
- Mematuhi ketentuan peraturan perundangundangan - Mengurangi ketergantungan kepada Pemerintah melalui pengembangan daya saing dan daya tahan untuk tumbuh dan berkembang.
Kepatuhan terhadap hukum
Highlights
NO.
PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS Government
8.
9.
10.
11.
12.
13.
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
METODE PELIBATAN INVOLVEMENT METHOD - Submitting to the prevailing regulation of law - Decreasing the dependence on the government through the development of competitiveness and survival to grow and develop
KRITERIA KEPUASAN PEMANGKU KEPENTINGAN STAKEHOLDERS SATISFACTION CRITERIA The obedience to law
Auditor
Pemeriksaan Laporan Keuangan
Independensi
Auditor
The examination on Financial Statement
Independence
Media Massa
- Press Tour - Menjadikan media massa sebagai mitra dalam memberikan informasi kepada masyarakat tentang kegiatan perusahaan
Kontribusi informasi
Mass media
- Press tour - Making the mass media as partner to give information to the community about the company activities
Information contribution
Komunitas (Publik)
- Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. - Informasi yang relevan kepada masyarakat mengenai kegiatan perusahaan termasuk tentang pelaksanaan program sosial dan kemasyarakatan
- Terjalinnya hubungan yang serasi dan harmonis serta memberi manfaat kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi. - Mengurangi seminimal mungkin dampak operasional perusahaan terhadap lingkungan.
Community (public)
- Social and Environmental Responsibility Program - Relevant information to the community on the company’s activities including social and societal program implementation
- Compatible and harmonious relationships will be created and give benefit to the community surrounding the operational areas. - Minimizing the company operational effects on the environment
Pesaing Bisnis
Keunggulan produk dan layanan yang bermutu.
Persaingan sehat
Business Competitor
Quality product and service advantages
Healthy competition
Organisasi Profesi
Mematuhi ketentuan yang berlaku sebagai anggota asosiasi profesi
Kerjasama dan hubungan yang harmonis
Profession Organization
Obeying the prevailing provisions as the member of profession organization
Harmonious cooperation and relationships
Investor
- Informasi yang aktual, akurat, jujur, jelas dan prospektif - Komunikasi yang berkesinambungan
Kepercayaan Investor
Investor
- Actual, accurate, honest, clear and prospective information - Continuous communication
Investor trust
9
10
Sambutan Dewan Komisaris dan Sambutan Direksi
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Sambutan Dewan Komisaris Welcoming Words from the Board of Commissioners
Para Pemangku Kepentingan yang terhormat, Pertama-tama, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada PTPN XIII atas terbitnya Laporan Keberlanjutan perdana, yang sistem pelaporannya menggunakan standar internasional, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) – G3. Pertumbuhan berkelanjutan yang bertanggung jawab sudah semestinya menjadi keharusan bagi PTPN XIII yang akuntabilitas telah dipertanggungjawabkan melalui Laporan ini. The honorable stakeholders, First of all, the Board of Commissioners would like to express the highest appreciation to PTPN XIII for the publication of the first Sustainability Report, which has already used the international standard, namely Global Reporting Initiative (GRI) – G3, in its reporting system. It is already the responsibility of PTPN XIII to support the responsibly sustainable growth which is already accounted in this report.
Di tengah terpaan kampanye hitam yang ditujukan kepada pelaku industri kelapa sawit, terdapat fakta bahwa perkebunan kelapa sawit selama ini menjadi salah satu primadona bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Sebanyak 4 juta orang tenaga kerja terserap di industri ini, demikian pula sebanyak 1,9 juta petani bermatapencaharian sebagai petani sawit. Perkebunan kelapa sawit juga menjadi pendorong pengembangan ekonomi di pedesaan serta salah satu kunci dalam pengentasan kemiskinan.
In the middle of the black campaign toward the oil palm industry actors, there is evidence that the oil palm plantation is one of the prima donnas for the national economic growth. There are 4 (four) million people becoming the workforce in this industry. In addition, 1.9 million farmers work in the oil palm plantation that is also the booster for the economic growth in the rural areas and one of the means to erase poverty at the same time.
Dengan terus melibatkan Pemangku Kepentingan dalam setiap langkah gerak Perseroan, maka PTPN XIII telah melaksanakan misinya dalam rangka mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional, mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat berbasis kemitraan serta mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan.
By continuously involving the stakeholders in each step taken by the company, PTPN XIII has implemented its mission to create dynamic regional and national economic conditions, to develop and empower the community potentials on the partnership basis, and to develop the environment-friendly plantation system.
Welcoming Words from the Board of Commissioners and Board of Directors
SUSTAINABILITY SUSTAINABILI ITY REPORT REPORT 2010 0 PTPN PN XII XIIII
1111
12
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Sambutan Dewan Komisaris dan Sambutan Direksi
Oleh sebab itu, sebagai Agent of Development, PTPN XIII dituntut memiliki komitmen untuk mengembangkan lingkungan secara berkelanjutan. Dewan Komisaris akan selalu memastikan bahwa PTPN XIII juga memiliki konsistensi dalam melaksanakan empat langkah gerak, yaitu Pro Growth, Pro Poor, Pro Job dan Pro Environment.
Therefore, as an Agent of Development, PTPN XIII is required to have a commitment to develop the environment sustainably. BOC will make sure that PTPN XIII also has consistency in implementing four-step actions, namely Pro Growth, Pro Poor, Pro Job, and Pro Environment.
Pengembangkan perkebunan pola Inti Plasma dengan perbandingan 80 : 20 atau 70 : 30, yang dilaksanakan PTPN XIII selama ini, telah menciptakan sinergi yang saling menguntungkan antara Perusahaan dengan Petani Plasma. Menjadi harapan kita semua bahwa simbiose mutualisme yang telah terbentuk akan semakin berkembang dan menjadikan PTPN XIII sebagai pelopor terdepan dalam membangkitkan sinergi antara BUMN Perkebunan dan Petani Perkebunan.
The development of nucleus plasma patterned plantation with the composition 80:20 or 70:30, which is conducted by PTPN XIII during this time, has created the mutual benefiting synergy between the company and the plasma farmers. We expect that the mutualism symbiosis already created will keep developing and make PTPN XIII a pioneer in arousing the synergy between the plantation of State Owned Enterprises and the plantation farmers.
Partisipasi PTPN XIII dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan melalui alokasi dana sebesar 4% dari laba perusahaan selayaknya terus ditingkatkan. Pemberian pinjaman dengan bunga lunak dan pelatihan teknis, manajemen/kewirausahaan serta bantuan di bidang pemasaran produk diharapkan akan menjadikan UKM mitra binaan semakin mandiri, tangguh dan berkembang.
The PTPN XIII participation in the Partnership and Environmental Development Program through the funding allocation as much as 4% of the company’s profit shall be continuously improved. The loan with low interest and technical trainings, management/entrepreneurship and assistance in product marketing are expected to enable the UKM (Small and Medium Enterprise) as fostering partners to be more independent, strong, and developing.
Welcoming Words from the Board of Commissioners and Board of Directors
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Selain program kemitraan, perlu ditingkatkan pula peran PTPN XIII dalam program Bina Lingkungan, yaitu berupa bantuan untuk bencana alam, pendidikan/pelatihan, peningkatan kesehatan, pembangunan prasarana & sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan BUMN peduli. Dengan demikian kualitas hidup masyarakat sekitar wilayah kerja Perusahaan akan semakin meningkat dan masyarakat dapat dengan sendirinya keluar dari keterbelakangan sosial.
Beside the partnership program, the role of PTPN XIII in environmental development program is also needed to enhance, such as in natural disaster aid program, education/training on the health improvement program, the establishment of worship infrastructures and facilities, nature conservation, and BUMN (State Owned Enterprise) Care. Hence, the quality of life of the surrounding community around the work area of the company will get improved and the community can automatically free themselves from the social drawback.
Dalam upaya meminimalkan citra negatif sekaligus membangun citra positif perkebunan, Dewan Komisaris mendorong PTPN XIII untuk memperhatikan dan berupaya memenuhi syarat-syarat pelestarian lingkungan dan melakukan praktik perkebunan yang ramah lingkungan dengan menyeimbangkan dimensi ekonomi, sosial dan lingkungan. Keterpaduan kepentingan Perusahaan, konsumen, pemerintah, dan Pemangku Kepentingan lainnya dan konsistensi semua pihak yang terlibat akan sangat mempengaruhi keberlanjutan Perusahaan yang bertanggung jawab.
In the effort of minimizing the negative image and at the same time building the positive image of the plantation, the BOC pushes PTPN XIII to concern for and attempt to fulfill the environment conservation conditions and to apply pro-environment plantation practices by keeping the economic, social and environmental dimensions in balance. The integration of the company, consumer, government and other stakeholders’ interests, and the consistency of all involved parties will influence the sustainability of responsible corporation.
Pontianak, Juni 2011
Dr Ir Dr. Ir. Agus Pakpahan Pakpahan, APU Komisaris Utama President Commissioner
13
14
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Sambutan Dewan Komisaris dan Sambutan Direksi
Sambutan Direksi Welcoming Words from Board of Directors ctors
Para Pemangku Kepentingan yang terhormat, rhormat, Pertama-tama, Direksi memanjatkan rasa syukur yang tak terhingga kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas terbitnya rbitnya Laporan Keberlanjutan PTPN XIII untuk yang pertama kali. Laporan Keberlanjutan berlanjutan ini merupakan salah satu wujud komitmen PTPN XIII atas akuntabilitas tabilitas terhadap Pemangku Kepentingan terkait upaya Perseroan dalam memenuhi enuhi keseimbangan kinerja perusahaan di bidang ekonomi dengan pencapaian an kinerja di bidang lingkungan dan kinerja di bidang sosial. Dalam pembuatan uatan laporan ini, Perusahaan mengacu pada ketentuan sistem pelaporan berstandar rstandar internasional, yaitu Global Reporting Initiative (GRI) – G3. Para Pemangku Kepentingan yang terhormat, First of all, the Board of Directors would like to express press its deepest gratitude to the One and Only God for the issuance of the first Sustainability Report of PTPN XIII. This Sustainability Report is one of the commitments of PTPN XIII to its accountability to Shareholders related to the efforts of the Company in balancing the corporate performance in economicc sector and performance achievement in environmental sector and performance in social sector. In preparing ing this report, the Company refers to the stipulation in international standard reporting system, namely the Global Reporting Initiative (GRI) – G3.
Salah satu Kebijakan Strategis PTPN XIII yang pro lingkungan adalah “Keberpihakan Kepada Lingkungan”, yang juga tertuang di dalam misi PTPN XIII, yaitu “Mengembangkan Sistem Perkebunan Yang Ramah Lingkungan.” PTPN XIII menyadari bahwa lingkungan sangat berpengaruh langsung kepada keberlanjutan usaha Perusahaan. Oleh sebab itu, sebagai Agent of Development, PTPN XIII memiliki komitmen untuk mengembangkan lingkungan melalui empat langkah gerak, yaitu Pro Growth, Pro Poor, Pro Job dan Pro Environment.
One of the Strategic Policies of PTPN XIII which supports the environment is “Pro Environmental” which is also stated in the mission of PTPN XIII, namely “Developing an Environmentally Friendly Plantation System”. PTPN XIII realizes that the environment directly affects the sustainability of the Company’s business. Therefore, as the Agent of Development, PTPN XIII is committed to develop the environment through four steps, namely Pro Growth, Pro Poor, Pro Job and Pro Environment.
Dalam Pro Growth, perkembangan dan pertumbuhan nilai dividen, pajak dan leverage supporting perusahaan yang diserap Negara diharapkan dapat berimbas balik terhadap percepatan pertumbuhan pembangunan ekonomi
In the Pro Growth, the development and the growth of dividend, taxes, and leverage supporting of the company received by the State is expected to affect the acceleration of economic development both in the national level and
Welcoming Words from the Board of Commissioners and Board of Directors
SUSTAINABILITY Y REPORT REPORT 2010 201 10 PT PTPN PN XII X XIIII
1155
16
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Sambutan Dewan Komisaris dan Sambutan Direksi
baik di tingkat nasional maupun lokal/regional. Selain itu, pertumbuhan Capital Expenditure PTPN XIII sejalan dengan pembangunan beberapa proyek pengembangan, diharapkan juga akan mengungkit pertumbuhan perekonomian setempat melalui penyediaan industri jasa, pemasok lokal dan usaha lainnya.
in the local/regional level. Besides that, Capital Expenditure of PTPN XIII in line with the progress of several development projects is also expected to accelerate the local economic growth through the establishment of service industry, local supplier and other enterprises.
Dalam Pro Poor, PTPN XIII tetap memfokuskan pada pemenuhan keseimbangan lokal yang telah menjadi tanggung jawab sosial perusahaan. Selain mengembangkan perkebunan pola Inti Plasma dengan perbandingan 80 : 20 atau 70 : 30, PTPN XIII mengalokasikan 4% dari laba perusahaan untuk kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dengan komposisi masing-masing 2%.
In the Pro Poor, PTPN XIII still focuses its attention to realize local balance which becomes the social responsibility of the company. Besides developing nucleus plasma plantation, with the composition 80 : 20 or 70 : 30, PTPN XIII allocated more than 4% of the company profit for the Partnership and Environmental Development, 2% for each program
Dalam Pro Job, PTPN XIII mampu menyerap 13.799 orang karyawan dan bermitra dengan 43.715 KK Petani. Melalui hubungan simbiosis mutualisme tersebut, diharapkan bukan saja dapat mengurangi tingkat kemiskinan masyarakat dengan program kemitraan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat, namun masyarakat dapat dengan sendirinya keluar dari keterbelakangan sosial.
In Pro Job, PTPN XIII could recruit 13,799 employees and partner with 43,715 farmers. Through that mutualistic symbiosis, it is expected that not only the rate of poverty can be decreased through the partnership and community economic empowerment program, but also the community can help themselves to get out of social retardation.
Bentuk kemitraan yang telah dikembangkan PTPN XIII diantaranya berupa pemberian pinjaman dengan bunga lunak (6%) kepada masyarakat yang memiliki usaha (UKM). Perusahaan juga melakukan pembinaan kepada mitra binaan berupa pelatihan teknis, manajemen/kewirausahaan serta memberikan bantuan di bidang pemasaran produk yang dihasilkan mitra binaan, seperti mengikutsertakan dalam pameran dan promosi.
The type of partnership which has been developed by PTPN XIII among other is giving soft loan (6% of interest) to Small and Medium Enterprises. The Company also coaches its supervised partners by holding technical, managerial/entrepreneurship training and helping them in marketing their products by involving them in an exhibition and promotion.
Pro Environment diwujudkan dalam program Bina Lingkungan yang merupakan program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat oleh BUMN melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. Bentuk program Bina Lingkungan difokuskan kepada bantuan untuk bencana alam, pendidikan/pelatihan, peningkatan kesehatan, pembangunan prasarana & sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan BUMN peduli.
Pro Environment is shown in the Environmental Development program. It is a community social empowerment program held by SOE using fund from SOE profit. The Environmental Development program is focused on aid for natural disaster, education / training, health improvement, constructing public infrastructures & facilities, house of religious worship, natural preservation, and SOE care.
Eksistensi perkebunan menciptakan multiplier effect yang positif bagi pekembangan daerah, baik dari ekonomi, informasi, pendidikan dan budaya daerah tersebut. PTPN XIII turut mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat di sekitar unit bisnisnya. Hasil studi mengungkapkan bahwa industri kelapa sawit sangat berperan dalam upaya mengentaskan kemiskinan. Sementara itu, ADB melaporkan bahwa angka kemiskinan di sekitar perkebunan kelapa sawit berada di bawah 5% dari total
The existence of plantation creates positive multiplier effects for the regional development, covering the economic sector, information, education and local culture. PTPN XIII is also involved in developing and empowering the potential of the community residing around its business unit. The result of the study showed that oil palm industry plays an important role in the efforts of poverty alleviation. Meanwhile, ADB reported that the poverty rate around the oil palm plantation is below 5% of the total
Welcoming Words from the Board of Commissioners and Board of Directors
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
penduduk, jauh di bawah angka kemiskinan nasional yang mencapai sekitar 16%.
populace, way below the national poverty rate which is approximately 16%.
Pemberdayaan masyarakat sekitar kebun atau pabrik menjadi komitmen Perusahaan. Hal ini tercermin dari komposisi jumlah Karyawan lokal dan non lokal. Dari 14.198 Karyawan, jumlah Karyawan yang berasal dari putera daerah (lokal) adalah sebanyak 10.393 (73.2%) sedangkan 3.805 (26.8%) Karyawan adalah dari berbagai etnis di Indonesia. Dari 486 Karyawan golongan III-IV (Karyawan Pimpinan) sebanyak 168 Karyawan (34%) adalah putera daerah. Pada pengembangan PMS baru yang berlokasi di Kembayan dan Pelaihari yang dilaksanakan mulai tahun 2009, PTPN XIII telah melibatkan masyarakat sekitar sejak awal pembangunan pabrik.
The empowerment of people residing nearby the plantation or factory is one of the commitments of the Company. It is illustrated from the composition of local and non-local employees. Out of 14,198 employees, 10,393 people (73.2%) are local employees and 3,805 people (26.8%) are from various ethnics in Indonesia. Out of 486 employees of grade III-IV (Top Rank Employees), 168 people (34%) are local employees. In the establishment of new Palm Oil Mills located in Kembayan and Pelaihari carried out since 2009, PTPN XIII has involved the nearby people since the beginning of mill construction.
Terkait kampanye hitam yang dilancarkan Negara maju maupun LSM internasional terhadap industri kelapa sawit, PTPN XIII menyambut positif upaya Pemerintah yang akan memberlakukan audit dan sertifikasi ISPO (Indonesian Sustainable Palm Oil) terhadap seluruh perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Parameter yang terdapat dalam ketentuan ISPO antara lain meliputi perizinan, manajemen perkebunan, penerapan pedoman teknik budidaya dan pengelolaan kelapa sawit, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, tanggung jawab terhadap pekerja, tanggung jawab sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan peningkatan usaha secara berkelanjutan. Pada uji coba penerapan ISPO terhadap 20 perusahaan yang berlangsung akhir Februari hingga awal Maret 2011, kebun Parindu PTPN XIII termasuk kategori kebun kelas I (baik sekali).
In relation to the black campaign by the developed Countries and International NGO to oil palm industries, PTPN XIII welcomes the positive efforts carried out by the Government to perform Indonesian Sustainable Palm Oil audit and certification to every oil palm plantation in Indonesia. The parameters in the ISPO among others consist of permit, plantation management, the implementation of oil palm management and cultivation techniques, responsibility to laborers, social responsibility, community economic empowerment, and sustainable business development. When testing the implementation of ISPO to 20 companies carried out at the end of February to the beginning of March 2011, Parindu Estate of PTPN XIII was categorized as class I estate (very good).
PTPN XIII berharap bahwa ke depan Perusahaan akan tumbuh menjadi kekuatan ekonomi yang semakin besar sehingga mampu mengungkit perekonomian regional ke arah yang lebih baik dengan tetap menyeimbangkan dimensi sosial dan dimensi lingkungan. Komitmen bersama dari seluruh Pemangku Kepentingan yang sudah terjalin erat selama ini merupakan motivasi bagi Perusahaan untuk terus berkarya mengukir prestasi, tumbuh bersama masyarakat.
PTPN XIII expects that in the future the Company will grow into a great economic power so that it will be able to improve the regional economic condition to a better condition by keep balancing the social and environmental dimension. The commitment of all of the stakeholders which has been built all these times is the motivation of the Company to keep achieving the best performance, and to grow with the community.
Pontianak, Juni 2011
Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Utama President Director
17
18
Profil Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Profil Perusahaan Company Profile
Sekilas PTPN XIII
PPTPN XIII In Brief
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) mengawali perjalanannya pada 11 Maret 1996. Perusahaan yang merupakan satu-satunya BUMN perkebunan di wilayah Kalimantan ini adalah hasil penggabungan dari Proyek Pengembangan 8 (delapan) PTP. (2.1)
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) started its path in 11 March 1996. It was the only plantation SOE in Kalimantan area, and a merger of the Development Project from 8 (eight)s PTPs. (2.1)
Bidang Usaha dan Pasar yang Dilayani
Business Sector and Served Market
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis, PTPN XIII menghasilkan komoditas primer berupa CPO, inti sawit, dan produk olahan karet (SIR 20 dan RSS), yang berasal dari kebun sendiri, kebun plasma dan pihak ketiga. PTPN XIII mengelola areal seluas 153.452 ha, yang didukung oleh tujuh unit PMS, tiga Pabrik Karet. Produksi CPO dan inti sawit sepenuhnya dipasarkan untuk konsumsi industri minyak nabati di Indonesia, sedangkan produk olahan karet 80% dialokasikan untuk pasar domestik dan 20% dialokasikan untuk pasar global seperti India dan Cina. (2.1, 2.2, 2.7)
As a company that is active in agribusiness sector, PTPN XIII produces primary commodity such as CPO, palm kernel and rubber processing products (SIR 20 and RSS), originated from owned plantation, plasma plantation and the third party. PTPN XIII is managing an area with the total width of 153,452 ha, supported by seven units of Palm Oil Mills and three Rubber Crumb Factories. All of CPO and palm kernel products are marketed for the consumption of vegetable oil industry in Indonesia, while 80% of rubber processing products is allocated for domestic market and 20% is allocated for global market such as India and China. (2.1, 2.2, 2.7)
Seiring dengan makin meningkatnya produk TBS yang berasal dari kebun sendiri maupun kebun plasma dan pihak ketiga, pada tahun 2010 PTPN XIII membangun dua unit PMS baru berteknologi modern dan ramah lingkungan. Pabrik yang proses pembangunannya melibatkan masyarakat sekitar ini, dilengkapi dengan economizer sehingga lebih hemat bahan bakar. PTPN XIII memiliki ketersediaan lahan yang luas sehingga sangat mendukung program ekspansi usaha melalui perluasan areal kelapa sawit maupun karet yang saat ini tengah dilaksanakan. (2.2)
Since Fresh Fruit Bunches products from owned plantation and plasma plantation as well as from the third party increased, in 2010 PTPN XIII built two new units of Palm Oil Mills with modern technology yet environmentally friendly. The mills which construction process involved the nearby community are equipped with economizer in order to use the fuel economically. PTPN XIII has a wide land availability which supports the expansion program through the expansion of oil palm and rubber plantation area which is still progressing. (2.2)
Company Profile
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Pada tahun 2009, PTPN XIII telah mampu memproduksi biodiesel dengan kapasitas 6.000 liter per hari, yang digunakan untuk kepentingan sendiri. Di masa depan, tidak tertutup kemungkinan bagi PTPN XIII untuk menjual biodiesel ke luar guna memenuhi kebutuhan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. (2.2)
In 2009, PTPN XIII has been able to produced 6,000 liter of biodiesel/day, used for its own needs. In the future, it is not impossible that PTPN XIII will sell biodiesel in the market to meet the demand of environmentally friendly fuel. (2.2)
Saham Perseroan
Corporate Share
PTPN XIII adalah BUMN Perkebunan, dengan 100% sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Status PTPN XIII adalah BUMN kategori non-listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Efek. (2.6)
PTPN XIII is a Plantation SOE in which 100% of its shares are owned by the Government of the Republic of Indonesia. The Status of PTPN XIII is non-listed SOE so that it is not registered in the Stock Exchange. (2.6)
Anak Perusahaan dan atau Perusahaan Asosiasi
Subsidiary and/or Associate Company
Pada tahun 2009, PTPN XIII bekerjasama dengan PT Pupuk Kaltim, mendirikan satu anak perusahaan baru, yakni PT Kalimantan Agro Nusantara (PT Kalianusa). Kepemilikan saham PTPN XIII sebesar 51%. Pembentukan anak perusahaan ini merupakan lanjutan dari proyek pengembangan kelapa sawit di Sangatta, Kaltim.
In 2009, PTPN XIII collaborated with PT Pupuk Kaltim to establish a new subsidiary, namely PT Kalimantan Agro Nusantara (PT Kalianusa). The share ownership of PTPN XIII is 51%. The establishment of subsidiary is the continuation of oil palm development project in Sangatta, East Kalimantan.
PTPN XIII juga memiliki 4 perusahaan asosiasi, yaitu : 1. PT. Agrintara yang bergerak di bidang industri hilir karet, berkedudukan di Jakarta, dengan kepemilikan saham sebesar 15%. 2. Penyertaan saham di PT. Indoham GmbH sebesar 4%. 3. PT. Riset Perkebunan Nusantara yang bergerak di bidang Riset dan Penelitian Perkebunan, berkedudukan di Bogor, dengan kepemilikan saham sebesar 6,67%. 4. PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara yang ber-gerak di bidang trading, penanganan produk (handling, blending, branding, packaging), pengelolaan bidang, fasilitas penimbunan, transportasi, freight forwarding, bongkar muat dan financing, berkedudukan di Jakarta, dengan kepemilikan saham efektif sebesar 6,67%. Sepanjang tahun 2010, tidak ada perubahan signifikan pada struktur organisasi PTPN XIII. (2.4, 2.8, 2.9)
PTPN XIII also has four (4) associate company, as follow : 1. PT Agrintara, that is active in rubber downstream industry, located in Jakarta, with the total ownership of 15%. 2. Share participant in PT Indoham GmbH, with the total ownership of 4%. 3. PT Riset Perkebunan Nusantara, that is active in Research Plantation, located in Bogor, with the total ownership of 6,67%. 4. PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, that is active in trading, product handling (blending, packaging), field management, landfill facilities, transportation, freight forwarding, unloading & financing, located in Jakarta, with the total ownership of 6,67%. In 2010, there was no significant change on the organizational structure of PTPN XIII. (2.4, 2.8, 2.9)
PETA PASAR YANG DILAYANI PETA PASAR YANG DILAYANI
CPO: Pasar Domestik CPO: Domestic Market KELAPA SAWIT OIL PALM
Inti Sawit: Pasar Domestik Palm Kernel: Domestic Market Biodiesel: Intern Perusahaan Biodiesel: Internal Company
PTPN XIII KARET RUBBER
SIR 20: Pasar Domestik 80%, Ekspor 20% ke India & China SIR 20: Domestic Market 80%, Export 20% to India & China RSS: Pasar Domestik 80%, Ekspor 20% ke India & China RSS: Domestic Market 80%, Export 20% to India & China
19
20
Profil Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Skala Ekonomi
Economic Scale
Kantor Pusat PTPN XIII berada di Pontianak, Kalimantan Barat, dan wilayah Unit Kebun/Unit Usaha tersebar di Provinsi Kalbar, Kalsel, Kalteng dan Kaltim. (2.4)
The headquarter of PTPN XIII is located in Pontianak, West Kalimantan, and its Estates/ Business Units are spread in West Kalimantan, South Kalimantan, Central Kalimantan and East Kalimantan. (2.4)
Kinerja operasional perusahaan didukung oleh 13.800 Karyawan, yang terdiri atas 11.718 karyawan tetap dan 2.081 karyawan tidak tetap. Nilai penjualan tahun 2010 mencapai Rp 3,359 trilyun, nilai aset mencapai Rp 2,848 trilyun dan modal digunakan per akhir tahun 2010 sebesar Rp 1,936 trilyun. (2.8)
The corporate operational performance is supported by 13,800 employees, consisting of 11,718 permanent employees and 2,081 non-permanent employees. The sales value in 2010 reached IDR 3.359 trillion, the assets value reached IDR 2.848 trillion and capital used as of the end of 2010 was IDR 1.936 trillion. (2.8)
TABEL SKALA EKONOMI PTPN XIII TABLE OF ECONOMIC SCALE OF PTPN XIII 2010 Jumlah karyawan (orang) Number of employees (person)
2009
2008
2007
2006
13.800
13.870
13.959
13.015
13.311
Total Penjualan (Rp juta) Total sales (Rp million)
3.359.177
2.596.867
2.517.174
2.009.523
1.394.180
Total Hutang Total Debt
1.661.163
1.389.038
996.982
826.749
916.951
Total Ekuitas/Rp triliun Total Equity/Rp trillion
1.159.468
1.047.971
936.520
787.249
650.335
Total Aset/Rp triliun Total Assets/Rp trillion
2.848.163
2.416.609
1.933.503
1.613.998
1.567.287
340.069
345.554
280.178
242.577
246.310
Total Produksi Inti Sawit Total Palm Kernel Production
62.110
66.835
54.864
49.369
53.184
Total Produksi Karet Total Rubber Production
27.875
24.503
24.323
26.252
28.585
Total Produksi CPO Total Production CPO
Company Profile
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Visi dan Misi Vision and Mission
Visi Vission “Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan.” “To be a highly competitive, sustainably growing, and developing agribusiness company hand in hand with society.”
Penjelasan Visi:
Berdaya saing tinggi Menerapkan praktek operasional berbasis efisiensi dan keunggulan biaya untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermutu tinggi.
Tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan Pertumbuhan berkelanjutan sehingga sejajar dengan perusahaan agrobisnis besar lainnya Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional dan perberdayaan potensi masyarakat berbasis kemitraan. Menerapkan sistem perkebunan berwawasan lingkungan. Elaboration of Vision
Highly Competitive Implementing operational practice based on efficiency and cost effectivity to produce high quality products and services
Sustainably growing and developing hand in hand with the society Sustainable growth to reach the same position as the other large agribusiness companies Bringing dynamics to regional and national economic condition and empowering the potentials of the community based on partnership
Misi Mission
Implementing an environmental friendly based plantation system
Menghasilkan produk dan jasa dalam bidang kelapa sawit, karet, industri hilir dan bidang usaha lainnya secara efisien dan bermutu tinggi. Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional. Mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat berbasis kemitraan. Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan. Producing products and services in the areas of oil palm, rubber, downstream industries and other business sectors in an efficient and high quality. Dynamizing regional and national economy. Developing and empowering potentials of community-based partnerships. Developing environmental friendly based plantation system.
21
22
Profil Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Wilayah Operasi & Pengembangan Operational and Project Development Area
DISTRIK KALIMANTAN BARAT I DISTRICT WEST KALIMANTAN I KEBUN (ESTATES) NO
URAIAN (DESCRIPTION)
LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)
KABUPATEN REGENCY
JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT
1
Gunung Meliau Inti
5.743,28
Sanggau
Kelapa sawit
2
Gunung Meliau Plasma
3.577,08
Sanggau
Kelapa sawit
3
Gunung Emas
4.349,20
Sanggau
Kelapa sawit
PABRIK MINYAK SAWIT (PALM OIL MILL) NO
URAIAN (DESCRIPTION) Gunung Meliau
60 Ton TBS/Jam
Sanggau
Pabrik Minyak sawit
Rimba Belian
30 Ton TBS/Jam
Sanggau
Pabrik Minyak sawit
4
Sungai Dekan
5.625,50
Sanggau
Kelapa sawit
1
5
Rimba Belian Inti
4.281,50
Sanggau
Kelapa sawit
2
6
Rimba Belian Plasma
4.567,38
Sanggau
Kelapa sawit
7
Sintang
1.352,48
Sintang
Karet
TOTAL
29.496,42
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
KETERANGAN REMARK
PABRIK PENGOLAHAN KARET (RUBBER MILL) NO
URAIAN (DESCRIPTION)
1
PKR Sintang
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
20 Ton KK/Hari
Sintang
KETERANGAN REMARK Pabrik Karet Remah
Kembayan Parindu Ngabang DISTRIK KALIMANTAN BARAT II DISTRICT WEST KALIMANTAN II
Gunung Meliau
URAIAN (DESCRIPTION)
LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)
KABUPATEN REGENCY
JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT
1
Parindu
2.657,10
Sanggau
Kelapa sawit
2
Parindu Plasma
7.636,17
Sanggau
Kelapa sawit
3
Kembayan Inti
4.244,77
Sanggau
Kelapa sawit
4
Kembayan Plasma
4.946,29
Sanggau
Kelapa sawit
5
Ngabang
3.830,00
Landak
Kelapa sawit
6
Ngabang Plasma
8.829,70
Landak
Kelapa sawit
TOTAL
Sungai Dekan
Gunung Mas
KEBUN (ESTATES) NO
Sintang
Rimba Belian
KALIMANTAN BARAT
Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurahman, No 11, Pontianak 78118 Kalimantan Barat, Indonesia
32.144,03
PABRIK MINYAK SAWIT (PALM OIL MILL) NO
URAIAN (DESCRIPTION)
1
Parindu
60 Ton TBS/Jam
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY Sanggau
Pabrik Minyak sawit
KETERANGAN REMARK
2
Ngabang
30 Ton TBS/Jam
Landak
Pabrik Minyak sawit
3
UP Biodiesel Parindu
6000 liter/hari
Sanggau
Biodiesel
RUMAH SAKIT (HOSPITAL) NO
URAIAN (DESCRIPTION)
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
1
Parindu
100 Kamar
Sanggau
KETERANGAN REMARK Rumah Sakit Tipe D
Kumai
KALIMANTAN TENGAH
Company Profile
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
DISTRIK KALIMANTAN TIMUR DISTRICT EAST KALIMANTAN KEBUN (ESTATES) NO
URAIAN (DESCRIPTION)
LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)
KABUPATEN REGENCY
JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT Kelapa sawit
1
Tabara Inti
2
Tabara Plasma
3
Tajati Inti
4
Tajati Plasma
11.776,00
Paser
Kelapa sawit
5
Long Kali
4.176,00
Paser
Kelapa sawit
6
Long Kali Plasma
1.668,00
Paser
Kelapa sawit
7
Long Kali
399,00
Paser
Karet
TOTAL
6.485,00
Paser
12.016,00
Paser
Kelapa sawit
5.255,00
Paser
Kelapa sawit
41.775,00
KALIMANTAN TIMUR PABRIK MINYAK SAWIT (PALM OIL MILL)
Sangata
Longkali
NO
URAIAN (DESCRIPTION)
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
KETERANGAN REMARK
1
Long Pinang
60 Ton TBS/Jam
Paser
2
Semuntai
40 Ton TBS/Jam
Paser
Pabrik Minyak sawit
3
Long Kali
30 Ton TBS/Jam
Paser
Pabrik Minyak sawit
4
UP Biodiesel Samuntai
6000 liter/hari
Paser
Biodiesel
Pabrik Minyak sawit
DISTRIK KALIMANTAN SELATAN & TENGAH DISTRICT SOUTH & CENTRAL KALIMANTAN KEBUN (ESTATES)
Tabara Tajati
KALIMANTAN SELATAN
Tambarangan Batulicin
NO
URAIAN (DESCRIPTION)
1
Batu Licin Inti
1.500,00
Tanah Bumbu
Kelapa sawit
2
Pelaihari Inti
3.406,00
Tanah Laut
Kelapa sawit
3
Danau Salak Inti
6.892,98
Banjar
Karet
4
Batu Licin Inti
2.295,00
Tanah Bumbu
Karet
5
Tambarangan Inti
Tapin
Karet
6
Kumai Inti
2.220,00
Kota Waringin
Karet
7
Pelaihari Plasma
1.000,00
Tanah Laut
Kelapa Sawit
8
Batu Licin Inti
1.054,40
Tanah Bumbu
Kelapa sawit
9
Kumai Plasma
2.894,26
Kota Waringin
Karet
10
Tambarangan Plasma
13.361,91
Tapin
Karet
11
Batulicin Plasma
3.383,40
Tanah Bumbu
Karet
Danau Salak
TOTAL
LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)
KABUPATEN REGENCY
536,00
JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT
38.543,55
Pelaihari RUMAH SAKIT (HOSPITAL) NO
URAIAN (DESCRIPTION)
KAPASITAS CAPACITY
1
Danau Salak
54 Kamar
PABRIK PENGOLAHAN KARET (RUBBER MILL) NO
URAIAN (DESCRIPTION)
KAPASITAS CAPACITY
KABUPATEN REGENCY
KETERANGAN REMARK
1
Tambarangan
40 Ton Karet Kering/Hari
Tapin
Pabrik Karet Remah
2
Danau Salak
10 Ton Karet Kering/Hari
Banjar
Pabrik Karet Sheet
KABUPATEN REGENCY Banjar
KETERANGAN REMARK Rumah Sakit Tipe D
23
24
Profil Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Struktur Organisasi (2.3) Organizational Structure (2.3)
RUPS
DIREKTUR UTAMA Kusumandaru NS.
DIREKTUR PRODUKSI
DIREKTUR KEUANGAN & PEMASARAN
Baim Rachman
Natsir Tarigan
KEPALA BAGIAN TANAMAN
KEPALA BAGIAN KEUANGAN
S.D. Hasugian
Amran Ginting
KEPALA BAGIAN PABRIK
KEPALA BAGIAN AKUNTANSI
M. Gade Ahmad
Panglima Sinambela
KEPALA BAGIAN PLASMA
KEPALA BAGIAN PEMASARAN
Parsamanta Surbakti
Darwin Tarigan
KEPALA BAGIAN INFRASTRUKTUR Daniel R. Sitompul
GENERAL MANAGER DISTRIK KALBAR I Henry S. Manalu
Company Profile
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT
DIREKTUR SDM & UMUM Wagio Riptosumarto
DIREKTUR PERENCANAAN & PEMBANGUNAN Memed Wiramihardja
KEPALA BAGIAN SEKRETARIS PERUSAHAAN & CSR Sofyan Nasution
KEPALA BAGIAN PERENCANAAN STRATEGIS & CMR Hilman Sinaga
KEPALA BAGIAN PENGEMBANGAN SDM
KEPALA BAGIAN PENGEMBANGAN USAHA
Listio Dwiatmanto
Purwadi
KEPALA BAGIAN SPI Effendi Lubis
KEPALA BAGIAN PENGADAAN Agus Surono
GENERAL MANAGER DISTRIK KALBAR II
GENERAL MANAGER DISTRIK KALTIM
GENERAL MANAGER DISTRIK KALSEL / TENG
Pandapotan Girsang
Anang Chairul K.
Sunardi R. Taruna
25
26
Profil Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Peristiwa Penting 2010 Significant Events During 2010
FEBRUARI
MEI
12 Februari 2010: PMS Longpinang dan PMS Samuntai PTPN XIII mendapatkan Piagam Penghargaan Prestasi Peduli dalam melaksanakan Program K3 tahun 2009 yang diserahkan oleh Wakil Bupati Kabupaten Paser H.M. Hatta Garriet, M.M. Tema Bulan K3 Nasional tahun 2010 adalah Gelorakan Gema Daya K3 dalam Kehidupan Bermasyarakat. February 2, 2010: Longpinang and Samuntai Palm Oil Mill of PTPN XIII received Piagam Penghargaan Prestasi Peduli (Sensitivity Award) in implementing OHS Program in 2009 given by the Vice Head of Paser District, H.M. Hatta Garriet, M.M. Theme for the National OHS Month in 2010 was Bring the Spirit of OHS in Community Life.
2 Mei 2010: PTPN XIII (Persero) memberikan beasiswa untuk 49 pelajar dan bantuan untuk 10 orang mahasiswa Universitas Tanjung Pura jalur Outreaching, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional. Pemberian bantuan beasiswa tersebut adalah sebagai wujud komitmen PTPN XIII untuk turut serta memajukan daerah dengan peduli terhadap pendidikan. May 2, 2010: PTPN XIII (Persero) gave scholarship to 49 students and grant for 10 students at Tanjung Pura University admitted through the Outreaching System at the National Education Day. The scholarship is an evidence of the commitment of PTPN XIII in developing the region by paying a great attention to education.
MARET
3 Mei 2010: Komisi B DPRD Kalimantan Barat melakukan kunjungan kerja ke PTPN XIII dipimpin Wakil Ketua DPRD Kalbar, Nicodemus T MM, Ketua Komisi B DPRD Kalbar, Marcus Jimmi SH, diterima oleh Direktur Produksi PTPN XIII, Ir. Baim Rachman, dan jajaran manajer di kantor Direksi. May 3, 2010: The B Commission of West Kalimantan District Representatives (DPRD) carried out a work visit to PTPN XIII lead by the Vice Chairman of West Kalimantan DPRD, Nicodemus T MM, the Chairman of B Commission of West Kalimantan DPRD, Marcus Jimmi SH, welcomed by the Production Director of PTPN XIII, Ir. Baim Rachman and the managers at the Board of Directors’ office.
17 Maret 2010: Launching perdana dan bedah buku berjudul “Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan”, yang ditulis oleh Direktur SDM & Umum PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, berlangsung di Aula Kantor Direksi PTPN XIII. Tampil sebagai pembahas, Kepala Bapedalda Kalbar (Darmawan), Dekan Fakultas Pertanian Untan (Radian), pakar komunikasi Aqua Dwipayana dan General Manager Distrik Kalbar II (Pandapotan Girsang). Dalam acara diskusi, PTPN XIII (Persero) berkomitmen untuk memperhatikan aturan Rountable on Sustainable Palm Oil (RSPO) menuju pembangunan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dan ramah lingkungan. March 17, 2010: Grand Launching and book review of “How to Build a Sustainable and Environmental Friendly Oil Palm Plantation”, written by the Director of Human Resources & General Affairs of PTPN XIII. The spokespersons were the Head of West Kalimantan Environmental Impact Management Agency (Darmawan), the Dean of Agriculture Faculty of Untan (Radian), a communication expert Aqua Dwipayana, and the General Manager of West Kalimantan II District (Pandapotan Girsang). In the discussion session, PTPN XIII (Persero) was committed to obey the regulation of Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) to generate sustainable and environment friendly oil palm plantation development.
19 Mei 2010: Mitra Binaan PTPN XIII (Persero) ikut serta memeriahkan acara Pekan Gawai Dayak 2010 yang diselenggarakan di Rumah Betang, dengan menggelar berbagai souvenir khas Kalbar yang dapat dijadikan kenang-kenangan oleh pengunjung Pekan Gawai Dayak. May 19, 2010: The supervised partners of PTPN XIII (Persero) also participated in the event Pekan Gawai Dayak 2010 held at Rumah Betang by selling various souvenirs from West Kalimantan for the visitors of Pekan Gawai Dayak.
21 Mei 2010: Penandatangan kerjasama penyaluran kredit pupuk kepada petani plasma PSM, dilakukan oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XIII, Memed Wiramihardja, dengan Pengurus sejumlah KUD. May 21, 2010: The signing of agreement on the distribution of loan for fertilizer intended for plasma farmers of Palm Oil Mill carried out by the Director of Planning and Development of PTPN XIII, Memed Wiramihardja, and the Management of a number of Cooperatives.
JUNI
26-30 Juni 2010: Pengrajin Binaan PTPN XIII mengikuti Indonesia Product Expo 2010 yang digelar di Main Conference Hall, International Convention Centre, Bandar Seri Begawan, Brunei. Pameran tersebut diikuti oleh lebih dari 1.000 jenis produk Indonesia. Dubes RI Handriyo Kusumo Priyo dan Dubes Rusia Mr. Victor Alexanderrovich Selesnev berkesempatan membeli kain batik produk mitra binaan PTPN XIII. June 26-30, 2010: Artisans supervised by PTPN XIII participated in Indonesia Product Expo 2010 held at the Main Conference Hall of International Convention Center, Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam. There were more than 1,000 Indonesian products at the exhibition. The Ambassador of the Republic of Indonesia, Handriyo Kusumo Priyo and the Ambassador of Russia Mr. Victor Alexanderrovich Selesnev bought batik produced by supervised partner of PTPN XIII at that event.
AGUSTUS PTPN XIII bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak melakukan program penyelamatan pantai di desa Sepok Laut, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya dari abrasi dan akresi laut. Program tersebut berupa penanaman pohon Bakau. PTPN XIII collaborated with Tanjungpura University, Pontianak to hold save the beach program in Sepok Laut Village, Subdistrict of Sungai Kakap, Kubu Raya District to save the beach from abrasion and sea accretion. The program organized the planting of mangrove trees.
Company Profile
SEPTEMBER 20 September 2010: Direktur Utama, mewakili PTPN XIII, menerima penghargaan Annual Report Award (ARA) 2009 sebagai Juara II Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed, yang diterbitkan oleh Kementerian Negara BUMN RI, Kementerian Negara Keuangan RI, Kementerian Keuangan RI - Ditjen Pajak. September 20, 2010: The President Director, representing PTPN XIII, received the 2009 Annual Report Award as the second winner for Non-financial Non-listed SOE Category given by the State Ministry of SOE of the Republic of Indonesia, the State Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia – the Directorate General of Taxes.
20 September 2010: PTPN XIII mendukung Pesta Petani yang dilaksanakan tanggal 30 September - Oktober 2010. Dalam kegiatan itu digelar berbagai kegiatan seperti camping campus, workshop, pameran, gelar budaya dan beberapa kegiatan lainnya. September 20, 2010: PTPN XIII supported Farmers’ Fair held on September 30 - October 3, 2010. In that event, there were various activities such as campus camping, workshop, exhibition, cultural events and several other activities. September 2010: Press Tour PTPN XIII ke kebun Parindu Distrik Kalimantan Barat II, diikuti oleh 24 0rang wartawan dari media cetak maupun elektronik yang ada di Kalimantan Barat. September 2010: Press Tour of PTPN XIII to Parindu Ditrik estate of West Kalimantan II, attended by 24 journalists from printed and electronic media in West Kalimantan
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
1 Oktober 10: Pembukaan Pendidikan dan Latihan Dasar Disiplin di Rindam XII/Tanjungpura Singkawang oleh Wakil Komandan Rindam XII/Tanjungpura, Mayor Inf T Baskoro, dihadiri Direktur SDM & Umum, Wagio Ripto Sumarto. Diklatsar Disiplin dilaksanakan dalam rangka pengkaderan karyawan pimpinan sebanyak 80 orang. October 1, 2010: Opening Basic Disciplinary Education and Training at Rindam XII/Tanjungpura Singkawang by the Vice Commander of Rindam XII/Tanjungpura, Major Infantry T. Baskoro, attended by the Director of HR & General Affairs, Wagio Ripto Sumarto. This Basic Disciplinary Education and Training was held to educate and train 80 candidates of top rank employees.
28 Desember 2010: PTPN XIII menyalurkan bantuan PKBL kepada 13 pengusaha dan 11 proposal program bina lingkungan untuk peningkatan sarana & prasarana ibadah, pendidikan, pelestarian alam dan lingkungan. Penyerahan dilakukan oleh Direktur SDM & Umum PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, didampingi oleh Kabag Sekper dan CSR, Sofyan Nasution. December 28, 2010: PTPN XIII gave PKBL aid to 13 entrepreneurs and 11 proposals of environment development program for the improvement of religious service means and infrastructures, education, nature and environment preservation. The aid was given by the Director of HR & General Affairs of PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, accompanied by the Head of Corporate Secretary Division and CSR, Sofyan Nasution.
22 Oktober 2010: PTPN XIII mendukung pembangunan Rumah Adat Dayak Betang, yang dipusatkan di Kuala Ambawang, Kubu Raya. Dukungan diwujudkan dalam bentuk sumbangan yang diserahkan Direktur SDM & Umum PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, diterima oleh Ketua Umum Betang Centre, Herman Ivo, disaksikan oleh Ketua Dewan Adat Dayak Nasional, BL Atan Palil, Pengurus dan tokoh adat Dayak lainnya, serta DPRD Kalbar. October 22, 2010: PTPN XIII supported the construction of Dayak Betang traditional house centered in Kuala Ambawang, Kubu Raya. The support was in the form of donation given by the Director of HR & General Affairs of PTPN XIII, Wagio Ripto Sumarto, received by the Chairman of Betang Center, Herman Ivo, witnessed by the Chairman of National Dayak Board, BL Atan Palil, the management and other figures of Dayak tribes, and the West Kalimantan DPRD.
29 Desember 2010: Penyaluran kredit perkebunan kelapa sawit oleh Bank Mandiri kepada koperasi perkebunan kelapa sawit yang menjadi mitra binaan PT Perkebunan Nusantara XIII mencapai Rp 313,41 milyar untuk luasan lahan 12.761 hektar. December 29, 2010: Distributing oil palm plantation loan by Bank Mandiri to the supervised partner of PT Perkebunan Nusantara XIII cooperative of oil palm plantation amounting IDR 313.41 billion for 12,761 ha estates.
OKTOBER 4-6 Oktober 2010: Perundingan Perjanjian Kerja Bersama 20102012 antara manajemen PTPN XIII dengan SPBUN PTPN XIII dilaksanakan di LPP Yogyakarta. Dari pihak manajemen dihadiri oleh Direktur Utama, Direktur SDM & Umum, seluruh General Manager, dan beberapa Kabag, sedangkan dari pihak SPBUN dihadiri oleh Pelaksana Ketua Umum, Sekretaris Umum, Pengurus Harian, Perwakilan SPBUN Tingkat Unit Kerja. October 4-6, 2010: Discussion on 2010-2012 Contract of Work between the management of PTPN XIII and SPBUN PTPN XIII held at LPP Yogyakarta. The management was represented by the President Director, the Director of HR & General Affairs, all General Managers and several Heads of Division, while the SPBUN was represented by the Acting Chairman, the General Secretary, the Executive Management, and the representatives of SPBUN at Work Unit Level.
DESEMBER 16 Desember 2010: PTPN XIII mendapatkan dua penghargaan dalam acara Nusantara Award 2010 (Penganugerahan Sawit, Karet dan Teh), yaitu : sebagai Juara II Kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Sawit terbaik, yaitu Kebun Rimba Belian dan Juara I Kategori Pabrik Peningkatan Rendemen Kelapa Sawit terbaik yaitu PMS Gunung Meliau. December 16, 2010: PTPN XIII received two awards in the 2010 Nusantara Award (Oil Palm, Rubber and Tea Award): the Second Winner in the Best Oil Palm Estate Productivity Improvement category for Rimba Belian Estate and the First Winner in the Best Palm Oil Extraction Rate Improvement Mills for Gunung Meliau Palm Oil Mill.
27
28
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Profil Perusahaan
Penghargaan & Sertifikasi (2.10) Awards and Certification (2.10)
Annual Report Award Penghargaan dari Kementerian Negara BUMN RI, Kementerian Negara Keuangan RI, Kementerian Keuangan RI - Ditjen Pajak atas prestasi PTPN XIII sebagai Juara II Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed pada Annual Report Award (ARA) 2009. (20 September 2010)
Penghargaan juara II EIS/Executive Information System teraktif pada Portal Kementerian BUMN Tahun 2009 dari 142 BUMN (30 November 2010)
Nusantara Award 2010 Juara II Kategori Peningkatan Produktivitas Kebun Sawit terbaik yaitu Kebun Rimba Belian Juara I Kategori Pabrik Peningkatan Rendemen Kelapa Sawit terbaik yaitu PMS Gunung Meliau. (16 Desember 2010)
Annual Report Award Award from the State Ministry of SOE of the Republic of Indonesia, the State Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia – Directorate General of Taxes for the achievement of PTPN XIII as the 2nd winner for Non-Finance Non-Listed SOE Category at the Annual Report Award (ARA) 2009 (September 20, 2010)
The 2nd winner of the most active EIS/Executive Information System at the Portal of the Ministry of SOE in 2009 out of 142 SOEs (30 November 2010)
Nusantara Award 2010 2nd winner in the best Oil Palm Productivity Improvement category for Rimba Belian Estate 1st winner in of the best palm oil extraction rate improvement mills category for Gunung Meliau Palm Oil Mill (December 16, 2010)
Company Profile
Tujuh (7) PMS meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari TUV NORD, yaitu: PMS Gunung Meliau PMS Rimba Belian PMS Parindu PMS Gunung Ngabang PMS Gunung Samuntai PMS Longkali PMS Long Pinang (12 Agustus 2010, berlaku hingga 11 Agustus 2011) Dua PKR meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari YOQA, yaitu : PKR Nangka Jetak Sintang (21 Oktober 2010, berlaku hingga 20 Oktober 2014) PKR Tambarangan (17 Maret 2010, berlaku hingga 16 Maret 2014)
Pabrik Sheet Danau Salak meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari YOQA (12 November 2010, berlaku hingga 11 November 2014)
Bulan K3 Nasional 2010 PMS Longpinang dan PMS Samuntai PTPN XIII mendapatkan Piagam Penghargaan Prestasi Peduli dalam melaksanakan Program K3 tahun 2009 yang diserahkan oleh Wakil Bupati Kabupaten Paser H.M. Hatta Garriet, M.M. (11-2-2010)
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Seven (7) Palm Oil Mills received SMM SNI ISO 9001:2008 Certification from TUV NORD, namely: Gunung Meliau Palm Oil Mill Rimba Belian Palm Oil Mill Parindu Palm Oil Mill Gunung Ngabang Palm Oil Mill Gunung Samuntai Palm Oil Mill Longkali Palm Oil Mill Long Pinang Palm Oil Mill (August 12, 2010 valid until August 11, 2011)
Two Crumb Rubber Factories received SMM SNI ISO 9001:2008 Certification from YOQA, namely: PKR Nangka Jetak Sintang (October 21, 2010 valid until October 20, 2014) PKR Tambarangan (March 17, 2010 valid until March 16, 2014)
Danau Salak Sheet Factory received SMM SNI ISO 9001:2008 Certification from YOQA (November 12, 2010 valid until November 11, 2014)
2010 National OHS Month Longpinang and Samuntai Palm Oil Mill of PTPN XIII received Sensitivity Award (Piagam Penghargaan Prestasi Peduli) in implementing OHS Program in 2009, the award was given by the Vice Head of Paser District, H.M. Hatta Garriet, M.M (February 11, 2010)
29
30
Profil Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Kinerja Keuangan Perusahaan
Corporate Financial Performance
Laba sebelum pajak tahun 2010 mencapai Rp 252,73 milyar, meningkat sebesar 38,73% terhadap tahun 2009 yang mencapai Rp 182,18 milyar. Komoditi Kelapa Sawit memberikan kontribusi laba sebesar 65,05% atau Rp 166,84 milyar, sedangkan komoditi karet sebesar 35,95% atau Rp 89,66 milyar. Dari posisi rugi sebesar Rp 16,84 milyar di tahun 2009, laba komoditi karet meningkat sebesar 625,14%. Hal ini terutama dikarenakan meningkatnya harga jual dan produki karet. Marjin laba sebelum pajak naik sebesar 0,62%, dari 7,02% pada tahun 2009 menjadi 7,64% pada tahun 2010.
Profit before tax in 2010 was IDR 356.50 billion, increased by 40.79% compared to that of in 2009 which reached IDR 182.18 billion. The Oil Palm commodity contributed 65.05% or IDR 166.84 billion to the company’s profit, while the contribution of rubber commodity was 35.95% or IDR 89.66 billion. From a loss position of IDR 16.84 billion in 2009, the profit of rubber commodity increased by 625.14%. It was mainly due to the increase of sales price and rubber production. Profit margin before tax increased by 0.62% from 7.02% in 2009 to 7.64% in 2010.
Kinerja Sosial
Social Performance
Kinerja Sosial PTPN XIII diwujudkan dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Bentuk kemitraan yang telah dikembangkan PTPN XIII diantaranya berupa pemberian pinjaman dengan bunga lunak (6%) kepada masyarakat yang memiliki usaha (UKM). Perusahaan juga melakukan pembinaan kepada mitra binaan berupa pelatihan teknis, manajemen/kewirausahaan serta memberikan bantuan di bidang pemasaran produk yang dihasilkan mitra binaan. Program bina lingkungan merupakan program pemberdayaan kondisi sosial masyarakat melalui bantuan untuk bencana alam, pendidikan/pelatihan, peningkatan kesehatan, pembangunan prasarana & sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, dan BUMN peduli. Di tahun 2010, PTPN XIII telah menyalurkan dana sebesar Rp 4.878.500.000 untuk program kemitraan, dan Rp 2.703.237.627 untuk program buna lingkungan.
The social performance of PTPN XIII is shown in the Part nership and Environmental Development Program. The partnership which has been developed by PTPN XIII was by giving soft loan (6% of interest) to Small and Medium Enterprises. The Company also gave coaching to supervised partners in the form of technical training, managerial/ entrepreneurship training and helping them to market their products. The environmental development program is a program to empower the community social condition through aid for natural disaster, education/ training, health improvement, the construction of public facilities & infrastructures, house of religious worship, natural preservation, and SOE care. In 2010, PTPN XIII has distributed a total of IDR 4,878,500,000 for the partnership program and IDR 2,703,237,627 for the environmental development program.
Kinerja Lingkungan
Environmental Performance
PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi terhadap lingkungan, yang tertuang dalam salah satu misi perusahaan, yaitu ‘Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan’, yang selanjutnya diwujudkan melalui kebijakan strategis PTPN XIII, yaitu ‘Keberpihakan kepada lingkungan’.
PTPN XIII is highly committed to the environment, stated in one of the missions of the company, namely ‘Developing an environmentally friendly plantation system’ which is realized through the strategic policy of PTPN XIII, namely ‘Pro-Environmental’.
Kebijakan lingkungan PTPN XIII meliputi ketentuan pengelolaan limbah yang berasal dari proses operasional pabrik (limbah padat, limbah B3, limbah cair), penggunaan pupuk dan bahan kimia tanaman, penggunaan BBM dan pelumas, penggunaan energi tidak langsung, penggunaan bahan kimia pengolahan, pengelolaan dan penggunaan air, pengelolaan bahan/barang produk.
Environmental policies of PTPN XIII consist of stipulation on waste processing originated from factory operational process (solid waste, hazardous and poisonous waste, liquid waste), the use of fertilizer and chemical substances on plants, the use of fuel and oil, the use of indirect energy, the use of chemical substances for water processing, management, and utilization, material/product management.
PTPN XIII menyambut positif langkah untuk mendorong semua perkebunan kelapa sawit di Indonesia memenuhi
PTPN XIII is receiving positively any steps to encourage every oil palm plantation in Indonesia to meet the re-
Company Profile
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
syarat-syarat pelestarian lingkungan yang digariskan oleh Kementerian Pertanian. Dalam uji coba penerapan berbagai ketentuan dalam Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) kepada 20 perusahaan perkebunan sawit yang dilakukan bulan Maret 2011, kebun Parindu PTPN XIII termasuk kebun kelas I (baik sekali).
quirements of environment preservation stipulated by the Ministry of Agriculture. In the implementation trial of a number of stipulations in Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) to 20 oil palm plantation companies carried out in March 2011, Parindu Estate of PTPN XIII was categorized as class I estate (very good).
Terkait kinerja Proper, 3 (dua) unit kerja milik PTPN XIII masuk dalam kategori merah, 1(satu) unit kerja masuk kate-gori hitam, dan (satu) unit kerja masuk kategori biru. Menyadari arti pentingnya Proper, PTPN XIII berupaya untuk lebih dapat meningkatkan kinerja Proper, dan mengupayakan agar kedepan seluruh unit kerjanya dapat mengikuti penilaian Proper.
In relation to Proper performance, 3 (two) work units of PTPN XIII were classified as red category, 1 (one) work unit was classified as black category, and 1 (one) work unit was classified as blue category. Considering the importance of Proper, PTPN XIII keeps trying to improve its Proper performance, and makes its best efforts in order that in the future all of its work units will be able to meet the requirements of Proper assessment.
31
32
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) merupakan BUMN perkebunan yang selalu berkomitmen untuk melaksanakan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) dalam pelaksanaan bisnis usaha sesuai aturan, best practise dan nilai etika. Komitmen manajemen untuk menjalankan prinsip-prinsip GCG didasarkan atas Surat Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-117/M-MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002 tentang Penerapan GCG pada BUMN.
PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) is a BUMN (government-owned) estates that is always commmitted to implement Good Governance (GCG) principles in running its business according the regulations, best practise, and ethic value. Management’s commitment to observe GCG principles is based on the Decree of State Minister for State Owned Enterprises No. KEP-117/M-MBU/2002 on 1 August 2002 regarding Implementation of GCG in BUMN.
Dalam menerapkan GCG, PTPN XIII tetap mengacu kepada aturan hukum, visi dan misi perusahaan serta internal/eksternal best practise. Komitmen Direksi untuk secara konsisten mengimplementasikan GCG di PTPN XIII (Persero) antara lain diwujudkan dalam bentuk sejumlah perangkat. Perseroan juga melakukan pemutakhiran terhadap kebijakan dan manual yang terkait dengan implementasi GCG, meliputi Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (PEBK) berlaku sebagai code of conduct, Board Manual bagi Direksi dan Komisaris, Pedoman Tata Kelola Perusahaan (Good of Corporate Governance), Kebijakan Pokok GCG, dan Pedoman Dasar Kerja.
In implementing GCG, PTPN XIII refer to laws, company’s vision, mission and internal/external best practice. According to those provisions, some instruments to implement GCG have been established. The Company also updated the policies and guidelines related to the implementation of GCG, among others: Code of Business Ethics and Work Ethics (PEBK) prevailing as code of conduct, Board Manual for Directors and Commissioners, Good of Corporate Governance Manual, Guidelines of Work, and the GCG Policy.
Struktur Tata Kelola
GCG Structure
Struktur GCG meliputi organ utama dan organ pendukung. Organ utama meliputi Rapat Umum Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi. Organ Pendukung meliputi
GCG Structure consists of main organ and supporting organ. The main organ consists of General Meeting of Shareholders, Commissioners, and Directors. The Supporting
Good Corporate Governance
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Komisaris, Komite Audit. Fungsi utama organ pendukung adalah membantu organ utama Direksi dan Komisaris untuk menjalankan operasi perusahaan. (4.1)
Organ consists of Company Secretary, Internal Control Unit, Commissioner Secretary, and Audit Committee. The main function of supporting organ is assisting Main Organ Directors and Commissioner in running the company operation. (4.1)
Rapat Umum Pemegang Saham
General Meeting of Shareholders (GMS)
RUPS merupakan struktur yang tertinggi dalam GCG, tempat di mana Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham yaitu Pemerintah RI (100%) mengadakan pertemuan dan pengambilan keputusan strategis. (4.2) Wewenang RUPS: Menyetujui dan menolak RKAP dan RJP; Memutuskan alokasi pembagian keuntungan perusahaan; Menetapkan dan mengesahkan sistem pengangkatan Direksi & Komisaris; Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris; Menetapkan sistem penilaian kinerja masing-masing Komisaris dan Direksi; Melakukan penilaian terhadap kinerja secara kolektif maupun masing-masing Komisaris dan Direksi; Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan auditkeuangan atas laporan keuangan; Menerapkan remunerasi Komisaris dan Direksi.
RUPS is the highest structure in GCG, where Directors, Commissioners, and Shareholders namely Government of Republic of Indonesia (100%) hold a meeting and strategic decision making. (4.2) RUPSs authorities: Accepting and refusing RKAP and RJP (Long Term Plan); Deciding the allocation of company profit sharing; Determining and legalizing Directors and Commissioners appointment system; Appointing and Terminating Commissioners and Directors; Determining performance assessment system of each Commissioner and Director; Appointing external auditor for auditing financial reports: Implementing remuneration for Commissioners and Directors.
33
34
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Dewan Komisaris dan Direksi
Board of Commissioners and Board of Directors
Sesuai Board Manual, Dewan Komisaris dan Direksi, hubungan kerja Direksi dan Dewan Komisaris adalah hubungan Check and balances dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan. Direksi dan Dewan Komisaris memiliki komitmen yang tinggi untuk secara bersama-sama merealisasikan tujuan Perusahaan berupa tercapainya kelangsungan usaha Perusahaan dalam jangka panjang, tercapainya Value of the Firm sebagaimana diharapkan oleh Pemegang Saham, terpenuhinya pelaksanaan Good Corporate Governance.
According to the Board Manual for Board of Commissioners and Directors, the working relationship between Board of Directors and Board of Commissioners should be ‘Check and Balance’ relation in order to achieve company goals. Board of Directors and Board of Commissioners are highly committed in concert to realize the company goals that is the achievement of company business sustainability in long term, the achievement of Value of the Firm as expected by the Shareholders, the implementation of Good Corporate Governance.
Baik Komisaris maupun Direksi dipilih, diangkat dan diberhentikan melalui RUPS. Proses pemilihan Komisaris dan Direksi dilakukan melalui tes uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test) di Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN), kemudian hasilnya dibawa ke Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). (4.7)
Commissioners and Directors are appointed and terminated through the mechanism of GMS. The selection process involves fit and proper test at the State Ministry for State-Owned Enterprise, than the results are brought to the GMS. (4.7)
Remunerasi Komisaris dan Direksi
Remunaration of the BOC and BOD
Komisaris Utama dan Anggota Komisaris masing-masing mendapat honorarium sebesar 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama per bulan, serta tunjangan dan fasilitas tertentu. Dewan Komisaris juga berhak mendapat sejumlah tantiem atas kinerja dan prestasi PTPN XIII yang jumlahnya ditetapkan dalam RUPS.
The President Commissioner and Board of Commissioners each receives an honorarium amounting to 40% and 36% of the salary of President Director per month and certain allowances and facilities. Board od Commissioners also receives a bonus related to PTPN XIII’s performance. The amounts are determinated at the GMS.
Direktur Utama dan Anggota Direksi menerima gaji bulanan, tunjangan dan fasilitas lainnya yang jumlahnya ditetapkan dalam RUPS. Tiap Anggota Direksi mendapatkan gaji sebesar 90% dari gaji Direktur Utama. Direksi berhak mendapat sejumlah tantiem atas kinerja dan prestasi PTPN XIII yang jumlahnya ditetapkan dalam RUPS. (4.5)
The President Director and Board Of Directors each receives a monthly salary, other allowances and facilities. The amounts are determinated at GMS. Each member of the Board of Directors receives 90% of the salary of President Director. The Board od Directors also receives a bonus related to PTPN XIII’s performance. The amounts are determinated at the GMS. (4.5)
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Tugas pokok dewan komisaris secara umum adalah memberikan persetujuan atas transaksi yang menjadi kewenangannya, melakukan pengawasan umum serta memberikan nasihat kepada Direksi atas pelaksanaan tugas operasionalnya. Jumlah Komisaris sebanyak lima orang yang terdiri dari berbagai unsur di luar perusahaan. (4.3)
The main duty of the Board of Commissioners in general is to give approval upon the transactions that fall under their authority, to conduct general monitoring as well as to give advice to the Directors regarding their task operation. The number of Commissioners should be five people consisting of various elements outside the company. (4.3)
Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya, PTPN XIII memfasilitasi berbagai program pelatihan, seminar, workshop, konferensi kepada anggota Dewan Komisaris. (4.7)
To enhance professionalism of the Board of Commissioners in relation to their duites and responsibilities, PTPN XIII facililties various training, seminars, workshop, conferences. (4.7)
Good Corporate Governance
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Direksi
Board of Directors
Tugas dan fungsi utama Direksi perseroan secara menyeluruh adalah mengupayakan pencapaian hasil sesuai target RKAP, melaksanakan tanggung jawab sosial, memperhatikan berbagai kepentingan serta mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten. Kedudukan masingmasing Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara, Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.
The main duties and functions of the Board of Directors are to fully do all the efforts to achieve the targets of Action Plan and Budget, implement social responsibility, pay attention to various interests and promote the implementation of GCG principles consistently. The position of each of the Directors including the President Director are equal, the Board of Directors is responsible collegially. The President Director duties as primus inter pares is to coordinate the activities of the Board of Directors.
Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya, PTPN XIII memfasilitasi berbagai program pelatihan, seminar, workshop, konferensi kepada anggota Direksi. (4.7)
To enhance professionalism of the Board of Directors in relation to their duites and responsibilities, PTPN XIII facililties various training, seminars, workshop, conferences. (4.7)
Komite di Bawah Dewan Komisaris
Committees under Board of Commissioners
Komite Audit
The Audit Committee
Dalam rangka menjalankan tugas pengawasan serta memberikan nasihat kepada Direksi atas pelaksanaan tugas operasionalnya, Komisaris membentuk Komite Audit, mengacu pada Undang-Undang No. 19 tahun 2003 pasal 70 tentang BUMN. (4.1)
In order to perform of the task of monitoring and providing advice to the Board of Directors on operational duties, the Commissioner formed the Audit Committee, referring to the Act. 19 year 2003 Article 70 of the SOEs. (4.1)
Komite Audit (KA) bertugas menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) maupun auditor eksternal, memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya, memastikan telah terdapat prosedur reviu yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan BUMN, melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan Pengawas serta tugas-tugas Komisaris dan Pengawas lainnya.
The Audit Committee is to evaluate the implementation, activities, and auditing results duly carried out by both the internal control unit and external auditors. They are to provide recommendations on improving management control system and its implementation to ensure availability of satisfactory reviewing procedures against all information released by the BUMN, to identify matters requiring attention from the Board of Directors and Supervisors, and also on the other duties of The Board Directors and Supervisors.
Komite di Bawah Direksi
Committees under Board of Directors
Komite Integritas Karyawan
Employee Integrity Committee
Untuk memastikan agar setiap karyawan perusahaan taat terhadap PEBK maka manajemen telah membentuk Komite Integritas Karyawan (KIK) sebagai alat bantu Direksi dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan PEBK serta memudahkan dalam pengambilan keputusan pemberian tindakan terhadap pelanggaran Etika Kerja. Komite ini dibentuk berdasarkan SK Direksi Nomor: 13.09/ KPTS/024/2010 tanggal 17 Maret 2010.
For keeping every employee complying with PEBK, management has established an Employee Integrity Committee (KIK) as an assisting apparatus for Board of Directors in monitoring and supervising PEBK implementation and for easing the decision making on acts upon violation of work ethics. This committee was established based on Decree of Board of Directors Number: 13.09/KPTS/024/2010 on 17 March 2010.
Komite Investasi
Investment Committee
Dalam rangka pengendalian investasi, baik tanaman maupun non tanaman, agar tepat mutu, tepat waktu dan
In order to control investment, both plant or non-plant one, towards is punctuality in quality, time, and cost,
35
36
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
tepat biaya, maka Direksi PTPN XIII telah membentuk Komite Investasi berdasarkan SK Direksi Nomor 13.09/ KPTS/010/2010 tanggal 15 Maret 2010.
Board of Directors PTPN XIII have established Investment Committee based on Board of Director Decree number 13.09/KPTS/010/2010 on 15 March 2010.
Komite Manajemen Risiko
Risk Management Committee
Komite ini merupakan bentukan dari Direksi yang terdiri dari para Direktur Bidang, diketuai oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan serta bertanggungjawab kepada Direktur Utama.
This committee is established by the Board of Directors and consists of Division Directors and led by Planning and Development Director and is responsible to the President Director.
Pengawasan dan Pengendalian Internal
Internal Supervision and Control
PTPN XIII menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko sesuai dengan Pedoman Audit Internal SPI tanggal 1 Januari 2006, yang yang diperbarui tanggal 3 Mei 2010.
PTPN XIII applies a system of risk based internal control and auditing based on Audit Charter of Internal Audit Unit on 1 January 2006, and which were updated on 3 May 2010.
Fungsi audit internal di PTPN XIII dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI). Jumlah auditor Bagian SPI yang dimiliki PTPN XIII sebanyak 9 orang. Latar belakang auditor adalah berpendidikan Strata 1 bidang Pertanian, Ekonomi dan Teknik, dan kesemuanya telah memiliki kompetensi dan sertifikasi sebagai auditor sesuai standar yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pengembangan kompetensi auditor dilakukan melalui pelatihan bidang audit. (SO3)
The internal audit function in PTPN XIII is performed by the Internal Audit Unit. There are 9 auditors in SPI division of PTPN XIII. The background of the auditors are graduates from Agriculture, Economic, and Engineering Departments and all of them have the competence and certificates as an auditor according to the standards required by the company. The improvement of auditors’ competence is conducted through audit trainings. (SO3)
Sampai dengan tahun 2010, pendidikan dan pelatihan auditor meliputi: Dasar-dasar Audit : 8 orang Audit Operasional : 1 orang Komunikasi dan Psikologi Audit : 1 orang Pengelolaan Tugas-tugas Audit : 1 orang Audit Kecurangan : 1 orang Diklat Khusus Kepala SPI : 1 orang
Until 2010, educations and trainings for auditors are: Basic of Auditing: 8 people Operational Audit: 1 people Communication and Psychology of Audit: 1 people Management of Auditing Tasks: 1 people Corruption Auditing: 1 people Special Training for Head of SPI: 1 people
Selama tahun 2010 realisasi pelaksanaan pemeriksaan mencapai 4.691 mandays dari target PKPT sebanyak 4.691 mandays (100%) pada 38 unit kerja. Penilaian berbasis resiko (Risk Based Audit) dilakukan terhadap tingkat pengendalian manajemen, perubahan lingkungan yang cepat, teknis lapangan yang sensitif, pengeluaran biaya yang tinggi, dan temuan yang tinggi dan berulang di seluruh unit usaha. (SO2)
In 2010, there were 4.691 mandays implemented out of PKPT target of 4.691 mandays (100%) in 38 working units. Risk Based Audit conducted against management control level, rapid environment changes, sensitive technical problems in the field, high spending, and frequent and repeated results in all working units. (SO2)
Tata Kelola Risiko
Risk Governance
Sejalan dengan visi, misi, dan tujuan perusahaan, manajemen PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) menetapkan kebijakan manajemen risiko sebagai landasan berfikir dan bertindak dalam penerapan manajemen risiko (enterprise risk management).
In line with company’s vision, mission and objectives, management of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) set up risk management as a foundation of thoughts and performance of implementation of Enterprise risk management.
Good Corporate Governance
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Perusahaan membentuk Unit Manajemen Risiko tersentralisasi yang melapor secara langsung kepada Komite Manajemen Risiko. Komite ini bertanggung jawab menetapkan kebijakan umum bagi seluruh aktivitas pengambilan risiko. Fungsi dan peran unit manajemen risiko adalah melaksanakan identifikasi, pengukuran, pemetaan, menyusun mitigasi serta pelaporan pelaksanaan manajemen risiko kepada Komite Manajemen Resiko. Unit Manajemen Risiko dipimpin oleh Kepala Bagian SPI/Kepala Unit Manajemen Risiko, yang bertanggungjawab mengawasi seluruh aspek risiko di setiap lini organisasi. (4.11)
Company establishes centralized Risk Management Unit reporting directly to the Risk Management Committee. This committee is responsible to determine general policies for all risk taking activities. The functions and roles of risk management unit are to identify, measure, map and prepare mitigation and report on risk management implementation to the Risk Management Committee. Risk Management Unit is lead by a Head of SPI Division/ Head of Risk Management Unit responsible to supervise all risk aspects in organization lines. (4.11)
Peran Serta Dalam Organisasi
Participation in Organizations
PTPN XIII berusaha ikut berperan dan terlibat aktif dalam berbagai organisasi atau asosiasi yang relevan dengan bidang usaha Perseroan. Demikian pula, Perseroan juga berupaya untuk memberi kontribusi bagi perkembangan ekonomi, seraya meningkatkan kualitas kehidupan bagi karyawan dan keluarganya, serta komunitas lokal dan masyarakat luas pada umumnya dan menjaga kelestarian lingkungan.
PTPN XIII trying to come into play and is actively involved in various organizations or associations that are relevant to the field of business. Similarly, the Company also seeks to contribute to economic development, while increasing the quality of life for the employees and their families, as well as local communities and the wider community in general and preserve the environment.
Berikut ini adalah organisasi/asosiasi yang diikuti oleh PTPN XIII: (4.12, 4.13) 1. Korwil 2. PT. Kharisma Pemasaran Nusantara (PT. KPB) 3. Gapki 4. LPP Yogyakarta 5. FK- SPI 6. Badan Musyawarah Direksi 7. Gapkindo 8. APPI 9. PT. Kalimantan Agro Nusantara (PT Kalianusa) 10. PT. Agrintara 11. Indoham GmbH 12. PT. Riset Perkebunan Nusantara
Here is an organization/association which is followed by the PTPN XIII : (4.12, 4.13) 1. Korwil 2. PT. Kharisma Pemasaran Nusantara (PT. KPB) 3. Gapki 4. LPP Yogyakarta 5. FK- SPI 6. Badan Musyawarah Direksi 7. Gapkindo 8. APPI 9. PT. Kalimantan Agro Nusantara (PT Kalianusa) 10. PT. Agrintara 11. Indoham GmbH 12. PT. Riset Perkebunan Nusantara
PTPN XIII tidak berafiliasi dengan Partai Politik manapun dan tidak memberikan bantuan atau sumbangan dalam bentuk apapun kepada Partai Politik. (SO6)
PTPN XIII is not affiliated with any Political Party and does not provide assistance and donations in whatever form to Political Parties. (SO6)
Pedoman Etika dan Budaya Kerja
Code of Business Ethics and Work Ethics
Manajemen telah menetapkan Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja yang berlaku sebagai code of conduct sejak tahun 2003 dan terakhir di revisi pada Februari 2010. Etika Bisnis mengatur hubungan antara perusahaan sebagai suatu entitas dengan pemangku kepentingan serta menjelaskan bagaimana perusahaan (sebagai suatu entitas) beretika, bersikap dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan seluruh Stakeholder. (4.6, 4.11)
Management has established Code of Business Ethics and Work Ethics prevailing as code of conduct since 2003 and was most recently revised in February 2010. Business Ethics regulate the relationship between the company as an entity with Stakeholders. And explain how the company (as an entity) have ethics, act and perform in attempt to balance the interest of the company and all stakeholders. (4.6, 4.11)
37
38
Tata Kelola Perusahaan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Etika Kerja mengatur individu dalam perusahaan bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan proses kerja dengan pihak-pihak di dalam dan di luar perusahaan dalam membangun budaya kerja dan budaya perusahaan. (4.6, 4.11)
Work Ethics regulate company staff’s behavior and attitude in interacting and performing working process with internal and external parties to develop working culture and company’s culture. (4.6, 4.11)
Hal-hal yang dilarang Perusahaan yang termasuk pelanggaran berat antara lain meliputi menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun, menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk kepentingan pribadi maupun golongan, melalaikan pelaksanaan tugas, pekerjaan yang seharusnya dilaksanakan sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan, melakukan tindak kejahatan antara lain mencuri dan atau menggelapkan aset perusahaan, melakukan penipuan kepada atasan, bawahan maupun kepada sesama rekan kerja, memperdagangkan barang perusahaan baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan. (SO2, SO4)
Prohibition and Severe Violations are receiving gifts and gratification in any form, abuse the authority and power for personal or group’s interest, ignoring duties so that it causes loss to the company, committing crime like theft, embezzling company’s asset, deceiving supervisors, subordinates, or working partners, selling company’s asset within or outside the company. (SO2, SO4)
Sosialisasi PEBK
PEBK (Code of Business Ethics and Work Ethics) Socialization
Sosialisasi Pedoman Etika Bisnis dan Pedoman Etika Kerja dilakukan secara bertahap, yaitu dengan menerbitkan PEBK dan membagikannya kepada karyawan. Pedoman Etika Bisnis dibagikan kepada karyawan golongan III ke atas sedangkan Pedoman Etika Kerja dibagikan kepada seluruh karyawan tetap, mulai golongan I-IV. Seluruh karyawan yang telah menerima PEBK wajib menandatangani Surat Pernyataan yang berisi kesanggupan untuk menerima dan menerapkan PEBK dengan sebaik-baiknya. (SO3)
Socialization of Code of Business Ethics and Work Ethics was conducted gradually, that is by issuing PEBK handbook and distributes them to the employees. Code of Business Ethics were distributed to the level III and up employees while Code of Ethics to all permanent employees at level I-IV. All employees receiving PEBK had to sign a Statement Letter mentioning the commitment to receive and implement PEBK at best. (SO3)
Benturan Kepentingan
Conflict of Interest
PTPN XIII telah merumuskan kebijakan yang memberikan panduan penyelesaian yang berpotensi menimbulkan benturan kepentingan.
PTPN XIII has formulated a policy on how such issues should be resolved in a potential conflict of interest situation.
Di dalam Code of Corporate Governance dinyatakan bahwa pengungkapan adanya benturan kepentingan wajib dilaporkan kepada Pemegang Saham paling lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya situasi/kondisi tersebut. Pemegang Saham meneliti situasi/kondisi yang menunjukkan adanya indikasi tersebut dan dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. (4.6)
In Code of Corporate Governance, it is stated that disclosure of conflict of interest must be reported to the Shareholders at the latest five days starting from the incident of conflict of interest. Shareholders have to examine the situation/condition showing the indications and within 5 (five) days of the latest have to make decision to solve the problems. (4.6)
Hak Asasi Manusia
Human Rights
Sejalan dengan UU No. 21 th 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh, PTPN XIII memberikan wadah bagi karyawannya untuk membentuk serikat pekerja. Di PTPN XIII hanya ada 1 (satu) serikat pekerja yang tercatat, yaitu
In accordance with the 2000 Act No. 21 concerning Labor Union. PTPN XIII gives freedom to the employees to establish labor union. In PTPN XIII. there is only one registered labor union. which is Labor Union of Nusantara Plantation
Good Corporate Governance
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP BUN). SP BUN berfungsi sebagai pihak dalam pembuatan perjanjian kerja bersama dan penyelesaian perselisihan industrial, sebagai sarana penyalur aspirasi dalam memperjuangkan hak & kepentingan anggotanya. (HR5)
(Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara). The labor union acts as one party involved in the making of cooperative agreement and the settlement of industrial disputes, as an aspiration channelling tool in struggling for the rights and interests of the members.(HR5)
Manajemen PTPN XIII menghormati dan mengakui hakhak pribadi karyawan, tidak melakukan diskriminasi atas dasar apapun dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berkembang dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Hal ini dapat dilihat dalam carier planning yang pelaksanannya berdasarkan kompetensi dan bukan lagi berdasarkan senioritas. (HR4)
The Management of PTPN XIII pays high respect to and recognize the rights of individual empoyee, does not conduct discriminative action on whatever reasons, and gives equal opportunity to entire employees for their development and do the best for the company. This can be seen in the career planning. the execution of which is on the basis of competency and not of seniority. (HR4)
PTPN XIII tidak mempekerjakan pekerja anak dan pekerja paksa, dan tidak mempekerjakan pegawai di bawah usia 18 tahun. Untuk menjamin terjaganya hak-hak dan kewajiban karyawan, Manajemen bermitra dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) membangun kemitraan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). PKB disosialisasikan kepada seluruh karyawan secara berjenjang. (HR6, HR7)
PTPN XIII do not employ child labor and forced labor, and do not hires employees under the age of 18. To ensure the preservation on rights and obligations of employees, Management partner with Plantation Worker Union (SPBUN) build partnership that set out in the Collective Labor Agreement (CLA). CLA disseminated to all employees in stages. (HR6, HR7)
39
40
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Sumber Daya Manusia
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Pengelolaan SDM PTPN XIII bertujuan mendukung pencapaian visi perseroan untuk menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan. PTPN XIII’s HR management aims to support the company’s vision to be a highly competitive, sustainable growing, and developing agribusiness company hand in hand with society.
Human Resource Development
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Sejalan dengan hal tersebut, PTPN XIII terus melakukan transformasi Manajemen Sumber Daya Manusia ke Manajemen Strategis SDM untuk mencapai optimalisasi fungsi pengelolaan SDM yang lebih tinggi yaitu Human Capital Management. Di dalam pengelolaan SDM, Perusahaan menggunakan model CBHRM (Compentecy Base Human Resources Management) atau Manajemen Sumber Daya Manusia berdasarkan pada Kompetensi.
In relation to the above mentioned objective, PTPN XIII keeps performing Human Resources Management transformation to HR Strategic Development to optimize higher function of HR management function, namely Human Capital Management. In managing HR, the Company uses CBHRM (Competency Based Human Resources Management) model.
Hubungan dengan Karyawan
Relationship with the Employees
PTPN XIII melakukan pendekatan di bidang sumber daya manusia didasarkan kepada prinsip bahwa sumber daya manusia merupakan aset terpenting untuk masa depan perusahaan. Oleh sebab itu, Perseroan memberi ruang kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kemampuannya sesuai dengan bakat dan kompetensinya.
The approach used by PTPN XIII in developing human re source is in principle based on the view that human resource constitutes the most important asset for the company in the future. Therefore, the Company gives rooms to all employees to expand their capability in line with their talents and compentencies.
Untuk menjamin terjaganya hak-hak dan kewajiban karyawan, Manajemen bermitra dengan Serikat Pekerja Perkebunan (SPBUN) membangun kemitraan yang tertuang dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Perjanjian Kerja Bersama merupakan perjanjian kesepakatan kerja antara Direksi PTPN XIII dengan Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP-BUN) PTPN XIII setiap 2 (dua) tahun sekali atau sesuai kebutuhan kedua belah pihak. PKB memuat syaratsyarat kerja sebagai pedoman bagi kedua belah pihak dalam pelaksanaan hubungan kerja dan sebagai rujukan utama dalam hal terjadi perselisihan. (LA 4)
To secure the protection of the employees’ rights and duties, the Management and the Plantation Labor Union establish a partnership that is clearly stated in an Agreement of Cooperation. The Agreement constitues a deal between the Directors of PTPN XIII and the Nusantara Plantation Labor Union of PTPN XIII drawn up every other year or in compliant with the requirements of both parties. The Agreement of Cooperation covers the work requirements used as a guideline for both parties in the implementation of work relationship and as the main reference for any dispute. (LA 4)
Kesejahteraan Karyawan
Employee Welfare
Perseroan sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan. Penggajian karyawan ditentukan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan Serikat Pekerja Perkebunan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja, yang kemudian ditetapkan dalam SK Direksi. Dalam menentukan penggajian karyawan tetap, tidak ada perbedaan perlakuan antara karyawan pria dan wanita. (LA3, LA14).
The Company gives a lot of attention to employee welfare. The employee payroll system is based on the Agreement of Cooperation between the Board of Directors’ of PTPN XIII and the Labor Union of PTPN XIII ratified by the Ministry of Manpower, and then defined in the Decree of the Board of Directors. In determining the payroll system of permanent employees, there is not any difference between male and female employees. (LA3, LA14).
PTPN XIII berupaya semaksimal mungkin untuk memberi penghargaan yang layak kepada para karyawan, diantaranya melalui system reward yang adil dan efektif. Standar gaji pokok karyawan tetap lebih tinggi dibandingkan Upah Minimum Provinsi yang berlaku. Oleh sebab itu, terdapat 5 (lima) SK Direksi yang berkaitan dengan penggajian karyawan golongan I-II, yang berlaku untuk wilayah Kalbar, wilayah Kalteng, wilayah Kalsel, wilayah Kaltim dan wilayah Jakarta. (EC5).
PTPN XIII makes its best efforts to give appropriate appreciation to the employees, among others through fair and effective reward system. The standard of main salary for permanent employees is higher than the prevailing Provincial Minimum Salary. Therefore, are 5 (five) Decrees of the Board of Directors related to payroll system of grade I-II employees for West Kalimantan area, Central Kalimantan area, South Kalimantan area, East Kalimantan area and Jakarta area. (EC5)
41
42
Sumber Daya Manusia
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Di luar gaji pokok, Perseroan juga memberikan hak-hak karyawan tetap meliputi tunjangan cuti, uang lembur, tunjangan jabatan, tunjangan struktural, biaya pelaksanaan tugas, biaya perjalanan dinas, biaya pengumandahan, biaya pisah keluarga, biaya pindah, biaya pendidikan, bouns, tunjangan hari raya.
Besides the main salary, the Company also gives the rights of permanent employees covering leave allowance, overtime money, occupational allowance, structural allowance, task implementation expenses, official journey expenses, secondment expenses, expenses for being away from one’s family, moving expenses, educational expenses, bonus, and holiday allowance.
Selain itu, Perusahaan juga memberikan jaminan sosial untuk pemenuhan kesejahteraan karyawan, seperti fasilitas pengobatan & perawatan kesehatan bagi karyawan beserta batih, penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air bagi karyawan, terutama yang di Kebun/Unit sedangkan bagi yang tidak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk santunan. Perusahaan juga mengikutsertaan karyawan pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). (EC3, LA3, LA9)
The Company also provides social security program in meeting their prosperity, such as medical facility and health care services for the employees and their nuclear families, Providing housings equipped with electricity and water, particularly for those employees working at Estates/Units while for those not having physical allotment, to them it is given benefits. The Company also involves the employees in the Worker Social Insurance encompasses such programs as Old age benefits, Work Accident Benefits, Death Insurance, Plantation Pension Fund and Financial Agency Pension Fund, Building place for worship, sport facilities, and proper day care/nursery. (EC3, LA3, LA9).
Untuk Karyawan Tidak Tetap atau pegawai kontrak, penyelenggaraan hak dan kewajiban diatur melalui kontrak Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) yang dibuat berdasarkan UU Ketenagakerjaan. (EC5)
For non-permanent employees or contract employees, the implementation of rights and regulations is regulated by Definite Time Work of Contract (PKWT) formulated pursuant to the Law of Employment. (EC5)
Kebebasan Berorganisasi
Freedom of Association
Mengacu pada UU No. 21 tahun 2004, Direksi PTPN XIII memberikan kebebasan kepada karyawan untuk membentuk Serikat Pekerja dan tidak akan mencampuri atau menghalangi segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan organisasi Serikat Pekerja, selama perkembangan tersebut tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan yang berlaku. Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP-BUN) PTPN XIII merupakan organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk karyawan PTPN XIII, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela, melindungi dak dan kepentingan karyawan serta meningkatkan kesejahteraan karyawan dan keluarganya. (HR5)
Referring to Act No. 21 of 2004, the Board of Directors of PTPN XIII gives freedom to its employees to establish a Labor Union and will not interfere or hinder anything related to the development of the Labor Union, as long as it does not violate the prevailing employment laws and regulations. The Labor Unior of Nusantara Plantation (SP BUN) of PTPN XIII is an organization formed from, by and for the employees of PTPN XIII, with the following features: free, open, independent, democratic and responsible to fight for, defend, protect the rights and interests of the employees and to improve the welfare of the employees and their families. (HR5)
Anggota SP-BUN adalah Karyawan Golongan I A s.d. IV D, yaitu sebanyak 11.708 orang. Sepanjang tahun 2010, Direksi memfasilitasi dan memberi dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan SP-BUN, antara lain pertemuan Pengurus dengan Anggota SP-BUN PTPN XIII di Banjarmasin, Balikpapan dan Parindu dalam rangka menyerap masukan dari anggota untuk penyusunan PKB 2010-2012. PTPN XIII juga telah mengadakan perundingan PKB antara manaje-
The members of SP-BUN are Grade I A – IV D employees, with the total of 11,708 people. In 2010, the Board of Directors facilitated and fully supported the activities of SPBUN, among others meeting between the Management and the Members of SP-BUN PTPN XIII in Banjarmasin, Balikpapan and Parindu in order to record the aspirations of the members for the formulation of the 2010-2012 Agreement of Cooperation. PTPN XIII also held a discussion on
Human Resource Development
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
men dengan SPBUN yang dilaksanakan di LPP Yogyakarta, 4-6 Oktober 2010.
the Agreement of Cooperation between the management and SPBUN in LPP Yogyakarta on October 4-6, 2010.
Selain SP-BUN, adanya kebebasan berorganisasi di PTPN XIII tercermin dengan adanya: a. Koperasi Karyawan di Kebun/Unit. b.Badan Dakwah dan Hari Besar Islam (BDHBI) Tingkat Perusahaan dan Kebun/Unit c. Persekutuan dan Hari Besar Kristen (PHBK) Tingkat Perusahaan dan Kebun/Unit.
Besides through SP-BUN, the freedom of association in PTPN XIII is reflected from the presence of: a. Employee Cooperative at the Estate/Unit b. Board of Islamic Religious Dialogue and Holiday (BDHBI) in the Corporate level and at the Estate/Unit c. Christian Holiday and Confederation (PHBK) in the Corporate Level and at the Estate/Unit
Ketaatan Pada Peraturan
Obedience to the Regulations
Di dalam operasional Perusahaan, PTPN XIII berkomitmen untuk selalu berpegang teguh pada perturan perundangundangan yang berlaku. Apabila terjadi perubahan struktur organisasi maupun perubahan peraturan dan atau operasional yang akan berdampak langsung pada karyawan, maka Perusahaan berkewajiban memberitahukan setiap perubahan tersebut kepada karyawan melalui surat keputusan yang diterbitkan Direksi. (LA5)
In running the company operation, PTPN XIII is commit ted to always obey the prevailing laws and regulations. If there is a change on the organizational structure or regulation and/or operation which will bring direct impacts to the employees, the Company is obliged to inform every change through a decree issued by the Board of Directors and socialize it to the employees. (LA5)
Pelanggaran Disiplin
Disciplinary Action
Direksi dalam kebijakannya terus berkomitmen untuk menerapkan reward and punishment kepada para karyawannya. Terhadap penyimpangan yang berupa pelanggaran disiplin dan berindikasi pidana akan diproses secara hukum dan kepada yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan PKB. Tahapan penerapan reward and punishment adalah teguran, peringatan, skorsing, demosi, pemberhentian, lain-lain. Tahap-tahap penyelesaian perselisihan dan keluh kesah Karyawan terlebih dahulu diselesaikan secara internal, bipartit, dan kemudian tripartit sesuai Undang Undang No. 2 Tahun 2004 berikut peraturan pelaksanaannya. (LA5)
Within their policies, Board of Directors is continually committed to implement reward and punishment to their employees. To the employees committing deviation with criminal indications, legal process will be imposed upon and he/she will be sanctioned according to PKB provision. The stages in giving reward and punishment are verbal warning, written warning, suspension, demotion, dismissal, others. The stages of dispute resolution and employee complaints are solving it internally, bipartite, and then tripartite pursuant to Law No. 2 of 2004 and its implementing regulations. (LA5)
Tingkat Kepuasan dan Motivasi Karyawan
Employee Satisfaction and Employee Motivation
PTPN XIII telah melaksanakan survei untuk mengukur kembali secara kuantitatif tingkat kepuasan karyawan dan motivasi karyawan selama program Mission Impossible (2007-2009). Format kuesioner dan metode penentuan jumlah sampel mengadopsi survey tahun 2002 dari AAJ Integrasi, tahun 2004 dan 2006.
PTPN XIII has carried out a survey to measure quantitatively the level of employee satisfaction and employee motivation. Questionnaire format and sampling method adopted the 2020 survey from Integrated AAJ, years of 2004 and 2006.
Hasil survei tahun 2009 menunjukkan indeks kepuasan mencapai nilai 3,28, terjadi peningkatan sebesar 0,13 poin terhadap survei tahun 2006. Angka 3,28 dalam skala 1 – 5 menunjukkan bahwa secara keseluruhan karyawan PTPN XIII ‘potensial untuk menjadi puas’. Indeks Kepuasan terhadap faktor-faktor penggerak mengalami peningkatan,
The findings of the 2009 survey demonstrated that satisfaction index scored 3.28, increase of 0.13 point relative to the 2006 survey. Score 3,28 in a scale 1 – 5 showed that in general the employees of PTPN XIII “potential to become satisfied. Satisfaction index for the driving factors increased, particularly Work Appraisal System, Employee
43
44
Sumber Daya Manusia
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
terutama Sistem Penilaian Karya, Sistem Penerimaan Karyawan, dan Sistem Pelatihan Karyawan. (LA 8, LA 12)
Recruitment System, and Employee Training System. (LA 8, LA 12).
Indeks Motivasi tahun 2009 mencapai nilai 4,14, terjadi sedikit peningkatan dibandingkan tahun 2006 yang mencapai 4,11 (tahun 2004 sebesar 4,4, tahun 2002 sebesar 2,82). Atribut tertinggi gambaran motivasi karyawan terletak pada ‘Selalu bersemangat kerja’, ‘Selalu bekerja sepenuh hati’, dan ‘Bangga bekerja di PTPN XIII’.
Motivation Index in 2009 scored 4.14, slightly increased compared to that of 2006 that scored 4.11 (in 2004 of 4.4, in 2002 of 2.82). The highest attribute of the employee motivation picture laid in ‘Always energetic in work’, ‘Always working seriously, and ‘proud of working in PTPN XIII’.
Faktor lain yang turut mempengaruhi kepuasan dan motivasi karyawan adalaah kepatuhan PTPN XIII terhadap semua ketentuan yang ada dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan dan konsistensi Perusahaan untuk memenuhi ketentuan tersebut.
Other factors affecting the satisfaction and the motivation of the employees are the obedience of PTPN XIII to every stipulation stated in the Employment Law and the consistency of the Company to obey the stipulations.
INDEKS KEPUASAN KARYAWAN EMPLOYEE SATISFACTION INDEX
TINGKAT KEPUASAN KARYAWAN LEVEL OF EMPLOYEE SATISFACTION
5
100% 80%
4 3.28
3.15
11% 44%
38%
40%
35%
37%
39%
21%
25%
21%
40%
2009
2006
2004
2002
60%
3.23
49%
3 2.68 2 1
40% 20%
2009
2006
2004
2002
0%
Tidak Puas
Potensial
Puas
Profil Karyawan
Employee Profile
Secara administratif kepegawaian, seluruh pekerja di PTPN XIII dibedakan dalam dua status, yaitu karyawan tetap dan karyawan tidak tetap (Pekerja Kontrak Waktu Tertentu). Pada akhir tahun 2010, jumlah karyawan PTPN XIII menjadi 13.800 orang, terdiri atas karyawan tetap 11.718 orang dan karyawan tidak tetap 2.081 orang. Terhadap tahun 2009, jumlah karyawan mengalami penurunan sebanyak 71 orang. Meskipun demikian, produktivitas tenaga kerja per orang sepanjang tahun 2010 mengalami peningkatan. (LA1, 2.8)
Administratively, all of the employees of PTPN XIII are categorized into two statuses, permanent and non-permanent employees (Definite Contract Employee). At the end of 2010, the number of employees of PTPN XIII was 13,800 people, consisting of 11,718 permanent employees and 2,081 non-permanent employees. Compared to that of in 2009, the number of employees decreased by 71 people. However, workers’ productivity per individual in 2010 increased. (LA1, 2.8)
Berdasarkan jenjang pendidikan, pada periode pelaporan tahun 2010 terjadi peningkatan jumlah karyawan pada kelompok pendidikan S1 sehingga mencapai 328 orang, sedangkan pada kelompok pendidikan SMA mengalami penurunan sehingga mencapai 3.903 orang. Khusus karyawan goongan I-II, jumlah karyawan didominasi oleh mereka yang berpendidikan di bawah SMA 65,54%, dan SMA 32,82%. (LA1)
Based on level of education, during 2010 reporting period, there was an increase of employees from graduate degree which reached 328 people, and there was a decrease in the Senior High School group to 3,903 people. Grade I-II employees are dominated by those whose level of education is below Senior High School 65.54% and Senior High School 32.82%. (LA1)
Human Resource Development
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Berdasarkan usia, sebanyak 187 orang karyawan golongan III-IV telah berusia di atas 50 tahun. Mengacu pada ketentuan di dalam Perjanjian Kerja Bersama, batas usia pensiun normal adalah 56 tahun sehingga dalam waktu dekat banyak karyawan pimpinan yang akan memasuki masa pensiun. Oleh sebab itu, PTPN XIII merasa perlu menyusun standar formasi karyawan untuk mengetahui standar baku jumlah karyawan yang dibutuhkan dengan adanya karyawan pensiun dan pengembangan usaha/unit baru. Sepanjang tahun 2010, Perusahaan telah melakukan rekrutmen karyawan pimpinan dan pelaksana sebanyak 305 orang untuk memenuhi standar formasi.
Based on age, 187 employees of grade III-IV are above 50 years old. Referring to the stipulations in the Agreement of Cooperation, the standard limit of pension age is 56 years old. Therefore, soon a lot of top rank employees will enter their retirement period. So PTPN XIII considers that it is necessary to formulate the standard employee formation to find out the standard number of employees required as some employees are about to retire and for the business development/new unit establishment. In 2010, the Company has recruited 305 people as top rank employees and implementers to meet the standard formation.
Berdasarkan jenis kelamin, karyawan PTPN XIII didominasi oleh karyawan laki-laki, yaitu 77,13%. Hal ini tidak terkait dengan adanya diskriminasi gender, namun lebih banyak karena karakter kegiatan operasi perkebunan dan lokasi kebun/unit usaha yang berada di remote areas. Dalam proses rekrutmen dan pengangkatan karyawan, Perusahaan tidak melakukan kebijakan yang diskriminatif. (LA13)
Based on gender, the employees of PTPN XIII are dominated by male employees, namely 77.13%. It is not related to gender discrimination but merely due to the characters of operational activities at the plantation and the location of the estate/business unit in remote areas. During the recruitment and appointment process of the employees, the Company does not apply discriminatory policy. (LA13)
KOMPOSISI KARYAWAN BERDASARKAN POSISINYA (LA1, 2.8) COMPOCITION OF EMPLOYEES BY RANK NO.
URAIAN DESCRIPTION
2009
PERCENTAGE
2010
PERCENTAGE
1.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
5
0,036
6
0,036
2.
Direksi Board of Directors
5
0,036
5
0,036
3.
Manajer Menengah Atas Senior Manager
49
0,353
47
0,341
4.
Manajer Menengah Madya Middle Manager
82
0,591
86
0,623
5.
Manajer Menengah Pertama Junior Manager
346
2,495
353
2,558
6.
Karyawan Golongan I -II Employee Grade I-II
11.528
83,115
11.222
81,325
12.015
86,63
11.719
84,92
1.855
13,374
2.081
15,081
13.870
100
13.800
100
Jumlah 1 s/d 6 (Karyawan Tetap) Number of Permanent Employees 7.
Karyawan Tidak Tetap Non-permanent Employee
Jumlah 1 s/d 7 8.
Total 1 - 7
Pensiun Pension
JUMLAH 1 s/d 8 Total 1 - 8
340
399
14.210
14.198
45
46
Sumber Daya Manusia
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN (LA 1) COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY EDUCATIONAL LEVELS PENDIDIKAN EDUCATION
JUMLAH KARYAWAN TH 2009 TOTAL EMPLOYEES IN 2009 Grades I - II
S2 / S3 master / PhD S1 Undergraduate
Percentage
JUMLAH KARYAWAN TH 2010 TOTAL EMPLOYEES IN 2010
Grades III - IV
Percentage
Grades I - II
Percentage
Grades III - IV Percentage
-
-
6
1,26
2
0,02
10
2,06
127
1,10
185
38,78
123
1,10
205
42,18
Diploma Diploma
52
0,45
55
11,53
59
0,53
51
10,49
SMU High School
3.708
32,17
231
48,43
3.683
32,82
220
45,27
7.355
65,54
-
-
100,00
11.222
100,00
487
100,00
Dibawah SMU Below High School TOTAL
7.641
66,28
-
11.528
100,00
477
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN USIA COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY AGE GOLONGAN GRADE
UMUR AGE
2009 Jumlah Karyawan Total Employees
2010 Persentase Percentage
Jumlah Karyawan Total Employees
Persentase Percentage
I - II
21 - 30
822
6,85
602
5,41
31 - 40
3.871
32,24
3.658
3.658
31,24
41 - 50
5.424
45,18
4.851
41,43
1411
11,75
2.111
18,03
> 51 TOTAL I - II III - IV
11.528
-
11.222
-
31 - 40
83
0,69
108
0,92
41 - 50
265
2,21
191
1,63
> 51 TOTAL III - IV TOTAL
129
1,07
187
1,60
477
3,97
486
4,15
12.005
100
11.708
100
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN USIA (GOLONGAN I - IV) COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY AGE (GRADE I - IV) Usia 21 - 30: 602 Orang
5% Usia > 51: 2.298 Orang
20%
Usia 31 - 40: 3.766 Orang
32% Usia 41 - 50: 5.042 Orang
43%
Human Resource Development
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN JENIS KELAMIN
COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY SEX GOLONGAN GRADE
JENIS KELAMIN SEX
2009 Jumlah Karyawan Total Employees
I - IV
2010 Persentase Percentage
Jumlah Karyawan Total Employees
Persentase Percentage
L
9.274
77,25
9.030
77,13
P
2.678
22,75
2,678
22,87
TOTAL
12.005
100,00
11.708
100,00
Peningkatan Kompetensi dan Pengembangan Karir
Competency Improvement and Career Development
Selama tahun 2010, PTPN XIII telah mengeluarkan dana pelatihan dan pengembangan sebesar Rp 12,28 milyar, meningkat 279,59% terhadap tahun 2009 yang mencapai Rp 3,24 milyar. Hal ini menunjukkan komitmen PTPN XIII terhadap peningkatan kualitas SDM secara terprogram dan berkelanjutan.
In 2010, PTPN XIII has spent IDR 12.28 billion for training and development fund, 279.59% higher than that of in 2009 which was only IDR 3.24 billion. This shows the commitment of PTPN XIII to sustainable and programmed HR quality improvement.
Total jumlah peserta pelatihan adalah 8.141 orang meningkat 123,72% terhadap tahun 2009 yang mencapai 3.639 orang. Rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah sebesar Rp 1.048.069/orang. Jumlah keseluruhan hari pelatihan adalah 19.699 mandays atau 2,42 hari per peserta yang setara dengan 24,12 jam pelatihan per peserta. (LA10)
The total training participants were 8,141 people, 123.72% higher than that of in 2009 which were only 3,639 people. The average allocation of training cost for all of the employees was IDR 1,048,069/person. The total training days were 19,699 mandays or 2.42 days per participant which were equal to 24.12 hours of training per participant. (LA 10)
Program pembinaan dan pengembangan ditujukan kepada semua tingkatan jabatan dan jenis pekerjaan, mulai dari level tertinggi, yaitu Direksi hingga level karyawan golongan I sehingga peningkatan kompetensi sesuai kebutuhan pada masing-masing level jabatan bisa merata.
The coaching and training program is intended for every level of position and type of work, starting from the highest level, the Board of Directors to grade I employees so that the competency improvement in accordance with the needs of each level of position can be carried out evenly.
PTPN XIII juga fokus pada upaya untuk membangun kemitraan dengan petani plasma yaitu melakukan pelatihan dan pendampingan dengan metode dinamika proses. Kebijakan ini adalah dalam rangka meningkatkan kemampuan teknis dan kesejahteraan petani plasma binaan, mengingat peran dan kontribusi mereka yang tinggi terhadap Perusahaan. (EC1, SO1)
PTPN XIII also focuses its efforts to build partnership with the plasma farmers by holding training and coaching using process dynamics method. This policy is implemented in order to improve the technical capability and the welfare of supervised plasma farmers considering their significant role and contribution to the Company. (EC1, SO1)
Pembinaan dan pengembangan kepada karyawan diberikan mencakup tiga bidang utama, yaitu pelatihan teknis, pelatihan manajerial, dan pelatihan umum termasuk di dalamnya adalah pengembangan diri.
Employee coaching and training shall be given for three main sectors, namely technical training, managerial training, and general training including personal development.
PTPN XIII telah memiliki bagian khusus yang menangani In House Training, yang berada di bawah bagian PSDM Kantor Direksi, dan di bawah Distrik. Bagian Inhouse Training Kan-
PTPN XIII has a special department in charge of In House Training, and it is under the control of Department of Human Resource Development of the Director Office, and
47
48
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Sumber Daya Manusia
tor Direksi memiliki 4 orang Instruktur, sedangkan yang di Distrik memiliki 10 orang Instruktur. Tenaga Instruktur tersebut telah mendapatkan pelatihan berupa Train for the Trainer, sehingga mereka memiliki kompetensi dan kualifikasi sebagai pelatih. Beberapa pelatihan In House Training yang telah dilaksanakan secara internal antara lain: Pengembangan diri/character building, karyawan golongan I-II dengan tujuan meningkatkan motivasi kar-yawan agar bekerja produktif dan menjadi follower yang produktif dalam kelompok kerjanya. Pelatihan K3 (kesehatan dan keselamatan kerja) dengan tujuan meningkatkan pemahaman dan budaya K3 di Kebun/Unit Kerja. Pelatihan Kreatifitas & Inovasi/QFI dengan tujuan meningkatkan kreativitas dan inovasi karyawan dalam bekerja. Pelatihan Mandor & Pemanen dengan tujuan membangun moral kerja mandor dan pemanen agar bekerja produktif.
under the Districts. The department of In-house Training of the Director Office has four instructors, while at Districts the department has ten (10) instructors. The instructors have undergone Train for the Trainer training, so that they can acquire the competency and qualification as trainers. Some trainings In House Training have been conducted internally, such as: Character building for employees of grade I-II in order to increase the employees’ motivation to work productively and to be a productive follower in their work group.
Pembinaan dan pengembangan juga dilakukan untuk tujuan khusus, seperti Pelatihan Kedisiplinan Dasar dan P2K2P (Program Pembekalan Kader Karyawan Pimpinan) untuk memberikan pembekalan kepada peserta agar mampu melaksanakan peran dan tugasnya sebagai karyawan pimpinan. Untuk mempersiapkan/memantapkan manajer agar lebih mampu melaksanakan fungsi manajerial dan kepemimpinan terkait dengan penjenjangan jabatan, Perseroan mengadakan kerjasama dengan Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta, sebagai pihak yang berkompeten melaksanakan kursus jabatan. Tahapan kursus jabatan meliputi tingkat dasar (KMPD), tingkat madya (KMPM), tingkat Lanjutan (KMPL), untuk jenjang yang tertinggi.
Coaching and training were also carried out for special reasons, such as Basic Disciplinary Training and Top Rank Employee Candidate Training (P2K2P) to train the participants in order to be able to perform their role and tasks as top rank employees. In order to prepare/guide managers to perform better at managerial function and leadership in relation to job rank, the Company collaborated with Yogyakarta Plantation Education Institution, as an institution that is competent in holding job course. The stages of the job course consist of basic level (KMPD), intermediate level (KMPM), and advanced level (KMPL) for the highest rank.
Pendidikan dan Pelatihan Anti Korupsi
Anti Corruption Education and Training
Selama tahun 2010 telah diikutkan 2 orang peserta mengikuti pelatihan untuk mengantisipasi korupsi yaitu pelatihan Membangun Ketaatan Hukum dalam mengantisipasi Kriminalisasi Pengambilan Kebijakan di BUMN serta anak Perusahaan BUMN/BUMD. Guna meningkatkan kompetensi teknis di bidang audit pengawasan intern, sebanyak 6 orang telah mengikuti pelatihan antikorupsi yang bersifat lebih teknis seperti audit SPI meliputi fraud auditing, audit investigatif, dan advanced internal auditing.
In 2010, 2 people have been sent to attend training to anticipate corruption named Training to Build Law Obedience in anticipating Criminalization in Policy Making in SOE and subsidiaries of SOE / ROE. In order to improve technical competence in internal monitoring audit, 6 people attended a technical anti corruption training such as the SPI audit covering fraud auditing, investigative audit, and advanced internal auditing.
Dalam rangka pengembangan karakter, integritas, memupuk kesadaran dan motivisi karyawan agar bekerja
In order to develop the employees’ character, integrity, building employees’ awareness and motivation to work
OHS (Occupational Health and Safety) training in order to increase the understanding and culture of OHS in the Estate/Work Unit. Creativity & Innovation Training / QFI in order to increase the creativity and innovation of employees at work. Training for Foreman & Harvester in order to boost the morale of foreman & harvester at work so that they work productively.
Human Resource Development
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
dengan penuh kejujuran dan tanggungjawab serta menghindari praktik yang menjurus kepada tindak penyalahgunaan wewenang dan jabatan, maka PTPN XIII telah melaksanakan pelatihan Peningkatan Karya Prestatif (PKP) bagi karyawan pimpinan dan character building bagi karyawan golongan I-II. Pelatihan PKP dilaksanakan sejak tahun 2008 bekerjasama dengan Pinasthika Sasura, sedangkan Character Building dilaksanakan secara In-House Training. Sampai dengan tahun 2010 telah terselenggara 12 angkatan PKP atau 481 karyawan pimpinan, sedangkan total karyawan golongan I-II yang mengikuti pengembangan karakter sebanyak 2457 orang. (SO 3)
honestly and full of responsibility and to avoid practice of misusing authoriry and position, PTPN XIII has held Work Achievement Improvement (PKP) training for top rank employees and character building for grade I-II employees. The PKP training has been held since 2008 in collaboration with Pinasthika Sasura, while the Character Building was held as an In-House Training. Up tp 2010, 12 PKP or 481 top rank employee training have been held. A total of 2457 grade I-II employees attended character building. (SO3)
PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2006-2010 TRAINING AND DEVELOPMENT IN 2006-2010 URAIAN DESCRIPTION
2006
2007
2008
2009
2010
Jumlah Peserta (orang) Total Participants (people)
2.021
3.481
2.833
3.639
8141
Manday (hari) Mandays (days)
6.480
8.722
6.075
8.557
19.699
Manhours (jam) Manhours (hours)
51.842
77.596
60.207
81.740
196.345
Biaya (Rp Milyar) Cost (IDR billion)]
2.613
4.989
7.999
3.235
12.087
Persiapan Pensiun
Pre-Pension
Setiap karyawan cepat atau lambat pasti akan memasuki masa pensiun. PTPN XIII menetapkan batas usia seorang karyawan adalah 55 dan 56 tahun, sejalan dengan peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan, dan kemudian ditetapkan dalam Perjanjian Kerja Bersama.
Sooner or later, every employee will enter his/her retire ment period. PTPN XIII has set that the age limit for an employee is 55 and 56 years old, pursuant to the employment law and then it is stipulated in the Agreement of Cooperation.
Sepanjang tahun 2010, karyawan yang memasuki masa pensiun berjumlah 399 orang atau 3,41% dari total karyawan. Selain itu, terdapat karyawan yang berhenti atas permintaan sendiri sebanyak 65 orang atau 0,55% dari total karyawan tetap tahun 2010, dan 1 orang meninggal karena kecelakaan kerja. Dengan demikian total perputaran karyawan yang meninggalkan Perusahaan pada periode tahun 2010 berjumlah 465 orang. (LA2).
In 2010, the total employees entering the retirement period were 399 people or 3,41% of the total employees. Besides that, 65 people or 0.55% of the total permanent employees resigned by their own request in 2010 and 1 person died due to work accident. Thus, the total employee turnover in the Company in 2010 was 465 people. (LA2)
Bagi karyawan, pensiun merupakan sebuah perubahan besar dalam hidup. Oleh karena itu perusahaan menyiapkan karyawan yang akan pensiun dengan memberikan pembekalan yang sesuai, berupa keterampilan dan pola pikir bisnis untuk menjadi seorang wirausahawan sesuai minat dan bakatnya masing-masing.
For employees, pension is a major life change. Therefore, the Company prepares employees who will enter their retirement period by giving them the appropriate preparation in the form of skill and entrepreneur ways of thinking to be entrepreneurs in accordance with their own interest and talent.
Tujuannya adalah agar karyawan mampu menghadapi kenyataan pensiun dengan tetap terjaga kesehatan fisik dan psikologisnya serta kesehatan finansialnya. Para pensiunan karyawan yang berminat untuk berwirauaha, juga
The objective is in order that employees will be able to face the fact that they are retired by keep maintaining their physical and psychological health as well as their financial health. Employee pensioners who are interested to be en-
49
50
Sumber Daya Manusia
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
diberi kesempatan untuk mendapatkan pinjaman modal usaha yang berasal dari Program Kemitraan. (LA 11)
trepreneurs will be given the opportunities to get business capital loan from the Partnership Program. (LA 11)
Posisi per 31 Desember 2010, Perseroran mengikutkan seluruh karyawan golongan I - IV atau sebanyak 11.708 orang sebagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun). Ketentuan mengenai iuran pensiun karyawan mengacu pada Peraturan Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) nomor: XP-SURKP/04.07.2 tanggal 30 Maret 2009 beserta petunjuk pelaksanaannya. Besarnya iuran pensiun normal adalah 14,10% yang terdiri dari 6% beban karyawan, dan 8,10% beban perusahaan. Untuk karyawan golongan I-IV pengangkatan di atas tahun 2009, Perseroan mengikutkan mereka dalam Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). (EC.3)
On 31 December 2010, the Company had involved all employees of grades I - IV or total 11.708 persons as active members of Pension Program of Definite Benefit (PPMP) in Plantation Pension Fund. Stipulation concerning employee pension premium is pursuant to the Regulation on Plantation Pension Fund No. XP-SURKP/04.07.2 dated March 30, 2009 and its implementing regulations. The normal pension premium is 14.10% in which 6% will be the employee’s responsibility and 8.10% will be the company’s responsibility. For employees of grade I-IV appointed after 2009, the Company registered them in the Definite Premium Pension Program (PPIP) in the Financial Institution Pension Fund (DPLK). (EC3)
Dalam hal kesehatan pensiunan, Perusahaan memberikan fasilitas perawatan dan pengobatan kepada Pensiunan Normal (usia 55 dan 56 tahun), Pensiunan Janda (suami meninggal dunia), Pensiunan cacat (Jasmani dan rohani).
In regard to the pensioner health, the Company provides health care and medical services to the Normal Pensioner (ages of 55 and 56 year old), Widow Pensioner (her husband died), Disabled Pensioner (Bodily and Mentally).
Penerimaan Tenaga Kerja Baru
Recruitment of New Employees
Untuk pengisian formasi karyawan golongan III, pada tahun 2010 Perusahaan telah merekrut karyawan sebanyak 125 orang dengan rincian 45 karyawan berasal dari pengangkatan Golongan II Bidang Tanaman dan Teknik Pengolahan (Mandor), 22 orang penerimaan sarjana dari dalam perusahaan, dan 58 orang sarjana dari luar perusahaan.
In order to fill in the formation of employees of grade III, in 2010 the Company has recruited 125 people consisting of 45 employees from grade II of Plants Department and Technique – Processing (Foreman) who were promoted, 22 people from internal recruitment of undergraduate degree, and 58 people from external recruitment of undergraduate degree.
PTPN XIII juga melaksanakan rekrut dan Seleksi calon karyawan pelaksana (Golongan I - II) untuk PMS Pelaihari dan PMS Kembayan sebanyak 162 orang, sedangkan untuk RS Parindu sebanyak 18 orang.
PTPN XIII also held a recruitment and selection process for the candidates of implementer level (Grade I-II) in the Pelaihari and Kembayan Palm Oil Mill amounting 162 people, and 18 people for Parindu Hospital.
Batasan usia penerimaan karyawan baru dari luar perusahaan adalah 35 tahun untuk karyawan golongan I-II, dan 26 tahun untuk karyawan golongan III. Proses rekrut dan seleksi calon karyawan golongan III, dilaksanakan bekerjasama dengan Unit Assessment Center (ACT) Lembaga Pendidikan Perkebunan (LPP-Yogyakarta), sedangkan untuk calon karyawan pelaksana (Golongan I - II), PTPN XIII bekerjasama dengan Pusat Jasa Ketenagakerjaan (PJK) Universitas Tanjungpura Pontianak, dan LP3i Banjarmasin. Semua upaya ini ditempuh oleh Perusahaan dalam rangka mendapatkan karyawan yang kompeten, menjamin netralitas dan independensi proses rekrut serta untuk meminimalkan risiko diterimanya pekerja di bawah umur. (HR 6)
The age limitation for new employee from external recruitment is 35 years old for employees of grade I-II, and 26 years old for employees of grade III. The recruitment and selection process of grade III employees was held in collaboration with the Assessment Center Unit (ACT) of Plantation Education Institution (LPP-Yogyakarta), meanwhile for candidates of implementer level (Grade I-II), PTPN XIII collaborated with the Center of Employment Service (PJK) of Tanjungpura University, Pontianak and LP3i Banjarmasin. All of these efforts were carried out by the Company in order to get competent employees, to guarantee neutrality and independency of the recruitment process and to minimize the risk of receiving under aged employees. (HR 6)
Human Resource Development
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Rasio karyawan lokal
Ratio of local employees
Sebagai salah satu BUMN Perkebunan, PTPN XIII memiliki tanggungjawab pada masyarakat sesuai dengan visi dan misi, dalam hal mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat. Perusahaan sangat menyadari bahwa untuk memenangkan persaingan dan tumbuh berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan, pemberdayaan masyarakat sekitar kebun atau pabrik menjadi salah satu prasyarat utama. Usaha pemberdayaan yang dilaksanakan PTPN XIII ini tercermin dari komposisi jumlah Karyawan lokal dan non lokal. Dari 14.198 Karyawan, jumlah Karyawan yang berasal dari putera daerah (lokal) adalah sebanyak 10.393 (73.2%) sedangkan 3.805 (26.8%) Karyawan adalah dari berbagai etnis di Indonesia. Dari 486 Karyawan golongan III-IV (Karyawan Pimpinan) sebanyak 168 Karyawan (34%) adalah putera daerah. (EC7)
As one of the Plantation SOE, PTPN XIII is responsible to the community in accordance with its vision and mission, to develop and empower the potentials of the community. The Company is aware that in order to win the competition and to sustainably grow with the community, the empowerment of community residing nearby the estate or factory is one of the main requirements. The empowerment effort carried out by PTPN XIII is shown from the composition of the total local and non-local employees. Out of 14,198 employees, the total employees originating from the nearby area (local) are 10,393 (73.2%), and 3,805 (26.8%) people came from various ethnics in Indonesia. Out of 486 employees of grade III-IV (Top Rank Employees), 168 people (34%) are local people. (EC7)
Dalam proses seleksi penerimaan karyawan baru, Perusahaan juga sangat berpihak pada pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik dengan tetap menjunjung tinggi obyektivitas dan independensi.
In the process of employee selection, the Company also pays a lot of attention to the empowerment of the community residing nearby the factory by keep highlighting objectivity and independency.
PTPN XIII sangat menjunjung tinggi hak asasi manusia yang diwujudkan dalam sebuah hubungan industrial antara Pengusaha/Perusahaan dengan Pekerja/Karyawan yang dijamin dalam sebuah Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Dalam operasionalnya, Perusahaan tidak pernah melibatkan pekerja paksa atau pekerja wajib dalam bentuk apapun. Di dalam PKB telah diatur dengan jelas mekanisme pelaksanaan pekerjaan di luar jam dinas, termasuk hak lembur bagi karyawan. (HR 7)
PTPN XIII is upholding human rights shown as an industrial relationship between the Entrepreneur/Company and Workers/Employees certified in an Agreement of Cooperation. In its operation, the Company has never involved forced workers or obliged workers in any form whatsoever. The Agreement of Cooperation has clearly regulated the mechanism of work implementation outside work hours, including the rights of overtime for the employees. (HR 7)
Rotasi, Mutasi dan Promosi
Rotation, Mutation and Promotion
Sistem Penilaian Karya PTPN XIII merupakan sistem penilaian yang bersifat kuantitaif dan obyektif. Perseroan telah melakukan penilaian kinerja tahunan atas seluruh pekerja. Melalui SPK ini, karyawan akan mendapatkan umpan balik dan masukan terhadap hasil evaluasi kinerjanya, termasuk rekomendasi maupun usulan-usulan lainnya, meliputi kenaikan/tidak naik atas gaji berkala, kenaikan/tidak naik golongan, promosi/mutasi, kekuatan/kelemahan serta saran-saran, usulan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan. (LA 12)
The Work Appraisal System of PTPN XIII is quantitative and objective. The Company has assessed the annual performance of its employees. By means of this Work Appraisal System, the employees will receive feedback and input on the evaluation result of his/her performance, including other recommendations and suggestions, such as periodic salary increase/nothing, job lifting up/nothing, promotion/mutation, strengths/ weaknesses and goals, suggestion for attending education and training. (LA 12)
Pengembangan dan perluasan jabatan dilakukan dalam rangka proses pengayaan melalui perpindahan jabatan dalam strata yang sama. Mutasi dilakukan dalam upaya untuk menambah, memperkaya penugasan pekerjaan yang meliputi pengetahuan dan keterampilan sehingga meningkatkan kompetensi karyawan.
Job development and expansion is carried out within the process of enrichment through job transfer in the same level. Mutation is carried out in order to add and improve task assignment covering knowledge and skill to improve the competency of the employees.
51
52
Sumber Daya Manusia
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Promosi jabatan dilaksanakan dengan acuan dasar data penilaian karya, analisa kekuatan dan kelemahan, prestasi di lapangan dan second opinion dari asesmen. Masingmasing karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk di promosikan sepanjang memenuhi persyaratan jabatan dan tersedianya formasi serta dalam rangka pembinaan karyawan.
Promotion is carried out referring to the data on work appraisal, analysis of strengths and weaknesses, performance in the field and second opinion of the assessment. Every employee has the same opportunity to be promoted as long as they meet the requirements and the formation is available and that it is carried out to develop the employees.
Pada tahun 2010, mutasi karyawan golongan III – IV dilakukan sebanyak 115 orang yang bertujuan untuk penyegaran, menambah dan memperkaya penugasan pekerjaan, meningkatkan keterampilan kepemimpinan dalam berbagai situasi.
In 2010, 115 employees or grade III-IV were mutated to refresh them, to add and improve their task assignment and to improve their leadership skill in various situations.
Promosi Karyawan pimpinan sebanyak 10 orang, Manajer Menengah Madya sebanyak 8 orang dan Manajer Menengah Atas sebanyak 2 orang.
10 top rank employees, 8 middle managers, and 2 senior managers were promoted.
Untuk karyawan golongan I – II, mutasi sebanyak 54 orang dan promosi ke strata karyawan golongan III sebanyak 45 orang. Promosi dilakukan untuk menghargai kompetensi dan loyalitas karyawan golongan I – II untuk tetap dapat bersaing dan memperoleh hak mengembangkan diri pada jabatan yang lebih tinggi.
54 employees of grade I-II were mutated and 45 people were promoted to grade III. The promotion was carried out to appreciate the competency and the loyalty of grade I-II employees in order that they can compete with the others and receive their rights to develop themselves in a higher position.
Kesetaraan Dalam Jenjang Karir
Equality in Career Level
Pengembangan karir karyawan diarahkan pada peluang untuk pengembangan diri seluas-luasnya pada formasi jabatan yang tersedia, baik jalur struktural maupun fungsional, dengan mempertimbangkan kompetensi (Competency Based) dan bakat (Talent Based) sebagai dasar pengelolaan. Filosofi utama dari pengembangan karir adalah memberi kesempatan yang sama pada karyawan untuk mencapai karir setinggi-tingginya sepanjang tersedia formasi dan dapat memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan tanpa membedakan suku, agama, ras golongan, gender. (LA12, HR4)
The employee career development is directed to opportunity for maximum personal development in the existing job level, both structural and functional, in view of competency (Competency Based) and talent (Talent Based) as basis for management. The main philosophy of the career development is equal opportunity for all employees to reach their maximum careers as long as the formation is available and they can meet the requirements irrespective of ethnicity, religion, race, class, gender (LA 12, HR4)
Kasus diskriminasi
Discrimination Case
Manajemen PTPN XIII menghormati dan mengakui hakhak pribadi karyawan, tidak melakukan diskriminasi atas dasar apapun, dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berkembang dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Sepanjang tahun 2010, tidak pernah ada laporan terjadinya tindak diskriminasi yang terkait dengan ras, agama, warna kulit, jenis kelamin, afiliasi politik, kebangsaan maupun status sosial di semua unit kerja Perseroan. (HR 4)
The management of PTPN XIII respects and acknowledges the personal rights of its employees, does not perform any discrimination based on any reason whatsoever, and provides the same opportunity to all of the employees to develop and to give their best to the company. In 2010, there was not any report on act of discrimination related to race, religion, skin color, gender, political affiliation, nationality and social status in the entire work unit of the Company. (HR 4)
Human Resource Development
ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII
Strategi Ke Depan
Upcoming Strategies
Pengelolaan sumber daya manusia memiliki peran besar dalam mendukung bisnis utama di PTPN XIII (Persero) ke depan. Manajemen Sumber Daya Manusia dituntut bukan hanya menyelesaikan tugas-tugas administrasi kepegawaian, manpower dan payroll namun juga memiliki tanggung jawab yang lebih luas untuk merencanakan pengembangan kemampuan karyawan, pengelolaan karir, dan menciptakan sistem reward yang memotivasi serta menjaga keterlibatan karyawan untuk tetap merasa sebagai bagian dari perusahaan. Transformasi Manajemen Sumber Daya Manusia ke Manajemen Strategis SDM merupakan langkah yang terus dilakukan oleh PTPN XIII untuk mencapai optimalisasi fungsi pengelolaan SDM yang lebih tinggi yaitu Human Capital Management.
Human resources management plays an important role in supporting the main business of PTPN XIII (Persero) in the future. The Human Resources Management is not only required to settle administrative tasks related to employment, manpower and payroll but is also holding wider responsibility to plan the improvement of employees’ capability, career management, and formulate a reward system which will motivate and maintain the involvement of the employees to feel as part of the company. The Transformation of Human Resources Management to HR Strategic Management is still continued by the management to optimize the function of HR management as Human Capital Management.
PTPN XIII telah mengaplikasikan pengelolaan SDM menggunakan model CBHRM (Compentecy Base Human Resources Management). Sepanjang tahun 2010, Perusahaan telah menetapkan dasar-dasar pengembangkan pengelolaan SDM dengan mengusung kombinasi antara metode Competency Base Human Management dan Talent Management. Dalam model Talent Management, karyawan menunjukkan kinerjanya berdasarkan kombinasi dari Kapasitas Potential dan Performance Contributions, sehingga kelebihan yang dimiliki setiap karyawannya dapat dikelola lebih baik. Dari kombinasi potensial dan performance contribution maka dapat teridentifikasi klasifikasi dari bakat (talent) karyawan.
PTPN XIII has applied the model of CBHRM (Competency Based Human Resources Management) in managing HR. In 2010, the Company has set the fundamentals of HR management and development using the combination of Competency Based Human Management and Talent Management method. In Talent Management model, employees show their performance based on the combination of Potential Capacity and Performance Contributions, so that the strengths of every employee can be well managed. Based on the combination of potential capacity and performance contribution, the classification of employee’s talent can be identified.
Data base dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi masing-masing karyawan akan digunakan sebagai acuan bagi Perusahaan untuk melakukan berbagai upaya pengembangan diri karyawan, mulai dari kebutuhan pelatihan orang per orang, penempatan, perencanaan karir, perencanaan pemimpin masa depan dan feedback atau konseling pribadi.
Database in the form of classification containing the description of the condition of every employee shall be used as a reference for the Company to perform various efforts in employee personal development, starting from training required by every individual, placement, career planning, future leader planning, and feedback or personal counseling.
Sepanjang tahun 2010, PTPN XIII telah mengalokasikan dana sebesar Rp 3,489 milyar untuk kegiatan Riset & pengembangan sistem, antara lain berupa Evaluasi pelatihan, survei kepuasan karyawan, test run program database karyawan, penyusunan standar formasi karyawan, penyusunan system reward yang adil dan efektif. Hasil yang diperoleh dari kegiatan Riset dan pengembangan sistem ini akan dijadikan acuan dan disempurnakan lagi untuk mencapai Human Capital Management.
In 2010, PTPN XIII has allocated IDR 3.489 billion for System Research and Development activities, covering training evaluation, employee satisfaction survey, running a test for employee database program, formulating the standard employee formation, formulating fair and effective reward system. The result of this system research and development will be a reference and finalized to generate Human Capital Management.
53
54
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Occupational Health and Safety
Sebagai perusahaan agribisnis yang melakukan aktivitas operasionalnya mulai dari kegiatan on-farm hingga off-farm, PTPN XIII berkewajiban melaksanakan praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh unit kerjanya. Pelaksanaan K3 ini mengacu pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja Nomor 05 Tahun 1996 tentang SMK3, dan Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Pasal 86 (2) yang menegaskan “Untuk melindungi keselamatan pekerja atau buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal, diselanggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja”. Pekerja berhak mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja, serta perlakuan yang sesuai dengan martabat dan moral agama.
As an agribusiness company whose operational activities comprises of on-farm and off-farm activities, PTPN XIII is obliged to implement Occupational Health and Safety (OHS) in every work unit. The implementation of OHS is pursuant to the Regulation of the Minister of Manpower No. 05 of 1996 concerning the OHS Management System and Act No. 13 of 2003 on Employment, Article 86 (2) confirming “In order to protect the safety of workers or laborers to generate optimal work productivity, occupational health and safety should be implemented”. Workers reserve the rights to obtain protection on their safety, health, work moral maintenance, and to be treated appropriately in line with human dignity and religious morality.
Tujuan Penerapan K3
Objective of Implementing OHS
Sebagaimana tercantum di dalam Peraturan Pemerintah No. Per.05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pasal 1, tujuan dan sasaran Sistem Manajemen K3 adalah untuk menciptakan suatu sistem keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja yang melibatkan manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi untuk mencegah, mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja, dan menciptakan tempat kerja yang efisien dan efektif.
As stipulated in the Government Regulation No. Per.05/ MEN/1996 on Occupational Health and Safety Management System of Article 1, the aims and objectives of OHS Management System is to create an occupational health and safety system at work involving the management, the workers, the work condition and environment integrated to prevent and reduce work accident and occupational disease, and to create an effective and efficient work place.
Occupational Safety and Health
ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII
Komitmen Perusahaan Dalam Menerapkan K3
Company’s Commitment in Implementing OHS
PTPN XIII mempunyai komitmen yang tinggi terhadap K3 dengan memperhatikan dan melaksanakan seluruh aspek yang berkaitan dengan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Komitmen perusahaan diwujudkan dalam berbagai hal, meliputi: Adanya peraturan tentang K3 dalam PKB. Adanya sosialisasi dan pelatihan tentang SMK3 di perusahaan. Perusahaan membentuk P2K3 (Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja). Disediakannya Alat Pelindung Diri (APD) bagi tenaga kerja sesuai ketentuan dan kebutuhan
PTPN XIII is highly committed to OHS by considering and implementing every aspect related to Occupational Health and Safety (OHS). The Company’s commitment is shown in a number of aspects:
PTPN XIII lebih mengedepankan tindakan preventif dalam melaksanakan K3, melalui pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan membekali tenaga kerja dengan pengetahuan/konsep K3 sebelum memulai pekerjaan. Pekerja juga diwajibkan memakai peralatan safety sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.
PTPN XIII is prioritizing preventive action in implementing OHS, by preventing work accident and providing the workers with knowledge / concept of OHS before doing their work. The workers are also obliged to wear safety equipments in accordance with their work area.
Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja, PTPN XIII melakukan beberapa hal berikut: Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya dan melakukan pencegahan sebelumnya. Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempat kerja Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi.
In order to prevent work accident, PTPN XIII carries out the following activities: Anticipating potential danger and preventing it from occurring. Understanding the types of danger at work. Evaluating the level of danger at work. Controlling danger or complication.
Penjabaran materi K3 dalam PKB (LA9)
The elaboration of OHS materials in the Agreement of Cooperation (LA9)
Agar pelaksanaan K3 sesuai dengan tujuan, maka antara pekerja dan perusahaan harus memiliki pemahaman yang sama tentang pentingnya K3. Hal ini telah diatur dalam Perjanjian Kerja Bersama yang dibuat dan disepakati oleh Perseroan dan Serikat Pekerja Perkebunan PTPN XIII. Penjabaran materi K3 tertuang dalam PKB Bab IX Pasal 47 s.d. Pasal 50, yang mengatur hal-hal sebagai berikut;
In order that the implementation of OHS is in line with the objective, the workers and the company should have the same concept on the importance of OHS. It is regulated in the Agreement of Cooperation drawn up and agreed by the Company and the Plantation Labor Union of PTPN XIII. The elaboration of OHS materials is stated in the Agreement of Cooperation, Chapter IX, Article 47 - 50, regulating the following matters:
1. Perusahaan menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari manajemen Perusahaan serta membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja baik di tingkat Perusahaan maupun Unit untuk mengelola dan mengawasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Karyawan. 2. Perusahaan akan mentaati segala petunjuk dan anjuran dari Depnakertrans Republik Indonesia mengenai alatalat keselamatan kerja.
1. The Company is implementing Occupational Health and Safety Management System as an inseparable part of the management and establishing the Occupational Health and Safety Steering Committee in the Company level and in the Unit level to manage and to monitor the Employee’s Occupational Health and Safety. 2. The Company will obey every guideline and recommendation from the Department of Manpower and Transmigration of the Republic of Indonesia concerning occupational protective equipment.
Regulation on OHS in the Agreement of Cooperation Socializing and Training on OHS Management System in the company The establishment of OHS Steering Committee Providing Personal Protective Equipment (PPE) for workers in accordance with the regulation and requirements.
55
56
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII
3. Perusahaan menyediakan perlengkapan kerja sebagai inventaris untuk Karyawan yang bekerja pada jenis kerja yang membahayakan menurut sifat pekerjaannya. 4. Karyawan diwajibkan memakai dan memelihara alatalat pelindung diri dan pakaian kerja yang sesuai dengan sifat dan jenis tugasnya masing-masing, 5. Karyawan yang tidak mentaati ketentuan-ketentuan yang ditetapkan maka akan dikenakan tindakan indisipliner. 6. Perusahaan akan berupaya menciptakan iklim dan lingkungan kerja yang aman dan sehat di setiap tempat kerja untuk menjaga kesehatan karyawan. 7. Perusahaan mengadakan pemeriksaan kesehatan karyawan secara berkala yang karena jenis pekerjaannya beresiko terhadap kesehatan, yaitu: operator ratel, petugas rongent, operator komputer, petugas herbisida, operator alat berat, karyawan shift malam, perawat jaga malam, operator foto copy dan tukang las.
3. The company provides the work equipments as inventories for Employees working in a dangerous work area. 4. The employees are obliged to wear and maintain the personal protective equipment and work outfit in line with their task characteristics and the type or work. 5. Employees who do not obey the regulation shall be subject to disciplinary action. 6. The Company will make the best efforts to create a safe and healthy work climate and environment in every work area to protect the employees’ health. 7. The Company regularly holds health check program form employees who are working in a sector exposing them to potential occupational disease, such as: ratel operators, roentgen operators, computer operators, herbicide men, heavy duty equipment operators, night shift employees, night shift nurses, photocopy machine operators and welders.
Sosialisasi K3
OHS Socialization
PTPN XIII berupaya bahwa semua kegiatan operasional perusahaan harus dapat menjamin keselamatan karyawan dan tidak menimbulkan risiko berbahaya bagi lingkungan sekitar. Oleh sebab itu, semua karyawan diwajibkan untuk mematuhi dan menjalankan tugasnya sesuai dengan Standard Operation Prosedur (SOP) yang sudah ditetapkan. PTPN XIII giat melaksanakan sosialisasi K3, mengenai kewajiban setiap Kebun/Unit untuk menyediakan Alat Pelindung Diri (APD), Pemasangan Rambu-rambu K3 di tempat-tempat yang dianggap rawan terjadi kecelakaan. Selain itu, sosialisasi K3 juga dilaksanakan melalui kegiatan Bulan K3 yang rutin diselenggarakan setiap tahun. Tema Bulan K3 Nasional tahun 2010 adalah Gelorakan Gema Daya K3 dalam Kehidupan Bermasyarakat.
PTPN XIII has made its best efforts to ensure that every operational activity of the company has to guarantee the safety of the employees and does not contain any potential danger for the surrounding environment. Therefore, all of the employees are obliged to obey and perform their tasks in accordance with the stipulated Standard Operating Procedure (SOP). PTPN XIII is active in socializing OHS related to the obligation of every Estate/Unit to provide Personal Protective Equipment (PPE), to place OHS signs in areas with potential accident. Besides that, the OHS socialization is also carried out through OHS month activities which are regularly carried out each year. The theme of 2010 National OHS month was Bring the Spirit of OHS in Community Life.
PMS Longpinang dan PMS Samuntai PTPN XIII mendapatkan Piagam Penghargaan Prestasi Peduli dalam melaksanakan Program K3 pada tanggal 11 Februari 2010. Longpinang and Samuntai Palm Oil Mill of PTPN XIII received Sensitivity Certificate (Piagam Penghargaan Prestasi Peduli) in implementing OHS Program on February 11, 2010.
Occupational Safety and Health
ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII
PROGRAM PENDIDIKAN, PELATIHAN, DAN PENYULUHAN K3 (LA 8, LA 10) OHS EDUCATION, TRAINING, AND COUNSELING PROGRAM (LA 8, LA 10) NO. NO. 1.
2.
3.
4.
5.
NAMA PROGRAM NAME OF THE PROGRAM
SASARAN TARGET
PESERTA PARTICIPANTS
JUMLAH PESERTA TOTAL PARTICIPANTS
Pelatihan Ahli K3 Umum
- Sertifikasi Ahli K3 - Sosialisasi K3
- Karyawan Golongan III - IV - Calon Karyawan Golongan III - IV
45 Orang
Training for General OHS Expert
- Certification of OHS Expert - Socialization of OHS
- Grade III-IV Employees - Candidates of Grade III-IV Employees
45 people
Pembentukan Panitia Pembina K3 (P2K3)
Terselenggaranya SMK3 secara efektif dan efisien dengan adanya pembinaan dan pengawasan
- Karyawan Golongan III - IV - Kerani Petugas Umum
Setiap kebun / unit sejumlah 8 (delapan) orang
The Establishment of OHS Steering Committee
OHS Management System is implemented effectively and efficiently
- Grade III-IV Employees - General Affairs Clerk
8 (eight) people in every Estate/ Unit
Penyuluhan tentang K3 dan peraturan ketenagakerjaan lainnya kepada seluruh karyawan di masingmasing Unit Kerja.
Tercapainya budaya K3 di lingkungan Kebun/Unit.
Seluruh Karyawan
Seluruh karyawan di semua kebun / unit
Counseling about OHS and other employment regulations to all of the employees in every Work Unit
OHS culture is established at the Estate/Unit
All of the employees
All of the employees in every Estate/ Unit
Mengkoordinir pemasangan ramburambu K3 di tempat yang rawan kecelakaan kerja
Terpenuhinya norma pelaksanaan SMK3
- P2K3 - Mandor - Kerani
Setiap Kebun / Unit sejumlah 15 (lima belas) orang.
Coordinating the installation of OHS sign in potentially danger areas
OHS Management System implementation norms are fulfilled
- OHS Steering Committee - Foreman - Clerk
15 (fifteen) people in every Estate/Unit
Melakukan konseling kepada seluruh karyawan Urusan K3 dan Kesejahteraan Karyawan.
Tercapainya komunikasi dan koordinasi dalam pencapaian SMK3 secara menyeluruh.
- P2K3 - Seluruh karyawan
Seluruh karyawan di semua Kebun / Unit.
Counselling to all of the employees in OHS Affairs and Employee Welfare division
Communication and coordination in achieving comprehensive OHS Management System is generated
- OHS Steering Committee - All of the employees
All of the employees in every Estate/Unit
57
58
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Target program penyuluhan dan pelatihan K3 adalah tercapainya budaya K3 di lingkungan kebun/unit sehingga dapat mengeliminir kecelakaan kerja karena faktor kesalahan manusia dan faktor kesalahan tehnis. Pelatihan ahli K3 ditujukan kepada karyawan golongan III-IV, sedangkan penyuluhan tentang K3 dan peraturan ketenagakerjaan lainnya ditujukan kepada seluruh karyawan di masingmasing Unit Kerja.
The target of OHS counseling and training program is to establish OHS culture at the estate/unit in order to eliminate work accident caused by human error and technical error. Training of OHS experts is intended to grade III-IV employees while counseling about OHS and other employment regulations is intended to all of the employees in every Work Unit.
Perusahaan juga membentuk Panitia Pembina K3 (P2K3) yang terdiri atas karyawan golongan III-IV dan Kerani Petugas Umum di setiap Kebun/Unit, masing-masing sejumlah 8 (delapan) orang. Pembentukan P2K3 ini bertujuan agar SMK3 dapat terselengga secara efektif dan efisien.
The Company also established an OHS Steering Committee consisting of grade III-IV employees and General Affairs Clerks in every Estate/Unit. Every committee consists of 8 (eight) people. The establishment of OHS Steering Committee is intended to implement OHS Management System effectively and efficiently.
Secara berkala, Perusahaan melakukan konseling kepada seluruh karyawan mengenai K3 dan kesejahteraan Karyawan serta memfasilitasi pelaksanaan norma kesehatan terhadap seluruh karyawan, pemenuhan terhadap terselenggaranya klinik, rumah sakit, posyandu dan bidan dalam upaya menjaga dan meningkatkan kesehatan karyawan dan batihnya, tersedianya data kondisi kesehatan lingkungan kerja di seluruh unit kerja, pemprosesan administrasi pengiriman pasien ke rumah sakit rujukan, dan terlaksananya monitoring program kesehatan dan kesejahteraan karyawan.
Periodically, the Company holds counseling session for all of the employees concerning OHS and Employee’s Welfare and facilitating the implementation of health norms to every employee, such as ensuring that clinic, hospital, posyandu (integrated health service post), and midwife are available in maintaining and improving the health of employees and their families, ensuring the availability of data on work environmental health condition in every work unit, processing the transfer of patient to the referral hospital, and monitoring the employees’ health and welfare program.
Program penyehatan lingkungan dilakukan melalui kegiatan kebersihan lingkungan Kebun/Unit, pabrik dan emplasemen secara rutin setiap pekan sehingga lingkungan kerja menjadi bersih dan nyaman. Program pemberantasan sarang nyamuk (khususnya demam berdarah) dengan upaya 3M (Menutup, Menguras dan Mengubur) atau dengan fogging (pengasapan) dimaksudkan untuk mencegah berjangkitnya penyakit endemik berbahaya yang ditularkan melalui perantara nyamuk. Selain itu, secara rutin dilakukan monitoring sanitasi (air, selokan, sungai dan lingkungan)
Environmental sanitary improvement program is carried out by cleaning the Estate/Unit, factory/mill, and emplacement regularly once a week in order that the work environment is clean and comfortable. Mosquito controlling program (especially dengue hemorrhagic fever mosquito) by implementing 3M program (Menutup – Covering water containers, Menguras – Clearing and brushing water containers, and Mengubur – burying water containers) or fogging to prevent the outbreak of this dangerous endemic disease spread by mosquitoes. Besides that, the sanitation
Occupational Safety and Health
ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII
yang bersih sehingga pencegahan terhadap berbagai penyakit atau wabah dapat terpantau. (LA 8).
is regularly monitored (water, ditch, river and the environment) to prevent a number of diseases or epidemics (LA8).
PTPN XIII juga memberikan perhatian khusus pada pembinaan rohani yang diyakini dapat mendorong sikap positif pada diri karyawan. Program yang dilaksanakan berupa acara peringatan hari besar keagamaan di setiap Kebun/ Unit, pembinaan spiritual melalui kegiatan keagamaan secara reguler setiap pekan atau setiap bulan sekali, pelaksanaan kegiatan TPQ (Taman Pendidikan Al-Qur`an) ataupun pembelajaran keagamaan lain khususnya bagi anak-anak di setiap Kebun/Unit.
PTPN XIII also gives special attention to spiritual development which is believed to develop positive attitude for the employees. The programs among others are celebrating religious holidays in every Estate/Unit, spiritual development through religious activity once a week or once a month, running a TPQ (Qur’an Center) or other religious learning especially for children in every Estate/Unit.
Pengawasan, Evaluasi dan Tindak Lanjut
Monitoring, Evaluation and Follow-up
PTPN XIII belum memiliki Komite K3, namun Perusahaan telah membentuk Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja di seluruh Kebun/Unit yang terdiri dari Manajer, Sekretaris (Ahli K3 atau Calon Ahli K3) dan anggota sebanyak 6 (enam) orang. Pembentukan P2K3 ini berdasarkan Surat Surat Edaran Direksi Nomor: 13.08/ SE/06/IX/2006 tanggal 29 September 2006 hal Pembentukan P2K3 Penyusunan pedoman, prosedur, operasi dan instruksi kerja. Panitia Pembina K3 bekerja pada tingkat Kebun/Unit Kerja dengan tugas utama melaksanakan monitoring terhadap SMK3 sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan norma K3. (LA6)
PTPN XIII has not had any OHS Committee but the Company has establish an Occupational Health and Safety Steering Committee in every Estate/Unit consisting of Manager, Secretary (OHS expert or candidate of OHS expert) and 6 members. The establishment of OHS Steering Committee is pursuant to Circular Letter of Board of Directors No. 13.08/SE/06/IX/2006 dated September 29, 2006 on the Establishment of OHS Steering Committee, the Formulation of guidelines, procedures, operations and work instructions. The OHS Steering Committee works in the Estate/Work Unit level with its main task to monitor OHS Management System in order that it can be implemented effectively and efficiently in accordance with OHS norms. (LA6)
Sebagai upaya menuju zero accident, maka Perseroan melakukan audit faktor-faktor yang berpotensi terhadap terjadinya kecelakaan kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK) di setiap Kebun/Unit Kerja. Demikian pula, Perseroan juga mengaudit peralatan K3, menyediakan APD dan rambu-rambu K3 di setiap Kebun/Unit Kerja.
As an effort to achieve zero accident, the Company audited factors which potentially cause work accidents and Occupational Disease in every Estate/Work Unit. Besides that, the Company also audited the OHS equipments, provided Personal Protective Equipments and OHS signs in every Estate/Work Unit.
59
60
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII
PROGRAM KERJA K3 TAHUN 2010 (LA 8) OHS WORK PROGRAM IN 2010 (LA 8) NO. 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
PROGRAM
TARGET
REALISASI REALIZATION
Penyusunan pedoman prosedur, operasi dan instruksi kerja P2K3
Terdistribusinya pedoman, prosedur dan instruksi kerja P2K3
Surat Edaran Direksi Nomor: 13.08/SE/06/ IX/2006 tanggal 29 September 2006 hal Pembentukan P2K3 Setiap Kebun/Unit Kerja telah memiliki P2K3
Formulating guidelines, procedures, operations and work instructions for OHS Streering Committee
The guidelines, procedures and work instructions for OHS Steering Committee are distributed
Circular Letter from the Board of Directors No. 13.08/SE/06/ IX/2006 dated September 29, 2006 concerning the establishment of OHS Steering Committee. Every Estate/Work Unit has its OHS Committee.
Kampanye pelaksanaan K3 (penyuluhan, spanduk, portal, email)
Tersosialisasikannya program K3 di setiap Kebun/ Unit Kerja melalui media publikasi yang dipasang di sekitar lingkungan kerja.
Pemasangan bendera dan spanduk K3 di seluruh Kebun/Unit, khususnya di ling-kungan pabrik pada tanggal 12 Januari 2010 s/d 12 Pebruari 2010.
Campaign on the implementation of OHS (counseling, banner, portal, email)
OHS program is socialized in every Estate/Work Unit through the publication media placed around the work area.
Placing OHS flag and banner around the Estata/Unit, especially in the mill/factory on January 12 – February 12, 2010.
Sosialisasi zero accident
Mencegah terhadap indikasi atau gejala terjadinya kecelakaan kerja yang menghambat kinerja perusahaan.
Alat pelindung diri tersedia dan siap pakai dengan jumlah yang cukup, rambu-rambu K3 tersedia dalam keadaan baik.
Socialization of zero accident
Preventing indications or signs of work accident obstructing corporate performace.
Periodic socialization through morning service and OHS month
Penyediaan alat pelindung diri dan rambu-rambu K3
Terpenuhinya norma keselamatan bagi seluruh karyawan dalam melaksanakan tugas.
Alat pelindung diri tersedia dan siap pakai dengan jumlah yang cukup, ramburambu K3 tersedia dalam keadaan baik.
Providing personal protective equipment and OHS signs
Safety norms are obeyed by all of the employees in performing their work.
Personal protective equipments are available and ready to use in an adequate number, OHS signs are available in a good condition.
Pemberdayaan P2K3 di seluruh Kebun/Unit
Pembentukan P2K3 dan pelaksanaan tugasnya dalam memberikan penyuluhan, sosialisasi dan monitoring pelaksanaan SMK3.
P2K3 telah terbentuk di Kebun/Unit.
Empowering the Steering Committee of OHS in every Estate/Unit
Establishing Steering Committee of OHS and determining its job description in giving counselling, socializing and monitoring the implementation of OHS Management System.
Steering Committee of OHS is established in the Estate/Unit.
Pelatihan K3
Terlaksananya pelatihan K3 untuk calon Ahli K3 dan pelaksana langsung di lapangan.
Ahli K3 45 orang, Penyuluhan K3 seluruh karyawan
OHS Training
Holding OHS training for the candidates of OHS experts and direct implementer in the field
OHS experts: 45 people, OHS counselling to all of the employees
Simulasi pelaksanaan SMK3
Memberikan gambaran atau suasana terhadap kecelakaan kerja dan antisipasi berikut solusi pemecahannya.
Simulation of OHS Management System implementation
Providing illustration or demonstration of work accident and the anticipation as well as the solution
Occupational Safety and Health
NO. 8.
9.
10.
ANNUAL REPORT 2010 PTPN XIII
PROGRAM
TARGET
REALISASI REALIZATION
Audit faktor-faktor yang berpotensi terhadap terjadinya Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja (PAK)
Tercapainya pencegahan terhadap segala indikasi yang memungkinkan terjadinya kecelakaan kerja maupun timbulnya penyakit kerja di seluruh Kebun/Unit yang berakibat kerugian bagi karyawan dan perusahaan.
Berkala
Auditing factors which may cause Work Accident and Occupational Disease
Every indication which may cause work accident or occupational disease that will inflict loss to the employee and the company is prevented in every Estate/Unit
Periodically
Audit peralatan K3 di setiap Kebun/ Unit
Termonitornya data peralatan keselamatan kerja di setiap Kebun/Unit sehingga dapat mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
Berkala
Auditing OHS equipments in every Estate/Unit
Data on work safety equipments in every Estate/Unit is monitored so that work accident can be prevented
Periodically
Evaluasi tingkat kecelakaan kerja di Kebun/Unit
Terpantaunya indikasi munculnya kecelakaan kerja dan akibat kecelakaan kerja yang berakibat terhadap kerugian perusahaan, serta meningkatkan pelaksanaan SMK3 dan mengurangi tingkat kecelakaan kerja.
Kecelakaan kerja yang terlapor sepanjang Tahun 2010 sebanyak 35 kejadian.
Evaluating work accident rate in the Estate/Unit
The indications of work accident and the impacts of work accident which may inflict loss to the company is monitored, and enhancing the implementation of OHS Management System and reducing work accident rate.
Reported work accident in 2010 was 35 incidents.
Kecelakaan Kerja (LA7)
Work Accident (LA7)
Perseroan memiliki komitmen untuk melaksanakan K3 dengan tujuan akhir pencapaian kecelakaan kerja nihil (zero accident), Namun demikian, belum terpenuhinya norma SMK3 dapat menimbulkan indikasi atau gejala kecelakaan kerja yang pada akhirnya berakibat terganggunya proses produksi, kerugian perusahaan serta gangguan kesehatan fisik dan psikis bagi karyawan maupun keluarga. Beberapa insiden kerja tetap terjadi sepanjang tahun 2010, yaitu sejumlah 35 kejadian, dengan rincian 30 orang luka ringan, 4 orang luka berat/cacat dan satu orang meninggal dunia dikarenakan tersentuh langsung pada panel tegangan tinggi. Manajemen telah melaksanakan penanganan kecelakaan kerja sesuai prosedur, dengan memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan membawa korban kecelakaan kerja ke Rumah Sakit untuk mendapatkan penanganan semestinya. Selain itu, Manajemen juga mengevaluasi faktor-faktor penyebab kecelakaan kerja, melaksanakan sosialisasi, penyuluhan dan pelatihan, serta menyediaakan Alat Pelindung Diri (APD) dan rambu-rambu K3, dan pemberdayaan P2K3.
The Company is committed to implement OHS with zero accident as its final target. However, since the norms of OHS Management System are not realized, indications or signs of work accidents may appear which will disturb the production process, inflict financial loss to the company and cause physical and psychological health problems to the employees and their families. 35 work incidents occurred in 2010, consisting of 30 minor injuries, 4 major injuries/handicapped and 1 person died because of direct contact with high voltage panel. The management has handled every work accident in accordance with the procedure, by providing first aid and bringing the victim to the Hospital to be treated appropriately. Besides that, the management also evaluated the factors which trigger the work accidents, performing socialization, counseling and training and providing Personal Protective Equipment and OHS signs as well as empowering OHS Steering Committee.
61
62
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
LAPORAN TAHUNAN 2010 PTPN XIII
INSIDEN KERJA TAHUN 2007 – 2010 INCIDENTS OF WORK ACCIDENT IN 2007-2010 URAIAN DESCRIPTION Luka Ringan
Minor injury
2007
2008
2009
2010
31
29
16
30
Luka Berat
Major injury/handicapped
1
5
3
4
Meninggal
Dead
0
0
0
1
32
34
19
35
Total Kejadian
Hubungan Dengan Masyarakat Lokal
Relationship with the Local People
Sebagai satu-satunya BUMN Perkebunan yang memiliki wilayah kerja di Kalimantan, kinerja Perseroan juga ditentukan oleh hubungan dengan masyarakat sekitar. Hubungan harmonis yang terjalin antara Perusahaan dengan masyarakat selama ini, berpengaruh positif terhadap keamanan karyawan dan keluarganya serta terjaganya aset perusahaan. PTPN XIII senantiasa berkoordinasi dengan pihak Muspika/tokoh masyarakat dan tokoh adat serta melaksanakan program CSR di sekitar wilayah kerja perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Selama tahun 2010, PTPN XIII tidak pernah melakukan pelanggaran hak-hak masyarakat lokal yang terkait dengan penggunaan lahan, hak adat, dan hak-hak lainnya untuk keperluan pengembangan usaha yang mengakibatkan terjadinya konflik antara masyarakat dengan Perusahaan. (HR 9).
As the only SOE in Plantation sector which work area is located in Kalimantan, the performance of the Company is also determined by its relationship with the local people. Harmonious relationship between the Company and the local people which have been developed resulted in positive impact on the safety of the employees and their families and the safety of company’s assets. PTPN XIII keeps coordinating with the district leaders’ conference (muspika) / community leaders and prominent figures and implementing CSR program around the company’s work area to improve the welfare of the surrounding community. In 2010, PTPN XIII did not perform any violation of local people’s rights related to land utilization, customary rights, and other rights to develop its business which resulted in a conflict between the company and the community. (HR 9)
Pemberdayaan masyarakat sekitar kebun atau pabrik menjadi perhatian Perusahaan, yang tercermin dari komposisi jumlah Karyawan lokal dan non lokal, dari 14.198 Karyawan, jumlah Karyawan yang berasal dari putera daerah (lokal) sebanyak 10.393 (73.2%) sedangkan 3.805 (26.8%) Karyawan adalah dari berbagai etnis di Indonesia.
The empowerment of people residing around the estate or factory is one of the concerned of the Company shown in the composition of the total local and non-local Employees. Out of 14,198 employees, employees originating from the surrounding area (local) are 10,393 (73.2%) people, while 3,805 (26.8%) people come from various areas in Indonesia.
Economic Performance
SUSTAINABILITY SUS SSU USSSTAI U TAI TTA AIINA A NAB N AB A BIL IILI LLIITTY Y REPORT REP RE R EEP PO ORT OR RTT 2010 R 201 20 2 01 0 10 PTPN PTTP P PN N XIII XIIIIII XII X
6633
64
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Kinerja Ekonomi
Kinerja Ekonomi Economic Performance
Ikhtisar Kinerja Ekonomi disusun mengacu pada indikator kinerja ekonomi berdasarkan pedoman pelaporan keberlanjutan Global Reporting Initiative versi 3.0. Secara keseluruhan, nilai ekonomi yang ditahan, merupakan selisih dari perolehan nilai ekonomi dan pendistribusian nilai ekonomi. Dalam komponen perolehan nilai ekonomi, tidak terdapat penerimaan yang berasal dari pemerintah maupun pihak lainnya. Perolehan nilai ekonomi hampir seluruhnya berasal dari hasil penjualan, ditambah dengan pendapatan bunga dan pendapatan lain-lain. Dalam komponen pendistribusi nilai ekonomi, tidak terdapat pengeluaran untuk organisasi politik apapun. (EC1, EC4, SO6)
Ikhtisar The Economic Performance Highlight is formulated based on the economic performance indicator in accordance with the sustainability reporting guidelines of Global Reporting Initiative version 3.0. Overall, the retained economic value is the difference between the incoming economic value and the distributed economic value. In the components of incoming economic value, there is no income originating from the government or other parties. Almost all of the incoming economic value originated from sales, and interest income and other income. In the component of distributed economic value, there is no expense for any political organization. (EC1, EC4, SO6)
Economic Performance
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
PROGRAM KERJA K3 DI TAHUN 2010 K3 WORK PROGRAMS IN 2010 PEROLEHAN NILAI EKONOMI
2010 (dlm Rp juta) (in Rp million)
2009 (dlm Rp juta) (in Rp million)
PERUBAHAN CHANGE
ECONOMIC VALUE GENERATED
- Pendapatan - Pendapatan Bunga Bank dan Deposito - Pendapatan / (Pengeluaran) Selisih Kurs - Pendapatan lain-lain
3.359.176 1.015 2.370 127.967
2.596.867 967 6.248 121.840
129,35 104,96 37,93 105,03
- Revenue - Interest Income from bank and Deposito - Gain from forex differencial - Other Incomes
Jumlah Nilai Ekonomi Diperoleh
3.490.528
2.725.922
128,05
Total Economic Value Generated
Pendistribusian NIlai Ekonomi
Economic Value Distributed
Biaya Operasional
3.111.659
2.447.127
127,16
Operating Costs
44.584
51.719
86,20
Employees salary and benefit:
Gaji Karyawan dan Benefit lainnya Pembayaran kepada Penyandang Dana
Payment for funds provider:
- Pemegang Saham (Deviden)
- Dividend (shareholders)
42.198
24.418
172,82
- Bank (Bunga Pinjaman)
107.336
67.285
159,52
- Interest (creditors)
Jumlah Pembayaran kepada Penyandang Dana
149.534
91.703
163,06
Total payment for funds provider
528
475
111,16
Expenditure for Government (taxes, etc)
Pengeluaran untuk Pemerintah (Pajak, dll) Pengeluaran untuk Masyarakat Jumlah NIlai Ekonomi yang Didistribusikan
7.915
8.224
521,78
Expenditure on community
3.463.754
2.690.951
130,02
Total Economic Value Distributed
26.774
34.971
(23,51)
Economic Value Retained
Nilai Ekonomi yang Ditahan
Kontribusi Pada Negara
Contribution to the Country
Sebagai Badan Usaha Milik Negara, kontribusi PTPN XIII pada negara adalah melalui pembayaran dividen dan pajak yang dibayarkan Perusahaan kepada pemerintah. Besarnya dividen yang wajib dibayarkan setiap tahun ditetapkan melalui mekanisme Rapat Umum Pemegang Saham. Komponen pajak yang wajib disetor meliputi Pajak Pertambahan Nilai pasal 23, Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penghasilan Pegawai, Pajak Penghasilan Badan, BBN dan Pajak Kendaraan/Retribusi Daerah, Pajak Lainnya.
As a State Owned Enterprise, the contribution of PTPN XIII to the country is by paying dividend and taxes paid by the Company to the government. The amount of dividend that should be paid each year shall be determined by the General Meeting of Shareholders. The components of taxes which should be paid by the Company consist of Value Added Tax article 23, Land and Building Tax, Employee Income Tax, Corporate Income Tax, Transfer of Title Fee and Vehicle Tax/Regional Retribution, Other Taxes.
DIVIDEN TAHUN 2006-2010 (RP JUTA) DIVIDEN IN 2006-2010 (IDR MILLION)
PAJAK TAHUN 2006-2010 (RP JUTA) TAXES PAID IN 2006-2010 (IDR MILLION) 42,198
35,399
322,486
395,859
2008
2009
330,18
252,359 24,418 163,854
9,133 3,781 2006
2007
2008
2009
2010
2006
2007
2010
65
66
Kinerja Ekonomi
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Dampak Pengaruh Ekonomi Tidak Langsung
Indirect Economic Influence
Kontribusi PTPN XIII yang memiliki wilayah kerja di empat provinsi di Kalimantan yakni Kalbar, Kaltim, Kalteng dan Kalsel, dirasakan cukup besar. Hal ini dapat dilihat dari pergerakan peningkatan ekonomi masyarakat hingga terbukanya akses transportasi di pedalaman. Dengan berkembangnya agrobisnis sawit dan karet yang dimotori PTPN XIII, kemajuan ekonomi yang terjadi di sekitar wilayah kerja Perusahaan sangat signifikan. Berkembangnya kebun plasma dan kebun masyarakat yang dikelola secara mandiri, telah ikut menumbuhkan Koperasi Unit Desa dan sektor jasa pendukung lainnya. Hal ini secara tidak langsung akan mendorong perputaran roda perekonomian setempat melalui usaha jasa perbengkelan, penyediaan sarana produksi, pemasok, usaha pembibitan, sektor perdagangan dan semakin terbukanya wilayah yang semula terisolir. (EC8, EC9)
The contribution of PTPN XIII which work area is located in four provinces in Kalimantan, namely West Kalimantan, East Kalimantan, Central Kalimantan and South Kalimantan is relatively significant. It can be seen from the economic improvement of the local people and the development of transportation access to the remote areas. As the oil palm and rubber agribusiness promoted by PTPN XIII is developing, the economic development around the work area of the Company is very significant. The development of plasma plantation and community plantation managed independently by the local people has developed the Village Unit Cooperative and other supporting service sectors. It will indirectly promote the local economic development through workshop service business, production equipment provision, supplier, nursery business, commerce sector, and areas which were isolated are now started to receive exposures. (EC8, EC9)
Dampak lain yang langsung dirasakan oleh masyarakat adalah penyerapan tenaga kerja setempat, baik oleh Perusahaan maupun sektor perekonomian lainnya serta berkembangnya sarana pendidikan yang disediakan oleh Perusahaan untuk anak karyawan maupun masyarakat sekitar. Hal ini akan bermuara pada peningkatan kesejahteraan, kualitas hidup serta tingkat pendidikan masyarakat setempat. (SO1)
Another impact which is directly experienced by the local people is the increase of local employment absorption either by the Company or other economic sector and the development of educational means provided by the Company for the children of the employees and the surrounding community. Finally, it will result in the improvement of welfare, life quality and educational level of the local people. (SO1)
Antonius Biono Ketua KUD Rindu Sawit, Parindu Kabupaten Sanggau, dengan Aset mencapai Rp 1 M, beranggotakan 1.480 petani. Head of Rindu Sawit Cooperative, Parindu, Sanggau District, with the total Assets of IDR 1 Billion, with 1,480 farmers as its members.
“Sejak berdirinya perkebunan kelapa sawit di Parindu, banyak perubahan yang telah dirasakan.Termasuk asset KUD Rindu Sawit yang hampir mencapai Rp 1 M. KUD yang terletak di desa Pusat damai, kecamatan Parindu, kabupaten Sanggau ini sudah mempunyai 1.480 anggota. Taraf ekonomi masyarakat meningkat, demikian juga dengan taraf pendidikan. Jika dahulu sebelum ada sawit, kondisi sangat sulit, bahkan setiap tahun warga setempat mengalami paceklik, namun sekarang taraf ekonomi masyarakat sudah meningkat. Banyak petani yang mampu membiayai pendidikan anaknya, bahkan hingga bangku Perguruan Tinggi, dengan mengandalkan hasil panen sawit.”
“Since oil palm plantations are opened in Parindu, we have experienced a lot of changes, including the assets of Rindu Sawit Cooperative which almost reach IDR 1 Billion. The economic condition of the society increases, and the educational level does, too. Back then, everything was very difficult. In fact, every year the local people experienced food scarcity. Now, the economic condition of the society is much better. A lot of farmers afford to pay for their children’s education even sending them to the University using what they get from oil palm harvest.”
Economic Performance
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Investasi Untuk Masyarakat
Investment for the Community
PTPN XIII ikut aktif secara nyata membangun ekonomi kerakyatan untuk menjaga keseimbangan sosial dan komunitas di sekitar kebun yang tersebar dalam remote area pada 4 (empat) provinsi, yaitu Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah. Pola pembangunan ekonomi kerakyatan yang dilakukan PTPN XIII di sekitar wilayah kebun adalah pembangunan Kebun Plasma pola PIRBUN (PIR Swadana, PIR Berbantuan dan PIRTRANS), KKPA (Kredit Koperasi Primer untuk Anggota), Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Dana pembangunan ekonomi kerakyatan ini disediakan dalam bentuk kredit bersumber dari perbankan dalam dan luar negeri, perusahaan dan hibah. (EC8, EC9, SO1).
PTPN XIII is actively developing the people’s economy to maintain social and community balance around the estates located at the remote areas in 4 (four) provinces, namely West Kalimantan, East Kalimantan, South Kalimantan and Central Kalimantan. The people’s economy development pattern used by PTPN XIII around the estate is by developing PIRBUN (Self Financing Nucleus Estate Smallholder, Subsidized Nucleus Estate Smallholder and Transmigration Nucleus Estate Smallholder) based Plasma Plantation, Primary Cooperative Credit for Members, Partnership and Environmental Development Program. The people’s economy development fund is provided in the form of loan originated from national and international banks, the company and grants. (EC8, EC9, SO1).
Kontribusi PTPN XIII kepada masyarakat juga diwujudkan dalam bentuk pemberdayan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah Kebun/Unit Kerja dengan sistem dana bergulir dan hibah. Selain itu, Perusahaan juga ikut berpartisipasi dalam pembangunan prasarana dan sarana umum, sarana ibadah, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan. (EC8, EC9, SO1)
The contribution of PTPN XIII to the community is also shown in the form of the empowerment of Small and Medium Enterprises located around the Estate/Work Unit through revolving fund and grants. Besides that, the Company also participated in the construction of public infrastructures and facilitates, house of religious worship, education and training facilities, and health improvement. (EC8, EC9, SO1)
Hubungan Dengan Mitra Kerja
Relationship with Partners
PTPN XIII telah memiliki Buku Pedoman Rekanan/Pemborong periode 2010-2012, yang merupakan acuan daftar mitra kerja bagi seluruh Distrik, Kebun/Unit dan Bagian Kantor Direksi. Seleksi terhadap mitra kerja didasarkan atas kompetensi Rekanan/Pemborong, kualifikasi/golongan perusahaan dari Rekanan/Pemborong dan ketentuan lainnya yang ditetapkan dalam Buku Pedoman. Mitra Kerja yang dapat melaksanakan kegiatan pengadaan barang dan jasa di seluruh Unit Kerja PTPN XIII adalah mereka yang sudah terdaftar di dalam Buku Pedoman.
PTPN XIII has formulated the Partner/Contractor Manual Book 2010-2012, which is used as partner reference for every District, Estate/Unit and Department in the Director’s Office. Selection of partners is based on Partner/Contractor’s competency, the qualification/grade of partner/ contractor’s company and other regulations stipulated in the Manual Book. Partners who can perform goods and service procurement activity in every Work Unit of PTPN XIII are those who are registered in the Manual Book.
Stepanus Sinju
“Di kebun plasma kami belajar mulai dari menanam, memelihara, memupuk bahkan hingga tata cara memanen. Kemudian kami menanam sendiri dengan modal swadaya. Dengan luas lahan 87 ha, setiap anggota mampu menghasilkan laba bersih sekitar Rp 1,2 juta per bulan, sudah dipotong biaya pupuk, herbisida dan biaya lainnya.”
“In the plasma estate we learn to plant, to maintain, to give fertilizer and to harvest. Then we open our own plantation using our own capital. With the total area of 87 ha, every member can get a total of IDR 1.2 million of net income per month. It is already deducted by costs for fertilizer, herbicide, and other costs.”
Ketua Petani Swadaya Senyawan Jaya Kelompok pekebun swadaya, beranggotakan 88 petani Head of Senyawan Jaya Self-Initiative Farmers, with 88 members
67
68
Kinerja Ekonomi
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Sesuai ketentuan, Direksi, Senior Manajer, Manajer serta keluar-ganya tidak diperbolehkan untuk menjadi pemasok Perseroan untuk menghindari konflik kepentingan (4.6)
Pursuant to the regulation, the members of Board of Directors, the Senior Managers, the Managers and their families are not allowed to be the Company’s supplier to avoid conflict of interest. (4.6)
Dalam Pedoman Dasar Kerja (SOP) Pengadaan Barang dan Jasa PTPN XIII dinyatakan bahwa Perusahaan mengutamakan penggunaan produk dalam Negeri dan pemberdayaan usaha kecil/koperasi (UKK). Perusahaan Asing yang ikut serta dalam pengadaan barang dan jasa harus melakukan kerjasama usaha dengan perusahaan nasional. Panitia Pelelangan dan Pemenang Pelelangan wajib menandatangani Pakta Integritas untuk setiap pengadaan barang dan jasa. (EC6)
In the Standard Operating Procedure of Goods and Service Procurement of PTPN XIII, it is stated that the Company is prioritizing the utilization of domestic products and the empowerment of small enterprises/cooperatives. Foreign companies that want to participate in goods and service procurement must work in partnership with a national company. The Auction Committee and the Auction Winner must sign the Integrity Contract for every goods and service procurement. (EC6)
JUMLAH VENDOR DI PTPN XIII TAHUN 2009-2010 NUMBER OF VENDOR OF PTPN XIII IN 2009- 2010 WILAYAH DISTRIC
JUMLAH TOTAL
Distrik Kalimantan Barat
242
Distrik Kalimantan Timur
55
Distrik Kalimantan Selatan / Tengah Jumlah Total
56 353
Produk
Products
Produk yang dihasillkan PTPN XIII adalah Minyak Sawit, Inti Sawit dan karet (SIR-20 dan RSS). Produk tersebut merupakan produk primer karena merupakan produk industri hulu dan bahan baku industri hilir. Minyak sawit dan inti sawit merupakan bahan baku bagi industri Refinery untuk menghasilkan minyak goreng, stearin, Fatty Acids, dan bahan baku industri oleokimia. Produk karet adalah bahan baku industri elastomer terutama menghasilkan ban kendaraan bermotor, seal, telapak sepatu, sarung tangan dan sebagainya. (2.2)
The products of PTPN XIII are Palm Oil, Palm Kernel, and rubber (SIR-20 and RSS). The products are primary products because they are upstream industry products and raw materials for downstream industry. Palm oil and palm kernel are raw materials for Refinery industry to produce cooking oil, stearin, Fatty Acids, and raw materials for oleochemical industry. Rubber products are raw materials for elastomer industry especially to produce tires for motor vehicle, seal, shoe sole, gloves, etc. (2.2)
Produk PTPN XIII saat ini mencapai 340.069 ton minyak sawit dan 62.110 inti sawit. Produk karet mencapai 27.875 ton karet kering. Produk minyak sawit dan inti sawit sepenuhnya dipasarkan untuk konsumsi industri minyak nabati di Indonesia. Produk olahan karet berupa SIR 20 dan RSS, 80% dialokasikan untuk pasar domestik dan 20% dialokasikan untuk pasar global seperti India dan Cina. (2.7)
The products of PTPN XIII at present are 340,069 tons of palm oil and 62,110 palm kernel. The rubber products are 27,875 tons of dried rubber. Palm oil and palm kernel are fully marketed for the consumption of vegetable oil industry in Indonesia. Rubber processing products are SIR 20 and RSS, 80% is allocated for domestic market and 20% is allocated for global market such as India and China. (2.7)
Karakteristik dari produk primer adalah kualitas produk sudah terstandar untuk semua industri, harga jual terbentuk atas penawaran dan permintaan pelanggan, industri dan trader, kegiatan produksi tidak elastik terhadap perubahan kualitas atau permintaan pasar, kualitas produk
The characteristics of primary products are standardized product quality for every industry, sales price is established based on demand and supply from the customer, industry and trader, the production activity is not elastic to quality change or market demand, product quality is
Economic Performance
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
berbanding terbalik dengan waktu penyimpanan. Produk PTPN XIII dijual dalam bentuk mass product sehingga tidak memerlukan kemasan, label, informasi khusus yang memuat kandungan produk. (PR1, PR3).
inversely proportional to storage time. The products of PTPN XIII are sold as mass products so that they do not require any packaging, label, or special information about product contents. (PR1, PR3)
PTPN XIII telah memiliki Bagian Quality Assurance dan Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu untuk menangani pengendalian mutu produksi. Demikian pula, Perusahaan juga telah memiliki fasilitas laboratorium yang representatif di unit-unit produksi maupun di Kantor Direksi. PTPN XIII berupaya untuk mentaati aturan kelayakan produk yang dijual, sehingga tidak pernah menghadapi adanya tuntutan pelanggaran peraturan atau kode etik penjualan produk. Selama 2010, tidak terdapat adanya pelanggaran peraturan perundangan-undangan maupun ketentuan lain yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan konsumen atas penggunaan produk CPO, minyak inti sawit, karet kering (PR2).
PTPN XIII has its Quality Assurance and Quality Management System Management Department to control the quality of the products. Besides that, the Company also has a representative laboratory in the production units and at the Director’s Office. PTPN XIII tries to obey the regulation about product appropriateness, so that it never faces any law suit for product sales regulation or ethic code violation. In 2010, there was no violation to the laws and regulations or other stipulations related to customers’ health and safety on the utilization of CPO, palm oil or dried rubber products. (PR2)
Pabrik Minyak Sawit PTPN XIII dengan menggunakan teknologi tinggi dan didukung oleh performa sumber daya manusia yang handal telah berhasil mendapatkan pengakuan standar mutu produksi sejak tahun 2005. Setelah sebelumnya menerapkan SMM ISO 9001 : 2000, pada tanggal 12 Agustus 2010 Perusahaan meraih SMM SNI ISO: 2008 yang dikeluarkan oleh PT TUV NORD Indonesia untuk proses produksi di tujuh PMS. (PR3)
Palm Oil Mills of PTPN XIII which use high technology and are supported by human resources with excellent performance has obtained the production quality standard acknowledgement since 2005. After applying SMM ISO 9001:2000, on August 12, 2010 the Company received SMM SNI ISO:2008 issued by PT TUV NORD Indonesia for production process in seven Palm Oil Mills. (PR3)
Pabrik Karet PTPN XIII telah berhasil mendapatkan pengakuan standar mutu produksi sejak tahun 2006. Perusahaan telah menerapkan dan meraih SMM SNI ISO 9001 ISO 9001 : 2008 untuk proses produksi yang dikeluarkan oleh Yogya Quality Assurance (YOQA) tanggal 17 Maret 2010 untuk PKR Tambarangan, tanggal 23 Oktober 2010 untuk PKR Sintang dan tanggal 12 November 2010 untuk Pabrik Sheet Dasal. (PR3)
The Rubber Factories of PTPN XIII has obtained the acknowledgement of its production quality standard since 2006. The Company has implemented and received SMM SNI ISO 9001: 2008 for its production process issued by Yogya Quality Assurance (YOQA) on 17 March 2010, for Nangka Jetak Sintang Crumb Rubber Factory and Tambarangan Crumb Rubber Factory, and on 12 November 2010 for Sheet Dasal Factory. (PR3)
69
70
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Kinerja Ekonomi
Dalam rangka mempertahankan hubungan harmonis dengan pelanggan, PTPN XIII selalu berupaya meningkatkan pelayanan dan kualitas produk yang dipasarkan. Perusahaan juga senantiasa mereviu dan mengevaluasi Survei Kepuasan Pelanggan yang dilakukan setiap tahun. Selain melalui mekanisme Survei Kepuasan Pelanggan, PTPN XIII juga berupaya menyelesaikan klaim mutu yang diajukan oleh pelanggan dan mengganti kerugian sesuai ketentuan dan kesepakatan sebelumnya. Di tahun 2010, jumlah komplain dari pelanggan menurun 47,96% dibandingkan tahun 2009, sehingga sanksi dalam bentuk denda material terkait dengan mutu produk menjadi Rp 8,79 milyar PTPN XIII telah mengantisipasi bila di kemudian hari terjadi komplain dari pelanggan, diantaranya melalui pemeriksanaan mutu produk sesaat sebelum produk diserahkan ke pelanggan. Hasil pemeriksaan tersebut diserahkan dalam bentuk Sertifikat Mutu Produk. (PR4, PR5, PR9)
In order to maintain a harmonious relationship with its customers, PTPN XIII always tries to improve its service and the quality of marketed products. The Company also always reviews and evaluates the Customers’ Satisfaction Survey held every year. Besides through the Customers’ Satisfaction Survey mechanism, PTPN XIII also tries to settle the quality claim submitted by the customers and give them compensation in accordance with the previous terms and conditions. In 2010, the total customer’s complaint decreased by 47.96% compared to that of in 2009, so that sanction in the form of material fine related to product quality decreased to IDR 8.79 billion. PTPN XIII has anticipated if in the future there are complaints from the customers, among others by performing quality control immediately before shipping the products to the customers. The result of the quality control is given in the form of Product Quality Certificate. (PR4, PR5, PR9)
PTPN XIII berupaya melakukan komunikasi pemasaran, diantaranya melalui komunikasi internal antara Bagian Pemasaran dengan Unit Produksi untuk koordinasi, Bagian Pemasaran juga melakukan komunikasi eksternal dengan pembeli, Kantor Pemasaran Bersama Nusantara, Bursa Berjangka Komoditas, dan lain-lain. PTPN XIII senantiasa melakukan praktik bisnis secara etis dan legal serta memenuhi ketentuan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku. Sepanjang tahun 2010, tidak terdapat pengaduan tentang pelanggaran privatisasi pelanggan maupun hal-hal negatif dalam berkompetisi. (PR6, PR7, PR8, SO7)
PTPN XIII makes some efforts to perform marketing communication, among others through internal communication between the Marketing Department and the Production Unit to coordinate. The Marketing Department also performs external communication with the buyers, the Common Marketing Office of Perkebunan Nusantara, the Commodity Stock Exchange, etc. PTPN XIII always performs its business ethically and legally and obeys the prevailing laws and regulations. In 2010, there was no claim on customers’ privatization violation or other negative issues in business competition. (PR6, PR7, PR8, SO7).
Economic Performance
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Implikasi Keuangan Terhadap Perubahan Iklim
Financial Implication to Climate Change
PTPN XIII menyadari bahwa sebagai perusahaan agribisnis, perubahan iklim yang terjadi akan berpengaruh terhadap peraihan produksi. Sebagai contoh, perubahan iklim global yang berlangsung sepanjang tahun 2010 sangat menganggu kegiatan panen dan pengangkutan hasil panen sehingga potensi produksi tidak teraih sepenuhnya. Hal ini berdampak pada kerugian secara finansial bagi Perusahaan. (EC2).
PTPN XIII realizes that as an agribusiness company, the climate change will affect its production. As an example, the global climate change occurred in 2010 really affected the harvesting activities and the process of transporting the harvest so that not all of the potential production was achieved. It inflicted a financial loss to the Company. (EC2)
PTPN XIII berusaha untuk mengantisipasi hal tersebut, dengan meningkatkan kualitas aset produksi dan sumber daya lainnya, sehingga perubahan iklim tidak mengakibatkan penurunan produksi secara signifikan. Selain itu, pada kapasitas yang masih terbatas, PTPN XIII juga berupaya untuk mengurangi pemakaian energi berbasis fosil dan menggantikannya dengan energi biodiesel yang ramah lingkungan. Dengan demikian, Perusahaan ikut berkontribusi pada upaya untuk mengurangi pemanasan global. (EN18).
PTPN XIII has made some efforts to anticipate such matter by improving the quality of its production assets and other resources so that climate change will not cause significant decrease on its production. Besides that, in a limited capacity, PTPN XIII also made some efforts to reduce the utilization of fossil fuel and replace it with environmentally friendly biodiesel energy. Therefore, the Company has contributed in the efforts to reduce global warming. (EN18).
71
72
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Pengelolaan Lingkungan Environmental Management
Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif kegiatan perusahaan terhadap lingkungan serta meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. The environtmental management is aimed at reducing the negatif effects of the factories toward the environment, and increasing the environmental management performance sustainably.
Pengelolaan Lingkungan
Environmental Management
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi terhadap lingkungan, yang tertuang dalam salah satu misi perusahaan, yaitu ‘Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan’, yang selanjutnya diwujudkan melalui kebijakan strategis PTPN XIII, yaitu ‘Keberpihakan kepada lingkungan.
PTPN XIII has a high commitment to the environment as indicated in one of the company’s missions, namely ‘To develop environment-friendly plantation system’, that will further be realized through the strategic policies of PTPN XIII, that is the ‘Pro-environment’.
Konsep Zero Emissions menjadi landasan bagi PTPN XIII dalam mengelola lingkungan. Perusahaan menerapkan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu pada proses produksi dan daur hidup produk dengan tujuan mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan. Penggunaan maksimal bahan mentah yang dipakai dan sumber-sumber yang terbarui menghasilkan keberlanjutan penggunaan sumber daya alam dan penghematan terutama bagi limbah yang masih mempunyai nilai ekonomi.
Zero emissions concept becomes the basis for PTPN XIII to manage the environment. The company applies the preventive and integrated environmental management strategy in the production process and product life cycle which determine to reduce the risks to human and environment. The maximum use of the needed raw materials and renewable resources leads to the sustainability of natural resources use and their conservation especially the waste which still has economic values.
Kebijakan lingkungan PTPN XIII meliputi ketentuan pengelolaan limbah yang berasal dari proses operasional pabrik (limbah padat, limbah B3, limbah cair), penggunaan pupuk dan bahan kimia tanaman, penggunaan BBM dan pelumas, penggunaan energi tidak langsung, penggunaan bahan kimia pengolahan, pengelolaan dan penggunaan air, pengelolaan bahan/barang produk.
The policies of PTPN XIII include the treatment of waste which derives from the factory operational process (solid waste, hazardous and poisonous waste, liquid waste), the use of fertilizer and chemical products for plants, the use of fuel and lubricant oil, the use of indirect energy, the use of chemical products for processing, the water use and management, product management.
PTPN XIII memiliki bagian khusus yang menangani lingkungan di Kantor Direksi dan pelaksana teknis di unit kerja. Untuk memastikan semua kegiatan operasional perusahaan (on farm-off farm) terkait pengelolaan lingkungan dapat berlangsung baik, maka Direksi bertanggung jawab mengevaluasi kegiatan tersebut dan melaporkannya ke instansi berwenang.
PTPN XIII has a special department that handles the environmental problems in the office of the Board of Directors, and the technical implementer in the working unit. To ensure that all the company operations (on farm-off farm) related to environmental management work properly, the Board of Directors shall be responsible to evaluate the activities and to report to the authorized institution.
Program Pengelolaan Lingkungan
Environmental Management Program
Berikut ini adalah program pengelolaan lingkungan PTPN XIII dalam rangka meningkatkan kinerja lingkungan secara berkelanjutan:
Below is the environmental management programs of PTPN XIII in order to promote the sustainable environment performance:
73
74
Pengelolaan Lingkungan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL MANAGEMENT PROGRAM NO.
PROGRAM
1.
Pembukaan lahan baru (EN 18, EN 19) Land Clearing (EN18, EN19)
KETERANGAN Sistem zeroburn sehingga tidak terjadi pembakaran yang akan menimbulkan peningkatan CO2 maupun CO pada atmosfer Zeroburn system should be applied for a land clearing to prevent fire that will result in the increase of CO2 and CO in the atmosphere.
2.
Peremajaan tanaman (EN 18, EN 19) Plants Rejuvenation (EN18, EN19)
Sistem under replanting dan tidak membakar tonggak sisa tanaman tua yang akan diremajakan. Inter-replanting system and not burning the old plant stump remnants that will be rejuvenated.
3.
Pengelolaan limbah cair (EN 22) Liquid waste treatment (EN22)
Setiap PMS dilengkapi dengan Unit Pengolah Air Limbah (IPAL) dengan sasaran memenuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan Pemerintah. Every Palm Oil Mill is equipped with Liquid Waste Processing Unit in order to meet the standard quality of liquid waste stipulated by the Government. Memanfaatkan limbah cair hasil buangan pabrik untuk mengairi lahan kelapa sawit Using liquid waste from the mill/factory to irrigate oil palm estates.
4.
Pengelolaan limbah padat (EN 22) Solid waste treatment (EN22)
Memanfaatkan tandan kosong sebagai pemulsaan (mulching) tanaman sawit dengan dosis 20-30 ton/ha untuk TBM dan 30-40 ton/ha untuk TM. Using empty fruit bunches as mulching for oil palm plants with the total dose of 20-30 tons/ha for immatured plants and 30-40 tons/ha for matured plants. Memanfaatkan limbah pada decanter untuk pupuk di kebun dan bahan pakan ternak. Using the waste in decanter as plant fertilizer. Pembangkit listrik Tenaga Tandan Kosong/cangkang Empty-Fruit-Bunches/Shell Power Plant (plan)
5.
Pengaturan gas buangan (EN 20) Waste gas treatment (EN 20)
Pengukuran emisi udara pada cerobong dan melaporkannya pada instansi terkait. Measuring air emissions in the chimney and reporting it to the relevant institution
6.
Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun B3 (EN 22) Hazardous and Poisonous materials treatment
Mengelola minyak pelumas bekas dan aki bekas Proper treatment of used oil and used accumulator
7.
AMDAL Environmental Impact Analysis
Pemenuhan terhadap AMDAL dan atau RPL serta RKL
Pemanfaatan sumber daya (EN 5, EN 6) - Penghematan energi - Inisiatif penyediaan energi terbarukan
Memanfaatkan drab akhir CPO sebagai bahan baku Unit Pengolahan Biodiesel. (EN 5, EN 6) Utilizing CPO final drab as raw material for Biodiesel Processing Unit (EN5, EN6)
Resources utilization (EN5, EN6) - Energy saving - Initiatives for renewal energy supply
Rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Tandan Kosong/cangkang (EN 7) Plan for the construction of Empty-Fruit-Bunches/Shell Power Plant
8.
Meeting the requirements of Environmental Impact Analysis and/or Environmental Monitoring Plan and Environmental Management Plan
Pilot project pemanfaatan biomass perkebunan sebagai substitusi BBm untuk pembangkit listrik (PLTD Janggel) kapasitas 60 KVA berlokasi di lingkungan perumahan karyawan PTPN XIII Kebun Pelaihari. Pilot Project of estate biomass utilization as the fuel substitute for power plant (Janggel Diesel Power Plant) with the total capacity of 60KVA located within the housing complex of employees of Pelaihari.
Environmental Management
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Dokumen Pengelolaan Lingkungan Document Of Environmental Management PTPN XIII menyusun dan melaksanakan program pengelolaan lingkungan dibantu oleh konsultan independen. Proyek baru yang akan dibangun oleh Perusahaan selalu didahului dengan kelengkapan AMDAL yang memuat dokumen kerangka acuan analisis dampak lingkungan (KA-AMDAL), dokumen analisis dampak lingkungan, dokumen rencana pengelolaan lingkungan hidup (RKL), dokumen rencana pemantauan lingkungan hidup (RPL). Kajian mengenai dampak besar dan penting suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup ini diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Untuk kegiatan yang tidak wajib dokumen AMDAL, PTPN XIII melakukan penyusunan dokumen Usaha Pengelolaan Lingkungan–Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL).
PTPN XIII composes and implements its environmental management programs assisted by independent consultant. New projects that will be initiated by the company are always preceded by the Environmental Impact Analysis supporting document that consists of frame of reference document on Environmental Impact Analysis, Environmental Impact Analysis document, Environmental Management Plan document, and Environmental Monitoring Plan document. This study on the large and important impact of a particular business and/or activity which is planned to the environment is required for the decision making process on the realization of the business and/or activity. For the activity which does not require Environmental Impact Analysis document, PTPN XIII composes the documents of Environmental Management Efforts-Environmental Monitoring Efforts (UKL-UPL).
Pelaksanaan program disesuaikan dengan hasil rekomendasi dokumen pengelolaan lingkungan pada saat dibangunnya proyek baru. Hal ini mengacu pada UndangUndang Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta untuk menunjukkan komitmen Perusahaan pada pelestarian dan perlindungan lingkungan. (EN12, EN13, EC1))
The program implementation is corresponding to the recommendation result of the environmental management document as the new project is realized. The result refers to the Government Regulations Number 32 Year 2009 of the Environmental Conservation and Management and is to show the company commitment to the environmental preservation and conservation (EN12, EN13, EC1).
75
76
Pengelolaan Lingkungan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
PROGRAM PENYUSUNAN DOKUMEN PERLINDUNGAN LINGKUNGAN TAHUN 2010 THE PROGRAM OF ENVIRONMENTAL CONSERVATION DOCUMENT COMPOSITION IN 2010 NO. 1.
2.
3.
4.
PROGRAM
TARGET
REALISASI REALIZATION
Penyusunan dokumen AMDAL Proyek pengembangan kelapa sawit Kubu Raya, Kabupaten Kubu Raya, Kalbar, luas 16.971 ha.
Tersusunnya dokumen AMDAL Kubu Raya sebagai kelengkapan ijin usaha dan penataan lingkungan
Sampai dengan akhir 2010, penyusunan dokumen AMDAL oleh Konsultan Independen sedang dalam pengerjaan dan telah dibahas dengan Tim Komisi Amdal Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Tetapi dengan adanya perubahan ijin lokasi, penyusunan dokumen amdal sudah direvisi dan hasil revisi sudah sidang komisi Kerangka Acuan (KA) Amdal.
The composition of Environmental Impact Analysis on Project of Kubu Raya oil palm estate development, Kubu Raya Regency, West Kalimantan, with the area of 16,971 hectares
The composition of the Kubu Raya Environmental Impact Analysis as the business permit and environmental arrangement supporting document
Until 2010, the composition of Environmental Impact Analysis by the independent consultant was under construction and had been discussed by Environmental Impact Analysis team of Regency Government of Kubu Raya. However, with the change of the location permit, the composition of the Environmental Impact Analysis document had been revised and the result had also been discussed in the commissioners meeting on frame of reference of Environmental Impact Analysis.
Penyusunan dokumen AMDAL terkait Pembangunan Crumb Rubber Factory (CRF) di Kebun Batulicin dengan kapasitas 12.000-18.000 ton KK/tahun, yang akan dilaksanakan tahun 2013
Tersusunnya dokumen AMDAL Batulicin sebagai kelengkapan ijin usaha dan penataan lingkungan.
Sampai dengan akhir 2010 masih dalam proses pengurusan perijinan AMDAL.
The composition of Environmental Impact Analysis document regarding the construction of Crumb Rubber Factory (CRF) in Kebun Batulicin with the capacity of 12,000-18,000 tonnes KK/year which will be implemented in 2013
The composition of Batulicin Environmental Impact Analysis document as the supporting document for business permit and environmental arrangement.
Until the end of 2010 was in the process of Environmental Impact Analysis permit.
Penyusunan dokumen dan FS (Feasibility Study) terkait pembangunan Pabrik Palm Kernel Oil (PKO) di Kaltim dan akan diintegrasikan dengan Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Tandan Kosong/ Cangkang, yang akan dilaksanakan tahun 2011.
Tersusunnya kelengkapan dokumen dan FS pembangunan PKO sebagai kelengkapan ijin usaha dan penataan lingkungan
Sampai dengan akhir 2010 masih dalam tahap persiapan dokumen dan FS (Feasibility Study).
The composition of FS (Feasibility Study) document regarding with the construction of Palm Kernel Oil (PKO) factory in East Kalimantan, that will be integrated with empty fruit bunches/shell power plant which will be implemented in 2011
The composition of supporting document and FS of the PKO construction as the supporting document for business permit and environmental arrangement
Until 2010 the document and FS were still in the preparation stage.
Penyusunan Laporan Lingkungan (Laporan pelaksanaan RKL-RPL pada dokumen AMDAL / UKL-UPL)
Tersusunnya informasi sebagai indikator implementasi K3PL
Penyampaian laporan pengelolaan lingkungan per semester ke Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) dan Kementerian ke LH
The composition of Environmental Report ( the report on the implementation of Environmental Management Plan-Environmental Monitoring Plan in the Environmental Impact Analysis/Environmental Management Efforts-Environmental Monitoring Efforts documents)
The composition of the information as the indicator of the K3PL implementation
The submission of the environmental management report every semester to the Regional Environmental Management Body (BPLHD) and the Ministry of Environment.
Environmental Management
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Kinerja Lingkungan Environmental Performance Kinerja lingkungan meliputi berbagai aspek yang terkait dengan aspek lingkungan hidup, lahan, air, material, energi, keanekaragaman hayati (biodiversitas), limbah, serta dampak pengangkutan dan pemakaian produk.
The environmental performance involves some aspects related to the environmental aspects, land area, water, material, energy, biodiversity, waste, and the transportation effects and product use.
Pemanfaatan Lahan dan Keanekaragaman Hayati
The Land Use and Biodiversity
Saat ini, PTPN XIII memiliki areal konsesi seluas 84.326,15 ha, terdiri atas tanaman kelapa sawit seluas 52.228,49 ha, tanaman karet seluas 13.721,46 ha, dan areal lain-lain seluas 18.693,83 ha yang merupakan rencana lahan pembibitan, tanaman non produktif, pabrik, kantor, perumahan, jalan penghubung produksi dan koleksi, rendahan, hutan, jurang dan lain-lain. PTPN XIII juga mengelola plasma kelapa sawit seluas 57.908,61 ha dan plasma karet seluas 29.595,04 ha.
Recently PTPN XIII has the concession area of 84,326.15 ha consisting of oil palm plantation of 52,228.49 ha, rubber plantation of 13,721.46 ha, and other areas of 18,693.83 ha that is planned for seeding land, non productive plantation, factory, office, housing complex, connecting road between production and collection places, low land, forest, ravine, and so forth. PTPN XIII also manages the oil palm plasma plantation of 57,908.61 ha and rubber plasma plantation of 29,595.04 ha
Untuk mengolah hasil panen yang berasal dari kebun sendiri maupun kebun plasma dan pihak ketiga, PTPN XIII memiliki tujuh (7) Pabrik Minyak Sawit, tiga (3) Pabrik Karet, yang semuanya beroperasi dengan baik dan dua (2) Pabrik Minyak Sawit baru yang siap beroperasi tahun 2011.
To process the harvest coming from the owned plantation or plasma plantation or third party, PTPN XIII has 7 (seven) palm oil mills, 3 (three) crumb rubber factories in which all of them are well-operated, and 2 (two) more new palm oil mills will be operated in 2011.
Dalam melaksanakan kegiatan pengelolaan lingkungan, PTPN XIII (Persero) mewajibkan dilakukannya monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan lingkungan oleh setiap unit/ kebun perusahaan. Biaya lingkungan untuk pengelolaan dan pengolahan limbah, penelitian, penyusunan dokumen AMDAL, UKL-UPL, studi Kelayakan Proyek, dan program pelestarian lingkungan tahun 2010 mencapai Rp 5,355 milyar, menurun 7% terhadap tahun 2009 yang sebesar Rp 5,728 milyar (EN1, EN30).
In implementing the environmental management activities, PTPN XIII (persero) requires each unit to monitor, evaluate, and report the environmental management in its own unit/company plantation. The cost for waste treatment and management, research, the composition of Environmental Impact Analysis document, Environmental management Efforts-Environmental Monitoring Efforts, Project FS, and environmental conservation program in 2010 reaches IDR 5.355 billion, decreasing 7% from 2009 cost of IDR 5.728 billion (EN1, EN30)
77
78
Pengelolaan Lingkungan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
DAMPAK BIOLOGI DAN RENCANA PENGELOLAAN (EN 12, EN 13) BIOLOGICAL EFFECTS AND MANAGEMENT PLAN (EN12, EN13) JENIS DAMPAK TYPE OF EFFECT Fauna Darat
TARGET SOURCE OF EFFECT
REALISASI MANAGEMENT PLAN
Pembukaan areal baru
Merencanakan kegiatan perkebunan dan pabrik dengan baik, didahului dengan FS dan Amdal. Mengimplementasikan prosedur operasi secara tepat. Melestarikan keanekaragaman hayati dengan cara mengembangkan perkebunan hanya pada lahan yang sesuai peruntukan dan areal budidaya. Mempersiapkan lahan perkebunan dengan system zeroburn.
Land animals
Plan to do the plantation and factory activities well, preceded by FS and Environmental Impact Analysis
Land clearing
Implement the operational procedure appropriately Conserve the biodiversity by developing the planta tion only on the appropriately allocated land and cultivation areas. Prepare the plantation land using zeroburn system. Biota Air
Menurunnya kualitas fisik air sungai
Melestarikan sumber air (debit, kualitas) Mengelola limbah secara baik dan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
Water biota
Preserve the water sources (volume and quality)
Decreasing physical quality of river water
Manage the waste well as determined by the requirements
Pemakaian Material untuk Proses Produksi
Material Use for Production Process
Sebagai perusahaan agribisnis, penggunaan material untuk proses produksi diawali dengan material untuk proses produksi di kebun. PTPN XIII menggunakan pupuk dan bahan kimia tanaman untuk membudidayakan tanaman kelapa sawit dan karet. Jenis, dosis dan cara aplikasi pupuk maupun bahan kimia (pestisida, herbisida) disesuikan dengan hasil rekomendasi dari instansi terkait setelah melalui tahap penelitian dan uji coba. Rekomendasi ini selalu diperbarui sesuai dengan kondisi setempat dan kondisi terkini di kebun. PTPN XIII berupaya untuk mempertahankan dan meningkatkan kesuburan tanah sampai tingkat yang memberikan hasil optimal dan berkelanjutan, diantaranya melalui aplikasi tandan kosong yang berasal dari hasil limbah padat pabrik, aplikasi limbah cair (Pilot project), pemakaian pupuk organik (Pilot Project). (EN1)
As an agribusiness company, the use of materials for production process is initiated by the materials used for production process in the plantation. PTPN XIII uses fertilizers and chemical substances for plants to cultivate oil palm and rubber trees. The types, dosage, and the application methods of the fertilizers and other chemical substances (pesticide, herbicide) are tailored to recommendation result from related institutions after doing research and experiment. This recommendation is always renewed to conform the surrounding conditions and the most recent condition in the plantation. PTPN XIII tries to maintain and increase the land fertility to the optimal level of production and sustainability, some of which is by doing application of empty fruit bunches coming from factory solid waste, application of liquid waste (pilot project), the use of organic fertilizer (pilot project) (EN1).
PEMAKAIAN PUPUK KELAPA SAWIT THE USE OF OIL PALM FERTILIZER JENIS PUPUK Tanaman Menghasilkan(TM) NPK MG B Palmo Super Dolomite Biofertilizer Emas
JUMLAH 2009 AMOUNT (TON) JUMLAH 2010 AMOUNT (TON) 19.436 3.048 11.971 1.002
22.069 2.563 16.542 1.374
TYPE OF FERTILIZER Mature plants NPK MG B Palmo Super Dolomite Biofertilizer Emas
Environmental Management
JENIS PUPUK
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
JUMLAH 2009 AMOUNT (TON)
Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Urea Rock Phospat MOP Super dolomite Borate Palmo NPK MG B
JUMLAH 2010 AMOUNT (TON)
123 48 64 473 0,5 1.128 -
TYPE OF FERTILIZER Immature plants Urea Rock Phospat MOP Super dolomite Borate Palmo NPK MGB
131 222 15 691 5 1.358 16
Material utama yang digunakan dalam proses produksi di pabrik adalah hasil produksi kebun, yaitu tandan buah segar (TBS) untuk komoditi kelapa sawit, dan bokar untuk komoditi karet. Selain itu, dibutuhkan pula bahan kimia tertentu selama proses pengolahan di pabrik dan bahan bakar minyak untuk mesin penggerak pabrik.
The main materials used in the production process in the factory are the plantation products, such as fresh fruit bunches for the oil palm commodity, and rubber raw materials for rubber comodity. Besides, the particular chemical substances are needed during the processing stages in the factory and fuel for factory machinery.
MATERIAL YANG DIGUNAKAN UNTUK PRODUKSI (EN1) MATERIALS USED FOR PRODUCTION (EN1) MATERIAL PMS Palm Oil Mill Tandan Buah Segar (TBS) Fresh Fruit Bunches Bahan Kimia Pengolahan Processing chemical substances Asam Sulfat 98% Sulfuric acid 98% Asam Clorida Chloride acid Caustic soda 99% Sodium hydroxide 99% Tawas Alum Soda ash Catalized sulfit Advantage plus 6445 Adjunct HL Kaporite Chlorine Ca CO3 Solar Diesel Fuel
PKR /PKSS Crumb Rubber Factory Bokar Rubber Raw Materials Bahan Kimia Pengolahan PKR Processing chemical substances Soda Ash Caustic soda Sodium hydroxide Al Sulfat Al. Sulfate Terpentin Terpentine Cureo TS Cureo TS Asam Sulfat Sulfuric Acid Castrol Oil Castrol Oil Bahan Kimia Pengolahan PKSS Processing chemical substances Asam Semut Formic Acid Premium Gasoline Minyak Tanah Kerosene Talk Powder Talc Powder Formaline Formaline Solar Diesel Fuel
SATUAN UNIT OF MEASUREMENT ton
VOLUME 2009
VOLUME 2010
1,528,937.20
1,553,442.45
Gr Gr Gr Gr Gr Kg Kg Kg Gr Kg Liter
37.815 83.585 76.875 143.375 56.250 15.597 11.065 11.418 295 406.730 2.571.091
36.540,00 81.105,00 73.896,00 140.120,00 72.549,70 11.896.50 9.437,60 10.401,40 331,60 424.921 2.324.853
Kg.KK
24.503.751
27.875.247
Kg Kg Liter Liter Liter Liter Liter
2.575 1.450 760 20 16.905 2.460
75 3.355 1.700 200 30 9.675 2.200
Liter Liter Liter Kg Liter Liter
25.800 5.150 16.598 6.736 240 1.300.215
25.375 4.753 16.604 4.269 200 1.279.410
79
80
Pengelolaan Lingkungan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Untuk mengurangi jumlah konsumsi bahan bakar fosil, PTPN XIII menggunakan biodiesel yang dihasilkan oleh dua Unit Pengolahan Biodiesel milik Perusahaan. Selain itu, dua Pabrik Minyak Sawit baru yang dibangun tahun 2010 juga dilengkapi dengan economizer yang dapat menghemat pemakaian bahan bakar. (EN5, EN6, EN18).
To reduce the use of fossil fuel, PTPN XIII uses biodiesel produced by 2 (two) factory-owned biodiesel processing units. In addition, 2 (two) new palm oil mills built in 2010 will be also facilitated with economizer which can save the use of fuel (EN5, EN6, EN18).
Daur Ulang Material
Material Recycle
Meskipun masih dalam kapasitas yang terbatas, PTPN XIII juga telah melakukan daur ulang sebagian material dalam proses produksi, khususnya untuk proses pengolahan minyak kelapa sawit. Material produksi yang didaur ulang untuk dimanfaatkan kembali di PMS meliputi cangkang, tandan kosong, limbah cair, dan CPO drab akhir.
Although in limited capacity, PTPN XIII carries out the recy cling process of some materials in production process, especially for palm oil production process. The recycled production materials to be reused in palm oil mills are shell, empty fruit bunches, liquid waste, and final CPO drab.
Fraksionasi hasil pengolahan Tandan Buah Segar meliputi tandan kosong sekitar 21,5%, CPO kasar 43,5% (CPO 22,5%, solid 4,1%, air 16,9%), kernel 5%, cangkang 5,4%, serat 11,5%, dan air 1,4%. Produksi cangkang yang mencapai 5,4% per ton TBS sebagian dimanfaatkan untuk bahan bakar boiler. Sementara itu, tandan kosong dan limbah cair dikembalikan lagi ke kebun untuk meningkatkan kesuburan dan sifat fisik tanah. CPO drab akhir yang diambil dari Cooling Pound kolam limbah dimanfaatkan sebagai bahan baku biodiesel. (EN2, EN5)
Fractionation of the products of fresh fruit bunches processing consists of empty fruit bunches of 21.5%, CPO drab of 43.5%, (CPO 22.5%, solid 4.1%, water 16.9%) kernerl 5%, shell 5.4%, fibres of 11.5%, and water 1.4%. The production of shell reaches 5.4% per ton fresh fruit bunches, some of which is used for boiler fuel. Meanwhile, empty fruit bunches and solid waste are returned to the plantation to promote the soil fertility and physical natures. Final CPO drab taken from Cooling Pound waste pond is utilized for biodiesel raw materials. (EN2, EN5)
Pengelolaan Limbah
Waste Treatment
Falsafah dasar Zero Emissions menyatakan bahwa proses industrI seharusnya tidak menghasilkan limbah dalam bentuk apapun karena limbah tersebut merupakan bahan baku bagi industry lain. Konsep pengelolaan limbah PTPN XIII mengarah pada Zero Emissions dengan berpedoman pada ketentuan dan perundang-undangan yang berlaku sebagai acuan pelaksanaannya. Pelaksanaan pengelolaan limbah dilakukan sejak awal produksi dengan melakukan tindakan proaktif, diantaranya: meminimalkan terbentuknya limbah dengan menggunakan teknologi modern (dalam hal ini, PTPN XIII telah membangun dua PMS baru berteknologi modern dan ramah lingkungan di tahun 2010), memanfaatkan limbah untuk produksi, dan mengolah limbah secara benar.
The basic philosophy of Zero Emissions is that the industri al process is not supposed to produce waste in any forms because the waste can be the raw materials for another production. The concept of waste treatment in PTPN XIII refers to Zero Emissions pursuant to the rules and regulations in effect as its implementation reference. The implementation of waste treatment is applied since the initial stage of production process by doing proactive actions, such as minimizing the waste formation by using modern technology (in this case, PTPN XIII has built 2 (two) new palm oil mills which have modern technology and are environment-friendly in 2010), utilizing waste for production, and doing appropriate waste treatment.
Pengelolaan Limbah Padat
Solid waste treatment
Operasional Pabrik Minyak Sawit menghasilkan limbah padat berupa tandan kosong, cangkang dan wet decanter solid. Limbah padat tandan kosong merupakan limbah padat yang jumlahnya cukup besar, namun pemanfaatannya masih terbatas. Aplikasi tandan kosong sebagai mulsa menghasilkan fungsi ganda, yaitu menambah hara ke
The operation of palm oil mill produces solid waste which is empty fruit bunches, shells, and wet decanter solid. The empty fruit bunches are the large amount of solid waste; however, its utilization is still limited The application of empty fruit bunches as mulch has double functions, those are adding the nutrients for the soil and increasing the
Environmental Management
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
dalam tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik tanah yang sangat diperlukan bagi perbaikan sifat fisik tanah yang akan berdampak positif terhadap pertumbuhan akar dan penyerapan unsur hara. Setiap ton Tankos mengandung unsur hara yang setara dengan 3 Kg urea; 0,6 kg CIRP; 12 Kg MOP; dan 2 Kg Kieserit. PTPN XIII memanfaatkan tankos untuk Tanaman Menghasilkan dengan dosis 20-30 ton/ha, sedangkan untuk Tanaman Belum Menghasilkan dosis yang dipakai adalah 30-40 ton/ha. Sampai dengan akhir tahun 2010, aplikasi Tankos mencapai areal seluas 6.077,34 ha. (EN22).
organic contents in the soil which are required for the improvement of land physical natures which in turn will give positive effect to the root growth and the absorption of nutrients. Each ton of empty fruit bunches contains nutrients equal to 3 kgs of urea fertilizer; 0.6 kgs of CIRP; 12 kgs of MOP, and 2 kgs of Kieserit. PTPN XIII utilizes empty fruit bunches for mature plants with the dosage 20-30 tons/ha. Until the end of 2010 the application of empty fruit bunches had reached the area of 6,077.34 hectares (EN22).
Selain dimanfaatkan sebagai mulsa, tankos sebagai produk limbah padat pabrik ini akan dimanfaatkan sebagai bahan baku utama Pembangkit Listrik Tenaga Tandan Kosong, dan cangkang. Saat ini masih dalam tahap persiapan dokumen dan FS (Feasibility Study). (EN7, EN22).
Beside utilized as mulch, empty fruit bunches as the solid waste of the factory will also be used as the main raw material of empty fruit bunches and shell power plant which is now in the stage of document preparation and Feasibility Study (EN7, EN22).
PTPN XIII telah merintis Sistem Integrasi Sapi-Sawit sejak tahun 2009 di Desa Gasing, Ngabang, Kabupaten Landak, Kalbar. Anggota Kelompok Plasma Sawit-Sapi mendapatkan pelatihan sekolah lapangan integrasi Sawit-Sapi dan bantuan sapi melalui program PKBL sebanyak 32 ekor. Pakan sapi diperoleh dari kombinasi hijauan, limbah pabrik berupa wet decanter solid dan produk samping dari kegiatan perkebunan, yaitu pelepah dan daun sawit. (EN 22)
PTPN XIII has initiated the Integrated System of cow-oil palm since 2009 in Gasing village, Ngabang, Regency of Landak, West Kalimantan. The group members of oil palm-cow plasma get the integrated field training of oil palm-cow and 32 cows through Partnership and Environmental Development Program. The cow food is obtained from the combination of green plants, wet decanter solid, and side product of the plantation, those are oil palm sheaths and and leaves (EN 22).
Secara sosial, petani Sapi-Sawit akan mendapatkan tambahan pemasukan yang berasal dari mengelola peternakan skala kecil dengan biaya yang murah karena pakan diperoleh dari kebun secara gratis. Secara ekologis, kotoran sapi dapat dimanfaatkan untuk pupuk organik dan dikembalikan lagi ke kebun. (S01, EC1).
From the social aspect, the cow-oil palm farmers can have additional income from managing low-budget small-scale farm since the food for the cattle is obtained from own plantation for free. Ecologically, the cow stool can be used as organic fertilizer and returned to the plantation (SO1, EC1).
81
82
Pengelolaan Lingkungan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
PTPN XIII telah merencanakan untuk memperluas cakupan program Sapi-Sawit di wilayah Distrik Kalimantan Barat I yaitu di Kebun Plasma Rimba Belian dan Plasma Gunung Meliau serta Distrik Kalimantan Barat II yaitu di Kebun Plasma Parindu dan Plasma Kembayan yang akan dilaksanakan mulai tahun 2011 sampai dengan akhir tahun 2012.
PTPN XIII has planned to expand the Cow-Oil palm program scope in the district area of West Kalimantan I, namely in the Rimba Belian Plasma Estate and Gunung Meliau Plasma Estate, and also district area of West Kalimantan II, namely Parindu Plasma Estate and Kembayang Plasma Estate which will be implemented from 2011 to the end of 2012.
Pengelolaan Limbah Cair
Liquid Waste Treatment
Kegiatan operasional Pabrik Minyak Sawit dan Pabrik Karet PTPN XIII (Persero) menghasilkan limbah cair yang harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan masalah lingkungan dan mengganggu kesehatan manusia. Untuk itu, Perusahaan melakukan pemantauan atas kualitas air berdasarkan Kepmen No51/MENLH/10 tahun 1995, meliputi enam parameter yang diuji, yakni BOD, COD, TSS, minyak dan lemak, nitrogen dan PH. Pengukuran dilaksanakan oleh Laboratorium yang terakreditasi (BARISTAN/ SUCOFINDO). (EN21, EN22)
The operational activities of Palm Oil Mill and Rubber factory PTPN XIII (persero) secrete liquid waste which must be treated well in order not to cause environmental and human health problems. Consequently, the company monitors the water quality based on the Ministry Decree No. 51/MENLH/10 year 1995, including six tested parameters, namely BOD, COD, TSS, oil, grease, nitrogen, and PH. The measurement is carried out by accredited laboratorium (Baristan/Sucofindo (EN21, EN22).
Hasil pengukuran tahun 2010 menunjukkan kualitas air di beberapa unit usaha masih ada yang diatas ambang batas. Upaya yang dilakukan Perseroan untuk menjaga kualitas air adalah dengan mengoptimalisasikan Instalasi Pengolahan Air Limbah Pabrik (IPAL). Selain itu, PTPN XIII berupaya untuk memanfaatkan air limbah pabrik minyak sawit untuk menambah kesuburan lahan meskipun masih pada tahap Pilot Project. Limbah yang keluar dari inlet diolah/dialirkan terlebih dahulu ke dalam beberapa kolam penampung untuk mengurangi kadar BOD sampai di bawah 3500 mg/L. (EN21, EN22)
The measurement result in 2010 showed the water quality in some working units were above the threshold limit value. One of the attempts done by the company to keep the quality of the water is by optimizing the Factory Liquid Waste Treatment Instalation (IPAL). Besides, PTPN XIII tries to utilize the oil palm mill liquid waste to fertilize the soil, though the project is still in pilot project stage. The waste coming out of inlet is flowed first to some disposal pools to reduce the BOD content until below 3500 mg/L (EN21, EN22).
Environmental Management
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
HASIL PENGUKURAN LIMBAH CAIR (EN21, EN22) THE RESULT OF THE LIQUID WASTE MEASUREMENT (EN21, EN22) LOKASI LOCATION
PARAMETER
SATUAN UNIT
BAKU TEKNIS TECHNICAL STANDARD
HASIL PENGUKURAN MEASUREMENT RESULT
1.
PMS
BOD COD TSS Minyak & Lemak Total N pH
Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L
100 350 250 25 50 6-9
100,3 410,05 233,88 3,88 31,72 7,90
2.
PKR
BOD COD TSS Minyak & Lemak Total N pH
Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L
60 200 100 10 6-9
22,92 48,98 38,04 6,58 7,06
2.
PKR
BOD COD TSS Minyak & Lemak Total N pH
Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L Mg/L
60 200 100 10 6-9
16,13 32,65 42,67 6,54 8,46
Pengendalian Polusi dan Efek Gas Rumah Kaca
The Polution and Glass House Effect Control
Operasioanl PMS dan PKR menghasilkan emisi yang dihasilkan dari penggunaan bahan bakar untuk transportasi dan alat berat, penggunaan pupuk, penggunaan bahan bakar di dalam pabrik, dan emisi yang berasal dari buangan (limbah) pabrik. Gas buangan ini di buang ke udara terbuka.
Palm Oil Mill and Crumb Rubber Factory produce emission from the fuel use for transportation and heavy duty equipment, the use of fertilizer, the in-factory fuel use, and factory waste in which the emission gas is released to the open air.
Sesuai dengan ketentuan dalam dokumen AMDAL maupun UKL/UPL, PTPN XIII (Persero) secara berkala melakukan pemantauan atas emisi berdasarkan parameter baku mutu yang ditetapkan. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa buangan udara akibat operasional perusahaan tidak melampaui ambang sehingga tidak membahayakan lingkungan dan kesehatan manusia. Pengukuran dilaksanakan oleh Laboratorium independen yang terakreditasi (BARISTAN/SUCOFINDO).
According to the regulation in Environmental Impact Analysis document and Environmental Management Efforts/Environmental Monitoring Efforts, PTPN XIII (Persero) monitors the emission periodically based on the determined standard quality parameter. This is to ensure that the emission released to the air will not be dangerous for the environment and human helath. The measurement is carried out by accredited independent laboratorium (BARISTAN/SUCOFINDO).
Hasil pengukuran sepanjang tahun 2010 menunjukkan kualitas udara senantiasa berada di bawah ambang batas parameter yang ditetapkan. PTPN XIII melakukan inisiatif untuk mengurangi efek rumah kaca antara lain melalui: Pembukaan lahan baru dengan sistem zeroburn. Peremajaan tanaman dengan sistem inter-replanting dan tidak membakar tonggak tanaman tua. Pemakaian biodiesel produk sendiri untuk operasional pabrik dan transportasi. Memeriksa secara rutin emisi gas buang kendaraan bermotor secara berkala.
The measurement along 2010 showed that the air quality was under the threshold limit of the determined parameter. PTPN XIII has the initiatives to reduce the glass house effect through: Land clearing using zeroburn Plant renewal using inter-replanting system and without burning the old step The use of own-product bio diesel for the factory operations and transportation Periodic inspection on the exhausting emission of the motor vehicles
83
84
Pengelolaan Lingkungan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Memasang dust collecting system di cerobong pabrik. Menanam barrier tree di sekitar area. Membangun IPAL yang dilengkapi dengan delapan kolam, antara lain di PMS Kembayan. (EN 16, EN 17, EN 18, EN 19).
The installation of dust collecting system in factory’s chimney Planting the barrier trees surrounding the area. Building IPAL which is facilitated by eight pools, one among many is in Kembayan palm oil mill (EN 16, EN 17, EN 18, EN 19)
HASIL PENGUKURAN KADAR EMISI (EN 12, EN 13) THE MEASUREMENT RESULT OF EMISION (EN 12, EN 13) PARAMETER
SATUAN UNIT
BAKU LINGKUNGAN ENVIRONMENTAL STANDARD
NO2 SO2
Mg/m3
Partikel Particle
HASIL PENGUKURAN MEASUREMENT RESULT TERENDAH LOWEST
TERTINGGI HIGHEST
400 900
0,54 2,98
5,29 22,75
150
113,54
120,67
Penggunaan Energi
Energy Consumption
Untuk menggerakkan alat transportasi/alat berat di kebun dan mesin-mesin di pabrik, PTPN XIII memerlukan bahan bakar fosil berupa bensin dan solar. Total konsumsi sumber energi bahan bakar tahun 2010 mencapai 49.267 liter premium dan 3.604.263 liter solar. Tingkat konsumsi tersebut, terutama solar, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan tersebut disebabkan adanya penurunan material bokar untuk proses produksi di PKR dan Pabrik Karet RSS. Untuk mengurangi dampak lingkungan akibat pemakaian bahan bakar fosil, PTPN XIII menggunakan biodiesel hasil produk sendiri yang lebih ramah lingkungan. (EN3)
To move the transportation/heavy-duty machinery in the plantation and factory, PTPN XIII needs the fosil fuel such as gasoline and diesel fuel. The total consumption of the fuel source was 49,267 litres of gasoline and 3,604,263 litres of diesel fuel in 2010. The consumption rate, especially diesel fuel, decreases significantly compared to the previous year which was caused by the decrease the rubber raw materials for production process in Crumb Rubber Factory and Rubber Factory RSS. To reduce the environmental effect of the fossil-fuel use, PTPN XIII uses the own product biodiesel that is environment-friendly (EN3).
PTPN XIII memanfaatkan energi tidak langsung berupa penggunaan listrik untuk keperluan kantor, penerangan implasemen pabrik dan perumahan karyawan. Pemakaian energi listrik tahun 2010 mencapai 32.197.020 KWH. Tingkat konsumsi energi listrik mengalami kenaikan 3,93% dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini terutama disebabkan meningkatnya stagnasi dari tahun 2009 sebesar 2,48 dan berakibat jam olah bruto hanya mencapai 39.051 jam. (EN 4)
PTPN XIII utilizes the indirect energy such as electricity for office use, factory implacement lights, and the employees’ houses. The electricity consumption in 2010 reached 32,197,020 KWH. The electricity consumption rate increases 3.93% compared to that of previous year. The increase was caused by the stagnation increase in 2009 as much as 2.48 and led to the low bruto processing time which only covered 39,051 hours (EN4).
Untuk mengurangi pemakaian energi listrik, PTPN XIII melakukan berbagai upaya, diantaranya adalah menggunakan bola lampu yang hemat energi, mematikan lampu ruangan yang tidak digunakan, mematikan komputer pada saat tidak dibutuhkan. Selain itu, PTPN XIII telah melakukan Pilot project pemanfaatan biomass perkebunan sebagai substitusi BBM untuk pembangkit listrik (PLTD-Janggel) kapasitas 60KVA berlokasi di lingkungan perumahan karyawan PTPN XIII Kebun Pelaihari, bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) serta didukung oleh Kementerian Ristek dan Pemerintah Kabupaten
To reduce the electricity consumption, PTPN XIII has done some attempts, such as using energy-saving bulbs, turning off the lamps wherever they are not used, and turning off the computers whenever they are not used. In addition, PTPN XIII has conducted Pilot Project to utilize the plantation biomass as fuel substitute for power plant (PLTD Janggel) with the capacity of 60KVA located in the housing complex of the PTPN XIII Pelaihari Estate employees. In this case, PTPN XIII works together with Bandung Institute of Tecnology and is supported by The Ministry of Technology and Research and the Regency government of
Environmental Management
SUSTAINABILITY REPORT 2010 PTPN XIII
Tanah Laut. PTPN XIII juga akan membangun Pusat Pembangkit Listrik Tenaga Tandan Kosong/Cangkang terintegrasi dengan pembangunan Pabrik Palm Kernel Oil. (EN7)
Tanah Laut. PTPN XIII will build the Empty Fruit Bunches/ Shell Power Plant which is integrated with the building of palm kernel oil mill (EN7).
PENGGUNAAN BAHAN BAKAR MINYAK (EN 3) THE FUEL CONSUMPTION (EN3) NO.
UNIT
I
DKB I
1. 2. 3.
PMS Gunung Meliau PMS Rimba Belian PKR Sintang
II
DKB II
4. 5.
PMS Parindu PMS Ngabang
III
DKT
6. 7. 8.
PMS Long Kali PMS Long Pinang PMS Semuntai
2009 PREMIUM GASOLINE (liter) HSD/SOLAR (liter)
2010 PREMIUM GASOLINE (liter) HSD/SOLAR (liter)
11.069 11.008 -
461,189 257,871 383,612
8,798 13.031 -
453,764 303,010 364,528
-
704,686 514,576
-
524,446 449,709
7,504 7,276 6,185
152,571 290,320 189,878
9,036 8,356 6,483
147,164 217,115 229,645
916,603
3,563
914,885
3,871,306
49,267
3,604,263
IV
DKST
9.
PKR Tambarangan
240
JUMLAH TOTAL
43,282
PENGGUNAAN LISTRIK ELECTRICITY CONSUMPTION NO.
UNIT
I
DKB I
1. 2. 3.
PMS Gunung Meliau PMS Rimba Belian PKR Sintang
II
DKB II
4. 5.
PMS Parindu PMS Ngabang
III
DKT
6. 7. 8.
PMS Long Kali PMS Long Pinang PMS Semuntai
IV
DKST
9.
2009 2010 PEMAKAIAN LISTRIK (KWH) ELECTRICITY CONSUMPTION PEMAKAIAN LISTRIK (KWH) ELECTRICITY CONSUMPTION
5,760,683 3,707.137 773,998
5,640,921 3,578,475 974,411
6,365,385 3,491,450
6,061,881 3,119,430
2,554,666 2,463,123 4,680,642
2,779,575 2,968,517 4,910,662
PKR Tambarangan
1,181,110
1,163,148
JUMLAH TOTAL
30,978,194
32,197,020
85
86
Pengelolaan Lingkungan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Penggunaan listrik di tahun 2010 meningkat terhadap tahun 2009. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya produksi TBS yang diolah sebesar 19,81% di DKT.
The electricity consumption in 2010 increased compared to that of 2009. This is due to the addition of the fresh fruit bunch production processed as much as 19.81% at DKT.
Pemakaian air
Water Consumption
Pemakaian air di pabrik digunakan untuk proses pengolahan dan kebutuhan Perumahan karyawan. Air tersebut berasal dari sungai. Tingkat konsumsi air tahun 2010 mencapai 4,475,790 M3, meningkat 8,06% terhadap tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan meningkatnya material proses produksi (TBS) di PMS dari tahun sebelumnya sebesar 24.505 ton.(EN8) Pemakaian Air Pabrik (EN8)
The water use in the factory is mostly for the processing and the domestic needs in the employees’ housing complex. The water consumption rate reached 4,475,790 m3 in 2010, which means there is an increase of 8.06% from the previous year. The increase was due to the addition of production process materials (Fresh Fruit Bunches) in palm oil mill as many as 24,505 tons (EN8).
PEMAKAIAN AIR PABRIK (EN8) THE WATER CONSUMPTION (EN8) NO.
UNIT
I
DKB I
1. 2. 3.
PMS Gunung Meliau PMS Rimba Belian PKR Sintang
II
DKB II
4. 5.
PMS Parindu PMS Ngabang
III
DKT
6. 7. 8.
PMS Long Kali PMS Long Pinang PMS Semuntai
2009 2010 KONSUMSI AIR WATER CONSUMPTION (M3) KONSUMSI AIR WATER CONSUMPTION (M3)
862,115 458,141 112,617
867,170 456,806 175,290
784,620 451,830
757,841 668,585
230,514 436,536 600,861
283,158 457,417 617,273
IV
DKST
9.
PKR Tambarangan
204,651
192,250
JUMLAH TOTAL
4,141,885
4,475,790
Program Pelestarian Lingkungan
Environmental Conservation Program
PTPN XIII secara aktif mendukung dan terlibat secara aktif dalam gerakan pelestarian lingkungan, yang terwujud dalam program-program program penghijauan di wilayah kerja (kantor, unit usaha, taman hutan), Sengonisasi di lahan seluas 10 ha di Dusun Rasau Karya Desa Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya, program penyelamatkan pantai di desa Sepok Laut, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Total pohon tertanam selama dua tahun terakhir berjumlah 20.000 pohon, terdiri atas pohon sengon sebanyak 10.000 pohon dan 10.000 pohon laut sebanyak 10.000 pohon. (EN7).
PTPN XIII actively supports and is involved in the environmental conservation movements, which are realized in the reboisation programs in the office areas (office, working units, and forest park); Albasian planting on the area of 10 hectares in the dusun Rasau Karya, Rasau Karya village, Regency of Kubu Raya; coastal rescue program in Sepok Laut village, District of Sungai Kakap, Regency of Kubu Raya. The total number of planted trees in the last two years is 20.000 trees, consisting albasian of 10,000 trees, and pohon laut (sea tree) of 10,000 trees.
Environmental Management
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
Operasional PMS Parindu dan PMS Samuntai Gunakan Biodiesel
The Operations of Parindu Palm Oil Mill and Samuntai Palm Oil Mill Uses Biodiesel
PTPN XIII menunjukkan komitmennya dalam pengembangan energi terbarukan. Selain karena alasan ketersediaan bahan bakar fosil yang semakin terbatas, pengembangan biodiesel berbahan baku drab CPO juga diarahkan pada sifat bahan bakunya yang dapat diperbarui. Penggunaan biodiesel juga akan meningkatkan kualitas udara lokal dengan mereduksi emisi gas berbahaya (karbon monoksida (CO), ozon, nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), hidrokarbon reaktif lainnya, asap dan partikel yang dapat terhirup), mereduksi polusi tanah dan melindungi kelestarian perairan dan sumber air minum.
PTPN XIII shows its commitment in developing renewedenergy. Beside the limited amount of the fossil fuel availability, the biodiesel development with the drab CPO as raw materials is intended to be a substitute due to its renewed raw materials. In addition, the biodiesel use will also increase the local air quality by reducing dangerous gas emission (such as carbon monoxide (CO), ozone, nitrogendioxide (NO2), sulfur dioxide (SO2), other reactive hydrocarbon, and likely inhaled smoke and particles), reduce land pollution and protect the waters and drinking water source conservation.
PTPN XIII memiliki dua Unit Pengolahan Biodiesel (UPB), yaitu UPB Parindu Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat dan UPB Samuntai Kabupaten Paser, Kalimantan Timur. Kedua UPB ini mulai beroperasi tahun 2009, masingmasing memiliki kapasitas 6.000 liter perhari. Produksi biodiesel digunakan untuk operasional perusahaan, yaitu untuk truk-truk pengangkut kelapa sawit dengan sistem B20 (20% biodiesel dan 80% solar), dan untuk mesin tak bergerak dengan sistem B30 (30% biodiesel dan 70% solar).
PTPN XIII has two biodiesel processing units (UPB), those are UPB Parindu in Regency of Sanggau, West Kalimantan and UPB Samuntai in Regency of Paser, East Kalimantan. Both units started their operations in 2009, with each capacity 6,000 litres/day. The biodiesel production is used for the company operations, such as for the oil palms transporting trucks using system B20 (20% biodiesel and 80% diesel fuel), and for fixed machinery using system B30 (30% biodiesel and 70% diesel fuel)
Biodisel produk PTPN XIII telah lulus uji standar nasional Indonesia (SNI). Ke depan, produksi dan penggunaan biodiesel akan lebih ditingkatkan lagi sehingga bisa mencukupi kebutuhan operasional perusahaan dan sekaligus juga bisa dijual ke stasiun pengisian bahan bakar umum demi kebutuhan solar masyarakat.
The biodiesel produced by PTPN XIII has passed the Indonesian National Standard quality test (SNI). In the future, the production will be promoted so that it can fulfill the need of company operations and at the same time it can be sold to the public gas stations for the community needs of diesel fuel.
87
88
Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan Corporate Social & Environmental Responsibility
PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan sebagai salah satu sarana untuk mewujudkan visi dan misi Perusahaan ‘tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan’. Pelaksanaan program CSR, yang difokuskan pada Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dengan mempertimbangkan asas manfaat, keadilan, efisiensi dan efektivitas serta sumber dana yang tersedia.
Strategi CSR - PKBL: Melaksanakan sosialisasi dan kegiatan CSR yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat luas sehingga dapat meningkatkan citra/image positif perusahaan. Melaksanakan program CSR melalui dana Program Kemitraan/dana bergulir dan lebih diutamakan kepada calon mitra yang menghasilkan produk unggulan daerah/ciri khas daerah. Penyaluran dana bergulir diarahkan untuk membantu wirausaha kecil dalam mengembangkan usahanya sehingga menjadi wirausaha yang berintegritas, tangguh, profesional dan mandiri.
PTPN XIII has a strong commitment to implement social and environmental responsibility as one means to achieve the vision and mission ‘to grow together in sustainable society’. Implementation of CSR programs, which focused on Partnership and Community Development Program, adjusted to the ability of the Company with consider the principle of benefit, equity, efficiency and effectiveness as well as the source of the funds available.
The strategies of CSR and Partnership and Environmental Building Program are: Carring out the socialization and activities of CSR so that the benefits can be directly enjoyed by the community. which will in turn increase the positive image of the company. Implementing the CSR program through Partnership Program fund/revolving fund that is allocated more to the prospective partners who make the local spesific products. Distribution of revolving fund is meant to assist small entrepreneurs in developing their business to enable them to become integrated. unbendable. professional and self dependent entrepreneurs.
Corporate Social and Environmental Responsibility
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
Bersinergi dengan BUMN Pembina PKBL/penyalur lainnya untuk membantu Koperasi/Kelompok tani/petani.
Working in synergy with other BUMN Pembina PKBL/distributors to support the Cooperative/farmer groups/farmers.
Struktur Organisasi Bagian CSR
Organizational Structure of CSR Department
Untuk menjamin terlaksananya program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan dengan lebih efektif, PTPN XIII memiliki Bagian CSR yang secara struktur organisasi berada di bawah direktorat SDM dan Umum. Pelaksana CSR PTPN XIII (Persero) di Kantor Direksi berada di Bagian Sekretaris Perusahaan dan CSR, sedangkan PKBL di Unit Kerja berada di Urusan Personalia Umum dan Humas (PUH) di bawah tanggungjawab Manajer Unit dan dikoordinir oleh General Manajer Distrik.
In order to ensure that the Corporate Social and Environmental Responsibility program is implemented effectively, PTPN XIII has a CSR Department which in the organizational structure is under the directorate of HR and General Affairs. The implementer of CSR of PTPN XIII (Persero) in the Director’s Office is under the Corporate Secretary and CSR Department, meanwhile the Partnership and Environmental Development Program in the Work Unit is under the General Personnel and Public Relation Division supervised by the Unit Manager and coordinized by the District General Manager.
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI CSR CSR ORGANIZATIONAL STRUCTURE CHART
Direktur SDM & Umum Director of HR & General Affairs Wagio Ripto Sumarto
Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan & CSR Head of Corporate Secretary & CSR Department Sofyan Nasution
Kepala Urusan CSR Head of CSR Affairs Santun Siahaan
Staf Urusan PKBL/Umum Head of C Staff of Partnership and Environmental Development Program/General Affairs SR Affairs Ummy Kalsum
Staf Urusan CSR Staff of CSR Fery Sumadi
Program Kemitraan
Partnership Program
PTPN XIII aktif dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah Kebun/Unit kerja dengan sistem dana bergulir dan hibah yang langsung mendukung kegiatan kemitraan.
PTPN XIII takes active participation in empowering Small and Middle Scaled Businesses nearby the estate areas/ work units with systems of revolving finance and grant directly supporting the partnership activities.
Dana Program Kemitraan disalurkan dalam bentuk pinjaman lunak kepada mitra, dengan tingkat bunga sebesar 6% per tahun. Terhadap tahun 2009, penyaluran dana ke mitra binaan tahun 2010 menurun sebesar 13,22%
Partnership Program Fund is distributed in the form of soft loan to partners, with 6% of interest rate per year. Compared to that of in 2009, fund distribution to the supervised partners in 2010 decreased by 13.22% to IDR
89
90
Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
menjadi Rp 4.928.500.000, terkait dengan perolehan laba tahun 2010 yang lebih rendah. Dana tersebut telah disalurkan kepada 222 orang mitra binaan, sehingga total mitra binaan sampai dengan akhir tahun 2010 adalah 1.249 orang. (EC9)
4,928,500,000 due to the lower profit obtained in 2010. The fund has been distributed to 222 supervised partners so that the total supervised partners up to the end of 2010 were 1,249 people. (EC9)
Perseroan juga memberikan pembinaan untuk mendukung perkembangan usaha mitra binaan, diantaranya adalah memberikan pelatihan kewirausahaan kepada Mitra Binaan, hibah pemasaran/promosi bagi usaha kecil dan menengah (UKM) melalui kegiatan pameran, gelar ekspo.
The Company also held trainings to support the development of supervised partners’ business, among others by holding entrepreneurship training to Supervised Partners, marketing/ promotion grants for Small and Medium Enterprise (SME) through exhibition, expo.
TESTIMONI TESTIMONY Kain Tenun Sambas, Populer di Luar Kalbar Sambas Woven Fabric, Popular outside West Kalimantan Imtihani (48 tahun), merintis usaha tenun sejak tahun 1990. Hasil kerajinan tangan khas masyarakat Sambas ini dipasarkan di Pulau Jawa, dan telah menembus negeri Jitran Malaysia. Saai ini, Imtihani memiliki 20 karyawan, dengan kemampuan produksi 40 stel baju kebaya. Harga kain berkisar Rp 650.000 - Rp 2,5 juta, sedangkan jika sudah menjadi satu stel baju harga mencapai Rp 4 juta. Setelah mendapatkan bantuan dari PTPN XIII, usaha rumahan Imtihani semakin berkembang pesat. Bahkan bulan Juni 2010, mendapat kesempatan dari PTPN XIII untuk mengikuti pameran sekaligus pemasaran produksi di Brunai Darussalam, dan biaya seluruhnya ditanggung oleh perusahaan.
Imtihani (48 years old) started a weaving business since 1990. This Sambas handicraft is marketed in Java Island and has entered Malaysia’s market. At present, Imtihani has 20 employees with production capab ility of 20 sets of kebaya. The fabric costs approximately IDR 650,000 - 2,500,000 but if it is already in the form of a set of kebaya, it costs IDR 4 million. After receiving aid from PTPN XIII, Imtihani’s home industry is developing rapidly. In fact, in June 2010, Imtihani got an opportunity from PTPN XIII to join an exhibition which also functions to market her products in Brunei Darussalam and all of the expenses were borne by the company.
Kaligrafi Kulit Kambingnya Tembus Pasar Luar Negeri His Goat’s Skin Calligraphy Penetrates the International Market Sutanto (42 tahun), memulai usaha kerajinan kaligrafi berbahan kulit kambing sejak tahun 2005. Berbekal pengetahuannya yang dia dapat dari Sukoharjo, Jawa Tengah, Sutanto mengembangkan keahliannya tersebut sejak ia menginjakkan kakinya di kota Pontianak pada tahun 2005. Kaligrafi hasil karyanya sangat disukai masyarakat Malaysia. Dalam seminggu sekitar 500 kaligrafi miliknya habis terjual di Malaysia. Sutanto memasarkannya melalui agen dan tokotoko souvenir di Pontianak dengan harga Rp 30.000 per lembar. Dengan adanya bantuan permodalan pengembangan usaha dari PTPN XIII, usaha kaligrafinya semakin berkembang pesat. Sutanto berencana memasarkan produknya hingga ke Brunai Darussalam.
Sutanto (42 years old) initiated goat’s skin calligraphy business since 2005. Depending on the knowledge that he got in Sukoharjo, Central Java, Sutanto developed his expertise upon arriving in Pontianak City in 2005. The Malaysian people really like his calligraphy. In a week, around 500 calligraphies were sold in Malaysia. Sutanto marketed his products through agents and souvenir stores in Pontianak with sales price IDR 30,000 / piece.
With business development aid from PTPN XIII, his calligraphy business is developing rapidly. Sutanto is planning to market his products to Brunei Darussalam.
Corporate Social and Environmental Responsibility
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
Program Pupuk Sinergi
Synergy Fertilizer Program
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 guna peningkatan optimalisasi pelaksanaan Program Kemitraan, dimana BUMN Pembina dapat melakukan kerjasama dengan BUMN Penyalur dan/atau dengan Lembaga Penyalur, PTPN XIII telah mengadakan kerjasama (sinergi) dengan PT Pertamina (Persero).
In accordance with the Regulation of the State Minister of SOE No. PER-05/MBU/2007 to optimize the implementation of Partnership Program in which the Supervising SOE can cooperate with the Distributor SOE and/or Distribution Agency, PTPN XIII has cooperated (synergized) with PT Pertamina (Persero).
TESTIMONI TESTIMONY Selama Ini Petani Sulit Mendapatkan Pupuk. Sejumlah pengurus koperasi yang menandatangani kontrak kredit pupuk dengan PTPN XIII mengakui selama ini petani plasma sulit mendapatkan pupuk. Dengan adanya kredit pupuk ini, akan terjawab masalah yang dihadapi petani tersebut. Diharapkan program ini terus berlanjut, sehingga tidak ada lagi petani yang membiarkan kebun mereka tanpa pupuk. All These Times It Is Difficult for Farmers to Find Fertilizers A number of cooperative management signing the fertilizer loan contract with PTPN XIII admitted that all these times it is difficult for plasma farmers to find fertilizers. It is expected that the fertilizer loan will be able to solve that program so that there will be no farmers leaving their estate unfertilized.
Memed Wiramihardja, Dir. Renbang (Planning & Development Director)
Dedi Yeremia, Ketua Koperasi Maju Bersama Mitra (Head of ‘Maju Bersama Mitra’ Village Unit Cooperative)
“Sesuai dengan motto PTPN XIII, tumbuhbersama mitra, maka petani juga merupakan bagian dari mitra. Artinya, kami PTPN XIII berkeinginan untuk sama-sama tumbuh dan berkembang dengan petani, antara inti dan plasma sama-sama produktif, perusahaan maju, petani maju.”
“In accordance with the motto of PTPN XIII, grow with partners; farmers are also part of the partners. Meaning to say, PTPN XIII intends to grow and develop together with the farmers, so nucleus and plasma are productive, the company grows, the farmers grow.”
”Program ini sangat membantu petani, kredit lunak istilahnya, karena bunganya sangat kecil. Kami berharap, progam ini bisa berjalan lancar, sehingga produksi bisa meningkat. Jika produksi meningkat, maka kesejahteraan petani juga meningkat.”
“This program is very helpful for farmers, we use the term soft loan because the interest rate is very low. We expect this program will be able to be implemented successfully so that production will increase. If production increases, farmers’ welfare will improve, too.
91
92
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan
Pada tahun 2010, PKBL PTPN XIII (Persero) mendapatkan penyaluran dana sinergi sebesar Rp 36,36 milyar dari PKBL PT. Pertamina (Persero). Dana tersebut telah disalurkan untuk pembayaran pupuk Sinergi Program Kemitraan kepada petani plasma binaan melalui 2 (dua) KUD Plasma Ngabang, 3 (tiga) KUD Plasma Rimba Belian, 3 (dua) KUD Plasma Gunung Meliau, 9 (Sembilan) KUD Kebun Kembayan Plasma, 9 KUD di Wilayah DKB II Kebun Parindu Plasma dan Kembayan Plasma, 4 (empat) KUD Plasma Batulicin.
In 2010, the Partnership and Environmental Development Program of PTPN XIII received synergy fund amounting IDR 36.36 billion from the Partnership and Environmental Development Program of PT Pertamina (Persero). The fund has been distributed to pay for the Synergy fertilizer of the Partnership Program to supervised plasma farmers through 2 (two) Village Unit Cooperative in Ngabang Plasma, 3 (three) Village Unit Cooperative in Rimba Belian Plasma, 3 (two) Village Unit Cooperative in Gunung Meliau Plasma, 9 (nine) Village Unit Cooperative in Kembayan Plasma Estate, 9 Village Unit Cooperative in DKB II area of Parindu Plasma and Kembayan Plasma Estate, 4 (four) Village Unit Cooperative in Batulicin Plasma.
Program Bina Lingkungan
Environmental Building Program
PTPN XIII ikut aktif dalam Program Bina Lingkungan yang merupakan upaya pembinaan dengan menyalurkan bantuan dana hibah kepada masyarakat wilayah sekitar kebun/unit Usaha.
PTPN XIII actively participates in the Environmental Building Program by providing grants to the community nearby the areas of estates/work units.
Pada tahun 2010, jumlah dana yang tersalur untuk Bantuan Bina Lingkungan mencapai Rp 2.986.587.626 sedangkan sampai dengan tahun 2010 telah disalurkan sebesar Rp 17.771.648.629.
In 2010, total funds given for Environmental Building reached Rp 2.986.587.626 and up to 2010 total already given was Rp 17.771.648.629.
Program Bina Lingkungan yang dijalankan PTPN XIII diprioritaskan pada bantuan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti bencana alam, pendidikan dan latihan, peningkatan kesehatan, prasarana & sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam. Sasaran Bina Lingkungan yaitu pemberdayaan kondisi dan kualitas sosial/ekonomi masyarakat.
Environmental Building Program implemented by PTPN XIII is prioritized to the grants most beneficial to the community such as natural disaster. education and training. health care service. infrastructures and public facilties. worship facilities and conservation. The goal of the program is increasing the social economic condition and quality of the community
Dalam komponen biaya untuk pengembangan masyarakat dan bina lingkungan ini, tidak terdapat biaya yang dikeluarkan ataupun kontribusi Perusahaan pada kegiatan partai politik. (SO6)
There is no cost or contribution from the Company on political activities, which are taken from the component cost for community development and environmental development. (SO6)
Pada tahun 2010, penyaluran dana BUMN Peduli lebih diprioritaskan untuk bantuan bencana, meliputi peduli bencana alam gunung Merapi dan tsunami di Mentawai, peduli bencana alam banjir di Wasior Papua. Perusahaan telah menyalurkan bantuan dana BUMN Peduli sebesar Rp 224,1 juta.
In 2010, the distribution of SOE Care fund was prioritized for assisting victims of natural disaster, covering Mount Merapi disaster and tsunami in Mentawai, and flood in Wasior Papua. The Company has distributed SOE Care fund amounting IDR 224.1 million.
PTPN XIII selama tahun 2010 telah memberikan bantuan bencana alam sebesar Rp 51,63 juta. Bantuan ini diberikan untuk korban banjir di Provinsi Kalbar dan wilyah Kebun Danau Salak Kalsel.
During 2010, PTPN XIII had delievered financial aids for natural disasters of total Rp 51.63 million. These aids were given to flood victims at West Kalimantan and Danau Salak Estate, South Kalimantan.
Corporate Social and Environmental Responsibility
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
Pendidikan & Pelatihan
Education and Training
PTPN XIII ikut berpartisipasi di dalam memajukan bidang pendidikan melalui pemberian bantuan beasiswa bagi siswa yang berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi. Program ini diberikan kepada siswa mulai tingkat SMP hingga Perguruan Tinggi. Perseroan juga memberikan bantuan beasiswa penuh Outreaching kepada 10 (sepuluh) mahasiswa Universitas Tanjung Pura yang berprestasi. Mereka yang berasal dari daerah terpencil di Kalbar ini akan mendapatkan beasiswa dan biaya hidup selama 4 (empat) tahun penuh sehingga dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Pada tahun 2010, bantuan di bidang pendidikan dan pelatihan yang diberikan mencapai Rp 787.332.440.
PTPN XIII actively involves in progressing education through providing scholarships to the high achiving students but economically less prosperous. The scholarship program is bestowed to the students starting from junior high school to university. The Firm also grants full scholarship Outreaching to ten high achieving students of Tanjung Pura University. These students come from the remote areas in Wes Kalimantan and they will obtain sholarships and cost of living for four years till the completion of their study. In 2009, total grants allocated to the education and training fields reached Rp 787.332.440.
Selain pendidikan formal, PTPN XIII juga aktif melakukan pelatihan dan penyuluhan perkoperasian, Social Enterpreneurship Leader (SEL), penangkaran anggrek, budidaya jagung petani di Sintang, budidaya tanaman jamur tiram. Program pendidikan non formal ini diharapkan dapat membekali peserta dengan ketrampilan dan pengetahuan sehingga mereka dapat membantu perekonomian keluarga. (EC8,SO1)
Besides formal education, PTPN XIII is also active in holding training and counseling on cooperative affairs, Social Entrepreneurship Leader (SEL), orchid breeding, corn cultivation, and oyster mushroom cultivation. It is expected that the non-formal education program will be able to provide the participants with skill and knowledge in order that they can improve the economic condition of their family. (EC8, SO1)
Dalam rangka peningkatan pengetahuan Petani Muda Kalbar, PTPN XIII memberikan bantuan pada ajang Kampus Pesta Petani Muda (Pestani) Kalbar di Untan. Untuk menyebarluaskan pengetahuan tentang perkebunan sawit ramah lingkungan, di tahun 2010 PTPN XIII telah mendistribusikan buku yang berjudul “Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit Yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” di 14 Kabupaten / Kota melalui Dinas Perkebunan Provinsi Kalbar. Buku tersebut ditulis oleh Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM, beliau adalah Direktur SDM dan Umum.
As one of the efforts to improve the knowledge of Young West Kalimantan Farmers, PTPN XIII provided a grant in the Campus Event of West Kalimantan Young Farmers’ Party in Tanjungpura University. In relation to efforts to spread the knowledge on environmentally friendly oil palm plantation, in 2010 PTPN XIII distributed books entitled“Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” (How to Build a Sustainable and Environmentally Friendly Oil Palm Plantation) in 14 Districts/Municipalities through the Plantation Service ofWest Kalimantan Province.The book was written by Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM, the Director of HR and General Affairs of PTPN XIII.
Distribusi buku ke 14 Kabupaten “Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” (Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM, Direktur SDM dan Umum). Distributing the book entitled “Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” (How to Build a Sustainable and Environmentally Friendly Oil Palm Plantation) to 14 Districts (Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM, the Director of HR and General Affairs).
93
94
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan
PTPN XIII Dukung Kebun Pendidikan Universitas Tanjung Pura
PTPN XIII Supports the Education Plantation Program in Tanjung Pura University
Kebun Pendidikan, Penelitian, dan Pariwisata adalah suatu hamparan pertanian terpadu yang meliputi areal perkebunan, kehutanan, hortikultura, peternakan, perikanan. Kebun ini diharapkan bermanfaat bagi penyelenggaraan pendidikan dan penelitian dosen dan mahasiswa serta masyarakat dalam lingkup yang luas.
Education, Research and Tourism Plantation is an integrated plantation area consisting of plantation area, forest, horticulture, farm, and fishery. The plantation is expected to bring a number of benefits for the education sector and lecturer’s and students’ research as well as the community in its widest scope.
PTPN XIII sangat mendukung program tersebut, yang diwujudkan dalam bentuk bantuan pembangunan pembukaan lahan kebun pendidikan. Di tahun 2010, Perusahaan telah memberikan bantuan sebesar Rp 175,72 juta kepada pihak Universitas Tanjungpura, selaku perintis dan pelaksana program.
PTPN XIII fully supports the program by giving aid for land clearing in the process of developing the education plantation. In 2010, the Company has given IDR 175.72 million to Tanjungpura University as the program initiator and implementer.
Pengembangan Budaya
Cultural Development
PTPN XIII memiliki kepedulian terhadap upaya pelestarian seni dan budaya. Meski dalam kapasitas yang terbatas. Perseroan secara aktif menjadi sponsor sejumlah kegiatan pengembangan budaya, seperti Sponsor pentas pelajar Pontianak, Pestani Muda Sanggau, festival adat melayu ke IV dalam rangka hari jadi Kota Pontianak.
PTPN XIII is very concerned about effort to preserve art and culture. Although in a limited capacity, the Company is actively sponsoring a number of activities of cultural development, such as Pontianak student exhibition, Sanggau Young Farmers’ Party, the 4th Malayan Ethnic Festival in celebrating the anniversary of Pontianak City.
Kegiatan lain adalah bantuan pembangunan Rumah Adat Dayak Kalbar, pembangunan rumah Betang Panjang Kec. Sekadau, bantuan pengadaan peralatan ke sejumlah sanggar seni, peralatan sanggar Pusaka Lembaga Pengembangan Seni Budaya Melayu Pontianak. (EC8, SO1)
The other activities are aid for the construction of West Kalimantan Dayak Ethnic House, the construction of Betang Panjang House in Sekadau Sub-district, giving aid in the form of tools to a number of art studios, equipments to Pusaka art studio, the Malayan Culture and Art Development Institution, Pontianak (EC8, SO1)
Corporate Social and Environmental Responsibility
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
Pembangunan Sarana Umum
The Construction of Public Facilities
Sepanjang tahun 2010 PTPN XIII telah menyalurkan dana sebesar Rp 1,061 milyar untuk pembangunan sarana umum. (EC 8)
In 2010, PTPN XIII has distributed IDR 1,061 billion for the construction of public facilities. (EC 8)
Dana tersebut telah dimanfaatkan untuk pembangunan Monumen Perjuangan Pemuda Kalbar, pembangunan Kantor KUD Pandu Raya Kab. Sanggau, peningkatan jalan, jembatan dan gorong-gorong di Kab. Paser Kebun Tajati Plasma, Kebun Danau Salak, dan Kebun Pelaihari, perbaikan/ pengaspalan jalan Sultan Abdurrachman Gg. Aren Pontianak. Pembangunan/perbaikan jalan, jembatan dan gorong-gorong dimaksudkan untuk memperlancar transportasi sehingga bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. (EC8, SO1)
The fund was used to build the West Kalimantan Youth Struggle Monument and the construction of Pandu Raya Cooperative Office of Sanggau District, the improvement of roads, bridges and sewage system in Paser District, Tajati Plasma Estate, Danau Salak Estate, and Pelaihari Estate, the reparation/to asphalt Jl. Sultan Abdurrachman, Aren Alley, Pontianak. The construction/reparation of roads, bridges and sewage systems are intended to support the transportation system in order to assist the regional economic improvement. (EC8, SO1)
Selain bantuan sarana fisik, PTPN XIII juga memberikan bantuan 600 paket sembako melalui Komisi B DPRD Kota Pontianak untuk fakir miskin dan anak terlantar di Kota Pontianak, bantuan 100 paket sembako BUMN Pembina PKBL se Kaltim di Samarinda, bantuan kegiatan bazar murah yang dikoordinir Disperindang Prov. Kalbar sebesar Rp 104,77 juta.
Besides giving physical infrastructure aid, PTPN XIII also gave 600 packages of nine basic commodities through the B Commission of Pontianak Regional Assembly for the poor and neglected children in Pontianak City, 100 packages of nine basic commodities from all East Kalimantan SOEs that supervised the Partnership and Environmental Development Program in Samarinda, holding low-priced bazaar coordinized by the Regional Office of Industry and Trade of the West Kalimantan Province amounting IDR 104.77 million.
Pembangunan Sarana Ibadah
The Construction of House of Religious Worship
Kepedulian Perusahaan terhadap kehidupan beragama di sekitar wilayah kerja PTPN XIII diwujudkan dalam bentuk pembangunan dan perbaikan beberapa tempat ibadah, TPA, madrasah dan surau, bantuan untuk kegiatan keagamaan, bantuan pengadaan sarana ibadah dan fasilitas penunjang lainnnya. Sepanjang tahun 2010, PTPN XIII telah mengalokasikan dana sebesar Rp 438,47 juta untuk program tersebut.
The concern of the Company towards religious life around the work area of PTPN XIII is shown in the form of constructing and repairing several houses of religious worship, TPA (Quran Education Center), madrasah and surau, giving contribution for religious activities, providing religious facilities and other supporting facilities. During the year of 2010, PTPN XIII had allocated funds of Rp 438.47 million, for these programs.
Bantuan tersebut dimaksudkan agar wilayah di sekitar unit kerja Perusahaan memiliki sarana ibadah yang memadai sehingga masyarakat sekitar dapat melaksanakan ibadah dengan tenang dalam suasana kerukunan.
These aids were meant to provide the religious service facilities at the areas nearby the company work units to enable the people perform their religious activities properly.
Peningkatan Kesehatan Masyarakat
Health Improvement
Sebagai bentuk dukungan PTPN XIII terhadap peningkatan kualitas kesehatan masyarakat, Perusahaan memberi perhatian yang besar terhadap kesehatan masyarakat. Total dana yang disalurkan melalui program ini adalah Rp 675 juta.
In order to show its support to the improvement of community health quality, PTPN XIII shows a great concern to community health. The total fund distributed through this program was IDR 675 million.
95
96
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan
Di bidang kesehatan, PTPN XIII menyediakan sarana kesehatan yang diperuntukkan untuk melayani karyawan PTPN XIII dan masyarakat sekitar dengan tarif yang wajar.
In health sector, PTPN XIII provides health care facilities in order to give affordable health care to the employees of PTPN XIII and the nearby communities.
Berbagai macam bakti sosial dan pengobatan dilakukan PTPN XIII sepanjang tahun 2010. Beberapa bakti sosial yang dilaksanakan juga melibatkan karyawan dan Ikatan ibu-Ibu Karyawan PTPN XIII, diantaranya adalah sunatan masal. Kegiatan ini menunjukkan kepedulain keluarga besar PTPN XIII terhadap lingkungan sekitar.
A number of social events and medical care were held in PTPN XIII in 2010. Several social events also involved the employees and the Association of the Wives of PTPN XIII’s Employees, among other by holding mass circumcision. These activities showed the concern of the big family of PTPN XIII to the surrounding areas.
Selain itu, PTPN XIII juga aktif mengadakan penyuluhan kesehatan tentang tentang gizi dan kesehatan anak, penyuluhan tentang penyakit demam berdarah di sekitar wilayah kerja dan pengobatan gratis di Kebun Kembayan inti, kegiatan donor darah untuk 200 orang dalam rangka HUT Kab. Banjar ke 56 dan HUT RI ke 65, partisipasi mengikutsertakan 100 orang pada kegiatan Jalan Sehat Keluarga Spektakuler di Gor Pangsuma Pontianak.
Besides that, PTPN XIII is also active in providing health counseling on nutrition and child health, counseling on dengue hemorrhagic fever around the work area and free medication in Kembayan Nucleus Estate, blood donor for 200 people in order to celebrate the 56th anniversary of Banjar District and the 65th anniversary of the Republic of Indonesia, participating in Spectacular Family Jogging in Pangsuma Sport Center Pontianak by sending 100 people to join the event.
Untuk pengendalian nyamuk demam berdarah dan cikungunya yang merupakan wabah penyakit rutin di sekitar wilayah operasi Perusahaan, PTPN XIII bekerja sama dengan Dinas Kesehatan melakukan pembagian abate berantas DBD di Kab. Kubu Raya dan penanggulangan penyakit DBD dan Cikungunya di Wilayah DKT.
To control mosquitoes causing the dengue hemorrhagic fever and chikungunya which are regular outbreak around the Company operation area, PTPN XIII collaborated with the Office of Health Affairs in distributing abate to eliminate dengue hemorrhagic fever in Kubu Raya District and fighting against DHF and chikungunya in DKT area.
Corporate Social and Environmental Responsibility
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
Kegiatan lain terkait program kesehatan anak adalah bantuan Lomba Balita Sejahtera Indonesia kerjasama dengan Puskesmas Kec. Mataraman Selatan, dan bantuan biaya operasi pemisahan bayi kembar siam di RS St. Antonius.
Other activities related to child health program are holding Indonesian Healthy Toddler Competition in collaboration with the Community Health Center of South Mataraman District, and gave a grant to separate conjoined twins at St. Antonius Hospital.
Program Pelestarian Lingkungan
Environmental Preservation Program
Kepedulian PTPN XIII terhadap pelestarian lingkungan terwujud dalam berbagai program, diantaranya Sengonisasi di lahan seluas 10 ha di Dusun Rasau Karya Desa Rasau Jaya Kabupaten Kubu Raya. PTPN XIII juga telah mengalokasikan dana untuk program pemeliharaan tanaman pohon sengon, serta penyulaman pohon sengon yang terbakar di tahun 2010.
The concern of PTPN XIII to environmental preservation is shown in various programs, among others Planting Albasia Trees in an area with the total width of 10 ha in Rasau Karya Sub-village, Rasau Jaya Village, Kubu Raya District. PTPN XIII also has allocated fund to maintain the albasia trees and replacing albasia trees which were burnt in 2010.
PTPN XIII bekerjasama dengan Universitas Tanjungpura Pontianak melakukan program penyelamatkan pantai di desa Sepok Laut, Kecamatan Sungai Kakap, Kabupaten Kubu Raya. Program tersebut berupa penanaman pohon jenis Bakau disertai pendampingan ke masyarakat. Selain untuk penyelematan pantai, diharapkan hutan bakau yang tumbuh dan terjaga dengan baik dapat menjadi tempat berkembang biak udang sehingga dapat membantu ekonomi masyarakat nelayan sekitar.
PTPN XIII collaborated with Tanjungpura University Pontianak in performing save the beach program in Sepok Laut village, Sub-district of Sungai Kakap, Kubu Raya District. The programs were planting mangrove trees and community coaching. Besides saving the beach, it is expected that the mangrove forest will grow well and will be well maintained and becomes the place for shrimp breeding and assist the economic condition of the nearby fisherman community.
97
98
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Referensi Silang dengan GRI-G3
Referensi Silang dengan GRI-G3 Cross Reference With GRI-G3
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
1.
Strategi dan Analisis Strategy And Analysis
1.1
Pernyataan dari pejabat pembuat kebijakan yang paling senior dalam organisasi mengenai relevansi keberlanjutan terhadap organisasi dan strateginya. Statement from the most senior decision maker of the organization
1.2
Deskripsi dampak utama, risiko, peluang utama. Description of key impacts, risks, and opportunities
2.
Profil Organisasi Organizational Profile
2.1
Nama Organisasi. Name of the organization
2.2
Merek, produk, dan/jasa utama. Primary brands, products, and/or services
2.3
Struktur operasional organisasi, termasuk didalamnya divisi utama, perusahaan yang menjalankan usaha (operating companies), anak perusahaan, dan usaha patungan. Operational structure of the organization, including main divisions, operating companies subsidiaries, and joint ventures
2.4
Lokasi kantor pusat organisasi . Location of organization headquarters
2.5
Jumlah Negara di mana perusahaan beroperasi, serta nama Negara di mana operasi utama dilaksanakan, atau yang relevan dengan isu keberlanjutan yang dicakup dalam laporan. Number of countries where the organization operates, and names of countries with either major operations or that are specifically relevant to the sustainability issues covered in the report
2.6
Sifat kepemilikan dan bentuk legal. Nature of ownership and legal form
2.7
Pasar yang dilayani (termasuk didalamnya diperinci berdasarkan geografi, sektor yang dilayani, dan jenis konsumen/penerima manfaat). Markets served (including geographic, breakdown, sectors served, and types of customers benefiaciries
2.8
Skala organisasi Scale of organization
2.9
Perubahan signifikan yang terjadi selama periode laporan terkait ukuran, struktur, dan kepemilikan. Significant changes during the reporting period regarding size, structure, or ownership including
19
2.10
Penghargaan yang diperoleh dalam periode laporan. Awards received in the reporting period
28
3.
Parameter Laporan Report Parameters
3.1
Periode pelaporan. Reporting period (e.g, fiscal/calendar year) for information provided
5
3.2
Tanggal dari laporan sebelumnya yang paling baru (jika ada). Date of most recent previous report (if any)
4
3.3
Siklus pelaporan (tahunan, dua tahun sekali, dan sebagainya). Reporting cycle (annual, biennial, etc)
5
18 18,19,68 24
19,20
19 18, 68
19, 20, 44, 45
Cross Reference With GRI-G3
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
3.4
Alamat kontak apabila ada pertanyaan terkait laporan dan isinya. Contact point for questions regarding the report or its contents
5
3.5
Proses dalam menetapkan isi laporan. Process for defining report content
5
3.6
Batasan laporan. Boundary of the report
5
3.7
Nyatakan setiap keterbatasan ruang lingkup atau batasan laporan. State any specific limitations on the scope or boundary of the report
6
3.8
Dasar untuk melaporkan usaha patungan, perusahaan anak, fasilitas yang disewakan, operasi yang di-outsource serta entitas lainnya yang mempengaruhi secara significan sehingga dapat diperbandingkan informasinya dari waktu ke waktu dari atau antara organisasi. Basis for reporting on joint ventures, subsidiaries, leased facilities, outsourced operations, and other entities
6
3.9
Teknik pengukuran data dan dasar perhitungannya. Data measurement techniques and the bases of calculations
3.10
Penjelasan dampak dari pernyataan ulang terhadap infornasi yang disediakan dalam laporan sebelumnya. Explanation of the effect of any re-statements of information provided in earlier reports
3.11
Perubahan signifikan dari laporan periode sebelumnya. Significant changes from previous reporting periods
3.12
Tabel yang menunjukkan lokasi dari Standar Pengungkapan dalam laporan. Table identifying the location of the Standard
3.13
Kebijakan dan praktek saat ini yang ditujukan untuk mencari assurance eksternal untuk laporan. Policy and current practice with regard to seeking external assurance for the report
4
Tata Kelola, Komitmen, dan Keterlibatan. Governance, Commitments, and Engagement
4.1
Struktur tata kelola organisasi, termasuk komite di bawah badan pengelola tertinggi yang bertanggung jawab untuk tugas khusus, seperti dalam menetapkan strategi atau mekanisme pengawasan organisasi. Governance structure of the organization
4.2
Tunjukkan apakah Ketua dari badan pengelola tertinggi juga merangkap pejabat eksekuitf. Indicate whether the Chair of the highest governance body is also an executive officer
33
4.3
Untuk organisasi yang memiliki struktur satu dewan, nyatakan jumlah anggota dari badan pengelola tertinggi yang berasal dari kelompok independen dan atau anggota non eksekutif. For organizations that have a unitary board structure, state the numbers of members of the highest governance body that are independent and/or nonexecutive members
34
4.4
Mekanisme untuk pemegang saham dan pengawal dalam menyampaikan rekomendasi atau arahan kepada badan pengelola tertinggi. Mechanisms for shareholders and employees to provide recommendations or direction to the highest governance body.
5, 6
6
33, 35
99
100
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Referensi Silang dengan GRI-G3
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
4.5
Hubungan antara kompensasi untuk anggota badan pengelola tertinggi, manajer senior, dan eksekutif (termasuk dalam hal pengaturan perjalanan) dengan kinerja organisasi (termasuk didalamnya kinerja social dan lingkungan). Linkage between compensation for members of the highest governance body, senior managers, and executives (including departure arrangements), and the organization performance (including social and environmental performance)
4.6
Proses yang ada di dalam badan pengelola tertinggi untuk menjamin terhindarnya konflik kepentingan. Processes in place for the highest governance body to ensure conflicts of interest are avoided.
4.7
Proses dalam menentukan kualifikasi dan keahlian dari anggota badan pengelola tertinggi dalam mengarahkan strategi organisasi terkait topik ekonomi, lingkungan, dan sosial. Process for determining the qualifications and expertise of the members of the highest governance body for guiding the organization strategy on economic, environmental, and social topics.
4.8
Pengembangan secara internal pernyataan misi atau nilai, kode tingkah laku, dan prinsip yang relevan dengan kinerja ekonomi, lingkungan, dan social serta status dari implementasinya. Internally developed statements of mission or values, code of conduct, and principles relevant to economic, environmental, and social performance.
4.9
Prosedur dalam badan pengelola tertinggi untuk mengawasi manajemen, dan identifikasi organisasi terhadap kinerja ekonomi, lingkungan, dan social. Procedures of the highest governance body for overseeing the organization’s identification and management of economic, environmental, and social performance.
4.10
Proses dalam mengevaluasi kinerja dari badan pengelola tertinggi, khususnya yang terkait dengan kinerja ekonomi, lingkungan, dan social. Processes for evaluating then highest governance body on performance economic, environmental, and social performance
34
38, 68
34, 35, 37
6
Komitmen terhadap inisiatif Eksternal. Commitments to External initiatives 37, 38
4.11
Penjelasan mengenai bagaimana pendekatan atau prinsip pencegahan digunakan oleh organisasi. Explanation of whether and how the precautionary approach or principle is addressed by the organization
4.12
Piagam, prinsip atau inisiatif lainnya yang dikembangan secara eksternal terkait ekonomi, lingkungan, dan sosial yang turut didukung/diadopsi oleh organisasi. Externally developed economic, environmental, and social charters, principles or other initiatives to which the organization subscribes or endorses
37
4.13
Keanggotaan dalam asosiasi (seperti asosiasi industri) dan atau organisasi advokasi nasional/internasional. Memberships in associations (such as industry associations) and/or national/international advocacy organizations in which the organization
37
Keterlibatan Pemangku Kepentingan Stakeholder Engagement 4.14
Daftar kelompok pemangku kepentingan yang dilibatkan oleh organisasi. List of stakeholder groups engaged by organization
4.15
Dasar yang digunakan dalam mengidentifikasi dan memilih pemangku kepentingan yang akan dilibatkan. Basis for identification and selection of stakeholders with whom to engage
4.16
Pendekatan yang digunakan untuk melibatkan pemangku kepentingan, termasuk didalamnya frekuensi pelibatan berdasarkan jenis dan kelompok pemangku kepentingan. Approaches to stakeholder engagement, including frequency of engagement by type and by stakeholder groups
5, 6, 7
6, 7
7
Cross Reference With GRI-G3
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
4.17
7
Topik dan perhatian utama yang dimunculkan melalui pelibatan pemangku kepentingan dan bagaimana organisasi merespons topic dan perhatian utama tersebut, termasuk melalui pelaporannya. Key topics and concerns that have been raised through stakeholder engagement, and how the organization has responded to those key topics and concerns, including through its reporting Indikator Kinerja Ekonomi Economic Performance Indicators Aspek Kinerja Ekonomi Aspect : Economic Performance
47, 64, 75, 81
EC1
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung, meliputi pendapatan, biaya operasi, imbal jasa karyawan, donasi, dan investasi komunitas lainnya, laba ditahan, dan pembayaran kepada penyandang dana serta pemerintah. Direct economic value generated and distributed, including revenues, operating costs, employee compensation, donations and other community investments, retained earnings and payments to capital providers and governances.
EC2
Implikasi financial dan risiko lainnya akibat perubahan iklim serta peluangnya bagi aktivitas organisasi. Financial implications and other risks and opportunities for the organization’s activities due to climate change
EC3
Jaminan kewajiban organisasi terhadap program imbalan pasti. Coverage of the organization’s defined benefit plan obligations
EC4
Bantuan finansial yang signifikan dari pemerintah. Significant financial assistance received from government. Aspek Kehadiran Pasar Aspect : Market Presence
EC5
Rentang rasio standar upah terendah dibandingkan dengan upah minimum setempat pada lokasi operasi yang signifikan. Range of ratios of standard entry level wage compared to local minimum wage at significant locations of operation
EC6
Kebijakan, praktek, dan proporsi pengeluaran untuk pemasok local pada lokasi operasi yang signifikan. Policy, practices, and proportion of spending on locally-based suppliers at significant locations of operation.
68
EC7
Posedur penerimaan pegawai local dan proporsi manajemen senior lokal yang dipekerjakan pada lokasi operasi yang signifikan. Procedures for local hiring and proportion of senior management hired from the local community at locations of significant operation
51
71
42, 50
64
41, 42
Aspek : Dampak Ekonomi Tidak Langsung Aspect : Indirect economic impacts Core 66, 67, 93, 94,95
EC8
Pembangunan dan dampak dari investasi infrastruktur serta jasa yang diberikan untuk kepentingan public secara komersial, natura, atau pro bono. Development and effect of infrastructure investments and services provided primarily for public benefit through commercial, inkind, or pro bono engagement.
EC9
Pemahaman dan penjelasan dampak ekonomi tidak langsung yang signifikan, termasuk seberapa luas dampaknya. Understanding and describing significant indirect economic impacts, including the extent of impacts. Indikator Kinerja Lingkungan Environmental Performance Indicators
66, 67, 90
101
102
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Referensi Silang dengan GRI-G3
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
Aspek : Material Aspect : Materials EN1
Penggunaan bahan, diperinci berdasarkan berat dan volume. Materials used by weight or volume
77, 78, 79
EN2
Persentase penggunaan bahan daur ulang. Percentage of materials used that are recycled input materials
80
Aspek : Energi Aspect : Energy EN3
Penggunaan energy langsung dari sumberdaya energi primer Direct energy consumption by primary energy source
84, 85
EN4
Pemakaian energi tidak langsung berdasarkan sumber primer Indirect energy consumption by primary source
84
EN5
Penghematan energi melalui konservasi dan peningkatan efisiensi Energy saved due to conservation and efficiency improvements
74, 80
EN6
Inisiatif untuk mendapatkan produk dan jasa berbasis energi efisiensi atau energi yang dapat diperbarui, serta pengurangan persyaratan kebutuhan energi sebagai akibat dari inisiatif tersebut, Initiatives to provide energy-efficient or renewable energy based products and services, and reductions in energy requirements as a result
74, 80
EN7
Inisiatif untuk mengurangi konsumsi energi tidak langsung dan pengurangan yang dicapai Initiatives to reduce indirect energy consumption and reductions achieved
81, 85
Aspek : Air Aspect : Water EN8
Total pengambilan air per sumber Total water withdrawal by source
EN9
Sumber air yang terpengaruh secara signifikan akibat pengambilan air Water sources significantly affected by withdrawal of water
EN10
Persentase dan total volume air yang digunakan kembali dan didaur ulang Percentage and total volume of water recycled and reused
86
Aspek : Biodiversitas (Keanekaragaman Hayati) Aspect : Biodiversity EN11
Lokasi dan ukuran tanah yang dimiliki, disewa, dikelola oleh organisasi pelapor yang berlokasi di dalam, atau yang berdekatan dengan daerah yang dilindungi atau daerahdaerah yang memiliki nilai keanekaragaman hayati yang tinggi di luar daerah yang diproteksi. Location and size of land owned, leased, managed in, or adjacent to, protected areas and areas of high diversity value outside protected areas.
EN12
Uraian atas berbagai dampak signifikan yang diakibatkan oleh aktivitas, produk dan jasa organisasi pelapor terhadap keanekaragaman hayati di daerah yang dilindungi, dan di daerah yang memiliki keanekaragaman hayati bernilai tinggi di luar daerah yang dilindungi. Description of significant impacts of activities products, and services on biodiversity in protected areas and areas of high biodiversity value outside protected areas.
75, 78,84
EN13
Perlindungan dan pemulihan habitat Habitats protected or restored
75, 78,84
EN14
Strategi, tindakan, dan rencana mendatang untuk mengelola dampak terhadap keanekara-gaman hayati. Strategies, current actions, and future plans for managing impacts on biodiversity
Cross Reference With GRI-G3
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
EN15
Jumlah spesies berdasarkan tingkat risiko kepunahan yang masuk dalam Daftar Merah (IUCN Red List Species) dan yang masuk dalam daftar konservai nasional dengan habitat di daerah-daerah yang terkena dampak operasi. Number of IUCN Red List species and national conservation list species with habitats in areas affected by operations by level of extinction risk. Aspek : Emisi, Efluen dan limbah Aspect : Emission, Effluents, and Waste
EN16
Jumlah emisi gas rumah kaca yang sifatnya langsung maupun tidak langsung dirinci berdasarkan berat. Total direct and indirect greenhouse gas emissions by weight
84
EN17
Emisi gas rumah kaca tidak langsung lainnya diperinci berdasarkan berat. Other relevant indirect greenhouse gas emissions by weight
84
EN18
Inisiatif untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan pencapaiannya. Initiatives to reduce greenhouse gas emissions and reductions achieved
EN19
Emisi bahan kimia yang merusak lapisan ozon, diperinci berdasarkan berat. Emissions of ozone-depleting substances (ODS) by weight
EN20
NOx, Sox, dan emisi udara signifikan lainnya yang diperinci berdasarkan jenis dan berat. NOx, Sox, and other significant air emissions by type and weight
EN21
Jumlah buangan air menurut kualitas dan tujuan Total water discharge by quality and destination
EN22
Jumlah berat limbah menurut jenis dan metode pembuangan. Total wight of waste by type and disposal method
EN23
Jumlah dan volume tumpahan yang signifikan. Total number and volume of significant spil
EN24
Berat limbah yang diangkut, diimpor, diekspor, atau diolah yang dianggap berbahaya menurut Lampiran Konvensi Basel I, II, III, dan VIII, dan persentase limbah yang diangkut secara internasional. Wight of transported, imported, exported, or treated waste deemed hazardous under the terms of The Basel Convention annex I, II, III, and VIII, and percentage of transported waste shipped internationally.
EN25
Identitas, ukuran, status proteksi dan nilai keanekaragaman hayati badan air serta habitat terkait yang secara signifikan dipengaruhi oleh pembuangan dan limpasan air organisasi pelapor, Identity, size, protected status, and biodiversity value of water bodies and related habitat significantly affected by the reporting organization’s discharge of water and runoff.
EN26
Inisiatif untuk mengurangi dampak lingkungan produk dan jasa dan sejauh mana dampak pengurangan tersebut. Initiatives to mitigate environmental impacts of products and services, and extent of impact mitigation.
EN27
Persentase produk terjual dan bahan kemasannya yang ditarik menurut kategori. Percentage of products sold and their packaging materials that are reclaimed by category.
EN28
Nilai moneter denda yang signifikan dan jumlah sanksi nonmoneter atas pelanggaran terhadap hukum dan regulasi lingkungan. Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with environmental laws and regulations.
71, 74, 80, 84
74, 84
74
82, 83
74, 81, 82, 83
103
104
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Referensi Silang dengan GRI-G3
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
Aspek : Pengangkutan/Transportasi Aspect : Transport EN29
Dampak lingkungan yang signifikan akibat pemindahan produk dan bahan-bahan lain serta material yang digunakan untuk operasi perusahaan dan tenaga kerja yang memindahkan. Significant environmental impacts of transporting products and other goods and materials used for the organization’s operations and transporting members of workforce. Aspek : Menyeluruh Aspect : Overall
EN30
Jumlah pengeluaran untuk proteksi dan investasi lingkungan menurut jenis. Total environmental protection expenditures and investment by type
77
Praktek Tenaga Kerja dan Pekerjaan yang Layak Social Performance Indicators Aspek : Pekerjaan Aspect : Employment LA1
Jumlah angkatan kerja menurut jenis pekerjaan, kontrak pekerjaan dan wilayah. Total workforce by employment type, employment contract and region.
LA2
Jumlah dan tingkat perputaran karyawan menurut kelompok usia, jenis kelamin, dan wilayah. Total number and rate of employee turnover by age group, gender, and region
LA3
Manfaat yang disediakan bagi karyawan tetap (purna waktu) yang tidak disediakan bagi karyawan tidak tetap (paruh waktu) menurut kegiatan pokoknya. Benefits provided to fulltime employees that are not provided to temporary or part-time employees by major operations.
LA4
Persentase karyawan yang dilindungi perjanjian tawar-menawar kolektif tersebut. Percentage of employees covered by collective bargaining agreements.
41
LA5
Masa pemberitahuan minimal tentang perubahan kegiatan penting, termasuk apakah hal itu dijelaskan dalam perjanjian kolektif tersebut. Minimum notice period(s) regarding operational changes, including whether it is specified in collective agreements.
43
LA6
Persentase jumlah angkatan kerja yang resmi diwakili dalam panitia Kesehatan dan Keselamatan antara manajemen dan pekerja yang membantu memantau dan memberi nasihat untuk program keselamatan dan kesehatan kerja. Percentage of total workforce represented in formal joint management-worker health and safety committees that help monitor and advice on occupational health and safety programs.
59
LA7
Tingkat kecelakaan fisik, penyakit karena jabatan, hari-hari yang hilang, dan ketidakhadiran, dan jumlah kematian karena pekerjaan menurut wilayah. Rates of injury, occupational diseases, lost days, and absenteeism and number of work related fatalities by region.
61
LA8
Program pendidikan, pelatihan, penyuluhan/bimbingan, pencegahan, pengendalian risiko setempat untuk membantu karyawan, anggota keluarga, dan anggota masyarakat mengenai penyakit berat atau berbahaya. Education, training, counseling, prevention, and-risk control programs in place to assist workforce members, their families, and community members regarding serious deseases.
LA9
Masalah kesehatan dan keselamatan yang tercakup dalam perjanjian resmi dengan serikat karyawan. Health and safety topics covered in formal agreements with trade unions.
44, 45, 46
49
41, 42
44, 59, 60
42,55
Cross Reference With GRI-G3
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
Aspek : Pelatihan dan Pendidikan Aspect : Training andEducation LA10
Rata-rata jam pelatihan tiap tahun tiap karyawan menurut kategori/ kelompok karyawan. Averages hours of training per year per employee by employee category
47
LA11
Program untuk pengaturan ketrampilan dan pembelajaran sepanjang hidup yang menunjang kelangsungan pekerjaan karyawan, dan membantu mereka dalam mengatur akhir karier. Programs for skills management and lifelong learning that support the continued employability of employees and assist them and managing carrier endings.
50
LA12
Persentase karyawan yang menerima penilaian kinerja dan pengembangan karier secara teratur. Percentage of employees receiving regular performance and careers development reviews.
44, 51, 52
Aspek : Keberagaman dan Kesempatan Setara Aspect: Diversity and Equal Opportunity LA13
Komposisi badan pengelola/penguasa dan perincian karyawan tiap kategori/kelompok menurut jenis kelamin, kelompok usia, keanggotaan kelompok minoritas, dan keanekaragaman indicator lain. Composition of governance bodies and breakdown of employees per category according to gender, age group, minority group memberships, and other indicators diversity.
LA14
Rasio gaji dasar pria terhadap wanita menurut kategori karyawan. Ratio of basic salary of men to women by employee category
45
Indikator kinerja Hak Asasi Manusia Human Rights Performance Indicators Aspek : Praktek Investasi dan Pengadaan
Aspect : Investment and Procurement Practices
HR1
Persentase dan jumlah perjanjian investasi yang memuat klausul HAM atau telah menjalani proses skrining/filtrasi terkait dengan aspek hak asasi manusia. Percentage and total number of significant investment agreements that include human rights clauses and that have undergone human rights screening.
HR2
Persentase pemasok dan kontraktor yang telah menjalani proses skrining atas aspek HAM. Percentage of significant suppliers and contractors that have undergone screening on human rights and actions taken.
HR3
Jumlah waktu pelatihan bagi karyawan dalam hal kebijakan serta prosedur terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi, termasuk persentase karyawan yang telah menjalani pelatihan. Total hours of employees training on policies and procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations, including the percentage of employees.
HR4
Jumlah kasus diskrimansi yang terjadi dan tindakan yang diambil. Total number of incidents of discrimination and actions taken.
39, 52
HR5
Segala kegiatan berserikat dan berkumpul yang teridentifikasi dapat menimbulkan risiko yang signifikan serta tindakan yang diambil untuk mendukung hak-hak tersebut. Operations identified in which the right to exercise freedom of association and collective bargaining maybe at significant risk, and actions taken to support these rights.
39, 41
HR6
Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan terjadinya kasus pekerja anak, dan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung upaya penghapusan pekerja anak. Operations identified as having significant risk for incidents of child labor, and measures taken to contribute to the elimination of child labor.
39, 50
105
106
LAPORAN KEBERLANJUTAN 2010 PTPN XIII
Referensi Silang dengan GRI-G3
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
Kegiatan yang teridentifikasi mengandung risiko yang signifikan dapat menimbulkan kasus kerja paksa atau kerja wajib, dan langkah-langkah yang telah diambil untuk mendukung upaya penghapusan kerja paksa atau kerja wajib. Operations identified as having significant risk for incidents of forced or compulsory labor, and measures to contribute to the elimination of forced or compulsory
39, 51
HR7
Aspek : Praktek/Tindakan Pengamanan Aspect : Security Practices HR8
Persentase personil penjaga keamanan yang terlatih dalam hal kebijakan dan prosedur organisasi terkait dengan aspek HAM yang relevan dengan kegiatan organisasi. Percentage of security personnel trained in the organizational’s policies or procedures concerning aspects of human rights that are relevant to operations.
HR9
Jumlah kasus pelanggaran yang terkait dengan hak penduduk asli dan langkah-langkah yang diambil. Total number of incidents of violations involving rights of indigenous people nad actions taken.
62
Indikator Kinerja Masyarakat Society Performance Indicators Aspek : Komunitas Aspect : Community SO1
Sifat dasar, ruang lingkup, dan keefektifan setiap program dan praktek yang dilakukan untuk menilai dan mengelola dampak operasi terhadap masyarakat, baik pada saat memulai, saat beroperasi dan pada saat mengakhiri. Nature, scope, and effectiveness of any programs and practices that assess and manage the impacts of operations on communities, including entering, operating, and existing. Aspek : Korupsi
47, 66, 67, 81, 93, 94, 95.
Aspect : Corruption
SO2
Persentase dan jumlah unit usaha yang memiliki risiko terhadap korupsi. Percentage and total number of business units analyzed for risks related to corruption
SO3
Persentase pegawai yang dilatih kebijakan dan prosedur anti korupsi. Percentage of employees trained in organization’s anti-corruption policies and procedures
SO4
Tindakan yang diambil dalam menanggapi kejadian korupsi. Actions taken in response to incidents of corruption
36, 38
36, 38, 49
Aspek : Kebijakan Publik Aspect : Public Policy SO5
Kedudukan kebijakan public dan partisipasi dalam proses melobi dan pembuatan kebijakan public. Public policy positions and participation in public policy development and lobbying
SO6
Nilai kontribusi financial dan natura kepada partai politik, politisi dan institusi terkait berdasarkan Negara di mana perusahaan beroperasi. Total value of financial and in-kind contributions to political parties, politicians, and related institutions by country.
37, 64, 92
Aspek : Kelakuan Tidak Bersaing Aspect : ANt SO7
Jumlah tindakan hukum terhadap pelanggaran ketentuan anti persaingan, anti-trust dan praktek monopoli serta sanksinya. Total number of legal actions for anticompetitive behavior, anti-trust, and monopoly practices and their outcomes. Aspek : Kepatuhan Aspect : Compliance Core
70
Cross Reference With GRI-G3
SUSTAINABILITY 2010 PTPN XIII
INDEKS GRI
INDIKATOR
HAL
GRI INDEX
INDICATORS
PAGES
SO8
Nilai uang dari denda dan jumlah sanksi nonmoneter untuk pelanggaran hukum dan peraturan. Monetary value of significant fines and total number of non-monetary sanctions for noncompliance with laws and regulators. Indikator Kinerja Tanggung Jawab Produk Products Responsibility Performance Indicators
PR1
Tahapan daur hidup di mana dampak produk dan jasa yang menyangkut kesehatan dan keamanan dinilai untuk penyempurnaan, dan persentase dari kategori produk dan jasa yang penting yang harus mengikuti prosedur tersebut. Life cycle stages in which health and safety impacts of products and services are assessed of improvement, and percentage of significant products and services categories subject to such procedures.
PR2
Jumlah pelanggaran terhadap peraturan dan etika mengenai dampak kesehatan dan keselamatan suatu produk dan jasa selama daur hidup, per produk. Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning health and safety impacts of products and services during their life-cycle, by type of outcomes.
68
PR3
Jenis informasi produk dan jasa yang dipersyaratkan oleh prosedur dan persentase produk dan jasa yang terkait dengan informasi yang dipersyaratkan tersebut. Type of products and services information required by procedures, and percentage of significant products and services subject to such information requirements.
68
PR4
Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai penyediaan informasi produk dan jasa serta pemberian label, per produk. Total number of incidents of non-compliance with regulation and voluntary-codes concerning product and service information and labeling, by type of outcomes.
70
PR5
Praktek yang berkaitan dengan kepuasan pelanggan, termasuk hasil survey yang mengukur kepuasan pelanggan. Practices related to customer satisfaction, including results of surveys measuring customer satisfaction.
70
PR6
Program-program untuk ketaatan pada hokum, standard dan voluntary codes yang terkait dengan komunikasi pemasaran, termasuk promosi dan sponsorship. Programs for adherence to laws, standards and voluntary codes related to marketing communications, including advertising, promotion and sponsorship.
70
PR7
Jumlah pelanggaran peraturan dan voluntary codes mengenai komunikasi pemasaran termasuk periklanan, promosi dan sponsorship, menurut produknya. Total number of incidents of non-compliance with regulations and voluntary codes concerning marketing communications, including advertising, promotion, sponsorship, by type of outcomes.
70
Aspek : Privasi Pelanggan Aspect : Customer Privacy PR8
Jumlah total pengaduan pelanggaran privasi pelanggan dan hilangnya data pelanggan. Total number of substantiated complains regarding breaches of customer privacy and losses of customer data.
70
Aspek : Kepatuhan Aspect : Compliance PR9
Nilai nominal dari denda pelanggaran hukum dan peraturan mengenai pengadaan dan penggunaan produk dan jasa. Monetary value of significant fines for non-compliance with laws and regulations concerning the provision and use of products and services.
78
107