Annual Report 2011

Page 1




PROFIL PTPN XIII

Daftar Isi Table of Content Ikhtisar Keuangan Financial Highlight (4) Kinerja Operasional Operational Performance (6)

8

26

PROFIL PTPN XIII Profile of PTPN XIII

Sekilas PTPN XIII PTPN XIII in Brief (8) Bidang Usaha Business Line (11) Struktur Organisasi Organizational Structure (12) Penjelasan Visi & Misi, dan Tata Nilai Elaboration on Vision, Mission and Values (14) Sasaran dan Strategi Objectives and Strategies (16) Informasi Pemegang Saham Information on Shareholders (17) Profil Perusahaan Anak & Perusahaan Asosiasi/Afiliasi Profile of Subsidiary & Association/ and Affiliation (17) Lembaga Profesi Penunjang Supporting Professional Institution (18) Penghargaan & Sertifikasi Award & Certification (20) Peristiwa Penting Significant Events (22) Wilayah Operasi Operation areas (24)

LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report (26) Profil Dewan Komisaris Profile of Board of Commissioners (36) Laporan Direksi Board of Directors’ Report (38) Profil Dewan Direksi Profile of Board of Directors (48) Tanggung Jawab Laporan Tahunan Annual Report Accountability (51)

Report To Shareholders

53 101

PEMBAHASAN & ANALISIS MANAJEMEN Discussion & Managerial Analysis

Tinjauan Industri Industrial Review (53) Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha Operational Review per Business Segment (57) - Segmen Kelapa Sawit Oil Palm Segment (59) - Segmen Karet Rubber Segment (78) Tinjauan Pemasaran Market Review (87) Laporan Anak Perusahaan Company Subsidiary Report (93)

Tinjauan Kinerja Keuangan

Financial Performance Review

2

Laporan Laba Rugi Income Statement (101) Neraca Balance Sheet (108) Arus Kas Cash Flow (114) Struktur Modal Capital Structure (115) Belanja Barang Modal Expenditure of Capital Goods (116) Rasio Keuangan Financial Ration (118) Informasi Material Mengenai Infestasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisasi Hutang/ Modal Material Information Regarding Investment, Expansion, Divestation, Acquisition or Debt/ Equity Retructuring (120) Transasksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa Transaction with Related Parties (121) Informasi Material Lainnya Other Material Information (122) Kebijakan Akuntasi dan Informasi Keuangan Kejadian Luar Biasa Accounting Polici and Financial Information of Extraordinary Events (123) Dampak Perubahan Harga Terhadap Kinerja Perusahaan The Impact of Price Changes on The Company’s Performance (123) Kebijakan Deviden Dividend Policy (124) Informasi Resiko Keuangan dan Lindung Nilai Financial Risk and Hedging Information (125) Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan Information and Material Facts Occurring after The Accounting Reporting Date (126) Perubahan Peraturan dan Dampaknya Terhadap Kinerja PTPN XIII Regulations Changes and Their Effects on PTPN XIII Performance (126) Perkembangan Terakhir Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Latest Development of Statement of Financial Accounting Standards (PSAK) (127) Publikasi Pembayaran Pajak Tax Payment Publication (129)

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PROFILE OF PTPN XIII

132

PROSPEK USAHA Business Prospect

141

LAPORAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Report On Good Corporate GOVERNANCE

243

LAPORAN BISNIS PENDUKUNG Supporting Business Report

261

TANGGUNG JAWAB SOSIAL & LINGKUNGAN PERUSAHAAN Environmental & Corporate Social Responsibility

285

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Consolidation Financial Report

454

INFORMASI TAMBAHAN

Additional Information

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Prospek PTPN XIII The Prospect of PTPN XIII (132) Strategi ke Depan Upcoming Strategies (134) Pengembangan Usaha Strategy (134) Kebijakan GCG GCG Policy (141) Roadmap GCG GCG Roadmap (142) Asesmen GCG GCG Assessment (147) Dewan Komisaris Board of Commissioners (148) Rapat Umum Pemegang Saham General Meeting of Shareholders (150) Direksi Board of Directors (167) Komite-Komite Commissions (188) Unit Audit Internal Internal Audit Unit (198) Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary (204) Sistem Pengendalian Intern Internal Monitoring System (211) Etika Perusahaan Business Ethics (213) Whistleblowing system Whistleblowing system (216) Perkara Penting yang Sedang Dihadapi Oleh Perusahaan Important Issues Faced by Company (228) Rencana Peningkatan GCG di Tahun 2012 Plan to Improve GCG in 2012 (232) Manajemen Risiko Risk Management (233) Pengelolaan SDM HR Management (243) Teknologi Informasi Information Technology (254)

Program PKBL dan Pengembangan Masyarakat PKBL program and Community Development (261) Perlindungan Terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja Protection for Imployment, Occupational Health and Safety (267) Perlindungan Konsumen Customer Protection (273) Perlindungan Lingkungan Environmental Conservation (276) Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Report (285)

Profil Pejabat Penting Profiles of Important Officials (454) Alamat Kantor Cabang, SBU dan Anak Perusahaan Address of Branch Office, SBU (Profit Center) and Subsidiary (458) Referensi Kriteria Annual Report Cross Reference Of Annual Report (461)

3


PROFIL PTPN XIII

Ikhtisar Keuangan Financial Highlight

Uraian Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian (Rp Juta) Hasil Penjualan Harga Pokok Penjualan Laba Bruto Laba Sebelum Pajak Penghasilan Laba Komprehensif (Laba Bersih) Laba Bersih per Saham Dasar

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (Neraca) (Rp Juta) Total Aset Aset Lancar Modal Kerja Bersih Investasi Investasi Pada Entitas Lain Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas Ekutas

Rasio-Rasio (%) Pertumbuhan Hasil Penjualan Marjin Laba Kotor Marjin Laba Bersih Rasio Liabilitas terhadap Total Aset (kali) Umur Hutang (hari) Umur Piutang (hari) Perputaran Persediaan (hari) Rentabilitas (%) -Imbal Hasil Aset (ROA) -Imbal Hasil Ekuitas (ROE) Likuiditas (%) Solvabilitas (%) Debt Equity Ratio (DER)

LIKUIDITAS LIQUIDITY 81,95

4

53,53

63,96

2006

2007

2008

78,37

2009

71,58

2010

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011

78,09

2011


PROFILE OF PTPN XIII

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

Description Consolidation Income Statement (IDR Million)

3.616.398 3.033.399 582.999 244.750 190.568 414.279

3.359.177 2.762.186 596.991 256.497 180.798 393.040

2.596.867 2.128.566 468.301 182.180 122.088 265.410

2.517.174 2.016.022 501.152 278.487 210.991 458.677

2.009.523 1.564.689 444.834 207.828 141.595 307.817

1.394.180 1.138.982 255.198 54.350 18.984 41.270

1.204.430 952.070 252.360 62.427 45.665 99.272

Sales Cost of Good Sold Gross Profit Profit Before Tax Comprehensive Profit (Net Income) Basic Earnings per Share

Statement of Financial Position (Balance Sheet) (IDR Million) 3.626.574 909.624 (265.992) 547.485 49.851 1.175.616 1.097.181 2.272.794 1.353.776

2.848.163 618.224 (245.477) 462.037 13.396 863.701 797.462 1.661.163 1.187.000

2.416.609 643.208 (177.509) 325.964 20.450 820.717 568.321 1.389.038 1.007.971

1.933.503 478.162 (105.340) 273.121 583.502 413.481 996.982 936.520

1.613.998 396.816 (223.586) 151.160 620.402 206.347 826.749 787.249

1.567.287 294.778 (255.945) 86.152 550.723 366.228 916.951 650.335

Total Assets Current Assets Net Working Capital Investment Investment in Other Entities Current Liabilities Long Term Debts Total Liabilities Equity

1.487.061 293.984 (105.919) 97.412 399.903 470.146 870.049 615.814

Ratios (%) 7,66 16,12

29,35 17,77

3,17 18,03

25,26 19,91

44,14 22,14

15,75 18,30

(3,85) 20,95

Sales Growth Gross Profit Margin

5,27

5,38

4,70

8,38

7,05

1,36

3,79

Net Profit Margin

0,63 25 27 19

0,58 14 13 17

0,57 31 14 32

0,52 23 11 29

0,51 16 11 22

0,59 28 66 38

0,59 7 3 31

7,64 20,68 77,37 159,56 63 : 37

12,68 25,58 71,58 171,46 58 : 42

11,57 17,13 78,37 173,98 57 : 43

15,38 37,67 81,95 193,94 52 : 48

14,98 26,09 63,96 195,22 51 : 49

6,34 7,48 53,53 170,92 59 : 41

6,76 7,79 73,51 170,92 59 : 41

Liabilities to Total Asset (X) Days Payable (Days) Days Receivable (Days) Inventory Turnover (Days) Rentability Return on Assets Return on Equity Liquidity Solvability Debt to Equity Ratio

IMBAL HASIL EKUITAS RETURN ON EQUITY

IMBAL HASIL ASET RETURN ON ASSET 14,98

15,38 11,57

37,67 17,13

7,64

6,34

2006

26,09

12,68

25,58

20,68

7,48

2007

2008

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2009

2011

2010

2011

2006

2007

2008

2009

2010

2011

5


PROFIL PTPN XIII

Uraian

Ikhtisar Operasional Operational Highlight

A. Kebun Kelapa Sawit (ha) Areal Kebun Sendiri Tanaman Menghasilkan (TM) TB + TBM Jumlah Areal Kebun Sendiri Areal Kebun Plasma

Tanaman Menghasilkan (TM) TB + TBM Jumlah Areal Kebun Plasma

Total Areal TM Kelapa Sawit Total Areal TB + TBM Kelapa Sawit Total Areal Kelapa Sawit

B. Kebun Karet (ha) Areal Kebun Sendiri Tanaman Menghasilkan (TM) TB + TBM Jumlah Areal Kebun Sendiri Areal Kebun Plasma Tanaman Menghasilkan (TM) TB + TBM Jumlah Areal Kebun Plasma Total Areal TM Karet Total Areal TB + TBM Karet Total Areal Karet

C. Produksi Kelapa Sawit Produksi TBS - ton - Kebun Inti - Kebun Plasma - Pihak ke-III Total TBS Produksi :

Minyak Sawit Inti Sawit

D. Produksi Karet (ton)

- Kebun Inti - Kebun Plasma Total Produksi Karet

E. Produktivitas TBS (ton/ha)

- Kebun Inti - Kebun Plasma

F. Produktivitas Karet (ton/ha)

- Kebun Inti

G. Rendemen (%)

- Minyak Sawit - Inti Sawit

H. Volume Penjualan (ton) Minyak Sawit Inti Sawit l Karet

I. Kapasitas Pabrik Minyak Sawit (ton TBS/jam) J. Kapasitas Pabrik Karet (ton)

6

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PROFILE OF PTPN XIII

2011

2010

2009

2008

2007

2006

2005

Description A. Palm Plantations (ha)

43.651 11.789 55.440

45.039 7.189 52.228

45.839 5.714 51.553

43.063 6.553 49.616

53.465 4.444 57.908

53.152 4.757 57.908

52.164 5.671 57.835

97.115 16.233 113.349

98.191 11.946 110.137

98.003 11.385 109.388

42.199 6.121 48.320

42.201 6.364 48.565

41.710 6.298 48.008

51.215 5.146 56.361

49.917 5.591 55.508

47.894 7.575 55.469

45.235 9.728 54.963

94.278 11.699 105.977

92.116 11.712 103.828

90.095 13.939 104.034

86.945 16.026 102.971

Nucles Estate Area Productive Plants Immature Plants Total Nucleus Estate Area

Plasma Estate Area

Productive Plants Immature Plants Total Plasma Estate Area Total Productive Palm Area Total Immature Palm Area Total Palm Plantations Area

B. Rubber Plantations (ha) 8.272 6.215 14.487

7.662 6.059 13.721

7.922 5.773 13.695

8.663 5.118 13.781

8.180 4.202 12.382

7.527 4.213 11.740

6.280 5.254 11.534

Nucleus Estate Area Productive Plants Immature Plants Total Nucleus Area

29.595 0 29.595 37.867 6.215 44.082

29.595 0 29.595 37.257 6.059 43.316

29.595 0 29.595 37.517 5.773 43.290

29.595 0 29.595 38.258 5.118 43.376

29.595 0 29.595 37.775 4.202 41.977

31.026 0 31.026 38.553 4.213 42.766

31.025 0 31.025 37.305 5254 42.559

Plasma Estate Area Productive Plants Immature Plants Total Plasma Estate Area Total Productive Rubber Area Total Immature Rubber Area Total Rubber Plantations Area

C. Palm Production 742.433 576.166 357.190 1.675.789

770.215 503.370 363.296 1.636.881

815.137 473.818 316.036 1.604.991

692.288 382.036 248.491 1.322.815

617.655 312.196 208.325 1.138.176

680.191 338.564 145.264 1.164.001

702.891 294.707 109.101 1.106.699

353.664 64.287

340.069 62.110

345.554 66.835

280.178 54.864

242.577 49.369

246.310 53.184

232.548 50.862

8.885 15.438 24.323

8.311 17.941 26.252

7.498 21.087 28.585

FFB Production (ton) Nucleus Estate Plasma Estate Third Party Total FFB CPO Production Kernel Production

D. Rubber Production (ton) 7.414 13.933 21.347

10.001 17.875 27.876

9.126 15.377 24.503

6.858 24.962 31.820

Nucleus Estate Plasma Estate Total Rubber Production

E. FFB Productivity (ton/ha) 17,01 10.78

17.10 9.47

17.78 9.08

16.08 7.46

14.64 6.25

16.12 7.07

16.85 6.52

Nucleus Estate Plasma Estate

F. Productivity Rubber (ton/ha) 0,9

1,31

1,15

1,03

1,02

1,00

21,86 3,97

21,89 4,00

22,60 4,37

22,04 4,32

22,00 4,48

21,25 4,59

21,01 4,60

355.683 65.088 20.951

339.529 64.505 29.396

346.199 60.664 24.598

279.059 56.232 22.930

238.902 45.299 28.736

255.395 56.798 24.910

221.428 45.637 31.303

440

380

310

310

279

279

279

I. Palm Oil Mill Capacity

73

73

72

72

70

66

66

J. Rubber Factory Capacity

1,09

Nucleus Estate

G. Extraction (%)

CPO Kernel

H. Volume of Sale (ton)

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

CPO Kernel Rubber

7


PROFIL PTPN XIII

Identitas Perusahaan Company Identity NAMA

NAME

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

BIDANG USAHA

LINE OF BUSINESS

Agro bisnis dan agro industry kelapa sawit dan karet

Agribusiness and agroindustry of oil palm and rubber

KEPEMILIKAN

OWNERSHIP

Pemerintah Republik Indonesia 100%

The Government of Indonesia 100%

TANGGAL PENDIRIAN

DATE OF ESTABLISHMENT

11 Maret 1996

11 March 1996

DASAR HUKUM PENDIRIAN

LEGAL BASIS

Peraturan Pemerintah (PP) No. 18 tahun 1996

Government Regulation No. 18 of 1996

MODAL DASAR

AUTHORIZED CAPITAL

Rp1.500.000.000.000,- (satu trilyun lima ratus milyar rupiah), terbagi atas 1.500.000 (satu juta lima ratus ribu) lembar saham, masing-masing saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000,- (satu juta rupiah).

IDR1,500,000,000, 000 (one trillion and five hundred billion rupiah), comprises of 1,500,000 (one million and five hundred thousand) shares with the nominal value of IDR1,000,000 (one million rupiah) per share.

MODAL DITEMPATKAN DAN DISETOR PENUH

ISSUED AND FULLY PAID CAPITAL

460.000 (empat ratus enam puluh ribu) lembar saham atau seluruhnya sebesar Rp460.000.000.000,- (empat ratus enam puluh milyar rupiah).

460,000 (four hundred and sixty thousand) shares equal to IDR460,000,000,000 (four hundred and sixty billion rupiah) have been fully paid

KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM

SHARE LISTING CHRONOLOGY

Status PTPN XIII adalah BUMN kategori non-listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Efek.

PTPN-XIII is categorized as a non-listed company; hence, no registration is found at the Stock Exchange.

KANTOR PUSAT

HEAD OFFICE

Jl. Sultan Abdurrachman No. 11 Pontianak, Kalimantan Barat Telepon : +62 (0561) 749367, 749363, 749369 Faksimile : +62 (0561) 766026 Website : www.ptpn13.com E-mail : ptpn13@ptpn13.com

Jl. Sultan Abdurrachman No. 11 Pontianak, Kalimantan Barat Telephone : +62 (0561) 749367, 749363, 749369 Facsimile : +62 (0561) 766026 Website : www.ptpn13.com E-mail : ptpn13@ptpn13.com

Sekilas PTPN XIII PTPN XIII In Brief PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) mengawali perjalanannya pada tahun 1996. Perusahaan yang merupakan satu-satunya BUMN perkebunan di wilayah Kalimantan ini adalah hasil penggabungan dari Proyek

8

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) started its path in 1996. The company, which was the only State Owned Enterprise (SOE) plantation in Kalimantan area, was a merger of the 8 (eight) PTPs Development Project, involving PTP VI,

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PROFILE OF PTPN XIII

Pengembangan 8 (delapan) PTP yaitu PTP VI, VII, XII, XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI dan XXIX. Keberadaan PTPN XIII berlandaskan pada Peraturan Pemerintah (PP) No.18 tahun 1996 dan Akte Notaris Harun Kamil, SH No. 46 tanggal 11 Maret 1996 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman R.I melalui keputusan No. C2-8341.IIT.01.01.TII.96 tanggal 8 Agustus 1996 serta tambahan berita negara R.I No. 81.

VII, XII, XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI and XXIX. The establishment of PTPN XIII is based on the Government Regulation (PP) No.18 of 1996 and the Deed of Harun Kamil, SH No.46 dated March 11, 1996 and was ratified by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through the Decree No. C28341.IIT.01.01.TII.96 dated August 8, 1996, and Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 81.

PTPN XIII memasuki periode konsolidasi pada tahun 19961998. Pada masa itu Perusahaan memiliki areal inti seluas 50.357 ha, areal plasma 63.097 ha, produksi CPO 151.337 ton, Karet Kering 28.814 ton, kapasitas pengolahan PMS 150 ton/jam, Pabrik Karet (RSS + CR) : 40 ton/hari.

PTPN XIII entered the period of consolidation between 1996 to 1998. During that time, the Company had a nucleus area of 50,357 ha, a plasma area of 63,097 ha, a CPO production of 151,337 tons, dried rubber of 28,814 tonnes, PMS processing capacity of 150 ton/hour, Rubber Factory (RSS + CR): 40 ton/day.

Mencermati kondisi perusahaan tahun 2005 dan 2006, Manajemen baru PTPN XIII mencanangkan “Mission Impossible” di tahun 2007, dengan target utama berupa peningkatan produksi, nilai penjualan, aset dan laba bersih masing-masing sebesar 100% dalam jangka waktu 5 (lima tahun) ke depan. Pada saat itu Perusahaan memiliki areal Inti 60.703 ha, areal Plasma 85.103 ha, produksi CPO 198.665 ton, Karet Kering 26.252 ton, kapasitas pengolahan PMS 310 ton TBS/Jam, dan Pabrik Karet 70 ton KK/hari. Upaya meningkatkan potensi sumber daya dilakukan melalui Tiga Kebijakan Strategis, yaitu Peningkatan kualitas aset produksi, Penataan dan pembenahan organisasi, SDM, dan budaya kerja, serta Pengembangan Usaha. Pada tahun 2011, PTPN XIII telah memiliki areal Inti seluas 69.927,95 ha, areal Plasma 87.503,64 ha, produksi CPO 353.664 ton, produksi inti sawit 64.287 ton, produksi karet 21.347 ton, kapasitas pengolahan PMS 440 ton TBS/jam, kapasitas pengolahan karet 73 ton KK/hari, pendapatan Rp3.616 miliar, Total Asset Rp3.627 miliar, laba bersih 184,39 miliar, dan 2 (dua) anak perusahaan. PTPN XIII telah dua kali melakukan perubahan anggaran dasar, yaitu pertama pada tahun 2002 sesuai dengan Akte Notaris Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH No. 05 tanggal 7 Oktober 2002 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No. C-20948 HT.01.04.Th.2002 tanggal 28 Oktober 2002 dan tambahan berita negara R.I No. 24; kedua pada tahun 2008 sesuai dengan Akte Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon No. 16 tanggal 12 Agustus 2008 dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. AHU-55430.AHA.01.02. Th. 2008 tanggal 26 Agustus 2008. Memasuki usianya yang ke-15 tahun, PTPN XIII telah memiliki landasan yang semakin kokoh untuk menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Having observed the company condition in 2005 and 2006, the new Management of PTPN XIII has launched the “Mission Impossible” in 2007, with the main target of production improvement, total sales, asset and net profit being 100% consecutively, within the next 5 (five) years. At that time, the Company had a nucleus area of 60,703 ha, plasma area of 85,103 ha, CPO production of 198,665 tons, Dried Rubber of 26,252 tons, PMS processing capacity of 310 tons TBS/hour, and rubber factory 70 tons KK/day. The effort to improve the resource potential was made through Three Strategic Policies, namely the Improvement of asset production quality, Restructurization and Improvement of the Organization, HR, and Work Culture, and Business Development. In 2011, PTPN XIII had a nucleus area of 69,927.95 ha, Plasma area of 87,503.64 ha, CPO production of 353,664 tons, nucleus oil palm production of 64,287 tons, rubber production of 21,347 tons, PMS processing capacity of 440 tons FFB/hour, rubber processing capacity of 73 tons KK/ day, an income of IDR3,616 billion, Total Asset of IDR3,627 billion, Net Profit of 184,39 billion, and 2 (two) subsidiaries. PTPN XIII has amended its articles of association twice; the first was in 2002 pursuant to the Deed of Sri Rahayu Hadi Prasetyo, SH, Number 05 dated October 7, 2002 and was ratified by the Minister of Justice and Human Rights No. C-20 948 HT.01.04.TH.2002 on October 28, 2002 and Supplement to the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 24; secondly, it was in 2008 pursuant to the Deed of P. Notary Sutrisno A. Tampubolon No. 16 dated August 12, 2008 and was ratified by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU55430.AHA.01.02. Th.2008 dated August 26, 2008. In its 15th year, PTPN XIII has built an increasingly solid foundation to become a highly competitive agribusiness company that is sustainably growing and developing hand in hand with the society..

9


PROFIL PTPN XIII

1996 PTPN XIII DIDIRIKAN, MERUPAKAN PENGGABUNGAN DARI PROYEK PENGEMBANGAN 8 PTP, YAITU PTP VI, PTP VII, PTP XII, PTP XIII PTP XVIII, PTP XXIV-V, XXVI, DAN XXIX PTPN 13 WAS ESTABLISHED, A MERGER OF DEVELOPMENT OF 8 (EIGHT) PTPS, I.E. PTP VI, PTP VII, PTP XII, PTP XIII, XVIII, XXIV-V, XXVI AND XXIX.

1996 1998 2001

PERIODE KONSOLIDASI CONSOLIDATION PERIOD

PROGRAM TRANSFORMASI BISNIS LAUNCHING OF BUSINESS TRANSFORMATION PROGRAM RESTRUKTUSISASI ORGANISASI DENGAN MEMBENTUK EMPAT DISTRIK, PERESMIAN PENGGUNAAN JARINGAN KOMUNIKASI INTERNET SYSTEM L135, PERESMIAN PABRIK MINYAK SAWIT LONGKALI, KALTIM. MELIKUIDASI PTP CENTARA YANG MENGELOLA PABRIK GULA DI KALSEL, MENGKONVERSINYA MENJADI KELAPA SAWIT. RESTRUCTURING THE ORGANIZATION TO FORM THE FOUR DISTRICTS, INAUGURATION OF THE USE OF INTERNET AND INTRANET COMMUNICATION NETWORK SYSTEM, L135, PALM OIL MILL INAUGURATION LONGKALI, KALTIM. PTP LIQUIDATED CENTARA WHICH MANAGES THE SUGAR MILL IN SOUTH KALIMANTAN, CONVERTED IT INTO OIL PALM PLANTATIONS.

2002

2004

Milestone

MERAIH SERTIFIKAT ISO 9001: 2000 UNTUK TUJUH PMS, YANG DIKUKUHKAN OLEH PT TUV NORD, DENGAN MASA BERLAKU 3 TAHUN. SERTIFIKAT ISO 9001: 2000 JUGA DITERIMA KEBUN KARET DANAU SALAK, KEBUN KARET TAMBARANGAN DAN PKR SINTANG. SERTIFIKAT DIBERIKAN OLEH YOQA DENGAN MASA BERLAKU 3 TAHUN. AWARDED WITH ISO 9001: 2000 CERTIFICATIONS WERE AWARDED FOR SEVEN PMSS, CONFIRMED PT TUV NORD, WITH 3 (THREE) YEAR VALIDITY. ISO 9001: 2000 CERTIFICATIONS WERE ALSO AWARDED TO DANAU SALAK ESTATE, TAMBARANGAN ESTATE AND PKR SINTANG. YOQA CERTIFICATION WITH 3 YEARS VALIDITY.

2007

PENCANANGAN “MISSION IMPOSSIBLE”, SEKALIGUS PELUNCURAN TIGA KEBIJAKAN STRATEGIS. PRODUKSI CPO 242 RIBU TON. “MISSION IMPOSSIBLE” AS WELL AS THE THREE STRATEGIC POLICIES WERE LAUNCHED. CPO PRODUCTION ACHIEVED TOTAL OF 242 THOUSAND TONS.

2009 2010

DUA UPT BIODISEL MULAI BERPRODUKSI DENGAN KAPASITAS 6.000 LITER. PRODUKSI CPO MENCAPAI 346 RIBU TON. MENDIRIKAN ANAK PERUSAHAAN PT KALIMANTAN AGRO NUSANTARA. TWO UPT BIO-DIESEL STARTED THEIR PRODUCTION WITH THE CAPACITY OF 6,000 LITER/DAY. CPO PRODUCTION ACHIEVED 346 THOUSAND TONS. ESTABLISHING THE SUBSIDIARY, PT KALIMANTAN AGRO NUSANTARA PENETAPAN LIMA KEBIJAKAN STRATEGIS TUJUH (7) PMS MENERIMA SERTIFIKAT SMM SNI ISO 9001 : 2008. DUA (2) PKR MENERIMA SERTIFIKAT SMM SNI ISO 9001 : 2008 ESTABLISHMENT OF FIVE STRATEGIC POLICY SEVEN (7) PMS RECEIVED CERTIFICATE OF SMM SNI ISO 9001 : 2008. TWO (2) PKR RECEIVED CERTIFICATE OF SMM SNI ISO 9001 : 2008

2011

PERESMIAN PMS KEMBAYAN & PMS PELAIHARI PENDIRIAN PERUSAHAAN ANAK, BEKERJA SAMA DENGAN PEMKAB TANAHBUMBU PTPN XIII MENERBITKAN MTN TIGA (3) PMS MENERIMA SERTIFIKAT SML ISO 14001 : 2004. INAUGURATION OF PMS KEMBAYAN & PMS PELAIHARI ESTABLISHMENT OF SUBSIDIARIES, IN CORPORATION WITH THE REGIONAL GOVERNMENT OF THE TANAHBUMBU REGENCY ISSUANCE OF MTN BY PTPN XIII THREE (3) PMS RECEIVED CERTIFICATE OF SML ISO 14001 : 2004.

10

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PROFILE OF PTPN XIII

Bidang Usaha Line of Business PTPN XIII PTPN XIII bergerak di bidang agro bisnis dan agro industri, dengan komoditi utama berupa kelapa sawit dan karet.

PTPN XIII is actively engaged in the agribusiness and agriculture industry, with oil palm and rubber as the main commodity.

KELAPA SAWIT (Oil Palm)

KARET (Rubber)

Pengusahaan Budidaya Tanaman Plant Cultivation

Pengusahaan Budidaya Tanaman Plant Cultivation

Pengelolaan Kebun Inti seluas 55.440,49 ha (48,91%), dan plasma seluas 57.908,60 ha (51,09 %), mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemungutan hasil tanaman.

Pengelolaan Kebun Inti seluas 14.487,46 ha (32,86%), dan plasma seluas 29.595,04 ha (67,14%), mulai dari pengolahan lahan, pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemungutan hasil tanaman.

Management of nucleus plantation of 55,440.49 ha (48.91%), and plasma of 57,908.60 ha (51.09%), starting from land processing, breeding, planting, maintenance, harvesting crops.

Management of nucleus plantation of 14,487.46 ha (32.86%), and plasma of 29,595.04 ha (67.14%), starting from land processing, breeding, planting, maintenance, harvesting crops.

Produksi Production

Produksi Production

Pengolahan kelapa sawit berasal dari kebun sendiri maupun plasma dan pihak ketiga, dengan didukung 9 Pabrik Minyak Sawit (PMS) berkapasitas 440 ton TBS/jam.

Pengolahan karet, berasal dari kebun sendiri maupun plasma, dengan didukung 2 Pabrik Pengolah an Karet (PKR) berkapasitas 63 ton KK/hari, dan 1 Pabrik Karet Sheet berkapasitas 10 ton KK/hari

Processing of oil palm from own plantation and plasma and the third parties, supported by 9 PMS with a capacity of 440 tons TBS/hour.

Processing of rubber from own plantation and plasma, supported by 2 PKR with a capacity of 63 tons/KK/day, and 1 Sheet Rubber Factory with a capacity of 10 tons/KK/day.

Produk Production

Produk Production

Minyak Sawit, Minyak Inti Sawit, Biodiesel Palm oil, Nucleus Palm Oil, Biodiesel

SIR 20, RSS

Pemasaran Marketing

Pemasaran Marketing

Produk PTPN XIII saat ini mencapai 353.664 ton minyak sawit dan 64.287 ton inti sawit, sepenuhnya dipasarkan untuk konsumsi industri minyak nabati di Indonesia.

Produk karet saat ini mencapai 21.347 ton karet kering. Produk olahan karet berupa SIR 20 dan RSS, 82% dialokasikan untuk pasar domestik dan 18% dialokasikan untuk pasar global seperti India, dan China.

The product of PTPN XIII currently reaches 353,664 tons of palm oil and 64,287 tons of nucleus palm, all of which are fully marketed for the consumption of vegetable oil industry in Indonesia.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

The rubber product has currently reached 21,347 tons of dried rubber. The rubber processing product is in the form of SIR 20 and RSS, 81% of which is allocated for domestic market and 19% allocated for global market such as India and China.

11


Struktur Organisasi Organizational Structure SK Direksi No. 13.00/Kpts/07/III/2009, tanggal 11 Maret 2009

RUPS

The Degree of Directors Number 13.00/Kpts/07/III/2009, dated March 11, 2009

DIREKTUR UTAMA Kusumandaru NS.

DIREKTUR PRODUKSI

DIREKTUR KEUANGAN & PEMASARAN

Baim Rachman

Natsir Tarigan

KEPALA BAGIAN TANAMAN

KEPALA BAGIAN KEUANGAN

S.D. Hasugian

Amran Ginting

KEPALA BAGIAN PABRIK

KEPALA BAGIAN AKUNTANSI

M. Gade Ahmad

Panglima Sinambela

KEPALA BAGIAN PLASMA

KEPALA BAGIAN PEMASARAN

Parsamanta Surbakti

Darwin Tarigan

KEPALA BAGIAN INFRASTRUKTUR Daniel R. Sitompul

GENERAL MANAGER DISTRIK KALBAR I Henry S. Manalu

12

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT

DIREKTUR SDM & UMUM Wagio Riptosumarto

DIREKTUR PERENCANAAN & PEMBANGUNAN Memed Wiramihardja

KEPALA BAGIAN SEKRETARIS PERUSAHAAN & CSR Sofyan Nasution

KEPALA BAGIAN PERENCANAAN STRATEGIS & CMR Hilman Sinaga

KEPALA BAGIAN PENGEMBANGAN SDM

KEPALA BAGIAN PENGEMBANGAN USAHA

Listio Dwiatmanto

Purwadi

KEPALA BAGIAN SPI Effendi Lubis

KEPALA BAGIAN PENGADAAN Agus Surono

GENERAL MANAGER DISTRIK KALBAR II

GENERAL MANAGER DISTRIK KALTIM

GENERAL MANAGER DISTRIK KALSEL / TENG

Pandapotan Girsang

Anang Chairul K.

Sunardi R. Taruna

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

13


PROFIL PTPN XIII

Visi dan Misi Vision and Mission Pernyataan visi dan misi berikut telah mendapatkan persetujuan dari Direksi/Dewan Komisaris pada Rapat Umum Pemegang Saham yang membahas persetujuan RKAP 2011 tanggal 6 Januari 2011 di Jakarta. The following statement of vision and mission has obtained approval from the Board of Directors/the Board of Commissioners on the General Meeting of Shareholders which discussed the approval of the 2011 RKAP in Jakarta on 6 January 2011.

Visi Vision

Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan. To be a highly competitive, sustainably growing, and developing agribusiness company hand in hand with society. Penjelasan Visi:

Elaboration of Vision

Berdaya saing tinggi

Highly Competitive

Menerapkan praktek operasional berbasis efisiensi dan keunggulan biaya untuk menghasilkan produk dan jasa yang bermutu tinggi.

Implementing operational practice based on efficiency and cost effectivity to produce high quality products and services

Tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan

Sustainably growing and developing hand in hand with the society

Pertumbuhan berkelanjutan sehingga sejajar dengan perusahaan agrobisnis besar lainnya Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional dan pemberdayaan potensi masyarakat berbasis kemitraan. Menerapkan sistem perkebunan berwawasan lingkungan.

Sustainable growth to reach the same position as the other large agribusiness companies Bringing dynamics to regional and national economic condition and empowering the potentials of the community based on partnership Implementing an environmental friendly based plantation system

Misi Mission Menghasilkan produk dan jasa dalam bidang kelapa sawit, karet, industri hilir dan bidang usaha lainnya secara efisien dan bermutu tinggi. Mendinamisasikan perekonomian regional dan nasional. Mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat berbasis kemitraan. Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan. Producing products and services in the areas of oil palm, rubber, downstream industries and other business sectors in an efficient and high quality. Dynamizing regional and national economy. Developing and empowering potentials of community-based partnerships. Developing environmental friendly based plantation system.

14

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PROFILE OF PTPN XIII

Tata Nilai Perusahaan Corporate Values

INOVASI INNOVATION Menciptakan cara-cara baru dalam bekerja untuk mencapai hasil yang terbaik. Creating new ways of working to achieve the best results.

DISIPLIN DICIPLINE Bekerja mengikuti sistem peraturan dan norma yang berlaku serta hasil kerja tidak dilakukan melalui cara-cara jalan pintas.

KERUKUNAN HARMONY

Working with effective system rules and norms, as well as the work is not performed through shortcut methods.

Berpikir terbuka, menerima perbedaan dan kritik, berpikir positif, tidak sektoral dan tidak menyalahkan orang lain. Open mind, accepting differences and criticisms, positive thinking, not sectoral, and not blaming others.

BERTINDAK SEGERA ACT QUICKLY Pekerjaan dilakukan dengan segera dengan pola pikir peluang tidak senantiasa ada, untuk meningkatkan laba dan mempercepat pertumbuhan. The job done immediately with the mindset of opportunities not always available, to improve profitability and accelerate growth.

Perbaikan dengan cara-cara efisien dan efektif untuk memperoleh mutu pekerjaan dan kepuasan pelanggan, tuntutan mengatasi persaingan. Improvement under efficient and effective ways to obtain quality work and customer satisfaction, overcoming the demands of competition.

2011

Proaktif dalam menyampaikan gagasan, focus terhadap apa yang benar bukan siapa yang benar dan mau mendengarkan. Proactive in presenting ideas, focus on what is right rather than who is right and willing to listen.

TANGGUNG JAWAB RESPONSIBILITY

Mampu memberikan respon terhadap hasil pekerjaannya yang berkaitan dengan mutu, biaya, standard dan norma serta target-target yang ditetapkan. Capable to provide responses to work results related to quality, cost, standards and norms and targets set.

PERBAIKAN TERUS MENERUS CONTINUOUS IMPROVEMENT

ANNUAL REPORT PTPN XIII

KOMUNIKASI COMMUNICATION

INTEGRITAS INTEGRITY Menyampaikan sesuatu dengan benar tanpa kepentingan pribadi, tulus, dapat dipercaya, satu kata dengan perbuatan, melakukan pekerjaan dengan benar sekalipun tidak ada seorangpun sedang bekerja atau melihatnya. Expressing something truly, with no personal interest, sincerely, trustworthily, one word with one action, performing work properly even when no one is at work or nobody see it.

15


PROFIL PTPN XIII

Strategi Stategy Untuk mencapai visi “Menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang bersama masyarakat secara berkelanjutan”, PTPN XIII telah memiliki strategi korporasi dan strategi bisnis, yaitu:

To achieve its vision “To be a highly competitive agribusiness company that is sustainably growing and developing hand in hand with the society”, PTPN XIII has had corporate strategy and business strategy that are:

TARGET

Lima Kebijakan strategis 1. Optimalisasi aset : Peningkatan produktivitas tanaman Peningkatan kapasitas & efisiensi pabrik Peningkatan kualitas & kuantitas sarana & prasarana transportasi 2. Optimalisasi organisasi, SDM, dan budaya kerja: Support distrik menjadi SBU yang mandiri Pemberdayaan & Pengembangan Pola Satu Manaje- men Internalisasi tata nilai 3. Pengembangan usaha Pengembangan unit eksisting Pengembangan horizontal Pengembangan vertikal Kerjasama usaha 4. Keberpihakan kepada lingkungan : Peningkatan program PKBL dan Pengembangan Komunitas Praktik bisnis berwawasan lingkungan Peningkatan program pelestarian dan pengelolaan lingkungan 5. Mengutamakan harapan pelanggan Pelanggan produk : peningkatan mutu, delivery time, layanan purna jual Petani plasma : pelatihan & pendampingan Petani pihak ketiga : harga jual TBS, pembayaran tepat waktu

16

The five strategic 1. Asset Optimization: Improvement of plant productivity Improvement of factory’s capacity & efficiency Improvement of the quality and quantity of transportation facilities & infrastructures 2. Optimization of organization, HR, and corporate culture: District support to become an independent SBU Empowerment & Development of the One Manage ment Pattern Internalization of values 3. Business development Development of the existing unit Horizontal Development Vertical Development Kerjasama usaha 4. Pro-environment: Improvement of the PKBL program and Community Development Environmental friendly business practice Improvement of the environmental preservation and management program 5. Prioritizing customers’ expectation: Product subscriber: quality improvement, delivery time, after sales services Plasma farmer: training & facilitation Third party farmers: TBS sale price, timely payment

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PROFILE OF PTPN XIII

Informasi Pemegang Saham Information on Shareholders Informasi Kepemilikan Saham

Composition of Share Ownership

PTP Nusantara XIII merupakan Perusahaan Non Listed sehingga baik masyarakat, direksi, maupun dewan komisaris PTPN XIII tidak mempunyai kepemilikan saham atas PTPN XIII. Kepemilikan saham seluruhnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia 100%.

PTP Nusantara XIII constitutes a Non-Listed Company so that the community, the board of directors and the board of commissioners of PTPN XIII do not have a share ownership over PTPN XIII. All of its shares are owned 100% by the Government of the Republic of Indonesia.

Kronologis Pencatatan Saham

Chronology of Share Listing

PTP Nusantara XIII merupakan Perusahaan Non Listed sehingga belum tercatat dalam Bursa Efek dan tidak menjual sahamnya kepada publik. Oleh sebab itu, informasi kronologis pencatatan saham dan jenis aksi korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah saham tidak tersedia.

PTP Nusantara XIII constitutes a Non-Listed Company so that it has yet been listed on the Stock Exchange and does not sell its shares to public. Therefore, the information on the chronology of share listing and the type of corporate actions which cause any changes to the number of shares is not available.

Kronologis Pencatatan Efek Lainnya

Chronology of Other Share Listing

PTP Nusantara XIII merupakan Perusahaan Non Listed sehingga tidak menjual sahamnya kepada publik. Oleh sebab itu, informasi kronologis pencatatan efek lainnya dan jenis aksi korporasi yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya tidak tersedia.

PTP Nusantara XIII constitutes a Non-Listed Company so that it does not sell its shares to public. Therefore, the information on the chronology of other share listing and the type of corporate actions which cause any changes to the number of other shares is not available.

Profil Anak Perusahaan & Perusahaan Asosiasi/Afiliasi List of Subsidieries and/or Associate Companies PERUSAHAAN ASOSIASI ASSOCIATE COMPANIES NAMA PERUSAHAAN COMPANY NAME

DOMISILI DOMICILI

KEGIATAN POKOK CORE ACTIVITY

TGL PENDIRIAN KEPEMILIKAN STATUS OPERASI ESTABLISHED IN OWNERSHIP OPERATING STATUS

PT Kalimantan Agro Nusantara*

Sangata Kaltim

Agrobisnis Kelapa Sawit

14 September 2009

51%

Pengembangan Area Area Development

Tanah Bumbu Kalsel

Pabrik Pengolahan Karet

16 Desember 2011

51%

Pengembangan Area Area Development

PT Perkebunan Agrintara**

Jakarta

Industri hilir karet di Purwakarta Downstream rubber industry at Purwakarta

1 Januari 1997

15%

Beroperasi Operate

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara**

Jakarta

7.14%

Beroperasi

PT Nusantara Batulicin*

Trading, penanganan produk, 16 November fasilitas penimbunan, transportasi, 2009 freight forwarding, bongkar muat dan financing

Operate

Trading, product handling, landfill facilities, transportation, freight forwarding, loading/unloading & financing PT Riset Perkebunan Nusantara**

Bogor Jabar

Riset dan Penelitian Perkebunan Research Plantation

Ket./ Note: * Anak Perusahaan (Subsidiaries)

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

22 Juni 2009

6,67%

Beroperasi

Operate

** Perusahaan Asosiasi (Associate Companies)

17


PROFIL PTPN XIII

Lembaga Profesi Penunjang Company Supporting Professional Institution

18

a. Konsultan Hukum: M. Tamsil Sjoekoer, SH, MH & Rekan Jl. Nurali, No. 3, Telp 0561 - 769837 Fax. 0561 - 745478 Pontianak 78117

a. Legal Consultant: M. Tamsil Sjoekoer, SH, MH & Rekan Jl. Nurali, No. 3, Telp 0561 - 769837 Fax. 0561 - 745478 Pontianak 78117

b. Kantor Akuntan Publik: Hertanto Sidik & Rekan (H&R) Graha Mandiri d/h Plaza Bumi Daya, lantai 9 Jl. Imam Bonjol, No. 61, Jakarta Pusat 10310 Telp. 021 - 39838734 Email: hsrpolaris@ymail.com

b. Public Accountant Office: Hertanto Sidik & Rekan (H&R) Graha Mandiri d/h Plaza Bumi Daya, lantai 9 Jl. Imam Bonjol, No. 61, Jakarta Pusat 10310 Telp. 021 - 39838734 Email: hsrpolaris@ymail.com

c. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas: Bertindak sebagai Arranger (pihak yang ditunjuk Pe merintah untuk melaksanakan book-building) dalam penerbitan Surat Utang (Medium Term Notes/MTN) PTPN XIII. Alamat: Kantor Pusat, Alamat, Kontak: Gedung Artha Graha Lantai. 26 Jl. Jend. Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190 Telp : 5152640;5152661;5153747 Fax : 5152266, 5152644 Email susanto@aaasecurities.com

c. PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas: To serve as Arranger (the party nominated by the Government to perform book-building) in the issuance of PTPN XIII Medium Term Notes (MTN) Address: Head Office, Address, Contact: Gedung Artha Graha Lantai. 26 Jl. Jend. Sudirman, Kav. 52-53, Jakarta Selatan 12190 Phone : 5152640;5152661;5153747 Fax : 5152266, 5152644 Email susanto@aaasecurities.com

d. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) Bertindak sebagai Unit Pengelolaan Efek yang memberikan layanan jasa penyimpanan dan penyelesaian efek dalam bentuk elektronik serta administrasi Rekening Efek. Alamat: Indonesia Stock Exchange Building 1st Tower 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Telp: (62-21) 5299-1099, Fax: (62-21) 5299-1199

d. PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI): to serve as Securities Management Unit providing depository services and electronic securities settlement and administration of Securities Account. Address: Indonesia Stock Exchange Building 1st Tower 5th Floor Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 - Indonesia Phone: (62-21) 5299-1099, Fax: (62-21) 5299-1199

e. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo): Bertindak sebagai Perusahaan Pemeringkat Efek, yang menjamin bahwa peringkat suatu Perusahaan atau surat utang dihasilkan melalui analisis mendalam terhadap seluruh informasi yang diketahui relevan dengan menggunakan metodologi pemeringkat yang telah dipublikasi. Alamat: Atrium Mulia Lantai 2, Suite 205 Jl. HR. Rasuna Said Jakarta Selatan 12910

e. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo): to serve as the Stock Ranking Company, ensuring that the rank of a company or credit note is issued through a depth analysis of any information known as relevant by using the issued ranking methodology. Address: Atrium Mulia Lantai 2, Suite 205 Jl. HR. Rasuna Said Jakarta Selatan 12910

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PROFILE OF PTPN XIII

Ikhtisar Obligasi Obligation Highlights Pada Mei 2011 PTPN XIII mendaftarkan penerbitan surat utang jangka menengah per (MTN I) seri A senilai Rp80 miliar dari total rencana MTN yang akan diterbitkan tahun 2011 sebesar Rp170 miliar dengan arranger yang ditunjuk PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas. Data resmi PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan obligasi jangka menengah dengan denominasi rupiah dirilis pada 26 Mei 2011 dan jatuh tempo pada 26 Mei 2013. Kupon yang ditawarkan tetap dan pembayaran bunga setiap 3 bulan.

In May 2011, PTPN XIII registered itself for the issuance of a medium term note per (MTN I) Serial A, the amount of which was IDR80 billion out of the total MTN plan to be issued in 2011 amounting to IDR170 billion, using the arranger appointed by PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas. The official data from PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) showed that the middle-term obligation with rupiah denomination rupiah was released on 26 May 2011, the due date of which falls on 26 May 2013. The coupon offered is fixed in nature and the payment of interest is to be made on a quarterly basis.

Pada tanggal 11 Nopember 2011 PTPN XIII menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/ MTN) senilai Rp90 miliar, ini merupakan MTN Seri B dengan tenor 15 bulan dengan jatuh tempo pada 11 Februari 2013. Arranger dalam penerbitan surat utang adalah PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas

On 11 November 2011, PTPN XIII issued a Medium Term Note/MTN amounting toIDR90 billion, which constitutes Serial B MTN with a tenor of 15 months and the due date being 11 February 2013. The Arranger employed in the issuance of debenture was PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas.

Penggunaan dana Dana hasil MTN ini akan digunakan untuk pengembangan usaha Perseroan diantaranya untuk pengembangan areal, pembangunan pabrik baru, yaitu proyek Kebun Ngabang II, CRF Batulicin, PMS Pamukan, PMS Lembah Batu, Power Plant dan rencana pembangunan PMS baru di Tabara dan Tajati.

Fund utilization The fund raised from this MTN will be used for developing the corporate business, which among others is allocated for the development of areas, construction of new factories, namely the projects of Kebun Ngabang II, CRF Batulicin, PMS Pamukan, PMS Lembah Batu, Power Plant and the new PMS development plan in Tabara and Tajati.

Peringkat: Perseroan telah mengantongi peringkat A dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). Peringkat ini mencerminkan bertambahnya jumlah pohon ka tegori usia prima, proteksi arus kas yang relatif kuat dan harga minyak sawit (CPO) yang tinggi.

Ranking: The Company has earned an “A� Rank from PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo). This rank reflects the increased number of trees categorized as a prime age, protection of the cash flow which is relatively strong, as well as the high crude palm oil (CPO).

PERUSAHAAN ASOSIASI ASSOCIATE COMPANIES OBLIGASI/MTN BONDS/MTN

JUMLAH TOTAL (RP)

JANGKA WAKTU PERIOD

MTN I PTPN XIII seri A

80.000.000.000

24 bulan

9,35%

MTN II PTPN XIII seri B

90.000.000.000

15 bulan

9,35%

Total

ANNUAL REPORT PTPN XIII

TINGKAT BUNGA TGL PENERBITAN INTEREST RATE ISSUING DATE

JATUH TEMPO MATURITY

PERINGKAT RATING

26 Mei 2011

26 Mei 2013

A

11 November 2011

11 Februari 2013

A

170.000.000.000

2011

19


PROFIL PTPN XIII

Penghargaan dan Sertifikasi Award and Sertification

Penghargaan terbaik Juara I untuk kategori Pengelola Portal BUMN EIS/Executive Information System Tahun 2010 (24 November 2011)

Annual Report Award Penghargaan dari Kementerian Negara BUMN RI, Kementerian Negara Keuangan RI, Kementerian Keuangan RI - Ditjen Pajak atas prestasi PTPN XIII sebagai Juara II Kategori BUMN Non Keuangan Non Listed pada Annual Report Award (ARA) 2010. (14 September 2011)

The 1st winner of the most active EIS/Executive Information System at the Portal of the Ministry of SOE in 2009 out of 142 SOEs (30 November 2010)

PMS Gunung Meliau meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari TUV NORD. Berlaku sampai 18 Agustus 2014

PMS Parindu meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari TUV NORD. Berlaku sampai 18 Agustus 2014

PMS Gunung Meliau got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from TUV NORD. Valid thru August 18, 2014

PMS Parindu got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from TUV NORD. Valid thru August 18, 2014

PMS Rimba Belian meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari TUV NORD. Berlaku sampai 18 Agustus 2014

PMS Ngabang meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari TUV NORD. Berlaku sampai 18 Agustus 2014

PMS Rimba Belian got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from TUV NORD. Valid thru August 18, 2014

PMS Ngabang got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from TUV NORD. Valid thru August 18, 2014

Annual Report Award Award from the State Ministry of SOE of the Republic of Indonesia, the State Ministry of Finance of the Republic of Indonesia, the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia – Directorate General of Taxes for the achievement of PTPN XIII as the 2nd winner for Non-Finance Non-Listed SOE Category at the Annual Report Award (ARA) 2010 (September 14, 2011)

20

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PROFILE OF PTPN XIII

PMS Samuntai meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari TUV NORD. Berlaku sampai 18 Agustus 2014

PMS Longkali & PMS Long Pinang meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari TUV NORD. Berlaku sampai 18 Agustus 2014

PMS Samuntai got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from TUV NORD. Valid thru August 18, 2014

PMS Longkali & PMS Long Pinang got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from TUV NORD. Valid thru August 18, 2014

PMS Pelaihari meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari TUV NORD. Berlaku sampai 18 Agustus 2014

PKR Tambarangan meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari YOQA. Berlaku sampai 16 Maret 2014

Pabrik Sheet Dasal meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari YOQA. Berlaku sampai 11 November 2014

PMS Samuntai meraih sertifikat SML ISO 14001 : 2004 dari TUV NORD. Berlaku sampai 11 Desember 2014

PKR Tambarangan got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from YOQA. Valid thru March 16, 2014

Dasal Rubber Smoke Sheet Factory got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from YOQA. Valid thru November 11, 2014

PMS Samuntai got SML ISO 14001 : 2004 certificate from TUV NORD. Valid thru December 11, 2014

PMS Pelaihari got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from TUV NORD. Valid thru August 18, 2014

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

PKR Sintang meraih sertifikat SMM SNI ISO 9001 : 2008 dari YOQA. Berlaku sampai 20 Oktober 2014 PKR Sintang got SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificate from YOQA. Valid thru October 20, 2014

PMS Gunung Meliau & PMS Parindu meraih sertifikat SML ISO 14001 : 2004 dari TUV NORD. Berlaku sampai 11 Desember 2014 PMS Gunung Meliau & PMS Parindu got SML ISO 14001 : 2004 certificate from TUV NORD. Valid thru December 11, 2014

21


PROFIL PTPN XIII

Peristiwa Penting 2011

Significant Event During 2011 JANUARI

Penghijauan dan penanaman pohon di sejumlah lokasi, bekerjasama dengan Batalyon 643 Wanara Sakti Anjungan. Revegetation and tree planting in a number of locations, in cooperation with Batalyon 643 Wanara Sakti Anjungan.

FEBRUARI Pelaksanaan “In House Training tentang PROPER di lingkungan PTPN XIII (Persero) di Mahkota Hotel Pontianak Kalbar dengan pembicara Herry Hamdani, Kementerian LH Kabid Agro Industri Asdep Pengelolaan Limbah B3 dan Pemulihan Kontaminasi dan Mulyadi Afmar, Direktur PT Benefita serta pembicara dari Bapedalda Provinsi Kalbar. Pencanangan “Mari Membuat Sejarah”.

The conducting of “In-House Training on PROPER in the premise of PTPN XIII (the Company) at the

Mahkota Hotel of Pontianak, West Kalimantan Povince, with its speakers being Herry Hamdani, Ministry of Environment, Head of Agriculture Industri Division, Assistant Deputy of B3 Waste Management and Contamination Recovery and Mulyadi Afmar, the Director of PT. Benefita, as wel as a speaker from the Bapedalda (Head of the Environmental Impact Management) of the West Kalimantan Province . The launching of “Let Us Make History” .

MARET Pelaksanaan pasar murah (sembako) dalam rangka HUT PTPN XIII ke 15 yang digelar di Pontianak Barat, Timur & Utara Peringatan HUT PTPN XIII ke-15

The conducting of a cheap market (nine basic staples) in the context othe 15th Anniversary of PTPN XIII, held in West, East and North Pontianak The 15th Anniversary of PTPN XIII

APRIL Peninjauan program replanting dengan sistem underplanting di PTPN XIII oleh Direktur Tanaman Tahunan Ditjenbun, Kepala Disbun Kalbar, Peneliti dari Puslitbangbun, BPTP, PPKS Medan dan PPKS Parindu di DKB I. PTPN XIII tampilkan “Kartini” Mitra Binaan dalam Expo Nusantara yang digelar di Pontianak Convention Center.

Review of the replanting program with the under-planting system at PTPN XIII by the Director of Annual Crop of the Directorate General of Plantation, Head of Plantation Office of West Kalimantan Province, Researcher from Development Research Center for Plantation, BPTP, PPKS Medan and PPKS Parindu at DKB I. PTPN XIII presented “Kartini” Mitra Binaan during the Nusantara Expo held in Pontianak Convention Center.

MEI PTPN XIII (Persero) mendaftarkan penerbitan surat utang jangka menengah per (MTN I) seri A senilai Rp 80 miliar Pengumuman dan penyerahan hadiah lomba Inovasi dan Kretaivitas dalam rangka HUT ke-15 PTPN XIII. Ritual adat Baremah Ngudas masyarakat Dayak Kanayan, sebagai tanda kesepakatan masyarakat dengan pihak pengusaha (PTPN XIII) untuk melakukan pengembangan perkebunan kelapa sawit. Berdayakan masyarakat, PTPN XIII tanam 10 ribu bakau di sepanjang pantai Sungai Duri, Kec. Sungai Kunyit, Kab. Pontianak.

PTPN XIII (Persero) registered itself for the issuance of a medium term note per (MTN I) Serial A amounting to Rp 80 billion Announcement and presentation of prizes for the Innovation and Creativity Competition in the context of the 15th Anniversary of PTPN XIII.

Baremah Ngudas traditional ritual of the Dayak Kanayan community as an agreement between the community and the entrepreneur (PTPN XIII) on the development of the oil palm plantation.

As part of the people empowerment, PTPN XIII planted ten thousand mangrove trees along the Sungai Duri coastal areas, Subdistrict of Sungai Kunyit, Pontianak Regency.

22

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PROFILE OF PTPN XIII

JUNI

Presstour PTPN XIII di Pelaihari Kalsel. Asosiasi Petani Kelapa Sawit (APKASINDO) bekerjasama dengan Gabungan Asosiasi Perusahaan Perkebunan (GAPKI) dan LPP Kampus Medan melaksanakan pelatihan bagi petani plasma di Kab. Landak, Kalbar. Pelatihan peningkatan kompetensi Pengurus SP-BUN dan Asisten PUH PTPN XIII di LPP Yogyakarta. PTPN XIII Press tour at Pelaihari of Kalsel Association of Palm Oil Farmers (APKASINDO), in conjunction with the Indonesian Palm Oil Producers Association (GAPKI) and LPP Campus Medan conducting a training for plasma farmer in Landak Regency, West Kalimantan Province. Training on Competence Improvement of the Board of SP-BUN and Assistant to PUH PTPN XIII at LPP Yogyakarta.

JULI Peresmian PMS Pelaihari di Kalsel dan PMS Kembayan di Kalbar. PTPN XIII Award, Pemberian penghargaan untuk Kebun & Pabrik Terbaik kinerja 2010. Pengiriman perdana CPO produksi PMS Pelaihari. Sosialisasi program Pola Satu Manajemen di KUD Rindu Sawit, Parindu. Penandatangnan kesepakatan perpanjangan Batas Usia Pensiun karyawan PTPN XIII.

Inauguration of PMS Pelaihari in Kalsel and PMS Kembayan in Kalbar PTPN XIII Award, Presentation of Award for the Best Plantation & Factory of the Performance of 2010. First Delivery of CPO Produced by PMS Pelaihari Socialization of the One Management Pattern Program at the Village Cooperative System (Koperasi Unit Desa/KUD) of Rindu Sawit, Parindu.

Signing of an agreement for the extension of pension age limit of the PTPN XIII Employees.

AGUSTUS Peluncuran dan pemberian Beasiswa Prestasi Nusantara 13 kepada 150 orang pelajar dan mahasiswa berprestasi.

Launching and granting of Prestasi Nusantara Scholarship 13 to 150 outstanding students.

SEPTEMBER Direktur Utama PTPN XIII menerima penghargaan Annual Report Award, Jakarta. Sosialisasi bidang hukum

The Executive Director of PTPN XIII received Annual Report Award, Jakarta. Socialization in law

NOVEMBER PTPN XIII menerbitkan surat utang jangka menengah (Medium Term Notes/MTN) senilai Rp 90 miliar PTPN XIII memperoleh juara terbaik 1 untuk kategori Pengelola Portal EIS (Executive Information System)

PTPN XIII issued Medium Term Notes/MTN amounting to Rp 90 miliar PTPN XIII became the first winner of a competition under the category of

EIS (Executive Information System) Portal Management.

DESEMBER Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Luar Biasa Anak Perusahaan PT Nusantara Batulicin di Aula Kantor Direksi PTPN XIII (Persero) yang merupakan kerjasama antara PTPN XIII (Persero) dengan Pemkab Tanah Bumbu Kalimantan Selatan.

Extraordinary General Meeting of Shareholders (RUPS) of the Subsidiary of PT Nusantara Batulicin was held at the Office Auditorium of the PTPN XIII Head Office, which constituted the cooperation between PTPN XIII and the Tanah Bumbu Regency Government of South Kalimantan Province.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

23


PROFIL PTPN XIII

Wilayah Operasi dan Pengembangan Operational and Project Development Area DISTRIK KALIMANTAN BARAT I DISTRICT WEST KALIMANTAN I NO URAIAN (DESCRIPTION)

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

1 Gunung Meliau

60 Ton TBS/Jam

Sanggau

Pabrik Minyak sawit

2 Rimba Belian

60 Ton TBS/Jam

Sanggau

Pabrik Minyak sawit

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

Sintang

Pabrik Karet Remah

NO URAIAN (DESCRIPTION) 1 PKR Sintang

KAPASITAS CAPACITY 23 Ton KK/Hari

NO URAIAN (DESCRIPTION)

LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha)

KABUPATEN REGENCY

JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT

1 Gunung Meliau Inti

5.743,26

Sanggau

Kelapa sawit

2 Gunung Meliau Plasma

3.585,13

Sanggau

Kelapa sawit

3 Gunung Emas

4.349,20

Sanggau

Kelapa sawit

4 Sungai Dekan

5.625,50

Sanggau

Kelapa sawit

5 Rimba Belian Inti

4.397,80

Sanggau

Kelapa sawit

6 Rimba Belian Plasma

4.463,06

Sanggau

Kelapa sawit

7 Sintang

1.352,48

Sintang

Karet

TOTAL

29.516,43

KEBUN ESTATES

PABRIK FACTORY

Parindu

Ngabang

Sintang

Rimba Belian

Gunung Meliau

Sungai Dekan

Gunung Mas

KEBUN ESTATES

KALIMANTAN BARAT DISTRIK KALIMANTAN BARAT II DISTRICT WEST KALIMANTAN II NO URAIAN (DESCRIPTION)

LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha) 2.637,46

KABUPATEN REGENCY Sanggau

JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT Kelapa sawit

2 Parindu Plasma

7.636,17

Sanggau

Kelapa sawit

3 Kembayan Inti

4.281,27

Sanggau

Kelapa sawit

4 Kembayan Plasma

4.946,29

Sanggau

Kelapa sawit

5 Ngabang

3.714,00

Landak

Kelapa sawit

6 Ngabang Plasma

8.829,70

Landak

Kelapa sawit

1 Parindu

TOTAL

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

1 Parindu

60 Ton TBS/Jam

Sanggau

Pabrik Minyak sawit

2 Ngabang

60 Ton TBS/Jam

Landak

Pabrik Minyak sawit

3 Kembayan

30 Ton TBS/Jam

Sanggau

Pabrik Minyak sawit

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

100 Kamar

Sanggau

Rumah Sakit Tipe D

1 Parindu

24

Kantor Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurahman, No 11, Pontianak 78118 Kalimantan Barat, Indonesia

KALIMANTAN TENGAH Kumai

32.044,89

NO URAIAN (DESCRIPTION)

NO URAIAN (DESCRIPTION)

PABRIK FACTORY

Kembayan

RUMAH SAKIT HOSPITAL

KEBUN ESTATES

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT TO SHAREHOLDERS

DISTRIK KALIMANTAN TIMUR DISTRICT EAST KALIMANTAN NO URAIAN (DESCRIPTION) 1 Tabara Inti

LUAS AREAL TANAMAN (Ha) PLANT COVERAGE (Ha) 6.485,00

KABUPATEN REGENCY Paser

JENIS TANAMAN TYPE OF PLANT Kelapa sawit

11.666,00

Paser

Kelapa sawit

9.115,00

Paser

Kelapa sawit

2 Tabara Plasma 3 Tajati Inti

KALIMANTAN TIMUR

4 Tajati Plasma

11.910,00

Paser

Kelapa sawit

5 Long Kali

4.176,00

Paser

Kelapa sawit

6 Long Kali Plasma

1.668,00

Paser

Kelapa sawit

399,00

Paser

Karet

7 Long Kali TOTAL

KEBUN ESTATES

45.419,00

NO URAIAN (DESCRIPTION) 1 Long Pinang

KAPASITAS KABUPATEN CAPACITY REGENCY 60 Ton TBS/Jam Paser

KETERANGAN REMARK Pabrik Minyak sawit

2 Semuntai

50 Ton TBS/Jam

Paser

Pabrik Minyak sawit

3 Long Kali

30 Ton TBS/Jam

Paser

Pabrik Minyak sawit

Sangata

DISTRIK KALIMANTAN SELATAN & TENGAH DISTRICT SOUTH & CENTRAL KALIMANTAN NO URAIAN (DESCRIPTION)

PABRIK FACTORY KEBUN ESTATES

Longkali

LUAS AREAL TANAMAN (Ha) KABUPATEN JENIS TANAMAN PLANT COVERAGE (Ha) REGENCY TYPE OF PLANT 1.500,00 Tanah Bumbu Kelapa sawit

1 Batu Licin Inti 2 Pelaihari Inti

3.406,00

Tanah Laut

3 Danau Salak Utara

3.540,98

Banjar

Karet

4 Danau Salak Selatan

4.128,00

Banjar

Karet

5 Batu Licin Inti

2.311,00

Tanah Bumbu

Karet

6 Tambarangan Inti

Tabara Tajati

KEBUN ESTATES

Tambarangan

Danau Salak

536,00

apin

Karet

7 Kumai Inti

2.220,00

Kota Waringin

Karet

8 Pelaihari Plasma

2.102,00

Tanah Laut

Kelapa Sawit

9 Batu Licin Inti

1.052,26

Tanah Bumbu Kelapa sawit

10 Kumai Plasma

2.894,26

Kota Waringin

Karet

13.361,91

Tapin

Karet

3.383,40

Tanah Bumbu

Karet

11 Tambarangan Plasma 12 Batulicin Plasma

KALIMANTAN SELATAN Pelaihari

KEBUN ESTATES

Batulicin

TOTAL

NO

URAIAN (DESCRIPTION)

1

Danau Salak

NO URAIAN (DESCRIPTION)

KEBUN ESTATES

RUMAH SAKIT HOSPITAL

PABRIK FACTORY

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Kelapa sawit

40.345,81

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

54 Kamar

Banjar

Rumah Sakit Tipe D

KAPASITAS CAPACITY

KABUPATEN REGENCY

KETERANGAN REMARK

1

Tambarangan

40 Ton KK/Hari

Tapin

Pabrik Karet Remah

2

Danau Salak

10 Ton KK/Hari

Banjar

Pabrik Karet Sheet

3

PMS Pelaihari

30 Ton TBS/Jam

Tanahlaut Pabrik Minyak Sawit

25


Laporan Dewan Komisaris Report from The Board of Commisioners

Dewan Komisaris memberikan arahan kepada Direksi agar melakukan peningkatan kinerja produksi melalui perbaikan komposisi umur tanaman, peningkatan produktivitas tanaman, rendemen dan mutu hasil olahan. Secara simultan, agar dilakukan pula pengembangan usaha yang sejalan dengan core business Perusahaan sebagai warisan yang baik bagi generasi penerus PTPN XIII. The Board of Commissioners gave a direction to the Board of Directors (BOD) to improve production performance by improving the composition of plant age and increasing plant productivity, profit, and the quality of processed products. Simultaneously, the BOD were also requested to develop business in line with the company’s core business as a good legacy for the next generation of PTPN XIII.

26

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT TO SHAREHOLDERS

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Dear Shareholders,

Pertama-tama marilah kita semua memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala karuniaNya sehingga kita semua dapat menyelesaikan tugastugas korporasi tahun 2011 dengan baik. Perkenankan pula Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan kepada jajaran Direksi dan seluruh karyawan PTPN XIII, atas pencapaian kinerja selama tahun 2011, meskipun capaian produksi, khususnya karet berada di bawah sasaran. Alhamdulillah, apa yang telah diraih selama lima tahun terakhir, sesungguhnya telah memberikan makna yang sangat penting untuk kita semua dalam rangka membangun PTPN XIII ke arah yang lebih baik.

First of all, let us thank God the Almighty for the grace so that we all could complete our corporate duties in 2011 well. Also, let us, the Board of Commissioners (BOC), express our appreciation to the BOD and all employees of PTPN XIII for their performance achievement in 2011 although the production achievement, particularly rubber, did not reach the target. Alhamdulillah, what we have achieved in the last five years actually gave very important meaning to us in developing PTPN XIII towards a better direction.

Pengawasan dan Penilaian Kinerja Manajemen

Supervision and Assessment of the Management’s performance

PTPN XIII berhasil mencatat peningkatan nilai penjualan dari Rp3,36 trilyun pada tahun 2010 menjadi Rp3,62 trilyun pada tahun2011, danpeningkatan laba bersih dari Rp180,80 miliar pada tahun 2010 menjadi Rp190,57 miliar pada tahun 2011. Laba pada tahun 2011 ini apabila dibandingkan dengan laba yang diperoleh tahun 2006, mencapai 9,03 kali lebih tinggi. Dewan Komisaris menyampaikan beberapa catatan atas hasil kinerja PTPN XIII ini:

PTPN XIII successfully recorded an increase in sales value from IDR3.36 trillion in 2010 to IDR3.62 trillion in 2011 and an increase in net profit from IDR180.80 billion in 2010 to IDR190.57 billion in 2011. The profit in 2011, if compared to that of obtained in 2006, was 9.03 times higher. The Board of Commissioners would like to provide some notes on the work accomplishment of PTPN XIII:

Nilai penjualan tahun 2011 lebih tinggi sedikit (7,66%) terhadap tahun 2010, yaitu dari Rp3,36 trilyun (2010) menjadi Rp3,62 trilyun (2011). Bila dibandingkan nilai penjualan tahun 2006, maka nilai penjualan PTPN XIII tahun 2011 meningkat 159,50%, atau telah terjadi peningkatan nilai penjualan 31,9% per tahun. Nilai penjualan kelapa sawit meningkat 11,38% terhadap tahun sebelumnya, yaitu dari Rp2,51 trilyun (2010) menjadi Rp2,80 trilyun (2011). Peningkatan nilai penjualan ini sebagai dampak dari membaiknya harga jual dan meningkatnya volume jual minyak sawit dan inti sawit. Nilai penjualan karet turun 35,53%, dari Rp846 miliar (2010) menjadi Rp817 miliar (2011). Penurunan ini sebagai dampak dari turunnya volume jual karet sebesar 28,73%, sedangkan harga jual karet naik 35,53%. Total aset pada tahun 2011 adalah 27,21% lebih tinggi dibandingkan total aset pada tahun 2010, dengan nilai aset pada 2011 sebesar Rp3,62 trilyun. Dibandingkan nilai aset tahun 2006, nilai aset tahun 2011 mencapai posisi 121,21% lebih tinggi. Meskipun secara keseluruhan terjadi peningkatan kinerja, Dewan Komisaris memberikan catatan khusus terkait kinerja produksi. Dewan Komisaris meminta Direksi untuk lebih fokus meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman, baik pada kebun inti maupun kebun plasma.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

The sales value in 2011 was slightly higher (7.66%) than that in 2010, i.e. from IDR3.36 trillion (in 2010) to IDR3.62 trillion (in 2011). If compared to the sales value in 2006, the sales value of PTPN XIII in 2011 increased by 159.50% or sales value increased by 31.9% per year. The sales value of palm oil increased by 11.38% compared to the sales value in the previous year, i.e. from IDR2.51 trillion (in 2010) to IDR2.80 trillion (in 2011). The increase in sales value was resulted from a rise in selling price and a rise in the sales volume of palm oil and palm kernel oil. The sales value of rubber fell by 35.53% from IDR846 billion (in 2010) to IDR817 billion (in 2011). This fall was resulted from a fall in the sales volume of rubber by 28.73% while the selling value of rubber rose by 35.53%. The total asset in 2011 was 27.21% higher than the total asset in 2010 and the asset value in 2011 totalled IDR3.62 trillion. Compared to the asset value in 2006, the asset value in 2011 was 121.21% higher.

Although, overall, performance improved, the BOC would like to provide a special note related to production performance. The BOC requested the BOD to focus more on the improvement of production and plant productivity of both nucleus and plasma plantations. The optimization

27


LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

Dewan Komisaris Board of Commissioners

Dari kiri ke kanan From left to right

Hamzah Tawil, S. Ag, MS. Komisaris Commissioner Ir. Hanifah Affan, MM Komisaris Commissioner

28

Thadeus Yus, SH, MPA Komisaris Commissioner

Mayjend (Purn) Adang Sondjaja Komisaris Commissioner

DR. Ir. Agus Pakpahan, APU Komisaris Utama President Commissioner

Dr. Revrisond Baswir, MBA Komisaris Commissioner

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT TO SHAREHOLDERS

Optimalisasi komposisi umur tanaman perlu segera diselesaikan untuk menjamin kontinuitas produksi di masa depan. Memang benar, salah satu penyebab berkurangnya produksi TBS kebun inti tahun 2011 adalah karena berkurangnya luas areal tanaman menghasilkan akibat peremajaan tanaman. Penurunan ini adalah akibat dari kekeliruan yang telah mengabaikan prinsip best management practice perkebunan, yaitu mengabaikan peremajaan yang harus dibayar mahal kemudian. Dewan Komisaris yakin bahwa melalui inovasi dan kreativitas, serta penerapan SOP dengan benar, kedua hal tersebut dapat dilakukan beriringan, yaitu perbaikan komposisi umur tanaman sekaligus juga peningkatan produktivitas tanaman. Selain hal tersebut, kami juga meminta Direksi agar melakukan peningkatan rendemen dan mutu hasil olahan. Demikian pula, pengembangan usaha yang sejalan dengan core business perusahaan juga wajib dijalankan karena kelak akan menjadi penggerak pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan. Dalam pada itu, rancang bangun atau perencanaan strategis untuk persiapan masuk ke industri hilir perlu dipersiapkan.

of the composition of plant age need be completed soon to ensure production continuity in the future. It is true that one cause of the decrease in the production of Fresh Fruit Bunches nucleus estate in 2011 was due to a decrease in the area of productive plants because of replanting. This decrease was caused by fault, ignoring the principle of plantation best management practice, i.e. ignoring replanting, which is a high price to pay later. The BOC is sure that, through innovation and creativity as well as the appropriate implementation of SOP, the two things can be carried out simultaneously, i.e. improving the composition of plant age and plant productivity at once. In addition, we also asked the BOD to increase profit and improve the quality of processed products. Similarly, the development of business in line with the company’s core business also has to be carried out because, in the future, it will be the motor of the company’s sustainable development. Therefore, strategic design or planning for the preparation for entry into downstream industris need be prepared.

Meningkatnya produksi dan produktivitas TBS kebun plasma selama lima tahun berturut-turut, menunjukkan komitmen dan kesungguhan PTPN XIII dalam memberdayakan plasma, yang berdampak pada meningkatnya taraf ekonomi dan sosial masyarakat di sekitar wilayah kerja perusahaan. Dewan Komisaris mengharapkan PTPN XIII akan lahir menjadi pelopor terdepan karena kesuksesannya dalam mengembangkan kemitraan dengan petani-petani perkebunan.

The increase in the FFB production and productivity of plasma plantations in five consecutive years shows the commitment and determination of PTPN XIII in developing plasma plantations, which results in an increase in the economic and social levels of the people around the operational areas of the company. The BOC hopes that PTPN XIII will be the leading pioneer because of its success in developing partnership with plantation farmers.

Produktivitas karet kebun inti yang mengalami peningkatan selama lima tahun terakhir hingga mencapai 1,31 ton KK/ha pada tahun 2010, ternyata mengalami penurunan 31,34%, akibat anomali cuaca yang ekstrim pada tahun 2011. Untuk itu, Dewan Komisaris mengharapkan agar kedepan PTPN XIII siap melakukan proses mitigasi akibat perubahan cuaca sehingga sistem produksi yang diterapkan PTPN XIII dapat lebih adaptif dengan perubahan iklim global.

In the last five years, the rubber productivity of nucleus plantations increased by 1.31 tons of dry rubber/ha, but, in 2010, it decreased by 31.34% due to an extreme weather anomaly in 2011. Therefore, the BOC hopes that, in the future, PTPN XIII will be ready to undergo mitigation process due to weather changes so that the production system implemented by PTPN XIII can be more adaptive to global climate change.

Dewan Komisaris menaruh harapan yang tinggi agar PTPN XIII mengembangkan sistem inovasi IPTEK dan kelembagaan/institusi yang dapat membangun budaya kerja baru sekaligus peningkatan efisiensi, produktivitas dan hal positif lainnya bagi kemajuan PTPN XIII pada masa yang akan datang.

The BOC highly hopes that PTPN XIII can develop a system of the innovation in science and technology and institutionalization which can develop a new work culture and improve efficiency, productivity, and many other positive things for PTPN XIII’s development in the future.

Secara khusus Dewan Komisaris meminta Direksi untuk lebih meningkatkan perencanaan dan perancangan kegiatan-kegiatan perusahaan secara komprehensif yang mengarah pada efisiensi usaha. Sebagai perusahaan yang masih berstatus penghasil komoditas primer, maka PTPN

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Particularly, the BOC asked the BOD to improve the planning and design of the company’s activities comprehensively towards business efficiency. As a company with the status of a primary commodity producer, PTPN XIII has to consistenty implement the business strategy of overall cost leadership because the success in improving efficiency

29


LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

XIII harus konsisten menerapkan strategi bisnis Overall cost leadership karena keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi dalam pembiayaan ini merupakan prasyarat utama untuk mencapai keberlanjutan perusahaan. Peningkatan efisiensi ini perlu dipahami sebagai penerapan best management practice dalam setiap kegiatan perusahaan. Terkait pengelolaan likuiditas, meskipun rasio likuiditas tahun 2011 lebih baik dari tahun 2010, Dewan Komisaris meminta kepada Direksi agar senantiasa meningkatkan penge-lolaan cash flow yang baik dengan melakukan sinkronisasi kebijakan pemasaraan, produksi dan pendanaan, serta disiplin penggunaan dana yang dikemas dalam kebijakan manajemen cashflow yang baik disertai kajian manajemen risiko.

With regard to liquidity management, although the liquidity ratio in 2011 was better than that of 2010, the BOC asked the BOD to continuously improve good cash flow managment by the syncronization of marketing, production and funding policies as well as the discipline in running the fund, which is included in good cash flow management policies, and the analysis of risk management.

Sumber Daya Manusia

Human Resource

Untuk mencapai peningkatan kinerja PTPN XIII secara berkelanjutan, Dewan Komisaris memberikan arahan agar PTPN XIII terus melanjutkan upaya internalisasi budaya organisasi yang mengacu kepada nilai-nilai perusahaan dan implementasi Etika Kerja dan Etika Bisnis dalam mendukung implementasi semangat Good Corporate Governance. Berdasarkan kedua hal inilah seluruh kekuatan dan sumber daya perusahaan akan memberikan manfaat yang optimal, baik untuk perusahaan dan negara maupun untuk masyarakat di mana pun PTPN XIII berada.

In order to achieve sustainable performance of PTPN XIII, the Board of Commissioners (BOC) gave directions to PTPN XIII in the expectation that it can continue its effort in internalizing the organizational culture that refers to the company’s values and in the implementation of Work Ethics and Business Ethics to support the implemenatation of Good Corporate Governance spirit. Only by using the both things as its foundation the company’s whole energy and resources will produce optimal benefits to both the company and its country as well as to the society anywhere PTPN XIII is.

Dewan Komisaris memberikan arahan agar PTPN XIII melanjutkan upaya membangun sistem pengelolaan karyawan yang sesuai dengan strategi bisnis dan melaksanakan transformational leadership untuk menciptakan pemimpin yang adaptif terhadap perubahan bisnis.

30

and funding is the primary prerequisite to maintain the continuity of the company. Efficiency improvement should be understood as the application of the best management practice in the company’s every activity.

The BOC gave suggestion to PTPN XIII that the company should continue its effort in building the employee management system that fits with the company’s business strategy and in conducting transformational leadership program to create leaders that are adaptive to changes in the business.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT TO SHAREHOLDERS

Penerapan Tata Kelola Dewan Komisaris menyambut positif adanya roadmap GCG PTPN XIII sebagai pedoman dalam meningkatkan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan. Kami secara konsisten mendorong PTPN XIII untuk menerapkan tata kelola perusahaan dalam pelaksanaan bisnis usaha sesuai aturan, best practice dan nilai etika.

The Application of Good Corporate Governance The BOC responed positively to the Good Corporate Governance (GCG) Roadmap of PTPN XIII that was used as a guidance in advancing the implementation of GCG. We consistently encourage PTPN XIII to apply GCG in performing business in accordance with regulations, best practices, and ethics.

Dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, Dewan Komisaris PTPN XIII secara proaktif melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris melakukan rapat Dewan Komisaris Dan Direksi sebanyak 18 kali. Dewan Komisaris juga mengadakan kunjungan kerja untuk meninjau langsung unit kerja maupun proyek yang sedang dibangun guna memastikan bahwa perencanaan dan pelaksanaan sesuai dengan yang diharapkan.

In performing their duties, rights, and obligations, the BOC of PTPN XIII proactively conducted supervision to the performance of the Board of the Directors (BOD). In 2011, the BOC also carried work visit to directly inspect work units as well as projects being build in order to ensure that they were appropriately planned and carried out as expected.

Organisasi

Organization

Dengan berlanjutnya proses pembentukan holding BUMN Perkebunan, Dewan Komisaris mengarahkan agar proses penyusunan blueprint organisasi sebagaimana yang diamanatkan dalam Anggaran Dasar PTPN XIII, pada Pasal 11, butir 2, b.17 dapat segera diselesaikan dan disesuaikan dengan perkembangan kebijakan Pemegang Saham dan kebutuhan substantif PTPN XIII.

Since the establishment process of the Plantation StateOwned Enterprises holding was continued, the BOC suggested that the process to formulate the organizational blueprint, as stipulated in the Articles of Association of PTPN XIII on Article 11, point 2, b.17, should be immediately completed and adjusted to the development of the Shareholders policies and PTPN XIII’s subtantial need.

Menindaklanjuti Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-236/MBU/2011 tanggal 15 November 2011, Dewan Komisaris telah melaksanakan ketentuan yang digariskan Pemegang Saham tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan dan atau Pemberian Kuasa Menteri Negara BUMN Sebagai Wakil Pemerintah Selaku Pemegang Saham/RUPS kepada Direksi, Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Pejabat Eselon I di Lingkungan Kementerian

In an act on Decree of the State Minister of State-Owned Enterprises (SOE) No.KEP-236/MBU/2011 dated 15 November 2011, the DOC had carried out regulations stipulated by the Shareholders on the Delegation of Certain Authorities and/or the Granting of Power of the State Minister of SOE as the Representative of the Government as the Shareholders in SOE to the BOD, BOC, and Echelon I Officials in the SOE Ministry. The BOC had exercised the

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

31


LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

BUMN. Dewan Komisaris telah melaksanakan fungsi RUPS atas pembahasan dan pengesahan RKAP 2012 yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2012 dengan Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi PTPN XIII No.13.00/RIS/01/I/2012. Terhadap tindakan-tindakan tersebut, Dewan Komisaris telah meminta pengukuhan dari RUPS. Sebagai tindak lanjut Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: S-375/MBU.Wk/2011 tentang Kebijakan Meneg BUMN dalam Pengurusan & Pengawasan BUMN, Dewan Komisaris melalui surat keputusan Nomor: Dekom/ SK-06/XII/2011 telah memberhentikan dengan hormat Tenaga-tenaga Ahli Dewan Komisaris.

32

RUPS functions on the Discussion and Ratification of the Company’s Work Plan and Budget (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan/RKAP) 2012 held in Jakarta on 6 January 2012 with minutes of meeting of the BOC and the BOD No.13.00/RIS/01/I/2012. Concerning those actions, the BOC has requested a ratification from RUPS. As a follow-up to Decree of the State Minister of SOE Nomor: S-375/MBU.Wk/2011 on the policy of State Minister of SOE in the Management and Supervision to SOE, the BOC terminated amicably the appointment of Experts in the BOC.

Komite-komite di Bawah Dewan Komisaris

Committees under the Board of Commissioners

Sebagai perangkat Dewan Komisaris, Komite Audit berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, menilai pelaksanaan kegiatan hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern maupun Auditor Eksternal, dan melakukan identifikasi halhal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris. Selama tahun 2011, Komite Audit telah melakukan rapat dengan SPI 8 kali, rapat dengan KAP 5 kali, rapat gabungan 15 kali.

As the instrument of the BOC, the Audit Committee is served to assist the BOC in performing their tasks and functions, assess the implementation of audit result carried out by the Internal Audit Unit (Satuan Pengawasan Internal/SPI) and External Auditor, and identifying issues requiring the consideration of the BOC. In 2011, the Audit Committee conducted 8 meetings with SPI, 5 times of meetings with Public Accountant Firm (Kantor Akuntan Publik/KAP), and 15 joint meetings.

Saat ini, Dewan Komisaris tengah mengkaji untuk membentuk Komite Manajamen Risiko dan Kepatuhan serta Komite Nominasi dan Remunerasi, dengan mengacu pada sistem perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, terutama dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri BUMN No. S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 15 Desember 2011 tentang pembatasan jumlah komite di bawah Dewan Komisaris.

Recently, the BOC has been considering to establish the Risk Management and Compliance Committee and the Nomination and Remuneration Committee by reference to prevailing regulations and laws system, partticularly by the issuance of Decree of the Minister of SOE No. S-375/ MBU.Wk/2011 dated 15 Desember 2011 on the limitation of the number of committee under the BOC.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT TO SHAREHOLDERS

Perubahan Susunan Dewan Komisaris

Structural Change of the Board of Commissioners

Pada awal tahun 2011, terjadi penambahan anggota Dewan Komisaris PTPN XIII, yaitu Bpk Hanifah Affan, berdasarkan Surat Keputusan Meneg BUMN Nomor KEP279/MBU/2010 tanggal 31 Desember 2010.

In the beginning of 2011 there was an addition of member to the BOC of PTPN XIII, i.e. Mr. Hanifah Affan by Ministerial decree State on Enterprises No. KEP-279/MBU/2010 on December 31, 2010

Tanggung Jawab Sosial

Social Responsibility

Berkaitan dengan realisasi PKBL, Dewan Komisaris memberikan saran agar PTPN XIII membuat direktori mitra binaan sehingga kegiatan monitoring dan evaluasi lebih optimal. Penyaluran dana hibah untuk peningkatan kinerja mitra binaan agar ditekankan kepada kegiatan yang dapat meningkatkan kemampuan baik secara teknis produksi maupun pemasaran hasil usaha berupa pendidikan dan pelatihan keahlian maupun manajemen usaha.

In relation to the Partnership and Environmental Development Program (Program Kerjasama dan Bina Lingkungan/PKBL) realization, the BOC gave a suggestion to PTPN XIII to create a directory for forster partners so that optimum monitoring and evaluation activities can be achieved. It was expected that the distribution of grant fund should be focused to activities that may bring forth ability and competency improvement in technical aspect and production as well as in the business product marketing in forms of education and training on business skill and management.

Sebagai salah satu bentuk dukungan terhadap program pemerintah, yaitu Program Ketahanan Pangan, PTPN XIII agar ikut berperan aktif mendukung program tersebut, apabila diperlukan dapat memanfaatkan dana PKBL BUMN lain untuk mendukung program tersebut. Pelaksanaan PKBL ini perlu juga dipandang sebagai investasi dalam modal sosial (social capital).

As a form of support to one of the government programs, namely Food Security Program, PTPN XIII is expected to actively participate and may even utilize funds from other SOE PKBL to support the program. PKBL implementation should be consider as an investment of social capital.

Pengembangan Usaha

Business Development

Dewan Komisaris menyambut gembira, atas beroperasinya Pabrik Minyak Sawit (PMS) Kembayan dan PMS Pelaihari, sejak Juli 2011, yang tidak hanya diharapkan akan meningkatkan keuntungan PTPN XIII, tetapi juga dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar pabrik. Demikian pula, TBS hasil kebun sendiri yang selama ini dijual ke pihak ketiga, sekarang bisa diolah sendiri di PMS Pelaihari sehingga bisa meningkatkan pendapatan.

The BOC welcomed the operation of Palm Oil Mill (Pabrik Minyak Sawit/PMS) in Kembayan and Pelaihari, since July 2011, which are expected not only to increase the profits obtained by PTPN XIII, but also to improve the life of the surrounding community. And also, the Fresh Fruit Bunches from nucleus plantations, which were previously sold to third parties, now can be processed in PMS Pelaihari, so this can increase revenues.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

33


LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

Dalam RUPS Pembahasan RKAP 2011, Dewan Komisaris pada prinsipnya mendukung Direksi atas rencana pembangunan dua PMS baru, tambahan penyertaan PTPN XIII pada PT Kalimantan Agro Nusantara, serta pengembangan kebun kelapa sawit di Kubu Raya (Kalbar). Dewan Komisaris mengharapkan setiap rencana pengembangan usaha tersebut merupakan bagian integral dari Rencana Jangka Panjang Perusahaan yang telah disusun bersama.

In the Shareholders General Meeting (Rapat Umum Pemegang Saham/RUPS) discussing the Company’s Work Plan and Budget of 2011, the BOC principally supported the BOD on the construction plan of two palm oil mills, additional investment of PTPN XIII in PT. Kalimantan Agro Nusantara, and a joint development of oil palm plantation in Kubu Raya (West Kalimantan). The BOC expected that theso plans could become integral parts of the Company’s Long Term Plan which have been prepared together.

Dengan terbentuknya anak perusahaan PT Nusantara Batulicin pada periode akhir 2011, Dewan Komisaris menaruh harapan besar agar ke depan anak perusahaan tersebut dapat tumbuh dan memiliki kemampuan mengembangkan bisnisnya sehingga dapat berkontribusi positif pada perusahaan induk dan pemangku kepentingan lainnya.

With the establishment of a subsidiary, PT Nusantara Batulicin at the end of 2011 period, the Board of Commissioners is highly expecting that the subsidiary can grow and possess the ability to develop its businesses, to be able to give positive contributions to the parent company and other stakeholders.

Pandangan atas Prospek ke Depan

Views on Future Prospects

PTPN XIII telah menata portofolio bisnisnya yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang tahun 2012-2017. Dewan Komisaris berpendapat perlu disiapkan blueprint atau rancang bangun investasi sehingga memudahkan monitoring. Demikian pula, Lima Kebijakan Strategis dan Enam Prioritas Kerja tahun 2012 agar diterapkan dengan konsisten sehingga sasaran yang telah ditetapkan dalam RJP 2012-2017 dapat tercapai.

PTPN XIII has managed its business portfolio, which are set forth in the Long Term Plan of 2012-2017. The BOC believes that a blueprint or design of investment needs to be prepared in order to facilitate monitoring. The Five Strategic Policies and Six Business Priorities of 2012 should also be implemented consistently in order to achieve the aims set forth in the Long Term Plan of 2012-2017.

Terkait pengembangan usaha, Dewan Komisaris memberikan arahan agar pembangunan PMS baru, yaitu PMS Pamukan dan PMS Lembah Batu, memenuhi persyaratan yang telah diberlakukan dunia sebagai suatu industri yang berkelanjutan, termasuk memenuhi kriteria lingkungan hidup seperti emisi gas rumah kaca di bawah batas maksimum, berdaya saing, dan disertai perencanaan yang matang. Sehubungan dengan permohonan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomass Sawit, Direksi perlu melakukan kesepakatan perjanjian lebih awal dengan PLN terutama pembentukan harga beli, pelaksanaannya agar memperhatikan pemilihan teknologi dan kapabilitas kontraktor. Terkait sumber pendanaan investasi, rencana penarikan dana dari pihak eksternal agar sepenuhnya didasari kajian bisnis/ analisis risiko dan kemampuan pengembalian. Kajian dilakukan secara komparatif dari berbagai alternatif yang ada dengan mempertimbangkan cost of money yang terbaik dan dalam pelaksanaannya agar mengikuti ketentuan dan prosedur yang berlaku.

34

Related to business development, the BOC provided directions for the constructions of new PMS, the PMS Pamukan and PMS Lembah Batu, to meet the international requirements as a sustainable industry, including environmental criteria such as keeping greenhouse gas emission below the maximum limit, being competitive, and careful planning. In connection with the application to construct Oil Palm Biomass Power Plant, the BOD needs to make an early agreement with PLN (State Electricity Company), especially concerning purchase prices, and selection of technology and the contractors’ capability.

In terms of investment funding source, the plan of the withdrawal of fund from external parties must be fully based on a business study/risk analysis and return ability. A comparative study of various alternatives must be carried out, by considering the best cost of money and compliance with the prevailing regulations and procedures in its implementation.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT TO SHAREHOLDERS

Penutup

Closing

Kepada Direksi dan seluruh keluarga besar PTPN XIII, marilah bersama-sama kita wujudkan PTPN XIII yang semakin berkembang sebagai warisan yang baik kepada generasi penerus PTPN XIII. Dewan Komisaris berkeyakinan bahwa dengan semboyan ‘kerja, kerja dan kerja’ dalam suasana kebersamaan dan keteladanan, maka akan tercipta sistem kerjasama yang efisien, efektif, partisipatif dan pada gilirannya menghasilkan keunggulan-keunggulan bagi PTPN XIII dan kita semua.

To the BOD and the entire family of PTPN XIII, let us together realize PTPN XIII to be a company that is capable of growing further and a worthy legacy for the future generation of PTPN XIII. The BOC believe that with the slogan of ‘work, work and work’ in an atmosphere of togetherness and examplary, an efficient, effective and participative cooperation system shall be created, which in turn will generate advantages for PTPN XIII and all of us.

Atas kinerja dan kesungguhan Direksi dan seluruh karyawan PTPN XIII dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris menyampaikan apresiasi yang tinggi dan penghargaan yang tulus. Secara khusus, kami sampaikan pula terima kasih kepada Pemegang Saham atas arahan dan bimbingannya. Kepada Petani Plasma, Dewan Komisaris menyampaikan penghargaan yang setinggitingginya, karena selama ini telah terbentuk sinergi yang saling menguntungkan antara Perusahaan dengan Petani Plasma. Mudah-mudahan PTPN XIII mampu mengemban amanah sebagai pelopor terdepan dalam membangkitkan sinergi antara BUMN Perkebunan dan Petani Perkebunan. Ungkapan terima kasih yang tulus, kami sampaikan juga kepada pemangku kepentingan lainnya, yang telah menjalin hubungan harmonis dan mendukung kegiatan perusahaan selama ini.

The BOC expresses a high and sincere appreciation for the performance and earnest work of the Directors and the entire employees of PTPN XIII. We would also like to especially thank the Shareholders for their directions and guidance. To the Plasma Farmers, the BOD would like to express the highest appreciation for the mutual synergy which has been formed between the Company and Plasma Farmers. Hopefully, PTPN XIII will be able to bear the public trust that PTPN can be the leading pioneer in creating synergy between State Owned Plantation Enterprises and Plantation Farmers. We also express our sincere gratitude to other stakeholders, with whom we have a harmonious relationship and get support for the company’s activities over the years.

Atas Nama Dewan Komisaris On behalf of the Board of Commissioners

Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU Komisaris Utama President Commissioner

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

35


LAPORAN KEPADA PEMEGANG SAHAM

Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile

Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU Komisaris Utama - President Commissioner

Lahir di Sumedang, Jawa Barat, 29 Januari 1956. Meraih gelar Sarjana Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (1978), Gelar Magister Sains (1981) dari Institut yang sama dan gelar Doktor dari Michigan State University (1988). Selain menjabat sebagai Komisaris Utama PTPN XIII (2008-sekarang), beliau juga menduduki posisi strategis sebagai Deputi Bidang Usaha Agro Industri, Kehutanan, kertas, Percetakan dan Penerbitan Kementrian BUMN (2005-sekarang), Komisaris PT Bank Rakyat Indonesia (2006 – Mei 2010), Direktur Jenderal Bina Produksi Perkebunan Deptan (1998-2003), Komisaris Utama PTPN XIV (1999-2003), Peneliti Utama dengan menekuni bidang Sosial Ekonomi. Beliau aktif di dalam beberapa organisasi, di antaranya pengurus pusat Perhimpunan Insinyur Indonesia (1996-sekarang). Beliau aktif mempublikasikan karya ilmiah hasil penelitian lebih dari 100 judul. Beliau pernah menjadi Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan dengan US-FDA, US-TR, US-ASEAN Business Council dan Michigan State University (2000), Anggota Delegasi Indonesia dalam Kyoto Protocol Conference (1997). Di bidang Pendidikan dan Penelitian, beliau aktif mengajar di beberapa Perguruan Tinggi, di antaranya adalah Dosen Pasca Sarjana IPB (1998sekarang), membimbing mahasiswa S2 dan S3 di Universitas Padjajaran, Universitas Andalas, Universitas Samratulangi. Born in Sumedang, West Java on January 29, 1956. He obtained Bachelor Degree in Forestry Science in 1978 from Bogor Agricultural University, Master of Science (Agricultural Economics) in 1981 from the same University and Doctorate degree in 1988 from Michigan State University.

36

Besides holding the position of President Commissioner of PTPN XIII (2008 – present), he also holds a strategic position as the Deputy of Agribusiness Division, Forestry, paper, Printing and Publication in the Ministry of State Owned Enterprises (2005 – present), Commissioner of PT. Bank Rakyat Indonesia (2006 – May 2010), Director General of Estate Crops Production Supervision of the Department of Agriculture (1998 – 2003), President Commissioner of PTPN XIV (1993 – 2003), Main Researcher focusing on Socio-Economics. He is active in several organizations, among others central office administrator of The Institution of Engineer Indonesia (1996 - present). He is active in publishing scientific work from researches for more than 100 titles. He was also the Head of Indonesian Delegation in a meeting with US-FDA, US-TR, USASEAN Business Council and Michigan State University (2000), the Member of Indonesian Delegation in Kyoto Protocol Conference (1997). In Research and Education sector, he is actively teaching in several Universities, among others Lecturer for Graduate Degree at IPB (1998 - present), supervising graduate degree and master degree students at Pa-djajaran University, Andalas University, Samratulangi University.

ter dan Integritas Bangsa Dalam Rangka Stabilitas Nasional” (Brigjen TNI Adang Sondjaja, KSA 13 LEMHANAS 2005). Beliau juga pernah mengikuti training ESQ. Born at Subang, West Java on 29 September 1951, Graduated from Military Academy in 1975. Concern ers include member of Indonesian Army since 1976. In 2007 as specialized staff at Ministry of Defense for Security affairs with rank Major General. Since October 2008 up to now as a Commissioner of PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero). He wrote a book entitled “Meningkatkan Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Guna Pengembangan Karakter dan Integritas Bangsa Dalam Rangka Stabilitas Nasional” (Brigadier General TNI Adang Sondjaja, KSA 13 LEMHANAS 2005). He also joined ESQ training.

Dr. Revrisond Baswir, MBA Komisaris - Commissioner

Mayjend (Purn) Adang Sondjaja Komisaris - Commissioner

Lahir di Subang, Jawa Barat pada tanggal 29 September 1951, lulusan AKABRI tahun 1975. Pengalaman karir diantaranya sebagai Anggota TNI AD sejak tahun 1976. Pada tahun 2007 menjabat sebagai Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan dengan pangkat Mayor Jenderal. Sejak Oktober 2008 sampai sekarang menjabat sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Beliau pernah menulis buku yang berjudul “Meningkatkan Peranan Pendidikan Kewarganegaraan Guna Pengembangan Karak-

Lahir di Pekanbaru, 28 Februari 1958. Lulus dari jurusan akuntansi FE UGM (1983). Memperoleh gelar MBA dalam bidang general business administration dari Western Michigan University, AS tahun 1991. Beliau menyelesaikan Program Doktor Ilmu Ekonomi pada Program Pasca Sarjana, Universitas Airlangga Surabaya. Saat ini beliau sebagai Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis serta Tim Ahli Pusat Studi Ekonomi Kerakyatan, Universitas Gajah Mada Yogyakarta. Beliau telah menghasilkan beragam artikel yang tersebar di media massa dan jurnaljurnal ilmiah, di antaranya Mafia Berkeley (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005) dan Manifesto Ekonomi Kerakyatan (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009). Dalam bidang pemerintahan beliau pernah menjabat sebagai Staf Ahli pada Kantor Menteri Negara Hak Azasi Manusia (2000-2001). Saat ini, beliau menjadi Anggota Komite Kebijakan Publik Kementerian Negara BUMN (2005sekarang), Anggota Dewan Komisaris PT. Perkebunan Nusantara XIII Pontianak.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Born in Pekanbaru, 28 Pebruary 1958. Graduated from accounting department of Economic School of Gadjah Mada University in 1983. Acquired MBA degree in general business from Western Michigan University USA in 1991. Now he is a Lecturer of Economic and Business Program and member of Specialized Team of the Study Center of Populist Economy, Yogyakarta-based Gajah Mada University. In addition, he has complited Doctorate Program in Economics at the Post-Graduate Program of Airlangga University, Surabaya. He has produced various articles widely spread in mass media and scientific journals, as Mafia Berkeley (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2005) and Manifesto Ekonomi Kerakyatan (Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2009). In the government, Specialized Staff in Department of State Ministry of Human Rights Affairs (2000-2001). Now, member of Committee on Public Policy Committee of State Ministry of State-Own Enterprise (2005-now), also member of Board of Commissioners at PT Perkebunan Nusantara XIII Pontianak.

Thadeus Yus, SH, MPA Komisaris - Commissioner

Lahir di Angan Limau, Kalimantan Barat, pada tanggal 22 Agustus 1957. Mendapat gelar Sarjana Hukum Tata Negara dari Universitas Tanjungpura tahun 1985 dan gelar MPA diperoleh dari Indiana University Bloomington diperoleh pada tahun 1990. Pengalaman karir: Dosen program Pascasarjana Fakultas Hukum (MH) dan Manajemen (MM) Universitas Tanjungpura, Ketua Umum Dewan Adat Dayak Kalimantan Barat. Koordinator Program Kerjasama Uni Eropa – Pemerintah Indonesia Bidang Kehutanan di Kalimantan Barat. Sejak Oktober 2008 sampai dengan sekarang menjabat sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Born in Angan Limau, West Kalimantan , 22 August 1957. Acquired S-1 Degree in Administration Law from Tanjung Pura University in 1985 and MPA degree from Indiana University Bloomington in 1990. Concern ers: Lecturer of Graduate Program of School of Law and Management at Tanjungpura University, General Chief of Dayak Customs of West Kalimantan. Coordinator of Europe Union – Indonesian Government Cooperation on Forestry at West Kalimantan. Since October 2008 till now as Commissioner of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

Ir. Hanifah Affan, MM Komisaris - Commissioner

Lahir di Banda Aceh, 23 Maret 1959. Meraih gelar Sarjana Kehutanan dari Institut Pertanian Bogor (1982), Gelar Magister Manajemen dari Unsyiah (1999).

Hamzah Tawil, S. Ag. MS Komisaris - Commissioner

Lahir di Padang Tikar, Kalimantan Barat, pada tanggal 07 November 1976. Mendapat gelar Sarjana Agama dari Universitas Islam Indonesia tahun 1998 dan gelar MS dari Universitas Tanjungpura tahun 2003. Pengalaman karir: Tahun 1999 sebagai Anggota DPRD Kabupaten Pontianak, Dosen Luar Biasa di STAIN Pontianak. Sejak Oktober 2008 sebagai Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Born in Padang Tikar, West Kalimantan, 7 November 1976. Acquired S-1 Degree in Islamic Religion Studies (Sarjana Agama) from Indonesian Islamic University in 1998 and MS Degree from Tanjungpura University in 2003. Concern ers: In 1999 member of Local House of Representatives of Pontianak Regency, Extraordinary Lecturer at STAIN Pontianak. Since October 2008 as Commissioners of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

Selain menjabat sebagai Komisaris PTPN XIII sejak Januari 2011, beliau juga menduduki posisi strategis sebagai Asisten Deputi Pengembangan Kemitraan & Bina Lingkungan Kementrian BUMN (2010 hingga sekarang), Kepala Dinas Kehutanan & Perkebunan Provinsi NAD (2008 - 2010). Born in NAD, on March 23, 1959. He obtained Bachelor Degree in Forestry Science in 1982 from Bogor Agriculture University, Magister Management in 1999 from Unsyiah. Besides, holding a position of Commissioner of PTPN XIII (since January 2011- present), he also hold a strategic position as Assistant of Environment Development and Partnership Program (PKBL) State Owned Enterprise Ministry BUMN (2010 – present), Head of the Forestry & Plantation Department, NAD (2008 – 2010).

37


Laporan Dewan Direksi Report from The Board of Directors

Membangun komposisi yang ideal menuju pertumbuhan berkelanjutan sebagai warisan yang akan terus dikembangkan di masa depan. Developing ideal composition towards sustainable growth as a legacy to continuously develop in the future.

38

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Para Pemegang Saham yang terhormat,

Dear Shareholders,

Dengan mengucap syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, kami melaporkan bahwa tahun 2011 merupakan tahun terakhir pelaksanaan Program “Mission Impossible”, yang dicanangkan manajemen PTPN XII pada bulan Mei 2007. Banyak kemajuan yang telah diraih sepanjang lima tahun terakhir, dan selama tahun 2011. Melalui implementasi lima kebijakan strategis secara konsisten, kami telah meletakkan landasan yang kokoh dan membangun komposisi yang ideal guna menuju pertumbuhan berkelanjutan sebagai warisan yang akan terus dikembangkan di masa depan.

With gratitude to God the Almighty, we report that the year 2011 is the last year of the implementation of the “Mission Impossible” Program, launched by the management of PTPN XIII in May 2007. We have made a lot of progress during the last five years andduring 2011.By implementing five strategic policies consistently, we have laid a strong foundation and developed ideal composition towards sustainable growth as a legacy to continuously develop in the future.

Makroekonomi

Macroeconomy

Menjelang berakhirnya tahun 2011, perekonomian global kembali dihadapkan pada situasi yang tidak menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi dunia secara umum juga telihat melemah. Namun, selama tahun 2011, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5%, inflasi sebesar 3,79%, nilai tukar sebesar Rp8.779/ US$, suku bunga mencapai 4,84%. Cadangan devisa meningkat dari US$ 96,2 miliar pada akhir tahun 2010 menjadi US$ 110,1 miliar pada akhir tahun 2011, kinerja ekspor meningkat 29%, menjadi US$ 204 miliar.

Towards the end of 2011, the global economy once again faced unsatisfactory situations. The growth of the global economy, in general, was apparently weakening. However, in 2011, Indonesia’s economy showed satisfactory performance. Economic growth reached 6.5%, inflation 3.79%, exchange rate IDR 8,779/US$, and interest 4.84%. Foreign exchange reserves increased from US$96.2 billions in the end of 2010 to US$110.1 billions in the end of 2011 and export performance increased by 29% to US$204 billions.

Pada tahun 2011, terdapat perkembangan positif industri sawit dan karet nasional. Harga rata-rata CPO berada pada tingkat US $ 1125 per ton (cif Rotterdam). Semantara itu, hingga akhir tahun 2011, harga karet bertahan di atas US$4,00 per kg.

In 2011, national palm oil and rubber industries developed positively. The average price of CPO was at the level of US$1,125 per ton (cif Rotterdam). Meanwhile, until the end of 2011, rubber price had lasted over US$ 4,00 per kg.

Kebijakan Strategis

Strategic Policies

Pada pertengahan tahun 2007, PTPN XIII menetapkan target ambisius berupa peningkatan produksi CPO, peningkatan total aset, peningkatan penjualan masingmasing sebesar 100% yang akan dicapai tahun 2011, dengan perolehan laba bersih selalu di atas Rp100 miliar. Hal ini dilatarbelakangi oleh pencapaian kinerja yang cenderung menurun dan kondisi leverage perusahaan yang kurang menguntungkan. Di lain pihak, perusahaan memiliki potensi sumber daya yang mampu dikembangkan lebih baik.

In the middle of 2007, PTPN XIII set an ambitious targets, i.e. an incease in CPO production, an increase in the total asset, and an encrease in sales by 100% to reach in 2011, earning net profit over IDR100 billions. This was motivated by the performance achievement, which tended to decrease, and fairly-disadvantageous leverage condition of the company. On the other hand, the company has resource potencies to develop better.

PTPN XIII menerapkan Lima Kebijakan Strategis meliputi Optimalisasi Aset Produksi, Optimalisasi Organisasi, SDM, & Budaya Kerja, Pengembangan Usaha, Keberpihakan Kepada Lingkungandan Mengutamakan Harapan Pelanggan. Hasil yang dicapai hingga tahun 2011 adalah: 1. Peremajaan tanaman yang terprogram, dengan jenis unggul, diproyeksikan akan menghasilkan komposisi

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

PTPN XIII applies the Five Strategic Policies, including Optimizing Production Assets, Optimizing Organizations, Human Resources, and Work Culture, Pro-environment Attitude, and Prioritizing Customers’ Expectation. Until 2011, we have reached the following achievements. 1. Programmed replanting, with projected superior types, results in ideal age composition to ensure production continuity and increase in the future.

39


LAPORAN DEWAN DIREKSI

umur yang ideal sehingga dapat menjamin kontinuitas dan peningkatan produksi di masa mendatang. 2. Komposisi inti plasma yang mencapai 44% inti : 56% plas ma, akan membentuk sinergi yang saling menguntungkan. Pengembangan plasma selama ini telah mampu mengungkit perekonomian di sekitar wilayah operasional perusahaan dan menjadi salah satu penopang pertumbuhan Perusahaan. PTPN XIII telah memiliki bagian khusus yang mengelola plasma sejak tahun 2008 yang keberadaannya telah mampu mengantarkan peningkatan produksi dan produktivitas kebun plasma selama tiga tahun terakhir. 3. Selama lima tahun terakhir, areal total telah bertambah 9.320 ha, terdiri atas kebun sendiri bertambah 7.120 ha dan kebun plasma bertambah 2.200 ha. Kapasitas terpasang PMS meningkat dari 279 ton TBS/jam menjadi 440 ton TBS/jam. Dua unit Pabrik Pengolahan Sawit yang dibangun sejak 2009, yaitu PMS Kembayan dan PMS Pelahari telah beroperasi sejak Juli 2011 dan siap menampung produksi sawit dari kebun inti, plasma dan perkebunan swasta. 4. PTPN XIII tengah meyiapkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa Sawit kapasitas 2 x 3 MW di Parindu, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, bekerjasama dengan PT PLN. 5. Transfer IPTEK penelitian rancang bangun produk pupuk hayati berbasis limbah cair PMS bekerjasama dengan PT Riset Perkebunan Nusantara - Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI), telah menghasilkan pupuk hayati BioN13 FB. Saat ini tengah diproses pendaftaran merk ke HAKI. Pengembangan dan investasi kami laksanakan secara simultan dengan optimalisasi aset produksi. Tujuannya adalah untuk memanfaatkan momentum dan menyiapkan fundamental Perusahaan sehingga siap tumbuh berkelanjutan. Sejalan dengan hal tersebut, pada tahun 2011 PTPN XIII menerbitkan MTN sebesar Rp170 miliar yang digunakan untuk mendanai investasi. PTPN XIII telah mengembangkan dua anak perusahaan. PT Kalimantan Agro Nusantara, berdiri tahun 2009, dengan komposisi kepemilikan saham 51% PTPN XIII dan 49% PT Pupuk Kaltim. PT Nusantara Batulicin, dengan komposisi saham PTPN XIII 51%, Pemda Tanah Bumbu 49%. Kedua anak perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis kelapa sawit dan karet ini diharapkan dapat tumbuh dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan bisnisnya.

40

2. The nucleus-plasma composition, 44% of which are nucleus plantations and 56% of which are plasma plantations, establishes mutually-beneficial synergy The development of plasma plantations, so far, has been succeeded to lift the economy around the operational areas of the company and become one pilar of the company’s growth. PTPN XIII has a special division which has managed plasma plantations since 2008, of which the presence has been able to deliver an increase in the production and productivity of plasma plantations during the last three years. 3. During the last five years, the total area has increased by 9,320 ha, being composed of nucleus plantations, increasing by 7,120 ha, and plasma plantations, increasing by 2,200 ha. The capacity of the installed Palm Oil Mill (Pabrik Minyak Sawit/PMS) increased from 279 tonsof Fresh Fruit Bunches/hour to 440 ton sof Fresh Fruit Bunches/hour. Two units of oil palm fruit processing plants, i.e. PMS Kembayan and PMS Pelahari , which had been established since 2009, has been operating since July 2011 and ready to accomodate the oil palm fruit production of nucleus, plasma, and private plantations. 4. PTPN XIII is preparing the construction of an oil palm biomass power plant of which the capacity is 2 x 3 MW in Parindu, Sanggau District, West Kalimantan, by cooperating with PT PLN. 5. Engineering science and technology transfer of research-based bio-fertilizer products with liquid waste PMS Research PT Nusantara Plantation - Plantation Indonesian Biotechnology Research Institute (BPBPI), has produced biofertilizer BioN13 FB. Currently being processed brands to HAKI. Our development and investment are done simultaneously by optimizing the production assets. The purpose is to take advantage of momentum and to set the fundamentals of the company to grow sustainably. Accordingly, in 2011, PTPN XIII issued MTN, amounting to IDR170 billions to fund investment.

PTPN XIII has developed two subsidiaries, i.e. PT Kalimantan Agro Nusantara, established in 2009, of which the share composition is 51% owned by PTPN XIII dan 49% owned by PT Pupuk Kaltim, and PT Nusantara Batulicin, of which the share composition is 51% owned by PTPN XIII dan 49% owned by the Regional Government of Tanah Bumbu. Both of the subsidiaries, engaging in palm oil and rubber agribusiness, are expected to grow and be capable of developing their business.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Kinerja Tahun 2011

Performance in 2011

Pada tahun 2011, Perusahaan meraih peningkatan penjualan sebesar 7,66% yoy sehingga menjadi Rp 3,62 trilyun, peningkatan laba bersih sebesar 5,40% sehingga menjadi Rp190,57 miliar. Sementara itu, marjin laba bersih turun tipis 0,16% menjadi 5,22%. Nilai penjualan komoditi kelapa sawit meningkat 11,38% menjadi Rp2,799 trilyun. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh meningkatnya harga jual dan volume penjualan minyak sawit dan inti sawit. Nilai penjualan komoditi karet turun 3,4% sehingga menjadi Rp817 miliar terkait penurunan volume jual, sedangkan harga jual karet naik 35,53%.

In 2011, the company reached an increase in sales by 7.66% yoy to IDR3.62 trillions and an increase in net profit by 5.40% to IDR190.57 billions. Meanwhile, the margin of net profit slightly decreased by 0.16% to 5.22%. The sales value of the palm oil commodity increased by 11.38% to IDR2,799 billions. These increases were mainly caused by an increase in the selling prices and sales volumes of palm oil and oil palm kernels. The sales value of the rubber commodity decreased by 3.4% to IDR817 billions in relation to a decrease in sales volume while the selling price of rubber increased by 35.53%.

Segmen Kelapa Sawit

Palm Oil Segment

Secara keseluruhan produksi CPO dan inti sawit meningkat masing-masing sebesar 4% dan 3,5% yoy. Produksi CPO mencapai 353.664 ton sedangkan produksi inti sawit mencapai 64.287 ton, terkait meningkatnya produksi TBS yang mencapai 1.675.789 ton TBS pada tahun 2011. Luas areal meningkat 2,92% yoy sehingga mencapai 113.349 ha, dengan komposisi 49% inti dan 51% plasma.

In general, the production of CPO and oil palm kernels increased respectively by 4% and 3.5% yoy. CPO production reached 353,664 tons while the production of oil palm kernels reached 64,287 tons in relation to an increase in Fresh Fruit Bunch productionwhich reached 1,675,789 tons of Fresh Fruit Bunches in 2011. The area expanded by 2.92% yoy to 113,349 ha, 49% of which are nucleus plantations and 51% of which are plasma plantations.

Berkaitan program peremajaan tanaman kebun inti, maka hal itu memberikan pengaruh terhadap capaian produksi TBS kebun sendiri. Terhadap tahun 2010, luas areal Tanaman Menghasilkan (TM) tahun 2011 berkurang 1.388 ha, sedangkan luas areal Tanaman Baru (TB) dan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) bertambah 4.600 ha. Hal ini berdampak pada berkurangnya produksi TBS kebun inti, di samping adanya TBS dari kebun Pamukan Kaltim yang dijual ke pihak ketiga karena ketiadaan Pabrik Minyak Sawit milik sendiri. PTPN XIII akan membangun PMS Pamukan di tahun 2012, guna menampung TBS dari kebun sendiri dan dari masyarakat sekitar. Program peremajaan tanaman dan perluasan areal baru akan terus dilakukan. Secara bersamaan, kami juga melakukan program peningkatan produktivitas, diantaranya melalui pemakaian Humiga liquid di Kebun Pelaihari, dengan hasil peningkatan produktivitas tanaman mencapai 37,59% atau setara dengan 4,13 ton/ha.

With respect to the program of nucleus plantation replanting, this program influenced the attainment of the Fresh Fruit Bunch production of nucleus plantations. Compared to 2010, in 2011, the areas of Mature Plantsdecreased by 1,388 ha while the areas of New Plants and Immature Plants increased by 4,600 ha. This resulted in a decrease in the Fresh Fruit Bunch production of nucleus plantations, which was also because Fresh Fruit Bunchesfrom Pamukan Kaltim Plantation were sold to third parties because of the lack of proprietary palm oil plants. PTPN XIII is going to build PMS Pamukan in 2012 in order to accomodate Fresh Fruit Bunches from the nucleus plantations and from its surrounding communities. Replanting and area expansion programs will always be implemented.

Produksi TBS plasma meningkat 14,46% yoy, terkait peningkatkan produktivitas kebun sebesar 13,80% sehingga mencapai 10,78 ton TBS/ha. Semakin intensifnya pelatihan/pendampingan petani plasma dan semakin membaiknya harga TBS, telah mendorong petani melakukan pemeliharaan kebun dan panen dengan lebih baik.

The Fresh Fruit Bunch production of the plasma plantations increased by 14.46% yoyin relation to an increase in plantation productivity by 13.80% to 10.78 tonsof Fresh Fruit Bunches/ha. An increase in the intensiveness of training/guidance for plasma farmers and an increase in Fresh Fruit Bunch price motivated farmers to perform plantation maintenance and harvest better.

Dengan meningkatnya Harga Pokok Penjualan, biaya usaha dan biaya bunga, profitabilitas tahun 2011 mencapai 6,23%, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,64%. Kami akan terus melakukan efisiensi

By an increase in Cost of Goods Sold, business cost, and interest cost, the profitability in 2011 reached 6.23%, which is a decrease compared to the profitability in the previous year, which reached 6.64%. We will continue to achieve

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

41


LAPORAN DEWAN DIREKSI

42

usaha dengan mengoptimalkan pendapatan operasional dan pengendalian efektivitas biaya operasional.

business efficiency by optimizing operational income and the control over the effectivity of operational cost.

Segmen Karet

Rubber Segment

Produksi karet kering turun 23,42% yoy sehingga menjadi 21.347 ton KK, dengan kontribusi 34,73% berasal dari kebun inti dan 65,27% dari kebun plasma. Luas areal mencapai 44.082,50 ha, naik 1,77% yoy, dengan komposisi 32,86% kebun sendiri berbanding 67,14% plasma. Penambahan areal yang setara dengan luas 766 ha ini berasal dari Tanaman Baru kebun sendiri. Program peremajaan dan perluasan areal akan terus dilakukan.

The production of dry rubber decreased by 23.42% yoy to 347 tonsof dry rubber, 34.73% of which was from nucleus plantations and 65.27% of which was from plasma plantations. The area reached 44,082.50 ha, an increase by 1.77% yoy, 32.86% of which composes the nucleus plantations and 67.14% of which composes the plasma plantations. An increase in area by 766 ha was from New Plant in the nucleus plantations. Replanting and area expansion programs are to continue to implement.

Setelah mengalami peningkatan produktivitas selama lima tahun terakhir hingga mencapai 1,3 ton KK/ha, pada tahun 2010 produktivitas kebun sendiri turun 31,34% yoy. Hal ini terkait adanya anomali iklim yang ekstrem yang berakibat pada gagal sadap, gugur daun, dan serangan penyakit Colletotrichum gloesporoides. Tingginya harga karet telah memicu terjadinya pencurian dan sadap liar di beberapa kebun. Kami telah melakukan tindakan preventif dengan menanam klon unggul PB 260, dan meningkatkan keamanan kebun. Tindakan kuratif berupa pengendalian penyakit dilakukan pada tanaman terserang. Untuk meningkatkan potensi produksi per pokok serta menjaga pohon dari Kering Alur Sadap (Brown Bast), kami memanfaatkan Karet Plus dengan sistem scrub di kebun Danau Salak.

After the increase in productivity for the last five years, which reached 1.3 tonsof dry rubber/ha, in 2010, the productivity of nucleus plantations decreased by 31.34% yoy. This was associated with an extreme climate anomaly which resulted in tapping failure, leaf fall, and the infection of the Colletotrichum gloesporoides disease. The high price of rubber triggered theft and illegal tapping in several plantations. We took preventive measures by planting the superior clone PB 260 and improving plantation security. The curative measure was in the form of disease control over infected plants. To increase the potential production per subject and keep the tree from the Tapping Dry Flow and Bark Brown (BB), we take advantage of Rubber Plus system with a scrub in the garden of Lake Salak.

Selain faktor anomali iklim, penurunan produksi kebun plasma disebabkan berkurangnya potensi produksi terkait dengan umur tanaman yang seluruhnya didominasi tanaman tua renta dan tanaman tua. PTPN XIII berencana agar ke depan program replanting kebun plasma bisa dilaksanakan secara bertahap. Saat ini, sebagian besar petani belum melunasi kredit yang merupakan persyaratan utama program revitalisasi perkebunan.

Besides the climate anomaly factor, the decrease in the productivity of plasma plantations was caused by the decrease in the production potency associated plant age, where very-old and old plants dominated. PTPN XIII plans that plasma plantation replanting programs can be implemented step by step. Currently, most of farmers have not paid off their credits yet, which is the main requirement of plantation revitalization programs.

Profitabilitas segmen karet tahun 2011 mencapai 10,59%, turun 0,01% yoy. Berkurangnya kemampulabaan terutama disebabkan volume penjualan karet turun signifikan sebesar 28,73% sedangkan harga jual produk naik 35,53%. Kami akan melakukan efisiensi usaha dengan mengoptimalkan produksi dan pengendalian efektivitas biaya operasional.

The profitability of the rubber segment in 2011 reached 10.59%, decreasing by 0.01% yoy. The decrease in profitability was mainly caused by a significant decrease in the rubber sales volume by 28.73% while the selling price of the product increased by 35.53%. We are going to achieve business efficiency by optimizing production and control over the effectivity of operational cost.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Kinerja Tahun 2011 Terhadap Program Ambisius Mission Impossible

Performance of the Ambitious Program Mission Impossiblein 2011

Terhadap tahun 2006 sebagai dasar penghitungan target Mission Impossible, produksi CPO bertumbuh 43,58%, penjualan bertumbuh 159,40%, total aset bertumbuh 131,21%, sedangkan laba bersih bertumbuh 903,83%. Secara keseluruhan, sejak pencanangan Mission Impossible, kinerja tahun 2010 mengalami peningkatan yang cukup signifikan terhadap tahun 2006. Meskipun demikian, potensi produksi CPO masih belum bisa diraih sepenuhnya sehingga kedepan PTPN XIII akan lebih mengoptimalkan upaya peningkatan produksi melalui kebun inti, plasma, pihak ketiga dan melalui perluasan areal.

Compared to 2006, as the basis of the calculation of the Mission Impossible targets, CPO production grew by 43.58%, sales grew by 159.40%, the total asset grew by 131.21%, and net profit grew by 903.83%. In general, since the launch of Mission Impossible, the performance in 2010 increased significantly if compared to that of in 2006. Nevertheless, the potency of CPO production could not be achieved totally so that, in the future, PTPN XIII will optimalize efforts in increasing production through nucleus plantations, plasma plantations, third parties’ plantations and through area expansion.

PRODUKSI CPO TOTAL (TON) TOTAL CPO PRODUCTION (TON) 340.069

TOTAL ASET (RP TRILYUN) TOTAL ASSETS (IDR TRILLION)

353.664

3,627

3,359

21,35%

3,616

180,80

190,57

5,40%

159,40%

43,58%

1,567

2006

LABA BERSIH (RP MILYAR) NET INCOME (IDR BILLION)

7,65%

2,848

43,58%

246.310

PENJUALAN (RP TRILYUN) SALES (IDR TRILLION)

2010

2011

2006

131,21%

903,83%

1,394 2010

2011

2006

18,98 2010

2011

2006

2010

2011

Sumber Daya Manusia

Human Resources

Sejalan dengan kebijakan Strategis PTPN XIII di bidang SDM “Optimalisasi Organisasi, SDM, dan Budaya Kerja”, sepanjang tahun 2011 Perusahaan telah melaksanakan berbagai program PSDM, yaitu: Melakukan reviu organisasi dan menyusun blue print organisasi sesuai kebutuhan bisnis terkini; Sucession Management dengan melakukan pengukuran kelayakan & kepantasan (fit & proper test) bagi karyawan untuk promosi berdasarkan kinerja dan persyaratan peruntukan jabatan; Membangun sistem pengelolaan karyawan agar sesuai dengan strategi bisnis; Melaksanakan transformational leadership untuk menciptakan pemimpin yang adaptif terhadap perubahan bisnis; Internalisasi budaya organisasi yang mengacu kepada nilai-nilai perusahaan; Implementasi Etika Kerja dan Etika Bisnis dalam mendukung implementasi semangat Good Corporate Governance (GCG); Melaksanakan rekrutmen dan seleksi; Penilaian kinerja dan talent management karyawan; Pelatihan dan pengembangan karyawan dalam membangun karakter; Maintenance karyawan melalui pengelolaan kompensasi dan benefit, jaminan dan santunan sosial, asuransi tenaga kerja dan kesehatan, serta sistem informasi karyawan terkini dalam rangka mencapai kepuasan karyawan sebagai internal customer.

In line with the strategic policies of PTPN XIII concerning Human Resources, i.e. “Optimizing Organizations, Human Resources, and Work Culture”, in 2011, the company implemented various Human Resource Development programs, i.e. Carrying out organizational review and developing the blueprint of the organization according to current bussines needs; Succession Management by conducting fit & proper tests to employees related to their promotion based on their performance and position requirements; Developing the system of employee management to fit business strategies; Demonstrating transformational leadership to deliver leaders adaptive towards business change; Internalizing an organizational culture referring to the company’s values, Implementing Work Ethics and Business Ethics in supporting the implementation of Good Corporate Governance (GCG); Performing recruitment and selection; Assessing employees’ performance and talent management; Training and developing employees in shaping their characters, Employee maintenance through the management of compensations and benefits, insurances and social allowances, employment and health insurances, and the recent system of employee information in order to attain employees’ satisfation as internal customers.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

43


LAPORAN DEWAN DIREKSI

Tata Kelola

Governance

Sesuai Roadmap Implementasi GCG, sasaran yang hendak dicapai PTPN XIII adalah mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan praktek tata kelola yang semakin baik menuju Good Sustainability Governance. Untuk mencapainya, pada tahap awal PTPN XIII telah melakukan revisi dan penyempurnaan kebijakan GCG, melakukan sosialisasi dan asesmen. Penyempurnaan yang dilakukan di tahun 2011 meliputi revisi I Code of Corporate Governance dan revisi I Pedoman Dasar Kerja (PDK).

In accordance to The GCG Implementation Road Map, the target that PTPN XIII wants to reach isto reach the position as a company being ethical and responsible by doing better governance practices towards Good Sustainability Governance.To reach the target, at the early stage, PTPN XIII has revised and improved its GCG policy, as well as publicizing and assessing the policy. The improvement made in 2011 included the revision of the Code of Corporate Governance and the revision of Work Basic Guidance.

Pada tahun 2011, asesmen penerapan GCG PTPN XIII dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, dengan nilai mencapai 83,69 (predikat BAIK). Pihak BPKP juga melaksanakan evaluasi atas penerapan manajemen risiko. Skor yang diperoleh Perusahaan adalah 2,15 (tingkat kematangan Repeatable) dari skor maksimal 5. Terkait hasil tersebut, kami berupaya meningkatkannya di tahun 2012 meliputi kelengkapan database profil risiko pada level proses, perancangan Key Risk Indicators (KRI) sebagai early warning system bagi Direksi, sosialisasi dan workshop manajemen risiko, optimalisasi pelaksanaan risk assessment level investasi dan proses.

In 2011, the assessment of the GCG implementation of PTPN XIII was conducted by a representative of BPKB (the Civic Life Development Agency) of West Kalimantan Province, of which the grade reached 83.69 (GOOD). BPKB also evaluated the implementation of risk management. The score obtained by the company was 2.15 (the maturity level Repeatable), of which the maximum score was 5. Concerning the results, we have made an effort to improve them in 2012, including improving the comprehensiveness of the database of risk profiles at the process level, developingthe Key Risk Indicators (KRI) asan early warning system for the Board of Directors (BOD), publicizing risk managementand holding workshops on risk management, optimizing the implementation of risk assessment at the investation and process levels.

Upaya penting yang dilakukan perusahaan untuk memperkuat implementasi GCG sejak tahun 2010 adalah membangun dan menerapkan Whistleblowing System (WBS). Untuk meningkatkan efektivitas implementasi WBS, maka manajemen akan menyempurnakan panduan WBS sebagai alat pelengkap bagi Komite Integritas Karyawan dan menyosialisasikan sarana pengaduan kepada karyawan dan masyarakat baik melalui website, email maupun alamat surat.

44

An important efforts made by the company to strengthen the implementation of GCG since 2010 was developing and implementing Whistleblowing System (WBS). To improve the effectivity of the WBS implementation, the management is going to improve the WBS guide as a complementary instrument for the Employee Integrity Committee and publicize the means of complaint to employees and people via website, email, or mailing address.

Sepanjang tahun 2011 tidak terjadi perubahan susunan anggota Direksi. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor: S-76/D1.MBU/2012 tentang Penyampaian Keputusan Pemegang Saham Nomor: SK-98/ MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012, kami telah mengakhiri tugas kami sebagai Direksi PTPN XIII. Selanjutnya, berdasarkan SK tersebut telah diangkat Anggota Direksi baru PTPN XIII untuk periode lima tahun ke depan, yaitu Sdr. Baim Rachman sebagai Direktur Utama, dengan Anggota Direksi yaitu Sunardi R Taruna, Anang Chaerul K, Umar Affandi, dan Pandapotan Girsang. Kami percaya, bahwa di bawah kepemimpinan Direksi yang baru, PTPN XIII akan semakin berkembang.

In 2011, the structure of the members of the BOD did not change. Based on Decree of the State Mininster of StateOwned Enterprises (SOE) Number: S-76/D1.MBU/2012 on the Submission of Shareholders’ Decision Number: SK-98/ MBU/2012 dated 1 March 2012, we terminated our duties as the BOD of PTPN XIII. Then, based on the decree, the new members of the BOD of PTPN XIII have been appointed for the period of five years, i.e. Mr. Baim Rachman, as the President Director, Sunardi R Taruna, Anang Chaerul K, Umar Affandi, and Pandapotan Girsang, as the Members of the BOD. We believe that, under the new BOD, PTPN XIII can develop further.

Terkait persiapan pembentukan Holding BUMN Perkebunan, kami mengalokasikan dana sebagai Pooling of

Concerning the preparation of the formation of Plantation State-Owned Enterprise Holding, we have allocated fund

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Fund sebesar 1% dari cadangan, yang ditetapkan dari penggunaan laba tahun buku 2010.

as the Pooling of Fund as much as 1% of the reserves, which was determined based on the profit use in the financial year of 2010.

Tanggung Jawab Sosial

Social Responsibilities

Program tanggung jawab sosial kami wujudkan melalui program kemitraan dan bina lingkungan (PKBL). Sepanjang tahun 2011 PTPN XIII telah menyalurkan dana PKBL sebesar Rp7,23 miliar meningkat 67,53% terhadap tahun sebelumnya, dan dana CSR sebesar Rp 1,18 miliar. Aktivitas program kemitraan diantaranya adalah pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah Kebun/Unit kerja dengan sistem dana bergulir dan hibah, pelatihan kewirausahaan, mengikuti berbagai pameran PKBL untuk menunjang pemasaran produk mitra binaan.

We realize our social responsibility programs through PKBL (Partnership and Social Development) programs. In 2011, PTPN XIII provided PKBL fund of IDR7.23 billions, increasing by 67.53% compared to the PKBL fund in the previous year, and CSR fund of IDR1.18 billions. The activities of the partnership programs include the development of Small-Scale and Medium-Scale Businessess surrounding plantations or Work Units through the systems of revolving funds and grants, entrepreneurial trainings, and involvement in various PKBL fairs to support the marketing of fostered partners’ products.

Pada tahun 2011, kami telah mengadakan kerjasama sinergi dengan PT Pertamina (Persero), dengan menyalurkan dana sebesar Rp7,64 miliar untuk pengadaan pupuk bagi petani plasma binaan melalui 42 KUD. Program Bina Lingkungan ditujukan untuk meningkatkan kualitas sosial/ekonomi masyarakat, melalui aktivitas peduli bencana alam, program beasiswa, pengembangan budaya, peningkatan kesehatan, peningkatan prasarana dan sarana umum, serta pembangunan sarana ibadah Sebagai wujud tanggung jawab terhadap pelestarian lingkungan, Perseroan terlibat aktif di dalam gerakan tanam satu miliar pohon, program penyelamatan pantai, program sapi-sawit, hingga pengembangan energi alternatif. Dalam rangka mendukung program ketahanan pangan, kami mengembangkan percontohan padi organik metode SRI.

In 2011, we have secured sinergy cooperation with PT Pertamina (Persero) by distributing fund of IDR 7.64 billions to provide fertilizer for assisted plasma farmers through 42 Village-Unit Cooperatives. The Social Development Programs are aimed at improving the social and economic quality of the society through activities related to natural disasters, scholarship programs, cultural development, health improvement, public infra-structure and facility improvement, and religious facility construction. As a manifestation of the company’s responsibility towards environmental conservation, the company participates actively in the program of planting a million plants, coastal reservation programs, cattle-oil palm programs, and alternative energy development. In supporting food security programs, we develop organic rice samples by employing the SRI method.

Penghargaan

Award

Pada tahun 2011, PTPN XIII mendapatkan dua penghargaan dari pihak eksternal, yaitu juara II Annual Report Award kategori BUMN non-keuangan non-listed, dan Penghargaan terbaik Juara I untuk kategori Pengelola Portal BUMN EIS/Executive Information System tahun 2010. Penghargaan tersebut merupakan tantangan dan sekaligus cambuk bagi kami untuk kerja, kerja dan kerja lebih baik lagi di masa mendatang.

In 2011, PTPN XIII received two awards from external parties, i.e. the runner up of Annual Report Award for the category of non-listed non-financial State-Owned Enterprises and the winner for the category of EIS/Executive Information System State-Owned Enterprise Portal Managers in 2010. The awards are both challenges and whips for us to work better in the future.

Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu

Certification of the System of Quality Management

PTPN XIII telah memperoleh sertifikat Sistem Manajemen Mutu SMM ISO 9001 : 2000 sejak tahun 2004, yang kemudian diperbarui menjadi SMM ISO 9001 : 2008. Pada

PTPN XIII has obtained a certificate of the System of Quality Management of SMM ISO 9001 : 2000 since 2004, which was updated to be SMM ISO 9001 : 2008. In 2011, eight of

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

45


LAPORAN DEWAN DIREKSI

46

tahun 2011, delapan PMS milik PTPN XIII memperoleh Sertfikat SMM ISO 9001 : 2008 yang dikeluarkan olehTüV NORD, dan SMM SNI ISO 9001 : 2008 untuk dua unit PKR dan satu unit Pabrik Sheet yang dikeluarkan YOQA.

PTPN XIII’s PMS obtained SMM ISO 9001 : 2008 certificates issued by TüV NORD and two of its PKR (Crumb Rubber Plant) units and one of its Sheet Plant Units obtained SMM SNI ISO 9001 : 2008 certificates issued by YOQA.

Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan

Certification of the System of Environemental Management

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan sumber daya alam, kami berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis berwawasan lingkungan. PTPN XIII menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 di PMS Gunung Meliau, PMS Parindu dan PMS Samuntai, yang selanjutnya akan dikembangkan lagi ke seluruh pabrik yang dimiliki. Proses sertifikasi SML ISO 14001:2004 dilakukan oleh Perusahaan bertaraf internasional, yaitu PT TUV Nord Indonesia. Ketiga PMS tersebut telah mendapatkan sertifikat SML ISO 14001 : 2004 yang berlaku hingga 11 Desember 2014.

As a company engaged in the natural resource management, we are committed to conduct environmentally sound business practices. PTPN XIII applies the Environmental Management System of ISO 14001:2004 at PMS Gunung Meliau, PMS Parindu,and PMS Samuntai, which will further be developed to all plants of PTPN XIII. The process of the certification of the Environmental Management System ISO 14001:2004 was conducted by an international corporation, i.e. PT TUV Nord Indonesia. The three PMS obtained SML ISO 14001:2004 certificates, which are valid until 11 December 2014.

Tantangan dan Prospek Kedepan

Future Challenges and Prospects

Kinerja ekonomi global tahun 2012 diperkirakan akan tumbuh sama dengan tahun 2011, yaitu sebesar 4 persen. Kebutuhan CPO dunia ke depan akan terus bertambah seiring naiknya harga minyak dunia. Demikian pula, konsumsi karet dunia sampai dengan tahun 2020 diperkirakan akan tetap meningkat. Industri kelapa sawit nasional tetap akan mengalami pertumbuhan pada ta-hun 2012 baik dari sisi area, produksi, ekspor dan harga. Demikian pula, harga karet alam cenderung tetap tinggi di tahun 2012 karena permintaan yang kuat, terutama dari Cina.

The performance of the global economy in 2012 is expected to grow the same as in 2011, i.e. by 4 per cent. The global demand for CPO in the future continuously rises in line with the increase of global oil price. Similarly, the global consumtion of oil until 2020 is estimated to continuously rise. National palm oil industries keep growing in 2012 in terms of areas, production, export, and price. Likewise, the price of natural rubber tends to be high in 2012 because of high demand, especially from China.

Mencermati prospek tersebut, PTPN XIII telah menata portofolio bisnisnya yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang tahun 2012-2017, agar tidak kehilangan momentum dan peluang di kancah perekonomian global. PTPN XIII akan menempuh langkah strategis yaitu peningkatan skala ekonomi unit eksisting, perluasan areal dan pembangunan pabrik, baik melalui sinergi dengan mitra strategis maupun dikerjakan sendiri.

Observing the prospects, PTPN XIII has managed its business portfolio, which is included in the Long Term Plan of 2012-2017, in order not to lose the momentum and opportunities at the global economic level. PTPN XIIIis going to take strategic measures, i.e. increasing the economic scales of the existing units, area expansion, and plant constructions, through both sinergy with business partners and self-build.

Untuk mewujudkannya, PTPN XIII akan melanjutkan penerapan Lima Kebijakan Strategis secara konsisten. Sebagai pendukungnya, telah ditetapkan Enam Prioritas Kerja tahun 2012 meliputi: 1). Meningkatkan efisiensi usaha, 2). Meningkatkan produksi dan produktivitas kebun inti dan plasma, 3). Meningkatkan rendemen, 4). Meningkatkan mutu produk, 5). Meningkatkan kolektibilitas angsuran kredit, 6). Meningkatkan disiplin karyawan dan ketaatan terhadap Standard Operational Procedure.

To realize them, PTPN XIII will continue to implement the Five Strategic Policies consistently. To support it, PTPN XIII has set Six Work Priorities of 2012, i.e. 1) Improving business efficiency, 2) Improving the production and productivity of nucleus and plasma plantations, 3) Increasing extraction, 3) Improving product quality, 5) Improving the collectability of bailout funds, 6) Improving employees’ discipline and compliance withthe Standard Operational Procedure.

Terkait terbitnya Instruksi Presiden No. 10 Tahun 2011 tanggal 20 Mei 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin

Concerning the issue of President Instruction No. 10 of 2011 dated 20 May 2011 on the Delay in Issuing New

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut, proyek pengembangan kelapa sawit PTPN XIII di Kabupaten Kubu Raya saat ini masih dievaluasi oleh Tim Komisi Amdal Kabupaten Kubu Raya, sedangkan penyusunan Dokumen Amdal oleh Konsultan Independen sedang dalam pengerjaan.

Permits and the Improvement in the Governance of Primary Forests and Peatlands, PTPN XIII’s project of oil palm development in Kubu Raya District is still being evaluated by the team of the Amdal (Environmental Impact Analysis) Commission of Kubu District while the preparation of Amdal documents by an Independent Consultant is in progress.

Menindaklanjuti Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/OT.140/3/2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesia Sustainable Palm Oil-ISPO), PTPN XIII tengah mempersiapkan diri melalui beberapa aktivitas, diantaranya mengikutkan Kebun Parindu untuk uji coba ISPO pada bulan Maret 2011, menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan SML ISO 14001 : 2004, dan mempersiapkan SDM melalui pelatihan dan inhouse training. Tujuannya adalah PTPN XIII telah siap menerapkan ISPO pada saat diberlakukan nanti.

In response toRegulation of the Minister of Agriculture No. 19/Permentan/OT.140/3/2011 dated 29 March 2011 on the Guidance on Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO), PTPN XIII is preparing itself through several activities, e.g. including Parindu Plantation in the ISPO trial in March 2011, implementing the SML ISO 14001 : 2004 Environmental Management System, and readying human resources through training and inhouse training. The goal is to readyPTPN XIII for implementing ISPO once it is enforced.

Penutup

Conclusion

Ucapan terimakasih dan penghargaan yang tulus kami sampaikan kepada seluruh karyawan PTPN XIII, atas kerja keras dan dedikasinya. Kepada Dewan Komisaris, kami menyampaikan terimakasih atas arahan dan pengawasannya. Secara khusus, kami juga menyampaikan terimakasih yang tulus kepada petani plasma mitra binaan, yang telah ikut memberikan kontribusi kepada Perusahaan melalui peningkatan produktivitas kebun. Direksi berterimakasih pula kepada keluarga besar PTPN XIII, pemerintah, pemegang saham, mitra bisnis, konsumen dan para pemangku kepentingan lainnya atas kerja sama dan dukungan yang diberikan selama ini. Kami yakin, dukungan dari semua pihak akan menjadi kekuatan bagi PTPN XIII untuk mewujudkan masa depan yang lebih gemilang.

We would like to express our sincere gratitude and appreciation to all employees of PTPN XIII for their hard work and dedication. To the Board of Commissioners (BOC), we would like to express our gratitude for their guidance and supervision. We particularly express our sincere gratitude to fostered plasma farmers, who have made a contribution to the Company by improving plantation productivity. The BOD also would thank PTPN XIII, the government, shareholders, business partners, consumers, and other stakeholders for their cooperation and support they have given to us all this time. We are sure that the support from all parties will be PTPN XIII’s strength to achieve a more brilliant future.

Atas nama Direksi PTPN XIII On behalf of the Board of Directors of PTPN XIII

Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Utama President Director

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

47


LAPORAN DEWAN DIREKSI

Profil Direksi Board of Directors Profile istrator of PG Takalar (1996), Division Chief of Seasonal Plants and Livestocks (PTPN XIV (1997-1998), Director of Production PTPN XIV (1998-2001), Director of Human Resources/General PTPN XIV (2001-1003), Director of Production PTPN XIII (2003-2007). Since April 2007 up to now, President Director of PTPN XIII.

Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Utama President Director

Lahir di Cianjur, Jawa Barat, 25 Februari 1959. Meraih gelar Sarjana Pertanian dari Institut Pertanian Bogor dengan predikat Sangat Memuaskan (1983), meraih gelar Magister Bisnis Administrasi dari Sekolah Tinggi Manajemen Prasetya Mulya Jakarta (1992) dengan predikat Cum Laude. Mengawali karirnya sebagai Sinder Kebun PG Takalar PTP XXIV-XXV (1983-1989), selanjutnya beliau pernah menjabat Kepala Bidang Pemasaran PTP XXXII (1996), Administratur PG Takalar (1996), Kepala Divisi Tanaman Semusim dan Ternak PTPN XIV (1997-1998), Direktur Produksi PTPN XIV (1998-2001), Direktur SDM/Umum PTPN XIV (2001-1003), Direktur Produksi PTPN XIII (2003-2007). Semenjak April 2007 sampai dengan sekarang, beliau menjabat sebagai Direktur Utama PTPN XIII. Organisasi profesi yang pernah/sedang diikuti di antaranya adalah sebagai Ketua Team Persiapan ”Sugar Reform Policy” (1999-2004), Ketua GPPI Kalbar (2007 s.d. sekarang), Dewan Pembina Pusat GAPKI (2007 s.d. sekarang). Sebagai anggota Direksi berhasil membawa PTPN XIII meraih predikat ”The Best BUMN on Good Corporate Government (2004), The Big 6 of The Best Corporate Government Implementation 2005, Man of The Year 2010 dari Tribune Pontianak. Born at Cianjur, West Java on 25 Pebruary 1959. Graduated and acquired S-1 degree in Agriculture from Bogor-based Agricultural Institute with Cum Laude predicate, Magister of Business Administration from Administration Business from Jakarta-based Prasetya Mulya Business Administration School, with Cum Laude predicate. He started his carrier Sinder (Estate Head) of PG Takalar PTP XXIV-XXV (1983-1989), Marketing Manager of PTP XXXII (1996), Admin-

48

Professional organizations where he had been/is being active in include Team Head for Preparation”Sugar Reform Policy” (19992004), Head of GPPI West Kalimantan (2007 to now), Central Advesory Council of GAPKI (2007 to the present). As member Board of Directors he successfully took PTPN XIII to achieve ”The Best BUMN on Good Corporate Government (2004)”, The Big 6 of The Best Corporate Government Implementation 2005, Man of The Year 2010 from Tribune, Pontianak.

sebagai Manajer Kebun Gunung Meliau telah berhasil meraih laba tertinggi se PTPN XIII, sebagai Distrik Manajer Kaltim berhasil meningkatkan produktivitas tanaman. Born at Ciamis, West Java on 21 June 1955. Graduated and acquired S-1 Degree in Agriculture from Pontianak-based University of Tanjungpura. He began his carreer as an Assistant for Plants Affairs at PTPN XIII (1987), Sinder Kepala Tanaman (1997). He held position as Chief Assistant only within one year and then directly promoted to the job as Acting Administrator of Longkali Estate for his achievement in increasing production and productivity of rubber plant. Subsequently, he grasped positions as Administrator at PTPN XIII (2000-2002), District Manager (2002-2007), and since April 2007 to the present as Production Director of PTPN XIII. The achievements he had ever received, among others, as Manager of Gunung Meliau Estate succeeded in gaining the highest profit across PTPN XIII, as District Manager of East Kalimantan in boosting plant productivity.

Ir. Baim Rachman Direktur Produksi Production Director

Lahir di Ciamis, Jawa Barat pada tanggal 21 Juni 1955. Lulus dan meraih gelar Sarjana Pertanian dari Universitas Tanjungpura Pontianak. Beliau mengawali karir sebagai Asisten Tanaman di PTPN XIII (1987), Sinder Kepala Tanaman (1997). Menjabat sebagai Asisten Kepala hanya dalam kurun waktu 1 tahun dan langsung mendapat promosi jabatan sebagai Plh. Administratur Kebun Longkali atas prestasi peningkatan produksi dan produktivitas tanaman karet. Mendapat prestasi penghargaan kenaikan golongan dari IVA/0 menjadi IVB/0 dan IVC/0 secara berturut-turut atas prestasi membangun kebun inti kelapa sawit seluas 4.124 ha sesuai jadwal dan menjadi TBM terbaik se PTPN XIII. Selanjutnya, beliau menjabat sebagai Administratur di PTPN XIII (2000-2002), Manajer Distrik (2002-2007), dan sejak April 2007 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Direktur Produksi PTPN XIII. Prestasi yang pernah diarih di antaranya

Drs. Natsir Tarigan

Direktur Keuangan & Pemasaran Finance & Marketing Director Lahir di Perbulan, Sumatera Utara pada tanggal 19 April 1957. Lulus dan meraih gelar Sarjana Muda Akuntansi dari Akademi Akuntansi YKPN Yogyakarta dan Sarjana Administrasi Niaga dari STI Lembaga Administrasi YUPMI, Medan. Pengalaman karir diantaranya sebagai Kepala Bagian Pemasaran PTPN XIII, Direktur Pemasaran PTPN XIII dan sejak April 2007 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Pemasaran PTPN XIII. Born at Perbulan, North Sumatera on 19 April 1957. Graduatd and acquired Bachelor of Art Sarjana in Accounting from Accounting Academy YKPN of Yogyakarta and S-1 Degree in Trading Administration from STI Lembaga Administrasi YUPMI, Medan. Concern ers include Marketing Manager of PTPN

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

XIII, Marketing Director of PTPN XIII and since April 2007 to the present as Finance and Marketing Director of PTPN XIII.

present as Human Resources & General Affair Director of PTPN XIII. He also wrote some books included ”Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” and ”Potret Ibu Tiga Jaman” published by Lentera Community Publisher in 2010.

Born at Tasikmalaya, West Java on 14 August 1955. Graduated and acquired S-1 degree in Chemical Engineering from Bandung-based Technology Institute (1982) and degree of Magister Management from Prasetiya Mulya Jakarta (2003).

Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM Direktur SDM & Umum Human Resources and General Affair Director

Lahir di Sanggau, Kalimantan Barat, 09 Juni 1954. Lulus dan meraih gelar Sarjana dari Institut Teknologi Surabaya (1982) gelar Magister Manajemen dari Institut Manajemen Prasetya Mulya Jakarta (1997). Beliau mengawali karir sebagai Asisten Teknik di PTP VII Bah Jambi (1983). Selanjutnya, beliau pernah menjabat sebagai Camp Manager Site Ketapang dan Kapuas Hulu PT. Alas Kusuma Group (1989), Managing Director PT. WET Jakarta (1995), Kepala Urusan Pengkajian PTPN XIII (1999), Manajer PMS Ngabang PTPN XIII (2000), Manajer PMS Gunung Meliau PTPN XIII (2003), dan sejak April 2007 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Direktur SDM & Umum PTPN XIII.

Ir. Memed Wiramihardja, MM, IPM Direktur Perencanaan & Pengembangan Planning & Development Director

Lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, 14 Agustus 1955. Lulus dan meraih gelar Sarjana Teknik Kimia dari Institut Teknologi Bandung (1982) dan gelar Magister Manajemen dari Prasetiya Mulya Jakarta (2003).

Born at Sanggau, West Kalimantan on 9 June 1954. Graduated and acquired S-1 Degree from Surabaya-based Technology Institute (1982), degree of Magister Management from Management Institute Prasetya Mulya Jakarta (1997).

Mengawali karirnya sebagai Project Control Staff di PT Rekayasa Industri (1982-1983), perjalanan karir beliau terus meningkat, di antaranya adalah Project Manager of Engineering Services di PT INCO 105 Extension Project (1987-1988), Area Lead Manager PUSRI-IB Project (1989-1992), General Construction Superintendent di Petronas Lube Oil Blending Plant Project, Malaka Malaysia (1994-1995), Deputy Project Manager PIM-2 Project (1999-2002), Manajer Proyek Joint Venture Kujang–IB PT. Rekayasa Industri (2003-2006), Direktur PT. Bakrie Rekin Bio Energy, VP Portofolio PT. Rekayasa Industri, VP Corporate Strategy PT. Rekayasa Industri (2006-2007) dan sejak April 2007 sampai dengan saat ini menjabat sebagai Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XIII.

He started his carrier as Technical Assistant at PTP VII Bah Jambi (1983). Then, he held positions such as Camp Manager Site Ketapang and Kapuas Hulu PT. Alas Kusuma Group (1989), President Director PT. WET Jakarta (1995), Head of Study Matters of PTPN XIII (1999), Manager of PMS Ngabang PTPN XIII (2000), Manager of PMS Gunung Meliau PTPN XIII (2003), and since April 2007 to the

Beberapa organisasi profesi yang diikuti beliau di antaranya adalah Indonesian Society of Engineer and Technicians, Project Management Institute, sebagai salah satu pengurus Persatuan Insinyur Indonesia (2007-2010), Asean Federation of Engineering Organization (2004 sd sekarang). Selain itu, beliau pernah menjadi instruktur pada program pelatihan Project Management di

Beliau pernah menulis buku ”Bagaimana Membangun Perkebunan Sawit yang Berkelanjutan dan Ramah Lingkungan” dan ”Potret Ibu Tiga Jaman” yang diterbitkan oleh Penerbit Lentera Community tahun 2010.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Perusahaan BUMN seperti di PT Krakatau Steel, PT PINDAD, dan Pertamina. Prestasi yang pernah diraih di antaranya sebagai peserta terbaik dengan predikat sangat memuaskan dalam Advance Management Course angkatan 27 (2007), yang diselenggarakan oleh Deperindag dan Lembaga Manajemen Universitas Indonesia.

He started his carrier as Project Control Staff at PT Rekayasa Industri (1982-1983), then Project Manager of Engineering Services at PT INCO 105 Extension Project (1987-1988), Area Lead Manager PUSRI-IB Project (19891992), General Construction Superintendent at Petronas Lube Oil Blending Plant Project, Malaka Malaysia (1994-1995), Deputy Project Manager PIM-2 Project (1999-2002), Project Manager of Joint Venture Kujang–IB PT. Rekayasa Industri (2003-2006), Director of PT. Bakrie Rekin Bio Energy, VP Portfolio PT. Rekayasa Industri, VP Corporate Strategy PT. Rekayasa Industri (2006-2007) and since April 2007 to the present as Director of Planning and Development PTPN XIII. Some professional organizations he once participated such as Indonesian Society of Engineer and Technicians, Project Management Institute, Indonesian Engineer Assosication, Asean Federation of Engineering Organization, Asean Engineer Membership. In addition, he has been an instructor at the Project Management program at the stateowned company such as PT Krakatau Steel, PT PINDAD and Pertamina. He achieved as the best participants with honors in Advance Course Management Course 27 (2007), organized by Deperindag and the Institute of Management, University of Indonesia.

49


LAPORAN DEWAN DIREKSI

Dewan Direksi Board of Directors

Dari kiri ke kanan From left to right

Ir. Baim Rachman Ir. Kusumandaru NS, MBA Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM Direktur Produksi Direktur Utama Direktur SDM & Umum Production Director President Director Director of Human Resources & General Affair Drs. Natsir Tarigan Ir. Memed Wiramihardja, MM, IPM Direktur Keuangan & Pemasaran Direktur Perencanaan & Pengembangan Finance & Marketing Director Director of Planning & Development

50

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


REPORT FROM THE BOARD OF DIRECTORS

Surat Pernyataan Tanggung Jawab Pelaporan

Reporting Responsibility

Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran dari Laporan Tahunan ini berikut laporan keuangan dan informasi keuangan lain yang terkait.

The Board of Commissioners and the Board of Directors hereby declare to take full responsibility of the truth of the contents of this Annual Report including the financial report and other relevant financial information.

Dewan Komisaris Board of Commissioners

DR. Ir. Agus Pakpahan, APU Komisaris Utama President Commissioner Mayjend (Purn) Adang Sondjaja Komisaris Commissioner

Thadeus Yus, SH, MPA Komisaris Commissioner

Dr. Drs. Revrisond Baswir, MBA Komisaris Commissioner

Ir. Hanifah Affan, MM Komisaris Commissioner

Hamzah Tawil, S. Ag, MS. Komisaris Commissioner

Dewan Direksi Board of Director

Ir. Kusumandaru NS, MBA Direktur Utama President Director

Ir. Baim Rachman Direktur Produksi Production Director

Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM Direktur SDM & Umum Director of Human Resources & General Affair

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Drs. Natsir Tarigan Direktur Keuangan & Pemasaran Finance & Marketing Director

Ir. Memed Wiramihardja, MM, IPM Direktur Perencanaan & Pengembangan Director of Planning & Development

51


Analisa & Pembahasan Manajemen Analysis And Managerial Discussion

As clear as dew, as sharp as keris

52

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ECONOMIC MACRO

Makro Ekonomi

Economic Macro

Menjelang berakhirnya tahun 2011, perekonomian global kembali dihadapkan dengan situasi yang tidak menggembirakan, khususnya dari Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Pertumbuhan ekonomi dunia secara umum juga telihat melemah, sektor bisnis dan manufaktur global juga mulai menurunkan laju perkembangan aktivitasnya, seiring dengan antisipasi akan adanya moderasi di laju pertumbuhan ekonomi global.

Approaching the end of 2011, the global economy was confronted once again with a less favourable condition, especially from the United States of America (USA) and Europe. In general, the world’s economic growth seemed feeble, the sector of business and global manufactures also began to decelerate the pace of their activities in line with the anticipated moderation in the global economic growth rate.

Selama tahun 2011, perekonomian Indonesia menunjukkan kinerja yang menggembirakan. Pertumbuhan ekonomi mencapai 6,5%, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,1%, inflasi sebesar 3,79%, menurun tajam dibandingkan inflasi tahun 2010 (6,96%), nilai tukar sebesar Rp8.779/dollar AS, suku bunga mencapai 4,84%. Cadangan devisa meningkat dari US $ 96,2 miliar pada akhir tahun 2010 menjadi US $ 110,1 miliar pada akhir tahun 2011. Ekspor Indonesia meningkat 29%, dari US $ 158 pada tahun 2010 menjadi US $ 204 miliar tahun 2011. Dengan impor berkisar USD175 – USD180 miliar, Indonesia akan mampu memetik surplus berkisar US $ 25 miliar.

During 2011, the Indonesian economic performance showed satisfying performance. The economy growth reached 6.5%, higher than that of the previous year, which reached 6.1%. The inflation rate was 3.79%, significantly decreased compared to that of 2010 (6.96%). The exchange rate was IDR8,779/US dollar, whereas the interest rate was 4.84%. The foreign reserve currencies increased from US$96.2 billion by the end of 2010 to US$110.1 billion by the end of 2011. The Indonesian export increased by 29%, that is from US$158 in 2010 to US$204 billion in 2011. With its import ranging between USD175 and USD180 billion, Indonesia would be able to gain surplus ranging USD25 billion.

Tinjauan Industri

Industrial Overview

A. Segmen Kelapa Sawit

A. Oil Palm Segment

Pada tahun 2011, terdapat perkembangan positif industri sawit nasional terutama dari sisi kenaikan produksi, ekspor dan perkembangan harga. Produksi CPO tahun 2011 mencapai 23,5 juta ton, dengan ekspor sebesar 16,5 juta ton. Harga rata-rata CPO berada pada tingkat US $ 1125 per ton (cif Rotterdam). Dibandingkan keadaan pada tahun 2010, kinerja industri sawit mengalami peningkatan yang cukup baik. Produksi dan ekspor masing-masing mengalami peningkatan sebesar 7,3% dan 5,7%, sedangkan harga mengalami kenaikan sebesar 24%. (GAPKI, 2012)

In 2011, there was a positive development of the national oil palm industry, particularly in terms of the production increase and export and price development. The production of CPO in 2011 reached 23.5 million tons, with the export being 16.5 million tons. The average price of CPO was US$125 per ton (cif Rotterdam). Compared to the situation in 2010, the performance of oil palm industry underwent a fairly good improvement. Production and export increased by 7.3% and 5.7% respectively, whereas the price had increased by 24%. (GAPKI, 2012)

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

53


MAKRO EKONOMI

PRODUKSI DAN KONSUMSI CPO DUNIA (JUTA TON) WORLD CPO PRODUCTION AND CONSUMPTION (MILLION TON)

PRODUKSI CPO INDONESIA DAN MALAYSIA (JUTA TON) INDONESIAN AND MALAYSIAN CPO PRODUCTION (MILLION TON)

TAHUN YEAR

PRODUKSI PRODUCTION

KONSUMSI CONSUMPTION

1998

17.2

1999

20.7

2000 2001

TAHUN YEAR

PRODUKSI PRODUCTION

KONSUMSI CONSUMPTION

17.7

1998

5.4

8.3

19.6

1999

6.3

10.6

22.0

21.8

2000

7.1

10.8

24.1

23.8

2001

8.1

11.8

2002

25.2

25.5

2002

9.4

11.9

2003

28.4

28.4

2003

10.6

11.3

2004

30.7

30.2

2004

12.4

14

2005

33.6

33.7

2005

14.1

15

2006

35.2

36.3

2006

16.1

15.9

2007

37.4

38.0

2007

17.3

15.8

2008

36.9

42.7

2008

19.2

17.7

2009

44.35

44.90

2009

21

17.65

2010

45.5

46.56

2010

21.8

17.00

2011

50.18

49.15

2011

23.5

18.91 Sumber : CEIC Source: CEIC

Beberapa faktor yang mendorong peningkatan produksi, ekspor dan harga kelapa sawit adalah: Relatif normalnya iklim pada tahun 2011 yang berbeda dengan tahun 2010 yang mengalami anomali (La Nina). Permintaan CPO tetap kuat. Negara-negara importir utama CPO Indonesia memperlihatkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Kenaikan harga minyak bumi yang erat kaitannya dengan harga CPO. Terjadinya pergeseran permintaan minyak nabati dunia kepada CPO karena efisiensi dan daya saingnya, menyebabkan relatif stabilnya harga CPO di sepanjang tahun 2011.

Some factors which had boosted the improvement of production, export and oil palm price included: The relatively normal climate in 2011 which was different from that of 2010 due to anomaly (La Nina). CPO demand which remained strong. The major importing countries of Indonesian CPO had indicated a high economic growth. The increase of the oil price which had a close relationship with the CPO price. The shift of the world’s edible oil demand to CPO due to its efficiency and competitiveness had resulted in the stability of CPO price relatively throughout 2011.

HARGA CPO (USD/TON) CPO PRICE (USD/TON)

1292,0 1091,0 890,0 689,0 488,0

Sep 06

May 07

Sep 07

Mar 08

Sep 08

Mar 09

Sep 09

Mar 10

Sep 10

mar 11

Sep 11

Mar 12

Sumber: mongabay.com, data diolah dari oil world Source: mongabay.com

54

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ECONOMIC MACRO

B. Segmen Karet

B. Rubber Segment

Salah satu persoalan karet saat ini adalah produktivitas masih rendah hanya sekitar 0,8 ton per ha, sedangkan produktivitas karet di Thailand mencapai 1,5 ton/ha/ tahun. Gapkindo optimistis produktivitas karet domestik dapat ditingkatkan menjadi 1,5 ton per ha selama lima tahun ke depan. Data Kementerian Pertanian mencatat laju pertumbuhan luas perkebunan karet dalam 3 tahun terakhir 0,27%, sedangkan rata-rata pertumbuhan produksi karet 1,28% per tahun.

One of the current rubber issues has been the low productivity, i.e. approximately 0.8 ton per hectare only, whereas the rubber productivity in Thailand reaches 1.5 tons/ha/year. The Association of the Indonesian Rubber Entrepreneurs (Gapkindo) is optimistic that the domestic rubber productivity can be increased to 1.5 ton per hectare over the next five years. It is recorded in the data of the Ministry of Agriculture that the growth rate of the rubber plantation size over the last 3 years has been 0.27%, whereas the average growth of the rubber production was 1.28% per annum.

Sementara itu, revitalisasi perkebunan karet sangat rendah yaitu pelaksanaan penanaman kembali (replanting) sejak 2000 sampai Agustus 2011 hanya 60.700 hektare dan penambahan lahan baru dalam periode yang sama hanya 11.000 ha. Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) memprediksikan produksi karet pada tahun ini hanya 2,95 juta ton sama dengan tahun lalu, karena curah hujan cukup tinggi dan anomali iklim. Ketua Umum Gapkindo Asril Sutan Amir mengatakan jika produksi karet 2012 hanya 2,95 juta ton, maka untuk kebutuhan domestik sekitar 480.000-500.000 ton, sedangkan dieskpor 2,4 juta2,5 juta ton. Di negara lain seperti Thailand dan Malaysia, produksi karet juga cenderung turun. (Bisnis, Rabu, 14 Maret 2012). PRODUKSI DAN EKSPORT KARET ALAM INDONESIA (JUTA TON) INDONESIAN NATURAL RUBBER PRODUCTION AND EXPORT (MILLION TON)

TAHUN YEAR

PRODUKSI PRODUCTION

EKSPOR EXPORT

2007

2.76

2.41

2008

2.75

2.30

2009

2.40

1.99

2010

2.70

2.40

2011

3.00

2.63

2012F

3.27

2.79

Thailand, Indonesia dan Malaysia, dikenal dengan International Tripartite Rubber Council karena ketiga negara tersebut menjadi penghasil karet alam terbesar. Thailand menjadi negara penghasil karet alam terbesar dengan produksi karet pada tahun 2011 sebesar 3,4 juta ton, sementara Indonesia di peringkat kedua dengan produksi karet pada periode yang sama sebesar 2,9 juta ton kemudian disusul oleh Malaysia dengan produksi 1 juta ton pada periode yang sama. Pada tahun 2011 penjualan kendaraan bermotor di Cina tumbuh sebesar 11,2% (yoy), pertumbuhan penjualan

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Meanwhile, the revitalisation of the rubber plantation was significantly low, namely the replanting activities since 2000 to August 2011, which covered 60,700 ha, and the addition of new land in the corresponding period covered 11,000 ha only. Gapkindo predicted that the rubber production in this year will reach 2.95 million tons only or the same as that of previous year because of the high rainfall and climate anomaly. The President Director of Gapkindo, Asril Sutan Amir, cited that if rubber production in 2012 can only produce 2.95 million tons, then allocation for the domestic demand will be approximately 480,000-500,000 tons, whereas the rest, 2.4-2.5 million tons, will be exported. In other countries such as Thailand and Malaysia, the rubber production also has the tendency to decrease. (Bisnis, Wednesday, 14 March 2012).

Thailand, Indonesia and Malaysia are well-known as International Tripartite Rubber Council because these countries constitute the largest natural rubber producers. Thailand becomes the largest rubber producing country with its rubber production in 2011 being 3.4 million tons, whereas Indonesia comes second with its rubber production in the corresponding period being 2.9 million tons, followed by Malaysia with its production being 1 million tons in the corresponding period. In 2011, the motor vehicle sales in China grew by 11.2%

55


MAKRO EKONOMI

otomotif di Jepang -15,1% (yoy), Uni Eropa -8,7% (yoy) kemudian di Amerika Serikat sebesar 14,3% (yoy) pada periode yang sama. Secara global, kebutuhan karet alam 2011 meningkat menjadi 11 juta ton dan produksi 10,8 juta ton. Hingga akhir tahun 2011, harga karet bertahan di atas US$4,00 per kg untuk SR 20 mengingat defisit pasokan dunia dan pola gugur daun di belahan Bumi Utara yang dimulai pada November dan beralih ke selatan Thailand dan Malaysia Semenanjung pada Februari.

(yoy), the growth of the automotive sales in Japan was -15.1% (yoy), in Europe Union it was -8.7% (yoy), and in the United States it was 14.3% (yoy) in the corresponding period. Globally, the natural rubber requirement in 2011 increased to 11 million tons and production to 10.8 million tons. By the end of 2011, the rubber price was stable at above US$4.00 per kg for SR 20, considering the fact that the world’s supply deficit and the falling leave patterns in the North Hemisphere which start in November and shift to the south of Thailand and Malaysia Peninsula in February.

PRODUKSI DAN KONSUMSI KARET ALAM DUNIA (JUTA TON) THE WORLD’S NATURAL RUBBER PRODUCTION AND CONSUMPTION (MILLION TON)

TAHUN YEAR

PRODUKSI PRODUCTION

KONSUMSI CONSUMPTION

2007

9.8

10.0

2008

10.0

10.2

2009

9.6

9.3

2010

10.4

10.8

2011

10.8

11.0

2012F

11.5

11.3

Sumber : International Rubber Study Group (IRSG) dalam Commodities Insight Source: International Rubber Study Group (IRSG) in Commodities Insight

HARGA KARET ALAM DUNIA USD/TON THE WORLD’S NATURAL RUBBER PRICE (USD/TON) 6 5 4 3 2 1 Q1-2010

Q2-2010

Q3-2010

Q4-2010

Q1-2011

Q2-2011

Q3-2011

Q4-2011

Q1-2012F Q2-2012F Q3-2012F Q4-2012F

Sumber: Economist Intelligent Unit (EIU) dalam Commodities Insight Source: Economist Intelligent Unit (EIU) in Commodities Insight

56

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

Tinjauan Operasional Per Segmen Usaha

Operational Review Per Business Segment

Pada tahun 2011, PTPN XIII mampu membukukan laba bersih sebesar Rp184,39 miliar, meningkat Rp3,6 miliar dari tahun sebelumnya. Kinerja segmen kelapa sawit relatif lebih baik, dengan perolehan produksi minyak sawit sebesar 353.664 ton, naik 4% dari tahun sebelumnya, sedangkan produksi inti sawit mencapai 64.287 ton, naik 3,50% dari tahun sebelumnya. Segmen karet menunjukkan kinerja yang kurang menggembirakan, perolehan produksi karet hanya mencapai 21.347 ton, turun 23,42% dari tahun sebelumnya. In 2011, PTPN XIII recorded a net profit of IDR184.39 billion, increasing IDR3.6 billion from the previous year. The performance of oil palm segment was relatively better with palm oil production of 353,664 tons, 4% higher than the previous year, while palm kernel production reached 64,287 tons, 3.5% higher than the previous year. Rubber segment showed less uplifting performance, rubber production was only 21,347 tons, 23.42% lower than the previous year.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

57


TINJAUAN OPERASIONAL

58

Pada tahun 2007, Perseroan telah menetapkan program ambisius pertama berupa “Mission Impossible”, dengan target utama berupa peningkatan produksi (CPO) sebesar 100%, peningkatan nilai penjualan sebesar 100%, peningkatan aset sebesar 100%, dan peningkatan laba bersih sebesar 100%. Target tersebut harus dicapai dalam waktu lima tahun. Untuk mewujudkannya, PTPN XIII secara konsisten menerapkan Tiga Kebijakan Strategis berupa (1) Peningkatan kualias aset produksi, (2) Penataan dan pembenahan organisasi, SDM dan budaya kerja serta (3) Pengembangan Usaha.

In 2007, the Company has establish its first ambitious program called “Mission Impossible”, in which the main targets were 100% increase of production (CPO), 100% increase of sales value, 100% increase of total assets, and 100% increase of net profit. Those targets must be achieved within five years. In order to realize it, PTPN XIII has consistently implemented the Three Strategic Policies, i.e. (1) The improvement of production asset quality, (2) The management and the improvement of the organization, human resources, and work culture, and (3) Business Development.

Pada tahun 2010, PTPN XIII menyempurnakan Tiga Kebijakan Strategis menjadi Lima Kebijakan Strategis, berupa (1) Optimalisasi aset produksi, (2) Optimalisasi organisasi, SDM dan budaya kerja, (3) Pengembangan Usaha, (4) Keberpihakan Kepada Lingkungan, (5) Mengutamakan harapan pelanggan.

In 2010, PTPN XIII improved the Three Strategic Policies to the Five Strategic Policies, namely (1) Optimization of the production assets, (2) Optimization the organization, human resources and work culture, (3) Business Development, (4) Pro-Environmental policy, (5) Prioritizing Customers’ Expectations.

Selama kurun waktu 2007 hingga 2011, PTPN XIII telah melaksanakan berbagai program kerja yang dirumuskan secara detail. Optimalisasi tiga pilar produksi, yakni tanaman, infrastruktur dan pabrik dilaksanakan secara simultan sehingga tercipta sinergi dan saling ketergantungan yang kuat. Penggalian potensi kebun inti dan pemberdayaan plasma dilaksanakan secara konsisten mengacu pada best practices. Aplikasi tandan kosong terkait program soil building telah mencapai areal seluas 5.428,3 ha (12,44% dari areal TM), peremajaan tanaman kebun inti kelapa sawit mencapai 1.429,16 ha, kebun plasma kelapa sawit mencapai 270 ha, dan peremajaan kebun inti karet mencapai 1.020,5 ha. Kapasitas terpasang pabrik minyak sawit eksisting berhasil ditingkatkan, dari 279 ton TBS/jam di tahun 2006 menjadi 440 ton TBS/jam di tahun 2011, sedangkan kapasitas pabrik karet juga meningkat dari 66 ton KK/jam di tahun 2006 menjadi 73 ton KK/jam di tahun 2011.

During 2007-2011, PTPN XIII carried out a number of work programs which were formulated in detail. The three production pillars, i.e. vegetation, infrastructure, and plant, were optimized simultaneously so a strong synergy and interdependence was created. The exploration of nucleus estate potential and plasma empowerment were carried out consistently pursuant to best practices. The application of empty bunches in relation to soil building program has reached 5.428,3 ha (12.44% of Matured Plants area), the rejuvenation of oil palm nucleus estate has reached 1.429,16 ha, the oil palm smallholder estate has reached 270 ha, and the replanting of rubber nucleus estate has reached 1.020,5 ha. The installed capacity of the existing palm oil mill was increased from 279 ton of Fresh Fruit Bunches/hour in 2006 to 440 ton of Fresh Fruit Bunches/hour in 2011, the capacity of rubber factory also increased from 66 ton of Dried Rubber/hour in 2006 to 73 ton of Dried Rubber/hour in 2011.

PTPN XIII juga melaksanakan program pengembangan untuk memperbesar skala usaha, antara lain pemenuhan skala ekonomi unit-unit eksisting sehingga kebun inti kelapa sawit bertambah 3.212 ha dan kebun inti karet bertambah 766 ha. Sementara itu, dalam rangka ekspansi usaha, PTPN XIII telah membentuk dua anak perusahaan, yaitu PT Kalianusa (tahun 2009), dan PT Nusantara Batulicin (tahun 2011).

PTPN XIII also carried out a development program to enlarge its business scale among others by accommodating the economic scale of the existing units so that the area of oil palm nucleus estate increased 3,212 ha and rubber nucleus estate increased 766 ha. Meanwhile, in order to expand its business, PTPN XIII has established two subsidiary companies, namely PT Kalianusa (2009) and PT Nusantara Batulicin (2011).

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

Selama tahun 2011, laba bersih PTPN XIII mencapai Rp 190,57 miliar, naik 5,4% dari tahun 2010. Terhadap tahun 2006 sebagai dasar penentuan target Mission Impossible, laba bersih tahun 2011 meningkat 903,83%. Nilai penjualan meningkat 7,11% dari tahun 2010 dan 159,39% terhadap tahun 2006, sehingga mencapai Rp3,616 triliun. Total aset meningkat 21,46% dari tahun 2010 dan 131,39% terhadap tahun 2006 sehingga menjadi Rp3,627 triliun. Produksi CPO meningkat 3,84% dari tahun 2010 dan 43,58% dari tahun 2006. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa kinerja Perseroan mengalami peningkatan yang cukup signifikan selama lima tahun terakhir.

In 2011, net profit of PTPN XIII was IDR190.57 billion, 5.4% higher than that of in 2010. Compared to the condition in 2006 as the basis of Mission Impossible target establishment, net profit in 2011 increased 903.83%. Sales value increased 7.11% from that of in 2010 and 159.39% compared to that of in 2006, reaching IDR3.616 trillion. Total assets increased 21.46% from that of in 2010 and 131.39% compared to that of in 2006, reaching IDR3.627 trillion. CPO production increased 3.84% from that of in 2010 and 43.58% compared to that of in 2006. Overall, it can be concluded that the Company’s performance increased significantly during the last five years.

Tinjauan per Segmen Usaha

Review Per Business Segment

A. Segmen Kelapa Sawit

A. Oil Palm Segment

Pengelolaan segmen kelapa sawit PTPN XIII telah dimulai sejak tahun 1981, melalui pengembangan kebun inti yang dikelola sendiri, serta kebun plasma dengan pola PIRBUN (PIR Swadana, PIR Berbantuan dan PIRTRANS) dan pola KKPA. PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat berbasis kemitraan melalui pengembangan plasma di sekitar wilayah operasional perusahaan. Untuk menjadi perusahaan agribisnis yang berdaya saing tinggi, tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan, Perseroan telah membuat rancangan pengembangan areal kelapa sawit dengan komposisi inti dan plasma yang ideal. Program kerja yang akan dilaksanakan telah dituangkan dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan 2012-2017.

The management of oil palm segment in PTPN XIII was initiated in 1981, through the development of independently managed nucleus estate, and plasma estate based on Nucleus Estate Smallholder (PIRBUN) pattern (Self-financed Nucleus Estate Smallholder, Subsidized Nucleus Estate Smallholder, and Transmigration Nucleus Estate Smallholder) and Loans for Primary Cooperatives Members (KKPA) pattern. PTPN XIII is highly committed to improve and empower the community potential based on partnership through plasma development around the company operational area. To be a highly competitive and a sustainably develop agribusiness company, the Company has formulated an oil palm area development plan with an ideal composition of nucleus and plasma estate. The work program to be implemented was stated in the Company Long Term Plan of 2012-2017.

Pada tahun 2011, segmen kelapa sawit memberikan kontribusi sebesar 77,41%, terhadap nilai penjualan total. Kontribusi ini naik 2,59% dari tahun sebelumnya yang mencapai 74,82%.

In 2011, the oil palm segment gave a contribution of 77.41% to the total sales value. Such contribution increased by 2.59% from that of in the previous year (74.82%).

I. Volume Produksi dan Volume Penjualan

I. Production Volume and Sales Volume

1. Volume Produksi

1. Production Volume

Luas areal total segmen kelapa sawit tahun 2011 mencapai 113.349,09 ha, naik 2,92% dari tahun sebelumnya yang mencapai 110.137,09 ha, dengan komposisi areal inti terhadap plasma adalah 49% kebun sendiri berbanding 51% kebun plasma. Penambahan areal yang setara dengan luas 3.212,50 ha ini berasal dari penambahan Tanaman Baru kebun inti.

The total area of oil palm segment in 2011 was 113,349.09 ha, increased by 2.92% from that of in the previous year (110,137.09 ha), in which the composition of nucleus plantation compared to the plasma plantation was 49% : 51%. The increase of the area reaching 3,212.50 ha was resulted from the increase New Plants in the nucleus estate.

Pada tahun 2011, secara keseluruhan PTPN XIII mampu menghasilkan 1.675.789 ton TBS, naik 2,38% dari tahun sebelumnya yang mencapai 1.636.881 ton. TBS yang dihasilkan berasal dari kebun inti dengan kontribusi sebesar 742.433 ton (44,30%), turun 3,61%, kebun

In 2011, PTPN XIII produced 1,675,789 ton of Fresh Fruit Bunches overall, 2.38% higher than that of in the previous year (1,636,881 tons). The Fresh Fruit Bunches produced from the nucleus estate were 742,433 tons (44.30%), decreased by 3.61%. The contribution of plasma estate

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

59


TINJAUAN OPERASIONAL

plasma dengan kontribusi sebesar 576.166 ton (34,38%), naik 14,46%, dan pembelian dari pihak ketiga dengan kontribusi sebesar 357.190 ton (21,32%), turun 1,68%.

was 576,166 tons (34.38%), increased by 14.46%. Purchase from the third party was 357,190 tons (21.32%), decreased by 1.68%.

Pada tahun 2011, PTPN XIII mampu menghasilkan 353.664 ton minyak sawit, naik 4% dari tahun sebelumnya yang mencapai 340.069 ton, sedangkan produksi inti sawit mencapai 64.287 ton, naik 3,50% dari tahun sebelumnya yang mencapai 62.111 ton.

In 2011, PTPN XIII produced 353,664 tons of palm oil, increased by 4% from that of in the previous year (340,069 tons). Palm kernel production reached 64,287 tons, increased by 3.50% from that of in the previous year (62,111 tons).

KINERJA PRODUKSI SEGMEN KELAPA SAWIT PRODUCTION PERFORMANCE OF OIL PALM SEGMENT URAIAN Luas Areal Total (Ha)

2010

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

DESCRIPTION

110.137,09

113.349,09

2,92

Total Area (ha)

98.191,21

97.115,58

(1,10)

Matured Plants -

- Tanaman Belum Menghasilkan

9.047,45

11.322,41

25,26

Immature Plants -

- Tanaman Baru/Tanaman Ulangan

2.898,13

4.911,10

69,46

New Plants/Replanting -

1.636.881

1.675.789

2,38

FFB Production (ton)

340.069

353.664

4,00

CPO Production (ton)

- Tanaman Menghasilkan

Produksi TBS (ton) Produksi CPO (ton) Produksi Inti Sawit (ton) Volume Penjualan CPO (ton) Volume Penjualan Inti Sawit (ton)

62.111

64.287

3,50

Kernel Production (ton)

339.529

355.683

4,76

Sales Volume of CPO (ton)

64.505

65.088

0,90

Sales Volume of Kernel (ton)

2. Volume Penjualan

2. Sales Volume

Volume penjulan minyak sawit di tahun 2011 mencapai 355.683 ton, meningkat 4,76% dari tahun 2010, sedangkan volume penjualan inti sawit mencapai 65.088 ton, meningkat 0,90%. Naiknya volume penjualan terkait dengan meningkatnya produksi minyak sawit dan inti sawit.

Sales volume of palm oil in 2011 reached 355,683 tons, increased by 4.76% from that of in 2010. Palm kernel sales volume reached 65,088 tons, increased by 0.90%. The increase of sales volume was related to the increase of palm oil and palm kernel production.

lihat penjelasannya di sub bab Pemasaran. see sub chapter Marketing for further explanation

60

II. Kegiatan Usaha

II. Business Activity

1. Luas Areal

1. Luas Areal

Areal perkebunan kelapa sawit PTPN XIII tersebar di 4 (empat) Distrik, meliputi wilayah Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Komposisi areal terdiri atas 11 Unit kebun inti dan 5 unit kebun plasma. Sampai dengan 31 Desember 2011, areal tanaman kelapa sawit mencapai 113.349,09 ha atau meningkat 3.212 ha dari luas tahun 2010 yang mencapai 110.137,09 ha.

The area of oil palm estate of PTPN XIII is spread in 4 (four) districts, covering the area of West Kalimantan, South Kalimantan, Central Kalimantan and East Kalimantan Province. The composition of the area is 11 units of nucleus estate and 5 units of plasma estate. Up to 31 December 2011, the oil palm area reached 113,349.09 ha or increased 3,212 ha from that of in 2010 (110,137.09 ha).

Terhadap luas areal kelapa sawit Indonesia, luas areal PTPN XIII di tahun 2011 mencapai 1,38% dari sekitar 8,2 juta ha, sedangkan di tahun 2010 mencapai 1,36% dari sekitar 8,1 juta ha.

Compared to the oil palm area in Indonesia, the area of oil palm estate of PTPN XIII in 2011 was 1.38% out of 8.2 million ha, while in 2010 it was 1.36% out of 8.1 million ha.

Komposisi areal segmen kelapa sawit terdiri atas kebun inti seluas 55.440,49 ha atau 49% dan kebun plasma seluas

The composition of oil palm segment is nucleus plantation (55,440.49 ha or 49%) and plasma plantation (57,908.60

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

or 51%). In accordance with PTPN XIII Long Term Plan 2011-2014, the Company will develop oil palm estates in several locations, covering the development of Oil Palm Estate in Tayan, Sanggau with a total area of 25,000 ha, the development of estate and plasma estate in Kembayan with a total area of 4,000 ha, the development of Petangis estate, in Paser with a total area of 4,000 ha, the development of oil palm estate in Kubu Raya with a total area of 40,000 ha.

57.908,60 ha atau 51%. Sesuai Rencana Jangka Panjang PTPN XIII 2011- 2014, Perusahaan akan mengembangkan kebun kelapa sawit di beberapa lokasi, meliputi pembangunan Kebun Kelapa Sawit di Tayan, Sanggau seluas 25.000 ha, pengembangan areal kebun inti dan plasma di Kembayan seluas 4.000 ha, pengembangan kebun Petangis, Paser seluas 4.000 ha, pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kubu Raya seluas 40.000 ha. AREAL KEBUN KELAPA SAWIT (HA) TAHUN 2006-2011 WIDTH OF OIL PALM PLANTATION (HA) OF 2006-2011 104.034

55.469 48.565

103.828

55.508 48.320

105.977 56.361 49.616

109.388 57.835 51.553

110.137 57.909 52.228

113.349 Kebun Inti Plasma Estate

57.909 55.441

Kebun Plasma Plasma Plantation Jumlah Total

2006

2007

2008

2009

2010

2011

PERBANDINGAN LUAS AREAL TANAMAN SAWIT KEBUN INTI DENGAN KEBUN PLASMA COMPARISON BETWEEN WIDTH OF NUCLEUS ESTATE AND PLASMA PLANTATION 2010

2011

47,42%

48,91%

51,09%

52,58%

Kebun Inti Nucleus Plantation

Kebun Plasma Plasma Plantation

a. Komposisi Tanaman Kebun Inti

a. The Composition in the Nucleus Estate

Sejak tahun 2003, Perseroan mulai melakukan program peremajaan tanaman tua renta dan tanaman tua secara bertahap, minimum 4% per tahun sehingga kelak akan menjamin peningkatan dan kesinambungan produksi. Dalam pelaksanaannya, PTPN XIII memelopori peremajaan tanaman dengan sistem underplanting, yang kemudian telah diadopsi perusahaan lain. Dengan sistem ini, selama periode satu tahun masa tanam ulang, TBS yang berasal dari tegakan tanaman pokok masih bisa dipanen dengan produksi mencapai 7 ton TBS/ha/tahun. Bibit yang ditanam berasal dari kecambah bersertifikat yang diproduksi oleh Puslit Kelapa Sawit dengan jenis yang memiliki kandungan beta karotin tinggi.

Since 2003, the Company started to carry out gradual rejuvenation program toward aged plants and old plants, at least 4% per year in order to guarantee the increase and the sustainability of production in the future. In its implementation, PTPN XIII initiated replanting using underplanting system, which will then adopted by the other companies. Through this system, during replanting session lasted in one year, FFB originated from standing stock can still be harvested with the total production reaching 7 ton of FFB/ha. Seedlings which were planted originated from certified shoot produced by Oil Palm Research Center from the type containing high beta carotene.

Pada tahun 2011, luas areal kebun inti mencapai 55.440,49 ha, naik 3.212 ha (6,15%) dari tahun sebelumnya. Luas tanaman menghasilkan berkurang 3,08%, sehingga menjadi 43.651 ha, namun di sisi lain, luas areal tanaman

In 2011, the total area of nucleus estate reached 55,440.49 ha, increased 3,212 ha (6.15%) from that of in the previous year. The area of mature plants decreased by 3.08% to 43,651 ha, but in the other hand, the area of immature

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

61


TINJAUAN OPERASIONAL

belum menghasilkan (TBM) meningkat 45,59% atau 2.238,43 ha sehingga menjadi 7.148,32 ha, dan luas tanaman baru (TB) dan tanaman ulang (TU) naik 3,61% atau 2.361,67 ha, sehingga mencapai 4.641 ha. Secara keseluruhan, luas areal tanaman kebun sendiri yang telah diremajakan mencapai 1.429,10 ha.

plants increased by 45.59% or 2,238.43 ha to 7,148.32 ha and the area of new plants and replanted plants increased by 3.61% or 2,361.67 ha to 4,641 ha. Overall, the total area of rejuvenated owned plantation was 1,429.10 ha.

Mencermati komposisi tanaman kebun sendiri seperti yang tersaji dalam tabel di bawah, Perseroan merasa optimis bahwa peningkatan produksi di masa mendatang akan dapat diraih. Untuk itu, PTPN XIII juga telah melaksanakan secara konsisten kebijakan strategis pendukungnya, yaitu optimalisasi aset produksi di bidang tanaman, infrastruktur dan pabrik.

Considering the composition of plants in owned estate as elaborated in the table below, the Company is optimistic that production increase in the future will be achieved. Therefore, PTPN XIII has also consistently carried out its supporting strategic policies, namely optimization of the production assets in vegetation, infrastructure, and plant/ mill.

KOMPOSISI AREAL TANAMAN KEBUN INTI THE COMPOSITION OF NUCLEUS ESTATE AREA URAIAN

2010 2011 LUAS AREAL (Ha) PERCENTAGE (%) LUAS AREAL (Ha) PERCENTAGE (%) WIDTH (Ha) WIDTH (Ha)

DESCRIPTION

Tanaman Menghasilkan Muda (3 - 8 tahun)

6.322,59

12,11

6.279,49

11,33

Young (3 - 8 tahun)

11.759,38

22,52

9.206,78

16,61

Youth (9 - 13 tahun)

6.693,31

12,82

8.648,01

15,60

Mature (14 - 20 tahun)

9.852,8

18,86

8.191,68

14,77

Old (21 - 25 tahun)

Tua Renta (> 25 tahun)

10.411,05

19,93

11.325,11

20,43

Aged (> 25 tahun)

Total (TM)

45.039,17

86,23

43.651,00

78,74

Total Matured Plants

Tanaman Belum Menghasilkan

4.909,89

9,40

7.148,32

12,89

Tanaman Baru /Tanaman Ulang

2.279,43

4,36

4.641,10

8,37

New Plants/Replanting

52.228,49

100,00

55.440,49

100,00

Total

Remaja (9 - 13 tahun) Dewasa (14 - 20 tahun) Tua (21 - 25 tahun)

Jumlah

62

Matured Plant

Immatured Plants

b. Komposisi Tanaman Kebun Plasma

b. The Composition in Plasma Estate

Sampai dengan tahun 2011, areal plasma yang telah dikembangkan PTPN XIII mencapai luas 57.908,60 ha, terdiri atas plasma PIR seluas 29.889,70 ha, plasma KKPA seluas 22.546,17 ha, plasma PSM seluas 424,40 ha, revitalisasi seluas 604,24 ha, tanaman baru dan tanaman ulang seluas 270 ha.

Up to 2011, the area of plasma plantation which has been developed by PTPN XIII reached 57,908.60 ha, consisting of plasma PIR (29,889.70 ha), plasma KKPA (22,546.17 ha), plasma One Management Pattern (PSM) (424.40 ha), revitalization (604.24 ha), new plants and replanting (270 ha).

Plasma PIR merupakan perkebunan plasma Pola Inti Rakyat yang dikembangkan sejak tahun 1981, dimana PTPN XIII bertindak sebagai agent of development dalam hal alih teknologi dan pembinaan kualitas dan kuantitas produksi.

Plasma PIR is a plasma plantation using Nucleus Estate Smallholder Pattern developed since 1981, in which PTPN XIII acts as the agent of development in technology transfer and the management of production quality and quantity.

Plasma KKPA merupakan perkebunan plasma dengan pola Kredit Koperasi Primer untuk Anggota, dikembangkan sejak tahun 1995 Pada plasma KKPA, Perusahaan bertindak sebagai pengembang dan penyalur dana untuk biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan biaya tidak langsung lainnya.

Plasma KKPA is a plasma plantation using KPPA pattern, developed since 1995. In Plasma KKPA, the Company acts as the developer and fund distributor for seedlings, land preparation, planting, fertilization, maintenance, and other indirect costs.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

Plasma PSM merupakan perkebunan plasma Pola Satu Manajemen yang dirintis sejak Oktober 2008. Pada plasma PSM, pengelolaan kebun plasma dilakukan secara terpadu (One Stop Management), Perusahaan bertindak sebagai pendamping koperasi sehingga kegiatan perawatan dan pemupukan kebun plasma bisa dikontrol dan dimonitor secara transparan.

Plasma PSM is a plasma plantation using One Management Pattern initiated since October 2008. In Plasma PSM, the management of smallholder estate is carried out in an integrated way (One Stop Management), the Company acts as the coach for the cooperatives so that the maintenance and the fertilization of plasma estate can be controlled and monitored transparently.

Program revitalisasi perkebunan merupakan program peremajaan (replanting) tanaman kelapa sawit yang masuk kategori tua sampai tua renta yang berasal dari kebun plasma PIR dan KKPA. Sistem peremajaan menggunakan sistem underplanting, sehingga petani masih bisa menikmati hasil panen selama satu tahun.

Plantation revitalization program is a program for replanting old to aged oil palm originated from PIR and KKPA plasma plantation. The rejuvenation system uses the underplanting system so that farmers may still be able to enjoy the harvest for one year.

Pada pengembangan kebun plasma, PTPN XIII mengeluarkan dana talangan untuk membangun kebun dan pemeliharaan kebun dan memiliki kewajiban untuk menyediakan dana talangan pada saat hasil produksi dan penjualan dari kebun plasma belum mampu untuk membayar bunga dan kewajiban pokok pinjaman ke bank. PTPN XIII akan menagih kembali dana yang telah dikeluarkan melalui pemotongan dari penjualan TBS petani kepada Perusahaan sebesar 30%.

In the development of plasma estate, PTPN XIII disburses bail out to establish an estate and maintain the estate and is obligated to provide bail out when the production and sales result of the plasma estate is inadequateto pay the interest and the principal to the bank. PTPN XIII will collect the disbursed fund from 30% deduction obtained from farmers’ FFB sales to the Company.

PERKEMBANGAN LUAS AREAL PLASMA PIR, PLASMA KKPA, PLASMA PSM THE INCREASE OF PLASMA PIR, PLASMA KKPA, PLASMA PSM AREA URAIAN

2010

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

DESCRIPTION

Tanaman Menghasilkan (ha):

Matured Plants (ha):

- Plasma PIR

30.158,75

29.889,70

(0,89)

Plasma PIR -

- Plasma KKPA

22.371,19

22.546,17

0,78

Plasma KKPA -

- Plasma PSM

424,40

424,40

0,00

Plasma PSM -

- Revitalisasi

198,00

604,24

205,17

Revitalization -

53.152,34

53.464,51

0,59

Jumlah TM (ha)

(ha) Total Matured Pants

Tanaman Belum Menghasilkan - Plasma KKPA

Immature Plants 0

275,46

0,00

Plasma KKPA -

- Revitalisasi

4.137,56

3.898,63

(5,77)

Revitalization -

Jumlah TBM (ha)

4.137,56

4.174,09

0,88

(ha) Total Immature

202,00

0,00

(100)

New Plants

416,70

270,00

(35,21)

Replanting

57.908,60

57.908,60

0,00

(ha) Total

Tanaman Baru Tanaman Ulang Jumlah (ha)

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

63


TINJAUAN OPERASIONAL

Secara keseluruhan, komposisi tanaman kebun plasma tahun 2011 didominasi tanaman menghasilkan, dengan kategori tanaman muda hingga dewasa mencapai 41,53%, tanaman tua 36,31%, dan tanaman tua renta mencapai 14,49%, sedangkan tanaman belum menghasilkan mencapai 7,21%, dan tanaman baru/tanaman ulang mencapai 0,46%.

Overall, the composition of vegetation in plasma estate in 2011 was dominated by matured plants, in which young to mature category reached 41.53%, old plants were 36.31%, and aged plants reached 14.49%, while immature plants reached 7.21% and new plants/replanting 0.46%.

KOMPOSISI AREAL TANAMAN KEBUN PLASMA TAHUN 2010 THE COMPOSITION OF PLASMA PLANTATION 2010 URAIAN

2010 2011 LUAS AREAL (Ha) PERCENTAGE (%) LUAS AREAL (Ha) PERCENTAGE (%) WIDTH (Ha) WIDTH (Ha)

DESCRIPTION

Tanaman Menghasilkan Muda (3 - 8 tahun) Remaja (9 - 13 tahun) Dewasa (14 - 20 tahun) Tua (21 - 25 tahun) Tua Renta (> 25 tahun)

12,08

5.463,88

9,44

Young (3 - 8 tahun)

14.362,47

24,80

14.780,04

25,52

Youth (9 - 13 tahun)

3.884,64

6,71

3.806,15

6,57

Mature (14 - 20 tahun)

22.961,30

39,65

21.024,27

36,31

Old (21 - 25 tahun)

4.947,97

8,54

8.390,16

14,49

Aged (> 25 tahun)

53.152,34

91,79

53.464,51

92.33

Total Matured Plants

Tanaman Belum Menghasilkan

4.137,56

7,14

4.174,09

7,21

Tanaman Baru /Tanaman Ulang

618,70

1,07

270,00

0,46

New Plants/Replanting

57.908,60

100,00

57.908,60

100,00

Total

Total (TM)

Jumlah

64

Matured Plant 6.995,96

Immatured Plants

Melalui program revitalisasi, sejak tahun 2006 kebun plasma PIR dan KKPA mulai diremajakan untuk tujuan penataan komposisi dan peningkatan produksi. Persyaratan program revitalisasi perkebunan adalah jaminan sertifikat petani yang digunakan sebagai agunan ke bank penyandang dana melalui pengikatan/penandatanganan APHT (Akta Pengalihan Hak Tanggungan). Dalam kenyataannya, banyak petani yang belum lunas kreditnya (PIRBUN), sertifikat petani diagunkan ke pihak III dan sertifikat belum balik nama akibat jual beli/waris. Perusahaan berupaya membantu petani plasma dengan melakukan sosialisasi dan membantu menyelesaikan proses balik nama sertifikat bagi petani yang berganti kepemilikan. Sampai dengan 31 Desember 2011, realisasi program revitalisasi perkebunan telah mencapai luas 4.502,87 ha, meliputi 604,24 ha TM dan 3.898,63 ha TBM.

Through the revitalization program, since 2006 PIR and KKPA plasma plantations were rejuvenated in order to manage the composition and to increase the production. Requirement for plantation revitalization program is farmer’s certificate guarantee used as collateral to the donor bank through the signing of APHT (Mortgage Deed). In reality many farmers who have not settled their loan (PIRBUN), have used their farmer’s certificate as collateral to the third party and the name in the certificate is not changed due to sales/matters pertaining to inheritance. The company is trying to assist plasma farmers through socialization and assisting them in the process of changing the name of the certificate owner for those who change ownership. Up to 31 December 2011, the realization of plantation revitalization program has reached 4,502.87 ha covering 604.24 ha of Matured Plants and 3,898.63 ha of immature plants.

Sejalan dengan program ekspansi Perusahaan, PTPN XIII tengah melaksanakan program pengembangan plasma dengan menambah tanaman baru melalui plasma pola revitalisasi perkebunan seluas 2.482 ha di kebun Ngabang, Parindu, Kembayan, Tabara, Tajati dan Longkali. Berdasarkan kesepakatan masyarakat dan Pemerintah Daerah, bahwa untuk membangun kebun plasma sesuai permintaan masyarakat, penyediaan lahan menjadi kewajiban masyarakat dan Pemerintah Daerah. PTPN XIII berupaya untuk membangun kerjasama yang saling menguntungkan antara masyarakat, Perusahaan dan Pemerintah Daerah.

In line with the Company expansion program, PTPN XIII is carrying out plasma development program by adding new plants through plasma with plantation revitalization pattern with a total area of 2,482 ha in Ngabang estate, Parindu, Kembayan, Tabara, Tajati and Longkali. Pursuant to agreement between the community and the Regional Government, stipulating that plasma estate should be developed in accordance with community request, land procurement is the obligation of the community and the Regional Government. PTPN XIII is trying to build a profitable cooperation for the community, the Company and the Regional Government.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

Apa itu Under-Planting? What is Under-Planting?

Under-Planting adalah penanaman bibit baru di bawah pohon lama yang sengaja tidak ditebang pada saat replanting. Tidak dilakukan land-clearing, Pohon lama dibiarkan hidup dan terus dipetik buahnya. Dengan sistem ini, selama periode satu tahun masa tanam ulang, TBS yang berasal dari tegakan tanaman pokok masih bisa dipanen dengan produksi mencapai 7 ton TBS/ ha/tahun. Peremajaan dengan sistem underplanting ini juga relatif ramah terhadap lingkungan karena tiadanya proses pembakaran terhadap pohon lama. PTPN XIII telah berhasil memelopori peremajaan tanaman dengan sistem underplanting ini.

Under-Planting is the planting of new seedlings under old trees which are intentionally not cut down during the replanting. Land clearing is not carried out. The old trees are maintained and kept harvested. Through this system, during replanting session lasted in one year, FFB originated from the standing stock can still be harvested with total production reaching 7 ton of FFB/ ha/year. Rejuvenation using underplanting system is also relatively pro-environmental because this system requires no burning process done to old trees. PTPN XIII has succeeded in initiating plants rejuvenation using underplanting system.

PERBEDAAN 2 POLA REPLANTING DARI ASPEK TEKNIS TANAMAN THE DIFFERENCE OF 2 REPLANTING PATTERN CONSIDERING THE VEGETATION TECHNICAL ASPECT: URAIAN UNDER-PLANTING DESCRIPTION

MEKANIS/TUMBANG MECHANIC/TREE FELLING

Peralatan Equipment

Sederhana (mata bor) Simple (drill-bit)

Sederhana (mata bor) Heavy (excavator, chainshaw)

TBS di pokok FFB in standing stock

Masih dapat dipanen Can still be harvested

Tidak bisa dipanen Cannot be harvested

Tenaga Kerja Workers

Lebih sedikit Less

Lebih banyak More

Pemeliharaan TBM The Maintenance of Immature Plants

Piringan lebih bersih Ring is cleaner

Piringan penuh seresah Ring is full of leaf litter

Kebersihan Persiapa Lahan The Cleanliness of Land Preparation

Lebih terjamin Guaranteed

Perlu waktu Needs more time

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

65


TINJAUAN OPERASIONAL

2. Produksi dan Produktivitas

2. Production and Productivity

a. Produksi TBS

a. FFB Production

Pada tahun 2011, produksi TBS total mencapai 1.675.789 ton, meningkat tipis sebesar 38.908 ton atau 2,38% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 1.636.881 ton. Pencapaian ini merupakan peningkatan selama lima tahun berturut-turut, yakni dari 1.138.176 ton di tahun 2007 menjadi 1.675.789 ton di tahun 2011, atau meningkat 47,23%, seperti tersaji pada grafik berikut.

In 2011, the total FFB production reached 1,675,789 tons, slightly increased by 38,908 tons or 2.38% compared to that of in 2010 (1,636,881 tons). Such achievement is a consecutive increase during the last five years, from 1,138,176 tons in 2007 to 1,675,789 tons in 2011, or increased by 47.23%, as illustrated in the following chart.

PRODUKSI TBS KEBUN SENDIRI, PLASMA, DAN PIHAK KE-3 TH 2006-2011 (TON) FFB PRODUCTION OF OWNED PLANTATION, PLASMA PLANTATION AND THIRD PARTY’S PLANTATION 2006-2011 (TON) 1,604,991 1,636,881 1,164,001 1,138,176

2006

2007

1,675,789

1,322,815

2008

2009

2010

2011 The contribution of FFB raw materials originating from the nucleus estate was 742,433 tons or 44.30%, decreased by 3.61%, from the plasma estate was 576,166 tons or 34.38%, increased by 14.46%, and from purchase from the third party was 357,190 tons or 21.32%, decreased by 1.68%.

Bahan baku TBS berasal dari kebun inti dengan kontribusi sebesar 742.433 ton atau 44,30%, turun 3,61%, kebun plasma dengan kontribusi sebesar 576.166 ton atau 34,38%, naik 14,46%, dan pembelian dari pihak ketiga dengan kontribusi sebesar 357.190 ton atau 21,32%, turun 1,68%. PRODUKSI TBS INTI, PLASMA DAN PIHAK KETIGA TAHUN 2010 DAN 2011 NUCLEUS, PLASMA AND THIRD PARTY FFB PRODUCTION IN 2010 AND 2011 URAIAN

2010

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

Produksi Kebun Inti (ton)

770.215

742.433

(3,61)

Nucleus Estate Production (ton)

Produksi Kebun Plasma (ton)

503.370

576.166

14,46

Plasma Estate Production (ton)

Produksi Pihak Ketiga (ton)

363.296

357.190

(1,68)

Third Party Production (ton)

1.636.881

1.675.789

2,38

FFB Production (ton)

Jumlah Produksi (ton)

DESCRIPTION

KONTRIBUSI PRODUKSI INTI, PLASMA DAN PIHAK KETIGA TAHUN 2010 DAN 2011 THE CONTRIBUTION OF NUCLEUS, PLASMA AND THIRD PARTY PRODUCTION IN 2010 AND 2011 2010

2011

22,19%

21,32% 47,05%

30,75%

44,30% 34,38% Kebun Inti Nucleus Plantation

66

Kebun Plasma Plasma Plantation

Pihak ke-3 Third Party

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

Produksi dan Produktivitas TBS Kebun Inti

Production and Productivity Nucleus Estate

Pada tahun 2011, produksi TBS kebun sendiri mencapai 742.433 ton, turun 3,61% dari tahun sebelumnya yang mencapai 770.215 ton. Meskipun demikian, selama lima tahun berturut-turut, terdapat kecenderungan peningkatan produksi TBS kebun sendiri, yakni dari 617.655 ton di tahun 2007 menjadi 742.433 ton di tahun 2011, meningkat sebesar 20,20%, seperti yang disajikan dalam grafik berikut.

In 2011, FFB production of the nucleus plantation reached 742,433 tons, decreased by 3.61% from that of in the previous year (770,215 tons). However, for five consecutive years there is a trend of FFB production increase in the nucleus plantation, namely from 617,655 tons in 2007 to 742,433 tons in 2011, increased by 20.20%, as illustrated in the following chart.

PRODUKSI TBS KEBUN INTI TH 2006 - 2011 (TON) FFB PRODUCTION OF THE NUCLEUS ESTATE IN 2006-2011 (TON)

PRODUKTIVITAS TBS KEBUN INTI TH 2006 - 2011 (TON/HA) FFB PRODUCTIVITY OF THE NUCLEUS ESTATE IN 2006-2011 (TON/HA)

815,137 680,191 617,655

2006

2007

770,215

742,433

692,288

2008

16.12

2009

2010

2011

Sejalan dengan program peremajaan dan perbaikan komposisi umur tanaman, Perseroan telah melaksanakan program replanting tanaman menghasilkan (TM) yang masuk kategori tanaman tua renta dan tanaman tua secara bertahap. Program ini mengandung konsekuensi, yaitu luas areal TM akan berkurang sehingga produksi TBS juga akan berkurang. Di sisi lain, luas areal tanaman ulang (TU) dan tanaman belum menghasilkan (TBM) akan bertambah, yang nantinya akan menghasilkan peningkatan produksi secara bertahap dan signifikan setelah tanaman berumur 7 sampai dengan 15 tahun. Pada tahun 2011, luas areal TM berkurang 1.388,87 ha, luas areal TBM bertambah 2.238,43 ha sehingga menjadi 7.148,32 ha, luas areal TB bertambah 2.515,50 ha, sehinga menjadi 3.212 ha. Berkurangnya areal TM, secara langsung

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

17.78

2006

17.10

17.01

16.08 14.64

2007

2008

2009

2010

2011

In line with rejuvenation and vegetation age composition improvement program, the Company has carried out replanting program towards Matured Plants categorized as aged and old plants gradually. The consequence of this program is the decrease of matured plants area so FFB production will also decrease. On the other hand, the area of replanting and immature plants will increase, which will later increase the production gradually and significantly after the plants are 7-15 years old.

In 2011, the area of matured plants decreased to 1,388.87 ha, the area of immature plants increase by 2,238.43 ha so it became 7,148.32 ha, the area of new plants increased by 2,515.50 ha so it became 3,212 ha. The decrease of area for matured plants also directly affected the decrease of FFB

67


TINJAUAN OPERASIONAL

juga berpengaruh terhadap penurunan produksi TBS di tahun 2011. Pada tahun 2003 PTPN XIII menerima areal eks plasma KKPA yang kondisinya kurang baik dan potensinya masih rendah, yaitu eks KKPA Rimba Belian seluas 104,33 ha, Gunung Meliau seluas 155,23 ha, dan Gunung Emas seluas 160 ha. Selain itu, Perseroan juga menerima areal tukar guling KKPA ke inti seluas 122,76 ha (tahun tanam 1997 dan 1998) di Kembayan dengan kondisi pertumbuhan vegetatif tanaman tidak homogen dan jumlah pokok sisipan lebih dari 40% sehingga belum menghasilkan produksi. Proses rehabilitasi terhadap keseluruhan areal eks KKPA tersebut tengah dilakukan, sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan potensi produksi kebun sendiri. Seperti yang tersaji pada tabel di bawah ini, sebanyak 42.791 ton atau 5,76% dari produksi TBS kebun sendiri yang berasal dari kebun Pamukan Kalsel di jual ke pihak ketiga karena belum adanya PMS milik sendiri. Di kebun ini, potensi produksi belum bisa diraih sepenuhnya karena terjadi losis yang tinggi akibat buah menginap di TPH dan pokok. Keterbatasan infrastruktur dan ketersediaan sarana transportasi yang terbatas ke PMS pihak ketiga (PMS Senakin dan PMS Smart Group), menghambat proses pengiriman TBS baik lewat darat maupun lewat air. Pada tahun 2012, PTPN XIII berencana membangun PMS di Pamukan Kalsel, kapasitas 30 ton TBS/jam senilai Rp 13,75 miliar untuk menampung TBS hasil kebun Pamukan dan sekitarnya. Program tersebut telah mendapat persetujuan secara prinsip yang tertuang dalam Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi PTPN XIII (Persero) Nomor 13.00/ RIS/01/I/2012 tanggal 7 Januari 2012.

production in 2011. In 2003, PTPN XIII received areas that were used as plasma KKPA which condition was not good and has a low potential, i.e. former KKPA Rimba Berlian with a total area of 104.33 ha, and Gunung Meliau with a total area of 160 ha. Aside from that, the Company also received an area which was exchanged from KKPA to nucleus estate with a total area of 122.76 ha (planting year 1997 and 1998) in Kembayan with non-homogenous vegetative growth and more than a total of 40% interleaved stock so it has not produced anything. The rehabilitation process toward the entire area which was formerly used as KKPA is being carried out, so it is expected that the potential production of the nucleus plantation can be increased. As illustrated in the following table, 42,791 tons or 5.76% of FFB production ofthe nucleus plantation contributed by Pamukan estate in South Kalimantan are sold to the third party due to the lack of Palm Oil Millownedby the Company. In this estate, potential production cannot be fully achieved due to high loss because fruits had to stay overnight at the loading ramp and stock. The limited infrastructure and transportation facilities to the third party’s Palm Oil Mill (Palm Oil Mill Senakin and Palm Oil Mill Smart Group) obstructed the transportation of FFB by land and by water. In 2012, PTPN XIII plans to build a Palm Oil Mill in Pamukan, South Kalimantan, with a total capacity of 30 ton of FFB/hour with a total value of IDR13.75 billion to accommodate FFB from Pamukan estate and the surrounding areas. The program is principally approved and stated in the Minutes of PTPN XIII Board of Commissioners and Board of Directors’ Meeting No. 13.00/RIS/01/I/2012 dated 7 January 2012.

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS KEBUN SENDIRI PRODUCTION AND PRODUCTIVITY OF THE NUCLEUS PLANTATION URAIAN

2010

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

DESCRIPTION

Produksi TBS (ton) - Diolah sendiri - Dijual ke Pihak ke-3 Jumlah TBS Produktivitas ton TBS/ha

68

FFB Production (ton) 699.642

702.699

0,44

Processed independently -

42.791

67.551

36,62

Sold to the third party -

742.433

770.215

3,61

Total FFB

17,008

17,101

0,54

Productivity (ton of FFB/ha)

Produksi dan Produktivitas Kebun Plasma

Production and Productivity of Plasma Plantation

Pada tahun 2011, produksi TBS kebun plasma mencapai 576.166 ton, meningkat 14,46% dari tahun sebelumnya. Pencapaian ini merupakan peningkatan selama lima tahun berturut-turut, yakni dari 312.196 di tahun 2007 menjadi 576.166 di tahun 2011, atau meningkat 84,55%. Hal ini menunjukkan komitmen dan kesungguhan PTPN XIII

In 2011, FFB production of the plasma estate reached 576,166 tons, increased by 14.46% from that of in the previous year. Such achievement is a consecutive increase during the last five years, namely from 312,196 in 2007 to 576,166 in 2011, or increased by 84.55%. This condition shows the commitment and the determination of PTPN XIII

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

dalam memberdayakan plasma, melalui program plasma PIR, plasma KKPA, plasma PSM dan revitalisasi kebun.

in empowering plasma through plasma PIR, plasma KKPA, plasma PSM and plantation revitalization program.

PRODUKSI TBS KEBUN PLASMA TH 2006 - 2011 (TON) FFB PRODUCTION OF THE PLASMA PLANTATION IN 2006-2011 (TON)

PRODUKTIVITAS TBS KEBUN PLASMA TH 2006 - 2011 (TON/HA) PRODUCTIVITY OF FFB PRODUCTION OF THE PLASMA PLANTATION IN 2006-2011 (TON/HA)

338,564

312,196

2006

2007

382,036

473,818

2008

2009

503,370

576,166 7.07

2010

2011

Semakin intensifnya pelatihan/pendampingan petani plasma oleh Perusahaan dan semakin membaiknya harga TBS, telah mendorong petani melakukan pemeliharaan kebun dan panen dengan lebih baik. Demikian pula, PTPN XIII juga memberikan kemudahan dalam hal pengadaan pupuk melalui pinjaman pupuk ke sejumlah KUD dengan tingkat bunga yang ringan, bekerjasama dengan bagian PKBL PT Pertamina.

2006

9.08

9.47

2009

2010

10.78

7.46

6.25

2007

2008

2011

The intensive training/coaching for plasma farmers by the Company and the improvement of FFB price has encouraged farmers to maintain their estate and harvest in a better way. PTPN XIII also assisted the provision of fertilizer by giving fertilizer loan to a number of Village Cooperatives with soft loan, in collaboration with the Partnership and Environment Development Program of PT Pertamina.

lihat penjelasannya di bagian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, sub bab Program Kemitraan. see chapter Corporate Social Responsibilty for further information.

Secara keseluruhan, produktivitas kebun plasma meningkat 13,80%, dari 9,47 ton TBS/ha di tahun 2010 menjadi 10,78 ton TBS/ha di tahun 2011. Produktivitas plasma PIR meningkat 10,75% menjadi 11,82 ton TBS/ha, plasma KKPA meningkat 23,35% menjadi 9,32 ton TBS/ha,plasma PSM meningkat 19,82% menjadi 10,50 ton TBS/ha, serta plasma revitalisasi meningkat 18,2% menjadi 5,20 ton TBS/ha, seperti tersaji pada tabel berikut.

Overall, the productivity of plantation estate increased by 13.80% from 9.47 ton of FFB/ha in 2010 to 10.78 ton of FFB/ha in 2011. The productivity of plasma PIR increased by 10.75% to 11.82 ton of FFB/ha, plasma KKPA increased 23.35% to 9.32 ton of FFB/ha, plasma PSM increased 19.82% to 10.50 ton of FFB/ha, and revitalization increased by 18.2% to 5.20 ton of FFB/ha, as illustrated in the following table.

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS TBS KEBUN PLASMA & PIHAK KETIGA FFB PRODUCTION AND PRODUCTIVITY OF THE PLASMA PLANTATION & THIRD PARTY PRODUCTION URAIAN

2010

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

Produksi Kebun Plasma (ton)

(ton) Plasma Production -

- Plasma PIR

321.857

- Plasma KKPA

176.923 3.720

- Plasma PSM - Revitalisasi

DESCRIPTION

9,76

Plasma PIR -

215.288

21,64

Plasma KKPA -

4.457

19,81

Plasma PSM Revitalization -

353.281

870

3.140

260,91

Jumlah TBS (ton)

503.370

576.166

14,46

(ton)Total FFB -

Produksi Pihak Ketiga

363.296

357.190

(1,68)

Produksi Pihak Ketiga

Jumlah Plasma & Pihak ketiga

866.666

933.356

7,70

Produktivitas Kebun Plasma (ton/ha) - Plasma PIR

Jumlah Plasma & Pihak ketiga (ton/ha) Plasma Produvtivity -

10,672

10,75

Plasma PIR -

9,549

20,74

Plasma KKPA -

10,502

19,82

Plasma PSM -

11,819

- Plasma KKPA

7,909

- Plasma PSM

8,765

- Revitalisasi

4,394

5,197

18,27

Revitalization -

Produktivitas TBS

9,470

10,777

13,80

FFB Productivity

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

69


TINJAUAN OPERASIONAL

b. Produksi Minyak Sawit dan Inti Sawit

b. Palm Oil and Palm Kernel Production

Pada tahun 2011, produksi minyak sawit PTPN XIII mencapai 353.664 ton, naik 4,00% dari tahun sebelumnya, sedangkan produksi inti sawit mencapai 64.287 ton, naik 3,50%. Selama lima tahun terakhir, produksi minyak sawit mengalami peningkatan yang signifikan, yakni dari 242.577 ton di tahun 2007 menjadi 353.664 ton di tahun 2011, atau naik 218,33%, sedangkan produksi inti sawit naik 30,22%, yakni dari 49.369 ton di tahun 2007 menjadi 64.287 ton di tahun 2011.

In 2011, palm oil production of PTPN XIII reached 353,664 tons, increased by 4.00% from the previous year, while palm kernel production reached 64,287 tons, increased by 3.50%. During the last five years, palm oil production has significantly increased, namely from 242,577 tons in 2007 to 353,664 tons in 2011, or increased by 218.33%, while palm kernel production increased by 30.22%, namely from 49,369 tons in 2007 to 64,287 tons in 2011.

Terhadap produksi minyak sawit Indonesia, produksi minyak sawit PTPN XIII di tahun 2011 mencapai 1,5% dari 23,5 juta ton, sedangkan di tahun 2010 mencapai 1,55% dari sekitar 22 juta ton.

Compared to Indonesian palm oil production, palm oil production of PTPN XIII in 2011 reached 1.5% out of 23.5 million tons, while in 2010 it reached 1.55% out of 22 million tons.

PRODUKSI MINYAK SAWIT KEBUN INTI, PLASMA DAN PIHAK KE-III TH 2006 - 2011 (TON) PALM OIL PRODUCTION OF NUCLEUS, PLASMA AND THIRD PARTY’S PLANTATION IN 2006-2011 (TON)IN 2006-2011 (TON)

PRODUKSI INTI SAWIT KEBUN INTI, PLASMA DAN PIHAK KE-III TH 2006 - 2011 PALM KERNEL PRODUCTION OF NUCLEUS, PLASMA AND THIRD PARTY’S PLANTATION IN 2006-2011 (TON)

345,554 246,310

242,577

2006

2007

340,069

363,664 53,184

280,178

2008

2009

2010

2006

2011

Produksi minyak sawit dan inti sawit PTPN XIII berasal dari kebun sendiri, kebun plasma dan pihak ketiga. Terhadap produksi minyak sawit total, kebun sendiri memberikan kontribusi sebesar 160.165 ton atau 45,29%, turun 0,59%, kebun plasma memberikan kontribusi sebesar 118.947 ton atau 33,63%, naik 15,36%, dan pihak ketiga memberikan kontribusi sebesar 74.552 ton atau 21,08%, turun 1,70%. Terhadap produksi inti sawit total, kebun sendiri memberikan kontribusi sebesar 28.923 ton atau 44,99%, turun 2,73%, kebun plasma memberikan kontribusi sebesar 22.272 ton atau 34,36%, naik 19,78%, dan pihak ketiga memberikan kontribusi sebesar 13.092 ton atau 20,36%, turun 5,01%.

49,369

2007

66,835

62,110

64,287

2009

2010

2011

54,864

2008

The palm oil and palm kernel production of PTPN XIII originated from nucleus, plasma and third party’s plantation. To the total palm oil production, the contribution of the nucleus plantation was 160,165 tons or 45.29%, decreased by 0.59%, the contribution of the plasma plantation was 118,947 tons or 33.63%, increased by 15.36%, and the contribution of the third party’s was 74,552 tons or 21.08%, decreased by 1.70%. To the total palm kernel production, the contribution of the nucleus plantation was 28,923 tons or 44.99%, decreased by 2.73%, the contribution of the plasma plantation was 22,272 tons or 34.36%, increased by 19.78%, and the contribution of the third party’s was 13,092 tons or 20.36%, decreased by 5.01%.

KONTRIBUSI PRODUKSI CPO INTI, PLASMA DAN PIHAK KETIGA THE CONTRIBUTION OF CPO PRODUCTION OF NUCLEUS, PLASMA AND THIRD PARTY’S PLANTATION 2010

2011

22,3%

21,09% 47,38%

45,29% 33,63%

30,32% 70

Kebun Inti Nucleus Estate

Kebun Plasma Plasma Plantation

Pihak ke-3 Third Party

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

Potensi produksi minyak sawit dan inti sawit kebun sendiri belum sepenuhnya bisa diraih. Sampai dengan bulan Mei 2011, PTPN XIII masih menjual TBS dari kebun Pelaihari ke pihak ketiga sebesar 23.516 ton, atau setara dengan 5.646 ton minyak sawit dan 797 ton inti sawit. Hal ini dilakukan karena PMS Pelaihari masih dalam proses penyelesaian, dan baru mulai beroperasi sejak bulan Juni 2011. Demikian juga, potensi produksi dari kebun Pamukan sebanyak 19.275 ton TBS belum bisa diraih, dikarenan pembangunan PMS Pamukan baru dimulai tahun 2012.

Palm oil and palm kernel production potential of the nucleus plantation has not been fully achieved. Up to May 2011, PTPN XIII only sold FFB from Pelaihari estate to the third party amounting 23,516 tons or equals to 5,646 tons of palm oil and 797 tons of palm kernel. It was carried out because Pelaihari Palm Oil Mill was still being completed and started its operation in June 2011. Also, production potential from Pamukan estate amounting 19,275 tons of FFB has not been achieved because the construction of Pamukan Palm Oil Mill has just initiated in 2012.

PRODUKSI MINYAK SAWIT DAN INTI SAWIT PALM OIL AND PALM KERNEL PRODUCTION URAIAN

2010

2011

- Kebun Inti

161.123

160.165

- Kebun Plasma

103.108 75.838 340.069

Produksi Minyak Sawit (ton)

- Pihak Ketiga Jumlah Produksi MS

DESCRIPTION

PERUBAHAN CHANGE (%)

Palm Oil Production (ton) (0,59)

- Nucleus Plantation

118.947

15,36

- Plasma Plantation

74.552

(1,70)

- Third Party

353.664

4,00

Produksi Inti Sawit (ton)

Total Palm Oil Production Palm Kernel Production (ton)

- Kebun Inti

29.734

28.923

(2,73)

- Nucleus Plantation

- Kebun Plasma

18.594

22.272

19,78

- Plasma Plantation

- Pihak Ketiga

13.783

13.092

(5,01)

- Third Party

Jumlah Produksi IS

62.111

64.287

3,50

Total Palm Kernel Production

3. Manajemen Kebun Plasma

3. Plasma Plantation Management

PTPN XIII memiliki komitmen untuk menjadi pelopor terdepan dalam mengembangkan kemitraan dengan petanipetani perkebunan. Dengan komposisi areal 49% kebun sendiri dan 51% kebun plasma, PTPN XIII tidak hanya berkonsentrasi untuk memajukan dan mengembangkan kebun inti saja, namun juga memiliki kepedulian yang besar dan tinggi terhadap kebun plasma.

PTPN XIII memiliki komitmen untuk menjadi pelopor terdepan dalam mengembangkan kemitraan dengan petanipetani perkebunan. Dengan komposisi areal 49% kebun sendiri dan 51% kebun plasma, PTPN XIII tidak hanya berkonsentrasi untuk memajukan dan mengembangkan kebun inti saja, namun juga memiliki kepedulian yang besar dan tinggi terhadap kebun plasma.

PTPN XIII telah memiliki bagian khusus yang mengelola plasma sejak tahun 2008. Secara struktur organisasi, Manajemen Kebun Plasma berada di bawah Direktorat Produksi bagian Tanaman. Bagian Plasma Kantor Direksi telah dilengkapi dengan Kepala Urusan Umum & Bina Tani untuk menangani permasalahan yang harus mendapatkan perhatian antara lain pembinaan Koperasi/Petani dan penyelesaian sertifikasi lahan.

PTPN XIII has a special division managing plasma plantation since 2008. In the organizational structure, the Management of Plasma Plantation is under the Plants Division of the Directorate of Production. Plasma Division of the Directors’ Office has been equipped with the Head of General Affairs and Farmers’ Development to handle issues which required special attention such as Cooperative/ Farmers’ development and the settlement of land certification issues.

Sampai dengan tahun 2011, telah terbentuk 5 (lima) unit kerja plasma.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Up to 2011, 5 (five) plasma work units was established.

71


TINJAUAN OPERASIONAL

UNIT PLASMA PTPN XIII PLASMA UNIT OF PTPN XIII NO.

UNIT PLASMA PLASMA UNIT

LOKASI LOCATION

LUAS AREAL (HA) JUMLAH KUD TOTAL AREA (HA) TOTAL VILLAGE COOPERATIVE

1.

Tabara Plasma

Kab. Pasir Kalimantan Timur District of Pasir, East Kalimantan

11.666

5

2.

Tajati Plasma

Kab. Pasir Kalimantan Timur District of Pasir, East Kalimantan

11.910

9

3.

Kembayan Plasma

Sanggau, DKB II Sanggau, West Kalimantan Area II

4.946,29

8

4.

Rimba Plasma

Sanggau, DKB I Sanggau, West Kalimantan Area I

4.463,06

3

5.

Gunung Meliau Plasma

Sanggau, DKB I Sanggau, West Kalimantan Area II

1.114,79

4

In 2011, plasma division of PTPN XIII was active in various programs, including socializing PSM program to a number of Village Cooperatives, holding a gathering with the farmers, and holding training/coaching for plasma farmers. Farmer coaching was intensified by activating farmer group organizations, formulating and implementing activity plans such as estate maintenance, harvesting, transportation, etc. Details on the farmers’ training and coaching program are

Selama tahun 2011, bagian plasma PTPN XIII aktif melaksanakan berbagai program, diantaranya sosialisasi program PSM dengan sejumlah KUD, temu tani dan pelatihan/ pendampingan petani plasma. Intensifikasi pembinaan petani dilaksanakan dengan sasaran mengaktifkan organisasi kelompok tani, penyusunan dan pelaksanaan rencana kegiatan seperti pemeliharaan kebun, panen, pengangkutan dan lain-lain. Rincian program pelatihan dan pendapingan petani disajikan pada tabel berikut. TABEL PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PETANI TABLE ON FARMERS’ TRAINING AND COACHING URAIAN Fasilitator Pelatihan petani

Facilitator Farmers’ Training

1.440

109

69

429

Coaching from facilitator

0

118

0

Training for Cooperative Officer

1.566

1.789

2.812

Total

139

Pendampingan fasilitator Jumlah

DESCRIPTION

118

Sekolah Lapang Pelatihan Petugas Koperasi

72

JUMLAH PESERTA TOTAL PARTICIPANTS 2009 2010 2011 0 0 207 1.484 943 1.111

Field School

III. Profitabilitas

III. Profitability

Pada tahun 2011, hasil segmen kelapa sawit meningkat 4,57% dari tahun sebelumnya, sehingga perolehan laba sebelum PPh menjadi Rp174,47 miliar. Perseroan mencatatkan profitabilitas sebesar 6,23%, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,64%. Profitabilitas dihitung dengan membandingkan laba sebelum PPh terhadap penjualan. Penurunan ini terutama disebabkan peningkatan penjualan tidak sebanding dengan kenaikan laba, yaitu penjualan meningkat 11,38% sedangkan laba sebelum PPh hanya meningkat 4,57%. Hal ini dikarenakan biaya-biaya untuk segmen kelapa sawit cenderung meningkat antara lain Harga Pokok Penjualan, biaya usaha dan biaya bunga masingmasing meningkat sebesar 13,80%, 9,4% dan 6,76%.

In 2011, the production of oil palm segment increased by 4.57% from the previous year so earnings before VAT was IDR 174.47 billion. The Company recorded profitability of 6.23%, lower than that of in the previous year (6.64%). Profitability is calculated by comparing earnings before VAT and sales. The decrease was mainly caused by the increase of sales which was not proportional to the increase of earnings. Sales increased by 11.38% while earnings before VAT only increased by 4.57%. This was caused by the increase of costs for oil palm segment, such as cost of sales, operating cost, and interest which increased by 13.80%, 9.4% and 6.76%, respectively.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

PROFITABILITAS SEGMEN KELAPA SAWIT PROFITABILITY OF OIL PALM SEGMENT URAIAN Penjualan Laba/Rugi sebelum PPh

DESCRIPTION

2010

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

2.513.318

2.799.305

11,38

Sales

166.841

174.465

4,57

Earnings before Tax

6,64

6,23

(0,41)

Gross Profit Margin

Gross Profit Margin

IV. Perkembangan Kapasitas Produksi

IV. The Development of Production Capacity

Sejalan program peningkatan skala usaha, pada tahun 2011 PTPN XIII telah berhasil menambah kapasitas pabrik mi-nyak sawit, dengan beroperasinya PMS Kembayan dan PMS Pelaihari yang dibangun mulai tahun 2009. Pembangunan dua PMS yang masing-masing dirancang dengan kapasitas 30 ton TBS/jam expandable ke 45 ton TBS/jam ini merupakan rangkaian pembangunan perkebunan kelapa sawit di Kembayan dan Pelaihari yang telah dilaksanakan sebelumnya. Areal Pelaihari merupakan areal eks tanaman tebu yang dialihfungsikan menjadi perkebunan kelapa sawit. Selain mengolah produksi sawit dari kebun sendiri, PMS Kembayan dan PMS Pelaihari juga dipersiapkan untuk menampung produksi sawit dari plasma dan perkebunan swasta di sekitarnya.

In line business scale improvement program, in 2011, PTPN XIII has succeeded in increasing the capacity of palm oil mill after Kembayan and Pelaihari Palm Oil Mill, which construction was begun in 2009, started their operation. The construction of two Palm Oil Mills in which each of them was designed with a total capacity of 30 ton of FFB/ hour expandable to 45 ton of FFB/hour is within the series of oil palm estate development in Kembayan and Pelaihari which have been carried out previously. Pelaihari is an area which was formerly used to plant sugar cane and was changed into an oil palm estate. Aside from processing oil palm production from owned plantation, Kembayan and Pelaihari Palm Oil Mill are also prepared to accommodate oil palm productions from plasma plantation and private plantation in the surrounding areas.

Sampai dengan tahun 2011, PTPN XIII telah memiliki 9 (sembilan) PMS dengan kapasitas terpasang mencapai 440 ton TBS/jam, naik 15,79% dari tahun sebelumnya. Kesembilan PMS tersebut tersebar di wilayah Kalimantan Barat I sebanyak 2 (dua) PMS, Kalimantan Barat II sebanyak 3 (tiga) PMS, Kalimantan Timur sebanyak 3 (tiga) PMS, dan Kalimantan Selatan/Tengah sebanyak 1 (satu) PMS. Dengan meningkatnya produksi TBS, kapasitas terpakai di tahun 2011 mencapai 350,6 ton TBS/jam, meningkat 18,45% dari tahun sebelumnya. Sepanjang tahun 2011, PMS milik PTPN XIII berhasil mengolah TBS sebanyak 1.617.928 ton, naik 64.486 ton dari tahun sebelumnya, seperti tersaji pada tabel berikut.

Up to 2011, PTPN XIII has had 9 (nine) Palm Oil Mills with installed capacity reaching 440 ton of FFB/hour, increased by 15.79% from the previous year. The nine Palm Oil Mills are spread in West Kalimantan I (2 (two) Palm Oil Mills), West Kalimantan II (3 (three) Palm Oil Mills), East Kalimantan (3 (three) Palm Oil Mills), and South/Central Kalimantan (1 (one) Palm Oil Mill). Since FFB production increased, installed capacity in 2011 reached 350.6 ton of FFB/hour, increased by 18.45% from the previous year. During 2011, Palm Oil Mills owned by PTPN XIII processed 1,617,928 ton of FFB, increased by 64,486 tons from the previous year, as illustrated in the following table.

KAPASITAS PRODUDUKSI PMS PRODUCTION CAPACITY OF PALM OIL MILL URAIAN

2010

Jumlah PMS

2011 7

PERUBAHAN CHANGE (%)

DESCRIPTION

9

28,57

Number of Palm Oil Mill

Kapasitas Terpasang Pabrik (Ton TBS/jam)

380

440

15,79

Factories’ Installed Capacity (Ton FFB/hour)

Kapasitas Terpakai (Ton TBS/jam)

296

350,6

18,45

Processing Capacity in use (Ton FFB/hour)

1.553.442

1.617.928

4,15

Processed FFB (Ton)

TBS diolah (Ton)

Guna meningkatkan efisiensi kinerja PMS, Perseroan melakukan sistem pemeliharaan dan pengoperasian di pabrik sesuai dengan Standar Operasional Prosedur, baik dilakukan secara intern maupun outsourcing kepada pihak ketiga yang kompeten. Semenjak tahun 2007, Perusahaan telah melakukan perbaikan pabrik secara besar-besaran

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

In order to increase the work efficiency of Palm Oil Mill, the Company uses a maintenance and operating system at the mill in compliant with the Standard Operating Procedure, which is performed by internal personnel or through outsourcing to a competent third party. Since 2007 the Company has carried out major reparation at the

73


TINJAUAN OPERASIONAL

di seluruh PMS dan peningkatan kapasitas di 2 (dua) PMS, yaitu di PMS Ngabang dan PMS Rimba Belian dengan alokasi dana total mencapai Rp289,86 miliar mulai tahun 2007-2011.

entire Palm Oil Mills and capacity increase in 2 (two) Palm Oil Mills (PMS), namely PMSNgabang and PMSRimba Belian with total fund allocation reaching IDR289.86 billion for the period of 2007-2011.

KAPASITAS OLAH PABRIK MINYAK SAWIT YANG TERSEDIA TH 2006 - 2011 (TON TBS/JAM) AVAILABLE PROCESSING CAPACITY OF PALM OIL MILL IN 2006-2011 (TONS OF FFB/HOUR)

KAPASITAS OLAH PABRIK SAWIT TERPAKAI TH 2006 - 2011 (TON TBS/JAM) PROCESSING CAPACITY IN USE OF PALM OIL MILL IN 2006-2011 (TONS OF FFB/HOUR)

380 279

279

2006

2007

2008

310

2009

2010

2011

215

214

223

2006

2007

2008

267

2009

296

2010

351

2011

Rendemen

Extraction Rate

Realisasi rendemen rata-rata Minyak Sawit dan Inti Sawit tahun 2011 berada di bawah periode yang sama tahun 2010 masing-masing sebesar 0,03%, rendemen minyak sawit mencapai 21,86% dan rendemen inti sawit mencapai 3,97%. Kinerja dua PMS baru yang mulai beroperasi bulan Juni 2011 cukup baik, PMS Kembayan menghasilkan rendemen minyak sawit 22,08% sedangkan PMS Pelaihari menghasilkan rendemen minyak sawit 24,01%.

The realization of average Palm Oil and Palm Kernel extrac tion rate in 2011 was below that of in the same period in 2010, 0.03% respectively. Palm oil extraction rate reached 21.86% and palm kernel extraction rate reached 3.97%. The performance of two new Palm Oil Mills which began their operation in June 2011 was relatively good. PMS Kembayan produced 22.08% of palm oil extraction rate, while PMS Pelaihari produced 24.01% of palm oil extraction rate.

RENDEMEN RATA-RATA MINYAK SAWIT TH 2006 - 2011 (%) AVERAGE EXTRACTION RATE OF PALM OIL IN 2006 - 2011 (%)

RENDEMEN RATA-RATA INTI SAWIT TH 2006 - 2011 (%) AVERAGE EXTRACTION RATE OF PALM KERNEL IN 2006 - 2011 (%)

21,25

2006

74

310

396

22,00

2007

22,04

2008

22,60

2009

21,89

2010

21,89

2011

4,59

2006

4,48

2007

4,32

2008

4,37

2009

4,00

3,97

2010

2011

Untuk menghasilkan tingkat ekstraksi yang tinggi, Perusahaan mempersiapkan dan mempercepat pelaksanaan perbaikan Instalasi Pabrik. Selain itu, Perusahaan juga memberlakukanpenerimaan produksi TBS berdasarkan luasan areal, kepemilikan, analisa mutu, menerapkan sanksi pengurangan harga bagi yang menyimpang dari norma dan membatasi pengiriman TBS dari Plasma dan Pihak ke III pada malam hari agar mudah dikendalikan kualitas buahnya.

In order to produce high extraction rate, the Company prepared and accelerated the reparation of Mill Instalation. In addition, the Company also applied Fresh Fruit Bunches production receipt based on width of areas, ownership, and quality control. It also gave sanction in the form of reducing price for those violating the norms and limiting Fresh Fruit Bunches delivery from plasma plantation to the third party at night in order to easily control the fruit quality.

Mutu Produksi

Production Quality

PTPN XIII telah memiliki Bagian Quality Assurance dan Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu, dan didukung oleh fasilitas laboratorium yang representatif di unit-unit produksi maupun di Kantor Direksi.

PTPN XIII has had Quality Assurance and Quality Management System Supervision Division and supported by representative laboratory facilities in the production units and in the Directors’ Office.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

Pabrik Minyak Sawit PTPN XIII telah berhasil mendapatkan pengakuan standar mutu produksi sejak tahun 2005. Setelah sebelumnya menerapkan SMM ISO 9001 : 2000, pada tanggal 9 Juli 2010 Perusahaan meraih SMM SNI ISO: 2008 yang dikeluarkan oleh PT TUV NORD Indonesia, sebuah Perusahaan/Lembaga yang memiliki sertifikat internasional. Proses perpanjangan sertifikasi SMM ISO 9001:2008 dilaksanakan setiap tahun untuk proses produksi di tujuh PMS, yaitu PMS Gunung Meliau (Kalbar), PMS Rimba Belian (Kalbar), PMS Parindu (Kalbar), PMS Ngabang (Kalbar), PMS Long Pinang (Kaltim), PMS Samuntai (Kaltim), dan PMS Long Kali (Kaltim).

Palm Oil Mills of PTPN XIII has obtained the production quality standard acknowledgement since 2005. After applying SMM ISO 9001:2000, on July 9, 2010 the Company received SMM SNI ISO:2008 issued by PT TUV NORD Indonesia,acompany/organisation that has obtained an international certificate. The certification renewal process of SMM ISO 9001:2008 is carried out annualy for each production process in seven Palm Oil Mill, namely Gunung Meliau Palm Oil Mill, Rimba Belian Palm Oil Mill), Parindu Palm Oil Mill, Ngabang Palm Oil Mill (West Kalimantan), Long Pinang Palm Oil Mill (East Kalimantan), Samuntai Palm Oil Mill, and Long Kali Palm Oil Mill (East Kalimantan).

Pada tahun 2011, mutu minyak sawit produk PTPN XIII sudah lebih baik dari tahun sebelumnya, yang ditunjukkan oleh angka ALB dan kadar kotoran dan kadar air yang lebih rendah dari tahun 2010. Meskipun demikian, Perusahaan berkomitmen untuk meningkatkan mutu produknya agar semakin mendekati angka norma yang dipersyaratkan, seperti diuraikan pada tabel berikut.

In 2011, the quality of palm oil produced by PTPN XIII was better than that of in the previous year, showed by lower free fatty acid content, dirt content and moisture content compared to that of in 2010. However, the Company is committed to increase its product quality to approach the required norm value as illustrated in the following table.

URAIAN N orma Norms

MUTU QUALITY 2010

DESCRIPTION 2011

Kelapa Sawit :

Oil Palm:

Mutu Minyak Sawit ( % )

Quality of Palm Oil (%) 3,50

4,11

3,78

- Kadar Kotoran

0,020

0,028

0,020

Dirt Content -

- Kadar Air

0,150

0,251

0,208

Moisture Content -

- ALB

2,00

1,16

1,10

- Kadar Kotoran

6,00

7,85

7,82

Dirt Content -

- Kadar Air

7,00

8,70

7,39

Moisture Content -

- ALB

Mutu Inti Sawit ( % )

Free Fatty Acid -

Quality of Palm Kernel (%) Free Fatty Acid -

Upaya yang dilakukan oleh PTPN XIII diantaranya adalah melalui penerbitan Sertifikat Mutu Pengiriman Buah (SMPB), pengetatan pengiriman TBS pada malam hari terutama dari pihak plasma dan pihak III serta perbaikan dan pengoperasian instalasi pabrik sesuai Standar Operation Procedure (SOP).

Efforts carried out by PTPN XIII among others are issuing Fruit Delivery Quality Certificate (SMPB), limiting the delivery of Fresh Fruit Bunches at night especially from plasma farmers and the third party and repairing as well as operating mill installation pursuant to the Standard Operating Procedure (SOP).

V. Rencana Tahun 2012

V. Plan for 2012

Rencana kerja yang akan dilaksanakan tahun 2012 meliputi: Pemeliharaan TBM kebun sendiri seluas 15.069,09 ha, dan kebun plasma seluas 2.753,66 ha. Melanjutkan program tanam baru di unit eksisting kebun sendiri, meliputi kebun Ngabang 3.665 ha, kebun Kembayan 2.539 ha, kebun Parindu 700 ha, Pamukan 1.550 ha dan Tajati 2.350 ha, dan program peremajaan seluas 3.025,10 Ha. Melanjutkan program revitalisasi perkebunan kebun plasma seluas 4.772,87 Ha, dan tanam baru dan ulang seluas 2.000,57 ha.

Work plans to be carried out in 2012 are: Maintaining immature plants in owned plantation (15,069.09 ha) and in plasma plantation (2,753.66 ha) Continuing the program of planting new plants in the existing unit of owned plantation, covering Ngabang estate (3,665 ha), Kembayan estate (2,539 ha), Parindu estate (700 ha), Pamukan (1,550 ha), and Tajati(2,350 ha), and replanting program in an area of 3,025.10 Ha. Continuing the revitalization program in plasma estate (4,772.87 ha) and new plants and replanting (2,000.57 ha).

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

75


TINJAUAN OPERASIONAL

Melanjutkan program pengurusan sertifikasi lahan plasma. Pemeliharan dan perbaikan pabrik sehingga memiliki tingkat kehandalan dan efisiensi yang tinggi, melakukan penghematan energi dan audit teknologi. Memperbaiki manajemen panen, sortasi buah dan perbaikan kondisi jalan dan pengangkutan dari kebun ke pabrik. Audit operasional/kinerja oleh Lembaga Independen sebagai salah satu masukan dalam upaya pembenahan untuk mencapai operasional yang ekonomis, efisien dan efektif di setiap unit kerja. Peningkatan kapasitas PMS Kembayan menjadi 30-60 ton TBS/jam. Pembangunan PMS Pamukan kapasitas 30 ton TBS/jam. Peningkatan kolektibiltas dana talangan.

76

Continuing the arrangement of plasma estate certification program. Maintaining and repairing the mills in order to obtain high competency and efficiency level, carrying out energy saving program and technology audit. Improving the management of harvesting, fruit sorting, and repairing the road and transportation system from the estate to the mill. Operational/performance audit by Independent Institution as one of the inputs in an effort for improvement to obtain economical, efficient and effective operational in each work unit. Increasing the capacity of Kembayan Palm Oil Mill to 3060 ton of FFB/hour. Constructing Pamukan Palm Oil Mill with a capacity of 30 ton of FFB/hour. Increasing the collectability of bail out.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

Pabrik Minyak Sawit Terbaik untuk Masyarakat Kembayan dan Pelaihari The Best Palm Oil Mill for Kembayan and Pelaihari Communities Dua PMS baru, yaitu PMS Kembayan dan PMS Pelaihari, masing-masing berkapasitas 30 ton TBS/jam, extenable 60 ton TBS/jam, mulai beroperasi di tahun 2011. Pembangunan PMS melibatkan masyarakat sekitar pabrik sebagai upaya untuk memberdayakan masyarakat lokal. PMS Kembayan dan PMS Pelaihari merupakan pabrik percontohan berteknologi modern yang ramah lingkungan, dilengkapi dengan thermal oil boiler yang bekerja secara otomatis, vertical sterilizer (rebusan berdiri), dan delapan buah kolam limbah. Dalam upaya penghematan bahan bakar untuk mengurangi emisi gas buang, PKS tersebut juga dilengkapi dengan economizer.

Two new Palm Oil Mills, namely Kembayan Palm Oil Mill and Pelaihari Palm Oil Mill, each with the total capacity of 30 tons of FFB/hour, extendable to 60 tons of FFB/ hour are ready to operate in 2011. The Construction of the Palm Oil Mill involved the community living nearby the mill as an effort to empower the local community. Kembayan Palm Oil Mill and Pelaihari Palm Oil Mill are palm oil mills pilot project using the modern technology yet environmentally friendly and equipped with automatic thermal oil boiler, vertical sterilizer, and eight waste ponds. In order to use the fuel economically to reduce the gas emission of wasted gas, the Palm Oil Mills are also equipped with economizer.

PMS Kembayan dan Pelaihari, tidak hanya menampung produksi sawit dari kebun inti, namun juga menampung produksi sawit dari plasma dan perkebunan swasta di sekitarnya. Dengan beroperasinya kedua PMS tersebut, diharapkan akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar pabrik.

Kembayan and Pelaihari Palm Oil Mills do not only accommodate the oil palm products from nucleus plantation, but also oil palm products from nearby plasma and private plantations. It is expected that after the two Palm Oil Mills are operated, the standard of living of people nearby the mills will be improved.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

77


TINJAUAN OPERASIONAL

B. Segmen Karet

B. Rubber Segment

Pengelolaan segmen karet PTPN XIII telah dimulai sejak tahun 1996, melalui pengembangan kebun inti yang dikelola sendiri, serta kebun plasma dengan pola PIRBUN.

The management of rubber segment of PTPN XIII was initiated in 1996 through the development of independently managed nucleus estate and plasma estate with PIRBUN pattern.

Pada tahun 2011, segmen karet memberikan kontribusi nilai penjualan sebesar 22,59%, terhadap nilai penjualan total. Kontribusi ini turun 2,59% dari tahun sebelumnya yang mencapai 25,18%.

In 2011, the contribution of rubber segment to the total sales value was 22.59%. Such contribution decreased by 2.59% from the previous year (25.18%).

PTPN XIII berencana untuk meningkatkan skala usaha segmen karet melalui pembangunan kebun karet di Tanah Bumbu, Kalsel, dengan luas areal 15.500 ha (2.500 ha inti dan 13.000 ha plasma), bersinergi dengan Pemkab Tanah Bumbu. Pada lokasi yang sama, akan dibangun pula Pabrik Pengolahan Karet (PKR) dan industri hilirnya.

PTPN XIII plans to improve the business scale of rubber segment by establishing a rubber estate in Tanah Bumbu, South Kalimantan, with a total area of 15,500 ha (2,500 ha nucleus estate and 13,000 ha plasma estate), in collaboration with Regional Government of Tanah Bumbu. At the same location, a CRF will be constructed as well as its downstream industries.

I. Volume Produksi dan Volume Penjualan

I. Production Volume and Sales Volume

1. Volume Produksi

1. Production Volume

Luas areal total segmen karet tahun 2011 mencapai 44.082,50 ha, naik 1,77% dari tahun sebelumnya yang mencapai 43.316,50 ha, dengan komposisi areal inti terhadap plasma adalah 32,86% kebun sendiri berbanding 67,14% areal plasma. Penambahan areal yang setara dengan luas 766 ha ini berasal dari penambahan Tanaman Baru kebun plasma.

The total area of rubber segment in 2011 was 44,082.50 ha, increased by 1.77% from the previous year (43,316.50 ha), in which the composition of nucleus and plasma plantation was 32.86% : 67.14%. The increase of the area (766 ha) was resulted from the increase of New Plants in estate plantation.

Pada tahun 2011, PTPN XIII menghasilkan 21.347 ton KK, turun 23,42% dari tahun sebelumnya yang mencapai 27.876 ton KK. Produksi berasal dari kebun sendiri dengan kontribusi sebesar 7.414 ton KK atau 34,73%, turun 25,87%, dan kebun plasma dengan kontribusi sebesar 13.933 ton KK atau 65,27%, turun 22,05%.

In 2011, PTPN XIII produced 21,347 tons of dried rubber, decreased by 23.42% from the previous year (27,876 tons of dried rubber). The contribution of production from nucleus plantation was 7,414 tons of dried rubber or 34.73%, decreased by 25.87%, and the contribution from plasma plantation was 13,933 tons of dried rubber or 65.27%, decreased by 22.05%.

2. Volume Penjualan

2. Sales Volume

Volume penjualan karet di tahun 2011 mencapai 20.951 ton, turun 28,73% dari tahun sebelumnya, terkait penurunan produksi. Volume penjualan ekspor mencapai 12,50%, sedangkan lokal mencapai 87,50%.

Rubber sales volume in 2011 reached 20,951 tons, de creased by 28.73% from the previous year due to the decrease of production. Export sales volume reached 12.50%, while local sales volume was 87.50%.

lihat penjelasannya di sub bab Pemasaran. see sub chapter Marketing for further explanation

78

II. Kegiatan Usaha

II. Business Activities

1. Luas Areal

1. Width

Sampai dengan 31 Desember 2011, areal tanaman karet mencapai luas 44.082,50 ha atau naik 766 ha dari luas tahun 2010 yang mencapai 43.316,50 ha. Komposisi areal terdiri atas kebun sendiri 14.487,46 ha atau 32,86% dan kebun plasma 29.595,04 atau 67,14%. Areal perkebunan karet PTPN XIII tersebar di 3 (tiga) Distrik dan 6 (enam) unit

Up to December 31, 2011, the width of rubber estate was 44.082,50 ha or increased by 766 ha compared to that of in 2010 which reached 29.595,04 ha. The composition of the area consists of nucleus plantation 14.487 ha or 32.86% and plasma plantation 29,595.04 ha or 67.14%. The area of rubber plantation at PTPN XIII is spread in 3 (three) Dis-

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

kerja, meliputi wilayah Propinsi Kalimantan Barat I, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan/Tengah.

tricts and 6 (six) work units, covering West Kalimantan I, East Kalimantan and South/Central Kalimantan.

Terhadap luas areal karet Indonesia, luas areal PTPN XIII di tahun 2011 mencapai 1,28% dari 3,45 juta ha, sedangkan di tahun 2010 mencapai 1,26% dari sekitar 3,445 juta ha.

Comparing with the area of the rubber estate in Indonesia, the total area of the rubber estate belonged to PTPN XIII in 2011 reached 1.28% out of 3.45 million ha, while in 2010 it reached 1.26% out of 3.445 million ha.

AREAL KEBUN KARET TAHUN 2006-2011 WIDTH OF RUBBER PLANTATION 2006-2011 42.766 31.026 11.740 2006

29.595

29.595

13.781

12.382 2007

29.595

29.595 13.695

2008

44.082

43.316

43.290

43.376

41.977

14.487

13.721

2009

29.595

2010

Kebun Inti Nucleus Estate Kebun Plasma Plasma Plantation Jumlah Total

2011

PERBANDINGAN LUAS AREAL TANAMAN KARET KEBUN INTI DENGAN KEBUN PLASMA COMPARISON BETWEEN THE WIDTH OF NUCLEUS AND PLASMA RUBBER PLANTATION 2010

2011

31,68%

68,32%

32,82%

67,14% Kebun Inti Nucleus Plantation

Kebun Plasma Plasma Plantation

Komposisi Tanaman Kebun Inti

The Composition of Plant in the Nucleus Estate

Sejak tahun 2005, Perseroan mulai melakukan program peremajaan tanaman tua renta dan tanaman tua secara bertahap dengan menggunakan bibit ungul dari Pusat Penelitian Karet Medan. Aktivitas Perseroan tahun 2011 adalah tanaman menghasilkan bertambah 610,50 ha menjadi 8.272,50 ha, tanaman belum menghasilkan bertambah 133,35 ha menjadi 5.194,38 ha, tanam ulang seluas 874 ha, tanaman rehabilitasi eks kebakaran seluas 145 ha sehinga total areal karet mencapai 8.272,58 ha, naik 766 ha atau 5,58% dari tahun sebelumnya.

Since 2005, the Company initiated gradual rejuvenation program toward aged and old plants using superior seedling from the Rubber Research Center Medan. The results of the Company’s activities in 2011 were matured plants increased 610.50 ha to 8,272.50 ha, immature plants increased 133.35 ha to 5,194.38 ha, replanting a total area of 874 ha, rehabilitation plants of former forest fire with a total area of 145 ha so the total rubber area was 8,272.58 ha, increased by 5.58% or 766 ha from the previous year.

Ke depan, PTPN XIII akan mengembangkan Kebun Sintang seluas 2.000 ha. Program ini merupakan tambahan sesuai dengan retreat program yang termasuk dalam masterplan percepatan pembangunan ekonomi (MP3EI) oleh Presiden SBY, tanggal 27 Mei 2011. Saat ini, Perusahaan tengah menyelesaikan proses perijinan dan dokumen UKL & UPL yang masih dalam proses pemeriksaan Badan Lingkungan Hidup.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

In the future, PTPN XIII will develop Sintang Estate with a total area of 2,000 ha. This is an additional program in line with the program retreat covered in economic development acceleration master plan (MP3EI) by President SBY on 27 May 2011. At present, the company is completing the permit and the Environmental Management Efforts & the Environmental Monitoring Efforts documents which until recently are being examined by the Environmental Agency.

79


TINJAUAN OPERASIONAL

Mencermati komposisi tanaman kebun inti seperti yang tersaji dalam tabel di bawah, Perseroan merasa optimis bahwa peningkatan produksi di masa mendatang akan dapat diraih. PTPN XIII berupaya melaksanakan penerapan kultur teknis sesuai standar, menjaga populasi tanaman/ha, dan menerapkan sistem eksploitasi yang rasional.

Considering the composition of the nucleus plantation as illustrated in the following table, the Company is optimistic that production improvement in the future will be achieved. PTPN XIII is trying to implement standardized technical culture, maintain vegetation population/ha and implement a rational exploitation system.

KOMPOSISI TANAMAN KEBUN INTI THE COMPOSITION OF THE NUCLEUS ESTATE URAIAN

2010 LUAS AREAL (Ha) PERCENTAGE (%) WIDTH (Ha)

2011 LUAS AREAL (Ha) PERCENTAGE (%) WIDTH (Ha)

DESCRIPTION

Tanaman Menghasilkan (TM)

Matured Plant

Muda (6 - 10 tahun)

3.144,93

22,92

3.035,43

20,95

Remaja (11 - 15 tahun)

3.590,15

26,16

4.418,15

30,50

Youth (11-15 years old)

Dewasa (16 - 20 tahun)

583,00

4,25

479,00

3,31

Mature (16-20 years old)

Tua (21 - 25 tahun)

236,00

1,72

340,00

2,35

Old (21-25 years old)

Tua Renta (> 25 tahun)

108,00

0,79

0,00

0,00

Aged ((>25 years old)

Total (TM)

7.662,08

55,84

8.272,58

57,11

Total Matured Plants

Tanaman Belum Menghasilkan

5.061,03

36,88

5.194,38

35,85

Immatured Plants

Tanaman Baru /Tanaman Ulang Jumlah

Young (6-10 years old)

998,35

7,28

1.020,50

7,04

New Plants/Replanting

13.721,46

100,00

14.487,46

100,00

Total

Komposisi Tanaman Kebun Plasma

The Composition of Plasma Plantation

Luas kebun plasma karet tahun 2011 mencapai 29.595,05 ha, tidak mengalami perubahan dari tahun-tahun sebelumnya. Komposisi tanaman terdiri atas tanaman tua renta seluas 22.966,01 ha atau 77,60% dan tanaman tua seluas 6.629,03 ha atau 22,40%. Dengan komposisi seperti ini, potensi produksi ke depan sulit untuk ditingkatkan. PTPN XIII berupaya agar ke depan program replanting kebun plasma bisa dilaksanakan secara bertahap. Saat ini, sebagian besar petani belum melunasi kredit yang merupakan persyaratan utama program revitalisasi perkebunan.

The area of rubber plasma plantation in 2011 reached 29,595.05 ha, the same as that of in the previous years. The vegetation composition covered aged plants (22,966.01 ha or 77.60%) and old plants (6,629.03 ha or 22.40%). With such composition, it is difficult to improve potential production in the future. PTPN XIII is trying to gradually implement replanting program in the plasma plantation. At present most farmers have not settled their loan in which it is the main requirement for plantation revitalization.

KOMPOSISI TANAMAN KEBUN PLASMA THE COMPOSITION OF THE PLASMA PLANTATION URAIAN

2010 LUAS AREAL (Ha) PERCENTAGE (%) WIDTH (Ha)

2011 LUAS AREAL (Ha) PERCENTAGE (%) WIDTH (Ha)

DESCRIPTION

Tanaman Menghasilkan (TM) Muda (6 - 10 tahun)

0,00

0,00

0,00

Remaja (11 - 15 tahun)

0,00

0,00

0,00

0,00

Youth (11-15 years old)

Dewasa (16 - 20 tahun)

1.609,04

5,44

0,00

0,00

Mature (16-20 years old)

Tua (21 - 25 tahun)

13.749,91

46,46

6.629,03

22,40

Old (21-25 years old)

Tua Renta (> 25 tahun)

14.236,10

48,10

22.966,01

77,60

Aged ((>25 years old)

Total (TM)

29.595,05

100,00

29.595,05

100,00

Total Matured Plants

0,00

0,00

0,00

0,00

Immatured Plants

Tanaman Belum Menghasilkan Tanaman Baru /Tanaman Ulang Jumlah

80

Tanaman Menghasilkan 0,00

Young (6-10 years old)

0,00

0,00

0,00

0,00

New Plants/Replanting

29.595,05

100,00

29.595,05

100,00

Total

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

2. Produksi dan Produktivitas

2. Production and Productivity

Pada tahun 2011, produksi karet total mencapai 21.347 ton, turun 6.529 ton atau 23,42% dari tahun sebelumnya yang mencapai 27.876 ton. Pencapaian ini merupakan produksi terendah selama lima tahun setelah terjadi peningkatan yang signifikan di tahun 2010, seperti tersaji pada grafik berikut.

In 2011, total rubber production reached 21,347 tons, de creased by 6,529 tons or 23.42% from the previous year (27.876 tons). Such achievement was the lowest production during the last five years after there was a significant increase in 2010, as illustrated in the following chart.

PRODUKSI KARET TH 2006-2011 (TON) RUBBER PRODUCTION 2006-2011 (TONS) 28,585

2006

36,252

2007

26,252

24,503

27,875

2008

2009

2010

21,347

2011

Produksi hasil kebun inti maupun kebun plasma menurun, masing-masing sebesar 25,87% dan 22,05% dari tahun sebelumnya. Terhadap produksi total, kebun sendiri berkontribusi sebesar 7.414 ton, atau 34,73%, turun 25,87% dari tahun sebelumnya, sedangkan kebun plasma berkontribusi sebesar 13.933 ton atau 65,27%, turun 22,05% dari tahun sebelumnya

Production from the nucleus plantation and the plasma plantation decreased by 25.87% and 22.05%, respectively from the previous year. To the total production, the contribution of the nucleus plantation was 7,414 tons or 34.73%, decreased by 25.87% from the previous year, while the contribution of the plasma plantation was 13,933 tons or 65.27%, decreased by 22.05% from the previous year.

KONTRIBUSI KEBUN INTI DAN PLASMA TAHUN 2010, 2011 CONTRIBUTION OF OWNED AND PLASMA PLANTATION IN 2010 AND 2011 2010

2011

35,87%

34,73%

64,13%

65,27% Kebun Inti Nucleus Estate

Kebun Plasma Plasma Plantation

PRODUKSI KEBUN INTI & PLASMA TAHUN 2010 DAN 2011 NUCLEUS & PLASMA PLANTATION PRODUCTION IN 2010 AND 2011 URAIAN

2010

2011

Produksi Kebun Inti (ton)

10.001

7.414

(25,87)

Nucleus Estate Production (ton)

Produksi Kebun Plasma (ton)

17.875

13.933

(22,05)

Plasma Estate Production (ton)

Jumlah Produksi (ton)

27.876

21.347

(23,42)

Total Production (ton)

1.305

896

(31,34)

Productivity of the Nucleus Plantation (kg/ha)

Produktivitas Kebun Sendiri (kg/ha)

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

DESCRIPTION

81


TINJAUAN OPERASIONAL

Produksi Kebun Inti

The Production of Nucleus Estate

Setelah mengalami peningkatan produksi dan produktivitas selama lima tahun terakhir, pada tahun 2011 produksi dan produktivitas karet kering dari kebun inti turun masing-masing sebesar 25,87 % dan 31,34%, meskipun luas areal tanaman menghasilkan bertambah 610,50 ha. Anomali iklim yang ekstrem sejak tahun 2010 yang berlanjut hingga tahun 2011 belum bisa diantisipasi sepenuhnya oleh Perusahaan. Tingginya curah hujan dan hari hujan terutama di Kebun Danau Salak mengakibatkan gagal sadap, demikian pula pelaksanaan tap recovery tidak bisa menutupi kehilangan produksi. Gugur daun yang terjadi pada bulan Oktober s.d Desember 2010, yang semestinya diikuti dengan pemulihan daun pada Triwulan I/2011, ternyata berlangsung hingga Triwulan III/2011 yang disebabkan serangan penyakit Colletotrichum gloesporoides, pada areal seluas 7.794,08 ha. Hal ini berakibat pada berkurangnya produksi lateks hingga 25,87%. Tingginya harga karet telah memicu terjadinya pencurian dan sadap liar di beberapa kebun.

After increasingfor the last five years, it was in 2011 that the production and productivity of dried rubber from the nucleus plantation decreased by 25.87% and 31.34%, respectively, although the area of matured plants increased by 610.50 ha. The decrease was resulted from extreme climate anomaly since 2010 and continued to 2011 that cannot be fully anticipated by the Company. High rain fall and rainy days, especially in Danau Salak Estate, have caused failure in rubber tapping. Also, the implementation of tap recovery cannot cover production loss. Fallen leaves occurred in October to December 2010, which should be followed by leaves recovery in the First Quarter of 2011, continued until the Third Quarter of 2011 due to Colletotrichum gloesporoides disease in an area of 7,794.08 ha. This has caused the decrease of latex production up to 25.87%. The increase of rubber price has triggered stealing and illegal tapping in several estates.

PRODUKSI KARET KEBUN INTI TH 2006 - 2011 (TON) RUBBER PRODUCTION OF THE NUCLEUS ESTATE IN 2006-2011 (TON)

PRODUKTIVITAS KARET KEBUN INTI TH 2006 - 2011 (KG/HA) PRODUCTIVITY OF THE NUCLEUS RUBBER ESTATE IN 2006-2011 (KG/HA)

7,498

2006

82

8,311

8,885

9,126

2007

2008

2009

10,001

2010

7,414

996

1,016

1,026

1,152

2011

2006

2007

2008

2009

1,305 896

2010

2011

Produksi Kebun Plasma

The Production of the Plasma Plantation

Setelah mengalami peningkatan produksi yang signifikan (16,25%) di tahun sebelumnya, produksi karet kering kebun plasma berkurang 22,05% sehingga menjadi 13.933 ton di tahun 2011. Hal ini disebabkan potensi produksi tanaman plasma sudah berkurang terkait dengan umur tanaman yang didominasi tanaman tua renta (lebih dari 25 tahun) mencapai 77,60% dan tanaman tua (21-25 th) mencapai 22,40%. Selain itu, banyaknya kolektor pabrik swasta yang tidak memiliki kebun juga berkontribusi terhadap kehilangan potensi produksi. Perusahaan berupaya untuk mengintensifkan pelaksanaan sistem pembelian bokar basah sehingga dapat bersaing dengan kolektor pabrik swasta.

After a significant production increase (16.25%) in the previous year, the production of dried rubber in plasma plantation decreased by 22.05% to 13,933 tons in 2011. This was caused by the decrease of vegetation potential production in plasma plantation in which the vegetation was dominated by aged plants (more than 25 years old) reaching 77.60% and old plants (21-25 years old) reaching 22.40%. In addition, the large number of private factory collectors also contributed to the loss of production potential. The Company is trying to intensify the implementation of wet rubber raw material purchase system in order to compete with private factory collectors.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

PRODUKSI KARET KEBUN PLASMA TH 2006-2011 (TON) RUBBER PRODUCTION OF PLASMA PLANTATION IN 2006-2011 (TONS) 21,087 17,941 17,875 15,377 15,438 13,933

2006

2007

2008

2009

2010

2011

III. Profitabilitas

III. Profitability

Pada tahun 2011, hasil segmen karet menurun 2,88% dari tahun sebelumnya, sehingga perolehan laba sebelum PPh menjadi Rp86.533 miliar. Perseroan mencatatkan profitabilitas sebesar 10,59%, turun 0,01% dari tahun 2010. Berkurangnya laba segmen karet terutama disebabkan volume penjualan karet turun signifikan sebesar 28,73% sedangkan harga jual produk naik 35,53%.

In 2011, the production of rubber segment decreased by 2.88% from the previous year, so earnings before VAT was IDR86,533 billion. The Company recorded 10.59% of profitability, decreased by 0.01% from 2010. The decrease of profit from rubber segment was mainly caused by the significant decrease of rubber sales volume, namely 28.73%, while product sales price increased by 35.53%.

PROFITABILITAS SEGMEN KARET PROFITABILITY OF RUBBER SEGMENT URAIAN

2010

Penjualan Laba/Rugi sebelum PPh Gross Profit Margin

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

DESCRIPTION

845.869

817.069

(3,40)

Sales

89.655

86.533

(3,48)

Earnings before Tax

10,60

10,59

Gross Profit Margin

IV. Perkembangan Kapasitas Produksi

IV. The Development of Production Capacity

Pabrik Karet Remah (PKR)

Crumb Rubber Factory

PTPN XIII memiliki 2 (dua) Unit Pabrik Karet Remah dengan kapasitas terpasang 63 ton Karet Kering/hari. Kapasitas terpakai tahun 2011 mencapai 39,45 ton KK/hari, turun 11,57% dari tahun sebelumnya yang mencapai 44,61 ton KK/hari. Turunnya kapasitas terpakai disebabkan bahan olah karet (bokar) yang masuk ke pabrik di bawah target terkait penurunan produksi karet kebun sendiri dan plasma.

PTPN XIII has 2 (two) Crumb Rubber Factories with the total installed capacity of 63 tons of dried rubber/day. Capacity in use in 2011 reached 39.45 tons of dried rubber/day, decreased by 11.57% from that of in the previous year reaching 44.61 tons of dried rubber/day. The decrease of the capacity in use was because rubber raw materials received by the factory were under the target due to the decrease of rubber production from the nucleus and the plasma plantation.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

83


TINJAUAN OPERASIONAL

KAPASITAS OLAH TERPASANG PKR TH 2006-2011 (TON KK/HARI) INSTALLED CAPACITY OF THE CRF IN 2006-2011 (TON OF DRIED RUBBER/DAY) 57

30

2006

34

36

36

2007

2008

2009

63 44.52

2010

2011

2006

37.98

2007

44.61 32.52

35.08

2008

2009

2010

39.45

2011

Pabrik Karet Sheet (PKSS)

Rubber Smoked Sheet Factory

PTPN XIII memiliki 1 (satu) Unit Pabrik Karet Sheet dengan kapasitas terpasang 10 ton Karet Kering/hari. Pada tahun 2011, kapasitas terpakai pabrik mencapai 6,35 ton KK/hari, turun 28% dari tahun sebelumnya yang mencapai 8,82 ton KK/hari. Hal ini disebabkan bahan olah karet (lateks) yang masuk ke pabrik di bawah target terkait penurunan produksi kebun sendiri dan plasma.

PTPN XIII has 1 (one) unit of Rubber Sheet Factory with the total installed capacity of 10 tons of dried rubber/day. In 2011, the capacity in use of the factory reached 6.35 tons of dried rubber/day, decreased by 28% from that of in the previous year (8.82 tons of dried rubber/day). It was caused by rubber raw materials (latex) received by the factory were under the target due to the decrease of production from the nucleus and the plasma plantation.

KAPASITAS OLAH TERSEDIA PABRIK KARET SHEET TH 2006-2011 (TON KK/HARI) AVAILABLE PROCESSING CAPACITY OF THE RSS FACTORY IN 2006-2011 (TON OF DRIED RUBBER/DAY)

KAPASITAS OLAH TERPAKAI PABRIK KARET SHEET TH 2006-2011 (TON KK/HARI) USED CAPACITY OF RSS FACTORY IN 2006-2011 (TON OF DRIED RUBBER/DAY)

9

10

10

9

10 6.87

6

2006

84

KAPASITAS OLAH TERPAKAI PKR TH 2006-2011 (TON KK/HARI) USED CAPACITY IN USE OF THE CRF IN 2006-2011 (TON OF DRIED RUBBER/DAY)

2007

2008

2009

2010

2011

2006

8.16

8.97

8.88

8.82 6.35

2007

2008

2009

2010

2011

Mutu Produksi

Production Quality

Pabrik Karet PTPN XIII telah berhasil mendapatkan pengakuan standar mutu produksi sejak tahun 2004 Perusahaan telah menerapkan dan meraih SMM SNI ISO 9001 ISO 9001 : 2008 untuk proses produksi yang dikeluarkan oleh Yogya Quality Assurance (YOQA), yaitu PKR Nangka Jetak Sintang dan PKR Tambarangan.

The Rubber Factories of PTPN XIII has obtained the ac knowledgement of its production quality standard since 2004 The Company has implemented and received SMM SNI ISO 9001: 2008 for its production process issued by Yogya Quality Assurance (YOQA), for Nangka Jetak Sintang Crumb Rubber Factory and Tambarangan Crumb Rubber Factory.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


OPERATIONAL REVIEW

V. Rencana Tahun 2012

V. Plans for 2012

Rencana kerja yang akan dilakukan tahun 2012 meliputi: Pemeliharaan TBM kebun sendiri seluas 5.448,40 ha. Peremajaan tanaman karet kebun sendiri seluas 628,40 ha di Danau Salak Utara dan Batulicin, tanam baru seluas 1.067,00 ha di Sintang, Danau Salak Selatan dan Batulicin. Pemeliharan dan perbaikan pabrik sehingga memiliki tingkat kehandalan dan efisiensi yang tinggi, melakukan penghematan energi dan audit teknologi. Audit operasional/kinerja oleh Lembaga Independen sebagai salah satu masukan dalam upaya pembenahan untuk mencapai operasional yang ekonomis, efisien dan efektif di setiap unit kerja. Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman secara terpadu, terutama penyakit Colletotrichum gloesporoides, melalui upaya preventif dengan mengggunakan bibit dari klon PB 260 dan upaya kuratif dengan melakukan pengendalian pada areal yang terserang.

Work plans to be carried out in 2012 are: Maintaining immature plants in owned plantation with a total area of 5,448.40 ha. Rejuvenating rubber plants in owned plantation with a total area of 628.40 ha in Danau Salak Utara and Batulicin, new plants with a total area of 1,067.00 ha in Sintang, Danau Salak Selatan and Batulicin. Maintaining and repairing factories in order to obtain high competency and efficiency, carrying out energy saving and technology audit. Operational/performance audit by Independent Institution Institution as one of the inputs in an effort for improvement to obtain economical, efficient and effective operational in each work unit. Controlling intrusive organism integratedly, especially Colletotrichum gloesporoides, through preventive efforts using seedlings from PB 260 clone and curative efforts by controlling the affected areas.

C. Dukungan Riset dan Pengembangan

C. Research and Development Support

Hasil penelitian dari Bagian Riset dan Pengembangan maupun dari peserta lomba Inovasi dan Kreativitas PTPN XIII selama ini telah terbukti mampu memberikan terobosan dalam peningkatan kinerja Perseroan. Transfer IPTEK penelitian rancang bangun produk pupuk hayati berbasis limbah cair Pabrik Minyak Sawit bekerjasama dengan PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) – Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI), telah menghasilkan pupuk hayati BioN13 FB. Saat ini tengah diproses pendaftaran merk ke HAKI. Di bidang Pabrik, telah dilakukan kajian peningkatan rendemen CPO PMS Kembayan.

The results of the research by the Research and Development Division and the participants of PTPN XIII innovation and creativity competition have given a breakthrough in improving the Company’s performance. Knowledge and technology transfer on Palm Oil Mills liquid waste biological fertilizer product engineering research in collaboration with PT Riset Perkebunan Nusantara (PT RPN) – Indonesian Plantation Biotechnology Research Center (BPBPI) has successfully produced BioN13 biological fertilizer. At present the brand is on process to be registered to Intellectual Property Rights. In factory aspect, a research on CPO extraction rate improvement has been carried out in PMS Kembayan.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

85


TINJAUAN OPERASIONAL

Dari hasil lomba inovasi dan kreativitas, telah dihasilkan beberapa hasil penelitian di unit usaha, diantaranya adalah: Pemakaian Karet Plus dengan sistem scrub (menghilangkan scrub) di kebun Danau Salak, yang bertujuan untuk meningkatkan potensi produksi per pokok serta menjaga pohon dari Kering Alur Sadap (KAS) maupun Brown Bark (B). Kenaikan produktivitas rata-rata per pokok sebesar 13,97 gram (60%), kenaikan produktivitas HKO sebesar 5 kg KK. Program penyulaman intensif dan berkesinambungan untuk memperbaiki dan menjaga keseragaman serta populasi standar, dengan mengganti dan menyulam pada masa TBM sampai umur 1,5 tahun, dengan teknologi pembibitan Core Stump. Core stump merupakan pengganti stump tinggi (pembibitan konvensional) dengan perakaran yang utuh/tidak terganggu, sehingga dapat memperbaiki keberhasilan tumbuh di lapangan dan mengurangi stres akibat pemindahan. Percepatan masa TBM karet dari 6 tahun menjadi 3,5 tahun dengan cangkul balik pada masa TBM 1 hingga TBM IV di Kebun Batulicin, dengan hasil lilitan batang bisa mencapai 45 cm, persentase layak sadap lebih dari 60%. Percobaan pemakaian Humiga liquid di Kebun Pelaihari, dengan hasil peningkatan produktivitas tanaman mencapai 37,59% atau setara dengan 4,13 ton/ha. Pengolahan sistem kering dengan Light Tenera Dust Separation (LTDS) 3 tingkat untuk memperbaiki mutu kernel, dengan hasil mutu kernel lebih baik, penghematan biaya operasional pabrik sebesar 3,3 per bulan, kebersihan pabrik lebih terjaga. Selanjutnya, Bagian Riset dan Pengembangan tengah menyusun rencana kerja dan screening naskah lomba inovasi yang layak ditindaklanjuti dan diimplementasikan dalam skala yang lebih luas.

86

Based on the results of innovation and creativity competition, several research results have been produced in the business unit, including: The use of Rubber Plus with scrub system (eliminating scrub) in Danau Salak estate in order to improve production potential of each tree and to protectthe trees from Tapping Line Dryness (KAS) and Brown Bark. The increase of productivity on average per tree was 13.97 grams (60%), the increase of Processed Rubber Products (HKO) productivity was 5 kg of dried rubber. The intensive and sustainable replanting program to improve and maintain the homogeneity and standard population by changing and replanting until the immature plants are 1.5 years old, using Core Stump nursery technology. Core stump replaces high stump (conventional nursery) with complete/ non-distracted rooting in order to improve the growth success in the field and to reduce stress due to removal. The acceleration of rubber immature period from 6 years to 3.5 years through re-hoeing when the immature plants are 1 up to 4 years old in Batulicin estate, resulted in a finding that a 45 cm stem twisting and more than 60% of tapping percentage. Experiment in using Humiga liquid in Pelaihari Estate, resulted in the increase of vegetation productivity of 37.59% or equals to 4.13 tons/ha. Dry system management using 3 level Light Tenera Dust Separation (LTDS) to improve kernel quality, resulted in a better kernel quality, mill operational cost saving of 3.3 per month and the improvement of mill cleanliness. Afterwards, the Research and Development Division is formulating a work plan and screening the innovation competition document which can be followed up and implemented in a larger scale.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


MARKETING REVIEW

D. Tinjauan Pemasaran

D. Marketing Review

Sesuai dengan karakteristik industrinya, PTPN XIII menghasilkan produk berupa komoditas primer dengan kualitas yang terstandar, meliputi minyak sawit (CPO), inti sawit (kernel) dan karet (SIR-20 dan RSS). Produk tersebut merupakan bahan baku industri hilir sehingga pembeli produk seluruhnya adalah para trader dengan tingkat loyalitas yang rendah. Loyalitas pembeli sangat tergantung pada harga dan kualitas produk yang dihasilkan.

In accordance with the characteristics of the industry, PTPN XIII produces primary commodities with a standardized quality, including crude palm oil (CPO), palm kernel and rubber (SIR-20 and RSS). The products are raw materials for downstream industries, therefore, all of the buyers of those products are traders with low loyalty. Buyers’ loyalty highly depends on the price and the quality of the products.

I. Strategi Pemasaran

I. Marketing Strategy

Untuk menjamin dan meningkatkan loyalitas pelanggan, Perseroan menjalankan strategi pemasaran, yaitu:

To guarantee and to increase customers’ loyalty, the Company runs a marketing strategy, namely:

1. Komitmen terhadap kualitas produk. Semua Pabrik Minyak Sawit dan Pabrik Karet milik PTPN XIII telah mendapatkan Sertifikat Manajamen Mutu SMM ISO 9001 : 2008 sehingga mampu menghasilkan produk dengan kualitas sesuai standar. Untuk menjaga kualitas, Perusahaan senantiasa melakukan pemeriksaan mutu sesuai SOP, yakni pemeriksaan di pabrik, tempat penyimpanan sementara, dan sesaat sebelum produk dikirimkan ke pembeli. Pada saat pengiriman, pemeriksaan mutu dilaksanakan pihak manajemen dan disaksikan oleh pembeli. Perusahaan akan menerbitkan Sertifikat Mutu Produk sebagai jaminan bahwa produk yang dikirim telah memenuhi ketentuan.

1. Commitment to products quality All of the Palm Oil Mills and Rubber Factories of PTPN XIII have received Quality Management Certificate of SMM ISO 9001: 2008 so that they can generate products which quality is standardized. In order to maintain the quality, the Company keeps performing quality assessment in accordance with the SOP, namely inspection at the factory, at the temporary storage area, and right before transporting them to the buyers.

Khusus komoditi karet, produk yang dihasilkan Pabrik karet Remah PPN XIII telah memenuhi standar mutu internasional sehingga mampu memenuhi persyaratan mutu ekspor. Proses ekspor memiliki prosedur dan pengawasan yang ketat. Pembeli mengirimkan konsultan khusus ke lokasi pabrik untuk mengawasi proses produksi. Saat proses packing di pabrik, konsulan yang ditunjuk oleh International Standard Phytosanitary Measure mengawasi langsung pekerjaan tersebut dan menentukan layak tidaknya kemasan ekspor.

Specifically for rubber commodity, products from the Crumb Rubber Factory of PTPN XIII has met the requirements of international quality standard and therefore meeting the export quality requirements. The procedure and monitoring of export process is highly binding. The buyer sends a special consultant to the factory to monitor the production process. During the packing process at the factory, a consultant appointed by the International Standard Phytosanitary Measure directly monitors the process and determine the appropriateness of the packing used.

2. Komitmen bagi pelanggan Dalam rangka mempertahankan hubungan harmonis dengan pelanggan, PTPN XIII selalu berupaya meningkatkan pelayanan dan kualitas produk yang dipasarkan, diantaranya dengan menyelaraskan waktu penyerahan produk untuk menghindari perubahan mutu produk. Evaluasi dan penanganan terhadap keluhan pelanggan segera ditindaklanjuti oleh Perseroan.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Upon delivery, quality control is carried out by the management and witnessed by the buyer. The Company will issue a Product Quality Certificate as a warranty that the products being delivered met all of the requirements.

2. Commitment to customers In order to maintain a harmonious relationship with its customer, PTPN XIII always tries to improve its service and the quality of products being marketed, for example by delivering products on time to avoid quality changes of the products. The company will immediately follow up evaluations and handlings of customer complaints.

87


TINJAUAN PEMASARAN

PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk menyelesaikan klaim mutu yang diajukan oleh pelanggan untuk selanjutnya mengganti kerugian sesuai ketentuan dan kesepakatan sebelumnya. Penjelasan rinci Komitmen bagi Pelanggan dapat dilihat di bagian Perlindungan Konsumen.

PTPN XIII is highly committed to settle quality claims by the customers and to indemnify according to the provisions and prior agreements. Details on Commitments to Customers can be read in the Consumer Protection section.

II. Supply Chain Management

II. Supply Chain Management

Dalam rangka mendukung aktivitas Supply Chain Management, PTPN XIII telah membangun aplikasi persediaan hasil jadi berbasis online database untuk memantau hasil jadi produk kelapa sawit dan karet. Melalui penerapan aplikasi ini, kegiatan bagian pemasaran dapat terintegrasi, sehingga koordinasi antara bagian pemasaran dengan Unit Usaha selaku penghasil produk, dan pelanggan dapat terjalin dengan baik.

In order to support Supply Chain Management activity, PTPN XIII has built final product supply application with an online database to monitor oil palm and rubber final products. Through this application, the marketing activities can be integrated, so that coordination between the marketing division, the Business unit as both the producer and the customers can be well maintained.

PTPN XIII memiliki 26 tanki timbun, masing-masing berkapasitas 2.000 ton sehingga mampu menampung sekitar 45.000 ton CPO sebelum dikirim ke pelabuhan.

88

PTPN XIII has 26 storage tanks, each with a capacity of 2,000 tons, so as to accommodate approximately 45,000 tons of CPO before being sent to the port.

Produk Inti Sawit disimpan sementara di gudang inti sawit di Pelabuhan Pontianak dan Instalasi Tangki Timbun Tanah Merah (IT3M) sebelum dikirim ke pihak ke-3.

The Palm Kernel is temporarily stored in the palm kernel storehouse in Pontianak Port and Tanah Merah Storage Tank Installation before transporting it to the third parties.

SIR-20 dan RSS yang dihasilkan, disimpan sementara di Gudang Unit sebelum dikirim ke Pihak ke-3 untuk memenuhi kebutuhan lokal maupun ekspor.

SIR-20 and RSS are temporarily stored in the Unit Warehouse before transporting them to the third party to meet local and export requirements.

III. Sistem Penjualan Produk

III. Product Sales System

Sistem Penjualan Produk PTPN XIII dilaksanakan melalui PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) PTPN di Jakarta dengan sistem tender dan Bid Offer. Harga jual produk ditentukan melalui proses tender, dan selalu mengikuti harga internasional yang terbentuk di bursa Rotterdam maupun Kuala Lumpur. Untuk mendukung capaian harga terbaik dan optimal, Bagian Pemasaran PTPN XIII berupaya meningkatkan komunikasi dan perolehan informasi dengan PT KPBN.

The Product Sales System of PTPN XIII is performed through PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) of PTPN in Jakarta using tender and bid offer system. The product sales price is determined by tender and always sticks to the international price established in the Rotterdam and Kuala Lumpur commodity exchange. In order to get the best and the most optimal price, the Marketing Department of PTPN XIII tries to communicate with and to get more information from PT KPBN.

PTPN XIII mengirimkan penawaran penjualan kepada PT KPBN. Apabila stock sudah mencukupi, PT KBPN akan melakukan tender, dan selanjutnya menerbitkan kontrak dan invoice. Untuk penjualan lokal, pembayaran oleh pembeli dilakukan sebelum pelaksanaan pengapalan (Pembayaran dibayar dimuka). PTPN XIII menerbitkan Delivery Order (DO) dan dikirim ke Unit untuk menentukan jumlah dan kualitas yang dapat diserahkan oleh Unit kepada pembeli. Berita Acara Penyerahan Barang sesuai volume yang dikapalkan diterbitkan oleh Unit. Selanjutnya, PTPN XIII mengirimkan data pengapalan ke PT KPBN. PT KPBN akan membuat perhitungan klaim dan premi sesuai mutu barang yang diserahkan.

PTPN XIII sends a purchase offer to PT KPBN if the stock is available. PT KPBN will make a tender and draw up a contract and issue an invoice. For local sales, payment from the buyer shall be done before the shipment (advance payment). PTPN XIII shall issue a Delivery Order (DO) and it will be sent to the Unit to determine the quantity and the quality of products which can be provided by the Unit for the buyer. The Official Report of Product Delivery in accordance with the volume shipped shall be issued by the Unit. Afterwards, PTPN XIII will send the shipment data to PT KPBN. After that, PT KPBN will issue the claim and premium calculation in accordance with the quality of products being shipped.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


MARKETING REVIEW

IV. Kinerja dan Distribusi Penjualan

IV. Sales Performance and Distribution

1. Kelapa Sawit

1. Oil Palm

a. Harga Jual Tren rata-rata harga jual minyak sawit, inti sawit dalam dua tahun terakhir cenderung meningkat, seiring peningkatan harga jual produk komoditas di pasar Internasional, sebagaimana disajikan dalam grafik berikut:

a. Sales Price The price trend for palm oil and palm kernel for the past two years tend to increase, along with the increase of sales prices of commodities in the International market, as shown in the following graphic.

HARGA JUAL MINYAK SAWIT PTPN XIII TH 2006 – 2011 (RP/KG) SALES PRICE OF PALM OIL OF PTPN XIII IN 2006-2011 (IDR/KG)

HARGA JUAL INTI SAWIT PTPN XIII TH 2006 – 2011 (RP/KG) SALES PRICE OF PALM KERNEL OF PTPN XIII IN 2006-2011 (IDR/KG)

6.378,59

5.918,20

6.714,74

7.128,71 2.936,77

5.623,66

3.230,57

4.052,54

2.188,75

3.357,01

2006

3.619,41

1.749,60

2007

2008

2009

2010

2011

2006

2007

2008

2009

2010

2011

b. Volume Penjualan

b. Sales Volume

Sampai dengan akhir 2011, Perseroan mencatat volume penjualan minyak sawit sebesar 355.683 ton, naik 4,76% dari volume penjualan tahun 2010 sebesar 339.529 ton. Sementara itu, volume penjualan inti sawit mencapai 65.088 ton, naik 0,90% dari volume penjualan tahun 2010 sebesar 64.505 ton. Trend volume penjualan minyak sawit dan inti sawit selama 5 tahun terakhir disajikan dalam grafik berikut:

Until the end of 2011, the Company recorded an increase in the palm oil sales, reaching 355,683 tons, a 4.76% increase from 2010 sales volume of 339,529 tons. Meanwhile, palm kernel sales reached 65,058, a 0.90% increase from 2010 sales volume of 64,505 tons. The trend for palm oil and palm kernel sales for the last 5 years are shown in the following graphic:

VOLUME PENJUALAN MINYAK SAWIT TH 2006 – 2011 (TON) SALES VOLUME OF PALM OIL 2006 - 2011 (TON)

VOLUME PENJUALAN INTI SAWIT TH 2007 – 2011 (TON) SALES VOLUME OF PALM KERNEL 2007 - 2011 (TON)

346.199 339.529

355.683

279.059

255.395

60.644 56.798

45.299

56.232

2006

2007

2008

238.902

2006

2007

2008

2009

2010

2011

2009

64.505

65.088

2010

2011

c. Segmen Geografis dan Pangsa Pasar

c. Geographic Segmented and Market Share

Produk CPO dan Inti Sawit PTPN XIII sebagian besar dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan lokal. Pangsa pasar produk sawit PTPN XIII tahun 2011 adalah 1,65% dari 25,40 juta ton produksi sawit Indonesia, naik 0,09% terhadap tahun sebelumnya yang mencapai 1,56 % dari 21,8 juta ton. Terhadap produksi sawit dunia, pangsa pasar produk sawit PTPN XIII tahun 2011 mencapai 0,82% dari 50,69 juta ton, naik 0,10% terhadap tahun sebelumnya yang mencapai 0,72% dari 47,08 juta ton.

CPO and Palm Kernel products of PTPN XIII are mainly marketed to meet the local demand. The market share for PTPN XII palm products in 2011 comprises of 1.65% of 25.40 million tons of Indonesian oil palm production, a 0.09% increase from the previous year, which was 1.56% of 21.8 million tons. To the world oil palm production, PTPN XIII oil palm product market share reached 0.82% of 50.69 million tons, a 0.10% increase from the previous year, which reached 0.72% of 47.08 million tons.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

89


TINJAUAN PEMASARAN

PANGSA PASAR PRODUKSI SAWIT PTPN XIII TERHADAP PRODUKSI SAWIT INDONESIA THE MARKET SHARE OF PTPN XIII OIL PALM PRODUCTION TO INDONESIAN RUBBER PRODUCTION 2010

2011

98,44% 1,56%

98,35% Produksi Sawit Indonesia Indonesian Oil Palm Production

1,65%

Produksi Sawit PTPN XIII PTPN XIII Oil Palm Production

PANGSA PASAR PRODUKSI SAWIT PTPN XIII TERHADAP PRODUKSI SAWIT DUNIA THE MARKET SHARE OF PTPN XIII OIL PALM PRODUCTION TO THE WORLD OIL PALM PRODUCTION 2011

2010

99,28% 0,72%

99,18% Produksi Sawit Dunia The World Oil Palm Production

0,82%

Produksi Sawit PTPN XIII PTPN XIII Oil Palm Production

PANGSA PASAR PRODUKSI SAWIT INDONESIA TERHADAP PRODUKSI SAWIT DUNIA THE MARKET SHARE OF INDONESIA OIL PALM PRODUCTION TO THE WORLD OIL PALM PRODUCTION 2010

2011

53,70% 46,30%

49,89% Produksi Sawit Indonesia Indonesian Oil Palm Production

50,11%

Produksi Sawit Dunia The World Oil Palm Production

d. Pembeli Utama

b. Major Buyers

LIMA PEMBELI UTAMA MINYAK SAWIT PTPN XIII FIVE PTP N XIII’S PALM OIL MAJOR BUYERS

90

NO.

PEMBELI UTAMA MAJOR BUYERS

2010

2011

1.

PT Palm Mas Asri

22%

16%

2.

PT Bina Karya Prima

20%

39%

3.

PT Wilmar Nabati Indonesia

14%

8%

4.

PT Trinity Interlink

13%

6%

5.

PT Multimas Nabati Asahan

8%

6%

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


MARKETING REVIEW

LIMA PEMBELI UTAMA INTI SAWIT PTPN XIII FIVE PTP N XIII’S KERNEL OIL MAJOR BUYERS NO.

PEMBELI UTAMA MAJOR BUYERS

2010

2011

1.

PT Palm Mas Asri

21%

11%

2.

PT Multimas Nabati Asahan

19%

13%

3.

PT Agro Jaya Perdana

13%

0%

4.

PT Wilmar Nabati Indonesia

11%

26%

5.

PT Cahaya Kalbar

11%

20%

2. Karet

2. Rubber

a. Harga Jual

a. Sales Price

Tren rata-rata harga jual karet dalam dua tahun terakhir cenderung meningkat, seiring peningkatan harga jual produk komoditas di pasar Internasional, sebagaimana disajikan dalam grafik berikut.

The average trend for rubber sales price in the last two years tend to increase, along withprices of commodities in the international market, as shown in the following graphic.

HARGA JUAL KARET PTPN XIII TH 2006 - 2011 (RP/KG) SALES PRICE OF RUBBER OF PTPN XIII IN 2006 - 2011 (IDR/KG) HARGA JUAL KARET SALES PRICE OF RUBBER Ekspor Export Lokal

Domestic

Rerata Average

2006

2007

2008

2009

2010

2011

17.327

18.011

24.094

16.359

28.586

38.545

17.757

18.810

24.249

17.035

28.819

39.063

17.561

18.547

24.226

16.880

28.774

38.999

b. Volume Penjualan

b. Sales Volume

Sampai dengan akhir 2011, Perseroan mencatat volume penjualan karet sebesar 20.951 ton, turun 28,73% dari volume penjualan tahun 2010 sebesar 29.396 ton. Penurunan ini terkait dengan menurunnya produksi karet total. Tren volume penjualan karet berfluktuasi selama enam tahun terakhir, seperti grafik di bawah ini.

Until the end of 2011, the Company recorded the volume of rubber sales of 20,951 tons, a 28.73% decrease from 2010 sales volume of 29,396. This decrease is related to the decline of total rubber production.Rubber sales volume trend has been fluctuating for the past six years, as shown in the following graphic:

VOLUME PENJUALAN KARET TAHUN 2006 - 2011 (TON) SALES VOLUME OF RUBBER IN 2006 - 2011 (TON) VOLUME PENJUALAN SALES VOLUME Ekspor Export Lokal

Domestic

Jumlah Total

2006

2007

2008

2009

2010

2011

11.423

9.439

3.304

5.628

5.695

2.618

13.487

19.297

19.626

18.970

23.702

18.333

24.910

28.736

22.930

24.598

29.396

20.951

c. Segmen Geografis dan Pangsa Pasar

c. Geographic Segmented and Market Share

Berdasarkan segmen geografis, penjualan domestik mencapai 18.333 ton (87,50%), sedangkan penjualan ekspor mencapai 2.618 ton (12,50%). Ekspor karet terutama ditujukan ke Negara China dan India. Pangsa pasar Karet PTPN XIII tahun 2011 adalah 0,72 % dari 2,97 juta ton produksi karet Indonesia, turun 0,26% terhadap tahun sebelumnya yang mencapai 0,98% dari 2,85 juta ton.

Based on the geographical segmentation, domestic sales reached 18,333 tons (87.50%), whereas export sales reached 2,618 tons (12.50%). The market share of Rubber produced by PTPN XIII (Persero) in 2011 was 0.72% of 2.97 million tons of Indonesian rubber production, and 0.27% of 10.29 million tons of World rubber production. To the world market, PTPN XIII market share reaches 0.19% of

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

91


TINJAUAN PEMASARAN

Terhadap produksi dunia, pangsa karet PTPN XIII mencapai 0,19% dari 10.970 juta ton, turun 0,08% terhadap tahun sebelumnya yang mencapai 0,27% dari 10,219 juta ton.

10.970 million tons, a 0.08% decrease from the previous year, which reached 0.27% of 10.219 million tons.

PANGSA PASAR PRODUKSI KARET PTPN XIII TERHADAP PRODUKSI KARET INDONESIA THE MARKET SHARE OF PTPN XIII RUBBER PRODUCTION TO INDONESIAN RUBBER PRODUCTION 2010

2011

99,02% 0,98%

99,28% Produksi Karet Indonesia Indonesian Rubber Production

0,72%

Produksi Karet PTPN XIII PTPN XIII Rubber Production

PANGSA PASAR PRODUKSI KARET PTPN XIII TERHADAP PRODUKSI KARET DUNIA THE MARKET SHARE OF PTPN XIII RUBBER PRODUCTION TO THE WORLD RUBBER PRODUCTION 2011

2010

99,73% 0,27%

99,78% Produksi Karet Dunia The World Rubber Production

0,19%

Produksi Karet PTPN XIII PTPN XIII Rubber Production

PANGSA PASAR PRODUKSI KARET INDONESIA TERHADAP PRODUKSI KARET DUNIA THE MARKET SHARE OF INDONESIAN RUBBER PRODUCTION TO THE WORLD RUBBER PRODUCTION 2010

2011

69,96%

72,11% 27,89% d. Pembeli Utama

Produksi Karet Dunia The World Rubber Production

30,04%

Produksi Karet Indonesia Indonesian Rubber Production

b. Major Buyers

LIMA PEMBELI UTAMA KARET PTPN XIII UNTUK EKSPORT FIVE PTP N XIII’S RUBBER MAJOR BUYERS FOR EXPORT MARKET NO.

PEMBELI UTAMA MAJOR BUYERS

2010

2011

1.

Wilson Global

40%

55%

2.

Hua Dao Trading

30%

0

3.

Singapore Tong Teik

26%

0

4.

PT Bitung Guna Sejahtera

5. Pembeli baru: - PT. Vitra Comm (VTC) - LBI - PT Orient Giant - PT Lanes Borough

92

4%

0

____

45%

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


THE REPORT OF SUBSIDIARY COMPANY

LIMA PEMBELI UTAMA KARET PTPN XIII UNTUK LOKAL FIVE PTP N XIII RUBBER BUYERS FOR LOCAL MARKET NO.

PEMBELI UTAMA MAJOR BUYERS

2010

2011

1.

PT Bitung Guna Sejahtera

80%

75%

2.

PT Sampit

8%

2%

3.

PT Karya Sejati

6%

5%

4.

PT Karya Bina Bersama

2%

0%

5.

PT Wilson Tunggal Perkasa

2%

17%

Laporan Anak Perusahaan The Report Of Subsidiary Company A. PT Kalimantan Agro Nusantara (PT KALIANUSA)

A. PT Kalimantan Agro Nusantara (PT KALIANUSA)

PT KALIANUSA adalah perusahaan yang dibentuk bersama antara PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan PT Pupuk Kaltim berdasarkan Akta No. 40, tanggal 14 September 2009 oleh Notaris Nurleila, SH, di Sangatta Kabupaten Kutai Timur - Propinsi Kalimantan Timur. Pemegang Saham terbesar PT KALIANUSA adalah PTPN XIII sebesar 51% dan PT Pupuk Kaltim sebesar 49%.

PT KALIANUSA is a company founded by PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) and PT PupukKaltim based on the Notarial Deed No. 40 dated 14 September 2009 by Notary Nurleila, Bachelor of Law, in the Regency of Sangatta, East Kutai - East Kalimantan Province. The holders of the biggest share of PT KALIANUSA are PTPN XIII (Persero) of 51% and PT Pupuk Kaltim of 49%.

PT KALIANUSA berkedudukan di Kompleks Thomas Square Blok C-5, Jl. YosSudarso II No 17, Sangatta Utara Kalimantan Timur. - Telp. (+62–549) 2027833, 2027866 - Fax. (+62-549) 2027774 - Email: kalianusa@yahoo.com

PT KALIANUSA is located at Thomas Square Complex, Blok C-5 Jl. YosSudarso II No 17 North Sangatta - East Kalimantan. Telephone (+62-549) 2027833, 2027866 Facsimile (+62-549)-2027774 Email: kalianusa@yahoo.com

I. Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan

I. Aims and Objectives of the Company Founding

a. Berusaha dalam bidang Pertanian, Kehutanan, Perindustrian, dan Perdagangan dibidang Perkebunan Kelapa Sawit dan komoditi lainnya. b. Membangun, memiliki dan mengoperasikan pabrik beserta dengan seluruh infrastruktur pendukung yang

a. To do business in the fields of agriculture, forestry, industry, and trade on palm plantation and other commodities. b. To build, own, and operate factory and all of its supporting infrastructures in the factory location and to

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

93


LAPORAN ANAK PERUSAHAAN

berada di lokasi pabrik dan mengembangkannya, antara lain, mencakup industri hulu, hilir dan industri pendukungnya. c. Mengolah, memproduksi, memasarkan dan mengembangkan produk.

II. Modal Awal Sesuai Akta Pendirian

develop them, includingits upstream, downstream and supporting industries. c. To process, produce, market and develop the products.

II. Start-up Capital Pursuant to Deed of Establishment

Modal Dasar Rp120.000.000.000 Authorized Capital Modal Ditempatkan Rp40.000.000.000 Subscribed Capital Penyertaan PTPN XIII (Persero) s.d. 31 Desember 2011 Rp61.200.000.000 The Inclusion of PTPN XIII until 31 December 2011

94

III. Susunan Komisaris dan Direksi

III. Structures of Board of Commissioners and Board of Directors

Susunan pengurus per 31 Desember 2011 PT KALIANUSA adalah sebagai berikut: Komisaris : Robby Subianto Komisaris : Memed Wiramihardja Direktur Utama : T. Ryadi Sulaiman Direktur Keuangan : Ahmad Muhadi

The Structure of Board of Committee of PT KALIANUSA as of 31 December 2011 is as follows: Commissioner : Robby Subianto Commissioner : Memed Wiramihardja President Director : T. RyadiSulaiman Finance Director : Ahmad Muhadi

IV. Komposisi Sumber Daya Manusia

V. Composition of Human Resources

Per periode 31 Desember 2011, jumlah SDM PT KALIANUSA mencapai 45 orang, terdiri atas 2 orang Komisaris, 2 orang DIreksi, 6 orang Staf Kantor Direksi, 5 orang Staf Kantor Kebun, 5 orang karyawan kebun dan 25 orang Pekerja Kontrak (PKWT).

As of 31 December 2011, the number of Human Resources of PT KALINUSA are 45 persons, consisting of 2 Commissioners, 2 Directors, 6 Directors’ Office Staffs, 5 Plantation Office Staffs, 5 plantation employees and 25 contract workers (PKWT).

Sumber Daya Manusia PT KALIANUSA di luar PKWT sebagian besar berasal dari karyawan PTPN XIII yang ditugaskan di PT KALIANUSA.

The human resources of PT KALIANUSA excluding PKWT are mostly the employees of PTPN XIII stationed in PT KALIANUSA.

V. Aspek Operasional

V. Operational Aspects

PT Kalianusa merupakan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit dan komoditi lainnya yang mengelola kebun inti dan kebun plasma. Sampai dengan 31 Desember 2011, luas areal mencapai 3.230 ha, terdiri atas kebun inti 2.500 ha dan kebun plasma 730 ha. Luas Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) mencapai 2.830 ha, dan luas areal tanaman baru (TB) mencapai 400 ha.

PT Kalinusa is a company operating in oil palm plantation and other commodities, managing nucleus plantation and plasma plantation. Up to 31 December 2011, the plantation area reached 3.230 ha, consisting of 2,500 ha of nucleus plantation and 730 ha of plasma plantation. Immature Plants (TBM) area reached 2,830 ha and new plant area (TB) reached 400 ha.

VI. Aspek Keuangan

VI. Financial Aspects

Selama periode 2011, PT KALIANUSA belum menghasilkan pendapatan usaha dikarenakan masih dalam tahap pembangunan kebun dan pabrik. PT KALIANUSA masih mengalami kerugian sebesar Rp12,6 miliar, berasal dari

During 2011, PT KALIANUSA had not earned any income yet for it is still in the process of developing its plantation and mill. PT KALIANUSA suffered a loss of IDR12.6 billion, resulting from operating expenses of IDR15.14 billion and

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


THE REPORT OF SUBSIDIARY COMPANY

beban usaha sebesar Rp15,14 miliar dan beban lain-lain sebesar Rp1,1 miliar. Beban Usaha sebesar Rp 15,14 miliar tahun 2011 merupakan pengaruh penerapan PSAK 19 (revisi 2010) yang tahun sebelumnya sejumlah Rp6,276 miliar yang dicatat sebagai beban tangguhan dan tahun 2011 sejumlah Rp8,867 miliar.

other expenses of IDR1.1 billion. The Operating Expenses of IDR15.14 biliion in 2011 is the result of the implementation of Statement of Financial Accounting Standard (PSAK) 19 (2010 revision), comprises of IDR6.276 billion which was recorded as deferred expenses in the previous year, and IDR8.867 billion in 2011.

LAPORAN LABA RUGI PT KALIANUSA (RP) PT KALIANUSA STATEMENTS OF INCOME (IDR) URAIAN

DESCRIPTION

2011

Pendapatan Usaha Beban Usaha Beban Lain-Lain Rugi Usaha Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Laba Rugi Bersih

0

Operating IncomeEquitas

(15.143.019.219)

Operating Expenses

(1.106.956.856)

Other Expenses

(16.249.976.075)

Operating Loss

3.645.480.692

Deferred Tax Benefit (Expense)

(12.604.495.383)

Net Income

Total aset tercatat sebesar Rp114,75 miliar per 31 Desember 2011, meningkat 65,77% dari tahun sebelumnya. Liabilitas meningkat sebesar 30,31% menjadi Rp12,16 miliar. Sementara itu, ekuitas meningkat 70,06% menjadi Rp102,60 miliar. Aset tanaman (Belum Menghasilkan) s.d. tahun 2011 sebesar Rp76,14 miliar meningkat 114,73% dari tahun sebelumnya, sedangkan aset non tanaman meningkat 49,53% menjadi Rp16,49 miliar.

The total asset as recorded on 31 December 2011 was IDR 114.75 billion, increasing 65.77% from that of in the previous year. Liability increased by 30.31% to IDR 12.16 billion. Meanwhile, equity increased 70.06% to IDR 102.60 billion. Immature Plants Asset up to 2011 was IDR 76.14 billion, increasing 114.73% from that of in the previous year, and non-plant asset increased by 49.53% to IDR 16.49 billion.

LAPORAN NERACA PT KALIANUSA (RP) PT KALIANUSA BALANCE SHEET (IDR) URAIAN

2010

2011

- Aktiva lancar

10.762.573.614

11.427.001.286

- Aktiva Tetap

58.461.381.064

Total Aktiva

69.223.954.678 7.845.808.678

PERTUMBUHAN GROWTH (%)

Aktiva

DESCRIPTION Assets

45,01

Current Assets

103.325.340.047

43,88

Fixed Assets

114.752.341.333

(75,89)

Assets Total

1,15

Liabilities

12.042.996.316

18,49

Current Liabilities

Pasiva - Hutang Lancar - Hutang Jangka Panjang - Setoran Modal Ditempatkan - Laba Rugi Total Pasiva

1.050.146.000

113.840.400

Long-term Liabilities

60.328.000.000

115.200.000.000

Deposit of Subscribed Capital

0

(12.604.495.383)

Net Income

69.223.954.678

114.752.341.333

Total Liabilities

VII. Prospek Usaha

VII. Business Prospects

PT KALIANUSA merencanakan membangun Pabrik Minyak Sawit (PMS) kapasitas 30 ton TBS/jam extendable 60 Ton TBS/jam pada awal semester II tahun 2012. PMS tersebut direncanakan mulai beroperasi awal tahun 2014 dan siap menampung bahan baku TBS yang berasal dari kebun sendiri, kebun plasma maupun perkebunan rakyat dan perkebunan lainnya di sekitar lokasi Perusahaan.

PT KALIANUSA is planning to build Palm Oil Factory (PMS) with a capacity of 30 tons of FFB/hour, which is extendable to 60 tons of FFB/hour in the beginning of the second semester of 2012. The factory is scheduled to operate in early 2014 and will be ready to accommodate FFB raw materials produced by the company’s nucleus plantation, plasma plantation or communities’ plantation and other plantations in the perimeter of the Company’s location.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

95


LAPORAN ANAK PERUSAHAAN

Tahun 2014 diproyeksikan total areal Tanaman Inti dan Plasma mencapai 10.170 ha dengan luas areal TM mencapai 2.830 ha. Luas perkebunan lain di sekitar PMS mencapai 28.278 ha dan perkebunan rakyat mencapai 4.304 Ha, sehingga pasokan TBS dapat terpenuhi. Pada tahun 2014, diproyeksikan PT KALIANUSA akan memproduksi CPO sebesar 20.000 ton, total penjualan Rp 172,6 miliar dengan margin Rp19,5 miliar sebelum pajak. PT KALIANUSA akan membangun 2 (dua) buah tangki timbun berkapasitas @ 2.000 ton, gudang/penimbunan Inti Sawit, dermaga/sandar kapal, dan Pabrik Oleo chemical dengan luas areal ± 50 ha di lokasi Kawasan Ekonomi dan Maritim Maloy. Kawasan tersebut merupakan Kawasan Ekonomi Khusus yang mengintegrasikan fungsi Pelabuhan Internasional dengan Kawasan Industri khususnya Industrial Cluster, Tambang, Migas, dan Industrial Cluster minyak sawit modern, yang akan dibangun mulai pertengahan tahun 2012 selesai awal tahun 2014 oleh Pemkab Kutai.

In 2014, the total area of Nuclear and Plasma Trees is projected to reach 10,170 ha, with the total area for Productive Trees reaching 2,830 ha. The total area of other plantations in the perimeter of the Palm Oil Factory will reach 28,278 ha and communities’ plantation will reach 4,304 ha, so as to meet the supply demand of FFB. In 2014, it is projected that PT KALIANUSA will produce 20,000 tons of CPO, a total of sales of IDR 172.6 billion with IDR19.5 billion margin before taxes. PT KALIANUSA will build 2 (two) storage tanks, each with the capacity of 2,000 tons, warehouses/storages of Palm Kernel, ship docks/anchorages, and an Oleo chemical Plant in an area of ± 50 ha in Maloy Economic and Maritime Area. The area is a Special Economic Zone that integrates the function of an International Port with an Industrial Area, especially Industrial Cluster of Mining, Oil and Gas and Industrial Cluster of Modern Palm Oil Factories, which will be built in the mid of 2012 and is scheduled to finish in early 2014 by the Government of East Kutai Regency.

RENCANA AREAL PENGEMBANGAN TANAMAN S.D. 2016 THE PLANT DEVELOPMENT AREA PLANNING UP TO 2016 16.000 14.000 12.000

10.170 Ha

10.000 8.000

2.500

TBO

4.000

5.730 Ha 2.500

2.000

3.230

5.730

7.670

10.170

13.070

2012

2013

2014

2015

2016

6.000

96

7.670 Ha 1.940

13.070 Ha 2.900

14.870 Ha 1.800

TBM & TM

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


THE REPORT OF SUBSIDIARY COMPANY

B. PT Nusantara Batulicin

PT Nusantara Batulicin

PT Nusantara Batulicin adalah perusahaan yang dibentuk bersama antara PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu berdasarkan Akta Pendirian No. 140, tanggal 16 Desember 2011 oleh Notaris Rasfienora Ronadinihari, SH, di Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu - Propinsi Kalimantan Selatan. Pemegang Saham terbesar PT Nusantara Batulicin adalah PTPN XIII (Persero) sebesar 51% danPemkab Tanah Bumbusebesar 49%.

PT Nusantara Batulicin is a joint venture between PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) and the District Government of Tanah Bumbu under Establishment Act No. 140, dated 16 December 2011 by Notary, Rasfienora Ronadinihari, Bachelor of Law, in Batulicin, District of Tanah Bumbu - South Kalimantan Province. The largest shareholder of PT Nusantara Batulicin is PTPN XIII (Persero) with a total share of 51% while the District Government of Tanah Bumbu has a total share of 49%.

PT Nusantara Batulicin berkedudukan di Jl. Transmigrasi Km. 17,5, Desa Karang Bintang, Kec. Karang Bintang Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan. - Telp : (+62-518) 23790 - Faks : (+62-518) 23947 - Email : Balin@ptpn13.com

PT Nusantara Batulicin is located in Jl. Transmigrasi KM 17.5 Karang Bintang Village, Sub-district of Karang Bintang, District of Tanah Bumbu, South Kalimantan. - Telephone : (+62-518) 23790 - Facsimile: (+62-518) 23947 - Email : Balin@ptpn13.com

I. Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan

I. Aims and Objectives of the Company Founding

Dalam sektor perkebunan: Mengembangkan kelapa sawit dan karet, termasuk di dalamnya pembangunan kebun & pabrik pengolahan serta turunannya. Dalam sektor perindustrian & perdagangan: Menghasilkan produksi (seperti bibit, pupuk, dll) untuk tujuan ekspor-impor antar pulau & lokal, dimana perusahaan akan bertindak sebagai leveransir, supplier, distributor, grosser, komisioner, perwakilan/agen baik dari perusahaan dalam negri maupun luar negeri. Dalam sektor pertambangan: Mengembangakan usaha pertambangan maupun jasa lainnya sebagai usaha pelengkap & penunjang keberlangsungan usaha di masa yang akan datang.

II. Modal Awal Sesuai Akta Pendirian

In the plantation sector : To develop oil palm and rubber industry, including the development of plantation and palm oil mill and their derivatives. In the industrial and commerce sector: To produce products (such as seeds, fertilizers, etc) for inter islands export-import, in which the company shall act as apurveyor, supplier, distributor, grosser, commissioner, representative/agent of both domestic and foreign companies. In the mining sector: To develop a mining business as well as other services as complementary businesses and to provide a support to realize business continuityof the Company in the future.

II. Start-Up Capital Pursuant to Deed Of Establishment

Modal Dasar Rp80.000.000.000 Authorized Capital Modal Ditempatkan Rp30.600.000.000 Subscribed Capital Modal yang Sudah Ditempatkan s.d. Tahun 2011 Rp30.600.000.000 Subscribed Capital until 2011 Penyertaan PTPN XIII (Persero) Rp15.600.000.000 The Inclusion of PTPN XIII

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

97


LAPORAN ANAK PERUSAHAAN

III. Susunan Komisaris dan Direksi Sesuai putusan RUPS Luar Biasa tanggal 27 Desember 2011, susunan pengurus PT Nusantara Batulicin per 31 Desember 2011, adalah sebagai berikut: Komisaris Utama : Gusti Hidayat Komisaris : Baim Rachman DirekturUtama : Sunardi R Taruna Direktur Keuangan & Umum : H. Akhmad Husaini

In accordance with the decision of the Extraordinary Shareholders General Meeting, the structure of the Board of Committees of PT Nusantara Batulicin as of 31 December 2011 is as follows: Commissioner : Gusti Hidayat Commissioner : Baim Rachman President Director : Sunardi R Taruna Finance Director : H. Akhmad Husaini

IV. Sumber Daya Manusia

IV. The Composition of Human Resources

SDM PT Nusantara Batulicin berjumlah 5 orang, terdiri atas 2 orang Komisaris, 2 orang Direksi dan 1 orang Site Manager. Untuk mendukung operasional perseroan, direncanakan rekrutmen akan dilakukan pada tahun 2012.

The number Human Resources of PT Nusantara Batulicin is 5 persons, consisting of 2 Commissioners, 2 Directors and 1 Site Manager. To support the company operation, recruitment will be carried out in 2012.

V. RUPS Luar Biasa

V. The Extraordinary Shareholders General Meeting

Menindaklanjuti pembentukan PT Nusantara Batulicin sesuai Akte Pendirian No. 140 tanggal 16 Desember 2011, telah dilakukan RUPS Luar Biasa yang dilaksanakan tanggal 27 Desember 2011, dengan beberapa putusan sebagai berikut : 1. Mengangkat Direksi dan Dewan Komisaris PT Nusantara Batulicin. 2. Menyetujui remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris serta fasilitas yang diterimanya dan pembagian tugas, tanggung jawab serta kewenangan Direksi dan Dewan Komisaris. 3. Menyetujui pelaksanaan penyetoran oleh Pemegang Saham kepada Perseroan sebelum tanggal 31 Desember 2011. 4. Menyetujui peningkatan modal disetor yang akan dilaksanakan pada tahun 2012. 5. Menyetujui untuk memprioritaskan pembangunan Pabrik Karet Remah dengan kapasitas 18.000 ton karet remah/tahun dan dapat diselesaikan ditahun 2012. 6. Menyetujui program pembangunan kebun karet pada tahun 2012 dengan memprioritaskan areal 1.000 ha di kecamatan Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu. 7. Menyetujui blueprint organisasi perusahaan yang dalam pelaksanaannya agar dilakukan secara bertahap sesuai kebutuhan. 8. Menyetujui logo/brand perusahaan. 9. Menyetujui penggantian biaya-biaya yang telah dikeluarkan dalam rangka dan terkait dengan pembentukan PT Nusantara Batulicin. 10. Meminta Direksi dan Dekom agar menyampaikan kepada Pemegang Saham: - RKAP tahun 2012, paling lambat 31 Januari 2012 - RJP 2012 – 2016, paling lambat Juni 2012

98

III. Structures of Board of Commissioners and Board of Directors

To act on the establishment of PT Nusantara Batulicin in accordance with Deed of Establishment Number 140 of 16 December 2011, an Extraordinary Shareholders General Assembly had been conducted on 27 December 2011, resulting in several decisions as follows: 1. Appointing Directors and Board of Commissioners of PT Nusantara Batulicin. 2. Approving remunerations for Directors and Board of Commissioners along with their entitlements and job divisions, responsibilities and authorities. 3. Approving payment of shares by the Shareholders to the Company before 31 December 2011. 4. Approving the increase of paid-up capital, which will be carried out in 2012. 5. Approving to prioritize the construction of Crumb Rubber Factory with a capacity of 18.000 tons of crumb rubber/year, which will be completed in 2012. 6. Approving rubber plantation development program, with a priority area of 1,000 ha in Mentewe subdistrict, Tanah Bumbu Regency. 7. Approving the company organization blueprint, which the implementation shall be carried out gradually as appropriate. 8. Approving the company’s logo/brand. 9. Approving the reimbursement of expenses for and related to the establishment of PT Nusantara Batulicin. 10. Requiring the Directors and the Board of Commissioners to present the following information to the Shareholders: - The Company’s Work Plan and Budget, no later than 31 January 2012 - The Company’s LongTerm Plan, no later than June 2012

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


MARKETING REVIEW

11. Menyetujui pengangkatan Direktur Operasional dan Pengembangan yang akan diajukan oleh PTPN XIII jika dianggap sudah diperlukan. 12. Menyetujui usulan Direksi PT Nusantara Batulicin untuk membuat Perjanjian Kerjasama Induk dengan para Pemegang Saham tentang bantuan tenaga serta mendahulukan pembayaran jika ada kegiatan di luar wilayah, khususnya di ibukota Negara (DKI Jakarta). 13. Dalam melaksanakan kegiatan usaha, diminta kepada Direksi untuk selalu berpedoman pada Anggaran Dasar Perseroan, Perjanjian Usaha Patungan, prinsip GCG dan perundang-undangan yang berlaku.

11. Approving the appointment of Operational and Development Director, who will be elected by PTPN XIII if considered necessary. 12. Approving the proposal from the Directors of PT Nusantara Batulicin to draw up Main Cooperation Agreement with Shareholders on the request for their assistance and for them to prioritize payments in case of activities outside the company’s location, especially in the Capital City (DKI Jakarta). 13. In performing businesses, the Directors are requested to always refer to the Company’s Article of Association, Joint Venture Business Agreement, Good Corporate Governance principles and the prevailing laws.

VI. Aspek Keuangan

VI. Financial Aspects

Total aset dan ekuitas tercatat per 31 Desember 2011 masing-masing sebesar Rp30.602.290.212, berasal dari setoran modal ditempatkan sebesar Rp30.600.000.000,dan pendapatan lain-lain sebesar Rp2.290.212,-. Perusahaan belum memiliki hutang dan belum me-raih pendapatan usaha mengingat baru berdiri dan beroperasi.

The total of asset and equity recorded on 31 December 2011 was IDR30.602.290.212 respectively, derived from subscribed capital of IDR30.600.000.000 and other incomes of IDR 2.290.212. The company has not owned any debt or earned any income yet since it has just recently established and operated.

VII. Rencana Pengembangan

VII. Development Planning

1. Pembangunan Pabrik Karet Remah dengan kapasitas 18.000 ton karet remah/tahun mulai tahun 2012 2. Pembangunan kebun karet seluas 1.000 ha di kecamatan Mentewe Kabupaten Tanah Bumbu.

1. Construction of Crumb Rubber Factory with a capacity of 18.000 tons of crumb rubber/per year starting in 2012 2. Development of 1,000 ha rubber plantation in sub district of Mentewe, district of Tanah Bumbu.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

99


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Tinjauan Kinerja Keuangan Financial Performance Review

Pembahasan dan analisis tinjauan keuangan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasi PTPN XIII dan Anak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 dan 2010 sehingga harus dibaca bersamaan dengan Laporan Keuangan dimaksud. Laporan tersebut telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan yang diselesaikan tanggal 30 Maret 2012 Laporan Keuangan Perseroan disajikan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum (PSAK Indonesia).

The discussion and the analysis of financial review refer to the concolidated Financial Statements of PTPN XIII and subsidiaries company for the years ended on December 31, 2011and 2010, so it should be read conjuction with Annual Financial Statement. The statements were audited by the Public Accounting Office of Hertanto, Sidik & Associates completed on March 30, 2011. The Financial Statements of the Company are presented based on the Statement of Financial Accounting Standard (Indonesian SFAS).

100

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

A. Laporan Laba Rugi Komprehensif

A. Statements of Comprehensive Income

Sampai dengan 31 Desember 2011, PTPN XIII berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp190,57 miliar, meningkat 5,40% terhadap tahun 2010 yang mencapai Rp180,80 miliar. Peningkatan terutama berasal dari peningkatan nilai penjualan produk kelapa sawit sebesar 11,38%, sedangkan nilai penjualan produk karet menurun 3,40%. Peningkatan nilai penjualan kelapa sawit disebabkan oleh kenaikan harga jual minyak sawit dan inti sawit masing-masing sebesar 6,17% dan 11,97%, serta meningkatnya volume penjualan minyak sawit dan inti sawit masing-masing sebesar 4,76% dan 0,90%. Penurunan nilai penjualan karet terutama disebabkan penurunan produksi sebesar 23,42%, sedangkan harga jual karet naik 35,53%.

Up until December 31, 2011, PTPN XIII recorded a net income of IDR190.57 billion, an increase by 5.40% compared to IDR180.80 billion in 2010. This increase mainly came from 11.38% increase in the sale of oil palm products, despite the decrease in sales value of rubber products by 3.40%. The increase in oil palm sales value is a result of the increase in palm oil and palm kernel sales prices of 6.17% and 11.97% respectively, and the increase of palm oil and palm kernel sales volumes of 4.76% and 0.90% respectively. The decrease in rubber sales is mainly due to the 23.42% decrease in production, whereas rubber sales price increased by 35.53%.

URAIAN

2010

Penjualan Beban Pokok Penjualan Laba Bruto Beban Usaha

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

DESCRIPTION

3.359.176

3.616.397

7,66

Sales

(2.762.186)

(3.033.399)

9,82

Cost of Good Sold

596.990

582.998

(2,34)

Gross Profit

(340.494)

(338.249)

0,66

Operating Expenses

Laba Sebelum Pajak Penghasilan

256.497

244.750

(4,57)

Profit Before Income Tax

Beban Pajak Kini

(64.019)

(70.903)

10,75

Current Tax

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

(11.679)

10,546

(190,30)

Benefit (Expense) Tax Income

Laba Tahun Berjalan

180.798

184.393

1,99

Current Year Profit

Pendapatan Komprehensif Lain

180.798

-

-

Other Comprehensive Income

Laba Komprehensif

184.393

1,99

Comprehensive Profit

Laba yang dapat diatribusikan Kepada: - Pemilik Entitas Induk - Kepentingan Non Pengendali Jumlah

180.798 180.798

190.568 (6.175)

5,40 -

- Owner of Parent Entity - Non Controling Interest

184.393

1,99

Total

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Profit Attributable to:

101


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

I. Penjualan

I. Sales

Pendapatan usaha Perseroan pada tahun 2011 mencapai Rp3,62 triliun, naik 7,66% dari tahun 2010 yang mencapai Rp3,36. Peningkatan pendapatan terutama berasal dari nilai penjualan kelapa sawit yang meningkat 11,38%. Sementara itu nilai penjualan karet turun 3,40%. Sepanjang tahun 2011, harga rata-rata minyak sawit, inti sawit, dan karet masing-masing meningkat sebesar 6,16%, 11,97% dan 35,53%, seperti ditunjukkan pada tabel berikut:

The Company’s sales in 2011 reached IDR 3.62 trillion, a 7.66% increase from IDR 3.36 in 2010. The increase in earnings mainly came from oil palm sales, which increased by 11.38%. Meanwhile, rubber sales decreased by 3.40%. During 2011, the average prices of palm oil, palm kernel and rubber increased by 6.16%, 11.97% and 35.53% respectively, as shown in the following table:

NILAI PENJUALAN DAN HARGA JUAL KELAPA SAWIT DAN KARET SALES REVENUE AND SALES PRICE OF OIL PALM AND RUBBER URAIAN

2010

2011

DESCRIPTION

NILAI PENJUALAN (RP JUTA) SALES REVENUE (IDR MILLION)

HARGA JUAL (RP/KG) SALES PRICE (IDR /KG)

NILAI PENJUALAN (RP JUTA) SALES REVENUE (IDR MILLION)

HARGA JUAL (RP/KG) SALES PRICE (IDR /KG)

a

b

c

d

% a:c

b:d

1. Kelapa Sawit - CPO - Inti Sawit Jumlah Kelapa Sawit 2. Karet Total 1 + 2

Palm Oil 2.279.846

6.714,74

2.535.557

7.128,64

111,22 106,16

CPO

233.472

3.619,41

263.771

4.052,54

112,98 111,97

Kernel

2.513.318

--

2.799.328

--

845.859

28.774,15

817.069

38.998,88

3.359.177

3.616.397

Peningkatan pendapatan sejalan dengan meningkatnya volume penjualan minyak sawit dan inti sawit, masingmasing sebesar 4,76% dan 0,90% dari tahun sebelumnya, sedangkan volume penjualan karet turun cukup signifikan, yaitu 28,73%, seperti ditunjukkan pada tabel berikut.

111,38

--

Total Palm Oil

96,60 135,53

Rubber

107,66

--

Total 1 + 2

The increase in earnings was in line with the increase in volume of palm oil and palm kernel sales by 4.76% and 0.90% respectively from those of the previous year, while the volume of rubber sales decreased quite significantly by 28.73%, as shown in the following table.

NILAI PENJUALAN DAN VOLUME PENJUALAN KELAPA SAWIT DAN KARET SALES REVENUE AND SALES VOLUME OF OIL PALM AND RUBBER URAIAN

2010

2011

DESCRIPTION

NILAI PENJUALAN (RP JUTA) SALES REVENUE (IDR MILLION)

HARGA JUAL (RP/KG) SALES PRICE (IDR /KG)

NILAI PENJUALAN (RP JUTA) SALES REVENUE (IDR MILLION)

HARGA JUAL (RP/KG) SALES PRICE (IDR /KG)

a

b

c

d

2.279.846

339,529

2.535.557

355,683

111,22 104,76 112,98 100,90

% a:c

b:d

1. Kelapa Sawit - CPO - Inti Sawit Jumlah Kelapa Sawit 2. Karet Total 1 + 2

102

Palm Oil 233.472

64,505

263.771

65,088

2.513.318

404,034

2.799.328

420,771

845.859

29,396

817.069

20,951

3.359.177

3.616.397

111,38

--

96,60 71,27 107,66

--

CPO Kernel Total Palm Oil Rubber Total 1 + 2

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

KOMPOSISI NILAI PENJUALAN COMPOSITION OF SALES VALUE 2010

Rp845.859 (25,18%)

2011

Rp 817.069 (22,57%)

Rp2.799.328 (77,41%)

Rp2.531.318 (74,82%)

Kelapa Sawit Palm Oil Karet Rubber

II. Beban Pokok Penjualan

II. Cost of Goods Sold

Beban pokok penjualan tahun 2011 tercatat sebesar Rp 3,03 triliun, naik 9,82% dari tahun sebelumnya. Komposisi beban pokok penjualan adalah beban pokok penjualan kelapa sawit sebesar 77,46% atau Rp2,35 triliun, dan karet sebesar 22,54% atau Rp683,85 miliar

The cost of goods sold in 2011 was IDR 3.03 trillion, increasing by 9.82% from that of the previous year. The composition of cost of goods sold consisted of cost of goods sold for oil palm of 77.46% or IDR 2.35 trillion, and rubber of 22.54% or IDR 683.85 million

1. Beban Pokok Penjualan Kelapa Sawit

1. Cost of Goods Sold for Oil Palm

Komposisi terbesar beban pokok penjualan kelapa sawit adalah beban produksi kebun plasma 65,92%, meliputi pembelian produk plasma 58,99%, beban overhead plasma 1,57% dan beban pengolahan 5,37%. Beban produksi kebun inti berkontribusi 33,53%, meliputi biaya umum 4,25%, pemeliharaan Tanaman Menghasilkan (TM) 5,14%, pemupukan 8,46%, panen dan pengangkutan ke pabrik 8,83%, beban pengolahan 4,24% dan beban penyusutan 2,61%.

The largest component of cost of goods sold was plasma plantation production cost, which comprised plasma products purchase of 58.99%, plasma overhead expense of 1.57% and processing expense of 5.37%. Nucleus Plantation Expense amounting 33.53%, which consisted of general expense of 4.25%, Mature Plant maintenance of 5.14%, fertilization of 8.6%, harvesting and transportation to the factory of 8.83%, processing expense of 4.24% and depreciation expense of 2.61%.

KOMPOSISI BEBAN POKOK PENJUALAN KELAPA SAWIT TAHUN 2011 COMPOSITION OF COST OF GOODS SOLD FOR PALM IN 2011

5,37%

1,57% 4,24%

Inti Nucleus

4,25% 8,46%

33,53%

58,99%

62,92%

8,83%

5,14% 2,6%

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Beban Pengolahan Processing Expense Beban Umum General Expense Beban Pemupukan Fertilization Expense Beban Panen & Angkut Harvest & Transport Expense Beban Pemeliharaan TM Mature Plant Maintenance Expense Beban Penyusutan Depreciation Expense

Plasma Plasm Beban Overhead Overhead Expense Beban Pengolahan Processing Expense Pembelian Produk Plasma Plasma Product Purchase

103


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Kenaikan beban pokok penjualan kelapa sawit meliputi: Beban pembelian produksi plasma naik 20,96%, yakni dari Rp1,15 triliun di tahun 2010 menjadi Rp1,39 triliun di tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan naiknya harga pembelian TBS dari plasma sebesar 11,69% sebagai konsekuensi naiknya harga jual minyak dan inti sawit, masing-masing sebesar 6,17% dan 11,97%. Demikian pula, produksi plasma juga meningkat 14,46% atau 72.796 ton dari tahun sebelumnya. Beban pengolahan produksi plasma meningkat 14,15% sehingga menjadi Rp126,09 miliar, karena terjadi peningkatan produksi TBS plasma. Beban biaya panen dan pengangkutan ke pabrik meningkat 4,51% terhadap tahun 2010, sehingga menjadi Rp207,36 miliar, karena naiknya biaya pengangkutan akibat kenaikan harga BBM Solar dari Rp6.800/ liter di tahun 2010 menjadi Rp8.940/liter di tahun 2011. Beban overhead meningkat 20,25% menjadi Rp36,79 miliar karena adanya kenaikan gaji karyawan di kebun plasma dan kenaikan biaya keamanan. Beban umum meningkat 3,43% menjadi Rp99,87 miliar, karena hampir semua komponen biaya umum mengalami peningkatan diantaranya, biaya gaji, biaya keamanan, asuransi dan biaya penerangan. Beban pemeliharaan TM naik 2,27% menjadi Rp120,79 miliar, akibat meningkatnya biaya pemeliharaan jalan, jembatan, saluran air dan teras.

Increased expenses for plasma production purchase by 20.96%, from IDR 1.15 trillion in 2010 to IDR1.39 trillion in 2011. This increase was mainly due to the increase in Fresh Fruit Bunch Purchase Price from plasma of 11.69%, as a consequence of the increase in palm oil and kernel sales price of 6.17% and 11.9% respectively. Plasma production also increased by 14.46% or 72,796 tonnes from that of the previous year. Increased expenses for plasma production processing by 14.15% to IDR 126.09 billion, due to the increase in plasma Fresh Fruit Bunch production. Increased expenses for harvesting and transportation to the factory by IDR 207.36 billion, due to the increase in transportation expense as a result of diesel fuel price increase from IDR 6,800/liter in 2010 to IDR 8,940/liter in 2011. Increased overhead expenses by 20.25% to IDR 36.79 billion due to a raise of salary of employees in the plasma plantation and a raise in security expenses. Increased general expense by 3.43% to IDR 99.87 billion, since almost all components of general expense had increased for example, salary expense, security expense, insurance and lighting expense. Increased cost of Mature Plants Maintenance by 2.27% to IDR 120.79 billion due to the increase in cost of road, bridge, waterway and terrace maintenance.

2. Beban Pokok Penjualan Karet

2. Cost of Goods Sold for Rubber

Kontribusi terbesar beban pokok penjualan karet adalah beban produksi kebun plasma 82,50%, meliputi pembelian produk plasma 75,60%, beban overhead plasma 0,88% dan beban pengolahan 6,03%. Beban produksi kebun inti berkontribusi 22,28%, meliputi biaya umum 3,36%, pemeliharaan TM 2,03%, pemupukan 1,65%, panen dan pengangkutan ke pabrik 9,67%, beban pengolahan 2,64% dan beban penyusutan 2,93%.

The largest component for the cost of goods sold for rubber is the production expenses of the plasma plantation of 82.50%, which included plasma product purchase of 75.60%, plasma overhead expense of 0.88% and processing expense of 6.30%. The nucleus plantation production expense contributed 22.28%, which includes 3.36% of general expense, 2.03% of mature plants maintenance, 1.65% of fertilizing, 9.67% of harvesting and transportation to the factory, 2.64% of processing expense and 2,93% of depreciation expense.

KOMPOSISI BEBAN POKOK PENJUALAN KARET TH 2011 COMPOSITION OF COST OF GOODS SOLD IN 2011 FOR RUBBER

0,88%

6,03% 3,36% 2,03% 1,65% 9,67% 2,64% 22,28% 2,93%

82,50% 75,60%

104

The increase in cost of goods sold for palm included:

Inti Nucleus Beban Umum General Expense Beban Pemeliharaan TM Mature Plant Maintenance Expense Beban Pemupukan Fertilization Expense Beban Panen & Angkut Harvest & Transport Expense Beban Pengolahan Processing Expense Beban Penyusutan Depreciation Expense

Plasma Plasm Pembelian Produk Plasma Plasma Product Purchase Beban Overhead Overhead Expense Beban Pengolahan Processing Expense

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

Kenaikan beban pokok penjualan karet meliputi: Beban pembelian hasil produksi plasma naik 10,62% menjadi Rp 516,96 miliar karena harga pokok pembelian bokar meningkat 41,91% sebagai konsekuensi naiknya harga jual karet sebesar 35,53%. Beban pemeliharaan TM meningkat 18,29% menjadi Rp 13,91 miliar karena meningkatnya gaji karyawan dan naiknya biaya penyiangan. Beban pemupukan meningkat 10,76% menjadi Rp11,26 miliar karena kenaikan harga pupuk dan adanya program peningkatan produktivitas tanaman karet kebun inti pada tahun 2012. Biaya umum meningkat 4,5% menjadi Rp22,99 miliar karena adanya peningkatan biaya pemeliharaan rumah dan biaya keamanan. Beban penyusutan naik 142,68% menjadi Rp20,05 miliar karena adanya perubahan persentase penyusutan sesuai dengan implementasi IFRS ke PSAK dengan metode garis lurus. Beban overhead naik 12,81% terhadap tahun 2010 menjadi Rp6,02 miliar karena kenaikan gaji, iuran dan sumbangan.

Components contributing to the increase in cost of goods sold for rubber: Increased expenses for plasma production purchase by 10.62% to IDR516.96 due to the increase in material purchasing cost of 41.91% as a consequence of rubber sales price increase of 35.53%. Increase expenses for mature Plants maintenance by 18.29% to IDR13.91 billion due to employees’ salary rise and the increase in weeding expense. Increased expenses for fertilizers by 10.76% to IDR11.26 billion due to the increase in fertilizer prices and rubber plants productivity increase program in the nucleus plantation in 2012. Increased general expenses by 4.5% to IDR22.99 billion due to the increase in house maintenance expense and security expense. Increased depreciation expenses by 142.68% to IDR20.05 billion due to changes in the depreciation percentage in accordance with the implementation of IFRS into PSAK (Statements of Financial Accounting Standards) using straight line method. Increased overhead expenses by 12.81% compared to that of 2010 to IDR6.02 billion due to the raise in salaries, contributions and donations.

Beban yang mengalami penurunan meliputi: Beban panen dan pengangkutan ke pabrik turun 8,18% dari tahun 2010 sehingga menjadi Rp66,10 miliar karena adanya penurunan produksi bokar kebun inti sebesar 25,87%. Beban pengolahan plasma turun 15,85 menjadi Rp41,23 miliar karena adanya penurunan produksi bokar kebun plasma sebesar 22,05%.

The decreasing expenses include: Harvesting and transportation to the factory decreased by 8.18%, compared to that of 2010, to IDR 66.10 billion as a result of the decrease in the production of material in the nucleus plantation of 25.87%. Plasma processing expense decreased by 15.85% to IDR 41.23 as a result of the decrease in the production of material in the plasma plantation of 22.95%.

III. Beban Usaha

III. Operating Expenses

Beban usaha tahun 2011 mencapai Rp338,25 miliar, menurun 0,66% dari tahun 2010 sebesar Rp340,49 miliar. Terhadap total beban usaha, bebanpemasaran berkontribusi 28,38% atau Rp95,99 miliar, beban administrasi berkontribusi 68,19% atau Rp230,64 miliar, beban keuangan berkontribusi 9,59% atau Rp32,46 miliar dan pendapatan (beban) non usaha berkontribusi 6,16% atau Rp20,85 miliar. Komponen beban usaha yang meningkat meliputi : Beban pemasaran kelapa sawit meningkat 46,12% menjadi Rp89,05 miliar, terutama karena adanya klaim mutu sebesar Rp35,72 miliar terkait ketidaksesuaian kontrak yang telah disetujui oleh pembeli. Beban pemasaran karet meningkat 84,14% menjadi Rp6,94 miliar, terutama karena adanya imbalan jasa pemasaran karet yang tahun sebelumnya belum dikenakan.

Operating expenses in 2011 was IDR338.25 billion, decreasing by 0,66% compared to that of in 2010 amounted IDR340,49 billion. The marketing expenses composed 28,38% or IDR95,99 billion of the total operating expenses, administration expenses composed68,19%or IDR230,64 billion, finance charges composed 9,59% or IDR32,46 billion and non operating income (expense) composed 6,16% or IDR20,85 billion. Components contributing to the increase in operating expenses: Marketing Expense of oil palm increased by 46.12% to IDR 89.05 billion, this was mainly due to quality claim of IDR 35.72 billion, related to discrepancy to the contract which had been agreed upon by buyers. Rubber marketing expense increased by 84.14% to IDR 6.94 billion, mainly due to rubber marketing fee which had not been incurred in the previous year.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

105


TINJAUAN TINJAUAN KINERJA WKINERJA EKEUANGAN IVER LAIKEUANGAN CNANIF

Beban Beban administrasi administrasi karet meningkat karet meningkat 1,57% menjadi 1,57% menjadi Administration Administration expenseexpense for rubber for increased rubber increased by 1.57% by 1.57% Rp32,45Rp32,45 miliar, karena karena kenaikan kenaikan biaya to IDRbillion, billion, mainly totthe to raise ,tfiterutama omiliar, rp ot %terutama 46 .46 detadanya ubirtnoadanya c ytidom m oc mlabiaya P liO ,1to 10IDR 2 nI32.45 -i32.45 rtnok mainly nakirebdue mem idue waSraise apthe alin eKemployee itidoin memployee ok ,1102 nuhat iD gaji karyawan. gaji karyawan. .%63.53 detubirtnoc rebbur sasalaries. erehw salaries. .%63,53 rasebes terak itidomok nakgnades ,%46,46 abal isub Beban Beban keuangan keuangan yang merupakan yang merupakan biaya bunga biaya bunga FinancialFinancial expenses expenses is the interest is the interest expense,expense, increased increased by by J AP MtoULdue EBES AtoBAthe L ISISOPMOK pinjaman pinjaman meningkat meningkat 11,67% 11,67% menjadimenjadi Rp32,46Rp32,46 miliar. Hal miliar. Hal 11,67% 11,67% to IDR32,46 to IDR32,46 billion This billion wasThis mainly wasKAdue mainly the XAT by Ecaused ROwithdrawal FEB Gby NINwithdrawal RAE FO NOITISOPMOC ini karena ini meningkatnya karena meningkatnya beban kredit bebanakibat kreditpenarikan akibat penarikan increaseincrease in creditin expense credit expense which was which caused was Kredit Modal KreditKerja Modal (KMK), KerjaKredit (KMK),Investasi Kredit Investasi dan MTN. dan MTN. of Working of Working Capital Loans, CapitalInvestment Loans, Investment Loans and Loans MTN. and MTN. 1102 0102 Pendapatan Pendapatan (beban)(beban) non usaha non (net) usahapada (net)tahun pada 2011 tahun 2011 The net The non-operating net non-operating income income (expense) (expense) in 2011 increased in 2011 increased %Rp20,85 6miliar 3,53dari 59,4from 3billionminus naik 177,14% naik 177,14% menjadimenjadi Rp20,85 miliar minus dariRp27,02 minus Rp27,02 by 177.14% by 177.14% to IDR to 20.85 IDR% billion 20.85 from IDR minus 27.02 IDR 27.02 miliar di miliar tahun di tahun 2010. Peningkatan 2010. Peningkatan disebabkan disebabkan oleh oleh billion in billion 2010.inThe 2010. increase The increase was mainly was mainly a resultaofresult the of the naiknyanaiknya pendapatan pendapatan lain-lainlain-lain sebesarsebesar 20,65% 20,65% menjadimenjadi 20.65% 20.65% increaseincrease in otherinincomes other incomes to IDR 154.40 to IDR billion, 154.40 billion, Rp154,40 Rp154,40 miliar, sedangkan miliar, sedangkan beban lain-lain beban lain-lain turun 13,83% turun 13,83% whereaswhereas other expenses other expenses decreased decreased by 13.83% by 13.83% to IDR to IDR menjadimenjadi Rp133,55 Rp133,55 miliar. Kenaikan miliar. Kenaikan pendapatan pendapatan lain-lainlain-lain 133.55 billion. 133.55 The billion. increase The increase in otherinincomes other incomes was mainly was mainly mlaP tiwaS pendapatan apaleK atas PPN disebabkan disebabkan adanyaliOadanya pendapatan atas tahun PPN2010 tahun yang 2010 yang due toAdded Value Tax Added revenues Tax revenues in 2010inwhich 2010 can which be can %due 46to ,46Value %be 50,56 rebbuR Penurunan teraK beban lain-lain dapat dikreditkan. dapat dikreditkan. Penurunan beban lain-lain terutama terutama credited. credited. The decrease The decrease in otherin expenses other expenses was mainly was mainly disebabkan disebabkan oleh dapat olehdiminimalisirnya dapat diminimalisirnya denda pajak dendadan pajak dan becausebecause of the minimizing of the minimizing of tax penalties of tax penalties and removal and removal of of penghapusan penghapusan aset tanaman aset tanaman dan nondan tanaman. non tanaman. plant and plant non-plant and non-plant assets. assets.

sesnepxE xaT emocnI .V

nalisahgneP kajaP nabeB .V

Rincian Rincian beban usaha bebanselama usaha selama tahun 2011 tahun dan 2011 2010 dan adalah 2010 adalah Details Details of operating of operating expenses expenses during 2011 duringand 2011 2010 andare 2010 are sebagaisebagai berikuteberikut :ht ,8002: fo 63.oN noitaxaT no swaL fo esaeler as follows: as follows: .oN nakajaprep )UU( gnadnU-gnadnU ayntibret nagneD eht htiW gnay nalisahgnep kajap nabeb aynraseb ,8002 nuhaT 63 %52 saw ynapmoC eht fo elbayaP xaT emocnI fo tnuoma KOMPOSISI KOMPOSISI BEBAN USAHA BEBAN (RP USAHA JUTA)(RP JUTA) mulebes abaL irad %52 halada naoresreP nakrayabid surah 1102 ni esnepxe xat s’ynapmoC ehT .xaT erofeb sgninraE fo COMPOSITION COMPOSITION OF OPERATING OF OPERATING EXPENSE (IDR EXPENSE MILLION) (IDR MILLION) %57,01 takgninem 1102 nuhat naoresreP kajap nabeB .kajaP RDI ot raey suoiverp eht fo taht morf %57.01 yb desaercni KETERANGAN KETERANGAN 2010 2010 2011 PENINGKATAN .railim 09,07pR idajnem aggDESCRIPTION nihes ayDESCRIPTION nmulebes nuhat irad noillib 02011 9.07PENINGKATAN GROWTHGROWTH (%) (%)

abaL( Marketing fisExpenses neherExpenses pmoK abaL .IV )tfiorP teN( t(64.711) fiorP e(64.711) visneh(95.994) erpmo(95.994) C .IV 48,34% 48,34% )hisreB Marketing Beban Pemasaran Beban Pemasaran Beban Umum Beban Administrasi Umum Administrasi Beban Keuangan Beban Keuangan

(230.641) 4,98% 4,98% (219.692) (219.692)(230.641)

Administration Administration Expenses Expenses

(29.066)(29.066) (32.459)(32.459)11,67% 11,67%

FinanceFinance Expenses Expenses

Pendapatan Pendapatan (Beban)(Beban) Non Usaha Non Usaha(27.025)(27.025) Jumlah Jumlah 2010

2010

219.692 219.692

Non Operating Income (Expenses) Income (Expenses) 20.846 20.846 177,14%177,14%Non Operating Total

340.494340.494 338.249338.249 0,66% 0,66%

Rp 64.711 Rp 64.711

2011

2011

Rp 95.994 Rp 95.994

Beban Pemasaran Rp 230.641 Rp 230.641

Beban Umum Administrasi

Marketing Expenses

IV. Laba IV.Sebelum Laba Sebelum Pajak Pajak Penghasilan Penghasilan

Total

Administratrion Expenses

IV. Profit IV. Profit BeforeBefore Income Income Tax Tax

Profit before Profit before tax in tax 2011in reached 2011 reached IDR244.75 IDR244.75 billion, billion, Laba sebelum Laba sebelum pajak tahun pajak2011 tahun mencapai 2011 mencapai Rp244,75 Rp244,75 miliar, miliar, decreasing decreasing by 4.58% bycompared 4.58% compared to that to of that in 2010 of inwhich 2010 which menurun menurun 4,58% terhadap 4,58% terhadap tahun 2010 tahunyang 2010mencapai yang mencapai wasIDR256.50 wasIDR256.50 billion. The billion. decrease The decrease was duewas to the due decrease to the decrease Rp256,50 Rp256,50 miliar. Penurunan miliar. Penurunan tersebuttersebut karena karena turunnya turunnya in profitinofprofit oil palm of oiland palm rubber and rubber commodities commodities of 5.17% of 5.17% perolehan perolehan laba komoditi laba komoditi sawit dan sawit karet, danmasing-masing karet, masing-masing and 3.48% andrespectively 3.48% respectively in 2011.inThe 2011. oil palm The oilcommodity palm commodity sebesarsebesar 5,17% dan 5,17% 3,48% dandi3,48% tahundi2011. tahunKomoditi 2011. Komoditi kelapa kelapa sufferedsuffered a loss from a lossa from subsidiary, a subsidiary, PT Kalimantan PT Kalimantan Agro Agro sawit menanggung sawit menanggung kerugian kerugian atas anak atas perusahaan, anak perusahaan, yaitu yaitu Nusantara, in the amount in the amount of IDR16.25 of IDR16.25 billion. billion. PT Kalimantan PT Kalimantan Agro Nusantara Agro Nusantara sebesarsebesar Rp16,25Rp16,25 miliar. miliar. Nusantara,

01 106 106 701

LAPORAN LAPORAN TAHUNANTAHUNAN PTPN 2011 1102 XIII IIIXPTPN N2011 PTPXIIITRO PER LAUNNA


NAGNAUEK AJRENIKFINANCIAL NAUAJNFINANCIAL IT REVIEW REVIEW

%75.1 yb desaercni rebbur rof esnepxe noitartsinimdA idajnem %75,1 takgninem terak isartsinimda nabeB eeyolpmDie tahun ni esiDi a2011, r tahun eht okomoditi t 2011, eud ylkomoditi niKelapa am ,noSawit iKelapa llib 54memberikan .2Sawit 3 RDImemberikan ot kontriayakontriib naInki2011, anek In aOil y2011, nPalm ada Oil acommodity nePalm rak acommodity matucontributed ret ,railcontributed im 5464.64% ,23pR 64.64% to profit,to profit, .sesebesar irakaret las sebesar .na35.36%. wayrak ijag busi lababusi 64,64%, laba 64,64%, sedangkan sedangkan komoditi komoditi karet 35,36%.35,36%. whereaswhereas rubber contributed rubber contributed 35.36%. yb desaercni ,esnepxe tseretni eht si sesnepxe laicnaniF agnub ayaib nakapurem gnay nagnauek nabeB LABA SEBELUM PAJAK eht ot eKOMPOSISI ud ylniKOMPOSISI am saw sLABA ihT nSEBELUM oillib 64PAJAK ,23RDI ot %76,11 laH .railim 64,23pR idajnem %76,11 takgninem namajnip EARNING BEFORE lawardhCOMPOSITION tiw yb deCOMPOSITION suaOF c saEARNING w hcOF ihw esnepTAX xBEFORE e tiderTAX c ni esaercni nakiranep tabika tiderk nabeb ayntakgninem anerak ini .NTM dna snaoL tnemtsevnI ,snaoL latipaC gnikroW fo .NTM nad isatsevnI tiderK ,)KMK( ajreK ladoM tiderK 2010 2010 2011 2011 desaercni 1102 ni )esnepxe( emocni gnitarepo-non ten ehT 20.72 RDI sunim morf noillib 58.02 RDI ot34,95% %41.734,95% 71 yb eht fo tluser a ylniam saw esaercni ehT .0102 ni noillib ,noillib 04.451 RDI ot semocni rehto ni esaercni %56.02 RDI ot %38.31 yb desaerced sesnepxe rehto saerehw ylniam saw semocni rehto ni esaercni ehT .noillib 55.331 eb nac hci65,05% hw 01065,05% 2 ni seunever xaT deddA eulaV ot eud ylniam saw sesnepxe rehto ni esaerced ehT .detiderc fo lavomer dna seitlanep xat fo gniziminim eht fo esuaceb .stessa tnalp-non dna tnalp

1102 nuhat adap )ten( ahasu non )nabeb( natapadneP 35,36% 20,72pR sunim irad railim 58,02pR idajnem %41,735,36% 71 kian helo nakbabesid natakgnineP .0102 nuhat id railim idajnem %56,02 rasebes nial-nial natapadnep aynkian %38,31 nurut nial-nial nabeb nakgnades ,railim 04,451pR nial-nial natapadnep nakianeK .railim 55,331pR idajnem Palm OilSawit Palm Oil gnay 0164,64% 02 nuha64,64% t NPP sata natapadnep aynada nakKelapa babSawit esidKelapa amaturet nial-nial nabeb nanuruneP .naktiderkiKaret d taRubber padKaret Rubber nad kajap adned aynrisilaminimid tapad helo nakbabesid .namanat non nad namanat tesa nasupahgnep

V. Beban V. Beban Pajak Pajak Penghasilan Penghasilan

V. Income V. Income Tax Expenses Tax Expenses

era 0102 dna 1102 gnirud sesnepxe gnitarepo fo sliateD halada 0102 nad 1102 nuhat amales ahasu nabeb naicniR : s w o l l o f s a :on tukTaxation irNo.36 eb iagof aNo.36 be2008, s ofthe DenganDengan terbitnya terbitnya Undang-Undang Undang-Undang (UU) perpajakan (UU) perpajakan No. No. With the With release the release of LawsofonLaws Taxation 2008, the 36 Tahun 362008, Tahunbesarnya 2008, besarnya beban pajak bebanpenghasilan pajak penghasilan yang yang amountamount of Income of Income Tax Payable Tax Payable of the Company of the Company was 25% was 25% )ATUJ PR( AHASU NABEB ISISOPMOK harus dibayarkan harus dibayarkan Perseroan Perseroan adalah 25% adalah dari25% Laba dari sebelum Laba sebelum of Earnings of Earnings before Tax. before TheTax. Company’s The Company’s tax expense tax expense in 2011 in 2011 )NOILLIM RDI( ESNEPXE GNITAREPO FO NOITISOPMOC Pajak. Beban Pajak.pajak Beban Perseroan pajak Perseroan tahun 2011 tahun meningkat 2011 meningkat 10,75% 10,75% increased increased by 10.75% by 10.75% from that from of the thatprevious of the previous year to IDR year to IDR NOITPdari IRCSEtahun D darisebelumnya Nsehingga ATmenjadi AKGNINEmenjadi PRp70,90Rp70,90 1miliar. 102 miliar. 70.90 0102billion NAGNARETEK tahun sebelumnya sehingga 70.90 billion )%( HT WORG

Komprehensif (Laba Bersih) Bersih) sesneVI. pxE Laba gniVI. tekrKomprehensif aLaba M )499.59( %43,8(Laba 4

VI. Profit narProfit a(Net sameProfit) P (Net nabeBProfit) )117Comprehensive .46VI. ( Comprehensive

tahun 2011 sesnePada pxE no itartsin imdAPerseroan berhasil )146.0laba 32( %89,4membukukan komprehensif sebesar Rp184,39 miliar meningkat 1,99% sesnepxE ecnaniF )954.23( %76,11 dari tahun 2010 yang mencapai Rp180,80 miliar. Laba )sesneyang pxE( em ocnI gdiatribusikan nitarepO noN kepada 648.0induk 2 %4pemilik 1,771 entitas dapat latoT mencapai Rp190,57 miliar meningkat 942.833ta%66,05,40% terhadap hun 2010 yang mencapai Rp180,80 miliar. Selama tahun 2011 tidak terdapat transaksi pendapatan komprehensif 1102 lainnya.

In)22011, rtsinimdAcomprehensive mumU nabeB profit of 96.912the ( Companyisarecorded IDR184.39 billion, increasing by 1.99% compared to that of nagnaueK nabeB )660.92( in 2010, which reached IDR180.80 billion. Profit attributahasU nreached oN )nabIDR190.57 eB( natapabillion, dneP increas)52to 0.7the 2( parentaentity ble ing compared to that of in 2010 hawhich lmuJ reached 494by .045.40% 3 180.80 billion. During 2011, there was no transaction from other comprehensive income. 0102

499.59 p R

146.032 p R

isartsinimdA mumU nabeB sesnepxE noirtartsinimdA

117.46 p R

296.912

xaT emocnI erofeB tfiorP .VI

nalisahgneP kajaP mulebeS abaL .VI

,noillib 57.442RDI dehcaer 1102 ni xat erofeb tfiorP hcihw 0102 ni fo taht ot derapmoc %85.4 yb gnisaerced esaerced eht ot eud saw esaerced ehT .noillib 05.652RDIsaw %71.5 fo seitidommoc rebbur dna mlap lio fo tfiorp ni ytidommoc mlap lio ehT .1102 ni ylevitcepser %84.3 dna orgA natnamilaK TP ,yraidisbus a morf ssol a dereffus .noillib 52.61RDI fo tnuoma eht ni ,aratnasuN

,railim 57,442pR iapacnem 1102 nuhat kajap mulebes abaL iapacnem gnay 0102 nuhat padahret %85,4 nurunem aynnurut anerak tubesret nanuruneP .railim 05,652pR gnisam-gnisam ,terak nad tiwas itidomok abal nahelorep apalek itidomoK .1102 nuhat id %84,3 nad %71,5 rasebes utiay ,naahasurep kana sata naigurek gnuggnanem tiwas .railim 52,61pR rasebes aratnasuN orgA natnamilaK TP

1102 IIIXANNUAL NPTP NREPORT ANUHAT PTPN NAROPXIII ALPTPN ANNUAL REPORT 2011XIII

2011

601 107 107 70


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

B. Neraca

B. Balance Sheet

Posisi neraca per 31 Desember 2011, total aset Perseroan mencapai Rp3,63 triliun, naik 27,33% dari posisi Rp2,85 triliun di tahun 2010. Liabilitas jangka pendek Perseroan meningkat 36,11% menjadi Rp1,18 triliun, liabilitas jangka panjang meningkat 37,58% menjadi Rp1,10 triliun, sedangkan ekuitas meningkat 14,05% menjadi Rp1,35 triliun.

The balance position by December 31, 2011 was the company’s total assets reached IDR 3.63 trillion, increasing by 27.33% from IDR 2.85 trillion in 2010. The company’s short term liabilities increased by 36.11% to IDR 1.18 trillion, long term liabilities increased by 37.58% to IDR 1.10 trillion, whereas equities increased by 14.05% to IDR 1.35 trillion.

I. Aset

I. Assets

Peningkatan total aset yang cukup signifikan sebesar Rp778,41 miliar atau 27,33% selama tahun 2011 terutama disebabkan peningkatan aset lancar sebesar 47,14% dan peningkatan aset tidak lancar sebesar 21,84%.

The significant increase of assets of IDR778.41 billion or 27.33% in 2011 was mainly because of the 47.14% increase in current assets, and the 21.84% increase of non current assets.

Sementara itu, aset piutang petani plasma menurun 36,80% dan pajak dibayar dimuka berkurang 18,78%. Dengan pertumbuhan aset yang pesat tersebut, Perseroan berkeyakinan akan mampu mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan sehingga kelak PTPN XIII akan menjadi salah satu perusahaan agri bisnis besar di Indonesia.

Meanwhile, asset of KKPA plasma farmer receivable decreased by 36.80% and prepaid tax decreased by 18.78%. With such rapid growth of assets, the company has the confidence to sustainably develop its business in order to make PTPN XIII one of Indonesia’s biggest agricultural companies in the future.

LAPORAN POSISI KEUANGAN

2010

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

Aset - Aset Lancar

Assets 618.224

909.624

47,14

Current Assets

- Aset Tidak Lancar

2.229.939

2.716.950

21,84

Non Current Assets

Total Aset

2.848.163

3.626.574

27,33

Total Assets

-

-

-

Liabilities and Equity

- Liabilitas Jangka Pendek

863.700

1.175.617

36,11

Current Term Liabilities

- Liabilitas Jangka Panjang

797.462

1.097.181

37,58

Long Term Liabilities

1.661.162

2.272.798

36,82

Liabilitas dan Ekuitas

Total Liabilitas Ekuitas yang diatribusikan pada - Pemilik Entitas Induk

Total Liabilities Equity Attributable to

1.159.468

1.290.951

11,34

- Owner of Parententity

27.532

62.825

128,19

- Non Controlling Interest

Total Ekuitas

1.187.000

1.353.776

14,05

Total Equity

Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

2.848.162

3.626.574

27,33

Total Liabilities and Equity

- Kepentingan non Pengendali

108

BALANCE SHEETS

1. Aset Lancar

1. Current Assets

Jumlah aset lancar mencapai Rp909,62 miliar atau 25,08% terhadap aset total, meningkat 40,43% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp647,76 miliar atau 22,74% dari jumlah keseluruhan aset. Hal ini bisa menjadi indikator bahwa likuiditas Perseroan semakin membaik. Komposisi aset lancar meliputi kas dan setara kas 21,83%, piutang usaha 29,79%, piutang petani plasma KKPA 15,30%, piutang lain-lain 4,58%, piutang antar Badan Hukum 0,53%, persediaan 20,36%, aset tersedia untuk dijual 3,25%, biaya dibayar di muka 0,76% dan pajak dibayar dimuka 3,61%.

The amount of current assets reached IDR 909.62 billion or 25.08% of the total assets, a 40.43% increase from IDR 647.76 billion in the previous year or 22.74% of the total assets. This is an indicator that the Company’s liquidity is improving. The composition of current assets comprised cash and cash equvalent of 21.83%, accounts receivable of 29.79%, KKPA plasma farmers receivables of 15.30%, other receivables of 4.58%, Inter entity receivables of 0.53%, stock of 20.36%, assets available for sales of 3.25%, up front fee of 0.76% and up front tax of 3.61%.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

ASET LANCAR (RP JUTA)

CURRENT ASSET

2010

2011

PERUBAHAN CHANGE (%)

Kas dan Setara Kas

119.149

198.539

66,63

Piutang Usaha

120.186

270.951

125,44

Accounts Receivables

126.104

148.262

17,57

KKPA Plasma Farmers Receivables

33.797

32.630

(3,45)

Other Receivables

10.056

4.798

(52,29)

Inter-Company Receivables

159.332

185.165

16,21

Inventories

29.532

29.532

-

Available assets to Sale

Piutang Petani Plasma KKPA Piutang Lain-lain Piutang antar Badan Hukum Persediaan Aset Tersedia untuk Dijual Biaya dibayar di Muka

Cash and Cash Equivalent

4.601

6.906

50,10

Prepaid Expenses

Pajak Dibayar di Muka

44.999

32.840

(27,02)

Prepaid Taxes

Jumlah Aset Lancar

647.756

909.623

Total Current Assets

a. Kas dan Setara Kas

a. Cash and Cash Equivalents

Secara keseluruhan terjadi peningkatan saldo kas dan setara kas di akhir periode tahun 2011 sebesar Rp79,39 miliar atau 66,69% menjadi Rp198,54 miliar. Kenaikan kas dan setara kas terutama berasal dari aktivitas operasi tahun 2011 yang meningkat 16,31% menjadi Rp403,45 miliar. Hal ini menggambarkan bahwa kegiatan operasional perusahaan berlangsung dengan baik dan terkendali.

Overall, there has been an increase in the cash and cash equivalent balances at the end of 2011 period of IDR 79.39 billion or 66.69% to IDR198.54 billion. The increase in cash and cash equivalent was mainly a result of operating activities in 2011 which increased by IDR403.45 billion. This illustrates the operational activities of the company are running well and under control.

Posisi kas dan setara kas tahun 2011 terdiri dari kas di tangan sebesar Rp0,89 miliar (0,45%), ditempatkan di rekening giro Rp167,65 miliar (84,44%). Sisanya sebesar Rp30 miliar (15,11%) merupakan deposito anak perusahaan, yaitu PT Nusantara Batulicin yang ditempatkan di Bank Mandiri.

The position of of cash and cash equivalent in 2011 comprised cash on hands of IDR 0.89 billion (0.45%), IDR167.65 billion (84.44%) of which is placed in the checking account. The remaining ID30 billion (15.11%) is a subsidiary deposit, PT Nusantara Batulicin, which is placed in Bank Mandiri.

• Kas

• Kas

Kas merupakan dana kas yang disediakan oleh Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan yang digunakan untuk operasional perusahaan, seperti: biaya produksi, penyusutan, biaya penjualan, biaya administrasi, biaya bunga, pendapatan lain-lain dan biaya lain-lain. Posisi kas per 31 Desember 2011 lebih tinggi 66,63% dari tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan aktivitas operasi yaitu hasil penjualan meningkat dan adanya penerimaan angsuran – Bank Agro.

Kas merupakan dana kas yang disediakan oleh Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan yang digunakan untuk operasional perusahaan, seperti : biaya produksi, penyusutan, biaya penjualan, biaya administrasi, biaya bunga, pendapatan lain-lain dan biaya lain-lain. Posisi kas per 31 Desember 2011 lebih tinggi 66,63% dari tahun sebelumnya. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan aktivitas operasi yaitu hasil penjualan meningkat dan adanya penerimaan angsuran – Bank Agro.

• Giro Bank

• Bank Checking Account

Perseroan menempatkan dana dalam rekening giro bank, terdiri atas giro bank Induk Perusahaan dalam mata uang Rupiah di PT Bank Mandiri, PT Bank BNI’46, PT Bank BRI dan PT Bank Agro dengan jumlah sebesar Rp157,34 milIar, sedangkan giro bank Induk Perusahaan dalam valuta asing di PT Bank Mandiri dan PT Bank BNI’46 sebesar Rp109,65 juta. Total giro bank induk perusahaan mencapai Rp157,45 miliar di akhir tahun 2011, meningkat 46,80% dibanding tahun sebelumnya.

The company placed funds in checking accounts in banks, which comprised Parent Company checking accounts in Rupiah, in PT Bank Mandiri, PT Bank BNI ’46, PT Bank BRI and PT Bank Agro in the amount of IDR157.34 billion, whereas the Parent Company checking accounts in foreign currencies were placed in PT Bank Mandiri and PT Bank BNI ’46 in the amount of IDR109.65 million. The total amount of the parent company checking accounts reached IDR 157.45 billion at the end of 2011, increasing by 46.66% compared to the previous year.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

109


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

Giro anak perusahaan PT Kalianusa dan PT Nusantara Batulicin diakhir tahun 2011 sebesar Rp10,21 miliar, meningkat 46,88% dari tahun 2010.

Checking Accounts of PT Kalianusa and PT Nusantara Batulicin at the end of 2011 were IDR10.21 billion, increasing by 46.88% from 2010.

• Deposito

• Deposit

Perseroan memilik deposito berjangka atas anak perusahaan, yaitu PT Nusantara Batulicin sebesar Rp30 miliar per 31 Desember 2011, yang digunakan sebagai biaya pengembangan usaha.

The company possessed time deposit over a subsidiary, namely PT Nusantara Batulicin, in the amount of IDR 30 billion by December 31, 2011, which was used as business development cost.

b. Piutang Usaha

b. Accounts Receivable

Akun ini merupakan piutang usaha yang berasal dari penjualan ekspor dan lokal atas komoditi sawit dan karet. Piutang usaha tahun 2011 mengalami kenaikan 25,44% terhadap tahun 2010, sehingga mencapai Rp 270,95 miliar. Piutang usaha terdiri dari piutang pihak ketiga penjualan ekspor sebesar Rp 10,82 miliar, turun 43,32% dari tahun 2010, dan penjualan lokal sebesar Rp260,13 miliar, naik 157,33% dari tahun 2010.

This account is accounts receivable from export and local sales of oil palm and rubber commodities. The accounts receivable of 2011 increased by 25.44% compared to that of 2010, reaching IDR 270.95 billion. The accounts receivable comprised of third parties receivables of export sales in the amount of IDR 10.82 billion, decreasing by 43.32% from 2010, and local sales of IDR 260.13 billion, increasing by 157.33% from 2010.

c. Piutang Petani Plasma KKPA Akun ini merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan kebun plasma KKPA. Perusahaan akan menagih kembali dana yang telah dikeluarkan melalui pemotongan dari penjualan TBS petani kepada Perusahaan sebesar 30%. Piutang petani plasma KKPA naik 17,57% menjadi Rp148,26 miliar dari Rp126,10 milyar di tahun 2010, terdiri atas piutang untuk pemeliharaan Rp1,31 milyar (0,89%), piutang untuk pembangunan perkebunan KKPA Rp53,18 milyar (35,87%), pendanaan Pengelolaan Satu Manajemen Rp9,06 miliar (6,11%), dana talangan Bank Agro dan Bank Mandiri Rp84,71 miliar (57,13%).

c. KKPA (Prime Co-operatives Credit for Mmembers) of Plasma Farmers Receivables This account was the expenses incurred for the development of KKPA of plasma plantation development. The company will collect the fund back through 30 % deduction of the farmers’ FFB sales to the company. KKPA of plasma farmers receivables increased by 17.57% to IDR148.26 billion from IDR126.10 billion in 2010, which comprised receivable for maintenance of IDR 1.31 billion (0.89%), receivable for KKPA plantations development of IDR53.18 billion (35.87%), funding for Single Management System of IDR 9.06 billion (6.11%), bail outs for Bank Agro and Bank Mandiri of IDR 84.71 billion (57.13%).

d. Piutang Lain-lain Akun ini terdiri atas piutang pegawai, uang muka kepada pemborong dan piutang lain-lain yang merupakan tagihan atas TBS, pemakaian pupuk, BBM, EAP oleh pihak ketiga dan uang muka pembelian produksi petani. Piutang lainlain turun 3,45% menjadi Rp32,63 miliar. Hal ini terutama disebabkan turunnya uang muka kepada pemborong sebesar 20,68%.

110

d. Other Receivables This account comprised employees receivables, advance payments to purveyors and other receivables in forms of invoices over FFBs, usage of fertilizers, Fuels, EAP by third parties and advance payments of farmers’ production purchases. Other receivables decreased by 3.45% to IDR 32.63 billion. This was primarily due to the decrease of advance payments to purveyors of 20.68%.

e. Piutang antar Badan Hukum Piutang antar badan hukum merupakan transaksi non usaha dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Piutang antar badan hukum turun 52,29% menjadi Rp4,80 miliar dari Rp10,06 miliar di tahun 2010.

e. Inter Entity Receivables Inter entity receivables are non operational transactions among related parties. Inter entity receivables decreased by 52.29% to IDR 4.80 billion from IDR 10.06 billion in 2010.

f. Persediaan Pada akhir tahun 2011, persediaan naik 16,21% menjadi Rp185,17 miliar, terutama karena meningkatnya bahan baku dan pelengkap sebesar 9,56% menjadi Rp68,71 miliar, serta meningkatnya persediaan barang jadi sebesar 20,79% menjadi Rp115,05 miliar.

f. Stock At the end of 2011, the stock increased by 16.21% to IDR 185.17 billion, mainly as a result of the increase of raw and supplementary materials of 9.56% to IDR 68.71 billion, and the increase of finished materials of 20.79% to IDR 115.05 billion.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

g. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka pada tahun 2011 meningkat 50,10% menjadi Rp6,91 miliar dikarenakan beberapa kebun mengalami peningkatan antara lain yang cukup signifikan di kebun Gunung Meliau Plasma meningkat 100%.

g. Prepaid Expenses Prepaid expenses in 2011 increased by 50.10% to IDR 6.91 billion because several plantations had had increases, the most significant one is the Gunung Meliau Plasma, which increased by 100%.

h. Pajak Dibayar Dimuka Pajak dibayar dimuka terdiri dari piutang pajak penghasilan (PPh) Perseroan sebesar Rp29,80 miliar atas tagihan kelebihan pembayaran PPh tahun 2009 dan 2010 serta piutang pajak pertambahan nilai (PPN) atas penjualan/ pabrikasi Perseroan yang lebih bayar sebesar Rp3,04 miliar. Total Pajak dibayar dimuka turun 27,02% dari tahun 2010 sehingga menjadi Rp32,84 miliar pada tahun 2011.

h. Prepaid Taxes Prepaid taxes consisted of the Company’s Income Tax Receivables of IDR29.80 billion over overpayments of 2009 and 2010 Income Taxes, and Added Value Tax of the Company’s sales/manufacturing in the amount of IDR3.04 billion. The total Prepaid Taxes decreased by 27.02% from that of 2010 to IDR32.84 billion in 2011.

2. Aset Tidak Lancar

2. Non Current Assets

Pada akhir tahun 2011, jumlah aset tidak lancar Perseroan mencapai Rp2.716,95 miliar, turun 21,84% dari tahun2010. Komposisi aset tidak lancar Perseroan sebagian besar adalah piutang perkebunan rakyat 2,76%, aset tanaman 56,72%, aset tetap non tanaman 36,44%, aset tetap dalam penyelesaian 0,82%, diikuti aset pajak tangguhan 1,04% dan aset tidak lancar lainnya1,58%. Rincian aset tidak lancar adalah sebagai berikut :

By the end of 2011, the total of the Company’s non current assets was IDR2.716,95 billion, increasing by 21,84% from that of 2010. The largest component of the Company’s non current assets was people’s plantation receivables of 2.76%, plantation asset 56,72%, non plant fixed asset 36,44%, fixed assets in completion, followed by deferred tax assets of 1,04% and other non current assets of 1,58% Details of non current assets are as follows :

ASET TIDAK LANCAR (RP JUTA)

2010

2011

Piutang Petani Plasma KKPA

118.273

74.749

(36,80)

KKPA of Plasma Farmers Receivable

8.708

14.555

67,15

Investment

Penyertaan Aset tanaman

PERUBAHAN NON CURRENT ASSETS (IDR MILLION) CHANGE (%)

1.227.682

1.540.868

25,51

Plantation Assets

Aset Tetap Non Tanaman

629.309

990.466

57,39

Non Plantation Assets

Aset Tetap dalam Penyelesaian

119.271

22.293

(81,31)

Fixed Assets in Completion

Aset Pajak Tangguhan

17.610

28.156

59,89

Deferred Tax Assets

Aset Tidak Berwujud

52.829

2.922

(94,47)

Intangible Assets

Aset Tidak Lancar Lainnya

56.257

42.941

(23,67)

Other Non Current Assets

2.229.939

2.716.950

21,84

Total

Jumlah

a. Aset Tetap

a. Fixed Assets

Jumlah aset tetap Perseroan per 31 Desember 2011 mencapai Rp2,55 triliun atau naik 29,22% dari tahun 2010. Komposisi terbesar aset tetap adalah aset tanaman 60,34%, diikuti aset non tanaman, meliputi mesin dan instalasi pabrik 23,57%, aset bangunan pabrik 4,26% serta aset tetap lainnya dan investasi dalam penyelesaian 11,83%. Peningkatan aset tetap ini terkait dengan program optimalisasi kualitas aset produksi dan pengembangan usaha yang semakin meningkat.

The total of the Company’d fixed assets by December 31, 2011 was IDR2.55 trillion or increasing by 29.22% from that of 2010. The largest component of the fixed assets was plant assets of 60.34%, followed by non plant assets, comprising machineries and factory installations of 23.57%, factory buldings asset of 4.26% and other fixed assets and in progress investments of 11.83%. The increase of fixed assets was related to quality optimalization program of production assets and the increasing business development.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

111


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

112

• Aset Tetap Tanaman Aset tanaman terdiri atas Tanaman Menghasilkan (TM) dan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM), kebun inti dan plasma. Jumlah aset tanaman pada akhir tahun 2011 mencapai Rp1,54 triliun, naik 26,51% dari tahun 2010. Kenaikan ini terutama karena meningkatnya aset TBM kelapa sawit dan karet.

• Plant Fixed Assets Plant Fixed Assets consisted of Mature Plants and Immature Plants of nucleus and plasma plantations. The total of plant assets at the end of 2011 was IDR 1.54 trillion, increasing by 26.51% from that of 2010. This increase was mainly because of the increase in Immature Oil Palm and Rubber Plants assets.

• Aset Tetap Non Tanaman Jumlah aset non tanaman pada tahun 2011 mencapai Rp 1,01 triliun, naik 35,29% dari tahun 2010. Peningkatan aset ini terutama pada mesin- mesin dan perlengkapan pabrik.

• Non Plant Fixed Assets The total of non plant fixed assets in 2011 was IDR 1.01 trillion, increasing by 35.29% from that of 2010. The increase of assets was primarily in machinery and factory equipments.

b. Aset Tidak Lancar Lainnya

b. Other Non Current Assets

Jumlah aset tidak lancar lainnya Perseroan per 31 Desember 2011 mencapai Rp42,94 miliar atau turun 23,67% dari tahun 2010. Komposisi terbesar aset lain-lain adalah aset persediaan bibit sebesar 100%. Penurunan aset tidak lancar lainnya terhadap tahun 2010,disebabkan: Mutasi aset tidak produktif eks PG Pelaihari sebesar Rp29,53 miliarke perkiraan Aset Tersedia Untuk Dijual. Kenaikanpersediaan bibit sebesar Rp16,21 miliar dari tahun 2010.

The total of the Company’s other non current assets by December 31, 2011 was IDR42.94 billion, or decreasing by 23,67% from that of 2010. The largest component of other assets was stock of young plants of 100%. Decrease in other non current assets to the year 2010, are as follows: mutations in non productive assets of the former PG Pelaihari in the amount of IDR29. 53 billion to the account of assets available for sale. Increase of stock of young plant in the amount of IDR16.21 billion from that of 2010.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

II. Liabilitas

II. Liabilities

Jumlah liabilitas total Perseroan tahun 2011 meningkat 36,82% dari tahun 2010 sehingga menjadi Rp2,27 triliun. Jumlah liabilitas jangka pendek mencapai Rp1,18 triliun atau 51,73% dari keseluruhan liabilitas, sedangkan jumlah liabilitas jangka panjang mencapai Rp1,10 triliun atau 48,27% dari keseluruhan liabilitas.

The total of the Company’s liabilities of 2011 increased by 36.82% from that of 2010 to IDR 2.27 trillion. The total of short term liabilities reached IDR 1.18 trillion or 51.73% of the total liabilities, whereas long term liabilities reached IDR 1.10 trillion or 48.27% of the total liabilities

1. Liabilitas Jangka Pendek

1. Short Term Liabilities

Liabilitas Jangka Pendek di akhir tahun 2011 meningkat 36,11% menjadi Rp1,18 triliun, terutama disebabkan peningkatan hutang niaga, hutang jasa pemborong dan uang muka penjualan.

Short Term Liabilities at the end of 2011 increased by 36,11% to IDR 1.18 trillion, especially due to the increase in account payable, purveyor services liability and advance sales.

KOMPOSISI LIABILITAS JANGKA PENDEK (RP JUTA) THE COMPOSITION OF CURRENT TERM LIABILITIES (IDR MILLION) LIABILITAS JANGKA PENDEK

CURRENT TERM LIABILITIES PERUBAHAN CHANGE (%)

2010

2011

133.145

250.479

Gaji & Upah Yg Masih Harus Dibayar

15.073

Utang Pajak

10.513

Utang Niaga

Iuran Pensiun & Astek Yg Hrs Dibayar Utang Kepada Petani Plasma Bunga Yg Masih Harus Dibayar Pinjaman Jangka Panjang Jatuh Tempo dalam Setahun Uang Jaminan & Titipan Karyawan Uang Muka Penjualan Angsuran Kredit Petani Utang Lain-Lain Utang Antar Badan Hukum

88,12

Account Payable

13.813

67,15

Salary & Wages Payable

9.174

(12,74)

Tax Payable

338

679

88.611

44.194

(50,13)

Liability to Plasma Farmers

91,33

Accrued Interest Expenses

100,89 Pension Fund & Unsurance Premium Payable

2.709

5.183

130.942

138.146

5,50 Current Maturity of Longterm Liabilities

13.299

20.630

55,12 Deposit & Entrusted Money of Employee

9.922

212.540

2.042,11

Sales Advance

62

41

(33,87)

Farmers Installment Debts

280.139

289.036

3,18

Other Liabilities

25.775

28.049

8,82

Inter Company Liability

Kredit Modal Kerja

153.172

163.663

6,84

Working Capital Loan

Jumlah

863.700

1.175.617

36,11

Total

2. Liabilitas Jangka Panjang

2. Long Term Liabilities

Liabilitas jangka panjang di akhir tahun 2011 meningkat 37,58% menjadi Rp1,10 triliun, terutama disebabkan adanya penarikan hutang MTN Rp169,39 miliar dan peningkatan Kredit jangka panjang Bank Mandiri Rp134,93 miliar.

Long term liabilities at the end of 2011 increased by 37.58% to IDR 1.10 trillion, especially due to the withdrawal of MTN loans of IDR 169.39 billion and the increase of Bank Mandiri Long Term Loans of IDR 134.93 billion.

3. Kepentingan Non Pengendali (Hak Minoritas)

3. Non Controling Interest (Minority Rights)

Hak minoritas ini merupakan hak pemegang saham atas aset bersih dan laba bersih di anak perusahaan. Hak minoritas di tahun 2011 sebesar Rp62,83 miliar, naik 128,19% dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2011 terdapat penambahan modal yang cukup signifikan dari induk perusahaan kepada anak perusahaan. Peningkatan bagian hak minoritas anak perusahaan sebesar Rp35,29 miliar.

Minority rights are the rights of shareholders over net assets and net income in subsidiaries. Minority rights in 2011 was IDR62.83 billion, increasing by 128.19% from that of the previous year. In 2011, there had been a quite significant capital increase from parent company to subsidiaries. The increase of minority rights of subsidiaries was IDR35.29%.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

113


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

4. Ekuitas

4. Equity

Ekuitas PTPN XIII meningkat 13,45%, dari Rp1,19 triliun pada akhir tahun 2010 menjadi Rp1,35 triliun pada akhir tahun 2011. Peningkatan ini terutama disebabkan meningkatnya saldo laba sebagai akibat meningkatnya laba bersih pada tahun berjalan sebesar 1,99%.

The equity of PTPN XIII increased by 13.45% from IDR 1.19 trillion at the end of 2010 to IDR 1.35 trillion at the end of 2011. The increase was mainly caused by the increase of retained earnings as the net profit in the current year increased by 1.99%

EKUITAS RP (JUTA)

2011

460.000

460.000

PERUBAHAN CHANGE (%) --

- Cadangan Umum

518.670

640.383

23,47

Appropriated Retained Earnings-

- Laba Tahun Berjalan

Modal Saham Saldo Laba:

Shares Capital Retained Earnings:

180.798

190.568

5,40

Current Year Profit-

- Hak Minoritas

27.532

62.825

128,19

- Minority Interest-

Jumlah Ekuitas

1.187.000

1.353.776

14,05

Total Equity

C. Arus Kas

C. Cash Flow

Posisi Saldo Kas dan Setara Kas pada akhir periode 2011 meningkat 66,63% menjadi Rp198,54 miliar, dari Rp119,15 miliar pada akhir tahun 2010. Peningkatan tersebut terutama karena peningkatan penerimaan aktivitas operasi.

The Cash Flow and Cash Equivalents at the end of 2011 increased by 66.63% to IDR 198.54 billion from IDR 119.15 billion at the end of 2010. The increase was mainly caused by the increase of income from operating activities.

a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

a. Cash Flow from Operating Activities

Arus kas penerimaan Perseroan dari aktivitas operasi meningkat 14,53% menjadi Rp3,98 triliun, terutama berasal dari penerimaan hasil penjualan yang naik Rp384,46 miliar (11,71%), penjualan TBS naik Rp11,03 miliar (12,88%), bunga dan jasa giro naik Rp351 juta (31,28%) dan penerimaan angsuran - Bank Agro naik 100% sebesar Rp93,32 miliar.

Cash flow of the Company’s income from operating activities increased by 14.53% to IDR 3.98 trillion, mainly from the increase of sales income which increased by IDR 384.46 billion (11.71%), FFB sales increased by IDR 11.03 billion (12.88%), and installment payment - Bank Agro, increased by 100% in the amount of IDR 93.32 billion.

Pengeluaran kas terbesar digunakan untuk pembelian TBS sebesar Rp1,04 triliun, pemasok sebesar Rp894,46 miliar, pembelian bokar sebesar Rp758,50 miliar, untuk karyawan sebesar Rp693,77 miliar.

The largest cash expense was for FFB purchase of IDR 1.04 trillion, supplier of IDR 894.46 billion, material purchase of IDR 758.50 billion, and for employees of IDR 693.77 billion.

Secara keseluruhan, jumlah arus kas dari aktivitas operasi meningkat 16,31% menjadi Rp403,45 miliar.

114

EQUITY (IDR MILLION)

2010

Overall, the total of cash flow from operating activities increased by 16.31% to IDR 403.45 billion.

b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

b. Cash Flow from Investing Activities

Kas Perseroan dari aktivitas penerimaan investasi meningkat Rp4,91 miliar, berasal dari aktivitas penjualan aset tetap. Pengeluaran investasi meningkat 6,21% menjadi Rp490,99 miliar, terutama digunakan untuk investasi tanaman dan non tanaman sebesar Rp460,75 miliar.

The company’s cash flow from investing activities increased by IDR 4.91 billion, which came from fixed asset sales. Investment expense increased by 6.21% to IDR 490.99 billion, especially used for plants and non-plants investment in the amount of IDR 460.75 billion.

c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

c. Cash Flow from Funding Activities

Kas Perseroan yang digunakan untuk pengeluaran aktivitas pendanaan meningkat 26,08% menjadi Rp597 miliar. Peningkatan pengeluaran terutama digunakan untuk pembayaran KMK sehingga total pembayaran KMK

The company’s cash flow used for funding activities increased by 26.08% to IDR 597 billion. This increase of expense is escpecially due to payment for KMK (Working Capital Loans) so the total of KMK payment in 2011 reached

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

tahun 2011 mencapai Rp232,59 miliar. Perseroan juga mengeluarkan dana untuk membayar dividen sebesar Rp50,62 miliar, naik 107,32% dari tahun sebelumnya. Pembayaran hutang bank jatuh tempo naik 46,86% menjadi Rp149,82 miliar, sedangkan pembayaran bunga naik 24,71% menjadi Rp133,86.

IDR 232.59 billion. The company also issued funds to pay dividend in the amount of IDR 50.62 billion, increased by 107.32% from that of the previous year. Payment of maturing bank liability increased by 46.86% to IDR 149.82 billion, and intereset expense increased by 24.71% to IDR 133.86.

ARUS KAS (RP MILIAR) CASH FLOW (IDR BILLION) KETERANGAN

2010

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Operasi

2011

NON CURRENT ASSET

PERUBAHAN CHANGE (%)

346.868

403.454

16,31

Total Cash Flow from Operating Activities

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Investasi (462.275)

(450.494)

(2,55)

Total Cash Flow from Investing Activities

Jumlah Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

125.033

126.430

1,12

Total Cash Flow from Financing Activities

Kenaikan (Penurunan) Arus Kas Neto

9.626

79.390

724,75

Increase (Decrease) of Net Cash Flow

Saldo Kas dan Setara Kas Awal Tahun

109.523

119.149

8,79

Cash & Cash Equivalents at Beginning of Year

Saldo Kas dan Setara Kas Akhir Tahun

119.149

198.539

66,63

Cash & Cash Equivalents at End of Year

D. Struktur Modal

D. Capital Structure

Kebijakan struktur modal PTPN XIII adalah pemenuhan kebutuhan belanja Perseroan menggunakan sumber pendanaan jangka panjang yang berasal dari dana internal dan dana eksternal. PTPN XIII telah menetapkan batas rasio tertentu yang harus dipertahankan terkait besarnya modal pinjaman dengan besarnya jumlah modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek turunnya kinerja keuangan Perusahaan.

The capital structure policy of PTPN XIII is to meet the company’s expenditure using long term funding sources from internal and external funds. PTPN has set certain ratio limit that must be maintained related to the amount of loan capital and own capital. The goal is to achieve balance between risk and return and to minimize the potential effect of the Company’s financial performance to decrease.

Dana yang bersumber dari hutang jangka panjang dan ekuitas perusahaan dialokasikan untuk membiayai aset perusahaan. Pada tahun 2011, aset PTPN XIII dibiayai oleh 45% hutang jangka panjang dan 55% dari ekuitas, sedangkan pada tahun 2010 proporsi hutang jangka panjang dan ekuitas perusahaan yang digunakan untuk membiayai aset mencapai 40% dan 60%. Pemanfaatan dana terutama digunakan untuk investasi tanaman dan non tanaman. Untuk memenuhi kewajiban keuangan jangka panjangnya, Perusahaan optimis adanya peningkatan penjualan di masa mendatang, terutama berasal dari peningkatan produksi unit eksisting maupun proyek pengembangan.

Funds from long term liability and the company’s equity were allocated to fund company’s assets. In 2011, PTPN XIII assets were funded by 45% of long term liability and 55% of equity, whereas in 2010, the proportion of the company’s long term liability and equity used to finance assets reached 40% and 60%. The utilization of funds was mainly for plant and non plant investment. To meet the long term financial obligations, the company is optimistic in the increase in sales in the future, especially from the existing unit production increase and development projects.

TABEL STRUKTUR MODAL TABLE OF CAPITAL STRUCTURE URAIAN

2010

2011

DESCRIPTION

Liabilitas Jangka Panjang

45%

40%

Long Term Liabilitas

55%

60%

Equitas

100%

100

Assets

Ekuitas Aset

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

115


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

E. Modal Kerja Bersih

E. Net Working Capital

Modal kerja Perseroan tahun 2011 mencapai Rp31,88 miliar, naik 590,81% dari modal kerja Perseroan tahun 2010 yang mencapai minus Rp6,50 miliar. Modal kerja Perseroan dipenuhi dari pendanaan sendiri 28,33%, pendanaan dari luar berupa penarikan kredit Investasi kebun sendiri 67,78%, dan investasi plasma + KKPA (Prefinancing) 3,89%.

The company working capital in 2011 reached IDR 31.88 billion, a 590.81% increase from minus IDR 6.50 billion in 2010. 28.33% of the company working capital was met from own funding, 67.78% from external funding in form of nucleus plantation loan investment payment, and 3.89% from plasma investment and KKPA (prefinancing).

F. Belanja Barang Modal dan Komitmen Material yang Terkait dengan Belanja Modal

F. Expenditure of Capital Goods and Material Commitments Related to Capital Expenditure

Belanja barang modal aktivitas investasi digunakan untuk membiayai investasi rutin dan investasi pengembangan. Investasi rutin dilaksanakan dalam rangka optimalisasi aset produksi, meliputi perbaikan pabrik, peningkatan kapasitas, perbaikan jalan, jembatan serta perawatan kebun. Investasi pengembangan dilaksanakan dalam rangka ekspansi meliputi perluasan areal, pembangunan pabrik dan pembangunan instalasi pembibitan.

Expenditure of Capital Goods in investing activity is used to finance routine investment and development investment. Routine investment is performed in order to optimalize production assets, including factory improvements, increasing capacity, road and bridges improvements and plantation maintenance. Development investment is performed for expansion purposes, including area expansion, factory development and nursery installation development.

Sumber dana belanja barang modal berasal dari dana sendiri, yaitu cadangan umum dan penyusutan, serta dana luar berupa penarikan kredit investasi. Semua transaksi penarikan kredit investasi menggunakan denominasi rupiah, sehingga tidak ada risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

The source of funding for expenditure of capital goods came from own fund, namely general reserve and depreciation, and external fund from the payment of investment loans. All investment loans transaction were in rupiah, so there were no risk from the position of the related foreign currency.

BELANJA MODAL CAPITAL EXPENDITURE KETERANGAN

2010

2011

PERTUMBUHAN CHANGE (%)

Kebun Inti

116

NON CURRENT ASSET Nucleus Plantation

a. Investasi Tanaman

151.441

219.602

45,01

a. Investment on Plants

b. Investasi Non Tanaman

157.799

227.044

43,88

b. Investment on Non-plants

a. Investasi Dalam Penyelesaian

69.725

16.808

(75,89)

c. Investment on Progress

b. Aktiva lain-lain

83.072

84.031

1,15

d. Other Assets

Jumlah Kebun Inti

462.037

547.485

18,49

Total Nucleus Plantation

Realisasi belanja barang modal tahun 2011 mencapai Rp547,49 miliar, naik 18,49% dari tahun 2010. Investasi Tanaman sebesar Rp219,60 miliar, digunakan untuk pembukaan tanaman baru kelapa sawit dengan rencana luas 4.380,62 ha di Kebun Ngabang, Kembayan dan Parindu, dan pembukaan tanaman baru dengan rencana luas 1.000 ha di Kebun Sintang.

The realization of expenditure of capital goods in 2011 was IDR 547.49 billion, increasing by 18.49% from that of 2010. Plant Investment of IDR 219.60 billion was used to grow new plants in a planned area of 4,380.62 hectares in Ngabang, Kembayan and Parindu Plantation, and to grow new plants in an area of 1.000 hectares in Sintang Plantation.

Investasi non tanaman dan aset lainnya Rp327,88 miliar, digunakan untuk investasi tanah Rp7,49 miliar, investasi bangunan rumah Rp25,88 miliar, investasi bangunan perusahaan Rp28,81 miliar, investasi mesin dan instalasi Rp112,48 miliar, investasi jalan dan jembatan Rp36,78

Other non plant investment of IDR 327.88 billion is used to invest in land, in the amount of IDR 7.49 billion, housing investment of IDR 25.88 billion, company’s buildings investment of IDR 28.81 billion, machinery and installation investment of 112.48 billion, roads and bridges investment

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

miliar, investasi alat pertanian Rp6,78 miliar dan instalasi pembibitan Rp1,29 miliar.

of IDR 36.78 billion, farming equipments investment of IDR 6.78 billion, and nursery installation of IDR1.29 billion.

Terkait investasi mesin dan instalasi, pembangunan Power Plant saat ini masih menunggu Ijin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum (IUKU), pembangunan PMS di Lembah Batu dan PMS Pamukan masih dalam proses tender.

In relation to machinery and installation, the development of powerplant is currently awaiting for IUKU (Permit of Electricity Business for Public Interest), the constructions of PMS in Lembah Batu and PMS in Pamukan are currently in tender processes.

Investasi bangunan dalam penyelesaian di tahun 2011 mencapai Rp16,81 miliar, meliputi pengadaan dan pemasangan 1 unit ketel uap masing-masing di PMS Parindu dan PMS Longpinang serta pembangunan dermaga di PMS Gunung Meliau.

Investment of buildings which constructions are still in progress in 2011 reached IDR16.81 billion, including the procurement and installation of 1 unit of a boiler unit in PMS Parindu and PMS Longpinang and the construction of a dock in Gunung Meliau.

Investasi HGU di tahun 2011 mencapai Rp1,25 miliar, digunakan sebagai bukti kepemilikan yang dikeluarkan oleh pejabat negara, sehingga dengan sertifikat HGU yang telah diterima dalam jangka waktu tertentu Perseroan berhak atas pengelolaan tanah tersebut. Investasi penyertaan mencapai Rp49,85 miliar, meliputi penyertaan kepada PT Kalianusa, penambahan penyertaan kepada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara dan PT Nusantara Batulicin.

HGU (Right to Cultivate) Investment in 2011 reached IDR1.25 billion, used as a proof of ownership issued by state officials, so with the HGU certificate, within a certain period of time, the Company has the right to manage the land. Participation investment reached IDR49.85 billion, including participation investment in PT Kalianusa, additional participation PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara and PT Nusantara Batulicin.

PTPN XIII memiliki ikatan material dengan kontraktor pada tahun 2011, terkait dengan pembangunan proyek, yaitu Pembangunan PMS Lembah Batu kapasitas 30-60 ton/ jam sesuai kontrak No. 13.11/SP/01/V/2011 antara PTPN XIII (Persero) dengan PT Rekayasa Industri dengan nilai kontrak Rp50,5 milyar. Ikatan material meliputi kegiatan pengadaan jasa konsultasi pekerjaan, pengawasan hingga komisioning.

PTPN XIII has material commitment with contractors in 2011, related to project construction, namely the Construction of PMS Lembah Batu, with a capacity of 3060 tonnes/hour in accordance with the contract No. 13.11/ SP/01/V/2011 between PTPN XIII (Persero) with PT. Rekayasa Industri, in the amount of IDR 50.5 billion contract. Material commitment includes the procurement of construction consulting, supervision and comissioning services.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

117


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

G. Rasio Keuangan dalam Kaitannya dengan Solvabilitas, Kolektibilitas, Likuiditas dan Rentabilitas URAIAN

G. Financial Ration in Connection with Solvability, Collectability, Liquidity and Rentability.

2010

2011

PERTUMBUHAN CHANGE (%)

Rasio Pendapatan (Rp Juta)

Operating Income (IDR Million)

- Laba Kotor

596.990

582.999

- Laba Usaha

312.587

256.364

- Laba Bersih

180.798

184.393

1,99

Net Profit

180.798

190.568

5,40

Laba Bersih yg dapat diatribusikan kepada: - Pemilik Entitas Induk

-

(6.175)

-

- Kepentingan Non Pengendali

393.040

414.279

5,40

Net Eening per Share)

- Laba Bersih yg dapat diatribusikan kepada: - Pemilik Entitas Induk

- Kepentingan Non Pengendali

- Laba Bersih per Saham (Rp/lembar)

(2,34) (17,99)

Rentabilitas (%)

Gross Profit Operating Profit

Return Ratio (%)

- Laba Bersih thd Penjualan (ROA)

5,38

5,27

0,11

Net Profit Total Assets (ROA)

- Laba Bersih thd Jumlah Aset (ROA)

6,35

5,08

1,26

Net Profit to Total (ROA) Equity

15,23

14,08

1,15

Net Profit to Total (ROE) Equity

- Laba Bersih thd Jumlah Ekuitas (ROE) Likuiditas (%) - Aset Lancar thd Kewajiban Lancar

Liquidity (%) 75,00

2,38

77,37

Solvabilitas (%) - Total Aset thd Total Kewajiban Total Piutang thd Total Penjualan (hari)

Current Assets to Current Liabilities Solvability (%)

171,46

159,56

11,89

Kolektibilitas (hari)

118

NON CURRENT ASSET

Total Assets to Total Liability Colectibility (hari)

13

27

109,41

Total Payables to Total Sales (Day)

Solvabilitas

Solvability

Kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang yang akan jatuh tempo di tahun 2011 relatif baik, karena nilai yang dicapai > 100 %, yaitu 159,56%, lebih rendah bila dibandingkan tahun 2010 yang mencapai angka 171,46%.

The ability of the company to meet short term and long term obligations which will be maturing in 2011 was relatively good, because the value reached was more than 100%, which was 159.56%, lower than that of 2010, which reached 171.46%.

Kolektibilitas

Collectability

Tingkat kolektibilitas Perseroan di tahun 2011 mencapai 27 hari, menurun bila dibandingkan tahun 2010 yang mencapai 13 hari. Penurunan ini disebabkan oleh meningkatnya piutang penjualan yang mencapai 125,44%, sedangkan kenaikan penjualan hanya 7,66%. Meskipun demikian, secara keseluruhan tingkat kolektibilitas Perseroan termasuk baik, karena kurang dari 30 hari.

The company’s level of collectability in 2011 was 27 days, a decrease from 13 days in 2010. The decrease is due to the 125.44% increase in sales receivables, whereas sales increase was only 7.66%. Nevertheless, the overall level of the Company’s collectability was good, because it was less than 30 days.

Likuiditas

Liquidity

Kemampuan Perseroan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek di tahun 2011 relatif lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Rasio likuiditas tahun 2011 mencapai 77,37%, naik 2,38% dari tahun 2010 yang mencapai 75,00%. Peningkatan ini disebabkan oleh naiknya aset lancar sebesar 40,43%, antara lain peningkatan saldo kas/bank, piutang penjualan, dan adanya reklas akun aset tersedia untuk dijual yang sebelumnya merupakan aset tidak lancar.

The ability of the company to meet short term obligations in 2011 was relatively better than that of the previous year. Liquidity ratio in 2011 was 77.37%, increasing by 2.38% from that of 2010, which was 75.00%. The increase was especially because of the increase in current assets of 40.43%, including the increase in cash/bank, sales receivables and reclassification of assets available for sales account which was previously categorized as non current assets.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

Rentabilitas

Rentability

Rasio rentabilitas memberi gambaran tentang tingkat efektivitas pengelolaan perusahaan. Rasio ini menunjukkan kemampuan Perseroan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan sumberdaya yang tersedia.

Rentability ration provides an illustration on the effectivity level of the company’s management. This ratio indicates the ability of the Company in generating net income by using available resources.

Net Profit Margin tahun 2011 mencapai 5,27% turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 5,38%. Penurunan ini disebabkan pencapaian laba bersih tahun 2011 hanya naik sebesar 5,40%, sedangkan penjualan naik 7,66%.

Net Profit Margin in 2011 reached 5.27%, decreasing from 5.83% in the previous year. This decrease is due to net income achievement in 2011 which only increased by 5.40%, while sales increased by 7.66%.

Tingkat imbal hasil terhadap ekuitas (ROE) mencapai 14,08% turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 15,23%. Penurunan ini disebabkan oleh laba bersih tahun 2011 hanya naik 5,40% sedangkan ekuitas naik cukup tinggi sebesar 14,05%.

Rate of return on equity (ROE) reached 14.08%, decreasing from 15.23% in the previous year. The decrease is due to the net income in 2011 only increased by 5.40%, whereas equity increased quite high by 14.05%.

Tingkat imbal hasil terhadap aset (ROA) mencapai 5,08%, turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 6,35%. Penurunan ini disebabkan oleh laba bersih tahun 2011 hanya naik 5,40% sedangkan aset meningkat 27,33%.

Rate of return on assets reached 5.08%, decreasing from 6.53% in the previous year. The decrease was due to the net income in 2011 only increased by 5.40%, whereas assets increased by 27.33%.

Tingkat Kesehatan Perusahaan

Soundness of the Company

Perseroan melakukan self assessment untuk mengetahui tingkat kesehatan perusahaan berdasarkan ketentuan SK. Menteri Badan Usaha Milik Negara No. KEP-100/ MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002. Penilaian meliputi tiga aspek, yaitu aspek keuangan, aspek operasional dan aspek administrasi. Tingkat kesehatan PTPN XIII tahun 2011 masuk kategori sehat (AA) dengan score 87,40, sedikit menurun dari tahun sebelumnya yang mencapai skore 88,10. Penurunan score terjadi pada aspek operasional terkait adanya penurunan produksi, peningkatan biaya produksi dan biaya operasional terhadap penjualan komoditi karet.

The company performed a self assessment to learn the soundness level of the company, based on Decree of the Minister of State Owned Enterprises No. KEP-100/ MBU/2002 dated June 4, 2002. The assesment comprised three aspects, namely financial aspect, operational aspect and administration aspect. The soundness of PTPN XIII in 2011 was categorized as healthy (AA) with the score of 87.40, a minor decrease from 88.10 in the previous year. Decrease in score occured in the operational aspect, due to production decrease, increase in production cost and operational cost of rubber commodity.

H. Kewajiban Kontinjensi

H. Contingency Liability

Perusahaan telah mencadangkan kerugian sebesar Rp3,68 miliar atas pembebanan biaya kontijensi sengketa tanah di Kebun Tambarangan Provinsi Kalimantan Selatan yang saat ini sedang diproses di Mahkamah Agung, dimana pada tahun sebelumnya belum ada akun atas kontijensi hukum.

The company has reserved a loss of IDR 3.68 billion for coontigency expense of land dispute in Tambarangan Plantation in South Kalimantan Province, which currently is being processed in the Supreme Court, as there had never been any legal contingency in the previous years.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

119


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

I. Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi atau Restrukturisai Hutang/Modal

I. Material Information Regarding Investment, Expansion, Divestation, Acquisition or Debt/Equity Restructuring

1. Perubahan Kepemilikan Saham pada Anak Perusahaan dan Perusahaan Asosiasi

1. Change of Share Ownership at the Company’s Subsidiaries and Associate Companies

Jumlah penyertaan per 31 Desember 2011 sebesar Rp14,55 miliar, merupakan penyertaan/investasi perusahaan pada PT Perkebunan Agrintara, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) dan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN).

The total participation investment as of December 31, 2011 in the amount of IDR14.55 billion was investment at PT Indoham, PT Perkebunan Agrintara, PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN), and PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara.

URAIAN DESCRIPTION 1. Penyertaan Saham pada PT Perkebunan-Agrintara (15 % x Rp50.808.438.092,- )

PENYERTAAN TH 2011 PENYERTAAN SD. TH 2011 SHARE PARTICIPATION OF 2011 SHARE PARTICIPATION UNTIL 2011

--

Rp7,621,265,713

--

Share participation at PT Perkebunan Agrintara (15% x IDR50,808,438,092) 2. Penyertaan Saham pada PT Riset Perkebunan Nusantara ( RPN )

Rp50.000.000

Share participation at PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) 3. PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN)

Rp5.883.297.513

Rp6.883.297.513

Rp5.883.297.513

Rp14.554.563.226

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) Jumlah Total

120

2. Ekspansi: Pendirian Anak Perusahaan

2. Expansion: Establishment of Subsidiaries

Selama tahun 2011, Perseroan telah mendirikan satu (1) Anak Perusahaan Baru, yaitu PT Nusantara Batulicin, dengan komposisi saham PTPN XIII 51% dan Pemda Tanah Bumbu 49%. Pendirian Anak Perusahaan ini merupakan kelanjutan dari pembangunan Kebun Karet dan CRF Batulicin, PTPN XIII (Persero) kerjasama dengan Pemda Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, sesuai Mou Nomor: 188.45/06/KUM/2011; 13.00/MoU/01-IV-2011. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa telah dilaksanakan tanggal 27 Desember 2011 dan proses lanjutan pembangunan CRF telah dilimpahkan ke PT Nusantara Batulicin sesuai Surat PTPN XIII (Persero) Nomor : 13.11/ X/104/XII/2011.

During 2011, the Company has established one (1) New Subsidiary, namely PT Nusantara Batulicin, with share composition of 51% of PTPN XIII and 49% of Tanah Bumbu Local Government. The establishment of this Subsidiary is a continuation of the development of Rubber Plantation and CRF Batulicin, a cooperation between PTPN XIII (Persero) and Tanah Bumbu Local Government of South Kalimantan, in accordance with the MoU Number: 188.45/06/KUM/2011; 13.00/MoU/01-IV-2011. Extraordinary Shareholders General Meeting was held on December 27, 2011 and the continuation process of CRF develoment has been delegated to PT Nusantara Batulicin, pursuant to Letter of PTPN XIII (Persero) Number: 13.11/X/104/XII/2011.

3. Divestasi

3. Divestation

Selama tahun 2011, tidak ada program dan proses yang berkaitan dengan divestasi Perseroan. Seluruh saham PTPN XIII dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.

During 2011, there was not any program and process related to the Company divestation. All of PTPN XIII share is owned by the government of the Republic of Indonesia.

4. Akuisisi

4. Acquisition

Selama tahun 2011, Perseroan tidak melakukan proses dan aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi.

During 2011, the Company did not perform any process or activity related to acquisition.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

5. Restrukturisasi Hutang dan Modal

5. Restrukturisasi Hutang dan Modal

Selama tahun 2011, PTPN XIII tidak melakukan restrukturisasi hutang dan modal.

Selama tahun 2011, PTPN XIII tidak melakukan restrukturisasi hutang dan modal.

Selama tahun 2010 dan 2011, tidak terdapat transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa baik yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan kegiatan usaha PTPN XIII, yang mengandung benturan kepentingan.

During 2010 and 2011, there was not any transaction with related parties, which are either directly or indirectly related to PTPN XIII business activities, which contained conflict of interest.

K. Transaksi dengan Pihak yang Memiliki Hubungan Istimewa (Afiliasi)

K. Transaction with Related Parties (Affiliates)

Perusahaan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2009) dan Peraturan Bapepam No. VIII.G.7, tentang “Pengungkapan Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa”, selama tahun 2011 Perseroan melakukan transaksi dengan Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama.

The company made transactions with related parties with special relations. In accordance with PSAK (Statements of Financial Accounting Standards) No.7 (Revision of 2009) and Regulation of Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency No.VII.G.7, on the “Disclosure of Related Parties”, during 2011, the Company had made transactions with companies, which through one or more intermediaries, control, or controlled by or under mutual control.

Realisasi transaksi pada periode berjalan dinyatakan dalam saldo dari transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Per periode 31 Desember 2011, saldo transaksi meliputi: kas setara kas sebesar Rp198,54 miliar; piutang antar badan hukum sebesar Rp 4,80 miliar, investasi dalam penyelesaian sebesar Rp22,29 miliar, investasi pada Perusahaan Asosiasi sebesar Rp14,55 miliar, hutang antar badan hukum sebesar Rp28,05 miliar, kewajiban jangka pendek sebesar Rp1,15 triliun, pinjaman jangka panjang sebesar Rp1,1 trilyun.

The realization of the transactions in the current period is stated in the balance of the transactions with special parties. As from the period of 31 December 2011, the transaction balance include: cash totalling IDR198.54 billion; interlegal entity accounts receivable totalling IDR 4.80 billion, investment in progress IDR 22.29billion, investment in corporations under the Association totalling IDR 14.55 billion, inter-legal entity accounts payable totalling IDR 28.05 billion, short-term liabilities totalling IDR 1.15 trilion, and long-term loans totalling IDR 1.1 trillion.

Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi dengan pihak terafiliasi adalah pihak tersebut diperlukan sama dengan transaksi perusahaan non afiliasi. Dalam laporan keuangan audited tahun 2011, transaksi tersebut telah diungkapkan.

The corporation’s policy related to the mechanism for reviewing the transactions with affiliated parties is that the parties are required the same as the transactions with non-affiliated corporations. In the financial statement audited in 2011, the transactions were disclosed.

Selama tahun 2011, PTPN memiliki transaksi hutang piutang dengan antar badan hukum meliputi penempatan kas dan setara kas, biaya pengobatan, biaya Sawit Nusantara Award, iuran modal kerja, penyertaan saham dll, diantaranya adalah :

During 2011, PTPN had made accounts payable transactions with legal entities, which included cash and cash equivalent, medical expenses, Nusantara Oil Palm Award expense, share participation, etc, with of which are:

J. Informasi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

J. Material Information Containing Conflict of Interest

121


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

NAMA PIHAK PARTIES PTPN I-XIV

PTPN XI

Puslit Kelapa Sawit Oil Palm Research Center

SIFAT HUBUNGAN NATURE OF RELATIONSHIP

JENIS TRANSAKSI TYPE OF TRANSACTION

Pemilikan oleh Pemerintah RI Ownership by the Governance

Biaya Sawit Nusantara Award Biaya Pengobatan

Pemilikan oleh Pemerintah RI

Biaya Relokasi PG Pelaihari, Biaya Pengobatan

Ownership by the Governance

Relocation expense of Pelaihari Sugar Factory, Medical Expense

Pemilikan oleh Pemerintah RI Oleh Kementerian Riset & Teknologi (Kemenristek)

Biaya pembelian kecambah, pengiriman dan biaya penginapan di Mess PPKS Parindu

Nusantara Oil Palm Award Medical Expense

Ownership by the Governance By the Ministry of Research and Technology LPP

Asosiasi milik BUMN Perkebunan

(Education on Plantation Institution) Yogyakarta

An associate owned by State Owned Plantation Enterprises

Expenses for shoot purchase, shipment and accomodation in PPKS Parindu Mess

Biaya perawatan, tiket pelatihan SP-Bun, transport program PDK PTPN XIII, penyusunan Blue Pint Organisasi dan TI, biaya assesment improving, biaya pelatihan satpam. Expenses for maintenance, SP-Bun training ticket, PDK PTPN XIII program transport, Organisation Blue Print and IT preparation, improving assesment, security training.

Puslit Karet Rubber Research Center

Pemilikan oleh Pemerintah RI Owned by the Governance

Biaya rekomendasi pemupukan 2012, biaya tahap II & III atas supervisi peningkatan kinerja di pabrik RSS Danau Salak. Expenses for fertilizing recommendation of 2012, First and Third Stages of performance improvement supervision in RSS Danau Salak factory.

L. Informasi material lainnya

L. Other material information

Informasi material lainnya yang terjadi selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:

Other material informations during 2011 were as follows:

PTPN XIII telah menerbitkan MTN dan menerima dana sebesar Rp170 miliar dari Bank CIMB yang dicatat sebagai kewajiban jangka panjang. Dana tersebut digunakan untuk membiayai kebutuhan dana jangka menengah, membiayai sebagian anggaran belanja modal (capital expenditure). PTPN XIII telah melakukan penarikan KMK dari Bank Mandiri dan menerima dana sebesar Rp243,07 miliar untuk membiayai kegiatan operasional antara lain biaya pembelian TBS, Bokar, gaji karyawan. PTPN XIII telah menarik kredit investasi dari Bank Mandiri dan menerima dana sebesar Rp364 miliar untuk membiayai kegiatan investasi. PTPN XIII telah melakukan pinjaman KKPA (Revitalisasi) dari Bank Mandiri dan menerima dana Rp36,357 miliar

122

PTPN issued MTN and received a fund of IDR 170 billion from CIMB Bank which was recorded as long term liability. The fund was used to finance medium term funding needs, to finance some capital expenditure. PTPN XIII withdrew Working Loans Capital from Bank Mandiri and received a IDR 243.07 fund billion to finance operational activities, like FFB and material purchases, and employees salaries. PTPN XIII withdrew investment loans from Bank Mandiri and received a IDR 364 billion fund to finance investment activities. PTPN XIII had made KKPA (Prime Cooperatives Credit for Members) loans (Revitalization) from Bank Mandiri and received a fund of IDR 36.357 billion to finance plasma plantation development using Revitalization pattern. PTPN XIII paid mature bank loans in the amount of IDR

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

untuk membiayai pembangunan kebun plasma pola Revitalisasi. PTPN XIII telah membayar hutang bank jatuh tempo sebesar Rp149,82 miliar. PTPN XIII telah membayar KMK sebesar Rp290,133 miliar kepada Bank Mandiri

149.82 billion. PTPN XIII paid Working Capital Loans of IDR 290.133 billion to Bank Mandiri. PTPN XIII paid accrued interest of IDR 133.86 billion to Bank Mandiri and Bank Agro

PTPN XIII telah membayar hutang bunga sebesar Rp 133,86 miliar kepada Bank Mandiri dan Bank Agro. Berdasarkan penjelasan tersebut, selama tahun 2011 PTPN XIII telah melakukan berbagai aktivitas pendanaan, yang digunakan untuk membiayai aktivitas pembayaran hutang bank jatuh tempo, pembayaran KMK, pembayaran hutang bunga, angsuran kredit petani - Bank Mandiri, dana sinergi PKBL, dividen dan lain-lain.

Based on the explanation above, during 2011, PTPN XIII has performed various funding activities, which were used to fund mature bank loan payment activity, Working Capital Loans payment, accrued interest payment, farmer credit installment – Bank Mandiri, Environmental Development Partnership Program fund, dividend and many others.

M. Perubahan Anggaran Dasar

M. Changes of Article of Association

Selama tahun 2011, tidak terjadi perubahan Anggaran Dasar PTPN XIII (Persero).

During 2011, there has not been any changes to the Article of Association of PTPN XIII (Perseroan).

N. Kebijakan Akuntansi dan Informasi Keuangan Kejadian Luar Biasa

N. Accounting Policy and Financial Information of Extraordinary Events

Selama tahun 2011, tidak ada kejadian keuangan yang luar biasa atau jarang terjadi.

There was not any extraordinary or rarely occurring financial events in 2011.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan Perseroan tercantum di dalam Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi PTPN XIII (Persero) Untuk tahun yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Laporan Keuangan Konsolidasian disusun mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia) sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum dan Pedoman Akuntansi BUMN Perkebunan Berbasis IFRS. Pelaksanaannya sesuai dengan Surat Perintah menteri Negara BUMN No. S-206/ D4-MBU/2008 tanggal 7 Oktober 2008 yang diberlakukan mulai 1 Januari 2009.

The Accounting policy implemented by the Company was listed in the Notes to Consolidated Financial Statement PTPN XIII (Persero) for the year ended on December 31, 2011 and 2010. The Consolidated Financial Statement was prepared by referring to the Statements of Financial Accounting Standards set by the Indonesian Accountant Association, in accordance with the generally accepted accounting principles and IFRS Based Plantation Accounting Guidelines. The implementation was in accordance with Decree of State Minister of State Owned Enterprises No. S-206/D4-MBU/2008 of October 7, 2008 which was effective as of January 1, 2009.

O. Dampak Perubahan Harga terhadap Kinerja Perusahaan

O. The impact of Price Changes on the Company’s Performance

Harga jual semua produk PTPN XIII lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Harga jual minyak sawit naik Rp413,97/kg atau 6,17%, inti sawit naik Rp433,13/kg atau 11,97% dan karet naik Rp10.224,73/kg atau 35,53%. Hal ini berdampak pada meningkatnya nilai penjualan di tahun 2011 sehingga mencapai Rp3.616.397 juta, meningkat 7,66% atau Rp257.221 juta dari tahun 2010.

Sales Prices of all PTPN XIII products were higher than those of the previous year. Palm oil sales price increased by IDR 413.97/kg or 6.17%, palm kernel increased by IDR 433.13/ kg or 11.97% and rubber increased by IDR 10.224.73/kg or 35.53%. This resulted in the increase in sales in 2011 which reached IDR 3.616.397 million, increasing by 7.66% or IDR 257,221 million from that of 2010.

Namun di sisi lain, terjadi kenaikan biaya produksi, diantaranya naiknya harga BBM solar sebesar Rp2.080

However, there was increase in production cost, that includes increase in diesel fuel price by IDR 2,080 (23.27%),

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

123


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

124

(23,27%), naiknya harga pembelian TBS dari plasma dan pihak ketiga sebesar Rp162,46/kg (12,06%), dan naiknya harga beli bokar sebesar Rp10.958,30 (41,91%). Kenaikan ini menyebabkan naiknya beban pokok penjualan, meliputi beban pembelian TBS produksi plasma naik 20,96%, sehingga menjadi Rp1,39 triliun di tahun 2011, beban biaya panen dan pengangkutan ke pabrik meningkat 4,51% sehingga menjadi Rp207,36 miliar karena kenaikan harga BBM Solar, beban pembelian bokar dari plasma naik 10,62% sehingga menjadi Rp516,96 miliar.

FFB purchase price from plasma and third parties by IDR162.46/kg (12.06%), and material purchase price by IDR10,958.30 (41.91%). These increases resulted in the increase in cost of goods sold, including the increase of FFB purchase expense by 20.96% to IDR1.39 trillion in 2011, harvesting and transportation to the factory increased by 4.51% to IDR207.36 billion due to diesel fuel price increase, material purchase expense from plasma increased by 10.62% to IDR516.96 billion.

Secara keseluruhan, PTPN XIII telah berhasil meraih laba bersih Rp190,57 miliar, naik 5,40% dari tahun sebelumnya yang mencapai Rp180,80 miliar. Dengan fakta ini, dampak perubahan harga jual produk dan harga input produksi, berpengaruh cukup signifikan terhadap kinerja Perseroan.

Overall, PTPN XIII has earned a net income of IDR190.57 billion, an increase by 5.40% from 180.80 billion in the previous year. Regarding this fact, the impacts of product sales price and production input price are quite siginificant to the Company’s performance.

P. Kebijakan Dividen

P. Dividend Policy

PTPN XIII melakukan kebijakan penggunaan saldo laba bersih atas pencapaian kinerja perusahaan selama satu tahun. Rasio pembagian laba bersih ditetapkan berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), tetapi tidak terbatas pada pembagian dividen, penyisihan saldo laba ke cadangan umum, dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pembagian laba tersebut tidak diperlakukan sebagai beban (expense) melainkan sebagai distribusi/pengurang saldo laba.

PTPN XIII has made policies on the use of net income of the company performance achievement in one year. The distribution ratio of net income was based on the Decision of the Shareholders General Meeting (RUPS), but not limited to dividend payouts, retained earnings allowance to the general reserve and Partnership and Environment Development Program (PKBL). The distributions of income was not treated as expenses but as distributions/ deductions on retained earnings.

PTPN XIII tidak membayarkan dividen dalam bentuk dividen per lembar saham, karena seluruh saham PTPN XIII dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia.

PTPN XIII does not pay dividend in form of dividend per share, since all of PTPN share is owned by the Government of the Republic of Indonesia.

Berdasarkan keputusan RUPS tanggal 16 Juni 2011, dividen pay out rasio tahun 2011 adalah sebesar 28% dari laba bersih atau sebesar Rp50,62 miliar, dihitung berdasarkan pencapaian kinerja Perseroan per 31 Desember 2010. Dividen tersebut telah disetor tunai ke kas Negara melalui Rekening Kas Umum Negara dengan 3 (tiga) tahap, yaitu tahap I dibayarkan pada bulan Juli 2011 sebesar Rp19 miliar, tahap II dibayarkan pada bulan Agustus sebesar Rp18 miliar dan tahap III (terakhir) sebesar Rp13,62 miliar.

Based on the decision of the Shareholders General Meeting on June 16, 2011, dividend pay out ratio of 2011 was 28% of net income or IDR50.62 billion, calculated based on the company’s performance by December 31, 2010. The dividend has been paid to the State Treasury through the State General Treasury Account in 3 (three) stages, stage I was paid in July 2011 in the amount of IDR 19 billion, stage II was paid in August in the amount of IDR18 billion and stage III (last stage) was IDR13.62 billion.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

PEMBAGIAN DIVIDEND DIVIDEN PAYOUT RATIO TAHUN BUKU ACCOUNTING YEAR

LABA BERSIH NET INCOME

DIVIDEN YG DIBAYARKAN (RP M) DIVIDEND PAID 9,13 *)

RASIO DIVIDEN DIVIDEND PAYOUT RATIO

2006

18,98

2007

141,60

3,78

20

2008

210,99

35,40

25

2009

122,09

42,20

20

2010

180,80

24,42

20

190,57

50,62 **)

28

2011

20

Catatan: *) Dividen yang dibayarkan pada tahun 2006 senilai Rp9,13 miliar atas laba bersih yang diperoleh pada tahun 2005 sebesar Rp45,37 miliar. **) Dividen yang dibayarkan pada tahun 2011 senilai Rp50,62 miliar atas laba bersih yang diperoleh pada tahun 2010 sebesar Rp180,80 miliar.

Note: *) Dividend paid on 2006 in the amount of IDR 9.13 billion over net income earned in 2005 in the amount of IDR 45.37 billion. **) Dividend paidin 2011 in the amount of IDR 50.62 billion over net income earned in 2010 in the amount of IDR 180.80 billion.

Distribusi laba Penggunaan laba setelah pajak PTPN XIII (Persero) tahun buku 2010 sebesar Rp180,80 miliar adalah dividen 28% atau Rp50,62 miliar, cadangan 68% atau Rp122,94 miliar, program kemitraan 2% atau Rp3,62 miliar, dan program bina lingkungan 2% atau Rp3,62 miliar.

The use of profit after tax of PTPN XIII (Persero) for book year 2010 was IDR 180.80 billion, with the following details: dividend of 28% or IDR50.62 billion, reserve fund of 68% or IDR122.94 billion, partnership program of 2% or IDR3.62 billion and environmental development program of 2% or IDR3.62%.

Q. Informasi Risiko Keuangan dan Lindung Nilai

Q. Financial Risk and Hedging Information

Dalam rangka mengelola risiko keuangan yang efektif, Perseroan telah menetapkan tujuan dan kebijakan Manajemen Risiko Keuangan, yaitu: Meminimalkan tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi. Perusahaan dapat berinvestasi dalam saham atau instrumen serupa hanya dalam hal terjadi kelebihan likuiditas yang bersifat sementara, dan transaksi tersebut harus disahkan oleh Dewan Komisaris.

In order to effectively manage financial risk, the Company has set purposes and policies in Financial Risk Management, namely: Minimizing interest rate, currency and market risk for all types of transaction. The company may invest in shares or similar instruments only in the event of excess liquidity that is temporary, and the transaction must be approved by the Board of Commissioners.

Risiko tingkat suku bunga adalah risiko dimana arus kas masa depan dari instrument keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan bunga mengambang. Perusahaan akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka perusahaan akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.

Interest rate risk is a risk in which future cash flow of financial instrument fluctuates because of changes in market interest rate. The company has short term and long term loans with floating interest. The company will closely monitor the movement of interest rate in the market and if interest rate rises significantly, then the company shall negotiate the interest rate with the lenders.

Pada saat ini, Perseroan tidak mempersiapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat suku bunga untuk mengurangi risiko nilai wajar yang berhubungan dengan risiko arus kas yang terkait dengan kewajiban tingkat suku bunga mengambang. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Profit Distribution

Today, the Company has not prepared any policy or regulation to manage interest rate risk in order to reduce the risk of fair value associated with the risk of cash flow related to floating interest liability. There is no interest rate hedging activity on December 31, 2011 and 2010.

125


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

R. Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal Laporan Akuntan

R. Information and Material Facts Occurring after the Accounting Reporting Date

1. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor: S-76/D1.MBU/2012 tentang Penyampaian Keputusan Pemegang Saham Nomor: SK-98/MBU/2012 tanggal 1 Maret 2012 memutuskan: Pemberhentian dan pengangkatan Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII : Pemberhentian dengan hormat nama-nama di bawah ini sebagai Anggota Direksi PTPN XIII : a. Kusumandaru NS : sebagai Direktur Utama b. Baim Rachman : sebagai Direktur c. Wagio R Sumanto : sebagai Direktur d. Natsir Tarigan : sebagai Direktur e. Memed Wiramiharja : sebagai Direktur

1. Based on the Decree of State Minister of State Owned Enterprises (BUMN) Number: S-76/D1.MBU/2012 on the Presentation of Shareholders Decision Number: SK-98/ MBU/2012 of March 1, 2012 stipulates: The Dismissal and Appointment of Members of Board of Directors of Limited Company of PT Perkebunan Nusantara XIII: Honorable dismissals of the following names as Members of Board of Directors of PTPN XIII: a. Kusmansaru NS: as Managing Director b. Baim Rachman: as Director c. Wagio R Sumanto: as Director d. Natsir Tarigan: as Director e. Memed Wiramiharja: as Director

Mengangkat dengan hormat nama-nama di bawah ini sebagai Anggota Direksi PTPN XIII : a. Baim Rachman, sebagai Direktur Utama b. Sunardi S. Taruna sebagai Direktur c. Anang Chaerul K, sebagai Direktur d. Umar Afandi, sebagai Direktur e. Pandopotan Girsang, sebagai Direktur 2. Berdasarkan SK Nomor : 13.09/KPTS/R/016/2012 tanggal 15 Maret 2012 Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) mengangkat Sofyan Nasution sebagai Direktur Utama PT Nusantara Batulicin menggantikan Sunardi R Taruna yang ditugaskan sebagai Direksi PTPN XIII.

2. Based on Decree Number: 13.09/KPTS/R/016/2012 of March 15, 2012, the Board of Directors of PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) appointed Sofyan Nasution as Managing Director of PT Nusantara Batulicin, replacing Sunardi R. Taruna, who was appointed as a Member of the Board of Directors of PTPN XIII.

S. Perubahan Peraturan dan Dampaknya terhadap Kinerja PTPN XIII

S. Regulations Changes and Their Effects on PTPN XIII Performance

1. Peraturan Menteri Pertanian No. 19/Permentan/OT.140 /3/2011 tanggal 29 Maret 2011 tentang Pedoman Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan Indonesia (Indonesia Sustainable Palm Oil - ISPO).

1. Regulation of the Minister of Agriculture No. 19/Permentan/OT.140/3/2011 of March 29, 2011 on Indonesia Sustainable Palm Oil - ISPO. This regulation requires that companies engaged in palm oil to perform corporate governance which meets criteria, such as permits, plantation management, implementation of palm oil cultivating techniques and management guidelines, environmental management and monitoring, responsibilities for employees, social responsibilities, society economic empowerment, and sustainable business improvement.

Peraturan ini mengharuskan perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit melaksanakan tata kelola perkebunan sawit yang memenuhi kriteria yaitu perizinan, manajemen perkebunan, penerapan pedoman teknik budidaya dan pengelolaan kelapa sawit, pengelolaan dan pemantauan lingkungan, tanggung jawab terhadap pekerja, tanggung jawab sosial, pemberdayaan ekonomi masyarakat, dan peningkatan usaha secara berkelanjutan. Penerapan ISPO berlaku paling lambat 31 Desember 2014. Bagi Perusahaan perkebunan sawit yang masuk kategori kebun kelas I, kelas II dan kelas III berdasarkan

126

Honorable appointments of the following names as Members of Board of Directors of PTPN XIII� a. Baim Rachman, as Managing Director b. Sunardi S. Taruna as Director c. Anang Chaerul K as Director d. Umar Afandi as Director e. Pandapotan Girsang as Director

The implementation of ISPO shall be performed no later than December 31, 2014. Palm oil plantations in the categories of First Class, Second Class and Third Class Plantation based on Plantation Assesment pursuant to Regulation of the Minister of Agriculture Number

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

Penilaian Usahaa Perkebunan sesuai Permentan No. 07/2009, wajib mengajukan permohonan sertifikat. Menindaklanjuti ketentuan tersebut, PTPN XIII tengah mempersiapkan diri melalui beberapa aktivitas, diantaranya mengikutkan Kebun Parindu untuk uji coba ISPO pada bulan Maret 2011, menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan SML ISO 14001: 2004, mengikutkan karyawannya pada berbagai pelatihan yang mendukung. 2. Instruksi Presiden No. 10 Tahun 2011 tanggal20 Mei 2011 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut. Ketentuan ini merupakan moratorium untuk melakukan penundaaan pemberianizin baru hutan alam primer dan lahan gambut yang berada di hutan konversi, hutan lindung, hutan produksi dan area penggunaan lain yang sebagai mana tercantum dalam Peta Indikatif Penundaan Izin Baru selama dua tahun. Terkait hal tersebut, proyek pengembangan kelapa sawit PTPN XIII di Kabupaten Kubu Raya mengalami penundaan dari jadwal. Penyusunan Dokumen Amdal oleh Konsultan Independen sedang dalam pengerjaan, Tim Komisi Amdal Kabupaten Kubu Raya saat ini masih melakukan evaluasi lahan berhubung adanya Inpres No. 10 Tahun 2011 tentang Moratorium Pengelolaan Lahan Gambut. 3. KeputusanMenteri Negara BUMN No. KEP-236/ MBU/2011 tanggal 15 November 2011 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan dan atau Pemberian Kuasa Menteri Negara BUMN Sebagai Wakil Pemerintah Selaku Pemegang Saham/RUPS kepada Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pejabat Eseleon I di Lingkungan Kementerian BUMN. Menindaklanjuti Kepmen tersebut, Dewan Komisaris PTPN XIII telah melaksanakan fungsi RUPS atas pembahasan dan pengesahan RKAP 2012 yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2012 dengan Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi PTPN XIII (Persero) No.13.00/RIS/01/I/2012.

07/2009, shall apply for a certificate. Following up the regulations, PTPN XIII has carried out preparations through several activities, for example enrolling Parindu Plantation for ISPO trial in March 2011, implementing Environmental Management System (SML) ISO 14001: 2004, and enrolling employees in various supporting trainings. 2. Presidential Instruction No.10 of 2011, dated May 20, 2011, on New Permits Postponment and Primary Forest and Peatland Governance Improvement. This regulation is a morotarium to postpone new licensing on primary forest and peatland located in conservation forest, protected forest, production forest and other areas of use, as listed in Indicative Map of New Permit Postponement for two years. Related to this, PTPN XIII palm oil development project in Kubu Raya Regency was delayed from the schedule. The preparation of Environmental Impact Analysis documents by Independent Consultant are in progress, EIA Commission Team of Kubu Raya is currently undertaking land evaluation, in connection with Presidential Instruction No.10 of 2011 on Peatland Management Morotarium. 3. Decree of State Minister of State Owned Enterprises No. KEP-236/MBU/2011 of November 15, 2011 on Delegation of Authority and/or Authority Granting of the State Minister of State Owned Enterprises As Government Representative as Shareholders/Shareholders General Meeting to the Board of Directors, Board of Commissioners/Board of Supervisors and Echelon 1 Officers in the Ministry of State Owned Enterprises Environment Scope. Following up the Ministerial Decree, the Board of Commisioners of PTPN XIII has performed the Shareholders general meeting function on the discussion and endorsement of RKAP 2012 which was held in Jakarta on January 6 with the Minutes of Meeting of PTPN XII (Persero) Board of Commissioners and Directors No. 13.00/RIS/01/I/2012.

T. Perkembangan Terakhir Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

T. Latest Development of Statements of Financial Accounting Standards (PSAK)

Per 1 Januari 2010, Perusahaan dan Anak Perusahaan telah menerapkan standar revisi PSAK sebagai berikut: 1. PSAK 26 (Revisi 2008): Biaya Pinjaman 2. PSAK 50 (Revisi 2006): Instrumen Keuangan, Penyajian dan Pengungkapan.

By January 1, 2010, the Company and its Subsidiaries have implemented PSAK revision standards as follows: 1. PSAK 26 (Revision of 2008) : Cost of Loans 2. PSAK 50 (Revision of 2006): Financial Instrument, Statement and Disclosure.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

127


TINJAUAN KINERJA KEUANGAN

3. PSAK 55 (Revisi 2006): Pengakuan dan Pengukuran

3. PSAK 55 (Revision of 2006): Recognition and Measurement

Selanjutnya, per 1 Januari 2011, Perusahaan dan Anak Perusahaan memperluas penerapan standar revisi PSAK sebagai berikut: 1. PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK 2: Laporan Arus Kas 3. PSAK 3: Laporan Keuangan Interim 4. PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolodasian dan Laporan Keuangan Tersendiri 5. PSAK 5: Segmen Operasi 6. PSAK 7: Pengungkapan Pihak yang Berelasi 7. PSAK 12: Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama 8. PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi 9. PSAK 19: Aset Tak Berwujud 10. PSAK 22: Kombinasi Bisnis 11. PSAK 23: Pendapatan 12. PSAK 25: Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan. 13. PSAK 48: Penurunan Nilai Aset 14. PSAK 57: Provisi, Liabilitas, Kontijensi, dan Aset Kontijensi 15. PSAK 58 : Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan.

Furthermore, by January 1, 2011, the Company and its Subsidiaries extended the implementation of PSAK revision standards as follows: 1. PSAK 1: Presentation of Financial Statement 2. PSAK 2: Statement of Cash Flow 3. PSAK 3: Interim Financial Statements 4. PSAK 4: Consolidated Financial Statement and Separate Financial Statement 5. PSAK 5: Operating segments 6. PSAK 7: Disclosure of Related Parties 7. PSAK 12: Participation in Joint Venture 8. PSAK 15: Participation in Associates 9. PSAK 19: Intangible Assets 10. PSAK 22: Business Combination 11. PSAK 23: Income 12. PSAK 25: Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors 13. PSAK 48: Impairment of Assets 14. PSAK 57: Provisions, Liabilibites, Contingencies, and Contingency Assets 15. PSAK 58: Non Current Assets Available for Sales and Discontinued Operations.

Laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal dan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 telah menerapkan PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”, dan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”.

The financial statements of the Company and its subsidiaries of and for the period ended on December 31, 2011 had implemented PSAK No 1 (Revision of 2009), “Presentation of Financial Statement”, and PSAK No.4 (Revision of 2009), “ Consolidated Financial Statement and Separate Financial Statement.”

Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian adalah konsep akrual basis sebagaimana diatur dalam Buku Pedoman Akuntansi Perkebunan Berbasis IFRS. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan metode biaya perolehan (historical cost).

The basis of the consolidated financial statement measurement is basis of accrual concept as regulated in IFRS Based Plantation Accounting Guidelines. Consolidated financial statement was prepared using historical cost menthod.

Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung dan arus kas diklasifikasikan menjadi kegiatan operasi, investasi dan pendanaan.

Consolidated cash flow statement was presented using direct method and cash flow were classified as operating activities, investment and funding.

U. Dampak Konvergensi Perubahan PSAK di Masa Datang

U. Impacts of Statements of Financial Accounting Standards Changes and Convergence in the Future

Sehubungan dengan penerapan IFRS, manajemen akan mulai melaksanakan sejumlah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi 2009 yang mulai berlaku efektif per 1 Januari 2012 yaitu: 1. PSAK 10: Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 2. PSAK 18: Akuntansi dan Pelaporan Program Purnakarya 3. PSAK 24: Imbalan Kerja 4. PSAK 46: Pajak Penghasilan

128

In relation to the implementation of IFRS, the management will start to apply several Statements of Financial Accounting Standards (PSAK) Revisions of 2009, which will be effective from January 1, 2012, namely: 1. PSAK 10: Effects of Changes of Foreign Exchange Rates 2. PSAK 18: Accounting and Report of Retirement Benefit Plans 3. PSAK 24 : Employee Benefits

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


FINANCIAL REVIEW

5. PSAK 53: Pembayaran berbasis saham 6. PSAK 56: Laba Persaham 7. PSAK 60 : Instrumen Keuangan – Pengungkapan 8. PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah 9. PASK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiper Inflasi.

4. PSAK 46: Income Tax 5. PSAK 53: Share-based payments 6. PSAK 56: Earnings per share 7. PSAK 60: Financial Instrument – Disclosure 8. PSAK 61: Accounting of Government Grants and Disclosure of Government Assistance 9. PSAK 63: Financial Reporting in Hyperinflation Economy.

Atas penerapan PSAK dimaksud dimungkinkan terjadinya perubahan atau penyajian kembali pada sejumlah pospos perkiraan.

Due to the implementations of the concerned PSAKs, there may be changes or restatements in several estimation posts.

V. Publikasi Pembayaran Pajak

V. Tax Payment Publication

Selama periode tahuan 2011, PTPN XIII telah memenuhi kewajibannya sebagai wajib pajak kepada pemerintah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Berikut diuraikan pembayaran pajak badan maupun pegawai PTPN XIII.

During the period of 2011, PTPN XIII had fulfilled its obligations as a taxpayer to the government in accordance with provisions of the prevailing laws. The details of the corporate and employee tax payment of PTPN XIII are as follows:

Pembayaran PPh Pasal 25 periode Janurai 2011 s.d Desember 2011 adalah sebesar Rp70.905.590.755, sedangkan selisih pembayaran akhir tahun (PPh pasal 29) belum bisa dilaporkan karena masih menunggu hasil audit laporan keuangan. Pembayaran Pajak Pertambahan Nilai periode Janu ari 2011 s.d Desember 2011 adalah sebesar Rp124.309.118.738, Pembayaran PPh Pasal 21 untuk karyawan periode Januari 2011 s.d Desember 2011 adalah sebesar Rp18.876.927.987, Pembayaran PPh Pasal 22 periode Januari 2011 s.d Desember 2011 adalah sebesar Rp156.434.945, Pembayaran PPh Pasal 23 periode Januari 2011 s.d Desember 2011 adalah sebesar Rp7.387.683.208,-

The Payment of Income Tax Article 25 of January 2011 to December 2011 period amounted to IDR70,905,590,755, whereas the difference of year-end payment has not been reported yet because it is still awaiting the results of financial statement auditing. The payment of Value Added Tax for January 2011 to December 2011 period, in the amount of IDR124,309,118,738. The payment of Income Tax Article 21 for employee for January 2011 to December 2011 period, in the amount of IDR18.876.927.987. The payment of Income Tax Article 22 for January 2011 to December 2011 period in the amount of IDR156.434.945. The payment of Income Tax Article 23 for January 2011 and December 2011 period, in the amount of IDR7.387.683.208.

Sehubungan dengan Laporan Hasil Audit Kanwil Bea dan Cukai Kalbar No. LHA-16/WBC.13/2011 tanggal 27 Oktober 2011 dan Surat Penetapan Kembali Tarif dan/ atai Nilai Pabean (SPKTNP) dari Dirjen Bea dan Cukai Kanwil Kalbar No. SPKTNP-21/WBC.13/2011, PTPN XIII telah menyelesaikan kekurangan pembayaran bea masuk, pajak impor dan denda atas barang senilai Rp4.384.000,-. Pembayaran tersebut dilakukan di Bank Mandiri Pontianak tanggal 16 Januari 2012.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

In relation to the Report of Auditing Result of West Kalimantan Regional Customs Office No. LHA-16/ WBC.13/2011 of October 27, 2011 and Letter of Redetermination of Tariff and/or Customs Value (SPKTNP) from Directorate General of West Kalimantan Regional Customs Office No. SPKTNP-21/WBC.13/2011, PTPN XIII has completed the payment for the remaining customs duties, import duties and penalties on goods in the amount of IDR4,384,000.- The payment was made in Bank Mandiri Pontianak on January 16, 2012.

129


Prospek Usaha

Business Prospect Prospek Usaha

Business Prospect

The globe of opportunity, foresight and reflection

130

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


BUSINESS PROSPECT

A. Makro Ekonomi

A. Macro Economic

Kinerja ekonomi global tahun 2012 diperkirakan akan tumbuh sama dengan pada tahun 2011, yaitu sebesar 4 persen. Kondisi ini terutama dipengaruhi oleh proses penyelesaian krisis hutang yang melanda Amerika Serikat (AS) dan zona Eropa. Perekonomian negara berkembang diperkirakan masih akan melaju lebih cepat dibandingkan negara-negara maju.

The global economic performance in 2012 is estimated to grow as it was in 2011, i.e. 4 percent. Such condition is mainly influenced by the process of debt crisis settlement occurred in the US and Europe. The economic condition of the developing countries is estimated to grow faster than that of the developed countries.

Menurut Mendag, ekonomi negara-negara maju pada tahun 2012 diperkirakan hanya tumbuh sebesar 1,9 persen, dimana Amerika Serikat diperkirakan tumbuh sebesar 1,8 persen, Jerman 1,3 persen, Perancis 1,4 persen, Jepang 2,3 persen dan Inggris 1,6 persen. Untuk negara-negara emerging and developing economies diproyeksikan masih tumbuh dengan moderat. Rusia diperkirakan dapat tumbuh 4,1 persen, RRT 9 persen, India 7,5 persen, ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina) 5,6 persen dan Brazil 3,6 persen.

According to the Minister of Commerce, the economic condition of the developed countries is estimated would only grow 1.9 percent, in which US is estimated to grow 1.8 percent, Germany 1.3 percent, France 1.4 percent, Japan 2.3 percent and UK 1.6 percent. The emerging and developing economies are projected capable of growing moderately. Russia is estimated to grow 4.1 percent, Taiwan 9 percent, India 7.5 percent, ASEAN-5 (Indonesia, Malaysia, Singapore, Thailand, and Philippines) 5.6 percent and Brazil 3.6 percent.

B. Prospek Industri Kelapa Sawit Tahun2012

B. The Prospect of Oil Palm Industry in 2012

Indsutri kelapa sawit nasional tetap akan mengalami pertumbuhan pada tahun 2012 baik dari sisi area, produksi, ekspor dan harga. Pada tahun 2012 diperkirakan total area kelapa sawit akan mencapai 8,2 juta hektar, dan produksi serta ekspor masing-masing akan mencapai sekitar 25 juta ton dan 17,5 - 18 juta ton. Sementara itu harga akan berada pada kisaran US $ 1.000 - 1.200 per ton. Prospek industri kelapa sawit nasional akan lebih baik jika semua stakeholder bekerjasama dengan baik dalam mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi industri kelapa sawit nasional.

The national oil palm industry will still grow well in 2012

Mencermati peningkatan permintaan pasar minyak nabati dunia dan melihat bahwa semua minyak nabati dunia melakukan ekspansi produksi, minyak sawit Indonesia tidak boleh berhenti ekspansi jika tidak mau kehilangan peluang di kancah perekonomian global. Peluang yang dimaksud adalah peluang bisnis bagi perusahaan Indonesia, bagi petani kelapa sawit rakyat maupun peluang membangun bagi Negara Indonesia demi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan rakyatnya. (GAPKI, Januari 2012)

Observing increasing demand of the world vegetable oil market and considering that all of the world vegetable oil industries are expanding their production, Indonesian palm oil industries must not stop expanding their production in order not to lose the opportunity in the global economic market. The opportunity here refers to business opportunity for Indonesian enterprises, for traditional oil palm farmers and the opportunity to develop the nation for the improvement of Indonesian economic condition and the prosperity of its people (GAPKI, January 2012).

C. Prospek Industri Karet 2012

C.The Prospect of Rubber Industry in 2012

Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) memprediksikan produksi karet pada tahun 2012 hanya 2,95 juta ton sama dengan tahun lalu, karena curah hujan cukup tinggi dan anomali iklim. Produksi tersebut

The Indonesia Rubber Business Association (Gapkindo) predicted that in 2012 rubber production would only reach 2.95 million ton or the same as it was last year due to a relatively high rain fall and the climate anomalies. Such

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

in terms of area, production, export and price. In 2012, it is estimated that there will be a total of 8.2 million ha of oil palm area. Production and export are expected to reach 25 million tons and 17.5 - 18 million tons, respectively. Meanwhile, the price is expected to range USD 1,000 1,200 per ton. The prospect of national oil palm industry will be better off if all of the stakeholders cooperate well in solving various problems faced by the national oil palm industry.

131


PROSPEK USAHA

dialokasikan untuk kebutuhan domestik sekitar 480.000500.000 ton, dan eskpor 2,4 juta – 2,5 juta ton.

production would be allocated for domestic needs (480,000500,000 tons) and export (2.4 million – 2.5 million tons).

Tahun 2012 diprediksi akan terjadi peningkatan ekspor karet mentah. Peningkatannya diprediksi mencapai 10 persen. Peningkatan didorong industri manufaktur dunia dan otomotif. (Suharto Honggokusumo dalam Outlook Industri 2012). Negara-negara yang terus menjadi tujuan ekspor karet dari Indonesia yakni Amerika Serikat, Uni Eropa, dan China. Krisis keuangan yang terjadi di AS dan Uni Eropa tidak menyurutkan ekspor karet Indonesia. Harga karet SIR 20 akan bergerak di kisaran S$4,00 - 4,50 per kilogram pada semester I-2012.

In 2012 it is predicted that there will be an increase in raw rubber export. The increase is predicted to reach 10 percent. The increase is caused by the world manufacture and automotive industries (Suharto Honggokusumo in Outlook Industry 2012). The destinations of Indonesian rubber export are still US, the European Union and China. Financial crisis in US and the European Union does not decrease Indonesian rubber export. The price of SIR 20 will be around USD 4.00 - 5.00 per kg in the first semester of 2012.

Darmansyah Basyaruddin dari International Rubber Consor tium Limited (IRCo) memprediksi harga karet alam, bahan baku utama yang dikonsumsi oleh industri ban, cenderung tetap mahal di tahun 2012 karena permintaan yang kuat, terutama dari Cina.

Darmansyah Basyaruddin from the International Rubber Consortium Limited (IRCo) predicted that the price of natural rubber, the main raw material of tire industry, will remain high in 2012 due to a strong demand, especially from China.

D. Posisi Produk PTPN XIII

D. The Position of PTPN XIII’s Products

Sesuai hasil pemetaan dengan menggunakan GE’matrix, komoditi kelapa sawit memiliki daya tarik industri yang tinggi, dan daya saing perusahaan yang sedang, komoditi karet memiliki daya tarik industri yang tinggi dan daya saing perusahaan sedang. Sejalan dengan strategi Perusahaan, yaitu pertumbuhan, kebijakan PTPN XIII adalah melakukan investasi untuk sawit maupun karet untuk memenuhi skala ekonomi sekaligus pengembangan usaha. Hal ini juga dimaksudkan agar PTPN XIII tidak kehilangan momentum mengingat komoditi kelapa sawit maupun karet tetap memiliki prospek yang cerah ke depan.

In accordance with the mapping result by using GE’matrix, oil palm commodity has high appeal for industries and moderate corporate competitive advantage, rubber commodity has high appeal for industries and moderate corporate competitive advantage. In accordance with the Company strategy, namely development, the policy of PTPN XIII is making investment for oil palm and rubber to meet the economic scale and for business development. In addition, it is also intended that PTPN XIII will not miss the momentum, considering the prospect of oil palm and rubber commodities is still promising.

E. Prospek PTPN XIII

E. The Prospect of PTPN XIII

PTPN XIII telah berhasil membangun landasan yang kokoh guna mewujudkan target peningkatan kinerja perusahaan yang signifikan. Melalui berbagai program pengembangan yang telah dan akan dilaksanakan serta sinergi dari seluruh unsur perusahaan, prospek Perseroan akan semakin cerah yang kelak akan mengantarkan PTPN XIII menjadi salah satu perusahaan agribisnis yang diperhitungkan dan sejajar dengan perusahaan besar sejenis lainnya.

PTPN XIII has succeeded in building a strong platform and realizing target by improving the company performance significantly. Through a number of development programs which have been and will be carried out as well as synergy from all of the company elements, the prospect of the Company will be more and more promising and it will lead PTPN XIII as one of the leading agribusiness companies and stand side by side with other large companies in the same business.

Hasil yang dicapai hingga tahun 2011 mencerminkan kemampuan PTPN XIII dalam menjalankan bisnisnya, meliputi:

The result achieved up to 2011 has shown the capability of PTPN XIII in running its businesses, covering:

1. Penataan komposisi & jenis Peremajaan tanaman yang terprogram, dengan jenis unggul, diproyeksikan akan menghasilkan komposisi umur yang ideal sehingga dapat menjamin kontinuitas dan peningkatan produksi di masa mendatang.

132

1. Composition and Type Arrangement Programmed vegetation replanting, using superior species, is projected to produce ideal age composition so it will guarantee continuity and increase of production in the future. The composition of nucleus and plasma reaching 49% : 51% will create a mutualism synergy.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


BUSINESS PROSPECT

Komposisi inti plasma yang mencapai 49 % : 51 %, akan membentuk sinergi yang saling menguntungkan. Pengembangan plasma dengan pola PIRBUN, KKPA, PSM dan program revitalisasi perkebunan selama ini telah mampu mengungkit perekonomian di sekitar wilayah operasional perusahaan. PTPN XIII telah memiliki bagian khusus yang mengelola plasma sejak tahun 2008 yang keberadaannya telah mampu mengantarkan peningkatan produksi dan produktivitas kebun plasma selama tiga tahun terakhir. 2. Integrasi horisontal Selama lima tahun terakhir, areal total telah bertambah 9.320 ha, terdiri atas kebun sendiri bertambah 7.120 ha dan kebun plasma bertambah 2.200 ha.

The development of plasma using several patterns, such as Nucleus Estate Smallholder (PIRBUN), Primary Cooperatives Credit for Members (KKPA), One Stop Management (PSM), and estate revitalization program has managed to improve the economic condition of people living around the company operational area. PTPN XIII has a special division managing the plasma since 2008 which has succeeded to improve the production and productivity of plasma estates for the last three years.

Perbaikan dan peningkatan kapasitas PMS yang dimiliki telah berhasil meningkatkan kinerja pabrik, kapasitas terpasang meningkat dari 279 ton TBS/jam menjadi 440 ton TBS/jam. Dua unit Pabrik Pengolahan Sawit yang dibangun sejak 2009, yaitu PMS Kembayan dan PMS Pelahari telah beroperasi dan siap menampung produksi sawit dari kebun inti, plasma dan perkebunan swasta sejak tahun 2011.

2 Horizontal Integration During the last five years, the total area has increased 9,320 ha, consisting of nucleus estate 7,120 ha and plasma estate 2,200 ha. The improvement and the increase of capacity of palm oil mill (PMS) has advanced the plant performance, installed capacity has increased from 279 ton of Fresh Fruit Bunches/hour into 440 ton of Fresh Fruit Bunches/ hour. Two units of Palm Oil Mill built since 2009, PMS Kembayan and PMS Pelaihari have been operated and are ready to accommodate the oil palm production by nucleus and plasma estates and also private estates since 2011.

3. Integrasi vertikal PTPN XIII mengawali program integrasi vertikalmelalui pembangunan dua unit Pengolahan Biodiesel di Parindu dan Samuntai yang telah beroperasi sejak tahun 2009. Dua UPB yang masing-masing berkapasitas 6.000 liter per hari tersebut siap menyuplai bahan bakar berbahan dasar drap CPO sebagai pengganti solar untuk operasional pabrik dan unit usaha. Berikutnya, di tahun 2011, PTPN XIII tengah meyiapkan pembangunan pembangkit tenaga listrik terbarukan yang berbahan bakar biomassa kapasitas 2 x 3 MW di Parindu Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, bekerjasama dengan PT PLN.

3. Vertical Integration PTPN XIII has initiated the vertical integration program by building two biodiesel processing units in Parindu and Samuntai which have been operated since 2009. Two biodiesel processing units with a total capacity of 6,000 liters per day for each unit are ready to supply the fuel using CPO drab as the raw material to replace diesel for plant and business unit operational. Afterward, in 2011, PTPN XIII is preparing the construction of renewable power plant fueled by biomass with a total capacity of 2 x 3 MW in Parindu Sanggau District, West Kalimantan, in collaboration with PT PLN.

4. Kerjasama Usaha Pada tahun 2009, PTPN XIII bersama dengan PT Pupuk Kaltim, telah membentuk perusahaan anak, yaitu PT Kalimantan Agro Nusantara, dengan komposisi kepemilikan saham 51% PTPN XIII dan 49% PT Pupuk Kaltim. Pembentukan perusahaan anak ini merupakan kelanjutan dari proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Sangatta, dengan proyeksi total areal seluas 24.150 ha.

4. Business Cooperation In 2009, PTPN XIII in collaboration with PT Pupuk Kaltim has established a subsidiary company, i.e. PT Kalimantan Agro Nusantara, with share ownership composition of 51% for PTPN XIII and 49% for PT Pupuk Kaltim. The establishment of this subsidiary company is the continuation of oil palm estate development project in Sangatta with a total area of 24,150 ha. In 2011, PTPN XIII in collaboration with the Regional Government of Tanah Bumbu, South Kalimantan, established a subsidiary company, namely PT Nusantara Batulicin, with share ownership composition of 51% for PTPN XIII and 49% for the Regional Government of Tanah Bumbu. The establishment of this subsidiary company is

Pada tahun 2011, PTPN XIII bekerjasama dengan dengan Pemda Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, telah membentuk perusahaan anak, yaitu PT Nusantara Batulicin, dengan komposisi saham PTPN XIII 51%, Pemda Tanah Bumbu 49%. Pembentukan perusahaan anak

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

133


PROSPEK USAHA

ini merupakan kelanjutan dari proyek pembangunan kebun karet seluas 1.000 ha dan pembangunan CRF Batulicin kapasitas 18.000 ton kk/tahun.

134

the continuation of rubber estate development project with a total area of 1,000 ha and development CRF Batulicin with a capacity of 18,000 tons kk/year.

F. Strategi Kedepan

F. Upcoming Strategies

Sebagai penghasil komoditas primer, PTPN XIII telah menetapkan strategi bisnis yang sesuai, yaitu Keunggulan Biaya Menyeluruh. Strategi ini mengharuskan Perusahaan mampu menghasilkan produk dengan biaya yang efisien, sehingga lebih rendah dari harga jual produk. Untuk mendapatkan profit yang semakin bertumbuh, Perusahaan harus mampu menghasilkan produk dengan kualitas dan kuantitas yang semakin meningkat.

As the producer of primary commodity, PTPN XIII has set an appropriate business strategy, namely Comprehensive Cost Advantage. This strategy demands the Company to produce its products with efficient cost, in order that the production cost is lower than the product selling price. In order to obtain higher profit, the Company should be able to produce products with better quality and quantity.

PTPN XIII telah mencanangkan target pengembangan dan menetapkan Lima Kebijakan Strategis sebagai pedoman dasar yang harus dilakukan untuk mewujudkan target tersebut. Lima Kebijakan Strategis yang telah ditetapkan tahun 2010 tersebut meliputi : 1. Optimalisasi aset produksi; 2. Optimalisasi organisasi, SDM dan budaya kerja; 3. Pengembangan Usaha; 4. Keberpihakan kepada lingkungan; 5. Mengutamakan harapan pelanggan.

PTPN XIII has established the second ambitious target in the form of achieving a total profit of IDR 1 trillion and set Five Strategic Policies as the basic guidelines to be carried out in order to achieve the target. The Five Strategic Policies which were set in 2010 consists of: 1. Optimizing production assets; 2. Optimizing the organization, Human Resources and work ethic; 3. Business Development; 4. Pro-Environmental; 5. Prioritizing Customer’s Expectation.

Sebagai pendukungnya, telah ditetapkan Enam Prioritas Kerja tahun 2012 meliputi: 1). Meningkatkan efisiensi usaha, 2). Meningkatkan produksi dan produktivitas kebun inti dan plasma, 3). Meningkatkan rendemen, 4). Meningkatkan mutu produk, 5). Meningkatkan kolektibilitas angsuran kredit, 6). Meningkatkan disiplin karyawan dan ketaatan terhadap Standard Operational Procedure.

To support it, PTPN XIII has set Six Work Priorities of 2012, i.e. 1) Improving business efficiency, 2) Improving the production and productivity of nucleus and plasma plantations, 3) In-creasing extraction, 3) Improving product quality, 5) Improving the collectability of bailout funds, 6) Improving employees’ discipline and compliance withthe Standard Operational Procedure.

PTPN XIII memproyeksikan pencapaian sasaran ke depan melalui beberapa program strategis pengembangan usaha seperti diuraikan di bawah ini.

PTPN XIII predicted the achievement of targets in the future through several business development strategic programs as elaborated below.

G. Pengembangan Usaha

G. Business Development

Sebagai BUMN yang memiliki wilayah kerja di Kalimantan, PTPN XIII memiliki keunggulan komparatif berupa ketersediaan lahan lebih dari 100 ribu hektar untuk pengembangan. Peluang ini dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh Perusahaan dalam rangka memenuhi skala ekonomi sekaligus mendukung pengembangan usaha kelapa sawit dan karet.

As an SOE with work area in Kalimantan, PTPN XIII has a comparative advantage in the form of the availability of land with the total width of more than 10 thousand hectare to be developed. This opportunity should be used optimally by the Company in order to meet the economic scale and for the development of oil palm and rubber business.

PTPN XIIII telah memiliki “blue print” Rencana Jangka Panjang 2012-2017 yang telah disahkan Kementrian BUMN, dalam rangka menata dan mengembangkan komposisi potensi sumber daya dan memanfaatkan peluang-peluang bisnis menuju keberlanjutan usaha. Beberapa proyek pengembangan yang di persiapkan perusahaan adalah:

PTPN XIII has got the blue print of Long Term Plan for 20102011 legalized by the Minister of State’s Owned Enterprise, in order to manage and develop the composition of potential resources and to utilize business opportunities for business sustainability. Several development projects which have been prepared by the company are:

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


BUSINESS PROSPECT

1. Pembangunan Perkebunan Kelapa Sawit

1. The Establishment of Oil Palm Estate

a. Proyek Kubu Raya (Kalbar)

a. Kubu Raya Project (West Kalimantan)

Proyek Kubu Raya merupakan proyek pembukaan areal kelapa sawit yang diusahakan sendiri oleh PTPN XIII dan berlokasi di Kecamatan Kubu Raya Kabupaten Kubu Raya. Sesuai Surat Bupati Kubu Raya No. 383 Tahun 2010 tanggal 31 Desember 2010 izin lokasi yang diberikan seluas 8.004 Ha.

Kubu Raya Project is a project to open an oil palm area to be managed independently by PTPN XIII and it is located in the Sub-district of Kubu Raya, District of Kubu Raya. Pursuant to Letter from the Head of Kubu Raya District No. 383 Year 2010 dated 31 December 2010, the permit was given for an area of 8,004 ha.

Saat ini sedang dilakukan survey potensi/teknis oleh Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Barat sebagai proses untuk mendapatkan rekomendasi dari Gubernur Kalbar.

At present, potential/ technical survey is carried out by the Forestry Agency of West Kalimantan Province as a process to obtain recommendation from the Governor of West Kalimantan.

Biaya pembangunan Power Plant dianggarkan sebesar Rp77,89 miliar. Direncanakan, Power plant tersebut akan dibangun tahun 2012 dan beroperasi tahun 2013.

Budget for Power Plant construction is IDR 77.89 billion. It was planned that the Power Plant will be constructed in 2012 and start its operation in 2013.

b. Pengembangan Kebun Ngabang

b. The Development of Ngabang Estate

Proyek ini merupakan pengembangan kebun inti dan plasma di Kebun Ngabang II, Landak, Kalbar, dengan potensi lahan seluas 6.700 ha.

This project is the development of nucleus estate and plasma estate in Ngabang II Estate, Landak, West Kalimantan with land potential of 6,700 ha.

c. Pengembangan Kebun Kembayan

c. The Development of Kembayan Estate

Proyek ini merupakan pengembangan kebun inti dan plasma di Kebun Kembayan II, Sanggau, Kalbar, dengan potensi lahan seluas 7.000 ha.

This project is the development of nucleus estate and plasma estate in Kembayan II Estate, Sanggau, West Kalimantan with land potential of 7,000 ha.

d. Pengembangan Kebun Tajati

d. The Development of Tajati Estate

Proyek ini merupakan pengembangan kebun inti dan plasma di Kebun Tajati, Paser, Kaltim, dengan potensi areal seluas 4.800 ha.

This project is the development of nucleus estate and plasma estate in Tajati Estate, Paser, West Kalimantan with land potential of 4,800 ha.

2. Pembangunan Pabrik Minyak Sawit dan Industri Hilir

2. The Development of PMS and Downstream Industry

a. Pembangunan PMS Lembah Batu (Kalimantan Timur)

a. The Establishment of PMS Lembah Batu (East Kalimantan)

Pembangunan proyek PMS Lembah Batu kapasitas 30-60 Ton TBS/jam model Simplified Design dengan Turn-Key, masih dalam proses tender. Biaya proyek dianggarkan sebesar Rp79,50 miliar, telah mendapatkan persetujuan secara prinsip dari Dewan Komisaris pada RUPS tanggal 7 Januari 2012. Pembangunan proyek direncanakan berjalan 22 bulan mulai bulan April tahun 2012, dan diperkirakan siap beroperasi pada tahun 2014. PMS Lembah Batu akan menampung TBS dari kebun sendiri 31.621 ton dan siap menampung TBS dari masyarakat sekitar sebanyak 110.254 ton per tahun.

The establishment of PMS Lembah Batu project with a total capacity of 30-60 ton of Fresh Fruit Bunches/hour using Simplified Design with Turn Key is still on tender process. The budget for this project, IDR 79.50 billion, is principally approved by the BOC at the General Meeting of Shareholders on 7 January 2012. The project construction is planned to be carried out for 22 months starting from April 2012, and is estimated to be ready to operate in 2014. PMS Lembah Batu will accommodate fresh fruit bunches from nucleus estates (31,621 tons) and is ready to accommodate fresh fruit bunches amounting 110,254 tons per year from the community.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

135


PROSPEK USAHA

136

b. Pembangunan PMS Pamukan (Kalimantan Selatan)

b. The Establishment of PMS Pamukan (South Kalimantan)

Pembangunan proyek PMS Pamukan kapasitas 30 Ton TBS/ jam model Simplified Design dengan Turn-Key Project, masih dalam proses tender. Biaya proyek dianggarkan sebesar Rp 73,78 miliar, dan telah mendapatkan persetujuan secara prinsip dari Dewan Komisaris pada RUPS tanggal 7 Januari 2012. Pembangunan proyek direncanakan berjalan 22 bulan mulai bulan Mei tahun 2012, dan diperkirakan siap beroperasi tahun 2014. PMS Pamukan akan menampung TBS dari kebun sendiri yang selama ini dijual ke pihak ketiga dan siap menampung TBS dari masyarakat sekitar.

The establishment of PMS Pamukan project with a total capacity of 30 ton of Fresh Fruit Bunches/hour using Simplified Design with Turn Key is still on tender process. The budget for this project, IDR 73.78 billion, is principally approved by the BOC at the General Meeting of Shareholders on 7 January 2012. The project construction is planned to be carried out for 22 months starting from May 2012, and is estimated to be ready to operate in 2014. PMS Pamukan will accommodate fresh fruit bunches from nucleus estates which all these times have been sold to the third party and is ready to accommodate fresh fruit bunches from the surrounding community.

c. Peningkatan Kapasitas PMS Kembayan

c. The Increase of PMS Kembayan Capacity

Peningkatan kapasitas PMS Kembayan (Kalbar) direncanakan mulai tahun 2012, dengan biaya sebesar Rp20,28 miliar, telah mendapatkan persetujuan prinsip dari Dewan Komisaris pada RUPS tanggal 7 Januari 2012.

The increase of PMS Kembayan (West Kalimantan) capacity is planned to be started in 2012, with total cost of IDR 20.28 billion which obtained principal approval from the BOC at the General Meeting of Shareholders on 7 January 2012.

d. Pembangunan PKO Tanah Merah

d. The Establishment of Tanah Merah Palm Kernel Oil

Pembangunan Palm Kernel Oil di Tanah Merah Kaltim dengan kapasitas 300 ton kernel/hari, terintegrasi pakan ternak.

The establishment of Palm Kernel Oil in Tanah Merah, East Kalimantan with a total capacity of 300 tons of kernel/day is integrated with livestock feed.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


BUSINESS PROSPECT

e. Pembangunan Power Plant Sanggau

e. The Establishment of Sanggau Power Plant

Pembangunan pembangkit tenaga listrik tenaga terbarukan yang berbahan bakar biomassa sawit kapasitas 2 x 3 MW di Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat, kerjasama PTPN XIII dengan PT PLN sesuai MoU Nomor : 13.00/SP/01/I/2010 dan Nomor 012.MoU/040/DIR/2010. Sampai saat ini sudah dalam tahap permohonan Izin Usaha Ketenagalistrikan Untuk Kepentingan Umum (IUKU) Sementara ke PLN tingkat II, Pengajuan IPP (Independent Power Producer) ke PLN wilayah Kalbar dan pengajuan proposal Pembangkit Listrik Tenaga Uap Biomassa (PLTUB) ke PLN Pusat. Biaya pembangunan Power Plant dianggarkan sebesar Rp110 miliar. Direncanakan, Power plant tersebut akan dibangun dengan sistem BOT (Build Operating Transfer) tahun 2012 dan beroperasi tahun 2013.

The establishment of renewable power plant fueled by biomass with a total capacity of 2 x 3 MW in Sanggau District, West Kalimantan, is a collaboration between PTPN XIII and PT PLN under MoU No: 13.00/SP/01/I/2010 and No. 012.MoU/040/DIR/2010. Up to now, it has reached the stage of the application of Temporary Electricity Business Permit for Public Needs (IUKU) to PLN level II, the application of IPP (Independent Power Producer) to PLN West Kalimantan area and the application of Biomass Steam Power Plant (PLTUB) to the Central PLN. Budget for Power Plant construction is IDR 110 billion. It is planned that the Power Plant will be built with BOT (Build Operating Transfer) in 2012 and will operate in 2013.

3. Pembangunan Perkebunan Karet

3. The Establishment of Rubber Estate

a. Proyek Nanga Pinoh HTI

a. Nanga Pinoh Project

Rencana pembangunan HTI Karet di Nanga Pinoh seluas Âą 15.000 Ha kerjasama PTPN XIII, PTPN III dan PT Inhutani III sesuai MoU Nomor : 13.00/MOU/06/X/2011; Nomor : PTPN IX.0/MOU/02/2011.

The plan to establish Rubber Industrial Plantation Forest in Nanga Pinoh with the total width of Âą 15,000 Ha, is a collaboration between PTPN XIII, PTPN III, and PT Inhutani III, under MoU No. 13.00/MOU/06/X/2011; No. PTPN IX.0/MOU/02/ 2011.

Studi kelayakan Proyek kerjasama ini sudah selesai, diharapkan tahun 2012 proyek ini sudah dapat dimulai dengan sistem KSO dan akan ditingkatkan dengan pembentukan perusahaan patungan. Setoran dana sebesar Rp 10,22 miliar telah mendapatkan persetujuan secara prinsip dari Dewan Komisaris pada RUPS tanggal 7 Januari 2012.

The Feasibility Study for this collaborative project is completed, it is expected that in 2012 this project can be started using Operational Cooperation system and it can be improved by establishing a joint venture. A total deposit of IDR10.22 billion was principally approved by the BOC at the General Meeting of Shareholders on 7 January 2012.

b. Proyek Pembangunan Kebun Karet dan CRF Batulicin

b. Batulicin CRF and Rubber Estate Establishment Project

Pembangunan Kebun Karet seluas 15.500 ha (2.500 ha inti dan 13.000 ha plasma) dan CRF Batulicin, PTPN XIII (Persero) dikerjasamakan dengan Pemda Tanah Bumbu Kalimantan Selatan, sesuai Mou Nomor: 188.45/06/KUM/2011; 13.00/ MoU/01-IV-2011.

The establishment of Rubber Estate with a total area of 15,500 ha (2,500 ha of nucleus estate and 13,000 ha of plasma estate) and Batulicin CRF is a collaboration between PTPN XIII and the Regional Government of Tanah Bumbu, South Kalimantan under MoU No. 188.45/06/KUM.2011; 13.00/MoU/01-IV-2011.

PTPN XIII bersama Pemda Tanah Bumbu telah membentuk anak perusahaan yaitu PT Nusantara Batulicin, dengan komposisi saham PTPN XIII 51%, Pemda Tanah Bumbu 49%, sesuai RUPS Luar Biasa pada tanggal 27 Desember 2011. Proses lanjutan pembangunan CRF telah dilimpahkan ke PT Nusantara Batulicin sesuai Surat PTPN XIII (Persero) Nomor: 13.11/X/104/XII/2011. Diperkirakan, proyek ini akan menelan biaya sebesar Rp156,2 miliar (terbagi dalam: pembangunan pabrik 49,7 M dan Kebun 1000 ha). Setoran dana sebesar Rp11,24 miliar yang akan diperhitungkan sebagai porsi kepemilikan PTPN XIII telah mendapatkan persetujuan dari Dewan Komisaris pada RUPS tanggal 7 Januari 2012. Progres pengembangan sampai dengan akhir 2011 adalah penyerahan saham ke

PTPN XIII and the Regional Government of Tanah Bumbu established a subsidiary company, namely PT Nusantara Batulicin, with share composition of 51% for PTPN XIII and 49% for the Regional Government of Tanah Bumbu in accordance with Extraordinary General Meeting of Shareholders on 27 December 2011. The next process of CRF Batulicin establishment was delegated to PT Nusantara Batulicin under the Letter from PTPN XIII No. 13.11/X/104/ XII/2011. It is estimated that this project will cost IDR 156.2 billion (covering: plant construction 49.7 billion and estate with a total area of 1,000 ha). A total deposit of IDR 11.24 billion which will be calculated as the portion of PTPN XIII ownership was approved by the BOC at the General Meeting of Shareholders on 7 January 2012. Up to the

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

137


PROSPEK USAHA

PT Nusantara Batulicin.

end of 2011 the progress has reached the stage of share transfer to PT Nusantara Batulicin.

c. Pengembangan Kebun Sintang Pengembangan kebun Sintang, Kalbar seluas 2.000 ha. Program ini merupakan tambahan sesuai dengan retreat program yang termasuk dalam masterplan percepatan pembangunan ekonomi (MP3EI). Saat ini, Perusahaan tengah menyelesaikan proses perijinan dan dokumen UKL & UPL yang masih dalam proses pemeriksaan Badan Lingkungan Hidup.

4. Pertambangan Batubara

c. The Development of Sintang Estate The development of Sintang estate with a total area of 2,000 ha is an additional program in accordance with retreat program under the economic development acceleration master plan (MP3EI). At present, the Company is completing the permit process and the Environmental Management Efforts & the Environmental Monitoring Efforts documents which are still under examination by the Environmental Agency.

4. Coal Mining

Proyek Buntok Proyek Buntok merupakan Kerjasama antara PTPN XIII (Persero) dengan PT Antam Tbk terkait Pembangunan Pertambangan Batubara di areal HGU PTPN XIII (Persero) di Buntok Kab. Barito Timur Kalteng. Saat ini PT Antam Tbk sudah melakukan survei ke Buntok, selanjutnya akan dilakukan Kajian Kelayakannya.

5. Program Sapi Sawit Sesuai arahan Kementerian BUMN melalui surat No. S-50/ D1.MBU/2012 tentang Pola Integrasi Peternakan Sapi di Perkebunan Kelapa Sawit, dalam rangka mendorong program swasembada daging sapi nasional dan menuju green company, BUMN perkebunan sawit agar ikut berpartisipasi membangun peternakan sapi yang terintegrasi (integrated farming system). Peternakan sapi terintegrasi tersebut harus dilakukan dalam kerangka manajemen korporasi sehingga harus dapat menghasilkan laba yang layak. Menindaklanjuti arahan Kementerian BUMN tersebut, PTPN XIII akan membangun peternakan sapi sistem penggemukan (drylot fattening) dengan target output 10.000 ekor sapi per tahun. Target tersebut akan dilaksanakan secara bertahap dengan lokasi peternakan sapi direncanakan di Kebun Pelaihari, Distrik Kalselteng. Pakan dibuat dengan memanfaatkan bahan baku yang tersedia di perkebunan kelapa sawit seperti pelepah, solid dan bungkil. Peternakan akan dibangun secara terintegrasi dengan pabrik pakan dan pengolahan limbah untuk menghasilkan biogas. Biogas digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik sistem dual fuel untuk menggerakan mesinmesin di pabrik pakan.

138

Buntok Project Buntok Project is a collaboration between PTPN XIII and PT Antam Tbk in relation to the Establishment of Coal Mining in the area of Right of Exploitation of PTPN XIII in Buntok, East Barito District, Central Kalimantan. At present, PT Antam Tbk has carried out a survey to Buntok, afterward the Feasibility Study will be carried out.

5. Cow-Oil Palm Program In accordance with instruction from the Ministry of SOE through letter No. S-50/D1.MBU/2012 concerning Integration Pattern of Cow Farming in Oil Palm Estate in order to encourage the national beef self-sufficient program and to step toward green companies, oil palm estate SOE should be participated in establishing integrated cattle farming system. The integrated cattle farming should be established within the corporate management in order to obtain proper profit. In order to make a follow up action toward the instruction of the Ministry of SEO, PTPN XIII will establish a drylot fattening cattle farming system with output target of 10,000 cows per year. The target will be achieved gradually and it is planned that the cattle farm will be located in Pelaihari Estate, South-Central Kalimantan District. The feed will use the raw material available in the oil palm estate such as stem, solid and cake. The farm will be built integrated with the feed plant and waste management plant to produce biogas. Biogas will be used as fuel in the dual fuel power plant to actuate machines at the feed plant.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance

Stage to reach the top

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

139


TATA KELOLA PERUSAHAAN

140

A. Penerapan Tata Kelola Perusahaan

A. GCG Implementation

Sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan perusahaan yang tumbuh berkembang dan berdaya saing tinggi, manajemen PTPN XIII (Persero) telah mengembangkan struktur dan sistem tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance sejak tahun 2003, dengan memperhatikan prinsip-prinsip GCG sesuai hukum, peraturan dan best practise yang berlaku. Pelaksanaan GCG merupakan tindak lanjut Kepmen BUMN No. 117/M-MBU/2002 tanggal 31 Juli 2002 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Yang Baik pada BUMN, yang menyebutkan bahwa “BUMN wajib melaksanakan operasional perusahaan dengan berpegang pada prinsip-prinsip GCG yaitu transparansi, akuntanbilitas, responsibilitas, independensi dan kewajaran”.

As one of the efforts to create a growing and competitive company, the management of PTPN XIII has developed a structure and a Good Corporate Governance system since 2003, by referring to the principles of GCG that is in the line with the law, the regulations, and the applied best practices. The implementation of GCG is a follow up from the Decree of the Minister of BUMN No. No. 117/MMBU/2002 dated on July 31, 2002 which will then be updated with the Decree No. PER-01/MBU/2011 dated on Agustus 1, 2011 on Good Corporate Governance for BUMN which stated that BUMN must carry out the company’s standard operating procedures by referring to the principles of GCG that is transparancey, accountability, responsibility, independency, and fairness.

Implementasi GCG di PTPN XIII terus mengalami peningkatan dan penyempurnaan sejalan dengan perkembangan dan tuntutan bisnis serta keinginan Perusahaan untuk mencapai kinerja tinggi (high performance) dan citra korporasi yang baik (good corporate image). Sepanjang tahun 2011, PTPN XIII telah berhasil mereviu dan menyempurnakan sejumlah perangkat kebijakan (soft structure) GCG yang dimiliki serta melaksanakan ketentuan yang digariskan Pemegang

The implementation of GCG in PTPN XIII has been increasing and has been experiencing perfection in accordance with the development and business demands also the company’s request to achieve high performance and good corporate image. During the 2011, PTPN XIII has managed to review and has completed a number of GCG soft structures the company owns and has implemented the regulations which are underlined by the Shareholders especially the implementation of the Regulation of the

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Saham khususnya implementasi Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP-236/MBU/2011 tanggal 15 November 2011 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan dan atau Pemberian Kuasa Menteri Negara BUMN Sebagai Wakil Pemerintah Selaku Pemegang Saham/RUPS kepada Direksi, Dewan Komisaris/Dewan Pengawas dan Pejabat Eseleon I di Lingkungan Kementerian BUMN.

Minister of State-Owned Enterprises No. KEP-236/MBU/2011 dated 15 November 2011 regarding the Delegation of certain Authorities and/or the Granting of the Power of the Minister of State-Owned Enterprises, as the Government’s Representative for the Shareholders/General Meeting of Shareholders (RUPS) to the Board of Commissioners (BOC)/ Supervisory Board and Echelon I Officials at the Ministry of State-Owned Enterprises.

B. Kebijakan GCG

B. The GCG Policies

Dalam melaksanakan operasional perusahaan, seluruh jajaran manajemen berkomitmen melaksanakan prinsipprinsip GCG dengan mengacu kepada aturan hukum, visi dan misi perusahaan serta internal/eksternal best practise. PTPN XIII berupaya untuk melakukan revisi dan penyempurnaan kebijakan GCG yang dimiliki, agar sejalan dengan kebutuhan proses bisnis maupun ketentuan dan peraturan hukum yang berlaku.

In performing the company operation, all management officials and staffs have a strong commitment to carry out the GCG principles in accordance with the rules of law and the company’s vision and mission as well as the external/ internal best practices. PTPN XIII is always trying to revise and improve GCG principles the company has so that it can always be consistent with the company’s business needs as well as applicable laws and regulations.

Sampai dengan tahun 2011, PTPN XIII telah menyempurnakan dan melengkapi perangkat kebijakan (soft structure) GCG yang dimiliki, meliputi:

Until 2011, PTPN XIII has perfected and completed the company’s soft structures of GCG, including:

1. Disusunnya GCG manual sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap pelaksanaan prinsip-prinsip GCG, yaitu: a. Code of Corporate Governance (Pedoman Tata Kelola Perusahaan), tahun 2011 (revisi 1). b. Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja, tahun 2010 (revisi 1) c. Audit Committe Charter, tahun 2007 d. Internal Audit Charter, tahun 2010 (revisi 1) e. Kebijakan Manajemen Risiko, tahun 2008 f. Kebijakan Teknologi Informasi, tahun 2008 g. Kebijakan mengenai hak-hak konsumen yang dituangkan dalam Pedoman Etika Bisnis h. Kebijakan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan, tahun 2008 i. Kebijakan lain yang terkait. 2. Penyempurnaan atas Pedoman Dasar Kerja (PDK) tahun 2005 (revisi 1) yang merupakan Standard Operating Procedures (SOP) perusahaan dengan mengacu pada struktur, proses kerja dan kebutuhan organisasi perusahaan. PDK dimaksud telah disahkan melalui Keputusan Direksi tanggal 11 Maret 2011. 3. Menjalin kerjasama pertukaran data dan informasi perusahaan dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk terwujudnya pelaksanaan ”grand design e-audit menuju BPK Sinergi” sebagai bagian dari penerapan prinsip-prinsip GCG. Keterbukaan informasi kepada pihak auditor merupakan komitmen manajemen menuju tata kelola perusahaan yang bersih. 4. Penyampaian informasi perusahaan kepada para stakeholders dengan media website yang lebih baik dan up to date serta buletin internal.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

1. The drafting of GCG manuals as part of the management’s commitment towards the implementation of the GCG principles, comprising: a. Code of Corporate Governance, year 2011 (revision 1). b. Business Ethics and Working Ethics Guidelines, year 2010 (revision 1) c. Audit Committee Charter,year 2007 d. Internal Audit Charter, year 2010 (revision 1) e. Risk Management Policies , year 2008 f. Information Technology Policies, year 2008 g. Policies on the Customers’ Rights as stated in the Business Ethics h. Policies on the Corporate’s Social Responsibilities, year 2008 i. Other Related Policies. 2. Perfection on the PDK year 2005 (revision 1) that serves as the company’s Standard Operating Procedures (SOP) by reference to the structures, the working process, and the company’s organizational needs. The PDK is approved by the BOD Decision on March 11, 2011. 3. Create a partnership with the Supreme Audit Agency (BPK) on the company’s data and information exchange to realize the implementation of the “grand design e-audit towards BPK Sinergi” as part of the implementation of the GCG principles. The company’s information transparency to the auditors is the management’s commitment towards a clean corporate governance. 4. The dissemination of the company’s information to the stakeholders using better and updated websites and internal bulletins.

141


TATA KELOLA PERUSAHAAN

142

5. Menjalankan peran dan fungsi Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham sebagai Organ Utama GCG sesuai aturan hukum dan anggaran dasar perusahaan. 6. Meningkatkan peran dan fungsi Sekretaris Komisaris, Komite Audit, Corporate Secretary dan SPI sebagai organ pendukung. 7. Melakukan evaluasi berkala atas penerapan GCG baik melalui kegiatan self assessment maupun assessment yang dilakukan pihak eksternal sebagai bagian dari continues improvement. 8. Melaksanakan fungsi pelimpahan kewenangan dan menindaklanjuti seruan Pemegang Saham, diantaranya Dewan Komisaris PTPN XIII melalui surat keputusan Nomor: Dekom/SK-06/XII/2011 telah memberhentikan dengan hormat Tenaga Ahli Dewan Komisaris sebagai tindaklanjut Surat Keputusan Menteri Negara BUMN Nomor : S- 375/MBU.Wk/2011 tentang Kebijakan Meneg BUMN dalam Pengurusan & Pengawasan BUMN.

5. Operate the roles and functions of the BODs, the BOCs, and Shareholders as the main organs of GCG in accordance with the laws and regulations and the company’s articles of association. 6. Promoting the roles and functions of the Commisioner Secretary, the Commisary, the Auditing Committee, the Corporate Secretary, and the Internal Audit Unit (SPI) as supporting organs. 7. Conducting periodic evaluation of the implementation of GCG principles through both self assessments and assessment done by the external parties as part of continuous improvement. 8. Implementing the functions of distribution of authority and following up the Shareholders’ request, including the BOC of PTPN XIII through the decree Number: Dekom/SK-o6/ XII/2011 has honorably discharged expert staff of the BOCs as a follow-up for the Decree of the Minister of SOE Number: S-375/MBU.Wk/2011 concerning the Policy of the Minister of State-Owned in Managing and Handling the SOE.

C. Dampak Strategis Implementasi GCG

C. Strategic Effects of the GCG Implementation

Komitmen PTPN XIII untuk terus meningkatkan penerapan prinsip-prinsip GCG, tidak hanya berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan, namun juga telah diakui oleh pihak eksternal, diantaranya tercermin dari beberapa penghargaan berikut : 1. Penghargaan Annual Report Award (ARA) pada kategori BUMN/BUMD Non Keuangan Non-Listed tahun 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2009, dan 2010. 2. Peningkatan kinerja perusahaan yang tercermin dalam Tingkat Kesehatan Perusahaan, opini auditor independen, KPI, dan Assessment GCG. 3. Peningkatan Good Corporate Image dan stakeholders value sejalan dengan meningkatnya kepuasan stakeholders.

The commitment of PTPN XIII to increase the implementation of the GCG principles does not only affect the improvement of the company’s performance, but also has gained acknowledgement from external parties as is shown in the awards as follows: 1. The Annual Report Award (ARA) on the category of NonFinance Non-Listed BUMN/BUMD in 2003, 2004, 2005, 2006, 2007, 2009, and 2010. 2. The improvement of the company performance, as reflected in the Company Health Level, the opinion of independent auditor, Key Performance Indicator (KPI), and GCG Assessment. 3. The improvement of Good Corporate Image and stakeholders value in accordance to the improvement of the stakeholder’ satisfaction.

D. Roadmap Tahapan Implementasi GCG

D. Roadmap to the GCG Implementation Stage

Untuk meningkatkan kualitas penerapan GCG sehingga menjadi lebih baik, manajemen telah menetapkan Roadmap yang terprogram beserta rencana peningkatan GCG. Sasaran akhir yang hendak dicapai adalah mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan praktek tata kelola yang semakin baik menuju Good Sustainability Governance.

To improve the quality of the GCG implementation, the management has set a Roadmap that has been programmed as well as the plan to improve GCG. The expected objective is to achieve a position as an ethical and responsible enterprise with better governance leading towards Good Sustainability Governance.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) ROADMAP

2014 Good Sustainability Governance

2012 - 2013 Good Governance Corporation

2010 - 2011 Good Compliance Corporation - Assessment GCG - Reviu & melengkapi softstruktur, infrastruktur - Sosialisasi GCG - Assessment GCG - Review and supplying the softstructures & infrastructures - GCG Socialization

- Sosialisasi GCG yang intensif & ekstensif - Asessment GCG - Reviu aplikasi prinsip-prinsip GCG ke dalam proses bisnis SOP - Membentuk sistem internal control yang terintegrasi ”grand design e-audit” - Merancang dan melaksanakan formulasi penilaian penerapan GCG secara self assessment. - Membentuk program Manajemen Risiko - Membentuk program etika & kepatuhan;

- Membangun budaya perusahaan berdasarkan code of conducts sebagai bagian dari kehidupan perusahaan sehari-hari. - Menjalankan Strategi Perusahaan yang bertanggung jawab sosial secara efektif. - Mengimplementasikan “Sistem Operasi Perusahaan Hijau”. - Menyesuaikan semua sistem dan prosedur yang sesuai. - Pelaksanaan fungsi pelimpahan kewenangan dari Pemegang saham secara penuh.

- Establish corporate culture based on code of conductsas part of the livelihood of the corporation. - Carry out an effective and - Intensive & extensive GCG socialization responsible corporate strategy. - Asessment GCG - Implementing a “Green - Review the application of GCG Operating System.” principles to the SOP business process - Adjust all appropriate systems - Establish an integrated internal control and procedures system,grand design e-audit - Fully implementing the - Design and implement the GCG transfer of authority from the assessment formula by self assessment. Shareholders - Establish a risk management program Establish ethics & obedience program;

Building Sustainable Corporate Culture

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

143


TATA KELOLA PERUSAHAAN

144

Hukum, aturan, visi dan misi perusahaan serta eksternal/ internal best practice merupakan pijakan utama perusahaan dalam mengimplementasikan GCG. Beberapa hukum dan aturan yang menjadi pijakan pelaksanaan GCG antara lain adalah Undang-undang No 19 tahun 2003 tentang BUMN, Undang-undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Undang-undang No. 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, dan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Yang Baik pada BUMN, Anggaran Dasar PTPN XIII (Persero) tahun 2008 dan Keputusan Meneg BUMN No. KEP-236/MBU/2011 tanggal 15 November 2011 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan dan atau Pemberian Kuasa Menteri Negara BUMN Sebagai Wakil Pemerintah Selaku Pemegang Saham/RUPS kepada Direksi, Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas dan Pejabat Eseleon I di Lingkungan Kementerian BUMN. Penjabaran atas hukum dan aturan tersebut, diimplementasikan dalam bentuk penyusunan GCG manual sebagai bentuk komitmen manajemen terhadap pelaksanaan GCG

The corporate’s law, regulations, visions, and missions, as well as the externalization/internalization of the best practice, are the company’s main stepping stones in implementing the GCG. Some laws and regulations that can be used as stepping stones are the Law No. 19 year 2003 concerning State-Owned Enterprises, the Law No. 40 year 2007 con-cerning Limited Liability Companies, the Law No. 14 year 2008 concerning the Transparency of Public Information, the Regulation of the State Minister of SOE No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 concerning the Implementation of Good Governance in SOE, Articles of Association of PTPN year 2008 and the Decree of the State Minister of SOE No. KEP-236/MBU/2011 dated 15 November 2011 concerning the Delegation of certain Authorities and/or the Granting of the Power of the Minister of SOE, as the Government’s Representative for the Shareholders/General Meeting of Shareholders to the Board of Commissioners/Supervisory Board and Echelon I Officials at the Ministry of SOE. The elaboration of the laws and regulations are implemented in the form of composing the GCG manual as the realization of the management’s commitment towards the implementation of GCG.

Kebijakan yang telah ditetapkan dilengkapi dengan sejumlah prosedur kerja yang dituangkan dalam Pedoman Dasar Kerja (PDK/SOP), Pedoman Mutu serta Surat Edaran Direksi yang mengacu pada ISO 9001:2008 sehingga hasil dan mutu kerja yang dihasilkan karyawan dapat memberikan nilai tambah bagi perusahaan dan stakeholder lainnya.

The established policies should be completed with a number of working procedures which are stated in the Working Basic Guidelines (PDK), Quality Guidelines, and also the Circular Letter of the BOD that refers to the ISO 9001:2008 so that the employees working results and quality can provide added value to the company and the other stakeholders.

Sebelum diimplementasikan, setiap GCG manual, Kebijakan maupun Pedoman Teknis harus melalui proses internalisasi dan sosialisasi kepada seluruh karyawan. Hal ini bertujuan agar tidak ada deviasi yang terlalu jauh antara praktik di lapangan dengan teori dalam Pedoman Teknis.

Before being implemented, every GCG manual, Policy or Technical Instruction has to undergo internalization and socialization processes to all the employees. This is intended so that there will be no deviation between the actual practice and the theory mentioned in the Technical Guidelines.

Tahapan selanjutnya guna menuju Good Sustainability Governance adalah membangun budaya perusahaan berdasarkan code of conducts sebagai bagian dari kehidupan perusahaan sehari-hari; Menjalankan Strategi Perusahaan yang bertanggung jawab sosial secara efektif; Mengimplementasikan “Sistem Operasi Perusahaan Hijau”; Menyesuaikan semua sistem dan prosedur yang sesuai.

The next steps to achieve Good Sustainability Governance are: establish a good corporate culture based on the code of conducts as part of the livelihood of the company; Carry out an effective socially responsible corporate strategy; Implement a Green Operation System; Adjust any the appropriate systems and procedures.

Direksi PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi agar prinsip-prinsip GCG menjadi budaya perusahaan sehingga upaya seluruh karyawan untuk meningkatkan daya saing dan kinerja tinggi bagi perusahaan dapat tercapai. Usaha yang dilakukan manajemen antara lain melalui reviu berkala oleh pihak eksternal kepada para Kepala Bagian dan karyawan pimpinan untuk mengukur sejauh mana implementasi GCG telah dilakukan dengan baik.

The BOD of PTPN XIII are highly committed to realize GCG priciples to be the corporate culture so that the employee hard work can bring the company to achieve high competitive advantage and performance. The efforts that the management has done to realize this objective are, among others, conducting periodical review by external parties to all Head of Departments and managers to measure how far GCG have been implemented.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tahapan roadmap implementasi PTPN XIII, berikut tujuan, aktivitas, indikator dan hasilnya, disajikan sebagai berikut:

URAIAN DESCRIPTION Tahap Roadmap Roadmap Period

2010 - 2011 Good Compliance Corporate

The Stages of PTPN XIII Implementation Roadmap as well as its objectives, activities, indicators, and results are shown as follows: 2012 - 2013

Good Corporate Governance

2014 Good Sustainability Governance

Tujuan

Mematuhi peraturan dan hukum yang berlaku (kewajiban & sukarela)

Membentuk manajemen internal kontrol yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif.

Mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab

Objective

Obey all the laws and regulations (obligatory & voluntarily)

Create better internal control management,especially in terms of effectiveness in handling business risks.

Achieve the position of an ethical and responsible corporation

Aktivitas

• Assessment GCG • Reviu & melengkapi softstruktur, infrastruktur • Sosialisasi GCG • Implementasi kebijakan strategis: Keberpihakan kepada lingkungan. • Kebijakan Whistleblowing, melalui pembentukan Komite Integritas Karyawan. • Penetapan GCG sebagai Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator/ KPI) dalam kontrak Manajemen • Pelaksanaan GCG telah dimasukkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2011. • Unit kerja sudah menandatangani Kontrak Kinerja dimana indeks pelaksanaan GCG sudah dijadikan indikator dalam KPI masing-masing unit kerja.

• Sosialisasi GCG yang intensif & ekstensif • Aplikasi prinsip-prinsip GCG ke dalam proses bisnis. • Membentuk sistem internal control yang terintegrasi ”grand design e-audit” • Merancang dan melaksanakan formulasi penilaian penerapan GCG secara self assessment. • Membentuk program Manajemen Risiko • Membentuk program etika & kepatuhan • Implementasi kebijakan strategis : Keberpihakan kepada lingkungan • Membangun budaya perusahaan berdasarkan code of conduct • Peluncuran website baru

• Implementasi kebijakan strategis Keberpihakan kepada lingkungan semakin intensif dan efektif • Implementasi “Sistem Operasi Perusahaan Hijau” semakin intensif dan efisien • Penyempurnaan Sistem Manajemen Kinerja dan Sistem Manajemen Unjuk Kerja. • Pemutakhiran Standar Etika yang mencerminkan komitmen tinggi terhadap penerapan prinsip GCG. • Menyusun kebijakan pengelolaan,pembelajaran, dan pengembangan human capital management • Peningkatan Kapabilitas dengan Implementasi sistem manajemen berbasis pelanggan (customer driven) • Mempertahankan laju pertumbuhan pendapatan dan keuntungan yang stabil.

Activities

• Assessment GCG • Reviewing & supplementing the soft structures and infrastructures. • GCG socialization • The implementation of strategic policies: going green • Whistle-blowing Policy, through the establishment of Employee Integrity Committee. • Determine GCG as Key Performance Indicator/KPI in the Management Contract • The implementation of GCG has been included in the 2011 Work and Budget Plan.

• Intensive & extensive GCG socialization • Applying the GCG principles in business processes • Create an integrated internal control system grand design e-audit • Design and implement an assessment formula for the GCG implementation by using self-assessment • Establishing a Risk Management Program • Establishing Ethics and Obedience Program

• The intensive and extensive implementation of the proenvironmental strategic policy. • Implementation of the Green Company Operating System more intensively and efficiently. • Improvement of the Performance Management System and the Employee Working Achievement Management System. • Renewing the Ethical Standards which reflect the high commitment towards the implementation of the GCG principles.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

145


TATA KELOLA PERUSAHAAN

URAIAN Tahap Roadmap Roadmap Period

146

2010 - 2011

2012 - 2013

Good Compliance Corporate

Good Corporate Governance

• Work units have signed the Performance Contract where the GCG implementation index has been the indicators in all of the work units’ KPI.

• Implementing a strategic policy: Going Green • Creating a corporate culture based on the code of conduct as conversion of the implementation of the GCG principles • Launching new Website

2014 Good Sustainability Governance

• Drafting a policy for managing, training, and developing the human capital management. • Increasing the capability with the implementation of customer driven management system • Maintain a stable growth of income and profit.

Indikator

• Rekomendasi dari assessor • Semua PDK/SOP adalah • PTPN XIII dikenal sebagai berdasarkan risiko dan telah ditindaklanjuti . perusahaan yang beretika prinsip-prinsip yang • Revisi Code of Conduct telah • PTPN XIII mampu memberikan berlandaskan GCG. selesai kontribusi yang nyata • Revisi Internal Audit Charter • Operasi bisnis dikendalikan dan dapat diukur pada telah selesai secara efektif kesejahteraan komunitas local • Revisi PDK/SOP telah selesai • Budaya penanganan risiko dan nasional, yang sejalan • Revisi Code of Corporate mulai ditumbuhkan dengan dengan misi Perusahaan Governance telah selesai “Mendinamisasikan menerapkan activity base • Kesadaran GCG meningkat perekonomian regional dan risk pada semua aktivitas • Struktur internal kontrol nasional”. operasional PTPN XIII. telah menjalankan • Kepedulian dan perhatian fungsinya dengan baik. PTPN XIII terhadap lingkungan semakin meningkat. • Peningkatan Mutu Produk CPO dan Inti Sawit sehingga meningkatkan nilai jual dan menurunkan klaim mutu oleh pembeli.

Indicator

• Recommendation from the assessors are being put in practice • The Code of Conduct revision has been completed • The Internal Audit Charter revision has been completed • The SOP revision has been completed • The Code of Corporate Governance revision has been completed • GCG awareness improves • The internal control structure has carried out its functions well.

• Every SOP is based on the risks and principles of GCG • Business operational are controlled effectively. • The culture of risk management is startingto be developed by implementing the activity base risk on all the operational activities in PTPN XIII.

• PTPN XIII is known as an ethical corporation • PTPN XIII can contribute and can be measured by the prosperity of the local and national community that are in accordance to the corporation’s mission: To dynamize the regional and national economy.” • PTPN XIII’s care and concern towards the environment increases. • Increasing the quality of the CPO and palm kernel in order to increase the sales value and decrease quality claims from the customers

Hasil

• Skor GCG meningkat menjadi > 83,09. • Peningkatan dalam kepatuhan dan kendali manajemen yang lebih baik. • Peningkatan kinerja.

• Skor GCG meningkat menjadi > 85 • Peningkatan kinerja perusahaan

• Skor GCG meningkat menjadi > 87 • Peningkatan kinerja perusahaan • Perusahaan menerima banyak penghargaan.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

URAIAN

2010 - 2011

Tahap Roadmap Roadmap Period

Good Compliance Corporate

Results

• The GCG score increases to > 83.09. • Improvement in the obedience and management control. • Improvement in the performance.

2012 - 2013 Good Corporate Governance

• The GCG score increases to > 85 • Improvement in the company’s performance

2014 Good Sustainability Governance • The GCG score increases to > 87 • Improvement in the company’s performance • The company receives many awards

E. Asesmen Praktek GCG

E. GCG Practice Assessment

Sesuai pasal 44 Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Yang Baik pada BUMN disebutkan bahwa BUMN wajib melaksanakan pengukuran terhadap penerapan GCG dalam bentuk : - Penilaian (asesmen) yaitu program untu mengidentifikasi pelaksanaan GCG di BUMN yang dilakukan baik secara self assessment maupun oleh pihak eksternal. - Evaluasi (revieu) yaitu program untuk mendriskripsikan tidak lanjut pelaksanaan dan penerapan GCG di BUMN.

Based on the Regulation of the Minister of SOE No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011 concerning the Implementation of GCG in the SOE Article 44 which states that SOE are obliged to conduct an measurement of the implementation of GCG practice in the form of: - Assessment, a program to identify the implementation of GCG in the SOE which is conducted both by selfassessment and external parties - Evaluation (review), a program to describe the follow-up of the implementation and the application of the GCG in SOE.

I. Self Assessment

I. Self Assessment

Sesuai ketentuan PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011 pelaksanaan secara self assessment wajib dilakukan manajemen PTPN XIII (Persero) selama dua tahun berturutturut. Namun mengingat pihak Kementerian BUMN belum mengeluarkan pedoman penilaian GCG secara self assessment, maka pelaksanaan asesmen masih dilakukan pihak eksternal.

According to the regulation of PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011, the self-assessment must be conducted by the management of PTPN XIII for two consecutive years. However, since the Ministry of State-Owned Enterprises has not issued any assessment guidelines using selfassessment method, therefore the assessment must be conducted by an external party.

II. Asesmen oleh Pihak Eksternal

II. Assessment by external parties

Asesmen penerapan GCG PTPN XIII oleh pihak eksternal untuk tahun 2003 sampai dengan 2011 dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat dengan menggunakan parameter yang disepakati antara BPKP dan Kementerian BUMN. Lima aspek yang diukur meliputi Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS, Kebijakan GCG, Penerapan GCG, Pengungkapan Informasi (Disclosure) dan Komitmen. Hasil asesmen GCG PTPN XIII menunjukkan peningkatan yang berarti dari tahun ke tahun. Pada tahun 2011, nilai asesmen yang diperoleh PTPN XIII mencapai 83,69 dengan predikat BAIK, meningkat dari tahun sebelumnya, seperti tersaji pada tabel berikut.

From 2003 to 2011 the assessment of GCG implementation in PTPN XIII by an external party was conducted by the representation of Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) of West Kalimantan by utilizing the parameter that is agreed by BPKP and the Ministry of SOE. The five aspects measured constitutes: the Rights and Responsibilities of the Shareholders/RUPS, GCG Policies, GCG Implementation, Information Dis-closure, and Commitment. The result of the assessment of GCG implementation in PTPN XIII shows a substantial improvement year to year. In 2011, PTPN XIII got a score of 83.69 with GOOD predicate, a significant improvement from the result of the previous year which is shown in the table as follows.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

147


TATA KELOLA PERUSAHAAN

NO. ASPEK GOVERNANCE GOVERNANCE ASPECT

SKOR PERUSAHAAN 2010 COMPANY’S SCORE 2010

SKOR PERUSAHAAN 2011 COMPANY’S SCORE 2011

9,00

6,52

6,49

8,00

6,77

7,02

27,72 5,28 27,00 3,00 3,00 66,00

23,54 4,84 23,46 2,60 2,37 56,82

22,47 5,31 22,88 2,66 2,51 55,83

IV. Pengungkapan Informasi Disclosure

7,00

5,69

6,11

V. Komitmen Committment TOTAL

10,00

7,26

8,24

100,00

83,09

83,69

I.

BOBOT WEIGHT

Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham/RUPS Rights and Responsibilities of Shareholder/GMS

II. Kebijakan GCG GCG Policies III.

Penerapan GCG GCG Implementation A. Komisaris Commissioners B. Komite Komisaris Committee of Commissioners C. Direksi Directors D. SPI Internal Audit Unit E. Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Jumlah III Total

During 2003 until 2011, the result of GCG assessment has experienced significant improvement, as is shown in the graphic below:

Selama periode tahun 2003 sampai dengan 2011, hasil asesmen GCG mengalami peningkatan signifikan, seperti terlihat pada grafik berikut:

78,99

81,47

79,85

80,97

81,35

82,67

83,09

83,69

71,52

148

CUKUP SUFFICIENT

BAIK GOOD

BAIK GOOD

BAIK GOOD

BAIK GOOD

BAIK GOOD

BAIK GOOD

BAIK GOOD

BAIK GOOD

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

2010

2011

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

III. Tindak Lanjut Hasil Reviu

III. Follow-Up of the Review Result

Mengacu pada rekomendasi Hasil Assessment GCG tahun 2010, berikut disampaikan hasil pelaksanaan tindak lanjut pelaksanaan GCGTahun 2010.

Referring to the recommendation of the GCG Assessment Result of 2010, the follow-up of the implementation of GCG in 2010 is presented as follows:

1NO. 1.

REKOMENDASI RECOMMENDATIONS Menetapkan Komisaris Independen melalui mekanisme RUPS Determining Independent Commissioners through the RUPS’s mechanism

2.

3.

4.

5.

Penetapan Komisaris Independen dilakukan secara obyektif melalui penilaian administratif terhadap kebenaran surat pernyataan independensi dan penelitian track record setiap calon Komisaris. The appointment of the Independent Commissioners must be done objectively through administrative measurements on the validity of the statement of independence and the examination of each candidate’s track records.

Meminta Komite Audit dalam mengusulkan penunjukkan auditor eksternal menyertakan besaran honorarium yang akan diberikan kepada auditor eksternal

Komite Audit telah mengusulkan KAP Hertanto, Sidik dan Rekan sebagai Auditor Independen dalam melakukan Audit Laporan Keuangan di PTPN XIII, dengan nilai kontrak sama dengan tahun 2010 sebesar Rp 393.812.100,-

Ask the Auditing Committee to appoint an external auditor along with the specified incentive which will be given to the external auditor.

The Auditing Committee has suggested KAP Hertanto, Sidik And Co. as the Independent Auditor in auditing the Financial Statementof PTPN XIII, with the same amount as in the 2010 contract value of Rp 393,812,100.-

Komite Audit melakukan reviu atau memberi masukan terhadap PKPT SPI pada awal tahun berjalan untuk dilaksanakan oleh SPI

SPI telah menyusun dan melaksanakan PKPT tahun 2010 (periode Januari-Desember 2010) sebelum penyajiannya telah dilakukan analisis risiko atas sistem pengendalian manajemen, perubahan lingkungan strategis, kerumitan teknis audit lapangan, pengeluaran biaya tinggi dan pola terjadinya temuan.

The Auditing Committee reviews or gives recommendations towards the PKPT SPI at the beginning of the year so that it can be carried out by SPI

SPI has arranged and implement PKPT of 2010 (JanuaryDecember 2010 period); before its presentation, a risk analysis and management control system was carried out, i.e. changes in the strategic environment, the technical complexity of field audit work, high cost expenditures, and the pattern findings.

Meningkatkan kompetensi SDM di bidang manajemen risiko, untuk dapat menerapkan manajemen risiko sesuai kebijakan yang telah ditetapkan.

Peningkatan kompetensi SDM dilakukan melalui workshop sosialisasi MR kepada seluruh unit di PTPN XIII dan pelatihan yang memadai bagi anggota SPI dalam melakukan identifikasi risiko.

Develop the Human Resources competence in risk management, in order to apply the most suitable risk management with the applied policy

The development of the Human Resources competence is done by MR Socialization workshops to all the units in PTPN XIII and adequate trainings to all the SPI members in identifying the risks.

Sekretaris Perusahaan agar membuat lembar persetujuan risalah rapat terpisah dengan daftar hadir.

Lembar persetujuan risalah rapat Direksi telah dibuat terpisah dengan daftar hadir para peserta rapat. The minute of meeting approval sheets for the management meetings have been separated from the meeting presence.

The Corporate secretary should make the minute of meeting approval sheets apart from the presence sheets. 6.

HASIL TINDAK LANJUT FOLLOW-UP RESULTS

Pedoman audit agar disesuaikan dengan paradigma audit SPI yang baru dan proses bisnis perusahaan.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Bagian SPI telah memperbarui dan melakukan dokumentasi Pedoman Audit berdasarkan Pedoman Audit dan Pengelolaan SPI Bagi BUMN Perkebunan yang telah disusun oleh FKSPI (Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Internal Komisariat Perkebunan).

149


TATA KELOLA PERUSAHAAN

1NO.

7.

150

REKOMENDASI RECOMMENDATIONS

HASIL TINDAK LANJUT FOLLOW-UP RESULTS

The auditing guidelines must be adjusted with the SPI auditing paradigm and the company’s business process.

The SPI has renewed and documented the Auditing Guidelines based on the Auditing Guidelines and SPI Management for Plantation Enterprises (BUMN) which is arranged by the FKSPI (Farming Commissioners Internal Supervisory Unit Communication Forum).

SPI agar membuat laporan hasil monitoring tindak lanjut atas hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan melaporkannya kepada Direksi & Komisaris

SPI telah membuat laporan hasil monitoring Tindak Lanjut Temuan Audit ke dalam Data Base SPI, dengan mengkategorikan temuan dalam status tuntas atau belum tuntas terselesaikan. Laporan hasil tindak lanjut dengan Berita Acara Pemeriksaan kemudian disampaikan kepada Direksi & Komisaris sebagai bentuk pertanggungjawaban.

SPI to make a report of the results on monitoring the follow-up of the inspection and give the report to the directors and commissioners.

SPI has made a report of the results of the monitoring of the Audit Findings Follow-up and put it in the SPI Data Base by categorizing the findings into completed and not completed. The report of the follow-up must then be submitted along with the Investigation Report (BAP), before being addressed to the Directors and Commissioners as its responsibility.

F. Struktur GCG

F. GCG Structure

Struktur GCG meliputi organ utama dan organ pendukung. Organ utama meliputi Rapat Umum Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi. Organ Pendukung meliputi Sekretaris Perusahaan, Satuan Pengawasan Intern, Sekretaris Komisaris, Komite Audit. Fungsi utama organ pendukung adalah membantu organ utama Direksi dan Komisaris untuk menjalankan operasi perusahaan. Struktur GCG diuraikan sebagai berikut :

GCG Structure consists of main organ and supporting organ. The main organ consists of General Meeting of Shareholders, Commissioners, and Directors. The Supporting Organ consists of Company Secretary, Inter-nal Control Unit, Commissioner Secretary, and Audit Committee. The main function of supporting organ is assisting Main Organ Directors and Commissioner in running the company operation. GCG Structure can be described as follow:

I. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

I. General Meeting of Shareholders (RUPS)

RUPS merupakan struktur yang tertinggi dalam GCG, tempat di mana Direksi, Komisaris dan Pemegang Saham yaitu Pemerintah RI (100%) mengadakan pertemuan dan pengambilan keputusan strategis.

RUPS is the highest structure in GCG, where Directors, Commissioners, and Shareholders namely Government of Republic of Indonesia (100%) hold a meeting and strategic decision making.

Wewenang RUPS:

RUPSs authorities:

Menyetujui dan menolak RKAP dan RJP Memutuskan alokasi pembagian keuntungan perusahaan Menetapkan dan mengesahkan sistem pengangkatan Direksi & Komisaris Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris; Menetapkan sistem penilaian kinerja masing-masing Komisaris dan Direksi Melakukan penilaian terhadap kinerja secara kolektif maupun masing-masing Komisaris dan Direksi Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit keuangan atas laporan keuangan Menerapkan remunerasi Komisaris dan Direksi.

Accepting and refusing RKAP and RJP (Long Term Plan) Deciding the allocation of company profit sharing Determining and legalizing Directors and Commissioners appointment system Appointing and Terminating Commissioners and Directors; Determining performance assessment system of each Commissioner and Director Assessing performance both collectively and individually, the board of commissioners and the board of directors; Appointing external auditor for auditing financial reports Implementing remuneration for Commissioners and Directors.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

1. RUPS Atas Pengesahan laporan Keuangan Yang Berakhir Tanggal 31 Desember 2010

1. The GMS On the Ratification of the Financial Report Ended On 31 December 2010

RUPS atas pengesahan laporan keuangan tahun 2010 berlangsung pada tanggal 16 Juni 2011 di Jakarta. Dengan Risalah No. 13.00/X/115/VI/2011, RUPS memutuskan halhal sebagai berikut: a. Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama tahun buku 2010 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Sidik & Rekan sesuai Laporan Auditor Independen dengan pendapat “Wajar dalam semua hal yang material” termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama tahun buku 2010, serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit at de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama tahun buku 2010, sepanjang ternyata dalam Laporan Tahunan Perseroan 2010 dan bukan merupakan tindakan pidana, dengan pokok-pokok sebagai berikut:

GMS on the ratification of the financial report 2010 was held on 16 June 2010 in Jakarta. Refering minute of meeting No. 13.00/X/115/VI/2011, GMS has made following decisions: a. Ratification of the Annual Report which was presented by the BOD on the company conditions and operation during the financial year ended 31 December 2010 and the ratification of the Financial Statement of PTPN XIII (persero) audited by the Public Accountant Office (KAP) Hertanto, Sidik et al. in accordance with the Independent Auditor’s Report with an opinion of “Fairly stated in all material aspects”, including the Report on the Implementation of Supervisory Task of the BOC during the financial year ended 31 December 2010, and also the endorsement of volledig acquit at de charge to the BOD and the BOC over the managing and supervising activities performed in the financial year ended 31 December 2010 as long as stated PTPN XIII Financial Statement the Corporation’s 2010 Annual Report and are not regarded as acriminal act with the following points:

URAIAN DESCRIPTION Total Aset

JUMLAH TOTAL

Total Assets

Rp2.848.162.788.922,00

Laba Sebelum Pajak Earning Before Tax

Rp256.496.631.718,00

Laba Setelah Pajak Net Profit

Rp180.798.357.957,00

b. Mengesahkan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2010 yang telah diaudit oleh KAP Hertanto, Sidik & Rekan, dengan pendapat “Wajar dalam semua hal material” serta memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit at de charge) kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas tindakan pengurusan dan pengawasan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2010, sepanjang ternyata dalam Laporan Tahunan Perseroan 2010 dan bukan merupakan tindakan pidana, dengan pokok-pokok sebagai berikut: URAIAN

b. Ratification of the Annual Report, including the Financial Statement of Partnership and Environmental Development Program in the financial year ended 31 December 2010 audited by KAP Hertanto, Sidik et al., an opinion of “Fairly stated in all material aspects” and the endorsement of volledig acquit at de charge to the BOD and BOC over the managing and supervising activities performed in the financial year ended 31 December 2010 as long as stated PTPN XIII Financial Statement the Company’s 2010 Annual Report and are not regarded as acriminal act with the following points:

JUMLAH TOTAL

Total Aset

DESCRIPTION

Rp44.977.473.662,00

Total Assets

Aktivitas:

Activity:

a. Penerimaan Pendapatan & Penyisihan

Rp5.532.943.624,00

b. Penyaluran Beban & Pengeluaran

Rp4.812.566.650,00

b. Expenses distribution

Rp10.640.504.142,00

c. End of Period Seed Assets

c. Aset Besih Akhir Periode

a. Revenue and Allowance

Kinerja Program Kemitraan

Efektivitas Penyaluran

Kolektibilitas Pengembalian Pinjaman

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Partnership Program Performance 94,92% dengan skor

Distribution effectivity

92,88% dengan skor 3

Loan Repayment Collectibility

151


TATA KELOLA PERUSAHAAN

c. Menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan Tahun Buku 2010 sebesar Rp180.798.357.957,- sebagai berikut: Dividen Rp50.623.490,- (28%), Cadangan Rp122.942.933.959 (68%), Program Kemitraan Rp3.615.967.000,- (2%), Program Bina Lingkungan Rp3.615.967.000 (2%).

c. Affirm the appropriation of the Company Net Income of the Financial Year ended 31 December 2010 of IDR180,798,357,957,- as follows: Devident IDR50,623,490,000.- (28%), Reserve IDR122,942,933,959 (68%), Partnership Program IDR3,615,967,000.- (2%), Environmental Development Program IDR3,615,967,000 (2%)

d. Gaji/honorarium, tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2011 untuk sementara ditatapkan sama dengan tahun sebelumnya, dan secara definitiv akan ditetapkan melalui surat Menteri Negara BUMN selaku RUPS, berikut penetapan tantiem atas kinerja perusahaan tahun buku 2010.

d. Salary, allowance, and facilities for the BOD and the BOC in 2011 temporally determined the same as the previous year and will definitively determined by the letter from the Minister of SOE as the RUPS, as well as the determination of tantiem based on the company performance tantiem in the financial year ended 31 December 2010

e. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan sebagai auditor independen untuk melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan dan PKBL Tahun Buku 2011. f. Menyetujui secara prinsip pelepasan aktiva tetap berupa lahan seluas 0,18 Ha di Dusun Semanggung Kec. Pangkalan Banteng Kab. Kotawaringin Barat Kalimantan Tengah yang digunakan untuk pelebaran jalan Negara. Pelaksanaan pelepasan aset tersebut agar diajukan tersendiri secara tertulis kepada Pemegang Saham sesuai ketentuan yang berlaku. g. Menyetujui penyelesaian pemanfaatan aset eks PG Pelaihari oleh PTPN XI (Persero) dengan nilai sebesar Rp29.532.397.420,-, yang pembayarannya dilakukan secara bertahap mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2016.

152

e. Affirm the Public Accounting Bureau of Hertanto, Sidik et al. as the independent auditor to audit both financial statement of the Company and Partnership and Environmental Development Program (PKBL) during financial year ended 31 December 2011 f. Ratification in principle of the assets disposal in the form of land of 0.18 Ha in Semanggung Village, Pangkalan Banteng Subdistrict, West Kotawaringin Regency, Central Kalimantan that is used for widening the road. The assets disposal should be issued separately in a written form to the Shareholders in accordance with the applicable regulations. g. Ratification of the settlement of assests utilization of the former Pelaihari Sugar Factory by PTPN XI with the total value of IDR29,532,397,420.-, which payment is done gradually starting from 2012 to 2016.

2. RUPS atas Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan 2012

2. The GMS on the Company Action and Budget 2012

Menindaklanjuti Keputusan Menteri Negara BUMN No. KEP236/MBU/2011, Dewan Komisaris PTPN XIII (Persero) telah melaksanakan fungsi RUPS atas pembahasan dan pengesahan RKAP 2012 yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 6 Januari 2012. Sesuai Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Direksi PTPN XIII (Persero) No.13.00/RIS/01/ I/2012, keputusan yang disetujui pada rapat tersebut adalah sebagai berikut:

Following up the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises No.KEP 236/MBU/2011, the Board of Commissioners of PTPN XIII has applied the functions of RUPS for discussing and legalizing the Corporate Work Plan and Budget (/RKAP) 2012 which is held in Jakarta on 6 January 2012. Based on the minute of meeting of the BOC and the BOD of PTPN XIII (Persero) No.13.00/RIS/01/I/2012, the approved decessions on the meetings are as follows:

a. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2012 PTPN XIII (Persero), beserta asumsi-asumsi pokok, target produksi, keuangan dan belanja modal.

a. Ratification of the 2012 Work and Budget Plan of PTPN XIII with its main asumtions, production targets, and capital expenditures.

b. Menyetujui Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2012.

b. Ratification of the 2012 Work and Budget Plan of the Partnership and Environmental Development Program.

c. Lain-lain : Menyetujui secara prinsip penghapusan aktiva tidak produktif sebesar Rp1.177,06 juta yang terdiri dari tanaman sebesar Rp1.141,21 juta dan non tanaman sebesar Rp35,85 juta.

c. Others: Ratification in principle of the possible losses of non earning assets of IDR1,177.06 milion that consist of plants at the amount of IDR1,141.21 milion and non plants of IDR35.85 milion.

Menyetujui secara prinsip penarikan kredit yang akan digunakan untuk investasi Kebun Sendiri/Inti

Ratification in principle of the credit withdrawal that is going to be used for investment on the Main Plant-

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

(pemeliharaan TBM Kelapa Sawit, Karet, Tanaman Baru dan Replanting), pembangunan PMS Lembah Batu dan Pamukan di Kalimantan Timur (Kaltim), kerjasama pembangunan kebun dan pabrik karet di Batulicin, peningkatan kapasitas PMS Kembayan, Penyertaan Modal serta peningkatan sarana/prasarana lainnya. Total investasi sendiri sebesar Rp789,7 milyar, dengan sumber dana dari dana sendiri Rp315,60 milyar, dana eksternal (MTN dan/atau obligasi dan/atau Kredit Investasi Bank) senilai Rp474,10 milyar. Menyetujui secara prinsip untuk menjadi penjamin (avalist) dalam rangka penarikan kredit petani senilai Rp98,16 milyar yang akan dipergunakan untuk menjaga terlaksananya program kemitraan dengan tetap memegang prinsip kehati-hatian serta kecermatan usaha. Dana tersebut akan digunakan untuk program pemeliharaan Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Plasma sebesar Rp21,74 milyar, pembangunan TB/TU kebun kelapa sawit Plasma melalui Program Revitalisasi Perkebunan sebesar Rp30,20 milyar, pembiayaan pengurusan sertifikasi lahan Plasma/lain-lain sebesar Rp46,22 milyar. Menyetujui secara prinsip penyertaan modal sebesar Rp57,76 milyar, terdiri dari: setoran sebesar Rp 12,60 milyar yang akan diperhitungkan sebagai porsi kepemilikan PTPN XIII dalam kerjasama pengembangan kebun kelapa sawit di Tayan (kalbar) dengan PT Borneo EIA (kelompok Usaha PT Antam); setoran sebesar Rp11,24 milyar yang akan diperhitungkan sebagai porsi kepemilikan PTPN XIII di Batulicin, dalam kerjasama pengembangan kebun karet dan pabrik karet di Kab. Tanah Bumbu (Kalsel) dengan Pemda Kab. Tanah Bumbu; setoran sebesar Rp10,22 milyar dalam kerjasama antara PTPN XIII dengan PT Inhutani III pola KSO; setoran sebesar Rp 8,40 milyar sebagai tambahan penyertaan PTPN XIII pada PT Riset Perkebunan Nusantara di bidang riset dan pengembangan kelapa sawit dan karet; setoran sebesar Rp15,30 milyar sebagai tambahan penyertaan PTPN XIII pada PT Kalimantan Agro Nusantara. Menyetujui secara prinsip pembangunan Unit Usaha Pengolahan dan Energi yang terdiri dari: Pembangunan Pabrik Minyak Sawit kapasitas 30-60 ton TBS/jam di Lembah Batu Kalimantan Timur, senilai Rp 26,25 milyar; Pembangunan Pabrik Minyak Sawit kapasitas 30 ton TBS/jam di Pamukan (Kalsel), senilai Rp13,75 milyar; Peningkatan kapasitas 30 - 60 ton TBS/jam di PMS Kembayan (Kalbar) senilai Rp20,28 milyar; Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Biomass kapasitas 2 x 3 MW di PMS Parindu (Kalbar) melalui kerjasama pola Build Operating Transfer (BOT) dengan mitra strategis.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

ations (maintenance of Immature Palm Oil Plantation, Rubber, New Planting and Replanting), the establishment of Palm Oil Mill (Pabrik Minyak Sawit/PMS) Lembah Batu and Pamukan in East Kalimantan, joint estabishment of rubber factories and plantations in Batulicin, the capacity enhancement of PMS Kembayan, Capital Involvement and also the improvement of other infrastructures. The total investment itself is IDR789.7 billion, with the source of income from own fund of IDR315.60 billion, external fund (MTN and/or obligations and/or Bank Investment Loan) of IDR474.10 billion.

Approval in principle the role as the avalist in terms of farmers’ loan withdrawal of IDR98.16 billion which will be used to maintain the application of the partnership program by holding on to the carefulness principles and the business accuracy. The fund will be used for the maintenance program of TBM Plasma of IDR21.74 billion, the establishments of new planting/replanting (TB/TU) Oil Palm Plasma Plantations through the Plantation Revitalization Program of IDR30.20 billion, funding the certification of the Plasma plantations/ others of IDR46.22 billion.

Approval in principle of the capital involvement of IDR57.76 billion, comprising: IDR12.60 billion deposit that will be accounted as PTPN XIII’s ownership in its joint venture to develop oil palm plantation in Tayan, West Kalimantan with PT Borneo EIA (PT Antam’s business group); deposit of IDR1.24 billion that will be accounted as PTPN XIII’s ownership in Batulicin in in its partnership for the development of rubber plantation and rubber factory with the government of Tanah Bumbu Regency, South Kalimantan; deposit of IDR10.22 million that is accounted as PTPN XIII ownership in its partnership with PT Inhutani III with the KSO pattern; deposit of IDR8.40 billion as an additional involvement of PTPN XIII’s in PT Riset Perkebunan Nusantara in oil palm and rubber research and development program; deposit of IDR15.30 billion as an additional involvement of PTPN XIII’s in PT Kalimantan Agro Nusantara.

Approval in principle of the establishment of Processing and Energy Business Unit consisting: establishment of Palm Oil Mill with the capacity of 30-60 tons FFB/ hour in Lembah Batu, East Kalimantan with the value of IDR26.25 billion; establishment of Oil Palm Mill with the capacity of 30 tons FFB/hour in Pamanukan, South Kalimantan with the value of IDR13.75 billion; capacity enhancement of 30 - 60 tons FFB/hours in PMS Kemabayan, West Kalimantan with the value of IDR20.28 billion; development of Biomass Power Plants with the capacity of 2x3 MW in PMS Parindu, West Kalimantan through the Build Operating Transfer (BOT) partnership pattern with the company’s strategic partners.

153


TATA KELOLA PERUSAHAAN

II. Dewan Komisaris

II. Board of Commissioners

1. Pemilihan Dewan Komisaris

1. Appointing the Board of Commissioners

Pengangkatan Anggota Dewan Komisaris Perusahaan (Perseroan) PTPN XIII, berdasarkan atas Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Selaku RUPS Nomor : KEP-193/MBU/2008 dan KEP- 279/MBU/2010

The appointment of the members of BOC of PTPN XIII (Persero) is based on the Decree of the Minister of StateOwned Enterprises as the Shareholder No. KEP-193/ MBU/2008 and KEP 279/MBU/2010.

Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari calon-calon yang diusulkan oleh para pemegang saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Pengangkatan Dewan Komisaris dilakukan dengan mempertimbangkan integritas, dedikasi, kompetensi serta telah melalui tahap fit and proper test.

The member of the BOC is appointed and dismissed by the RUPS. The members of the board are appointed from the candidates nominated by the shareholders and the nomination is binding the members of the RUPS. The appointment of the BOC is conducted by taking into account the integrity, dedication, competence, and has passed the fit and proper test.

2. Komposisi Dewan Komisaris

2. Composition of the Board of Commissioners

Komposisi Dewan Komisaris mencerminkan berbagai keahlian yang saling mendukung dalam pengambilan keputusan secara efektif. Susunan Dewan Komisaris per tanggal 31 Desember 2011 terdiri dari 6 (enam) anggota dewan, dengan 4 (empat) orang diantaranya berasal dari luar BUMN yang tidak terafiliasi dengan direksi, anggota komisaris lainnya serta pemegang saham sehingga dapat bertindak independen sebagai komisaris. Komposisi Dewan Komisaris sebagai berikut :

The composition of the Board of the Commissioners reflects the supporting skills in effective decision making. The formation of the BOC per December 31, 2011 consist of six board members, four of whom coming from outside the State-Owned Enterprises who are not affiliated with BOD, other members of the BOC, nor the Shareholders so that they can act independently as commissioners . Composition of the BOC is as follows:

NAMA JABATAN DASAR PENGANGKATAN PERIODE REPRESENTASI PEMEGANG SAHAM NAME POSITION BASIC OF THE APPOINMENT PERIOD SHARE HOLDER REPRESENTATION Komisaris Utama Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU SK Meneg BUMN No. KEP-193/ Pertama Kementerian BUMN State Owned Enterprise MBU/2008 tgl 24-9-2008 President Commissioner First

154

Mayjen (purn) Adang Sondjaja

Komisaris Commissioner

SK Meneg BUMN No. KEP-193/ MBU/2008 tgl 24-9-2008

Pertama First

Independen Independent

DR. Revrisond Baswir, Ak, MBA

Komisaris Commissioner

SK Meneg BUMN No. KEP-193/ MBU/2008 tgl 24-9-2008

Pertama First

Independen Independent

Thadeus Yus, SH, MPA

Komisaris Commissioner

SK Meneg BUMN No. KEP-193/ MBU/2008 tgl 24-9-2008

Pertama First

Independen Independent

Hamzah Tawil, S.Ag, MS

Komisaris Commissioner

SK Meneg BUMN No. KEP-193/ MBU/2008 tgl 24-9-2008

Pertama First

Independen Independent

Ir. Hanifah Affan, MM

Komisaris Commissioner

SK Meneg BUMN No. KEP-279/ MBU/2010 tgl 31-12-2010

Pertama First

Independen Independent

3. Pembagian Tugas Dewan Komisaris

3. Task Division of the Board of Commissioners

Tujuan pembagian tugas Dewan Komisaris adalah memberikan gambaran dan arahan tugas kepada anggota Komisaris dalam pelaksanaan tugas pokok serta fungsinya sebagai check and balance, pengawasan dan penasihat bagi Direksi.

The task division among the BOC is aimed to give illustrations and tasks directions to the other members of the BOC in carrying out their main duties and functions in check and balance, supervision, and as adviser to the BOD.

Pembagian tugas di antara anggota komisaris telah dilaksanakan dengan Surat Keputusan Komisaris Utama Nomor: Kom. Kep/01/X/2008 tanggal 24 Oktober 2008. Dengan bergabungnya Ir. Haniffah Affan, MM sebagai

The task division among the commissioner members is done based on the Decree of the Minister of State-Owned Enterprises dated 24 October 2008. After Ir. Haiffah Affa, MM became the new member of the BOC, the Chief

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Anggota Komisaris baru, Komisaris Utama menetapkan Surat Keputusan Dewan Komisaris Nomor: Dekom/SK03/II/2011 tanggal 23 Februari 2011 tentang Perubahan Pembagian Kerja Antar Anggota Dewan Komisaris PTPN XIII, yaitu: NAMA NAME

Commissioner issued the Decree of the BOC No. Dekom/ SK/03-II/2011 dated 23 February 2011 on the task division change among the members of the BOC of PTPN XIII, that is as follows:

TUGAS TASK

Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU

Mengkoordinasikan semua kegiatan para Komisaris Coordinate all Commissioners activities

Mayjen (purn) Adang Sondjaja Melaksanakan tugas pengawasan bidang organisasi, sumber daya manusia, keamanan, dan hukum. Conduct the supervision on organization, human resources, security and legal. Dr. Revrisond Baswir, Ak, MBA

Melaksanakan tugas pengawasan bidang keuangan/investasi, dan kebijakan publik (merangkap sebagai Ketua Komite Audit) Conduct the supervision on Finance/Investment and Public Policies (concurrently as the Chairman of Audit Committee)

Thadeus Yus, SH, MPA

Melaksanakan tugas pengawasan bidang produksi Conduct the supervision on Production

Hamzah Tawil, S.Ag, MS

Melaksanakan tugas pengawasan bidang usaha kecil dan menengah, koperasi, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, serta pemberdayaan dan hubungan masyarakat Conduct the supervision on small-scale and medium-scale business, cooperation, Partnership and Environmental Development Program, and Community Empowerment and Relationships

Ir. Hanifah Affan, MM

Melaksanakan tugas pengawasan di bidang pemasaran dan perencanaan pengembangan Conduct the supervision on Marketing and Development Plan

4. Independensi Dewan Komisaris

4. Independence of the Board of Commissioners

Anggota Dewan Komisaris, sebanyak enam orang, terdiri dari berbagai unsur baik dari lingkunganKementerian BUMN maupun dari luar perusahaan. Meskipun tidak dinyatakan secara tertulis dalam Surat Keputusan, sebanyak empat orang anggota Komisaris atau 67% berasal dari luar BUMN yang tidak terafiliasi dengan Direksi, anggota Dewan Komisaris lainnya serta Pemegang Saham sehingga dalam pelaksanaan tugasnya dapat bertindak independen sebagai Komisaris

The members of the Board of Commissioners, consisting of six people, comprise from various elementsoutside the company. Thoughnot witten in a the decree, there are four members of the Board pf Commissioners or 67% of it came from outside of the BUMN Ministry and are not affiliated to the BOD, the Shareholders, and/or other commissioners; thus they can be independent in carrying out their duties.

Antar anggota Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis kesamping atau hubungan semenda (menantu/ipar) sehingga dapat menjamin independensi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugasnya, dan tidak terdapat kemungkinan terjadinya kolusi dan nepotisme.

Each member of the Board of Commisioners and each member of the Board of the Directors don’t have family relationship up to the third-level descendant both in direct or in parallel formation or in-laws relationship between each other internally or between the Commissioners and the Directors. This is to guarantee the independence of the BOC in implementing their tasks, and to avoid the possibility of collusion and nepotism.

5. Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris

5. Duties and Responsibility of BOC

Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang (RJP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) serta

Duties and Responsibility of Board of Commissioners (BOC) Board of Commissioner has the obligation to monitor the Board of Directors’ policies in managing the firm as well as advice Board of Directors including one on the implementation of Long Term Plan, Company Action Plan

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

155


TATA KELOLA PERUSAHAAN

156

ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

and Budget, the provisions of Articles of Association, the Decision of General Shareholders Meeting and prevailing Laws and Regulations.

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut Dewan Komisaris harus tunduk kepada ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku, Anggaran Dasar Perseroan dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham, dan bertindak sewaktu-waktu untuk kepentingan dan Usaha Perseroan dan bertanggung jawab kepada Perseroan yang dalam hal ini diwakili oleh RUPS.

In performing his duties, the BOC has to omply with prevailing laws and regulations. Firm Articles of Association and Decisions of Shareholder General Meeting and act in any time for the interest and the business of the firm and be responsible to the firm which in this case is represented by the Shareholder General Meeting.

6. Wewenang Dewan Komisaris

6. Authority of the Board of Commissioners

Dewan Komisaris sesuai ketentuan pasal 15 ayat (2) Anggaran Dasar, berwenang untuk : Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumendokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan Perseroan. Meminta penjelasan dari Direksi dan/atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan Direksi. Meminta Direksi dan/atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Dewan Komisaris. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar. Membentuk komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatiakn kemampuan perusahaan. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan-undangan, Anggaran Dasar, dan/atau keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

The BOC as stated in the Decree, Article 15 Section 2: Articles of Association has the authority to: Look at books, letters, check on the company’s treasury, and other supporting document, in order to check its verification

Selain kewenangan yang diatur dalam Anggaran Dasar, Komisaris PTPN XIII sesuai Keputusan Menteri Negara BUMN No.KEP-236/MBU/2011 tanggal 15 November 2011, telah menerima pelimpahan kewenangan dan atau pemberian kuasa dari Menteri Negara BUMN selaku Pemegang Saham untuk melaksanakan beberapa kebijakan: Pengesahan RKAP dan RKA PKBL BUMN yang tingkat kesehatannya dua tahun berturut-turut dikategorikan sehat (minimal AA) dan perubahannya. Persetujuan pengalihan atau menjadikan jaminan utang aktiva tetap Persero/Perum yang nilainya sampai dengan Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar rupiah)

Besides the authorities mentioned in the Articles of Association, Commissioners of PTPN XIII, as stated in the Decree of the Minister of state-owned enterprises No.KEP-236/MBU/2011 dated 15 has received authority inundation from the Minister of state- owned enterprises as the Shareholder to carry out the functions: Legalizing the RKAP and RKA PKBL BUMN which has been going for two consecutive years and is categorized as running well (minimum AA) and its changes. Approving inundations and making the company’s guaranteed fixed asset with a value of more than IDR500,000,000,000.00 (five million Rupiah) in one transaction or more in one year, which is either connec-

Enter the area, buildings, and offices that is used by the company Ask for explanations to the Director and/or other officials on things concerning the management of the company Have knowledge on all the policies and actions that the BOD are about to carry out Ask the Directors and/or the other officials under the authority of the BOD to attend the BOD meeting. Appoint and discharge the Secretary of the BOC. Give a provisional discharge to a member of the the BOD based on the Articles of Association. Form another committee besides the Auditing Committee when necessary and by taking into account the company resources. Carry out the authority to supervise as long as it is not against the law, the Articles of Association, and/or the RUPS’s decision.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

dalam 1 (satu) transaksi atau lebih dalam 1 (satu) tahun, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak. Persetujuan penghapusbukuan aktiva tetap karena kondisi tertentu (hilang, musnah, total lost, biaya pemindahtanganannya lebih besar daripada nilai ekonomis yang diperoleh dari pemindahtanganan tersebut, dibongkar, tidak lagi menjadi milik atau dikuasai oleh perusahaan berdasarkan peraturan perundang undangan dan/atau putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. Persetujuan untuk melakukan penyertaan modal pada perusahaan lain, mendirikan anak perusahaan/ perusahaan patungan, dan melepaskan penyertaan modal pada anak perusahaan/perusahaan patungan, dengan nilai penyertaan sampai dengan Rp500.000.000.000,00 (lima ratus miliar rupiah). Persetujuan untuk mengikat perusahaan sebagai penjamin (borg atau avalist). Persetujuan untuk mengadakan kerja sama dengan jangka waktu 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) tahun {berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah Build Operate Transfer (BOT), Bangun Milik Serah Build Own Transfer (BOT), Bangun Serah Guna Build Transfer OperateI (BTO). Persetujuan untuk menetapkan blue print organisasi perusahaan. Persetujuan untuk menetapkan dan mengubah logo perusahaan. Persetujuan untuk melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam RKAP, bagi BUMN yang RKAPnya disetujui oleh Dekom/Dewas. Persetujuan untuk membentuk yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan yang dapat berdampak bagi perusahaan. Persetujuan untuk pembebanan biaya perusahaan yang bersifat tetap dan rutin untuk kegiatan yayasan, organisasi dan/atau perkumpulan baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan. Persetujuan untuk pengusulan wakil perusahaan untuk menjadi calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas pada perusahaan patungan dan/atau anak perusahaan yang memberikan kontribusi signifikan kepada perusahaan dan/atau bernilai strategis.

ted with one another or not. Approving the mullification of fixed assets that is caused by several conditions (lost, vanished, total lost, assets that transfer cost is higher than it economical value from the transfer, knocked-down, are no longer owned by the company based on the regulation and/or the from judicial verdict)

Approval for inclusion of capital to other corporations, establishing sister companies, and releasing inclusion values up to IDR500.000.000.000,00 (five million Rupiah).

Approving to bond a company as an avalist. Approval to gain a partnership with a period of five to ten years (in the form of licence, management contract, asset loan, Operational Partnership (KSO), Build Operate Transfer (BOT), Build Own Transfer (BOT), Build Transfer Operate (BTO).

Approving to determine the company’s organization. Approving to determine and change the company’s logo. Aprroving to undergo actions before determining the RKAP, for BUMN with RKAP that is already approved by the BOC. Approval to form a foundation, an organization and/or association that is either connected directly or indirectly with the company that will affect the company. Approval for the imposition of charges for foundations and/or association either the ones that are directly connected to the company or not. Approval to propose a representative of the company to be a member of the management and the BOC for the sister companies that are signidficant to the company or has a strategic value.

7. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris

7. Meeting Frequency and Presence Rate of the Board of Commissioners

Berdasarkan Anggaran Dasar PTPN XIII, segala keputusan Dewan Komisaris diambil dalam rapat Dewan Komisaris. Keputusan dapat diambil di luar rapat Dewan Komisaris sepanjang seluruh anggota Dewan Komisaris setuju tentang cara dan materi yang diputuskan. Dalam setiap rapat Dewan Komisaris harus dibuat risalah rapat yang berisi

Based on the PTPN XIII Articles of Association, all the decisions of the BOC are taken in the BOC meeting. Decisions can be taken outside the meeting as long as the all the members agree about the decided material. In every meeting, the BOC has to make a minute of meeting that consist of the opinions that has been discussed

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

157


TATA KELOLA PERUSAHAAN

hal-hal yang dibicarakan (termasuk pendapat berbeda/ dissenting opinion anggota Dewan Komisaris, jika ada), dan hal-hal yang diputuskan.

(including all the dissenting opinions of the members, if any), and the all of the decisions.

Dewan Komisaris mengadakan rapat paling sedikit setiap bulan sekali. Rapat Dewan Komisaris adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ (satu perdua) jumlah anggota Dewan Komisaris. Semua keputusan dalam rapat Dewan Komisaris diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusan rapat Dewan Komisaris diambil dengan suara terbanyak.

The BOC should make a meeting at least once a month. The meeting is legal and has the rights to make binding decisions if it is attended or represented by more than half of the members of the board. Every decision should be made by deliberate consensus. If there are no consensus, the decisions will be taken by the voting method.

FREKUENSI RAPAT DAN TINGKAT KEHADIRAN DEWAN KOMISARIS FREQUENCY AND ATTENDANCE OF BOARD OF COMMISSIONERS IN THE MEETING AMA NAME N JABATAN POSITION Komisaris Utama Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU President Commissioner Komisaris Mayjen (purn) Adang Sondjaja Commissioner Komisaris Dr. Revrisond Baswir, Ak, MBA Commissioner

KEHADIRAN ATTENDANCE

%

23

23

100%

23

23

100%

23

23

100%

Thadeus Yus, SH, MPA

Komisaris Commissioner

23

23

100%

Hamzah Tawil, S.Ag, MS

Komisaris Commissioner

23

23

100%

Ir. Hanifah Affan, MM

Komisaris Commissioner

23

23

100%

8. Pengawasan dan Rekomendasi Dewan Komisaris Dalam menjalankan tugas, wewenang dan kewajibannya, Dewan Komisaris PTPN XIII secara proaktif melakukan pengawasan terhadap kinerja Direksi, baik melalui rapat gabungan, peninjauan lapangan maupun komite di bawah Dewan Komisaris. Selama tahun 2011, Dewan Komisaris telah memberikan arahan dan rekomendasi, antara lain: a. Bidang Produksi Dalam upaya meningkatkan produktivitas tanaman, Direksi diminta untuk mereview Standard Operation Procedure (SOP) serta mempertimbangkan biaya dan pendapatan operasi, sehingga kerugian dapat dihindari. Dalam rangka peningkatan pengawasan dan penyelesaian masalah di Unit (pabrik/kebun), Direksi perlu meningkatkan kunjungan kerja secara rutin ke setiap Unit (pabrik/kebun). Direksi agar melakukan peningkatan kinerja produksi melalui perbaikan komposisi tanaman, peningkatan produktivitas tanaman, rendemen dan mutu hasil olahan. Disamping itu agar melakukan pengembangan

158

JML RAPAT NUMBER OF MEETINGS

8. Supervision & Recommendation of the BOC In performing their tasks, authorities, and obligations, the BOC of PTPN XIII will proactively supervise the BOD performance, either by joint meetings, field observations or by committee assignments under the BOC. During 2011, the BOC has given instructions and recommendations, such as:

a. Production In order to increase the productivity of the plantation, the BOD is requested to review Standard Operatio Procedure(SOP) and consider the operating expense and income, so that loss can be avoided. In order to improve the supervision and proble solving at the units (factory/plantations), the Directors should improve routine field observations to each unit. The Directors should make production performance improvements by mending the plant compositions, improving plants productivity, rendement, and the quality of processed results. Moreover, they should make business improvements that are parallel with the company’s core business.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

usaha yang sejalan dengan core business perusahaan. Direksi diminta benar-benar memperhatikan tingkat kehandalan dan efisiensi pabrik melalui penghematan energi dan audit teknologi, memperbaiki manajemen panen, sortasi buah dan perbaikan kondisi jalan dan pengangkutan dari kebun ke pabrik. Arahan tentang Konsep Pengelolaan Plasma dan Pengolahan Data Managemen yang efektif dan efisien.

The BOD should really pay attention to the level of the reliability and efficiency of the factory through ener gy savings technology audit, fixing the harvest mana gement, fruit sorting, and repairing the road from the plantation to the factory. Give instructions on the Plasma Processing Mana gement and effective and efficient Management Data Processing.

b. Bidang Keuangan & Pemasaran Direksi agar mengalokasikan dana sebagai Pooling of Fund sebesar 1% dari cadangan yang ditetapkan dari penggunaan laba tahun buku 2010, dalam rangka persiapan pembentukan Holding BUMN Perkebunan. Dalam rangka mengantisipasi IFRS (International Financial Reporting Standard), Direksi diminta untuk melakukan penyempurnaan sistem pencatatan dan pembukuan perusahaan serta menyiapkan sumber daya pendukungnya. Direksi diminta untuk lebih meningkatkan efisiensi biaya di setiap bidang kegiatan perusahaan tanpa mengabaikan biaya yang terkait langsung dengan pemeliharaan dan pemupukan tanaman, mengurangi biaya perjalanan dinas dan pengendalian biaya biaya perusahaan lainnya. Direksi agar senantiasa mempertahankan pengelolaan cash flow yang baik dengan melakukan sinkronisasi kebijakan pemasaraan, produksi dan pendanaan. Arahan Permohonan Perpanjangan Pengagunan Aset untuk Perpanjangan Kredit Modal Kerja. Arahan tentang rencana Medium Term Notes dan Obligasi.

b. Finance and Marketing The BOD should allocate Pooling of Fund of 1% of the reserve that was taken from the profit of the 2010 financial year, in order to prepare for the formation of State-Owned Enterprises Plantation Holding. In order to anticipate IFRS (International Financial Reporting Standard), the BOD is asked to refine the company’s recording and bookkeeping systems and to prepare other supporting resources.

c. Bidang SDM & Umum Direksi agar membuat sistem yang terukur dan dikait kan dengan pencapaian kinerja individu dan/atau unit kerja dalam pemberian penghargaan financial dan/atau penghargaan lainnya kepada karyawan. Perlu dilakukan studi khusus terkait optimalisasi Sumber Daya Manusia PTPN XIII agar seluruh organ yang ada memberikan kontribusi terhadap kinerja perusahaan.

c. General Matters and Human Resources The BOD should make a measured system that should be related to the individual performance and/or business units in giving financial appreciations and/or other kinds of appreciations to the employees. A special study must be carried out in order to optimize the Human Resources of PTPN XIII so that all of it organs can contribute on the company’s performance.

d. Bidang Pengembangan Usaha Arahan tindak lanjut Rapat Kerja Kedeputian Industri Primer tentang Peningkatan Investasi/Capex dan Pro gram Penguatan Ketahanan Pangan tahun 2011 PTPN XIII (Persero). Arahan rencana Investasi Pendirian Anak Perusahaan dalam rangka Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Kubu Raya Kalbar. Arahan tentang Hasil Investasi PTPN XIII (Persero terutama Pabrik dan Konsep Monitoring Pelaksanaan Investasi yang akan datang. Arahan Rencana Investasi pembangunan PMS

d. Business Improvement Matters Referral follow up on the Work Shopin the Deputyship of Primary Industrieson how to increase the invest ment/capex and the 2011 food security program in PTPN XIII. Referral plan to invest on the establishment of a corpo rate subsidiary in accordance to the construction of Oil Palm Plantation in Kubu Raya, West Kalimantan. Refferal on the investation result of PTPN XIII especially on the following factory and investation monitoring concept. Refferal to the investation plan to build PMS with the ca-

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

The BOD should improve the cost efficiency in each company’s activity without neglecting the cost that is directly related to the cultivation of the plants, reduce the cost for travel services, and other cost controls. The BOD should maintain the cash flow either by synchronizing the marketing policy, the production or the funding. Referral Request of Collateral Assets Extension for Working Capital Loan Extension. Referral towards the Medium Term Notes and Obligation.

159


TATA KELOLA PERUSAHAAN

160

Kapasitas 30-60 ton TBS/jam di Lembah Batu Kalimantan Timur dan Rencana Pembangunan PMS Kapasitas 15-30 ton TBS/jam di Pamukan-Kalsel. Arahan tentang rencana Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Bio Masa Kapasitas 2 x 3 MW di PMS Parindu-Kalbar. Arahan rencana Pembentukan Anak Perusahaan Kerjasama PTPN XIII dengan Pemda Kabupaten Tanah Bambu, Kalimantan Selatan.

pacity of 30-60 tons TBS/hour at Lembah Batu, East Kali mantan, and the plan to build a PMS with the capacity of 15-30 tons TBS/hour in Pamukan, South Kalimantan. Refferal to the Biomass Power Plant construction plan with the capacity of 2x3 MW in PMS Parindu, West Kalimantan. Refferal to the plan of forming a subsidiary partnering with PTPN XIII with the local government of Tanah Bambun Regency, South Kalimantan.

e. Pengelolaan Risiko Dalam rangka mengantisipasi perubahan iklim yang tidak menentu dan berdampak negatif pada produkti vitas tanaman, Direksi agar melakukan inovasi dalam pengelolaan tanaman dan tidak lagi secara “as usual”.

e. Risk Management In order to anticipate the uncertain climate change which gives negative impacts to plants productivity, the BOD should innovate in managing the plants and do not treat the plants as usual.

f. Pengendalian Internal Akan dilakukan audit lingkungan/analisa risiko ling kungan di unit-unti produksi/kebun-kebun PTPN XIII. Untuk menuju kinerja best management practice, maka diperlukan audit operasional/kinerja oleh Lembaga Independen.

f. Internal Monitoring An areal audit/risk analysis will be done in production units/ PTPN XIII’s plantations. In order to achieve best management practice, thus an operational/performcance audit from an external party is necessary.

g. Tata Kelola Direksi di bawah pengawasan Dewan Komisaris diminta menindaklanjuti secara tuntas temuan, catatan dan saran auditor yang termuat dalam laporannya termasuk temuan-temuan tahun sebelumnya yang belum ditindaklanjuti dan melaporkannya kepada Pemegang Saham. Direksi agar memperhatikan tanggapan dan catatan Dewan Komisaris serta arahan Pemegang Saham yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan RUPS. Direksi diminta untuk menyampaikan laporan berkala secara tepat waktu atas pelaksanaan RKAP.

g. Governance The BOD under the supervision of the BOC are requested to follow up the findings, notes, and audi tor’s suggestios that are mentioned in its report, including the findings from the previous years that are not yet followed-up, then report it to the share-holders. The BOD should take after the comments and notes of the BOC and the Shareholders’ referrals which are actually unseparated decisions of RUPS. The BOD is requested to make on-time gradual reports for the application of the RKAP. The BOD should optimize the utilization of the company’s resources in order to apply the 2012 RKAP.

h. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Direksi diminta membuat direktori mitra binaan se hingga kegiatan monitoring dan evaluasi oleh mana-

h. Social Responsibility of the Corporation The BOD is requested to make a directory of supported partners so that the monitoring and evaluation of the

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

jemen lebih optimal. Arahan Laporan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN XIII Tahun 2011 Audited. Arahan pelaksanaan Penyaluran Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Pertamina (Persero) tahun 2010.

BOD can be more optimized. Refferal to the report of the audited application of the Partnership Program and the Environemtal Support. Refferal to the distribution of granst for the 2010 Partnership Programs and Environmental Support by PT Pertamina.

i. Lain-Lain Dalam rangka pengamanan aset lahan perusahaan, Direksi diminta untuk melalukan pendataan dan penataan terhadap seluruh aset perusahaan. Kesanggupan Direksi untuk merealisasikan target target RKAP tahun 2011, dituangkan dalam Kontrak Manajemen berupa Key Performance Indicator, selanjutnya agar disusun juga KPI dan penilaian kinerja untuk masing-masing General Manager, Manager Kepala Bagian dan level selanjutnya. Dasar prinsip penyusunan RJP bagi PTPN XIII mempertimbangkan kondisi dan going concern perusahaan. RJP PTPN XIII harus mampu menjawab amanah Pemerintah bahwa PTPN XIII sebagai motor penggerak ekonomi masyarakat, menumbuhkan ekonomi lingkungan dan menjaga kelestarian lingkungan. Prinsip adanya reformasi korporasi yang diterapkan perusahaan, sehingga ada early warning system dalam menghadapi kondisi usaha ke depan. Grand strategy yang akan diterapkan perusahaan sehingga dapat tumbuh lebih cepat.

i. Others In order to secure the company’s land assets, the BOD is requested to record and arrange all the assets.

9. Rangkap Jabatan Dewan Komisaris

9. Concurrent Positions in the BOC

Anggota Dewan Komisaris tidak ada yang memangku jabatan rangkap sebagai Anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, pengurus partai politik dan/atau calon/anggota legislatif, dan/atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah; dan atau Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

Members of the BOC could not have concurrent positions as the member of the BOD in a State-owned Enterprise (BUMN), a Regional Business Enterprise (BUMD), or Private Enterprise, having other structural and/or functional positions in a governmental office either at the central government or the local government, being a member of a political party and/or candidate of the legislative and/or other controversial positions that may cause conflict of interests

10. Prosedur Penetapan Remunerasi Dewan Komisaris

10. Procedure of Decision on Renumeration for Members of the BOC

Remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris ditetapkan oleh RUPS dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. Sesuai ketentuan dimaksud, penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara meliputi Gaji/Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan, Tantiem/Insentif Kinerja.

The renumerationfor the BOC member is decided by the RUPS which refers to the Decree of the Minister of state-owned enterprises No. PER-07/MBU/2010 dated 27 December 2010 on the Guidelines of Determining the Income of the BOD, the BOC, and the BUMN Board ofTrustees. Based on the actual regulation, the income of the BOD, the BOC, and the BUMN BOT includes salary, allowance, facilities, and tantiem/performance incentives.

Pada tahun 2011, prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:

In 2011, the procedure of Decision on Renume-ration for Members of the BOC is as follows:

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

The BOD’s ability to realize the 2011 RKAP targets which should be mentioned in the Management Contract in the form of Key Performance Indicators, so that the KPI as well as the performance evaluation for the General Manager, Head of Sections Manager, and the following levels can be arranged. The considerations of the RJP arrangement for PTPN XIII are company’s conditions and ongoing concerns. RJP PTPN XIII should answer the Government’s trust that PTPN XIII to be the society’s economy activator as well as to help preserve the nature.

The principle of a reformation inside the company as an early warning system for the situations to come. Grand strategy that is going to be applied so that it can develop vastly.

161


TATA KELOLA PERUSAHAAN

a. Direksi membuat kajian perhitungan penghasilan diterima (take home pay) yang terdiri atas gaji, tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja yang formulasinya mengacu pada PER-07/MBU/2010. b. Usulan tersebut diajukan dan dibahas bersama Dewan Komisaris yang selanjutnya akan dibawa ke RUPS untuk diputuskan lebih lanjut. RUPS akan melakukan penilaian atas usulan penghasilan Direksi sesuai peraturan berlaku dan mengambil keputusan. d. Direksi mengeluarkan Surat Keputusan No. 13.09/KPTS/ R/074/2011 tgl. 1 Agustus 2011 tentang Penghasilan Bagi Dewan Komisaris. e. Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan remunerasi dimaksud. Komponen Perhitungan Penghasilan/Remunerasi Bagi Dewan Komisaris Mekanisme dan prosedur perhitungan remunerasi bagi Dewan Komisaris telah mengacu pada PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010. Komponen perhitungan penghasilan bagi Dewan Komisaris untuk tahun 2011, adalah sebagai berikut:

komponen Penghasilan Income components

gaji/Honorarium Salary

Tunjangan Allowance

a. The BOD studies the take home pay that includes salary, allowance, facilities, and work incentive which formula refers to PER-07/MBU/2010 b. The suggestions are then presented and discussed with the BOC which will then be presented to the RUPS to be decided later. c. RUPS will evaluate the suggestions for the BOD’s income based on the applied regulations and will make decisions d. The BOD issues a decree No. 13.09/KPTS/R/074/2011 dated 1 August 2011 on the income of the BOC. e. The BOC supervises implementation of the renumeration. Components of the Renumeration for Members of the BOC: The renumeration mechanism and procedure for the Members of the BOC refers to PER- 07/MBU/2010 dated 27 Desember 2010. The components of the renumeration for the members of BOC in 2011 is as follows:

Komisaris Utama : Rp 27.440.000,- (40% gaji Dirut) Komisaris : Rp 24.696.000,- (36% gaji Dirut) Chief Commissioner : Rp27.440.000,- (40% CEO’s salary) Commissioner: Rp24.696.000,- (36% CEO’s salary) THR Keagamaan 1 x Gaji Relifious Holiday Allowance 1 x Honorarium Tunjangan Komunikasi Communication allowance (maksimum 5 %) : - Komisaris Utama Chief Commissioner Rp1.372.000,- Komisaris Commissioner Rp1.234.800 Santunan purna jabatan dalam bentuk Program Asuransi Purna Jabatan Post-function compensation In the form of Post-function Insurance Program Pakaian Dinas Uniforms 1 stel setahun (set a year)

Fasilitas Facility

Tantiem dan Insentif Kinerja tantiem and work incentive

162

Tunjangan Transport transportation allowance : - Komisaris Utama Chief commissioner Rp5.448.000,- Komisaris Comissioner Rp4.939.200 Fasilitas : - Kendaraan dinas Tidak diberikan - Fasilitas kesehatan - Perkumpulan profesi - Bantuan hukum

Facilities: - Vehicle service not given - Health Facility - Profession association - Legal service

Diberikan tantiem yang terpisah dari ketentuan Bonus karyawan dan ditetapkan oleh RUPS Tantiem is given apart from the employees’ bonus and is arranged by RUPS

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2011

Remuneration for the BOC in 2011

Remunerasi Dewan Komisaris

Remunaration for the BOC

Sesuai Keputusan RUPS No. 13.00/X/115/VI/2011 tanggal 16 Juni 2011 atas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan tahun 2010, disebutkan bahwa Komisaris Utama dan Anggota Komisaris masingmasing mendapat honorarium sebesar 40% atau Rp27.440.000 dan 36% atau Rp24.696.000,- dari gaji Direktur Utama per bulan. Gaji Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2011 ditetapkan sebesar Rp68.600.000 (enam puluh satu juta tiga ratus enam puluh enam ribu rupiah) per bulan.

Remuneration for BOC was determined in the Shareholder General Meeting with the approval of Annual Report and Legalization of Annual Calculation Book Year 2010, dated 16 June 2011. The President Commissioner and BOC each receives an honorarium amounting to 40% or IDR27,440,000 and 36% orIDR24,696,000 per month. The salary of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) President Director for 2011 has been decided IDR68,600,000 (sixty eight million six hundred rupiahs) per month.

Imbalan Jangka Pendek

Short Term Allowance

Imbalan jangka pendek yang diberikan Perseroan kepada Dewan Komisaris meliputi tantiem yang terpisah dari ketentuan Bonus karyawan. Besarnya tantiem ditetapkan oleh RUPS. Selain itu, Dewan Komisaris juga menerima Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan, tunjangan komunikasi, tunjangan pakaian, tunjangan perumahan apabila Perusahaan tidak menyediakan rumah jabatan, tunjangan utilitas.

Allowances provided by the Company for BOC include tantiem wich separated with the employee bonus provision. Tantiem amount is determinated by GMS. In adittion, the BOC also receive religious holiday allowance (THR), communication allowance, clothing allowance, a housing allowance is provided, if the company does not provide the housing, therefore the BOC member will receive Utility Allowance.

Imbalan Jangka Panjang

Long Term Allowance

Imbalan jangka panjang diberikan dalam bentuk santunan purna jabatan berupa premi asuransi pada PT Asuransi Jiwasraya, maksimal sebesar 25% dari gaji. Imbalan ini akan diberikan pada saat Dewan Komisaris mengakhiri masa jabatannya.

Long term allowance is given in the form of retirement allowance as an insurance premi from PT Asuranci Jiwasraya maximum 25% from the Honorarium. The grant will be given by the time BOC member ends their term of service.

Fasilitas

Facility

Dewan Komisaris juga mendapat sejumlah fasilitas meliputi fasilitas kesehatan, fasilitas perkumpulan profesi, fasillitas bantuan hukum.

The BOC also received a number of facilities including health facility, Profession Association, Legal assistance.

RENUMERASI DEWAN KOMISARIS REMUNERATION OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AMA NAME N

GAJI PER TH. HONORARIUM 1

Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU Mayjen (purn) Adang Sondjaja Dr. Revrisond Baswir, Ak, MBA Thadeus Yus, SH, MPA Hamzah Tawil, S.Ag, MS Ir. Hanifah Affan, MM TOTAL

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

334.347.148 300.917.272 300.917.272 300.917.272 300.917.272 300.917.272 1.838.933.508

TUNJANGAN PER TH. GAJI BERSIH PER TH. TANTIEM+THR ALLOWANCE PER YEAR THP PER YEAR 2 3=1+2 4 77.979.600 70.181.640 70.181.640 70.181.640 70.181.640 70.181.640 428.887.800

412.326.748 371.098.912 371.098.912 371.098.912 371.098.912 371.098.912 2.267.821.308

205.370.323 185.333.240 185.333.240 185.333.240 185.333.240 185.333.240 1.132.036.523

JUMLAH TOTAL 5=3+4 617.697.072 556.432.152 556.432.152 556.432.152 556.432.152 556.432.152 3.399.857.832

163


TATA KELOLA PERUSAHAAN

11. Penilaian Kinerja dan Remunerasi Dewan Komisaris

11. Performance Appraisal and Renumeration for the BOC

Penilaian kinerja Dewan Komisaris secara keseluruhan dan masing-masing anggota Dewan Komisaris dilakukan oleh Pemegang Saham melalui mekanisme RUPS. Pemegang Saham berhak memperoleh penjelasan lengkap dan informasi yang akurat mengenai sistem untuk menentukan gaji, tunjangan dan fasilitas bagi setiap anggota Dewan Komisaris.

The the appraisal of the BOC performance as a whole group and individually will be carried out by the shareholders through the General Meeting of Shareholders mechanism. The shareholders are entitled to the complete explanation and accurate information on the system to determine the amount of the salary, allowances and facilities for each member of the BOC.

12. Pelatihan Dewan Komisaris

12. Training for The Board of Commissioners

Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya, PTPN XIII memfasilitasi berbagai program pelatihan, seminar, workshop, konferensi kepada anggota Dewan Komisaris. Realisasi program pengembangan Dewan Komisaris selama tahun 2011 adalah sebagai berikut:

To enhance professionalism of the Board of Commissioners in relation to their duites and responsibilities, PTPN XIII facililties various training, seminars, workshop, conferences. In 2011, realization of development’s programs of the Board of Commissioners, are as follows:

AKTIVITAS PELATIHAN TRAINING ACTIVITIES Adang Sondjaja

• Penyegaran Komisaris & Direksi BUMN “ Etika Bisnis dan Good Corporate Governance BUMN“. Asean Room The Sultan Hotel/ 30 Maret 2011. • Kunjungan Studi Banding ke Kebun Langkat Nusantara Kepong, Sumut. • Workshop Kedeputian Industri Primer di Yogyakarta “Persiapan Penyusunan RKAP 2012”. • BUMN Comissioners and Managers Retraining “Business Ethics and Good Corporate Governance for BUMN”. Asean Room, The Sultan Hotel, 30 March2011. • Study of Appeal to the Langkat Nusantara Plantation, Kepong, North Sumatera. • Workshop on Deputying the Primary Industry in Yogyakarta “How to start an RKAP arrangement 2012.”

Thadeus Yus

• How To Be Truly Excelent Leader. LPP Medan, 7 Sept 2011. • Training and Directorship Certification for Commisioners and Directors Batch-25, The Indonesian Commisioners and Directors Council (Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia). The Jakarta Stock Exchange Building, Jakarta, Maret 2011. • Seminar Sehari Membangun Ketahanan Hukum Dalam Mengantisipasi Kriminalisasi Pengambilan Kebijakan BUMN/BUMD serta Anak Perusahaan BUMN/BUMD. Hotel Sheraton Surabaya, 26 Maret 2011 • Menciptakan Integritas dan Bangsa yang bebas Korupsi. Kerjasama antara Universitas Panca Bakti Pontianak, Universitas Paramadina, dan TIRI (NGO). Universitas Panca Bhakti, Pontianak 15 April 2011 • International Conference and Exhibition of Palm Oil ( ICE-PO ) 2011 Jakarta Convention Centre, 11-13 Mei 2011. • Seminar Sehari: Paradigma baru Pengelolaan BUMN untuk meningkatkan Perekonomian Indonesia. Hotel Dharmawangsa, Jakarta 3-5 Oktober 2011 • Rakor Kedeputian Bidang Usaha Industri Primer: “Transformasi Bisnis Dalam Rangka Peningkatan Value Perusahaan”. Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali 10 November 2011. • Kunjungan Studi Banding ke Kebun Langkat Nusantara Kepong, Sumut. • Workshop Kedeputian Industri Primer di Yogyakarta “Persiapan Penyusunan RKAP 2012” • How To Be Truly Excelent Leader. LPP Medan, 7 Sept 2011. • Training and Directorship Certification for Commisioners and Directors Batch-25, The Indonesian Commisioners and Directors Council (Lembaga Komisaris dan Direktur Indonesia). The Jakarta Stock ExchangeBuilding, Jakarta, March 2011.

164

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

• One-day seminar on How to Establish Legal Security in Anticipating Policy Making Criminalization in BUMN/BUMD and/or its subsidiary. Hotel Sheraton Surabaya 26 March 2011. • Creating Integrity and a Corruption Free Nation. In partner with Panca Bakti University Pontianak, Paramadina University, and TIRI (NGO). Panca Bakti University. 15 April 2011 • International Conference and Exhibition of Palm Oil ( ICE-PO ) 2011 Jakarta Convention Centre, 11-13 May 2011. • One-day Seminar on “New Paradigm on BUMN Management to Improve the Economy of Indonesia.” Dharmawangsa Hotel, Jakarta, 3-5 October 2011. • Coordination Meeting Primary Industry Business Unit: “Business Transformation in Increasing the Value of the Corporation.” Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Bali, 10 November 2011 • Study of appeal at Langkat Nusantara Plantation in Kepong, North Sumatera. • Workshop on Deputying the Primary Industry in Yogyakaarta, “Workshop on Deputying the Primary Industry in Yogyakarta “How to start an RKAP arrangement 2012.” Hamzah Tawil

• Training ESQ “Mission & Character Building angkatan ke-27”. PT Arga Bangun Bangsa, Jakarta 19-20 Maret 2011. • Kunjungan Studi Banding ke Kebun Langkat Nusantara Kepong, Sumut. • Workshop Kedeputian Industri Primer di Yogyakarta “Persiapan Penyusunan RKAP 2012” • • •

Agus Pakpahan

ESQ Training “Missin and Character Building Batch 27.” PT Arga Bangun Bangsa, Jakarta, 19-20 March 2011. Study of appeal at Langkat Nusantara Plantation in Kepong, North Sumatera. Workshop on Deputying the Primary Industry in Yogyakarta “How to start an RKAP arrangement 2012.”

• Kunjungan Studi Banding ke Kebun Langkat Nusantara Kepong, Sumut. • Workshop Kedeputian Industri Primer di Yogyakarta “Persiapan Penyusunan RKAP 2012” • Study of appeal at Langkat Nusantara Plantation in Kepong, North Sumatera. • Workshop on Deputying the Primary Industry in Yogyakarta “How to start an RKAP arrangement 2012.”

Revrisond Baswir

• Kunjungan Studi Banding ke Kebun Langkat Nusantara Kepong, Sumut. • Workshop Kedeputian Industri Primer di Yogyakarta “Persiapan Penyusunan RKAP 2012” • Study of appeal at Langkat Nusantara Plantation in Kepong, North Sumatera. • Workshop on Deputying the Primary Industry in Yogyakarta “How to start an RKAP arrangement 2012.”

Hanifah Affan

• Kunjungan Studi Banding ke Kebun Langkat Nusantara Kepong, Sumut. • Workshop Kedeputian Industri Primer di Yogyakarta “Persiapan Penyusunan RKAP 2012” • Study of appeal at Langkat Nusantara Plantation in Kepong, North Sumatera. • Workshop on Deputying the Primary Industry in Yogyakarta “How to start an RKAP arrangement 2012.”

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

165


TATA KELOLA PERUSAHAAN

AKTIVITAS SEBAGAI PEMBICARA ACTIVITIES AS A SPEAKER Thadeus Yus

• Pendidikan Untuk Masa Depan (Pada Pertemuan Para Tokoh Masyarakat dan Pemimpin Umat Sekecamatan Kembayan). Desa Kuala Dua, Kecamatan Kembayan, Kab. Sanggau Juli 2011. • Desain Penataan Daerah Provinsi Kalbar (FGD dalam rangka Penataan Daerah Kalimantan Barat). Hotel Mercure, 14 November 2011. • Hukum Adat dan Masyarakat Modern (Pada Pertemuan Para Tokoh Masyarakat dan Tokoh Adat di Ngabang). • for the Future (Gathering of Community Leaders and Religious Leaders of the Kembayan Subdistrict). Kuala Dua Village, Kembayan Subdistrict, Sanggau Regency, July 2011. • Area Structuring Design of West Kalimantan Province (FGD in order to Structuralize the Area of West Kalimantan). Hotel Mercure, 14 November 2011 • Customary Law and the Modern People (Gathering of Community Leaders and Tribe Leaders in Ngabang).

13. Sekretaris Dewan Komisaris

13. Board of Commissioners Secretary

a. Dasar Keputusan

a. Appointment Basis

Pengangkatan Faisal Ahmad sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XIII (Persero) didasarkan atas Surat Keputusan Dewan Komisaris No.Kom/SK-01/II/201 tanggal 2 Februari 2011.

The appointment of Faisal Ahmad as the Secretary of the Board of Commisioners of PTPN XIII is based upon the Decree of the BOC No. Kom/SK- 01/II/2011 dated 2 February 2011.

b. Profil Sekretaris Dewan Komisaris

b. Profile of the Board of Commissioners Secretary

Faisal Ahmad Lahir di Banda Aceh, 27 November 1969 memiliki latar belakang pendidikan S-1 Fakultas ekonomi jurusan manajemen Universitas Pancasila Jakarta (1993) dan S-2 Magister Manajemen Universitas Bhayangkara Jakarta (2008). Mengawali karir sebagai Account Officer Unibank Jakarta (1994-1996), pelaksana pada Direktorat Perusahaan Jasa Umum, Dirjen Pembinaan BUMN dan Biro TU BUMN Sekjen Depkeu (1996-2001), Kasi Evaluasi Perkebunan II, Dirjen Pembinaan BUMN, Depkeu (2001-2002), Kasubbid Perencanaan dan Evaluasi Kinerja Usaha Energi I, Kementerian Negara BUMN (2006- 2010), Kasubbid Industri Primer IIIb.1 Kementerian Negara BUMN (2010 – sekarang) dan menjabat sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PTPN XIII sejak Februari tahun 2011 Born in Banda Aceh, November 27, 1969, is graduated from the Faculty of Economics, Pancasila University Jakarta, majoring on management (1993); and graduated as a Management Magister from Bhayangkara University, Jakarta (2008). He started his career as an Account Officer in Unibank, Jakarta (1994-1996), Manager at the Directorate General of Service Bureau, Directorate General of the State Owned Enterprise (SOE) Development and the SOE Administrative Bureau of the Ministry of Finance Secretariate General (1996- 2001), Head of the Evaluation Section of Plantation II, Directorate General of BUMN Development, Ministry of Finance (2001-2002), Head of Subsection of the Energy Performance Planning and Evaluation I., Ministry of SOE (2006-2010), Head of Subsection of Primary Industry IIIb.1 of the Ministry of SOE (2010-now), and as the Secretary of the BOC of PTPN XIII since February 2011.

166

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

c. Kewajiban

c. Duties

Sebagai penghubung antara Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham, Sekretaris Komisaris memiliki kewajiban sebagai berikut: Penyiapan undangan rapat dan penyiapan rapat Komisaris. Pendokumentasian surat-surat Penyusunan notulen rapat. Pengumpulan data atau informasi yang relevan dengan pelaksanaan tugas Komisaris.

As a liaison among Commissioner, Board of Directors and Shareholders, Commissioner Secretary holds the following duties: Preparing meeting invitation and commissioner meeting. Letter Documentation Preparing minutes of meeting Collecting data and information relevant to the implementation of Commissioners’ duties,

d. Tugas Pokok

d. Main tasks

Melakukan analisa atas rencana kerja dan evaluasi atas kegiatan operasional perusahaan sebagai bahan masukan untuk Dewan Komisaris. Menyusun konsep surat persetujuan/ tanggapan tertulis Dewan Komisaris. Melaksanakan koordinasi dan administrasi di lingkup sekretariat Dewan Komisaris.

Preparing analysis upon the action plans and evaluation of the operational activity as the material for recommendations to the Board of Commissioners. Preparing concept for agreement letter/ written response to the Board of Secretary. Performing coordination and administration within the Board of Commissioner secretariat.

e. Remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris

e. Remuneration of the Secretary of the BOC

Remunerasi bagi Sekretaris Dewan Komisaris telah ditetapkan sesuai putusan RUPS dan diatur lebih lanjut dalam SK Direksi No. 13.09/KPTS/R/080/2011 tanggal 1 Agustus 2011 yang diperbarui dengan SK Direksi No. 13.09/ KPTS/R/108/2011 tanggal 6 Desember 2011, dengan nilai sebagai berikut :

Renumeration for the Secretary of the BOC as set by the decision of the GMS and is further regulated in the Director’s Resolution No. 13.09/KPTS/R/080/2011 dated 1 August 2011, the value is as follows:

AMA NAME N

GAJI PER TH. HONORARIUM 1

Faisal Ahmad TOTAL

107.589.400 107.589.400

TUNJANGAN PER TH. GAJI BERSIH PER TH. ALLOWANCE PER YEAR THP PER YEAR 2 3=1+2 22.800.000 22.800.000

130.389.400 130.389.400

THR PER TH. THR PER YEAR 4 5.369.525 5.369.525

JUMLAH TOTAL 5=3+4 135.758.925 135.758.925

III. Direksi

III. Board of Directors

1. Pemilihan Direksi

1. Appointing the Directors

Pengangkatan Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan telah melewati tahap fit and proper test. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Direksi diangkat dari calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Pengangkatan Direksi dilakukan dengan memperhatikan keahlian, pengalaman serta persyaratan lain berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan telah melewati tahap fit and proper test. Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Anggota Direksi diangkat dari calon yang diusulkan oleh para Pemegang Saham dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Masa jabatan anggota Direksi ditetapkan 5 (lima) tahun dan dapat diangkat kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

2. Komposisi Direksi

2. Komposisi Direksi

Jumlah Direksi sesuai Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-35/MBU/2007 tanggal 4 April 2007 sebanyak lima orang dimana salah

Jumlah Direksi sesuai Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: KEP-35/MBU/2007 tanggal 4 April 2007 sebanyak lima orang dimana salah

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

167


TATA KELOLA PERUSAHAAN

satunya adalah dari luar perusahaan. Komposisi Direksi PTPN XIII adalah sebagai berikut: NAMA NAME

satunya adalah dari luar perusahaan. Komposisi Direksi PTPN XIII adalah sebagai berikut:

JABATAN POSITION

Ir. Kusumandaru, MBA

Direktur Utama

President Director

Ir. Baim Rachman

Direktur Produksi

Production Director

Drs. Natsir Tarigan

Direktur Keuangan & Pemasaran

Finance and Marketing Director

Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM

Direktur SDM & Umum

Human Resource and GA Director

Ir. Memed Wiramihardja, MM Direktur Perencanaan & Pengembangan Planning and Development Director

3. Independensi Direksi

3. Independence of the Board of Director

Antar anggota Direksi tidak memiliki hubungan keluarga sedarah sampai derajat ketiga baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau hubungan semenda (menantu/ipar) antara anggota Direksi dan antara anggota Direksi dengan anggota Dewan Komisaris sehingga dapat menjamin independensi anggota Direksi dalam menjalankan tugasnya, serta menghindari kemungkinan terjadinya kolusi dan nepotisme.

The members of the Board of Directors do not have family relationship up to the third- level descendant both in direct or in parallel formation or in-laws relationship between each other and with the members of the Board of Commissioners. This is to guarantee the independence of the Board of Commissioners in implementing their tasks, and to avoid the collusion and nepotism.

Demikian pula, anggota Direksi Tidak mewakili kepentingan partai politik tertentu, jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta; dan atau jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan perundangundangan, serta jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

Moreover, the members of the Board of Directors must not represent the interest of a particular political party, dual position either as the member of the Board of Directors of a State Owned Enterprise and the one of the Region Owned Enterprise or with Private Company, and/or other position as ruled in the prevailing regulation of law, or with other position that can causes the conflict of interest.

Dengan demikian pengelolaan perusahaan dapat terlaksana secara profesional, transparan, dan efisien.

Consequently, the company management is to run professionally, transparently, and efficiently.

4. Tugas dan Tanggung Jawab Direksi

4. Duties nad Responsibilities of The BOD

Sesuai Anggaran Dasar PTPN XIII Tugas dan Tanggungjawab Direksi adalah sbb:

In accordance with the Articles of Association of PTPN XIII, the Duties and Responsibilities of the Directors are as follows:

Direksi adalah pemegang kekuasaan eksekutif di perusahaan yang mengendalikan operasi perusahaan sesuai amanat Undang-Undang Perseroan Terbatas, Anggaran Dasar dan RUPS serta di bawah pengawasan Dewan Komisaris. Direksi bertugas dan bertanggung jawab secara kolegial. Masing-masing Direktur dapat bertindak dan mengambil keputusan sesuai pembagian tugas dan wewenangnya, namun pelaksanaan tugas oleh masingmasing Direktur tetap merupakan tanggung jawab bersama. Kedudukan masing-masing Direksi termasuk Direktur Utama adalah setara. Tugas Direktur Utama sebagai primus inter pares adalah mengkoordinasikan kegiatan Direksi.

168

Directors are the holders of executive power in the company who control the company operations as mandated in the Limited Liability Company Law, the Articles of Association and the Shareholder General Meeting, and is under the supervision of the Board of Commissioners. Directors perform their duties and responsibilities collegially. Each Director may act and take decisions in accordance with their duties and authorities, but the performance of duties by each Director remains a shared responsibility. The positions of each Director, including the Managing Director, are equal. The duty of the Managing Director as

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Tugas dan fungsi utama Direksi perseroan secara menyeluruh adalah mengupayakan pencapaian hasil sesuai target RKAP, melaksanakan tanggungjawab sosial, memperhatikan berbagai kepentingan serta mendorong penerapan prinsip-prinsip GCG secara konsisten. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi wajib melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggung-jawaban serta kemandirian. Sesuai Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per-01/MBU/2011 Pasal 19, Tugas dan Tanggungjawab Direksi telah diperluas atas hal-hal sebagai berikut: a. Direksi harus melaksanakan tugasnya dengan itikad baik untuk kepentingan BUMN dan sesuai dengan maksud dan tujuan BUMN, serta memastikan agar BUMN melaksanakan tanggung jawab sosialnya serta memperhatikan kepentingan dari berbagai Pemangku Kepentingan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. b. Salah seorang anggota Direksi ditunjuk oleh Rapat Direksi sebagai penanggung jawab dalam penerapan dan pemantauan GCG di BUMN yang bersangkutan. c. Direksi harus menyampaikan informasi mengenai identitas, pekerjaan-pekerjaan utamanya, jabatan Dewan Komisaris di anak perusahaan/perusahaan patungan dan/atau perusahaan lain, termasuk rapatrapat yang dilakukan dalam satu tahun buku (rapat internal maupun rapat gabungan dengan Dewan Komisaris/ Dewan Pengawas), serta gaji, fasilitas, dan/ atau tunjangan lain yang diterima dari BUMN yang bersangkutan dan anak perusahaan/perusahaan patungan BUMN yang bersangkutan, untuk dimuat dalam Laporan Tahunan BUMN. d. Direksi wajib melaporkan kepada BUMN mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya (istri/suami dan anak-anaknya) pada BUMN yang bersangkutan dan perusahaan lain, termasuk setiap perubahannya.

5. Wewenang Direksi Sesuai Anggaran Dasar PTPN XIII Kewenangan Direksi adalah sebagai berikut: Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau mewakili Perseroan di dalam atau di luar Pengadilan. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada se-orang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

primus inter pares is to coordinate the activities of the Board of Directors. The main duties and functions of the company’s Board of Directors is to strive for the result achievement in accordance with the target of the Work Plan and Company Budget, to carry out social responsibilities, to pay attention to the various interest and to encourage the implementation of GCG principles in a consistent manner. In performing their duties, the Directors must carry out the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability and a sense of responsibility. In accordance with the Regulation of the State Minister of State Owned Enterprise Number: Per-01/MBU/2011 Article 19, the Duties and Responsibilities of the BOD have been extended to the following points: a. The BOD shall perform their duties in good faith for the benefit of State Owned Enterprises and in accordance with the intent and purpose of State Owned Enterprises, and ensure that State Owned Enterprises carry out its social responsibilities, with regard to the interests of the various Stakeholders in accordance with the provisions of the legislation. b. One of the members of the Board of Directors is appointed by the BOD Meeting as the person in charge of implementation and monitoring of GCG in the concerned State Owned Enterprise. c. Directors shall submit information concerning their identities, main tasks, the positions of the BOC in subsidiaries/companies, joint ventures and/or other com panies, including information about meetings conducted during a single year (internal meetings and joint meetings with the Board of Commissioners/Board of Trustees), as well as salaries, facilities, and /or other benefits received from the concerned State Owned Enterprise and subsidiaries/companies, joint ventures of the concerned State Owned Enterprise, to be recorded in the Annual Report of the State Owned Enterprise. d. Directors shall report to the State Owned Enterprise concerning their ownership of share and/or their family’s (wife/husband and children) ownership of share in the concerned SOE, including any amendments thereto.

5. The BOD’s Authority According to the PTPN XIII’s Articles of Association, the BOD has the authorities as follws: Establish the company’s management policy. Set the handover of the member of BOD to an individual or some members of the BOD to make decisions in the name of the BOD or representing the company while in or outside a trial.

169


TATA KELOLA PERUSAHAAN

orang lain, untuk mewakili Perseroan di dalam atau di luar Pengadilan. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi karyawan Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan ketentuan penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja yang melampaui kewajiban yang ditetapkan peraturan perundang-undangan, harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Rapat Umum Pemegang Saham. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Mengangkat dan memberhentikan Sekretaris Perseroan.

Set the regulations on for staffing including the renumeration of salary, pension, or retirement allowance, and other incomes for the staffs based on the regulations applied, with the provisions of the renumeration of salary, pension or retirement warranty for other staffs who has done more than their duties that are stated in the regulations and should already be approved by the RUPS. Appoint and discharge the staffs of the company based ont the employment regulations and the law. Appoint and discharge the Corporate Secretary

Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain dan/ atau pihak lain Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam maupun di luar pengadilan, tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan-pembatasan sebagaimana diatur dalam perundang-undangan, Anggaran dasar dan/atau Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham.

Taking into action of the management and the owner ship of the company’s assets, bind the corporation with other parties and/or other parts of the corporation, represent the company in and outside the court in all kinds of conditions and situations with the limitations as mentioned in the regulations, the articles of associations, and/or the decision from the RUPS.

Sesuai Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor : KEP-236/MBU/2011 pada Lampiran III, kewenangan Menteri Negara BUMN yang didelegasikan/ dikuasakan kepada Direksi BUMN telah diperluas atas halhal sebagai berikut:

Based on the Decree of the Minister of state-owned enterprises No. 236/MBU/2011 Annex III, the authority from the Minister of state-owned enterprises which is delegated to the BOD is broadden for the matters that follow:

Pembagian tugas dan wewenang anggota Direksi Persero

Task and authorities division of the BOD members

Persetujuan untuk melakukan kerja sama dengan jangka waktu sampai dengan 5 (lima) tahun berupa kerja sama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Guna Serah/BuildOperate TransferI (BOT), Bangun Milik Serah/Build Own Transfer (BOwT), Bangun Serah Guna/Build TransferOperate (BTO).

Approval to establish a five-year term partnership of licence, management contracts, asset loans, Operational Partnership (KSO), Build Operate Transfer (BOT), Build Own Transfer (BOwT), and Build Transfer Operate (BTO).

6. Kewajiban Direksi

6. The Authorities of the BOD

Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya.

Organize and ensure the business and the activities of the company based on the vision and mission of the activities themselves.

Menyiapkan pada waktunya rencana jangka panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan, dan perubahannya serta menyampaikannya kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham untuk mendapatkan pengesahan Rapat Umum Pemegang Saham.

Prepare the company’s long term plan, Work and Budget Plans, and all its changes, then report them all to the BOC and to the Shareholders in order to gain approval from the General Meeting of Shareholders.

Membuat Laporan Tahunan sebagai pertanggung jawaban pengurus Peseroan, serta dokumen Perseroan Menyusun Laporan Keuangan berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan

170

Set the handover of authority from the BOD to an individual and/or some members of the companys or to another party to be the representative while in or outside a trial.

Establish an Annual Report as a responsibility to the management as well as the company’s document. Establish a Financial Report based on the Financial Accounting Standards and submit it to the Public Accounting for auditing.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Publik untuk diaudit. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan kepada Rapat Umum Pemegang Saham untuk disetujui dan disahkan, serta laporan mengenai hak-hak Perseroan yang tidak dicatat dalam pembukuan antara lain sebagai akibat penghapusbukuan piutang. Menyiapkan struktur organisasi Perseroan lengkap dengan perincian tugasnya. Menyusun dan menetapkan blue print organisasi Perseroan.

Deliver an Annual Report including the Financial Report to the General Meeting of Shareholders to be approved and legalized, also a report on the company’s rights which is not recorded in the bookkeeping as a result of the abolition of receivable accounts. Prepare the company’s organization structures with all of its job descriptions Arrange and establish the company’s organization blue print.

7. Tugas Direksi per Bidang

7. Tugas Direksi per Bidang

a. Direktur Utama

a. President Director

Menetapkan Visi, Misi, Sasaran dan Kebijakan Perusahaan, serta Memimpin Perusahaan bersama-sama Anggota Direksi yang lain untuk mewujudkan Visi, Misi, Sasaran dan mengimplementasikan kebijakan Perusahaan untuk menghasilkan laba, citra sertapertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

To set up company’s Vision, Mission, and Goals, Company Policies, and together with the other members of the Board of Directors to lead the company in order to achieve the Vision, Mission and Target, as well as implementing the policy of the company to produce sustainable profit, image, and company growth

b. Direktur Produksi

b. Production Director

Memimpin Direktorat Produksi untuk mengelola sumber daya: tanaman kelapa sawit & karet Kebun Inti, Plasma Eksisting (PIRBUN & KKPA); Pabrik dan Infrastruktur untuk mencapai produktivitas tinggi serta kualitas prima dalam rangka tercapainya Harga Pokok af Pabrik yang efektif dan efisien untuk memenuhi permintaan pasar.

To lead the Production Directorate by managing theresources: of nucleus palm oil and rubber estates, existing plasma (PIRBUN & KKPA); Factories and Infrastructures so as to gain high productivity as well as prime quality product towards achieving an effective and efficient factory unit cost to meet market demand.

c. Direktur Keuangan & Pemasaran

c. Finance and Marketing Director

Memimpin Direktorat Keuangan & Pemasaran untuk memperoleh, mengelola sumber daya keuangan dan pemasaran hasil produksi sesuai RKAP yang efektif dan efisien untuk meningkatkan kesehatan perusahaan serta memperoleh margin penjualan produk yang optimal.

To lead the Finance and Marketing Directorate so as to gain, manage the financial resources and effectively and efficiently market the products established in RKAP to improve the company health and to obtain optimal margin of product sales.

d. Direktur SDM & Umum

d. Human Resource and GA Director

Memimpin Direktorat SDM & Umum untuk memberdayakan dan mengoptimalkan serta meningkatkan produktivitas sumber daya manusia sehingga mampu memberikan kontribusi dan nilai kepada Perusahaan serta mengelola pengadaan barang & jasa untuk memperoleh Harga Pokok FOB efektif dan efisien dan melakukan upaya meningkatkan citra perusahaan serta pengamanan aset perusahaan yang maksimum.

To lead Human Resource and GA Directorate to empower and optimize the productivity of human resource to enable them to provide contribution and values to the company, and manage the procurement of goods and services so as to obtain effective and efficient FOB price and to improve the image and maximum security of company assets.

e. Direktur Perencanaan dan Pengembangan

e. Planning and Development Director

Memimpin Direktorat Perencanaan & Pengembangan dalam hal RJP, RKAP dan Pengembangan Usaha Industri Hulu, Hilir, Jasa, Perdagangan dan pemanfaatan limbah dengan teknologi terbaik serta mencari sumber dana investasi Pengembangan Usaha tersebut yang didukung dengan Sistem Manajemen Informasi, sistem pengendalian mutu serta penelitian dan pengembangan

To lead the Planning and Development Directorate regarding the RJP, RKAP, and development of upstream and downstream industries, services, trades and waste utilization using the best technology and also to search for investment fund to develop above mentioned business undertaking supported by Management Information System as well as research and development for better

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

171


TATA KELOLA PERUSAHAAN

untuk kesehatan dan pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan.

health and sustainable company growth.

8. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Rapat Direksi

8. Frequency And Attendance In Board Of Directors Meetings

Segala keputusan Direksi diambil dalam rapat Direksi Keputusan dapat pula diambil di luar rapat Direksi sepanjang seluruh anggota Direksi setuju dengan cara dan materi yang diputuskan. Penyelenggaraan Rapat Direksi dapat dilakukan setiap waktu apabila dipandang perlu.

The decisions can be taken from inside or outside the managerial meetings, as long as all the members agree to the suggested materials. Managerial meetings can be called anytime, as long as it is necessary.

Rapat Direksi adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri oleh lebih dari 1/2 (satu perdua) jumlah anggota Direksi atau wakilnya yang sah. Dalam setiap rapat Direksi harus dibuat Risalah Rapat yang ditandatangani oleh Ketua Rapat Direksi dan seluruh anggota Direksi yang hadir, yang berisi hal-hal yang dibicarakan (termasuk pernyataan ketidaksetujuan/ dissenting opinion anggota Direksi jika ada) dan hal-hal yang diputuskan. Semua keputusan dalam rapat Direksi diambil dengan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan tidak dapat diambil dengan musyawarah mufakat, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak.

Managerial meetings are legal and have the rights to make binding decisions if attended by more than half of the members. A minute of meeting must be made in each meeting and must be signed by the moderator and all the present members The minute of meeting should include all the issues that have been discussed (including the dissenting opinions if any) and all of the decisions. All decisions must be made by deliberate consensus, if not the decisions must be voted.

FREKUENSI DAN KEHADIRAN DALAM RAPAT DIREKSI FREQUENCY AND ATTENDANCE IN BOARD OF DIRECTORS MEETINGS AMA NAME N JABATAN POSITION Ir. Kusumandaru, MBA Ir. Baim Rachman Drs. natsir Tarigan Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM Ir. Memed Wiramihardja, MM

172

Direktur Utama President Director Direktur Produksi Production Director Direktur Keuangan & Pemasaran Finance and Marketing Director Direktur SDM & Umum Human Resource and GA Director Direktur Perencanaan & Pengembangan Planning and Development Director

JML RAPAT NUMBER OF MEETINGS

KEHADIRAN ATTENDANCE

%

15

15

100%

15

15

100%

15

15

100%

15

15

100%

15

14

95%

9. Pelaksanaan Tanggung Jawab (Risalah Rapat Direksi)

9. Implementation of Responsibilities (Managerial Minute of Meeting)

Selama tahun 2010, Direksi PTPN XIII melaksanakan Rapat Direksi sebanyak 15 kali, membahas berbagai masalah dan strategi yang berkaitan dengan dengan pengurusan Perseroan. Hal-hal yang dibahas dan diputuskan bersama dalam Rapat Direksi tersebut adalah :

During 2011, the BOD of PTPN XIII has organized 15 meetings that discussed all kinds of matters and strategies that are correlated to the management of the company. The matters discussed and decided in the meeting are:

a. Bidang Produksi

a. Productional Matters

Investasi Tanaman Baru Kelapa Sawit di Kebun Ngabang meliputi ijin lokasi untuk 6.700 ha dengan target perluasan areal 2.500 ha dan perluasan areal kebun karet di Sintang 6.800 ha. Komisioning PMS Kembayan, Komisioning PMS Pelaihari:

Investing on planting new oil palms at Ngabang Plantation that consist of the location permit of 6,700 ha with a targeted expansion of 2,500 ha and the expansion of 6,800 ha of rubber plantation in Sintang. Commissioning PMS Kembayan and PMS Pelaihari: May

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

31 Mei-11 Juni 2011. Pembangunan PMS Pamukan dan PMS Lembah Batu. Pembangunan CRF (Middle Term Note). Materi Pembahasan RKO dan Evaluasi Kinerja. Peresmian PMS Pelaihari & PMS Kembayan Tanggal 18 Juli 2011 Tindak lanjut hasil kajian dari Balai Penelitian Sungai Putih mengenai pemecahan pengelolaan Kebun Danau Salak Kebijakan Direksi untuk produksi pada akhir tahun dengan mengoptimalkan sumber daya guna menangani panen. Pelaksanaan BUMN Perkebunan Award Tahun 2011 Pengembalian kredit Petani Plasma & bantaun biaya operasional KUD RKAP 2012 Bidang Tanaman Sumbangan PTPN XIII kepada Pihak III (Pemkab. Tanah Grogot) Implementasi Inovasi Bidang Tanaman Karet

31-June 11, 2011. Construction of PMS Pamukan and PMS Lembah Batu. Construction of CRF (Middle Term Note). Discussion of RKO and performance Evaluation Inauguration of PMS Pelaihari and PMS Kembayan, July 18, 2011 Follow up the study results from Sungai Putih Study Center on splitting-up the management of the Danau Slak Plantation The BOD’s policy of the end-year production by optimalizing harvesting resources The implementation of the 2011 BUMN Plantation Award Returning the loans of Plasma Farmers and Operational Cost Assistance for Village Unit Cooperative (KUD) 2012 RKAP on Plantation Donation from PTPN XIII to a Third Party (Local Government of Tanah Grogot) Innovation in Rubber Plantation

b. Bidang Keuangan dan Pemasaran

b. Financial and Marketing Matters

Program MTN (Middle Term Note) dan Kredit Investasi untuk Kegiatan Investasi tahun 2011. Program Obligasi sebesar 200 M dan Rencana Initial Public Offering (IPO). Bonus Kinerja Tahun 2010 Pelaksanaan RKO per Triwulan 2011 Pelaksanaan Rekening Koran Kebijakan Direksi tentang aturan akuntansi berbasis IFRS terkait dengan pengalokasian beban administrasi & umum Kebun/Unit. Kebijakan Direksi untuk Cost Reduction Program. Biaya total produksi diupayakan 95% dari RKAP 2011. RUPS Luar Biasa Evaluasi Kinerja Perusahaan, khusus bidang pemasaran Pembahasan Format RKAP 2011 Surat Keberatan Pajak : Kurang Bayar PPN Tahun Buku 2009 (Pokok+Denda) ± 103 M-PTPN XIII Mengajukan Surat Keberatan.

Middle Term Note Program and Investment Loans for investments in 2011 Obligation program of 200 billion and Initial Public Offering plan 2010 Performance Bonus Implementation of RKO per trimersters in 2011 Implementation of checking accounting The BOD policy on IFRS accountability that is related to the allocation of administrative and general charges The BOD policy for Cost Reduction Program. The total production cost is attempted to be 95% from the 2011 RKAP Extraordinary RUPS Corporation Performance Evaluation, especially the marketing department Discussion of the 2011 RKAP format Tax objection letter: Paying less of the PPN Financial year 2009 (basic tax+fine) ± 103 billion—PTPN XIII will issue a tax objection letter

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

173


TATA KELOLA PERUSAHAAN

c. Bidang SDM, Umum & Pengadaan Menetapkan filosofi kerja perusahaan tahun 2011. Mutasi dan promosi bagi pejabat puncak dan jabatan Kepala Bidang/Kepala Urusan/Asisten Kepala/serta Staf Urusan/Asisten, pengangkatan karyawan OJT sebagai karyawan golongan III, penempatan masa kerja kontrak Karyawan Gol. III – Rekrut Sarjana dari Luar. Menetapkan kegiatan Sharing Day, sebagai pengganti Upacara Kesadaran Nasional tanggal 17 setiap bulan. Restrukturisasi Organisasi bagian Pengembangan Usaha, penyempurnaan struktur organisasi Bagian PSDM, reviu organisasi. Audit Anak Perusahaan PT Kalianusa. Keikutsertaan PTPN XIII pada expo tingkat nasional yang akan dihadari oleh Presiden RI pada tanggal 30 Mei 2011. Talent Mapping Karyawan Gol. III & IV Penyerahan penghargaan bagi Jubilaris pada HUT Kemerdekaan RI-ke 66 Monitoring HGU & HGB perusahaan, serta penyelesaian permasalahan lahan HGU. Rapat Pleno Federasi SPBUN PTPN I s.d PTPN XIV di Kantor Direksi PTPN XIII. Reviu Judical untuk pencabutan pasal 21 dan pasal 47-UU No. 18 tahun 2004 tentang perkebunan oleh Mahkamah Konstitusi. Kejelasan status Karyawan PTPN XIII di anak perusahaan PT Kalianusa dan kompensasi karyawan yang ditempatkan di PT Kalianusa. Evaluasi Tenaga Kerja yang ideal

174

c. Human Resources, General, and Procurement Matters Determining the 2011 work philosophy of the corporation Mutation and promotion for top officials and head of sections/vice chairpersons/business staffs, appointing OJT staffs as third level staffs, placement of employees’ contract term for third level staffs-recruit fresh graduates. Determining the Sharing Day activity to replace The National Assembly of Awareness on the 17th of every month Organization restructuring as part of the business development, refining the structure, organizing the PSDM, reviewing the organization Auditing PT Kalinusa PTPN XIII’s participation on the national expo which will be attended by the President of RI on May 30, 2011. Third and fourth level Employee Talent Mapping Awarding the Jubilaris on the 66th celebration of the Independence Day of RI Monitoring the corporation’s HGU and HGB; also solving the probkem of the HGU land. Pleno Meeting of the SPBUN PTPN I until PTPN XIV Federation at the PTPN XIII Managerial Office. Making judicial review to refoke the article 21 and article 47 of the Legislation No. 18 year 200 Status clarity of the employees of PTPN XIII in its subsidiary, PT Kalinusa, and the compensation for the employees who are assigned there Evaluation for the idle staffs

d. Bidang Perencanaan & Pengembangan

d. Planning and Development Matters

Persiapan pelaksanaan Acara Rapat Retreat berkaitan dengan RKAP, Capital Expenditure (CAPEX) dalam rangka percepatan pembangunan ekonomi. Tindak lanjut hasil retreat di Bogor. Mempersiapkan program ketahanan pangan PTPN XIII. Rencana pembangunan PMS Pamukan dan PMS lembah batu di Kalimantan Selatan. Mempersiapkan program ketahanan pangan PTPN XIII.

Planning the Retreat Meeting that is realted to the RKAP, Capital Expenditure (CAPEX) for the acceleration of the economic growth Following up the outcome of the retreat that was held in Bogor Preparing the Food Security Program of PTPN XIII Planning the construction of PMS Pamukan and PMS Lembah Batu in South Kalimantan Planning the construction of CRF Batulicin

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Rencana pembangunan CRF Batulicin. Persiapan peresmian PMS Kembayan & PMS Pelaihari. Pembahasan RKAP 2011 dan RKAP 2012. Presentasi Inovasi dalam angka BUMN Track Award.

Planning the construction of CRF Batulicin Preparing for the PMS inauguration of PMS Kembayan dan PMS Pelaihari Discussing the 2011 and 2012 RKAP Innovation presentation in numbers of the BUMN Track Award

10. Rangkap Jabatan Direksi

10. Concurrent Positions of the BOD

Sesuai dengan Anggaran Dasar PTPN XIII, Anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap pada Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Milik Swasta, memangku jabatan rangkap seabagai Dewan Komisaris/Dewan Pengawas pada Badan Usaha Milik Negara, Jabatan Struktural dan Fungsional lainnya pada instansi/lembaga pemerintah pusat dan atau daerah, Jabatan lainnya sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan, pengurus partai politik dab/atau calon anggota legislative dan/atau calon Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, dan/atau Jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan.

Members of the BOD could not have concurrent positions as the member of the BOD in other State-owned Enterprise, a Regional Owned Enterprise (BUMD), and/or Private Enterprise, having other structural and/or functional positions in a governmental office either at the central government or the local government, being a member of a political party and/or candidate of the legislative and/ or other controversial positions that may cause conflict of interests.

11. Prosedur Penetapan dan Remunerasi Direksi

11. Procedure for Determination of the Remuneration of the BOD

Remunerasi bagi Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. Sesuai ketentuan dimaksud, penghasilan Direksi, Dewan Komisaris, dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara meliputi Gaji/ Honorarium, Tunjangan, Fasilitas dan, Tantiem/Insentif Kinerja.

The renumerationfor the BOD member is decided by the RUPS which refers to the Decree of the Minister of state-owned enterprises No. PER-07/MBU/2010 dated 27 December 2010 on the Guidelines of Determining the Income of the BOD, the BOC, and the BUMN Board ofTrustees. Based on the actual regulation, the income of the BOD, the BOC, and the BUMN BOT includes salary, allowance, facilities, and tantiem/performance incentives.

Pada tahun 2011, Prosedur penetapan remunerasi bagi Direksi adalah sebagai berikut : a. Direksi membuat kajian perhitungan atas penghasilan diterima (take home pay) yang terdiri atas gaji, tunjangan, fasilitas dan tantiem/insentif kinerja yang formulasinya mengacu pada PER- 07/MBU/2010. b. Usulan tersebut diajukan dan dibahas bersama Dewan Komisaris yang selanjutnya akan dibawa ke RUPS untuk diputuskan lebih lanjut. c. RUPS akan melakukan penilaian atas usulan penghasilan Direksi sesuai peraturan berlaku dan mengambil keputusan. d. Direksi mengeluarkan Surat Keputusan No. 13.09/KPTS/ R/073/2011 tgl. 1 Agustus 2011 tentang Penghasilan Bagi Direksi. e. Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan remunerasi dimaksud.

In 2011, the procedure of the renumeration of the BOD Members is as follows: a. The Management studies the take home pay that includes the salary, allowance, facilities, and tantiem/ performance incentives which formula refers to PER-07/ MBU/2010. b. The proposal will then be submited and discussed with the BOC and will then be presented to the RUPS for further follow up. c. RUPS will evaluate the income proposal of the BOC based on the applied regulations and will then make decisions. d. The BOD issues a decree No. 13.09/KPTS/R/073/2011 dated 1 August 2011 on the Income for the Board of Management e. The Board of Commisioners will do a supervision towards the renumeration

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

175


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Komponen Perhitungan Penghasilan/Remunerasi Bagi Direksi

Renumeration Components for the Board of Directors

Mekanisme dan prosedur perhitungan remunerasi bagi Direksi telah mengacu pada PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010. Komponen perhitungan penghasilan bagi Direksi untuk tahun 2011, adalah sebagai berikut :

The mechanism and procedure of the renumeration for the Board of Directors will refer to PER-07/MBU/2010 dated 27 December 2010. The components of the renumeration for 2011 is as follows President Director.

komponen Penghasilan Income Components

Direktur Utama President Director: Rp 68.600.000,- (100%) Direktur Director: Rp 61.740.000,- (90% gaji Dirut Pres. Dir. Income) THR Keagamaan 1 x Gaji/Honorarium Religious Holiday Allowance 1 x salary/Honorarium Tunjangan Komunikasi (maksimum 5 %) Communication incentive (maximum 5 %): - Direktur Utama President Director Rp 3.430.000, - Direktur Director Rp 3.087.000,-

gaji/Honorarium Salary

Santunan purna jabatan dalam bentuk Program Asuransi Purna Jabatan Retirement Allowance in the form of Retirement Insurance Prog Pakaian Dinas Uniforms

2 stel setahun 2 sets a year

Tunjangan cuti Leave allowance: - Cuti tahunan Annual leave 1 x gaji salary - Cuti besar/panjang Long term leave 2 x gaji (per 3 tahun) salary (per 3 tahun/years) Tunjangan Allowance

Tunjangan perumahan disediakan perusahaan, namun jika tidak maka di berikan Housing is provided by the corporation, if not then: - Direktur Utama President Director Rp 14.985.000,- / bulan month - Direktur Director Rp 13.320.000,- / bulan month Bantuan Hukum : Sesuai Kebutuhan Tunjangan biaya utilitas bersifat at cost maksimum sebesar 30% dari tunjangan perumahan dan berlaku bagi Direksi yang tidak mendapat fasilitas rumah jabatan. Judicial Allowance: according to the needs of the utility allowance at cost maximum of 30% from the housing allowance and is intended for the Director who did not receive housing allowance.

Fasilitas Facility

Tantiem dan Insentif Kinerja Performance Incentive

176

Fasilitas Facilities: - Kendaraan dinas Transportation maksimal 3000 cc maximum 3000 cc - Fasilitas kesehatan Health Facilities - Perkumpulan profesi Professional Associations - Bantuan hukum Judicial Advocacy - Club membership Maks. Rp50 juta / tahun Max. Rp50 million/year - Tunjangan representasi t cost maks. Rp120 juta / tahun Represtation Allowance At cost max Rp120 million/year Diberikan tantiem yang terpisah dari ketentuan Bonus karyawan dan ditetapkan oleh RUPS Tatiem is given apart from the Bonus policy made by RUPS

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

12. Remunerasi Direksi Tahun 2011

12. Remunaration for the BOD in 2011

Remunerasi Direksi

Renumeration for Board of Directors

Sesuai putusan RUPS atas persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan tahun buku 2010 No. 13.00/X/115/VI/2011, tanggal 16 Juni 2011, remunerasi gaji Direktur Utama untuk tahun 2011 sebesar Rp 68.600.000,00 per bulan (enam puluh delapan juta enam ratus ribu rupiah). Gaji anggota Direksi ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direktur Utama.

According to the decision of General Meeting of Shareholders to give approval on annual report and ratification of the calculation of the book year of 2009, on June 30, 2010, renumeration of CEO salary for year 2010 is the same as that of 2009, that is IDR61,366,000.- (sixty one million three hundred sixty six thousand rupiahs) per month. The salary of the members of the BOD is 90% of that of CEO.

a. Imbalan Jangka Pendek

a. Short Term Allowances

Imbalan jangka pendek yang diberikan Perseroan kepada Direksi meliputi tantiem yang terpisah dari ketentuan bonus karyawan. Besarnya tantiem ditetapkan oleh RUPS. Selain itu, Direksi juga menerima Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan, tunjangan komunikasi diberikan at cost maksimal sebesar Rp 3.430.000,- tunjangan pakaian, tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti besar, tunjangan perumahan apabila Perusahaan tidak menyediakan rumah jabatan, tunjangan utilitas.

Allowances provided by the Company for BOC include tantiem wich separated with the employee bonus provision. Tantiem amount is determinated by GMS. In adittion, the BOC also receive religious holiday allowance (THR), communication allowance is given at cost the maximum limit of IDR3.430.000, clothing allowance, a housing allowance is provided, if the company does not provide the housing, therefore the BOC member will receive Utility Allowance.

b. Imbalan Jangka Panjang Imbalan jangka panjang diberikan dalam bentuk santunan purna jabatan berupa premi asuransi pada PT Asuransi Jiwasraya, maksimal sebesar 25% dari gaji. Imbalan ini akan diberikan pada saat Direksi mengakhiri masa jabatannya, dengan jumlah manfaat premi untuk Direktur Utama sebesar Rp 824.871.912,-, sedangkan masing-masing Direksi menerima manfaat sebesar Rp 729.666.879,-

b. Long Term Rewards Long term rewards are given in the form of retirement insurance premi from PT Asuransi Jiwasraya max. 25% from the salary. This reward will be given to the BOD after they finish their service terms, with the total premi for CEO of IDR 824.871.912,-, while each of the BOD receives IDR 729.666.879,-.

c. Fasilitas Direksi juga mendapatkan fasilitas berupa fasilitas kendaraan dinas, fasilitas kesehatan, fasilitas bantuan hukum, fasilitas rumah jabatan diberikan apabila tidak disediakan tunjangan perumahan oleh perusahaan, fasilitas club membership, fasilitas perkumpulan profesi, fasilitas biaya representasi.

c. Facility The BOD also received a number of facilities including transportation facility, health facility, legal assistance facility, should there be no housing allowances, Housing facility is provided by the company, Club membership facility, Profession Association, and representation facility.

RENUMERASI DIREKSI REMUNERATION OF THE BOD AMA NAME N

GAJI PER TH. HONORARIUM 1

Ir. Kusumandaru, MBA Ir. Baim Rachman Drs. natsir Tarigan Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM Ir. Memed Wiramihardja, MM TOTAL

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

TUNJANGAN PER TH. GAJI BERSIH PER TH. TANTIEM+THR ALLOWANCE PER YEAR THP PER YEAR 2 3=1+2 4

JUMLAH SETAHUN TOTAL PER YEAR 5=3+4

485.063.824 440.057.442 440.057.442 440.057.442 440.057.442 2.245.203.592

1.323.864.208 1.407.946.041 1.200.438.570 1.404.330.282 1.200.437.958 6.539.817.059

823.200.384 752.892.599 740.881.128 752.892.840 740.880.516

15.600.000 216.996.000 19.500.000 211.380.000 19.500.000

3.810.747.467

482.976.000

838.800.384 969.888.599 760.381.128 964.272.840 760.380.516 4.293.728.467

177


TATA KELOLA PERUSAHAAN

13. Remunerasi Anggota Direksi yang Menjabat Sebagai Komisaris di Anak Perusahaan/ Perusahaan Afiliasi

13. Renumeration for the BOD who are In Charge of the Commissioners in the Subsidiariesi

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: Per-01/MBU/ 2011 Pasal 19, Direksi harus menyampaikan informasi mengenai jabatan Dewan Komisaris di anak perusahaan/perusahaan patungan dan/atau perusahaan lain, termasuk gaji, fasilitas, dan/ atau tunjangan lain yang diterima dari anak perusahaan/ perusahaan patungan BUMN yang bersangkutan, untuk dimuat dalam Laporan Tahunan BUMN. Berikut diuraikan rincian tentang hal tersebut:

According to the Decree of the Minister of State-owned Enterprises Number Per-01/MBU/ 2011 Article 19, the Board of Directors should give information on the duties of the Board of Commissioners in the subsidiary including the salary, facility, and/allowances that is being received from the realted subsidiary to be mentioned in the SOE Annual Report. These are the description of the particular matter:

a. Sesuai Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Nusantara Batulicin tanggal 27 Desember 2011, dengan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 15, Komponen Perhitungan Remunerasi Anggota Direksi selaku Komisaris di PT Nusantara Batulicin adalah sebagai berikut :

a. According to the Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Nusantara Batulici dated 27 December 2011, with the Company’s Articles of Association Article 15, the Components of the Renumeration of the Board of Directors as the Commissioners of PT Nusantara Batulicin is as follows:

GAJI HONORARIUM SALARY

Komisaris : Rp 10.000.000,00. (36% dari gaji Direktur Utama) Commissioner: IDR 10,000,000.00 (36% of the CEO’s Salary)

TUNJANGAN ALLOWANCE

THR keagamaan : 1 x gaji Tunjangan Komunikasi (maksimum Rp 500.000,00), at cost. Pakaian dinas : 1 stel setahun (PDH/batik). Bantuan hukum: sesuai kebutuhan tunjangan biaya Religious Holiday Allowance: 1 x salary Communication Allowance (max. IDR 500,000.00), at cost Uniform : 1 stel setahun (PDH/batik). Judicial Allowance: according to the needs for allowance

TANTIEM DAN INTENSIF KINERJA TANTIEM DAN INTENSIF KINERJA

Sesuai RUPS & pembagian berdasarkan persentase. Beban perusahaan, kecuali pajak tantiem. According to the RUPS and the distribution is based on percentage of the company’s charge, excluding tantiem tax

178

Pada tahun 2011, Baim Rahman (Direktur Produksi PTPN XIII) juga menjabat sebagai Komisaris PT Nusantara Batulicin. Remunerasi Baim Rahman sebagai Komisaris selama tahun 2011 adalah nihil, dikarenakan PT Nusantara Batulicin baru berdiri pada 27 Desember 2011.

In 2011, Baim Rahman (Production Director of PTPN XIII) was also the Commissioner of PT Nusantara Batulici. Baim Rahman’s renumeration as the Commissioner during 2011 was was IDR 0.-, because the subsidiary had not been established before 27 December 2011.

b. Sesuai Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Kalimantan Agro Nusantara tanggal 24 Oktober 2009, dengan Anggaran Dasar Perseroan Pasal 23, Komponen Perhitungan Remunerasi Anggota Direksi selaku Komisaris di PT Kalimantan Agro Nusantara (KALIANUSA) adalah sebagai berikut :

b. According to the Decision of the Extraordinary General Meeting of Shareholders PT Kalimantan Agro Nusantara date 14 October 2009, with the Company’s Article of Association Article 23, the renumeration components for the Board of Directors as the commissioners in PT Kalimantan Agro Nusantara (KALIANUSA) are as follows:

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

GAJI HONORARIUM SALARY

Komisaris : Rp 10.000.000,00. (36% dari gaji Direktur Utama) Commissioner: IDR 10,000,000.00 (36% of the CEO’s Salary)

TUNJANGAN ALLOWANCE

THR keagamaan : 1 x gaji Tunjangan Komunikasi (maksimum Rp 1.250.000,00), at cost. Pakaian dinas : 2 stel setahun (PDH/batik). Bantuan hukum: sesuai kebutuhan tunjangan biaya Religious Holiday Allowance: 1 x salary Communication Allowance (max. IDR 1,250,000.00), at cost Uniform : 1 stel setahun (PDH/batik). Judicial Allowance: according to the needs for allowance

TANTIEM DAN INTENSIF KINERJA TANTIEM DAN INTENSIF KINERJA

Sesuai RUPS & pembagian berdasarkan persentase. Beban perusahaan, kecuali pajak tantiem. According to the RUPS and the distribution is based on percentage of the company’s charge, excluding tantiem tax

Pada tahun 2011, Memed Wiramiharja (Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPN XIII), juga menjabat sebagai Komisaris PT Kalianusa. Remunerasi yang diterima Memed Wiramihardja selaku Komisaris PT Kalianusa selama tahun 2011 adalah sebesar Rp140.400.000,00.

In 2011, Memed Wiramiharja (Director of Planning and Development of PTPN XIII) also became the Commissioner for PT Kalianusa. The renumeration that he received was IDR140,400,00.00.

14. Indikator Kinerja Direksi

14. Performance Indicators for The BOD

Penilaian Kinerja dan Remunerasi Direksi

Performance Appraisal and Remuneration for The BOD

a. Pemegang Saham menilai kinerja Direksi secara keseluruhan dan masing-masing anggota Direksi melalui mekanisme RUPS dengan mengacu pada Key Performance Indicators (KPI) dalam Kontrak Manajemen. b. Penilaian individual untuk tiap anggota Direksi dilakukan oleh Direktur Utama dan dilaporkan kepada RUPS untuk ditelaah dan dipertimbangkan. c. Hasil penilaian kinerja Direksi menjadi dasar perhitungan remunerasi Direksi. d. Remunerasi Direksi harus dapat memotivasi Direksi untuk mencapai pertumbuhan jangka panjang dan kesuksesan perusahaan dalam kerangka kerja yang terkontrol. Key Performance Indicator yang digunakan untuk mengukur kinerja Direksi dan sekaligus digunakan sebagai dasar penetapan remunerasi dituangkan dalam kontrak manajemen antara Direksi dengan Pemegang Saham tanggal 24 Mei 2011 setelah revisi RKAP. KPI yang digunakan PTPN XIII adalah KPI BUMN Perkebunan.

a. The shareholders assess the performance of the mem bers of the Board of Directors as a group and as an individual through the General Meeting for Shareholdrs mechanism. b. The individual appraisal toward each member of the Board of Directors shall be conducted by CEO and reported to General Meeting for Shareholders to be reviewed and considered. c. The result of the Board of Directors’ performance appraisal shall be a calculation basis for the members of the Board of Directors renumerationd. d. The renumeration of the Board of Directors must be able to motivate the directors to achieve the long-term growth and the company success in controlled work frame. Key performance indicator used to measure the performance of BOD and also used as a basis for determinate the remuneration stipulated in the management contract between the BOD and the Shareholders on May 24, 2011 after revision of RKAP. KPI used by PTPN XIII is the Plantation of SOE KPI.

Skor yang diperoleh pada tahun 2011 adalah 116,64% meningkat 4,86% terhadap tahun 2010 yang mencapai 111,23%.

The score obtained by the company in 2011 was 116.64% increasing 4,86% from the previous year which reached 111.23%.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

179


TATA KELOLA PERUSAHAAN

No. STRATEGI / INISIATIF STRATEGY / INITIATIVE

NILAI SCORE

1.

Overall Strategy

20

18,59

2.

Operational Management

20

17,79

3.

Cost Management

17,50

16,33

4.

Proses Bisnis Business Process

5

5,12

5.

Pengadaan Procurement

7,5

18,50

6.

Pengelolaan SDM & Umum Human Resource and General Affairs Management

10

11,59

7.

Perspektif dinamis Dynamic Perspectives

15

22,42

8.

Pelestarian Lingkungan Environmental Conservation

2,5

2,25

9.

Pembinaan Lingkungan Sosial Social Environment guidance

2,5

4,05

Jumlah / amount

100,00

116,64

15. Frekuensi dan Efektivitas Komunikasi antara Direksi dan Auditor Eksternal

15. The Frequency and the Effectivity of Communication Between the BOD and External Auditor

Pada tahun 2011, Auditor Eksternal yang ditunjuk Pemegang Saham adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto Sidik dan Rekan (HS&R). Sesuai ketentuan dalam kontrak, pihak KAP HS&R harus mengomunikasikan pelaksanaan pekerjaannya kepada Direksi dan Dewan Komisaris dalam bentuk: Pemaparan KAP atas dokumen rencana audit (Audit Plan) yang disampaikan sebelum penandatanganan kontrak. Pembahasan management letter atas temuan hasil audit baik ditingkat unit kerja maupun Kantor Direksi. Pembahasan draft final laporan hasil audit dan management letter.

In 2011, the Shareholders appointed the Hertanto Sidik and Co. (HS&R) Bureau of Public Accounting (KAP) as the external auditor. Based on the regulations inside the contract, KAP HS&R must communicate their works to the BOD and the Board of Commissioners in the form of: KAP’s esposition on the Audit Plan that will be communicated before signing the contract KAP’s presentation of the management letter from the findings, either in the business unit level or the Directors’ Offices KAP’s presentation on the final draft of the report of the audit findings and the management letters.

Pemaparan dan pembahasan atas hasil audit dimaksud selalu melibatkan Komite Audit dan Dewan Komisaris sebagai bagian dari transparansi dan akuntabilitas.

180

BOBOT VALUE

The description and the discussion of the audit results should always involve the Audit Committee and the BOC for transparency and accountability.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

16. Pelatihan Direksi

16. Training for The BOD

Untuk meningkatkan kompetensi berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya, PTPN XIII memfasilitasi berbagai program pelatihan, seminar, workshop, konferensi kepada anggota Direksi.

To enhance the competencies of the Board of Directors in relation to their duties and responsibilities, PTPN XIII facilitates various training, seminar, workshop, conference programs for the members of the Board of Directors.

AKTIVITAS PELATIHAN TRAINING ACTIVITY Kusumandaru

Indonesian Palm Oil Conference and 2012 Price Outlook (IPOC 2011 and Price Outlook 2012). Bali, 1-2 Desember 2011.

Natsir Tarigan

Indonesian Palm Oil Conference and 2012 Price Outlook (IPOC 2011 and Price Outlook 2012). Bali, 1-2 Desember 2011.

Wagio Ripto S

• Training and Director Ship Certification for Commisioners and Directors batch 25. LKID Jakarta/ 2-3 Maret 2011. • Diskusi dan Sharing Knowledge. Forum HCI-Kementrian BUMN, Jakarta, 29-Apr-2011. • How To Be Truly Excelent Leader. LPP Knowleadge Sharing “Talent Management”. LPP Yogyakarta, 22 Juli 2011. • Pembayaran Keanggotaan Koperasi HCI. Aula Rapat Kandir/ 7 Sept 2011 Jakarta. • Dinamika Production (SPP No. 13.00/SPP/1024/DLL/2011). 7 November 2011. • Training and Director Ship Certification for Commisioners and Directors batch 25. LKID Jakarta/ march 2-3, 2011 • Discussion and Sharing Knowledge. Forum HCI-Kementrian BUMN Jakarta, 29-Apr-2011 • How To Be Truly Excelent Leader. LPP Knowleadge Sharing “Talent Management”. LPP Yogyakarta, July 22, 2011. • Payment of Membership Cooperative HCL. Meeting Hall Kandir, Sept 7, 2011. • Dynamics of Production (SPP No. 13.00/SPP/1024/DLL/2011). November 7, 2011.

IV. Hubungan Dewan Komisaris dan Direksi

IV. Relationship Between BOC and BOD

1. Hubungan Direksi dan Dewan Komisaris

1. Relationship Between BOC and BOD

Sesuai Board Manual Dewan Komisaris dan Direksi, hubungan kerja Direksi dan Dewan Komisaris adalah hubungan Check and balances, sehingga tercipta pengelolaan Perusahaan secara professional, transparan dan efisien dalam rangka mencapai tujuan Perusahaan.

According to Board Manual of the BOC and the BOD, the work relationship between Board of Directors and Board of Commisioners is Check and Balances relationship, in order to create professional, transparent, and efficient company management to obtain the company objectives.

Sesuai dengan fungsi masing-masing, Direksi dan Dewan Komisaris memiliki komitmen yang tinggi untuk secara bersama-sama: a. Merealisasikan tujuan Perusahaan berupa tercapainya kelangsungan usaha Perusahaan dalam jangka panjang yang tercermin pada: Tercapainya Value of the Firm sebagaimana diharapkan oleh Pemegang Saham Terlaksananya dengan baik internal kontrol dan manajemen risiko. Tercapainya imbal hasil (return) yang wajar bagi Pemegang Saham. Terlindunginya kepentingan stakeholders secara wajar

According to their respective function, BOD and BOC are highly committed in concert to:

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

a. Realize the company goals that is the achievement of company business sustainability in long term which is reflected into: The achievement of Value of the Firm as expected by the Shareholders. The good implementation of internal control and risk management. The achievement of fair return for the Shareholders. The appropriate protection of stakeholder’s interest. The successful leadership succession and manage-

181


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Terlaksananya suksesi kepemimpinan dan kontinuitas manajemen di seluruh jajaran organisasi Perusahaan Terpenuhinya pelaksanaan Good Corporate Governance.

182

ment continuity in all levels of company organization. The implementation of Good Corporate Governance.

b. Menyepakati hal-hal di bawah ini untuk mendukung pencapaian visi dan misi serta strategi Perusahaan: Sasaran usaha, strategi, RJP maupun RKAP Kebijakan dalam memenuhi ketentuan perundang- undangan dan Anggaran Dasar Perusahaan. Kebijakan dan metode penilaian kinerja Perusahaan, unit-unit dalam organisasi Perusahaan dan personalianya. Struktur organisasi perusahaan di tingkat eksekutif yang mampu mendukung tercapainya sasaran usaha Perusahaan.

b. Agreeing on the following points to support the achievement of company vision, mission, and strategy: Business targets, strategy, Long Term Plan and Action Plan and Budget. Policies in complying with laws and regulations and company articles of association. Policies and methods of performance assessment upon the company, units within the company organization and its personnel. Company organization structure in the executive level which is able to support the achievement of company business targets.

2. Perbuatan Direksi yang Memerlukan Persetujuan Komisaris

2. The Director’s Actions that Needs Approval from the Commissioners

Sesuai pasal 11 ayat (8) Anggaran Dasar disebutkan bahwa perbuatan-perbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan tertulis Dewan Komisaris adalah: Mengagunkan aktiva tetap untuk penarikan kredit jangka pendek. Mengadakan kerja sama dengan badan usaha atau pihak lain berupa kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan asset, Kerja Sama Operasi (KSO), Bangun Serah Guna (Built Operate Transfer/BOT), Bangun Milik Serah (Built Own Transfer/BOWT), kerja

According to Article 11 paragraph (8) as mentioned in the Article of Association that the actions of the Board of Directors that must be approved by the Commissioners are: Utilizing the fixed assets for short term loan withdrawal Establish a partnership in the form of licence, management contract, asset loan, Operational Partnership (KSO), Build Operate Transfer (BOT), Build Own Transfer (BOT), Build Transfer OperateI (BTO), other partnerships with certain value or term that is approved by the Shareholders.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

sama lainnya dengan nilai atau jangka waktu tertentu yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham. Menerima atau memberikan pinjaman jangka menengah/ panjang, kecuali (utang atau piutang) yang timbul karena transaksi bisnis, dan pinjaman yang diberikan kepada anak perusahaan Perseroan dengan ketentuan pinjaman kepada anak perusahaan Perseroan dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Menghapuskan dari pembukuan piutang macet dan persediaan barang mati. Melepaskan aktiva tetap bergerak dengan umur ekonomis yang lazim berlaku dalam industri pada umumnya sampai dengan 5 (lima) tahun. Menetapkan struktur organisasi 1 (satu) tingkat di bawah Direksi.

3. Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi

Take and give out middle/long term loans, except debts and receivable accounts that are cause by business transactions, and loans that are given to subsidiaries with the loan policies to be reported to the BOC. Abolishing dead receivable accounts from the bookkeeping and the inventory of fixed goods. Releasing moving assets which age is up to five years, which are still economically normal for the industrial world. Establishing an organization structure which is one level under the Board of Directors

3. Joint Meeting of The BOC and The BOD

AMA NAME N JABATAN POSITION JML RAPAT NUMBER OF MEETINGS Komisaris Utama Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU 13 President Commissioner Komisaris Mayjen (purn) Adang Sondjaja 13 Commissioner Komisaris Dr. Revrisond Baswir, Ak, MBA 13 Commissioner Komisaris Thadeus Yus, SH, MPA 13 Commissioner Komisaris Hamzah Tawil, S.Ag, MS 13 Commissioner Komisaris Ir. Hanifah Affan, MM 13 Commissioner Direktur Utama Ir. Kusumandaru, MBA 13 President Director Direktur Produksi Ir. Baim Rachman 13 Production Director Direktur Keuangan & Pemasaran Drs. natsir Tarigan 13 Finance and Marketing Director Direktur SDM & Umum Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM 13 Human Resource and GA Director Direktur Perencanaan & Pengembangan Ir. Memed Wiramihardja, MM 13 Planning and Development Director

KEHADIRAN ATTENDANCE

%

13

100%

13

100%

13

100%

13

100%

13

100%

11

85%

13

100%

11

85%

11

85%

13

100%

12

92%

4. Kesimpulan dan Keputusan yang Ditetapkan Melalui Rapat Gabungan

4. Conclusions and Decisions Made from the Joint Meeting

Selama tahun 2011, kesimpulan dan keputusan yang ditetapkan melalui rapat gabungan adalah sebagai berikut: Persetujuan penambahan jumlah maupun komposisi investasi tercantum dalam RKAP 2011 PTPN XIII sebagaimana akibat hasil Rapat Kerja Presiden, jajaran Kabinet Indonesia Bersatu II dan Direksi BUMN yang diselenggarakan di Bogor, 21-22 Februari 2011. Persetujuan pengagunan aktiva terkait perpanjangan KMK yang diajukan oleh Direksi.

During 2011, the conclusions and decisions that were made from the joint meetings are as follows: Approval to add the number or investment compositions as mentioned in the 2011 RKAP as a result of the Work Shop of thePresident, the Indonesia Unite Cabinet II, and the BUMN Board of Directors which was held in Bogor, February 21-22, 2011. Approval of Collateral Assets related to the extension of KMK which was proposed by the Board of Directors. Approval to build PMS Pamukan and Lembah Batu as

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

183


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Persetujuan untuk membangun PMS Pamukan dan Lembah Batu, dengan syarat sustainable dan berdaya saing, kaitannya dengan biaya yang harus lebih efisein dibandingkan PMS yang ada saat ini, disertai perencanaan yang matang. Dewan Komisaris berpendapat usulan Direksi untuk pemberian dan pembayaran bonus kepada karyawan sebanyak 3 kali gaji bulan Desember 2010 dapat dilanjutkan. Namun kedepan harus dilakukan kajian sistem remunerasi yang komprehensif dengan formulasi yang adil dan perlu disosialisasikan sebelumnya. Untuk menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi pengawasan oleh Dewan Komisaris, rapat sepakat Direksi agar menunjuk personal di masing-masing bagian sebagai PIC membantu Dewan Komisaris disamping melaksanakan tugas sebagaimana kewajibannya sehari-hari. Dewan Komisaris berpendapat perlunya membentuk iron cash guna mengantisipasi risiko misalnya tidak tercapainya produksi, harga anjlok, piutang tidak tertagih, dan risiko lainnya yang menyebabkan tidak masuknya penerimaan kas kedepan. Dewan Komisaris berpendapat perlu disiapkan blueprint atau rancang bangun investasi sehingga memudahkan monitoring. Sehubungan dengan permohonan pembangunan PLTBS, Direksi perlu melakukan kesepakatan perjanjian lebih awal dengan PLN terutama pembentukan harga beli, pelaksanaannya agar memperhatikan pemilihan teknologi dan kapabilitas kontraktor. Dewan Komisaris mendukung permohonan pinjam pakai lahan di kebun Gunung Meliau untuk dermaga sungai yang juga digunakan oleh PTPN XIII sebagai tempat bongkar muat hasil produksi. Terkait agenda pembahasan assessment calon eksekutif, disepakati hal-hal sebagai berikut: - Dewan Komisaris menyetujui kriteria Assesment yang disampaikan oleh Direksi - Hasil Assesment dan usulan Direksi akan dibahas bersama Direksi dengan Dewan Komisaris - Disepakati prosesnya adalah Direksi menjaring melalui lembaga independen untuk disampaikan sebagai alternatif calon kepada Dewan Komisaris. Disepakati perlunya pengayaan format laporan kinerja dan kelengkapannya agar lebih mudah dipahami, misalnya ada peristiwa-peristiwa penting yang perlu diinformasikan kepada Dewan Komisaris. Dewan Komisaris mendukung pendirian anak perusahaan kerjasama PTPN XIII dengan Pemerintah subsidiary Daerah Kabupaten Tanah Bambu. Direksi dan Dewan Komisaris telah membahas dan sepaham terhadap kewenangan-kewenangan yang dilimpahkan sesuai Kepmen BUMN Nomor KEP-236/ MBU/2011 tanggal 15 November 2011, Anggaran Dasar

184

long as they are sustainable and competitive, this is related to the more efficient cost compared to the other existing PMS and should be planned carefully. The Board of Commisioners suggested that the Board of Directors’ proposal to give bonus to the employees as much as 3 (three) times of the actual salary in December 2010 should be continued. However, a comprehensive renumeration system should be examined so that it can be fair and must be socialized properly first. In order to support the implementation of duties and provisional function by the BOC, the Directors are to choose an individual from every unit as the PIC to help the BOC, besides doing their regular job. The BOC suggested that forming iron cash is necessary in order to anticipate the risk, e.g. production targets cannot be achieved, plummeting price, claims cannot be collected, and other risks that may cause a decline on the company’s income. The BOC suggested that a blueprint of the investment plan is necessary, to aid on the monitoring. According to the request to build power plan, the Directors should sign an agreement with the State Electricity Company (PLN), especially on the determining the purchase price, determining the choice of technology, and the capable contractors. The BOC supports the proposal to borrow and use the land in Gunung Meliau Plantation as river dock which will also be used by PTPN XIII as a loading dock for its products. Related to the agenda of Assessment of Executive Candidates, some agreements has been made, i.e: - The BOC agree the assessment criteria which was proposed by the Board of Directors - The Assessment result and the suggestions of the Directorswill be discussed together with the BOC - If the process is approved, the Directors will select a number of people in independent organizations as an alternative for future members of the Board.

Approval to enrich the reporting format and the rest of it will easily be finish, e.g. important should be informed all the way to the Board of Comissioners. The BOC supports the establishment of a susidiary in coorporation between PTPN XIII and the Government of Tanah Bambu Regency. The Board of Directors and the Board of Solution has discussed and has agreed that the distributed authorities are related to the Devree of the Minister of state-owned enterprises KEP-236/MBU/2011 dated 12 November 2011. A routine meeting fot the Board of Directors and the BOC is scheduled on the third week of every month. The Directors’ internal meeting is held every Tuesday. A more comprehensive secretariate organization should be established so that the functions of the BOC can be

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

terutama pada bagian tugas pokok dan fungsi. Rapat rutin Direksi dan Dewan Komisaris dijadwalkan pada minggu ke-3 setiap bulan. Rapat intern Direksi dijadwalkan setiap hari Selasa Perlu dibentuk Organisasi Sekretariat yang lebih lengkap agar tugas dan fungsi Dewan Komisaris dapat dijalankan lebih optimal. Terkait usulan kerjasama pembangunan kebun sawit di Tayan dengan PT ANTAM masih membutuhkan proses negosiasi kembali oleh Direksi dengan pihak ANTAM. Pembangunan PMS di Pamukan menjadi 30 ton/jam, akan dimasukkan program kerja dalam RKAP tahun 2012.

implemented optimally. In accordance to the partnership with PT ANTAM of making an oil palm plantation in Tayan, a further negotiation must be made. The construction of the PMS in Pamukan to increase the capacity by 30 tons/hour will be mentioned in the 2012 RKAP

5. Pengungkapan Kepemilikan Saham, Hubungan Keuangan dan Keluarga Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham

5.Disclosure of Shareholding, Financial and Family Relations of the Board of Commissioners, the Board of Directors and the Shareholders

Per posisi 31 Desember 2011, Seluruh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi tidak ada yang memiliki saham di PTPN XIII (Persero) maupun anak perusahaannya, baik secara langsung maupun tidak langsung. Demikian pula, tidak terdapat hubungan keuangan maupun hubungan keluarga antar Anggota Dewan Komisaris, antara Anggota Dewan Komisaris dan Direksi, antar Anggota Direksi.

By 31 December 2011, none of the members of the BOC and the Directors have a share in PTPN XIII or its subsidiaries, either directly or indirectly. Thus, there will be no financial contact or nepotism among the members of the Directors, among the members of the BOC towards the company.

KEPEMILIKAN SAHAM OWNERSHIP OF SHARES AMA NAME N

KEPEMILIKAN SAHAM KEPEMILIKAN SAHAM DI KEPEMILIKAN SAHAM DI DI PTPN XIII PERUSAHAAN ANAK PERUSAHAAN LAINNYA Ownership of Shares in PTPN XIII Ownership of Shares in Subsidiries Ownership of Shares in Other Company YA YES

TIDAK NO

YA YES

TIDAK NO

YA YES

TIDAK NO

Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU

-

X

-

X

-

X

Mayjen (purn) Adang Sondjaja

-

X

-

X

-

X

Dr. Revrisond Baswir, Ak, MBA

-

X

-

X

-

X

Thadeus Yus, SH, MPA

-

X

-

X

-

X

Hamzah Tawil, S.Ag, MS

-

X

-

X

-

X

Ir. Hanifah Affan, MM

-

X

-

X

-

X

Ir. Kusumandaru, MBA

-

X

-

X

-

X

Ir. Baim Rachman

-

X

-

X

-

X

Drs. natsir Tarigan

-

X

-

X

-

X

Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM

-

X

-

X

-

X

Ir. Memed Wiramihardja, MM

-

X

-

X

-

X

Dewan Komisaris

Direksi

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

185


TATA KELOLA PERUSAHAAN

HUBUNGAN KELUARGA FAMILY RELATIONSHIP AMA NAME N

DEWAN KOMISARIS BOC

DIREKSI BOD

PEMEGANG SAHAM PENGENDALI Controlling Shareholder

YA YES

TIDAK NO

YA YES

TIDAK NO

YA YES

TIDAK NO

Dr. Ir. Agus Pakpahan, APU

-

X

-

X

-

X

Mayjen (purn) Adang Sondjaja

-

X

-

X

-

X

Dr. Revrisond Baswir, Ak, MBA

-

X

-

X

-

X

Thadeus Yus, SH, MPA

-

X

-

X

-

X

Hamzah Tawil, S.Ag, MS

-

X

-

X

-

X

Ir. Hanifah Affan, MM

-

X

-

X

-

X

Ir. Kusumandaru, MBA

-

X

-

X

-

X

Ir. Baim Rachman

-

X

-

X

-

X

Drs. natsir Tarigan

-

X

-

X

-

X

Ir. Wagio Ripto Sumarto, MM

-

X

-

X

-

X

Ir. Memed Wiramihardja, MM

-

X

-

X

-

X

Dewan Komisaris

Direksi

6. Benturan Kepentingan

6. Conflict of Interest

Di dalam Code of Corporate Governance dinyatakan bahwa pengungkapan adanya benturan kepentingan wajib dilaporkan kepada Pemegang Saham paling lambat 5 (lima) hari sejak terjadinya situasi/kondisi tersebut. Pemegang Saham meneliti situasi/kondisi yang menunjukkan adanya indikasi tersebut dan dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. Anggota Direksi dan Komisaris termasuk keluarganya wajib mengungkapkan kepemilikan saham di perusahaan lain, yang disusun dalam format/ surat pernyataan tersendiri.

In Code of Corporate Governance, it is stated that disclosure of conflict of interest must be reported to the Shareholders at the latest five days starting from the incident of conflict of interest. Shareholders have to examine the situation/condition showing the indications and within 5 (five) days of the latest have to make decision to solve the problems. Member of Board of Directors and Board of Commissioners including their families have to disclosure the ownership of share in other company, written in a separate statement form/letter.

Apabila terjadi benturan kepentingan Perusahaan dengan kepentingan salah seorang anggota Direksi, keputusan mengenai penyelesaian benturan kepentingan dilakukan oleh Direktur Utama dan anggota Direksi lainnya dengan persetujuan Komisaris. Apabila benturan kepentingan menyangkut semua Direksi, perusahaan diwakili oleh Komisaris mengadakan RUPS Luar Biasa untuk menyelesaikan benturan kepentingan tersebut. Apabila terjadi benturan kepentingan antara kepentingan perusahaan dengan kepentingan salah seorang anggota Komisaris, keputusan mengenai penyelasaian benturan kepentingan diambil dalam RUPS.

186

When there is a conflict of interest between the interest of the company and the interest of one of Board of Directors, decision on the conflict resolution should be made by the President Director and other board of Directors with the approval from Commissioners. When the conflict involves all Board of Directors, the company represented by Commissioners shall hold Special Shareholder General Meeting to resolve the conflict of interest. When there is a conflict of interest between the company’s interest and one of commissioners’ interests, the decision on the conflict resolution should be made in Shareholder General Meeting

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

V. Asesmen terhadap Anggota Dewan Komisaris dan Direksi

V. Assessment of the Members of the BOC and the BOD

1. Proses Pelaksanaan Asesmen

1. Assessment Implementation Process

Asesmen atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan Direksi dilaksanakan bersamaan dengan asesmen GCG. Proses pelaksanaan asesmen atas kinerja tahun 2011 berlangsung tanggal 5 Maret 2012 sampai dengan 10 April 2012 di Pontianak dan Jakarta. Periode yang dinilai adalah tahun 2011 (periode 1 januari 2011 s.d 31 Desember 2011) serta periode sebelum maupun sesudahnya sepanjang memiliki kaitan sebagai dasar pengambilan kesimpulan atau penilaian.

Assessment of the performance of the members of the BOC and BOD in conjunction with the GCG assessment. The assessment implementation process of 2011 took place from 5 March 2011 to 10 April 2012 in Pontianak and Jakarta. The assessement was conducted upon the BOC and BOD performance in 2011 (from 1 January 2011 to 31 December 2011), including the their performance in the previous and the following financial year, with regards to their correlation as the basis for conclusion or assessment making.

Proses pengumpulan data asesmen dilakukan melalui reviu dokumen, penyebaran kuesioner, wawancara dan observasi. Selanjutnya, data yang terkumpul dianalisis/ diolah. Pemberian nilai berdasarkan tingkat capaian aktual dari masing-masing parameter, dibandingkan dengan bobot dari masing-masing parameter.

Assessment data collection process is carried out through document reviews, distribution of questionnaire, interviews and observations. The collected data will then be analyzed/processed. The scoring is based on the level of actual achievement of each parameter, compared with the value of each parameter.

2. Kriteria Asesmen

2. Assessment Criteria

Kriteria asesmen kinerja Dewan Komisaris telah disetujui oleh Kementerian BUMN dan BPKP meliputi 12 indikator dan 33 parameter, yaitu: Kesempatan pembelajaran bagi komisaris; Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas; Persetujuan Komisaris atas asumsi dan rencana pencapaian dalam RJPP dan RKAP; Arahan dan kontrol komisaris terhadap Direksi atas implementasi dan kebijakan perusahaan; Akses bagi komisaris atas informasi perusahaan; Peran komisaris dalam pemilihan calon anggota Direksi; Tindakan komisaris terhadap (potensi) benturan kepentingan yang menyangkut dirinya; Keterbukaan informasi; Pemantauan efektifitas praktik GCG; Pertemuan rutin dan dokumentasi pelaksanaan kegiatan komisaris dan peran Sekretaris Komisaris.

The assessment criteria for the performance of the BOC which have been approved by the Ministry of State Owned Enterprise and the Board of Supervisor of Finance and Development consist of 12 indicators and 33 parameters, namely: Learning opportunity for the Commissioners; Clarity of function, division ofduties, responsibilities and authority; Approval of Commissioners onassumptions and plans of achievements In RJPP and RKAP; Direction and control of the commissioner of the BOD and the implementation of company policies; Access to the company information for the Commissioners; The role of commissioners in the selection of candidates for theBoard of Directors; Actions taken by Commissioners to resolve (potential) conflicts of interest concerning themselves; Disclosure ofinformation; Monitoring the effectiveness of GCG practices; Regular meetings and documentation of activities implementation and the role of the Secretary of the Commissioner.

Kriteria asesmen kinerja Direksi meliputi 8 indikator dan 35 parameter, yaitu: Kesempatan pembelajaran bagi Direksi; Kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otoritas; Peran Direksi dalam perencanaan perusahaan; Peran Direksi dalam pemenuhan target kinerja perusahaan; Kontrol terhadap implementasi rencana kebijakan perusahaan; Tindakan Direksi terhadap (potensi) benturan kepentingan; Keterbukaan informasi dan Pelaksanaan pertemuan rutin.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

The assessment criteria for the Board of Directors consist of 8 indicators and 35 parameters, namely: Learning opportunity for the Directors; Clarity of function, division of duties, responsibilities and authorities; The roles of Directors in company planning; The roles of Directors in the achievement of the company performance targets; Control over the company policy plan implementation; Actions taken by Directors to resolve (potential) conflicts of interest; Disclosure of information and conducting routine meeting.

187


TATA KELOLA PERUSAHAAN

3. Pihak yang Melakukan Asesmen

3. Parties Performing the Assessments

PTPN XIII telah menunjuk pihak eksternal, yaitu BPKP Perwakilan Kalbar untuk melakukan asesmen terhadap Dewan Komisaris dan Direksi, terkait dengan kinerja penerapan GCG. Nilai asesmen atas kinerja Komisaris tahun 2011 mencapai 24,09 (bobot 27,72), sedangkan nilai asesmen Direksi mencapai 22,49 (bobot 27,00).

PTPN XIII has appointed an external party, namely the Board of Supervisor of Finance and Development Representative for West Kalimantan to perform an assessment to the BOC and BOD, in relation with the performance of GCG implementation. The assessment score of the Commissioners performance in 2011 reached 22.47 (value 27.72), whereas the assessment score of the BOD reached 22.88 (value 27.00).

VI. Komite-Komite di Bawah Komisaris

VI. Committees under the BOC

1. Komite Audit

1. Audit Committee

a. Dasar Pembentukan Komite Audit Pembentukan Komite Audit mengacu pada UndangUndang No. 19 tahun 2003 pasal 70 tentang BUMN, yang menyebutkan bahwa Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN wajib membentuk Komite Audit. Pembentukan Komite Audit juga diatur dalam Peraturan Menteri Negara No. Per-05/MBU/2006.

a. Basis Formation of Audit Committee The Formation of Audit Committee refers to the Regulation No. 19 Year 2003 Chapter 70 about SOE, which mentions that the Board of Commissioners and the Board of Supervisors of SOE are obliged to form an Audit committee. The formation of Audit committee is also stipulated in the Regulation of State Ministry Number Per-05/MBU/2006.

Komite Audit PTPN XIII sudah dibentuk sejak tahun 2003, dan terakhir diperbaharui tanggal 2 Maret 2009 berdasarkan keputusan Dewan Komisaris Nomor Kom/ SK-02/III/2009.

Audit committee of PTPN XIII has been established since 2003, and has just been renewed on March 2, 2009 based on the Decree of the BOC Number Kom/SK-02/III/2009.

b. Tujuan Pembentukan Komite Audit Tujuan Pembentukan Komite Audit adalah membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan PTPN XIII yang dijalankan oleh manajemen, mencakup pengawasan terhadap proses audit yang dilakukan oleh SPI maupun auditor ekstern, sistem pengendalian intern, proses laporan keuangan perusahaan, serta kepatuhan terhadap peraturan perundang–undangan yang berlaku.

b. The Objectives of Audit committee Establishment The objective of the Audit committee establishment is to assist the Board of Commissioners to do the supervision on the PTPN XIII management which is run by the management executives, involving the supervision on the auditing process done by SPI and external auditor, internal controlling system, the making process of company financial statement, and the compliance with the regulations of law in effect.

c. Struktur dan Keanggotaan Komite Audit Sesuai pasal 7 Peraturan Menteri Negara BUMN No. Per05/MBU/2006 tanggal 20 Desember 2006 tentang Komite Audit bagi BUMN disebutkan bahwa Komite Audit dipimpin oleh seorang Ketua yang berasal dari anggota Komisaris yang independen bagi persero terbuka atau anggota komisaris yang dapat bertindak independen bagi persero tertutup atau PERUM. Selanjutnya mekanisme dan tata cara pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit diatur lebih lanjut dalam Piagam Komite Audit yang disahkan oleh Keputusan Dewan Komisaris No. Kom/SK.02/I/2007 tanggal 26 Januari 2007.

c. Structure and Membership of Audit Committe According to Article 7 of the Decree No. Per-05/MBU/2006 dated on Desember 20, 2006 about Audit Committee for BUMN, it is mentioned that the Audit Committee is directed by one Chairperson who comes from the Board of Commissioners who is independent for public company or a Commissioner who can act independently in a closed corporation. Thus the appointment and discharging mechanism is regulated inte Committee’s Charter which is legalized byt the Regulations of the Boar of Commissioners No. Kom/SK.02/I/2007 dated on 26 Januari 2007

Mengacu pada ketentuan dimaksud dan memperhatikan latar belakang akademis serta faktor independensi maka Dewan Komisaris berdasarkan Keputusan Nomor Kom/

188

Based on the Decree of the BOC Number Kom/SK-02/ III/2009 on 2 March 2009 regarding the appointment of the Head and Member of Audit Committee of PTPN XIII for the period of 2009, the structure of Audit Committee is

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

SK-02/III/2009 tanggal 2 Maret 2009 menetapkan Dr. Revrisond Baswir Ak, MBA sebagai Ketua Komite Audit PTPN XIII (Persero) dan dua orang sebagai anggota Komite Audit dengan susunan sebagai berikut:

as follow: Determine Dr. Revrisond Baswir, Ak., MBA as the chair-person of the Audit Committee of PTPN XIII and two other people as the member of the committee. Therefore those people are who is orderly:

KOMPOSISI KOMITE AUDIT COMPOSITION OF AUDIT COMMITTEE NAMA NAME

JABATAN POSITION

Revrisond Baswir

Ketua (Komisaris Independen) Chairman (Independent Commissioner)

Irland Y Muhammad

Anggota (Pihak Independen) Member (Independen Party)

Moh. Nurhadi Cahyono

Anggota (Pihak Independen) Member (Independen Party)

PROFIL KOMITE AUDIT PROFILE OF AUDIT COMMITTEE

Revrisond Baswir Ketua Chairman Profil dapat dilihat pada bab Laporan Dewan Komisaris. His profile is detailed in Report of Board of Commissioners.

Irland Y. Muhammad Anggota Member Lahir di kota Silungkang tanggal 16 Oktober 1964. Menyelesaikan pendidikan sarjana Teknik Mesin di Delft University, Netherlands, Belanda, dan pendidikan S2 di Program Magister Manajemen - Institut Pertanian Bogor (2000). Pengalaman kerja sebagai Sekretaris Dewan Komisaris PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), Asisten Revrisond Baswir (Head). Presiden Direktur PT ABK, Peneliti di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Anggota Komite Audit PTPN XIII (Maret 2009 s/d sekarang). He was born in kota Silungkang, 16 October 1964. He completed his undergraduate degree in Mechanical Engineering of Delft University, Netherlands, Holland and post graduate degree in Magister Management - Bogor Agricultural University in 2000. Workinng experience as Secretary of Board of Commissioner of PT Merpati Nusantara Airlines (Persero), as the assistant of President Director PT ABK, as a researcher in The Agency of Technology Study and Application (BPPT), as the member of audit committee of PTPN XIII (March 2009 until now).

Moh. Nurhadi Cahyono Anggota Member Lahir di kota Pati tanggal 10 Mei 1973. Pendidikan formal jurusan akuntansi pada Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, S2-nya di Program MM Universitas Pajajaran. Pengalaman kerja sebagai Anggota Komite Audit PTPN XIII (Maret 2009 s/d sekarang), auditor BPKP (1994-2002), auditor di beberapa Kantor Akuntan Publik, dan terakhir bergabung dengan Kantor Akuntan Publik “Chatiem, Atjeng, Jusuf dan Rekan”, advisor divisi keuangan, tenaga konsultan perpajakan, anggota Komite Audit PT Askes (Persero) sejak tahun 2008. He was born in Pati on 10 May 1973. He got his formal education in accounting department in Sekolah Tinggi Akuntansi Negara and master degree in MM Program in Pajajaran University. Working experience, as Audit Committee Member of PTPN XIII (since March 2009 until now), as an auditor in Financial and Development Supervisory Board (1994-2002), working in some Public Accounting Firms and lastly joined with Public Accounting Firm “Chatiem, Atjeng, Jusuf and Partners”, as an advisor in finance division, as tax consultant, as a member of Audit Committee of PT Askes (Persero) since 2008.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

189


TATA KELOLA PERUSAHAAN

d. Independensi Komite Audit

d. Audit Committee’s Independence

Sesuai ketentuan dalam Piagam Komite Audit disebutkan bahwa persyaratan bagi anggota Komite Audit adalah independensi, integritas dan bekerja secara professional dengan rasa tanggung jawab.Kriteria independensi yang ditetapkan adalah:

Based on the regulations of the Audit Committee Charter, the conditions for a Audit Committee Member is independent, having integrity, and should work professionally with full responsibility as stated as follows:

a. Anggota Komite Audit dipilih melalui fit and proper test. b. Pihak ekstern yang diangkat menjadi anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan usaha maupun hubungan afiliasi dengan perseroan, Direktur atau Komisaris. c. Tidak menerima kompensasi apapun dari PTPN XIII atau dari anak perusahaan atau afiliasinya selain penghasilan yang diterima dalam kaitannya dengan penugasannya sebagai anggota Komite Audit.

190

a. The Audit Committee member is chosen through a fit and proper test. b. External parties appointed as the Audit Member should not have any connections or affiliation to the corporation, to the Directors, or the Commissioners. c. Does not take any compensation to and from PTPN and/ or from its subsidiary or its affiliation besides the income that is directly related to his duty as the member of the Audit Committee

e. Tugas dan Tanggung Jawab

e. Duties and Responsibilities

Komite Audit (KA) bertugas menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI) maupun auditor eksternal, memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta pelaksanaannya, memastikan telah terdapat prosedur reviu yang memuaskan terhadap segala informasi yang dikeluarkan BUMN, melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan Pengawas serta tugas-tugas Komisaris dan Pengawas lainnya, seperti: Membuat rencana kegiatan pengawasan tahunan yang disetujui Komisaris PTPN XIII. Melakukan penilaian atas efektivitas pelaksanaan fungsi Satuan Pengawasan Intern (SPI). Melakukan evaluasi atas efektivitas pelaksanaan audit oleh auditor eksternal termasuk menelaah independensi dan obyektivitas auditor eksternal. Melakukan evaluasi atas efektivitas pengendalian intern. Melakukan evaluasi atas kualitas informasi keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan, terutama menyangkut laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan Komisaris.

The Audit Committee is to evaluate the implementation, activities, and auditing results duly carried out by both the internal control unit and external auditors. They are to provide recommendations on improving management control system and its implementation to ensure availability of satisfactory reviewing procedures against all information released by the BUMN, to identify matters requiring attention from the Board of Directors and Supervisors, and also on the other duties of The Board Directors and Supervisors, such as: Preparing annual supervising action plan that should be approved by Commissioners of PTPN XIII. Assessing effectiveness of the implementation of Internal Control Unit functions. Evaluating effectiveness of audit service of external auditor including analyzing independence and objectivity of external auditor. Evaluating effectiveness of internal control. Evaluating financial information quality produced by the company, particularly one regarding financial report and other financial information. Performing other duties tasked by Commissioners.

f. Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit

f. Meeting frequency and attendance of Audit Committee

Sejak penunjukan dan pengangkatan anggota baru, Komite Audit telah melakukan rapat internal sejumlah 18 kali pertemuan pada tahun 2011 dengan data tingkat kehadiran sebagai berikut:

Since the appointment and inauguration of new members, Audit Committee has conducted 18 internal meetings in 2011 with the following attendance frequency:

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

AMA NAME N

Rapat Internal Internal Meeting (18 x)

Rapat dengan SPI Meeting with SPI (8 x)

Rapat dengan KAP Meeting with KAP (5 x)

Rapat Gabungan Joint Meeting (12 x)

Jumlah Rapat Total Meeting (43 x)

18 x 18 x 18 x

8x 7x 8x

5x 4x 3x

12 x 12 x 6x

43 x 41 x 35 x

Revrisond Baswir Moh Nurhadi Cahyono Irland Muhammad

Selain rapat internal, Komite Audit juga menghadiri rapat gabungan Komisaris–Direksi untuk mendampingi Komisaris sesuai undangan Sekretaris Dewan Komisaris. Selain itu, sesuai penugasan dari Komisaris, komite audit juga melakukan rapat dan pertemuan dengan bidangbidang dan Satuan Pengawasan Internal.

Aside from internal meeting, Audit Committee also attended joint meeting of Commissioners – Directors to assist Commissioners in accordance with invitation from Secretary of Board of Commissioners. In addition, according to the tasks from the Commissioner, audit committee also held meetings with divisions and Internal Control Unit..

g. Remunerasi Komite Audit

g. Remuneration of Audit Committee

Remunerasi bagi Komite Audit telah ditetapkan sesuai putusan RUPS dan diatur lebih lanjut dalam SK Direksi No. 13.09/KPTS/R/080/2011 tanggal 1 Agustus 2011 yang diperbarui dengan SK Direksi No. 13.09/KPTS/R/108/2011 tanggal 6 Desember 2011, dengan nilai sebagai berikut:

Remuneration for Audit Committee has determined in accordance with the decree of the BOD No. 13.09/KPTS/ R/080/2011 dated August 1, 2011, and updated with the decree of the BOD No. 13.09/KPTS/R/108/2011 dated December 2011, with values as follows:

REMUNERASI KOMITE AUDIT (RP) REMUNERATION FOR AUDIT COMMITTE (IDR) AMA NAME N

PENGHASILAN PER TAHUN HONORARIUM PER YEAR

Moh Nurhadi Cahyono Irland Muhammad

147.278.400 147.278.400

Total

294.556.800

h. Pelaporan Hasil Kegiatan

h. Reporting the Result of the Activities

Selama tahun 2011, Komite Audit telah mengkaji dan mengevaluasi laporan audit internal dan pengawasan atas kinerja auditor eksternal, serta hal-hal lainnya sesuai penugasan dari Komisaris, menyusun dan menyampaikan laporan hasil kegiatan selama satu tahun kepada Dewan Komisaris. Kegiatan Komite Audit selama tahun 2011 adalah: Reviu Laporan Hasil Pemeriksaan KAP Hertanto Sidik & Rekan tahun buku 2010 PTPN XIII (Persero) Reviu Hasil Audit Laporan Keuangan & PKBL Tahun 2010 Mengkaji Tindak Lanjut Rapat Kerja Kedeputian Industri Primer tentang Peningkatan Investasi/Capex dan Program Penguatan Ketahanan Pangan tahun 2011 PTPN XIII (Persero) Reviu Laporan Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PTPN XIII Tahun 2011 Audited Reviu Pelaksanaan Penyaluran Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Pertamina (Persero) tahun 2010. Mengkaji Rencana Investasi pembangunan PMS di Lembah Batu Kalimantan Timur dan Rencana

In 2001, the Audit Committee has studied and evaluated the internal audit reports, has supervised the external auditors’ performances, also has dones other matters that are related to the duties given by the commissioners: to arrange and report the activity results for a year to the BOC. The activities of the 2011 Audit Committee are:

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Reviewing the Report made by HS&R Public Accounting Bureau Book Year 2010. Review the audit result of the financial report and PKBL in 2010. Study the Follow-up of the Rapat Kerja on Deputying Primary Industries on improving the Investment/Capex and the Food Security Program. Reviewing the report for partnership program and environmental support of PTPN XIII year 2011, audited. Review the Budget flow of the partnership program and the environmental support of PT Pertamina year 2010. Study the Investment Plan of the Construction of PMS in Lembah Batu East Kalimantan and the plan to construct another plantation in PMS Pamukan South Kalimantan.

191


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Pembangunan PMS di Pamukan-Kalsel. Reviu Realisasi Pelaksanaan PKPT SPI tahun 2010. Reviu Realisasi Pelaksanaan PKPT SPI Triwulan I/2011. Mengkaji Rencana Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik Tenaga Bio Masa Kapasitas 2x3 MW di PMS Parindu-Kalbar Mengkaji Rencana Penarikan Kredit Investasi tahun 2011. Reviu Pelaksanaan Manajemen Risiko Mengkaji Tindak lanjut RKAP 2011 PTPN XIII (Persero) yang telah disahkan oleh RUPS. Mengkaji Permohonan Perpanjangan Pengagunan Aset untuk Perpanjangan Kredit Modal Kerja. Mengkaji Permohonan Persetujuan Medium Term Notes dan Obligasi. Reviu Laporan Tahunan Tahun Buku 2010 (Audited) PTPN XIII (Persero) Reviu Laporan Manajemen per bulan, per triwulan dan persemester. Mengkaji RKAP 2012 Laporan Hasil Kunjungan Kerja ke Distrik Kaltim Mengkaji Rencana Pembentukan Anak Perusahaan Kerjasama PTPN XIII dengan Pemda Kabupaten Tanah Bambu, Kalimantan Selatan. Mengkaji Rencana Investasi Pendirian Anak Perusahaan dalam rangka Pembangunan Kebun Kelapa Sawit Kubu Raya Kalbar Mengkaji Kebijakan Pengurusan Bidang Organisasi, SDM dan Umum Mengkaji Surat Keputusan Menteri BUMN No. KEP236/MBU/2011 tanggal 15 November 2011 tentang Pendelegasian Sebagian Kewenangan dan/atau Pemberian Kuasa Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara sebagai Wakil Pemerintah Selaku Pemegang Saham/RUPS pada Perusahaan Menyusun Laporan Komite Audit dan Rekomendasi Komite Audit

192

Review the realization of 2010 PKPT SPI Review the realization of 2010 PKPT SPI on the 1st Trimester/2011 Examine the plan to construct a Biomass Power Plant with the capacity of 2x3 MW in PMS Parindu, West Kalimantan Examine the plan to withdraw 2Investment loan in 2011 Review the Risk Management Implementation Examine the follow up of the 2011 RKAP which has been approved by RUPS Examine the request to extend collateral assests to extend the work capital loan Examine the proposal of approval for Medium Term Notes and Obligations Reviewing the Annual Report Year Book 2010 (Audited) of PTPN XIII Reviewing the Management report per month, per trimester, and per semester. Examine the 2012 RKAP Make a report of the business trip to the Kalimantan District Examine the plan to make a subsidiary of PTPN XIII along with the Government of Tanah Bambu, South Kalimantan Examine the investment plan to establish a subsidiary in correlation with the establishment of oil palms plantation in Kubu Raya, West Kalimantan Review the policy on the Organizational, Human resources, and General matters Examine the Decree of the Minister of state-owned enterprisesNo. KEP-236/MBU/2011 dated 15 November 2011 on the delegation of some authorities and/or the distribution of the Minister of state-owned enterprises’s authorities as the government’s representative as the Shareholder of the Company Arrange an Audit Committee Report and Reccomendation

i. Pelatihan Komite Audit

i. Training for The Audit Committee

M Nurhadi Cahyono - Workshop PSAK terbaru sesuai IFRS dan aspek perpajakan. IKAI-Granada, Lombok. - Interaksi Komite Audit dngn Akuntan Publik/Legal for Audit Committee. IKAI-Jakarta. - Harmonisasi Regulasi Perpajakan dan Implementasi IFRS. IKAI-Jakarta

M Nurhadi Cahyono - The Latest PSAK Workshop in accordance with IFRS and taxation aspects. IKAI-Granada, Lombok. - Audit Committee Interaction with Public Accountant/ Legal for Audit Committee. IKAI-Jakarta. - Harmonization of Tax Regulations and IFRS Implementation. IKAI-Jakarta.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2. Komite Nominasi dan Remunerasi

2. Nomination and Renumeration Committee

Untuk memastikan bahwa sistem remunerasi dan nominasi PTPN XIII telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta memenuhi asas keadilan dan transparansi, Dewan Komisaris melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan sistem remunerasi dan nominasi. Remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi ditetapkan oleh RUPS dengan mengacu pada Peraturan Menteri Negara BUMN Nomor PER-07/MBU/2010 tanggal 27 Desember 2010 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. Direksi membuat kajian perhitungan atas penghasilan diterima untuk diajukan dan dibahas bersama Dewan Komisaris yang selanjutnya akan dibawa ke RUPS untuk diputuskan lebih lanjut.

In order to be asure that the renumeration system and the PTPN XIII nomination is dones well based on the law and is fair and transparent, the Board of Commissioners supervises the implementation of the renumeration and nomination process. The renumeration of the Board of Comissioners and the Board of Directors is set by the RUPS by referring to the Decree of the Minister of state-owned enterprisesNo. PER-07/MBU/2010 dated 27 December 2010 on the Renumeration Guidelines for the Directors, Board of Commissioners, and BUMN Board of Supervisors. The directors should make an examination from the take home pay to be proposed and discussed along with the Board of Commissioners which will then be proposed to the RUPS for further decision making.

Dewan Komisaris juga melakukan fungsi pengawasan terkait dengan penetapan kualifikasi dan proses nominasi Direksi, pejabat eksekutif dan pegawai. Direksi membuat kajian kriteria assessment calon eksekutif, untuk diajukan dan dibahas bersama Direksi dengan Dewan Komisaris. Prosesnya adalah Direksi menjaring melalui lembaga independen untuk disampaikan sebagai alternatif calon kepada Dewan Komisaris.

The Board of Commissioners should also function as a supervision in relation to the qualification and nomination process for the Directors, executive officials, and employees. The Directors makes a criteria examination assessment for the executive candidates to be proposed and discussed along with the Board of Commissioners. The process is that the Directors chooses the candidates with the help of independent organizations that will be presented as the alternative delegation to the Board of Commissioners.

Dewan Komisaris tengah mengkaji pembentukan Komite Nominasi dan Remunerasi untuk membantu Dewan Komisaris dalam melakukan pengawasan terhadap sistem dan kebijakan nominasi dan remunerasi, dengan mengacu pada sistem perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku, terutama dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri BUMN No. S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 15 Desember 2011 tentang pembatasan jumlah komite di bawah Dewan Komisaris.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

The Board of Commissioners is examining the Nomination Committee and Renumeration to help the members in supervising the renumeration and nomination systems and policy, by referring to the regulation sustem and the law, especially with the issuing of the Decree of the Minister of state-owned enterprises No. S-375/MBU.Wk/2011 dated 15 December 2011 on the Limitation of the Number of Committees in the Board of Commissioners.

193


TATA KELOLA PERUSAHAAN

194

3. Komite Manajemen Risiko dan Kepatuhan

3. Risk Management and Obedience Committee

Sehubungan dengan makin luasnya tugas dan kewenangan Dewan Komisaris yang diberikan oleh Pemegang Saham sesuai Kep. Meneg BUMN No. Kep-236/MBU/2011 tanggal 25 Nopember 2011, saat ini Dewan Komisaris tengah mengkaji untuk membentuk Komite Manajamen Risiko dan Kepatuhan, dengan mengacu pada sistem perundangundangan dan ketentuan yang berlaku, terutama dengan diterbitkannya Surat Keputusan Menteri BUMN No. S-375/MBU.Wk/2011 tanggal 15 Desember 2011 tentang pembatasan jumlah komite di bawah Dewan Komisaris.

In accordance to tasks and authorities of the Board of Commissioners given by the Shareholders as stated in the Decree of the Minister of state-owned enterprises No. Kep-236/MBU/2011 dated 25 November 2011, now the Board of the Commissioners is examining to form the Risk Management and Obedience Committee which refers to the regulation and the law, especially the Decree of the Minister of state-owned enterprisesNo. S-375/ MBU.Wk/2011 dated 15 December 2011 Limitation of the Number of Committees under the BOC.

Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Dewan Komisaris hanya boleh memiliki Komite Audit dan dapat memiliki satu komite lainnya dengan keanggotaan masing-masing komite yang berasal dari luar Dewan komisaris maksimum sebanyak dua orang. Bagi BUMN yang telah memiliki komite lebih dari dua dan atau keanggotaan komite yang berasal dari luar Dewan Komisaris/Dewan Pengawas lebih dari dua, diminta untuk menyesuaikan paling lambat 1 Januari 2011.

Based on the Decree, the Board of Commissioners may only have one Auditing Committee and one other committee, with a maximum membership from outside the Board of Commissioners for each committee of two persons. State Owned Enterprises that already have more than two committees, or have more than two committee members from outside the Board of Commissioners/Board of Supervisors are required to make adjustments no later than 1 January 2011.

VII. Komite di Bawah Direksi

VII. Komite di Bawah Direksi

1. Komite Good Corporate governance

1. Komite Good Corporate governance

a. Tujuan

a. Objectives

Guna memantau pelaksanaan GCG serta mendorong upaya perbaikan terus menerus atas kualitas penerapan prinsip-prinsip GCG, maka Direksi melalui SK Nomor 13.00/KPTS/03/III/2010 tanggal 02 Maret 2010 membentuk Tim Steering dan Organizing Commitee Penerapan GCG yang kemudian diperbaharui dengan SK No. 13.00/KPTS/01/I/2011 tanggal 6 Januari 2011.

To monitor the implementation of GCG and to encour age the continuous improvement attempts on the implementation quality of the GCG principles, the BOD through the Decree Number 13.00/KPTS/03/III/2010 dated 2 March 2010 formed the Steering and Organizing Committee Team of the Implementation of GCG, which is then renewed with the Decree Number 13.00/KPTS/01/ I/2011 dated 6 January 2011.

b. Susunan Tim Steering Committee

b. The Structure of the Steering Committee

Ketua : Direktur Utama Sekretaris : Direktur SDM & Umum Anggota : - Direktur Produksi - Direktur Keuangan & Pemasaran - Direktur Perencanaan & Pengembangan

Chairman : CEO Secretary : Human Resource and General Affairs Department Manager Members : - Production Director - Finance and Marketing Director - Plan and Development Director

c. Tugas Tim Steering Committee

c. Tasks of the Steering Committee Team

Mengorganisasi dan mendorong penerapan GCG secara berkesinambungan. Mengkoordinir terlaksananya asessmen penerapan GCG sesuai SE Meneg BUMN No. SE-14/MBU/2010 tanggal 11 Nopember 2010. Mengkoordinir pelaksanaan reviu tindak lanjut perbaikan atas hasil asessmen penerapan GCG. Melakukan kerjasama dengan assessor independen

To organize and to stimulate the continuos im plementation of GCG To coordinate the implementation of the application of GCG assessment pursuant to issued circular letter of State Minister of SOE Number SE-14/MBU/2010 dated 11 November 2010 To coordinate the implementation of review on the follow-up improvement on the GCG implementation

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

dalam melaksanakan assessment maupun review tin dak lanjut penerapan GCG.

assessment result To cooperate with the independent assessor in imple menting the follow-up assessment and review on the GCG implementation.

d. Susunan Personil Tim Organizing Commitee

d. The Structure of Organizing Committee Team Personnel

Ketua : Kepala Bagian SPI Sekretaris : Kepala Urusan Pengawasan Keuangan & Manajemen Risiko Anggota: - Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan & CSR - Kepala Bagian Tanaman - Kepala Bagian Plasma - Kepala Bagian Pabrik - Kepala Bagian Instruktur - Kepala Bagian Keuangan - Kepala Bagian Akuntansi - Kepala Bagian Pemasaran - Kepala Bagian Pengaaan - Kepala Bagian SDM - Kepala Bagian Perencanaan Strategis & CMR - Kepala Bagian Pengembangan Usaha

Chairman : Internal Audit Unit Department Head Secretary : The Head of Bureau of Financial and Risk Management Audit Members : - Division Head of Corporate Secretary and CSR - Division Head of Plants - Division Head of Plasma - Division Head of Factory - Division Head of Instructure - Division Head of Finance - Division Head of Accounting - Division Head of Ma rketing - Division Head of Procurement - Division Head of HRD - Division Head of Strategic Planning & CSR - Division Head of Business Development

e. Tugas Organizing Committee Mereviu dan memperbaharui sistem dan perangkat penerapan GCG. Melakukan kerjasama dengan assessor independen dalam pelaksanaan assessment dan reviu tindak lanjut penerapan GCG. Sosialisasi rekomendasi hasil assessment penerapan GCG.

e. The Task of Organizing Committee To review and renew the GCG implementation system and apparatus Yo cooperate with the independent assessor in implementing the follow up assessment and review on the GCG implementation To socialize the result of recommendation on the assessment result of GCG implementation

f. Laporan Kegiatan

f. Activity Report

Komite GCG telah mengadakan pertemuan sebanyak 3x kali selama tahun 2011, dihadiri sebagian besar anggota Komite GCG. Adapun agenda pertemuan adalah: Membahas review tindaklanjut atas rekomendasi hasil assessment GCG tahun 2010 Membahas pelaksanaan assessment GCG tahun 2011 Melakukan pemaparan hasil assessment GCG dan rekomendasi tahun 2010

The GCG Committee has held 3 meetings in 2011 and was attended by most of the GCG Committee members. The meeting agenda are: Review of the follow up of the 2010 GCG assessment results Discuss the application of the 2011 GCG Assessment Describe the result of the GCG Assessment and the 2010 recommendations

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

195


TATA KELOLA PERUSAHAAN

196

2. Komite Investasi

2. Investment Committee

Dalam rangka pengendalian investasi, baik tanaman maupun non tanaman, agar tepat mutu, tepat waktu dan tepat biaya, maka Direksi PTPN XIII telah membentuk Komite Investasi berdasarkan SK Direksi Nomor 13.09/ KPTS/010/2010 tanggal 15 Maret 2010.

In order to control investment, both plant or non-plant one, towards is punctuality in quality, time, and cost, Board of Directors PTPN XIII have established Investment Committee based on Board of Director Decree number 13.09/KPTS/010/2010 on 15 March 2010.

a. Struktur Komite Investasi Ketua : Kepala Bagian Perencanaan Strategis & CMR Sekretaris : Kepala Urusan Planning & Monitoring Anggota : Kepala Bagian Tanaman, Kepala Bagian Pabrik, Kepala Bagian Infrastruktur, Kepala Bagian Keuangan, Kepala Bagian Pengembangan Usaha.

a. The Structure of Investment Committee Chairman : Head of Strategic Planning Division & CMR Secretary : Head of Planning & Monitoring Affairs Members : Head of Plant Division, Head of Factory Division, Head of Infrastructure Division, Head of Finance Division, Head of Business Development Division.

b. Lingkup Tugas Komite Investasi Evaluasi terhadap kegiatan-kegiatan investasi yang akan dilakukan, berupa biaya, urgensi, cost benefit, return yang akan diperoleh sebelum mendapat persetujuan Direksi; Evaluasi terhadap hasil monitoring dari bagian terkait atas semua kegiatan investasi baik tanaman maupun non tanaman agar memenuhi 3 T (Tepat mutu, Tepat waktu, Tepat biaya); Melaporkan hasil evaluasi kepada Direksi untuk pengambilan keputusan.

b. Scope of Investment Committee Evaluation on investment activity that will be perfor med, regarding cost, urgency, cost benefit, and return that will be received before getting approval from Board of Directors; Evaluation on monitoring result from concerned division regarding all investment activities both plant and non-plant one so that it covers 3 T (Punctuality; Punctuality of quality, time, and cost); reporting the result of evaluation to the board of Directors for decision making purpose.

c. Laporan Kegiatan Komite Investasi telah mengadakan pertemuan sebanyak 4 kali selama tahun 2011, dihadiri sebagaian besar anggota. Komite Investasi khususnya pada forum RKO. Agenda rapat adalah membahas rencana investasi pengembangan perkebunan sawit dan karet, pembangunan PMS dan peningkatan kapasitas pabrik.

c. Activity Reports The Investment Committee has held 4 meetings in 2011, attended by most of the members, especially the RKO Forum. The agenda of the meeting is the discussion of the investment plan to develop oil palm and rubber plantation, construction of PMS, and increasing the factory capacity.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

3. Komite Manajemen Risiko

3. Risk Management Committee

a. Struktur Komite Manajemen Risiko Komite ini merupakan bentukan dari Direksi yang terdiri dari para Direktur Bidang, diketuai oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan serta bertanggungjawab kepada Direktur Utama. Ketua : Direktur Perencanaan dan Pengembangan Anggota : Direktur Bidang

a. Risk Management Committee Structure This committee is established by the Board of Directors and consists of Division Directors and led by Planning and Development Director and is responsible to the President Director. Chairman : Planning and Development Director Members: Directors

b. Wewenang dan tanggung jawab Merumuskan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko secara tertulis, sistematis, dan terstruktur yang akan diusulkan kepada Direktur Utama untuk disahkan. Mengusulkan risk tolerance level korporat kepada Direktur Utama untuk ditetapkan dalam bentuk pernyataan umum. Melakukan penjabaran risk tolerance ke level unit kerja pemilik risiko sebagai acuan bagi pemilik risiko dalam memutuskan tentang seberapa besar risiko yang dapat diambil. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan manajemen risiko kepada Direktur Utama. Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh organisasi (organization-wide) sebagai bentuk penerapan prinsip manajemen risiko dan sebagaimana dikemukakan dalam tujuan manajemen risiko organisasi. Mengevaluasi aktivitas atau transaksi usaha yang memerlukan persetujuan Direksi, antara lain aktivitas atau transaksi usaha yang telah melampaui kewenangan pejabat Perusahaan satu tingkat di bawah Direksi, sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang berlaku. Mengevaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko Perusahaan secara berkala setelah membaca Laporan Hasil Reviu Manajemen Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities). Memantau independensi operasi Unit Kerja Manajemen Risiko Mengembangkan budaya sadar risiko (risk consciousness) pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian internal yang efektif. Mengembangkan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan Manajemen Risiko. Membangun proses cepat tanggap risiko, meliputi penyusunan program kontingensi dan kesinambungan bisnis.

b. Authorities and Responsibilities Formulate Risk Management Policy Guideline in writing systematically and structurally and propose it to the President Director to be legalized. Proposing corporate risk tolerance level to the President Director to be stipulated in a general statement. Implement the translation of risk tolerance to the level of working unit of the risk-taker as the reference for him/ her in deciding how big the risk that can be taken. Submit responsibility report on the implementation of risk management to the President Director. Integrate all efforts of risk management organizationwide as an implementation of risk management principle as mentioned in the objectives of organization risk management. Evaluate business activities or transaction required Director’s approval, such as business activities or transaction beyond the authority of company manager one level below the Board of Directors, according to the prevailing procedure. Evaluate effectiveness of Company Risk Management Implementation regularly after reading Report on the Management Review. Determine aspects related to business decision different from normal procedures (irregularities). Monitoring the independence of Risk Management Working Unit Develop risk conscious culture at all organization levels including among others sufficient communication to all organization levels regarding the importance of effective internal control. Develop human resource competence related to risk management. Develop risk quick response process covering the development of contingency plan and business continuity.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

197


TATA KELOLA PERUSAHAAN

198

c. Laporan Kegiatan Komite Manajemen Risiko telah mengadakan pertemuan sebanyak 3 kali selama tahun 2011, dihadiri sebagian besar anggota Komite Manajemen Risiko. Adapun pokok bahasan dalam pertemuan adalah sbb: 1. Pembahasan Rencana Investasi PMS Lembah Batu. 2. Penyajian profil risiko PTPN XIII (Persero). 3. Risk Assesment pada level proses di Kebun/Pabrik.

c. Activity Report The Risk Management Committee has hel 3 meetings in 2011, and is attended by most members of the committee. Thus the subject matter of the meetings were: 1. The discussion of Investment plans on PMS Lembah Batu 2. Presentation of PTPN XIII Risk Profile 3. Risk Assessment on the process level in the plantation/ factory area

G. Unit Audit Internal

G. Internal Audit Unit

PTPN XIII menerapkan sistem pengawasan dan pengendalian internal berbasis risiko sesuai dengan Pedoman Audit Internal (Audit Charter) Satuan Pengawasan Intern tanggal 1 Januari 2006, yang diperbarui tanggal 3 Mei 2010.

PTPN XIII applies the risk-based surveillance and internal control system as subject to the Audit Charter of Internal Audit Unit (SPI) dated 1 January 2006 which is renewed on 3 May 2010.

Fungsi audit internal di PTPN XIII dijalankan oleh Satuan Pengawasan Intern (SPI). Pembentukan Bagian SPI didasarkan atas PP No. 3 tahun 1983 pasal 45, bahwa setiap BUMN dibentuk SPI yang merupakan aparatur pengawasan intern perusahaan yang bersangkutan.

The internal audit function in PTPN XIII is performed by the Internal Audit Unit.SPI establishment was based on PP No. 3/ 1983 article 45, that in every BUMN, SPI should be established and be one of internal supervising apparatus in the concerned company.

I. Ruang Lingkup Pengawasan

I. The Scope of Audit

Ruang lingkup pengawasan yang dilakukan SPI meliputi: Penilaian kecukupan lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan Pengkajian dan pengelolaan risiko usaha melalui proses identifikasi, analisa, penilaian dan pengelolaan risiko usaha yang relevan. Aktivitas pengendalian terhadap kegiatan perusahaan pada setiap tingkat dan unit dalam struktur organisasi perusahaan Sistem informasi dan komunikasi Monitoring yaitu proses penilaian terhadap kualitas sistem pengendalian intern pada setiap tingkat dan unit struktur organisasi perusahaan

The auditing scope conducted by SPI includes: The appraisal of internal control environment adequacy in the company The study and management on business risk through identification, analysis, assessment and relevant business risk management processes The controlling activity toward the company activities on each level and unit in the company organizational structure Information and communication system Monitoring which is the assessment process toward the quality of internal controlling system on each level and unit of the company organizational structure

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

II. Struktur SPI

II. The Structure of Internal Audit Unit

Secara struktural, Bagian SPI berada di bawah Direktur Utama, dipimpin oleh seorang Kepala Bagian yang membawahi tiga orang Kepala Urusan yaitu Kaur Pengawasan Tanaman, Kaur Pengawasan Teknik & Pengolahan, serta Kaur Pengawasan Keuangan & Manajemen Risiko.

Structurally, SPI is under the CEO and chaired by a Head of Division who is assisted by three Heads of Bureau, namely Head of Plant Audit Bureau, Head of Technical & Processing Audit Bureau, and Head of Financial and Risk Management Audit Bureau.

Bagan Struktur SPI Sesuai SK Direksi No. 13.09/KPTS/060/2010 tanggal 31 Desember 2010 Struktur Organisasi Bagian SPI Kantor Direksi PTPN XIII (Persero), adalah sebagai berikut:

Schema of SPI Structure According to the Decree of BOD Number No. 13.09/KPTS/ 060/2010 dated 31 December 2010, the Schema of the Organizational Structure of SPI BOD Office PTPN XIII is as follows.

DIREKTUR UTAMA KEPALA BAGIAN SPI

KEPALA URUSAN PENGAWASAN TANAMAN

KEPALA URUSAN PENGAWASAN TEKNIK & PENGOLAHAN

KEPALA URUSAN PENGAWASAN KEUANGAN & MANAJEMEN RESIKO

URUSAN PENGAWASAN TANAMAN

URUSAN PENGAWASAN TEKNIK & PENGOLAHAN

KEPALA URUSAN PENGAWASAN KEUANGAN & UMUM

URUSAN PENGAWASAN TANAMAN

URUSAN PENGAWASAN TEKNIK & PENGOLAHAN

KEPALA URUSAN PENGAWASAN KEUANGAN & UMUM

URUSAN PENGAWASAN TANAMAN

URUSAN PENGAWASAN TEKNIK & PENGOLAHAN

URUSAN ANALISA & EVALUASI RESIKO URUSAN MONITORING & PELAPORAN RESIKO

Formasi jabatan atas struktur organisasi di atas sebanyak 14 jabatan dan sampai dengan akhir tahun 2011 telah terisi sebanyak 13 jabatan.

The number of functional formation in the above organizational structure is 14 (fourteen) positions; however, not all formations have been filled as required (only 13 positions have been filled).

III. Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala SPI

III. Appointment and Discharging the Head of the SPI

Per periode akhir Desember 2011, Kepala SPI PTPN XIII dijabat oleh Ahmad Efendi Lubis, yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 13.09/KPTS/ R/029/201 tanggal 20 April 2010. Sehubungan dengan terbitnya Peraturan Menteri Negara BUMN No PER01/MBU/2011 Pasal 28 (3), Kepala SPI diangkat dan diberkentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris.

At the end of the term on December 2011, the Head of SPI PTPN XIII is Ahmad Efendi Lubis, who was appointed by the Directors’ Decree No. 13.09/KPTS/R/029/201 dated 20 April 2010. With the issuing of the Decree of the Minister of state-owned enterprises No PER-01/MBU/2011 Article 28 (3), the Head of the SPI is appointed and discharged by the President Director with the approval of the BOC.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

199


TATA KELOLA PERUSAHAAN

IV. Profil Kepala SPI

IV. Head of SPI Profile

Ahmad Efendi Lubis Lahir di Kotanopan, 12 April 1957, meraih gelar S-1 dari Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura. Memulai karir sebagai karyawan di proyek Berangir dari tahun 1982-1984. Kemudian antara tahun 1985-1989 sebagai staf dan KTU Proyek Muara Wahau, tahun 1992-1995 KT Kebun Kerta Bakti Raharja, tahun 1997-1999 sebagai Kaur Keuangan, tahun 2002-2005 sebagai Kabag Keuangan, tahun 2008 sebagai Kabag Akuntansi, tahun 2009 sebagai Kabag Perencanaan dan Pengendalian dan terhitung sejak April 2010 menjabat sebagai Kabag SPI. Born in Kotanopan on April 12, 1957. He obtained his Bachelor degree from Faculty of Economic, Tanjungpura University. He started his career as an employee in Berangir Project from 1982 to 1984. Between 1985 and 1989 he became a staff and KTU of Muara Wahau Project; from 1992 to 1995 he became KT of Kerta Bakti Raharja Estate. In 1997-1999 he became a Head of Financial Bureau; in 2002-2005 he became a Finance Division head, and in 2008 he held the post of Division Head of Planning and Controlling. And, from April 2010, he is a Division Head of SPI.

V. Komposisi SPI

V. Composition of the Internal Audit Unit

Jumlah Auditor Bagian SPI yang dimiliki PTPN XIII per Desember 2011 sebanyak 13 orang. Latar belakang auditor adalah berpendidikan Strata 1 bidang Pertanian, Ekonomi dan Teknik, dan kesemuanya telah memiliki kompetensi dan sertifikasi sebagai auditor sesuai standar yang dibutuhkan oleh perusahaan. Dalam menjalankan tugasnya, Auditor dibantu 6 (enam) Pembantu Auditor, dengan latar belakang pendidikan S1 sebanyak 3 orang dan SMU sebanyak 3 orang.

There are 13 Auditors in SPI division of PTPN XIII. The background of the auditors are graduates from Agriculture, Economic, and Engineering Departments and all of them have the competence and certificates as an Auditor according to the standards required by the company. In performing its duties, the Auditor assisted of 6 (six) Asisstant Auditors. There are 3 Asisstant Auditors with S1 education background, and 3 Asisstant Auditors with highschool background.

VI. Pengembangan Kompetensi Auditor

VI. The Improvement of Auditors’ Competence

Untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan personil SPI, manajemen selalu melaksanakan pendidikan dan pelatihan berupa kursus jabatan, kursus audit, seminar dan workshop yang dilakukan secara berkesinambungan guna meningkatkan kemampuan tiap personil dalam bidang karir dan fungsi audit. Sampai saat ini, bagian SPI PTPN XIII masih bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Akuntansi dan Keuangan (PPA&K) untuk memberikan pelatihan berjenjang kepada para auditor SPI sehingga dapat memperoleh Gelar Profesi yaitu Professional Internal Audit (PIA). Pendidikan dan pelatihan yang telah dilaksanakan sampai dengan tahun 2010 adalah sebagai berikut : Dasar- dasar audit : 11 orang Audit Operasional : 2 orang Komunikasi dan Psikologi Audit : 3 orang Audit Kecurangan : 4 orang Pengelolaan Tugas-tugas Audit : 0 orang Profesional Internal Audit : 1 orang

200

To improve the competence and capability of SPI personnel, management always conduct education and training in forms of functional courses, audit courses, seminars, workshops which are conducted continuously to improve the capability of each personnel in career and audit function. Until now, the SPI PTPN XIII still cooperates with the Centre for Accounting and Finance Development (PPA&K) to provide graded training to the SPI auditors so that they can obtain the Professional Title as Professional Internal Audit (PIA). The education and training conducted until 2010 are:

Fundamentals of Audit: 11 participants Operational Audit: 2 participant Audit Communication and Psychology: 3 participant Audit Fraud: 4 participant Pengelolaan Tugas-tugas Audit : 0 orang Professional Internal Audit: 1 participant

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Benchmarking ke Sumatera Utara : 2 orang Benchmarking ke RRC : 1 orang

VII. Penjelasan tentang Piagam Audit Internal Internal Audit Charter adalah piagam yang digunakan sebagai acuan kerja maupun komitmen manajemen perusahaan untuk melindungi Internal Auditor SPI dalam pelaksanaan tugas. Internal Audit Charter memuat visi, misi, tujuan, kedudukan, ruang lingkup, struktur dan ukuran organisasi, peran dan tanggung jawab, hubungan dengan manajemen, eksternal auditor, komite audit, dewan komisaris dan dewan direksi serta tanggung jawab pelaporan dan wewenang untuk melakukan audit investigasi. Secara umum Internal Audit Charter berisikan beberapa hal, meliputi latar belakang keberadaan SPI sebagai organisasi Internal Audit, kedudukan SPI, ruang lingkup tugas, tanggungjawab, wewenang dan peranan, standar profesi auditor internal. Setiap personil SPI sejak ditandatanganinya Internal Audit Charter wajib mematuhi dan menggunakannya sebagai pedoman pelaksanaan tugas di lingkungan PTPN XIII (Persero).

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Benchmarking to North Sumatra: 2 participants Benchmarking to RRC : 1 participant

VII. Explanation on the Internal Audit Charter Internal Audit Charter is a charter which is used as work reference and company management commitment to protect the Internal Auditor SPI in performing his job. Internal Audit Charter contains vision, mission, objectives, position, scope, organizational structure and size, role and responsibilities, relationships with the management, external auditor, audit committee, BOC and BOD and the report responsibility and the authority to do audit investigation. Generally, the Internal Audit Charter consists of the background of SPI as the internal audit organization, SPI position, task scope, responsibilities, authorities and role, internal auditor professional standards. Each personnel of SPI, since the Internal Audit Charter was signed, is obliged to comply with it and use it as the code of task implementation in PYPN XIII (Persero).

201


TATA KELOLA PERUSAHAAN

VIII. Tugas & Kewajiban SPI

VIII. Duties & Obligation

Fungsi dan peran SPI adalah melakukan post audit yang dilakukan setahun dua kali pada unit kerja yang ditekankan pada bidang tanaman, bidang teknik, bidang keuangan dan mamanejemn risiko.

Function and role of SPI are to perform post audit conducted twice a year in working unit with emphasize on plant division, technical division, finance division, and risk management.

Tugas pokok dan kewajiban SPI meliputi : Membantu Direktur Utama dalam melakukan pengawasan baik secara preventif, represif maupun edukatif, dan menjabarkan operasional melalui perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan terhadap kegiatan unit kerja maupun bagian di Kantor Direksi; Memberikan rekomendasi kepada manajemen melalui Direktur Utama mengenai penyempurnaan sistem pengendalian intern, upaya penerapan dan pencapaian strategi bisnis, peningkatan efektivitas manajemen resiko, mendorong pelaksanaan GCG; Membuat laporan tertulis atas setiap pelaksanaan tugasnya yang disampaikan kepada Direktur Utama.

Main duties and obligation of SPI cover: Assisting President Director in conducting preventive, repressive, and educative supervising and translating operation through planning, implementation, or monitoring against the activities of working units of divisions in Board of Directors Office; Giving recommendations to the management through President Director regarding improvement of internal control system, efforts to implement and achieve business strategies, increase the effectiveness of risk management, promote GCG implementation; Preparing written reports on all implementation of his/her tasks and submitting them to the President Director.

IX. Wewenang

IX. Authorities

Sesuai Audit Charter SPI tanggal 3 Mei 2010, SPI mempunyai akses terhadap dokumen, pencatatan, personal dan fisik kekayaan perusahaan di seluruh unit kerja perusahaan untuk mendapatkan data dan informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas auditnya.

According to SPI Audit Charter on 1 January 2006, SPI have the access to documents, records, personal and physical assets of the company in all company working units to obtain data and information related to his auditing tasks.

X. Uraian Pelaksanaan Tugas

X. Description of Tasks Implementation

Sesuai ketentuan Internal Audit Charter bahwa pelaksanaan tugas pengawasan Bagian SPI PTPN XIII didasarkan atas Program Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT) yang kemudian atas hasil pengawasannya dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP). Dalam PKPT tahun 2011, selain fungsi audit, Bagian SPI turut berperan pada fungsi consulting, assurance dan manajemen risiko guna tercapainya sasaran perusahaan.

According to the Internal Audit Charter, the implementation of monitoring task by SPI Department PTPN XIII is based on the Annual Monitoring Work Program (PKPT), in which the monitoring results will be reported in the Monitoring Result Report (LHP). In PKPT 2011, in addition to its auditing function, SPI Department will also be involved in the consulting, assurance and risk management functions to reach the company’s target.

Berikut adalah uraian pelaksanaan tugas SPI tahun 2011.

Below is the description of the tasks implementation of SPI in 2011:

1. Melaksanakan audit terhadap unit kerja yang menjadi obyek audit, sesuai dengan PKPT. Jumlah auditee yang akan diaudit sesuai PKPT untuk semester I dan II tahun 2011 sebanyak 83 unit usaha, naik terhadap tahun 2010 yang mencapai 74 Unit usaha. Realisasi audit tahun 201 mencapai 83 unit usaha (100% dari rencana), naik terhadap tahun 2010 yang mencapai 65 unit usaha. Jumlah LHA terbit sampai dengan 31 Desember 2011 sebanyak 81 eksemplar dari jumlah 83 auditee yang direncanakan. 2. Melaksanakan manajemen risiko, meliputi kegiatan risk assesment, laporan database profil risiko untuk level proses, dan evaluasi penerapan manajemen risiko.

202

1. Conducted audit on targeted working units in relevance with PKPT. The number of auditees that would be audited in semester I and II of 2011 as mentioned in PKPT was 83 working units, increasing 74 units compared to one of 2010. The audit realization in 2011 reached 83 working units (100% as planned), increasing 65 working units compared to 2010. The number of issued report of analysis report (laporan hasil analisis/LHA) until 31 December 2011 was 81 copies for 83 auditees planned. 2. Conducted risk management including the activities of risk assessment, risk profile database report on

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

3. Melaksanakan fungsi consulting dan assurance a. Bagian SPI telah melaksanakan audit energi pengguna -an generator set di kebun serta penggunaan bahan bakar truk angkutan TBS. Bagian CS bekerja sama dengan Polnep Untan juga telah melakukan audit energi untuk kantor Direksi di Pontianak pada November 2011. b. Bagian SPI telah melaksanakan penilaian kinerja Kebun/Pabrik Terbaik tahun 2010, bekerja sama dengan LPP Medan sebagai dewan juri. Pelaksanaan penilaian dilakukan pada Bulan Maret 2011 s.d Mei 2011 yang hasilnya dituangkan dalam SK Direksi No: 13.12/KPTS/01/V/2011. c. Bagian SPI telah memperbarui dan melakukan dokumentasi Pedoman Audit berdasarkan Pedoman Audit dan Pengelolaan SPI bagi BUMN Perkebunan yang telah disusun oleh FKSPI (Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Internal Komisariat Perkebunan), yang dikeluarkan pada bulan Maret 2010. 4. Melaksanakaan Kegiatan Pendampingan (Counterpart) a. Sesuai arahan Dewan Komisaris, terhitung sejak tahun 2009 Bagian SPI ditunjuk sebagai counterpart audit atas pelaksanaan General Audit atas laporan keuangan perusahaan, yang dilakukan setahun sekali. Pelaksanaan audit untuk tahun buku 2011 dilakukan sejak bulan November 2011 sampai dengan Maret 2012. Sebagai counterpart, Bagian SPI bertugas untuk memfasilitasi komunikasi antara manajemen dengan pihak auditor eksternal dan memantau tindak lanjut penyelesaian temuan audit eksternal. Pada tahun 2011, auditor eksternal yang ditunjuk adalah Kantor Akuntan Publik Hertanto, Sidik & Rekan. b. Sesuai SK Direksi No. 13.00/KPTS/01/I/2011 tanggal 6 Januari 2011 disebutkan bahwa Bagian SPI bertindak sebagai Ketua Organizing Committee GCG sehingga bertindak sebagai counterpart atas pelaksanaan reviu TL yang dilaksanakan setahun sekali. Asesmen pelaksanaan GCG tahun buku 2011 berlangsung sejak 11 Maret s.d 29 April 2011 (35 HK), dengan asesor BPKP Provinsi Kalbar. Sebagai counterpart, Bagian SPI bertugas untuk merencanakan dan memfasilitasi penugasan serta melakukan monitoring atas tindak lanjut hasil assessment GCG.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

process level, and evaluation of risk management implementation. 3. Conducted consulting and assurance functions. a. SPI Department had conducted auditon the energy used for the generator set in the estate and the fuel consumption for the loading trucks for FFB. CS Department working together with Polnep Untan also conducted an audit on energy for Board of Directors’ office in Pontianak in November 2011. b. SPI Department had conducted the performance assessment on the Best Estate/Factory in 2010, working together with LPP Medan as jury. The implementation of the assessment was conducted from March until May 2011, and the result was announced in the Decree of Board of Directors No: 13.12/KPTS/01/V/2011. c. SPI Department had renewed and conducted docu mentation on the Audit Guidelines based on the Audit Guidelines and SPI Guidelines for State-Owned Enterprise Plantation that were already composed by FKSPI (Internal Monitoring Unit Communication Forum of Plantation Commission that were issued in March 2010. 4. Conducted Counterpart activity a. As the instructions given by the BOC the imple mentation of General Audit of the corporation financial statement, that is conducted once in a year. The implementation of the audit for financial year 2011 was carried out from November 2011 until March 2012. As the counterpart, SPI’s task is to facilitate the communication between the management and the external auditor and to monitor the follow upaction on the external audit findings. In 2011, the external auditor appointed was Public Accountant Office Hertanto, Sidik and Patners. b. In accordance with the Decree of BOD No. 13.00/ KPTS/01/I/2011 dated 6 Januari 2011 which states that SPI Department acts as the head of the GCG Organizing Committee, so thid department also acts as the counterpart in the implementation of TL annual review. The assessment on the GCG implementation for the financial year 2011 had lasted since 11 March up to 29 April 2011 (35 work days), with the assessor BPKP of Central Kalimantan Province. As the counterpart, SPI Department shall plan and facilitate the appointment and monitor the subsequent action of the GCG assessment result.

203


TATA KELOLA PERUSAHAAN

H. Sekretaris Perusahaan

H. Corporate Secretary

Sekretaris Perusahaan merupakan organ yang dibentuk oleh Direksi yang berfungsi sebagai penghubung antara Perusahaan dengan pemegang saham/pemilik dan pihakpihak yang berkepentingan lainnya dengan Perusahaan, serta melakukan pengelolaan dokumen perusahaan.

Corporate Secretary is one organ established by Board of Directors and has a role as liaison officer between the Company and Shareholders/Owners and other concerned parties and the Company and manages company’s documentation.

I. Pengangkatan dan Pemberhentian Sekretaris Perusahaan

I. The Appointment and Termination of Corporate Secretarn

Per periode akhir Desember 2011, Sekretaris Perusahaan PTPN XIII dijabat oleh Sofyan Nasution, yang diangkat berdasarkan SK Direksi No. 13.09/KPTS/R/029/2010 tanggal 20 April 2010. Sehubungan dengan terbitnya Peraturan Menteri Negara BUMN No PER-01/MBU/2011 Pasal 28 (3), Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan Dewan Komisaris.

Since the end of December 2011, Sofyan Nasution has been appointed as the Corporate Secretary of PTPN XIII by the Decree of Board of Directors No. 13.09/KPTS/R/029/2010 dated 20 April 2010. In correlation to the Regulation of the State Minister of State-Owned Enteprises No. PER-01/ MBU/2011 Article 28 (3), the Corporate Secretary shall be appointed and terminated by the Chief Director with the Board of Commissioners agreement.

II. Profil Sekretaris Perusahaan

II. Corporate Secretary Profile

Sofyan Nasution Lahir di Batang Serangan Kabupaten Langkat Sumatera Utara, tanggal 8 Agustus 1957. Meraih gelar S1 dari Fakultas Pertanian USU Medan tahun 1983. Memulai karier sebagai Asisten Pabrik di Kebun Gunung Bayu PTP VII Bah Jambi tahun 1983. Pada tahun 1998-2007 menjabat sebagai Manajer Kebun di Tabara, Tajati di Kaltim, Kembayan di Kalbar dan Kebun Batulicin di Kalsel PTPN XIII. Mulai tahun 2007 sampai 2010 menjabat sebagai Kepala SPI, dan sejak April 2010 menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan. He was born in Serangan Kabupaten Langkat, North Sumatra on 8 August 1957. He obtained undergraduate degree from Agriculture Faculty of USU Medan in 1983. He started his career as a Factory Assistant in Kebun Gunung Bayu PTP VII Bah Jambi in 1983. In 1998-2007, he was Estates Managerin Tabari, Tajati East Kalimantan, Kembayan in West Kalimantan, and Kebun Batulicin South Kalimantan in PTPN XIII. Beginning in 2007 up to 2010, he has been the Head of SPI, and since April 2010, he has been Corporate Secretary.

III. The Structural of Corporate Secretary

III. Struktur Sekretaris Perusahaan

DIREKTUR SDM & UMUM KEPALA BAGIAN Sekretaris Perusahaan

KEPALA URUSAN HUBUNGAN MASYARAKAT

Staff Urusan Staff Urusan Hubungan Hubungan InstanMedia Masa si & Lembaga

204

KEPALA URUSAN SEKRETARIAT & RUMAH TANGGA

Staff Urusan Rumah Tangga & Protokoler

Staff Urusan Sekretariat

KEPALA URUSAN HUKUM & PERTANAHAN

Staff Urusan Hukum Perusahaan

Staff Urusan Pertanahan

KEPALA URUSAN CSR

Staff Urusan PKBL/UKM

Staff Urusan CSR

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

IV. Tugas dan Tanggung Jawab

IV. Duties and Responsibilities

Memastikan kelancaran komunikasi (corporate commu nication) antara perusahaan dengan pemangku kepentingan yang meliputi; pemegang saham, karyawan, mitra bisnis, masyarakat serta pengguna jasa sesuai dengan kebutuhan wajar dari pemangku kepentingan tersebut. Menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan wajar dari pemangku kepentingan. Menjalankan fungsi investor relation (RUPS, Laporan Tahunan, Public Expose, Investor Meeting, dan lain-lain). Memastikan kepatuhan terhadap peraturan perundangundangan yang berlaku. Memfasilitasi penyelenggaraan rapat manajemen di tingkat pusat. Bertanggung jawab kepada Direksi dan laporan pelaksanaan tugasnya disampaikan pula kepada Dewan Komisaris.

Ensure swift communication (corporate communi cation) between the company stakeholders covering the following aspects: shareholders, employees, business partners, community and service users in line with proper requirement of the stakeholders. Ensure availability of in formation which is accessible to the Stakeholders in line with their proper needs. Perform the function of investor relation (General Shareholder Meeting, Annual Report, Public Expose, Investor Meeting and the likes). Ensure Compliance with prevailing laws and regulations. Facilitate managerial meeting at the central level. Be responsible to the Board of Directors and report to the Board of Commissioners on the implementation of his/her duties

V. Uraian Pelaksanaan Tugas

V. Description of Tasks Implementation

Berikut adalah uraian pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan selama tahun 2011:

Below is the description of the tasks implemented by Corporate Secretary in 2011:

1. Press Tour yang melibatkan sejumlah media cetak dan elektronik serta bagian Humas PTPN XIII, di Kaltim dan Kalsel

1. Press Tour involving a number of printed and electronic media and the Public Relations Department of PTPN XIII, in East Kalimantan and South Kalimantan

2. Mengadakan berbagai even dalam rangka membangun citra dan memperingati peristiwa penting lainnya: - Lomba karya inovasi dan kreativitas Internal PTPN XII diikuti 137 peserta dari luar perusahaan. - Pameran ekspo dan pasar murah sebanyak 13 kali, diantaranya adalah; a) Pameran Pasar Murah HUT Pemda Kalbar, Gelar pasar murah dalam rangka HUT PTPN 13 b) Gebyar PKBL BUMN, Pameran produk mitra binaan c) Pameran Gelar Expo di Kalbar, Kaltim, Kalteng - PTPN XIII Award penghargaan untuk kebun dan pabrik yang memiliki kinerja terbaik lingkup PTPN XIII di Banjarmasin. 3. Kegiatan CSR - Santunan kepada anak yatim - BUMN Peduli : a) Bantuan pohon buah-buahan dalam rangka men- dukung program One Billion Indonesia Trees (OBIT)

2. Held some events for image building and to celebrate other important events. - PTPN XIIIInternal Innovative Work and Creativity competitionwhich was followed by 137 participants from other companies. - Expo Exhibition and Bazaar which were held 13 times, some among which are: a) Bazzar Exhibition of West Kalimantan Municipal Government Anniversary, Bazaar to celebrate PTPN 13 Anniversary. b) Gebyar PKBL BUMN, exhibition of foster partners’ products c) Gelar Expo Exhibition in West Kalimantan, East Kalimantan, Central Kalimantan - PTPN XIII Award, an award granted to the estate and factory with the best performance in PTPN XIII territory in Banjarmasin 3. CSR Activities - Charity dedicated to orphaned children - SOE Care program: a) fruit trees donation to support One Billion Indonesian Trees (OBIT) Program

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

205


TATA KELOLA PERUSAHAAN

206

b) Penanaman 7000 pohon bakau/mangrove di pesisir pantai Desa Sungai Duri I & II Kec. Sui Kunyit Kabupaten Pontianak. - Penghijauan dan pelestarian lingkungan - Program Kemitraan dan Bina Lingkungan - Penyaluran dana pinjaman pupuk kepada 42 KUD di Kaltim dan Kalsel, sinergi Pertamina.

b) Planting 7,000 mangrove trees on the costal region of Sungai Duri I & II villages, district of Sui Kunyit, Regency of Pontianak - Reforestation and environmental conservation - Partnership and Environmental Development Program (PKBL) - Allocation of loan funding for fertilizer to 42 village unit cooperatives in East Kalimantan and South Kalimantan, Pertamina synergy

4. Hukum dan Pertanahan - Perpanjangan HGU di Sintang dan Kumai, pengurusan HGU areal pengembangan di Tajati dan Longkali. - Penyelesaian perkara hukum yang dihadapi PTPN XIII.

4. Legal and Land - The extension of Rights of Exploitation in Sintang and Kumai, the process of Rights of Exploitation for development areas in Tajati and Longkali. - The settlement of legal cases faced by PTPN XIII

V. Aktivitas Komunikasi Korporat

V. Corporate Communication Activites

Pada tahun 2011, sejumlah pemberitaan yang berkaitan dengan kegiatan maupun kinerja PTPN XIII termuat di sejumlah media, baik media lokal maupun media nasional. Aktivitas komunikasi korporat tahun 2011 meliputi: Paparan Publik/pemberitaan melalui media televisi sebanyak 3 kali Laporan Manajemen sebanyak 12 kali Laporan Keuangan sebanyak 1 kali Laporan Tahunan sebanyak 1 kali RUPS sebanyak 2 kali Penerbitan media Harmoni sebanyak 12 kali. Pemberitaan kegiatan sebanyak 219 artikel.

In 2011, some news related to activities and performances of PTPN XIII was announced in some local and national media. The activities of corporate communication in 2011 involve: 3 times of public exposes/news on television media 12 Management Reports 1 Financial Statement 1 Annual Report 2 General Meetings of Shareholders Publish Harmoni media for 12 times 219 articles on activity news

Sepanjang tahun 2011, terdapat 219 artikel yang termuat di berbagai media, sebanyak 206 artikel (94.06%) merupakan pemberitaan dengan tone positif, 13 artikel (5.94%) pemberitaan dengan tone negatif. Berikut ini adalah daftar beberapa press release tahun 2011.

In 2011, there were 219 articles published in several media, 206 of which (94.06%) were positive-tone news, and 13 of which (5.94%) were negative-tone news. Below is the list of some press release in 2011

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

PENERBITAN PRESS RELEASE 2011 PRESS RELEASE ISSUED IN 2011 TANGGAL DATE

TOPIK TOPICS

MEDIA

1-4-2011

Lomba Karya Inovasi-Kreatifitas PTPN XIII Innovative Work and Creativity competition of PTPN XIII

Pontianak Post, Equator, Kapuas Pos, Internet

8-4-2011

PTPN XIII Tampilkan Mitra Binaan, Expo Nusantara PTPN XIII Introduced Foster Partners, Nusantara Expo

Kapuas Pos

8-4-2011

Masyarakat Adat Dayak Dukung Program PSM KBY Dayak Traditional Community Supports PSM KBY Program

Borneo Tribun

11-4-2011

Petani Plasma Kembangkan Ternak Sapi KBY Plasma Farmers Develop KBY Cow Cattle

Borneo Tribun

12-4-2011

PTPN XIII Dukung Penghijauan Kota PTPN XIII Supports City Afforestation

Pontianak Post, Kapuas Post

12-4-2011

PTPN XIII Luncurkan Pelatihan Geography Informasi PTPN XIII Launched Information Geography Training

Geography Informasi Borneo Tribun

12-4-2011

Petani Sawit Kaltim Study Banding di Ngabang Kalbar East Kalimantan Oil Palm Farmers Conducted Comparative Study in Ngabang, West Kalimantan

Harapan Rakyat

18-4-2011

PTPN XIII Ngabang Kebun Sawit sudah di Revitalisasi PTPN XIII Ngabang: Oil Palm Plantation has been Revitalized

Borneo Tribun

18-25/4/2011 PMS PTPN XIII Kembayan Siap Layani Perkebunan PMS PTPN XIII Kembayan Ready to Serve the Plantation

Harapan Rakyat

21-4-2011

Tertarik Program Replanting Sistem Underplanting Interested in Replanting Underplanting System Program

Kapuas Pos

4-5-2011

PTPN XIII Peduli Lingkuangan Hidup PTPN XIII Cares for the Environment

Kapuas Pos, Pontianak Pos

5-5-2011

PTPN XIII Meliau Penunjang Perekonomian Masyarakat PTPN XIII Meliau is a Supporting Pillar for Community Economic Conditions

Trompet

5-5-2011

PTPN XIII Meliau Penunjang Perekonomian Masyarakat PTPN XIII Meliau is a Supporting Pillar for Community Economic Conditions

Trompet

6-5-2011

Hasil Lomba Karya Tulis Inovasi & Kreatifitas The Results of innovative Papers and Creativity Competition

Pontianak Pos

10-5-2011

Prioritas IPO Tiga PTPN (V,VII,XIII) IPO Priority of Three PTPNs (V, VII, XIII)

Tribun Pontianak

19-5-2011

Ketika Masyarakat Serahkan Lahan ke PTPN XIII When the Community Deliver Their Land to PTPN XIII

Pontianak Pos

27-5-2011

PTPN XIII Kembayan Tingkatkan Produksi PTPN XIII Kembayan Increases Their Production

Equator, Borneo Tribun

31-5-2011

PTPN XIII Agent of Development PTPN XIII Agent of Development

Pontianak Pos

14-6-2011

PTPN XIII Sumbang 10 Ribu Pohon Penghijauan - Sanggau Kapuas Pos, Pontianak Pos, Equator PTPN XIII Donates 10 Thousand Trees for Sanggau Reforestation

1-7-2011

PTPN XIII dari 10 Besar Masuk 5 Besar PTPN XIII: Top 5 of 10

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Tribun Pontianak, Kapuas Pos

207


TATA KELOLA PERUSAHAAN

TANGGAL DATE

208

TOPIK TOPICS

MEDIA

13-7-2011

Produksi Sawit meningkat , Petani Dukung PTPN XIII Achieve Increase on their Oil Palm Production, Farmers Support PTPN XIII

Equator

20-7-2011

PTPN XIII Umumkan Kebun & Pabrik Terbaik PTPN XIII Announced the Best Estate and Factory

Equator, Pontianak Pos, Kapuas Pos

21-7-2011

PTPN XIII Distrik Kalbar I Gelar Pasar Modal PTPN XIII District of West Kalimantan I Held Stock Exchange

Kapuas Pos, Equator

22-7-2011

Camat Meliau : PTPN XIII telah berbuat nyata Head District of Meliau: PTPN XIII has done the Real Things

Kapuas Pos

22-7-2011

Komit Bangun Kebun PTPN XIII Raih Dukungan Commit to Build Plantation, PTPN XIII Gets Support

Equator

24-7-2011

SPBUN PTPN XIII Sosialisasi Batas Pensiun SPBUN PTPN XIII Socializes the Pension Limit

Equator

1-8-2011

Herculanus Ardi Sejahterakan Petani PTPN XIII PSM Herculanus Ardi Creates the Prosperity for PTPN XIII PSM

Equator

9-8-2011

Pengerasan jalan Plasma 9, Plasma 2 Ngabang Plasma 9, Plasma 2 Ngabang Street Paving

Kapuas Pos, Pontianak Pos

16-8-2011

Apresiasi CSR & PKBL PTPN XIII CSR & PKBL PTPN XIII Appreciation

Pontianak Pos

16-8-2011

PTPN XIII bertekad beri warisan terbaik PTPN XIII is Determined to Give the Best Heritage

Media Indonesia

18-8-2011

Andalan Implementasi MP3EI MP3EI Implementation Reliability

Pontianak Pos

25-8-2011

Pasar Murah BUMN peduli di Kalbar BUMN Care Bazaar in West Kalimantan

Kapuas Pos, Pontianak Pos, Equator, Tribun Pontianak

20-9-2011

Kiprah PTPN XIII membangun masyarakat berkelanjutan PTPN XIII Participation in Building Sustainable Community

Pontianak Pos

11-10-2011

Petani Plasma Kembayan II Lunasi Kredit Plasma Farmers Kembayan II Pay off Their Loan

Pontianak Pos, Kapuas Pos, Equator

17-11-2011

Optimis PTPN XIII Raih laba 1 Triliun 2014 PTPN is Optimistic to Earn 1 Trillion Profit in 2014

Kapuas Pos, Equator, Pontianak Pos

22-11-2011

Anggota DPR RI Kunjungi PTPN XIII Kembayan RI House Members Visit PTPN XIII Kembayan

Pontianak Pos, Kapuas Pos, Equator

21-11-2011

Sertifikat lahan Eks PTPN XIII Rampung Land Certificate of Ex PTPN XIII is Completed

Pontianak Pos, Equator

02-12-2011

DPRD Sanggau bersama PTPN XIII, bahas Aspirasi Provincial Legislative Together with PTPN XIII to Discuss Aspiration

Equator, Pontianak Pos, Kapuas Pos

15-12-2011

Strategi CSR-PKBL PTPN XIII CSR-PKBL PTPN XIII Strategy

Pontianak Pos

22-12-2011

PTPN XIII Tumbuh dan Berkembang Bersama Masyarakat Pontianak Pos PTPN XIII Grows and Develops Together with the Community

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

I. Akses Informasi dan Data Perusahaan

I. Information Access and Corporate Data

PTPN XIII mempunyai kewajiban untuk mengungkapkan informasi penting dan relevan kepada Pemegang Saham dan Instansi Pemerintah terkait serta stakeholders lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku secara tepat waktu, akurat, jelas dan obyektif. Keterbukaan PTP XIII kepada para pemangku kepentingan telah dilakukan manajemen melalui berbagai sarana media, maupun pengungkapan (disclosure) pada berbagai even, komunikasi dalam rapat, serta komunikasi non formal seperti mailing list, gathering, sharing day

PTPN XIII has the obligations to reveal important and relevant information the shareholders and related government institution and other stakeholders according to the prevailing laws and regulations punctually, accu rately, clearly, and objectively. The openness of PTP XIII to the stakeholders, has been implemented by management using many media and disclosures in many events, communication in the meetings, and non-formal communication such as mailing list, gathering and sharing day.

Sekretaris Perusahaan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk membangun komunikasi yang efektif antara Perusahaan dengan Pemegang Saham dan stakeholders lainnya, antara lain melalui siaran pers, pemaparan publik, publikasi laporan.

Corporate Secretary has duty and responsibility to build effective communication between Company and Shareholders and other stakeholders, such as in form of press release, public presentation, and report publication.

Setiap bulan sekali, Perseroan menerbitkan media Harmoni sebagai sarana sosialisasi dan komunikasi keluarga besar PTPN XIII dan mendistribusikannya ke beberapa instansi terkait, diantaranya Perpustakaan Daerah.

Once a month, the Firm issues Harmoni media as means of socialization and communication among the big family of PTPN XIII, and distribute them to several Department, including Regional Library.

Perseroan telah memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat umum untuk memperoleh informasi melalui : Website : http://www.ptpn13.com Email: ptpn13@ptpn13.com Telepon : +62 (0561) 749367, 749363, 749369 Faksimile : +62 (0561) 766026 Kantor Pusat : PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurrachman, No.11 Pontianak 78118, Kalimantan Barat.

The company has given extensive access to public to obtain the information through: Website : http://www.ptpn13.com Email : ptpn13@ptpn13.com Telephone: +62 (0561) 749367, 749363, 749369 Facsimile : + 62 (0561) 766026 Head Quarter: PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurrachman No.11 Pontianak 78118, West Kalimantan.

Daftar alamat Kantor Perwakilan, Kantor Distrik/Wilayah, Unit Kerja dan Anak Perusahaan bisa dilihat pada bagian Lampiran Laporan Tahunan ini. List of the addresses of Representative Office, District Office, Working Units and Corporate Subsidiaries can be observed in the Annex of the Annual Report.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

209


TATA KELOLA PERUSAHAAN

J. Akuntan Perseroan

J. Corporate Accountant

I. Periode Pemeriksaan oleh Akuntan

I. The Period of Evaluation by Accountant

Berdasarkan pasal 6 ayat (4) Keputusan Menteri Keuangan RI No. 423/KMK.06/2002 tanggal 30 September 2002 tentang Jasa Akuntan Publik disebutkan bahwa “Pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dapat dilakukan oleh KAP paling lama untuk 5 (lima) tahun buku berturut-turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku berturut-turut”.

Under Article 6 paragraph (4) The decision of the Minister of Finance RI No. 423/KMK.06/2002 dated 30 September 2002 on Public Accountants services stated that “the provision of services of general audit of the financial statements of an entity can be performed by KAP at the latest to 5 (five) years and by a public accountant at old to 3 (three) years”.

KAP Hertanto, Sidik dan Rekan (HS&R) selaku auditor independen, yang ditunjuk oleh RUPS, telah melaksanakan general audit selama tiga tahun buku berturut-turut (2009 -2011) dengan akuntan publik selaku managing partner yang bertanggung jawab atas laporan hasil audit adalah sdr. Indra Soesetiawan, CPA (No. Register 98.1.0493). Mengacu pada ketentuan dimaksud maka untuk pelaksanaan general audit tahun 2012, pihak KAP HS&R wajib mengganti akuntan publik yang menandatangani laporan hasil audit.

II. Periode Pemeriksaan Oleh Kantor Akuntan Publik

Referring to the provisions referred to it for implementation of the general audit of 2012, the KAP HS & R shall replace public accountant who signed the audit report.

II. The Evaluation Period by Public Accountant Office

Penunjukan KAP untuk audit laporan keuangan tahun buku 2011 berdasarkan: 1. Risalah RUPS tentang Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) No. 13.00/X/115/ VI/2011 tanggal 16 Juni 2011. 2. Surat Direksi PTPN XIII (Persero) kepada Managing Partner KAP Hertanto Sidik & Rekan No. 13.00/X/160/ IX/2011 tanggal 13 September 2011 tentang Pengajuan Surat Penawaran General Audit Tahun Buku 2011. 3. Surat Direksi PTPN XIII (persero) kepada Menteri Negara BUMN selaku pemegang saham PTPN XIII (Persero) No. 13.00/X/184/2011 tanggal 12 Oktober 2011 tentang penunjukan KAP HS&R dan Nilai Kontrak Tahun Buku 2011.

Appointment for KAP for the fiscal year 2011 financial statement audit based on: 1. Minutes of the GMS (RUPS) about the Ratification of Annual Report and Financial Statement Attestation for Financial Year 2011 PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)) No. 13.00/X/115/VI/2011 dated 16 June 2011. 2. Letter of the BOD of PTPN XIII (Persero)) to Managing Partner KAP Hertanto Sidik & Rekan No. 13.00/X/160/IX/2011 dated 13 September 2011 regarding the Submission of the Letter of Offer for the Financial Year 2011 General Audit. 3. Letter of the BOD of PTPN XIII (Persero) to the State Minister of SOE as the shareholder of PTPN XIII (Persero) No. 13.00/X/184/2011 dated 12 October 2011 regarding the appointment of KAP HS&R and Contract Value of the Financial Year of 2011.

Tahun 2011 ini merupakan penugasan ketiga bagi KAP tersebut untuk melakukan audit terhadap Laporan Keuangan PTPN XIII. Untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2011, PTPN XIII mendapatkan opini WAJAR TANPA PENGECUALIAN.

2011 is the third assignment for that Poblic Accountant Office to audit the PTPN XIII financial statement. For the financial year ended on December 31, 2011, PTPN XIII gets the comment of UNQUALIFIGO OPINION.

III. Besarnya Fee Audit dan Jasa Atestasi Lainnya Laporan Keuangan PTPN XIII (Persero) tahun 2011 diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Hertanto, Sidik dan Rekan (izin usaha KAP No. KEP-682/KM.1/2008), dengan total biaya jasa audit sebesar Rp393.812.100,-

210

KAP Hertanto, Sidik and Partners (HS & R) as the independent auditor, appointed by the RUPS, has conducted a general audit of a three-year straight - participated (2009-2011) with a public accounting firm as a managing partner in charge of the audit reports are Sdr. Indra Soesetiawan, CPA (Register No. 98.1.0493).

III. The Amount of the Audit Fee and Other Atestation Service The financial statement of PTPN XIII year 2011 was audited by Public Accountant Office (KAP) Hertanto Sidik and partners (business license of Public Accountant Office number KEP682/KM.1/2008), with the total fee IDR393,812,100 covering company audit service.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

VI. Jasa Lain yang Diberikan Akuntan

VI. Other Services Provided by Accountant

Selain tugas audit atas Laporan Keuangan, KAP HS & R tidak melakukan tugas-tugas audit lain di lingkungan PTPN XIII.

Beside auditing task on the financial statement, KAP HS & R did not do other audit tasks in PTPN XIII

Adapun laporan yang diterbitkan pihak KAP HS&R untuk tahun buku 2011 sesuai kontrak, adalah : Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan PTPN XIII (Persero) tahun 2011. Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan Terhadap Peraturan Perundang Undangan (PSA No. 62) dan Kepatuhan Terhadap Pengendalian Internal. Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan Pengelolaan PKBL Tahun Buku 2011. Laporan Auditor Independen atas Penilaian Tingkat Kesehatan PTPN XIII (Persero) Tahun Buku 2011. Laporan Auditor Independen atas KPI PTPN XIII (Persero) Tahun 2011 Management letter atas Laporan Keuangan PTPN XIII (Persero) Tahun Buku 2011.

The reports issued by KAP HS&R for the financial year 2011 in accordance with the contract are as follows: Independent Auditor Report on the Financial Statement of PTPN XIII (Persero) in 2011. Independent Auditor Report on the Compliance with the Laws and Regulations (PSA No. 62) and Compliance with Internal Control Independent Auditor Report in Financial Statement of Partnership and Environmental Development Program Management for the financial year 2011 Independent Auditor Report on the Health Level Assessment of PTPN XIII (Persero) for the financial year 2011 Independent Auditor Report on the KPI PTPN XIII (Persero) in 2011 Management Letter on the Financial Statement of PTPN XIII (Persero) for the financial year 2011

K. Sistem Pengendalian Intern

K. Internal Monitoring System

I. Penjelasan Sistem Pengendalian Intern

I. Description on the Internal Monitoring System

PTPN XIII (Persero) mengembangkan sistem pengawasan internal baik secara preventif, edukatif maupun represif yang dijabarkan dalam kegiatan operasional melalui perencanaan, pelaksanaan maupun pemantauan terhadap kegiatan usaha. Upaya pengembangan sistem pengawasan internal meliputi : Perluasan peran SPI untuk melaksanakan fungsi audit, consulting dan assurance. Evaluasi terhadap efektifitas sistem pengendalian intern di unit kerja sebagai upaya pencapaian sasaran perusahaan. Pelaksanaan dan peningkatan efektivitas fungsi manajemen risiko. Mengevaluasi sistem dan prosedur GCG serta mendorong pelaksanaan tata kelola yang lebih baik. Memastikan bahwa penyajian angka-angka dalam laporan keuangan telah didasarkan atas bukti transaksi dan dicatat sesuai ketentuan akuntansi yang berlaku.

PTPN XIII (Persero) develops the Internal Audit unit (SPI) preventively, educatively, and repressively elaborated in the operational activities through planning, implementation and monitoring on the business activities. The attempts to develop the internal monitoring system include: SPI role extension to conduct auditing, consulting, and assurance functions. Evaluation on the internal monitoring system effectiveness in the working unit as the attempt to reach the corporation target. Implementation and improvement of the effectiveness of risk management function. Evaluating the GCG system and procedure and encouraging the implementation of better governance. Ensuring the presentation of transaction-evidencebased numbers written in the financial statement that which are recorded in accordance with the prevailing accounting principles.

II. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Pengendalian Intern

II. Evaluation on the Internal Monitoring System Effectiveness

Evaluasi atas efektivitas Sistem Pengendalian Intern di PTPN XIII dilakukan secara berkala oleh Auditor Internal maupun eksternal sesuai prosedur audit yang berlaku. Bagian SPI selaku auditor internal dalam pelaksanaan penugasan audit di unit kerja selalu mengawali tugasnya dengan penilaian terhadap efektivitas sistem pengendalian

The evaluation on the Internal Monitoring System effectiveness in PTPN XIII is carried out regularly by the both internal and external auditors appropriate to the audit procedure in effect. SPI Department, as the internal auditor in the implementation of the audit assignment in the working unit, always starts its task by the assessment

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

211


TATA KELOLA PERUSAHAAN

212

intern yang dilakukan dua kali dalam setahun. Sedangkan Auditor eksternal, yakni KAP melaksanakan general audit pada setiap tutup buku akhir tahun dengan mengacu pada ketentuan dalam Term of References. Hasil audit atas efektivitas sistem pengendalian intern dituangkan dalam Laporan Auditor Independen atas Kepatuhan terhadap Peraturan Perundang-undangan (PSA No. 62) dan Kepatuhan terhadap Pengendalian Intern. Terkait pelaksanaan tata kelola, evaluasi dilaksanakan oleh BPKP.

toward the internal monitoring system effectiveness which is done twice in a year. Meanwhile, the external auditor, Public Accountant Office carries out general audit in the closed book period by the end of the year referring to Term of References. The audit result on the internal monitoring system effectiveness will be reported in the Independent Auditor Report on the Compliance with the Regulations of Law (PSA No. 62) and Compliance with Internal Control. Concerning the governance implementation, evaluation is carried out by BPKP.

Berdasarkan hasil evaluasi tahun 2011, sistem pengendalian intern PTPN XIII telah berjalan efektif. Sistem pengendalian internal PTPN XIII telah memiliki struktur pengawasan yang tersistem dengan baik, meliputi:

Based on the result of evaluation in 2011, internal contol system of PTPN XIII has effectively operated. Internal Monitoring System of PTPN XIII has already had wellsystemized monitoring structure that is involving:

1. Dewan Komisaris Adanya kejelasan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan otorisasi Dewan Komisaris. Setiap asumsi dan target pencapaian dalam RJP dan RKAP telah mendapat persetujuan Komisaris. Komisaris selalu memberikan arahan atas setiap rencana dan kebijakan perusahaan sesuai kewenangannya. Adanya fungsi pengawasan komisaris terhadap implementasi rencana Direksi. Komisaris aktif mengakses informasi tentang jalannya perusahaan serta menghindarkan dirinya dari benturan kepentingan. Komisaris telah melakukan pertemuan rutin secara berkala dan adanya pendokumentasian kegiatan. Komite audit telah membantu Komisaris dalam fungsi pengawasan dan selalu berkoordinasi dengan SPI secara berkala dengan sepengetahuan Direksi. Sekretaris komisaris telah memiliki uraian tugas yang jelas, berperan dalam mempersiapkan, mendokumentasikan, dan membantu rapat dewan komisaris.

1. Board of Commissioners There is clarity of function, job description, respon- sibility and authorization of the BOC. Each assumption and target in RJP and RKAP has already been approved by the BOC. BOC always gives directions on every company’s plan and policy in relation to its authority. There is BOC’ monitoring function toward the imple- mentation of the Board of Directors’ (BOD) plans. BOC actively accesses the information on the company activities and prevents itself from the conflict of interest. BOC has already held the regularly routine meeting and made the documentation of the activities. Audit committee has helped the BOC in monitoring function and always coordinates with SPI regularly on the BOD’ consent. Commissioner Secretary has already owned clear job description, such as preparing the documentation and assisting the BOC meetings.

2. Direksi Direksi telah menetapkan fungsi, pembagian tugas, tanggung jawab dan pemberian otorisasi tiap Direksi sesuai kewenangannya. Direksi telah melaksanakan fungsi perencanaan, mene tapkan kebijakan dan prosedur kerja dan mengidentifi kasi setiap peluang bisnis. Direksi telah mengupayakan pencapaian target kinerja perusahaan yang ditetapkan Pemegang Saham. Menghindarkan diri dari adanya potensi benturan kepentingan. Direksi telah memberikan informasi yang cukup kepada stakeholders atas profil dan kinerja perusahaan. Direksi telah melaksanakan pertemuan rutin Dewan Direksi sesuai ketentuan anggaran dasar. SPI telah bertindak sebagai auditor independen bagi per usahaan dan berfungsi sebagai konsultan dan assurance.

2. Board of Directors (BOD) BOD has determined the function, job division, responsibility and authority of each director as stipulated. The BOD has carried out the functions of planning, policy making, determining the work procedure and identifying business opportunity. BOD has attempted to reach the target of the com pany performance that is decided by the Shareholders. Prevent itself from the potential conflict of interest. BOD has given adequate information to the stake holders on the company profil and work performance. BOD has held routine meeting of the BOD as stipulated in the Articles of Association. SPI has acted as the independent auditor for the company and functions as consultant and assurance. Corporate secretary has acted as the company

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Corporate secretary telah bertindak sebagai penghubung perusahaan kepada pihak ketiga, pelaksana RUPS dan sebagai humas kepada media.

liaison to the third party, RUPS implementer, and public relations officer for media.

3. Direksi telah berupaya agar prinsip-prinsip GCG menjadi budaya perusahaan sehingga upaya seluruh karyawan untuk menciptakan daya saing dan kinerja tinggi bagi perusahaan dapat tercapai. Usaha yang dilakukan manajemen antara lain melalui reviu berkala oleh pihak eksternal kepada para Kepala Bagian dan karyawan pimpinan untuk mengukur sejauh mana implementasi GCG telah dilakukan dengan baik.

3. BOD has attempted to make the GCG principles as the corporate culture so that the effort of all employees to create competitive advantage and high performance for the company can be achieved. One of the attempts conducted by the management is a regular review on the measurement of how well the GCG has already been implemented by the Heads of Department and the head employees, which is carried out by external party.

4. Perusahaan telah memiliki Pedoman Manajemen Risiko sebagai landasan berfikir dan bertindak dalam penerapan manajemen risiko (Enterprise Risk Management) sejak tahun 2008. Unit Manajemen Risiko tersentralisasi bertugas dalam proses pengelolan risiko mulai dari identifikasi, pemantauan risiko, sampai dengan pelaporan risiko, serta memastikan bahwa strategi mitigasi risiko telah ditetapkan semaksimal mungkin.

4. The company has owned the Risk Management Guidelines as a reference of thinking and acting related to the implementation of the risk management (ERM) since 2008. CentralizedRisk Management Unit works in the risk management process from the risk identification, monitoring to reporting and ensuring that the risk mitigation strategy has maximally been applied.

5. Perusahaan telah mengembangkan sistem Teknologi Informasi untuk mendukung sistem pengawasan internal, diantaranya sistem informasi eksekutif, Inventory System, E-Procurement, aplikasi keuangan dan akuntansi.

5. The company has developed the information technology system to support the internal monitoring system, such as executive information system, inventory system, E-Procurement, financial and accounting applications.

L. Etika Perusahaan

L. Company Ethics

PTPN XIII telah memiliki Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja sebagai cerminan dari Code of Conduct sejak tahun 2003. Menyadari adanya tuntutan perubahan dalam era globalisasi dan komitmen Perusahaan untuk meningkatkan penerapan tata kelola, maka Direksi PTPN XIII memutuskan untuk merivisi dan menyempurnakan Code of Conduct menjadi Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja dengan membentuk Tim Khusus yang berasal dari internal Perusahaan. Tim tersebut telah berhasil menyelesaikan revisi Pedoman Bisnis dan Etika Kerja pada bulan Maret 2010.

PTPN XIII has owned the Codes of Business Ethics and Work Ethics as the reflection of the Code of Conduct since 2003. Being aware of the demand to change in the globalization era and the company commitment to improve the governance implementation, the BOD of PTPN XIII decides to revise and perfect the Code of Conduct to be the Codes of Business Ethics and Work Ethics by forming Special Team composed of the internal staff of the company. The team had completed the revision of Codes of Business Ethics and Work Ethics in March 2010.

I. Keberadaan Code of Conduct

I. The Existence of Code of Conduct

Code of Conduct PTPN XIII meliputi Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja. Keberadaan Etika Bisnis dimaksudkan untuk membantu setiap individu (Pelaku Bisnis) di perusahaan dalam memahami prinsip-prinsip dan tata tertib yang berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Setiap individu di perusahaan wajib mematuhi Etika Bisnis ketika melaksanakan pekerjaannya. Etika Bisnis mengatur hubungan antara perusahaan sebagai suatu entitas dengan pelanggan, pemegang saham, individu dalam perusahaan, petani plasma, pemasok, kreditur, komunitas (publik), pemerintah, auditor, media massa, pesaing,

PTPN XIII has composed and imposed the Code of Conduct to help each individual (Busines Implementer) in the company in understanding the principles and orders related to the compliance with the prevailing regulations of law. Each individual in the company is obliged to comply with the Business Ethics as doing their jobs. Business Ethics regulate the relationship between the company as an entity and customers, shareholders, individuals in the company, nucleus farmers, suppliers, creditors, community (public), government, auditor, mass media, competitors; and explain how the company (as an entity) comply with ethics, act and perform in attempt to balance

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

213


TATA KELOLA PERUSAHAAN

214

serta menjelaskan bagaimana perusahaan (sebagai suatu entitas) beretika, bersikap dan bertindak dalam upaya menyeimbangkan kepentingan perusahaan dengan seluruh Stakeholder.

the interests of the company and all stakeholders.

Keberadaan Etika Kerja dimaksudkan untuk mengatur individu dalam perusahaan bersikap, berperilaku, berinteraksi dan melakukan proses kerja dengan pihakpihak di dalam dan di luar perusahaan dalam membangun budaya kerja dan budaya perusahaan.

Work Ethics regulate the company staff’s behavior and attitude in interacting and performing working process with internal and external parties to develop working culture and company’s culture.

II. Isi Code of Conduct

II. The Content of Code of Conduct

Etika Bisnis mengatur hal-hal sebagai berikut: Hubungan yang dikelola dengan Stakeholder. Benturan Kepentingan (Conflict of Interest). Penyampaian Informasi Perusahaan Informasi Rahasia Pengelolaan Arsip (Records Management) Kebijakan Lingkungan Aktivitas Politik dan Pemberian Kontribusi Pencatatan Transaksi Pelaporan dan sanksi

Business ethics are aimed to regulate: The relationships with the stakeholders Conflict of Interest Company Information dissemination Secret Information Filing Organization Environmental Policies Political Activities anf Giving Contribution Transaction Recording

Etika Kerja mengatur hal-hal sebagai berikut: Tata Nilai Perusahaan yang menjadi dasar Etika Kerja PTPN XIII Ruang lingkup etika kerja Sikap individu dalam perusahaan Hubungan individu dalam perusahaan Hal-hal yang dilarang oleh perusahaan Sanksi pelanggaran etika Pelaporan pelanggaran.

The Code of Work Ethics is aimed to regulate: Scope of work ethics. Individual attitude in the company. Individual relationship in the company. Prohibited things by the company. Ethics violation sanction. Violation reporting.

III. Penerapan Kode Etik Bagi Seluruh Level Organisasi

III. The Application of Codes of Ethics for All Levels of Organization

Direksi memiliki komitmen untuk menyosialisasikan Etika Bisnis dan Etika Kerja ke seluruh karyawan di dalam Perusahaan, memberi contoh kepada karyawan bagaimana bersikap sesuai dengan etika tersebut dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran etika.

BOD has a commitment to socialize the Business Ethics and Work Ethics to all employees in the company, to give example to the employees on how to behave according to ethics, and to give sanction to the ethic violation.

Sosialisasi penerapan PEBK senantiasa dilakukan pihak manajemen kepada seluruh karyawan PTPN XIII maupun stakeholders antara lain melalui: Membangun komitmen bagi seluruh pelaku bisnis PTPN XIII. Pembagian buku PEBK. Melalui surat Direksi No. 13.09/ Kebun, Unit/209/2010 tanggal 21 Oktober 2010, telah didistribusikan buku PEBK kepada karyawan PTPN XIII. Pedoman Etika Bisnis dibagikan kepada karyawan golongan III ke atas sedangkan Pedoman Etika Kerja dibagikan kepada seluruh karyawan tetap, mulai golongan I-IV. Seluruh karyawan yang telah menerima PEBK wajib membaca, menghayati dan memahami isi PEBK dan selanjutnya menandatangani Surat

The socialization of the PEBK (Codes of Business Ethics and Work Ethics) implementation will be done by the management to all employees of PTPN XIII and stakeholders through: Building commitment for all the business activists of PTPN XIII Distribution of PEBK books. Based on the circular letter of the Board of Directors Number 13.09/Kebun, Unit /209/2010 dated 21 Oktober 2010, the PEBK books had been distributed to the employees of PTPN XIII. Code of Business Ethics books were distributed to the grade III-up employees and the Work Ethics books were distributed to all permanent employees, grades I – IV. All employess who had received the PEBK books must read,

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

Pernyataan yang berisi kesanggupan untuk menerima dan menerapkan PEBK dengan sebaik-baiknya. Menyosialisasikan Etika Bisnis kepada seluruh jajaran manajemen puncak dan melakukan penyegaran secara berkala bagi seluruh pejabat puncak dalam perusahaan. Menyosialisasikan Etika Kerja dalam program orientasi individu baru dalam Perusahaan dan penyegaran secara berkala bagi seluruh karyawan dalam Perusahaan. Pejabat puncak (General Manager, Manajer, Kepala Bagian) wajib menyosialisasikan Etika Bisnis dan Etika Kerja sehingga dipahami dengan baik oleh seluruh karyawan. Memuat Etika Bisnis dan Etika Kerja di majalah Harmoni yang merupakan sarana sosialisasi & komunikasi keluarga besar PTPN XIII. Pemaparan oleh Direksi pada saat Sharing Day.

understand, and comprehend the content of PEBK, and sign the Document of Declaration which consisted of the willingness to receive and apply PEBK as best as they can. Socializing the Business Ethics to all top management levels and holding regular refreshing activities for all top management authorities in the company Socializing the Work Ethics in the new employee orientation program of the company and holding regular refreshing activities for all company employees. Top authorities (General Manager, Manager, Head of Department) are obliged to socialized Business Ethics and Work Ethics so that the employees can thoroughly understand. Publishing the Business Ethics and Work Ethics in the Harmoni magazine as the socialization and communication means for all PTPN XIII big family. Elaboration by the Board of Directors during Sharing Day.

IV. Penerapan dan Penegakan Kode Etik

IV. The Implementation and Reinforcement of Codes of Ethics

Berikut adalah upaya penerapan PEBK di PTPN XIII: Mengaitkan penerapan Etika Bisnis dan Etika Kerja sebagai bagian tidak terpisahkan dari praktek kerja dan penilaian karya seluruh individu dalam Perusahaan. Mengembangkan PEBK yang sudah ada dan menjabarkannya menjadi berbagai kebijakan dan peraturan Perusahaan. Melengkapi peraturan Perusahaan dengan sanksi atas pelanggaran dan membangun sistem untuk memantau penerapan Etika Bisnis dan Etika Kerja.

Below are the efforts to implement PEBK in PTPN XIII. Relate the implementation of Business Ethics and Work Ethics as inseparable part to work practices and assessment of all individual work in the company. Develop the existing PEBK and elaborate it to several policies and regulations of the company. Complete the company regulation with the sanction toward the violation and build system to monitor the application of Business Ethics and Work Ethics.

Upaya penegakan PEBK di lingkup PTPN XIII disertai dengan pemberian reward bagi yang berprestasi dan punish bagi yang melanggar. Setiap pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja akan diberikan sanksi dengan tetap memperhatikan semua aturan yang ada. Sanksi pelanggaran etika kepada Karyawan diputuskan oleh Direksi. Sanksi bagi Anggota Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perusahaan dan peraturan perundangan yang berlaku.

The reinforcement of PEBK in the PTPN XIII scope is accompanied by the act of giving reward to the one with the achievement and giving punishment to who violates it.Each violation to the Business Ethics and Work Ethics will lead to sanction by considering the prevailing rules and regulations. The sanction for the ethics violation to the employees will be determined by the BOD. The sanction for the member of the BOD is stipulated in the Company’s Articles of Association and regulations of law in effect.

V. Pernyataan Budaya Perusahaan

V. The Statement of Corporate Cultur

PTPN XIII memiliki komitmen tinggi untuk membangun budaya kerja yang berlaku di perusahaan sehingga diharapkan akan mewujud pada lingkungan kerja yang kondusif untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Pernyataan mengenai Budaya Perusahaan tercantum di dalam Tata Nilai Perusahaan, yang terdiri dari Integritas, Disiplin, Perbaikan Terus Menerus, Bertindak Segera, Tanggung Jawab, Inovasi, Komunikasi dan Kerukunan. Sistem nilai yang dikembangkan dalam perusahaan, diharapkan dapat mengubah sikap dan perilaku Sumber

PTPN XIII is highly commited to build the work culture applicable in the company in order to be able to create conducive working environment to realize the vision and mission of the company. The statement of the corporate culture is written in the Company Values, involving Integrity, Discipline, Continuous Improvement, Immediate Action, Responsibility, Innovation, Communication and Harmony. The values developed in the company are expected to alter the attitude and behavior of the human resources of the company to bring out the strong motivation, increase

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

215


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Daya Manusia (SDM) sehingga memunculkan motivasi yang tinggi, kepuasan kerja meningkat, sikap dan tindakan terarah, pergaulan yang lebih akrab, disiplin meningkat, tumbuhnya kemauan untuk terus belajar serta memiliki tanggung jawab untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan.

the work satisfaction, direct attitude and behavior, create friendly relations, increase discipline, grow the passion to keep studying, and have responsibility to give the best to the company.

Tata Nilai PTPN XIII dapat dilihat pada Bab I tentang Profil Perusahaan. The values of PTPN XIII can be seen in Chapter I discussing the Company Profile

M. Whistleblowing System

M. Whistleblowing System

Sebagai perusahaan yang memiliki komitmen terhadap penerapan prinsip-prinsip tata kelola, PTPN XIII berupaya menegakkannya melalui perangkat dan kebijakan pendukungnya. Upaya penting yang dilakukan perusahaan untuk memperkuat implementasi GCG sejak tahun 2010 adalah membangun dan menerapkan Whistleblowing System (WBS), yaitu pedoman dan prosedur pelaporan pelanggaran yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan, dengan tujuan untuk peningkatan perlindungan terhadap stakeholders dan perlindungan terhadap nama baik perusahaan.

As a company with the commitment to the implementation of good governance principles, PTPN XIII struggles to reinforce it through its supporting media and policies. One of the important efforts conducted by the company is reinforcing the GCG implementation by building and applying Whistleblowing System (WBS) since 2010. WBS is the guidance and procedure of reporting violation perpetrated by an individu in the company in order to increase the protection to the stakeholders and for the sake of company’s good name.

Proses membangun WBS di PTPN XIII, diawali dengan penugasan beberapa karyawan untuk melakukan benchmarking ke PTPN III (Persero) pada tahun 2009. Hasil benchmarking telah dilaporkan kepada Direksi melalui Memo No 13.12/Direksi/M-139/XI/2009 tanggal 22 November 2009. Selanjutnya, Direksi memutuskan untuk membentuk dan menerapkan Whistleblowing System (WBS) sejak tanggal 17 Maret 2010 dan menyosialisasikannya kepada karyawan pada berbagai kesempatan.

216

The process of building WBS in PTPN XIII was started with the assignment of several employees to do benchmarking to PTPN III (Persero) in 2009. The benchmarking result was already reported to the BOD by Memo No. 13.12/Direksi/ M-139/XI/2009 dated 22 November 2009. Henceforth, the BOD has decided to build and apply Whistleblowing System (WBS) since 17 March 2010 and socialize it to the employees in any possible opportunities.

I. Pihak yang Mengelola Pengaduan

I. Department in Charge for Grievance

Sebagai alat bantu Direksi dalam memantau dan mengawasi pelaksanaan serta memudahkan dalam pengambilan keputusan pemberian tindakan terhadap

As a means to help BOD in monitoring and supervising the implementation and simplifying the decision making on sanction to violation of Business Ethics and Work Ethics,

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja, maka manajemen telah membentuk Komite Integritas Karyawan (KIK). Komite yang merupakan representasi dari Whistleblowing System (WBS) ini dibentuk berdasarkan SK Direksi Nomor: 13.09/KPTS/024/2010 tanggal 17 Maret 2010.

the management has already formed KIK (Employee Integrity Committee) which is the representation from WBS Whistleblowing System whose the establishment is based on the Decree of the Board of Directors No. 13.09/ KPTS/024?2010 dated 17 march 2010.

Adapun tugas pokok Komite Integritas Karyawan adalah: Memantau dan mengawasi pelaksanaan dan penegakan Bisnis dan Etika Kerja. Menerima dan mencatat laporan tertulis, baik internal dan eksternal perusahaan, terhadap setiap pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja. Meneliti kebenaran dan keabsahan bukti-bukti dari setiap laporan tertulis yang masuk, dan bila diperlukan dapat meminta penjelasan lebih terinci dari pelapor serta tidak meyakini pelapor yang tidak mempunyai identitas yang jelas dan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Melaporkan kepada Direksi setiap pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja yang telah diteliti keabsahan dan kebenarannya. Melaporkan kepada Direksi setiap pelanggaran Etika Bisnis dan Etika Kerja yang telah diteliti keabsahan dan kebenarannya. Memberikan perlindungan terhadap identitas pelapor.

The main tasks of Employee Integrity Committee are: Monitoring and supervising the implementation and reinforcement of Code of Conduct. Receiving and recording company written reports both internal and external, upon all violation of Code of Conduct. Checking the correctness and validity against the all evidence of submitted written reports and if necessary they can ask for more detailed explanation from the informer and must not believe in informer who does not valid identity and unfounded information. Reporting to the Board of Directors every violation of Business Ethics and Work Ethics which the validity and correctness have been confirmed. Reporting each violation on Business Ethics and Work Ethics which is proven in terms of its validity and truth to the BOD. Giving protection to the identity of the grievant.

Susunan Keanggotaan KIK

Structure of KIK membership

Penasehat : Direktur Utama Ketua : Direktur SDM & Umum Ketua Harian : Kepala Bagian SDM Anggota Tetap : 1. Kepala Bagian SPI 2. Ketua Serikat Pekerja Tingkat Perusahaan 3. Kepala Urusan Personalia Bagian SDM 4. Kepala Urusan Pengawasan Keuangan & Manajamen Risiko Anggota Ad-Hoc: Sesuai kasus yang ditangani, terdiri dari: 1. Direktur Bidang terkait 2. General Manager terkait 3. Kepala Bagian terkait 4. Manajer Kebun/Unit terkait Kesekretariatan : 1. Sekretaris (Staf Urusan Personalia Bagian SDM) 2. Wakil Sekretaris (Karyawan Pelaksana Bagian SDM)

Advisor : President Director President Director : HRD & GA Director Executive Director : Head of HR Division Permanent Member : 1. Head of SPI Division 2. Head of Labor Union at Company Level 3. Head of Personnel Affairs in HR Division 4. Head of Risk Management Affairs Ad-Hoc Members: According to the cases handled, consisting of: 1. Concerned Division Director 2. Concerned General Manager 3. Concerned Head of Division 4. Estate Manager/concerned unit Secretariat: 1. Secretary (Staff of Personnel Affairs in Human Resource Division) 2. Deputy Secretary (Operational Staff in Human Resource Division)

II. Penyampaian Laporan Pelanggaran

II. Delivery of Violation Report

Berikut merupakan jenis perbuatan-perbuatan yang dapat dilaporkan kepada Komite Integritas Karyawan (KIK):

Below are the types of actions that can be reported to the

1. Hal-hal yang dilarang Perusahaan yang termasuk pelanggaran berat: Menerima hadiah atau pemberian dalam bentuk apapun.

1. Prohibition and Severe Violations: Receiving gifts and gratification in any form.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

KIK (Employee Integrity Committee).

217


TATA KELOLA PERUSAHAAN

218

Memalsukan data/informasi atau memberikan ketera ngan palsu kepada pihak yang memerlukan. Mengungkapkan rahasia perusahaan yang seharusnya dirahasikan kecuali untuk kepentingan Negara. Membujuk pimpinan, bawahan dan atau teman sekerja untuk melakukan sesuatu yang bertentangan dengan hukum dan atau kesusilaan. Melakukan perbuatan asusila di tempat kerja. Menyalahgunakan wewenang dan jabatannya untuk kepentingan pribadi maupun golongan. Melalaikan pelaksanaan tugas, pekerjaan yang seha rusnya dilaksanakan sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan. Melakukan tindak kejahatan antara lain mencuri dan atau menggelapkan aset perusahaan, melakukan penipuan kepada atasan, bawahan maupun kepada sesama rekan kerja, memperdagangkan barang perusahaan baik di dalam maupun di luar lingkungan perusahaan. 2. Pelanggaran ketentuan perpajakan, atau peraturan perundang-undangan lainnya (lingkungan hidup, markup, under invoice, ketenagakerjaan, dll.); 3. Perbuatan yang membahayakan keselamatan dan kese hatan kerja, atau membahayakan keamanan perusahaan; 4. Pelanggaran terhadap prosedur operasi standar (SOP) perusahaan, terutama terkait dengan pengadaan barang dan jasa, pemberian manfaat dan remunerasi.

Setiap karyawan dan stakeholders, dapat menyampaikan laporan pelanggaran yang terjadi di Perusahaan kepada Komite Integritas Karyawan (KIK) dengan cara sebagai berikut: 1. Mengakses kolom saran & pengaduan di www.ptpn13. com dan kemudian mengisi formulir data identitas diri serta uraian pengaduan yang dilaporkan. 2. Menyampaikan pengaduan melalui email: saran_aduan@ptpn13.com 3. Menyampaikan pengaduan melalui surat resmi dalam amplop tertutup kepada: Sekretariat Komite Integritas Karyawan (KIK) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurrachman 11 Pontianak 78118 Kalbar, Indonesia

Each employee and stakeholder can report the violation occurred in the company to the KIK (Employee Integrity Committee) by: 1. Accessing the suggestion and complaint column on www.ptpn13.com and fill out the identity form and the description of the reported violation. 2. Reporting the violation by email to saran_aduan@ ptpn13.com 3. Delivering the report of violation by official letter in the sealed envelope to Secretariat of KIK (Employee Integrity Committe PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Jl. Sultan Abdurrachman 11 Pontianak 78118 West Kalimantan Indonesia

Setiap pengaduan yang disampaikan melalui ketiga media tersebut, wajib disertai dengan identitas diri dan bukti pendukung atas pengaduan pelanggaran yang disampaikan.

Each report of violation delivered using those three media should include the personal identity and supporting evidence on the violation reported.

III. Perlindungan bagi Whistleblower

III. Protection for the Whistleblower

Sesuai ketentuan dalam Whistleblowing System, Perusahaan berkewajiban menjaga dan melindungi kerahasiaan identitas dari setiap pelapor. Komite Integritas Karyawan hanya akan memproses pengaduan yang identitas pelapornya jelas serta menyertakan bukti yang jelas dan lengkap.

As stipulated in Whistleblowing System, the company is obliged to guarantee and protect the confidentiality of each grievant’s identity. The Employee Integrity Committee will only process the grievance with clear grievant’s identity and obvious and complete evidence.

Falsifying data/information or giving false information to the parties who need it. Revealing company’s secrets that should be kept except for the state’s interest. Persuading supervisors, subordinates, and working partners to commit something against the law or morality. Committing immoral acts in working venue. Abuse the authority and power for personal or group’s interest. Ignoring duties so that it causes loss to the company. Committing crime like theft, embezzling company’s asset, deceiving supervisors, subordinates, or working partners, selling company’s asset within or outside the company.

2. Violation of the taxation regulations or other regulations of law (environment, mark-up, under invoice, workforce, etc.) 3. Dangerous action for the working safety and health or dangerous action for the company security 4. Violation of the standard operational procedure (SOP) of the company, particularly one related to product and service procurement, benefit and remuneration.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

IV. Penanganan Pengaduan

IV. Grievance Handling

Komite Integritas Karyawan (KIK) menerima laporan pengaduan baik dari internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. KIK akan meneliti identitas pelapor serta kebenaran dan keabsahan bukti-bukti dari setiap laporan tertulis yang masuk. KIK akan menindaklanjuti atas indikasi fraud/pelanggaran berupa Laporan Hasil Audit SPI, Laporan Hasil Investigasi dan atau laporan pengaduan tertulis dari pihak Internal dan Eksternal perusahaan. Atas dasar disposisi Direksi, laporan pelanggaran ter-sebut kemudian dibahas dan diselesaikan dalam rapat KIK. Kesimpulan rekomendasi hasil rapat KIK dituangkan dalam Notulen yang kemudian diteruskan kepada Direksi. Direksi akan mengeluarkan Surat Keputusan terhadap kasus yang dilaporkan tersebut.

KIK (Employee Integrity Committee) receives grievance from both internal and external company. KIK will oversee the identity of the grievant and the truth and validity of the evidence from each written complaint letter received. KIK will follow up based on the fraud/violation indication which is in form of Audit Result Report of SPI, Investigation Result Report, and written grievance from internal and external company. Based on the BOD’ disposition, the violation report will be processed and determined in KIK meeting. The conclusión of KIK meeting recommendation will be written in the minute meeting that will be forwarded to the BOD. BOD will issue the Decree for the reported case.

Adapun mekanisme pelaporan pelanggaran adalah sebagai berikut:

Below is the diagram of the mechanism to deliver grievance

MEKANISME KERJA KOMITE INTEGRITAS KARYAWAN (KIK) WORK MECHANISM OF EMPLOYEE INTEGRITY COMMITTEE (KIK)

Laporan Hasil Audit SPI Laporan Hasil Investigasi Laporan tertulis dari Internal dan Eksternal Report on Audit result of SPI Report on Investigation result External and internal written report

Telaah dan Evaluasi Direksi Disposisi dari Direksi ke Ketua Harian Komite Integritas Karyawan Review and Evaluation by BOD Disposition from BOD to Executive Director of Emmployee Integrity Committee

Direksi mendisposisi terhadap hasil rekomendasi Komite Integritas Karyawan. Sekretaris mempersiapkan keputusan yang telah disetujui BOD*) dalam bentuk SK Direksi. BOD gives disposition toward the recommendation result of the Employee Integrity Committee. The secretary prepares the decison approved by BOD in the form of BOD Decree *BOD = Board of Director

Ketua Harian Komite Integritas Karyawan mendisposisi ke Sekretaris untuk menentukan jadwal rapat. Sekretaris mempersiapkan Administrasi berkaitan Executive Director of Employee Integrity Committee gives disposition to the secretary to schedule the meeting. Secretary prepares the administration related to the meeting.

Rapat pembahasan kasus oleh Komite Integritas Karyawan. Kesimpulan rekomendasi hasil rapat Komite Integritas Karyawan yang dituangkan dalam Notulen untuk diteruskan Kepada Direksi. Meeting on case discussion by Employee

integrity Committee.

The conclusion of recommendation of

Employee Integrity Committee meeting is drawn up in the Notes to be forwarded to BOD.

S K D I R E KSI/BOD DECREE

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

219


TATA KELOLA PERUSAHAAN

220

V. Laporan Pelaksanaan Whistleblowing System

V. Report of the Implementation of Whistleblowing System

Komite Integritas Karyawan telah mengadakan pertemuan sebanyak dua kali selama tahun 2011, dihadiri sebagian besar anggota Komite Integritas Karyawan dengan agenda sebagai berikut : Evaluasi pelaksanaan tugas fungsi KIK Perancangan media pengaduan KIK. Selama tahun 2011, tidak ada laporan pengaduan yang masuk ke KIK.

Employee Integrity Committee had held the meeting twice in 2011, which was attended by most of the members of Employee Integrity Committee, with the agenda as follows. Evaluation on the task fulfillment KIK function Designing the KIK complaint media In 2011, no grievance was made to KIK.

VI. Upaya Peningkatan Implementasi WBS

VI. Attempts to Improve the Implementation of WBS

Untuk meningkatkan efektifitas implementasi WBS, maka manajemen akan melakukan langkah sebagai berikut : 1. Menindaklanjuti ketentuan dalam pasal 27 Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal 1 Agustus 2011, manajemen akan menyempurnakan panduan Whistleblowing System sebagai alat pelengkap bagi KIK. 2. Menyosialisasikan sarana pengaduan kepada karyawan dan masyarakat baik melalui website, email maupun alamat surat.

To increase the effectiveness of the implementation of WBS, the management will take further steps: 1. Follow up the provision in article 27 of the Regulation of the State Minister of SOE No. PER-01/MBU/2011 dated 1 August 2011, in which the management will perfect the Whistleblowing System guidelines as the complement means for KIK. 2. Socialize the complaint media to the employees and public through website, email or post mail.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

N. Sistem Manajemen Mutu

N. Quality Management System

PTPN XIII memiliki komitmen untuk menerapkan sistim manajemen mutu secara konsisten dan terpadu di semua fungsi dan tingkatan dengan memperhatikan efektivitas proses bisnis dan kinerja perusahaan secara menyeluruh .

PTPN XIII has a commitment to apply the quality management system consistently and integratively in all functions and levels by considering the business process effectiveness and the whole company performance .

Pelaksanaan audit mutu PTPN XIII, didukung oleh auditorauditor internal yang telah mengikuti pelatihan SMM ISO 9001 : 2008 (bersertifikat) sebanyak 10 Orang dan pelatihan auditor SMM ISO 9001 : 2008 sebanyak 79 Orang. Selama tahun 2011, Audit Mutu Internal (bersertifikasi) dilaksanakan sebanyak 2 kali, terhadap 8 PMS dan 3 PKR.

The implementation of the PTPN XIII quality audit, supported by 10 internal auditors that received SMM ISO 9001: 2008 training (certified) and 79 internal auditors that received SMM ISO 9001: 2008 auditor training. In 2011, Internal Quality Audit (certified) was carried out twice to 8 PMS and 3 PKR.

Audit eksternal dilaksanakan oleh Badan yang bersertifikat internasional dengan tujuan untuk memastikan bahwa SMM ISO 9001 : 2008 diimplementasikan sesuai sistem yang dipersyaratkan. Uraian kegiatan audit mutu tahun 2011 adalah sebagai berikut:

External audit was carried out by internationally certified body with the objective to ensure the implementation of SMM ISO 9001:2008 in relevance with the required system. The description of the quality audit activities in 2011 is as follows.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

221


TATA KELOLA PERUSAHAAN

NO. 1.

KEGIATAN ACTIVITY Audit Eksternal Surveilance/Audit eksternal ISO 900: 2008 telah dilaksanakan dan hasil audit dari Badan Sertifikasi dinyatakan ”LULUS” dan 7 PMS memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 dan 3 Pabrik Karet memperoleh Sertifikat SNI ISO 9001 : 2008 dan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) dari YOQA.

KETERANGAN DESCRIPTION Surveilance adalah audit yang dilaksanakan oleh Badan yang bersertifikasi. Untuk PMS oleh TUV NORD Indonesia dan untuk PKR serta Pabrik Sheet oleh Yogyakarta Quality Assurance (YOQA) Yogyakarta yang dilaksanakan tiap 1 (satu) tahun sekali. Tujuan pelaksanaan Surveilance adalah untuk memastikan apakah SMM ISO 9001 : 2008 masih diimplementasikan sesuai sistem yang dipersyaratkan.

External Audit Surveillance/external audit ISO 9001: 2008 has been implemented and the audit result from the Certification Body states ”PASSED” and 7 (seven) Palm Oil Mills achieve the certificate of ISO 9001 version of 2008 and 3 (three) rubber factories achieve the certificate of SNI ISO 9001: 2008 and the certificate of the product using label SNI (SPPT SNI) from YOQA.

2.

Audit Mutu Internal (AMI) Dilakukan oleh auditor-auditor internal yang telah mengikuti pelatihan SMM ISO 9001 : 2008 (bersertifikat) dan mengikuti pelatihan-pelatihan auditor SMM ISO 9001 : 2008 (bersertifikat).

Audit yang dilaksanakan internal untuk mengetahui dan mengevaluasi sejauh mana SMM ISO 9001:2008 diimplementasikan dengan benar dan sesuai.

Internal Quality Audit (AMI) It is done by internal auditors who have already joined the SMM ISO 9001: 2008 certified training and follow the auditor training on SMM ISO 9011: 2008 (certified).

The audit carried out internally is to know and evaluate how far SMM ISO 9001: 2008 is well and relevantly implemented.

Tindakan perbaikan dilakukan segersetelah Audit Mutu Internal (AMI) dilakukan dan terdapat temuan ketidaksesuaian terhadap SMM ISO 9001 : 2008.

Adalah kegiatan tindakan perbaikan yang dilakukan terhadap organisasi, proses, persyaratan produk, persyaratan pelanggan, dokumen, sumber daya guna pencapaian efektifitas Sistem Manajemen Mutu dan kepuasan pelanggan.

The improvement actions is carried out immediately after the Internal Quality Audit (AMI) conducted and there is a finding which is not concordant to SMM ISO 9001:2008.

AMI is an improvement activity applied to the organization, process, product requirement, customer requirement, document, resources needed to achieve the effectiveness of Quality Management System and customer satisfaction.

4.

Telah tersusun dokumen yang dipersyaratkan oleh SMM ISO 9001 : 2008 di seluruh PMS, PKR dan Pabrik Sheet.

A document has been composed as the requirement from SMM ISO 9001:2008 in all Palm Oil Mills, Crumb Rubber Factories, and Sheet Factories.

Dokumentasi terkait dengan: • Pedoman mutu • Standard Operating Procedure (SOP) sebanyak 38 SOP kegiatan di Pabrik sejak dari penerimaan bahan baku s.d pengiriman dan penyimpanan • Instruksi Kerja (IK) telah tersusun sebanyak 108 IK • Format berupa tabel atau daftar isian untuk merekam hasil kerja dari suatu SOP atau IK berdasarkan SMM ISO 9001:2008, tersusun sebanyak 63 format.

3.

Surveillance is an audit carried out by the certified Body. TUV NORD Indonesia audits the Palm Oil Mill and Yogyakarta Quality Assurance (YOQA) audits Crumb Rubber Factory and Sheet factory. It is done once in a year. The objective of the surveillance implementation is to assure whetherSMM ISO 9001: 2008 is still implemented according to the required system.

The document is related to: • Quality standard • Standard Operating Procedure (SOP) in 38 activity SOPs in the factories starting from the acceptance of the raw materials to the expedition and the storage. • Work Instruction which has been composed as many as 108 work instructions. • Format in the form of table or filling list to record the result of an SOP or Work Instruction based on SMM ISO 9001:2008, which has been composed as many as 63 formats.

222

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

O. Kebijakan Perusahaan

O. Company Policy

I. Transaksi Benturan Kepentingan

I. Conflict of Interest Transaction

Untuk menghindari terjadinya benturan kepentingan, di dalam Pedoman Etika Bisnis dan Etika Kerja (PEBK) telah diatur tentang konflik kepentingan, sebagai berikut: Perusahaan tidak membenarkan setiap individu termasuk batihnya atau keluarganya terlibat dalam benturan kepentingan dengan perusahaan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Setiap individu yang menemukan hal-hal yang kewajarannya diragukan atau kegiatannya di luar perusahaan, berhak mendapat penjelasan dengan mengajukan permohonan tertulis melalui atasannya. Semua kepentingan atau kegiatan di luar yang telah diberitahukan kepada perusahaan secara lengkap dan mendapat persetujuan, baik pada saat awal bergabung dengan perusahaan maupun sesudahnya, boleh dilanjutkan dengan cara sebagaimana disetujui kecuali dinyatakan sebaliknya. Komite Integritas Karyawan akan menentukan apakah terdapat benturan kepentingan dan bagaimana mengatasinya tanpa bertentangan dengan kepentingan perusahaan.

To avoid the occurrence of conflict of interest, it is already governed in PEBK (Codes of Business Ethics and Work Ethics) that: The company will not condone each individual including his dependants or family involved in the conflict of interest with the company directly or indirectly. Each individual, who found out things or incidence beyond normal or inappropriate or an activity outside the company, is entitled to an explanation by submitting the written request through his superior. All interests or activities outside what has already been informed in detail to and has been approved by the company, both at the time of joining the company or after then, can b ed with the way as approved, except stated otherwise. Employee Integrity Committee will decide whether there is a conflict of interest and how to solve it without conflicting the company’s interest.

II. Pencatatan Transaksi

II. Transaction Record

Perusahaan telah membuat dan memelihara pembukuan (account) transaksi aset perusahaan secara detail dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai Prinsip-Prinsip Akuntansi Indonesia. Perusahaan telah memelihara dan mengembangkan suatu sistem pengawasan intern yang memadai untuk menjamin bahwa setiap transaksi telah diotorisasi, dicatat dan dilaksanakan secara wajar.

The company has made and maintained the accounting transactions of the company assets in detail and reliably in accordance with the Indonesian Accounting Principles. The company has maintained and developed an adequate internal monitoring system to guarantee that each transaction has been authorized, listed and processed appropriately.

Dalam hal dana tak tercatat, perusahaan tidak dibenarkan memelihara atau menyimpan data, aset atau hutang yang tak tercatat untuk kepentingan apapun. Dalam hal penarikan, tidak dibenarkan ada penarikan dana dari rekening perusahaan kecuali menggunakan cek atau transfer lain yang biasa digunakan oleh sebagian besar bank, dengan otorisasi resmi. Menyangkut pemasukan data, tidak dibenarkan ada pemasukan data yang salah atau dibuat-buat dalam pembukuan perusahaan demi alasan apapun, dan tidak seorang pun boleh terlibat dalam usaha atau tindakan yang menghasilkan pemasukan data yang salah.

In case of off-book financing, the company will not be allowed to maintain or save the data, asset, or account payable that are unlisted for any interests whatsoever. In the event of withdrawal, it will not be allowed any fund withdrawal from the company account, except using check or other transfer usually used by most banks, with official authorization. Related to the data entry, it will not be allowed the false or speculated data input to the company accounting for any reasons whatsoever, and no one can be involved in the attempts or activities to produce false data entry.

III. Kebijakan Lingkungan

III. Environmental Policy

Perusahaan berkewajiban menyediakan lingkungan kerja yang aman dan sehat bagi semua individu dalam perusahaan, serta bagi stakeholder lainnya yang melakukan

The company is obliged to provide the safe and healthy working environtment for all individuals in the company and other stakeholders who conduct the company

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

223


TATA KELOLA PERUSAHAAN

224

aktivitas perusahaan. Perusahaan bersama stakeholder lainnya melaksanakan praktek bisnis yang berwawasan lingkungan. Perusahaan mengintegrasikan aspirasi tentang lingkungan hidup dalam parktek-praktek bisnis dan bertanggung jawab untuk melindungi lingkungan kerja dan tunduk pada hukum serta peraturan perundangundangan yang berlaku. Perusahaan bertanggung jawab dan berpartisipasi aktif dalam program pelestarian lingkungan hidup, mengoperasikan fasilitas-fasiltasnya sesuai prosedur yang tidak bertentangan dengan peraturan perundangan yang berlaku.

activities. The company and other stakeholders carry out the environmentally sound business practices. The company integrates the aspirations on the environment in business practices and is responsible to protect the working environment and subject to prevailing law and regulations. The company is responsible and actively participates in the environment conservation program, operates its facilities as stated in the procedure and does not violate the prevailing law and regulations.

IV. Pemberian dan Penerimaan Hadiah

IV. The Adminitration and Acceptance of Gift

Manajemen perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung dari pelanggan, pemasok dan stakeholder lainnya. Terkait hubungan dengan auditor, Perusahaan dilarang memberi aneka hadiah, uang, pelayanan atau kesenangan lain untuk mempengaruhi hasil audit, sedangkan terkait hubungan dengan media massa, manajemen perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima imbalan dalam bentuk apapun baik langsung maupun tidak langsung.

The company management is not allowed to give or accept any forms of reward directly or indirectly from the customers, suppliers, and other stakeholders. Concerning the relation with the auditor, the company is forbidden to give any forms of gifts, money, service or other pleasurable things to influence the audit result, and for the relations with the mass media, the company management is not allowed to give and receive any reward in any forms directly or indirectly.

V. Aktivitas Politik dan Pemberian Kontribusi

V. Political Activity and Contribution Administration

Perusahaan dilarang terlibat dalam aktivitas politik termasuk memberikan sesuatu dalam bentuk apapun. Perusahaan tidak memaksa, mempengaruhi atau mendukung partisipasi individu-individu di dalam perusahaan dan berkontribusi dalam proses politik. Interaksi dengan perwakilan politik dan pemerintah merupakan suatu hal yang tidak terpisahkan dalam bisnis perusahaan. Dalam melakukan kontak dengan entitas pemerintah atau perwakilan politik, perusahaan harus mencari nasehat hukum (legal advice).

The company is prohibited to involve in the political activities including present anything in any forms. The company shall not force, influence, or support the company’s individual participation and contribution in the political process. Interaction with the political party or government representative becomes indispensable part of the company business. In making contact with the government entity or political representative, the company must seek the legal advice.

VI. Pengadaan Barang/Jasa

VI. Product/Service Procurementa

Pelaksanaan pengadaan barang dan jasa dilakukan secara transparan dan dapat dipertanggungjawabkan dengan melibatkan pemasok yang mempunyai reputasi dan catatan kerja/prestasi yang baik sesuai dengan ketentuan perusahaan. Perusahaan menghindari pemasok yang mempunyai hubungan keluarga dengan pengambil keputusan dan atau dengan yang memiliki benturan kepentingan. Manajemen perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima imbalan dalam bentuk apapun baik langsung maupun tidak langsung. Perusahaan menuangkan kesepakatan dalam suatu dokumen tertulis yang disusun berdasarkan iktikad baik dan saling menguntungkan.

The implementation of product and service procurement is done transparently and reliably by involving reputable supplier with good work history/achievement related to the company regulations. The company shall avoid the suppliers who has family relationship with the decision maker and/or suppliers who has conflict of interest. The company management is not allowed to give or receive any reward in any forms directly or indirectly. The company will state the agreement in written document which is composed based on the good will and mutual benefit.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

VII. Keterbukaan dan Kerahasiaan Informasi serta Informasi Orang Dalam

VII. Information Disclosure and Confidentiality and Inside Information

Perseroan menjunjung prinsip GCG dalam menyampaikan informasi yang menyangkut perusahaan, kepemilikan, situasi keuangan, kinerja dan kepemimpinan, sebagai perwujudan tanggung jawab perusahaan kepada publik. Perusahaan telah menunjuk Bagian Sekretariat dan CSR sebagai juru bicara resmi perusahaan untuk menyampaikan informasi sensitive ke luar perusahaan guna memenuhi kewajiban perusahaan kepada stakeholder. Perusahaan melarang penggunaan informasi rahasia tanpa pemberian wewenang. Perusahaan menghargai Property Right (hak milik intelektual) perusahaan lain atas informasi intern mereka dan menganjurkan setiap individu dalam perusahaan untuk mematuhi aturan yang terkandung pada peraturan perundangan di Indonesia dan di luar negeri yang melindungi hak-hak tersebut.

The Company holds highly the GCG principles in delivering information related to the company, ownership, financial situation, work performance and leadership as the realization of responsibility of the company to the public. The company has appointed the Secretariat Department and CSR Department as the official spoke person on behalf of the company to deliver the sensitive information to fulfill the responsibility to the stakeholders. The company prohibits the use of confidential information without an authorization. The company appreciates the Property Right of other companies for their inside information and suggests each individual in the company to obey the regulation included in the regulations of law in Indonesia and in foreign countries where the right is protected.

P. IT Governance

P. IT Governance

PTPN XIII telah mengembangkan Teknologi Informasi yang mendukung program IT Governance dengan tujuan: Proses database perusahaan tersedia secara cepat, tepat, dan akurat serta tersentralisasi dan terintegritas; Meningkatkan kemampuan sebagai perencana dan pengendali jalannya operasional perusahaan yang dilaksanakan di Unit Kerja/Distrik; Direksi dapat mengikuti status organisasi perusahaan dimana dan kapan saja secara online; Perusahaan akan memiliki data dan informasi terkait Business Intelegence untuk melakukan analisis masalah-masalah kritis.

PTPN XIII has developed Information Technology that supports IT Governance program with the objectives to: Provide the company database quickly, concisely, accurately, and centralized and integrated; Increase the ability as the planner and controller of the company operational mechanism that is conducted in working unit/ distirict; Enable the BOD to follow the organizational status of the company wherever and whenever through online media; Enable the company to have data and information related to Business Intelligence to make an analysis to the critical problems.

Upaya peningkatan GCG yang terkait erat dengan dukungan IT selama tahun 2011 diantaranya adalah: pengembangan dan penerapan GIS (Geographic Information System), pengelolaan sistem informasi plasma, E-Compare Price: perbandingan harga jual PTPN XIII dengan PT Astra, pengembangan dan penerapan sistem pencatatan aktiva perusahaan, HRIS (Human Resource Information System), Payroll system, Personalia Asessement, E- Inventory Control System, GII: Gerbang Informasi Intranet (Knowledge Sharing Information).

The attempts to improve GCG closely related with the IT support in 2011 were: the development and application of GIS (Geographic Information System), the management of plasma information system, E-Compare Price: the comparison between selling price of PTPN XIII and PT. Astra, the development and application of company’s fixed asset recording system, HRIS (Human Resource Information System), Payroll system, Personnel Assessment, E-Inventory Control System, GII (Knowledge Sharing Information).

Penjelasan rinci terkait Teknologi Informasi dapat dilihat pada Bagian Teknologi Informasi pada Laporan Tahunan ini. The detailed information related to Information Technology can be seen in the Technology Information part in this Annual Report.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

225


TATA KELOLA PERUSAHAAN

226

Q. Rekomendasi BPKP atas Hasil Asesmen Tahun 2011

Q. BPKP Recommendations upon the Results of Assessment 2011

Terhadap kelemahan pelaksanaan GCG dan dalam rangka memperbaiki kinerja pencapaian praktik-praktik yang terbaik (best practices) penerapan GCG, Perwakilan BPKP Provinsi Kalbar telah merekomendasikan beberapa hal yang perlu menjadi prioritas tindak lanjut organ utama perusahaaan sebagai berikut:

Upon the weakness of GCG Implementation and within the efforts to improve performance to achieve GCG implementation best practices, Representatives of BPKP West Kalimantan have provided some recommendations that need to be the company organ priorities as follows:

1. Pemegang Saham/RUPS

1. Shareholders/GMS (General Meeting of Shareholders)

Menyempurnakan risalah RUPS yang menggambarkan dinamika rapat. Menetapkan sistem pengangkatan bagi anggota komisaris dan aturan jumlah maksimum jabatan komisaris yang boleh dipegang komisaris. Menetapkan sistem penilaian kinerja individu dan kolegial komisaris secara formal. Melaksanakan penilaian kinerja direksi secara individual.

Perfect the GMS minutes describing the meeting dynamics. Determine the appointment system for the members of the BOC and the regulation on the maximum num ber of commissioner positions that a member of BOC can hold. Determine the assessment system on the individual work performance and collegial commissioner formally Implement the assessment on the work performance of the BOD individually.

2. Komisaris

2. Board of Commisioners

Melaksanakan program pengenalan untuk anggota komisaris baru tentang prinsip-prinsip GCG dan BUMN bersangkutan. Meminta Komite Audit agar dalam mengusulkan auditor eksternal menyertakan besaran honorarium. Melakukan evaluasi atas pelaksanaan manajemen risiko di PTPN XIII. Melakukan penilaian kinerja secara self assessment dan disampaikan kepada Pemegang Saham. Melakukan reviu atas efektivitas sistem pengendalian intern perusahaan. Membuat lembar persetujuan risalah rapat terpisah dengan daftar hadir.

Hold the introductory program to the new members of BOC on the GCG and related SOE principles Require the Audit Committee to propose the external auditor by involving the amount of honorarium Evaluate the working performance using self assess ment and report it to the shareholders. Review the effectiveness of internal company con trolling system Produce the agreement sheet of the minute meeting separated from the attendance list.

3. Direksi

3. Board of Directors

Menetapkan kebijakan mengenai perencanaan kredit dalam hal memperoleh modal kerja/investasi. Dalam risalah rapat agar mencantumkan adanya evaluasi/pemantauan atas pelaksanaan keputusan hasil rapat sebelumnya. Menyajikan dalam RKAP proyeksi keuangan pokok anak perusahaan. Menyelaraskan struktur organisasi pada Pabrik Minyak Sawit dan menempatkan personil sesuai keahlian. Mendorong SPI melakukan reviu terhadap internal kontrol perusahaan secara korporat. Menginstruksikan Sekretaris Perusahaan untuk meng update dan melengkapi website PTPN XIII.

Determine the policy on the loan plan in order to obtain the working capital/investment. Note down on the minute meeting whether there is an evaluation/monitoring on the implementation of the previous meeting result Present in RKAP the projection of the primary finance of the subsidiaries Synchronize the organizational structure in the Palm Oil Mill and station the personnel with the related skill with the related field Encourage the SPI to review the company internal control corporately Instruct the Corporate Secretary to update and complete the PTPN XIII website.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

R. Penyimpangan Internal

R. Internal Deviation

Direksi berkomitmen untuk menerapkan reward and punishment kepada para karyawannya. Terhadap penyimpangan yang berindikasi pidana, akan diproses secara hukum dan kepada yang bersangkutan akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan PKB.

Board of Directors is continually committed to apply reward and punishment to their employees. For the employees committing deviation with criminal indications, legal process will be imposed upon and he/she will be sanctioned according to PKB provisions.

Jumlah penyimpangan internal berdasarkan hasil pemeriksaan SPI, baik penyimpangan administratif berupa pelanggaran SOP dan ketentuan perusahaan maupun pelanggaran yang berindikasi fraud adalah sebagai berikut:

The number of internal deviation based on the evaluation of SPI, both administrative, such as SOP and company provisions violation and fraud-indicated violation is as follows:

URAIAN DESCRIPTION

2008

2009

2010

2011

3

2

-

2

Jumlah kasus penyimpangan Number of Cases Kasus yang telah diselesaikan Cases resolved

3

2

-

2

Telah proses penyelesaian internal Processed internally

3

2

-

2

Dalam proses penyelesaian internal In the process of internal resolution

-

-

-

-

Telah ditindaklanjuti pihak berwajib Followed up by Law Enforcement

-

1

1

-

Jumlah penyimpangan/yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan adalah sebagai berikut :

The number of fraud done by the individual in the company is as follows:

JUMLAH KASUS YANG DILAKUKAN OLEH The number of cases done by Pengurus Perusahaan Company management

INTERNAL FRAUD

2010

Karyawan Tetap Permanent Employee

2011

2010

2011

Karyawan Tidak Tetap Non-Permanent Employee 2010

2011

∑ internal fraud

-

-

1

1

-

-

Telah diselesaikan Solved

-

-

-

1

-

-

Dalam proses penyelesaian In the process

-

-

-

-

-

-

Belum diproses Not processed yet

-

-

-

-

-

-

Telah ditindaklanjuti pihak berwajib Followed up by the authorities

-

-

1

-

-

-

Proses penyelesaian penyimpangan internal dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku, dan diproses secara adil dan fair. Setelah melalui pembahasan kasus di Komite Integritas Karyawan, Direksi akan mengeluarkan keputusan pemberian sanksi.

The solution to the internal deviation is carried out as stipulated in the prevailing regulations, and it is processed fairly and justly. After the case discussion in the Employee Integrity Committee, BOD will issue the decision about the sanction given.

Jumlah sanksi kepada karyawan yang diterbitkan oleh Direksi adalah sebagai berikut:

Thenumber of sanctions to the employees issued by the BOD is as follows:

URAIAN DESCRIPTION

2008

2009

2010

2011

1

8

2

-

Teguran

Warning

Peringatan

Strong Warning

2

5

-

-

Skorsing

Suspension

1

2

2

1

Demosi

Demotion

2

3

2

-

-

2

1

-

-

4

-

-

Pemberhentian Termination Lain-lain

Others

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

227


TATA KELOLA PERUSAHAAN

Upaya yang dilakukan perusahaan untuk mencegah terjadinya penyimpanganinternal diantaranya adalah: Memberikan contoh kepada karyawan bagaimana bersikap sesuai dengan etika tersebut dan memberikan sanksi terhadap pelanggaran etika. Sosialisasi Pedoman Bisnis dan Etika Kerja melalui pembagian buku PEBK maupun sosialisasi lewat media Harmoni yang terbit setiap bulan. Setiap karyawan diwajibkan untuk menandatangani kesanggupan untuk melaksanakan Etika Bisnis dan Etika Kerja.

The attempts conducted by the company to prevent the occurrence of internal deviation are: Giving examples to the employees on how to behave in relevance to the ethics and giving sanction to the ethics violation Socialization of the Codes of Business Ethics and Work Ethics through the distribution of PEBK books and through Harmoni media that is published monthly Each employee is obliged to sign the commitment to impelement the Business Ethics and Work Ethics.

S. Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan

S. Important Cases Faced by the Company

Sepanjang tahun 2011, perkara penting yang dihadapi perusahaan adalah perkara terkait gugatan hukum yang diajukan oleh pihak masyarakat, terutama masalah sengketa lahan yang dikuasai pihak PTPN XIII (Persero).

During 2011 the important cases faced by the company were the cases related to the legal claim filed by the public, especially about the land dispute claimed by PTPN XIII.

Status penyelesaian atas sejumlah perkara sampai saat ini masih dalam proses di PTUN, menunggu putusan banding di Pengadilan Tinggi dan menunggu keputusan dari Mahkamah Agung. PTPN XIII selaku pihak tergugat berkeyakinan bahwa atas gugatan materiil maupun immaterial yang diajukan para penggugat atas sejumlah perkara dimaksud tidak akan mempengaruhi posisi keuangan dan kinerja perusahaan. Khusus untuk kasus gugatan Kumpi Cs, perusahaan telah mencadangkan dana sebesar Rp3,68 miliar dikarenakan perusahaan kalah di Mahkamah Agung. Saat ini perusahaan sedang mengajukan peninjauan kembali. Rincian perkara yang ditangani perusahaan adalah sebagai berikut:

228

The status of the problem resolution over a number of cases is still in process in the PTUN (State Administrative Court), waiting for the appeal decision in the PT (High Court) and waiting for the decision of the MA (Supreme Court). PTPN XIII as the defendant is convinced that the material or immaterial claim brought by the plaintiff over a number of corresponding cases will not affect the financial position and the performance of the company. Especially for the case of a lawsuit Kumpi Cs, the company has reserved funds IDR3.68 billion, because The Company lost in the Supreme Court. Now the Company is asking consideration. The details of the cases faced by the Company are as follows:

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NO.

NO PERKARA CASE NUMBER

JENIS/JML GUGATAN TYPE & NUMBER OF SUITS

1. No. 49/G/2011. PTUN-PTK

MATERI PERKARA CASE MATERIAL

POSISI POSITION

STATUS PERKARA CASE STATUS

Perdata

Ahli Waris Alm. Sudjadi mengajukan PTPN XIII Proses Sidang di pembuatan sertipikat hak milik sebagai Tergugat PTUN Pontianak pengganti atas nama Alm. Sudjadi Intervensi kepada BPN Sanggau, namun ditolak oleh BPN Sanggau karena lahan yang terletak di Desa Tanjak Mulong Kecamatan Meliau merupakan areal HGU PTPN XIII untuk wilayah Gunung Meliau, Rimba dan Sungai Dekan (Proyek Sanggau) dengan sertipikat Nomor 1 seluas 18.478,62 Ha.

Civil

The heir of the late Sujadi proposed PTPN XIII as the making of the ownership intervention certificate as the replacement of defendant the original one belonged to Sujadi (deceased) to the BPN (National Land Board) Sanggau, and it was turned down because the land located in Tanjak Mulong village, District of Meliau was HGU (Exploitation Right) area of PTPN XIII for the areas of Gunung Meliau, Rimba and SUNGAI Dekan (Sanggau Project) with the certificate number 1 as wide as 18,478,62Ha

Gugatan wan prestasi dengan nilai gugatan Rp101.985 juta

Hj. Normani Umar cs mengklaim bahwa PTPN XIII (Persero) telah menguasai tanah miliknya seluas 2.400 Ha di wilayah Kebun Longkali dan menuntut ganti rugi.

PTPN XIII menang PTPN XIII sebagai Tergugat di PN Tanah Grogot dan pihak penggugat mengajukan banding ke PT Samarinda. Saat ini masih menunggu putusan dari Pengadilan Tinggi Samarinda

Misachievement with the claim value IDR101,985 million

Hj. Normani cs, claimed that PTPN XIII (Persero) had possessed their land as wide as 2,400 ha in the Kebung Longkali and required compensation.

PTPN XIII as defendant

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Nihil

The court process in PTUN Pontianak

2. No. 03/Pdt.G/2 010/PN.TG

No. 03/Pdt.G/2 010/PN.TG

DAMPAK KEUANGAN FINANCIAL IMPACT

PTPN XIII won the case in PN (District Court) Tanah Grogot and the plaintiff filed appeal to PT Samarinda. Recently, it is still waiting for the decision from PT Samarinda.

Nihil

Nihil

229


TATA KELOLA PERUSAHAAN

NO.

230

NO PERKARA CASE NUMBER

JENIS/JML GUGATAN TYPE & NUMBER OF SUITS

MATERI PERKARA CASE MATERIAL

POSISI POSITION

STATUS PERKARA CASE STATUS

DAMPAK KEUANGAN FINANCIAL IMPACT

3. No. 08/Pdt.G/2 010/PN.SGU

Gugatan perbuatan melawan hukum, dengan nilai gugatan Rp31.420 juta

Hierony Bulang mengklaim bahwa tanah miliknya seluas 100 Ha telah diserahkan oleh M. Digol (Tergugat I) kepada PTPN XIII (Tergugat II) tanpa izin. Hierony Bulang juga menggugat BPN (Tergugat III) sebagai instansi yang menerbitkan Sertifikat HGU.

PTPN XIII sebagai Tergugat II

- PN Sanggau di dalam putusannya mengabulkan gugatan Hierony Bulang. Para Tergugat kemudian mengajukan Banding. - PT Kalbar mengeluarkan putusan yang menguatkan putusan PN Sanggau. Para Tergugat mengajukan Kasasi ke MA

Nihil

Lawsuit on the violation to Law with the claim value IDR31,420 million

Hierony Bulang claimed that his land with the width 100 Ha had been submitted by M. Digol (Defendant I) to PTPN XIII (Defendant II) without his permission. Hierony Bulang also put a suit on BPN (Defendant III) as institution issuing the HGU Certificate.

PTPN XIII as defendant II

- PN Sanggau in its decision granted the claim of Hierony Bulang. The defendants then claimed an appeal - PT (High Court) of West Kalimantan issued the decision fortifying the decision of PN Sanggau. The defendant request for cassation to the Supreme Court.

4. No. 10/Pdt.G/2 004/PN.BTK

Gugatan perbuatan melawan hukum, dengan nilai gugatan Rp12.040 juta

Sian cs mengajukan gugatan perdata perbuatan melawan hukum terhadap PTPN XIII (Persero) dengan tuntutan ganti rugi tanam tumbuh di PN Buntok pada areal seluas 99,6625 Ha di wilayah Kebun Tambarang afdeling Buntok.

PTPN XIII sebagai Tergugat

Telah terbit putusan MA yang memenangkan PTPN XIII dengan No. 2103/Pdt/2007 tgl. 14 Maret 2008 yang diterima pada 15 Maret 2012

Nihil

The lawsuit on violation to law with the claim value Rp12,040 million

Sian cs. put a civil lawsuit on the violation to law against PTPN XIII (Persero) with the compensation of crops in PN Buntok on the area with the width 99,6625 Ha in Kebun Tambarang afdeling Buntok

PTPN XIII as defendant

The decision of Supreme Court No. 2103/Pdt/2007 dated 14 March 2008 had been issued that won PTPN XIII. The decision was received on 15 March 2012

Nihil

No. 08/Pdt.G/2 010/PN.SGU

No. 10/Pdt.G/2 004/PN.BTK

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NO.

NO PERKARA CASE NUMBER

JENIS/JML GUGATAN TYPE & NUMBER OF SUITS

MATERI PERKARA CASE MATERIAL

POSISI POSITION

STATUS PERKARA CASE STATUS

DAMPAK KEUANGAN FINANCIAL IMPACT

5. No. 06/Pdt.G/2 004/PN.BTK

Gugatan wan prestasi nilai gugatan Rp3,68 miliar

Kumpi Cs mengklaim bahwa PTPN XIII telah menguasai tanah miliknya seluas 56,50 Ha dan mengajukan gugatan kepada PTPN XIII ke PN Buntok

PTPN XIII sebagai Tergugat

PTPN XIII kalah di PN, PT dan MA. Saat ini sedang proses PK di MA

Rp3,68 miliar

Claim on the misachievement with the claim value IDR4.68 billion

Kumpi cs. claimed that PTPN XIII had possessed their land as wide as 56,50 Ha and put a lawsuit against the PTPN XIII to PN Buntok

PTPN XII as defendant

PTPN XIII lost in PN, PT and MA. Recently, the case is still in the Judicial Review in MA

IDR3.68 billion

No. 06/Pdt.G/2 004/PN.BTK

Sepanjang tahun 2011, tidak ada perkara perdata, pidana maupun perkara lainnya yang sedang dihadapi oleh anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris PTPN XIII yang saat ini menjabat. Hal ini menunjukkan ketaatan dan kepatuhan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris terhadap segala peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan serta komitmen manajemen untuk menegakkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.

Sepanjang tahun 2011, tidak ada perkara perdata, pidana maupun perkara lainnya yang sedang dihadapi oleh anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris PTPN XIII yang saat ini menjabat. Hal ini menunjukkan ketaatan dan kepatuhan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris terhadap segala peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan Perseroan serta komitmen manajemen untuk menegakkan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.

T. Praktik Bisnis Berwawasan Lingkungan

T. Environmentally Sound Business Practices

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan sumber daya alam, PTPN XIII berkomitmen untuk menjalankan praktik bisnis berwawasan lingkungan PTPN XIII menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 di 3 (tiga) Pabrik Minyak Sawit, dan selanjutnya akan dikembangkan lagi ke seluruh pabrik yang dimilikinya. Proses sertifikasi SML ISO 14001:2004 saat ini tengah dilaksanakan oleh PT TUV Nord Indonesia.

As the company concentrating in the natural resources exploration, PTPN XIII commits to run the environmentally sound business practices. PTPN XIII applies the Environmental Management System ISO 14001:2004 in three Palm Oil Mills, and later it will develop to all mills it has. The process of certification SML ISO 14001:2004 in now implemented by PT TUV Nord Indonesia.

PTPN XIII menyambut positif langkah pemerintah untuk mendorong semua perkebunan kelapa sawit di Indonesia memenuhi syarat-syarat pelestarian lingkungan yang digariskan oleh Kementerian Pertanian. Dalam uji coba penerapan berbagai ketentuan dalam Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) kepada 20 perusahaan perkebunan sawit yang dilakukan bulan Maret 2011, PTPN XIII menunjuk Kebun Parindu sebagai tempat uji coba ISPO. Terhadap kriteria Prinsip 3, yakni Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan, pada dasarnya sebagian besar kriteria telah diterapkan oleh PTPN XIII dengan baik. Beberapa hal yang masih harus dipenuhi oleh perusahaan adalah: Pelestarian biodiversity yang belum diaplikasikan; Identifikasi dan perlindungan kawasan lindung yang masih belum diaplikasikan; Penerapan mitigasi emisi gas rumah kaca.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

PTPN XIII positively welcomes the government steps to encourage all oil palm plantations in Indonesia to fulfill the requirements of environment conservation as stipulated by the Ministry of Agriculture. In the experiment of the implementation of varied provisions from Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) to 20 oil palm plantation companies conducted in March 2011, PTPN XIII appointed Kebun Parindu as the location of the esperiment of ISPO. Toward the criteria Principle 3, that is Environmental Management and Monitoring, basically most of the criteria have been well-implemented by PTPN XIII. Some requirements must be fulfilled by the company are: Biodiversity Conservation that hasn’t been applied; conservation area identification and protection that hasn’t been applied; the implementation of green house gas emission mitigation.

231


TATA KELOLA PERUSAHAAN

232

Kinerja Proper

Proper Performance

Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) merupakan salah satu upaya Kementerian Negara Lingkungan Hidup untuk mendorong penaatan perusahaan dalam pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik.

PROPER (Company Performance Ranking Assessment Program) is one of the attempts of the Ministry of Environment to encourage the compliance of the company with the better environmental management.

Kriteria Penilaian PROPER tercantum dalam Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup nomor 5 tahun 2011 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan. Secara umum peringkat kinerja PROPER dibedakan menjadi 5 warna Emas, Hijau, Biru, Merah dan Hitam, dimana kriteria ketaatan digunakan untuk pemeringkatan biru, merah dan hitam, sedangkan kriteria penilaian aspek lebih dari yang dipersyaratkan (beyond compliance) adalah hijau dan emas.

The criteria of PROPER assessment are stated in the MInistrial Regulation of the Minister of Environtment No. 5 Year 2011 on the Company Performance Ranking Assessment Program in the Environtmental Management. Generally, the PROPER Performance Rank is differentiated in five colors: gold, green, blue, red, and black, in which the compliance criteria are used to rank blue, red and black. And the aspect assessment criteria more beyond compliance are green and gold.

Selama tahun 2011 Kementrian Lingkungan Hidup sudah mengeluarkan hasil atas penilaian PROPER terhadap 3 unit pabrik di PTPN XIII dengan hasil peringkat sebagai berikut: PMS Gunung Meliau (Kalbar) peringkat PROPER BIRU, RSS Danau Salak (Kalsel) peringkat PROPER MERAH, dan PMS Longpinang (Kaltim) peringkat PROPER HITAM.

In 2011, the Ministry of Environtment had issued the result of PROPER toward 3 mill units in PTPN XIII with the rank result: PMS (Palm Oil Mill) Gunung Meliau (West Kalimantan) ranked PROPER BLUE, RSS Danau Salak (South Kalimantan) ranked PROPER RED, and PMS Longpinang (East Kalimantan) ranked PROPER BLACK.

Ke depan, PTPN XIII bertekad untuk meningkatkan program pengelolaan usaha berwawasan lingkungan dengan target PROPER peringkat biru. Langkah ini diawali dengan pelaksanaan in house training tentang PROPER dengan pembicara dari Kementerian Lingkungan Hidup, Bapedalda, dan PT Benefita. Selanjutnya, akan dilakukan inventarisasi terhadap seluruh pabrik yang dimiliki PTPN XIII dan tindak lanjut perbaikannya.

In the future, PTPN XIII is determined to improve the environmentally sound business management with the target PROPER BLUE. This step is initiated with in house training on PROPER with the speaker from the Ministry of Environment, Bapedalda, and PT Benefita. Furthermore, there will be inventory of all factories owned by PTPN XIII and the follow-up improvement.

U. Rencana Peningkatan GCG Tahun 2012

U. GCG Improvement Plan in 2012

Sesuai dengan Roadmap GCG PTPN XIII, program peningkatan GCG yang akan dilaksanakan tahun 2012 adalah sebagai berikut: Sosialisasi GCG yang intensif & ekstensif Reviu aplikasi prinsip-prinsip GCG ke dalam proses bisnis/ SOP Membentuk sistem pengendalian intern yang terintegrasi dengan �program e-audit� Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI). Merancang dan melaksanakan formulasi penilaian GCG secara self assessment. Melakukan perbaikan dan launching website baru www.ptpn13.com sebagai media informasi dan ilmu pengetahuan. Menyempurnakan panduan komprehensif tentang whistleblowing system sebagai alat kelengkapan bagi Komite Integritas Karyawan (KIK). Membangun budaya perusahaan berdasarkan code of conduct sebagai penjabaran pelaksanaan prinsipprinsip GCG.

Concerning the GCG PTPN XIII Roadmap, the GCG improvement program that is going to be implemented in 2012 is as follows: Intensive and extensive socialization of GCG Review on the application od the GCG principles in business process/SOP Establish the internal control system that is integrated with the e-audit program of BPK-RI (Supreme Audit Agency of the Republic of Indonesia) Formulate and implementing the self-assessment GCG assessment formulation Improving and launching the new website www.ptpn13. com as the information and knowledge sharing media Perfecting the comprehensive guide on whistleblowing system as the complement means for KIK (Employee Integrity Committee) Building the corporate culture based on the code of conduct as the elaboration of the GCG principles implementation

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

V. Manajemen Risiko

V. Risk Management

Sesuai pasal 25 PER-01/MBU/2011 disebutkan bahwa “Direksi wajib membangun dan melaksanakan program manajemen risiko korporasi secara terpadu yang merupakan bagian dari pelaksanaan program GCG.” Menindaklanjuti ketentuan tersebut, manajemen PTPN XIII telah menetapkan kebijakan manajemen risiko yang merupakan komitmen manajemen dan seluruh karyawan perusahaan sebagai landasan berfikir dan bertindak dalam penerapan manajemen risiko (Enterprise Risk Management). Oleh sebab itu, manajemen risiko menjadi bagian integral dari proses bisnis, pengambilan keputusan, dan budaya setiap insan perusahaan.

As stipulated in the Article 25 PER-01/MBU/2011 which states that “the BOD is obliged to build and implement the integrated enteprise risk management program as the part of GCG program implementation.”Following up the provision, the management of PTPN XIII has determined the risk management policy as the commitment of the management and all employees of the company as the reference to think and to act in the enterprise risk management implementation. Therefore, risk management is an integral part of the business process, decision making, and culture of company’s individuals.

I. Sistem Manajemen Risiko

I. Risk Management System

Selama tahun 2011, pengembangan manajemen risiko di PTPN XIII diarahkan pada peningkatan intensitas dan kualitas pengelolaan risiko guna meminimalkan dampak yang ditimbulkannya. Strategi pengelolaan risiko adalah sebagai berikut: Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses bisnis organisasi untuk menjadikan proses manajemen risiko sebagai bagian tidak terpisahkan dari kegiatan usaha sehari-hari. Mengintegrasikan strategi transfer risiko, yang dilaksanakan secara portofolio untuk melindung-nilai, yaitu hanya pada risiko residual yang tidak dikehendaki oleh manajemen, bukan risiko pada level transaksi atau individual. Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam budaya dan nilai-nilai organisasi

In 2011, the development of risk management in PTPN XIII was directed to the intensity increasing and risk management quality to minimize the effect that it caused. The risk management strategies are as follows:

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Integrate risk management to the organization business process to make risk management process as inseparable part of daily activities. Integrate risk transfer strategies performed in portfolio to protect the values, which is limited to residual risks unexpected by the management, not the risks in transaction or transaction levels. Integrate risk management in the culture and values of the organization.

233


TATA KELOLA PERUSAHAAN

234

Sistem Manajemen Risiko di PTPN XIII meliputi Komite Manajemen Risiko, Unit Manajemen Risiko yang berada di bawah Satuan Pengawasan Intern, Koordinator Risk Taking Unit dan Risk Taking Unit, dengan uraian sebagai berikut:

The management Risk System in PTPN XIII involves Risk Management Committee, Risk Management Unit under Internal Monitoring Unit, Risk Taking Unit Coordinator, with the description below.

1. Komite Manajemen Risiko

1. Risk Management Committee

Komite ini merupakan bentukan Direksi yang terdiri dari para Direktur Bidang yang diketuai oleh Direktur Perencanaan, Pengembangan dan Pemasaran serta bertanggungjawab kepada Direktur Utama. Adapun wewenang dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: Merumuskan Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko secara tertulis, sistematis, dan terstruktur yang akan diusulkan kepada Direktur Utama untuk disahkan. Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh organisasi (organization-wide) sebagai bentuk penerapan prinsip manajemen risiko dan sebagaimana dikemukakan dalam tujuan manajemen risiko organisasi. Mengevaluasi efektivitas penerapan Manajemen Risiko Perusahaan secara berkala setelah membaca Laporan Hasil Reviu Manajemen Menetapkan hal-hal yang terkait dengan keputusan bisnis yang menyimpang dari prosedur normal (irregularities). Mengembangkan budaya sadar risiko (risk consciousness) pada seluruh jenjang organisasi, antara lain meliputi komunikasi yang memadai kepada seluruh jenjang organisasi tentang pentingnya pengendalian internal yang efektif. Mengembangkan kompetensi sumberdaya manusia yang terkait dengan Manajemen Risiko.

This committee is established by the Board of Directors and consists of Division Directors and led by Planning and Development Director and is responsible to the President Director. Authorities and Responsibilities

Formulate Risk Management Policy Guideline in writing systematically and structurally and propose it to the President Director to be legalized. Integrate all efforts of risk management organizationwide as an implementation of risk management principle as mentioned in the objectives of organization risk management Evaluate effectiveness of Company Risk Management Implementation regularly after reading Report on the Management Review Determine aspects related to business decision different from normal procedures (irregularities). Develop risk conscious culture at all organization levels including among others sufficient communication to all organization levels regarding the importance of effective internal control. Develop human resource competence related to risk management.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

2. Unit Manajemen Risiko

2. Risk Management Unit

Unit Manajemen Risiko di PTPN XIII (Persero) dibentuk sesuai SK Direksi No. 13.00/KPTS/19/2008 tanggal 23 Juni 2008 tentang Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko. Unit Manajemen Risiko dipimpin oleh Kepala Bagian SPI, dan bertanggungjawab mengawasi seluruh aspek risiko di setiap lini organisasi. Fungsi dan peran unit manajemen risiko adalah melaksanakan identifikasi, pengukuran, pemetaan, menyusun mitigasi serta pelaporan pelaksanaan manajemen risiko kepada Komite Manajemen Resiko.

Risk Management Unit in PTPN XIII (Persero) was established based on Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/19/2008 on 23 June 2008 regarding Risk Management Policies Guideline. Risk Management Unit is lead by a Head of SPI Division/ Head of Risk Management Unit responsible to supervise all risk aspects in organization lines. The functions and roles of risk management unit are to identify, measure, map and prepare mitigation and report on risk management implementation to the Risk Management Committee.

3. Satuan Pengawasan Intern (SPI)

3. Internal Control Unit

Merupakan bagian yang melaksanakan fungsi assurance dan consulting independence, dibentuk untuk memberikan nilai tambah dan memperbaiki kegiatan operasi perusahaan, membantu perusahaan mencapai tujuan dengan melakukan pendekatan secara sistematis dan terstruktur dalam mengevaluasi efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan corporate governance.

SPI is a division performing assurance function and consulting independence. It was established to give added values and to improve company operation activities, to help the company achieving their goals by conducting systematic and structural approach in evaluating the effectiveness of risk management process, control, and corporate governance.

4. Koordinator Risk Taking Unit (RTU)

4. Coordinator of Risk Taking Unit (RTU)

Merupakan unit kerja yang mengkoordinasikan seluruh pelaksanaan self assessment pada risk taking unit yang ada dalam wilayah distrik dan dipimpin oleh seorang General Manager. Wewenang dan tanggung jawab Koordinator RTU adalah sebagai berikut : Memfasilitasi dan mengendalikan kegiatan selfassessment di tingkat proses (Distrik). Menyusun hasil risk assessment dari seluruh Risk Taking Unit untuk dilaporkan kepada Unit Manajemen Risiko. Memberikan masukan kepada Unit Manajemen Risiko dalam rapat reviu manajemen tentang pelaksanaan manajemen risiko. Melakukan monitoring dan pengendalian terhadap pelaksanaan aktivitas di level proses yang memiliki tingkat risiko tinggi.

RTU is a working unit that coordinates all implementation of self assessment in risk taking unit existing in district area and led by a General Manager. Authorities and Responsibilities of RTU Coordinator are as follow: Facilitating and controlling self-assessment activities in the process level (District). Composing the results of risk assessment from all Risk Taking Units to be reported to the Risk Management Unit. Giving inputs to the Risk Management Unit in management review meeting regarding the implemen-tation of risk management implementation. Monitoring and controlling activities in the process level which have high level risks.

5. Risk Taking Unit

5. R isk Taking Unit

Merupakan unit kerja pemilik risiko yaitu para Kepala Bagian dan Manajer Kebun/Pabrik yang memiliki serangkaian tahapan proses. Wewenang dan tanggung jawab Risk Taking Unit di bidang manajemen risiko adalah sebagai berikut : Melaksanakan kegiatan self-assessment atas risiko level proses dan pengendalian yang ada di unit kerja masingmasing yang dikoordinasikan oleh Koordinator RTU Melaporkan peristiwa risiko yang terjadi dalam pelaksanaan bisnis normal, baik yang telah teridentifikasi sebelumnya pada saat self-assessment, maupun yang belum teridentifikasi, kepada Komite Manajemen Risiko melalui Unit Manajemen Risiko. Memelihara catatan historis atas tingkat capaian kinerja dan peristiwa risiko yang terjadi di masa lalu dalam

This unit is a unit of risk takers that is the Heads of Division and Estates/Plant Manager that has a series of process. The authorities and responsibilities of Risk Taking Unit in risk management division are as follow: Implementing self-assessment activities upon risks at process level and controlling the ones existing in their own working units coordinated by RTU Coordinator. Reporting risk occurrence happening in the normal business implementation, including the ones identified before and at the event of self assessment, or unidentified ones to the Risk Management Committee through Risk Management Unit, Maintaining historical reports upon the performance achievement level and risk occurrence happening in the past within each working unit as an early warning

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

235


TATA KELOLA PERUSAHAAN

unit kerja masing-masing sebagai indikator peringatan dini (early warning indicator) dan sebagai database untuk memprediksi keterjadian risiko di masa yang akan datang.

236

indicator and as database to predict risks in the future.

II. Evaluasi atas Efektivitas Sistem Manajemen Risiko

II. Evaluation on the Risk Management System Effectiveness

Evaluasi atas efektivitas Sistem Manajemen Risiko pada prinsipnya dilaksanakan oleh Komite Manajemen Risiko yang meliputi aspek perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan manajemen risiko serta reviu terhadap Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko. Namun demikian pihak eksternal dapat melakukan evaluasi guna memberikan penilaian dan masukan untuk perbaikan manajemen risiko.

Evaluation of the Risk Management System Effectiveness is principally done by the Risk Management Committee involving the planning, implementing, and reporting the risk management and reviewing on the Risk Management Policy Guidelines. Nevertheless, external party may conduct an evaluation to give additional assessment and inputs for the risk management improvement.

Pada 2011, pihak BPKP Perwakilan Kalbar telah melaksanakan evaluasi atas penerapan manajemen risiko PTPN XIII (Persero) yang dituangkan dalam laporan No. LHE577/PW14/4/2011 tanggal 28 Desember 2011 dengan skor 2,15 dari skor maksimal 5 atau berada pada tingkat kematangan “Repeatable”, yaitu kondisi penerapan manajemen risiko dimana perusahaan telah memiliki kebijakan manajemen risiko, proses manajemen risiko telah berjalan namun masih tahap awal penerapan, peran, tanggung jawab wewenang terkait risiko sudah dirancang namun akuntabilitasnya belum optimal.

In 2011, BPKP of West Kalimantan had implemented the evaluation on the risk management implementation of PTPN XIII (Persero) that was written in the Report No. LHE-577/PW14/4/2011 dated 28 December 2011 with the score 2.12 out of the maximum score of 5 or in the level of “repeatable” maturity, which was the condition of the risk management implementation in which the company had already had the risk management policy, and the risk management process had already been applied, though it was still in the initial stage, so the responsibility of the related authorities had been designed but had not reach an optimum level in terms of accountability.

Berikut merupakan upaya manajemen untuk peningkatan perbaikan di tahun 2012 atas hasil evaluasi: Database profil risiko pada level proses akan dilengkapi dengan daftar mitigasi risiko serta PIC. Perancangan Key Risk Indicators (KRI) sebagai early warning system bagi Direksi. Peningkatan pemahaman karyawan tentang mana jemen risiko melalui sosialisasi dan workshop. Optimalisasi pelaksanaan risk assessment level investasi dan proses. Penyampaian laporan profil risiko PTPN XIII kepada Komite manajemen risiko dan kepatuhan yang berada di bawah Dewan Komisaris.

Below are the attempts of the management to increase the improvement in 2012 based on the evaluation result: Risk profile database on the process level will be completed with the list of risk mitigation and PIC. Key Risk Indicators design as the early warning system for the BOD. The increase of employees’ understanding on the risk management through socialization and workshop. Optimization of the risk management implementation on the investment and process levels. The delivery of risk profile report of PTPN XIII to the risk management and compliance committee which is under BOC.

III. Risiko yang Dihadapi Perusahaan dan Mitigasinya

III. Risks Faced by the Company and the Mitigation

Dari hasil identifikasi dan penaksiran risiko pada level korporat, manajemen telah menetapkan risiko usaha pada level tinggi dan ekstrim yang dapat mempengaruhi kinerja perseroan kedepan serta langkah mitigasi (penanganan) risiko yang perlu dilakukan dengan uraian sebagai berikut:

From the identification and risk estimation result on the corporation level, the management has determined business risk on the highest and extreme level that may affect the corporate performance in the future and the risk mitigation steps neede to take with the description as follows.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NO. NO. I.

JENIS RISIKO Risk Type

SEBAB RISIKO Cause of Risk

DAMPAK RISIKO Risk Effects

Faktor Eksternal External Factors

1. Risiko rendahnya produktivitas sawit plasma

Pemeliharaan tanaman kurang dilakukan. Kerusakan infrastruktur kebun plasma Petani mengalihkan produksinya ke pihak swasta.

Risk of the decrease in the plasma oil palm productivity

2.

Risiko rendahnya mutu TBS plasma & pihak III.

Kerusakan infrastruktur sehingga buah restan. Petani mengejar produksi tanggal tutup buku (tgl 20). Kurangnya kesadaran petani akan mutu

Meningkatnya ALB yang menurunkan nilai jual CPO. Meningkatnya beban klaim mutu.

Risk of poor quality of FFB supply plasma and the third Party.

Infrastructure damage that has caused restant fruit. Farmer worked hard to produce more fruit before closed book (on 20) The lack of farmers’ awareness concerning

Increase of ALB that decreased price of CPO

Risiko iklim/cuaca pada tingkat ekstrim yang mengganggu produktivitas tanaman.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

The plant maintenance is underdone. The damage of plasma estate infrastructure The farmers give their products to private companies.

Capaian produksi TBS belum optimal. Supply TBS ke pabrik menurun. Dana talangan kredit KKPA meningkat

3.

MITIGASI RISIKO Risk Mitigation

Siklus cuaca yang melebihi normal.

FFB production target has not reach optimum level. Decrease in the FFB supply to the mills. Bridging loan funding KKPA increases.

Increase of expense caused by customer complain to quality.

Kegagalan pembentukan bunga. Menurunnya produktivitas tanaman Terjadinya lowong sadap pada karet

Penerapan dan perluasan program Pola Satu Manajemen (PSM). Sosialisasi, kemitraan dan pendampingan kepada petani plasma Bertindak sebagai avalist dalam pemberian kredit pupuk plasma. Bantuan pemeliharaan infrastruktur. Implementation and extension of One Stop Management (PSM). Socialization, partnership, and advocacy to the plasma farmers. Acting as avalist in the plasma fertilizer loan. Infrastructure maintenance aid

Penetapan waktu penyerahan TBS di pabrik. Pengetatan sortasi. Pembinaan petani atas penerapan Sertifikat Mutu Pengiriman Buah (SMPB) Determine the deadline of FFB supply delivery to the factory. Tightening of sorting process. Fostering farmers for the application of tightening of sorting process certificate. Peningkatan efektifitas pemupukan. Melakukan recovery panen pada hari lainnya. Pemeliharaan infrastruktur saat cuaca baik.

237


TATA KELOLA PERUSAHAAN

NO. NO.

JENIS RISIKO Risk Type Risk of extreme climate/ weather that disturbs the plant productivity

SEBAB RISIKO Cause of Risk Weather cycle beyond normal

DAMPAK RISIKO Risk Effects

MITIGASI RISIKO Risk Mitigation

Failure in flower formation Decrease in the plant productivity The occurrence of vacant tapping in rubber

Increase of fertilizing effectiveness Applying harvest recovery on the other day Infrastructure maintenance during good weather

4. Risiko kenaikan harga barang dan Bahan Bakar Minyak (inflasi)

Trend kenaikan harga BBM non subsidi Faktor ekonomi makro

Rising price trend on non-subsidized gasoline Macro economic factors

Increase in cash flow needed for the procurement process Increase in fuel charge Increase in the production primary cost

Effectivity & efficiency on the product procurement The use of biodiesel B-20 for operational vehicles and heavy-duty equipment

Tingginya biaya pengurusan sertifikat HGU dan HM petani plasma. Penerbitan izin pembukaan lahan yang berbelit-belit.

Lahan berpotensi dapat diklaim oleh masyarakat atau pihak-pihak lain. Meningkatnya cost over run (beban perusahaan) atas pengelolaan kebun plasma

Memenuhi secara lengkap dokumen yang diperlukan. Mengikuti peraturan hukum yang berlaku. Negosiasi atas kelas tanah dan tarif BPHTB.

High administration cost of certificates of Exploitation Right and Ownership Right. The digressive process of land clearing permit.

Land is potential to be claimed by the public or other parties. Increasing cost over run on the plasma estate management

Complete the required documents Follow and obey the prevailing regulations of law. Negotiation on the land class and BPHTB tariff

Risk of price increase in product and fuel (inflation)

5. Risiko perizinan dan peraturan pertanahan yang memberatkan dan menghambat investasi.

Risk of permit process and land regulations that considerate and inhibit investment.

Tingginya kebutuhan cash flow untuk proses pengadaan barang. Meningkatnya biaya bahan bakar. Harga pokok produksi meningkat

Efektifitas & efisiensi atas pengadaan barang. Penggunaan biodiesel B-20 untuk kendaraan operasional & alat berat.

II. Faktor Internal Internal Factors 1. Risiko keterbatasan dana internal untuk kebutuhan investasi

238

Risk of limited internal fund for investment

Tingginya kebutuhan dana untuk eksploitasi. Kas masuk dari hasil penjualan belum optimal karena masih dipengaruhi beban klaim atas mutu. High funding needed for exploitation Cash inflow from the sales is not yet optimum because the influence of claim loads on quality.

Meningkatnya beban kredit investasi. Terhambatnya pelaksanaan program investasi. Melambatnya pertumbuhan perusahaan.

Menerbitkan obligasi/MTN IPO Peningkatan mutu untuk mengeliminir klaim

Increase in investment loan Resistance in the implementation of investment program Slowing down of the company growth

Issuance of bonds/MTN IPO Quality Improvement to eliminate claims

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


GOOD CORPORATE GOVERNANCE

NO. NO.

JENIS RISIKO Risk Type

SEBAB RISIKO Cause of Risk

II.

Faktor Internal Internal Factors

2.

Risiko ketersediaan dan Keterbatasan dana atau kesiapan infrastruktur untuk investasi & jalan dan jembatan. eksploitasi. Tingginya curah hujan dan faktor alam lain. Akses jalan dilalui kendaraan masyarakat/ petani plasma

2.

Risk of the availability and/ or readiness of road and bridge infrastructures

Limited funding for investment and exploitation High precipitation and other natural factors Access to roads passed by public/plasma farmers’ vehicles

DAMPAK RISIKO Risk Effects

Meningkatnya restan TBS di kebun sehingga menurunkan mutu. Dapat menurunkan produktivitas.

Increase of FFB restants in the estate that decrease the quality May lead to productivity decrease

MITIGASI RISIKO Risk Mitigation

Perbaikan dan pemeliharaan jalan dan jembatan secara intensif. Menyediakan sarana perbaikan: grader, alat berat.

Intensive repair and maintenance of roads and bridges. Provide the repair infrastructure: grader, heavy duty equipment.

IV. Laporan Unit Manajemen Risiko Tahun 2011

IV. Report of Risk Management Unit in 2011

Selama tahun 2011, pelaksanaan fungsi risk management ditekankan pada penyusunan database profil risiko proses, sosialisasi dan pelaksanaan risk assessment level proses di sejumlah Kebun/unit serta perancangan Key Risk Indicators (KRI’s).

In 2011, the implementation of the functions of risk management are emphasized on creating database of risk profiles, process and socialization of risk assessment implementation, and process level in some estate/unit, and design Key Risk Indicators (KRI’s).

1. Penyusunan Database Profil Risiko

1. Composing the Database of Risk Profiles

Database profil risiko merupakan kumpulan seluruh risiko yang dapat diidentifikasi oleh para risk analyst yang akan menjadi acuan risk taking unit dalam melakukan risk and control self assessment (RCSA). Laporan tersebutmenyajikan database profil risiko untuk level proses utama yang meliputi proses tanaman kelapa sawit, tanaman karet, pabrik minyak sawit, CRF dan RSS yang terdata sampai dengan 30 April 2011. Pelaporan dilaksanakan tanggal 4 Juli 2011 dengan Nomor: 13.12/ Direksi/155/VII/2011.

The database of risk profiles is a collection of all risks that can be identified by the risk analyst that later can be a reference for risk taking unit in conducting risk and control self assessment (RCSA). The report presents risk profile database whicih covers the level of main process that included palm oil plant process, rubber process, palm oil mill, CRF and RSS are recorded until 30 April 2011. Reporting was held on July 4, 2011 by number 13.12/ Direksi/155/VII/2011.

2. Sosialisasi dan Risk Assessment Level Proses

2. Socialization and Risk Assessment Level Process

Unit manajemen risiko telah melaksanakan sosialisasi dan kegiatan risk assessment level proses yang dilakukan bulan April 2011 pada Kebun Sintang, Kebun Parindu dan PMS Parindu.

Risk management unit had implemented the socialization and process level risk assessment which was done in April 2011 in Kebun Sintang, Kebun Parindu and PMS (Palm Oil Mill) Parindu.

3. Perancangan design Key Risk Indicators (KRI)

3. Key Risk Indicator (KRI) Design Building

Unit manajemen risiko saat ini tengah merancang early warning system bagi manajemen, yakni Key Risk Indicators (KRI) yang berisi indikator dan level risiko. Diharapkan rancangan design ini akan dapat selesai di tahun 2012.

The risk management unit is recently designing the early warning system for the management, that is Key Risk Indicators containing risk indicators and levels. It is expected to be completed in 2012.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

239


TATA KELOLA PERUSAHAAN

V. Pengamanan Asset

V. Asset Security

Aset yang dimiliki dan dikuasai oleh Perusahaan meliputi aset tanah (HGU), bangunan rumah, bangunan perusahaan, mesin dan instalasi, jalan jembatan dan saluran air, alat pengangkutan, alat pertanian, insatalasi pembibitan. PTPN XIII memiliki komitmen untuk mengamankan aset tersebut.

Assets owned and acquired by the Company include land (right of tenure), house buildings, company buildings, machine and installation, road, bridge, aqueduc transportation, agricultural equipment and seeding installation. PTPN XIII is committed to secure those assets.

Perusahaan telah mengembangkan dan menerapkan sistem on-line pendataan aset tetap, serta mengasuransikan beberapa aset vital untuk meminimalisir risiko kerugian yang mungkin timbul di kemudian hari. Perusahaan juga memiliki beberapa jenis asuransi lainnya, seperti asuransi jiwa dan berbagai bentuk jaminan bagi SDM dan Pengurus Perseroan untuk menjamin ketenangan, kenyamanan, dan kesungguhan bekerja bagi para pekerja dan Pengurus Perseroan beserta keluarganya.

The Company has developed and applied online system of fixed asset filing, and insured some vital assets to minimize the risk of loss probably coming up in the future. The Company also has some types of other insurance, such as life insurance and several kinds of warranty for HRD and the Corporation’s management staffs to ensure sense of security, comfort, and working spirit of the workers and the management of the Company and their families.

Berikut merupakan polis asuransi yang dimiliki PTPN XIII dan diterbitkan oleh PT Asuransi Jasa Tania untuk periode tahun 2011:

Below are the insurance premiums of PTPN XIII that are issued by PT Asuransi Jasa Tania for the period of 2011:

O BYEK ASURANSI INSURANCE OBJECT

PREMI ASURANSI INSURANCE PREMIUM

NILAI PERTANGGUNAN COVERAGE VALUE

Rp9.075.025 Rp2.778.827

Rp7.235.220.000 Rp1.856.640.000

Kantor Direksi Head Office Rumah Direksi House of Directors

1/11/2011 s.d 1/11/2012 1/11/2011 s.d 1/11/2012

Kebun Unit Unit Plantation Alat Berat Heavy Equipment Rumah Houses Dolpin Dolpin

26/10/2010 s.d 26/10/2012 26/10/2010 s.d 26/10/2012 26/10/2010 s.d 26/10/2012

Rp223.658.000 Rp1.243.838 Rp714.592

Rp8.945.080.000 Rp1.358.434.436 Rp1.051.680.000

Kebun Unit Unit Plantation Asuransi Biodisel Biodiesel Assurance

01/08/2011 s.d 01/12/2011

Rp13.689.299

Rp14.442.404.700

Kebun Unit Unit Plantation Cash In Transit

01/11/2010 s.d 01/11/2011

Rp32.734.451

Rp10.818.843.73

Kebun Unit Unit Plantation Machinery breakdown

08/06/2011 s.d 01/12/2011

Rp213.574.830 Rp213.574.830

Rp44.029.482.000 Rp79.758.326.000

Gudang (Warehouse) Banuaka Wajok Stock Inti Sawit Kernel Stock

29/04/2011 s.d 29/04/2011

Rp34.074.880

Rp10.842.000.000

01/12/2010 s.d 01/12/2011 01/12/2010 s.d 01/12/2011 01/12/2010 s.d 01/12/2011

Rp1.401.004.856 Rp80.862.745 Rp100.059.075

Rp510.776.205.605 Rp2.918.693.000 Rp2.886.350.000

01/12/2010 s.d 01/12/2011 01/12/2010 s.d 01/12/2011

Rp8.091.000 Rp658.717.380

Rp267.500.000 Rp68.550.738.000

Kebun Unit Unit Plantation PAR/IAR Alat Berat Heavy Equipment Electonic Equipment Insurance Motor Vehicle Machinery Brealdown

240

PERIODE ASURANSI INSURANCE PERIOD

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SUPPORTING BUSINESS REPORT

Laporan Bisnis Pendukung Supporting Business Report

The Dream Team, the Team to achieve the dream

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

241


Keberagaman latar belakang Sumber Daya Manusia PTPN XIII telah menghasilkan keselarasan komposisi menuju SDM yang berkinerja unggul. Manajemen PTPN XIII memberi kesempatan yang sama pada setiap karyawan untuk mencapai karir setinggi-tingginya tanpa membedakan suku, agama, ras, dan golongan. The various backgrounds of human resources at PTPN XIII have resulted in harmonious composition to produce human resources with excellent performance. The management of PTPN XIII gives the same opportunity to each employee to achieve the highest career level without any discrimination to their ethnicity, religion, race, and group.

242

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SUPPORTING BUSINESS REPORT

A. Pengelolaan Sumber Daya Manusia

A. Human Resource Management

Pengembangan Sumber Daya Manusia (PSDM) berfokus pada upaya untuk menyiapkan karyawan menjadi karyawan yang unggul dalam sikap, pengetahuan dan keahlian. Transformasi Manajemen Sumber Daya Manusia ke Manajemen Strategis SDM merupakan langkah yang terus dilakukan untuk mencapai optimalisasi fungsi pengelolaan SDM yang lebih tinggi yaitu Human Capital Management. Di dalam mengelola SDM, Perseroan memegang prinsip bahwa sumber daya manusia merupakan aset utama untuk masa depan perusahaan.

The Human Resources Development is focused on preparing the employees to be excellent in terms of attitude, knowledge, and skill. The Transformation of Human Resources Management to HR Strategic Management is still continued to optimize the function of HR management as Human Capital Management. In managing its human resources, the Company believes that human resources are the main assets for the future of the company.

Sejalan dengan kebijakan Strategis PTPN XIII di bidang SDM, yaitu “Optimalisasi Organisasi, SDM, dan Budaya Kerja”, sepanjang tahun 2011 Perusahaan telah melaksanakan berbagai program PSDM, yaitu: Melakukan reviu organisasi dan menyusun blue print organisasi sesuai kebutuhan bisnis terkini. Sucession Management dengan melakukan pengukuran kelayakan & kepantasan (fit & proper test) bagi karyawan untuk promosi berdasarkan kinerja dan persyaratan peruntukan jabatan. Membangun sistem pengelolaan karyawan agar sesuai dengan strategi bisnis. Melaksanakan transformational leadership untuk menciptakan pemimpin yang adaptif terhadap perubahan bisnis. Internalisasi budaya organisasi yang mengacu kepada nilai-nilai perusahaan. Implementasi Etika Kerja dan Etika Bisnis dalam mendukung implementasi semangat Good Corporate Governance (GCG). Melaksanakan rekrutmen dan seleksi Penilaian kinerja dan talent management karyawan Pelatihan dan pengembangan karyawan dalam membangun karakter. Maintenance karyawan melalui pengelolaan kompensasi dan benefit, jaminan dan santunan sosial, asuransi tenaga kerja dan kesehatan, serta sistem informasi karyawan terkini dalam rangka mencapai kepuasan karyawan sebagai internal customer.

In line with the Strategic Policies of PTPN XIII in Human Resources, i.e. “Optimizing the Organization, HR, and Work Culture”, in 2011 the Company has carried out a number of HR Management programs, including: Reviewing the organization and formulating the organizational blue print in accordance with the most recent business needs. Succession management by carrying out fit & proper test for the employees in order to be promoted based on their performance and position requirements. Developing an employee management system in compliant with the business strategy. Carrying out transformational leadership to produce leaders who are adaptive to business changes. Internalization of the corporate culture referring to company values. Implementing Work Ethics and Business Ethics in support of the implementation of Good Corporate Governance (GCG). Conducting recruitment and selection process. Assessing the performance and talent management of the employees. Employee training and development to cultivate the character building of all employees. Employee maintenance through compensation and benefit management, social security and compensation, employee insurance and health insurance, and the latest employee information system in order to achieve employee’s satisfaction as internal customer.

I. Profil SDM

I. HR Profile

1. Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Jabatan

1. Composition of Employees by Rank

Pada akhir tahun 2011, jumlah karyawan PTPN XIII mencapai 13.778 orang, terdiri atas karyawan tetap 11.378 orang dan karyawan tidak tetap 2.389 orang. Jumlah karyawan tetap lebih rendah 340 orang terhadap tahun 2010, dengan rincian karyawan golongan III bertambah 47 orang, sedangkan karyawan golongan I-II berkurang 377 orang. Hal ini terkait program kaderisasi karyawan

At the end of 2011, the total numbers of PTPN XIII employees were 13,778 people, consisting of 11,378 permanent employees and 2,389 non-permanent employees. The total numbers of permanent employees were 340 people fewer compared to that of in 2010, in which the employees in grade III increased by 47 people, while the employees in grade I-II decreased by 377 people. This is related to senior

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

243


LAPORAN BISNIS PENDUKUNG

pimpinan yang berasal dari seleksi karyawan internal dan adanya karyawan yang memasuki pensiun.

employee cadre formation program selected from internal employees and the fact that several employees came to their retired period.

KOMPOSISI BERDASARKAN JENJANG JABATAN COMPOSITION OF EMPLOYEES BY RANK NO. URAIAN

2010

PERCENTAGE

2011

PERCENTAGE

DESCRIPTION

1.

Dewan Komisaris

5

0,05

6

0,05

Board of Commissioners

2.

Direksi

5

0,04

5

0,04

Board of Directors

3.

Manajer Menengah Atas

47

0,40

52

0,46

Senior Manager

4.

Manajer Menengah Madya

86

0,74

90

0,80

Middle Manager

5.

Manajer Menengah Pertama

6.

Karyawan Golongan I -II

353

3,02

391

3,43

Junior Manager

11.222

95,75

10.845

95,22

Employee Grade I-II

Jumlah 1 s/d 6 (Karyawan Tetap) 11.718 100 11.389 100

Number of Permanent Employees

7.

Karyawan Tidak Tetap

Jumlah 1 s/d 7

2.081

--

2.389

15,081

Non-permanent Employee

13.799

--

13.778

100

Total 1 - 7

2. Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Jenjang Pendidikan

2. Composition of Permanent Employees by Educational Background

Berdasarkan jenjang pendidikan tahun 2011, sebanyak 15 orang (0,1%) karyawan tetap adalah lulusan sarjana Strata-2, 328 orang (2,9%) lulusan Strata-1, 105 orang (0,9%) lulusan Diploma, 3.818 orang (33,6%) lulusan SMA, dan 7.112 orang (62,5%) di bawah SMA. Secara keseluruhan, jumlah karyawan lulusan SMA dan di bawahnya lebih dominan, hal ini terkait dengan karakter kegiatan operasional perusahaan.

Based on their educational background, in 2011 15 permanent employees (0.1%) held graduate degree, 328 people (2.9%) held undergraduate degree, 105 people (0.9%) held diploma degree, 3,818 people (33.6%) graduated from Senior High School, and 7,112 people (62.5%) were below Senior High School. Overall, the total number of employees who graduated from Senior High School or below was more dominant. This is related to the character of company operational activities.

KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN JENJANG PENDIDIKAN COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY EDUCATIONAL BACKGROUND

URAIAN S2/S3

DESCRIPTION Master/PHD

S1

328

2,8

328

2,9

Undergraduate

Diploma

110

0,9

105

0,9

Diploma

SMU

3.903

33,3

3.818

33,6

High School

Di Bawah SMU

7.355

62,9

7.112

62,5

Below High School

11.708

100

11.378

100

Total

Jumlah

244

2010 2011 JMLH KARYAWAN PERCENTAGE JMLH KARYAWAN PERCENTAGE TOTAL EMPLOYEE TOTAL EMPLOYEE 12 0,1 15 0,1

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SUPPORTING BUSINESS REPORT

3. Komposisi Karyawan Tetap Berdasarkan Usia

3. Composition of Permanent Employees by Age

Berdasarkan jenjang usia, sebanyak 433 orang (4%) dari jumlah karyawan tetap berusia antara 21–30 th, 3.495 orang (31%) berusia antara 31-40 th, 5.461 orang (48%) berusia antara 41-50 th, dan 1.989 orang (17%) berusia > 51 th. Secara keseluruhan, jumlah karyawan yang berusia > 41 tahun menduduki persentase paling tinggi. Untuk menjaga proses kaderisasi dan mencapai standar formasi yang ideal, pada tahun 2011 PTPN XIII telah merekrut 65 orang untuk formasi karyawan golongan III dan 175 orang untuk calon karyawan pelaksana. Karyawan tersebut telah melalui tahap seleksi, pelatihan, orientasi, magang dan saat ini telah diangkat menjadi karyawan penuh.

Considering their age, 433 people (4%) of the total permanent employees were 21-30 years old, 3,495 people (31%) were 31-40 years old, 5,461 people (48%) were 4150 years old, and 1,989 people (17%) were older than 51 years old. Overall, the percentage of the total numbers of employees who were older than 41 years old was the highest. In order to maintain the cadre formation program and to achieve the ideal standard formation, in 2011 PTPN XIII recruited 65 people as employees in grade III and 175 people as implementer employee candidates. Those employees passed the selection process, training, orientation, apprenticeship, and at present they have been appointed as permanent employees.

KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN USIA COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY AGE 2010

2011

5% (602)

20% (2298)

43% (5042)

Usia (Age) 21 - 30 th

4% (433)

17% (1989)

32% (3.766)

Usia (Age) 31 - 40 th

48% (5461)

Usia (Age) 41 - 50 th

31% (3495)

Usia (Age) > 51 th

KOMPOSISI KARYAWAN TETAP BERDASARKAN JENIS KELAMIN COMPOSITION OF PERMANENT EMPLOYEES BY SEX 2010

2011

23% (2678)

23% (2603) 77% (9030)

Usia (Age) 21 - 30 th

ANNUAL REPORT PTPN XIII

77% (8775)

Usia (Age) 31 - 40 th

2011

245


LAPORAN BISNIS PENDUKUNG

4. Turnover Karyawan

4. Employee Turnover

Selama tahun 2011, jumlah karyawan tetap yang berhenti atas permintaan sendiri sebanyak 79 orang atau 0,69% (sangat rendah) dari total karyawan tetap tahun 2011. Angka turn over yang sangat rendah menjadi indikator bahwa lingkungan kerja Perusahaan cukup kondusif dan bersamaan dengan itu berkembang pula rasa loyalitas, integritas dan kecintaan terhadap PTPN XIII.

In 2011, the total numbers of permanent employees who resigned were 79 people or 0.69% (very low) of the total numbers of permanent employees in 2011. The low turn over indicated that the working environment at the Company was relatively conducive and at the same time, loyalty, integrity and devotion to PTPN XIII grew.

5. Produktivitas Karyawan

Employee’ Productivity

Produktivitas karyawan dengan indikator berupa laba sebelum PPh per orang meningkat 3,44% dibanding tahun 2010 sehingga menjadi Rp19,23 juta di tahun 2011. Sementara itu revenue per orang juga meningkat 9,43% dibanding tahun 2010, sehingga mencapai Rp266,40 juta di tahun 2011. Hal ini dapat menggambarkan bahwa pengelolaan Sumber Daya Manusia yang selama ini dilaksanakan telah berjalan sesuai tujuan strategis perusahaan.

Workers’ productivity per individual based on profit before Income Tax as the indicator increased by 3.44% to IDR19.23 million in 2011. Meanwhile, revenue per individual also increased by 9.43% to IDR266.40 million. It proves that Human Resources management which has been carried out all these times is in line with the Company strategic objectives because the increase of employee’s productivity.

LABA SEBELUM PPH PER ORANG TH 2007 - 2011 (RP JUTA/ORANG) PROFIT BEFORE INCOME TAX PER INDIVIDUAL IN 2007 - 2011

REVENUE PER ORANG TH 2007 - 2011 (RP JUTA/ORANG) REVENUE PER INDIVIDUAL IN 2007-2011

13.13 15.97

19.94

2007

2008

2009

18.59

2010

19.23

2011

154.4

180.33

2007

2008

2009

243.34

266.4

2010

2011

II. Rekrutmen dan Seleksi

II. Recruitment and Selection

PTPN XIII menganggap bahwa proses rekrutmen dan seleksi merupakan tahapan penting dan strategis untuk mempersiapkan tenaga kerja yang mampu menunjukkan kinerja unggul saat ini dan di masa yang akan datang. Kebijakan Perusahaan dalam proses rekrut dan seleksi adalah rekrutmen dan seleksi karyawan pimpinan lebih mengutamakan karyawan internal dengan tetap memperhatikan standar kompetensi yang telah ditetapkan, sedangkan rekrut eksternal sebagai penyeimbang sehingga mengarah pada struktur karyawan yang ideal dari segi kompetensi dan pendidikan.

PTPN XIII believes that recruitment and selection process is an important and strategic phase to prepare employees who are able to give excellent performance at present and in the future. The company policy in recruitment and selection processes deliberately prioritizes internal employees for senior employee position by still considering competency standard which have been set, while an external recruitment is used as a counterbalance to achieve ideal employee structure in terms of competency and educational background.

Kriteria dalam seleksi SDM diantaranya adalah bersedia ditempatkan dimana saja di setiap unit usaha dalam lingkungan Perusahaan, lulusan D II untuk golongan I dan II dengan usia 18 s.d 28 tahun, lulusan DIII, S1, S2 untuk golongan III dengan usia maksimal 30 tahun atau

246

187.23

The criteria in HR selection, among others, are the candidate’s willingness to be located anywhere in the business unit of the Company, a diploma II graduate for employees in grade I and II within the range of 18-28 years old, a diploma III graduate, holding undergraduate degree, holding graduate degree with a maximum age of

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SUPPORTING BUSINESS REPORT

untuk pekerjaan tertentu yang memerlukan ketrampilan khusus maksimal berusia 45 tahun dan harus memenuhi persyaratan lain yang ditentukan Perusahaan

30 years old or for certain position with special skill having a maximum age of 45 years old and meeting the other requirements set by the Company.

Seleksi dilaksanakan setelah calon karyawan dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi. Tahapan seleksi meliputi tes tertulis teknis dan wawancara, psikotes, tes kesehatan. Teknis penerimaan dilaksanakan oleh tim, dengan koordinator Kepala Bagian SDM.

The selection is carried out after the employee candidates ar e declared to have met the administrative requirements. The selection phase covers technical written test and interview, psycho-test, and medical test. The recruitment technical process is carried out by team, coordinated by the Head of HR Division.

Di tahun 2011, PTPN XIII telah mengangkat 65 orang karyawan golongan III-IV, dan 175 orang karyawan golongan I-II yang berasal dari proses rekrut dan seleksi tahun 2010. Pelaksanaan rekrut dan seleksi bekerjasama dengan pihak eksternal, yaitu LPP Yogyakarta untuk seleksi calon karyawan golongan III, Pusat Jasa Ketenagakerjaan Universitas Tanjung Pura dan LP3I Banjarmasin untuk calon karyawan golongan I-II. Dengan tetap menjunjung tinggi obyektivitas dan independensi, seleksi yang dilakukan juga sangat berpihak pada pemberdayaan masyarakat sekitar pabrik. Penerimaan calon karyawan golongan IA di Unit Kerja atau calon PKWT, dilaksanakan oleh Manajer Unit masingmasing dan dapat bekerjasama dengan Bagian SDM dan bidang teknis terkait lainnya.

In 2011, PTPN XIII appointed 65 employees in grade III-IV, and 175 employees in grade I-II originating from recruitment and selection process in 2010. The recruitment and selection process were conducted in cooperation with external parties, i.e. LPP Yogyakarta for the selection of employees in grade III, the Center of Employment Service of Tanjung Pura University and LP3I Banjarmasin for the selection of employees in grade I-II. By keep prioritizing objectivity and independency, the selection process was also focused on empowering the people resided around the plants. The recruitment of employee candidates for grade IA in the Work Unit or PKWT candidates is carried out by each Unit Manager and may being held in collaboration with the HR Division and the other relevant technical divisions.

III. Pelatihan dan Pengembangan SDM

III. HR Training and Development

Program pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia dilakukan secara konsisten untuk mendapatkan SDM yang unggul, kompeten dan profesional sejalan dengan tuntutan dan perkembangan bisnis. Sebagai dasar pengembangan kompetensi, PTPN XIII telah menyusun database dalam bentuk klasifikasi yang berisi gambaran tentang kondisi masing-masing karyawan yang dibuat berdasarkan kombinasi kapasitas potensial dan unjuk kerja.

Human resources training and development programs were consistently carried out to get top-quality, competent and professional HR in line with business development and challenges. As a fundamental for competency development, PTPN XIII has formulated a database in the form of classification covering the condition of every employee created based on the combination of their potential capacity and performance contribution.

1. Persamaan Kesempatan dalam Pelatihan dan Pengembangan SDM

1. Opportunity equality in HR Training and Development Training and development program is meant for every position level and every type of job starting from the lowest level, i.e. employees in grade I to the highest level, i.e. Board of Directors. Every employee has the same opportunity to participate in the training. The implementation of competency improvement is suited with the needs of each position level.

Program pelatihan dan pengembangan ditujukan kepada semua tingkatan jabatan dan jenis pekerjaan, mulai dari level terendah, yaitu karyawan golongan I hingga level tertinggi yaitu Direksi. Setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk mengikuti pelatihan. Pelaksanaan peningkatan kompetensi disesuaikan dengan kebutuhan pada masing-masing level jabatan.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

247


LAPORAN BISNIS PENDUKUNG

2. Biaya Pelatihan dan Pengembangan SDM

2. The Expenses for HR Training and Development

Selama tahun 2011, PTPN XIII telah mengeluarkan dana pelatihan dan pengembangan sebesar Rp8,64 miliar meningkat 4,50% terhadap tahun 2010 yang mencapai Rp8,27 miliar Total jumlah peserta pelatihan adalah 6.793 orang sehingga rata-rata alokasi biaya pelatihan per seluruh karyawan adalah sebesar Rp1.272.461,- per orang.

In 2011, PTPN XIII has spent IDR8.643 billion for training and development fund, 4.50% higher than that of in 2010 which was only IDR8.27 billion. The total training participants were 6,793 people, so that the average allocation of training cost for all of the employees was IDR1,272,461 each person.

DATA PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2007-2011 DATA ON TRAINING AND DEVELOPMENT IN 2007-2011 URAIAN

2007

2008

2009

2010

2011

Jumlah Peserta (orang)

3.481

2.833

3.639

3.002

6,793

Mandays (hari)

Total Participants (People)

8.722

6.075

8.557

19.170

16.577

Mandays (Days)

Manhours (jam)

77.596

60.207

81.740

188.681

144.718

Manhours (Hours)

Biaya (Rp milyar)

4.989

7.999

3.235

8.271

8.643

Cost (IDR billion)

3. Program Pelatihan dan Pengembangan

2. Training and Development programs

a. In House Training

a. In House Training

PTPN XIII telah memiliki bagian khusus yang menangani In House Training, yang berada di bawah bagian PSDM Kantor Direksi, dan di bawah Distrik. Bagian Inhouse Training Kantor Direksi memiliki 21 orang Instruktur, sedangkan Distrik memiliki 26 orang Instruktur. Tenaga Instruktur tersebut telah mendapatkan pelatihan berupa Train for the Trainer, sehingga mereka memiliki kompetensi dan kualifikasi sebagai pelatih. Selama tahun 2011, sebanyak 27 orang mendapatkan pelatihan Train for the Trainer.

PTPN XIII has a special department in charge of In House Training, and it is under the supervision of the Human Resources Development Department of the Director Office, and under the Districts. The department of In house Training of the Director Office has 21 instructors, while in the Districts the department has ten 26 instructors. The instructors have undergone Train for the Trainer training, so that they acquire the competence and qualification as trainers. In 2011, 27 people undergone Train for the Trainer training.

Pelatihan pengembangan diri dalam rangka peningkatan integritas karyawan dilaksanakan secara berkesinambungan, ditujukan untuk karyawan golongan I - II. Beberapa pelatihan In House Training yang dilaksanakan secara internal tahun 2011 diantaranya adalah: Pengembangan diri Pelatihan GIS Pelatihan Manajemen & Pemupukan Pelatihan Penerapan Sistem Premi Panen Kelapa Sawit Baru Pelatihan Komputerisasi Administrasi Afdeling Pelatihan Sosialisasi Peraturan Pelayanan Kesehatan di Perusahaan & UU No.44 Thn 2009 tentang Rumah Sakit Pelatihan Efektivitas Pemberdayaan Petani Plasma & Kelembagaan Pelatihan Dasar III Pemanen Pelatihan Pemantapan Tugas Manajemen (P2TM) Workshop Review & Penyusunan Dokumen SMM ISO 9001, ISO 14001k11. Pelatihan Mandor Sadap Profesional Pelatihan Tenaga Paramedis di RS Parindu Pelatihan Integrasi Sapi Sawit Pelatihan Penyusunan Rencana Produksi Triwulan

248

DESCRIPTION

Self-development training in order to improve employee’s integrity is carried out sustainably for those employees in grade I-II. Several In House Training carried out internally in 2011 are: Self-development GIS Training Management & Fertilization Training Training on the Implementation of New Oil Palm Harvest Premium System Afdeling Administration Computerization Training Training on the Socialization of Health Service Regulation at the Company and Law No. 44 of 2009 concerning Hospital. Training on the Efficacy of Plasma Farmer Empowerment & Organization Basic Training III for Harvesting Personnel Managerial Task Consolidation Training (P2TM) Workshop Review & the Formulation of SMM ISO 9001, ISO 14001k11 documents. Professional Tapping Foreman Training. Paramedic Personnel Training in Parindu Hospital Cow-Oil Palm Integration Training

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SUPPORTING BUSINESS REPORT

Workshop Kreativitas & Inovasi LPP Consult Training Model

Training on the Formulation of Three-monthly Production Plan Creativity & Innovation Workshop LPP Consult Training Model

b. Kursus Jabatan

b. Occupational Workshop

Kursus jabatan dilaksanakan oleh Lembaga Pendidikan Perkebunan Yogyakarta secara berjenjang, dalam rangka mempersiapkan manajer terkait tugas manajerial dan kepemimpinan. Selama tahun 2011, PTPN XIII telah mengirim 41 karyawannya untuk mengikuti kursus jabatan selama 30 hari, dengan rincian sebagai berikut: Kursus Manajemen Perkebunan Lanjutan 9 orang. Kursus Manamajemen Perkebunan 8 orang, Kursus Manajamen Perkebunan Madya 9 orang, Kursus Manajemen Perkebunan Dasar Bidang Tanaman 9 orang, Kursus Manajemen Perkebunan Dasar Bidang Teknik 3 orang, Kursus Manajemen Perkebunan Dasar Bidang Keuangan 3 orang. Istri para manajer, diikutsertakan dalam Pekan Ceramah Istri Manajer dan Ladies Program dengan tujuan agar mereka mampu berperan lebih aktif dalam mendukung tugas dan tanggung jawab suami sebagai manajer.

Occupational workshop is carried out by the LPP (Plantation Education Institution) Yogyakarta by rank in order to prepare the managers in relation to the managerial tasks and leadership. In 2011, PTPN XIII has sent 41 employees to participate in the occupational workshop for 30 days, with the following details: Advanced Plantation Management Course: 9 people Plantation Management Course: 8 people Intermediate Plantation Management Course: 9 people Basic Plantation Management Course in Vegetative Aspect: 9 people Basic Plantation Management Course in Technical Aspect: 3 people Basic Plantation Management Course in Financial Aspect: 3 people The wives of the managers were involved in the Manager Wife Communication Week and Ladies Program in order to be able to play a more active role in supporting the tasks and responsibilities of their husbands as managers.

c. Pemberdayaan Petani Plasma

c. Plasma Farmer Empowerment

PTPN XIII memandang bahwa petani plasma sebagai mitra strategis perlu mendapatkan pelatihan khusus dengan tujuan agar mereka mampu mengelola kebunnya dengan baik. Sepanjang tahun 2011, bagian PSDM telah mengadakan pemberdayaan petani plasma kepada 2.812 orang, setara dengan 7.333 mandays dan 66.792 manhours, dengan biaya sebesar Rp438,20 juta. Materi pemberdayaan meliputi Pelatihan Dasar Petani, Sekolah Lapang (SL), Pendampingan Fasilitator, Pelatihan Petugas Koperasi, pelatihan dasar petani plasma KKPA.

PTPN XIII believes that plasma farmers are strategic partners who need to get special training in order to be able to manage their estate well. In 2011, the HR Development Division gave empowerment to 2,812 plasma farmers which equals to 7,333 man days and 66,792 man-hours, with total cost of IDR 438.20 million. The empowerment materials cover Farmer Basic Training, Field School, Facilitator Coaching, Cooperative Personnel Training, Basic Training for KKPA plasma farmers.

d. Peningkatan Kompetensi Teknis dan Manajerial

d. The Improvement of Technical and Managerial Competence

Untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian teknis karyawan, PTPN XIII telah mengikutkan karyawannya pada berbagai pelatihan. Selama tahun 2011, pelatihan peningkatan kompetensi teknis meliputi: Pelatihan K3 : 26 orang Pelatihan Audit SPI : 16 orang Pelatihan Satpam : 35 orang Pelatihan Prapurnabhakti : 11 orang Pelatihan ISO : 40 orang LPP Consult Training Model (LCTM III) : 229 orang

In order to improve the technical knowledge and skill of the employees, PTPN XIII has sent its employees to a number of trainings. In 2011, trainings on technical competency improvement covered: Occupational Health and Safety Training: 26 people SPI Audit Training: 16 people Security Guard: 35 people Pre-pension Training: 11 people ISO Training: 40 people LPP Consult Training Model (LTCM III): 229 people.

Berikut adalah pelatihan peningkatan kompetensi manajerial selama tahun 2011 : Program Pengembangan Eksekutif: 7 orang Pelatihan Peningkatan Kompetensi MMA: 112 orang

The managerial competency improvement trainings in 2011 were as follows: Executive Development Training: 7 people MMA Competency Improvement Training: 112 people

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

249


LAPORAN BISNIS PENDUKUNG

Pelatihan Peningkatan Kompetensi MMM : 29 orang Pelatihan Peningkatan Kompetensi MMP : 127 orang

250

MMM Competency Improvement Training: 29 people MMP Competency Improvement Training: 127 people

b. Seminar/Semiloka

b. Seminar

Selama tahun 2011, PTPN XIII telah mengirim 276 karyawannya untuk mengikuti berbagai seminar/ workshop/kursus. Tujuannya adalah untuk mengembangkan kapasitas karyawan di berbagai bidang lainnya sesuai perkembangan eksternal terkini. Beberapa seminar yang diikuti karyawan PTPN XIII adalah Seminar Dampak Lingkungan pada Perusahaan, Workshop tindak lanjut feedback hasil assessment IQA 2010, Seminar penyegaran komisaris & direksi BUMN, Kursus pemberdayaan auditee & auditor dalam paradigma perkebunan, Workshop bimbingan & praktek akreditasi RS berbasis IT, Seminar kehutanan dua hari, Workshop sinergi antar BUMN Medan, Workshop financial model for Palm Plantation, Valuation, Sensitivity & Scenario Analysis, Workshop penyegaran auditor RSPO, Seminar Human Capital Model - Strive For Excellent, Seminar sosialisasi kebijakan penanaman modal, Lokakarya nasional karet “Peningkatan Daya Saing & Prospektif Karet Nasional”, Seminar Sosialisasi Hukum di Lingkungan PTP, Seminar nasional REDS 2010, Seminar hasil penelitian jejak karbon dari produksi M.S di Indonesia, Seminar IFRS, Seminar & up grading perpajakan thn 2010.

In 2011, PTPN XIII sent 276 employees to attend various seminars/workshops/courses. The objective is to improve employee’s capacity in many other fields in accordance with the latest external development. Several seminars attended by the employees of PTPN XIII were Seminar on Environmental Impact to the Company, Workshop on how to take an act upon the feedback of IQA 2010 assessment results, Seminar on refreshment for SOE commissioners & directors, Course on auditee & auditor empowerment in the plantation paradigm, Workshop on IT based Hospital accreditation counseling & practice, Two days seminar on forestry, Workshop to build a synergy among SOE Medan, Workshop on financial model for Palm Plantation, Valuation, Sensitivity & Scenario Analysis, Refreshment workshop for RSPO auditors, Seminar on Human Capital Model – Strive for Excellent, Seminar on the socialization of capital investment policies, Rubber National Workshop “ The Improvement of Competitiveness & National Rubber Prospective”, Seminar on the Socialization of Law in PTP Area, REDS 2010 National Seminar, Seminar on the results of research on carbon footprint from palm oil production in Indonesia, IFRS Seminar, Taxation Seminar & Up grading 2010.

c. Program Pengembangan Eksekutif Stratejik.

c. Strategic Executive Development Program

Program ini ditujukan khusus untuk meningkatkan pengetahuan terkini bagi Direksi dan Dewan Komisaris. Sepanjang tahun 2011, sebanyak 3 orang anggota Direksi dan 3 orang Dewan Komisaris telah mengikuti Program Pengembangan Eksekutif Stratejik.

This program is specifically designed to improve the knowledge of members of the Board of Directors and Board of Commissioners on the current issues. Within 2011, 3 members of the Board of Directors and 3 members of Board of Commissioners have attended Strategic Executive Development Program.

d. Riset & Pengembangan System

d. Reseach & System Development

Program ini meliputi pelaksanaan kegiatan Baldrige Assessment, program SMK3, Rekrutmen & On the Job Training, program beasiswa D3/PAUP dan program penilaian kinerja unit kerja terbaik.

This program covers the implementation of Baldrige Assesssment activities, SMK3 program, Recruitment & On the Job Training, Diploma 3/PAUP scholarship program and performance assessment program for the best work unit.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SUPPORTING BUSINESS REPORT

IV. Persamaan Kesempatan dalam Pengembangan Jenjang Karir

VI. Equal Opportunity in Career Development

Pengembangan karir karyawan diarahkan pada peluang untuk pengembangan diri seluas-luasnya pada formasi jabatan yang tersedia, dengan mempertimbangkan kompetensi (Competency Based) dan bakat (Talent Based) sebagai dasar pengelolaan. Filosofi utama dari pengembangan karir adalah memberi kesempatan yang sama pada karyawan untuk mencapai karir setinggitingginya sepanjang tersedia formasi dan dapat memenuhi persyaratan jabatan yang ditentukan, tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan.

The employee career development is directed to the opportunity for maximum personal development in the existing job level by considering competency (Competency Based) and talent (Talent Based) as the basis of management. The main philosophy of career development is equal opportunity for all employees to reach their maximum careers as long as the formation is available and they can meet the requirements, without discriminating on the grounds of ethnicity, religion, race, and class.

Perencanaan karir karyawan didasarkan pada potensi, kompetensi dan prestasi karyawan serta kebutuhan organisasi sesuai arah pengembangan perusahaan. Manajemen telah menyusun Perencanaan Karir Karyawan (PKK revisi 4) melalui 3 jalur pengembangan karir yaitu karir struktural (Managerial), Profesional (Specialist) dan jalur korporasi (Leader).

Employee career planning is based on the employee’s potential, competency and performance and organizational requirements in accordance with the company development plan. The management has formulated Employee Career Planning (PKK 4th revision) through 3 career development lines, namely structural (Managerial), Professional (Specialist) and corporate line (Leader).

V. Rotasi, Mutasi dan Promosi

V. Rotation, Mutation and Promotion

Sistem Penilaian Karya PTPN XIII merupakan sistem penilaian yang bersifat kuantitaif dan obyektif. Perseroan telah melakukan penilaian kinerja tahunan atas seluruh pekerja. Melalui SPK ini, karyawan akan mendapatkan umpan balik dan masukan terhadap hasil evaluasi kinerjanya, termasuk rekomendasi maupun usulan-usulan lainnya, meliputi kenaikan/tidak naik atas gaji berkala, kenaikan/tidak naik golongan, promosi/mutasi, kekuatan/ kelemahan serta saran-saran, usulan untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan.

The Work Appraisal System of PTPN XIII is quantitative and objective. The Company has assessed the annual performance of its employees. By means of this Work Appraisal System, the employees will receive feedback and input on the evaluation result of his/her performance, including other recommendations and suggestions, such as periodic salary increase/nothing, job lifting up/nothing, promotion/mutation, strengths/ weaknesses and goals, suggestion for attending education and training.

Pada tahun 2011, mutasi karyawan golongan III – IV sebanyak 170 orang, promosi karyawan pimpinan sebanyak 87 orang. Promosi Manager Menengah Madya sebanyak 14 orang dan promosi Manajer Menangah Atas sebanyak 8 orang. Untuk karyawan golongan I – II, mutasi sebanyak 16 orang dan promosi ke strata karyawan golongan III sebanyak 65 orang.

In 2011, for the employees in grade III-IV, 170 people were mutated, 87 people were promoted as senior employees, 14 people were promoted as Middle Managers and 8 people were promoted as Senior Managers. For those employees in grade I-II, 16 people were mutated and 65 people were promoted to grade III.

VI. Pengelolaan Hubungan Industrial dan Kesejahteraan Karyawan

VI. Industrial Relationship and Employee Prosperity Management

Hubungan Industrial antara Perusahaan dengan Karyawan diwujudkan dengan terbentuknya Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SP-BUN) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sejak Tahun 1999 yang terdaftar di Departemen Tenaga Kerja Kantor Kodya Pontianak Nomor: KEP-643/KW13.KD1-4/99 tanggal 30 Agustus 1999 dan terakhir diperbarui dengan Nomor 168/PHIJSKPKKAD/ PKB/XI/2010.

Industrial Relationship between Company and Employees is demonstrated by establishing Labor Union of Nusantara Plantation (SP-BUN) of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) since 1999 registered in the Employment Department of Pontianak Municipality Office Number: KEP-643/KW13.KD1-4/99 dated 30 August 1999 and lastly amended by Number 168/PHIJSKPKKAD/ PKB/XI/2010.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

251


LAPORAN BISNIS PENDUKUNG

252

Dalam kaitannya dengan pengelolaan hubungan industrial, manajemen dengan Serikat Pekerja (SP-BUN) PTPN XIII sebagai partner telah melakukan beberapa kegiatan, yaitu memfasilitasi pelaksanaan rapat perundingan PKB dan memfasilitasi rapat pleno PKB induk bersama federasi tanggal 22 september 2011.

In relation to industrial relationship management, the management and Labor Unions (SP-BUN) PTPN XIII as partners have carried out several activities, such as facilitating the implementation of Collective Labor Agreement (PKB) meeting and facilitating the primary PKB plenary meeting with the federation on 22 September 2011.

Perseroan sangat memperhatikan kesejahteraan karyawan. Penggajian karyawan ditentukan berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan Serikat Pekerja Perkebunan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang disahkan oleh Menteri Tenaga Kerja, yang kemudian ditetapkan dalam SK Direksi. Perundingan penyusunan PKB dilakukan setiap 2 tahun sekali, terakhir diperbarui 25 November 2010.

The Company pays a lot of attention to the employees’ prosperity. Payment for the employees is determined based on Agreement of Cooperation between the BOD of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) and the Plantation Labor Union of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) ratified by the Minister of Employment which is outlined in the BOD Decree. Discussion on Agreement of Cooperation formulation is held every other year, last updated on 25 November 2010.

Di luar gaji, Perseroan juga memberikan jaminan sosial untuk pemenuhan kesejahteraan karyawan, meliputi fasilitas pengobatan & perawatan kesehatan bagi karyawan beserta batih, penyediaan fasilitas perumahan lengkap dengan listrik dan air bagi karyawan, terutama yang di Kebun/Unit sedangkan bagi yang tidak tersedia dalam bentuk fisik diberikan dalam bentuk santunan, pengikutsertaan karyawan pada program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) meliputi program Jaminan Hari Tua, Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian, dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun) dan Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), penyediaan tempat ibadah, olah raga, penitipan bayi yang memadai.

In addition to basic salary, the Company also provides social security program in meeting the employees’ prosperity, such as medical facility and health care services for the employees and their nuclear families, providing housings equipped with electricity and water, particularly for employees working at the Estates/Units while for those not having physical allotment, benefits will be given to them, Involving the employees in the Worker Social Insurance programs such as Old age benefits, Work Accident Benefits, Death Insurance, Plantation Pension Fund and Financial Agency Pension Fund, building place for worship, sport facilities, and proper day care/nursery.

Posisi per 31 Desember 2011, Perseroran mengikutkan seluruh karyawan golongan I - IV atau sebanyak 11.235 orang sebagai peserta aktif Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) pada Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun), dan 143 orang peserta aktif PPIP pada DPLK BRI.

By December 31, 2011, the Company has registered every employee of grade I - IV or the total of 11.236 people as active members of Pension Program of Definite Benefit (PPMP) in the Plantation Pension Fund, and 143 people as active members in the PPIP of DPLK BRI.

Sebagai persiapan karyawan yang akan memasuki masa pensiun, Perusahaan mengikutsertakan karyawan dalam pelatihan Pra Purna Bhakti. Tujuannya adalah agar peserta memperoleh insight dan pemahaman tentang konsep kewirausahaan untuk persiapan pensiun. Pada tahun 2011, sebanyak 11 orang mengikuti pelatihan tersebut.

As a preparation for employees who are about to reach their pension period, the Company will register those employees in Pre Post-Pension training. The objective is to give insight and understanding to the participants on the concept of entrepreneurship to prepare their pension period. In 2011, 11 people were sent to attend the training.

VII. Penghargaan terhadap Karyawan

VII. Appreciation for employees

Sebagai salah satu upaya untuk menghargai karyawan atas pencapaian kinerja maupun sikap positif dalam bekerja, Perusahaan memberikan penghargaan kepada karyawan.

As one of the efforts to appreciate employees for their work performance and positive attitude at work, the Company gives awards to its employees.

Di tahun 2011, perusahaan telah memberikan penghargaan kepada karyawan, meliputi :

In 2011, company has given awards to the employees, covering:

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SUPPORTING BUSINESS REPORT

1. Penghargaan kreativitas dan inovatif diberikan kepada 12 karyawan dalam bentuk plakat, sertifikat dan uang serta buku-buku pembangkit motivasi.

1. Creativity and innovation awards were given to 12 employees in the form of placard, certificate, and money as well as motivational books.

2. Penghargaan masa pengabdian : 25 tahun diberikan kepada 583 orang karyawan dalam bentuk uang penghargaan 5 x Gaji Pokok, PIN Emas dan Piagam 30 tahun diberikan kepada 168 orang karyawan dalam bentuk uang penghargaan 2 x Gaji Pokok, Plakat dan Piagam 35 tahun diberikan kepada 6 orang karyawan dalam bentuk uang pengahargaan 3 x Gaji Pokok, Plakat dan Piagam.

2. Work period appreciation of: 25 years given to 583 employees in the form of appreciation money amounting 5 x Main Salary, Gold PIN and Certificate 30 years given to 168 employees in the form of appre ciation money amounting 2 x Main Salary, Placard and Certificate 35 years given to 6 employees in the form of appre ciation money amounting 3 x Main Salary, Placard and Certificate

IX. Rencana dan Strategi SDM Tahun 2012

VII. HR Plans and Strategies in 2012

Manajemen menetapkan rencana dan strategi terkait dengan kebijakan bidang SDM & Umum di tahun 2012 meliputi: Penyempurnaan organisasi yang meliputi struktur dan sistem dan penambahan satu Bidang di Distrik yang membawahi urusan personalia, umum, humas, urusan CSR & PKBL, urusan diklat dan urusan Teknologi Informasi. Pemberian kewenangan dan golongan yang lebih tinggi bagi tap control (tingkat afdeling, kebun/induk, Kantor Direksi) agar kondisi bidang sadap TM karet menjadi baik, sebagai jaminan produksi jangka panjang. Melibatkan petani untuk ikut serta dalam Pengelolaan Satu Manajemen guna menuju plasma yang sehat dan mandiri. Pemberian remunerasi yang adil bagi karyawan sesuai sistem karir tiga jalur Reviu pemberian kompensasi khusus kepada karyawan yang tidak dimungkinkan naik ke golongan yang lebih tinggi karena tidak tersedia formasi sesuai strata yang dipersyaratkan. Rekrutmen dan seleksi karyawan pimpinan lebih mengutamakan karyawan internal dengan tetap memperhatikan standar kompetensi yang telah ditetapkan, sedangkan rekrut eksternal sebagai penyeimbang sehingga mengarah pada struktur karyawan yang ideal dari segi kompetensi dan pendidikan. Peningkatan peran Kantor Dirstrik dengan melakukan restrukturisasi tenaga kerja di Kantor Direksi ke arah efektifitas tenaga yang optimal. Pembinaan yang kontinyu terhadap pemberdayaan dan restrukturisasi distrik menjadi SBU yang mandiri sebagai pondasi ke arah holding company. Peningkatan man days pelatihan secara signifikan dengan lebih mengutamakan inhouse-training. Pengelolaan SDM berbasis bakat (Talent Based Human Resources Management/TBHRM).

The management has set plans and strategies related to the policies of HR & General Division in 2012, namely: Organizational improvement covering the structure and system as well as adding one division in the District managing personnel, general affairs, public relation, CSR & PKBL (Partnership and Environment Development Program), short course and information technology Giving higher authority and level to tap control (afdeling level, estate/central, Director’s Office) in order to improve the condition at rubber matured plants tapping division to guarantee the long term production Involving farmers to join One Management to create healthy and independent plasma Giving fair remuneration for the employees in compliant with the three line career system Reviewing the provision of special compensation for employees who cannot be promoted to higher level due to the unavailability of formation in line with the required educational background Recruitment and selection for senior employee positions are prioritized for internal employees by maintaining consideration on the competency standard which has been set, while the external recruitment is used as a counterbalance to achieve an ideal employee structure in terms of competency and educational background. Improving the role of District Office through the employee restructurization at the Director’s Office to achieve optimum energy efficacy. Continuous coaching for the empowerment and the district restructurization in order to be an independent SBU that will serve as the foundation for establishing a holding company Significantly increasing the numbers of man days training by prioritizing on in house training Talent Based Human Resources Management/TBHRM

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

253


LAPORAN BISNIS PENDUKUNG

254

B. Teknologi Informasi

B. Information Technology

PTPN XIII memandang bahwa Bagian Teknologi Informasi merupakan bagian yang strategis dalam mendukung kemudahan akses informasi mengingat wilayah kerja PTPN XIII yang tersebar di remote area. TI yang handal juga akan mendukung efisiensi operasional perusahaan, meningkatkan kemampuan sebagai perencana dan pengendali jalannya operasional perusahaan yang dilaksanakan di Unit Kerja/Distrik, terselenggaranya proses database perusahaan secara cepat, tepat, dan akurat serta tersentralisasi dan terintegritasi.

PTPN XIII believes that the Information Technology Division will be a strategic division in supporting easy access to information due to the fact that the work areas of PTPN XIII are spread in remote areas. A reliable IT system will also support the efficacy of the company operation, improve the capability as planner and controller of the company operation carried out in the Work Unit/District, the set up a quick, precise, accurate, centralized and integrated company database process.

I. Pengembangan Software Aplikasi Tahun 2011

I. Aplication Software Development in 2011

Saat ini aset yang dikelola oleh urusan TI meliputi : 1 unit perangkat hub satelit dan 17 unit perangkat satelit Remote Gateway (RG), 24 unit radio link, LAN dan wireless LAN yang menghubungkan 450 titik, 15 unit server, serta perangkat lunak /software dan 26 jenis program aplikasi. Aset tersebut dioperasikan guna memenuhi kebutuhan data dan informasi dalam mendukung proses bisnis perusahaan. Jumlah investasi untuk belanja modal IT selama tahun 2011 mencapai Rp3,5 miliar, sedangkan tahun 2010 mencapai Rp1,3 miliar.

At present, the assets managed by IT division are: 1 unit of hub satellite and 17 units of Remote Gateway (RG) satellite, 24 units of radio link, LAN and wireless LAN connecting 450 points, 15 units of server, and software and 26 types of application programs. Those assets are operated in order to meet data and information requirements to support the company’s business process. The total investment for IT capital expenditure in 2011 was IDR3.5 billion and IDR1.3 billion in 2010.

Sejak tahun 2006 hingga 2011, PTPN XIII telah berhasil membangun 26 program aplikasi komputer berbasis online, untuk menggantikan sistem informasi lama (manual). Yang sangat membanggakan adalah, bahwa 26 aplikasi tersebut, dibangun sendiri oleh programmer dari karyawan Urusan TI PTPN XIII bekerjasama dengan bagian-bagian terkait, sehingga biaya pembangunannya bisa lebih hemat.

Since 2006 up to 2011, PTPN XIII has succeeded in creating 26 online based computer application programs to replace the old information system (manual). What is most encouraging is the fact that the 26 applications were independently created by programmers from IT Division of PTPN XIII in collaboration with relevant divisions so the cost was more efficient.

Pengembangan software aplikasi yang telah dibangun Urusan TI PTPN XIII sampai dengan tahun 2011 meliputi:

The development of application software created by the IT Division of PTPN XIII up to 2011 was:

a. Bidang Corporate Secretary (CS)

a. Corporate Secretary (CS) Division

Launching website terbaru PTPN XIII (http:\\www.ptpn13.com) Arsip Digital : pengelolaan arsip berbasis digital yang akan dikembangkan menjadi digital library Neraca PKBL : laporan Keuangan PKBL

Launching the newest website of PTPN XIII (http:\\www.ptpn13.com) Digital Archive: digital based archive management which will be developed into a digital library PKBL balance sheet: PKBL Financial Statement

b. Bidang Tanaman

b. Plant Division

GIS (Geographic Information System), merupakan areal statement berbasis digital, dibangun sejak 2008 dan hingga saat ini terus dikembangkan. Manfaat yang diperoleh Perusahaan dari Implementasi GIS adalah kecepatan, ketepatan, ketersediaan, kemudahan, keakuratan data Kebun, Redesign Afdeling dan Blok Areal Perkebunan, Redesign Jalan di Areal Perkebunan, Intensitas Pokok per

The GIS (Geographic Information System) is a digital-based area statement created since 2008 and up to the present time it is still being developed. The benefit obtained by the Company from GIS implementation is speed, preciseness, availability, easiness, accuracy of Plantation data, Redesign Afdeling and Plantation Block Area, Redesign road in the Plantation Area, Tree Intensity per Block, and Tree

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SUPPORTING BUSINESS REPORT

Blok, Intensitas Tapak Kuda Pokok per Blok.

Horseshoe Intensity per Block.

E-Premi Panen, merupakan premi panen berbasis digital (in progress pembangunan).

Harvest E-Premium is a digital-based harvest premium (in progress of development).

c. Bidang Plasma

b. Plasma Division

PLASMOS (Plasma Monitoring System) merupakan pengelolaan sistem informasi plasma meliputi: areal statement, petani/KUD, produksi, hutang/piutang, nilai investasi tanaman (rencana test run aplikasi 2012)

PLASMOS (Plasma Monitoring System) is the management of plasma information system covering the area statement, farmers/Village Unit Cooperatives, production, debt/receivables, plant investment value (planned to be test run in 2012)

d. Bidang Pabrik dan Pengelolaan Produksi

c. Factory Division and Production Management

CMMS (Computerize Maintenance Management System), merupakan aplikasi komputer berbasis online untuk pengelolaan mesin-mesin di pabrik. Aplikasi ini bertujuan agar pengelolaan pabrik lebih efektif, lebih efisien, lebih cepat, lebih tepat, serta lebih akuntabel, dalam meminimalisasi stagnasi pabrik melalui Digital Cataloging Data spesifikasi mesin, komponen dan part, serta optimalisasi peran pemicu untuk perawatan mesin-mesin di pabrik.

CMMS (Computerize Maintenance Management System) is an online-based computer application to manage the machines in the plants. The application is made in order to make the plants management more effective, more efficient, faster, and more accountable in minimizing plant stagnation through Digital Cataloging Data on engine specifications, components and parts and the activator role optimization in the engines maintenance at the plant.

Manfaat aplikasi CMMS adalah fungsi kontrol perawatan mesin menjadi lebih baik karena sudah dilakukan oleh Komputer, fungsi kontrol terhadap pemakaian biaya menjadi lebih baik karena data atas pemakaian bahan dan biaya sudah berada dalam server terpusat, katalog mesin secara digital menjadi lebih tertata dan up to date.

The benefit of CMMS application is improving engine maintenance control function because it is carried out by the computer and improving expenditure control function because data on material utilization and cost is recorded in the centralized server, digital engine catalog is more orderly and up to date.

Aplikasi Produksi merupakan informasi hasil produksi (kualitas dan kuantitas).

The Production Application is the production result information (quality and quantity).

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

255


LAPORAN BISNIS PENDUKUNG

256

e. Bidang Infrastruktur

e. Infrastructure Division

IIS (Insfrastuctur Information System) merupakan pengelolaan infrastruktur (jalan, jembatan, saluran air, bangunan perusahaan, bangunan rumah, bangunan sosial, dan area sosial), bergabung dengan sistem GIS tanaman. Untuk sistem pengelolaan mesin-mesin di luar pabrik, kendaraan, traktor dan alat berat, dapat menggunakan aplikasi CMMS (rencana 2012- CMMS akan di implementasikan).

IIS (Infrastructure Information System) is the management of infrastructure (road, bridge, drainage, company buildings, houses, social buildings, and social areas) fused with the vegetation GIS system. CMMS application can be used as a management system for engines located outside the plants, on the vehicle, tractor, and other heavy duty equipments (it is planned that in 2012 CMMS will be implemented).

f. Bidang Keuangan

f. Financial Division

Monitoring valas Monitoring saldo rekening bank Cash managemen system (CMS) Bank Mandiri

Monitoring foreign currency Monitoring bank account balance Cash management system (CMS) of Bank Mandiri

g. Bidang Akuntansi

g. Accounting Division

Aplikasi Akuntansi Online merupakan pengembangan dari program aplikasi yang telah dibangun sebelumnya, dengan menambahkan beberapa keunggulan informasi berupa nota online, database terpusat/tersentralisasi, kompilasi transaksi secara otomatis, serta pemutakhiran dalam hal integrasi data dengan database terkait lainnya.

The Online Accounting Application is the development of an application program which has been created previously by adding several information advantages in the form of online bill, centralized database, automatic transaction compilation, and improvement on data integration with other relevant database.

Manfaat aplikasi Akunansi Online adalah: Kecepatan, ketepatan, ketersediaan, kemudahan, keakuratan data; Pengurangan Pemakaian Kertas hingga 80%, Dokumen nota bisa dikirimkan secara online; Kompilasi Laporan Keuangan Unit Kerja hanya tinggal Klik; Data-data mudah diproses lebih lanjut; Fungsi kontrol menjadi lebih baik.

The benefits of Online Accounting application are speed, preciseness, availability, easiness, accuracy on data; less paper usage up to 80%, bill can be sent via online; the Compilation of Work Unit Financial Statement can be done in one click; data can be easily further processed; the improvement of controlling function.

h. Bidang Pemasaran

h. Marketing Division

Informasi harga KPBN: distribusi harga hasil tender atas penjualan CPO dan karet PTPN XIII E-Compare Price: perbandingan harga jual PTPN XIII dengan PT Astra

Information on KPBN price: the distribution of tender price on CPO and rubber sales of PTPN XIII E-compare price: the comparison between sales price of PTPN XIII and PT Astra

i. Bidang PSDM

i. HR Development Division

HRIS (Human Resources Information System), merupakan sebuah aplikasi komputer berbasis online untuk pengelolaan bidang personalia di PTPN XIII. Aplikasi ini bertujuan agar pengelolaan SDM lebih efektif, lebih efisien, lebih cepat, lebih tepat, serta lebih akuntabel. Database personalia dalam aplikasi HRIS meliputi program personalia, program pengembangan SDM, program Diklat, program penilaian karyawan, dan program corporate image.

HRIS (Human Resources Information System) is an onlinebased computer application to manage the personnel division at PTPN XIII. This application is intended to make HR management more effective, more efficient, faster, more precise and more accountable. Personne Database in HRIS covers the personnel program, HR development program, short course program, employee assessment program and corporate image program.

Manfaat aplikasi HRIS: Kecepatan, ketepatan, ketersediaan, kemudahan, keakuratan data; Pengurangan pemakaian kertas hingga 80%; Proses monitoring dan analisa lebih mudah dilakukan karena seluruh data mudah diolah menjadi suatu informasi lanjutan yang dibutuhkan pengguna; Proses data lebih lanjut untuk keperluan integrasi database menjadi terpenuhi.

The benefits of the HRIS application are speed, preciseness, availability, easiness, accuracy on data; less paper usage up to 80%; monitoring and analysis process are easier because all of the data can be easily processed into advanced information required by the user; Further data process for database integration can be met.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SUPPORTING BUSINESS REPORT

j. Bidang Pengadaan

j. Procurement Division

Penerapan Aplikasi e-Procurement, bertujuan: Melaksanakan pengadaan barang yang lebih efektif, lebih efisien, lebih kompetitif, lebih transparan, lebih adil dan wajar, serta lebih akuntabel; Memenuhi permintaan pembelian Unit Kerja untuk kelancaran operasional; Meningkatkan perbaikan proses pengadaan untuk mengurangi kesalahan spesifikasi, biaya proses pengadaan, waktu levering, dan waktu negosiasi; Menangani supplies secara efektif dan efisien pada 42 Unit Kerja pada sekitar 15.000 item supplies; Menangani aktiva yaitu persediaan supplies dengan lebih baik; Pengelolaan rantai pasokan (supply chain).

The implementation of e-Procurement Application is intended to make goods procurement more effective, more efficient, more competitive, more transparent, fairer and more proper and more accountable; Meeting the demand of Work Unit purchase for the smooth running of operational process; Improving the procurement process to decrease error on specification, procurement process cost, levering time, and negotiation time; Handling supplies effectively and efficiently in 42 Work Units with a total of 15,000 supply items; Handling assets, i.e. improving supply stock; Supply chain management.

Manfaat yang telah diperoleh Perusahaan dari penerapan sistem e-Procurement, antara lain: Rata-rata penghematan terhadap HPS sebesar 8% (kisaran 0 - 20%).

Benefit received by the Company from the implementation of e-Procurement system, among other, is an average of HPS saving of 8% (0-20%).

Sistem e-Procurement dibangun sendiri oleh perusahaan dengan waktu pengembangan 8 bulan. e-Procurement menggunakan software berbasis Open Source (tidak ada biaya software/lisensi untuk sistem database maupun sistem operasi). Biaya pengadaan hardware sebesar Rp 291 juta.

The e-Procurement system was created independently by the company for 8 months. E-Procurement used opensource-based softwares (no software/license fee for database and operation system). Cost for hardware was IDR 291 million.

Sistem e-Procurement PTPN XIII terdiri dari:

The e-Procurement system of PTPN XIII covers:

e-Price: Sarana internal untuk melihat HPS yang pernah dibuka sebagai acuan pembuatan HPS pada kegiatan pengadaan yang baru. e-Inventory Control: Sarana internal untuk melihat jumlah stock di gudang dan gudang Unit Kerja lain/ sekitar, sekaligus sebagai dasar penetapan kuantitas yang dipesan atau penolakan (transfer antar gudang). e-Catalog: Sarana bagi Rekanan untuk membuat catalog barang/jasa. e-Tender: Sarana proses pengadaan yang memfasilitasi penyampaian penawaran harga (bid-price) hanya satu kali. e-Reverse Auction: Sarana proses pengadaan untuk penyampaian penawaran harga secara berulang dengan ketentuan harga (bid-price) yang semakin rendah setiap bidding.

e-Price: an internal tool to see HPS which was opened previously as a reference to create HPS at new procurement activities e-Inventory Control: an internal tool to check the total stocks in the warehouse and in the warehouse of other Work Units, and as a basis to determine ordered or rejected quantity e-Catalog: a tool for partner in creating goods/service catalog e-Tender: a tool of procurement process facilitating bidprice for only once e-Reverse Auction: a tool for procurement process facilitating repeated bid-price in which the price will be lower in each bid.

k. Bidang Perencanaan Strategis & CMR

k. Strategic Planning & CMR Division

Penerapan Aplikasi RKAP online, bertujuan untuk memudahkan proses kompilasi data RKAP per unit kerja, memudahkan proses perubahan asumsi, memudahkan proses updating data dan kolaborasi antar pengguna. Manfaat aplikasi RKAP Online adalah: Proses penyusunan RKAP menjadi lebih cepat, tepat, akurat, dan dapat lebih dipertanggungjawabkan; Perubahan asumsi-asumsi dapat lebih mudah dilakukan dan dikomunikasikan ke seluruh Unit Kerja; Pengawasan dalam penyusunan dan analisa menjadi lebih baik.

The implementation of online RKAP (Company Budget and Work Plan) application that is intended to assist RKAP data compilation process per work unit, assist the process of assumption change, assist data updating process and collaboration among users. The benefits of online RKAP application are: RKAP formulation process is faster, more precise, more accurate, and more accountable; Assumption change can be easily carried out and communicated to every Work Unit; Improving the monitoring of data formulation and analysis.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

257


LAPORAN BISNIS PENDUKUNG

l. Bidang Pengawasan Internal

l. Internal Supervision Division

E-LM: sistem penyampaian laporan manajemen unit kerja ke Kandir GII: gerbang informasi intranet

E-LM: a system to submit report from the management of work unit to the Director’s Office GII: Intranet Information Gate

II. Rencana Pengembangan TI ke Depan

II. IT Development Plans in the Future

Urusan TI PTPN XIII akan terus melakukan perbaikan dan penyempurnaan Aplikasi dari sisi kemampuan (Feature) maupun kemudahan dari sisi cara penggunaan guna mendukung proses bisnis perusahaan yang lebih efektif dan efisien.

The IT Division of PTPN XIII will keep improving and perfecting the Applications in terms of their features and easiness in its utilization to support a more effective and efficient company business processes.

Program Kerja yang akan dilaksanakan tahun 2012 adalah sebagai berikut: a. Melanjutkan pembangunan software e-Premi Panen, direncanakan selesai pada Desember 2012. b. Melanjutkan pembangunan Plasmos (Plasma Monitoring System) c. Membangun Aplikasi CIS (Contract Information System), untuk memonitor Outstanding Kontrak Penjulalan produk Perusahaan. d. Membangun Aplikasi EDT (Executive Development of Training), untuk digitalisasi proses penjadwalan pelatihan karyawan. e. Membangun Aplikasi Laporan Harian Produksi Kebun, baik kebun kelapa sawit maupun kebun karet f. Membangun Aplikasi Laporan Harian Produksi Pabrik Minyak Sawit, untuk melaporkan kegiatan penerimaan TBS, Pengolahan TBS dan hasil olah berupa CPO dan Inti Sawit. g. Membangun Aplikasi Laporan Harian Produksi Pabrik SIR20, untuk melaporkan kegiatan penerimaan Lump dan hasil pengolahan di Pabrik SIR20. h. Membangun Aplikasi Laporan Harian Produksi Pabrik RSS, untuk melaporkan kegiatan penerimaan Lump dan Latex serta hasil pengolahan di Pabrik RSS. i. Membangun Aplikasi E-Finance, untuk memonitor realisasi penerimaan dan memonitor outstanding kewajiban. j. Membangun Aplikasi Dashboard, untuk membantu para Top Manajer dalam melakukan monitoring kegiatan operasional harian perusahaan yang termasuk dalam Indikator Kinerja Utama serta membantu memberikan data sebagai bahan evaluasi kegiatan k. Perawatan dan Pemeliharaan seluruh Aset TI yang dimiliki l. Eksploitasi untuk Sewa Satelit Rp1,1 M, Sewa Internet Rp600 Juta (10 Mbps) dan pemeliharaan Rp50 juta.

258

Work Programs to be carried out in 2012 are: a. Continuing the development of Harvest e-Premium software which is planned to be completed in December 2012. b. Continuing the development of Plasmos (Plasma Monitoring System) c. Creating CIS (Contract Information System) Application to monitor every Outstanding Contract on company product sales d. Creating EDT (Executive Development of Training) Application to digitalize employee training scheduling process e. Creating an Application for Plantation Production Daily Report, both for oil palm plantation and rubber plantation f. Creating an Application for Palm Oil Mill Production Daily Report to report the reception of FFB activities, FFB processing and the products (CPO and Palm Kernel). g. Creating an Application for SIR20 Factory Production Daily Report to report the reception of Lump activities and the products of SIR20 factory. h. Creating an Application RSS Factory Production Daily Report to report the reception of Lump and Latex and the products of RSS Factory i. Creating an E-Finance Application to monitor the realization of revenue and outstanding liabilities j. Creating the Dashboard Application to assist the Top Managers in monitoring the company daily operation activities categorized in Main Performance Indicators and to assist in providing data as the activity evaluation materials k. Keeping and Maintaining all of the IT assets l. Exploitation for Satellite Rent (IDR1.1 billion), Internet fee (IDR600 million) 10 Mbps and maintenance (IDR50 million).

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan Social And Environmental Responsibility Report

Brightening the surrounding

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

259


Sejalan dengan salah satu Kebijakan Strategis Perusahaan, yaitu Keberpihakan Kepada Lingkungan, PTPN XIII menjalankan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai wujud komitmen Perseroan untuk berperan dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan serta memberikan kontribusi yang nyata terhadap aspek sosial dan lingkungan. In line with one of the Company’s Strategic Policies, i.e. Pro-Environmental policy, PTPN XIII performs its Social and Environmental Responsibilities (TJSL) as the Company’s commitment to play an active role in sustainable economic development and to give real contribution to social and environmental aspects.

260

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

Pendekatan yang dipakai PTPN XIII adalah triple bottom lines, yaitu Perusahaan berupaya untuk memaksimalkan perolehan laba (profit), keberadaan PTPN XIII dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pemangku kepentingan (people), dan Perusahaan menjalankan praktik bisnis yang berwawasan lingkungan (planet).

The approach used by PTPN XIII is triple bottom lines, namely trying to maximize its profit, the presence of PTPN XIII gives maximum advantage to the shareholders (people), and the Company is running a pro-environmental (planet) business practice.

PTPN XIII telah menjalankan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dalam rangka melaksanakan Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 dan Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-21/ MBU/2008 tanggal 24 Desember 2008 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan melalui pemanfaatan dana dari pembagian laba perusahaan. Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan PTPN XIII juga mengacu pada ketentuan UU No. 40 Tahun 2007 pasal 74, yaitu Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya Perseroan.

PTPN XIII carries out the Partnership and Environmental development Program in order to implement Regulation of the Minister of State-Owned Enterprises (SOE) No. PER-05/MBU/2007 dated 27 April 2007 and Circular Letter of the Minister of SOE No. SE-21/MBU/2008 dated 24 December 2008 concerning SOE Partnership Program with Small Enterprises and Environmental Development Program utilizing fund obtained from the company profit distribution. The implementation of Social and Environmental Responsibility Program of PTPN XIII also refers to Act No. 40 of 2007 article 74, stipulating that A company that is running a business in natural resources sector and/ or a business related to natural resources is obligated to perform Social and Environmental Responsibility budgeted and calculated as the Company’s expenditure.

A. Program PKBL dan Pengembangan Masyarakat

A. Partnership and Environmental Development Program (PKBL) and Community Development

Sepanjang tahun 2011, PTPN XIII telah melaksanakan Program Kemitraan dan Bina Bingkungan (PKBL) serta pengembangan masyarakat, dengan memperhatikan asas manfaat, efisiensi dan efektivitas serta sumber dana yang tersedia. Program tersebut dilaksanakan melalui aktivitas Corporate Social Responsibility (CSR) serta aktivitas PKBL.

In 2011, PTPN XIII carried out Partnership and Environmental development Program (PKBL) and community development by considering its benefit, efficiency, effectiveness and the available resources. The program was carried out through Corporate Social Responsibility (CSR) and PKBL activities.

I. Kebijakan

I. Policies

Melaksanakan program CSR melalui dana Program Kemitraan/dana bergulir dan lebih diutamakan kepada calon mitra yang menghasilkan produk unggulan daerah/ciri khas daerah. Bersinergi dengan BUMN Pembina PKBL/penyalur lainnya untuk membantu Koperasi/Kelompok tani/ petani. Melaksanakan program Bina Lingkungan dalam rangka meningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat. Melaksanakan program pengembangan masyarakat melalui pengembangan plasma di sekitar wilayah operasi perusahaan.

Implementing the CSR program through the Partnership Program fund/revolving fund allocated for prospective partners who produce local specific products. Working in synergy with other SOE that supervised the Partnership and Environmental Development Program/ other distributors in order to support the Cooperatives/ farmer groups/farmers. Carrying out Environmental development Program in order to improve the community welfare and life quality. Carrying out the community development program through plasma development around the company operational areas.

II. Kegiatan PKBL dan Dampak Keuangan

II. PKBL Activities and The Financial Impacts

Sasaran program kemitraan adalah adanya peningkatan kemampuan teknis dan manajerial usaha kecil dan menengah di sekitar wilayah kebun/unit kerja agar menjadi

The target of the partnership program is to improve technical and managerial abilities of small and medium enterprises located around the estate/work unit in order to

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

261


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

wirausaha yang berintegritas, tangguh, profesional dan mandiri melalui sistem dana bergulir dan hibah yang berasal dari bagian laba Perusahaan. Sasaran Program Bina Lingkungan adalah peningkatan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat melalui pemberdayaan kondisi dan kualitas sosial/ekonomi masyarakat dengan pemberian bantuan dana untuk bencana alam, pendidikan, peningkatan kesehatan, prasarana & sarana umum, sarana ibadah dan pelestarian lingkungan.

262

stimulate them to be integrated, tough, professional and independent entrepreneurs. This program was funded by revolving funds and grants allocated from the Company’s profit. The target of the Environmental Development Program is to improve the community welfare and quality of life through the empowerment of the community social/economic condition and quality by providing grants for natural disaster relief, education, health improvement, public facilities & infrastructure, religious facilities and environmental preservation.

Sepanjang tahun 2011, PTPN XIII telah menyalurkan dana PKBL sebesar Rp7,23 miliar meningkat 67,53 % terhadap tahun 2010 yang mencapai Rp4,88 miliar. Selain itu, PTPN XIII juga menyalurkan dana Program Kemitraan Sinergi yang berasal dari PT Pertamina (Persero) sebesar Rp7,64 miliar untuk tahun 2011 dan Rp34,995 miliar untuk tahun 2010.

In 2011, PTPN XIII distributed PKBL fund amounting IDR 7.23 billion, increased by 67.53% from that of in 2010 (IDR 4.88 billion). In addition, PTPN XIII also distributed the Synergy Partnership Program fund from PT Pertamina (Persero) amounting IDR7.64 billion in 2011 and IDR 34.995 billion in 2010.

III. Program Kemitraan

III. Partnership Program

1. Kegiatan yang Dilaksanakan

1. The Activities

PTPN XIII aktif dalam pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di sekitar wilayah Kebun/Unit kerja dengan sistem dana bergulir dan hibah yang langsung mendukung kegiatan kemitraan. Penyaluran dana kemitraan dilakukan secara selektif, dengan mempertimbangkan kondisi calon mitra, jenis usaha, prospek usaha serta kemampuan dan kemudahan penarikan angsuran calon mitra. Jenis usaha yang didanai meliputi sektor industri sebesar Rp225 juta, sektor perdagangan sebesar Rp2,968 miliar, sektor pertanian dan perkebunan sebesar Rp9,2 miluar, sektor peternakan dan perikanan Rp 650 juta dan sektor jasa lain Rp1,215 miliar.

PTPN XIII actively participates in empowering Small and Medium Enterprises located nearby the estate areas/work units through the revolving fund system and grant that directly support the partnership activities. The partnership fund is distributed selectively by considering the condition of prospective partners, types of business, prospects of the business as well as the capability and the collectability of the prospective partners. The types of financed business are industrial sector (IDR225 million), commerce sector (IDR2.968 billion), agriculture and plantation sector (IDR9.2 billion), animal husbandry and fishery sector (IDR650 million) and other service sectors (IDR1.225 billion).

2. Dampak Keuangan

2. Financial Impact

Dana Program Kemitraan disalurkan dalam bentuk pinjaman lunak kepada mitra, dengan tingkat bunga sebesar 6% per tahun. Terhadap tahun 2010, penyaluran dana ke mitra binaan tahun 2011 meningkat sebesar 134,3% menjadi Rp6,618 miliar. Dana tersebut telah disalurkan kepada 309 orang mitra binaan, sehingga total mitra binaan sampai dengan akhir tahun 2011 menjadi 1.558 orang mitra.

Fund of the Partnership Program is distributed in the form of soft loan to its partners, with 6% interest per year. Compared to that of in 2010, the distribution of fund to fostered partners in 2011 decreased by 134.3% to IDR6.618 billion. The fund has been distributed to 309 fostered partners, so that the total fostered partners by the end of 2011 were 1,558.

Pada tahun 2011, PTPN XIII telah menyalurkan dana hibah Program Kemitraan, sebesar Rp366 juta, yang digunakan untuk pameran pasar murah, pameran Gebyar PKBL BUMN, pameran Expo Nusantara 2011, pameran Gelar Dagang dan Bisnis Expo untuk mempromosikan kain tenun Sintang, olahan lidah buaya, souvenir khas daerah, pakaian motif daerah, kain gorden, makanan ringan dan minuman khas Pontianak, cemilan khas daerah setempat dan lain-lain.

In 2011, PTPN XIII distributed IDR366 million from the Partnership Program grants, used for low-priced market exhibition, SOE PKBL (Partnership and Environmental development Program) Exhibition, the Indonesian Archipelago Expo 2011, the Commerce and Business Expo to promote Sintang woven cloth, aloe vera processed products, souvenirs from specific regions, regional clothing, curtain, snacks and special drink from Pontianak, local snacks, etc.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

Selain itu, PKBL PTPN XIII (Persero) juga menjalin kerjasama dengan PKBL PT Pertamina (Persero) dalam penyaluran dana sinergi untuk pembayaran pupuk kepada petani plasma, yang selama ini menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pupuk. Sepanjang tahun 2011, jumlah KUD yang mendapatkan bantuan pinjaman mitra sinergi pupuk sebanyak 42 KUD dengan nilai pinjaman Rp7,64 milyar.

In addition, PKBL PTPN XIII (Persero) also collaborated with PKBL PT Pertamina (Persero) in distributing the synergy fund for fertilizers distributed to plasma farmers who have always been facing difficulties in getting fertilizers. In 2011, the total numbers of Village Unit Cooperative (KUD) receiving fertilizer synergy partner loan were 42 with a total loan of IDR 7.64 billion.

JUMLAH MITRA BINAAN 2007 – 2011 TOTAL SUPERVISED PARTNERS 2007 – 2011

JUMLAH AKUMULASI MITRA BINAAN 2007 – 2011 TOTAL ACCUMULATION OF SUPERVISED PARTNERS 2007 – 2011 1558

309 222

190

751

837

2007

2008

110

86 2007

2008

2009

2010

2011

1027

1249

2009

2010

2011

PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN DAN PINJAMAN SINERGI TAHUN 2007-2011 (RP MILIAR) THE DISTRIBUTION OF PARTNERSHIP PROGRAM FUND AND SYNERGY LOAN 2007-2011 (IDR BILLION) 34.996

Penyaluran ke Mitra Distributed to Partners

5.580 1.382

6.618

4.928

7.641

Pinjaman Sinergi Synergy Loan

2.668 0

2007

0

0

2008

2009

2010

2011

GRAFIK DANA HIBAH 2007 – 2011 (RP JUTA) GRANT FUND IN 2007 – 2011 (IDR MILLION)

299

375

366

2010

2011

267

31 2007

2008

2009

KINERJA PROGRAM KEMITRAAN PERFORMANCE OF PARTNERSHIP PROGRAM NO.

URAIAN

2007

2008

2009

2010

2011

1.

Efektivitas Penyaluran

83,76%

93.40%

92,55%

94,92%

90,77%

Effectiveness of Distribution

2.

Kolektibilitas

57,28%

63.55%

76,53%

92,88%

90,13%

Collectibility

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

DESCRIPTION

263


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

264

V. Program Bina Lingkungan

V. Environmental Development Program

1. Kegiatan yang Dilaksanakan

1. The Activities

PTPN XIII aktif melaksanakan Program Bina Lingkungan yang merupakan upaya pembinaan dengan menyalurkan bantuan dana hibah kepada masyarakat wilayah sekitar kebun/unit Usaha.

PTPN XIII is actively performing the Environmental Development Program by providing grants to the community residing nearby the areas of estates/work units.

Program Bina Lingkungan diprioritaskan pada bantuan yang langsung dirasakan manfaatnya oleh masyarakat seperti bencana alam, pendidikan dan latihan, peningkatan kesehatan, prasarana & sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam. Melalui program ini, diharapkan terjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sekitar unit kerja perusahaan, sehingga perusahaan dapat mengoperasikan bisnisnya secara berkelanjutan, sedangkan kualitas sosial dan lingkungan masyarakat semakin meningkat.

The Environmental Development Program is prioritized to grants most beneficial for the community such as natural disaster relief, education and training fund, health improvement, fund to build infrastructure and public faculties, religious facilities, and fund for nature preservation. Through this program, it is expected that there will be a harmonious relationship between the company and the community residing around the company’s work units, so the company will be able to run its business sustainably while the community’s social and environmental quality is improved.

Sepanjang tahun 2011, bentuk kegiatan yang didanai melalui Program Bina Lingkungan meliputi:

In 2011, the activities financed through the Environmental Development Program were:

a. BUMN Peduli Difokuskan pada gerakan penghijauan/ pelestarian alam dan ketahanan pangan, antara lain penanaman pohon dalam rangka gerakan tanam 1 miliar pohon di sekitar wilayah kerja PTPN XIII, penanaman bakau/mangrove, ketahanan pangan program peningkatan padi metode SRI di Desa Sungai Rengas dan kegiatan pasar murah di sekitar wilayah kerja.

a. SOE Care It is focused on reforestation/nature preservation and food preservation, among others by trees planting under the movement of planting 1 billion trees around the work areas of PTPN XIII, mangrove planting, food security program, improving the quality of rice using SRI method in Sungai Rengas Village and holding low-priced market activity around the work areas.

b. BUMN Pembina Bantuan bencana alam Berupa rehabilitasi rumah adat di Kab. Kapuas Hulu Kalbar. Bantuan pendidikan dan pelatihan Berupa bantuan penanaman pohon di areal kebun Pendidikan Untan Pontianak, bantuan pemberantasan buta aksara dengan peserta sebanyak 100 orang, bantuan kegiatan lomba tulisan ilmiah lingkungan

b. SOE Coaching Natural disaster relief In the form of the rehabilitation of traditional house in the District of Kapuas Hulu, West Kalimantan. Educational and training fund In the form of fund for tree planting in the area of Pendidikan Untan Estate Pontianak, donation for illiteracy elimination with a total participant of 100 people, aid for scientific writing contest on environment for

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

hidup antar mahasiswa Kota Pontianak dalam rangka Hari Lingkungan Hidup Sedunia, bantuan untuk perlengkapan sekolah tingkat SD, bantuan beasiswa Prestasi Nusantara wilayah DKST, pelatihan budidaya padi, jagung dan pupuk organik (limbah sapi) dengan enzim pada 10 petani Kembayan di Sungai Kunyit, bantuan 4 penerima beasiswa prestasi Nusantara Kebun Ngabang, Bantuan peningkatan kesehatan Berupa bantuan sunatan masal 223 anak yang bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kalbar, LP3M, Masjid Raya Mujahidin Pontianak, bantuan kegiatan “Gerakan Selamatkan Ibu-ibu bersalin tahun 2011” di Pontianak, pembuatan MCK di beberapa Posyandu, bantuan berupa kursi roda, tongkat ketiak, adult walker sebagai bentuk kepedulian PTPN XIII (Persero) dalam rangka memperingati hari Internasional Penyandang Cacat (HIPENCA) di Kalbar. Prasarana dan Sarana Umum Berupa bantuan upacara adat Naek Dango dan kegiatan Gawai Dayak di Pontianak dan Kabupaten Sanggau, bantuan kepada Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kalbar untuk partisipasi Kegiatan Pekan Nasional XIII Petani Nelayan di Kaltim, bantuan kendaraan roda 3 (Tossa) untuk angkutan sampah, bantuan pembangunan sarana & prasarana sanitasi air bersih di beberapa sekolah dan Pondok Pesantren, bantuan pengadaan semen untuk perbaikan jalan umum, pembangunan jembatan penghubung, gelar pasar murah beras, gula pasir dan minyak, bantuan 2.500 kg bibit padi dan 100 pack bibit hortikultura (jagung, tomat, dan kacang panjang), pembuatan tower air bersih di Kabupaten Sanggau. Sarana Ibadah Berupa bantuan untuk peringatan hari raya, pembangunan dan perbaikan rumah ibadah, bantuan pembelian Kitab Suci, bantuan untuk MTQ ke 43 tahun 2011 tingkat Kab. Kotawaringin Barat. Pelestarian Alam Berupa penanaman pohon penghijaun di sejumlah lokasi, penanaman lanjutan pohon bakau dalam rangka pencegahan abrasi laut.

university students in Pontianak City in the celebration of the World Environment Day, aid in the form of stationary for elementary school students, the Archipelago Achievement scholarship for DKST area, training on rice plant and corn cultivation, and enzyme based organic fertilizer (cow manure) for 10 farmers in Kembayan, Sungai Kunyit, the Archipelago Achievement scholarship for 4 people in Ngabang Estate. Health improvement fund In the form of donation for holding mass circumcision for 233 boys in collaboration with the Health Agency of West Kalimantan, LP3M, Mujahidin Grand Mosque of Pontianak; aid for “Save Mothers who Give Birth 2011 Movement” activity in Pontianak; the construction of latrine in several integrated health service posts; donating wheel chairs, crutches, adult walker to show the concern of PTPN XIII (Persero) to celebrate Handicapped International Day in West Kalimantan. Public Facilities and Infrastructure Aid for Naek Dango traditional ceremony and Gawai Dayak cultural activities in Pontianak City and the District of Sanggau, aid for Reliable Farmer Fisherman Group (KTNA) of West Kalimantan to participate in the National Farmer Fisherman Week XIII in East Kalimantan, donating three wheeled vehicle (Tossa) to transport garbage, aid to establish clean water and sanitation facilities & infrastructure in several schools and Islamic Boarding School, donating packs of cement for the reparation of public road, the construction of connecting bridge, holding low-priced market for rice, sugar and cooking oil, giving 2,500 kg of rice plant seedlings and 100 packs of horticulture seeds (corn, tomato and long beans), the construction of clean water tower in Sanggau District. Public Facilities In the form of aid to celebrate religious days, the construction and the reparation of religious facilities, the purchase of holy book, aid for the 43rd MTQ (Qur’an Recitation Competition) in 2011 in West Kotawaringin District Nature Preservation Trees planting in a number of locations, further mangrove planting to prevent sea abrasion.

Uraian yang terkait dengan pelestarian alam disajikan pada bagian Perlindungan Lingkungan pada bab ini. Description related to nature preservation is elaborated in the Environmental Conservation section in this chapter

2. Dampak Keuangan

2. Dampak Keuangan

Jumlah dana tersalur melalui Program Bina Lingkungan tahun 2011 mencapai Rp4,54 miliar, meningkat 52,34% dibandingkan tahun 2010 yang mencapai Rp2,98 miliar. PTPN XIII juga menyalurkan bantuan dari dana CSR sebesar Rp1,18 miliar untuk kegiatan budaya, bantuan truk sampah, ambulance, rehabilitasi sarana ibadah dan kegiatan lainnya.

The total fund distributed through the Environmental Development Program in 2011 was IDR4.54 billion, increased by 52.34% compared to that of in 2010 (IDR2.98 billion). PTPN XIII also distributed financial aid from CSR fund amounting IDR1.18 billion for cultural activities, garbage truck, ambulance, the rehabilitation of religious facilities and other activities.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

265


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

ALOKASI DANA PROGRAM BINA LINGKUNGAN (RP JUTA) THE ALOCATION OF ENVIRONMENTAL DEVELOPMENT PROGRAM (IDR MILLION) NO. URAIAN

266

2007

2008

2009

2010

2011

DESCRIPTION

1.

BUMN Peduli

-

701

163

224

1.363

SOE Care

2.

Bencana Alam

-

33

39

72

15

Natural Disaster

3.

Pendidikan/Pelatihan

341

586

581

694

737

Education/Training

4.

Sarana Ibadah

684

628

650

243

163

House of Religious Worship

5.

Sarana Umum

233

909

803

1.029

1.290

Public Facilities

6.

Peningkatan Kesehatan

24

7

188

449

831

Health Improvement

7.

Pelestarian Alam

Jumlah Dana Tersalur

0

170

220

275

148

Nature Preservation

1.283

3.034

2.644

2.987

4.547

Total

V. Program Pengembangan Masyarakat

V. The Community Development Program

1. Kegiatan yang Dilaksanakan Program Pengembangan Masyarakat diwujudkan dalam pengembangan plasma. Pelaksanaan program ini bertujuan untuk membangun ekonomi kerakyatan guna menjaga keseimbangan sosial dan komunitas di sekitar remote area yang tersebar di 4 (empat) provinsi (Kalbar, Kalteng, Kalsel dan Kaltim). Dana pengembangan plasma disediakan dalam bentuk kredit yang bersumber dari perbankan, dan perusahaan.

1. The Activities Carried Out The Community Development Program is realized in plasma development. The implementation of this program aims to assist the development of people’s economy in order to maintain social and community balance around the remote area spread in 4 (four) provinces (West Kalimantan, Central Kalimantan, South Kalimantan and East Kalimantan). The plasma development fund is provided in the form of loan from the banks and the company.

Sampai dengan tahun 2011, PTPN XIII telah merealisasikan pembangunan Kebun Plasma pola KKPA seluas 23.246,03 ha, dengan melibatkan 11.623 KK petani plasma, terdiri atas KKPA Skim Bank Agro seluas 13.159,13 ha, KKPA Skim Bank Mandiri seluas 9.419,94 ha, Program revitalisasi perkebunan (Revbun-PK) seluas 3.984,17 ha, Program revitalisasi perkebunan (Non-PK) seluas 788,70 ha, dan KKPA non-PK seluas 666,96 ha. Sedangkan pembangunan kebun plasma pola PIR- BUN seluas 29.889,70 ha.

Up to 2011, PTPN XIII has realized KKPA Plasma Plantation with a total area of 23,246.03 ha, involving 11,623 plasma farmers, consisting of KKPA Skim Bank Agro (13,159.13 ha), KKPA Skim Bank Mandiri (9,419.94 ha), Plantation revitalization program (Revbun-PK 3,984.17 ha), Plantation revitalization program (Non-PK 788.70 ha) and KKPA nonPK (666,96 ha). The development of PIR-BUN plasma plantation was 29,889.70 ha.

Dalam program revitalisasi, PTPN XIII ditunjuk sebagai mitra pengelola Kebun Plasma satu siklus umur tanaman melalui Kerjasama Pengelolaan Satu Manajemen. Selain itu, PTPN XIII juga melaksanakan pelatihan terhadap petani plasma sehingga mereka memperoleh pengetahuan tentang budidaya kelapa sawit hingga panen yang benar untuk mendapatkan tingkat produksi yang optimal.

In the revitalization program, PTPN XIII was appointed as the managing partner of Plasma Plantation of one age cycle through One Management Collaboration. In addition, PTPN XIII also trained plasma farmers in order that they obtained knowledge related to oil palm cultivation aspects up to the harvesting process in order to achieve optimal production rate.

Selama tahun 2011, sebanyak 2.812 petani plasma telah mengikuti pelatihan, dengan biaya sebesar Rp438 juta yang masuk dalam komponen biaya Pengembangan Sumber Daya Manusia. Dengan demikian, jumlah petani plasma yang telah mengikuti pelatihan sejak tahun 2009 hingga tahun 2011 adalah 6.167 orang (21,30% dari 28.954 petani plasma binaan), terdiri atas pelatihan fasilitator 207 orang, pelatihan petani 3.538 orang, sekolah lapang 1.697 orang, pendampingan fasilitator 607 orang dan pelatihan petugas koperasi 118 orang.

In 2011, 2,812 plasma farmers attended the training with a total cost of IDR438 million taken from Human Resources Development expenditure. Therefore, the total plasma farmers who attended training since 2009 up to 2011 were 6,167 people (21.30% from 28,954 supervised plasma farmers), consisting of facilitator training (270 people), farmer training (3,538 people), field school (1,697 people) facilitator coaching (607 people) and cooperative staff training (118 people).

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

2. Dampak Keuangan Dana talangan yang telah dikeluarkan PTPN XIII untuk pembangunan dan pengelolaan tanaman menghasilkan tahun 2011 sebesar Rp173,61 miliar, terdiri atas: Dana Talangan untuk pola KKPA – PK Bank Agro: Rp138,48 miliar Dana Talangan untuk pola KKPA – PK Bank Mandiri: Rp36,30 miliar Dana Talangan untuk pola Revitalisasi Perkebunan: Rp(1,16 miliar) masih berupa titipan kepada PTPN XIII mengingat belum jatuh tempo untuk disetor kepada Bank.

2. Financial Impact Bail out withdrawn by PTPN XIII for the development and the management of productive plants in 2011 was IDR173.61 billion, covering: Bail Out for KKPA-PK Bank Agro: IDR 138.48 billion Bail Out for KKPA-PK Bank Mandiri: IDR 36.30 billion Bail Out for Plantation Revitalization (IDR 1.16 billion) in the form of PTPN XIII since it is still not due to be deposited to the bank.

Pelaksanaan program pengembangan masyarakat juga diwujudkan oleh Perseroan melalui partisipasi langsung maupun tidak langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di wilayah operasioanl perusahaan. Sesuai dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat dengan Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), tentang partisipasi GPPI selaku pihak ketiga, PTPN XIII berkewajiban untuk membayar retribusi Rp5,- untuk setiap produksi CPO dan sebesar Rp2,5,- untuk setiap kilogram inti sawit.

The implementation of community development program is also realized by the Company through direct and indirect participation on the increase of the Regionally Generated Revenue (PAD) in the company operational area. Pursuant to MoU between the West Kalimantan Provincial Government and the Association of Indonesian Plantation Entrepreneurs (GPPI) concerning the participation of GPPI as the third party, PTPN XIII is obligated to pay for retribution amounting IDR5 for each CPO production and IDR2.5 for each kilogram of palm kernel.

B. Perlindungan terhadap Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja

B. Protection for Employment, Occupational Health and Safety

I. Kebijakan

I. Policies

Manajemen PTPN XIII menghormati dan mengakui hakhak pribadi karyawan, tidak melakukan diskriminasi atas dasar apapun dan memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan untuk berkembang dan memberikan yang terbaik bagi perusahaan. Hak dan kewajiban karyawan dijamin oleh Perusahaan yang dituangkan dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Manajemen PTPN XIII memberikan kebebasan berorganisasi di PTPN XIII sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Perusahaan selalu berupaya menjaga dan menciptakan iklim kerja yang kondusif bagi karyawan. PTPN XIII berkewajiban melaksanakan praktek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di seluruh unit kerjanya dan menjamin hak karyawan untuk mendapatkan perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja, serta perlakuan yang sesuai dengan martabat, moral dan ketentuan yang berlaku.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

The management of PTPN XIII respects and acknowledges the personal rights of its employees, does not perform any discrimination on any aspect and provides the same opportunity to each employee to develop and to give the best for the company. The rights and obligations of the employees are guaranteed by the Company and stated in the Collective Labor Agreement (CLA). The management of PTPN XIII gives freedom to engage in an organization at PTPN XIII provided that it does not violate the prevailing laws and regulations. The Company is always trying to maintain and create conducive work climate for its employees. PTPN XIII is obliged to perform Occupational Health and Safety (OHS) in every work unit and guarantee the rights of its employees to receive protection on safety, health, work moral maintenance, and proper treatment in compliant with the prevailing values, morality and provisions

267


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

268

II. Kegiatan yang Dilakukan

II. The Activities Carried Out

a. Ketenagakerjaan

a. Employment

Pada tahun 2011, PTPN XIII dan SPBUN PTPN XIII telah melaksanakan penandatangan kesepakatan bersama tentang Ketentuan Perpanjangan Masa Kerja atau Perpanjangan Batas Usia Pensiun pada kegiatan “Sharing Day” di Kantor Direksi tanggal 23 Juni 2011. Perpanjangan BUP ini dilakukan untuk kepentingan perusahaan, dan bukan atas permintaan karyawan. Perpanjangan karyawan berlangsung minimal 6 (enam) bulan, maksimal 12 (dua belas bulan), dan dapat diperpanjang sesuai kebutuhan sampai Batas Usia Pensiun Wajib (60 tahun).

In 2011, PTPN XIII and SPBUN PTPN XIII signed Memorandum of Understanding concerning Provisions on Employment Period Extension or Pension Age Extension on “Sharing Day” at the Director’s Office on 23 June 2011. The extension of the pension age is done for the sake of the company and not upon the employees’ request. The employment extension is carried out for at least 6 (six) months and at the most (12 months) and can be extended based on requirements up to the Obligatory Pension Age (60 years old).

Anggota Serikat Pekerja Perkebunan adalah Karyawan Golongan I A s.d. IV D, yaitu sebanyak 11.378 orang. Sepanjang tahun 2011, Direksi memfasilitasi dan memberi dukungan sepenuhnya terhadap kegiatan SP-BUN, antara lain: Pelatihan Pengurus SP-BUN dan Asisten PUH PTPN XIII yang dilaksanakan di LPP Yogyakarta, diikuti 82 peserta; Menjadi tuan rumah rapat pleno Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Induk tahun 2012-2013 di Aula Kantor Direksi PTPN XIII, Pontianak.

The members of the Plantation Labor Union are employees in grade I A – IV D (11,378 people). In 2011, the Board of Directors (BOD) facilitated and fully supported the activities of the Plantation Labor Union (SP-BUN), such as Training for the management of SP BUN and assistant of PUH PTPN XIII held in LPP Yogyakarta, participated by 82 participants; Being the host of plenary meeting of the Central Collaborative Labor Agreement (CLA) 2012-2013 in the Meeting Hall of the BOD’s Office of PTPN XIII, Pontianak.

Layanan Konsultasi dilaksanakan sesuai keperluan, apabila ada keluh kesah karyawan. Tahapan penyelesaian keluh kesah karyawan adalah dibicarakan dan diselesaikan dengan Atasan Langsung, dengan Atasan yang lebih tinggi, selanjutnya apabila belum terselesaikan diteruskan kepada SP BUN, dan diselesaikan secara Bipartit. Bilamana penyelesaian secara Bipartit tidak memberikan hasil maka keluh kesah Karyawan diselesaikan sesuai Undang Undang No. 2 Tahun 2004 berikut peraturan pelaksanaannya. Selama tahun 2011, tidak ada kasus ketenagakerjaan yang diselesaikan secara Tripartit.

The Consultation Service is carried out as required. The stages of settling employee’s complaint are discussing and settling it with his Direct Manager, with a more superior manager and, if the issue is not settled, it will be forwarded to the Labor Union of Nusantara Plantation and the issue is settled by Bipartite settlement. If the Bipartite settlement does not bring any result, the issue will be settled pursuant to Act No. 2 of 2004 and its implementing regulations. In 2011, there is no employment case settled by Tripartite settlement.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

b. Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) serta Lingkungan

b. Environmental and Occupational Health and Safety (EOHS)

Dalam setiap aktivitas operasionalnya, PTPN XIII senantiasa memperhatikan dan melaksanakan aspek yang berkaitan dengan K3 dan Lingkungan. Sepanjang tahun 2011, kegiatan K3 dan Lingkungan yang dilaksanakan meliputi: Penyediaan alat perlindungan diri (APD) dan alat pemadam kebakaran (APAR) Melakukan tera ulang secara berkala terhadap APAR yang ada, sesuai ketentuan yang berlaku Membuat dan memasang rambu-rambu berupa anjuran dan peringatan di setiap stasiun pabrik dan bengkel umum serta di tempat-tempat yang rawan kecelakaan guna mencegah terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja (PAK) Mengaktifkan kegiatan/peran P2K3 dengan : - Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada karya wan untuk meningkatkan kesadaran dan disiplin da lam penggunaan peralatan kerja dan APD - Melakukan pengawasan pemakaian APD - Memberikan sanksi berupa teguran/peringatan kepa da karyawan yang tidak disiplin dalam pemakaian APD

In each of its operational activity, PTPN XIII always considers and implements aspects related to EOHS. In 2011, EOHS activities were:

Menyediakan biaya khusus untuk K3 dan biaya kesehatan karyawan dalam RKAP Menyediakan pelayanan kesehatan di setiap Kebun/ Unit. Mengikutkan semua karyawan dalam program Jaminan Asuransi Tenaga Kerja berupa Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian, Jaminan Hari Tua, Jaminan Pelayanan Kesehatan. PTPN XIII lebih mengedepankan tindakan preventif dalam melaksanakan K3, melalui pencegahan terjadinya kecelakaan kerja dan membekali tenaga kerja dengan pengetahuan/konsep K3 sebelum memulai pekerjaan. Pekerja juga diwajibkan memakai peralatan safety sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Providing Personal Protective Equipment (PPE) and fire extinguisher Regularly re-calibrating the fire extinguisher, pursuant to the prevailing regulations Making and placing signs in the form of suggestions and warnings in each plant station and general garage and in places susceptible to accidents to prevent the occurrence of occupational disease and accidents. Activating the activity/role of P2K3 (Steering Committee of OHS) by: - Holding socialization and counseling to employees to improve awareness and discipline in using work equipments and PPE - Monitoring the use of PPE - Giving sanction in the form of reprimand/ warning to employees who are not discipline in wearing PPE Allocating special fund for OHS and employee health cost in RKAP (Company Work and Budget Plan) The Company has provided health care service in every Estate/Unit. The Company has registered all of the employees in the Worker Insurance program in the form of Work Accident Insurance, Death Insurance, Old Age Insurance (benefits), Health Care Insurance.

PTPN XIII prioritizes preventive action in implementing OHS, through the prevention of work accident and providing the knowledge/concept of OHS to the workers prior to initiating their job. Workers are also obliged to wear safety equipments in compliant with their own work sector.

269


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

270

Program kesehatan lingkungan dilakukan melalui kegiatan kebersihan lingkungan Kebun/Unit, pabrik dan emplasemen secara rutin setiap pekan sehingga lingkungan kerja menjadi bersih dan nyaman. Kondisi lingkungan kerja di seluruh unit kerja diperiksa secara berkala, meliputi tingkat kebisingan, ventilasi, penerangan, kebersihan dan emisi udara.

Environmental health program is carried out through cleaning the environment of the Estate/Unit, plants and emplacement regularly every weekend to keep the work environment clean and comfortable. The condition of work environment in each work unit is regularly inspected. The inspection consists of noise level, ventilation, lights, cleanliness and air emission.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman karyawan dan batihnya akan kesehatan dan pola hidup sehat, Perusahaan memberikan penyuluhan dan pelatihan mengenai pencegahan penyakit demam berdarah, kanker rahim bagi para wanita, kesehatan gigi & mulut serta pemberian edukasi kesehatan sesuai penyakit yang diderita oleh pasien. PTPN XIII juga memberikan perhatian khusus pada pembinaan rohani yang diyakini dapat mendorong sikap positif pada diri karyawan.

As an effort to improve the understanding of employees and their families on health and healthy life style, the Company gives counseling and training on the prevention of Dengue fever, cervix cancer for women, teeth & mouth health and providing health education on topics corresponding with the patients illness. PTPN XIII also gives special attention to religious development believed to be able to encourage the employees positive attitude.

III. Dampak Keuangan Terkait Praktik Ketenagakerjaan, Kesehatan, dan Keselamatan Kerja

III. Financial Impact Related to the Practice of Employment, Occupational Health and Safety

a. Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja

a. Gender Equality and Job Opportunity

Berdasarkan jenis kelamin, karyawan PTPN XIII didominasi oleh karyawan laki-laki, yang mencapai 77%. Hal ini tidak terkait dengan adanya diskriminasi gender, namun lebih banyak karena karakteristik kegiatan operasi perkebunan dan lokasi kebun/unit usaha yang berada di remote area. Dalam proses rekrutmen, pengangkatan, penjenjangan karir karyawan, dan sistem remunerasi, Perusahaan tidak melakukan kebijakan yang diskriminatif.

Based on gender, the employees of PTPN XIII are composed of manly by male employees, namely 77%. It is not related to gender discrimination, but merely due to the characters of operational activities at the plantation and the location of the estate/business unit in remote areas. During the process of recruitment, appointment, career grading and remuneration system for the employees, the Company does not apply discriminative policy.

Sepanjang tahun 2011, tidak pernah ada laporan terjadinya tindak diskriminasi yang terkait dengan ras, agama, warna kulit, jenis kelamin, afiliasi politik, kebangsaan maupun status sosial di semua unit kerja Perseroan. Dengan demikian, tidak terdapat dampak negatif terhadap keuangan Perusahaan terkait dengan kesetaraan gender dan kesempatan kerja.

In 2011, there was not any report on the act of discrimination related to race, religion, skin color, gender, political affiliation, nationality and social status in the entire work unit of the Company. Therefore, there was not any negative impact on the Company’s financial condition related to gender equality and job opportunity.

b. Penggunaan Tenaga Kerja lokal

b. The Employment of Local Workers

Sebagai salah satu BUMN Perkebunan, PTPN XIII memiliki tanggungjawab pada masyarakat sesuai dengan visi dan misi, antara lain melalui penggunaan tenaga lokal. Dari 11.378 Karyawan, jumlah Karyawan yang berasal dari putera daerah (lokal) adalah sebanyak 8.735 (77%) sedangkan 2.640 (23%) Karyawan adalah dari berbagai etnis di Indonesia. Dari 533 Karyawan golongan III-IV (Karyawan Pimpinan) sebanyak 140 Karyawan (26%) adalah putera daerah. Dengan demikian, penggunaan tenaga kerja lokal tidak berdampak negatif terhadap keuangan Perusahaan.

As one of SOE in plantation sector, PTPN XIII bear social responsibility in compliant with its vision and mission. This was carried out, among other, through the employment of local workers. Out of 11,378 employees, 8,735 (77%) are local people and 2,640 (23%) are from various ethnics in Indonesia. Out of 533 employees in grade III-IV (Senior Employees), 140 (26%) are local people. Therefore, the employment of local workers does not bring any negative impact to the Company’s financial condition.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

c. Sarana dan Keselamatan Kerja

c. Work Infrastructure and Safety

PTPN XIII berkewajiban untuk melindungi keselamatan tenaga kerjanya, terutama yang lokasi pekerjaannya atau sifat pekerjaannya memiliki risiko tinggi. Perusahaan telah menyediakan alat pelindung diri, meliputi helm, sarung tangan, masker, dan alat pelindung kebisingan untuk karyawan di pabrik, serta masker dan sarung tangan untuk pekerja yang selalu terkontak dengan bahan-bahan kimia (pestisida, herbisida). PTPN XIII juga memasang ramburambu K3 sebagai rambu peringatan, serta bendera dan spanduk K3. Untuk keperluan sarana keselamatan kerja dan biaya pencegahan lainnya, selama tahun 2011 PTPN XIII telah mengeluarkan dana sebesar Rp42 juta, sedangkan tahun 2010 mencapai Rp142 juta.

PTPN XIII is obliged to protect the safety of its workers, especially those with highly risked work areas or job characteristics. The Company provides personal protective equipment that consist of helmet, gloves, mask, and noise protector for employees at the plant and mask and gloves for workers who are in contact with chemicals (pesticide, herbicide). PTPN XIII also places OHS signs as a warning, and OHS flags and banners. For other work safety infrastructure and other prevention cost, in 2011 PTPN XIII spent IDR 42 million and IDR 142 million in 2010.

d. Tingkat Turnover Karyawan

d. Employee Turnover

Selama tahun 2011, jumlah karyawan tetap yang berhenti atas permintaan sendiri sebanyak 79 orang atau 0,7% (sangat rendah) dari total karyawan tetap tahun 2011. Dari total 80 karyawan baru yang direkrut tahun 2011, terdapat 1 orang dokter dari unit RS Danau Salak yang mengajukan pengunduran diri. Karyawan baru yang mengundurkan diri diwajibkan untuk mengembalikan biaya rekrut, seleksi dan OJT sebesar Rp22 juta. Karyawan tetap yang berhenti atas permintaan sendiri diberikan pesangon dan hak pensiun sesuai ketentuan dalam PKB. Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengeluarkan biaya untuk pesangon sebesar Rp42 juta, sedangkan tahun 2010 mencapai Rp142 juta.

In 2011, the total numbers of permanent employees who resigned were 79 people, or 0.69% (very low), of the total numbers of permanent employees in 2011. Out of 80 new employees recruited in 2011, 1 doctor from Danau Salak unit Hospital resigned. New employees who resign are obliged to compensate the cost used for recruitment, selection and on the job training amounting IDR22 million. Permanent employees who resign will receive severance pay and pension rights pursuant to CLA. In 2011, the Company spent IDR42 million for severance pay, whereas in 2010 reached IDR142 million.

e. Tingkat Kecelakaan Kerja

e. Work Accident

Sepanjang tahun 2011, telah terjadi sejumlah 33 kejadian/ insiden yang berlangsung di kebun/unit. Akibat kecelakaan kerja tersebut, sebanyak 33 orang mengalami luka ringan, dan tidak satupun karyawan yang mengalami luka berat/cacat, atau meninggal dunia. Bentuk pertolongan pertama atas insiden kecelakaan tersebut adalah korban segera dibawa ke Poliklinik Kebun (Polikbun) untuk dilakukan tindakan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K).

In 2011, 33 accidents/incidents occurred at the estate/ unit. As a consequence, 33 people were lightly injured, and none of them was badly injured/ handicapped, or died. First aid given to the incidents was taking the victim to the Estate Policlinic immediately to get first aid. The accidents did not disturb the production process so they did not bring any negative impact to the Company’s financial condition.

Adanya kecelakaan tersebut, tidak mengakibatkan terganggunya proses produksi sehingga tidak berdampak negatif pada keuangan Perusahaan.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

271


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

GRAFIK INSIDEN KERJA TAHUN 2007 – 2011 CHART OF WORK ACCIDENT IN 2007 – 2011 40

33

30

29

30

16

13 1

5 0

0

20 3

0

10

4

0 0

Luka Ringan Minor Injury Luka Berat/cacat Major Injury/Handicapped Meninggal Person Dead

2007 2008 2009 2010 2011 2011, Luka ringan (Minor injury) = 33, luka berat/cacat (major injury/handicapped) = 0, meninggal (person dead) = 0 Selama tahun 2011, Perusahaan telah mengeluarkan biaya sebesar Rp35,47 miliar untuk kesehatan karyawan, yang meliputi biaya perawatan dan pengobatan.

In 2011, the Company spent IDR35.47 billion for employee health covering cost for treatment and medication.

REALISASI BIAYA KESEHATAN TAHUN 2007-2011 THE REALIZATION OF HEALTH EXPENSES 2006-2010 TAHUN YEAR

REALISASI TOTAL (RP) TOTAL REALIZATION (IDR)

RATA-RATA REALISASI/JIWA/TAHUN (RP) AVERAGE REALIZATION/PERSON/YEAR (IDR)

2006

17.429.957.536

452.491

2007

27.258.943.000

660.167

2008

33.839.314.000

810.096

2009

30.961.908.357

757.144

2010

32.692.561.898

934.474

2011

34.465.307.001

1.487.327

f. Pelatihan Selama tahun 2011, PTPN XIII telah melaksanakan berbagai program pelatihan terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Pada tahun 2011, sebanyak 26 karyawan telah mengikuti pelatihan K3 dengan biaya sebesar Rp32,1 juta, sedangkan pada tahun 2010 realisasi pelatihan K3 mencapai 77 orang, dengan biaya sebesar 131,89 juta. Materi pelatihan meliputi Seleksi Calon Ahli K3, Kursus Operator B3 Bersertifikasi, Evaluasi Nasional Calon Ahli K3, Pelatihan Pengolahan Baku Mutu Air dan Mengontrol Parameter Air.

272

f. Training In 2011, PTPN XIII held a number of trainings related to occupational health and safety. In 2011, 26 employees participated in the OHS training with a total cost of IDR 32.1 million, while in 2010 the realization of OHS training reached 77 people with a total cost of IDR131.89 million. The training materials cover OHS Expert Candidate Selection, Certified Hazardous & Poisonous Materials Operator Course, OHS Expert Candidate National Evaluation, Training on Water Standard Quality Process and Controlling Water Parameter.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

C. Perlindungan Konsumen

C. Customer Protection

Sesuai dengan karakteristik industrinya, Pelanggan PTPN XIII terbagi menjadi tiga golongan, yaitu: 1. Pembeli produk atau jasa yang diproduksi dan atau dipasarkan perusahaan, berupa CPO, minyak inti sawit dan karet. Mereka ini adalah para trader yang akan menjual kembali produk hasil PTPN XIII ke pabrik yang bergerak di industri hilir. 2. Petani plasma adalah masyarakat yang memiliki lahan atau areal tanaman perkebunan tertentu, berada di wilayah kerja perusahaan, memiliki keabsahan dan ikatan kerja yang tertuang dalam perjanjian kerja. 3. Pihak ketiga adalah masyarakat yang memiliki lahan atau tanaman perkebunan tertentu, berada di sekitar wilayah perusahaan, mengelola kebunnya secara swadana dan swakelola, serta menjual hasil produk mentahnya untuk diolah oleh perusahaan.

In compliant with its industrial characteristics, the customers of PTPN XIII can be categorized into three groups, namely: 1. Buyer of products or service produced and/or marketed by the company, in the form of CPO, palm kernel, and rubber. These people are traders who will resell the products of PTPN XIII to plants in downstream industry. 2. Plasma farmers are people possessing land or certain plantation area located in the work area of the company, having legality and contract stated in the work contract. 3. The third parties are people possessing land or certain plantation area located around the company area, managing their estate independently and selling their raw products to be processed by the company.

I. Kebijakan Terhadap Pelanggan

I. Policies for Customers

1. Kebijakan terhadap pembeli produk Perusahaan menghormati hak-hak pelanggan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Perusahaan memenuhi komitmennya dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman, jaminan produk maupun layanan purna jual sesuai ketentuan perusahaan, peraturan dan perundangan yang berlaku. Perusahaan memberikan layanan yang sama kepada semua pelanggan. Manajemen perusahaan tidak diperkenankan mem beri atau menerima segala bentuk imbalan, baik langsung maupun tidak langsung.

1. Policies for product purchasers The Company respects the customers’ rights pursuant to the prevailing regulations. The Company meets its commitment in terms of price, quality, delivery time, product guarantee and after sales service pursuant to the company provisions, regulations and the prevailing laws and regulations. The Company gives the same service to all of its customers. The management of the Company is not allowed to give or receive any incentive either directly or indirectly.

2. Kebijakan terhadap petani plasma Perusahaan memperlakukan petani plasma sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan Perkembangan bisnis perusahaan, Perusahaan memandang petani plasma sebagai mitra sejajar, dengan asas kebersamaan, keterbukaan dan kejujuran, Perusahaan menuangkan kesepakatan dalam suatu dokumen tertulis dan disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan. Perusahaan bertindak sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan pihak bank. Perusahaan membina petani plasma, mulai dari pem bukaan lahan, penyediaan bibit, pupuk dan prasarana lain yang dananya akan diganti jika tanaman telah menghasilkan. Pengelolaan perkebunan akan diserahterimakan kepada petani plasma senilai biaya per unit cost yang ditetapkan Pemerintah pada saat perkebunan plasma siap menghasilkan.

2. Policies for plasma farmers The Company treats plasma farmers as un-separated part of the Company business development. The Company treats plasma farmers as its equal part ner based on togetherness, openness and honesty. The Company stated the agreement in a written document and formulated based on good will and profitable for both parties. The Company acts as the avalist in KKPA plasma farmers’ loan agreement with the bank. The Company gives coaching to plasma farmers, starting from land clearing, the provision of seedlings, fertilizer and other infrastructure, which fund will be paid back when the plants has already been productive . The plantation management will be handed over to plasma farmers equals with expenditure per unit cost set by the Government when plasma plantation is about to be harvested.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

273


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

274

Perusahaan wajib membeli hasil produk petani plasma dengan ketentuan harga yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

The Company is obliged to buy the products of plasma farmers using price standardized based on the prevailing laws and regulations.

3. Kebijakan terhadap Pihak Ketiga Perusahaan memperlakukan pihak ketiga sebagai bagian yang tidak terpisahkan dengan perkembangan bisnis perusahaan. Perusahaan memandang pihak ketiga sebagai mitra sejajar, dengan asas kebersamaan, keterbukaan dan kejujuran. Perusahaan akan membeli hasil produk TBS pihak ketiga dengan ketentuan harga yang sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

3. Policies for the Third Party The Company treats the third party as un-separated part of the company business development. The Company treats the third party as the equal part ner based on togetherness, openness and honesty. The Company will purchase the products of third party’s FFB using price standardized based on the prevailing laws and regulations.

II. Program Kerja yang Dilakukan

III. The Work Program

1. Pengukuran Kepuasan Pelanggan

1. Measuring Customer’s Satisfaction

Untuk mengetahui “Voice of Customer”, Perseroan setiap tahun menyelenggarakan Survei Kepuasan Pelanggan secara rutin. Hasil dari survei tersebut dievaluasi dan dijadikan sebagai feedback oleh pihak manajemen untuk meningkatkan kinerjanya. Tingkat indeks kepuasan pelanggan tahun 2011 mencapai 3,52%, meningkat sebesar 0,07% terhadap tahun 2010 sebesar 3,45%.

To get insight into the “Voice of Customer”, the Company annually holds Survey of Customer Satisfaction. The findings of the survey are then evaluated and used as feedback by the management to improve its performance. In 2011, the level of customer’s satisfaction index was 3.52%, increased by 0.07% compared to that of in the 2010 which reached 3.45%.

2. Upaya Meningkatkan Pelayanan

2. Efforts to Improve Service

Perusahaan senantiasa berupaya memberikan pelayanana yang terbaik dan berusaha meningkatkannya melalui berbagai program kegiatan, diantaranya:

The Company is always trying to give the best service and improve it through various program activities, including:

a. Terhadap pelanggan produk: Mengadakan temu pelanggan (Customer gathering) pada saat even-even tertentu. Memberikan izin kepada pelanggan untuk audit mutu produk. Berkoordinasi dengan PT KPB Nusantara secara formal melalui seminar atau forum terbuka maupun koordinasi non formal.

a. For product customer: Holding Customer gathering at certain events.

b. Terhadap petani plasma dan pihak ketiga: Memperluas cakupan area Pola Satu Manajemen (PSM) karena sudah terbukti bahwa produksi dan produktivitas kebun plasma yang mengikuti program PSM meningkat pesat. Pertemuan dengan Kepala Desa dan masyarakat mengenai kegiatan PTPN XIII untuk menyambung rasa dengan petani plasma, Pelatihan petani yang dilaksanakan oleh bagian Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Counterpart.

b. For plasma farmers and the third party Expanding the scope of One Management Pattern (PSM) area because it has been proved that the production and productivity of plasma estates joining PSM program improve significantly. Holding a meeting with the Chief of the Village and the community concerning the activities of PTPN XIII to share and communicate with plasma farmers Holding training for farmers managed by the Human Resources and Counterpart Development Division.

Permitting the customers to audit the product quality. Coordinating with PT KPB Nusantara in a formal way through seminars or open forums as well as in a nonformal coordination.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

III. Dampak Keuangan terkait Tanggung Jawab Produk

III. Financial Impact Related to Product Responsibility

1. Kesehatan dan Keselamatan Konsumen

1. Customer’s Health and Safety

PTPN XIII telah memiliki Bagian Quality Assurance dan Pengelolaan Sistem Manajemen Mutu untuk menangani pengendalian mutu produksi. Proses pengolahan bahan baku menjadi produk antara (CPO, inti sawit, SIR 20), dilakukan dengan selalu mengikuti Standard Operational Procedure sehingga tidak membahayakan kesehatan dan keselamatan konsumen dan pekerja.

PTPN XIII has formed the Department of Quality Assurance and the Quality Management System Management to control the quality of the products. The stages in processing raw materials into intermediate products (CPO, palm kernel, SIR 20) are always carried out pursuant to the Standard Operational Procedure so it will not endanger the health and the safety of customers and workers.

PTPN XIII berupaya untuk mentaati aturan kelayakan produk yang dijual, sehingga tidak pernah menghadapi adanya tuntutan pelanggaran peraturan atau kode etik penjualan produk. Selama 2011, tidak terdapat adanya pelanggaran peraturan perundangan-undangan maupun ketentuan lain yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan konsumen atas penggunaan produk CPO, minyak inti sawit, karet kering. Dengan demikian, tidak terdapat dampak keuangan yang ditimbulkannya.

PTPN XIII tries to obey the regulation on product feasibility, so that it never faces any lawsuit for product sales regulation or ethic code violation. In 2011, there was no violation to the laws and regulations or other stipulations related to customers’ health and safety on the utilization of CPO, palm oil or dried rubber products. Therefore, there was no financial impact emerged.

2. Informasi Produk

2. Product Information

Produk yang dihasillkan PTPN XIII merupakan produk primer hasil industri hulu, sebagai bahan baku industri hilir.

The products of PTPN XIII are primary products of up stream industry as raw materials for downstream industry.

Karakteristik dari produk primer adalah kualitas produk sudah terstandar untuk semua industri. Produk PTPN XIII dijual dalam bentuk mass product sehingga tidak memerlukan kemasan, label, informasi khusus yang memuat kandungan produk.

The characteristics of the primary products are standardized product quality for every industry. The products of PTPN XIII are sold as mass products so that they do not require any packaging, label, or special information about product contents.

Biaya pengujian kualitas produk pada saat penyerahan barang yang dilaksanakan oleh surveyor independen (Sucofindo), menjadi beban pembeli dan hal ini termuat dalam kontrak pembelian produk. PTPN XIII menanggung biaya pengujian kualitas produk yang dilaksanakan oleh internal Perusahaan.

Cost for product quality testing that is carried out by an independent surveyor (Sucofindo) when the product is handed over to the customer will be charged to the customer and it is stated in the purchase contract. PTPN XIII will only cover the cost for product quality testing carried out by the Company.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

275


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

276

3. Pelayanan Pengaduan dan Klaim Pelanggan

3. Accommodating Customer’s Complaint and Claim

Mengingat karakteristik industrinya, PTPN XIII tidak membentuk Pusat Pengaduan Pelanggan. Meskipun demikian, setiap pelanggan terjamin hak dan perlindungannya melalui kontrak perjanjian.

Considering its industrial characteristics, PTPN XIII does not establish any Customer Complaint Center. However, customer’s rights and protection are guaranteed by the contract.

PTPN XIII selalu mengutamakan prinsip keterbukaan dan kejujuran dalam melakukan setiap transaksi dengan pelanggan. Perusahaan berupaya memberikan tanggapan yang cepat apabila ada pengaduan dan ketidakpuasan dari pelanggan. Layanan pengaduan kepada Perusahaan dapat disampaikan melalui telepon, surat, email atau tatap muka langsung ke bagian terkait, yaitu:

PTPN XIII always prioritizes openness and honesty in every transaction with its customer. The Company tries to give fast respond upon any complaint and dissatisfaction from the customer. Complaint to the Company can be expressed by phone, mail, email or face to face meeting to the relevant division, namely:

a. Layanan pengaduan pembeli produk. Pembeli produk dapat langsung menghubungi Bagian Pemasaran di Kantor Direksi PTPN XIII dan Bagian Pemasaran di PT KPB Nusantara.

a. Complaint service for product buyer Product buyer can directly contact the Marketing Division at the BOD’s Office of PTPN XIII and the Marketing Division at PT KPB Nusantara.

b. Layanan pengaduan petani plasma dan pihak ketiga. Petani plasma dapat menghubungi Manajer Plasma di kebun atau Urusan Plasma di Kantor Direksi. Layanan pengaduan dapat pula disampaikan ke alamat berikut: - Saran dan aduan di www.ptpn13.com - E-mail: saran_aduan@ptpn13.com atau ptpn13@ptpn13.com, - Melalui surat dan atau komunikasi langsung dengan Petugas Urusan Hubungan Masyarakat yang ada di Kantor Direksi.

b. Complaint service for plasma farmers and the third party. Plasma farmers may contact the Plasma Manager at the estate or the Plasma Division at the BOD’s Office. Complaint can also be sent to the following address - Suggestions and complaints at www.ptpn13.com - Email: saran_aduan@ptpn13.com or - By mail and/or direct communication with the Perso nnel of Public Relation Division at the BOD’s Office.

Berdasarkan hasil evaluasi internal, pengaduan pelanggan sebagian besar dalam bentuk klaim mutu produk sebanyak 150 kontrak. PTPN XIII berupaya menyelesaikan klaim mutu, sesuai dengan prosedur yang berlaku sehingga permasalahan dengan pelanggan dimaksud telah diselesaikan. Di tahun 2011, Perusahaan telah membayar klaim sebesar Rp35,7 milyar, lebih tinggi dibandingkan klaim tahun 2010 yang mencapai Rp8,7 Milyar.

Based on the results of internal evaluation, customer’s complaint is mostly related to quality (150 contracts). PTPN XIII always tries to resolve complaints on quality pursuant to the procedure until it is settled. In 2011, the Company paid IDR35.7 billion for customer’s claim, higher than that of in 2010 which reached IDR8.7 billion.

Sepanjang tahun 2011, terdapat 7 Pengaduan dari petani plasma dan pihak ketiga, kesemuanya telah dapat diselesaikan dengan baik.

In 2011, there were 7 complaints from plasma farmers and the third party, all of them were well settled.

D. Perlindungan Lingkungan

D. Environmental Conservation

I. Kebijakan

I. Policies

PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi terhadap lingkungan, yang tertuang dalam salah satu misi perusahaan, yaitu ‘Mengembangkan sistem perkebunan yang ramah lingkungan’, yang selanjutnya diwujudkan melalui kebijakan strategis PTPN XIII, yaitu ‘Keberpihakan kepada lingkungan’.

PTPN XIII has a high commitment to the environment as indicated in one of the company’s missions, namely ‘Developing an environment-friendly plantation system’, that will further be realized through the strategic policies of PTPN XIII, that is the ‘Pro-environment’.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

Konsep Zero Emissions menjadi landasan bagi PTPN XIII dalam mengelola lingkungan. Perusahaan menerapkan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu pada proses produksi dengan tujuan mengurangi risiko terhadap manusia dan lingkungan. Hal ini mengacu pada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009, tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta untuk menunjukkan komitmen Perusahaan pada pelestarian dan perlindungan lingkungan.

Zero emissions concept becomes the basis for PTPN XIII to manage the environment. The company applies the preventive and integrated environmental management strategy in the production process which determines to reduce the risks to human and environment. The result refers to Government Regulations Number 32 of 2009 on the Environmental Conservation and Management and is to show the company commitment to the environmental preservation and conservation.

II. Aktivitas Pelestarian Lingkungan

II. The Activity of Environmental Conservation

Sepanjang tahun 2011, Perusahaan telah melaksanakan aktivitas pelestarian lingkungan yang tercakup dalam program BUMN Peduli dan Program Pelestarian Alam, meliputi: Penanaman 73.850 pohon dalam rangka gerakan tanam 1 milyar pohon di sekitar wilayah kerja PTPN XIII antara lain: pohon mahoni, matoa, trembesi, bintagor, pohon pucuk merah, tanjung dan pohon bambu Jepang). Pembagian 2.210 pohon buah-buahan dan gerakan 1 milyar pohon (pohon mangga, nangka, rambutan, langsat, lengkeng, pinang merah dan durian). Penanaman 10.000 pohon bakau/mangrove di sepanjang 3,5 km pesisir Pantai Desa Sungai Duri I & II Kec. Sungai Kunyit Kab. Pontianak. Bantuan penanaman pohon di areal kebun Pendidikan Untan Pontianak. Penanaman 1.000 meranti dan 1.000 pohon mahoni siap tanam ke Batalyon Infantri 643 Wanara Sakti Anjungan. Penanaman lanjutan pohon bakau di Desa Sepok Laut Kec. Sungai Kakap Kab. Kubu Raya dalam rangka pencegahan abrasi laut. Bantuan tanaman hias untuk Kampus Untan dan dalam rangka penghijauan kota Pontianak bekerjasama dengan Dinas Kebersihan Kota Pontianak, antara lain: hanjuang, pangkas hijau, soka hawai, lili bombay dan pucuk merah. Penanaman pohon di wilayah kerja PTPN XIII (Persero) dalam rangka mendukung Hari Lingkungan Hidup Sedunia sebanyak 10.000 bibit pohon, yaitu mahoni, meranti, trembesi, tanjung, pucuk merah, mangga

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

In 2011, the Company carried out environmental conservation activities covered in the SOE Care program and the Natural Conservation Program, including: Planting 73,850 trees under the planting 1 billion trees movement around the work area of PTPN XIII, among others: mahogany, matoa tree (Pometia Pinnata), trembesi (Samanea Saman), bintagor (Callophylum Inophylum), red shoot tree (Syzygium Olenia), tanjung (Mimusops Elengi) and Japanese bamboo Distributing 2,210 fruit trees and participating in 1 billion trees movement (mango, jackfruit, rambutan (Nephelium appaceum), langsat (Lansium Domesticum), lengkeng (Dimocarpus Longan), pinang merah (Areca Vestiara) and durian. Planting 10,000 mangrove trees along 3.5 km at the shore of Sungai Duri I & II Village, Sub-district of Sungai Kunyit, District of Pontianak Aid for tree planting in the Educational estate of Untan Pontianak Planting 1,000 meranti (Shorea sp.) and 1,000 mahogany trees in the Infantry Battalion 643 Wanara Sakti Anjungan Second planting of mangrove tree in Sepok Laut Village, Sub-district of Sungai Kakap, District of Kubu Raya to prevent sea abrasion. Donating decorative plants for Untan and for the greening of Pontianak City collaborating with the Hygiene Office of Pontianak City, among others: hanjuang (Cordyline Fruticosa), pangkas hijau, soka hawai (Ixora Coccinea), lili bombay and red shoot tree.

277


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

harum manis, rambutan, langsat dan glondokan tiang. Penanaman 100 bibit tanjung dan 100 bibit mahoni guna pelestarian alam/penghijauan di pinggir Trans Kalimantan. Penanaman pohon berbuah di lingkungan sekolah di sekitar wilayah kerja PTPN XIII (Persero), seperti mangga, lengkeng, rambutan, jambu air dan sawo.

278

Planting 10,000 tree seedlings in the work area of PTPN XIII (Persero) to support the World Environment Day, including mahogany, meranti, trembesi, tanjung, red shoot tree, mango tree, rambutan, langsat and glondokan tiang (Polyalthea Longifolia Pendula). Planting 100 seedlings of tanjung tree and 100 seedlings of mahogany for the nature preservation/reforestation along the sideway of Trans Kalimantan road. Planting fruit trees in the schools located around the work area of PTPN XIII (Persero), such as mango, lengkeng, rambutan, jambu air (Eugenia Aquea), and sawo (Manilkara Zapota).

III. Aktivitas Pengelolaan Lingkungan

III. Environmental Management Activities

Pengelolaan lingkungan bertujuan untuk mengurangi dampak negatif kegiatan perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat serta meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan secara berkelanjutan. Sebagai perusahaan agribisnis, PTPN XIII memiliki komitmen yang tinggi untuk dapat menghasilkan produk kelapa sawit maupun karet yang ramah lingkungan. Perbaikan ke arah standar hijau terus dilakukan Perseroan, mulai dari kegiatan onfarm hingga off farm.

Environmental management is intended to reduce the negative impacts of corporate activities on the environment and society and also to sustainably improve the performance of environmental management. As an agribusiness company, PTPN XIII is committed to produce environmentally friendly oil palm and rubber products. Improvement towards green standard is kept carried out by the Company from on-farm to off-farm activities.

Sepanjang tahun 2011, aktivitas pengelolaan lingkungan PTPN XIII adalah sebagai berikut:

In 2011, the environmental management activities of PTPN XIII were as follows

1. Pembukaan Lahan Baru System zeroburn sehingga tidak terjadi pembakaran yang akan menimbulkan peningkatan CO2 maupun CO pada atmosfer.

1. Land Clearing The zeroburn system should be applied for a land clearing to prevent fire that will result in the increased of CO2 and CO in the earth’s atmosphere.

2. Peremajaan tanaman Sistem under-planting dan tidak membakar tonggak sisa tanaman tua yang akan diremajakan.

2. Plants Rejuvenation Under-planting system and no burning done to the old plant stump remnants that will be rejuvenated.

3. Pengelolaan limbah cair Setiap PMS dilengkapi dengan Unit Pengolah Air Limbah (IPAL) dengan sasaran memenuhi baku mutu air limbah yang ditetapkan Pemerintah. Memanfaatkan limbah cair hasil buangan pabrik untuk mengairi lahan kelapa sawit.

3. Liquid waste treatment Every Palm Oil Mill is equipped with the Liquid Waste Processing Unit in order to meet the standard quality of liquid waste determined by the Government. Using processed liquid waste from the mill/plant to irrigate oil palm estates

4. Pengelolaan limbah padat Memanfaatkan tandan kosong sebagai pemulsaan (mulching) tanaman sawit dengan dosis 20-30 ton/ha untuk TBM dan 30-40 ton/ha untuk TM. Memanfaatkan limbah pada decanter untuk pupuk di kebun.

4. Solid waste treatment Using empty fruit bunches as mulching for oil palm plants with the total dose of 20-30 tons/ha for imma tured plants and 30-40 tons/ha for matured plants. Using the waste in decanter as plant fertilizer.

5. Pengaturan gas buang Pengukuran emisi udara. Penggunaan vertical sterilizer daneconomizer di PMS Kembayan dan PMS Pelaihari untuk menghemat pemakaian bahan bakar sehingga dapat mengurangi emisi gas buang.

5. Waste gas treatment Measuring air emissions Using vertical sterilizer and economizer at Kembayan and Pelaihari Palm Oil Mill to economize the use of fuel in order to reduce waste gas emission.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

6. Pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) Membangun gudang untuk tempat penyimpanan sementara limbah B3. Hasil limbah dikelola oleh pihak ke-3.

6. Hazardous and Poisonous Materials Treatment Building a warehouse for temporary storage of hazar dous and poisonous waste. Waste is processed by the third party.

7. AMDAL Pemenuhan terhadap AMDAL dan atau RPL serta RKL.

7. Environmental Impact Analysis Meeting the requirements of the Environmental Impact Analysis and/or the Environmental Monitoring Plan and the Environmental Management Plan.

8. Pemanfaatan sumber daya Memanfaatkan limbah CPO atau CPO drab akhir untuk biodiesel. Memanfaatkan biomass perkebunan sebagai subs titusi BBM untuk pembangkit listrik (PLTD Janggel) kapasitas 60KVA berlokasi di lingkungan perumahan karyawan PTPN XIII Kebun Pelaihari.

8. Utilizing resources Using CPO waste or final CPO drab for biodiesel. Estate biomass utilization as a substitute for fuel to run the power plant (Janggel Diesel Power Plant), with the total capacity of 60KVA and located within the housing complex of employees of Pelaihari Estate of PTPN XIII.

IV. Aktivitas Pemantauan Lingkungan

IV. Environmental Monitoring Activities

PTPN XIII mewajibkan dilakukannya monitoring, evaluasi dan pelaporan pengelolaan lingkungan oleh setiap unit/kebun perusahaan secara rutin dengan tujuan untuk memastikan operasional di kebun, pabrik, dan kantor memenuhi standar kriteria yang berlaku. Selain dilakukan oleh pihak internal perusahaan, pelaksanaan aktivitas pemantauan lingkungan juga dilakukan pihak independen, yaitu Laboratorium yang terakreditasi (BARISTAN/SUCOFINDO). Obyek pemantauan meliputi kondisi lingkungan di sekitar wilayah kerja Perusahaan, dengan titik pantau di sejumlah lokasi, yaitu: pemantauan kualitas air, kualitas udara, kebisingan.

PTPN XIII obliged the monitoring, evaluation and reporting of the environmental management by every unit/estate regularly in order to ensure that the operation in the estate, plant, and office is pursuant to the prevailing standard. In addition to the environmental monitoring by the company, the monitoring activity is also carried out by independent party, namely accredited laboratory (BARISTAN/SUCOFINDO). The monitored objects include the environmental condition around the work area of the Company, with monitoring points in a number of locations, namely: water quality, air quality and noise.

Sepanjang tahun 2011, PTPN XIII telah melakukan aktivitas pemantauan, yaitu:

In 2011, PTPN XIII carried out monitoring activities, namely

JENIS PEMANTAUAN TYPE OF MONITORING - Kualitas Air

Water Quality

- Kualitas Udara Air Quality - Kebisingan

Noise

JUMLAH TITIK PANTAU* TOTAL MONITORING

FREKUENSI PEMANTAUAN MONITORING FREQUENCY

PELAKSANA PEMANTAU MONITORING IMPLEMENTER

3

Setiap bulan Every Month

Baristan/sucofindo

2

Per 6 bulan Per 6 months

Baristan/sucofindo

2

Per 6 bulan Per 6 Months

Baristan/sucofindo

* per lokasi / per location

Hasil pemantauan tahun 2011 menunjukkan kualitas air, kualitas udara dan kebisingan memenuhi standard baku mutu. Upaya untuk menjaga kualitas air adalah dengan melakukan pengurasan kolam limbah secara rutin sedangkan upaya menjaga kebisingan adalah dengan mengoperasikan mesin sesuai Standard Operating Procedure (SOP). PTPN XIII pada tahun 2011 bekerjasama dengan Unit Konservasi Energi – Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Pontianak telah melakukan audit energi untuk

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

The monitoring results in 2011 showed that water quality, air quality and noise met the quality standard. The effort to maintain water quality is largely by regularly draining the waste pond, the effort to keep the noise down is by operating the engine pursuant to the Standard Operating Procedure (SOP). In 2011, PTPN XIII collaborated with the Energy Conservation Unit – Electrical Engineering Department of Pontianak State Polytechnic has performed an energy audit to the building of the BOD’s Office. It was intended

279


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

bangunan Kantor Direksi. Hal ini dimaksudkan untuk mengevaluasi penggunaan energi di gedung perkantoran dan industri dalam rangka menindaklanjuti kebijakan pemerintah untuk efisiensi penggunaan energi.

V. Sertifikasi Atas Pengelolaan Lingkungan

V. Certification on Environmental Management

Sertifikasi atas pengelolaan lingkungan di unit kerja PTPN XIII, dilaksanakan oleh Perusahaan/ Lembaga yang memiliki sertifikat internasional dan mempunyai tenaga Lead Auditor dan Auditor berpengalaman Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004 di bidang perkebunan. Pada tahun 2011, PTPN XIII mengadakan kerjasama dengan PT TUV NORD INDONESIA untuk pekerjaan sertifikasi SML ISO 14001: 2004, di 3 (tiga) Pabrik Minyak Sawit (PMS), yaitu PMS Gunung Meliau dan PMS Parindu di Kalbar, PMS Samuntai di Kaltim. Sertifikasi SML atas ketiga PMS tersebut telah dikeluarkan oleh PT TUV NORD INDONESIA, tanggal 12-122011 yang berlaku sampai dengan 11-12-2014.

The certification on the environmental management at the work unit of PTPN XIII is carried out by a Company/ Institution holding international certificate and possessing Lead Auditor and experienced Auditor on the Environmental Management System ISO 14001: 2004 in plantation sector. In 2011, PTPN XIII collaborated with PT TUV NORD INDONESIA carried out the certification of SML ISO 14001: 2004 in 3 (three) Palm Oil Mills, namely Gunung Meliau and Parindu Palm Oil Mills in West Kalimantan, Samuntai Palm Oil Mill in East Kalimantan. SML certification for the three Palm Oil Mills was issued by PT TUV NORD INDONESIA on 12-12-2011 and valid thru 11-12-2014.

VI. Penelitian dan Pengembangan Lingkungan

VI. Environmental Research and Development

PTPN XIII aktif melakukan kajian dan penelitian terkait dengan pengembangan dan perlindungan lingkungan, diantaranya adalah: 1. Transfer IPTEK penelitian rancang bangun produk pupuk hayati berbasis limbah cair PMS bekerjasama dengan PT Riset Perkebunan Nusantara (PT. RPN) – Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia (BPBPI). Hasil penelitian menunjukkan pupuk hayati BioN13 FB mampu mengurangi pemakaian pupuk standar NPK dengan hasil produksi tetap. Dari segi lingkungan, pemanfaatan effluent kolam anaerobic sekunder menjadi pupuk dapat lebih menjamin pengelolaan limbah cair PMS menjadi produk yang lebih bermanfaat. Saat ini sedang diproses pendaftaran merk ke HAKI. 2. Penelitian jejak karbon (carbon footprint) pada perkebunan sawit. Hasil laporan akhir dari ICRAF dan KMSI adalah pengelolaan Kebun Tajati dan Parindu sudah baik & berdasarkan hasil kajian emission saving tergolong sedang dibandingkan dengan 23 Perusahaan lain yang sejenis di Indonesia. 3. Pilot project penanaman pohon penghasil Gaharu sebagai tanaman sela di kebun karet di TBM Sintang bekerja sama dengan Universitas Tanjungpura, yang dilaksanakan hingga tahun 2017.

PTPN XIII is higly active in carrying out review and research related to environmental development and conservation, including: 1. Knowledge and technology transfer on Palm Oil Mill liquid waste-based biological fertilizer product engineering research in collaboration with PT. Riset Perkebunan Nusantara (PT. RPN) – Indonesian Plantation Biotechnology Research Center (BPBPI). The research showed that BioN13 FB biological fertilizer can reduce the use of standard NPK fertilizer with similar production result. Considering the environmental aspect, the use of secondary anaerobic pond effluent as fertilizer will guarantee the processing of Palm Oil Mill liquid waste into a more advantageous product. At present, the brand registration to the Intellectual Property Rights is on processed. 2. Research on carbon footprint in oil palm estates. The result of final report from ICRAF and KMSI suggests that the management of Tajati and Parindu Estate is good &, based on the review on emission saving, is categorized as medium compared to the other 23 similar Companies in Indonesia. 3. Pilot project on the planting of eaglewood tree as inter planting in rubber plantation in Sintang Immature plants in collaboration with Tanjungpura University carried out up to 2017

PTPN XIII juga melaksanakan pelatihan budidaya padi, jagung dan pupuk organik (limbah sapi) dengan enzim pada 10 petani Kembayan di Sungai Kunyit. Tujuannya adalah para petani mampu melaksanakan budidaya tanaman secara organik dengan memanfaatkan potensi limbah organik yang tersedia di sekitar mereka.

280

to evaluate the use of energy in the office and other industrial buildings in order to perform follow up actions to the government policy on energy saving.

PTPN XIII also held trainings on the cultivation of rice plant, corn and organic fertilizer (manure) with enzyme for 10 Kembayan farmers in Sungai Kunyit intended to make the farmers can perform organic cultivation using organic waste potentials available around them.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

VII. Biaya dan Penghargaan Untuk Pengelolaan Lingkungan

VII. Cost and Award of Environmental Management

Biaya untuk pengelolaan lingkungan meliputi biaya aktivitas pelestarian lingkungan, pengelolaan dan pengolahan limbah, penelitian, penyusunan dokumen AMDAL, UKL-UPL, studi kelayakan proyek dan aktivitas pemantauan lingkungan. Sepanjang tahun 2011, PTPN XIII telah mengeluarkan biaya pengelolaan sebesar Rp 10,235 miliar, meningkat 191% terhadap tahun 2010 yang mencapai Rp5,355 miliar. Kenaikan tersebut disebabkan adanya pembuatan kolam limbah baru dan revisi amdal. Sementara itu, PMS Gunung Meliau PTPN XIII memperoleh peringkat Biru untuk PROPER Nasional.

E. Kegiatan Internal

Cost for the environmental management covers cost for environmental preservation activities, waste processing and management, research, the formulation of Environmental Impact Analysis Environmental Management Efforts-Environmental Monitoring Efforts documents, project feasibility study, and environmental monitoring activities. In 2011, PTPN XIII spent IDR10.235 billion for management cost, increased by 191% compared to that of in 2010 (IDR5.355 billion). The increase was caused by the construction of new waste pond and the revision of the Environmental Impact Analysis document. Meanwhile, Gunung Meliau Palm Oil Mill of PTPN XIII received blue award for National PROPER.

I. Sharing Day

E. Internal Activities

Sharing Day merupakan ajang pertemuan dan keterbukaan informasi antara pimpinan dan karyawan, dilaksanakan sebulan sekali. Pada acara tersebut, Direksi menyampaikan paparan yang berkaitan dengan kinerja perusahaan, rencana dan strategi perusahaan ke depan, dan informasi-informasi terbaru sedangkan karyawan diberi kesempatan untuk menyampaikan kinerjanya, permasalahan dan harapan mereka.

I. Sharing Day Sharing Day is an event for the management and the employees to meet and share information; it is carried out once a month. In this event, the BOD conveys information related to the performance of the company, the company’s plan and strategy in the future, and the latest information. Meanwhile, employees are given the opportunity to express their performance, problems and expectations.

Selama tahun 2011, telah terselenggara Sharing Day 8 kali, diantaranya adalah penandatanganan kesepakatan perpanjangan Batas Usia Pensiun, PTPN XIII mengukir sejarah, pengumunan dan penyerahan lomba Inovasi dan Kreativitas

In 2011, 8 Sharing Days were held, among others the signing of agreement on the extension of Pension Age, PTPN XIII making history, the announcement and the award presentation of the Innovation and Creativity Competition

II. Pengajian Qur’an

II. Qur’an Recitation

Pengajian merupakan kegiatan pembinaan rohani karyawan muslim yang yang telah menjadi program tahunan perusahaan. Kegiatan ini merupakan media silaturahmi karyawan muslim di PTPN XIII, disamping untuk membangun jiwa spiritual karyawan sehingga tercipta keseimbangan dan keselarasan dalam kehidupan sosial baik sebagai karyawan maupun sebagai pribadi. Program pengajian dilaksanakan setiap bulan dan pada peringatan hari besar umat Islam.

Qur’an Recitation is a religious development activity set as the company’s annual program for Muslim employees. This activity is a social media for Muslim employees in PTPN XIII to gather and to develop their spiritual character in order to create balance and harmony in their social life in their role as an employee and as an individual. The Qur’an Recitation program is carried out every month and on the celebration of Muslim holy days.

III. Peringatan Hari Besar Keagamaan

III. The Celebration of Religious Holy Days

Peringatan hari besar keagamaan merupakan salah satu media komunikasi di samping sebagai upaya pembina rohani karyawan. Perkumpulan Badan Dakwah & Hari Besar Islam merupakan wadah bagi karyawan umat Islam dan perkumpulan Badan Dakwah & Hari Besar Kristen merupakan wadah bagi karyawan umat Kristen.

The celebration of religious holy days is one of the media to communicate and to develop the employee’s spiritual character. The Association of Religious Propagation Board & Islam Holy Day is a media for Muslim employees and The Association of Religious Propagation Board & Christian Holy Day is a media for Christian employees.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

281


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

282

IV. PTPN XIII Award

IV. PTPN XIII Award

PTPN XIII Award merupakan acara pemberian penghargaan bagi kebun dan pabrik di lingkungan PTPN XIII yang memiliki kinerja terbaik. Malam penganugerahan dilaksanakan tanggal 18 Juli 2011, di Royal Jelita Hotel Banjarmasin, dihadiri oleh Komisaris, Direksi, Kepala Bagian, Distrik Manager, Manager se PTPN XIII. Pemenang pada penyelenggaraan PTPN XIII Award untuk kinerja tahun 2010 adalah: Kategori Kebun Karet dengan TBM terbaik: Kebun Batulicin (I), Kebun Danau Salak (II) Kategori Kebun Kelapa Sawit dengan TBM terbaik: Kebun Inti Tajati (I), Kebun Sungai Dekan (II) Kategori Kinerja terbaik Kebun Karet : Kebun Kumai (I), Kebun Batulicin (II), Kebun Tambarangan (III). Kategori Kebun Kelapa Sawit dengan peningkatan produktivitas terbaik: Kebun Sungai Dekan (I), Kebun Pelaihari (II), Kebun Inti Tajati (III). Kategori Kebun Kelapa Sawit Plasma Terbaik: Kebun Batulicin (I), Kebun Longkali (II), Kebun Kembayan (III). Kategori Kebun Kelapa Sawit Inti Terbaik: Kebun Tajati (I), Kebun Rimba Belian (II), Kebun Sungai Dekan (III). Penghargaan khusus Distrik Terbaik : Distrik Kalimantan Selatan/Tengah.

PTPN XIII Award is an event to grant award for estates and plants in PTPN XIII with the best performance. The award presentation night was held on 18 July 2011 in Royal Jelita Hotel Banjarmasin, attended by the Commissioners, BOD, Heads of Division, District Manager, and all of the Managers in PTPN XIII. The winners in PTPN XIII Award for 2010 performance are: The Category of Rubber Plantation with the Best Immature Plants: Batulicin (I) Estate, Danau Salak (II) Estate The Category of Oil Palm Estate with the Best Immature Plants: Tajati (I) Nucleus Estate, Sungai Dekan (II) Estate The Category of Rubber Plantation with the Best Performance: Kumai (I) Estate, Batulicin (II) Estate, Tambarangan (III) Estate The Category of Oil Palm Plantation with the Best Productivity Improvement: Sungai Dekan (I) Estate, Pelaihari (II) Estate, Tajati (III) Nucleus Estate The Category of the Best Plasma Oil Palm Estate: Batulicin (I) Estate, Longkali (II) Estate, Kembayan (III) Estate. The Category of the Best Nucleus Oil Palm Estate: Tajati (I) Estate, Rimba Belian (II) Estate, Sungai Dekan (III) Estate Special Award for the Best District: South/Central Kalimantan District

V. Lomba Inovasi dan Kreativitas HUT PTPN XIII

V. Innovation and Creativity Competition in the Anniversary of PTPN XIII

Lomba Inovai dan Kreativitas HUT PTPN XIII dilaksanakan secara rutin sekali dalam setahun, diikuti oleh peserta umum dari luar perusahaan dalam rangka menggali potensi pemikiran dari masyarakat. Tema lomba pada tahun 2011 adalah “Ketahanan Pangan dan Energi Ramah Lingkungan yang Berkelanjutan”, dengan peserta seba-nyak 135 orang, sementara Dewan Juri berasal dari eksternal perusahaan. Presentasi karya ilmiah dilaksanakan tanggal 31 Maret 2011, sedangkan pengumunan dan penyerahan hadiah untuk 12 pemenang dilaksanakan pada tanggal 12 Mei 2011 yang bertepatan dengan acara Sharing Day.

The Innovation and Creativity Competition in the Anniversary of PTPN XIII is held regularly once a year. The event is also opened for the public outside the company so the Company may explore potential thoughts from the community. Theme for 2011 competition was “Food Preservation and Sustainable Environmentally Friendly Energy”. 135 participants participated in this competition. The judges were people from outside the company. The scientific work presentation was held on 31 March 2011. The announcement and award presentation for 12 winners were held on 12 May 2011 that coincided with the Sharing Day.

VI. Lomba Inovasi dan Kreativitas di Lingkungan Kerja PTPN XIII

VI. Innovation and Creativity Competition in the Work Area of PTPN XIII

Lomba Inovasi dan Kreativitas di lingkungan kerja PTPN XIII dilaksanakan secara rutin setiap tahun sejak 2004, dengan tujuan mendorong inovasi dan kreativitas karyawan, serta menanamkan nilai-nilai inovasi dan perbaikan terus-menerus. Jumlah peserta tahun 2011 mencapai 83 peserta, dengan rincian pemenang sebagai berikut:

The Innovation and Creativity Competition in the work area of PTPN XIII is held regularly every year since 2004. It is intended to encourage the employees’ innovation and creativity and to continuously maintain the values of innovation and improvement. The number of the participants in 2011 competition reached 83 participant, with the following winners:

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


SOCIAL AND ENVIRONMENTAL RESPONSIBILITY

1. Kategori Inovasi Juara I: Pengadaan Barang/Jasa yang Efisien dan Efektif dengan E-Auction. Juara II: Upaya Strategis Menaikkan Produksi Kebun Kembayan Inti. Juara III: Cangkul Balik, Masa TBM Karet Cuma 3,5 Tahun.

1. Innovation Category 1st Winner: Efficient and Effective Goods/ Service Procurement through E-Auction 2nd Winner: Strategic Efforts to Increase the Production of Kembayan Nucleus Estate. 3rd Winner: Back Hoe, Rubber Immature Plants Period Only 3.5 Years.

2. Kategori Kreativitas Juara I: Manfaat Program Jamsostek Jaminan Peme liharaan Kesehatan untuk Petani. Juara II: Mengapa Sebaiknya dengan Humega Liquid; sebuah pengamatan dan analisa pendapatan peng gunaan bahan organic humega liquid di Afdeling II Kebun Pelaihari. Juara III: Sistem Kering – LTDS 3 Tingkat untuk Mem perbaiki Mutu Kernel dan Biaya Produksi Pabrik Kelapa.

2. Creativity Category 1st Winner: The Benefit of Health Security from Jam sostek (Worker Social Security) Program for Farmers 2nd Winner: Why Humega Liquid should be used? A revenue monitoring and analysis on the use of organic substance humega liquid in Afdeling II of Pelaihari Estate 3rd Winner: Dry System – LTDS 3 Level to Improve Kernel Quality and Palm Oil Mill Production Cost

Pencapaian kemajuan di PTPN XIII tidak terlepas dari adanya kegiatan tersebut, yang diawali dari karya juara peserta lomba Inovasi & Kreativitas, seperti pengembangan biodiesel, pengembangan e-Procurement dan penerapan GIS (Geografic Information System).

The improvement of PTPN XIII is highly related to this activity, initiated from the work of the winners of the Innovation and Creativity Competition, such as biodiesel development, e-Procurement development, and the implementation of GIS (Geographic Information System).

VI. Klub Olah Raga

VI. Sports Club

Klub olah raga merupakan merupakan salah satu media komunikasi non formal yang dibentuk PTPN XIII baik untuk lingkungan internal perusahaan maupun bagi lingkungan eksternal. Klub olah raga yang ada saat ini, klub Tennis Lapangan, Klub Futsal, Klub Bulu Tangkis dan Klub Volley, dan Komunitas Sepeda Nusantara.

Sports club is a form of non-formal communication media established by PTPN XIII both for internal company area and for external area. The sports clubs at present are Tennis club, Futsal club, Badminton club and Volley club, as well as Archipelago Bike Community.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

283


TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN

284

VIII. IIKK

VIII. IIKK

IIKK (Ikatan Istri Karyawan dan Karyawati PTPN XIII), merupakan organisasi non formal yang bertujuan sebagai media komunikasi, silaturahmi dan pembinaan istri karyawan dan karyawati.

IIKK (The Association of Employee’s Wives and Female Employees of PTPN XIII) is a non-formal organization used as a communication media and gathering as well as the media for employee’s wives and female employees to develop themselves.

Kepengurusan IIKK ada di Kantor Pusat dan di Distrik serta Unit Usaha. Bidang kegiatan IIKK meliputi Bidang pendidikan, Bidang ekonomi, Bidang kesejahteraan. Selama tahun 2011, IIKK telah melaksanakan kegiatan, diantaranya: Kunjungan rutin ke unit kerja PTPN XIII dan melakukan pembinaan anggota sebagai bentuk kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan dan dukungan terhadap kinerja suami. Melaksanakan kegiatan sosial kepada masyarakat sekitar unit kerja: sunatan massal, sumbangan kepada panti asuhan, panti jompo, ikut serta dalam kegiatan pasar murah BUMN Peduli.

The management of IIKK is located in the Central Office and in the District as well as in the Work Unit. The activities of IIKK cover educational sector, economic sector, and welfare. In 2011, IIKK carried out the following activities: Regular visit to the work units of PTPN XIII and performing development activity for its member to show concern to the employee welfare and as a motivation to the performance of their husbands. Carrying out social activities for the community residing around the work units: mass circumcision, donating aid to orphanage houses, old folks’ homes, joining the lowpriced market of SOE Care

F. Laporan Keberkelanjutan

F. Sustainability Report

PTPN XIII menerbitkan Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Tahunan 2011 ini. Laporan Keberlanjutan merupakan bentuk komitmen Perusahaan untuk melaksanakan tata kelola yang baik terkait dengan kinerja ekonomi, sosial dan lingkungan.

PTPN XIII issued the Sustainability Report as an integral part of this Annual Report 2011. The Sustainability Report is the Company’s commitment to perform good corporate governance in terms of economic, social and environmental performance.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


Laporan Keuangan Konsolidasi Consolidated Financial Statements

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

285


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT DAN / AND LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI / CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009 For the Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 01, 2010/December 31, 2009

Nomor / Number Tanggal / Date

286

: HSR.IS/BO/19.PTPNXIII-LAI/12 : 30 Maret 2012

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


DAFTAR ISI/ CONTENTS Halaman/ Page SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN/ REPRESENTATIVE LETTERS LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN/ INDEPENDENT AUDITORS' REPORT LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION STATEMENT (BALANCE SHEET) PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasi Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009/ Consolidated Financial Position Statement (Balance Sheet) dated December 31, 2011 and 2010, and January 01, 2010/December 31, 2009

296 297 1-2

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ Consolidated Comprehensive Income Statements for The Years ended December 31, 2011 and 2010

298 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ Consilidated Statements of Changes in Equty for The Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 01, 2010/December 31, 2009

299 4

Laporan Arus Kas Konsolidasi untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ Consolidated Cash Flow Statements for The Years Ended December 31, 2011 and 2010

300 5

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009/ Notes to Consolidated Financial Statement for The Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 01, 2010/December 31, 2009

301 446 6 - -151

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

287


LAMPIRAN/ ATTACHMENT

288

Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - Induk Saja Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta 1 Januari 2010/31 Desember 2009/ Financial Position Statement (Balance Sheet) - Parent Only dated December 31, 2011 and 2010, and January 01, 2010/December 31, 2009

1-2

Laporan Laba Rugi Komprehensif - Induk Saja untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ Comprehensive Income Statements (Parent Only) for The Years ended December 31, 2011 and 2010

3

Laporan Perubahan Ekuitas - Induk Saja untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 serta 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009/ Statements of Changes in Equty - Parent Only for The Years Ended December 31, 2011 and 2010, and January 01, 2010/December 31, 2009

4

Laporan Arus Kas - Induk Saja untuk Tahun yang Berakhir Pada Tanggaltanggal 31 Desember 2011 dan 2010/ Cash Flow Statements - Parent Only for The Years Ended December 31, 2011 and 2010

5

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


Halaman ini sengaja dikosongkan

This page is intentionally left blank

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

289


SURAT PERNYATAAN MANAJEMEN/ REPRESENTATIVE LETTERS

290

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

291


LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN INDEPENDENT AUDITORS' REPORT

292

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

293


294

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

295


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) As of December 31, 2011 and 2010, and January 01,2010/December 31, 2009

Per 31 Desember 2011 dan 2010, dan 01 Januari 2010 / 31 Desember 2009

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

ASET

ASET Aset Lancar Kas dan Setara Kas Piutang Usaha (Setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp271.494.703 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp334.423.836).

Catatan / Notes

31 Des 2011 / Dec 31, 2011

31 Des 2010 / Dec 31, 2010

1 Jan / Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan Kembali / Restated

ASSETS

ASSETS 3e, 3f, 3g.1,5 3g.1,6

198.539.473.385 270.950.615.604

119.149.093.798 120.186.580.769

109.523.577.425 100.014.969.711

Cash and Cash Equivalent Accounts Receivables (Net of allowance for doubtful account with amount of Rp271.494.703 as of December 31, 2011 and 2010, 31 December 2009 Rp334,423,836).

Piutang Petani Plasma KKPA Piutang Lain-lain (Setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp3.579.910.365 dan Rp2.993.735.936 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp2.010.358.462).

3g.1, 3L, 7 3g.1, 8

148.260.561.167 28.920.866.878

126.102.277.289 29.119.943.252

123.516.945.071 23.560.049.192

KKPA Plasma Farmer Receivables Other Receivables (Net of allowance for doubtful account with amount of Rp3.579.910.365 and Rp2.993.735.936 as of December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009 Rp2,010,358,462).

Piutang antar Badan Hukum Persediaan Aset Tersedia Untuk Dijual Biaya Dibayar Dimuka Pajak Dibayar Dimuka

3g.1, 3h, 9 3i, 10 3j, 11 3k, 12 3x, 22.a

4.798.341.393 185.165.315.800 29.532.397.420 10.616.626.955 32.839.566.882

10.056.407.873 159.331.998.829 9.278.335.319 44.999.280.631

13.481.897.064 224.879.280.148 15.560.454.365 32.468.261.622

Inter-Company Receivables Inventories Assets Available For Sale Prepaid Expenses Prepaid Taxes

909.623.765.484

618.223.917.760

643.005.434.598

3L, 13

74.748.986.338

118.272.885.600

94.611.046.481

Investasi pada Perusahaan Lainnya Aset Tanaman (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp294.524.662.580 dan Rp263.064.861.321 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp231.041.236.404).

4, 14 3n, 15

14.554.563.226 1.540.867.959.225

8.707.719.073 1.227.681.713.518

7.707.719.073 1.001.493.215.387

Investment in Associate Company Plantations Asset (Net of accumulated depreciation and impairment value with amount of Rp294,524,662,580 and Rp263,064,861,321 as of December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009 Rp231,041,236,404).

Aset Tetap, Nilai Buku (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp533.049.320.579 dan Rp500.147.616.299 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp469.331.323.821).

3o, 3q, 16

990.466.024.651

629.308.892.502

498.838.361.600

Fixed Assets, Book Value (Net of accumulated depreciation and impairment value with amount of Rp533,049,320,579 and Rp500,147,616,299 as of December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009 Rp469,331,323,821).

Aset Tetap Dalam Penyelesaian Aset Pajak Tangguhan Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai sebesar Rp891.681.820 dan Rp21.873.822.080 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp28.770.838.614).

3o, 16 3x, 22.d 3p. 17

22.293.254.893 28.156.125.954 2.921.982.068

119.271.443.630 17.610.359.603 52.828.729.129

53.667.940.290 29.289.791.646 19.563.118.097

Fixed Assets in Completion Deferred Tax Assets Intangible Assets (Net of accumulated amortization and impairment value with amount of Rp891,681,820 and Rp21,873,822,080 as of December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009 Rp38,770,838,614).

Aset Tidak Lancar Lainnya (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai sebesar Rp25.447.926.185 dan Rp144.645.728.138 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31Desember 2009 Rp158.573.912.062).

3r, 18

42.941.411.893

56.257.128.107

68.432.155.487

Other Non Current Assets (Net of accumulated amortization and impairment of Rp25.411.472.825 and Rp144.645.728.138 each per December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009).

Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang Petani Plasma KKPA (Setelah dikurangi diskonto piutang petani plasma sebesar Rp8.395.258.691 per 31 Desember 2011).

Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

Total Current Assets Non Current Assets KKPA Plasma Farmer Receivables (After deducting the discount of accounts receivable farmers Rp8.395.258.691 per December 31, 2011).

2.716.950.308.248

2.229.938.871.162

1.773.603.348.061

Total Non Current Assets

3.626.574.073.732

2.848.162.788.922

2.416.608.782.659

TOTAL ASSETS

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Secara Keseluruhan

The Accompany Notes to The Consolidated Financial Statements Which are on Intergral Parts of the Consolidated Financial Statements

1

296

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASI

CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) As of December 31, 2011 and 2010, and January 01,2010/December 31, 2009

Per 31 Desember 2011 dan 2010, dan 01 Januari 2010 / 31 Desember 2009

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

LIABILITAS DAN EKUITAS

Catatan / Notes

31 Des 2011 / Dec 31, 2011

31 Des 2010 / Dec 31, 2010

1 Jan / Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan Kembali / Restated

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS

LIABILITIES

Liabilitas Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Petani Beban yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak Uang Muka Penjualan Hutang Antar Badan Hukum Liabilitas Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Liabilitas Jangka Pendek Lainnya

3g.2, 19 3g.2, 20 21 3x, 22.b 23 3g.2, 3h, 24

478.808.238.209 44.193.744.581 67.888.611.300 9.174.380.909 212.539.870.174 28.049.212.059

328.570.741.978 88.611.013.325 80.938.550.653 10.513.485.294 9.921.567.434 25.775.569.562

3g.2, 3f, 25 3g.2, 26

301.490.027.105 33.472.408.407

283.412.696.765 35.956.902.235

378.956.475.849 58.564.010.006 75.622.806.958 26.446.247.345 60.800.347.599 12.443.356.368 184.283.516.089 23.599.790.777

1.175.616.492.744

863.700.527.246

820.716.550.991

1.042.596.746.956 50.904.377.911 3.680.000.000

738.270.868.000 59.191.281.553 -

490.970.868.000 77.350.369.612 -

1.097.181.124.867

797.462.149.553

568.321.237.612

460.000.000.000

460.000.000.000

460.000.000.000

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Hutang Jangka Panjang Liabilitas Estimasi Imbalan Kerja Liabilitas Kontigensi

3g.2, 3f, 27 3u, 28 29

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal Saham Modal dasar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 sebesar Rp1.500.000.000.000 yang terbagi atas 1.500.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham.

30

Current Term Liabilities Accounts Payable - Trades Farmer Payables Accrued Expenses Tax Payables Sales Advances Inter-Company Liabilities Current Maturity of Long Term Liabilities Other Current Term Liabilities Total Current Liabilities Long Term Liabilities Long Term Loans Estimated Employee Benefits Obligation Contingention Liabilities Total Non Current Liabilities EQUITY Shares Capital Authorized capital on December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 amounted to Rp1,500,000,000,000 for 1,500,000 shares with a nominal value Rp1,000,000 per share. Issued and fully paid on December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, amounted to 460,000 shares consisting of 162,500 preferred shares and 297,500 common shares.

Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 sebanyak 460.000 saham yang terbagi atas 162.500 saham preferend dan 297.500 saham biasa. 640.383.258.783 190.568.277.872

518.669.754.165 180.798.357.957

425.882.494.512 122.088.499.544

: Retained Earnings Appropriates Current Year Profit

1.290.951.536.655

1.159.468.112.122

1.007.970.994.056

Equity Attributable to Owner of Parent Entity

Kepentingan Non Pengendali

62.824.919.466

27.532.000.000

19.600.000.000

Non-controlling Interest

Jumlah Ekuitas

1.353.776.456.121

1.187.000.112.122

1.027.570.994.056

3.626.574.073.732

2.848.162.788.922

2.416.608.782.659

Saldo Laba : Cadangan Umum Laba Tahun Berjalan

3v, 31

Ekuitas yang Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Secara Keseluruhan

Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

The Accompany Notes to The Consolidated Financial Statements Which are on Intergral Parts of the Consolidated Financial Statements

2

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

297


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASI

CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

Catatan / Notes

2011

2010

PENDAPATAN USAHA

SALES REVENUE SALES

PENJUALAN Ekspor Lokal

100.911.989.231

3t, 32.a

162.768.308.144

Export

3.515.485.693.054

3t, 32.b

3.196.408.415.704

Domestic

3.359.176.723.848

TOTAL NET SALES

JUMLAH PENJUALAN BERSIH

3.616.397.682.285

BEBAN POKOK PENJUALAN

3.033.398.685.823

LABA BRUTO BEBAN PEMASARAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI BEBAN KEUANGAN PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA JUMLAH BEBAN USAHA LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

3t, 33

582.998.996.462

2.762.186.304.390 596.990.419.457

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

GROSS PROFIT

(95.994.352.972)

3t, 34

(64.711.479.452)

MARKETING EXPENSES

(230.640.888.628)

3t, 35

(219.691.985.704)

GENERAL DAN ADMINISTRASI EXPENSES

(32.459.438.365)

3t, 36

(29.065.574.664)

FINANCE CHARGES

20.845.705.245

3,t 37

(27.024.747.919)

NON OPERATING INCOME (EXPENSES)

(338.248.974.720)

(340.493.787.739)

TOTAL OPERATING EXPENSES

244.750.021.742

256.496.631.718

PROFIT BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) INCOME TAX TAX INCOME (EXPENSE)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini

COST OF GOODS SOLD

(70.902.590.755)

3x, 22.c

(64.018.841.716)

Current Tax

10.545.766.351

3x, 22.d

(11.679.432.045)

Benefit (Expense) Deferred Tax TOTAL BENEFIT (EXPENSE) INCOME TAX

JUMLAH MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

(60.356.824.404)

(75.698.273.761)

LABA TAHUN BERJALAN

184.393.197.338

180.798.357.957

CURRENT YEAR PROFIT

-

-

Other Comprehensive Income

184.393.197.338

180.798.357.957

COMPREHENSIVE PROFIT

190.568.277.872

180.798.357.957

Pendapatan Komprehensif Lain LABA KOMPREHENSIF Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non Pengendali JUMLAH LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

Profit Attributable to

(6.175.080.534)

-

184.393.197.338

180.798.357.957

400.854,78

3w

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Secara Keseluruhan

393.039,91

Owner of Parent Entity Non-Controlling Interest TOTAL BASIC EARNINGS PER SHARE

The Accompany Notes to The Consolidated Financial Statements Which are on Intergral Parts of the Consolidated Financial Statements

3

298

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

Uraian

Saldo Per 31 Desember 2008

Modal Ditempatkan dan Disetor / Issued and Fully Paid Capital

Cadangan Umum/ Appropriated Retained Earnings

Saldo Laba/ Unappropiated Retained Earnings

Kepentingan Non Pengendalin Atas Aset Bersih Entitas Anak Perusahaan / Non-Controlling Interest in Net Assets of Subsidiaries

(Rp)

(Rp)

(Rp)

(Rp)

460.000.000.000

265.528.989.632

Laba Tahun Berjalan

-

-

Cadangan Umum

-

210.991.453.580

210.991.453.580

Equitas / Equity

(Rp)

Description

-

936.520.443.212

Balance at December 31, 2008

122.088.499.544

-

122.088.499.544

Net Income

(210.991.453.580)

-

-

Appropriated Retained Earnings

Dividen

-

(42.198.290.700)

-

-

(42.198.290.700)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

(4.219.829.000)

-

-

(4.219.829.000)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

(4.219.829.000)

-

-

(4.219.829.000)

Community Development Fund

Kepentingan Non Pengendali Saldo Per 31 Desember 2009

-

-

-

19.600.000.000

19.600.000.000

460.000.000.000

425.882.494.512

122.088.499.544

19.600.000.000

1.027.570.994.056

(Disajikan kembali)

Non-controlling Interest Balance at December 31, 2009 (Restated)

Laba Tahun Berjalan

-

-

180.798.357.957

-

180.798.357.957

Net Income

Cadangan Umum

-

92.787.259.653

(92.787.259.653)

-

-

Appropriated Retained Earnings

Dividen

-

-

(24.417.699.909)

-

(24.417.699.909)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

-

(2.441.769.991)

-

(2.441.769.991)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

-

(2.441.769.991)

-

(2.441.769.991)

Community Development Fund

Kepentingan Non Pengendali Saldo Per 31 Desember 2010

-

-

-

7.932.000.000

7.932.000.000

460.000.000.000

518.669.754.165

180.798.357.957

27.532.000.000

1.187.000.112.122 190.568.277.872

Non-controlling Interest Balance at December 31, 2010 Net Income

Laba Tahun Berjalan

-

-

190.568.277.872

-

Cadangan Umum

-

121.713.504.619

(122.942.933.958)

-

(1.229.429.340)

Dividen

-

-

(50.623.490.000)

-

(50.623.490.000)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

-

(3.615.967.000)

-

(3.615.967.000)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

-

(3.615.967.000)

-

(3.615.967.000)

Community Development Fund

Appropriated Retained Earnings

Kepentingan Non Pengendali Saldo Per 31 Desember 2011

-

-

-

35.292.919.466

35.292.919.466

460.000.000.000

640.383.258.784

190.568.277.871

62.824.919.466

1.353.776.456.121

Non-controlling Interest Balance at December 31, 2011

The Accompany Notes to The Consolidated Financial Statements Which are on Intergral Parts of the Consolidated Financial Statements

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Secara Keseluruhan

4

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

299


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOW For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

2011

Catatan / Notes

(Rp) ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari : Pelanggan Bunga Lainnya Jumlah Penerimaan

3.283.795.588.219 1.121.883.604 187.430.249.915

3.973.506.030.477

3.472.347.721.738

(894.462.900.318) (753.980.964.573) (91.825.453.729) (1.039.027.295.994) (758.501.725.544)

Jumlah Pembayaran

(3.537.798.340.158)

32,33,34,42 32,33,34,42

435.707.690.319

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan dari : Penjualan Aset Tetap Pengeluaran : Perolehan Tanaman dan Aset Tetap Perolehan Anak Perusahaan Piutang Petani KKPA/ Pembangunan Aset Tidak Lancar Lainnya

(460.753.834.365) (16.654.419.720) (13.577.703.000)

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(486.078.948.323)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari : Hutang Bank - Jangka Pendek (KMK) Hutang Bank - Jangka Panjang (KI) Emisi Obligasi / MTN

(Rp)

3.668.251.950.190 1.473.074.092 303.781.006.195

Pembayaran untuk : Pemasok Direksi dan Karyawan Pajak TBS BOKAR

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi

2 0 10

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Receipts from : Customer Interest Others Total Cash Receipts

(887.818.804.190) (525.822.863.690) (170.325.719.317) (923.919.441.038) (618.663.926.225)

Cash Payment to : Suppliers Directors and Employees Taxes TBS/BOKAR Others

(3.126.550.754.460)

Total Cash Payment Net Cash Flows Provided by Operating Activities

345.796.967.278

CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES Receipts from : 4.907.008.762

15,42 14,42

(403.094.925.817) (19.550.000.000) (38.962.838.868) (667.525.719)

Acquicition of Plants and Fixed Assets Acquicition of Subsidiary Company KKPA Plasma Farmer Receivables Other Non Current Assets

(462.275.290.404)

Net Cash Flows Used to Investment Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from :

243.070.989.000 310.357.959.000 170.000.000.000

203.334.796.000 395.211.786.000 -

723.428.948.000

598.546.582.000

Pengeluaran untuk : Bunga Pinjaman Pinjaman Bank Talangan Petani KKPA Dividen Program PKBL

(133.857.172.000) (382.409.108.860) (13.071.719.549) (50.623.490.000) (13.705.820.000)

(107.336.205.944) (245.976.430.589) (89.828.865.986) (24.417.700.000) (4.883.539.982)

Jumlah Pengeluaran

(593.667.310.409)

(472.442.742.501)

129.761.637.591

126.103.839.499

Jumlah Penerimaan

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan

Selling Fixed Assets Disbursements :

Short-term Loans (KMK) Long-term Loans (KI) Bond Total Cash Receipts Disbursements : Interest of Loan Pricipal of Loan KKPA Farmer Bailout Dividend PKBL Programme Total Cash Disbursement Net Cash Flows Provided by Financing Activities

79.390.379.587

9.625.516.373

Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalent

Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun

119.149.093.798

109.523.577.425

Cash and Cash Equivalent at Beginning of Year

Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun

198.539.473.385

119.149.093.798

Cash and Cash Equivalent at End of Year

Kenaikan (Penurunan) Bersih - Kas dan Setara Kas

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi Merupakan Bagian Tidak Terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi Secara Keseluruhan

The Accompany Notes to The Consolidated Financial Statements Which are on Intergral Parts of the Consolidated Financial Statements

5

300

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN/ NOTES TO CHANGES OF FINANCIAL STATEMENT

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

301


302

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.1.

1.2.

GENERAL (continued) 1.1.

Pendirian Perusahaan (lanjutan)

The Company's Establishment (continued)

Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.199/KMK/616/1996, tanggal 11 Maret 1996, tentang Penetapan Modal Pemerintah kepada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) melalui penyerahan kekayaan (aset) proyek-proyek bekas PT Perkebunan VI, VII, XII, XIII, XXIV, XXV, XXVI, dan XXIX yang berada di wilayah Propinsi Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan yang diaktakan dengan Akta No. 46, tanggal 1 Maret 1996 oleh Notaris Harun Kamil SH.

Decree of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.199/KMK/616/1996, dated March 11, 1996, concerning the Establishment of Capital Government to PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) through the delivery of wealth (assets) projects the former PT Perkebunan VI, VII, XII , XIII, XXIV, XXV, XXVI, and XXIX located in West Kalimantan, Central Kalimantan, East Kalimantan, and South Kalimantan notarized by Deed. 46, dated March 1, 1996 by Harun Kamil, SH.

Akta pendirian Perusahaan No. 46, tanggal 11 Maret 1996 dibuat di depan Notaris Harun Kamil, SH. dan disahkan melalui Surat Keputusan Menteri Kehakiman R.I. No. C28341.HT.01.01, tanggal 8 Agustus 1996 serta telah diumumkan dalam Berita Negara R.I. No. 81, tanggal 8 Oktober 1996 dan Tambahan Berita Negara R.I. Nomor 8679. Akta ini telah diperbaharui dengan Akta No. 5, tanggal 7 Oktober 2002 dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo SH, Notaris di Jakarta, tentang Perubahan Modal Perseroan dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Azazi Manusia Republik Indonesia No. C-20948 HT. 01.04 Th. 2002, tanggal 28 Oktober 2002, serta telah diumumkan dalam Berita Negara R.I. No. 24, tanggal 25 Maret 2003 dan Tambahan nomor 2316, dan diralat dengan Berita Negara Republik Indonesia nomor 56, dan tambahan nomor 2316, tanggal 15 Juli 2003. Perubahan terakhir dengan Akta No. 16, tanggal 12 Agustus 2008 dari Notaris P. Sutrisno A. Tampubolon, Notaris di Jakarta dan telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I. No. AHU-55430.AH.01.02.Tahun 2008, tanggal 26 Agustus 2008.

Deed of establishment No. 46, dated March 11, 1996 by Notary Harun Kamil, SH. and approved by the Decree of the Minister of Justice RI No. C2-8341.HT.01.01, dated August 8, 1996 and promulgated in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 81, dated October 8, 1996 and Supplement to State Gazette of the Republic of Indonesia No. 8679. This deed has been updated with the Deed. 5, dated October 7, 2002 of Notary Sri Rahayu H. Prasetyo, SH, Notary in Jakarta, capital of the company changes and the amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. C-20948 HT. Th 1:04. 2002, dated October 28, 2002, and promulgated in State Gazette of the Republic of Indonesia No. 24, dated March 25, 2003 and Supplement to the number 2316, and revised by the State Gazette of the Republic of Indonesia number 56, and an additional number 2316, dated July 15, 2003. The latest amendment to the Deed. 16, dated August 12, 2008 of Notary P. Sutrisno A. Tampubolon, Notary in Jakarta and has been approved by the Minister of Justice and Human Rights RI No. 55430.AH.01.02.Tahun AHU2008, dated August 26, 2008.

Maksud dan Tujuan

1.2.

Objectives

Sesuai dengan perubahan terakhir Akta Pendirian Perusahaan Pasal 3, bahwa maksud dan tujuan Perusahaan adalah melakukan usaha di bidang agro bisnis dan agro industri, serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

In accordance with the latest changes in the Deed of Establishment Article 3, that scope of the Company is doing business in the field of agro business and agro-industry, and optimizing the utilization of company resources to produce goods and / or services of high quality and competitive strength to get / catch profits in order to enhance corporate value by applying the principles of limited companies.

Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut diatas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha utama sebagai berikut: a. Pengusahaan budidaya tanaman, meliputi pembukaan dan pengolahan lahan, pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta melakukan kegiatan-kegiatan lain yang sehubungan dengan pengusahaan budidaya tanaman tersebut; b. Produksi meliputi pemungutan hasil tanaman, pengolahan hasil tanaman sendiri maupun dari pihak lain menjadi barang setengah jadi dan atau barang jadi serta produk turunannya; meliputi penyelenggaraan kegiatan c. Perdagangan pemasaran berbagai macam hasil produksi serta melakukan kegiatan perdagangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; d. Pengembangan usaha bidang Perkebunan, Agro Wisata, Agro Bisnis, dan Agro Forestry ;

To achieve the above objectives, the Company may carry out core business activities as follows: a.

Plants cultivation, including land clearing and processing, breeding, planting and maintenance and perform other activities that relating to cultivation;

b.

Production includes cropping, crop processing itself or from other parties to the goods or semi-finished and finished products and derivatives products;

c.

Trade marketing activities include organizing a variety of products and other trading activities related to the business activities of the Company;

d.

Business development areas of Plantation, Agro Tourism, Agro Business, and Agro Forestry;

7

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

303


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.2.

GENERAL (continued) 1.2.

Maksud dan Tujuan (lanjutan) e. Kegiatan usaha dalam rangka optimaslisasi pemanfaatan sumber daya yang dimiliki untuk trading house, pengembangan kawasan industri, agro industial complex, real estate, pusat perbelanjaan/mall, perkantoran, pergudangan, pariwisata, perhotelan, resort, olah raga dan rekreasi, pertambangan, rest area, rumah sakit, pendidikan dan penelitian, prasarana telekomunikasi dan sumber daya energi, jasa penyewaan, jasa konsultansi bidang perkebunan, jasa pembangunan kebun, dan pengusahaan sarana dan prasarana yang dimiliki perusahaan.

1.3.

Tempat dan Kedudukan

e.

1.3.

Dalam menjalankan usahanya Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Jl. Sultan Abdurrachman 11 Pontianak, Kalimantan Barat. Perseroan juga memiliki unit-unit kerja yang tersebar di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah. 1.4.

Areal Lahan yang Dikelola

Objectives (continued) Business activities in order optimaslisasi utilization of resources for the trading house, industrial estate development, agro-industial complex, real estate, shopping centers / malls, office buildings, warehouses, tourism, hotels, resorts, sports and recreation, mining, rest area, hospitals, education and research, infrastructure, telecommunications and energy resources, rental services, our agricultural consultancy, services, garden construction, and operation of facilities and infrastructure owned by the company.

Place and Domicile In conducting its business the Company is domiciled and headquartered in Jl. Abdurrachman 11th Sultan of Pontianak, West Kalimantan. The company also has working units spread across West Kalimantan, East Kalimantan, South Kalimantan and Central Kalimantan.

1.4.

Saat ini, Perusahaan mengembangkan perkebunan inti (milik Perusahaan) dan membina petani plasma dengan total areal :

Managed land areas Currently, the Company manages and develops core plantation (owned by the Company) and maintain the plasma farmers with a total area :

Luas/ Wide (Ha) Induk Perusahaan Kebun Inti : Kelapa Sawit Karet Jumlah Areal Kebun inti Kebun Plasma : Kelapa Sawit Karet Jumlah Areal Kebun Plasma Jumlah Areal Anak Perusahaan Kebun Inti Kebun Plasma Jumlah Areal

61.274,19 27.329,64 88.603,83 57.908,60 29.595,04 87.503,64 176.107,47 2.500,00 730,00 3.230,00

Parent Company Nucleos : Palm Rubber Total Area of Nucleos Plasma : Palm Rubber Total Area of Plasma Total Area Subsidiary Company Nucleos Estate Plasma Estate Total Area

Areal tersebut meliputi perkebunan kelapa sawit, karet serta menghasilkan produk minyak kelapa sawit dan karet.

The area includes palm and rubber plantations and oil palm products and rubber.

Luas areal konsesi kebun sendiri sampai dengan bulan Desember 2011 adalah 92.702,39 Ha, terdiri dari 85.244,87 Ha telah memiliki sertifikat Hak Guna Usaha (HGU) dan 2.810,52 Ha masih dalam proses pengurusan HGU. Dari luas areal yang telah dilengkapi HGU, seluas 78.338,62 Ha dikuasai oleh Perusahaan dan 6.906,25 Ha diokupasi pihak ketiga.

Wide of concession garden itself until December 2011 is 92,702.39 hectares, consisting of 85,244.87 hectares has been certified land right (HGU) and 2,810.52 hectares was still in the process HGU. Of the total area that has been equipped HGU, an area of 78,338.62 hectares controlled by the Company and third party occupied 6,906.25 hectares.

8

304

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.5.

Modal Dasar Perseroan

GENERAL (continued) 1.5.

Under the Deed of Amendment No. 5, dated October 7, 2002 of Sri Rahayu H. Prasetyo, SH, notary public, regarding the changes of the Company's article of Association, the statutory capital of the Company amounting Rp650,000,000 which is divided into 162,500 shares of preferred stocks and 487.500 shares of common stocks with par value of Rp1,000,000 per share. Finally, the share capital was increased to Rp1,500,000,000,000 consisting of 1,500,000 shares with par value of Rp1,000,000 per share. Of the authorized capital has been issued and taken part of 460,000 shares or amounting Rp460,000,000,000 and are fully paid with the following composition:

Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No.5, tanggal 7 Oktober 2002 oleh Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo SH, modal dasar Perseroan sebesar Rp.650.000.000 yang terbagi atas 162.500 saham prioritas dan 487.500 saham biasa dengan nilai nominal masing-masing sebesar Rp.1.000.000 per saham. Terakhir, modal saham ditingkatkan menjadi Rp.1.500.000.000.000 yang terbagi atas 1.500.000 saham dengan nominal Rp.1.000.000 per saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian sebanyak 460.000 saham atau sebesar Rp.460.000.000.000 dan telah disetor penuh dengan komposisi sebagai berikut :

1.6.

Authorized Capital of the Company

Keterangan/ Description

Lembar Saham/ Shares

% Kepemilikan/ Ownership

Nilai Modal Saham/ Share of Capital Value (Rp)

Pemerintah Republik Indonesia/ The Government of Republic of Indonesia

460.000

100

460.000.000.000

1.6. Business Unit

Unit Usaha Unit usaha yang dikelola oleh Perusahaan sebagai berikut :

Kantor Pusat Kebun Inti Kebun Plasma Pabrik Kelapa Sawit (PMS) Pabrik Karet (PKR) Pabrik Biodisel Rumah Sakit Jumlah

The Business units are managed by the Company as follows: Unit Usaha/ Business Unit 1 Headquarter 15 Nucleus 5 Plasma 9 Palm Oil Mill (PMS) 3 Rubber Mill (PKR) 2 Biodiesel Mill 2 Hospital Total 37

Komoditas/Produk Commodity/Product

Lokasi Kebun dan Pabrik/ Plantation and Plant Location

Wilayah Kalimantan Barant 1/ District of West Kalimantan 1 - Kebun Gunung Meliau/ Gunung Meliau Plantation - Kebun Gunung Emas/Gunung Emas Plantation - Kebun Sungai Dekan/Sungai Dekan Plantation - Kebun Rimba Belian/Rimba Belian Plantation - Kebun Sintang/Sintang Plantation - Pabrik Minyak Sawit Gunung Meliau/Gunung Meliau Palm Oil Mill - Pabrik Minyak Sawit Rimba Belian/Rimba Belian Palm Oil Mill Wilayah Kalimantan Barat 2/ Distric of West Kalimantan 2 - Kebun Ngabang/Ngabang Plantation - Kebun Parindu/Parindu Plantation - Kebun Kembayan/Kembayan Plantation - Pabrik Minyak Sawit Ngabang/Ngabang Palm oil Mill - Pabrik Minyak Sawit Parindu/Parindu Palm Oil Mill

Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Karet/Rubber Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

Areal Konsesi/ Kapasitas Terpasang Concession Area / Installed Capacity

Areal Tanaman/ Kapasitas Terpakai Plant area / Utilities Capacity

6.267,54 Ha 4.684,75 Ha 5.753,83 Ha 4.593,82 Ha 2.595,70 Ha

5.753,26 Ha 4.349,20 Ha 5.625,50 Ha 4.385,80 Ha 1.294,13 Ha

60 Ton/Jam/Hour

50 Ton/Jam/Hour

30 Ton/Jam/Hour

30 Ton/Jam/Hour

4.888,64 Ha 2.856,46 Ha 4.969,59 Ha

3.714,00 Ha 2.637,46 Ha 4.281,27 Ha

30 Ton/Jam/Hour

34 Ton/Jam/Hour

60 Ton/Jam/Hour

54 Ton/Jam/Hour

9

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

305


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.6.

GENERAL (continued) 1.6. Business Unit (continued)

Unit Usaha (lanjutan)

Komoditas/Produk Commodity/Product

Lokasi Kebun dan Pabrik/ Plantation and Plant Location Wilayah Kalimantan Timur/ District of East Kalimantan - Kebun Tabara/Tabara Plantation - Kebun Tajati/Tajati Plantation - Kebun Longkali/Longkali Plantation - Pabrik Minyak Sawit Samuntai/Samuntai Palm Oil Mill - Pabrik Minyak Sawit Longpinang/Longpinang Palm Oil Mill - Pabrik Minyak Sawit Longkali/Longkali Palm Oil Mill - Pabrik Minyak Sawit Kembayan/Kembayan Palm Oil Mill

Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit/Palm Kelapa Sawit dan Karet/Palm and Rubber Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil Minyak Sawit dan Inti Sawit/Kernel and Palm Oil

Areal Konsesi/ Kapasitas Terpasang Concession Area / Installed Capacity

7.167,05 Ha 5.532,47 Ha 4.506 Ha & 1.823,10 Ha

Areal Tanaman/ Kapasitas Terpakai Plant area / Utilities Capacity

6.485 Ha 5.915 Ha 4.176 Ha & 399 Ha

50 Ton/Jam/Hour

40 Ton/Jam/Hour

60 Ton/Jam/Hour

52 Ton/Jam/Hour

30 Ton/Jam/Hour

32 Ton/Jam/Hour

30 Ton/Jam/Hour

35 Ton/Jam/Hour

Wilayah Kalimantan Selatan dan Tengah/ District of South and Center Kalimantan - Kebun Kumai/Kumai Plantation - Kebun Danau Salak Utara/North Danau Salak Plantation - Kebun Danau Salak/Danau Salak Plantation - Kebun Tambarangan/Tambarangan Plantation

Karet/Rubber 3.332,69 Ha 2.220 Ha Karet/Rubber 5.313 Ha 3.540,98 Ha Karet/Rubber 5514 Ha 5.514,00 Ha Karet/Rubber 5.831 Ha 536 Ha 1.646 Ha & Kelapa Sawit dan - Kebun Batulicin/Batulicin Plantation 1.500 Ha & 2.093 Ha 3.508 Ha Karet/Palm and Rubber - Kebun Pelaihari/Pelaihari Plantation Kelapa Sawit/Palm 4.102 Ha 2.102 Ha Karet Kering (KK)/ 10 Ton/KK/Hari/ 9 Ton/KK/Hari/ - Pabrik Karet Danau Salak/Danau Salak Rubber Mill Rubber Sheet (RS) RS/Day RS/Day - Pabrik Karet Tambarangan/Tambarangan Rubber Mill Karet Kering/ 40 Ton/KK/Hari/ 23 Ton/KK/Hari/ Rubber Sheet (RS) RS/Day RS/Day - Pabrik Karet Sintang/Sintang Rubber Mill Karet Kering/ 23 Ton/KK/Hari/ 21 Ton/KK/Hari/ Rubber Sheet (RS) RS/Day RS/Day - Pabrik Minyak Sawit Pelaihari/Pelaihari Palm Minyak Sawit dan Inti 30 Ton/Jam/Hour 31 Ton/Jam/Hour Sawit/Kernel and Palm Oil Oil Mill Kantor Pusat terdiri dari 13 bagian, termasuk didalam The Head Office consists of 13 sections, including manajemen Kantor Pusat adalah : management in Head Office are: ● Kantor Penghubung (Liaison Office /LO) Jakarta yang ● Jakarta Liaison Office (LO), which is part of Corporate berada dibawah Bagian Corporate Secretary; dan Secretary Bureau; and ● Instalasi Tangki Minyak Sawit Tayan dan Tanah Merah ● Palm Oil Tank Installation in Tayan and Tanah Merah yang berada dibawah Distrik. under controlled by district. 1.7.

1.7. Human Resources

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) Pada tahun 2011 dan 2010 jumlah SDM Perusahaan masingmasing sebanyak 14.198 orang dan 13.870 orang, dengan rincian sebagai berikut : 2011 (Orang/Persons ) SDM Perusahaan ● Karyawan Pimpinan ● Karyawan Pelaksana Jumlah Komisaris, Direksi dan Sekretaris Komisaris : ● Komisaris ● Direksi ● Sekretaris Komisaris Jumlah

In the years 2010 and 2009 number of human resources of each company as much as 14,198 persons and 13,870 persons, with details as follows:

2010 (Orang/Persons )

583 13.109 13.692

486 13.303 13.789

5 5 1 11

5 5 1 11

2009 (Orang/Persons) 552 13.318 13.870

5 5 1 11

Human Resources Company Staff Members Employees ● Non-Staff Members Employees ● Total Commissioners, Directors and Commissioners ● Directors ● Secretary of Commissioner ● Total

10

306

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.7.

GENERAL (continued) 1.7. Human Resources (continued)

Jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) (lanjutan) Menurut kelompok SDM dan jenjang pendidikan, struktur SDM Perusahaan per 31 Desember 2011 tampak pada tabel dan grafik dibawah ini.

According to the Human Resources group and levels of education, human resource structure of the Company as of December 31, 2011 is shown in tables and graphs below.

Menurut Jenjang Pendidikan (Orang)/ Level of Education (Persons)

Kelompok Pegawai/Employee Groups Pegawai Tetap / Permanent Employee Pegawai Kontrak Waktu Terbatas (PKWT)/ Limited Time Employees Contract Jumlah/Total

Jumlah/Total 11.376 2.316

S2 12 0

S1 328 5

D3 105 3

SLTA 3.812 48

SLTP 1.497 108

SD 5.622 2.152

13.692

12

333

108

3.860

1.605

7.774

Kelompok Pegawai Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2011 12

333

108

7.774

1.605

Secara berkesinambungan, Perusahaan membiayai pengembangan dan peningkatan kemampuan sumberdaya manusia (SDM) Perusahaan melalui in-house training , workshop , seminar, simposium dan benchmarking di dalam dan luar negeri. 1.8.

S2 S1 D3 SLTA SLTP SD

Continuously, the Company funded development and improvement of human resources Company through its inhouse training, workshops, seminars, symposia and benchmarking within and foreign country.

1.8.

Dewan Komisaris, Perangkat Kerjanya, dan Direksi

3.860

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 250/KMK.05/2001, tanggal 30 April 2001, Surat Keputusan BUMN nomor Kep.253/M-MBU/2003, tanggal 19 Juni 2003, Surat Keputusan Menteri BUMN nomor KEP 107/MBU/2006 tanggal 11 September 2006, Surat Keputusan Menteri BUMN nomor KEP.35/ M-MBU/2007, tanggal 4 April 2007, Surat Keputusan Menteri BUMN nomor Kep193/MBU/2008, tanggal 24 September 2008, dan Surat Keputusan Menteri BUMN nomor Kep-279/MBU/2010, tanggal 31 Desember 2010, susunan Dewan Komisaris per 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut :

Board of Commissioners, Work Device, and Board of Directors Based on the Decree of the Minister of Finance Republic of Indonesia number 250/KMK.05/2001 dated April 30, 2001, the Decree of the Minister of State Owned Enterprises (SOE) number Kep.253/M-MBU/2003 dated June 19, 2003, the Decree of SOE Minister Number. KEP 107/MBU/2006 September 11, 2006, the Decree of SOE Minister number KEP.35 / M-MBU/2007 dated April 4, 2007, Decree of SOE Minister number Kep-193/MBU/2008 dated September 24, 2008, and Decree of SOE Minister number Kep279/MBU/2010 dated December 31, 2010, the composition of the Board of Commissioners as of December 31, 2011 and 2010 as follows:

31 Desember 2011 dan 2010/ December 31, 2011 and 2010 Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris

Agus Pakpahan Adang sondjaja Thadeus Yus Hamzah Tanwil Revrisond Baswir Hanifah Affan

Board of Commissioners : President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner

11

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

307


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.8.

Dewan Komisaris, (lanjutan)

Perangkat

Kerjanya,

dan

Direksi

GENERAL (continued) 1.8.

Board of Commissioners, Work Device, and Board of Directors (continued)

01 Januari/Januari 2010/31 Desember/December, 2009 Dewan Komisaris : Komisaris Utama Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris

Board of Commissioners : President Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner

Agus Pakpahan Adang sondjaja Thadeus Yus Hamzah Tanwil Revrisond Baswir

Untuk membantu pelaksanaan tugas-tugas kesekretariatan dan administrasi, Dewan Komisaris dibantu oleh 1 (satu) orang Sekretaris. Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor Komp/SK-01/II/2009, tanggal 2 Pebruari 2011, tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), memberhentikan Sdr. Dwi Ary Purnomo dan mengangkat Sdr. Faisal Ahmad.

To assist in carrying out secretarial duties and administration, the Board of Commissioners is assisted by 1 (one) Secretary. According to Decree of BOC of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number Komp/SK01/II/2009, dated 2 February 2011, about Termination and Lifting of BOC Secretary of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), previously is Dwi Ary Purnomo and now is Faisal Ahmad.

Honorarium dan Remunerasi Dewan Komisaris :

Salaries and Remuneration - Board of Commissioners:

Penghasilan Komisaris dan Sekretaris Komisaris ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan tahun 2010 No. 13.00/X/115/VI/2011, tanggal 16 Juni 2011, honorarium, tunjangan dan fasilitas Dewan Komisaris tahun 2011 untuk sementara ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya, dan secara definitif akan ditetapkan melalui surat Menteri Negara BUMN selaku RUPS, berikut penetapan tantiem atas kinerja perusahaan tahun buku 2010. Sampai dengan terbitnya laporan ini, surat penetapan dari Menteri Negara BUMN belum diterima.

Income of Commissioner and Secretary to the Board of Commissioners determined by the Annual Shareholders' Meeting (RUPS). Based on the Company's Annual Shareholders' Meeting (RUPS) Minutes of 2010 number 13.00/X/115/VI/2011, dated June 16, 2011, honorarium Commissioner and Commissioner for the years 2011 to temporarily set equal to the previous year, and by definition will be determined through a letter Minister of State Owned Enterprises as the RUPS. Until the publication of this report, the determination letter from the Minister for State of BUMN has not been received.

Berdasarkan Risalah RUPS tahun 2009, tanggal 30 Juni 2010, honorarium Komisaris Utama dan Anggota Komisaris tahun 2010 ditetapkan masing-masing sebesar 40% dan 36% dari gaji Direktur Utama. Sedangkan pemberian honorarium, tunjangan, fasilitas dan / atau insentif kerja Sekretaris Dewan Komisaris serta Perangkat Dewan Komisaris lainnya penetapannya dilakukan oleh Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu didiskusikan dengan Direksi.

Based on Year 2009 Minutes of meeting RUPS of the Company, dated June 30, 2010, honorarium Chairman and Members of the Board of Commissioners set each amounts 40% and 36% of the salary of Director. While the provision of honorarium, allowances, facilities and / or Secretary of the Board of Commissioners work incentives and other BOC determining device carried by the Board of Commissioners with the first discussed with the Board of Directors.

Selain honorarium, Dewan Komisaris juga menerima penghasilan berupa tunjangan hari raya dan tunjangan komunikasi sebesar 5% dari honorarium, santunan purna jabatan 25% dari honorarium, tunjangan pakaian dan tunjangan transport per bulan sebesar maksimal 20% dari honorarium yang diterima per bulan, serta fasilitas pengobatan dan fasilitas lainnya.

Beside honorarium, the Board of Commissioners also receive benefits such as holidays and communications allowances amounting of 5% from honorarium, awarded by post-service allowance of 25% from honorarium, clothing and transport allowance per month with a maximum of 20% from the received honorarium per month, as well as medical facilities and other facilities.

Perangkat Kerja Dewan Komisaris :

The Work Device of BOC :

Untuk membantu tugas-tugas pengawasan, Komisaris membentuk dan mengangkat anggota Komite Audit. Pembentukan Komite Audit ditetapkan melalui Surat Keputusan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor KOM/SK-02/III/2009, tanggal 2 Maret 2009 dan nomor KOM/SK.01/I/2007, tanggal 2 Juni 2007, tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) untuk Periode 2009 - 2010 dan 2007-2009.

To assist the Board of Commissioners (BOC) function, especially in audit task, the BOC has formed the Audit Committee and appointed its members. The Audit Committee established by the Decree of BOC's of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number KOM/SK02/III/2009, dated March 2, 2009 and number KOM/SK.01/I/2007, dated June 2, 2007, regarding Appointment of Audit Committee Member of the Company PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) for the period 2009-2010 and 2007-2009 .

12

308

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.8.

Dewan Komisaris, (lanjutan)

Perangkat

Kerjanya,

dan

Direksi

Pengangkatan anggota komite audit pertama kali ditetapkan melalui Surat Keputusan Komisaris Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor KOM/SK.31/XII/2003, tanggal 15 Desember 2003, tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit Perusahaan Perseroan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Selanjutnya, sesuai Surat keputusan Dewan Komisaris PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor KOM/SK-02/III/2009, tanggal 2 Maret 2009, tentang Pengangkatan Anggota Komite Audit PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), maka susunan anggota komite audit sebagai berikut :

GENERAL (continued) 1.8.

Board of Commissioners, Work Device, and Board of Directors (continued) The appointment of members of the audit committee was first established through the Decree of BOC of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number KOM/SK.31/XII/2003, dated December 15, 2003, regarding Appointment of Audit Committee Member the Company PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero). Hereinafter, according to Decree of BOC of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number KOM/SK-02/III/2009, dated 2 March 2009, about Lifting of Member of Audit Committee of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), hence composition of audit committee as follows :

31 Des 2011, 2010 dan 01 Jan 2010 / 31 Dec 2009 December 31, 2011, 2010 and Jan 01, 2010/Dec 31, 2009 Revrisond Baswir Moh. Nurhadi Cahyono Irland Y. Muhammad

Ketua/Anggota Anggota Anggota

Chairman/Member Member Member

Susunan Direksi :

The Composition of the Board of Directors :

Susunan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, sebagai berikut :

The composition of the Board of Directors of the Company on December 31, 2010 and 2009, as follows:

Direktur Utama Direktur Produksi Direktur Keuangan dan Pemasaran Direktur SDM dan Umum Direktur Renbang

31 Des 2011, 2010 dan 01 Jan 2010 / 31 Dec 2009 December 31, 2011, 2010 and Jan 01, 2010/Dec 31, 2009 Ir. Kusumandaru NS, MBA Ir. B. Rachman Drs. Natsir Tarigan Ir. Wagio Ripto Sumarto Ir. Memed Wiramihardja

President Director Production Director Finance and Marketing Director HRD and General Affair Director Planning & Development Director

Honorarium dan Remunerasi Direksi :

Salaries and Remuneration - Board of Directors:

Penghasilan Direksi ditetapkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan Tahun 2010 No. 13.00/X/115/VI/2011, tanggal 16 Juni 2011, gaji, tunjangan, dan fasilitas bagi Direksi tahun 2011 untuk sementara ditetapkan sama dengan tahun sebelumnya, dan secara definitif akan ditetapkan melalui surat Menteri Negara BUMN selaku RUPS. Sampai dengan terbitnya laporan ini, surat penetapan dari Menteri Negara BUMN belum diterima.

Board of Directors remuneration is determined by the General Meeting of Shareholders (called RUPS). Based on the Company's RUPS Minutes of 2010 number 13.00/X/115/VI/2011, dated June 16, 2011, salaries, allowances and facilities for the Board of Directors in 2011 to temporarily set equal to the previous year, and by definition will be determined through a letter Minister of State Owned Enterprises as the RUPS. Until the publication of this report, the determination letter from the Minister for State BUMN has not been received.

13

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

309


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.8.

Dewan Komisaris, (lanjutan)

Perangkat

Kerjanya,

dan

Direksi

GENERAL (continued) 1.8.

Berdasarkan Risalah RUPS Perusahaan Tahun 2009, tanggal 30 Juni 2010, gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp 61.336.000,- per bulan. Gaji anggota Direksi lainnya ditetapkan sebesar 90% dari gaji Direktur Utama. Selain gaji, Direksi menerima penghasilan berupa tunjangan hari raya sebesar 1 (satu) kali gaji, tunjangan komunikasi sebesar maksimum 5% dari gaji setiap bulan, santunan purna jabatan berupa premi asuransi paling banyak 25% dari gaji, tunjangan pakaian, tunjangan cuti tahunan diberikan setiap tahun sebesar 1 (satu) kali gaji, tunjangan perumahan diberikan sebesar 30% dari gaji per bulan apabila Perusahaan tidak menyediakan rumah jabatan bagi Direksi, tunjangan utilitas sebesar maksimal 30% setiap bulan dari tunjangan perumahan serta fasilitas kendaraan dinas diberikan berupa 1 (satu) unit kendaraan dengan kapasitas maksimum 3.000 cc., termasuk biaya pemeliharaan dan operasional, fasilitas club membership diberikan hanya 1 (satu) keanggotaan maksimal sebesar Rp.50.000.000, fasilitas biaya representasi diberikan sebesar pemakaian dengan batas maksimum 5% dari gaji setiap bulan, per orang / tahun dan fasilitas lainnya.

Based on Minutes of RUPS CompanyYear 2009 , dated June 30, 2010, President Director salary is determined amount Rp61.336.000 - as of month. Salary other Board members is determined amount 90% of the salary of President Director.Besides salary, the Board of Directors receives income in the form of a holiday allowance 1 (one) times salary, communications allowances at a maximum amount 5% of salary per month, awarded by post-service allowance in the form of insurance premium at most amount 25% of salary, clothing, allowances, annual leave is given every year amounted to 1 (one) times salary, housing allowance is given for amount 30% of salary per month if the Company does not provide a home office for Directors, utility allowances amounting to a maximum of 30% for each month of housing allowances as well as facilities provided official vehicles the form of 1 (one) unit vehicles with a maximum capacity of 3.000 cc., including maintenance and operational costs, club membership facilities are given only 1 (one) maximum amounts Rp50.000.000, facility usage fees for the representation at at a maximum amount 5% of salary per month, per person/year and other facilities.

Sekretaris Perusahaan :

Corporate Secretary :

Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab membantu Direksi menjadi penghubung Perseroan dengan stakeholder mengkoordinasikan penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan / Luar Biasa (disingkat RUPST / RUPSLB); mengadministrasikan dokumen resmi seperti risalah rapat Dewan Komisaris dan Direksi, dan dokumen penting Perseroan lainnya; bertanggung jawab dalam hal transparansi serta penyebaran informasi yang material secara bertanggung jawab, akurat, dan tepat.

,

Penerapan Good Corporate Governance Pengelolaan Risiko Usaha

(GCG)

dan

The Corporate Secretary is responsible for assisting the Board of Directors of the Company as liaison with stakeholders, coordinating the Annual / Extraordinary Shareholders' Meeting (called RUPS / RUPSLB); administration of official documents such as minutes of meetings of the Board of Commissioners and Directors, and other important documents of the Company; responsible in terms of transparency and dissemination of material information in a responsible, accurate, and precise. The determination as Corporate Secretary based on the Decree of the Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number 13.07/KPTS/R/17/IV/2007, dated 20 April 2007, regarding the movements, Demotion and/or Promotion of Employees in the work environment PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) defined Pahala Manurung as Head of the Corporate Secretary. Here in afterpursuant to Decree of Board of Directors of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) number 13.09/KPTS/R/029/2007, dated 20 April 2010 have been lifted by Sofyan Nasution sebagai Head of The Corporate Secretary & CSR.

Penetapan sebagai Sekretaris Perusahaan didasarkan atas Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor 13.07/KPTS/R/17/IV/2007, tanggal 20 April 2007, tentang Mutasi, Demosi dan / atau Promosi Karyawan di Lingkungan Kerja PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang menetapkan Pahala Manurung sebagai Kepala Bagian Sekretaris Korporat Kantor Direksi. Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor 13.09/KPTS/R/029/2007, tanggal 20 April 2010 telah diangkat Sdr. Sofyan Nasution sebagai Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan & CSR Kantor Direksi.

1.9.

Board of Commissioners, Work Device, and Board of Directors (continued)

1.9.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Business Risk Management

Penerapan Good Corporate Governance (GCG)

Implementation of Good Corporate Governance (GCG)

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara / Kepala Badan Penanaman Modal dan Pembinaan Badan Usaha Milik Negara nomor Kep-23/M-PM.PBUMN/2000, tanggal 31 Mei 2000, tentang Pengembangan Praktik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang diperbaharui dengan Surat Keputusan Menteri Negara BUMN nomor Kep117/M-MBU/2002, tanggal 1 Agustus 2002, tentang Penerapan Praktik GCG pada BUMN. Aturan ini mewajibkan BUMN untuk menjadikan prinsip-prinsip GCG sebagai landasan operasional kegiatan usaha, dan memberikan pedoman yang lebih terinci bagi BUMN untuk menerapkan GCG berdasarkan prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas, responsibilitas, serta kewajaran.

Based on the Decree of the Minister of State / Head of Board of Investment and Development of State Owned Enterprises number Kep-23/M-PM.PBUMN/2000 dated May 31, 2000 regarding the development of Good Practice on Corporate Governance of State Owned Enterprises (BUMN), which is updated with Decree of the Minister of State Owned Enterprises number Kep-117/M-MBU/2002, dated August 1, 2002, on the Application of Practice Corporate Governance in BUMN. This rule requires the state to make the GCG principles as the foundation of operational activities and provide more detailed guidance for the BUMN to implement GCG based on the principles of transparency, independence, accountability, responsibility, and fairness.

14

310

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.9.

Penerapan Good Corporate Governance Pengelolaan Risiko Usaha (lanjutan)

(GCG)

dan

GENERAL (continued) 1.9.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Business Risk Management (continued)

Tujuan dilakukan assessment atas penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) adalah :

The goals of this assessment on the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) are:

a. Menyajikan hasil assessment berupa gambaran (potret) kondisi penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara XIII dalam tahun 2009, sebagai informasi/masukan bagi RUPS, Komisaris dan Direksi. Informasi tersebut merupakan umpan balik bagi pengambilan keputusan-keputusan penting menyangkut pelaksanaan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) di masa yang akan datang. b. Mengidentifikasi bidang-bidang penerapan GCG di PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang telah mencapai dan yang mendekati praktik-praktik terbaik penerapan GCG maupun bidang-bidang yang belum mendekati atau mencapai praktik-praktik terbaik sehingga masih memerlukan peningkatan dan perbaikan (areas of improvement ). c. Memberikan rekomendasi perbaikan untuk areas of improvement guna lebih meningkatkan pelaksanaan GCG di PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

a.

Assessment atas penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2010 dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalimantan Barat dari tanggal 11 Maret - 29 April 2011 berdasarkan :

Assessment of the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) in 2011 conducted by the Financial and Development Supervisory Agency (BPKP) - West Kalimantan Representatives from the date of March 11 to April 29, 2011 based on:

1) Keputusan Presiden R.I. nomor 103 Tahun 2001, tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi Kewenangan, Susunan Organisasi, dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan peraturan Presiden R.I. nomor 64 Tahun 2005. 2) Surat Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) nomor 13.00/BPKP/57/III/2011, tanggal 9 Maret 2011, tentang Permintaan Evaluasi Penerapan GCG PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2010. 3) Surat Tugas Kepala perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat Nomor : ST-688/PW14/4/2010, tanggal 10 maret 2011, tentang Penugasan Evaluasi Penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2010 sejak tanggal 11 Maret 2011 sampai dengan tanggal 29 April 2011.

1) The decision of President R.I. number 103 of 2001, concerning the status, tasks, functions the Authority, Organizational Structure and Working Procedures of Non Department Government Institution as several times amended the latest by Presidential regulations number 64 of 2005. 2) The Director of PT Nusantara Plantation XIII (Persero) 13.00/BPKP/57/III/2011 number, dated March 9, 2011, regarding Request for Application Evaluation GCG PT Nusantara Plantation XIII (Persero) in 2010 3) Letter of Assignment chief representative of West Kalimantan Province BPKP Number: ST688/PW14/4/2010, dated 10 March 2011, on the Assignment Evaluation of Implementation of GCG at PT Nusantara Plantation XIII (Persero) in 2010 from the date of March 11, 2011 until the date 29 April 2011.

Assessment atas penerapan GCG pada PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dilakukan atas semua aspek yang mendukung pelaksanaan GCG yang dikelompokkan dalam 5 (lima) aspek, yaitu : a. Hak dan Tanggung Jawab Pemegang Saham / RUPS, dengan nilai capaian aktual tahun 2010 sebesar 6,54 dengan persentase 72,63% sedangkan tahun 2009 sebesar 6,91, dengan tingkat persentase 76,79% (bobot nilai 9). b. Kebijakan GCG, dengan nilai capaian aktual tahun 2010 sebesar 6,78 dengan persentase 84,70% sedangkan tahun 2009 sebesar 6,13 dengan persentase 76,65%(bobot nilai 8). c. Penerapan GCG, dengan nilai capaian aktual tahun 2010 sebesar 56,82 dengan persentase 86,10% sedangkan tahun 2009 sebesar 57,57 , dengan persentase 87,23% (bobot nilai 66).

Assessment on the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) shall be made on all aspects that support the execution of GCG, which are grouped in 5 (five) aspects: a. Rights and Responsibilities of Shareholders / AGM, with the actual achievements in 2010 of 6.54 with precentage 72.63% while of 6.91 in 2009, with the percentage 76.79% (weighted value of 9).

To presents the results of an assessment of the picture (portrait) condition of the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII in the year 2009, as the information/input to the RUPS, Commissioners and Directors. Such information is feedback for making important decisions concerning the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) in the future. b. To identified the areas of application of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), which has reached and which approximates best practices GCG implementation and the areas that have not been approached or achieved the best practices that still require improvement and repair (areas of improvement) . c. To provide recommendations for areas of improvement to further enhance the implementation of GCG at PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

b. GCG policy, with the actual achievements in 2010 of 6.78 with percentage 84.70% while of 6.13 in 2009 to percentage 76.65% (weighted value of 8). c. Implementation of GCG, with the actual achievements in 2010 of 56.82 to percentage 86.10% while in 2009 of 57.57, with 87.23% weighted value 66).

15

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

311


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.9.

Penerapan Good Corporate Governance Pengelolaan Risiko Usaha (lanjutan)

(GCG)

dan

GENERAL (continued) 1.9.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Business Risk Management (continued)

d. Pengungkapan Informasi dengan nilai capaian aktual tahun 2010 sebesar 5,69 dengan persentase 81,34% sedangkan tahun 2009 sebesar 4,78 dengan tingkat pemenuhan 68,23% (bobot nilai 7). e. Komitmen, dengan nilai capaian aktual tahun 2010 7,26 dengan Persentase 72,63% sedangkan tahun 2009 7,28 dengan tingkat pemenuhan 72,79% (bobot nilai 10).

d. Disclosure of Information (disclousure), with the actual achievements in 2010 Percentage 5.69 with 81.34% while in 2009 4.78, with a compliance rate 68.23% (weighted value of 7). e. Commitment, with the actual performance in 2010 with a percentage 7.26 72.63 2009 7.28% while the level of compliance with 72.79% (weighted value 10).

Dari assessment terhadap penerapan GCG pada PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero), secara umum berpredikat "baik" (dari lima kemungkinan tingkatan kategori : sangat baik, baik, cukup, kurang dan sangat kurang) dengan capaian total nilai aktual tahun 2010 dan 2009 masing-masing sebesar 83,09 dan 82,67 dari nilai maksimum 100.

From assessment to implementation of GCG at PT. Nusantara Plantation XIII (Persero), generally categorized as "good" (from five possible levels of categories: excellent, good, adequate, less and less) with a total value of the actual achievements of 2010 and 2009 respectively at 83.09 and 82 , 67 of the maximum value of 100.

Saat ini, pelaksanaan assessment terhadap penerapan GCG untuk tahun 2011 oleh BPKP - Perwakilan Kalimantan Barat, sampai diterbitkan laporan ini masih berlangsung.

Currently, the implementation of the assessment on the implementation of Good Corporate Governance for the year 2011 by BPKP - Representatives of West Kalimantan, until this report was last published.

Pengelolaan Risiko Usaha

Business Risk Management

PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) hingga saat ini telah mulai menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko di beberapa bidang / unit usaha yang dituangkan dalam suatu Pedoman Kebijakan Manajemen Risiko. Proses manajemen risiko yang dilakukan adalah penentuan sasaran, indentifikasi peristiwa, penaksiran risiko serta penetapan aktivitas pengendalian. Beberapa risiko usaha yang dihadapi Perusahaan dan dapat menjadi kendala dalam menjalankan usahanya, antara lain:

PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) until recently has started to apply the principles of risk management in some areas / business units as outlined in a Risk Management Policy Manual. Risk management process include the determination of objectives, identification of events, risk assessment and establishing control activities. Some business risks facing the Company and could be an obstacle in the operations, among others:

a. Risiko atas rendahnya produktivitas tanaman sawit plasma, akibat adanya pengalihan penjualan kepada pihak III (titip buah), rendahnya pemeliharaan dan kurangnya pemupukan oleh petani plasma. Dampak atas risiko tersebut adalah belum optimalnya capaian produksi TBS serta meningkatnya dana talangan kredit KKPA yang ditanggung perusahaan. b. Risiko perusahaan sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan pihak bank atas pembangunan kebun plasma pola KKPA, mengharuskan perusahaan untuk menyediakan dana talangan pada saat hasil produksi dan penjualan dari kebun plasma belum mampu untuk membayar kewajiban pokok dan bunga pinjaman. Dampak risiko tersebut adalah dapat mempengaruhi dana modal kerja dan investasi yang dibutuhkan perusahaan.

a. Risk of low productivity palm plasma plant, due to the transfer of sales to third parties (entrust TBS), low maintenance and lack of fertilizers by plasma farmers. The impact of these risks is not optimum achievement TBS production and rising credit bailout KKPA of the company.

c. Risiko kenaikan harga barang (inflasi) akibat perubahan nilai tukar, pengaruh bisnis ekonomi global serta trend kenaikan harga minyak dunia akan memiliki dampak berganda (multiplier effect ) terhadap tingginya kebutuhan cash out flow untuk proses pengadaan barang/jasa dalam tahun 2011. d. Risiko atas keterlambatan birokrasi pengurusan Hak Guna Usaha (HGU) atas ijin lokasi baru atau perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) yang seringkali memerlukan waktu dan biaya akibat rendahnya kepastian hukum. Dampak atas risiko ini adalah lahan milik perusahaan yang belum memiliki HGU atau HGUnya telah habis masa berlakunya berpotensi dapat diklaim oleh masyarakat atau pihak-pihak lain.

c. The risk of rising prices of goods (inflation) due to changes in exchange rates, impact of global economic and business trends in world oil prices will have multiple effects to the high demand for cash out flow for the procurement of goods / services in the year 2010.

Kendali risiko merupakan prioritas utama dalam mengamankan kelangsungan usaha Perusahaan. Oleh karena itu, PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) menerapkan mitigasi risiko berikut ini :

Risk control is a top priority in securing the going concern of operations. Therefore, PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) apply the mitigation risk :

b. Corporate risk in the loan agreements as avalist KKPA plasma farmers with the bank over the development of plasma plant by KKPA scheme, requires companies to provide advance funds at the time of the production and sale of plasma has not been able to pay principal and interest obligations. The impact of these risks is that it can affect the working capital funds and corporate investment required.

d. Risk of bureaucratic delays in processing land right (HGU) for a new location permit or renewal HGU, which often requires time and cost due to lack of legal certainty. The impact of this risk is the land owned by companies that do not have HGU or has expired HGU potentially be claimed by the public or other parties.

16

312

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.9.

Penerapan Good Corporate Governance Pengelolaan Risiko Usaha (lanjutan)

(GCG)

dan

GENERAL (continued) 1.9.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Business Risk Management (continued)

a. Upaya peningkatan produktivitas tanaman sawit plasma dilakukan dengan membentuk Manajer Kebun Plasma, melakukan sosialisasi, kemitraaan dan pendampingan kepada petani plasma dalam memelihara tanaman serta bertindak sebagai avalist dalam pemberian kredit lunak untuk pemupukan tanaman dalam rangka peningkatan produktivitas. Tindakan tersebut diharapkan dapat meningkat loyalitas dan ketaatan petani untuk memelihara tanamannya dan membayar angsuran kredit petani plasma serta memberikan kontribusi terhadap capaian produksi TBS.

a. Efforts to increase productivity of plasma palm plants is done by creating plasma Manager, dissemination, partnership and assistance to farmers of plasma in maintaining the plants and act as avalist in soft-loan provision for fertilizing plants in order to increase productivity. Such actions are expected to increase loyalty and obedience to farmers to maintain plants and farmers pay the loan installments and to contribute towards the achievement of the TBS production.

b. Perusahaan sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan pihak bank, melakukan perikatan dengan Petani dengan berkewajiban menjual hasil panennya kepada Perusahaan sekaligus untuk menyicil piutang tersebut. Dengan demikian, Perusahaan membina masyarakat menghasilkan komoditas perkebunan tertentu, membantu untuk melakukan pembukaan lahan, menyediakan bibit, pupuk dan prasarana lain yang dananya akan diganti jika tanaman telah menghasilkan. Pengelolaan perkebunan plasma akan diserahterimakan kepada petani plasma senilai biaya per unit (unit cost) yang ditetapkan oleh Pemerintah pada saat perkebunan plasma siap menghasilkan.

b. Company as avalist in the KKPA plasma of credit agreement with banks, Farmers engage with the obligation to sell their crops to the Company as well as to pay in installments receivable. Accordingly, the Company is creating the community to produce certain commodities, helping to conduct land clearing, providing seeds, fertilizers and other infrastructure funds will be replaced if the plant has produced. Management of plasma plantations will be handed over to farmers amount of unit costs set by the Government at the time of plasma plantation ready to yield.

c. Perusahaan senantiasa melakukan efisiensi atas pengadaan barang dan jasa melalui penetapan skala prioritas pengadaan dan membentuk Tim Pemantau Harga yang melakukan evaluasi atas harga dasar satuan barang. Upaya tersebut dilakukan guna mengantisipasi kenaikan harga barang serta mengurangi penggunaan modal kerja yang tidak semestinya. d. Dalam proses perijinan, Perusahaan berusaha untuk memenuhi secara lengkap dokumen yang diperlukan untuk pengurusan sehingga waktu dan biaya menjadi lebih efisien. Selain itu, berusaha untuk senantiasa mengikuti peraturan hukum yang berlaku sehingga kepastian hukum menjadi lebih baik. e. Perusahaan telah mengembangkan dan menerapkan sistem on-line pendataan aset tetap yang dimiliki yang tersebar lokasinya di seluruh unit-unit usaha (kebun dan pabrik); serta mengasuransikan beberapa aset vital yang dimiliki misalnya, aset-aset pabrik, bangunan dan alat-alat pengangkutan untuk meminimalisir risiko kerugian yang mungkin timbul dikemudian hari. Beberapa jenis asuransi lainnya, seperti asuransi jiwa dan berbagai bentuk jaminan bagi SDM dan Pengurus Perseroan untuk menjamin ketenangan, kenyamanan, dan kesungguhan bekerja bagi para pekerja dan pengurus Perseroan beserta keluarganya.

c. The Company continues to make efficiency on the procurement of goods and services through the establishment of procurement and establish a priority scale of Price Monitoring Team to evaluate the base unit price of goods. Efforts are made to anticipate price increases of goods and reduce the use of improper working capital. d. In the licensing process, the Company seeks to meet the complete documents needed for processing so that the time and cost become more efficient. In addition, trying to adhere to applicable laws so that legal certainty for the better.

f.

Perusahaan berusaha secara bertahap dan terus-menerus meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan efektivitas proses pengolahan produksi di pabrik-pabrik yang dimiliki melalui keikutsertaan dalam penerapan sistem manajemen mutu berstandar internasional, sebagaimana diuraikan dalam butir 1.10 berikut ini.

e. The Company has developed and implemented on-line data collection system assets owned locations spread across business units (plants and factories), and insure a vital asset owned for example, factory assets, building and transportation equipment for minimize the risk of loss which may arise in the future. Several other types of insurance such as life insurance and various forms of guarantees for HR and Management Company to ensure calm, comfort, and sincerity to work for workers and the management of the Company and their families. f.

The Company seeks a gradual and continuous increase efficiency, productivity and effectiveness of production process in factories owned by the participation in the implementation of international standard quality management system, as described in 1:10 below.

17

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

313


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan) 1.9.

Penerapan Good Corporate Governance Pengelolaan Risiko Usaha (lanjutan)

(GCG)

dan

Selanjutnya, manajemen Perusahaan saat ini mulai mengkaji pentingnya keberadaan fungsi manajemen risiko dalam struktur organisasi dengan tujuan utama agar beragam risiko yang (kemungkinan) dihadapi perusahaan menjadi lebih terukur dan dikelola dengan meminimumkan risiko yang tidak teridentifikasi dan sulit dikelola, serta secara langsung terkait dengan kinerja Perusahaan bila risiko tersebut menjadi kenyataan. 1.10. Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu (SMM)

GENERAL (continued) 1.9.

Implementation of Good Corporate Governance (GCG) and Business Risk Management (continued) Furthermore, the Company's management has started to assess the importance of risk management functions within the organizational structure with the main objective to various risks that (possibly) facing the company became more measured and managed by minimizing the risks that are not identified and difficult to manage, as well as directly related to company performance when that risk becomes reality.

1.10. Certification of Quality Management System

Sistem Manajemen Mutu (SMM) adalah sistem manajemen yang mengarahkan dan mengendalikan organisasi dalam hal mutu. Di Organisasi Standarisasi Internasional, SMM biasa disebut ISO 9001, di Indonesia disebut SNI ISO 9001, dan telah mengalami 3 (tiga) kali revisi, masing-masing revisi I tahun 1994 (ISO 9001 : 1994), revisi II tahun 2000 (ISO 9001 : 2000) dan revisi III tahun 2008 (ISO (9001 : 2008).

The Quality Management System (called SMM) is a management system that directs and controls an organization in terms of quality. In the International Organization for Standardization, SMM commonly referred to ISO 9001, in Indonesia called SNI ISO 9001, and has realize 3 (three) times the revision, the first revised year in 1994 (ISO 9001: 1994), the second revision in 2000 (ISO 9001: 2000) and the third revision in 2008 (ISO (9001: 2008).

Atas Rekomendasi penggunaan SMM SNI 9001:2008, perusahaan melakukan sertifikasi ulang atas SMM sertifikasi awal tahun 2008, dan hasilnya 8 (delapan) PMS yang dilakukan sertifikasi dinyatakan "LULUS" dan berhak menyandang SNI ISO 9001 versi 2008 (9001:2008) yang berlaku pada tanggal 12 Desember 2011 hingga 11 Agustus 2014 yang dikeluarkan oleh PT Tuv Nord Indonesia

on Recommendations use of QMS ISO 9001:2008, the company re-certification for QMS certification in early 2008, and the result is 8 (eight) who performed the certification PMS declared "PASS" and the right to hold the ISO 9001 version 2008 (9001:2008) applies to dated December 12, 2012 until August 11, 2014 issued by PT Tuv Nord Indonesia

Selain melakukan sertifikasi atas SNI ISO 9001:2008, perusahaan juga melakukan sertifikasi atas SMM SNI 14001 versi 2004 (ISO 14001:2004), dan hasilnya 3 (tiga) PMS dinyatakan "Lulus" dan berhak menyandang SNI ISO 14001:2004 yang berlaku mulai 12 Desember 2011 sampai dengan 12 November 2014 yang dikeluarkan oleh PT Tuv Nord Indonesia

In addition to performing certification of ISO 9001:2008, the company also conducts certification of QMS SNI 14001 version 2004 (ISO 14001:2004), and the result is 3 (three) PMS declared "Passed" and right to hold the ISO 14001:2004 with effect from 12 December 2011 to 12 November 2014 issued by PT Tuv Nord Indonesia

1.11. Struktur Organisasi

1.11. Organizational Structure

Struktur organisasi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) berdasarkan atas dan terdiri dari :

Organizational structure of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) based on and consists of:

a. Kantor Direksi, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/07/III/2009, tanggal 11 Maret 2009. b. Distrik Kalimantan Barat I, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/01/I/2009, tanggal 5 Januari 2009.

a.

c. Distrik Kalimantan Barat II, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/01/I/2009, tanggal 5 Januari 2009.

c.

d. Distrik Kalimantan Timur, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/01/I/2009, tanggal 5 Januari 2009.

d.

e. Distrik Kalimantan Selatan dan Tengah, sesuai Surat Keputusan Direksi No. 13.00/KPTS/01/I/2009, tanggal 5 Januari 2009.

e.

b.

Headquarter, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/07/III/2009, dated March 11, 2009. District of West Kalimantan I, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/01/I/2009, dated January 5, 2009. District of West Kalimantan II, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/01/I/2009, dated January 5, 2009. District of East Kalimantan, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/01/I/2009, dated January 5, 2009. District of South and Central Kalimantan, according to Board of Directors Decree No. 13.00/KPTS/01/I/2009, dated January 5, 2009.

18

314

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.11. Organizational Structure (continued)

1.11. Struktur Organisasi (lanjutan) Berikut ini bagan organisasi PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

The following organization chart of Nusantara XIII (Persero).

PT Perkebunan

RUPS

DEWAN KOMISARIS KOMITE AUDIT DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR

BAG TANAMAN BAG. PLASMA

BAG. PABRIK

DIREKTUR KEUANGAN & PEMASARAN

BAG. KEUANGAN

BAG. SEKRETARIS PERUSAHAAN & CSR

BAG.AKUNTANSI

BAG. PENGEMBANGAN SDM

BAG

BAG. INFRASTRUKTUR

DISTRIK KALBAR I

DIREKTUR PERENCANAAN & PENGEMBANGAN

DIREKTUR

BAGIAN PERENCANAAN STRATEGIS & CMR

BAG. SPI

BAG. PENGEMBANGAN USAHA

BAG.PENGADAAN

KANTOR PERWAKILAN

PENGAMANAN PERUSAHAAN

DISTRIK KALBAR II

DISTRIK KALTIM

1.12 Anak Perusahaan

DISTRIK KALSEL / TENGAH

1.12 Subsidiary Company

1.12.1. PT Kalianusa

1.12.1. PT Kalianusa

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) membentuk anak perusahaan melalui kerjasama dengan PT. Pupuk Kaltim (Persero), yaitu PT. Kalimantan Agro Nusantara (atau disingkat PT. Kalianusa) didirikan berdasarkan perjanjian usaha patungan No. 6766/SP-BTG/09 dan No. 13.00/04/V/2009, tanggal 04 Mei 2009 selanjutnya ditetapkan dalam akte pendirian No. 40, tanggal 14 September 2009 dengan Notaris Nurlaela, SH. MKN. yang telah disahkan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI. No. AHU. 50481.AH.11-01. Tahun 2009, tanggal 20 Oktober 2009

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) formed a subsidiary through cooperation with PT. Pupuk Kaltim (Persero), PT. Kalimantan Agro Nusantara or called PT. Kalianusa, established under joint venture agreement No. 6766/SP-BTG/ 09 and No. 13.00/04/V/2009 dated May 4, 2009 hereinafter set forth in its Articles No. 40 dated 14 September 2009 by Notary Nurlaela, SH. MKN. and has been approved by the Minister of Justice and Human Rights Republic of Indonesia No. AHU. 50481.AH.11-01. Tahun 2009 dated October 20, 2009.

Sesuai pasal 4 akta pernyataan keputusan rapat PT Kalimantan Agro Nusantara No. 75, tanggal 16 Februari 2011, bahwa modal dasar telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 100% saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 120.000.000.000 oleh masing-masing pemegang saham pendiri. Proporsi penyertaan modal PT. Kalianusa dengan komposisi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) adalah 51% sebanyak 61.200 saham senilai Rp61.200.000.000 dan PT. Pupuk Kaltim (Persero) adalah 49% sebanyak 54.000 saham senilai Rp54.000.000.000.

In accordance with article 4 Deed No. PT Kalimantan Agro Nusantara. 75, dated February 16, 2011, that capital has been subscribed and paid up capital of 100% shares of the total nominal value of Rp 120.000.000.000 by each of the founding shareholders. Proportion of capital PT. Kalianusa with the composition of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) is a 51% stake worth as much as 61 200 Rp61.200.000.000 and PT. Pupuk Kaltim (Persero) is a 49% stake worth some 54,000 Rp54.000.000.000.

19

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

315


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.12. Subsidiary Company (continued)

1.12. Anak Perusahaan (lanjutan)

1.12.1. PT Kalianusa (continued)

1.12.1. PT Kalianusa (lanjutan) Atas dasar kepemilikan saham 51% pada PT. Kalianusa dan peraturan perundang-undangan No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) maupun Kebijakan Akuntansi BUMN dari SK. Kementerian BUMN No.S-206/D4-MBU/2008, tanggal 7 Oktober 2008 yang mulai berlaku 1 Januari 2009, maka PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) menyajikan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 secara komparatif dengan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan PT. Kalimantan Agro Nusantara (Anak Perusahaan) untuk Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2011, bernomor HSR.IS/BO/18.KALIANUSALAI/12, tanggal 16 Maret 2012.

On the basis of 51% stake in PT. Kalianusa and No. legislation. 40 In 2007, on Limited Liability Companies and the Statement of Financial Accounting Standards (IAS) and the Accounting Policy of SK Enterprises. Ministry of Enterprise No.S-206/D4-MBU/2008, dated October 7, 2008 which came into force January 1, 2009, the PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) presenting consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011 with comparative statements financial statements for the year ended December 31, 2010 by the Independent Auditor's Report on financial Statement of PT. Kalimantan Agro Nusantara (Subsidiary) for the period ended December 31, 2011, n umbered HSR.IS/BO/18.KALIANUSA-LAI/12, dated March 16, 2012.

Berdasarkan Perjanjian Usaha Patungan antara PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) No. 6766/SP-BTG/09 dan 13.00/PUP/04/V/2009 dan Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Kalimantan Agro Nusantara, tanggal 24 Oktober 2009, nilai penyertaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sesuai dengan jumlah saham yang ditempatkan dan diambil bagian disetor penuh dalam bentuk aset proyek Kebun Sangata dan tunai.

Under the Joint Venture Agreement between PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) with PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) No. 6766/SP-BTG/09 and 13.00/PUP/04/V/2009 and Minutes of General Meeting of Shareholders (EGMS) PT Kalimantan Agro Nusantara, dated October 24, 2009, the inclusion of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) according to the number shares issued and fully paid-up taken part in the form of project assets and cash Sangata Estate.

Menurut Penilaian Aset Kebun Kelapa Sawit PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) yang berlokasi di Kecamatan Rantau Pulung dan Kecamatan Bengalan, Sangata, Kabupaten Kutai Timur yang dilakukan oleh penilai independen KJPP Sukardi, Israr & Rekan, surat No. 028L-PAT/TAP/VII/2009, sebagai berikut:

According to Palm Estate Asset Assessment PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) located in the District and District Overseas Pulung Bengalan, Sangata, East Kutai regency conducted by an independent appraiser KJPP Sukardi, Israr & Co, No letter. 028LPAT/TAP/VII/2009, as follows:

Uraian Tanah Luas 8.290 Ha. (lihat catatan 40, butir e) Tanaman Bibit sebanyak 714.399 pokok Tanaman Usia 1 th, 30 Ha Bangunan Prasarana (Jalan-jalan) Mesin dan Peralatan Perlengkapan Kantor Jumlah

Biaya Produksi/ Nilai Pasar/ Market Production Cost Market Value ( x Rp. 1.000) ( x Rp. 1.000) 5.388.500 5.388.500 8.386.400 570.000 337.170 240.300 2.789.970 164.720 17.877.060

Sesuai Risalah Rapat Direksi PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), dengan agenda pembahasan surat dari PT Kalimantan Agro Nusantara nomor : 003/DU/X/2009, tanggal 26 Oktober 2009, tentang Setoran Modal Dasar perseroan, diputuskan bahwa, penyertaan yang akan disetorkan kepada PT Kalimantan Agro Nusantara oleh PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) selaku pemegang saham sebesar total penyertaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dikurangi hasil penilaian Konsultan Appraisal atau sebesar Rp20.400.000.000-Rp17.758.450.000 atau bersih sama dengan Rp2.641.550.000.

8.386.400 498.300 327.060 227.240 2.782.610 148.340 17.758.450

Description Land 8.290 Hectare (see note 40, article e) Seed 714.399 origin Plantation of 1 year time Building Infrastructur (Roads) Equipment and Machine Office Equipment Total

Accordance Minutes of Meeting of Board of Directors in PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero), with the agenda of discussion letter from PT Kalimantan Agro Nusantara number: 003/DU/X/2009, dated October 26, 2009, concerning the basic capital of the company, it was decided that the shares which will be remitted to PT Kalimantan Agro Nusantara by PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) as a shareholder of the total investment in PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) minus the result of the assessment Appraisal Consultants or amount Rp20,400,000,000 - Rp17,758,450,000 or amount net Rp2,641,550,000.

20

316

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.12. Subsidiary Company (continued)

1.12. Anak Perusahaan (lanjutan)

1.12.1. PT Kalianusa (continued)

1.12.1. PT Kalianusa (lanjutan) Sisa kewajiban PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sebesar Rp 2.641.550.000 telah dilunasi tanggal 23 Nopember 2009, ditransfer langsung ke rekening PT Kalimantan Agro Nusantara di Bank Mandiri.

Remains of obligations PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amounting to Rp2,641,550,000 was paid on November 23, 2009, transferred directly to the account of PT Kalimantan Agro Nusantara at Bank Mandiri.

Kemudian berdasarkan pernyataan keputusan rapat PT Kalianusa yang telah diaktakan No. 75, tanggal 16 Februari 2011, Notaris Nurleila, SH., M.Kn, telah diambil keputusan :

Then based on the statement of decision in a meeting that has been notarized PT Kalianusa No. 75, dated February 16, 2011, Notary Nurleila, SH., M.Kn, has taken the decision: a. To approve the expenditure shares in the total number of deposits 80 000 shares, par value Rp1,000,000 that has been offered to the founding shareholders in a balanced with the ownership of shares and received and taken by each of the founding shareholders, so that the authorized capital has been issued and fully paid of 100% or some 120 000 shares with total nominal value of Rp120,000,000,000 by the founding shareholders who have taken part and share the details and the nominal value of shares as follows:

a. Menyetujui pengeluaran saham-saham dalam simpanan seluruhnya sejumlah 80.000 saham, bernilai nominal Rp1.000.000 yang telah ditawarkan kepada pemegang saham pendiri secara seimbang dengan pemilikan saham dan diterima serta diambil bagian oleh masing-masing pemegang saham pendiri, sehingga modal dasar telah ditempatkan dan disetor penuh sejumlah 100% atau sejumlah 120.000 saham dengan nilai nominal seluruhnya sebesar Rp 120.000.000.000 oleh pemegang saham pendiri yang telah mengambil bagian saham dan rincian serta nilai nominal saham sebagai berikut :

Keterangan/ Description

Lembar Saham/ Shares

% Kepemilikan/ Ownership

61.200 58.800 120.000

51 49 100

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) Jumlah Dari modal dasar ditempatkan dan disetor penuh oleh masing-masing pendiri : PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sebesar Rp 61.200.000.000 dan PT Pupuk Kalimantan Timur sebesar Rp 54.000.000.000. Kekurangan sebesar Rp 4.800.000.000 telah dilunasi pada tanggal 7 Februari 2012.

Nilai Modal Saham/ Share of Capital Value (Rp) 61.200.000.000 58.800.000.000 120.000.000.000

Of capital issued and fully paid by each founder: PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amounting to Rp61,200,000,000 and PT Pupuk Kalimantan Timur of Rp 54,000,000,000. Shortage of Rp4.800.000.000 was paid on February 7, 2012.

To approved the proposed increase in authorized capital of Rp120,000,000,000 to Rp480,000,000,000 with the provision of authorized changes to a new question will be set in the General Meeting of Shareholders Extraordinary, PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) and PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) obtain approval from their respective shareholders.

b. Menyetujui usulan peningkatan modal dasar dari Rp120.000.000.000 menjadi Rp480.000.000.000 dengan ketentuan perubahan modal dasar dimaksud barau akan ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa berikutnya setelah para pemegang saham yaitu PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dan PT Pupuk Kalimantan Timur (Persero) memperoleh persetujuan dari pemegang sahamnya masing-masing.

b.

Atas dasar kepemilikan saham 51% pada PT. Kalianusa dan peraturan perundang-undangan No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) maupun Kebijakan Akuntansi BUMN dari SK. Kementerian BUMN No.S-206/D4-MBU/2008, tanggal 7 Oktober 2008 yang mulai berlaku 1 Januari 2009, maka PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) menyajikan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 secara komparatif dengan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

Based on 51% shareholding in PT. Kalianusa and law code No. 40 of 2007 about Limited Companies and Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) and Accounting Policies for State Plantation based on Ministry of SOE letter No. S-206/D4MBU/2008 dated October 7, 2008 which effective date January 1, 2009, hence PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) present consolidated financial statement for the year ended December 31, 2011 in comparability with consolidated financial statement for the year ended December 31, 2010 .

21

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

317


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan)

GENERAL (continued) 1.12. Subsidiary Company (continued)

1.12. Anak Perusahaan (lanjutan)

1.12.1. PT Kalianusa (continued)

1.12.1. PT Kalianusa (lanjutan) Sesuai dengan Akta Pendirian Perusahaan No. 40, pasal 32 ayat 2, tanggal 14 September 2009, Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara RI No. S-70S/MBU/2009, tanggal 30 September 2009, Surat Direktur Utama PT Pupuk Kalimantan Timur No. 807A/DU-JKT/IX.2009, tanggal 7 September 2009 dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 24 Oktober 2009, susunan Komisaris dan Direksi sebagai berikut :

In accordance with the Deed of Establishment No.. 40, article 32 paragraph 2, dated September 14, 2009, the State Minister of State Owned Enterprises Decree no. S70S/MBU/2009, September 30, 2009, Letter of the President Director of East Kalimantan Fertilizer No. 807A/DU-JKT/IX.2009, September 7, 2009 and General Meeting of Shareholders (EGM) on 24 October 2009, the composition of Commissioners and Directors as follows:

DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama Komisaris Utama DIREKSI Direktur Utama Direktur Keuangan

: :

Ir. Robby Subianto Ir. Memed Wiramiharja

: :

: :

Drs. H. Ryadi Sulaiman H. Ahmad Muhadi

: :

BOARD OF COMMISSIONERS President Commissioner President Commissioner DIRECTORS President Director Finance Director

Dalam menjalankan usahanya Perseroan berkedudukan dan berkantor pusat di Thomas Square - Blok C-5, Jalan Yos Sudarso II No. 17, Sangata, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur.

Subsidiary company domicile and main office at Thomas Square - Block C-5, Jalan Yos Sudarso II No. 17, Sangata, Kabupaten Kutai Timur, East Kalimantan.

Saat ini, PT Kalianusa mengembangkan perkebunan inti (milik anak perusahaan) dan membina petani plasma dengan total areal tanaman, yaitu :

Now, PT Kalianusa develop nucleus plantation (owned by subsidiary company) and construct farmer of plasma with totally areal crop, that is : Luas (Ha) 2.500 730 3.230

Kebun Inti Kebun Plasma

Areal milik anak perusahaan seluruhnya merupakan perkebunan kelapa sawit, dan sampai dengan terbitnya laporan ini capaian penanaman baru kelapa sawit sebagai berikut :

Total areal konsesi perkebunan seluas 9.560 Ha (luas seluruhnya menurut ijin lokasi) yang sampai terbitnya laporan ini, HGU masih dalam proses pengurusan, dengan rincian sebagai berikut :

Lokasi Kebun

-

Kebun Inti Kebun Rantau Pulung Kebun Plasma Kebun Rantau Pulung Lain-lain Jumlah

Areal owned by subsidiary company entirely represent plantation of palm, and up to publishing of this report that performance of new cultivation of palm is the following :

Luas / Wide Area 300 1.800 400 30 700 3.230

Kebun Inti - Tahun Tanam 2019 Kebun Inti - Tahun Tanam 2010 Kebun Inti - Tahun Tanam 2011 Kebun Plasma - Tahun Tanam 2008 Kebun Plasma - Tahun Tanam 2010

Komoditas / Produk / Commodity / Product Kelapa Sawit Kelapa Sawit CPO & Inti Sawit

Nucleus Plant Plasma Plant

Nucleus plant - year plant 2009 Nucleus plant - year plant 2010 Nucleus plant - year plant 2011 Plasma plant - year plant 2008 Plasma plant - year plant 2010

Totalize areal of concession of plantation for the width of 9.560 Ha ( entirely according to location permission) what publishing of this report, HGU still in course of management, with the the following detail : Areal Areal Konsesi Tanaman Terpasang / Terpakai / Plant Location Concession Area Crop Area (Ha) (Ha) - Nucleus Plant 6.184 2.500 Kebun Rantau Pulung - Plasma Plant 1.500 780 Kebun Rantau Pulung - Others 1.876 Total 9.560 3.280

22

318

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

1.

UMUM (lanjutan)

1.12. Subsidiary Company (continued)

1.12. Anak Perusahaan (lanjutan)

1.12.1. PT Kalianusa (continued)

1.12.1. PT Kalianusa (lanjutan)

Kelompok Pegawai/Employee Groups

GENERAL (continued)

Menurut Jenjang Pendidikan (Orang)/ Level of Education (Persons) Jumlah/Total

Pegawai Tetap / Permanent Employee Pegawai Tidak Tetap / Non Permanent Employee Pegawai Kontrak Waktu Terbatas (PKWT)/ Limited Time Employees Contract Jumlah/Total

7

S1 4

D3 0

SLTA 3

SLTP 0

SD 0

8 30

3 8

0 1

5 15

0 5

0 1

45

15

1

23

5

1

Struktur organisasi Perusahaan yang belaku saat ini sebagaimana yang dituangkan dalam RKAP 2011, sebagai berikut :

1.12.2. PT. Nusantara Batulicin

Organization chart of PT Kalianusa going into effective until now according to RKAP 2011, the following :

1.12.2. PT. Nusantara Batulicin

PT. Nusantara Batulicin adalah anak perusahaan kerjasama antara PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan Pemkab Tanah Bumbu berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas Nomor 140, tanggal 16 Desember 2011 oleh Notaris Rasfienora Ronadinihari, SH., di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu. Pemegang Saham terbesar PT. Nusantara Batulicin adalah PTPN XIII (Persero) sebesar 51% dan Pemkab Tanah Bumbu sebesar 49%.

PT. Nusantara Batulicin is a subsidiary cooperation between PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) with Tanah Bumbu District Government based on the Deed of Establishment No. 140, dated December 16, 2011 by Notary Rasfienora Ronadinihari, SH., In Batulicin, District Tanah Bumbu. The largest shareholders of PT. Nusantara Batulicin is PTPN XIII (Persero) by 51% and Regency Land of Spices by 49%.

Maksud dan Tujuan Pendirian Perusahaan Adalah :

The purpose and objective is the establishment of the company

1. Melakukan sinergi dengan memanfaatkan sumberdaya alam yang melimpah di Kabupaten Tanah Bumbu melalui pembangunan dan pengelolaan kebun Karet dan Kelapa Sawit, Pabrik Pengolahan Karet dan Kelapa Sawit, Industri Hilir dan Industri pendukungnya.

1.

Perform synergy by using the rich natural resources in the District Tanah Bumbu through the development and management of rubber and oil palm plantation, Rubber Processing Plant and Palm Oil, Downstream Industry and Industry supporters.

usaha lainnya dalam bidang 2. Mengembangkan perkebunan, pertambangan, perdagangan, konstruksi, pariwisata, transportasi dan jasa lainnya.

2.

Develop other businesses in plantations, mining, trade, construction, tourism, transportation and other services.

23

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

319


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

1.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

UMUM (lanjutan)

1.

GENERAL (continued) 1.12. Subsidiary Company (continued)

1.12. Anak Perusahaan (lanjutan)

1.12.2. PT. Nusantara Batulicin (continued)

1.12.2. PT. Nusantara Batulicin (lanjutan) Modal ditempatkan dan disetor penuh sesuai Akta Pendirian : Keterangan/ Description

Issued and fully paid according to the Deed of

Lembar Saham/ Shares

% Kepemilikan/ Ownership

15.600 15.000 30.600

51 49 100

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) Pemkab Tanah Bumbu Jumlah Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Nusantara Batulicin tanggal 27 Desember 2011, susunan Dewan Direksi dan Komisaris :

Nilai Modal Saham/ Share of Capital Value (Rp) 15.600.000.000 15.000.000.000 30.600.000.000

Based on the Annual General Meeting of Shareholders Extraordinary of PT Nusantara Batulicin dated December 27, 2011, the Board of Directors and Commissioners:

:

Gusti Hidayat Baim Rahman

: :

BOARD OF COMMISSIONERS President Commissioner Commissioner

: :

Sunardi Taruna H. Akhmad Husaini

: :

DIRECTORS President Director Director

DEWAN KOMISARIS Komisaris Utama

:

Komisaris DIREKSI Direktur Utama Direktur

Struktur organisasi Perusahaan yang belaku saat ini sebagaimana yang dituangkan dalam RKAP 2011, disajikan di halaman berikutnya.

Company's organizational structure currently according to RKAP 2011, presented at the next page.

RUPS Dewan Komisaris Direktur Utama

Direktur Keuangan & Umum

Direktur Operasional & Pengembangan

Akuntansi

Kebun dan Pabrik Karet

Sekr.Perusahaan & Legal

Keuangan

Kebun dan Pabrik Sawit

SPI & CMR

SDM & Umum

Usaha Lainnya

Pengadaan & Pemasaran

Atas dasar kepemilikan saham 51% pada PT. Nusantara Batulicin dan peraturan perundang-undangan No. 40 Tahun 2007, tentang Perseroan Terbatas dan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) maupun Kebijakan Akuntansi BUMN dari SK. Kementerian BUMN No.S-206/D4-MBU/2008, tanggal 7 Oktober 2008 yang mulai berlaku 1 Januari 2009, maka PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) menyajikan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 secara komparatif dengan laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 berdasarkan Laporan Auditor Independen atas Laporan Keuangan PT. Nusantara Batulicin (Anak Perusahaan) untuk Periode yang berakhir tanggal 31 Desember 2011, bernomor HSR.IS/BO/33.NB-LAI/12, tanggal 30 Maret 2012.

On the basis of 51% stake in PT. Nusantara Batulicin and legislation number 40 Year 2007 regarding Limited Company and the Statement of Financial Accounting Standards (called PSAK) and the Accounting Policy of SK Enterprises. Ministry of Enterprise No.S-206/D4-MBU/2008, dated October 7, 2008 which came into force January 1, 2009, the PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) presenting consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011 with comparative statements financial statements for the year ended December 31, 2010 by the Independent Auditor's Report on financial Statement of PT. Nusantara Batulicin (Subsidiary) for the period ended December 31, 2011, n umbered HSR.IS/BO/33.NB-LAI/12, dated March 30, 2012.

24

320

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR 2. AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) YANG BERLAKU EFEKTIF MULAI TANGGAL 1 JANUARI 2011

INTERPRETATION AND APPLICATION OF STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS REVISED (PSAK AND ISAK) FROM THE EFFECTIVE DATE OF 1 JANUARY 2011

Perusahaan telah menerapkan PSAK Revisi dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang mulai berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011 pada laporan keuangan ini yang berlaku secara prospektif, yaitu:

The Company has applied PSAK Revision and Interpretation of Financial Accounting Standards ("ISAK") whith effective date on or after January 1, 2011 on the financial statements is applicable prospectively, that is:

PSAK 1 (Revisi 2009): Penyajian Laporan Keuangan

PSAK 1 (Revised 2009): Presentation of Financial Statements This PSAK introduces new terminology (including the revised title of the financial statements) and changes in format and presentation of financial statements that affect the Company's financial statements are as follows:

PSAK ini memperkenalkan terminologi baru (termasuk revisi judul atas laporan keuangan) dan perubahan format dan penyajian laporan keuangan yang mempengaruhi penyajian laporan keuangan Perusahaan antara lain sebagai berikut: -

Neraca berubah nama menjadi Laporan Posisi Keuangan.

-

-

Laporan Laba Rugi berubah nama menjadi Laporan Laba Rugi Komprehensif. Istilah kewajiban menjadi liabilitas, dan hak minoritas menjadi kepentingan non-pengendali.

-

-

-

This PSAK has also resulted in some additional disclosures in the consolidated financial statements of the Company. Recognition and measurement of assets, liabilities, revenues and expenses the Company has not changed. Some accounts of income and expense recognized directly in equity companies are now recognized in comprehensive income as "other comprehensive income". In addition, PSAK also change the representation of non-controlling interests of the presented between liabilities and equity be presented as part of equity. The Company has chosen to present comprehensive income statement in the form of one report, which is a comprehensive consolidated income statement.

PSAK ini juga mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan Perusahaan. Pengakuan dan pengukuran aset, liabilitas, pendapatan dan beban Perusahaan tidak mengalami perubahan. Beberapa akun pendapatan dan beban yang diakui langsung di bagian ekuitas Perusahaan sekarang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif sebagai “Pendapatan Komperehensif Lain”. Selain itu, PSAK ini juga mengubah penyajian kepentingan non-pengendali dari disajikan di antara liabilitas dan ekuitas menjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan laba rugi komprehensif dalam bentuk satu laporan, yaitu laporan laba rugi komprehensif konsolidasi. ●

PSAK 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas".

PSAK 2 (Revised 2009): Cash Flow Statements

PSAK ini memberikan tambahan pengaturan mengenai arus kas dari beberapa transaksi serta keuntungan atau kerugian dari transaksi tersebut yang tidak diatur secara eksplisit oleh PSAK 2 sebelumnya. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. •

This PSAK provides additional settings on the cash flow of some transactions and gains or losses from these transactions are not regulated explicitly by PSAK 2 before. The application of PSAK does not provide a significant impact on the Company's consolidated financial statements. •

PSAK 3 (Revisi 2010), "Laporan Keuangan Interim".

PSAK 4 (Revisi 2009): Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri PSAK ini menghapuskan pengaturan bahwa entitas anak tidak dikonsolidasi apabila pengendalian dimaksudkan untuk sementara atau dibatasi oleh suatu restriksi jangka panjang. Berdasarkan PSAK ini semua entitas anak harus dikonsolidasikan apabila perusahaan mempunyai pengendalian atas entitas anak dan keberadaan hak suara potensial harus diperhitungkan dalam menilai keberadaan pengendalian. Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

PSAK 3 (Revised 2010): Interim Financial Statement This PSAK introduced two (2) forms of interim financial statements, interim financial statements are complete and concise interim financial statements. PSAK provides guidance regarding the minimal components, the format and content of the report, as well as the comparative reporting period in the interim financial report. The Company has chosen to present the complete financial statements in preparing the consolidated interim financial statements of the Company.

PSAK ini memperkenalkan 2 (dua) bentuk laporan keuangan interim, yaitu laporan keuangan interim lengkap dan laporan keuangan interim ringkas. PSAK ini memberikan panduan mengenai komponen minimal, format dan isi laporan, serta periode pelaporan komparatif dalam laporan keuangan interim. Perusahaan telah memilih untuk menyajikan laporan keuangan lengkap dalam penyajian laporan keuangan interim konsolidasi Perusahaan. •

Balance Sheet changed its name to Statements of Financial Position. Income Statement changed its name to the Statements of Comprehensive Income. The term "kewajiban" became "liabilitas" , and minorities interest into non-controlling interests.

PSAK 4 (Revised 2009): Consolidated and Separate Financial Statements This PSAK eliminates the stipulation that the subsidiary are not consolidated when control is intended for temporary or limited by a long-term restriction. Under PSAK is all subsidiaries should be consolidated if a company has control over the subsidiary and the existence of potential voting rights should be taken into account in assessing the presence of control. This does not affect the application of PSAK consolidated financial statements of the Company.

25

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

321


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR 2. AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) YANG BERLAKU EFEKTIF MULAI TANGGAL 1 JANUARI 2011 (lanjutan)

INTERPRETATION AND APPLICATION OF STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS REVISED (PSAK AND ISAK) FROM THE EFFECTIVE DATE OF 1 JANUARY 2011 (continued) •

PSAK 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi".

This PSAK identifies operating segments based on internal management reports are reviewed regularly by the Company operating decision maker. PSAK also make some changes to the methodology and format of segment reporting. The impact of PSAK these consolidated financial statements because the Company The company is relatively small set of reporting operating segments based on PSAK 5 (Revised 2009) with a primary reporting segment is business segment under PSAK No. 5 previously. The application of PSAK This resulted in some additional disclosures in the consolidated interim financial statements of the Company.

PSAK ini mengidentifikasikan segmen operasi berdasarkan laporan internal manajemen yang direview secara regular oleh pengambil keputusan operasional Perusahaan. PSAK ini juga melakukan beberapa perubahan atas metodologi dan format dari pelaporan segmen. Dampak dari PSAK ini atas laporan keuangan Perusahaan relatif kecil, karena Perusahaan menetapkan pelaporan segmen operasi berdasarkan PSAK 5 (Revisi 2009) sama dengan bentuk primer pelaporan segmen, yaitu segmen usaha berdasarkan PSAK 5 sebelumnya. Penerapan PSAK ini mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. •

PSAK 7 (Revisi 2010), "Pengungkapan Pihak yang Berelasi".

PSAK ini mengubah istilah “Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa” menjadi “Pihak-pihak Berelasi”, selain itu PSAK ini memperjelas definisi pihak-pihak berelasi dan menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, sehingga mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori. Penerapan PSAK ini mengakibatkan penambahan pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. •

PSAK 8 (Revisi 2010): Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

PSAK ini mengatur mengenai kapan Perusahaan menyesuaikan laporan keuangannya untuk peristiwa setelah periode pelaporan dan pengungkapan yang dibuat Perusahaan tentang tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit dan peristiwa setelah periode pelaporan. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan. PSAK 15 (Revisi 2009): Investasi Pada Entitas Asosiasi

PSAK ini menambahkan pengaturan mengenai akuisisi aset tak berwujud yang merupakan bagian dari kombinasi bisnis, juga mengenai penentuan masa manfaat ekonomis untuk aset tak berwujud yang dapat terbatas maupun tidak terbatas. Aset tak berwujud dengan masa manfaat tak terbatas tidak diamortisasi dan harus diuji untuk penurunan nilai aset setiap tahun. Penerapan PSAK memberikan dampak yang signifikan pada laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. (lihat catatan 17)

PSAK 8 (Revisi 2010): Subsequent Events PSAK is set on when the company adjust its financial statements for events after the reporting period and the disclosure made ​on the date of the Company authorized to published financial statements and the events after the reporting period. PSAK does not affect the Company's consolidated financial statements.

PSAK 15 (Revised 2009): Investment in Associates Company PSAK is determined that a significant influence not only based on the percentage existing holdings, but must pay attention to potential voting rights. In addition, the application the equity method under PSAK eliminates the amortization of goodwill. The application of PSAK does not have a significant impact on the Company's consolidated interim financial statements.

PSAK 19 (Revisi 2010): Aset Tak Berwujud

PSAK 7 (Revised 2010): Related Parties Disclosures PSAK is changing the term "Parties Have a Special Relationship" to "relate Parties', in addition to clarifying the definition of PSAK these parties relate to and refine the guidelines for disclosure of the parties relate to relationships, transactions and balances, including a commitment. Standards also provide an explanation that the members of key management personnel are those relationships, so it requires disclosure of key management personnel compensation for each of the categories. This resulted in the addition of application of PSAK disclosures in the consolidated financial statements.

PSAK ini menentukan bahwa pengaruh signifikan tidak hanya berdasarkan persentase kepemilikan yang ada, tetapi harus memperhatikan hak suara potensial. Selain itu, penerapan metode ekuitas berdasarkan PSAK ini menghapuskan amortisasi atas goodwill. Penerapan PSAK ini tidak memberikan dampak yang signifikan pada laporan keuangan interim konsolidasian Perusahaan. •

PSAK 5 (Revised 2009): Operating Segment

PSAK 19 (Revised 2010): Intangible assets PSAK added regulation on the acquisition of intangible assets that are part from business combinations, as well as on the determination of useful lives for intangible assets which can be finite or infinite. Intangible assets with infinite useful life not amortized and should be tested for impairment of assets each year. The application of PSAK significant impact on the consolidated financial statements. (see note 17)

26

322

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR 2. AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) YANG BERLAKU EFEKTIF MULAI TANGGAL 1 JANUARI 2011 (lanjutan)

INTERPRETATION AND APPLICATION OF STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS REVISED (PSAK AND ISAK) FROM THE EFFECTIVE DATE OF 1 JANUARY 2011 (continued) •

PSAK 23 (Revisi 2010): Pendapatan PSAK ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan PSAK 23 sebelumnya, namun PSAK ini sudah dilengkapi dengan lampiran yang diadopsi dari Appendix IAS 18. Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.

PSAK 25 (Revisi 2009): Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

PSAK does not change much compared with PSAK 23 before, but this PSAK already equipped with an attachment that was adopted from the appendix of IAS 18. The application of PSAK is not affect the Company's consolidated financial statements. •

PSAK 48 (Revisi 2009): Penurunan Nilai Aset PSAK ini memberikan pengaturan beberapa hal yang belum diatur di PSAK 48 sebelumnya diantaranya, beberapa aset tertentu yang harus diuji untuk penilaian penurunan nilai setiap tahunnya walaupun tidak ada indikasi penurunan nilai, pengaturan mengenai arus kas masa depan yang menggunakan valuta asing, dan cara melakukan pengujian penurunan nilai atas goodwill. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasi Perusahaan.

ISAK 17 mengharuskan Perusahaan untuk tidak membalik rugi penurunan nilai yang diakui pada periode interim sebelumnya yang berkaitan dengan goodwill atau investasi pada instrumen ekuitas atau aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan. ISAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. •

PSAK 57 (Revisi 2009): Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

PSAK 58 (Revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan. PSAK ini memberikan pengaturan lebih jelas mengenai pengklasifikasian dan persyaratan aset tidak lancar menjadi aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual dan operasi yang dihentikan serta penyajian dan pengungkapan atas operasi yang dihentikan.

ISAK 17: Interim Financial Report and Impairment ISAK 17 requires the Company to not reverse an impairment loss recognized in previous interim period relating to the goodwill or investments in equity instruments or financial assets are carried at cost. ISAK this does not affect report Company's consolidated financial statements.

PSAK ini memberikan pengaturan lebih jelas mengenai provisi, yang harus diakui Perusahaan apabila memenuhi syarat-syarat tertentu, selain itu PSAK ini juga mengatur lebih rinci masalah provisi yang berhubungan dengan restrukturisasi Perusahaan. Penerapan PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. •

PSAK 48 (Revisi 2009): Impairment Aset PSAK provides the setting a few things that are not already in the previous PSAK 48 among others, some specific assets that should be tested for impairment assessment of each year, although there is no indication of impairment, the setting of future cash flows who uses foreign currency forward, and how to perform impairment testing on goodwill. PSAK does not affect the Company's consolidated financial statements.

ISAK 17: Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

PSAK 25 (Revised 2009): Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors PSAK provides guidance in accounting policy election when there is no PSAK that are specifically applies to transactions, events or other conditions. PSAK also requires retrospective application of an accounting policy other than required by the application of PSAK early or impractical to determine the period specific effects or the cumulative impact changes. PSAK does not affect the Company's consolidated financial statements.

PSAK ini memberikan panduan pemilihan kebijakan akuntansi ketika tidak ada PSAK yang secara khusus berlaku untuk transaksi, peristiwa atau kondisi lainnya. PSAK ini juga mengharuskan penerapan retrospektif atas suatu kebijakan akuntansi, kecuali disyaratkan lain oleh penerapan PSAK awal atau tidak praktis untuk menentukan dampak periode spesifik atau dampak kumulatif perubahan tersebut. PSAK ini tidak mempengaruhi laporan keuangan konsolidasi Perusahaan. •

PSAK 23 (Revised 2010): Revenue

PSAK 57 (Revised 2009): Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets IAS provides a clearer regulation concerning the provisions, which must be recognized by the Company if they meet certain conditions, in addition to PSAK is also set more detailed problem provisions relating to the restructuring of the Company. The application of IAS is not affect the Company's consolidated financial statements.

PSAK 58 (Revised): "Held for Sale Non-current Assets and Discontinued Operations". This PSAK provides more details on the regulation and classification of non-current assets requirement to be noncurrent assets held for sale and discontinued operations as well as presentation and disclosure of discontinued operations.

27

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

323


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

2.

PENERAPAN PERNYATAAN DAN INTERPRETASI STANDAR 2. AKUNTANSI KEUANGAN REVISI (PSAK DAN ISAK) YANG BERLAKU EFEKTIF MULAI TANGGAL 1 JANUARI 2011 (lanjutan)

INTERPRETATION AND APPLICATION OF STATEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARDS REVISED (PSAK AND ISAK) FROM THE EFFECTIVE DATE OF 1 JANUARY 2011 (continued)

Berikut ini perubahan atas standar dan interpretasi standar yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2011, tetapi tidak relevan bagi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan:

Here are the amendments to standards and interpretations are mandatory standards applied to the first time on or after January 1, 2011, but irrelevant to the consolidated financial statements company:

• • • • • • • •

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PSAK 12 (Revisi 2009): Bagian Partisipasi Dalam Ventura Bersama. PSAK 22 (Revisi 2010): Kombinasi Bisnis. ISAK 7: Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus. ISAK 9: Perubahan Atas Liabilitas Aktivitas Purna Operasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa. ISAK 11: Distribusi Non-kas Kepada Pemilik. ISAK 12: Pengendalian Bersama Entitas - Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer. ISAK 14: Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web. ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a.

b.

PSAK 12 (Revised): "Section Participation in Joint Venture".

• • •

PSAK 22 (Revised): "Bussiness Combination". ISAK 7 : "Consolidation of Special Purpose Entities". ISAK 9 : "Amendments to Full Operations Liability, Liability Restoration and Similar Liabilities". ISAK 11, "Asset Distribution noncash To Owner". ISAK 12, "Jointly Controlled Entities: Non-monetary Contributions by Venturers". ISAK 14, "Intangible Assets : Web Sites Expenses". ISAK 10, "Customers Loyalty Program".

• • • •

3.

Pernyataan Kepatuhan

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a.

The Statement of Compliance

Laporan keuangan ini telah disajikan mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) yang telah konvergen dengan IFRS (International Financial Report Standard) serta Pedoman Akuntansi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan berbasis IFRS.

These financial statements have been prepared in reference to the Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) set by the Indonesia Institute of Certified Public Accountants (IAPI) has converging with IFRS (International Financial Report Standard) and Accounting Guidelines State-Owned Enterprises (SOEs) Plantation based IFRS.

Laporan Keuangan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2011 disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 27 Februari 2012.

The Financial Statement of PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) prepared by the Board of Directors in 2011 and completed on February 27, 2012.

Penyajian Laporan Keuangan

b.

Presentation of Financial Statements

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini, kecuali untuk laporan arus kas adalah dasar akrual dan berdasarkan biaya perolehan (historical cost) , kecuali aset dan liabilitas keuangan yang merupakan instrumen keuangan serta beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masingmasing akun tersebut.

Basis of preparation of these consolidated financial statements, except for the statement of cash flows is based on the accrual basis and the cost of acquisition (historical cost), unless the assets and financial liabilities are financial instruments and certain accounts which are based on other measurements, as described in accounting policy for each account them.

Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan setara kas mencakup kas, kas pada bank, dan investasi jangka pendek yang akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi cerukan.

Cash flow statement prepared using the direct method (direct method) the cash flows into operating, investing and financing activities. For the purpose of reporting cash flows, cash and cash equivalents include cash on hand, cash at bank and short-term investments that will mature within three months or less, net of overdrafts.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia, dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi:

In the preparation of consolidated financial statements in accordance with financial accounting standard in Indonesia requires estimates and assumptions that affect:

• nilai aset dan kewajiban dilaporkan, dan pengungkapan atas aset dan kewajiban kontinjensi pada tanggal laporan keuangan konsolidasi, • jumlah pendapatan dan beban selama periode pelaporan.

• value of reported assets and liabilities, and disclosure of contingent assets and liabilities on the consolidated financial statements, • revenues and expenses during the reporting period.

28

324

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING b.

3.

Penyajian Laporan Keuangan (lanjutan)

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES b.

Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata uang rupiah. Aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ditranslasi ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal laporan posisi keuangan.

c.

d.

Although these estimates are based on management's best knowledge of the event and the current action, the results may differ resulting in the amount originally estimated. The reporting currency used in preparation of the consolidation financial statements is Indonesian Rupiah (IDR). Monetary Assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted at the middle exchange rate of Bank Indonesian prevailing at the financial position statements date. c.

Prinsip-Prinsip Konsolidasi

Presentation of Financial Statements (continued)

Consolidation Principles

Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan perusahaan beserta anak perusahaan yang berada di bawah pengendalian perusahaan.

The consolidated financial statements include the financial statements of the company and its subsidiaries which are controlled by the company.

Dalam hal pengendalian terhadap anak perusahaan dimulai atau diakhiri dalam suatu tahun tertentu, maka hasil usaha anak perusahaan yang diperhitungkan ke dalam laporan keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil pada saat pengendalian tersebut mulai diperoleh hingga saat pengendalian atas anak perusahaan itu berakhir.

In terms of control over subsidiaries began or ended in a given year, the results of operations of subsidiaries are included in the consolidated financial statements only from the date that control commenced until the date control ceased.

Pengendalian dianggap ada bilamana perusahaan menguasai lebih dari lima puluh persen (50%) hak suara di anak perusahaan, atau induk perusahaan dapat menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari anak perusahaan, atau mempunyai kemampuan untuk memberhentikan atau menunjuk mayoritas anggota dewan direksi di anak perusahaan.

Control is achieved where the company controls more than fifty percent (50%) of the voting rights in a subsidiary, or parent company can decide financial and operating policies of an enterprise, or has the ability to terminate or appoint a majority of members of the board of directors at its subsidiaries.

Hak pemegang saham non sepengendali dalam ekuitas dan laba bersih anak-anak perusahaan yang dikonsolidasikan disajikan secara tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasi.

Minority shareholders in the equity and results of operations of consolidated subsidiaries are presented separately in the consolidated financial statements.

Bagian proporsional pemegang saham non sepengendali atas ekuitas anak perusahaan disajikan dalam akun “Hak pemegang saham minoritas pada anak-anak perusahaan yang dikonsolidasikan” dalam laporan posisi keuangan konsolidasi, kecuali disebutkan lain dalam kesepakatan, apabila bagian non sepengendali atas rugi bersih kumulatif anak perusahaan telah melebihi jumlah penyertaannya, maka selisih tersebut akan menjadi tanggungan Perusahaan.

The proportionate share of non under common shareholders in the equity of subsidiaries included in "the minority shareholders in subsidiaries that are consolidated" in the consolidated statement of financial position, unless otherwise stated in the agreement, if the non-control are the cumulative net loss of subsidiaries have been exceeded number of shares, then the excess will be borne by the Company.

Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasikan telah dieliminasi.

All significant intercompany accounts and transactions between consolidated entities have been eliminated.

Ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi ini telah diterapkan secara konsisten oleh anak-anak perusahaan.

Highlights of significant accounting policies used in the preparation of these consolidated financial statements have been consistently applied by the subsidiaries.

Akuntansi Grup

d.

Group Accounting

Anak Perusahaan

Subsidiary Company

Semua anak perusahaan dikonsolidasikan. Anak perusahaan adalah suatu entitas (termasuk Entitas Bertujuan Khusus) dimana Grup memiliki kepemilikan sebesar lebih dari setengah hak suara atau mampu menentukan kebijakan keuangan dan operasional.

All consolidated subsidiaries. Subsidiary is an entity (including Specific Aims Entity) which the Group has ownership of more than half the voting rights or be able to determine the financial and operational policies.

29

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

325


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

d.

Akuntansi Grup (lanjutan)

SUMMARY (continued) d.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Group Accounting (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan)

Subsidiary Company (continued)

Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau libilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan dicatat sebagai goodwill.

Subsidiaries are consolidated from the date control of the subsidiary switch to the Group and are no longer consolidated from the date control is no longer owned by the Group. In the acquisition of subsidiaries recorded use purchase method. Acquisition cost is measured at fair value of assets given, shares issued or liabilities are taken over on the date of acquisition, plus costs directly associated with the acquisition. Excess acquisition costs over fair value of net assets of subsidiaries is recorded as goodwill.

Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali apabila biaya perolehan tidak dapat diperoleh kembali. Jika diperlukan, kebijakan akuntansi anak perusahaan diubah agar konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup.

Transactions between companies within the Group, balances and unrealized profits from transactions between companies within the Group, are eliminated. Unrealized losses are also eliminated unless acquisition cost can not be recovered. If necessary, accounting policies of subsidiaries changed to be consistent with the accounting policies applied by the Group.

Perusahaan Asosiasi

Associated Company

Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak sampai mengendalikan entitas-entitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi.

Associated companies are all entities which the Group has significant influence, but not to control these entities. Within this group generally have the between 20% and 50% voting rights. Investments in associates are recorded using the equity method and initially recorded at cost. Group investment in associates includes goodwill (net of accumulated depreciation) were identified at the time of acquisition.

Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, termasuk piutang yang tidak dijamin lainnya, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui liabilitas atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.

Groups interest on profits or losses of associated companies acquired after the date of acquisition is recognized in the consolidated interim comprehensive income statements. Cumulative gains or losses after the date of acquisition will affect the carrying value of investments. When the Group for the losses in associated companies equals or exceeds the ownership of associated companies, including unsecured receivables others, the Group does not recognize further losses, unless the Group has admitted liability or made payments on behalf of associated companies.

Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. Apabila diperlukan, kebijakan akuntansi perusahaan asosiasi diubah agar konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam Grup.

Unrealized profit from transactions between the Group with associated companies, are eliminated for the amount that reflects the proportion of ownership in the company's group association. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of a decline in value of the transferred assets. Where necessary, accounting policies of associated companies changed to be consistent with the accounting policies applied in the Group.

30

326

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

d.

Akuntansi Grup (lanjutan)

SUMMARY (continued) d.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Group Accounting (continued)

Anak Perusahaan (lanjutan)

Subsidiary Company (continued)

Anak perusahaan dikonsolidasikan sejak tanggal kendali atas anak perusahaan tersebut beralih kepada Grup dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal kendali tidak lagi dimiliki oleh Grup. Dalam mencatat akuisisi anak perusahaan digunakan metode pembelian. Biaya akuisisi diukur sebesar nilai wajar aset yang diserahkan, saham yang diterbitkan atau libilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi, ditambah biaya yang berkaitan secara langsung dengan akuisisi. Kelebihan biaya akuisisi atas nilai wajar aset bersih anak perusahaan dicatat sebagai goodwill.

Subsidiaries are consolidated from the date control of the subsidiary switch to the Group and are no longer consolidated from the date control is no longer owned by the Group. In the acquisition of subsidiaries recorded use purchase method. Acquisition cost is measured at fair value of assets given, shares issued or liabilities are taken over on the date of acquisition, plus costs directly associated with the acquisition. Excess acquisition costs over fair value of net assets of subsidiaries is recorded as goodwill.

Transaksi antar perusahaan dalam Grup, saldo dan keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antar perusahaan dalam Grup, dieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi, kecuali apabila biaya perolehan tidak dapat diperoleh kembali. Jika diperlukan, kebijakan akuntansi anak perusahaan diubah agar konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Grup.

Transactions between companies within the Group, balances and unrealized profits from transactions between companies within the Group, are eliminated. Unrealized losses are also eliminated unless acquisition cost can not be recovered. If necessary, accounting policies of subsidiaries changed to be consistent with the accounting policies applied by the Group.

Perusahaan Asosiasi

Associated Company

Perusahaan asosiasi adalah seluruh entitas dimana Grup mempunyai pengaruh signifikan, tetapi tidak sampai mengendalikan entitas-entitas tersebut. Dalam hal ini Grup umumnya memiliki antara 20% sampai 50% hak suara. Investasi pada perusahaan asosiasi dicatat dengan metode ekuitas dan pada awalnya dicatat sebesar biaya perolehan. Investasi Grup pada perusahaan asosiasi mencakup juga goodwill (dikurangi akumulasi penurunan nilai) yang diidentifikasi pada saat akuisisi.

Associated companies are all entities which the Group has significant influence, but not to control these entities. Within this group generally have the between 20% and 50% voting rights. Investments in associates are recorded using the equity method and initially recorded at cost. Group investment in associates includes goodwill (net of accumulated depreciation) were identified at the time of acquisition.

Bagian Grup atas keuntungan atau kerugian perusahaan asosiasi yang diperoleh setelah tanggal akuisisi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif interim konsolidasian. Kumulatif keuntungan atau kerugian setelah tanggal akuisisi akan mempengaruhi nilai tercatat investasi. Apabila bagian Grup atas kerugian dalam perusahaan asosiasi menyamai atau melebihi bagian kepemilikannya dalam perusahaan asosiasi, termasuk piutang yang tidak dijamin lainnya, Grup tidak mengakui kerugian lebih lanjut, kecuali Grup telah mengakui liabilitas atau melakukan pembayaran atas nama perusahaan asosiasi.

Groups interest on profits or losses of associated companies acquired after the date of acquisition is recognized in the consolidated interim comprehensive income statements. Cumulative gains or losses after the date of acquisition will affect the carrying value of investments. When the Group for the losses in associated companies equals or exceeds the ownership of associated companies, including unsecured receivables others, the Group does not recognize further losses, unless the Group has admitted liability or made payments on behalf of associated companies.

Keuntungan yang belum direalisasi dari transaksi antara Grup dengan perusahaan asosiasi, dieliminasi sebesar jumlah yang mencerminkan proporsi kepemilikan Grup dalam perusahaan asosiasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi kecuali transaksi tersebut memberikan bukti adanya penurunan nilai aset yang dialihkan. Apabila diperlukan, kebijakan akuntansi perusahaan asosiasi diubah agar konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam Grup.

Unrealized profit from transactions between the Group with associated companies, are eliminated for the amount that reflects the proportion of ownership in the company's group association. Unrealized losses are also eliminated unless the transaction provides evidence of a decline in value of the transferred assets. Where necessary, accounting policies of associated companies changed to be consistent with the accounting policies applied in the Group.

30

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

327


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

e.

f.

SUMMARY (continued) e.

Transaksi Dalam Mata Uang Asing

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Transactions in Foreign Currency

Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi atas selisih kurs yang timbul dari transaksi tersebut, akan dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Transactions in foreign currencies are recorded at the exchange rate prevailing at the date of the transaction. On the statement of financial position, assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah by Bank Indonesia middle rate prevailing on that date. Gains or losses incurred on foreign exchange arising from the transaction, will be credited or charged to comprehensive income for the year.

Kurs tengah Bank Indonesia pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009 masingmasing sebesar Rp.9.068 dan Rp.8.991 dan Rp 9.400 setiap 1 US Dollar.

Bank Indonesia middle rate on December 31, 2011 and 2010, and January 01/December 2009 respectively Rp 9.068 and Rp.8.991 and Rp 9.400 for USD 1.00.

Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

f.

Transactions with Related Parties

Pihak-pihak berelasi sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010) adalah orang atau Entitas yang terkait dengan Entitas pelapor.

The relate parties in accordance with PSAK No. 7 (Revised 2010) is a person or entity associated with the reporting entity.

1) Orang atau anggota keluarga terdekat yang mempunyai relasi dengan Entitas pelapor jika orang tersebut:

1)

a) b) c)

Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Entitas pelapor; Memiliki pengaruh signifikan atas Entitas pelapor; atau

a)

Personil manajemen kunci Entitas pelapor atau Entitas induk Entitas pelapor.

c)

2) Suatu Entitas berelasi dengan Entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: a)

Person or immediate family member who has a relationship with the reporting entity if the person is:

b)

2)

Have control or joint control over the reporting entity; Have a significant influence on the reporting entity; or Key management personnel of the reporting entity or parent entity of the reporting entity.

An entity is related to the reporting entity if it meets one of the following:

Entitas dan Entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya Entitas induk, Entitas anak, dan Entitas anak berikutnya terkait dengan Entitas lain). Suatu Entitas adalah Entitas asosiasi atau ventura bersama dari Entitas lain (atau Entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana Entitas lain tersebut adalah anggotanya).

a)

Kedua Entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama. d) Satu Entitas adalah ventura bersama dari Entitas ketiga dan Entitas yang lain adalah Entitas asosiasi dari Entitas ketiga. Seluruh transaksi signifikan dengan pihak-pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga normal, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan.

c)

The second entity is a joint venture of the same third party. d) One entity is a joint venture of a third entity and another entity is the entity association of a third entity. Entire significant transactions with related parties relate to, whether or not conducted at an interest rate or the normal prices, terms and conditions with third parties, are disclosed in the financial statements.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan No. 39

All transactions and balances are material to the parties relate disclosed in the notes to financial statements No.39

b)

c)

b)

Reporting entities are entities and members of the same business group (ie parent entity, Entity children, and the next child entity associated with another entity). An entity is a joint venture entity or association of another entity (or associate or joint venture entity that is a member of a group of business, other entity which is a member).

31

328

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.

g.1.

Instrumen Keuangan

SUMMARY (continued) g.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Financial Instruments

Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Penyajian dan Pengungkapan", dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), "Instrumen Keuangan : Pengakuan dan Pengukuran", yang menggantikan PSAK No. 50, "Akuntansi Investasi Efek Tertentu" dan PSAK No. 55 (Revisi 1999), "Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai" untuk Laporan Keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.

The Company has adopted PSAK No. 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", and PSAK No. 55 (Revised 2006), "Financial Instruments: Recognition and Measurement", which replaces PSAK No. 50, "Accounting for Certain Investments in Securities" and PSAK No. 55 (Revised 1999), "Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities" for the Financial Report ended on 31 December 2011.

1) PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, yang berisi persyaratan pengungkapan instrumen keuangan dan kriteria informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan pengungkapan diterapkan berdasarkan klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, yakni aset keuangan, liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian bunga, dividen, keuntungan dan kerugian yang terkait; dan situasi tertentu dimana saling hapus aset dan liabilitas keuangan diizinkan. PSAK ini juga mewajibkan pengungkapan atas, antara lain, informasi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan kebijakan akuntansi atas instrumen keuangan. Stándar ini menggantikan PSAK 50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”

1)

PSAK 50 (Revised 2006), "Financial Instruments: Presentation and Disclosure", which contains the requirements for disclosure of financial instruments and criteria for information to be disclosed. The disclosure requirements are applied in the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, namely financial assets, financial liabilities and equity instruments; classification of interest, dividends, gains and losses associated; and specific situations where offsetting financial assets and liabilities are allowed. This PSAK also requires disclosure of, among other things, information concerning factors that influence the selection of accounting policies for financial instruments. This standard replaces PSAK 50 (Revised 1999) "Accounting for Certain Investments in Securities"

2) PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, yang menetapkan dasar-dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan dan kontrak-kontrak pembelian atau penjualan instrumen non-keuangan. PSAK ini menjelaskan di antaranya definisi derivatif, kategori instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penentuan kriteria lindung nilai. Standar ini menggantikan PSAK 55 (Revisi 1999) “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Lindung Nilai’.

2)

PSAK 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement ", which established the basics of recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and contracts of purchase or sale of non-financial instruments. This PSAK describes derivatives of these definitions, categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting criteria and determination of the hedge. This standard replaces PSAK 55 (Revised 1999) "Accounting for Derivative Instruments and Hedging '.

Aset Keuangan

g.1

Aset keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset keuangan tersedia untuk dijual, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode keuangan.

Financial Assets Financial assets within the scope of PSAK No. 55 (Revised 2006) are classified as financial assets measured at fair value through profit or loss, loans and receivables, held to maturity investments or financial assets available for sale, whichever is appropriate. The Company determines the classification of financial assets at initial recognition and, when allowed and appropriate, re-evaluate the classification of these assets at the end of each financial period.

Pengakuan awal

Initial Recognition

Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah (dalam hal investasi yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi) biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan pengiriman aset dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. Aset keuangan Perusahaan meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, instrumen keuangan yang memiliki dan tidak memiliki kuotasi, instrumen keuangan derivatif dan aset keuangan lancar, serta tidak lancar lainnya.

Financial assets are initially recognized at fair value plus (in the case of investments which are not measured at fair value through profit and loss) that transaction costs are directly attributable. The purchase or sale of financial assets that require delivery of assets within a period specified by regulation or custom prevailing in the market (a common trade) are recognized on trade date, the date the Company committed to buy or sell the asset. The Company's financial assets include cash and cash equivalents, accounts receivable and other receivables, financial instruments that have and do not have the quotation, derivative financial instruments and current financial assets, as well as other non-current.

32

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

329


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

g.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

g.

Financial Instruments (continued)

g.1.

Aset Keuangan (lanjutan)

g.1

Financial Assets (continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :

POLICIES

Measurement after Initial Recognition awal

Measurement of financial assets after initial recognition depends on the classification as follows:

1) Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba-rugi (fair value through profit and loss [“FVTPL”])

1) Financial assets are measured at fair value through income statement (fair value through profit and loss ["FVTPL"])

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam laporan neraca pada nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi. Derivatif yang melekat pada kontrak utama dicatat sebagai derivatif yang terpisah apabila karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama, dan kontrak utama tersebut tidak dinyatakan dengan nilai wajar. Derivatif melekat ini diukur dengan nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada laporan laba rugi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuanketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang akan diperlukan.

Financial assets are measured at fair value through profit and loss, including financial assets for trading and financial assets are determined at the time of initial recognition to be measured at fair value through profit or loss. Financial assets classified as trading securities, if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative assets are also classified as trading, unless they are designated as effective hedging instruments. Financial assets are measured at fair value through profit or loss is presented in the consolidated balance sheet at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in earnings. Derivatives embedded in host contracts are recorded as separate derivatives when the characteristics and risks are not closely related to the main contract, and the host contract is not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in earnings. The revaluation occur only if there is a change in the terms of the contract that significantly alter the cash flow that will be required.

2) Loans and receivables

2) Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate) . Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi. Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lainnya, piutang hubungan istimewa, aset keuangan lancar lainnya, piutang jangka panjang dan aset keuangan tidak lancar lainnya Perusahaan termasuk dalam kategori ini. •

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determined payments, which do not have a quotation in an active market. Financial assets are measured at amortized cost (amortized cost) by using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the income statement when the loans granted and receivables derecognized or impaired, as well as the amortization process. Cash and cash equivalents, accounts receivable and other receivables, receivables from related parties, other current financial assets, long-term receivables and other non-current financial assets of the Company included in this category. •

Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta penempatan investasi jangka pendek yang jangka waktunya kurang dari atau sama dengan 3 (tiga) bulan, sejak tanggal penempatan dan tidak dalam kondisi dijadikan jaminan.

Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consist of cash on hand and in banks, and short term investments which mature within a period of not more than 3 (three) months, since placement and not in the condition of collateral.

33

330

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

g.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

g.

Financial Instruments (continued)

g.1.

Aset Keuangan (lanjutan)

g.1

Financial Assets (continued)

POLICIES

Measurement after Initial Recognition (continued)

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

2) Loans and receivables (continued)

2) Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan) • Piutang

• Receivables

Piutang Usaha adalah jumlah tagihan yang diberikan dalam transaksi bisnis pada umumnya. Jika pembayaran piutang diharapkan selesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama), piutang tersebut dikelompokkan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang tersebut disajikan sebagai aset tidak lancar.

Accounts Receivable is the amount of bills provided in the transaction of business in general. If the payment of receivables expected to be completed within one year or less (or in the normal operation of the business cycle if longer), the receivables are classified as current assets. If not, the accounts are presented as non-current assets.

Piutang usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif, dikurangi dengan provisi untuk penurunan nilai.

Trade receivables are recognized initially at fair value and subsequently remeasured at amortized cost using the effective interest rate method, less provision for impairment.

Penyisihan piutang tak tertagih didasarkan kepada tingkat kolektibilitas dan kondisi debitur selama 3 - 5 tahun sebelumnya dan sampai saat ini penilaian tingkat kolektibilitas dilakukan secara individual masing-masing debitur, antara lain penilaian didasarkan atas pertimbangan, antara lain :

Allowance for doubtful accounts based on the collectibility and condition of the debtor during the 35 years before and up to date assessment of the collectibility done individually each debtor, including the assessment is based on the consideration of, among others:

-

Debitur sudah tidak beroperasi ; Langkah konfirmasi sudah dilakukan, namun tidak pernah ada jawaban, dan alamat debitur sudah tidak dapat dilacak. Piutang tersebut telah diajukan ke KP2LN, tetapi sampai saat ini belum ada penyelesaiannya.

- Debtor is not in operation; - Confirmation step has been done, but there was never any answer, and the address of the debtor is not traceable. - Receivable has been forwarded to KP2LN, but until now there is no solution.

Penghapusbukuan piutang harus mendapat persetujuan lebih dahulu Komisaris sesuai dengan Anggaran Dasar, berdasarkan salah satu kriteria pokok berikut ini : • Telah dinyatakan pailit berdasarkan putusan Pengadilan, bagi debitur yang berbentuk badan usaha. • Piutang tersebut telah dinyatakan oleh PUPLN / Pengadilan tidak dapat ditagih. • Dokumen pendukung tagihan kepada pelanggan hilang dan tidak diperoleh dokumen pengganti yang sah dan relevan.

Accounts receivable write-off must be approved by the Commissioner in accordance with the Articles of Association, according to one of the following basic criteria: • It has been declared bankrupt by court decisions, for the debtor the form of business.

Piutang yang telah dihapusbukukan, dicatat secara ekstra-komtabel dan tidak menghilangkan kewajiban penagihan. Apabila ternyata piutang tersebut dapat dibayar / dilunasi oleh debitur, dicatat dan diklasifikasikan dalam akun “pendapatan diluar usaha”.

Receivables previously written, recorded komtabel extra-billing and does not eliminate liability. If it turns out the receivables are paid / payable by the debtor, are recorded and classified as "extraordinary income".

Pada tanggal 31 Desember 2011 Aset Keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah Kas dan Setara Kas, Piutang usaha, Piutang lain-lain dan Piutang antar Badan Hukum.

On December 31, 2011 Financial assets are classified as loans and receivables are given Cash and cash equivalents, receivables, Other receivables and receivables between the legal entity.

-

• The receivable has been stated by PUPLN / Court can not be billed. • The supporting documents to the customer bill is lost and not found a replacement document is legitimate and relevant.

34

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

331


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

g.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

g.

Financial Instruments (continued)

g.1.

Aset Keuangan (lanjutan)

g.1

Financial Assets (continued)

POLICIES

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal (lanjutan)

Measurement after Initial Recognition (continued)

3) Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity [“HTM”])

3)

Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Perusahaan tidak memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 4) Aset keuangan tersedia untuk dijual (available for sale [“AFS”])

Investments held to maturity ["HTM"]

Non-derivative financial assets with fixed or predetermined payment and maturity are classified as HTM has been established when the Company has the positive intention and ability to hold these financial assets to maturity. After initial measurement, HTM investments are measured at amortized cost using the effective interest rate method. This method uses the effective interest rates appropriately discounting the estimated future cash receipts over the expected life of the financial assets to the net carrying value (net carrying amount) of financial assets. Gains and losses are recognized in the income statement when the investments are derecognized or impaired, as well as through the amortization process. The Company has no investments held to maturity for the year ended December 31, 2011 and 2010.

4) Financial assets available for sale ["AFS"]

Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam ekuitas sampai investasi tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas akan direklas ke laporan laba rugi sebagai penyesuaian reklasifikasi.

AFS financial assets are non-derivative financial assets designated as available for sale or not classified in the three previous categories. After initial measurement, AFS financial assets are measured at fair value with gains or unrealized losses recognized in equity until the investment is derecognized. At that time, the cumulative gain or loss previously recognized in equity will be reclassified into earnings as a reclassification adjustment.

Jika Perusahaan memiliki investasi diklasifikasikan sebagai AFS, maka :

yang

If the Company has the following investments are classified as AFS, then:

• Investasi saham yang nilai wajarnya tidak tersedia dengan pemilikian modal kurang dari 20%, dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar biaya perolehan. Penerapan nilai wajar bilamana memungkinkan menggunakan mark to model, dengan mendapatkan Rencana Jangka Panjang investee, dan diperhitungkan dengan metode tingkat rata-rata arus kas masuk bersih selama 3-5 tahun kedepan yang didiskonto dengan menggunakan metode suku bunga efektif (effective interest rate) .

• Investments in stock market values ​are not available to the ownership of capital is less than 20%, and other long-term investments are stated at cost. Application of fair value whenever possible to use mark to model, by obtaining the Long Term Plan of the investee, and calculated with the method of the average level of net cash inflow over the next 3-5 years are discounted using the effective interest rate.

• Investasi saham ekuitas yang nilai wajarnya tersedia dengan pemilikan modal kurang dari 20% dan yang diklasifikasikan dalam kelompok AFS, dicatat sebesar nilai wajarnya.

• Investment in equity shares with a fair market value of the equity interest of less than 20% and which are classified as AFS, is recorded at fair value.

berikut

35

332

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

g.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

g.

Financial Instruments (continued)

g.2.

Liabilitas Keuangan

g.2.

Financial Liability

POLICIES

Penghentian pengakuan aset keuangan

Termination of Recognition of Financial Assets

Perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau Perusahaan mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dan dari aset keuangan; atau tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar arus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima melalui suatu kesepakatan yang memenuhi persyaratan tertentu. Ketika Perusahaan mentransfer aset keuangan, maka Perusahaan mengevaluasi sejauh mana Perusahaan tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut.

The Company to stop the recognition of financial assets, if and only if the contractual rights to cash flow from financial assets expire; or contractual right to transfer the Company to receive cash flows derived from assets and financial; or retains the contractual right to receive cash flows from of financial assets but also bear contractual liability to pay the received cash flows to one or more recipients through an agreement that meets certain requirements. When the Company transfers the financial asset, the Company evaluates the extent to which the Company retains the risks and benefits of ownership of financial assets are.

Liabilitas Keuangan dikelompokkan ke dalam kategori :

Financial Liabilities are grouped into categories:

1) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif

1)

Financial liabilities measured at fair value through profit or loss is a comprehensive financial liabilities that are traded. Financial liabilities are classified as financial liabilities that are traded if the acquisition is intended to be sold or bought back in the near future and there is evidence of a tendency to take profits in the short term. There are no financial liabilities that are classified as financial liabilities that are traded on the date of December 31, 2011 and 2010.

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif adalah liabilitas keuangan yang diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan jika perolehannya ditujukan untuk dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti adanya kecenderungan untuk mengambil keuntungan dalam jangka pendek. Tidak ada liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. 2) Liabilitas Keuangan yang Perolehan Diamortisasi

Diukur

dengan

Biaya

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain utang usaha, utang bank, jaminan pelanggan.

Financial Liabilities Measured at Fair Value Through Profit and Loss Comprehensive

2)

Financial Liabilities are Measured by Amortized Cost Financial liabilities that are not classified as financial liabilities measured at fair value through comprehensive income and are classified in this category are measured at amortized cost. Financial liabilities measured at amortized cost, among others, accounts payable, bank debt, guarantees the customer.

Pengakuan Awal

Initial Recognition

Liabilitas keuangan dalam lingkup PSAK No. 55 (Revisi 2006) dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif, pinjaman dan hutang, atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Perusahaan menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka pada saat pengakuan awal. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal pinjaman dan hutang, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities within the scope of SFAS No.. 55 (Revised 2006) can be categorized as financial liabilities measured at fair value through comprehensive income, loans and debt, or derivatives that are designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Company determines the classification of financial liabilities on initial recognition. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in terms of loans and debts, including transaction costs that are directly attributable.

Liabilitas keuangan Perusahaan meliputi hutang usaha dan hutang lainnya, biaya yang masih harus dibayar, hutang jangka panjang dan hutang pihak berelasi, instrumen keuangan derivatif, serta liabilitas keuangan lancar dan tidak lancar lainnya.

The Company's financial liabilities include trade payables and other payables, accrued expenses, long-term debt and related party debt, derivative financial instruments, as well as current financial liabilities and other non-current.

36

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

333


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

SUMMARY (continued)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

g.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

g.

Financial Instruments (continued)

g.2.

Liabilitas Keuangan (lanjutan)

g.2.

Financial Liability (continued)

g.3.

Pengukuran Setelah Pengakuan Awal

Measurement after Initial Recognition

Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut :

Measurement of financial liabilities depending on the classification as follows:

• Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. • Pinjaman dan Hutang

• Financial liabilities measured at fair value through profit and loss, including financial obligations for trading and financial liabilities are determined at the time of initial recognition to be measured at fair value through comprehensive income statements. Financial liabilities classified as trading securities, if they are acquired for the purpose of sale or repurchase in the near future. Derivative liabilities are also classified as trading, unless they are designated as effective hedging instruments. Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the comprehensive income statement.

Setelah pengakuan awal, pinjaman dan hutang yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat kewajiban tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.

After initial recognition, borrowings and interest bearing debt is subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method. Gains and losses are recognized in the comprehensive income statement when the liability is derecognized as well as through the amortization process.

• Loans and Debt

Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan

Termination of Recognition of Financial Liabilities

Perusahaan menghentikan pengakuan liabilitas keuangan jika, dan hanya jika, liabilitas Perusahaan dihentikan, dibatalkan atau kadaluwarsa.

Company to stop the recognition of financial liabilities if, and only if, the Company's liability terminated, canceled or expires.

Saling-Hapus dari Instrumen Keuangan

g.3.

Nilai Wajar Instrumen Keuangan

g.4.

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi keuangan adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value) , perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models) , dan model penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar tidak dapat ditentukan dengan andal menggunakan teknik penilaian, maka investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan pada biaya perolehan setelah dikurangi penurunan nilai.

Off-setting from Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are off- set each other and the net amount reported in the consolidated balance sheet if, and only if, at this time have the right of legal force to conduct mutually-delete on the amount that has been recognized and there is intention to settle on a net basis, or to realize the asset and completing their obligations simultaneously.

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling-hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan neraca jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling-hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan kewajibannya secara simultan. g.4.

POLICIES

Fair Value of Financial Instruments The fair value of financial instruments traded in active markets at the financial positoin statements date is based on market price quotations or quotation price the seller / dealer (bid price for long positions and ask price for short positions), without taking into account transaction costs. If the bid price and the current ask price is not available, then the last transaction price is used to reflect the latest evidence of fair value, as long as there are no significant changes in the economy since the transactions. For all financial instruments that are not listed on an active market, except for investments in equity instruments that do not have the quotation price, the fair values ​determined using valuation techniques. Valuation techniques include present value techniques (net present value), comparison to similar instruments that have observable market price, the option pricing model, and other valuation models. In terms of fair value can not be reliably determined by using valuation techniques, investment in equity instruments that do not have price quotations stated at cost net of impairment.

37

334

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. g.4.

SUMMARY (continued)

ACCOUNTING

POLICIES

g.

Financial Instruments (continued)

Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan) Penyesuaian Risiko Kredit

g.4.

Fair Value of Financial Instruments (continued) Credit Risk Adjustment Firms adjust prices in a market that is more profitable to reflect the counterparty credit risk differences between instruments traded in those markets with instruments that assessed for the position of financial assets. In determining the fair value of financial liabilities position, Company credit risk associated with the instrument must be taken into account.

g.5.

Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan

Penurunan Nilai dari Aset Keuangan

g.6.

Pada setiap akhir periode pelaporan Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. • Aset keuangan diamortisasi

dicatat

pada

biaya

perolehan

Amortized Cost of Financial Instruments Cost is amortized calculated using the effective interest method less any allowance for decline in value and payment of principal or value that can not be billed. The calculation is considered a premium or discount on acquisition and includes transaction fees and expenses that are part and parcel of the effective interest rate.

Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metoda suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. g.6.

SIGNIFICANT

Instrumen Keuangan (lanjutan)

Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi kewajiban keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrumen harus diperhitungkan. g.5.

OF

Impairment of Financial Assets At the end of each reporting period the Company evaluates whether there is objective evidence that financial asset or group of financial assets are impaired. • Financial assets are recorded at amortized cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Perusahaan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika Perusahaan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka mereka memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

For loans and receivables are recorded at amortized cost, the Company first determines whether there is objective evidence of impairment of individually significant financial assets individually, or collectively for financial assets that amount is not significant on an individual basis. If the Company determines there is no objective evidence of impairment in value of financial assets are assessed on an individual basis, regardless of financial assets is significant or not, then they put those assets into a group of financial assets that have similar credit risk characteristics and assess the impairment of the group as a collective. A decline in asset value is assessed individually, and for that impairment losses recognized or is recognized, not included in the collective assessment of impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa, kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the carrying value of assets with a present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not happened).

Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.

The present value of estimated future cash flows discounted using the effective interest rate beginning of the financial asset. If the loans and receivables which have variable interest rates, the discount rate for measuring any impairment loss is the current effective interest rate.

Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah kerugian diakui dalam laporan laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang telah dikurangi, berdasarkan suku bunga efektif aset tersebut.

The carrying amount of the asset is reduced through the use of the allowance account and the amount of losses recognized in the income statement. Interest income is recognized based on the carrying value of which has been reduced, based on the effective interest rate of the asset.

38

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

335


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g.

Instrumen Keuangan (lanjutan)

g.7.

Penghentian Pengakuan Aset dan Kewajiban Keuangan (lanjutan)

g.8.

SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING (continued) Financial Instruments (continued) g. g.7.

POLICIES

Termination of Recognition of Financial Assets and Liabilities (continued)

Aset Keuangan (lanjutan)

Financial Assets (continued)

Ketika Perusahaan telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Perusahaan.

When the Company has transferred the rights to receive cash flows from a financial asset or been a party to the agreement, and does not transfer substantially and do not have all the risks and benefits of financial assets and still have control over those assets, the financial assets are recognized for involvement sustained by such financial assets. Ongoing involvement in the form of collateral for the transferred asset is measured by the lower of the value of the assets transferred to the maximum value of the payments received may be repaid by the Company.

Liabilitas Keuangan

Financial Liabilities

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat kewajiban tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substantial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu kewajiban yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing kewajiban diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.

Financial liability is derecognized when the obligation is terminated or canceled or expires. When an existing financial liability is replaced by another financial liability from the same lender with substantially different terms, or substantially modify the terms of an obligation that currently exists, the exchange or modification is treated as a termination of early recognition of liability and the recognition of new liabilities, and the difference between the carrying amount of each liability recognized in comprehensive income.

Hutang usaha adalah kewajiban untuk membayar atas barang atau jasa yang telah diperoleh dari pemasok dalam transaksi bisnis pada umumnya. Hutang usaha dikelompokkan sebagai liabilitas jangka pendek apabila pembayaran jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (atau dalam siklus normal operasi dari bisnis jika lebih lama). Jika tidak, hutang usaha tersebut disajikan sebagai liabilitas jangka panjang.

Trade payables are liabilities to pay for goods or services obtained from suppliers who have been in business transactions in general. Trade payables are classified as short-term liability if the payment is due within one year or less (or in the normal operation of the business cycle if longer). If not, trade payables is presented as a long-term liabilities.

Hutang usaha pada awalnya diakui pada nilai wajar dan kemudian diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

Trade payables are initially recognized at fair value and then measured at amortized cost using the effective interest method. g.8.

Instrumen Keuangan Derivatif

Derivative Financial Instruments

Perusahaan menandatangani kontrak swap valuta asing, swap suku bunga, dan instrumen lainnya yang diperbolehkan, jika dianggap perlu, untuk tujuan mengelola risiko perubahan nilai tukar mata uang asing dan suku bunga yang berasal dari hutang jangka panjang dan hutang obligasi Perusahaan dalam mata uang asing. Instrumen keuangan derivatif tersebut tidak ditetapkan untuk suatu hubungan lindung nilai yang memenuhi syarat (qualifying hedge relationship) dan pada awalnya diakui pada nilai wajar pada tanggal kontrak derivatif ditandatangani dan kemudian diukur kembali pada nilai wajarnya. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat memiliki nilai wajar positif dan sebagai liabilitas keuangan apabila memiliki nilai wajar negatif.

The Company signed a currency swap contracts, interest rate swaps and other instruments are allowed, if deemed necessary, for the purpose of managing the risk of changes in foreign currency exchange rates and interest rates are derived from long-term debt and bonds denominated in a foreign company. Derivative financial instruments are not assigned to a hedging relationships that qualify and are initially recognized at fair value on the date a derivative contract is signed and then remeasured at fair value. Derivatives are recorded as financial assets at fair value as positive and financial liability if it has a negative fair value.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif. Aset dan liabilitas derivatif disajikan masing-masing sebagai aset dan liabiltias lancar.

Gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the period are not eligible for hedge accounting are recognized immediately in the comprehensive income statement. Derivative assets and liabilities of each are presented as current assets and liabiltias.

40

336

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

h.

i.

Hutang-Piutang Antar Badan Hukum

SUMMARY (continued) h.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Payables - Receivables Inter-Agency Law

Hutang-Piutang antar badan hukum adalah hutang-piutang yang timbul sebagai akibat dari transaksi nonusaha dengan pihak-pihak yang berelasi. Pihak-pihak berelasi yang dimaksud adalah hubungan antar entitas BUMN perkebunan.

Payable - Accounts Receivable between-corporate debt receivables are incurred as a result of non-business transactions with related parties which relate. The parties which relate to the entity meant is the relationship between state-owned plantations.

Hutang-Piutang antar badan hukum terdiri dari antara lain :

Payables - Receivables consist of inter-agency law include:

1. Hutang-Piutang yang berasal dari transaksi di luar usaha melalui rekening antar badan hukum yang dilakukan pelunasan piutang secara reguler, misalnya piutang atas pengobatan dan biaya rumah sakit untuk karyawan. Penyelesaian atas piutang tersebut dapat berupa kas atau aset nonkeuangan lainnya;

1.

Payables - Receivables from outside the business transactions through the account of betweenentity receivable payment made ​on a regular basis, such as accounts receivable on medical and hospital expenses for employees. Settlement of accounts receivable may be either cash or other non-financial assets;

2. Hutang-Piutang yang berupa modal kerja.

2.

Payable - Accounts receivable in the form of working capital.

Piutang antar badan hukum yang akan dilakukan pelunasan secara reguler diklasifikasikan sebagai piutang antar badan hukum jangka pendek dan tidak perlu dilakukan uji penurunan nilai untuk menentukan cadangan kerugian penurunan nilai piutang.

accounts receivable betweenentity will be a regular repayment of between theentity accounts receivable are classified as short-term legal and does not need to be tested to determine impairment impairment loss reserve accounts.

Piutang antar badan hukum yang berupa modal kerja diklasifikasikan sebagai piutang antar badan hukum jangka panjang dan perlu dilakukan uji penurunan nilai untuk menentukan cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Metode untuk menentukan cadangan kerugian penurunan nilai piutang adalah secara individual.

accounts receivable between theentity in the form of working capital between the accounts receivable are classified as long-term legal and necessary tests to determine impairment impairment loss reserve accounts. Methods for determining the impairment loss reserve accounts are individually.

Hutang antar badan hukum diukur pada nilai wajarnya (pada umumnya nilai nominal), karena tidak ada komponen biaya transaksi.

payable between theentity is measured at fair value (nominal value in general), because there is no transaction cost components. i.

Persediaan

Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value ).

Inventories are stated at the lower of cost or net realizable value.

Biaya persediaan meliputi semua biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. 1). Biaya pembelian Dalam hal persediaan diperolah dari pihak luar yang kemudian diproses lebih lanjut oleh entitas, maka biaya pembelian sebesar harga pembelian (termasuk ongkos angkut dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan sampai barang tersebut diterima di tempat) setelah dikurangi diskon dan sebagainya, termasuk pajak yang tidak bisa direstitusi. Dalam hal persediaan diperoleh dari internal entitas, maka biaya pembelian sebesar jumlah tercatat yang ditransfer (transfer cost) berdasarkan rata-rata terimbang untuk dioleh lebih lanjut menjadi persediaan. Untuk persediaan yang diperoleh dari hasil aset tanaman tahunan dan aset tanaman semusim, biaya pembelian persediaan/biaya input berupa biaya penyusutan dari aset tanaman tahunan dan aset tanaman semusim.

The cost of inventories includes all costs of purchase, conversion costs and other expenses incurred until the inventory is in the current condition and location. 1) Puchase Cost - In the case inventory are obtained from outside sources and then further processed by the entity, then the purchase cost of the purchase price (including freight and other costs incurred until the goods are received at the place) after deducting discounts and etc., including the tax can not be restituted. - In the case inventory acquired from an internal entity, the purchase cost of the carrying amount transferred (transfer cost) based on the average terimbang to dioleh further into inventory. -

For the inventory of assets derived from the annual crop and crop assets, the purchase cost of inventory / cost input in the form of asset depreciation and asset perennial crops.

41

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

337


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

i.

SUMMARY (continued) i.

Persediaan (lanjutan)

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Inventories (continued)

2). Biaya konversi terdiri dari : Biaya yang secara langsung terkati unit persediaan yang diproduksi, yang terdiri dari :

-

OF

2) Conversion costs consist of: - Costs that are directly produced is related to inventory unit, which consists of:

a. biaya tenaga kerja langsung; b. biaya bahan baku langsung lainnya. Overhead produksi yang gterdiri dari : a. overhead produksi yang bersifat variabel. b. overhead produksi yang bersifat tetap, yaitu (i) alokasi overhead produksi tetap didasarkan produksi tetap didasarkan pada kapasitas normal fasilitas produksi; (ii) kapasitas normal adalah produksi rata-rata yang diperkirakan akan tercapai selama suatu periode atau musim dalam keadaan normal, dengan memperhitungakan hilangnya kapasitas selama pemerliahaan terencana; (iii) overhead produksi yang dimaksud adalah overhead yang terjadi di kebun/pabrik/unit.

a Direct Labour .b Raw materials and other direct costs. - Production overheads consist of: a production overheads which are variable. .b production overheads are fixed, are: (i) allocation of fixed production overheads based production remains based on the normal capacity of production facilities; (ii) Normal capacity is the average production is expected to be achieved during a period or season under normal circumstances, taking into account the loss of capacity for planned maintenance; (iii) production overhead is the overhead that occurs in the garden / plant / unit.

3). Biaya lain-lain Biaya lain-lain yang dapat dibebankan ke persediaan jika biaya tersebut timbul agar persediaan berada dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipakai atau dijual.

3)

Other expenses Other costs that can be charged to the inventory if the cost was incurred for inventory is in place and ready for use or sale.

Biaya perolehan persediaan hasil jadi terdiri dari semua biaya yang dikeluarkan untuk Tanaman Menghasilkan (seperti biaya pemupukan, biaya pemeliharaan dan biaya panen), dan biaya pengolahan (termasuk biaya olah lanjut) serta biaya umum (biaya tidak langsung) yang timbul di kebun dan pabrik.

The cost of finished-goods inventory measured by calculating all costs related to the Mature Plantations (such as fertilizing cost, maintenance fost and harvesting cost); processing cost (includes refinery processing cost); and general expenses (indirect cost) disbursed in the estates and factories.

Keseluruhan biaya tersebut diperhitungkan dengan nilai persediaan pada awal periode dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average) untuk menentukan harga perolehan persediaan hasil jadi.Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.

Those costs are calculated with inventory at the beginning period using weighted average method to obtain the cost of finished-goods inventory at the end of the period. Net realizable value is the estimated selling price in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and selling expenses.

Persediaan bahan baku dan pelengkap dicatat berdasarkan harga perolehan dan pemakaiannya diakui menggunakan metode rata-rata bergerak (moving average method) . Persediaan bahan baku dan pelengkap yang tidak dapat digunakan lagi berdasarkan berita acara penilaian bagian teknis terkait digolongkan dalam aset lain-lain.

Inventories of raw materials and supplementary recorded at cost and its use is recognized using the method of moving average. Inventories of raw materials and complement that can not be used again based on news events related to the assessment of technical parts are classified in other assets.

Penyisihan penurunan nilai atas persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan persediaan pada tanggal laporan posisi keuangan (neraca).

Allowance for impairment value of obsolete inventories is determined using the periodic review of the inventory on the financial position statements (balance sheet) date.

Persediaan yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha diklasifikasikan ke persediaan tidak produktif dalam kelompok aset tidak lancar lainnya dan disajikan sebesar nilai setelah dikurangi penurunan nilai (impairment) . Lihat catatan 17.

Inventories are not used in operations are classified into non-productive inventory in the other non-current assets and stated at their net decline in value (impairment). See note 17.

42

338

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

j.

Aset Dimiliki Untuk Dijual

SUMMARY (continued) j.

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Asset Held for Sale

Aset dimiliki untuk dijual berasal dari aset tidak lancar yang akan dijual daripada terus dipergunakan.

Assets held for sale are from non-current assets to be sold rather than continue to be used.

Persyaratan suatu aset dapat diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual :

The requirements an asset can be classified as assets available for sale:

1. aset tersedia untuk segera dijual dalam kondisinya sekarang; 2. kondisi sekarang aset tersebut sesuai dengan persyaratan dalam suatu penjualan untuk aset tersebut; dan 3. penjualan tersebut harus kemungkinan besar terjadi.

1.

Kondisi yang mengindikasikan bahwa penjualan kemungkinan besar terjadi, yaitu :

Conditions which indicate that the sale would likely occur, namely:

1. adanya komitmen dari manajemen perusahaan terhadap rencana penjualan aset tersebut termasuk sudah ada persetujuan dari pemengang saham; 2. manajemen perusahaan harus sudah mengadakan suatu program aktirf untuk mencari pembeli dan menyelesaikan rencana penjualan tersebut; 3. aset tersebut harus dipasarkan secara aktif pada harga yang pantas sesuai dengan nilai wajar kininya; 4. penjualan diperkirakan terjadi dalam waktu satu tahun dari tanggal klasifikasi. Penjualan dapat dilakukan lebih dari satu tahun, dan aset tersebut tetap diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual jika : a. penundaan tersebut disebabkan oleh peristiwa atau keadaan di luar kendali perusahaan; dan b. terdapat cukup bukti bahwa perusahaan tetap berkomitmen atas rencana penjualan tersebut. 5. tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan rencana penjualan harus mengindikasikan bahwa kemungkinan terjadinya perubahan signifikan atau pembatalan rencana penjualan tersebut sangat kecil.

1.

2. 3.

2.

3. 4.

5.

Aset yang ditinggalkan sementara tidak termasuk aset dimiliki untuk dijual karena akan digunakan di masa mendatang.

k.

OF

Biaya Dibayar Dimuka

-

the commitment of the management company of the proposed sale of existing assets including the approval of shareholders; management company must have conducted an active program to locate a buyer and completing the sales plan; those assets must be actively marketed at a reasonable price in accordance with the fair value of Sales are expected to happen within one year from the date of classification. Sales can be conducted more than one year, and the fixed assets classified as held for sale if: a. The delay caused by events or circumstances beyond the control of the company; and b. There is enough evidence that the company remains committed to the sales plan. the actions necessary to complete the proposed sale must indicate that the possibility significant change or cancellation of the proposed sale is very small.

Temporarily abandoned assets excluding assets held for sale as it will be used in the future.

k.

Biaya dibayar dimuka berfungsi antara lain untuk membiayai operasional tidak lebih dari dua belas bulan setelah tanggal laporan posisi keuangan, antara lain terdiri :

assets available for immediate sale in his present condition current conditions in accordance with the requirements of the asset in a sale for such assets; and The sale must be probably happen.

Prepaid Expenses Prepaid expenses, among others, to serve the operational fund of not more than twelve months after the date of statement of financial position, among others, comprises: - An advance purchase of goods or services; - An advance rental for the years to come; - Insurance costs are paid in advance; - Other fees paid in advance.

uang muka pembelian barang atau jasa; uang muka rental untuk satu tahun yang akan datang; biaya asuransi yang dibayar dimuka; biaya lain yang dibayar dimuka.

Biaya dibayar dimuka dibebankan sesuai dengan masa manfaatnya. Pada akhir periode pelaporan, biaya dibayar dimuka sebesar nilai barang/jasa/manfaat atau setaranya yang belum diakui pada periode berjalan. Biaya dibayar dimuka jangka panjang disajikan sebagai "Aset Tidak Lancar Lainnya" dalam Laporan Posisi Keuangan (neraca).

Prepaid expenses charged to the periods benefited. At the end of the reporting period, prepayments of the value of the goods / services / benefits or the equivalent are not recognized in the current period. Long-term prepaid expenses shown as "Other Non-Current Assets" in the Statement of Financial Position (balance sheet).

43

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

339


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

l.

m.

Perkebunan Plasma

SUMMARY (continued) l.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Plasma Plantations

Perkebunan Plasma merupakan program pemerintah yang mewajibkan perusahaan untuk membina masyarakat menghasilkan komoditas perkebunan tertentu. Perusahaan diwajibkan untuk membuka lahan, menyediakan bibit, pupuk dan prasarana lain yang dananya akan diganti jika tanaman telah menghasilkan. Pengelolaan perkebunan plasma akan diserah terimakan kepada petani plasma senilai harga konversi yang ditetapkan pemerintah pada saat perkebunan plasma siap menghasilkan. Petani plasma berkewajiban menjual hasil panennya kepada perusahaan dan menyicil kredit investasi dengan cara pemotongan dari hasil penjualannya.

Plantation Plasma is a government program that requires companies to build communities to produce certain commodities. The Company is required to open land, with seeds, fertilizer and other infrastructure funds will be replaced if the plant has produced. Management of plasma will be handed over to local farmers at conversion value at the time set by the government is ready to produce plasma. Farmers are obliged to sell their crops to the company and pay in credit investment deductions from sales proceeds.

Proyek perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi dari bank yang disalurkan kepada perseroan atau ditalangi sementara oleh Perusahaan.

Plasma plantations projects financed by investment loans from banks which are granted to the company (as avalist) or temporarily funded by the Company.

Perusahaan sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan pihak bank yang jatuh tempo atas pembangunan kebun plasma pola KKPA memiliki kewajiban menyediakan dana talangan pada saat hasil produksi dan penjualan dari kebun plasma belum mampu untuk membayar kewajiban pokok dan bunga pinjaman. Atas dana talangan yang telah dibayarkan oleh perusahaan kepada pihak bank yang akan diangsur oleh petani, setelah dikurangi dengan proyeksi angsuran petani tahun depan dicatat pada akun Piutang Petani Plasma KKPA dalam kelompok aset tidak lancar dan dilakukan perhitungan nilai wajarnya pada setiap akhir tahun. Proyeksi angsuran petani tahun depan dicatat pada akun Piutang Petani Plasma KKPA dalam kelompo aset lancar. lihat catatan 7 dan 13.

Company as avalist in plasma farmers loan agreement with banks KKPA due to development patterns KKPA plasma garden has an obligation to provide bailout funds during the production and sale of plasma garden has been unable to pay principal and interest on the loan obligation. On the bailouts that have been paid by the company to the bank that will be repaid by the farmers, after deducting the projected next year's installment of farmers recorded in the accounts receivable Plasma KKPA Farmers in the noncurrent assets and carried at fair value calculation on each end of the year. Projections farmers next year installment note in the accounts receivable in kelompo KKPA Farmers Plasma current assets. See notes 7 and 13.

Petani berkewajiban menjual hasil panennya kepada Perusahaan inti, sekaligus untuk menyicil piutang tersebut.

Farmers are obliged to sell their crops to Company, as well as to pay in installments receivable.

Investasi Pada Perusahaan Asosiasi

m.

Investments

Investasi ini merupakan investasi jangka panjang dalam bentuk investasi tertentu yang nilai wajarnya tidak tersedia.

Investments are the long-term investment in certain securities investment where the fair values are not available.

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham minimal 20%, tetapi tidak lebih dari 50% dicatat dengan menggunakan metode ekuitas, yaitu biaya perolehan dari penyertaan saham ditambah atau dikurangi dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi bersih Perusahaan asosiasi sejak tanggal perolehan serta dikurangi dengan pendapatan dividen.

Investments in shares wherein the Company have ownership interests minimum of 20%, but not more than 50% are recorded by using equity method, which is the acquisiton price of the stock added or deducted by the company's share in the net earning or loss of the associated company since the date of acquisition and deducted by dividends received.

Pengaruh signifikan dimiliki oleh perusahaan jika memiliki 20% atau lebih hak suara, kecuali dapat dibuktikan bahwa tidak ada pengaruh signifikan. Kepemilikan hak suara kurang dari 20% dianggap tidak memliki pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan bahwa ada pengaruh signifikan.

Significant influence is owned by a company if it owns 20% or more of the voting rights, unless it can be proved that there was no significant effect. Ownership of the voting power of less than 20% are considered not possess significant influence, unless it can be proved that there are significant influence.

44

340

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m.

n.

SUMMARY (continued) m.

Investasi Pada Perusahaan Asosiasi (lanjutan)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Investments (continued)

Keberadaan pengruh signikan dibuktikan dengan satu atau lebih cara berikut :

The existence of significant influence is evidenced by one or more of the following:

1. keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara investee ; 2. partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan yang bersifat strategik terkati dengan masalah keuangan dan operasional, termasuk partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distrigusi lainnya; 3. adanya transaski material antara investor dengan investee. Transaksi material dimaksud adalah sebagian besar transaksi investee dilakukan investor; 4. pertukaran personel manajerial;

1.

5. penyediaan informasi teknis pokok, temasuk rahasia bisnis yang tidak dipublikasikan kepada publik.

5.

Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut yang ditentukan untuk setiap investasi secara individu dan kerugiannya akan dibebankan pada laporan laba rugi tahun berjalan. Sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, maka laporan keuangan perusahaan-perusahaan asosiasi tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan kini.

If the investment impaired permanently, the book value is adjusted to recognize the impairment, and its loss is charged in the current income statement, based on individual investment.and its loss is charged in the current year income statement. According to the generally accepted accounting principles, the financial statements of the associate companies are not consolidated in this financial statements.

Investasi dalam bentuk saham dimana Perusahaan mempunyai kepemilikan saham kurang dari 20% dicatat sebesar nilai terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasi.

Investments in shares wherein the Company have ownership less than 20%, are stated at the lower of cost or net realizable value.

2.

3.

4.

n.

Aset Tanaman Tahunan

Representation on the board of directors and board of commissioners or the equivalent investee; participation in policy-making processes that are strategically related to its financial and operational issues, including participation in decisions about dividends or other distrigusi; the existence of material transactions between investors and investee. Material transaction meant is most investors do investee transactions; exchange of managerial personnel; provision of basic technical information, including the business secrets that are not published to the public.

Plant Assets

Aset tanaman tahunan adalah aset tanaman perkebunan yang terdiri dari tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman telah menghasilkan (TM).

Plant assets are fixed assets such as plantations consisting of immature (called TBM) and the plant has produced (called TM).

TBM dinyatakan sebesar biaya perolehan, yang terdiri dari biaya input, biaya proses dan alokasi biaya tidak langsung.

TBM are stated at acquisition cost, which consists of: input costs, processing costs and indirect cost allocation.

a. Biaya input, adalah biaya perolehan bibit dan biaya lainnya yang dikeluarkan sampai dengan bibit tersebut siap tanam.

a.

Input costs are historical cost of seeds and other costs while paid until its ready used.

b. Biaya proses, yaitu biaya-biaya yang dikeluarkan sampai menjadi tanaman menghasilkan, terdiri dari :

b.

Process costs , ie the costs incurred to produce a crop, comprising :

1)

Biaya tenaga kerja langsung di unit/kebun untuk pemeliharaan aset tanaman belum menghasilkan melipputi imbalan kerja yang terkait langsung dengan pembudidayaan tanaman seperti upah tenaga kerja.

1) Direct labor costs in the unit / garden for maintenance of the immature plant assets include employee benefits directly related to the cultivation of crops such as wage labor.

2)

biaya-biaya lainnya yang terjadi di unit/kebun yang dapat diatribusikan secara langsung ke aset tanaman tahunan seperti : - biaya penyiapan lahan (land clearing); biaya handling dan pengangkutan bibit tanaman; - biaya penanaman, pemupukan dan pemeliharaan; - biaya pengujian aset tanaman tahunan apakah aset berfungsi dengan baik, setelah dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan sebuhungan dengan pengujian tersebut; - biaya komisi profesional yang menangani aset tanaman.

2) other costs that occurred in the unit / garden that can be directly attributable to the assets of an annual crop such as: - the cost of land preparation (land clearing): the cost of handling and transport of plant - cost of planting, fertilizing and maintenance; - The annual cost of plant asset testing whether the asset is functioning properly, after deducting the net proceeds of the sale of products produced in connection with such testing; - professionals who deal with the commission cost of plant assets

c. Alokasi biaya tidak langsung, biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi. Lihat catatan 37.

c.

The allocation of indirect costs , borrowing costs can be capitalized. Refer to note 37

45

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

341


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) n.

SUMMARY (continued) n.

Aset Tanaman Tahunan (lanjutan)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Plant Assets (continued)

Biaya penyisipan a. pendekatan areal 1) biaya penyisipan suatu aset tanaman dalam areal TBM diakui sebagai penambah jumlah tercatat aset TBM, 2) biaya penyisipan suatu aset tanaman dalam areal TM diakui sebagai beban periode terjadinya. b. pendekatan per pohon 1) jumlah tercatat aset tanaman TM yang diganti diakui sebagai beban periode terjadinya. 2) biaya aset tanaman baru diakui sebagai biaya perolehan aset tanaman.

The cost of insertion

Biaya-biaya yang tidak terkait secara langsung dengan pembudidayaan tanaman tidak dapat diakui sebagai biaya perolehan dan harus dibebankan pada periode terjadinya, antara lain : a. biaya tenaga kerja yang tidak terkait secara langsung dengan pembudidayaan aset tanaman seperti bonus, tunjangan, dsb; b. biaya pembukaan fasilitas baru; c. biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau kelompok pelanggan baru, termasuk biaya pelatihan staf; d. biaya administrasi dan biaya overhead umum lainnya; e. biaya umum dan administrasi di unit/kebun kantor pusat/kantor direksi, dan tempat lainnya.

These costs are not directly related to crop cultivation can not be recognized as cost of acquisition and should be charged in the period incurred, among others:

Biaya pemborosan material, tenaga kerja dan lainnya tidak termasuk biaya perolehan aset tanaman tahunan.

The cost of waste material, labor and other assets do not include the cost of annual crops.

Penjualan hasil tanaman pendapatan usaha.

sebagai

Crop sales during the TBM is recognized as operating revenues.

TBM direklasifikasi menjadi tanaman menghasilkan pada saat tanaman dianggap sudah berproduksi / menghasilkan. Penentuan waktu tanaman dapat menghasilkan ditentukan oleh pertumbuhan vegetatif dan berdasarkan taksiran manajemen dengan ketentuan sebagai berikut :

TBM reclassified into mature plants at the time taken for production / yield. Timing is determined by the plant can produce vegetative growth and estimated management with the following conditions:

selama

TBM

diakui

a.

b.

approach areal 1) Insertion of a plant asset cost in the areal is recognized as an enhancer of TBM carrying amount of assets TBM, 2) insertion of a plant asset cost in the areal ​TM is recognized as an expense of the period. Per tree approach 1) carrying amount of plant assets are replaced TM is recognized as an expense of the period. 2) The new plant asset costs recognized as cost of plant assets.

a.

labor costs not directly related to the cultivation of plant assets such as bonuses, allowances, etc.;

b. c.

the cost of opening new facility costs of conducting business in a new location or new customer groups, including the cost of staff training; administrative costs and other general overhead costs; general and administrative expenses in the unit / plantation office / office directors, and other places.

d. e.

-

Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 60% dari jumlah seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah atau dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai 3 kilogram atau lebih;

-

Palm plantations are stated as if the mature plant 60% of the total number of trees per block has yielded fruit or ripe bunches of two circles or the average weight of fruits as of bunch has reached three pounds or more;

-

Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 60% dari jumlah seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm yang diukur pada ketinggian 1 meter dari pertautan okulasi.

-

Rubber plantations as a crop yield when 60% of the total number of trees per block and have been able dideres girth size 45 cm measured at a height of one meter from the linkage grafting.

Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus sebagai berikut :

Depreciation is calculated on the estimated useful lives of fixed assets using the straight-line method as follows:

2011 dan/and 2010 Jenis Aset Tanaman Menghasilkan Tanaman Sawit Tanaman Karet

Umur Ekonomis/ Ekonomis Live (Tahun) / Year 25 25

Tarif Penyusutan/ % of Depreciation 4 4

Lihat catatan 15

Type of Mature Plants Assets Palm Rubber

See notes 15

46

342

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

n.

o.

SUMMARY (continued) n.

Aset Tanaman Tahunan (lanjutan)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Plant Assets (continued)

Jika terdapat indikasi penurunan nilai aset tanaman tahunan, maka perusahaan harus menaksir jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset tersebut. Lihat catatan 18

If such indication exists the asset value of the annual crop, then the company must estimate the recoverable amount from these assets. Refer to note 18

Apabila jumlah yang dapat diperoleh kembali lebih rendah dibandingkan dengan jumlah tercatat, maka perusahaan mengakui kerugian penurunan nilai aset. Pada periode selanjutnya, apabila jumlah yang dapat diperoleh kembali meningkat, maka perusahaan mengakui keuntungan pemulihan nilai, tetapi tidak boleh menyebabkan nilai buku setelah pemulihan nilai melebihi nila buku seumpama tidak terjadi penyurunan nilai sebelumnya.

If the recoverable amount is lower than the carrying amount, the company recognized asset impairment losses. At a later period, when the recoverable amount increases, the company recognized the value of profit recovery, but may not cause the book value after the recovery is like a book value exceeds the indigo does not occur before impairment.

Aset Tetap

o.

Fixed Assets

Aset tetap yang digunakan dalam usaha adalah aset yang diperoleh pada saat pendirian Perseroan tanggal 11 Maret 1996. Aset tetap tersebut merupakan aset Proyek Pengembangan eks. PTP VI, VII, XII, XIII, XXIV-XXV, dan XXIX.

Fixed assets are assets acquired on the date of the Company's establishment that is March 11, 1996. The fixed assets of the Company are consitituted from development projects of PTP VI, VII,XII, XIII, XXIV-XXV, and XXIX.

Efektif sejak 1 Januari 2008, Perusahaan menerapkan PSAK No. 16 tentang Aset Tetap (Revisi 2007), yang menggantikan PSAK No.16 tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain – lain dan PSAK No. 17 tentang Akuntansi Penyusutan (1994). Berdasarkan PSAK yang telah direvisi, suatu entitas harus memilih antara model biaya atau model revaluasi sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut terhadap seluruh asset tetap dalam kelompok yang sama.

Effective January 1, 2008, the Company applied PSAK No.16 Property, Plant and Equipment (Revised 2007), which supersedes PSAK No. 16 Fixed Assets and Other Assets (1994), and PSAK No.17 Accounting for Depreciation (1994). Based on the revised PSAK, an entity shall choose either cost model or revaluation model as its accounting policy and shall apply such policy to the entire class of property, plant and equipment.

Biaya Perolehan Aset Tetap

Acquisition Cost of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap terdiri dari : 1. Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan potongan-potongan lain; 2. biaya-biaya yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen, antara lain ; Biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dari pembangunan atau akuisisi aset tetap; Biaya persiapan lahan untuk pabrik; Biaya handling dan penyerahan awal; Biaya perakitan dan instalasi; Biaya pengujian aset baru, setelah dikurangi hasil bersih penjualan produk yang dihasilkan sehubungan dengan pengujian tersebut, misalnya sample yang diproduksi dari peralatan baru yang sedang diuji; Komisi profesional, misalnya biaya arsitek. -

The cost of fixed assets consist of : 1. Acquisition price, including import duties and taxes should not be credited purchases net of discounts and other pieces; 2. The costs directly attributable to bringing the asset to the desired location and condition in order assets ready for use in accordance with the wishes and intentions of management, among others; - The cost of employee benefits arising directly from the construction or acquisition of fixed assets; - The cost of preparing the land for the factory; - The cost of handling and delivery of beginning; - Assembly and installation costs; - The cost of testing a new asset, after deducting the net proceeds of the sale of products produced in connection with such testing, such as samples produced from the new equipment is being tested; - Commission a professional, such as architect's

3. estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi aset. Kewajiban atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain untuk menghasilkan persediaan.

3.

Perubahan estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokiasi aset ddiakui sebagai bagian dari harga perolehan (menambah/mengurangi biaya perolehan).

The change the estimated cost of dismantling and removal of fixed assets and the restoration lokiasi ddiakui assets as part of the cost (increase / decrease the cost of acquisition).

Initial estimate of the cost of dismantling and removal of fixed assets and the restoration of asset location. Liability for costs incurred when the asset is acquired or because the entity uses the asset during a particular period for purposes other than to produce inventories.

47

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

343


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

o.

Aset Tetap (lanjutan)

SUMMARY (continued) o.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Fixed Assets (continued)

Biaya-biaya yang bukan merupakan biaya perolehan aset tetap, antara lain : a. Biaya pembukaan fasilitas baru; b. Biaya pengenalan produk baru, termasuk biaya iklan dan aktivitas promosi; c. Biaya penyelenggaraan bisnis di lokasi baru atau kelompok pelanggan baru, termasuk biaya pelatihan staf; d. Biaya administrasi dan biaya overhead umum lainnya.

These costs are not an acquisition cost of fixed assets, among others: a. The cost of opening a new facility; b. The cost of new product introductions, including the cost of advertising and promotional activities; c. Costs of conducting business in a new location or new customer groups, including the cost of staff training; d. Administrative costs and other general overhead costs.

Untuk aset tetap yang dibangun sendiri, biaya pemborosan material, tenaga kerja, dan lainnya tidak termasuk biaya perolehan aset tetap.

For self-constructed fixed assets, the cost of waste material, labor, and others do not include the cost of fixed assets.

Biaya setelah Perolehan Awal

Initial charge after Acquisition

Biaya-biaya lain yang terjadi setelah perolehan awal diakui sebagai penambah nilai tercatat aset tetap (dikapitalisasi) jika memenuhi syarat kualitatif dan kuantitatif :

Other costs that occurred after the initial acquisition is recognized as an addition to the carrying value of fixed assets (capitalized) if eligible qualitative and quantitative:

1. syarat kualitatif yaitu : memperpanjang umur manfaat aset tetap; atau kemungkinan besar memberikan manfaat ekonomis di masa mendatang dalam bentuk peningkatan kapasitas produksi, peningkatan mutu produksi, atau peningkatan standar kinerja. 2. Syarat kuantitatif yaitu jumlah batasan biaya yang dapat dikapitalisasi : Batasan jumlah tersebut ditentukan oleh kebijakan masing-masing entitas; Kebijakan tersebut didasarkan pada pertimbangan bisnis yang rasional.

1.

qualitative requirements are: - Extend the useful life of fixed assets; or - Most likely provide future economic benefits in the form of increased production capacity, improving the quality of production, or standard of performance.

2.

Quantitative terms that limit the amount of expenses that can be capitalized: - Limit the number is determined by the policy of each entity; - The policy is based on a rational business considerations.

Biaya-biaya yang terjadi setalah perolehan awal diakui sebagai beban pada periode terjadinya, termasuk biaya pemakaian dan pengembangan aset, misalnya :

Costs incurred After the initial acquisition is recognized as an expense in the period incurred, including the cost of the assets and development, for example:

1. Biaya-biaya yang terjadi ketika suatu aset telah mampu beroperasi sebagaimana dimaksudkan oleh manajemen namun belum dipakai atau masih beroperasi di bawah kapasitas penuhnya; 2. Kerugian awal operasi, seperti ketika permintaan terhadap keluaran/output masih rendah; dan 3. Biaya relokasi atau reorganisasi sebagain atau seluruh operasi entitas.

1.

Costs that occur when an asset has been able to operate as intended by management but has not been used or are still operating below full capacity;

2.

Initial loss surgery, such as when the demand for the output / output is still low, and The cost of relocation or reorganization of the entire operation sebagain or entity.

Biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memelihara aset tetap yang tidak menambah umur manfaat atau biaya-biaya yang mengembalikan aset tetap ke kondisi normalnya, maka biayabiaya tersebut dibebankan pada periode terjadinya, misalnya biaya pemeliharaan rutin.

Costs incurred to maintain the fixed assets that do not add useful life or the costs of fixed assets to restore normal conditions, then these costs are charged to the period of occurrence, such as routine maintenance costs.

Sesuai dengan PSAK No. 47 "Akuntansi Tanah", tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan, kecuali : 1. kondisi kualitas tanah tidak layak lagi digunakan dalam operasi utama; 2. sifat operasi utama meninggalkan tanah dan banguanan begitu saja jika proyek selesai; 3. prediksi manajemen atas kepastian perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh.

In accordance with SFAS No. 47 "Accounting for Land", the land are stated at cost and not depreciated, except:

3.

1. 2. 3.

conditions of soil quality is no longer feasible to use in the primary operation; The main operating characteristics of land and buildings left just like that if the project is completed; predictions for this assurance management extension or renewal of land likely or definitely not be obtained.

48

344

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) o.

Aset Tetap (lanjutan)

SUMMARY (continued) o.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Fixed Assets (continued)

Beban pengurusan legal hak atas tanah pada saat perolehan tanah dakui sebagai biaya perolehan tanah. Beban pengurusan untuk memperpanjang atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud yang diamortisasi selama masa hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.

The maintenance burden on the legal rights to land when the land acquisition as the acquisition cost of land dakui. Burden of maintenance to extend or update legal rights to land are recognized as intangible assets are amortized over the period of land rights or economic life of the land, whichever is shorter.

Manajemen telah menerapkan lebih dini terhadap biaya perolehan atau pengurusan baru Hak Atas Tanah yang telah diamortisasikan sampai dengan tahun 2011, nilai bukunya direklas dan diakui sebagai penambah nilai perolehan tanah.

Management has applied earlier to the cost of acquisition or maintenance of the new Land Rights which has been amortized to 2011, direklas book value and recognized as an addition to the acquisition of land.

Penyusutan

Depreciation

Aset tetap di dalam laporan keuangan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai. Penyusutan dihitung berdasarkan taksiran umur manfaat ekonomis aset tetap dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut :

Fixed assets in the financial statements are stated at cost less accumulated depreciation and impairment. Depreciation is calculated based on the estimated useful lives of the assets using the straight-line method (straight line method) as follows:

Jenis Aset Tetap Bangunan Permanen Semi Permanen Mesin dan Perlengkapan Pabrik Berat Ringan Jalan, Jembatan & Saluran Air Permanen Semi Permanen Alat Pengangkutan Alat Pertanian & Inventaris Instalasi Pembibitan

2011 dan/and 2010 Umur Ekonomis/ Tarif Penyusutan/ Ekonomis Live % of Depreciation (Tahun) / Year 20 5

5 20

20 8

5 12,5

16 5 5 5 5

6,25 20 20 20 20

Type of Assets Building Permanent Semi Permanent Machinery & Factory Equipment Heavy Light Road, Bridges & Canals Permanent Semi Permanent Transportation Agriculture & Office Equipment Nursery

Aset Dalam Penyelesaian

Assets in the Completion

Aset dalam pelaksanaan (penyelesaian) dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap, meliputi bangunan dan prasarana lainnya, yang dinyatakan berdasarkan biaya pembangunan, biaya pegawai langsung, biaya tidak langsung dalam pembangunan tersebut dan biayabiaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai aset selama masa pembangunan. Akumulasi biaya aset dalam pembangunan akan direklasifikasi ke dalam aset tetap yang bersangkutan dan kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat pembangunan selesai dan aset tersebut siap untuk digunakan.

Asset in the completion are stated at cost and presented as part of fixed assets, including buildings and other infrastructure, which are stated at cost of development, direct personnel costs, indirect costs in the construction and the costs of loans used to finance assets during the construction period. Accumulation of assets in construction costs will be reclassified into the relevant fixed assets and capitalization of borrowing costs ceases when the construction is completed and the asset is ready for use.

Aset Tidak Produktif

Earning Assets

Aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha diklasifikasikan ke akun aset tetap non produktif dalam kelompok aset lain-lain dan disajikan sebesar nilai setelah dikurangi penurunan nilai (impairment) . Lihat catatan 18

Fixed assets not used in operations are classified into nonproductive fixed assets account group other assets and stated at their net decline in value (impairment).See note 18

Penghapusbukuan dan pemindahtanganan aset tetap mengikuti ketentuan yang dietapkan dalam Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara nomor PER-02/MBU/2010 tentang Tatacara Penghapusbukuan dan Pemindahtanganan Aktiva Tetap Badan Usaha Milik Negara.

Write-off and transfer of fixed assets is specified according to the requirements in the Minister of State Owned Enterprises PER-02/MBU/2010 number of ordinances and the alienation of fixed assets write-State Owned Enterprises.

49

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

345


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

o.

Aset Tetap (lanjutan)

SUMMARY (continued) o.

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Fixed Assets (continued)

Aset Tidak Produktif (lanjutan)

Earning Assets (continued)

Aset tetap yang diusulkan untuk dihapusbukukan yang selanjutnya telah mendapat persetujuan Direksi dan diusulkan kepada Dewan Komisaris untuk dimintakan persetujuan penghapusan, maka biaya perolehan dan akumulasi penyusutan serta akumulasi penurunan nilai aset tidak produktif tersebut direklasifikasi ke aset tidak produktif dalam kelompok aset lain-lain.

Fixed assets written-off proposed for the next Board of Directors approved and recommended to the Board of Commissioners to request approval of the removal, the acquisition cost and accumulated depreciation and accumulated impairment of non-productive assets are reclassified to non-productive assets in other asset classes.

Pendapatan yang diperoleh dari hasil penjualan aset tetap usulan penghapusan ini, diakui sebagai pendapatan lain-lain (keuntungan penjualan aset tetap).

Income from the sale of fixed assets this deletion proposal, recognized as other income (gain on sale of fixed assets).

Evaluasi Masa Manfaat Aset dan Nilai Sisa

The Evaluation of Benefits and Value of Remaining Assets Furthermore, the useful life of assets and salvage value (residual value) is evaluated and adjusted, the minimum at the end of each financial year on the statement of financial position. The Company reviews the value of the residual (remaining) assets owned by the company gradually, as the early stages of fixed assets carried out a review of transportation equipment, whereas other fixed assets will be implemented in the following fiscal year.

Selanjutnya, masa manfaat aset dan nilai sisa (residual value) dievaluasi dan disesuaikan, minimum pada setiap akhir tahun buku pada tanggal laporan posisi keuangan. Perusahaan melakukan review atas nilai residu (sisa) aset tetap yang dimiliki perusahaan secara bertahap, sebagai tahap awal dilakukan review terhadap aset tetap alat pengangkutan, sedangkan aset tetap lainnya akan dilaksanakan dalam tahun buku berikut. p

OF

p

Aset Tidak Berwujud Pengeluaran untuk pengembangan diakui sebagai aset tidak berwujud sepanjang memenuhi seluruh kriteria aset tidak berwujud. Aset tidak berwujud yang timbul dari pengembangan diakui jika entitas dapat menunjukkan semua 1. kelayakan teknis penyelesaian aset tidak berwujud sehingga aset tesebut dapat digunakan atau dijual; 2. niat untuk menyelesaikan aset tidak berwujud tersebut dan menggunakannya atau menjualnya; 3. bagaimana aset tidak berwujud akan menghasilkan kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan. Antara lain manajemen mampu menunjukkan adanya pasar bagi keluaran aset tidak berwujud atau pasar atas tidak berwujud itu sendiri, atau, jika aset tidak berwujud itu akan digunakan secara internal, manajemen mampu menunjukkan kegunaan aset tidak berwujud tersebut; 4. tersedianya kecukupan sumber daya teknis, keuangan, dan sumber daya lain untuk menyelesaikan pengembangan aset tidak berwujud dan untuk menggunakan atau menjual aset tersebut; 5. kemampuan untuk mengukur secara andal pengeluaran yang terkait dengan aset tidak berwujud selama pengembangannya. Beban pengurusan untuk memperpanjang atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tidak berwujud yang diamortisasi selama masa hak atas tanah atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. Jika beban pengurusan perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah tidak material, maka dibebankan pada periode berjalan.

Intangible Assets Expenditures for the development of intangible assets recognized as long as they meet all the criteria of an intangible asset. An intangible asset arising from development is recognized if the entity can demonstrate all 1. Completion of the technical feasibility of an intangible asset so that the proficiency level of assets can be used or sold; 2. Intention to complete the intangible asset and use or sell it; 3. How the intangible asset will generate probably future economic benefits. Among others, management was able to demonstrate a market for the output of intangible assets or the market for an intangible asset itself or, if an intangible asset that will be used internally, management is able to demonstrate the usefulness of the intangible asset; 4. Availability of adequate technical resources, financial and other resources to complete development of the intangible asset and use or sell such assets; 5.

ability to measure reliably the expenditure related to the intangible asset during its development.

Expenses maintenance to extend or update legal rights to land are recognized as intangible assets are amortized over the period of land rights or economic life of the land, whichever is shorter. If the load management of extension or renewal of land are not material, then charged in the current period.

Aset tidak berwujud diamortisasi dengan menggunakan Intangible assets are amortized using the straight-line metode garis lurus (straight line method) dengan klasifikasi method (straight line method) with the following sebagai berikut: classification: Taksiran Masa Manfaat / Usefulife Estimations Land Rights Hak Guna Usaha 20 years

50

346

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

q

r.

Penurunan Nilai Aset

SUMMARY (continued) q

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Impairment of Asset Value

Sesuai dengan PSAK No. 48, "penurunan nilai aset" nilai aset dikaji kembali atas kemungkinan penurunan nilai wajarnya yang disebabkan oleh peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan. Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali. Dilain pihak, pemulihan penurunan nilai diakui apabila terdapat indikasi bahwa penurunan nilai tersebut tidak lagi terjadi.

In accordance with PSAK 48 "Impairment of Asset Value" ,Fixed assets are reviewed for impairment losses whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount may not be recoverable. An impairment loss is recognized for the amount by which the carrying amount of the asset exceeds its recoverable amount. On the other hand, recognized the value of recovery decreased if there were indications that the decline in value is no longer happening.

Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi perusahaan tahun berjalan.

An impairment (recoverable) loss recognized as expenses (income) in the current year period statement of income.

Aset Tidak Lancar Lainnya

r.

Aset tidak lancar lainnya adalah pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam kelompok aset tidak lancar dan tidak secara material untuk disajikan tersendiri, yang terdiri dari : aset tanaman tidak produktif, aset tetap tidak produktif, persediaan tidak digunakan, dan persediaan bibit. Lihat catatan 18. s.

OF

Biaya Pinjaman

Other Non Current Assets Other non-current assets are items that can not be properly classified in the group of non-current assets and are not material to be presented separately, which consists of: plant assets are not productive, unproductive fixed assets, inventories are not used, and the inventory seed. Refer to note 18.

s.

Cost of the Loan

PSAK No. 26 (Revisi 2008) “Biaya Pinjaman” mengatur akuntansi untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Untuk biaya pinjaman lain diakui sebagai beban. PSAK No. 26 (Revisi 2008) ini menggantikan PSAK No. 26 (Revisi 1997), “Biaya Pinjaman” dan berlaku untuk laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010.

This PSAK No. 26 (Revised 2008) "Borrowing Costs" set accounting for borrowing costs directly attributable to the acquisition, construction, or manufacture of qualifying assets are capitalized as part of the cost of those assets. For other borrowing costs are recognized as an expense. This PSAK No. 26 (Revised 2008) supersedes SFAS. 26 (Revised 1997), "Borrowing Costs" and applies to financial statements for the year ended December 31, 2010.

Biaya pinjaman meliputi bunga kontraktual, biaya transaksi dan premi serta diskonto.

cost of the loan include contractual interest rate, transaction costs and premiums and discounts.

Biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi adalah biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau produksi set yang memenuhi syarat (aset kualifikasian) sebagai bagian dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman selain itu diakui sebagai beban pada periode terjadinya.

cost of the loan are capitalized to the cost of borrowing that can be directly attributable to the acquisition, construction or production of qualifying set (qualifying assets) as part of the cost of the asset. cost of the loan are recognized as an expense other than that in the period incurred.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian adalah biaya-biaya pinjaman yang dapat dihindari jika pengeluaran atas aset kualifikiasian tidak dilakukan. Jika perusahaan meminjam dana secara langsung untuk tujuan memperoleh suatu aset kualifikasian tertentu, maka biaya pinjaman yang terkait dengan aset kualifikasian dapat diidentifikasi dengan mudah.

Loan costs directly attributable to the acquisition, construction or manufacture of qualifying assets are the costs of borrowing can be avoided if the expenditure on qualifying assets is not performed. If a company borrows funds directly for the purpose of obtaining a particular qualifying asset, the borrowing costs associated with qualifying assets can be easily identified.

Apabila pinjaman secara spesifik digunakan untuk memperoleh suatu aset tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah seluruh biaya pinjaman yang timbul selama peminjaman dana tersebut dikurangi pendapatan bunga dari investasi sementara dana pinjaman yang belum digunakan.

If the loan is specifically used to acquire a particular asset, then the amount of borrowing costs capitalized is all borrowing costs incurred during the loan reduced interest income from temporary investment of borrowed funds that have not been used.

51

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

347


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s.

t

u.

Biaya Pinjaman (lanjutan)

SUMMARY (continued) s.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Cost of the Loan (continued)

Apabila pinjaman tidak secara spesifik digunakan untuk memperoleh suatu aset tertentu, maka jumlah biaya pinjaman yang dapat dikapitalisasi ditentukan dengan mengalikan tingkat kapitalisasi terhadap pengeluaran yang terjadi untuk memperoleh aset tersebut. Tingkat kapitalisasi dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang dari biaya pinjaman dibagi dengan jumlah pinjaman dari suatu periode (tidak termasuk jumlah pinjaman yang secara khusus digunakan untuk perolehan aset tertentu). Jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi dalam periode tertentu tidak boleh melebihi jumlah biaya pinjaman yang terjadi selama periode tertentu.

If the loan is not specifically used to acquire a particular asset, then the amount of capitalized borrowing costs can be determined by a capitalization rate to expenditure incurred to acquire those assets. The capitalization rate is calculated based on the weighted average of the borrowing costs of the loan amount divided by a period (not including the amount of loans that are specifically used for the acquisition of certain assets). The amount of borrowing costs capitalized during the period shall not exceed the amount of borrowing costs incurred during the given period.

Kapitalisasi biaya pinjaman harus dihentikan apabila dalam suatu periode yang cukup lama perusahaan menangguhkan atau menunda aktivitas perolehan, pembangunan ataupun produksi suatu aset.

Capitalization of borrowing costs should be stopped if within a period long enough to suspend or delay the company's acquisition activity, development or production of an asset.

Kapitalisasi biaya pinjaman harus diakhiri apabila aktivitas untuk memperoleh, membangun atau memproduksi suatu aset sesuai dengan tujuannya secara substansial telah selesai.

Capitalization of borrowing costs should cease when the activities to acquire, construct or produce an asset for their intended purpose is substantially complete.

Apabila pembangunan atau konstruksi suatu aset dapat diselesaikan perbagian dimana bagian yang telah selesai dapat segera digunakan sementara bagian lainnya masih dalam penyelesaian, maka jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi adalah untuk bagian yang belum selesai saja.

If development or construction of an asset which can be completed partially completed part can be used while other parts are still in progress, then the amount of borrowing costs are capitalized to the unfinished part only.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

t.

Revenue and Expense Recognition

Pendapatan dari penjualan barang diakui pada saat perusahaan telah secara signifikan memindahkan risiko dan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli. Produksi yang diolah lebih lanjut pada pabrik pihak ketiga, dibukukan sebagai penjualan setelah dibuat kontrak penjualan dan sudah diketahui jumlah barang dan harganya. Pendapatan bunga diakui pada saat terjadinya (accrual basis) . Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis) , beban tahunan dialokasikan menjadi beban bulanan secara proporsional berdasarkan metode garis lurus atau taksiran terbaik (best estimate) .

Revenues from product sales are recognized when the Company has significantly transferred the risk and benefit of the goods/product ownership to the buyer. Production yield for third party's further process is recorded as sales when the sale contract has been prepared, including quantity needed as well as its sale price. Interest revenues are recognized when incurred (accrual basis). Expenses are recognized when incurred (accrual basis). Annual expenses are allocated proportionally to monthly expenses using straight line method or using the best estimate.

Pendapatan atas penjualan lokal diakui pada saat realisasi penyerahan produk kepada pelanggan, sedang penjualan ekspor diakui pada saat barang dikapalkan (FOB shipping point) dan telah dilengkapi dengan dokumen ekspor (bill of lading) .

Revenue on domestic sales are recognized when realization is delivered to customers, while export sales is recognized when goods are shipped (FOB shipping point) and has been equipped with the export documents (bill of lading).

Estimasi Manfaat Karyawan

u.

Perusahaan melaksanakan program manfaat karyawan yang terdiri dari : u.1.

Dana Pensiun (Lihat catatan 27, butir a) Perusahaan menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan yang memenuhi syarat, yang dikelola oleh Yayasan Dana Pensiun Perkebunan (YDPP) berdasarkan dengan Undangundang No.11 tahun 1992. Selanjutnya sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-068/KM.6/2003 dan Pemberlakuan Peraturan Dapenbun Hasil Perubahan yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan dengan Surat Keputusan No. KEP317/KM.5/2005, tanggal 23 September 2005, tentang Pengesahan atas Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Perkebunan.

Employee Benefits The Company offers employees' benefit program as follows: u.1.

Pension Funds (See notes 27, article a) The Company maintains defined benefit pension plans for all permanent employees are managed by Yayasan Dana Pensiun Perkebunan (YDPP) according to the laws number 11 of the year 1992. According to the Decree of Minister of Finance number Kep-068/KM.6/2003 and the Regulation of Ministry of Agriculture Acknowledged by Minister of Finance through Decree number KEP317/KM.5/2005 dated September 23, 2005, about Authentication for Regulation of Pension Fund from Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

52

348

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.

Estimasi Manfaat Karyawan (lanjutan) u.2.

SUMMARY (continued) u.

Program Manfaat Karyawan Lainnya (Lihat catatan 27, butir b)

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Employee Benefits (continued) u.2.

Other Employee Benefit Program (See notes 27, article b)

Estimasi Imbalan Kerja

Employee Benefit

Perusahaan memiliki kebijakan untuk memberikan estimasi imbalan pasca kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya kepada para karyawan. Estimasi imbalan pasca kerja dilaksanakan oleh Perusahaan melalui skema program dana pensiun manfaat pasti melalui Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

The Company has a policy to provide postemployment benefit and long-term employee benefit to its employees. The post-employment program is performed by the Company through defined benefit pension plan managed by Dana Pensiun Perkebunan (Dapenbun).

Program Dana Pensiun Manfaat Pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah manfaat pensiun, yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, setelah memperhitungkan faktor usia, masa kerja dan jenjang kepangkatan (golongan) dan nilai kompensasi.

The defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension benefit that an employee will receive on retirement after considering factor such as age, years of service, level (grade) and the amount of compensation.

Pembayaran kontribusi (iuran dana pensiun) kepada Dana Pensiun Perkebunan dibiayai oleh karyawan (Peserta) dan Perusahaan (Pemberi Kerja). Iuran Dana Pensiun (IDP) beban peserta ditetapkan melalui Peraturan Dana Pensiun Perkebunan sebesar 6% dari Penghasilan Dana Pensiun, dipungut dari penghasilan/gaji karyawan yang bersangkutan. IDP beban pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria sesuai dengan kebutuhan dana bagi pembiayaan Program Pensiun setelah dikurangi IDP beban peserta. Perhitungan aktuaria dilakukan secara berkala, sekurang-kurangnya sekali dalam tiga tahun.

The payment of pension contribution to the Dapenbun is contributed by the employees themselves and the Company (as employer). The employee contribution (called IDP) is determined through the Regulation of Dapenbun equal to 6% of Dapenbun Income, withheld from their salary. The employer portion of contribution is determined by using actuarial valuation on fund needed for financing the plan after being deducted by the employee contribution. The actuarial valuation is prepared, at least once per three years.

Kewajiban estimasian imbalan pensiun merupakan nilai kini kewajiban manfaat pasti pada tanggal neraca dikurangi dengan nilai wajar aset program dan penyesuaian atas koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum diakui. Kewajiban manfaat pasti dihitung oleh aktuaris independen dengan menggunakan metode projected unit credit (PUC) .

The provision for pension benefit obligation is the present value of the defined benefit obligation at the balance sheet date less the fair value of plan assets, together with adjustment for unrecognized actuarial (gains or losses) and past service costs. The defined benefit obligation is calculated by independent actuary using the projected unit credit method.

Nilai kini kewajiban manfaat pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas masa yang akan datang dengan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang rupiah yang dengannya manfaat tersebut akan dibayarkan dan yang memiliki jangka waktu yang sama dengan kewajiban manfaat pensiun yang bersangkutan.

The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high-quality longterm bond that are denominated in Rupiah in which the benefits will be paid, and that have terms to maturity similar to the related pension liability.

Koreksi (kerugian atau keuntungan) aktuarial yang timbul dari perbedaan antara asumsi aktuarial dan kenyataan (experience adjustment) dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial yang jumlahnya melebihi koridor (10% dari nilai wajar aset pogram atau 10% dari kewajiban manfaat pasti) dibebankan atau dikreditkan (diamortisasi) ke laporan laba rugi selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut.

Actuarial adjustment (gains or losses) arising form difference in assumption between actuarial assumption and realization (experience adjustment) and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of defined benefit obligations, are charged or credited to income statements over the employees expected average reamaining working lives.

53

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

349


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) u.

Estimasi Manfaat Karyawan (lanjutan) u.2. Program Manfaat Karyawan Lainnya (Lihat catatan 27, butir b) (lanjutan) Estimasi Imbalan Kerja (lanjutan)

SUMMARY (continued) u.

OF

SIGNIFICANT

ACCOUNTING

POLICIES

Employee Benefits (continued) Other Employee Benefit Program (See notes 27, u.2. article b) (continued) Employee Benefit (continued)

Biaya jasa kini diakui sebagai beban pada tahun berjalan. Biaya jasa lalu dibebankan pada laporan laba rugi, kecuali perubahan terhadap program dengan manfaat yang tergantung pada masa kerja tertentu (vesting period) . Pada kondisi tersebut, biaya jasa lalu dibebankan sepanjang rata-rata sisa masa kerja dengan metode amortisasi garis lurus.

The current services costs are recognised as expenses. Past service costs are recognised immediately in the income statement, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortised on a straight-line basis.

Imbalan kerja lain meliputi program pesangon, program jaminan pemeliharaan kesehatan dan program imbalan jangka panjang lainnya (jubilaris, uang cuti panjang, dan tunjangan meninggal dunia).

Others employee benefits provided by the Company are the separation pay program, health service program and other long-term employee benefit (jubilee award, leave allowance and death allowance).

Kesejahteraan Karyawan

Employee Welfare

-

Tantiem Tantiem dicadangkan berdasarkan estimasi manajemen perusahaan untuk Direksi dan Komisaris. Jumlah tantiem untuk setiap tahun buku ditetapkan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan dibukukan sebagai beban tahun berjalan.

- Tantiem Tantiem is reserved base on management estimation for Directors and Commissioners. An amounting of tantiem determined and authorized through Annual Shareholders Meeting (called RUPS) and charged to expense of the current year.

Bonus

- Bonus

-

Bonus dicadangkan berdasarkan estimasi manajemen perusahaan dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang saham (RUPS), dibukukan sebagai beban (expense) tahun berjalan.

Bonus is reserved base on management estimation and authorized through Annual Shareholders Meeting (called RUPS), charged to texpense of the current year.

-

Program SHT Perusahaan mengadakan kesepakatan bersama dengan Serikat Pekerja Perkebunan Tingkat Perusahaan untuk menyelenggarakan Santunan Hari Tua (“SHT”) dan Penghargaan Masa Kerja (“PMK”) dimana penghargaan terhadap karyawan dinyatakan dalam bentuk uang maupun benda.

- Post-Service and Service Awards The Company has an agreement with Company Labour Union to provide Post-service Award (called SHT) and Service Award (called PMK), which are provided in cash or in benefit in kind.

-

Dana Pindah Rumah untuk Karyawan Perusahaan menyediakan uang pindah bagi karyawan Perusahaan yang memasuki masa bebas tugas (MBT).

- Relocation Allowance for Pre-Retired The Company provide the moving allowance to its employee who entering Pre-Retired Period (called MBT).

-

Cuti Panjang, Cuti Tahunan, dan Tunjangan Rekreasi Perusahaan memberikan kesempatan cuti tahunan (selama 12 hari per tahun) dan cuti panjang (diberikan selama 60 hari per enam tahun). Untuk melengkapi pelaksanaan cuti tersebut, Perusahaan memberikan tunjangan cuti tahunan, tunjangan cuti panjang dan tunjangan rekreasi.

- Leaves and Recreation Allowance

Pemeliharaan Kesehatan Perusahaan menyediakan fasilitas 3 (tiga) rumah sakit milik Perusahaan dan poliklinik kebun yang tersebar di unit-unit kerja milik Perusahaan untuk menunjang program pemeliharaan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan batihnya. Untuk memperluas layanan kesehatan bagi karyawan, pensiunan dan batihnya, Perusahaan juga bekerja sama dengan berbagai rumah sakit swasta dan pemerintah, serta bekerja sama dengan PTPNPTPN lain.

- Health Care The Company provides health care facilities, such as three self-owned hospitals, and many health centres in the unit to support the health care program for the Company employees and their family. The Company also has agreements with other hospitals (state and private hospitals), includes the hospitals owned by other PTPNs'.

-

The Company provides annual leave (12 days as of year) and long-leave (60 days as of six years). For these leaves, the Company also provides leaves allowance and recreation allowance.

54

350

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

u.

Estimasi Manfaat Karyawan (lanjutan) u.2.

u.

Program Manfaat Karyawan Lainnya (Lihat catatan 27, butir b) (lanjutan) -

v.

SUMMARY (continued)

Laba - Rugi Bersih per Saham

v.

w.

y.

Pajak Penghasilan

POLICIES

Other Employee Benefit Program (See notes 27, article b) (continued)

The Usage of Net Profit Based-on The Minutes of Annual Shareholders Meeting The net profit is a distributed based on the minutes of Annual Shareholders Meeting (called RUPS), comprises of but not limited to dividend payment, tantiem, allocation to appropriate retained earnings account, and allocation to the Partnership and Community Development Program (called PKBL). This distribution is not treated as expenses, but recorded as distribution of retained earnings.

Basic Earnings / Loss Per Share Basic earning/loss per share is calculated by dividing net income with the weighted average number of shares outstanding during the year.

Laba-rugi bersih per saham dasar dihitung dengan membagi laba bersih dengan jumlah tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh selama tahun yang bersangkutan. x.

ACCOUNTING

- Life Insurance and Jamsostek The Company entitles its employees in the life insurance program. In supporting this program, the Company has agreement with several insurance companies to provide the insurance products The Company are also entitled to the social security of employee in PT Jamsostek.

Penggunaan saldo laba yang dilakukan atas dasar Keputusan/Risalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) diperlakukan sesuai dengan isi keputusan tersebut. Penggunaan tersebut meliputi, tetapi tidak terbatas pada pembagian dividen, penyisihan saldo laba ke cadangan umum, dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Pembagian laba tersebut tidak diperlakukan sebagai beban (expense) melainkan sebagai distribusi/pengurang saldo laba. w.

SIGNIFICANT

Employee Benefits (continued) u.2.

Asuransi Jiwa dan Jamsostek Perusahaan membiayai program asuransi jiwa bagi karyawan. Perusahaan bekerja sama dengan beberapa Perusahaan asuransi untuk mendukung program tersebut. Perusahaan juga mengikutsertakan karyawannya dalam program jaminan ketenagakerjaan di PT Jamsostek.

Penggunaan Saldo Laba Berdasar Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham

OF

x.

Income Tax

Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 46 tentang "Akuntansi Pajak Penghasilan". Beban Pajak Kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan. Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas perbedaan waktu (temporary difference) antara aset dan kewajiban untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan setiap tanggal pelaporan. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti saldo rugi fiskal yang belum digunakan, diakui sejauh besar kemungkinan realisasi atas manfaat pajak tersebut.

The Company has applied PSAK number 46 on "Accounting for Income Taxes". Current tax expense is determined based on the estimated taxable income for the current year. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the timing differences (temporary difference) between assets and liabilities for commercial purposes and for tax purposes each reporting date. Tax benefits in the future, such as the to carry forward of unused tax losses, are recognized to the extent that it is probable that the realization of such benefit..

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku pada saat aset dipulihkan (kewajiban diselesaikan), berdasarkan tarif pajak (Peraturan Perpajakan yang telah berlaku atau yang telah secara subtantif berlaku pada tanggal neraca).

Deferred tax assets and liabilities is measured using tax rates prevailing at the time of recoverable assets (liabilities settled), based on tax rates (taxation regulations have been enacted or a substantive effect on the balance sheet date).

y.

Penggunaan Estimasi Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan untuk membuat estimasi / taksiran dan asumsi yang dilaporkan, karena adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil aktual yang dilaporkan pada tahun yang akan datang mungkin akan berbeda dengan jumlah estimasi tersebut.

Use of Estimates The financial statements prepared accordance with generally accepted accounting principles in Indonesia requires management to make estimations and assumptions that are reported, due to the inherent contingency in making estimates, actual results reported in the next year could differ from those estimates.

55

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

351


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

3.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

3.

IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)

z.

Informasi Segmen Usaha

SUMMARY (continued) z.

aa.

Peristiwa Setelah Tanggal Laporan Posisi Keuangan (Neraca)

PERUSAHAAN LAINNYA

4.

Perusahaan memiliki saham secara langsung pada beberapa perusahaan asosiasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dengan rincian sebagai berikut:

4)

OTHER COMPANIES Company has a direct owned in associated companies at December 31, 2011 and 2010 with the following details:

7.621.265.713 36.453.360

6,67

50.000.000

Agro Bisnis / Agro Business

6,67

6.883.297.513

Aktivitas Utama / Major Activities

4)

Nilai / Value (Rp)

Agro Bisnis / Agro Business

31 Desember 2010/ December 31, 2010 Kepemilikan / Ownership Komposisi / Shares (%) 15 Agro Bisnis / Agro Business 4 Agro Bisnis / Agro Business

Anak Perusahaan / Subsidiaries 1) PTP Agrintara Indoham 1) PT Riset Perkebunan Nusantara 3) Nusantara (PT RPN) PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB)

Subsequent Events

Aktivitas Utama / Major Activities

1)

POLICIES

Business Segment Information

31 Desember 2011/ December 31, 2011 Kepemilikan / Ownership Komposisi / Shares (%) 15 Agro Bisnis / Agro Business 4 Agro Bisnis / Agro Business

Anak Perusahaan / Subsidiaries PTP Agrintara Indoham 1) PT Riset Perkebunan Nusantara 3) Nusantara (PT RPN) PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB)

ACCOUNTING

Events after the balance sheet date that provide additional information about the position of the parent and all subsidiaries at the balance sheet date and are disclosed in the consolidated financial statements. The events after the balance sheet date are not recorded will be explained in the notes to the consolidated financial statements, if material.

Peristiwa setelah tanggal Laporan Posisi Keungan (neraca) yang menyediakan informasi tambahan tentang posisi induk dan semua anak perusahaan pada tanggal neraca dan diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. Kejadiankejadian setelah tanggal neraca yang tidak dibukukan akan dijelaskan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasi, jika material.

4.

SIGNIFICANT

Segment information is presented in accordance with PSAK No. 5 (Revised 2000), which requires the presentation of financial information by business segment and geographical segment. In accordance with the organizational structure and management of the company and subsidiaries as well as internal reporting systems, the primary segment reporting of financial information is presented based on business segments where risk and return are influenced by different types of business activities. The secondary segment reporting is determined based on the geographical location of company operations. (See Note 40).

Informasi segmen disajikan menurut ketentuan PSAK No. 5 (Revisi 2000), yang mensyaratkan penyajian informasi keuangan berdasarkan segmen usaha dan segmen geografis. Sesuai dengan struktur organisasi dan manajemen perusahaan dan perusahaan anak serta sistem pelaporan internal, bentuk primer informasi keuangan atas pelaporan segmen disajikan berdasarkan segmen usaha dimana risiko dan imbalan terutama dipengaruhi oleh jenis kegiatan usaha yang berbeda. Pelaporan segmen sekunder ditentukan berdasarkan lokasi geografis kegiatan usaha perusahaan. (Lihat Catatan 40). aa.

OF

Nilai / Value (Rp) 7.621.265.713 36.453.360

Agro Bisnis / Agro Business

6,67

50.000.000

Agro Bisnis / Agro Business

6,67

1.000.000.000

01 Januari 2010/Januari 01, 2010/ 31 Desember 2009/ December 31, 2009 Anak Perusahaan/ Subsidiaries

PTP Agrintara1) Indoham2) PT Riset Perkebunan Nusantara Nusantara (PT RPN)3)

Aktivitas Utama/ Major Activities

Kepemilikan/ Ownership

Agro Bisnis / Agro Business Agro Bisnis / Agro Business

15 4

Agro Bisnis / Agro Business

6,67

Nilai/ Value (Rp) 7.621.265.713 36.453.360 50.000.000

56

352

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

4.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

4.

PERUSAHAAN LAINNYA (lanjutan) 1)

OTHER COMPANIES (continued) 1)

PTP Agrintara

PTP Agrintara PTP Agrintara is a joint venture enterprise in services and trade, agricultural and plantation between PT Sepanjang Intisurya Alami with PT Perkebunan Nusantara V (Persero) and company was established by Deed No.20 dated July 15, 2003 with ownership composition as follows:

PTP Agrintara merupakan usaha patungan pengusahaan dibidang jasa dan perdagangan, pertanian dan perkebunan antara Perseroan dengan PT Perkebunan Nusantara V (Persero) dan PT Sepanjang Intisurya Alami. Perusahaan tersebut didirikan dengan Akta No.20 tanggal 15 Juli 2003 dengan presentase komposisi kepemilikan saham sebagai berikut :

% Kepemilikan/ Ownership 15,00 30,50 54,50 100,00

Pemegang Saham/Shareholders PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Sepanjang Intisurya Alami Jumlah % Kepemilikan/Total % of Shares

2)

Nilai perolehan penyertaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) sebesar 15% dari nilai aset bersih PT Perkebunan Agrintara menurut Neraca Pembuka per 22 Oktober 2003 dan dibukukan dengan metode biaya (cost method) .

The value of investments in PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amounting to 15% of net asset value of PT Perkebunan Agrintara according Opening Balance Sheet as of October 22, 2003 and recorded under the cost method.

Sampai dengan 31 Desember 2010, Perusahaan belum mendapatkan dividen karena PT Perkebunan Agritara masih dalam posisi saldo rugi namun masih memiliki nilai ekuitas positif.

Up to December 31, 2010, the Company has not obtained dividends because PT Perkebunan Agritara are still in position losses but still has accumulated in equity value is positive. PT Indoham GmbH

Investasi berupa penyertaan saham sebesar 4% kepada Indoham GmbH didasarkan pada Surat Menteri Pertanian Republik Indonesia No. TU.330/01/18/II/1998 tanggal 11 Februari 1998 dan Rapat Umum Pemegang Saham Indoham GmbH tanggal 6 Agustus 1998. Pencatatan nilai penyertaan menggunakan metode biaya (cost method) . Nilai saham Perusahaan di Indoham, GmbH adalah DM 8,000.

Investment in shares of stock amounting to 4% to Indoham GmbH is based in the Ministry of Agriculture of the Republic of Indonesia No. TU.330/01/18/II/1998 dated February 11, 1998 and Annual Meeting of Shareholders Indoham GmbH dated August 6, 1998. Recording the value of investments using the cost method. The value of its shares in Indoham, GmbH is DM 8,000.

Susunan Dewan Pengawas dan Direksi Indoham GmbH sebagai berikut :

The composition of the Board of Inspectors and Directors Indoham GmbH as follows:

Ketua Dewan Pengawas Anggota Dewan Pengawas Anggota Dewan Pengawas Anggota Dewan Pengawas Anggota Dewan Pengawas Direktur Direktur 3)

2)

PT Indoham GmbH

: : : : : : :

Suwandi Akmaluddin Hasibuan Dahlan Harahap V.H.S. Limbong Suhardjito I Made Weda Sri Setiati (Cathrin) Winkler

: : : : : : :

Chairman of Board of Inspector Members of Board of Inspector Members of Board of Inspector Members of Board of Inspector Members of Board of Inspector Director Director

3) PT Riset Perkebunan Nusantara

PT Riset Perkebunan Nusantara PT Riset Perkebunan Nusantara merupakan perubahan status dari Lembaga Riset Perkebunan Indonesia yang bergerak dalam bidang Riset dan Penelitian Perkebunan dan bertempat di Bogor Jawa Barat.

PT Riset Perkebunan Nusantara is a change in the status of Indonesian Plantation Research Institute which is engaged in Research and Research Plantation and is located in Bogor, West Java.

Penyertaan saham kepada PT Riset Perkebunan Nusantara yang merupakan Perusahaan Patungan antara PT. Perkebunan Nusantara I-XIV dan PT. Rajawali Nusantara Indonesia yang didasarkan kepada Keputusan RUPS tanggal 22 Januari 2009 mengenai Pengesahan RKAP tahun 2009 dan Keputusan RUPS tanggal 19 Juni 2009 mengenai Pengesahan Laporan Tahun Buku 2008 untuk mengalihkan bentuk Lembaga Riset Perkebunan Indonesia menjadi Perseroan Terbatas dan nantinya perseroan terbatas tersebut akan menjadi perusahaan holding .

Investment in shares to PT Riset Perkebunan Nusantara which is a joint venture between PT. Perkebunan Nusantara I-XIV and PT. Rajawali Nusantara Indonesia, which is based on the Decree of RUPS on January 22, 2009 regarding the Ratification of RKAP in 2009 and the Decree of RUPS dated June 19, 2009 regarding the Ratification Report for Fiscal Year 2008 to transfer the form of Indonesian Plantation Research Institute became Company Limited and its later became a holding company.

57

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

353


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

4.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

4.

PERUSAHAAN LAINNYA (lanjutan) 3)

OTHER COMPANIES (continued) 3) PT Riset Perkebunan Nusantara (continued)

PT Riset Perkebunan Nusantara (lanjutan) PT Riset Perkebunan Nusantara adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa perusahaan pemerintah, yaitu PT Perkebunan Nusantara I (Persero) s.d. XIV (Persero) dan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui Akta No. 1, tanggal 20 Nopember 2009, dari Notaris Hasbullah Abdul Rasyid, SH, M.Kn. Perseroan tersebut bergerak di bidang Jasa, Pertanian, dan Perdagangan.

PT Riset Perkebunan Nusantara is a company founded by several government companies is PT Perkebunan Nusantara I (Persero) until PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) and PT Rajawali Nusantara Indonesia through Deed No. 1, dated 20 November 2009, the Notary Hasbullah Abdul Rashid, SH, M.Kn. The Company is engaged in the Services, Agriculture, and Trade.

Modal Dasar Perseroan ditetapkan sebesar Rp3.000.000.000 terbagi atas 3.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 750 saham atau seluruhnya sebesar Rp750.000.000, dan telah disetor penuh dengan uang tunai melalui kas Perseroan dengan rincian sebagai berikut :

Company capital stipulated for Rp3,000,000,000 divided into 3,000 shares with par value of share Rp 1,000,000 of the authorized capital has been issued and taken by the shareholders of 750 shares or the whole amount Rp750,000,000, and are fully paid by cash through the cash of the Company with details:

PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

Nominal (Rp)/ Value (IDR) 50.000.000 50.000.000 50.000.000

6,67 6,67 6,67

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

50.000.000

6,67

PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)

50.000.000 50.000.000 50.000.000

6,67 6,67 6,67

PT Perkebunan NusantaraVIII (Persero)

50.000.000

6,67

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT RNI (Persero) Jumlah / Total

50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 750.000.000

6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 100

Pemegang Saham/Shareholders

Bagian penyertaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) telah disetorkan sebesar Rp50.000.000 pada tanggal 29 Desember 2009 melalui rekening Bank Mandiri, dan berhak atas kepemilikan saham PT Riset Perkebunan Nusantara sebanyak 6,67% dari yang telah ditempatkan dan disetor. 4)

The share of stock PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amount Rp50,000,000 has been fully paid on December 29, 2009 through Bank Mandiri account, and are entitled to the ownership of PT Riset Perkebunan Nusantara as much as 6.67% of the issued and fully paid-up capital. 4)

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

%

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB) merupakan perubahan status dari Kantor Pemasaran Bersama (KPB) yang bergerak dalam bidang pemasaran hasil produksi perkebunan PTPN I sampai dengan PTPN XIV.

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB) is the change in status of the Kantor Pemasaran Bersama (KPB) which is engaged in the marketing of plantation production of PTPN I to PTPN XIV.

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa perusahaan pemerintah yaitu PT Perkebunan Nusantara I s.d. XIV dan PT Rajawali Nusantara Indonesia melalui Akta No. 3, tanggal 16 Nopember 2009, dari Notaris N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH. Perseroan tersebut bergerak di bidang trading, penanganan produk (handling, blending, branding, packaging) , pengelolaan gudang, fasilitas penimbunan, transportasi, freight forwarding , bongkar muat dan financing .

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara is a company founded by several government companies such as PT Perkebunan Nusantara I sd XIV and PT Rajawali Nusantara Indonesia through Deed. 3, dated November 16, 2009, from Notary N.M. Dipo Nusantara Pua Upa, SH. The Company is engaged in trading, product handling (handling, blending, branding, packaging), warehouse management, landfill facilities, transportation, freight forwarding, stevedoring and financing.

58

354

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

4.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

4.

PERUSAHAAN LAINNYA (lanjutan) 4)

OTHER COMPANIES (continued) 4)

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (lanjutan) Modal Dasar Perseroan ditetapkan sebesar Rp60.000.000.000 terbagi atas 60.000 saham dengan nilai nominal sebesar Rp1.000.000, dari modal dasar tersebut telah ditempatkan dan diambil bagian oleh para pemegang saham sebanyak 15.000 saham atau seluruhnya sebesar Rp15.000.000.000 dan telah disetor penuh dengan menyetorkan ke Bank Mandiri Cabang Cut Meutia Jakarta rekening 123-00-0428269-7 atas nama KPB PT Perkebunan Nusantara dengan rincian : Pemegang Saham/Shareholders PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan NusantaraVIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT RNI (Persero) Jumlah / Total

PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (continued) Company capital stipulated for Rp60,000,000,000 divided into 60,000 shares with a nominal value of Rp 1,000,000, of the authorized capital has been issued and taken by the shareholders of 15,000 shares or the whole amount Rp15,000,000,000 and are fully paid by depositing into Bank Mandiri, Branch of Cut Meutia in Jakarta account no.123-00-0428269-7 on be half KPB PT Perkebunan Nusantara with details: Nominal (Rp)/Value (IDR) 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 15.000.000.000

% 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 6,67 100

Bagian penyertaan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) telah disetorkan sebesar Rp1.000.000.000 pada tanggal 5 Juli 2010 melalui rekening Bank Mandiri, dan berhak atas kepemilikan saham PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara sebanyak 6,67% dari yang telah ditempatkan dan disetor.

The investment share from PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) amount Rp1,000,000,000 has been fully paid on 5 Juli 2010, through Bank Mandiri account and was entitled to the ownership of PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara as much as 6.67% of the issued and fully paidup capital.

Berdasarkan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No. S-500/MBU/2011 tanggal 28 September 2011 aset milik PTPN I sampai dengan XIV sebesar Rp82.366.165.176 yang sebelumnya dicatat sebagai Penyertaan yang belum ditetapkan statusnya menjadi tambahan penyertaan modal saham PTPN I sampai dengan XIV pada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara secara inbreng sebesar Rp81.366.165.176 dan sebagai kompensasi pembayaran hutang modal disetor PTPN XIV kepada PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara sebesar Rp1.000.000.000. Kontribusi kenaikan investasi untuk PT Perkebunan Nusantara XIII adalah Rp5.883.297.513 dan telah diakui sebagai pendapatan pada tahun berjalan. Lihat catatan 38.

Based on the Letter of State Minister of the State Owned Enterprises. S-500/MBU/2011 dated 28 September 2011 the assets of PTPN I through XIV of Rp82.366.165.176 who previously recorded as Investments that have not set their status to additional equity shares PTPN I through XIV in PT Kharisma archipelago Joint Marketing inbreng Rp81.366.165.176 and as compensation for debt service paid up capital of PTPN XIV to the PT Nusantara Kharisma Rp1.000.000.000 Joint Marketing. The contribution of investment to increase PT Nusantara Plantation XIII is Rp5.883.297.513 and has been recognized as revenue in the current year. See note 38.

Pemegang Saham/Shareholders PT Perkebunan Nusantara I (Persero) PT Perkebunan Nusantara II (Persero) PT Perkebunan Nusantara III (Persero) PT Perkebunan Nusantara IV (Persero) PT Perkebunan Nusantara V (Persero) PT Perkebunan Nusantara VI (Persero) PT Perkebunan Nusantara VII (Persero) PT Perkebunan NusantaraVIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara IX (Persero) PT Perkebunan Nusantara X (Persero) PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) PT Perkebunan Nusantara XII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIV (Persero) PT RNI (Persero) Jumlah / Total

Nominal (Rp)/Value (IDR) 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 6.883.297.513 5.883.297.513 1.000.000.000 96.366.165.182

% 7,14 7,14 7,14 7,14 7,14 7,14 7,14 7,14 7,14 7,14 7,14 7,14 7,14 6,11 1,04 100

59

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

355


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

5.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

KAS DAN SETARA KAS

5.

Saldo kas dan setara kas yang dimiliki Kantor Pusat Kebun dan pabrik dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Kas Induk Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah Kas Giro Bank: Rupiah Pihak Berelasi (Lihat catatan 3f, 38.a) Induk Perusahaan PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI '46 (Persero), Tbk PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Agro

885.190.657 2.635.750 887.826.407

78.900.713.372 1.456.893.984 1.743.943.260 74.355.793.094

CASH AND CASH EQUIVALENT The balances of cash and cash equivalent held at Headquarter and units are as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1.944.027.557 6.754.750 1.950.782.307

44.344.190.071 848.907.637 329.977.195 57.324.293.811

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated 2.661.359.196 4.207.338 2.665.566.534

Cash on Hand Parent Company Subsidiary Total Cash

65.406.550.985 2.117.978.745 487.565.321 18.409.163.255

Cash in Bank: IDR Related Parties (See note 3f, 38.a) Parent Company PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI '46 (Persero), Tbk PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Agro

Anak Perusahaan PT Kalimantan Agro Nusantara PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. PT. Batulicin Nusantara PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Sub Jumlah Valuta Asing Pihak Berelasi Induk Perusahaan (Lihat catatan 3f, 38.a) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. (2011; USD4.501,87 dan 2010; USD426,991) PT Bank BNI '46 (Persero), Tbk (2011; USD7.590,26 dan 2010; USD7,617) Sub Jumlah Pihak Ketiga Bank Induk Perusahaan PT BPD Kalbar PT Bank Syariah Mandiri CIMB Niaga Sub Jumlah Jumlah Giro Bank Deposito Berjangka Anak Perusahaan Pihak Berelasi PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Sub Jumlah Jumlah Kas dan Setara Kas

Subsidiary 46.566.975 8.556.345.730

1.834.729.150 5.113.496.080

4.673.895.060

30.602.290.212 195.662.546.627

109.795.593.944

91.095.153.366

PT Kalimantan Agro Nusantara PT Bank BRI (Persero), Tbk PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Batulicin Nusantara PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Sub Total

40.822.957

3.839.074.912

84.983.332

68.828.478

68.487.324

71.852.096

109.651.435

3.907.562.236

156.835.428

Foreign Exchange Related Parties Parent Company (See note 3f, 38.a) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk (2011; USD4.501,87 and 2010; USD426,991) PT Bank BNI '46 (Persero), Tbk (2011; USD7,590.26 and 2010; USD7,617) Sub Total

601.962.155 4.059.942 606.022.097 91.858.010.891

Third Parties Cash in Bank Parent Company PT BPD Kalbar PT Bank Syariah Mandiri CIMB Niaga Sub Total Total Cash in Bank

865.677.201 3.604.890 10.166.825 879.448.916 196.651.646.978

491.133.304 4.022.007 495.155.311 114.198.311.491

1.000.000.000 1.000.000.000

3.000.000.000 3.000.000.000

15.000.000.000 15.000.000.000

198.539.473.385

119.149.093.798

109.523.577.425

Deposito berjangka merupakan deposito berjangka 1 (satu) bulan dari PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. dengan tingkat bunga per tahun dan 6,5% per tahun. Deposito berjangka tersebut digunakan sebagai jaminan kredit bersifat non revolving dengan tujuan untuk memperkuat modal kerja perusahaan sesuai Perjanjian Kredit nomor RCO.BJM/CO.BTG/035/PK-KAD/2010, tanggal 19 Mei 2010. Lihat catatan 27.

Time Deposit Subsidiary Related Parties PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Sub Total Total Cash and Cash Equivalent

Time deposit is representing time deposit 1 ( satu) month from PT. Bank Mandiri (Persero), Tbk. with interest rate 6,5% per year. The time deposit used for a credit guarantee with condition is non revolving as a mean to strengthen working capital of subsidiary company according to Credit Agreement, number RCO.BJM/CO.BTG/035/ PK-KAD/2010 date of 19 May 2010. See note 27.

60

356

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

5.

6.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

5.

KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)

CASH AND CASH EQUIVALENT (continued)

Meskipun demikian, manajemen berkeyakinan bahwa deposito yang dijaminkan tersebut tidak mengganggu pengelolaan kas perusahaan, serta merupakan niat dan upaya manajemen dalam rangka kebijakan pengelolaan kas secara efektif.

Nevertheless, management assure that time deposit which as debt guarantee is representing the part of cash management and intention and effort management to cash management policy effectiveness.

Rincian akun aset moneter dalam mata uang asing lihat catatan 39.

Details of foreign exchange accounts of monetary see note 39.

PIUTANG USAHA

6.

Akun ini merupakan piutang usaha yang berasal dari penjualan ekspor dan lokal atas komoditi karet dan sawit dengan rincian sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Pihak Ketiga Ekspor Lanes Borough (LBI) Wilson Global PT Sampit PT Golden Oil Trading, PTE. Ltd. Singapore Thong Teik PT Palm Mas Asri Tong Teik PT Karya Bina Bersama Berdikari Huo Dao Trading Sub Jumlah Induk Perusahaan Lokal PT. Royal Industri Indonesia PT. Trinity PT. Multi Mas Nabati Asahan PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Wilson Tunggal Perkasa PT. Bitung Guna Sejahtera PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT. Multi Guna Gas PT. Palm Mas Asri PT. NagaMas Palm Ind./ PT. NagaMas Palm Oil Lestari PT. Cahaya Kalbar PT. Tunas Baru Lampung PT. Karya Indah Alam Sejahtera PT Bina Karya Prima PT Berkah Emas Sinar Terang PT Kharisma Utama Karya PT Panca Nabati PT Agro Jaya Perdana PT Bukit Kapur Reksa PT Berliana Eks Sakti PT Bangun Jaya Mandiri PT Cisadane Raya Chemical PT Sinar Alam Permai Sub Jumlah

ACCOUNTS RECEIVABLE This account was receivable to a third parties who comes from local sales and exports of rubber and palm commodity with as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Des 2009 Disajikan kembali/ Restated

6.949.202.400 3.872.458.800 -

3.740.990.400 -

1.998.259.200

-

-

568.337.722 16.984.800

Third Parties Exports Lanes Borough (LBI) Wilson Global PT Sampit PT Golden Oil Trading, PTE. Ltd. Singapore Thong Teik

-

-

11.381.677

PT Palm Mas Asri

10.821.661.200

15.352.354.080 19.093.344.480

6.723.360 4.100.693 2.202.923 2.607.990.375

138.451.517 70.299.313.293

32.017.762.515

3.059.477 4.278.053

43.654.716.827

3.560.835

31.246.712.554

29.099.094.502

1.787.370

-

6.369.280.516

1.436.896.519

-

20.492.448.790 3.133.923 2.018.547.793 54.090.035.759

54.131.989.968 3.133.923 5.362.518.525

26.243.042.506 -

10.694.672.903 13.495.894 2.259.095.000

14.414.854 -

177.978.922 284.278.530 90.081.847

29.138 20.948.573.914

8.068.190.000

302.836.260

48.064.635 -

48.064.635 4.841.891 75.255 -

12.023.640.000 3.905.777 13.518.000.000 58.873.087 11.114.364 7.214.157

260.128.954.404

101.093.236.290

7.150.536 841.557 97.406.979.336

Tong Teik PT Karya Bina Bersama Berdikari Huo Dao Trading Sub Total Parent Company Local PT. Royal Industri Indonesia PT. Trinity PT. Multi Mas Nabati Asahan PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Wilson Tunggal Perkasa PT. Bitung Guna Sejahtera PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT. Multi Guna Gas PT. Palm Mas Asri PT. NagaMas Palm Ind./ PT. NagaMas Palm Oil Lestari PT. Cahaya Kalbar PT. Tunas Baru Lampung PT. Karya Indah Alam Sejahtera PT Bina Karya Prima PT Berkah Emas Sinar Terang PT Kharisma Utama Karya PT Panca Nabati PT Agro Jaya Perdana PT Bukit Kapur Reksa PT Berliana Eks Sakti PT Bangun Jaya Mandiri PT Cisadane Raya Chemical PT Sinar Alam Permai Sub Total

13.423.971.709

61

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

357


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

6.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

6.

PIUTANG USAHA (lanjutan) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Piutang Tidak Tertagih PT Bukit Kapur Reksa PT Pacific Palmindo PT Musim Mas PT Kumho Tire PT Multi Mas Nabati United Oil & Co Ltd PT Indusco Utama PT Wahana Citra Nabati PT Berliana Eks Sakti PT Bintang Era Sinar Tama PT Bangun Jaya Mandiri PT Panca Nabati PT Berdikari PT Sinar Alam Permai PT Karya Bina Bersama PT Palm Mas Asri PT Bina Karya Prima Sub Jumlah Jumlah Piutang Usaha Dikurangi Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Jumlah Piutang Usaha, Bersih

139.127.979 39.473.840 28.598.589 20.601.029 14.345.170 8.444.706 6.872.065 5.194.078 2.778.591 2.423.030 1.803.539 976.444 550.731 210.389 94.523 271.494.703 271.222.110.307

(271.494.703) 270.950.615.604

ACCOUNTS RECEIVABLE (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

139.127.979 39.473.840 28.598.589 20.601.029 14.345.170 8.444.706 6.872.065 5.194.078 2.778.591 2.423.030 1.803.539 976.444 550.731 210.389 94.523 271.494.702 120.458.075.472

(271.494.703) 120.186.580.769

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

139.127.979 PT Bukit Kapur Reksa 39.473.840 PT Pasifik Palmindo Indonesia 28.598.589 PT Musim Mas 20.601.029 Kumho Tire 14.345.170 PT Multi Mas Nabati Sulawesi 8.444.706 United Oil & Co. Ltd 6.872.065 PT Indusco Utama 5.194.078 PT Wahana Citra Nabati 2.778.591 PT Berliana Eks Sakti 2.423.030 PT Bintang Era Sinar Tama 1.803.539 PT Bangun Jaya Mandiri 976.444 PT Panca Nabati 550.731 Berdikari 210.389 PT Sinar Alam Permai 94.523 PT Karya Bina Bersama 11.381.677 PT Palm Mas Asri 51.547.456 PT Bina Karya Prima Sub Total 334.423.836 100.349.393.547 Total Trade Receivables Deduction Allowance for Doubtful (334.423.836) Accounts Total Trade 100.014.969.711 Receivables, Net Details of accounts receivable based on the age:

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang : 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Pihak ketiga : 1 - 3 bulan 3 - 6 bulan 6 - 9 bulan 9 - 12 bulan >12 bulan Sub Jumlah

270.950.615.604 271.494.703 271.222.110.307

Third Party 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 9 months 9 - 12 months > 12 months Sub Total

Dikurangi : Penyisihan Piutang Tak Tertagih Jumlah

(271.494.703) 270.950.615.604

: Less Allowance for Doubtful Accounts Total

:

Penyisihan piutang tak tertagih atas piutang usaha diatas telah dibentuk sesuai kebijakan akuntansi tentang instrumen keuangan. Lihat catatan 3.g.1.

Allowance for uncollectible account receivable for in above have been formed and according to accounting policy about financial instrument. See note 3.g.1.

Tidak terdapat saldo piutang usaha yang dijadikan agunan atas pinjaman jangka pendek dan jangka panjang perusahaan.

There are no accounts receivable balances which serve as collateral for short-term loans and long term company.

Tidak terdapat piutang usaha kepada pihak yang berelasi.

There were no trade receivables relate to the parties.

Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang dapat tertagih dalam jangka waktu satu tahun sehingga tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai untuk menutup kerugian penurunan nilai dari tidak tertagihnya piutang.

Management believes that all receivables are fully collectible, so do not need to be established to cover the allowance for impairment losses on uncollectible accounts receivable.

62

358

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

7.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA

7.

KKPA PLASMA FARMERS RECEIVABLE

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan telah mengembangkan perkebunan plasma dengan pola Kredit Koperasi Primer untuk Anggota (KKPA) seluas 27.990,63Ha (2010: 22.371,57Ha; 2009: 27.259,57Ha), dimana seluas 27.990,63 Ha (2010: 22.371,57Ha; 2009: 21.588,08Ha) telah menghasilkan dan telah dikelola oleh Koperasi Unit Desa (KUD).

As at December 31, 20111, Company has developed plasma plantation under scheme Credit of Primary Cooperatives for members (called KKPA) totaling 27,990,63 hectares (2010 : 22,371.57 hectare; 2009 : 27,259.57 hectares), which 27,990.63 hectare (2010 : 22,371.57 hectare; 2009 : 21,588.08 hectares) have been managed by farmers coordinated under certain

Akun ini merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan KKPA yang meliputi biaya-biaya untuk perkebunan KKPA yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai sendiri oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank atau akan ditagihkan kembali ke petani KKPA. Piutang petani dibebani biaya pembibitan, persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan, dan biaya tidak langsung lainnya.

This account represents costs incurred for KKPA plantation development including costs for KKPA plantations funded by banks and temporary self funding by the Company awaiting bank funding and reimbursement by plasma farmers. Farmers' receivables are charged with expenditures for nurseries, field preparation, planting, fertilizers, maintenance and other overheads.

Sebagai pihak pengembang yang sekaligus penyalur dana pinjaman, Perusahaan akan menagih kembali dana yang telah dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma melalui pemotongan dari penjualan tandan buah segar petani kepada Perusahaan sebesar 30%.

As developer party which at one blow the loan fund dealer, Company will bill for to return fund which have been released for the plasma plantation development through deduction from fresh sale tandan fruit of farmer to Company of equal to 30%.

Rincian akun ini sebagai berikut :

The detail of this account are as follows: 31 Desember 2011/ December 31, 2011

1) Piutang Pemeliharaan 2) Piutang Pembangunan Perkebunan: a. Pendanaan Sendiri b. Pendanaan Pengelolaan Satu Manajemen (PSM) Sub Jumlah 3) Dana Talangan a. Bank Agro b. Bank Mandiri Sub Jumlah Jumlah

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

1.312.322.529

1.340.115.108

1.602.990.163

53.183.166.940

62.044.395.726

41.514.441.516

Due from Farmer 1) for plantation maintenance Due from Farmer for 2) plantation : development Prefinancing a.

9.057.120.648 62.240.287.588

903.609.182 62.948.004.908

474.941.651 41.989.383.167

Funding One b. Management Sub Total

53.373.326.032 31.334.625.018 84.707.951.050 148.260.561.167

41.082.733.516 20.731.423.757 61.814.157.273 126.102.277.289

56.253.204.673 23.671.367.068 79.924.571.741 123.516.945.071

Repayment Bridging 3) Bank Agro a. Bank Mandiri b. Sub Total Total

Berdasarkan hasil penelaahan akun piutang petani jangka pendek pada akhir tahun, manajemen berpendapat bahwa seluruh biaya pengembangan plasma pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dapat tertagih sehingga penyisihan piutang plasma tak tertagih adalah nihil. Piutang kepada Petani untuk Pemeliharaan 1)

Based on a review of the short term farmer receivable account at year end, management believes that the entire plasma development costs as at December 31, 2011 and 2010 will be collectible, therefore the provision for uncollectible plasma receivable is nil. 1) Due from Farmer for Maintenance

Merupakan tagihan perusahaan kepada petani yang berasal dari dana yang telah dikeluarkan kepada petani plasma untuk pemeliharaan tanaman menghasilkan berupa pemakaian pupuk, biaya pengangkutan dan lain-lain.

Amounts due from farmer coming from fund which have been released to plasma farmer for maintenance the plantation yield in the form of usage fertilizer, transportation fee and others.

Rincian piutang kepada petani untuk pemeliharaan terdiri dari :

The detail of amounts of due from Farmer for Plantation Development :

31 Desember 2011/ December 31, 2011

KUD Karya Guna KUD Sabar Menanti Plasma Kebun Tajati KUD Murah Rejeki Jumlah

771.022.455 209.450.033 337.253.417 (5.403.376) 1.312.322.529

31 Desember 2010 / December 31, 2010

901.574.238 362.587.940 67.074.490 8.878.440 1.340.115.108

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

1.018.824.601 540.900.189 43.265.373 1.602.990.163

KUD Karya Guna KUD Sabar Menanti Plasma Kebun Tajati KUD Murah Rejeki Total

63

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

359


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

7.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

7.

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan) 2)

2)

Piutang kepada Petani untuk Pembangunan Perkebunan

Penambahan : - Biaya Kebun KKPA - Talangan Cicilan Kredit Pengurangan: - Pencairan Kredit - Angsuran Petani - Reklasifikasi ke Piutang Jangka Panjang Saldo Akhir Per 31 Desember 2010 Penambahan : - Biaya Kebun KKPA - Talangan Cicilan Kredit Pengurangan: - Pencairan Kredit - Angsuran Petani - Koreksi PPN yang tidak dapat dikreditkan Saldo Akhir Per 31 Desember 2011

Due from Farmer for Developed Plantation

26.336.632.109

Pendanaan Bank Agro/Funded by Bank Agro 50.847.163.100

25.399.912.327 -

56.253.204.673

Pendanaan Sendiri/ Prefinancing Saldo 1 Januari 2009 Penambahan : - Biaya Kebun KKPA - Talangan Cicilan Kredit Pengurangan: - Pencairan Kredit - Kelebihan Realisasi Biaya Biaya - Reklasifikasi ke Piutang Jangka Panjang - Reklasifikasi ke hutang lain-lain Saldo Akhir Per 31 Desember 2009

KKPA PLASMA FARMERS RECEIVABLE (continued)

(10.222.102.920)

-

-

-

-

(50.847.163.100)

Pendanaan Bank Mandiri/Funded by Bank Mandiri - Balance January 1, 2009 Addition: Cost of KKPA Plasma 23.671.367.068 Repayment Bridging Deduction: Bank Funding -

-

-

-

41.514.441.516

56.253.204.673

23.671.367.068

35.942.582.210 -

41.082.733.516

33.285.681.668

(15.412.628.000) -

-

-

(56.253.204.673)

(36.225.624.979) -

62.044.395.726

41.082.733.516

20.731.423.757

319.782.082 34.557.652.776

12.290.592.516

10.603.201.261

(25.515.648.339)

-

-

(18.223.015.305)

-

-

53.373.326.032

31.334.625.018

53.183.166.940

Cost Over Run Reclassification to long term receivable Reclassification to short term payable Ending Balance December 31,2009 Addition : Cost of KKPA Plasma Repayment Bridging Deduction : Bank Funding Bank Funding Reclassification to long term receivable Ending Balance December 31,2010 Addition : Cost of KKPA Plasma Repayment Bridging Deduction : Bank Funding Bank Funding Correction of VAT can not be credited Ending Balance December 31,2011

2.a. Pengembangan perkebunan plasma pola KKPA didanai melalui pinjaman bank yang disalurkan lewat Perusahaan sebagai avalis. Namun untuk mengatasi terjadinya pengambil alihan lahan secara paksa (okupasi) dan penjarahan hasil kebun inti oleh masyarakat di sekitar, perusahaan telah melakukan kesepakatan dengan Pemda setempat dan masyarakat sendiri untuk membangun kebun kelapa sawit masyarakat yang dananya terlebih dahulu ditalangi oleh perusahaan (prefinancing) dengan harapan dana tersebut akan diganti oleh Bank.

2.a. Development of plasma plantations KKPA pattern which is funded through bank loans channeled through the company as avalis. However, to overcome the forcible takeover of land (occupation) and the looting of the nucleus by the people around, the company has made agreements with local government and communities themselves to establish oil palm plantations public funds covered by the company in advance (prefinancing) in the hope funds will be replaced by the Bank.

Pada tanggal 31 Desember 2011 Perusahaan telah mengembangkan perkebunan KKPA dengan biaya diluar bunga dalam masa konstruksi (interest during construction / IDC) sebesar Rp486.918.074.992 (2010: Rp389.259.366.980; 2009: Rp346.837.726.525) dimana dana pinjaman Bank Agro dan Bank Mandiri yang telah dikucurkan sebesar 433.734.908.052 (2010: Rp327.214.971.254; 2009: Rp 305.323.285.009).

As at December 31, 2011 the Company has developed KKPA plantation with cost outside IDC Rp486.918.074.992 (2010: Rp389,259,366,980; 2009: Rp346,837,726,525) in which funded by Bank Agro and Bank Mandiri has been provided Rp433,734,908,052. (2010: Rp327,214,971,254; Rp 305,323,285,009).

Sementara itu dana yang ditalangi Perusahaan sambil menunggu kucuran dari bank sebesar Rp53.183.166.940 (2010: Rp 62.044.395.726; 2009: Rp41.514.441.516).

Therefore, the development of plantation funded beforehand by the Company amount Rp53.183.166.940 (2010: Rp 62,044,395,726; 2009: Rp41,514,441,516).

64

360

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

7.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

7.

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan) 2)

Piutang kepada Petani untuk Pembangunan Perkebunan (lanjutan) Rincian piutang atas besarnya pendanaan kepada Petani Plasma KKPA sebagai berikut :

KKPA PLASMA FARMERS RECEIVABLE (continued) 2)

Due from Farmer for Developed Plantation (continued)

Detail of amounts due from KKPA Plasma farmer are as follows:

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum KUD Mekar Sari Lain-lain Jumlah

Realisasi Biaya/ Cost 27.941.150.983 52.170.774.893 19.306.342.141 20.087.464.192 28.380.019.935 3.807.823.004 3.456.803.598 21.578.614.900 8.406.613.737 1.847.860.584 1.527.520.000 14.851.696.700 283.555.390.325 486.918.074.992

Tahun 2011/Year 2011 Pencairan Dana/ Bank Funding 16.145.240.307 51.212.334.094 5.873.746.920 16.655.153.528 24.957.277.000 3.135.648.777 3.195.882.000 21.464.569.000 8.406.613.980 1.847.860.585 1.527.520.000 14.851.697.000 264.461.364.861 433.734.908.052

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum KUD Mekar Sari Lain-lain Jumlah

Realisasi Biaya/ Cost 32.199.521.443 58.673.613.947 11.246.614.877 16.655.154.526 26.852.823.230 3.135.648.777 3.807.823.004 21.578.614.900 8.406.613.737 1.847.860.584 1.527.520.000 14.851.696.700 188.475.861.255 389.259.366.980

Tahun 2010/Year 2010 Pencairan Dana/ Bank Funding 7.831.977.000 51.212.334.094 5.873.746.920 16.655.153.528 24.957.277.000 3.135.648.777 3.195.882.000 21.464.569.000 8.406.613.980 1.847.860.585 1.527.520.000 14.851.697.000 166.254.691.370 327.214.971.254

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum Lain-lain Jumlah

Tahun 2009/Year 2009 (Disajikan Kembali/Restated) Realisasi Biaya/ Pencairan Dana/ Jumlah/Total Cost Bank Funding 18.224.352.020 18.224.352.020 51.705.960.938 41.290.581.849 10.415.379.089 6.678.696.540 2.580.220.920 4.098.475.620 16.655.154.526 16.655.153.528 998 28.925.011.899 24.957.277.000 3.967.734.899 3.135.648.777 3.135.648.777 5.776.257.000 4.723.402.000 1.052.855.000 21.578.614.900 21.464.569.000 114.045.900 8.406.613.980 8.406.613.980 1.847.860.585 1.847.860.585 1.527.520.000 1.527.520.000 182.376.035.360 180.261.957.370 2.114.077.990 346.837.726.525 305.323.285.009 41.514.441.516

Jumlah/Total 11.795.910.676 958.440.799 13.432.595.221 3.432.310.664 3.422.742.935 672.174.227 260.921.598 114.045.900 (243) (1) (300) 19.094.025.464 53.183.166.940

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum KUD Mekar Sari Others Total

Jumlah/Total 24.367.544.443 7.461.279.853 5.372.867.957 998 1.895.546.230 611.941.004 114.045.900 (243) (1) (300) 22.221.169.885 62.044.395.726

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum KUD Mekar Sari Others Total

KUD Sawit Makmur KUD Akat Berayak KUD Rindu Sawit KUD Sawit Trija KUD Tawang Seragi KUD Berkat Dohik Mahu KOPBUN Taka Jaya KUD Sawit Pama KUD Pelita Harapan KOPBUN Citra Sawit KOPBUN Meto bolum Others Total

65

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

361


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

7.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan) 2)

7.

KKPA PLASMA FARMERS RECEIVABLE (continued) 2)

Piutang kepada Petani untuk Pembangunan Perkebunan (lanjutan)

2.b. Funding of One Management (Called PSM)

2.b. Pendanaan Pengelolaan Satu Manajemen (PSM) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Kebun Kembayan Plasma Kebun Ngabang Kebun Tabara Plasma Kebun Parindu Kebun Longkali Kebun Tajati Plasma Kebun Pelaihari Jumlah 3)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

8.500.121.595 (97.219.895)

857.007.181 279.791.981

210.844.011 441.478.705 (139.649.888)

(104.773.818) (128.416.162)

(92.704.977) 567.646.628

546.087.892 (404.541.772) 9.057.120.648

903.609.182

474.941.651

Dana Talangan

3)

Dana talangan Bank Agro per 31 Desember 2011 sebesar Rp.128.122.312 (2010 : Rp159.355.619.116; 2009 : Rp150.864.251.154) yang termasuk kelompok aset lain-lain sebesar Rp74.748.986.338 (2010: Rp118.272.885.600; 2009 : Rp94.611.046.481, lihat catatan 13) dan aset lancar merupakan nilai angsuran pinjaman yang ditalangi pembayarannya oleh Perusahaan. Dana talangan Bank Agro selama tahun 2011 adalah Rp53.373.326.032 (2010:Rp 41.082.733.516;2009 : Rp 56.253.204.673) dengan rincian sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

KUD Taminses KUD Akat Berayak KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Trija KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Berkat Dohik Mahu KUD Pandu Raya KUD Pasir M Sejahtera KUD Sama Taka KUD Harapan Taka KUD Pelita Harapan KUD Sabar Menanti KUD Murah Rejeki KUD Karya Guna KUD Mufakat Baru KUD Sawit Tirmawa Pulau KUD Karu Jaya Makmur KUD Citra Sawit KUD Bina Taka KUD Bayu Beo Jumlah

Due from Farmer for Developed Plantation (continued)

7.294.164.435 9.963.289.665 6.370.783.727 11.019.730.000 2.151.050.000 3.451.750.000 1.870.050.000 370.238.478 1.851.785.202 1.120.250.000 1.539.850.000 2.754.850.000 308.544.871 49.523.468 124.429.453 890.161.402 440.571.106 703.543.469 207.160.756 413.350.000 478.250.000 53.373.326.032

31 Desember 2010 / December 31, 2010

3.821.282.666 11.856.683.948 3.574.219.301 4.982.662.414 500.475.280 2.705.952.419 118.762.114 1.493.826.549 1.049.820.168 1.245.705.313 2.703.548.585 1.336.480.557 1.290.915.158 1.460.089.491 909.051.647 72.412.076 893.318.556 68.401.735 527.954.790 471.170.749 41.082.733.516

Pendanaan dari bank Agro adalah dalam bentuk pinjaman lunak yang ditandatangani petani plasma yang dikoordinasikan oleh beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) dengan Bank Agro dimana Perusahaan bertindak sebagai penjamin pengembalian hutang dan memiliki kewajiban menyediakan dana talangan pada saat hasil produksi dan penjualan dari kebun plasma belum mampu untuk membayar bunga dan kewajiban pokok pinjaman.

Kembayan Plasma Estate Ngabang Estate Tabara Plasma Estate Parindu Estate Longkali Estate Tajati Plasma Estate KUD Akat Berayak Total

Repayment Bridging As at December 31, 2011 the repayment bridging to bank Agro from the Company amount Rp128,122,312,370 (2010: Rp159,355,619,116; 2009 : Rp150,864,251,154) which classify as non current assets Rp74,748,986,338 (2010:Rp118,272,885,600; 009 : Rp94,611,046,481), see note 13) and current assets are loan installment which repayment by Company. Bridging funds of Bank Agro as of 2011 amount Rp53,373,336,032 (2010: Rp41,082,733,516; 2009 : Rp56,253,204,673), with the detail are as follows: 1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

8.831.353.726 11.122.694.210 7.599.423.974 6.955.287.348 3.395.928.379 2.514.951.514 1.416.598.142 1.416.748.473 1.020.782.338 1.179.723.943 2.572.924.606 1.270.932.688 1.222.425.971 1.377.266.023 893.169.974 863.733.476 832.545.443 815.897.988 478.918.420 471.898.037 56.253.204.673

KUD Taminses KUD Akat Berayak KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Trija KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Berkat Dohik Mahu KUD Pandu Raya KUD Pasir M Sejahtera KUD Sama Taka KUD Harapan Taka KUD Pelita Harapan KUD Sabar Menanti KUD Murah Rejeki KUD Karya Guna KUD Mufakat Baru KUD Sawit Tirmawa Pulau KUD Karu Jaya Makmur KUD Citra Sawit KUD Bina Taka KUD Bayu Beo Total

Financing from Bank Agro is in the form of soft loan signed by plasma farmer coordinated by KUD with Bank Agro where Company act as guarantor return of debt and have obligation provide roof-gutter fund at the time of result of sale and production from plasma plantation not yet can to pay for principal obligation and interest of loan.

66

362

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

7.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan) 3)

KKPA PLASMA FARMERS RECEIVABLE (continued) 3)

Dana Talangan (lanjutan)

Repayment Bridging (continued)

Manajemen menyakini atas tertagihnya piutang petani tersebut di atas karena manajemen telah mendapatkan komitmen pelunasan piutang dari koperasi dan manajemen dalam proses pelaksanaan program penyelesaian piutang untuk memastikan pelunasan piutang tersebut. (Lihat catatan 3.l dan 13)

Management believes that receivable are collection in the future because management have received payment commitment from Koperasi and management have been processing collection settlement program. (See note 3.l and 13)

Dana talangan Bank Mandiri per 31 Desember 2011 sebesar Rp31.334.625.018 (2010 : Rp20.731.423.757; 2009 : Rp.23.671.367.068).

Bridging funds of Bank Mandiri as of December 2011 amounted to Rp31,334,625,018 (2010 : Rp20.731.423.757; 2009 : Rp.23,671,367,068).

31 Desember 2011/ December 31, 2011

KUD Mekar Sari KUD Mayam Jaya KUD Jaman Bertuah KUD Tani Lestari KUD Sawit Pama KUD Tawang Seragi KUD Pandu Raya KUD Karya Bersama KUD Titian Sejahtera KUD Akat Berayak KUD Mangku Awat KUD Wisata Liang Bertulis KUD Tani Taka Jaya KUD Temindong Doyong KUD Benuo KUD Paser Lestari KUD Harapan Taka KUD Meto Bolum KUD Akat Berayak KUD Karu Jaya Makmur KUD Sama Taka KUD Modang Sejahtera KUD Bayu Keo KUD Akat Berayak KUD Akat Berayak KUD Mangku Awat KUD Karya Bersama Jumlah

8.

7.

3.094.250.000 1.854.956.111 3.140.450.000 2.458.516.766 2.184.555.060 5.960.900.000 4.291.718.276 697.164.404 1.730.000.000 436.700.000 371.150.000 1.045.913.126 587.350.000 151.200.000 857.850.000 78.760.531 643.600.000 425.871.915 584.348.541 368.837.336 370.532.952 31.334.625.018

31 Desember 2010 / December 31, 2010

2.512.195.657 1.240.400.017 3.249.208.353 5.893.093.540 (3.572.577.939) 3.756.939.622 6.098.683.952 (5.492.699.500) (410.949.804) 1.768.442.863 1.009.017.663 624.030.593 1.163.275.030 1.089.133.863 298.025.340 920.964.837 48.714.490 1.074.177.707 96.493.602 442.753.781 181.062.573 260.069.132 (127.746.296) (138.925.637) (16.974.137) (3.953.630) (1.231.431.915) 20.731.423.757

PIUTANG LAIN-LAIN

8.

Akun ini terdiri dari :

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

2.878.583.437 1.579.653.937 2.964.929.598 3.910.996.797 1.048.985.702 4.524.762.698 4.118.734.358 (1.463.785.429) (6.309.025) 794.132.973 509.437.274 280.481.414 1.090.193.962 546.192.034 (9.725.965) 497.263.112 (42.781.482) 638.934.048 (63.254.831) 258.040.218 79.902.649 123.235.689 (8.165.523) (5.175.226) (573.895.351) 23.671.367.068

KUD Mekar Sari KUD Mayam Jaya KUD Jaman Bertuah KUD Tani Lestari KUD Sawit Pama KUD Tawang Seragi KUD Pandu Raya KUD Karya Bersama KUD Titian Sejahtera KUD Akat Berayak KUD Mangku Awat KUD Wisata Liang Bertulis KUD Tani Taka Jaya KUD Temindong Doyong KUD Benuo KUD Paser Lestari KUD Harapan Taka KUD Meto Bolum KUD Akat Berayak KUD Karu Jaya Makmur KUD Sama Taka KUD Modang Sejahtera KUD Bayu Keo KUD Akat Berayak KUD Akat Berayak KUD Mangku Awat KUD Karya Bersama Total

OTHERS RECEIVABLE These accounts are consists :

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan a. Piutang Pegawai b. Piutang Lain-lain Sub Jumlah Anak Perusahaan a. Piutang Pegawai b. Piutang Lain-lain Sub Jumlah Jumlah

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

1.861.423.493 26.642.056.050 28.503.479.543

1.813.997.457 26.830.598.862 28.644.596.319

4.296.613.424 19.262.095.768 23.558.709.192

41.330.800 376.056.535 417.387.335 28.920.866.878

427.807.700 47.539.233 475.346.933 29.119.943.252

1.340.000 1.340.000 23.560.049.192

Parent Company Employees Receivable a. Others Receivable b. Sub Total Subsidiary Employees Receivable a. Others Receivable b. Sub Total Total

67

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

363


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

8.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

8.

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) a.

Piutang Pegawai

OTHERS RECEIVABLE (continued) a.

Employees Receivable

Merupakan pinjaman tanpa bunga yang diberikan kepada karyawan pimpinan golongan III - IV dan karyawan pelaksana golongan I - II atas sewa rumah dan biaya pengobatan dengan rincian : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan Pinjaman Karyawan Gol. III-IV Pinjaman Karyawan Gol. I-II Sub Jumlah Anak Perusahaan Pinjaman Karyawan Gol. III-IV Pinjaman Karyawan Gol. I-II Sub Jumlah Jumlah b.

This account is a non interest bearing loan granted to staffs category III-IV and employees' category I-II for renting houses and healthcare, the detail is as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

1.260.962.184

1.095.319.357

3.575.542.614

600.461.309 1.861.423.493

718.678.100 1.813.997.457

721.070.810 4.296.613.424

31.330.800

345.862.500

-

10.000.000 41.330.800 1.902.754.293

81.945.200 427.807.700 2.241.805.157

1.340.000 1.340.000 4.297.953.424

Piutang Lain-lain

b.

Subsidiary Loan to Employees Level III-IV Loan to Employees Level I-II Sub Total Total

Others Receivable

Akun ini merupakan tagihan atas penjualan TBS, pemakaian pupuk, BBM, EAP oleh pihak ketiga dan uang muka pembelian produksi petani dengan rincian sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Parent Company Loan to Employees Level III-IV Loan to Employees Level I-II Sub Total

This account is invoice for third parties of TBS sales, fertilizer utilities, gasoline, EAP and advance payment farmers product with consists as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Induk Perusahaan PT Purimas Sasmita 1) CV Surya Chemical Jaya

2)

Parent Company PT Purimas Sasmita

1)

7.452.937.322

9.615.785.652

-

622.956.250

-

-

2)

CV Surya Chemical Jaya

598.518.861

1.042.933.159

2.792.933.159

3)

PT Surya Borneo Indah

9.932.223.149

-

-

-

5)

Koperasi Asobuen

6)

Kopkar Sejahtera

PT Surya Borneo Indah

3)

PT Gawi Makmur

PT Gawi Makmur 4)

Koperasi Asobuen

5)

126.565.340 231.875.000

Kopkar Sejahtera

6)

280.016.877

-

83.138.678

-

473.552.500

-

Kalimantan

PT Karya Sejati

4)

Kalimantan

PT Karya Sejati PIR Trans Farmers

Petani PIR Trans Kebun Ngabang

7)

906.365.236

906.365.236

Petani PIR Trans Kebun Sintang Saldo Dipindahkan

906.365.236

7)

Ngabang Estate

7)

PIR Trans Farmers

897.298.820

897.298.820

685.169.793

11.116.533.706

22.868.158.516

4.467.606.866

7)

Sintang Estate

Carried Forward Balance

68

364

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

8.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

8.

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) b.

OTHERS RECEIVABLE (continued) b.

Piutang Lain-lain (lanjutan) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Others Receivable (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Saldo Pindahan

11.116.533.706

22.868.158.516

4.467.606.866

PT Sangkar Mas Yersia Bangun -

-

294.000.000

838.947.527

3.693.805.944

3.693.805.944

-

Kebun Parindu

8)

Sinergi Kemitraan Pertamina 9) Petani Plasma KKPA Kebun Tajati Plasma 10)

PT Skip PT Smart, Tbk Penyadap Kebun Danau Salak Petani PIR Trans Kebun Kembayan PT Kintab Jaya Watindo 11) Lain-lain (dibawah Rp 250 juta) Sub Jumlah Anak Perusahaan Piutang Lain-lain Sub Jumlah Dikurangi : Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Piutang Lain-lain - bersih

7.774.363.576

1.232.554.872

-

4.773.499.988 -

-

5.356.695.665 4.427.886.830

-

-

909.374.000

-

-

426.401.601

-

-

3.638.759.209

2.863.763.201 30.221.966.415

1.735.815.466 29.824.334.798

1.206.782.532 21.272.454.230

376.056.535 30.598.022.950

47.539.233 29.871.874.031

21.272.454.230

(3.579.910.365)

(2.993.735.936)

(2.010.358.462)

27.018.112.585

26.878.138.095

19.262.095.768

Brought Forward Balance PT Sangkar Mas Yersia Bangun 8)

10)

Parindu Estate

Partnership synergy 9) Pertamina KKPA Plasma Farmers Tajati Plasma Estate PT Skip PT Smart, Tbk Penyadap Kebun Danau Salak PIR Trans Farmers Kembayan Estate PT Kintab Jaya Watindo 11) Others (below Rp 250 million) Sub Total Subsidiary Others Receivable Sub Total Deduction : Allowance for Doubtful Accounts Other Receivable - net

1)

Piutang kepada PT Purimas Sasmita merupakan piutang atas penjualan TBS

1)

Receivable to PT Purimas Sasmita was amount due from the sale of TBS.

2)

Piutang kepada CV Surya Chemical Jaya atas tagihan penjualan besi bekas atau rongsokan

2)

Receivable from CV Surya Jaya Chemical invoiced sales of scrap metal or scrap

3)

Piutang kepada PT Surya Borneo Indah merupakan piutang atas penjualan TBS oleh DMKB 2.

3)

Receivable from Borneo PT Surya Indah is a receivable on the sale of TBS by DMKB 2.

4)

Piutang kepada PT Gawi Makmur Kalimantan merupakan piutang atas penjualan TBS oleh Kebun Pelaihari.

4)

Receivable from Gawi Makmur PT Kalimantan is receivable on the sale of the Garden Pelaihari TBS.

5)

Piutang kepada Koperasi Asobuen merupakan piutang atas penjualan besi rongsokan

5)

Receivables for Cooperatives Asobuen is receivable on the sale of scrap metal

6)

Perusahaan memberikan pinjaman kepada Kopkar Sejahtera untuk kegiatan operasional Kopkar dan akan dilunasi di tahun berikutnya.

6)

The Company provides loans to Kopkar Sejahtera for Kopkar operations and will be repaid in the next year.

7)

Piutang petani PIR Trans di Kebun Sintang, Kebun Kembayan dan Kebun Ngabang merupakan nilai pinjaman barang gudang perusahaan yang belum dilunasi oleh para petani.

7)

The receivable of PIR Trans farmer at Sintang, Kembayan and Ngabang Plantation are amount due from utilization of company materials inventory.

69

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

365


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

8.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

8.

PIUTANG LAIN-LAIN (lanjutan) b.

b.

Piutang Lain-lain (lanjutan) 8)

OTHERS RECEIVABLE (continued) Others Receivable (continued)

Piutang kepada Yarsia Bangun merupakan pertanggungjawaban terhadap penggunaan dana perusahaan untuk kepentingan pribadi, sesuai dengan keputusan manajemen dibebankan kepada yang Sinergi Kemitraan Pertamina merupakan piutang talangan penyaluran pupuk sinergi Pertamina kepada petani plasma sesuai dengan perjanjian kerjasama antara PT Pertamina (Persero) dengan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) No. 003/H00000/2010-S0 dan No. 13.00/SP/01/II/2010, tanggal 11 Februari 2010.

8)

10)

Piutang Petani Plasma KKPA merupakan piutang atas uang muka pembelian TBS di Kebun Tajati Plasma

10)

KKPA Plasma Farmer receivable a down payment on TBS in the Garden Tajati Plasma

11)

Piutang lainnya merupakan tagihan atas penjualan TBS, pemakaian pupuk, BBM, EAP, oleh pihak ketiga dan uang muka pembelian produksi petani.

11)

Other receivables are the charges on the sale of TBS, the use of fertilizer, fuel, EAP, by third parties and farmers' production down payment.

9)

9)

Rincian penyisihan piutang tidak tertagih untuk piutang lainlain sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Account Receivable from Yarsia Bangun an accountability to the use of corporate funds for personal interests, in accordance with management's decision to the person concerned is charged. Pertamina synergy of partnership is the receivables bailout fertilizer distribution to farmers Pertamina synergies in accordance with the agreement of cooperation between PT Pertamina (Persero) with PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) No. 003/H00000/2010-S0 and no. 13.00/SP/01/II/2010,

Detail of allowance for doubthful accounts to others receivable are as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Petani PIR Trans Kebun Sintang

PIR Trans Farmers 897.298.820

897.298.820

874.221.369

Petani PIR Trans Kebun Ngabang

906.365.236

906.365.236

691.381.790

Petani PIR Trans Kebun Kembayan Yersia Bangun - Kebun Parindu Lain-lain Jumlah

Sintang Estate PIR Trans Farmers Ngabang Estate Petani PIR Trans

-

144.284.619

170.694.958

1.477.522.378

738.761.189

-

Kembayan Estate Yersia Bangun

298.723.931

307.026.072

274.060.345

3.579.910.365

2.993.735.936

2.010.358.462

- Parindu Estate Others Total

31 Desember 2011/ December 31, 2011 Pihak ketiga :

Third Party

1 - 3 bulan

18.175.326.766

1 - 3 months

3 - 6 bulan

417.387.335

3 - 6 months

6 - 9 bulan

-

6 - 9 months

5.082.806.364

9 - 12 months

8.825.256.778

> 12 months Sub Total

9 - 12 bulan >12 bulan Sub Jumlah Dikurangi : Penyisihan Piutang Tak Tertagih Jumlah

32.500.777.243

Less (3.579.910.365) 28.920.866.878

Allowance for Doubtful Accounts Total

70

366

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

9.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PIUTANG ANTAR BADAN HUKUM

9.

Akun ini timbul sebagai akibat dari transaksi non usaha dengan pihakpihak yang berelasi (lihat catatan 3f, 38.b): 31 Desember 2011/ December 31, 2011

PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XIV RNI Pusat Jumlah

INTER-COMPANY RECEIVABLE This account arising from a non-business transactions with parties that have a special relationship. (see notes 3f, 38.b) :

31 Desember 2010 / December 31, 2010

39.376.000

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

39.376.000

201.659.702

-

146.439.457

75.000.858

259.095.229

211.541.961

1.899.635

-

205.649.366

-

-

137.317.142

-

-

217.618.357

-

-

1.926.296.225

4.461.476.328

9.618.920.294

9.870.909.034

38.759.350 181.829.222 4.798.341.393

38.759.350 100.257.000 10.056.407.873

189.074.061 375.391.759 13.481.897.064

PT Perkebunan Nusantara I PT Perkebunan Nusantara III PT Perkebunan Nusantara IV PT Perkebunan Nusantara V PT Perkebunan Nusantara VI PT Perkebunan Nusantara VII PT Perkebunan Nusantara VIII PT Perkebunan Nusantara XI PT Perkebunan Nusantara XIV RNI Pusat Total

Piutang terhadap PT Perkebunan Nusantara I, III, IV, V, VI, VII, VIII, XIV (Persero)dan RNI Pusat umumnya merupakan piutang atas biaya pengobatan.

Receivables on PT Perkebunan Nusantara I, III, IV, V, VI, VII, VIII, XIV (Persero) and RNI main office generally is receivable of healtcare cost.

Piutang terhadap PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) merupakan piutang atas relokasi aset PG Pelaihari.

Receivables on PT Perkebunan Nusantara XI (Persero) is caused of relocation of PG Pelaihari assets.

Piutang antar badan hukum pelunasannya dilakukan secara reguler sehingga tidak dilakukan penurunan nilai. Lihat catatan 3.h.

Inter-company receivable to be paid on a regular basis so do not impairment. See note 3.h.

10. PERSEDIAAN

10.

Akun ini terdiri dari :

INVENTORIES This accounts is consists of:

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Bahan Baku dan Pelengkap : Induk Perusahaan Anak Perusahaan Jumlah Barang Jadi : Karet RSS 1 RSS 1 RSS 1 RSS 1 Cutting A Cutting B SIR 20 Sub Jumlah Sawit Minyak Sawit Inti Sawit Sub Jumlah Jumlah

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

68.714.677.416 1.398.342.536 70.113.019.952

63.690.617.743 389.364.266 64.079.982.009

97.063.779.007 1.198.854.385 98.262.633.392

717.891.668 1.134.856.825 1.514.759.206 5.144.997.875 606.819.540 498.368.716 82.881.950.698 92.499.644.528

1.001.924.232 903.437.721 710.688.892 734.137.503 627.668.973 422.485.309 55.358.143.242 59.758.485.872

1.023.388.360 257.962.166 299.413.133 193.643.987 538.897.856 178.800.892 83.863.505.926 86.355.612.320

15.693.210.500 6.859.440.820 22.552.651.320 185.165.315.800

24.130.539.522 11.362.991.426 35.493.530.948 159.331.998.829

26.067.330.029 14.193.704.407 40.261.034.436 224.879.280.148

Supporting Material Inventories Parent Company Subsidiary Company Total Finished Goods: Rubber RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR 20 Sub Total Palm Crude Palm Oil Palm Kernel Sub Total Total

71

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

367


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

10. PERSEDIAAN (lanjutan)

10.

INVENTORIES (continued)

Perusahaan telah mengasuransikan persediaannya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp23.714.406.529 (2010 : Rp19.620.810.307; 2009 : Rp23.983.637.840) untuk karet dan minyak sawit terhadap risiko kebakaran pada PT Asuransi Jasa Tania pada tahun 2011 dan 2010.

The Company has insured its inventories with the coverage amount Rp23,714,406,529 (2010 : Rp19,620,810,307; 2009 : Rp23,983,637,840) for rubber and crude palm oil to the fire risk at PT Asuransi Jasa Tania in 2011 and 2010.

Manajemen berpendapat bahwa, nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan.

Management justified that, the insurance coverage is adequate to cover possible losses on insured risks.

Persediaan barang jadi diatas telah dijadikan agunan atas pinjaman jangka panjang sebagaimana yang dijelaskan pada catatan 25.

Inventories of finished goods have been pledged as collateral for the above long-term loans as disclosed in note 25.

11. ASET TERSEDIA UNTUK DIJUAL

11.

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Nilai Buku Aset Eks PG. Pelaihari Jumlah

ASSETS AVAILABLE FOR SALE

31 Desember 2010 / December 31, 2010

29.532.397.420 29.532.397.420

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

-

Assets Book Value Ex-PG. Pelaihari Total

-

Aset tersedia untuk dijual merupakan aset tetap ex PG Pelaihari. Sesuai dengan Risalah Rapat Bersama antara PTPN XIII (Persero) dengan PTPN XI tentang Addendum Perjanjian Tindak Lanjut Penyelesaian Aset Eks Pelaihari Nomor : 13.06/X/035/2010. dan keputusan RUPS tahun buku 2010 No. 13.00/X/115/VI/2011.

Available for sale assets are fixed assets ex Pelaihari PG. In accordance with the Minutes of the Joint Meeting between PTPN XIII (Limited) with PTPN XI of the Agreement Addendum FollowUp of Ex Pelaihari Settlement Asset Number: 13.06/X/035/2010. And the decision of the RUPS year 2010 No. 13.00/X/115/VI/2011.

Aset akan diambil secara bertahap mulai tahun 2011 sampai dengan tahun 2016 dan pembayarannya akan dicicil mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2016. Lihat Catatan 18

Assets will be taken in stages beginning in 2011 until 2016 and payment will be repaid from 2012 until 2016.

12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA

See Notes 18

12.

PREPAID EXPENSES This account consists of:

Akun ini terdiri dari : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

a. b.

Uang Muka Biaya Dibayar Dimuka Jumlah

a.

Uang Muka

9.775.607.294 841.019.661 10.616.626.955

31 Desember 2010 / December 31, 2010

6.347.317.178 2.931.018.141 9.278.335.319 a.

Akun ini merupakan uang muka atas pembayaran termin pekerjaan borongan sesuai dengan kontrak / perjanjian serta pembelian DO (delivery order) solar PT Pertamina (Persero).

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan PT Pertamina 1) PT Liandanis 2) Politeknik Negeri Pontianak

3)

Notaris Parlin Tambunan Universitas Tanjung Pura

Unlam Saldo Dipindahkan

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

12.828.419.544 2.732.034.821 15.560.454.365

a. Advances Payment b. Prepaid Expenses Total

Advanced Payment This account represents advanced on installment payment accordance with the contract / agreement and the purchase of DO (delivery order) solar from PT Pertamina (Persero).

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

2.043.285.343

1.081.788.849

1.173.898.651

781.615.000 398.293.628 300.000.000 76.500.000 57.000.000 3.656.693.971

398.293.628 300.000.000 1.780.082.477

598.293.628 1.772.192.279

Parent Company 1) PT Pertamina 2) 3)

PT Liandanis

Politeknik Negeri Pontianak Notaris Parlin Tambunan Tanjung Pura University

Unlam Carried Forward Balance

72

368

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

12. BIAYA DIBAYAR DIMUKA (lanjutan) a.

12.

a.

Uang Muka (lanjutan) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Saldo Pindahan PT Medifecitra Kirana PT Rekayasa Industri PT Sinar Galuh Pratama CV Aneka Jaya Uang Muka Kerja Lainnya 3) Sub Jumlah Anak Perusahaan Jumlah

b.

PREPAID EXPENSES (continued) Advanced Payment (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

3.656.693.971 53.750.000 -

1.780.082.477 1.117.765.956 1.559.558.318 220.075.250

6.065.163.323

1.469.985.937

2.105.804.493

9.775.607.294 9.775.607.294

6.147.467.938 199.849.240 6.347.317.178

12.828.419.544 12.828.419.544

1.772.192.279 3.372.596.528 5.577.826.244

Brought Forward Balance PT Medifecitra Kirana PT Rekayasa Industri PT Sinar Galuh Pratama CV Aneka Jaya Other Advanced 3)

Payment

Sub Total Subsidiary Company Total

1)

Pembayaran biaya pembelian HSD dan Premium untuk kebutuhan bulan januari 2012 sesuai SPP No. 13.08/SPP/0792/2011.

1)

Payment of the purchase cost of HSD and the Premium for the month of January 2012 according to the needs of SPP No. 13.08/SPP/0792/2011.

2)

Pembayaran uang Muka atas Pekerjaan Borongan Pembagunan PMS Kapasitas 30-60 Tom/Jam di Lembah Batu sesuai Kontrak No.13.11/SP/0/V/2011 & SPP No.13.11/SPP/65/XI/2011 dan Pembayaran uang muka pengadaan jasa konsultasi pekerjaan, pengawasan hingga komisioning pembangunan PMS di Pamukan Kalsel, SPP No.13.11/SPP/66/XI/2011 an. PT. Liandanis Medan

2)

3)

Kerjasama transfer IPTEK dengan Politeknik Negeri Pontianak, SPP No.13.10/SPP/05/2009 dan permohonan perpanjangan sertifikasi HGU Kebun Sintang.

3)

4)

Biaya uang muka kerja lainnya tahun 2011 antara lain (pengeluaran diatas Rp.300 juta) biaya sertifikasi kebun meliau plasma sebesar Rp. 1.282.499.168 di Kebun Gunung Meliau Plasma, pembuatan kalender tahun 2012 sebesar Rp. 386.932.000, Penilaian kinerja kebun dan parik Rp. 370.000.000, biaya sertifikasi hak milik petani plasma KKPA tahun 2011 Rp. 350.669.463 di PMS Parindu, dan pengadaan 1 (satu) unit mobil truck sampah Rp. 309.200.000

4)

Payment of Advances for Construction Works Volume PMS Capacity 30-60 Ton / Hour at Lembah Batu Contract No : 13.11/SP/0/V/2011 & SPP No.13.11/SPP/65/XI/2011 and Payment of advance procurement of consultancy work, supervision of construction until commissioning PMS Pamukan in South Kalimantan, SPP No.13.11/SPP/66/XI / 2011 on behalf of PT. Liandanis Medan Partnership of Technology and Knowledge Transfer with State Polytechnic Pontianak, SPP No.13.10/SPP/05/2009 and certification renewal application HGU Sintang. Other labor cost advances in 2011 include (expenditures over Rp.300 million) farm certification fee of Rp Meliau plasma. 1,282,499,168 in the gardens Gunung Meliau Plasma, making the calendar year 2012 amounting to Rp. 386.932 million, plantations and performance assessment piggledy Rp. 370 million, the cost of certification of plasma farmers KKPA property in 2011 to Rp. 350 669 463 Parindu, and the procurement of PMS in 1 (one) unit garbage truck car Rp. 309.2 million

Biaya Dibayar Dimuka

b.

Akun ini merupakan biaya yang telah dibayar terlebih dahulu atas pembayaran asuransi, sewa, dan beban operasional lainnya dengan rincian sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan Asuransi Sewa Sub Jumlah Anak Perusahaan Jumlah

686.599.558 154.420.103 841.019.661 841.019.661

31 Desember 2010 / December 31, 2010

2.722.645.641 208.372.500 2.931.018.141 2.931.018.141

Prepaid Expenses This account represents expenses paid in advance for insurance payments, rent and other operating expenses as follows: 1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

2.276.604.648 220.764.593 2.497.369.241 234.665.580 2.732.034.821

Parent Company Insurance Rent Sub Total Subsidiary Total

73

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

369


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13. PIUTANG PETANI PLASMA KKPA

13.

Akun ini merupakan dana talangan yang dikeluarkan perusahaan yang bertindak sebagai avalist dalam perjanjian kredit petani plasma KKPA dengan Bank Agro yang jatuh tempo atas pembangunan kebun plasma pola KKPA. 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Pendanaan Bank Agro Pendanaan Bank Mandiri Jumlah Piutang Petani Plasma KKPA

Saldo 1 Januari 2010 Penambahan : - Reklasifikasi dari Aset Lancar Pengurangan : - Angsuran Petani / KUD Saldo 31 Desember 2010 Saldo 1 Januari 2011 Penambahan : - Talangan Piutang Petani Pengurangan : - Angsuran Petani / KUD - Penurunan Nilai Saldo 1 Desember 2011

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

74.762.784.465 (13.798.127)

118.272.885.600 -

94.611.046.481 -

74.748.986.338

118.272.885.600

94.611.046.481

Pendanaan Bank Agro/Funding from Bank Agro 69.497.895.768 50.847.163.100 25.734.012.387 94.611.046.481

-

56.253.204.673

-

32.591.365.554 118.272.885.600 118.272.885.600

-

189.676.163.188

129.038.565.079

226.625.984.970 6.560.279.353 74.762.784.465

127.217.383.867 1.834.979.339 (13.798.127)

Memaksimalkan penerbitan sertifikat dari BPN.

Funding from Bank Agro Funding from Bank Mandiri Total KKPA Plasma Farmer Receivable

Outstanding amounts KKPA plasma farmer receivable by source of fund as of December 31, 2010 and 2009 can be detailed as follows: Pendanaan Bank Mandiri/Funding from Bank Mandiri 422.216.878 Balance January 1, 2009 Addition: (422.216.878) Revitalization Deduction: Collection from Farmer Balance of December 31, 2009

94.611.046.481

Upaya yang dilakukan oleh Perusahaan terkait dengan piutang talangan adalah : Memfasilitasi kredit pupuk dengan bunga rendah melalui a. kerjasama Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PKBL) PT Pertamina (Persero) untuk pemupukan kebun plasma KKPA sebanyak 3 aplikasi (3 semester), tertuang dalam perjanjian kerjasama nomor :003/H00000/2010-SO dan 13.00/SP/01/II/2010, tanggal 11 Pebruari 2010, dengan tujuan meningkatkan produktivitas. Menambah areal yang dikelola dalam Pola Satu Manajemen b. (PSM) dan melanjutkan PSM pada areal pilot project (Gasing dan Brewe). Dalam RKAP 2010 telah dianggarkan pertambahan areal PSM seluas 1.400 ha dan saat ini dalam proses rekrutmen yaitu di Kembayan, Ngabang, Tajati, Rimba Belian, Meliau dan Tajati. Melaksanakan penataan penerimaan TBS sesuai Surat c. Edaran (SE) No. 13.02/SE/02/2009, tanggal 17 Pebruari 2009 perihal Penataan Penerimaan TBS, yang antara lain memuat pemberlakuan �Kuota Produksi� d.

This account is a bailout by the company that acts as avalist in the KKPA plasma farmer of credit agreement with Bank Agro due to the construction of KKPA plasma pattern.

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Saldo piutang petani plasma KKPA menurut sumber pendanaannya per 31 Desember 2011 dan 2010 dapat dirinci sebagai berikut :

Saldo 1 Januari 2009 Penambahan : - Revitalisasi Pengurangan : - Angsuran Petani / KUD Saldo 31 Desember 2009

KKPA PLASMA FARMER RECEIVABLE

Balance of January 31, 2010 Addition: - Reclas. from Current Asset Deduction: Collection from Farmer Balance of December 31, 2010 Balance January 1, 2011 Addition: Farmer Receivable Deduction: Collection from Farmer Impairment Balance of December 31, 2011

The efforts conducted by Company related with the farmer receivable are: Facilitating the fertilizer with a low interest loan in a. cooperation of Partnership & Enviroment Development Program (PKBL) PT Pertamina (Persero) for plasma accumulation of 3 applications (3 semesters), stipulated in the agreement with the number 003/H00000/2010-SO and 13.00 / SP/01/II/2010, dated February 11, 2010 with the aim of improving productivity. b. Adding an area which is managed in the Integrated Management (PSM) and PSM to continue the pilot project area (Gasing and Brewe). In RKAP 2010 has been budgeted of added PSM area covering 1400 hectare and is currently in the process of recruitment is in Kembayan, Ngabang, Tajati, Rimba Belian, Meliau and Tajati. c. TBS implement appropriate reception arrangements Circular (SE) No. 13.02/SE/02/2009, dated February 17 , 2009 concerning the Settlement Proceeds TBS, which among others includes the implementation of "Production Quota" d. Maximizing the issuance of a certificate from the BPN.

74

370

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

13. PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan)

13.

Terhadap piutang talangan petani plasma KKPA telah dilakukan perhitungan penurunan nilai berdasarkan suku bunga efektif dengan menggunakan hasil lelang SBI tanggal 8 Desember 2011 sebesar 5,25 ditambah 1% (free risk). Dasar angsuran petani plasma KKPA berdasarkan rata-rata produksi dan angsuran petani dan akan berakhir pada tahun 2014.

Jumlah Talangan/ Total Bailout

Lokasi Kebun Bank Agro Kembayan Parindu Rimba Belian Plasma Gunung Meliau Plasma Longkali

KKPA PLASMA FARMER RECEIVABLE (continued) Receivables bridging plasma farmers to KKPA impairment calculations have been done by using the effective interest rate on SBI auction result on December 8, 2011 by 5.25 plus 1% (risk free). Installment basis KKPA farmers based on the average production and installment of farmers and will end in 2014.

Angsuran/ Installment 2012

2013

15.688.561.862 10.273.000.000 2.389.486.640 1.372.700.000 7.098.200.000

Batulicin Tabara Plasma Tajati Plasma Sub Jumlah

31.360.001.734 42.371.054.205 2.389.486.640 5.806.527.451 16.844.637.841 1.372.659.194 12.020.957.652 28.403.752.648 140.569.077.365

Bank Mandiri Gunung Meliau Plasma Rimba Belian Plasma Ngabang Tajati Plasma Tabara Plasma Sub Jumlah Jumlah

21.710.411.302 21.749.511.757 697.164.404 12.872.886.253 1.749.590.744 58.779.564.460 199.348.641.826

2014

Estate Location Agro Bank Kembayan Parindu Rimba Belian Plasma Gunung Meliau Plasma Longkali

1.372.659.194

11.704.969.993 16.683.320.742 2.495.080.000 8.794.034.166 -

3.966.469.880 15.414.733.463 1.938.747.451 952.403.675 -

6.127.918.336 9.050.800.000 53.373.326.032

5.183.978.920 16.484.807.496 61.346.191.316

709.060.396 2.868.145.152 25.849.560.018

Batulicin Tabara Plasma Tajati Plasma Sub Total

10.548.172.877 12.437.173.336 697.164.404 5.902.523.657 1.749.590.744 31.334.625.018 84.707.951.049

8.954.119.352 9.312.338.421 5.194.415.525 23.460.873.298 84.807.064.614

2.208.119.074 1.775.947.071 3.984.066.145 29.833.626.163

Mandiri Bank Gunung Meliau Plasma Rimba Belian Plasma Ngabang Tajati Plasma Tabara Plasma Sub Total Total

Dana talangan dan potongan angsuran per KUD sebagai berikut :

Details of bailout funds and installment discount per KUD: Tahun / Year 2011 (000)

Talangan Cicilan /Bailout Installment Bank Agro : KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya KUD Maju Bersama Mitra

Diskonto Penurunan Nilai/ Discount Impairment *)

25.877.785 20.107.647 28.682.543 38.711.725 8.345.814

561.999 1.612.681 362.551 1.363.706 -

16.224.238

9.870.102

593.370

13.400.828 9.230.330 6.809.155 4.287.894 3.074.357 8.146.622 4.997.887 5.583.513 37.141.151 307.949.051

12.021.091 7.582.872 4.369.773 4.287.894 1.801.438 7.789.382 4.790.910 4.343.557 3.783.012 44.260.440 226.625.985

186.850 113.949 182.749 96.597 49.854 13.856 72.939 1.349.179 6.560.280

45.120.896 38.559.432 47.831.629 59.195.305 8.345.814

KUD Sumber Rejeki KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya Sejahtera Kopbun Karu Jaya Makmur Kopbun Sama Taka Non PK Lain-lain Jumlah Bank Agro

Potongan Angsuran / Pieces Bailout

Sisa Talangan / Residual Bailout

18.681.112 16.839.104 18.786.535 19.119.874 -

Bank Agro KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya

5.760.766

KUD Maju Bersama Mitra

1.192.887 1.533.509 2.256.633 1.176.322 307.386 193.121 1.167.016 (3.783.012) (8.468.468) 74.762.785

KUD Sumber Rejeki KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya S Kopbun Karu Jaya M Kopbun Sama Taka Non PK Others Total Bank Agro

75

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

371


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

13.

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PIUTANG PETANI PLASMA KKPA (lanjutan)

13.

KKPA PLASMA FARMER RECEIVABLE (continued)

Tahun / Year 2011 (000) Talangan Cicilan/Bailout Installment Bank Mandiri KUD Mekar Sari KUD Mayam Jaya KUD Jaman Bertuah KUD Sawi Pama KUD Tawang Seargi KUD Karya Bersama KUD Pandu Raya KUD Akat Berayak Non PK Lain-lain Jumlah Bank Mandiri Jumlah

Potongan Angsuran / Pieces Bailout

12.835.767 6.415.146

Sisa Talangan / Residual Bailout

80.698 145.482

12.018.185

11.047.188

160.698

18.558.440 21.225.557 8.325.305 10.566.097 6.057.418

24.305.274 22.577.943 16.013.898 2.554.883 2.848.640

62.684 266.307 218.794 86.987

(5.809.518) (1.618.693) (7.688.593) 7.792.420 3.121.790

810.298

-

1.977.455

-

(1.977.455)

KUD Sawi Pama KUD Tawang Seargi KUD Karya Bersama KUD Pandu Raya KUD Akat Berayak Non PK

33.036.651 129.038.566 436.987.617

29.775.441 127.217.383 353.843.368

813.330 1.834.980 8.395.260

2.447.880 (13.799) 74.748.986

Lain-lain Total Bank Mandiri Total

Talangan Cicilan/ Bailout Installment 40.798.572.298 34.026.779.214 34.956.279.665 34.593.976.170 8.345.813.947 15.723.762.455 9.488.801.028 7.294.803.201 4.140.962.393 4.215.481.573 1.973.789.919 3.532.097.753 3.076.730.766 3.346.182.338 29.145.699.478 234.659.732.198

Details of bailout funds and installment per KUD: Tahun / Year 2010 Potongan Angsuran / Pieces Bailout 10.545.212.348 10.590.335.582 13.616.664.952 19.937.087.270 6.188.964.030 5.335.189.055 6.031.623.530 4.042.213.319 1.685.098.522 3.298.406.433 889.573.039 2.271.086.187 2.489.934.573 1.987.939.945 1.751.363.611 25.726.154.202 116.386.846.598

Sisa Talangan / Residual Bailout 30.253.359.950 23.436.443.632 21.339.614.713 14.656.888.900 2.156.849.917 10.388.573.400 3.457.177.498 3.252.589.882 2.455.863.871 917.075.140 1.084.216.880 1.261.011.566 586.796.193 1.358.242.393 (1.751.363.611) 3.419.545.276 118.272.885.600

KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya Sejahtera Kopbun Karu Jaya Makmur Kopbun Sama Taka Non PK Lain-lain Jumlah

KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya S Kopbun Karu Jaya M Kopbun Sama Taka Non PK Others Total *) See note 37

*) Lihat catatan 37

KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki

Bank Mandiri KUD Mekar Sari KUD Mayam Jaya KUD Jaman Bertuah

2.132.111 775.961

10.622.958 5.493.703

Dana talangan dan potongan angsuran per KUD dirinci sebagai berikut :

KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya Sejahtera Kopbun Karu Jaya Makmur Kopbun Sama Taka Non PK Lain-lain Jumlah

Diskonto Penurunan Nilai/ Discount Impairment *)

Talangan Cicilan / Bailout Installment 31.967.218.572 26.427.355.240 28.000.992.317 23.471.281.960 8.345.813.947 12.327.834.076 6.973.849.514 4.721.879.195 2.961.238.450 3.351.748.097 1.494.871.499 3.532.097.753 2.244.185.323 2.325.410.043 20.260.751.539 178.406.527.525

Tahun / Year 2009 Potongan Angsuran / Pieces Bailout 7.019.688.810 6.006.845.475 11.746.800.301 14.562.396.337 4.358.213.954 3.127.539.824 4.490.067.945 2.857.083.555 968.055.790 2.468.933.698 691.690.213 2.271.086.187 1.540.124.682 1.351.548.919 1.014.244.605 19.321.160.749 83.795.481.044

Sisa Talangan / Residual Bailout 24.947.529.762 20.420.509.765 16.254.192.016 8.908.885.623 3.987.599.993 9.200.294.252 2.483.781.569 1.864.795.640 1.993.182.660 882.814.399 803.181.286 1.261.011.566 704.060.641 973.861.124 (1.014.244.605) 939.590.790 94.611.046.481

KUD Taminses KUD Sawit Harapan Tani KUD Sawit Tirja KUD Akad Berayak KUD Pandu Raya KUD Maju Bersama Mitra KUD Sumber Rejeki KUD Pelita Harapan KUD Harapan Taka KUD Sawit Timawa Pulou Kopbun Bina Taka Kopbun Pasir Mulya S Kopbun Karu Jaya M Kopbun Sama Taka Non PK Others Total

76

372

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

14. INVESTASI PADA PERUSAHAAN LAIN

14.

Rincian saldo penyertaan pada perusahaan lain per 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebagai berikut : (lihat catatan 31 Desember 2011/ December 31, 2011

PTP Agrintara Indoham PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (PT KPB) Jumlah

INVESTMENT IN OTHERS COMPANY Details of the investment in other company balance as of December 31, 2011 and 2010 respectively as follows: (see note 4

31 Desember 2010 / December 31, 2010

7.621.265.713 50.000.000

7.621.265.713 36.453.360 50.000.000

6.883.297.513 14.554.563.226

1.000.000.000 8.707.719.073

Lihat catatan 4

15. ASET TANAMAN

In 2011, the investment in Indoham Hamburg on reclassification to non-current assets in the accounts and other assets do decline in value of 100% because management does not have financial statements that are not considered active. See notes 18.c

15.

PLANT ASSETS

Akun ini terdiri dari :

This accounts is consists of: 31 Desember 2011/ December 31, 2011

2)

7.621.265.713 PTP Agrintara Indoham 36.453.360 50.000.000PT Riset Perkebunan Nusantara PT Kharisma Pemasaran - Bersama Nusantara (KPB) 7.707.719.073 Total

See Notes 4

Pada tahun 2011, terhadap investasi pada Indoham Hamburg di reklas ke kelompok aset tidak lancar pada akun aset lain-lain dan dilakukan penurunan nilai 100% karena manajemen tidak mendapatkan laporan keuangan sehingga dikategorikan tidak aktif. Lihat catatan 18.c

1)

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Tanaman Menghasilkan Tanaman Belum Menghasilkan Jumlah

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

707.689.757.541

688.023.054.357

635.682.966.704

Mature Plants 1)

833.178.201.684 1.540.867.959.225

539.658.659.161 1.227.681.713.518

365.810.248.683 1.001.493.215.387

Immature Plant 2) Total

31 Desember 2011/December 31, 2011 (In Thousands Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Ending Beginning Addition Deduction Balance Balance Biaya Perolehan Kelapa Sawit Karet Sub Jumlah Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Karet Sub Jumlah Nilai Buku TM

650.267.350 300.820.566 951.087.916

4.754.119 182.088.050 186.842.169

5.401.202 130.314.463 135.715.665

649.620.267 352.594.153 1.002.214.420

208.866.040 54.198.821 263.064.861 688.023.054

28.514.837 27.931.670 56.446.508

9.860.185 15.126.522 24.986.706

227.520.693 67.003.970 294.524.663 707.689.757

Acquisition Cost Palm Rubber Sub Total Accumulated Depreciation Palm Rubber Sub Total Book Value MP

31 Desember 2010/December 31, 2010 (In Thousands Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Ending Beginning Addition Deduction Balance Balance Biaya Perolehan Kelapa Sawit Karet Sub Jumlah Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Karet Sub Jumlah Nilai Buku TM

608.226.639 258.497.564 866.724.203

49.705.753 48.074.384 97.780.137

7.665.043 5.751.382 13.416.425

650.267.350 300.820.566 951.087.916

182.762.127 48.279.109 231.041.236 635.682.967

32.890.352 10.676.824 43.567.176

6.786.439 4.757.112 11.543.551

208.866.040 54.198.821 263.064.861 688.023.054

Acquisition Cost Palm Rubber Sub Total Accumulated Depreciation Palm Rubber Sub Total Book Value MP

77

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

373


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. ASET TANAMAN (lanjutan) 1)

15.

Tanaman Menghasilkan (TM) (lanjutan)

PLANT ASSETS (continued) 1)

(continued)

Mature Plants

31 Desember 2009/December 31, 2009 (In Thousands Rupiah) Saldo Akhir / Saldo Awal / Penambahan/ Pengurangan/ Ending Beginning Addition Deduction Balance Balance Biaya Perolehan Kelapa Sawit Karet Sub Jumlah Akumulasi Penyusutan Kelapa Sawit Karet Sub Jumlah Nilai Buku TM

473.238.813 217.511.706 690.750.519

137.340.638 45.005.636 182.346.273

2.352.811 4.019.778 6.372.589

608.226.639 258.497.564 866.724.203

162.530.128 41.018.597 203.548.725 487.201.794

23.926.648 9.663.281 33.589.928

3.694.648 2.402.769 6.097.417

182.762.127 48.279.109 231.041.236 635.682.967

Lokasi dan luas tanaman menghasilkan yang telah dikembangkan perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 yang terdiri dari kebun inti dan plasma per Distrik sebagai berikut : a. Kebun Inti 2011 Ha/Hectare Kelapa Sawit : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Barat II Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Kelapa Sawit

Location and area of mature plant that has been developed by the company on December 31, 2011, 2010 and 2009 consisting of nucleus and plasma of the District as follows: a Nucleus 2009 Ha/Hectare

2010 Ha/Hectare

15.881

16.862

17.409

9.424

9.872

10.200

13.440

13.440

4.906

4.865

13.440 4.790

43.651

45.039

45.839

Karet : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Karet Jumlah Area TM Kebun Inti

Palm : District Manager West Kalimantan I District Manager West Kalimantan II District Manager East Kalimantan District Manager Kalimantan South & Center Total Palm Area

287

237

295

399 7.587 8.273

399 7.026 7.662

399 7.228 7.922

Rubber: District Manager West Kalimantan I District Manager East Kalimantan District Manajer Kalimantan South & Center Total Rubber Area

51.924

52.701

53.761

Total Nucleus PM Area

b. Kebun Plasma

b. 2011 Ha/Hectare

Kelapa Sawit : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Barat II Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Kelapa Sawit

Acquisition Cost Palm Rubber Sub Total Accumulated Depreciation Palm Rubber Sub Total Book Value MP

2010 Ha/Hectare

Plasma 2009 Ha/Hectare

7.804

7.804

6.991

20.320

20.320

20.737

23.976

23.976

23.381

1.052

1.052

1.054

53.152

53.152

52.163

Palm : District Manager West Kalimantan I District Manager West Kalimantan II District Manager East Kalimantan District Manager Kalimantan South & Center Total Palm Area

78

374

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. ASET TANAMAN (lanjutan) 1)

15.

Tanaman Menghasilkan (TM) (lanjutan)

PLANT ASSETS (continued) 1)

b. Kebun Plasma (lanjutan)

b. 2011 Ha/Hectare

Karet : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Karet Jumlah Area TM Kebun Plasma

Mature Plants (MP) (continued)

2010 Ha/Hectare

Plasma (Continued) 2009 Ha/Hectare

6.404

6.404

6.404

3.551

3.551

3.551

19.640 29.595

19.640 29.595

19.640 29.595

82.747

82.747

81.758

Penambahan atas biaya perolehan tanaman menghasilkan tahun 2011 sebesar Rp186.842.169.438 merupakan pemindahan dari aset tanaman belum menghasilkan sebesar Rp56.831.157.032 dan reklasifikasi antar kebun Danau Salak Utara dengan Danau Salak Selatan sebesar Rp130.011.012.406, meliputi : Uraian

Rubber: District Manager West Kalimantan I District Manager East Kalimantan District Manajer Kalimantan South & Center Total Rubber Area Total Plasma MP Plantation Area

The addition of the costs of generating plants in 2011 for a transfer of assets Rp186.842.169.438 immature plants for the garden Rp56.831.157.032 and reclassification between Danau Salau Utara dengan Danau Salak Selatan by Rp130.011.012.406, including:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Description

Kebun Rimba Belian Inti : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman untuk TM Tahun Tanam 2003 : 18,50 ha, Tahun Tanam 2004 : 54,50 ha, dan Tahun Tanam 2005 : 31,30 ha. Kebun Pelaihari : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman untuk TB & TBM 41,00 Ha, atas pembebanan PPN yang tidak dapat dikreditkan tahun 2007.

Pelaihari Estate : 2.010.345.200 The addition of plant asset value for TB and TBM 41.00 Ha, the imposition of VAT which can not be credited in 2007.

Kebun Sintang : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman untuk TB & TBM 50,00 Ha, atas pembebanan PPN yang tidak dapat dikreditkan tahun 2005

Sintang Estate : 3.548.081.363 The addition of plant asset value for TB and TBM 50.00 Ha, the imposition of VAT which can not be credited in 2005

Kebun Kumai : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman 150 ha, atas pembebanan PPN yang tidak dapat dikreditkan tahun 2005. Kebun Danau Salak Utara : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman untuk TM Tahun Tanam 2004 : 144 ha, Tahun Tanam 2005 : 216 ha. Kebun Batulicin : - Penambahan nilai perolehan aset tanaman untuk TM Tahun Tanam 2004 : 122,50 ha, dan Tahun Tanam 2005 : 36 ha. Jumlah

Kumai Estate : 9.706.595.353 The addition of the asset value of the plant 150 ha, the imposition of VAT which can not be credited in 2005. Danau Salak Utara Estate : 28.365.264.254 The addition of the asset value of crops for Plant TM 2004: 144 ha, Planting Year 2005: 216 ha.

Rimba Belian Estate : 2.743.774.137 The addition of the asset value of crops for Plant TM 2003: 18.50 ha, Planting Year 2004: 54.50 ha, and planting year 2005: 31.30 ha.

Batulicin Estate : 10.457.096.725 The addition of the asset value of crops for Plant TM 2004: 122.50 ha, and Planting Year 2005: 36 ha. 56.831.157.032 Total

Pengurangan atas biaya perolehan tanaman menghasilkan tahun 2011 sebesar Rp5.704.652.589 merupakan reklasifikasi ke aset tanaman tidak produktif, meliputi : (catatan 18.a) Uraian

Reducing the cost of mature plant in 2011 amounted to Rp5,704,652,589 represents reclassification to nonproductive plant assets, including: (note 18.a)

Nilai (Rp)/Value (IDR) 1.438.618.981 3.962.583.419 303.450.189 5.704.652.589

Kebun Sungai Dekan Kebun Gunung Meliau Kebun Batulicin Jumlah

Description Sungai Dekan Estate Gunung Meliau Estate Batulicin Estate Total

79

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

375


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. ASET TANAMAN (lanjutan) 1)

15.

Tanaman Menghasilkan (TM) (lanjutan)

PLANT ASSETS (continued) Mature Plants (MP) (continued)

1)

Pengurangan atas biaya perolehan tanaman menghasilkan tahun 2010 sebesar Rp13.416.424.707 merupakan reklasifikasi ke aset tanaman tidak produktif, meliputi : Uraian

Reducing the cost of mature plant in 2010 amounted to Rp13,416,424,707 represents reclassification to nonproductive plant assets, including: (note 18.a)

Nilai (Rp)/Value (IDR) 4.291.105.172 2.385.827.026 988.110.401 2.428.469.222 1.109.977.054 2.212.935.832 13.416.424.707

Kebun Sungai Dekan Kebun Gunung Meliau Kebun Ngabang Kebun Sintang Kebun Kumai Kebun Batulicin Jumlah Pengurangan atas biaya perolehan tanaman menghasilkan tahun 2009 sebesar Rp6.372.589.133 merupakan reklasifikasi ke aset tanaman tidak produktif, meliputi : (catatan 18.a) Uraian

Reducing the cost of mature plant in 2009 amounted to Rp6,372,589,133 represents reclassification to nonproductive plant assets, including: (note 18.a) Description

2.352.811.092 597.109.684 3.422.668.357 6.372.589.133

Jumlah Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Sungai Dekan Plant Kumai Plant Danau Salak Plant Total

Immature Plant (IP)

2)

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Saldo Awal Penambahan Biaya dan Reklasifikasi Pembibitan Reklasifikasi ke Tanaman Menghasilkan Jumlah TBM

Sungai Dekan Estate Gunung Meliau Estate Ngabang Estate Sintang Estate Kumai Estate Batulicin Estate Total

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Kebun Sungai Dekan Kebun Kumai Kebun Danau Salak

2)

Description

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

539.658.659.161

365.810.248.683

390.286.664.461

438.440.217.593

263.755.235.314

155.516.486.050

Beginning Balance Cost addition and Reclassification Fertilization

(144.920.675.070) 833.178.201.684

(89.906.824.836) 539.658.659.161

(179.992.901.828) 365.810.248.683

Reclassification to Mature Plant Total IP

Lokasi dan Luas areal Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) / Tanaman Baru (TB) / Tanaman Ulang(TU) / Tanaman Konversi (TK) / Tanaman Menghasilkan Tidak Produktif (TMTP) kebun inti dan plasma per Distrik sebagai berikut :

Location and area Immature Plant (called TBM) / New Plants (called TB) / Replanting (called TU) / Plant Conversion (called TK) / Plant Mature Not Productive (called TMTP) nucleus and plasma as of district is as follows: a. Nucleus

a. Kebun Inti 2011 Ha/Hectare Kelapa Sawit : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Barat II Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Kelapa Sawit

2010 Ha/Hectare

2009 Ha/Hectare

4.244

1.917

2.590

1.248

475

532

6.786

2.476

-

41

2.476 116

12.278

4.909

5.714

Palm : District Manager West Kalimantan I District Manager West Kalimantan II District Manager East Kalimantan District Manager Kalimantan South & Center Total Palm Area

80

376

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. ASET TANAMAN (lanjutan) 2)

15.

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) (lanjutan)

PLANT ASSETS (continued) 2)

Immature Plant (IP) (continued) a. Nucleus (continued)

a. Kebun Inti (lanjutan) 2011 Ha/Hectare Karet : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Karet Jumlah Areal TBM, TB, TU, TK, TMTP Kebun Inti

2010 Ha/Hectare

2009 Ha/Hectare

106.568

1.057

1.057

5.149 111.717

4.004 5.061

4.716 5.773

123.995

9.970

11.487

b. Kebun Plasma

b. 2011 Ha/Hectare

Kelapa Sawit : Distrik Manajer Kalimantan Barat I Distrik Manajer Kalimantan Barat II Distrik Manajer Kalimantan Timur Distrik Manajer Kalimantan Selatan & Tengah Jumlah Area Kelapa Sawit Jumlah Areal TBM, TB, TU, TK, TMTP Kebun Plasma

2010 Ha/Hectare

Uraian Kebun Rimba Belian, luas 104,30 Ha Kebun Pelaihari, luas 41 Ha Kebun Sintang, luas 50 Ha Kebun Kumai, luas 150 Ha Kebun Danau Salak Utara, luas 360 Ha Kebun Batulicin, luas 158,50 Ha Jumlah

2009 Ha/Hectare

244

1.153

977

675

675

1.224

1.218

2.102

2.000

2.213 1.630

4.444

4.137

5.671

4.444

4.137

5.671

Total Palm Area Total TBM, TB, TU, TK, TMTP Plasma Area

Description Rimba Belian Estate: 104,30 Hectare Pelaihari Estate: 41 Hectare Sintang Estate: 50 Hectare Kumai Estate: 150 Hectare North Danau Salak Estate: 360 Hectare Batulicin Estate: 158,50 Hectare Total

The addition of the acquisition of TBM in 2011 for Rp438.440.217.593 with details of over Rp 500 million, consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR) 26.696.692.309 54.140.460.340 15.911.197.821 542.874.052 1.313.944.844 107.325.309.859 22.763.569.267 8.806.092.463 17.020.175.638 34.223.342.465 19.826.581.256 308.570.240.314

Kebun Gunung Meliau Kebun Sungai Dekan Kebun Ngabang Kebun Parindu Kebun Kembayan Kebun Tajati Kebun Sintang Kebun Kumai Kebun Danau Salak Utara Kebun Danau Salak Selatan Kebun Batulicin Jumlah

Palm : District Manager West Kalimantan I District Manager West Kalimantan II District Manager East Kalimantan District Manager Kalimantan South & Center

Reclassification in 2011 includes the reclassification of Rp144.920.675.070 kebun Danau Salak Utara denga Danau Salak Selatan Rp73.989.397.000 and reclassification of the TBM to TM for Rp56.831.157.032.

Nilai (Rp)/Value (IDR) 2.743.774.137 2.010.345.200 3.548.081.363 9.706.595.353 28.365.264.254 10.457.096.725 56.831.157.032

Penambahan perolehan TBM tahun 2011 sebesar Rp438.440.217.593 dengan rincian diatas Rp 500 juta, terdiri dari : Uraian

Plasma

141

Reklasifikasi tahun 2011 sebesar Rp144.920.675.070 meliputi reklasifikasi antar kebun Danau Salak Utara dengan Danau Salak Selatan Rp73.989.397.000 dan reklasifikasi dari TBM ke TM sebesar Rp56.831.157.032.

Rubber: District Manager West Kalimantan I East & Center Kalimantan District Manager Total Rubber Area Total TBM, TB, TU, TK, TMTP Nucleus Area

Description Gunung Meliau Estate Sungai Dekan Estate Ngabang Estate Parindu Estate Kembayan Estate Tajati Estate Sintang Estate Kumai Estate Notrh Danau Salak Estate South Danau Salak Estate Batulicin Estate Total

81

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

377


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. ASET TANAMAN (lanjutan) 2)

15.

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) (lanjutan)

2)

Reklasifikasi yang dilakukan oleh Perusahaan dari TBM ke Tanaman Menghasilkan tahun 2010 sebesar Rp86.672.236.612, meliputi : Uraian

2010

sebesar

19.342.674.589 394.325.563 43.949.385.245 10.028.819.657 2.743.774.137 2.066.018.872 666.757.549 47.286.312.314 681.392.029 16.422.266.309 12.639.213.923 54.925.416.430 17.451.559.221 228.597.915.838

Reklasifikasi yang dilakukan oleh Perusahaan dari TBM ke Tanaman Menghasilkan (TM) tahun 2009 sebesar Rp 179.992.901.828, meliputi : Uraian

13.138.303.290 14.430.772.491 13.520.316.520 13.160.435.810 7.867.708.278 72.869.729.578 12.883.191.240 9.727.811.380 22.394.633.241 179.992.901.828 2009

senilai

Gunung Meliau Estate Gunung Emas Estate Sungai Dekan Estate Ngabang Estate Rimba Belian Estate Parindu Estate Kembayan Estate Tajati Estate Pelaihari Estate Sintang Estate Kumai Estate Danau Salak Estate Batulicin Estate Total

Description Gunung Meliau Plant, 225,82 Hectare Gunung Emas Plant, 304 Hectare Sungai Dekan Plant, 278,25 Hectare Parindu Plant, 245 Hectare Tabara Plant, 204 Hectare Pelaihari Plant, 2.130 Hectare Sintang Plant, 150,74 Hectare Kumai Plant, 180 Hectare Danau Salak Plant,407,20 Hectare Total

Addition of TBM acquisition in 2009 of Rp152,207,094,518 with details:

Nilai (Rp)/Value (IDR) 15.595.584.147 488.926.014 33.137.405.963 2.827.440.668 1.709.596.962 53.758.953.754

Kebun Gunung Meliau Kebun Gunung Emas Kebun Sungai Dekan Kebun Ngabang Kebun Parindu Saldo dipindahkan

Description

The Company have reclassification from Immature Plant (TBM) to Mature Plant year 2009 amounted to Rp179,992,901,828 including:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Kebun Gunung Meliau Inti,luas 225,82 Ha Kebun Gunung Emas, luas 304 Ha Kebun Sungai Dekan, luas 278,25 Ha Kebun Parindu, luas 245 Ha Kebun Tabara Inti, luas 204 Ha Kebun Pelaihari, luas 2.130 Ha Kebun Sintang, luas 150,74 Ha Kebun Kumai, luas 180 Ha Kebun Danau Salak, luas 407,20 Ha Jumlah

Description Gunung Meliau Plant, 225,82 Hectare Sungai Dekan Plant, 278,25 Hectare Parindu Plant, 245 Hectare Pelaihari Plant, 2.130 Hectare Kumai Plant, 180 Hectare Batulicin Plant, 180 Hectare Danau Salak Plant, 180 Hectare VAT 10% Correction Over 184 Jobs Ha LC Total

Addition of TBM acquisition in 2010 of Rp228,597,915,838 with details:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Kebun Gunung Meliau Kebun Gunung Emas Kebun Sungai Dekan Kebun Ngabang Kebun Rimba Belian Kebun Parindu Kebun Kembayan Kebun Tajati Kebun Pelaihari Kebun Sintang Kebun Kumai Kebun Danau Salak Kebun Batulicin Jumlah

Uraian

The Company have reclassification from Immature Plant (TBM) to Mature Plant year 2010 amounted to Rp86,672,236,612, including:

17.515.458.022 16.856.509.648 2.744.977.109 3.771.059.711 14.101.396.149 3.884.446.015 27.723.586.650 74.803.308 86.672.236.612

Uraian

Penambahan perolehanTBM tahun Rp152.207.094.518, dengan rincian :

Immature Plant (IP) (continued)

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Kebun Gunung Meliau Inti,luas 239,16 Ha Kebun Sungai Dekan, luas 343,80 Ha Kebun Parindu, luas 36,86 Ha Kebun Pelaihari, luas 75 Ha Kebun Kumai, luas 250 Ha Kebun Batulicin, luas 77,5 Ha Kebun Danau Salak, luas 384,9 Ha Koreksi PPn 10% atas pekerjaan LC 184 Ha Jumlah Penambahan perolehan TBM tahun Rp228.597.915.838 dengan rincian :

PLANT ASSETS (continued)

Description Gunung Meliau Plant Gunung Emas Plant Sungai Dekan Plant Ngabang Plant Parindu Plant Carried Forward Balace

82

378

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

15. ASET TANAMAN (lanjutan) 2)

PLANT ASSETS (continued)

15.

Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) (lanjutan) Uraian

Immature Plant (IP) (continued)

2)

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Jumlah Kebun Rantau Pulung (Sangata - Anak Perusahaan) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Tanaman Baru (TB) Kebun Inti Tanaman Belum Menghasilkan Kebun Plasma Jumlah Areal TBM

Description

53.758.953.754 426.140.079 29.995.341.736 1.998.871.994 10.550.983.704 6.919.386.274 41.392.426.274 7.164.990.703 152.207.094.518

Saldo Pindahan Kebun Kembayan Kebun Tajati Kebun Pelaihari Kebun Sintang Kebun Kumai Kebun Danau Salak Kebun Batulicin

Brought Forward Balance Kembayan Plant Tajati Plant Pelaihari Plant Sintang Plant Kumai Plant Danau Salak Plant Batulicin Plant Total

Rantau Pulung Estate (Sangata - Subsidary Company) 31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

60.428.066.983

26.923.016.282

2.746.343.341

New Plants, Nucleus

15.714.201.576 76.142.268.559

8.309.106.502 35.232.122.784

563.048.191 3.309.391.532

Immature Plant, Plasma Total TBM Area

16. ASET TETAP

16.

Biaya perolehan, akumulasi penyusutan dan penurunan nilai serta nilai buku aset tetap sebagai berikut :

FIXED ASSETS Acquisition costs, accumulated depreciation and impairment value and net book value of assets as follows:

2011 Saldo Awal / Beginning Balance Biaya Perolehan : Tanah Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan Sub Jumlah

Penambahan/ Addition

Pengurangan/ Deduction

Saldo Akhir / Ending Balance

18.959.712.053 111.985.535.217

56.110.213.068 41.651.122.244

33.269.218.719 7.960.499.421

41.800.706.402 145.676.158.040

145.150.511.581

52.688.304.774

7.089.341.885

190.749.474.470

605.618.071.094

358.059.934.022

126.971.816.781

836.706.188.335

126.666.725.947 34.868.291.100

49.684.710.298 23.271.423.046

5.137.184.135 15.868.298.346

171.214.252.110 42.271.415.800

53.720.870.045 23.614.327.706

8.711.016.056 10.131.877.542

1.899.124.264 10.131.877.542

60.532.761.837 23.614.327.706

8.872.464.058 1.129.456.508.801

5.188.341.300 605.496.942.350

3.110.744.828 211.438.105.921

10.950.060.530 1.523.515.345.230

Acquisition Cost : Lands Buildings of Residential Office/Factory Buildings Machine and Factory Installations Roads,Bridges and Canals Transportations Office dan Agriculture Equipment Other Assets Seeds Installation and Equipments Sub Total

83

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

379


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

FIXED ASSETS (continued)

2011 Saldo Awal / Beginning Balance Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai: Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan Sub Jumlah Nilai Buku Pekerjaan Dalam Pelaksanaan

*)

Penambahan/ Addition

Pengurangan/ Deduction

70.857.546.365

18.702.505.185

15.614.422.940

76.642.313.168

17.949.377.633

12.281.618.767

224.403.381.328

120.581.045.992

110.054.293.278

39.414.789.216 22.305.373.221

13.754.934.049 20.926.938.005

7.646.896.379 17.222.045.815

43.926.130.789 17.013.883.613

5.038.359.283 7.991.485.636

2.685.631.320 6.923.449.673

5.584.198.599 500.147.616.299

741.423.483 205.686.069.264

356.006.813 172.784.364.985

56.790.899.166

153.769.087.902

629.308.892.502

119.271.443.630

Saldo Akhir / Ending Balance Accumulated Depreciation and Impairment : 73.945.628.610 Buildings of Residential Office/Factory 82.310.072.034 Buildings Machine and Factory 234.930.134.041 Installations Roads,Bridges and 45.522.826.886 Canals 26.010.265.411 Transportations Office dan Agriculture 46.278.858.752 Equipment 18.081.919.576 Other Assets Installation and 5.969.615.269 Nursery Equipments 533.049.320.579 Sub Total 990.466.024.651 Book Value

22.293.254.893

Construction in *) Progress

2010 Saldo Awal / Beginning Balance Biaya Perolehan : Tanah Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan Sub Jumlah

Penambahan/ Addition

Pengurangan/ Deduction

Saldo Akhir / Ending Balance

15.371.460.056 104.713.386.849

3.677.565.278 8.524.877.001

89.313.281 1.252.728.633

18.959.712.053 111.985.535.217

131.256.851.180

14.817.160.147

923.499.746

145.150.511.581

498.666.252.460

113.255.087.930

6.303.269.296

605.618.071.094

94.127.368.313 41.721.981.448

33.189.147.883 8.671.136.647

649.790.249 15.524.826.995

126.666.725.947 34.868.291.100

49.818.423.444 23.614.327.706

4.907.289.545 -

1.004.842.944 -

53.720.870.045 23.614.327.706

8.879.633.965 968.169.685.421

453.212.700 187.495.477.131

460.382.607 26.208.653.751

8.872.464.058 1.129.456.508.801

Acquisition Cost : Lands Buildings of Residential Office/Factory Buildings Machine and Factory Installations Roads,Bridges and Canals Transportations Office dan Agriculture Equipment Other Assets Seeds Installation and Equipments Sub Total

84

380

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

FIXED ASSETS (continued)

2010 Saldo Awal / Beginning Balance

Penambahan/ Addition

Pengurangan/ Deduction

Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai: Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan Sub Jumlah Nilai Buku Pekerjaan Dalam Pelaksanaan

66.740.237.540

5.333.287.415

1.215.978.590

70.236.303.381

6.901.206.294

495.196.507

205.723.236.435

24.520.835.668

5.840.690.776

34.916.037.286 23.592.085.171

5.677.539.751 7.217.246.451

1.178.787.821 8.503.958.401

42.775.725.216 20.180.779.081

2.109.870.553 -

959.464.980 3.166.895.468

5.166.919.711

877.661.492

460.382.604

469.331.323.821

52.637.647.624

21.821.355.147

67.942.220.492

2.338.717.152

498.838.361.600

53.667.940.290

*)

Saldo Akhir / Ending Balance

Accumulated Depreciation and Impairment : 70.857.546.365 Buildings of Residential Office/Factory 76.642.313.168 Buildings Machine and Factory 224.403.381.328 Installations Roads,Bridges and 39.414.789.216 Canals 22.305.373.221 Transportations Office dan Agriculture 43.926.130.789 Equipment 17.013.883.613 Other Assets Installation and 5.584.198.599 Nursery Equipments 500.147.616.299 Sub Total 629.308.892.502 Book Value 119.271.443.630

Construction in *) Progress

2009 Saldo Awal / Beginning Balance Biaya Perolehan : Tanah Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan Sub Jumlah Akumulasi Penyusutan dan Penurunan Nilai : Bangunan Rumah Bangunan Perusahaan/ Pabrik Mesin dan Instalasi Pabrik Jalan, Jembatan dan Saluran Air Alat Pengangkutan Alat Pertanian dan Inventaris Kecil Aset Lain-lain Instalasi dan Alat Pembibitan Sub Jumlah Nilai Buku Pekerjaan Dalam Pelaksanaan

Pengurangan/ Deduction

Saldo Akhir / Ending Balance

7.348.946.035 101.263.138.028

8.326.794.435 4.277.892.085

304.280.414 827.643.264

15.371.460.056 104.713.386.849

121.410.941.435

18.046.352.651

8.200.442.906

131.256.851.180

408.217.941.356

117.010.155.187

26.561.844.083

498.666.252.460

65.209.655.816 41.680.919.544

29.313.359.750 4.562.081.095

395.647.253 4.521.019.191

94.127.368.313 41.721.981.448

47.123.747.947 23.614.327.706

3.765.463.347 -

1.070.787.850 -

49.818.423.444 23.614.327.706

5.860.228.720 821.729.846.587

3.019.405.245 188.321.503.795

15.319.820.878

8.879.633.965 968.169.685.421

60.526.675.932

6.889.750.553

676.188.945

63.902.632.590

11.575.130.310

5.241.459.519

200.853.301.912

25.216.157.318

20.346.222.795

31.680.215.228 21.291.558.435

3.631.469.317 6.056.663.152

395.647.259 3.756.136.416

39.851.110.970 19.000.062.698

3.758.138.116 1.180.716.383

833.523.870 -

4.665.720.773 441.771.278.538

501.198.938 58.809.224.087

10.902.956.009

53.667.940.290

11.818.135.700

379.958.568.049

11.818.135.700

*)

Penambahan/ Addition

Acquisition Cost : Lands Buildings of Residential Office/Factory Buildings Machine and Factory Installations Roads,Bridges and Canals Transportations Office dan Agriculture Equipment Other Assets Installation and Nursery Equipments Sub Total

Accumulated Depreciation and Impairment Value : 66.740.237.540 Buildings of Residential Office/Factory 70.236.303.381 Buildings Machine and Factory 205.723.236.435 Installations Roads,Bridges and 34.916.037.286 Canals 23.592.085.171 Transportations Office dan Agriculture 42.775.725.216 Equipment 20.180.779.081 Other Assets Installation and 5.166.919.711 Nursery Equipments 469.331.323.821 Sub Total 498.838.361.600 Book Value Construction in 53.667.940.290 *) Progress

85

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

381


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16. 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Aset Tetap Induk Aset Tetap Anak Perusahaan Jumlah Aset Tetap

973.971.159.965 16.494.864.686 990.466.024.651

FIXED ASSETS (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

618.785.449.607 10.523.442.895 629.308.892.502

490.060.369.693 8.777.991.907 498.838.361.600

Fixed Asset Parent Fixed Asset Subsidary Total Fixed Assets

Berdasarkan hasil kajian nilai residu dan umur manfaat aset tetap non tanaman unit pabrik PMS Gunung Meliau yang dilakukan oleh KJPP Rinaldi, Riki & Rekan No. 010/LPI/RRR/III/2012, Perusahaan melakukan reviu nilai residu dan umur manfaat mesin dan peralatan pabrik PMS Ngabang, Parindu, Gunung Meliau, Rimba Belian, Samuntai, Longpinang dan Longkali serta Kantor Direksi. Hasil reviu nilai residu dan umur manfaat mengakibatkan koreksi perhitungan penyusutan secara total sebesar Rp 7.049.164.012 karena nilai buku mesin dan peralatan lebih besar dari nilai residunya.

Based on a review of residual values ​and useful lives of fixed assets non-crop plant unit PMS Gunung Meliau conducted by KJPP Rinaldi, Riki & Partners No. 010/LPI/RRR/III/2012, the Company reviews the useful lives and residual values ​of machinery and equipment manufacturers PMS Ngabang , Parindu, Gunung Meliau, Rimba Belian, Samuntai, Longpinang, Longkali and Office Directors. Review the results of residual values ​and useful lives resulted in total correction of the calculation of depreciation amounting to Rp 7,049,164,012 as the book value of machinery and equipment is greater than the value of the residuals.

Dari hasil pengujian penurunan nilai aset tetap perusahaan, terdapat aset tetap berupa instalasi biodiesel di lingkungan Pabrik Minyak Sawit Parindu terjadi penurunan nilai karena selama periode 2011 tidak beroperasi secara nomal sehingga menyebabkan nilai tercatatnya tidak dapat dipulihkan.

Of the fixed asset impairment testing company, there are fixed assets in the form of biodiesel in the installation of PMS Parindu be impaired because during the period of 2011 does not operate so nomal cause its carrying value can not be recovered.

Berdasarkan pernyataan manajemen melalui surat No. 13.12/X/118/III/2012,tanggal 27 Maret 2012, bahwa : a. Salah satu kebijakan pembangunan instalasi biodiesel bersifat kontijensi guna mengantisipasi penurunan harga jual CPO dan atau kenaikan harga keekonomian Biodiesel. b. Kondisi instalasi biodiesel di Pabrik Minyak Sawit Parindu masih terpelihara dan dapat beroperasi dengan baik. c. Memperhatikan trend kenaikan harga minyak dunia yang berdampak pada BBM Non Subsidi, Direksi PTPN XIII (Persero) tetap berkomitmen melaksanakan program biodiesel untuk mendukung program konservasi energi dan mengurangi jumlah konsumsi BBM jenis solar. d. Optimalisasi dan peningkatan produksi biodiesel akan dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut : - CPO yang digunakan sebagai bahan baku berasal dari ALB tinggi yang tidak dapat dijual dan pengutipannya akan dilakukan pada kolam limbah (doiling pond) .

Based on statements by mail management. No 13.12/X/118/III/2012, dated March 27, 2012, that: One installation of biodiesel development policy is to a anticipate contingencies CPO price reductions or price increases and economic Biodiesel. Conditions in the factory installation of palm oil biodiesel b. Parindu still preserved and can operate properly. c. Pay attention to the trend of rising global oil prices which have an impact on non-fuel subsidies, the Board of Directors PTPN XIII (Persero) remains committed to implementing biodiesel program to support energy conservation and reduce the number of types of diesel fuel Optimization and increased production of biodiesel will be d. made through the following steps: - CPO is used as a raw material derived from a high Wet Fatty Acids can not be sold and their extraction will be performed on the waste pond (pond doiling).

-

mengingat sumber bahan baku dari PMS Parindu tidak memadai maka akan dikutip dari PMS Ngabang dan PMS Kembayan. Dengan demikian terhadap kondisi instalasi biodiesel tersebut tidak dilakukan penurunan nilai.

- considering the sources of raw materials from PMS Parindu inadequate it will be quoted from PMS and PMS Kembayan Ngabang. As such the condition of the installation of biodiesel does not do decline in value.

*)

Pekerjaan Dalam Pelaksanaan merupakan pekerjaan yang belum diselesaikan sampai dengan 31 Desember 2011 dengan rincian sebagai berikut (pengeluaran diatas Rp 500 juta) :

*)

Jenis Pekerjaan

In the implementation of the work is the work not completed until December 31, 2011 with the following details (expenditure above Rp500 million):

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Kegiatan Pengawasan dan Rancang Bangun PMS Lembah Batu, dan CRF Pamukan di Kantor Direksi Pembangunan Dermaga di PMS Gunung Meliau Overhaul Ketel Uap No.3 dan Pengadaan, Pembuatan & Commisionging 1 unit Ketel Uap Merk Takuma di PMS Parindu Pengadaan dan Pemasangan 1 Unit Ketel Uap di PMS Longpinang Jumlah

Work Type

Activity Monitoring and Design of PMS Lembah 3.088.794.168 Batu, and CRF Batulicin in Office of Directors 2.253.750.800 Jetty construction at PMS Gunung Meliau Overhaul Boiler No. 3 and Procurement, 9.654.729.000 Preparation & Commisionging 1 Brand Takuma Boiler unit in PMS Parindu Procurement and Installation of Steam Boiler Unit 6.860.000.000 1 in PMS Longpinang 21.857.273.968 Total

86

382

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

Penambahan perolehan bangunan rumah tinggal tahun 2011 sebesar Rp33.690.622.823 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari : Uraian

Additional of the acquisition of the residential buildings in 2011 of Rp33,690,622,823 with details above Rp500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR) 5.882.522.800

Rumah Direktur Utama - Kantor Direksi Barak Type G.5 SP, Rumah Karyawan G.II P Type 109M2, Rumah Karyawan Pimpinan Type 80 P. Kebun Parindu Rumah G II Permanen - Kebun Kembayan Rumah Karyawan type G5, Rumah Kary Penyadap G5, Rekondisi Rumah Kary Pimpinan G1 - Kebun Kumai Rumah G.5 (P) Type 140 M2 - Kebun Tajati Rumah Karyawan Pimpinan G.1 Type 80 M2, Rumah Karyawan G.5 Type 140 M2, Rumah Karyawan G.2 Type 109 M2 - Kebun Longkali Rumah Kary pimpinan Type 80 (P), Rumah Kary Pelaksana Type 109 (P), Rumah Kary Pelaksana Type 70 (P), Rumah Kary Pelaksana Type G5 - Kebun Batulicin Rumah Pimpinan G2 Type 78, Rumah Pimpinan G2 Type 109, Rumah Pimpinan Type 80 - Rumah Sakit Danau Salak Rumah Karyawan Type 250, Rumah Karyawan Type 190, Rumah Karyawan Type G2, Rumah Karyawan Type 70 - PMS Kembayan Jumlah

1.377.357.647 1.676.699.000 1.033.406.594 1.003.171.500 2.109.828.280

2.974.025.672

1.319.403.507

7.256.604.880 24.633.019.880

Penambahan perolehan bangunan perusahaan tahun 2011 sebesar Rp 45.598.962.889 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

FIXED ASSETS (continued)

13.671.386.882

1.448.038.386

4.157.957.410

Pembangunan Balai Karyawan P Luas 360 M2, Kantor Sentral Tajati Inti, Instalsi Listrik luar rumah di Kebun Tajati Bangunan Gedung Pabrik, Pelataran Penimbunan Tandan, Spart Part/Material, Kantor dan Laboratorium (200 M2), Pondasi Mesin di PMS Kembayan Pembangunan Gudang SparePart/Material dan Bengkel Pagar Pabrik dan Pintu (Fencing), Rekondisi Bangunan Eks Workshop PG, Kolam Limbah (Incl Parit Beton), Pelataran Penimbun Tandan Bangunan Gedung Pabrik di PMS Pelaihari Saldo Dipindahkan

House Of Directors - Headquarter Office Barrack G.5 Type SP, P G.II Home Employee Type 109M2, House Leadership Employee Type 80 P. - Kebun Parindu Permanent home G II - Kebun Kembayan Employee Houses for type G5, G5 bugs Houses for Employees, Head Employee G1 Recondition Houses for - Kebun Kumai Houses for G.5 (P) Type 140 M2 - Kebun Tajati Employees Houses for Head Type 80 M2 G.1, G.5 Houses for Employee Type 140 M2, Houses for 109 Employees G.2 Type M2 - Kebun Longkali Kary Houses for leadership Type 80 (P), Kary Executive Houses for Type 109 (P), Kary Executive Houses for Type 70 (P), Kary Executive Houses for Type G5 - Kebun Batulicin Head house G2 Type 78, Type 109 G2 Houses for Head, Houses for Head Type 80 - Lake Hospital Salak Houses for Employee Type 250, Type 190 Employees Houses for, Home Employee Type G2, Home Employee Type 70 - PMS Kembayan Total

Additional of the acquisition of the company buildings in 2011 of Rp 45,598,962,889 with details above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pembangunan Hopper Janjangan Kosong dan Empty Bunch, Loading Ramp 20 Pintu, Kolam Limbah kapasitas 60 ton/jam di PMS Ngabang Pembetonan areal Penampungan Tankos Luar 1,155 M3, Pembangunan Box Culvert dan Gorong-Gorong, Penggantian diding St. Hoisting Crane di PMS Gunung Meliau Pembangunan Gedung Sekolah Taman Kanak-kanak uk 9,8m x 17,8 m, Bengkel Listrik uk 7m x 9 m, Balai KaryawanKolam Limbah Line II di PMS Rimba Belian

Description

1.748.733.850

7.296.165.000

7.309.827.000

35.632.108.528

Description Development Janjangan Hopper Empty and Empty Bunch, 20 Loading Ramp Door, Outdoor Waste capacity of 60 tonnes / hour in PMS Munitions Storage area empty concrete execution of Foreign 1.155 M3, Development and Drainage Box Culvert Drainage, Replacement Diding St. Crane hoisting in PMS Gunung Meliau Construction of School Building kindergarten uk 9.8 m x 17.8 m, Electrical Workshop uk 7m x 9 m, Hall Employees, Outdoor Waste Line II in PMS Rimba Belian P Hall Employee Development Area of ​360 m2, the Central Office Tajati Inti, Electrical Installation outdoors in the Kebun Tajati Factory Building, the Court Landfill Munitions, Spart Part / Material, Office and Laboratory (200 M2), Foundation Engineering at PMS Kembayan Construction of Warehouse Spare part / Material and Repair Fence and Door Factory (Fencing), Reconditioning Ex Building Workshop PG, Outdoor Waste (Incl Concrete Trench), the Court of hoarders Munitions Factory Building in PMS Carried Forward Balance

87

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

383


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan tahun 2011 sebesar Rp231.088.117.241 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari: Uraian Pengadaan 1 unit Water Tube Boiler (Cap. 27 Mt/Hr), 1 unit Vertikal Sterilizer 2,800 Ø c/w, 1 unit CPO Tank (@ 2000 Mt), 1 set Digester & Screw Press (P- 17), 1 lot FFB Loading Ramp c/w Catwalk, 1 uit Steam Turbine 1500 KVA, 1 lot Loading Ramp (Civil Work), 1 unit Threshers Drum (Shaftless), 1 unit Panel Induk (Main Switch Board), 1 unit Oil Purifier, 1 unit Valva-valve dan Biaya Pra Operasional pembangunan di PMS Kembayan. Total Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan di PMS Kembayan sebesar Rp63.879.438.643.

FIXED ASSETS (continued) Additional of the acquisition of the machinery and equipment in 2011 of Rp231,088,117,241 with details of above Rp 500 million consisting of: Description Procurement of 1 unit Water Tube Boiler (Cap. 27 Mt / Hr), 1 unit Vertical Sterilizer Ø 2.800 c / w, 1 unit of CPO Tank (@ 2000 Mt), a set of Digester & Screw Press (P17), 1 lot FFB Loading Ramp c / w Catwalk, a Steam Turbine uit 1500 KVA, 1 lot Loading Ramp (Civil Work), 1 unit Threshers Drum (Shaftless), 1 unit of Parent Panel 40.876.575.267 (Main Switch Board), a unit of Oil Purifier, 1 unit Valvavalve and Pre Operational costs of development in the PMS Kembayan. Total Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp63,879,438,643.

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pengadaan & pemasangan 1 unit Silo Drier Kap.150 m3, 1 unit Pengadaan Kerangka Nut Transport serta Cracket Mex, Pengadaan Cracker 6 Ton / jam, Sludge Separator Mer Wastfalia, Transfer Carriage (Komponen) di PMS Parindu. Total Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan di PMS Parindu sebesar Rp9.001.117.129.

Procurement & installation of 1 unit Silo Drier Kap.150 m3, a unit of Transport and Procurement Framework Nut Cracket Mex, Procurement Cracker 6 Ton / hr, Mer 6.955.337.000 Wastfalia Separator Sludge, Transfer Carriage (Component) in PMS Parindu. Total Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp9,001,117,129.

Pengadaan 1 unit Water Tube Boiler (Cap. 27 mt/hr), 1 unit Vertical Sterilizer 2,800Ø Pra Operasional Pabrik, Bunga Kredit, 1 set Digester & Screw Press (P- 17), 1 unit Steam Turbine 1200 KVA, 1 unit CPO Tank (@ 2000 mt), 1 lot CS Pipe Sch 40 Ø 200 mm, Instalasi Air, 1 unit CPO Tank (@ 1000 mt), 1 unit Sludge Centrifuges Oil Purifier, 1 unit Diesel Genset 500 KVA, 1 unit FFB Loading Ramp c/w catwalk, Peralatan Bengkel, Loading Ramp (Civil Work), Panel Induk (Main Switch Board), Horizontal E.B Conveyor (55 m), FFB Conveyor No.1 c/w Structure (Inclined) dan Threshers Drum (shaftless) c/w Structure di PMS Pelaihari. Total Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan di sebesar Rp61.639.059.627.

Procurement of 1 unit Water Tube Boiler (Cap. 27 mt / hr), 1 unit Vertical Sterilizer 2.800 Ø Pre-Plant Operations, Credit Interest, a set of Digester & Screw Press (P-17), 1 unit 1200 KVA Steam Turbine, a unit of CPO tank (@ 2000 mt), 1 lot Sch 40 CS Pipe Ø 200 mm, Installation of Water, a unit of CPO tank (@ 1000 mt), a unit of Oil Purifier Sludge centrifuges, a unit of 500 KVA Diesel Genset, 1 unit FFB c Loading Ramp / w catwalk, 43.537.911.127 Workshop Equipment, Loading Ramp (Civil Work), Parent Panel (Main Switch Board), Horizontal Conveyor EB (55 m), FFB Conveyor # 1 c / w Structure (Inclined) and Threshers Drum (shaftless) c / w Structure in PMS Pelaihari. Total Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp61,639,059,627.

Pengadaan 1 unit Ketel Uap Kap. 35 ton Uap/Jam Merk Takuma N.1000R, 1 unit Pemasangan Jaringan Listrik, 2 unit Sludge separator merk Westfalia type DA 45.01.026, 1 unit Kerangka Baja Thresing auto feder, 1 unit Demint Plant Traetmen, 1 unit Pengadaan & Pemasangan Hydrocyclone Clarifier, 30 unit Pengadaan Lori Rebusan, 1 unit Pembuatan waduk, 1 unit Pengadaan & Pemasangan Inst. Pemipaan Optimalisasi, 1 unit Pengadaan & Pemasangan Hoisting Crane No. 3, 1 unit Pembuatan dan pemasangan Bordes tangga teralis, 2 unit Automatic desanding cyclone kap. 30 M3/jam, 1 unit Pembuatan Bak Clarifier Water Basin Kaps. 240 M3 di PMS Ngabang. Total Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan di PMS Ngabang sebesar Rp28.382.542.230

Procurement of 1 unit Boiler Cap. 35 tons of steam / hour Takuma N.1000R Brands, a unit Installation of Electrical Networks, 2 units brand Sludge Westfalia separator type DA 45.01.026, a unit of Steel Framework Thresing auto Feder, a unit DeMint Traetmen Plant, a unit of Procurement & Installation of Hydrocyclone clarifier , 30 units of Procurement Lori stew, a unit of reservoir creation, a unit of Procurement & Installation 25.189.942.430 Inst. Optimizing pipelines, a unit of Procurement & Installation of Crane No hoisting. 3, a unit of manufacture and installation of staircase railings Bordes, 2 units of Automatic desanding cyclone hood. 30 m3/hr, 1 unit Making Bath Basin Water clarifier capacity 240 M3, the PMS Ngabang. Total Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp28,382,542,230.

Pengadaan 1 unit ketel Uap di IPP Tayan, system komputerisasi jembatan timbang IPP Tayan, Gir Pump merk Blackmerd, Bak Transfer dan Bongkaran, 2 unit Pompa transfer CPO merk Balckmenrd, 1 unit anti petir di ITT Tanah Merah dan 1 genset elemax SH 7600 di ITT Kantor Direksi. Total Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan di Kantor Direksi sebesar Rp2.165.801.900

Procuring a steam boiler units at IPP Tayan, computerized weighbridge system IPP Tayan, Gir brand Blackmerd Pump, Tub Transfer and demolition, 2 units of CPO brands Balckmenrd transfer pump, a unit of ITT 2.165.801.900 anti lightning at Tanah Merah and a genset ELEMAX SH 7600 in ITT office of the Board of Directors. Total Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp 2,165,801,900. 118.725.567.724

Saldo Dipindahkan

Carried Forward Balance

88

384

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16. Uraian

FIXED ASSETS (continued)

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Description

118.725.567.724

Saldo Pindahan Pengadaan 1 unit Ketel Uap, 1 Unit Decanter C/W, kerangka Baja auto feeder threshing line II, 1 Unit Demint Plant Treatmen Line II, 1 unit Panel Listrik ST Thressing & H.Crane No.31 unit Clarifier Tank ( tangki penjernih ) line II, 1 unit Cassing dan Pipa Super Heater Ketel Uap No.1, 1 unit penambahan body Ketel Uap dan ketel Rebusan, 1 unit Pembuatan Boiler Feed Water Tank Kap 120 m2, 4 unit Pintu Ketel Rebusan Line II,15 unit Lori Rebusan Kapasitas 3.5 Ton di PMS Rimba Belian. Total Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan di PMS Rimba Belian sebesar Rp27.924.949.904.

Brought Forward Balance Procurement of Boiler 1 unit, 1 Unit Decanter C / W, Steel frame threshing auto feeder line II, 1 Unit DeMint Line Treatment Plant II, 1 unit Electric Panel & ST Thressing H.Crane clarifier unit 31 Tank (tank purifier) line II, 1 unit Cassing and Super Heater Boiler Pipe # 1, one additional unit 21.657.581.649 body Boiler and stew kettle, a unit of Boiler Feed Water Tank Making Kap 120 m2, 4 door unit stew kettle Line II, 15 units of capacity 3.5 Lori stew tons in PMS Rimba Belian. Total Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp27,924,949,904. Procurement of 1 unit Anion cation, Water intake dam, 16 units of Cyclo Drive c / w Elmot, 1 unit Commissioning Housting Crane, 25 units of Lori stew, crackers Nut 6 units, 2 units Grading Nut, 19.816.083.780 Nut Silo 6 units, 2 units Polising Drum, reconditioning a stew kettle unit in PMS Semuntai. Total Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp 19,816,083,780. Development, use and installation of 1 unit CST Line II 90 Ton Capacity at PMS Long Pinang.Total 769.936.000 Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp2,988,948,773.

Pengadaan 1 unit Anion Cation, bendungan Water intake, 16 unit Cyclo Drive c/w Elmot, 1 unit Komisioning Housting Crane, 25 unit Lori Rebusan, 6 unit Nut Craker, 2 unit Nut Grading, 6 unit Nut Silo, 2 unit Polising Drum, Rekondisi 1 unit Ketel Rebusan di PMS Semuntai. Total Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan di PMS Semuntai sebesar Rp19.816.083.780 Pembangunan, penggunaan dan pemasangan 1 unit CST Line II Kapasitas 90 Ton di PMS Long Pinang. Total Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan di PMS Longpinang sebesar Rp2.988.948.773. Pengadaan 1 unit Sludge Seperator Merk Westfalia type DA 45-01-026, 1 unit Hoisting Crane No.3 Kap.8 Ton Merk DEMAG Type EL 1Feed Water Tank, 1 unit Hopper Shell Conveyor Auto Feeding Modifikasi Dist, 1 unit Feed Water Tank di PMS Gunung Meliau. Total Penambahan perolehan mesin dan dan perlengkapan di PMS Gunung Meliau sebesar Rp8.886.816.768.

6.131.327.868

Pengadaan jaringan limbah cair dan bak penampungan limbah cair di Kebun Pelaihari Rekondisi 1 unit Super Heater Ketel Uap, 2 unit Screw Press Kapasitas 12 Ton Merk Power Press, Rekondisi 1 unit Empaty Bunch Conveyor (EBC), 1 unit Pemasangan Atap Blower Fibre Cyclone Uk.12x12x14 M, Rekondisi 1 unit Conveyor Sampah Datar, Rekondisi 1 unit Tresser No. 1, Rekondisi 10 lori kap 5 ton, 10 unit Lori Rebusan Kapasitas 5 Ton, 5 unit Lori Rebusan C/W Understeel Kap.5 Ton di PMS Longkali. Total Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan di PMS Longkali sebesar Rp5.272.689.200

1.434.806.000

4.464.432.600

Jumlah

172.999.735.621

Procurement of 1 unit Brand Westfalia seperator Sludge type DA 45-01-026, one hoisting unit Kap.8 3 Ton Crane Demag Brand Type EL 1Feed Water Tank, 1 unit Conveyor Auto Feeding Hopper Shell Modification Dist, 1 unit of Feed Water Tank in the PMS Gunung Meliau. Total Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp8,886,816,768. Provision of wastewater and sewage tanks in Estate Pelaihari Reconditioning a unit of Super Heater Boiler, 2 units of capacity 12 Ton Screw Press Brand Power Press, a unit Empaty Bunch Reconditioning Conveyor (EBC), 1 unit Roof Installation Fibre Cyclone Blower Uk.12x12x14 M, reconditions a Trash Conveyor unit Datar, Recondition 1 No Tresser unit. 1, Reconditioning of 10 lorries hood 5 ton, 10 units of Lori Stew Capacity 5 Ton, 5 units of Lori Stew C / W Understeel Kap.5 Ton in PMS Longkali. Total Additions on acquisition of machinery and equipment amounting to Rp5,272,689,200. Total

89

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

385


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

Penambahan perolehan jalan, jembatan, dan saluran air tahun 2011 sebesar Rp 44.547.526.163 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

Description

2.178.202.000 2290 M Street paving Repeat x 5 M in PMS Ngabang Increased road with Batu Belah Core Collection I, paving 1.661.551.460 S.Empasmen shaft and Increased Production Road in Parindu Plant Increased Production Road and Road Liaison in 2.167.318.648 Kembayan Estate Construction of The path to Lembah Batu PMS Tabara 1.617.249.909 Plant Construction of Connector Roads with the base coarse in 1.139.557.100 Tajati Estate The increase Connector Roads section IV in Longkali 514.812.100 Estate The increase of Collection Roads 3.000 m core Afdeling I 1.613.029.652 Pamukan at Batu Licin Estate Construction of Connector Road and Bridge Gunung 2.481.718.800 Meliau Estate Construction of Concrete Bridge No. L 10M. V/14567.741.000 16/2011 AFD. V in Sungai Dekan Estate Improvement of Production Road with Rock Rock AFD. 1.089.302.438 IV in Gunung Mas Estate The increase of Roads Collection Afdeling III in Pleihari 989.217.534 Estate Construction of Dam (Cap. 85 000 M3), Pond Waste, 7.278.823.938 Street and Trench, Water Sump, Entrance to the PMS Kembayan

Peningkatan Jalan Koleksi 3,000 m Afdeling Inti I Pamukan di Kebun Batu Licin Pembangunan Jalan Penghubung dan Jembatan di Kebun Gunung Meliau Pembangunan Jembatan Beton L 10M No. V/14-16/2011 Afd. V di Kebun Sungai Dekan Kebun Peningkatan Jln. Produksi dgn Batu Padas Afd. IV di Kebun Gunung Mas Peningkatan Jalan Koleksi Afdeling III di Kebun Pleihari Pembangunan Waduk (Cap. 85.000 M3), Kolam Limbah, Jalan dan Parit, Bak Penampung Air Bersih, Jalan Masuk ke PMS Kembayan

Jumlah

23.298.524.579

Penambahan perolehan alat pengangkutan tahun 2011 sebesar Rp 7.403.124.700 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari :

Pengadaan 1 Unit Whell Loader Case 445T/M3 di PMS Gunung Meliau

Additions of the acquisitoion of roads, bridges, and canals in 2011 of Rp 44,547,526,163 with details of above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pengaspalan Ulang Jalan 2.290 M x 5 M di PMS Ngabang Peningkatan Jalan Koleksi dng Batu Belah Inti I, Penghaspalan jalan poros S.Empasmen dan Peningkatan Jalan Produksi di Kebun Parindu Peningkatan Jalan Produksi, dan Jalan Penghubung di Kebun Kembayan Pembangunan Jalan menuju PMS Lembah Batu di Kebun Tabara Pembangunan Jalan Penghubung dengan base coarse di Kebun Tajati Peningkatan Jalan Peghubung di afdeling IV Kebun Longkali

Uraian Pembelian 1 unit Whell Loader di PMS Parindu

FIXED ASSETS (continued)

Total

Additions of the acquisition of transportation equipment in 2011 of Rp 7.602.153.069 with details above Rp500 million consisting of:

Description Nilai (Rp)/Value (IDR) 594.000.000 Purchasing 1 unit whell Loader in PMS Parindu Procurement of 1 Unit whell Loader Case 445T/M3 in 594.000.000 PMS Gunung Meliau

Pengadaan 1 Unit Case Beckhoe Loader di PMS Semuntai

675.000.000

Procurement of 1 Unit Case Loader Beckhoe in PMS Semuntai

Pengadaan 1 unit New Sumitomo Excavator SH210-5 di Kebun Tajati

1.234.164.800

Procurement of a New Excavator Sumitomo SH210-5 at the Garden Tajati

Pengadaan 1 unit Vibrator Rollrer Sakai di Kebun Danau Salak Utara

890.175.000

Procurement of 1 unit Rollrer Sakai Vibrator in Garden Danau Salak Utara

Pengadaan 1 unit Compactor Roda Ban cap 8 ton di Kebun Batu Licin

890.175.000

Procurement of 1 unit Compactor Wheels Tires cap 8 tons at Kebun Batu Licin

594.000.000

Procurement of 1 unit on Skid Loader 570 MXT PMS Kembayan

594.000.000

Procurement of 1 unit Loader 570 MXT whell in PMS Pleihari

Pengadaan 1 Unit Skid Loader 570 MXT di PMS Kembayan Pengadaan 1 unit Whell Loader 570 MXT di PMS Pleihari Jumlah

6.065.514.800

Total

Penambahan perolehan alat pertanian dan inventaris kecil tahun 2011 sebesar Rp 6.811.891.792

Additions to the acquisition of agricultural tools and small inventory in 2011 of Rp 6.811.891.792

Penambahan perolehan instalasi pembibitan tahun 2011 sebesar Rp 2.077.595.472 terdapat di Kebun Kembayan dan Kebun Tajati.

Additions to the acquisition of nursery instalation in 2011 of Rp 2,077,596,472 in Kembayan Plant and Tajati Plant.

Penambahan perolehan bangunan rumah tinggal tahun 2010 sebesar Rp8.406.799.358 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari :

Additional of the acquisition of the residential buildings in 2010 of Rp8,406,799,358 with details above Rp500 million consisting of:

Uraian

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Rekondisi 40 unit rumah karyawan Type 50 di Kebun Pelaihari. Pembangunan 7 unit rumah karyawan Type G.II di Kebun Longkali. Pembangunan Barak di Kebun di Kebun Kembayan Inti. Pembangunan 5 unit barak G 5 di Kebun Kembayan Inti.

1.250.611.000 1.088.094.293 612.056.363 556.414.875

Jumlah

3.507.176.531

Description Recondition 40 units of Type 50 houses of employees at Pelaihari Plant. Building houses 7 units of employees type G.II at Longkali Plant. Building barrack at Kembayan Plant. Building barrack 5 units of employees type G.5 at Kambayan Plant. Total

90

386

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

Penambahan perolehan bangunan perusahaan tahun 2010 sebesar Rp13.495.848.395 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pemasangan kontruksi baja, perbaikan lantai beton Loading Ramp Line II dan pembangunan satu unit gudang inti di PMS Rimba Belian. Pembangunan Gudang Maturasi konstruksi baja, pemasangan kanopi bangunan dan pembuatan gudang lump di Kebun Tambarangan. Pembangunan Gudang Maturasi di Kebun Sintang. Pemasangan Pipa pengiriman CPO panjang 948 meter di PMS Gunung Meliau. Pembangunan satu unit kantor central di Kebun Longkali dan Kebun Kumai Jumlah

4.465.163.057

2.995.645.622 1.267.444.000 808.898.750 1.378.871.300 10.916.022.729

Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan tahun 2010 sebesar Rp86.177.567.940 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

FIXED ASSETS (continued) Additional of the acquisition of the company buildings in 2010 of Rp13,495,848,395 with details above Rp 500 million consisting of:

Additional of the acquisition of the machinery and equipment in 2010 of Rp86,177,567,940 with details of above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pengadaan 1 unit ketel uap, 2 unit digester, perbaikan dutching dan penggantian barau blower nut silo, penggantian 1 unit auto feeder no 2 menjadi automatic feeder system scrap bar, 20 unit lori rebusan, pemasangan S. separator no 5. di Kantor Direksi.

12.675.837.500

Pengadaan penggantian S. Separator, komisioning turbin, pemasangan 2 unit digester di PMS Samuntai.

6.504.747.000

Pengadaan 20 unit lori rebusan c/w onder steel kapasitas 2,5 Ton di PMS Samuntai Pengadaan 2 unit screw press kapasitas 17 Ton TBS/ Jam dan Digester, 2 unit pintu rebusan no 4 di PMS Long Pinang. Pengadaan 2 unit screw press kapasitas 12 Ton di PMS Longkali. Pengadaaan 1 unit ketel rebusan, 1 unit CBC kerangka baja fibre cyclone 1 unit fibre cyclone, 1 unit depricaper dan vertikal coloum, 2 unit digester kap. 3.500 liter dan 2 unit screw press kap.15-17 ton TBS/jam,rangka baja LTDS double stage dengan komponennya dan 1 unit cracked mixtured elevator line II, 2 unit kernel silo, screw press line II, clarifier contious tank 90 M3, claybath separator, shell transport kernel transport conveyor, pemasangan instalasi listrik, ularan distribusi buah, ularan balik, talang minyak mentah, sand trap tank, vibrosievo separator, hot water tank, sludge drain tank, botton cross conveyor, top cross, 1 unit fruit elevator, steel structur, shell sertaa plate form maintenance, 1 unit oil purifier, pipa super heater di PMS Rimba Belian

653.000.000 2.706.350.000 1.101.000.000

22.663.378.158

Pengadaan Lori Rebusan di PMS Parindu. Saldo dipindahkan

Description Installation of steel construction, conrete floor repairs loading ramp line II and the construction of a warehouse unit at Rimba Belian PMS. Warehouse development maturation of steel construction,installation of canopy structure and manufacturing at Tambarangan Plant. Waregouse development maturation at Sintang Pipe fitting length of 948 meters CPO shipments at Gunung Meliau PMS. Development of one central office unit at Longkali and Kumai Plant. Total

Description Procurement of a boiler unit, 2 units of the digester, repair and replacement barau dutching nut silo blower, replacement of a unit of No. 2 auto feeder system into the automatic feeder scrap bar, 20 units of lorries stew, installation of S. separator no 5. in head office. Procurement of replacement S. Separator, turbine commissioning, installation of 2 units digester at Samuntai PMS. Procurement of 20 units of lorries stew c/w Onder steel capacity of 2.5 tons at Samuntai PMS Procurement of 2 units of screw press capacity of 17 tons FFB / hour and Digester, 2 units stew door No 4 at Long Pinang PMS. Procurement of 2 units of screw press capacity of 12 tons at Longkali PMS. Supply 1 unit of the kettle boiled, 1 unit of steel frame CBC fiber fiber cyclone cyclone 1 unit, 1 unit and vertical depricaper coloum, 2 units of digester hood. 3500 liters and 2 units of screw press kap.15-17 ton FFB / hr, double stage LTDS steel frame with its components and 1 unit cracked line elevator mixtured II, 2 units of kernel silos, screw press line II, contious clarifier tanks 90 M3, claybath separator, conveyor transport kernel shell transport, electrical installation, fruit distribution hose, hose behind, gutters crude oil, sand trap tanks, vibrosievo separator, hot water tanks, sludge tanks drain, Botton cross conveyors, top cross, 1 unit of fruit elevator, structur steel, the shell plate sertaa form maintenance, 1 unit of oil purifier, super heater pipes at Rimba Belian PMS.

816.250.000 Procurement of units lorries at Parindu PMS. Carried Forward Balance 47.120.562.658

91

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

387


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16. Uraian

FIXED ASSETS (continued)

Nilai (Rp)/Value (IDR) 47.120.562.658

Jumlah

68.137.686.174

Penambahan perolehan jalan, jembatan, dan saluran air tahun 2010 sebesar Rp33.128.644.303 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

4.222.993.500 2.941.874.673 4.127.426.256 3.956.706.046 1.044.071.294

Peningkatan jalan produksi dan peningkatan jalan koleksi di Kebun Gunung Emas. Peningkatan jalan penghubung dengan di Kebun Gunung Meliau. Peningkatan jalan produksi di Kebun Tajati Jumlah

Total

Additions of the acquisitoion of roads, bridges, and canals in 2010 of Rp33,128,644,303 with details of above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Peningkatan jalan penghubung dan jalan produksi di Kebun Longkali. Pembuatan jalan cor beton dan peningkatan jalan produksi di Kebun Parindu. Peningkatan jalan produksi, jalan koleksi dan peningkatan jalan penghubung di Kebun Kembayan. Peningkatan jalan Produksi dan peningkatan jalan penghubung di Kebun Sungai Dekan. Peningkatan jalan koleksi di Kebun Batulicin.

2.051.971.226 785.645.221

Description Improved of connecting roads and production roads at Longkali Plant. Concrete road construction and improvement of production roads at Parindu Plant. Increased production road, street collections and improving roads at Kembayan Plant. Increased Production of the road, wear a layer of laterite, improved roads in the Garden River Dean. Increased production and improved roads connecting road at Sungai Dekan Plant. Increased production and improved road street collections at Gunung Emas Plant. Improved road links at Gunung Meliau Plant.

616.884.950 Increased production at Tajati Plant. 19.747.573.166 Total

Penambahan perolehan alat pengangkutan tahun 2010 sebesar Rp7.550.308.647 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari : Uraian

Description

Brought Forward Balance Procurement of one unit of storage tank capacity of 2,500 tons of CPO, commissioning of 2 units of 3500-liter digester hood and 2 units of screw press capacity of 15-17 tons / hour, 3 units Nut Silo drier, double stage LTDS steel frame, hot water tanks Creaker Nut nut conveyor crude 21.017.123.516 Gutter oil, mixture kernel kernel mixture grading conveyor 350 x 5000 mm kernel drier, CBC 1 unit, 1 unit hose and hose press cake bottom and top cross cross, nut conveyor, commissioning of 2 units of oil purifier capacity of 8000 liters / hour, 1 unit of sludge 2 units of tanks and oil tanks, 1 unit of continuous clarifier at Ngabang PMS.

Saldo pindahan Pengadaan satu unit tangki timbun CPO kapasitas 2.500 ton, komisioning 2 unit digester kap 3.500 liter dan 2 unit screw press kapasitas 15-17 ton/jam, 3 unit Nut Silo Drier, rangka baja LTDS double stage, Nut Creaker hot water tank nut conveyor crude oil gutter, mixture kernel grading kernel mixture conveyor 350 x 5000 mm kernel drier, 1 unit CBC, 1 unit ularan cake press dan ularan bottom cross dan top cross, nut conveyor, komisioning 2 unit oil purifier kapasitas 8.000 liter/jam, 1 unit sludge tank dan 2 unit oil tank, 1 unit clarifier continous tang di PMS Ngabang.

Additions of the acquisition of transportation equipment in 2010 of Rp7,550,308,647 with details above Rp500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pengadaan Sakai Vibrator di Kebun Sungai Dekan.

2.174.700.000

Pengadaan I unit Excavator Hitachi Zaxis di Kebun Parindu. Pengadaan 1 unit Forklift Komatsu di Kebun Sintang.

1.006.336.217 771.805.430 653.000.000

Pengadaan 20 unit Lori Rebusan di PMS Samuntai. Pemakaian 20 unit Lori Rebusan di PMS Longpinang.

653.000.000

Pengadaan 17 unit Onder Stell Lori Rebusan di PMS Gunung Meliau. Jumlah

509.014.000 5.767.855.647

Description Procurement Sakai Dean Vibrator at Sungai Dekan Plant. Procurement of 1 unit of Hitachi Zaxis Excavator at Parindu Plant. Procurement of 1 unit of Komatsu Forklift at Sintang Plant. Procurement of 20 units lorries at Samuntai PMS. Procurement of 20 units lorries at Longpinang PMS. Procurement of 17 units of lorries stew c/w Onder at Gunung Meliau PMS Total

Penambahan perolehan alat pertanian dan inventaris kecil tahun 2010 sebesar Rp4.518.247.945

Additions to the acquisition of agricultural tools and small inventory in 2010 of Rp4,518,247,945

Penambahan perolehan instalasi pembibitan tahun 2010 sebesar Rp453.212.600 terdapat di Kebun Ngabang.

Additions to the acquisition of nursery instalation in 2010 of Rp453,212,600 in Ngabang Plant.

92

388

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

Persentase penyelesaian atas Pekerjaan dalam Pelaksanaan per 31 Desember 2010 sebesar Rp119.357.358.358 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari :

Jenis Pekerjaan

FIXED ASSETS (continued) Percentage of completion of Work in Progress as of December 31st 2010 amounted to Rp119,357,358 with details above Rp500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pembangunan PMS Kembayan dan PMS Pelaihari, kontrak Kantor Direksi.

111.138.641.206

2

Pembangunan 8 unit rumah karyawan type 70 m di PMS Kemmbayan, kontrak Kantor Direksi. Pengadaan 40 unit lori rebusan, pemasangan konstruksi baja dan perbaikan lantai beton loading ramp, serta pengadaan, pemasangan dan komisioning ketel rebusan, kontrak PMS Rimba Belian. Pembuatan dan comisioning 1 (satu) unit ketel uap kapasitas 35 ton, kontrak PMS Ngabang Pembuatan dan comisioning 1 (satu) unit ketel uap kapasitas 25 ton, kontrak PMS Parindu Jumlah

378.717.152

3.920.000.000

1.960.000.000 1.960.000.000 119.357.358.358

Penambahan perolehan bangunan rumah tinggal tahun 2009 sebesar Rp3.904.702.474 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari :

Uraian

Description

Building houses 4 units of employees at Gunung Emas Plant. 643.847.160 Building houses 7 units of employees at Kumai Building houses 6 units of employees at Danau 724.680.000 Salak Plant. 1.889.723.684 Total 521.196.524

Penambahan perolehan bangunan perusahaan tahun 2009 sebesar Rp11.979.424.320 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

Construction of Kembayan and Pelaihari PMS, contract of Office Directors. Constuction of type employee's house 70 m 2 on Kembayan PMS, contract of Office Directors. Procurement of 40 units of lorries stew, installation of steel construction and repair of concrete floor loading ramp, and procurement, installation and commissioning of the kettle Preparation and comisioning 1 (one) unit boiler hood 35 tons, Contract of Ngabang PMS. Preparation and comisioning 1 (one) unit boiler hood 25 tons, Contract of Parindu PMS. Total

Additional of the acquisition of the residential buildings in 2009 of Rp3,904,702,474 with details above Rp500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Bangunan 4 unit rumah karyawan di Kebun Gunung Emas. Pembangunan 7 Unit rumah karyawan di Kebun Pembangunan 6 unit rumah karyawan di Kebun Danau Salak. Jumlah

Work Type

Additional of the acquisition of the company buildings in 2009 of Rp11,979,424,320 with details above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pembuatan canopy, pagar keliling kantor, garasi mobil, kantin, halaman gedung IS ITT dan halaman depan gedung inti ITT di Kantor Direksi. Pembuatan barak kayu, perbaikan parit kolam limbah deoling pond dan secondary pond, pembuatan tanki air perumahan karyawan, taman hutan, pengecoran kantor ass. Jaga, toilet dan bak abu ketel, paving blok, pemasangan keramik dan sekat pembatas st. pabrik biji, dan pondasi pipa tiang penyangga CPO di PMS Gunung Meliau. Pembuatan Kolam dan Taman, Pendopo, Halte antrian truk , Lantai beton L. Ramp, Pemasangan atap dan dinding serta pengecatan pabrik, dan pembuatan parit dalam pabrik di PMS Ngabang.

Description

Making canopy, the fence around the office, car 959.653.700 garage, cafeteria, courtyard and front page IS ITT at the Office of Directors. Making wooden barracks, deoling ditch repair swimming pond and secondary waste pond, making the water tank housing for employees, 3.533.047.743 forest park, casting assistant Guard office, toilet and bath boiler ash, paving blocks, tiles and insulation barrier installation st. plant seeds, pipes and foundation pillars of CPO at Gunung Meliau Making Pool and Garden, Hall, Stop the queue of trucks, concrete Floor Loading Ramp, installation 3.132.704.472 of roof and walls and paint factories, and manufacturing plant in the trench at Ngabang PMS. Casting factory floor, the floor chain stations, 2.313.168.945 making the core warehouse and garden at Parindu PMS Building nursing room at Danau Salak Hospital. 508.619.790

Pembetonan lantai pabrik, lantai stasiun rantaian, pembuatan gudang inti dan taman tanaman hutan di PMS Parindu Pembangunan ruang keperawatan di Rumah Sakit Danau Salak. Jumlah

10.447.194.650

Total

93

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

389


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

Penambahan perolehan mesin dan perlengkapan tahun 2009 sebesar Rp99.336.062.514 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

FIXED ASSETS (continued) Additional of the acquisition of the machinery and equipment in 2009 of Rp99,336,062,514 with details of above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pemasangan instalasi listrik, pengadaan combi package boiler, pompa air, pompa water intake, sludge recycle pump, gear pump, raw water pump, soda ash mixer, alum mixer, injeksi pump, booster pump, dan tanki timbun CPO di Kantor Direksi.

5.636.905.194

Pengadaan lori rebusan, hydrolic motor, cyclo drive, pompa warman, tanki timbun minyak sawit, pompoa pengiriman CPO, gear pump, tangki bahan bakar, hight pressure blower, pemasangan atap silo cangkang dan cyclone fibre, dosing pump, panel auto transformer, dan dinding sirip & canopy di PMS Rimba Belian. Penggantian 1 unit ketel rebusan, pengadaan dan pemasangan pintu rebusan, pemindahan blow down ketel rebusan, pengadaan gear box, gear motor, penggantian 1 unit auto feeder no.1 menjadi automatic feeder system scraper bar, pengadaan screw press, digester, pompa warman, clarifier water pump, pompa SIHI, oil furifier, modifikasi dari 1 tingkat menjadi 2 tingkat komplit ducting cyclone dan conveyor, pengadaan pompa injection, raw water, cary over,pompa cation, degasifer, pemasangan dan penggantian conveyor sampah boiler, pengadaan diesel generator set man dan tanki bahan bakar di PMS Gunung Meliau.

10.504.507.873

16.321.193.488

Pengadaan ketel rebusan, transfer carriage, integrated understel lori, gear motor, lori rebusan, screw press dan digester conveyor balik, pompa warman, sludge separator, oil purifier, vibro sleeve separator, heater silo, air lock, nut grading, rotur cracker, pompa auxillary, dossing pump, pompa centrifugal, turbin alternator, blower impeller ID fan, pompa turbin, conveyor sampah mendaki, electro motor, dan pemasangan jaringan kabel listrik di PMS Ngabang.

15.824.217.412

Pengadaan rak maturasi, pre breaker, screw conveyor, variable speed, pemasangan crepeer jumbo, gear box, timbangan digital, pemasangan instalasi listrik dan air di Kebun Tambarangan. Saldo dipindahkan

4.191.024.025 52.477.847.992

Description Electrical installation, procurement package Combi boiler, water pump, water pump intake, sludge recycle pump, gear pump, water pump raw, soda ash mixer, alum mixer, injection pump, booster pump and storage tank CPO at the office of Directors. Procurement train stew, hydrolic motor, cyclo drives, Warman pumps, storage tanks of palm oil, palm oil shipments CPO, the gear pump, fuel tank, Hight pressure blower, installation of the roof shells silo and cyclone fiber, dosing pump, auto transformer panel, and wall Fin & canopy at Rimba Belian PMS. Replacement of a unit of the kettle boiling, procurement and installation of door stew, the removal of blow down boiling kettle, supplying gear boxes, gear motors, replacement of a unit of No. 1 into the automatic feeder auto feeder system scraper bars, procurement screw press, the digester, Warman pump, clarifier water pump, pump beloved, furifier oil, modified from 1 level to 2 level cyclone and ducting complete conveyor, the procurement of injection pumps, raw water, over Cary, cation pumps, degasifer, trash conveyor installation and replacement boilers, supplying diesel generator sets man and fuel tank at Gunung Meliau PMS. Procurement of the kettle boiling, transfer carriage, integrated understel lori, gear motors, train stew, screw press and digester conveyor behind, Warman pumps, sludge separator, oil purifier, the sleeve vibro separators, heater silos, water lock, nut Grading, rotur crackers, pump auxillary, dossing pump, centrifugal pumps, turbine alternators, blower impeller ID fan, turbine pumps, trash conveyor climbing, electro motors, and installation of electrical at Ngabang PMS. Maturation shelf procurement, pre breaker, screw conveyor, variable speed, installation crepeer jumbo, gear box, digital scales, electricity and water installation at Tambarangan plant. Carried forward balance

94

390

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16. Uraian

FIXED ASSETS (continued)

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Saldo pindahan Pengadaan gear motor, penggantian cyclone dan separating colomb LTBS, pemasangan jaringan pipa air prosessing biodiesel, rehabilitasi rail track lori rebusan, pembuatan tangki gliserol, bahan bakar, pengadaan, pemasangan dan comisioning elmot, blower depericarper, tabung vacum de dearator, penggantian dan pemasangan heater silo inti, CBC, clay batch sepa, travo las, pengolahan biodiesel, penggantian turbin uap, pemasangan instalasi loading methanol biodiesel, instalasi cooling water biodiesel, penggantian water tower tank, sludge recycle pump, gear box dan pembuatan plat beton penyeberangan di PMS Parindu.

52.477.847.992

17.372.242.557

Pengadaan dan pemasangan kisi-kisi dan hydrolick Loading Ramp, transfer carried, pipa induk BPV, gear box, digester, vibrating screen double deek, heater, dacting depericarper, fibre cyclon, LTDS, nut polising drum, riple mill, blower distoner, cyclo drive, pembuatan bak sedimentasi, pengadaan dan komisioning ketel uap, license fee, basic engineering, detail engineering floatation pond, pipe compresor, pump, waste oil daily strorage, oil press filter, methanol neotralizing tank, methanol condensor, reboiler, dan pemasangan instalasi loading dan cooling water di PMS Semuntai.

14.782.115.340

Pengadaan pompa sumer suble, pemasangan dan komosioning autimatic sincronising panel indek, pengadaan roundsheel ketel rebusan, pompa rexroth, flang motor, pengadaan dan pemasangan pintu rebusan, disgester, screw press, cyclo drive, pompa warman, pengadaan, pemasangan dan komosioning oil purifier, pompa summer, dan pembuatan paralel nut conveyor silo nutten di PMS Longpinang.

12.280.629.525

Pengadaan mesin pompa air, mesin giling, dan skat bak alumunium di Kebun Danau Salak.

1.131.500.000

Jumlah

98.044.335.414

Description Brought forward balance Procurement of gear motors, replacement and separating colomb cyclone LTBS, installation of water pipelines biodiesel processing, rehabilitation of rail tracks lori stew, glycerol tank, fuel, procurement, installation and comisioning elmot, depericarper blower, vacuum tubes de dearator, replacement and installation of the heater core silo, CBC, clay batch uninteresting, travo welding, processing of biodiesel, the replacement of steam turbines, biodiesel methanol loading installation, installation of cooling water of biodiesel, a replacement water tower tanks, sludge recycle pump, gear box and crossings of concrete plate at Parindu PMS. Procurement and installation of the grille and hydrolick Loading Ramp, transfers carried, BPV main pipe, gear box, digester, deek double vibrating screen, heater, dacting depericarper, fiber cyclon, LTDS, nut polising drums, riple mill, blower distoner, cyclo drive, sedimentation tanks, supply and commissioning of boilers, license fee, basic engineering, detail engineering floatation pond, pipe compressor, pump, daily waste oil storage, oil filter press, tanks neotralizing methanol, methanol condensor, reboiler, and loading and installation cooling water at Semuntai PMS. Procurement of Sumer suble pump, installation and commosioning autimatic sincronising index panel, procurement roundsheel kettle stew, Rexroth pump, motor flang, procurement and installation of door stew, disgester, screw press, cyclo drive, Warman pumps, procurement and installation commosioning oil purifier, pump summer, and parallel conveyor nut silo nutten at Longpinang PMS. Procurement of water pump machine, grinding machine, and tub aluminum bulkhead at Danau Salak plant. Total

95

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

391


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

Penambahan perolehan jalan, jembatan, dan saluran air tahun 2009 sebesar Rp27.347.870.791 dengan rincian diatas Rp 500 juta terdiri dari : Uraian

Additions of the acquisitoion of roads, bridges, and canals in 2009 of Rp27,347,870,791 with details of above Rp 500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pengadaan jalan penghubung, jalan produksi, jalan koleksi dan pembuatan box culvert di Kebun Gunung Meliau Inti. Peningkatan jalan penghubung dan jalan produksi di Kebun Gunung Emas. Peningkatan jalan produksi dengan laterit gravel, pembuatan jembatan beton dan pembuatan box culvert di Kebun Rimba Belian Inti.

Description

Procurement of connecting roads, road 3.262.593.520 production, collection road and making of box culvert at Gunung Meliau Plant. Improved of connecting roads and production 2.578.417.800 roads at Gunung Emas Plant. Improved production roads with laterite gravel, 1.527.385.472 making of concrete bridge and box culvert at Rimba Belian Plant.

Peningkatan jalan produksi, pembuatan jembatan beton dan pembuatan box culvert di Kebun Ngabang. Peningkatan jalan produksi, jalan penghubung, jalan koleksi dan pembuatan box culvert di Kebun Parindu.

2.436.576.083 2.969.765.540

Pembuatan waduk penampung air baku lengkap rumah pompa, dan pembetonan parit saluran air di PMS Parindu. Pembuatan jalan produksi, jalan koleksi, jalan penghubung dan pembuatan box culvert di Kebun Kembayan. Peningkatan jalan produksi, jalan koleksi, pembuatan jembatan ulin dan box culvert di Kebun Tabara. Peningkatan jalan produksi dan jalan koleksi di Kebun Tajati Peningkatan jalan produksi dan pembuatan jembatan beton di Kebun Longkali. Peningkatan jalan produksi, pembuatan jembatan beton dan box culvert di Kebun Kumai.

1.273.306.900

4.168.066.248 2.332.123.749 2.544.198.120 1.271.951.000 505.126.800

Improved of production roads, making concrete bridge and box culvert at Ngabang Plant. Procurement of connecting roads, road production, collection road and making of box culvert at Parindu Plant. Making of reservoir of raw water include pump house, and concreted drainage ditch in Parindu PMS. Making of production roads, collection roads, connection roads and box culvert at Kembayan Plant. Improved production roads, collection road, ulin bridge and box culvert at Tabara Plant. Improved of production road and collection road at Tajati Plant. Improved of production road and concreted bridge at Longkali Plant. Improved production road, making concrete bridge and box culvert at Kumai Plant.

Improved roads, production road, street 760.387.253 collections, making a bridge, culvert, and galvanized pipe irrigation at Danau Salak. 817.610.573 Improved production road at Batulicin Plant. 26.447.509.058 Total

Peningkatan jalan penghubung, jalan produksi, jalan koleksi, pembuatan jembatan, gorong-gorong, dan pipa galvanis irigasi di Kebun Danau Salak. Peningkatan jalan produksi di Kebun Batulicin. Jumlah Penambahan perolehan alat pengangkutan tahun 2009 sebesar Rp3.323.314.500 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari :

Uraian

FIXED ASSETS (continued)

Additions of the acquisition of transportation equipment in 2009 of Rp3,323,314,500 with details above Rp500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pengadaan ondersteel lori rebusan, gear motor dan pompa merk warman di PMS Gunung Meliau. Pengadaan 15 unit lori rebusan di PMS Semuntai.

780.057.600 529.500.000

Pengadaan 35 unit lori rebusan di PMS Longpinang.

1.183.756.900

Pengadaan sakai vibrator Roller di Kebun Pelaihari

695.000.000

Jumlah

3.188.314.500

Description Procurement of ondersteel train stew, gear motor and pump Warman at Gunung Meliau PMS. Procurement of 15 unit train stew at Semuntai PMS. Procurement of 35 unit train stew at Longpinang PMS. Procurement of sakai vibrator roller at Pelaihari Plant. Total

Penambahan perolehan alat pertanian dan inventaris kecil tahun 2009 sebesar Rp3.245.789.047 dengan nilai diatas Rp500 juta adalah penambahan alat inventaris kantor sebesar Rp1.772.364.150 di Kantor Direksi.

Additions to the acquisition of agricultural tools and small inventory in 2009 of Rp3,245,789,047 with a value above 500 million is additional equipment for the office equipment Rp1,772,364,150 in the Office of Directors.

Penambahan perolehan instalasi pembibitan tahun 2009 sebesar Rp78.198.556 terdapat di Kebun Ngabang.

Additions to the acquisition of nursery instalation in 2009 of Rp78,198,556 in Ngabang Plant.

96

392

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

16. ASET TETAP (lanjutan)

16.

Persentase penyelesaian atas Pekerjaan dalam Pelaksanaan per 31 Desember 2009 sebesar Rp53.667.940.290 dengan rincian diatas Rp500 juta terdiri dari :

Uraian

Percentage of completion of Work in Progress as of December 31st 2009 amounted to Rp53,667,940,290 with details above Rp500 million consisting of:

Nilai (Rp)/Value (IDR)

Pekerjaan rancang bangun PMS Kembayan kap. 3060 ton/jam, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 51,03 %. Pekerjaan rancang bangun PMS Pelaihari kap. 30 ton/jam, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 30,08 %. Pengadaan, pemasangan dan komisioning 1 unit ketel rebusan di PMS Rimba Belian, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 20%. Pemasangan konstruksi baja dan perbaikan lantai beton loading ramp di PMS Rimba Belian, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 40%.

31.768.085.053

17.864.247.595

714.995.270

1.395.863.883

Pembangunan gudang maturasi di Kebun Tambarangan, prosentase penyelesaian pekerjaan mencapai 90,16%. Jumlah

1.471.535.889 53.214.727.690

17. ASET TIDAK BERWUJUD

17.

Akun ini terdiri dari :

2.249.637.107 672.344.961 2.921.982.068

a. Beban Tangguhan b. Aset Tidak Berwujud Jumlah

INTANGIBLE ASSETS

31 Desember 2010 / December 31, 2010

9.566.654.430 43.262.074.699 52.828.729.129

Beban Tangguhan

a.

Akun ini merupakan biaya terkait pengurusan hak guna usaha (HGU) atas tanah Perusahaan yang berlokasi di unit kebun dan pabrik serta kantor direksi. 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Biaya Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Beban Tangguhan - Bersih

Description Design of Kembayan PMS with capacity 30-60 tons / hour, the percentage of completion of work reached 51.03%. Design of Pelaihari PMS with capacity 30 tons / hour, the percentage of completion of work reached 30.08%. Procurement, installation and commissioning of 1 unit of kettle boiling at Rimba Belian PMS, the percentage of completion of work reaches 20% . Installation of steel construction and repair concrete floor loading ramp at Rimba Belian PMS, the percentage of completion of work reaches 40% . Warehouse maturation construction in Tambarangan Plant , the percentage of completion of work reached 90.16%. Total

This account consists of : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

a.

FIXED ASSETS (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

8.884.649.830 10.678.468.267 19.563.118.097

Deferred Charges a. Intangible Assets b. Total

Deferred Charges This account represents of costs related to the management of lease rights of land (HGU) Company located in the plant/estate and factory units and office 1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Acquisition Cost : Beginning balance

17.187.824.815

15.909.978.115

15.118.888.196

(14.806.371.109) 2.381.453.706

1.277.846.700 17.187.824.815

791.089.919 15.909.978.115

7.621.170.385

7.025.328.285

6.444.791.334

Addition (Deduction) Ending Balance Accumulated Amortization Beginning balance

(7.489.353.786) 131.816.599

595.842.100 7.621.170.385

580.536.951 7.025.328.285

Addition (Deduction) Ending Balance

2.249.637.107

9.566.654.430

8.884.649.830

Deferred Charges - Net

97

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

393


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. ASET TIDAK BERWUJUD (lanjutan)

17.

INTANGIBLE ASSETS (continued)

Areal lahan yang diusahakan oleh Perusahaan belum sepenuhnya didukung dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (HGU). Selain itu, atas areal yang telah didukung oleh HGU masih terdapat areal yang tidak dikuasai Perusahaan karena dalam kondisi diokupasi masyarakat. Rincian kondisi areal lahan adalah sebagai berikut : 2011 Ha/Hectare Areal Dilengkapi HGU a. Dikuasai b. Diokupasi Luas areal dengan HGU dalam proses

Luas areal belum dilengkapi HGU Jumlah Luas Areal Rincian Areal Tidak Dikuasai/ Diokupasi : Kebun Tambarangan Kebun Batulicin Kebun Kumai Kebun Tabara Kebun Kembayan Kebun Danau Salak Utara Kebun Danau Salak Selatan Kebun Parindu Kebun Sungai Dekan Jumlah Areal Dikuasai / Diokupasi b.

The area of land cultivated by the Company is not fully supported with a Certificate Land of Right (HGU). In addition, the area which has been supported by the HGU there are still areas that are not held by the Company because of the occupied community. Details of the condition of the land area are as follows:

2010 Ha/Hectare

2009 Ha/Hectare

78.338,62 6.906,25 2.810,52 4.647,00 92.702,39

72.759,01 5.515,01 2.310,50 4.059,28 168.474,77

71.737,04 6.490,99 2.311,50 3.291,44 83.830,97

4.731,64 601,00 555,38 477,95 364,08 94,00 80,20 2,00

4.697,01 601,00 217,00 -

4.731,64 601,00 471,00

6.906,25

12.006,00 b.

Akun ini merupakan pengeluaran yang manfaat ekonomisnya baru dapat diperoleh di masa depan, terdiri dari biaya eksploitasi kebun, Pabrik Kembayan dan Pelaihari, akta pendirian, dan overhoul .

Nilai Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Aset Tidak Berwujud, Bersih

666,96

20,39

-

Aset Tidak Berwujud

31 Desember 2011/ December 31, 2011

The area is equipped HGU a. Controlled b. Occupied Area with HGU in the process Area has not been completed HGU Total Area Detail Area are not controlled/ occupied : Tambarangan Estate Batulicin Estate Kumai Estate Tabara Estate Kembayan Estate North Danau Salak Estate South Danau Salak Estate Parindu Estate Sungai Dekan Estate

6.490,99

Total Area Controlled/Occupied

Intangible Assets This account is an expenditure that new economic benefits can be obtained in future, consist of the cost of exploitation of the gardens, factories of Kembayan and Pelaihari, the establishment, and overhoul.

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

57.514.726.394

32.423.978.596

43.426.806.339

Acquisition Cost : Beginning balance

(56.082.516.212) 1.432.210.182

25.090.747.798 57.514.726.394

(11.002.827.743) 32.423.978.596

Addition (Deduction) Ending Balance

(14.252.651.695)

(21.745.510.329)

(33.412.549.081)

Accumulated Amortization and Impairment Value : Beginning balance

13.492.786.474 (759.865.221)

7.492.858.634 (14.252.651.695)

11.667.038.752 (21.745.510.329)

(Addition) Deduction Ending Balance

43.262.074.699

10.678.468.267

672.344.961

Penurunan nilai bersih aset tidak berwujud dari Rp43.262.074.699 menjadi Rp672.344.221 per 31 Desember 2011, disebabkan pengurangan sebesar Rp56.082.516.212 yang telah dibukukan menjadi beban di tahun 2011

Intangible Assets, Net

Decrease in the net value of intangible assets Rp43.262.074.699 be Rp672.344.221 per December 31, 2011, caused a reduction of Rp56.082.516.212 who were booked to be a burden in the year 2011

98

394

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

17. ASET TIDAK BERWUJUD (lanjutan)

17.

Sedangkan Kenaikan nilai bersih aset tidak berwujud sebesar Rp32.583.606.432, yaitu dari Rp10.678.468.267 menjadi Rp43.262.074.699 per 31 Desember 2010, antara lain disebabkan :

INTANGIBLE ASSETS (continued) While increase in net value of intangible assets amounted Rp32,583,606,432 that is from Rp10,678,468,267 become Rp43,262,074,699 as of December 31, 2010 caused by :

Nilai (Rp)/ Description Value (IDR) 11.711.318.172 Pre-Operating Costs PMS Kembayan 2.642.775.998 Pre-Operating Costs PMS Pelaihari 4.079.697.774 Cost orientation / recruitment of employees of category III 9.838.066.474 Maintenance costs Operating Permit and Pre PT Kalianusa 28.271.858.418 Total

Uraian Biaya Pra Operasi PMS Kembayan Biaya Pra Operasi PMS Pelaihari Biaya Orientasi / rekrutmen Kary Gol. III Biaya pengurusan Ijin dan Pra Operasi PT Kalianusa Jumlah Kenaikan nilai bersih aset tidak berwujud sebesar Rp664.211.009, yaitu dari Rp7.918.189.949 menjadi Rp8.582.400.958 per 31 Desember 2009, antara lain disebabkan :

Increase in net value of intangible assets amounted Rp664.211.009, that is from Rp7.918.189.949 become Rp8.582.400.958 as of December 31, 2009, cause by : Nilai (Rp)/ Description Value (IDR) 3.799.473.396 Elimination of overhoul costs in Gunung Meliau PMS

Uraian Penghapusan biaya overhoul di PMS Gunung Meliau

8.073.007.392 Elimination of the project Longkali PMS 11.872.480.788 Total

Penghapusan proyek di PMS Longkali Jumlah 18. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA

18.

Akun ini terdiri dari :

This account consists of : 31 Desember 2010 / December 31, 2010

31 Desember 2011/ December 31, 2011

a. Aset Tanaman Tidak Produktif b. Aset Tetap Tidak Produktif c. Investasi Tidak Produktif d. Persediaan Tidak Digunakan e. Persediaan Bibit Jumlah (Lihat catatan 3.o, 3.p dan 3.r) a.

OTHER NON CURRENT ASSETS

-

-

3.318.750.000

-

29.532.397.420

36.650.889.215

-

-

-

42.941.411.893 42.941.411.893

26.724.730.687 56.257.128.107

275.575.787 28.186.940.485 68.432.155.487

a.

Aset Tanaman Tidak Produktif 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Biaya Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Aset Tanaman Tidak Produktif, Bersih

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Non Productive a. Plantation Assets Non Productive b. Fixed Assets b. Non Productive c. Invesment Unused Inventories d. Seed Inventories e. Total (See note 3.0,3.p and 3.r)

Non Productive Plantation Assets

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Acquisition Cost : Beginning balance

23.267.457.708

27.097.945.499

19.511.044.988

(17.562.805.119) 5.704.652.589

(3.830.487.791) 23.267.457.708

7.586.900.511 27.097.945.499

(23.267.457.708)

(23.779.195.499)

(13.847.752.501)

Addition (Deduction) Ending Balance Accumulated Amortization and Impairment Value : Beginning balance

17.562.805.119 (5.704.652.589)

511.737.791 (23.267.457.708)

(9.931.442.998) (23.779.195.499)

Addition (Deduction) Ending Balance

-

-

3.318.750.000

Non Productive Plantation Assets, Net

99

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

395


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) b.

18.

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Biaya Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Aset Tetap Tidak Produktif, Bersih

c.

OTHER NON CURRENT ASSETS (continued) b.

Aset Tetap Tidak Produktif

Non Productive Fixed Assets

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

146.392.441.567

169.647.388.120

148.410.341.382

(131.029.814.263) 15.362.627.304

(23.254.946.553) 146.392.441.567

21.237.046.738 169.647.388.120

(116.860.044.147)

(132.996.498.905)

(117.588.025.247)

101.497.416.843 (15.362.627.304)

16.136.454.758 (116.860.044.147)

(15.408.473.658) (132.996.498.905)

-

29.532.397.420

Addition (Deduction) Ending Balance Accumulated Amortization and Impairment Value : Beginning balance Addition (Deduction) Ending Balance Non Productive Fixed Assets, Net

Aset tetap tidak produktif sebesar Rp29.532.397.420 pada tahun 2010 merupakan aset tidak produktif eks PG. Pelaihari berdasarkan Risalah Pembahasan Bersama antara PTPN XIII (Persero) dengan PTPN XI (Persero) nomor : 13.06/X/035/2010, tanggal 13 Oktober 2010, yang akan diambil secara bertahap oleh PTPN XI mulai tahun 2011 sd. 2016.

Non-productive fixed assets in 2010 forRp29,532,397,420 an unproductive asset ex-PG. Pelaihari as according to minutes of meeting between PTPN XIII (Persero) with PTPN XI (Persero) number : 13.06 /X/035/2010, dated October 13, 2010 will be taken step by step by PTPN XI start year 2011 until 2016.

Pada tahun 2011 nilai buku atas aset eks PG. Pelaihari tersebut telah dibukukan menjadi Aset Tersedia untuk dijual. (lihat catatan 11)

In 2011 the book value of assets Pelaihari former Sugar Factory has been recorded to be assets available for sale. (see note 11)

Investasi Tidak Produktif

c.

Non Productive Investasi

Akun ini merupakan reklasifikasi dari investasi Indoham Hamburg karena tidak produktif. 31 Desember 2011/ December 31, 2011

This account is a reclassification of investment Indoham Hamburg because it is not productive.

31 Desember 2010 / December 31, 2010

36.453.360 (36.453.360)

Biaya Perolehan Penurunan Nilai Investasi Tidak Produktif, Bersih d.

36.650.889.215

Acquisition Cost : Beginning balance

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

-

-

d.

Persediaan Tidak Digunakan

Biaya Perolehan : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Akumulasi Amortisasi dan Penurunan Nilai : Saldo Awal Tahun Penambahan (Pengurangan) Saldo Akhir Tahun Persediaan Tidak Digunakan, Bersih

-

Acquisition Cost Impairment Value Non Productive Investment, Net

Unused Inventories This account represents reclassification of the stock of productive inventories become inventories that can not be used because of expired (incourant).

Akun ini merupakan reklasifikasi dari persediaan produktif menjadi persediaan yang tidak dapat digunakan lagi karena kadaluarsa (incourant) . 31 Desember 2011/ December 31, 2011

-

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Acquisition Cost : Beginning balance

4.518.226.283

2.073.793.445

1.751.392.593

(174.033.351) 4.344.192.932

2.444.432.838 4.518.226.283

322.400.852 2.073.793.445

(4.518.226.283)

(1.798.217.658)

(1.751.392.593)

Addition (Deduction) Ending Balance Accumulated Amortization and Impairment Value : Beginning balance

174.033.351 (4.344.192.932)

(2.720.008.625) (4.518.226.283)

(46.825.065) (1.798.217.658)

Addition (Deduction) Ending Balance

-

-

275.575.787

Unused Inventories, Net

100

396

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

18. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (lanjutan) e.

18.

OTHER NON CURRENT ASSETS (continued) e.

Persediaan Bibit Akun ini merupakan persediaan bibit kelapa sawit dan karet yang masih berada di persemaian. 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan : Kelapa Sawit - Kebun Sungai Dekan - Kebun Parindu - Kebun Tabara - Kebun Tajati - Kebun Longkali - Kebun Batu Licin - Kebun Kembayan Inti - Kebun Pelaihari - Kebun Ngabang Sub Jumlah Anak Perusahaan Sub Jumlah

This account represents inventory of palm and rubber seedlings are still in the nursery.

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

: Parent Company Palm

Karet - Kebun Kumai - Kebun Danau Salak Utara - Kebun Danau Salak Selatan - Kebun Batulicin - Kebun Sintang - Kebun Tambarangan - Kebun Longkali Sub Jumlah Jumlah Persediaan Bibit

3.333.978.981 3.397.349.891 1.698.420.508 4.922.074.914 48.020.253 1.117.904.769 6.846.536.098 399.122.264 9.857.023.734 31.620.431.412 7.042.726.110 38.663.157.522

4.488.921.025 2.768.324.415 1.890.525.242 1.837.903.119 3.990.716.719 6.785.083.951 21.761.474.471 3.044.304.837 24.805.779.308

6.157.364.007 2.435.353.742 1.184.814.916 2.110.439.499 1.442.034.933 4.599.073.757 17.929.080.854 9.275.226.121 27.204.306.975

61.096.005

61.959.373

108.541.766

229.779.498

1.264.620.668

716.081.452

53.365.429 3.934.013.439

480.781.346 63.569.739

4.278.254.371

48.020.253 1.918.951.379

1.582.408 92.847.895 15.559.736 48.020.253 982.633.510

42.941.411.893

26.724.730.687

28.186.940.485

19. HUTANG USAHA

19.

Akun ini terdiri dari :

- Sungai Dekan Estate - Parindu Estate - Tabara Estate - Tajati Estate - Longkali Estate - Batu Licin Estate - Kembayan Nuclei Estate - Pelaihari Estate - Ngabang Estate Sub Total Subsidiary Sub Total Rubber - Kumai Estate - Danau Salak Utara Estate - Danau Salak Selatan Estate - Batulicin Estate - Sintang Estate - Tambarangan Estate - Longkali Estate Sub Total Total Seed Inventories

TRADE ACCOUNTS PAYABLE This account consists of :

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Hutang Pengadaan Barang Hutang Pemborong Jumlah a.

Seed Inventories

243.997.059.645 234.811.178.564 478.808.238.209

31 Desember 2010 / December 31, 2010

132.739.312.571 195.831.429.407 328.570.741.978 a.

Hutang Pengadaan Barang Merupakan hutang atas pembelian pupuk, suku cadang pabrik, perlengkapan rumah sakit dan obat-obatan, peralatan kantor, bahan kimia, bahan bangunan, peralatan bengkel / kendaraan dan barang lainnya dari rekanan. Rincian hutang usaha pengadaan barang, sebagai berikut :

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

219.536.486.929 159.419.988.920 378.956.475.849

Payable of Goods Procurement

Payable of Contractor Total

Payable of Goods Procurement Represents of payable for the purchase of fertilizers, spare parts factory, hospital equipment and medicines, office equipment, chemicals, building materials, workshop equipment/vehicles and other goods from suppliers. Details of payable of goods procurement, as follows:

101

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

397


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. HUTANG USAHA (lanjutan) a.

19.

a.

Hutang Pengadaan Barang (lanjutan) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan : PT. Saraswati Anugrah Makmur PT. Gitamas Lestarindo PT. Antarniaga Nusantara PT. Bumi Alam Lestindo Indah PT. Pijar Nusa Pasifik PT. Karti Utama Sejahtera CV. Universal Prima Indomandiri PT. Goutama Sinar Batuah PT. Wahana Patra PT. Prakarsa Karya Sejati PT. Polowijo Gosari Sedayu Gersik PT. Surapon Berkah PT. Trihafco Pratama PT. Sinar Citra Abadi CV. Aneka Jasa PT. Borneo Adelina Pratama PT. Green Planet Indonesia CV. Rasamala Adidaya Perkasa CV. Rian Akbar PT. Panca Bhakti Raya Utama CV. Arsitama CV. Andhika Perkasa PD. Intirub Motor PPKS Medan PT. Jiwa Bangun CV. Percetakan Anda PT. Probesco Disatama PT. Surya Faster Growing PT. Agro Nur Nusantara CV. Tunggal Unggul Nugraha Saldo Dipindahkan

TRADE ACCOUNTS PAYABLE (continued) Payable of Goods Procurement (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

50.141.774.600

32.884.517.960

45.690.001.250

19.888.888.030

13.248.458.003

-

18.193.809.077

2.857.424.199

-

14.945.187.905

-

7.154.264.400

12.435.472.708

5.722.152.532

11.514.886.475

11.229.900.284

11.374.685.899

26.009.029.579

9.816.908.785

2.226.221.555

9.765.646.725

8.433.665.259 7.786.448.466

8.775.973.038 3.230.578.387

12.126.983.426 2.319.624.478

6.678.003.036

4.004.596.760

7.557.064.480

6.179.132.307 5.434.741.484 4.419.918.450 4.196.101.391 3.583.944.966

3.790.509.443 4.746.751.700 -

1.334.702.032 6.018.365.850 2.854.389.300 -

1.196.425.890

-

-

3.453.713.200

-

-

3.357.421.800 2.519.025.000

24.768.000 5.913.275

-

2.973.592.646 1.521.514.250 1.767.237.322 1.638.126.526 1.722.352.200 1.170.346.600 2.304.869.168

606.940.013 1.439.237.440 1.208.870.930 1.583.152.386 334.027.120 -

1.385.388.400 1.550.427.946 1.190.223.186 -

1.871.100.000

115.475.000

-

1.779.272.739

7.931.550

-

1.060.379.030

-

-

965.271.540 212.664.544.659

1.847.544.130 100.035.729.320

7.847.761.047 144.318.758.574

: Parent Company PT. Saraswati Anugrah Makmur PT. Gitamas Lestarindo PT. Antarniaga Nusantara PT. Bumi Alam Lestindo Indah PT. Pijar Nusa Pasifik PT. Karti Utama Sejahtera CV. Universal Prima Indomandiri PT. Goutama Sinar Batuah PT. Wahana Patra PT. Prakarsa Karya Sejati PT. Polowijo Gosari Sedayu Gersik PT. Surapon Berkah PT. Trihafco Pratama PT. Sinar Citra Abadi CV. Aneka Jasa PT. Borneo Adelina Pratama PT. Green Planet Indonesia CV. Rasamala Adidaya Perkasa CV. Rian Akbar PT. Panca Bhakti Raya Utama CV. Arsitama CV. Andhika Perkasa PD. Intirub Motor PPKS Medan PT. Jiwa Bangun CV. Percetakan Anda PT. Probesco Disatama PT. Surya Faster Growing PT. Agro Nur Nusantara CV. Tunggal Unggul Nugraha Carried Forward Balance

102

398

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. HUTANG USAHA (lanjutan) a.

19.

a.

Hutang Pengadaan Barang (lanjutan) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Saldo Pindahan CV. Marga Utama PT. Semesta Raya Utama CV. Tiara Narwastu Mitra Apotik CV. Sinar Banjar PT. Sarana Cipta Agung CV. Teraju Mendai CV. Surya Putra Mandiri PT Mega Eltra PT Dupan Anugrah Lestari PT Anugrah Matahari Gemilang Lain-lain (dibawah Rp 1 Milyar) Sub Jumlah Anak Perusahaan PT Kalianusa PT. Yapeka Usaha Mandiri CV. MBS Lain-lain (dibawah Rp 1 Milyar) Sub Jumlah Jumlah Hutang Pengadaan Barang b.

TRADE ACCOUNTS PAYABLE (continued) Payable of Goods Procurement (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

212.664.544.659 908.736.697

100.035.729.320 1.358.603.456

144.318.758.574 1.113.852.257

603.682.755 630.067.604 753.623.692 401.459.149

1.206.872.020 983.169.000 820.778.648 559.474.789

1.418.664.740 1.062.940.000 1.219.346.017 1.204.937.789

180.000.000 -

314.266.719

14.610.216.400 1.104.957.240

-

1.056.117.489 -

22.004.646.715

-

-

2.313.693.800

-

-

1.839.712.250

24.520.023.014 240.662.137.570

25.845.096.130 132.180.107.571

27.324.761.147 219.536.486.929

1.340.124.025 1.450.000.000

-

-

544.798.050 3.334.922.075

559.205.000 559.205.000

-

Carried Forward Balance CV. Marga Utama PT. Semesta Raya Utama CV. Tiara Narwastu Mitra Apotik CV. Sinar Banjar PT. Sarana Cipta Agung CV. Teraju Mendai CV. Surya Putra Mandiri PT Mega Eltra PT Dupan Anugrah Lestari PT Anugrah Matahari Gemilang Others (below Rp1 Billion) Sub Total Subsidiary PT Kalianusa PT. Yapeka Usaha Mandiri CV. MBS Others (below Rp1 Billion) Sub Total

243.997.059.645

132.739.312.571

219.536.486.929

Total Payable of Goods Procurement

b.

Hutang Pemborong Merupakan saldo hutang kepada kontraktor / leveransir atas pekerjaan borongan untuk perbaikan dan pemeliharaan pabrik, pengangkutan TBS, serta pekerjaan tanaman (land clearing dan pemeliharaan) yang dilaksanakan oleh rekanan di bidang teknik, pengolahan dan tanaman, dengan rincian sebagai berikut :

Payable of Contractor Represents the balance due to the contractor / supplier for the contract work for repair and maintenance of plant, transportation of TBS, as well as the work of the plantation (land clearing and maintenance) conducted by the partners in the fields of engineering, processing and plantation, with details as follows:

103

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

399


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. HUTANG USAHA (lanjutan) b.

19.

b.

Hutang Pemborong 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan : PT. Super Andalas Stel PT. Bangun Karya Lestari PT. Panca Bhakti Raya U CV. Putra Harapan PT. Jiwa Bangun PT Kita Bangun Persada CV Alam Tuah PT. Tunggal Unggul Nugraha PT. Prakarsa Sejati PT. Surapon Berkah Makmur PT. Sampit CV. Semesta Raya Utama PT. Karya Sejati PT. Sinarcitra Abadi CV. Andika Perkasa PT. Lampung Andalas CV. Tri Sakti PT. Kharisma Karya Jaya CV. Kharisma Karya Jaya CV. Lin Citra Wahana CV. Karya Utama Sakti CV. Sanggau Jaya Perkasa CV. Mulia Jaya Abadi Koperasi Karyawan Sejahtera CV. Multi Jasa Pratama PT. Sebati Agung Perkasa CV. Teknik Agung Perkasa CV. Tepat Teknik CV. Tri Putra Prima CV Widya Buana CV. Surya Agung CV. Persada Nugraha CV. Bemaya Konstruksi Saldo Dipindahkan

TRADE ACCOUNTS PAYABLE (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Payable of Contractor 1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

: Parent Company 22.857.357.580

6.252.754.000

431.599.784

PT. Super Andalas Stel

18.930.689.816 15.828.131.719 11.288.284.455 9.714.442.870

15.326.020.752 2.583.095.418 3.444.756.164 13.014.426.728

7.001.161.799 3.897.728.800 3.797.863.329 18.327.344.239

PT. Bangun Karya Lestari PT. Panca Bhakti Raya U CV. Putra Harapan PT. Jiwa Bangun

9.187.622.650 8.450.569.395

4.903.522.231 2.170.526.615

2.737.346.052 1.759.035.033

PT Kita Bangun Persada CV Alam Tuah

6.583.480.902 6.055.779.429

685.675.170 11.309.431.831

1.735.911.723 14.319.460.889

5.920.022.162 5.589.931.671

8.981.671.654 10.157.893.191

4.607.698.627

PT. Tunggal Unggul Nugraha PT. Prakarsa Sejati PT. Surapon Berkah Makmur PT. Sampit

5.419.772.303 5.329.281.299 5.787.231.025 4.899.313.195 4.629.724.773 4.297.154.416

4.316.352.884 15.069.472.750 1.447.030.850 1.811.086.500 1.621.760.131

4.652.672.723 4.905.538.400 2.367.890.290 -

CV. Semesta Raya Utama PT. Karya Sejati PT. Sinarcitra Abadi CV. Andika Perkasa PT. Lampung Andalas CV. Tri Sakti

3.781.670.605

4.319.899

9.814.495.196

PT. Kharisma Karya Jaya

3.755.842.010 2.986.401.400

8.318.915.598 -

-

CV. Kharisma Karya Jaya CV. Lin Citra Wahana

2.690.657.620

2.263.514

-

CV. Karya Utama Sakti

2.577.939.540 2.455.963.021

648.942.327 939.108.413

-

2.319.063.842

10.185.232.097

6.589.641.290

CV. Sanggau Jaya Perkasa CV. Mulia Jaya Abadi Koperasi Karyawan Sejahtera

3.323.486.717 2.116.800.000 2.086.166.899

937.520.350

-

2.107.516.000 1.832.881.140 1.807.774.228 1.756.695.506 1.685.410.627 1.586.960.280

951.390.500 964.013.360 929.090.766 86.326.679 1.936.243.281

1.066.569.211 888.412.853 537.068.173

CV. Mulia Jaya Abadi PT. Sebati Agung Perkasa CV. Teknik Agung Perkasa CV. Tepat Teknik CV. Tri Putra Prima CV Widya Buana CV. Surya Agung CV. Persada Nugraha

1.907.139.888 191.547.158.983

1.139.020.828 130.137.864.481

89.437.438.411

CV. Bemaya Konstruksi Carried Forward Balance

104

400

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

19. HUTANG USAHA (lanjutan) b.

19.

b.

Hutang Pemborong 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Saldo Pindahan Andalan Kita Utama CV. Marga Utama CV. Cangkal PT. Lisindo CV. Intika Delta Borneo CV Anugerah Jaya Cemerlang CV. Bina Karya Lestari, CV. Irvanda Jaya CV. Mitra Utama Koperasi Asobuen CV. Putra Delitua Koperasi Karya Taka 29 Koperasi Karyawan Lestari PT. Sinar Galuh Pratama CV. Sidi-Sidi PT. Andya Artha Tama CV Bina Usaha CV. Bunga Tanjung PT. Asuransi Jasa Tania PT. Rekayasa Industri CV Gunung jaya PT. Asuransi Jasa Raharja Putra PT. Indodacin Presisi Utama CV. Borneo Putra CV Hidayah Timur Lain-lain (dibawah Rp 1 milyar) Sub Jumlah Anak Perusahaan PT Kalianusa CV. Dayak Power PT Catur Prajna Utama

Payable of Contractor

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

191.547.158.983 1.463.418.684 1.365.139.660 1.319.359.511 1.288.480.322 1.139.846.000

130.137.864.481 729.341.920 446.267.704 1.346.832.006 1.119.789.537 108.338.793

1.119.799.835 1.103.140.875 1.069.082.517 963.815.295 924.486.013 881.495.442 700.532.381

869.135.507 528.280.615 266.797.300 757.452.856 1.025.229.329 1.640.714.147 1.063.742.383

690.164.845

1.077.089.617

-

Koperasi Karyawan Lestari

523.172.764 531.051.922

6.990.099.541 1.054.730.154

14.253.389.038 744.142.385

PT. Sinar Galuh Pratama CV. Sidi-Sidi

472.390.177 229.007.599 102.600.000

1.545.431.360 236.425.708 102.600.000

1.615.424.805 1.261.465.285

PT. Asri Graha Sarana CV Bina Usaha CV. Bunga Tanjung

39.987.000 -

8.124.113.463 4.380.387.904

1.533.894.666 11.838.265.059 1.727.557.167

-

2.276.735.056

-

PT. Asuransi Jasa Tania PT. Rekayasa Industri CV Gunung jaya PT. Asuransi Jasa Raharja Putra

-

1.487.850.540 1.141.748.993 667.402.720

1.813.750.689

PT. Indodacin Presisi Utama CV. Borneo Putra CV Hidayah Timur

20.855.123.205 228.329.253.030

21.672.589.052 190.796.990.686

27.932.998.609 158.196.681.891

1.470.163.514

-

-

Others (below Rp1 Billion) Sub Total Subsidiary PT Kalianusa CV. Dayak Power

2.512.763.065 2.498.998.955 6.481.925.534

5.034.438.721 5.034.438.721

1.223.307.029 1.223.307.029

234.811.178.564

195.831.429.407

159.419.988.920

Lain-lain (dibawah Rp 1 M)

Sub Jumlah Jumlah Hutang Pemborong

TRADE ACCOUNTS PAYABLE (continued)

89.437.438.411 384.864.403 2.545.313.627

Carried Forward Balance Andalan Kita Utama CV. Marga Utama CV. Cangkal PT. Lisindo CV. Intika Delta Borneo

1.196.794.249 CV Anugerah Jaya Cemerlang CV. Bina Karya Lestari, CV. Irvanda Jaya 1.911.383.498 CV. Mitra Utama Koperasi Asobuen CV. Putra Delitua Koperasi Karya Taka 29

PT Catur Prajna Utama Others (below Rp1 Billion) Sub Total Total Payable of Contractor

105

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

401


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

20. HUTANG PETANI

20.

Akun ini merupakan hutang kepada petani Plasma atas pembelian TBS dan Bokar dengan rincian per unit kebun sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Kebun Tajati Plasma Kebun Tabara Plasma Kebun Long Kali Kebun Parindu Kebun Ngabang Kebun Kembayan Plasma Kebun Gunung Meliau Plasma Kebun Sintang Kebun Rimba Belian Kebun Batulicin Kebun Tambarangan Kebun Tabara Inti Kebun Gunung Emas Kebun Sungai Dekan Jumlah

6.378.165.738 13.430.744.128 8.831.302.866 7.608.527.550 3.801.123.682 1.283.978.782 1.159.704.713 824.462.314 544.792.908 330.941.900 44.193.744.581

This account is payable to plasma farmer for the purchase of TBS and rubber materials with details as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

22.752.431.301 22.507.913.092 19.097.544.024 8.626.626.500 6.002.370.165 3.100.286.191 2.269.993.811 1.899.472.350 1.529.812.812 824.563.079 88.611.013.325

21. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR

21.

Akun ini merupakan biaya gaji dan premi pensiun karyawan, bunga bank, jamsostek, dan beban kontinjensi yang belum dibayar pada akhir tanggal neraca dengan rincian sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan : Jasa Produksi Karyawan Gaji yang Belum Dibayar *) Bunga Uang Tantiem Jamsostek Premi Pensiun yang Belum Dibayar Kewajiban Kontinjensi Sub Jumlah Anak Perusahaan Jumlah

FARMER PAYABLES

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

21.931.154.559 Tajati Plasma Estate 8.722.405.931 Tabara Plasma Estate 9.525.204.761 Longkali Estate 4.428.456.710 Parindu Estate 3.594.648.754 Ngabang Estate 1.577.226.755 Kembayan Plasma Estate 612.406.153 Gunung Meliau Plasma Estate Sintang Estate Rimba Belian Estate 470.091.926 Batulicin Estate Tambarangan Estate Tabara Inti Estate 7.413.352.720 188.257.737 Gunung Emas Estate 100.804.000 Sungai Dekan Estate 58.564.010.006 Total

ACCRUED EXPENSES This account represents cost of salaries and pensions premiums employee, bank interest, worker, and contingent expenses unpaid at the end of the balance sheet date are as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

44.161.716.569 13.743.188.018 5.182.803.583 4.051.946.000 568.611.702

58.968.847.659 15.033.686.544 2.708.921.284 3.800.000.000 334.760.901

55.310.733.599 11.495.570.939 1.625.463.166 2.743.014.970 625.556.600

100.081.703 67.808.347.575

49.537.466 80.895.753.854

128.020.914 3.680.000.000 75.608.360.188

80.263.725

42.796.799

14.446.770

67.888.611.300

80.938.550.653

75.622.806.958

: Parent Company Incentives for Employees Salaries Unpaid *) Interest Tantiem Jamsostek Pensions Premiums Unpaid Contengency liabilities Sub Total Subsidiary Total

106

402

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

21. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR (lanjutan)

21.

*) Bunga yang masih harus dibayar atas pinjaman dalam dan luar negeri dapat dirinci sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

ACCRUED EXPENSES *) Accrued interest on domestic and foreign borrowing can be specified as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

2.708.921.284

1.625.463.166

113.247.500.240

89.463.573.829

78.760.129.006

113.247.500.240 Jumlah Beban Bunga Pembayaran Bunga Tahun Berjalan : - Biaya bunga pinjaman 110.773.617.942 dalam negeri - Biaya bunga pinjaman luar negeri 110.773.617.942 Jumlah Pembayaran Bunga

68.613.879 89.532.187.708

537.517.422 79.297.646.428

88.380.115.711

78.281.238.437

- Interest of domestic loan

68.613.879 88.448.729.590

580.967.099 78.862.205.536

- Interest of foreign loan Total Interest Payment

2.708.921.284

1.625.463.166

Ending Balance

Saldo Awal Tahun Beban Bunga Tahun Berjalan : - Biaya bunga pinjaman dalam negeri - Biaya bunga pinjaman luar negeri

Saldo Akhir Tahun

5.182.803.582

22. PERPAJAKAN

22.

Akun ini merupakan kewajiban kepada negara yang harus segera dibayar dengan rincian sebagai berikut : a.

Pajak Dibayar Dimuka

Anak Perusahaan PT Kalianusa PPh Pasal 21 Sub Jumlah Jumlah *)

- Interest of foreign loan Total Interest Expenses Interest Payment for Current Year

This account is a liability to the state that must be paid immediately with the following details: Prepaid Tax

Akun ini merupakan kelebihan angsuran Pajak Penghasilan Badan dengan rincian :

Induk Perusahaan : Lebih Bayar PPh Badan Tahun 2008 Lebih Bayar PPh Badan Tahun 2009 *) Lebih Bayar PPh Badan Tahun 2010 Lebih Bayar PPN Tahun 2010 PPN Tahun 2011 Sub Jumlah

- Interest of domestic loan

TAXATION

a.

31 Desember 2011/ December 31, 2011

1.190.022.274 Beginning Balance Interest Expenses for Current Year :

This account represents the excess of income tax installments with details:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

-

-

18.117.073.413

12.261.584.505

14.351.188.209

14.351.188.209

17.531.215.278

17.499.860.278

-

3.043.509.766 32.836.309.549

13.148.232.144 44.999.280.631

32.468.261.622

: Parent Company Excess Payment of Year 2008 Excess Payment Income Tax Year 2009 Excess Payment Income Tax Year 2010 Excess Payment of VAT Year 2011 Value Added Tax Year 2011 Sub Total

32.468.261.622

Subsidiary PT Kalianusa Income Tax, Article 21 Sub Total Total

3.257.333 3.257.333 32.839.566.882

44.999.280.631

Saldo lebih bayar PPh badan tahun 2009 sebesar Rp12.261.584.505 merupakan jumlah lebih bayar PPh badan tahun 2009 sebesar Rp12.536.871.189 sesuai dengan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar Pajak Penghasilan Badan tahun pajak 2009 No.00072/406/09/051/11, tanggal 12 Oktober 2011 setelah diperhitungkan dengan jumlah kurang bayar pajak penghasilan badan tahun 2011 sebesar Rp 275.286.684.

*)

The balance of income tax overpayments in 2009 amounted Rp12.261.584.505 loss is the amount of overpayment of income tax loss in 2009 of Rp12.536.871.189 according to the Tax Assessment Letter of Corporate Income Tax Overpayment tax year 2009 No.00072/406/09/051 / 11, dated October 12, 2011 after deduction by the amount of underpayment of income tax in 2011 amounted to Rp 275 286 684.

107

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

403


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) a.

22.

Pajak Dibayar Dimuka (lanjutan)

TAXATION (continued) a.

Prepaid Tax (continued) The amount of income tax SKPLB Rp 12,536,871,189 in 2009 is smaller than the calculation of Rp14.351.188.209, so the difference is recognized as an expense for tax Rp1.814.317.020 in the current year (see note 37.d)

Besaran SKPLB Pajak Penghasilan tahun 2009 Rp 12.536.871.189 lebih kecil dibandingkan dengan perhitungannya sebesar Rp14.351.188.209, sehingga selisihnya sebesar Rp1.814.317.020 diakui sebagai beban pajak pada tahun berjalan (lihat catatan 37.d) b.

Hutang Pajak

b. 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan : PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Badan Pasal 25 PPN PBB Sub Jumlah Anak Perusahaan PT Kalianusa PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 Sub Jumlah Jumlah

Tax Payables

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

2.403.183.331 643.578.587 5.881.499.252 21.233.379 71.294.471 9.020.789.020

1.927.709.507 8.036.507.617 394.476.878 13.073.760 10.371.767.762

2.327.029.762 2.269.332.659 5.546.316.589 16.276.413.319 26.419.092.329

153.591.889 153.591.889 9.174.380.909

11.321.999 130.395.533 141.717.532 10.513.485.294

6.462.733 20.692.283 27.155.016 26.446.247.345

: Parent Company Income Tax, Article 21 Income Tax, Article 23 Income Tax, Article 25 Value Added Tax PBB Sub Total Subsidiary PT Kalianusa Income Tax, Article 21 Income Tax, Article 23 Sub Total Total

Pada tahun 2010, Direktorat Jenderal Pajak telah melakukan pemeriksaan PPN tahun 2008 dan telah menetapkan Surat Ketetapan Kurang Bayar (SKPKB) PPN No. 00023/207/08/051/10, tanggal 25 Maret 2010 sebesar Rp42.343.974.702, sanksi denga bunga sebesar Rp.12.451.216.777, dan denda administrasi Rp.10.206.670.620, sehingga total SKPKB sebesar Rp.65.001.862.099.

In 2010, the Directorate General of Taxation has conducted inspection of VAT in 2008 and has set the assessment letter (underpayment) VAT No. 00023/207/08/051/10, dated March 25, 2010 amount Rp42.343.974.702, penalty interest amount Rp.12.451.216.777 premises, and administrative fines amount Rp.10.206.670.620, so that total tax assessment of amount Rp.65.001.862.099.

PTPN XIII (Persero), sesuai surat nomor 13.05/X/235/V/2010, tanggal 27 Mei 2010 dan surat nomor 13.05/X/647/XII/2010, tanggal 22 Desember 2010, mengajukan permohonan penghapusan sanksi administrasi atas SKPKB nomor 00023/207/08/051/10, tanggal 25 Maret 2010 sebagai berikut:

PTPN XIII (Persero), based on the letter number 13.05/X/235/V/2010, dated May 27, 2010 and letter number 13.05/X/647/XII/2010, dated December 22, 2010, applied for the elimination of administrative sanctions against the tax assessment number 00023/207/08/051/10, dated March 25, 2010 as follows:

1) Hutang PPN yang kurang bayar (Pokok Pajak) Sanksi Administrasi : Bunga pasal 13 (2) KUP Kenaikan pasal 13 (3) KUP Jumlah PPN yang harus dibayar Jumlah hutang pajak + sanksi 2) Pembayaran/ Penyetoran (Pokok Pajak) tanggal 23 April 2010 Disetor langsung di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Pontianak, tanggal 23 April 2010. Dikompensasikan dengan SKPLB No.00012/406/051/10 (Rp.13.997.278.113) Dipotong Pajak yang telah disetujui berdasarkan Pembahasan Akhir hasil pemeriksaan Jumlah Pajak yang telah disetor Sisa belum dibayar point (1-2) Permohonan pengurangan/ penghapusan menurut wajib pajak: Jumlah yang masih harus dibayar

Jumlah / Amount 42.343.974.702

1)Payables VAT underpayment (Principal Taxes)

12.451.216.777 10.206.670.620 22.657.887.397 65.001.862.099

Administrative Sanctions: Interest Article 13 (2) KUP Increase in Article 13 (3) KUP The amount of VAT to be paid Total tax payable + sanctions

40.989.206.403 1.354.768.299 42.343.974.702 22.657.887.397

Rp.0,- / Null

2) Payments have been paid (Principal Taxes) dated 23 April 2010 Payments in PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pontianak, dated 23 April 2010. Offset by the overpayment No.00012/406/051/10 (Rp.13.997.278.113) The tax cut was approved based on the discussion end of examination results. Number of tax already paid Time has not been paid for points (1-2) Application for reduction / write off by the taxpayer: The amount accrued

108

404

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) c.

22.

Taksiran Pajak Penghasilan

c.

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan : Pajak Kini Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Beban Pajak Penghasilan, Bersih Anak Perusahaan PT Kalianusa Pajak Kini Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan Sub Jumlah Jumlah

TAXATION (continued) Estimated Income Tax

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

(70.902.590.755)

(64.018.841.716)

(52.250.338.840)

6.900.285.659

(11.679.432.045)

(7.841.504.238)

: Parent Company Current Tax Benefit (Expenses) on Deferred Tax

(64.002.305.096)

(75.698.273.761)

(60.091.843.078)

Taxable Income, Net

-

3.645.480.692 3.645.480.692 (60.356.824.404)

(75.698.273.761)

Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba-rugi dan taksiran penghasilan kena pajak (PKP) untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Berdasarkan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi Rugi Entitas Anak Sebelum Pajak Penghasilan Laba Perusahaan Sebelum Pajak Penghasilan Ditambah (Dikurangi) : Perbedaan Waktu Perbedaan antara Penyusutan Aset Tetap Komersil dan Fiskal Penyisihan Piutang Imbalan Kerja Jumlah Perbedaan Permanen Koreksi Negatif : Penerimaan Jasa Giro Pendapatan Piutang Sangsi Rugi Fiskal atas Penjualan Aset PG Pelaihari Jumlah

(60.091.843.078)

Subsidiary PT Kalianusa Current Tax Benefit (Expenses) on Deferred Tax Sub Total Total

The reconciliation between income (loss) before income tax, profit-loss statements and estimated taxable income (PKP) for the year ended December 31, 2011 and 2010 as follows:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

244.750.021.742

256.496.631.718

182.180.342.734

Income Before Tax Based on Consolidated Comprehensive Income Statement

16.247.685.863

-

-

Subsidiary Loses Before Income Tax

260.997.707.605

-

-

(19.546.005.980) 9.142.907.032 (8.286.903.642) (18.690.002.590)

(1.221.862.668)

(8.343.056.673) 1.075.682.686 (18.159.088.059) (25.426.462.046)

(1.014.990.127)

(270.000)

(1.222.132.668)

-

(1.157.458.502) (2.172.448.629)

4.267.868.445 111.121.368 (5.257.512.650) (878.522.837)

(967.748.626) -

(967.748.626)

Company Profit Before Income Tax Addition (Less) : Time Differences Difference Between Depreciation of Fixed Assets Commercial and Fiscal Allowance of Receivable Employee Benefits Total Permanent Differences Negative Correction : Jasa Giro Receipts Receiveable Penalty Receipts Tax Loss of Fixed Assets Sale PG Pelaihari Total

109

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

405


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) c.

22.

Taksiran Pajak Penghasilan (lanjutan)

c.

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Koreksi Positif : Beban Pemeliharaan Mess Koreksi Perhitungan Kembali PPN TBS yang Dikreditkan Pajak Penghasilan & Denda Pajak Beban Pemeliharaan Kendaraan Beban Cadangan Persediaan Inkoran Beban SP BUN Pemeliharaan Rumah Perabot Rumah Petugas Keamanan Iuran Pengobatan Pensiun Gol. I-IV Sumbangan dan Bantuan Surat Kabar dan Majalah Beban Entertainment Beban Tahun Lalu Jumlah Penghasilan Kena Pajak (Sebelum Pembulatan) Penghasilan Kena Pajak (Setelah Pembulatan) Pajak Penghasilan Badan Terhutang Kredit Pajak : Pasal 22 Pasal 22 Impor Pasal 25 Jumlah Kurang (Lebih) Pajak Bayar Penghasilan Badan

TAXATION (continued) Estimated Income Tax (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Positive Correction : Maintenance Expensess of Mess Correction of calculation recoverable Vat of TBS may be Crdited

-

397.103.635

3.687.731.491

1.841.361.366

-

-

-

-

-

20.620.302.396

452.846.056

-

6.773.360

114.113.171

9.384.378 7.481.714.860 3.250.088.452 2.765.534.369

2.862.530.634 534.308.010 -

215.850.969 -

9.105.900.723

-

-

Income Tax and Penalties Vehicle Maintenance Expenses Reserve Expenses of Inventory Incourant SP BUN Expenses Houses maintenance Home furniture security guard Fees Treatment of Pensions Goals. I-IV

6.314.011.373

1.001.798.080

241.851.184

Donations

980.258.779 10.675.705.651 100.830.720 42.524.790.671

764.222.675 990.607.029 27.177.645.819

264.486.050 865.790.500 26.399.445 6.274.282.128

283.610.363.019

256.075.366.862

186.608.353.399

283.610.363.000

256.075.366.000

186.608.353.000

70.902.590.750

64.018.841.716

52.250.338.952

49.313.047 70.577.991.024 70.627.304.071

34.439.982 53.545.000 81.462.072.012 81.550.056.994

45.728.093 66.555.799.068 66.601.527.161

News Paper and Magazine Entertainment Expenses Previous Year Expenses Total Taxable Income (Unrounded) Taxable Income (Rounded) Corporate Income Tax Payable Credit Tax : Article 22 Article 22 Article 25 Total

(17.531.215.278)

(14.351.188.209)

275.286.679

405.213.262 V

Income Tax Under (Over) Payment

110

406

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

22. PERPAJAKAN (lanjutan) d.

22.

TAXATION (continued) d.

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

Benefit (Expense) Deffered Tax

2011 Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Asset (Liabilities), Beginning of Year Induk Perusahaan : Penyusutan Aset Tetap Penyisihan Piutang Estimasi Imbalan Kerja Sub Jumlah Anak Perusahaan PT Kalianusa Penyusutan Aset Tetap Kompensasi Rugi Bersih Sub Jumlah Jumlah

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/ Benefit (Expenses) Deferred Tax

Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Assets (Liabilities), End of Year

(479.696.571) 971.724.697 17.118.331.475 17.610.359.603

6.686.284.813 2.285.726.758 (2.071.725.911) 6.900.285.659

6.206.588.242 3.257.451.455 15.046.605.565 24.510.645.262

17.610.359.603

40.913.792 3.604.566.900 3.645.480.692 10.545.766.351

40.913.792 3.604.566.900 3.645.480.692 28.156.125.954

: Parent Company Depreciation Fixed Assets Allowance Receivables Estimed Employee Benefits Sub Total Subsidiary PT Kalianusa Depreciation Fixed Assets Net Loss Compensation Sub Total Total

2010 Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Asset (Liabilities), Beginning of Year Induk Perusahaan : Penyusutan Aset Tetap Penyisihan Piutang Estimasi Imbalan Kerja Jumlah

6.928.884.130 702.804.026 21.658.103.490 29.289.791.645

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/ Benefit (Expenses) Deferred Tax

(7.408.580.701) 268.920.671 (4.539.772.015) (11.679.432.045)

Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Assets (Liabilities), End of Year (479.696.571) 971.724.697 17.118.331.475 17.610.359.603

: Parent Company Depreciation Fixed Assets Allowance Receivables Estimed Employee Benefits Total

2009 Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Asset (Liabilities), Beginning of Year Induk Perusahaan : Penyusutan Aset Tetap Penyisihan Piutang Estimasi Imbalan Kerja Jumlah

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan/ Benefit (Expenses) Deferred Tax

(6.400.514.679) 31.113.982 (1.472.103.543) (7.841.504.240)

13.329.398.809 671.690.044 23.130.207.033 37.131.295.886

Aset (Kewajiban) Pajak Tangguhan, Saldo Akhir/ Deferred Tax Assets (Liabilities), End of Year 6.928.884.130 702.804.026 21.658.103.490 29.289.791.646

: Parent Company Depreciation Fixed Assets Allowance Receivables Estimed Employee Benefits Total

111

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

407


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

23. UANG MUKA PENJUALAN

23.

Akun ini merupakan uang muka penjualan dari penjualan ekspor komoditas karet dan penjualan komoditas minyak sawit, karet dan inti sawit, karet yang dipersyaratkan pembayarannya dilakukan terlebih dahulu sebelum barang diterima / dikirim. 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Penjualan Ekspor : Lanesborough Investment PTE. LTD Wilson Global Trade PTE LTD Sub Jumlah Penjualan Lokal : PT. Naga Mas Palm PT. Bitung Guna Sejahtera PT. Bina Karya Prima PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Palm Mas Asri PT. Bukit Kapur Reksa PT. Bintang Era Sinar Tama PT. Trinity PT. Royal Industri Indonesia PT. Berkah Emas Sinar Terang PT. Cisadane Raya Chemical PT. Pacifik Palmindo Indonesia PT. Tunas Baru Lampung PT. Panca Nabati P. PT Pacific Palm Indo PT. Sinar Alam Permai PT. Sinar Jaya Mulya PT. Multi Mas Nabati Asahan PT. Bangun Jaya Mandiri PT. Pelita Agung Industri PT. Indusco Utama PT. Cahaya Kalbar PT. Tunas Baru Lampung PT. Wahana Citra Nabati PT. Bina Agro Sejahtera PT. Berliana Eka Sakti PT. Surya Borneo Indah PT. Primer Agro Industri PT. Muslim Mas PT. Smart, Tbk. PT. Panca Nabati P. Sub Jumlah Jumlah Uang Muka Penjualan

SALES ADVANCE This account represents advances from sale of rubber export and oil palm, rubber and palm kernel, made the required payment in advance before the goods received or sent.

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

2.141.433.740 4.932.384.041 7.073.817.781

-

209.680.724 209.680.724

10.950.881.170 14.740.076.343 91.706.866.372 28.804.981 39.721.753.690 408.000.000 173.073.600 14.590.353.674 2.093.314.658 27.378.200.000 2.254.158.467 18.082.691 9.796.546 986.014 1.391.704.187 205.466.052.393 212.539.870.174

4.651.516.224 1.446.479.100 1.427.032.974 1.305.358.067 446.878.627 408.000.000 173.073.600 24.830.278 23.676.199 13.559.129 680.274 482.962 -

1.297.089.049 6.081.062.660 16.331.841.290 464.631.518 499.052.479 173.073.001 7.897.903.389 1.579.765 12.044.068.030 680.274 31.806.832 -

9.921.567.434 9.921.567.434

12.795.054.236 2.040.340.138 644.509.716 112.533.540 45.761.157 41.168.841 39.750.569 21.209.533 15.619.860 5.466.963 3.923.077 2.374.218 131.122 35.618 60.590.666.875 60.800.347.599

Export Sales : Lanesborough Investment PTE. LTD Wilson Global Trade PTE LTD Sub Total Local Sales : PT. Naga Mas Palm PT. Bitung Guna Sejahtera PT. Bina Karya Prima PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Palm Mas Asri PT. Bukit Kapur Reksa PT. Bintang Era Sinar Tama PT. Trinity PT. Royal Industri Indonesia PT. Berkah Emas Sinar Terang

PT. Cisadane Raya Chemical PT. Pacifik Palmindo Indonesia

PT. Tunas Baru Lampung PT. Panca Nabati P. PT Pacific Palm Indo PT. Sinar Alam Permai PT. Sinar Jaya Mulya PT. Multi Mas Nabati Asahan PT. Bangun Jaya Mandiri PT. Pelita Agung Industri PT. Indusco Utama PT. Cahaya Kalbar PT. Tunas Baru Lampung PT. Wahana Citra Nabati PT. Bina Agro Sejahtera PT. Berliana Eka Sakti PT. Surya Borneo Indah PT. Primer Agro Industri PT. Muslim Mas PT. Smart, Tbk. PT. Panca Nabati P. Sub Total Total Sales Advance

112

408

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

24. HUTANG ANTAR BADAN HUKUM

24.

Akun ini merupakan hutang antar badan hukum di lingkungan dan lembaga BUMN yang bergerak dalam bidang perkebunan dan instansi lainnya dengan rincian sebagai berikut : (lihat catatan 38.e). 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Puslit Sawit KPBN Dapenbun LPP Yogyakarta Puslit Karet LPP Medan PTPN VII (Persero) PTPN VIII (Persero) PTPN IX (Persero) PTPN III (Persero) PTPN II (Persero) PTPN X (Persero) PTPN XII (Persero) PTPN VI (Persero) BAMUS Direksi KPB - Medan Korwl II PTPN Surabaya PT San Medan Jumlah

This account is an intercorporate debt and legal entity within the state institutions which are engaged in plantation and other institutions with details as follows: (see note 38.e).

31 Desember 2010 / December 31, 2010

17.005.419.025 6.560.928.934 2.335.012.644 732.146.904 579.041.012 380.355.300 100.000.000 99.204.657 82.774.922 80.543.315 61.935.216 20.952.469 9.814.461 1.083.200 28.049.212.059

17.706.176.287 5.055.211.325 1.117.739.677 492.088.394 10.500.000 127.488.170 63.561.504 393.706.773 39.735.305 87.854.021 232.125.765 16.100.758 90.980.267 239.216.082 100.000.000 3.085.234 25.775.569.562

25. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN

25.

Akun ini merupakan hutang bank berupa kredit modal kerja dan kredit investasi yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun (current portion) dengan rincian sebagai berikut : (lihat catatan 38, butir f) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

INTER COMPANY LIABILITIES

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

10.295.951.550 3.085.234 34.779.130 6.965.500 10.340.781.414

Puslit Sawit KPBN Dapenbun LPP Yogyakarta Puslit Karet LPP Medan PTPN VII (Persero) PTPN VIII (Persero) PTPN IX (Persero) PTPN III (Persero) PTPN II (Persero) PTPN X (Persero) PTPN XII (Persero) PTPN VI (Persero) BAMUS Direksi KPB - Medan Korwil II PTPN Surabaya PT San Medan Total

BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR

This account is a bank loan in the form of working capital loans and investment loans will fall due within one year (current portion) with the following details: (see note 38, point f)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Induk Perusahaan :

: Parent Company

Hutang Kredit Modal Kerja (KMK) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. 1) Sub Jumlah Pinjaman Kredit Modal Kerja

163.652.838.505

153.171.754.765

94.699.179.125

163.652.838.505

153.171.754.765

94.699.179.125

Working Capital Loan 1) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Sub Total Working Capital Loan

113

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

409


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Hutang Kredit Investasi Dalam Negeri (DN) : PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - Kredit Investasi Rp 125 M - Kredit Investasi Rp 100 M - Kredit Investasi Rp 150 M - Kredit Investasi Rp 85 M - Kredit Investasi Rp 105 M - Kredit Investasi Rp 160 M - Kredit Investasi Rp 87 M - Kredit Investasi Rp 197,9 M

Induk Perusahaan : Luar Negeri (LN) : Asian Develoment Bank - Loan 1186 PKR Sintang - Loan 1186 PMS Longkali Jumlah Pinjaman Luar Negeri Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang Jatuh Tempo 1 Tahun 1)

BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Investment Loans Domestic : PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Investment Credit Rp125 M 20.000.000.000 Investment Credit Rp100 M 19.200.000.000 Investment Credit Rp150 M 28.800.000.000 Investment Credit Rp85 M 6.000.000.000 Investment Credit Rp105M Investment Credit Rp160M Investment Credit Rp87M Investment Credit Rp197,9M -

24.000.000.000 19.200.000.000 28.800.000.000 14.000.000.000 4.000.000.000 8.000.000.000 12.000.000.000 27.500.000.000

24.000.000.000 19.200.000.000 28.800.000.000 10.000.000.000 4.000.000.000 8.000.000.000 8.000.000.000 27.500.000.000

337.188.600

740.942.000

7.999.984.000 -

137.837.188.600

130.240.942.000

81.999.984.000

Subsidiary Sub Total Investment Loan

301.490.027.105

283.412.696.765

176.699.163.125

Total Domestic Loans

PT Bank Ekspor Indonesia - Kredit Investasi Rp 40 M Anak Perusahaan 3) Sub Jumlah Pinjaman Kredit Investasi Jumlah Pinjaman Dalam Negeri

25.

2)

2)

PT Bank Ekspor Indonesia - Investment Credit Rp40 M 3)

: Parent Company

-

-

2.527.864.843 5.056.488.121

-

-

7.584.352.964

301.490.027.105

Kredit Modal Kerja Bank sebesar Rp.161.000.000.000

Mandiri

dengan

283.412.696.765 Plafond

1)

184.283.516.089

4) Foreign : Asian Develoment Bank - Loan 1186 PKR Sintang - Loan 1186 PMS Longkali

Total Foreign Loans Total Long Term Bank Loan Maturity 1 Year

Working Capital Loan of Bank Mandiri with Plafond of Rp 161.000.000.000

Sesuai dengan Surat Permohonan Fasilitas KMK dan KI Nomor. CBG.ONE/SPPK.RD3.029/2007 tanggal 21 Februari 2007, Perusahaan menerima tambahan limit kredit menjadi Rp.161.000.000.000 yang terdiri dari limit KMK existing sebesar Rp. 71.000.000.000, tambahan eks Bank Agro sebesar Rp.50.000.000.000, tambahan eks Bank BEI sebesar Rp.40.000.000.000.

In accordance with KMK Facility Request Letter and KI No. CBG.ONE/SPPK.RD3.029/2007 dated February 21, 2007, the Company received additional credit limit be Rp161.000.000.000 consisting of WCL existing limit of Rp71.000.000.000, additional ex-Agro Bank of Rp50.000.000.000 , additional ex-Bank of BEI of Rp40.000.000.000.

Pada tahun 2008, perjanjian kredit diperpanjang sesuai dengan Surat Permohonan Perpanjangan Fasilitas KMK a.n PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tanggal 15 Februari 2008 yang telah disetujui berdasarkan Surat Persetujuan Permohonan Perpanjangan Fasilitas KMK No. CBG.PSP/SPPK/CST6.004/2008, tanggal 22 Februari 2008, bahwa jangka waktu fasilitas KMK diperpanjang 1 tahun s.d. 27 Februari 2009 dan dapat berubah sewaktu-waktu sesuai dengan suku bunga yang berlaku di Bank Mandiri.

In 2008, credit agreement is extended in accordance with the formal request of the Extended Facility KMK's PT. Perkebunan Nusantara XIII (Persero) on February 15, 2008 which was approved under Extended Facility Approval Application KMK No. CBG.PSP/SPPK/CST6.004/2008, dated February 22, 2008, that term working capital facilities extended one year until February 27, 2009 and may be change at any time in accordance with prevailing rates at Bank Mandiri.

Suku bunga kredit tahun 2010 sebesar 10,5 % (2009: 11,5%). Jaminan utama adalah persediaan dan piutang dagang, sedangkan jaminan tambahan adalah tanah dan bangunan dengan bukti kepemilikan SHGB No. 116, 185 dan 1.

Interest rate for 2010 at 10.5% (2009: 11,5%). The main collateral is inventory and accounts receivable, while the additional collateral is land and buildings with SHGB No.116, 185 and 1.

114

410

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan)

25.

BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR (continued)

Sesuai surat permohonan nomor 13.05/X/09/I/2009, tanggal 13 Januari 2009, Perusahaan mengajukan permohonan perpanjangan KMK untuk 1 tahun kedepan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui permohonan perpanjangan Perusahaan sesuai surat nomor CBG.PSP/SPPK/CST6.012/ 2009, tanggal 3 Februari 2009 dan nomor TOP.CRO/CLA.023/ADD/2009, tanggal 16 Februari 2009, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

According to a letter of application number 13.05/X/09/I/2009 dated January 13, 2009, The Company filed an application for extension KMK for one year forward. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk approved the extension request, according to decree number CBG.PSP/SPPK/CST6.012 / 2009, dated February 3, 2009 and number TOP.CRO/CLA.023/ADD/2009, dated February 16, 2009 , with terms and conditions as follows:

a. b. c. d.

a. b. c. d.

Limit KMK : Rp. 161.000.000.000 Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja Sifat Kredit : Revolving Tujuan Kredit : Modal kerja usaha perkebunan kelapa sawit dan karet berikut industri pengolahannya. e. Jangka Waktu : Sejak tanggal 27 Pebruari 2009 sampai dengan 27 Pebruari 2010 f. Suku Bunga : 13% p.a sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri dan dibayar setiap bulan (tanggal 23) dengan tertib. g. Provisi Kredit : 0,50% p.a dari limit kredit. h. Agunan Kredit : Agunan fixed aset dan non fixed aset (persediaan dan piutang) yang telah menjadi agunan atas fasilitas KMK existing .

e.

f.

g. h.

Plafond KMK : Rp. 161.000.000.000 Type of Loan : Working Capital Nature of Loan : Revolving Goals of Loan : Working capital of oil palm and rubber processing industry following. Period : Commencing on February 27, 2009 until February 27, 2010 Interest : 13% pa subject to change based on applicable provisions in Bank Mandiri and paid every month (December 23) with the order. Provision of Loan : 0,50% p.a from limit of loan Mortgage of Loan : Collateral fixed assets and non-fixed assets (inventory and receivables) that have become collateral for existing working capital facilities.

Atas seluruh jaminan yang diserahkan, wajib diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku serta yang layak asuransi (kecuali tanaman) diasuransikan dengan banker's clause PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. melalui broker dan asuransi rekanan Bank Mandiri. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan penyerahan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

On all collateral, shall be bound in accordance with prevailing regulations and a decent insurance (except plants) are insured with the banker's clause PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. through an insurance broker and partner of Bank Mandiri. Costs incurred in connection with the delivery of mortgage and insurance become a burden PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

Sesuai surat permohonan nomor 13.05/X/538/X/2010, tanggal 5 Oktober 2010, Perusahaan mengajukan permohonan tambahan limit KMK, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui permohonan tambahan limit KMK Perusahaan sesuai surat nomor CBG.AGB/SPPK/D04.027/ 2010, tanggal 20 Oktober 2010, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : a. Limit KMK : Rp. 161.000.000.000 : Rp. 100.000.000.000 Tambahan : Rp. 261.000.000.000 Baru b. Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja c. Sifat Kredit : Revolving d. Tujuan Kredit : Modal kerja usaha perkebunan kelapa sawit dan karet berikut industri pengolahannya. e. Jangka Waktu : Terhitung mulai tanggal penandatangan Addendum Perjanjian Kredit tambahan limit KMK sampai dengan 27 Februari 2011

According to a letter of application number 13.05/X/538/X/2010 dated October 5, 2010, The Company filed an application for addition KMK. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk approved the addition KMK request, according to decree number CBG.AGB/SPPK/D04.027/ 2010, dated October 20, 2010, with terms and conditions as follows: a. Plafond KMK : Rp. 161.000.000.000 : Rp. 100.000.000.000 Addition : Rp. 261.000.000.000 New b. Type of Loan : Working Capital c. Nature of Loan : Revolving d. Goals of Loan : Working capital of oil palm and rubber processing industry following. e. Period : Effective as of the date of signing of the Credit Agreement Addendum additional working capital limits up to February 27, 2011

f.

f.

: Suku Bunga 10,50% per tahun sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri dan dibayar setiap bulan (tanggal 23) dengan tertib. g. Provisi Kredit : 0,50% per tahun dari limit kredit.

g.

: Interest 10.50% pa subject to change based on applicable provisions in Bank Mandiri and paid every month (Date 23) with the order. : 0,50% p.a from limit of loan Provision of Loan

115

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

411


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan) 1)

Kredit Modal Kerja Bank Mandiri sebesar Rp.161.000.000.000 (lanjutan)

dengan

25.

Plafond

h. Agunan Kredit : Agunan fixed aset dan non fixed aset (persediaan dan piutang) yang telah menjadi agunan atas fasilitas KMK existing .

BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR (continued)

1)

Working Capital Loan of Bank Mandiri with Plafond of Rp 161.000.000.000 (continued) h.

: Mortgage of Loan Collateral fixed assets and non-fixed assets (inventory and receivables) that have become collateral for existing working capital facilities.

Sehubungan dengan tambahan limit KMK maka nilai pengikatan agunan non fixed aset (persediaan dan piutang) ditingkatkan sehingga total menjadi sebesar Rp.375.000.000.000

In connection with the additional working capital limit the collateral value of the binding of non-fixed assets (inventory and receivables) increased that total to at Rp.375.000.000.000

Atas seluruh jaminan yang diserahkan, wajib diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku serta yang layak asuransi (kecuali tanaman) diasuransikan dengan banker's clause PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. melalui broker dan asuransi rekanan Bank Mandiri. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan penyerahan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

On all collateral, shall be bound in accordance with prevailing regulations and a decent insurance (except plants) are insured with the banker's clause PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. through an insurance broker and partner of Bank Mandiri. Costs incurred in connection with the delivery of mortgage and insurance become a burden PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

Sesuai surat permohonan nomor 13.05/X/32/I/2011 tanggal 31 Januari 2011, Perusahaan mengajukan permohonan perpanjangan KMK untuk 1 tahun kedepan. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyetujui permohonan perpanjangan Perusahaan sesuai surat nomor : CBG.AGB/SPPK/D04.004/ 2011, tanggal 24 Februari 2011, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : a. Limit KMK : Rp. 261.000.000.000 b. Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja c. Sifat Kredit : Revolving d. Tujuan Kredit : Modal kerja usaha perkebunan kelapa sawit dan karet berikut industri pengolahannya. e. Jangka Waktu : Terhitung mulai tanggal penandatangan Addendum Perjanjian Kredit tambahan limit KMK sampai dengan 27 Februari 2012 f. Suku Bunga : 10,50% p.a sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri dan dibayar setiap bulan (tanggal 23) dengan tertib. g. Provisi Kredit : 0,50% p.a dari limit kredit. h. Agunan Kredit : Agunan fixed aset dan non fixed aset (persediaan dan piutang) yang telah menjadi agunan atas fasilitas KMK existing .

According application letter number 13.05/X/32/I/2011 on January 31, 2011, the Company filed an an application for extension working capital for years. PT Bank Mandiri (Persero) approved the application for extension of the Company according to the letter a number: CBG.AGB/SPPK/D04.004 / 2011, dated February 24, 2011, with terms and conditions as follows: a. Plafond KMK : Rp. 261.000.000.000 b. Type of Loan : Working Capital c. Nature of Loan : Revolving d. Goals of Loan : Working capital of oil palm and rubber processing industry following. e. Period : Effective as of the date of signing of the Credit Agreement Addendum additional working capital limits up to February 27, 2012 f. Interest : 10.50% pa subject to change based on applicable provisions in Bank Mandiri and paid every month (Date 23) with the order. g. Provision of Loan : 0,50% p.a from limit of loan h. Mortgage of Loan : Collateral fixed assets and non-fixed assets (inventory and receivables) that have become collateral for existing working capital facilities.

Atas seluruh jaminan yang diserahkan, wajib diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku serta yang layak asuransi (kecuali tanaman) diasuransikan dengan banker's clause PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. melalui broker dan asuransi rekanan Bank Mandiri. Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan penyerahan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

On all collateral, shall be bound in accordance with prevailing regulations and a decent insurance (except plants) are insured with the banker's clause PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. through an insurance broker and partner of Bank Mandiri. Costs incurred in connection with the delivery of mortgage and insurance become a burden PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero).

116

412

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan) 2)

25.

BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR (continued)

2)

Kredit Investasi Bank Ekspor Indonesia dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.40.000.000.000

Investment Credit of Bank Ekspor Indonesia with plafond Rp40.000.000.000 In accordance with the Credit Agreement No. 102, dated December 28, 2005, Notary B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro SH, the Company obtained a loan for the refinancing Rubber Plantation in Kumai, Sintang and Batulicin. The credit period is five years (no grace period) with 15.00% interest rate per annum.

Sesuai dengan Perjanjian Kredit No.102, tanggal 28 Desember 2005 dihadapan Notaris B.R.Ay. Mahyastoeti Notonagoro SH, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan tujuan kredit adalah Refinancing Kebun Karet di Kebun Kumai, Sintang dan Batulicin. Jangka waktu kredit adalah 5 tahun (tanpa grace period ) dengan tingkat bunga 15,00% per tahun. Jaminan utama, terdiri dari : • SHGU No.2 diatas tanah seluas 3.332,69 Ha beserta bangunan dan tanaman karet di Kelurahan Pangkalan Banteng, Kumai Kabupaten Kota Waringin, Kalimantan Tengah. • SHGU No.9 diatas tanah seluas 2.595,70 Ha beserta bangunan dan tanaman karet di Kelurahan Nanga Jetak, Kecamatan Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. •

SHGU No.1 diatas tanah seluas 2.071,00 Ha beserta bangunan dan tanaman karet di Kelurahan Babayau, Kecamatan Paringin Juai, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

HGB No.1, 6, 7, 8, 9 diatas tanah seluas 189.343 m2 beserta bangunan dan tanaman karet di Kelurahan Tambarangan, Kecamatan Tapin Selatan, Kabupaten Tapin Selatan, Kalimantan Selatan.

Jaminan tambahan Rp.50.000.000.000. 3)

berupa

persediaan

337.188.600 337.188.600

Subsidiary

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

-

740.942.000 740.942.000

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Sangatta dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.900.000.000 Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. RCO.BJM/CO.BTG/035/PK-KAD/2010, tanggal 19 Mei 2010, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : : Rp. 900.000.000 a. Plafond : b. Jenis Fasilitas Kredit Agunan Deposito bersifat Non Revolving : c. Tujuan Penggunaan Debitur wajib menggunakan kredit yang dimaksud dalam perjanjian kredit ini semata-mata untuk tujuan konsumtif. : d. Tingkat Bunga 1,5% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri) : Non Revolving e. Sifat kredit : f. Jangka waktu 19 Mei 2010 s.d. 19 Mei 2013

HGB No.1,6,7,8,9 of the land area of189.343 m2 with building and rubber plantations in the village Tambarangan, Tapin Selatan Sub-District, Tapin Selatan District, South Kalimantan.

Additional collateral in the form of supply for the Rp50.000.000.000. 3)

31 Desember 2011/ December 31, 2011

*)

senilai

Anak Perusahaan

Anak Perusahaan : Pinjaman Dalam Negeri: PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.*) Jumlah

Main Collateral, consists of : SHGU No.2 of the land area of 3.332,69 Ha with • building and rubber plantations in the village of Pangkalan Banteng, Kumai, Waringin Kota District, Central Kalimantan. SHGU No.9 of the land area of 2.595,70 Ha with • building and rubber plantations in the village Nanga Jetak, Dedai Sub-District, Sintang District, West Kalimantan. SHGU No.1 of the land area of 2.071 Ha with building • and rubber plantations in the village Babayau, Paringin Juai Sub-District, Hulu Sungai Utara District, South Kalimantan.

*)

Subsidiary : Domestic Loans : PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. *) Total

Investment Credit of PT Bank Mandiri ((Persero) Tbk. Sangatta with plafond Rp900.000.000 In accordance with the Loan Agreement No. RCO.BJM/CO.BTG/035/PK-KAD/2010, dated May 19, 2010, the Company received loan terms are as follows: a. b. c.

d.

e. f.

Plafond : Rp150.000.000.000 Type of Facilities : Deposits are Non-Collateral Loan Revolving Purpose of Use : The debtor must use a credit referred to in this agreement solely for the purpose of consumption. Interest Rate : 1.5% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri) Nature of Credit : Non Revolving Period : May 19, 2010 untill May 19, 2013

117

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

413


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

25. HUTANG BANK YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM SATU TAHUN (lanjutan)

25.

BANK LOANS TO MATURITY IN ONE YEAR (continued)

g. Denda/Sangsi : Jika terjadi salah satu Kejadian Kelalaian sebagaimana diatur ayat 1 Pasal 15 syarat-syarat umum perjanjian kredit atau ayat 1 pasal ini, Bank berhak tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada debitur untuk menyatakan jumlah terhutang jatuh tempo dan bank berhak mengeksekusi agunan dengan mencairkan Bilyet Deposito sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 pasal 4 untuk pelunasan jumlah terhutang. Biaya dan atau pinalti yang timbul sehubungan dengan pencairan bilyet deposito yang diagunkan dalam rangka pelunasan jumlah yang terhutang menjadi beban debitur.

g.

Penalties : If there is one incident Negligence as provided paragraph 1 of Article 15 of general conditions of credit agreements or paragraph 1 of this article, the Bank reserves the right without prior notice to the debtor to declare the amount payable is due and the bank is entitled to execute collateral with a dilute Bilyet Deposit referred to in Paragraph 1 of Article 4 for the repayment of the amount payable. Cost and / or penalties that arise in connection with the disbursement of deposit was pledged in order repayment of amounts owed ​to the debtor the burden.

: h. Jaminan Utama Atas kredit yang diberikan Bank kepada Debitur, Bank memperoleh agunan berupa Dana Deposito dengan perincian sebagai berikut: Total nominal sebesar Rp.1.000.000.000 (satu milyar rupiah) atas nama PT Kalimantan Agro Nusantara, No. Bilyet AB 809073 Nomor Rekening Deposito 148-0204331477.

h.

Main Collateral : On loans to the Debtor Bank, the Bank obtained the collateral in the form of Deposit Fund with details as follows: The total nominal amount of Rp.1.000.000.000 (one billion rupiahs) on behalf of PT Kalimantan Agro Nusantara, No. Giro Deposit Account Number 809 073 AB 148-0204331477.

26. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Induk Perusahaan : Hutang Jaminan Pemeliharaan Hutang kepada Pemda Hutang Angsuran Petani Plasma KKPA Hutang PPKS Medan - Bibit (lihat catatan 38, butir g) Lain-lain Sub Jumlah Anak Perusahaan 1) Jumlah

20.566.745.989 546.907.043 40.536.626

10.663.114.256 31.817.303.914 1.655.104.493 33.472.408.407

26.

OTHER CURRENT TERM LIABILITIES

31 Desember 2010 / December 31, 2010

13.278.446.878 1.107.351.355 62.125.769 20.787.320.850 35.235.244.852 721.657.383 35.956.902.235

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

: Parent Company 11.328.546.118 Assurance Maintenance Debts 1.144.792.152 Debts of Pemda 65.545.696

Plasma KKPA Installment Debts

Debts of PPKS Medan - Seeds 4.116.477.400 (see note 38, point g) 6.914.953.235 Others 23.570.314.601 Sub Total 1) 29.476.176 Subsidiary 23.599.790.777 Total

Hutang Jaminan Pemeliharaan merupakan sisa tagihan (retensi) atas pekerjaan borongan dan jasa yang ditahan oleh Perusahaan sampai dengan masa pemeliharaan habis dan telah terjadi penyerahan pekerjaan dengan dibuatkan Berita Acara Penyerahan yang ditandatangani kedua belah pihak. Jaminan pemeliharaan berkisar antara 5-10% dari nilai kontrak.

Assurance Maintenance Debt represents remaining payment (retention) of the contract work and services that are retained by the Company until the maintenance period is finished and has occurred with transfer of jobs created for Official Report is signed by both parties. Assurance maintenance ranged from 50-10% of total contract value.

Hutang kepada Pemda merupakan hutang atas restribusi sebesar Rp5 untuk setiap produksi CPO dan sebesar Rp2,5 untuk setiap kilogram inti sawit yang diproduksi atas 100% produksi minyak sawit dan inti sawit, sesuai dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Propinsi Kalimantan Barat dengan Gabungan Pengusaha Perkebunan Indonesia (GPPI), tentang partisipasi Gabungan Perusahaan Perkebunan Indonesia selaku pihak ketiga.

Debt to Pemda is a debt payable to the Rp5 levied for each CPO production and Rp2, 5 for each kilogram of palm kernel produced over 100% of production of palm oil and palm kernel, in accordance with Memorandum of Understanding between the Government of West Kalimantan Province with Association of Indonesian Plantation (GPPI), concerning participation of Association of Indonesian Plantation as a third party.

Hutang Angsuran kepada Petani Plasma KKPA merupakan realisasi pencairan kredit investasi pola Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) kepada KUD dari Bank melalui Perusahaan yang belum disalurkan oleh Perusahaan kepada KUD peserta.

Debt Installment to KKPA Plasma Farmer is a realization of investment credit disbursement pattern Members Credit Cooperatives (KKPA) to KUD from Bank through the Company that have not been distributed by the Company to KUD participants.

118

414

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

26. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA (lanjutan)

26.

OTHER CURRENT TERM LIABILITIES (continued)

Hutang PPKS Medan - Bibit merupakan selisih harga pembelian bibit kelapa sawit antara faktur tagihan dengan kontrak pembelian yang akan diselesaikan pada tahun berikutnya.

Debt PPKS Medan - Seed represents the excess purchase price of palm oil seeds between invoice with purchase contract which will be completed by next year.

Lain-lain, merupakan hutang kepada pihak lain, yaitu pembebanan biaya kontijensi masalah tanah di wilayah Kalsel yg sedang ditangani Mahkamah Agung l.k. Rp3.680 juta, lintas sektoral l.k. Rp1.259 juta, swakelola l.k. Rp3.082 juta, dan hutang biaya lainnya yang nilainya rata-rata dibawah Rp. 300 juta.

Others , is payable to other parties, are charge for contingent fee land problem in South Kalimantan region which is being handled Supreme Court Rp3.680 million, cross-sectoral Rp1.259 million, self-managed Rp3.082 million, and other costs of debt whose value is an average of below Rp 300 million.

1)

1)

Anak Perusahaan 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Kepengurusan Sertifikat HGU Uang Titipan PT Saseko Gelora Samarinda *) PT Suzuki Motor**) Jumlah *)

2) 3) 4) 5) 6)

**)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

Nomor Rangka Nomor Mesin Hutang Pokok Bunga Jangka Waktu

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

1.282.365.493 63.535.000

20.488.383

29.476.176

222.174.000 87.030.000

518.406.000 182.763.000

-

1.655.104.493

721.657.383

29.476.176

PT Saseko Gelora Samarinda Sesuai dengan perjanjian No. 425101000399, tanggal 25 Oktober 2010. Perusahaan mendapatkan fasilitas pembiayaan dalam bentuk penyediaan dana guna pembelian 1 (satu) unit barang, dengan rincian sebagai berikut : 1) Jenis Kendaraan

Subsidiary

*)

MMBJNKB40AD048941 4D56UCCC2137 Rp. 265.667.625,5,75% per tahun 24 bulan sejak tanggal pencairan fasilitas pembiayaan (29 Oktober 2010 s/d 29 September 2012).

PT Susuki Motor Akun ini merupakan pinjaman pembiayaan kendaraan kepada PT Susuki Motor, saldo per 31 Desember 2010 sebesar Rp182.763.000 yang pelunasaanya dimulai bulan Februari 2011 hingga Oktober 2012.

PT Saseko Gelora Samarinda In accordance with the agreement No.. 425101000399, dated October 25, 2010. Companies obtain financing facility in the form of providing funds to purchase 1 (one) unit of goods, with the following details: 1) Vehicle types : Mitsubishi Triton double cabin GLS 2) Order Number: : MMBJNKB40AD048941 3) Numbers: : 4D56UCCC2137 4) Debt Principal: : Rp. 265.667.625,5) Interest : 5,75% per annual 6) Period : 24 months from the date of disbursement of the financing facility (October 29, 2010 s / d 29 September 2012).

: Mitsubishi Triton double cabin GLS : : : : :

Clearance Certificate HGU Money Deposits PT Saseko Gelora Samarinda **) PT Suzuki Motor ***) Jumlah

**)

PT Susuki Motor This account is an auto financing loan to PT Susuki Motorcycle, balance at December 31, 2010 at Rp182.763.000 a callable beginning in February 2011 until October 2012.

119

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

415


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. HUTANG JANGKA PANJANG

27.

Akun ini merupakan hutang kredit investasi dengan rincian sebagai berikut : (lihat catatan 37, butir h) 31 Desember 2011/ December 31, 2011

LONG TERM LOANS This account represents credit debt investments with details as follows: (see note 37, point h)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Induk Perusahaan :

: Parent Company

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - Kredit Investasi Rp 197.9 M 1)

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. - Investment Credit Rp197.9M

117.770.868.000

138.270.868.000

- Kredit Investasi Rp 125 M

2)

48.000.000.000

72.000.000.000

96.000.000.000

2)

- Investment Credit Rp125 M

- Kredit Investasi Rp 100 M

3)

38.400.000.000

57.600.000.000

76.800.000.000

3)

- Investment Credit Rp100 M

- Kredit Investasi Rp 150 M

4)

57.600.000.000

86.400.000.000

115.200.000.000

4)

- Investment Credit Rp150 M

- Kredit Investasi Rp 85 M

5)

55.000.000.000

69.000.000.000

79.000.000.000

5)

- Investment Credit Rp85 M

- Kredit Investasi Rp 87 M - Kredit Investasi Rp 160 M

5)

67.000.000.000 144.000.000.000

62.000.000.000 152.000.000.000

-

5) 6)

- Investment Credit Rp87M - Investment Credit Rp160M

- Kredit Investasi Rp 105 M

7)

97.000.000.000

101.000.000.000

-

7)

- Investment Credit Rp105M

- Kredit Investasi Rp 250 M

8)

248.318.804.486

-

-

8)

- Investment Credit Rp250M

Bank CIMB - Medium Term Notes/MTN Rp 170 M

9) 9)

CIMB Bank - Medium Term Notes/MTN Rp170 M

Anak Perusahaan Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang

6)

123.970.868.000

1)

169.393.234.070 113.840.400

-

-

1.042.596.746.956

738.270.868.000

490.970.868.000

Induk Perusahaan : Kredit Investasi Bank Mandiri dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.197.924.000.000

1)

Subsidiary Total Long Term Bank Loans

: Parent Company 1)

Investment Credit Rp197.924.000.000

of

Bank

Mandiri

with Plafond

Sesuai dengan Surat Persetujuan Fasilitas Kredit Investasi No. CBG.ONE/SPPK.RD3.029/2007, tanggal 21 Februari 2007 antara Perusahaan dengan Bank Mandiri, Perusahaan mendapatkan fasilitas pinjaman dengan nilai plafond sebesar Rp177.260.000.000 yang dibagi dalam 2 tahap, yaitu Rp90.000.000.000 dan Rp87.260.000.000. Fasilitas pinjaman bersifat aflopend plafond .

In accordance with the Investment Credit Facility Agreement Letter No. CBG.ONE/SPPK.RD3.029/2007, dated February 21, 2007 between the Company and Bank Mandiri, the Company obtained a loan facility with a ceiling value of Rp177.260.000.000 which is divided into two phase, respectively Rp90.000.000.000 and Rp87.260.000.000. Aflopend loan facility limit.

Berdasarkan Surat Bank Mandiri No. CBG.PSP/SPPK.035/2007, tanggal 19 Juni 2007, tentang Persetujuan Permohonan Tambahan Kredit Investasi, Perusahaan mendapatkan tambahan kredit sebesar Rp. 20.664.000.000 sehingga total plafon menjadi Rp197.924.000.000.

Based on Bank Mandiri Letter No. CBG.PSP/SPPK.035/2007, dated June 19, 2007, regarding Application for Additional Approval of Investment Credit, the Company obtained additional credit of Rp20.664.000.000 so that totalize plafond become Rp197.924.000.000.

Jangka waktu kredit adalah 9 tahun (jatuh tempo di tahun 2015) termasuk masa tenggang angsuran pokok 4 tahun / triwulan-IV tahun 2010. Tingkat bunga adalah 13,30% per tahun.

The credit period is 9 years (due in year 2015) including principal repayment grace period of four years / quarter-IV in 2010. Interest rate is 13.30% per annum.

Tujuan fasilitas kredit untuk pembiayaan investasi perluasan dan replanting kebun kelapa sawit serta investasi non tanaman yang dibagi menjadi dua tahap, yaitu :

The purpose of credit facilities to finance the expansion of investment and replanting of oil palm plantations and nonplantation investments are divided into two phase, that is :

a. Tahap I, untuk refinancing investasi penanaman baru dan replanting sejak tahun 2004 s.d 2007 seluas 6.178 Ha, serta investasi non tanaman.

a.

Phase I, to refinance the investment of new planting and replanting since 2004 untill 2007 an area of 6.178 hectares, as well as non-plantation investment.

b. Tahap II, untuk membiayai investasi replanting tanaman kelapa sawit tahun tanam 2008 dan tahun tanam 2009 seluas 5.430 Ha.

b.

Phase II, to finance investments in replanting oil palm years after planting in 2008 and 2009 area of 5.430 Ha.

120

416

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 1)

27.

Kredit Investasi Bank Mandiri dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.197.924.000.000 (lanjutan)

LONG TERM LOANS (continued) 1)

Jaminan utama berupa kebun kelapa sawit yang dibiayai dan telah diikat sebagai agunan fasilitas kredit investasi (KI) existing serta ditambahkan klausula cross collateral dan cross default dan SHGU No. 27 Kebun Pelaihari yang terletak di Desa Tebing Siring, Kecamatan Pelaihari, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan. 2)

Kredit Investasi Bank Mandiri dengan Jumlah Plafond sebesar Rp 125.000.000.000

Mandiri

with Plafond

The main collateral of oil palm plantations that are financed and has tied up as collateral investment credit facility (KI) and added clause cross collateral and cross default and SHGU No. 27 Pelaihari Estate located in the village of Siring Ridge, District of Tanah Laut, South Kalimantan.

2)

Investment Credit of Bank Mandiri with plafond Rp 125.000.000.000

Sesuai dengan Surat Perjanjian Kredit No. CPG.PSP/SPPK/CST6.010/2008, tanggal 28 Juli 2008, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

In accordance with the Letter of Credit Agreement CPG.PSP/SPPK/CST6.010/2008, dated July 28, 2008, the Company received loan terms are as follows:

a. Plafond : Rp.125.000.000.000 b. Jenis fasilitas : Kredit Investasi : c. Tujuan Penggunaan Untuk membiayai fixed aset kebun Kembayan dan Kebun Pamukan PTPN XIII d. Tingkat Bunga : 11,25% per tahun : Aflopend plafon e. Sifat Kredit : 23 Desember 2014 f. Jangka Waktu g. Jaminan utama : Kebun Pamukan dengan bukti kepemilikan SHGU • No.63 dan No.64 terletak di Kabupaten Kotabaru, Propinsi Kalimantan Selatan.

a. b.

3)

Investment Credit of Bank Rp197.924.000.000 (continued)

c.

d. e. f. g.

Kebun kembayan dengan bukti SHGU No.76 dan No.77 terletak pada Kabupaten Sanggau, Propinsi Kalimantan Barat.

Kredit Investasi Bank Mandiri dengan Jumlah Plafond sebesar Rp100.000.000.000

: Rp125.000.000.000 : Investment Credit : To finance fixed assets Kembayan estates and Pamukan estates of PTPN XIII Interest Rate : 11,25% per annum Nature of Credit : Aflopend plafon Period : December 23, 2014 Main Collateral : • Pamukan Estate with proof of ownership SHGU No.63 and No.64 located in Kotabaru District, South Kalimantan Province. Plafond Type of Facilities Purpose of Use

3)

Kembayan Estate with proof of ownership SHGU No.76 and No.77 in the district Sanggau, West Kalimantan Province.

Investment Credit Rp100.000.000.000

of

Bank

Mandiri

with plafond

Sesuai dengan Surat Perjanjian Kredit No. CBG. PSP/SPPK/CST6.017/2008, tanggal 27 November 2008, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

In accordance with the Letter of Credit Agreement. CBG. PSP/SPPK/CST6.017/2008, dated 27 November 2008, the Company received loan terms are as follows:

a. Plafond : Rp.100.000.000.000 b. Jenis fasilitas : Kredit Investasi c. Tujuan Penggunaan : Pembiayaan aset untuk mengganti investasi kebun yang telah dilaksanakan di kebun Tabara dan Longkali terdiri dari tanaman tahun tanam 1995 - 2000.

a. b. c.

Plafond : Rp100.000.000.000 Type of Facilities : Investment Credit Purpose of Use : Financing of assets to replace investment of estate that has been in Longkali and Tabara Estate consists of planting crops in 1995-2000.

d. e. f. g.

d. e. f. g.

Interest Rate : 13,25% per annum Nature of Credit : Aflopend plafon Period : December 23, 2014 Collateral : Tabara and Longkali Estate

Tingkat Bunga : 13,25% per tahun Sifat Kredit : Aflopend plafon Jangka Waktu : 23 Desember 2014 Jaminan Kredit : Berupa Kebun Tabara dan Longkali.

121

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

417


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 4)

Kredit Investasi PT Bank Mandiri Plafond sebesar Rp150.000.000.000

27. dengan

Jumlah

LONG TERM LOANS (continued) 4)

Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. CBG.AGB/SPPK/010/2009, tanggal 18 Maret 2009, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : : Rp. 150.000.000.000 a. Plafond : Kredit Investasi b. Jenis Fasilitas c. Tujuan Penggunaan : Pembiayaan aset untuk mengganti investasi kebun yang telah dilaksanakan di kebun Tabara, Longkali, Ngabang, Parindu dan Tajati yang terdiri dari tanaman tahun tanam 1995-2002.

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Jumlah Plafond sebesar Rp87.000.000.000 dan Rp85.000.000.000 Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. CBG.AGB/SPPK.D12.020/2009, tanggal 16 Desember 2009, Perusahaan mendapatkan 2 paket pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : Paket I : a. Limit Limit PKS Kembayan sebesar Rp. 44.500.000.000 • Limit PKS Pelaihari sebesar Rp. 42.500.000.000 • : Kredit Investasi b. Jenis Fasilitas : c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan pembangunan Pabrik Kelapa Sawit kebun kembayan dan kebun Pelaihari, dengan kapasitas masingmasing sebesar 30 ton TBS / jam. : d. Tingkat Bunga 11,50% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri). e. Sifat Kredit : Aflopend Plafond : f. Jangka waktu Tanggal 23 akhir triwulan tahun 2011 s.d. tahun 2016. : g. Denda/Sangsi Denda 1% per tahun atas keterlambatan diatas suku bunga kredit yang berlaku. : h. Jaminan Utama Obyek investasi yaitu PKS Kembayan dan Pelaihari dengan perikatan tanggungan sebesar Rp44.500.000.000 dan Rp42.500.000.000. Agunan tersebut dikaitkan dengan agunan atas fasilitas KI existing secara cross collateral dan cross default.

of

Bank

Mandiri

with plafond

In accordance with the Loan Agreement No. CBG.AGB/SPPK/010/2009, dated March 18, 2009, the Company received loan terms are as follows:

: d. Tingkat Bunga 13,25% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri) : Aflopend Plafond e. Sifat kredit f. Jangka waktu : 18 Maret 2009 s.d. 23 Desember 2014 : g. Denda/Sangsi Atas pelunasan kredit dipercepat, dikenakan denda maksimum sebesar 5% dari outstanding kredit yang dilunasi. : h. Jaminan Utama Kebun Tabara, Longkali, Ngabang, Parindu dan Tajati yang diikat hak tanggungan dan ditambahkan klausula cross default dengan fasilitas kredit lainnya.

5)

Investment Credit Rp150.000.000.000

a. b. c.

Plafond Type of Facilities Purpose of Use

d.

Interest Rate : 13.25% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri) Nature of Credit : Aflopend Plafond Period : Maret 18, 2009 untill Desember 23, 2014 Penalties : Accelerated repayment of loans, subject to a maximum penalty of 5% of outstanding loans are repaid.

e. f. g.

h.

5)

: Rp150.000.000.000 : Credit Investment : Financing of investment assets to replace the estate that has been carried out in the Tabara, Longkali, Ngabang, Parindu and Tajati estate which consists of planting crops in 1995-2002.

Main Collateral : Estate Tabara, Longkali, Ngabang, Parindu and tied mortgage Tajati and added cross default clause with other credit facilities.

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with plafond Rp87.000.000.000 and Rp85.000.000.000

In accordance with the Loan Agreement No. CBG.AGB/SPPK.D12.020/2009, dated December 16, 2009, the Company obtained a second loan package with the terms and conditions as follows: Paket I a. Limit : • Limit PKS Kembayan sebesar Rp44.500.000.000 b. c.

d.

e. f. g.

h.

• Limit PKS Pelaihari sebesar Rp42.500.000.000 Type of Facilities : Credit Investment Purpose of Use : Financing the Contruction of palm oil factory in Kembayan and Pelaihari Estate, each with a capacity of 30 tons TBS/hour. Interest Rate : 11.50% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri). Nature of Credit : Aflopend Plafond Period : Final quarter dated 23 of 2011 until 2016. Penalties : Penalty of 1% per annum for any delay above the prevailing lending rates. Main Collateral : Investment Object are PKS Kembayan and Pelaihari with commitments amounting Rp44.500.000.000 and Rp42.500.000.000 dependents. Collateral is associated with the collateral for the existing facilities KI in cross collateral and cross default.

122

418

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 5)

27.

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Jumlah Plafond sebesar Rp87.000.000.000 dan Rp85.000.000.000 (lanjutan)

LONG TERM LOANS (continued) 5)

Paket II : Rp. 85.000.000.000 a. Limit : Kredit Investasi b. Jenis Fasilitas : c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan aset untuk mengganti investasi tanaman kelapa sawit tahun tanam 1990 s/d 1997 seluas 1.304 ha dan Pabrik Kelapa Sawit (PKS) di kebun Rimba Belian.

Paket II a. Limit : Rp85.000.000.000 b. Type of Facilities : Credit Investment c. Purpose of Use : Financing of investment assets to replace the planting of oil palm plantations in 1990 until in 1997 an area of 1304 ha and palm oil factory (PKS) in Rimba Belian Estate. d. Interest Rate : 11.50% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri). e. Nature of Credit : Aflopend Plafond f. Period : Final quarter dated 23 of 2011 until 2016. g. Penalties : Penalty of 1% per annum for any delay above the prevailing lending rates. h. Main Collateral : Rimba Belian Estate (including plant and PKS Rimba Belian) with proof of ownership SHGU No. 1 and 13, will then be covered by mortgage registration Rp85.000.000.000. Related with the collateral for existing facilities KI in cross collateral and cross default. i. Annual Servicing fee 0.50% of credit limit to be paid no later than at the time of signing the credit agreement. 0.25% of outstanding loans that are paid each anniversary of signing the credit agreement.

d. Tingkat Bunga : 11,50% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri). : Aflopend Plafond e. Sifat Kredit : f. Jangka waktu Tanggal 23 akhir triwulan tahun 2010 s.d. tahun 2016. : g. Denda/Sangsi Denda 1% per tahun atas keterlambatan diatas suku bunga kredit yang berlaku. : h. Jaminan Utama Kebun Rimba Belian (termasuk tanaman dan PKS Rimba Belian) dengan bukti kepemilikan SHGU No. 1 dan No.13, selanjutnya akan diikat dengan hak tanggungan sebesar Rp85.000.000.000. Dikaitkan dengan agunan atas fasilitas KI existing secara cross collateral dan cross default. i.

6)

Annual Servicing fee 0,50% dari limit kredit yang dibayar selambat-lambatnya pada saat penandatanganan perjanjian kredit. 0,25% dari outstanding kredit yang dibayar setiap ulang tahun penandatanganan perjanjian kredit.

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Jumlah Plafond sebesar Rp160.000.000.000

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with plafond Rp87.000.000.000 and Rp85.000.000.000 (continued)

6)

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with plafond Rp160.000.000.000

Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. CBG.AGB/SPPK/D4.014/2010, tanggal 27 Mei 2010, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : : Rp.160.000.000.000 a. Limit : Kredit Investasi b. Jenis Fasilitas : c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan aset kebun karet Danau Salak tahun tanam 1996 s.d. 2007, seluas 5.293 Ha : d. Jangka waktu Sejak penandatanganan Perjanjian Kredit s.d tanggal 23 Desember 2017 (tanpa Grace Period) yang terdiri atas:

In accordance with the Loan Agreement No. CBG.AGB/SPPK/D4.014/2010, dated May 27, 2010, the Company obtained a loan with the terms and conditions as follows: a. Plafond : Rp.160.000.000.000 b. Type of Facilities : Credit Investment c. Purpose of Use : Financing assets rubber plantation Lake Salak year 1996 till planting 2007, covering an area of ​5,293 Ha d. Period : Since the signing of the Credit Agreement until December 23, 2017 (without Grace Period), which consists of:

Masa penarikan kredit sejak akad kredit s.d. 31 Desember 2010 Masa angsuran sejak triwulan I/2011 s.d triwulan IV/2017 : e. Tingkat Bunga 10,50% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri). f. Provisi Kredit : 0,50% p.a dari limit kredit. : g. Annual Servicing fee 0,50% dari limit kredit yang dibayar selambat-lambatnya pada saat penandatanganan perjanjian kredit, dan 0,25% dari outstanding kredit yang dibayar setiap ulang tahun penandatanganan perjanjian kredit.

-

-

e.

f. g.

The period of withdrawal of credits from the credit agreement until December 31, 2010 Installment period since the quarter I/2011 to quarter IV/2017 Interest Rate : 10.50% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri). : 0,50% p.a from limit of loan Provision of Loan Annual Servicing fee : 0.50% of credit limit to be paid no later than at the time of signing the credit agreement, and 0.25% of outstanding loans that are paid each anniversary of signing the credit agreement.

123

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

419


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 6)

27.

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Jumlah Plafond sebesar Rp160.000.000.000

LONG TERM LOANS (continued) 6)

h. Agunan : Agunan fixed assets berupa kebun Danau Salak diatas SHGU No.0001/Desa Takuti, No.1/Desa Salak, No.1/Desa Bawahan dan No.1/Desa Selan an. PTPN XIII yang akan diikat Hak Tanggungan minimal sebesar Rp.160.000.000.000, dan dikaitkan dengan agunan atas fasilitas KI existing bersifat cross collatera l dan cross default dengan fasilitas kredit lainnya. i

7)

Pengikatan Agunan dan Asuransi : Atas agunan yang diserahkan tersebut diatas diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku dan agunan yang insurable kecuali tanaman diasuransikan melalui perusahaan asuransi rekanan Bank Mandiri dengan banker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pengikatan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Pekebunan Nusantara XIII (Persero).

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.105.000.000.000

7)

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with plafond Rp160.000.000.000 h.

Collateral : Fixed asset collateral in the form of gardens above Lake Salak SHGU No.0001/Desa fear, No.1/Desa Salak, No.1/Desa Bawahan and No.1/Desa Selan's. PTPN XIII that will tie a minimum of Rp.160.000.000.000 Mortgage, and is associated with the collateral for KI existing facilities are cross collateral and cross default with other credit facilities.

i

Binding of Collateral and Insurance : Collateral granted pursuant to the above bound prevailing and insurable collateral unless the plants are insured through an insurance company partners with Bank Mandiri banker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Costs incurred in connection with the binding of collateral and insurance coverage to be a burden Pekebunan PT Nusantara XIII (Persero).

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with plafond Rp105.000.000.000

Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. CBG.AGB/SPPK/D4.024/2010, tanggal 5 Agustus 2010, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut :

In accordance with the Loan Agreement No. CBG.AGB/SPPK/D4.024/2010, dated August 5, 2010, the Company obtained a loan with the terms and conditions as follows:

: Rp.105.000.000.000 a. Limit b. Jenis Fasilitas : Kredit Investasi : c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan aset kebun karet TT 1997 s/d 2009 seluruhnya seluas 4.657,13 Ha yang terletak di unit kebun karet Kumai (Propinsi Kalimantan Tengah) seluas 1.890 Ha, unit kebun Sintang (Propinsi Kalimantan Barat) seluas 1.294,13 Ha dan unit kebun karet Batulicin (Propinsi Kalimantan Selatan) seluas 1.473 Ha.

a. b.

: d. Jangka waktu Sejak penandatanganan Perjanjian Kredit s.d tanggal 23 Desember 2017 (tanpa Grace Period) yang terdiri atas:

d.

-

Masa penarikan kredit sejak akad kredit s.d. 31 Desember 2010 Masa angsuran sejak triwulan I/2011 s.d triwulan IV/2017 : e. Tingkat Bunga 10,00% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri), dan dibayar setiap tanggal 23. f. Provisi Kredit : 0,50% p.a dari limit kredit. g. Annual Servicing fee 0,50% dari limit kredit yang dibayar selambat-lambatnya pada saat penandatanganan perjanjian kredit, dan 0,25% dari outstanding kredit yang dibayar setiap ulang tahun penandatanganan perjanjian kredit.

c.

e.

f. g.

Plafond Type of Facilities

: Rp.105.000.000.000 : Credit Investment Purpose of Use : Financing asset rubber TT 1997 to 2009 covering an area of ​4657.13 Ha entirely located in rubber plantation unit Kumai (Central Kalimantan), covering an area of ​1890 hectares, the garden unit Sintang (West Kalimantan), covering an area of ​1294.13 hectares and rubber plantations unit Batulicin (South Kalimantan), covering an area of ​1473 Ha. Period : Since the signing of the Credit Agreement until December 23, 2017 (without Grace Period), which consists of: The period of withdrawal of credits from the credit agreement until December 31, 2010 Installment period since the quarter I/2011 to quarter IV/2017 Interest Rate : 10.00% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri), and paid annually on 23. : 0,50% p.a from limit of loan Provision of Loan Annual Servicing fee 0.50% of credit limit to be paid no later than at the time of signing the credit agreement, and 0.25% of outstanding loans that are paid each anniversary of signing the credit agreement.

124

420

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 7)

27.

Kredit Investasi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan Jumlah Plafond sebesar Rp.105.000.000.000 (lanjutan)

LONG TERM LOANS (continued) 7)

: h. Agunan Agunan fixed asset berupa unit kebun karet Sintang (Kalimantan Barat), unit kebun karet Batulicin (Kalimantan Selatan) dan unit kebun karet Kumai (Kalimantan Tengah) atas nama PTPN XIII (Persero) yang akan diikat Hak Tanggungan seluruhnya minimal sebesar Rp.105.000.000.000. Dan dikaitkan dengan agunan atas fasiltitas KI existing bersifat cross collateral dan cross default dengan fasilitas kredit lainnya. i

8)

Pengikatan Agunan dan Asuransi : Atas agunan yang diserahkan tersebut diatas diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku dan agunan yang insurable kecuali tanaman diasuransikan melalui perusahaan asuransi rekanan Bank Mandiri dengan banker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Biaya-biaya yang timbul sehubungan dengan pengikatan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Pekebunan Nusantara XIII (Persero).

Kredit Investasi PT Bank Mandiri Plafond sebesar Rp.250.000.000.000

dengan

Jumlah

Sesuai dengan surat perjanjian kredit No. CBG.AGB/SPPK/081/2010, tanggal 27 Juli 2011, Perusahaan mendapatkan pinjaman dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut : : Rp. 250.000.000.000 a. Plafond : Kredit Investasi b. Jenis Fasilitas : c. Tujuan Penggunaan Pembiayaan investasi tanaman kelapa sawit di kebun Rimba Belian, Gunung Meliau, Sungai Dekan, Ngabang, Parindu, Kembayan dan Tajati seta investasi non tanaman tahun anggaran 2011 : d. Tingkat Bunga 10% per tahun (sewaktu-waktu dapat berubah sesuai ketentuan yang berlaku di Bank Mandiri) : Non Revolving e. Sifat kredit : f. Jangka waktu 9 Tahun sejak penandatanganan Perjanjian Kredit Tanggal 27 Juli 2011 : g. Denda/Sangsi Atas pelunasan kredit dipercepat, dikenakan denda maksimum sebesar 2% dari outstanding kredit yang dilunasi. Atas tunggakan pokok dan bunga fasilitas Kredit Investasi dikenakan denda sebesar 2 % diatas suku bunga yang berlaku. : h. Jaminan Utama Fixed assets SHGU kebun Rimba Belian, Gunung Meliau, Sungai Dekan, Ngabang, Parindu, Kembayan dan Tajati. Fixed assets fasilitas kredit eksiting berup SHGU kebun kelapa sawit dan karet milik PTPN XIII di Bank Mandiri yang bersifat Cross Collateral dan Cross Default terhadap fasilitas KI baru limit Rp. 250.000.000.000.

8)

Investment Credit of PT Bank Mandiri (Persero) Tbk with plafond Rp105.000.000.000 (continued) h.

Collateral : Collateral fixed asset of the rubber plantation unit Sintang (West Kalimantan), rubber plantation unit Batulicin (South Kalimantan) and rubber plantation unit Kumai (Central Kalimantan) on behalf of PTPN XIII (Persero) which will be tied entirely Mortgage minimum of Rp.105.000.000.000. And is associated with the collateral for existing KI fasiltitas cross collateral and cross default with other credit facilities.

i

Binding of Collateral and Insurance : Collateral granted pursuant to the above bound prevailing and insurable collateral unless the plants are insured through an insurance company partners with Bank Mandiri banker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Costs incurred in connection with the binding of collateral and insurance coverage to be a burden Pekebunan PT Nusantara XIII (Persero).

Investment Credit Rp250.000.000.000

of

Bank

Mandiri

with plafond

According to the letter of credit agreement No. CBG.AGB/SPPK/081/2010, on July 27, 2011, the Company obtained a loan with terms and conditions as follows: a. b. c.

d.

e. f.

g.

Plafond : Rp250.000.000.000 Type of Facilities : Credit Investment Purpose of Use : Financing investments in oil palm plantations Rimba Belian, Gunung Meliau, Sungai Dekan, Ngabang, Parindu, Kembayan and non-plant investment Tajati Seta fiscal year 2011 Interest Rate : 10% per annum (subject to change according to the applicable provisions in Bank Mandiri) Nature of Credit : Aflopend Plafond Period : 9 years since the signing of the Credit Agreement On July 27, 2011 Penalties : Accelerated repayment of loans, subject to a maximum penalty of 2% of outstanding loans are repaid. Accelerated repayment of loans, subject to a maximum penalty of 5% of outstanding loans are repaid.

h.

Main Collateral : Fixed assets Belian Rimba SHGU garden, Gunung Meliau, Sungai Dekan, Ngabang, Parindu, Kembayan and Tajati. Fixed assets of credit facilities eksiting berup SHGU oil palm and rubber plantations owned Bank Mandiri PTPN XIII in nature Cross Collateral and Cross Default for new investment credit facility limit of Rp. 250 billion.

125

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

421


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

27. HUTANG JANGKA PANJANG (lanjutan) 8)

Kredit Investasi PT Bank Mandiri dengan Plafond sebesar Rp.250.000.000.000 (lanjutan) i

9)

27. Jumlah

LONG TERM LOANS (continued) 8)

i

Pengikatan Agunan dan Asuransi : Atas agunan yang telah maupun yang akan diserahkan, diikat sesuai ketentuan perundangan yang berlaku dan yang bersifat insurable, kecuali tanaman, diasuransikan melalui broker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Biayabiaya yang timbul sehubungan dengan pengikatan agunan dan penutupan asuransi menjadi beban PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero)

9)

Perjanjian Penerbitan Medium Term Notes (MTN) I

Investment Credit of Bank Rp250.000.000.000 (continued)

Mandiri

with plafond

Binding of Collateral and Insurance : Collateral granted pursuant to the above bound prevailing and insurable collateral unless the plants are insured through an insurance company partners with Bank Mandiri banker's clause PT Bank Mandiri (Persero). Costs incurred in connection with the binding of collateral and insurance coverage to be a burden Pekebunan PT Nusantara XIII (Persero).

Medium Term Notes Issuance Agreement (MTN) I

Sesuai dengan AKTA Notaris Vita Cahyojati, S.H., Mhum. Perjanjian dan Penunjukan Agen Pemantau Medium Term Notes (MTN) I PT. PTPN XIII (Persero) No 19 tanggal 23 Mei 2011. Bahwa PTPN XIII (Persero) akan menerbitkan dan menawarkan surat hutang berpa surat hutang berjangka menengah atau Medium Term Notes dengan cara penempatan secara terbatas (Private placement ) dengan jumlah sebanyak-banyaknya sebesar Rp. 170.000.000.000,-

Accordance with Notary Deed Cahyojati Vita, SH, MHum. Agreement and Appointment of Agent Monitoring Medium Term Notes (MTN) I PT. PTPN XIII (Limited) No. 19 dated May 23, 2011. That PTPN XIII (Persero) will issue bonds turned away and offers a medium-term bonds or Medium Term Notes by the placement are limited (Private placement) by the number of at most Rp. 170,000,000,000, -

Sehubungan dengan rencana penerbitan MTN sebagaimana didefinisikan dibawah ini : a. PTPN XIII (Persero) telah menunjuk PT. ANDALAN ARTHA ADVISINDO SEKURITAS, bertindak selaku penata usaha / Arranger yang akan mencari calon pembeli/investor, dengan syarat-syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. b. PTPN XIII (Persero) telah menunjuk PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), untuk bertindak sebagai Agen Pembayaran. c. PTPN XIII (Persero) telah menunjuk PT. Bank CIMB Niaga Tbk, untuk mewakili hak-hak dan kepentingan pemegang MTN. d. PTPN XIII (Persero) telah memperoleh hasil pemeringkat dari PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), dengan peringkat idA (Single A) berdasarkan surat No : 551/PEFDir/IV/ 2011 tanggal 26 April 2011 tentang Sertifikat pemeringkatan atas Medium Term Notes tahun 2011 PT. Perkebunan Nusantara XIII (persero) periode 25 April 2011 sampai dengan 1 April 2012.

in relation with MTN issuance of plan as defined below:

Sesuai dengan AKTA Notaris Vita Cahyojati, S.H., Mhum. Mengenai Addendum I Perjanjian dan Penunjukan Agen Pemantau Medium Term Notes (MTN) I PT. PTPN XIII (Persero) No 17 tanggal 28 Oktober 2011. Medium Term Notes (MTN) adalah Sertifikat Medium Term Notes atas unjuk yang diterbitkan oleh penerbit berdasarkan perjanjian sebesar Rp 170.000.000.000. Yang terdiri dari beberapa seri MTN yaitu : a. MTN seri A sebesar Rp. 80.000.000.000 Jangka waktu 2 tahun sejak diterbitkan tanggal 26 Mei 2011, dengan bunga sebesar 9,35% dihitung berdasarkan basis 30 hari yang akan dibayarkan setiap 3 bulan terhitung sejak tanggal penerbitan MTN.

In accordance Loan Agreement No.SLA-1137/DP3/2000, dated April 26, 2000 between the company and the Government, the Company obtained a loan to finance tree crop smallholders project processing, namely the construction of a rubber factory in Sintang and PKS in Longkali with loan value of USD10, 473,400 and interest rate 0.5% per annum above the interest rate of ADB to the Government. a. MTN A series of Rp. 80 billion For 2 year period years from the issuance date of May 26, 2011, with interest at 9.35% calculated on the basis of 30 days will be paid every 3 months from the date of issuance of MTN.

b. MTN seri B sebesar Rp. 90.000.000.000 Jangka waktu 15 bulan sejak diterbitkan tanggal 11 November 2011, dengan bunga sebesar 9,55% dihitung berdasarkan basis 30 hari yang akan dibayarkan setiap 3 bulan terhitung sejak tanggal penerbitan MTN.

b.

a.

b.

PTPN XIII (Persero) has pointed PT. ANDALAN ARTHA ADVISINDO SECURITIES, acting as administrators / Arranger who will look for potential buyers / investors, with the terms and regulation in the agreement. PTPN XIII (Persero) has pointed PT. Indonesia Central Securities Depository (KSEI), to act as Paying Agent.

c.

PTPN XIII (Persero) has pointed PT. Bank CIMB Niaga Tbk, to represent the rights and interests of MTN.

d.

PTPN XIII (Persero) has gained the agency from the PT. Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo), with the rank idA (Single A) according to the letter No: 551/PEFDir/IV / 2011 dated 26 April 2011 on grading certificate for Medium Term Notes of 2011 PT. Nusantara Plantation XIII (Persero) in the period 25 April 2011 to 1 April 2012.

MTN A series of Rp. 90 billion The period of 15 months from the issuance, on 11 November 2011, with interest at 9.55% calculated on the basis of 30 days will be paid every 3 months from the date of issuance of MTN.

126

422

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

28. LIABILITAS ESTIMASI IMBALAN KERJA a.

28.

Estimasi Imbalan Pensiun (Lihat catatan 3.u.1)

EMPLOYEE ESTIMETED BENEFITS OBLIGATION a.

Pension Plan The Company established a pension plan for all permanent employees are eligible, which is managed by Pension Fund Plantation (DAPENBUN) in accordance with the Regulations in accepted, and implementation of under the rules of Pension Fund Plantation (DAPENBUN), if entering of retirement benefits compared to the amount of benefits for Law No. 13 years in 2003.

Sesuai laporan keuangan sebelum audit DAPENBUN per 31 Desember 2010 dan 2009, maka posisi pendanaan program pensiun PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) per 31 Desember 2010 dan 2009 sebagai berikut :

According to unaudit financial statements DAPENBUN as of December 31, 2010 and 2009, the funding position of pension PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) as of December 31, 2010 and 2009 are as follows:

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Nilai wajar aset program (kekayaan) Kewajiban Aktuaria Surplus

31 Desember 2010 / December 31, 2010

230.641.401.955 218.281.930.204 12.359.471.751

222.716.150.338 208.859.659.598 13.856.490.740

Perusahaan tidak membukukan (not accrue) kewajiban tambahan untuk program atas UU No. 13 Tahun 2003 karena adanya surplus hasil perbandingan fair value dengan aset Dana Pensiun Biaya pencadangan manfaat karyawan sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 dan PSAK No. 24 (Revisi 2004). b.

Pension Benefits (See note 3.u.1)

Dana Pensiun Perusahaan menyelenggarakan program pensiun untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat, yang dikelola oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN) sesuai dengan Peraturan Perundang-an yang berlaku dan dalam pelaksana-annya berdasarkan peraturan Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN), jika memasuki masa pensiun besaran manfaat dibandingkan besarnya manfaat atas UU No. 13 tahun 2003.

196.199.193.414 157.782.243.727 38.416.949.687

Fair Value of Assets Program (Wealth) Actuarial Liability Surplus

The Company did not record (not accrue) additional obligations to the program for the Law No. 13 Year in 2003 because of the surplus with the results of the comparison fair value reserve assets of the Fund Costs of employee benefits in accordance with the Labor Law no.13 and PSAK No. 24 (Revised 2004). b.

Estimasi Imbalan Kerja Lainnya (Lihat catatan 3.u.2)

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Other Employee Benefit (See note 3.u.2)

Perhitungan terakhir untuk tahun 2011 dilakukan oleh aktuaris independen berdasarkan laporan nomor 066/PSAK-BJH/I2012, tanggal 18 Januari 2012 (2009 : berdasarkan laporan nomor 011/PSAK-BJH/II-2011, tanggal 10 Januari 2011).

The last calculation for the year 2010 conducted by an independent actuary based on the report number 011/PSAKBJH/II-2011, January 10, 2011 (2009: based on the report number 062/PSAK-BJH/II-2010, February 15, 2010).

Perhitungan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit (PUC) dan asumsi aktuaria yang digunakan sebagai berikut : • Tingkat bunga teknis sebesar 10% per tahun.

Calculation using the Projected Unit Credit Method (PUC) and actuarial assumptions used are as follows:

• • • • •

Kenaikan gaji rata-rata per tahun 2.5%. Usia pensiun normal: 56 tahun. Tingkat cacat : 10%. Tingkat pengunduran diri (usia 18-54) : 5%. Tingkat mortalita (menggunakan Tabel Mortalita CSO Modified ).

• Technical interest rate of 11% per annum. • Average salary increase per annum 2,5%. • Normal pension age is 56 years old. • Disability rate is 10%. • Resignation Rate (age 18-54) is 5%. • Mortality rate (using Tabel Mortality CSO Modified)

Perhitungan terakhir untuk tahun 2010 dilakukan oleh aktuaris independen berdasarkan laporan nomor 011/PSAK-BJH/II2011, tanggal 10 Januari 2011 (2009 : berdasarkan laporan nomor 062/PSAK-BJH/II-2010, tanggal 15 Pebruari 2010).

The last calculation for the year 2010 conducted by an independent actuary based on the report number 011/PSAKBJH/II-2011, January 10, 2011 (2009: based on the report number 062/PSAK-BJH/II-2010, February 15, 2010).

Perhitungan dengan menggunakan metode Projected Unit Credit (PUC) dan asumsi aktuaria yang digunakan sebagai berikut : • Tingkat bunga teknis sebesar 11% per tahun. • Kenaikan gaji rata-rata per tahun 2.5%. • Usia pensiun normal: 56 tahun.

Calculation using the Projected Unit Credit Method (PUC) and actuarial assumptions used are as follows:

• Tingkat cacat : 10%. • Tingkat pengunduran diri (usia 18-54) : 5%. • Tingkat mortalita (menggunakan Tabel Mortalita CSO Modified ).

• Technical interest rate of 11% per annum. • Average salary increase per annum 2,5%. • Normal pension age is 56 years old. • Disability rate is 10%. • Resignation Rate (age 18-54) is 5%. • Mortality rate (using Tabel Mortality CSO Modified)

127

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

423


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

28. LIABILITAS ESTIMASI IMBALAN KERJA b.

28.

EMPLOYEE ESTIMETED BENEFITS OBLIGATION b.

Estimasi Imbalan Kerja Lainnya (Lihat catatan 3.u.2) (lanjutan) Perusahaan telah melakukan penyisihan kewajiban estimasi imbalan kerja pada tahun 2011, 2010 dan 2009, menurut perhitungan aktuaria dengan rincian kewajiban sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Imbalan Kerja - Santunan Hari Tua Imbalan Kerja Jubelium Imbalan Jangka Panjang Lainnya Jumlah

Company has made provision for employee benefit obligations in 2010 and 2009, according to the actuarial valuation, with details following obligations:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

17.886.000.000

20.801.000.000

27.690.000.000

45.184.281.553

45.184.281.553

45.184.475.723

Employee BenefitsOld Age Benefits Employee BenefitsJubelium

(12.165.903.642) 50.904.377.911

(6.794.000.000) 59.191.281.553

4.475.893.889 77.350.369.612

Long Term Benefits Total

Rekonsiliasi kewajiban manfaat karyawan diestimasi yang diakui di neraca dan beban manfaat yang diakui dalam laporan laba-rugi sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Estimasi Imbalan Kerja - Santunan Hari Tua (SHT) 20.801.000.000 Saldo Awal 16.902.000.000 Beban Tahun Berjalan SHT yang Dibayar (19.817.000.000) 17.886.000.000 Saldo Akhir Estimasi Imbalan Kerja - Jubelium 45.184.281.553 Saldo Awal 31.133.807.284 Beban Tahun Berjalan Imbalan yang Dibayar (31.133.807.284) 45.184.281.553 Saldo Akhir 31 Desember 2011/ December 31, 2011

Estimasi Imbalan Kerja Lainnya (6.794.000.000) Saldo Awal 5.945.096.358 Beban Tahun Berjalan (11.317.000.000) Imbalan yang Dibayar (12.165.903.642) Saldo Akhir c.

Other Employee Benefit (See note 3.u.2) (continued)

31 Desember 2010 / December 31, 2010

27.690.000.000 12.352.000.000 (19.241.000.000) 20.801.000.000 45.184.475.723 12.157.798.380 (12.157.992.550) 45.184.281.553 31 Desember 2010 / December 31, 2010

4.475.893.889 2.647.000.000 (13.916.893.889) (6.794.000.000)

Pemutusan Hubungan Kerja

c.

Manajemen tidak mempunyai komitmen untuk : • Melakukan pemutusan kontrak kerja kepada karyawan dalam tahun 2008; dan imbalan kepada • Menjanjikan mengundurkan diri secara sukarela.

Reconciliation of estimated employee benefit obligations recognized in the balance sheet and benefit costs recognized in the income statement as follows:

karyawan

yang

Oleh karena itu, manajemen tidak membuat cadangan atas kemungkinan terjadinya hal tersebut di atas.

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Employee Benefits-Old Age Benefits (SHT) 30.616.032.209 Beginning Balance 8.485.800.711 Current Cost (11.411.832.920) SHT Payment 27.690.000.000 Ending Balance Employee Benefits-Jubelium 44.587.065.589 Beginning Balance Current Cost 597.410.134 Benefit Payment 45.184.475.723 Ending Balance 1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

Estimated Benefits Obligation 7.404.784.464 Beginning Balance 2.894.789.155 Current Cost (5.823.679.730) Benefit Payment 4.475.893.889 Ending Balance Termination Management does not have a commitment to: • Will terminate the employment contract to employees in the year 2008; and • Promising benefits voluntarily.

to

employees

who

resigned

Therefore, management does not make provision for the possibility of the above.

128

424

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

29. KEWAJIBAN KONTINJENSI

29. 31 Desember 2011/ December 31, 2011

b.

31 Desember 2010 / December 31, 2010

3.680.000.000 3.680.000.000

Kontinjensi Hukum Saldo Akhir a.

CONTINGENT LIABILITIES 1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

-

Gugatan Perdata No.6/Pdt.G/2004/PN/ Buntok, Tanggal 6 Juli 2004 oleh Kumpi Ipai dkk dengan Objek Tanah di Kebun Tambarangan + 56,5 Ha

a.

-

Legal contingencies Ending Balance

Civil Lawsuit No.6/Pdt.G/2004/PN/Buntok, Date July 6, 2004 by Kumpi Ipai with object Land in Tambarangan Estate + 56.5 Ha

Melalui Gugatan Perdata No 6/Pdt.G/2004/PN/Buntok 6 Juli 2004, Perusahaan dituntut oleh Kumpai Ipai dkk yang merupakan warga desa Baruyan, kecamatan Dusun Tengah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah dengan objek tanah berdasarkan surat kemilikan tanah dari kepala desa serta nilai ganti kerugian sebesar Rp 3.680.000.000. Atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Buntok pada tanggal 14 Februari 2005 memutuskan Perusahaan kalah. Atas putusan tersebut Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Palangka Raya melalui perkara perdata No 14/Pdt/2005/PT.PR dan pada tanggal 24 Februari 2006 diputuskan perusahaan tetap kalah. Namun, atas putusan Pengadilan Tinggi tersebut Perusahaan mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 15 Juli 2006 dan sampai saat ini masih dalam proses di Mahkamah Agung.

Through the Civil Suit No 6/Pdt.G/2004/PN/Buntok July 6, 2004, the Company is prosecuted by Kumpai Ipai et al, which is Baruyan villagers, sub-district of Dusun Tengah, District East Barito in Central Kalimantan with the object of land based on land ownership letter from the head of the village and compensation loss value amounting to Rp3.680.000.000. The claim for Buntok District Court on February 14, 2005 the Company decided to lose. Above decision, the Company appealed to the High Court Palangkaraya through case No 14/Pdt/2005/PT.PR and on February 24, 2006 it was decided the company still loses. However, the High Court decision, the company filed an appeal to the Supreme Court on July 15, 2006 and is still in process at the Supreme Court.

Atas kemungkinan timbulnya kerugian dari tuntutan tersebut Perusahaan telah mencadangkan kerugian sebesar Rp3.680.000.000 pada tahun 2007.

On the possibility of losses from accused, the Company has provided allowance of losses amounted Rp3.680.000.000 in 2007.

PTPN XIII (Persero) selaku Tergugat telah mengajukan Kasasi ke Mahkamah Agung RI pada tanggal 16 Juli 2006 dan hingga saat ini masih dalam proses di Mahkamah Agung RI.

PTPN XIII (Persero) as the Defendants have filed an appeal to the Supreme Court RI on July 16, 2006 and until now still in process at the Supreme Court RI.

Gugatan Perdata No. 10/Pdt.G/2004/PN Buntok, Tanggal 15 September 2004 oleh Warga Desa Unsum dengan Objek Tanah di Kebun Tambarangan + 97,66 Ha

b.

Civil Suit No.10/Pdt.G/2004/PN Buntok, Dated September 15, 2004 by the Object Land of Unsum Villagers in Tambarangan Estate + 97.66 Ha

Melalui Gugatan Perdata No 10/Pdt.G/2004/PN Buntok 15 September 2004, Perusahaan dituntut warga desa Unsum/ Sian R dkk, Kecamatan Dusun Tengah Kabupaten Barito Timur Kalimantan Tengah dengan objek tanah berdasarkan Surat Kemilikan Tanah dari Kepala Desa dan nilai ganti kerugian sebesar Rp11.040.000.000.

Through the Civil Suit No 10/Pdt.G/2004/PN Buntok dated September 15, 2004, the Company demanded villagers Unsum/ Sian R et al, Sub-District of Dusun Tengah, District Barito Timur in Central Kalimantan with the object of land based on land ownership from the Head of Countryside and loss compentation value Rp11.040.000.000.

Atas gugatan tersebut Pengadilan Negeri Buntok pada tanggal 30 Agustus 2005 memutuskan perusahaan kalah. Namun, Perusahaan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi pada tanggal 13 September 2005.

The claim for Buntok District Court on August 30, 2005 decided the company loses. However, the Company filed an appeal to the High Court on September 13, 2005.

Sesuai Keputusan Pengadilan No. 11/PDT/2007/PT.PR, tanggal 23 April 2007, Perusahaan memenangkan gugatan tersebut.

According to Court Decision No. 11/PDT/2007/PT.PR, April 23, 2007, the Company won the suit.

Atas putusan Pengadilan Tinggi, Sian R., dkk. mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung pada tanggal 21 Januari 2008 dan sampai saat ini masih dalam proses di Mahkamah Agung.

Of the decision by the High Court, Sian R., et al. appealed to the Supreme Court on January 21, 2008 and is still in process at the Supreme Court.

129

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

425


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

30. MODAL SAHAM

30.

SHARES CAPITAL

Berdasarkan Akta Pendirian Perseroan No. 46, tanggal 11 Maret 1996, didepan Notaris Harun Kamil, SH, bahwa modal dasar Perseroan Rp650.000.000.0000 atau terbagi atas 650.000 saham yang terdiri dari 162.500 saham prioritas dan saham biasa dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham.

Under the Deed of Establishment No.46, dated March 11, 1996, Notary Harun Kamil, SH, that the authorized capital of the Company Rp650,000,000,000 or divided into 650,000 shares that consists of 162,500 of preferred shares and ordinary shares with par value per share Rp1,000,000.

Berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan No. 5, tanggal 7 Oktober 2002, dari Notaris Sri Rahayu H. Prasetyo, SH., modal dasar Perseroan Rp1.500.000.000.000 yang terbagi atas 1.500.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Dari modal dasar tersebut telah ditempatkan sebanyak 460.000 saham atau sebesar Rp460.000.000.000 oleh Negara Republik Indonesia.

Under the Deed of amendment No. 5, dated October 7, 2002, Notary Sri Rahayu H. Prasetyo, SH., Authorized capital of the Company Rp1,500,000,000,000 consisting of 1,500,000 shares with with par value per share Rp1,000,000. Of the authorized capital of 460.000 shares have been issued or registration Rp460,000,000,000 by the State of Republic of Indonesia.

Dari modal ditempatkan telah disetor penuh sebanyak 460.000 saham yang terbagi atas 162.500 saham prioritas dan 297.500 saham biasa dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham. Modal ditempatkan dan disetor pada 31 Desember 2011, 2010 dan 2009 masing-masing sebesar Rp460.000.000.000.

Of the issued capital have fully paid of 460,000 shares, divided into 162,500 of preferred shares and 297 500 of common shares with with par value per share Rp1,000,000. Issued and fully paid on December 31, 2011, 2010 and 2009 respectively Rp460,000,000,000.

31. CADANGAN UMUM

31.

Akun ini merupakan cadangan umum yang dibentuk dari alokasi laba perseroan yang besarannya ditentukan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) setiap tahun. Cadangan umum terdiri dari :

31 Desember 2011/ December 31, 2011

Koreksi Pajak Tangguhan Tahun 1999 - 2001 Koreksi Kewajiban Imbalan Kerja Koreksi Pajak Tangguhan atas Kewajiban Estimasi Imbalan Kerja Tahun 2004 - 2005 Cadangan Umum : - Tahun 1996 - 2001 - Tahun 2002-2003 - Tahun 2004 - Tahun 2005 - Tahun 2006 - Tahun 2007 - Tahun 2008 - Tahun 2009 - Tahun 2010 Jumlah

GENERAL RESERVE This account is a general reserve that is formed from the allocation of earnings companies whose magnitude is determined by the Annual Meeting of Shareholders (RUPS) every year. General reserve consists of:

31 Desember 2010 / December 31, 2010

1 Jan/Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan kembali/ Restated

(4.281.682.600)

(4.281.682.600)

(4.281.682.600)

(79.698.000.000)

(79.698.000.000)

(79.698.000.000)

26.809.200.000

26.809.200.000

26.809.200.000

105.789.522.231 46.357.362.916 41.981.322.700 34.393.605.841 14.302.253.671 79.875.404.873 160.353.504.880 92.787.259.653 121.713.504.618 640.383.258.783

105.789.522.231 46.357.362.916 41.981.322.700 34.393.605.841 14.302.253.671 79.875.404.873 160.353.504.880 92.787.259.653 518.669.754.165

105.789.522.231 46.357.362.916 41.981.322.700 34.393.605.841 14.302.253.671 79.875.404.873 160.353.504.880 425.882.494.512

Correction of Deferred Tax for year 1999-2001 Correction of Employee Benefits Correction Deferred Tax of Employee Benefits for year 2004-2005 : General Reserve Year 1996-2001 Year 2001-2003 Year 2004 Year 2005 Year 2006 Year 2007 Year 2008 Year 2009 Year 2010 Total

130

426

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

32. PENJUALAN BERSIH

32.

Merupakan hasil penjualan bersih yang dilakukan melalui penjualan ekspor maupun lokal atas komoditas sawit dan karet dengan rincian sebagai berikut :

b.

Ekspor : Komoditi Karet RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR - 20 KAR SIR - 20 KBF SIR - 20 KBJ SIR - 20 KBB Jumlah Penjualan Ekspor

Represents of result of net sales is done through export and domestic sales of palm and rubber commodities with the following details: 2010

2011 a.

NET SALES

6.372.615.157 901.848.751 874.250.626 438.106.514 31.040.593.416 90.787.019.400 7.751.290.680 24.602.583.600 162.768.308.144

a. Export : Commodity Rubber RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR - 20 KAR SIR - 20 KBF SIR - 20 KBJ SIR - 20 KBB Total Export Sales

2.535.558.065.458 263.771.200.426

2.279.846.197.630 233.471.971.019

b. Domestic : Commodity Palm Oil Palm (CPO) Palm Kernel

Sub Jumlah Komoditi Karet RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR - 20 KAR SIR - 20 KAV SIR - 20 KBF SIR - 20 KBJ SIR - 20 KBB

2.799.329.265.884

2.513.318.168.649

41.235.547.116 10.846.925.144 8.486.729.722 3.745.400.142 2.998.224.437 2.148.322.621 216.827.956.498 161.790.419.782 194.253.528.924 73.823.372.784

41.531.469.766 10.164.218.041 7.374.358.776 5.695.694.177 3.274.624.813 2.508.222.535 190.705.171.356 134.476.109.922 170.889.150.096 116.471.227.572

Sub Jumlah

716.156.427.170 3.515.485.693.054 3.616.397.682.285

683.090.247.055 3.196.408.415.704 3.359.176.723.848

Lokal : Komoditi Sawit Minyak Sawit (CPO) Inti Sawit

Sub Jumlah Penjualan Lokal Jumlah Penjualan Bersih

2.418.573.465 1.546.660.211 1.438.173.939 13.324.317.552 8.929.968.768 13.009.856.832 60.244.438.464 100.911.989.231

Adapun penjualan komoditi sawit dan karet menurut volume penjualannya dengan rincian sebagai berikut : 2011 Jumlah Ekspor : Komoditi Karet Wilson Global LBI Orient Giant Lines Borough Citra Com Hua Dao Trading Singapore Tong Teik PT Bitung Guna Sejahtera Sub Jumlah Komoditi Karet Jumlah Penjualan Ekspor

45.250.185.446 19.143.638.640 15.076.514.880 19.023.076.800 2.418.573.466 100.911.989.231 100.911.989.231

%

45 19 15 19 2 100

Sub Total Commodity Rubber RSS 1 RSS 2 RSS 3 RSS 4 Cutting A Cutting B SIR - 20 KAR SIR - 20 KAV SIR - 20 KBF SIR - 20 KBJ SIR - 20 KBB Sub Total Sub Total Domestic Sales Total Net Sales

The sale of palm and rubber commodities according to sales volume, with details as follows : 2010 Amount

64.808.960.177 48.549.780.720 42.598.845.576 6.810.721.671 162.768.308.144 162.768.308.144

%

40 30 26 4 100

Export : Rubber Commodity Wilson Global LBI Orient Giant Lines Borough Citra Com Hua Dao Trading Singapore Tong Teik PT Bitung Guna Sejahtera Sub Total Rubber Commodity Total Export Sales

131

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

427


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

32. PENJUALAN BERSIH (lanjutan)

32. 2011 Jumlah

Lokal : Komoditi Sawit Minyak Sawit ( CPO) PT. Palm Mas Asri PT. Bina Karya Prima PT. Royal Industries Indonesia PT. Multimas Nabati Asahan PT. Trinity Interlink PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Berkah Emas Sinar Terang PT.Nagamas Palm Oil Lestari PT.Karya Indah Alam Sejahtera PT.Wilmar Nabati Asahan PT. Panca Nabati Prakarsa PT. Musim Mas PT.Pasific Palmindo Industri PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT.Multi Guna Gas PT. Nagamas Palm Oil Lestari PT. Karsima Utama Karya PT. Cahaya Kalbar Sub Jumlah Minyak Sawit Inti Sawit PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Cahaya Kalbar PT. Palm Mas Asri PT. Trinity Interlink PT. Multimas Nabati Sulawesi PT. Multimas Nabati Asahan PT. Tunas Baru Lampung PT. Sinar Alam Permai PT. Agro Jaya Perdana PT. Musimas Mas PT. Diva Transindo PT. Bangun Jaya Mandiri PT. Pelita Agung Agrindustri Sub Jumlah Inti Sawit Sub Jumlah Komoditas Sawit Komoditi Karet PT. Bitung Guna Sejahtera PT. Wilson Tunggal Perkasa PT. Karya Sejati PT. Sampit CV. Jadi Jaya Makmur CV. Ciluar Jaya PT. Karya Bina Bersama Singapore Tong Teik CV. Darmaga Sub Jumlah Komoditi Karet Jumlah Penjualan Lokal Jumlah Penjualan Bersih

2010 Amount

%

550.112.863.651 616.695.533.191 246.286.743.463 234.289.386.826 208.091.930.000 149.140.830.399 133.791.207.729 122.788.089.820 116.313.749.138 60.130.020.000 29.756.497.309 21.879.280.000 16.102.943.454 15.251.710.476 14.927.280.000 -

22 24 10 9 8 6 5 5 5 2 1 1 1 1 1 -

503.971.638.493 459.251.519.028 158.460.337.149 175.277.280.836 289.401.670.883 315.853.696.192 168.196.042.863 22.567.730.486 72.994.885.236 44.001.769.495 56.768.093.921 13.055.761.891 45.771.156

22 20 7 8 13 14 7 1 3 2 2 1 0

2.535.558.065.458

100

2.279.846.197.630

100

Sub Total Palm Oil

50.631.860.000 50.537.616.385 45.470.470.196 41.477.561.251 22.119.199.925 18.734.460.000 17.477.882.150 8.859.496.533 8.462.653.986 263.771.200.426

19 19 17 16 8 7 7 3 3 100

15.827.280.000 25.438.429.400 24.720.784.854 48.247.612.000 9.827.280.000 44.354.600.000 10.858.385.000 31.239.820.000 14.143.296.920 6.181.820.000 2.016.080.849 616.581.996 233.471.971.018

7 11 11 21 4

586.775.016.455 73.082.632.712 35.098.857.360 18.840.250.800 1.362.497.952 997.171.890 716.156.427.170

19 5 13 6 3 1 0 100

2.513.318.168.648

2.799.329.265.884

546.039.771.959 12.157.090.642 41.656.957.020 52.815.601.440 13.523.174.959 11.757.828.794 5.139.822.242 683.090.247.056 3.196.408.415.704 3.359.176.723.848

82 10 5 3 0 0 100

3.515.485.693.054 3.616.397.682.285 33.

Beban pokok penjualan terdiri dari :

Jumlah

% Domestic : Palm Commodity Palm Oil ( CPO) PT. Palm Mas Asri PT. Bina Karya Prima PT. Royal Industries Indonesia PT. Multimas Nabati Asahan PT. Trinity Interlink PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Berkah Emas Sinar Terang PT.Nagamas Palm Oil Lestari PT.Karya Indah Alam Sejahtera PT.Wilmar Nabati Asahan PT. Panca Nabati Prakarsa PT. Musim Mas PT.Pasific Palmindo Industri PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT.Multi Guna Gas PT. Nagamas Palm Oil Lestari PT. Karsima Utama Karya PT. Cahaya Kalbar

33. BEBAN POKOK PENJUALAN

Kelapa Sawit Karet

NET SALES (continued)

Palm Kernel PT. Sinar Jaya Inti Mulya PT. Wilmar Nabati Indonesia PT. Cahaya Kalbar PT. Palm Mas Asri PT. Trinity Interlink PT. Multimas Nabati Sulawesi PT. Multimas Nabati Asahan PT. Tunas Baru Lampung PT. Sinar Alam Permai PT. Agro Jaya Perdana PT. Musimas Mas PT. Diva Transindo PT. Bangun Jaya Mandiri PT. Pelita Agung Agrindustri Sub Total Palm Kernel Sub Total Palm Commodity

Rubber Commodity PT. Bitung Guna Sejahtera 80 PT. Wilson Tunggal Perkasa 2 PT. Karya Sejati 6 PT. Sampit 8 CV. Jadi Jaya Makmur CV. Ciluar Jaya PT. Karya Bina Bersama 2 Singapore Tong Teik 2 CV. Darmaga 1 100 Sub Total Rubber Commodity Total Domestic Sales Total Net Sales

COST OF GOODS SOLD The cost of goods sold consists of :

2011 2.349.550.131.157 683.848.554.666 3.033.398.685.823

2010 2.064.605.750.746 697.580.553.644 2.762.186.304.390

Palm Rubber Total

132

428

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

33. BEBAN POKOK PENJUALAN (lanjutan)

33.

Rincian perhitungan beban pokok penjualan Kelapa Sawit dan Karet sebagai berikut :

Beban Pengolahan Beban Penyusutan Jumlah Beban Sendiri/Inti :

Produksi

Palm of Cost of Goods Sold : 35.493.530.948

40.261.034.436

13.456.189.724

12.313.105.911

Beginning Inventory Expense of Prod. Nucleus Estate: Plant Cost -. Salary, Allowance & Social Cost of Executive Level Employee

306.021.107.565 23.886.052.245 117.945.920.701 89.418.839.016 76.002.987.654 626.731.096.905

199.325.129.692 105.791.654.105 112.323.352.300 86.102.092.444 96.557.052.518 612.412.386.970

-. Maintenance of Mature Plantations -. Others Maintenance -. Harvest and Collection -. Transportation to Factoring -. General Expenses Total Plant Cost

98.491.621.638 61.311.897.564

100.926.028.486 59.642.349.250

Processing Expense Depreciation Expense

786.534.616.107

772.980.764.706

1.385.960.185.900 36.788.433.251 127.326.016.271 -

1.145.805.767.128 30.591.093.500 110.460.621.924 -

1.550.074.635.422

1.286.857.482.552

2.336.609.251.529

2.059.838.247.258

Kebun

Beban Produksi Kebun Plasma : Pembelian Produksi Plasma Beban Overhead Plasma Beban Pengolahan Beban Penyusutan Jumlah Beban Produksi Kebun Plasma : Jumlah Beban Produksi Kelapa Sawit Persediaan Akhir Jumlah Beban Pokok Penjualan Kelapa Sawit : Beban Pokok Penjualan Karet : Persediaan Awal Biaya Produksi Kebun Sendiri/Inti : Biaya Tanaman - Gaji,Tunjangan & Biaya Sosial Karyawan Pimpinan - Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan - Pemeliharaan Lainnya - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan ke Pabrik - Biaya Umum Jumlah Biaya Tanaman Beban Pengolahan Beban Penyusutan Jumlah Biaya Produksi Kebun Sendiri/Inti : Biaya Produksi Kebun Plasma : Pembelian Hasil Beban Overhead Plasma Beban Pengolahan Jumlah Biaya Produksi Kebun Plasma : Jumlah Biaya Produksi Karet Persediaan Akhir Jumlah Beban Pokok Penjualan Karet Jumlah Beban Pokok Penjualan ANNUAL REPORT PTPN XIII

Detail of calculation of Palm and Rubber cost of goods sold as follows : 2010

2011 Beban Pokok Penjualan Kelapa Sawit : Persediaan Awal Biaya Produksi Kebun Sendiri/Inti : Biaya Tanaman - Gaji,Tunjangan & Biaya Sosial Karyawan Pimpinan - Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan - Pemeliharaan Lainnya - Panen dan Pengumpulan - Pengangkutan ke Pabrik - Beban Umum Jumlah Biaya Tanaman

COST OF GOODS SOLD (continued)

(22.552.651.320) 2.349.550.131.157 59.758.485.872

2.769.391.852 22.403.644.214 3.071.908.672 62.669.421.035 3.426.666.324 19.922.071.843 114.263.103.940 18.070.190.713 20.053.259.792 152.386.554.445 516.957.101.673 6.015.551.610 41.230.505.594 564.203.158.877 716.589.713.322 (92.499.644.528) 683.848.554.666 3.033.398.685.823

(35.493.530.948) 2.064.605.750.746

Total Cost of Production Nucleus Estate Cost of Production Palm : Purchase of Production Plasma Overhead of Plasma Processing Expense Depreciation Expense Total Cost of Production Palm Total Cost of Production Palm Ending Inventory Total Palm of Cost of Goods Sold

Rubber of Cost of Goods Sold : Beginning Inventory Cost of Production Nucleus Estate: Plant Cost -. Salary, Allowance & Social Cost of 2.038.636.913 Executive Level Employee 10.168.787.265 -. Maintenance of Mature Plantations 9.720.613.928 - Others Maintenance 68.919.252.666 - Harvest and Collection 3.063.526.163 - Transportation of Factoring 21.999.800.387 - General Expenses 115.910.617.322 Total Plant Costs 25.136.801.858 Processing Expense 8.262.700.237 Depreciation Expense Total Cost of Production Nucleus 149.310.119.417 Estate Cost of Production Plasma : 467.343.450.020 Purchase of Production Plasma 5.332.850.851 Overhead of Plasma Processing Expense 48.997.006.909 521.673.307.779 Total Cost of Production Plasma 670.983.427.196 Total Cost of Production Rubber (59.758.485.872) Ending Inventory 697.580.553.644 Total Rubber of Cost of Goods Sold 2.762.186.304.390 Total Cost of Goods Sold 86.355.612.320

429

2011

133


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

34. BEBAN PEMASARAN

34.

Rincian jenis beban penjualan sebagai berikut :

Detail of sale expenses are as follows : 2010

2011 Kelapa Sawit Pengiriman dan Pengangkutan Klaim Mutu Imbalan Jasa Pemasaran Gaji,Tunjangan & Biaya Sosial Karyawan Pelaksana Instalasi Pompa Bahan dan Perlengkapan Biaya Operasional Pelabuhan Penyusutan Aset Tetap Biaya Karung Goni Sewa Gudang Analisis Mutu Pelabuhan / EMKL Bank Biaya Alokasi Rekening Lain-lain Sub Jumlah Karet Pengiriman dan Pengangkutan Pelabuhan / EMKL Sewa Gudang Analisis Mutu Bank Tender Fee Manajemen Gaji,Tunjangan & Biaya Sosial Karyawan Pelaksana Sub Jumlah Jumlah Beban Pemasaran

MARKETING EXPENSES

33.442.240.540 35.719.480.346 4.938.742.516

3.322.146.451 89.050.010.008

33.677.754.505 8.791.171.810 8.019.807.268 3.701.185.335 1.965.349.670 1.949.544.455 554.050.378 131.251.629 150.176.980 146.468.750 894.772 1.853.231.548 60.940.887.100

2.656.280.756 510.303.980 56.383.400 5.078.960 6.949.331 3.617.782.088

2.693.778.368 79.500.690 959.339.373 24.427.500 13.546.421 -

91.564.449 6.944.342.964 95.994.352.972

3.770.592.352 64.711.479.452

4.978.080.987 1.031.295.532 4.075.877.945 537.285.508 735.269.997 117.800.000 150.000.000 1.620.000 170.186

Palm Delivery and Transportation Quality Claims Marketing Fee Salary, Allowance & Social Cost of Executive Level Employee Instalasi Pompa Material and Equipment Cost of Port Operations Depreciation Cost of Gunny Sack Warehouse Rent Quality Analysis Port/EMKL Bank Cost Allocation Account Others Sub Total Rubber Delivery and Transportation Port/EMKL Warehouse Quality Analysis Bank Bid Management Fee Salary, Allowance & Social Cost of Executive Level Employee Sub Total Total Marketing Expenses

Imbalan Jasa Pemasaran

Marketing Fee

Merupakan beban imbalan jasa pemasaran, berdasarkan perjanjian keagenan antara PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) dengan PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, tanggal 1 Maret 2010 dan sesuai surat nomor 21/KPBN/P/01/III/2010, tanggal 18 Maret 2010, tentang Imbal Jasa Pemasaran PT KPB Nusantara, ditetapkan sebesar 0,25% dari nilai kontrak penjualan komoditas yang dilaksanakan oleh PT KPB Nusantara berdasarkan kontrak penjualan sejak 1 Januari 2010.

Represents compensation expense of marketing services, based on agency agreements between the PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) and PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara, dated March 1, 2010 and pursuant to the letter number 21/KPBN/P/01/III/2010, March 18, 2010, about Return on Marketing Services Nusantara PT KPB Nusantara, is fixed at 0.25% of the value of commodity sales contract executed by the PT KPB Nusantara based on the sales contract since January 1, 2010.

134

430

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

35. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI

35.

Rincian jenis beban umum dan administrasi sebagai berikut :

Detail of general and administration expenses are as follows :

2010

2011 Gaji, tunjangan dan Biaya Sosial Kary Gol. III - IV Gaji, tunjangan dan Biaya Sosial Kary Gol. I - II Biaya Training dan Pendidikan Biaya Pengangkutan, Perjalanan dan Penginapan Biaya Percobaan Biaya Pemeliharaan rumah Biaya Pemel. Gedung Perusahaan, Bangunan & Pekarangan Biaya Pemeliharaan Mesin dan Instalasi Biaya Pemel.alat pertanian dan inventaris kecil Biaya Pemel.Perabot dan perlengkapan kantor Iuran Modal Kerja Instansi Terkait (LPP,KPB,LRPI,Gapkindo, Korwil,BMD dan GPPI ) Pajak Bumi dan bangunan/ Sewa gedung dan tanah Jasa Produksi Biaya administrasi kebun beban Kandir Asuransi Biaya keamanan Biaya penerangan Biaya Dewan Komisaris Biaya Komite Audit Biaya Kantor Penghubung Jakarta Penyusutan Biaya air Asuransi Jabatan direksi, Dekom Honorarium Biaya Jasa-jasa Konsultan/Inpeksi Sumbangan - Sumbangan Pensiunan Karyawan Biaya Operasional Distrik Jumlah Beban Administrasi dan Umum

47.217.315.524

36.016.978.064

19.761.850.312 8.643.826.498

15.702.102.515 8.541.891.769

28.270.471.593 6.000.000 294.907.466

23.650.449.024 346.105.713

1.805.238.615

1.779.100.579

1.872.517.861

1.904.591.466

335.615.346

108.009.650

231.695.890

251.987.794

1.727.995.797

619.800.331

345.138.918 44.161.716.569 22.597.536.326 50.816.403 3.919.481.341 3.160.398.273 5.237.897.139 376.024.454 1.592.686.299 4.413.330.535 483.082.108 1.555.964.826 1.293.176.401 2.470.689.697 4.131.404.489 12.759.791.734 11.924.318.214

45.525.244 58.968.847.659 381.365.751 3.434.999.178 2.437.893.682 3.631.647.092 375.316.411 1.968.385.041 2.114.949.784 373.388.356 1.203.358.307 794.715.333 2.496.118.137 2.415.016.090 41.897.101.203 8.232.341.531

230.640.888.628

219.691.985.704

Salaries, benefits and Social Costs Employee Gol. III - IV Salaries, benefits and Social Costs Employee Gol. I - II Training and Education Costs Transportation Costs, Travel and Accommodation cost experiments The cost of home maintenance The cost of Corporate Building Maintenance, Building & Yard Engineering Maintenance and Installation Costs Maintenance cost of farm equipment and small inventory Maintenance cost furniture and office supplies Contribution of Working Capital Associated Institutions(LPP, CDE, LRPI,

36. BEBAN KEUANGAN

36.

Akun ini merupakan beban bunga kredit dalam negeri dan luar negeri yang dirinci sebagai berikut :

Gapkindo, Korwil, BMD and GPPI) Land and building tax / rent the building and land Production Services Administrative cost burden garden Kandir Insurance security costs The cost of lighting The cost of the Board of Commissioners Cost of the Audit Committee The cost of Jakarta Liaison Office Depreciation cost of water The Board of Commissioners honorarium Services Cost Consultant / Inpeksi Donations Retired Employees Distric Operational Expenses Total General and Administration Expenses

FINANCE CHARGES This account is a credit interest in domestic and foreign which are detailed as follows : 2010

2011 Bunga Kredit Dalam Negeri atas : - Beban Kelapa Sawit - Beban Karet Jumlah Beban Bunga

GENERAL AND ADMINISTRATION EXPENSES

27.369.731.039 5.089.707.326 32.459.438.365

25.635.568.101 3.430.006.563 29.065.574.664

Domestic Credit Interest of : Palm Expenses Rubber Expenses Total Interest Expenses

135

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

431


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

37. PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA

37.

Rincian Pendapatan dan Beban Lain sebagai berikut:

a. b. c.

d.

Pendapatan Bunga - Jasa Giro Laba (Rugi) Selisih Kurs - Keuntungan Pendapatan Lain-lain - Penjualan TBS Produksi Kebun - Selisih PPN Dapat dikreditkan - Penjualan TBS kepada Pihak III - Pendapatan Rumah Sakit - Kenaikan Investasi PT KPBN - Pendapatan Penalti / Denda - Penjualan Aset Non Produktif - Selisih cadangan Tantiem dan Bonus - Pendapatan Penjualan Cangkang (Inti Sawit) - Premi Mutu ALB - Penjualan Dokumen Tender - Penjualan Limbah Kayu, Karet - Keuntungan Pengolahan / Sortasi TBS Pihak III - Selisih Stock Opname Barang Gudang - Pendapatan Denda Faktur - Piutang Sangsi - Selisih Kas Opname - Pendapatan Pengurusan KKPA - Lain-lain Jumlah Pendapatan Lain Beban Lain-lain - Beban Produksi atas Penjualan TBS kepada Pihak III - Beban Imbalan Kerja - Beban Rumah Sakit - Beban Penurunan Nilai - Beban Perkebunan KKPA (Catatan 7, butir 2) - Tantiem - Beban Penelitian dan Pengembangan - Beban Peresmian Pabrik - Beban Pajak - Beban Kontribusi ke PEMDA - DUP, RUPS, RKAP - Beban Penyisihan Persediaan Tidak Digunakan - Beban Konsultan - Beban CSR - Penghapusan/Penjualan Aset - Beban Lintas Sektoral - Lain-lain Jumlah Beban Lain-lain Jumlah Pendapatan (Beban) Lain

NON OPERATING INCOME (EXPENSE) Details of other income and expenses as follows:

2011

2010

2.200.794.699

1.014.990.127

268.353.968

2.370.172.406

71.827.647.751 34.455.026.637 24.727.682.162 19.596.374.176 5.883.297.513 4.330.205.685 2.140.433.375

92.016.902.704 22.901.379.177 959.942.888 570.430.725 765.397.278

2.097.318.945

-

945.500.000 885.774.783 528.950.000 193.712.350

1.270.728.728 477.044.515 376.300.000 214.820.400

63.364.425 23.561.423 6.851.007 270.000 17.243 1.041.871.256 171.217.007.398

61.589.668 8.657.228 84.779.000 4.874.159.218 127.967.294.062

72.041.021.831 22.847.000.000 15.552.866.563 9.142.907.032

92.663.832.342 14.999.000.000 1.075.682.686

8.574.900.519 4.051.946.000

7.716.089.468 3.800.000.000

2.811.579.299 2.270.178.198 1.841.361.366 1.255.152.831 1.006.629.639

2.628.425.236

9.384.378 842.086.256 626.301.000 220.449.199 7.277.538.042 150.371.302.153 20.845.705.245

20.620.302.396 1.267.282.883 2.862.530.634 627.474.126 246.433.500 3.475.788.787 8.841.320 3.000.358.603 154.992.041.981 (27.024.747.919)

a. Interest Income Jasa Giro b. Foreign Exchange Profit (Loss) Gains c. Other Income TBS Sales to Estate Difference in VAT to be credited TBS Sales to Third Party Hospital Revenue Increase in Investments PT KPBN Revenue of Penalty Sale of Non Productive Assets Difference reserves Tantiem and Bonus Sales Revenue Shells (Palm Kernel) Quality Premi ALB Sale of Tender Documents Sale of Waste Wood, Rubber Benefits Processing / Sorting TBS third party The Difference Of Stock Opname Revenue of Invoice Penalty Revenue on Doubtfull Account The Difference Of Cash Opname Revenue management KKPA Others Total Others Income d. Other Expenses Production expenses on TBS Sales to Third Parties Employee Benefit Expenses Hospital Expenses Impairment Expenses KKPA Plantation Expenses (Note 7, point 2) Tantiem Research and Development Expenses Inauguration Expenses Factory Tax Expenses Contribution to PEMDA DUP, RUPS, RKAP Allowance of Un-used Inventory Expenses Consultant Expenses CSR Expenses Removal / Disposal of Assets Sectoral Expenses Others Total Other Expenses Total Other Income (Expenses)

136

432

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

37. PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA (lanjutan)

37.

NON OPERATING INCOME (EXPENSE) (continued)

Penjualan TBS kepada Pihak III

TBS Sales to Third Parties

Pendapatan penjualan TBS kepada pihak ketiga tahun 2011 sebesar Rp.96.555329.913 (2010 : Rp114.918.281.881) dengan rincian kepada pihak ketiga sebagai berikut :

TBS sales revenues to third parties in 2011 amounted Rp.96.555329.913 (2010 : Rp114.918.281.881) with details to third parties as follows: 2010

2011 PT. Gawi Makmur Kalimantan PKS Senakin PKS Batu Ampar PT. Surya Bumi Tunggal Perkasa PT. Purimas Sasmita PT. Smart, Tbk. PKS Sungai Kupang Jumlah

40.033.251.449 45.709.712.176 10.737.279.276 75.087.012 96.555.329.913

65.102.684.869 27.714.873.063 19.177.523.256 2.923.200.693 114.918.281.881

PT. Gawi Makmur Kalimantan PKS Senakin PKS Batu Ampar PT. Surya Bumi Tunggal Perkasa PT. Purimas Sasmita PT. Smart, Tbk. PKS Sungai Kupang Total

Beban Produksi atas Penjualan TBS kepada Pihak III

Production Expenses on TBS of Sales to Third Parties

Dalam beban produksi atas penjualan TBS kepada pihak ketiga tahun 2010 sebesar Rp92.672.821.682 (2009 : Rp81.266.110.300) dapat dirinci sebagai berikut:

In the sale of TBS production expenses to third parties in 2010 amounted Rp92,672,821,682 (2009 : Rp81,266,110,300) can be detail as follows: 2010

2011 Beban Umum Beban Penyusutan Gaji dan Biaya Sosial Gol III-IV Pemeliharaan Tanaman Menghasilkan Panen dan Pengangkutan Beban Pembelian Beban Olah Jumlah

3.233.423.924 3.516.955.232 340.040.393 27.579.426.603 13.580.442.606 23.790.733.073 72.041.021.831

4.989.537.266 7.061.917.536 599.449.781 35.855.700.763 21.010.131.441 23.147.463.120 8.621.775 92.672.821.682

General Expenses Depreciation Expenses Salary and Social Cost Class III-IV Maintenance of Mature Plantation Harvest and Transportation Purchase Expenses Production Expenses Total

Selisih PPN Dapat Dikreditkan

Credited to the difference in VAT

Selisih PPn dapat dikreditkan tahun 2011 sebesar Rp34.455.026.637 yang terdiri dari : • Penyesuaian pembukuan PPN 10% yang dapat dikreditkan tahun 2011 sebesar Rp.14.476.224.390

Credited to the difference in VAT in 2011 amounted Rp34.455.026.637 consisting of: • Repayments of 10% VAT that has been credited to the year 2011 at Head Office amounted to Rp14,476,224,390;

• • •

Selisih PPN Dapat Dikreditkan atas pembetulan Januari sd. Desember 2010 Rp3.972.530.683 Pembukuan pembetulan pajak yang dikompensasikan dengan pembayaran PPN atas penjualan produksi bulan September 2011 sebesar Rp12.946.015.472 Penyesuaian pembukuan PPN 10% yang dapat dikreditkan tahun 2011 Rp3.060.256.092

• • •

Repayments of VAT that has been credited to the Januari to Desember 2010 Rp3,972,530,683 Correction of tax accounting offset by the payment of VAT on the sale of the production month of September 2011 Rp12.946.015.472 10% VAT accounting adjustment that can be credited in 2011 Rp3.060.256.092

Beban Pajak

Tax Expenses

Dalam beban pajak tahun 2011 sebesar Rp1.841.361.366 yang terdiri dari : • koreksi kelebihan PPh badan tahun 2009 (perhitungan PPh menurut Perusahaan = 14.351.188.200 perhitungan PPh menurut keteapan Pajak = 12.536.871.189)

The tax expenses in 2011 amounted Rp1.841.361.366 consisting of: • Correction of excess PPh agency in 2009 (calculated according to the Corporate Income Tax: 14,351,188,200, according to the provisions of Income Tax calculation = 12,536,871,189) The tax expenses in 2010 amounted Rp20.620.302.396 consisting of: • Repayments of VAT that has been credited to the year 2008 at Head Office amounted to Rp19.879.373.154; • Lack of payment of VAT on the rectification of the VAT returns in 2005 at Kebun Kumai amounted to Rp740.929.242.

Dalam beban pajak tahun 2010 sebesar Rp20.620.302.396 yang terdiri dari : • Pembayaran kembali PPN Masukan yang telah dikreditkan tahun 2008 di Kantor Direksi sebesar Rp19.879.373.154; • Pembayaran kekurangan PPN atas pembetulan SPT masa PPN tahun 2005 di Kebun Kumai sebesar Rp740.929.242.

137

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

433


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

37. PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA (lanjutan)

37.

NON OPERATING INCOME (EXPENSE) (continued)

Beban Penurunan Nilai

Impairment Expenses

Beban penurunan nilai sejumlah Rp.9.142.907.032 diantaranya merupakan diskonto talangan Petani Plasma KKPA Bank Agro dan Bank Mandiri sebesar Rp 8.395.258.691. (lihat Catatan 13)

Impairment charges some of which are discounted bailout Rp.9.142.907.032 Plasma KKPA Farmers Agro Bank and Bank Mandiri to Rp 8,395,258,691. (see Note 13)

Lain-lain, Pendapatan Lain-lain

Others, Other Income

Lain-lain dari pendapatan lain-lain terdiri dari pendapatan atas klaim selisih penerimaan minyak sawit sebesar Rp.220 juta dan pendapatan lainnya yang masing-masing nilainya tidak material.

Others from other income consists of earnings on foreign claims of palm oil revenues amounting Rp.220 million and other income that each value is not material.

Lain-lain, Beban Lain-lain

Others, Other Expense

Lain-lain dari beban lain-lain terdiri dari biaya rapat, biaya kontribusi ke Pemda, biaya pameran, selisih stock opname gudang, biaya audit rutin oleh tenaga kerja & transmigrasi dari Pemda Kalbar, dan biaya Corporate Social Responsibility (CSR) yang masing-masing nilainya tidak material.

Other from other expenses consist of cost of meeting, cost of contributions to the Local Government, exhibition costs, excess warehouse inventory taking, routine audit costs by labor and transmigration of the local government ordinance, and the cost of Corporate Social Responsibility (CSR), each of which the amount is not material.

38. SALDO TRANSAKSI DENGAN HUBUNGAN ISTIMEWA

PIHAK

YANG

MEMPUNYAI 38.

Saldo akun-akun dibawah ini merupakan saldo dari transaksi dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dengan rincian sebagai berikut :

31 Des 2011/ Dec 31, 2011 (Rp)

a.

b.

c.

RELATED PARTY TRANSACTION AND BALANCES

Balance of the accounts below represents the balance of transactions with related parties are as follows:

31 Des 2010/ Dec 31, 2010 (Rp)

% Terhadap Jumlah Aset/ % To Total Assets 2011 2010

Setara Kas : (catatan 3) Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI 46 PT Bank BRI PT Bank Agro Sub Jumlah

78.900.713.372 1.456.893.984 1.743.943.260 74.355.793.094 156.457.343.710

44.344.190.071 848.907.637 329.977.195 57.324.293.811 102.847.368.714

2,18 0,04 0,05 2,05 4,31

1,56 0,03 0,01 2,01 3,61

Valuta Asing PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI'46 Sub Jumlah Jumlah

40.822.957 68.828.478 109.651.435 156.566.995.145

3.839.074.912 68.487.324 3.907.562.236 106.754.930.950

0,00 0,00 0,00 4,32

0,13 0,00 0,14 3,75

Piutang antar Badan Hukum : (catatan 7) PTPN I (Persero) PTPN III (Persero) PTPN IV (Persero) PTPN V (Persero) PTPN VI (Persero) PTPN VII (Persero) PTPN VIII (Persero) PTPN XI (Persero) PTPN XIV (Persero) RNI Pusat PT Kalianusa Jumlah Investasi : (catatan 11) PT Kalianusa PT Batu Licin Nusantara Jumlah

39.376.000 75.000.858 1.899.635 4.461.476.328 38.759.350 181.829.222 4.798.341.393

39.376.000 259.095.229 9.618.920.294 38.759.350 100.257.000 10.056.407.873

0,00 0,00 0,00 0,12 0,00 0,01 0,13

0,00 0,01 0,34 0,00 0,00 0,35

61.200.000.000 15.600.000.000 9.480.406.293

32.796.000.000 52.610.344.517

1,69 0,43 2,12

1,15 1,15

a. Cash Equivalent : (Note 3) Bank Rupiah PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI 46 PT Bank BRI PT Bank Agro Sub Total Foreign Currency PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank BNI'46 Sub Total Total b. Inter-Company Receivables : (note 7) PTPN I (Persero) PTPN III (Persero) PTPN IV (Persero) PTPN V (Persero) PTPN VI (Persero) PTPN VII (Persero) PTPN VIII (Persero) PTPN XI (Persero) PTPN XIV (Persero) RNI Pusat PT Kalianusa Total c. Investment : (note 11) PT Kalianusa PT Kalianusa Total

138

434

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

38. SALDO TRANSAKSI DENGAN HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

PIHAK

YANG

MEMPUNYAI 38.

31 Des 2011/ Dec 31, 2011 (Rp) Investasi pada Perusahaan Asosiasi : (catatan 12) PTP Agrintara Indoham PT Riset Perkebunan Nusantara PT KPBN Jumlah

d.

e.

Hutang antar Badan Hukum : (catatan 23) Puslit Kelapa Sawit LPP Yogyakarta Dapenbun-Kantor Pusat Puslit Karet PTP Nusantara XII (Persero) LPP Medan PTP Nusantara IX (Persero) PTP Nusantara X (Persero) KPB Jakarta PTP Nusantara II (Persero) KPB Medan PTP Nusantara VIII (Persero) PTP Nusantara VI (Persero) PTP Nusantara III (Persero) Badan Musyawarah Direksi PTP Nusantara VII (Persero) Jumlah Pinjaman Jangka Pendek (catatan 24) : Kredit Modal Kerja (KMK) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Kredit Investasi (KI) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Jumlah Pinjaman Bank Jangka Panjang - KI : (catatan 26) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Ekspor Indonesia Jumlah

f.

g.

RELATED PARTY TRANSACTION AND BALANCES (continued)

31 Des 2010/Dec 31, 2010 (Rp)

7.621.265.713 50.000.000 6.883.297.513 14.554.563.226

7.621.265.713 36.453.360 50.000.000 7.707.719.073

17.005.419.025 732.146.904 2.335.012.644 579.041.012 9.814.461 380.355.300 82.774.922 20.952.469 6.560.928.934 61.935.216 99.204.657 1.083.200 80.543.315

% Terhadap Jumlah Aset/ % To Total Assets 2011 2010

0,21 0,00 0,19 0,40

0,27 0,00 0,00 0,04 0,31

100.000.000 28.049.212.059

17.706.176.287 492.088.394 1.117.739.677 10.500.000 90.980.267 127.488.170 39.735.305 16.100.758 5.055.211.325 232.125.765 3.085.234 393.706.773 239.216.082 87.854.021 100.000.000 63.561.504 25.775.569.562

0,47 0,02 0,06 0,02 0,00 0,01 0,00 0,00 0,18 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,77

0,62 0,02 0,04 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,18 0,01 0,00 0,01 0,01 0,00 0,00 0,00 0,90

163.652.838.505

163.652.838.505

4,51

5,38

137.500.000.000 301.152.838.505

137.500.000.000 301.152.838.505

3,79 8,30

4,55 9,92

873.089.672.486 873.089.672.486

739.011.810.000 739.011.810.000

30,65 30,65

25,95 25,95

Sedangkan sifat hubungan dan jenis transaksi yang material dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa dapat dirinci sebagai berikut : No.

Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties

1.

PT Perkebunan Nusantara I (Persero)

2.

PT Perkebunan Nusantara II (Persero)

3.

PT Perkebunan Nusantara III (Persero)

d. Investment in Association Company : (note 12) PTP Agrintara Indoham PT Riset Perkebunan Nusantara PT KPBN Total e. Inter-Company Liablities : (note 23) Puslit Kelapa Sawit LPP Yogyakarta Dapenbun-Head Office Puslit Karet PTP Nusantara XII (Persero) LPP Medan PTP Nusantara IX (Persero) PTP Nusantara X (Persero) KPB Jakarta PTP Nusantara II (Persero) KPB Medan PTP Nusantara VIII (Persero) PTP Nusantara VI (Persero) PTP Nusantara III (Persero) Badan Musyawarah Direksi PTP Nusantara VII (Persero) Total f. Short Term Loans : (note 24) Working Capital Credit (KMK) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Investment Credit (KI) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk. Total g. Long Term Loans - KI : (note 26) PT Bank Mandiri (Persero), Tbk PT Bank Ekspor Indonesia Total

While the nature of relationships and material transactions with parties that have a special relationship can be detail as follows:

Sifat Hubungan/ Nature of Relationship Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia

Jenis Transaksi/ Type of Transaction Biaya Sawit Nusantara Award/ Cost Palm Nusantara Award Biaya Pengobatan/ Expenses

Medical

Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award

139

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

435


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

38. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) No.

Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties

4.

PT Perkebunan Nusantara IV (Persero)

5.

PT Perkebunan Nusantara V (Persero)

6.

PT Perkebunan Nusantara VI (Persero)

7.

PT Perkebunan Nusantara VII (Persero)

8.

PT Perkebunan Nusantara VIII (Persero)

9.

PT Perkebunan Nusantara IX (Persero)

10.

PT Perkebunan Nusantara X (Persero)

11.

PT Perkebunan Nusantara XI (Persero)

12.

PT Perkebunan Nusantara XII (Persero)

13.

PT Perkebunan Nusantara XIV(Persero)

38.

RELATED PARTY TRANSACTION AND BALANCES (continued)

Sifat Hubungan/ Nature of Relationship Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia

14.

Puslit Kelapa Sawit

Asosiasi/ Association

15.

LPP Yogyakarta

Asosiasi/ Association

16.

Puslit Karet

Asosiasi/ Association

17.

LPP Medan

Asosiasi/ Association

18.

Korwil II PTPN Surabaya

Asosiasi/ Association

19.

Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Jakarta/ Joint Marketing Office (KPB) Jakarta

Asosiasi/ Association

20.

PT San Medan

Asosiasi/ Association

21.

Kantor Pemasaran Bersama (KPB) Medan/ Joint Marketing Office (KPB) Medan

Asosiasi/ Association

22. 23.

APPI Badan Musyawarah Direksi

Asosiasi/ Association Asosiasi/ Association

Jenis Transaksi/ Type of Transaction Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Sawit Nusantara Award/ Cost Palm Nusantara Award Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Pengobatan/ Medical Expenses

Biaya Pengobatan/ Medical Expenses Biaya Relokasi PG Pelaihari, Biaya Pengobatan/ PG Pelaihari Relocation costs Biaya Pengobatan, Sawit Nusantara Award/ Medical Expenses, Palm Nusantara Award Biaya Sawit Nusantara Award/ Cost Palm Nusantara Award Perancangan disain processing biodisel, pembelian kecamba kelapa sawit, rekomendasi pemupukan dan biaya analisis/ Design scheme of biodiesel processing, purchasing kecamba palm oil, fertilizer recommendation and cost analysis. Iuran modal kerja, rekruitmen calon karyawan, biaya pengolahan kebun plasma wilayah kaltim/ Contribution of working capital, recruitment of new employees, the cost of plasma processing region East Kalimantan. Biaya peningkatan produktivitas karet dan rekomendasi pemupukan tanaman karet/ The cost of productivity rubber and fertilizer recommendation rubber plant. Biaya KMPD, biaya program evaluasi kinerja unit PKS & KBM/ KMPD cost, unit cost performance evaluation program PKS & KMPD. Iuran modal kerja/ Contribution of Working Capital Iuran modal kerja/ Contribution of Working Capital Biaya analisis/ Analysis Cost Biaya rapat evaluasi penjualan CPO melalui Bursa Berjangka Jakarta/ Cost of CPO sales evaluation meeting through the Jakarta Futures Exchange Iuran/ Contribution Iuran/ Contribution

140

436

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

38. SALDO TRANSAKSI DENGAN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA (lanjutan) No.

Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa/ Related Parties

24.

RNI Pusat

25.

PT Kalianusa

26.

PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.

27.

PT Bank BNI'46

28.

PT Bank BRI

29.

PT Bank Agro

30.

PTP Agrintara

31.

Indoham

32.

PT Riset Perkebunan Nusantara

38.

RELATED PARTY TRANSACTION AND BALANCES (continued)

Sifat Hubungan/ Nature of Relationship Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia

Jenis Transaksi/ Type of Transaction Biaya Sawit Nusantara Award/ Cost Palm Nusantara Award

Investasi pada Perusahaan Asosiasi/ Investments in Associates Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Pemerintah R.I/ Ownership by the Government of the Republic of Indonesia Pemilikan oleh Dapenbun/ Ownership by Dapenbun Investasi pada Perusahaan Lainnya/ Investment in Other Company Investasi pada Perusahaan Lainnya/ Investment in Other Company Investasi pada Perusahaan Lainnya/ Investment in Other Company

39. ASET DAN KEWAJIBAN MONETER DALAM MATA UANG ASING 39.

Penyertaan saham 51%/ 51% Investments in shares Penempatan kas dan setara kas/ Placement of cash and cash equivalents Penempatan kas dan setara kas/ Placement of cash and cash equivalents Penempatan kas dan setara kas/ Placement of cash and cash equivalents Penempatan kas dan setara kas/ Placement of cash and cash equivalents Penyertaan saham 15%/ 15% Investments in shares Penyertaan saham 4%/ 4% Investments in shares Penyertaan saham 6,7/ 6,7% Investments in shares

ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

Saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing dengan Assets and liabilities balance in foreign currency were as follows : rincian sebagai berikut : 31 Desember 2011/ December 31, 2011 Mata Uang Asing/ Jumlah/ Ekuivalen Rp/ Foreign Currency Total Rupiah Equivalent Assets Aset 12.092 Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalent USD 109.651.435 31 Desember 2010/ December 31, 2010 Mata Uang Asing/ Jumlah/ Ekuivalen Rp/ Foreign Currency Total Rupiah Equivalent Aset Kas dan Setara Kas

USD

40.

40. INFORMASI SEGMEN USAHA Informasi rincian segmen usaha sebagai berikut :

BUSINESS SEGMENT INFORMATION Information on business segments are as follows: 2010

2011 Penjualan Bersih : Ekspor Lokal Jumlah Informasi menurut Jenis Budidaya Penjualan Bersih : Kelapa Sawit Karet Jumlah Penjualan Bersih

Assets Cash and Cash Equivalent

3.907.562.236

434.608

100.911.989.231 3.515.485.693.054 3.616.397.682.285

162.768.308.144 3.196.408.415.703 3.359.176.723.847

2.799.329.265.884 817.068.416.401 3.616.397.682.285

2.513.318.168.649 845.858.555.199 3.359.176.723.848

Net Sales : Export Domestic Total Information based on Type of Net Sales : Plam Rubber Total Net Sales

141

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

437


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

40.

40. INFORMASI SEGMEN USAHA (lanjutan)

BUSINESS SEGMENT INFORMATION (continued) 2010

2011 Beban Pokok Penjualan : Kelapa Sawit Karet Jumlah Beban Pokok Penjualan Laba Kotor : Kelapa Sawit Karet Jumlah Laba Kotor Beban Usaha : Kelapa Sawit Karet Jumlah Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha : Kelapa Sawit Karet Jumlah Laba (Rugi) Usaha Pendapatan (Beban) Lain-lain : Kelapa Sawit Karet Jumlah Pendapatan (Beban) Lain Laba (Rugi) sebelum Pajak : Kelapa Sawit Karet Jumlah Laba Menurut Jenis Budidaya

2.349.550.131.157 683.848.554.666 3.033.398.685.823

2.064.605.750.745 697.580.553.645 2.762.186.304.390

449.779.134.727 133.219.861.735 582.998.996.462

448.712.417.903 148.278.001.554 596.990.419.457

272.103.054.529 39.389.167.852 311.492.222.381

248.809.156.352 35.734.138.279 284.543.294.631

177.676.080.198 93.830.693.883 271.506.774.081

199.903.261.551 112.543.863.275 312.447.124.826

(3.211.489.052) (7.297.577.424) (10.509.066.476)

(30.233.892.575) (22.824.791.051) (53.058.683.626)

174.464.591.146 86.533.116.459

169.669.368.976 89.719.072.224

260.997.707.605

259.388.441.200

Perusahaan menyusun informasi segmen usaha masih sebatas pada penjualan bersih, beban pokok, laba kotor, laba (rugi) usaha, pendapatan (beban) lain-lain, dan laba (rugi) sebelum pajak yang merupakan kelompok akun-akun utama dari laporan laba-rugi.

41. INSTRUMEN KEUANGAN : INFORMASI RISIKO KEUANGAN a.

Cost of Goods Sold : Plam Rubber Total Cost of Goods Sold Gross Profit : Plam Rubber Total Gross Profit Operating Expenses : Plam Rubber Total Operating Expenses Operating Profit (Loss) : Plam Rubber Total Operating Profit (Loss) Others Income (Expense) : Plam Rubber Total Others Income (Expense) Profit (Loss) before Tax : Plam Rubber Total Profit Based on Type of Cultivation

Companies set business segment information is still limited to the net sales, cost of goods, gross profit, income (loss) from operations, income (expenses), etc. and income (loss) before taxes which is a group of major accounts of the consolidated profit and loss .

41.

FINANCIAL INSTRUMENTS: FINANCIAL RISK INFORMATION a.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Objective and Financial Risk Management Policy

Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangan perusahaan untuk memastikan bahwa sumber daya keuangan yang memadai tersedia untuk operasi dan pengembangan bisnis, serta untuk mengelola risiko mata uang asing, tingkat suku bunga, kredit dan risiko likuiditas. Perusahaan beroperasi dengan pedoman yang telah ditentukan oleh Direksi.

Objectives and corporate financial risk management policies to ensure that adequate financial resources available for operations and business development, and to manage foreign currency risk, interest rate, credit and liquidity risk. The company operates with the guidelines set by the Board of Directors.

Bisnis Perusahaan mencakup aktivitas pengambilan risiko dengan sasaran tertentu dengan pengelolaan yang profesional. Fungsi utama dari manajemen risiko perusahaan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko-risiko ini dan mengelola posisi risiko.

Company's business include risk-taking activities with specific objectives with professional management. The main function of corporate risk management is to identify all key risks, measuring these risks and manage risk positions.

Tujuan Perusahaan dalam mengelola risiko keuangan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perusahaan.

The purpose of the Company in managing financial risks is to achieve an appropriate balance between risk and returns and minimize potential adverse effects of the Company's financial performance.

142

438

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

41. INSTRUMEN KEUANGAN : INFORMASI RISIKO KEUANGAN 41. (lanjutan) a.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

FINANCIAL INSTRUMENTS: FINANCIAL RISK INFORMATION (continued) a.

Objective and Financial Risk Management Policy

Seperti dinyatakan dalam catatan 1.9. "Pengelolaan Risiko Usaha". Khususnya dalam rangka untuk mengelola risiko keuangan secara efektif, Dewan Direksi Perusahaan telah melaksanakan beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan perusahaan, antara lain; • Meminimalkan tingkat suku bunga, mata uang dan risiko pasar untuk semua jenis transaksi. • Perusahaan dapat berinvestasi dalam saham atau instrumen serupa hanya dalam hal terjadi kelebihan likuiditas yang bersifat sementara, dan transaksi tersebut harus disahkan oleh Dewan Komisaris.

As stated in note 1.9. "Business Risk Management. " Especially in order to manage financial risks effectively, the Board of Directors of the Company has implemented several strategies for managing financial risks, which are in line with company objectives, among others;

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan, perusahaan menghadapi resiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar dan mendefinisikan risiko-risiko sebagai berikut :

In conducting its operating, investing, and financing, the company faced financial risk is credit risk, liquidity risk and market risk and define the risks as follows:

Risiko Modal

Risk Capital

Perusahaan mengelola risiko modal untuk memastikan bahwa mereka akan mampu untuk melanjutkan keberlangsungan hidup, selain memaksimalkan keuntungan para pemegang saham melalui optimalisasi saldo hutang dan ekuitas.

The Company manages the risk of capital to ensure that they will be able to continue the continuity of life, apart from its shareholders to maximize profits by optimizing the balance of debt and equity.

Struktur modal Perusahaan terdiri dari hutang, yang mencakup pinjaman yang dijelaskan pada Catatan 25 dan 27, kas dan setara kas (Catatan 4), dan ekuitas pemegang saham induk, yang terdiri dari modal yang ditempatkan (Catatan 30), cadangan (Catatan 31) dan saldo laba.

The company's capital structure consists of debt, which includes loans described in Note 25 and 27, cash and cash equivalents (Note 4), and the parent shareholders' equity, which consists of the issued capital (Note 30), reserve (Note 31) and retained earnings.

Rasio pinjaman-bersih terhadap ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 dan 31 Desember 2010, sebagai berikut :

Ratio of net loan-to-equity at December 31, 2011 and December 31, 2010, as follows:

2010

2011 Pinjaman Kas dan Setara Kas Pinjaman - bersih Ekuitas Rasio pinjaman - bersih terhadap ekuitas

• Minimize interest rate, currency and market risk for all types of transactions. • Companies can invest in shares or similar instruments only in the event of a temporary excess liquidity, and transactions must be approved by the Board of Commissioners.

1.344.086.774.061 198.539.473.385 1.145.547.300.676 1.290.951.536.655 88,74%

1.021.683.564.765 119.149.093.798 902.534.470.967 1.159.468.112.122 77,84%

Loan Cash and Cash Equivalents Loans - Net Equity Ratio of loans - net to equity

Risiko Mata Uang Asing

Foreign Currency Risk

Risiko nilai tukar mata uang asing timbul ketika transaksi dalam mata uang selain mata uang fungsional Perusahaan yang terutama disebabkan karena volatilitas atau fluktuasi nilai tukar mata uang asing tersebut. Volatilitas ini menghasilkan pendapatan dan menimbulkan beban yang mempengaruhi pendapatan dan beban Perusahaan.

Exchange risk arises when a foreign currency transactions in currencies other than the functional currency of the Company is primarily due to exchange rate volatility or fluctuations in foreign currency. This volatility raises the burden of generating income and revenue and expense that affect the Company.

Kebijakan Perusahaan adalah melakukan pengelolaan dengan cara penyeimbangan arus kas dari aktivitas operasi dan pendanaan dalam mata uang Rupiah

Company policy is to manage by way of balancing the cash flow from operating activities and financing denominated in Rupiah

143

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

439


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

41. INSTRUMEN KEUANGAN : INFORMASI RISIKO KEUANGAN 41. (lanjutan) a.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)

FINANCIAL INSTRUMENTS: FINANCIAL RISK INFORMATION (continued) a.

Objective and Financial Risk (continued) Foreign Currency Risk (continued)

Risiko Mata Uang Asing (lanjutan)

2010

2011

Cash and Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas - Valuta Asing Total Kas dan Setara Kas Rasio Valuta Asing terhadap Total Kas dan Setara Kas

Management Policy

109.651.435 198.539.473.385 0,06%

3.907.562.236 119.149.093.798 3,28%

- Foreign Exchange Total Cash and Cash Equivalents Foreign Exchange Ratio to Total Cash and Cash Equivalent

Risiko Kredit

Credit Risk

Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan Perusahaan gagal memenuhi kewajiban kontraktual kepada Perusahaan .

Credit risk is the risk of financial loss incurred if a customer fails to fulfill contractual obligations to the Company.

Risiko Likuiditas

Liquidity Risk

Risiko Likuiditas adalah risiko dimana perusahaan tidak bisa memenuhi kewajiban pada saat jatuh tempo.

Liquidity risk is the risk which the company can not meet obligations when due.

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) mengalami kesulitan likuiditas atau penurunan kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek cukup signifikan, yang disebabkan kenaikan aset lancar tidak sebanding dengan kenaikan liabilitas jangka pendek. Hal ini terlihat dari trend melemahnya seluruh rasio likuiditas : rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek terus melemah dari 0,71 pada tahun 2010 menjadi 0,77 di tahun 2011; rasio cepat terhadap liabilitas jangka pendek dari 0,27 pada tahun 2010 menjadi 0,39 di tahun 2011 dan rasio kas dari 0,13 pada tahun 2010 menjadi 0,16 di tahun 2011

PT Nusantara Plantation XIII (Persero) having liquidity problems or decreased ability to meet short-term liabilities is significant, due to the increase in current assets are not worth the increase in short-term liabilities. This is evident from the trend of weakening the entire liquidity ratio: the ratio of current assets to short-term liabilities continued to weaken from 0.71 in 2010 to 0.77 in 2011; quick ratio of short-term liabilities from 0.27 in 2010 to 0, 39 in 2011 and the cash ratio from 0.13 in 2010 to 0.16 in 2011

Risiko Pasar

Market Risk

Perusahaan memiliki eksposur terhadap risiko pasar, yaitu resiko fluktuasi harga CPO dan risiko mata uang asing. Risiko Tingkat Suku Bunga

The Company has exposure to market risk, namely the risk of fluctuations in crude palm oil prices and foreign currency risk. Interest Rate Risk

Risiko tingkat suku bunga arus kas adalah resiko dimana arus kas masa depan dari satu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar.

Interest rate risk is the risk that cash flows for future cash flows of a financial instrument fluctuates due to changes in market interest rates.

Perusahaan memiliki pinjaman jangka pendek dan jangka panjang dengan bunga mengambang. Perusahaan akan memonitor secara ketat pergerakan suku bunga di pasar dan apabila suku bunga mengalami kenaikan yang signifikan maka perusahaan akan menegosiasikan suku bunga tersebut dengan pemberi pinjaman.

The Company has short-term borrowings and long-term floating-rate. The Company will closely monitor interest rate movements in the market and when interest rates increased significantly, the company will negotiate interest rates with lenders.

Pada saat ini, Perusahaan tidak mempersiapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat suku bunga untuk mengurangi risiko nilai wajar yang berhubungan dengan risiko arus kas yang terkait dengan kewajiban tingkat suku bunga mengambang. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.

At this time, the Company did not prepare a specific policy or regulation to manage interest rate risk to reduce the risks associated with the fair value of cash flow risk associated with floating rate liabilities. There is no interest rate hedging activities on 31 December 2011 and 2010.

Pada tanggal 31 Desember 2011, Perusahaan berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo untuk jangka pendek maupun yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar.

On December 31, 2011, the Company believes that the carrying values ​of assets and financial liabilities are carried at amortized cost in the financial statements at fair value approach both for short-term maturities as well as those taken on the basis of market interest rates.

144

440

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

41. INSTRUMEN KEUANGAN : INFORMASI RISIKO KEUANGAN 41. (lanjutan) b.

Nilai Tercatat dan Nilai Wajar Instrumen Keuangan (lanjutan)

FINANCIAL INSTRUMENTS: FINANCIAL RISK INFORMATION (continued) b.

Carrying Amount and Insruments (continued)

Fair

Value

of

Financial

Comparison of carrying amounts and fair values ​of financial assets and liabilities as follows:

Perbandingan nilai tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan sebagai berikut : 2011 Nilai Tercatat/ Carrying Amount Aset Keuangan : Kas dan Setara Kas Pihak Ketiga Pihak Berelasi Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Petani Plasma KKPA Piutang Lain-lain Piutang Antar Badan Hukum Piutang Petani Plasma KKPA Biaya Dibayar Dimuka Investasi Pada Perusahaan Lainnya Aset Tidak Lancar Lainnya Liabilitas Keuangan : Hutang Usaha Hutang Petani Biaya Yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Hutang Antar Badan Hukum Hutang Bank Jangka Pendek Hutang Jangka Pendek Lainnya Hutang Bank Jangka Panjang Kontigensi Hukum Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Nilai Wajar/ Fair values

879.448.916 196.772.198.062

879.448.916 196.772.198.062

271.493.605.010 148.260.561.167 28.920.866.878 4.798.341.393 83.144.245.029 10.616.626.955 14.591.016.586 68.352.884.718

270.950.615.604 148.260.561.167 28.920.866.878 4.798.341.393 74.748.986.338 10.616.626.955 14.554.563.226 42.941.411.893

478.808.238.209 44.193.744.581 67.888.611.300 212.539.870.174 28.049.212.059 301.490.027.105 33.472.408.407 1.042.596.746.956 3.680.000.000 50.904.377.911

478.808.238.209 44.193.744.581 67.888.611.300 212.539.870.174 28.049.212.059 301.490.027.105 33.472.408.407 1.042.596.746.956 3.680.000.000 50.904.377.911

Financial Assets : Cash and Cash Equivalent Third Parties Relation Parties Accounts Receivables Third Parties KKPA Plasma Farmer Receivables Other Receivables Inter-Company Receivables KKPA Plasma Farmer Receivables Prepaid Expenses Investment in Associate Company Other Non Current Assets Financial Liabilities : Accounts Payable - Trades Farmer Payables Accrued Expenses Sales Advances Inter-Company Liabilities Current Maturity of Long Other Current Term Liabilities Long Term Loans Legal contingencies Employee Benefits Liabilities

2010 Nilai Tercatat/ Carrying Amount Aset Keuangan : Kas dan Setara Kas Pihak Ketiga Pihak Berelasi Piutang Usaha Pihak Ketiga Piutang Petani Plasma KKPA Piutang Lain-lain Piutang Antar Badan Hukum Piutang Petani Plasma KKPA Biaya Dibayar Dimuka Investasi Pada Perusahaan Lainnya Aset Tidak Lancar Lainnya Liabilitas Keuangan : Hutang Usaha Hutang Petani Biaya Yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Penjualan Hutang Antar Badan Hukum Hutang Bank Jangka Pendek Hutang Jangka Pendek Lainnya Hutang Bank Jangka Panjang Liabilitas Imbalan Pasca Kerja

Nilai Wajar/ Fair values

495.155.311 116.703.156.180

495.155.311 116.703.156.180

120.729.570.174 126.102.277.289 29.119.943.252 10.056.407.873 118.272.885.600 9.278.335.319 8.707.719.073 200.902.856.245

120.186.580.769 126.102.277.289 29.119.943.252 10.056.407.873 118.272.885.600 9.278.335.319 8.707.719.073 56.257.128.107

328.570.741.978 88.611.013.325 80.938.550.653 9.921.567.434 25.775.569.562 283.412.696.765 35.956.902.235 738.270.868.000 59.191.281.553

328.570.741.978 88.611.013.325 80.938.550.653 9.921.567.434 25.775.569.562 283.412.696.765 35.956.902.235 738.270.868.000 59.191.281.553

Financial Assets : Cash and Cash Equivalent Third Parties Relation Parties Accounts Receivables Third Parties KKPA Plasma Farmer Receivables Other Receivables Inter-Company Receivables KKPA Plasma Farmer Receivables Prepaid Expenses Investment in Associate Company Other Non Current Assets Financial Liabilities : Accounts Payable - Trades Farmer Payables Accrued Expenses Sales Advances Inter-Company Liabilities Current Maturity of Long Other Current Term Liabilities Long Term Loans Employee Benefits Liabilities

145

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

441


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

41. INFORMASI TAMBAHAN LAPORAN ARUS KAS

41.

2010

2011 Aktivitas Operasi Beban penyusutan dan penurunan nilai tanaman menghasilkan (catatan 33) Beban penyusutan dan penurunan aset tetap (catatan33,34,35) Beban amortisasi (catatan 35) Beban penurunan nilai (catatan 37) Beban pajak (catatan 37) Gaji (catatan 21) Bunga (catatan 21) Jamsostek (catatan 21) Premi Pensiun (catatan 21) Jasa Produksi Karyawan (catatan 21) Tantiem (catatan 21) Aktivitas Investasi PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (catatan 14 dan 37) Tanaman Menghasilkan (catatan 15)

ADDITIONAL INFORMATION CASH FLOW STATEMENTS

38.753.947.898

32.023.625.000

59.728.424.663 3.516.955.232 9.142.907.032 1.841.361.366 13.743.188.018 5.182.803.583 568.611.702 100.081.703 44.161.716.569 4.051.946.000

30.816.292.478 2.114.949.784 1.075.682.686 20.620.302.396 15.033.686.544 2.708.921.284 334.760.901 49.537.466 58.968.847.659 3.800.000.000

5.883.297.513 86.597.433.304

182.346.273.455

42.

42. REKLASIFIKASI AKUN Untuk tujuan kesebandingan antar laporan, beberapa akun dalam laporan keuangan tahun 2010 dan 2009 telah direklasifikasikan dengan penyajian akun dalam laporan keuangan tahun 2011, dengan rincian sebagai berikut :

Operating Activities Depreciation and impairment of mature plant (note 33) Depreciation and impairment (note 33,34,35) of fixed assets (note 35) Amortization Expense (note 37) Impairment Expenses (note 37) Tax Expenses ( note 21) Salaries (note 21) Accrued Interest (note 21) Jamsostek (note 21) Pensions Premiums (note 21) Incentives for Employees (note 21) Tantiem Investment Activity PT Kharisma Pemasaran Bersama (note 14 and 37) Nusantara (note 15) Mature Plant

RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS For the purposes of proportionality between the reports, several accounts in the financial statements in 2010 and 2009 have been reclassified with the presentation of accounts in the financial statements in 2011, with the following details:

31 Desember/December 2010 Sebelum Perubahan/ Setelah Perubahan/ Before Changes After Changes Liabilitas Hak Minoritas Ekuitas Kepentingan Non Pengendali Penjelasan : Reklasifikasi hak minoritas - kelompok liabilitas menjadi kepentingan non pengendali - kelompok Ekuitas Beban Tangguhan Aset Tidak Berwujud Penjelasan : Reklasifikasi akun beban menjadi aset tidak berwujud

27.532.000.000 -

Liabilities Minority of Interest Equity Non Controlling Interest 27.532.000.000 Describtions : Reclassification minority interest - liability -

to Non Controlling Interest - Equity 9.566.654.430 -

9.566.654.430

tangguhan

Deffered Charges Intangible Assets Describtions : Reclassification deffered charges account to intangible assets

01 Januari/January 2010/31 Desember/December 2009 Sebelum Perubahan/ Before Changes Liabilitas Hak Minoritas Ekuitas Kepentingan Non Pengendali Penjelasan : Reklasifikasi hak minoritas - kelompok liabilitas menjadi kepentingan non pengendali - kelompok Ekuitas Beban Tangguhan Aset Tidak Berwujud Penjelasan : Reklasifikasi akun beban menjadi aset tidak berwujud

Setelah Perubahan/ After Changes

19.600.000.000

-

-

19.600.000.000

8.884.649.830 -

8.884.649.830

tangguhan

Liabilities Minority of Interest Equity Non Controlling Interest Describtions : Reclasification minority interest - liability to Non Controlling Interest - Equity

Deffered Charges Intangible Assets Describtions : Reclassification deffered charges account to intangible assets

146

442

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

43. CAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAN RASIO KEUANGAN 43. PENTING

ACHIEVEMENTS PERFORMANCE AND FINANCIAL RATIOS IMPORTANT

31 Des 2011/ Dec 31, 2011 (Rp)

Kas dan Setara Kas (KS) Piutang Usaha (PU) Persediaan (SD) Aset Lancar (AL)

198.539.473 270.950.616 185.165.316 909.623.765

119.149.094 120.186.581 159.331.999 618.223.918

825.971.387 3.626.574.074 1.175.616.493 1.097.181.125 2.272.797.618 (265.992.727) 640.383.259 1.290.951.537 184.393.197 182.252.764

769.586.346 2.848.162.789 863.700.527 797.462.150 1.661.162.677 (245.476.609) 518.669.754 1.159.468.112 180.798.358 180.032.961

0,07 0,27 0,36 0,38 0,37 0,08 0,23 0,11 0,02 0,01

0,09 0,18 0,05 0,40 0,20 0,38 0,22 0,15 0,48 0,58

1.084.265.084 (60.356.824) 3.616.397.682 3.785.474.256 582.998.996 (32.459.438) 2.728.161.205 917.548.321

859.398.311 (75.698.274) 3.359.176.724 3.486.378.621 596.990.419 (29.065.575) 2.132.975.558 845.620.856

0,26 (0,20) 0,08 0,09 (0,02) 0,12 0,28 0,09

0,03 0,26 0,29 0,40 0,27 (0,22) 0,11 0,16

Penyusutan dan Amortisasi (PA) Jumlah Aset (JA) Kewajiban Lancar (KL) Kewajiban Jk. Panjang (KJP) Jumlah Kewajiban (JK) Modal Kerja Bersih (MKB) = (AL - KL) Saldo Laba (RE) Ekuitas (EK) Laba Bersih (LRB) Laba Bersih (LRB1) Modal Sendiri (MS) (EK - LRB - ATDP) Pajak Penghasilan (PJ) Jumlah Pendapatan Usaha (JPU) Total Pendapatan (TP) Laba Kotor (LK) Biaya Bunga (BB) Capital Employed (CE) EBIT = (LRB + BB + PJ + PA)

31 Des 2010/ Dec 31, 2010 (Rp)

% Deviasi % Deviation 2011 2010 0,67 0,09 1,25 0,20 0,16 (0,29) 0,47 (0,04)

Name Akun

Rasio Keuangan Penting

Keterangan I.

II.

III.

IV.

Rasio Likuiditas Rasio Lancar (AL/KL) Rasio Cepat (KS+PU)/KL Rasio Kas (KS / KL) Rasio Leverage Rasio Kewajiban terhadap Aset (JK/JA) Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas (JK/EK) Rasio Kwjbn Jk. Panjang Thd Ekuitas (KJP/EK) Rasio Aktivitas Rasio Perputaran Persediaan (SD/JPU) Rasio Perputaran Aset (TP/CE) Rasio Penagihan Rata2 (PU/JPU)x365 Rasio Profitabilitas Imbalan thd Ekuitas (LRB1/MS) Imbalan thd Investasi (EBIT + PA) / CE Marjin Laba Kotor atas Penjl. (LK / JPU) Marjin Laba Bersih atas Penjl. (LRB / TP) Rasio EBITDA atas Aset

Name of Account Cash and Cash Equivalents (KS) Accounts Receivable (PU) Inventories (SD) Current Assets (AL) Depreciation and Amortization (PA) Total Assets (JA) Current Liabilities (KL) Long-term Liabilities (KJP) Total Liabilities (JK) Net Working (MKB) = (ALCapital - KL) Retained Earnings (RE) Equity (EK) Net Income (LRB) Net Income (LRB1) Capital Owned (MS) (EK-LRB-ATDP) Income Tax (PJ) Total Revenues (JPU) Total Income (TP) Gross Profit (LK) Interest Expense (BB) Capital Employed (CE) EBIT = (LRB + BB + PJ + PA)

Key Financial Ratio % Deviasi % Deviation 2011 2010

Sat

2011

2010

% % %

77,37 39,94 16,89

71,58 27,71 13,80

0,08 0,44 0,22

(0,09)

%

62,67

58,32

0,07

0,01

%

176,06

143,27

0,23

0,04

%

84,99

68,78

0,24

0,22

kali

18,69

17,31

0,08

(0,45)

%

138,76

163,45

(0,15)

0,27

kali

27,35

13,06

1,09

(0,07)

%

16,81

20,95

(0,20)

0,53

%

63,91

75,73

(0,16)

0,01

%

16,12

17,77

(0,09)

(0,01)

%

4,87

5,19

(0,06)

0,06

%

25,30

29,69

(0,15)

(0,02)

0,09 0,03

Description Liquidity Ratio I. Current Ratio (AL/KL) Quick Ratio (KS+PU)/KL Cash Ratio (KS / KL) Leverage Ratio II. Total Debt to Assets Ratio (JK/JA) Total Debt to Equity Ratio (JK/EK) Long Term Debt to Equity (KJP/EK) Activity Ratios III. Inventory Turnover Ratio (SD/JPU) Asset Turnover Ratio (TP/CE) Billing The Average Ratio (PU/JPU)x365 IV. Profitability Ratios Return On Equity (LRB1/MS) Return On Investment (EBIT + PA) / CE Gross Profit Margin On Sales (LK / JPU) Net Profit Margin On Sales (LRB / TP) EBITDA Ratio On Assets

147

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

443


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

43. CAPAIAN KINERJA PERUSAHAAN DAN RASIO KEUANGAN 43. PENTING (lanjutan)

ACHIEVEMENTS PERFORMANCE AND FINANCIAL RATIOS IMPORTANT (continued)

Rasio Keuangan Penting (lanjutan)

Key Financial Ratio (continued)

I.

I.

Rasio Likuiditas adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.

PT Nusantara Perkebunan XIII (Persero) having liquidity problems or decreased ability to meet short-term liabilities is significant, due to the increase in current assets are not worth the increase in short-term liabilities. This is evident from the trend of weakening the entire liquidity ratio: the ratio of current assets to short-term liabilities continued to weaken from 0.71 in 2010 to 0.77 in 2011; quick ratio of short-term liabilities from 0.27 in 2010 to 0, 39 in 2011 and the cash ratio from 0.13 in 2010 to 0.16 in 2011

PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) mengalami kesulitan likuiditas atau penurunan kemampuan memenuhi kewajiban jangka pendek cukup signifikan, yang disebabkan kenaikan aset lancar tidak sebanding dengan kenaikan liabilitas jangka pendek. Hal ini terlihat dari trend melemahnya seluruh rasio likuiditas : rasio aset lancar terhadap liabilitas jangka pendek terus melemah dari 0,71 pada tahun 2010 menjadi 0,77 di tahun 2011; rasio cepat terhadap liabilitas jangka pendek dari 0,27 pada tahun 2010 menjadi 0,39 di tahun 2011 dan rasio kas dari 0,13 pada tahun 2010 menjadi 0,16 di tahun 2011 II.

Rasio Leverage adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat kemampuan perusahaan dalam memenuhi segala kewajibannya apabila saat ini perusahaan dilikuidasi.

II.

Tingkat kemampuan PT Perkebunan Nusantara XIII (Persero) tahun 2011 dalam memenuhi kewajiban apabila dilakukan likuidasi pada saat ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2010, hal ini dipengaruhi oleh kenaikan cukup signifikan antara lain pada aset tanaman, aset tetap, persediaan dan piutang usaha meskipun seluruh kewajiban juga mengalami peningkatan antara lain : hutang usaha, uang muka penjualan dan hutang bank pada tahun 2011, juga dipengaruhi kenaikan cadangan umum yang disebabkan kenaikan laba bersih perusahaan. III.

Rasio Aktivitas adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya yang ada pada pengendaliannya.

Rasio Profitabilitas atau rasio kemampulabaan perusahaan adalah ukuran yang dipergunakan untuk menghitung hasil akhir bersih dari berbagai kebijakan dan keputusan manajemen yang akan memberikan jawaban akhir tentang efektivitas manajemen dalam mengelola perusahaan. Dibandingkan dengan tahun 2010, efektifitas manajemen dalam mengelola perusahaan mengalami penurunan hal ini terlihat dari menurunnya tingkat capaian hasil terhadap pengelolaan sumber daya yang ada. Capain hasil Ekuitas hanya sebesar 16,81% sedangkan tahun lalu 20,95%, capaian hasil Investasi hanya sebesar 63,91% sedangkan tahun lalu 75,73%, Margin Laba Kotor atas Pendapatan sebesar 16,12% sedangkan tahun lalu 17,77%, Margin Laba Bersih atas total Pendapatan sebesar 4,87% sedangakan tahun lalu 5,19% dan EBITDA atas Aset sebesar 25,30% sedangkan tahun lalu 29,69%. Hal ini berdampak pada menurunya tingkat likuiditas dan leverage perusahaan.

Leverage ratio is a measure used to calculate the company's ability to meet all current obligations if the company liquidated. Level of PT Nusantara Perkebunan XIII (Persero) in 2011 in the liquidation of obligations, if done at this time has increased compared to the year 2010, it is influenced by a significant rise in assets include plant, property and equipment, inventory and accounts receivable despite all of the liabilities as well an increase include: accounts payable, cash advance sales and bank debt in 2011, also influenced the increase in general reserves due to the increase in net earnings.

III.

Activity ratio is a measure used to calculate the effectiveness of the company in utilizing all available resources in its control.

Compared to 2010, the company's effectiveness in the use of all resources decline, it is seen from the inventory turnover ratio, average collection of receivables and asset turnover has decreased from last year. This decreased ability to impact the entire company to meet its obligations.

Dibandingkan dengan tahun 2010, tingkat efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan semua sumber daya menurun, hal ini terlihat dari rasio perputaran persediaan, penagihan rata-rata piutang dan perputaran aset mengalami penurunan dari tahun lalu. Hal ini berdampak pula pada menurunnya kemampuan perusahaan dalam memenuhi seluruh kewajibannya. IV.

Liquidity ratio is a measure used to calculate the company's ability to meet its short term obligations.

IV.

Profitability ratios or the ratio is a measure of corporate kemampulabaan used to calculate the net outcome of various policy and management decisions that will provide a final answer about the effectiveness of management in managing the company. Compared to 2010, the effectiveness of management in managing the company declined to judge from a decreased level of achievements of the management of existing resources. Equity Capain results of only 16.91% while 20.95% last year, achievement of the investment amounted to only 66.29% while 73.45% last year, the Gross Profit Margin of 16.12% while revenue last year 17.77 %, Net Profit Margin on total revenue of 4.87% 5.19% while the last year and EBITDA over assets amounting to 27.09% and 31.73% last year. This resulted in decline in the level of liquidity and leverage of the company.

148

444

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

44. KAJIAN ATAS KELANGSUNGAN USAHA

44.

REVIEW OF THE GOING CONCERN

Dari hasil analisis model indikator (Z-score model ) untuk menilai asumsi kelangsungan usaha perusahaan, sebagai berikut :

From the results of model analysis indicators (Z-score model) to assess the company's going concern assumption, as follows:

Z-score model dikembangkan dari kombinasi beberapa formula analisis rasio keuangan untuk perusahaan yang belum go-public oleh Edwards Altman dengan formula sebagai berikut :

Z-score model was developed from a combination of some formula of financial ratio analysis for companies that go public yet by Edwards Airman with the formula as follows:

ZScore

=

6,56 x Laba Sebelum Bunga & Pajak/ Earning Before Tax & Interest Jumlah Aset/ Total Assets

+

+

1,05 x Laba Sebelum Bunga & Pajak/ Earning Before Tax & Interest Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities

+

31 Desember 2011 / December 31, 2011 275.008.665.409 244.750.021.742 (2.200.794.699) 32.459.438.365 3.626.574.073.732 830.951.536.655 1.290.951.536.655 2.272.797.617.611

31 Desember 2010 / December 31, 2010 284.547.216.255 256.496.631.718 (1.014.990.127) 29.065.574.664 2.848.162.788.922 699.468.112.122 1.159.468.112.122 1.661.162.676.800

If the result Z <1.23 indicates prediction of bankruptcy. • If the result 1.23 < Z <2.90 indicates gray area. • If the result Z <2.90 indicates no bankruptcy. •

• Jika hasilnya, Z < 1,23 mengindikasikan prediksi pailit. • Jika hasilnya, 1,23 < Z < 2,90 mengindikasikan gray area. • Jika hasilnya, Z > 2,90 mengindikasikan tidak pailit. Untuk perhitungan Z-score tahun 2011 dapat diperoleh sebagai berikut : =

=

To calculate Z-score of the year 2011 can be obtained as follows:

6,56

275.008.665.409 x 3.626.574.073.732

+

1,05

275.008.665.409 x 2.272.797.617.611

+

1.804.056.845.080 3.626.574.073.732

=

0,50

=

4,93

+

0,75

6,27

2.708.902.009.495 3.626.574.073.732

+ +

3,26

0,13

+

Sedangkan perhitungan Z-score tahun 2010 diperoleh sebagai berikut : Z - Score

Earning Before Tax and Interest Earning Before Tax Less : Interest Income Add : Interest Charges Total Assets Retained Earnings Equity Total Liabilities

Notes :

Catatan :

Z - Score

6,72 x Nilai Buku Ekuitas/ Equities Jumlah Liabilitas/ Total Liabilities

If calculated from earnings before tax, as follows:

Jika diperhitungkan dari laba sebelum pajak, sebagai berikut :

Laba Sebelum Bunga dan Pajak Laba Sebelum Pajak Dikurangi : Pendapatan Bunga Ditambah : Beban Bunga Jumlah Aset Saldo Laba (Rugi) Saldo Ekuitas Jumlah Kewajiban

3,26 x Saldo Laba (Rugi)/ Retained Earnings Jumlah Aset/ Total Assets

=

=

284.547.216.255 x 2.848.162.788.922

+

1,05

284.547.216.255 x 1.661.162.676.800

+

=

0,66

=

5,71

+

0,80

+ +

+

x 1.290.951.536.655 2.272.797.617.611 +

288.759.098.679 2.272.797.617.611

+

8.094.266.134.827 2.272.797.617.611

3,56

While calculate Z-score of the year 2010 can be obtained as follows:

6,56

1.866.629.738.636 2.848.162.788.922

x 830.951.536.655 3.626.574.073.732

3,26

6,27

2.280.266.045.519 2.848.162.788.922 0,18

+

x 699.468.112.122 2.848.162.788.922

+

x 1.159.468.112.122 1.661.162.676.800 +

298.774.577.068 1.661.162.676.800

+

6.773.565.080.056 1.661.162.676.800

4,08

149

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

445


PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010,

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010,

dan 01 Januari 2010/31 Desember 2009

and January 01, 2010/December 31, 2009

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

(Expressed in Rupiah, Unless Otherwise Stated)

45. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN POSISI KEUANGAN 45. (NERACA) (lanjutan)

SUBSEQUENT EVENTS (continued)

Penggantian Direksi (lanjutan)

Replacement of Directors (continued)

2.

2.

Mengangkat nama-nama tersebut dibawah ini sebagai Anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perkebunan Nusantara XIII : a. Baim Rachman, sebagai Direktur Utama; b. Sunardi S. Taruna, sebagai Direktur; c. Anang Chaerul K, sebagai Direktur; d. Umar Afandi, sebagai Direktur; e. Pandapotan Girsang, sebagai Direktur.

46. TANGGUNG JAWAB KONSOLIDASI

ATAS

LAPORAN

KEUANGAN 46.

Manajemen Perusahaan bertanggung-jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi dan telah menyetujui laporan keuangan konsolidasi untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2011 untuk diterbitkan pada tanggal 30 Maret 2012.

Lifting the names mentioned below as the Company's Board of Directors of the Company (Persero) PT Nusantara Perkebunan XIII: a. Baim Rachman, as President Director; b. Sunardi S. Taruna, as Director; c. Anang Chaerul K, as Director; d. Umar Afandi, as Director; e. Pandapotan Girsang, as Director.

RESPONSIBILITY STATEMENTS

FOR

CONSOLIDATED

FINANCIAL

The Company management is responsible for the preparation of consolidated financial statements and has approved the consolidated financial statements for the year ended December 31, 2011 for publication on March 30, 2012.

151

446

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


LAMPIRAN/ ATTACHMENT

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

447


Lampiran / Attachment 1

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) - Induk Saja

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) - Parent Only

Per 31 Desember 2011 dan 2010, dan 01 Januari 2010 / 31 Desember 2009

As of December 31, 2011 and 2010, and January 01,2010/December 31, 2009 (Expressed in RupiaI, Unless Uderwise Stated)

(Disajikan dalam RupiaI, Kecuali dinyatakan Lain)

ASET

Catatan / Notes

31 Des 2011 / Dec 31, 2011

31 Des 2010 / Dec 31, 2010

1 Jan / Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan Kembali / Restated

ASSETS

ASET

ASSETS

Aset Lancar Kas dan Setara Kas Piutang UsaIa (SetelaI dikurangi penyisiIan piutang tak tertagiI sebesar Rp271.494.703 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp334.423.836).

3e, 3f, 3g.1,5 3g.1,6

158.331.634.718 270.950.615.604

109.194.113.818 120.186.580.769

89.845.475.027 100.014.969.711

CasI and CasI Equivalent Accounts Receivables (Net of allowance for doubtful account witI amount of Rp271.494.703 as of December 31, 2011 and 2010, 31 December 2009 Rp334,423,836).

Piutang Petani Plasma KKPA Piutang Lain-lain (Setelah dikurangi penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp3.579.910.365 dan Rp2.993.735.936 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp2.010.358.462).

3g.1, 3L, 7 3g.1, 8

148.260.561.167 28.503.479.543

126.102.277.289 28.644.596.319

123.516.945.071 23.558.709.192

KKPA Plasma Farmer Receivables Other Receivables (Net of allowance for doubtful account with amount of Rp3.579.910.365 and Rp2.993.735.936 as of December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009 Rp2,010,358,462).

Piutang antar Badan Hukum Persediaan Aset Tersedia Untuk Dijual Biaya Dibayar Dimuka Pajak Dibayar Dimuka

3g.1, 3h, 9 3i, 10 3j, 11 3k, 12 3x, 22.a

4.798.341.393 183.766.973.264 29.532.397.420 10.616.626.955 32.836.309.549

12.145.127.846 158.942.634.563 9.078.486.079 44.999.280.631

16.759.151.305 223.680.425.763 15.325.788.785 32.468.261.622

Inter-Company Receivables Inventories Assets Available For Sale Prepaid Expenses Prepaid Taxes

867.596.939.613

609.293.097.314

625.169.726.476

3L, 13

74.748.986.338

118.272.885.600

94.611.046.481

4, 14 3n, 15

76.800.000.000 14.554.563.226 1.464.725.690.666

8.707.719.073 32.796.000.000 1.192.449.590.734

7.707.719.073 20.400.000.000 998.183.823.855

Investment in Associates Company Investment in Other Company Plantations Asset (Net of accumulated depreciation and impairment value with amount of Rp294,524,662,580 and Rp263,064,861,321 as of December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009 Rp231,041,236,404).

3o, 3g, 16

996.264.414.858

738.056.893.237

543.728.309.983

Fixed Assets, Book Value (Net of accumulated depreciation and impairment value with amount of Rp531,314,907,581 and Rp498,900,314 as of December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009 Rp469,176,159,128).

Aset Pajak Tangguhan Aset Tidak Berwujud (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai sebesar Rp891.681.820 dan Rp21.873.822.080 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp28.770.838.614).

3x, 22.d 3p. 17

24.510.645.262 2.921.982.068

17.610.359.603 9.566.654.430

29.289.791.646 8.884.649.830

Deferred Tax Assets Intangible Assets (Net of accumulated amortization and impairment value with amount of Rp891,681,820 and Rp21,873,822,080 as of December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009 Rp38,770,838,614).

Aset Tidak Lancar Lainnya (Setelah dikurangi akumulasi amortisasi dan penurunan nilai sebesar Rp25.447.926.185 dan Rp144.645.728.138 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31Desember 2009 Rp158.573.912.062).

3r, 18

35.898.685.783

86.636.831.495

67.739.330.324

Other Non Current Assets (Net of accumulated amortization and impairment of Rp25.411.472.825 and Rp144.645.728.138 each per December 31, 2011 and 2010, December 31, 2009).

Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang Petani Plasma KKPA (Setelah dikurangi diskonto piutang petani plasma sebesar Rp8.395.258.691 per 31 Desember 2011). Investasi pada Perusahaan Asosiasi Investasi pada Perusahaan Lainnya Aset Tanaman (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp294.524.662.580 dan Rp263.064.861.321 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp231.041.236.404 ). Aset Tetap, Nilai Buku (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai sebesar Rp531.314.907.581 dan Rp498.900.314 masing-masing per 31 Desember 2011 dan 2010, 31 Desember 2009 Rp469.176.159.128).

Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET

448

Total Current Assets Non Current Assets KKPA Plasma Farmer Receivables (After deducting the discount of accounts receivable farmers Rp8.395.258.691 per December 31, 2011).

2.690.424.968.201

2.204.096.934.172

1.770.544.671.192

Total Non Current Assets

3.558.021.907.814

2.813.390.031.486

2.395.714.397.668

TOTAL ASSETS

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


Lampiran / Attachment 2

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) - Induk Saja

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (BALANCE SHEETS) - Parent Only

Per 31 Desember 2011 dan 2010, dan 01 Januari 2010 / 31 Desember 2009

As of December 31, 2011 and 2010, and January 01,2010/December 31, 2009 (Expressed in RupiaI, Unless Uderwise Stated)

(Disajikan dalam RupiaI, Kecuali dinyatakan Lain)

LIABILITAS DAN EKUITAS

Catatan / Notes

31 Des 2011 / Dec 31, 2011

31 Des 2010 / Dec 31, 2010

1 Jan / Jan 2010 / 31 Des / Dec 2009 Disajikan Kembali / Restated

LIABILITIES AND EQUITY

LIABILITAS

LIABILITIES

Liabilitas Jangka Pendek Hutang Usaha Hutang Petani Beban yang Masih Harus Dibayar Hutang Pajak Uang Muka Penjualan Hutang Antar Badan Hukum Liabilitas Jangka Panjang yang akan Jatuh Tempo dalam Satu Tahun Liabilitas Jangka Pendek Lainnya

3g.2, 19 3g.2, 20 21 3x, 22.b 23 3g.2, 3h, 24

468.991.390.600 44.193.744.581 67.808.347.575 9.020.789.020 212.539.870.174 28.051.677.686

322.977.098.257 88.611.013.325 80.895.753.854 10.371.767.762 9.921.567.434 25.775.569.562

377.733.168.820 58.564.010.006 75.608.360.188 26.419.092.329 60.800.347.599 12.443.356.368

3g.2, 3f, 25 3g.2, 26

301.152.838.505 31.817.303.914

282.671.754.765 35.235.244.852

184.283.516.089 23.570.314.601

1.163.575.962.055

856.459.769.811

819.422.166.000

1.042.482.906.556 50.904.377.911 3.680.000.000

738.270.868.000 59.191.281.553 -

490.970.868.000 77.350.369.612 -

1.097.067.284.467

797.462.149.553

568.321.237.612

460.000.000.000

460.000.000.000

460.000.000.000

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Liabilitas Jangka Panjang Hutang Jangka Panjang Liabilitas Estimasi Imbalan Kerja Liabilitas Kontigensi

3g.2, 3f, 27 3u, 28 29

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang EKUITAS Modal Saham Modal dasar pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 sebesar Rp1.500.000.000.000 yang terbagi atas 1.500.000 saham dengan nilai nominal Rp1.000.000 per saham.

30

Modal ditempatkan dan disetor penuh pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, dan 1 Januari 2010/ 31 Desember 2009 sebanyak 460.000 saham yang terbagi atas 162.500 saham preferend dan 297.500 saham biasa. Saldo Laba : Cadangan Umum Laba Tahun Berjalan

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

Total Current Liabilities Long Term Liabilities Long Term Loans Estimated Employee Benefits Obligation Contingention Liabilities Total Non Current Liabilities EQUITY Shares Capital Authorized capital on December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009 amounted to Rp1,500,000,000,000 for 1,500,000 shares with a nominal value Rp1,000,000 per share. Issued and fully paid on December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, amounted to 460,000 shares consisting of 162,500 preferred shares and 297,500 common shares.

3v, 31

Jumlah Ekuitas

Current Term Liabilities Accounts Payable - Trades Farmer Payables Accrued Expenses Tax Payables Sales Advances Inter-Company Liabilities Current Maturity of Long Term Liabilities Other Current Term Liabilities

640.383.258.783 196.995.402.509

518.669.754.165 180.798.357.957

425.882.494.512 122.088.499.544

1.297.378.661.292

1.159.468.112.122

1.007.970.994.056

3.558.021.907.814

2.813.390.031.486

2.395.714.397.668

: Retained Earnings Appropriates Current Year Profit Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

449


Lampiran / Attachment 3

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO)

LABA RUGI KOMPREHENSIF - Induk Saja)

STATEMENT OF COMPREHENSIVE INCOME - Parent Only For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

(Expressed in Rupiah, Unless Uderwise Stated)

(Disajikan dalam Rupiah, Kecuali dinyatakan Lain)

Catatan / Notes

2011

2010

PENDAPATAN USAHA

SALES REVENUE SALES

PENJUALAN Ekspor Lokal

100.911.989.231

3t, 32.a

162.768.308.144

Export

3.515.485.693.054

3t, 32.b

3.196.408.415.704

Domestic

3.359.176.723.848

TOTAL NET SALES

JUMLAH PENJUALAN BERSIH

3.616.397.682.285

BEBAN POKOK PENJUALAN

3.033.398.685.823

LABA BRUTO BEBAN PEMASARAN BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI BEBAN KEUANGAN PENDAPATAN (BEBAN) NON USAHA JUMLAH BEBAN USAHA LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN

3t, 33

582.998.996.462

2.762.186.304.390 596.990.419.457

Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan

(95.994.352.972)

3t, 34

(64.711.479.452)

MARKETING EXPENSES

3t, 35

(219.691.985.704)

GENERAL DAN ADMINISTRASI EXPENSES

(32.459.438.365)

3t, 36

(29.065.574.664)

FINANCE CHARGES

21.950.371.889

3,t 37

(27.024.747.919)

NON OPERATING INCOME (EXPENSES)

(322.001.288.857)

(340.493.787.739)

TOTAL OPERATING EXPENSES

260.997.707.605

256.496.631.718

PROFIT BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) INCOME TAX TAX INCOME (EXPENSE)

(70.902.590.755)

3x, 22.c

(64.018.841.716)

Current Tax

6.900.285.659

3x, 22.d

(11.679.432.045)

Benefit (Expense) Deferred Tax TOTAL BENEFIT (EXPENSE) INCOME TAX

JUMLAH MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN

(64.002.305.096)

(75.698.273.761)

LABA TAHUN BERJALAN

196.995.402.509

180.798.357.957

CURRENT YEAR PROFIT

-

-

Other Comprehensive Income

196.995.402.509

180.798.357.957

COMPREHENSIVE PROFIT

196.995.402.509

180.798.357.957

Owner of Parent Entity

Kepentingan Non Pengendali

-

-

Non-Controlling Interest

JUMLAH

196.995.402.509

180.798.357.957

Pendapatan Komprehensif Lain LABA KOMPREHENSIF Laba yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk

LABA BERSIH PER SAHAM DASAR

450

GROSS PROFIT

(215.497.869.409)

MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini

COST OF GOODS SOLD

Profit Attributable to

428.250,88

3w

393.039,91

TOTAL BASIC EARNINGS PER SHARE

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


Lampiran / Attachment 4

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS - Induk Saja

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY - Parent Only

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

Modal Ditempatkan dan Disetor/ Uraian

Issued and Fully

Cadangan Umum/ Appropriated Retained Earnings

Saldo Laba/ Unappropiated Retained Earnings

Jumlah/ Total

(Rp)

(Rp)

(Rp)

Description

Paid Capital (Rp)

Saldo Per 31 Desember 2008

460.000.000.000

265.528.989.632

210.991.453.580

936.520.443.212

122.088.499.544

122.088.499.544

Net Income

-

Appropriated Retained Earnings

Balance at December 31, 2008

Laba Tahun Berjalan

-

-

Cadangan Umum

-

210.991.453.580

Dividen

-

(42.198.290.700)

-

(42.198.290.700)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

(4.219.829.000)

-

(4.219.829.000)

Partnership Programme Fund

(4.219.829.000)

Community Development Fund

Dana Bina Lingkungan

-

Saldo Per 31 Desember 2009

460.000.000.000

(4.219.829.000)

(210.991.453.580)

-

425.882.494.512

122.088.499.544

1.007.970.994.056

180.798.357.957

180.798.357.957

Net Income

-

Appropriated Retained Earnings

Balance at December 31, 2009

Laba Tahun Berjalan

-

-

Cadangan Umum

-

92.787.259.653

(92.787.259.653)

Dividen

-

-

(24.417.699.909)

(24.417.699.909)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

-

(2.441.769.991)

(2.441.769.991)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

-

(2.441.769.991)

(2.441.769.991)

Community Development Fund

460.000.000.000

518.669.754.165

Saldo Per 31 Desember 2010

180.798.357.957

1.159.468.112.122

196.995.402.509

196.995.402.509

Balance at December 31, 2010 Net Income

Laba Tahun Berjalan

-

-

Cadangan Umum

-

121.713.504.618

(122.942.933.959)

(1.229.429.341)

Dividen

-

-

(50.623.490.000)

(50.623.490.000)

Dividend

Dana Program Kemitraan

-

-

(3.615.967.000)

(3.615.967.000)

Partnership Programme Fund

Dana Bina Lingkungan

-

-

(3.615.967.000)

(3.615.967.000)

Community Development Fund

460.000.000.000

640.383.258.783

Saldo Per 31 Desember 2011

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

196.995.402.508

1.297.378.661.292

Appropriated Retained Earnings

Balance at December 31, 2011

451


Lampiran / Attachment 5

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) LAPORAN ARUS KAS - Induk Saja

PT PERKEBUNAN NUSANTARA XIII (PERSERO) STATEMENT OF CASH FLOW - Parent Only For the Years Ended December 31, 2011 and 2010

Untuk Tahun yang Berakhir Tanggal-tanggal 31 Desember 2011 dan 2010

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari : Pelanggan Bunga Lainnya Jumlah Penerimaan

2010

(Rp)

(Rp)

3.668.251.950.190 1.223.189.264 303.234.397.970

3.283.795.588.219 453.981.996 186.448.254.616

3.972.709.537.424

3.470.697.824.831

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Receipts from : Customer Interest Others Total Cash Receipts

Pembayaran untuk : Pemasok Direksi dan Karyawan Pajak TBS BOKAR

(894.230.769.407) (748.254.784.686) (91.034.522.000) (1.039.027.295.994) (758.501.725.544)

(878.779.960.943) (521.602.401.620) (169.765.224.000) (923.919.441.038) (618.663.926.225)

Cash Payment to : Suppliers Directors and Employees Taxes TBS TBS/BOKAR BOKAR Others

Jumlah Pembayaran

(3.531.049.097.631)

(3.112.730.953.826)

Total Cash Payment

Arus Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi

441.660.439.793

Net Cash Flows Provided by Operating Activities

357.966.871.005

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan : Penjualan Aset Tetap Pengeluaran : Perolehan Tanaman dan Aset Tetap Perolehan Anak Perusahaan Piutang Petani KKPA/ Pembangunan Aset Tidak Lancar Lainnya

4.907.008.762

-

(453.636.330.126) (44.004.000.000) (16.654.419.720) (13.577.703.000)

(387.333.963.784) (39.878.000.000) (35.942.582.210) (667.525.719)

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi

(522.965.444.084)

(463.822.071.713)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari : Hutang Bank - Jangka Pendek (KMK) Hutang Bank - Jangka Panjang (KI) Emisi Obligasi / MTN

CASH FLOWS FROM INVESTMENT ACTIVITIES

202.434.796.000 395.211.786.000 -

723.428.948.000

597.646.582.000

Pengeluaran untuk : Bunga Pinjaman Pinjaman Bank Talangan Petani KKPA Dividen Program PKBL

(133.857.172.000) (381.728.221.260) (13.071.719.549) (50.623.490.000) (13.705.820.000)

(107.336.205.944) (245.976.430.589) (89.828.865.986) (24.417.700.000) (4.883.539.982)

Jumlah Pengeluaran

(592.986.422.809)

(472.442.742.501)

130.442.525.191

125.203.839.499

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan Kenaikan (Penurunan) Bersih - Kas dan Setara Kas

Sale of Fixed Assets Disbursements : Acquicition of Plants and Fixed Assets Acquicition of Subsidiary Company KKPA Plasma Farmer Receivables Other Non Current Assets Net Cash Flows Used to Investment Activities CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Receipts from :

243.070.989.000 310.357.959.000 170.000.000.000

Jumlah Penerimaan

452

2011

Short-term Loans (KMK) Long-term Loans (KI) Bond/ MTN Total Cash Receipts Disbursements : Interest of Loan Pricipal of Loan KKPA Farmer Bailout Dividend PKBL Programme Total Cash Disbursement Net Cash Flows Provided by Financing Activities

49.137.520.900

19.348.638.791

Net Increase (Decrease) in Cash and Cash Equivalent

Kas dan Setara Kas pada Awal Tahun

109.194.113.818

89.845.475.027

Cash and Cash Equivalent at Beginning of Year

Kas dan Setara Kas pada Akhir Tahun

158.331.634.718

109.194.113.818

Cash and Cash Equivalent at End of Year

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

Informasi Tambahan Additional Information

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

453


INFORMASI TAMBAHAN

I. Profil Pejabat Senior | Profile of Senior Officials

454

Sofyan Nasution. Adalah Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan & CSR. Lahir di B. Serangan, Sumut, tanggal 8 Agustus 1957. Lulus dari Fakultas Pertanian USU Medan tahun 1982, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 November 1983.

Sofyan Nasution. Is the Corporate Secretary & Head of CSR. He was born in B. Serangan, North Sumatra, on August 8, 1957. Graduate from Agriculture Faculty, USU Medan in 1982. Joined with PTPN XIII since November 1, 1983.

S.Derincen Hasugian. Adalah Kepala Bagian Tanaman. Lahir di Tapanuli, Sumut, tanggal 1 Mei 1958. Lulus dari Fakultas Pertanian UGM tahun 1986, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 November 1987.

S. Derincen Hasugian. Head of Plantation Division. He was born in Tapanuli, North Sumatra, on May 1, 1958. Graduate from Agriculture Faculty, UGM in 1986. Joined with PTPN XIII since November 1, 1987

Parsamanta Surbakti. Adalah Kepala Bagian Plasma. Lahir di Medan, Sumut, tanggal 18 April 1959. Lulus dari Fakultas Pertanian IPB tahun 1982, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 November 1983.

Parsamanta Surbakti. Head of Plasma Division. He was born in Medan, North Sumatra, on May 1, 1958. Graduate from Agriculture Faculty, IPB, in 1982. Joined with PTPN XIII since November 1, 1983.

MHD. Gade Ahmad. Adalah Kepala Bagian Pabrik. Lahir di Lamboro, Sumut, tanggal 15 Mei 1966. Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala tahun 1991, bergabung dengan PTPN XIII sejak 15 Februari 1995

MHD. Gade Ahmad. Head of Factory Division. He was born in Lamboro, North Sumatra, on May 15, 1966. Graduate from Engineering Faculty, Syiah Kuala University, in 1991. Joined with PTPN XIII since February 15, 1995.

Daniel R. Sitompul. Adalah Kepala Bagian Infrastruktur. Lahir di Medan, Sumut, tanggal 15 November 1961. Lulus dari Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara tahun 1988, bergabung dengan PTPN XIII sejak 15 Januari 1990.

Daniel R. Sitompul. Head of Infrastructure Division. He was born in Medan, North Sumatra, on November 15, 1961. Graduate from Engineering Faculty, USU in 1988. Joined with PTPN XIII since January 15, 1990.

Amran Ginting. Adalah Kepala Bagian Keuangan. Lahir di Kabanjahe, Sumut, tanggal 13 September 1956. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area tahun 1992, bergabung dengan PTPN XIII sejak 29 Desember 1982.

Amran Ginting. Head of Finance Division. He was born in Kabanjahe, North Sumatra, on September 13, 1956. Graduate from Economics Faculty, Medan Area University in 1992. Joined with PTPN XIII since December 29, 1982.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

ANNUAL REPORT PTPN XIII

Panglima Sinambela. Adalah Kepala Bagian Akuntansi. Lahir di Tarutung, Sumut, tanggal 24 AGustus 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura tahun 2000, bergabung dengan PTPN XIII sejak 29 Desember 1982.

Panglima Sinambela. Head of Accounting Division. He was born in Tarutung, North Sumatra, on August 24, 1957. Graduate from Economics Faculty, Tanjungpura University in 2000. Joined with PTPN XIII since December 29, 1982.

Darwin Tarigan. Adalah Kepala Bagian Pemasaran. Lahir di Kabanjahe, Sumut, tanggal 2 Juni 1956. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tahun 1982, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 November 1983.

Darwin Tarigan. Head of Marketing Division. He was born in Kabanjahe, North Sumatra, on June 2, 1956. Graduate from Economics Faculty, USU in 1982. Joined with PTPN XIII since November 1, 1983.

Agus Surono. Adalah Kepala Bagian Pengadaan. Lahir di Klaten, Jateng, tanggal 15 Agustus 1956. Lulus D3 Administrasi dari Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro tahun 1980 Bergabung dengan PTPN XIII sejak 16 Juni 1981.

Agus Surono. Head of Procurement Division. He was born in Klaten, Central Java, on August 15, 1956. Graduate from Administration Diploma, Economics Faculty, Diponegoro University in 1980. Joined with PTPN XIII since June 16, 1981.

Listio Dwiatmanto. Adalah Kepala Bagian SDM. Lahir di G. Bayu, Sumut, tanggal 9 Februari 1959. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tahun 1983, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 September 1984.

Listio Dwiatmanto. Head of HRD Division. He was born in G.Bayu, North Sumatra, on February 9, 1959. Graduate from Economics Faculty in 1983. Joined with PTPN XIII since September 1, 1984.

Hilman Sinaga. Adalah Kepala Bagian Perencanaan Strategis & CMR. Lahir di Medan, Sumut, tanggal 12 Agustus 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara tahun 1981, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 November 1983.

Hilman Sinaga. Head of Strategic Planning & CMR. He was born in Medan, North Sumatra, on August, 1957. Graduate from Economics Faculty, USU in 1981. Joined with PTPN XIII since November 1, 1983.

Purwadi. Adalah Kepala Bagian Pengembangan Usaha. Lahir di Ngabang, Kalbar, tanggal 8 September 1960. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura tahun 1985, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 Oktober 1986.

Purwadi. Head of Business Development Divisionn. He was born in Ngabang, West Kalimantan, on September 8, 1960. Graduate from Agriculture Faculty, Tanjungpura University in 1985. Joined with PTPN XIII since October 1, 1986.

2011

455


INFORMASI TAMBAHAN

456

A. Efendi Lubis Adalah Kepala Bagian SPI. Lahir di Kotanopan, Sumut, tanggal 12 April 1957. Lulus dari Fakultas Ekonomi Universitas Tanjungpura tahun 2000, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 November 1983.

A. Effendi Lubis. Head of Internal Audit Divisionn. He was born in Kotanopan, North Sumatra, on April 12, 1957. Graduate from Economics Faculty, Tanjungpura University, in 2000. Joined with PTPN XIII since November1, 1983.

Henri S. Manalu. Adalah General manager DKB-1. Lahir di Bakara, tanggal 15 Maret 1956. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 1981, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 Mei 1982.

Henri S. Manalu. General Manager DKB-1. He was born in Bakara, on March 15, 1956. Graduate from Agriculture Faculty USU in 1981. Joined with PTPN XIII since May1, 1982.

Pandapotan Girsang. Adalah General manager DKB-2. Lahir di Sei Bejangkar, Sumut tanggal 15 Juni 1958. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 1983 dan S-2 Pertanian IPB tahun 1994, bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 Februari 1984.

Pandapotan Girsang. General Manager DKB-2. He was born in Sei Bejangkar, North Sumatra on June 15, 1958. Graduate from Agriculture Faculty USU in 1983 and Master in Agriculture IPB in 1994. Joined with PTPN XIII since February1, 1984

Sunardi R. Taruna. Adalah General manager Distrik Kalselteng. Lahir di Batang Seranga, tanggal 16 Juni 1956. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara tahun 1981 dan S-2 Agribisnis IEU tahun 1991 bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 Mei 1984.

Sunardi R. Taruna. General Manager District Kalselteng. He was born in Batang Seranga on June 16, 1956. Graduate from Agriculture Faculty USU, in 1982 and Master in Agribusiness IEU in 1991. Joined with PTPN XIII since May 1, 1982.

Anang Chairul K. Adalah General manager DKT. Lahir di Jember, tanggal 15 Desember 1963. Lulus dari Fakultas Pertanian Universitas Jember tahun 1987,bergabung dengan PTPN XIII sejak 1 Juni 1988.

Anang Chairul K. General Manager DKT. He was born in Jember on December 15, 1963. Graduate from Agriculture Faculty, Jember University in 1987. Joined with PTPN XIII since June 1, 1982.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

II. Nama Pejabat Penting | Name of Important Official KEPALA BIDANG TANAMAN Head of The Plant

NAMA Name Kolem Ginting Made Ngurah PP Riza Irmawan Maman Sutrisman

DKB I DKB II DKT DKST

KEPALA BIDANG TEKNIK & PENGOLAHAN Head of Technical & Processing Department

NAMA Name

Jhonlinks Pasaribu Cyprianus Ayan Dihin Hariyanto M. Prawoto Arsyad

DKB I DKB II District Kaltim District Kalsel/Teng

MANAJER KEBUN INTI Nucleus Estate Manager

NAMA Name

Keb. Inti Gunung Meliau Keb. Inti Gunung Emas Keb. Inti Sungai Dekan Keb. Inti Rimba Belian Keb. Ngabang Keb. Parindu Keb. Inti Kembayan Keb. Ngabang II Keb. Batulicin Keb. Pelaihari Keb. Inti Tabara Keb. Inti Tajati Keb. Longkali

MANAJER PMS Palm Oil Mill Manager

NAMA Name Victor Simamora Zaenal Arifin Ramli Rama Donatus Doni Lukman Sinaga Asli Rajagukguk Evans Sovanus Agus Budi Djoharyanto

PMS Gunung Meliau PMS Rimba Belian PMS Ngabang PMS Parindu PMS Kembayan PMS Pelaihari PMS Longpinang PMS Samuntai PMS Longkali

ANNUAL REPORT PTPN XIII

Sutek P. Mulih Manguliman Marbun Agung Kwartanto Anetus Benor Amran B. Simbolon Rantus Antonius M.H Damanik Eric Herman Susilo Hikmat Gunadi Hamonangan Silitonga Bambang Heriawan Jono Pinem Arifin Barianto

2011

KEPALA BIDANG PENGADAAN Head of Procurement DKB I DKB II DKT DKST

KEPALA BIDANG ADMINISTRASI & UMUM Head of Administration & GA Department DKB I DKB II District Kaltim District Kalsel/Teng

MANAJER KEBUN PLASMA Plasma Estate Manager Keb. Plasma Rimba Belian Keb. Plasma Gunung Meliau Keb. Plasma Kembayan Keb. Plasma Tabara Keb. Plasma Tajati

MANAJER RUMAH SAKIT Hospital Manager RS Parindu RS Danau Salak

NAMA Name Yohanes Syofwendi Yulius Ahok Bagas Pratondo Sabaradi

NAMA Name

Kasmiyono Sambas Tianus Edi Purnomo Dede Aripin

NAMA Name Herkulanus Ardy Ramses Sitorus Victor R. Samosir Hadis Satriawan Yuzjiari Sedar

NAMA Name Hendra Hadiyanta Floster Siahaan

457


INFORMASI TAMBAHAN

III. Alamat Kantor Cabang/SBU | Address of Branch Office/Profite Centre LOKASI Location

JENIS USAHA Type of Operation

ALAMAT Address

EMAIL

TELP

FAX.

Distrik Kalbar I

Kantor Distrik

Ds Meliau Hilir, Kec. Meliau, Kab. Sanggau, Kalbar 78571

dmkb@meliau.ptpn13.com

0564-22037

0564-22037

Distrik Kalbar II

Kantor Distrik

Ds Pasok, Kec. Parindu, Kab. Sanggau, Kalbar 78561

dmkb@parindu.ptpn13.com 0543-22050

0543-22050

Distrik Kaltim

Kantor Distrik

Jl. Negara KM 95, Semuntai, dmkt@semuntai.ptpn13.com 0543-22792 Kec. Long Ikis, Kab. Pasir Kaltim

0543-22792

Distrik KalselTeng

Kantor Distrik

Jl. Soekarno Hatta, Ds. Tebing Siring Kec. Pelaihari, Kab. Tanah Laut, kalsel

-----

0511-2702169 0511-2702169

Kantor Perwakilan Jakarta

Kantor Perwakilan

Wisma Budi 1st Floor, Suit 02, Jl. HR. Rasuna Said kv. C6, Jakarta 12940

kpjt@ptpn13.com

021-5201453

021-5201436

Kantor Penghubung Balikpapan

Kantor Penghubung

Jl. Markoni I no 19 Balikpapan, Kaltim 76262

kpbpn@balik.ptpn13.com

0524-421942

0542-731296

Kantor Penghubung & Kantor Pemasaran Banjarmasin Penghubung

Jl. Kuripan No.20 Banjarmasin, Kalsel

kpbjm@banjar.ptpn13.com

-

-

Kalimantan Barat I | West Kalimantan I LOKASI Location Kebun Gunung Meliau Inti

458

JENIS USAHA Type of Operation Kebun Kelapa Sawit

ALAMAT Address

EMAIL

TELP

FAX.

Desa Meliau Hilir, Kec. Meliau Kab. Sanggau 78571

gunmei@ptpn13.com

(62-564) 22037 (62-564) 22037

Kebun Gunung Meliau Plasma

Kebun Kelapa Sawit

Desa Meliau Hilir, Kec. Meliau Kab. Sanggau 78571

gunmep@ptpn13.com

Kebun Gunung Emas Inti

Kebun Kelapa Sawit

Kab. Sanggau 78571 Desa Kuala Boya Kec. Meliau

gumas@ptpn13.com

-

Kebun Sungai Dekan

Kebun Kelapa Sawit

Kab. Sanggau 78571

dekan@ptpn13.com

(62-564)-22398

Kebun Inti Rimba Belian

Kebun Kelapa Sawit

Desa Semerangkai, Kec.Sanggau Kapuas Kab. Sanggau 78571

rimbai@ptpn13.com

(62-564) 22087

Kebun Plasma Rimba Belian

Kebun Kelapa Sawit

Desa Semerangkai, Kec.Sanggau Kapuas Kab. Sanggau 78571

rimbap@ptpn13.com

(62-564) 22087

Kebun Sintang

Kebun Karet

Desa Nanga Jetak, Kec. Dedai Kab. Sintang 78691

sintang@ptpn13.com

(62-565)21337, (62-565) 21669

PMS Gunung Meliau

Pabrik Minyak Desa Meliau Hilir, Kec. Meliau Sawit Kab. Sanggau 78571

pagun@ptpn13.com

23451, 24040

PMS Rimba Belian

Pabrik Minyak Desa Semerangkai, Kec. Sanggau Kapuas Kab. Sanggau 78571 Sawit

parba@ptpn13.com

(62-564) 22036

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

Kalimantan Barat II | West Kalimantan II LOKASI Location

JENIS USAHA Type of Operation

ALAMAT Address

Kebun Ngabang I

Kebun Kelapa Sawit

Desa Amboyo Inti, Kecamatan ngabang@ptpn13.com Ngabang, Kabupaten Landak, 78357

(62-563) 21686 (62-563) 34166

Kebun Ngabang II

Kebun Kelapa Sawit

Desa Amboyo Inti, Kecamatan ngabang@ptpn13.com Ngabang, Kabupaten Landak, 78357

(62-563) 21686 (62-563) 34166

Kebun Parindu

Kebun Kelapa Sawit

Desa Pasok, Kecamatan Parindu Kab. Sanggau 78561

parindu@ptpn13.com

(62-564) 22794

Kebun Inti Kembayan

Kebun Kelapa Sawit

Desa Kelompo Kecamatan Kembayan Kab. Sanggau 78553

bayani@ptpn13.com

(62-868) 12103275

Kebun Plasma Kembayan

Kebun Kelapa Sawit

Desa Kelompo Kecamatan Kembayan Kab. Sanggau 78553

bayanp@ptpn13.com

(62-868) 12103275

PMS Kembayan

Pabrik Minyak Desa Kelompo Kecamatan Sawit Kembayan Kab. Sanggau 78553

pakem@ptpn13.com

(62-868) 12103275

PMS Ngabang

Pabrik Minyak Desa Amboyo Inti, Kecamatan panga@ptpn13.com Sawit Ngabang, Kabupaten Landak, 78357

(62-563) 21685

PMS Parindu

Pabrik Minyak Desa Pasok, Kecamatan Parindu Sawit Kab. Sanggau 78561

papar@ptpn13.com

(62-564) 22042

RS Parindu

Jasa Rumah Sakit

rspar@ptpn13.com

(62-564) 22050

Desa Binjai, Kecamatan Parindu Kab. Sanggau 78561

EMAIL

TELP

FAX.

Kalimantan Timur | East Kalimantan LOKASI Location

JENIS USAHA Type of Operation

Kebun Inti Tabara

Kebun Kelapa Sawit

Kebun Plasma Tabara

EMAIL

TELP

FAX.

Jl. Negara Km. 95 Samuntai, Kec. Long Ikis Kab. Pasir 76282

tabari@ptpn13.com

(62-543) 22110

(62-543) 22110

Kebun Kelapa Sawit

Jl. Negara Km. 95 Samuntai, Kec. Long Ikis Kab. Pasir 76282

tabarp@ptpn13.com

(62-543) 22110

(62-543) 22110

Kebun Inti Tajati

Kebun Kelapa Sawit

Desa Bakoso, Kec. Pasir Balengkong Kab. Pasir 76271

tajati@ptpn13.com

(62-543) 21908

(62-543) 22477

Kebun Plasma Tajati

Kebun Kelapa Sawit

Desa Bakoso, Kec. Pasir Balengkong Kab. Pasir 76271

tajatp@ptpn13.com

(62-543) 21908

(62-543) 22477

Kebun Longkali

KebunKelapa Sawit & Karet

Desa Mendik Kec. Long Kali Kab. Pasir 76283

lokal@ptpn13.com

(62-543) 23166

(62-543) 23364

PMS Longpinang

Pabrik Minyak Desa Long Pinang, Kec. Pasir Sawit Balengkong Kab. Pasir 76271

palpi@ptpn13.com

(62-543) 23161, 23417

(62-543) 22921

PMS Longkali

Pabrik Minyak Desa Munggu Kec. Long Kali Kab. Sawit Pasir 76283

palka@ptpn13.com

(62-543) 23551, 2323621

-

PMS Samuntai

Pabrik Minyak Jl. Negara Km. 95 Samuntai, Sawit Kec. Long Ikis Kab. Pasir

pasam@ptpn13.com

(62-543) 22792, 23239

(62-543) 22792

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

ALAMAT Address

459


INFORMASI TAMBAHAN

Kalimantan Selatan / Tengah | South/Central Kalimantan LOKASI Location

JENIS USAHA Type of Operation

ALAMAT Address

EMAIL

TELP

FAX.

Kebun Danau Salak Utara

Kebun Karet & Pabrik RSS

Desa Bawahan Selan, Kec. Mataraman dasut@ptpn13.com Kab. Banjar 770672 Kal Sel

(62-511) 773616

-

Kebun Danau Salak Selatan

Kebun Karet

Desa Bawahan Selan, Kec. Mataraman Kab. Banjar 770672 - Kal Sel

dasel@ptpn13.com

(62-511) 773616

-

Desa Tambarangan, Kec. Tapin Selatan Kab. Tapin 71181,Kal Sel

tambarangan@ptpn13. (62-517) 32154 com

(62-517) 32154

balin@ptpn13.com

(62-518) 23790

(62-518) 23947

Kebun Tambarangan Kebun Karet & CRF Kebun Batulicin

Kebun Kelapa Sawit & Karet

Desa Karangbintang, Kec. Batulicin, Kab. Tanah Tumbu 72171. Kal Sel

Kebun Pelaihari

Kebun Kelapa Sawit

Jl. Soekarno Hatta, Ds. Pemuda, Kec. pelai@ptpn13.com Pelaihari, Kab. Tanah Laut 70851, Kal Sel

(0512) 22154

(0512) 22154

Kebun Kumai

Kebun Karet

Desa Pangkalan Banteng, Kec. Kumai kumai@ptpn13.com Kab. Kotawaringin Barat 74181, Kal Teng

(62-532) 25048

(62-532) 25848

PMS Pelaihari

Pabrik Minyak Jl. Soekarno Hatta, Ds. Pemuda, Kec. papel@ptpn13.com Pelaihari, Kab. Tanah Laut 70851 Kal Sel Sawit

(0512) 22297

(0512) 22297

RS Danau Salak

Jasa Rumah Sakit

(62-564) 773967

(62-564) 773616

Desa Bawahan Selan, Kec. Mataraman Kab. Banjar 70672, Kal Sel

rsdas@ptpn13.com

Alamat Anak Perusahaan | Address of Subsidiary

460

ANAK PERUSAHAAN LOCATION

JENIS USAHA TYPE OF OPERATION

ALAMAT ADDRESS

EMAIL

PT Nusantara Batulicin

Kelapa Karet

Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu- Balin@ptpn13.com Kalimantan Selatan

PT Kalimantan Agro Nusantara ( Kalianusa)

Kebun Kelapa Sawit

Jl. Yos Sudarso No. 79 Singa Karti,

TELP (62-518) 23790

kalianusa@yahoo.com 0549-25961

FAX. (62-518) 23947 0549-25961

Desa Sengata Utara-Kec. Sengata Utara-Kab. Kutai Timur

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

Standar Kriteria Annual Report 2011 Cross Reference Annual Report 2011 NO. KRITERIA & PENJELASAN I

II.

CRITERIA & DESCRIPTION

HLM. PAGE

Umum

General

1. Disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.

Presented in appropriate and correct Bahasa Indonesia and it is also suggested to present it in English

2. Dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca

Printed in a high quality standard, using an easily-read font and size

3. Mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas. Nama Perusahaan dan Th Annual Report ditampilkan di: • Sampul muka • Samping • Sampul belakang • Setiap halaman

3. Should clearly mention the identity of the company Name of the Company and the Year of Annual Report are displayed on: • Front cover • Book Spine • Back cover • Each page

   

4. Ditampilkan di website Perusahaan

4. Should be displayed on the Company website

Ikhtisar Data Keuangan Penting

Important Financial Data Highlight

1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku. Informasi memuat: • Penjualan/pendapatan usaha • Laba (rugi) • Total Laba (rugi) komprehensif • Laba (rugi) bersih per saham

1. Information on the company business outcome in comparative form within 5 (five) financial years The information includes: • Sales/operating revenue • Profit (loss) • Total comprehensive income • Net income per share

4-5

2. Informasi posisi keuangan Perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku Informasi memuat: • Modal kerja bersih • Jumlah Investasi pada entitas lain • Jumlah asset • Jumlah liabilitas • Jumlah ekuitas

2. Information on the Company’s financial position in comparative form within 5 (five) financial years. The information includes : • Net working capital • Total investments on other entities • Total assets • Total liabilities • Total equities

4-5

3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku

3. The information includes 5 (five) general financial ratios and is relevant to the company’s sector of industry

4-5

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

   

    

461


INFORMASI TAMBAHAN

NO. KRITERIA & PENJELASAN

III.

HLM. PAGE

4. Informasi harga saham dalam bentuk table dan grafik • Harga saham tertinggi • Harga saham terendah • Harga saham penutupan • Volume saham yang diperdagangkan

Information on the share price in the form of tables and graphics • The highest price • The lowest price • The closing price • The trading volume activity

n.a

5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun terakhir • Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar • Tingkat bunga/imbalan • Tanggal jatuh tempo • Peringkat obligasi/sukuk

Information on outstanding bond, Shariah bond or convertible bond within the last 2 (two) financial years • Total amount of issued bond/sukuk (islamic bond)/ convertible bond • Interest rate • Date of maturity • Bond/sukuk rating

19

Laporan Dewan Komisaris dan Direksi

Board of Commissioners and Board of Directors’ Report

1. Laporan Dewan Komisaris • Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan Perusahaan • Pandangan atas prospek usaha yang disusun oleh Direksi • Komite-komite yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris • Perubahan Komposisi Dewan Komisaris

462

CRITERIA & DESCRIPTION

Board of Commissioners’ Report • Performance assessement of the Board of Directors in running the Company • Analysis on the business prospect formulated by the Board of Directors • Committees under the supervision of the Board of Commissioners • The change of Board of Commissioners’ composition

2. Laporan Direksi • Kinerja perusahaan, mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditergetkan dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. • Prospek usaha • Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh Perusahaan. • Perubahan komposisi Dewan Direksi

Board of Directors’ Report • Company performance, including among others strategic policies, comparison between achieved and targeted outcome and obstacles faced by the company. • Business prospect • The implementation of good corporate governance by the Company • The change of Board of Directors’ composition

3. Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris. Memuat hal-hal sebagai berikut: • Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri. • Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. • Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya.

Signature of the members of the Board of Directors and the Board of Commissioners Should contain the following: • Signature to be affixed on a separate sheet • Statement that the Board of Directors and the Board of Commisioners are fully responsible for the contents of the annual report. • Signed by all members of the Board of Commissioners and the Board of Directors by stating their names and positions.

— — — —

   

27 - 29

33 - 34 32 33

39 - 43

46 - 47 44 44 51

 

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

NO. KRITERIA & PENJELASAN

IV.

CRITERIA & DESCRIPTION

HLM. PAGE

• Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan atau; • Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan.

• Written explanation from the relevant parties is to be provided in a separate letter if there are any members of the Board of Commissioners or Board of Directors who do not sign the annual report or; • Written explanation from other members is to be provided in a separate letter if there aren’t any written explanations from the relevant parties thereto

Profil Perusahaan

Company Profile

1. Nama dan alamat lengkap perusahaan. Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email dan website.

Name and address of the company The information includes among others: the name and address, zip code, phone number, fax number, e-mail and website addresses.

Back Cover

2. Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada)

Company history in brief Includes among others the date/year of establishment, name, and change to the company’s name (if any)

8-9

3. Bidang Usaha Uraian mengenai antara lain: • Bidang usaha yang dijalankan sesuai dengan anggaran dasar yang telah ditetapkan; dan • Penjelasan mengenai produk dan atau jasa yang dihasilkan.

Business Line Description should include among others: • The business line run in accordance with the pre-determined Articles of Association; and • Description of the product produced or service provided.

11

4. Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan

Organizational StructureIn the form of a chart, containing name and position

12 - 13

5. Visi dan Misi Perusahaan Mencakup: • Visi dan misi perusahaan • Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris

Vision and Mission of the Company Includes: • Vision and Mission of the Company • Explanation that such vision and mission have been agreed upon by the Board of Directors/ Commissioners

14 - 15

6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris. Informasi memuat antara lain: • Nama • Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) • Umur

Identity and curriculum vitae of the members of the Board of Commissioners Information includes among others: • Name • Position (including position in other company or institution) • Age

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

209

 

 

36 - 37

  

463


INFORMASI TAMBAHAN

NO. KRITERIA & PENJELASAN • Pendidikan • Pengalaman kerja • Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Dewan Komisaris 7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Informasi memuat antara lain: • Nama • Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain) • Umur • Pendidikan • Pengalaman kerja • Tanggal penunjukan pertama kali sebagai anggota Direksi

CRITERIA & DESCRIPTION

• Education • Work experience • Date of the first appointment as members of the Board of Commisioners

Identity and curriculum vitae of the members of the Board of Directors. Information includes among others: • Name • Position (including position in other company or institution) • Age • Education • Work experience • Date of the first appointment as members of the Board of of Directors

Total employees (comparative within the last 8. Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan 2 years) and description on their competency deskripsi pengembangan kompetensinya development (such as: education and training (misal: aspek pendidikan dan pelatihan for employees). karyawan). Information includes among others: Informasi memuat antara lain: • Jumlah karyawan untuk masing-masing level • Total employees for each level of organization organisasi • Jumlah karyawan untuk masing-masing • Total employees for each educational level tingkat pendidikan • Pelatihan karyawan yang telah dilakukan • Employee training which has been carried out by illustrating equal opportunities for all of dengan mencerminkan adanya persamaan the employees kesempatan kepada seluruh karyawan • Cost which has been incurred • Biaya yang telah dikeluarkan

464

9. Komposisi pemegang saham Mencakup antara lain: • Nama Pemegang Saham yang memiliki 5% atau lebih saham • Nama Direktur dan Komisaris yang memiliki saham • Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham, masing-masing kurang dari 5%.

Composition of shareholders Information includes among others: • Name of shareholders holding 5% of share or more • Name of Directors and Commissioners holding shares • Public shareholders holding less than 5% of share

10. Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi Informasi memuat antara lain: • Nama entitas anak/asosiasi • Persentase Kepemilikan saham • Keterangan tentang bidang usaha entitas anak atau entitas asosiasi • Keterangan status operasi entitas anak atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)

List of subsidiary and/or associate Information includes among others: • Name of Subsidiary/Associate • Percentage of share owned • Information on business line of the subsidiary or associate company • Information on the operational status of the subsidiary or associate company (operating or not operating)

HLM. PAGE

  154

48 -49

     167

243 - 244 244 247 - 250

248

8 — —

17, 93 - 99

   

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

NO. KRITERIA & PENJELASAN

V.

CRITERIA & DESCRIPTION

HLM. PAGE

11. Kronologis pencatatan saham Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan operasi (corporate action yang menyebabkan perubahan jumlah saham. 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa di mana saham perusahaan dicatatkan.

Chronology of share listing Includes among others: • Chronology of share listing • Type of the corporate action that causes a change in total shares • Change in total shares from the early listing to the end of bookkeeping year • Name of the stock exchange where the company’s shares are listed.

n.a

12. Kronologis pencatatan efek lainnya Mencakup antara lain: 1. Kronologis pecatatan efek lainnya. 2. Jenis tindakan operasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku. 4. Nama bursa di mana efek lainnya dicatatkan

n.a

5. Peringkat efek.

Chronology of other stock listing Includes among others: • Chronology of other stock listing • Type of corporate action that causes a change in total other shares • A change in total other shares from the early listing through the end of bookkeeping year • Name of the stock exchange where the company’s shares are listed. • Stock Rank

13. Nama dan alamat lembaga dan atau profesi penunjang pasar modal Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek

Name and address of stock exchange supporting institution and/or profession Information includes among others: • Name and address of BAE • Name and address of Public Accountant Office • Name and addres of the Stock Rating Company

14. Penghargaan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional. maupun internasional. Informasi memuat antara lain: 1. Nama Penghargaan dan atau sertifikat 2. Tahun perolehan 3. Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat 4. Masa berlaku (untuk sertifikasi)

Award or certification received by the company, both national and international level. Information includes among others:

20 - 21

• Name of the award and/or certificate • Year of attainment • Grant awarding bodies • The validity period (for certification)

   

15. Nama dan alamat anak perusahaan dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada)

The name and address of subsidiary and or branch office or representative office (if any)

458 - 460

Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan 1. Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Produksi/kegiatan usaha 2. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi 3. Penjualan/pendapatan usaha 4. Profitabilitas untuk masing-masing segmen usaha yang diungkapkan dalam laporan keuangan (jika ada)

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

— — — —

— — — — —

n.a 18 18

V. Management Analysis and Discussion on Corporate Performance Operational review per business segment Information includes: • Production/operating activities • The increase/decrease of production capacity for each business segment • Sales/operating incomeada) • Profitability for each business segment declared in the financial statement (if any)

60-72, 78-83 73-76, 83-84 60, 78, 102 72, 83

465


INFORMASI TAMBAHAN

NO. KRITERIA & PENJELASAN

466

CRITERIA & DESCRIPTION

2. Uraian atas kinerja keuangan Perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar dan jumlah asset 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas. 3. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi) 4. Pendapatan komprehensif lainnya, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas

Explanation on Corporate financial performance Analysis of the corporate financial performance, containing comparison with that of the previous year (in the form of narration and tables), including:

HLM. PAGE

• Current assets, non-current assets and total assets • Current liability, non-current liability and total liabilities • Sales/operating revenue, expenses and income

108 - 112 113

• Other comprehensive income, and total comprehensive income • Cashflow

107

3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar hutang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan. Penjelasan tentang: 1. Kemampuan membayar hutang 2. Tingkat kolektibilitas piutang

Discussion and analysis on Corporate solvability and collectability level Explanation on:

118

• Solvability • Collectability level

 

4. Bahasan tentang struktur modal dan kebijakan manajemen atas struktur modal Penjelasan atas: 1. Struktur modal 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal

Discussion on capital structure, and capital structure policy Explanation on: • Capital structure • Capital structure policies

109

5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait.

Discussion on material contract for capital investment Explanation on:

116 - 117

• Objective of the contract • Source of the fund expected to meet the requirements of the contract • Denominated currency • Steps planned by the company to protect the risk of the concerned foreign currency position

 

6. Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka wajib disertai dengan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan antara lain dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru. Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih.

If the financial statements show a significant increase or decrease of net sales/income, it should be accompanied with discussion on to what extent the change can be correlated to the total products or services sold and/or the presence of new products/ services. Explanation on: • The amount of net income or sales increase/ decrease

102 - 106

114

 

 125

102

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

NO. KRITERIA & PENJELASAN

CRITERIA & DESCRIPTION

HLM. PAGE

2. Peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual dan atau adanya produk atau jasa baru.

• Material increase/decrease of net income/sales related to the total products or services sold and/or the presence of new products or services

7. Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/pendapatan bersih perusahaan serta laba operasi perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya, jika baru memulai usahanya kurang dari 2 (dua) tahun. Ada atau tidak ada perlu diungkapkan.

Discussion on the impact of price change on the corporate net income/sales and corporate operating income within 2 (two) years or since the company started its operation, if the operation was started for less than 2 (two) years. It should remain to be revealed, whether or not it is present.

120, 123-124

8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.

Information and material fact occurred after the date of accountant reportElaboration of important events after the date of accountant report including the impact to corporate performance and business risk in the future. Note: In the absence of any important events after the date of accountant report, it should also be revealed.

126

9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.

Elaboration on corporate business prospect Elaboration on corporate prospect in relation to industry, and economics in general, and it can be accompanied with quantitative supporting data from a reliable source of data.

125 - 138

10. Uraian tentang aspek pemasaran. Uraian tentang pemasaran atas produk dan jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar.

Elaboration on marketing aspect. Elaboration on marketing for corporate products and services, among others market share

87 - 93

11. Pernyataan mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir. Memuat uraian mengenai: • Jumlah dividen • Jumlah dividen per saham • Payout ratio untuk masing-masing tahun Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.

Statement about dividend policy and the total cash dividend per share and the total dividend per year announced or paid within the last 2 (two financial years. Information includes: • Amount of dividend • Amount of dividends per share • Payout ratio for each year Note: If there is no dividend payment, state the reason.

126 - 127

12. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana). Memuat uraian mengenai: • Total perolehan dana • Rencana penggunaan dana

Realization of fund utilization resulted from public offering (in case the company is still obliged to present fund utilization realization report). Information includes:

n.a

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

  

• Total fundraising • Fund utilization plan

467


INFORMASI TAMBAHAN

NO. KRITERIA & PENJELASAN

CRITERIA & DESCRIPTION

• Rincian penggunaan dana • Saldo • Tanggal persetujuan RUPS atas perubahan penggunaan dana (jika ada)

• Fund utilization breakdown • Balance • Date of RUPS approval over changes in fund utilization (if any)

13. Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi hutang/ modal. Memuat uraian mengenai: • Tujuan dilakukannya transaksi • Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi • Sumber dana

Material information on investment, expansion, divestment, acquisition or debt/capital restructurization. Information includes: • Objective of transaction • Transaction value or the amount being restructurized • Source of fund

Information on material transaction containing conflict of interest and/or transaction with affiliates. Information includes: • Name of parties in the transaction and nature of affiliation relationship • Explanation about the appropriateness of the transaction • Alasan dilakukannya transaksi • Reason/s for transaction • Realisasi transaksi pada periode berjalan. • The realization of transaction within the current period • Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme • Corporate policy related to the review mechanism review atas transaksi over transaction • Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait • Compliance with the related regulations and conditions Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi Note: If there is no such transaction, it should be revealed dimaksud, agar diungkapkan. 14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi. Memuat uraian mengenai: • Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan afiliasi • Penjelasan mengenai kewajaran transaksi

HLM. PAGE

n.a

120

   121

     

15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan. Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan.

Elaboration on the change of laws and regulations significantly affecting the company . Information contains among others: any amendment to the legislation, and its impact on the company. Note: If there is no amendment to the legislation that has any significant impact, it should be revealed.

126

16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi. Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan.

Elaboration on the change of accounting policies The information includes among others any changes to the accounting policies, their reasons and impacts on the financial statement.

127 - 128

Elaboration from the Board of Commissioners Information includes among others: • Elaboration on the BOC’ responsibilities. • Disclosure of the procedures for determining

154

VI. Good Corporate Governance 1. Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: • Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris • Pengungkapan prosedur penetapan

468

155 161

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

NO. KRITERIA & PENJELASAN CRITERIA & DESCRIPTION

HLM. PAGE

remunerasi • Struktur remunerasi yang menunjukkan komponen remunerasi dan jumlah nominal per komponen untuk setiap anggota Dewan Komisaris. • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan. • Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris.

remuneration. • Structure of remuneration indicating the remuneration components and the nominal per component for each member of the BOC. • Frequency of meeting and level of attendance of the BOC in the meetings. • Training program in order to improve the competence of the Board of Commissioners.

157 - 158

2. Uraian Direksi • Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi • Frekuensi pertemuan • Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan • Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi

Elaboration from the Board of Directors • The scope of work and the responsibility of the members of the Board of Directors • Frequency of meeting • Attendance level of the members of the BOD in the meeting • Training program in order to improve the competence of the members of the Board of Directors

167 168 - 171

3. Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Uraian mengenai: • Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi. • Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi. • Pihak yang melakukan assessment.

Assessment of the members of the Board of Commissioner and/or the Board of Directors Elaboration on: • Execution process of the assessment of the performance of the BOC and/or the BOD. • The criteria used for performing the assessment of the performance of the members of the BOC and/or the BOD. • The party performing the assessment.

187

4. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi. Mencakup antara lain: • Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi • Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek dan jangka panjang/ pasca kerja untuk setiap anggota Direksi. • Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi.

Elaboration on the remuneration policies for Directors Includes among others: • Disclosure of the procedures for determining remuneration. • Structure of remuneration indicating the type and amount of the short-term and long-term (post- working) payment for each member of the Board of Directors. • Performance indicator to measure the performance of the BOD.

175

5. Komite Audit Mencakup antara lain: • Nama dan jabatan anggota Komite Audit • Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit. • Independensi anggota Komite Audit • Uraian tugas dan tanggungjawab • Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit. • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.

Audit Committee Includes among others: • Name, and position of the members of the audit committee • Educational qualifications and work experience of the member of the audit committee • Independency of the members of the audit committee • Job description and responsibility • Brief report on the implementation of audit committee’s tasks. • Frequency of meeting and attendance level of the members of the audit committee.

189

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

162 - 163

164

172 172 181

187 187

187

175 176 - 177

179 - 180

189 189 190 190 191 191

469


INFORMASI TAMBAHAN

NO. KRITERIA & PENJELASAN

470

CRITERIA & DESCRIPTION

HLM. PAGE

6. Komite Nominasi Mencakup antara lain: • Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite nominasi • Independensi anggota komite nominasi • Uraian tugas dan tanggung jawab • Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi

Nomination Committee Includes among others: • Name, position and curriculum vitae of the members of the nomination committee • Independency of the members of the nomination committee • Job description and responsibility • Brief description on the activities of the nomination committee • Frequency of meeting and attendance level of the members of the nomination committee

193

7. Komite Remunerasi Mencakup antara lain: • Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite remunerasi • Independensi anggota komite remunerasi • Uraian tugas dan tanggung jawab • Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi

Remuneration Committee Includes among others: • Name, position and curriculum vitae of the members of the remuneration committee • Independency of the members of the remuneration committee • Job description and responsibility • Brief description on the activities of the remuneration committee • Frequency of meeting and attendance level of the members of the remuneration committee

193

8. Komite-komite lain di bawah Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Mencakup antara lain: • Nama, jabatan dan riwayat hidup singkat anggota komite lain. • Independensi anggota komite lain • Uraian tugas dan tanggung jawab • Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain • Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain

Other committees below the Board of Commissioners in the company Includes among others: • Name, position and curriculum vitae of the members of other committees • Independency of the members of other committees • Job description and responsibility • Brief description on the activities of other committees • Frequency of meeting and attendance level of the members of other committees

194

9. Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan. Mencakup antara lain: • Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan. • Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan

Job description and function of the Corporate Secretary Includes among others: • Name and curriculum vitae of the corporate secretary

204

• The implementation of corporate secretary’s tasks

205 - 206

10. Uraian mengenai unit Audit Internal Mencakup antara lain: • Nama Ketua Unit Audit Internal • Jumlah pegawai pada unit audit internal • Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal • Struktur atau kedudukan unit audit internal • Uraian pelaksanaan tugas • Pihak yang mengangkat/memberhentikan ketua unit audit internal

Elaboration on Internal Audit Unit Includes among others: • Name of the Chairman of the Internal Audit Unit • The number of employees in the internal audit unit • Qualification/certification as an internal auditor • Structure or position of the internal audit unit • Task implementation • The party appointing/terminating the head of the internal audit unit.

200 199 - 200 200 199 202 - 203 199

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

NO. KRITERIA & PENJELASAN

CRITERIA & DESCRIPTION

HLM. PAGE

11. Akuntan Perseroan Informasi memuat antara lain: • Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. • Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan. • Besarnya fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit). • Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit.

Information includes among others:

18, 210-211

• The total period the accountant has performed audit over the company’s annual financial statement. • The total period the Public Accountant Office has performed audit over the company’s annual financial statement • The rate of the audit fee and other attestation services (in cases that the accountant provides attestation services in conjunction with the audit). • Other services provided by the accountantin addition to the financial audit.

210

12. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan. Mencakup antara lain: • Penjelasan mengenai system manajemen risiko • Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas system manajemen risiko • Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan • Upaya untuk mengelola risiko tersebut

Elaboration on corporate risk management Includes among others: • Elaboration on risk management system • Elaboration on the evaluation conducted over the risk management system effectiveness • Explanations on risks faced by the company

233 - 240

• Efforts to manage the risks

236 - 239

13. Uraian mengenai sistem pengendalian intern Mencakup antara lain: • Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern. • Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern.

Elaboration on the internal management system Includes among others: • Brief explanation on the internal management system • Explanation on the evaluation of the internal management system effectiveness.

14. Uraian mengenai CSR yang terkait dengan lingkungan hidup. Mencakup antara lain informasi tentang: • Kebijakan • Kegiatan yang dilakukan, dan • Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain. • Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.

Elaboration on the CSR related to environment Information includes among others:

15. Uraian mengenai CSR yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan lingkungan kerja. Mencakup antara lain informasi tentang: • Kebijakan • Kegiatan yang dilakukan, dan • Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan dan lain-lain.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

210

210

211

233 236 236 - 239

211 211 - 213

• Policies • The activities undertaken, and • Financial impact/s arising from the environmental related activities such as the use of material and environmentally friendly and recycled energy, the corporate waste management system, etc.

276 277 - 279 281

• The environmental certification being held.

280

Elaboration on the CSR related to manpower, occupational health and environment. Information includes among others: • Policies • The activities undertaken, and • Financial impact/s arising from any activities related to employment, occupation health and safety, employee turnover, work accident, training, and so on.

267 268 - 269 270 - 272

471


INFORMASI TAMBAHAN

472

NO. KRITERIA & PENJELASAN

CRITERIA & DESCRIPTION

HLM. PAGE

16. Uraian mengenai CSR yang terkait dengan pengembangan social dan kemasyarakatan. Mencakup antara lain informasi tentang: • Kebijakan • Kegiatan yang dilakukan, dan • Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan social dan kemasyarakatan seperti penggunaan tenaga kerja local, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.

Elaboration on the CSR related to social and community development. Information includes among others: • Policies • The activities undertaken, and • Financial impact/s arising from any activities related to social and community development such as the use of local manpower, the empowerment of the community living in the vicinity of the company, repair of social facilities and infrastructure, other forms of donation, and so on.

17. Uraian mengenai CSR yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Mencakup antara lain informasi tentang: • Kebijakan • Kegiatan yang dilakukan, dan • Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kewsehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain.

Elaboration on the CSR related to the responsibilities to consumers. Information includes among others: • Policies • The activities undertaken, and • Financial impact/s arising from any activities related to the responsibilities for products such as consumers’ health and safety, product information, facilities, the number of and settlement to consumers’ complaints, and so on.

273 - 274 274 275 - 276

18. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, Direksi dan anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan. Mencakup informasi tentang: • Pokok perkara/gugatan • Status penyelasaian perkara/gugatan • Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan

Important issues faced by the company, the Board of Directors, and the members of the Board of Commissioners during the annual report period Includes among others: • Lawsuit • Status of lawsuit settlement • The influence towards corporate financial condition

228 - 231

19. Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, bulletin dan sebagainya.

Access to information and corporate data Elaboration on the availability of access to information and corporate data for the public, such as through website, mass media, mailing list, bulletin, etc.

209

20. Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain: • Keberadaan code of conduct • Isi code of conduct • Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi • Upaya dalam penerapan dan penegakannya • Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan.

Elaboration on code of conducts Includes among others: • The presence of code of conducts • The content of code of conducts • Statement that the code of conducts are applicable to all levels of organization • Efforts in its application and enforcement • Statements about corporate culture

21. Pengungkapan mengenai whistleblowing system. Memuat uraian mengenai mekanisme whistleblowing system, antara lain: • Penyampaian laporan pelanggaran

Disclosure of whistle blowing system Containing elaboration on the whistleblowing system mechanism, including: • Disclosure of breach report

261 261 - 267 261 - 267

  

213 214 214 215 215

216

218

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

NO. KRITERIA & PENJELASAN • Perlindungan bagi whistleblower • Penanganan pengaduan • Pihak yang mengelola pengaduan VII. Informasi Keuangan 1. Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan. Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-LK No. VIII. G11 tentang Tanggung Jawab Direksi atas Laporan Keuangan.

CRITERIA & DESCRIPTION

• Protection of whistleblowers • Grievance handling • The party addressing grievance

HLM. PAGE 219 220 216

Financial Information 291 Board of Directors’ Statement on Board of Directors’ Responsibility for Financial Statements Compliance with the regulations of Bapepam-LK No. VIII. G11 regarding Board of Directors’ Responsibility for Financial Statements.

2. Opini auditor independen atas laporan keuangan. Opini auditor independen atas laporan keuangan. Opinion of the independent auditor about the Opinion of the independent auditor about the Financial Statements Financial Statements

293 - 294

3. Deskripsi auditor independen di Opini Deskripsi memuat tentang: • Nama & tanda tangan • Tanggal Laporan Audit • No. Ijin KAP dan nomor Ijin Akuntan Publik

The description of the independent auditor in the opinion 294 Decription includes: • Name & signature  • Date of Audit Report  • Number of Public Accountant Office permit and  number of Public Accountant permit

4. Laporan keuangan lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: • Laporan posisi keuangan (neraca) • Laporan laba (rugi) komprehensif • Laporan perubahan ekuitas • Laporan arus kas • Catatan atas laporan keuangan • Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau etika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)

Comprehensive financial statements To contain fully the reporting financial statement elements: • Report on financial position (balance sheet) • Comprehensive income statement • Statement of changes in equity • Cashflow Report • Notes to financial statement • Report on the financial position in early comparative period, which is presented at the time the entity imposes an accounting policy retrospectively, at the time it makes a re-presentation of the financial statement posts, or at the time the entity reclassifies the posts in its financial statement (if relevant).

296 - 297 298 299 300 295 442

5. Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

Disclosure in the note over the financial statement at the time the entity imposes an accounting policy retrospectively, or at the time it makes a re-presentation of the financial statement posts, or at the time the entity reclassifies the posts in its financial statement.

321-325, 442

6. Perbandingan tingkat profitabilitas Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya.

Comparison of profitability level Comparison of the year-to-date profit (loss) to that of the previous year.

298

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

473


INFORMASI TAMBAHAN

NO. KRITERIA & PENJELASAN

CRITERIA & DESCRIPTION

Cashflow Statement 7. Laporan Arus Kas • Categorized into three activity categories: • Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operating, investing and financing activity aktivitas operasi, investasi & pendanaan • Penggunaan metode langsung (direct method) • The use of direct method to report cashflow from untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi. operating activities • Separated presentation between cash receipt and or • Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan cash expenditure during the year-to-date on operating, pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. investing and financing activities. • Pengungkapan transaksi non kas dalam catatan • Disclosure of non-cash transaction in the note over the financial statement. atas laporan keuangan.

474

HLM. PAGE 300

8. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi • Meliputi sekurang-kurangnya: • Pernyataan kepatuhan terhadap SAK. • Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan. • Pengakuan pendapatan dan beban. • Aset tetap • Intrumen keuangan

Accounting Policy Highlight • To include at least: • Statement of compliance with the SAK. • Basis for measurement and preparation of financial statement. • Ackowledgement of income and expense. • Fixed assets • Financial statements

324 - 352

9. Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain: • Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak yang berelasi. • Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait. • Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total asset atau liabilitas. • Syarat dan ketentuan transaksi dengan pihak berelasi.

Disclosure of transaction by related parties Information includes among others: • Name of the related parties, as well as the nature and relation of the related parties. • Amount of transaction along with its percentage against the total income and related expense. • Amount of balance along with its percentage against the total assets or liabilities. • Transaction terms and conditions with the related parties.

434 - 437

10. Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan Hal-hal yang harus diungkapkan: • Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi • Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini. • Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh badan • Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah asset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada posisi keuangan. • Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak.

Disclosure related to Taxes Disclosure related to Taxes Information must include: • Explanation on the relation between tax expense (income) and accounting profits. • Reconciliation between fiscal and the calculation of the present tax expense • Statement that Taxable Profit from the reconciliation becomes the basis of filling in the Annual Taxation Return of Corporate Income Tax • Description of assets and liabilities of the deferred tax acknowledged on the financial position report for each presenting period, and the amount of the expenses (income) of the deferred tax acknowledged on the earnings statement if the amount is not reflected on the number of assets or liabilities of the deffered tax acknowledged in the financial position report.

403 - 407

• Disclosure of the presence or the absence of tax dispute.

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011


ADDITIONAL INFORMATION

NO. KRITERIA & PENJELASAN

CRITERIA & DESCRIPTION

11. Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap. Hal-hal yang harus diungkapkan: • Metode penyusutan yang digunakan • Uraian mengenai kebijakan kebijakan akuntansi yang dipilih antara model nilai wajar dan model biaya • Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya). • Rekonsilisasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkanpenambahan, pengurangan dan reklasifikasi.

Disclosure related to Fixed Assets Things that must be disclosed: • The depreciation method used • Elaboration on accounting policies selected, between the fair value model and cost model

12. Perkembangan terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan lainnya. Uraian mengenai SAK/peraturan yang telah diterbitkan tetapi belum berlaku efektif, yang belum diterapkan oleh perusahaan, dengan mengungkapkan: • Jenis dan tanggal efektif SAK/peraturan yang berlaku tersebut. • Sifat dari perubahan yang belum berlaku efektif atau perubahan kebijakan akuntansi; dan • Dampak penerapan awal SAK dan peraturan baru tersebut atas laporan keuangan.

The latest up-date of Financial Accounting Standard and other Regulations Elaboration on the SAK/ regulations that have been issued but have yet been made effective nor imposed by the company by disclosing: • Type and effective date of the SAK/regulations.

13. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan. Hal-hal yang harus diungkapkan: • Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan. • Klasifikasi instrumen keuangan. • Nilai wajar setiap kelompok instrument keuangan • Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas • Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya.

Disclosure related to financial instrument Information includes:

14. Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: • Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; • Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.

Release of financial statement Information includes: • Date of the financial statement authorization for being released; • The party responsible for authorizing the financial statement.

ANNUAL REPORT PTPN XIII

2011

• The method and significant assumption used in estimating the fair value of fixed assets (revaluation model) or recording the fair value of fixed assets (cost value) • Reconcilliation of the registered gross amount and accumulation of the fixed asset depreciation at the beginning and in the end of the period by highlighting the addition, deduction and reclassification.

HLM. PAGE 341 - 346

373 - 393

321 - 324

• Nature of the amendments that have not been made effective or amendements to the accounting policies; • Impact of the early application of the SAK and new regulations on the financial statement. 328

• Accounting requirements, conditions and policies for every financial instrument group • Classification of financial instrument • Fair value of every financial instrument group • Explanation on risk related to financial instrument: market risk, loan risk and liquidity risk • Objective and policies of corporate financial risk management 291

475


INFORMASI TAMBAHAN

Creating better composition, Inspiring the surrounding

476

LAPORAN TAHUNAN PTPN XIII 2011



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.