the_ics : Message: Apakah Anda Pernah Bertemu Kemiskinan?
1 of 3
Hi, Ahmad
Sign Out
Help
http://groups.yahoo.com/group/the_ics/message/18624
Yahoo!
Trending: Kelly Clarkson
Search
Web Search
Not Found
Start a Group | My Groups
lempoxe — lempoxe@yahoo.com | Group Moderator - Edit Membership
the_ics — Indonesian CyberLibrary Society Messages
Home Messages
Message #
Messages Help
Go Search:
Search
Advanced
Start Topic
Pending Spam?
[Delete]
Post
Apakah Anda Pernah Bertemu Kemiskinan? Reply | Delete
Message List Message #18624 of 24541 < Prev | Next >
Files Photos
Rekan-rekan,
Links Database Polls Members Pending
Kebun tebu itu luas sekali. Hijau sejauh-jauh mata memandang. Daun-daun runcing seperti menatang langit yang biru jernih. Ketika sesekali angin bertiup, ada suara yang sulit diungkap kata: gemersik yang mengiris, seperti ribuan isak tangis yang tertahan. Kebun tebu itu bukan milik rakyat.
Calendar Setelah motor yang saya tumpangi sempat terperosok dua kali, dan setelah kaki kiri saya sempat terjerembab di setumpuk tahi kerbau yang masih hangat, kampung yang kami tuju mulai tampak.
Invite Management
Tahu-tahu pengendara motor yang saya boncengi bilang, "Pak Putu, ini sekolahnya."
Groups Labs (Beta)
Lho!? Sekolah apa? Pertanyaan tak sempat saya ungkapkan. Kami berhenti di depan tumpukan batu bata, ada sebidang tanah dikelilingi pagar dari pohon singkong yang tampak enggan bertahan, menjadi batas antara jalan penuh kubangan dan sebuah bangunan setengah tembok yang pintunya tak berengsel (sehingga jelaslah daun-pintunya tak ada!).
Applications
Info
Settings
Group Information Members: 705 Category: Teaching and Research Founded: Oct 5, 1999 Language: English
Yahoo! Groups Tips
Thu Jan 24, 2008 9:00 am Show Message Option
"putu_pendit" <putu_pendit@yahoo.com> putu_pendit Offline Send Email Remove Author | Ban Author
Bapak pembonceng saya terampil memarkir kuda-besinya yang reyot tapi bandel itu. Santai saja dia ngeloyor ke arah pintu tak berdaun-pintu, dan saya tergopoh-gopoh mengikutinya. Anak-anak sedang duduk. Satu bangku diduduki berdua atau bertiga. Bau keringat anak-anak menyambut saya yang tak tega mengeluarkan tustel dari ransel. Anak-anak sedang membaca. Satu buku dikerubuti. Ibu guru tak kelihatan batang hidungnya. Ada suara-suara bergumam, mengeja apa yang tertera di halaman-halaman kumal. Inilah kemiskinan, kata saya dalam hati.
Did you know... Something new just for moderators. Experience Moderator Central.
Walau tentu saja kemudian saya tahu bahwa saya tidak sepenuhnya benar. Sekolah yang amat darurat, buku-buku kumal yang dikerubungi anak-anak berbau matahari, langit-langit yang benar-benar seperti langit (alias tidak ada!), lantai semen yang mengelupas, dan lemari yang miring nyaris terguling.
Best of Y! Groups Check them out and nominate your group.
Itu hanya SEBAGIAN dari kemiskinan. Tak berapa lama muncul ibu guru yang masih sibuk mengelap mulutnya dengan punggung tangan. "Maaf, Pak Putu... barusan sarapan," katanya sambil nyengir. Saya ingat waktu itu sudah menunjukkan pukul 11. Orang Jakarta pasti akan mengatakan bahwa ibu guru itu barusan "brunch". Setelah berbasa-basi, ibu itu mengajak saya ke tempat yang sesungguhnya ingin saya tuju. Jalannya santai saja, diikuti oleh saya, diiringi bapak pengendara motor yang setia. Anak-anak tak terlalu peduli. Hanya beberapa yang mengangkat muka mereka, memandang curiga dengan kepolosan seorang anak ke arah saya yang pasti tampak seperti mahluk dari luar angkasa. Kami tiba di sebuah ruang, di sebelah WC yang pasti sudah bisa Anda cium baunya dari Jakarta, di dekat sebuah ruang lain yang tampaknya adalah ruang terbaik di sekolah ini (dan ternyata itu adalah ruang kepala sekolah, yang tidak ada di tempat karena sedang rapat di kantor camat). Pintu ruangan itu dibuka. Suaranya berderit seperti protes anak yang ogah mandi pagi.
1/9/2012 5:15 PM