Mengapa ada frasa "dan Informasi" di IP&I - bagian 1

Page 1

Mengapa ada frasa “dan Informasi” di IP&I - bagian 1

Dari segi sejarahnya, kata “informasi” di dalam Ilmu Perpustakaan dan Informasi muncul setelah Ilmu Perpustakaan berusia cukup “tua”. Kita tahu bahwa Ilmu Perpustakaan sudah memiliki program sarjana dan keilmuan sejak akhir tahun 1880-an, sedangkan kata “dan informasi” muncul setelah komputer mulai banyak digunakan di akhir tahun 1970-an. Ada yang menyangka bahwa kelahiran komputerlah yang menyebabkan Ilmu Perpustakaan perlu menambahkan kata “dan Informasi”, tetapi sangkaan ini perlu diperiksa baik-baik. Pemeriksaan itu dapat dimulai dari kenyataan bahwa ada hampir 100 tahun masa antara. Sebuah masa yang cukup untuk melahirkan kompleksitas persoalan masyarakat, sehingga cukup pula untuk mendorong kelahiran “ilmu baru”. Ini sesuai dengan sinyalemen saya terdahulu, bahwa Ilmu Perpustakaan (dan Informasi) terus berada dalam situasi “emergence” (proses untuk menjadi). Tetapi mengapa “emergence”-nya kok sampai 100 tahun? Izinkan saya menjelaskan lebih jauh. Jika disimak lebih mendalam, masa antara yang panjang itu sebenarnya juga mencerminkan masa antara perubahan teknologi dan pengaruhnya pada masyarakat manusia. Kita tahu, institusi perpustakaan sudah ada sejak ribuan tahun sebelum Masehi, dan menjadi “institusi yang serius” sejak Abad 1 Masehi sejalan dengan semakin pentingnya “teknologi komunikasi” yang pertama di dunia ini, yaitu “codex” yang kemudian menjadi “buku”. Dari masa buku yang pertama ke masa komputer yang tertama terjadi berbagai revolusi (muncul koran, lalu fotografi, lalu majalah, lalu film, lalu radio, lalu televisi...). Namun revolusirevolusi itu tak mengubah Ilmu Perpustakaan menjadi Ilmu Perpustakaan dan Fotografi, atau Ilmu Perpustakaan dan Televisi. Iya, kan?! Ilmu Perpustakaan “menunggu” sekitar seratus tahun untuk menambahkan kata “dan Informasi” setelah ada revolusi oleh komputer. Ini hal penting yang perlu kita camkan kalau hendak memahami Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Persoalannya adalah: jika memang revolusi akibat kelahiran teknologi komputer menjadi penyebab utama penambahan kata “dan”, mengapa Ilmu Perpustakaan tidak menjadi “Ilmu Perpustakaan dan Komputer”? Sebagian dari jawaban pertanyaan ini sebenarnya sudah saya berikan dalam beberapa posting berjudul seri “mengapa Ilmu Perpustakaan bukan Ilmu Komputer”. Inti dari jawaban-jawaban saya selama ini sebenarnya didasarkan pada satu hal, sebagai berikut: “Ilmu Perpustakaan” menjadi “Ilmu Perpustakaan dan Informasi” sebab ilmu ini KONSISTEN dengan KARAKTER AWALNYA, yaitu ilmu yang mempelajari “institusi sosial-budaya”. Ilmu Perpustakaan dan Informasi (sekarang saya akan singkat menjadi IP&I supaya mudah) tak menjadi Ilmu Perpustakaan & Komputer, sebab sesungguhnya IP&I tidak hanya mengkaji dampak sosial-budaya dari revolusi komputer, melainkan seluruh revolusi komunikasi, mulai dari buku sampai komputer (buku, koran, foto, majalah, film, radio, televisi). Memang, revolusi oleh komputer menjadi “gong” dari revolusi-revolusi sebelumnya, dan sangatlah mungkin IP&I akan mengkaji berbagai dampak yang ditimbulkan revolusi apapun KELAK dalam teknologi komunikasi. IP&I menunjukkan konsistensinya dengan menggunakan kata “informasi” alih-alih kata “komputer” sebab IP&I adalah ilmu sosial-budaya! 1


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.