the_ics : Message: Saya Bertemu Pustakawan yang Membaca!
1 of 3
Sign Out
Hi, Ahmad
Help
http://groups.yahoo.com/group/the_ics/message/5148?threaded=1&l=1
Yahoo!
Trending: Megan Fox
Search
Web Search
Not Found
Start a Group | My Groups
lempoxe — lempoxe@yahoo.com | Group Moderator - Edit Membership
the_ics — Indonesian CyberLibrary Society Messages
Home Messages
Message #
Messages Help
Go Search:
Search
Advanced
Start Topic
Pending Spam?
[Delete]
Post
Saya Bertemu Pustakawan yang Membaca! Reply | Delete
Message List Message #5148 of 24534 < Prev | Next >
Files Photos
Saya bertemu pustakawan yang membaca!
Links Database Polls Members Pending Calendar Invite Management Groups Labs (Beta) Applications
Info
Settings
Group Information Members: 705 Category: Teaching and Research Founded: Oct 5, 1999 Language: English
Yahoo! Groups Tips
Tidak dinyana samasekali oleh saya yang sudah keburu skeptis, ternyata Bapak Polan yang bekerja di Perpustakaan Umum Kumuhlan sudah membaca buku "Between Hope and History". Gila betul, pikir saya ketika Bapak itu mengatakan bahwa sejarah seringkali menyajikan kepada umat manusia sebuah pilihan: harapan atau ketakutan. Dan ia mengatakannya dengan fasih sambil menghisap dalam-dalam asap kretek (sebenarnya saya sudah mengingatkan, lebih kepada diri sendiri, bahwa merokok itu tidak baik untuk kesehatan).
Thu Jul 19, 2001 9:40 pm Show Message Option
putu_pendit@yahoo.com putu_pendit@yahoo.com Send Email Ban Author
Perpustakaan Umum Kumuhlan, saya namakan demikian karena memang kumuh dan tidak berisi pengunjung. Ketika saya datang, tidak ada seorang pun. Maksud saya, tidak ada seorang pun kecuali para pustakawan, yang salah satunya sedang sarapan ketoprak. Dia bilang, terpaksa sarapan di kantor karena harus berangkat dari rumah pukul 5 pagi. Tidak pula bisa sarapan di perjalanan, karena dia tidak disupiri di atas sebuah mobil berpendingin. Dia naik metromini bersama puluhan orang profesional lainnya yang pasti juga tidak sempat sarapan. Saya pun terpikir, Jakarta kini jadi kota para profesional yang tidak sempat sarapan, atau secara ringkas, "profesional-pra-sarapan" (PPS, bukan PNS lho ... ). Lalu saya bertemu Bapak Polan yang tidak sedang sarapan, melainkan sedang membaca koran sambil merokok. Nah ..., gerutu saya dalam hati, inilah ciri pegawai negeri: duduk, baca koran, merokok, minum kopi, baca koran lagi, merokok lagi, minum kopi lagi. Saya pun sudah siap-siap mengeluh. Tetapi segera tidak jadi ketika Bapak Polan melirik ke buku yang sedang saya kepit di ketiak, yang berjudul "Between Hope and History" itu, dan dia berucap serak, "Sejarah seringkali menyajikan kepada umat manusia sebuah pilihan: harapan atau ketakutan."
Did you know... Real people. Real stories. See how Yahoo! Groups impacts members worldwide.
Best of Y! Groups Check them out and nominate your group.
Saya terpana, tentu saja. Kalimat itu diambil dari salah satu halaman buku yang belum habis saya baca. Tadinya ingin meledek, kini sikap saya berobah total. Ah .., memang gampang sekali orang berpraduga dan kemudian gampang pula berubah sikap. Dasar manusia! Saya teringat para politikus di MPR dan DPR yang juga seperti saya: gampang berubah-ubah sikap, tadinya mendukung A kini mendukung B dan mondongkel A. Sikap saya terhadap Bapak Polan berubah total ketika ia membuktikan kepada saya bahwa pustakawan ternyata membaca buku! Saya pun duduk di sebelahnya dan berusaha keras menahan mual asap kretek. Dia terkekeh karena pasti menduga apa yang ada di pikiran saya. Soalnya dia juga berucap setengah sarkastis, "Gini-gini juga baca buku, mas ... Apalagi buku yang mas punya itu, saya sudah baca sampai habis." Saya tak bisa berkata apa-apa, tentunya. Apalagi karena ia kemudian memberi nasihat, "Kalau bawa buku jangan dikepit di ketiak seperti itu ... Sayang, kan, nanti basah dan .... hehehe ... bau ketek." Saya jengah, tentu saja. Terburu-buru saya meletakkan buku di pangkuan sambil berpikir keras: sebenarnya bagaimanakah cara membawa buku yang baik? "Waktu buku itu sampai di perpustakaan ini, diam-diam saya menunda pengolahannya ..," kisah Bapak Polan ketika saya menginterogasinya tentang buku yang memang sudah sedikit basah oleh keringat (ketiak) saya. "Buku itu saya bungkus koran, lalu saya letakkan di meja. Kalau boss datang memeriksa, dia tidak curiga."
1/9/2012 2:11 PM