P R O F I L W I L A Y A H
KECAMATAN WATUMALANG
KABUPATEN WONOSOBO
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEMARANG
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya
lah sehingga penulisan Buku Profil Kecamatan Watumalang
dapat terselesaikan.
Dan juga kami berterima kasih kepada Kepala Kecamatan
Watumalang beserta Sekretaris dan Staff, atas kontribusi dalam
penyempurnaan buku ini serta masyarakat Kecamatan
Watumalang dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam
penyelesaian buku ini.
Buku Profil ini merupakan sumber informasi tentang Kecamatan
Watumalang sebagai pedoman bagi masyarakat umum untuk mengetahui lebih jauh tentang Kecamatan Watumalang.
Kami berharap buku profil ini dapat menjadi gambaran umum di Kecamatan Watumalang.
TIM PENYUSUN
Mutiara Safitri C.531.20.0021 Valentina Nur Addini H. C.531.20.0017 Caesar Sandi Abrar C.531.20.0033 Dhanu Ardhika C.531.20.0032 Artawan Bakti C.531.20.0016 Andri Gunawan C.531.20.0020 Tiara Dewi C.531.20.0038 Putri Aulia Sari C.531.20.0035 Iik Nurhayati C.531.20.0045 Choirul Hendrawan C.531.20.0046 Andi Candra W C.531.18.0008 KETUA WAKIL KETUADOSEN PEMBIM
TiasaAdimagistra,S.T., M.P.W.K.
AgnesiaPutriKurnianingtyas, S.T.,M.T.,M.Sc. ImamRofi’i,S.T.,M.T.DOSEN PENGAMPU
Agnesia Putri Kurnianingtyas, S.T., M.T., M.Sc
Imam Rofi’i, S.T., M.T
Tiasa Adimagistra, S.T., M.P.W.K
KETUA
Mutiara Safitri
WAKIL KETUA
Valentina Nur Addini
SEKRETARIS
Tiara Dewi
BENDAHARA
Iik Nurhayati
ANGGOTA
Andi Candra Wijaya
Artawan Bakti Wijono
Andri Gunawan
Dhanu Ardhika P
Caesar Sandi Abrar
Putri Aulia Sari
Choirul Hendrawan
PembagianTugas
KOORDINATOR HUMAS
Valentina Nur Addini Hakim
KOORDINATOR LAPANGAN
Caesar Sandi Abrar
KOORDINATOR EDITOR VIDEO
Choirul Hendrawan
KOORDINATOR LAPORAN
Tiara Dewi
KOORDINATOR PEMETAAN
Mutiara Safitri
1 UMUM GAMBARAN
OrientasiWilayah
Administrasi
diri dari :
Kelurahan dan 15 Desa
Kecamatan Watumalang merupakan salah satu dari 15 kecamatan di
Kabupaten Wonosobo, terletak antara 7˚ 15’ 20” sampai 7˚ 18’ 00”
Lintang Selatan (LS) dan 109˚ 47’ 35” sampai 109˚ 54’ 59” Bujur
Timur (BT). Berjarak 13 km dari Ibu Kota Kabupaten Wonosobo dan 132 km dari Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah (Semarang).
Luas 6.821,66ha
Batas wilayah yang ada di Kecamatan Watumalang :
Sebelah Selatan
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Barat
: Kecamatan Sukoharjo dan Leksono
: Kecamatan Kejajar dan Banjarnegara
: Kecamatan Mojotengah dan Wonosobo
: Kabupaten Banjarnegara
KonstelasiWilayah
Lokasi Kecamatan Watumalang terletak di kawasan pegunungan.
Alun-alun Wonosobo sehingga memudahkan akses dalam memasark
wilayah lain.
Kawasan Kecamatan Watumalang memiliki berbagai macam potensi s
mendukung oleh kondisi lahan dan iklim pada kawasan ini. Lahan yan
wilayah ini merupakan lahan pertanian dan perkebunan. Sehingga
pertanian bisa didistribusikan di wilayah Kabupaten Wonosobo dan lu
Wonosobo. Hasil suber daya alam pertanian dan perkebunan b
Banjarnegara, Jakarta dan luar Pulau Jawa.
Selain potensi, juga terdapat berbagai macam permasalahan yai
Pariwisata, Drainase, Sanitasi, Persampahan dan UMKM
Infrastruktur Jalan : Kerusakan jalan yang diakibatkan oleh beberapa f
yaitu bencana alam dan juga curah hujan yang tinggi.
Pariwisata sebagai Kecamatan yang di daerah dataran tinggi, akses
terhambat karena faktor infrastruktur jalan. Selain itu pemerintah ya
menjadikan suatu hambatan.
Drainase, mengingat bahwa saluran drainase di Desa Gondang mas
lain diluar Kecamatan Watumalang, maka jika terjadi masalah seperti longsor. Otomatis
saluran drainase juga akan terkena dampak hingga paling lama 10 hari.
Studio Perencanaan
Jenis Tanah
Kecamatan Watumalang didominasi jenis tanah regosol dan andosol.
Tanah regosol memiliki PH tanah 6-7 yang cocok untuk jenis tanaman
palawija dan jenis buah-buahan. Sedangkan tanah andosol memiliki PH
tanah 5-7. Dengan kandungan tersebut sangat subur, sehingga
berpotensi untuk ditanami berbagai jenis tanaman pertanian, tanaman
pangan, hortikultura, dan perkebunan.
Studio Perencanaan
Curah Hujan
Curah hujan Kecamatan Watumalang 4.470 mm pada tahun 2020
dengan jumlah hari hujan sebanyak 249 hari. Hari hujan terbanyak ada
pada bulan Oktober 2020 sebanyak 31 hari hujan. Curah hujan tertinggi
pada bulan Desember sebanyak 845 mm. Terdapat hari hujan di setiap
bulan sepanjang Tahun 2020.
Tata Guna Lahan
Luas Kecamatan Watumalang 6.821,66 Hektar
688,79 Ha
Lahan bukan pertanian
Lahan pertanian
6.132,87 Ha
Penggunaan lahan terbesar berada di Desa Krinjing yang
diperuntukan sebagai pertanian yaitu seluas 808,50 Ha dan hutan
produksi tanaman seluas 94,60 Ha sedangkan penggunaan lahan
untuk permukiman terbesar ada di Desa Gunawang kidul yaitu
seluas 119,05 Ha Kemudian penggunaan lah terbesar untuk
perkebunan ada di Desa Binangun yaitu seluas 613,65 Ha
Studio Perencanaan
Kelerengan
Rata-rata kemiringan tanah di Kecamatan Watumalang adalah 10-40%
Pada Wilayah Kecamatan Watumalang bagian atas yang terletak di Desa
Krinjing, Desa Mutisari, Desa Kalidesel, Desa Binangun, Desa Wonokampir, Desa Pasuruhan, Desa Watumalang, Desa Wonosroyo, Desa Banyu
Kembar, Desa Gumawang Kidul, Desa Lumajang dan Kelurahan Wonoroto memiliki kemiringan antara 15 sampai >45%. Kawasan yang memiliki
kelerengan cukup datar terletak di Desa Bumiroso, Desa Gondang, Desa Limbangan dan Desa Kuripan.
Topografi
Kecamatan Watumalang mempunyai topografi perbukitan dan pegunung
yang bergelombang dengan ketinggian antara 650 - 1 546 mdpl Titik tertinggi
terletak pada Desa Krinjing dan Desa Kalidesel Hal ini berpotensi untuk bercocok tanam buah dan sayuran
Rawan Bencana
Letak Kecamatan Watumalang yang berada di pegunungan dikelilingi oleh
perbukitan dan Gunung Bismo mengakibatkan adanya bencana yang paling
rawan dan sering terjadi yaitu bencana longsor. Karena Kecamatan
Watumalang memiliki kelerengan yang cukup curam sehingga menjadikan
wilayah ini rawan terhadap bencana tanah longsor, terutama pada saat curah
hujan yang cukup tinggi.
Studio Perencanaan
Organisasi
Terdapat beberapa organisasi di Kecamatan Watumalang, terdiri dari organisasi keagamaan dan organisasi kemasyarakatan.
Nadhatul Ulama
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII)
Majelis Tafsir Alquran (MTA)
Pondok Pesantren Sumber Pendidikan
Mental Agama Allah (SPMAA)
Karang Taruna
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Desa (LPMD)
Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS)
Badan Usaha Milik Desa (BUMDES)
Perlindungan Masyarakat (LINMAS)
Pemberdayaan Kesejahteraan
Keluarga (PKK)
Kelompok Wanita Tani (KWT)
Kelompok Pengelola Pemanfaatan (KPP)
Lembaga Keswadayaan Masyarakat (LKM)
Studio
Perencanaan
Sesuai dengan Peraturan Bupati Wonosobo Nomor 56 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi
Kasubag Pelayanan
Administrasi Terpadu
Kecamatan
Seksi Pemerintahan
Camat
Sekretaris
Camat
Seksi Kesejahteraan
Rakyat dan Sosial
Seksi Ekonomi dan
Pembangunan
Seksi Ketentraman, Ketertiban dan
Pelindungan Masyarakat
Kelurahan
Jumlah penduduk Kecamatan Watumalang tahun 2020
sebesar 55 765 jiwa, dengan angka sex ratio di Kecamatan
2020 adalah 104,19
PROYEKSI PENDUDUK
Proyeksi penduduk Kecamatan Watumalang akan terus meningkat
hingga tahun 2030 diperkirakan mencapai 86.984 jiwa.
JUMLAH PENDUDUK PEMELUK AGAMA
Mayoritas penduduk Kecamatan
Watumalang beragama Islam yaitu
sebesar 58.800 jiwa, sedangkan
beragama Kristen Protestan 81 jiwa, Kristen Katholik 18 jiwa, dan Budha 1 jiwa.
PIRAMIDA PENDUDUK
Setiap tahun jumlah penduduk di Kecamatan Watumalang terus mengalami
peningkatan hal tersebut perpengaruh dalam pengambilan kebijakan
pembangunan, Namun rasio ketergantungan sebesar 44,51 yang artinya beban
penduduk yang ditanggung oleh usia produktif masih lebih tinggi dari jumlah
usia yang belum produktif dan sudah tidak produktif lagi. Angka rasio
ketergantungan ini turun dari tahun sebelumnya sebesar 50,99.
Studio Perencanaan
KepadatanPenduduk
Jumlah penduduk tertinggi berada di Desa Binangun sebanyak 7.304 jiwa dengan
3.691 laki-laki dan 3.613 perempuan. Sedangkan jumlah penduduk terendah adalah
Desa Mutisari dengan jumlah penduduk sebanyak 1.607 jiwa. Kepadatan penduduk di Kecamatan Watumalang adalah 724 jiwa per km2. Desa Bumiroso merupakan yang terpadat yaitu 3.060 jiwa per km2. Sedangkan yang paling rendah terdapat di Desa
Mutisari yaitu 298 jiwa per km2
SumberDaya Alam&Lingkungan
Kecamatan Watumalang sebagai daerah yang memiliki potensi sumber daya alam berupa tanah yang subur serta curah hujan yang cukup tinggi hal tersebut menguntungkan masyarakat untuk memaksimalkan tanah yang subur sebagai perkebunan dan pertanian. Komoditas utama yang ada di Kecamatan Watumalang sendiri berupa kebun salak yang menjadi sektor unggulan di Kecamatan Watumalang.
Kecamatan Watumalang juga mengandalkan hasil dari pertanian tembakau yang memiliki luas 8,50 ha yang dikelola sendiri oleh masyarkat sekitar Watumalang. Selain itu terdapat perkebunan kecil seperti kebun jagung, cabe, tomat, kubis, wortel, tumpang sari, kacang tanah dan ubi kayu.
Selain itu terdapat potensi sumber daya alam yang ada di wilayah Watumalang. Potensi tersebut merupakan sektor hutan dengan komoditas utamanya yaitu hutan pinus. Sektor perternakan di wilayah Watumalang terdapat beberapa perternakan yang menjadi sumber penghasilan warga sekitar Watumalang Seperti ternak ayam, kemudian kolam kolam kecil untuk budidaya ikan ikan air tawar seperti lele, mujahir, patin. Selain itu komoditas utama di sektor perternakan yaitu susu kambing etawa, dengan berternak kambing etawa warga sekitar bisa memeras susu hasil kambing etawa tersebut dan kemudian dipasarkan
Sarana
Sarana
Puskesmas wilayah IKK watumalang yang berada di Jalan Kyai Jebeng
Lintang, Wonoroto sudah memenuhi prosedur yang minimal 60% yang meliputi
fasilitas kesehatan dan alat kesehatan. Puskesmas IKK watumalang sudah memenuhi prosedur KEMENKES, dengan angka 65% memenuhi Fasilitas kesehatan alat kesehatan. PKD terletak di PKD ini hanya untuk pemeriksaan
terdekat, karena fasilitasnya hanya untuk pertolongan pertama. PKD digunakan masyrakat untuk posyandu dan imunisasi. Di PKD IKK Watumalang terdapat ruangan, poli umum dan poli gigi.
Pukesmas 3 Poliklini
Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan Kecamatan Watumalang antara lain SMA, SMK, SMP, MTs, SD, MI dan TK yang tersebar di beberapa desa yang memudahkan anak-anak mendapat fasilitas pembelajaran Selain fasilitas pendidikan tersebut terdapat beberapa playgroup atau PAUD.
Fasilitas ini mengacu pada layanan yang mendukung sistem operasi dan kegiatan dalam contoh lembaga ekonomi, keuangan, dan pengembangan sektor ekonomi lainnya di Kecamatan Watumalang.
668
5 Pasar Toko / Warung
Sarana PerekonomianSarana Pemerintahan
Fasilitas pemerintahan merupakan fasilitas yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah terhadap masyarakatnya.
Sesuai dengan namanya, fasilitas ini disediakan dan diadakan oleh
pemerintah demi kelancaran kepentingan masyarakat, mulai dari kepentingan kependudukan, keamanan, kenyamanan, ketertiban umum, administrasi masyarakat dan sebagainya. Kecamatan Watumalang memiliki
Kantor Kecamatan yang berada di Welahan, kemudian terdapat juga
Kantor Kelurahan yang berada di Jalan Kyai Jebeng Lintang ,Wonoroto.
Adanya Kantor Polisi setempat/Polsek Watumalang yang berada di Jalan Mergowati, Wonoroto.
Sarana Peribadatan
Kecamatan Watumalang memiliki sarana peribadatan sebagai penunjang
aktivitas masyarakat berupa masjid, mushola, dan gereja yang tersebar ke seluruh desa guna mempermudah masyarakat untuk beribadah.
Sarana publik di Kecamatan Watumalang masih sangat terbatas dengan jarak menuju tempat publik sangat jauh. Hal tersebut membuat waega sulit menjangkau dan memanfaatkan sarana publik tersebut. Sarana publik yang terdapat pada setiap desa yaitu pos kampling digunakan warga setempat untuk berkumpul dan melakukan kegiatan sosial. Selain itu terdapat juga
sarana publik berupa lapangan yang dimanfaatkan warga setempat untuk berolahraga maupun area bermain
TABEL PROYEKSI SARANA
2021 - 2030
Pada tabel proyeksi sarana di tahun 2030 mengalami kenaikan yang belum signifikan yaitu pada sarana pendidikan seperti SD 7 Unit, SMP 5 Unit, dan SMA 9 Unit. Selainnya tidak ada kenaikan karena kebutuhan sarana pada 2030 sudah tercukupi pada tahun 2021.
Prasarana
Drain
Unit SKPD pengelolaan drainase di Kecamatan Watumalang adalah
DPU Kabupaten Wonosobo Bidang Cipta Karya Seksi Perumahan dan Permukiman. Saluran drainase utama Kecamatan Watumalang sebagian besar berupa saluran terbuka, meskipun terdapat sebagian yang menggunakan saluran tertutup. Hirarki saluran yang ada yaitu saluran lingkungan yang berukuran 40-60 cm kemudian ditampung atau dialirkan ke saluran sekunder yang berukuran 80-100 cm dan dibuang langsung ke saluran primer seperti sungai.
Studio Perencanaan
Jalan
Kecamatan Watumalang memiliki 8 jaringan jalan yang menghubungkan pusat kegiatan yang memiliki jangkauan pelayanan nasional, wilayah dan lokal dengan ruas jalan yang berbeda-beda Ruas jalan yang paling panjang adalah ruas Jalan Kyai Jebeng Lintang yang berada di lingkungan Mergowati dengan panjang 3448 m yang memiliki fungsi sebagai jalan lokal primer (jalan antar desa). Ruas jalan yang paling pendek adalah ruas Jalan Rotowono yang berada di lingkungan/desa Wonoroto dengan panjang 242 m. Panjang jalan kabupaten di Kecamatan Watumalang tahun 2020 adalah 64,32 km.
Air Bersih
Kecamatan Watumalang terdapat sumber mata air yang berada di dua tempat yaitu di lingkungan welahan dan lingkungan sayangan. Dimana pada lingkungan tersebut terdapat dua mata air berfungsi secara optimal, hal ini dapat diketahui berdasarkan jumlah penduduk yang menggunakan mata air tersebut sebesar 70%. Cara pengambilan air dari mata air masih dilakukan secara langsung turun ke mata air lalu disimpan di bak penambung dan di salurkan melalui pipa sehingga mengalir langsung
ke rumah rumah masyarakat. Selain itu, penyediaan air bersih dan air minum di Kecamatan Watumalang adalah PDAM Tirta Aji.
Air Limbah Persampahan
Pengelolaan air limbah rumah tangga di Kecamatan Watumalang
dilakukan oleh Kelompok Pengelola dan Pemanfaatan (KPP) setempat
dengan mendapat bimbingan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan
Ruang Kabupaten Wonosobo.
Kecamatan Watumalang memiliki fasilitas tempat pembuangan
sampah yang diberi oleh pemerintah setempat. Kecamatan
Watumalang sendiri memiliki pesebaran TPS, antara lain :
• Desa Wonoroto
• Desa Bumiroso
• Desa Gondang
• Desa Limbangan
• Desa Kuripan
• Desa Watumalang
• Desa Wonosroyo
Selain desa-desa tersebut, masyarakat membuang sampah anorganik
dengan cara dibakar, sedangkan sampah organik dijadikan pupuk kompos
bagi ternak.
Banyaknya pengguna listrik PLN di Kecamatan Watumalang
17.653 keluarga. Jumlah terbanyak yaitu Desa Binangun sebesar
2.450 pengguna, sedangkan jumlah paling sedikit yaitu Desa
Watumalang sebesar 621 pengguna. Dengan rata-rata per rumah tangga sudah dialirkan listrik dan sudah menggunakan listrik
dengan daya 900 watt - 1200 watt, untuk penggunaan yakni
kebutuhan rumah tangga dan industri. Akan tetapi di beberapa desa, beberapa rumah tangga ada yang masih menggunakan listrik
dengan daya 450 watt
Telekomunikasi
Kecamatan Watumalang juga memiliki menara telepon seluler (BTS Tower) sebanyak 6 unit. Terdapat 2 tower/sutet di satu
tempat yaitu sebelah lapangan Welahan Kecamatan Watumalang.
Sutet/tower ini berdiri diatas tanah, memiliki 4 kaki dengan
ketinggian kurang lebih 50 meter dan dikelilingi dengan pagar besi sebagai batas.
Perekonomian
Perkebunan
Kecamatan Watumalang komoditas perkebunan yaitu salak pondoh. Petani salak pondoh biasanya mulai menanam hingga dua sampai tiga tahun dari awal
mencangkok. Dan mulai berbuah produktif dengan pola umur lima sampai tujuh
tahun secara bertahap. Pada bulan November sampai Februari Hasil melimpah.
Saat panen raya hasil panen dua kali lipat dari panen dua bulan sekali. Harga
sangat tinggi menjadi kendala petani, selain harga sangat tinggi hama tikus, tupai dan kumbang salak juga menjadi kendala Biasanya petani menjual ke tengkulak kemudian tengkulak dikirim ke Banjarnegara atau petani langsung menjual ke Banjarnegara. Selain dijual kepada negara salah pondoh ini juga diolah sebagai manisan, keripik dan dodol.
Perkebunan
Luas Panen (Ha) Produktivitas (Kw/Ha)
Pruduksi (Kw)
Perbandingan Luas Panen dan Produksi
Pertanian
Kecamatan Watumalang merupakan daerah pegunungan dengan luas wilayah
6.821,66 Ha yang terdiri atas lahan pertanian 6.132,87 Ha dan lahan bukan pertanian
688,79 Ha. Lahan pertanian tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bercocok
tanam guna menunjang kebutuhan pangan harian. Produktivitas pertanian Kecamatan
Watumalang meliputi 3 komoditas yaitu tanaman pangan, tanaman buah-buahan, dan tanaman apotik hidup.
Pertanian Tanaman Sayuran
Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Kw/Ha)
Pruduksi (Kw)
Perbandingan Luas Panen dan Produksi
Pertanian Tanaman Buah
Luas Panen (Ha)
Produktivitas (Kw/Ha)
Pruduksi (Kw)
Perbandingan Luas Panen dan Produksi
Pertanian Tanaman Apotik Hidup
Luas Panen (Ha)
Pruduksi (Kw)
Perbandingan Luas Panen dan Produksi
Industri dan UMKM
Kecamatan Watumalang industri yang berkembang adalah produksi makanan. Industri ini masih industri rumahan yang dikembangkan oleh masyarakat. Industri ini memproduksi keripik salak yang berkembang di Desa Wonoroto dengan mengembangkan hasil pekebunan salak, masyarakat mengolahnya menjadi keripik salak. Selain industri, UMKM di Kecamatan Watumalang juga berkembang yaitu kain batik kuripan dan batik sendang kahuripan.
Peternakan
Kecamatan Watumalang memiliki cukup banyak sektor peternakan tetapi yang menjadi salah satu sektor peternakan yang dimiliki waraga sekitaran Ibukota
Kecamatan Watumalang adalah peternakan kambing etawa yang mana setiap bulannya memiliki event yang hadiahnya sangat menjanjikan, pemeberian makanannya sendiri dari tumbuhan sekitaran ladang dan juga diberi minum susu setiap harinya. Jika bilang masyarakat mendirikan peternakan ini didasari dengan hobi yang berujung hasil jual yang sangat menjanjikan. Rata-rata perumah memiliki peternakan kambing, ayam, dan juga ikan, baik itu dimanfaatkan untuk diambil dagingnya atau dijual dan juga dibuat kontes. Dari satu Lingkungan bisa dikatakan 80% warganya memiliki peternakan sendiri dirumah.
Kecamatan Watumalang 2022
Hewan TernakPERMASALAHAN POTENSI DAN
Potensi
Peternakan
Peternakan kambing etawa yang berasal dari hobi masyarakat individu, lalu berkembang menjadi komunitas pecinta kambing etawa sehingga menjadikan Kecamatan Watumalang sebagai tuan rumah dalam perlombaan kecantikan kambing etawa, disamping itu susu kambis etawa juga bisa dijadikan pemasukan bagi peternak
Pertanian
Dalam sektor pertanian yang paling berpotensi berada di desa Kuripan, Limbangan, Wonoroto, Sayangan, Bumiroso, itulah beberapa desa yang menghasilkan bahan pokok pangan yang sudah tersebar di semua wilayah Watumalang. Untuk tanah pertanian milik pribadi dan kelompok tani sudah terkelompokkan sesai bidangnya atau sesuai hasil taninya sendiri. Pusat perindustrian hasil tani di Kecamatan Watumalang berada di Desa Wonoroto. Banyaknya Perkebunan yang menghasilkan sayuran seperti, tomat, padi, cabai, kol, buah-buahan. Contoh hasil sayur-sayuran di kelurahan Wonoroto, padi berada di Desa Gondang. Serta buah-buahan seperti durian, alpukat, mangga berada di Desa Limbangan
Perkebunan
Masyarakat memanfaatkan dataran tinggi Kecamatan Watumalang sebagai perkebunan salak, tembakau, nanas yang berada di desa Lumajang, Wonoroto, Krinjing, Kaldesel, Binangun, Pasuruan. Hasil perkebunan tersebut dijual kepada para pengepul untuk langsung di kirim keluar kota, Hasil perkebunan juga menjadi salah satu hasil pendapatan terbesar bagi warga Watumalang.
Studio Perencanaan
Permasalahan
Jalan
Kerusakan jalan di Kecamatan Watumalang umumnya disebabkan oleh faktor yang berbeda, diantaranya perubahan suhu, bencana alam, material konstruksi perkerasan, kondisi tanah dasar yang tidak stabil, serta tonase atau muatan kendaraan berat yang melebihi kapasitas serta volume kendaraan yang semakin meningkat.
Persampahan
Kurangnya TPS dan kesadaran masyarakat di Kecamatan Watumalang
menjadikan masyarakat membuang sampah pada aliran sungai sekitar
permukiman warga, mengingat banyaknya sampah yang dihasilkan
masyarakat baik dari sampah rumah tangga atau sampah industri UMKM
Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Kecamatan Watumalang umumnya masih
rendah dimana mayoritas pendidikannya sampai tingkat SMP, sehingga
tingkat kesadaran masyarakat terhadap pendidikan formal juga ikut
rendah, banyak faktor yang mempengaruhinya salah satu nya yaitu
keadaan ekonomi.
Air Bersih
Sumber mata air di Desa Bumiroso belum mengalir secara merata karena
faktor kondisi wilayah Bumiroso yang berada di dataran rendah, mengakibatkan beberepa desa yang letaknya lebih jauh belum bisa tersalur
dengan baik
SWOT
• Lokasi strategis untuk bercocok tanam seperti padi, sayur-sayuran, buah-buahan, dan sebagainya.
• Hasil perkebunan berupa Salak Pondoh dan Kopi Krinjing merupakan pemasok terbesar di Kabupaten Wonosobo.
• Kawasan perbukitan dengan potensi pemandangan sebagai kawasan wisata.
• Kawasan budidaya Kambing Etawa untuk diperjual belikan maupun di konteskan mempunyai harga jual yang tinggi
• Kurangnya kepedulian masyarakat akan pentingnya kesehatan lingkungan dengan membuang limbah ke sungai
• Rusaknya infrastruktur jalan utama sebagai akses pusat Kecamatan.
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya pendidikan anak.
• Akses yang sulit menuju kawasan pariwisata karena jalan rusak.
• Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang standart produksi UMKM
• Bencana alam banjir dan longsor yang bisa datang sewaktu-waktu berakibat kerusakan sarana dan prasarana serta berpengaruh pada aktivitas manusia.
.
• Perubahan cuaca yang ekstrim berpengaruh pada sektor ekonomi dan kebutuhan aktivitas manusia.
• Menjadi kawasan industri UMKM terbesar di Kabupaten Wonosobo.
• Menjadi kawasan pariwisata karena pesona keindahan alam di wilayah tersebut.
• Pemasok ikan air tawar terbesar di Kabupaten Wonosobo.
• Terbukanya lapangan pekerjaan yang beragam, melihat banyaknya potensi alam yang ada di Kecamatan Watumalang.
INTERNAL EKSTERNAL
STRENGTH WEAKNES
Lokasi yang strategis untuk bercocok
tanam dengan hasil yang melimpah
sehingga lokasi tersebut berpotensi
sebagai kawasan industri
OPPORTUNITIES
Hasil perkebunan dan kondisi alam yang
indah dapat berpotensi sebagai
destinasi wisata
Kurangnya kepedulian masyarakat dalam
menjaga kelestarian lingkungan dan alam
dapat memicu bencana alam
Kurangnya SDM sehingga mengakibatkan
generasi muda lebih memilih merantau
daripada menggali dan mengembangkan
potensi alam di wilayahnya
Rusaknya infrastruktur jalan utama
menghambat mobilisasi masyarakat untuk
berkembang dan maju
THREATS
Lokasi yang strategis yaitu area
perbukitan dengan lahan yang subur
dengan debit curah hujan yang cukup
mampu menghasilkan berbagai macam
hasil pertanian, hal tersebut masih rawan
bencana alam
Kurangnya kepedulian masyarakat akan
pentingnya kesehatan dan kelestarian
lingkungan
Rusaknya infrastruktur mengakibatkan
terhambatnya pengembangan sumber
daya yang ada
Perlunya sosialisasi dan pelatihan khusus
untuk menghasilkan produk dan sumber
daya unggulan
TINJAUAN RTRW
Studio Perencanaan
Rencana Pola Tata Ruang
Rencana Pola Ruang di Kecamatan Watumalang terbagi menjadi 2 yaitu :
Kawasan Lindung
Kawasan lindung rawan longsor yang terdapat di semua desa di
Kecamatan Watumalang. Kawasan lindung resapan air berada di Desa
Krinjing, Desa Mutisari dan Desa Kalidesel.
Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya pertanian lahan basah yang terdapat di IKK
Wonoroto, Desa Kuripan, Desa Limbangan, Desa Gondang, Desa
Bumiroso dan termasuk paling sedikit di Desa Watumalang dan Desa
Wonosroyo. Kawasan budidaya pertanian lahan kering yang terdapat di hampir seluruh Kecamatan Watumalang. Kawasan budidaya perikanan yang terdapat di Desa Bumiroso.
Kawasan budidaya perkebunan yang terdapat di seluruh kecamatan
watumalang termasuk dibagian paling atas Desa Krinjing, Desa
Mutisari, Desa Kalidesel, Desa Binangun, Desa Wonokampir, Desa
Lumajang, Desa Wonoroto, Desa Pasuruhan, Desa Watumalang dan lainnya
Di Kecamatan Watumalang memiliki struktur ruang yaitu :
PPL (Pusat Pelayanan Lingkungan) yang mempunyai fungsi utama pengembangan kawasan :
Pemerintah Kecamatan
Pusat Pemerintahan Desa
Pertanian Agropolitan
Jasa dan Pelayanan Sosial Ekonomi Skala Antar Desa
dan Kelurahan
Pendukung Aktivitas Wisata
Penetapan Kawasan Strategis
Di Kecamatan Watumalang memiliki 2 penetapan
kawasan strategis diantaranya yaitu :
1.Kawasan untuk fungsi dan daya dukung lingkungan.
Kawasan Dataran Tinggi Dieng yang berada di Desa Krinjing.
Kawasan Resapan Air yang terdapat di Desa Krinjing.
2.Kawasan untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi.
Kawasan Sentra Usaha Kecil yang terdapat di Desa Kuripan.