MASTERPLAN LEKSONO: SMART AND SUSTAINABLE AGROPOLITAN AREA

Page 1

BUKU RENCANA PENGEMBANGAN

KecamatanLeksono

Wonosobo

Smart and Sustainable Agropolitan Area

Perencanaan Wilayah Dan Kota

Fakultas Teknik

UniversitasSemarang

20 22

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami

sehingga kami dapat membuat sekaligus menyusun

Laporan tentang Studio Perencanaan Kecamatan Leksono,KabupatenWonosobo,JawaTengah.

Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan juga mendapat bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalampembuatanlaporanini.

Akhir kata kami berharap semoga laporan Studio Perencanaan Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah dapat memberi manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca dan dapat memberi alternatif rekomendasi untuk pengembangan Kecamatan Leksono agar menjadi kawasan agropolitan yang cerdas dan berkelanjutan.

Semarang, 20 Desember 2022

Tim Penulis

Buku Rencana Kecamatan Leksono 1

Our team

Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Muhammad Tommy Hidayat Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Giovanda Putra Pratama C.511.20.0008 Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Muhammad Faizal Hantoro C.511.20.0012 Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Zacky Zakautsar Prasetyo C.511.20.0016 Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Ardya Nur Pramesti Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Riski Adi Sanjaya C.511.20.0027 Dwi Nur Seto C.511.20.0021 Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Alif Gibran Pradana Buku Rencana Kecamatan Leksono 2
Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Shellyna Fangestika Saat C.511.20.0033 Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Choirul Puspa Negara Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Mukti Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Ocza Murtiva Fara Agusta C.511.20.0040 Buku Rencana Kecamatan Leksono 3
Our team
Dosen Pembimbing Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Agnesia Putri Kurnianingtyas, S.T., M.T., M.Sc Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Tiasa Adi Magistra, S.T., M.P.W.K. Dhatu Dinar M C.511.20.0038 Imam Rofi’i, S.T., M.T. Buku Rencana Kecamatan Leksono 4

Daftar Isi

Konstelasi Wilayah

Orientasi Wilayah

Kondisi Fisik Dasar

Kependudukan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan

Infrastruktur dan Fasilitas

15 25

Potensi

Permasalahan

Isu Kawasan

Analisis Skoring

Isu Strategis

Tujuan Pengembangan

Visi dan Misi

Smart and Agropolitan Area

Literatur Konsep

Pembagian Orde Pengembangan

Peta Rencana Pola Ruang

Peta Rencana Struktur Ruang

Smart Farming Leksono

Smart Environment Leksono

Sustainable Agropolitan Leksono

Rencana Pengembangan Orde

Indikasi Program

BAB 1 Gambaran Umum BAB 2 Potensi dan Permasalahan Konsep Perencanaan Rencana Pengembangan BAB 3 BAB 4
Buku Rencana Kecamatan Leksono 5 6
33

Gambaran Umum BAB 1

Buku Rencana Kecamatan Leksono 6

Konstelasi Wilayah

Kecamatan Leksono berada di Kabupaten Wonosobo.

Letak Kecamatan Leksono sangat strategis yaitu berada

pada jalan kolektor utama yang menghubungkan antara

Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Banjarnegara.

Pusat Pemerintahan Kecamatan Leksono berjarak 10 km

dari Ibu Kota Kabupaten Wonosobo. Kecamatan Leksono memiliki luas wilayah 4.407,002 ha, atau 4,48% dari luas

Kabupaten Wonosobo. Kecamatan Leksono masuk dalam

Kawasan peruntukan holtikultura dan mempunyai komoditas unggulan salah satunya yaitu buah salak. Buah

salakdi Kecamatan Leksono memiliki bibityang berasal dari daerah Sleman. Penjualan hasil panen buah salak dari

Kecamatan Leksono dijual menuju Banjarnegara, Sleman danbeberapadaerahdiKabupatenWonosobo.

Ekspor hasil panen salak

Impor bibit salak

Jalur ekspor

7 Buku Rencana Kecamatan Leksono
Wonosobo Banjarnegara Sleman

Legenda

Orientasi Wilayah

BatasAdministrasi

Luas Kecamatan Leksono adalah 4,407 hektar atau 4,48 persen dariluaswilayahKabupatenWonosobo.

Kecamatan Leksono terdiri dari 13 desa dan 1 kelurahan, yaitu desa Sawangan, Lipursari, Selokromo, Sojokerto, Besani, Jlamprang, Wonokerto, Jonggolsari, Timbang, Kalimendong,, Manggis, Durensawit,Pcarmulyo,danKelurahanLeksono.

BatasWilayahKecamatanLeksonoyaitu:

Utara :KecamatanWatumalang

Timur :KecamatanSelomerto

Selatan :KecamatanKaliwiro

Sebelah Barat : Kec. Sukoharjo dan Banjarnegara.

W N E S 0 0.5 1 2 3 Km 1:35.000
Buku Rencana Kecamatan Leksono 8

Kondisi Fisik Dasar

Kondisi Iklim pada Kecamatan Leksono beriklim tropis dengan dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau. Curah hujan 4.425 mm pada tahun 2020

dengan jumlah hari hujan sebanyak 227 hari. Pada Kondisi Topografi Kecamatan Leksono merupakan daerah pegunungan dengan ketinggian 400-800 meter dari permukaan laut (dpl). Rata-rata kemiringan tanah di Kecamatan Leksono adalah 36 –

67%.

9 Buku Rencana Kecamatan Leksono
4000 mm 4500 mm 4500-5000 mm 0-8 % 15-25 % 25-40 % Kelerengan 8-15 % 0 0.5 1 2 3 Km 1:67.000 W N E S
Peta Curah Hujan Peta Kelerengan

Jenis Tanah

Pada umumnya jenis tanah di Kecamatan Leksono sangat subur, sehingga berpotensi untuk ditanami berbagai jenis tanaman pertanian pangan, holtikultura dan perkebunan. Jenis tanah di Kecamatan Leksono didominasi oleh jenis tanah komplek grumusol regosol dan mediteran, latosol coklat, latosol coklat tua kemerahan, dan sedikit komplek latosolmerahkekuningan.

Tata Guna Lahan

Luas wilayah Kecamatan Leksono kurang lebih 4.407 hektar atau 4,48% dari luas wilayah Kabupaten Wonosobo. Penggunaan lahan paling banyak di Kecamatan Leksono adalah perkebunan dengan luas 2051,74 hektar, dan pada sawah sebesar 888,05 hektar, sedangkan lahan yang paling sedikit adalah lahan yang tidak dimanfaatkan atau semak. Lahan perkebunan di Kecamatan Leksono rata-rata ditanami Cabai, Salak, dan Kelapa, dll, dari perkebunan tersebut salah satunyamenjadisektorunggulandiKecamatanLeksono.

10
Buku Rencana Kecamatan Leksono
0 0.5 2 3 Km 1:67.000 W N E S 0 0.5 1 2 3 Km 1:67.000 W N E S

Penduduk Kecamatan Leksono

Jumlah Penduduk

Berdasarkan hasil sensus penduduk 2020, penduduk

Kecamatan Leksono pada September 2020 sebanyak

46.186 jiwa, terdiri dari penduduklaki-laki sebanyak23.224

jiwa dan perempuan 22.962 jiwa. Penduduk berdasarkan

agama, mayoritas penduduk di Kecamatan Leksono

memelu agama Islam dengan presentase sebesar 99,13%, selain itu beragama Kristen, Katolik dan Hindu. Penduduk

b e r d a s a r k a n m a t a p e n c a h a r i a n , S e b a g i a n

besarmasyarakat di Kecamatan Leksono bermata

pencaharian sebagai petani, baik sebagai petani sendiri, penggarap,maupunsebagaiburuhtani.

Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk terbesar ada di Kelurahan Leksono sebanyak 4.939 jiwa dengan 2.474 laki-laki dan 2.465 perempuan namun, untuk jumlah paling kecil adalah Desa Durensawit dengan jumlah penduduk sebanyak 1.975 jiwa. Pada tahun 2020, kepadatan penduduk di Kecamatan Leksono adalah 1.048 jiwa per km2. Desa terpadat ada pada Desa Sojokerto yaitu 2.010 jiwa per km2, sedangkan yang paling rendah terdapat di Desa Lipursari yaitu 675 jiwa per km2. Kepadatan penduduk di Kecamatan Leksono

adalah1.048jiwaperkm2.

11
W N E S 0 0.5 2 3 Km 1:67.000
Buku Rencana Kecamatan Leksono
Rendah Tinggi

Sumber Daya Alam dan Lingkungan

Pertanian Pangan, sebagian besar masyarakat di Kecamatan Leksono bermata pencaharian sebagai petani, baik sebagai petani sendiri, penggarap, maupun buruh tani. Pertanian dan perkebunan dimanfaatkan oleh masyarakat Leksono untuk menanam berbagai tanaman seperti padi, palawija, jagung, umbi-umbian, dan kapulaga. Sektor pertanian menjadi sektor andalan dalam menopang perekonomian masyarakat. Sebagian

masyarakat juga bermata pencaharian sebagai petani kebun (Holtikultural). Beberapa hasil/produkunggulan masyarakat Kecamatan Leksono antara lain: Salak,Palawija,danSayur-sayuran.

Peternakan, untuk sektor peternakan di Kecamatan Leksono sebagian besar mengelola sektor peternakan pada hewan kambing, sapi, bebek dan ayam petelur maupun ayam pedaging. Sebagian besar dari hewan tersebut dikelola secara pribadi atau perorangan, namun juga ada sektor ternak lain yaitu kelinci, kerbau dan marmut hias namun hanya di wilayah Desa Wonokertosaja.

Perikanan, Pemanfaatan sumber daya potensi perikanan air tawar oleh

pembudidaya ikan telah memberikan konstribusi bagi pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Leksono. Potensi tersebut ditunjang ketersediaan sumber air yang memadai. Kegiatan usaha budidaya rata-rata dari milik pribadi

pembudidaya itu sendiri, untuk tenaga kerja biasanya juga ada yang membantu proses budidaya sekitar 2 hingga 3 orang, tenaga kerja tersebut sebagaian besar bekerja secara tidak tetap atau sambilan yang hanya bekerja padasaatpanen.

12 Buku Rencana Kecamatan Leksono

SaranaKesehatan

Sarana kesehatan di Kecamatan Leksono sudah cukup

memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat, terdapat 2 Puskesmas, 50 Posyandu, dan Apotek yangtersebardiKecamatanLeksono

SaranaPendidikan

Bidang pendidikan di Kecamatan Leksono bisa dikatakan sudah cukup memadai dilihat dari fasilitas pendidikan yang ada dan cukup mudah untuk dijangkau.

Di Kecamatan Leksono terdapat 18 PlayGroup, 24TK, 26 SD, dan 5 MI yang tersebar di seluruh Desa dan Kelurahan,6SMPdan1MTS,2SMKdan1SMA.

SaranaPeribadatan

Mayoritas penduduk di Kecamatan Leksono memeluk agama islam dengan presentase sebesar 99,09 persen, selain itu beragama kristen dan katolik. Kemudian dari

fasilitas tempat ibadah yang ada masing - masing

terdapat63Masjid82Musholadan2Gereja.

Infrastruktur

SaranaPerekonomian

Sarana perekonomian yang memadai sangat di perlukan

masyarakat guna menunjang kegiatan ekonominya yang pada

akhirnya dapat menyejahterakan masyarakat. Terdapat 3

pasar umum yang terletak di Kelurahan Leksono, Desa

Jlamprang,danDesaJonggolsari.

SaranaPerkantoran

Kondisi perkantoran di Kecamatan Leksono secara umum dapat dikatakan cukup memadai, Memiliki jumlah sarana

perkantoran berupa 1 unit kantor Kecamatan, 1 Kantor

Kelurahan, 13 Kantor Desa, 1 Unit Kantor Kepolisian, dan 1 unit Kantor PDAM.

SaranaPublik

Sarana Publik di Kecamatan Leksono terdapat 18 lapangan

sepak bola, 20 lapangan bulu tangkis, 15 lapangan bola voli, 1 lapangan bola basket, dan 38 meja pingpong. Sedangkan unit kesenian tercatat sebanyak 83 unit yang tersebar di seluruh

desadiKecamatanLeksono.

13 Buku Rencana
Kecamatan Leksono

PrasaranaJalan

Kondisi jalan di Kecamatan Leksono sudah cukup baik, namun beberapa jalan penghubung antar desa masih terdapat

kerusakan yang cukup parah. Jaringan jalan yang ada telah terkoneksi dari gang kecil ke gang lingkungan sampai ke jalan besar. Perkerasan jalan di Kecamatan Leksono ada 3 jenisyaitu, jalanaspal,jalanbeton,danjalanpaving.

PrasaranaDrainase

Sistem drainase di Kecamatan Leksono yaitu drainase alami dan drainase buatan. Kontruksi drainase di Kecamatan

Leksono sebagaian besar konstruksinya terbuka dan letak salurannyaberadadipermukaantanah.

PrasaranaAirlimbah

Pengolahan air limbah di Kecamatan Leksono sudah

menggunakan IPAL dan setiap rumah tangga memiliki septictankyangkemudiandiresapkankedalamtanah.

PrasaranaAirbersih

Seluruh masyarakat di Kecamatan Leksono manyoritas

menggunakan air bersih aliran PDAM dan SIMAS untuk beberapa masyarakat masih ada yang menggunakan mata air/sungai.

PrasaranaPersampahan

Pengolahan persampahan masyarakat Kecamatan Leksono sudah melaksanankan pemilahan sampah 3R dan bank sampah. Kondisi TPS di Kecataman Leksono belum dikelola dengan baik namun, saat ini pemusnahan dilakukan secara manual dengan cara ditimbun, dibakar dan dibiarkan masuk sungai.

PrasaranaListrik

Jaringan listrik di Kecamatan Leksono dipenuhi dengan jaringan listrik udara tegangan tinggi, tegangan menengah, dan tegangan rendah yang terkoneksi oleh PLN. Distribusi jaringan listrik di Kecamatan Leksono sudah merata dan tidak ada gangguan.

PrasaranaTelekomunikasi

Terjangkaunya seluruh daerah karena keberadaan BTS yang sudah terdistribusi secara merata namun Kecamatan Leksono masih belum memiliki sarana telekomunikasi melainkan prasarana individu seperti wifi/telpon seluler pribadi. Untuk akses telekomunikasi manyoritas warga menggunakan media elektronik.

14 Buku Rencana
Leksono
Kecamatan
Infrastruktur

Potensi & Permasalahan

Buku Rencana Kecamatan Leksono 15
BAB 2

Potensi

Pertanian Peternakan Perkebunan

Produk unggulan sektor pertanian

tanaman pangan di Kecamatan Leksono

adalah padi. Dikarenakan banyaknya

produksi padi, masyarakat Kecamatan

Leksono memanfaatkan padi untuk

menunjang kebutuhan pangan harian

serta ekonomi masyarakat. Selain padi di Kecamatan Leksono juga memiliki hasil

produktivitas pertanian lainnya, meliputi cabai, kapulaga dan sayur – sayuran.

P rod u k u n g g u l a n pa d a s e k tor perkebunan di Kecamatan Leksono

adalah buah salak. Dengan luas 972 hektar. Hampir seluruh desa yang ada di Kecamatan Leksono memiliki lahan perkebunan salak. Distribusi salak di Kecamatan Leksono sudah tersebar hingga luar Jawa. Para petani mengirimkan ke tengkulak dan di proses oleh tengkulak untuk pemasarannya.

Komoditas unggulan pada sektor peternakan di Kecamatan Leksono yaitu kambing. Sebagian masyarakat di Kecamatan Leksono menjadikan beternak sebagai kegiatan sampingan untuk menambah penghasilan. Untuk distribusi hasil peternakan biasanya di pasarkan ke sekitar wilayah bahkan sampai luar kota. Selain peternakan di Kecamatan Leksono juga terdapat perikanan, lele menjadi komoditas unggulan di Kecamatan Leksono. D i k a r e n a k a n b u d i d a y a d a n pengelolaannya yang mudah dan terjangkau.

16 Buku Rencana
Kecamatan Leksono

Potensi

Industri & UMKM Pariwisata

Terdapat beberapa Industri salah satunya pabrik

kayu yang hasil serta limbahnya dapat dimanfaatkan

untuk dibuat jamur. Selain itu terdapat banyak jenis

UMKM di Kecamatan Leksono yang unggulan. Hal tersebut tentunya menjadi pendorong masyarakat di Kecamatan Leksono untuk membuat UMKM dengan

harapan produk yang dihasilkan akan laku di pasaran dan dapat menunjang penghasilan masyarakat di Kecamatan Leksono. Selain itu, terdapat banyak

produk makanan hasil UMKM yang telah dibuat oleh masyarakat, diantaranya olahan keripik keripik singkong, keripik tempe, roti lempit, gula merah dan gula kelapa. Untuk pendistribusian produk UMKM di jual ke beberapa daerah Wonosobo bahkan ada yang sampai ke luar Jawa.

Potensi lainnya di Kecamatan Leksono terdapat pada sektor pariwisata. Kecamatan Leksono memiliki beberapa objek wisata berbasis alam. Diantaranya wisata alam bukit Beser yang menyuguhkan keindahan alam, River Tubing, wisata kesenian dan kebudayaan, wisata kuliner tradisional, agrowisata kebun buah, dan embung desa. Pengelolaan objek wisata ini dikelola oleh organisai POKDARWIS atau disebut Komunitas Sadar Wisata. Masih banyak potensi di Kecamatan Leksono yang bisa dikembangkan, karena Kecamatan Leksono memiliki wilayah yang strategis, berada di jalur lintas antar Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara. Untuk memanfaatkan hal tersebut tentunya perlu pembenahan agar menjadi lebih ramai dan menjadi tujuan wisata bagi penduduk di luar Kabupaten Wonosobo.

17 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Pertanian Pariwisata

Permasalahan pada sektor pariwisata di Kecamatan Leksono yaitu, belum optimalnya penyediaan serta pengembangan infrastruktur untuk menunjang kegiatan pariwisata. Selain itu, faktor alam juga sangat mempengaruhi aktivitas pariwisata di Kecamatan

Leksono. Curah hujan yang cukup tinggi di daerah

Kecamatan Leksono mengakibatkan penurunan jumlah pengunjung.

Sarana dan Prasarana

Selain permasalahan pada sektor pertanian, perkebunan dan pariwisata di Kecamatan Leksono juga memiliki

permasalahan pada sarana dan prasarananya. Yaitu masih

terdapat akses jalan yang rusak dan minimnya penerangan jalan terutama di pelosok desa. Hal tersebut dapat mengganggu aktivitas serta aksesbilitas masyarakat.

Belum meratanya persebaran TPS sehingga masih banyak yang membuang sampah di pinggiran sungai dan di kebun.

Dan masih terdapat beberapa drainase yang rusak atau jebol di Kecamatan Leksono.

Permasalahan pada sektor pertanian yang ada di Kecamatan Leksono yaitu adanya alih fungsi lahan

yang kurang terkendali. Tidak adanya irigasi atau kurangnya irigasi mengakibatkan Kawasan pertanian yang semula ditanami padi, berubah menjadi perkebunan.

Perkebunan

Permasalahan pada sektor perkebunan di Kecamatan Leksono yaitu, kurangnya edukasi dalam mengelola tanah yang membuat kondisi tanah semakin buruk

dikarenakan kondisi keasam tanah yang tinggi, dimana kadar Ph mencapai 4,5 di tambah pemberian pupuk yang kurang terkendali membuat hasil panen menurun.

18 Buku Rencana Kecamatan Leksono
Permasalahan

Peta Potensi

19 Buku Rencana Kecamatan Leksono
0 0.5 1 2 3 Km 1:67.000 W N E S

Peta Permasalahan

20 Buku Rencana Kecamatan Leksono
0 0.5 1 2 3 Km 1:67.000 W N E S

Isu Kawasan

• Pengembangan pada sektor pertanian dan UMKM yang belum didukung oleh ketersediaan lahan pertanian dan pengolahansampahakibatlimbah.

• Pengembangan pada sektor pertanian dan UMKM, namun peran serta pemangku kebijakan dan kelembagaan masyarakatmasihbelumoptimal.

• Pemasaran hasil produk pertanian dan UMKM belum dilakukan secara optimal.

• Pada sektor pertanian belum didukung saranadanprasaranayangmenunjang.

• Kelompok Tani masih belum optimal perannya dalam penyediaan tanaman pangan.

• Pada sektor Pariwisata belum dikembangkansecaraoptimal.

Kriteria dan Prioritas Analisis Skor Isu

21 Buku Rencana Kecamatan Leksono
Kawasan No Kriteria Bobot 1. Memiliki pengaruh yang besar untuk Kecamatan Leksono 30 2. Dampak yang ditimbulkan terhadap daerah dan masyarakat 20 3. Memberikan dampak ekonomi secara signifikan 20 4. Memiliki daya ungkit untuk pembangunan daerah 15 5. Kemungkinan kemudahan untuk ditangani 15 Total 100 Tingkat Prioritas Nilai Sama penng 1 Sedikit lebih penng 2 Lebih penng 3 Sangat Penng 4 Mutlak penng 5

Untuk menentukan prioritas isu strategis guna mengembangkan kawasan di Kecamatan Leksono, dilakukan dengan menggunakan analisis skoring. Analisis skoring yang dipakai adalah analisis prioritas strategis dengan pembobotan sederhana melalui diskusi kelompok. Terdapat 6 prioritas strategis yang sudah dihitungdengananalisisskoring.

Hasil Analisis Skoring

22 Buku Rencana Kecamatan Leksono
No Isu Strategis Kriteria 1 (x30) Kriteria 2 (x20) Kriteria 3 (x20) Kriteria 4 (x15) Kriteria 5 (x15) Total Skor Prioritas Nilai Skoring Nilai Skoring Nilai Skoring Nilai Skoring Nilai Skoring
yang menunjang. 5 150 4 80 5 100 4 60 4 45 450 1
1. Pada sektor pertanian belum didukung sarana dan prasarana
UMKM belum dilakukan secara optimal. 4 120 4 80 5 100 3 45 4 60 405 2
2. Pemasaran hasil produk pertanian dan
4 120 3 60 4 80 3 45 4 60 365 3
3. Pengembangan pada sektor pertanian dan UMKM yang belum didukung oleh ketersediaan lahan pertanian dan pengolahan sampah akibat limbah.

Hasil Analisis Skoring

23 Buku Rencana Kecamatan Leksono
Pengembangan pada sektor pertanian dan UMKM, namun peran serta pemangku kebijakan dan kelembagaan masyarakat masih belum optimal. 4 120 2 40 3 60 4 60 3 45 325 4
Pada sektor pariwisata belum dikembangkan secara optimal. 3 90 2 40 3 60 3 45 3 45 280 5
Kelompok Tani masih belum optimal perannya dalam penyediaan tanaman pangan. 2 60 2 40 3 60 3 45 2 30 235 6 No Isu Strategis Kriteria 1 (x30) Kriteria 2 (x20) Kriteria 3 (x20) Kriteria 4 (x15) Kriteria 5 (x15) Total Skor Prioritas Nilai Skoring Nilai Skoring Nilai Skoring Nilai Skoring Nilai Skoring
4.
5.
6.

Berdasarkan hasil analisis skoring di Kecamatan Leksono, prioritas utama yang perlu diperhatikan di sektor pertanian yaitu

pengembangan sarana dan prasarana. Hal ini bertujuan untuk menunjang hasil panen agar lebih optimal, dan menunjang aksesbilitas

dalam melakukan pemasaran produk pertanian. Selain itu irigasi serta pengelolaan limbah yang baik juga perlu diperhatikan, karena akan memengaruhi lahan pertanian dan berdampak pada hasil panen, dan

adanya kelompok tani dapat membantu pengelolaan dalam mengembangkanusahatani.

Dari semua rencana pembangunan serta pengembang di Kecamatan Leksono, dukungan dari pemerintah serta peran masyarakat sangatdiperlukanagarsemuannyadapatberjalandenganlancar.

Isu Strategis

24 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Konsep Perencanaan BAB 3

Buku Rencana Kecamatan Leksono 25

Tujuan Pengembangan

Mewujudkan Kawasan agropolitan yang mampu bersaing dengan membangun infrastruktur dan sistem kelembagaan demi menunjang kegiatan pada sektor pertanian unggulan di Kecamatan Leksono.

26 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Visi & Misi Pengembangan

Visi Pengembangan

“Mengembangkan Kecamatan Leksono sebagai Kawasan Agropolitan yang mandiri, berdaya saing dan berkelanjutan”

“Misi Pengembangan

1. Meningkatkan perekonomian yang berbasis pada agropolitan guna mendorong pengembanganpotensiekonomidiKecamatanLeksono

2. Pengembangan sarana dan prasaranan penunjang agropolitan yang memadai untukmendukungpengembangansistemdanusahaagribisnis

3. Penguatan SDM pertanian dan Gapoktan untuk meningkatkan skala ekonomi danefisiensiusahapertanian

4. Mewujudkanmekanismepemasaranyangefektifdanefisien

5. Mengembangkan lingkungan Kecamatan Leksono sebagai lingkungan yang berkelanjutan

27 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Smart and Sustainable Agropolitan Area “ “

28 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Berdasarkan hasil analisis yang sudah ditelaah, dengan segala potensi dan masalah yang ada di Kecamatan

Leksono disimpulkan bahwa konsep yang terbaik adalah

Smart and Sustainable Agropolitan Area “ “

Agropolitan

Pada konsep Agropolitan, strategi pengembangan yang akan dipertimbangkan berirama dan bersinergi antar pusat hinterland

terutama memperhatikan pada konfigurasi spasial, aktivitas ekonomi, dan mengoptimalkan dampak pembangunan yang akan

dilaksanakan. Pembagian wilayah Agropolitan dibagi menjadi 3

orde. Serta pada proses produksi hingga pemasaran akan dibagi dalam beberapa wilayah di Kecamatan Leksono untuk

memanfaatkanhasildanpotensidiwilayahmasing-masing.

Smart

Smart pada perancangan pengembangan Kecamatan Leksono

berfokus pada smart environment dimana Kecamatan Leksono

akan diarahkan untuk menjadi Kecamatan yang mandiri energi

dengan memanfaatkan sumber daya air pada Daerah Aliran Sungai

(DAS) Sungai Serayu dan Kali Preng dengan membangun PLTMH. RencanainisejalandenganarahanRTRWKabupatenWonosobo.

Sustainable

SDGs 2015 – 2030 atau Sustanable Development Goals

memiliki tujuan menjaga peningkatan kesejahteraan

ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas hidup serta pembangunan sarana dan prasana yang inklusif untuk generasi sekarang hingga generasi selanjutnya. Kecamatan Leksono akan memiliki akses yang mudahterhadappelayanankesehatanbagiwargadesanya.

Memastikan ketersediaan dukungan dan akses pendidikan yang layak guna menunjang SDM potensial di Kecamatan Leksono, ketersediannya modal fisik dan SDM untuk kontribusi industri terhadap pertumbuhan ekonomi desa, mengurangi dampak lingkungan melalui pembangunan menggunakan potensi energi alternatif, dan menjamin kebutuhan manusia untuk tetap tinggal dengan melestarikanekosistemdaratan.

29 Buku Rencana Kecamatan Leksono
Konsep Perencanaan

Berdasarkan hasil analisis yang sudah ditelaah, dengan segala potensi dan masalah yang ada di Kecamatan

Leksono disimpulkan bahwa konsep yang terbaik adalah

Smart and Sustainable Agropolitan Area “

Point ke-3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera : Memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua orang di segalausia.

Po i n t ke - 4 Pe n d i d i ka n B e r k u a l i t a s :

Memastikan Pendidikan yang inklusif dan berkualitas untuk mendukung SDM bersaing di dunia kerja dan setara juga mendukung kesempatanbelajarbagiseumurhidup.

Pointke-15Ekosistemdaratan: Melindungi dan mendukung penggunaan yang berkelanjutan terhadap ekosistem daratan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi penggurunan, menghambat degradasi tanah dan menjaga keanekaragaman hayati.

Mengembangkan pendapatan ekonomi wilayah dengan meningkatkan akses industrI yang memenuhistandarnasional.

Mempersiapkan perubahan iklim dunia dengan membuat pasar tradisional maupun pasar m o d e r n y a n g r a m a h l i n g k u n g a n d a n berkelanjutan.

Point ke-9 Industri, Inovasi, dan Infrastuktur :

Pengembangan infrastuktur yang tangguh akan bencana dan mendukung industrialisasi yang inklusif dan berkelanjutan serta membantu perkembanganinovasibaruterbarukan.

30 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Literatur Konsep

KawasanAgropolitan

Kawasan Agropolitan merupakan kawasan yang terdiri atas satu atau lebih pusat kegiatan pada wilayah perdesaan sebagai sistem produksi pertanian dan pengelolaan sumber daya alam tertentu yang ditunjukkan oleh adanya keterkaitan fungsional dan hierarki keruangan satuan sistem permukiman dan sistem agribisnis. Program pengembangan kawasan sentra produksi pangan (agropolitan) adalah pembangunan ekonomi berbasis pertanian yang dilaksanakan dengan jalan mensinergikan berbagai potensi yang ada secara utuh dan menyeluruh, berdaya saing, berbasis kerakyatan, berkelanjutan, terdesentralisasi, digerakkan oleh masyarakat, dan difasilitasi oleh pemerintah. Kawasan perdesaan harus dikembangkan sebagai satu kesatuan pengembangan wilayah berdasarkan keterkaitan ekonomi antara desa-kota (urbanrural linkages) dan menyeluruh hubungan yang bersifat interdependensi/timbalbalikyangdinamis.

Di Kecamatan Leksono telah tersusun wilayah yang memiliki potensi holtikultura, walaupun hampir seluruh wilayah di Kecamatan Leksono memiliki potensi tersebut namun, pembagian ini di kelompokan dengan potensi yang lebih dominan. Seperti wilayah Manggis, Durensawit, Kalimendong, Leksono, Lipursari, Sawangan. Petani di wilayah tersebut memilih komoditas salak, kelapa, dan padi. Untuk terpenuhinya rencana pengembangan kawasan agropolitan, dilakukan analisis hirarki wilayah atau identifikasi wilayah pusat dan wilayah pendukung (Hinterland). Berdasarkan hirarki wilayah penempatan (Manggis, Durensawit, Kalimendong, Leksono, Lipursari, Sawangan, Jonggolsari) menjadi alternatif sentra/pusat (agropolis) kawasan agropolitan, karena berada pada hirarki paling tinggi di antara desa-desa yang lain, hirarki 2. Fungsi Pusat Kawasan (Agropolis) adalah antara lain (Jonggolsari, Jlamprang, Leksono, Selokromo, Sawangan, Wonokerto, Sojokerto ) sebagai pusat pengolahan, pusat pemasaran, pusat jasa dan perdagangan, pusat permukiman perkotaan, pusat pendidikan dan pelatihan, pusat penakaran benih, dan pusat agroindustri service.

31 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Rencana pengembangan Kecamatan Leksono dibagi menjadi 3 Orde, diantaranya:

Orde1 (PusatAgropolitan/KotaTaniUtama)

Orde 1 merupakan bagian dari pengembangan kawasan agropolitan Leksono yang memiliki fungsi sebagai pusat berbagai pelayanan, pusat pergudangan dan stok hasil pertanian, pusat hasil ekspor hasil pertanian dan perkebunan, dan pusat perdagangan hasil UMKM. Pengembangan ini mencakup wilayah Kelurahan Leksono, Desa Sawangan,danDesaLipursari.

Orde2(PusatPengembangan)

Orde 2 merupakan pengembangan yang berfokus pada pendidikan, penyuluhan dan pelatihan bagi petani dan UMKM guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Selain itu pada orde 2 juga berfokus untuk pengolahan hasil pertanian dan perkebunan menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Pengembangan ini mencakup wilayah Desa Kalimendong, Desa Jonggolsari, Desa Pacarmulyo,danDesaWonokerto.

Orde3(PusatProduksi)

Orde 3 merupakan pusat kegiatan sebagai pemasok dan produksi pertanian. Pengembangan ini berfokus untuk mengembangkan kawasan lahan pertanian dan perkebunan demi peningkatan kualitas dan kuantitas hasil pertanian dan perkebunan. Wilayah

pengembangan orde 3 meliputi Desa Sojokerto, Desa Manggis, Desa Durensawit,DesaJlamprang,DesaTimbang,danDesaSelokromo.

32 Buku Rencana Kecamatan Leksono
0 0.5 1 2 3 1:67.000 W N E S

Rencana Pengembangan BAB 4

Buku Rencana Kecamatan Leksono 33

Peta Rencana Pola Ruang

34 Buku Rencana Kecamatan Leksono
0 0.5 1 2 3 Km 1:67.000 W N E S

Peta Rencana Struktur Ruang

35 Buku Rencana Kecamatan Leksono
0 0.5 1 2 3 Km 1:67.000 W N E S

Smart Farming Leksono

PengadaanMesinRiceTransplanter

Mesin tanam padi otomatis atau rice transplanter menjadi alternatif teknologi yang dapat digunakan untuk mengatasi tertundanya waktu tanam serempak karena hanya mengandalkan

tenaga kerja manusia dalam proses penanamannya. Untuk pengadaan mesin ini dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dan masyarakat karena akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Pelatihan untuk penggunaan dan pemeliharaan alat akan melalui Sekolah Tani. Para petani setidaknya akan mendapatkan pelatihan untuk menggunakan dan perawatan mesin rice transplater ini selama1bulan.

Mesin penanam padi otomatis ini akan di terapkan di Desa Besani dan Desa Sojokerto sebagai contoh penerapan untukdi Desa lain di Kecamatan Leksono, untuk pengadaan mesinnya akan menggunakan dana dari Badan Usaha Tani atau Badan Usaha

Koperasiyangadadandiharapkanpemerintahdapatmembantu.

Smart farming merupakan konsep manajemen

pertanian yang menggunakan teknologi modern untuk

meningkatkan kuantitas dan kualitas produk pertanian, berbasis teknologi yang dapat membantu petani

meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas. Di Kecamatan Leksono sebagian besar kegiatan pertaniannya masih menggunakan cara yang tradisional. Dalam

perencanaan ini akan diterapkan metode pertanian dengan

menggunakan alat dan teknologi yang akan mempermudah petani.

Sebagai fase awal untuk pengenalan smart farming di Kecamatan Leksono setidaknya di butuhkan pengadaan 3 unit mesin rice transplater, 2 unit rice transplater untuk2 KelompokTaniyang berada diDesaBesanidanDesaSojokertoserta1unituntukSekolahTani.

36 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Smart Farming Leksono

Penggunaandronesprayer

prayer Drone merupakan alat yang menggabungkan 1 teknologi dan 1 metode aplikasi, yaitu drone (pesawat tanpa awak) dan folliar application (pemupukan lewat daun). Alat ini digunakan untuk pemupukkan dan penyemprotan pestisida pada tanaman. Layaknya sebuah drone alat ini bekerja dipermukaan udara, yang dahulu penyemprotan pestisida dan pemupukan harus dilakukan dengan menelusuri lahan pertanian, namun dengan menggunakan sprayer drone ini dapat dikendalikan dengan jarak jauh karena dikoneksikan dengan wifi pada remote control operator. Mekanisme kerja drone menyemprotkan liquid dengan wujud kabut (fog) dari udara tepat pada daun tanaman atau lebih dikenal dengan folliarapplication. Kelebihanyang didapatkan dengan menggunakan drone ini sangatmenguntungkanyaitupengaplikasianpestisidasertapupukdapatmenjangkauluasanarea5hektardalam1jam.

Penerapan drone sprayer ini akan sejalan dengan penerapan rice transplater yang berada di Desa Sojokerto dan Desa Besani, biaya pengadaan sprayer drone ini juga akan menggunakan dana dari Badan Usaha Tani atau Badan Usaha Koperasi. Sebagai media pengenalan dan pelatihan bagi para petani di Kecamatan Leksono akan di butuhkan pengadaan 3 unit drone sprayer, dimana setiap KelompokTanidarisetiapdesaakanmendapatkan1unitdan1unitlainnyaakandiberikankepadaSekolahTanisebagaimediapelatihan.

37 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Smart Environment Leksono

Bangunandengankonsepterbuka

Bangunan dengan konsep terbuka merupakan salah satu alternatif untuk memanfaatkan energi matahari, bangunan dengan konsep terbuka ini akan mendapatkan penerangan dari cahaya matahari secara langsung. Sebagai contoh penerapannya adalah Terminal Joyoboyo. Pengembangan terminal tipe B dan pengembangan pasar modern nantinya akan di bangun dengan bangunan konsep terbuka.

Lampujalantenagasurya

Lampu jalan dengan tenaga surya ini akan diterapkan pada kawasan terminal tipe B terlebih dahulu, selanjutnya diharapkan

seluruh ruas jalan di Kecamatan Leksono terdapat penerangan yangmemadaidenganmenggunakanlampujalantenagasurya.

PembangkitListrikTenagaMikrohidro(PLTMH)

Kecamatan Leksono memiliki potensi dari perairan sungai yang

“Smart environment merupakan wujud pengelolaan

lingkungan yang pintar dengan memperhatikan lingkungan

hidup dalam pembangunan kota yang sama besarnya dengan perhatian yang diberikan terhadap pembangunan infrastruktur fisik maupun pembangunan bagi sarana dan prasarana bagi warga. Ide dasarnya untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan menjadikan elementeknologisebagaielemenpendorongnya.

Penerapan konsep smart environment di Kecamatan Leksono

akan berfokus pada tata kelola energi yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan. Tata kelola energi yang dimaksud akan

diawali dengan penggunaan energi-energi terbarukan bagi

fasilitasumum,seperti:

dapat dimanfaatkan dengan pembengunan PLTMH. PLTMH sendiri merupakan terobosan yang berupa pemanfaatan aliran air yang dialirkan untuk memutar turbin yang menghasilkan energi listrik. Pembangunan PLTMH akan di bangun di Desa Pacarmulyo danDesaBesani.

38 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Sustainable Agropolitan Leksono

Kecamatan Leksono akan memiliki akses yang mudah terhadap pelayanan kesehatan bagi warga desanya. Memastikan ketersediaan dukungan dan akses pendidikan yang layak guna menunjang SDM potensial di Kecamatan Leksono, ketersediannya modal fisik dan SDM untuk kontribusi industri terhadap pertumbuhan ekonomi desa, mengurangi dampak lingkungan melalui pembangunan menggunakan potensi energi alternatif, dan menjamin kebutuhan manusia untuk tetap tinggal dengan melestarikan ekosistem daratan yangadadiwilayahKecamataLeksono

“SDGs 2015 – 2030 atau Sustainable Development Goals

memiliki tujuan menjaga peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat secara berkesinambungan, menjaga keberlanjutan

kehidupan sosial masyarakat, menjaga kualitas hidup serta pembangunan sarana dan parasana yang inklusif untuk generasi sekarang hingga generasi selanjutnya. Kecamatan Leksono akan

mengusung 4 indikator SDGs ( Point 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, Poin 4 Pendidikan Berkualitas, Poin 9 Industri, Inovasi, dan Infrastuktur, Poin 15 Ekosistem Daratan) 4 poin

tersebut akan dikembangkan menjadi penerapan yang dapat mensejahterakan kehidupan di Kecamatan Leksono dengan melihatpotensiyangdapatdikelolasecarabaik.

39 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Sustainable Agropolitan Leksono

Penerapanpadapointke-3

Akses terhadap fasilitas kesehatan menjadi tujuan utama dari penerapan point ke 3 Sustainable Development Goal’s di Kecamatan Leksono. Dengan membangun puskesmas di wilayah atas yang meliputi Desa Manggis, Desa Durensawit, Desa Pacarmulyo, Desa Kalimendong, Desa Jonggolsari, dan Desa Timbang sehingga di daerah tersebut tidak perlu untuk turun ke puskesmas daerah bawah yang berada di KecamatanLeksono.

Selain itu, penerapan pada point ke 3 Sustainable Development Goal’s di Kecamatan Leksono yaitu program rutin posyandu untuk menjamin seluruh anak-anak di Kecamatan Leksono mendapatkan akses imunisasi danvaksinasi, serta menjamin setiap masyarakat Kecamatan Leksono sudah terdaftar dan menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional(JKN-KIS).

40 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Sustainable Agropolitan Leksono

Penerapanpadapointke-4

Pendidikan memiliki peran penting untuk menunjang kehidupan manusia karena pada dasarnnya manusia dalam melaksanakan kehidupannya tidak lepas dari pendidikan. Dengan penerapan point ke 4 Sustainable Development Goal’s yaitu pendidikan berkualitas bertujuan untuk menjamin akses pendidikan yang berkualitas dan merata di Kecamatan Leksono. Bukan hanya pendidikan formal, namun pendidikan informal juga diperlukan untuk mendorong kreativitas yang mampu membuat KecamatanLeksonolebihmaju.Yaitudenganberbagaiupayayangdapatdilakukandiantarannya:

• MeningkatkanfasilitaspendidikandiKecamatanLeksono.

• Mewajibkan Pendidikan minimal D3 serta memberikan Pendidikan gratis sekolah SMP-D3 bagi kalangananakpetani.

• Meningkatkan pendidikan Teknologi Informasi dan Komunikasi guna mengembangkan sumber dayamanusia.

• Menghilangkan disparitas genderdalam pendidikan,dan menjamin aksesyang sama untukuntuk semuapendidikan.

• Membangunsekolahinformal,yaitusekolahtani.

41 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Sustainable Agropolitan Leksono

Penerapanpadapointke-9

Investasi berkelanjutan dalam infrastruktur dan inovasi adalah penggerak penting pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Dengan penerapan poin ke 9 Sustainable Development Goal’s yaitu Industri, Inovasi dan Infrastruktur bertujuan untuk membangun infrastruktur yang tangguh, meningkatkan industri serta mendorong inovasi di Kecamatan Leksono. Yaitu dengan berbagai upaya yang dapat dilakukan diantarannya pengadaan pelatihan kerja, dan meningkatkan akses industri dan perusahaan skala kecil, khususnya pada sektorpertanian dengan dibangunnya industri rumahandandibangunnyapasar–pasarkecil.

Pengembangan dan peningkatan kualitas Sistem Lalu Lintas, Angkutan dan Jalan (LLAJ), pengembangannya berupa pembangunan terminal tipe C di Kelurahan Leksono dengan konsep hijau, pengembangan terminal tipe B di Desa Sawangan dengan konsep hijau dan peningkatan kualitasjalandiKecamatanLeksono.

42 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Sustainable Agropolitan Leksono

Penerapanpadapointke-15

1.Konservasitanah

Di beberapa desa di Kecamatan Leksono memiliki kondisi tanah dengan pH yang sangat tinggi sehingga mengakibatkan berkurangnya hasil pertanian maupun perkebunan yang berdampak pada ekonomi masyarakatnya. Konservasi tanah diperlukan untukmemperbaiki kondisi tanah dengan beberapa metode seperti:

PemberianpupukPhospatsecaraintensif

Kekahatan pada tanah menjadi kendala utama bagi kesuburan tanah masam. Hal ini bisa diatasi dengan pemberian pupuk Phospat dengan kadar tinggi pada tanah. Untuk mengatasi kendala kekahatan ini, pada umumnya dapat diatasi dengan penggunaan pupuk Phospat yang mudah larut seperti TSP, SP-36, SSP, DAP.Pupuk-pupuktersebutbisadilarutkandenganairterlebihdahulukemudiandisiramketanah.

PerlunyadilakukanPengapuran

Pengapuran adalah salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah keasaman dan kejenuhan AI yang tinggi. Dengan pemberian kapur pada tanah maka dapat mengubah tanah yang sifatnya sangat masam atau masam hingga mendekati pH netral. Untuk jenis kapuryang baik adalah jenis kapurmagnesium atau dolomityangbisasekaligusmensuplaiCadanMg.

43 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Sustainable Agropolitan Leksono

Penerapanpadapointke-15

Melakukanpengaturansistemtanam

Bagaimana cara mengatur sistem tanah? Caranya adalah dengan memberikan kotoran hewan atau beberapa bibit lainnya di tanah tersebut. Dengan begitu, beberapa tanaman liarakan mulai tumbuh di sekitar tanah tersebut. Pengaturan sistem tanam sebenarya hanya bersifat untuk mencegah keasaman tanah terjadi atau lebih parah. Untuk mempertahankan kesuburan tanah biasanya petani memberakan tanah atau membiarkan semak belukar tumbuh di lahan yang sudah diusahana dalam masa tertentu. Para petani percayabahwatanamanakanlebihsuburapabiladitanampadalahanyangsudahdiberakan.

Pemberianmikroorganismepengurai

Pemberian mikroorganisme pengurai juga cukup membantu dalam meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini untukmempercepatpenguraian-penguraianbahanorganikyangberadadiarealahan.

Konservasi tanah ini akan berfokus pada daerah-daerah yang memiliki kadar keasaman tanah yang tinggi, beberapa daerah tersebut berada di Desa Manggis, Desa Kalimendong dan Desa Durensawit. Kegiatan konservasi tanah ini akan dipimpin oleh Balai Penelitian dan Pembibitan dan akan dijalankan oleh masingmasingkelompoktaniyangberadadidesamasing-masing.

44 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Sustainable Agropolitan Leksono

Penerapanpadapointke-15

2.Penjagaankualitasair

Menjaga dan melindungi sumber daya air untuk menjaga kualitas dalam keadaan alaminya adalah hal yang mutlak dalam pertanian. Penurunan kualitas air akan mengurangi ketersediaan, produktivitas, dan kapasitassumberdayaair,yangpadaakhirnyamengurangikekayaansumberdayaair.

Kegiatanyangdapatdilakukanuntukmenjagakualitasairantaralain:

• Penguranganpenggunaansenyawasintetikdalamtanahyangdapatmencemariairtanah

• Kegiatanpenanaman,pemeliharaandankonservasitanahdidaerahhulusungai.

3.Diversifikasipertanian

Upaya diversifikasi jenis usaha atau tanaman untuk menghindari ketergantungan pada satu produk pertanian.Diversifikasipertaniandapatdilakukan dengancarasebagaiberikut

• Meningkatkan jenis kegiatan pertanian, misalnya petani beternak ayam, sapi dan kambing selain bertani

• Memperbanyak jenis tanaman di lahan, misalnya selain salak dan padi petani di kecamatan Leksono dapatmenanamdurian,manggis,duku,jambudankacanginai.

45 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Sustainable Agropolitan Leksono

Penerapanpadapointke-15

4.PengendalianHamaTerpadu

Dengan meniadakan penggunaan pestisida kimia melalui metode pengendalian hama terpadu, hama dan penyakit tanaman dapat dikendalikan dengan cara yang lebih bijaksana dan ramah lingkungan. Pengendalian hama terpadu adalah sejenis pengendalian hama yang menggunakan unsur-unsur alami yang dapat mengendalikan hama untuk menjaga jumlah hama dibawah ambang batas berbahaya dengan cara yangamansecaralingkungandanbiologis.Beberapacarapengendalianhamaterpaduyakni:

• Menggunakanseranggaataubinatangyangdikenalsebagaimusuhalamihamaseperti Tricogama

• Pemberian mikroorganisme pengurai juga cukup membantu dalam meningkatkan kesuburan tanah. Hal iniuntukmempercepatpenguraian-penguraianbahanorganikyangberadadiarealahan.

• Menggunakantanamanpenangkaphamauntukmenjauhkanhamadaritanamanutama.

Para petani di Kecamatan Leksono nantinya akan mendapatkan pelatihan dari Sekolah Tani mengenai pengendalianhamaterpadu.

46 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 1 Pusat Agropolitan / Kota Tani

Pusatberbagaipelayananlingkungan

Pergudangandanperdagangan hasilpertaniandanperkebunan

Pusatkegiatanekspor

1.Leksono

• Sesuai dengan rencata tata ruang wilayah sebagai Pusat Pelayanan

Lingkungan(PPL),DikecamatanLeksono

• Pembangunan terminal tipe c dengan konsep hijau yang ramah

lingkungan

• Pengembangan pasar tradisional menjadi pasar modern dengan

konsepbangunanhijau

• Pembangunanpedestriandanruangterbukahijauberupataman

2.Sawangan

• Pembangunan lumbung sebagai pusat pergudangan dan stok hasil perkebunandanpertanian

• Peningkatan terminal tipe b untuk menunjang aksesibilitas

masyarakatdankegiataneksporhasilperkebunandanpertanian

• Pusatkegiataneksporhasilperkebunandanpertanian

3.Lipursari

• Pusat perdagangan hasil UMKM yang berupa oleh-oleh khas

KecamatanLeksono

• Pembangunansentrapenjualan

• PengembanganpariwisataBukitBeser

47 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 1

Pasardengankonsephijau

Pasar Leksono merupakan salah satu pasar di Kecamatan Leksono, sehingga dapat dikatakan bahwa pasar Leksono ini merupakan pasar yang ramai setiap hari. Pasar Leksono ini menyediakan kebutuhan sandang pangan dan kebutuhan lainnya. Namun, kondisi bangunan Pasar Leksono terbilang memprihatinkan dan kurang terawat. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, Pasar Leksono nantinya akan dilakukan revitalisasi menjadi sebuah pusat perbelanjaan yang tertata dengan baik dan memiliki fungsi yang maksimal, dengan pengaturan los, kios sesuai jenis dagangan dan koridoryang luas mampu memberikankenyamananbagipengunjungpasar.

Orde1 (PusatAgropolitan/KotaTaniUtama)

Orde 1 merupakan bagian dari pengembangan kawasan agropolitan Leksono yang memiliki fungsi sebagai pusat berbagai pelayanan, pusat pergudangan dan stok hasil pertanian, pusat hasil ekspor hasil pertanian dan perkebunan, dan pusat perdagangan hasil UMKM. Pengembangan ini mencakup wilayah Kelurahan Leksono, Desa Sawangan, dan DesaLipursari.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde1antaralain:

Penerapan konsep green architecture dipadukan dengan gaya modern pada bangunan pasarini akan menghasilkan bangunanyang ramah lingkungan, hemat energi serta penerapan utilitas yang maksimal untuk menunjang aktivitas di dalam pasartersebut. Melalui konsep ini akan menghadirkan pasaryang mampu berorientasi pada masa kini dan nanti, baik dari segi infrastruktur dan bentuk arsitekturalnya. Dengan mengubah konsep pasar tradisional menjadi pasar modern ini akan mempertahankan fungsi pasar dengan sistem jual beli tradisionalyangditunjangdenganfasilitasmodern.

48
Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 1

PeningkatanTerminal TipeC

Terminal tipe C yang di maksud berada di Kelurahan Leksono, terminal ini akan berfokus untuk mengakomodasi Angkutan Masal yang akan memudahkan mobilitas masyarakat sehingga diharapkan kegiatan perekonomian masyarakat dapatberjalanlebihlancar.

Angkutan masal yang dimaksud adalah Angkutan Pedesaan, dimana angkutan pedesaaniniakanmencakupseluruhwilayahKecamatanLeksono.

Contohpenerapan:TerminalPelangi,Solo

“Orde1 (PusatAgropolitan/KotaTaniUtama)

Orde 1 merupakan bagian dari pengembangan kawasan agropolitan Leksono yang memiliki fungsi sebagai pusat berbagai pelayanan, pusat pergudangan dan stok hasil pertanian, pusat hasil ekspor hasil pertanian dan perkebunan, dan pusat perdagangan hasil UMKM. Pengembangan ini mencakup wilayah Kelurahan Leksono, Desa Sawangan, dan DesaLipursari.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde1antaralain:

Pedestriandanruangterbukahijau

Pedestrian direncanakan akan dibangun di sekitar kantor Kecamatan Leksono untukmenunjangkegiatandiPusatPelayananLingkungan(PPL).

Ruang terbuka hijau yang dimaksud akan dibangun di depan puskesmas Leksono dengan memanfaatkan lahan bekas Taman Kanak-kanak. Konsep yang akan di ambil untuk pembangunan ruang terbuka hijau mengambil contoh dari Taman

Indonesia Kaya di Semarang. Di taman yang akan dibangun akan di sediakan panggung pentas seni yang di harapkan nantinya dapat digunakan secara baik oleh masyarakatKecamatanLeksono.

49 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 1

PembangunanLumbung

Beberapa produk yang dihasilkan dari hasil perkebunan dan pertanian akan disimpan dan di distribusikan melalui lumbung yang akan dibangun di Desa Sawangan. Pembangunan lumbung ini bertujuan untuk memusatkan kegiatan ekspor produk hasil pertanian dan perkebunan. Produk yang dimaksud antara lain buah salak, buah manggis, buah nanas, rebung, dan padi. Pembangunan ini akan sejalandenganpengembanganterminaltipecdiDesaSawangan.

Orde1 (PusatAgropolitan/KotaTaniUtama)

Orde 1 merupakan bagian dari pengembangan

kawasan agropolitan Leksono yang memiliki

fungsi sebagai pusat berbagai pelayanan, pusat pergudangan dan stok hasil pertanian, pusat hasil ekspor hasil pertanian dan perkebunan, dan pusat perdagangan hasil UMKM. Pengembangan ini mencakup wilayah

Kelurahan Leksono, Desa Sawangan, dan DesaLipursari.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde1antaralain:

PengembanganTerminalTipeB

Kecamatan Leksono yang dilalui oleh ruas jalan nasional yaitu Jalan Ajibarang –

Secang menjadikan mobilisasi di sekitarnya tinggi. Terminal type B yang berada di Desa Sawangan tersebut menjadi pusat kegiatan di wilayah Desa Sawangan, maka dari itu akan dilakukan revitalisasi dengan konsep bangunan yang lebih ramah lingkungan seperti menggunakan material ecolabeling, penambahan taman,vegetasi supaya tercipta suasana yang sejuk dan penggunaan energi terbarukan, dimana terminal akan dibangun dengan konsep yang terbuka sehingga saat siang hari sinar mataharidapatmasukdanakanmengurangipenggunaanlistrik.

Terminal Sawangan ini juga akan berfungsi sebagai salah satu pemasaran produk UMKMdansentrapenjualansalak.

Contohpenerapan :TerminalIntermodaJoyoboyo,Surabaya

50 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 1

SentrapenjualanUMKM

Sentra perdagangan hasil UMKM berada di Desa Lipursari. Desa Lipursari merupakan satu-satunya wilayah di Kecamatan Leksono yang memiliki potensi pariwisata yaitu Bukit Beser, ini merupakan sebuah potensi yang harus dikembangkan karena sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat menjadipenunjangperekonomian.

1. Pengembangan pariwisata untuk Desa Lipursari sendiri harus memenuhi tiga aspek,yaitu:

• Somethingtosee (sesuatuyangdapatdilihat)

Kawasanbukitbesermenyajikanpemandanganyangcantikdanasri.

• Somethingtodo (kegiatanyangbisadilakukan)

Olahraga rafting dialiranKaliPutih

• Somethingtobuy (sesuatuuntukdibeli)

ProdukUMKMberupatempekemul,tiwulinstan,keripik,rotidll.

PengembanganpariwisatadiKawasanBukitBeser

“Orde1 (PusatAgropolitan/KotaTaniUtama)

Orde 1 merupakan bagian dari pengembangan

kawasan agropolitan Leksono yang memiliki

fungsi sebagai pusat berbagai pelayanan, pusat pergudangan dan stok hasil pertanian, pusat hasil ekspor hasil pertanian dan perkebunan, dan pusat perdagangan hasil UMKM. Pengembangan ini mencakup wilayah

Kelurahan Leksono, Desa Sawangan, dan DesaLipursari.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde1antaralain:

• Pemenuhanaksesibilitasberupapetunjukarahmenujulokasiwisata

• Pagarpembatasdisekelilingbukit

• Penambahanjumlahtoilet

• Peningkatankualitasjalan

• PembangunanpusatperdagangankulinerdanUMKM

• MembentukKelompokSadarWisata

51 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 1

PusatPelayananLingkungan(PPL)

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) adalah pusat permukiman yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala antar desa, serta merupakan kawasan yang berfungsi untuk melayanikegiatanskalakecamatanataubeberapadesadisuatukecamatan.

PusatKegiatanEkspor

Pembangunan lumbung dan terminal tipe b di Desa Sawangan akan mendukung ekspor hasil pertanian. Desa Sawangan yang akan menjadikan pusat ekspor Kecamatan Leksono untuk tahun kedepannya dan menjadikan sumber penghasilan

“Orde1 (PusatAgropolitan/KotaTaniUtama)

Orde 1 merupakan bagian dari pengembangan

kawasan agropolitan Leksono yang memiliki

fungsi sebagai pusat berbagai pelayanan, pusat pergudangan dan stok hasil pertanian, pusat hasil ekspor hasil pertanian dan perkebunan, dan pusat perdagangan hasil UMKM. Pengembangan ini mencakup wilayah

Kelurahan Leksono, Desa Sawangan, dan DesaLipursari.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde1antaralain:

Desa Sawangan, serta memajukan UMKM yang lainnya di Kecamatan Leksono. hasil pertanian di Kecamatan Leksono, buah salaktersebut mudah dirawat dan di hasilkan di Kecamatan Leksono, oleh karena itu ekspor salak di Kecamatan Leksono dapat menjadikan salah satu sumberpenghasilan masyarakat sekitar. Sama halnya dengan padi, luasnya lahan yang ditanami padi di Kecamatan Leksono dapat menghasilkan keuntungan yang melimpah ke tahun depannya, dikarenakan perekonomian di KecamatanLeksonopalingtinggiadalahhasildaripertanian.

52 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 2

Pusat Pengembangan / Pusat Distrik

Pusatpelayananpendidikan,penyuluhandanpelatihanbagipetani

PusatkegiatanUMKM

Pusat pengolahan hasil pertanian dan perkebunan menjadi bahan jadi atausetengahjadi

1.Kalimendong,Jonggolsari

• Pembangunan pusat pengolahan produksi hasil pertanian dengan memenuhifasilitaspenunjangdaninfrastruktur

• Memproduksikomoditasbaruberupabudidayakacanginai

• Pengembangan UMKM hasil perkebunan berupa gula semut yang berasaldarikelapa

• Pengembangan sektor peternakan berupa pemerahan susu kambing

2.Pacarmulyo

• PembangunanfasilitaspenunjangberupaBalaiPelatihanKerja

• PengembanganPLTMH

• PembangunanSekolahTani

3.Wonokerto

• Pengembangan UMKM hasil holtikultura berupa salak yang dimanfaatkanuntukperisarokok

53 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 2

SentraUMKMhasilpertaniandanperkebunan

Hasil pertanian dan perkebunan yang melimpah di Kecamatan Leksono

menjadikannya salah satu potensi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat

Kecamatan Leksono. Namun, Sebagian besar hasil pertanian dan perkebunan masih dijual sebagai bahan mentah. Rencana ini ditujukan untuk membangun sentra UMKM di Desa Kalimendong dan DesaJonggolsari sebagai pusat dari sentra UMKM. ProdukUMKMyangditerapkanyaituGulaSemut/gulakelapa

SentraUMKMkeripikdanroti

“Orde2(PusatPengembangan)

Orde 2 merupakan pengembangan yang berfokus pada pendidikan, penyuluhan dan pelatihan bagi petani dan UMKM guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Selain itu pada orde

2 juga berfokus untuk pengolahan hasil pertanian dan perkebunan menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Pengembangan ini mencakup wilayah Desa Kalimendong, Desa Jonggolsari, Desa Pacarmulyo, dan Desa Wonokerto.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde2antaralain:

UMKM diluar dari hasil pertanian dan perkebunan diantaranya adalah UMKM keripik dan roti. Keberadaanya sudah ada dan menjadi salah satu potensi di Kecamatan Leksono namun sayangnya untuk pemasarannya masih berada di Kecamatan Leksono. Tujuan dari pengembangan sentra UMKM keripik dan roti adalah untuk mengedukasi masyarakat untuk mengekspor produknya keluar wilayah Kecamatan Leksono dan keluar Kabupaten Wonosobo, dalam hal ini kami merencakanuntukpusatpendidikanUMKM.

Selain dengan pembangunan sentra UMKM sebagai oline store di Kecamatan Leksono, sentra UMKM ini nantinya juga akan menjadi sebuah online store yang memasarkanprodukUMKMKecamatanLeksonokeluardaerah.

54 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 2

BalaiPelatihanKerja

BLK (Balai Latihan Kerja) di Desa Pacarmulyo berfokus pada pengembangan

Sumber Daya Manusia melalui teknologi. Masyarakat Leksono masih tertinggal

dalam hal teknologi sehingga hal ini yang menjadi alasan mengapa BLK ini dibuat dan programnya dijalankan. Adapun program-program yang akan dijalankan di BLK Pacarmulyoiniadalah:

• Pengoperasian, pemeliharaan, serta perencanaan Sistem Teknologi Informasi danKomunikasi

• Penggunaanalat-alatpertanianmodern

Sekolah Tani

“Orde2(PusatPengembangan)

Orde 2 merupakan pengembangan yang berfokus pada pendidikan, penyuluhan dan pelatihan bagi petani dan UMKM guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Selain itu pada orde

2 juga berfokus untuk pengolahan hasil pertanian dan perkebunan menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Pengembangan ini mencakup wilayah Desa Kalimendong, Desa Jonggolsari, Desa Pacarmulyo, dan Desa Wonokerto.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde2antaralain:

Sebuah lembaga yang memadukan antara pendidikan dengan pemberdayaan masyarakat, khususnya bidang pertanian. Berupa serangkaian pendidikan dan pelatihan guna mengembangkan pertanian di Kecamatan Leksono. Peran generasi muda sangatlah penting,maka dari itu generasi muda perlu diarahkan untukmenjadi generasi yang mampu mewujudkan perubahan, baik dalam hal kesejahteraan, kemakmuran, keamanan, kecerdasan bangsa dan kemajuan teknologi yang baik untukkehidupandimasamendatang.

Sekolah tani memiliki beberapa program yang dapat diterapkan untuk mengembangkanpertaniandiKecamatanLeksonodiantarannya:

• PelatihanPenggunaan ricetransplater

• PelatihanPenggunaan dronesprayer

• Pelatihanpenanamandanperawatanpohonsalak

• PengendalianHamaTerpadu

54 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 2

Pembangunan PLTMH

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro(PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik

dengan skala kecil yang memanfaatkan aliran air yang ada di sekitar. Kecamatan

Leksono sendiri dialiri beberapa aliran sungai, yang terbesar adalah Sungai Serayu.

Pembangunan PLTMH di Kecamatan Leksono akan berada di Sungai Serayu, Desa Pacarmulyo dan Kali Preng di Desa Besani. Pembangunan PLTMH ini diharapkan akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap listrik PLN, sehingga akan terciptanya desa yang mandiri energi, selain itu juga akan membantu ekonomi masyarakatkarenamengurangibiayapenggunaanlistrik.

Contohpenerapan:DesaPuncu,Kediri

PengembanganPemerahanSusuKambing

“Orde2(PusatPengembangan)

Orde 2 merupakan pengembangan yang berfokus pada pendidikan, penyuluhan dan pelatihan bagi petani dan UMKM guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Selain itu pada orde

2 juga berfokus untuk pengolahan hasil pertanian dan perkebunan menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Pengembangan ini mencakup wilayah Desa Kalimendong, Desa Jonggolsari, Desa Pacarmulyo, dan Desa Wonokerto.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde2antaralain:

Di Desa Kalimendong pada pemerahan susu kambing masih menggunakan pemerahan susu secara manual dengan menggunakan tangan, belum menggunakan alat pemerahan. Dengan ini direncanakan akan adanya pengembangan untuk cara pemerahan susu dengan menggunakan alat yang berteknologitinggi MilkingMachineagarefisien.

Pengembangan ini akan melalui Badan Usaha Koperasi yang akan mendanai pengadaan MilkingMachine.

56 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 2

PengembanganUMKMperisarokok

Untuk dapat mengembangkan perisa rokok salak tersebut sebagai produsen dapat melakukan promosi dengan dikenalkan melalui tatap muka terlebih dahulu agar masyarakat lebih mengetahui bahwa ada perisa buah salak dari Leksono. Pemasaran pada produk yang asing didengar memang susah untuk dikenal karena pada dasarnya sekarang lebih banyak perokok menggunakan rokok kemasan yang dapat digunakan langsung, maka pengembangan penjualan perisa rokok dapat dilakukan dengan memanfaatkan platform digitalseperti,mediasosialsebagaimediapromosi.

KomoditasBaruKacangInai

“Orde2(PusatPengembangan)

Orde 2 merupakan pengembangan yang berfokus pada pendidikan, penyuluhan dan pelatihan bagi petani dan UMKM guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi. Selain itu pada orde

2 juga berfokus untuk pengolahan hasil pertanian dan perkebunan menjadi bahan jadi atau setengah jadi. Pengembangan ini mencakup wilayah Desa Kalimendong, Desa Jonggolsari, Desa Pacarmulyo, dan Desa Wonokerto.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde2antaralain:

Rencana pengembangan pada penjualan kacang inai yaitu dengan membuat produk tersebut terlihat menarik, seperti kemasan didesain menarik, menggunakan facebook atau google ads sebagai media promosi. Pada perencanaan penjualan kacang inai akan di bangun toko sentra UMKM yang disana akan terdapat berbagai jenis produk UMKM untuk mendukung perekonomianmasyarakat.

57 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 3

Pusat Satuan Kawasan Tani / Pusat Produksi

Pengadaan alat pengelolaan untuk mempermudah dan meningkatkan hasil pertanian

Mempunyai kelompok tani yang berfungsi sebagai tenaga ahli yang menguasaiperihalperkebunansalak

Pengembangansektorlainsebagaipenunjangkegiatanagropolitan

1.Sojokerto

• Pengembangansektorpertaniandengankonsep smartfarming

2.ManggisdanDurensawit

• Pengembangandanrevitalisasiirigasi

• Pembentukankelompoktani

• Pusatpenelitiandanpembibitantanamansalak

3.Besani

• Pembangunansektorperikananberupabudidayalele

• PembangunanPLTMH

• Mengadakan pasar musiman yang khusus menjual hasil holtikultura dan pelakunyaadalahmasyarakatsekitar

4.Jlamprang,Timbang

• PengembanganpasarlokaluntukdistribusiwilayahKecamatanLeksono

• Pengembangan sektor perkebunan berupa pengolahan kayu albasia sebagaibahantriplek

5.Selokromo

• Mendirikan koperasi atau bahan usaha pertanian untuk menunjang kegiatanpertanian

58 Buku
Rencana Kecamatan Leksono

PembentukanKelompokTani

Orde 3

“Orde3(PusatProduksi)

Orde 3 merupakan pusat kegiatan sebagai

p e m a s o k d a n p r o d u k s i p e r t a n i a n .

P e n g e m b a n g a n i n i b e r f o k u s u n t u k

mengembangkan kawasan lahan pertanian dan perkebunan demi peningkatan kualitas

d a n k u a n t i t a s h a s i l p e r t a n i a n d a n perkebunan. Wilayah pengembangan orde 3 meliputi Desa Sojokerto, Desa Manggis, Desa Durensawit, Desa Jlamprang, Desa Timbang, danDesaSelokromo.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde3antaralain:

Kelompok tani merupakan kelembagaan tani yang langsung mengorganisir para petani dalam mengembangkan usaha taninya. Beberapa kelompok tani juga mempunyai kegiatan lain, seperti gotong royong, usaha simpan pinjam dan arisan kerja untuk kegiatan usaha tani. Salah satu upaya pemberdayaan petani untuk meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan petani. Karena kelompok tani dianggap sebagai organisasi yang efektif untuk memberdayakan petani, meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan kesejahteraan petani dengan bantuan fasilitasi pemerintah melalui program dari berbagai kebijakan pembangunanpertanian. Kelompok tani dibentuk dengan tujuan untuk lebih meningkatkan dan mengembangkan kemampuan anggota dan keluarganya. Kelompok tani sendiri merupakan suatu bentuk perkumpulan petani yang dapat dimanfaatkan sebagai tempatkegiatanpenyuluhan.

59 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 3

PusatPenelitiandanPembibitanSalak

Wadah Pusat Penelitian dan Pengembangan pada bibit salak berguna untuk mendukung kegiatan penelitian di bidang pertanian tanaman salak. Pusat penelitian dan pengembangan bibit salak ini berfungsi sebagai tempat untuk melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan tanaman salak sekaligus sebagai tempat wisata. Pusat penelitian dan pengembangan bibit salak ditujukan untuk memperluas pengetahuan ilmiah mengenai tanaman salak dengan jalan mencari prinsip-prinsip, teknik-teknik dan penelitian dari proses pendahuluannya yang kemudian diinformasikan atau disebarkan pada masyarakat luas. Baik teknik pembibitan, budidaya, pemeliharaan, pengelolaan saat panen maupun pasca panen sampai pemasarannya.Dengan adanya pusat penelitian dan pengembangan bibit salak ini nantinya dapat berperan dalam meningkatkan mutu, kualitas, maupun kuantitas produksi serta ujicoba teknologipengolahanhasiltanamansalak.

“Orde3(PusatProduksi)

Orde 3 merupakan pusat kegiatan sebagai

p e m a s o k d a n p r o d u k s i p e r t a n i a n .

P e n g e m b a n g a n i n i b e r f o k u s u n t u k

mengembangkan kawasan lahan pertanian dan perkebunan demi peningkatan kualitas d a n k u a n t i t a s h a s i l p e r t a n i a n d a n perkebunan. Wilayah pengembangan orde 3 meliputi Desa Sojokerto, Desa Manggis, Desa Durensawit, Desa Jlamprang, Desa Timbang, danDesaSelokromo.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde3antaralain:

60 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 3

PasarMusiman

Pasar khusus pertanian dan perkebunan (pasar musiman) pasar khusus/pasar musiman ini diadakan dengan tujuan meningkatkan ekonomi masyarakat dengan cara membuat suatu pasar yang unik dan khusus menjual beberapa produk saja. Pasar musiman ini akan berada di Kecamatan Jonggolsari. Beberapa produk hasil pertanian dan perkebunan yang dijual antara lain : Buah, sayur, dan beberapa olahanhasildaripertaniandanperkebunan.

Pembangunan PLTMH

Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) adalah suatu pembangkit listrik dengan skala kecil yang memanfaatkan aliran air yang ada di sekitar. Kecamatan Leksono sendiri dialiri beberapa aliran sungai, yang terbesar adalah Sungai Serayu.

“Orde3(PusatProduksi)

Orde 3 merupakan pusat kegiatan sebagai

p e m a s o k d a n p r o d u k s i p e r t a n i a n .

P e n g e m b a n g a n i n i b e r f o k u s u n t u k mengembangkan kawasan lahan pertanian dan perkebunan demi peningkatan kualitas d a n k u a n t i t a s h a s i l p e r t a n i a n d a n perkebunan. Wilayah pengembangan orde 3 meliputi Desa Sojokerto, Desa Manggis, Desa Durensawit, Desa Jlamprang, Desa Timbang, danDesaSelokromo.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde3antaralain:

Pembangunan PLTMH di Kecamatan Leksono akan berada di Sungai Serayu, Desa Pacarmulyo dan Kali Preng di Desa Besani. Pembangunan PLTMH ini diharapkan akan mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap listrik PLN, sehingga akan terciptanya desa yang mandiri energi, selain itu juga akan membantu ekonomi masyarakatkarenamengurangibiayapenggunaanlistrik.

Contohpenerapan:DesaPuncu,Kediri

61 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 3

SentraPengolahanKayu

Desa Timbang dan Desa Jlamprang merupakan salah satu desa dengan produksi kayu albasia terbesar di Kecamatan Leksono. Jika dilihat dari kekayaan

sumberdaya alam Desa Timbang berupa kayu, maka sudah seharusnya pemanfaatan kayu bisa dimaksimalkan guna mengelola daerahnya sendiri sesuai dengan potensi daerah yang dimiliki. Sentra Pengolahan Kayu merupakan salah satu program Pengembangan Ekonomi Lokal yang bertujuan untuk mengembangkan produksi besbasis kelompokkomoditas unggulan tertentu pada suatu wilayah. Adanya sentra pengolahan kayu menjadi peluang besar bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan perekonomian mereka. Akan tetapi, pemanfaatan sumberdaya alam yang melimpah masih belum dimanfaatkan dengan baik. Sentra pengolahan kayu yang akan di kembangkan di Desa Timbang adalahpengolahankayumenjadibahanbakutriplek.

“Orde3(PusatProduksi)

Orde 3 merupakan pusat kegiatan sebagai

p e m a s o k d a n p r o d u k s i p e r t a n i a n .

P e n g e m b a n g a n i n i b e r f o k u s u n t u k

mengembangkan kawasan lahan pertanian dan perkebunan demi peningkatan kualitas

d a n k u a n t i t a s h a s i l p e r t a n i a n d a n perkebunan. Wilayah pengembangan orde 3 meliputi Desa Sojokerto, Desa Manggis, Desa Durensawit, Desa Jlamprang, Desa Timbang, danDesaSelokromo.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde3antaralain:

62 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 3

BadanUsahaMilikPetani (BUMP)

Merupakan badan usaha yang dibentuk, dimiliki, dan dikelola oleh petani, dengan tujuan untuk memperbaiki mutu budidaya dan pengelolaan usaha tani demi terwujudnya peningkatan produktivitas, nilai tambah produk, dan perbaikan pendapatan usaha tani, perbaikan daya tawar dan kemampuan membangun kemitraan strategis yang maju, inovatif, dan berkelanjutan. BUMP merupakan hybrid darikelembagaanpemberdayaanmasyarakatdanbisnis.

Badan Usaha Milik Petani ini akan beranggotakan seluruh petani yang ada di Kecamatan Leksono, setiap kelompok tani dari setiap desa nantinya akan menjadipengurusdariBadanUsahaMilikPetaniini.

Program-programyangakandijalankanBadanUsahaMilikPetaniini:

-Menstabilkanharga-hargakomoditasholtikulturadiKecamatanLeksono

- Menjamin ketersediaan pupuk yang berkualitas untuk petani di Kecamatan

“Orde3(PusatProduksi)

Orde 3 merupakan pusat kegiatan sebagai

p e m a s o k d a n p r o d u k s i p e r t a n i a n .

P e n g e m b a n g a n i n i b e r f o k u s u n t u k

mengembangkan kawasan lahan pertanian dan perkebunan demi peningkatan kualitas

d a n k u a n t i t a s h a s i l p e r t a n i a n d a n perkebunan. Wilayah pengembangan orde 3 meliputi Desa Sojokerto, Desa Manggis, Desa Durensawit, Desa Jlamprang, Desa Timbang, danDesaSelokromo.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde3antaralain:

Leksono

-Pengadaanmesin Ricetransplater dan DroneSprayer

63 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 3

BadanUsahaKoperasi

Merupakan badan usaha yang didirikan, dimodali, dibiayai, diatur dan diawasi serta dimanfaatkan sendiri oleh anggota. Modal koperasi merupakan simpanan pokok dan simpanan wajib dan simpanan sukarela cadangan dan hibah. Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskanPancasiladanUndang-UndangDasar1945.

“Orde3(PusatProduksi)

Orde 3 merupakan pusat kegiatan sebagai

p e m a s o k d a n p r o d u k s i p e r t a n i a n .

P e n g e m b a n g a n i n i b e r f o k u s u n t u k

mengembangkan kawasan lahan pertanian dan perkebunan demi peningkatan kualitas d a n k u a n t i t a s h a s i l p e r t a n i a n d a n perkebunan. Wilayah pengembangan orde 3 meliputi Desa Sojokerto, Desa Manggis, Desa Durensawit, Desa Jlamprang, Desa Timbang, danDesaSelokromo.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde3antaralain:

Badan Usaha Koperasi yang akan didirikan di Desa Selokromo ini akan mencakup seluruh Kecamatan Leksono dimana nantinya akan berfungsi sebagai penyedia modal bagi para pertani. Selain itu, Badan Usaha Koperasi ini juga akan memberi modal untuk diversifikasi pertanian, para petani yang ingin mengembangkan komoditas baru atau akan menjalankan usaha baru disamping bertani dapat meminjammodalpadaBadanUsahaKoperasi.

64 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Orde 3

BudidayaLele

Budidaya lele di Desa Besani sangatlah banyak karena masyarakat sekitar

memanfaatkan lahan kosong yang digunakan untuk kolam lele yang akan dibudidayakan. Sektor perikanan di Desa Besani sangatlah baik karena kualitas ikan lele yang baik dan tidak terlalu besar, Budiaya ikan lele di Desa Besani juga dapat menambah penghasilan masyarakat sekitar yang tidak bergantung pada hasilpertaniansaja.

Pengembangan budidaya lele juga akan berfokus pada pemasarannya yang akan diperluas ke daerah-daerah di Kabupaten Wonosobo. Sebelum melakukan pemasaran ke luar daerah Kecamatan Leksono kualitas ikan lele dari Desa Besani perlu di jaga dengan menerapkan tata cara budidaya yang benar dan mensortir hasilpanendarikolam-kolamyangada.

PengembangandanRevitalisasiIrigasi

“Orde3(PusatProduksi)

Orde 3 merupakan pusat kegiatan sebagai

p e m a s o k d a n p r o d u k s i p e r t a n i a n .

P e n g e m b a n g a n i n i b e r f o k u s u n t u k

mengembangkan kawasan lahan pertanian dan perkebunan demi peningkatan kualitas

d a n k u a n t i t a s h a s i l p e r t a n i a n d a n perkebunan. Wilayah pengembangan orde 3 meliputi Desa Sojokerto, Desa Manggis, Desa Durensawit, Desa Jlamprang, Desa Timbang, danDesaSelokromo.

Beberapa penerapan yang akan dilakukan padaorde3antaralain:

Pengembangan irigasi yang dimaksud adalah pembangunan irigasi untuk beberapadesasepertiDesaLipursari,DesaManggisdanDesaDurensawit.

Revitalisasi yang dimaksud berada di seluruh Kecamatan Leksono dengan cara pembersihan, pelebaran dan pemugaran irigasi-irigasi yang ada. Kegiatan revitalisasi dapat dikoordinir oleh masing-masing kepala desa, kegiatan ini dapat dikatakansebagaigotongroyong.

65 Buku Rencana Kecamatan Leksono

Kecamatan Leksono (Mencakup

Pembentukan rencana dan satuan kerja

Penyusunan RAB

Indikasi Program

Kelurahan Leksono

Pembangunan revitalisasi jalan

Penentuan titik jalan yang rusak

Proses pembangunan jalan

Peresmian dan operasional awal

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosialisasi kegiatan pada masyarakat

Pembangunan pusat pelayanan lingkungan

Penentuan lokasi, perizinan dan pembebasan lahan

Pembangunan kontruksi gedung dan sarana

penunjang

Peresmian bangunan dan operasional awal

Pembentukan rencana, dan satuan kerja

pengembangan

Penyusunan RAB

Sosialisasi kegiatan pada masyarakat

Penyediaan terminal tipe c

Pembebasan lahan dan penentuan titik lokasi

Proses pembangunan terminal

Revitalisasi terminal

Peresmian bangunan dan operasional awal

Pembentukan rencana, dan satuan kerja

pengembangan

Penyusunan RAB

Pembangunan RTH

Penentuan titik lokasi

Pembangunan RTH

Peresmian bangunan dan operasional awal

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosialisasi kegiatan pada masyarakat

Kelurahan Leksono, Desa Jonggolsari, Desa Jlamprang

Pengembangan pasar

Pemindahan seluruh kegiatan ke area relokasi

sementara

Pembangunan kontruksi gedung dan sarana

penunjang

Peresmian bangunan dan operasional awal

Kab

Dinas ketenagakerjaan dan transmigasi, Dinas sosial Badan Pemberdayaan Desa (BAPERMASDES)

Dinas Perhubungan Kab Wonosobo

Dina Lingkungan Hidup dan BUMS

Dinas Pedagangan, Dinas PUPR, dan Dinas Pendapatan Daerah, PT Swasta

APBD, KPBU, KSPI APBD, KPBU, KSPI

CSR

Buku Rencana Kecamatan Leksono 66
2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
seluruh Desa)
Or de 1 Pusat A gr opolitan
PT Persero, DPUPR Wonosobo APBD APBD Stakeholder Sumber Dana Waktu pelaksanaan Orde Lokasi Strategi Penjabaran Kegiatan

Peningkatan terminal b

Indikasi Program

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosialisasi kegiatan pada masyarakat

Perizinan dan pembebasan lahan

Pembangunan lumbung

Peresmian bangunan dan operasional awal

Pembentukan rencana, dan satuan kerja

pengembangan

Penyusunan RAB

Sosialisasi kegiatan pada masyarakat

Pemindahan seluruh kegiatan ke area relokasi

sementara

Proses pembangunan terminal dan revitalisasi

Peresmian bangunan dan operasional awal

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosialisasi kegiatan pada masyarakat

sentra UMKM

Penentuan titik lokasi, perizinan serta pengosongan

lahan

Pembangunan kontruksi gedung dan sarana

penunjang

Peresmian bangunan dan operasional awal

Pembentukan satuan kerja

Penyusunan RAB

Observasi area lokasi

Pengembangan wisata bukit Beser

Sosisalisasi kepada masyarakat

Revitaslisasi dan pengembangan wisata

Pengoperasian awal

Kegiatan promosi terkait wisata baru

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Penentuan titik lokasi, perizinan serta pengosongan

lahan

Pembangunan kontruksi gedung dan sarana

penunjang

Peresmian bangunan dan operasional awal

Dinas sosial Badan Pemberdayaan Desa (BAPERMASDES), dan Dinas Pendapatan Daerah

APBD

Dinas Perhubungan Kab.Wonosobo

Dinas Sosial, Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, BUMS

APBD, KPS

Pemerintah Kecamatan, Dinas Pariwisata kreatif, Dinas Pendapatan Daerah, Dinas Penanaman Modal, dan BUMS

APBD, KPS

Dinas Perdagangan, Perum Bulog, Dinas Penanaman Modal APBD

Buku Rencana Kecamatan Leksono 67
2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
APBD, KPBU, KSPI
Desa Lipursari Pembangunan Desa Sawangan Pembangunan lumbung
Or de 1 Pusat A gr opolitan Or de 2 Pusat P engembangan
Sumber Dana Orde Lokasi Strategi Penjabaran Kegiatan Waktu pelaksanaan Stakeholder Desa Kalimendong, Desa Jonggolsari Pembangunan pusat pengolahan produksi

Pembudidayaan kacang inai

Indikasi Program

2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Penambahan sarana penunjang

Pengembangan pelaku usaha

Pengelolaan

Pelatihan terhadap para pelaku UMKM untuk

pemasaran produknya

Memberikan Evaluasi terhadap 3 bulan sekali terhadap kinerja dan target pemasaran produk kepada para pelaku umkm.

Pelatihan keungan untuk mencapai omset tertentu kepada pelaku umkm

Mengikuti program teknologi dalam berbisnis

Melakukan observasi kepada pebisnis UMKM lain

untuk perbandingan produk serta pemasaran

Pembentukan rencana, dan satuan kerja

pembudidayaan

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Penentuan titik lokasi

Pembangunan tempat budidaya

Peresmian bangunan dan operasional awal

Sosialisasi kegiatan kepada masyarakat

Pengelolaan

Peningkatan produktivitas

Peningkatan manajemen

Pembentukan rencana, dan satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Perizinan

Pembangunan sarana penujang

Pengembangan pemerahan susu kambing

Pengoperasian awal

Pengelolaan

Pelatihan kepada para peternak dalam pemeliharaan

hewan ternak dan pakan ternak yang lebih mutu

Perluasan area ternak untuk keberlangsungan dan

penambahan hewan ternak

Pelatihan manajemen keuangan dalam pemeliharaan

hewan ternak dan pakan ternak

Dinas Sosial, Dinas Ketenagakerjaan,

Dinas sosial Badan Pemberdayaan Desa (BAPERMASDES), Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Penanaman Modal, BUMS

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan, BUMS

Buku Rencana Kecamatan Leksono 68
KPS, CSR
Or de 2 Pusat P engembangan
Sumber Dana Orde Lokasi Strategi Penjabaran Kegiatan Waktu pelaksanaan Stakeholder KPS, CSR Desa Kalimendong, Desa Jonggolsari Pengembangan UMKM Dinas Koperasi dan Usaha Mikro KPS Desa Kalimendong

Pembangunan Balai

Pelatihan Kerja

Indikasi Program

Pembangunan sekolah tani

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Perizinan dan pembebasan lahan

Pembangunan kontruksi gedung dan sarana penunjang

Peresmian bangunan dan operasional awal

Pengelolaan

Peningkatan kejuruan pertahunnya

Uji kompetensi dengan SNI untuk SDM yang unggul

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Penentuan titik lokasi, perizinan serta pengosongan

lahan

Pembangunan kontruksi gedung dan sarana penunjang

Peresmian bangunan dan operasional awal

Pengelolaan

Pelatihan terhadap teknologi terpadu kepada para petani maupun calon petani

Melakukan perawatan intensif terhadap teknologi

terpadu

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Penentuan titik lokasi dan perizinan

Pembangunan PLTMH

Peresmian dan operasional awal

Pengelolaan

Melakukan perawatan intensif terhadap PLTMH

Pembenahan setiap 2 tahun sekali terhadap alat atau

mesin yang digunakan PLTMH

Dinas ketenagakerjaan dan transmigasi, Dinas sosial Badan

Pemberdayaan Desa (BAPERMASDES)

APBD

Dirjen Sumber Daya Air, Kementrian Pekerjaan Umum, dan Kementrian

Lingkungan Hidup

APBD

Buku Rencana Kecamatan Leksono 69
2023
2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
Dinas Pertanian, Bina Tani, Kelompok Tani, BUMS CSR
Or de 2 Pusat P engembangan
Sumber Dana Orde Lokasi Strategi Penjabaran Kegiatan Waktu pelaksanaan Stakeholder Desa Pacarmulyo, Desa Besani Pembangunan PLTMH Desa Pacarmulyo

Indikasi Program

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Penambahan sarana penunjang

Operasional awal

Pengelolaan

Peningkatan kualitas pupuk setiap 3 tahun sekali untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas hasil produk

Pelatihan manajemen keuangan dalam penjualan hasil produk dan pencapaian omset tertentu

Memberikan workshop kepada para petani dalam mengembangakn hasil produk

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Pengadaan sarana penunjang smartfarming

Pelatihan penggunaan alat teknologi tani

Pengoperasiaan di lapangan

Pengelolaan

Pengembangan alat teknologi tani

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Penentuan titik lokasi, perizinan serta pengosongan lahan

Pembangunan kontruksi gedung dan sarana penunjang

Peresmian dan operasional awal

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Penentuan titik lokasi

Pengembangan Irigasi

Operasional awal

Buku Rencana Kecamatan Leksono 70
2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032
Desa Manggis Desa Wonokerto Pengembangan hasil UMKM Holtikultura Dinas Ketenagakerjaan, Dinas Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Pertanian dan Perkebunan, BUMS CSR Desa Sojokerto Pengembangan pertanian Kementrian Pertanian, Ditjen Informatika, BUMS APBD, KPS
Or de 2 Pusat P engembangan Or de 3 Pusat Pr oduk si
Sumber Dana Orde Lokasi Strategi Penjabaran Kegiatan Waktu pelaksanaan Stakeholder Penyediaan balai penelitian bibit salak Dinas Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan, BUMS APBD, KPS Desa Manggis, Desa Durensawit Pengembangan dan revitalisasi irigasi Dinas Pertanian, Dinas Lingkungan Hidup APBD

Indikasi Program

2023 2024 2025 2026 2027 2028 2029 2030 2031 2032

Pembentukan rencana dan satuan kerja

Penyusunan RAB

Melakukan pendataan kepada para petani

Pembentukan kelembagaan dan pengorganisasian

Merencanakan program kerja

Pelaksanaan program kerja

Pembentukan rencana, dan satuan kerja

pembudidayaan

Penyusunan RAB

Penentuan titik lokasi

Pembangunan tempat budidaya lele

Peresmian bangunan dan operasional awal

Pengelolaan

Perluasan area budidaya untuk keberlangsungan dan

penambahan bibit lele

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Penentuan titik lokasi dan pengosongan lahan

Pembangunan kontruksi gedung dan sarana penunjang

Peresmian dan operasional awal

Pengelolaan

Pengadaan pasar musiman disetiap tahunnya

Pembentukan rencana, satuan kerja

Penyusunan RAB

Sosisalisasi kepada masyarakat

Pembebasan lahan dan penentuan titik lokasi

Proses pembangunan

Peresmian dan operasional awal

Pengelolaan

Peningkatan produktivitas

Penyusunan RAB

Sosialisasi kegiatan kepada masyarakat

Penentuan lokasi, perizinan dan pengosongan lahan

Pembangunan gedung

Peresmian dan operasional awal

Pengelolaan

Pelatihan manajemen keuangan untuk para pekerja

Buku Rencana Kecamatan Leksono 71
APBD
Desa Manggis, Desa Durensawit Pembentukan kelompok tani Pemerintah Desa, Gapoktan, BUMS APBD, KPS Desa Besani Pembudidayaan lele Dinas Perikanan, dan Dinas Lingkungan Hidup, BUMS APBD, KPS Pengadaan pasar musiman Dinas Perdagangan, Dinas Pendapatan Daerah, BUMS
Or de 3 Pusat Pr oduk si
Sumber Dana Orde Lokasi Strategi Penjabaran Kegiatan
CSR
Waktu pelaksanaan Stakeholder Desa Besani, Desa Timbang Penyediaan sentra industri kayu albasia Dinas Pertanian dan Perkebunan, Dinas Pendapatan Daerah, BUMS KPS Desa Selokromo Penyediaan koperasi tani Dinas sosial Badan Pemberdayaan Desa (BAPERMASDES), Dinas Pertanian, dan Dinas Koperasi dan Usaha Mikro

DAFTAR PUSTAKA

Survei 2022

Badan Pusat Statistik Kecamatan Leksono

Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Wonosobo

Analisis Penulis

Studio Perencanaan Kecamatan Leksono

Kecamatan Leksono

72 Buku
Rencana

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook

Articles inside

Orde 2

0
page 58

Orde 2

2min
pages 54-57

Orde 1

0
page 53

Orde 1

1min
pages 50-51

Orde 1

0
page 49

Sustainable Agropolitan Leksono

0
page 45

Sustainable Agropolitan Leksono

0
page 44

Sustainable Agropolitan Leksono

0
page 43

Sustainable Agropolitan Leksono

0
page 42

Sustainable Agropolitan Leksono

0
page 41

Sustainable Agropolitan Leksono

0
page 40

Smart Environment Leksono

0
page 39

Smart Farming Leksono

0
page 38

Smart Farming Leksono

0
page 37

KawasanAgropolitan

1min
pages 32-33

Smart and Sustainable Agropolitan Area “

0
page 31

Smart and Sustainable Agropolitan Area “ “

0
pages 30-31

Isu Kawasan

0
pages 22-23

Sarana dan Prasarana

0
page 19

Industri & UMKM Pariwisata

0
page 18

Pertanian Peternakan Perkebunan

0
page 17

Infrastruktur

1min
pages 14-15

Sumber Daya Alam dan Lingkungan

1min
pages 13-14

Penduduk Kecamatan Leksono

0
page 12

Orientasi Wilayah

0
pages 9-11
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.