BUKU PROFIL KECAMATAN KEJAJAR KABUPATEN WONOSOBO
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212021814-a4a7b13d4b753d83ff42a11115ffe8f5/v1/b502621aeff7943c4a88906b4ac73bd3.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212021814-a4a7b13d4b753d83ff42a11115ffe8f5/v1/a570c899dd09818e797307d7f45df3b3.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212021814-a4a7b13d4b753d83ff42a11115ffe8f5/v1/586a0fd70ec39156f8fc5f8644a06372.jpeg)
Puji syukur atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa dengan rahmat, inayah, dan hidayah-Nya kami dapat
menyusun laporan Tugas Besar Mata Kuliah Studio Perencanaan yang berjudul “Profil Wilayah Kecamatan
Kejajar, Kabupaten Wonosobo Tahun 2022” Laporan ini kami sususn semaksimal mungkin dengan bantuan
dan masukan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar penyusunan laporan ini, untuk itu kami
ucapkan terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya kepada semua pihak yang terkait. Akhir kata, dengan
tersusunnya Laporan Studio ini yang disususn guna untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Studio
Perencanaan (PWK 17534 P) Fakultas Teknik Universitas Semarang (USM). Kami berharap semoga laporan
studio ini dapat bermanfaat dan menambah pengetahuan bagi pembaca.
Semarang, 26 September 2022
Tim Penyusun,
- BatasAdministrasi
- Konstelasi Wilayah
Kecamatan Kejajar merupakan salah satu kawasan di Kabupaten Wonosobo yang merupakan daerah pegunungan. Secara Geografis, memiliki luas
wilayah 5.762 Ha atau 5,85% dari luas Kabupaten Wonosobo, dengan ketinggian antara 1.336 mdpl
2.119 mdpl diatas permukaan laut. Hal ini sangat mendukung
untuk pengembangan mata pencaharian utama masyarakat Kejajar yaitu pertanian, dengan komoditas utamanya yaitu kentang. Wilayah kecamatan Kejajar sering
dikatakan bersuhu dingin, kisaran suhu adalah mulai 5 sampai 20 derajat celcius, bahkan pada saat saat tertentu di musim kemarau pada daerah tertentu yang berada di
wilayah atas (Dieng, Sembungan, Sikunang) kadang terjadi butiran es pada embun pagi hari, yang sering disebut mbun upas oleh warga local
DKI Jakarta
Jawa Barat
Yogyakarta
Wonosobo
Sumber : Analisis Kelompok, 2022
Peta Persebaran Hasil Pertanian
Sumber : Analisis Kelompok, 2022
Peta Asal Wisatawan
Kabupaten Wonosobo merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Wonosobo memiliki luas wilayah 984,7 km2 .
Ruang lingkup wilayah studi yaitu Kecamatan Kejajar yang memiliki luas wilayah 57,52 km2 .
Kecamatan Kejajar adalah wilayah yang dilalui oleh jalur Provinsi yaitu Temanggung (39 Km), Banjarnegara (49 Km), Purworejo (53 Km), dan Kebumen (78 Km). Kecamatan Kejajar juga memiliki keterkaitan dengan Wilayah Kabupaten disekitarnya seperti Kabupaten Batang, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Temanggung. Jalur Provinsi Kecamatan Kejajar memiliki peran juga sebagai sarana pendistribusian perdagangan dan jalur pariwisata. Sebagai sarana pendistribusian, Kecamatan Kejajar memiliki akses luas dalam memperdagangkan sayuran yang dihasilkan. Biasanya dagangan akan didistribusikan ke daerah Jawa Tengah, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Hasil produksi yang dimanifestasikan dari Kecamatan Kejajar tentunya terdapat banyak diantaranya yaitu kubis, kentang, cabai, bawang putih, sawi, dan daun bawang. Namun dagangan yang paling banyak didistribusikan ke wilayah sekitar hanya kentang dan kubis.
Selain sebagai jalur pendistribusian dagang Kecamatan Kejajar juga digunakan sebagai jalur periwisata. Beberapa pariwisata yang ada di Kecamatan Kejajar adalah Telaga warna dan Pengilon, Bukit Sunrise Sikunir dan Telaga Cebong, Air Terjun Sikarim, Dieng Plateau Theater, Gunung Prau, Tuk Bimolukar dan Agrowisata Kebun Teh Tambi. Untuk objek wisata bukit sikunir bahkan sampai masuk 20 besar obyek wisata terbaik.
Dalam mengembangkan sektor pariwisata tersebut,setiap desa juga ikut serta mengembangkan potensi yang ada untuk pariwisata tersebut. dalam pengembangan desa wisata tersebut warga desa membentuk karangtaruna untuk mengembangkan desa wisata tersebut. Para pemuda desa berkreasi untuk mengembangkan wilayah desa masing masing dengan memanfaatkan keunikan desa tersebut.
Wisatawan dapat mengakses jalan ke tempat wisata melalui jalur Banjarnegara-Dieng, Temanggung-Kejajar dan Wonosobo-Kejajar
Selain sebagai jalur perdagangan dan pariwisata, di Kecamatan Kejajar juga terdapat pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTPB) dieng dimana itu berkapasitas
55 MW
STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN KEJAJAR
-
Sementara letak geografis dari Kecamatan Kejajar adalah sebagai berikut :
1. Kecamatan Kejajar memiliki luas 5.762 Ha
2. Kecamatan Kejajar mempunyai 15 desa 1 kelurahan
-
Dieng - Tieng
Sembungan - Sigedang
-
-
Sikunang - Serang
Campursari - Kreo
-
-
-
-
Jojogan - Buntu
Patak Banteng - Kejajar
Parikesit - Igirmranat
Surengede - Tambi
Batas Administrasi Kecamatan Kejajar :
Sebelah Utara : Kabupaten Batang
Sebelah Timur : Kabupaten Temanggung
Sebelah Selatan : Kecamatan Garung
Sebelah Barat : Kabupaten Banjarnegara
Kecamatan Kejajar terdiri dari 16 desa/kelurahan dengan jumlah rukun tetangga sebanyak 280 RT dan 91 RW
Desa dengan jumlah RT terbanyak yaitu Desa Serang sebanyak 33 RT
Desa dengan jumlah RT paling sedikit yaitu Desa Jojogan sebanyak 5 RT
Sarana Pemerintahan yaitu balai desa/ kelurahan dan kantor desa/ kelurahan sudah tersedia di semua desa di
Kecamatan Kejajar.
Buntu Sigedeng Tambi Kreo Serang Kejajar Igrimranak Surengede Tieng Parikesit
Sembungan Jojogan Patakbanteng Dieng Sikunang Campursari
1. Strategi Pengembangan agroindustri berbasis potensi lokal
• Mengembangkan industri pengolahan hasil pertanian dan kehutanan berbasis potensi bahan baku lokal
• Meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan kehutanan o Mengembangkan kawasan agropolitan
• Mengembangkan agribisnis pada sentra-sentra produksi
• Mengembangkan pusat pemasaran hasil komoditas Daerah pada kawasan perkotaan dan objek wisata
• Mengembangkan pertanian terpadu ramah lingkung
2. Strategi pengembangan periwisata yang berkelanjutan
• Mengembangkan kawasan objek wisata unggulan
• Mengembangkan agrowisata
• Meningkatkan kualitas perlindungan,pengembangan, dan pemanfaatan warisan budaya
• Mengembangkan industri pariwisata yang berdaya saing dan ramah lingkungan
• Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan.
3. Strategi Peningkatan kualitas dan jangkauan prasarana dan sarana
• Mengembangkan jalan penghubung perkotaan dan perdesaan
• Mengembangkan sumberdaya energi listrik dan meningkatkan infrastruktur pendukung
• Meningkatkan jangkauan pelayanan telekomunikasi
• Mengoptimalkan pendayagunaan dan pengelolaan prasarana sumberdaya air
• Menggunakan dan mengoptimalkan sistem pengelolaan lingkungan berkelanjutan
4. Strategi Percepatan perwujudan fungsi dan peran pusat kegiatan
• Mengembangkan pusat kegiatan yang mampu menjadi simpul distribusi dan pemasaran produk pertanian dan pariwisata
• Meningkatkan peran fungsi kawasan perkotaan
• Mengembangkan kawasan perdesaan sesuai dengan potensi masing- masing kawasan yang dihubungkan dengan pusat kegiatan pada setiap kawasan perdesaan
• Meningkatkan sinergitas keterkaitan kegiatan ekonomi wilayah perkotaan dengan wilayah perdesa
5. Strategi Pengendalian alih fungsi lahan pertanian pangan produktif
• Menetapkan lahan pertanian pangan berkelanjutan
• Mengarahkan perkembangan kegiatan terbangun pada lahan tidak dan/atau kurang produktif.
6. Strategi Peningkatan pelestarian fungsi kawasan lindung
• Mempertahankan kawasan lindung yang telah ditetapkan
• Memulihkan secara bertahap kawasan lindung yang telah mengalami penurunan fungsi
• Meningkatkan potensi sumberdaya alam dan buatan di kawasan lindung dengan pengembangan agrowisata dan ekowisata.
• Mengoptimalkan pendayagunaan dan pengelolaan prasarana sumberdaya air
• Mengembangkan dan mengoptimalkan sistem pengelolaan lingkungan berkelanjutan Review RTRW
• Pengembangan system jaringan energy
Pengembangan energi jaringan listrik
a. pengembangan Gardu Induk Dieng berada di Desa Sikunang Kecamatan Kejajar.
b. pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi berupa Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTPB) Dieng di Kecamatan
Kejajar.
Pengembangan jaringan transmisi tenaga listrik
a. peningkatan kapasitas dan pelayanan distribusi melalui sistem interkoneksi Jawa – Bali
b. pengembangan Jaringan Tegangan Tinggi 150 kilovolt melalui Kecamatan Watumalang – Mojotengah – Garung – Kejajar – Wonosobo –
Selomerto – Sapuran.
c. pengembangan Jaringan Tegangan Menengah 20 kilovolt berada di seluruh kecamatan.
d. pengembangan jaringan listrik perdesaan distribusi tegangan volt untuk menjangkau seluruh wilayah dusun.
Pengembangan jaringan energi bahan bakar minyak
a. pembangunan stasiun pengisian bahan bakar baik Stasiun Pengisian Bahan Bakar Untuk Umum berada di seluruh kecamatan.
b. Stasiun Pengisian Bulk Elpiji berada di seluruh kecamatan.
Pengembangan jaringan energi alternatif
a. Pengembangan Desa Mandiri Energi
b. Pengembangan sistem jaringan prasarana
telekomunikasi
c. Pengembangan jaringan telepon kabel
d. Pengembangan jaringan telepon nirkabel
Pengembangan Sistem jaringan prasarana sumber daya air
a. Pengembangan Sistem Telaga, Waduk, Embung
b. Telogo Warno/Telogo Pengilon, dan Telaga Cebong berada di Kecamatan
Kejajar.
c. Peningkatan pelayanan dan pengelolaan air minum perpipaan di seluruh
Kecamatan
d. Peningkatan pelayanan dan pengelolaan air minum berbasis masyarakat di
seluruh Kecama
- Kondisi Fisik Alam
- Penggunaan Lahan
- Kependudukan
- Infrastruktur
- Perekonomian
Parameter kemiringan lereng diberikan bobot
kelas yaitu :
15 % (Tidak rawan longgsor)
15 - 30 % (Rawan longgsor)
30 % (Sangat rawan longgsor)
Wilayah yang memiliki kemiringan lereng 8 – 15 % di Kecamtan
Kejajar
-
Desa Dieng
-
Desa Parikesit
-
Desa Jojogan
-
Desa Tambi
-
Desa Kreo
Wilayah yang memiliki kemiringan lereng 15 – 30 % di Kecamtan
Kejajar
-
Desa Campursari
-
Desa Krimranak
-
Desa Tieng
-
Desa Sigedang
-
Desa Serang
- Desa Igrimranak
Wilayah yang memiliki kemiringan lereng 30 % di Kecamtan
Kejajar
- Desa Sikunang
- Desa Kejajar
- Desa Sembungan
- Desa Petakbanteng
Kecamatan Kejajar yang memiliki curah hujan. 30003500 mm dan 3500 - 4000 mm. Memiliki iklim tropis
dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan
suhu udara pada siang hari
14
23 °C
berkisar antara Pada bulan Juni – Agustus
Pada siang hari Pada Malam hari
12 – 22 °C
9 – 18 °C
pada peta disamping sebagian wilayah Kecamatan
Kejajar memiliki intensitas hujan berkisaran 3500 –
4000 mm yang meliputi beberapa Desa yaitu Desa
Campursari, Sikunang, Dieng, Jojogan, Sembungan, dan Patakbanteng.
Sebagian yang lain memiliki intensitas hujan berkisaran
3000 – 3500 mm meliputi beberapa Desa yaitu Desa
Kejajar, Tambi, Sigedang, Buntu, Kreo, Igrimranak, Serang, Suregedeng, dan Tieng.
Pada kawasan Kecamatan Kejajar jenis tanah di
daerah tersebut merupakan jenis tanah Assosiasi
Andosol dan regosol Cokelat yakni jenis tanah yang
berasal dari bahan abu vulkan dan endapan abu
vulkan yang bertekstur kasar. Komplek regusol
kelabu dan litosol serta organosol eutrot merupakan
jenis tanah yang berbatu-batu dengan lapisan tanah
yang tidak begitu tebal.
Dikecamatan Kejajar memiliki beberapa jenis tanah
diantaranya yaitu :
1. Jenis Tanah Litosol -> jenis tanah ini sangat
miskin unsur hara yang sehingga tidak subur, jenis tanah ini sangat tidak cocok untuk pertanian.
2. Jenis Tanah Andosol -> jenis tanah ini
memiliki kandungan seperti mineral, unsur
hara, serta air. Sehingga jenis tanah ini sangat
cocok untuk tanaman atau pertanian.
3. Jenis Tanah Latosol -> Tanah ini memiliki ciri
bersifat asam, kandungan bahan organiknya
rendah hingga sedang, memiliki warna merah
hingga kuning, dan memiliki tekstur lempung.
Pada jenis tanah Litosol terdapat pada Desa Sikunang dan Sembungan. Jenis
tanah Andosol Umbrik terdapat di Desa Campursari, Tieng, Dieng,
Patakbanteng, Jojogan, Kreo, Parikesit, Serang, Segedang. Serta Jenis tanah
Latosol danAndosol Okrik berada di Desa Igimranak dan Tambi.
Daerah Kecamatan Kejajar mempunyai kemiringan tanah Antara 3
– 60 ° dan kondisi alam yang berbukit dengan tebing yang curam
dimana menjadikan daerah rawan longgsor. Dapat dilihat dari
persebaran kelerengan di Kecamatan Kejajar bahwa wilayah
tersebut di dominasi oleh tingkat kelerengan curam (26-40)%, sangat curam (41-60)%, dan terjal (>60)%. hal tersebut dipengaruhi
oleh wilayah yang terletak di perbukitan.selain itu, wilayah yang
memiliki tingkat kelerengan agak curam, curam, sangat curam, dan terjal tidak diperkenankan untuk lahan permukiman.
1. Daerah dengan kemiringan 26 – 40 % (Curam) terletak di Desa
Surengede dan Kejajar serta sebagian di Desa Sembungan.
Dengan kemiringan tingkat ini dapat digunakan untuk lahan
permungkiman dan lahan pertanian.
2. Daerah dengan Kemiringan 41 – 60% (Sangat Curam) terletak
di Desa Campursari, Sikunang, Serang dan Kreo. Penggunaan
lahan yang cocok untuk daerah dengan kemiringan tersebut
adalah sebagai lahan pertanian dan tidak cocok untuk lahan
permungkiman karena bisa terjadi longsor.
3. Daerah dengan kemiringan >60% (Terjal) berada di dekat Desa
Sikunang dan Campursari. Daerah ini tidak cocok untuk lahan
permungkiman maupun lahan pertanian karena, dengan kemiringan
tanah yang sangat terjal kemungkinan besar menjadi daerah rawan longgor.
Hasil dari proses pembuatan peta kerawanan
bencana kebakaran hutan dan ladang diperoleh
3 pengklasifikasian yaitu zona rendah, zona
sedang dan zona tinggi. Ditinjau berdasarkan
kondisi lahan yang berpotensi menimbulkan
terjadinya kebakaran hutan dan ladang pada
zona kawasan rawan bencana kebakaran hutan
dan ladang tinggi di dominasi oleh adanya
semak belikar dan pertanian lahan kering.
Dari peta yang sudah disajikan bias terlihat
bahwa kebakaran hutan dan ladang memiliki
sakala rata-rata tinggi dan terjadi disaat iklim
panas atau kemarau.
Wilayah Kecamatan Kejajar memilik 5.762 Ha. Dari luas
wilayah Kab. Wonosobo.
Penggunaan lahan yang paling banyak di Kecamatan
Kejajar yaitu lahan pertanian dan lahan pariwisata.
Sedangkan, penggunaan lahan yang paling sedikit yaitu
permukiman.
Lahan Pertanian di Kecamatan Kejajar menghasilkan
sayuran yang daopat di distribusikan diantaranya :
Cabai Bawang
Putih Wortel
Kubis
Daun Bawang
Kentang
Persebaran permukiman penduduk di Kecamatan Kejajar masih jarang ditemui diakibatkan oleh tingkat kelerengan yang
kurang cocok untuk dibangun permukiman sehingga banyak ditemui permukiman yang bergerombol dan kurang tertata
dikarenakan tingkat kelerengan yang tidak memungkinkan untuk dibangun bangunan diatas lahan tersebut
Berdasarkan data hasil Sensus Penduduk 2020, penduduk Kecamatan Kejajar sebanyak 46.197 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 23.897 jiwa dan
perempuan 22.300 jiwa. Angka rasio jenis kelamin (perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan) di Kecamatan Kejajar tahun 2020 adalah
107. Jumlah ini menunjukkan bahwa setiap 100
penduduk wanita terdapat 107 penduduk laki-laki di Kecamatan Kejajar.
Jumlah penduduk terbanyak ada di Desa Tambi
sebanyak 5.782 jiwa atau 12,52 persen dari penduduk
Kecamatan Kejajar, sedangkan Desa Igirmranak adalah
desa dengan penduduk paling sedikit, yakni hanya 765
jiwa atau 1,66 persen dari jumlah penduduk Kecamatan
Kejajar.
Pada tahun 2020, kepadatan penduduk di Kecamatan
Kejajar adalah 802 jiwa per km2. Desa Tieng merupakan yang terpadat yaitu 1.936 jiwa per km2 sedangkan yang
paling rendah adalah Desa Sigedang yaitu 297 jiwa per km2.
Sumber : Survey Kelompok 3
Penduduk yang dalam usia kerja dan memiliki potensial untuk dapat memproduksi barang dan jasa biasa disebut tenaga kerja. Sebelum
tahun 2000, Indonesia memakai batasan 10 tahun ke atas untuk usia kerja. Akan tetapi sesuai dengan ketentuan ILO (International Labour
Organisation), Indonesia menaikkan batasan usia kerja menjadi 15 tahun ke atas.
Mata pencaharian penduduk Kecamatan Kejajar sebagian besar adalah bekerja di sector pertanian. Sulitnya mencari pekerjaan dan tuntutan
kebutuhan hidup yang dirasa semakin meningkat banyak juga yang mengadu nasib keluar kota dan luar negeri menjadi TKI. Berdasarkan
data dari Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Kabupaten Wonosobo, pada tahun 2020, jumlah Pencari kerja di Kecamatan
Kejajar sebanyak 39 orang, terdiri dari 14 laki-laki dan 25 perempuan.
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, penduduk Kecamatan
Kejajar sebanyak 46.197 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki
sebanyak 23.897 jiwa dan perempuan 22.300 jiwa. Angka rasio
jenis kelamin (perbandingan jumlah penduduk laki-laki dan perempuan) di Kecamatan Kejajar tahun 2020 adalah 107. Jumlah
ini menunjukkan bahwa setiap 100 penduduk wanita terdapat 107
penduduk laki-laki di Kecamatan Kejajar.
Jumlah penduduk terbanyak ada di Desa Tambi sebanyak 5.782
jiwa atau 12,52 persen dari penduduk Kecamatan Kejajar, sedangkan Desa Igirmranak adalah desa dengan penduduk paling
sedikit, yakni hanya 765 jiwa atau 1,66 persen dari jumlah
penduduk Kecamatan Kejajar.
Kepadatan Penduduk
Pada tahun 2020, kepadatan penduduk di Kecamatan Kejajar
adalah 802 jiwa per km2. Desa Tieng merupakan yang terpadat
yaitu 1.936 jiwa per km2 sedangkan yang paling rendah adalah
Desa Sigedang yaitu 297 jiwa per km2.
PiramidaPenduduk KecamatanKejajar
Sumber : Analisis Kelompok 3
perhitungan
Kecamatan Kejajar dalam hal tingkat pendidikan memang
masih tertinggal dibanding wilayah lain di Kabupaten
Wonosobo, hal ini karena pola pikir masyarakat
masih kurang memperhatikan pendidikan formal
sesuatu yang penting. Umumnya masyarakat
anaknya telah selesai pendidikan tingkat dasar
dilanjutkan ke pesantren atau untuk membantu orang
bertani. Sebagai mana hasil survey dari beberapa
masih lumayan banyak yang berpendidikan
Sekolah Dasar.
Kecamatan Kejajar memiliki fasilitas pendidikan
mulai jenjang pra sekolah (kelompok Bermain/TK/RA)
hingga Sekolah Menengah Atas. Meskipun demikian, fasilitas pendidikan tersebut tidak merata di
desa/kelurahan. Hanya SD yang tersedia di
desa/kelurahan. Jumlah TK di Kecamatan Kejajar
sebanyak 31, SD sebanyak 33, SMP 7 dan SMA/K hanya
Berdasarkan proyeksi penduduk Kecamatan Kejajar tahun 2032, perhitungan kebutuhan Sarana Pendidikan di Kecamatan Kejajar
PROYEKSI SARANAPENDIDIKAN
JENIS SARANA JUMLAH PENDUDUK
Sumber : Analisis Kelompok 3
Sumber : Survey Kelompok 3
adalah Sebagai berikut : STUDIO PERENCANAAN KECAMATAN KEJAJAR
Sarana kesehatan di Kecamatan Kejajar ada 2 Puskesmas, 1
Puskesmas Pembantu, 3 Apotik, 16 Posyandu, dan 1
Poliklinik. Keberadaan rumah sakit dan rumah sakit bersalin
pada Kecamatan Kejajar tidak ada dikarenakan jumlah
puskesmas sudah lebih dari cukup untuk melayani
keseluruhan masyaraka. Penyediaan dan penambahan
fasilitas kesehatan pada Kecamatan Kejajar akan
memberikan dampak yang baik. Tingkat Kesehatan pada
masyarakat kejajar sangat terbantu dengan banyaknya
fasilitas dan sarana kesehatan yang tersebar cukup merata di
seluruh desa, selain puskesmas di Kecamatan Kejajar juga
ada FKD ( Forum Kesehatan desa). Pengembangan fasilitas
ini akan mempermudah akses warga-warga di Kecamatan
Kejajar menjadi lebih dekat untuk berobat. Berikut data
banyaknya pusat Kesehatan dikecamatan Kejajar :
JENIS SARANA JUMLAH
PUSKESMAS 2
PUSKESMAS PEMBANTU 1
APOTEK 3
POLIKLINIK 1
Berdasarkan proyeksi penduduk Kecamatan Kejajar tahun 2032, perhitungan kebutuhan Sarana Kesehatan di Kecamatan Kejajar adalah
Sebagai berikut :
Sumber : Analisis Kelompok 3
Berdasarkan Kecamatan Kejajar dalam angka tahun 2022, dapat dilihat dimana jumlah tersebut belum cukup untuk mendukung
kesehatan masyarakat di Kecamatan Kejajar. Dengan hasil Proyeksi hingga tahun 2032 menyatakan kebutuhan pembangunan untuk
sarana kesehatan masih defisit sehingga masih memperlukan penambahan jumlah sarana kesehatannya untuk mencukupi kebutuhan
sarana kesahatan yang ada di Kecamatan Kejajar
Sumber : Survey Kelompok 3
Di Kecamatan Kejajar mayoritas penduduknya
beragama islam, di Kecamatan Kejajar sudah
memiliki sarana peribadatan sebagai aktivitas
masyarakat berupa masjid dan mushola yang
tersebar di seluruh dusun agar mempermudah
ibadah masyarakat di Kecamatan Kejajar ataupun
masyarakat luar. Kondisi fisiknya juga sangat
memadai sehingga menampung jamaah yang
cukup banyak. Adapun sarana peribadatan untuk
non muslim yaitu gereja dan viraha yaitu di Desa
Buntu. Sarana tempat ibadah di Kecamatan
Kejajar cukup memadai. Berdasarkan data dari
Podes 2021, terdapat 61 masjid, 213 mushola, 1
gereja dan 1 vihara
Berdasarkan proyeksi penduduk Kecamatan Kejajar tahun 2032, perhitungan kebutuhan Sarana Peribadatan di Kecamatan Kejajar
adalah Sebagai berikut :
PROYEKSI SARANAPERIBADATAN
JENIS SARANA JUMLAH PENDUDUK
Sumber : Analisis Kelompok 3
Berdasarkan Kecamatan Kejajar dalam angka tahun 2022, sarana peribadatan di Kecamatan Kejajar terdapat Masjid, Mushola, Gereja dan Vihara. Hal itu dikarenakan mayoritas masyarakat Kecamatan Kejajar beragama Islam dan hanya ada beberapa yang
beragama katholik dan hindu. Dari data tersebut untuk penambahan guna memenuhi kebutahan sarana peribadatan di Kecamatan
Kejajar tahun 2032, yang diperlukan adalah penambahan jumlah Mushola dan Masjid
Sumber : Survey Kelompok 3
Kecamatan Kejajar memiliki sarana perekonomian
yang sangat banyak, tiap desa hampir semua
memiliki perekonomian. Contoh dari sarana
perekonomian yang ada di Kecamatan Kejajar yaitu
seperti Homestay, hotel, pasar, pusat oleh-oleh.
Sarana perekonomian yang ada di kecamatan
tersebut menjadi salah satu peluang usaha dan
bisnis bagi masyarakatnya. Bila perekonomian
dikembangkan secara baik, semakin terbuka juga
peluang bagi masyarakat untuk memperoleh
pengahsilan melalui peran serta dalam
aktivitasnya. Disamping itu sebagian besar
masyarakat Kecamatan Kejajar mencari sumber
perekonomian dari lahan persawahan, perkebunan
yang dijual dipasar, di toko-toko, disetorkan ke
pusat oleh- oleh dan lainnya.
Kondisi jalan di Kecamatan Kejajar belum
sepenuhnya mendapatkan pembangunan secara
merata, masih ada di beberapa desa yang jalannya
berlubang dan masih bebatuan. Lebar jalan utama
menuju Kecamatan Kejajar 8 meter dan jalan antar
desa memiliki lebar 4 meter dan jalan antar gang
memiliki lebar 3 meter dengan masalah kondisi jalan
banyak yang berlubang, sempit, dan terjal di desa
igirmranak, tambi, tieng.
Jalan di desa dieng bisa dilewati 2 mobil, namun
dengan kondisi jalan yang seperti itu minat para pengunjung untuk mengunjungi tempat-tempat wisata
atau bersejarah tidaklah berkurang, banyak wisatawan
dari dalam negeri maupun luar negeri yang
berkunjung ke wisata atau tempat bersejarah
contohnya Bukit Sikunir, Batu Pandang Ratapan
Angin, Kawah Sikidang yang terkenal di desa ini.
Drainase di Kecamatan Kejajar kebanyakan
memakai sistem terbuka, untuk saluran tertutup
bentuknya selokan dan gorong-gorong. Di dalam lingkungan permukiman, jaringan
drainase di kembangkan di kanan dan di kiri
jalan, maka prasarana drainase di kecamatan
kejajar cukup baik.
Sedangkan kebersihan drainase rata-rata sudah
cukup bersih, hanya ada beberapa titik drainase
yang sedikit kotor dan perlu di perhatikan
kondisinya seperti di Desa Jojogan, Desa Patak
banteng, Desa Sikunang karena kondisinya
belum tertata dengan baik, masih banyak
sampah dan banyak yang sudah rusak.
Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo
merupakan Kecamatan yang memiliki kontur tanah
perbukitan dan juga memiliki sumber mata air yang
melimpah. Kebutuhan air bersih di Kecamatan
Kejajar sudah terpenuhi dengan baik untuk
kebutuhan sehari – hari.
Masyarakat di Kecamatan Kejajar menggunakan
sumber mata air dan PDAM untuk memenuhi
kebutuhan air bersih sehari-hari. Kebutuhan air
bersih di Kecamatan Kejajar sangat melimpah,
sehingga jarang sekali masyarakat Kejajar
mengeluh karna kekurangan sumber air
bersih.Namun pada saat musim kemarau wilayah di
Kecamatan Kejajar ini rawan akan bencana
kekeringan.
Persampahan di Kecamatan Kejajar masih banyak
warga yang masih kurang kesadaran masalah sampah
karena mereka masih membuang sampah kejurang
maupun di aliran sungai yang membuat beberapa
drainase tersumbat yang membuat air meluap dan
dapat menyebabkan banjir. Adapun terdapat titik-titik
tungku pembakaran sampah di setiap desa maupun
tungku di setiap rumah,terlihat dari hal ini masih
kurangnya TPA/TPS untuk mengumpulkan sampah
dan pemilahan sampah. Seharusnya warga dapat sadar
dalam hal ini karena ini dapat menimbukan penyakit
maupun pencemaran, kurangnya kesadaran
masyarakat untuk mengelola sampah ini masih
menjadi satu masalah di setiap desa.
Kondisi infrastruktur jaringan Telekomunikasi
yang ada di Kecamatan Kejajar belum bisa
dikatakan baik, karena masih ada di beberapa desa
yang tidak mempunyai tower BTS, sehingga
sebagian masyarakat yang menggunakan alat
komunikasi berupa perangkat elektronik kesusahan
karena jarak jangkauan di desa yang tidak ada,.
Layanan komunikasi telepon seluler sudah menj
angkau semua desa di Kecamatan Kejajar. Jumlah
operator layanan komunikasi seluler pada tiap
Desa/Kelurahan berjumlah 3-6 operator. Namun, di Desa Sigedang kondisi sinyal seluler masih
tergolong lemah karena jarak jangkauan nya yang
kurang kuat.
Sumber : Survey Kelompok 3
Sumber energi utama yang ada di Kecamatan Kejajar
adalah sumber energi listrik. Hampir seluruh wilayah
maupun seluruh tempat di Kecamatan Kejajar sudah
memiliki fasilitas listrik yang digunakan untuk sehari
hari.
Pelanggan paling banyak yang menggunakan sumber
energi listrik adalah rumah tangga karena rumah tangga
memerlukan sumber energi listrik, yang kedua adalah
perekonomian, semakin banyak nya toko toko yang
tersebar di seluruh Kecamatan Kejajar yang berpotensi
semakin meningkat juga penggunaan energi listriknya
dan untuk kebutuhan listrik di suplay dari pemabangkit
listrik tenaga panas bumi yang ada di Desa Sikunang
dan ada juga yang menggunakan pembangkit listrik
tenaga air di Desa Kreo
Air limbah yang terdapat di Kecamatan Kejajar
berasal dari kegiatan rumah tangga dan home industri , untuk sanitasi pembuangan air limbah hasil rumah
tangga dan home indutri masih di salurkan ke saluran
drainase yang mengarah ke sungai besar.
Kondisi saluran sanitasi dan septictank yang ada, ratarata sudah tertutup sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak sedap dan menganggu aktivitas masyarakat.
- Potensi
- Masalah
- SWOT
Pariwisata saat ini menjadi sektor potensial di Kecamatan Kejajar, dan Kecamatan
Kejajar memiliki berbagai tempat wisata
berupa wisata alam, wisata budaya, wisata religi, wisata buatan dan wisata minat khusus. Beberapa tempat wisata yang terkenal di Kecamatan Kejajar antara lain
Telaga warna, Kebun teh Tambi dan bukit sikunir. Tempat tersebut memiliki ciri khas berbeda-beda satu sama lain
Dengan kondisi tanah yang sangat subur karena berada di ketinggian 1300 MDPL, itu menjadikan sektor pertanian menjadi sektor paling unggul di Kecamatan Kejajar sebagai
penunjang utama perekonomian warga, hal ini dibuktikan banyaknya warga yang berprofesi sebagai petani, khususnya petani
kentang, wortel dan kubis. Ketiga komoditas
tersebut menjadi komoditas yang paling unggul untuk didistribusikan ke berbagai
wilayah. Serta 85% kebutuhan ketang di Kabuipaten Wonosobo disuplai dari
Kecamatan Kejajar
Sumber : Analisis Kelompok 3
Sumber : Survey Kelompok 3
Sumber : Survey Kelompok 3
Terdapat perkebunan teh, perkebunan carica dan perkebunan kopi yang ada di Kecamatan Kejajar. Perkebunan teh terdapat di Desa Sigedang dan Desa Tambi
namun itu masih satu perusahaan yaitu PT. Tambi, untuk para buruh yang bekerja berasal dari warga Kecamatan
Kejajar, untuk perkebunan carica hanya tumpang sari
dengan pertanian
Di Kecamatan Kejajar terdapat 2 pembangkit listrik yang
mengaliri listrik ke rumah-rumah penduduk, yaitu pembangkit listrik tenaga uap dan pembangkit listrik tenaga air. Pembangkit listrik tenaga air berada di Desa Kreo dan hanya digunakan oleh warga sekitar, untuk pembangkit listrik tenaga uap disalurkan ke berbagai wilayah di Kecamatan Kejajar bahkan sampai keluar daerah
Ada beberapa jenis UMKM yang dikembangkan
masyarakat Kecamatan Kejajar, contohnya produksi keripik
kentang, Manisan Carica dan Teh Wulung. Ketiga produk tersebut diproduksi di Desa Dieng, Desa Patakbanteng, Desa Jojogan dan Desa Parikesit untuk produksi manisan
carica, Desa Kreo untuk produksi keripik kentang, dan Desa Jojogan untuk produksi teh wulung. Untuk bahan
baku dari ketiga produk tersebut para pelaku UMKM
mendapatkannya dari para petani dan ada juga yang
menanamnya sendiri.
Sumber : Analisis Kelompok 3
Sumber : Survey Kelompok 3
Sumber : Survey Kelompok 3
Sumber : Survey Kelompok 3
Untuk semua lokasi pariwisata masih kurangnya pos kesehatan untuk masyakarat yang seketika mengalami musibah.
-Bukit sunrise sikunir: lokasi pariwisata dengan “menjual” alam, maka masih kurangnya aspek infrastruktur yang memadai seperti jaringan listrik, jalan beraspal, dan irigasi. Dieng Plateau Theather: pengunjung yang datang ke lokasi theather tersebut masih kurang akibat kurangnya inovasi dalam memaparkan video tentang Wonosobo. (contoh: dapat memberikan game secara 3D atau virtual, memberikan animasi yang menarik khususnya anak-anak).
-Kesuburan tanah berkurang karena penggunaan pupuk kimia
-Banyaknya hama
-Pengaruh cuaca yang tidak menentu
• Tanah longsor
• Gunung meletus
• Kebakaran hutan
Permasalahan utama jalan yang ada di Kecamatan Kejajar adalah jalan berlubang dimana masyarakat harus berhati-hati waktu melewatinya. Selain jalan rusak permasalahan jalan yang lain berupa jalan bergelombang dan jalan yang sempit untuk akses ke permukiman. Kondisi jalan di Kecamatan Kejajar semuanya sudah beraspal namun untuk jalan yang berada di tengah-tengah desa banyak yang menggunakan cor dan masih terdapat jalan yang berbatu.
Sumber : Analisis Kelompok 3
Sumber : Analisis Kelompok 3
Drainase di Kecamatan Kejajar di beberapa wilayah masih belum optimal, seperti di wilayah Desa Tieng yang drainasenya digunakan sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga, dimana itu menyebabkan bau dan aliran air tersumbat diwaktu hujan. Di desa lain drainase malah digunakan untuk membuang hasil pertanian yang tidak terpakai.
-Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah pribadi sehingga masih membuang sampah di sungai atau di pinggir jalan
-Masih kurangnya tempat sampah yang mudah diakses untuk masyarakat membuang sampah
Masih terdapat kurangnya tower di beberapa wilayah, akibatnya masyarakat masih kesulitan dalam menjangkau sinyal yang baik.
Masalah air limbah juga terdapat di beberapa desa di Kecamatan Kejajar, masyarakat banyak yang membuang limbah rumah tangga dan limbah manusia ke sungai
-Jangkauan fasilitas kesehatan yang jauh
-Persebaran fasilitas kesehatan yang tidak merata
1. Terdapat lahan yang berpotensi sebagai kawasan pariwisata
2. Masyarakat semakin banyak yang membuka usaha UMKM
3. Banyaknya perluasan ruas jalan di Kecamatan Kejajar
4. Pemanfaatan hasil SDA sebagai cemilan seperti olahan carica
5. Jangkuan distribusi penjualan sektor pertanian semakin luas.
6. Meningkatnya ekonomi Daerah
1. Keberadaann Pariwisata mulai hilang, apabila tidak dikelola dengan baik dan benar.
2. Wisatawan yang berkunjung semakin berkurang.
3. Siklus perekonomian para petani akan menurun jika mengalami gagal panen diakibatkan oleh kesuburan tanah yang berkurang.
4. Mulai lunturnya nilai kebudayaan setempat akibat perkembangan zaman.
1. Kecamatan Kejajar memiliki sumber daya alam yang subur.
2. Memiliki letak yang strategis untuk mengakses lokasi pariwisata
3. Memiliki lokasi pariwisata yang popular hingga manca negara yaitu Desa Dieng dan Desa Sembungan sebagai sunrise tecantik se-Asia dan masuk dalam 50 desa wisata terbaik se-Indonesia.
4. Beberapa desa sudah memiliki POKDARWIS.
5. Adanya kebudayaan yang khas seperti rambut gimbal di Desa Dieng
6. Memiliki PLTPB di Desa Sikunang.
7. Hasil pertanian yang baik sehingga menghasilkan produksi yang melimpah.
8. Kecamatan Kejajar didominasi oleh RTH.
1. Beberapa desa masih banyak yang menggunakan pupuk kimia dalam sektor pertanian.
2. Hilangnya minat kebudayaan pada generasi muda
3. Terdapat kerusakan jalan dan berlubang terutama untuk akses ke lokasi pariwisata.
4. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah sehingga lingkungan menjadi kotor dan kumuh.
5. Pembungan air limbah rumah tangga masih di buang di selokan.
6. Fasilitas umum di Kecamatan Kejajar yang belum memadahi seperti lahan parkir, TPS, dan fasilitas lainnya.
7. POKDARWIS yang masih pasif dalam kegiatan di aspek pariwisata. Banyaknya masyarakat yang migrasi ke luar kota.
8. Banyaknya masyarakat yang migrasi ke luar kota.
Sumber : Analisis Kelompok 3
S1,S2,S3,S7,S8-O1,O4
Mengembangkan pariwisata yang sesuai dengan perkembangan trend
wisata masa kini sehingga ramai pengunjung.
S1,S2,S4,S7-O2,O3,O5,O6
Menjalin kerjasama antara organisasi masyarakat, POKDARWIS
dengan Instansi pemerintahan dan swasta
S1,S2,S7,S8-O4,O6
Mengoptimalkan kualitas sarana dan prasarana di Kecamatan Kejajar
terutama akses pariwisata.
S1,S3,S7-O5,O6
Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya branding
UMKM untuk memberitahu khalayak mengenai keunikan, kemampuan, serta hasil produksi menjadi bernilai.
S1,S7-T3
Mengoptimalkan pertanian dengan baik untuk menekankan terjadinya gagal panen.
S2,S3,S4,S6,S8-T1,T2
Meningkatkan potensi di setiap desa dengan inovasi kreasi pada lokasi wisata secara sustainable untuk daya ketertarikan pariwisata.
S3,S4,T1,T2
Menjaga kebersihan lingkungan dan melestarikan alam dengan cara memberikan tempat sampah di beberapa titik untuk menampung sementara sampah masyarakat.
WO
W1-O2,O6
Mengurangi penggunaan pupuk kimia dengan pupuk organik untuk meminimalisir penurunan kualitas tanah sekaligus menciptakan peluang
uasah UMKM untuk peningkatan perekonomian.
W2,W7,W8-O1,O6
Pengadaan kegiatan POKDARWIS dalam memberikan sosialisasi
tentang pariwisata dan bekerjasama dengan pemerintah pusat.
W2,W6-O1,O5,O6
Perancangan sustainable di Kecamatan Kejajar memperhatikan segi
pengembangan desa untuk masyarakat.
W3,,W5,W6-O1,O6
Pembangunan fasilitas umum untuk menunjang keamanan dan kenyamanan wisatawan.
Sumber : Analisis Kelompok 3
WT
W1,W2,W4,W5,W6-T1,T2,T3,T4
Mengarahkan masyarakat untuk ikut menjaga keamanan serta kenyamanan desa dalam menjaga kelestarian alam.
W2,W6,W7-T1,T2, Meningkatkan pengembangan ciri khas atau potensi yang ada sebagai daya tarik wisata
W4,W5,W6-T4
Penyediaan sarana prasarana ,TPA dan IPAL untuk menunjang kenyamanan dan pelestarian lingkungan Kecamatan Kejajar.
Profil wilayah ini adalah hasil kerja keras dan doa dari penulis selama beberapa bulan terakhir. Penulis berharap bahwa profil ini dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai keadaan dan kondisi wilayah Kecamatan Kejajar saat ini, serta potensi yang dimiliki wilayah tersebut. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan profil ini, terutama kepada Kecamatan Kejajar yang telah banyak memberikan bantuan dan dukungan selama proses penyusunan ini. Dengan demikian, penulisan profil wilayah ini selesai.