Profil Wilayah
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212061833-56ab0ad93a605fd41c784a069ded4c80/v1/dad7016f7224b133535d66c08faa47ae.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212061833-56ab0ad93a605fd41c784a069ded4c80/v1/c913d9192b49b63561eee1ff357b3b19.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212061833-56ab0ad93a605fd41c784a069ded4c80/v1/ebcf1d37c3a0bc350ba4d8e629d8abf7.jpeg)
Kecamatan Leksono
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212061833-56ab0ad93a605fd41c784a069ded4c80/v1/1fc2a4e00c055255add658ea18048a93.jpeg)
Kabupaten Wonosobo
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212061833-56ab0ad93a605fd41c784a069ded4c80/v1/1f6623d634a901fcfee9c0e03dfc98f6.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212061833-56ab0ad93a605fd41c784a069ded4c80/v1/37ec4fba11217eeade60d2480b1b0953.jpeg)
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212061833-56ab0ad93a605fd41c784a069ded4c80/v1/3948f93100e72259b17842365fece9b6.jpeg)
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Fakultas Teknik
UniversitasSemarang
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230212061833-56ab0ad93a605fd41c784a069ded4c80/v1/10025a448287b3818997fb13c2a0ecd5.jpeg)
Profil Wilayah
Kecamatan Leksono
Kabupaten Wonosobo
Perencanaan Wilayah Dan Kota
Fakultas Teknik
UniversitasSemarang
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat membuat sekaligus menyusun Laporan Tentang Studio Perencanaan Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, JawaTengah.
Laporan ini telah kami susun dengan maksimal dan juga mendapat bantuan dari berbagai pihak yang telah membantu sehingga dapat memperlancar pembuatan laporan ini. Untuk itu kami menyampaikan banyakterimakasih pada semua pihak yangtelahmembantudalampembuatanlaporanini.
Akhir kata kami berharap semoga laporan tentang Laporan Studio Perencanaan Kecamatan Leksono, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah dapat memberi manfaat maupuninspirasiterhadappembaca.
Semarang, 19 Oktober 2022
Kecamatan Leksono
Kecamatan Leksono
merupakan salah satu dari 15 kecamatan di KabupatenWonosobo.
Kecamatan Leksono terletak
antara7020’40”sampai7026’
47” Lintang Selatan (LS) dan 1090 48’ 09” sampai 1090 53’ 28”BujurTimur(BT).
Jarak dari Ibu Kota
Kabupaten berjarak 10,1 km
Ekspor hasil panen salak
Impor bibit salak
Jalur ekspor
Kecamatan Leksono merupakan sebuah kecamatan di Kabupaten Wonosobo. Letak Kecamatan Leksono
sangatstrategisyaituberadapadajalurjalankolektor
utama yang menghubungkan antara Kabupaten
Wonosobo dengan Kabupaten Banjarnegara. Pusat Pemerintahan Kecamatan Leksono berjarak 10 km
dari Ibu Kota Kabupaten Wonosobo. Untuk menuju ke Leksono dari Ibu Kota Kabupaten Wonosobo
yaitu melalui jalan Selokromo dan berujung dengan
perbatasan Banjarnegara. Kecamatan Leksono
memiliki luas wilayah 4.407,002 ha, atau 4,48% dari
luas Kabupaten Wonosobo. Kecamatan Leksono
masuk dalam Kawasan peruntukan holtikultura dan mempunyai komoditas unggulan salah satunya yaitu buahsalak.
BatasAdministrasi
Luas Kecamatan Leksono adalah 4,407 hektar atau 4,48 persen dariluaswilayahKabupatenWonosobo.
Kecamatan Leksono terdiri dari 13 desa dan 1 kelurahan, yaitu desa Sawangan, Lipursari, Selokromo, Sojokerto, Besani, Jlamprang, Wonokerto, Jonggolsari, Timbang, Kalimendong,, Manggis, Durensawit,Pcarmulyo,danKelurahanLeksono.
BatasWilayahKecamatanLeksonoyaitu:
SebelahUtara :KecamatanWatumalang
SebelahTimur :KecamatanSelomerto
SebelahSelatan :KecamatanKaliwiro
Sebelah Barat : Kecamatan Sukoharjo dan Banjarnegara.
Kondisitopografi
Kecamatan Leksono merupakan daerah
pegunungan dengan ketinggian 400-800
meter dari permukaan laut (dpl). Rata-rata
kemiringan tanah di Kecamatan Leksono adalah36–67%.
Kecamatan Leksono beriklim tropis
dengan dua musim yaitu musim penghujan dan musim kemarau.
Curah hujan 4.425 mm pada tahun
2020 dengan jumlah hari hujan sebanyak227hari.
Pada umumnya jenis tanah di Kecamatan Leksono sangat subur, sehingga berpotensi untuk ditanami
berbagai jenis tanaman pertanian
pangan, holtikultura dan perkebunan.
Jenis tanah di Kecamatan Leksono
didominasi oleh jenis tanah kompleks
grumusol regosol dan mediteran, latosol
coklat, latosol coklat tua kemerahan, dan
sedikit komplek latosol merah
kekuningan
1:67.000
Luas wilayah Kecamatan Leksono seluruhnya
kurang lebih 4.407 hektar atau 4,48 persen
dari luas wilayah Kabupaten Wonosobo.
Penggunaan lahan paling banyak di Kecamatan Leksono adalah perkebunan
dengan luas 2051,74 hektar, kemudian ada
sawah sebesar 888,05 hektar. Sedang lahan
yang paling sedikit adalah lahan yang tidak dimanfaatkanatausemak.
Lahan perkebunan di Kecamatan Leksono
rata-rata ditanami cabai, salak, dan kelapa, dll, dari perkebunan tersebut salah satunya
menjadi sektor unggulan di Kecamatan
Leksono.Persebaran pemukiman
warga/penduduk di Kecamatan Leksono
persebarannya tidak terpusat namun menyebar.
Kepala Seksi
Pemerintahan
Kepala Seksi Ekonomi dan Pembangunan
Camat
Kepala Seksi Kesra dan Sosial
Sekretaris Camat
Kepala Sub bagian pelayanan
Administrasi Terpadu
Kepala Seksi
Ketentraman, Ketertiban, dan Perlindungan Masy
Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan dalam proses pembangunan;
Memberdayakan sumber daya alam, masyarakat, serta potensi ekonomi dalam proses pembangunan;
Mewujudkan kehidupan yang aman, tertib dan demokratis serta terpeliharanya persatuan dan kesatuan masyarakat;
Meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat dalam kehidupan beragama, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan sosial;
Menyelenggarakan pemerintahan yang profesional dan produktif.
"MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS DAN PARTISIPATIF”
Tugas PokokdanfungsiKecamatanberdasarkanPeraturanDaerahNomor12Tahun2016adalahsebagaiberikut:
Kecamatan mempunyai tugas perumusan konsep kebijakan, pelaksanaan kebijakan, pengkoordinasian, pemantauan, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sebagian urusan daerah yang dilimpahkan oleh Bupati meliputi penyelenggaraan pemerintahan umum, ketentraman dan ketertiban umum, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pengoordinasian wilayah serta memelihara prasaranadansaranapelayananumumdiwilayahkecamatan.
Untukmenyelenggarakantugaspokoktersebutsebagaimanadimaksudpadaayat(1),Kecamatanmempunyaifungsi:
Penyiapan perumusan kebijakan operasional penyelenggaraan pemerintahan umum, ketentraman dan ketertiban umum, pemberdayaan masyarakat, pembinaan pengoordinasian wilayah, serta pemeliharaan sarana dan prasarana pelayanan umum di wilayahkecamatan;
Pengkoordinasian pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan umum, ketentraman dan ketertiban umum, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pengoordinasian wilayah, serta pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum di wilayah kecamatan;
Pembinaan penyelenggaraan pemerintahan umum, ketentraman dn ketertiban umum, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pengoordinasianwilayahsertapemeliharaanprasaranadansaranapelayananumumdiwilayahkecamatan;
Penyelenggaraanpemerintahanumum;
Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan pemerintahan umum, ketentraman dan ketertiban umum, pemberdayaan masyarakat, pembinaan dan pengoordinasian wilayah, serta pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum diwilayahkecamatan;dan
Pelaksanaanfungsikedinasanlainyangdiberikanolehpimpinansesuaidenganfungsinya.
Jumlah Penduduk
Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, penduduk
Kecamatan Leksono pada September 2020 sebanyak
46.186 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki sebanyak 23.224
jiwadanperempuan22.962jiwa.
23.224
Jiwa
Total : 46.186 Jiwa
SEX Ratio : 103%
22.962 Jiwa
Dari piramida penduduk Kecamatan Leksono
disimpulkan bahwa jenis piramida penduduk
Kecamatan Leksono adalah piramida penduduk
konstruktif , dengan jumlah penduduk usia produktif
lebih besar dibanding penduduk usia non produktif.
Jumlah usia produktif berpengaruh positif terhadap
pertumbuhan ekonomi dan ketenagakerjaan di KecamatanLeksono.
Penduduk Usia Produktif
Penduduk Usia Produktif adalah penduduk yang berada padarentangusiaantara15hingga65tahun.
64%
Penduduk Kecamatan Leksono berada pada usia produktif.
Penduduk Berdasarkan
Mata Pencaharian
Sebagian besarmasyarakat di Kecamatan Leksono bermata pencaharian sebagai petani, baik sebagai petani sendiri, penggarap,maupunsebagaiburuhtani.
Penduduk Berdasarkan Agama
Mayoritas penduduk di Kecamatan Leksono memeluk agama Islam dengan presentase sebesar 99,13%, selain itu beragama Kristen, Katolik, dan Hindu. % % % % 99,13 0,33 0,01 0,09 Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Hindu
Jumlah penduduk terbesar ada di
Kelurahan Leksono sebanyak 4.939
jiwa dengan 2.474 laki-laki dan
2.465 perempuan, sedangkan
wilayah dengan jumlah paling kecil
adalah Desa Durensawit dengan
jumlah penduduk sebanyak 1.975
jiwa.
Pada tahun 2020, kepadatan
penduduk di Kecamatan Leksono
adalah 1.048 jiwa per km2. Desa
Sojokerto merupakan yang
terpadat yaitu 2.010 jiwa per km2
sedangkan yang paling rendah
terdapat di Desa Lipursari yaitu
675 jiwa per km2. Kepadatan
penduduk di Kecamatan Leksono
adalah1.048jiwaperkm2.
Jenis-jenisKelembagaandiKecamatanLeksono
Rukun Tetangga (RT) Rukun Warga (RW)
Rukun Warga atau sering disingkat RW merupakan lembaga pemerintah yang terdiri dari beberapa kelompok RT di suatu desa/Kelurahan dan dipimpin oleh satu ketua RW. Sedang RT adalah Rukun Tetangga yang menghimpun beberapa Kepala KeluargaatauKKdisetiapDesa/Kelurahandandipimpinolehsatuketua.
PKK (Pemberdayaan kesejahteraan Keluarga)
Gerakan Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga, selanjutnya disingkat PKK, adalah Gerakan nasional dalam pembangunanmasyarakatyangtumbuhdaribawahyangpengelolaannyadari,oleh,danuntukmasyarakat.
Karang Taruna
Organisasi kepemudaan di Indonesia yang dibentuk oleh masyarakat sebagai wadah generasi muda untuk mengembangkandiritumbuhdanberkembangyangberorientasipadatercapainyakesejahteraansosialbagimasyarakat.
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Salah satu lembaga kemasyarakatan yang berada di desa untuk menyusun pembangunan secara partisipatif, menggerakanswadayagotongroyongmasyarakat,melaksanakandanmengendalikanpembangunan.
Untuk LPM di Kecamatan Leksono khusunya di Kelurahan Leksono belum merata kesemua RW nya namun, untuk PKK dan KarangTarunasudahdilaksanakanolehmayoritasmasyarakatyangadadiKecamatanLeksono.
Pertanian Pangan
Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Leksono bermata pencaharian sebagai petani, baik sebagai petani sendiri, penggarap, maupun sebagai buruh tani.
Pertanian dan perkebunan dimanfaatkan oleh masyarakat Leksono untuk menanam berbagai tanaman seperti padi, palawija, jagung, umbi-umbian, kapulaga. Pertanian yang ada di Kecamatan Leksono merupakan daerah pegunungan dengan curah hujan yang cukup tinggi sehingga sangat cocok untuk pertanian. Sektor pertanian menjadi sektor andalan dalam menopang perekonomian masyarakat.
Pertanian Pangan
Pertanian padi masih menjadi unggulan terutama di Desa Sojokerto, Wonokerto dan sekitarnya. Untuk tanaman pangan seperti padi
dengan luas panen sebanyak 1970 ha menghasilkan produksi sebesar
10.098 ton. Sedangkan untuk tanaman jagung mengalami penurunan
luas panen maupun produksi yang cukup signifikan dengan luas panen
130 ha menghasilkan produksi 518 ton atau turun 68 persen dari tahun
sebelumnya, dan tanaman palawija lainnya adalah ubi kayu dengan
luas panen 173 ha menghasilkan produksi sebesar 6.618 ton atau turun
57persendaritahunsebelumnya.
Selain itu sebagian masyarakat juga bermata pencaharian sebagai petani kebun (Holtikultura).
Beberapa hasil/produk unggulan masyarakat
Kecamatan Leksono antara lain: salak, palawija, dan sayur-sayuran.
Produk unggulan yang ada di Kecamatan Leksono adalah salak ,palawija dan sayur-sayuran. Hal ini dapat menunjang ekonomi masyarakat yang ada di Leksono, dan tidak hanya dalam tanam-panen-jual saja. Namun, dapat dengan inovasi baru seperti menjadikan salak sebagai keripik, asinan, atau olahan yang lainnya. Kapulaga pun sama saja dengan salak tidak hanya tanam-panen-jual saja, namun masyarakat Kelurahan Leksono dapat membuat olahan seperti bumbu masakan instan, kurma mede kapulaga, atau wedang jahe kapulaga instan. Inovasi ini dapat menjadi masukan bagi masyarakat Kelurahan Leksono agardapatmengembangkannya.
Sektor perkebunan Kecamatan Leksono dibidang salak menjadi yang paling unggul dari yang lainnya seperti duku, dan durian. Dengan luas 3621 hektar lahan tani, lahan bukan sawah 2777 hektar, dan 844 hektar lahan yang ditanam padi. Hampir seluruh desa yang ada di Kecamatan Leksono memilikilahanpertaniansalak.Dalamsatukalipanendapatmenghasilkan kurang lebih 1 kuintal per 100 pohon. Salak di Kecamatan Leksono terdiri dari2kategoriyaitu:
1. Kategoriatas(berbuahbesar,manisnamunkelat)
PersebaranDesaJonggolsari,Kalimendong,Manggis,Durensawit.
2. Kategoribawah(kecil,manis,dantidakkelat)
PersebaranDesaJlamprang,Wonokerto,Leksono,Selokromo, Sawangan,Besani,danLipursari.
3. Desadenganlahansawahpalingsedikit
DesaTimbangdanDesaPacarmulyo.
Pendistribusian buah salak di Kecamatan Leksono sudah tersebar hingga luar kota dan luar jawa contohnya di Sleman dan Banjarnegara, namun para petani masih minim dalam pemasaran. Karena untuk pemasaran hingga luar jawa, para petani masih mengirimkan ke tengkulak dan di prosesuntukpemasarannya.
Tanaman cabai besar yang ada di Kecamatan
Leksono pada tahun 2018 adalah 989, pada tahun 2019 adalah 1.323, pada tahun 2020
adalah 1.157. Tanaman cabai rawit pada tahun 2018 adalah 314, pada tahun 2019 adalah 501, pada tahun 2020 adalah 386, pada tahun 2021 adalah1.369.
Kapulaga
Pada tahun 2018 jumlah produksi kapulaga
menyampai 26.765, pada tahun 2019 dengan
jumlah 29.296, pada tahun 2021 dengan jumlah menyampai30.685.
Kapulaga
CabaiPeternakan
Sektor peternakan di Kecamatan Leksono sebagian besar beternak hewan kambing, sapi, bebek dan ayam petelurmaupunayampedaging.Sebagianbesar hewan
tersebut dikelola secara pribadi atau perorangan, namun juga ada sektor ternak lain yaitu kelinci, kerbau dan marmut hias namun hanya di wilayah Desa Wonokertosaja.
Menurut Renstra Kecamatan Leksono 2016-2020, potensi produk unggulan ternak di Kecamatan Leksono tidak besar karena adanya alih fungsi lahan sehingga menyebabkan lahan untuk pakan ternak terbatas, namun jumlah populasi ternak di Kecamatan Leksono masih cukup banyak, hal ini bisadilihatdarijumlahternakyangada,dimanaterdapat498 sapi potong, 188 kerbau, 7.348 kambing, 2.050 domba, 54.450 ayam buras, 48.950 ayam ras, 5.113 itik manila, 3.175 itik dan 6.950burungpuyuh.
Perikanan
Pemanfaatan sumber daya potensi perikanan air tawar oleh pembudidaya ikan telah memberikan konstribusi bagi
pertumbuhan ekonomi di Kecamatan Leksono. Kecamatan
Leksono memiliki sektor perikanan budidaya di kolam-kolam.
Komoditas ikan yang dikembangkan meliputi lele, gurami, nila, bawal dan mujair. Potensi tersebut ditunjang ketersediaan sumber air yang memadai. Budidaya ikan air tawar yang memanfaatkan lahan sebagai kolam ikan di sekitarpermukimanpenduduk.
Desa yang terdapat di Kecamatan Leksono hanya 9 desa yang memiliki lahan perikanan yaitu Kelurahan Leksono, Desa Lipursari, Desa Sojokerto, Desa Jonggolsari, Desa Besani, Desa Pacarmulyo, Desa Wonokerto, Desa Sawangan dan Desa Timbang. Sedangkan 5 desa lainnya di dominasi kegiatan pertanian dan perkebunan karena didesa tersebut adalah wilayahpegunungan.
Perikanan
Kegiatan usaha budidaya ikan rata-rata merupakan milik pribadi pembudidaya itu sendiri, untuk tenaga kerja biasanya juga ada yang membantu proses budidaya sekitar 2 hingga 3 orang, tenaga kerja tersebut sebagaian besar bekerja secara tidaktetapatausambilanyanghanyabekerjapadasaatpanen.
Berdasarkan hasil wawancara FGD, alur pemasaran hasil panen di Kecamatan Leksono menggunkan pemasaran langsung ke pasar dan ada juga pemasaran yang menyalurkan hasil produksnya ke pedagang yang nantinya akan disalurkan kembali.
Di Kecamatan Leksono terdapat 2 Puskesmas, 50 Posyandu, dan beberapa Apotek yang sudah cukup memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat Kecamatan Leksono sendiri. Namun untuk persebaran belum begitu menyuluruh masih banyak warga yang harus ke Kelurahan Leksono untuk berobat karena belum ada fasilitas kesehatan yang menjamah hingga ke daerahnya. Hal tersebut mengakibatkan masyarakat yang tinggal di bagian atas Kecamatan Leksono sedikit kesulitan untuk menjangkaufasilitaskesehatan.
Sarana Pendidikan
Sarana pendidikan di Kecamatan Leksono bisa dikatakan sudah cukup memadai dan cukup mudah untuk dijangkau. Di Kecamatan
Leksonoterdapat18PlayGroup,24TK,26SD,dan5MIyangtersebar di seluruh Desa dan Kelurahan, 6 SMP dan 1 MTS, 2 SMK dan 1 SMA. Fasilitas penunjang di dalamnya pun sudah cukup memadai seperti memiliki laboratorium IPA, lab komputer, lapangan sepak bola, kamarmandi,dankelasyanglayakuntukdigunakan.
Mayoritas penduduk di Kecamatan Leksono memeluk agama islam dengan presentase sebesar 99,09 persen, selain itu beragama kristen dan katolik. Kemudian dari fasilitas tempat ibadah yang ada masing - masing terdapat 63 Masjid 82 Mushola dan 2 Gereja yang cukup untuk memenuhi kebutuhan agamis di Kecamatan Leksono, persebaran tempat ibadah tersebut juga sudah merata dan tercukupi, kondisinya pun terawat dengan baik olehparapemeluknyamasing-masingsehinggatidakadafasilitas ibadahyangkurangterawat.
Sarana Perekonomian
Sarana perekonomian yang memadai sangat diperlukan masyarakat guna menunjang kegiatan ekonominya yang pada akhirnya dapat menyejahterakan masyarakat. Tingkat perekonomian di Kecamatan
Leksono sudah cukup baik. Hal ini bisa dilihat dari jumlah sarana perekonomian yang cukup memadai. Jumlah pasar umum di Kecamatan Leksono ada 3 tempat, yang terdapat di Kelurahan
Leksono, Desa Jlamprang dan Desa Jonggolsari, sedangkan toko kelontong atau warung berjumlah 780 yang jumlahnya sedikit meningkat dari tahun sebelumnya. Disamping itu juga di Kecamatan
Leksono terdapat 63 warung makan, 18 toko besi dan bangunan, 10 kios saprotan, 23 penggilingan padi, 22 penggergajian kayu, 26 koperasi,3Bank,dan6BMT.
Sarana Perkantoran
Kondisi perkantoran di Kecamatan Leksono secara umum dapat dikatakan cukup memadai, memiliki jumlah sarana perkantoran
berupa 1 unit kantor Kecamatan, 1 Kantor Kelurahan, 13 Kantor
Desa, 1 Unit Kantor Kepolisian, dan 1 unit Kantor PDAM, yang seluruhnya sudah memenuhi standar minimun dan melayani kebutuhanparamasyarakatdiKecamatanLeksono.
Sarana Publik
Sarana publik di Kecamatan Leksono terdapat 18 lapangan sepak bola, 20 lapangan bulu tangkis, 15 lapangan bola voli, 1 lapangan bola basket, dan 38 meja pingpong. Sedangkan unit kesenian tercatat sebanyak 83 unit yang tersebar di seluruh desa. Sarana publik di Kecamatan Leksono sudah memenuhi untuk kebutuhan masyarakat Kecamatan Leksono dan kondisinya baik serta terawat.
Prasarana Jalan
Kondisi jalan di Kecamatan Leksono sudah cukup baik. Hasil observasi kelompok didapatkan jaringan jalan yang ada telah terkoneksi dari gang kecil ke gang lingkungan sampai ke jalan besar. Pengerasan jalan di Kecamatan Leksono ada 3 jenis yaitu; jalan aspal, jalan beton, jalan paving. Beberapa kerusakan yang dijumpai di Kecamatan Leksono yaitu : penurunan, retak, kerusakan permukaan, deformasi, dan tambalan lubang.Insfrastrukturjalanterdiridarijalankolektor,jalanlokal,danjalan lingkungan.
Prasarana Drainase
Sistem drainase di Kecamatan Leksono yaitu drainase alami dan drainase buatan. Kontruksi drainase di Kecamatan Leksono sebagaian besar konstruksinya terbuka dan letak salurannya berada di permukaan tanah.Kondisiperkerasanterbuatdaritanah,beton,danpipa.Beberapa drainase masih ada yang tersumbat sampah dan terjadi banjir saat hujan deras namun, untuk keseluruhan kondisi drainase di Kecamatan Leksonorata-ratasudahbaikdanlancar.
Prasarana Air Limbah
Pengolahan air limbah di Kecamatan Leksono sudah
menggunakan IPAL dan setiap rumah tangga memiliki septictank yangkemudiandiresapkankedalamtanah.
Prasarana Air Bersih
KondisiprasaranaairbersihdiKecamatanLeksonosudahcukupbaik.
Masyarakat Kecamatan Leksono mayoritas menggunakan air bersih
aliranPDAMdanSIMAS,untukbeberapamasyarakatmasihadayang menggunakanmataair/sungai.
Prasarana Persampahan
Kondisi TPS di Kecamatan Leksono belum dikelola dengan baik. Saat ini pemusnahan sampah masih dengan cara ditimbun di tanah, dibakar, dan dibiarkan masuk disungai. Pengolahan persampahan masyarakat Kecamatan Leksono sudah melaksanankan pemilahan sampah 3R dan banksampah.
Prasarana Listrik
Jaringan listrik di Kecamatan Leksono dipenuhi dengan jaringan listrik udara tegangan tinggi, tegangan menengah, dan tegangan rendah yang terkoneksi oleh PLN. Distribusi jaringan listrik di Kecamatan Leksono sudah merata dan tidak ada gangguan. Kebutuhan listrik setiap rumah berbeda-beda dan rata-rata penggunaan daya energi
listrikyaitu450Wattdan900Watt
Prasarana Telekomunikasi
Terjangkaunya seluruh daerah karena keberadaan BTS yang sudah terdistribusi secara merata namun Kecamatan Leksono masih belum memiliki sarana telekomunikasi melainkan prasarana individu seperti wifi/telponselulerpribadi.Untukaksestelekomunikasimayoritaswarga menggunakanmediaelektronik.
Berdasarkan Perda RTRW di Kabupaten Wonosobo, Kecamatan Leksono masuk dalam kawasan peruntukan holtikultura
meliputi sentra cabai, sentra buah salak, sentra buah duku, dan sentra buah manggis. Lalu dalam kawasan perkebunan
Kecamatan Leksono terdiri dari sentra tanaman kelapa sayur, sentra tanaman kopi robusta, sentra tanaman kakao, dan sentratanamankapulaga.
Selanjutnya Kecamatan Leksono masuk dalam kawasan peruntukan peternakan meliputi ternak kerbau, ternak kambing, ternak kelinci, ternak ayam ras petelur, ternak ayam ras pedaging, dan ternak burung puyuh. Kecamatan Leksono masuk dalam kawasan peruntukan perikanan meliputi kawasan budidaya mina padi. Kawasan peruntukan pertambangan di KecamatanLeksonomeliputitras.
Hutan produksiyang tercatat dalam PERDARTRWKabupatenWonosobo seluas kurang lebih 6.134 (enam ribu seratus tiga puluh empat) hektar dengan salah satunya Kecamatan Leksono. Kawasan hutan peruntukaan hutan rakyat seluas kurang lebih 19.185 (Sembilan belas seratus delapan puluh lima) hektar meliputi salah satunya Kecamatan Leksono. Kawasan pertanian lahan basah seluas kurang lebih 17.288 (tujuh belas ribu dua ratus delapan puluh delapan) hektar meliputi Kecamatan Leksono. Kawasan pertanian lahan kering seluas 47.152 (empat puluh tujuh ribu seratus lima puluh dua) hektar meliputiKecamatanLeksono.
Berdasarkan PERDA RTRW Kabupaten wonosobo sistem jaringan prasarana utama Kecamatan Leksono mengalami pengembangan terminal penumpang tipe B berupaTerminal Sawangan berada di Kecamatan Leksono, danTerminal tipe C. Untuktrayek angkutan perkotaan yaitu dengan jalurWonosobo – Leksono, dan peningkatan pada jaringan trayek angkutan pedesaanmeliputiLeksono-Manggis–Watumalang.
Sedangkan untuk sistem jaringan prasarana lainnya, Kecamatan Leksono mengalami pengembangan Pembangkit Listrik
Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) dengan embung berada di Kecamatan Leksono. Dan pembangunan, rehabilitasi serta operasi dan pemeliharaan bengunan-bangunan pengendali banjir yaitu Bendung Sungai Serayu meliputi Bendung Capar di KecamatanLeksonodanBendungSungaiPrengdiKecamatanLeksono.
Selainitu,KecamatanLeksonomasukdalamrencanakawasanperuntukanindustribesaryangdikembangkanjalurregional Temanggung -Wonosobo - Banjarnegara. Kawasan permukiman pedesaan seluas 6.570 (enam ribu lima ratus tujuh puluh) hektarmeliputiKecamatanLeksono.
Potensi merupakan suatu keadaan yang terdapat pada suatu daerah dimana keadaan tersebut dapat dikembangkan, sehingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan terhadap daerah itu sendiri. Permasalahan merupakan suatu hal yang menjadi hambatan bagi pembangunan dan pengembangan suatu wilayah. Masalah-masalah tersebut dapat berasal dari dalam (faktor internal) maupun dari luar (faktor eksternal)wilayahataukawasantertentu.
Isu Strategis menggambarkan suatu kondisi/situasi/keadaan yang apabila tidak segera ditangani akan menimbulkan kerugian yang lebih besar dan atau sebaliknya dalam hal tidak dimanfaatkan isu tersebut, maka akanmenghilangkanpeluanguntukmeningkatkankinerjapelaksanaantugas.
Pertanian
LahanpertaniandiKecamatanLeksonodimanfaatkanolehmasyarakatsetempatuntukmenunjangkebutuhanpangan harian serta ekonomi masyarakat Leksono. Produktivitas pertanian di Kecamatan Leksono meliputi tanaman hortikultura diantaranya padi, cabai, kapulaga dan sayur – sayuran. Dalam sektor pertanian komoditas utamanya adalahpadi.Produktivitaspadisetiappanenkuranglebih18ton/ha.
Perkebunan
Di Kecamatan Leksono selain mempunyai potensi pertanian juga mempunyai potensi pada sektor perkebunannya antara lain yaitu salak, durian, duku, kopi, kelapa, pisang, ketela, rebung, manggis, jambu dan nanas. Untuk komoditas unggulan dari hasil perkebunan yaitu salak. Distribusi salak di Kecamatan Leksono sudah tersebar hingga luar Jawa, namun para petani masih minim dalam pemasaran. Karena untuk pemasaran hingga luar Jawa, para petani mengirimkanketengkulakdandiprosesolehtengkulakuntukpemasarannya.
Peternakan
Potensi peternakan di Kecamatan Leksono antara lain kambing, sapi, kerbau, kelinci, marmut, ayam, dan bebek. Untuk komoditas peternakan di Kecamatan Leksono adalah kambing dan sapi. Sebagian masyarakat di Kecamatan Leksono menjadikan beternak sebagai kegiatan sampingan untuk menambah penghasilan. Untuk distribusi hasil peternakan biasanyadipasarkankesekitarwilayahbahkansampailuarkota.
Perikanan
Selain mempunyai potensi peternakan di Kecamatan Leksono juga terdapat potensi pada sektor perikanan. Ikan yang
dibudidaya diantaranya ikan badung, ikan nila, ikan bawal, ikan mujair, ikan gurami, ikan brascap, ikan emas dan lele. Untuk komoditas unggulan perikanan di Kecamatan Leksono adalah lele, karena budidayanya yang mudah dan terjangkau.
Industri
Di sektor industri, Kecamatan Leksono memiliki potensi industri pabrik kayu, yang terletak di beberapa desa diantaranya desaWonokerto,Jlamprang dan Sawangan. Untukhasilnya dijual dan limbahnya bisa dimanfaatkan untuk dibuatjamur.
UMKM
Di Kecamatan Leksono memiliki banyak potensi UMKM diantaranya keripik singkong, keripik tempe, petos, criping, peyek, roti lempit, semprong, tiwul, nugget ayam, cireng, teh tarik, carica, gula merah dan gula kelapa. Produktivitas
UMKM yang ada sudah termasuk banyak dan mumpuni dan sebagai perekonomian yang menjadi penghasilan masyarakat di Kecamatan Leksono. Untuk pendistribusian produk UMKM dijual ke beberapa daerah Wonosobo bahkanadayangsampaikeluarJawa.
Pertambangan
Terdapat potensi pertambangan atau penggalian di Kecamatan Leksono yaitu penggalian pasir di sepanjang sungai yangadadiDesaWonokerto.Produktivitaspertambanganataupenggalianinidapatmenunjangekonomimasyarakat.
DiKecamatanLeksonomemilikipotensipariwisatasalahsatunyaterletakdiDesaLipursari.Adabeberapaobjekwisata diantaranya wisata alam bukit beser, river tubing, wisata kesenian dan kebudayaan, wisata kuliner tradisional, argo wisata kebun buah, dan embung desa. Pengelolaan objek wisata ini dikelola oleh organisai POKDARWIS atau disebut KomunitasSadarWisata.MasihbanyakpotensiyangadadiKecamatanLeksonountukdikembangkanlebihlagi,karena
Leksono merupakan kecamatanyang memilikiwilayahyang strategis, berada di jalurlintas antarkabupatenWonosobo dan Banjarnegara. Untuk memanfaatkan hal tersebut tentunya perlu pembenahan supaya menjadi lebih ramai dan menjaditujuanwisatabagipendudukdiluarkabupatenWonosobo.
Perkebunan
Kurangnya edukasi membuat kondisi tanah
semakin buruk dikarenakan kondisi keasam tanah
yang tinggi dimana kadar Ph mencapai 4,5 di tambah pemberian pupuk yang kurang terkendali
membuathasilpanenmenurun.
Pertanian
Permasalahan yang terdapat pada sektor pertanian
seperti alih fungsi lahan yang kurang terkendali
menjadikan Kawasan pertanian berubah menjadi
perkebunan yang disebabkan oleh tidak adanya
irigasiataukurangnyairigasi.
Pariwisata
belum optimalnya penyediaan serta
pengembanganinfrastrukturuntukmenunjang
kegiatan pariwisata. Selain itu, faktor alam juga
sangat mempengaruhi aktivitas pariwisata di Kecamatan Leksono. Curah hujan yang cukup
tinggi di daerah Kecamatan Leksono
mengakibatkan penurunan jumlah
pengunjung.
Pertanian
Masyarakat di Kecamatan Leksono mengeluhkan
pupuk subsidi dari pemerintah memiliki kualitas yang
buruk dan susah untuk mendapatkannya, sehingga para petani lebih memilih untuk membeli pupuk non subsidi demi mendapatkan kualitas yang baik walaupundenganhargayanglebihmahal.
Perkebunan
Masalah harga jual dari komoditi-komoditiyang ada di Kecamatan Leksono yang tidak stabil bahkan pada
sektor buah salak saat musim buah lain harga jual
buah salah bisa mencapai Rp 500/kg, tentunya hal tersebut sangatmenyulitkanmasyarakat.
UMKM
Potensi UMKM di Kecamatan Leksono terbilang cukup
bervariasi, namun beberapa pelaku UMKM masih memasarkan produknya hanya di wilayah Kecamatan Leksonosaja.
SaranadanPrasarana
PrasaranaJalan
Masih terdapat akses jalan yang rusak dan minimnya
penerangan terutama di pelosok desa. Akses jalan yang
kurang memadai juga membuat biaya distribusi hasil
panen baik dari perkebunan ataupun pertanian
meningkat,hal ituberbandingterbalikdenganhargajual
yangtidakstabildancenderungrendah.
Persampahan
Belum meratanya persebaran TPS di Kecamatan
Leksono sehingga masih banyak yang membuang
sampahdipinggiransungaidandikebun.
Opportunities (Peluang)
1. Letak Kecamatan Leksono yang strategis dilewati jalan kolektor sekunder yang menghubungkan Kabupaten Wonosobo dengan Kabupaten Banjarnegara.
2. Kecamatan Leksono yang kaya akan Sumber DayaAlam dan Lingkungan.
3. Iklim di Kecamatan Leksono yang memumpuni untuk pengembangan sektor pertanian dan perkebunan
Strengths (Kekuatan)
1. Pertanian di Kecamatan Leksono yang baik dan menunjang kebutuhan pangan harian serta ekonomi masyarakat.
2. Komoditas unggulan perkebunan yaitu salak yang sudah tersebar hingga ke Luar Jawa.
3. Kemauan masyarakat untuk mengembangkan UMKM.
4. Beragam Pariwisata Di Kecamatan Leksono.
· S-1, S-2, S-4 & O2
Sumber DayaAlam dan Lingkungan yang mendukung potensi Pertanian, Perkebunan serta Pariwisata sehingga menunjang ekonomi masyarakat di Kecamatan Leksono.
· S-2, S-3 & O1
Letak yang strategis menjadikan distribusi hasil panen dan UMKM di Kecamatan Leksono menjadi mudah.
· S-1, S-2 & O3
Dengan iklim tropis Kecamatan Leksono unggul dalam pengembangan di sektor pertanian dan perkebunan yang akan berdampak pada ekonomi masyarakat setempat.
Weaknesses (Kelemahan)
1. Kurangnya Irigasi serta Subsidi pupuk yang berkualitas baik.
2. Akses jalan yang rusak dan minimnya penerangan.
3. Belum meratanya persebaran TPS.
4. Kurangnya drainase yang mewadahi.
5. Minimnya pengetahuan para petani dan pengelola UMKM dalam pemasaran produk.
6. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemilahan sampah rumah tangga.
· W-1 & O2
Kecamatan Leksono yang kaya akan Sumber Dayanya seharusnya lebih diperhatikan dalam sektor Pertanian serta Perkebunannya khususnya untuk subsidi pupuk diberikan dengan kualitas yang baik supaya hasil panennya juga baik.
· W-2 & O-1
Letak Kecamatan Leksono yang strategis seharusnya lebih bisa diperhatikan lagi melalui perbaikan jalan dan penambahan penerangan jalan agar dapat mempermudah akses menuju Leksono.
· W-3, W-4 & O2
Pemerataan persebaran TPS dan Perbaikan saluran drainase di Kecamatan Leksono harus diperhatikan supaya tidak merusak Sumber DayaAlam dan Lingkungan yang ada Di Kecamatan Leksono.
· W-5 & O2
Pengeetahuan yang minim di kalangan para petani serta pengelola UMKM di bagian pemasaran produknya menjadi penghambat dalam kesuksesan ekonomi masyarakat padahal jika pemahaman pemasaran dikelola dengan baik yang mana Kecamatan Leksono unggul dalam SDAmenjadi poin tambahan untuk pengembangan UMKM Kecamatan Leksono.
Threats
(Ancaman)
1. Pengalih fungsian lahan pertanian menjadi lahan perkebunan.
2. Distribusi dan aksesbilitas menjadi terganggu.
3. Penimbunan sampah di pinggiran sungai dan kebun.
4. Terdapat drainase yang jebol dan rusak.
· S-2, & T-1, T-2
Komoditas salak yang menjadi
unggulan di Kecamatan Leksono
menjadi pemicu dalam pengalih
fungsian lahan pertanian menjadi perkebunan mengakibatkan lahan
pertanian di Kecamatan Leksono
semakin menipis sehingga distribusi dan aksestabilitas terganggu.
· W-1 & T-1
Kurangnya irigasi dan subsidi pupuk membuat pengalihfungsian lahan pertanian menjadi lahan perkebunan.
· W-6 & T-3, T-4
Kurangnya kesadaran masyarakat dalam pemilahan
sampah serta pengolahannya mengakibatkan banyak
sampah yang tertimbun di pinggiran sungai dan kebun mengakibatkan drainase menjadi jebol, rusak, serta bau busuk yang menganggu aktivitas masyarakat lain.
Pengembangan pada sektor pertanian dan UMKM yang belum didukung oleh ketersediaan lahanpertaniandanpengolahansampahakibatlimbah.
Pengembangan pada sektorpertanian dan UMKM, namun peran serta pemangku kebijakan dan kelembagaanmasyarakatmasihbelumoptimal.
PemasaranhasilprodukpertaniandanUMKMbelumdilakukansecaraoptimal.
Padasektorpertanianbelumdidukungsaranadanprasaranayangmenunjang.
KelompokTanimasihbelumoptimalperannyadalampenyediaantanamanpangan.
Padasektorpariwisatabelumdikembangkansecaraoptimal
Dari hasil perhitungan 6 jenis trendline
didapatkan nilai R2 tertinggi yaitu mendekati
1. Hasil R2 tertinggi menggunakan trendline
polynomial didapatkan R2 sebesar 0,1113. Maka untuk menghitung proyeksi penduduk
tahun-tahunselanjutnyahinggatahun2032, metode yang digunakan yaitu power, menggunakanrumus;
y=532.39x2-3625x+45081
Keterangan;
Y=jumlahpenduduktahunken
x2=tahunkenpangkat2
x=tahunn
Dalam proyeksi penduduk dari tahun 2016
sampai 2032 Kecamatan Leksono
mengalami pertumbuhan penduduk yang
terusbertambahdaritahunketahun
Banyaknya penduduk di Kecamatan
Leksono tentunya akan berdampak pada
kepadatan penduduk, pertumbuhan
ekonomi, kebutuhan sarana prasarana dan perkembanganwilayahKecamatanLeksono
Sarana Pendidikan yang ada di Kecamatan Leksono sudah cukup lengkap. Namun ternyata fasilitas Pendidikan di Kecamatan Leksono ini masih memiliki permasalahan yaitu kurangnya fasilitas SMA dan belum tersedianya fasilitas perguruantinggi.
Kurangnya fasilitas Pendidikan ini menyebabkan banyak siswa yang harus bersekolah di luar Kecamatan Leksono dan kebanyakan memilih bersekolah di luar karena fasilitas yang sudah memadai untuk menempuh Pendidikan yang lebih tinggi.
Berdasarkan proyeksi penduduk Kecamatan Leksono tahun 2032, perhitungan kebutuhan sarana Pendidikan di KecamatanLeksonomenurutstandarpelayananyangberlakuyaitusebagaiberikut:
Sarana perekonomianyang tersedia Kecamatan terkait sudah sudah cukup baikkarena ketersediaan sudah cukup lengkap dalamartiandapatuntukmemenuhikebutuhanmasyarakatnya.
Penempatan fasilitasnya juga dekat dengan jalan raya. Sehingga mudah dijangkau dengan angkutan umum dan tidakhanya masyarakat Kecamatan Leksono yang akan berkunjung tetapi orang-orang yang melintasi jalan raya tersebut dapat berpotensiuntuksinggahkepasartersebut.
Berdasarkan proyeksi penduduk Kecamatan Leksono tahun 2032, perhitungan kebutuhan sarana perekonomian di KecamatanLeksonomenurutstandarpelayananyangberlakuyaitusebagaiberikut:
Ketersediaan sarana transportasi umum di Kecamatan Leksono hanya berada di wilayah tertentu saja yang hanya
menjangkauwilayahbagianyangmelaluijalanraya.Terdapatsaranatransportasiyaituterminal.
Namun, banyakjugayang menggunakan transpotasi umum seperti petaniyang menganggkut dan mengirimkan hasil panen denganmenggunakanangkutanumumbeberapakaliuntuksampeketujuan.
Berdasarkan proyeksi penduduk Kecamatan Leksono tahun 2032, perhitungan kebutuhan sarana transportasi di KecamatanLeksonomenurutstandarpelayananyangberlakuyaitusebagaiberikut:
Sarana Kesehatan
Sarana Kesehatan di Kecamatan Leksono belum memadai. Sarana yang sudah tersedia yaitu Posyandu dan Puskesmas, berdasarkan proyeksi kebutuhan sarana kesehatan Kecamatan Leksono tahun 2032, perhitungan kebutuhan sarana Kesehatan di KecamatanLeksonomenurutstandarpelayananyangberlakuyaitusebagaiberikut:
Jenis Sarana
Berdasarkan proyeksi sarana kesehatan di Kecamatan Leksono membutuhkan penambahan puskesmas sebanyakdua unit. Selain dengan menggunakan metode proyeksi kebutuhan sarana juga dilakukan analisis bu er, berdasarkan analisis bu er masih terdapatbeberapadesayangbelumtercakupjangkauanpuskesmasyaituKalimendong,Durensawit,ManggisdanKalimendong.
Saranapublik dikecamatanLeksonosudahcukupmemadai.Saranayangtersediayaitutamandanlapanganolahraga.
Penempatan sarana publik juga mudah di jangkau sehingga masyarakat dapat menikmati dan menggunakan dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA
Survei 2022
Badan Pusat Statistik Kecamatan Leksono
Rencana Tata Ruang Wilayah Kab. Wonosobo
Analisis Penulis Profil Wilayah Kecamatan Leksono