1 minute read
DLH Periksa Sungai Cileungsi Lagi
CILEUNGSI–Kepala Dinas Lingkungan Hidup ( DLH) Kabupaten Bogor, Ade Yana mengaku sudah memerintahkan anak buahnya untuk mengecek Sungai Cileungsi yang kembali tercemar Limbah pabrik. Seperti Kasus pencemaran Sungai Cileungsi akibat limbah pabrik sebelum, DLH berencana aman melakukan uji laboratorium. ”Maaf saya lagi umroh, Saya sudah perintahkan kabid dan staf untuk cek ke lokasi. Melakukan koordinasi dan adakan uji laboratorium,” katanya saat dihubungi Radar Bogor, Minggu (9/4). Seperti diketahui, Sungai Cileungsi kembali tercemar Limbah. Ribuan bangkai ikan mengambang. Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman memaparkan, tercemarnya sungai Cileungsi terlihat sejak dua hari ini. Puarman menduga, sungai Cileungsi tercemar berat oleh limbah B3. ”Terlihat sejak Kamis hingga Jumat tadi, ribuan ikan mati,” katanya kepada Radar Bogor.
Puarman memaparkan, dari laporan yang diterima KP2C, kondisi air sungai Cileungsi di sekitar Jembatan Leuwikaret Klapanunggal, dalam kondisi air normal. Tidak ditemukan ikan mati. Namun, di Jembatan Wika, Tlajung Udik, pada Kamis masyarakat menemukan banyak ikan mati. Sedangkan, di Jembatan Cikuda, Wanaherang, Gunung Putri, terpantau Kamis, pukul 02.00 WIB ditemukan banyak ikan mabok dan mati. Memasuki area Curug Parigi,
Kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang, Kota Bekasi, pada Kamis ditemukan ikan mati dalam jumlah luar biasa. Esoknya, Jumat, kondisi yang sama terlihat. Banyak ikan mati. Sementara di Perum Bumi Mutiara Blok Ji, Kab. Bogor, pada Kamis, pukul 11.00, ditemukan banyak ikan mati. Hari berikutnya Jumat, pukul 10.00, juga demikian. Ikan banyak yang mati dan mengambang. ”Jadi selain sungai Cileungsi, kali Bekasi juga tercemar,” papar dia. (all/c)
Kronologi
Cileungsi
Area Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang, Kota Bekasi, ditemukan ikan mati dalam jumlah luar biasa (Kamis dan Jumat/ 6-7 Mei). Banyak ikan mati.
Perum Bumi Mutiara Blok pada Kamis, pukul 11.00, ditemukan banyak ikan mati. Hal senada juga terjadi pukul 10.00, ikan banyak yang mati dan mengambang.
Warga Jonggol Temukan Bayi di Jembatan
JONGGOL–Warga yang melintasi jembatan di desa Sukagalih Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor dibuat geger dengan suara tangisan. Suara tangisan itu bersumber dari sebuah kardus yang berada di pinggir jembatan itu.
Kapolsek Jonggol, Kompol Mulyadi
Asep Fajar mengatakan, suara tangisan tersebut merupakan tangisan bayi yang dibuang di pinggir jembatan tersebut.
”Betul, penemuan bayi. Saat itu warga melintas mendengar suara tangisan, saat dicari sumbernya itu tangisan bayi dalam kardus,” kata dia kepada Radar Bogor, Jumat (7/4).
Fajar memaparkan, bayi dalam kardus yang dibuang di jembatan Jonggol itu merupakan bayi perempuan. Saat ditemukan, bayi diletakkan di dalam kardus dengan alas plastik. ”Warga yang menemukan bayi itu langsung membawa ke klinik, kemudian dibawa ke rumahnya, lalu dilaporkan ke kami,” papar dia. Adapun hasil pemeriksaan medis, kondisi bayi dalam kardus itu, sehat. ”Sementara itu bayi berjenis perempuan tersebut pun memiliki ciri-ciri dengan panjang 49 cm dan berat badan 2,9 Kg,” tukas dia. (all/c)
TETES: