2 minute read
Perbaiki Mitigasi dan Tingkatkan Sosialisasi
BENCANA berupa tanah longsor yang terjadi di wilayah
Kepri (Kepulauan Riau), tepat_ nya di Serasan Timur Kabupaten Natuna mengakibatkan 10 orang meninggal dan 47 orang dinyatakan hilang.
Adapun penyebab tanah longsor disinyalir karena hujan yang mengguyur wilayah tersebut tiada henti sejak Minggu (05/03) hingga Senin (06/03) dengan intensitas curah hujan yang tinggi serta kondisi tanah yang labil.
Sebagai bentuk kepedulian, Ansar Ahmad selaku Gubernur Kepulauan Riau mengintruksikan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) untuk mengirimkan bantuan logistik berupa makanan dan keperluan sehari-hari yang bersifat mendesak kepada para korban tanah longsor di Kecamatan Serasan tersebut. (07/03).
Di samping bantuan, pemerintah juga mengimbau masyarakat agar senantiasa waspada terhadap longsor susulan yang mungkin saja terjadi, dan berdoa agar para korban yang hilang segera ditemukan.
Kebijakan di atas merupakan langkah yang memang menjadi keharusan bagi pemerintah sebagai pelayan rakyatnya.
Namun, tidak cukup hanya memberikan bantuan logistik, himbauan dan doa saja. Ada hal penting yang seyogianya menjadi perhatian khusus pemerintah yakni mitigasi bencana khususnya tanah longsor yang masih terkesan seadanya dan tata kelolanya cenderung ala kadarnya.
Di samping itu, perlu adanya simulasi atau semacam sosialisasi, supaya rakyat paham mengenai mitigasi bencana. Sepertinya saat ini belum ada atau kurang. Dengan demikian diharapkan, kemudian hari rakyat tidak kembali menjadi korban.
L. Nur Salamah Batam Kepulauan Riau hidup serba kekurangan. Bahkan untuk makan harian pun sangat sulit di tengah mahalnya semua kebutuhan. Wajar sekali saat kriminalitas kian menjamur. Karena jurang pemisah si kaya dan si miskin kian dalam tercipta. Semakin banyak kenekatan yang tersorot. Karena kecemburuan sosial kian terlihat. Sistem kapitalisme yang materialistis merusak pemahaman setiap individu. Karena tujuan hidup hanya ditujukan demi meraih kepuasaan dan kesenangan belaka. Tanpa peduli akan segala akibat yang akan terjadi. Diperparah lagi dengan sifatnya yang sekuleristik. Menjauhkan segala aturan agama dari kehidupan. Tak heran, saat setiap individu pun tak peduli standar benar salah atau halal haramnya suatu tindakan atas asas aturan agama. Semua dilibas. Tanpa peduli pada yang tertindas.
Memprihatinkan. Sungguh, perbuatan pamer kekayaan bukanlah sikap teladan. Dan tentu saja, sikap ini tak boleh dimiliki seorang penguasa. Karena sang penguasa adalah pengendali umat. Selayaknya sang penguasa memiliki sikap yang adil, amanah, bijaksana dan sederhana. Karena pemimpin dan penguasa yang disegani dan dihormati adalah pemimpin yang dapat menjaga kehormatan diri. Tak serakah pada harta. Karena sesungguhnya harta yang ada bukanlah sumber kemuliaan. Justru harta yang ada adalah ujian. Semua pengelolaannya harus amanah sesuai peruntukannya. Dan perlu ditekankan kembali bahwa tugas pemimpin adalah memimpin, mengendalikan dan mengatur seluruh kepentingan setiap individu rakyat. Tanpa menyalahi segala wewenang yang dimiliki. Yuke Octavianty Forum Literasi Muslimah Bogor
KEHILANGAN
STNK R2 Hnd, 2016, White Red, F5745FAN, Nk:MH1KF111XGK793630, Ns:KF11E1791733, an.Pudin, Kp.Pasari Salam Rt.4/5 Gn.Bunder I Pamijahan, Kab.Bgr (PKT1-23000377-24/02,03,10/03/23)
STNK & BPKB R4 Daihatsu, 2016, Abu-abu, F1386AQ, Nk:MHKV5EA2JGK006606, Ns:1NRF145313, an.Dewi Sartika
Tarigan, Villa Citra Bantarjati Blok A10/16 Rt.6/5 Tgl.Gundil, Kota Bgr. (RB1-23000478-10/03/23)
KONTRAKAN DIJUAL Dijual Kontrakan 4 Petak & 2 Kios 30 meter dari perempatan SBJ (Jl.Pilar 2). Hub: Budi 081384145093. (PKT1-23000473-09-13/03/23)
RUMAH DIJUAL
Rumah dijual lok : Jl.Pakuan Ciheuleut Bogor Timur, luas 50M2, sertifikat, 2 lantai, ada kost2an. Harga 350 jt nego. Hub : 081399310827. (RB3-10/03/23)