2 minute read

Ramai-Ramai Antarjemput Anak

Pasca Penculikan di SDN Gadog

TAMANSARI-Aksi percobaan penculikan yang menimpa siswa SDN Banjarwaru, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, membuat sejumlah orang tua was-was. Mereka takut

Gegara Korsleting Listrik

PARUNG – Rumah yang terbakar gara-gara korsleting listrik, bertambah. Kali ini menimpa rumah milik warga Gang Gotong

Royong RT 02/06, Desa Cogreg, Kecamatan Parung.

Kebakaran terjadi Sabtu (11/2) pukul 19.00 WIB. Api bisa dipadamkan sekitar setengah jam dibantu Damkar Parung. Anggota Babinkamtibmas Desa Cogreg, Polsek Parung, Aipda Topo, mengatakan, penyebab kebakaran diduga karena konsleting listrik. Api bisa dipadamkan dibantu dua unit

Damkar Parung.

”Awal kejadian sekitar Jam 19. 00 WIB, saksi Bimo dan temannya sedang mengobrol di teras rumah dan tidak lama kemudian melihat api dari dalam kamar kosong sudah membesar,” kata Aipda Topo kepada wartawan, Minggu (12/2).

Mendapat laporan dari warga ada kebakaran Topo langsung menghubungi Damkar Sektor Parung dan meluncur dua armada.

”Untuk pemilik rumah ibu iyam langsung dievakuasi dan warga sempat menyelamatkan barang barang sebelum akhirnya petugas damkar datang,” cetusnya. Dalam peristiwa kebakaran tidak ada korban jiwa. Namun untuk kerugian yang dialami korban itu ditaksir mencapai Rp50 juta rupiah. ”Api dipadamkan setengah jam kemudian dan saat ini pemilik rumah mengungsi ke rumah anaknya, yang tidak jauh dari lokasi,” jelasnya.

Sementara Komandan Sektor Damkar Parung Napi’i menuturkan, ada dua armada untuk memadamkan api yang membakar rumah warga di wilayah Cogreg. ”Alhamdulilah tidak ada kendala dalam penanganan, dan api bisa dipadamkan sekitar pukul 20.00 WIB, sementara pemilik diamankan ke rumah saudaranya,” kata dia.

Sebelumnya, dua rumah terbakar di di Kecamatan Cijeruk Kabupaten Bogor hangus terbakar, Jumat (10/2).

Informasi yang dihimpun Radar Bogor, dua rumah yang terbakar itu milik Aisyah dan Enar, warga Kampung Pondok Bitung, RT 07/02, Desa Sukaharja, Kecamatan Cijeruk. ”Kebakaran terjadi sekitar pukul 11.50 WIB,” kata kepala UPT Damkar Sektor Ciawi Nendri kepada Radar Bogor, Jumat (10/2). Untuk memadamkan api, damkar sektor Ciawi menurunkan dua unit mobil damkar. ”Api padam pukul 13.32 WIB,” tutur dia. Sementara itu untuk sumber api, Nendri memaparkan, berasal dari korsleting listrik. ”Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa kebakaran tersebut,”tukas dia. (Abi/all/c) anaknya menjadi korban penculikan yang lagi marak belakangan ini. Untuk itu, para orang tua pun kini mulai rajin mengantar jemput anaknya ke sekolah. Seperti yang terlihat di SDN Gadog 1, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pantauan Radar Bogor, terlihat sejumlah orang tua memadati depan gedung SDN Gadog 1. Orang tua yang datang kebanyakan para ibu.

Di antaranya, Hanifah. Kepada Radar Bogor, ia mengaku setiap hari rutin menjemput anaknya. Hal itu dilakukan semenjak maraknya isu penculikan. ”Sudah kelas enam anak saya. Biasanya naik angkot, tapi sekarang saya antar jemput, karena lagi rame penculikan. Apalagi kemarin ada anak di Ciawi yang mau diculik. Jadi saya antar jemput,” katanya kepada Radar Bogor, Jumat (10/2).

Sementara itu Ketua Kelompok Kerja Kepala sekolah (K3S) SD

Tamansari, Anung mengatakan, pasca maraknya isu penculikan anak, pihak sekolah sudah meningkatkan kewaspadaan terhadap anak didiknya. Bahkan surat edaran dan pembe- ritahuan kepada orang tua para siswa di Tamansari sudah dilakukan masing masing sekolah.

”Sebelum adanya kasus yang di Ciawi itu, kami sudah meminta kepada orang tua untuk mengantar dan menjemput,” kata dia kepada Radar Bogor, Jumat (10/2). Selain itu, pengawasan ketat juga dilakukan sekolah yang ada di Tamansari. Para siswa tidak boleh keluar kawasan sekolah tanpa sepengetahuan sekolah.

”Jadi kami antisipasi benar-benar,” papar dia.(all/c)

This article is from: