3 minute read
84 Warga Tenjo Keracunan
TENJO Sebanyak 84 orang mengalami kera cunan usai me ngon sumsi maka nan milik warga, yang menggelar resepsi pernika han di Kampung Asem, RT 02/04, Desa Babakan, Kecamatan Tenjo, Sabtu (11/2).
“Kronologi kejadian ada warga yang datang ke UGD
Puskesmas untuk berobat dengan gejala mual, pusing, muntah dan lemas. Setelah diperiksa Petugas Medis Puskesmas Tenjo, ternyata gejala keracunan makanan,” kata Camat Tenjo Yudhi Utomo kepada wartawan, Minggu (12/2).
Namun, ketika melakukan pemeriksaan banyak keluarga dan warga lain datang mengeluhkan hal yang sama. Korban mulai berdatangan hingga 26 orang ditangani dan dilakukan koordinasi dengan
Puskesmas Pasar Rebo serta Kepala Desa Babakan.
“Ternyata dari RT 02/04, Desa Babakan, masih banyak warga yang mengeluhkan hal serupa, sehingga warga ditangani petugas langsung di lokasi, karena di UGD
Puskesmas Tenjo sudah penuh
12 orang rawat inap dan lainnya berobat jalan,” jelas Yudhi.
Bahkan ia mengaku balai
Desa Babakan menjadi alternatif menampung warga yang rawat inap, setelah di lokasi dinyatakan harus rawat inap.
“Tidak hanya warga dari undangan, hampir semua keluarga pemangku hajat juga keracunan makanan dengan gejala serupa, setelah dari acara resepsi pernikahan,” kata Yudi.
Selain itu petugas kesehatan dan kepolisian mengambil sisa makanan yang diduga berasal dari bahan jamur dan Ikan Tongkol. “Keluarga pemangku hajat, tamu undangan, panitia hajat, tukang sound, tenda bahkan keluarga dari Cilegon juga terkena dampak, sehingga ditangani lebih lanjut secara khusus oleh Polsek dan Puskesmas Tenjo,” jelas Yudhi.
Kepala Desa Babakan Wadin membenarkan kejadian, yang menimpa warganya usai mengonsumsi makanan di resepsi pernikahan salah satu warga. “Jumlah korban ada 84 dan mayoritas ibu-ibu, dewasa dan anak-anak. Dan pemdes juga sampai sekarang masih membuka posko kesehatan,” kata Wadin.
Masih tahap penyelidikan jenis makanan apa saja, yang menyebabkan keracunan. Sementara itu, Kapolsek Tenjo Iptu Suyadi mengungkapkan dari total 85 orang, dan masih ada beberapa warga yang dirawat sisanya sudah pulang. “Info awal mereka mengonsumsi soto di resepsi pernikahan warga sekitar,” kata Suyadi.
Bahkan untuk sampel makanan sudah diambil tim kesehatan Kabupaten bBogor (dinkes), yang nantinya bakal dicek terlebih dahulu kandungannya.
“Warga yang sudah pulang 70 lebih, sisanya masih dirawat di puskesmas setempat, posko kesehatan ada di desa dan Puskesmas Pasar Rebo,” kata dia. Kondisi terakhir sampai laporan ini dibuat Minggu (12/2)
05.00 WIB, warga rawat inap 12 orang di UGD Puskesmas Tenjo, 8 orang rawat inap di Balai Desa Baba kan. (Abi/c)
TERTANGANI: Camat Tenjo menengok warga, korban keracunan makanan hajat yang dirawat di Puskesmas Tenjo, Minggu (12/2)
Pemkab Fokus Optimalisasi Pelayanan Publik
CIBINONGPemerintah Kabupaten Bogor fokus optimalisasi kinerja pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pelayanan publik di tahun 2024.
Berpegang pada kepentingan dasar yakni pendidikan, kesehatan, infrastruktur serta masalah sosial, Pemkab Bogor menargetkan pencapaian daerah yang akan dilanjutkan di antaranya laju pertumbuhan ekonomi, pendapatan perkapita, PDRB, angka kemiskinan, pengangguran, dan yang lainnya untuk bersinergi dan mendukung pencapaian target makro Provinsi
Jawa Barat dan nasional.
Hal ini dibahas pada acara Forum Konsultasi Publik
Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2024, di Ruang Serbaguna I, Sekretariat Daerah, Cibinong, Jumat (10/2).
Kepala Badan Perencanaan
Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda Litbang) Kabupaten Bogor, Suryanto Putra mengatakan, dalam penyusunan RKPD 2024 yang menjadi prioritas utama adalah menjaga stabilitas ekonomi di daerah.
“Ancaman krisis ekonomi global menjadi perhatian, bagaimana pemerintah daerah membuat strategi agar tidak terjadi inflasi dan ini menjadi salah satu prioritas di dalam tema pembangunan di 2024,” ujar dia.
Program-program berkelanjutan disusun dalam menjaga kestabilitasan ekonomi seperti ketahanan pangan dan UMKM sebagai penopang ekonomi di daerah. Di samping pelayanan dasar yakni pendidikan, kesehatan serta infrastruktur juga menjadi perhatian utama dalam penyusunan RKPD 2024.
Selain itu, Suryanto Putra menjelaskan, yang juga menjadi perhatian dalam penyusunan RKPD di 2024 yakni pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak.
Dengan adanya kebutuhan anggaran dalam pelaksanaan Pemilu, tentunya akan ada pengurangan porsi anggaran pada program - program yang lain.
“Berdasarkan kemampuan anggaran tentu akan mengurangi porsi anggaran namun tidak pada pelayanan dasar. Terutama mengurangi kepentingan penunjang aparatur seperti rapat, perjalanan dinas, dan fasilitas kantor,” jelas dia.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin meminta penyusunan RKPD tahun 2024 dilakukan secara partisipatif, bersifat bottom – up, dan seluruh perangkat daerah fokus pada perencanaan teknokratik yang dikombinasikan dengan usulan masyarakat, agar tepat sasaran.
“Kita harus berupaya meningkatkan layanan publik, meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah, dan meningkatkan daya saing daerah dengan tetap memperhatikan daya dukung lingkungan,” tegasnya. Burhanudin mengungkapkan, luasnya wilayah dan jumlah penduduk yang terus bertambah, menjadikan tantangan tersendiri bagi Pemkab Bogor untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan dasar, pelayanan wajib non pelayanan dasar, serta urusan pilihan lainnya.
“Saya minta agar usulan program kegiatan dalam forum ini, dapat fokus dan menukik kepada penyelesaian masalah dan isu strategi, agar pemanfaatan belanja daerah yang terbatas dapat dioptimalkan,” tandasnya.(cok/c)