8 minute read
Emosi TidakTerkendali Akan Membutakan
NGERI. Anak meregang nyawa ditangan orang tua sendiri. Beberapa hari ini jagad media sosial digemparkan oleh berita orang tua yang tega menganiaya dua anaknya hingga salah satunya tewas. Tepatnya di Cibabat, Cimahi Utara-Jawa Barat, dua orang anak dianiaya oleh ayah kandungnya, anak perempuannya meninggal sedangkan anak laki-lakinya mengalami luka parah. Saat ini ayah dari kedua anak tersebut sudah diamankan polisi
Motif dari kejadian tersebut hanya karena anaknya mengambil uang tanpa izin, senilai Rp450.000,00. Kemudian dibagi-bagikan oleh anaknya tanpa sepengetahuannya. Hal tersebut memicu amarah sang ayah hingga lupa diri.
Emosi atau marah adalah salah satu sifat yang ada pada manusia. Emosi ini akan muncul ketika ada rangsangan dari luar dirinya.
Ketika dirinya merasa terganggu maka emosi akan muncul seketika. Alamiahnya seperti itu. Yang akan membedakan adalah respon dari dalam diri manusia itu sendiri. Ada yang bisa mengendalikan emosi ada yang belum atau tidak bisa mengendalikan emosi. Sehingga akan ada dua kejadian.
Kejadian pertama jika manusia tak bisa mengendalikan emosi maka akan terjadi huru hara. Emosi yang tak terkendali memang akan membutakan mata dan hati serta akal sehat.
Kejadian kedua adalah manusia yang bisa mengendalikan emosinya maka kehidupan akan aman dan damai. Memang tidak mudah untuk mengendalikan emosi/nafsu. Untuk itu perlu ilmu pengetahuan serta benteng pertahanan lainnya, semisal agama. Sederet penelitian pun telah banyak dilakukan oleh para ahli psikologi. Agama pun telah mengajarkan demikian. Berpikir sebelum berbuat. Sebab ketika manusia salah dalam berbuat maka akan timbul penyesalan setelahnya. Apalagi mengambil tindakan dalam keadaan marah. Sangat tidak dianjurkan.
Emosi ada dalam rasa sedangkan pikiran ada dalam akal manusia. Disinilah fungsi akal diberikan oleh Tuhan Sang semakin menambah besarnya kesalahan dalam pola makan. Hal ini semakin diperparah dengan adanya produsen atau pedagang makanan minuman yang “nakal” . Demi mendapatkan keuntungan yang besar mereka tidak peduli terhadap syarat kesehatan. Dan, negara sebagai pengayom masyarakat abai akan hal tersebut. Sejatinya, negara mempunyai kewajiban untuk melindungi rakyat dari ancaman berbagai penyakit berbahaya. Dengan semua perangkat dan kekuasaan yang dimiliki, seharusnya negara bisa mencegah terjadinya penyakit berbahaya khususnya pada anak-anak. Negara harus membuat kebijakan atau aturan yang bisa mewujudkan keamanan pangan bagi rakyat. Negara tidak boleh kalah dengan korporasi. Karena, kesehatan dan keselamatan rakyat adalah tanggung jawab negara.
Eni Hartuti Cianjur
Mata Hati
Pencipta kepada manusia sebagai bekal untuk memahami, menimbang lalu memutuskan apa yang akan diperbuat. Untuk itu, hal yang pertama dilakukan oleh kita ketika marah adalah, berpikir sejenak sebelum melakukan tindakan apapun. Atau ketika rasa marah datang pada saat berdiri maka duduklah, jika masih marah, berbaringlah. Masih marah, berwudhu dan solat kemudian berdzikir dan berdoa.
Ketika manusia dalam keadaan tenang, maka pikiran pun akan jernih. Sehingga tindakan yang dilakukan pun takkan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Menuruti emosi dan hawa nafsu hanya akan merugi- kan dan penyesalan adalah hadiah yang pasti akan diterima. Ingat selalu apa yang disampaikan oleh Nabi Muhammad Saw “Jangan Marah” . Orang yang kuat itu adalah orang yang bisa mengendalikan amarahnya. Jangan sampai kejadian di atas terjadi dan terjadi lagi. Ingat bahwa anak adalah titipan dan aset paling berharga yang bisa mengantarkan orang tua masuk surga.
Semoga kita semua bisa mengendalikan emosi, serta bisa mengambil hikmah dari kejadian di atas.
Siti Ningrum Praktis Pendidikan dan Pemerhati Sosial
Camat Jamin Dikerjakan sampai Selesai
JONGGOL–Hingga Februari 2023, masih banyak proyek pembangunan dari program Satu Miliar satu Desa (Samisade) tahun anggaran 2022 di Kabupaten Bogor, yang belum rampung. Seperti di Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Tercatat, ada satu pembangunan betonisasi jalan dari program Samisade yang belum rampung. Lokasinya, di Kampung
Siswa SDN Bojong Nangka 02
GUNUNGPUTRI–salah satu ruang kelas di SDN Bojong Nangka 02, Desa Bojong Nangka, Kecamatan
Gunung Putri, Kabupaten Bogor, tidak memiliki meubeulair.
Kondisi itu memaksa puluhan siswa SDN Bojong Nangka 02 itu terpaksa belajar di lantai.
”Belum ada bangku dan meja, jadi belajar di lantai,” ujar salah satu Guru SDN Bojong Nangka 02 yang enggan disebutkan namanya kepada
Radar Bogor, Senin (13/2.
Kondisi itu, kata dia, sudah lebih dari sepekan. Namun demikian, para siswa masih bisa belajar mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru.
”Walaupun tidak ada bangku dan meja, puluhan siswa ini tidak terganggu saat kegiatan belajar mengajar, malah siswa ikut seneng dan nyaman juga,” tuturnya.
Sementara itu Kepala Desa Bojong Nangka, Amir Arsyad memaparkan,
Cimendo, Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor. Jalan sepanjang 1.700 meter itu belum selesai, padahal anggaran sebesar Rp1 miliar sudah diserap oleh desa pada tahun anggaran 2022. ”Iya belum selesai. Kami harap bisa segera diselesaikan seperti di desa lain,” kata Bayu Indra, warga Desa Sukagalih kepada Radar Bogor, Senin (13/2).
Ia khawatir, jalan tersebut tidak diselesaikan. Mengingat, pada Maret ini, ada pemilihan kepala desa baru. ”Iya, kades sekarang ikut nyalon lagi.
Tapi saya harap bisa selesai sebelum Pilkades berlangsung,” harap dia. Sementara itu, Camat Jonggol Andri Rahman mengaku, sudah meminta langsung kepada Kepala Desa Sukagalih untuk segera menyelesaikannya. ”Kami sudah ada pernyataan kesanggupan penyelesaian oleh kades,” kata dia kepada Radar Bogor, Senin (13/2).
Perihal penyebab lambatnya pembangunan Samisade di Desa Sukagalih tersebut, Camat mengklaim tidak ada kendala dalam program Samisade di desa tersebut. ”Tidak
Proyek Mangkrak di Jonggol
Pembangunan Betonisasi Jalan penyebab satu ruang kelas belum memiliki bangku dan meja dikarenakan perubahan jadwal. Awalnya, KBM di SDN Bojong Nangka 02 itu dibagi dua waktu. Pagi dan siang. ”Saat ini KBM dijadikan satu waktu.
Yakni, pagi saja. Karena anak didiknya banyak, jadi kekurangan bangku dan meja,” katanya saat dihubungi Radar Bogor, Senin malam (13/2/2023). Amir memaparkan, Pemerintah Desa Bojong Nangka juga Kecamatan
Targetkan 26 Ribu Bidang Tanah
CIBINONG–Pemda Kabupaten Bogor bersama Kantor Pertanahan
Kabupaten Bogor menargetkan 26 ribu bidang tanah tersertifikat dalam program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) tahun 2023. Bagi masyarakat yang memiliki lahan, namun belum bersertifikat, diimbau untuk segera mendaftar program pemerintah pusat tersebut.
”Tahun 2023 ini target 26 ribu bidang tanah, walaupun kita sedang upayakan untuk bisa 40 ribu bidang, mudah-mudahan anggarannya bisa tercukupi,” ujar Kepala Bidang Pertanahan pada Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan (DPKPP) Kabupaten Bogor, Eko Mujiarto pada Senin (13/2).
Menurut dia, program ini dibiayai pemerintah pusat melalui APBN. Sedangkan Pemkab Bogor menyiapkan anggaran sebesar Rp4,6 miliar untuk membantu kelancaran program PTSL di wilayah pertanahan I Kabupaten Bogor.
Hingga 2025, Pemkab Bogor menargetkan sebanyak dua juta bidang tanah tersertifikat dari target nasional sebanyak 72 juta bidang tanah. ”Memang agak sulit, karena keterbatasan anggaran. Rata-rata Kabupaten Bogor ini kalau ingin sesuai target, idealnya 210 ribu bidang tanah pertahun,” jelas Eko.
Untuk itu, pihaknya meminta desa-desa yang saat ini mendapat penetapan lokasi (penlok) untuk program PTSL, agar dimanfaatkan betul. Pasalnya, kata Eko, masih ada beberapa wilayah yang menolak program PTSL dengan berbagai alasan.
”Sampai dengan saat ini ada beberapa desa dan pihak yang menolak, padahal sudah kita tetapkan di sana dilakukan program PTSL, tapi saat kita action, mereka tidak mau. Makanya kita mengimbau kepada aparat pemerintah baik desa kecamatan, pemda untuk turut serta membantu progam ini,” tukas dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin menyebut program PTSL memiliki nilai manfaat bagi masyarakat. Selain memberikan kepastian hukum, program PTSL juga dapat meningkatkan nilai ekonomis lahan warga. ”Dengan program ini, nilai lahan meningkat, nilai ekonomisnya meningkat, jadi sertifikat itu memiliki jaminan yang tinggi bagi pemiliknya,” tandas dia.(cok/c)
JASINGA – Jembatan penghubung Kampung Kalong Dagul menuju Garisul Desa Kalong Sawah, Kecamatan Jasinga, kondisinya miring. Sebabnya, pengait tali seling atas sebelah kanan copot.
Saat ini kondisinya masih miring dan kendaraan roda dua belum diperbolehkan melintas. Bahkan masyarakat dan anak-anak yang hendak berkegiatan harus memutar dengan jarak tempuh 30 menit dan menaiki dua kali angkutan umum.
”Untuk sementara jembatan belum bisa dilewati roda dua, bahkan anak kecil juga dilarang karena kondisi jembatan miring,” kata Sekretaris Desa Kalong Sawah Sugito, ketika dikonfirmasi wartawan, Minggu (13/2).
Sugito menjelaskan, sudah melapor-
KEMANG–Kepolisian sektor Kemang masih menelusuri oknum, yang mengatasnamakan kapolseknya. Pelaku ingin melakukan tiputipu dengan menggunakan foto profil kapolsek ke jajaran polisi lain. ”Banyak aduan dari rekan dan menanyakan apa benar yang di-wa itu dirinya, setelah saya cek itu bukan nomor saya,” kata Kompol Ari Trisnawati kepada wartawan, Senin (13/2).
Kompol Ari Trisnawati juga mengingatkan kalau ada yang melakukan WhatsApp atau menelpon mengaku
Dua anak asal Cilebut, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, selamat dari maut. Kedua anak itu nyaris terbawa air bah Sungai Ciliwung, Senin (13/2/).
Lokas di Cimendo Kecamatan sebesar miliar sudah desa tahun 2022
Lokasi di Kampung Cimendo, Desa Sukagalih, Kecamatan Jonggol Jalan sepanjang 1.700 meter belum selesai Anggaran sebesar Rp1 miliar sudah diserap desa pada tahun anggaran 2022 ada kendala, sedang dikerjakan,” papar dia. Hingga berita ini dituturkan, Radar
Bogor masih mencoba mengonfirmasi Kepala Desa Sukagalih, Samsudin. Namun, belum dapat ditemui di kantor desanya. Juga nomor telepon kepala desa yang dihubungi wartawan Radar Bogor pun, tidak aktif. (all/c)
MANGKRAK: Betonisasi jalan dari program samisade yang belum final dan ditinggalkan kontraktornya.
Gunung Putri sudah meninjau langsung ke SDN Bojong Nangka 02 tersebut. ”Sudah kami ke sana. Saat ini untuk bangku dan meja masih menunggu bangku bekas yang dalam tahap servis,” tuturnya. Perihal kondisi bangunan, kata dia, Bangunan SDN Bojong Nangka dalam kategori bagus dan kokoh. Bahkan ada bagian yang baru dibangun. Sehingga aman digunakan para siswa. ”Bangunannya tidak ada masalah. Hanya ada satu kelas kekurangan meja dan bangku karena banyaknya siswa dan jadwal masuk disatukan menjadi pagi semua,” tukasnya. (all/c) kan ke Pemerintah Kecamatan Jasinga dan akan berkoordinasi dengan pihak ketiga yang membangunkan jembatan tersebut. atas nama dirinya, jangan mudah percaya. ”Sebaiknya, cek terlebih dahulu kebenarannya, agar tidak menjadi korban penipuan. Meskipun saat ini tidak ada yang menjadi korban dari pelaku yang mengatasnamakan diri saya,” kata dia. Bahkan kata Kompol Ari, tidak hanya dia, seluruh kapolsek yang ada di wilayah Hukum Polres Bogor mengalami hal serupa. ”Termasuk Polsek di luar Bogor, dan kami memerintahkan Unit Reskrim untuk menelusuri nomor tersebut,” kata dia.(Abi/c)
”Jadi yang putus bukan selingnya, tapi pengaitnya karena ditanam dan sudah berkarat,” ucapnya.
Dia menambahkan, masyarakat sekitar mulai memperbaiki agar seling atas bisa kembali dikaitkan dan jembatan tidak miring lagi, sehingga aman dilewati warga sekitar.
”Kami imbau agar tidak melewati jembatan dulu sampai kondisinya
MEGAMENDUNG–Beroperasinya Bendungan Ciawi dan Sukamahi, berdampak pada Tinggi Muka Air (TMA) di Bendung Cibalok, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor. Meski tidak signifikan, keberadaan dua bendungan kering yang diresmikan Jokowi tahun lalu itu mampu mereduksi air, yang mengalir ke hilir Ciliwung itu.
”Iya, Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi sudah berfungsi, cukup berpengaruh,” kata Petugas Bendung Cibalok, Nazar kepada Radar Bogor, Minggu (12/2).
Nazar memaparkan, meski diguyur hujan sejak Sabtu malam, TMA normal dan sedang dilakukan perbaikan gotong royong masyarakat,” tambah warga setempat. Sementara warga Kalong Dagul Zikri Tamjany (17) mengaku, tidak melewati jembatan untuk berangkat ke sekolah, karena masih dilarang dan berbahaya.
”Setiap harinya kami lewat jembatan ini sebagai akses paling dekat ke jalan utama, karena kalau putar arah jarak tempuh lama dan harus menaiki dua kali angkutan umum,” cetus dia. Seperti diketahui jembatan gantung ini pernah diresmikan oleh Bupati Bogor Ade Yasin Munawaroh pada 2021, kegiatan boling saba desa. Namun, pembangunannya bukan dari bantuan pemerintah melainkan pihak swasta. (Abi/c) tertinggi di Bendung Cibalok terpantau mencapai 80 sentimeter, atau siaga empat pada Minggu (12/2). Artinya, kata Nazar, kedua bendungan itu bisa mengurangi volume air yang mengalir ke hilir Ciliwung. ”Jadi sedikit berpengaruh,” paparnya. Namun, kata dia, perihal seberapa besar pengaruh bendung Ciawi dan Sukamahi baru bisa terlihat jika hujan mengguyur kawasan Puncak dengan intensitas tinggi dalam waktu yang lama serta konsisten.
”Saat ini, masih dikategorikan ringan sampai sedang, jadi belum begitu terlihat (pengaruh bendungan Ciawi Sukamahi),” tukas dia. (all/c) lebih mengontrol dan mengawasi pergerakan buah hatinya.
KOMANDAN Regu Rescue Damkar Kabupaten Bogor, Arman Riyanto memaparkan, dua anak terjebak arus Sungai Ciliwung yang tiba tiba membesar. Saat itu, ada empat anak yang tengah bermain dan berenang di pinggiran Sungai Ciliwung. ”Tiba tiba-tiba air bah datang, arus menjadi deras. Dua anak lain lompat ke pinggir sungai, dua lagi terjebak di bebatuan yang ada di tengah sungai,” katanya kepada Radar Bogor,
Senin (14/2). Arman mengatakan, evakuasi berlangsung selama 30 menit. Evakuasi dilakukan dengan cara lempar tali, life jacket and ring bouy. ”Kedua anak bisa dievakuasi dengan selamat,”paparnya. Arman juga mengimbau anak anak yang sering bermain di aliran Sungai Ciliwung, untuk berhati-hati. Mengingat saat ini kondisi cuaca tidak menentu dan air bah bisa datang dengan tiba tiba. ”Bagi orang tua juga diharapkan untuk memantau pergerakan anak saat bermain. Jangan sampai lengah,”tukasnya. (all/c)