1 minute read

Penetapan Tarif BisKita

Sambungan dari Hal 12

“Belum (ditetapkan), masih dalam proses,” ucapnya saat dite mui Radar Bogor di Balaikota, baru-baru ini. Eko juga belum mau mengungkapkan, kapan tarif tersebut diumumkan kepasa masyarakat. “Tunggu saja,” singkat Eko. Sebumnya, Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim menuturkan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor masih mempertimbangkan dan mematangkan

Masih Samar

rencana penerapan tarif BisKita, yang diusulkan ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sebesar Rp5.500. Dedie menyebut, pertimbangannya akan disesuaikan pada kemampuan masyarakat. Di lain sisi, pemkot juga masih berkoordinasi dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), untuk membahas penerapan tarif terusan pada BisKita Transpakuan. “Koordinasi BPJT ini terkait dengan karcis terusan, kalau memang kita tidak berlakukan tarif terusan, nanti penumpang harus dua kali bayar. Ini sedang kami pikirkan dan juga mendorong IT BPTJ agar dapat menyelesaikan permasalahan ini,” ungkap Dedie. Maka dari itu, dia mengatakan, Pemkot Bogor masih mengkaji aspek Ability To Pay (ATP), yaitu Kemampuan masyarakat dalam membayar tarif dan Willingness To Pay (WTP) atau kemauan masyarakat dalam membayar tarif yang ada.

“Dua unsur ini yang masih kami proses untuk didata dan dikaji, sedang dipelajari dan dipikirkan termasuk juga karcis yang mungkin menjadi karcis terusan. Karena kalau Rp5.500 tidak diberlakukan karcis terusan tarifnya ketinggian,” ungkap Dedie. Dedie menjelaskan, penerapan tarif terusan sendiri dibuat agar meringankan biaya yang dikeluarkan pengguna BisKita Transpakuan saat mulai diberlakukan nantinya. (fat/c)

This article is from: