5 minute read

Pendidikan Bukan Ladang Bisnis

DUA rektor perguruan tinggi negeri (PTN) tersandung kasus dugaan korupsi seleksi mandiri.

Setelah Rektor Universitas Lampung (Unila) Karomani diproses hukum, kini Rektor Universitas Udayana (Unud) I Nyoman Gede Antara harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.

I Nyoman ditetapkan Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali sebagai tersangka kasus dugaan korupsi Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) mahasiswa baru seleksi jalur mandiri tahun akademik 2018 sampai 2022. Budaya korupsi sudah semakin mewabah di negeri ini. Mirisnya, ini terjadi di dunia pendidikan. Padahal banyak orang tua dan mahasiswa yang berjuang keras untuk membayar biaya kuliah. Sementara uang tersebut justru dikorupsi.

Idealnya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin baik moralnya.

Namun banyak kita jumpai pelaku korupsi berasal dari orang-orang yang berpendidikan tinggi.

Ini menunjukkan dunia pendidikan kita sudah sangat liberal dan sekuler. Kering dari nilainilai rohani. Tidak ada pembangunan moralitas dan integritas para pengemban jabatan, sehingga mudah terjerumus pada kemudahan melakukan tindakan menyimpang khususnya tindakan korupsi. Halal dan haram tidak lagi dipertimbangkan. Benaknya dipenuhi dengan mengejar materi.

Mayang

Trisna Wardani Bogor tempat. Tidak hanya sekali bahkan berulangkali. Masalahnya hanya satu adanya rasa dendam demi membela teman sekawan mereka yang dibully. Jadilah mereka generasi yang mudah frustrasi, galau, bingung, emosi labil, cenderung meledak-ledak, merasa insecure, dan nirempati. Sehingga jalan yang mereka ambil adalah dengan cara tawuran, pengeroyokan, bahkan pembunuhan yang merugikan diri. Budaya kekerasan ini memang sudah menjadi tradisi yang mengakar di dunia pendidikan. Dan hal ini tidak bisa larut dibiarkan. Adanya kebebasan menjadikan generasi muda hilang masa depan. Selain itu,

Mental Health Mengancam Kehidupan

MENTAL health kian menjadi sorotan. Kesehatan mental masyarakat makin dipertanyakan. Pasalnya, begitu banyak kejadian bunuh diri yang terjadi. Salah satunya, kisah mahasiswa UI yang tewas bunuh diri. Korban nekat loncat dari lantai 18 apartemen tempat tinggalnya.

Kejadian serupa pun terjadi di Bantul, Yogyakarta. Seorang lelaki paruh baya ditemukan tewas gantung diri di dapur tempat tinggalnya. Diduga, korban mengalami gangguan psikis setelah pulang kerja dari daerah rantau. Memprihatinkan. Bunuh diri dianggap sebagai jalan menyelesaikan masalah.

Tanpa peduli pada akibat yang ditimbulkan setelahnya. Padahal pandangan semacam ini adalah pandangan yang keliru. Justru bunuh diri adalah jalan paling buruk untuk mensolusikan suatu masalah.

Beragam faktor menjadi pemicu terguncangnya kesehatan mental seseorang. Mulai dari tekanan ekonomi, asmara, keluarga, akademik dan beragam sebab lain. Sayangnya, negara masih menganggap fakta ini sebagai masalah individual yang biasa. Kesehatan mental sesungguhnya merupakan masalah serius yang mengancam kehidupan. Negara wajib memperhatikan hal tersebut. Karena menyangkut nyawa/ kehidupan masyarakat. Dan gangguan ini terjadi sebagai akibat sistemik dari hilangnya peran agama dalam mengatur kehidupan. Sekulerisme, paham pemisahan agama dari kehidupan, benarbenar buruk menempatkan posisi manusia. Manusia yang seharusnya diedukasi dengan pemahaman agama yang benar dan menyeluruh, justru sistem ini mengabaikannya. Salah satu yang benar-benar tampak dalam kurikulum pendidikan. Kurikulum yang kini diterapkan hanya mengedepankan prestasi secara materi saja. Tanpa mengindahkan kualitas hubungan makhluk dengan Sang Pencipta. Alhasil, individu menjadi abai terhadap tujuan utama kehidupan. Yuke

Impor Melesat, Ketahanan Pangan Meningkat?

KEMENTERIAN Perdagangan (Kemendag) menerbitkan sejumlah izin impor gula, daging, beras, bawang putih, kedelai hingga DOC broiler untuk daging ayam. Hal ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan bahan pokok selama periode Ramadan dan Lebaran 2023.

Impor tersebut dilakukan sebagai upaya pemerintah untuk menjaga kestabilan harga sembako dalam negeri serta mengantisipasi meningkatnya permintaan sembako di saat Ramadan sampai Lebaran.

Namun di satu sisi, kebijakan tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi kalangan petani dan peternak. Pasalnya, kehadiran barang-barang impor dengan harga yang lebih murah dipastikan dapat menekan harga dan menurunkan gairah bekerja para petani dan peternak.

Potensi kekayaan alam Indonesia sangat tak terhitung jumlahnya, baik itu sumber kekayaan laut, darat dan yang lainnya. Namun ironisnya, di negeri yang kaya raya ini justru seolah tak mampu memenuhi kebutuhan hidup rakyatnya sendiri. Hal ini tampak jelas dari angka impor pangan yang terus meningkat tiap tahun. Impor selalu menjadi jalan pintas bagi negara dalam menyelesaikan masalah kelangkaan bahan pangan. Padahal, kebijakan tersebut selalu berujung pada kesengsaraan rakyat kecil terutama petani.

Kebijakan impor sering kali diiringi dengan praktik korupsi mafia impor, yang melibatkan keberpihakan pemerintah kepada para pengusaha/korporasi kapitalis yang menyokong keberadaan para penguasa di kursi kekuasaan. Belum lagi ide pasar bebas yang diusung sistem kapitalis, pada akhirnya mengantarkan negeri ini untuk menjadi sapi perah negara asing melalui praktik impor. Maka, cita-cita swasembada, ketahanan dan kedaulatan pangan di negeri kapitalis sangat mustahil untuk terwujud. Berbeda dengan konsep ketahanan pangan dalam sistem Islam. Penguasa adalah pihak yang sepenuhnya bertanggung jawab dalam mengatasi urusan rakyat dan memberikan pelayanan bagi kemaslahatan rakyat. Sehingga penguasa wajib mengatur urusan ketahanan pangan yang meliputi ketersediaan pangan dan keterjangkauan harga pangan oleh masyarakat.

Namun, kebijakan impor bukanlah suatu hal yang dilarang dalam Islam. Kebijakan impor boleh dilakukan selama memperhatikan beberapa hal yang terkait dengan kedaulatan politik negara. Oleh karena itu impor pangan tidak boleh dilakukan terus-menerus dan tidak boleh dijadikan sandaran penyediaan pasokan pangan dalam negeri. Jika hal itu dilakukan maka akan menyebabkan ketergantungan kepada negara lain dan menjadi pembuka jalan bagi negara lain untuk mengintervensi bahkan mengontrol negara baik secara langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, negara berkewajiban memaksimalkan seluruh potensi alam maupun sumber daya manusia demi kesejahteraan rakyat. Negara juga wajib menjaga dan melindungi rakyat terutama para petani dan peternak untuk meningkatkan produksi pertanian dan peternakan dalam negeri. Sehingga mampu membangun ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi, agar tidak terus tergantung pada impor.

Nurul Aqidah nurulaqidahku@gmail.com pengaruh sistem sekuler juga menghilangkan peran remaja sebagai pelaku perubahan. Memang sangat penting adanya perbaikan. Tapi bukan dengan tambal sulam kebijakan kurikulum, melainkan dengan mengubah aturan pendidikan secara komprehensif. Untuk itu, negara berkewajiban melindungi generasi dari papa- ran paham sekuler yang merusak kepribadian mereka. Negara juga wajib menyaring tontonan dan tayangan tidak mendidik yang mengajarkan budaya dan nilai liberal. Dan selayaknya generasi yang dapat membawa perubahan adalah generasi yang bertaqwa.

Dewi wisata

Demi Konten, Nyawa

Jadi Taruhan

MENGEJAR popularitas di media sosial banyak dilakukan orang terutama anak muda. Meskipun harus melakoni adegan berbahaya, itu semua demi konten semata. Tak sedikit konten berujung memakan tumbal, salah satunya kabar duka datang dari seorang perempuan berinisial W yang tewas dengan keadaan leher terlilit tali, setelah sebelumnya membuat konten candaan gantung diri. Nahas, tidak ada yang bisa menyelamatkan nyawa korban, karena tinggal sendirian di kontrakan di daerah Leuwiliang, Bogor (3/3/2023).

Tak bisa dimungkiri, kehidupan saat ini sangat memprioritaskan eksistensi. Terlebih, kemajuan teknologi dan media membuat segala hal mudah termasuk jika ingin terkenal. Untuk menjadi viral, cukup melakukan hal yang aneh, unik bahkan bahaya dan tak tanggung menaruhkan nyawa. Selain itu, di media sosial juga kita menemukan konten yang berani menggelontorkan harta untuk sekedar pamer kekayaan guna meraih pengakuan dari orang lain atau disebut flexing.

Sungguh, fenomena ini mencerminkan taraf berpikir yang rendah. Bukannya berlomba-lomba untuk menviralkan kebaikan, malah menjamur orang-orang yang hanya sekedar mengejar viral. Hal ini menunjukkan masyarakat sekarang dibawah naungan sistem kehidupan yang salah. Tak bisa dinafikan, redupnya peran agama di tengah masyarakat menjadi penyebab semua ini terjadi.

Sekaligus membuktikan bahwa sistem sekuler dengan format memisahkan agama dari kehidupan telah gagal membentuk kemuliaan manusia melalui taraf berpikirnya. Sekularisme telah menggeser yang semula seharusnya manusia tunduk pada aturan ilahi kepada ruang untuk bertindak sesuai kehendak sendiri.

Siti Riyani Novrianti Bandung tanah, dll. Cantumkan nama dan alamat lengkap, nomor telepon yang bisa dihubungi, nomor pelanggan (untuk layanan PDAM/PLN/PT Gas) dan lampirkan fotokopi KTP. Kirimkan ke Redaksi Radar Bogor, Gedung Graha Pena, Jl KH R Abdullah bin Nuh No 30, Yasmin, Bogor. Hanya yang memenuhi syarat yang akan dimuat. Redaksi berhak mengedit isi tulisan tanpa mengurangi substansi. Redaksi tidak bertanggung jawab atas dampak langsung maupun tidak, pascapemuatan tulisan. Terima kasih. radar_bogor Atau kirimkan melalui email: redaksi@radar-bogor.com fax: 0251-7544008 Sms, Whatsapp, Telegram ke: +62-811-1173-373 Polsek Jonggol 021-89931174 Polsek Cileungsi 021-8230861 Polsek Cariu 021-89961058 Polsek Nanggung 0251-8682769 Polsek Babakan Madang 021-87962777 Polsek Megamendung 0251-8248569 Polsek Klapanunggal 021-82492276 Polsek Caringin 0251-8224417 Polsek Dramaga 0251-8624107 Polsek Tamansari 0251-8388164 Polsek Jasinga 0251-8688110 Polsek Cigudeg 0251-8681110 Polsek Parung Panjang 021-5978880 Polsek Leuwiliang 0251-8647003 Polsek Cibungbulang 0251-8647398 Polsek Ciampea 0251-8621146 Polsek Rumpin 021-75791076 Polsek Ciomas 0251-8322324 Polsek Kemang 0251-8615700 POLRES BOGOR 021-8750163

PENGUMUMAN

KEHILANGAN STNK R2 Hnd, 2017, Htm, F4526FBS, Nk:MH1JM2112HK531822, Ns:JM21E1518931, an.Muamar Slamet Awaludin. Kp.Babakan Rt.1/7 Tenjolaya Kab.Bgr. (PKT1-23000432-02,09,16/03/23)

BPKB R2 B3512EAM, Nk:MH1JFD21XDK424547, Ns:JFD2E1419793, an.Hapsah Riyanti, Cilodong Rt.02/04, Kalibaru, Cilodong. (RB2-23000512-16/03/23)

RUMAH DIJUAL Rumah dijual lok : Jl.Pakuan Ciheuleut Bogor Timur, luas 50M2, sertifikat, 2 lantai, ada kost2an. Harga 350 jt nego. Hub : 081399310827. (RB3-16/03/23)

4001

HUBUNGI: 0251 - 754

This article is from: