![](https://assets.isu.pub/document-structure/230618184516-c7802f438029f0f7bc717e8c99ca72a4/v1/cd682dccbfa79104be93d363baf17854.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
3 minute read
Huntap Sukajaya ’Dipaksa’ 900 kWh
SUKAJAYA Masyarakat hunian tetap (Huntap) di Kecamatan Sukajaya ‘dipaksa’ untuk mengikuti perubahan tegangan listrik, dari 450 kWh menjadi 900 kWh. Bahkan kondisi ini harus isi token lebih besar dari sebelumnya.
Musababnya, pemasangan instalasi listrik yang dipasang pihak PLN berubah, dari tegangan 450 kWh menjadi 900 kWh untuk rumah korban bencana 2020 lalu.
Menurut Hendi, warga Huntap Desa Cileuksa, perbedaan pembayaran listrik dari sebelumnya sangat signfikan bagi warga di huntap.
“Sebelum perubahan kWh biasanya
Kapolres: Terbukti, Ditindak Tegas
KEMANG Petugas Sat Reskrim Polres Bogor, tengah melakukan penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oknum guru SD di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor.
Dugaan pelecehan tersebut dilakukan oknum guru berinisial R kepada muridnya yang masih berusia enam tahun pada 27 Mei 2023 lalu.
Terduga pelaku melakukan aksi pencabulan dengan cara meraba bagian paha korban seperti yang diadukan kepada orang tuanya.
Kasus pelecehan seksual oleh oknum guru SD ini sudah dilaporkan orang tua korban ke Unit PPA Polres Bogor pada 28 Mei 2023.
Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin mengaku prihatin dengan kasus asusila yang dilakukan oknum guru kepada anak didiknya itu.
Dimana seorang Pendidik dengan tega melakukan pelecehan terhadap anak didiknya. “Kami akan lakukan penyelidikan lebih dalam dan apabila terbukti akan ditindak tegas sesuai proses hukum,“ tegas Kapolres.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Yohanes Redhoi Sigiro mengatakan, saat ini mereka sudah melakukan pemanggilan dan memintai keterangan para saksi.
Saksi-saksi yang sudah dimintai keterangan, yakni MF selaku pelapor atau orang tua korban, korban N, dan kepala sekolah.
Korban juga sudah dirujuk Ke RSUD Cibinong dan merujuk pemeriksaan psikolog korban ke
P2TP2A Kabupaten Bogor. “Saat ini, kami masih menunggu hasil visum dan hasil psikolog. Setelah itu dilakukan gelar perkara dan dapat segera menaikkan status perkara tersebut menjadi penyidikan,” terangnya.
Kasat mengatakan, Unit PPA Polres Bogor sudah memeriksa beberapa saksi dan akan menjadwalkan pemeriksaan saksi lainnya.
Selain itu, Unit PPA Polres Bogor sudah berkordinasi dengan RSUD untuk visum korban dan bisa segera menye lesaikan ha sil visumnya. (*Abi/b) isi token Rp25 ribu per dua minggu, sekarang cuma satu minggu sudah habis,” cetusnya. Menurut dia, warga Huntap saat ini sedang pemulihan ekonomi pasca terjadi bencana pada tahun 2020.
“Ekonomi lagi tidak stabil setelah bencana waktu itu, kalau bisa diringankan lagi,” kata Hendi.
Staf Teknis DPKPP Kabupaten Bogor Hendrawan menjelaskan, bahwa kenaikan tegangan listrik Huntap sudah sesuai kebijakan dari Pemkab Bogor.
“Kebijakan dari pemda, karena melihat kebutuhan masyarakat makanya kami kasih yang 900 kWh,” kata Hendrawan. Namun, pemasangan untuk korban bencana dibagi dua golongan, subsidi dan non subsidi yang mengambil data dari Data Terpadu Kesejahteraan
Sosial (DTKS)
“Untuk 900 kWh dibagi dua, mereka yang masuk DTKS bisa masuk pelanggan yang subsidisecara otomatis, karena terdaftar didata yang tadi dan apabila mereka tidak masuk maka dianggap mampu,” tegasnya. Bahkan perbedaan antara subsidi dan non subsidi sekitar Rp700 perak per kWh, meskipun dianggap berat karen kebijakan dari pemerintah pusat sudah seperti itu.
“Kami tidak bisa mengubah yang tadinya mampu dianggap tidak mampu, karena itu kebijakannya ada di Dinas Sosial sama pusat, Apabila mereka keberatan bisa saja mereka mengajukan lewat desa ke Dinas Sosial kalau misalnya mereka ingin ke data tidak mampu,” kata dia. Selain itu, ia menuturkan untuk pemasangan instalasi listrik huntap tidak sempat berkomunikasi, dengan calon penghuni sehingga saat ini baru mengetahui ada yang keberatan.
“Kalau secara langsung komunikasi dengan masyarakat dan pokmas memang tidak, karena kebijakan dari Pemkab Bogor,” ungkap dia.(Abi/c)
Alumni 98 SMA Rimba Madya Ikut Sumbang Darah
BOGORBentuk kepedulian kepada sesama bisa dilakukan dengan berbagai cara. Termasuk dengan berkolaborasi melakukan kebaikan seperti yang dilakukan Ikatan alumni (Iluni) SMA Rimba
Madya Angkatan 95 yang mengadakan kegiatan donor darah bekerjasama dengan PMI Kota
Bogor, Minggu (17/6).
Kegiatan donor darah yang dilaksanakan di gedung SMA Rimba
Madya mendapat respon positif dengan keterlibatan alumni SMA
Rimba Madya Angkatan 98. Donor darah yang diselenggarakan ke-10 kali selain diikuti anggota Iluni angkatan 95 juga diikuti alumni SMA Rimba
![](https://assets.isu.pub/document-structure/230618184516-c7802f438029f0f7bc717e8c99ca72a4/v1/3d055e20db845715d797018430f86677.jpeg?width=720&quality=85%2C50)
Madya angkatan 98, anggota komunitas motor Yamaha Vixion Club
Indonesia Bogor Cahapter (YVCI-F), orangtua dari sekolah Al Mustarih dan masyarakat umum.
Alumni SMA Rimba Madya angkatan 98 mengikuti donor darah untuk menunjukkan makna pentingnya darah bagi yang membutuhkan. Selain itu, keikutsertaan alumni angkatan 98 dalam donor darah menjadi bagian dalam rangkaian kegiatan reuni perak 25 tahun yang puncaknya akan diselenggarakan 9 Juli 2023. “Kami angkatan 98 SMA Rimba Madya mencoba melakukan kolaborasi kebaikan. Apresiasi juga kami sampaikan terhadap konsistensi Iluni 95, yang melakukan kegiatan sosial seperti donor darah,” ujar Rini Untari, ketua Panitia Reuni Perak alumni SMA Rimba angkatan 98.
Rini juga menambahkan kolaborasi yang dilakukan bisa memberikan manfaat bagi sesama dan harapannya kolaborasi dalam kegiatan donor darah menjadi rangakaian kegiatan reuni perak yang bukan hanya bersifat seremoni tapi juga kegiatan kemanusiaan. Sementara itu Ketua Iluni SMA Rimba Madya angkatan 95 Moh. Rohman dan Ketua Panitia Donor Darah Siti Aisah mengapresiasi keterlibatan banyak pihak yang mendukung kegiatan sosial yang dilakukan. Ungkapan terima kasih juga disampaikan karena respon dan dukungan dari banyak pihak mulai dari Kepala SMA Rimba Madya, Camat Bogor Barat, Ketua Yayasan Al Mustarih serta pihakpihak yang memberikan bantuan moril maupun materil.(*pia)
FOTO: JAENAL/RADAR BOGOR
CEK: Petugas PLN ULP Jasinga ketika meninjau lokasi huntap di diwilayah Desa Sipayung Kecamatan Sukajaya untuk rencana pemasangan listrik.