5 minute read

DPRD DESAK PEMKAB CAIRKAN TPP PEGAWAI

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor segera mencairkan Tunjangan Penghasilan Pegawai (TPP), yang dianggarkan di APBD 2023.

Ketua: Usep Supratman, SH MH

Wakil Ketua:

Arif Abdi SH, MH, MM

Sekretaris:

Beben Suhendar SH, MM

Anggota:

Hj Nurjanah SH

Heri Aristandi ST

Dedi Aroza, S.Ag, Msi Atma, SE MM

Edi Kusmana Surya Atmaja

Amin Sugandi SE, MM

H Slamet Mulyadi

H Moch Hanafi S.Pd

KOMISI II

Ketua: Sastra Winara

Wakil Ketua:

Ade Senjaya

Sekretaris:

Lukmanudin Ar-Rasyid

Anggota:

H Adi Suwardi SE

Sarni S.Kep

M Rizky SE

H Sulaeman ST

H Irvan Baihaqi Tabrani, SE

H Juhanta SE

Rudy Setiawan

Halim Yohanes SE

Hj Dian Rosita

M Leo Hananto Wibowo ST MH

Sutisna, S.FIl.I

Larasati Widyaningsih,SE

KOMISI III

Ketua:

Hj Tuti Alawiah

Wakil Ketua:

Robinton Sitorus, SE

Sekretaris:

Ferry Roveo Checanova, S.Ip

Anggota

Andi Permana SE

H Mohammad Ansori

Daen Nuhdiana Hn, SH

H Achmad Fathoni ST

H. Fikri Hudi Octiarwan SS

Nurodin

Fakhru Rizal SH

Aan Triana Muharom SS Abdul Jalil S.Sos

H Permadi Dalung SE, MM

KOMISI IV

Ketua : Mu’ad Khalim

Wakil Ketua:

Ridwan Muhibi

Sekretaris:

Ruhyat Sujana

Anggota:

Agus Salim SE

Kukuh Sri Widodo Sanukri

H Dadeng Wahyudi, S Pd, ME

H Teguh Widodo

Yuyud Wahyudin

Irman Nurcahyan, SE

H Usep Saefullah SH MH

H Barkah

PASALNYA hingga hari ini, kata Rudy, hak yang harus diterima para ASN itu belum juga direalisasikan sehingga dinilainya lamban.

"Sampai Maret 2023, TPP belum dicairkan. Itu hak yang harus diterima para ASN. Jangan sampai orang yang sudah bekerja dengan baik melayani masyarakat, lalu sampai harus menunggu keringat mereka kering baru dibayar," ujar Rudy Susmanto, Kamis (16/3).

Menurut Rudy, lambannya pencairan anggaran belanja wajib dan mengikat, yang menjadi hak para pegawai, bisa berdampak pada turunnya kualitas pelayanan.

Untuk itu, dia meminta TPP yang sudah menjadi hak pegawai segera dicairkan. Selain itu, beberapa anggaran seperti infrastruktur untuk desa, kelurahan, dan kecamatan juga harus secepatnya dicairkan. Rudy mengaku mendapat banyak keluhan dari sejumlah ASN berkenaan hal tersebut.

"Beberapa anggaran infrastruktur untuk desa, kelurahan, dan kecamatan segera dicairkan, agar masyarakat memasuki hari raya Idul Fitri bisa menikmati infrastruktur yang baik," kata Rudy.

Ketua DPRD itu juga mengingatkan, salah satu fungsi APBD adalah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.

Karenanya, APBD seharusnya dapat dicairkan lebih awal, agar perputaran uang dapat dirasakan masyarakat. Apalagi untuk urusan belanja wajib, yang mestinya sudah terjadwal setiap bulan.

"Sejak awal kami selalu ingatkan agar proses yang berkaitan administrasi diselesaikan di awal-awal tahun.

Februari mestinya program sudah berjalan," tukas dia.

Untuk diketahui, ASN di lingkungan Pemkab Bogor saat ini tengah gusar. Pasalnya, sampai saat ini TPP 2023 belum juga cair. Jika berkaca pada wilayah tetangga seperti Kota Depok dan Kota Bogor, TPP sudah cair terlebih

Sampai Maret 2023, TPP belum dicairkan. Itu hak yang harus diterima para ASN. Jangan sampai orang yang sudah bekerja dengan baik melayani masyarakat, lalu sampai harus menunggu keringat mereka kering baru dibayar,”

Ketua DPRD Kabupaten Bogor Rudy Susmanto dahulu. Hal itu, membuat para abdi negara di ling kungan Pemkab Bogor meradang.

Tunjangan yang diberikan harus disesuaikan dengan ketercapaian kinerja Sasaran Kinerja Pegawai atau SKP seperti absensi dan kedisiplinan. Besarannya pun dilihat dari kemampuan keuangan pemerintah daerah.

Angka tunjangan juga bisa berbeda tiap tahun. Bisa saja disuspend, bisa naik bahkan bisa turun tergantung kebijakan pemkab. (cok/c)

Ruhiyat Sujana Gagas Pendirian Majelis Ta’lim Aisyah

SEBAGAI bentuk ikhtiar memaksimalkan ruang-ruang strategis untuk menumbuhkan spirit kebersamaan, Anggota DPRD Kabupaten Bogor Ruhiyat Sujana kembali membentuk wadah silaturahmi dan pemersatu melalui Majelis Ta’lim Aisyah. Ia menyampaikan bahwa, dalam pembentukan wadah kali ini, tujuan utamanya adalah memperkuat tali silaturahmi antar keluarga besar.

“Alhamdulillah, kali ini, dalam momentum silaturahmi keluarga besar, coba untuk menciptakan wadah dalam bentuk majelis ta’lim. Hal ini selain untuk syiar dakwah, juga memperkuat tali silaturahmi, istilahnya supaya henteu pareum (tidak padam) obor dan juga untuk menjadikan wadah pemersatu para tokoh ustazah, para ketua majelis ta’lim dan penggiat pengajian,” ujar Ruhiyat Sujana.

Dalam kesempatan yang sama, Kang RS sapaan akrabnya, menuturkan konsep majelis ta’lim yang digagasnya meniru pendirian rumah santri. Cara atau strategi dan tujuannya hampir sama dengan rumah santri. Hanya sedikit beda pola penyelenggaranya. “Saya ingin menggerakkan potensi keluarga besar untuk menjadi penyelenggara, adapun pengurus bisa dari keluarga atau di luar keluarga, artinya ruang ini tidak tertutup.

Anggota DPRD Kabupaten Bogor Ruhiyat Sujana kembali membentuk wadah silaturahmi dan pemersatu melalui Majelis Ta'lim Aisyah.

Adapun terkait penamaan Majelis Ta’lim

Aisyah terinspirasi dari nama Istri Nabi Muhammad SAW yang kiprahnya luar biasa dalam dunia dakwah pada saat itu,” paparnya. Dalam sambutannya, Ruhiyat Sujana juga

Kunjungan Ketua DPRD ke Rumah Siswa Korban Pembacokan menyampaikan bahwa, masih ada komitmen menjaga spirit perjuangan dari KH. Sholeh Iskandar sebagai salah satu inspirator. “Sedikit punya kemampuan soal ide gagasan stratak, mungkin berkah dari kasepuhan-kasepuhan yang dulu berjuang dan syiar dakwah (KH. Soleh Iskandar, KH. Abdul Hamid, H. Aisyah, H. Sa’diyah). Perjuangan dan pengorbanan mereka menjadi spirit dan contoh bagi saya secara pribadi, untuk melanjutkan langkahlangkah mereka. Apa yang saya lakukakan belum seberapa dibandingkan dengan mereka,” ungkapnya.

Secara khusus, Ruhiyat Sujana berharap, apa yang digagas ini (Majlis Ta’lim) bisa menjadi ladang pahala dan kebaikan para orang tua terdahulu, dan sebagai bentuk melanjutkan estapet perjuangan mereka.

“Oleh karena itu, kami mengajak semua pihak untuk ikut bergabung dalam rangka syiar dakwah. Sebagai penutup kami mohon do’a dan dukungannya atas pendirian wadah Majlis Ta’lim Aisyah ini,” tutupnya.(unt)

Minta Jangan Diperpanjang, Evaluasi Sistem Pendidikan

Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto mengaku prihatin atas peristiwa yang menimpa seorang siswa SMK Bina Warga Kota Bogor, warga Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor, hingga meninggal dunia.

SEBAGAI bentuk kepeduliannya, Rudy mengunjungi rumah duka di Desa Cijujung untuk mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga korban. Rudy berharap, apa yang dialami Arya Saputra(16) merupakan yang terakhir terjadi di kalangan pelajar Kabupaten Bogor.

"Anak-anak ini punya masa depan, dan pendidikan menjadi salah satu ikhtiar kita bersama untuk menjadikan masa depan mereka menjadi lebih baik," ujar

Rudy Susmanto usai bertakjiah ke rumah duka, Sabtu (11/3). Dari penuturan pihak keluarga, kata

Rudy, almarhum Arya dikenal sebagai anak yang baik serta penurut. Sebagai siswa SMK kelas 10 jurusan Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Arya bercitacita menjadi seorang insinyur yang penuh dukungan dari keluarganya.

"Mewakili lembaga DPRD Kabupaten Bogor, kami menyampaikan turut berduka. Semoga Arya mendapatkan tempat terbaik, dimuliakan Allah SWT. Kami juga mendoakan keluarga diberi kesabaran menghadapi ujian berat ini," ucap Rudy Susmanto. Meski mengaku kecewa dan marah, Rudy berharap peristiwa serupa tidak berbutut panjang dan menyisakan dendam antara masing-masing siswa di sekolah yang terlibat.

Menurut dia, bagaimana pun kekerasan tidak akan menjadi solusi dalam menyelesaikan masalah.

"Dari kejadian ini, rekan-rekan almarhum maupun beberapa sekolah lain, jangan diperpanjang, cukupkan. Mereka punya masa depan yang lebih baik. Jangan ada dendam, dan jangan sampai ada lagi korban," tegas Rudy. Rudy juga meminta agar aparat penegak hukum mengedepankan rasa keadilan bagi semua pihak, terutama bagi keluarga korban. Sementara untuk penyelenggara pendidikan diminta segera mengevaluasi sistem pendidikan saat ini. Politisi Partai Gerindra ini memastikan,

SIMPATI: Ketua DPRD Rudy Susmanto saat mengunjungi rumah duka pelajar korban pembacokan di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Sabtu (11/3).

DPRD Kabupaten Bogor akan menjaring masukan dari pihak-pihak berkompeten untuk mengevaluasi sistem atau model pendidikan yang diterapkan saat ini.

"Melalui Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor masalah ini akan kita bahas secara serius dan rekomendasi-rekomendasinya akan kami sampaikan juga kepada Kementerian Pendidikan," tandas Rudy.(cok/c)

This article is from: