4 minute read
SMK Berbasis Asrama Jadi Percontohan
BOGOR–Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) berbasis keasramaan atau boarding school berbiaya cuma-cuma menjadi salah satu role model pendidikan masa kini.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo menginsiasi program tersebut, untuk memajukan pendidikan. SMKN Jateng yang didirikan Ganjar tahun 2014, bukan hanya menekan angka putus sekolah, namun mampu mengentaskan ribuan keluarga miskin.
Indikator tersebut terlihat dari ribuan lulusannya yang terserap di perusahaan bonafid di tanah air, maupun menjadi abdi negara.
Belakangan sejumlah provinsi di Indonesia seperti DKI Jakarta, Bengkulu, Lampung dan Sulsel mengirimkan kepala sekolah dan staf pengajar untuk studi banding ke sekolah yang menelan anggaran Rp 30 miliar per tahun tersebut.
“Kami serius mengikis kemiskinan. Visinya sekolah ini adalah pelopor, penggerak pemberantasan kemiskinan. Lulusannya setelah lima tahun harus bisa mengentaskan kemiskinan dirinya dan lingkungannya. Juga menggeakan masyarakat tersebut untuk peng entasan kemiskinan daerahnya,” kata Ganjar kepada wartawan, baru-baru ini. SMKN Jateng sendiri meliputi tiga wilayah di Jateng, yaitu Kampus 1 di Kota Semarang, Kampus 2 di Pati dan Kampus 3 di Purbalingga. Tahun 2022, sebanyak 233 lulusan tiga sekolah tersebut diwisuda Ganjar dengan tingkat keterserapan di lapangan kerja mencapai 70 persen, lima di antaranya meraih nilai 100 pada mapel matematika di Ujian Nasional. Menurut Ganjar, ide SMK ini muncul ketika banyak ditemukan keluarga miskin ternyata berpendidikan rendah. Sejak saat itu, Ganjar mulai merintis sekolah gratis bagi keluarga tidak mampu agar dapat mengakses pendidikan. Selain SMKN, Ganjar juga merevitalisasi tujuh SMK di Jateng untuk mewujudkan teaching industry. Jika SMKN Jateng masih menggunakan dana APBD. Maka untuk pengembangan di sekolah tersebut dapat melalui kerja sama dengan pihak swasta. Ganjar juga menambah 15 SMK semi boarding di 15 kabupaten untuk menampung siswa unggul dari keluarga miskin. Dinamakan SMK Semi Boarding, karena 30 siswa yang lolos seleksi masih belajar dengan siswa reguler meskipun mereka tinggal di asrama. Sementara itu, Kepala SMKN Jateng Kampus 1, Samiran mengatakan, setiap tahun ada 120 siswa yang ditampung. Di mana satu rombongan belajar diisi 24 siswa dengan lima disiplin ilmu yaitu teknik bangunan, elektronika, listrik, mesin, dan otomotif. Visi dan misi sekolah ini senapas program Pemprov Jateng untuk turut serta mengentaskan kemiskinan. Penguatan karakter dituangkan dalam pola-pola pengajaran lewat nilai-nilai Pancasila. Di antaranya bangun pagi sekitar pukul 03.00 WIB untuk menjalankan ibadah, dilanjut lari pagi, senam, spirit gotong royong dan kerukunan melalui makan bersama dan membersihkan lingkungan.
Ketua Umum Musyawarah
Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMK se-Indonesia itu menjelaskan, kurikulum SMKN Jateng mengacu konsep link and match. Sehingga memudahkan mereka terserap di pasar industri.
Kini, banyak siswanya yang meskipun masih Semester V sudah direkrut perusahaan bonafid Tanah Air, salah satunya perusahan tambang PT Buma di Kalimantan.(ran)
Luluskan Mahasiswa
Terbanyak Sepanjang Sejarah
BOGOR–Universitas Binaniaga Indonesia (Unbin) akhirnya memecahkan rekor baru. Mereka berhasil meluluskan sebanyak 294 mahasiswa, dalam wisuda ke-3 yang berlangsung di Ballroom Hotel Aston, Sabtu (18/3). Rektor Unbin, Ismulyana Djan mengatakan, jumlah tersebut merupakan yang terbanyak dalam sejarah kampus Unbin. Itu menjadi bukti, bahwa Unbin semakin dikenal dan dipercaya oleh masyarakat.
“Ini bentuk kepercayaan
SDIT Ar Rohmaniyah
Cetak Generasi Qurani
BOGOR–SDIT Ar Rohmaniyah kembali menggelar Wisuda
Tahfidz Quran Ke-VIII. Tercatat,
179 siswa yang terdiri dari kelas
1 hingga 6, diwisuda di lapangan
SMPIT Ar Rohmaniyah, yang berlokasi di Kampung Sumurwangi, Minggu (19/3).
Kepala Yayasan sekaligus
Kepala SDIT Ar Rohmaniyah, Hasbullah mengatakan, wisuda Tahfidz ini merupakan agenda tahunan sekolah. Sebelum dinyatakan lulus, para siswa diu ji terlebih dahulu hafalannya.
“Salah satu ciri khas siswa kami, adalah memiliki hafalan Alquran. Targetnya minimal dua juz yang harus dihafal siswa ketika lulus,” kata
Hasbullah.
Menurut dia, dari sebanyak
179 siswa yang mengikuti wisuda Tahfidz, terdiri dari 144 siswa yang hafal Juz 30, Juz 29 berjumlah 27 orang, Juz 28 berjumlah delapan orang, dan terakhir Juz 1 berjumlah dua orang.
“Ada peningkatan dari tahun ke tahunnya, karena dari jumlah siswa kita 778 cukup luasa biasa, dan rata-rata pada tahun ini kelas 1, dan 2 sudah selesai hafalan Juz 30 dan Juz 29,” ucap dia.
Diharapkan dengan kegiatan wisuda Tahfidz ini pertama, dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mempelajari Alquran.
Kedua, dapat mengembangkan potensi siswa dalam menghafal Alquran. Ketiga, dapat membentuk kepribadian muslim yang cinta Alquran dan dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. “Terakhir atau keempat adalah memberikan apresiasi kepada siswa yang telah menghafal sebagian surat atau Juz Alquran,” papar Hasbullah. Namun demikian, diakui Hasbullah, saat ini masih sedikit sekolah yang menerima lulusan Hafidz Quran. “Memang kalau ke Ponpes ada Japres hafidz Quran, tetapi minimal anak-anak sudah terbiasa dengan Ahlak Islami, itu yang membedakan,” imbuh Hasbullah.
Sejak awal mereka masuk SDIT Ar Rohmaniyah, mereka digembleng hafalan Alquran dengan mengikuti Murojaah selama 30 menit, dan kurikulum pembelajaran yang diterapkan adalah dengan satu guru menangani 10 anak. “Harapanya agar guru juga bisa fokus terkait hafalan Alqurannya,” ucap Hasbullah.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bogor Atang Trisnanto yang menghadiri kegiatan tersebut, mengapresiasi SDIT
Ar Rohmaniyah yang berupaya mencetak generasi Qurani, di tengah banyaknya kekerasan pelajar dan kenakalan remaja. (ded/c) masyarakat pada kami. Terlebih saat ini, hampir semua program studi sudah menyandang akreditasi yang baik,” ucapnya saat ditemui
Radar Bogor. Mahasiswa yang diwisuda kali ini, menurut dia, merupakan mahasiwa dari dua fakultas, yakni Informatika dan Komputer, juga Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sementara itu, terdapat lima program studi di dalamnya. Yakni D3 Akutansi, S1 Akutansi, S1 Manajemen, D3 Manajemen Informatika,
S1 Sistem Informasi, S1 Teknik Informatika, S1 Teknologi Informasi. Ismulyana menyebut, para wisudawan sudah dibekali ilmu yang mempuni. Serta bekal untuk menghadapi tantangan di dunia kerja. Oleh karena itu, ia yakni maha siswanya bisa menghadapi hal tersebut.
“Untuk menghadapi dunia yang keras dan juga industri
5.0 yang cenderung mesti cepat mengambil keputusan kami sudah menyiapkan mereka dengan pengajaran selama kuliah,” tuturnya. Dirinya juga berharap, para wisudawan dapat menjaga nama baik almamater, dan senantiasa bekerja rajin serta jujur. “Setiap perusahaan pasti sudah membentuk sistem. Makanya sikap rajin dan jujur harus tertanam dalam diri setiap lulusan,” terang dia.
Ismulyana juga berharap, semakin banyak masyarakat yang percaya pada Unbin, sehingga jumlah lulusan di tahun mendatang semakin meningkat.(fat/c)