2 minute read

Kebanjiran, Warga Siap Demo Pengembang

Next Article
Muspika Parung

Muspika Parung

BABAKAN MADANG– Banjir melanda sejumlah kampung di Desa Cijayanti, Babakan Madang. Selain curah hujan yang tinggi, warga menduga banjir disebabkan dampak dari pembangunan perumahan di sekitar lingkungan. Warga yang geram pun berencana menggelar aksi demonstrasi pada Senin (20/3) di kantor pengembang perumahan di wilayah tersebut.

”Menyampaikan hasil pertemuan warga yang terdampak banjir Sungai Cisarapari, Cijayanti dan Sungai Cikeas di Desa Cijayanti, yang setiap hujan di hulu dan hilir sungai tersebut dipastikan kami kebanjiran,” ujar Koordinator Aksi, Ahyar Rohani dalam keterangannya, Minggu (19/3).

Menurut dia, aksi ini ditujukan kepada para pengembang perumahan untuk bertanggung jawab atas kerugian yang dialami warga terdampak banjir. Dari data yang dihimpun, banjir yang terjadi pada Jum’at (17/3) malam itu, setidaknya melanda empat kampung yakni Kampung Cicerewed, Pasir Maung, Cimanguran, dan Kampung Babakan. Banjir setinggi 100 - 200cm itu bahkan masuk hingga permukiman warga yang berdampak terhadap 261 Kepala Keluarga (KK).

Kepala Dusun I Desa Cijayanti, Mulyadi menyebut, korban banjir tersebar di 4 RW yakni RW 001, RW 002, RW 006 dan RW 009.

”Dan penyebabnya karena efek dari pembangunan sejumlah perumahan, yang tidak membuat resapan, sehingga aliran sungai menyebabkan pendangkalan dan penyempitan,” ucap dia.

Meski pemerintah desa dan dinas terkait telah turun tangan, kata dia, warga menginginkan agar banjir tidak terjadi lagi. Bahkan warga bisa memastikan banjir akan kembali terjadi, jika hujan dengan intensitas tinggi yang membuat debit air meluap ke permukiman warga. Selain kerugian berupa barang berharga, warga juga mengalami krisis air bersih akibat bencana tersebut.

”Salah satu yang diperlukan saat ini adalah air bersih. Karena sumur dan sumber air yang ada menjadi kotor, sehingga untuk kebutuhan sehari-hari sangat susah,” keluh Mulyadi.

Terpisah, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko membenarkan peristiwa banjir tersebut. Pihaknya pun sedari awal kejadian telah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi.

”Setelah banjir kemarin, ada 40 KK yang terdampak krisis air bersih, maka dari itu kami memberikan bantuan 10.000 liter air bersih di Kampung Cicerewed, dan untuk saat ini suplai air bersih sementara sudah terpenuhi,” tandas dia. (cok/c)

Jelang Nyepi, Graha Selaras Pawai Ogoh-Ogoh

SUKARAJA –Dua hari lagi umat Hindu seluruh dunia akan menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945/2023. Elemen masyarakat di berbagai tempat menggelar acara dengan pawai ogoh-ogoh. Seperti yang dilakukan Perumahan Graha Selaras, Sentul. Akhir pekan lalu, bersama warga perumahan dan warga Bali yang ada di sekitar perumahan menggelar pawai Ogoh-Ogoh. Tak hanya menggelar pawai Ogoh-Ogoh, menyambut hari raya keagamaan Hindu ini juga sudah mulai terasa dilihat dari sekitar wilayah perumahan, terdapat sejumlah penjor yang menghiasi sisi kiri dan kanan Jalan kurang lebih sepekan terakhir.

Ada juga ornamen-ornamen dan hiasan khas Bali, yang terpasang di sekitaran kompleks perumahan. Baik itu di bagian pohon yang terpasang kain poleng maupun di bagian lainnya. Manager Marketing PT Kesuma Agung Selaras (KAS), Dede M. Yusuf mengatakan, Gebyar Seni

Tahun Baru Saka merupakan kegiatan yang pertama kali digelar di komplek perumahan. Dengan pawai Ogoh-Ogoh tersebut, PT KAS mengajak warga untuk lebih menghargai dan menerima perbedaan yang ada pada masyarakat. ”Juga menanamkan dan menjaga rasa toleransi warga perumahan,” ungkap pria yang disapa Dede ini. Bahkan kegiatan perayaan keagamaan lain akan

Ragam Tradisi Warga Bogor Menjelang Ramadan dilakukan. Selain merayakan Nyepi, sebelumnya juga merayakan Natal. Tak hanya merayakan, perumahan juga dilengkapi dengan rumah ibadah.

Seperti awal Maret lalu, meresmikan masjid hingg warga perumahan bisa beribadah, termasuk salat Jumat dan salat tarawih pada Ramadan mendatang.

”Pasti ada perayaam agama yang lain nanti,” tambah Dede. Dede menambahkan, antusias masyarakat juga sangat baik dengan adanya pawai tersebut. Menjadi hiburan warga pada akhir pekan. ”Ga perlu ke Bali. Di komplek ada pawai Ogoh-Ogoh,” ujar warga yang menyaksikan pawai, Nani, kepada Radar Bogor. Nani berharap akan ada perayaan lain yang bisa menghibur warga.

SAMBUT HARI NYEPI: Para peserta bersiap pawai Ogoh-Ogoh, dengan start dari depan kantor marketing mulai pukul 16.00 di Perumahan Graha Selaras, Sentul.

Selain dengan pawai, juga diberikan program khusus untuk penjualan unit Graha Selaras. (mer/c)

This article is from: