1 minute read
Dari Ziarah Kubur, Cucurak hingga Pawai Obor
TPU (tempat pemakaman umum) di Kabupaten Bogor dipadati peziarah beberapa hari ini. Mereka mendatangi pusara keluarganya.
Membersihkan rerumputan juga menabur bunga dan air mawar. Inilah sebagian aktivitas yang dilakukan warga setiap menjelang masuk bulan puasa.
SELAIN orang dewasa, ada juga anak-anak yang melantunkan doa untuk orang tuanya, yang sudah menghadap Allah SWT. Membaca tahlil, Alfatihah hingga Surat Yasin. Seperti yang terlihat di TPU Gunung Putri, Kecamatan Gunung Putri,
Kabupaten Bogor. Sejak Minggu pagi, banyak peziarah yang datang ke pemakaman. ”Iya, ziarah sebelum Ramadan. Mendoakan ayah dan ibu saya. Karena salah satu amal jariyah yang sampai adalah doa anak yang Solehsolehah. Insya Allah sampai doanya,” kata Fitri salah satu peziarah, kepada Radar Bogor, Minggu (19/3). Hal senada dikatakan Ramdani, peziarah lainya. Ia bersama dengan anak dan istrinya datang dari Jakarta untuk menyambangi pusara ibunya. ”Ke makam ibu,” papar dia. Peziarah yang datang, bukan saja di TPU Gunung Putri, di Cibinong seperti TPU Pondok Rajeg, juga TPU Bojong Gede banyak didatangi peziarah. Ziarah makam jelang ramadan ini masih menjadi tradisi yang dilakukan warga Bogor. Biasanya, menjelang Ramadan juga usai lebaran Idul Fitri. Tradisi ziarah kubur inipun menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para penjual bunga tabur. Sejumlah penjual bunga tabur di berbagai tempat pemakaman di Kabupaten Bogor pun kebanjiran untung. Tidak sedikit pula warga dekat pemakaman menjadi penjual bunga tabur dadakan. Dani Setiawan salahsatunya. Sejak Sabtu, ia berjualan bunga tabur di pinggir jalan dekat TPU Bojong Gede.”Iya, jualan bunga tabur, udah tiga hari, alhamdulilah selalu habis,” papar dia.
Kepada Radar Bogor, Dani berjualan bersama dengan istrinya. Dalam sehari bisa menghabiskan empat kantong plastik ukuran besar bunga tabur. ”Sabtu kemarin dan hari ini lumayan, laris,” tutur dia.
Setiap tahun, Ia dan istrinya menjual bunga tabur. Waktunya seminggu sebelum Ramadan dan seminggu setelah lebaran. ”Sehari hari jualan jajanan. Kalau bunga tabur hanya saat mau puasa dan lebaran aja,” akunya. Kata dia, keuntungan yang didapat bisa mencapai 100 persen dari modal yang dikeluarkan. Sedangkan untuk bunga tabur sendiri ia ambil langsung dari penjual bunga. Tidak hanya berziarah, sebagian besar warga juga ada yang mengadakan tradisi cucurak atau makan bersama keluarga, teman dan komunitasnya. Selain tradisi ziarah kubur, pawai obor juha menjadi tradisi menyambut bulan ramadan. Di Puncak, Kabupaten Bogor salah satunya. Sabtu (18/3), warga memadati jalanan utama menuju Puncak sambil membawa obor. Warga berbondong-bondong membawa obor dan berjalan kaki dari Masjid Harakatul Jannah Simpang Gadog menuju Cisarua dengan membawa obor. Sepanjang perjalanan, mereka melantunkan sholawat.
”Pawai obor ini untuk menyambut bulan suci Ramadan,” ujar Kordinator lapangan, Habib Iyek kepada Radar Bogor. (all/c)