1 minute read
Tirta Kahuripan Petakan Potensi
Pencemaran Sungai Cikeas
GUNUNG PUTRIPerumda
Air Minum Tirta Kahuripan menelusuri Sungai Cikeas untuk mengetahui titik lokasi, yang menjadi potensi pencemaran dan kerap kali mengganggu proses pengolahan air bersih di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Gunung Putri. Hal ini dilakukan sebagai mitigasi risiko apabila terjadi gangguan yang disebabkan alam maupun akibat aktivitas manusia yang merusak vegetasi sungai. Ketua KP2C Puarman menyampaikan, apresiasi kepada Perumda Air Minum menyantap makanan yang disediakan pihak yayasan,” ungkap Penanggung Jawab Yayasan Marsudirini Perwakilan Bogor, Suster Helena, Senin (20/2). Helena menjelaskan, pascakegiatan di asrama, semua murid tidak ada yang mengalami gejala mual maupun muntah. Tak ada tanda-tanda apapun hingga
Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, yang ikut langsung melakukan susur Sungai Cikeas bersama komunitas peduli lingkungan.
Minggu (19/2).
“Anak-anak mengonsumsi sabu-sabu (sarapan bubur, red) dan kemudian malamnya dapat es doger yang kami pesan dan ada yang memberi pizza,” kata Helena. Bahkan, mereka pun sempat makan ayam goreng dan soto sebagai hidangan lain.
Gejala keracunan baru terjadi pada Minggu (19/2) malam, sekitar pukul 23.30
WIB. Sebagian besar murid mengalami mual-mual.
“Awalnya ada tujuh anak yang mual, dan kami tangani diberikan susu dulu. Namun, tadi pagi (Senin,red) nambah jumlah murid yang mengalami mual, langsung kami bawa ke rumah sakit untuk penanganannya,” ucap Helena. Korban yang mual harus diopname.
Beruntung, tidak butuh waktu lama hingga mereka bisa kembali pulih dan diperbolehkan pulang.
Ia menuturkan, total 55 dari 91 siswa yang berada di asrama, yang mengalami gejala keracunan. Sebanyak 20 orang bergejala ringan, 33 orang bergejala berat, dan tiga orang direncanakan menjalani rawat inap. “Yang dirawat tiga orang, tinggal observasi dua perempuan dan satu laki-laki,” sambung dia. Sementara itu, Kabid P2P Dinkes Kabupaten Bogor Adang Mulyana menegaskan, semua murid yang diduga mengalami keracunan makanan sudah membaik dan pulang ke asrama. Pihaknya telah mendirikan posko pelacakan kasus baru dengan mengambil sampel. “Untuk sampel makanan, rencana akan dibawa ke BBTKLPP Jakarta Laboratorium milik Kemenkes,” tegas Adang. Adapun pihak yang menangani korban keracunan, tim medis dari RS Sentosa mengungkapkan pihaknya segera menyiapkan ruangan khusus untuk menangani dan memberikan pelayanan kesehatan dengan tim medis dan paramedis dengan baik, di aula RS agar mempermudah koordinasi dan penanganan. (Abi/c)