12 minute read
SDS Kristen Bethel
Usul Pemilihan Sistem Paket
JAKARTA – Jelang pelaksanaan fit and proper test calon komisioner KPU dan Bawaslu, desakan terhadap isu keterwakilan perempuan masih kuat. Kemarin (26/1) kelompok masyarakat sipil mendesak Komisi II DPR RI agar angka keterwakilan 30 persen itu wajib dipenuhi.
Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Khoirunnisa Nur Agustyati mengatakan, untuk memastikan kuota, sistem pemilihan harus dipersiapkan. Jika dibiarkan secara natural, akan sulit. ’’Kalau dilepas begitu saja, khawatir hanya ada satu perempuan yang mengisi,’’ ujarnya dalam diskusi kemarin (26/1).
Perempuan yang akrab disapa Ninis itu mengusulkan agar pemilihan dalam fit and proper test menggunakan sistem paket. Artinya, saat voting nanti, dari nama-nama yang disetorkan masing-masing anggota, 30 persen di antaranya wajib menyertakan calon perempuan. ’’KPU dari tujuh dibuat paket tiga perempuan. Bawaslu dari lima, dua perempuan,’’ imbuhnya. Lewat usulan sistem tersebut, aspek keterwakilan penyelenggara perempuan dipastikan bisa tercapai.
Aktivis Maju Perempuan Indonesia (MPI) Wahidah Suaib menyampaikan hal serupa. Dia menyebut sistem paket cukup efektif untuk menjamin keterwakilan. Hal itu terbukti berhasil saat seleksi calon penyelenggara dilakukan pada 2007 lalu.
Saat itu, dari tujuh anggota KPU, terpilih tiga perempuan atau 43 persen. Di Bawaslu, dari lima anggota terpilih, tiga perempuan atau setara 60 persen. ’’Cerita sukses ini ingin kita bawa kembali,’’ kata anggota Bawaslu periode 2007–2012 tersebut.
Dalam seleksi periode sekarang, Wahidah menilai kans tersebut sangat bisa dilakukan. Apalagi, berdasar tracking latar belakang, calon perempuan yang lolos cukup mumpuni. Rata-rata berstatus mantan penyelenggara ataupun pemerhati pemilu dengan gelar akademik magister. ’’Kalau bicara kualitas, kapasitas, dan pengalaman, tidak ada yang meragukan,’’ tuturnya.
Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Nurlia Dian Paramita menambahkan, keterwakilan yang setara dibutuhkan untuk menjamin pemilihan yang inklusif dan partisipatif. Di sisi lain, kesetaraan juga akan membantu peningkatan partisipasi perempuan dalam politik.(far/c17/bay)
ANEKA RUMAH DIJUAL LOWONGAN TANAH DIJUAL HOTEL RUMAH DIKONTRAKKAN KEHILANGAN RUANG USAHA SERVICE, DLL
KEHILANGAN
Tlh hlg 1 buah mobil Toyota type LIMO 1.5 STD,F-1123-AY wrna Silver Metalik, th 2016, Nk: MHFBT9F33G 6079360,Ns:1NZZ415147. An.Arifin Hartono.Bagi yg menemukan tlg hub:081910616567(WA),akan diberi imbalan 10jt. (PKT2-21002462-04/01/22-08/02/22)
STNK R2 Hnd, 2020, Htm Mrh, F6834FEZ, Nk:MH1JM611XLK144273, Ns:JM61E11441303, an.Muhammad Iqbal, Padurenan Rt.5/9, Cibinong, Kab.Bgr. (PKT2-2200038-13,20,27/01/22) STNK R2 Hnd, 2013, Htm, F2171JB, Nk:MH1JF8115DK814352, Ns:JF81E1810791, an.Anisa Sintiawati, Dramaga Kp.Manggis Rt.3/4, kab.Bgr. (PKT1-22000075-20,27/01,3/02/22)
RUMAH DIJUAL
Rumah dijual lok : Jl.Pakuan Ciheuleut Bogor Timur, luas 50M2, sertifikat, 2 lantai, ada kost2an. Harga 350 jt nego. Hub : 081399310827
(RB-27/01/22)
TANAH DIJUAL
Tanah SHM 2.840 M Jl. Batugede Cilebut Bogor -3 Menit Ke Stasiun KA - 0811 965 774 Maaf TP. Lokasi Istimewa !!!! (PKT2-22000069-19/01-5/02/22)
PEMASANGAN IKLAN DAN LANGGANAN BISA JUGA MENGHUBUNGI
DSS ADVERTISING Jl. Ir Djuanda, Pelataran Kantor Pos Bogor Tlp. 0251-8323143 08129673676 Fax. 0251-8323143
Jl. Raya Pemda 17 (Dss Motor)
Tlp. 087770891880 / 081282817994 RAHARDJA AGC Jl. Raya Tajur No. 162i Tlp 02517568120 CIOMAS AGC Jl. Raya Ciomas Kreteg N0.31A Bogor Tlp. 0251-8630192/Fax.0251-7522150 NUGRAHA PERDANA Jl. Kh. Sholeh Iskandar (Elton Celuler) MART IKLAN Jl. Kantor Batu N0.3 Bogor Tlp/Fax. 0251-8323357 BUDI AGENCY Jl. Raya Cikaret No. 42 Cibinong. Depan Ruko Perum Nirwana Estate Telp: 081386027844, 085691319168 KAMAL AGENCY Jl. Raya Ciawi Prapatan No.360 Telp: 087881737024 OMEGA AGENCY Jl. Raya Pajajaran, Dekat RS.Azra Bogor. Telp: 081282817994, 087770891880 NINA AGENCY Jl. Paledang No. 52, (Belakang Bank BNI Bogor) Telp. 0251-8944066/ 0813.8555.7466 ASEP AGENCY Taman Topi Square Lt. Lg Bl0k B No. 3a 5 8 8 Samping Matahari Dept. Store Tlp/Fax. 0251-8344119 BIRO LEUWILIANG Bapak Endang 085693185247 AMANAH AGENCY (BIRO IKLAN & JASA) VMB i20/17 Tanah Sareal Bogor Telp: 081584346490 - 089636648676 Pin: 587c540a FAHRUL AGENCY Gadog (Depan Gumati) Telp. 08151858809 CITRA AGENCY Jl. Kapten Muslihat No. 51 (Dalam Taman Topi) Kota Bogor Telp. 0857 7994 6665
Sambungan dari Hal 1
Rupanya pertengkaran itu hebat sekali. Sang ibu merasa terancam. Lalu call 911.
“Apakah ada yang terluka?” tanya petugas penerima telepon. Itu pertanyaan standar. Agar polisi menyiapkan ambulans atau tim medis.
“Saya tidak terluka apa-apa,” jawab sang ibu.
“Apakah ada senjata api di situ?” tanya petugas lagi.
“Tidak ada,” jawabnyi.
Tiga polisi pun berangkat ke rumah sang ibu: di Harlem. Lokasinya hanya 5 menit dari Central Park, New York.
Sang ibu menunggu kedatangan polisi di depan apartemen. Dia ditemani anak laki-laki satunya lagi. Mereka memang bertiga di apartemen itu.
Setia di lokasi tiga polisi tersebut berbincang dengan sang ibu.
“Di mana posisinya?” tanya polisi tentang anak yang membuatnyi terancam.
“Di belakang kamar tidur,” jawab sang ibu.
“Membawa senjata api?”
“Tidak,” jawab sang ibu dengan keyakinan penuh.
Dua di antara tiga polisi itu pun menuju kamar dimaksud. Mereka menelusuri lorong apartemen yang sempit. Mungkin si anak sudah curiga bakal ada polisi yang datang. Ia tahu ibunya menghubungi polisi.
Apalagi langkah polisi di lorong sempit itu cukup tegap. Bisa terdengar dari dalam kamar.
Begitu langkah sepatu sampai di depan pintu, tiba-tiba pintu kamar itu seperti dibuka dari dalam dengan kasar: dor-dordor-dor... Dua polisi itu pun tumbang. Bahkan sebelum sempat menarik senjata mereka.
Polisi satunya, yang masih ngobrol dengan sang ibu, melihat adegan brutal itu. Ia langsung menembakkan senjatanya ke arah penembak yang mencoba lari di koridor sempit. Yang ditembak terjengkang. Senjata masih di tangannya. Ia masih berusaha
Sesal Ibu
menembakkan senjatanya ke arah yang tidak terkontrol lagi. Lalu terkulai. Mati.
Masih ada 40 peluru lagi yang sudah terpasang di magasin hasil modifikasi.
Jason Rivera, polisi yang baru berumur 22 tahun itu tewas di tempat. Jason baru 2 tahun jadi polisi. Baru 3 bulan lalu menikah.
Wilbert Mora, polisi berumur 27 tahun, luka berat. Peluru bersarang di dalam kepalanya. Harus dibawa ke rumah sakit untuk dikeluarkan. Peluru lainnya menembus dadanya.
Lashawn McNeil, si anak nakal yang sudah berumur 47 tahun, tewas di tempat. Ia sudah lama cerai. Anaknya 4 orang, semua ikut ibu mereka.
Shirley Sourzes, sang ibu, hanya bisa menyesali diri: mengapa dia menghubungi polisi. Bagaimana pula dia tidak tahu kalau anaknyi menyimpan senjata ‘’Glock 45’’ di bawah tempat tidurnya. Bahkan masih ditemukan lagi senjata kedua di bawah kasurnya.
First Street, Manhattan, ditutup total. Sampai keesokan harinya. Terutama di sekitar kantor polisi tempat Jason bertugas. Karangan bunga, poster, lilin, ucapan duka memenuhi kawasan itu.
Saya pernah ditangkap polisi di dekat sini: salah jalan. Ketika saya tunjukkan paspor dan SIM Indonesia saya disuruh memutar balik. Saya mengucapkan kata ‘maafkan’ –dengan kesopanan Indonesia– lebih 10 kali saat itu.
Tahun ini sudah lima orang polisi New York tewas dalam tugas. Itu seperti menampar wali kota baru New York yang pensiunan polisi: Eric Adams.
Program baru Eric adalah memerangi kejahatan di New York –yang selama Januari naik hampir 100 persen dibanding bulan yang sama tahun lalu.
Sebenarnya Eric baru saja menemukan obat ajaib untuk kesuksesan programnya itu: semua polisi New York harus tinggal di New York. Dengan demikian di rumah pun polisi masih bisa ikut mengamankan lingkungan mereka.
Bukanlah tugas polisi itu 24/7 –24 jam sehari, tujuh hari seminggu? Bagaimana bisa 24/7 kalau tinggalnya di luar kota?
Selama ini hanya sekitar 30 persen polisi New York yang tinggal di New York. Selebihnya tinggal di pinggiran New Jersey atau pinggiran Pennsylvania yang dekat dengan New York.
Tapi obat ajaib Eric itu mendapat reaksi yang ajaib pula: tidak satu pun komentar yang menyetujuinya. “Mana ada polisi-biasa yang kuat membeli rumah di kota New York,” ujar seorang polisi seperti disiarkan harian The New York Post. “Apakah Eric akan membelikan kita rumah?” kata yang lain.
Belum lagi soal hak asasi. “Masak Eric tidak tahu bahwa ia tidak boleh mencampuri hidup kita,” kata yang lain lagi.
Akhirnya disadari: Eric kini seorang politisi. Ia harus memilih kata-kata manis meski tidak realistis. Politisi harus kelihatan cerdas –setidaknya lewat kata-katanya.
Untuk urusan kriminalitas, seperti penembakan di apartemen itu, saya tidak membaca New York Times. Saya pilih New York Post –seperti Kompas dan Pos Kotanya Jakarta.
McNeil, si pemilik senjata gelap, belum lama tinggal di New York. Ia memang dipanggil sang ibu untuk kumpul di New York. Sang ibu lagi sakit. Adik laki-lakinya lebih sakit lagi: livernya dalam keadaan berat.
Inginnyi, McNeil bisa meringankan beban keluarga. Tapi selama jadi satu rumah, sang ibu lebih banyak bertengkar dengan McNeil. Ternyata McNeil sudah tidak seperti yang dibayangkan dulu. Ia kini sudah menjadi penganut vegetarian yang ekstrem. Ibunya dipaksa ikut keyakinanya.
McNeil bukan vegetarian biasa. Ia juga punya keyakinan bahwa polisi harus dimusuhi. Polisi harus dibunuh. Polisi telah menjadi musuh warga kulit hitam. Ia selalu mengikuti media yang mengutamakan teori konspirasi. Otaknya tercemar.
Senjata itu sendiri hasil curian saat McNeil tinggal di Maryland. Ia sudah beberapa kali ditangkap: terkait narkoba.
Perubahan jiwanya lebih terlihat parah setelah matanya tinggal satu. Dalam suatu bentrokan antar gang, dua tahun lalu, mata sebelahnya terkena pecahan botol kaca.
Si pengantin baru, Ny Jason Rivera, malam itu sedang menunggu kepulangan suami. Jumat adalah hari kelima dalam tugas. Malam itu suaminyi memasuki hari libur tiga hari.
Yang pulang ternyata hanya kabar duka. Besoknya, Ny Jason mengunggah IG dengan kalimat heroik. Dia istri polisi yang tahu risiko itu. “Terbanglah tinggi kau ke sorga kehormatan,” tulisnyi. Lalu menyertakan ber bagai foto, termasuk foto perkawinan tiga bulan sebelumnya.
Di kantor polisi, Ny Jason minta diantar ke ruang ganti: dari ruang itulah suaminyi menghubunginyi via video call untuk terakhir kali.
Dokter sudah berusaha keras menyelamatkan nyawa polisi satunya: Mora. Lukanya terlalu parah. Peluru yang ngendon di dalam otaknya telah merusak semuanya.
Akhirnya dokter hanya bisa mempertahankan nyawa Mora sementara: sampai seluruh organnya bisa diambil untuk donor transplant ginjal, lever, jantung dan paru. Kornea matanya juga masih bisa dipertahankan.
Mora lantas meninggal dunia. Tapi Mora masih bisa hidup lebih lama. (Dahlan Iskan) Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http:// disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.
Iluni SMAN 2 Bogor Gelar Career Day
Tumbuhkan Minat Siswa pada Karir Masa Depan
BOGOR–Ikatan Alumni (Iluni) SMAN 2 Bogor bekerja sama dengan SMAN 2 Bogor menggelar Career Day ke-4 tahun 2022, Selasa (25/1). Kegiatan yang melibatkan siswa kelas X, XI, XII itu, untuk pertama kalinya dilaksanakan secara virtual.
Ketua Umum Iluni SMAN 2 Bogor, Pudji Hartanto menuturkan, kegiatan ini merupakan program rutin dan unggulan SMAN 2 Bogor. Para siswa diberikan gambaran tentang pilihan mereka, jika nanti melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. “Dengan adanya Career Day dapat memberikan pencerahan bagi para siswa untuk memantapkan pilihanya. Mau kemana? Dan mau menjadi apa di masa depan,” ucap Pudji.
Karena itu, pihaknya menghadirkan beberapa narasumber yang seluruhnya merupakan alumni SMAN 2 Bogor. Mereka dari berbagai angkatan dengan total 35 narasumber dari 15 profesi yang berbeda. Kehadiran para alumni diharapkan bisa memotivasi dan berbagi keberhasilan kepada para siswa agar lebih baik lagi. “Kita berharap acara ini bermanfaat bagi siswa,” pungkasnya.
VIRTUAL: – Ikatan Alumni (SMAN 2 Bogor bekerja sama dengan SMAN 2 Bogor menggelar Career Day ke-4 tahun 2022, Selasa (25/1).
Sementara itu, Wakil Kepala SMAN 2 Bogor Bidang Humas, Ade Hartini mengaku berterima kasih kepada Iluni yang masih konsisten menggelar Career Day. Menurutnya, ini merupakan program unggulan sehingga para siswa bisa memantapkan pilihannya saat berkuliah atau berkarir nanti. (ded/c)
Dalami Dinamika Masyarakat tentang Kerangkeng Manusia
Sambungan dari Hal 1
Seperti apa pandangan Komnas HAM setelah melihat kon disi kerangkeng manusia di belakang rumah Terbit Rencana Paringinangin? Apa kah sesuai dengan aduan Migrant Care?
Kalau ditanya adakah perbedaan antara (aduan) yang kami dapatkan dengan perkem bangan saat ini (setelah cek lokasi), pasti ada perbedaan. Satu dari segi jumlah, informasi saat ini jauh lebih kaya. Dari segi pihak yang saya mintai keterangan, jauh lebih banyak.
Apakah ini tempat rehabilitasi? Atau tempat perbudakan modern?
Itu sedang kami dalami. Tim masih akan terus bekerja untuk meminta semua informasi agar kami mendapatkan informasi yang komprehensif. Misalnya soal pekerjaannya. Apakah informasi yang masuk ke kami relevan atau tidak, kami uji di lapangan.
Kami meminta semua pihak mau bekerjasama dengan Komnas HAM. Itu semata-mata untuk membuat terangnya peristiwa agar kami men dapatkan kepastian. Ketika mendapatkan kepastian itu, kami bisa mengambil jalan keluar yang terbaik.
Sepintas seperti apa Komnas HAM melihat aktivitas penjara pribadi itu? Apakah sudah bisa dikatakan melanggar hukum?
Jika memang terdapat pelanggaran hukum ya harus diproses secara hukum. Jika tidak terjadi pelanggaran hukum ya harus kita hormati. Jika memang ada perlakuan yang tidak manusiawi dan sebagainya harus diproses. Dan jika ini soal pelayanan yang sangat minimalis dan sebagainya ya itu harus diperbaiki. Berbagai opsi itu belum kami simpulkan karena memang kami sedang mengumpulkan fakta dan sebagainya.
Komitmen Pak Kapolda (Sumut), kami didukung untuk semua informasinya. Kami juga membuat komitmen dengan masyarakat untuk mendapatkan keterangan. Semakin banyak keterangan, semakin bisa dilacak kebenarannya apa. Dan semakin membuat terangnya peristiwa.
Secara umum, dari kacamata Komnas HAM, kerangkeng manusia ini disebut tempat apa?
Kalau dalam bahasa hukum nya, ini lepas dari perdebatan rehabilitasi atau tidak, kalau di beberapa tempat itu ada istilah serupa dengan tahanan. Karena orang tidak bisa bebas dan sebagainya. Apakah serupa itu tahanan atau tidak, yang pasti karakternya serupa dengan tahanan.
Sebenarnya problem seperti ini tidak hanya kami jumpai di sini (Langkat, Red), tapi di Jawa juga banyak. Komnas HAM pernah menurunkan tim ke lokasi yang jenisnya seperti ini (di Langkat). Misalnya di panti-panti untuk pemulihan disabilitas mental. Itu karakternya kurang lebih sama.
Soal dugaan pelanggaran UU Ketenagakerjaan, seperti apa Komnas HAM melihatnya?
Kita dengar memang seperti itu informasinya (ada dugaan pelanggaran ketenagakerjaan). Tapi sedang kami dalami. Ada bermacam-macam skenario waktunya (masa tinggal). Ada yang tinggal (di kerangkeng) satu tahun, ada yang tiga bulan, empat bulan.
Misal kita ambil waktu yang paling lama, satu tahun empat bulan. Nah di titik mana itu pembinaan, di titik mana itu pekerja lepas. Karena ada yang bilang, setelah sekian bulan boleh bekerja dan dapat gaji. Detail-detail semacam itu perlu kami kumpulkan agar klir.
Dan seandainya (kerangkeng) ini rehabilitasi berarti akan ngomong metode. Seandainya ini pekerjaan akan ngomong hak. Nah itu yang akan kami klirkan. Jadi memang kami mohon kepada seluruh masyarakat yang memiliki informasi kerangkeng ini memberikan keterangan kepada kami.
Sebagian masyarakat merasa terbantu dengan adanya rehabilitasi metode kerangkeng seperti itu. Mereka menyebut bukan perbudakan modern. Bagaimana menurut Anda?
Dalam kasus ini kami mau melihat dalam spektrum yang luas. Apakah betul di sini ada perbudakan modern atau tidak. Sedang kami uji. Apakah betul di sini terjadi pusat rehabilitasi yang dilakukan secara tradisional dan sebagainya itu kami cek.
Tapi yang pasti berbagai dinamika (masyarakat) sudah kami potret. Juga kita lihat langsung. Kalau sebelum datang ke sini, muncul pertanyaan apa benar ada pembinaan agama, eh ternyata di situ ada kitab suci Alquran. Ada bacaan agama. Artinya itu sudah memper.
Apakah ada dokter? Kalau rehabilitasi kan harus ada fasilitas kesehatannya dong? Tadi diinformasikan ada instrumen kesehatannya, tapi belum kami dalami. Itu nanti kami akan bandingkan sebagai temuan. Di kesempatan ini akan kami dalami dan berkoor dinasi dengan pihak-pihak yang memang bertanggung jawab dengan kesehatan.
Dari hasil turun ke lapangan itu, apakah Komnas HAM sudah mengendus dugaan pelanggaran HAM?
Karena ini pengaduan pelanggaran HAM yang pasti bisa disebut sebagai dugaan pelang garan HAM. Tapi kesimpulannya belum. Kalau seandainya terbukti ada pelanggaran HAM, pakai UU 39 (UU HAM), pasti pelanggaran hukum.
Kalau di situ pelanggaran hukumnya dekat sekali dengan soal-soal pidana ya temanteman kepolisian yang harus menindaklanjuti dan mengusut tuntas. Dan membawa ini ke proses pengadilan. Karena itu adalah tindak pidana. (tyo)