10 minute read

SMA Kanisius

Next Article
SMPN 105

SMPN 105

Sambungan dari Hal 12 berbenah. Jalanan yang berada di sekitar pasar berhubungan langsung dengan destinasi wisata tersebut. Tentu saja, butuh pembenahan agar kawasan tidak terlihat semrawut.

Selain itu, Pemkot Bogor merencanakan pelebaran jalan dari akses Dewi Sartika agar bisa tembus hingga ujung Sawojajar. Sayangnya, banyaknya PKL membuat pembenahan jalan juga terkendala. Untuk merapikan jalan tersebut, PKL bakal terimbas penertiban. "Kalau dilihat sekarang secara kasat mata di Blok C-D penuh dengan PKL kan di depannya, yang di bawah pohon-pohon itu. Jadinya, saya lihat kesannya saling lempar tanggung jawab (soal parkir liar dan PKL)," beber Muzakkir. Untuk itu, tambahnya lagi, memang dibutuhkan pembenahan yang sistematis agar Pasar Kebon Kembang bisa lebih rapi dan tidak kusut.

Kawasan di depan Blok C-D itu pernah dikosongkan dari para PKL, paruh 2021 silam. Itu untuk mengantisipasi kerumunan pasar menjelang Hari Raya Idulfitri. Hanya saja, kebijakan menertibkan para PKL itu hanya berlangsung sing kat. Lantaran selepas leba ran mereka kembali menempati area yang meru pakan bagian dari Jalan Dewi Sartika tersebut.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto juga telah meninjau kawasan Pasar Kebon Kembang itu. Ia mengakui, pembenahan pasar tersebut memang belum maksimal. Sejumlah kemacetan kerap terjadi di sekitar pasar. "Pasar Kebon Kembang belum maksimal pembenahannya. (Kondisinya) semrawut, kotor, dan macet. Insyaallah kita kaji dan tinjau ulang kerja sama dengan semua pihak yang terlibat agar lebih maslahat dan manfaat, juga akan dilaku kan langkah intervensi fisik agar lebih tertib," tegas Bima.(mam)

BOGOR–Sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE) pada penerapan Smart City diklaim sukses memperingkas birokrasi. Karena itu, Pemkot Bogor akan menerap kan SPBE terintegrasi pada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). “Terutama output terhadap pelayanan publik. Lebih ringkas, lebih efisien. Tidak berbelit-belit. Ini yang kita terus kembangkan,” ujar Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim.

Selain itu, SPBE terintegrasi juga sebagai bentuk penghematan anggaran di satuansatuan dinas. Mengingat tak perlu lagi pembuatan aplikasi atau pengadaan server sendiri. Hal ini juga menambah kemudahan bagi masyarakat karena terbiasa menggunakan sistem yang sama di seluruh pelayanan publik.

Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah, meyakini SPBE tepat dite rapkan di Kota Bogor. Terlebih Pemkot telah mencanangkan pemerintahan berbasis Smart City. “Untuk membangun SPBE tidak melulu berkaitan dengan tools-nya, rancangannya dan sebagainya. Organisasi yang tepat dengan SDM yang tepat untuk mendukung dan mengu atkannya secara berkesinambungan,” kata Syarifah yang juga Ketua Tim Koordinasi SPBE.

Sekretaris Diskominfo Kota Bogor, Asep Zaenal Rahmat menambahkan, SPBE adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada pengguna SPBE guna mewujudkan tata kelola pemerintah yang bersih, efektif transparan dan akuntabel serta layanan publik yang berkualitas dan terpercaya.

“Selain itu tata kelola dan mana jemen SPBE secara nasional diperlukan untuk meningkatkan keterpaduan dan efisiensi SPBE. Dan juga memberi peluang untuk mendorong dan mewujudkan penyelenggaraan pemerintahan yang terbuka, partisipatif, inovatif dan akuntabel,” jelasnya.

SPBE meningkatkan kolaborasi antarinstansi pemerintah dalam melaksanakan urusan dan tugas pemerintahan guna mencapai tujuan bersama, meningkatkan kualitas dan jangkauan pelayanan.(ind)

APBD 2022 Ada Ritel Belum Terjamin Sehat

Sambungan dari Hal 12

Jawa Barat, Yiyi Sulaeman, kepala OPD dan Dirut Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan melaksanakan penanaman bibit kopi.

Kerja sama yang terjalin dalam pemanfaatan lahan tersebut menurut Dedie, merupa kan kerja sama yang luar biasa dan sedikit ’nekat’ mengingat keterbatasan wilayah, yang dimiliki Kota Bogor untuk menanam kopi membutuhkan lahan cukup luas.

“Tetapi ini langkah yang luar biasa dan bisa dijadikan sebagai satu upaya bersama dalam menyatukan berbagai kepentingan, seperti pelestarian alam, membudidayakan kopi Bogor dan menyandingkan dengan durian Rancamaya, membangkitkan ekonomi masyarakat, menambah iden titas daerah agar dari sisi urban farming bisa terlaksana,” kata Dedie.

Saat ini Dedie berpandangan tantangan yang dihadapi Kota Bogor luar biasa, salah satunya kepadatan kependudukan yang mencapai 9.000 orang dalam 1 km persegi, sehingga persoalan sosial kemasyara katannya juga luar biasa.

Oleh sebab itu, apapun bentuk bantuan dari pemerintah pusat, BUMN atau instansi terkait menjadi satu harapan untuk mengentaskan kemiskinan, memperbaiki kondisi lingkungan, termasuk didalamnya meningkatkan perekonomian di masyarakat.

Di tempat yang sama, Dirut Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Rino Indira Gusniawan menambahkan, Rancamaya memiliki potensi ekonomi yang perlu untuk dikembangkan, sya r atnya harus berkolaborasi.

“Pemerintah bersama masyarakat dan pihak lainnya harus saling berbagi rencana berkolaborasi menjadi satu

Mulai dari kelanjutan pembangunan Masjid Agung senilai Rp26,2 miliar, Gedung Perpusatakaan Rp11 miliar hingga pedestrian di beberapa titik sekitar Rp10 miliar. ”Pedestrian itu janji wali kota dan ada beberapa (titik) yang akan dibangun. Karena pedes trian sesuai janji kepala daerah (maka) harus selesai semua. Yang lainnya Berdayakan Aset untuk Budidaya Kopi penanganan banjir, dan drainase,” ungkapnya. potensi yang baru. Yang penting

Selanjutnya, dijelaskan Sya- aset-aset milik Perumda Tirta rifah, untuk kegiatan strategis Pakuan Kota Bogor harus lain adalah pembe basan lahan bermanfaat. Satu yang saya R3 senilai Rp13 miliar. titip adalah rawat pipa Tirta

Kemudian, pembangunan Pakuan yang ada di kawasan Sport Center Kecamatan yang sekitar lahan,” kata Rino. terintegrasi dengan pusat Sementara Direktur Keuangan kuliner di Kecamatan Bogor dan Manajemen Risiko (DKSelatan dan Utara senilai Rp21,7 MR), PT Surveyor Indonesia, miliar. Dalam KUA-PPAS Kota Rosmanidar Zulkifli meneraBogor tahun 2022, ada beberapa ngkan, bantuan Green House pembangunan prioritas yang dan pembibitan benih kopi dianggarkan di tengah keterba- menjadi salah satu bentuk tasan anggaran lantaran kepeduliannya. “Nantinya para diprediksi masih terdampak petani ini akan kita bina secara pandemi. berkelanjutan oleh PT. SI dan Ada tiga kecamatan yang disiapkan, alih-alih membapenyuluhan yang maksimal,” tukasnya.(ded/c) ngun di semua atau di enam kecamatan se-Kota Bogor. Yaitu kecamatan Bogor Selatan, Bogor Barat dan Bogor Utara. Karena hasil kajiannya, titik itu memungkinkan ketersediaan lahan.

Sedangkan untuk tiga kecamatan lain, akan menempel ke program yang berhimpitan dengan kecamatan-kecamatan tersebut. Tiga kecamatan lain yakni Kecamatan Bogor Tengah, Bogor Timur dan Kecamatan Tanahsareal. Menurutnya, kegiatan yang bakal mulai dikerjakan tahun depan sudah dievaluasi gubernur, sehingga tidak ada perubahan lagi. ”Saat ini sudah di dewan dan segera diparipurnakan,” ucapnya. Jika menilik penetapan Rancangan Kebijakan Umum Anggaran-Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) tahun anggaran 2022 pada rapat paripurna beberapa waktu lalu, proyek pembangunan GOR Kecamatan masuk dalam belanja program prioritas pembangunan Kota Bogor. Wali Kota Bogor Bima Arya menyebut, tahun ini meliputi lima pembangunan prioritas, di antaranya Pembangunan sport center Kecamatan yang terintegrasi dengan pusat kuliner sebesar Rp15 miliar, lalu rencana Penataan Kawasan Batutulis melalui Pembebasan Lahan sebesar Rp4,9 miliar. ”Kemudian melanjutkan Pembangunan Masjid Agung dianggarkan Rp26 miliar, Pembebasan Lahan dan Pembangunan Jalan R3 sebesar Rp13 miliar serta Pembangunan Gedung Perpustakaan sebesar Rp11 miliar,” ujar Wali Kota Bogor, Bima Arya. Pemkot-DPRD menyepakati besaran pendapatan sebesar Rp2,3 triliun, dengan alokasi Belanja Daerah disepakati

Fokus Lima Mega Proyek hewan yang bersih dan sehat bisa terlihat dari sertifikat itu. Untuk itu, timnya dari Bidang Rp2,5 triliun. Peternakan rutin untuk menge-Sementara itu, Ketua DPRD cek kesiapan sejumlah pasar Kota Bogor Atang Trisnanto modern yang mengajukan NKV mengatakan, ada sekitar 22 itu agar mendapatkan reko-poin yang menjadi Program mendasi. Prioritas Pengalokasian Belanja Kepala Bidang Peternakan, tahun anggaran 2022 di Kota drh Anizar mengakui, hampir Bogor, yang diantaranya semua ritel dan supermarket dialokasikan untuk pemba- di Kota Bogor telah memenuhi ngunan infrastruktur. Yakni Pembebasan lahan Jalan Regional Ring Road (R3) dan Jalan Indobaso Cimahpar, lanjutan pembangunan Gedung Perpustakaan Daerah, lanjutan pembangunan Masjid Agung, pembangunan Sarana Olahraga Kecamatan hingga pembangunan dan penataan pedestrian. ”Lalu pembangunan Pusat Kuliner, pembangunan infrastruktur wilayah, pembebasan lahan dan pembangunan Batutulis, anggaran Rumah Tidak Layak Huni (RTLH), pemohonan pembangunan sekolah baru, rehabilitasi bangunan sekolah rusak dan penambahan Ruang Kelas Baru (RKB),” imbuhnya. Selain pembangunan infrastruktur, beberapa program juga masuk prioritas, seperti pengembangan angkutan umum masal, pengembangan kampung tematik, penurunan prevalensi stunting, Kota Layak Anak, anggaran pendidikan dan anggaran kesehatan. Kemudian, kata dia, instentif untuk 3.000 guru ngaji, penambahan TFL serta anggaran disabilitas.(ded/c) persyaratan higiene-sanitasi. Ia mencontohkan, supermarket seperti Superindo yang baru buka di Kota Bogor langsung mengajukan agar mendapatkan sertifikat itu. Lantaran supermarket biasanya menjual produk-produk pangan asal hewan. Produk itupun harus benarbenar terjamin keber sihan dan kelayakannya dikonsumsi masyarakat. ”NKV ini biarpun dia satu perusahaan, tapi beda lokasi, beda nomor. Karena belum tentu sama cara higiene-sanitasinya. Tugas kita di kota atau kabupaten sebagai perpan jangan tangan dari provinsi (Jabar) yang akan mengaudit nya. Ini pra-audit untuk menge luarkan rekomendasi ke provinsi,” ungkapnya kepada Radar Bogor.

Kelayakan produk pangan asal hewan itu dipertegas melalui sertifikat NKV. Masya rakat bisa merasa aman untuk berbelanja di pasar modern yang

telah menyertakan NKV pada produknya. Lantaran dari sisi kebersihan dan kesehatan sudah dijamin pemerintah. Sayangnya, Anizar membe Sambungan dari Hal 12 berkan, belum semua ritel mematuhi anjuran tersebut. Ia menyebutkan, salah satu pasar modern di Kota Bogor belum pernah mengajukan NKV itu. Sementara, pasar modern itu punya beberapa cabang di Kota Bogor, yakni Sholis dan Jenderal Sudirman.(mam) Sambungan dari Hal 12

Ayak Abu Sambut Imlek

Sambungan dari Hal 12

Tentu saja, prosesi ayak abu itu membuat sebagian area vihara diselimuti debu. Abuabu yang dibersihkan dari tempat pembakaran dupa itu beterbangan. Tak jarang, bau khas dupa sayup-sayup menusuk hidung.

Salah satu pengelola Vihara Dhanagun, Leni Gita Iswara mengakui, tradisi ayak dupa memang dilakukan setiap tahunnya. Hal tersebut sekaligus menjadi rangkaian dari ritual bersih-bersih vihara, seminggu menjelang Tahun Baru Imlek. Abu hasil pembakaran dupa dari sembahyang dibersihkan agar bisa dipakai lagi untuk berdoa. ”Kita semua bersih-bersih. Abunya itu dari tempat (pembakaran dupa) hiolo yang kita bersihkan. Sudah menjadi tradisi sih menyambut Imlek. Tapi, waktunya berbeda-beda setiap vihara, bergantung keputusan masing-masing (vihara),” ungkapnya kepada Radar Bogor, Rabu (26/1).

Khusus Vihara Dhanagun, sebanyak 13 hiolo yang dibersih kan atau menjalani ayak abu. Sebanyak 4 hiolo diantaranya yang berukuran besar. Tentu butuh waktu sedikit lama untuk membersihkannya. Apalagi, Vihara Dhanagun hanya mengerahkan sekira empat petugasnya. ”Tentunya, sebelum melakukan ayak abu juga sudah meminta izin atau berdoa. Kalau ritual khusus sih, gak ada,” tambah Leni.

Ayak abu itu tidak berlangsung lama, hanya beberapa jam. Meski menyisakan sejumlah bekas abu di lantai, namun rutinitas tahunan itu dianggap sudah terlaksana. Tersisa membersihkan sisa-sisa abu di lantainya hasil dari ayak abu. Beberapa perabotan juga

dibersihkan di halaman depan vihara. Ritual membersihkan abu itu hanya dilakukan sekali dalam setahun. Menurut kepercayaan warga Tionghoa, abu yang telah dibersihkan itu nantinya akan dibawa para dewa atau Toa Pek Kong naik ke langit sebagai laporan amal perbuatan umatnya. Berdasarkan penanggalan Imlek, satu pekan menjelang perayaan Tahun Baru Imlek merupakan hari sakral karena dewa-dewa naik ke langit menghadap Tuhan. Dengan begitu, warga Tionghoa bisa menyambut Tahun Baru Imlek dalam kondisi yang bersih. Mereka pun bisa kembali memulai awal tahun dengan amal-amal yang baru. Bersihbersih jelang Imlek itu juga masih akan berlanjut. Sejumlah rupang atau patung dewa di Vihara Dhanagun akan dimandikan, hari ini.(mam)

Sabet Smart Environment Lewat ’Botak’

Sambungan dari Hal 12

“Yang menjadi penilaian dalam ajang ini adalah program Bogor Tanpa Kantong Plastik. Sejak 2018 kami mulai di toko atau retail modern. Proses yang panjang selama tiga tahun dan berkurangnya ribuan ton sampah di Kota Bogor,” ungkap Bima Arya.

Berdasarkan data DLH Kota Bogor, sampah di Kota Bogor terdiri dari 65 persen sampah organik dengan 13 persen adalah sampah plastik. Setelah penerapan Perwali Nomor 61 Tahun 2018 tentang Pengura ngan Penggunaan Kantong Plastik di toko atau retail mo dern, sampah plastik dapat direduksi hingga 600 kilogram per hari.

Bima menambahkan, penghar gaan ini menjadi penyemangat bagi Pemkot Bogor, khususnya Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bogor untuk melanjutkan dan memperluas program tanpa kantong plastik ini.

“Penghargaan ini didapat ketika kita melangkah babak baru dalam program Bogor Tanpa Kantong Plastik, yaitu merambah pasar tradisional. Kita melihat warga Kota Bogor siap untuk mengubah perilaku. Awal-awal sulit, tapi kemudian ternyata semakin terbiasa. Karena itu kami optimis di pasar tradisional bisa kita terapkan,” jelas Bima.

Untuk di pasar tradisional, lanjutnya, akan diterapkan secara bertahap. “Strateginya di pasar kering, sambil bertahap kita menyiapkan tas subtitusi untuk pengganti dan memudahkan pelanggan membawa barang atau produk yang memang membutuhkan tas khusus, seperti lauk pauk dan lain-lain. Strategi kita siapkan dulu barang substitusinya,” katanya.

Di tempat yang sama, Kepala DLH Kota Bogor Deni Wismanto menyatakan, penghargaan Smart Environment untuk program Bogor Tanpa Kantong Plastik ini merupakan hasil dari upaya bersama yang melibatkan banyak pihak.

“Bahwa keberhasilan ini bukan hanya peran pemerintah, tapi kolaborasi dengan semua. Kita juga gandeng komunitas peduli lingkungan, pelaku usaha, akademisi dan semuanya untuk ikut terlibat. Tidak ada yang tidak mungkin kalau dilakukan bersama-sama,” ujar Deni.(*/pia)

ANTISIPASI VARIAN OMICRON, RSUD KOTA BOGOR SIAPKAN BLOK 3

This article is from: