3 minute read

Kualitas Guru Madrasah Segera Dipetakan

Next Article
Curanmor Spesialis

Curanmor Spesialis

Kemenag Uji

PPG Madrasah

BOGOR–Kementerian Agama (Kemenag) segera menggelar Seleksi Akademik Program Pendidikan Guru (PPG) Madrasah. Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah M Zain mengatakan, seleksi akan diselenggarakan berbasis Tempat Uji Kompetensi atau TUK.

“Direktorat GTK Madrasah akan menyelenggarakan seleksi akademik PPG madra sah.

Seleksi akademik ini bertujuan memilih para peserta PPG Madrasah 2023,” kata M Zain, Rabu (1/3). Menurut Zain, seleksi akademik akan diselenggarakan berbasis TUK. Artinya, guru akan melaksanakan ujian di tempat yang telah ditentukan. “Akan tetapi proses pelaksanaan ujian tetap menggunakan perangkat-perangkat digital seperti PC atau laptop, maka dari itu harus dipersiapkan mulai dari sekarang,” tegasnya.

Zain menuturkan, transformasi digital dalam pelayanan publik saat ini menjadi sebuah keharusan. Pada zaman di mana perubahan terjadi begitu cepat, maka para pelayan publik juga dituntut untuk menguasai perangkat-perangkat digital guna menunjang hal tersebut.

“Transformasi digital tidak akan bisa terlaksana jika tidak dimulai dengan perubahan mindset, sehingga kita tidak boleh berpikir manual secara terus-menerus, akan tetapi harus dapat berfikir lebih kreatif supaya pekerjaan dapat terselesaikan secara cepat,” jelasnya. Sementara itu, Subkoordinator Bina Guru MI dan MTs, Mustofa Fahmi menambahkan, Verifikasi dan Validasi Data Simpatika membahas sinkronisasi dan harmonisasi kebijakan-kebijakan strategis terkait guru dan tenaga kependidikan madrasah. Selain seleksi akademik PPG madrasah, juga menyampaikan bahwa pihaknya tengah menyiapkan regulasi terkait redistribusi guru madrasah.

Kebijakan ini bertujuan untuk memetakan dan melakukan pemerataan kualitas madrasah.

“Saat ini kita belum memiliki regulasi terkait dengan distribusi guru madrasah, sehingga proses distribusi guru madrasah yang dilakukan oleh Kanwil Kemenag Provinsi saat ini sarat akan kepentingan. Harapannya dengan adanya regulasi tersebut setidaknya kita dapat mengatur dan memetakan sebaran guru madrasah secara ideal,” pungkas Fahmi. (jpg)

DISKUSI: Pengurus Gugus Dharma Heulang 1 saat berdiskusi bersama Kepala dan Wakil Kepala SMKN 1 Kota Bogor, beberapa waktu lalu.

AYAH Kembali Bergerak

BOGOR–Realisasi program kerja Asuh Yatim Almamater Heulang (AYAH), pengurus Gugus Darma Heulang kembali menyalurkan santunan pada 13 anak yatim di SMKN 1 Kota Bogor, kemarin.

Penyaluran ini, adalah bulan ketiga, yang disampaikan oleh Ketua Bidang didampingi bendahara AYAH, Suhendar, kepada Nazwa Nurrifani, siswi kelas XI MM2 SMKN 1 Bogor.

Menurut Suhendar, program ini berjalan tentu berkat dukungan semua pihak. Mulai dari alumni, juga sekolah yang ikut mendukung berjalannya program ini.

"Kami hanya punya visi dan misi yang alhamdulillah disambut dan didukung oleh segenap alumni,” ungkap Suhendar.

Kepala SMKN 1 Kota Bogor, Suparman bersyukur dengan adanya program kerja AYAH Gugus Darma

Heulang 1. Dia berharap program ini terus eksis dan berlanjut.

“Program ini sangat membantu sekolah, khususnya untuk pelajar di sekolah sebagai almamater mereka,” tandasnya. (*/mer)

SERU: Keseruan kegiatan Serbukatif yang dilakukan Tim Jabar Bergerak di SDN Bubulak Kebon Pedes, kemarin.

Setop Berkata Kasar!

BOGOR–Tim Jabar Bergerak Kota Bogor menggelar program Seribu Kata Positif (Serbukatif) di SDN Bubulak Kebon Pedes, Kamis (2/3).

Ketua Jabar Bergerak Kota Bogor, Yantie Rachim menjelaskan, program ini merupakan gerakan edukasi, yang bertujuan untuk membentuk karakter pada anak, diawali dengan bertutur yang baik.

Pada kesempatan tersebut, para siswa diajak untuk menghilangkan kebiasaan berucap, mengeluh, atau memaki dengan kalimat yang buruk.

Ajakan disampaikan dengan cara yang menyenangkan lewat nyanyian, tarian, dan dongeng, yang diikuti secara antusias oleh seluruh siswa.

"Program ini berangkat dari kekhawatiran dengan perkembangan sekarang kebiasaan anak bermain game yang membawa dampak tingkah anak berkata negatif dan kasar, itu tidak baik. Mudah-mudahan program ini bisa membawa perubahan pada hal tersebut," ujarnya.

Serbukatif diharapkannya, bisa mengingatkan anak untuk berhenti berkata kasar. Meskipun mereka banyak terkena paparan negatif melalui game, dan tontonan di media sosial.

Yantie sadar, hal itu membutuhkan peran besar para orang tua di rumah. Oleh karena itu, dia juga mengajak para orang tua untuk memberikan contoh, dengan terbiasa bertutur dengan bahasa yang positif, khususnya dalam kehidupan sehari-hari.

Di tempat yang sama, Kepala Seksi Kurikulum SD Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor, Rini Mulyani mengapresiasi program serbukatif. Menurut dia, program tersebut membantu para siswa untuk terbiasa berkata dan berperilaku baik.

"Berkat program ini juga Jabar Bergerak Kota Bogor berhasil mendapat penghargaan Kota

Terinovatif dari Gubernur Jawa Barat. Semoga para siswa bisa terus memiliki pemikiran, perkataan, dan perbuatan yang baik," tuturnya. Sementara itu, Kepala SDN Bubulak, Yayat Ruhyati bersyukur, sekolahnya terpilih menjadi tempat yang disambangi tim Serbukatif Jabar Bergerak Kota Bogor. Ia melihat program itu dapat mendorong siswa-siswinya terbiasa berbicara positif di lingkungan sekolah, rumah, hingga masyarakat.

"Karena sekarang di media sosial banyak tayangan dengan kata-kata yang tidak baik. Edukasi yang diberikan diharapkan bisa mencegah mereka untuk berkata kasar dan selalu bertutur dengan bahasa yang terpuji," tutupnya. (fat/c)

This article is from: