2 minute read
Makin Dekat dengan Rekor Dunia
INDIANAPOLIS–Los Angeles
Lakers mencuri kemenangan dengan skor tipis 112-111 atas
Indiana Pacers dalam laga lanjutan NBA yang digelar di Gainbridge Fieldhouse, Indianapolis, Jumat (3/2) WIB, yang kian mendekatkan sang bintang
LeBron James untuk memecahkan rekor dunia.
LeBron James mencetak 26 poin, tujuh rebound, dan tujuh assist. Angka ini membuat ia hanya membutuhkan 63 poin lagi untuk menjadi pemain
NBA dengan catatan poin terba nyak dalam sejarah dunia.
Dalam pertandingan itu, Lakers selalu tertinggal oleh
Pacers sejak kuarter pertama hi ngga keempat. Namun
LeBron James membawa timnya berhasil mengungguli Pacers pada saat pertandingan tinggal menyisakan 2 menit 35 detik melalui tembakan tiga poinnya dan menjadikan skor 108106.
Selanjutnya James mencetak lagi dua poin melalui dua kesempatan lemparan bebas akibat pelanggaran yang dilakukan oleh Buddy Hield dari Pacers. Dan itu adalah tembakan terakhir Lakers sebelum akhirnya
Anthony Davis mengunci kemenangan dengan tembakan memutar di sisa waktu pertandingan tinggal 35,3 detik.
Anthony Davis menjadi pencetak poin tertinggi Lakers dalam gim itu sekaligus mencatatkan double-double dengan 31 poin dan 14 rebound.
Saat ini, L eBron James telah mencetak 38.325 poin selama 20 tahun berkarier sebagai pemain basket NBA. James masih membutuhkan 63 poin lagi untuk bisa menggeser
Ka reem Abdul Jabbar yang sampai saat ini menjadi pemain yang mencetak poin paling banyak di dunia dengan 38.387 poin. (jpc)
Koloni Massalia dari orang-orang Yunani mendirikan pemukiman di pesisir Mediterania Prancis pada tahun 600 sebelum Masehi. Pemukiman itu merupakan cikal bakal kota Marseille sekarang ini. Ketua penyelenggara Tony Estanguet mengatakan Marseille merupakan “pilihan yang alami dan jelas” untuk menyambut kedatangan obor Olimpiade. Marseille akan menjadi lokasi perlombaan layar Olimpiade nanti. Olimpiade Paris 2024 akan berlangsung pada 26 Juli hingga 11 Agustus 2024.(jpc)
Ikut Beladiri karena
Perundungan
JAKARTA–Calon petarung UFC asal Indonesia, Jeka Saragih, sengaja belajar bertarung karena sering kena perundungan, saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Jeka akan bertarung melawan Anshul Jubli asal India pada final Road to UFC di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat, Minggu (5/2). Pemenang duel kelas ringan ini akan mendapat kontrak dari UFC. Dalam wawancara dengan SCMP, Jeka mengungkapkan kronologi bisa berkarier sebagai petarung MMA. Petarung asal Bah Pasussang, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, itu mengaku terpaksa belajar bertarung demi melindungi diri.
Jeka mengaku sering dibully saat SMP. Petarung 28 tahun itu dikirim ke kota besar saat SMP dan mengatakan sering dibully siswa lain yang berasal dari kota.
“Itu alasan kenapa saya belajar bertarung, jadi saya bisa melindungi diri sendiri, dan saya juga bisa melindungi siswa yang lain,” ujar Jeka. Meski berasal dari desa, Jeka tidak malu. Petarung yang memiliki rekor 13 menang dan dua kali di MMA itu justru ingin membangun kampung halamannya dengan mendapatkan kontrak dari UFC.
“Setiap pulang kampung saya tidak pernah berpikir saya adalah seorang atlet, saya hanya orang biasa yang ingin membantu orang-orang. Saya ingin memotivasi anak-anak di desa saya untuk menghindari kebiasaan buruk atau kehidupan yang buruk,” ucap Jeka.(net)