1 minute read

KST Sandera Pilot dan Bakar Pesawat Susi Air

JAKARTA - Aparat gabungan

TNI - Polri masih mencari pilot dan penumpang pesawat Susi

Air PK-BVY di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi

Papua Pegunungan. Kemarin

(7/2) pesawat Pilatus Porter P-4 tersebut terbang dari Timika menuju Paro. Usai mendarat pada pukul 06.15 WIT, Kelompok

Separatis Teroris (KST) menyerang. Mereka membakar pesawat itu dan menyandera pilot berkebangsaan Selandia

Baru dengan nama lengkap

Philips Max Marthin.

Berdasar informasi yang diterima oleh Jawa Pos, pelaku penyerangan adalah KST yang bergerak di bawah komando

Egianus Kogoya. Kepala

Penerangan Kodam XVII/

Cenderawasih Kolonel Kavaleri

Herman Taryaman menyatakan bahwa petugas mendapati pesawat itu hangus dilalap api di Bandara Paro. ”Dan GPS pesawat dibawa lari menuju hutan,” imbuhnya. Sampai kemarin sore, belum diketahui pasti nasib pilot dan lima penumpang yang turut serta dalam penerbangan tersebut.

Herman memastikan, aparat keamanan gabungan terus berusaha mencari pilot dan para penumpang pesawat dengan rute Timika - Paro - Timika itu. ”Pilot dan penumpang masih dicari informasi lebih lanjut,” kata perwira menengah dengan tiga kembang di pundak itu. Atas peristiwa tersebut, dia meminta semua pihak untuk berdoa demi keselamatan seluruh penumpang, pilot, maupun tim pencari yang tengah bekerja.

Sementara Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri menuturkan bahwa pesawat tersebut memang diduga dibakar oleh KST. Untuk pilotnya berkewarganegaraan Selandia Baru bernama Philips M. tidak diketahui bagaimana kondisinya. ”Pesawat ada lima penumpang,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.

Lima orang penumpang pesawat tersebut, yakni Demanus Gwijangge, Minda Gwijangge, Meita Gwijangge, Wtina W. dan Pelenus Gwijangge. Salah seorang diantaranya dipastikan seorang bayi. ”Bagaimana keselamatan lima penumpangnya belum diketahui juga,” paparnya.

Untuk itu, pasukan gabungan

TNI dan Polri dikerahkan untuk memastikan kondisi pilot dan lima penumpangnya. Pasukan akan melakukan penyidiran di lokasi kejadian. ”Untuk mengetahui semuanya,” terangnya. Termasuk untuk memastikan apakah pesawat itu dibakar oleh orang tidak bertanggungjawab atau terbakar karena masalah mesin.”Kami masih melakukan pengecekan,” terangnya kemarin.

Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati mengungkapkan, pihaknya melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara juga sudah menerima laporan kasus penyerangan pesawat milik maskapai Susi Air PK-BVY pada pukul 06.17 WIT di Bandara Paro. ”Setelah beberapa jam, pihak Station Susi Air di Timika mendapat info dari kapolres Kabupaten Nduga bahwa pesawat dirusak (dibakar) serta kondisi pilot dan penumpang masih dalam proses pencarian,” jelasnya.

Terkait dengan kejadian tersebut, dikatakan Adita, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara pun terus berkoordinasi dengan pihak keamanan dari TNI dan Polri. Termasuk memerintahkan kepala Otoritas Bandara Wilayah X Merauke untuk terus memonitor dan menyampaikan kondisi terkini. “Lapter (lapangan terbang) Paro sementara juga ditutup. Pembakaran itu di runway sehingga mengganggu,” terangnya. Terpisah, Donal Fariz selaku kuasa hukum Susi Air menyatakan bahwa pesawat milik kliennya terbakar di runway Bandara Paro. Dia memastikan, sebelum ditemukan terbakar, pesawat tersebut mendarat dengan baik. Karena itu, pihaknya tidak yakin terbakarnya pesawat tersebut akibat masalah teknis.

This article is from: