8 minute read

Kapolres Janji Evaluasi Lalin

BOGORPesta rakyat Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2023 yang berlangsung pada Minggu, (5/2/2023), rupanya banjir kritikan. Banyak warga mengeluhkan soal kemacetan, imbas kegiatan parade budaya tahunan di Kawasan Suryakencana itu.

Motivasi Pelajar Jadi

Pemimpin

Masa Depan

BOGORWorkshop edukasi

The Next Leader kembali menyambangi sekolah di Kota Bogor. Workshop kali ini, digelar di SMAN 6 Kota Bogor, Selasa (7/2). Sebanyak seribu pelajar dengan antusias menerima paparan materi dan motivasi soal kepemimpinan, yang disampaikan oleh Founder of Rayendra Dematology Clinic, dr. Raendi Rayendra, dan Presenter dan News Producer Indosiar, Utrich Farzah. Dr Rayendra menjelaskan, workshop The Next Leader merupakan wadah motivasi bagi anak-anak generasi Z, untuk dapat mengembangkan potensi menjadi pemimpin di masa depan.

Dia juga menyampaikan cara dan sikap yang mesti dimiliki para pelajar, agar mereka dapat menumbuhkan jiwa kepemimpinan dalam dirinya masing-masing.

“Workshop ini mengajarkan

Salah satunya diungkapkan oleh Sri Martina. Warga Kelurahan Empang tersebut mengaku terjebak macet saat berada ditengah-tengah Jalan Otista menuju arah Mall BTM. Padahal, saat itu perempuan yang kerap disapa Sri, baru saja pulang dari Jakarta.

Menurut dia, suasana kemacetan yang terjadi imbas Bogor Street Festival CGM 2023 cukup parah ketimbang saat perhelatan tahun-tahun sebelumnya.

“Seharusnya petugas atau jajaran kepolisian yang mengatur lalu lintas dapat mengatur sedemikian rupa, agar tidak stuck,” ucap dia.

Kejadian krodit ini, dijelaskan Sri harus menjadi evaluasi ketika akan melakukan perhelatan Bogor Street Festival CGM tahun mendatang. Meski demikian, dirinya mengakui antusias pengunjung yang sangat luar biasa. Kemacetan saat Bogor Street

Festival CGM 2023 juga ramai dikeluhkan warganet. Salah satunya, keluhan itu diutarakan pada akun official instagram Cgmbogor_fest. “Kacau, gak diprepare dengan baik, 3 jam stuck, dari Amaroosa cuma sampai BTM, tanpa ada warning dari petugas keamanan kalau jalan ditutup, kalau memang ditutup kenapa kami pengendara mobil, motor, sampai angkutan masih bisa masuk ke jalur itu?,” tulis vivi.ols. “Selamat ya acaranya sukses, sukses bikin macet sampai kami telat pulang,” sindir sely_manis_1610.

Menanggapi hal itu, Kapolresta mereka, bahwa untuk jadi pemimpin harus ada semangat dan perjuangan. Karena menjadi pemimpin itu tidak instan dan pasti melalui proses jatuh bangun. Olrh karena itu kami tekankan mereka bukan hanya secara teori namun juga mesti diaplikasikan sehari-hari,” terang dia kepada Radar Bogor. Dia berpesan, selain sikap untuk jadi pemimpin, para pelajar juga harus memiliki perilaku yang arif, bijaksana, toleransi, serta pengertian pada orang lain. Hal itu diperlukan agar mereka dapat menjadi contoh untuk orang di sekitar lingkungannya. Di samping itu, para pelajar juga diingatkan untuk banyak menjalin pertemanan lewat pergaulan. Sebab menurutnya, cara itu bisa mendorong kemampuan mereka menjadi pemimpin.

WORKSHOP: Salah satu narasumber dalam Workshop edukasi The Next Leader, sedang berinteraksi dengan ribuan pelajar SMAN 6 Kota Bogor, kemarin.

“Saya berharap mudahmudahan materi ini jadi motivais untuk mereka. Sehingga bisa terus mengembangkan diri menjadi pemimpin muda dan hebat 10-20 tahun ke depan,” ucap dia. Sementara itu, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Indra Madewa mengapresiasi workshop tersebut.

Indra menilai, nilai-nilai kepemimpinan memang butuh ditanamkan kepada para siswanya.

“Ini sangat penting karena semua orang pasti adalah pe-

FATUR/RADAR BOGOR mimpin. Namun perlu diarahkan agar mereka bisa memahami nilai menjadi pemimpin yang baik,” ujar Indra. Di samping itu, dia juga memandang materi yang disampaikan sangat bermanfaat. Sebab, dimasa sekarang para pelajar mesti memiliki kemampuan berkolaborasi sehingga dapat terus menjalin dan mengembangkan kerja sama dengan berbagai pihak. Indra berharap, ke depan para siswa dapat bertransfor masi menjadi pribadi dengan sikap kepemimpinan yang baik. “Kami juga ingin mereka jadi pemimpin selanjutnya yang lebih baik,” tutup Indra. (fat/c)

Sambungan dari Hal 12

Sejumlah program prioritas

Bima-Dedie, adalah melanjutkan pembangunan Masjid Agung, pelebaran jalan dan jembatan Otto Iskandardinata (Otista), pembangunan lanjutan jalur Regional Ring Road (R3), pembangunan tiga Gelanggang Olahraga Masyarakat (GOM),

Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengaku, akan mempelajari keluhan yang diutarakan warga, juga pengunjung Bogor Street Festival CGM 2023. “Kami akan analisa dan evaluasi, supaya semakin baik ke depannya,” singkat dia. (ded/c)

PDAM Rombak Delapan Pejabat

BOGORPerumda Tirta Pakuan merombak delapan pejabat strukturalnya. Pelantikan dan pengangkatan itu dilakukan di Aula Utama Perumda Tirta Pakuan, Selasa (7/2). Bongkar pasang struktur jabatan di lingkungan perusahaan plat merah tersebut, berdasarkan hasil rapat direksi tentang pengangkatan dan pindah tugas pegawai, yang dilakukan beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Perumda

Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan mengatakan, pengangkatan ini sebagai salah satu bentuk upaya direksi, untuk meningkatkan capaiancapaian perusahaan.

Rino berharap, para pegawai yang diangkat dapat melaksanakan tugas sesuai tugas pokok dan fungsinya. Sehingga target perusahaan bisa tercapai.

Proses pengangkatan ini, kata dia, bukan hanya kegiatan seremoni biasa. Namun, merupakan sebuah peneguhan komitmen atau pengukuhan terhadap tugas dan amanat, yang telah dipercayakan kepada pejabat, yang baru dalam menjalankan tugas manajemen.

“Komitmen yang dimaksud, tidak lain adalah bentuk dedikasi atau kewajiban seseorang untuk melaksanakan tugas yang dipercayakan dengan penuh tanggungjawab, in- tegritas dan profesional,” sambung dia.

Rino mengatakan, masih banyak target perusahaan yang harus dicapai pada tahun ini. Karena itu, semua bagian yang ada di Perumda Tirta Pakuan harus terus solid, dan bahu membahu, dalam memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. “Mari kita bekerja dan melayani lebih semangat lagi. Jangan kendor demi tercapainya target yang sudah kita rancang” ucap dia. Selain pejabat lain, hadir pula dalam kegiatan tersebut Direksi serta Dewan Pengawas Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor. (ded/c)

PERMDA TIRTA PAKUAB FOR RADAR BOGOR.

DILANTIK: Sejumlah pejabat Perumda Tirta Pakuan saat mengikuti proses pelantikan.

Siapa Sanggup Pimpin PUPR?

dan sejumlah proyek infrastruktur lainnya.

“Ada 11 program prioritas, seperti pemenuhan jalan, pembangunan jembatan Otista, RSUD, dan sebagainya. Itu harus saya kawal. Semua prinsipnya harus transparan dan sesuai dengan sistem,” tegas Bima Arya.

Bima mengaku selektif, bahkan memiliki kriteria khusus untuk pejabat yang nantinya akan menduduki kursi Kepala DPUPR yang kini kosong. Kriteria pertama, calon tersebut harus bisa memastikan bahwa pekerjaan-pekerjaan di Kota Bogor, semuanya memiliki kualitas yang baik. Kemudian, pengerjaan yang dilakukan tepat waktu, semua kegiatan dapat terserap maksimal. Terakhir, memastikan tidak ada yang melakukan intervensi, terhadap kegiatankegiatan di Pemkot Bogor. Meski dibuka secara nasional, Bima mendorong agar semua pegawai di lingkup Pemkot Bogor yang sudah masuk persyaratan secara jabatan, memanfaatkan peluang dengan

Wajah Baru Taman Akuatik

Sambungan dari Hal 12

Taman yang sudah ada sejak zaman Belanda, dan dirintis oleh Thomas Stamford Raffles itu, kini dilengkapi dengan berbagai koleksi tumbuhan air, air mancur dan sejumlah kursi santai.

Koordinator Registrasi Koleksi, Mei mengatakam, Taman Akuatik sendiri mulanya berfungsi sebagai tempat hidup bagi tumbuhan-tumbuhan air.

Seiring dengan berkembangnya

Kebun Raya Bogor, taman ini dilakukan revitalisasi kembali, agar lebih menarik minat pengunjung untuk datang.

Terdapat lima kolam besar di Taman Akuatik, yang menyim pan koleksi berupa tumbuhan air tergenang, seperti Nymphaea lotus L, Sagittaria latifolia Willd, dan Lepironia articulata (Retz.) Domin.

Koleksi tumbuhan tepi air, seperti Cyperus papyrus L, Myriophyllum aquaticum (Vell.)

Verdc, dan Monochoria hastata (L.) Solms. Koleksi tumbuhan air terendam seperti Cyrtosperma sp, Thalia geniculata

L, dan Oryza sativa L. Koleksi tumbuhan air mengapung, seperti Acanthus ilicifolius

L, Lasia spinosa (L.) Thwaites, dan Oryza barthii A. Chev.

Terakhir, yaitu koleksi tumbuhan air campuran seperti Aquarius cordifolius (L.) Christenh. & Byng, Sagittaria subulata (L.) Buchenau, dan Anubias barteri var. glabra N.E. Br.

Tumbuhan tersebut di tata sedemikian rupa, dihiasi air mancur untuk memperindah kolam. Selain tumbuhan koleksi air, di Taman Akuatik juga terdapat tumbuhan koleksi non tanaman air dan tumbuhan non koleksi.

“Terdapat 14 jenis tumbuhan non koleksi. Sisanya yaitu tanaman koleksi air dan tanaman koleksi non air. Jika dijumlahkan, terdapat 134 jenis tanaman koleksi di Taman Akuatik” kata Mei.

Setiap tumbuhan yang berada di Taman Akuatik, memiliki papan informasi yang memberikan keterangan, mengenai jenis tumbuhan tersebut.

Mei juga menyebut, Taman Akuatik kini dilengkapi bebe- rapa kursi taman artistic berwarna putih bersih, serta terdapat beberapa tempat duduk semi tertutup seperti gazebo.

“Pengunjung dapat bersantai di kursi putih bersih ataupun gazebo, yang biasanya dijadikan sebagai spot foto para pengunjung,” kata dia.

Spot foto menarik lainnya yang terdapat di Taman Akuatik, yaitu jembatan kayu yang berada diatas danau, dengan latar belakang tumbuhan air yang sangat indah.

Jembatan ini dapat digunakan pengunjung untuk berfoto maupun menuju area lainnya. Sehingga pengunjung mendapatkan berbagai angle saat berfoto. (ded/c)

Menanti BisKita ke Batas Kota

Sambungan dari Hal 12

Direktur Utama Perumda

Transpakuan, Rachma Nissa

Fadliya, mengaku masih terus berupaya agar penambahan dua koridor itu dapat direalisasikan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ). “Kewenangannya ada di BPTJ.

Namun kami juga berupaya melihat skema lain, jika belum dimungkinkan lewat skema BTS. Tapi untuk saat ini, kami berusaha lewat program BTS dulu,” jelas Nissa.

November tahun lalu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor sudah membahas soal rencana penambahan dua koridor tersebut bersama dengan BPTJ. Rapat yang dipimpin langsung

Wakil Wali Kota Bogor, Dedie

A Rachim, dan Direktur Prasarana yang juga merangkap sebagai Plh Kepala BPTJ, Zamrides, membahas percepatan koridor 3 dan 4 pada skema BTS. “Tapi kepastiannya belum ada, jadi harap bersabar untuk warga yang menantikan dua koridor tersebut,” ungkap Nissa. Sebagai informasi, trayek yang dilayani pada koridor 3, yakni Terminal Bubulak hingga Sukasari. Koridor ini memiliki panjang 25,4 kilometer (km). Sementara trayek di koridor 4, melayani Ciawi hingga Ciparigi, sepanjang 36,0 kilometer.(fat/c) mengikuti lelang tersebut. “Semua saya dorong untuk mendaftar silakan. Terutama eslon IIIA, karena ini open bidding, berarti yang bawah bisa naik. Silakan aja daftar disitu (lelang jabatan, red),” imbuh Bima. Sebagai informasi, seleksi JPT atau lelang jabatan dilakukan secara terbuka dan kompetitif pada tingkat nasional atau antar kabupaten/kota dalam 1 provinsi. PNS dari luar daerah dapat melamar JPT Pratama untuk mengisi jabatan

Kepala Dinas PUPR dan Kepala Diarpus Kota Bogor. Nantinya, para pendaftar akan mengikuti empat tahapan seleksi JPT. Pertama seleksi administrasi dan penelusuran rekam jejak jabatan, integritas, dan moralitas; Tahap kedua, yaitu seleksi kompetensi. Dilanjutkan dengan wawancara akhir. Lalu, para peserta mengikuti tes kesehatan dan tes kejiwaan. Pengumuman hasil seleksi pengisian JPT wajib dilakukan untuk setiap tahapan seleksi. Panitia seleksi wajib meng- umumkan secara terbuka pada setiap tahapan seleksi. Pada tahapan akhir, panitia seleksi memilih 3 orang peserta seleksi dengan nilai terbaik untuk setiap jabatan yang lowong, sebagai calon pejabat pimpinan tinggi untuk disampaikan kepada pejabat pembuat komitmen (PPK), dalam hal ini Wali Kota Bogor. PPK memilih 1 dari 3 orang nama calon pejabat pimpinan tinggi pratama untuk ditetapkan menjadi JPT atau kepala dinas PUPR dan Diarpus Kota Bogor. (ded/b)

Akses ke Stasiun Bogor Ditutup

Sambungan dari Hal 12

VP Corporate Secretary KAI Commuter, Anne Purba, menjelaskan aturan yang ditetapkan ialah penumpang yang akan masuk dan keluar dari arah Jalan Mayor Oking dan arah parkiran, harus melalui selasar terlebih dahulu. Sementara itu, penumpang yang datang dari Jalan Paledang dan Jembatan Merah, masih tetap bisa melalui Jembatan Penyebrangan Orang (JPO), untuk menuju selasar tersebut. “Jadi aturan ini diterapkan untuk membuat flow pengguna lewat selasar. Pengaturan tersebut diterapkan untuk memberikan keselamatan dam kenyamanan pengguna commuterline di Stasiun Bogor,” ucapnya kepada Radar Bogor Selasa (7/2). Anne menyebut, kebijakan tersebut sudah mulai diterapkan sejak Senin (6/2) kemarin. Dia juga mengimbau kepada seluruh penumpang commuterline, untuk selalu patuh mengikuti aturan yang berlaku serta menghormati penumpang lainnya. (fat/c)

Sopir Angkot Produksi Ganja

Sambungan dari Hal 12 pada 12 September 2022 lalu. Dari tangan pelaku, polisi mengamankan barang bukti sebanyak 2 kg ganja sintetis, serta sejumlah bahan kimia untuk memproduksi barang haram tersebut, sebelum sempat dipasarkan. Dalam memproduksi ganja sintetis, Bismo menambahkan, pelaku yang berprofesi sebagai supir angkot itu mencampurkan berbagai jenis bahan kimia. Mulai dari alkohol, cairan aseton, dan campuran bahan berbahaya lainnya. “Jadi tembakau dari daun ganja ini di tambahkan cairan kimia, sebelum diedarkan. Tentu ini sangat berbahaya sekali,” ucap dia. Saat ini, lanjut Bismo, polisi tengah mendalami kasus. Terlebih, bahan kimia yang digunakan AS berasal dari seseorang yang masih dalam daftar pencarian orang (DPO).

Kasat Reserse Narkoba Polresta Bogor Kota, Kompol Agus Susanto menambahkan, orang yang masih dalam DPO kepolisian ialah D. Di mana dalam pengakuan AS, dia dipandu oleh D, untuk meracik tembakau sintetis. “Jadi dia kenal dalam beberapa waktu lama, ada kontak lagi ternyata si D sudah ada di dalam lapas,” ujar Agus. Untuk itu, polisi juga tengah menelusuri keberadaan D. “Kami belum tahu, di Lapas mana dia. Jika sudah ketemu, kami juga mungkin bakal mengetahui, dia dapat bahanbahan dari toko-toko mana saja, ini bisa terus dikembangkan,” tutup Agus. (ded/c)

This article is from: