1 minute read

Sepakat Ajukan Kebaya ke UNESCO Lewat Joint Nomination

JAKARTA– Indonesia akhirnya bergabung dengan

Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand dalam pengajuan kebaya sebagai warisan budaya takbenda/ Intangible Cultural Heritage (ICH) ke UNESCO. Kelima negara Asia Tenggara tersebut pun telah menggelar workshop bersama sebagai bagian tahapan pengajuan ke UNESCO. Sebagai informasi, sebelumnya, Indonesia melalui komunitas pemerhati kebaya sempat bersikukuh ingin mengajukan kebaya secara mandiri ke UNESCO. Single nomination diusulkan lantaran akar busana kebaya dinilai adanya di Indonesia. Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Hilmar Farid menuturkan, pengusulan kebaya melalui nominasi bersama (joint nomination) merupakan momentum dalam memperkuat persatuan dan solidaritas regional ASEAN. Mekanisme ini juga menjadi salah satu upaya merealisasikan Konvensi

UNESCO 2003. Yakni, meningkatkan kesadaran akan pentingnya menghormati keragaman budaya, serta memberi kan pengakuan yang semestinya terhadap praktik/ ekspresi komunitas di seluruh dunia dalam upaya pelindungan ICH.

Selain itu, lanjut dia, mekanisme nominasi bersama ini menegaskan bahwa penetapan elemen budaya ke dalam daftar ICH bukan semata pengakuan terhadap suatu negara atas hak paten/hak kekayaan intelektual warisan budaya. ”Tapi, kontribusi negara pihak (pengusul, red) dalam mempromosikan keberagaman budaya dan mendorong dialog antar komunitas,” ujarnya dalam keterangan resminya, kemarin (8/2). Dengan semangat tersebut, diharapkan dapat mendorong terwujudnya perdamaian internasional. (mia)

This article is from: