Hal 16

Page 1

16

resensi

identitas

NO 827| TAHUN XL | EDISI KHUSUS DESEMBER 2014

Kekuasaaan Gadis di Industri Kretek

Judul : Gadis Kretek Penulis : Ratih Kumala Penerbit : Grahamedia Pustaka Utama Cetakan : Maret 2012 Tebal : 274 halaman

NOVEL ini di awali dengan cerita sekaratnya Soeraja, pemilik Kretek Djagad Raja. Dalam sakitnya termuntahkan sebuah nama yakni Jeng Yah. Hal tersebut membuat istrinya disulut api cemburu, murka. Hingga ketiga anaknya Lebas, Karim dan Tegar yang merupakan pewaris harus mencari tahu siapa Jeng Yah ini. Maka dimulailah kisah petualangan tiga bersuadara ini dalam menguak sejarah berdirinya perusahaan rokok nomor satu di Indonesia. Dalam kisahnya, pembaca diajak mundur berpuluh-puluh tahun silam. Pada zaman penjajahan Belanda di Kota M. Tempat industri kretek mulai tumbuh dan berkembang. Saat itu kretek begitu dinikmati. Pasalnya, dahulu kretek digunakan untuk mengobati penyakit asma. Nyatanya, ia kini telah bergeser menjadi sebuah benda yang digunakan untuk memberi rasa rileks pada perasaan. Secara keseluruhan novel ini menyajikan sebuah percintaan dan usaha rintisan kretek. Persaingan untuk menciptakan formula saus kretek sampai pada etiket dan merek dagang. Dibalik benda yang lebih akrab dengan kaum Adam ini ternyata ada seorang gadis yang berhasil

menciptakan formula saus kretek. Kretek racikan Jeng Yah disukai banyak orang. Tidak ada yang dapat menandingi keuletan Jeng Yah dalam membuat kretek. Sehingga keluarganya memproduksi kretek merek Gadis dan ia pun mendapat julukan Gadis Kretek. Jeng Yah kemudian bertemu dan jatuh cinta pada Soeraja. Soeraja pemuda petualang yang tekun dan pemberani membantu usaha kretek Jeng Yah. Sayangnya cinta Jeng Yah berakhir pahit, tidak semanis kretek buatannya. Soeraja meninggalkan Jeng Yah dan membocorkan formula saus Kretek Gadis pada pengusaha kretek saingan orangtuanya di Kota Kudus. Membaca alur cerita maju mundur dari novel terasa begitu nyaman. Jalan cerita yang disuguhkan Ratih Kumala begitu menarik sehingga membuat pembaca penasaran akan akhir cerita. Ditambah percakapan-percakapan berbau komedi yang ditunjukkan oleh ketiga anak Soeraja dalam menggali lebih dalam mengenai Kretek Djagat Raja. Akhirnya mereka berhasil menguak dibalik suksesnya perusahanan rokok keluarganya tak lain sebuah hasil curian formula saus Kretek Gadis. Gemparlah ketiganya mengetahui asal

muasal kekayaan keluarganya yang sanggup menghidupi tujuh turunan itu. Pada ahkirnya novel Gadis Kretek ini mengajarkan kita untuk bisa memutuskan dan menyelesaikan dengan bijak dari sebuah kesalahan dimasa lampau. Tidak kabur dari dosa yang hampir telah tertutupi puing-puing sejarah. Selain itu wawasan pembaca tentang rokok akan bertambah dari segi sejarahnya. Bagi para perokok kisah ini bisa menjadi bahan bacaan yang segar. Nilai-nilai dari perokok dan esensi merokok pada awal mula diciptakannya rokok semua tercurah dalam novel ini. Hanya saja penggunaan bahasa Jawa begitu kental dalam buku ini. Kemungkinan karena mengambil latar di Jawa dan semua tokohnya adalah orang Jawa tulen. Hampir setiap bagiannya tersisip bahasa Jawa. Hal ini tentu menyulitkan pembaca yang tidak tahu bahasa Jawa untuk bisa mengerti. Sayangnya, kosa kata Jawa tadi diartikan di bagian terakhir per bab sehingga orang yang tidak mengerti bahasa Jawa harus membolak-balik halaman. Selamat membaca! n Nur Rismawati

katalog buku

Kota Kertas

Corat-Coret Di Toilet

Rampokan Jawa dan Selebes

Penulis: John Green Penerjemah: Angelic Zaizain Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan pertama, 2014 Tebal : 360 halaman

Penulis: Eka Kurniawan Penerbit :Gramedia Pustaka Utama Terbit : Cetakan pertama, April 2014 Tebal:121 halaman

Judul : Rampokan Jawa & Selebes Penulis : Peter van Dongen Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Cetakan : Agustus 2014 Tebal : 168 halaman

BUKU ini adalah sebuah teka-teki yang kemudian menjadi misteri. Menceritakan seorang tokoh Quentin Jacobsen yang menyukai seorang gadis, Margo. Semakin ia dekat dengannya maka semakin ia tidak dapat mengenal gadis tersebut. Seluruh rangkaiannya merupakan petualangan Quentin dalam mencari Margo ke dalam rangkaian metafora. Penulis mengajak pembaca melalui serangkaian aksi detektif amatir dari tindakan Quentin yang percaya bahwa kata “kota kertas� yang diucapkan Margo adalah sebuah kunci tempat ia akan menemukan gadis itu. Novelnya benar-benar tercermin ke dalam istilah-istilah keren yang populer di kalangan remaja.

“AKU tak percaya bapak-bapak anggota dewan, aku lebih percaya pada dinding toilet�. Inilah buku dengan jiwa perlawanan terhadap politisi yang melakakan kesewenang-wenangan dan kekerasan. Perjuangan pikiran mahasiswa tampil di dinding toilet, mengejawantahkan ironisme demokrasi. Dinding toilet jadi buku harian milik bersama, semua berhak menulis dan berkata jujur. Coretan di dinding itulah menjelaskan ketidakpercayaan mahasiswa kepada para anggota dewan. Pembaca seakan mengingatkan kembali gejolak reformasi. Pergulatan pelbagai pikiran mahasiswa tampil di dinding toilet, mengejawantahkan ironisme demokrasi. Pemicu perlawanan dalam mempertanyakan ulang keberhasilan reformasi.

DALAM buku ini mengisahkan perjalanan seorang relawan dari Belanda kembali ke Indonesia, John Knevel. Saat menempuh perjalanan pulang ke Indonesia dan ingin megunjungi pengasuhnya, John Knevel tidak sengaja membunuh Erik Verhagen, seorang komunis Belanda. Akibat ulah ceroboh itu, ia tak tenang. Dari Jawa ia terpaksa harus ke Makassar untuk menghindari kerajaan tentara Belanda. Akhirnya ia dinyatakan desersi. Dalam membangun kisahnya penulis mengaitkan dengan tradisi Rampokan Macan di Jawa dimana ratusan prajurit berjajar berlapis-lapis mengelilingi seekor macan hasil buruan untuk dibunuh beramai-ramai. Sang macan terkait dengan tradisi tersebut. Tokoh Johan Knevel menjadi buruan para tentara belanda akibat pembunuhan tersebut.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.