SERI IV
MENINGKATKAN KETERAMPILAN INTERPERSONAL DAN KERJASAMA TIM DALAM DUNIA KERJA
Radia Astuti, S.Kp
i
DiGiT Radia Astuti, S.Kp SERI IV
KATA PENGANTAR Kunci keberhasilan dari upaya pengembangan soft skills terletak pada kesungguhan ( minat dan motivasi ). Motivasi bisa secara intrinsik ( dari diri sendiri ) maupun ekstrensik (Tekanan/dorongan dari luar) baik dari lingkungan keluarga, pergaulan / persahabatan maupun lingkungan pekerjaan. Dalam bekerja sangatlah penting untuk dapat membina hubungan baik dengan semua orang, bukan hanya dengan atasan. Hubungan yang baik membuat bekerja lebih efisien dan menyenangkan. Keterampilan interpersonal dapat membuat kita lebih bijak dalam berinteraksi dan kerja tim. Sebagaimana buku seri sebelumnya, seri 4 ini akan mengetengahkan cuplikan yang terkait bagaimana meningkatkan keterampilan interpersonal dan kerjasama tim. Selamat membaca..!! Kudus, 22 Juli 2012 Penyusun
ii
Kemampuan apa yang diperlukan di tempat kerja menurut kepentingannya Hasil survei NACE USA 2002. 1. Kemampuan Komunikasi 2. Kejujuran/ Integritas 3. Kemampuan Bekerjasama 4. Kemampuan Interpersonal 5. Beretika 6. Motivasi/ Inisiatif 7. Kemampuan Beradaptasi 8. Daya Analitik 9. Kemampuan Komputer 10.Kemampuan Berorganisasi 11.Berorientasi pada Detail 12.Kepemimpinan 13.Kepercayaan Diri 14.Ramah (Kemampuan diurutkan berdasarkan skor kepentingannya) Kemampuan diatas sesuai dengan harapan AKBID Mardi Rahayu Kata Bijak “Alternatif untuk membuat kualitas antara lain : kemampuan, kesungguhan, ketelitian dan kecermatan� 1
I. Mari berlatih mengingkatkan Keterampilan Interpersonal 80 % orang yang gagal adalah mereka yang tidak dapat berhubungan baik dengan orang lain. ( Robert Bolton) Latihan a. Kepekaan membaca situasi Interaksi social sebagian besar terjadi justru tanpa katakata. Para ahli memperkirakan bahwa komunikasi non verbal mencakup 60 %-90 % dari semua informasi yang digunakan manusia. Ungkapan non verbal seperti mimik wajah, jarak antara orang, pola sentuhan, sikap tubuh, gerak-gerik dan kontak mata. Kemampuan interpersonal sangat dipengaruhi seberapa halus kita menangkap maksud, motivasi, suasana hati, perasaaan dan gagasan orang lain. Dengan peka membaca situasi, dapat membuat anda lebih bijak dalam berinteraksi. b. Keterampilan mendengarkan Menurut Robert Bolton, untuk meningkatkan kemampuan mendengar aktif, cobalah : - Menghadapi orang lain dengan penuh perhatian. - Mempertahankan sikap terbuka. - Menghindari gerakan yang mengganggu. - Menjalin kontak mata yang baik. 2
- Menggunakan “ kalimat pembuka” yang cocok untuk berkomunikasi ( misalnya: “Maukah Anda membicarakan hal itu? “) - Memberi isyarat sederhana selama berkomunikasi untuk mendorong seseorang menyampaikan kisahnya (misalnya : “Ceritakan lebih lanjut “ ) - Mempertahankan sikap diam yang penuh perhatian ketika orang lain sedang berbicara. - Merumuskan kembali pokok pembicaraan orang lain. - Tunjukan empati anda kepada orang lain ( misalnya : “wah, berat juga ya tanggungjawabmu”) - Dengan ringkas sarikan inti percakapan. Kata Bijak “Bukan dengan bicara, tapi dengan mendengarkan kita bisa banyak belajar”
c. Menegaskan Anda juga perlu menjadi asertif yaitu ketegasan dan keberanian menyatakan pendapat sekaligus tetap menghormati dan peka terhadap kebutuhan orang lain.
3
Sikap asertif meliputi 3 (tiga) komponen dasar : 1. Kemampuan mengungkapkan perasaan. 2. Kemampuan mengungkapkan keyakinan dan pemikiran secara terbuka. 3. Kemampuan untuk mempertahankan hak-hak pribadi. Tujuan asertif : menemukan win-win solution Asertif adalah sikap diantara pasif dan agresif Orang yang pasif, sulit mengungkapkan perasaan cenderung memendam permasalahan dan menjauhi situasi tidak menyenangkan Orang yang agresif cenderung memaksakan pendapat atau keinginan tanpa memperdulikan pandangan, kebutuhan atau perasaan orang lain. Sikap asertif harus dilakukan dengan cara dan waktu yang tepat Kunci utama menjadi asertif : Berlatih, Berlatih dan berlatih Kata Bijak Katakan saja yang sejujurnya karena cepat atau lambat orang akan menemukan kebenarannya 4
d. Menyelesaikan konflik Tidak sedikit orang yang lebih menyukai menghindari konflik dari pada menyelesaikannya. Walaupun berat, lebih baik selesaikan konflik secara baik-baik daripada memendam kesal diantara semua pihak. Firman Tuhan : “Setiap orang handaklah cepat mendengar tetapi lambat untuk berkata-kata dan juga lambat untuk marah” ( Yakubus 1:19 ) e. Bekerjasama untuk menyelesaikan masalah dapat membuat hubungan justru semakin dekat karena adanya perasaan senasib dan sepenanggungan. Tips Meningkatkan Efektivitas Interpersonal Menurut Dale Carnegie: 1. Jangan mengkritik atau menghakimi Kedua sikap mengktitik dan menghakimi membuat orang merasa diserang. Contoh : “kamu ini malas, membuat laporan begini saja gak tepat waktu!” ( merupakan ungkapan penghakiman yang emosional )-- diganti dengan “ terima kasih sudah 5
2.
3.
4.
5.
6.
menyelesaikan laporan ini. Saya berharap lain waktu anda lebih tepat waktu mengumpulkannya.� Hindari mengeluh Ketika anda mengeluh, anda memancarkan kesan yang negatif. Kalau akan membagi keluh kesah. Lakukan dengan orang yang memang benar sudah dekat dengan anda. Ingatlah nama Orang akan merasa dihargai bila anda mengingat nama mereka. Tunjukan minat yang tulus Tujukkan minat yang tulus melalui kontak mata, sikap tubuh, tidak memotong perkataannya, serta mengajukan pertanyaan yang relevan dengan apa yang disampaikannya. Tersenyumlah Senyum membuat suasana lebih rileks. Bila anda tidak tersenyum lawan interaksi dapat salah menangkap kesan tegang, marah, kurang bersahabat. Buatlah orang lain merasa penting  Hindari berbicara sembari melakukan aktivitas lain yang tidak berkaitan seperti membaca Koran, mencoratcoret kertas tanpa arti  Jaga kontak mata
6
 Posisikan tubuh agar menghadap penuh pada lawan bicara  Respon apa yang ia sampaikan dengan pertanyaan yang berkaitan 7. Ajukan pertanyaan, bukan perintah Ketika akan meminta orang lain melakukan sesuatu mintalah pendapat dan persetujuannya lewat pertanyaan, bukan sekedar memerintah. Dengan demikian terkesan lebih sopan dan tidak otoriter. Agar tidak dianggap angkuh? 1. Senyum 2. Sapa –> Bila kenal, sapa dengan namanya. 3. Tawarkan sesuatu -- > Jika memungkinkan, tawarkan sesuatu pada orang tersebut. Misalnya menawarkan permen atau makanan.
7
II. KERJASAMA TIM Sepintar dan seterampil apapun seseorang, bila tidak bisa bekerjasama maka sia-sia saja Bila sekelompok orang hanya bekerjasama saja, mereka bisa membagi semua pekerjaan dan melaksanakannya sendirisendiri. Pembagian sama rata tersebut belum tentu memberikan hasil yang optimal. a. Gunakan rumus sinergi Apa sinergi? Sinergi adalah : - Memanfaatkan perbedaan - Saling melengkapi dalam bekerja - Keterbukaan pikiran - Menemukan cara-cara baru yang lebih baik Sinergi bukan : - Cuek terhadap perbedaan - Bekerja masing-masing secara mandiri - Berpikir diri selalu benar - Menerima apapun yang sudah ada entah baik atau buruk
8
Sinergi adalah memanfaatkan perbedaan dan saling melengkapi dalam berkerja. Bukan bekerja sendirisendiri. Dalam dunia kerja bersinergi berarti membagi pekerjaan sesuai dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing bukan sekedar membagi pekerjaan sama rata. Langkah bersinergi 1. Pahami pokok permasalahan beserta peluang-peluang yang ada. 2. Dengarkan orang lain gunakan keterampilan mendengar dengan baik. 3. Sampaikan pendapat dengan cara yang santun dan elegan. Gunakan fakta dan bukan sekedar opini yang emosional. 4. Berembuk/musyawarah Gunakan kreatifitas untuk memunculkan alternatifalternatif solusi yang sebelumnya tidak terbayangkan. Dalam berembuk , ingatlah : - Jadilah kreatif dan biarkan ide-ide menyalur - Hindari sikap mengkritik - Terus bangun ide baik untuk memancing ide yang lebih bagus 5. Cari solusi terbaik Bila kesulitan menentukan solusi terbaik, bandingkan kelebihan dan kekurangan tiap solusi. 9
b. Menjaga Kemandirian Dalam bekerjasama, juga tetap harus memiliki kemadirian. Dunia kerja membutuhkan orang-orang yang dapat bekerjasama, namun tidak perlu “diasuh” terus menerus. Ciri-ciri perilaku yang kurang mandiri 1. Terlalu sering bertanya, termasuk menayakan hal yang sama berulang-ulang yang sudah jelas dan hal yang sebetulnya dapat dicari tahu sendiri. 2. Meminta tolong atau mengklaim diri tidak bisa padahal belum benar-benar mencoba. 3. Harus ditemani dan tidak mau mengerjakan suatu tugas sendirian. 4. Menyalahkan orang lain dan menolak bertanggungjawab bila terjadi sesuatu. Berpikirlah secara kreatif! 1. Percaya bahwa sesuatu dapat dilakukan. Hapuskan kata “tidak mungkin”, “tidak akan berhasil”, “tidak dapat dikerjakan”. 2. Jangan biarkan tradisi melumpuhkan pikiran anda, bersikaplah menerima gagasan baru. 3. Bertanyalah pada diri sendiri setiap hari, bagaimana saya dapat bekerja lebih baik? Bagaimana saya dapat bekerja lebih banyak? 4. Praktekkan bertanya dan mendengarkan 10
5. Bentangkan pikiran anda, bergaul dengan orang yang dapat membantu anda memiliki gagasan baru dan berbaurlah dengan orang dari minat pekerjaan dan social yang berbeda. c. Senioritas Didunia kerja pasti dikenal istilah karyawan senior dan karyawan yunior. Karyawan senior adalah karyawan yang memiliki masa kerja cukup lama, memiliki pengalaman yang lebih tinggi dan mampu menangani pekerjaan – pekerjaan sulit. Karyawan yunior adalah karyawan yang masa kerjanya masih pendek atau baru bekerja. Hal ini menjadikan karyawan junior menjadi segan dan sungkan. Untuk bekerja dalam satu tim yang kompak, perasaan tersebut sesegera mungkin dihilangkan. Jika anda yunior? 1. Berusahalah menemukan cara agar dapat melakukan pendekatan secepatnya. 2. Tidak ada salahnya� berguru� kepada senior karena mereka telah memiliki jam terbang yang lebih tinggi. Mintalah nasihat/pendapatnya tentang tugas-tugas dengan cara yang komunikatif dan sopan. 3. Adanya perbedaan pendapat. Wajar bila setiap orang memiliki pendapat berbeda dan masing-masing merasa dirinya yang paling benar. 11
 Perdebatan tiada henti menghasilkan suasana tegang dan kontraproduktif. Pilih pertempuran anda, sesekali mengalah tidak mengapa. Bersikukuhlah pada hal-hal yang memang penting, apa yang terkait dengan tujuan akhir pekerjaan.  Jauhkan diri dari kesan sekedar ingin memanfaatkan karyawan senior. Buatlah agar mereka merasa dibutuhkan dan dihayati. Dalam dunia kerja saling membantu dalam pekerjaan adalah hal yang mutlak, karena menyelesaikan tugas bukanlah untuk kepentingan pribadi, tetapi untuk kepentingan bersama. Refleksi Mari setiap orang melakukan refleksi tentang kerjasama tim di dunia kerja (AKBID Mardi Rahayu ) 1. Apakah anda sudah menerapkan keterampilan komunikasi? ( Lihat Buku Seri 3 dan 4 ) 2. Apakah anda sudah mengurangi egoisme anda kalau memang ego itu tidak menguntungkan keseluruhan tim? 3. Mana yang anda pilih bekerjasama dengan orang pintar tetapi kurang bisa bekerja atau bekerja dengan orang yang biasa-biasa saja tapi pandai bekerja sama. ( Tips: Satu tim itu harus bisa saling melengkapi ) 12
4. Pada situasi apakah anda lebih memilih bekerja sendiri? 5. Pada situasi apakah anda lebih memilih bekerjasama? 6. Hal-hal apa yang membuat anda merasa nyaman bekerja dengan orang lain ? sebaliknya, hal – hal apa yang membuat anda merasa kesal ketika bekerja dengan orang lain? 7. Menurut anda, hal-hal apa yang perlu ditingkatkan dari diri anda sehingga lebih menyenangkan untuk diajak bekerjasama ? Kontribusi anda melalui refleksi ini dapat mewujudkan kerinduan AKBID Mardi Rahayu untuk memiliki tim yang solid dan bisa bekerja secara system yang berasaskan kekeluargaan dalam koridor professional. Referensi 1. Schawarts, David J. 2007. “Berpikir dan berjiwa besar “ Batam, Bina Rupa Aksara 2. Tri Vendy, Leo. 2010. “ Menjadi Pemimpin Brilian dalam Pekerjaan dan Kehidupan Anda” Yogyakarta, Pohon Cahaya 3. Putra S; Pratiwi A. 2005.”Sukses dengan Soft Skill”. Bandung, ITB
13
14