SERI V
PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN Radia Astuti, S.Kp
AKADEMI KEBIDANAN MARDI RAHAYU Jl. KH Wahid Hasyim No 89 Kudus 59317 Fax: 0291 445979; email:i akbidmr@yahoo.co.id; Website:www.akbidmr.ac.id
KATA PENGANTAR Orang sering beranggapan bahwa pemimpin adalah seseorang yang memiliki jabatan tinggi. Setiap orang adalah pemimpin setidaknya bagi dirinya sendiri. Dalam ruang lingkup yang lebih luas, seseorang juga dapat menjadi pemimpin di organisasi atau masyarakat. Dalam seri 5 ini mari kita mempelajari hal-hal apa yang terkait dengan pemimpin dan kepemimpinan, semoga dapat menjadi berkat bagi kita semua dalam melaksanakan tugas khususnya pelayanan di bidang pendidikan.
Kudus, 27 Agustus 2012 Penyusun
ii
DEFINISI PEMIMPIN DAN KEPEMIMPINAN I. PEMIMPIN - Seorang pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan untuk membuat orang lain suka melakukan sesuatu yang tadinya mereka tidak suka melakukannya (Presiden Truman ) - Pemimpin struktural adalah orang yang dipilih, diseleksi dan dibayar, serta memiliki tangung jawab dan otoritas untuk mengelola sumber daya tertentu demi mencapai tujuan yang dibebankan padanya. - Pemimpin relasional adalah orang yang aktif terlibat dalam timnya, memiliki ide-ide inovatif untuk membuat perubahan positif.
II.KEPEMIMPINAN - Kepemimpinan adalah pengaruh yaitu kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain, orang hanya dapat memimpin orang lain sejauh ia dapat mempengaruhi mereka. - Kepemimpinan adalah proses dimana seseorang mempengaruhi orang lain untuk meraih suatu tujuan dan mengarahkan sejumlah sumber daya untuk mencapai visi dan misi tertentu. Proses ini dilakukan dengan menerapkan atribut kepemimpinan seperti nilai, etika, karakter, pengetahuan dan keterampilan.
1
PEMIMPIN RELASIONAL Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk segera menjadi pemimpin struktural akan tetapi siapapun dapat menjadi pemimpin relasional kapan saja. Komponen Pembentukan Pemimpin Relasional Dalam pembahasan ini menekankan untuk mengetahui bagaimana menjadi pemimpin relasional yakni turut aktif memberikan perubahan positif walaupun tanpa jabatan tertentu. Mereka yang menjadi pemimpin relasional umumnya akan lebih cepat naik jabatan yang akhirnya menjadi pemimpin struktural. Lima ( 5 ) komponen yang menjadikan seorang pemimpin relasional yaitu : 1. Inklusif Menjadi inklusif berarti memahami, menghargai dan berusaha mengoptimalkan perbedaan yang ada. Pemimpin yang inklusif akan berusaha mengembangkan bakat dirinya sendiri maupun orang lain. Untuk mengembangkan bakat orang lain diperlukan kemampuan berkomunikasi dan empati. 2. Memberdayakan Orang yang memimpin secara relasional; - Menyadari haknya untuk mengemukakan pendapat dan menyadari bahwa orang lain juga memiliki hak yang serupa. 2
- Tidak berusaha menghalang-halangi kemajuan orang lain. - Memberdayakan. Inti memberdayakan adalah percaya bahwa setiap orang dapat memberikan kontribusi berharga. Cara memberdayakan adalah menyemangati, memberi dukungan bila benar, bersedia berbagi ilmu dan juga bersedia belajar dari orang lain. 3. Bertujuan Bertujuan berarti: - Memiliki komitmen untuk mencapai suatu tujuan baik tujuan pribadi maupun tujuan bersama. Komitmen ini diwujudkan dalam bentuk saling mengingatkan mengenai nilai dan pekerjaan yang harus dilakukan. - Bersedia mencari kompromi ketika terjadi perselisihan dangan orang lain. 4. Etis Pemimpin relasional bertindak berdasarkan nilai dan standar moral. Perwujudan sikap etis adalah memberi contoh dan keteladanan, dimana perkataan sesuai dengan perbuatan. Pemimpin yang etis dapat dipercaya, dapat diandalkan, bertanggungjawab dan berani berbuat benar dan memiliki keberanian untuk menegur orang lain yang berbuat tidak etis. 5. Berorientasi pada proses Pemimpin relasional percaya bahwa proses tak kalah pentingnya dengan hasil akhir dan menghargai usaha 3
yang dilakukan semua orang. Ia juga bersedia dikritik dan juga tak segan memberi masukan pada orang lain dengan cara yang elegan. Prinsip Dasar Kepemimpinan Efektif 1. Rasa saling percaya Rasa percaya pada pemimpin merupakan indikator bahwa pengikut merasa puas dengan kepemimpinan pada organisasi tersebut. Rasa percaya harus ada antara pemimpin dan yang dipimpin. Bila pengikut tidak mempercayai pemimpin, mereka tidak akan sepenuhnya mengikuti kebijakan yang telah diambil. Bila pemimpin tidak mempercayai anggotanya, ia akan cenderung membuat keputusan-keputusan yang tidak rasional. 2. Komunikasi Komunikasi adalah kemampuan yang mutlak dikuasai seorang pemimpin yang baik. Ia perlu berkomunikasi dengan anggotanya untuk membantu mereka memahami visi yang akan dicapai, berbagi informasi mengenai pencapaian dan bagaimana mereka dapat berkontribusi untuk mencapai hasil yang lebih baik.
4
Karakteristik Pemimpin Efektif Pemimpin sruktural dan pemimpin relasional yang efektif memiliki sejumlah persamaan karakteristik. Karakter yang perlu dimiliki adalah : 1. Memiliki visi kedepan Seorang pemimpin adalah inspirator perubahan dan visioner yaitu memiliki visi yang jelas kemana organisasinya akan menuju. Selain memiliki visi, juga harus mampu mengimplementasikan visi tersebut kedalam suatu rangkaian tindakan atau kegiatan yang diperlukan untuk mencapai visi itu. 2. Cakap secara teknis Seorang pemimpin yang baik harus memiliki kecakapan teknis yang berkaitan untuk mencapai tujuan. 3. Membuat keputusan yang tepat Untuk memutuskan sesuatu dibutuhkan informasi yang akurat serta perencanaan yang jelas mengenai aktifitas organisasi. 4. Berkomunikasi dengan baik Pemimpin harus memastikan setiap deskripsi tugas dimengerti, dilaksanakan dan diawasi. Setiap perkembangan yang penting perlu dikomunikasikan dengan elemen organisasi agar timbul rasa memiliki. Selain untuk pekerjaan, pemimpin harus menggunakan kemampuan komunikasinya untuk membangun 5
5.
6.
7.
8. 9.
hubungan interpersonal dengan bawahan maupun pihak menajemen. Memberikan keteladanan dengan contoh Kata-kata saja tidak memiliki kekuatan bila orang yang mengucapkannya melakukan hal-hal yang berlawanan. Pemimpin tidak saja member arahan, tetapi juga memberikan keteladanan dan contoh. Perlu bersikap rendah hati, realistis dan ramah. Pemimpin yang dianggap menyebalkan tentunya akan sulit untuk mendapatkan penghargaan dari anggotanya. Mampu mempercayai orang Pemimpin yang baik harus dapat menilai kemampuan orang dan mendelegasikan tugas berdasarkan hasil penilaian tersebut. Pemimpin harus dapat mempercayai orang lain tanpa kehilangan kewaspadaan. Mampu menahan emosi Mampu menghindari kemarahan yang tidak beralasan, juga mampu “menyembunyikan� kepanikan dan kekuatiran, agar anggotanya tidak ikut panik. Tahan menghadapi tekanan Bertanggungjawab Tanggungjawab bukan saja berani mengakui kesalahan, tetapi juga mencari solusi dari permasalahan yang ada.
6
10.Mengenali anggota Mengenal tidak sekedar nama para anggotanya, tetapi juga karakternya. 11.Cekatan dan penuh inovasi Dalam hal ini pemimpin harus cepat menangkap perubahan situasi dan memanfaatkan peluang-peluang yang ada dengan sumber daya yang tersedia.
RAPAT EFEKTIF DAN RAPAT TIDAK EFEKTIF Dalam memimpin rapat yang perlu diperhatikan pemimpin adalah sebagai berikut : Unsur yang diperlukan untuk mengadakan rapat secara efektif. - Sasaran : Tentukan apa yang ingin dicapai dari pertemuan tersebut. - Waktu : Tentukan waktu secara spesifik, sebutkan pukul misalnya pukul 10.00 WIB dan mulai dengan tepat waktu, walaupun belum seluruh peserta hadir. Tanamkan disiplin, karena bila rapat sering dimulai terlambat, peserta rapat akan berpikir bahwa terlambat itu biasa. - Pemimpin : Pemimpin harus tetap netral dan fokus pada agenda rapat. - Partisipasi : Setiap peserta rapat memiliki hak dan dimotivasi untuk berperan aktif dalam pertemuan. 7
- Tugas : Ada pembagian tugas yang jelas pada peserta rapat. Tugas dirangkum kembali di akhir pertemuan dan diperiksa pada pertemuan berikutnya. Rapat tidak efektif dengan ciri-ciri : 1. Rapat rutin tanpa agenda yang jelas. 2. Tidak ada hal spesifik yang dibicarakan No Action, Talk Only. 3. Tidak ada mekanisme rapat. 4. Banyak berdebat tanpa tujuan. 5. Peserta rapat kurang berpartisipasi aktif. 6. Adanya individu yang mendominasi. Pemimpin dan kepemimpinan secara umum telah dikemukakan. Bagaimana dengan AKBID Mardi Rahayu yang visinya adalah meluluskan bidan siap kerja, tetapi juga kualitas yang memiliki tabiat ilahi ( Godly Character ). Hal ini tidak terlepas dari suasana akademik yang tercipta. Sesuai dengan motto YBPM ”Tinggi Ilmu, Tinggi Iman dan Tinggi Pengabdian“ yang dituangkan dalam motto AKBID Mardi Rahayu “ Mengabdi dengan kasih, mengasihi dengan pengabdian “ maka harapan untuk pemimpin dan kepemimpinan yang terbentuk adalah juga memiliki tabiat Ilahi ( Godly Character ). Untuk menuju kepemimpinan dengan tabiat Ilahi mari kita menyimak dari pengertian maupun ciri-cirinya. 8
Pemimpin Rohani Pemimpin rohani mempengaruhi orang lain bukan dengan kekuatan kepribadiannya sendiri saja, melainkan dengan kepribadian yang diterangi, ditembusi dan dikuatkan oleh Roh Kudus. Kepemimpin Rohani Beberapa hal terdapat pertentangan antara kepemimpinan alamiah dan kepemimpinan rohani.  Kepemimpinan alamiah lebih : 1. Percaya kepada diri sendiri 2. Mengenal orang 3. Mengambil keputusan sendiri 4. Ambisius 5. Menciptakan cara-caranya sendiri 6. Suka menyuruh orang lain 7. Didorong oleh pertimbangan-pertimbangan pribadi 8. Berdiri sendiri  Kepemimpinan rohani memiliki ciri : 1. Percaya kepada Allah 2. Mengenal manusia dan juga mengenal Allah 3. Berusaha mencari kehendak Allah 4. Tidak menonjolkan diri sendiri 5. Mencari dan mengikuti cara Allah 6. Suka mentaati Allah 9
7. Didorong oleh kasih kepada Allah dan manusia 8. Bergantung kepada Allah. - Kepemimpinan rohani dimaksudkan bukan terutama untuk mengarahkan orang tetapi untuk mengubahnya. - Kepemimpinan rohani menyangkut yang terutama adalah masalah hati. Hati yang menggerakkan seseorang untuk membawa sesamanya ke dalam kondisi yang diinginkan Tuhan. Rahasia kepemimpinan rohani yang efektif adalah cinta yang menyala-nyala terhadap orang-orang yang dipimpin dan membuatnya begitu sedih ketika mereka berpaling dari Tuhan !
Sejauh mana kriteria potensi kepemimpinan anda? Dibawah ini beberapa pertanyaan yang diajukan untuk mengenal sikap kita terhadap orang lain (Thompson) : 1. Apakah kegagalan orang lain menjengkelkan atau menantang kita? 2. Apakah kita memakai orang atau membina orang ? 3. Apakah kita memerintah orang atau membangun orang ? 4. Apakah kita mengkritik atau membangun orang? 5. Apakah kita menghindarkan diri dari orang-orang yang menyulitkan ataukah kita memberikan perhatian kepada mereka? 10
Hati macam apa yang dimiliki seorang pemimpin rohani ? 1. Hati yang dipimpin Roh Kudus 2. Hati yang jujur dan benar 3. Hati yang dikuasai cinta Kristus Betapa sulitnya merealisasikan pribadi dengan tabiat ilahi (Godly Character ) tetapi juga bukan sesuatu yang mustahil diraih asalkan kita mau berubah. Sebagai penutup mari kita renungkan : 1. Tidak semua orang memiliki kesempatan menyandang jabatan struktural. Raihlah bagaimana menjadi pemimpin relasional. Dengan demikian anda turut aktif memberikan perubahan positif di tempat anda bekerja walaupun tanpa jabatan tertentu. 2. Raihlah menjadi pemimpin relasional yang memiliki tabiat ilahi yang memiliki sifat Tuhan dan hendaknya senantiasa berdoa agar ciri-ciri pemimpin dan kepemimpinan rohani dapat lebih cepat menjadi bagian dari kepribadian sendiri.
“Selamat Melayani dalam Kasih Kristus�
11
Referensi: - Boestan P.2009. “ Smart Christian Leadership”, Yogjakarta - Putra S, Pratiwi A. 2005.”Sukses dengan Softskill”. Bandung : ITB. - Sanders, Oswald J. 2001.”Kepemimpinan Rohani” Bandung : Kalam Hidup - Sudarma, Erick. 2012. “Hati yang dikuasai Cinta Yesus”. GKMI Kudus - Warren, Rick. 2007. “The Purpose Driven Life, Kehidupan Yang digerakkan oleh tujuan”. - Tri Vendy Leo. 2010. “Menjadi Pemimpin Brilian dalam Pekerjaan dan Kehidupan Anda. Yogyakarta : Pohon Cahaya
12
13
o
o o 14