SERI VI
Radia Astuti, S.Kp
DIRGAHAYU
AKBID MARDI RAHAYU KE-8 ( 2004 - 2012 )
AKADEMI KEBIDANAN MARDI RAHAYU Jl. KH Wahid Hasyim No 89 Kudus 59317 Fax: 0291 445979; email: akbidmr@yahoo.co.id; Website:www.akbidmr.ac.id 1
KATA PENGANTAR Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus Kristus karena hanya oleh kasih dan anugerahNya AKBID Mardi Rahayu telah memasuki Dies Natalis ke-8 (17 September 2004-17 September 2012 ) Buku saku seri 6 ini secara khusus memuat hal-hal yang bisa menjadi bahan refleksi kita selama melakukan pelayanan di AKBID Mardi Rahayu. Tahun demi tahun telah kita lalui, suka dan duka silih berganti. Jangan biarkan hal-hal yang kurang menyenangkan dari masa lalu terus ada sampai hari ini. Yang lalu adalah pembelajaran hidup. Mari menyongsong masa depan AKBID Mardi Rahayu dengan penuh pengharapan sehingga kita memiliki semangat besar untuk melakukan banyak hal. Keluarga besar AKBID Mardi Rahayu mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada yang terhormat: 2
1. Dr. Johan S. Sudirgo, Sp.B dan Dr. Pujianto, M.Kes yang telah memperjuangkan berdirinya AKBID Mardi Rahayu. 2. Pengurus YBPM yang memiliki komitmen untuk terus mengisi pembangunan dan pengembangan AKBID Mardi Rahayu, demi terealisasinya pendidikan yang berkualitas, tidak hanya bangunan dan proses pendidikannya, tetapi juga Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang memiliki tabiat Ilahi ( Godly Character ) sehingga bisa menghantar lulusan siap kerja, mandiri dan memiliki tabiat Ilahi. Kudus, 17 September 2012 Penyusun
1
I. Apa yang perlu kita ketahui tentang AKBID Mardi Rahayu? 1. Ijin pendirian Akademi Kebidanan Mardi Rahayu di Kudus berdasarkan Keputusan Mendiknas tanggal 17 September 2004 No:160/D/O/2004 dan Rekomendasi/ pertimbangan tertulis bagi pendirian AKBID Mardi Rahayu di Kudus dari Departemen Kesehatan RI, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan pada tanggal 26 Juli 2004 No HK. 03.2.4.1.02692. 2. Sudah mendapatkan perpanjangan Ijin selama 3 tahun ( 2006-2009 ) dan perpanjangan ijin ulang selama 3 tahun ( 2009-2012 ). 3. Visi AKBID Mardi Rahayu mengalami perubahan. Visi tahun 2004 s/d 2010 1
“Mewujudkan lembaga pendidikan Akademi Kebidanan yang Profesional dikelola dengan “Global Mindset” dan “World Class Management System” untuk menghasilkan lulusan siap kerja yang mandiri, menguasai bidangnya, dapat diterima oleh masyarakat pengguna jasa kebidanan dan berdedikasi tinggi” Dengan perkembangan yang ada, visi berubah mulai tahun 2010. Visi Program Studi DIII Kebidanan adalah “Mewujudkan Program Studi DIII Kebidanan yang mandiri, menghasilkan bidan siap kerja dan berkualitas global pada tahun 2019”. 4. Motto Motto YBPM : “Tinggi Iman, Tinggi Ilmu, Tinggi Pengabdian”. 2
Motto AKBID Mardi Rahayu: “Mengabdi dengan Kasih, Mengasihi dengan Pengabdian�. 5. Untuk Mengemban tugas mengupayakan : a. Asas kekeluargaan dalam koridor professional. b. Terbentuknya tim yang solid sehingga tercipta suasana kerja yang kondusif. c. Bekerja secara sistem 6. Dalam mewujudkan visi diperlukan komitmen untuk pengembangan prinsip serta watak dari pengelola yaitu : a. Transparansi (adanya keterbukaan) b. Akuntabilitas pertanggungjawaban terhadap visi, misi dan tujuan institusi. 3
c. Mengikuti peraturan yang ditetapkan. d. Independensi : pengelolaan secara professional tanpa tekanan dan pengaruh dari yang lain, sesuai yang ditetapkan. e. Saling menghargai dan mengasihi yang tua mengasihi yang muda, yang muda menghormati yang tua. f. Senergi : kombinasi atau perpaduan antara otak ( Head ), tenaga ( Hand ) dan hati ( Heart ), memanfaatkan perbedaan dan saling melengkapi dalam bekerja, bukan bekerja sendiri-sendiri.
4
II. Saatnya kita refleksi diri untuk pelayanan yang telah kita lakukan di AKBID Mardi Rahayu. 1. Sudahkah anda membangun soft skill dalam hidup khususnya untuk dunia kerja dimana saudara di tempatkan? (baca: Etos kerja karyawan AKBID Mardi Rahayu Tahun 2008 dan buku saku seri I ) 2. Apakah anda sudah mengelola dan mengembangkan kecerdasan emosi di tempat kerja ?( baca: buku saku seri II) 3. Apakah anda bekerja sesuai etika kerja dan memiliki ketahanan menghadapi tekanan? ( baca: buku saku seri III ) 4. Sudahkah anda meningkatkan keterampilan interpersonal dan 5
kerjasama tim di tempat anda bekerja? ( baca: buku saku seri IV ) 5. Anda sebagai pemimpin struktural dan pemimpin relasional. Sejauhmana karakter pemimpin yang anda miliki dan kepemimpinan yang sudah anda lakukan? ( baca: Buku saku seri V ) 6. Dari tugas yang anda emban dalam pelayanan sudahkah anda menerapkan 3 ( tiga ) kunci untuk melakukan relasi yang baik yaitu komunikasi, mendengarkan dan empati? Sebagai bahan dikemukakan sebagai berikut :  Bila 3 hal diatas dirasakan baik oleh orang yang anda layani, maka ia akan percaya/“trustâ€? pada anda. Dengan demikian ia dapat lebih membuka hati, melakukan “curhatâ€? ( Curah hati ) yang 6
dalam sehingga bebannya terasa lebih ringan. Rasa ketidakpercayaan dapat menjadikan orang yang anda layani mengalami kegelisahan dan ketakutan. a. Komunikasi - Komunikasi adalah proses bagaimana kita menyampaikan pesan ( perasaan, sikap atau buah pikiran ) kepada orang lain sehingga ia mengerti betul apa maksud kita, biarpun ia tidak sependapat ataupun tidak menurutinya. Dan ingat! yang meng�arti�kan pesan kita adalah orang yang menerimanya bukan kita yang menyampaikan. - Perlu diperhatikan juga isyaratisyarat non verbal, ekspresi muka, 7
gerakan jari atau tangan, gerakan bola mata, menjauhkan diri ( sudah dibahas pada buku seri III ) b. Mendengarkan - Mendengarkan adalah mendengar bunyi dengan telinga, memahaminya dengan otak dan menghayatinya dengan hati. - Mendengarkan sangat penting dalam komunikasi empati, karena bila kita mendengarkan maka orang lain itu merasa betul-betul diperhatikan, dinomor satukan diatas hal—hal lain. Dengan demikian kita harus mendengarkan secara aktif yaitu bertatap muka dengannya, berhenti dengan 8
kesibukan lain, bertanya atau menanggapinya. c. Empati Empati adalah menempatkan diri pada keadaan orang lain. Kita berempati atau tidak dapat dilihat dan dirasakan oleh orang yang kita hadapi dari mimik, gerakan tangan dan tubuh kita, dari pandangan mata dan bahasa non verbal serta dari apa yang kita katakan. Orang yang tidak mempunyai empati dirasakan “dingin� oleh orang-orang yang dihadapinya, kelihatan tidak begitu peduli dengan keadaan orang lain. Bila kita betul-betul mempunyai empati, maka orang yang dihadapi bisa merasa bahwa kita sungguh 9
memperhatikan dan mengasihinya, kita sungguh care ( memperhatikan atau peduli dengan sepenuh hati ) padanya sebab: “Mencintai adalah memperdulikan, memperdulikan adalah memberi, memberi adalah berbagi, berbagi adalah mencintai� Atau “Loving is caring. Caring is giving. Giving is sharing. Sharing is loving� Dapat digambarkan sebagai suatu lingkaran, dasarnya adalah cinta kasih dan kita berputar terus.
10
Mencintai = Peduli Dasar Peduli = Memberi
Berbagi = Mencintai Cinta Kasih Memberi = Berbagi
Empati tidak sama dengan Simpati. - Dengan empati kita masih obyektif tidak terlalu terbawa oleh keadaan cerita oranglain, kita masih dapat mengambil jarak, masih dapat menilai dalam hati apa yang baik atau buruk baginya. 11
- Dengan simpati kita terbawa atau hanyut dengan keadaan atau cerita orang lain karena kita menyukai salah satu cirinya entah penampilannya, cara bicaranya, gaya bergaulnya, jalan pikirannya dan sebagainya. Kita subyektif tidak dapat menilai secara obyektif lagi. Kita bersimpati hanya dengan orang yang kita senangi, namun kita dapat berempati dengan semua orang termasuk orang yang memusuhi kita. Renungan: Roma 12:9-15 - “ Dukamu dukaku, Sukacitamu sukacitaku�
12
7. Saudara melakukan pekerjaan atau pelayanan? Mari kita renungkan Perkerjaan a. Bila anda melakukannya untuk mendapatkan nafkah. b. Anda bisa berhenti karena dikritik . c. Berhenti karena tidak ada yang yang berterimakasih. d. Bila anda semakin sulit menikmati yang anda kerjakan. e. Bila yang anda pikirkan adalah sukses. Pelayanan a. Bila anda melakukan karena kasih. b. Bila anda terus bekerja biarpun dikritik habis-habisan. 13
c. Terus bekerja biarpun tidak dikenal siapapun. d. Bila anda semakin sulit untuk tidak menikmatinya. e. Bila yang anda pikirkan itu adalah kesetiaan. “Janganlah kita puas dengan memberi uang saja. Uang saja tidak cukup, uang dapat diperoleh, tetapi mereka membutuhkan hatimu untuk mengasihi mereka. Jadi taburkanlah kasihmu dimanapun anda pergi� Ibu Teresa dari Kalkuta
8. Pesan kotbah pada kebaktian peneguhan Pembina, Pengawas dan Pengurus YPBM minggu Tanggal 24 14
Februari 2008 dan disampaikan 3 tahun kemudian sewaktu kebaktian bersama YBPM hari senin tgl 25 Juli 2012 oleh Pdt. DR.Mikha Joedhiswara, S.Th,M.Th. yaitu mengingatkan gedung semegah apapun bukan tujuan akhir, tetapi dihasilkannya kualitas peserta didik dengan sumber daya manusia yang memiliki tabiat Ilahi (Godly Character) sangatlah penting, yaitu dipimpin Roh Kudus, hati yang jujur dan benar serta hati yang dikuasai cinta Kristus.
15
Apa itu kasih? Mother Teresa menjawab: “Jika engkau jujur dan tulus mungkin orang akan menipumu, namun tetaplah jujur dan tulus selalu”. “Apa yang engkau kerjakan bertahuntahun, orang dapat menghancurkannya dalam semalam , namun tetaplah berkarya”. “Kebaikan yang engkau perbuat hari ini sering akan dilupakan orang, namun tetaplah berbuat baik selalu”. “Berilah yang terbaik dari apa yang kamu miliki. Mungkin orang tidak pernah merasa cukup, namun tetaplah memberi yang terbaik” ( warta jemaat GKMI Kudus 26 Juni 2009 ) 16
9. Dalam pelayanan anda, sudahkah merealisasikan 3 hal di bawah ini ? I.
Kasih adalah sikap yang membaktikan diri. Kasih yang sejati mengandung unsur empati, rela berkorban, bukan sekedar perasaan yang mudah berubah dan juga suatu komitmen, yang tidak mengharapkan sedikitpun imbalan.
II.
Renungan : 1 Korintus 3:7-9 “ Karena itu yang penting bukanlah yang menanam atau yang menyiram, melainkan Allah yang member pertumbuhan.Karena kami adalah kawan sekerja Allah�
17
III. Don’t forget the power of prayer (jangan lupakan kekuatan doa) Terimakasih Tuhan, yang telah memberikan kekuatan dan kepercayaan kepada kita untuk menjadi alatMu dimana kita bekerja. Amin. Selamat melanjutkan pelayanan bagi Tuhan dan sesama.
18
Referensi : 1. Daun, Paulus 2009. “Dasar Kehidupan Kekristenan”. Manado: Yayasan Daun Family. 2. Luis Isaac, Bernard. 2009.”Minyak yang tak pernah kering; The Oil that Never Runs Dry”. Batam: GKMI Anugerah Rayon Batam. 3. Gembala Jemaat, 2012. Kumpulan Khotbah GKMI Kudus 4. Yayasan Bina Pendidikan Masehi.2003. Proposal pendirian AKBID Mardi Rahayu Kudus. 5. Maramis W.F.2011. Mendampingi orang sakit di rumah dan di rumah sakit. Surabaya: Airlangga University Press. 19
6. Warren, Rick. 2007. The Purpose Driven Life. Kehidupan yang digerakkan oleh tujuan. Malang: Gandum Mas
20
21