Medinas Lampung, Senin 22 Oktober 2018

Page 1

SENIN

22 OKTOBER 2018

Rp 4.000,-

Sudah Terverifikasi Administrasi klik (http://dewanpers.or.id/perusahaan)

e-mail : redaksimedinaslampung@gmail.com

Per Eksemplar (Rp 85.000/Bulan+ Ongkos Kirim)

Bandarlampung (MDs)-Komite Pemantau Kebijakan dan Anggaran Daerah (KPKAD) Lampung Gindha Ansori Wayka, angkat bicara terkait Proyek Way Tatayan yang diduga bermasalah. Kuat dugaan juga melibatkan rekanan nakal yang merugikan uang Negara.

Ada Tambahan Anggaran Normalisasi Rp1,5 Miliar

Proyek Way Tatayan

“Bermasalah“ 538 Pelamar CPNS Tidak Memenuhi Syarat

BANDARLAMPUNG (MDs)--Sebanyak 538 pelamar yang mendaftarkan diri dalam seleksi CPNS Tahun 2018 khusus di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, dinyatakan tidak memenuhi syarat atau TMS. Pj Sekprov Lampung Hamartoni Ahadis mengatakan, kebanyakan para pelamar yang dinyatakan TMS tersebut karena ijazah yang tidak diunggah atau tidak sesuai. Selain itu, lanjut Hamartoni, NIK bermasalah juga menjadi salah satu penyebab pelamar TMS. “Jumlah pelamar di lingkungan Pemprov Lampung mencapai 3.343 orang. Yang dinyatakan memenuhi syarat (MS) 2.805 dan yang TMS 538 orang. Dengan demikian pelamar yang dinyatakan TMS dipastikan tak dapat mengikuti tahapan berikutnya yaitu tes CAT,” kata Hamartoni, Minggu 21 Oktober 2018. Mantan Sekkab Lampura tersebut menambahkan, untuk pelaksanaan tes kemungkinan akan berlangsung pekan depan. Namun, untuk tanggal pasti, Hamartoni meminta menanyakannya lebih detail ke BKD Lampung. BACA|cpns| KE HAL7

Kini di anggaran perubahan ada Pekerjaan Proyek lanjutan Normalisasi sungai Way Tatayan di Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung yang juga terkesan “amburadul”. Nilai Pagu Lanjutan normalisasi sungai Rp1.500.000.000,- HPS Paket Rp. 1.499.139.000.Kode tender 6067121, Anggaran APBDP 2017 Satker terkait.Sementara sebelum total anggaran Proyek Bendungan Way Tatayan, adalah Rp Ginda mengatakan, jika setiap proses pelelangan jumlah yang memasukkan dokumen terbatas, lalu yang menawar hanya satu atau dua saja, ini dapat saja proses lelangnya diduga bermasalah dan ini diduga hampir disetiap dinas instansi terjadi.

“Aparat penegak hukum harusnya lebih jeli dan penegak hukum itu bukan hanya pemukul kentongan atau tiang listrik saat ada maling, tetapi penegak hukum itu harus ikut juga jaga malam (meronda) artinya bahwa penegak hukum harus melaukan pemantauan proses lelang (preventif), bukan hanya menunggu hasil temuan BPK atau BPKP saja (kuratif),” kata Dosen Pendidikan Budaya Anti Korupsi Poltekkes Tanjung Karang. Diketahui, Dari 7 peserta lelang, yang masuk evaluasi CV. Putra Rangkas, PT. Ayu Syara Bersaudara, CV. Alam Indah yang dimenangkan oleh CV. Putra Rangkas.

untuk tahap pertama di lakukan tahun 2014 senilai 4 miliar dan tahap ke dua di bulan April tahun 2015 senilai 7,6 miliar. Dan itu langsung ke rekening milik PTPN dan saat itu juga diketahui Mentri BUMN Dahlan Iskan,” jelas Vierdayzi di kantornya, Kamis (17/10/2018). Veirdayzi juga mengatakan, pihaknya tidak mengetahui kalau ternyata tanah lapangan itu sudah di berikan kepada masarakat kebagusan. Dirinya menyarankan agar warga menuntut pihak PTPN VII.

LAMPUNG TIMUR (MDs)--Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Timur melalui Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura menyatakan dugaan penjualan bibit kedelai merupakan pelanggaran. Karena sifatnya bibit kedelai itu bantuan kepada kelompok tani dari pemerintah pusat. Seperti halnya yang di lakukan oleh ketua kelompok Tani Langgeng Jaya Desa Putra Aji II kec. Sukadana kab. Lampung Timur. “Pitoyo yang mana, yang telah menjual bibit kedelai bantuan untuk kelompok nya. Itu sudah melanggar aturan dan jika demikian pasti ada sanksi buat PitoyoKabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Lampung Timur, Mursidi di ruang kerjanya, Rabu (17/10/2018). Mursidi juga menambahkan, benih kedelai tersebut merupakan bantuan dari Provinsi dan tidak ada administrasi apapun. Apalagi yang namanya biaya transportasi seperti yang dikatakan oleh Ketua Kelompok tani. Dikatakan Mursidi, bantuan bibit itu semuanya gratis, karena Pemprov Lampung sudah punya kontrak dengan si penyuplai benih, dari pembelian hingga biaya transportasi sudah ditanggung Pemprov. “ Jadi benih tersebut terimanya di tempat yang menerima bantuan, jika ada kelompok atau ketua kelompok tani yang menjual benih kedelai yang mereka terima, berarti dia sudah menyalahi aturan apapun dalil dan alasannya dia tetap salah,” imbuhnya. Dinas Pertanian, lanjut Mursidi, akan secepatnya melakukan kroscek di lapangan. Jika terbukti hal itu benar seperti apa yang sudah di beritakan di media

BACA|mantan| KE HAL7

BACA|bibit| KE HAL7

BACA|bermasalah| KE HAL7

Penjualan Tanah Hibah Desa Kebagusan

Nama Mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan Ikut Disebut PESAWARAN (MDs)--Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran melalui bagian tata Pemerintahan menyarankan agar warga sekitar Desa Kebagusan menuntut pihak PTPN VII. Saran ini terkait dengan persoalan tanah hibah berupa lapangan sepak bola yang disoal warga setempat. Kepala Bagian (Kabag) Tata Pemerintahan Pemkab Pesawaran, Vierdayzi saat dimintai tanggapannya mengakui memang benar telah melakukan pembayaran lahan milik PTPN tersebut sebanyak dua tahap. “Memang benar saya telah membayar ke pihak PTPN sebanyak dua tahap

Mursidi : Penjualan Bibit Kedelai Itu Melanggar Aturan

Angin Kencang Terjang Desa Margorejo

Puluhan Atap Rumah dan Fasum Rusak LAMPUNG UTARA (MDs)--Puluhan rumah warga Desa Margorejo Kecamatan Kotabumi Utara rusak akibat diterjang angin, sebelumnya hujan turun di wilayah setempat.

Akibat Peristiwa tersebut mengakibatkan rusaknya atap puluhan rumah serta pasilitas umum lainnya, kejadian tersebut terjadi Minggu sore (21/10/18) yang diperkirakan terjadi sekira pukul 15.30 - 16.00 WIB. Kepala Desa Margorejo Andi Sabak mengungkapkan perisitiwa tersebut sebelum nya hujan lebat dan tiba tiba angin kencang menerjang sebagian pasilitas umum. “Hujan yang disertai angin kencang sore ini membuat puluhan atap rumah warga di Dusun 4, Pasar Kate, Margorejo rusak dan atap Masjid juga menjadi berantakan,” kata Kepala Desa Margorejo, Minggu (21/10/18). Atas kejadian itu, Untuk saat ini

aparat pemerintahan desa setempat tengah melakukan evakuasi terhadap pohon-pohon yang tumbang dan membereskan perabotan rumah tangga milik warga yang terkena musibah. “Kita masih melakukan berea-beres dan akan dilakukan pendataan terhadap rumah-rumah warga yang terkena musibah ini,” ujarnya. Sementar itu sebelumnya, rumah milik Amansyah warga setempat ambruk hingga rata dengan tanah akibat terkena angin puting beliung pada minggu lalu, kemudian hari ini puluhan rumah kembali mengalami kerusakan dibagian atapnya karena terkena angin kencang. (Yono/Alex/R3) Klik : https://www.medinaslampungnews.co.id/


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.