KUMPULAN BAHAN RENUNGAN KHOTBAH AGAMA KRISTEN PROTESTAN BAGI BHABINKAMTIBMAS DAN PETUGAS POLMAS DI WILAYAH PROVINSI PAPUA BARAT
KUMPULAN BAHAN RENUNGAN KHOTBAH AGAMA KRISTEN PROTESTAN BAGI BHABINKAMTIBMAS DAN PETUGAS POLMAS DI WILAYAH PROVINSI PAPUA BARAT
ii
SAMBUTAN KEPALA KEPOLISIAN DAERAH PAPUA BARAT
Syaloom, Assalamu ‘ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh, Om Swastyastu, Namo Buddhaya, Salam Sejahtera bagi kita semua.
Pertama-tama,
ijinkan
saya
mengawali
sambutan ini dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT karena hanya atas berkat dan perlindunganNya
kita
masih
diberikan
kesehatan dan kebahagiaan untuk dapat melaksanakan aktifitas kehidupan kita sehari-hari. Saya meyambut baik diterbitkannya Buku Panduan Khotbah dari perspektif Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu dan Budha bagi Bhabinkamtibmas dan pengemban fungsi Polmas di kewilayahan untuk dapat dipergunakan sebagai acuan dalam rangka memberikan pencerahan kepada iii
masyarakat sebagai upaya untuk mewujudkan partisipasi masyarakat dalam memelihara Kamtibmas. Kita menyadari sepenuhnya bahwa upaya pemeliharaan Kamtibmas tidak dapat dilakukan hanya oleh Polri semata, tetapi perlu adanya peran aktif masyarakat dan segenap stakeholder sehingga upaya pembinaan Kamtibmas dapat dilakukan secara komprehensif. Buku panduan khotbah ini disusun untuk dijadikan sebagai salah satu upaya Polri bersama dengan para pemuka agama untuk melakukan upaya pembinaan Kamtibmas dibidang kerohanian kepada masyarakat dilingkungan rumah ibadah, sehingga terdapat satu pemahaman yang sama dalam pembinaan Kamtibmas kepada masyarakat. Terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya saya sampakan kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah membantu tersusunnya Buku Panduan Khotbah Bhabinkamtibmas dan petugas Polmas di wilayah Polda Papua Barat ini. Semoga buku ini bermanfaat dalam mendekatkan hubungan antara Polisi dengan Masyarakat di Provinsi Papua Barat yang kita cintai ini. Sekian dan terimakasih.
Wassalamuaikum Warahmatullahi Wabarokatuh, Syaloom, Om Chanti Chanti Chanti Om, Sabbe satta Bhavantu Sukhittattha.
iv
Manokwari, November 2016 KEPALA KEPOLISIAN DAERAH PAPUA BARAT
Drs. ROYKE LUMOWA, M.M. BRIGADIR JENDERAL POLISI
v
SAMBUTAN KEPALA KANTOR WILAYAH KEMENTERIAN AGAMA PROVINSI PAPUA BARAT
Kita patut menaikan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa oleh karena kasih dan RahmatNya buku yang berjudul Kumpulan Khotbah dapat diselesaikan dengan baik.
Buku yang ada dihadapan para
pembaca yang budiman ini sangat penting sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan pemuliaan peradaban umat manusia yang lebih utuh, agama baik yang terkait dengan keyakinan, pemikiran, institusi, peribadatan, tindakan sosial, hukum dan norma-norma, yang digunakan maupun kitab suci yang menjadi sumbernya telah ada terlebih dahulu dengan berbagai coraknya yang plural, sejak abad kedua dari Konghucu, Budha, Hindu, Kristen-Katolik, Islam. Nilai-nilai spiritual dan norma-norma kehidupan yang telah disepakati oleh pemeluk agama-agama tersebut tetap dipertahankan, dipegang teguh dan dijaga kelestariannya oleh komunitas pemeluknya baik lewat kredo, akidah, atau seperangkat artikel keimanan, ritual-peribadatan dan kebiasaan tertentu. Pewarisan nilai-nilai keagamaan melalui tradisi yang hidup berkesinambungan antar-generasi. Hal ini dilakukan lewat berbagai cara antara lain seperti pendidikan, pengajian, kebaktian, pembangunan tempat-tempat ibadah (Mesjid, Musola, Kapel, Gereja, Wihara, Klenteng) tempat-tempat pendidikan (sekolah, pesantren, seminari,) dan perayaan-perayaan hari besar keagamaan (Imlek, Natal, vi
Paskah, Kenaikan Isa Almasih, Hijriyah, Maulid, Isra` dan Mi`raj, Idul Fitri, Idul Adha) begitu seterusnya. BUKU KUMPULAN KHOTBAH ini hanya bagian dari hal tersebut diatas untuk membantu memahami dan mengilustrasikan isi dari kitab masing-masing agama yang sudah disusun oleh tokoh-tokoh agama yang ada di Provinsi Papua Barat ini untuk menjadi pedoman atau buku panduan dalam menyampaikan perenungan bagi instasi pemerintah/ TNI-POLRI, dalam menjalankan tugas yang diamanahkan Tuhan Yang Maha Esa bagi kita masing-masing. Perlu untuk diketahui bersama bahwa saat ini jumlah pemeluk agama yang ada di provinsi Papua Barat menurut data yang ada di Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Jumlah Penduduk Papua Barat = 1.268,572 Jiwa, Umat Kristen = 6.22458 Jiwa, Katolik =1.10239 jiwa, Islam = 42.0357 Jiwa, Hindu = 2.719 Jiwa, dan Budha = 2.490 Jiwa, sedangkan agama Konghucu
di Papua Barat belum memberikan
jumlah yang pasti, untuk itu pentingnya BUKU KUMPULAN KHOTBAH ini, sebagai upaya pemerintah khususnya TNI/POLRI untuk mengambil bagian dalam pembinaan mental umat beragama yang ada di Provinsi Papua Barat, dengan adanya kesediaan dari masing-masing pihak untuk bekerja menyusun khotbah ini secara interaktif-interkonektif, kesediaan terus-menerus memperbaiki citra diri masing-masing dan bersama-sama berupaya kualitas kehidupan dan peradaban manusia,
vii
maka jembatan yang akan dibangun oleh buku ini besar kemungkinan akan terealisasikan. Demikian sambutan kami semoga Tuhan yang Maha Kuasa memberikan hikmat dan kearifan serta melindungi kita semua di Provinsi Papua Barat agar tetap hidup makmur dan damai
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi
DRS. URBANUS RAHANGMETAN, M.Th
viii
FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PROVINSI PAPUA BARAT Jln. Arfai Samping Kemenag Manokwari Provinsi Papua Barat
SAMBUTAN KETUA FORUM KERUKUNAN UMAT BERAGAMA PROPINSI PAPUA BARAT Kepada Allah sumber kehidupan dan berkat, patut kita sampaikan pujian, sembah, hormat dan syukur atas kasih dan rahmatnya bagi rakyat dan bangsa Indonesia yang telah memperoleh kemerdekaan dari Sabang sampai Merauke. Pemerintah, TNI dan POLRI bersama rakyat berkomitmen untuk mengisi kemerdekaan dengan menciptakan keamanan
dan
ketertiban
masyarakat
sebagai pijakan
untuk
membangun masyarakat, bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia yang holistik. Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Papua Barat menyambut baik serta memberikan apresiasi kepada anggota Pilar Pemolisian Masyarakat (POLMAS) tingkat provinsi yang telah menerbitkan booklet kotbah / dakwah bagi segenap pemimpin lintas agama sebagai hasil kerjasama antara semua pihak tokoh agama bersama POLRI di wilayah POLDA Papua Barat. Booklet ini selanjutnya menjadi panduan bersama dan sekaligus menjadi metode untuk kita selalu membina, memelihara, menjaga, mewujudkan keamanan dan ketertiban di tengah kehidupan serta aktifitas masyarakat secara pribadi maupun masyarakat pada
ix
umumnya sehingga pembangunan di segala bidang kehidupan, ekonomi, kesehatan, pendidikan, sosial budaya, adat istiadat, kamtibmas, pertahanan negara dapat bertumbuh secara komprehensif. Kami menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Papua Barat, DPR Papua Barat, Kapolda Papua Barat, Danrem 171 Praja Vira Tama, MRP Papua Barat, Ketua LMA Papua Barat
dalam komitmen kita
mewujudkan kamtibmas di Papua Barat, propinsi konservasi yang aman, damai dalam realita kehidupan pembangunan bagi masyarakat yang holistik. Kiranya booklet bahan renungan kotbah bagi pimpinan lintas agama, adat, dan paguyuban Nusantara ini tidak maksimal dibaca isinya yang multi dan kaya inspirasi, maka kita AKAN GAGAL di dalam upaya kolaborasi untuk mewujudkan kondisi keamanan dan ketertiban baik bagi diri sendiri, lingkungan di sekitar kita maupun wilayah Papua Barat pada umumnya. Kiranya Tuhan menolong dan menyempurnakan upaya bersama kita. Amin.
x
SAMBUTAN KETUA UMUM PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA PAPUA PROVINSI PAPUA BARAT (PGGP PB)
Salam Sejahtera Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas limpahan kasih dan anugerahNya maka kita dapat melaksanakan tugas tanggung jawab kita dengan baik sebagai wujud pengabdian kepada Bangsa dan Negara tercinta. Sebagai pimpinan PGGP Papua Barat sebagai Lembaga yang merepresentasikan kepelbagian Gereja Tuhan yang ada di Provinsi Papua Barat, kami memberi apresiasi yang tinggi kepada Polda Papua Barat dan IOM sebagai Organisasi Internasional untuk Migrasi yang telah berkolaborasi untuk meningkatkan kualitas masyarakat yang sadar hukum dan Lembaga Perpolisian yang merakyat. Hari-hari ini kita sedang berada dalam realitas berbangsa dan bernegara yang penuh dengan tantangan dan pergumulan yang berat. Di atas pimpinan kita masih menemukan banyak pejabat yang korupsi bahkan terjerat kasus narkoba dan berbagai tindakan amoral lainnya. Sedangkan dilevel masyarakat kita masih melihat “lingkaran setan� dari berbagai penyakit sosial seperti : kekerasan, anarkisme, radikalisme, HIV/Aids, Narkoba, pengangguran, pencurian, pelecehan dan pemerkosaan. Kondisi ini tidak bisa ditangani dari satu sisi saja namun harus diselesaikan secara komprehensif. xi
Pemerintah sebagai pengayom, pelindung dan penjaga masyarakat (Baik eksekutif, legislatif, kepolisian, akademisi, politisi dan juga TNI/POLRI) harus sehati dan sejiwa bekerja demi kepentingan masyarakat. Jika selama ini banyak aparat Pemerintah yang tidak bekerja tulus dan setia bahkan terkesan mengambil keuntungan dari rakyat maka sudah seharusnya sikap seperti ini dihentikan sebagai upaya memutuskan “lingkaran setan� ini. Disisi lain Para Pemimpin Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat juga memiliki Peran yang besar dalam rangka membangun kehidupan masyarakat kepada suatu komunitas yang sehat rohani dan jasmaninya. Karena itu sangatlah naif jika Para Pemimpin Agama, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakay tidak bisa menjadi contoh dan teladan yang baik ditengah kehidupan masyarakat. Jika ditengah masyarakat
terjadi
persoalan
maka
seorang
Pemimpin
Agama/Adat/Masyarakat harus menjadi PENDAMAI untuk memediasi terjadinya penyelesaian terhadap masalah tersebut dan bukan menjadi PENYULUT API atau PROVOKATOR. Masyarakat kita adalah masyarakat yang sangat majemuk baik dari latar belakang suku, adat istiadat dan agama. Tetapi juga dalam keberadaan dari sisi ekonomi dan pendidikan terlihat kehidupan masyarakat yang berbeda pula. Realita masyarakat seperti harus dikelola dengan baik, jika tidak akan terjadi gesekan-gesekan yang berujung pada konflik yang lebih besar.
xii
Oleh karena itu 3 pilar ini harus dapat bersinergi dan melaksanakan setiap bidang tugasnya masing-masing dengan baik. Pemerintah secara holistik harus dibina dan dituntun kepada Panggilan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat secara tertanggung jawab dan dewasa untuk melahirkan kehidupan yang lebih berkualitas dalam semua aspek. Pemerintah secara holistik harus memahami peran dan kewajibannya namun secara personaliti setiap aparatur Negara harus siap menjadi NEGARAWAN dan PATRIOT Bangsa sejati yang melayani tanpa pamrih dan mengabdi dalam kerelaan untuk menjadi Pemimpin sejati yang berjiwa besar dan rendah hati. Demikian pula Para Tokoh Agama/Masyarakat sebagai pendamping dan mitra Pemerintah. Kehadirannya bersama Pemerintah bukan sekedar sebagai Pelengkap penderita tetapi mitra yang harus dihormati dan juga dimintai pandangan dan pendapat oleh Pemerintah dalam menjalankan roda pemerintahan. Disisi lain Para Tokoh ini dapat memaksimalkan pelayanan mereka ditengah masyarakatnya dengan selalu memberi arahan, tuntunan dan bimbingan ke arah kebajikan sambil menjaga dirinya sendiri tetap memiliki integritas yang tinggi agar ia dihargai dan dihormati oleh komunitas masyakat atau komunitas agamanya sendiri. Masyarakat tidak saja menjadi objek atau sasaran dari program pembangunan melainkan mereka juga dilibatkan sebagai Subjek dalam membangun ketertiban, keamanan dan kesejahteraan
xiii
bersama. Pembinaan kepada masyarakat harus terus menerus dilakukan secara berkala oleh Pemerintaha maupun oleh Lembaga Masyarakat/Adat melalui para Tokoh dan Pemimpin yang ada. Organisasi-organisasi
kemasyarakatan
dan
Lembaga
Swadaya
Masyarakat dapat berkolaborasi dengan pihak Pemerintah, Adat dan Agama untuk mewujudkan program-program yang praktis dan berguna di akar rumput. Pada akhirnya semua upaya dari IOM dan Lembaga Kepolisian yang melibatkan
semua
stakeholder
untuk
menghasilkan
BUKU
PEGANGAN KAMTIBMAS ini dapat dirampungkan dan kiranya menjadi masukan berarti bagi pilar POLMAS untuk dapat lebih memaksimalkan segala usaha demi kehidupan Masyarakat yang lebih kuat, sehat dan sejahtera dalam Panggilan berbangsa dan bernegara di Bumi Nusantara tercinta. Salam Damai. Tuhan Yesus memberkati.
PERSEKUTUAN GEREJA-GEREJA PAPUA DI PROVINSI PAPUA BARAT (PGGP PB) KETUA UMUM
Pdt.SHIRLEY F.A. PARINUSSA SIAGIAN, S.TH.
xiv
DAFTAR ISI i
|
Halaman Judul
ii
|
Sambutan Kapolda
vi
|
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat
ix
|
Sambutan Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua Barat
xi
|
Sambutan Ketua Umum PGGP Provinsi Papua Barat
xiii |
Daftar Isi
1
|
Pelestarian Alam Dalam Perspektif Iman Kristiani
6
|
Pembentukan Karakter Generasi Muda yang Berwawasan Kebangsaan
10
|
Menghargai Kehidupan
16 |
Muliakan Tuhan Dengan Tubuhmu
21
Merawat Kerukunan Hidup
|
26 |
Membangun Budaya Damai Dalam Keluarga
31
Mencegah Pengaruh Negatif Globalisasi
|
37 |
Memutuskan Rantai Kekerasan
41
Cinta Uang Akar Segala Kejahatan
|
45 |
Kiat-Kiat Menghadapi Aliran/Ajaran Sesat xv
xvi
PELESTARIAN ALAM DALAM PERSPEKTIF IMAN KRISTIANI “Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi� (Matius 5 : 5)
Menurut Firman Tuhan dalam Kitab Kejadian Pasal 1 sampai Pasal 3 menceriterakan ketika Tuhan menjadikan langit dan bumi, Tuhan telah membuat sebuah taman yang sangat ini dan sempurna kemudian menempatkan manusia Ciptaan-NYa yang pertama (Adam dan Hawa) dalam Taman tersebut kemudian memberikan mandat dan kepercayaan kepada mereka untuk mengelola Taman Eden dan semua alam ciptaan Tuhan termasuk hewan diberikan dalam kekuasaan Adam untuk memberikan nama kepada semua binatang / hewan yang dikenal sampai saat ini. Kisah dalam Kitab Kejadian membuktikan sebuah kebenaran bahwa sejak awal dunia dijadikan, Tuhan telah memberikan mandat atau tanggungjawab yang besar kepada manusia untuk mengurus semua ciptaan Tuhan secara baik. Mandat tersebut merupakan suatu bentuk kepercayaan yang berimplikasi terhadap kehidupan manusia, apabila manusia mampu mengelola alam ini dengan baik maka alam akan memberikan keuntungan bagi kesejahteraan umat manusia.
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 1
Tetapi sebaliknya ketika manusia gagal mengelolanya maka akan berdampak buruk bagi kehidupan manusia. Sejak saat mandat diberikan maka persoalan pelestarian alam berada dalam tanggung jawab manusia. Baik buruknya lingkungan ditentukan oleh kemampuan dan cara kelola manusia itu sendiri. Dalam hal ini manusia harus secara bijaksana mampu mengatur pengelolaan Sumber Daya Alam secara baik mulai dari Pendataan, Pemanfaatan, Pemelihaan dan Pemulihan sumber daya alam yang ada harus dikerjakan secara baik, seperti Penebangan Pohon, penambangan batu bara, emas, perak, tembaga, timah, besi, batu, kapur, tanah, pasir, air dan lain-lain semuanya harus dikerjakan sesuai prinsip kelestarian menebang harus diikuti dengan menanam dan memelihara pohon kembali atau menambang dengan tidak merusak lingkungan. Semua demi kelangsungan hidup manusia di bumi dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi harus dapat dijamin oleh ketersediaan Sumber Daya Alam. Itulah sebabnya sangat tepat apabila Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Hutan, Tanah, Air dan segala kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara untuk dipergunakan sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat. Dengan adanya Negara maka Pemerintah diberikan kewenangan baik oleh Tuhan maupun masyarakat untuk mengurus
2 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
kekayaan yang terkandung dalam alam negara Indonesia demi mewujudkan kesejahteraan Rakyat Indonesia. Dengan demikian dalam perspektif iman Kristiani sangat mendukung pelestarian
hutan
sebagai
Perintah
Tuhan
yang
harus
diselenggarakan secara baik oleh Pemerintah Indonesia maupun segenap rakyat Indonesia untuk mengelola alam Indonesia secara baik bukan berdasarkan keinginan kelompok atau suku dan budaya tertentu tetapi harus didasarkan pada satu kesadaran tertinggi bahwa Seluruh kekayaan alam yang ada merupakan Ciptaan Tuhan yang diberikan kepada manusia untuk dikelola secara baik dan lestari demi kebaikan semua manusia di muka bumi khususnya Bangsa Indonesia yang aman dan sejahtera. Dalam konteks kita di Provinsi Papua Barat, kita bersyukur karena pada beberapa waktu yang lalu Pemerintah Daerah bersama Pemerintah Pusat telah mencanangkan Provinsi Papua Barat sebagai: PROVINSI KONSERVASI yang bertujuan untuk melindungi dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan sebagai modal dasar pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat Papua Barat. Tentu tidak cukup hanya deklarasi tanpa kesungguhan dan komitmen dari semua pihak baik Pemerintah dan seluruh masyarakat untuk menjadikan Provinsi Papua Barat sebagai teladan dalam rangka menjaga konsistensi pelestarian Hutan, Laut, sungai dan berbagai habitat kehidupan di atas Tanah ini.
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 3
Sebagai anak-anak Tuhan, kita semua dipanggil dan diberi mandat untuk menjaga kelangsungan bumi dari bahaya akibat pemanasan global, penebangan hutan, penghancuran biota laut, pengrusakan sungai, penyebaran sampah liar dan pembangunan industri yang mengabaikan lingkungan. Disisi lain Pemerintah yang “hamba Allah� harus bisa membuat regulasi dan peraturan yang berpihak pada pelestarian alam. Jangan karena ambisi akan uang dan kekayaan membuat Pemerintah lalai menggunakan kapasitas dan kewenangannya untuk menjaga kesimbangan alam demi kesejahteraan umat manusia. Yesus bersabda “Berbahagialah orang yang lemah lembut karena mereka akan memiliki bumi� (Matius 5: 5). Artinya hanya orang-orang yang tidak serakah, yang rela berkorban, yang tidak mencari keuntungan diri sendiri, yang taat dan disiplin, yang sabar dan tenang akan mewarisi bumi dan segala kekayaannya. Amin
4 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
DOA Tuhan kami yang Maha Kuasa. Engkaulah Pemilik alam semesta dan segala isinya. Engkau Pencipta dan Penebus segala yang hidup. Kami mengucap syukur dan berterimakasih atas PemeliharaanMu sehingga kami masih bisa menikmati kehidupan sampai saat ini. Saat ini kami berdoa memohon kekuatan untuk pemimpin-pemimpin kami agar mereka dimampukan mengelola alam dan lingkungan yang adalah sumber hayati kehidupan ini dengan penuh rasa tanggung jawab. Kerusakan lingkungan yang berakibat pada tingginya bencana alam terjadi diberbagai daerah di Indonesia. Ampunilah kami ya Tuhan. Kasihanilah kami. Berikan kemampuan dan kearifan bagi kami untuk mengelola dan melestarikan alam dengan hati yang takut akan Tuhan. Damailah Tanah Papua Damailah Bangsa Indonesia. Dalam nama Yesus. Amin
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 5
PEMBENTUKAN KARAKTER GENERASI MUDA YANG BERWAWASAN KEBANGSAAN Indonesia adalah bangsa besar yang dibangun diatas dasar perbedaan Suku, Agama, Budaya dan Bahasa mulai dari Sabang sampai Merauke, Miyangas sampai pulau Rote. Diatas semua perbedaan yang ada, Para pendiri bangsa telah bersepakat hidup bersama dalam satu bangsa yang besar bernama "Bangsa Indonesia" dengan mengedepankan sikap saling menghormati atau tolerasi antar semua anak bangsa dibawa semboyan "Bhineka Tunggal Ika" yang berarti
berbeda-beda tetapi satu bangsa yang sama yaitu
Bangsa Indonesia. Falsafah ini harus menjadi Landasan utama pembentukan watak dan karakter seluruh anak bangsa terutama Generasi Muda sehingga dapat menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dengan memandang perbedaan yang ada bukan sebagai perpecahan tetapi kekayaan yang harus diterima dan dihormati oleh semua komponen bangsa. Selama kita dapat menerima dan menghargaai perbedaan yang ada maka Bangsa Indonesia akan tetap berdiri kokoh sebagai satu bangsa yang besar dan hebat tetapi sebaliknya ketika kita tidak lagi dapat menghargai perbedaan dan kemajemukan sebagai anugerah
Tuhan
maka
bangsa
Indonesia
akan
keruntuhan.
6 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
mengalami
Untuk itu perlu adanya kesadaran secara terus menerus untuk menanamkan nilai-nilai dasar KEBANGSAAN yang berguna untuk membangun Karakter Generasi Muda yang berwawasan luas sehingga Generasi muda dapat bangkit menjadi suatu kekuatan besar untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia. Karakter
tersebut
meliputi
sikap
batin/hati
yang
dapat
mempengaruhi segenap pikiran, perilaku, budi pekerti dan karakter terpuji demi menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Nilai dan Karakter itu antara lain : 1. Karakter Menghargai dan Menghormati Perbedaan Setiap anak bangsa Indonesia harus bisa melihat perbedaan suku, agama, budaya dan bahasa yang ada dalam bangsa Indonesia sebagai suatu kekayaan yang harus dibanggakan dan diterima sebagai Jati Diri bangsa Indonesia sebab tidak ada bangsa lain yang memiliki kekayaan suku, agama, budaya dan bahasa seperti Bangsa Indonesia. Karakter yang menghargai dan menghormati perbedaan akan membuat setiap anak bangsa akan dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling melengkapi sebagai satu bangsa yang besar seperti tubuh yang memiliki banyak anggota dengan fungsi yang berbeda-beda tetapi dapat bekerjasama mencapai satu tujuan yang sama. Sebagai contoh meskipun mata adalah merupakan anggota tubuh yang kecil dan lemah tetapi memiliki fungsi yang sangat fital.
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 7
Tanpa mata, manusia tidak dapat hidup maksimal sebab tidak dapat melihat untuk bekerja dengan baik, demikian juga telinga, hidung, tangan, kaki, kepala, perut dan lain-lain semua memiliki fungsi yang berbeda-beda dan saling membutuhkan. Oleh karena itu seluruh anggota tubuh lain harus dapat saling menghargai dan menerima
sebagai
satu
tubuh
yang
sama
dan
saling
membutuhkan. Sebab tubuh tidak terdiri dari mata saja atau kaki saja tetapi merupakan gabungan dari semua anggata tubuh yang berbeda-beda demikian pula Bangsa Indonesia tidak terdiri dari orang jawa saja, atau sumatera saja, atau sulawesi saja tetapi merupakan gabungan dari seluruh suku bangsa Indonesia mulai dari sabang sampai merauke dan dari miyangas sampai pulau rote demikian pula Indoensia bukanya Islam saja atau Kristen saja, tetapi terdiri dari semua agama dan kepercayaan yang diakui oleh Pancasila adalah merupakan bangsa Indonesia yang seutuhnya.
2. Karakter Mengasihi antar Sesama Anak Bangsa Setiap anak bangsa harus memiliki karakter yang saling mengasihi, dimulai dengan melihat perbedaan bukan sebagai musuh tetapi sebagai kekayaan. Kasih dalam hati setiap anak bangsa akan menghalau perbedaan yang ada dan menciptakan Kedamaian dalam hati manusia sehingga bangsa Indonesia akan tetap hidup dalam kedamaian meskipun berbeda suku, agama, budaya dan bahasa.
8 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
Kasih akan membuat orang jawa dapat menerima orang Papua, orang maluku menerima orang sumtera, orang sumatra menerima orang sulawesi dan orang kalimatan dapat menerima orang bali demikian pula antara sesama suku bangsa lain. Kasih membuat orang Tua mengasihi orang muda, Orang Muda menghormati Orang Tua, dan sesama anak bangsa saling mengasihi. Untuk itu karekter Kasih harus menjadi perekat utama dalam menjaga mempersatukan dan kesatuan bangsa Indonesia sebab ketika ada kasih dalam diri anak bangsa maka dapat menangkal setiap daya dan upaya yang memecah belah bangsa Indonesia baik dari dalam maupun luar. Untuk itu setiap anak bangsa Indonesia harus dapat mengembangkan karakter yang saling mengasihi sebab Tuhan menjadikan kita berbeda-beda bukan untuk bermusuhan tetapi hidup bersama dengan rukun dan damai dalam perbedaan. Dengan kedua karakter dasar ini maka niscaya bangsa Indonesia akan dapat berdiri kokoh dan diberkati sebagai bangsa yang besar dan berjaya ditengah-tengah dunia ini.
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 9
DOA SYUKUR Bapa didalam Surga, kami bersyukur karena Engkau telah memberi negeri yang kaya akan beragam budaya, agama dan suku dari Sabag sampai merauke. Sebagai Generasi muda kami mohon, bebaskan kami dari sikap mementingkan diri sendiri dan sikap menyombongkan agama, suku dan budaya sendiri sebagai yang lebih baik, sehingga kami menjelekkan orang lain. Karuniakan kesadaran dalam batin kami untuk menjaga negara kami dari berbagai politik adu domba yang dilakukan oleh musuh-musuh kami. Hancurkan semua rekayasa apapun yang akan memecah belahkan bangsa ini. Biarlah kami tetap hidup dan berkarya bagi kemakmuran dan kesejahteraan Bangsa kami dengan tidak memandang perbedaan kami. Dalam nama Yesus, kami berdoa. amin.
10 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
MENGHARGAI KEHIDUPAN “Baiklah Kita menjadi manusia laki-laki dan perempuan menurut rupa Kita, supaya berkuasa atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara dan seluruh binatang melata yang merayap di bumi.” (Kejadian 1 : 26 ) “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang dijadikan. Dalam Dia ada Hidup dan Hidup itu adalah terang manusia.” ( Yohanes 1: 3 – 4 )
Kehidupan berasal dari Allah sebagaimana dikatakan dalam Firman Tuhan “Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang dijadikan. Dalam Dia ada Hidup dan Hidup itu adalah terang manusia” (Yohanes 1: 3 – 4). Diluar atau tanpa Allah semuanya menjadi sia-sia, hampa dan tak berbentuk (Kejadian 1:2). Allah adalah sumber dari segala keteraturan, tanpa Allah semua menjadi kacau balau. Allah adalah sumber kebaikan tanpa Allah semua hancur berantakan. Kekacauan dan ketidakberaturan terjadi ketika manusia tidak lagi menempatkan Allah sebagai satu-satunya Sumber dalam hidupnya. Manusia keluar dari tujuan yang Allah tetapkan bagi dirinya karena manusia cenderung berkompromi dengan dunia dan dosa. Segala sesuatu yang diciptakan Allah adalah baik bahkan sungguh amat baik. Bahkan manusia diciptakan sebagai mahluk termulia dari
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 11
semua ciptaan yang lain. Manusia diberikan roh, jiwa dan tubuh untuk berkomunikasi atau berpartner dengan Allah. Betapa Allah menempatkan status dan derajat manusia setara dengan Allah sendiri. Allah berfirman “Baiklah Kita menjadi manusia laki-laki dan perempuan menurut rupa Kita, supaya berkuasa atas ikan-ikan di laut, burung-burung di udara dan seluruh binatang melata yang merayap di bumi� (Kejadian 1 : 26). Bahkan dalam Kitab Mazmur pasal 8 dikatakan bahwa “manusia dijadikan hampir serupa dengan Allah dan mereka dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat�. Allah menjadikan manusia dengan jenis kelamin yang berbeda agar mereka dapat saling melengkapi dan melayani dalam kesatuan suami dan isteri sebagai pernyataan kasih dan untuk memperbanyak keturunan di muka bumi ini. Karena itu seks adalah pemberian Allah untuk kepentingan melipatgandakan kehidupan di bumi ini. Namun dosa telah menurunkan derajat dan status manusia menjadi begitu rendah. Bahkan manusia sering tidak menghargai dirinya sendiri dan jatuh dalam berbagai-bagai dosa dan hawa nafsu dunia yang menyesatkan. Dan salah satu perbuatan cela manusia yang merusak dirinya dan sesama adalah dosa perzinahan dan percabulan. Seks tidak lagi menjadi indah dan mulia sebaliknya seks dikomersilkan,
dipertontonkan
dengan
sangat
vulgar,
diperdagangankan, dipamerkan didepan umun, dan direndahkan. Sehingga seks dipandang hina dan kotor.
12 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
Perbuatan daging telah nyata yaitu: percabulan, perzinahan, prostitusi dan penjualan jasa seks demi merekrut keuntungan dan kenikmatan sesaat. Praktek ini sudah menjadi bagian dari sejarah tua umat manusia. Firman Tuhan mengatakan bahwa orang-orang yang hidup dalam perbuatan daging akan menuai kebinasaan, namun orang-orang yang menyadari dan berbalik dari dosa dan beriman kepada Kristus akan memiliki hidup yang kekal. Tubuhnya akan disucikan menjadi “Rumah Allah” setelah roh dan jiwanya disucikan oleh Darah Yesus. Firman Tuhan berkata “atau tidak tahukah kamu bahwa tubuhmu adalah Bait Roh Kudus, barangsiapa yang merusak tubuhnya akan menerima hukuman dari Allah “. Berarti betapa penting menjaga seluruh eksistensi kehidupan kita sebagai manusia yang mulia. Sangat ironis jika demi sesuap nasi dan segenggam uang, manusia menjual dan menyerahkan tubuhnya sendiri kepada praktek prostitusi yang menghancurkan itu. Bahkan moralitas bangsa kita sedang mengalami degradasi akibat semakin meningkatnya praktek prostitusi dan penjualan perempuan dan anak dalam bisnis seks hitam. Mengapa untuk mengejar uang, harta dan kekayaan orang tega menghancurkan martabat dan harga diri orang lain? Mengapa demi memuaskan ambisi dan hawa nafsu orang rela memasuki area kegelapan ini? Yesus bersabda “mengapa kamu khawatir akan hidupmu, akan apa yang akan kamu makan dan pakai? Bukankah hidupmu lebih
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 13
berharga dari makanan dan tubuhmu lebih berharga dari pakaian? Perhatikanlah burung pipit dan bunga bakung di ladang. Burung pipit itu tidak menabur namun diberi makan oleh Bapa di Surga demikian juga bunga bakung tidak memintal tapi didandani oleh Allah sehingga keindahan bunga bakung melebihi pakaian raja Salomo. Artinya jangan menghancurkan kehidupan kita demi ambisi dunia ini. Jangan merusak tubuh kita demi makanan dan minuman. Karena hidup ini sangat berharga, jangan dihancurkan oleh percabulan, perzinahan dan prostitusi�. Tuhan Yesus menolong kita semua. Amin.
14 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
DOA MOHON KEKUDUSAN Bapa kami di Surga, Allah yang hidup dalam nama Tuhan kami Yesus Kristus. Betapa kami bersyukur sebab Engkau menciptakan kami menurut Gambar diriMu sendiri. Engkau mengaruniakan segala yang baik kepada kami. Namun kami sering tidak setia dan berjalan mengikuti keinginan kami sendiri. Kami mohon pengampunanMu agar kami tidak tersesat dan jatuh dalam pengaruh dunia yang jahat ini. Tolong semua anak-anakMu yang saat ini sedang terjerat dalam kekelaman dosa. Angkatlah mereka dari lumpur kenajisan dan kecemaran dunia dan kuduskan hidup mereka. Kami mohon lumpuhkan semua praktek-praktek prostitusi dan penjualan perempuan dan anak.Kuatkan Pemerintah agar bertindak tegas terhadaporang-orang yang melakukan tindakan tidak terpuji ini. Bawalah mereka kepada pertobatan sejati untuk hidup berkenaan kepadaMu. Terimakasih Tuhan Yesus. Amin.
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 15
MULIAKAN TUHAN DENGAN TUBUHMU “ HAI ANAKKU JADILAH KUAT OLEH KASIH KARUNIA DALAM KRISTUS YESUS” (Timotius II 2 : 1)
Manusia adalah “masterpiece” atau “mahkota ciptaan” dari Sang Pencipta. Istilah ini menunjukkan betapa berharganya nilai manusia dipandangan Allah. Walaupun manusia diciptakan paling akhir namun manusia diberi mandat dan otoritas untuk menguasai segala ciptaan Allah yang lain. Dengan demikian selain Allah sebagai penentu kehidupan dimuka bumi ini, maka manusiapun diberikan tanggung jawab penting untuk menjadi “Partner Allah” dalam menentukan nasib bumi ini ke depan. Jika manusia hidup menurut RANCANGAN dan KEHENDAK Allah maka bumi ini akan aman, damai, bebas dari kekacauan, kemiskinan dan kehancuran. Tetapi sebaliknya jika manusia tidak hidup sesuai dengan Kehendak Allah maka keadaan bumi ini akan semakin lemah, tidak
ada
damai,
penuh
dengan
kemiskinan,
kemelaratan,
kebodohan dan pada akhirnya hancur. Manusia harus menjadi subjek utama sebagai Pelaku pembangunan tetapi juga objek atau sasaran pembangunan itu sendiri. Karena semua proses pembangunan yang tidak berorientasi pada manusia
16 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
tetapi hanya mengejar keuntungan material akan sangat merugikan bagi harkat dan martabat umat manusia. Hari-hari ini dunia dan juga bangsa kita sedang menghadapi “mesin penghancur” manusia yang sangat mengerikan yakni “Peredaran, Penjualan dan konsumsi Narkoba”. Bahkan Pemerintah melalui Kepolisian RI telah menyatakan “keadaan darurat” untuk kasus Narkoba di Indonesia yang dikenal dengan istilah “INDONESIA DARURAT NARKOBA”. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) mengatakan ada beberapa alasan mengapa Indonesia saat ini masuk dalam kategori “darurat narkoba” yaitu : 1. Jumlah pengguna narkoba di Indonesia menembusi angka 4 juta orang lebih. 2. Jumlah orang meninggal karena narkoba 30 – 50 orang perhari. 3. Pelaku penngedar dan pengguna narkoba yang ditangkap begitu banyak memenuhi semua penjara di Indonesia. 4. Hukuman mati yang diterapkan oleh pemerintah Indonesia menunjukkan bahwa Pemerintah tidak lagi akan mentolerir dan mengasihani pelaku narkoba. 5. Peredaran Narkoba telah masuk disemua ranah baik itu di Pemerintahan (beberapa bupati dan Pejabat Teras ditingkat pusat, provinsi dan kabupaten/kota), area sekolah, bahkan pada ranah penegak hukum (TNI/Polri, Kejaksaan, Pengadilan).
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 17
Kondisi ini sangat memprihatinkan karena masa depan generasi penerus bangsa sedang berada dalam ancaman yang besar. Segala cara dan upaya dari sisi Hukum telah diterapkan termasuk “Hukuman Mati” kepada mereka yang kedapatan melakukan kejahatan ini, diharapkan dengan beratnya hukuman akan menimbulkan efek jera kepada semua pelaku kejahatan “Narkoba”. Sayangnya sampai saat ini jumlah pengedar, penjual dan pemakai Narkoba masih tetap bertambah. Kita sungguh menyadari bahwa penyebab utama orang jatuh dalam sindikat dan siklus Narkoba adalah : RAPUHNYA IMAN yang diakibatkan oleh PENGARUH GLOBALISASI dan MODERNISASI yang sangat
kuat.
Bagaimana
membangkitkan
dan
membangun
kehidupan spiritual anak-anak bangsa ini?? Agar walaupun zaman ini dipenuhi oleh kemajuan teknologi dan globalisasi namun mereka tetap memiliki KETAHANAN DIRI yang kokoh. Dalam Surat II Timotius 2 : 1 dikatakan “ HAI ANAKKU JADILAH KUAT OLEH KASIH KARUNIA DALAM KRISTUS YESUS” Ini adalah pernyataan Rasul Paulus kepada anak rohaninya yang masih muda bernama Timotius. Zaman dimana Timotius hidup tidak jauh berbeda dengan zaman kita saat ini, karena dalam II Timotius 3 : 1-9 Rasul Paulus menjelaskan secara gamblang “Keadaan manusia pada akhir Zaman”. Dikatakan bahwa pada zaman itu terjadi begitu banyak terjadi penyimpangan, kekerasan dan ketamakan yang telah
18 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
menghancurkan jati diri manusia sebagai Mahluk Tuhan yang mulia. Karena itu Timotius sebagai seorang Pemimpin Muda harus memiliki kekuatan iman dan mentalitas teruji melalui ketekunannya membaca dan memrenungkan Firman Tuhan. Bagi Paulus kunci dari kehidupan yang kokoh adalah : PERCAYA dan TAAT pada FIRMAN ALLAH. Saat ini kita harus mengakui bahwa generasi muda bahkan Para pemimpin kita sedang terseret jauh kepada “kubangan dosa”. Karena itu tidak ada cara lain untuk menarik mereka keluar selain kesungguhan dan komitmen kita semua untuk melakukan REVOLUSI MENTAL dan SPIRITUAL melalui KELUARGA, LEMBAGA PENDIDIKAN, LEMBAGA KEAGAMAAN bahkan semua sektor kehidupan. Para Pemimpin harus memulai lebih dahulu sehingga mereka dapat menjadi teladan bagi generasi muda dalam upaya PERANG TERHADAP NARKOBA. Kejujuran dan kesungguhan adalah modal utama bagi semua anak bangsa untuk bangkit dari keterpurukan dan menatap masa depan dengan penuh keyakinan bahwa INDONESIA YANG BERMARTABAT ADALAH INDONESIA YANG BERSIH DARI NARKOBA..... INDONESIA YANG SEJAHTERA ADALAH PARA PEJABAT YANG PANTANG NARKOBA DAN INDONESIA YANG DAMAI ADALAH ANAK MUDA YANG MENGATAKAN “SAY TO DRUGS”. AMIN.
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 19
Doa Pencerahan Hati Bapa kami di Surga kami memuji dan memuliakan namaMu, oleh karena kami telah diperkenaankan menerima anugerah termahal melalui Kematian Yesus Kristus untuk mengampuni segala dosa kami dan KebangkitanNya yang memberi kami kemenangan. Tuhan Yesus kami berdoa bagi Bangsa kami dalam segal perjuangan memerangi peredaran dan penjualan Narkoba, berikan kekuatan kepada Para Pemimpin agar mereka berani memberantas semua bentuk peredaran Narkoba yang sangat memprihatinkan ini. Tuhan juga menolong anak-anak muda Bangsa kami agar mereka semua terhindar dari penggunaan Narkoba yang menghancurkan hidup mereka sendiri. Berikan pencerahan dalam hati semua anak-anak Bangsa agar membentengi hidup dengan keimanan dan ketaatan kepada Tuhan Sang Pemilik Kehidupan. Demi membangun Indonesia dan Tanah Papua bagi kemuliaan nama Tuhan. Amin
20 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
MERAWAT KERUKUNAN HIDUP “Orang Samaria yang Murah Hati.” (Lukas 10: 25-37) Sikap eksklusif tertutup adalah sikap yang angkuh, arogan, menutup diri, sulit menerima perbedaan, menganggap remeh orang lain, dan menganggap diri paling benar. Manusia adalah Mahluk ciptaan yang Allah yang sangat mulia dan berharga karena manusia diciptakan sesuai dengan “Gambar Allah”. Artinya keberadaan manusia serupa dengan Allah dalam hal karakter, integritas dan spirit. Tujuan Allah menciptakan manusia di bumi adalah untuk : 1. Menjaga dan merawat semua kehidupan baik satwa, tumbuhan, hutan, air dan sumber daya alam dari berbagai pencemaran 2. Menjaga keharmonisasian hidup antar manusia dengan Tuhan, alam dan sesamanya 3. Melipatgandakan keturunan ilahi di atas bumi ini
Ini adalah tujuan yang sangat mulia karena ketika manusia mentaati apa yang Allah mandatkan maka manusia telah menempatkan dirinya sebagai PARTNER ALLAH. Jika kita menyimak apa yang diajarkan oleh Kitab Suci bagi kita maka kita sadar bahwa Rancangan Awal Tuhan bagi dunia ini adalah : SUATU KEHIDUPAN YANG SEIMBANG, HARMONIS DAN SUNGGUH BAIK, namun akhirnya hancur oleh
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 21
ketidaktaatan dan pemberontakan manusia kepada Allah. Dosa telah merasuk dalam diri manusia sehingga manusia cenderung merusak tatanan kehidupan yang sempurna dari Allah dan menggantikannya dengan : kekacauan, kebencian, ketidakpedulian dan penghancuran atas kehidupan.
Pada hakekatnya kita manusia sebagai karya teragung dari Allah memiliki tugas dan tanggung jawab yang mulia untuk menjaga dan merawat kehidupan ini dengan penuh pengabdian dan kesetiaan. Bumi yang Allah jadikan sebagai tempat perteduhan kita haruslah kita hiasi dan percantik dengan kebaikan, kasih dan damai. Keanekaragaman
ciptaan
menunjukkan
betapa
kaya
dan
luarbiasanya SANG PENCIPTA kita. Beragam budaya, suku dan bahasa adalah karya Tuhan. Jika ada orang berkulit putih, hitam atau sawo matang bukan berarti Allah pilih kasih tetapi Allah hendak menunjukkan KREATIVITASNYA yang sempurna. Jika ada berbagai– bagai bahasa, juga keyakinan dan budaya maka sesungguhnya merupakan warna kehidupan yang diijinkan Tuhan terjadi di dunia ini. Bagaimana seharusnya kita menyikapi dan merespon keberagaman ini? Apakah kita akan mengembangkan sikap eksklusif tertutup atau inklusif selektif? Sikap eksklusif tertutup adalah sikap yang angkuh, arogan, menutup diri, sulit menerima perbedaan, menganggap remeh orang lain, dan menganggap diri paling benar. Sikap seperti ini tentu
22 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
memperlambat proses kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat yang sehat. Bahkan bisa menjadi benih-benih perpecahan dan disintegrasi bangsa. Tuhan Yesus pernah membentangkan pengajaran yang indah tentang bagaimana memperlakukan orang yang berbeda dengan kita atau orang yang menjadi musuh kita. Kisah ini terdapat dalam Injil Lukas 10: 25-37 tentang “Orang Samaria yang Murah Hati”. Dalam zaman Yesus masyarakat Yahudi terbagi dalam strata sosial tertentu yang sangat menentukan identitas mereka. Ada yang duduk pada strata pertama yaitu : “Kelompok istana” Kemudian strata kedua yakni “kelompok religius” (Kelompok imam, Kaum Farisi dan ahli Taurat) dan strata ketiga yaitu “kelompok masyarakat kelas menengah” (kaum lewi/keturunan Lewi) dan strata terakhir adalah “kelompok terhina” ( pemungut cukai, WTS, orang sakit kusta dan orang Samaria). Dalam kisah ini diceritakan ada seorang (mungkin orang dari kelas pertama) yang dihadang di tengah jalan dirampok dan disiksa hingga tak berdaya. Kemudian seorang Imam melewati jalan itu, dia hanya melihat dari jauh dan kemudian berjalan terus, kemudian datang juga seorang Lewi melewati tempat itu, dia mendekat untuk melihat tetapi tidak mau ambil resiko untuk menolong, iapun pergi. Akhirnya datang orang Samaria melewati tempat itu, ketika ia melihat orang ini, maka timbullah belas kasihan dalam hatinya sehingga ia menolong orang yang sekarat ini dengan
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 23
cara yang luar biasa. Ia membantu dari awal sampai akhir dengan sempurna hingga orang ini pulih. Kisah ini Yesus sampaikan untuk menjawab pertanyaan dari seorang ahli Taurat tentang “apa yang harus diperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawabnya adalah : Mengasihi Allah dan sesama, namun untuk mencobai Yesus ahli Taurat ini bertanya “SIAPAKAH SESAMAKU?”. Karena itu diakhir kisah ini Yesus bertanya kepada ahli taurat itu “menurutmu siapakah dari ketiga orang tadi adalah sesamamu manusia?” dengan wajah penuh malu, ahli Taurat ini mengakui bahwa orang yang menolong itulah sesamanya. Dari kisah ini kita belajar bahwa untuk beberapa hal mendasar untuk merawat keberagaman hidup yang adalah anugerah Tuhan, yaitu : 1. Memiliki Kasih yang murni atau kasih tanpa pamrih 2. Tidak menilai orang berdasarkan status, suku atau agamanya 3. Menghargai setiap orang bukan karena hartanya, jabatannya, posisinya tetapi karena pribadinya. Semoga kita lebih menghargai keberagaman sebagai potensi yang memperkaya kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sehingga bangsa kita menjadi contoh dan teladan dimata bangsabangsa di dunia. Amin
24 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
DOA UNITY Bapa di Surga kami sangat bersyukur hidup ditengah-tengah bangsa yang kaya akan keberagaman ini. Kami sadar bahwa perbedaan itu indah karena perbedaan dan keberagaman hidup berasal dari Tuhan. Latihlah hati kami untuk mengasihi orang yang tidak saja satu suku atau satu agama dengan kami, tapi mengasihi juga orang yang berbeda dengan kami. Pimpinlah hidup kami untuk belajar membangun dan mempertahankan unity baik dalam keluarga, masyarakat dan bangsa kami. Tuhan ampunilah bangsa kami dari berbagai kemelut pertikaian dan perpecahan antar suku, agama dan kelompok politik, sadarkan kami akan pentingkan kesatuan seperti semboyan negara kami “Bhineka Tunggal Ika� walaupun berbeda namun satu adanya. Terimakasih Tuhan Yesus untuk FirmanMu yang meneguhkan kami untuk mengasihi dan menghargai semua orang bahkan yang berbeda sekalipun adalah saudara kami. Amin
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 25
MEMBANGUN BUDAYA DAMAI DALAM KELUARGA “Sungguh alangkah baik dan indahnya jika semua orang diam bersama dengan rukun. Sebab Kerukunan itu dilambangkan seperti Minyak Urapan yang menyembuhkan, memulihkan dan meneguhkan juga seperti embun Gunung Hermon yang turun keatas Gunung Sion. Embun yang menyejukkan dan menyegarkan. Hanya dalam kerukunanlah berkat Allah diberikan dengan limpahnya.” (Mazmur 133 : 1 – 3) “Sebab jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah sia-sialah usaha orang yang membangunnya.” (Mazmur 127: 1).
Kekerasan merebak di mana-mana seperti jamur di musim penghujan. Kekerasan dalam keluarga, tempat kerja, sekolah, kampus,
dunia
bisnis,
bahkan
dalam
sistem
negara
dan
pemerintahan. Disisi lain terlihat semakin meningkatnya beragam bentuk kekerasan mulai dari konflik pribadi, pernikahan, antar agama, antar suku dan juga konflik politik. Kenyataan ini menunjukkan semakin memudarnya kasih dan damai dalam kehidupan. Mengapa terjadi peningkatan jumlah kasus-kasus kekerasan dewasa ini? Mengapa “budaya kekerasan” lebih dominan daripada “budaya damai”? Tentu ada banyak faktor penyebabnya, tetapi salah satu faktor yang menurut saya lebih tepat adalah: arus globalisasi dan perkembangan pengetahuan yang semakin canggih,
26 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
sehingga
membuat
semakin
rapuhnya
hubungan-hubungan
kekeluargaan dan kekerabatan dalam semua segmen kehidupan. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih telah mendominasi pada hampir semua area kehidupan manusia. Orang akan lebih suka sibuk dengan ponselnya daripada komunikasi face to face dengan sesama. Televisi telah menyedot perhatian manusia lebih daripada duduk dan diskusi bersama antar individu dalam keluarga. Belum lagi berbagai nilai-nilai yang dibangun dari kecanggihan komunikasi dan tayangan media telah banyak mempengaruhi pola pikir manusia, sehingga ada banyak nilai-nilai kehidupan yang hakiki mulai tergeser dan digantikan dengan hal-hal yang penuh dengan keangkuhan, egoisme, ambisi, persaingan dan kekerasan. Dalam keluarga sering terjadi percekcokan yang berujung pada kekerasan dan saling mengkhianati. Kekerasan yang dilakukan oleh suami kepada isteri demikian pula sebaliknya. Kekerasan dari orang tua kepada anak dan juga kekerasan antar saudara dalam keluarga. Dalam keluarga seperti apakah sering muncul kasus kekerasan? Tentu saja kita tidak bisa memastikan namun realita menunjukkan bahwa dalam keluarga dengan tingkat ekonomi tinggi lebih banyak terjadi kekerasan karena uang, harta dan tidak adanya komunikasi oleh karena masing-masing sibuk dengan dirinya sendiri. Sebaliknya
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 27
dalam keluarga yang ekonominya lemah, kekerasan terjadi karena frustasi, kecewa dan tidak puas dengan kehidupan yang miskin. Keluarga adalah basis utama dalam pembentukan nilai-nilai luhur kehidupan. Keluarga juga merupakan tempat pesemaian benih-benih kasih, damai dan kebenaran. Dalam keluargalah semua hubungan dimulai baik itu hubungan suami isteri, orang tua anak, adik dan kakak, bahkan mertua dan menantu. Jika hubungan-hubungan ini bisa dibina, dirawat dan dimaknai secara komunikatif maka tentu akan menghasilkan Keluarga yang luar biasa. Untuk membangun hubungan yang komunikatif diperlukan kebesaran hati untuk: menerima perbedaan, tidak mempertahankan prinsip diri sendiri, mau belajar menundukkan diri, belajar saling menghormati dan juga mengakui, serta selalu siap mengampuni satu dengan yang lain. Dalam kitab Mazmur 133 : 1 – 3 dikatakan Sungguh alangkah baik dan indahnya jika semua orang diam bersama dengan rukun. Sebab Kerukunan
itu
dilambangkan
seperti
Minyak
Urapan
yang
menyembuhkan, memulihkan dan meneguhkan juga seperti embun Gunung Hermon yang turun keatas Gunung Sion. Embun yang menyejukkan dan menyegarkan. Hanya dalam kerukunanlah berkat Allah diberikan dengan limpahnya. Ketika keluarga tidak merawat kerukunan dan membangun budaya damai, maka berkat Allah tidak akan pernah bisa beroperasi dan menetap dalam kehidupan keluarga tersebut. Jika dalam keluarga ada seorang suami ego dan angkuh,
28 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
istri tidak mau tunduk dan melayani dengan sabar, maka akan terbentuklah karakter anak-anak pemberontak yang tidak betah dirumahnya sendiri. Keluarga
adalah
tempat
dimana
generasi
bertumbuh
dan
berkembang dalam kepribadian dan karakternya. Jika budaya kekerasan terus subur dalam keluarga maka kita tidak akan pernah mendapatkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas untuk membangun bangsa ini. Sebaliknya jika budaya damai yang lebih dominan dalam keluarga maka tidak diragukan lagi, negara kita tidak kekurangan Generasi yang kuat, handal, cerdas, berprinsip jujur, adil dan berwibawa. Hadirkan kuasa Tuhan dalam setiap keluarga. Sebab jikalau bukan Tuhan yang membangun rumah sia-sialah usaha orang yang membangunnya (Mazmur 127: 1).
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 29
DOA KERUKUNAN
Tuhan Allah kami yang Maha Kasih. Kami bersyukur dalam nama Tuhan Yesus, karena kami dapat mengalami lawatan kasihMu melalui keluarga-keluarga kami masing-masing. Kami berdoa dan menyerahkan keluarga-keluarga yang sedang berada dalam tekanan, persoalan dan kekerasn agar Tuhan bebaskan dan merdekakan mereka dari semua keadaan ini. Berkatilah para suami dan isteri agar saling mencintai dan mendukung satu dengan yang lain. Lembutkan hati para suami agar mereka menyayangi isteri-isteri mereka dengan tulus. Demikian pula berkati para isteri agar mereka tidak bersungut-bersungut dalam melayani dan selalu menundukkan diri dibawah otoritas suami yang takut akan Tuhan. Tuhan lepaskan anak-anak dari berbagai tindakan kekerasan apapun dan berkatilah generasi ini agar kami hidup untuk kemuliaan namaMu. Amin.
30 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
MENCEGAH PENGARUH NEGATIF GLOBALISASI “ Mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman..? (Lukas 12:54-56) ”Mengapa zaman dahulu lebih baik dari zaman sekarang”? (Pengkhotbah 7:10b)
Tuhan Yesus berkata kepada orang banyak: “Apabila kamu melihat awan naik di sebelah barat, segera kamu berkata: akan datang hujan, dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kamu melihat angin selatan bertiup, maka kamu berkata: hari akan panas terik, akan hal itu memang terjadi………rupa bumi dan langit kamu tahu menilainya. “ Mengapakah kamu tidak dapat menilai zaman..? lukas 12:54-56 ”Mengapa zaman dahulu lebih baik dari zaman sekarang”? Pengkhotbah 7:10b
tentang akhir zaman: “Dan orang-orang bijaksana akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan yang telah menuntun banyak orang kepada kebenaran seperti bintang-bintang, tetap untuk selamalamanya.” (Daniel 12:3). Dari ayat-ayat Firman Tuhan tersebut dapat disimak beberapa penegasan penting dalam menyikapi zaman ini, yakni “Globalisasi ”.
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 31
Ayat-ayat ini dapat menajadi dasar dalam memahami pokok “Mencegah pengaruh negatif Globalisasi.” Atau “Bagaimana kita dapat Menyikapi Dinamika Era Globalisasi”? 1. Secara “Hukum Kodrati” : Manusia dapat menilai perubahan alam, dan penilaian tersebut berpotensi mempengaruhi sikap dan perilaku. 2. Hukum yang bersifat “Historis-Eskatologis”, bahwa setiap “Zaman” memiliki “Nilai-Nilai Perubahan” tersendiri yang tentu dapat mempengaruhi sikap dan pola hidup manusia. Pengkhotbah 7:10b”....Mengapa zaman dahulu lebih baik dari zaman sekarang”? 3. Allah mengungkapkan hal-hal yang akan terjadi pada akhir zaman kepada Nabi Daniel, bahwa akan terjadi/akan tiba zaman (masa/era) dimana: a. “Orang bijak” dapat menata hidupnya, pengetahuan yang dimilikinya, karirnya/pekerjaannya, keluarganya dengan arif dan bijak, maka akan bercahaya seperti cahaya cakrawala, dan.... b. “Orang
yang
telah
menuntun
banyak
orang
kepada
kebenaran”, artinya orang-orang yang hidup takut akan TUHAN dan melaksanakan misi kerajaan Allah didunia ini, akan seperti bintang-bintang tetap untuk selama-lamanya.
32 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
Globalisasi dunia yang tak terbendung dengan pengaruhnya ke berbagai pelosok dunia dengan berbagai perubahn, atau zaman (era) ini memiliki dinamika perubahan yang sangat dahsyat diberbagai aspek kehidupan. Era globalisasi ibarat banjir bandang yang melanda dunia sampai ke pelosok dunia. Era yang mendunia ini membawa dampak yang bersifat positif dan menguntungkan bagi kehidupan manusia, tetapi juga berdampak negatif yang mempengaruhi seluruh tatanan kehidupan sosial, budaya, etik-moral kehidupan masyarakat. Bernard & Risakota memberi gambaran tentang globalisasi mempengaruhi seluruh bidang kehidupan, baik sosial, politik, ekonomi, Etik-Moral. Majunya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi Informatika (HP, Sistem Komputerisasi, Internet), dan sebagainya. Persoalan adalah �bagaimana kita dapat menyikapi perkembangan dan kemajuan di era globalisasi dan memaknai nilai-nilai positif untuk pengembangan diri�: 1) Membangun kompetensi diri secara kreatif, produktif, inovatif, dan proaktif. Ada 4 pertanyaan kuno dari seorang filsuf yaitu Plato, ketika ia menggambarkan dirinya sedang berada disebuah pulau kecil ditengah-tengah samudera yang sangat luas, ia mengajukan pertanyaan pada dirinya: - “Mengapa saya ada disini�?
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 33
- “Untuk apa saya ada disini”? - “Apa yang harus aku kerjakan selama disini”? - “Dan kemana aku akan pergi setelah dari sini”? Kompetensi adalah kemampuan atau tindakan cerdas yang dimiliki seseorang dalam mengerjakan tugas-tugas. Kompetensi adalah perpaduan (Knowledge); Karakter, dan Keahlian (Skill). 2) Era ini memberi peluang bagi kita untuk mengembangkan kemampuan sebagai “Pemimpin” (Umat, Masyarakat, Bangsa, dan Negara). Dr. Sri Mulyani (Menteri Keuangan) mengatakan: Bangsa Indonesia tidak akan berakhir pada satu tahun saja (Masa Regenerasi), bangsa ini akan terus berlanjut, dan berlanjut sampai waktu yang tak dapat ditentukan. Era Globalisasi dapat disikapi proporsional untuk mengembangkan kemampuan diri sampai pada tingkat maksimal. Generasi di era ini (zaman ini) menjadi harapan dan doa masyarakat bangsa dan negara, dari tengah-tengah generasi dizaman ini akan tampil pemimpin yang memiliki kemampuan, karakter, (integritas) diri bagai cakrawala yang bercahaya demi kemaslahatan orang banyak. Beberapa tokoh pemimpin dalam Alkitab: 1. Nehemia : percaya, bahwa TUHAN telah menaruh didalam hatinya “Visi Suci” untuk berbuat sesuatu bagi bangsanya, yakni
34 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
membangun kembali tembok Yerusalem yang hancur. Dalam pernyataannya: “Kami siap membangun dan Allah yang membuat kami berhasil.” (Nehemia 2:20) 2. Ester : Ia menyadari dirinya, hidupnya, dan seluruh kompeteni yang ada pada dirinya untuk menyelamatkan bangsanya (bangsa Yahudi), yakni seluruh generasi pada zaman Ester berada. Kepemimpinan Ester menuntut keberanian dan pengorbanan demi menyelamatkan bangsanya, pernyataanya. “.....kalaupun terpaksa aku mati, biarlah aku mati...” (Ester 4:16) 3. Yusuf: Ia seorang pemimpin yang bersikap positif terhadap semua kondisi yang menerpa perjalanan hidupnya (mulai dari keluarga ayahnya, saudara-saudaranya sampai ke penjara). Ia sangat percaya kepada Allah dan perjanjian berkat. Allah menghidupi Visi masa depan Yusuf sampai kepada tingkat keberhasilan/kesuksesan.
Raja
Firaun
dalam
peryataannya:
“....mungkinkah kita mendapatkan orang seperti ini, seorang yang penuh dengan Roh Allah?” (Kejadian 41:38). Yusuf membangun ekonomi Mesir dengan sangat bijak, sehingga rakyat menikmati kesejahteraan (Kejadian 41:48,49). Tokoh Pemimpin Dunia: Marthen Luther King. Jr. berkata: “I Have a Dream” (saya mempunyai sebuah impian) - Ia seorang pemimpin yang Visioner - Ia memiliki roh kepemimpinan (The Leadership Excellent Spirit)
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 35
- Ia seorang pemimpin yang berpegang pada kebenaran dan keadilan. Era (zaman) ini memberi peluang kepada anda (kita) untuk mengembangkan kompetensi diri dengan berpikir kreatif, karena melalui berpikir kreatif kita dapat memaknai peluang dan tantangan globalisasi secara Proporsional, Kritis-Solutif.
Yusuf Al-Uqshari menyatakan: “Berpikir kreatif dapat menjadikan seseorang mampu menciptakan perubahan untuk meningkatkan kaulitas hidup.” “Pribadi yang Kreatif, Produktif, dan Proaktif akan Mengubah Mimpi Menjadi Kenyataan.”
Doa Memberi Diri untuk menjadi Alat Tuhan Tuhan Yesus Pemimpin hidup kami, segala pujian dan syukur kami persembahkan kepadaMu karena kami diberi kesempatan untuk hidup dalam generasi ini. Kami yakin bahwa hidup kami didunia tidaklah untuk kesia-siaan tetapi Tuhan menempatkan dalam dunia saat ini supaya kami dapat memberi dampak bagi perubahan dunia yang lebih baik. Berkati para Pemimpin kami agar mereka dapat memanfaatkan kemajuan teknologi bagi kesejahteraan umat manusia. Ampuni kami jika kami hanyut dalam berbagai dampak buruk dari nilai-nilai globalisasi saat ini. Akhirnya kami menyerahkan hidup kami ke dalam TanganMu. Pakailah kami menjadi alat Pelayanan untuk membangun kehidupan yang berkenaan kepadaMu. Dalam nama Yesus. Amin 36 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
MEMUTUSKAN RANTAI KEKERASAN “Sekali-kali tidak! Barangsiapa yang membunuh Kain akan diipatkannya tujuh kali lipat.� (Kejadian 4:1-15.) Sesungguhnya setiap orang yang hidup didunia ini mendambakan kedamaian, ketenangan dan rasa aman. Ini merupakan kebutuhan dan hak dasar yang melekat pada setiap individu. Ketika hal-hal ini sulit didapat maka kehidupan manusia sedang berada dalam realita yang teramat tragis dan menyakitkan. Setiap hari kita dikejutkan dengan berita-berita melalui media elektronik maupun media massa tentang tindakan kejahatan dan kekerasan yang terjadi diseluruh dunia maupun ditengah kehidupan bangsa kita. Tindakan kekerasan yang dimulai dari dalam keluarga, lingkungan sosial, sekolah, perusahaan bahkan dalam praktekpraktek secara terstruktur dan terencana lintas negara. Keadaan ini bukan semakin menurun namun dalam dekade terakhir ini semakin meningkat. Karena tindakan kekerasan yang tidak ditangani dengan baik akan menyuburkan gejolak sosial yang mengarah pada tindakan RADIKALISME dan TERORISME yang telah menjadi MUSUH BARU umat manusia di seluruh dunia. Apakah yang dimaksudkan dengan Radikalisme dan Terorisme itu ?
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 37
Radikalisme adalah paham/aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial, politik dan ekonomi dengan cara-cara kekerasan dan penuh dengan intimidasi. Biasanya kelompok-kelompok yang mengikuti paham ini akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Sedangkan Terorisme adalah segala bentuk tindakan kejahatan yang ditujukan kepada pihak tertentu seperti penguasa atau pemerintahan di suatu negara yang berdaulat. Jika radikalisme tidak dibendung dan diatasi maka racunnya akan menulari kelompok-kelompok yang kecewa terhadap kepemimpinan dan
pemerintahan
tertentu
sehingga
melahirkan
kelompok-
kelompok militan yang cenderung melakukan tindakan teror demi mencapai tujuan yang dicita-citakan. Bagaimana caranya agar rantai kekerasan yang melilit kehidupan dalam generasi ini dapat diputuskan? Karena radikalisme dan terorisme telah menghancurkan harkat dan martabat manusia sebagai mahluk termulia yang diciptakan Tuhan sebagai Mandataris Ilahi di bumi ini. Benih kekerasan muncul karena iri hati dan frustasi itulah yang dilakukan oleh anak-anak Adam yakni kedua bersaudara KAIN dan HABIL dalam Kitab Kejadian 4:1-15. Ketika keduanya melakukan upacara pemberian korban kepada Allah ternyata Persembahan Habil diterima sedangkan persembahan Kain ditolak karena tidak sesuai dengan kehendak Allah. Perasaan tertolak dan disepelekan
38 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
menimbulkan dendam berkepanjangan yang akhirnya membuahkan tindakan kekerasan dan pembunuhan Kain terhadap adiknya sendiri Habil. Hal yang sama dilakukan juga oleh anak-anak Yakub dalam Kitab Kejadian 37 :1-36. Hanya karena iri hati maka Yusuf diperlakukan dengan sangat tidak senonoh oleh saudara-saudaranya. Namun Yusuf bisa memutuskan rantai kekerasan dari saudara-sausdaranya dengan TINDAKAN KASIH dan PENGAMPUNAN yang luar biasa. Selain dalam keluarga, tindakan kekerasan dan teror juga dilakukan oleh para Penguasa dan Pemimpin seperti Herodes dan Firaun yang melakukan tindakan keji membunuh bayi-bayi demi menjaga tahtanya dari generasi baru yang ditakutkan akan merebut kekuasaan mereka. Firaun melakukan pembunuhan terhadap semua bayi laki-laki Ibrani dalam zaman Musa karena keberadaan orang Israel mengancam eksistensi Mesir. Namun Musa diluputkan untuk menjadi Pemimpin masa depan yang akan menghancurkan tirani Firaun ke dalam dasar Laut Kolsum. Demikian pula Herodes, Raja Isarel yang sangat kejam dan ambisius memerintahkan pembunuhan kepada semua anak laki-laki di Betlehem agar posisinya tetap aman tetapi Yesus sasaran pembunuhan itu dapat luput karena pada akhirnya Yesus Kristus menjadi Raja Damai yang akan membungkam semua kejahatan, kekerasan dan ambisi manusia yang haus darah dan kekuasaan melalui pengorbananNya di atas Kayu Salib.
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 39
Bagaimana
memutuskan
rantai
kekerasan??
Hanya
dengan:
Pengampunan, Perdamaian dan Pertobatan sejati. Hanya oleh Kasih maka segala bentuk kekerasan dapat dihentikan. Karena selama masih ada DENDAM maka RANTAI KEKERASAN akan tetap ada. Maka rantai ini harus diputuskan dengan Kasih Sejati melalui Pengampunan, Perdamaian dan Pertobatan sehingga seseorang dapat menghasilkan buah-buah pertobatan dalam sikap dan karakter hidup yang nyata dari waktu ke waktu. Dalam Perjanjial Lama tindakan Yusuf menjadi gambaran dari Karya Yesus Kristus yang memutuskan semua bentuk KEKERASAN dengan KASIH YANG SEMPURNA si atas Kayu Salib Amin.
DOA MOHON HATI DIUBAHKAN Bapa kami di Surga. Engkaulah Bapa Maha Baik dan penuh rahmat. Kami turut prihatin dengan kondisi keluarga, lingkungan, negara dan bangsa-bangsa yang masih terbelenggu dengan rantai kekerasan dan keangkuhan saat ini. Kami mohon limpahi umatMu dengan Kasih SetiaMu. Hancurkan semua kekerasan, keangkuhan dan perpecahan. Tegakkan damaiMu diatas negeri ini bahkan dalam hati kami. Dan Jadikan kami orang-orang yang hidup dalam pengampunan dan belas kasihanMu. Amin
40 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
CINTA UANG AKAR SEGALA KEJAHATAN Siapa mencintai uang tidak akan pernah puas dengan uang, dan siapa mencintai kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Ini pun sia-sia (Pengkhotbah 5:10)
Orang yang tamak tidak pernah puas dengan apa yang ia miliki sehingga tidak pernah bahagia. Judi dapat didefinisikan sebagai “upaya mempertaruhkan uang, dalam usaha untuk melipatgandakan uang untuk sesuatu yang kemungkinannya kecil.” Tapi secara jelas, Alkitab memperingatkan kita untuk menjauhkan diri dari mencintai uang (1 Timotius 6:10; Ibrani 13:5). Alkitab juga menasehati kita untuk menjauhkan diri dari usaha “mendapat kekayaan dengan cepat” (Amsal 13:11; 23:5; Pengkhotbah 5:10). Judi, sangat jelas, berfokus pada usaha mencintai uang dan menggoda orang dengan janji untuk mendapatkan kekayaan secara cepat dan mudah. Uang tidak seharusnya dihambur-hamburkan. Kelebihan uang seharusnya ditabung supaya bisa diberikan untuk pekerjaan Allah, bukan dihabiskan untuk berjudi. Amsal 13:11 “Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya.”
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 41
Dalam Alkitab, judi atau “untung-untungan,” tidak pernah digunakan sebagai hiburan atau sebagai kebiasaan yang pantas bagi para pengikut Allah. 1 Timotius 6:10 “karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.” Segala sesuatu permainan judi ditata sedemikian rupa untuk mendapatkan uang dalam jumlah besar dan tidak mengembalikan apa-apa, kecuali kesenangan yang singkat dan kosong. Namun riset memperlihatkan bahwa orang yang bermain judi biasanya juga adalah orang-orang yang justru tidak mampu secara financial namun Bagi mereka yang sudah kehabisan akal, daya tarik untuk “cepat kaya” sering merupakan godaan yang terlalu sulit untuk ditahan. Ibrani 13:5 “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: ‘Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” Kesempatan untuk menang begitu kecilnya sehingga akibatnya: banyak yang hidupnya hancur. Studi memperlihatkan bahwa mayoritas dari mereka yang menang judi justru berada dalam situasi keuangan yang lebih parah, beberapa tahun setelah menang dibanding sebelumnya. Ams 20:21 Milik yang diperoleh dengan cepat pada mulanya, akhirnya tidak diberkati Matius 6:24 “Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika
42 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." Betapa besar dampak kerusakan mental dan spiritual bangsa yang diakibatkan oleh praktek-praktek perjudian yang semakin marak harihari ini. Karena itu sebagai Pemimpin dan Pelayan ditengah masyarakat kita perlu bersinergi dan bekerjasama untuk membina masyarakat agar terhindar dari kehancuran moralitas yang akhirnya berdampak pada lemahnya SDM Pembangun Bangsa. Uang diperlukan untuk memenuhi semua kepentingan manusia. Manusia tidak boleh menjadi “hamba uang� sebaliknya ditangan ORANG-ORANG BIJAKSANA uang bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan baik untuk menghasilkan kehidupan yang semakin diberkati. Firman Tuhan berkata : “Karena itu perhatikanlah dengan seksama kamu hidup. Jangan seperti orang bebal tetapi seperti arif supaya kamu dapat membedakan mana kehendak Allah apa yang baik, yang berkenaan kepada Allah dan yang sempurna ( Roma 12:2 dan Efesus 5:15 – 17 ). Amin
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 43
DOA MOHON HIKMAT Tuhan Allah Bapa yang Maha Kasih, kami bersyukur karena Engkau menjadikan kami sebagai orang-orang yang selalu taat dan berserah kepadaMU. Sadarkan kami bahwa Engkau tidak akan membiarkan kami terlunta-lunta dalam hidup ini, sebaliknya Engkau memberkati kami dengan segala kelimpahan baik moril maupun material. Jauhkan kami dari segala keserakahan dan kecintaan akan uang. Penuhi batin kami dengan HikmatMu agar kami tidak ambisi untuk kaya. Sebaliknya kami semakin bersyukur karena kehidupan kami dalam Tuhan Yesus penuh dengan kelimpahan. Terimakasih Bapa. Amin
44 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
KIAT-KIAT MENGHADAPI ALIRAN/AJARAN SESAT “Bersukacitalah dalam Pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa.” (Roma 12 : 12) “ Anak-anakku waspadalah terhadap segala berhala. “ (I Yohanes 5 : 21)
Tak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalani kehidupan keimanan dan realita setiap hari, kita selalu berhadapan dengan berbagai pemahaman dan ajaran yang keliru yang berdampak pada sikap hidup yang lemah. Ajaran sesat tidak saja ada dalam ruang keagamaan tetapi juga dalam dunia politik, sosial dan pengetahuan sekular yang semakin kuat mencengkeram kehidupan manusia. Alangkah miris hati kita melihat anak-anak muda terjerat dalam : seks bebas yang berdampak pada aborsi dan penyakit aids. Belum lagi sikap hidup hedonisme dan materialistik yang membuat banyak orang jatuh dalam lembah kehancuran. Dalam area keagamaan terjadi praktek-praktek penyembahan gelap seperti okultisme, horoskop dan spiritualisme sempit. Bahkan semua hampir sebagian besar media televisi didominasi oleh tayangan-tayangan yang sangat menyesatkan generasi saat ini. Bagaimana caranya menghadapi aliran sesat ditengah-tengah kehidupan umat Tuhan di Indonesia secara umum maupun di Papua Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 45
secara khusus. Mengacu pada sejarah peradaban manusia, maka muncuknya aliran/ajaran sesaat ini seusia dengan sejarah umat manusia. Hal ini dapat dilihat dalam Kitab Kejadian 3:1-21 tentang kejatuhan manusia dalam penyesatan yang dimainkan oleh Iblis sehingga
manusia
jatuh
dalam
DOSA.
Injil
Yohanes
8:44
menyebutkan bahwa : Iblis adalah bapa segala pendusta atau Dalang dari semua penyesetan di muka bumi ini. Penyesatan
membuat
manusia
mengalami
degradasi
atau
penyusutan dari kehidupan yang baik dan benar. Penyesatan juga membuat manusia hidup dalam kepalsuan dan kebingungan seperti berjalan dalam KEGELAPAN tanpa arah yang jelas. Untuk menghadapi ajaran dan aliran sesat ditengah masyarakat maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan menjadi kiat-kiat sebagai berikut : 1. KUAT DALAM TUHAN ( I Timotius 2 : 2 ) Kata Kuat di dalam Tuhan dalam bahasa aslinya menggambarkan kekuatan yang ditransformasikan dari Sang Kepala Gereja kepada GerejaNya sebagai Tubuh Kristus. Berarti hanya dalam Kristus atau dalam FirmanNya maka orang-orang akan terhindar dari berbagai aliran atau ajaran sesat zaman ini. 2. TAHU MENGGUNAKAN SENJATA ALLAH ( Efesus 6 :10 – 20 ) Orang Kristen harus menyadari bahwa ia dipanggil bukan sebagai orang yang pasif tetapi sebagai “Prajurit Kristus�. Sebagai Prajurit
46 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan
ia harus mampu menggunakan perlengkapan senjata rohani. Mengapa demikian? Karena “Penyesatan” yang menguasai kehidupan
manusia
saat
ini
dapat
disamakan
dengan
“peperangan rohani”. Peperangan secara fisik telah membuat banyak korban berjatuhan tetapi sesungguhnya yang lebih berbahaya adalah peperangan rohani. Untuk memenangkan peperanga
rohani
maka
prajurit
Kristus
harus
memakai
perlengkapan senjata rohani yaitu : Ikat Pinggang Kebenaran, Baju Zirah Keadilan, Kasut Kerelaan Memberitakan Injil, Perisai Iman, Ketopong Keselamatan dan Pedang Roh. 3. BERJAGA DAN BERDOA Dalam kehidupan dunia yang dipenuhi dengan arus informasi dan globalisasi saat ini membuat banyak orang terlena. Orang begitu sibuk mencari kepuasan melalui berbagai sarana atau media yang ada sehingga pikiran dan hati mereka telah dibutakan dengan halhal yang menyesatkan. Maka dibutuhkan sikap waspada dan lebih banyak memberi ruang dalam hidup untuk bersekutu dengan Tuhan dalam doa. Karena doa akan memproteksi setiap orang dari berbagai penyesatan yang terjadi saat ini. Sebagaimana Firman Tuhan katakan dalam Roma 12:12 “Bersukacitalah dalam Pengharapan, sabarlah dalam kesesakan dan bertekunlah dalam doa” . Bahkan orang percaya diperingatkan “ Anak-anakku waspadalah terhadap segala berhala “ (I Yohanes 5 : 21)
Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan | 47
DOA MOHON PERLINDUNGAN DARI PENYESATAN
Bapa di Surga kami mengucap syukur atas kasih dan anugerahMu dalam hidup kami. Kami percaya bahwa Tuhan selalu bersama kami dan menyertai seluruh hidup kami dari marabahya dan penyesatan dunia ini. Kami tidak menyangkal bahwa dunia tempat persinggahan kami ini penuh dengan berbagai penyesatan sehingga membuat banyak orang hancur. Karena itu kami mohon kuatkan kami, lengkapilah kami dengan senjataMu agar kami dapat menghancurkan kuasa Iblis. Kami lawan semua penyesatan dunia ini dengan Firman dan iman kami dalam Kristus Yesus Tuhan kami. Haleluya. Amin
48 | Kumpulan Bahan Renungan Khotbah Agama Kristen Protestan