PLATFORM CALON KETUA HIMPUNAN HIMAMIKRO "Archaea" ITB

Page 1

#SemuaAdalahKahim

Sebuah Konsep serta Buah Pikir Santana dan Tim

Platform Calon Ketua Himpunan HIMAMIKRO “Archaea” ITB


#SemuaAdalahKahim

KATA PENGANTAR Om Swastyastu Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh Salam Sejahtera untuk kita semua Setelah sekian panjang proses pemilu yang aku jalani. Kini tiba akhirnya dokumen ini berhasil rampung. Dokumen ini menjelaskan secara rinci tentang perancangan kepengurusan HIMAMIKRO “Archaea” ITB 2022/2023. Semua rancangan ini tidak aku kerjakan sendiri. Banyak pihak terlibat baik secara langsung maupun tidak langsung. Melalui kata pengantar ini aku ingin mengucapkan kepada semua pihak tersebut. Selain itu aku juga ingin mengapresiasi diri atas kerja keras yang sudah dilakukan bahkan selama libur semester dan tahun baru. Pertama-tama aku ucapkan terimakasih kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kekuatan dan kecerahan yang Beliau berikan sehingga aku dapat menyelesaikan dokumen ini dengan baik. Aku juga mengucapkan terimakasih kepada seluruh keluarga/orang tua yang sudah mendukung aku untuk maju ke pemilihan ketua himpunan HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Kemudian, aku ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh tim sukses yang terlibat secara langsung dalam membantu merumuskan dan memberikan sumbangsih ide terhadap persiapanku menghadapi pemilu. Mereka adalah Dhani Alwan Dika, Leon Raykeonn Pansawira, Dafifa Maha Putri, dan Nadhira Azzahra Arandri. Selain itu, aku juga ingin mengucapkan terimakasih kepada Arthapurna dan Arkahabimata atas dukungannya yang secara moral sangat berarti besar terhadap kuatnya diriku menghadapi berbagai masalah selama keberjalanan pemilu. Secara khusus juga aku ingin mengucapkan terimakasih kepada Margareth Fumunghui dan Ihsan Fauzan atas segenap bimbingannya, serta kakak-kakak, jajaran BPH, dan para alumni HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Besar harapannya dokumen ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Selain sebagai dokumen yang menjelaskan konsep-konsep yang aku bawakan terhadap kepengurusan ke depan, namun juga dapat menjadi ilmu untuk para cakahim-cakahim yang mencari referensi serta mempersiapkan diri menghadapi pemilu. Akhir kata, saya ucapkan maaf jika terdapat kekurangan selama proses pemilu dan kekurangan dokumen ini.

Bandung, 3 Januari 2022

Calon Ketua HIMAMIKRO “Archaea” ITB I Gede Santana Wiratmaja

2

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

DAFTAR ISI #SemuaAdalahKahim

1

Kata Pengantar

2

Daftar Isi

3

Alur Berpikir

4

BAGIAN 1 : MIMPI DAN MOTIVASI

14

Mengenal Santana

14

Value Santana untuk Menjadi Ketua Himpunan

16

Mimpi dan Motivasi Santana

19

BAGIAN 2 : KONDISI IDEAL

21

Tinjauan Dokumen

21

Kondisi Ideal Himpunan

30

BAGIAN 3 : KONDISI AKTUAL

32

Teknik Analisis Kondisi Aktual

32

Hasil Survei Kondisi Aktual

34

Proses Analisis Kondisi Aktual

48

BAGIAN 4 : VISI, MISI, DAN WARNA KEPENGURUSAN

57

Visi dan Misi

57

Warna Kepengurusan

58

BAGIAN 5 : STRATEGI DAN ORGANOGRAM

60

Strategi

60

Organogram

68

Implementasi Strategi

69

3

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

ALUR BERPIKIR “Apa yang kau pikirkan hari ini adalah untukmu saat ini dan masa depan” Jika aku mulai bacaan ini dengan latar belakang, pasti pembaca tidak akan bertanya-tanya, “Kenapa Santana ingin menjadi ketua himpunan?”. Jadi, aku akan mulai membedah bagaimana cara berpikir yang membawa aku sampai menghadapi pemilu ini. Para pembaca dapat menyimpan rasa penasaran tersebut hingga ke bagian berikutnya. Aku coba untuk review kembali dimulai dari apa yang dimaksud dengan alur berpikir. Alur berpikir adalah sebuah cara berpikir seseorang yang dibuat dengan sistematis dalam bentuk visual yang mudah dipahami oleh orang lain (Taftazanni, 2018). Berdasarkan definisi tersebut, terdapat tiga kata kunci yang menarik. Pertama yaitu alur berpikir adalah cara seseorang berpikir. Cara orang berpikir dipengaruhi oleh kesadaran, tindakan, dan kebiasaan orang tersebut. Jadi alur berpikir bebas didefinisikan dan dibuat sesuai dengan masing-masing orang. Kita tidak bisa membuat seseorang dalam satu kotak yang sama dengan kita dari cara dia berpikir karena berpikir adalah kebebasan individu. Kedua yaitu alur berpikir harus sistematis. Mungkin berdasarkan ini, kita sudah familiar dengan istilah “Tidak ada alur berpikir yang salah, yang ada hanyalah alur berpikir logis dan tidak logis”. Hal tersebut memang benar. Kebebasan berpikir seseorang dibatasi oleh logis dan tidak logis. Seseorang sah saja jika berpikir tidak logis, selama hal itu tidak mempengaruhi orang lain. Jika kita berpikir untuk orang lain, maka wajib hukumnya untuk berpikir logis. Ketiga yaitu mudah dipahami oleh orang lain. Hal ini menjelaskan bahwa pembaca cukup melihat visualisasi alurnya untuk memahami apa yang aku pikirkan. Jika alur berpikir perlu dijelaskan, artinya alur berpikir tersebut masih kurang. Alur berpikir yang baik akan membuat seseorang ikut terhanyut atas apa yang orang lain pikirkan, sehingga tidak perlu bertanya lagi karena mereka akan ikut berpikir yang sama. Jadi, sekarang aku ingin mencoba menampilkan alur berpikir yang aku buat. Silahkan untuk menikmati apa yang aku pikirkan.

4

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

5

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

6

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

7

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

8

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Gambar 1. Alur berpikir. Apakah sampai sejauh ini pembaca sudah paham? Jika sudah, pembaca tidak perlu lagi membaca bagian ini lagi dan dapat melanjutkan ke bagian berikutnya. Jika belum, berarti alur berpikir tersebut belum digolongkan sebagai alur berpikir yang baik. Sehingga, pembaca perlu membaca bagian ini sampai habis sebelum melanjutkan ke bagian berikutnya. Baiklah, sekarang aku akan menjelaskan terlebih dahulu bagian-bagian yang ada dalam alur berpikir ini. Tabel berikut akan membantu menjelaskan elemen-elemen dari tiap alur berpikir.

9

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Tabel 1. Penjelasan Elemen Alur Berpikir Elemen

Penjelasan Mimpi : Menurut KBBI → Angan-angan Mimpi adalah keinginan pribadi yang diperoleh ketua himpunan untuk dirinya sendiri dan himpunan yang dia bawa nantinya selama satu kepengurusan. Mimpi dipengaruhi oleh kondisi eksternal atau kondisi di sekitar. Mimpi ini yang membuat kepemimpinan seorang kahim bisa jadi berbeda dari tahun sebelumnya.

Mimpi dan Motivasi Motivasi : Menurut KBBI → Dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu Motivasi adalah berbagai hal yang membuat seseorang terus semangat dan berjuang untuk mencapai tujuannya. Motivasi muncul dari internal setiap orang. Motivasi yang memastikan seorang ketua himpunan selalu bertahan dalam berbagai rintangan dalam kepengurusan nanti. Kondisi : Menurut KBBI → Keadaan Ideal : Menurut KBBI → Sangat sesuai dengan yang dicita-citakan atau diangan-angankan atau dikehendaki Kondisi Ideal

Kuesioner

Kondisi ideal adalah keadaan yang sesuai dengan keinginan. Kondisi ideal ditinjau dari 6 dokumen berbeda. Dokumen tersebut menjelaskan tentang hakikat organisasi kemahasiswaan dan hakikat dasar HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Hakikat dasar tersebut adalah pondasi berdirinya organisasi kemahasiswaan, sehingga perlu dicapai selama organisasi tersebut ada. Kuesioner : Menurut KBBI →Alat riset atau survei yang terdiri atas serangkaian pertanyaan tertulis, bertujuan mendapatkan tanggapan dari kelompok orang terpilih melalui wawancara pribadi atau melalui pos; daftar pertanyaan Kuesioner adalah survey untuk mengetahui keadaan di HIMAMIKRO “Archaea” ITB saat ini berdasarkan apa yang dirasakan massa. Pertanyaan kuesioner disusun berdasarkan hakikat kondisi aktual. Keadaan himpunan yang ideal jika sesuai dengan hakikat yang ada, jika kondisi sebenarnya tidak sesuai hakikat maka hal tersebut perlu dianalisis.

10

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Wawancara : Menurut KBBI → Tanya jawab dengan seseorang (pejabat dan sebagainya) yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya mengenai suatu hal. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk melihat jejak historis pendahulu terkait dengan kekurangan dan kelebihan yang mereka bangun di himpunan. Jejak historis mempengaruhi keadaan aktual saat ini. Sehingga, hasil wawancara membantu untuk menentukan kondisi sebenarnya dari himpunan. Kondisi : Menurut KBBI → Keadaan Aktual : Menurut KBBI → Sesungguhnya

Kondisi Aktual Kondisi aktual adalah keadaan sesungguhnya dari massa yang mempengaruhi keidealan himpunan. Masalah : Menurut KBBI → Sesuatu yang harus diselesaikan Masalah Masalah adalah penyebab terjadinya kondisi aktual yang tidak ideal. Penyebab ini harus dipecahkan. Kebutuhan : Menurut KBBI → Yang diperlukan, Perlu : Menurut KBBI → Harus, usah Kebutuhan

Kebutuhan adalah usaha untuk menyelesaikan permasalahan yang ada. Kebutuhan diartikan disini adalah usaha-usaha yang perlu dilakukan untuk mencapai kondisi ideal. Visi : Menurut KBBI → Pandangan atau wawasan ke depan

Visi Visi adalah pandangan yang menjawab kebutuhan untuk mencapai keadaan yang lebih ideal.

Misi

Misi : Menurut KBBI → Perutusan yang dikirimkan oleh suatu negara ke negara lain untuk melakukan tugas khusus dalam bidang diplomatik, politik, perdagangan, kesenian, dan sebagainya. Misi adalah perwujudan atau perwakilan dari visi untuk menjawab kebutuhan mencapai kondisi yang lebih ideal. Strategi : Menurut KBBI → Rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus

Strategi Strategi adalah langkah-langkah taktis untuk menjalankan misi mewujudkan kondisi yang lebih ideal.

11

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

GBHP

Garis Besar Haluan Program (GBHP) adalah dokumen legal yang diterbitkan oleh DPA himpunan sebagai acuan menjalankan satu tahun kepengurusan. Implementasi : Menurut KBBI → Pelaksanaan; penerapan Fungsi : Menurut KBBI → Kegunaan suatu hal

Implementasi Fungsi Implementasi fungsi adalah pelaksanaan strategi yang memiliki kegunaan jangka panjang untuk massa, sehingga mampu mewujudkan kondisi ideal. Program : Menurut KBBI → Rancangan mengenai asas serta usaha Unggulan : Menurut KBBI → yang diunggulkan, yang diandalkan Program Unggulan Program unggulan adalah rancangan kegiatan yang bertujuan untuk menjalankan strategi dan diandalkan sebagai bagian dari mencapai mimpi ketua dalam menuju kondisi yang lebih ideal. Organogram : Menurut KBBI → Bagan organisasi Organogram

Organogram adalah departemen-departemen yang akan membantu ketua dalam menjalankan strategi untuk mencapai kondisi yang lebih ideal.

Setelah pembaca memahami tentang setiap elemen dari alur berpikir, aku akan menjelaskan bagaimana aku berpikir. Jadi pertama, aku memiliki mimpi dan memotivasi diriku untuk mencalonkan diri sebagai calon ketua himpunan. Kemudian mimpi itu ingin aku masukan sebagai bagian dari kondisi yang aku inginkan, selain itu aku juga menginginkan kondisi yang ideal. Kondisi ideal diketahui dari dokumen-dokumen yang akan dijelaskan pada bagian berikutnya. Setelah itu, aku analisis untuk menemukan kondisi yang baik untuk keberjalanan himpunan. Namun, tentu saja itu belum cukup. Untuk mengetahui kondisi di himpunan kita sudah ideal atau belum maka aku perlu menganalisis kondisi aktual. Jika kondisi ideal sudah tercapai, maka aku hanya perlu mempertahankannya. Jika kondisi ideal tidak tercapai, maka aku harus membenahinya. Pertanyaan kuesioner disusun untuk menganalisis kondisi aktual berdasarkan dari kondisi ideal yang sudah didefinisikan. Selain itu, untuk menganalisis kondisi aktual juga diperlukan jejak historis dari para pendahulu. Jejak historis di masa lalu mempengaruhi tindakan dan keadaan kita di masa kini. Setelah itu, aku lakukan analisis masalah. Masalah ini bisa diibaratkan gap antara kondisi ideal dengan kondisi aktual. Setelah mengetahui jarak yang menyebabkan kondisi ideal tidak tercapai di

12

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

himpunan, maka aku perlu melakukan penyusunan langkah taktis untuk mencapai kembali kondisi ideal. Langkah taktis dimulai dari kebutuhan. Kebutuhan adalah hal yang diperlukan agar jarak tersebut bisa dihilangkan. Kemudian semua kebutuhan tersebut dirampungkan dalam satu visi. Tujuan yang ingin kita capai dalam satu kepengurusan nanti adalah visi tersebut. Setelah itu, disusun misi yang menjadi target untuk mencapai visi. Cara untuk menjalankan misi dirancang dalam suatu strategi. Kemudian, strategi tersebut akan digolongkan menjadi implementasi fungsi yang merupakan strategi jangka panjang dan program unggulan yang menggambarkan warna kepengurusan. Setelah itu, disusun organogram yang membantu aku untuk menjalankan kepengurusan kedapnnya berlandaskan tujuan kita untuk mencapai kondisi ideal. Setelah penjelasan ini, besar harapanku agar para pembaca memahami apa yang aku pikirkan. Jika masih tidak paham, maka para pembaca bisa bertanya. Sehingga menjadi lebih jelas dan akupun tahu bagian mana yang kurang baik dari alur berpikir yang sudah aku susun. Setelah mengetahui tentang alur berpikir yang menjadi langkah awal untuk memahami isi dokumen ini, maka pembaca siap untuk ke bagian berikutnya. Bagian berikutnya adalah pondasi yang mendasari mengapa Santana ingin menjadi kahim. Para pembaca akan diajak untuk menyelam ke dalam diri Santana yang sebenarnya, kemudian akan mengarungi samudra mimpi Santana. Selamat melanjutkan perjalanan para pembaca!

13

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

BAGIAN 1 : MIMPI DAN MOTIVASI “Sebagian orang akan menganggapmu tidak penting, namun mimpimu yang akan mengubah mereka dan keadaan” Mengenal Santana Apakah Santana sudah mengenal dirinya sendiri? Jika Santana tidak bisa menjawab berarti jangan kamu harapkan Santana sebagai orang yang memimpin dirimu. Hal ini adalah hal yang mendasar. Seorang pemimpin perlu mengenal dirinya sendiri agar bisa memimpin orang lain. Seorang pemimpin yang mengenal diri sendiri akan tahu cara memimpin diri sendiri, kemudian membawa cara tersebut untuk memimpin orang lain. Seorang pemimpin yang tidak tahu jati dirinya akan mudah terombang ambing. Setidaknya itu yang aku pelajari dalam beberapa waktu belakangan ini. Sekarang aku akan coba ceritakan tentang siapa Santana agar para pembaca yang nanti aku pimpin tidak merasa ragu. Aku lahir di sebuah keluarga petani dari sebuah desa yang bernama Desa Banyubiru. Desa itu terletak pada bagian Barat Pulau Bali. Waktu itu, aku menjalani pendidikannya di Sekolah Dasar Negeri 1 Banyubiru. Prestasiku diawali saat menjadi juara kelas sebagai peringkat kedua. Dari peringkat kedua itu aku diproyeksikan oleh guruku saat itu (Ibu Sentri) untuk ikut kompetisi IPA. Beliau juga sering memberi bimbingan, sehingga prestasiku saat masa SD sangat banyak dalam bidang IPA. Dari sana kegemaran pada ilmu sains dalam diriku mulai tumbuh. Sehingga akhirnya prestasi tersebut membawaku kepada sekolah menengah pertama yang terbaik di kotaku yaitu SMPN 1 Negara. Namun, saat itu prestasiku sangat anjlok. Sekolah di kota membuatku harus beradaptasi dengan pergaulannya. Bahkan aku sempat di bully oleh teman-teman sekelas. Sehingga, aku mengambil jalan sesat dengan bermain game Clash of Clans yang sempat booming di masanya. Semua itu agar aku lebih akrab dengan teman-teman kelas dan tidak di bully lagi. Sehingga, beberapa kali aku ikut lomba dibidang IPA dan biologi juga tidak berhasil. Bahkan prestasi di kelas juga semakin hancur. Dulu oleh guru matematika ku, yaitu Bu Dayu sering memberikan nilai di bawah KKM dalam setiap ulangan harian beliau karena aku tidak paham dengan materi yang diajarkan. Masuk kelas 9 aku mulai berbenah diri. Aku mulai mengikuti kursus dengan baik. Kemudian dari sana guru IPA ku mulai mengajakku untuk ikut lomba Biologi. Saat itu pertama kalinya di masa SMP aku berhasil membawa nama sekolah, meski tidak menang, tapi aku berhasil menjadi finalis dalam lomba tersebut di tingkat Provinsi Bali. Mulai dari sini, semangatku mulai membara kembali.

14

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Setelah itu, aku masuk SMA. Aku melanjutkan pendidikan di SMAN 1 Negara. Aku tidak bisa masuk ke SMA di Denpasar waktu itu karena nilai UN yang tidak memenuhi. Namun, itu bukan merupakan hal yang buruk. Aku masuk di SMA yang masih termasuk sekolah terbaik di satu Kabupatenku. Mulai dari sini pengalamanku terasah. Ketika SMP aku hanya anak yang kuper dan sulit bergaul, namun di masa SMA aku menjadi lebih baik. Kegiatan pertama yang aku tekuni saat SMA adalah kegiatan baris berbaris. Kegiatan rutin tiap tahun untuk menyambut 17 Agustus. Aku dilatih secara semi militer oleh para senior waktu itu. Dibanting dan dihukum sudah menjadi makanan sehari-hari jika kami tampil buruk saat itu. Mungkin dari sini karakterku terbentuk. Saat itu senior yang bernama Kak Arep dan Kak Rivo selalu menekankan “Jangan ubah pandangan orang yang menganggap ini lho Smansa (singkatan sekolah), jadi kok gini Smansa”. Secara tidak langsung, kalimat itu menanamkan pandangan bahwa perjuangan yang kita lakukan bukan untuk diri kita. Namun, untuk semua orang di sekitar kita. Sehingga, kami selalu memiliki semangat dan solidaritas yang membawa kami berhasil menjadi juara 1 waktu itu. Setelah semua perjuangan panjang itu berakhir, aku melanjutkan untuk kembali fokus pada minatku dalam bidang biologi. Saat itu aku mulai merajut mimpiku untuk melanjutkan kuliah di Institut Teknologi Bandung (ITB). Saat itu aku berjuang keras karena aku sadar bahwa sangat sulit mencapai ITB jika dilihat dari track record sekolah yang sangat jauh dari sekolah-sekolah lain di Bali. Aku mendalami ilmu ini, aku melatih diri dengan ikut lomba ke berbagai kota seperti Surabaya, Malang, dan Jember. Beberapa kali memang gagal, namun sebagian berakhir indah dengan menjadi juara harapan dan juara 3. Selain itu, aku juga menekuni karya tulis ilmiah dan beberapa kali ikut lomba. Tidak lupa juga saat itu aku giat menulis puisi dan cerpen hingga dimuat dalam buku-buku cetak maupun di website resmi publisher. Karena semangat ku ingin masuk ITB juga membuatku mengenal HIMAMIKRO “Archaea” ITB lebih cepat. Aku sudah mengikuti media sosial HIMAMIKRO “Archaea” ITB yaitu OA Line dan Ig sejak dibangku SMA kelas 12. Bahkan salah satu faktor aku semangat untuk masuk jurusan mikrobiologi ITB adalah karena himpunan yang saat ini aku jalani. Selain itu, aku juga mengasah skill dalam diriku dengan mengikuti ajang pemilihan duta pariwisata tingkat kabupaten yaitu Jegeg Bagus Jembrana. Pada kompetisi itu digelar pada tahun 2018, aku berhasil masuk sebagai finalis. Melalui kegiatan itu aku dilatih untuk tampil percaya diri dihadapan orang banyak, berlatih tentang cara bersosialisasi, dan cara untuk public speaking dengan baik. Namun bukan itu saja yang aku dapatkan. Saat aku sudah mulai masuk ke dalam paguyuban atau organisasi di dalamnya, aku juga merasakan bahwa dari sini value dalam diriku mulai muncul tanpa aku sadari. Saat persiapan pemilihan duta 15

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

wisata di tahun 2019, aku bertindak sebagai panitia acara. Tanpa pengalaman sebelumnya, aku berusaha mempelajari bagaimana teknis-teknis acara dari senior. Aku saat itu cukup kewalahan karena teman-teman lain dibagian acara sangat minim kontribusi. Kemudian, aku juga ikut turun langsung untuk mencari sponsor demi keberlangsungan acara. Saat itu, sudah banyak toko yang aku kunjungi untuk diberikan proposal. Selain itu, aku juga sudah menempuh perjalanan sepanjang 47,1 km untuk mencari sponsor tersebut (Ujung Barat ke Ujung Timur). Selain itu, aku juga harus mengurus para juara yang akan berkompetisi di tingkat Provinsi Bali. Mungkin saat itu adalah saat pertama kalinya aku merasakan keos. Tapi apa yang aku rasakan saat itu, aku masih berjuang dan tidak pernah terbesit dalam pikiranku untuk menghilang. Sama seperti saat ini. Teman-temanku sering bertanya “Kenapa kamu tetap bisa bertahan di himpunan?”. Alasan dari kuatnya diriku cukup sederhana, aku cinta pada organisasi itu. Aku cinta pada paguyuban Jegeg Bagus Jembrana, aku cinta pada HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Karena aku cinta, maka aku selalu ingin berkontribusi, ingin berkorban, dan ingin mengabdi dengan tulus ikhlas. Tidak peduli bagaimanapun kondisinya, rasa cinta itu yang ingin membuatmu terus berjuang untuk memastikan organisasiku baik-baik saja. Sederhananya, siapa Santana? Maka jawabannya dia adalah orang yang selalu ingin mengabdi dengan tulus ikhlas. Dengan siapa aku ini dapat menjadi alasan mengapa aku ingin menjadi calon ketua himpunan. Aku ingin memberikan pengabdian tertinggi untuk massa dan himpunan. Semoga apa yang aku rasakan bisa menular kepada para pembaca sekalian, sehingga kelak pengabdian kita untuk himpunan bisa kita lanjutkan hingga pengabdian untuk masyarakat dan lingkungan di sekitar kita. Value Santana untuk Menjadi Ketua Himpunan Sebelum lanjut kepada mimpi dan motivasi Santana, aku ingin menjelaskan tentang value sebagai seorang pemimpin. Mengapa ini penting? Karena value ini akan menjelaskan tentang bagaimana gaya kepemimpinan Santana. Hal ini akan berkaitan dengan bagaimana Santana akan membawa mimpi dan motivasi untuk terus melangkah maju, kemudian membawa mimpi dan motivasi tersebut untuk memimpin orang lain. Secara sederhana, konsepnya seperti gambar berikut.

16

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Gambar 2. Konsep sederhana menjalankan kepemimpinan. Pemimpin pertama-tama harus mengenali dirinya sendiri, sehingga dapat membangun kepercayaan dengan orang lain (Anggota). Jika seorang pemimpin tidak membangun kepercayaan tersebut, maka tidak mungkin ada anggota yang ingin bergerak bersamanya. Jika sudah membangun kepercayaan tersebut, maka pemimpin harus mampu membawa anggotanya untuk melangkah melewati masalah demi mencapai tujuan. Agar dapat melewati masalah, maka pemimpin harus tahu value dan gaya kepemimpinannya. Jika tidak, maka pemimpin dan anggotanya bisa jatuh ke jurang masalah tanpa tahu cara menyelesaikannya. Hal ini bisa berakibat buruk pada kepercayaan yang terbangun di awal. Setelah mengetahui value dan gaya kepemimpinan maka pemimpin harus memiliki tujuan akhir. Tujuan akhir memastikan mereka untuk bisa berhenti di waktu dan tempat yang tepat. Tujuan itu adalah mimpi dan motivasi dari pemimpinnya. Jika pemimpin tidak memiliki itu, mereka hanya akan terus bergerak mengikuti ketuanya saja. Sehingga, anggota akan menjadi lelah karena hanya berjalan melewati masalah-masalah yang ada. Baik, setelah memahami konsep tersebut maka aku akan mencoba mengajak pembaca untuk mengetahui value dan gaya kepemimpinan Santana. Sehingga, para pembaca akan tahu bagaimana Santana akan memimpin jalan untuk melewati masalah. Mulai dari value, di sini aku akan menjelaskan melalui 3 sudut pandang. Pertama adalah nilai etis, kedua adalah nilai rasional, dan ketiga adalah nilai kesuksesan. Nilai etis berkaitan dengan sikap dan tingkah laku Santana. Nilai ini terbangun dari pendidikan orang tua, lingkungan, dan kepercayaan yang dianut oleh Santana. Nilai etis yang selalu Santana pegang adalah melakukan hal yang benar untuk mencapai kebahagiaan. Menurutku aku ingin selalu

17

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

membantu orang lain, berlaku jujur, dan menjunjung kebenaran tujuannya adalah untuk kebahagiaan diriku sendiri. Aku akan selalu tidak tenang jika aku tidak membantu orang lain yang aku bisa bantu. Aku juga merasa selalu bersalah jika tidak berlaku jujur. Selain itu, aku juga akan merasa tidak nyaman jika aku melakukan hal yang aku tahu itu salah. Jadi, itu adalah kebahagiaan yang coba aku raih selama ini. Kemudian, nilai yang kedua terkait dengan nilai rasional adalah nilai yang dimiliki seseorang untuk terhubung dengan orang lain. Nilai rasional mengangkat tentang cara seseorang untuk dipercaya oleh orang lain dan dihormati oleh orang lain. Aku berpegang teguh pada prinsip sebab akibat. Jadi, apa yang aku lakukan akan berakibat pada diriku juga. Jadi, kalau aku ingin dihargai oleh orang lain maka aku harus menghargai orang lain. Jika aku ingin dihormati oleh orang lain, maka aku harus hormat kepada orang lain. Jadi aku akan selalu menghormati dan percaya kepada orang lain, sebelum mereka hormat atau percaya kepadaku. Kemudian, jika orang lain percaya kepadaku maka aku tidak boleh mengkhianati kepercayaan mereka. Nilai ketiga adalah nilai kesuksesan, yaitu nilai yang berkaitan dengan cara untuk membangun goal bagi dirinya sendiri. Aku meyakini bahwa sukses bagi diriku sendiri ketika aku bisa memberikan atau mewariskan sesuatu hal kepada orang lain. Jadi, secara sederhana bahwa aku ingin memberikan dampak kepada orang lain dengan seminimal mungkin orang lain juga tahu hal-hal yang aku sudah ketahui maupun sudah aku pelajari. Berikutnya adalah tentang gaya Santana dalam memimpin. Agar dapat menata diri sendiri, aku sering membuat catatan kecil secara tertulis untuk menentukan prioritas dan mengingat pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan. Kemudian, aku ingin membudayakan memulai rapat dengan bertanya kabar dan menonton video motivasi. Selain itu, berdoa juga hal yang wajib untuk dilakukan. Dalam memimpin orang lain, Santana akan selalu bersedia mendengar keluh kesah baik dalam hal pekerjaan maupun masalah lainnya yang memang ingin diceritakan. Aku juga akan selalu mencoba mendengarkan pendapat orang lain sebelum menyanggah dan selalu berusaha agar emosi tidak mempengaruhiku dalam mengambil keputusan. Etika kerja yang selalu aku gunakan adalah selesaikan tugas dengan cara apapun yang kamu mau. Semua orang memiliki golden time nya masing-masing, aku akan selalu menghargai itu. Kemudian, aku akan selalu menunjukan sikap optimis dan termotivasi agar teman-teman yang lain juga memiliki motivasi yang sama. Jadi itu adalah value dan gaya kepemimpinan Santana. Semoga dengan itu semua, aku bisa membawa para pembaca melewati masalah-masalah yang ada di himpunan nanti. Setelah itu, mari kita berjalan menuju pemberhentian kita dalam satu kepengurusan. Siap?

18

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Mimpi dan Motivasi Santana Sampai sejauh mana kita akan berjalan? Itu adalah pertanyaan yang harus kita bangun untuk mengetahui mimpi kita. Mimpi adalah tujuan yang ingin kita capai. Jika sudah sampai ujung dan mimpi itu diraih, maka apa yang harus kita lakukan? Kita harus mencari mimpi baru. Mimpi akan terus berubah selama hidup. Namun ada yang sifatnya konsisten, yaitu motivasi untuk mencapai mimpi tersebut. Sehingga, perlu sebuah irama yang sejalan. Untuk meraih mimpi, perlu adanya motivasi. Mimpi dibagun berdasarkan keadaan eksternal atau lingkungannya. Sedangkan motivasi dibangun dalam diri orang itu sendiri. Sekarang aku akan coba jelaskan mulai dari motivasi yang aku bangun untuk mencapai mimpiku. Motivasiku untuk mencalonkan diriku menjadi kahim mungkin dapat dilihat dari pojok kiri bawah dokumen ini. Ya, motivasi itu adalah #FromBalitoArchaea. Sesederhana aku adalah orang Bali dan aku ingin menjadi orang dari Bali pertama yang menjadi ketua himpunan di ITB. Sejauh ini belum ada orang Bali yang menjadi kahim. Sebuah prestasi yang membanggakan bagiku dan untuk orang Bali itu sendiri. Tapi jauh dari itu, aku sebenarnya ingin kisah ini menjadi inspirasi. Seperti saat aku memiliki role model, yaitu Kak Ode (Dewa Gede Pradnyanata, KL’16) adalah orang Bali pertama yang menjadi senator. Kisahnya begitu inspiratif dan bahkan membuatku terpikir ingin menjadi senator ketika masa awal aku masuk himpunan ini. Tapi kondisi tidak mendukung untuk mewujudkan hal itu. Keadaan himpunan dan teman-teman membuat diriku semakin tertarik ke dalam badan pengurus himpunan ini. Meski apa yang aku katakan dari esai pencalonan sebagai ungkapan isi hati seseorang yang galau, tapi itu hanya faktor yang kesekian. Aku tidak terbebani dengan keputusan aku menjadi kahim. Secara ikhlas aku ingin membantu menyelesaikan kondisi tersebut. Motivasi ini akan selalu tertanam dalam diriku untuk mencapai mimpi di himpunan. Lalu bagaimana mimpi dari seorang Santana? Nah, mimpi yang ingin aku coba bawa ada di bagian pojok kanan atas dokumen ini. Ya itu adalah #SemuaAdalahKahim. Pasti para pembaca bingung dengan tagar tersebut. Sekarang aku coba jelaskan. Aku sering mendengar bahwa himpunan ini adalah wadah yang kosong. Itu memang benar kalau himpunan kita adalah nonprofit organization. Itu tidak salah. Tapi kondisi sekarang tidak relevan lagi untuk terlena dalam status itu. Keinginan orang-orang sudah mulai berubah, mereka ingin dampak yang nyata atas pekerjaannya. Secara teknis kita bukan perusahaan yang dapat memberikan materi. Tapi kita bisa dari segi manfaat. Himpunan adalah sebuah organisasi yang berbasis pada keilmuan anggotanya. Jadi manfaat yang bisa kita berikan kepada anggotanya adalah manfaat untuk mendukung keilmuan mereka. Hal ini juga sudah terkonfirmasi, bahwa alasan

19

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

kita tetap bersatu sebagai HIMAMIKRO “Archaea” ITB adalah jurusan mikrobiologi. Begitupula himpunan mahasiswa jurusan lain di ITB maupun di luar ITB. Jadi mindset kita harus mulai shifting dari nonprofit organization menjadi benefit organization. Dari himpunan adalah wadah kosong, menjadi wadah yang berubah ketika kita mau bergerak menuju perubahan itu. Menunjukan bahwa himpunan adalah sebuah wadah yang memiliki potensi untuk terus berkembang. Perubahan seperti apa yang kita kehendaki? Itu semua tergantung dari keinginan setiap orang yang berbeda ketika masuk himpunan ini. Namun ada satu hal yang akan menarik semua untuk meraih keinginannya di himpunan, yaitu value proposition yang kita tawarkan sebagai benefit organization. Itu adalah mimpi dan motivasi yang ingin aku capai bersama kalian. Semoga dalam satu kepengurusan kedepannya nanti, kita bisa mencapai itu agar kita tidak lelah berjalan di atas jurang masalah terus. Jadi, mari kita bekerja sama hingga sampai sana. Setelah para pembaca mengetahui tentang Santana dan keinginan Santana, maka kita siap untuk melangkah ke bagian berikutnya dari dokumen ini. Pada bagian berikutnya aku ingin menyampaikan tentang kondisi yang membuat kita ada sebagai HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Terlepas dari mimpi yang ingin aku capai, namun kondisi ini tetap menjadi panduan utama kita untuk menjalankan himpunan.

20

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

BAGIAN 2 : KONDISI IDEAL “Tidak akan ada organisasi yang mencapai kondisi ideal, jika sudah ideal maka organisasi itu tidak akan ada” Tinjauan Dokumen Mengetahui kondisi ideal adalah langkah awal untuk memetakan ke arah mana organisasi akan berjalan untuk menuju mimpi yang diinginkan. Jika kita melihat kembali dengan konsep sederhana kepemimpinan seperti Gambar 2, maka kondisi ideal adalah masalahnya. Mengapa kondisi ideal menjadi masalah? Karena kondisi ideal menjadi acuan kita berjalan. Basis dasar organisasi itu adalah untuk mencapai kondisi ideal. Namun, kondisi ideal sulit dicapai dan itu yang menjadi masalah. Mimpi yang dibawa sudah pasti akan tercapai jika kondisinya ideal, namun jika mimpi sudah tercapai belum tentu akan membuat organisasi menjadi ideal. Kondisi ideal dapat ditinjau dengan melihat dokumen-dokumen legal. Kondisi ideal yang mengacu pada dokumen menandakan bahwa keberadaan organisasi sudah ditetapkan secara legislatif. Sehingga, seluruh tujuan dan eksistensi organisasi berdasarkan kepada aturan-aturan yang ada. Hal ini membuat organisasi seperti himpunan mahasiswa menjadi rigid namun tidak mudah hilang. Bersifat rigid karena aturan sudah mengkotakkan tujuan utama organisasi. Kemudian tidak mudah hilang karena akan menyalahi aturan dari dokumen yang ada. Jadi, aku melakukan tinjauan dokumen untuk memetakan bagaimana kondisi ideal dari suatu himpunan. Dokumen legal yang pertama adalah UU No 12 Tahun 2012. Undang-undang ini mengatur tentang kegiatan kemahasiswaan. Kemudian, dokumen kedua adalah visi dan misi SITH yang mengatur tentang tujuan organisasi untuk mendukung tujuan fakultas. Dokumen ketiga adalah peraturan akademik ITB yang mengatur tentang peran dan tujuan yang harus dipenuhi sebagai organisasi kemahasiswaan ITB. Berikutnya adalah AD/ART dan Konsepsi KM ITB. Dokumen ini membantu untuk menjelaskan peran mahasiswa dalam menjalankan organisasi kemahasiswaannya terutama HMJ. Dokumen terakhir adalah AD/ART HIMAMIKRO “Archaea” ITB, mengatur tentang tujuan yang ingin dicapai sebagai satu kesatuan mahasiswa mikrobiologi. Berikut adalah hasil tinjauan dokumen secara detail.

21

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

1. Hakikat Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan UU Nomor 12 Tahun 2012 Pasal 14 (1) Mahasiswa mengembangkan bakat, minat, dan kemampuan dirinya melalui kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler sebagai bagian dari proses Pendidikan. Pasal 77 (2) Organisasi kemahasiswaan paling sedikit memiliki fungsi untuk : a. mewadahi kegiatan Mahasiswa dalam mengembangkan bakat, minat, dan potensi Mahasiswa; b. mengembangkan kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan, serta rasa kebangsaan; c. memenuhi kepentingan dan kesejahteraan Mahasiswa; dan d. mengembangkan tanggung jawab sosial melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat. 2. Hakikat Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Peraturan Akademik dan Kemahasiswaan ITB 2019 Bab V Pasal 12 (Fungsi dan Sifat Organisasi) (1) Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan wadah pembinaan dan penanaman sikap, kepribadian, dan nilai-nilai luhur dalam diri mahasiswa. (2) Sifat organisasi dapat berupa organisasi keilmuan, keprofesian, olah raga, seni dan budaya, pengembangan penalaran, keagamaan, dan kemasyarakatan. (3) Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan wadah kegiatan ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler yang merupakan bagian terpadu dari sarana pengembangan dan penyebarluasan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dalam memperkaya kebudayaan nasional. (4) Kegiatan ko-kurikuler merupakan kegiatan kemahasiswaan berdasarkan pada penalaran keprofesian atau keilmuan sesuai dengan program studi. (5) Kegiatan ekstra-kurikuler merupakan kegiatan kemahasiswaan berdasarkan bakat, minat, penalaran, dan nilai-nilai dasar ITB.

22

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Bab V Pasal 13 (Landasan) (1) Organisasi Kemahasiswaan ITB berlandaskan pada nilai-nilai dasar ITB sebagaimana tercantum dalam Statuta ITB Pasal 3 ayat (1). Isi Statuta ITB Pasal 3 ayat (1) Nilai-nilai dasar penyelenggaraan kegiatan Tridharma di ITB mencakup: a. kejujuran, kebenaran, dan keunggulan ilmiah untuk perkembangan budaya dan peradaban; b. kepeloporan, kejuangan, dan ketulusan pada pencerdasan dan pengembangan kehidupan bangsa yang berbudaya luhur; c. keadilan, demokrasi, kebebasan dan keterbukaan, hak asasi manusia; d. pengembangan yang berkelanjutan; e. kemitraan dan kesederajatan; dan f. manfaat bagi bangsa, negara, dan kemanusiaan. Bab V Pasal 14 (Kebebasan Organisasi) (1) Mahasiswa ITB memiliki hak kebebasan untuk berorganisasi dan bergabung dengan organisasi-organisasi kemahasiswaan di ITB untuk mengembangkan bakat, minat, dan penalaran. Bab V Pasal 15 (Kedudukan Organisasi Kemahasiswaan) (1) d) Organisasi Kemahasiswaan tingkat Program Studi berbentuk Himpunan Mahasiswa Program Studi. (2) Organisasi Kemahasiswaan ITB merupakan : a. Wadah pengembangan potensi diri dan jati diri mahasiswa sebagai insan akademis, ilmuwan, dan intelektual di masa depan. b. Wadah pengembangan keterampilan, manajemen, dan kepemimpinan kemahasiswaan. c. Wadah pembinaan dan pengembangan kader-kader pemimpin bangsa yang berpotensi dalam melanjutkan kesinambungan pembangunan nasional. d. Wadah pemeliharaan dan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan budaya, serta olahraga yang dilandasi oleh norma-norma agama, akademik, etika, moral, dan wawasan kebangsaan. (3) ) Organisasi Kemahasiswaan ITB diselenggarakan berdasarkan prinsip dari, oleh, dan untuk mahasiswa dengan mengacu kepada peraturan ITB

23

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

(6) Anggota Organisasi Kemahasiswaan di tingkat Fakultas/Sekolah dan di tingkat Program Studi bersifat otomatis bagi seluruh mahasiswa yang terdaftar sebagai peserta Program Studi di Fakultas/Sekolah. 3. Hakikat Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan Konsepsi KM ITB -

Konsep BPI (Badan Pertemuan Ilmiah) berisi rumusan dasar organisasi kemahasiswaan yang lebih memprioritaskan aspek pemenuhan kebutuhan mahasiswa.

-

Konsep organisasi KM ITB yang fleksibel mengharuskan landasan bersifat adaptif terkait perubahan-perubahan dari isu yang ada.

-

Organisasi kemahasiswaan muncul karena adanya kebutuhan dari mahasiswa sendiri untuk menjamin efektivitas dan efisiensi upaya upayanya dalam mendidik diri-sendiri.

-

Organisasi kemahasiswaan harus dapat menjadi alat ampuh bagi mahasiswa untuk membentuk visi dan menjawab tantangan masa kini/masa depan.

-

Organisasi mahasiswa yang mampu menghasilkan manusia yang memiliki visi masa depan dan mampu menjawab tantangan zaman adalah organisasi yang memiliki karakter seperti halnya karakter masyarakat madani. Karakter itu yaitu mandiri, kekeluargaan, demokratis, aspiratif, partisipatif, representatif, efektif, dan efisien.

-

Kebutuhan dasar mahasiswa berupa pendidikan, kesejahteraan, dan aktualisasi. Untuk itu, maka perlu dibentuk lembaga yang bertujuan untuk mewadahi seluruh kebutuhan mahasiswa tersebut.

-

Organisasi kemahasiswaan harus mampu membentuk sosok utuh mahasiswa. Untuk itu organisasi kemahasiswaan merumuskan orientasi dasar organisasinya sebagai berikut : 1. Menjadi wadah pengembangan diri mahasiswa untuk membentuk lapisan masyarakat masa depan yang profesional, intelek, humanis, dan religius. Untuk itu dibutuhkan pembukaan wahana yang seluas-luasnya bagi partisipasi-aktif anggota sehingga semua aktivitas kemahasiswaan menjadi proses pembelajaran dan pemberdayaan seluruh mahasiswa, 2. Mewujudkan karya nyata mahasiswa dalam perjuangan menata kehidupan bangsa. Untuk itu maka akar aktivitas mahasiswa, yaitu intelektualitas,

24

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

kemandirian, dan kebenaran ilmiah harus dijaga dalam roda gerak organisasi kemahasiswaan, dan 3. Menjadi wadah bagi upaya pemenuhan kebutuhan dasar mahasiswa yang meliputi pendidikan, kesejahteraan, dan aktualisasi diri. -

Sifat organisasi kemahasiswaan : 1. Mandiri, artinya organisasi kemahasiswaan memiliki hak dan kewenangan penuh untuk menentukan aktivitas dan kelangsungan hidupnya. 2. Kekeluargaan, artinya sistem dan mekanisme yang dikembangkan dalam pola hubungan internal antar elemen dalam organisasi kemahasiswaan maupun pola hubungan eksternal dengan institusi lain diluar organisasi mahasiswa dilaksanakan dalam suasana dan semangat yang bersifat kekeluargaan. 3. Adil, artinya sistem dan mekanisme yang diberlakukan dalam kehidupan kemahasiswaan menjamin seluruh elemen dalam organisasi kemahasiswaan untuk memiliki hak, wewenang, dan kewajiban yang seimbang dan proporsional sesuai dengan perannya. 4. Aspiratif dan partisipatif, artinya sistem yang berkembang menempatkan naiknya aspirasi dan semaraknya partisipasi dari bawah sebagai target utama, sehingga akan tercipta dinamisasi dunia kemahasiswaan yang kokoh di tingkat bawah. Sifat ini menjamin berlangsungnya proses pembelajaran, pencerdasan, dan pemberdayaan seluruh elemen organisasi di setiap lini. 5. Representatif, pengambilan

artinya

sistem

yang

dipergunakan

dalam mekanisme

keputusan dan tindakan badan kelengkapan

organisasi

betul-betul merupakan perwujudan atau representasi dari keinginan seluruh mahasiswa di tingkatnya masing masing. Artinya kebijakan dan sistem perwakilan yang dipergunakan mencakup seluruh unsur secara proporsional. 6. Efektif dan efisien, artinya struktur, mekanisme, dan fungsi berbagai elemen yang dibentuk dalam organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien. 7. Transparan, artinya seluruh aspek dalam pengambilan keputusan dan kebijakan organisasi harus bersifat terbuka, dapat dipertanggungjawabkan, dan dapat diketahui dengan mudah oleh khalayak. -

Tujuan organisasi kemahasiswaan : 1. Ikut serta mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana yang berbudi

pekerti, cakap, mandiri, berwawasan luas, demokratis, dan

bertanggung jawab. 25

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

2. Memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk menjadi pemimpin dan penggerak dalam kehidupan bangsa. 3. Ikut serta menyumbangkan karya dan pikiran dalam penataan kehidupan bangsa. 4. Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan di lingkungan civitas academica. 5. Mengusahakan kesejahteraan material dan spiritual serta memperjuangkan kepentingan mahasiswa di lingkungan kampus. -

hubungan organisasi kemahasiswaan dengan Rektorat terbagi dalam tiga pola, yaitu :

1. Untuk hal-hal yang merupakan kepentingan mahasiswa sepenuhnya. a. Penentuan arah kebijakan dan tata organisasi intern organisasi kemahasiswaan. b. Pemilihan, pengangkatan, dan pertanggungjawaban badan-badan kelengkapan organisasi kemahasiswaan. c. Pelaksanaan dan pengawasan aktivitas program organisasi kemahasiswaan, dll. d. Hal-hal ini merupakan wewenang penuh organisasi kemahasiswaan. Rektorat memiliki fungsi partisipatif untuk menyampaikan masukan. 2. Untuk hal-hal yang merupakan irisan antara kepentingan kemahasiswaan dan Rektorat. a. Penyelenggaraan kegiatan yang diselenggarakan oleh kedua pihak. b. Pemakaian fasilitas fisik kampus, dll. Keputusan tentang hal-hal ini memerlukan koordinasi dan kesepakatan di antara kedua pihak. 3. Untuk hal-hal yang merupakan kepentingan Rektorat sepenuhnya. a. Penentuan kebijakan akademik perguruan tinggi (kurikulum, sanksi akademik, biaya pendidikan, dll). b. Penentuan kebijakan tata organisasi Rektorat. c. Pengelolaan fasilitas fisik kampus, dll. Hal-hal ini merupakan wewenang penuh Rektorat. Organisasi kemahasiswaan memiliki fungsi partisipatif untuk memberikan masukan. 4. Hakikat Organisasi Kemahasiswaan Berdasarkan AD/ART KM ITB AD Bab VII Pasal 13

26

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi di Institut Teknologi Bandung yang telah disahkan oleh program studi terkait dan berfungsi untuk mewadahi kebutuhan sektoral mahasiswa dalam bidang keilmuan dan keprofesian. ART Bab VI 1. Pasal 60 Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah organisasi di Institut Teknologi Bandung yang telah disahkan oleh program studi terkait dan berfungsi untuk mewadahi kebutuhan sektoral mahasiswa dalam bidang keilmuan dan keprofesian. 2. Pasal 62 Anggota Himpunan Mahasiswa Jurusan adalah mahasiswa yang terdaftar di program studi terkait dan sudah diangkat menjadi anggota oleh himpunan tersebut. 3. Pasal 63 Himpunan Mahasiswa Jurusan mempunyai otonomi di tingkat program studi. 4. Pasal 65 Hubungan di dalam KM ITB 1. Himpunan Mahasiswa Jurusan merupakan badan kelengkapan KM ITB di tingkat jurusan. 2. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban melaksanakan dan menjunjung tinggi Konsepsi KM ITB dan AD/ART KM ITB. 3. Himpunan Mahasiswa Jurusan memiliki hak otonomi untuk kegiatan internal. 4. Himpunan Mahasiswa Jurusan harus melakukan koordinasi dengan Kongres KM ITB untuk kegiatan eksternal yang mengatasnamakan KM ITB. 5. Himpunan Mahasiswa Jurusan memiliki hubungan koordinasi dengan Kabinet KM ITB. 6. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban memberikan sumber daya kepada Kabinet KM ITB untuk melaksanakan program pemenuhan kebutuhan seluruh mahasiswa melalui program terpusat yang telah disetujui oleh Kongres KM ITB sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan. 7. Himpunan Mahasiswa Jurusan berkewajiban mengawasi keberjalanan KM ITB baik secara mandiri atau melalui mekanisme yang ditentukan Kongres KM ITB. 5. Hakikat HMJ Berdasarkan AD/ART HIMAMIKRO “Archaea” ITB -

27

Tujuan Himpunan

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

1. Ikut serta mengusahakan tujuan pendidikan untuk membentuk sarjana Mikrobiologi yang berbudi pekerti, cakap, mandiri, berwawasan luas, dan bertanggung jawab. 2. Memberikan dorongan kepada mahasiswa HIMAMIKRO “Archaea” ITB untuk

menjadi

pemimpin

dan

penggerak

dalam

kehidupan

bermasyarakat. 3. Ikut

serta menyumbangkan

karya

dan

pemikiran dalam bidang

Mikrobiologi untuk menunjang perkembangan IPTEK 4. Memupuk dan membina rasa persaudaraan dan kekeluargaan antar anggota HIMAMIKRO “Archaea” -

Nilai dan Profil Himpunan 1. Nilai Himpunan : a. Solidaritas b. Loyalitas c. Kebebasan Substansial d. Inovatif e. Solutif 2. Profil Himpunan a. Solidaritas b. Loyalitas c. Kebebasan Substansial d. Inovatif e. Solutif f. Pemimpin g. Penggerak

-

Visi Misi SITH Visi SITH menjadi institusi pendidikan yang unggul dalam pengembangan sains dan teknologi yang dapat mendorong pengembangan bioindustri berbasis kekayaan hayati Indonesia Misi

28

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul, adaptif dan profesional sehingga mampu mengelola keanekaragaman hayati Indonesia untuk menunjang pengembangan bio-industri yang berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

6. Kesimpulan Kondisi ideal HIMAMIKRO “Archaea” ITB dicerminkan dalam 3 konteks yaitu : 1. HIMAMIKRO “Archaea” ITB sebagai organisasi kemahasiswaan adalah wadah yang bebas diikuti para anggota dalam mengembangkan diri secara ko-kurikuler untuk mengasah kreativitas, keberanian, daya kritis, dan kepemimpinan. Sehingga, himpunan mahasiswa jurusan dapat berkontribusi dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. 2. HIMAMIKRO “Archaea” ITB sebagai elemen KM ITB adalah wadah pengembangan diri untuk memenuhi kebutuhan dasar mahasiswa (pendidikan, kesejahteraan, dan aktualisasi diri), sehingga membentuk manusia berkarakter yang mampu menciptakan suatu karya nyata. 3. HIMAMIKRO “Archaea” ITB sebagai himpunan mahasiswa jurusan adalah wadah bagi mahasiswa mikrobiologi untuk bergerak bersama dalam mencapai tujuan himpunan sesuai dengan nilai-nilai yang ada. Highlight nya meliputi : 1. Pengembangan diri ko-kurikuler (penalaran keprofesian atau keilmuan). 2. Pengembangan kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan. 3. Menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Penelitian, Pengajaran, Pengabdian Masyarakat). 4. Pemenuhan kebutuhan dasar (pendidikan, kesejahteraan, dan aktualisasi diri). 5. Membentuk karakter (mandiri, kekeluargaan, demokratis, aspiratif, partisipatif, representatif, efektif, dan efisien) 6. Mencapai tujuan HIMAMIKRO “Archaea” ITB 7. Berlandaskan nilai dan profil HIMAMIKRO “Archaea” ITB

29

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kondisi Ideal Himpunan Berdasarkan kesimpulan hasil tinjauan dokumen, didapatkan kondisi ideal sebuah himpunan yaitu HIMAMIKRO “Archaea” ITB menurut analisis Santana dan tim. Kondisi ideal tersebut divisualisasikan dalam gambar segitiga piramida berikut.

Gambar 3. Piramida hierarki kondisi ideal himpunan. Hasil ini masih berdasarkan kepada analisis Santana dan tim, bisa saja berubah bergantung kepada orang yang menganalisis dan dokumen yang dipakai. Tapi kami menggunakan ini sebagai sebuah panduan yang baik. Susunan piramida menunjukan bahwa setiap tingkat di bawahnya akan mendukung tingkat paling atas. Jadi, untuk mencapai tingkat paling atas maka bagian dasar perlu dipenuhi. Piramida ini bukan menunjukan tingkat prioritas karena semuanya penting. Misalkan jika dibandingkan tujuan himpunan dengan pemenuhan kebutuhan dasar, keduanya penting untuk dicapai dalam himpunan. Namun, apakah mungkin tujuan himpunan akan tercapai jika kebutuhan dasar tidak terpenuhi? Tentu saja akan sulit. Berdasarkan sistem piramida ini juga menjelaskan jika kita sudah membangun dasar yang kuat, maka kita tidak akan terjun bebas ke bawah saat gagal. Dalam piramida ini, pemenuhan kebutuhan dasar adalah base pertama. Dasar untuk membangun motivasi seseorang untuk terus berjalan di organisasi ini adalah kebutuhan dasar anggota. Jika dasar ini tidak terbangun, maka akan sulit untuk mempertahankan anggota. Ketika kebutuhan dasar sudah terpenuhi dan anggota merasa nyaman di himpunan, maka

30

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

mulai dilakukan penanaman nilai dan profil HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Nilai dan profil ini akan memastikan setiap anggota memiliki satu bentuk identitas yang sama dalam membawakan nama himpunan. Nilai dan profil ini bisa menjadi ciri khas yang dimiliki oleh anggota. Ciri khas ini memastikan setiap orang memiliki orientasi yang sama sebagai satu kesatuan. Setelah terbangun kesadaran, maka mulai dilakukan pembentukan karakter anggota. Karakter ini akan membuat anggota memiliki implementasi sikap yang diharapkan sebagai anggota yang baik. Implementasi sikap itu berlandaskan pada nilai dan profil HIMAMIKRO “Archaea” ITB. Setelah karakter yang kuat terbentuk, maka setiap orang siap untuk dilatih soft skill maupun hard skill. Skill-skill yang diperlukan berupa kreativitas, kepekaan, daya kritis, keberanian, dan kepemimpinan akan memastikan anggota dapat menjalankan pengembangan diri ko-kurikuler terkait keprofesian dengan baik. Jika sudah memiliki skill yang mumpuni, maka anggota dapat menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Hingga akhirnya kita bisa mencapai tujuan himpunan. Setelah mengetahui bagaimana kondisi ideal yang seharusnya terjadi di himpunan, mari kita renungkan kembali. Apakah himpunan kita sudah mendaki tinggi hingga mencapai puncak piramida kondisi ideal? Jika kita masih berputar-putar di masalah dasar, apakah kita mampu untuk mencapai lebih tinggi? Jika kita sudah melompat ke bagian atas, namun kita mengabaikan bagian dasar apakah yang kita capai di atas akan bertahan lama? Jelas jika melihat piramidanya, kita akan sadar bahwa kondisi tersebut sangat baik dan ideal. Kita akan terhantam realita jika menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Faktanya benar, bahwa apa yang kita lakukan sekarang masih jauh dari pendakian tertinggi. Bersiaplah untuk melihat realita di bagian berikutnya dari dokumen ini.

31

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

BAGIAN 3 : KONDISI AKTUAL “Terkadang kondisi yang kita inginkan tidak sesuai dengan realita, jangan terima itu begitu saja”

Teknik Analisis Kondisi Aktual Sebelum melihat hasil analisis kondisi aktual, maka aku akan jelaskan tools yang digunakan untuk menentukan kondisi aktual. Dimulai dari penentuan jumlah sampel, teknik sampling, dan cara menganalisis sampel. Hal yang pertama adalah menentukan jumlah sampel. Jumlah sampel akurat akan meningkatkan hasil yang representatif. Salah satu cara menentukan jumlah sampel adalah dengan metode Slovin. Metode ini dipilih karena mudah digunakan dalam setiap kondisi sampel. Persamaan metode Slovin, yaitu sebagai berikut : 𝑛 =

𝑁 2

(𝑁.𝑒 )+1

keterangan : n adalah jumlah sampel N adalah besar populasi e adalah batas keyakinan Pada analkon aktual dengan kuesioner, metode penentuan jumlah sampel ini diterapkan. Jumlah populasi HIMAMIKRO “Archaea” ITB dihitung berdasarkan jumlah massa aktif, yaitu 116 orang (Berdasarkan jumlah anggota grup 890). Batas keyakinan yang dipakai adalah 0,1 atau nilai kepercayaan mencapai 90%. Nilai kepercayaan ini sudah cukup representatif mengingat massa himpunan yang tidak terlalu banyak. Jika menggunakan batas keyakinan yang semakin kecil (nilai kepercayaan semakin tinggi), maka jumlah sampel akan semakin besar. Mencapai nilai yang semakin besar tidak akan feasible dalam waktu singkat. Selain itu, setelah dikalkulasikan dengan batas keyakinan 0.1 didapatkan jumlah sampel sebanyak 54 orang. Jumlah itu sudah mendekati setengah massa himpunan. Hal yang kedua adalah teknik sampling. Teknik yang digunakan antara lain adalah kuesioner dan wawancara. Kuesioner dilakukan dalam dua tahap, yaitu kuesioner satu dan kuesioner dua. Kemudian wawancara dilakukan dengan bertanya kepada massa aktif, badan pengurus, dan alumni yang bertujuan untuk mencari pandangan serta melihat hasil jejak historis selama kepengurusan di HIMAMIKRO “Archaea” ITB.

32

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Hal yang ketiga adalah teknik analisis sampel. Teknik ini difokuskan untuk menganalisis jawaban yang didapat dari kuesioner. Terdapat dua cara yang digunakan untuk menganalisis. Kuesioner pertama dianalisis dengan metode Gap, sedangkan kuesioner kedua dianalisis dengan Value Proposition Canvas. Analisis dengan metode Gap dapat diamati dengan menentukan kondisi yang diharapkan dan dibandingkan dengan kondisi saat ini. Gap yang didefinisikan di sini adalah masalah. Jika diibaratkan sebagai persamaan, maka pola analisisnya sebagai berikut. 𝐾𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 = 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟 + 𝐺𝑎𝑝 maka ; 𝐺𝑎𝑝 = 𝐾𝑜𝑛𝑑𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖ℎ𝑎𝑟𝑎𝑝𝑘𝑎𝑛 − 𝐽𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑘𝑢𝑒𝑠𝑖𝑜𝑛𝑒𝑟 Kemudian, analisis kuesioner kedua dengan menggunakan teknik Value Proposition karena analkon ini berkaitan dengan kebutuhan dan keresahan massa. Analisis metode ini divisualisasikan sebagai berikut.

Gambar 4. Value proposition canvas. Berdasarkan teknik ini, gains adalah kebutuhan massa dan pains adalah keresahan massa. Dari pains dan gains didapatkan suatu customer jobs yang menjadi keadaan yang dirasakan massa saat ini. Setelah itu, disusun strategi yang dibedakan menjadi gain creators berdasarkan kebutuhan dan pain relievers berdasarkan keresahaan massa. Seluruh strategi menjadi product dan service. Metode ini digunakan untuk mengkonsiderasikan seluruh jawaban yang masuk menjadi kondisi aktual yang lebih akurat.

33

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Hasil Survei Kondisi Aktual Berikutnya akan dijelaskan tentang hasil survei analisis kondisi aktual, yaitu dari metode kuesioner 1, kuesioner 2, dan wawancara. Dimulai dari kuesioner 1. Didapatkan jumlah responden sebanyak 60 orang, dengan distribusi massa sebesar 13 orang anggota Archaea 2018, 26 orang anggota Archaea 2018, dan 21 orang anggota Archaea 2020.

Gambar 5. Distribusi massa yang mengisi kuesioner 1 Kemudian hasil jawaban dalam setiap pertanyaan, yaitu sebagai berikut.

Kesimpulan jawaban : Sudah banyak acara, program, platform yang mewadahi tentang berbagai info lomba dan perkembangan keilmuan baik dari himpunan maupun dari kaprodi secara langsung. Namun, kurangnya publikasi yang menyebabkan massa yang kurang tahu akan hal ini sehingga kurang dimanfaatkan secara maksimal oleh massa.

34

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kesimpulan jawaban : Sudah banyak informasi yang mencakup segala aspek dari prospek kerja, pengalaman kerja. Namun, kurangnya eksplorasi dan publikasi sehingga informasi yang ada kurang tersampaikan ke massa, proker sua ancestor yang hanya dilakukan satu kali selama masa kepengurusan sehingga informasi yang disampaikan hanya sedikit, masih lebih banyak digencarkan prodi daripada himpunan.

Kesimpulan jawaban : Ada dalam kondisi kuantitas sudah memenuhi. Namun, kadang massa masih sulit untuk memanfaatkannya karena wadah yang di luar yang menawarkan value yang sama atau lebih.

35

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kesimpulan jawaban : Sudah banyak disediakan wadah. Namun kurang menarik bagi massa, sehingga tidak dimanfaatkan secara maksimal. Hal ini perlu dilakukan analkon lagi untuk melihat minat massa dan perlu dilakukan follow up.

Kesimpulan jawaban : Kegiatan semi-luring ke panti, galang dana lewat KitaBisa, adanya desa bimbingan. Pandemi dan online yang menghalangi, kurang sounding / publikasi, kurang menimbulkan massa fomo untuk tidak mengikutinya.

36

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kesimpulan jawaban : Talkshow yang menghadirkan pembicara sudah cukup baik, adanya Epitope dan Quorum sensing. Namun dampaknya kurang nyata, hanya sekedar informasi lomba dan literatur saja, jangkauan yang terbatas karena penelitian merupakan urusan prodi.

Kesimpulan jawaban : Adanya perpus online dan t-helper yang sangat bermanfaat. Namun perpustakaan kurang update, bisa diperbanyak lagi buku referensi atau catatan lain, tutor kurang banyak dilakukan dan sulit mencari pemateri, mungkin dapat digunakan platform baru untuk akademik.

37

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kesimpulan jawaban : KDA sudah cukup terstruktur, info-info lainnya juga sudah cukup update. Informasi kadang suka tenggelam, kurang sistematis.

Kesimpulan jawaban : Informasi mengenai UKT sudah cukup banyak tersampaikan, ada pula yang sudah terbantu dengan beasiswa. Namun informasi mengenai beasiswa belum banyak dan tidak tersampaikan dengan baik, platform wix yang digunakan kurang sesuai untuk massa, bisa ditingkatkan untuk meng-up ke grup.

38

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kesimpulan jawaban : Sudah difasilitasi oleh kekeluargaan. Namun partisipasi masih cukup rendah, pandemi yang menyulitkan interaksi langsung, metode yang kurang tepat sasaran.

Kesimpulan jawaban : Wadahnya sudah disediakan oleh PMP. Partisipasinya dan minat yang masih rendah, kegiatannya kurang terarah dan masih terbatas.

39

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kesimpulan jawaban : Materi dan metode yang disampaikan pada kaderisasi sudah cukup baik, proses eksekusi nya juga sudah baik. Namun, dampak yang tidak berkelanjutan setelah selesai kaderisasinya, banyak pula anggota yang hanya ikut-ikut saja tanpa tau manfaatnya.

Kesimpulan jawaban : Platform rapot dari MP yang sudah baik. Namun adanya rapot namun sulit memahami kontennya, sehingga kurang bisa menjadi refleksi diri.

40

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kesimpulan jawaban : Wadahnya sudah banyak dan kuantitas mencukupi. Namun outputnya masih belum diketahui oleh massa, jadi dalam diskusi sering kurang mendapatkan masukan.

Kesimpulan jawaban : Informasi eksternal sudah berjalan baik. Namun, informasi internal dan publikasi masih sering mengalami kendala dan masih sering menumpuk atau terjadi miskomunikasi.

41

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kesimpulan jawaban : Sistemnya sudah ada dan diatur dengan baik. Namun masih belum bisa terjamah massa dan beberapa platform baru masih dianggap sulit oleh massa, serta kadang ada pengarsipan yang belum terlaksana.

Kesimpulan jawaban : Wadahnya sangat banyak dan memadai seluruh anggota. Namun untuk kegiatan yg memiliki beberapa divisi, masih terdapat kekurangan dalam koordinasi dengan divisi lain, pada prosesnya yang merasa bertanggung jawab dan ikut meramaikan serta berpartisipasi hanya anggota dari acara tersebut, sehingga kerjasama tidak merata untuk seluruh anggota himpunan.

42

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kesimpulan jawaban : Sering diapresiasi, dan setiap orang diberikan kebebasan untuk memilih apakah ingin diapresiasi secara terbuka atau tidak. Namun apresiasi untuk hal kecil masih kurang, apresiasi terkesan formalitas, dan belum secara keseluruhan dari anggota.

Kesimpulan jawaban : Massa sudah mengetahui tentang 5 nilai dan 7 profil. Namun masih belum maksimal pengamalannya dan masih ada yang belum diamalkan dengan baik seperti loyalitas, pemimpin, dan penggerak Kemudian pada kuesioner 2, didapatkan sejumlah 28 orang responden. Jumlah ini jauh dari nilai representatif. Meskipun demikian, hasil jawaban tetap dianalisis dengan tools yang ada. Distribusi jawaban berdasarkan kuesioner 2, yaitu 5 orang dari Archaea 2018, 16 orang dari Archaea 2019, dan 7 orang dari Archaea 2020.

43

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Gambar 6. Distribusi massa yang mengisi kuesioner 2. Kemudian, berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang ada didapatkan jawaban sebagai berikut.

Bidang

Kesekret

Keresahan

Jumlah

Kebutuhan

Jumlah

SOP yg cukup banyak dan complicated sehingga massa cenderung bingung, dan kurang maksimal keberlangsungannya

5

platform link penting jadi memudahkan akses (linktree, plastid) linktree khusus kesekjenan

transparansi timeline kegiatan

2

transparansi laporan keuangan per bulan 12 / cashflow kepada massa

keuangan kurang transparan

10

perapihan folder di drive archaea

2

informasi keberjalanan program kesekretariatan

2

form pengajuan SKPI

1

direktori yang berantakan sehingga kesulitan untuk tersentralisasi 2 file-file

platform yang lebih jelas untuk pengajuan surat/ lebih intuitif/ platform data keuangan

2

Kurangnya ketegasan dalam SOP uang kas

dana untuk apresiasi massa

1

1

2

SOP diperjelas dan dipermudah agar bisa 3 dipahami massa

Bidang

Medin

44

Keresahan

Jumlah

Jumlah

Kebutuhan

IG ga aktif, ga interaktif, tidak menarik

8

Ig dan atau platform lain lebih aktif, intensif, interaktif, dan menarik untuk internal dan branding

8

SOP sulit, perjalanannya tidak sesuai/tidak taat

3

Posting keilmuan di ig tp yg mudah dipahami dan mencakup org awam

2

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim Postingan ig/sosmed lainnya kurang rapi baik dari segi desain dan penulisan

post rekap per bulan kegiatan archaea di IG

1

Jadwal publikasi berantakan, tidak ada alur yg jelas, publikasi tidak 3 sesuai dengan grup yg menjadi tempat publikasi

perbaikan design

2

Kurang branding archaea

2

perbanyak postingan apresiasi

1

informasi menumpuk dan tenggelam karena hanya memanfaatkan platform grup line

2

Bidang

PSDA

Keresahan

Jumlah

Kebutuhan

Jumlah

rapot tidak ada feedback

4

Eval Kaderisasi yang terbuka dan jelas

5

club kurang jalan

3

Club lebih di sounding

2

Kaderisasi terkesan memaksa

2

Metode kaderisasi yang tepat sasaran

8

Kaderisasi aktif yang lebih tersuasanakan

2

Kelompok minat yang berarah ada silabus 1

Kaderisasi kurang tegas

5

Adain seminar beasiswa / exchange

1

Kaderisasi lebih mengajarkan kayak berpikir kritis dan critical thinking

1

Buat analkon sebelum kepengurusan untuk nentuin batas tegas dan warnanya

1

Kaderisasi perlu evaluasi lagi (general banget)

4

Integrasi nilai profil ke seluruh divisi

1

Mekanisme club ga jelas

1

Club ke arah mikrobiologi

1

Club yang sesuai kebutuhan massa

2

Mekanisme club diperjelas

1

Sistem Pengawasan pejabat2 bph

1

Bidang

Internal

4

Keresahan

Jumlah

Kebutuhan

Jumlah

Internalisasi yang kurang maksimal 11

Acara offline

5

Grup sepi

1

Acara gibah atau bincang-bincang

4

Kurang reach massa aktif

1

Kegiatan internalisasi yang sesuai

7

Engagement dari berbagai platform 1 yang ada masih kurang

Akun IG khusus info beasiswa dll dan akademik

2

Info (akademik, beasiswa, dll) kurang update dan kurang terlihat

Rekapan informasi dalam bentuk file

1

Notifikasi update informasi di grup dengan lebih baik

1

Makrab

1

2

Bonbid ditingkatkan, misalnya sebulan 2 1

45

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim kali

Bidang

Eksternal

Keresahan

Kolaborasi dan membentuk club kegemaran yang juga dapat menjadi wadah internalisasi

2

Sekre online

2

Platform curhat online yang terbuka

1

Jumlah

Kebutuhan

Jumlah

Kunjungan terbuka

5

Community Service

8

Pensuasanaan/propaganda keilmuan

4

Platform spesifik

8

Kajian keilmuan terstruktur

8

Kegiatan keprofesian

1

Platform spesifik

6

Pelatihan berkarya

2

Kolaborasi dengan berbagai pihak

3

Kajian keilmuan yang terstruktur

2

Kegiatan keprofesian

2

Community development

1

Pengmas sistematis, terbuka, berdampak dan transparan

5

Pengmas sistematis, terbuka, berdampak dan transparan

3

Kolaborasi dengan berbagai pihak

2

Pensuasanaan/propaganda keilmuan

1

Kunjungan terbuka

1

Pada analisis kondisi dengan wawancara, sejauh ini dilakukan terhadap 10 orang anggota Archaea 2019 dan 10 orang anggota Archaea 2020. Selain itu juga dilakukan wawancara terhadap badan pengurus #ArchaeaBrayarka. Jumlah yang diwawancara, yaitu 8 orang yang meliputi ketua himpunan, koordinator DPA, senator, ketua bidang, dan ketua divisi. Kemudian, pada kepengurusan #ArchaeaInspiratif dilakukan wawancara dengan 4 orang yang meliputi ketua himpunan, ketua bidang, ketua divisi, dan senator. Terakhir pada kepengurusan #ArchaeaSelaras dilakukan wawancara terhadap 2 orang yang meliputi ketua himpunan dan ketua bidang. Hasil wawancara sebagai berikut. 1. Himpunan sebagai tempat mahasiswa dalam satu keilmuan mikrobiologi. Jadi, informasi tentang keilmuan dan keprofesian harus diwadahi oleh himpunan. 2. Massa ikut himpunan untuk mengasah skill salah satunya dalam hal manajemen. Jadi himpunan perlu memfasilitasi hal tersebut. 3. Kegiatan-kegiatan di Archaea belum menarik bagi massa. 4. Kegiatan pengmas sudah ada, namun kurang maksimal dirasakan oleh massa. 5. Massa

membutuhkan

mikrobiologi. 46

#FromBalitoArchaea

kegiatan implementasi karya dalam ranah keilmuan


#SemuaAdalahKahim

6. Pemenuhan akademik anggota oleh himpunan sudah baik. 7. Massa kurang bonding dan masih ada gap antara angkatan bahkan antar divisi. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang bersifat having fun masih kurang terpenuhi untuk massa. 8. Kaderisasi di Archaea sudah baik namun dampaknya tidak berkelanjutan. 9. Pekerjaan di himpunan hanya diselesaikan sebagai per dvisi atau per bidang saja. 10. Massa sudah merasa terapresiasi oleh himpunan. 11. Sudah terbagun sistem kajian di Archaea yang lebih terstruktur. 12. Himpunan masih kurang dalam ber pengmas, serta masih kurang dalam membangun sistem dan membangun internalisasi anggota. 13. Perlu membangun kerjasama kepada prodi dengan lebih sistematis

untuk

memberikan benefit bagi anggota. 14. Membangun budaya kekeluargaan yang lebih organik. 15. Membentuk kader dan sistem PSDA yang lebih tegas. 16. Perlu didefinisikan Value Proposition Archaea. 17. Mulai dibudayakan ramah tamah dalam himpunan yang dimulai dari setiap divisi. Namun saat ini masih belum merata pada seluruh divisi. 18. Ketegasan PSDA yang tertutup oleh keramah tamahan yang dibawakan. 19. Sudah menginisiasi kerjasama dengan prodi, namun masih belum taktis. 20. Perlu membangun kerjasama dengan pihak eksternal secara lebih masif dan meningkatkan effort dalam membangun internalisasi di himpunan. 21. Perlu ditanamkan nilai dan profil Archaea dalam kehidupan sehari-hari. 22. Sudah terbangun sistem perapotan dengan parameter yang jelas, pernah diterapkan sistem kaderisasi yang keras namun membuat massa semakin tidak bonding. Kurangnya penurunan ilmu kepada angkatan di bawah. 23. Semangat massa untuk berkarya tidak terlalu tinggi, namun bisa di influence. Semangat massa untuk berpengmas masih kurang. 24. Massa belum membangun kerjasama yang baik untuk membangun anggota dan organisasi. 25. Terjadi banyak kendala yang dialami oleh divisi diakibatkan dari massa bukan dari hal-hal yang bersifat teknis. 26. Membangun sistem pemenuhan kebutuhan dasar dengan metode Approach sudah terlaksana dengan baik. 27. Perlu dilakukan kajian dan analisis kondisi kembali terhadap minat/keinginan massa agar kegiatan yang dilakukan lebih tepat sasaran. 47

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

28. Sudah mulai dibangun sistem PSDA yang lebih tegas, dengan mekanisme reward dan treatment yang lebih jelas. Serta, sudah mulai dibangun platform penilaian dengan lebih baik. 29. Lebih mengajak massa kembali untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan eksternal, keilmuan, dan kemasyarakatan. 30. Timeline di himpunan yang biasanya terlalu menumpuk. Proses Analisis Kondisi Aktual Setelah menemukan data kondisi aktual, maka selanjutnya dilakukan analisis kondisi aktual. Proses analisis difokuskan pada hasil survey menggunakan kuesioner karena akan berkaitan dengan strategi. Sedangkan, hasil berupa wawancara merupakan insight yang digunakan secara langsung maupun tidak langsung. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kuesioner 1 dianalisis menggunakan metode Gap sedangkan kuesioner 2 dianalisis menggunakan metode Value Proposition Canvas. Kita akan mulai dari hasil analisis Gap, kemudian dilanjutkan dengan metode analisis Value Proposition Canvas. Metode analisis Gap akan menurunkan masalah dan kebutuhan. Seperti yang sudah dijelaskan pada bagian alur berpikir, masalah adalah penyebab kondisi sebenarnya yang tidak sesuai dengan kondisi ideal. Masalah ini adalah Gap. Kemudian, dari masalah ditemukan penyelesaiannya dengan kebutuhan. Berikut adalah hasil analisisnya. Analisis Gap Masalah

Kebutuhan

Wadah dalam mengeksplorasi perkembangan keilmuan dan informasi perlombaan dalam bidang mikrobiologi Memperbaiki publikasi mengenai wadah sudah banyak dan cukup, namun publikasi kurang perkembangan keilmuan dan informasi perlombaan maksimal sehingga kurang tersampaikan dan yang lebih sistematis dan mudah dipantau oleh massa dimanfaatkan oleh massa

Informasi seputar keprofesian mikrobiologi yang meliputi prospek kerja, soft skill, dan pengalaman kerja alumni sudah tersedia dan kuantitasnya memadai, namun eksplorasi dan publikasi masih kurang maksimal sehingga kurang tersampaikan ke massa

48

#FromBalitoArchaea

Meningkatkan efisiensi penyampaian informasi seputar keprofesian mikrobiologi dengan metode-metode dan platform yang mudah dipantau oleh massa


#SemuaAdalahKahim

Wadah untuk mengembangkan dan mengimplementasikan sikap sosok pemimpin dan Mengkaji kembali metode implementasi penggerak sudah tersedia, namun kurang dimanfaatkan pengembangan sikap pemimpin penggerak yang lebih karena banyak wadah diluar yang menawarkan value sistematis dan menarik diikuti massa sama atau lebih

Wadah pengembangan diri secara kreatif sudah tersedia, namun belum sesuai dengan minat massa

Mengkaji kembali minat massa dalam pengembangan kreativitas dalam konteks mikrobiologi

Kegiatan pengabdian masyarakat sudah berjalan namun kurang maksimal karena keadaan pandemi dan publikasi yang kurang baik

Memperbaiki metode pengabdian masyarakat dan publikasi menjadi lebih menarik

Wadah penunjang penelitian dan pengembangan karya Mencari kegiatan penelitian, pengembangan, dan terkait keilmuan mikrobiologi yang masih belum terasa implementasi karya yang berdampak bagi masyarakat dampaknya serta melakukan kolaborasi karya

Wadah untuk membantu mahasiswa mikrobiologi dalam belajar sudah tersedia dan metodenya juga sudah tepat, namun mekanisme dalam eksekusinya masih kurang maksimal

Memperbaiki eksekusi kegiatan pemenuhan akademik menjadi lebih sistematis dan maksimal

Aliran informasi mengenai akademik sudah cukup Mengkaji kembali dan memperbaiki sistem baik, namun ketersampaiannya masih kurang maksimal publikasi informasi tentang akademik sehingga lebih karena kurang sistematis maksimal dan sistematis

Aliran informasi mengenai UKT dan beasiswa sudah tersedia, namun ketersampaiannya masih kurang karena platform yang kurang sesuai dengan massa

49

#FromBalitoArchaea

Mengkaji kembali dan memperbaiki platform mengenai informasi UKT dan beasiswa yang sesuai dan lebih mudah diakses massa sehingga ketersampaiannya maksimal


#SemuaAdalahKahim

Wadah untuk bonding antar angkatan sudah terfasilitasi, namun metode partisipasi massa masih kurang maksimal sehingga gap masih tetap terasa

Mengkaji metode yang tepat untuk memperkecil gap antara angkatan dan membuat kegiatan bonding dengan memadukan acara online dan offline sehingga proses internalisasi dapat lebih maksimal

Wadah untuk penyaluran hobi dan kegemaran sudah tersedia, namun partisipasi dan minat massa masih rendah sehingga tidak maksimal eksekusinya

Mengkaji kembali berbagai kegiatan penyaluran hobi dan kegemaran yang lebih sesuai dengan minat massa

Eksekusi dari proses kaderisasi sudah berjalan dan diikuti anggota dengan baik, namun manfaat dari prosesnya tidak berkelanjutan hingga kaderisasi selesai

Melakukan optimasi kaderisasi aktif dan pasif dalam bidang/divisi, sehingga didapatkan hasil yang berkelanjutan

Platform rapot yang disediakan MP sudah baik, namun Membuat pencerdasan mengenai konten raport kurang dapat dijadikan refleksi diri karena sehingga massa menjadi lebih paham terkait isi raport penyampaian dari rapot itu sendiri dan dapat dijadikan metode refleksi diri

Wadah untuk massa mengkaji dan berpendapat tentang permasalahan sudah tersedia dan mencukupi, namun Memperbaiki sistem kajian yang diikuti massa output belum dipublikasikan ke massa secara umum dengan publikasi output yang lebih jelas dan menarik sehingga kurangnya masukan dari massa

50

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Informasi untuk eksternal sudah jelas dan baik, namun informasi untuk internal masih belum terstruktur dengan baik karena banyak yang menumpuk dan adanya miskomunikasi

Membuat sistematika tugas dalam publikasi dan informasi baik internal maupun eksternal yang lebih terstruktur

Sistem yang ada masih terjamah dan dianggap sulit Memberikan sosialisasi penggunaan sistem dan bagi massa, selain itu beberapa pengarsipan masih ada memperbaiki metode pengarsipan, keuangan, maupun yang belum terlaksana SOP

Wadah untuk bekerja sama sudah tersedia, namun eksekusinya kurang maksimal karena kurangnya koordinasi dan partisipasi

Membuka peluang untuk kolaborasi antar bidang/divisi dalam setiap proker sehingga memaksimalkan pengembangan diri masing-masing anggota

Apresiasi yang sudah menyeluruh dan diberi kebebasan, namun masih kurang untuk hal kecil dan terkesan formalitas

Mengkaji kembali dan memperbaharui metode apresiasi yang lebih sistematis agar massa merasa lebih terapresiasi

5 nilai dan 7 profil yang telah dipahami oleh massa, namun pengamalannya yang masih kurang maksimal pada setiap anggota

Melaksanakan kegiatan kaderisasi pasif maupun aktif dengan membuat sistem reward and treatment agar massa dapat mengamalkan 5 nilai 7 profil himpunan

Kemudian untuk kuesioner 2, analisis menggunakan Value Proposition Canvas perlu terlebih dahulu menyusun matriks urgensi setiap keresahan dan kebutuhan. Tingkat urgensi dilihat dari jumlah key word yang muncul. Tingkat urgensi keresahan dibedakan menjadi extreme dan moderate. Sedangkan, tingkat urgensi kebutuhan dibedakan menjadi Essential dan Nice to Have. Berikut hasil pengelompokannya.

Analisis Value Proposition Kuadran 1

Kuadran 3 Extreme

Keresahan

51

Transparansi sistem terkait dengan keuangan dan timeline himpunan

#FromBalitoArchaea

Extreme Keresahan

Transparansi sistem terkait dengan keuangan dan timeline himpunan


#SemuaAdalahKahim Nice to Have

Essential

Platform terintegrasi untuk Kebutuhan kesekretariatan

Kebutuhan

Dana apresiasi

Pencerdasan rutin terkait dengan keuangan, SOP, dan lain-lain di dalam sistem

Merapikan folder Kuadran 2

Keresahan

Kuadran 4 Moderate

Moderate

Update terkait kerja kesekretariatan

Update terkait kerja kesekretariatan

Pengarsipan yang masih kurang rapi Keresahan

Pengarsipan yang masih kurang rapi

SOP yang sulit dijangkau massa dan kurang tegas

SOP yang sulit dijangkau massa dan kurang tegas

Nice to Have

Essential

Platform terintegrasi untuk Kebutuhan kesekretariatan

Kebutuhan

Dana apresiasi

Pencerdasan rutin terkait dengan keuangan, SOP, dan lain-lain di dalam sistem.

Merapikan folder

Analisis Value Proposition Kuadran 1

Kuadran 3 Extreme

Keresahan

Strategi branding media sosial yang kurang bagus

Extreme Keresahan

Nice to Have

Essential

Posting keilmuan di ig tp yg mudah dipahami dan mencakup org awam Kebutuhan post rekap per bulan kegiatan archaea Kebutuhan di IG perbaikan design perbanyak postingan apresiasi Kuadran 2

Keresahan

Kebutuhan

52

Strategi branding media sosial yang kurang bagus

Penggunaan platform yang lebih efektif dan branding platform yang lebih strategis

Kuadran 4 Moderate

Moderate

Postingan yang kurang rapi di media sosial

Postingan yang kurang rapi di media sosial

Alur penyampaian informasi di grup yang tidak terstruktur

Keresahan

Alur penyampaian informasi di grup yang tidak terstruktur

Kurang pencerdasan terkait SOP publikasi dan tata cara publikasi/tag di notion

Kurang pencerdasan terkait SOP publikasi dan tata cara publikasi/tag di notion

Nice to Have

Essential

Posting keilmuan di ig tp yg mudah dipahami dan mencakup org awam

#FromBalitoArchaea

Kebutuhan

Penggunaan platform yang lebih efektif dan branding platform yang lebih strategis


#SemuaAdalahKahim post rekap per bulan kegiatan archaea di IG perbaikan design perbanyak postingan apresiasi

Analisis Value Proposition Kuadran 1

Kuadran 3 Extreme

Keresahan

Kebutuhan

Meningkatkan impresi kaderisasi menjadi lebih tegas

Meningkatkan impresi kaderisasi menjadi lebih tegas Essential

Membuat evaluasi terbuka terhadap kaderisasi Pensuasanaan club Membuat silabus minat dan bakat Adanya kegiatan seminar Melakukan analkon terhadap Kebutuhan pembawaan bidang Menanamkan budaya untuk implementasi nilai dan profil Archaea dalam tiap divisi Mengarahkan pembentukan klub yang sesuai minat massa Membuat sistematika penyusunan club

Mengkaji dan menyusun metode kaderisasi yang tepat sasaran

Kuadran 4 Moderate

Moderate

Melakukan pencerdasan terkait rapot Menjalankan klub dengan lebih sistematis Menanamkan urgensi dan esensi kaderisasi pasif dengan lebih baik Keresahan Memperbaiki pensuasanaan kaderisasi aktif Meningkatkan penanaman skill khusus dalam proses kaderisasi Memperbaiki sistem evaluasi kaderisasi

Melakukan pencerdasan terkait rapot Menjalankan klub dengan lebih sistematis Menanamkan urgensi dan esensi kaderisasi pasif dengan lebih baik Memperbaiki pensuasanaan kaderisasi aktif Meningkatkan penanaman skill khusus dalam proses kaderisasi Memperbaiki sistem evaluasi kaderisasi

Nice to Have

Essential

Kebutuhan

53

Keresahan

Nice to Have

Kuadran 2

Keresahan

Extreme

Kebutuhan

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim Membuat evaluasi terbuka terhadap kaderisasi Pensuasanaan club Membuat silabus minat dan bakat Adanya kegiatan seminar Melakukan analkon terhadap pembawaan bidang Menanamkan budaya untuk implementasi nilai dan profil Archaea dalam tiap divisi Mengarahkan pembentukan klub yang sesuai minat massa Membuat sistematika penyusunan club

Mengkaji dan menyusun metode kaderisasi yang tepat sasaran

Analisis Value Proposition Kuadran 1 Keresahan

Kebutuhan

Kuadran 3 Extreme Internalisasi kurang maksimal

54

Extreme Internalisasi kurang maksimal

Nice to Have

Essential

Akun IG khusus info beasiswa dll dan akademik --> Platform yang perlu dimaksimalkan Rekapan informasi dalam bentuk file --> Infografis informasi akademik Notifikasi update informasi Kebutuhan Memaksimalkan acara bonding bidang --> Ga harus dari kekel, kalau bisa diinisiasi oleh kabidnya Kolaborasi dengan club Sekre online --> Perlu diaktifkan lagi Platform curhat --> Platform gibah/manifest

Kegiatan internalisasi yang seru, sesuai minat massa, ada yang offlinenya (Makrab), acara gibah, dll

Kuadran 2

Keresahan

Keresahan

Kuadran 4 Moderate

Moderate

Grup sepi --> Ngeramein ga cuman sekedar stiker aja Kurang reach massa aktif --> Sebenernya udah oke, tapi perlu ditingkatkan lagi Engagement dari berbagai platform Keresahan yang ada masih kurang --> Informasi di Wix, tentang perpus yang perlu pencerdasan lagi Info (akademik, beasiswa, dll) kurang update dan kurang terlihat --> Informasi update-update dikasih tau di grup

Grup sepi --> Ngeramein ga cuman sekedar stiker aja Kurang reach massa aktif --> Sebenernya udah oke, tapi perlu ditingkatkan lagi Engagement dari berbagai platform yang ada masih kurang --> Informasi di Wix, tentang perpus yang perlu pencerdasan lagi Info (akademik, beasiswa, dll) kurang update dan kurang terlihat --> Informasi update-update dikasih tau di grup

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Kebutuhan

Nice to Have

Essential

Akun IG khusus info beasiswa dll dan akademik --> Platform yang perlu dimaksimalkan Rekapan informasi dalam bentuk file --> Infografis informasi akademik Notifikasi update informasi Kebutuhan Memaksimalkan acara bonding bidang --> Ga harus dari kekel, kalau bisa diinisiasi oleh kabidnya Kolaborasi dengan club Sekre online --> Perlu diaktifkan lagi Platform curhat --> Platform gibah/manifest

Kegiatan internalisasi yang seru, sesuai minat massa, ada yang offlinenya (Makrab), acara gibah, dll

Analisis Value Proposition Kuadran 1 Keresahan

Kuadran 3 Extreme Kajian keilmuan terstruktur

Keresahan

Nice to Have

Kebutuhan

Kegiatan keprofesian Pelatihan berkarya Kajian keilmuan yang terstruktur Community development Pengmas sistematis, terbuka, berdampak dan transparan Kolaborasi dengan berbagai pihak Pensuasanaan/propaganda keilmuan Kunjungan terbuka

Kuadran 2

Keresahan

55

Kajian keilmuan terstruktur Essential

Kebutuhan

Community Service Platform spesifik

Kuadran 4 Moderate

Moderate

Kunjungan terbuka Pensuasanaan/propaganda keilmuan Kolaborasi dengan berbagai pihak Platform spesifik Pengmas sistematis, terbuka, berdampak dan transparan Kegiatan keprofesian

Kunjungan terbuka Pensuasanaan/propaganda keilmuan Kolaborasi dengan berbagai pihak Platform spesifik Pengmas sistematis, terbuka, berdampak dan transparan Kegiatan keprofesian

Keresahan

Nice to Have

Kebutuhan

Extreme

Kegiatan keprofesian Pelatihan berkarya Kajian keilmuan yang terstruktur Community development Pengmas sistematis, terbuka, berdampak dan transparan Kolaborasi dengan berbagai pihak

#FromBalitoArchaea

Essential

Kebutuhan

Community Service Platform spesifik


#SemuaAdalahKahim Pensuasanaan/propaganda keilmuan Kunjungan terbuka

Setelah itu, hasil ini akan menjadi inputan untuk penyusunan strategi. Strategi tersebut akan menjadi Pain relievers (menjawab keresahan) dan Gain creators (menjawab kebutuhan). Selain itu, dengan tingkat urgensi yang sama maka dapat juga dibentuk suatu strategi yang setara. Sehingga, tools ini akan membantu dalam melakukan perumusan arahan kahim untuk setiap bidang. Telah dijelaskan pada bagian ini bagaimana proses mengetahui kondisi aktual himpunan. Berikut juga dilakukan penurunan terhadap masalah dan kebutuhannya. Setelah mengetahui kondisi sebenarnya, maka kita sadari bahwa kondisi himpunan kita tidaklah ideal. Kemudian untuk merangkum seluruh kondisi yang tidak ideal ini, maka terbentuklah tujuan kita. Tujuan tersebut aku tuangkan sebagai suatu visi misi dan warna kepengurusan. Sekarang mari kita lanjutkan ke bagian berikutnya.

56

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

BAGIAN 4 : VISI, MISI, DAN WARNA KEPENGURUSAN “Visimu akan mengubah dunia, misimu adalah senjatanya, warnamu adalah pembedanya” Visi dan Misi Seluruh kebutuhan dari hasil analisis kemudian disusun sebagai satu visi yang ingin dicapai selama satu kepengurusan. Visi yang ingin dibawa, yaitu : “Berkolaborasi dalam satu hati untuk membangun HIMAMIKRO “Archaea” ITB menjadi lebih baik” Mungkin pembaca akan mulai bingung dengan visi ini, mengapa visi yang dibawa malah semakin umum dan sulit ditarik benang merahnya. Namun, justru sebaliknya. Ini adalah benang merah dari seluruh kebutuhan yang ada pada bagian sebelumnya. Akan aku jelaskan tentang visi ini. Sistem yang dibangun dalam himpunan saat ini sudah establish. Setiap elemen sudah memiliki dasar yang kokoh. Sudah banyak hal juga yang diinisiasi. Namun, kondisi himpunan masih saja tidak menimbulkan kepuasan massa. Kondisi ideal seakan tidak tercapai dan kita sulit untuk naik ke puncak yang lebih tinggi. Hal tersebut karena sistem yang sudah terbangun tidak diikuti oleh proses adaptasi yang baik. Sehingga, masih banyak hal yang perlu diperbaiki dan dioptimalisasi. Dalam proses untuk perbaikan tersebut, maka perlu adanya uluran tangan dan gandengan tangan dari setiap anggota himpunan. Jadi itulah yang ingin dicapai, setiap orang dapat bekerjasama dengan sepenuh hati membangun himpunan untuk mencapai adaptasi sistem. Setiap orang juga saling berkolaborasi dalam satu hati untuk memperbaiki kekurangan di himpunan. Sehingga, himpunan menjadi lebih baik. Agar visi tersebut dapat tercapai, maka dapat dipecah dalam beberapa misi. Misi-misi ini akan menjelaskan detail yang ada di dalam visi. Berikut misi-misi yang ingin dicapai. 1. Membangun kolaborasi untuk meningkatkan internalisasi. 2. Mengoptimalkan sistem untuk mendukung kegiatan himpunan. 3. Mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan dasar yang tepat guna. 4. Meningkatkan kerjasama untuk menciptakan keilmuan yang berdampak. Pada misi pertama, harapannya adalah internalisasi dapat terbentuk ketika kita sebagai satu himpunan dapat bekerjasama dan berkolaborasi. Tidak dipungkiri bahwa internalisasi

57

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

bukan hanya tugas bidang internal atau kekeluargaan saja. Namun, tugas dari seluruh orang dalam himpunan. Pada misi kedua, harapannya terbentuk sistem berupa regulasi, administrasi, keuangan, informasi dan pengawasan kerja yang lebih efisien. Sehingga, dapat mendukung massa dalam berkegiatan di himpunan dan mendukung terbentuknya kolaborasi. Pada misi ketiga, harapannya massa yang merasa nyaman di himpunan agar dapat saling bergandengan tangan. Jika dikaitkan dengan piramida Gambar 3, maka misi ketiga adalah upaya membangun pondasi awal agar massa dapat berkembang di himpunan. Pada misi keempat, harapannya massa bisa berkreasi dengan perkembangan yang diperoleh dari himpunan sehingga dapat memberikan dampak kepada dirinya sendiri, anggota himpunan, organisasi, dan masyarakat. Jika dikaitkan dengan piramida Gambar 3, maka misi keempat adalah upaya untuk mencapai puncak yang lebih tinggi. Warna Kepengurusan Seperti penjelasan sebelumnya dari visi dan misi, maka warna kepengurusan juga akan berkaitan erat. Warna kepengurusan akan menunjukan perbedaan dan keinginan yang dibawakan dari kepengurusan berikutnya. Warna kepengurusan yang ingin aku bawakan adalah kolaborasi dan internalisasi. Jika dikaitkan dengan mimpi, maka kolaborasi dan internalisasi adalah satu cara mengubah himpunan ini secara bersama-sama. Sehingga, aku membawakan dalam suatu tagline yaitu #ArchaeaSehati. Secara sederhana, maksud dari #Sehati dapat digambarkan sebagai berikut.

Gambar 7. Konsep #Sehati sebagai warna kepengurusan.

58

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Jika diibaratkan Archaea adalah rumah berwarna ungu, maka setiap orang dengan warna berbeda-beda menunjukan anggota himpunan yang memiliki tujuan yang berbeda. Ketika Archaea sebagai rumah memberikan nilai-nilai yang diinginkan oleh anggota yang ada di luar, maka anggota akan tertarik untuk masuk. Kemudian ketika rumah yang dikunjungi memberikan kenyamanan yang sesuai dengan penawaran, maka setiap anggota dapat masuk ke rumah tersebut dengan betah. Namun, jika orang-orang yang masuk tidak memiliki keterkaitan satu sama lain maka tetap saja rumah tersebut tidak akan bisa bertahan lama. Setiap orang memiliki keinginan yang berbeda hanya berjalan sendiri-sendiri akan menimbulkan ke keosan satu rumah. Sehingga, perlu adanya kerjasama dan internalisasi agar anggota-anggota dapat berjabat tangan. Menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga dapat bergerak bersama mencapai tujuan bersama. #Sehati memiliki makna perasaan yang mendalam dan keinginan untuk sama dengan orang lain. Harapannya adalah anggota yang merasa nyaman di himpunan dapat bekerja sama membangun tujuan pribadi, tujuan bersama, dan tujuan organisasi. Dengan perasaan tersebut, maka akan tercipta internalisasi yang kokoh dalam rumah tersebut. Hal ini yang membedakan internalisasi yang dibawakan #Brayarka. Disaat #Brayarka membangun rumah yang nyaman untuk anggota berkembang dan dapat saling mendukung satu sama lain, maka #Sehati mencoba membuat internalisasi yang fokus agar setiap orang dapat bekerja sama. Sehingga, kerjasama tersebut dapat terus dilakukan ke seluruh lini/bidang di himpunan. Jadi, himpunan dapat berjalan dengan optimal untuk mencapai perubahan. Visi dan misi akan selamanya menjadi pandangan ketika kita tidak tahu cara untuk mencapainya. Untuk mencapai visi dan misi tersebut diperlukan sebuah strategi serta individu yang bergerak menjalankannya. Strategi adalah sebuah langkah taktis, kemudian langkah tersebut akan dijalankan dalam suatu bidang khusus. Pada bagian berikutnya, akan dipaparkan rencana untuk mencapai visi misi tersebut. Bagaimanakah strateginya? Apakah strategi itu solutif? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lanjutkan ke bagian berikutnya.

59

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

BAGIAN 5 : STRATEGI DAN ORGANOGRAM “Mereka adalah orang-orang hebat yang akan membantumu” Strategi Setelah kebutuhan yang disusun dari analisis kondisi dan terangkum dalam visi misi, maka selanjutnya adalah menyusun strategi. Strategi mendapatkan input dari GBHP. GBHP adalah garis besar haluan program yang menjadi arahan umum untuk menjalankan kepengurusan. Strategi yang disusun harus sesuai dengan GBHP karena bagian-bagian GBHP juga

merupakan

kebutuhan

massa.

Kemudian

setiap

strategi

akan

memiliki

departemen-departemen khusus yang membantu untuk menjalankannya. Tabel berikut akan menjelaskan strategi-strategi yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Tabel 2. Penurunan Strategi Kebutuhan

Visi

Membuka peluang untuk kolaborasi antar bidang/divisi dalam setiap proker sehingga memaksimalkan pengembangan diri masing-masing anggota

Memberikan sosialisasi penggunaan sistem dan memperbaiki metode pengarsipan, keuangan, maupun SOP

60

Berkolaborasi dalam satu hati untuk membangun HIMAMIKRO "Archaea" ITB menjadi lebih baik

#FromBalitoArchaea

Misi

Strategi

Membangun kolaborasi untuk meningkatkan internalisasi

Membuat program kerja yang dieksekusi secara kolaboratif oleh beberapa bidang dan divisi untuk mencapai output yang sama

GBHP

Departemen

-

Seluruh Bidang/Divisi Terkait

Adanya pengelolaan sistem Melakukan penjadwalan pengelolaan sistem kegiatan penjadwalan himpunan kegiatan himpunan secara terpusat Mengoptimalkan secara terpusat dan sehingga sistem untuk sinergis dengan program mendukung kegiatan akademik himpunan kegiatan himpunan melalui timeline yang berjalan dapat diakses massa dengan sinergis antara kegiatan akademik dan himpunan

Sekretaris Jenderal


#SemuaAdalahKahim

Mengelola sosialisasi terpusat secara rutin terkait SOP untuk seluruh massa

"Adanya sistem pengaturan arus Memperbaiki sistem informasi/publi pengarsipan dokumen yang masuk kasi/pensuasan aan yang dan keluar secara terorganisasi" terorganisir dan menyeluruh

Sekretaris

Adanya mekanisme penagihan iuran pokok dan iuran wajib anggota aktif HIMAMIKRO Secara rutin melakukan penarikan “Archaea” ITB sesuai aturan di iuran pokok serta ART iuran wajib dan membuat laporan HIMAMIKRO “Archaea” ITB penggunaan dana yang mudah diakses Adanya oleh anggota pelaporan pengelolaan keuangan HIMAMIKRO “Archaea” ITB secara rinci dan transparan kepada anggota aktif serta dilakukan secara berkala Menyusun rancangan dan mudah diakses bagi anggaran biaya semua kepengurusan yang anggota transparan dan dapat diakses oleh massa Adanya Rancangan Anggaran Biaya Kepengurusan

61

#FromBalitoArchaea

Bendahara


#SemuaAdalahKahim

Mengelola keuangan himpunan secara Adanya dana efisien sehingga lestari untuk dapat disisihkan kepengurusan dana lestari untuk selanjutnya kepengurusan selanjutnya Adanya mekanisme pemasukan Melakukan dana pengumpulan dana HIMAMIKRO selain melalui “Archaea” ITB pengumpulan iuran selain iuran anggota sebagai anggota sesuai pemasukan himpunan aturan di ART HIMAMIKRO “Archaea” ITB Menyediakan grand Adanya sistem desain yang pengaturan digunakan selama arus kepengurusan informasi/publi kasi/pensuasan Melakukan aan yang pengelolaan sosial terorganisasi media dan platform untuk internal maupun eksternal yang Memaksimalka terorganisir n penggunaan sosial media Meningkatkan atensi dalam rangka publik dari pihak branding eksternal terhadap himpunan konten-konten media sosial himpunan

Membuat sistematika tugas dalam publikasi dan informasi baik internal maupun eksternal yang lebih terstruktur

Memperbaiki eksekusi kegiatan pemenuhan akademik menjadi lebih sistematis dan maksimal

62

#FromBalitoArchaea

Mengoptimalkan pemenuhan kebutuhan dasar yang tepat sasaran

Menyediakan program pendampingan personal terhadap anggota aktif bagi yang memiliki masalah akademik

Adanya upaya pendekatan dan program pendampingan terhadap anggota aktif HIMAMIKRO “Archaea” ITB bagi yang membutuhkan

BUMArch

Desain dan Kreatif

Publikasi dan Promosi

Akademik


#SemuaAdalahKahim

Mengkaji kembali dan memperbaiki sistem publikasi informasi tentang akademik sehingga lebih maksimal dan sistematis

Mengkaji kembali dan memperbaiki platform mengenai informasi UKT dan beasiswa yang sesuai dan lebih mudah diakses massa sehingga ketersampaiannya maksimal

Menyediakan fasilitas berupa tutor akademik yang tepat sasaran, serta meningkatkan efisiensi dan Adanya melakukan pembaruan fasilitas sarana penunjang pendukung akademik dari akademik himpunan anggota aktif Publikasi informasi HIMAMIKRO “Archaea” ITB tentang akademik yang update dan penyebaran informasi tentang kalender akademik yang lebih teratur Menyediakan fasilitas pemenuhan kebutuhan anggota yang meliputi Adanya informasi keuangan fasilitas seperti UKT dan pemenuhan beasiswa melalui kebutuhan platform yang sesuai materiil dengan massa Anggota Aktif HIMAMIKRO Melakukan “Archaea” ITB perawatan, bagi yang perbaikan, dan membutuhkan pengarsipan pada

Material dan Finansial

fasilitas secara berkala untuk mendukung kegiatan anggota

Mengkaji kembali dan memperbaharui metode apresiasi yang lebih sistematis agar massa merasa lebih terapresiasi

63

#FromBalitoArchaea

Terlaksananya upaya apresiasi Melaksanakan dan apresiasi dan dukungan dukungan untuk terhadap anggota dalam anggota baik bentuk tulisan, lisan, dalam maupun materiil bentuk tulisan, secara sistematis lisan, maupun materiil

Kekeluargaan


#SemuaAdalahKahim

Mengkaji metode yang tepat untuk memperkecil gap antara angkatan dan membuat kegiatan bonding dengan memadukan acara online dan offline sehingga proses internalisasi dapat lebih maksimal

Mengkaji kembali berbagai kegiatan penyaluran hobi dan kegemaran yang lebih sesuai dengan minat massa

Mengkaji kembali metode implementasi pengembangan sikap pemimpin penggerak yang lebih sistematis dan menarik diikuti massa

Secara berkala saling menyapa antar anggota untuk mengecek keadaan anggota. Serta menyediakan wadah bercerita yang terbuka untuk massa

Adanya support group dan/atau fasilitas pemenuhan kesejahteraan anggota secara psikologis

Adanya wadah Menyediakan sarana maupun melalui berbagai aktivitas yang aktivitas yang dapat dapat meningkatkan meningkatkan kekeluargaan di ikatan internal dan kekeluargaan memperkecil gap di internal antar angkatan HIMAMIKRO “Archaea” ITB Melakukan pemetaan yang lebih komprehensif terhadap minat dan bakat massa, sehingga dapat memberikan wadah yang lebih tepat sasaran

Adanya wadah Pengembangan yang Minat dan memfasilitasi Potensi pengembangan dari minat dan bakat anggota aktif HIMAMIKRO “Archaea”; ITB

Adanya upaya memotivasi anggota aktif HIMAMIKRO Mengimplementasik “Archaea” ITB an, mengevaluasi, untuk dan meneruskan mengambil ilmu melalui proses tanggung kaderisasi aktif jawab dan maupun pasif dalam kesempatan rangka pengembangan memimpin di diri anggota yang Archaea berkelanjutan sesuai dengan Arkana Adanya wadah yang memfasilitasi pengembangan

64

#FromBalitoArchaea

Kaderisasi


#SemuaAdalahKahim

dari kemampuan kepemimpinan anggota aktif HIMAMIKRO “Archaea” ITB Adanya upaya untuk menurunkan ilmu dan progres yang telah tercapai kepada anggota penerus

Melakukan optimasi kaderisasi aktif dan pasif dalam bidang/divisi, sehingga didapatkan hasil yang berkelanjutan

Adanya upaya pengembangan anggota aktif HIMAMIKRO “Archaea” ITB sesuai dengan yang telah dirancang di dokumen Arkana Adanya wadah dan/atau kegiatan yang dapat memfasilitasi pendidikan dan pengembangan karakter anggota aktif HIMAMIKRO “Archaea” ITB

Melaksanakan kegiatan kaderisasi pasif maupun aktif dengan membuat sistem reward and treatment agar massa dapat mengamalkan 5 nilai 7 profil himpunan Membuat pencerdasan mengenai konten raport sehingga massa menjadi lebih paham terkait isi raport dan dapat dijadikan metode

65

#FromBalitoArchaea

Membuat raport yang berisi nilai dan evaluasi performa anggota secara rutin berikut dengan pencerdasan mengenai konten raport tersebut

Adanya upaya pemberian feedback kepada anggota aktif mengenai performa anggota

Manajemen Personalia


#SemuaAdalahKahim

refleksi diri

tersebut secara rutin Membuat dan mengelola database anggota yang berisi data diri, kehadiran, dan kebutuhan finansial

Adanya wadah dan/atau kegiatan terkait perkembangan Pengembangan keilmuan di Minat dan bidang Menyediakan wadah Potensi mikrobiologi dan/atau kegiatan bagi anggota yang dapat HIMAMIKRO mengembangkan berbagai kemampuan “Archaea” ITB dan softskills anggota Adanya wadah dalam konteks peningkatan mikrobiologi motivasi anggota aktif HIMAMIKRO “Archaea” ITB untuk berkarya

Mengkaji kembali minat massa dalam pengembangan kreativitas dalam konteks mikrobiologi

Mencari kegiatan penelitian, pengembangan, dan implementasi karya yang berdampak bagi masyarakat serta melakukan kolaborasi karya

Memperbaiki sistem kajian yang diikuti massa dengan publikasi output yang lebih jelas dan menarik

-

Meningkatkan kerjasama untuk menciptakan keilmuan yang berdampak

Adanya kajian terkait ilmu Melakukan kajian mikrobiologi baik di dalam ataupun di luar keilmuan maupun ilmu diluar keilmuan mikrobiologi mikrobiologi secara yang komprehensif, serta difasilitasi oleh memaksimalkan himpunan output yang dihasilkan dari kajian Adanya kajian tersebut keilmuan yang komprehensif

Memperbaiki publikasi mengenai wadah perkembangan keilmuan dan informasi perlombaan yang lebih sistematis

66

#FromBalitoArchaea

Membuat wadah untuk memotivasi serta memenuhi kebutuhan anggota dalam berkarya dan mengikuti perlombaan

Adanya wadah peningkatan motivasi anggota aktif HIMAMIKRO “Archaea” ITB

Karya Nyata


#SemuaAdalahKahim

dan mudah dipantau oleh massa

Meningkatkan efisiensi penyampaian informasi seputar keprofesian mikrobiologi dengan metode-metode dan platform yang mudah dipantau oleh massa

untuk berkarya Adanya wadah dan mekanisme pemenuhan kebutuhan untuk berkarya dan lomba oleh anggota aktif HIMAMIKRO “Archaea” ITB

Menyediakan wadah dan kegiatan yang Adanya data berkaitan tentang prospek kerja keprofesian untuk alumni di menunjang dalam pengetahuan, serta basis data persiapan massa di Pengembangan alumni kehidupan setelah Minat dan HIMAMIKRO lulus secara lebih Potensi “Archaea” ITB komprehensif yang telah diperbarui dan dikelola dengan baik Melakukan pendataan alumni terkait prospek kerjanya yang diperbarui serta dikelola dengan baik untuk mempermudah membangun kerjasama Adanya Hubungan Luar program penguatan relasi HIMAMIKRO Menjalin dan menguatkan relasi “Archaea” ITB dengan pihak intra dengan pihak luar kampus seperti program studi, himpunan lain, atau lembaga lainnya

-

67

dengan publikasi yang lebih teratur

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Menjalin dan menguatkan relasi dengan pihak ekstra kampus seperti alumni, himpunan dari universitas lain, dan sebagainya

Memperbaiki metode pengabdian masyarakat dan publikasi menjadi lebih menarik

Adanya Melakukan program program pengabdian pengabdian masyarakat yang masyarakat variatif dan yang bervariasi kolaboratif dengan dan berbasis metode dan publikasi kolaborasi yang menarik, baik yang secara luring maupun difasilitasi oleh semi-luring himpunan

Pengabdian Masyarakat

Organogram Departementalisasi bertujuan untuk mengelompokkan setiap divisi yang menjalankan strategi. Kemudian dapat dikelompokkan ke dalam beberapa bidang. Bidang akan mengontrol secara langsung kinerja setiap divisi. Dengan kata lain, bidang adalah wakil ketua himpunan pada strategi yang khusus. Berikut adalah pengelompokan divisi sesuai bidang. Bidang 1 : Kesekjenan 1. Divisi Sekretaris 2. Divisi Bendahara 3. Divisi BUMArch Bidang 2 : Media Informasi dan Promosi 1. Divisi Desain dan Kreatif 2. Divisi Publikasi dan Promosi Bidang 3 : Internal dan Kesejahteraan Anggota 1. Divisi Kekeluargaan 2. Divisi Akademik 3. Divisi Material dan Finansial Bidang 4 : Pengembangan Sumber Daya Anggota 1. Divisi Kaderisasi 2. Divisi Manajemen Personalia 3. Divisi Pengembangan Minat dan Potensi 68

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

Bidang 5 : Eksternal dan Keilmuan 1. Divisi Hubungan Luar 2. Divisi Karya Nyata 3. Divisi Pengabdian Masyarakat Kemudian disusun suatu organogram yang merupakan bentuk desentralisasi peran dan jalur koordinasi terarah dalam memantau setiap departemen untuk menjalankan tugasnya. Berikut adalah susunan organogram.

Gambar 8. Organogram #ArchaeaSehati. Dalam organogram bidang 2, bidang 3, bidang 4, dan bidang 5 memiliki posisi yang setara sebagai pendukung tercapainya kolaborasi dan internalisasi. Kesetaraan membantu mempermudah setiap bidang berkoordinasi dengan bidang lain jika ingin membuat program kerja yang melibatkan bidang lain. Sedangkan, bidang 1 berada di atas karena membantu mengatur keberjalanan bidang lain untuk membuat sistem yang lebih teratur. Bidang 1 mengatur selebihnya SOP dan keuangan yang mengontrol penuh bidang-bidang lainnya. Implementasi Strategi Setelah strategi didefinisikan dan dibagi peran dalam beberapa departemen, maka perlu dibuat implementasi strategi tersebut. Implementasi strategi dapat dilakukan dengan menyusun implementasi fungsi dan program kerja unggulan. Pada bagian ini hanya berfokus kepada program kerja unggulan. Program kerja unggulan akan merupakan program kerja yang menggambarkan warna kepengurusan. Pada kepengurusan #ArchaeaSehati nanti akan ada beberapa program kerja unggulan. Berikut program kerja unggulan tersebut.

69

#FromBalitoArchaea


#SemuaAdalahKahim

1. Arch-Play Program Arch-play adalah program internalisasi yang berasal dari strategi “Menyediakan sarana melalui berbagai aktivitas yang dapat meningkatkan kekeluargaan di internal dan memperkecil gap antar angkatan”. Program Arch-Play bekerjasama dengan klub-klub di Archaea dan bekerjasama dengan PMP dalam memetakan minat massa. Kegiatan Arch-Play akan berfokus pada kegiatan seru yang dapat dilaksanakan secara online maupun offline. 2. Microbe’s Diary Program Microbe’s Diary berfokus pada implementasi keilmuan di Archaea. Program ini bertujuan untuk menunjang semua strategi dari Karya Nyata. Microbe’s Diary berupa kegiatan kerjasama antara himpunan dengan pihak-pihak eksternal (Misal prodi, perusahaan, alumni) untuk membuka peluang massa untuk ikut kajian, melakukan penelitian, lomba, atau pengmas. Harapannya program ini dapat bermanfaat bagi massa yang berpartisipasi maupun masyarakat. Selain itu, diharapkan juga massa dapat semakin bonding dengan kegiatan keilmuan mikrobiologi yang membuat massa merasa bangga dan memiliki himpunan.

70

#FromBalitoArchaea


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.