(StudiKomparasi:Lembang,JawaBarat,Indonesiadan CameronHighlands,Pahang,Malaysia)
ShofwanHidayat
SekolahArsitekturPerencanaandanPengembanganKebijakanITB
MakalahiniDisusunUntukMemenuhiTugas PL4042PerencanaandanPolitik
LatarBelakangPenelitian
Perencanaan Wilayah dan Kota sangat berkaitan dengan bagaimana pengembangan suatu wilayah atau kota dapat dilakukan Pariwisata merupakan salah satu sektor yang berkontribusi besar terhadap pengembangan wilayah atau kota Tidak hanya berpengaruh pada sektor ekonomi, tapi juga tenaga kerja, social kultur, lingkungan, dan lainnya Selain itu, pariwisata dapat menarik aktivitas baru disekitarnya Misalnya dengan munculnya restoran,hotel,danbisnislainnya Jugapekerja baikformalmaupuninformal
Ketika pandemic covid-19 terjadi, sektor pariwisata juga menjadi sektor yang sangat terdampak. Berdasarkan laporan UNWTO, kerugian mencapai USD 1,3 triliun.Begitupun dampak yang dirasakan oleh pekerja yang terpaksa berhenti dan pengelola yang tak mampu menanggung biaya perawatan fasilitas sehingga harus dilakukan penutupan. Hal ini disebabkan oleh adanya kebijakan pembatasan yang mengakibatkan ditutupnya akses jalan, dibatasinya mobilitas, terbatasnya berbagai tempat umum termasuk rekreasi yang dapat menjadiclustercovid-19.
Setelah turunnya kasus dan terjadi relaksasi, kegiatan rekreasi mulai dibuka. Namun pengaruh penyesuaian yang dilakukan pada masa pandemic perlu dipikirkan apakah akan diadaptasi,ditinggalkan,ataudilanjutkan Pada masa pandemic, digitalisasi dalam dunia pariwisata mulai diperkenalkan, orientasi pariwisata terbuka mulai menjadi pilihan, keberlanjutan pariwisata mulai dipikirkan, serta hal baru lainnya Iniyangmengakibatkan perlunyarethinkingtourism(Goh,2021)
Indonesia Mengajar merupakan sebuah lembaga nirlaba yang merekrut, melatih, dan mengirim generasi muda terbaik bangsa ke berbagai daerah di Indonesia untuk mengabdi sebagai Pengajar Muda di Sekolah Dasar dan masyarakatselamasatutahun
Namun, seperti yang dibahas padaartikelBent Flyvberg tentang Bringing Power to Planning Research, perlu dipertanyakan siapa yang diuntungkan dan dirugikan dalam sebuah kondisi yang memerlukan perencanaan Sekilas dapat terlihat bahwa pada masa pandemi ini, banyak pihak yang lebih diuntungkan dengan privilese lebih. Sebaliknyaterdapatpihakyanglebihdirugikan karenaketiadaanprivilesetersebut.
Dalam laporan joint project ini, akan dibahas dua wilayah kasus, yaitu Cameron Highlands, Pahang, Malaysia dan Lembang, Jawa Barat, Indonesia.Keduakasusiniakandibahassecara bersamaan, sehingga terlihat bagaimana perbedaan antara keduanya. Pembahasan ini akan dilakukan dengan menjawab pertanyaan nomor2dariyangtelahdisediakan.
TujuanPenelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah melakukan perbandingan antara dua case studies dengan membahaspertanyaanantaralain:
1. Aktivitas rekreasi apa yang berkembang selama pandemi? Baik yang dikelola oleh pemerintah atau sektor privat? Digital atau nondigital? Localataunonlocal?
2 Aktivitas rekreasi apa yang diuntungkandandirugikandariadanya pandemic?
3 Apa situasi yang tidak setara apabila tidakadausahauntukmelakukan
Penelitian ini menjadi pentinguntukdilakukan karena aktivitas turisme akan dibuka secara keseluruhan dalam waktu dekat. Sedangkan rethinking tourism perlu dibahas dan diterapkan Dilakuakn pula perbandingan dari 2 negara sehingga terlihat bagaimana perbedaan ataupun kesamaan dampak pandemicterhadapkeduaNegara
Deskripsi
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat 2 studi kasus, yaitu Cameron Highlands, Pahang, Malaysia dan Lembang, Jawa Barat, Indonesia Bagian ini akan menjelaskan gambaran umum dari kedua tempatdaribeberapaaspek
CameronHighlands,Pahang,Malaysia
CameronHighlandsadalahsebuahdistrikyang terletak dataran tinggi di semenanjung Malaysia Daerah ini berada di barat daya negeri Pahang, 1829 meter diatas permukaan laut Daerah ini ditemukan oleh William Cameron pada tahun 1885 Kota yang terletak di daerah ini antara lain, Kampung Raja, Taman Tringkap, Kea Farm, Brinchang,Tanah Rata,Ringlet,danBertamValey
Beberapa tempat rekreasiyangmenjaditempat kunjungan antara lain, gunung Brinchang, Mossy Forest, Parit Waterfall, Rafflesia Flower, Robinson Rose Garden, Rose Centre and Rose Valley, Robinson Waterfall, Time Tunnel(LocalMuseum),ButterflyGardenatau Butterfly Farm, Mardi, Lavender Garden,Sam Poh Temple, Bharat Tea Plantation, dan lainnya. Kegiatan ekonomi utama di Cameron Highlands adalah pariwisata dan agrikultur. Cameron Highlands sangat terkenal dengan produksidantanamanteh.
Lembang,JawaBarat,Indonesia
Kecamatan Lembang terletak diantara 6º 49' LS dan 107º 37' BT, berbatasan dengan Kabupaten Subang di utara, Kabupaten Sumedang di barat, Kabupaten Bandung dan Kota Bandung di selatan, serta Kecamatan Parongpong di timur Denganluasareasebesar 95,56 km², KecamatanLembangmenyumbang 7,32% terhadap luas Kabupaten Bandung Baratsecarakeseluruhan
Ditinjau dari segi morfologi wilayah, Kecamatan Lembang memiliki morfologi
pedataran, landai, perbukitan dan pegunungan. Karena letaknya yang berdekatan dengan Gunung Tangkuban Parahu, morfologi yang paling mendominasi adalah perbukitan dan pegunungandenganketinggianwilayah1000–2000mdpl
Berdasarkan peta pola ruang Kabupaten Bandung Barat, tata guna lahan Kecamatan Lembang didominasi oleh kawasan hutan lindung dan kawasan resapan air di bagian utara Hal ini disebabkan oleh wilayah Kecamatan Lembang yang termasuk ke dalam Kawasan Bandung Utara Sementara bagian tengah Kecamatan Lembang diperuntukkan sebagai kawasan budidaya pertanian dan permukiman perdesaan/perkotaan Dan bagian selatan diperuntukkan sebagai kawasan hutan raya Taman Hutan Raya Ir H Djuanda Keseluruhan wilayah Kecamatan Lembang termasuk ke dalam kawasan rawan bencana alam geologi Sementara itu, berdasarkan peta tutupan lahan Kabupaten Bandung Barat terdapat beberapa ketidaksesuaian dengan peruntukkan lahan Ketidaksesuaian ini didominasi alih guna lahan kawasan hutan lindung dan hutan raya menjadi kawasan budidaya, mulai dari perkebunan, ladang, hinggapermukiman.
Kecamatan Lembang termasuk ke dalam kawasan rawan bencana alam geologi, seperti yang tercantum di dalam peta polar uang Kabupaten Bandung Barat. Keberadaan sesar Lembang dan sesar Cimandiri menimbulkan ancaman gempa bumi yang sangat besar, dengan kekuatan gempa maksimal 6,8SRatau Mw 6. Letak Kecamatan Lembang yang berdekatan dengan kawasan Gunung Tangkuban Parahu juga menimbulkan ancaman gempa vulkanik serta letusangunung berapi. Selain itu, terdapat ancaman tanah longsor dan gerakan tanah, mengingat morfologi Kecamatan Lembang yang berupa perbukitan danpegunungandengankelerengan yangcukupcuram.
Berdasarkan Data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Barat, Lembang memiliki 26 objek wisata alam dan 10 wisata budaya TerdapatFestivalTangkubanParahuyangrutin dilaksanakan di Lembang untuk menarik wisatawan dan pagelaran seni budaya untuk melestarikan kebudayaan daerah seperti
sisingaan, rampak kendang, tari-tarian dan lainnya.(DisparbudJabar)
Penduduk KecamatanLembangsebagianbesar bermata pencarian sebagai petani, pedagang, serta pekerja sektor informal seperti buruh, pengemudi,dansebagainya Potensialamyang dimiliki menjadikan Lembang dapat mengembangkan sektor pertanian dan peternakan, serta menjadi pusat pendidikan untuk kedua sektor tersebut melalui Balai Penelitian Sayuran, Balai Inseminasi Buatan, Balai Pengembangan Perbibitan Ternak Sapi Perah, dan lain-lain Sebagai kawasan dataran tinggi Kabupaten Bandung Barat, selain berbasiskankegiatanpertaniandanpeternakan, Kecamatan Lembang menjadi kawasan andalanpariwisatadikabupatenini
Kecamatan Lembang memiliki jumlah populasi penduduk pada tahun 2019 sebesar 196680 jiwa yang tersebar di 16 desa dengan total kepadatan penduduk 2058 jiwa/km² Berdasarkan data Kecamatan Lembang Dalam Angka 2020, Desa Jayagiri merupakan Desa dengan populasiterbanyaksebesar21151jiwa sedangkan Desa dengan populasi terendah adalah Desa Mekarwangi dengan populasi sebesar5.564jiwa.
Sementara itu, ditinjau dari tingkat kepadatan penduduknya, Desa yang memiliki kepadatan penduduk tertinggi adalah Desa Gudangkahuripan dengan kepadatanpenduduk 6.869 jiwa/km² sedangkan Desa dengan kepadatan penduduk terendah adalah Desa Suntenjaya dengan kepadatan penduduk sebesar 720 jiwa/km². sedangkan secara total kepadatan penduduk di Kabupaten Bandung Barat adalah 2.058jiwa/km².Berdasarkandata Lembang dalam angka 2020 terdapat 193.428 pemeluk agama Islam, 1.934 pemeluk agama Kristen, 1.089 pemeluk agama Katolik, 181 pemeluk agama Hindu,dan48pemelukagama Buddha.
Pembahasan
Aktivitas rekreasi apa yang berkembang selama pandemi? Baik yang dikelola oleh pemerintah atau sektor privat? Digital atau non digital? Local atau non local?
Pandemi menyebabkan Cameron Highlands sangat mendapatkan dampak dari sektor pariwisata. Terutama mereka yang menjalankan bisnis pada sektor pariwisata Cameron Highlands merupakan tempat utama dalam agropariwisata Sebelum covid-19, Cameron Highlands menghasilkan RM 14 milyar dalam setahun dari sektor agrowisata Selama pandemic, terdapat beberapa agrowisata yang berhasil mempertahankan kapabilitasnya dalam menjalankan bisnis Pemerintah pada saat itu mengizinkan petani dan penjual untuk melanjutkan bisnisnya dengan protocol tertentu Misalnya dalam bentuk transportasi dan pengiriman produk kepada konsumen diluar Cameron Highlands Kebijakanyangdilonggarkaninimenyebabkan kemampuan bertahan selama pandemic Transportasi produk ke luar dapat dilakukan oleh masyarakat Cameron Highlands maupun di luarnya Selain itu, upaya untuk bertahan juga dilakukan olehpemerintahmaupunsektor privat dengan cara promosi di media digital maupunnondigital
Lembang adalah salah satu tujuan pariwisata utama untuk masyarakat di daerah Bandung, Bogor, Jakarta, dan sekitarnya Selama pandemic, penutupan dan pembukaan tempat pariwisatasangatbergantungdengankebijakan nasional dan local. Sejak awal pandemic, kebanyakan pemilik usaha tidak ingin mengganti bisnisnya dan bersikeras untuk melanjutkan bisnisnya hingga keadaan normal kembali. Aktivitas rekreasi yang berkembang selama pandemic banyak ditunjang oleh promosi yang digaungkan oleh travel startups maupun harselling yang dilakukan oleh pemerintah menggunakan influencers dari social media. Hal ini dilakukan untuk mengkatalis tumbuhnya pariwisata lokal dan mendorong keberlanjutan dalam sektor pariwisatalocal.
Aktivitas rekreasi apa yang diuntungkan dan dirugikan dari adanya pandemic?
Dalam kasus Cameron Highlands, pengelola tidak memiliki pekerja dan tidak dapat menyewa pekerja karena terbatasnya perjalanan Ketika terdapat keterbatasan pekerja migran tersebut, sangat berdampak pada jadwal produksi dan berkurangnya pendapatan Petani sayuran juga sangat
terdampak oleh pandemic covid 19. Terdapat keterbatasanpekerjadanmeningkatnyaongkos material seperti fertilizer, pestisida,danbarang lainnya Selama pembatasan petanisayurtidak dapat memanen sayurannya Padahal terdapat waktu tertentu untuk panen Apabila panen tersebut tidak dapat dilakukan, dilakukan penghancuran karena banyak sayuran menjadi busuk dan turun kualitasnya Petani buah juga menghadapi penurunan permintaan terutama untuk buah seperti strawberry Misalnya selama pandemic, petani di Kea Farm sampai menawarkan diskon sebesat 70% Sebelum pandemic, harga normalnya adalah RM30 –RM35 per kg, tapi semenjak pandemic hanya RM10 – RM12 per kg Padahal strawberry yang dijual antara Januari dan Maret lebih berkualitas, dibandingkan dengan yang dipanen akhir taun Setiap petani dapat memanen 1 ton strawberry per hektar di awal tahun, sementara hanya setengahnya di akhir tahun Petani bunga juga mengalami hal yang sama Permintaan untuk bunga dari penjual bunga turun drastic Sehingga produksinya berubah dari skala besarmenjadiskalasedang Permintaan dari luar negeri seperti Singapore, Hong Kong, China, Australia, dan Thailand juga berhenti karena tingginya ongkos tranasportasi udara. Banyak petanibungayang akhirnyaberalihmenjadipetanisayur.
Adapun untuk Lembang, Dalam konteks wisatawan, pembatasan ini berpengaruh terhadap pembatasan aktivitas.Mengakibatkan turunnya consumer confidence terutama bagi kelompok rentan dan juga berkurangnya wisatawan. Dalam konteks pengelola wisata pembatasan menyebabkan spotpariwisatasulit untuk berkembang kembali karena sangat bergantungpadapasarinternasional.Walaupun perbatasan telah dibuka kembali, terdapat beberapa protocol kesehatan yang masih menyulitkan wisatawan.Sementaraitu,banyak pengelola yang mulai melakukan rethinking tourism dengan melakukan improvisasitempat wisata dengan konsep lain. MisalnyadiDusun Bambu, sebelumnya merupakan resort dan restoran Setelah melakukan penyesuaian terjadi perubahan konsep menjadi ”outdoor dining resort” Dalam hal ini pihak yang diuntungkan adalah pengelola yang lebih menawarkan kegiatan outdoor Di sisi lain, banyak pengelola kecil seperti UMKM yang harus tutup karena tidak sanggup membayar
keberlansungan wisata dengan sedikit pengunjung.
Apa situasi yang tidak setara apabila tidak ada usaha untuk melakukan rethinking tourism?
Setelah kebijakan pembatasan mobilisasi domestik mulai diangkat, kegiatan pariwisata mulai berfungsi kembali Walaupun masih terdapat beberapa ketidaksetaraan yang terjadi padasektorpariwisata
1 Hilangnya Pendapatan Sebagian besar penduduk Cameron Highlands bergantung pada produk agrikultur mereka Selama lockdown, petani di Tringkap, Cameron Highlands mengestimasikan kehilangan hingga RM30,000 dalam satu pecan Hal ini disebabkan kebijakan pembatasan (MCO) sempat membatasi dalam melakukanpanen
2 Hilangnya Pekerjaan Pariwisata merupakan sektor yang menciptakan lapangan kerja Pada tahun 2020, industry pariwisata telah mempekerjakan 231% dari total pekerja di Malaysia Maka dari itu, penutupan tempat wisata atau pembukaan sebagian sangat berdampak. Hal ini menyebabkan meningkatnyatingkatpengangguran.
Pada kasus Lembang, kita dapat meninjau ketidaksetaraan dari 2 subjek, yaitu pariwisata yang dijalankan oleh korporasi dan komunitas local.Halinidapatditinjaudari3hal,yaitu: 1. Ketidaksetaraanpadasumberdaya Kebanyakan komunitas local yang menjalankan pariwisata adalah petani. Komunitas ini terorganisasi dalam Gapoktan (Gabungan Kelompok Tani) atau Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata). Dibandingkan koorporasi yang memiliki modal,lebihsulituntuk mereka mempertahankan pariwisatanya. Karena modalnya berasal dari hasil pertanian Sementara terjadi penurunan harga komoditas yang mengakibatkan turunnya pula pendapatan Terdapat mekanisme meminjam ke bank, namun kebanyakan terkendala dalam persyaratan Terutama dalam
pembuatan proposal, karena sebagian besarpendidikanterakhirnyaSD.
2. Ketidaksetaraan disebabkan oleh standar Pembukaan pariwisata dibarengi dengan ketatnya protocol kesehatan Salah satu standar yang diterapkan pemerintah adalah CHSE, dikeluarkan oleh Kementrian Pariwisata Hingga bulan November, berdasarkan data dari website kementrian, terdapat 12 tempat wisata di Lembang yang telah mendapatkan standar ini Namun, tidak ada tempat wisata yang dikelola komunitas local Salah satu persyaratannya adalahwisatawanyang masuk harus melakukan scanning dengan aplikasi pedulilindungi Sementara hal ini sulit diterapkan di pariwisata yang dijalankan komunitas local Karena kebanyakan merupakan wisata alam dan terletak di tempat yangterbataskoneksiinternetnya
3 Ketidaksetaraan pada penggunaan socialmedia
Sosial media sangat berpengaruh terhadap ketertarikan wisatawan selama pandemic Hal ini sangat menguntungkan bagi wisata yang dikelola koorporasi yang memiliki sumberdaya mumpuni dalam hal ini. Sementara bagi komunitas local, terdapat kesulitan dalam mengelolanya. Sehingga apabila dilihat di internet, kebanyakan pariwisata Lembang yang muncul di social media adalah yang dikelola koorporasi. Seharusnya pemerintah mengintervensi dengan menyediakan website pemerintah. Sebetulnya website tersebut telah tersedia, tetapi tidak dapat diakses (visitkbb.bandungbaratkab.gov.id,2021 ).
Kesimpulan
Kesimpulan dari deksripsi diatas adalah terdapat kesamaan dan perbedaan terhadap kondisi pariwisata akibat pandemic Kesamaannya adalah pada akhirnya akan ada pihak yang diuntungkan dan dirugikan Selain itu, rethinking tourism sebetulnya sudah dilakukan beberapa pengelola pariwisata Namun, tantangannya bagaimana hal ini dapat
pula dilakukan oleh pengelola pariwisata yang selalu terpinggirkan. Perbedaan terlihat dari sisi kebijakan yang berimplikasi pada perbedaandampakyangterjadi
REFERENSI
Goh, Hong Ching “Strategies for Post-Covid-19 Prospects of Sabah’s Tourist Market – Reactions to Shocks Caused by Pandemic or Reflection for Sustainable Tourism?” Research in Globalization 3 (2021): 100056 https://doiorg/101016/jresglo20211000 56