Perancangan Kawasan Kuliner Malam Jalan Lengkong Kecil Kota Bandung

Page 1

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL PL4112PERANCANGANKOTA PROGRAMSTUDIPERENCANAANWILAYAHDANKOTA SEKOLAHARSITEKTURPERENCANAANDAN PENGEMBANGANKEBIJAKAN INSTITUTTEKNOLOGIBANDUNG SEMESTERGANJIL2022/2023 Le’Chill Street Food Corridor
Dosen: Dr. Ir. Denny Zulkaidi, MUP. | Asisten: Kelvin Narada Gunawan, S.T. Anggota Kelompok Kelompok 2 Shofwan Hidayat 15419016 Hafiyyan Hilmy F 15419058 Katrin Marwah 15419076 Andina F 15419090 Zarkis Dwi B 15419028 Salsabila Purnomo A 15419070 Yudhistira Arya P 15419082 PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 2
3.4 Potensi dan Persoalan 3.5 Tanggapan Rancangan (Design Response) 4. Gagasan dan Rencana Rancangan Kawasan Jalan Lengkong Kecil 4.1 Kebijakan Perancangan Kawasan 4.2 Program Ruang 4.3 Prinsip Perancangan 4.4 Konsep Perancangan 4.5 Rencana Rancangan Kawasan 19 20 21 22 27 27 28 39 2 3 6 6 7 7 8 8 9 9 11 13 14 15 16 17 17 18 Anggota Kelompok Daftar Isi 1. Pendahuluan 1.1 Deskripsi Jalan Lengkong Kecil 1.2 Persoalan dan Potensi Perancangan 1.3 Gagasan Program Pengembangan 1.4 Metode Perancangan 1.5 Sistematika Laporan 2. Kajian Teoretik dan Preseden Perancangan Koridor Komersial 2.1 Kajian Teoritis Perancangan 2.2 Preseden Perancangan 2.3 Prinsip Normatif Perancangan Koridor Komersial 3. Deskripsi dan Analisis Le’Chill Street Food Corridor 3.1 Deskripsi Le’Chill Street Food Corridor 3.2 Kebijakan dan Rencana Pengembangan Le’Chill Street Food Corridor 3.3 Analisis Tapak 3.3.1 Analisis Tapak Eksternal 3.3.2 Analisis Tapak internal Daftar Isi PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 3
1. Pendahuluan 1.1 Deskripsi Jalan Lengkong Kecil 1.2 Persoalan Perancangan 1.3 Gagasan Program Pengembangan 1.4 Metode Perancangan 1.5 Sistematika Laporan 4

1.1 Deskripsi Jalan Lengkong Kecil

Lokasi

Jalan Lengkong Kecil terletak di Kecamatan Lengkong, Kota Bandung, Jawa Barat dengan panjang sekitar 600 meter yang berbatasandenganJalanSundadisebelahtimurdanJalanLengkongBesardisebelahbarat.

Kepemilikan

Tanah di sepanjang sisi

Jalan Lengkong Kecil merupakanmilikpribadi, serta untuk Sarana Pelayanan Umum dimiliki oleh Pemerintah KotaBandung.

Peruntukan

Seluruh koridor Jalan Lengkong Kecil memiliki zonasi atau peruntukan sebagai Zona Perdagangan danJasa.

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL Gambar 2. Peta Zonasi Kawasan Jalan Lengkong Kecil | Sumber : RDTR Kota Bandung, 2015
5

1.2 Persoalan Perancangan

“Lokasi dan kegiatan berpotensi untuk dikembangkan, tetapi belum dikelola dengan optimal.”

JalanLengkongKecilterletakdiKawasanAsiaAfrika,pusatKota Bandung, menjadikannya strategis karena berdekatan dengan daya tarikwisatalainnya. Perkembangan kegiatan dari aktivitas kawasan kemudian menghadirkan street food sebagai daya tarik utama LengkongKecil.

Meskipun demikian, perkembangan kegiatan street food yang terjadi secara organik mengindikasikan tidak adanya upaya perancangan yang disengaja, sehingga menimbulkan dampak negatifyangmenghambatpemanfaatankawasandankegiatanyang adadenganoptimal.

Suasanayangkurangnyamankarenakegiatan streetfood, pedestrian,maupunpenggunajalan seluruhnyaharusberbagitempat. Kemacetanakibat penyempitanbadan jalandanhambatan samping.

Aktivitas street food yangbelumterjamin kehigienisannyakarena tidakmemilikitempat tersendiri.

1.3 Gagasan Program Pengembangan

DalammemecahkanberbagaipersoalanpadakawasankoridorkulinermalamJalanLengkongKecil,programpengembangan yangdigagasadalahpenataanulang Le’Chill Street Food Corridor sebagaikawasankoridorkomersialkulinermalamdiKota Bandung. Pembangunan Le’Chill Street Food Corridor akanmenitikberatkankepadafasilitasikegiatankulinermalamdiJalanLengkong Kecil agar mampu berlangsung dengan baik dan memberikan kenyamanan bagi penggunanya, yakni pengunjung maupun penjual kuliner, dalam berkegiatan jual-beli ataupun rekreasi kuliner. Selain itu akan dilakukan penyesuaian dengan memperhatikankondisieksistingdalamperancangannya.

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
6

1.4 Metode Perancangan 1.5 Sistematika Laporan

Metode perancangan fragmental digunakan dalam perancangan Kawasan Le’Chill Street Food Corridor. Metode ini merupakan bentuk lain dari metode desain komprehensif rasional namun dalam bentuk lebih singkat (Shirvani, 1985). Adapun tahapan yang dilakukan selama merancangkawasaniniadalahsebagaiberikut:

Sistematika laporan terdiri dari 4 (empat) bagian diantaranya: pendahuluan, kajian teoritik dan preseden perancangan koridor komersial, deskripsi dan analisis Jalan Lengkong Kecil, serta gagasan dan rencana rancangan Kawasan Jalan Lengkong Kecil.

Bab 1 Pendahuluan

Bab pendahuluan terdiri dari deskripsi pendahuluan mengenai kawasan terpilih, persoalan perancangan, gagasan program pengembangan, metode perancangan sertasistematikapenulisan.

Bab 2 Kajian Teoritik dan Preseden Perancangan Koridor Komersial

Bab kajian teoritik terdiri dari kajian teoritik perancangan, preseden perancangan, prinsip perancangan normatif dan alternatif konsep perancangan.

Bab 3 Deskripsi dan Analisis Jalan Lengkong Kecil

Bab deskripsi dan analisis kawasan terdiri dari deskripsi kawasan, kebijakan dan rencana pengembangan, analisis tapak, serta potensi dan persoalan dari kawasan.

Bab 4 Gagasan dan Rencana Rancangan Kawasan Jalan Lengkong Kecil

Bab gagasan dan rencana perancangan ditulis berdasarkan pengerjaan individu, terdiri dari desain respons, kebijakan perancangan kawasan, program ruang, prinsip pengembangan, konsep perancangan hingga dari gambar-gambar rencana rancangan kawasan, seperti gambar masterplan kawasan, gambar perspektif kawasan, perspektif blok-blok/zona, potongan kawasan, dan ilustrasi suasana.

calontapak Surveitapak Analisistapak PerumusanVisi Misi Perumusan Prinsip Perancangan Perumusan Konsep Perancangan RencanaPerancangan 7 PERANCANGAN KAWASAN
KECIL
Mencari isu permasalahan Mencari
KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG
2. Kajian Teoretik dan Preseden Perancangan Koridor Komersial 2.1 Kajian Teoritis Perancangan 2.2 Preseden Perancangan 2.3 Prinsip Normatif Perancangan Koridor Komersial 8

2.1 Kajian Teoritis Perancangan

Koridor Komersial

Definisi

Koridor jalan merupakan perpaduan antara komponen sosial dan fisik suatu lingkungan atau kota yang selain melayani aktivitas sosial, juga memiliki elemen fisik pembentuk kualitasnya.Koridorjalanmerupakanskemaruang-sosialyang mengkombinasikan komponen sosial dan fisik suatu lingkunganmenjadisebuahskematunggal.

Variabel dan Indikator

Kriteria Variabel Indikator

Kriteria Variabel Indikator

Penempatan elemen fisik/ desain fasad

Keamanan

Penerangan

Tidak tertutup oleh elemen fisik yang mengganggu pandangan dan jelas untuk dilihat dari berbagai sudut sehingga mencegah tindak kriminal

Cukup terang, tidak kabur atau menyilaukan dalam jangkauan kemampuan mata normal melihat

Pelindung cuaca Terlindung dari hujan, panas, angin kencang Jarak/lebar

Keselamatan

Ruang yang cukup tidak berdesakan, tersedia ruang bebas Mempunyai jarak/lebar antar penggunaan, stakeholder atau elemen fisik yang tidak memungkinkan terjadi benturan

Visibilitas

Kenyamanan

Aksesibilitas

Legible

Mudah dibaca dan dilihat Penempatan elemen fisik/ desain fasad

Tidak tertutup oleh elemen-elemen fisik yang mengganggu pandangan dan jelas untuk dilihat dari berbagai sudut

Kualitas fisik/ desain setiap segmen ruang Terlindung dari kecelakaan yang bisa mencederai manusia

Penerangan (legibly)

Cukup terang, tidak kabur atau menyilaukan dalam jangkauan kemampuan mata normal melihat

Keindahan

Desain setiap segmen Ruang

Mudah dicapai sebagai ruang terbuka bersama dan kemudahan mencapai kegiatan di dalam koridor jalan komersial Kekontinyuan jaringan pergerakan

Kedekatan jarak terhadap fasilitas penunjang, kelengkapan dan kemudahan penggunaannya Jalur langsung Lebar/ kemiringan Mengakomodasi penyandang disabilitas dan pengunjung bersosialisasi

Interaksi Masyarakat

Jarak

Keteraturan

Teratur, tidak bertumpuk-tumpuk, ritmis, enak dilihat, tidak membosankan Keharmonisan Serasi dengan lingkungan sekitarnya

Warna Serasi dengan warna bangunan dan elemen lainnya

Lebar

Kebutuhan ruang minimal manusia untuk berinteraksi tetapi masih menjaga nilai privasi

Pengunjung dapat melakukan kegiatan sosial dengan bebas Fasilitas Penunjang Tersedia fasilitas penunjang kegiatan sosialisasi

Jurnal
9
Sumber : Petrus Natalivan, Prinsip Perancangan sebagai Dasar Penanganan Konflik pada Koridor Jalan Komersial
Perencanaan Wilayah dan Kota Vol. 14 No.3 2003/Desember 2003, hlm. 21-46 PERANCANGAN KAWASAN
KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL

2.1 Kajian Teoritis Perancangan

Kawasan Pejalan Kaki

Safety The condition of the pedestrian path up and down Amenity Geometric conditions of pedestrian paths

Accessibility

Availability of ramps and path for disabilities Condition and location of diffable paths and ramp

Diffable path size

The International Journal of Tourism Cities, Tulis (2018)

Safety Traffic when crossing Security from crime

Amenity Completeness of pedestrian facilities

Accessibility

Use of facilities in accordance with their functions

Convenient access design for pedestrians

Minister of Public Works Regulation No. 03 PRT/M/2014

Slippery/bumpy physical condition

Safety

Amenity

Accessibility

Safety crossing

Shelters, green lines, lights, fences, signage, public telepones, seats, trash bins, crossing facilities

Public transit transportation area to buildings Parking area to building

Pengembangankawasankhususpejalankakiumumnya dilakukan di kawasan yang memiliki tingkat arus pejalanyangtinggi(umumnyakawasanperdagangan). Penyediaan prasarana jaringan pejalan kaki dilakukan melalui pengembangan kawasan khusus pejalan kaki harus memperhatikan ketentuan kawasan khusus pejalan kaki atau area yang dikembangkan sebagai kawasan pejalan kaki, selain bertujuan untuk menyediakan ruang tempat berjalan kaki juga dapat digunakan untuk revitalisasi kawasan atau meningkatkanpenjualandipusat-pusatperbelanjaan.

Fasilitas Pejalan Kaki Peruntukan Fasilitas Pejalan Kaki Persyaratan Kawasan Perdagangan dan Jasa Fasilitas pelengkap ● Jalur Hijau ● Lampu ● Tempat Duduk ● Pagar ● Tempat Sampah ● Signage ● Halte ● Telepon Umum ● Aksesibilitas ● Keamanan ● Kenyamanan ● Keindahan ● Kemudahan ● Interaksi Sosial
Terdapat3variabelyangperludiperhatikan,diantaranya: ● Safety (Keselamatan) ● Amenity (Kemudahan) ● Accessibility (Aksesibilitas)
Parameters The Global Walkability Index (GWI), H Krambeeck
path conflicts with other modes of transportation Security
crime
Availability
supporting facilities
disabilities
Variabel Koridor Komersial yang Walkable
Variables
(2006) Safety Pedestrian
from
Amenity
of
Infrastructure for people with
The US Department Health and Human Service (2010)
Sumber: Peraturan Menteri PU 03/PRT/M/2014 tentang Pedoman Perencanaan, Penyediaan, dan Pemanfaatan Prasarana dan Sarana Jaringan Pejalan KakI di Kawasan Perkotaan PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 10

2.2 Preseden Perancangan

1. Clematis Street, West Palm Beach 2. StreetFoodJalan Alor

Jalan semi-pedestrian yang melayani zona perdagangan dan jasa. Terdapat acara rutin mingguan yang menghadirkan penampilan musik dan vendor street food di sepanjang koridor dan berpusat di plaza di ujung jalan.

Kelebihan

Ruas jalan terkoneksi dengan plaza yang menjadi salah satu PoI di West Palm Beach dan dilayani stasiun di kedua ujungnya Kekurangan

Didominasi kios makanan formal, street food relatif terbatas dan terkonsentrasi di acara mingguan kawasan Kesimpulan

Berhasil mengubah jalan utama menjadi shared street yang memadukan fitur desain untuk menjaga kondusifitas lalu lintas dan menjadi daya tarik utama pusat kota dengan aktivitas malam hari

Koridor Jalan Alor digunakan sebagai jalan, kegiatan bisnis, dan wisata kuliner pada saat malam hari.

Kelebihan

Terdapat ruang untuk sirkulasi parkir 2. Tersedia jalur pejalan kaki di sebagian kawasan 3. Memperlihatkan budaya Malaysia sebagai daya tarik selain wisata kuliner lokal 4. Mudah diakses.

Kesimpulan

Berhasil menggunakan metode time-sharing siang dan malam untuk memenuhi fungsi dari kawasan tersebut. Terdapat juga sirkulasi untuk parkir dan jalur pejalan kaki untuk berbelanja kuliner. Selain itu, dapat memanfaatkan budaya lokalsebagai dayatarikwisata.

PERANCANGAN KAWASAN
LENGKONG KECIL
KORIDOR KOMERSIAL JALAN
1.
11
Gambar 3. Clematis Street | Sumber : google images, 2022 Gambar 4. Street Food Jalan Alor | Sumber : google images, 2022

2.2

Preseden Perancangan Suatu pasar malam di Distrik Shilin Taipei, berbentuk pujaserayangmenyediakanberbagaimakanan.
Kelebihan 1. Tatamassabangunanserupa, 2. Ramahanak-anak(adaarenabermain), 3. Aksesterhadaptransportasimudah.
Papan nama kios-kios makanan cenderung kurang tertata dankurangenakdipandang. Kesimpulan Kawasan terkesan inklusif dengan menyokong sarana prasarana khusus untuk anak kecil. Kemudian, memiliki sistemtransportasiyangterhubung.Selainitu,kawasanini memilikidayatariklokalberupamakanankhas. 12
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
Kekurangan
5.
Market
google images, 2022
Gambar
Shilin Night
| Sumber :

2.3 Prinsip Normatif Perancangan

Keselamatan

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 13
Berdasarkan kajian teoritis dan tinjauan terhadap preseden, dapat disimpulkan bahwa pada perancangan koridor komersial, prinsip-prinsip utama yang perlu diakomodasi mencakup keselamatan, kemudahan, dan aksesibilitas. Prinsip utama ini kemudian dapat didetailkan kembali pada komponen-komponen perancangan yang dikehendaki
Penempatanelemenfisik(jalan,jalurpejalankaki)yangterlindungidantidakberkonflik.
fasilitas penunjang aktivitas maupun fasilitas untuk memperindah
vegetasi,ruangpapaninformasi,ruangparkir,toiletumumdanfasilitassanitasilainnya,dsb.)
kawasan yang mengutamakan inklusivitas bagi seluruh pengguna
difabel,anak-anak,dsb.)
elemen
meningkatkan
fasilitas penunjang yang mengutamakan
pengguna
utilitasdarifasilitas-fasilitastersebut.
mengakomodasi
Kemudahan Aksesibilitas
Penyediaan
kawasan (bangku,
Perancangan
kawasan (lansia,
Materialelemenfisikyangtidakmembahayakanpenggunakawasan. Penempatan
fisik tambahan yang
rasa aman (pencahayaan, ruang yang terbukauntukmeningkatkanvisibilitas,dsb). Penempatan
kemudahan akses
kawasan dan
Perancangan kawasan yang
dan mendorong pemanfaatan jaringan transportasi publikdaridanmenujukawasan.
3. Deskripsi dan Analisis Le’Chill Street Food Corridor 3.1 Deskripsi Le’Chill Street Food Corridor 3.2 Kebijakan dan Rencana Pengembangan Le’Chill Street Food Corridor 3.3 Analisis Tapak 3.3.1 Analisis Tapak Eksternal 3.3.2 Analisis Tapak internal 3.4 Potensi dan Persoalan Le’Chill Street Food Corridor 3.5 Tanggapan Rancangan (Design Response) 14

Le'Chill Streetfood Corridor adalah sebuah koridor komersial bertema kudapan (streetfood) dengan konsepfull-pedestrianway.

BertempatdiJalanLengkongKecil Kecamatan Lengkong Kota

Jawa Barat, Le'Chill Streetfood Corridor memiliki panjang sekitar 600 m dengan batas timur adalah Jalan Sunda dan batas barat adalah Jalan LengkongBesar.

3.1 Deskripsi Le’ChillStreetFoodCorridor Peruntukan
Kepemilikan Lahan 1) Milikpribadi,dan 2) Milik Pemerintah Kota Bandung pada
PelayananUmum. PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 15 ZonaPerdagangandanJasa
Lokasi
Sarana
Bandung,
| Sumber
Gambar 7. Peta Zonasi Jalan Lengkong Kecil
: RDTR Kota Bandung, 2015
Gambar 6. Delineasi Wilayah Le’Chill Street Food Corridor | Sumber : Google My Maps & Hasil Analisis, 2022

3.2 Kebijakan dan Rencana Pengembangan

RTRW Provinsi Jawa Barat

Berdasarkan PERDA No. 22 Tahun 2010 tentang RencanaTata Ruang Wilayah Provinsi JawaBaratTahun2009-2029,kotaBandungtermasukkedalamWPKKCekunganBandung. Sektor unggulan yang dapat dikembangkan di WP KK Cekungan Bandung meliputi pertanian, hortikultura, industri non polutif, industri kreatif, perdagangan, jasa, pariwisata dan perkebunan, dengan meningkatkan manajemen pembangunan yang berkarakter lintas kabupaten/kota yang secara kolektif berbagi peran membangun dan mempercepat perwujudanPKNKawasanPerkotaanBandungRaya.

Sedangkan fokus pengembangan WP KK Cekungan Bandung untuk kota Bandung diarahkansebagaikotaintidariPKNdengankegiatanutamaperdagangandanjasa,industri kreatifdanteknologitinggi,danpariwisata.

Renstra Dinas Pekerjaan Umum

2018-2023

Kota Bandung sebagai Ibukota Provinsi Jawa Barat sekaligus pusat jasa dan perdagangan merupakan daerah tujuan wisata dengan daya tarik tersendiri baik wisata alam, sejarah, kuliner maupun belanja. Banyak wisatawan domestik dan mancanegara datangberkunjungkekotaBandunghampirsetiapakhirpekan.Dalamkonteksglobal,kota Bandungmenjadibagiandarijejaringkota-kotainternasionalyangsemakinterkoneksisatu samalainseiringdenganperkembanganteknologikomunikasidaninformasi.

RTRW Kota Bandung

Tujuan penataan ruang kota yaitu mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif, efektif, efisien, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan, berbasis perdagangan,jasadanindustrikreatifyangbertarafnasional.

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
16

3.3 Analisis Tapak

Analisis Tapak Eksternal

Mayoritas Penggunaan lahan pada kawasan delineasi adalah komersil (perdagangan dan jasa), dan badan jalan. Namun, ketika malam hari, trotoar dan lahan parkir digunakan sebagai lahan perdagangan UMKM kuliner. Selain itu, terdapat perumahan kepadatantinggi di bagiantimur. Saranapendidikan dan peribadatantersedia.

Beberapa ruas jalan yang menjadi akses penting ke/dari Jl. Lengkong Kecil: (1)Jl. Lengkong Besar; (2)Jl. Dalem Kaum; (3)Jl. Karapitan; (4) Jl. Kaca-kaca Wetan; (5) Jl. Kasim; (6) Jl. Nursijan; (7) Jl. Bapa Supi; (8) Jl. Wangsareja. Arus kendaraan pada Jl Lengkong Kecil (Kolektor Sekunder) lebih tinggi berasal dari Jl Dalam Kaum (Kolektor Sekunder) menuju Jl Karapitan (Kolektor Primer). Kemacetan akibat ruang antarapejalan kaki dan kendaraan bermotoryang sama.

View timur memiliki lebih menarik dibandingkan view barat. Hal ini karena view barat didominasi oleh fasad high rise building modern dan dekat dengan Simpang Lima sehingga suasana lebih ramai dan terang, membuat rasa aman untuk pejalan kaki, terutamapadamalam hari. Kelebihanyang dimiliki membuat view timur berpotensi menjadi gate utamayang bersifat inviting.

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 17
Guna Lahan, Kegiatan Ekonomi
U
Sirkulasi
1 2 3 4 5 6 7 8
Gambar 8. Photomapping analisis guna lahan & kegiatan ekonomi | Sumber : Hasil Analisis, 2022 Gambar 10. Photomapping analisis view tapak | Sumber : Hasil Analisis, 2022 Sarana Pendidikan Sarana Peribadatan Parkir Bahu Jalan Perumahan Kepadatan Tinggi Perdagangan dan Jasa Gambar 9. Photomapping analisis sirkulasi Sumber : Hasil Analisis, 2022
3.3 Analisis Tapak PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 18 Analisis Tapak Internal Air Tanah dan Drainase Cagar Budaya U Arah Angin dan Arah Matahari U Arah matahari Arah angin Arah matahari bergerak dari timur ke barat tapak. Ada pun angin bergerak ke arah barat dayatapak Kontur tanah pada tapak dengan kemiringan +- 0,8% ke arah timur-tenggara.Air mengalir ke tepi tapakyang lebih rendah. Cagar Budaya yang berada di Jalan Lengkong Kecil beralamat di Jalan Lengkong Kecil No. 20, 22, dan 31. Cagar budaya ini termasuk kepada cagar budayatipe B. Pepohonan terdapat di sepanjang trotoar Jalan Lengkong Kecilnamun posisinya seringkali menutupi guiding block. Pepohonan Gambar 11. Photomapping analisis air tanah dan drainase | Sumber : Hasil Analisis, 2022 Gambar 12. Photomapping Analisis Arah Angin dan Arah Matahari | Sumber : Hasil Analisis, 2022 Gambar 13. Photomapping Analisis Lokasi Cagar Budayai | Sumber : Hasil Analisis, 2022 Gambar 14. Photomapping Analisis Pepohonan | Sumber : Hasil Analisis, 2022
Potensi 19 1. Lapak dagang PKL yang kurang terfasilitasi pada malamharisehinggamemakailahanparkir. 2. Lahan parkir pada malam hari yang tidak cukup untuk menampung pengunjung menyebabkan parkir liarditrotoar. 3. Fasilitas pejalan kaki banyak yang sudah rusak dengantrotoaryangkurangmemadai. 4. Lalu lintas pada malam hari yang tidak teratur menyebabkan ketidaknyamanan untuk para pengunjung. 1 2 3 4 1 2 3 4 Gambar 16. Gambaran Persoalan di Area Kuliner Lengkong Kecil | Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2022 Persoalan 1 2 3 4 A C C B 1. Terletak di kawasan ruas Jalan Asia Afrika yang merupakansalahsatujantungaktivitasKotaBandung. 2. Keberadaan 2 bangunan cagar budaya yang dapat dimanfaatkansebagaibagiandaridayatarikkawasan. 3. Diapit jalan penting di sisi timur (Karapitan, kolektor primer) dan barat (Lengkong Besar, kolektor sekunder). A B C U Gambar 15. Photomapping Analisis Persoalan Sumber : Hasil Analisis, 2022 3.4 Potensi dan Persoalan Le’ChillStreetFoodCorridor

3.5 Tanggapan Rancangan

1

Vegetasi

Pepohonan diletakkan agak menjorok ke tepi bahu jalan sehinggatidakmenghalangi guidingblock.

Bangunan

Penataan jalan tidak mengintervensi bangunan sama sekali karena keberadaan bangunan cagar budaya di Jalan LengkongKecil.

Gambar 17. Photomapping Analisis Persoalan | Sumber : Hasil Analisis, 2022

Fasilitas

Pada malam hari, Jalan Lengkong Kecil ditutup untuk menyediakan ruang untuk Pedagan Kaki Lima. Sirkulasi Lalu lintas melalui Jalan Lengkong Kecil menuju Jalan Karapitan, dialihkan menuju Jalan Cikawao (Kolektor Sekunder). Untuk jalan-jalan kecil pada nomor 1, 2, 3 dialihkanmelaluijalandibagianselatantapak(nomor4).

Keberadaan sarana peribadatan di Jalan Lengkong Kecil mengakibatkan tidak diperlukannya penyediaan fasilitas umumpadapenataanulangnantinya.

Daya Tarik

20
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
View timurdijadikan gate utamayangbersifat inviting. 2 3 4
Sirkulasi
4. Gagasan dan Rencana Rancangan Kawasan Le’ChillStreetFoodCorridor 4.1 Kebijakan Perancangan Kawasan 4.2 Program Ruang 4.3 Prinsip Perancangan 4.4 Konsep Perancangan 4.5 Rencana Rancangan Kawasan 21

4.1 Kebijakan Perancangan Kawasan

Alternatif 1

Tema Pengembangan

“Street Food Corridor with Vibrant Experience”

Tema pengembangan yang akan diangkat adalah Street Food Corridor with Vibrant Experience. Koridor ini nantinya dirancang menjadi kawasan kuliner street food di malam hari yang vibrant. Vibrant dalam hal ini diturunkan menjadi 3, yaitu urban view, diverse,danaktif.

1) Urban view yang dimaksud memanfaatkan pemandangan eksternal dari bangunan di sebelah timur koridor jalan, juga dalam perancangan di sepanjang jalan akan menekankanpada experience urban.

2) Diverse menekankan pada variasi dari daya tarik utama yaitu kuliner yang dijajakan, streetfood dariberbagaimacamtempatyang akanberpengaruhpadapenempatannya.

3) Aktif berkaitan dengan kegiatan yang dilakukan, pengunjung tidak hanya membeli jajanan tetapi juga dapat bersantai sambil menikmati jajanan. Aktif juga menunjukan kesan hidup walaupun kegiatan utama dilakukanpadamalamhari

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 22
Visi LengkongKecilsebagaiKoridorKuliner StreetFood denganKesan Urban View,sertaBerkarakter Diverse and Active Visi Misi Tujuan Urban View Menciptakankesan UrbanViewdari suasanaeksternal maupuninternalkoridor 1.Menyediakan landmark dengancirikhasurban 2.Melakukan perancangan ulang jalan dan pedestrian di
JalanLengkongKecil Diverse Mewujudkankarakter diversedarisegikuliner sebagaidayatarik utama Menyediakan section makananyangbervariasi Active Menciptakanlingkungan yangaktifsehingga hiduppadamalamhari
yang
hari 2.Menerapkan
sepanjang
1.Menyediakan lingkungan
hidup pada malam
kawasan yang bebas kendaraan bermotor sehingga semakin menarik pengunjung

4.1 Kebijakan Perancangan Kawasan

Alternatif 2

Tema Pengembangan “Inclusive and Authentic Street Food Corridor”

Tema pengembangan yang diangkat adalah Street Food Corridor yang Inclusive and Authentic. Koridor ini nantinya dirancang menjadi kawasan kulineryang dapat dijangkau oleh seluruh kalangan dengan nyaman dan amansertamemilikicirikhasnusantara.

Visi LengkongKecilsebagaiKoridorKuliner StreetFood yang inklusifdanautentik

Visi Misi Tujuan

Menciptakan koridor street food dengan fasilitas yang ramah pengguna

Inklusif

Menyediakan utilitas penunjang street food yang memadai & bersih

1. Menyediakan fasilitas yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna 2. Menyediakan aksesibilitas yang mudah dan jelas bagi seluruh pengguna

Menyediakan sistem persampahan, air limbah, dan drainase yang tepat guna

Autentik

Menciptakan koridor street food berciri khas nusantara

Menyediakan ruang dan suasanayang mencirikan daerah di nusantara

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 23

4.1 Kebijakan Perancangan Kawasan

Alternatif 3

Tema Pengembangan

“Vibrant and Attractive Street Food Corridor”

Terletak di pusat Kota Bandung, koridor Lengkong Kecil memiliki lokasi strategis yang melahirkan tema vibrant yang akan diusung untuk mengembangkan sebuah ruang publik yang mampu mewadahi berbagai aktivitas dan interaksi sosial. Kemudian, lokasinya yang termasuk ke dalam Oud Bandoeng akan dikembangkan sebagaikarakterdarikoridorLengkongKecil yangmenghadirkanatmosfernostalgiapada era keemasan Paris van Java untuk mewujudkantema attractive.

Tidak lupa, pengembangan koridor Lengkong Kecil disandarkan pada keberadaan street food yang hidup dan semarak.Olehkarenaitu,haltersebutakan dijadikan fokus pengembangan yang diharapkan dapat menghidupkan kawasan melalui keberagaman pilihan makanan (vibrant)sekaligusmenjadidayatarikutama darikoridorini(attractive).

Visi

Visi Misi Tujuan Adaptif

Menciptakan koridor yang dapat melayani kebutuhan pengguna jalan dan pejalan kaki dengan optimal

Menyediakan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki yang fluid dan dinamis

Nyaman

Menciptakan koridor yang ramah pejalan kaki dan mendukung keberlangsungan aktivitas kuliner maupun aktivitas lainnya

1. Menyediakan ruang publik dan fasilitas penunjang yang dapat melayani kegiatan dan interaksi sosial beserta kegiatan ekonomi yang ada

2. Mewujudkan ruang pejalan kaki dan aktivitas kulineryang safe dan secure

Berkarakter

Menciptakan ekspresi koridor bernuansa historikalyang ramah

Menyediakan interior koridor bernuansa art-deco yang bersahabat dengan irama pejalan kaki, menaungi pengunjung dari dunia luar, serta mengundang pengunjung untuk berinteraksi

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 24
LengkongKecilsebagaiKoridorKuliner StreetFood yang adaptif, nyaman, danberkarakter.

Pemilihan Alternatif

AHP

ramah pejalan kaki

ramah pejalan kaki

fasilitas lengkap memiliki daya tarik

pemanfaatan ruang yang optimal untuk kegiatan street food

1.00 4.00 5.00 1.00 fasilitas lengkap 0.25 1.00 5.00 0.33

ramah pejalan kaki

AHP

fasilitas lengkap memiliki daya tarik pemanfaatan ruang … street food BOBOT

1.00 3.00 5.00 1.00

Memiliki daya tarik 0.20 0.20 1.00 0.20 Pemanfaatan ruang yang optimal untuk kegiatan street food

Total 2.45 8.20 16.00 2.53 Dengan menggunakanAHP, ditentukan terlebih dahulu pembobotan untuk digunakan dalam GAM

0.41 0.37 0.31 0.39 0.37 Total 1.00 1.00 1.00 1.00 1.00

GAM Criteria Bobot (%) Alternatif

ramah pejalan kaki 40% 2 3 2 fasilitas lengkap 17% 5 4 3 memiliki dayatarik 6% 5 2 4 streetfoodyang optimal 37% 3 4 4 100%

Setelah diketahui pembobotan melaluiAHP, maka ditentukan alternatifterpilih menggunakan GAM

GAM Criteria Bobot (%) Alternatif 1 2 3
ramah pejalan kaki 0.41 0.49 0.31 0.39 0.40 fasilitas lengkap 0.10 0.12 0.31 0.13 0.17 Memiliki daya tarik 0.08 0.02 0.06 0.08 0.06 Pemanfaatan ruang yang optimal untuk kegiatan street food 1
2 3
1 2 3 4
25
ramah pejalan kaki 40% 0.8 1.2 0.8 fasilitas lengkap 17% 0.85 0.68 0.51 memiliki dayatarik 6% 0.3 0.12 0.24 streetfoodyang optimal 37% 1.11 1.48 1.48 Total 100% 3.06 3.48 3.03
Skala Penilaian: 1 - Kurang Sesuai, 3 - Cukup Sesuai, 5 - Sangat Sesuai PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
4.1 Kebijakan Perancangan Kawasan

4.1 Kebijakan Perancangan Kawasan

Konsep Terpilih : Alternatif 2

Tema Pengembangan

“Inclusive and Authentic Street Food Corridor”

Tema pengembangan yang akan diangkat adalah Street Food Corridor with Inclusive and Authentic. Koridor ini nantinya dirancang menjadi kawasan kuliner yang dapat dijangkau oleh seluruh kalangan dengan nyaman dan aman serta memiliki ciri khas nusantara.

Visi

Lengkong Kecil sebagai Koridor Kuliner Street Food yang inklusif dan autentik

Visi Misi Tujuan

Menciptakan koridor street food dengan fasilitas yang ramah pengguna

1. Menyediakan fasilitas yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna

Inklusif

Menyediakan utilitas penunjang street food yang memadai dan bersih

2. Menyediakan aksesibilitas yang mudah dan jelas bagi seluruh pengguna

Menyediakan sistem persampahan, air limbah, dan drainase yang tepat guna

Autentik

Menciptakan koridor street food berciri khas nusantara

Menyediakan ruang dan suasanayang mencirikan daerah di nusantara

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 26

4.2 Program Ruang

Zona JenisKegiatan SifatRuang

Perdagangan danJasa LapakKios Publik Frontage Publik

Pelengkap Parkir Publik Servis TempatSampah Publik Jalan JalanPedestrian Publik

4.3 Prinsip Perancangan

Kriteria Variabel

Keamanan Penerangan

Keselamatan Jarak/lebar

Kualitas fisik/desain setiap elemen

Penjelasan

Cukup terang, tidak kabur, atau menyilaukan dalam jangkauan kemampuan mata normal terlihat.

Memiliki jarak/lebar yang sesuai dengan ruang gerak yang cukup agar tidak terjadi benturan.

Terlindung dari kecelakaan yang bisa mencederai manusia, disebabkan oleh berlubang-lubang, terputus-putusnya media jalan/pengendara, terlalu tingginya trotoar.

Kenyamanan

Penempatan parkir

Penyediaan zona parkir khusus mobil dan motor Bersih

Aksesibilitas Jalur Pejalan Kaki

Khas Bentuk

Mengatur persampahan dan limbah yang dihasilkan agar sampah tidak berserakan.

Mengakomodasi penyandang disabilitas, pengunjung bersosialisasi

Dekorasi dan hiasan merepresentasikan daerah nusantara

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 27

4.4 Konsep Perancangan

Konsep Perancangan Umum

LEGENDA

Bangunan Komersil Gapura

Trotoar Parkir Malam

Kios

Tempat vegetasi, signage

Padaalternatifterpilih,konsepperancanganyangdimilikimemilikiperbedaanantarasiangdenganmalamhari.

U 28
U PERANCANGAN
permanen permanen permanen permanen 29 Padasianghari,konsepperancanganalternatif
beraktivitas. LEGENDA Bangunan Komersil Trotoar Parkir Malam Gapura Kios Tempat vegetasi, signage Arah Kendaraan
KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
terpilihcenderungtidakbanyakkiosyang
4.4 Konsep Perancangan Konsep Perancangan pada Siang Hari
U U non permanen non permanen permanen permanen permanen permanen 30 Padamalamhari,konsepperancanganalternatifterpilihmemunculkanaspeknon-permanen. 4.4 Konsep Perancangan Konsep Perancangan pada Malam Hari permanen Trotoar Parkir Malam LEGENDA Bangunan Komersil Gapura Kios Tempat vegetasi, signage

4.4 Konsep Perancangan

Konsep Kegiatan (1)

Kegiatanutamadalambentuk streetfood ditempatkanpadabadanjalandenganmelakukanpenutupanjalanbagikendaraan bermotor.Sisikanandankirivendor streetfood dialokasikanuntuksirkulasipengunjungyanghendakmembelimakanandan minuman. Parking bay yang ada juga akan dimanfaatkan sebagai area makan. Dengan demikian, trotoar yang diperlebar diharapkandapattetapterjagafungsinyasebagaiprasaranasirkulasiutamatanpamenghambataruspedestrianyangada.

Pedestrian Area vendor street food Area sirkulasi bagi pembeli Keterangan Area parkir (siang) Area makan (malam)
U PERANCANGAN KAWASAN
LENGKONG KECIL 31
KORIDOR KOMERSIAL JALAN

4.4 Konsep Perancangan

Konsep Kegiatan (2)

Keterangan

Pedestrian

Area parkir (siang)

Area makan (malam)

Area vendor street food Area sirkulasi bagi pembeli

Gapura

Khusus di keduaujung ruas jalan Lengkong Kecil, dialokasikantempat parkirkendaraanbermotor berupa on-street parking yang akantetapberfungsisebagaitempatparkirsaatmalamhari. Batas antara lokasi parkir kendaraan dengan ruas jalan yangditutupuntukkegiatan streetfood akan ditandaidengan landmark berupagapura.

U PERANCANGAN KAWASAN
KECIL 32
KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG

4.4 Konsep Perancangan

Konsep Sirkulasi Kendaraan

Sirkulasi kendaraan dibatasi hingga sekitar pintu masuk kawasan, yaitu area parkir di sisibaratdantimur.

PUKendaraan yang akan menuju ke Jalan Sunda akan dialihkan melalui Jalan Lengkong Besar danJalanCikawao yang memiliki hierarki jalan lebih tinggi sehingga peralihan volume kendaraan dapat disesuaikan dengankapasitasjalanyanglebih besar untuk menghindari kemacetan

Alur pergerakan eksternal

Alur pergerakan warga sekitar kawasan

U
Jalan Sunda Jalan Cikawao Jalan Lengkong Kecil Jalan Lengkong Besar Jalan Karapitan
KECIL
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG

4.4 Konsep Perancangan

Konsep Sirkulasi Pejalan Kaki

Di malam hari, kawasan Le’Chill Street Food Corridor diakses dengan berjalan kaki melalui 2 jalur pedestrian khusus konsumen street food serta2 jalur pedestrian pertokoan pada trotoar, yang diakses secarasatuarah.

PERANCANGAN KAWASAN
JALAN LENGKONG KECIL 34
U
KORIDOR KOMERSIAL
P

Parkir diletakkan di kedua ujung jalan Lengkong Kecil. Parkir motor berada di sebelah barat dan parkir mobil berada di sebelah timur. Kapasitas disesuaikan dengan lebar dan panjang jalan

U
Mobil
Parkir
Motor Parkir
Jumlah SRP eksisting SisiKiri:96SRP SisiKanan:86SRP 35
Konsep Perancangan Konsep Parkir
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
4.4

4.4 Konsep Perancangan

Konsep Vegetasi

Keterangan

Pedestrian

Area parkir (siang)

Area makan (malam)

Area vendor street food Area sirkulasi bagi pembeli

Konsepvegetasidibuatdenganpohondanperduyangadadisetiaptrotoaryangmenonjolkearahjalan. Dengan jenis pohon seperti pucuk merah atau tanjung. Pohon seperti kersen pun dapat menjadi pilihan namun perlu dipertimbangkan buah-buah yang berjatuhan yang dapat mengotori trotoar sekitar. Pohon jenis ini dibuat agar jangkauan teduh bisa cukup jauh ke trotoar bagian belakang. Pohon dan perdu juga dibuat di sebelah kanan dan kiri bangku taman agar orang-orang yang duduk di bangku taman dapat merasasejuk.

PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 36
U

4.4 Konsep Perancangan

Konsep Signage, Street Furniture, dan Bangunan

Keterangan

Pedestrian

Area parkir (siang) Area makan (malam)

Area vendor street food Area sirkulasi bagi pembeli

Bangku jalan ditempatkan pada ruang bagian tonjolan trotoar dengan menyediakan 2 opsi untuk arah duduk bagi pengunjung (menghadap ke jalan atau menghadap trotoar). Bangku telah dilengkapi oleh vegetasi kecil yang disertai ground spike light untuk penerangan ringan pada malam hari. Selain ground spike light,terdapat lampu jalanyang ditempatkan di samping bangku. Lampu jalantersebut dapat menjadi tempat pemasangan signage. Dengan penempatan beberapaelementersebut, konsep ini dapat membuat legapadaruang pejalan kaki. Tidak ada intervensi pada bangunan, namun eksistingnya bangunan memiliki 1-4 lantai. Bangunan vendor dan tempat makan merupakan bangunan non permanenyang dapat bergerak.

PERANCANGAN KAWASAN
KECIL 37
U
KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG

4.4 Konsep Perancangan

Konsep Sistem Persampahan

Tempat sampah akan disediakan dengan memisahkan 3 jenis sampah menjadi: organik, anorganik, dan B3. Pengelolaan ini akan dilakukan secara terpisah dengan mengirimkan jenis sampah yang berbeda pada lokasi TPS yang berbeda (TPS3R dan TPS). Pengumpulan sampah akan dilakukan sebelum dan setelah kegiatan street food selesai. Pola pengumpulan yang akan digunakan adalah pola individual tidak langsung dan dengan menggunakan sistem pengangkutan kontainer tetap. Arah pengangkutanakandilakukandaritimurkebaratdenganmempertimbangkanlokasiTPSdanTPS3Rterdekat.

U 38 PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
U
39 PERANCANGAN KAWASAN
4.5 Rencana Rancangan Kawasan Denah Skala Kawasan 1 2 3 Secaraumum,kawasan Le’ChillStreetFoodCorridor terbagimenjaditigasegmenyakni areaparkirmotor(1), areakuliner(2),dan areaparkirmobil(3). U
KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
40 PERANCANGAN KAWASAN
KECIL
A: Gerbang
B:
C: Gapura
A B C U
KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG
4.5 Rencana Rancangan Kawasan Denah Skala Kawasan
Barat
Parkiran Motor
Sisi Barat Area Parkir Motor
D E E F G H F G D: Lapak Pedagang Kuliner F: Area Makan Pengunjung H: Jalur Sirkulasi Berkuliner Pengunjung E: Trotoar G: Area Duduk U
I: Gapura Sisi Timur K: Parkiran Mobil M: Gerbang Timur J: Bangunan Cagar Budaya L: Bangunan Pertokoan Sekitar N: Hotel Titik View Utama Tapak 42 PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 4.5 Rencana Rancangan Kawasan Area Parkir Mobil Denah Skala Kawasan I K M L L J N U
E: Trotoar O: Parkiran Kendaraan G: Area Duduk P: Jalan untuk Kendaraan Bermotor 43 PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
Rencana
Denah Skala
E E G G O O P U
4.5
Rancangan Kawasan Denah Koridor pada Siang Hari
Kawasan

4.5 Rencana Rancangan Kawasan

Perspektif Kawasan

44
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL Tampak Barat Laut

4.5 Rencana Rancangan Kawasan

Perspektif Kawasan

45
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL Tampak Timur
Rencana Rancangan Kawasan Potongan
Kawasan Potongan Utara-Selatan Kawasan pada Siang Hari Potongan Utara-Selatan Kawasan pada Malam Hari
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL
4.5
Rencana

4.5 Rencana Rancangan Kawasan

47
Ilustrasi Suasana Kios StreetFood Perspektif Mata Manusia
48
Suasana Area Kuliner Street Food Perspektif Mata Manusia
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL 4.5 Rencana Rancangan Kawasan Ilustrasi
49 4.5 Rencana Rancangan Kawasan Ilustrasi Suasana Area Makan Perspektif Mata Manusia Ilustrasi Suasana Parkiran Motor Perspektif Mata Manusia

4.5 Rencana Rancangan Kawasan

Ilustrasi Suasana Area Duduk dan Trotoar

Perspektif Mata Manusia

50
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL

4.5 Rencana Rancangan Kawasan

Ilustrasi Suasana

51
PERANCANGAN KAWASAN KORIDOR KOMERSIAL JALAN LENGKONG KECIL Koridor Jalan pada Siang Hari Perspektif Mata Manusia
52 Pl4112 Perancangan Kota ProgramStudiPerencanaanWilayahDanKota SekolahArsitekturPerencanaandanPengembanganKebijakan InstitutTeknologiBandung SemesterGanjil2022/2023

Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.