Suara Media Nasional #Edisi 150

Page 1

CMYK

Media Online: suaramedianasional.com

SuaraMedia NasionalCom

Nomor ISSN: 2355-6501

@smedianasional

Sudah Terdaftar di Dewan Pers. Surat Izin Penerbitan Usaha Pers: SK Menkum Ham Nomor: AHU-62124.AH.01.01 Tahun 2013

Harga Rp 5.000,(Luar Kota+Ongkos Kirim)

Edisi 150 Tahun VI / 8 - 14 September 2014

Teknologi E-Voting

Cukup 30 Detik Untuk Gunakan Hak Pilih

Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, saat penutupan pelatihan peliputan terorisme (24/08/2014).

“Di sini tidak ada lagi istilah mencoblos karena tidak lagi menggunakan kertas suara. Cukup dengan layar, tinggal sentuh, lalu keluar struknya,” ujar Zulwelly.

Pers Dapat Berperan dari Pencegahan Sampai Penindakan Terorisme

Simulasi e-voting dengan menggunakan teknologi buatan Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Jakarta, SMN - Pemilihan Umum Presiden telah berakhir, tetapi kita tidak tahu sampai kapan aksi terorisme akan berakhir. Karena itu, hendaknya pers ikut berperan mendidik masyarakat untuk lebih memahami bahaya Bersambung di halaman 15

Pemkot Kediri Berdayakan Sarjana Berwirausaha

Mas Abu Gandeng Universitas Ciputra, Ingin Ciptakan Entrepreneur Baru Kediri, SMN - Di bawah Kepemimpinan Walikota Kediri Abdullah Abu bakar, Pemerintah Kota Kediri terus melakukan terobosan-terobosan guna mendongkrak kesejahteraan masyarakat kota Kediri. Kali ini pemerintah Kota Kediri mendorong kalangan pemuda yang memiliki ijazah sarjana untuk berani berwirausaha dengan menggelar pelatihan Wirausaha bagi Sarjana. Pemkot Kediri melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kediri akan menggelar

Kuala Kapuas, SMN - Meskipun Gubernur Kalimantan Tengah, dalam surat keputusannya menyatakan Desa Mampai Jaya, Kecamatan Kapuas Hulu, adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Kabupaten Kapuas. Bahkan diperkuat dengan surat keputusan Mendagri. Namun hingga kini keberadaan desa tersebut masih dipertanyakan. Bahkan teridikasi fiktif.

Diduga Camat Cerme Tutup Mata

SK Pengesahan Jadi Jaminan Bank

Ilustrasi

Sidoarjo, SMN-Fasilitas pinjaman uang senilai Rp 400 juta hingga Rp 500 juta, dari Bank Delta Artha Sidoarjo dan Bank Jatim bagi anggota dewan dengan jaminan SK pengesahan, ternyata tidak ada kaitannya dengan sekretaris. Ir Endang Soesijanti MSi sekretaris DPRD Sidoarjo menyatakan, pinjam meminjam uang tersebut, merupakan urusan masing-masing anggota dewan, dan tidak ada sangkut pautnya dengan kesekre-

tariatan dewan. “Kita tidak pernah mendorong bapakbapak anggota dewan untuk pinjam uang ke bank, apalagi memfasilitasi peminjaman tersebut. Semua proses peminjaman menjadi urusan anggota yang pinjam dengan bank,” tutur Endang Soesijanti saat ditemui di ruang kerjanya, Hanya saja imbuh Endang, jika ada persetujuan pinjam uang itu, pihak bank Bersambung di halaman 15

Penggunaan Material Lumbung Pangan Gempol Patut Dipertanyakan Pasuruan, SMN - Salah satu upaya peningkatan kesejahteraan petani, telah dilakukan beberapa upaya oleh pemerintah. Seperti halnya yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten Pasuruan melalui Kantor Ketahanan Pangan setempat. Tujuan dibangunnya lumbung pangan tersebut tidak lain bertujuan untuk efisiensi pengembangan model distribusi pangan.

Kepala Dukuh Mampai, Dumin diampingi warga. Saat ditemui SMN dikediamanya.

Warga Resah Dengan Adanya Limbah Batu Bara Ilegal di Desa Madani Walikota Kediri Abdullah Abu bakar

Satker (satuan kerja) terkait pada tahun 2014 ini merealisasikan beberapa pembangunan lumbung pangan satu diantaranya berada di Wonosari, Gempol. Paket fisik senilai Rp. 108 juta lebih itu, sesuai papan dilokasi pekerjaan dilaksanakan oleh CV. PERTIWI, dengan nomor kontrak PPK. III/ PL. 07/03/424. 080/2014, terBersambung di halaman 15

Sisa besi sloof yang menjorok keluar

Bersambung di halaman 15

Desa Mampai Jaya di Kab. Kapuas, Terindikasi Fiktif

Bersambung di halaman 15

Bersambung di halaman 15

Jakarta, SMN - Masyarakat kini tak perlu lagi direpotkan dengan melipat dan mencoblos kertas suara yang bisa memakan waktu beberapa menit. Dengan teknologi e-voting, proses pemilu menjadi lebih cepat dan hemat. Teknologi karya Badan Pengembangan dan Penerapan Teknologi (BPPT) itu pun sudah mulai diterapkan dalam pelaksanaan pemilihan kepala desa di beberapa daerah.

Limbah batu bara ilegal

Kadis Koperasi Kota Mojokerto

Resmi Jadi Tahanan Kejari

Gresik, SMN - Selamanya berdirinya perusahaan pembuat bata didesa madani kecamtan cerme sudah berjalan kurang lebih 10 tahun, ternyata perusahaan tersebut tidak mengantongi ijin, untuk pembuangan limbah batu bara elegal. Kami dari SMN menelusuri hal ini ke warga sampai kepala desa baik desa madani maupun desa dungus, ternyata kedua kepala desa tersebut

Mojokerto, SMN Setelah dijadikan tersangka dan diperiksa tadi pagi, Kejaksaan Negeri (Kejari) Mojokerto akhirnya menahan Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Mojokerto, Achmad Zainudin, Jumat (5/9/2014) lalu. Meski berkas penyiKadis Koperasi Kota Mojokerto dikan belum P21, penahanan Zainudin bersama dua tersangka lainnya terpaksa dilakukan, agar

Bersambung di halaman 15

Bersambung di halaman 15

Terkait Banyak Kasus yang Mangkrak Termasuk Dugan Ijasah Palsu Dora Maharani

Kasat Reskrim Polres Jombang Dimutasi, Tugas Berat Menanti Kasat Baru

Aktifivis sekaligus Ketua LSM, Lutfi Utomo saat orasi

Jombang, SMN - Belum lama menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Jomang, AKP Rudi Darmawan menyelesaikan kasus-kasus yang belum terselesaikannya banyak kasus termasuk kasus yang saat ini semakin sulit untuk diselesaikan atau emang dibuat sulit yaitu kasus dugaan ijasah palsu Dora Maharani. Biarpun kasus tersebut

sudah banyak yang mengkritisi dan di tulis Koran ini nampaknya para penegak hukum Polres Jombang serta para elite politik yang terlibat dalam kasus tersebut banyak ikut bermain mengolor-ngolor serta tulisan Koran sama kritisan masyarakat tidak di gubris kasus tersebut belum tuntasnya kasus tersebut sekarang Bersambung di halaman 15

Bersambung di halaman 10

Iklan / Langganan hubungi : Tlp. (0354) 691147, HP 081 231 515 435

Email: suaramedianasional@gmail.com


2

Pendidikan

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

IMPLEMENTASI STRATEGI BELAJAR KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA MENULIS PANTUN PADA SISWA KELAS VII F SEMESTER GANJIL UPTD SMP NEGERI 2 PAPAR KABUPATEN KEDIRITAHUN 2008/ 2009 Oleh: Maisyah Maha Rohmani, S.Pd. (Guru SMPN 2 Papar Kab. Kediri)

SEIRING perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kurikulum terus mengalami perubahan. Perubahan itu mengacu pada tuntutan pencapaian kompetensi.

Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, maka harus ada perubahan proses pembelajaran di dalam kelas. Perubahan ini harus dilakukan agar perkembangan pendidikan

terus meningkat. Guru harus bisa melakukan pembelajaran menggunakan teknologo informasi. Kalau tidak,guru akan tertinggal jauh. Guru harus inovatif dan kreatif dalam membangun dan merancang pembelajaran. Dengan kata lain guru harus pandai menggali potensi siswa menjadi siswa yang produktif. Muatan kurikulum yang tertera pada standar isi jelas menuntut siswa agar berkompetensi sesuai standar. Standar kompetensi yang diharapkan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia antara lain : (1) peserta didik dapat mengembangkan potensinya sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan, yang dapat menumbuhkan penghargaan terhadap karyanya, dan dapat diujudkan sebagai hasil intelektual bangsanya; (2) guru dapat memusatkan perhatian pada pengembangan kompetensi bahasa siswa dengan menyediakan berbagai ragam kegiatan berbahasa dan sumber belajar; (3) guru lebih leluasa dalam menentu-

kan bahan ajar sesuai dengan kondisi lingkungan dan kemampuan siswanya. Salah satu kompetensi dasar yang tertera dalam standar isi adalah pembelajaran bahasa Indonesia menulis pantun. Untuk pembelajaran keterampilan menulis pantun seusia anak SMP itu tidaklah mudah.Pada umumnya minat siswa dalam pemblajaran bahasa Indonesia menulis pantun sangatlah rendah. Berdasarkan kenyataan di atas, maka pembelajaran keterampilan berbahasa Indonesia menulis pantun perlu dilakukan solusi pemecahannya. Menurut peneliti, upaya peningkatan kemampuan menulis pantun pada siswa SMP adalah dengan menerapkan strategi belajar kelompok. Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia menulis pantun pada siswa SMP. melalui strategi belajar kelompok.Penelitian ini diharapkan dapat (1) memotivasi siswa untuk terampil berbahasa In-

donesia dengan baik. (2) menambah wawasan guru dalam mengembangkan strategi pembelajaran; (3) meningkatkan mutu pendidikan di sekolah Belajar Kelompok Belajar kelompok merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar oleh siswa untuk mencapai tujuan. Dengan belajar kelompok akan diperoleh suatu aktivitas mental dan psikis. yang menghasilkan perubahan pengtahuan, keterampilan dan nilai sikap Pendekatan Pendekatan adalah cara umum dalam melihat dan bersikap terhadap suatu masalah kearah pemecahan. Misalnya Pendekatan Keterampilan Proses, yaitu suatu pola pendekatan mengajar yang lebih menitik beratkan pengajaran pada jalannya proses belajar mengajar sehingga subyek didik dianggap sudah memiliki kemampuan dasar yang perlu dikem-

bangkan. Hipotesis Tindakan Pembelajaran bahasa Indonesia menulis pantun dengan strategi belajar Kelompok dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia dengan baik pada siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Papar Kabupaten Kediri. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan dua siklus.Siklus yang kedua dilaksanakan untuk meningkatkan berbaikan, jika siklus yang pertama terdapat kekurangan. Pelaksanaan siklus I Berdasarkan siklus 1, ketuntasan belajar siswa pada survei awal masih ada dibawah batas minimal, yaitu siswa yang mencapai nilai cukup dan baik hanya 71.05 %.

Pelaksanaan Siklus II Pada pelaksanaan siklus II,dengan setrategi belajar kelompok dalam pembelajaran bahasa Indonesia menulis pantun hasilnya sangat menggembirakan. Di mana peningkatan kriteria nilai mencapai 21,05%. Pada siklus pertama yang cukup dan baik hanya 71,05 %, meningkat pesat menjadi 92,10%. siswa yang mencapai kreteria cukup, baik dan sangat baik. Dengan demikian pembelajaran bahasa Indonesia dengan setrategi belajar kelompok hasilnya sangat memuaskan.Di mana ketuntasan hasil belajar siswa mencapai di atas 75%. DAFTAR PURTAKA Hamalik Oemar. 1983.Metode Belajar dan Kesulita-Kesulitan Belajar. Bandung: Tarsito. Depdikbud. 1981. Kurikulum Pendidikan Dasar UPTD SMPBahasa Indonesia Kelas 7. Jakarta: Depdipkbud.

Mencegah Perilaku Agresif Siswa di Dalam Kelas Oleh: Suratinah, S.Pd (Guru SDN Kandat I Kab. Kediri) akurat dan produktif. Ketika siswa secara konsisten mengalami masalah dalam pergaulan, pelatihan yang eksplisit mengenai kognisi sosial dapat memberikan dampak yang berbeda pada anak. Misalnya, dua anak diminta untuk bermain peran, kemudian mereka membuat kesimpulan tentang niat orang lain dan mengidentifikasi cara-cara bertindak yang tepat. 3) Ajarkan ketrampilanketrampilan sosial yang spesifik. Ajarkan pada siswa tentang langkahlangkah yang tepat untuk bertindak melalui instruksi-instruksi lisan yang spesifik dan melalui contoh langsung yang dikehendaki. 4) Tunjukkan dan pujilah perilaku-perilaku yang sesuai. Para siswa akan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam mengenai perilaku sosial yang baik, jika kita dengan spesifik menun-

jukkan apa saja yang telah mereka lakukan dengan baik, misalnya dengan mengucapkan,”Saya bangga dan senang sekali, karena hari ini kamu telah menyelesaikan tugasmu dengan baik”. 5) Tetapkan dan tegakkan aturan-aturan yang tegas mengenai cara berperilaku. Selain mendorong perilaku sosial yang tepat, kita juga harus aktif dalam mencegah perilaku yang tidak tepat, seperti sikap acuh tak acuh, agresif, dan sikap penuh prasangka. Kita harus memiliki panduan yang jelas mengenai perilaku dalam kelas dan memberikan konsekuensi-konsekuensi tertentu ketika aturan tersebut dilanggar.

DALAM lingkungan pendidikan, tentu bukan hal baru untuk ditemui siswa yang mempunyai kecenderungan untuk melakukan tindakan agresif. Perilaku agresi merupakan suatu tindakan yang secara sengaja dilakukan untuk menyerang atau menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun secara psikologis. Perilaku agresif secara fisik, misalnya seorang anak memukul temannya dengan kotak pensil saat keinginanya tidak terpenuhi. Sedangkan perilaku agresif secara psikologis biasanya dilakukan dengan pengucapan, misalnya dengan mengolok-olok temannya sehingga muncul perasaan minder. Perilaku agresif muncul salah satunya karena adanya pengaruh lingkungan, misalnya: siswa tumbuh dalam lingkungan keluarga yang penuh dengan konflik, amarah, hukuman yang seringkali diberikan

oleh orang tua, kekerasan yang dilakukan antar anggota keluarganya, dan berbagai kondisi yang kurang menyenangkan lainnya. Berikut adalah faktor kognisi dan motivasi tertentu yang mendasari perilaku agresif: 1) Kekurangmampuan melihat sudut pandang orang lain, 2) Kesalahan mengartikan isyarat-isyarat social, 3) Dominannya tujuan yang menguntungkan diri sendiri, 4) Strategi pemecahan masalah yang kurang efektif, 5) Keyakinan bahwa perilaku agresif adalah hal yang tepat. Sekolah sangat berperan dalam munculnya perilaku agresi, antara lain pengaruh teman sebaya, tingkat kedisiplinan sekolah, dan peran guru. Sebagai guru, hendaknya mampu turun tangan saat siswa melakukan perilaku agresif kepada siswa lain. Beberapa strategi memang harus menjadi bekal seorang

guru untuk menangani siswa-siswa yang cenderung melakukan perilaku agresif yang tentunya didasari oleh pikiran dan motivasi mereka dalam melakukan agresi, salah satunya adalah mengajarkan ketrampilanketrampilan pemecahan masalah sosial yang dapat mengurangi agresi. Berikut merupakan beberapa contoh ketrampilan-ketrampilan sosial: 1) Sedikan banyak kesempatan memugkinkan terjadinya interaksi dan kerjasama social. Para siswa memperoleh pengetahuan yang memadahi tentang perilaku social yang efektif dan yang tidak efektif dengan secara langsung berinteraksi satu sama lain, misalnya siswa melaksanakan kegiatan yang dapat meningkatkan kerjasama dan berbagi. 2) Bantulah siswa menafsirkan situasi-situasi sosial secara

Pentingnya Mengenalkan ‘Apa itu Pubertas?’ Pada Anak Usia Sekolah Dasar

PADA pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) dalam materi perkembangan biologis memang sudah disentil mengenai pubertas atau perubahan tubuh manusia. Namun, masih banyak guru yang masih enggan menjelaskan secara

gamblang mengenai hal ini. Memberikan kelas khusus mengenai pubertas pada anak usia sekolah dasar, mungkin selama ini masih dianggap tabu atau istilah jawanya saru. Justru pelajaran khusus mengenai masa puber sangat penting untuk membimbing anak dalam mempersiapan masa remajanya. Terutama pada masyarakat pedesaan yang mayoritas masyarakatnya masih kurang memberikan edukasi mengenai pubertas terhadap anak-anaknya. Pubertas merupakan masa ketika seorang anak mengalami perubahan fisik, psikis, dan pematangan fungsi seksual, yang dimulai pada usia 8-12 tahun (pra remaja) dan usia 12-16 tahun (remaja awal). Masa pra remaja ini merupakan periode yang sangat singkat, namun merupakan periode yang sangat penting. Masa ini ditandai oleh awal kemampuan bergaul dengan orang lain bercirikan persamaan yang nyata dan saling memperhatikan. Mereka membutuhkan teman akrab dari jenis kelamin yang sama, teman yang dapat menajdi tempat mencurahkan isi hati, dan bersama-sama

Penerbit: PT. SUARA MEDIA NASIONAL Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menkum Ham Nomor: AHU-62124.AH.01.01 Tahun 2013.

Semoga beberapa strategi dalam memberikan ketrampilan social pada siswa dapat menambah referensi para guru untuk menanggu-

langi siswa yang memiliki kecenderungan perilaku agresi dan meminimalisir siswa lain yang menjadi korban-korban agresi.

Referensi: Omrod, Jeanne Ellis. 2008. Psikologi Pendidikan, Membantu Siswa Tumbuh Kembang. Jakarta: Erlangga

Oleh: Nunuk Srigati, S.Pd (Guru SDN Kandat 1 Kec.Kandat Kab.Kediri) mencoba memahami dan memecahkan masalah hidup. Tahap preremaja ditandai dengan beberapa hal berikut: 1) Orang tua masih penting, tetapi mereka di nilai secara lebih realistic, 2) Mengalami cinta yang tidak mementingkan diri sendiri. 3) Terlibat dalam kerjasama untuk kebahagiaan bersama, tidak mementingkan diri sendiri. 4) Kolaborasi dengan teman karib, jika tidak dipelajari pada tahap ini, maka perkembangan pada masa berikutnya akan terhambat. 5) Hubungan teman karib dapat mengatasi atau menghilangkan pengaruh buruk yang diperoleh dari tahap perkembangan sebelumnya. Pada masa remaja, mulai terjadi perubahan fisik yang cukup nampak

pada diri seseorang. Pada masa ini, mereka disibukan dengan tubuh mereka dan mengembangkan citra individual mengenai gambaran tubuh mereka. Kesibukan dengan citra tubuh seseorang sangat kuat selama masa remaja, tetapi kesibu-

kan itu secara khusus meningkat pada masa pubertas, suatu masa ketika remaja awal lebih tidak puas dengan tubuh mereka daripada saat akhir masa remaja. Selain perubahan perilaku dan psikis, tentu terjadi perubahan fisik

pada remaja sebagai berikut: Selain memberikan pengertian lebih dalam mengenai pubertas, anak-anak (pra remaja) juga harus diberikan pemahaman mengenai sebab-akibat yang akan muncul jika terjadi kecerobohan dalam mereka

bergaul dalam masa remaja. Sebab masa remaja, mereka cenderung ingin bebas dan mencari jati diri. Diharapkan dengan adanya materi khusus tentang pubertas, anak-anak usia dasar yang hendak mengalami masa transisi dari usia anak-anak ke usia remaja ini tidak mengalami ketakutan, keraguan, kecemasan, kebingungan, keraguan, dan pertanyaan dalam diri mereka. Referensi: Alwisol.2009.Psikologi Kepribadian.Malang:UMM Press Santrock, John W.2002.LifeSpan Development/John W. Santrock; alih bahasa, Juda Damanik, Ahmad Chuasairi. Jakarta: Erlangga

Kantor Pusat: Dsn Temboro Ds. Plaosan Kec. Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur Kantor Redaksi: Jl. Durian (Ruko PG Pesantren) Pesantren - Kota Kediri, Jawa Timur Telp./Fax: (0354) 691147. Penanggung Jawab & Penasehat Hukum I: Tjutjut Suliyatno, SH, Rahmat Ardianto, SH. Kantor Advokat: Jl. Slamet Riyadi No. 29/67 Kota Kediri. Dewan Penasehat: KH. Drs. Imam Yahya Malik/ Gus Yahya (Ponpes Al Makruf Kedong Lo Kediri), Drs. Ali Rohmad M.Pd, Soroso, Farid Makruf, SE, ST, DR. H.S. Adi Suparto. Komisaris Utama: Winarti. Direktur Utama: Kanti Wiyoto. Direktur II: Edit Suwantara, SE. Direktur III: Agung Budiarto. Pimpinan Redaksi: Kanti Wiyoto. Wakil Pimred: Yon Taufik Hidayat. Bendahara : Surono, Hj. Mintarti, ST. Dewan Redaksi: Kanti, Winarti. Redaktur Pelaksana: Agung Budiarto, Hartono Basingkem. Humas: Futi’ah SE. Kordinator Liputan: Syamsudin. Fotografer: Wendy Eko Winarto. Manager Marketing: M. Edy Fathurokim. Marketing: Guntur Samsul Hadi ST., Yoyok Sumargono.

Crew dan Wartawan: Kota/Kab. Kediri: Joko D., Susi, Johan Wahyudi, M. Ali Faizin, Supriyono. Nganjuk, Bojonegoro: Rambu Magdalena, Joko Kustono. Suara Blitar: Agus Imam S. Tulungagung/Trenggalek: Rudi L, Irul. Wartawan Surabaya, Sidoarjo: Slamet, Agus Cahyono S. Pasuruan: Fikri Setiawan, Badri. Bangkalan, Sampang, Pamekasan:Wahyudi Hermawan. Gresik: Syamsudin. Jombang: Slamet W, Puji. Mojokerto: Gunadi. Kabiro Kota/Kab Madiun, Magetan, Ngawi: Drs. Suyanto. Magetan, Ngawi: Eko Setiyowati. Pacitan: Ir. Prayudi Bahagia RW, Yon Taufik Hidayat. Banyuwangi: Syamsudin. Malang Raya: C. Junaedi (Kabiro), Khalid. Kota/Kab. Probolinggo, Lumajang: Edi Sunarko RD (Kabiro). Bondowoso, Situbondo: Edi Sunarko RD. Biro Jawa Barat, Jakarta; Ahmad Faisholihin. Biro Cepu: Sucipto Achmad Najib. Perwakilan Jawa Tengah: Mulyono RS. Perwakilan Bali: Nyoman. Perwakilan Maluku: Yohanes. Perwakilan Kalimantan Tengah, Biro Gunung Mas: Mandau Suwandi. Perwakilan Sumareta Selatan: Hasan Bakri. Kabiro Kota Lubuklinggau, Kab. Musi Rawas: Abu Hasan Azhari. Perwakilan Kepulauan Riau: Ekowanto. Biro Kota Batam: Asriaadi, ST. Perwakilan Sulawesi Selatan: Adnan. Perwakilan Propinsi Jambi: Sugianto. Desain/Layout: Irul. Penanggungjawab: No. Rekening BRI Cabang Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. No. 6271-01-000106-50-4. A/N. Winarti. No. Rekening Bank Jatim Capem Wates Kabupaten Kediri. No. 0782015257. A/N: Winarti. Website: Kanti Wiyoto www.suaramedianasional.com. / suaramedianasional.blogspot.com. Email: suaramedianasional@gmail.com. Percetakan PT. Citra Cetak Pratama Sidoarjo. Isi diluar tanggungjawab percetakan. Kantor Biro Ponorogo: Jl. Basuki Rahmat No.17 A Ponorogo, contact person: 081231515435. Kabiro: Ir. Prayudi Bahagia RW. Wartawan: Anny Hidayati, Tri Purwanto Budi Wiyono. Waspadai Wartawan Suara Media Nasional yang memegang Kartu Pers yang namanya tidak tercantum dalam BOK REDAKSI bukan tanggung jawab Redaksi. Bila Anda ingin berlangganan, Keluhan serta informasi. Bisa mengirim surat untuk redaksi kami, kirim dengan identitas diri ke Kantor Pusat “SUARA MEDIA NASIONAL” di Dusun Plaosan Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Telp/Fax. (0354) 691147, 081231515435, 081234225711, 085645867811. Kami hanya memuat iklan berdasarkan order yang masuk dari pemasang iklan dan bila mana ada iklan yang tidak termuat harap menghubungi kantor redaksi “SUARA MEDIA NASIONAL”. Harga iklan: 1 Halaman (325x513 mm) Warna Rp 15.000.000., Hitam Putih Rp 12.000.000. 1/2 Halaman (325x256 mm) Warna Rp 10.000.000. / Hitam Putih Rp 8.000.000. 1/4 Halaman (325x128 mm) Warna Rp 7.500.000. / Hitam Putih Rp 5.000.000. 1/8 Halaman (325x64 mm) Warna Rp 3.000.000. / Hitam Putih Rp 2.000.000. Iklan Kartu Nama (85x56 mm) Warna Rp 1.000.000,- / Hitam Putih Rp 750.000. Iklan Warna: Rp 12.000/mmk, Iklan Hitam Putih: Rp 8.000/mmk.

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers”. (Pesan ini disampaikan Suara Media Nasional dan Dewan Pers). Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8. Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel. (021) 3521488. 3504874. 3504874-75. Fax. (021) 3452030. Email: dewanpers@cbn.net.id. Twitter: @dewanpers. Website: dewanpers.or.id / www.persscouncil.or.id


KEDIRI RAYA Dari Kediri untuk Indonesia

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014 Goa Selomangleng Kediri

3

Simpang Lima Gumul Kediri

Bupati Haryanti Buka Bimtek Kepala SKPD Kediri

Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno membuka bimbingan teknis (Bimtek) penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual

Kediri, SMN - Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno membuka bimbingan teknis (Bimtek) penerapan standar akuntansi pemerintahan berbasis akrual di Ruang Joyoboyo Kantor Bupati Kediri Jl. Sukarno Hatta No. 1 Kediri, Senin, 1September 2014 lalu. Acara bimtek yang berlangsung selama empat hari tersebut melibatkan seluruh pengguna anggaran (PA), kuasa pengguna anggaran (KPA) bendahara pengeluaran, pejabat penatausahaan keuangan (PPK) dan bendahara pengeluaran pembantu seluruh SKPD seKabupaten Kediri. Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Kediri Sholihudin

selaku panitia penyelenggara mengatakan bahwa maksud dan tujuan dari bimtek ini adalah untuk memberikan pemahaman bagi pengelola keuangan Pemerintah Kabupaten Kediri tentang penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual untuk pengelolaan keuangan pemerintah daerah mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan sampai dengan pertanggungjawaban. Sementara itu, Bupati Haryanti dalam sambutannya mengatakan, bahwa sesuai amanat pasal 10 ayat 2 Permendagri Nomor 64 Tahun 2013 tentang penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis akrual pada pemerintah daerah, maka seluruh Pemda se-Indonesia

harus menerapkan akuntansi berbasis akrual paling lambat tahun anggaran 2015. untuk mempersiapkan hal tersebut, maka mulai hari ini Pemkab Kediri mengadakan bimbingan teknis. “Saya harap seluruh peserta mengikuti jalannya acara dengan baik karena bimtek ini sangat penting sebagai start awal untuk penerapan akuntansi berbasis akrual pada tahun 2015”, kata Bupati Haryanti. Selain itu Bupati Haryanti juga menyampaikan terima kasih kepada para pemateri dari Komite Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) yang telah berkenan memberikan materi kepada para peserta. (hms/adv/kan)

Bupati Haryanti: Pertanian Tetap Skala Prioritas Kediri, SMN - Mendapatkan pangan yang cukup dari segi kalori dan gizi merupakan kebutuhan pokok manusia. Oleh karena itu, di negara manapun berkewajiban untuk menjamin hak setiap warganya dalam terpenuhinya pangan yang cukup. FAO (Food and Agriculture Organization) menghendaki agar setiap negara mampu mencapai ketahanan pangan. World Food Summit (1996) menyepakati bahwa ketahanan pangan itu ada jika setiap orang mampu secara fisik dan ekonomi mengakses pangan yang cukup, aman, dan bergizi dalam memenuhi kebutuhan tubuhnya untuk hidup sehat dan aktif. Hingga kini situasi pangan di Indonesia belum menggembirakan. Meskipun data dari tahun 1990 sampai 2013 menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang mengalami undernourished (kekurangan pangan) turun sebanyak 46,3% lebih tepatnya kini tinggal 9,1% dari total penduduk Indonesia (FAO, 2013). Sementara itu data impor produk pangan pada 2012 menunjukkan bahwa, Indonesia masih mengimpor 1,8 juta ton beras, 1,7 juta ton jagung, 1,9 juta ton kedelai, 91,1 ribu ton gula, dan 40,3 ribu ton daging sapi. Indonesia

juga masih mengimpor produk pangan lainnya. Indonesia diperkirakan menguras devisa negara sebesar 125 triliun per tahun untuk mengimpor pangan (Sibuea, 2013). Data tersebut menujukkan bahwa Indonesia belum mencapai ketahanan dan kemandirian pangan. Dalam menyongsong pemerintahan baru Indonesia, sektor pertanian akan menjadi prioritas utama di dalam agenda pembangunan. Hal ini agar sektor pertanian dapat menjadi tuan rumah di negeri kita sendiri.Atas dasar itulah Indonesia khususnya Kabupaten Kediri harus bangkit dan menjadi tuan rumah dalam bidang pertanian dan ketahanan pangan. Menyikapi hal tersebut Bupati Kediri, dr. Hj. Haryanti Sutrisno mengatakan bahwa, “kita harus bisa mengembangkan potensi-potensi pertanian yang ada di Kabupaten Kediri. Salah satunya untuk meminimalisir produksi pertanian impor yang masuk kesini, karena kita tidak bisa terus bergantung kepada pangan impor. Pangan lokal harus dikembangkan, karena Kabupaten Kediri memiliki keranekaragaman hayati yang sangat kaya dan belum dimanfaatkan secara optimal. Melihat kekayaan alam

yang kita miliki, saya percaya bahwa kita sebenarnya mampu mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian pangan dan kedaulatan pangan,” ujarnya. Kebijakan produksi dan kebijakan pasar segera diambil oleh Pemerintah Kabupaten Kediri. “Untuk kedepannya sektor pertanian akan saya tekankan pada program ketahanan pangan agar Kabupaten Kediri bisa mandiri pangan,”. Guna mencapai kemandirian pangan, dibutuhkan pembangunan pertanian dengan paradigma yang berbeda dan keterlibatan banyak pihak. Dulu, pertanian hanya sebagai way of life, dalam paradigma yang baru, pertanian tidak lagi dipandang hanya sebagai cara hidup, tapi juga sebagi bisnis. kata dr. Hj. Haryanti Ketahanan pangan juga dapat dilakukan melalui peningkatan mutu intensifikasi, perbaikan pascapanen, dan percepatan diversifikasi konsumsi pangan. Peningkatan produksi pangan juga dapat dilakukan melalui peningkatan produksifitas atau intensifikasi seperti penggunaan benih unggul, pemupukan berimbang, pengendalian hama terpadu, dan efisiensi pemanfaatan air. Juga konsep pertanian masa

depan yang bisa mewujudkan pertanian yang kompetitif. Dengan memperhatikan tanah dan strukturnya, tanah harus dikelola dengan baik. Dimulai dari tingkat kesuburan tanah, keasaman tanah, tidak terus menerus ditanami tumbuhan sejenis. Sebagai contoh, sebidang tanah jika ditanami padi atau tebu terus menerus akan dapat merusak kondisi tanah. Jika kondisi tanah rusak, maka produksi pangan juga akan berkurang. Solusinya memang tidak dengan meningkatkan penggunaan pupuk kimia, tetapi lebih ke penggunaan pupuk yang tepat waktu, tepat dosis dan tepat jenis, serta menggalakkan budidaya pertanian organik. Untuk mendukung program Kabupaten Kediri menuju kemandirian pangan, salah satu langkah yang ditempuh adalah dengan mengerahkan Petugas Penyuluhan Lapangan (PPL) untuk memberikan pengetahuan pertanian kepada masyarakat petani. Sehingga terwujud petani yang tangguh sebagai salah satu komponen untuk membangun pertanian di Kabupaten Kediri yang maju dan efisien guna mewujudkan masyarakat sejahtera. Kehadiran Penyuluh Pertanian

Lapangan (PPL) di tengah-tengah masyarakat tani masih sangat dibutuhkan untuk meningkatkan SDM petani, sehingga para petani mampu mengelola sumber daya alam yang ada secara intensif untuk meningkatan produktifitas dan pendapatan demi tercapainya ketahanan pangan dan ketahanan ekonomi. Melalui penyuluh pertanian dapat membantu memberikan pemahaman kepada petani tentang adanya jeda waktu tanah untuk istirahat, pola tanam yang bergantian agar tanah itu bisa istirahat, punya kesuburan tanah dan adanya rotasi oksigen. Selain itu pemupukan menggunakan pupuk organik jauh lebih baik dan tidak terus menerus menggunakan pupuk kimia, karena hal itu tidak baik untuk tanah. Sangat disarankan untuk membuat pupuk sendiri misalnya dengan pupuk kandang. Apalagi umumnya masyarakat mempunyai ternak seperti sapi, kambing, ayam dan lain-lain. Hasil kotoran dari ternak tersebut dapat diolah sebagai pupuk kandang. Penggunaan pestisida kimia harus diminimalisir agar tingkat kontaminasi tanaman tidak terlalu tinggi resikonya, sehingga produk-produk pertanian aman dan sehat.

Bupati Haryanti bersama para petani

Selanjutnya masalah pembibitan juga perlu diperhatikan, yaitu bibit unggul yang akan ditanam harus betulbetul berkualitas baik dan merupakan bibit unggul dengan kriteria siap tanam. Dianjurkan mengambil dari bibit produksi kita sendiri. Jika bibitnya bagus maka produksinya akan bagus pula. Tak lupa penyuluhan dan sosialisasi harus tetap dilakukan agar petani semakin maju dan berkembang. Penyimpanan hasil panen juga harus diperhatikan. Misalnya di kelompok tani, mereka menyimpan produksi pangan di gudang atau membuat lumbung untuk menyimpan bahan-bahan pangan. Jadi diperlukan revitalisasi kegunaan dari lumbung

pangan, yakni bukan sekedar tempat menyimpan hasil pertanian. Tetapi juga menjadi lembaga keuangan pertanian atau penyedia input produksi pertanian. Hal ini akan bermanfaat untuk menyingkirkan peran tengkulak atau bahkan rentenir. Untuk itu Pemerintah sangat intensif untuk menjembatani masalah pertanian ini. Jika hasil pertanian meningkat maka perekonomian petani juga akan meningkat. Kemandirian pangan sendiri, akan terwujud jika kita mampu mencapai swasembada pangan. Kalau swasembada pangan dan kemandirian tercapai, maka kita tentu akan memiliki ketahanan pangan yang kokoh. (hms/adv/kan)

Hari Jadi Kota Kediri Ke-1135

Pemkot Gelar nikah Masal

Penyerahan buku nikah

Kediri, SMN - Dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-1135 Kota Kediri, Pemkot Kediri menggelar nikah masal dan isbat nikah di Ruang Sekartaji Balai Kota Kediri, kamis (28/8). Sebanyak enam pasangan dinikahkan secara resmi dalam acara tersebut. Acara Nikah masal ini dibuka oleh Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah, dan dihadiri pula oleh Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Nur Muhyar, Ketua Pengadilan Agama Kota Kediri M. Edy Afan, Kepala

Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Moch. Ivantoro, serta pegawai KUA Kota Kediri. Saat memberikan sambutan, Ning Lik panggilan akrab Lilik Muhibbah mengucapkan selamat kepada 4 pasangan yang mengikuti isbat nikah dan 2 pasangan peserta nikah masal. Ning Lik berharap agar moment sakral ini dapat menjadi sumber motivasi kita semua dalam membina rumah tangga. “Mari kita wujudkan keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah senantiasa mengiringi dalam

kehidupan sehari-hari,” ujarnya. Ning lik menambahkan bahwa isbat nikah dan nikah masal memiliki implikasi hukum yang sangat berbeda. Karena berlaku mundur atau surut. Meski isbat nikah dilakukan saat ini, status pernikahan pasangan suami-istri diakui kesahannya sejak pernikahan dilakukan. Sebaliknya, meskipun sudah menikah puluhan tahun, kalau pasangan suami-istri melakukan nikah masal sekarang, maka status pernikahannya dihitung sah sejak sekarang. Dengan demikian, pasangan suami-

istri yang telah menikah di bawah tangan/nikah sirri (nikah yang belum tercatat KUA) pada masa lampau perlu melakukan isbat nikah, bukan mengikuti nikah masal. Sebelum kegiatan ini berakhir dilakukan pemberian buku nikah secara simbolis yang diberikan kepada sepasang perwakilan peserta nikah masal dan isbat nikah masal. Kebahagiaan tampak terpancar dari raut wajah mereka saat menerima buku nikah dari petugas KUA. (hms/ adv/har)

Kurangi Tingkat Kecelakaan Lalu Lintas

Pemkot Kediri Rencanakan Pembangunan Ring Road

Ilustrasi

Kediri, SMN - Kepadatan arus lalu lintas yang terjadi di sejumlah titik kota kediri menjadi andil penyebab kecelakaan lalu lintas, hal itu terbukti dengan kasus kecelakaan yang sering terjadi pada jam-jam

padat. Atas dasar fakta ini, Pemerintah Kota Kediri di masa kepemimpinan Walikota kediri Abdullah Abu Bakar telah menyiapkan langkah guna mengurangi kepadatan lalu lintas di kota Kediri.

Walikota Kediri Abdullah Abu Bakar melalui Kepala Dinas Perhubungan (DISHUB) Kota Kediri Ferry Djatmiko mengungkapkan, bahwa dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Pemkot

sudah memasukkan program pembangunan Ring Road barat. “Kalau ring road ini jadi dibangun, kepadatan lalu lintas bisa terurai. Selain kemacetan, kecelakaan lalu lintas bisa diminimalkan”, terangnya. Lebih jauh Ferry mengakui, kasus kcelakaan mayoritas terjadi karena pengendara tak menaati rambu lalin. Tetapi, kepadatan lalin juga menjadi faktor lain yang mendorong terjadinya kecelakaan. Untuk menekan angka kecelakaan, Ferry menyebut, Pemerintah Kota Kediri melalui Dishub selalu menganggarkan dana pengadaan rambu-rambu lalu lintas di seluruh wilayah kota. “Sayangnya, memang kesadaran masyarakat untuk mematuhinya masih rendah,” tegas Ferry. Lalu, kapan ring road barat akan direalisasikan? Karena sudah masuk RPJMD, Ferry menyatakan, akan dilaksanakan sekitar 5 tahun ini.

“Kalau untuk waktu pastinya kapan, yang tahu Bappeda (Badan Perancanaan Pembangunan Daerah)”, bebernya. Supaya bisa merealisasikan ring road barat, menurut Ferry Pemkot harus lebih dulu membangun jembatan Ngronggo. Sebab jembatan yang sesuai rencana dibangun di pertigaan Jl. Perintis kemerdekaan kearah barat itu akan menjadi pintu jalan melingkar. Selanjutnya, arus lalin dari arah selatan akan diarahkan ke sana. Sehingga kepadatan dalam kota bisa berkurang. Dampaknya arus lalin di Jl. Mayor Bismo yang sering kali padat dan menjadi langganan kasus kecelakaan juga bisa ditekan. Untuk diketahui, selain jalan lingkar barat, Bappeda juga sudah mempunyai studi tentang pelaksanaan ring road timur. Sesuai rencana, jalan lingkar ini dimulai dari perempatan Perumahan Putih Permai,

Jong biru sampai Simpang Lima Gumul (SLG). Selanjutnya dari SLG masuk kecamatan Pesantren. Ditanya tentang realisasi ring road timur, Kepala Bappeda Kota Kediri Suprapto menyebut, hal itu sulit dilaksanakan. Sebab butuh

kerja sama dengan Pemkab Kediri. “yang didahulukan nanti ring road barat. Tapi harus merealisasikan jembatan Ngronggo dulu. Soalnya, itu yang jadi pintu masuk ke ring road barat,” jelasnya saat ditemui di Balai Kota. (hms/adv/har)


4

Potret

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014 Trenggalek, Tulungagung, Blitar

Bupati Mulyadi Lepas 287 Calon Jamaah Haji Trenggalek

Bupati Mulyadi saat memberikan sambutan

Trenggalek, SMN - Perjalanan ibadah haji merupakan amanah yang harus dilaksanakan sesuai dengan rukun Islam yang ke lima bagi umat

Muslim yang mampu. Dan untuk mendukung serta memperlancar pelaksanaan ibadah haji sebagai penyempurna syahadat, shalat dan

zakat agar membekas dalam hati dan berwujud dalam perilaku yang dalam konteks kehidupan sosial. Selasa, 2 September 2014 bertempat di Masjid Agung “Baiturrohman” Kabupaten Trenggalek telah diselenggarakan Istighotsah dan Pelepasan Calon Jamaah Haji Tahun 2014 dan acara tersebut dihadiri Bupati Trenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR. MMT beserta anggota Forkopimda , KH. Anshori M. Rusydi dari Ponorogo, Kepala KUA se Kabupaten Trenggalek dan para Calon Jamaah Haji Tahun 2014. Pada kesempatan tersebut, Kepala Kemenag Trenggalek dalam laporannya menyampaikan bahwa Jama’ah Haji Kabupaten Trenggalek yang berangkat pada Tahun 2014 sebanyak 287 orang yang tergabung dalam gelombang pertama kloter 20,

yaitu yang nantinya akan diberangkatkan dari Trenggalek menuju Asrama Haji Embarkasi Surabaya pada hari Selasa tanggal 9 September 2014 pukul 10.00 WIB serta pemulangannya direncanakan tiba di Indonesia pada hari Sabtu, 18 Oktober 2014 pukul 11.00 WIB dan sampai di Trenggalek pukul 20.00 WIB. Bupati Trenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR.MMT yang sekaligus melepas secara resmi para Calon Jamaah Haji Kabupaten Trenggalek Tahun 2014 dalam sambutannya menyampaikan ucapan selamat kepada para Calon Jamaah Haji (CJH) karena telah mendapat panggilan Allah SWT untuk menunaikan rukun Islam yang ke lima yaitu ibadah haji. Jamaah Calon Haji adalah sebagai Tamu Allah yang wajib diutamakan. Karena ibadah mereka

Bupati Syahri Lepas 844 Calon Jamaah Haji Tulungagung Tulungagung, SMN - Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, S.E. M.Si. di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso, Tulungagung melepas calon jamaah Haji (CJH) asal Kabupaten Tulungagung, Selasa, 2 September 2014. Pelepasan CJH ditandai dengan pengalungan sorban oleh Bupati Tulungagung kepada ketua kloter dan ketua rombongan. Kepala Kantor Kemenag Tulungagung Drs.H.Damanhuri MAg, selaku Kepala Staf Penyelenggara melaporkan bahwa Jumlah Calon Jamaah Haji asal Kabupaten Tulungagung tahun ini yang berangkat sejumlah 854 orang calon, terdiri 481 orang wanita dan 373 pria. Ratusan calon jamaah haji ini dibagi menjadi 2 kloter, yakni kloter 14 dan kloter 15, terbagi dalam 76

regu, peserta termuda Moh. Firdan Arif Zaenal berumur 23 tahun asal Desa Bendiljati Wetan Kecamatan Sumbergempol dan peserta paling tua adalah Suratman, umur 91 tahun asal Desa Mirigambar Kecamatan Sumbergempol. Kedua kloter tersebut akan berangkat dari Tulungagung pada tanggal 7 September 2014. Bupati Syahri Mulyo, pada kesempatan itu berpesan kepada seluruh jamaah asal Tulungagung untuk senantiasa menjaga nama baik daerah, mulai berangkat, selama berada di Tanah Suci dan kembali ke Tulungagung dengan menjadi yang Haji Mabrur Selain itu Bupati berpesan kepada para jamaah calon haji Tulungagung juga menjaga kesehatan masing-masing agar tidak mengganggu kekhusyukan dalam melakukan ibadah haji.

Bupati Syahri Mulyo saat melepas calon jamaah haji Tulungagung di Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bangsa

Selain para calon Jamaah Haji, pelepasan ini juga dihadiri antara lain, Wakil Bupati Tulungagung, Sekda, Ketua MUI, Kapolres, Ketua

DPRD Tulungagung, Dandim 0807, Kajari, Sekda Kabupaten Tulungagung dan Kepala SKPD Lingkup Pemkab Tulungagung. (end)

Bupati Syahri Buka Lomba Mancing Ikan Lele

Suasana lomba mancing ikan lele

Tulungagung, SMN - Suasana Belakang kantor Dinas perikanan dan kelautan kemarin (31/8/2014) diramaikan oleh 450 pemancing

yang mengikuti Lomba Mancing serangkaian HUT Kemerdekaan RI ke-69. Lomba digelar mulai jam 02.00 hingga menjelang magrib,

dengan memperebutkan hadiah utama Sepeda Motor. Dalam kesempatan ini, Bupati Syahri Mulyo, SE., M.Si., Wakil Bupati Drs. Maryoto Birowo, MM dan Ketua DPRD Tulungagung ikut mancing ikan lele bersama peserta lomba. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE., M.Si., dalam sambutannya memberikan apresiasi dan ucapan terimakasih kepada panitia baik dari jajaran DKP maupun CV Langgeng Lestari yang telah bekerja keras menyelenggarakan lomba memancing ikan lele. Lebih lanjut Bupati mengungkapkan, berkembangnya kegiatan perikanan komoditas ikan tidak hanya menjadi produk unggulan Kabupaten Tulungagung tetapi ikan menjadi bagian penting untuk mewujudkan ketahanan pangan bagi masyarakat.

Ikan lele merupakan sumber protein yang harganya terjangkau bagi seluruh masyarakat dan relatif mudah ikut mendapatkan ikan lele tersebut. Bupati berharap angka konsumsi ikan lele di Tulungagung terus mengalami peningkatan. Salah seorang peserta yang bernama Gatot mengungkapkan, meskipun dia tidak mendapatkan ikan yang paling berat, dirinya mengaku senang dengan event ini karena selain untuk melampiaskan hobbynya, memancing menurutnya sebenarnya punya dampak positif terhadap manusia, yaitu melatih tubuh dan pikiran agar lebih sabar dan bisa mengontrol diri. “Ndak papa mas, tidak dapat juara, yang penting aku senang bisa melampiaskan hoby mancing ikan bareng teman-teman”, ujarnya. (rud)

bukanlah semata-mata ibadah sebagaimana biasanya. Ini adalah ibadah yang tidak semua orang langsung bisa menjalankannya. Oleh karenanya hendaklah dipergunakan waktu selama ibadah di Tanah Suci secara maksimal. Bupati juga meminta agar Calon Jamaah Haji (CJH) kabupaten Trenggalek menjaga kesehatan selama dalam perjalanan menuju Arab saudi dan ketika saat berada di Tanah Suci Mekkah Al Muqarommah, agar Calon Jamaah Haji (CJH) asal kabupaten Trenggalek dapat menunaikan wajib haji dan rukun haji sehingga nantinya dapat menjadi haji yang mabrur ketika telah kembali ke tanah air serta menjaga keutuhan serta kekompakan ketika di tanah suci. Jangan sampai ada perpecahan.

Selanjutnya taati petunjuk dari penyelenggara ibadah haji baik ketika ditanah air maupun saat berada di Arab Saudi dan fokuskan ibadah haji kepada Allah SWT.

Calon jamaah haji Trenggalek

Beberapa Desa Telah Terima Reward PBB-P2 Blitar, SMN - Guna untuk merangsang Desa/Kel yang ada ada di Kab Blitar dalam hal menarik Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan Perkotaan (PBB-P2) kepada masyarakat wajib Pajak karena sesuai denga SK Bupati Blitar Desa/Kel selaku pemungut pajak PBB-P2,untuk itu Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Blitar telah memberikan reward dalam bentuk uang kepada desa dan kecamatan yang sudah melunasi PBB P2,tentang besarnya reward tergantung dengan baku pajak PBB-P2 yang ada karena masing-masing Desa/Kel tidak sama,hal itu dilakukan sebagai apresiasi atau penghargaan dari Pemkab Blitar kepada aparat Desa dan kecamatan yang sudah susah payah melakukan kewajibannya menarik pajak kepada masyarakat. Menurut Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Blitar H. Ismuni Sedikitnya hingga Bulan September ini sesuai data yang ada sebanyak 40 Desa yang sudah melunasi PBB P2.antara lain Desa Tumpakoyot, Bululawang, Sumberdadi, Tumpak kepuh, Sidomulyo, Plandirejo, Lorejo,

Ngrejo Kecamatan Bakung. Desa Kaliboto, Salam, Gandekan, Kecamatan Wonodadi. Kaligrenjeng, Tambakrejo, Ngadipuri, Gunung gede, Wonotirto. Desa Bagelenan, Dermojayan, Wonorejo Kecamatan Srengat, Desa Gadungan, Desa/kecamatan Gandusari. Desa Dayu Kecamatan Nglegok. Kelurahan Jegu, Kelurahan/kecamatan Sutojayan. Desa Tulungrejo, Sukorejo, Sumberarum, Ringinrejo, Wates, Purworejo, Tugurejo, Mojorejo Kecamatan Wates. Dan kecamatan yang sudah melunasi PBB P2 yakni kecamatan Bakung dan kecamatan Wonotirto. “40 desa dan dua kecamatan tersebut sudah melunasi PBB P2 , dan mereka kami beri reward karena sudah melunasi PBB P2 tepat waktu”, ujar Ismuni. Masih menurut kepala Dispenda memang dalam tahun 2014 ini pencapaian penerimaan PBBP2 mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun lalu dalam bulan yang sama dan bagi Desa/Kel yang pada semester tiga memasuki bulan ketiga Ismuni mengharapkan bagi Desa/Kel

Nganjuk, SMN - Program perluasan areal tanam [PAT] kedelai yang diterima oleh kelompok tani makmur Desa Ketawang Kecamatan Gondang Kabupaten Nganjuk diduga tidak dilaksanakan sesuai aturan. Hal ini dapat dilihat dari areal salah satu kelompok tani yang mendapat program sebanyak 2 unit untuk seluas 20 ha dilaksanakan hanya di bawah 50% saja. Ketua poktan tani makmur, Nur salim ketika dikonfirmasi masalah ini membenarkan dengan alasan sebagian besar anggota kelompoknya menanam semangka karena lebih menguntungkan. Apalagi pelaksanaan PAT ini juga membuat petani bingung karena adanya perubahan mendadak yang di lakukan

Pestisida dengan merk Sidador

oleh dinas. Dituturkan oleh Nur salim bahwa sebelumnya tiap poktan penerima program PAT di drop benih kedelai jenis wilis beserta dengan pupuk petroganik, pupuk NPK Phonska, pupuk TS, dan pestisida dengan merk Sidador. Namun beberapa waktu kemudian setelah kunjungan menteri pertanian dalam acara gerakan perluasan areal tanam kedelai TNI bersama rakyat kerjasama kementrian pertanian RI dengan TNI AD dan Pemprov Jawa Timur dalam mendukung ketahanan pangan di Nganjuk secara mendadak pupuk jenis NPK Phonska dan TS di angkut kembali oleh petugas PPL dengan alasan pengiriman pupuk tersebut keliru. Kemudian diganti dengan pupuk organik cair dengan merk TRI berbasis Aloevera yang sama sekali belum dikenal oleh petani. Bahkan ada phonska yang sudah terlanjur dibagikan dan digunakan oleh poktan harus dibayar oleh poktan secara pribadi. Padahal dana program PAT yang diterima poktan melalui rekening BRI semua lang-

Pupuk yang kliru oleh warga digunakan untuk alas selokan

sung di serahkan ke dinas UPTD Pertanian gondang tutur Nur salim yang juga menyatakan bahwa dirinya siap untuk mundur dari jabatan ketua poktan Tani makmur itu. Sementara petugas pengawas program PAT gondang ketika di konfirmasi masalah pupuk phonska dan TS yang ditarik dinas itu hanya menjelaskan bahwa itu perintah dari Kabid Dinas Pertanian Nganjuk. begitu juga ketika di tanya perihal pupuk cair TRI dirinya tidak tahu siapa suppliernya karena sebagai PPL dan pengawas hanya bertugas

menjalankan perintah dari atasan pungkasnya. Bahkan ada yang menarik yang berkaitan dengan pupuk petroganik.Seperti penuturan salah seorang anggota poktan karena kondisi petroganik yang diterima dalam program PAT tersebut sangat berbau dan berat petani enggan menggunakannya. Mungkin dari pada tidak berguna akhirnya petroganik tersebut digunakan untuk pengganjal sebagai jembatan sementara selokan/ drainase lingkungan yang sedang di bangun. [RMB]

Kepala Dinas Pendapatan Kabupaten Blitar H. Ismuni

yang belum melunasi PBB-P2 agar perangkat yang terlibat dalam penarikan PBB-P2 supaya lebih giat lagi karena sebab mengingat batas waktu pelunasan PBB-P2 hanya tinggal 4 bulan lagi, sedangkan langkah yang telah diambil 0leh Dispenda dalam upaya memacu penerimaan PBB P2 yakni mengintensifikasikan tim irensifikasi PBB Kabupaten Blitar. Melakukan monitoring penerimaan PBB secara berkala dari pemungut sampai ketempat pembayaran, dan melakukan rekonsiliasi antara Bank Jatim dan Dispenda. “Kami sudah melakukan beberapa langkah agar penerimaan pajak di lunasi. Seperti melakukan sosialisasi kepada seluruh perangkat desa dan kecamatan”, ujar H. Ismuni (mam)

Pencapaian PBB-P2 Awal September Capai 44,85%

Kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Blitar

Phonska dan TS di Program PAT Salah Kirim?

“Ikuti petunjuk dari petugas pembimbing, ketua rombongan untuk memudahkan kordinasi dan kelancaran dalam serangkaian kegiatan ibadah”, ungkapnya. (rud/hms)

Blitar, SMN - Patut dibanggakan terkait pencapaian penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan-Perkotaan (PBB P2) Kabupaten Blitar, pada awal Tribulan ketiga bulan September 2014 mengalami peningkatan, indikasinya, saat ini ada beberapa desa dan kecamatan yang menyelesaikan pembayaran PBB P2 ada 40 desa dan dua kecamatan yang sudah melunasi pajak.Pencapaian tersebut meningkat 5,5% jika dibandingkan dengan bulan yang sama pada 2013. Dari peningkatan pencapaian PBB P2 yang sangat signifikan tersebut , dalam upaya untuk terus memaksimalkan penerimaan PBB-P2 Disnas Pendapatan Kabupaten Blitar pada Rabu, 3 Sertember 2014 lalu mengadakan sosialisasi terkait penerimaan PBB P2 ke perangkat desa dan kecamatan se Kabupaten Blitar. Dalam Sosialisasi tersebut, Dispenda mengumumkan penerimaan PBB P2 dari januari hingga September, sesuai data penerimaan PBB P2 tahun 2014 per 1 Sertember mencapai Rp 9,6 milyar dari total Rp 21,4 milyar. Artinya saat ini penerimaan pajak hingga 1 September sudah terealisasi 44,85%.

Menurut Penjelasan Kepala Dinas Pendapatan Kab Blitar H.Ismuni pada acara sosialisasi tersebut “Kondisi pencapaian PBB-P2 saat ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada tahun lalu pada bulan yang sama yakni hanya 39,33%”, jelas kepala Dispenda. Masih menurut Ismuni, sedikitnya ada 12 kecamatan yang pencapaian meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, seperti kecamatan Wates, Panggungrejo, Sutojayan, Kademanagan, Binangun, Kesamben, Doko, Srengat, Gandusari, Wlingi, Garum dan Kanigoro. Sedangkan, delapan kecamatan yang perolehan PBB P2 menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Yakni kecamatan Nglegok, Ponggok, Talun, Sanankulon, Wonodadi, Udanawu, Selorejo, dan Selopuro. Disamping itu juga ada beberapa kecamatan yang sampai saat ini, masih ada beberapa desa di sejumlah kecamatan yang pencapaian pajaknya masih rendah. Dia mengatakan, lima kecamatan pencapaian PBB P2 yang masih rendah yakni kecamatan Selopuro 26%, kec Selorejo 29,5% Kec Udanawu 29,9% Kecamatan

Wonodadi 35% dan kecamatan Sanankulon 35,7%. “Pencapaian PBB P2 yang masih minim (Desa/ kecamatan) akan dikenakan denda sebesar 2 persen jika tidak segera melunasi tepat waktu”, memang ada beberapa kendala terkait belum terpenuhinya pelunasan PBB, yakni belum optimalnya penerimaan PBB dimasingmasing desa/kelurahan. Berkepatan dengan hari raya dan kegiatan Agustusan., sebagian wajib pajak masih menunggu jatuh tempo, adanya uang PBB yang telah dipungut oleh perangkat Desa dari masyarakat belum disetor ketempat pembayaran, sedangkan, langkah yang telah diambil dalam upaya memacu penerimaan PBB P2 yakni mengintensifikasikan tim irensifikasi PBB Kabupaten Blitar. Melakukan monitoring penerimaan PBB secara berkala dari pemungut sampai ketempat pembayaran, dan melakukan rekonsiliasi antara Bank Jatim dan Dispenda. “Kami sudah melakukan beberapa langkah agar penerimaan pajak di lunasi. seperti melakukan sosialisasi kepada seluruh perangkat desa dan kecamatan”, ujarnya. Dan pihaknya berharap, agar perangkat desa maupun kecamatan segera membayar dan melunasi PBB P2 tepat waktu. Mengingat saat ini sudah memasuki bulan ketiga pada semester tiga. Artinya, waktu untuk melunasi PBB P2 Tahun ini tinggal 4 bulan. Sedangkan batas akhir pembayarn PBB P2 bulan ini yakni 30 September. “Jika wajib pajak sudah membayar tapi belum disetorkan oleh perangkat desa atau kecamatan, maka perangkat desa atau kecamatam itulah yang nantinya akan kami denda”, jelas Ismuni. (mam)


Probolinggo

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

5

Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Probolinggo

Bappeda Kota Probolinggo

Gelar Seminar Hadapi MEA

Gelar Presentasi dan Penyerahan Dana Swakelola Pondok Pesantren Tahun 2014

Walikota Hj. Rukmini SH. MSi, Setda, Asisten dan Narasumber saat acara seminar di Puri Manggala Bhakti. (doc.2/9)

Probolinggo, SMN - Dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi Asian (MEA) tahun 2015 mendatang hari ini (2/9) lalu Pemerintah Kota Probolinggo melalui Dinas Kelautan dan Perikanan dan bekerja sama dengan Ikatan Alumni Unibraw Malang Cabang Kota Probolinggo, tahun 2014 yang bertempat di Ruang Puri Manggala Bhakti kantor Pemkot Probolinggo. Hadir dalam acara tersebut Walikota Probolinggo Hj. Rukmini SH. MSi, Setda kota Drs. H. Johny Haryanto MSi, Asisten Pemerintahan Drs. EC.H. Sunardi. MSi, Narasumber, dari pengurus ikatan alumni Unibraw Malang, Kepalala Dinas, Kabag, Camat, Lurah, dan peserta

undangan lainnya kurang lebih 250 orang, yang terdiri dari Alumni, dan juaga komunitas. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Drs. Didik Sunaryoto MSi, dalam mengungkapkan bahwa Dalam rangka menghadapi pasar bebas asian tahun 2015 yang disebut MEA mendatang, maka pemerintah kota bekerjasama dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya Malang Cabang Probolinggo, maka dilaksanakan seminar sehari. Lebih lanjut Drs. Didik melaporkan tentang penyelenggaraan seminar tersebut yang telah sesuai dengan dasar hukum pelaksanaan, dijelaskan juga oleh Drs. Didik maksud dan tujuan kegiatan

tersebut adalah untuk menyongsong MEA tahun 2015, dan untuk mengembangkan potensi Kelautan dan Perikanan di Kota Probolinggo serta dalam rangka penguatan permodalan dalam system daya saing perekonomian di kota probolinggo. Walikota Probolinggo, Hj. Rukmini SH. MSi dalam sambutannya mengatakan seiring akan diberlakaukannya Pasar Global MEA tahun 2015 mendatang agar bisa memainkan peranan penting melalui pengembangan disektor kelautan dan perikanan yang efektif, terutama memanfaatkan jaringan perikanan dan budidaya, yang pada intinya dengan konsep pembangunan berkelanjutan atau konsep Ekonomi Biru (Blow Ekonomic) yang implementasinya dapat menjadi nilai tambah ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Lebih lanjut Walikota memberikan pesan melalui seminar ini agar para pelaku perikanan dapat mensosialisasikan terkait minat komsumsi ikan yang masih tergolong rendah di Kota Probolinggo, dan mudah mudahan seminar hari ini bermanfaat. “Pemerintah kota telah berusaha keras dalam rangka mengentaskan kemiskinan diharapkan masyarakat saling bergotong royang”. (edy)

Kodim 0820 Probolinggo Adakan Acara Donor Darah Probolinggo, SMN - Dalam rangkaian kegiatan menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) TNI yang Ke-69 tahun hari ini (2/9) lalu, Kodim 0820 Probolinggo mengadakan kegiatan Donor Darah yang bertempat di Aula Makodim 0820 Probolinggo. Kegiatan Donor Darah ini diikuti oleh 210 orang pendonor yang semula ditargetkan hanya 200 orang peserta, namun yamg bisa diambil darahnya sebagai donor sebanyak 157 orang. Komandan Kodim 0820 melalui koordinator panitiya pelaksana donor darah Kapten CZI menjelaskan bahwa dalam menyambut HUT TNI yang ke69 tahun 2014 ini telah dan akan mengadakan kegiatan yaitu Fan Byke, Kitanan Masal, serta kegiatan lain dan kali ini Donor darah. Kegiatan tersebut mengambil tema, “Mari Donor Darah Sekarang, Darah Kita Bukti Cinta Untuk Sesama”.

M. Dardak selaku Kabid Pembangunan jalan dan jembatan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar

Blitar, SMN - Saat ini masalah infrastruktur menjadi agenda penting untuk dibenahi pemerintah daerah, karena infrastruktur merupakan penentu utama keberlangsungan kegiatan pembangunan, diantaranya untuk mencapai target pembangunan ekonomi secara kualitatif maupun kuantitatif. Dalam jangka pendek pembangunan infrastruktur akan menciptakan lapangan kerja sector konstruksi dalam jangka menengah dan panjang akan mendukung peningkatan

Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH.MSi didampingi Kepala Bappeda, Setda, dan Ketua DPRD, saat secara simbolis memberikan bantuan dana Swakelola kepada tiga Ponpes. (doc2/9).

Probolinggo, SMN - Bertempat di Sabha Bhina Praja, Kantor Pemerintah Daerah kota Pobolinggo hari ini (2/9) Badan Perencanaan Daerah Pembangunan Daerah Menggelar Presentasi Proses Perencanaan Kegiatan Swakelola Pondok Pesantren dan Penyerahan Dana Swakelola Pondok Pesantren Tahun 2014. Hadir dalam acara tersebut Walikota Probolinggo Hj. Rukmini SH. MSi, Ketua DPRD sementara H. Agus Riyanto, SETDA Kota Drs. H.Johny Haryanto.MSi, Kepala Bappeda Ir. Imanto.MT, Asisten, Kepala SKPD terkait, Ketua Paguyuban Eko Pesantren, Ketua Forum Kota Sehat dan Pimpinan pondok pesantren se kota Probolinggo. Kepala Bappeda Ir. Imanto. MT dalam laporannya menjelaskan, Swakelola podok pesantren diselenggarakan sebagai salah satu

bentuk alternatif dalam mengatasi masalah sanitasi dilingkungan pondok pesantren, dirancang dengan konsep mengatasi permasalahan sanitasi yang mengedepankan dukungan aktif dari seluruh komunitas pondok pesantren Kyai, Santri dan Wali Santri. Permasalahan sanitasi secara berkelanjutan karena peran aktif atau partisipasi komunitas pondok pesantren menjadi target penting dalam aspek penyelenggaraan. Lebih lanjut Ir Imanto mengatakan tentang Maksud dan tujuan diselenggarakannya acara tersebut adalah suatu media untuk menginformasikan dan mensosialisasikan proses pelaksanaan, perencanaan swadaya pondok pesantren, dan hari ini secara simbolis diserahkan dana swakelola tahun 2014 kepada tiga pondok pesantren,juga dilaporkan terkait materi yang akan dibahas

yaitu tentang proses bantuan dana, proses pembangunan, proses perencanaan pembangunan swakelola. Untuk pelaksanaan swakelola ini dilaksanakan seluruh pondok pesantren yang ada dikota Probolinggo yang dilaksanakan secara bertahap dan berkelanjutan sejak tahun 2011 yaitu : Ponpes Roudhotul Tholibin kelurahan Kademangan dan ponpes Zainul Islah Kelurahan Kanigaran, Untuk tahun 2012 Yaitu : Ponpes Nurul Islam Kelurahan Triwung Lor dan ponpes Nurul Yaqin kelurahan Jrebeng Lor dan untuk tahun 2013 yaitu: ponpes Su’udiyah AlHasymiyah kelurahan triwung kidul dan ponpes Al-Manshuri kelurahan kanigaran sedang untuk tahun 2014 ini ada tiga pondok pesantren yaitu: Ponpes Al-Badriyah kelurahan curah grinting, Ponpes Roudlatul Muta’alimien kelurahan Wonoasih dan Ponpes Sirojut Tholibin Kelurahan Kedunggaleng. Walikota Probolinggo Hj. Rukmini, SH, M.Si dalam sambutannya menjelaskan bantuan dana swakelola adalah salah satu bentuk Alternatif pondok Pesantren untuk mengatasi masalah sanitasi di lingkungan pondok pesantren serta dirangcang dengan konsep mengatasi masalah sanitasi yang mengharapkan dukungan aktif dari seluruh komunitas pondok pesantren, konsep program swakelola adalah mengatasi sanitasi yang berkelanjutan sebab pondok pesantren adalah target penting dalam aspek kegiatan. Hj. Rukmini berharap bantuan swakelola ini dapat menunjang terlaksananya kota sehat sebab kota

probolinggo telah mendapat penghargaan sebagai kota sehat sejak tahun 2011, dan mendapat piagam Wistara, diharapkakan bantuan dana stimulant tersebut dapat bermanfaat. Walikota juga menitipkan pesan kepada para pengasuh ponpes terkait program kota sehat ini tidak tercemari oleh paham ISIS yang berbahaya, dan mudah mudahan di kota probolinggo paham ISIS tidak ada. “Saya berharap bantuan swakelola pondok pesantren ini dimanfaatkan sebaik baiknya untuk sanitasi, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kebersihan dilingkungan pondok pesantren dan dapat meluluskan santri santri yang berkwalitas sehingga dapat berkiprah dalam pembangunan kedepan”. Setelah dibuka oleh Walikota acara tersebut dilanjutkan dengan penjelasan oleh Kepala Bidang Sosbud Bappeda kota Probolinggo M. Sonhadji S.Sos.MSi, menjelaskan terkait penggunaan dana bantuan tersebut secara teknis, terinci dan agar kegiatan dapat berjalan lancar diharapkan partisipasi para peserta, serta nantinya ditahun berikutnya para pondok pesantren dapat mengerti tetang model dana bantuan swakelola. Lebih lanjut M. Sonhaji menjelaskan bahwa selanjutnya swakelola pondok pesantren akan dilaksanakan oleh SKPD yang terkait untuk menfasiltasi dan bukan Bappeda lagi yang menyelenggarakan tapi tetap model swakelola. Acara dilanjutkan dengan presentasi tiga pondok pesantren terkait proses proses dana swakelola. (edy)

Bagian Umum Kantor Sekretariat Kota Probolinggo Adopsi Budaya Lokal

Komandan Kodim 0820 Letkol Inf. Heru Agung Priandhono. S IP beserta Isteri dan ketua team Donor PMI saat kegiatan donor darah di Makodim 0820. (doc.2/9)

Lebih lanjut Kapten czi Samsuri mengatakan Donor kali ini diikuti oleh Anggota Kodim 0820, Persit, GM FKPPI, Anggota Polres Kota/Kabupaten, PNS, dan Purnawirawan.

“Tujuan kegiatan ini adalah untuk membantu masyarakat dalam rangka kebutuhan Darah dan sebagai harapan kerjasama kedepan untuk bakti sosial lebih lanjut dengan masyarakat”. (edy)

efisiensi dan produktifitas sektorsektor ekonomi terkait. Dalam mendorong pembangunan infrastruktur, pemerintah sebagai pemain utama dalam sektor infrastruktur selayaknya menjaga kesinambungan investasi pembangunan infrastruktur dan memprioritaskan infrastruktur dalam rencana pembangunan, sehingga infrastruktur dapat dibenahi baik secara kuantitas maupun kualitas. Pembangunan infrastruktur sepatutnya melibatkan pihak swasta dan masyarakat demi tercapainya pembangunan yang berkesinambungan. Haruslah ada kombinasi yang tepat antar infrastruktur berskala besar dan kecil untuk mencapai target pemerataan pendapatan dan penanggulangan kemiskinan. Untuk itu perlu pendekatan lebih terpadu dalam pembangunan infrastruktur mulai dari perencanaan sampai pelayanannya kepada masyarakat, guna menjamin sinergi antar sektor, daerah maupun wilayah. Untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur khususnya yang ada di Desa Tuliskriyo Pemkab Blitar melalui Dinas PU Bina Marga dan Pengairan selalu mengupayakan pembangunan fisik talud pengaman badan jalan yang menunjang perekonomian masyarakat Desa Tuliskriyo Kecamatan Sanankulon. pembangunan talud pengaman badan jalan, Melalui sumber dana (DAU), dengan biaya Rp 115.

Probolinggo, SMN - Dengan mengambil tema “Kita Kembangkan Budaya Lokal sebagai jati Diri dalam kelangsungan Pembangunan menuju masyarakat Aman, Damai dan Sejahtera”. Bagian Umum kantor Sekretariat Daerah kota Probolinggo dalam pawai budaya untuk memeriahkan Hari jadi yang ke 655 tahun 2014 kali ini (4/9) menampilkan tarian budaya lokal probolinggo yaitu tari Rereyongan dari sanggar tari bayu arum kota probolinggo, yang menampilkan penari penari muda berbakat Setelah tampil di hadapan para pemirsa didepan panggung kehormatan selama 5 menit dan disaksikan langsung oleh Walikota Hj. Rukmini SH.MSi beserta suami HM. Buchori SH. MSi, Wakil Walikota HM. Suhadak SPd beserta Isteri dan seluruh jajaran pejabat kota Probolinggo, rombongan berjalan menuju alon alon kota melintasi jalur yang telah ditentukan. (edy).

Bagian Umum Sekretariat Daerah saat melintas dan menampilkan tari budaya lokal (kiri) dan Kepala Bagian Umum Drs. Gatot Wahyudi MSi beserta Isteri saat mengikuti pawai budaya (kanan). (doc. 4/9)

Meningkatkan Pembangunan Infrastruktur Menunjang Perekonomian Masyarakat 901.000 yang pembangunannya dilaksanakan 25 Juni - 23 September 2013. Prioritas pembangunan yang dituju juga lebih memprioritaskan pada pembangunan yang mendesak, serta lebih bermanfaat pada pengaruhnya terhadap pengembangan ekonomi masyarakat kecil.Dalam pembangunan tersebut, selain sangat besar manfaatnya terhadap perkembangan ekonomi juga dinilai oleh masyarakat sangat mendesak untuk segera dibangun, sebab bila tidak segera direalisasi dikhawatirkan pemandangan banjir akan terlihat karena di kawasan tersebut dinilai rawan terjadi luapan air yang besar sehingga mengganggu aktifitas masyarakat Desa Tuliskriyo. M. Dardak selaku Kabid Pembangunan jalan dan jembatan Dinas PU Bina Marga dan Pengairan juga mengatakan bahwa dengan dibangunnya talud di Desa Tuliskriyo yaitu agar jalan yang ada sebagai penahan jalan untuk menghindari kelongsoran dan penguna jalan aman untuk melaluinya karena menggingat sekitarjalan tersebut telah berpasir maka perlu dibangun

Talud pengaman badan jalan yang berada di desa Tuliskriyo Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar

talud tersebut, agar aman dan nyaman terhadap kendaraan yang melaluinya, dan pelaksanaan pembangunan talud tersebut sesuai dengan spesifikasi dan akhir pelaksanaan sesuai dengan waktu yang ditentukan. Teguh Subandono SE, selaku

Kepala Desa Tuliskriyo Kecamatan Sanankulon saat dikonfirmasi menuturkan dengan di bangunnya talud pengaman badan jalan yang berada di desa Tuliskriyo Kecamatan Sanankulon Kabupaten Blitar, berharap masyarakat bisa mengambil manfaat yang besar dari pemba-

ngunan tersebut, Begitu juga dengan pembangunan inprastruktur jalan, diharapkan dapat menunjang kelancaran masyarakat dalam beraktifitas sehari-hari untuk perekonomian, jelasnya. Teguh Subandono, SE selaku kepala desa menambahkan, “Saya

sangat berterima kasih kepada Dinas PU Bina Marga dan Pengairan Kabupaten Blitar yang sudah dua tahun berturut-turut pembangunan insfrastruktur yang ada di Desa Tuliskriyo telah terealisasi”, ungkapnya. (mam)


6

Fokus

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

Walikota Madiun Sosialisasikan Undang-undang KIP dan PPID

Sambutan Walikota Madiun

Madiun, SMN - Walikota Madiun, Bambang Irianto membuka acara sosialisasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sekaligus sosialisasi tentang Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) di ruang 13 Pemkot Madiun, Jumat (5/9/2014) lalu. Acara itu, selain dihadiri struktur PPID Pemkot Madiun, yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Maidi, Kabag Humas dan Protokol Edy Joko Purnomo dan 35 PPID pembantu, acara juga dihadiri seluruh kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan

Pemkot Madiun. Walikota Madiun, Bambang Irianto mengatakan mulai sekarang seluruh informasi yang berkaitan dengan Pemkot Madiun sudah bisa diakses melalui website milik Pemerintah Kota Madiun, yakni kotamadiun.go.id. Oleh karena jika ada masyarakat yang memerlukan informasi, ternyata tidak ada di website itu, dia meminta masyarakat untuk melapor. “Kami tidak akan menutup-nutupi informasi. Silahkan lapor kalau website milik Pemkot Madiun tidak mencantumkan informasi yang dibutuhkan. Semua ini demi

kepentingan dan pembangunan Kota Madiun,” terangnya. Lebih jauh, Walikota Madiun menguraikan PPID Pemkot Madiun dibentuk berdasarkan Keputusan Walikota Madiun Nomor 042-401.023/ 52/2012 dan diperbaharui dengan Keputusan Walikota Madiun Nomor 042-401.023/ 85/2012 tentang Penunjukkan Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi di Lingkungan Pemkot Madiun. “Tugas PPID diantaranya mengkoordinasikan dan mengkonsulidasikan pengumpulan bahan informasi dan dokumentasi dari para PPID Pembantu yang tersebar di seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Selanjutnya, hasilnya dilaporkan ke pelaksanaan tugas Walikota melalui Sekretaris Daerah (Sekda) Pemkot Madiun,” imbuhnya. Sementara wewenang PPID diantaranya menolak memberikan informasi yang dikecualikan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan. (Sy)

Wabup Madiun Sidak Proyek yang Molor Madiun SMN - Wakil Bupati Madiun, Iswanto, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke sejumlah proyek yang dinilainya lambat dalam pengerjaannya, Selasa (2/9/2014) lalu. Diantara proyek yang dilakukan Sidak, yakni pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Rejosari,Kecamatan Sawahan dan proyek pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Palur, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun. Nama terakhir merupakan proyek dengan nilai Rp.126,8 juta dikerjakan CV Putra Sentosa. “Seperti aturan yang ada, jika memang molor atau tidak sesuai kontrak kerja, pelaksana harus dikenai denda per mil per hari sesuai aturan yang berlaku. Tidak ada alasan lain atau kata pemaaf. Karena memang aturan seperti itu. Jika tidak diterapkan, kami (Pemkab Madiun) terkena semprit dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan)”, kata Wakil Bupati Madiun, Iswanto, kepada

Wabup Madiun saat melakukan sidak

wartawan. Atas kejadian itu, Iswanto meminta proyek yang molor agar segera diselesaikan secepatnya dengan menjaga kualitas atau mutu pekerjaan. “Jangan karena mengejar waktu, lalu mutu pekerjaan menurun. Saya ingatkan agar menjaga kwalitas. Soal keterlambatan bisa diantisipasi dengan menambah tenaga kerja agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu,” pungkas Iswanto. Untuk diketahui, sejak kemarin (Selasa), Wabup Madiun melakukan Sidak terhadap

lima proyek. Yaitu proyek revitalisasi Pasar Kajang Kecamatan Sawahan senilai Rp.540,9 juta, rehabilitasi Gedung Puskesmas Sawahan Kecamatan Sawahan senilai Rp.555,2 juta, pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Cabean, Kecamatan Sawahan dengan nilai Rp.126,8 juta, pembangunan Jalan Usaha Tani Desa Rejosari, Kecamatan Sawahan senilai Rp.139,5 juta dan pembangunan Balai Penyuluhan PLKB Kecamatan Jiwan dengan nilai proyek Rp.247,2 juta. (Sy)

Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Ngawi

Ucapkan Sumpah Anggota Massa Jabatan 2014-2019

Pelantikan anggora DPRD KabupatenNgawi

Ngawi, SMN - Tepatnya tanggal 24 agustus 2014 di pendopo wedya graha pemerintah daerah kabupaten Ngawi, diadakan momen yang sangat penting menggelar rapat paripurna istimewa, terkait perkembangan daerah kabupaten lima tahun kedepan, hasil yang didapat dari pemilu legeslatif tahun 2014 masa bakti 2014-2019, dipendopo kabupaten telah dilantik secara resmi, dengan simbolis pengambilan sumpah dan janji, yang sebelumnya telah di bacakan laporan

dari sekretaris DPRD Tri Pujo berdasarkan SK Gubernur Jatim: 171.404/428/001/ 2014 kepada kepada forum agenda pelantikan anggota dewan masa jabatan 20142019 terdiri dari 45 anggota DPRD kabupaten Ngawi. Yang terpilih untuk pereode 2014-2019 diantaranya 15 dari wakil PDIP yaitu (Yuwono Kartiko, SE, MM, Felgia Agit Hendiadi, Siswoyo, Eko Triyanto, Niti, Agnes Endang Dwi Mardiani, SE, Edi Supriyadi, Dwi Riyanto, SH, M.Si, Bambang Sri

Ngawi, SMN - Suasana pendopo kabupaten Ngawi pada tanggal 1 september 2015 penuh dengan para pejabat kadipaten (kabupaten) berbusanan keraton, terkait dengan momen lerem pusoko, histori mengatakan awal mula 4 pusaka kabupaten ini bersemayam di desa babatan, yang sekarang di boyong ke musium dalam pendopo kabupaten, pusaka kebesaran jaman sejarah Ngawi tetap dijaga keberadaanya sebagai pusaka kebesaran untuk keturunan dimasa sekarang selalu mengingat perjuangan sejarah leluhur, awal mula atau bibit kawit Ngawi. Maka dari itu Bupati Ngawi Ir.H Budi Sulistyono

mengadakan even untuk menghormati para leluhur juga memberikan pagelaran berupa lerem pusaka agar keturunan masa sekarang tahu apa yang dipunyai kabupaten Ngawi serta bagaimana menghormati barang sejarah peninggalan lelulur, berkisar pukul 14.00 para undangan yang dihadiri oleh Muspida, SKPD, Dan Camat se-kabupaten sudah ngambil palenggahan, begitu juga cundoko lampah (R.T.H Sugito Notonagoro.S.Sos), penglolos pusoko (Dr.H Pudjo Sarjono), serta 4 orang yang bertugas untuk membawa pusaka berjalan memasuki pasinggahan pusaka didalam musium dalam pendopo, didepan museum disambut

“Ini kan untuk mencari alat bukti dulu, alat bukti ahli ini nanti akan kita cek. Jadi tinggal hasil tim ini bagaimana nanti kita lihat, kemudian dicroscek dengan data yang ada. Pokoknya ditunggu saja. Entah itu 20 hari atau satu bulan,” kata Sudarsana. Penasehat hukum Pengguna Anggaran RSUD Kota Madiun sekaligus sebagai penasehat hukum kontraktor CV Bisma Jaya, Arief Purwanto, mengatakan, pihak RSUD dan pihak terkait sangat koorperatif dan mempersilahkan tim penyidik Kejari Madiun untuk menghitung ada tidaknya kerugian negara dari dugaan penyimpangan proyek Cafetaria. Namun selaku penasehat hukum, Arief merasa yakin jika pengguna anggaran maupun pelaksana proyek sudah melaksanakan pembangunan Cafetaria sesuai rencana. “Masyarakat itu menilai bahwa pekerjaan ini tidak selesai. Padahal sesuai rencana ya seperti ini. Setelah ini kan masih ada tahap lagi. Yang jelas, pelaksana dan pengguna anggaran sudah melaksanakan tugasnya sesuai nilai kontrak. Dengan kata lain, menambah juga tidak mengurangi,” kata Arif Purwanto, kepada wartawan. (Sy)

pemerintah daerah dalam membuat kebijakan daerah dalam penyelenggaraaan pemerintahan. Sesuai kewenangan fungsi dan tugas, DPRD bekerjasama dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan dan mengembangkan kehidupan demokrasi yang menjamin kesejahteraan, dan kepada anggota dewan lama yang habis masa jabatan serta tidak melanjutkan tugas pereode 2014-2019 diucapkan terima kasih sebanyakbanyaknya atas baktinya selama lima tahun ikut peran yang sangat penting atas jasajasanya menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk meningkatkan kemakmuran rakyat daerah kabupaten Ngawi, dan bagi anggota lama yang masih duduk menjabat pereode 20142019, marilah lebih semangat dan giat untuk mencapai Ngawi spektakuler lebih sempurna dalam segala sektor. (Eko S)

para pejabat tinggi kabupaten bersama istri, penglolos pusoko atau sesepuh kabupaten yaitu Dr.H Pudjo Sarjono mengambilkan 4 pusaka, satu persatu mulai dari pusaka Tumbak Kyai Singkir diserahkan ke Bupati diserakan lagi pembawanya Ir. Yusuf Rosyadi, M.Si, begitu juga Songsong Agung Tunggul Wulung diserahkan Bupati pada Drs. Budiono, M.Si, lalu pusaka Tumbak Songgo Langit diserahkan Wakil Bupati kepada Drs. Sugeng M.Si, begitu juga pusaka Songsong Tunggul Warono diserahkan Wabup pada Drs.Subandono. Pusaka keluar dari persemayamannya diantar seluruh tetinggi kedepan

Penyerahan Pusaka kepada Kepala Desa Ngawi Purba

pendopo, sesepuh (H. Suharto Ilham) mohon ijin pada Bupati untuk kirap pusaka ke lokasi Ngawi Purba dengan berkendara rombongan mobil kuno, sesampai desa Ngawi Purba ke-4 pusaka dengan bahasa tata krama keraton diserahkan

oleh sesepuh kabupaten H. Suharto Ilham dan Dr.H Pudjo Sarjono kepada Kepala Desa Eko Budi, pusaka lerem satu malam, kedatangan pusaka ini, desa Ngawi Purba menyambutnya dengan hiburan wayang kulit semalam suntuk. (Eko S)

Ngawi Pecahkan Rekor Muri dalam Pementasan Tari Orek-orek

Datangkan Tim Ahli Untuk Mengecek Bangunan Cafetaria RSUD pemeriksaan dengan tidak merusak. Kecuali untuk pengujian pondasi, kita memang melakukan penggalian. kita hanya imemeriksa kwalitas betonnya, karena bangunan ini kan konstruskinya banyak yang dari beton. Jadi nanti yang akan kita bawa ke laboratorium ya hasil pengukuran tim sama contoh tanah,” terang Sugeng P Budio, kepada wartawan. Namun tim ahli tidak dapat memastikan barapa lama hasil analisa maupun pengkajian sejumlah alat bukti bangunan yang akan dilakuan di laboratorium. Sementara itu, Kasi Pidana Khsusus Kejaksaan Negeri (Kejari) Madiun, Sudarsana mengkan, Kejari masih mengatakan, hasil pemeriksaan ini nantinya untuk dilakukan croscek dengan data yang ada.

dari Partai Hanura ada2 (H. Setyo Armodo, S.Sos, Sri Haryantiningsih), wakil Partai Nasdem 2 (Suwardi, Suwito Hadi Saputro, S.Pd). Dan sekaligus dibacakan oleh sekretaris DPRD tentang peresmian pemberentian anggota lama DPRD yang habis dalam masa jabatannya, untuk 45 anggota dewan yang terpilih (dilantik) yang akan menjalankan tugas baru dengan pimpinan Ketua DPRD sementara Dwi Riyanto Jatmiko,SH, setelah momen pasca dilantik para anggota legeslatif selesai, keesokan diadakan bimbingan tehnis orientasi umum, tak lepas sambutan Bupati pemerintah daerah kabupaten Ngawi Ir.H.Budi Sulistyono wakil pidato Gubernur Jawa Timur pada khususnya untuk anggota dewan baru intinya selamat datang untuk dewan baru, marilah bekerjasama untuk pembangunan masyarakat kabupaten Ngawi karena DPRD adalah mitra kerja

Boyong dan Lerem Pusoko Kabupaten Ngawi

Kejaksaan Negeri Madiun

Madiun, SMN - Kejaksaan Negeri Madiun, Jawa Timur, mendatangkan tim ahli bangunan dari Fakultas Teknik Sipil Universitas Brawijaya Malang, untuk melakukan pengecekan mutu bangunan Cafetaria RSUD Sogaten, Kota Madiun, yang terindikasi berbau korupsi, Jumat (5/9/ 2014). Tim yang terdiri 13 orang ini, melakukan pemeriksaan kwalitas beton, maupun konstruksi bangunan yang kasusnya sedang ditangani Kejaksaan Negeri Madiun. Menurut salah satu anggota tim ahli, Sugeng P Budio, sejumlah alat yang digunakan untuk melakukan pengecekan diantaranya, Ultrasonic Pulse Velocity (UPV), transformator, serta hammer test. “Kita hanya melakukan

Saloko, S.Si, Sigit Sudaryadi, SH, Wiwik Hariyanti, Slamet Riyanto, S.Sos, M.Si, M.H, Heru (Kusnendar), Sutrisno, Muflikhatul Hidayati), wakil dari Partai Golkar ada 7 yaitu (H. Manggiono, Sarjono, S.Pd, Drs Suprapto, Drs. H.Gardjito, M.Si, Drs. H. Mahfudzi, M.Ag, Dra. Hj. Samini, M.H, H. Sugito, S.Sos), wakil dari Partai Gerindra sejumlah 5 anggota yaitu (Suntoro, Yudi Hariyanto, S.Sos, Yudho Ari Saputro, Erning Yuli Asnunik, Drs. H. Sulistiyanto), wakil dari PKS 4 yaitu (Siswanto, S.Sos, Sadik, S.Pd.I, H. Hariyanto, S.IP, Maryoto, SP, M.M), wakil dari PKB 4 (Anas Hamidi, Kalam, H. Khoirul Anam Mu’min, SH,M.HI, Adi Cahyono), wakil dari PPP 2 yaitu (Endang Nurbyaningsih, Dimas Alfinoor Rahmadi, S.Sos), wakil dari Partai Demokrat ada 2 yaitu (Amirulyati, Haryo Kardinto), wakil dari PAN 2 (Supeno, S.Pd, Butanti, S.Sos), wakil

Bupati dan isteri menari orek-orek bersama

Ngawi, SMN - Tiga bulan lamannya siswa yang ada diseluruh sekolah wilayah kabupaten Ngawi diadakan pembelajaran seni tari orekorek untuk menhadapi even, Ngawi meraih rekor muri, sejarah dari pada tari orekorek ini diciptakan oleh seorang seniwati Sri Widyawati M,Si tahun 1981, 4 tahun yang lalu purna (tahun 2010), dari dinas pendidikan (bid. budaya), Ibu Sri bekerja sama denagn Bapak Suripto sebagai pengatur pengrawit dan gamelan, menciptakan bebe-

rapa seni tari, yang tentunya hal ini permintaan dari provinsi untuk memberikan cirikas daerah sebagai tanda asal kabupaten, tutur Ibu Sri. Karena daerah seperti ponorogo, surabaya dan lainnya sudah mempunyai tari daerah, dengan adanya intuksi kedaerah yang terkait dengan seni tari pemimpin kabupaten Ngawi saat itu mengintruksi kepada Ibu Sri sebagai pemimpin sanggar budaya kabupaten Ngawi, menciptakan bentuk tari, dalam sanggar ini tercipta 8

tari-tarian yaitu tari salah satunnya tari orek-orek Ngawi, tari kecetan, tari klantung, tari pentul melikan, tari srigati, tari rampak awi,tari budoyo ngawian, dan tari suwarsuwir, ternyata ditahun 2014 Ngawi bisa memecahkan Rekor Muri sajian tari orekorek yang dibawakan 15.124 anak siswi (keseluruhan perempuan), dialun-alun Merdeka kabupaten Ngawi, kebanggaan dirasakan oleh dinas pendidikan (Abimanyu), pencipta tari (Sri Widyawati+Suripto), Dewan Kebudayaan Daerah Raji. Pemimpin pemerintah kabupaten Ngawi Bupati Ir.H Budi Sulistyono, suatu penghargaan besar yang diberikan kepada kabupaten Ngawi sebuah Rekor Muri Tingkat Nasional dan Dunia Internasional, dalam sambutan bupati terima kasihnya untuk anak-anak siswi dalam ikut partisipasinya dan para pendidik yang memandu dalam Ngawi mencapai

prestasi, dulu dalam agenda hari jadi TMII tari orek-orek menjadi pilihan yang dibawa duta seni provinsi Jawa Timur dalam pagelaran dan pawai budaya ini awal contoh kehormatan yang diberikan pada kota Ngawi dapat kiprah diajang festival tingkat nasional, lain itu bupati juga menyampaikan even ini upaya dalam rangka turut serta melestarikan dan memperkuat kedaulatan ketahanan budaya, pagelaran yang melibatkan siswa 15.124 siswi dalam maksud memperkenalkan lebih dalam lagi akan potensi seni budaya dan pariwisata masing-masing daerah yang ada di Jawa Timur, dan masyarakat luas semakin menyadari akan kaya ragam seni budaya, tumbuhnya rasa cinta yang menghantarkan pada terciptanya sebuah kebangaan. Dibawakannya tari orekorek oleh duta seni budaya membuktikan menjadi terobosan bagi sebuah upaya

pengembangan budaya seni tradisi yang tidak statis dan kolot, agenda berlanjut menari bersama antara 15.124 siswi dengan Bupati, wakil bupati serta tak ketinggalan jajaran Kepala Dinas,to be continued sambutan Paulus Pangka (penyerah/tim penilai) perwakilan dari Jaya Suprana ( Ketua Tim), beliau berkata Ngawi benar-benar membuat presesi dunia dengan pagelaran tari orekorek dengan jumlah perhitungan nyata peserta sejumlah 15.124 anak, saat ini juga Paulus Pangka wakil Jaya Suprana memberikan sebuah penghargaan Rekor Muri Nasional Dan Dunia pada kabupaten Ngawi, dalam mempersiapkan momen ini dari Dispariapura (Kadin Anwar Rifai, kabid pariwisata Warsito dan kabid kebudayaan Sukadi) mengambil peranan penting untuk kelancaran proses berlangsungnya paparan budaya dan wisata. (Eko S)

Terkait Video Mesum Seragam PNS

Y Buat Permohonan Maaf Kepada Ridwan Kamil Bandung, SMN - Y (31), mantan suami dari R (33) menyatakan permohonan maafnya kepada Wali Kota Bandung Ridwan Kamil atas beredarnya foto-foto dirinya yang beradegan bersetubuh dengan R istrinya yang kala itu memakai seragam PNS Pemkot Bandung. Pengacara Y, Yopi Gunawan mengatakan, surat permohonan maaf itu ditulis tangan oleh Y untuk disampaikan kepada Wali Kota Bandung dan jajaran Pemkot Bandung. “Suratnya (permohonan

maafnya) ditulis tangan langsung oleh Y pada tanggal 2 September 2014,” kata Yopi di Bandung, Sabtu, (6/9/2014) lalu. Hingga kini, surat tersebut belum disampaikan kepada Ridwan Kamil, mengingat Walikota Bandung itu sedang berada di Beijing, China. “Rencananya akan kami sampaikan kemarin, tapi, kan Pak Wali-nya sedang ada di Bandung, nanti, begitu beliau datang, kami akan sampaikan surat permohonan maaf ini,” kata Yopi. (red/komp) Surat permohonan maaf Y kepada Ridwan Kamil


Ponorogo

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

7

Nelayan Pacitan Hilang Tergulung Ombak

Foto bersama Bupati Ponorogo dan 45 anggota DPRD Kabupaten Ponorogo usai pelantikan

DPRD Kabupaten Ponorogo Ilustrasi nelayan melaut pada saat cuaca buruk.

Pacitan, SMN - Bogini, 48 tahun, nelayan di Pantai Wawaran, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, tenggelam pada Sabtu subuh, 6 September 2014. Hingga siang ini, korban belum berhasil ditemukan. Petugas gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), kepolisian, dan TNI serta warga masih melakukan pencarian. “Pencarian masih terkendala ombak besar,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik BPBD Pacitan Pujiono, Sabtu siang. Menurut dia, ketinggian ombak di wilayah perairan Pacitan mencapai 4-5 meter. Karena itu, pencarian korban dilakukan

dengan cara menyisir bibir pantai dan bukit karang di kawasan Pantai Wawaran. Jika tubuh korban menyembul ke permukaan air, petugas akan mengevakuasinya dengan perahu karet atau perahu milik nelayan tradisional. Pujono menuturkan musibah yang menimpa Bogini terjadi sekitar pukul 04.30 WIB. Saat itu Bogini sedang mencari ikan di dekat batu karang bersama nelayan lain, Mispan, 50 tahun, dengan menumpang perahu. Tiba-tiba, ombak besar datang dan menghantam perahu mereka. “Perahunya terbalik. Bogini hilang, Mispan berhasil menyelamatkan diri,” ujarnya.

Kepala Bidang Pengelolaan Sumber Daya Kelautan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pacitan Bambang Marhaendrawan mengatakan, setelah perahu dihantam ombak, Mispan sempat terseret ke tengah perairan. “Dia diselamatkan nelayan lain dan dibawa menepi”, tutur Bambang. Bambang berujar, tingkat kerawanan di wilayah perairan Pacitan meningkat selama beberapa waktu terakhir. Sebab, ketinggian gelombang mencapai 4-5 meter. Untuk itu, Bambang mengimbau nelayan tidak melaut saat arus dan kecepatan angin tinggi. “Nelayan tentunya sudah memiliki hitungan tersendiri sebelum melaut”. (wied)

Lantik 45 Anggota Wakil Rakyat Ponorogo, SMN - DPRD Kabupaten Ponorogo mempunyai momen besar yang tercetus dalam rapat paripurna istimewa dalam pelantikan dan pengucapan sumpah atau janji 45 anggota DPRD Kabupaten Ponorogo masa keanggotaan Tahun 2014-2019 pada hari senin 1/9 kemarin. Adapun acara Pelantikan ini dihadiri oleh Bupati Ponorogo H. Amin, SH, Wakil Bupati Hj. Yuni

Widyaningsih, SH serta Forpimda Kab. Ponorogo yang mana anggota dewan dilantik oleh ketua Pengadilan Negeri Ponorogo Suparman mendasar Surat Keputusan Gubernur Jatim No. 171.405/461/ 011.2014. Dalam sambutannya Bupati atas nama Pemerintah Kabupaten Ponorogo mengucapkan terima kasih kepada segenap komponen masyarakat yang telah berperan aktif

serta partisipasi dalam pelaksanaan pemilu sehingga tercipta keadaan yang kondusif, lancar dan damai. Pelantikan anggota DPRD kali ini memiliki arti penting karena peristiwa ini merupakan akhir dari rangkaian panjang kegiatan pemilihan umum DPR, DPD dan DPRD yang juga merupakan langkah awal DRPD Kabupaten Ponorogo dalam mengemban amanah rakyat untuk mewujudkan kedaulatan rakyat

yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945. Dalam kesempatan tersebut Ali Mufti ditasbihkan sebagai ketua sementara DPRD dan Erkamni sebagai wakilnya yang mana setelah itu akan menggelar rapat paripurna guna pengesahan APBD 2015 serta membentuk alat kelengkapan dewan seperti komisi, badan legislasi, badan anggaran, badan musyawarah dan badan kehormatan. (Wied)

Bupati Ponorogo dan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo

Sosialisasikan Pengelolaan Pembangunan Perpus SDN Jatirejo 1 Limbah Organik untuk Bio Migas Nganjuk Diduga Tidak Sesuai RAB Nganjuk SMN - SDN Jatirejo1 kecamatan Nganjuk kabupaten Nganjuk adalah salah satu penerima program bansos TA 2014 yang pelaksanaannya mulai bulan juli 2014 s/d akhir September 2014 dengan anggaran sebesar Rp 105.000.000,- dari dana APBN yang diperuntukan membangun gedung perpustakaan sekolah. Namun ternyata dalam pengerjaannya diduga tidak sesuai dengan gambar yang ada. Dalam gambar untuk pembesian sloof, kolom, ring balok, detil di gambar meng-gunakan besi diameter 12 namun dalam pelaksanaannya yang digunakan adalah besi dengan ukuran diameter 10 dan diameter yang lebih kecil lagi. Juga selain semen ternyata di situ terdapat banyak tumpukan dolosit dan sak bekas dolosit yang sudah di gunakan. Ketika hal ini di konfirmasikan kepada para pekerja di akui bahwa sejak awal memang menggunakan campuran dolosit. Ketika di tanya apakah dalam RABnya ada dolosit, pekerja tersebut hanya menjawab bahwa dia hanya mengerjakan

Pembangunan perpus di SDN Jatirejo 1

bahan yang sudah disediakan pihak sekolah. Sambil menambahkan bahwa apa yang dilakukan di SDN Jatirejo ini sudah di ketahui oleh konsultan pengawas. Bila semua yang disampaikan ini benar bahwa konsultan pengawas tahu hal ini dan membiarkan pelaksanaan yang tidak sesuai dengan gambar yang tentunya juga tidak sesuai dengan RAB sungguh patut prihatin terhadap kwalitas bangunannya tentu juga tidak akan sesuai dengan harapan dari program pemerintah. Atau-

kah memang gambar itu tidak harus menjadi acuan dalam pengerjaan suatu bangunan? Sementara pihak sekolah [guru-guru yang ada] tidak ada seorangpun yang dapat memberikan keterangan dengan alasan tidak dilibatkan dalam pembangunan perpus ini. Semua yang tahu hanya kepala sekolah. kepala sekolah SDN Jatirejo 1 nganjuk yang dalam hal ini sebagai pengguna anggaran ketika hendak dikonfirmasi sedang tidak ada ditempat. [rmb/tian]

Kepala Kantor Lingkungan Hidup Ponorogo H Adam Parikesid MM saat menjelaskan

Ponorogo, SMN - Pengelolaan limbah di dunia ini sangatlah penting karena demi kesehatan dan kelestarian lingkungan hidup dan menjaga kestabilan atau keseimbangan ekologi alam yang sesuai dalam Undang-Undang no 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dalam Perlunya Mengelola Limbah dengan Baik untuk Kestabilan Alam danLlingkungan. Dalam hal ini Bupati Ponorogo dan Kantor Lingkungan Hidup kabupaten Ponorogo tidak henti-hentinya berinovasi dan mensosialisasikan sumber energi alternative yang berasal dari pengelolaan limbah organik terutama dari kotoran hewan ternak, apalagi bahan-bahan untuk

menciptakan energi alternartif banyak tersedia di Kabupaten Ponorogo. Semua ini disampaikan Bupati dalam uji coba pemakaian sumber energi biogas yang bertempat di Kecamatan Pudak pada hari Kamis 4/9 kemarin. Adapun acara tersebut dihadiri pula oleh kepala satker, camat, sejumlah kepala desa serta masyarakat pengguna sumber energi tersebut. Lebih lanjut Bupati Amin mengatakan,” bahwa sumber daya alam yang kita miliki selama ini suatu saat akan habis. Untuk itu mulai sekarang kita harus berusaha memanfaatkan bahan-bahan yang tersedia disekitar kita untuk dimanfaatkan menjadi sumber energi alternatif. Misalnya kotoran sapi yang mulai diuji coba menjadi bahan

yang bisa menghasilkan gas sehingga bisa kita manfaatkan untuk memasak, penerangan dan lain-lain,” kata Amin,dan dia juga menambahkan,”Biogas ini jelas murah dan ramah lingkungan semoga dengan ditemukannya sumber energi alternatif ini bisa di tiru oleh masyarakat Ponorogo khususnya dan kita tidak tergantung pada Pemerintah”, pungkas Amin. Sementara itu masih di tempat yang sama Kepala Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo H Adam Parikesid MM juga menjelaskan, “Dukungan pemerintah kabupaten Ponorogo terkait pemanfaatan limbah organic peternakan menjadi Bio Gas ini sudah sangat nyata diantaranya sejak tahun 2007 sampai tahun 2013 melalui kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Ponorogo, telah membangun Degester Bio Gas sebanyak 88 unit yang tersebar di seluruh wilayah Ponorogo, dan pada tahun 2014 inipun rencananya akan dibangun 48 unit yang akan disebar merata di wilayah Ponorogo yang sementara rencana lokasi 12 unit di kecamatan Pudak, 8 unit di kecamatan Pulung dan 4 unit di kecamatan Sooko, bahkan pemerintahpun memberikan kemudahan bagi warga masyarakat yang mempunyai ternak sapi minimal 3 ekor untuk dapat mengajukan permohonan pengajuan Degester Bio Migas tersebut. Adam juga menghimbau, “Untuk masyarakat yang telah mendapatkan kami harapkan dapat memanfaatkan dengan baik, dan bagi yang belum mendapatkan tahun depan dapat mengajukan dengan syarat minimal memiliki 3 ekor sapi”, pungkas Adam. (Wied)


8

Jawa Timur

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

Penyerahan Bantuan Korban Kebakaran Pasar Srimangunan

Bupati Sampang KA Fannan Hasib saat menyarahkan dana bantuan kepada pedagang

Sampang, SMN - Bertempat di gedung aula Dinas Sosial, Nakertrans Pemerintah Kebupaten Sampang, Selasa (2/9), sebanyak seratus dua puluh tujuh dari total empat ratus enam belas korban kebakaran pasar Srimangunan menerima dana bantuan dari pemerintah Kabupaten Sampang , dana bantuan di berikan secara bertahap dan bergantian di karenakan dana yang tersida masih terbatas. Untuk sementara sebanyak

seratus dua puluh tujuh pedagang yang mempunyai kios di kumpulkan di aula Dinas Sosial NAKERTRANS, acara di hadiri langsung Bupati KA Fannan Hasib, Kepala Dinas Sosial, Deriktur Bank Perkreditan Rakyat Kabupaten Sampang, Kepala Dinas Koprasi yang di wakili. Para pedagang di data dan di berian bantuan, bantuan yang di terima berupa uang kontan sebesar satu juta sembilan ratus lima puluh rupiah.

Dalam wawancaranya Bupati Sampang KA Fannan Hasib menjelaskan, dirinya turut prihatin dengan kejadian yang menimpa para pedagang pasar Srimangunan, “Saya turut prihatin dengan kejadian ini dan semoga dana bantuan ini tidak cukup sampai dini sini saja, masih banyak bantuan yang akan di turunkan oleh pemerintah contohnya dari dinas Koprasi sendiri akan menggulirkan dana pinjaman yang sangat mempermudah para pedagang korban kebakaran, dan dari BNK Perkreditan Rakyat juga menawarkan hal yang serupa, ini alasan mereka datang dan di undang ke acara ini. Dana yang di gulirkan untuk saat ini sebesar delapan ratus sebelas juta rupiah dan dana tersebut di bagi ratakan kepada seluruh pedagang korban kebakaran secara merata kepada korban pemilik kios dan lapak. Pemerataan ini juga permintaaan dari pedagang sendiri dengan alasan supaya tidak ada kecemburuan sosaial antar pedagang, permintaan ini saya dengar langsung setelah saya turun kepasar Srimangunan untuk mengetahui kondisi pasca setelah kebakaran”, tegasnya. (why)

SMP Negeri 1 Bangil

Tanamkan Kepanduan Pada Siswa dengan PERSAMI Pasuruan, SMN - Sejak berdirinya pada tanggal 14 Agustus 1942 silam organisasi kepanduan atau yang lebih dikenal dengan sebutan Pramuka, hingga saat ini eksistensinya makin tinggi. Terlebih dengan masuknya kegiatan kepramukaan ke dalam kurikulum kegiatan ekstra wajib bagi siswa. Organisasi kepanduan yang mengedepankan kegiatan berkelompok yang toleran tersebut memang sangat efektif untuk meminimalisir berbagai macam kegiatan negatif terhadap sesama utamanya siswa sekolah. Seperti yang saat ini sedang marak terjadi kekerasan sesama siswa, tawuran atau kekerasan lain. Maka dari itu, dalam rangka memeperingati hari Paramuka yang jatuh pada tanggal 14 Agustus, SMP Negeri Bangil telah mengadakan kegiatan kepramukaan berupa perkemahan disekolah yang biasa di sebut PERSAMI atau perkemahan sabtu-minggu yang diikuti oleh seluruh siswanya. Kepada SMN, Kepala SMP Negeri 1 Bangil, Drs. Saifudin Adenan, M.Pd, mengatakan bahwa kegiatan berorganisasi ini salah satunya mengajarkan kepada siswa cara sebenarnya berorganisasi dan berinteraksi dengan sesama. “Paling tidak, dengan kegiatan Persami itu siswa dapat memahami arsti sebenarnya berorganisasi atau berkelompok. Tanpa ada kekera-

Surabaya, SMN - Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf menegaskan, bahwa Jatim siap untuk menyemarakkan sekaligus mensukseskan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja untuk yang pertama kalinya digelar di Indonesia. Hal tersebut disampaikannya saat pada saat membuka Chief De Mansion (CDM) Meeting PON Remaja I di Hotel Grand Darmo, Jl. Progo No. 1-3 Surabaya, Rabu (3/9) lalu. Ia mengatakan, kesiapan Jatim terlihat dari venue yang telah disiapkan secara keseluruhan secara keseluruhan siap untuk menggelar even olahraga khusus remaja secara nasional. “Insyallah, kami siap lahir batin. Allhamdulillah, venue pertandingan seperti lapangan olahraga baik di dalam maupun diluar gedung seluruhnya siap untuk digunakan. Hanya, ada sedikit pembenahan dan penyempurnaan sebelum dimulainya PON Remaja digelar”, ujarnya. Gus Ipul yang bertindak sebagai Ketua Umum PB PON Remaja tingkat Nasional ke I tahun 2014 memastikan, event yang digelar pada tanggal 6-12 Desember 2014 pelaksanaannya secara 70 persen akan dilaksanakan di Surabaya dan Sidoarjo. Selama dua bulan kedepan, panitia akan mematangkan seluruh kesiapan baik secara teknis maupun non teknis. Dihadapan media, Gus Ipul mengeluhkan pembiayaan yang

Foto bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf

terbatas. Akan tetapi, meskipun dengan keterbatasan anggaran yang tersedia tidak mengurangi kemeriaahan dan semangat untuk mensukseskan kegiatan ini. Gus Ipul optimis, ditengah keterbatasan dan minimnya pembiayaan dari gelaran even yang pertama kalinya diselenggarakan, terdapat semangat bahwa event ini akan berlangsung secara sukses, meriah, terlaksana dengan baik serta menghasilkan atlet-atlet yang berkualitas. “Event yang pertama kalinya digelar harus kita bikin sukses dan memiliiki banyak kesan positif dengan standart yang baik sehingga pada gelaran event selanjutnya bisa meneruskan kesuksesan dari venue di Jatim”, ungkapnya.

Pelaksanaan Persami di SMPN 1 Bangil

san”, terang Drs. Saifudin Adenan. M. Pd, yang juga merupakan salah satu penggiat pramuka di kabupaten Pasuruan ini. Acara yang digelar mulai pada hari sabtu-minggutanggal 30 hingga 31 Agustus kemarin diharapkan Abah Udin, begitu kepsek ini biasa disapa, bisa diimplementasikan langsung oleh siswa baik disekolah maupun dalam kehidupan seharihari dilingkungannya. Selain memotifasi siswa dalam beberapa hal, lanjut Abah Udin, dalam kegiatan pramuka siswa juga ditanamkan karakter. “Artinya, mulai dari saatnya sholat, makan hingga saat mandipun harus antri. Disitulah nantinya akan terbentuk sebuah karakter”,

jelas Kepsek SMP Negeri Bangil yang regu paduan suaranya akan tampil pada puncak hari Pramuka. Masih kata abah Udin, selama mengikuti kegiatan Persami itu para siswa juga mengikuti kegiatan jelajah secara regu atau berkelompok, yang bisa menumbuhkan kekompakan atau kebersamaan sesama siswa. “Masih banyak lagi manfaat dan hasil positif dari kegiatan pramuka yang diberikan oleh dewan guru utamanya pembina pramuka kepada siswa”, pungkas Drs. Saifudin Adenan, M. Pd kepsek SMP Negeri 1 Bangil yang siswanya selalu menorehkan prestasi ditingkat kabupaten, propinsi hingga nasional baik akademik maupun non akademik. (Wan)

tempuh ke sekolah, pihak sekolah beserta komite mengepras bukit yang ada di balik tembok sekolah yang langsung tembus ke jalan raya. “Alhamdulillah anak-anak tidak memutar”, tambah Wiwit Fatkhurina orang nomor satu di SMKN Prigen sejak 13 juni 2013 ini didampingi Wakasek Kesiswaan Agus Joko, selasa, (2/9), kemarin. Dengan kerja keras serta dukungan komite serta wali murid

maupun pemkab melalui dinas pendidikan, sarana prasarana demi tahap terwujud. Hal inilah yang juga berimbas terhadap siswa disekolah yang memiliki 6 jurusan untuk semangat berprestasi baik akademik maupun non akademik. Keenam jurusan yang dimiliki SMKN Prigen diantaranya, Tata Boga, Management Akuntansi, Teknik Mesin Motor Teknik Komputer Jaringan(TKJ), Multi Media serta satu-satunya

Siswa jurusan tata boga dengan peralatan lengkap diruang praktek

Diharapkan, dengan diselenggarakannya PON Remaja ini, akan membawa dampak positif bagi Jatim, terutama bagi masyarakat untuk memeriahkan even ini. Kita ingin, pelaksanaannya bisa terselenggara dengan baik dan lancar. Untuk itu, rapat koordinasi yang dilaksanakan hari ini, bertujuan untuk menyamakan persepsi dengan masing-masing kontingen di dalam memberikan masukan untuk menyempurnakan pelaksanaan PON Remaja agar berjalan dengan sukses. Sementara itu, Ketua Panita PON Remaja I yang juga selaku Ketua Harian Koni Jatim Dhimam Abror dalam laporannya mengatakan, rapat ini diselenggarakan untuk memberikan pembekalan

bagi official dan pengurus KONI dalam mempersiapkan diri bertanding dalam PON Remaja pertama kalinya di Jatim. Ia menegaskan, bahwa venue pertandingan yang akan dilaksanakan di Jatim secara keseluruhan telah siap untuk dipakai. “Untuk venue pertandingan, Jatim sudah siap karena tidak perlu membangun dari awal. Masih ada waktu selama dua bulan untuk melakukan perbaikan dan membenahi titik titik yang rusak. Besok, Kamis (4/9) kami akan mengajak kepada perwakilan KONI untuk meninjau veneu yang akan dipertandingkan seperti GOR Kertajaya, Gelora Bung Tomo, Gelora Delta Sidoarjo dan gedung-gedung olahrga lainnya”, pungkasnya. (syam)

Pemilihan Duta AIDS Sidoarjo

Suasana pemilihan duta AIDS Sidoarjo

Umbi-umbian Antar SMKN Prigen Juarai LKN Tingkat Jatim

Pasuruan, SMN - Meski lokasinya jauh dari perkotaan dan juga tidak semudah menuju sekolah lain untuk sampai di SMK Negeri Prigen ini. Pun demikian tidak menyurutkan semangat para penerus itu. Bahkan saat SMN mendatangi sekolah yang bersebelahan dengan SMP Negeri 1 Prigen harus melewati jalan beraspal namun “rasa” makadam alias rusak parah. “Setiap harinya seluruh siswa tanpa terkecuali para guru harus melewati itu(jalan rusak) dan memutar”, kata Wiwit Fatkhurina, S. Pd, kepala sekolah SMKN Prigen. Untuk memperpendek jarak

Jatim Siap Sukseskan PON Remaja Ke-1

Sidoarjo, SMN - Malam Grand Final Pemilihan Duta Peduli AIDS Sidoarjo 2014 digelar pada hari Senin, 25/8, bertempat di Gedung Rahmatul Ummah Sidoarjo. Acara ini dibuka oleh Bupati Sidoarjo H. Saiful llah, SH, M. Hum. Finalis terdiri dari 20 peserta, terbagi sepuluh peserta putri dan sepuluh peserta putra yang berasal dari berbagai sekolah tingkat SMK di Sidoarjo.. Dalam sambutannya, Bupati Sidoarjo H. saiful Ilah memberi-

kan apresiasi setinggi - tingginya kepada penyelenggara maupun peserta serta pihak - pihak terkait yang telah menyelenggarakan pemilihan duta peduli Aids Sidoarjo, menurut Bupati program penanggulangan Aids ini sangatlah penting terutama dalam memberikan pengetahuan kepada anak usia remaja turutama yang masih skolah mengenai dampak dari bahayanya seks bebas. Selain itu, H. Saiful Ilah Ilah juga berpesan kepada para remaja agar selalu melakukan hal-hal

yang positif, remaja harus membuat kesibukan kegiatan yang mengantarkan pada hal yang bisa membanggakan para orang tua”, tuturnya. Sebanyak 20 finalis berlomba untuk tampil yang terbaik agar menjadi juara dan terpilih sebagai duta Aids Sidoarjo, termasuk saat menjawab pertanyaan - pertanyaan yang diajukan oleh para dewan juri, karena dari cara menjawab inilah pawa dewan juri akan bisa menilai kepribadian dan kemampuanilmu para finalis. Banyak cara dan ide yang diajukan oleh para finalis mengenai persoalah bahaya Aids dan cara pencegahan dan penanggulangannya, diantara ada salah satu peserta yang mengusulkan akan melakukan penyuluhan guna pencegahan bahaya hiv Aids dengan cara membuat film pendek yang berisi tentang bahaya penyakit Aids.ide tersebut langsung dapat respon positif dari dewanjuri Dalam pemilihan Duta Aids Sidoarjo kemaren, tamu paguyu-

ban duta yang hadir pada acara tersebut antara lain DAN’S (Duta Anti Narkoba Sidoarjo), PGYS (Paguyuban Guk Yuk Sidoarjo), FAS (Forom Anak Sidoarjo) serta jawara Duta Peduli AIDS Sidoarjo tahun lalu yang terhabung dalam PARPAS (Paguyuban Remaja Peduli AIDS Sidoarjo). Mereka menghadiri malam pemilihan tersebut mewakili paguyuban masing- masing untuk turut serta memberikan dukungan dan semangat bagi para finalis Duta Peduli AIDS Sidoarjo 2014. Ketatnya persaingan antarfinalis membuat para juri cukup kesulitan untuk menentukan pemenang pada malam hari itu karena pada umumnya semua finalis terlihat bagus dan terampil dalam menjawab pertanyaan dari dewan juri. Walaupun pada akhirnya, yang menjadi pemenang serta mendapatkan gelar sebagai Duta Peduli AIDS Sidoarjo adalah yang mendapatkan nilai tertinggi yang telah ditetapkan oleh empat dewan juri. (tim)

Proyek Box Culvert Pasar Manyar Gresik Disinyalir Asal-asalan Gresik, SMN - Paska pelaksanaan pembangunan proyek Box Culvert yang selama ini, tinggi rendahnya pembangunan proyek Box Culvert, makin meningkat dari tahun ke tahun untuk mensukseskan desa menjadi desa tidak lain kota Gresik, dengan bantuan dari pusat ke daerah, dengan Anggaran APBN 2014. Pembangunan pemasangan Box Culvert tepatnya dipasar dipasar Manyar, untuk pembuangan air kelaut yang diduga dikerjakan asal-asalan terutama untuk pemasangan trucuk, Seharusnya air harus disedot, lalu penataan tanah harus diratakan, baru pemasangan trucuk secukupnya. Diatas trucuk diberi gedek dari bambu itupun harus rata, ini tidak melainkan semua bahan material yang dikerjakan hanya asal jadi, tanpa peduli genangan air, apalagi pengecoran diatas trucuk maupun bambu yang diataspun seharusnya menunggu cor yang seharusnya kering dulu baru dimasukkan box culvert tersebuit, semua hanya asal-asalan. Kami dari SMN untuk menindaklanjuti hal jurusan yang dimiliki SMK Negeri di Pasuruan yakni Perhotelan. Ditambahkan kepsek yang pernah mengajar di SMK Negeri Gempol ini, meski dengan keterbatasan sarpras bukan berarti peserta didiknya minim prestasi. Malah sebaliknya. Berbagai prestasi diraih. Perlu diketahui bahwa dengan jumlah siswa 540 orang idealnya memiliki 18 RKB, namun saat ini SMK Negeri Prigen baru memiliki

Proyek Box Culvert

proyek tersebut ke provinsi untuk memenuhi dinas PU Cipta Karya selaku pemegang PPK Ibu Dahlia dikantornya tidak berada, lalu dihalangi oleh satpol PP yang gayanya seperti preman kayak macan ompong yang tak

13 RKB saja. “Mulai dari tingkat kecamatan, kabupaten hingga propinsi”, sambung Agus Joko selaku wakasek. Semisal, lanjut Agus, bidang olah raga siswa atas nama Wahyu Setiawan memenangkan lari 5 K sebagai juara I. Demikian juga dengan siswa putri juga sebagai juara II dan III dalam lomba yang sama kategori putri. Hal ini kata Agus juga tidak

bertaring mengatakan kepada kami bahwa Dahlia tidak ada dikantor, padahal kami untuk komfirmasi mengenai hal proyek tersebut yang dikerjakan hanya asal-asalan, diduga Dahlia ada main alias tutup mata ungkapnya. (syam)

lepas dari guru pembimbing Bambang Sutrisno. “Dalam rangka HUT RI kemarin baik putra putri siswa SMK Negeri Prigen juga menjuarai berbagai lomba gerak jalan, karnaval, bahkan jurusan tata boga menjuarai lomba tumpeng se-kecamatan Prigen”, terang wakasek Agus bangga atas prestasi yang diraih. Yang lebih membanggakan, lanjut Kepsek Wiwit F, siswa jurusan tata boga SMK Negeri Prigen

memenangi lomba LKN tahun 2014 tingkat propinsi mewakili kabupaten Pasuruan, sebagai juara I. Dengan pemanfaatan tanaman lokal sebagai bahan dasar makanan. “Makanan yang dibuat dari umbi-umbian, ketela, jagung, beras hingga sagu, yang diolah menjadi berbagai jenis makanan. Sebuah prestasi yang membanggakan”, ucap Kepsek yang menjadi PNS sejak tahun 1989 pada SMN. (Wan)


Nusantara

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

9

Pantau Aktivitas Belajar Mengajar

Kepala SMA Negeri-1 Kurun Gunakan CCTV Tampak serasi Kepala Desa Srigading beserta istri

Acara cabutan gunungan

Bupati Malang H. Rendra Kresna Hadiri Bersih Desa Srigading-Lawang Malang, SMN - Sudah menjadi adat dan tradisi yang sebagian masyarakat di wilayah Kabupaten Malang melaksanakan tasyakuran sebagai ungkapan terima kasih kepada Sang Maha Pencipta. Bersih Desa sudah menjadi salah satu adat yang turun temurun dilaksanakan setiap tahunnya. Berbeda dengan tahuntahun sebelumnya acara bersih desa kali ini adalah syukuran desa dan sekaligus memperingati HUT RI ke 69 yang dilaksanakan pada Sabtu (30/8). Bersih desa ini dihadiri Bupati, H. Rendra Kresna, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Siadi, Asisten Pemerintahan Sekretaris Daerah M. Nasri Abdul Wahid, Camat Lawang yang baru menjabat, Tito Fibrianto Hadi Prasetya, dan juga dihadiri pejabat Camat lama Bambang Istiawan yang kini menjabat sebagai Kepala Satuan Pamong Praja Kabupaten Malang, tokoh agama dan tokoh masyarakat Desa Srigading, dan masyarakat setempat. Sebelum puncak acara bersih desa dilaksanakan, pada malam harinya dilakukan ritual suguh sanggar di Punden untuk kirim doa kepada para leluhur (babat alas Desa Srigading) yang dipim-

pin oleh sesepuh desa. Baru pada besoknya dilaksanakan pawai budaya yang menampilkan atraksi kesenian bantengan, reog, serta kirab kemerdekaan yang diikuti oleh perwakilan dari masingmasing RW dan karang taruna, dan berakhir di Kantor Desa Srigading. Ratusan warga berebut gunungan hasil bumi, ritual ini digelar sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus permohonan agar Desa Srigading dijauhkan dari berbagai musibah dan bencana. Tampak Bupati Malang H Rendra Kresna bersama Kepala Desa dan Camat juga turut melakukan ritual melemparkan hasil bumi ke arah warga. Diakhir acara, Gunungan hasil bumi dan nasi tumpeng diperebutkan warga karena dipercaya mendatangkan berkah. Ritual diisi dengan kirab tumpeng nasi dan gunungan hasil bumi yang berupa padi, sayur-sayuran dan buahbuahan. Rangkaian acara tidak hanya berhenti sampai disitu, masyarakat dimanjakan dengan hiburan ludruk Taruna Budaya Bhayangkara semalam suntuk. Sementara itu Kepala Desa Srigading Hadori ketika dikonfirmasi disela-sela kegiatan menga-

takan bersih desa Srigading ini merupakan wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Hadori menyambut baik tradisi bersih desa ini dan sudah selayaknya untuk tetap dipertahankan. Hal ini merupakan wujud budi daya masyarakat yang patut dihargai pemerintah. Kabupaten Malang akan selalu mendukung upaya masyarakat dalam menjaga kearifan lokal. Kearifan local merupakan salah satu cara mempertahankan karakter dan hati diri bangsa. Disamping Bersih desa memiliki niat dan pelajaran hidup yang luar biasa, bukan sekedar menata hati untuk kegiatan yang bersifat maknawi saja tetapi lebih dari sekedar bersifat batin yang tertuju kepada upaya pendekatan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tak lupa pada kesempatan ini juga mengucapkan terima kasih atas partisipasi dan kerjasamanya yang telah mendukung kegiatan ini yang murni anggaran dananya dari swadaya masyarakat sebesar 37,5 juta rupiah, tanpa adanya peran serta masyarakat, dukungan dan semangat tidak mungkin acara ini bisa dilaksanakan dengan meriah. (Jun)

Pisah Kenal Camat Donomulyo Ditandai dengan Pemberian Tali Asih

Kapolsek Donomulyo memberikan tali asih kepada Ibu Camat Donomulyo

Malang, SMN - Gerbong Mutasi di jajaran Pemerintahan Kabupaten Malang sudah bejalan sebanyak 220 masuk dalam gerbong mutasi tersebut, sesuai dengan keputusan Bupati Malang Nomor: 821.2/421.202/2014 tanggal 25 Agustus 2014 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang. Menindaklanjuti Mutasi tersebut pada Jumat 29 Agustus dilaksanakan Serahterima Jabatan (SERTIJAB) usai melaksanakan Sertijab akhirnya sudah dapat di pastikan ada pejabat baru yang akan menempati jabatan baru begitu pula sebaliknya pejabat lama akan meninggalkan jabatan yang selama ini diembanya dan menempati jabatan yang baru, seperti halnya yang telah di laksanakan di Pemerintah Kecamatan Donomulyo dilaksanakan Pisah Kenal pada Jum’at (29/8). Pisah kenal Camat Donomulyo yang dilaksanakan di pendopo Kecamatan berjalan lancar dengan di warnai pemberian talih asih. Hadir dalam acara tersebut muspika Kecamatan Donomulyo, Kepala Desa se Kecamatan Donomulyo, Tim Penggerak PKK Kecamatan Donomulyo, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, serta tak ketinggalan

seluruh Staf dan Pegawai dari Kecamatan Pagelaran yang sengaja datang untuk menghadiri Pisah Kenal sekaligus mengantarkan Camat Pagelaran Hari Krispriyanto, S.Sos, M.Si yang sekarang telah menjabat sebagai Camat Donomulyo. Pemberian talih asih di berikan kepada pejabat lama oleh Muspika Kecamatan Donomulyo, Paguyupan Kepala Desa se Kecamatan Donomulyo, Kepala UPTD TK,SD dan PLS Kecamatan Donomulyo Dinas Pendidikan, Anggota Tim Penggerak PKK Kecamatan Donomulyo, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat.pemberian talih asih di berikan secara simbolis. Sebelum pemberian talih asih terlebih telah di perkenalkan Pejabat baru dan pamit untuk pejabat lama.Sebagai Pejabat baru adalah Hari Krispriyanto S.Sos, M.Si.yang sebelumnya menjabat sebagai Camat Pagelaran menggantikan Tito Fibrianto Hadi Prasetya S.Sos, M.AP. yang kini menjabat sebagai Camat Lawang. Dalam sambutanya Tito mengatakan Mutasi adalah hal biasa dilakukan di Jajaran Pemerintahan sebagai bahan penyegaran dan Promosi tak terkecuali di jajaran Pemerintah Kecamatan Donomulyo yang saat ini kita laksanakan.pada kesempatan ini

saya ucapkan terima kasih kepada seluruh Jajaran Muspika, Kepala Desa dan Masyarakat Kecamatan Donomulyo yang telah bekerja sama dan mendukung jalannya pemerintahan, sehingga terjalin hubungan yang baik selama ini tak lupa Tito beserta Istri juga meminta maaf apabila ada kesalahan baik yang disengaja maupun tidak sengaja selama menjabat sebagai Camat Donomulyo dan jika dalam pelayanan yang kurang berkenan kami mohon maaf.Meskipun saya tidak lagi menjabat sebagai Camat Donomulyo bukan berarti hubungan yang baik ini putus sampai disini dan semoga hubungan silahturahmi ini akan tetap terjalin meskipun jarak memisahkan kita,”ungkap Tito”. Dan berharap agar kedepannya Kecamatan Donomulya akan lebih baik lagi kedepanya. Dan Progam yang belum tercapai selama ini semoga dalam kepemimpinan Camat yang baru nanti bisa dilanjutkan. Semantara itu Hari sebagai Camat yang baru pada kesempatan ini di dampingi istri langsung memperkenalkan diri sebelum benar-benar akan melaksanakan tugas barunya sebagai Camat Donomulyo.karena menurutnya tak kenal maka tak sayang dan berharap bisa melanjutkan Progam-Progam yang baik dan meningkatkan Progam Pembangunan serta pelayanan pada masyarakat.untuk dapat mewujudkan itu semua diperlukan kordinasi dan bekerja sama yang baik antara Pemerintah Kecamatan dengan semua pihak terkait dan masyarakat. Saya akan berusaha memberikan pelayan yang terbaik. Pelayan akan saya berikan tidak hanya di dalam kantor saja tapi diluar kantor pun bisa saya layani. Jadi jangan sungkan-sungkan apabila memerlukan tanda tangan di jalan pun akan saya layani.”ungkap mantan Camat Pagelaran”. (Jun)

Kepala SMA Negeri-1 Kurun, Brikson,S.Pd,M.Pd sedang mengawasi aktivitas guru dan siswa, melalui kamera pengintai (CCTV).

Kuala Kurun, SMN - Untuk memantau aktivitas guru dan siswa, dalam kegiatan belaja-mengajar di sekolah. Baru-baru ini, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri-1 Kurun, di Kuala Kurun, Kabupaten

Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah, memasang kamera pengintai, Closed Circuit Television (CCTV). Kepala SMA Negeri-1 Kurun, Brikson,S.Pd.,M.Pd mengatakan,

pemasangan kamera pengintai (CCTV) tersebut, mulai dilakukan sejak Senin (25/8). Dan direncanakan sebanyak 16 titik, tersebarkan di 10 ruang kelas. Serta ruang guru, ruang tata usaha, ruang laboratorium dan perpustakaan, ruang tamu. Hingga ke lapangan dan pintu gerbang. “Saat ini yang sudah terpasang 7, yang 9 menyusul. Alat ini akan merekam seluruh aktivitas di sekolah ini selama 24 jam. Dan langsung masuk ke data sekolah. Sehingga dengan adanya data rekaman CCTV tersebut, kita bisa menunjukan kepada pihak pemerintah, bahwa pelaksaan ujian nasioal di sekolah ini, tidak ada kecurangan. Seperti, yang di curigai selama ini. Karena, pada saat ujian nasional berlangsung, yang boleh masuk ke ruangan hanya guru pengawas yang ditugaskan sesuai SK. Selain dari itu tidak boleh, sekalipun Bupati dan Kepala Dinas, “ ujar Brikson, kepada SMN. Kamis (4/8), lalu.

Selain, untuk memantau aktivitas guru dan siswa pada jam belajar dan mengawasi pelaksanaan Ujian Nasioanl (UN). Menurutnya, keberadaan CCTV tersebut juga diharapkan dapat membantu pihaknya, mengamankan fasilitas maupun sarana dan prasaran yang ada di sekolah tersebut. Sementara itu, Kabid Dikmen, Dinas Pendidikan Kab. Gunung Mas, EDIE, S.Pd saat dimintai SMN tanggapannya, terkait dengan pemasangan CCTV di SMA Negeri1 Kurun mengatakan, bahwa memasang CCTV itu wajib bagi sekolah yang sudah memenuhi kriteria. Terutama bagi sekolah yang memiliki ketersediaan listrik. “Itu wajib, karena itu program pemerintah pusat. Sekolah yang sudah maju, dan sudah memenuhi kriteria memang seperti itu. Terutama sekolah yang didalam kota dan ada memiliki listrik,” jelas, EDIE. (mandau)

Hot Spot di Sumatera Selatan Terus Bertambah

Sejumlah pengendara menerobos kabut asap yang menyelimuti jalan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Kalimantan Tengah yang berjarak pandang berkisar antara 70-150 meter pada pagi hari Minggu (2/9).

Palembang, SMN - Hot spot atau titik panas di Sumatera Selatan cenderung mengalami peningkatan. Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan, dinas kehutan mencatat terdapat 36 titik panas. Sehari sebelumnya, UPTD PKLH mencatat hanya ada 11 hot spot. Akibatnya, udara di kota palembang menjadi kotor dan berbahaya jika dihirup oleh manusia. Kepala UPTD PKLH, Dinas Kehutanan Sumatera Selatan, Achmad Taufik menjelaskan, titik panas

banyak terdapat di kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yakni 10 titik. Sementara di Ogan Komering Ulu Selatan terdata 8 titik panas. Selanjutnya titik panas juga terdeteksi sebanyak 5 di Musi Rawas Utara, 5 di Muara Enim, Musi Rawas, 4 di Musi Banyuasin, 3 di lahat. “Ada peningkatan dibandingkan kemarin,” kata Achmad, Sabtu, 6 September 2014. Dia menambahkan pihaknya kembali menggiatkan patroli udara untuk memantau titik panas dan titik api. Dua unit helikopter disiapkan

untuk melakukan pemadaman di wilayah OKI, OKU serta Banyuasin. “Dari pagi tadi sampai sore ini dua heli ini masih melakukan pemantauan dan pemadaman”. Kebakaran lahan dan hutan di sekitar kota Palembang seperti di kawasan Ogan Ilir dan Ogan Ilir, berakibat udara di Palembang beraroma sangit. Selain itu mata sebagian warga juga terasa perih. Kondisi ini sudah berlangsung dalam sepekan terakhir ini. Edi Prima, warga yang bermukim di komplek talang kelapa mengaku

merasakan sangit itu di pagi hari dan sore hari. “Biasanya mata juga perih apalagi di waktu mengendarai sepeda motor,” kata Edi. Kepala Dinas Kesehatan kota Palembang, Anton Suwindro belum dapat menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari kebakaran lahan dan hutan bagi warganya secara detail. Namun menurutnya, penderita ISPA dipastikan akan meningkat jika hujan tidak juga turun dalam waktu dekat. “Sebab Ispa salah satunya oleh kualitas udara yang tidak sehat.” (abu/tbn)

Gerak Jalan Malam Keliling Kampung RT 06 dan RT 07 Desa Karangsuko Meriahkan HUT RI Ke-69

Kompak, Ketua Panitia (Sudarman: peci putih) bersama Panitia Peringatan HUT RI ke-69 Desa Karangsuko

Malang, SMN - Banyak cara dilakukan untuk menyemarakkan peringatan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ada berbagai kegiatan dari tingkat yang paling bawah hingga tingkat Nasional, seperti halnya yang di lakukan di lingkup RT 06 dan 07 Dusun Adiluwih Desa Karang Suko Kecamatan Pagelaran digelar gerak jalan malam keliling Kampung pada Minggu (31/8). Ada pemandangan yang berbeda di lingkungan Desa Karang Suko tepatnya di RT06 dan RT07 pada minggu malam suasana kampung yang setiap harinya terlihat tentram adem ayem, berubah 180 derajat menjadi ramai seakan ada artis ibu kota yang akan konser, akan tetapi kemeriahan itu ternyata adalah gerak jalan malam keliling Kampung. Sebanyak 500 peserta mulai dari anak-anak sampai orang tua tampak bersemangat ketika akan di berangkatkan oleh Kepala Desa, dengan jarak tempuh 3 Km para peserta berjalan mengelilingi kampung dengan di pandu oleh panitia. Pada lomba gerak jalan malam ini memperebutkan hadiah utama 1 buah sepeda mini dan puluhan hadiah hiburan. Setalah berkeliling kampung

sambil menunggu pengundian berhaadiah para peserta di hibur oleh penampilan anak-anak dari RT 06 dan RT07 dan karangtaruna. Menurut Kepala Desa Karang Suko Rusman menuturkan banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh Pemerintahan Desa mulai dari awal bulan sampai di akhir bulan. Kegiatan dilaksanakan di tiap-tiap RT seperti pada malam 17 dilakukan malam tirakatan dan untuk Pemerintahan Desa di fokuskan dibalai Desa dan pada tanggal 20 agustus di gelar karnaval Desa.Tetapi apa yang dilkukan oleh warga RT06 dan RT07 dengan menggelar gerak jalan malam keliling Kampung mengaku bangga atas ide yang di gagas. Rusman mengklaim gerak jalan malam ini adalah kegiatan yang unik dan yang pertama kali di adakan di Desanya bahkan Indonesia. Melihat apa yang telah dilkukan warganya seperti kegiatan yang pada malam hari ini, pihaknya akan mengagendakan pada tiap tahun peringatan Kemerdekaan RI menjadi kegiatan rutin tahunan. Kegiatan ini patut kita apresiasikan dalam rangka memperingati HUT RI Ke-69 dengan mengisi kemerdekaan bersyukur karena kita telah

di beri kemerdekaan oleh Tuhan Yang Maha Kuasa dengan cara kita isi sesuai dengan tugas kita masing-masing dengan penuh keikhlasan dan tanggung jawab. Semoga para pahlawan yang telah gugur diberi tempat yang terbaik di sisinya. Tak lupa pada kesmpatan ini Rusman juga berterima kasih kepada seluruh warga RT 06 dan RT 07 dan waga Desa Karang Suko yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran dalam mengisi semua rangkaian kegiatan Kemerdekaan. Sementara menurut ketua panitia kegiatan Sudarman, mengatakan gerak jalan malam ini sudah kita laksanakan 3 kali. Dari tahun ketahun ternyata mendapat respon positif bagi warga ini terlihat oleh antusias warga dari tahun ke tahun jumlah peserta mengalami peningkatan. Di tahun kemarin untuk hadiah utama hanya sebuah jam dinding saja. Di tahun ini alhamdulillah berkat kerja keras para panitia dan kerjasama warga serta dukungan semua pihak ada peningkatan mulai hadiah utama sekarang adalah 1 unit sepada mini dan puluhan hadiah hiburan. Numun sebenarnya bukan hadiah yang menjadi tujuan utama, tetapi bagaimana cara kita memaknai arti dari kemerdekaan yang sesungguhnya. Pada kesempatan ini pria yang akrab disapa Mbah Man tak lupa mengucapkan terima kasih kepada panitia dan pihak penyelenggara serta pemuda RT. 06 dan 07 dan seluruh warga masyarakat atas partisipasi bahwa kerjasama dan dukungannya semoga kegiatan ini bisa memberikan pesan yang baik bagi kita semua dan memaknai arti kemerdekaan dengan mengisinya sesuai dengan tugas masing-masing, sehingga rasa cinta tanah air dan bangsa bisa kembali dipupuk agar tidak luntur di era globalisasi ini. Dan berharap di tahun-tahun mendatang kegiatan seperti ini akan lebih meriah dan lebih baik lagi. (Jun)


10

Pendidikan

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN IPS SISWA KELAS VIII-F SMP NEGERI 1 GROGOL KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: Sunarti, S.Pd (Guru IPS UPTD SMPN 1 Grogol)

KEBERHASILAN dalam proses belajar mengajar dapat dilihat dari prestasi belajar yang dicapai oleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Guru sebagai pengajar berharap agar para siswanya memperoleh prestasi belajar yang baik. Untuk itu dalam kegiatan belajar mengajar guru harus memilih metode pembelajaran yang tepat agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat tercapai, penggunaan metode pembelajaran yang tidak tepat dapat menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu alternatif yang dapat ditempuh untuk merealisasikan tujuan pembelajaran adalah melalui kreativitas yang dimiliki oleh guru dalam memilih metode pembelajaran. Metode pembelajaran kooperatif akan bisa membantu peningkatan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang ada, sehingga diharapkan dapat meningkatkan penca-

paian prestasi belajar siswa. Hal ini dikarenakan adanya suatu interaksi antar siswa untuk berdiskusi, bermusyawarah, bermufakat dengan teman kelompoknya dan interaksi dengan guru sebagai pengajar. Dalam setiap kelompok siswa yang berkemampuan lebih akan membantu dalam proses pemahaman bagi siswa yang berkemampuan rendah dan siswa yang berkemampuan sedang dapat segera menyesuaikan dalam proses pemahaman materi yang diberikan oleh guru. Terdapat beberapa metode pembelajaran kooperatif, pada penelitian ini akan digunakan untuk mengembangkan metode pembelajaran IPS adalah pembelajaran kooperatif Teams Accelerated Instruction (TAI) (Percepatan Pengajaran Tim). Pembelajaran kooperatif Teams Accelerated Instruction (TAI) adalah model pembelajaran kooperatif yang menggabungkan pembelajaran kooperatif dengan pengajaran individual yaitu siswa dituntut menguasai suatu materi secara berkelompok dengan cara mengoptimalkan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing individu untuk bekerja sama dalam sebuah tim.

SMP Negeri 1 Grogol Kabupaten Kediri merupakan salah satu sekolah reguler pinggiran dengan kualitas lulusan yang dapat diandalkan di berbagai bidang keahlian. Walaupun demikian dalam pelaksanaan proses belajar mengajar para guru mata pelajaran masih ada yang menggunakan pembelajaran konvensional. Sehingga berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi siswa yang belum optimal. Terbukti dari survey awal untuk mata pelajaran IPS kelas VIII-F berdasarkan nilai semester 1 terdapat 50% siswa yang mendapat nilai dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimum) yang ditetapkan yaitu 75. Melihat kenyataan tersebut maka kami sebagai guru mata Pelajaran IPS kelas VIII akan melaksanakan penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menerapkan model pembelajaran baru yaitu Teams Accelerated Instruction (TAI) dengan bekerja sama dengan guru teman sejawat sebagai kolaborator. METODE PENELITIAN Penelitian akan dilaksanakan pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Grogol Kabupaten Kediri. Penulis merencanakan pelaksanaan peneli-

tian dari bulan Januari 2012 sampai dengan bulan April 2012. Penelitian ini dilaksanakan dengan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada suatu obyek dan mengkondisikannya seperti apa adanya. Siklus pelaksanaan PTK dilakukan melalui empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan interpretasi, dan (4) analisis dan refleksi tindakan. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu, wawancara, observasi dan tes. Prosedur penelitian ini terdiri dari beberapa tahap kegiatan yaitu, Tahap Pengenalan Masalah, Tahap Persiapan tindakan, Tahap Penyusunan Rencana Tindakan, Tahap Implementasi Tindakan, Tahap Pengamatan, dan Tahap Penyusunan Laporan. Sedang rancangan penelitian pada Penelitian Tindakan Kelas kali ini disusun, Skenario pembelajaran sebagai berikut, Instrumen untuk evaluasi yang berupa soal tes tertulis, dan Menetapkan indikator ketercapaian yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran, adapun target indikator keberhasilan pada aspek afektif siklus I mendapat 60% dan siklus II 70%, aspek kognitif siklus I

50% dan pada siklus II 60%, sedang pada aspek psikomotori siklis I di targetkan mendapat 60% dan siklus II 70%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan survei awal yang dilakukan peneliti menunjukan bahwa hasil belajar IPS di SMP Negeri 1 Grogol Kabupaten Kediri dapat dikatakan belum merata, karena dalam pengamatan yang dilakuakan peneliti pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Grogol Kabupaten Kediri, dan hasil pekerjaan siswa menunjukkan bahwa terdapat kesenjangan yang jauh dalam mencapai kompetensi belajar siswa. Berdasaran nilai akhir semester 1 terdapat 40% siswa yang memproleh nilai diatas KKM, dan 60 % dari 40 siswa memperoleh nilai dibawah 75, hal ini menunjukan belum meratanya pencapaian kompetensi siswa dikelas tersebut. Dari survei awal tersebut menjadi acuan bagi untuk lebih meningkatkan hasil prestasi siswa dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Accelerated Instruction (TAI), pada pelaksanaan penelitian siklus I sudah menunjukan peningkatan dari ketiga aspek penelitian dan sudah

mencapai target penilaian. Dari segi nilai pencapaian kompetensi yang diperoleh siswa, nilai tertinggi adalah 85 nilai terendah adalah 60 dan nilai rata-rata kelas yaitu 74,5. Siswa yang belum mencapai nilai standar atau di bawah KKM yaitu 75 ada 10 siswa (25%) sedang siswa yang sudah mencapai standar nilai 75 ke atas sebanyak 30 siswa (75% siswa) dan siswa tersebut dapat dinyatakan sudah mencapai ketuntasan hasil belajar yang mana pencapaian peningkatan prosentase dari 33% menjadi 75% untuk aspek kognitif. Sedangkan untuk aspek afektif dan aspek psikomotorik masing-masing 72,5% dan 67,5%. Dan pada siklus II mengalami peningkatan yang signifikan yaitu, dari segi hasil belajar, siswa yang mendapatkan nilai 75 ke atas, sudah mencapai 38 siswa (95%) dan nilai rata-rata kelas juga sudah mengalami kenaikan. Dari hasil perhitungan, nilai rata-rata kelas untuk siklus 2 mencapai 84 untuk aspek kognitif sedangkan untuk aspek afektif dan aspek psikomotorik masing-masing 82,5% dan 80% dari total siswa. Dari hasil penelitian tersebut bisa dikatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Accelerated Instruction (TAI) pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Grogol berhasil dengan baik dan dapat di jadikan referensi bagi guru mata pelajaran lain. KESIMPULAN Kesimpulan hasil penelitian ini dapat dikemukakan sebagai berikut, terdapat peningkatan kompetensi belajar siswa untuk mata pelajaran IPS dengan menggunakan metode Teams Accelerated Instruction pada siswa kelas VIII-F SMP Negeri 1 Grogol Kabupaten Kediri. Peningkatan kompetensi belajar mata pelajaran IPS tersebut terjadi setelah guru melakukan beberapa upaya yang dikemas dalam dua siklus tindakan diantaranya :Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan metode Teams Accelerated Instruction dalam melaksanakan pembelajaran. Guru membuat inovasi baru dalam menyampaikan pelajaran IPS dengan menggunakan metode Teams Accelerated Instruction yang dilakukan oleh para siswa. Guru mengefektifkan siswa di dalam belajar melalui pelaksanaan diskusi intensif dengan bimbingan aktif dari guru sehingga siswa menjadi lebih kooperatif di dalam kegiatan belajar mengajar.

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA FILM SISWA KELAS VIII-E UPTD SMP NEGERI 2 MOJO KABUPATEN KEDIRI Oleh: Tutik Arumi, S.Pd. (Guru UPTD SMPN 2 Mojo) MENULIS puisi merupakan kegiatan produksi dalam apresiasi puisi. Namun dalam mempelajari puisi, sering dijumpai hambatan diantaranya ada anggapan bahwa puisi sudah tidak ada gunanya lagi, dan adanya pandangan bahwa mempelajari puisi sering tersandung pada ’pengalaman pahit’. Pandangan semacam ini yang menjadikan pembelajaran apresiasi puisi dianggap sebagai sesuatu yang sulit terutama dalam keterampilan menulis puisi. Untuk itu, guru hendaknya memberikan variasi dalam menyampaikan pengajaran apresiasi puisi, sehingga siswa tidak jenuh dan selalu siap menanggapi berbagai rangsangan. Maka dari itu peranan media menjadi sangat penting untuk menumbuhkan semangat siswa menerima pengajaran bahasa dan sastra Indonesia. Guru harus memiliki tingkat penyesuaian yang cocok dengan siswanya, penyesuaian tersebut dirancang secara terpadu

dengan tujuan utama adalah mempersiapkan siswa untuk melakukan interaksi yang bermakna dengan bahasa yang alamiah, salah satunya dengan pemanfaatan teknologi yang berupa media audio visual. Melalui media audio visual yang berupa film diharapkan pembelajaran apresiasi puisi dapat memotivasi siswa dan menjadikan siswa mengenal puisi dengan mudah, sebagai contoh adalah film remaja “Ada Apa dengan Cinta”, salah satu film sastra yang di dalamnya terdapat pembelajaran puisi yang dikemas dalam kehidupan remaja, sehingga bisa menginspirasi siswa dalam membuat atau menulis puisi. Karena prestai belajar Bahasa dan sastra Indonesia khususnya pada materi menulis puisi di kelas VIII-E kurang memuaskan, peneliti sebagai guru mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di kelas VIII-E mencoba menggunakan media audio visual berupa penayangan film pada penelitian tindakan kelas yang

dilakukan di kelas VIII-E, dengan harapan bisa menumbuhkan minat dan motivasi belajar siswa sehingga bisa menigkatkan pula prestasi belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian deskriptif kuantitatif dan menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam tahap pertama guru mempersiapkan instrumen yang digunakan dalam penelitian, antara lain lembar observasi aktivitas guru dan siswa, angket guru dan siswa, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), dan media film ’Ada Apa dengan Cinta’ yang digunakan sebagai pembelajaran menulis puisi. Penelitian yang rencananya dilaksanakan dalam tiga sikus ini diikuti oleh 32 siswa kelas VIII-E UPTD SMPN 2 Mojo Kabupaten Kediri. Dan pengambilan data terdiri atas tiga siklus, yaitu siklus I, siklus II, dan siklus III masing-masing siklus

terdiri atas dua kali pertemuan, data yang diperoleh akan dianalisis oleh peneliti, yaitu dengan mendeskripsikan aktivitas guru dan siswa mulai dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga, mendeskripsikan hasil belajar siswa mulai dari siklus pertama sampai dengan siklus ketiga, dan mendeskripsikan angket guru dan siswa terhadap proses belajar mengajar dengan menggunakan media film dalam pembelajaran apresiasi puisi. HASIL PENELITIAN Siklus pertama pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Rabu tangggal 5 September 2012, di dapatkan hasil berikut ini data hasil belajar siswa dari hasil tes subjektif siswa menulis puisi dengan tema kehidupan, tampak bahwa dari 32 siswa, 3 siswa (9,38%) mendapatkan nilai mendapatkan nilai 55; 2 siswa (6,25%) mendapatkan nilai 60; 10 siswa (31,25%) mendapatkan nilai 65; 7 siswa (21,88%) menda-

patkan nilai 70; 7 siswa (21,88%) mendapatkan nilai 75; dan 3 siswa (9,38%) mendapatkan nilai 80, ratarata hasil belajar siswa adalah 68,44 dan termasuk kategori cukup (C). Rata-rata hasil belajar siswa dinilai dari kesesuaian tema 380, kesesuaian isi 410, penggunaan diksi 710, dan amanat 495 dengan skor akhir 1995. Pada siklus II hasil tes siswa dalam menulis puisi dengan tema cinta tampak bahwa dari 32 siswa, yang mendapat nilai 60 sebanyak 2 siswa (6,25%), sedangkan 7 siswa (21,88%) yang mendapat nilai 65. Ada 12 siswa (56,63%) yang mendapat nilai 70, sedangkan yang mendapat nilai 75 ada 7 siswa (21,88%) dan nilai 80 ada 4 siswa (12,5%). Pada hasil tes menulis puisi siswa pada siklus kedua ini mengalami peningkatan, rata-rata hasil belajar siswa 70,63 termasuk kategori baik (B). Pada siklus ini mengalami peningkatan sebesar 2,19 dari siklus pada siklus pertama. Peningkatan pada aspek kesesuaian

tema sebesar 30 menjadi 410, kesesuaian isi sebesar 80 menjadi 490, diksi sebesar 180 menjadi 890, dan amanat sebesar 10, menjadi 505. Dan pada siklus III hasil menulis puisi siswa dengan tema bebas menunjukkan bahwa 3 siswa (9,09%) mendapatkan nilai 65, nilai 70 terdapat 6 siswa (18,18%). Siswa yang mendapatkan nilai 75 sebanyak 7 siswa (21,21%), 9 siswa (27,27%) mendapatkan nilai 80, nilai 85 sebanyak 5 siswa (15,15%), dan siswa yang nilainya 90 ada 2 siswa (6,06%), rata-rata hasil belajar siswa 77,22 termasuk kategori baik (B). Aspek yang dominan meningkat adalah pada penggunaan diksi sebesar 110, maka menjadi 1000. Aspek amanat meningkat 55 menjadi 560, kesesuaian tema meningkat 30 menjadi 440, dan kesesuaian isi menurun 25 menjadi 465. Dari siklus III ini bisa kita lihat bahwa keberhasilan siswa sudah mencapai target yaitu mencapai 90,62%.

KESIMPULAN Peningkatan pada siklus ketiga rata-rata hasil belajar siswa lebih bagus karena siswa sudah menerapkan puisi yang ada dalam media sebagai contoh menulis puisi. Disini dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas pada siswa kelas VIIIE matapelajaran bahasa dan sastra Indonesia materi puisi dengan menggunakan media audio visual penayangan film, bisa di katakan berhasil dan bisa di jadikan referensi bagi peneliti/guru lain untuk penelitian yang selanjutnya.

PENGGUNAAN METODE ‘TATAS’ UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PAI PADA SISWA KELAS VII-E UPTD SMPN 2 MOJO KABUPATEN KEDIRI Oleh: Istiqomah, S.Ag (Guru UPTD SMPN 2 Mojo) MATA pelajaran Pendidikan Agama Islam sering kurang diperhatikan oleh semua pihak di lingkungan sekolah, baik guru maupun siswa. Mata pelajaran PAI dianggap terlalu banyak menghafal, banyak membaca. Sehingga banyak siswa yang merasa jenuh dengan materi mata pelajaran ini. Kondisi tersebut sering diperparah dengan keadaan bahwa siswa merasa kurang tertarik, menganggap mudah, dan menganggap pelajaran yang menjemukan. Keberadaan mata pelajaran PAI sering dianggap kurang bermanfaat bagi siswa. Mata pelajaran PAI tidak termasuk mata pelajaran yang diujikan dalam Ujian Akhir Nasional, maka semakin diangggap tidak berarti bagi siswa. Metode mangajar menjadi salah satu bagian yang ikut memperburuk pandangan berbagai pihak tentang mata pelajaran PAI. Terlebih lagi jika mata pelajaran ini disampaikan dengan cara-cara yang kurang menarik. Penggunaan metode mengajar yang monoton, kurang variasi akan semakin memperparah keadaan. Kejenuhan siswa akan lebih cepat muncul dalam kondisi seperti ini. Melihat kondidi yang demikian minat belajar anak harus dapat

ditumbuhkan dalam setiap proses belajar mengajar, minat belajar yang tinggi akan sangat berpengaruh terhadap peran serta atau aktifitas anak dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Proses membangkitkan minat belajar, mempertahankan minat belajar dan mengontrol minat belajar menjadi bagian yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Jadi tanpa motivasi belajar yang memadai, sangat sulit bagi pihak-pihak yang terkait dengan pembelajaran untuk dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Motivasi belajar siswa dapat berasal dari dalam dirinya maupun dari luar dirinya. Kecerdasan, cita-cita atau harapan, kesenangan merupakan faktor yang berasal dari dalam diri siswa yang dapat menumbuhkan minat belajar yang tinggi. Kondisi lingkungan, metode mengajar, waktu belajar merupakan faktorfaktor yang berasal dari luar diri siswa yang dapat mempengaruhi minat belajar. Jika faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut dalam kondisi baik, maka minat belajar siswa juga semakin tinggi. Namun jika faktor-faktor yang mempengaruhi tersebut kondisinya kurang kondusif, maka motivasi belajar

siswa juga akan rendah. Keadaan tersebut juga terjadi pada siswa SMPN 2 Mojo Kabupaten Kediri. Dalam mata pelajaran PAI, juga kurang mendapat perhatian yang serius dari siswa, khususnya siswa kelas VII-E. Maka dari itu muncullah keinginan bagi kami selaku guru Pendidikan Agama Islam untuk segera menumbuhkan minat dan motivasi siswa terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diharapkan nantinya bisa meningkatkan hasil prestasi belajar siswa dengan mengadakan tindakan Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan metode tanya jawab dan pemberian tugas, yang kami sebut sebagai Metode “Tatas”. METODE PENELITIAN Pada mata pelajaran PAI, siswa kelas VII-E merupakan siswa yang mempunyai nilai yang kurang memuaskan di banding dengan kelas VII lainnya, maka dari itu perlunya diadakan Penelitian tindakan kelas ini pada siswa kelas VII-E. Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tahun pelajaran 2009/2010, semester genap, dari bulan Maret 2010 sampai dengan Mei 2010. Dan jumlah siswa kelas VII-E SMPN 2 Mojo

kualitatif.

Kabupaten Kediri adalah 32 siswa. Pelaksanaan tindakan dan pengamatan dalam penelitian ini dibagi dalam 2 siklus. Setiap siklus dibagi dalam tiga kali pertemuan. Kegiatan pelaksanaan tindakan dalam setiap siklus, dibarengi dengan pengamatan. Dalam penelitian ini ada beberapa instrumen yang digunakan untuk menjaring data penelitian, antara lain: Kuesioner, dokumen, dan catatan lapangan. Instrumen penelitian disusun secara fleksibel dengan harapan agar segala bentuk permasalahan yang mungkin timbul dapat dieliminir dan dapat dicarikan solusinya dengan cepat dan tepat dan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Kegiatan pra tindakan yang dilakukan pada siswa kelas VII-E SMPN 2 Mojo Kabupaten Kediri, menemukan permasalahan yaitu prestasi belajar siswa masih rendah, masih terlalu banyak siswa yang kurang mandiri dalam belajar, yaitu sebesar 40,63%. Sedangkan sikap siswa tehadap kegiatan pembelajaran juga kurang baik, bahwa sebagian besar siswa bersikap kurang senang terhadap kegiatan belajar mengajar. Selain berdasarkan hasil analisis data tersebut juga diketahui dari hasil tes siswa pada pra tindakan, bahwa siswa yang sudah tuntas belajar sebesar 13 siswa (41%), dan yang belum tuntas belajar sebesar 19 siswa (59%). Pada pelaksanan siklus I sebagian besar siswa sudah mandiri dalam belajar, yaitu sebesar 59,38% dan 12,50%, dan sebagian besar siswa juga sudah merasa senang terhadap kegiatan belajar mengajar. Selain berdasarkan hasil analisis data tersebut juga diketahui dari hasil tes siswa pada siklus I, bahwa siswa yang sudah tuntas belajar sebesar 22 siswa

(68,85%), dan yang belum tuntas belajar sebesar 10 siswa (31,25%). Jadi hasil belajar siswa ada peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar pada pra tindakan. Walaupun sudah menunjukkan peningkatan dari pra tindakan, tapi belum begitu memuaskan maka menurut kami perlu untuk dilakukan tindakan penelitian pada siklus II. Dan pada siklus II sebagian besar siswa sudah mandiri dalam belajar, yang di tunjukan dari hasil observasi siswa dengan kriteria mandiri sebesar 56,25% dan 28,13% sangat mandiri dan dari hasil angket siswa sebagian besar siswa sudah merasa senang terhadap kegiatan belajar mengajar, yaitu 53,13% senang 37,50% sangat senang, yang berdampak pada peningkatan hasil prestasi belajar siswa bahwa siswa yang sudah tuntas belajar sebesar 28 siswa (87,50%), dan yang belum tuntas belajar sebesar 4 siswa (12,5%). Secara klasikal kegiatan belajar mengajar sudah tuntas belajar, karena yang memperoleh nilai 75 atau lebih telah mencapai jumlah lebih dari 85%. Melihat hasil dari penelitian tersebut maka peneliti memutuskan untuk tidak melanjutkan pada siklus berikutnya.

KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar PAI pada siswa kelas VII-E SMPN 2 Mojo Kabupaten Kediri, dapat meningkat dengan penerapan metode ‘Tatas’. Peningkatan motivasi belajar siswa, yang terdiri atas kemandirian belajar siswa dan sikap siswa tersebut juga berdampak besar pada hasil prestasi belajar siswa yang meningkat signifikan dari pra tindakan sampai pada siklus II. Semoga hasil Penelitian Tindakan Kelas ini bisa bermanfaat dan bisa diganakan sebagai perbandingan dari penerepan penelitian tindakan yang lain. SUMBER REFERENSI Mulyasa, E.. 2005. Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Nazir, Moh. 2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.


Pendidikan

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

11

PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEMAMPUAN GERAK TEKNIK DASAR SEPAK BOLA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN DENGAN PENDEKATAN TEKNIS DAN STIMULUS-RESPON PADA SISWA KELAS VII-C DI UPTD SMP NEGERI 2 MOJO KABUPATEN KEDIRI Oleh: Hamidah, S.Pd (Guru UPTD SMPN 2 Mojo-Kediri) OLAHRAGA permainan sepak bola merupakan salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani khususnya. Diharapkan melalui proses pembelajaran permainan sepak bola dapat diperoleh suatu perubahan perilaku siswa yang sesuai dengan nilai, budaya dan norma yang dianut oleh masyarakat atau lingkungan dimana siswa tinggal. Fakta di lapangan menggambarkan bahwa dalam pembelajaran penjas, khususnya pada pembelajaran keterampilan teknik dasar sepak bola, masih banyak siswa yang mengalami kesulitan atau belum mampu untuk menangkap makna atau arti dari penjelasan guru, berpartisipasi secara aktif dan menghayati nilai-nilai yang diterapkan pada proses belajarmengajar, dan menterjemahkan tugas gerak menjadi gerakan-gerakan yang tepat. Siswa mampu menyebutkan rangkaian dari gerak teknik tetapi belum mampu untuk menampilkan bentuk gerakan yang benar dan seringkali terjadi ketidaksesuaian antara intruksi guru dengan tindakan yang dilakukan siswa serta suasana belajar kurang menyenangkan. Oleh sebab itu dilakukan perubahan dalam hal model pembelajaran yang

diberikan, guna meningkatkan pemahaman konsep gerak dan penampilan gerak. Model pembelajaran tersebut mampu mengakomodir keinginan siswa untuk dapat bermain dan memberikan tantangan yang lebih besar sehingga kegiatan belajar-mengajar lebih menyenangkan serta penuh disiplin, meningkatkan kepercayaan diri dan tanggung jawab. Di samping itu permasalahan yang utama dalam pembelajaran olahraga (penjas) adalah terlalu banyaknya topik bahasan materi yang diberikan dengan pembagian alokasi waktu yang terbatas. Sehingga dalam praktiknya siswa kurang dapat memperoleh latihan secara kontinue baik

latihan fisik maupun olahraga tertentu yang sesuai dengan kemampuan maupun bakatnya. Berdasarkan kenyataan yang terjadi di UPTD SMPN 2 Mojo maka kami selaku guru Penjaskes kelas VII mengadakan Penelitian Tindakan Kelas dengan penerapan model pembelajaran permainan dengan pendekatan teknis dan stimulus-respon. Model ini diharapkan bermanfaat untuk mempersiapkan kemampuan gerak teknik siswa sebelum siswa bermain permainan sepak bola. Melalui model pembelajaran ini, suasana kegiatan belajar dapat lebih menyenangkan dan meningkatkan berbagai faktor yang mempengaruhi efektifitas dari proses belajar keterampilan teknik dasar sepak bola METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) ini tercakup dalam dalam dua siklus dan terdiri dari dua kali pertemuan. Siklus pertama dilaksanakan pada pertemuan pertama, sedangkan siklus kedua pada pertemuan kedua. Kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) ini dilaksanakan di Kelas VIIC UPTD SMP Negeri 2 Mojo Kabupaten Kediri.

Data yang diperoleh dari pengamatan dan penilaian selama proses pembelajaran dan hasil pembelajaran diklasifikasikan berdasarkan kelompok siswa dalam kelas yang selanjutnya dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif. Langkah-langkah analisis data adalah mengkaji data yang terkumpul secara keseluruhan dari semua instrumen, mereduksi data, dan menyimpulkannya serta memverifikasinya kembali. Kegiatan penganalisisan data dan penyimpulan hasil penelitian tindakan kelas (PTK) ini ditentukan dengan standar prosentase keberhasilan penelitian sebagai berikut kemampuan, keterampilan, dan pengetahuan serta penguasaan materi pembelajaran pada siswa secara individual yang dinilai dari produk kegiatan yang menunjukkan peningkatan peran aktif dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) pada siklus pertama dan kedua serta pengamatan selama kegiatan pembelajaran sepanjang siklus berlangsung adalah sekurang-kurangnya mendapatkan nilai 7,5 atau pencapaian nilai dari siswa ratarata sekurangkurangnya 8,5 atau persentase pencapaian rata-rata 85%, persentase keterlibatan aktif siswa dalam prosedur

pembelajaran secara individual dan kelompok yang berlangsung sepanjang siklus, baik siklus pertama, kedua dan adalah sekurang kurangnya 65% atau persentase keberhasilan pencapaian dari masing-masing siswa ratarata sekurang-kurangnya 85%, persentase kemampuan siswa dalam aktifitas yang menujukkan prestasi belajar yang diberikan secara individual sekurang-kurangnya 65% atau persentase keberhasilan pencapaian dari masingmasing siswa rata-rata sekurangkurangnya 85%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sedikit banyak telah mampu meningkatkan dan menggairahkan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan baik. Siswa dengan penuh perhatian mendengarkan uraian penjeiasan materi pembelajaran. Ada motivasi yang tinggi dari dalam diri siswa untuk lebih memperhatikan uraian penjelasan dari guru pengajar karena rasa keingintahuan yang lebih untuk memahami lebih jauh tentang materi pembelajaran yang diuraikan oleh guru pengajar Bidang Studi Pendidi-

kan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) di kelas, ini terlihat pada nilai rata rata siswa dari ketiga kriteria penilaian secara keseluruhan siswa memperoleh nilai 7,21, dengan keberhasilan individu sebesar 51,28%. Pada siklus kedua Keaktifan dan kesungguhan siswa ini memiliki implementasi secara langsung pada kegiatan belajar mengajar (KBM) siswa dalam penugasan pertama dan kedua. Siswa di Kelas VII-C UPTD SMP Negeri 2 Mojo tahun pelajaran 2009/2010 secara garis besar telah mampu memahami dan menguasai materi pembelajaran dalam Bidang Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) yakni Teknik Dasar Mengumpan, Menggiring dan Menahan Bola Dalam Permainan Sepak bola melalui Aplikasi Pende-katan teknis dan stimulus-respon secara aplikatif dengan di tandai peningkatan prestasi belajar siswa baik individu maupun perolehan rata-rata nilai secara keseluruhan, dan nilai siwa pada siklus kedua adalah sebagai berikut, rata-rata siswa 7,51 dan pada pencapaian individu diperoleh peningkatan yang signifikan yaitu 92,10% atau mengalami peningkatan 40,82%. Nilai ini menunjukan bahwa

tindakan berhasil dan tidak perlu di lanjutkan pada siklus berikutnya. KESIMPULAN Dari hasil yang diperoleh siswa pada pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dengan model pembelajaran permainan dengan pendekatan teknis dan stimulus-respon pada siswa kelas VII-C UPTD SMPN 2 Mojo pada Tahun Pelajaran 2009/ 2010 untuk memahami dan menguasai dengan benar materi pembelajaran Teknik Dasar Mengumpan, Menggiring dan Menahan Bola Dalam Permainan Sepak bola yang disampaikan dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) Bidang Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) ini mengisyaratkan bahwa secara umum siswa di kelas dan sekolah tersebut telah menunjukkan Peningkatan Penguasaan Materi dengan hasil yang cukup baik, bertolak pada realitas selama kegiatan belajar mengajar (KBM) Bidang Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) dalam kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) ini maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti telah mencapai tujuan seperti yang diharapkan.

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS/GEOGRAFI DENGAN MEDIA GAMBAR CETAK PADA SISWA KELAS VII-C UPTD SMPN 2 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh: Indah Tri Suryawati, S.Pd (Guru UPTD SMPN 2 Mojo Kabupaten Kediri) IPS merupakan ilmu yang mempelajari tentang fenomena alam dan sosial yang terdapat di permukaan bumi. Di sekolah menengah pertama semua materi tersebut sudah dipelajari, pada kenyataannya mata pelajaran IPS kurang diminati oleh siswa meskipun IPS menjadi mata pelajaran wajib untuk menyatakan sebuah kelulusan. Nilai siswa untuk mata pelajaran IPS kelas VII UPTD SMPN 2 Mojo cenderung kurang baik. Kelas VII terdiri atas 7 kelas.Untuk ketujuh kelas tersebut kelas VII-C merupakan kelas dengan predikat yang nilainya kurang baik jika dibandingkan dengan kelas lainnya. Di kelas tersebut terdapat 37 siswa dan 17 siswa memiliki nilai mata pelajaran IPS yang masih dibawah kriteria ketuntasan minimum. Salah satu faktor penyebab kurang baiknya mata pelajaran IPS di kelas VII-C adalah penggunaan media pembelajaran yang masih konvensional yang menyebabkan siswa cenderung kurang tertarik untuk belajar IPS. Motivasi belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong

terjadinya proses belajar mengajar. Agar motivasi belajar yang ada pada siswa kuat maka perlu diciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Metode yang digunakan oleh guru juga akan mempengaruhi sikap belajar siswa memperoleh kesempatan belajar dan ketika hal tersebut terjadi siswa dapat menerima ataupun menolaknya. Akibat penerimaan dan penolakan atau pengabaian kesempatan belajar akan mempengaruhi sikap siswa dalam proses belajar. Sikap yang ditunjukkan siswa selama proses pembelajaran dan dalam menerima materi yang diberikan oleh guru tergantung dari seberapa besar ketertarikan siswa terhadap materi bersangkutan serta cara guru dalam menyampaikannya. Karena kenyataan tersebut khususnya yang berhubungan dengan penggunaan media pembelajaran yang kurang menarik sehingga dapat menyebabkan hasil belajar IPS pada siswa kelas VII menjadi kurang baik. Dari uraian di atas, peneliti terdorong untuk melaksanakan penelitian tindakan kelas sebagai

usaha perbaikan hasil belajar IPS khususnya materi Hidrosfer pada siswa kelas VII khususnya VII-C di UPTD SMPN 2 Mojo dengan menggunakan gambar cetak sebagai media pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian yang dilaksanakan pada semester dua (genap) tahun pelajaran 2011/2012 ini dilakukan pada siswa kelas VII-C sebanyak 38 anak, pada awalnya kondisi awal hasil belajar siswa yang cenderung rendah dan kurang baik menjadi lebih baik dan meningkat setelah ada tindakan Penelitian ini berbentuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Adalah sebuah studi yang sistematis yang dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan yang dilakukan. Proses pelaksanaan penelitian tindakan ini sebagai rangkaian suatu siklus yang berkelanjutan. Siklus yang berkelanjutan tersebut digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis. Empat aspek dalam penelitian tindakan

kelas, yaitu : prencanaan tindakan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Keempat aspek tersebut berjalan secara dinamis dan merupakan momenmomen dalam bentuk spiral yang terkait dengan perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan teknik tes, observasi, dan analisis dokumen. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif komparatif, yaitu membandingkan nilai tes kondisi awal dengan membandingkan hasil tes pada Siklus I kemudian membandingkan hasil tes Siklus I dengan Siklus II. Sedangkan kriteria ketuntasan minimum siswa pada kondisi awal pembelajaran adalah 75 dengan kriteria ketuntasan minimum kelas adalah 65% dari seluruh jumlah siswa mendapatkan nilai lebih dari 75 dan 35% dari seluruh jumlah siswa mendapatkan nilai kurang dari 75. Tingkat keberhasilan pada Siklus I adalah 75, sedangkan kriteria ketuntasan kelas adalah jika 70% dari seluruh jumlah siswa

mendapatkan nilai lebih dari 75 dan 30% siswa lainnya mendapatkan nilai kurang dari 75. Tingkat keberhasilan pada siklus II adalah 75 untuk nilai siswa, sedangkan kriteria ketuntasan kelas adalah jika 75% dari seluruh jumlah siswa mendapatkan nilai lebih dari 75 dan 25% siswa lainnya mendapatkan nilai kurang dari 75. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Nilai keadaan awal siswa yang digunakan yaitu nilai tes terakhir sebelum diadakan penelitian,

sebanyak 21 siswa (55,26%) dinyatakan tuntas dan sekitar 17 siswa (44,73%) dinyatakan belum tuntas. Sedang nilai siklus I diperoleh dari pemberian tes kepada siswa setelah akhir pembelajaran. Jumlah siswa yang dapat mencapai ketuntasan nilai tes atau siswa dengan nilai diatas 75 adalah sebesar 73%, siswa yang belum tuntas dalam pencapaian nilai tes sebesar 27%. Untuk indikator kinerja ketuntasan nilai tes siswa harus diatas 70%, hal ini berarti pembelajaran pada siklus I sudah tercapai tetapi belum maksimal, dan dilanjutkan pada siklus II dengan membuat alternatif solusi pembelajaran siklus II, yaitu dengan mengurangi anggota kelompok dari 7-8 siswa menjadi 2-3 siswa, media gambar cetak yang diberikan berupa gambar cetak berwarna, dan akhirnya setelah diberikan tes kepada siswa pada akhir siklus II, jumlah siswa yang dapat mencapai ketuntasan sebesar 84%, sedangkan siswa yang belum tuntas dalam pencapaian nilai tes sebesar 16%. Dari hasil siklus II sudah di dapat hasil yang memuaskan dan diputuskan

untuk tidak melanjutkan pada siklus berikutnya. KESIMPULAN Dapat ditarik kesimpulan bahwa pada pembelajaran siklus I, belum sesuai target. Hal ini dapat diketahui dari frekuensi ketuntasan. Pada siklus I ini, siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa (73 %), hasil tersebut sudah bagus tetapi belum sesuai dengan target. Hasil tes yang kurang memuaskan pada siklus I ini, dapat disebabkan karena kinerja guru yang belum optimal terkait dengan kemampuan menjelaskan, mengorganisasikan, dan kurang bisanya guru dalam membuat suasara pembelajaran lebih menyenangkan. Pada siklus II pembelajaran telah berhasil karena 84 % dari jumlah siswa telah tuntas dimana 31siswa telah mendapatkan nilai yang bagus. Hal ini didukung dengan adanya tindak lanjut perbaikan pembelajaran pada siklus I, dan akhirnya semoga penelitian ini bisa menjadi referensi bagi guru lain untuk melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas pada kelas ataupun mata pelajaran lain.

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR PEMAIN SEPAKBOLA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA SISWA KELAS VII-G UPTD SMPN 1 GROGOL KABUPATEN KEDIRI Oleh: Elisabeth Yulianik, S.Pd (Guru UPTD SMPN 1 Grogol)

SALAH satu tujuan pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah menjadikan siswa mahir dan terampil dalam berbabasa Indonesia. Kemahiran berbahasa ini tercermin dalam aktivitas menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dengan demikian siswa dikatakan berbahasa Indonesia Jika terampil dalam kegiatan menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Berbicara sebagai salah satu indikator kemahiran berbahasa, masih dianggap sebagai sesuatu pembelajaran yang mudah. Pembelajaran berbicara tidak dilakukan secara serius. Padahal pada kenyataannya di lapangan, masih banyak siswa yang kurang mampu

mengekspresikan diri lewat kegiatan berbicara. Siswa seringkali malu ketika diminta berbicara atau bercerita di depan kelas. Penyebab kesulitan berbicara di atas tidak terlepas dari akibat penggunaan metode dan media yang digunakan oleh guru. Metode mengajar guru yang masih konvensional membuat pembelajaran berbahasa menjadi sesuatu yang membosankan. Media pembelajaran merupakan salah satu faktor eksternal yang ikut mempengaruhi hasil belajar. Media pendidikan merupakan suatu bagian integral dari proses pendidikan di sekolah, karena itu menjadi suatu bidang yang harus dikuasai

oleh setiap guru profesional. Media pembelajaran adalah untuk memudahkan berkomunikasi. Media pembelajaran terdiri dari instruktur, hasil cetakan, penyampaian dan beberapa peralaan lain yang digunakan untuk menyampaikan pesan pembelajaran. Seperti halnya yang terjadi pada siswa kelas VII-G UPTD SMPN 1 Grogol Kabupaten Kediri. Kemampuan siswa dalam keterampilan berbicara masih terbilang rendah, maka dari itu perlu diadakan peningkatan pembelajaran melalui Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan media gambar (Tokoh Idola “Pemain Sepak Bola�) agar minat dan prestasi belajar siswa bisa lebih meningkat. Berdasarkan pada silabus mata pelajaran Babasa dan Sastra Indonesia kelas VII SMP, Khususnya standar kompetensi berbicara ada beberapa kompetensi dasar, yang salah satu di antaranya adalah menceritakan tokoh idola. Dalam kompetensi ini siswa diharapkan dapat menjelaskan identitas tokoh idola alasan siswa mengidolakan tokoh idola tersebut dan keunggulan yang dimiliki oleh tokoh idola itu.

Dengan analisis terbatas yang dilakukan peneliti diharapkan dengan menggunakan media gambar yang berisi tokoh tokoh idola, maka siswa mampu memfokuskan pengetahuan dan pengalaman yang dimilikinya mengenai tokoh tersebut ke dalam bahasa lisan sehingga siswa akan berminat dalam pembelajaran berbicara dan mampu menggungkapkan pengetahuannya secara lebih lancar. METODE PENELITIAN Penilaian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yaitu penelitian yang berusaha meningkatkan kualitas proses dan kualitas hasil pembelajaran di sekolah. Penelitian Tindakan Kelas ini di lakukan dalam 3 siklus, adapun langkah langkah pelaksanaan PTK dilakukan melalui lima tahap, yaitu: (1) hipotesis tindakan; (2) perencanaan tindakan. (3) pelakanaan tindakan; (4) observasi dan interpretasi; dan (5) analisis dan refleksi tindakan. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan mulai dari bulan Agustus sampai Oktober 2010, yaitu mulai dari persiapan, penyusunan

proposal hingga penyusunan laporan. Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas VII-G UPTD SMPN 1 Grogol. Jumlah siswa yang dijadikan subjek Penelitian adalah 40 siswa dan yang dijadikan guru kolaborator adalah guru Kelas VIII. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, Wawancara,dan Tes. Sedang teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif komparatif. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Siklus I masih mengalami sedikit kendala kurang tertibnya siswa dalam pelaksanaan penelitian, berlanjut pada siklus kedua, pada pelaksanaan siklus II ini, guru tetap menerapkan kegiatan bercerita secara kelompok dan berusaha menerapkan metode yang berbeda untuk mengatasi kekurangan pada proses pembelajaran pada siklus 1, dan pada pelaksanaan siklus III ini, guru menerapkan kegiatan berbicara seperti individu, sehingga siswa akan lebih berkreasi dan lebih maksimal dalam bercerita. Berdasar

dari hasil pelaksanaan tindakan pada siklus I, II, dan III dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan kualitas pembelajaran keterampilan berbicara pada pelajaran Bahasa Indonesia dengan media gambar dari siklus I ke siklus berikutnya. Hal tersebut dapat dilihat dari prosentase keberhasilan siswa yang diperoleh selama pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas. Pada siklus I kualitas hasil pembelajaran berbicara siswa mencapai 50%, dan meningkat menjadi 70%, terjadi penignkatan sebesar 20%, dan pada siklus III terjadi peningkatan 16,67% yaitu 86,67%. Berdasarkan atas tindakan yang dilakukan, guru telah berhasil melaksanakan pembelajaran keterampilan berbicara yang dapat menarik minat siswa untuk belajar, sehingga terjadi peningkatan kualitas hasil dan kualitas proses pembelajaran keterampilan berbicara. Selain itu penelitian ini juga dapat meningkatkan kinerja guru dalam melaksanakan pembelajaran yang inovatif dan kreatif KESIMPULAN Media gambar (Tokoh Idola “Pemain Sepak Bola�) dapat

meningkatkan kualitas proses pembelajaran keterampilan berbicara. Salah satunya adalah siswa mampu menggali ide dan gagasan dengan bantuan gambar sehingga siswa mendapatkan suatu bahan pembicaraan/pemikiran yang akan merangsangnya untuk mengungkapkan ide-ide tersebut ke dalam bahasa lisan. Media gambar dapat meningkatkan kualitas hasil keterampilan berbicara. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai siswa untuk keterampilan berbicara dari siklus I, II dan III yang menunjukkan adanya peningkatan. SUMBER REFERENSI Azhar Arsyad. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Burhan Nurgiantoro. 2001. Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra edisi Ketiga. Yogyakarta: BPFE Henry Guntur Tarigan. 2005. Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa. Rochiati Wiriaatmadja. 2006. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.


12

Pendidikan

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

PEMBERIAN LATIHAN INCLINE PRESS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MATERI PEMBELAJARAN TOLAK PELURU DALAM BIDANG STUDI PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN MELALUI METODE PRAKTEK PADA SISWA KELAS VII-C UPTD SMP NEGERI 1 TAROKAN KABUPATEN KEDIRI Oleh: Kariyono, S.Pd (Guru UPTD SMPN 1 Tarokan-Kediri) TOLAK peluru adalah salah satu nomor yang terdapat dalam olahraga lempar pada cabang atletik. Sesuai dengan namanya, maka peluru tidak dilempar tetapi ditolak atau didorong yaitu berupa dorongan dari bahu yang kuat disertai dengan gerak merentangkan lengan, pergelangan tangan dan jari-jari yang terarah dengan tujuan agar didapat jarak tolakan yang maksimal. Pada tolak peluru, lutut, pinggang, bahu, siku, pergelangan tangan dan sendi jari-jari tangan, semua harus digunakan untuk menggunakan kekuatan paling besar pada peluru. Siswa sering melewatkan gerakan sendi awal seperti gerakan lutut dan pinggang atau gagal menyelesaikan suatu gerakan secara penuh dengan tidak menggunakan pergelangan tangan dan jari-jari tangan. Kecepatan siswa pada saat menolak peluru atau kecepatan peluru pada saat lepas, adalah faktor yang terpenting. Lebih besar kecepatan berarti lebih jauh jarak yang dicapai. Pada cabang olahraga atletik tolak peluru yang perlu diperhatikan adalah kekuatan dan kecepatan, untuk meningkatkan kecepatan dan kekuatan otot lengan perlu dilakukan latihan beban salah satunya Incline

Press, karena Incline Press merupakan salah satu bentuk latihan untuk mengangkat kekuatan dan kecepatan. Hal ini sangat beralasan karena hasil tolakan yang jauh sangat ditentukan oleh kekuatan dan kecepatan lengan sehingga kekuatan dan kecepatan otot lengan sangatlah penting dalam usaha untuk mencapai hasil tolak peluru yang sejauh-jauhnya. Di sekolah minat siswa terhadap olahraga cabang atletik perlu dikembangkan, sehingga siswa menjadi senang terhadap atletik, Olahraga atletik khususnya nomor tolak peluru diberikan kelas VII semester 2. Dengan demikian agar prestasi olahraga berhasil dengan baik, sesuai yang diharapkan, maka harus memperhatikan beberapa faktor yang terkait dalam cabang olahrga. Salah satu upaya guna meningkatkan kemampuan siswa dalam materi pembelajaran siswa pada materi pembelajaran bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan yang bisa ditempuh oleh guru adalah dengan menggunakan metode praktek. Pada masalah ini peneliti akan mengadakan Penelitian Tindakan Kelas pada mata pelajaran Pendidikan Jasmani Olahraga dan

Kesehatan materi atletik tolak peluru dengan metode praktek dengan pemberian latihan Incline Press, ,yang diharapkan pada materi tolak peluru ini siswa mampu melakukan tolakan dengan teori dan praktik yang benar dan dengan hasil prestasi belajar yang memuaskan. METODE PEMBELAJARAN Dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan 4 tahapan, yaitu perencanaan pelaksanaan dan refleksi. Pada proses realisasi dari perencanaan, yang terlaksana pada tahap pelaksaan penelitian dilakukan observasi dan evaluasi yang hasilnya digunakan sebagai materi refleksi atas apa yang terjadi di lapangan. Hasil dari refleksi kemudian menjadi landasan upaya perbaikan dan penyempurnaan rencana tindakan berikutnya. Tahapan-tahapan ini dilakukan berulangulang dan berkesinambungan sampai kualitas suatu tingkat keberhasilan tertentu dapat diwujudkan. Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah siswa kelas VII-C UPTD SMPN 1 Tarokan Kabupaten Kediri pada Tahun Pelajaran 2011/ 2012 yang berjumlah 40 anak.

Ilustrasi

Pada Penelitian Tindakan Kelas ini peneliti menggunakn metode praktek dengan pemberian latihan Incline Press pada materi tolak peluru. Untuk membantu hasil yang lebih optimal peneliti sebagai instrumen utama menggunakan intrumen penunjang yang meliputi: (i) pedoman observasi; (ii) catatan lapangan; (iii) dokumentasi; dan (iv) foto. Instrumen penunjang pada dasarnya relatif membantu memberikan pemahaman yang konkret terhadap proses penelitian yang dilakukan oleh peneliti, sedang untuk analisis data, peneliti mengkaji data yang terkumpul secara keseluruhan dari semua instrumen, mereduksi data, dan menyimpulkannya serta

memverifikasikannya kembali. Tindakan verifikasi mutlak diperlukan untuk melakukan pemeriksaan terakhir pada data yang telah ada melalui sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan, misalnya buku penunjang teori, data siswa dan informasi serta tanggapan dari teman sejawat yang berkolaborasi mendukung kegiatan penelitian ini. Analisis data penelitian tersebut dilakukan dengan menggunakan beberapa pedoman yang dapat dijadikan sebagai indikator dalam penganalisisan data hasil proses belajar siswa. HASIL PENELITIAN Pada siklus pertama ini peneliti memberikan tiga kriteria penilaian

pada siswa kelas VII-C yaitu menyimak penjelasan guru, mengerjakan penugasan pertama secara berkelompok, dan evaluasi hasil pengamatan. Dari ketiga kriteria tersebut didapatkan rata-rata nilai 76,25, dan pada siklus II peneliti juga memberika tiga kriteria penilaian yaitu pembelajaran remedial, melakukan penugasan kedua secara individu, dan penyimpulan dan di dapatkan rata-rata nilai 83,83. Disini dapat dilihat pada siklus kedua terjadi peningkatan lebih baik dari siklus I. Kegiatan proses penelitian tindakan kelas (PTK) peningkatan kemampuan siswa dalam materi pembelajaran Tolak Peluru dengan latihan Incline Press dalam bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) melalui penggunaan metode praktik pada siswa kelas VII-C UPTD SMP Negeri 1 Tarokan Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2011/2012 menurut hemat peneliti telah mengenai sasaran. Dilihat pada siklus pertama, kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sedikit banyak telah mampu meningkatkan dan menggairahkan pengelolaan kegiatan pembelajaran dengan baik. Siswa dengan penuh perhatian

mendengarkan uraian penjelasan materi pembelajaran. Ada motivasi yang tinggi dari dalam diri siswa untuk lebih memperhatikan uraian penjelasan dari guru pengajar karena rasa keingintahuan yang lebih untuk memahami lebih jauh tentang materi pembelajaran yang diuraikan oleh guru pengajar bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan di kelas. KESIMPULAN Dan bertolak pada realitas selama kegiatan belajar mengajar (KBM) bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan dalam kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) peningkatan kemampuan siswa dalam materi pembelajaran Tolak Peluru dengan latihan Incline Press dalam bidang studi Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan melalui penggunaan metode praktik pada siswa kelas VII-C UPTD SMP Negeri 1 Tarokan Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2011/2012 ini maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan penelitian tindakan kelas (PTK) ini yang dilakukan oleh peneliti telah mencapai tujuan seperti yang diharapkan.

UPAYA PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR MELALUI PENDEKATAN CBSA DALAM PEMBELAJARAN MANDIRI/ KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII C SMP NEGERI 1 MOJO TAHUN PELAJARAN 2008/2009 Oleh: Hartatik, S.Pd. (Guru UPTD SMPN 1 Mojo Kab. Kediri)

PENDAHULUAN Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial. Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati, manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demi-

kian kegiatan hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan, interaksi dengan sesamanya, maupun interaksi dengan Tuhannya. Baik itu sengaja maupun tidak sengaja. Dari berbagai bentuk interaksi, khususnya mengenai interaksi yang disengaja, ada istilah interaksi edukatif, yaitu interaksi yang berlangsung dalam suatu ikatan untuk tujuan pendidikan dan pengajaran. Oleh karena itu, interaksi edukatif perlu dibedakan dari bentuk interaksi yang lain. Dalam arti yang lebih spesifik pada bidang pengajaran, dikenal adanya istilah interaksi belajar mengajar. Dengan kata lain apa yang dinamakan interaksi edukatif, secara khusus adalah sebagai interaksi belajar-mengajar. Berdasarkan uraian di atas, peneliti akan memfokuskan pada pendekatan CBSA dalam belajar mengajar yang dapat dilaksanakan pada mata pelajaran Akuntansi pada siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Mojo tahun pelajaran 2008/2009 METODE PENELITIAN

Tempat penelitian adalah di SMP Negeri 1 Mojo, khususnya kelas VIII C sebanyak 40 siswa terdiri atas 18 laki-laki dan 22 perempuan, peneliti memilih kelas tersebut karena peneliti memandang kelas tersebut aktif dan kreatif dibandingkan kelas lainnya. Penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran 2008/2009 Subjek penelitian ini adalah seluruh siswa siswi kelas VIII C SMP negeri 1 Mojo tahun pelajaran 2008/ 2009. Sedangkan proses belajar dengan menggunakan strategi CBSA adalah objek penelitiannya Penelitian yang digunakan adalah Penelitian tindakan Kelas. Objek yang menjadi tindakan dalam penelitian ini adalah penerapan strategi/pendekatan CBSA. Oleh karena itu, penulis mengumpulkan data dengan menggunakan data yang berupa kalimat. Sehingga peneliti akan memfokuskan dengan menggunakan metode pengamatan atau obsevasi. Observasi adalah cara pengumpulan data yang dilaksanakan dengan indra manusia disertai dengan melakukan pencatatan secara sistematis. Penelitian sendiri adalah cara yang digunakan dalam dunia ilmu pengetahuan untuk

menemukan kebenaran, dengan menerapkan dua teori yaitu koherensi dan korespondensi. Pada saat melakukan penelitian diharapkan siswa sedang asyik mengikuti pelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah atau sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah. Oleh karena itu, peneliti dapat mencatat poin-poin dalam penelitiannya sehingga nantinya dapat menentukan baik buruknya. Untuk mendapatkan hasilnya, peneliti akan menggunakan 2 siklus dengan waktu masing-masing 2 minggu agar dapat menentukan penerapan yang efektif, dan pengaruh terhadap hasil belajar siswa HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan Tindakan Siklus I Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I nampak bahwa total skor yang dicapai dari 5 indikator adalah 10. Sedangkan skor maksimal yang akan dicapai adalah 5 X 3 = 15. Dengan demikian jika dinyatakan dalam skor rentangan 100 adalah : 10/ 15 x 100 = 66,67 atau dengan kategori CUKUP’ Sedangkan hasil analisis ketun-

tasan belajar adalah sebagai berikut :Jumlah siswa yang telah mencapai nilai 75 adalah 29 anak, sehingga ketuntasan kelompok adalah 29/40 x 100 = 73 %. Berarti belum tuntas. Berdasarkan proses dan hasil pembelajaran pada siklus I, dapat dilakukan refleksi sebagai berikut. Bahwa secara umum guru belum menguasai cara penerapan prinsip-prinsip pembelajaran. Demikian pula siswa masih belum banyak berinisiatif untuk aktif melakukan kegiatan belajar aktif. Pelaksanaan Tindakan Siklus II Hasil observasi aktivitas guru dalam proses belajar mengajar pada siklus II yaitu dengan menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran mandiri, diperoleh gambaran bahwa nampak aktivitas guru sudah menunjukkan perbaikan signifikan, meskipun belum maksimal dalam menerapkan prinsip pembelajaran CBSA melalui belajar mandiri/kelompok. Nampak jumlah skor yang dicapai adalah 30, dan jika dinyatakan dalam skala rentangan 100 adalah 30/40 x 100 = 75 %. Jika dinyatakan dengan kategori sebagaimana kreteria pada bab III adalah BAIK

Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus II sebagaimana data di atas nampak bahwa total skor yang dicapai dari 5 indikator adalah 13. Sedangkan skor maksimum yang mungkin dicapai adalah : 5 x 3 =15. Dengan demikian jika dinyatakan dalam skor rentangan 100 adalah : 13/ 15 x 100 % = 86,67 % atau dengan kategori : BAIK SEKALI Sedangkan hasil analisis ketuntasan belajar adalah sebagai berikut : Jumlah siswa yang telah mencapai nilai 75 adalah : 39 anak, sehingga ketuntasan kelompok adalah : 39/40 x 100 =98%. Berarti sudah Tuntas Berdasarkan proses dan hasil pembelajaran pada siklus II, dapat dilakukan refleksi sebagai berikut : Bahwa secara umum guru sudah cukup baik dalam menguasai cara penerapan prinsip-prinsip pembelajaran. Demikian pula siswa sudah aktif melakukan kegiatan belajar mandiri. Hal tersebut ditunjukkan dengan peningkatan kategori aktifitas belajar menjadi sangat baik, dan hasil belajar yang sudh menunjukkan ketuntasan. KESIMPULAN

1) Pembelajaran yang dilakukan lebih terpusat pada siswa, sehingga siswa berperan lebih aktif dalam mengembangkan cara-cara belajar mandiri, siswa berperan serta pada perencanaan, pelaksanaan, dan menilai proses belajar, pengalaman siswa lebih diutamakan dalam menuntaskan titik tolak kegiatan. 2) Guru adalah pembimbing dalam terjadinya pengalaman belajar, guru bukan satu-satunya sumber informasi, guru merupakan salah satu sumber belajar yang memberikan peluang bagi siswa agar dapat memperoleh pengetahuan/keterampilan melalui usaha sendiri, dapat mengembangkan motivasi dari dalam dirinya, dan dapat mengembangkan pengalaman untuk membuat suatu karya DAFTAR PUSTAKA Suharsimi, arikunto. 2002. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta Azar, Arsyad. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono, 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: rineka Cipta

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS ARGUMENTASI DENGAN STRATEGI DWA (DIRECT WRITING ACTIVITY) SISWA KELAS IX-B UPTD SMP NEGERI 2 PAPAR KABUPATEN KEDIRI Oleh: Sunandar, S.Pd (Guru UPTD SMPN 2 Papar Kabupaten Kediri) PEMBELAJARAN menulis (karangan atau cerita) bertujuan untuk meningkatkan kemampuan personal strategis, meliputi pengumpulan model-model berbagai tipe penulisan (pengelompokkan dan perluasan pengetahuan tentang karangan atau cerita). Pemilihan pembelajaran menulis dalam penelitian ini didasarkan atas pertimbangan sesuai hasil pengamatan di kelas IX-B UPTD SMP Negeri 2 Papar Kabupaten Kediri, bahwa (a) praktek pembelajaran menulis argumentasi masih banyak menimbulkan masalah, (b) hasil pembelajaran menulis argumentasi belum memenuhi harapan, dan (c) adanya keluhan terhadap kurang berhasilnya pelaksanaan pembelajaran menulis argumentasi. Salah satu model pembelajaran menulis yang sesuai dengan yang diamanatkan oleh kurikulum 2006 adalah strategi DWA (Direct Writing Activty). Strategi ini berfokus pada proses pembimbingan aktivitas menulis siswa secara langsung. Secara umum permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini

adalah bagaimanakah penerapan strategi DWA (Direct Writing Activity) dalam pembelajaran menulis argumentasi bahasa Indonesia di UPTD SMP Negeri 2 Papar Kabupaten Kediri. METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas (Room Action Research). Selanjutnya, penelitian ini dilaksanakan untuk meningkatkan pembelajaran menulis argumentasi dengan strategi DWA (Direct Writing Activity). Adapun sistematika penetitian tindakan (action reseach) terdiri dari 5 tahap yaitu, Identifikasi awal, Perencanaan, Pelaksanaan tindakan, Pengamatan, Refleksi. Sesuai dengan identifikasi awal bahwa pembelajaran menulis yang dilaksanakan oleh guru di kelas IXB UPTD SMP Negeri 2 Papar Kabupaten Kediri, ternyata belum pernah melaksanakan pembelajaran menulis arguruentasi dengan strategi DWA yakni mulai tahap penulisan, pemburaman, perevisian dan penyuntingan, serta pemublikasian.

Selama ini, pembelajaran menulis argumentasi, yang sering dilakukan hanya pada produk final atau hasil akhir. Dari 38 siswa kelas IX-B UPTD SMP Negeri 2 Papar yang berminat dan senang karangan argumentasi 18 siswa (35,72 %), yang merasa biasa-biasa saja terhadap karangan argumentasi 6 siswa (53,57%), dan yang tidak suka terhadap argumentasi 4 siswa (10,71%). Berdasarkan fakta di atas jelas, bahwa sebagian besar siswa pernah menulis argumentasi hanya semata-mata karena tugas guru bahasa Indonesia saja. Berdasarkan hasil identifikasi awal untuk meningkatkan pernbelajaran menulis argumentasi di kelas IX-B UPTD SMP Negeri 2 Papar Kabupaten Kediri , maka disusunlah rencana tindakan dalam rangka perbaikan masalah yang ditemui dalam proses pembelajaran. Rancangan tindakan ini antara lain guru menyusun model pembelajaran bahasa Indonesia yang berupa Silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Menyusun

indikator dan kriteria pencapaian pernbelajaran menulis argumentasi, Menyiapkan alat perekam data penelitian berupa pedoman observasi, pedoman wawancara, format cacatan lapangan dan dokumentasi, Menentukan siklus penelitian. Dalam hal ini peneliti merencanakan 2 siklus. setiap siklus 3 kali pertemuan. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada siklus I dalam pembelajaran menulis argumentasi ternyata terdapat kelemahan yaitu siswa belum terbiasa melaksanakan kegiatan perevisian dan penyuntingan, sehingga hasil yang di peroleh siswa secara keseluruhan juga belum memuaskan, dari hasil penilaian pada siklus I mulai tahap prapenulisan, pemburaman, perevisian dan penyuntingan, serta pemublikasian diperoleh rata-rata siswa 3,16 (dengan kriteria cukup) dengan rincian 30 (78,94%) mendapat kriteria cukup dan 8 siswa (21,08) dengan kriteria kurang. Jadi dari 38 siswa belum ada yang mendapatkan

nilai dengan kriteria baik. Untuk mengatasi kekurangan itu peneliti merancang tindakan pembelajaran siklus II, agar pembelajaran menulis argumentasi bisa optimal hasilnya. Dari hasil penilaian tersebut dapat disimpulkan, bahwa pembelajaran pada tahap prapenulisan siklus II cukup bagus. Hasil yang cukup bagus dapat dibuktikan dari (1) 24 siswa terteliti yang mendapat skor 3 (cukup), (2) sebanyak 11 siswa pat skor 4 (baik), (3) sebanyak 3 siswa, mendapat skor 5 (sangat baik). Rata-rata skor pada tahap prapenulisan II 3,45. Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menulis argumentasi pada tahap prapenulisan siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa hasil pembelajaran pada tahap ini lebih baik dibandingkan dengan hasil pembelajaran siklus I. Adapun hasil penilaian pada tahap perevisian dan penyuntingan ini adalah (1) sebanyak 17 siswa mendapat skor 3 (cukup), (2) sebanyak 17 siswa memperoleh skor 4 (baik), (3) sebanyak 4 siswa mendapat skor 5 (sangat baik). Ratarata skor pada tahap perevisian dan

penyuntingan ini adalah 3,66. Sedang hasil penilaian pada tahap pemublikasian adalah (1) sebanyak 22 siswa mendapat skor 3 (cukup), (2) sebanyak 12 siswa memperoleh skor 4 (baik), (3) sebanyak 4 siswa memperoleh skor 5 (sangat baik). Rata-rata skor pada tahap pemublikasian siklus II adalah 3,53. Dari hasil keseluruhan rata-rata siswa mengalami peningkatan 0.37 dari 3,16 menjadi 3,73. KESIMPULAN

Secara keseluruhan tahap, hasil penilaian pada siklus dari siklus II terdapat peningkatan dalam pembelajaran argumentasi mulai dari tahap prapenulisan, tahap pemburaman, tahap perevisian/penyutingan, dan pemublikasian. Dari hasil perbandingan nilai siklus I dan siklus II terlihat adanya peningkatan dan antusias siswa kelas IX-B UPTD SMP Negeri 2 Papar Kabupaten Kediri untuk mengikuti pembelajaran mengarang dengan menggunakan strategi DWA.


Pendidikan

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

13

PENINGKATAN KOMPETENSI GURU DALAM MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PAIKEM DI SD MELALUI SUPERVISI AKADEMIK Oleh: Dr.a Ety Anugrahini (Kepala SDN Sidomulyo 2 Kec. Puncu Kab.Kediri)

PRAKTEK-PRAKTEK pembelajaran yang peneliti temukan dalam observasi kelas, para guru sebagian besar mengajar dengan metode ceramah, kerjakan LKS, tanpa menggunakan model pembelajaran paikem. Guru sebaiknya mulai meninggalkan cara-cara rutinitas dalam pembelajaran, lebih menciptakan program-program pengembangan yang professional, salah satunya dalam memilih dan menggunakan model-model pembelajaran paikem. Oleh karena itu pembelajaran harus sebanyak mungkin melibatkan paserta didik, agar mereka mampu bereksplorasi untuk membentuk kompetensi dengan menggali berbagai potensi dan kebenarannya secara ilmiah. Diharapkan guru dapat selalu menggunakan model-model pembelajaran paikem, yaitu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan agar tujuan pendidikan tercapai. Mengingat pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan maka seharusnya kemampuannya ditingkatkan, dibina

dengan baik secara terus menerus sehingga benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai dengan tuntutan profesinya terutama dalam menggunakan model-model pembelajaran paikem. Pembinaan profesional guru dapat dilaksanakan melalui berbagai cara, antara lain melalui supervisi. Untuk itulah kepala sekolah sebagai penanggung jawab terhadap keberhasilan di sekolah perlu memahami ,mengetahui dan trampil dalam melaksanakan sepervisi di sekolah. Mulyasa (2003: 38), mengatakan bahwa kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, ketrampilan, dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Majid (2005: 6), menjelaskan kompetensi yang dimiliki oleh setiap guru akan menunjukkan kwalitas guru dalam mengajar. Muarifin (2010: 17), berpendapat bahwa guru adalah pekerjaan profesional, oleh karena itulah perlu kemampuan dan kewenangan. Kemampuan itu dapat dilihat pada kesanggupannya menjalankan perannya sebagai pengajar, pendidik, pembimbing, me-

diator dan sebagainya. Salah satu kemampuan yang harus dimiliki oleh guru adalah penguasaan dalam menggunakan model pembelajaran paikem untuk kepentingan anak didiknya, sehingga memudahkan pencapaian tujuan pendidikan. Model pembelajaran menurut Soekamto, dkk, dalam Kuntjojo (2010: 1), adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencanakan aktivitas belajar mengajar. Model pembelajaran merupakan landasan praktik pembelajaran hasil penurunan teori psikologi pendidikan dan teori belajar yang dirancang berdasarkan analisis terhadap implementasi kurikulum dan implikasinya pada tingkat operasional di kelas. Model pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan (model paikem). Menurut Kuntjojo (2010: 3), model pembelajaran paikem adalah sebuah strategi pembelajaran yang menggunakan pendekatan system pembelajaran yang melibatkan anak, sehingga siswa senantiasa terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran atau dengan kata lain pembelajaran yang mengkondisikan anak senantiasa aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan. Model-model pembelajaran yang mengandung unsur paikem antara lain: a) Contextual Teaching Learning (pembelajaran kontekstual), b) Cooperative Learning (pembelajaran kooperatif), c) Problem Based Learning (pembelajaran berbasis masalah), dan d) Quantum Learning (pembelajaran quantum) Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan kemampuannya mengelola proses belajar mengajar demi tercapainya tujuan pengajaran. Tugas dan fungsi kepala sekolah adalah menciptakan upaya peningkatan kwalitas guru dalam pengembangan sumber daya manusia dalam lingkup dunia pendidikan dasar yang menjadi tanggung jawabnya. Kepala sekolah harus melaksanakan tugas dan fungsinya, salah satu tugas dan fungsi kepala sekolah adalah upaya peningkatan profesional guru yang berdampak pada peningkatan mutu pembelajaran di kelas. Dalam Pedoman Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Tingkat

Nasional ( 2013: 1), menuliskan bahwa berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi dalam peningkatan profesional guru, kepala sekolah melakukan supervisi melalui kegiatan-kegiatan sebagai berikut ;1) Merencanakan program supervisi akademik, 2) Melaksanakan supervisi akademik dengan menggunakan pendekatan dan teknik supervisi yang tepat, 3) Menindaklanjuti hasil supervisi akademik METODE PENELITIAN Instrumen supervisi akademik diisi skor bersadarkan rubrik penilaian untuk melihat kompetensi guru dalam menggunakan model pembelajaran paikem di dalam kegiatan belajar mengajar. Analisis data tersebut, akan didapat dari dua jenis data yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil observasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif berupa hasil pengamatan atau obsevasi peneliti dan pengawas sebagai kolaborator dalam melakukan proses pembelajaran dengan penggunaan model pembelajaran paikem. Siklus yang sistimatis meliputi yaitu perencanaan, observasi yang cermat atas pelaksanaan, dan pengkajian hasil observasi dengan

segera dan obyektif tentang penampilan mengajarnya yang nyata HASIL PENELITIAN Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui supervisi akdemik , ternyata kemampuan guru dalam menggunakan model pembelajaran paikem di SD dapat meningkat secara sifnifikan, ini terbukti adanya peningkatan nilai pada setiap siklus yaitu prasiklus nilainya 34,4%. Siklus I nilainya 57,8%.dan siklus II nilainya 78,3% dengan predikat tercapai baik. KESIMPULAN 1) Kompetensi guru meningkat dapat dibuktikan dengan perubahan kemampuan 6 guru pada prasiklus menduduki kriteria sedang 33,3% (2 orang sedang), kurang 66,7% (4 orang kurang). Pada siklus I kriteria baik 16,6% (1 orang), cukup 50,0% (3 orang) ,sedang 16,6% (1 orang), kurang 16,6% (1 orang). Pada silkus II mencapai kriteria baik 100% (6 orang). 2) Dampak pelaksanaan supervisi akademik yang dilaksanakan kepala sekolah sangat baik terhadap peningkatan kompetensi guru dalam menggunakan model pembelajaran paikem di SD terbukti dari hasil perbandingan perolehan nilai yang meningkat secara signifikan dari

prasiklus sampai siklus II. Guru hendaknya jangan merasa takut, malu, enggan, bila disupervisi oleh kepala sekolahnya, sebab yang dilakukan ini demi meningkatkan kompetensi guru itu sendiri. Kepala Sekolah hendaknya selalu memberi bimbingan dan motivasi kepada guru, dalam upaya meningkatkan kemampuan guru melalui tugas pokok dan fungsinya dalam program supervisi akademik. DAFTAR PUSTAKA Kuntjojo, 2010, Model-model Pembelajaran, Universitas Nusanatara PGRI Kediri Panitia Sertifikasi Guru Rayon 43 Kediri Mulyasa, E, 2003, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep Karakteristik dan Implementasi, PT Remaja Rosdakarya, Bandung Majid, Abdul, 2005, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, PT Remaja Rosdakarya, Bandung Muarifin Moch, 2010, Media Pembelajaran, Universitas Nusantara PGRI Kediri Panitia Sertifikasi Guru Rayon 43 Kediri SurapranataSumarna,2013,Pedoman Lomba Karya Inovasi Pembelajaran Pendidik dan Tenaga Kependidikan SD Tingkat Nasional, Jakarta.

PENERAPAN PENILAIAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN REATIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS VIII-E SMPN 1 MOJO KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2007/2008 Oleh: Sri Parwati, S.Pd. (Guru IPA UPTD SMPN 1 Mojo-Kediri) PENDAHULUAN Upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan senantiasa diteliti dan diupayakan melalui kajian berbagai komponen pendidikan. Dewasa ini usaha meningkatkan mutu pendidikan terus dilakukan. Perbaikan dan penyempurnaan kurikulum, kemajuan dalam sarana prasarana pendidikan, bahan-bahan instruksional, sistem pendidikan dan penataran guru merupakan bukti nyata dari upaya pemerintah untuk memajukan pendidikan khususnya dalam meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Terciptanya mutu pendidikan yang tinggi merupakan cermin keberhasilan pelaksanaan pengajaran dalam dunia pendidikan yang diwujudkan dengan prestasi belajar siswa. Keberhasilan ini dapat dicapai dengan penerapan metode, media, proses, pembelajaran dan pengelolaan kelas yang baik. Perubahan kurikulum akan lebih bermakna bila diikuti oleh perubahan praktik-praktik pembelajaran di kelas yang dengan sendirinya akan mengubah praktik penilaiannya. Selama ini praktik penilaian di kelas kurang menggunakan cara dan alat yang bervariasi. Penilaian lebih diarahkan pada penguasaan bahan yang diujikan dalam bentuk tes obyektif saja. Penilaian dapat meningkatkan kegiatan belajar siswa, sehingga diharapkan dapat memperbaiki hasil

belajar. Penilaian terhadap siswa harus memperhati-kan tiga aspek yang perlu dinilai yaitu pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik) (Nur, 2002). Kognitif dapat dinilai dari tugas dan ulangan yang diberikan kepada siswa, sedangkan afektif dan psikomotorik da-pat dinilai dari pengamatan secara langsung tentang apa yang dilakukan siswa atau kemampuan dan keterampilan siswa dalan menyelesaikan tugas kinerja. Salah satu bentuk penilaian paper and pen yang sesuai dengan KTSP adalah penilaian portofolio. Portofolio adalah kumpulan karya atau tugas yang dikerjakan peserta didik (Popham, 1985). Karya-karya ini dipilih kemudian dinilai, sehingga dapat dilihat perkembangan kemampuan peserta didik. Portofolio merupakan salah satu bentuk dari penilaian autentik, yaitu yang menilai keadaan sesungguhnya dari peserta didik. Dengan portofolio, dapat digunakan untuk mengukur kemampuan membaca dan menulis yang lebih luas. Penilaian ini tidak hanya dilakukan oleh guru, tetapi peserta didik juga ikut menilai kemajuannya sendiri. Dengan melihat hasil kerja siswa yang diperbaharui dan berkelanjutan akan memperlihatkan perkembangan keterampilan atau kemampuan siswa yang tidak dapat terlihat dari hasil pengujian. Kumpulan

hasil siswa itu dapat dijadikan refleksi perkembangan berpikir mereka. Disamping itu, kumpulan kerja yang berkelanjutan itu akan lebih memperkuat hubungan pembelajaran dan penilaian. Pengumpulan dan penilaian hasil kerja siswa yang terus menerus dapat dijadikan titik sentral program pengajaran, karena penilaian merupakan bagian dari proses pembelajaran. Berdasarkan latar belakang yang diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: 1) Bagaimanakan kreativitas dan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas portofolio? 2) Bagaimanakah hasil belajar siswa setelah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan penilaian portofolio? . METODE Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Mojo, Kabupaten Kediri, pada semester II tahun pelajaran 2007/2008. Kelas yang digunakan sebagai sasaran penelitian adalah kelas VIII-E yang berjumlah 40 siswa. Obyek tindakan yang diteliti melalui siklus pembelajaran pada penelitian ini adalah penerapan penilaian portofolio pada mata pelajaran IPA kelas VIII SMP pada materi sistem peredaran darah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) kolaboratif dengan model

rancangan yang digunakan mengacu pada rancangan Kemmis & Taggart (1988) dengan 3 siklus. Masingmasing siklus terdiri dari 4 tahapan, yaitu: (1) penyusunan rencana tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) pengamatan, dan (4) perefleksian, pengambilan kesimpulan dan saran. HASIL DAN PEMBAHASAN Siklus I Data Hasil Penilaian Tugas Portofolio, dapat diketahui bahwa ratarata siswa sudah mampu mengerjakan tugas portofolio dengan baik. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian kriteria luar biasa sebanyak 25 siswa, kriteria bagus sebanyak 15 siswa, dengan tidak ada siswa yang mendapat kriteria cukup dan kurang Data Hasil Tes Kognitif, dapat diketahui, dari 40 siswa, yang mendapat nilai 75 atau lebih sebanyak 27 siswa, sehingga didapatkan ketuntasan klasikal sebesar 67,5%. Karena ketuntasan masih dibawah 75, maka pembelajaran dianggap masih belum tuntas. Siklus II Data Hasil Penilaian Tugas Portofolio, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan dalam pengerjaan tugas portofolio siswa. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian kriteria luar biasa yang meningkat sebanyak 31 siswa, kriteria bagus menurun sebanyak 9 siswa dengan

tidak ada siswa yang mendapat kriteria cukup dan kurang. Hal ini berarti siswa semakin termotivasi untuk memperbaiki tugas portofolionya sendiri, sehingga berakibat meningkatnya kreativitas siswa dalam mengerjakan tugas portofolio 02. Tiap siswa berlomba untuk nmenampilkan hasil karya terbaik yang bisa mereka buat. Data Hasil Tes Kognitif, dapat diketahui, dari 40 siswa, yang mendapat nilai 75 atau lebih sebanyak 32 siswa, sehingga didapatkan ketuntasan klasikal sebesar 80%. Karena ketuntasan sudah di atas 75, maka pembelajaran dianggap tuntas, walaupun masih terdapat 9 siswa yang belum tuntas pembelajarannya. Siklus III Data Hasil Penilaian Tugas Portofolio, dapat diketahui bahwa terdapat peningkatan kualitas pengerjaan tugas portofolio siswa. Hal ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah siswa yang mencapai kriteria luar biasa sebanyak 33 siswa, kriteria bagus sebanyak 7 siswa dengan tidak ada siswa yang mendapat kriteria cukup dan kurang. Hal ini berarti siswa dapat menilai dirinya sendiri berdasar pengerjaan tugas portofolio, dapat mengetahui kesalahannya dan memperbaikinya, sehingga mendapat nilai yang bagus untuk tugas portofolio selanjutnya. Data Hasil Tes Kognitif, dapat diketahui, dari 40 siswa, yang menda-

Kegiatan belajar mengejar di kelas

pat nilai 75 atau lebih meningkat sebanyak 37 siswa, sehingga didapatkan ketuntasan klasikal sebesar 92,5%. Karena ketuntasan sudah di atas 75, maka pembelajaran dianggap tuntas SIMPULAN DAN SARAN ¡Secara klasikal, kreativitas dan kemampuan siswa dalam mengerjakan tugas portofolio semakin meningkat. Respon siswa terhadap pembelajaran dengan penilaian portofolio adalah positif. Siswa dapat memperbaiki sikapnya dan melakukan refleksi diri atas hasil kerjanya. Hasil belajar siswa meningkat dengan ketuntasan klasikalnya 92,5%. DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2003. Pola Induk Pengembangan Sistem Penilaian. Jawa Timur : Depdiknas.

Depdiknas. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Mata Pelajaran IPA SMP 2006. Jakarta : Pusat Kurikulum Badan Peneliti dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional. Depdiknas. 2004. Pola Pembelajaran Tuntas. Jakarta : Puskur Depdiknas. Mulyasa, E. 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Nur, Muhammad. 2006. Buku Panduan Keterampilan Proses dan Hakikat IPA. Surabaya : IKIP Surabaya. Nur, Muhammad. 2002. Asesmen Tradisional, Asesmen Kinerja dan Rubrik. “Makalah disampaikan pada pelatihan pembelajaran yang berkaitan dengan KurikulumTingkat Satuan Pendidikan Guru MIPA SMUN Kabupaten Sidoarjo tanggal 13-14 Maret 2002�.

MENINGKATKAN KECERDASAN BAHASA MELALUI KEGIATAN CERITA BERGAMBAR PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA BRANGGAHAN KECAMATAN NGADILUWIH KABUPATEN KEDIRI SEMESTER II TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh Lilis Yufriani, S.Pd (Guru TK Dharma Wanita Branggahan)

ANAK memerlukan kegiatan yang menyenangkan dalam proses pembelajaran. Bagi anak, bermain merupakan sarana belajar bagi mereka. Bermain merupakan proses mempersiapkan diri untuk memasuki dunia selanjutnya dan merupakan cara untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak seperti aspek bahasa, kognitif, sosial, emosi, dan fisik. Melalui kegiatan bermain dengan menggunakan alat permainan, anak terstimulasi untuk berkembang dengan baik perkembangannya. Metode bercerita merupakan salah satu pemberian pengalaman

belajar bagi anak Taman Kanakkanak melalui cerita yang disampaikan secara lisan (Moeslichatin, 1996:1940). Bercerita adalah menuturkan sesuatu yang mengisahkan tentang perbuatan atau suatu kejadian dan disampaikan secara lisan dengan tujuan membagikan pengalaman dan pengetahuan kepada orang lain. Permasalahan yang terjadi tidak terlepas dari kurangnya wawasan guru dalam memilih dan menerapkan model pembelajaran yang tepat untuk digunakan dalam mengembangkan kecerdasan bahasa pada anak dalam cerita bergambar. Hal ini ditunjukkan dengan hasil yang diperoleh peneliti dari data menunnjukkan bahwa dari 16 anak didik pada TK Dharma Wanita Branggahan sangatlah rendah dalam cerita menggunakan gambar. Dari data menunnjukkan bahwa dari 16 anak didik rata-rata hanya 1 anak didik yang mendapat nilai bintang 4, 3 anak didik yang mendapat nilai bintang 3, 5 anak didik mendapat nilai bintang 2 dan 7 anak didik mendapat

nilai bintang 1. Dari hasil wawancara dengan guru yang menjadi penyebab munculnya permasalahan yang timbul dalam proses belajar anak yaitu : pertama dari dalam diri anak, dalam kegiatan belajar kurang terlatihnya kemampuan anak sehingga menyebabkan daya pikir anak belum mampu secara optimal. Kedua dari pola pemberian ransangan atau stimulasi guru,orang tua dalam mengajarkannya. Dalam pembelajaran melalui metode pembelajaran yang tepat diharapkan dapat mengembangkan kecerdasan bahasa anak dalam kegiatan cerita bergambar kelompok B TK Dharma Wanita Branggahan. Selain itu, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan anak untuk berbicara secara lancar serta meningkatkan kekayaan kosakata anak dan kemampuan anak untuk mengungkapkan ide atu gagasan.Melihat kenyataan yang terjadi di lapangan khususnya di TK Dharma Wanita

Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri, sangatlah penting bagi peneliti untuk mencoba meningkatkan kecerdasan bahasa melalui kegiatan cerita bergambar Subyek penelitian pada penelitian ini adalah anak kelompok B TK Dharma Wanita Branggahan tahun pelajaran 2011/ 2012 sebanyak 16 anak. Penelitian ini dilakukan di TK Dharma Wanita Branggahan Desa Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari 2012 – Maret 2012. Penelitian tindakan ke-las ini menggunakan bentuk kolabo-rasi, seorang guru menjadi pihak kolaborator yang melaksanakan pembelajaran yang dirancangnya untuk dilaksanakan di kelas dan peneliti sebagai observator dan penanggungjawab penuh perbaikan pembelajaran ini. Model rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) yang digunakan mengacu pada rancangan model Kemmis dan Taggart (1998) dengan 3 siklus, masing-masing

siklus terdiri dari 4 komponen yaitu: (1) Penyusunan rencana tindakan, (2) Pelaksanaan tindakan, (3) Pengamatan, dan (4) Perefleksian. Tehnik yang dipakai dalam penilaian pengembangan kemampuan kecerdasan bahasa yaitu Unjuk Kerja (Performance) dimana merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang diamati. Hasil Penelitian Siklus I,II dan III pada kegiatan Cerita Bergambar Data diatas menunjukkan bahwa terjadi peningkatan ketuntasan belajar anak didik yang mana siklus I ketuntasan belajar anak rata-rata 75,02%, pada siklus II rata-rata ketuntasan belajar anak meningkat menjadi 83,13% dan pada siklus III rata-rata ketuntasan belajar anak meningkat menjadi 92,82%. Berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang dilakukan terjadi peningkatan dari setiap siklus. Jadi dapat disimpulkan bahwa Tindakan Pembelajaran Melalui

Kegiatan belajar mengajar

kegiatan cerita bergambar dapat meningkatkan kecerdasan bahasa anak kelompok B TK Dharma Wa-

nita Branggahan Kecamatan Ngadiluwih Kabupaten Kediri Semester II Tahun Ajaran 2011/ 2012.


14

Pendidikan

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

Artikel Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Meningkatan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Dalam Memahami Hubungan Kekerabatan melalui Media Gambar Media Gambar Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal Di SMP Negeri 1 Mojo Tahun Ajaran 2013-2014 Oleh: Dra. UMI HANIK FARIDA (NIP. 196503006 199501 2 002)

A. Paparan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tentang system Pendidikan

Nasional dijelaskan bahwa : “Pendidikan nasional harus mampu menjamin pemerataan kesempatan pendidikan, peningka-

tan mutu serta relevansi dan efisiensi manajemen pendidikan untuk menghadapi kehidupan lokal, nasional, dan global sehingga perlu dilakukan pembaruan pendidikan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan”. Berdasarkan paparan undangundang tersebut kita dapat menarik kesimpulan bahwa kehidupan lokal, nasional dan global sangatlah memerlukan pembaharuan pendidikan yang terarah dan berkesinambungan karena pendidikan merupakan salah satu elemen yang penting bagi kemajuan sebuah bangsa. Salah satu cara yang digunakan untuk pembaharuan pendidikan yang terarah dan mencapai tujuan belajar dengan optimal adalah menggunakan metode pembalajaran yang menarik untuk membuat para siswa merasa senang dan aktif dalam kegiatan proses belajar mengajar. Untuk itu guru harus menggunakan metode yang bervariasi sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Tetapi pada kenyataannya

masih banyak guru yang tidak mau membuat inovasi baru dalam pengajarannya, mereka hanya menggunakan satu metode lama yang dapat membuat para siswa jenuh dan pasif dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu penulis merasa terdorong untuk membuat sebuah laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan tujuan memberi referensi peningkatan kualitas belajar mengajar. Laporan Penelitian Tindakan Kelas tersebut ditulis dengan judul “Meningkatan Motivasi Belajar Bahasa Inggris Dalam Memahami Hubungan Kekerabatan Melalui Media Gambar Media Gambar Pada Siswa Kelas VII Semester Gasal Di SMP Negeri 1 Mojo Tahun Ajaran 2013-2014”. Adapun masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah a) Apakah metode pembelajaran menggunakan media gambar mampu meningkatkan motivasi belajar Bahasa Inggris dalam Memahami Hubungan Kekerabatan

pada siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Mojo Tahun Pelajaran 20132014? b)Bagaimanakah dampak dari metode pembelajaran menggunakan media gambar terhadap motivasi belajar Bahasa Inggris dalam Memahami Hubungan Kekerabatan pada siswa Kelas VII Di SMP Negeri 1 Mojo Tahun Pelajaran 2013-2014? Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui motivasi belajar siswa dalam Memahami Hubungan Kekerabatan Melalui Media Gambar pada siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Mojo Tahun Pelajaran 2013-2014. Selain itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui dampak dari penggunaan media gambar terhadap prestasi belajar dalam Memahami Hubungan Kekerabatan pada siswa Kelas VII di SMP Negeri 1 Mojo Tahun Pelajaran 2013-2014. Penelitian ini dilakukan di Kelas VII Semester Gasal SMP Negeri 1 Mojo tahun ajaran 2013-2014. Persiapan kegiatan penelitian ini

adalah pada tanggal 14 Agustus 2013, dengan pelaksanaan siklus I tanggal 04 September 2013, siklus II pada tanggal 11 September 2013, siklus III pada tanggal 18 September 2013 dan pelaporan penelitian tindakan kelas ini pada tanggal 23 Oktober 2013. Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar Bahasa Inggris tentang Memahami Hubungan Kekerabatan Melalui Media Gambar menggunakan media gambar pada siswa Kelas VII Semester Gasal Di SMP Negeri 1 Mojo Tahun Ajaran 2013-2014, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas siswa dari siklus I sampai dengan siklus III. Siklus I (62%), Siklus II(77%), dan Siklus III (88%) dan ditunjukkan dengan peningkatan ketuntasan belajar dari Siklus

I (63%), Siklus II (79%), dan Siklus III (92%). B. Saran-Saran Agar proses belajar mengajar Bahasa Inggris lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut: 1. Kepala Sekolah Kepala sekolah sebaiknya lebih menekankan kinerja guru, dengan mengadakan workshop atau pelatihan-pelatihan untuk meningkatkan kualitas guru. 2. Guru Guru hendaknya bisa menyelami karakter siswanya, supaya dapat menentukan metode yang tepat dan tujuan pembelajaran bisa tercapai. C. Daftar Pustaka Kumpulan Undang-Undang dan Peraturan Pemerintah RI Tentang Pendidikan. Departemen Agama RI Jakarta 2007 Hal. 5

Peningkatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan Hukum Nun Mati dan Tanwin dengan Metode Kooperatif Learning Siswa Kelas VII-A Semester 2 SMP Negeri 1 Mojo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011 Oleh: Muhayyaroh, S.Pd.I (NIP. 19590606 198303 2 015) A. Paparan Hasil Penelitian tindakan kelas (PTK) Dalam keseluruhan proses penddikan, kegiatan belajar mengajar adalah proses pokok yang harus dilalui oleh seorang pendidik atau guru. Berhasil atau tidaknya tujuan pendidikan tergantung pada bagaimana proses belajar mengajar dirancang dan dilaksanakan. Nana

Sudjana (2006:2) mengatakan dalam bukunya: “Belajar mengajar sebagai suatu proses mengandung tiga unsur yang dapat dibedakan yaitu tujuan pengajaran, pengalaman belajar mengajar dan hasil belajar. Tujuan pengajaran pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku yang diinginkan pada diri siswa”.

Kegiatan belajar mengajar

Mata pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) berisis banyak materi, mulai dari akidah ahlak, fikih, dan sebagainya. Dan biasanya guru hanya menggunakan metode ceramah saat mengajar dan menyuruh siswa mengerjakan soal-soal dalam LKS. Guru dalam melakukan pelajaran PAI (Pendidikan Agama Islam) ini menularkan informasi dengan menggunakan lisan. Hal ini tampak jelas sekali bahwa siswa kuran perperan aktif sehingga menimbulkan rasa bosan dan motivasi siswa menjadi rendah sehingga hasil belajar rendah. Agar kegiatan pembelajaran Pendidikan Agama Islam kedepannya semakin lancar dan berjalan mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, maka diperluka metode pembelajaran yang efektif. Diantara metode pembelajaran yang penulis anggap cocok adalah metode “Cooperative Learning”. maka penulis mencoba mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “Peningkatan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Pokok Bahasan “Hukum Bacaan Nun

Mati dan Tanwin” dengan Metode Cooperative Learning Siswa Kelas VII-A Semester 2 SMP Negeri 1 Mojo Kabupaten Kediri Tahun 2010/2011". Rumusan masalah pada penelitian ini adalah a) Apakan ada peningkatan pembelajaran pendidikan agama islam pokok bahasan hukum bacaan nun mati dan tanwin dengan metode cooperative learning pada siswa kelas VII A semester 2 SMP Negeri 1 Mojo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011? b) Bagaimanakah dampak dari penerapan metode cooperative learning dalam meningkatkan pembelajaran pendidikan agama islam pokok bahasan hokum bacaan nun mati dan tanwin siswa kelas VII A Semester 2 SMP negeri 1 Mojo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011? Berdasarkan paparan rumusan masalah diatas penelitianini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan pembelajaran pendidikan agama islam pokok bahasan hukum bacaan nun mati dan tanwin dengan metode cooperative learning pada siswa kelas VII A semester 2 SMP

Negeri 1 Mojo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011. Untuk mengetahui dampak dari penerapan metode cooperative learning dalam meningkatkan pembelajaran pendidikan agama islam pokok bahasan hokum bacaan nun mati dan tanwin siswa kelas VII A Semester 2 SMP negeri 1 Mojo Kabupaten Kediri Tahun Pelajaran 2010/2011. Penelitian ini adalah model penelitian tindakan kelas yang dicirikan sebagai suatu kajian eflektif diri secara inkuisisi, partisipasi diri, dan kolaboratif terhadap latar ilmiah dan atau implikasi dari suatu tindakan. (Madya : 194). Selanjutnya prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas berbentuk siklus dan direncanakan dilakukan dalam dua siklus. Setiap siklus ada empat kegiatan pokok, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengawasan / observasi, dan (4) evaluasi. Setelah dilaksanakan berbagai tindakan penelitian mulai dari persiapan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 09 februari 2011, pelaksanaan siklus I tanggal 16, siklus II tanggal 23 dan siklus III

pada tanggal 09 Maret 2011 serta pelaporan penelitian pada tanggal 16 Maret 2011. Dengan hasil penelitian prestasi hasil belajar siswa ketika proses pembelajaran menggunakan penekanan cooperative learning menunjukkan bahwa terdapat perkembangan yang semakin meningkat antara skor hasil tes prestasi siswa dari tes pertama hingga tes terakhir. Perkembangan ini ditandai dengan adanya peningkatan ketuntasan siswa tiaptiap tes pada siklus I (24 siswa yang tuntas), siklus II (30 siswa yang tuntas), siklus III (39 siswa yang tuntas). Dan Partisipasi belajar aktif siswa relative tinggi, pada siklus I sampai dengan siklus III. Siklus I (66.25%), siklus II (78.125%), siklus III (86.25%). B. Saran Berdasarkan kesimpulankesimpulan di atas maka penulis menyarankan untuk menggunakan pendekatan cooperative learning dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Karena dengan menggunakan pendekatan

cooperative learning terbukti mampu meningkatkan kerja sama antar siswa dan mampu meningkatkan prestasi belajar. C.Daftar Pustaka Departemen Agama RI.2004. Pedoman Pendidikan Agama Islam Untuk Sekolah Umum, Jakarta : Dirjen. Kelembagaan Agama Islam Sudjana, Nana. 2006. Dasardasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo

Peningkatan Ketrampilan Membaca Permulaan Dengan Media Kartu Kata Untuk Kelas 1 SD Negeri Purworejo Kecamatan Kandat Oleh Siti Mahmudah, S.Pd (Guru SD Negeri Purworejo Kec. Kandat) MEMBACA merupakan salah satu jenis kemampuan berbahasa tulis yang bersifat reseptif. Disebut reseptif karena dengan membaca seseorang akan memperoleh informasi, memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui bacaan akan memungkinkan seseorang mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam pandangannya, dan memperluas wawasannya (Zuchdi dan Budiasih, 1996/1997:49 dalam http://hudaita.blogspot.com). Membaca adalah kegiatan berbahasa berupa proses melisankan dan mengolah bahan bacaan secara aktif, membaca juga merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah. Membaca bukan hanya megucapkan bahasa tulisan atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi bahasa tulisan. Dengan demikian membaca pada hakikatnya merupakan suatu bentuk komunikasi tulis (A.s. Broto, 1975 dalam Mulyono, 2003:200). Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang diajarkan dalam pelajaran Bahasa Indone-

sia di SD. Pembelajaran membaca di SD dilaksanakan sesuai dengan pembedaan atas kelas-kelas awal dan kelas-kelas tinggi. Pelajaran membaca di kelas-kelas awal disebut pelajaran membaca permulaan, sedangkan di kelas-kelas tinggi di sebut pelajaran membaca lanjut. Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknikteknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. Oleh karena itu guru perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan. Menurut Akhaidah dalam Dalam Darmiyati dan Budiasih (2004:57 ) kemampuan membaca di kelas I merupakan pembelajaran membaca tahap awal. Kemampuan membaca yang di peroleh di kelas I tersebut akan menjadi dasar pembelajaran membaca di kelas berikutnya. Kemampuan membaca yang di peroleh pada membaca permulaan akan sangat berpenggaruh terhadap kemampuan membaca lanjut. Oleh karena itu pembelajaran membaca

awal ini sangat penting. Tujuan pendidikan pada umumnya ialah menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik untuk mengembangkan bakat dan kemampuanya secara optimal, sehingga ia dapat mewujudakan dirinya dan berfungsi sepenuhnya, sesuai dengan kebutuhan pribadinya dan kebutuhan masyarakat. Setiap orang mempunyai bakat dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Dasar pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran keterampilan berbahasa yaitu keterampilan-keterampilan yang ditekankan pada keterampilan reseptif dan keterampilan produktif. Pembelajaran bahasa pada anak keas 1 Sekolah Dasar diawali dengan pembelajaran reseptif. Dengan demikian keterampilan produktif dapat ikut ditinngkatkan. Empat aspek keterampilan berbahasa yang mencakup dalam pelajaran bahasa adalah: 1) keterampilan menyimak, 2) keterampilan berbicara, 3) keterampilan membaca, dan 4) keterampilan menulis (Muchlisoh, 1996: 257). Membaca permulaan dalam pengertian ini adalah membaca permulaan dalam teori keterampilan,

maksudnya menekankan pada proses penyandian membaca secara mekanikal. Membaca permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses recoding dan decoding (Anderson, 1972: 209). Membaca merupakan suatu proses yang bersifat fisik dan psikologis. Proses yang bersifat fisik berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual. Dengan indera visual, pembaca mengenali dan membedakan gambar-gambar bunyi serta kombinasinya. Melalui proses recoding, pembaca mengasosiasikan gambargambar bunyi beserta kombinasinya itu dengan bunyi-bunyinya. Dengan proses tersebut, rangkaian tulisan yang dibacanya menjelma menjadi rangkaian bunyi bahasa dalam kombinasi kata, kelompok kata, dan kalimat yang bermakna. Dalam pembelajaran membaca permulaan, guru dapat melakukan simulasi pembelajaran dengan menggunakan kartu berseri (flash card). Kartu-kartu berseri tersebut dapat berupa kartu bergambar. Dalam pembelajaran membaca permulaan guru dapat menggunakan strategi bermain dengan memanfaatkan kartu-kartu huruf. Kartu-kartu huruf tersebut

digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata. Siswa diajak bermain dengan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan teka-teki atau soalsoal yang dibuat oleh guru. Titik berat latihan menyusun huruf ini adalah ketrampilan mengeja suatu kata (Rose and Roe, 1990). Membaca permulaan dalam pengertian ini adalah membaca permulaan dalam teori ketrampilan, maksudnya menekankan pada proses penyandian membaca secara mekanikal. Membaca permulaan yang menjadi acuan adalah membaca merupakan proses recoding dan decoding (Anderson, 1972: 209). Membaca merupakan suatu proses yang bersifat fisik dan psikologis. Proses yang bersifat fisik berupa kegiatan mengamati tulisan secara visual. Dengan indera visual, pembaca mengenali dan membedakan gambar-gambar bunyi serta kombinasinya. Melalui proses recoding, pembaca mengasosiasikan gambargambar bunyi beserta kombinasinya itu dengan bunyi-bunyinya. Dengan proses tersebut, rangkaian tulisan yang dibacanya menjelma menjadi rangkaian bunyi bahasa dalam

kombinasi kata, kelompok kata, dan kalimat yang bermakna. Media kartu huruf bergambar adalah media visual yang merupakan bagian dari media sederhana. Pengertian kartu adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang (untuk berbagai keperluan). Penggunaan media gambar dan kartu sangat cocok dengan karakteristik anak usia dini yang notabene masih anak-anak

(Latuheru, John D, 1983: 25). Daftar Pustaka: Istadi, Irawati. 2007. Mendidik Anak dengan Cinta.Bekasi: Pustaka Inti. Mu‘thi, Abdullah Muhammad Abdul.2008. Be a Genius Teacher. Surabaya: elba. Sri Nuryati, 2007:1-2 dalam http://hudaita.blogspot.com


Rona-rona

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

Teknologi E-Voting

Peran Pers

Sambungan dari hal. 1

Sambungan dari hal. 1

Zulwelly, Tim di Program ePemilu PTIK BPPT menjelaskan, untuk menjalankan sistem e-voting ini dibutuhkan satu set perlengkapan mulai dari card reader untuk membaca kartu pemilih yang mencantumkan chip dengan nomor NIK e-KTP, sebuah layar sentuh yang menampilkan foto kandidat, dan printer struk barcode sebagai bukti telah menggunakan hak pilih. “Di sini tidak ada lagi istilah mencoblos karena tidak lagi menggunakan kertas suara. Cukup dengan layar, tinggal sentuh, lalu keluar struknya,” ujar Zulwelly saat dijumpai di pameran teknologi Tugu Proklamasi, Sabtu (4/9/2014). Untuk menerapkan azas kerahasiaan, maka setiap set alat itu tetap ditempatkan di dalam bilik. Seluruh pilihan suara yang dilakukan masyarakat akan secara otomatis dihitung setiap saat. “Tapi alat ini tidak merekam siapa pilih siapa. Hanya hasil akhirnya saja bisa ketahuan setiap kandidat dapat

perolehan suara berapa,” ujar dia. Dengan adanya teknologi e-voting ini, proses pemungutan suara yang biasanya butuh bermenit-menit kini hanya perlu waktu 30 detik. Setelah memberikan pilihan, sebut Zulwelly, pemilih akan mendapat struk bergambar barcode yang dimasukkan ke dalam kotak suara. Kotak itu hanya akan dibuka apabila memang diperlukan untuk proses pembuktian dalam sengketa pemilu. Zulwelly mengklaim alat evoting ini tidak akan bisa diretas. Sebab, mesin ini berdiri sendiri dan tidak memiliki koneksi ke internet. Sementara untuk proses rekapitulasi dilakukan dengan mencatat perolehan suara di tingkat tempat pemungutan suara (TPS) ke dalam formulir C1. Formulir itu kemudian dipindai dan diolah menjadi data yang terkoneksi ke pusat. Adapun, untuk satu set alat perlengkapan e-voting dibutuhkan dana sebesar Rp 11 juta. Jumlah ini dinilai lebih murah dibandingkan

Limbah Batu Bara Sambungan dari hal. 1 tidak mengetahui dengan adanya perusahaan pembuat bata, untuk pembuangan limbah batu bara yang elegal tersebut, warga madani selama ini tidak mengetahui ada warga lain untuk menimbun limbah batu bara tersebut, disangka warga itu pasir uruk, ga taunya itu limbah batu bara elegal. Warga di iming-imingi pasir uruk untuk dijual dengan harga sa-

ngat murah, maka hal ini menindak lanjuti ke camat cerme untuk konfirmasi hal tersebut, oleh pihak camatpun juga tidak tahu, padahal perangkat camay yaitu teratip jelas tahu, begitu kami hubungi teratip lewat pia telepon tidak ada tanggapan, dengan alasan seribu alasan, maka hal tersebut ada kemungkinan Bapak camat cerme diduga ada main alias tutup mata ungkapnya. (syam)

pencetakan kertas suara setiap kali pemilu dilakukan. Alat e-voting ini telah diterapkan untuk pemilihan kepala desa Desa Kebon Gulo, Boyolali pada 5 maret 2013, Desa Mendoyo Dangin Tukad di Jembrana, Bali pada 29 Juli 2013, Desa Taba Renah di Musi Rawas, Sumatera Selatab pada 5 Desember 2013. Terkendala RUU Chief Engineer Faisol Abdullah mengatakan seluruh desa yang sudah melakukan e-voting merasa puas dan berniat kembali menerap-

kan sistem yang sama pada pemilihan selanjutnya. Kendati mendapat respons positif dari desa-desa, pelaksanaan e-voting tetap belum bisa diterapkan dalam skala yang lebih tinggi. “Di Pilkada (tingkat provinsi dan kabupaten), kami masih ada kendala undang-undang. Di PKPU belum memayungi, meskipun MK sudah membolehkan lewat pusuan MK tahun 2010. Yang dibutuhkan adalah payung hukumnya, dan pengadaannya,” ucap Faisol. (red/ komp)

Kadis Koperasi Sambungan dari hal. 1 tersangka tidak melarikan diri dan menghilangkan barang bukti. Kasi Intel Kejari Mojokerto, Dinar Kripsiaji mengatakan, hari ini pihaknya menahan secara paksa tiga tersangka jual beli tanah kas desa (TKD) Gunung Gedangan. Selain Achmad Zainudin, dua tersangka lainnya adalah Lurah Gunung Gedangan, Tatok Yulianto dan Mat Urip, selaku ahli waris pemilik tanah yang dibeli mantan Walikota Mojokerto. “Hari ini telah dilakukan penahanan atas tiga tersangka, atas nama AZ, MU dan TY. Setelah melakukan penyidikan, tim penyidik mengambil kesimpulan untuk melakukan upaya paksa penahanan terhadap ketiga tersangka,” kata Dinar kepada wartawan usai eksekusi penahanan di kantornya.

Pantauan Koran ini di lokasi, sekitar pukul 11.15 Wib, ketiga tersangka keluar dari ruang pemeriksaan Kejari Mojokerto. Setelah diperiksa secara terpisah sejak pukul 08.30 Wib, ketiganya dikeler menuju mobil tahanan yang sudah disiapkan sebelumnya. Dinar menegaskan, berkas penyidikan ketiga tersangka hingga kini belum P21 (lengkap). Kejari masih harus memintai keterangan saksi ahli dan saksi yang diajukan ketiga tersangka. Namun ketiga tersangka harus ditahan selama 20 hari ke depan demi kelancaran proses penyidikan. “Alasan kami atas penahanan ini karena adanya kekhawatiran melarikan diri, menghilangkan barang bukti dan mengulangi tindak pidana,” tandasnya. (cak gun/dtk)

jumlahnya masih kecil (25 orang yang lulus seleksi), pelatihan ini diharapkan bisa membantu masalah pengangguran yang dihadapi pemerintah, khususnya di Kota Kediri. Dalam program ini, kata Kutut, Mas Abu melalui Dinas Koperasi dan UMKM Kota Kediri akan menggandeng Univer-sitas Ciputra Surabaya yang dikenal dengan program world class enterpreneur-nya. “Kampus itu sudah terbukti banyak mencetak mahasiswanya menjadi wirausahawan kelas dunia,” katanya. Adapun pelatihan difokuskan kepada sarjana semua jurusan yang

belum punya pekerjaan tetap serta penduduk asli Kota Kediri. Usia maksimalnya 10 tahun. Bagi 25 peserta yang lolos seleksi akan mengikuti pendidikan dan pelati-han selama sebelas hari. Lalu, akan ada pendampingan langsung dari tim Universitas Ciputra selama tiga bulan untuk berwirausaha. Karena itu, bagi warga Kota Kediri yang berminat bisa mendaftarkan diri ke kantor Dinas Kope-rasi dan UMKM di Jl. Brigjen Pol Imam Bachri, Pesantren, Kota Kediri. Yakni, mulai 10-16 September 2014. (hms/adv/har)

ten Gunung Mas, yang dibuat oleh peserta semiloka pada tanggal 29 Juni 2013. Selain direncanakan mendapat pemberdayaan pengembangan sumber daya manusia, seperti pelatihan dibidang pertanian, peternakan, perkebunan, kerajinan anyaman bahan rotan. Bantuan dan pelayanan kesejahteraan sosial. Warga dipemukiman tersebut juga direncanakan mendapat pembangunan infrastruktur seperti penyediaan saran, air bersih dan MCK, Poskesdes, Jalan, penerangan, tempat ibadah, Balai Sosial, SD Kecil dan

sarana komunikasi. Sementara itu, dari data dihimpun SMN menyebutkan bahwa, Desa Mampai Jaya adalah Desa pemekaran di wilayah Kabupaten Kapuas. Dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Kapuas Nomor 61 Tahun 2012. Tentang Pembentukan 61 Desa di 12 Kecamatan di Kabupaten Kapuas. Dimana pejabat kepala desanya diangkat, berdasarkan Surat Keputusan (SK) Bupati Kapuas Nomor 650/Pemdes Tahun 2012. (mandau)

Enterpreneur Baru Sambungan dari hal. 1

pelatihan Entrepreneur Ship dengan menargetkan para peserta adalah sarjana yang belum mempunyai pekerjaan tetap. Pelatihan ini merupakan program baru untuk mendukung program wali kota Kediri Abdullah Abu Bakar. Khususnya, dalam upaya menciptakan lapangan kerja melalui penciptaan wirausahawan baru. Mas Abu sapaan akrab Abdullah Abu bakar, mengungkapkan melalui Triyono Kutut Kepala Dinkop dan UMKM kota Kediri bahwa pihak pemkot sengaja menargetkan peserta para sarjana

karena jumlah sarjana dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. “Karena berdasarkan data OECG (Organization for Economic Coorperation De-velopment), pada 2020 Indone-sia akan menjadi negara dengan jumlah sarjana terbanyak kelima di dunia,” ujar Kepala Dinkop dan UMKM Kota Kediri Triyono Kutut. Selain itu, lanjut Kutut Menakertrans mengungkapkan bahwa 610 ribu dari 7,17 juta penganguran terbuka di Indonesia adalah pengangguran intelektual” atau sarjana. Oleh karena itu, meskipun

Terindikasi Fiktif Sambungan dari hal. 1 Pasalnya, menurut keterangan yang dihimpum SMN, dari warga Dukuh Mampai, RT 3 Desa Taja Urap, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, bahwa Desa Mampai Jaya itu menurut mereka tidak pernah ada. “Desa Mampai Jaya itu sebenarnya tidak ada, Kalau Dukuh Mampai ada, yaitu RT 3 Desa Taja Urap Kecamatan Tewah, wilayah Kabupaten Gunung Mas,” ujar Kepala Dukuh Mampai, Dumin kepada SMN yang juga diamini

beberapa warga yang hadir di kediamanya. Dari pantau SMN dilapangan, tampak 50 unit rumah yang baru di bangun oleh proyek Pemukiman Sosial Komuditas Adat Terpecil (PSKAT) di Dukuh Mampai, terlihat tertata rapi. Dan semuanya telah dihuni oleh 50 KK warga RT.3 Desa Taja Urap. Berdasarkan rekomendasi pemberdayaan komuditas adat terpencil (KAT) Dukuh Mampai, Desa Taja Urap, Kecamatan Tewah, Kabupa-

terorisme, terutama pada aspek pencegahan aksi terorisme di sekitar mereka. Demikian dikatakan Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, ketika menutup pelatihan peliputan tentang pencegahan terorisme di Ancol, Jakarta, 24 Agustus 2014. Pelatihan yang diikuti sekitar 50-an wartawan dari media cetak, penyiaran, dan siber ini digelar Dewan Pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) pada 22-24 Agustus 2014. Pelatihan ini menghadirkan sejumlah pembicara Deputi II BNPT, Agus Surya Bakti, anggota Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, Nezar Patria dan Imam Wahyudi. Hadir juga mantan pelaku terorisme dan korban terorisme yang memberikan testimoni. Kisah kedua saksi hidup aksi terorisme ini cukup menyita perhatian peserta pelatihan. Spektrum luas Ketua Dewan Pers menambahkan, spektrum untuk mengatasi terorisme sangat luas yakni dari pencegahan sampai penindakan. Karena itu, semestinya pers juga dapat berperan mulai dari proses pencegahan sampai penindakan kejahatan terorisme. Ia mengingatkan, dalam liputan terorisme terkadang muncul perbedaan pandangan antara pers dan pihak lain. Misalnya, peristiwa terorisme di Mumbai, India, pada tahun 2008. “Pers merasa punya kewajiban menyampaikan informasi kepada publik. Tetapi, informasi live yang disampaikan media India itu ternyata memberi manfaat kepada

Kasat menetapkan Dora Maharani sebagai tersangka dalam kasus tesebut semua itu buat masyarakat menjadi tambah bingung. Secara terpisah aktivis gaek sekaligus Ketua Lsm Jombang Lutfi Utumo mengatakan pihaknya sangat menyayangkan para penegak hukum yang sangat lamban menagani dugan ijsah palsu dora maharani yang sudah jelas bukti bukti udah

ada kenapa kok lamban sekali kalau emang ditemukan tidak bersalah ya segera di umumkan kalau ditemukan salah segeralah dora maharani ditetapkan tersangka biar masyarakat tidak di buat bigung apa lagi sekarang ditambah kasat reskrinya dimutasi takutnya nanti kasun ini tambah gak jelas apa emang segaja dibuat gak jelas terang lufi. Tambah Lutfi Otomo yang

akrab dipanggil Upik mengatakan, “Saya harap Kasat Reskri yang baru nanti biasa lebih tegas dalam menangani dugaan ijasah palsu dora maharini segera ambil keputusan jangan dibuat mengambang kasus ini saya paham ini tugas berat kasat yang baru pasti nati banyak tekanan tekanan dari para elit elit politik yang yari aman dalam kasus tersebut maka dari itu kasat yang baru biasa

Masalah ISIS Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pers juga menyinggung masalah Islamic State of Iraq and

Syria (ISIS) yang sedang menjadi topik hangat di media. Menurutnya, ada ketidaklogisan. Sebab, bagaimana organisasi yang menamakan Negara Islam Irak dan Suriah bisa berpotensi eksis di Indonesia. Tetapi, masalah semacam ini terkadang berada di luar logika. Hal-hal yang nampaknya aneh bisa saja ada dan terjadi. Itulah fenomena terorisme. Dalam menghadapi fenomena ISIS, ia menambahkan, tidak cukup para pejabat menyatakan bahwa ISIS bertentangan dengan Pancasila, karena hal itu sudah keniscayaan. Para pejabat hendaknya mencari cara untuk menangkal masuknya ISIS ke Indonesia, misalnya bagaimana mengatasi masalah ketidakadilan sosial yang mudah sekali dieksploitasi untuk kepentingan ideologis tertentu. Mengakhiri sambutannya, Ketua Dewan Pers berpesan agar pers dapat mengubah sesuatu keadaan tanpa menimbulkan konflik. “Dan ini membutuhkan profesionalisme”, ujarnya. Ia mengingatkan, ada beberapa kelengkapan profesionalisme untuk wartawan yaitu memiliki pengetahuan yang cukup terkait jurnalistik dan non jurnalistik. Selanjutnya mempunyai skill yang cukup, berorientasi terhadap kepentingan publik, serta tidak berpikir untuk dirinya sendiri tapi untuk kliennya. “Kliennya adalah publik atau rakyat. Jangan sampai kita punya tujuan baik tapi rakyat menjadi korban dari tujuan baik itu. Rakyat harus mendapat manfaat dari fungsi publik dari pers”, pungkasnya. (red)

Lumbung Pangan Sambungan dari hal. 1 tanggal 9 juli tahun ini. Saat SMN Ke lokasi pekerjaan tampak 2 pekerja sedang melakukan finishing plesteran ruang dalam gedung yang berbeda dari gedung-gedung serupa lainnya. Mengingat hanya menggunakan atap asbes gelombang kecil. “Hanya berdua mas, kan sudah mau selesai. Ini tinggal mlester (menghaluskan lantai)”, jawab satu pekerja saat ditanya keberadaan pekerja yang lainnya. Lumbung yang berada di jalan desa BulusariWonosari ini, selain tampak janggal dari penggunaan asbes gelombang kecil juga ada beberapa kejanggalan lainnya. Diduga penggunaan material pasangan tidak menggunakan pasir kali, mengingat dilokasi material tersebut tidak ada. Yang ada hanya pasir batu(sirtu) yang hanya diayak. Saat SMN masuk kedalam lumbung, satu pekerja sedang melakukan pekerjaan plesteran. Tampak juga tidak terpasang plafon. Tak pelak penggunaan kuda-kuda gallvalum yang hanya terdiri dari 7 rangkaian dengan 8 cremona atau rangkaian penyannga kuda-kuda. Yang lebih janggal lagi dan patut dipertanyakan, meski pada kolom lumbung tampak besi yang mungkin sesuai ukuran teknisnya. Namun tidak demikian dengan penggunaan

Kasat Reskrim Polres Jombang Sambungan dari hal. 1 ditambah kasat Reskrim Polres Jombang dimutasi semakin buat masyarakat bingung tidak urung berkembang rumor kalau Kasat Reskrim Polres Jombang tidak mampu menyelesaikan kasus tersebut. Akhirnya dimutasi atau emang justruRe sebaliknya atau Kasat Reskrim AKP Rudi Darwan jadi tumbal dalam kasus dugaan ijasah palsu Dora Maharani atau jusrtu lambanya

teroris untuk melakukan tindakan dengan menggunakan informasi media,” ujarnya. Dalam kaitan itu, kata Bagir Manan, pers hendaknya mempertimbangkan di satu pihak bisa memenuhi fungsi untuk memberi informasi sebanyak-banyaknya kepada masyarakat, di sisi lain pers juga harus menyadari upaya negara mengatasi terorisme tidak terganggu oleh liputan pers. Menurutnya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan oleh pers. Pertama, kesadaran pers dalam bentuk tanggung jawab dalam menghadapi masalah terorisme. Pers mengenal self censhorship. Pers dapat menyeleksi informasi apa yang sudah matang untuk disampaikan ke publik. “Bukan sekadar ada fakta dan sudah dicek, tapi juga mempertimbangkan sanggupkah publik menerima informasi tersebut dengan baik”, ujarnya. Kedua, terorisme ada kaitan dengan fenomena ideologi. Tetapi, ada kemungkinan, fenomena ideologi itu membesar karena faktor lain, misalnya eksploitasi ketidakpuasan politik, ekonomi dan lain-lain. “Semua itu bisa dieksploitasi untuk membesarkan sentimen yang sudah ada yang berbasis ideologi itu. Karena itu, saya ingatkan, pers dapat ikut membantu agar faktor pendukung itu tidak menjadi bensin dari faktor ideologi tersebut”, katanya.

15

netral dan tegas segera tetapkan tersangka dora kalau udah cukup bukti, kalaupun Dora Maharani pernah komentar di media masa kalau tuduhan itu tidak benar ya segeralah buktikan kebenaranya jangan hanya biasa berkoar koar saja apakah itu conto anggata dewan yang baik jangan biasakan bohongi masyrakat seharusnya dia beri contoh yang baik”, terang Lutfi Utomo. (met)

Bangunan lumbung pangan

besi sloof yang ada di lantai jemur. Diduga penggunaan besi pada pondasi lantai jemur tidak sesuai bestek(besaran teknis). Mengingat, ada rangkaian kolom besi yang diduga hanya berukuran 6 yang menjorok keluar. Tepatnya berada di sebelah selatan sisi timur pada lantai jemur. Entah kelalaian atau kesengajaan adanya sisa besi yang diduga tidak sesuai bestek tersebut yang menjorok keluar, yang hanya ditutupi dengan sisa-sisa batu bata remuk. Sisa besi yang menjorok ter-

sebut diduga pemasangan sloof pada pondasi seukuran batu merah. Sementara itu, hingga berita ini ditulis belum ada pihak baik dari satker, baik PPK, PPTK maupun dari pihak CV pelaksana belum ada yang bisa dimintai komentarnya terkait dugaan ketidakberesan penggunaan material dalam pembangunan lumbung pangan ini. Saat SMN ke kantor ketahanan pangan untuk konfirmasi, kamis, (4/ 9), siang sekitar pukul 11. 00 kantor yang beralamatkan di TambakrejoKraton sepi pegawai. (Wan)

Pinjaman Bank Sambungan dari hal. 1 akan mengkonfirmasi ke bendahara dewan, untuk proses pemotongan gaji tiap bulannya. “Biasanya memang setelah ada persetujuan pinjaman itu, bank akan mengirimkan surat pemberitahuan ke Sekwan, siapa saja anggota dewan yang akan dipotong gajinya untuk angsuran tiap bulan,” imbuh Endang lagi. Jika terjadi persoalan karena anggota dewan yang meminjam terkena PAW atau meninggal dunia pada pertengahan masa jabatan nanti, Endang menyatakan semua

prosesnya menjadi tanggung jawab bank yang bersangkutan. “Kalau yang bersangkutan meninggal, biasanya jaminan asuransinya yang menutup sisa pengembalian pinjaman. Namun kalau di PAW, itu sudah urusannya bank sendiri,” ulas Endang lagi. Saat ini, ada tiga lembaga bank yang siap mengucurkan pinjaman uang kepada anggota dewan dengan jaminan SK pengesahan. Yakni Bank Jatim, Bank Delta Artha dan Bank Jatim [met]

Pakar Pendidikan Sambungan dari hal. 1 haman bahwa Tuhan adalah dzat yang dimuliakan,” ujarnya. Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya tersebut mengatakan, polemik ini muncul menjadi kontroversi karena simbol yang diberikan oleh mahasiswa. Sehingga, istilah “Tuhan Membusuk” secara kasat mata memang menuai penafsiran. “Baik yang protes maupun mahasiswa pembuat tema memiliki tujuan yang sama yakni memuliakan Tuhan dalam arti yang sebenarnya, bukan melecehkan simbol agama”, imbuh Zainuddin.

Seperti diketahui, kegiatan Oscaar Mahasiswa Baru Fakultas Ushuludin dan Filsafat UIN Surabaya pada 28–31 Agustus menuai banyak protes. Sejumlah spanduk yang bertuliskan “Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan” ramai dibicarakan setelah fotonya diunggah ke situs jejaring sosial. Bahkan, Ormas Front Pembela Islam (FPI) merespons dengan melaporkan mahasiswa UIN Sunan Ampel ke Polda Jawa Timur atas dugaan penistaan agama. (syam/oz)


CMYK

16

Advertorial

Edisi 150 / VI / 8 - 14 September 2014

Bupati Jombang, Nyono Suharli

Berangkatkan Calon Jamaah Haji Jombang Jombang, SMN - Dengan mengucapkan Bismillahiroh manirrohim… calon jamaah haji Kabupaten Jombang kloter 6 dan disusul kloter 7 secara resmi diberangkatkan,”Kata Nyono Suharli Bupati Jombang ketika melepas

keberangkatan ratusan calon tamu Allah itu dari pendapa kabupaten menuju asrama haji Surabaya pada Rabu (3/9) lalu sekitar pukul 18.00 WIB. Berdasarkan data dari Kementerian Agama Kabupaten Jombang

Jumlah CJH Jombang yang terdaftar sebenarnya adalah 790 tetapi meninggal dunia tiga orang sehingga jumlah CJH Jombang menjadi 787 orang. Sebanyak 787 CJH itu tersebut dibagi menjadi dua kelompok terbang (kloter), yakni kloter 6 dan 7.

Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Ir. Tjaturina Wihandoko, MM didampingi Dra. Ita Triwibawati, MSi, Asisten Bupati menyalami para CJH Jombang satu persatu dimasing-masing bus

“Awalnya jumlah CJH asal Kabupaten Jombang yang masuk daftar berangkat sebanyak 790 orang. Mereka sudah melunasi biaya pemberangkatan. Namun, pada detik-detik akhir terdapat tiga orang meninggal,” kata Kepala Kantor Kemenag Jombang, H Barozi. Bupati yang ketika pelepasan CJH didampingi jajaran Forpimda, Kepala Kemenag dan Kepala SKPD Pemkab Jombang tersebut mendoakan semoga CJH Jombang mendapatkan kelancaran dan keselamatan dalam menjalankan seluruh rangkaian ibadah haji ketika berada di tanah suci nanti. “Dan mohon doanya ketika di tanah suci nanti, agar Bupati dan Wakil Bupati dapat diberikan kesehatan dalam memimpin serta program dan visi misi Kabupaten Jombang dapat terwujud”, tutur Bupati. Sementara itu Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Jombang, Ir. Tjaturina Wihandoko, MM didampingi Dra. Ita Triwibawati, MSi, Asisten Bupati menyalami para CJH Jombang satu persatu dimasing-

Doa bersama sebelum pemberangkatan

masing bus para CJH. Pelaksanaan pemberangkatan CJH Jombang dari Pendopo Kabupaten Jombang berjalan tertib dan lancar, karena pihak Kementrian agama menerapkan aturan baru dalam pemberang-

katan. Kalau pada tahun sebelumnya satu CJH didampingi dua orang pengantar, tetapi untuk tahun ini satu CJH hanya boleh didampingi satu pengantar. “Tahun ini kita batasi satu jamaah satu pengantar, jadi tidak

banyak orang yang masuk ke pendopo, hal ini untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan CJH dalam mengikuti seremonial pelepasan”, pungkas H Barozi. (andik/wati_humas/met/adv)

Tiga Menteri Dijerat KPK, Prestasi KPK atau SBY?

Dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Bambang Widjojanto (kiri) dan Zulkarnain (tengah) didampingi juru bicara KPK Johan Budi memberikan keterangan kepada wartawan terkait penetapan status tersangka Menteri ESDM Jero Wacik, di Kantor KPK, Jakarta, Rabu (3/9/2014).

Jakarta, SMN - Tiga menteri aktif dan para elite Partai Demokrat sudah dijerat oleh Komisi Pemberantasan Korupsi pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Namun, para elite Demokrat justru bangga terhadap SBY yang dianggap mereka tak

pandang bulu dalam penegakan hukum dan pemberantasan korupsi. Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mempertanyakan sikap bangga Partai Demokrat itu. Pasalnya, kata dia, dijeratnya tiga menteri adalah murni prestasi KPK, bukan

pemerintah, apalagi SBY pribadi. “Penegakan hukum kan tidak ada intervensi, jadi itu prestasi penegak hukum dalam hal ini KPK,” kata Eva, Jumat (5/9/2014). Eva menilai, daripada bersikap bangga, lebih baik elite Demokrat prihatin dengan dijeratnya tiga

18

menteri dengan sangkaan korupsi. Tiga orang yang terjerat ketika masif aktif menjabat menteri yakni Jero Wacik (sewaktu menjabat Menteri ESDM), Andi Mallarangeng (sewaktu menjabat Menpora), dan SuryadharmaAli (sewaktu menjabat Menteri Agama). “Ya, harusnya prhatinlah, aku aja prihatin. Orang enggak percaya lagi kepada parpol kalau begini terus. Mudah-mudahan ini jadi pelajaran bagus bagi pemerintahan mendatang,” ujar Eva. Hal serupa disampaikan pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti. Menurut dia, Demokrat sudah salah menunjukkan sikap jika bangga terhadap penjeratan tiga menteri oleh KPK. “Kalau buat saya, tidak bisa seratus persen bangga karena sudah ada tanda tangan kontrak politik, ada suatu janji, yaitu pakta integritas untuk tidak melakukan korupsi, tapi dilanggar,” ujar Ikrar. Demokrat juga, kata dia, tidak bisa terus-menerus memandang kasus korupsi ini sebagai masalah pribadi kadernya. “Kita mempertanyakan apa benar kader Demokrat itu korupsi untuk pencitraan dirinya atau kepentingan partai? Coba itu diinvestigasi,” ujarnya. Sebelumnya, Jero disangka melakukan pemerasan. Menurut KPK, nilai uang yang diduga diterima Jero sekitar Rp 9,9 miliar. Uang tersebut digunakan untuk kepentingan pribadi Jero, termasuk pencitraan. Uang itu juga ada yang digunakan untuk pihak lain. Setelah dilantik menjadi Menteri ESDM, menurut KPK, Jero meminta besaran dana operasional

menteri (DOM) ditambah. Jero juga diduga memerintahkan anak buahnya untuk mengupayakan penambahan tersebut.

Salah satu cara yang diperintahkan untuk meningkatkan dana operasional menteri itu adalah de-ngan menggelar rapat-rapat yang sebagian

besar merupakan rapat fiktif. Selain itu, ada juga cara berupa pengumpulan dana dari rekanan proyek di Kementerian ESDM. (red/komp)

Pakar pendidikan menilai, tema ospek “Tuhan Membusuk” hanya kritik sosial mahasiswa yang masih wajar serta dalam konteks wacana lingkungan ilmiah.

Pakar Pendidikan

“Tuhan Membusuk” Hanya Kritik Sosial Surabaya, SMN - Beragam tanggapan muncul dari tema ospek “Tuhan Membusuk; Rekonstruksi Fundamentalisme Menuju Islam Kosmopolitan” . Kegiatan bertajuk Orientasi Studi Cinta Akademik dan Almamater (Oscaar) itu ditujukan untuk menyambut mahasiswa baru Fakultas Ushuluddin dan Filsasat UIN Sunan Ampel, Surabaya. Ketua Dewan Pendidikan Jawa Timur, Zainuddin Maliki, menganggap tema yang diangkat oleh maha-

siswa itu masih dalam batas kewajaran dan konteks wacana lingkungan ilmiah. “Justru yang di luar kewajaran adalah pihak yang membawa permasalahan ini ke ranah hukum,” katanya, Rabu (3/9/2014). Dia menambahkan, tema ini adalah kritik mahasiswa terhadap manusia yang menjadikan Tuhan bukan dalam tataran tertinggi. Menurutnya, dalam tataran ilmiah, mahasiswa hanya ingin menyampaikan bahwa saat ini banyak kelompok

manusia yang tidak menganggap Tuhan sebagai dzat yang berada di atas segalanya. Sebaliknya, banyak manusia menjadikan Tuhan untuk kepentingan-kepentingan jahat, seperti dalam politik yang “menjual” Tuhan. Hanya, bahasa yang digunakan terkesan ekstrem hingga menuai protes. Lalu jika pihak yang protes itu tahu apa maksudnya, maka mereka akan sepakat dengan pemaBersambung di halaman 15


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.