SMN Edisi #159

Page 1

CMYK

SuaraMedia NasionalCom

Media Online: suaramedianasional.com

@smedianasional

Nomor ISSN: 2355-6501

Sudah Terdaftar di Dewan Pers. Surat Izin Penerbitan Usaha Pers: SK Menkum Ham Nomor: AHU-62124.AH.01.01 Tahun 2013

Harga Rp 5.000,(Luar Kota+Ongkos Kirim)

Edisi 159 Tahun VI / 10 -16 November 2014

Soal Sumber Pendanaan “Kartu Sakti” Jokowi

Ninok Leksono saat membuka pelatihan

Dewan Pers Banjir Aduan Masyarakat Yogya, SMN - Keberadaan pers tak lepas dari sorotan masyarakat. Hal ini terbukti banyaknya aduan yang disampaikan masyarakat kepada Dewan Pers. “Saat kampanye Pileg dan Pilpres yang lalu Dewan Pers banjir pengadian masyarakat,” kata Anggota Dewan Pers Ninok Leksono saat menyampaikan sambutan pada pembukaan Pelatihan (ToT) Calon Penguji Uji Kompetensi Wartawan di Hotel Inna Garuda Jalan Malioboro, Senin, 3 November 2014 lalu.

Tak Ada Kekompakan Antara Presiden Hingga Menteri Jakarta, SMN - Sumber pendanaan tiga kartu yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo, yakni Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera, masih menyisakan tanda tanya. Pasalnya, mulai dari menteri hingga Presiden tak satu suara.

Bersambung di halaman 11

Bersambung di halaman 11

Presiden Joko Widodo di dampingi oleh Ibu Negara Iriana peluncuran Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kantor Pos Besar, Jakarta Pusat, Senin (3/11/2014). Peluncuran kartu yang di hadiri oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek dan menteri Kabinet Kerja lainya tersebut sebagai pemenuhan janji Jokowi semasa kampanye dulu.

Bupati Haryanti Buka Pameran Keliling Produk-produk Unggulan Kabupaten Kediri

Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno membuka pameran Keliling Produk-produk Unggulan Kabupaten Kediri dengan bertempat di lapangan Desa Ringinrejo Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Kamis, 6 November 2014 lalu.

Kediri, SMN - Gebrakan Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mengahadapi Mayarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015,

terfokus memperkuat para pelaku usaha Koperasi dan pelaku UMKM agar mampu bersaing dipasar bebas dengan menggelar

Kaya Karena Pembelajaran dengan Sistem Poin

Pameran Keliling Produk-produk Unggulan Kabupaten Kediri. Pameran yang dilaksanakan oleh Diskoperindag Kabupaten

Kediri guna mendorong kemadirian para pelaku Koperasi dan pelaku UMKM agar bersinergi dengan Pemerintah untuk meningkatkan kualitas produksinya. Kegiatan yang dilaksanakan selama 4 hari dibuka oleh Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno di lapangan Desa Ringinrejo Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri. Kamis, 6 November 2014 lalu. Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno sebelum membuka Pameran memberikan motivasi dan melakukan dialog dengan para pelaku Koperasi dan UMKM mengatakan dalam menghadapi MEA 2015 para pelaku UMKM harus terus berinovasi, meningkatkan kualitas produknya agar tumbuh menjadi sektor yang mempunyai daya saing tinggi dalam pasar bebas dengan memanfaatkan teknologi secara

maksimal. Peningkatan produksi berdaya saing tinggi yang didukung dengan pemanfaatkan teknologi Informasi dan Komunikasi dapat

mempercepat peningkatan perkembangan jaringan usaha dan pangsa pasar. Pemerintah terus mendukung para pelaku Koperasi dan UMKM dalam bidang pe-

ningkatan SDM, pemasaran dan promosi yang diharapkan dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Kediri. Jelas dr. Haryanti. (hms/adv/kan)

Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno melihat salah satu stand pameran

RKB SDN Gerbo VI

Pengawasan Lemah, Diduga Gunakan Serbuk Bukan Semen

Oleh Prof. Dr . H. Sugiono, S.Pd M.M. Tulisan ini merupakan kelanjutan, dari tulisan terdahulu pada media nasional. Pada kesempatan ini perlu dijelaskan yang dimaksud kaya adalah bukan kekayaan materi (harta benda), melainkan kaya hati, kaya rasa, kaya raga, kaya hubungan, dan kaya pikir. Kaya hati merupakan salah satu tujuan pembelajaran, yaitu terbentuknya kecerdasan spiritual. Ciri-ciri peserta didik Prof. Dr . H. Sugiono, S.Pd M.M. yang memiliki kecedasan spiritual antara lain, jujur, integritas, sabar, ikhlas, selalu bersyukur dan melihat semua kejadian dari pandangan positif. Untuk

Pasuruan SMN - Pembangunan RKB (Ruang Kelas Baru) dibeberapa sekolah masih sedang berlangsung. Seperti halnya pembangunan EKB di SDN Gerbo V (lima) Kecamatan Purwodadi. Sesuai informasi yang ada RKB senilai Rp 121 juta itu dikerjakan oleh CV. Hidayah Putra.

Bersambung di halaman 2

Bersambung di halaman 11

RKB dalam proses pembangunan

Jalan Berlubang dari Sumurbandung Hingga Balaraja Meresahkan

Kondisi jalan berlubang

Tangerang, SMN - Jalan berlubang semakin sering di temui sepanjang jalannya serang balaraja, kondisi jalan demikian sangat berpotensi menimbulkan kemacetan dan tingkat kecelakaan semakin meningkat salah satu nya bisa mengganggu pengendara. Fungsi jalan yang berlubang

Iklan / Langganan hubungi : Tlp. (0354) 691147, HP 081 231 515 435

atau rusak membahayakan pengguna jalan apalagi jika hujan, terkadang pengendara sulit membedakan mana jalan yang baik dan mana jalan yang rusak. Meski kondisi demikian sudah lama tetapi pada dasarnya belum adanya perbaikan hingga sekarang ini. Bersambung di halaman 11

Email: suaramedianasional@gmail.com


2

Pendidikan

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

Model Pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Oleh Supomo Basuki, S.Pd. (Guru SDN 1 Sodo Kec. Pakel Kab. Tulungagung)

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar

MODEL pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) merupakan salah satu model pembelajaran yang tepat untuk membelajarkan siswa secara berkelompok dan saling bekerja sama/membantu pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Hal ini karena mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga Negara yang memahami dan mampu melakasanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga Negara Indonesia yang cerdas, terampil dan berkarakter sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. Berangkat dari kondisi siswa

SDN 1 Sodo dimana saat belajar PKn terlihat kurang semangat dan kurang perhatian terhadap pembelajaran sehingga muncul dugaan peneliti mereka menganggap pelajaran PKn kurang penting sehingga membuat mereka pun akhirnya kurang berminat. Selain itu, minimnya inovasi pembelajaran seperti model pembelajaran yang dipakai guru yang monoton diduga juga menjadi penyebab masalah ini. Maka peneliti pun tertarik untuk meneliti penggunaan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) apakah dapat meningkatkan prestasi belajar PKn siswa SDN 1 Sodo, khususnya siswa kelas

VI tahun pelajaran 2014/2015 semester I. Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar PKn siswa kelas VI SDN 1 Sodo kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015 setelah diterapkannya model pembelajaran STAD. Hipotesis penelitian ini adalah jika model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) diterapkan pada pembelajaran PKn, maka prestasi belajar PKn materi pelaksanaan pemilu di Indonesia untuk siswa kelas VI semester I SDN 1 Sodo kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015 akan meningkat. Harapannya penelitian ini dapat bermanfaat untuk siswa, guru dan sekolah. Diharapkan dengan penelitian ini dapat mengubah pola pikir siswa tentang pelajaran PKn, memberikan informasi guru tentang model pembelajaran yang inovatif dan kreatif untuk pelajaran PKn serta dapat meningkatkan motivasi belajar

PKn dan menjadi sumbangan bagi sekolah untuk meningkatkan kinerja guru. Penelitian yang dilakukan peneliti ini merupakan penelitian tindakan kelas. Maka model penelitian yang dipakai adalah model Kemmis dan Taggart, yakni berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap siklusnya terdiri atas tahapan yakni perencanaan, tindakan/pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pada penelitian yang berlangsung dari bulan Oktober hingga November 2014 ini peneliti dibantu guru sukarelawan dan wali kelas VI sebagai pengamat. Subjek penelitian adalah 21 siswa kelas VI SDN 1 Sodo kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2014/ 2015 semester I. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus dengan instrumen penelitian yang digunakan adalah silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar kerja siswa, lembar observasi kegiatan belajar mengajar, angket dan tes formatif. Adapun metode pengumpulan data yang

digunakan adalah observasi, angket, wawancara dan tes. Observasi digunakan untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa dalam kegiatan pembelajaran. Wawancara berfungsi untuk mengetahui peran pengetahuan siswa serta interaksi siswa dan guru dalam pembelajaran. Angket dpakai untuk mengetahui respon siswa terhadap pembelajaran. Dari tes diperoleh nilai belajar siswa yang selanjutnya digunakan dalam pengujian hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan perhitungan statistik sederhana, yakni untuk nilai rata-rata tes formatif, jumlah semua nilai siswa dibagi jumlah siswa; untuk ketuntasan belajar, jumlah siswa yang tuntas belajar dibagi jumlah siswa dikali 100%, jika skor 70% atau nilai 70 siswa terkategori tuntas belajar dan kelas tuntas belajar jika 85% siswa mencapai skor e”70%. Dari hasil tes diketahui bahwa sebelum dilakukan tindakan penelitian siswa memperoleh nilai ketun-

tasan sebesar 62,50% dan setelah melalui siklus I nilai ketuntasan siswa meningkat menjadi 76,19% hingga akhirnya nilai ketuntasan siswa mencapai 100% pada siklus II. Terjadinya peningkatan ini tak lepas dari peran guru yang semakin kreatif dan aktif memotivasi siswa sehingga siswa pun lebih bersemangat dalam belajar. Keaktifan guru dan siswa ini terekam dalam hasil observasi pembelajaran dimana diperoleh data bahwa pada siklus I persentase aktivitas siswa sebesar 49,17% dan persentase aktivitas guru sebesar 49,33% dengan kriteria cukup baik. Keaktifan ini kemudian naik menjadi 71,25% untuk siswa dan 72,50% untuk guru dengan kriteria baik pada siklus II. Dari data-data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada akhir tindakan penelitian aktivitas guru dan siswa tergolong baik. Dari hasil paparan di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Student Teams Achievement Divisions (STAD) mampu meningkatkan prestasi belajar PKn

siswa kelas VI SDN 1 Sodo kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2014/2015 semester I pada materi pelaksanaan pemilu di Indonesia. Peningkatan ini terlihat dari adanya kenaikan prestasi tes siswa dari sebelum dilakukan tindakan penelitian hingga akhir penelitian di siklus II dimana ketuntasan klasikal 100% tercapai. Selain itu peningkatan prestasi belajar ini sejalan dengan peningkatan tingkat keaktifan aktivitas guru dan siswa selama penelitian berlangsung. Agar proses belajar mengajar PKn lebih efektif dan lebih memberikan prestasi yang optimal bagi siswa, maka peneliti menyarankan guru untuk mematangkan persiapan topik maupun media yang akan digunakan dalam pembelajaran dengan model STAD. Guru juga disarankan untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna meningkatkan mutu pembelajaran di kelas utamanya di SDN 1 Sodo kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung.

Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Melalui Contextual Teaching And Learning Oleh Nurkhulis, S.Pd. (Guru SDN 1 Gebang Kec. Pakel Kab. Tulungagung) DALAM kegiatan pembelajaran, guru harus memiliki strategi agar siswa belajar secara efektif dan efisien. Sekarang pembelajaran kontekstual (Contextual Teaching and Learning, CTL) menjadi tumpuan harapan ahli pendidikan. Khususnya dalam pembelajaran IPS, proses pembelajaran kontekstual (CTL) merupakan alternatif pilihan strategi tepat. Fakta yang ditemukan di lapangan, prestasi belajar IPS siswa SDN 1Gebang kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung masih rendah. Hal ini diduga akibat penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat sehingga pembelajaran kurang menarik bagi siswa dan kurang bermakna pula. Maka, penting kiranya dilakukan perbaikan pembelajaran yakni melalui penggunaan pembelajaran kontekstual (CTL) pada pembelajaran IPS khususnya untuk siswa kelas V SDN 1 Gebang tahun pelajaran 2013/2014 pada semester 1 dengan materi kenampakan alam dan buatan di Indonesia. Tindakan ini dilakukan dengan

tujuan untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN 1 Gebang tahun pelajaran 2013/2014 tersebut. Harapannya tindakan penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti serta menjadi sumbangan pemikiran bagi guru IPS dan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas pembelajaran IPS. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini memakai model Kemmis dan Taggart. Setiap siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilaksanakan 5 tahap, yaitu perencanaan, persiapan dan pelaksanaan, pengolahan data, serta penyusunan laporan. Penelitian dilakukan bulan Oktober hingga November 2013 pada 15 siswa kelas V SDN 1 Gebang kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/ 2014 dengan materi kenampakan alam dan buatan di Indonesia. Peneliti sebagai pengajar dibantu guru

Sistem Poin Sambungan dari hal. 1 mencapai kondisi tersebut maka harus belajar. Dengan sistem poin, pendidik memeberikan poin kepada peserta didik terhadap sikap dan perilaku yang menjunjung nilai-nilai kekayaan hati tersebut di atas. Peserta didik yang dapat mempresentasikan kejujuran, kesabaran, ketekunan, tanggung jawab dsb. Dalam sesi presentasi, diskusi kelompok maupun diskusi individu, akan cenderung mendapatkan poin berbeda sesuai kadar nilai yang dtunjukkan oleh peserta didik. Misalnya, Kejujuran ditunjukkan ketika dia mendapat pertanyaan dari rekannnya, dalam sesi diskusi, maka ia harus menjawab kalau bisa katakan bisa kalau tidak bisa maka juga katakan belum bisa dan jawabannya di mintakan pendapat ke teman yang lain. Taggung jawab, ditunjukkan dalam bentuk penyelesaian tugas yang diberikan oleh pendidik kepada peserta didik dalam bentuk makalah atau tulisan hasil diskusi kelompoknya di luar sekolah. Poin kesabaran bisa ditunjukkan

dalam menjawab pertanyaanpertanyaan temannya yang lain tidak gampang menyerah. dsb. Kaya rasa merupakan salah satu tujuan pembelajaran, yaitu terbentuknya perasaan yang halus, tidak mudah putus asa, kemampuan mengendalikan emosi. Ada pun ciri peserta didik yang memiliki kekayaan rasa adalah bersikap dan bertindak dalam suasana hati yang simpatik dan empati. Simpati berarti cara berbicara, berpakaian dan berperilaku tidak menyinggung orang lain. Simpati berarti menarik bagi orang lain, baik cara bersikap dan berperilaku. Sedangkan empati berarti ikut merasakan perasaan orang lain, dan menanggapi keluhankeluhan orang lain. Dalam hal ini pemberian poin diperuntukan, pada bagaimana bahasa lisan peserta didik membuat pengantar, membuka dan menutup diskusi, menerima dan memberikannjawaban terhadap pertanyaan temannnya serta penampilannnya selama berdiskusi, menerima saran dan kritik oleh

sukarelawan sebagai pengamat. Instrumen penelitian meliputi lembar rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar analisis hassil penilaian dalam kegiatan pembelajaran dan lembar soal atau kisi-kisi ulangan. Adapun teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Perhitungan analisisnya menggunakan statistik sederhana yakni untuk nilai rata-rata tes formatif, jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa; ketuntasan belajar, jumlah siswa tuntas belajar dibagi jumlah siswa dikali 100%, jika skor 75% atau nilai 75 siswa tuntas dan kelas tuntas jika 85% siswa capai skor e”75%; nilai akhir pengelolaan pembelajaran, jumlah skor pengamat dibagi jumlah pengamat; persentase aktivitas guru-siswa, jumlah skor pengamat dibagi jumlah pengamat dikali 100% HASIL Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus diawali persiapan RPP, LKS, soal ulangan dan media

pendukung. Tindakan pembelajaran siklus I dilaksanakan tanggal 10 dan 17 Oktober 2013, sedangkan pembelajaran siklus II dilakukan tanggal 7 dan 14 November 2013. Aktivitas guru dan siswa selama siklus penelitian berlangsung terus mengalami peningkatan. Guru sudah lebih bisa motivasi siswa sehingga prestasi siswa pun mengalami peningkatan yang signifikan. Berdasarkan hasil observasi pada siklus I diperoleh data persentase aktivitas guru sebesar 61,25%, sedangkan aktivitas siswa sebesar 60%. Persentase aktivitas guru dan siswa ini mengalami peningkatan di siklus II yakni menjadi 82,50% untuk aktivitas guru dan 80% untuk aktivitas siswa. Demikian juga dengan hasil tes di setiap siklus menunjukkan peningkatan yang signifikan. Jika sebelum dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran nilai rata-rata siswa sebesar 56,29 dengan persentase ketuntasan klasikal 19,04 maka setelah dilakukan pembelajaran CTL siklus I nilai rata-

rata siswa meningkat menjadi 72 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 60%. Bahkan setelah siklus II dilakukan, perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 90,67 dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 100%. Adanya peningkatan persentase aktivitas guru dan siswa serta nilai ratarata tes siswa beserta persentase ketuntasan klasikal yang tercapai selama penelitian ini, tak lepas dari peran serta siswa dan guru yang mau berbenah diri. Di awal sebelum tindakan perbaikan pembelajaran dan di setiap akhir siklus penelitian, diadakan refleksi atas temuan di lapangan. Kemudian dirumuskan tindakan perbaikan atas kekurangan tersebut untuk dilaksanakan pada tahap berikutnya. Pada akhir siklus I siswa dan guru masih beradaptasi dengan pembelajaran CTL sehingga hasil yang diperoleh belum memenuhi target keberhasilan. Pada siklus II mereka sudah terbiasa dengan pembelajaran CTL yang dilakukan sehingga pencapaian hasil pembelajaran dapat

temannnya. Kaya raga, sebagai salah satu tujuan pembelajaran adalah terbentuknya raga peserta didik yang sehat, tidak gampang sakit karena faktor dalam maupun luar. Dari faktor dalam adalah kecakapan peserta didik untuk mengendalikan diri supaya tidak sakit. Pengendalian diri untuk menyeimbangkan antara makan dan olah raga, antara istirahat dengan belajar/bekerja/gerak. Dari faktor luar adalah sikap dan perilaku peserta didik untuk memelihara dan menjaga lingkungan bersih, dan sehat. termasuk kebersihan dan kesehatan dirinya sendiri. Poin untuk kekayaan raga ini diberikan terutama untuk faktor luar, bagaimana peserta didik mengatur kerapian tulisan/ makalah dan kebersihan lingkungan ketika mempresentasikan diri dan makalahnya, serta penggunaan gerak-gerak kinestetik dalam mengekpresikan perasaan ketika berdiskusi. Kaya hubungan. Manusia dikodratkan sebagai makhluk sosial, artinya tidak bisa hidup sendiri tanpa manusia lain. Oleh sebab itu salah satu pilar pendidikan menurut

UNESCO adalah belajar untuk hidup bersama-sama(Learning to life together). Pikiran orang banyak akan lebih teliti, dan lebih baik bila dibandingan dengan diri sendiri. peserta didik hendaknya belajar untuk mengetahui, memahami, dan trampil hidup sosial. Peserta didik memiliki kecerdasan untuk hidup sosial, mulai trampil berkomunikasi, bekerjasama, bersinergi, berinteraksi dengan peserta didik yang lain. Dalam pembelajaran dengan sistem poin, maka poin diberikan pada peserta didik dalam kinerja sosial/ kelompok di dalam melaksanakan tugas yang diberikan oleh pendidik. Komunikasi dan interaksi internal kelompok dan eksternal kelompok menjadi fokus pemberian poin. Misalnya dalam presentasi, tentu bisa diamati ada anggota kelompok yang pasif dan ada yang aktif, maka poin mereka tentu berbeda karena aktivitasnya tersebut. Kaya pikir. Salah satu tujuan belajar adalah mengasah otak, untuk menjadi lebih cerdas intelektualnya. Kekayaan pikir pada hakekatnya adalah kemampuan peserta didik untuk berfikir logis, mendapatkan

pengetahuan dengan cara yang benar. Kekayaan pikir ini meliputi, kemampuan mengemukakan isi pikiran dan hatinya dengan menggunakan bahasa yang bisa dengan mudah dipahami oleh orang lain. kemampuan berpendapat, membuat difinisi, dan memberikan kesimpulan. Sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik. untuk memberikan poin pada kemampuan intelektual peserta didik. adalah dimulai dengan melihat tulisan, dengan bahasa yang benar dan baku, bahasa ilmiah. Dengan memperhatikan ucapan lisan ketika menjawab atau argumentasi terhadap pertanyaan peserta didik yang lain. Kemampuan berfikir juga meliputi kecakapan berhitung bilangan, kecepatan dan ketepatan. Juga kemampuan untuk mengasai ruang dan waktu. Dengan demikian dapatlah dikatakan bahwa kekayaan hati, rasa, raga, hubungan, serta pikir, adalah merupakan kecerdasan majemuk yang harus dicapai secara seimbang dalam belajar. Ketidak seimbangan dalam lima kekayaan di atas menjadikan hidup seseorang

Ilustrasi kegiatan belajar mengajar maksimal dan masalah pembelajaran pun teratasi. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual (CTL) mampu meningkatkan prestasi belajar IPS untuk siswa kelas V SDN 1 Gebang kecamatan Pakel kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini dapat dilihat dari adanya kenaikan nilai ratarata tes siswa dan persentase ketuntasan belajar serta persentase keaktifan siswa dan guru selama penelitian.Agar

juga tidak sehat, baik jasmani maupun rohani. Namun dapatlah dipertegas bahwa kekayaan hati menjadi landasan dari semua kekayaan yang lain. kekayaan hati menjadi pengendali bagi kekayaan yang lain. Penulis sangat setuju bila pengembangan potensi peserta didik dimulai dengan menjadikan peserta didik itu baik (berkarakter), baru setelah itu dikembangkan kearah pada penguasaan ilmu dan teknologinya. Dengan penanaman karakter yang kuat diharapkan bisa menjadi pagar hidupnya, dalam menyeleksi ilmu pengetahuan yang dibangun pada dirinya. Untuk bisa lebih teliti dalam memberikan poin pada peserta didik, diperlukan kejelian pendidik mengamati dan menilai aktivitasaktivitas sesuai indikator di atas. Agar pemberian poin teliti, maka jumlah peserta didik dibatasi, atau mungkin dibentuk tim pendidik. yang satu melaksanakan pembelajaran, yang lain membantu memberikan poin. Dengan filosofi manajemen No work no pay dalam pembelajaran diharapkan bisa meningkatkan aktifitas peserta didik dan sekaligus

penerapan Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat mencapai hasil yang maksimal, peneliti menyarankan guru agar memaksimalkan persiapan perangkat pembelajaran yang matang sebelum penelitian dan memperdalam pengetahuan yang berkaitan dengan Contextual Teaching and Learning (CTL). Guru juga hendaknya lebih sering melatih siswa dengan metode pembelajaran berbeda dan memberikan dorongan motivasi belajar kepada siswa. Selain itu, perlu juga diadakan penelitian lanjutan.

juga memberikan rasa keadilan, obyektifitas dalam penilaian. Dengan sistem poin ini juga bisa meringankan beban pendidik di akhir kegiatan/semester. Cara konvensional penilaian /pencapaian peserta didik dalam belajar ditentukan setelah akhir semester, dengan ujian. Pada sistem poin seperti ini penilaian kemajuan peserta didik sudah bisa dilakukan sejak awal kegiatan interaksi educatif antara pendidik dan peserta didik. Apabila diterapkan untuk mahasiswa. Maka mahasiswa sudah bisa dinyatakan lulus matakuliah, walaupun belum UAS, karena poin sudah mencukupi untuk lulus. Akhirnya tulisan ini kami tutup dengan mengutip kata –kata bijak dari Imam Gozali “Semua manusia pada hakekatnya rugi, kecuali yang berilmu. Yang berilmu pada hakekatnya rugi kecuali yang beriman. Yang beriman pada hakekatnya rugi, kecuali yang beramal, Dan yang beramal pada hakekatnya rugi, kecuali yang ikhlas”. Semakin kita mengetahui, maka semakin banyak yang belum kita ketahui. Penulis adalah Dosen UNP Kediri.

Kantor Pusat: Dsn Temboro Ds. Plaosan Kec. Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur Kantor Redaksi: Jl. Durian (Ruko PG Pesantren) Pesantren - Kota Kediri, Jawa Timur Telp./Fax: (0354) 691147. Penanggung Jawab & Penasehat Hukum I: Tjutjut Suliyatno, SH, Rahmat Ardianto, SH. Kantor Advokat: Jl. Slamet Riyadi No. 29/67 Kota Kediri. Dewan Penasehat: KH. Drs. Imam Yahya Malik/ Gus Yahya (Ponpes Al Makruf Kedong Lo Kediri), Drs. Ali Rohmad M.Pd, Soroso, Farid Makruf, SE, ST, DR. H.S. Adi Suparto. Komisaris Utama: Winarti. Direktur Utama: Kanti Wiyoto. Direktur II: Edit Suwantara, SE. Direktur III: Agung Budiarto. Pimpinan Redaksi: Kanti Wiyoto. Wakil Pimred: Yon Taufik Hidayat. Bendahara : Surono, Hj. Mintarti, ST. Dewan Redaksi: Kanti, Winarti. Redaktur Pelaksana: Agung Budiarto, Hartono Basingkem. Humas: Futi’ah SE. Kordinator Liputan: Syamsudin. Fotografer: Wendy Eko Winarto. Manager Marketing: M. Edy Fathurokim. Marketing: Guntur Samsul Hadi ST., Yoyok Sumargono. Surat Izin Usaha Crew dan Wartawan: Kota/Kab. Kediri: Joko D., Susi, Johan Wahyudi, M. Ali Faizin, Supriyono, M. Shulthon I. S.. Nganjuk, Bojonegoro: Rambu Magdalena, Joko Kustono. Suara Blitar: Agus Imam S. Tulungagung/Trenggalek: Rudi Penerbitan Pers: L, Irul, Erdi Prang Sunjoto. Wartawan Surabaya, Sidoarjo: Slamet, Agus Cahyono S. Pasuruan: Fikri Setiawan, Badri. Bangkalan, Sampang, Pamekasan:Wahyudi Hermawan. Gresik: Syamsudin. Jombang: Slamet W, Puji. Mojokerto: SK Menkum Ham Gunadi. Kabiro Kota/Kab Madiun, Magetan, Ngawi: Drs. Suyanto. Magetan, Ngawi: Eko Setiyowati. Pacitan: Ir. Prayudi Bahagia RW, Yon Taufik Hidayat, Slamet Rosidin, Gines Raka Silinder. Banyuwangi: Syamsudin. Malang Raya: C. Nomor: Junaedi (Kabiro), Khalid. Kota/Kab. Probolinggo, Lumajang: Edi Sunarko RD (Kabiro). Bondowoso, Situbondo: Edi Sunarko RD. Biro Jawa Barat, Jakarta: Ahmad Faisholihin. Biro Cepu: Sucipto Achmad Najib. Perwakilan Jawa AHU-62124.AH.01.01 Tengah: Mulyono RS. Perwakilan Bali: Nyoman. Perwakilan Maluku: Yohanes. Perwakilan Kalimantan Tengah, Biro Gunung Mas: Mandau Suwandi. Perwakilan Sumareta Selatan: Hasan Bakri. Kabiro Kota Lubuklinggau, Kab. Tahun 2013. Musi Rawas: Abu Hasan Azhari. Perwakilan Kepulauan Riau: Ekowanto. Biro Kota Batam: Asriaadi, ST. Perwakilan Sulawesi Selatan: Adnan. Perwakilan Propinsi Jambi: Sugianto. Perwakilan Provinsi Banten: Eduward Manurung. Biro Kab. Tangerang:Nurhasan, Udin Hasanudin. Desain/Layout: Irul. Penanggungjawab: No. Rekening BRI Cabang Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. No. 6271-01-000106-50-4. A/N. Winarti. No. Rekening Bank Jatim Capem Wates Kabupaten Kediri. No. 0782015257. A/N: Winarti. Website: Kanti Wiyoto www.suaramedianasional.com. / suaramedianasional.blogspot.com. Email: suaramedianasional@gmail.com. Percetakan PT. Citra Cetak Pratama Sidoarjo. Isi diluar tanggungjawab percetakan. Kantor Biro Ponorogo: Jl. Basuki Rahmat No.17 A Ponorogo, contact person: 081231515435. Kabiro: Ir. Prayudi Bahagia RW. Wartawan: Anny Hidayati, Tri Purwanto Budi Wiyono. Waspadai Wartawan Suara Media Nasional yang memegang Kartu Pers yang namanya tidak tercantum dalam BOK REDAKSI bukan tanggung jawab Redaksi. Bila Anda ingin berlangganan, Keluhan serta informasi. Bisa mengirim surat untuk redaksi kami, kirim dengan identitas diri ke Kantor Pusat “SUARA MEDIA NASIONAL” di Dusun Plaosan Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Telp/Fax. (0354) 691147, 081231515435, 081234225711, 085645867811. Kami hanya memuat iklan berdasarkan order yang masuk dari pemasang iklan dan bila mana ada iklan yang tidak termuat harap menghubungi kantor redaksi “SUARA MEDIA NASIONAL”. Tidak dibenarkan meminta imbalan sesuatu dari nara sumber. Harga iklan: 1 Halaman (325x513 mm) Warna Rp 15.000.000., Hitam Putih Rp 12.000.000. 1/2 Halaman (325x256 mm) Warna Rp 10.000.000. / Hitam Putih Rp 8.000.000. 1/4 Halaman (325x128 mm) Warna Rp 7.500.000. / Hitam Putih Rp 5.000.000. 1/8 Halaman (325x64 mm) Warna Rp 3.000.000. / Hitam Putih Rp 2.000.000. Iklan Kartu Nama (85x56 mm) Warna Rp 1.000.000,- / Hitam Putih Rp 750.000. Iklan Warna: Rp 12.000/mmk, Iklan Hitam Putih: Rp 8.000/mmk.

Penerbit: PT. SUARA MEDIA NASIONAL

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers”. (Pesan ini disampaikan Suara Media Nasional dan Dewan Pers). Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8. Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel. (021) 3521488. 3504874. 3504874-75. Fax. (021) 3452030. Email: dewanpers@cbn.net.id. Twitter: @dewanpers. Website: dewanpers.or.id / www.persscouncil.or.id


KEDIRI RAYA Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

Dari Kediri untuk Indonesia

Goa Selomangleng Kediri

3

Simpang Lima Gumul Kediri

“Cepat LKNU” Bersama Pemkab Kediri Siap Berantas TBC Kediri, SMN - Penyakit Tuberculosis atau yang lebih dikenal dengan nama TBC menjadi momok bagi sebagian besar masyarakat. Masih banyak masyarakat yang awam dan sering mengabaikan penyakit yang menyerang paru-paru dan sangat mematikan ini. Perlu diketahui penyakit TBC sama bahayanya dengan HIV AIDS bahkan TBC penularannya lebih mudah dan cepat bila dibandingkan dengan HIV AIDS. TBC penularannya lewat udara hanya dengan berbicara dan berhadap hadapan saja bisa tertular. Jika dalam keluarga, saudara dan teman atau masyarakat ditemukan gejala batuk terus menerus selama 2 minggu maka wajib diperiksakan ke dokter atau Puskesmas terdekat. Untuk mengatasi dan mencegah penyebaran TBC, Lembaga Kesehatan Nahdlotul Ulama (LKNU) merangkul dan meminta dukungan Pemerintah Kabupaten Kediri agar program kerja yang direncanakan bisa berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi NU merupakan

Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno bersama Lembaga Kesehatan Nahdlotul Ulama (LKNU)

organisasi Islam terbesar sehingga diharapkan bisa dengan mudah

memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya penyakit

TBC sampai ke pelosok desa. CEPAT-LKNU atau Commu-

nity Empowerement Of People Against Tuberculosis adalah Ko-

munitas Pendampingan Terhadap Masyarakat Melawan Tuberculosis dari Program LKNU yang bertekad dan mempunyai cita-cita Kabupaten Kediri bebas TBC dengan cara melakukan pendampingan mencari suspek dan membuat kader–kader yang ada di desa untuk menemukan masyarakat yang terkena TBC, salah satu caranya dengan door to door atau bahasa Presiden Jokowi “BLUSUKAN” dan memberikan sosialisasi serta pendampingan kepada masyarakat. Audensi singkat perwakilan LBHNU Munasyir Huda dan Koordinator CEPAT LKNU Niswatus Sarifah dengan Ibu Bupati Kediri di Pendopo Kabupaten Kediri (05/11) berbuah hasil positif, Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno, dalam audensi mengatakan saya sangat mendukung program kerja yang sangat positif dari Nahdlatul Ulama (NU) ini dan menunjuk Dinas Kesehatan untuk memfasilitasi serta mendukung program kerja dari LKNU. Dengan hadirnya CEPATLKNU di Kabupaten Kediri diha-

rapkan masyarakat bisa terus waspada dan sadar atas bahaya penyakit TBC dan Kabupaten Kediri terbebas dari penyakit ini. Niswatus Sarifah koordinator LKNU Kabupaten Kediri mengatakan sebetulnya pada November 2012, LKNU sudah menjalin kerjasama dengan Badan Pembangunan InternasionalAmerika Serikat Untuk Indonesia (USAID) dan Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri dalam Penanggulangan dan Pencegahan TBC dengan kegiatan di 8 Kecamatan, 1 Kelurahan dan 11 Puskesmas, dimana tiap Kecamatan mempunyai Fasilitator Communitas atau Fascom yang memberikan fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat. Munasyir Huda LBHNU (Lembaga Bantuan Hukum NU) menyampaikan terima kasih kepada Ibu Bupati Kediri yang telah mendukung Pokja NU untuk membentuk Pokja Kolaborasi TB- HIV. Pokja NU tidak dapat berdiri sendiri tanpa dukungan dan kerjasama dari Pemerintah. (hms/adv/kan)

Wabup Masykuri Beri Bantuan Kelompok Afinitas Program DEMAPAN

Wakil Bupati H. Masykuri, MM menyerahkan bantuan

Kediri, SMN - Pemerintah Kabupaten Kediri menjadikan sektor pangan sebagai prioritas utama dalam menyongsong Ketahanan Pangan Nasional. Untuk itu Pemerintah bertekad mengembangkan potensi-potensi pertanian yang

ada dalam mewujudkan kemandirian pangan di Kabupaten Kediri. Masalah kerawanan pangan harus menjadi pemicu semangat para kelompok tani untuk bisa berkreasi dan membuat inovasi-inovasi baru dalam hal pertanian. Agar

mampu bersaing dengan produkproduk import pertanian yang saat ini membanjir dipasaran. Kreativitas dan inovasi bertani dan dalam mengolah hasil pertanian merupakan hal yang harus ditempuh agar dapat meningkatkan produksi dan kualitas

hasil yang kompetitif. Upaya-upaya Pemerintah dalam meminimalisir produk impor pertanian yang masuk harus mendapat dukungan dari para petani. Pemerintah selalu siap mendukung dan mensosialisasikan kepada para petani tentang apa yang menjadi kebutuhan petani dan masalah masalah yang dihadapi. Jika produktifitas dan kualitas hasil pertanian meningkat maka akan dapat berkontribusi besar pada meningkatnya pendapatan dan kesejahteraan petani, selanjutnya pertumbuhan perekonomian semua sektor juga akan meningkat. Wujud nyata dukungan dari Pemerintah Kabupaten Kediri adalah dengan memberikan bantuan mesin-mesin produksi yang bisa digunakan untuk mengolah hasil pertanian berupa Penggiling Kedelai, Pembuat Gethuk Lindri, Pemarut, Timbangan Digital Duduk dan Sealer. Bantuan ini ditujukan kepada kelompok Afinitas program Desa Mandiri Pangan (DEMAPAN) Desa Sugihwaras Kecamatan Ngancar dan kelompok Sumber Rejeki Desa Canggu Kecamatan Badas. Wakil Bupati H. Masykuri, MM. di tengah-tengah Kelompok Tani Sumber Rejeki dan Kelompok Afinitas saat memberikan pembinaan tentang ketahanan pangan

Komnas HAM Dorong Kolom Agama di KTP Dihapuskan

mengungkapkan kerawanan pangan pasca erupsi Gunung Kelud merupakan tantangan untuk bangkit dan berusaha menciptakan Kemandirian Pangan di Kabupaten Kediri. Ketahanan Pangan harus diawali dari kemandirian pangan tingkat bawah yaitu keluarga, dengan menanam Tanaman Aneka Ragam Sumber Pangan Lokal yang dapat tumbuh dengan baik pada

lahan sekitar akan dapat menjadi solusi awal kerawanan pangan. Selanjutnya dari keluarga yang mampu mencukupi kebutuhan pangan sendiri akan menjadi dasar utama bagi kelangsungan Ketahanan Pangan Nasional. Kamis, 6 November 2014 lalu. “Saya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar selalu menggalakkan dan mencintai aneka

Sambutan Wakil Bupati H. Masykuri, MM

Kasus Solar Ilegal di Mojokerto Makin Tak Jelas

“Kolom agama (di KTP) tidak begitu penting. Malah mendorong untuk dihapuskan saja kolom agama itu,” kata Otto.

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Otto Nur Abdullah (tengah), Wakil Ketua, Sandrayati Moniaga (kanan) dan Muhammad Nurkhoiron memimpin pleno khusus di Gedung Komnas HAM

Jakarta, SMN - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia mendukung usulan pemerintah yang ingin agar warga negara Indonesia penganut kepercayaan yang belum diakui pemerintah bisa mengosongkan kolom agama dalam kartu tanda penduduk. Menurut Komisioner Komnas HAM Otto Nur Abdullah, diisi atau

tidaknya kolom agama di KTP merupakan hak dari warga negara. “Itu kan soal administrasi ya, tidak masalah kalau tidak diisi,” ujar Otto saat dihubungi, Jumat, 7 November 2014 lalu. Bahkan, kata Otto, Komnas HAM mendorong agar kolom agama di KTP dihapuskan saja. Ia menilai, selama ini warga negara Bersambung di halaman 11

ragam sumber pangan lokal yang memiliki produktifitas dan kualitas tinggi, tidak hanya memproduksi tapi juga mengkonsumsi produk lokal tersebut, karena kandungan gizi dan kealamian dari produk lokal tidak kalah dengan produk-produk impor yang seringkali bahkan dapat memicu masalah dalam kesehatan”, tandas H. Masykuri . (hms/adv/kan)

Ilustrasi penimbunan BBM

Mojokerto, SMN - Sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang tergabung dalam Forum

Aliansi Ormas Mojokerto (Falom) mempertanyakan penanganan kasus penimbunan solar ilegal

di Kecamatan Kutorejo yang diduga melibatkan perwira menengah berpangkat komisaris polisi. “Kami berharap ada penjelasan dari Kapolres Mojokerto tentang kelanjutan kasus ini,” kata salah satu anggota Falom, Makhroji, saat audiensi di Markas Kepolisian Resor Mojokerto, Kamis, 6 November 2014 lalu. Makhroji menuturkan masyarakat ingin tahu apakah kasus ini memang melibatkan oknum perwira polisi atau tidak serta bagaiBersambung di halaman 11


4

Potret

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014 Trenggalek, Tulungagung, Blitar

Bupati dan Wabup Sambut Kedatangan Gus Ipul dalam Kunkernya di Trenggalek

Bupati Trenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR, MMT, Wakil Bupati Kholiq, SH. MSi dan Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf dalam kunjungannya di Kecamatan Panggul

Trenggalek, SMN - Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah

Yusuf atau biasa di panggil Gus Ipul mengadakan kunjungan kerja

(kunker) di Kabupaten Tulungagung pada hari Selasa tanggal 4 Nopember 2014 lalu, setelah kunjungan kerjanya dari Tulungagung, Gus Ipul berkunjung ke Trenggalek dan disambut langsung oleh Bupati Trenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR, MMT dan Wakil Bupati Kholiq, SH. MSi di rumah dinas Bupati kompleks Pendopo Manggala Praja Nugraha Trenggalek. Selesai malakukan pertemuan di Pendopo Trenggalek Gus Ipul didampingi Bupati Trenggalek dan Wakil Bupati beserta Forkopimda, SKPD menuju ke Kecamatan Panggul, dalam perjalanan ke panggul Gus Ipul menyempatkan untuk meninjau pembangunan jalan sirip menuju jalur lintas selatan yang sudah selesai dikerjakan. Dalam kesempatan yang sama di Panggul

Gus Ipul juga menghadiri undangan dan permintaan warga panggul yang ingin bersilaturohmi dan meminta untuk memberikan ceramah dalam Tasyakuran haji Hj. Suvergawati. Dengan gaya khasnya Gus Ipul bisa menyatu dengan masyarakat yang sebagian besar berasal dari panggul, tak kurang dari 2.500 orang berkumpul di depan rumah milik Suvergawati ini. Selama menjadi pengusaha cengkeh di Trenggalek Hj. Suver telah memiliki kontribusi yang baik di antaranya dalam kurun waktu 2 tahun ini telah bisa mengumrohkon 30 orang secara cuma-cuma. Menanggapi apa yang telah dilakukan Hj. Suver, Gus Ipul menyampaikan, hal ini merupakan hal positif yang harus di lakukan oleh semua orang ketika penghasilan

Rapat Paripurna Penetapan Alat Kelengkapan Dewan Tulungagung Tulungagung, SMN - DPRD Tulungagung, Senin, 3 November 2014 lalu, menyelenggarakan rapat paripurna penetapan alat kelengkapan dewan. Penetapan tersebut membuat DPRD Tulungagung kini dapat menjalankan tugasnya secara efektif. Rapat paripurna dipimpin oleh Ketua DPRD Tulungagung, Supriyono SE MSi. Ia didampingi Wakil Ketua DPRD Tulungagung, Adib Makarim SAg MH serta Wakil Ketua DPRD Tulungagung lainnya, Imam Kambali SE. Hadir pula dalam rapat yang dilakukan di ruang rapat paripurna DPRD Tulungagung tersebut, Bupati Tulungagung, Syahri Mulyo SE MSi dan Wakil Bupati Tulungagung, Drs Maryoto Birowo MM. Selain Sekda Tulungagung, Ir. Indra Fauzi MM dan para Kepala SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) lingkup Pemkab Tulungagung. Menurut Supriyono, penetapan nama-nama anggota dalam alat kelengkapan dewan berdasarkan usulan dari delapan fraksi di DPRD Tulungagung. Yakni Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Gerindra, Fraksi PKB, Fraksi Hanura, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, Fraksi Demokrat dan Fraksi Semangat Baru. “Penetapan alat kelengkapan

dewan sesuai dengan Paraturan DPRD Tulungagung No.1/2014 tetang Tatib DPRD Tulungagung. Kami berharap dengan telah ditetapkannya alat kelengkapan dewan dapat segera berkoordinasi dengan SKPD di lingkup Pemkab Tulungagung yang merupakan mitra kerjanya”, ujarnya. Adapun nama-nama anggota DPRD Tulungagung yang memimpin di alat kelengkapan DPRD Tulungagung sebagaimana yang dibacakan Sekretaris DPRD (Sekwan) Tulungagung, Drs Budi Fatahillah Mansyur MSi, saat rapat paripurna, di antaranya untuk Badan Musyawarah (Banmus) dan Badan Anggaran (Banggar) otomatis dijabat oleh Pimpinan DPRD. Yakni Supriyono sebagai Ketua, para Wakil Ketua DPRD Tulungagung menjabat sebagai Wakil Ketua dan Sekretaris dijabat oleh Sekwan DPRD Tulungagung. Sedang komisi-komisi, yakni Komisi A yang membidangi pemerintahan, hukum dan pendidikan, pimpinannya adalah Drs H Mashud (Ketua/Fraksi PKB), Drs Imam Ngaqoib MH (Wakil Ketua/Fraksi PAN) dan Drs Wiwik Triasmro W (Sekretaris/Fraksi PDI Perjuangan). Komisi B yang membidangi perekonomian dan kesra, pimpinannya

Sekretaris DPRD (Sekwan) Tulungagung, Drs Budi Fatahillah Mansyur MSi membacakan nama-nama anggota DPRD Tulungagung yang memim-pin di alat kelengkapan DPRD Tu-lungagung

adalah Widodo Prasetyo SP (Ketua/ Fraksi Gerindra), Sofyan Heryanto SE (Wakil Ketua/Fraksi Demokrat) dan Faruq Tri Fauzi MpdI (Sekretaris/Fraksi Semangat Baru). Komis C yang membidangi keuangan dan kesehatan, pimpinannya adalah Drs Subani Sirab (Ketua/Fraksi Hanura), Leman Dwi Prasetyo SE (Wakil Ketua/Fraksi Golkar) dan Fendy Yanuar Marhendra (Sekretaris/ Fraksi PAN). Komisi D yang membidangi pembangunan dan pariwisata, pimpinannya adalah Saiful Anwar (Ketua/Fraksi PDI Perjuangan), Basroni (Wakil Ketua/Fraksi

Gerindra) dan Muti’in SE (Sekretaris/Fraksi Hanura). Sementara untuk pimpinan Badan Legislasi (Banleg), sebagai ketuanya yakni Heru Santoso MPd dari Fraksi PDI Perjuangan. Wakil Ketua Banleg dijabat oleh Sutomo dari Fraksi Demokrat dan Sekretaris dijabat oleh Sekwan DPRD Tulungagung. Selain itu, untuk pimpinan di Badan Kehormatan (BK), politisi dari Fraksi PKB, Lilik Herlin SP dipercaya sebagai ketua. Sedang wakil ketuanya dijabat oleh Asrori dari Fraksi Golkar. (rud)

Gelar Festival Pasar Tradisional

Hiburan Jaranan Senterewe meriahkan Festival Pasar Tradisional

kuda lumping, panjat pinang. Sebelum acara dimulai, Kepala Dinas yang mewakili dari Dinas Pendapataan Daerah Wahyudi menyampaikan sambutan tertulis diharapkan dalam lombah Festival Pasar Tradisional ini untuk menciptakan pasar tradisional yang bersih, nyaman dan sehat diharapkan bisa

menunaikan ibadah haji agar tidak berputus asa dan lebih meningkatkan ibadah sholat lima waktu dan menggunakan waktu sholat jumat

menumbukan rasa memiliki terhadap pasar tradisional. Dalam kegiatan lombah kudah lumping tersebut diikut 20 peserta uniknya setiap peserta diharuskan berlari mengelilingi rute yang telah disediakan dan harus naik kuda lumping sambil bahwa pecut ukuran jumbo agar menambah kemeriahan

dan diiringi musik jaranan selamah pertandingan tersebut. Dalam kegiatan tersebut dipasar Bendilwungu ribuan penoton dan tak ketingalan baik para pedagang dadakan mau pun yang menetap jadi satu dilokasi lomba dan bersorak memberi semangat pada para peserta. Salah satu penonton dari masyarakat Bendilwungu, Yanto mengatakan sangat senang dengan diadakan kegiatan ini bisa menambah penghasilan bagi para pedagang masyarakat sekitarnya. Dalam lomba panjat pinang panitia menyediakan berbagai hadiah yang sudah ditanamkan pohon pinang salah satu hadiah utama berupa sepeda angin. dan banyak hadiah lainnya dalam kegiatan FPT tersebut juga dihibur dengan Orkestra Angklung Meteor dan Jaranan Senterewe dan ditambah adanya lombah Burung Berkicau. (rud)

sehingga kualitas keimanan dan ketaqwaannya semakin meningkat. (rud)

Tamu undangan Tasyakuran haji Hj. Suvergawati

Kader PKK Harus Inovatif

Plt. Kepala Bapemas Kabupaten Blitar, Joni Setiawan, S.Sos, M.Si

Dispenda Tulungagung

Tulungagung, SMN - Dalam memacuh pertumbuan perekonomian masyarakat Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung menggelar Festival Pasar Tradisional (FPT) di Desa Bendilwungu, Kecamatan Sumbergempol pada hari Minggu, 2 November 2014 lalu menampilkan berbagai perlombaan balap

sudah melimpah. Menunaikan ibadah haji menjadi kewajiban bagi yang sudah mampu, “Asal ada niat dan kemauan insaallah pasti akan terwujud”, ungkap Gus Ipul. Gus Ipul memberikan contoh dengan menceritakan adanya tukang pijet yang ada di Madura dengan penghasilan Rp 20.000 bisa menunaikan ibadah haji dalam kurun waktu 20 tahun dengan cara setiap harinya menyisihkan penghasilannya sebesar Rp 5.000 untuk di tabung. Hal ini membuktikan bahwa diperlukannya niat, doa, berusaha dan bekerja keras untuk mencapai segala tujuan dan keinginan seperti keinginan untuk menyempurnakan rukun islam ke lima ini. Lebih lanjut Gus ipul juga memberikan keyakinan kepada kaum muslim yang belum bisa

Blitar, SMN - Terkait Undang-undang Desa No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemerintah Kabupaten Blitar terus melakukan pembenahan dan pembelajaran bagi aparaturnya, termasuk para kader PKK desa/kelurahan seKabupaten Blitar. Tujuannya, kader PKK memahami aplikasi Undang-undang tersebut. Serta prokatif terhadap tupoksi. Demikian laporan Plt. Kepala Bapemas Kabupaten Blitar, Joni Setiawan, S.Sos, M.Si saat pembukaan Bimbingan Teknis Pokja Posyandu Desa/Kelurahan seKabupaten Blitar di Aula Dinas Porbudpar, Selasa (21/10) lalu. Menurutnya, kegiatan tersebut terbagi dalam dua angkatan. Angkatan ke-1 dihadiri oleh kader PKK wilayah timur diantaranya meliputi Kecamatan Selopuro, Wates, Panggungrejo, Binangun, Selorejo, Wlingi, dan Wonotirto. Sedangkan wilayah barat yang meliputi Kecamatan Kanigoro, Sutojayan, dan Nglegok. Angkatan Ke-1 dengan jumlah peserta sekitar 126 orang, angkatan ke-2 sekitar 126. Harapannya kegiatan yang bertemakan, “Dengan Menyongsong Undang-Undang Desa No. 6 Tahun 2014 Tentang Desa Kita Tingkatkan Peran serta PKK Desa/Kelurahan Demi Meningkatkan Pokja Posyandu

dan Ter-wujudnya Kemandirian Desa Siaga Aktif,” itu bisa memberikan kontribusi yang positif bagi pembangunan desa. Sementara itu, Ninik Rijanto, Wakil Ketua TP PKK Kabupaten Blitar mengungkapkan, PKK merupakan organisasi dari, oleh dan untuk masyarakat. Era sekarang ini banyak tantangan yang harus dihadapi oleh PKK, misalnya; bagimana meminimalisir angka kematian ibu dan bayi, meningkatkan kegiatan di Posyandu. Artinya, kader PKK harus inovatif. Taman Gizi seperti yang sudah ada dibeberapa Posyandu di kabupaten ini harus dijaga. Pasalnya, masih banyak taman gizi di wilayah Kabupaten Blitar yang belum terawatt dengan baik, ini terbukti banyak tanaman sayuran yang mati. Peningkatan SDM dan kegiatan PKK juga bisa dilakukan dengan cara melakukan studi banding ke Posyandu desa lain yang lebih maju. Bahkan antara Posyandu dengan yang lain dari desa lain bisa saling tukar informasi untuk kemajuan bersama. Wakil Ketua TP PKK yang juga Ibu Wakil Bupati Blitar ini juga berharap, Ketua TP PKK di tingkat kecamatan atau desa/kelurahan rajin untuk mengunjungi kegiatan-kegiatan posyandu di

wilayah masing-masing. Ninik Rijnato juga berharap, kedepan lomba taman posyandu, lomba cerdas cermat bagi kader Posyandu kembali diadakan. Ini untuk mendorong kegiatan di Posyandu agar lebih kreatif. Hal senada juga diungkapkan, Wakil Bupati Blitar, H. Rijanto yang menjadi narasumber dalam kegiatan itu. Ditegaskannya, PKK merupakan simpul perekonomian di desa yang notabene membawa kesejahteraan bagi keluarga. Untuk itu diharapkan, para kader proaktif dalam kegiatan PKK. Terkait Desa Siaga Aktif, orang nomor dua di Kabupaten Blitar ini mengungkapkan, tujuan dari desa siaga aktif diantaranya mempercepat terwujudnya masyarakat desa dan kelurahan yang peduli, tanggap dan mampu mengenali serta mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi secara mandiri sehingga derajat kesehatannya meningkat. Komponen desa/kelurahan siaga aktif meliputi, pelayanan kesehatan dasar, pemberdayaan masyarakat, perilaku hidup bersih. Sementara itu kriteria desa/ kelurahan siaga aktif antara lain; keberadaan kader pemberdayaan masyarakat/kader teknis desa dan kelurahan siaga aktif, peran serta aktif masyarakat dan organisasi serta peraturan di tingkat desa atau kelurahan. Selain materi tersebut, peserta Bimtek juga akan mendapatkan materi enterpreneur (kewirausahaan), kepemimpinan, tentang gender serta kesehatan ibu dan anak. Wakil Bupati Blitar berharap, PKK mendorong keberhasilan pembangunan di Kabupaten Blitar. (mam/bapemas)

Peringatan Hari Kesehatan Nasional

Pelaksanaan peringatahn Hari Kesehatan Nasional

Blitar, SMN - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang ke-50 tahun ,Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar mengadakan jalan sehat dan out bond yang di adakan di tempat wisata serut yang terletak di Kecamatan Kanigoro 8/11,acara yang di ikuti sekitar 600 orang yang terdiri dari seluruh pegawai puskesmas yang ada di Kabupaten Blitar,dalam acara kali ini peserta terlebih dahulu mengikuti kegiatan upacara serta di lanjutkan dengan jalan sehat dan untuk acara out bond sendiri akan dilaksanakan setelahnya,ini pertama kalinya Dinas Kesehatan Kab. Blitar mengadakan kegiatan jalan sehat dan out bond ,yang di ikuti oleh pegawai puskesmas serta karyawan dari Dinas Kesehatan sendiri. Dr. Kuspardani selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar

mengharapkan agar bisa meningkatkan tali silaturahmi serta ada moment khusus selain dari rapatrapat dinas yang pernah dilakukan selama ini,serta meningkatkan kebersamaan dan kekompakan di bidang kesehatan,serta tujuan di adakannya kegiatan jalan sehat dan out bond dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional kali ini adalah agar seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Blitar ini sehat semua serta lingkungannya karena sesuai dengan tema peringatan Hari Kesehatan Nasional yang ke 50 tahun ini adalah “Sehat Bangsaku Dan Sehat Negeriku”, beliau juga menambahkan Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar juga terus berupaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat ,di antaranya memperjuangkan secara terus menerus akses pelayanan

kesehatan yang bermutu dan memberdayakan kemampuan masyarakat mengenai kesehatan. Tidak hanya itu saja Agus Suparnadi SE, MM Kes selaku ketua panitia kegiatan jalan sehat dan out bond dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional yang ke-50 juga mengharapkan agar bisa meningkatkan kinerja serta kompak dan lebih bersatu untuk meningkatkan hubungan tali silaturahmi antar peserta,serta jajaran kesehatan yang ada untuk mempergunakan momentum Hari Kesehatan Nasional sebagai salah satu konsolidasi,demi meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang berkesinambungan, mengingat sekarang ini menghadapi era reformasi, dimana tuntutan masyarakat akan kualitas pelayanan kesehatan semakin meningkat (mam)


Probolinggo

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

5

Dinas Komunikasi dan Informasi

Pemerintah Kota Probolinggo Adakan Pemerintah Kota Probolinggo Lomba Kadarkum Tingkat Kota Launching Siakel

Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH. MSi, dengan didampingi Setda Drs. H. Johny Haryanto. MSi, Kepala Dinas Kominfo Drs. Rey Suwigtyo. MSi dan Anggota DPRD DR. Alimuchtar. SH. MH saat melaunching Siakel (doc.7/11).

Probolinggo, SMN - Pemerintah kota Probolinggo dalam hal ini Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) hari ini (7/11) melouncing program baru yaitu Sistem Administrasi Kelurahan (Siakel) yang bertempat dibalai kantor kelurahan Sukabumi. Hadir dalam kesempatan tersebut Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH.MSi, Kepala Dinas Kominfo Rey Suwigtyo. S.Sos. MSi, Setda Kota Drs.H. Johny Haryanto.MSi, Anggota DPRD DR.H. Ali Muchtar.SH.MH, dan H. Rano Cahyono, Manager PT Telkom kota Probolinggo, Kepala Satker, serta undangan Kabag, Camat, Lurah dan lainnya. Kepala Diskominfo Rey Suwigtyo. S.Sos.MSi dalam sambutannya menjelaskan bahwa kegiatan Louncing Siakel ini yang melatar belakangi adalah Pemerintah Daerah dalam pelayanan public diarahkan bekerja secara professional, dan Akuntabel. Lebih lanjut Kepala Diskominfo mengatakan Birokrasi dalam rangka perbaikan pelayanan kepada masyarakat, lebih berorientasi kepada kinerja aparatur pemerintah oleh karena itu demi tercapainya pelayanan tersebut perlu langkah langkah kongkrit dan nyata, sehingga proses pelayanan harus dinikmati atau dapat dirasakan oleh masyarakat sampai ketingkat bawah, dan dapat menyentuh, maka program ini dilakukan karena aparatur kelurahan adalah selaku ujung tombak dari pemerintahan Daerah, yang akan membawa misi/visi program kepada masyarakat. Kepala Diskominfo juga melaporkan maksud dan tujuan diadakannya kegiatan Louncing Siakel tersebut adalah untuk meningkatkan kwalitas pelayanan kepada masyarakat dengan menggunakan teknologi Informasi dan komunikasi, serta bertujuan meimplementasikan Sistem

InformasiAdministrasi Kelurahan (Siakel) mensosialisasikan Siakel kepada seluruh masyarakat, kelurahan yang ada dikota Probolinggo sehingga dapat melayani secara cepat, tepat dan akurat serta menyediakan tenaga yang handal dan melek ITE di kelurahan. Rey Suwigtyo.Sos.MSi juga memberikan informasi bahwa Diskominfo telah mengadakan lomba Website terbaik, dan 29 kelurahan dikota probolinggo semuanya telah ada Websitenya, dan untuk tahun 2014 ini ada 4 kelurahan sebagai pemenang yang akan mendapatkan hadiah sebagai pemacu meningkatkan kinerja pelayanan, REY Suwigtyo. S.Sos.MSi juga memberikan informasi bahwa diakhir tahun ini akan juga diLouncing beberapa program, yaitu program Simaya pada semua Satker dan program Sicantik yang akan diganti namanya, dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat melalui system On Line, yang akan dilaksanakan oleh Kelurahan, Kecamatan, dan Perijinan. Walikota Probolinggo Hj. Rukmini SH. MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa persyaratan utama dalam EGovernment untuk mewujutkan Good Government dalam rangka meningkatkan pelayanan public, meningkatkan efisiensi, Efektivitas kerja dari pemerintah kota probolinggo. Selanjutnya Walikota mengatakan Satuan Kerja,Instansi Pemerintah kota telah memanfaatkan Teknologi Informatika (TIK) sebagai pendukung tugas pokok dan fungsi perkembangannya dalam perubahannya akan senantiasa mengikuti perkembangan dalam hal TIK dengan positif dan dinamis untuk dapat memperoleh pemanfaatan dari TIK. Tehnologi Informatika (TIK) untuk menggunakan secara maksimal dalam rangka meningkatkan Efisiensi, Efektivitas,dan

meningkatkan pelayanan kepada publik. Pemerintah dalam menyelenggarakan EGovernment kota probolinggo telah membangun aset informasi dan komunikasi melalui penyediaan Internet dan juga Website di seluruh kelurahan dikota probolinggo. Lebih lanjut Hj. Rukmini Mengatakan Program Kelurahan Melek ITE adalah sebuah program prioritas yang diluncurkan oleh Dinas Kominfo hendaknya didukung oleh seluruh perangkat kelurahan, karena dengan adanya transfer teknologi yang terus dilakukan perubahan sehingga dapat muncul tenaga yang handal, sehingga setiap kelurahan dapat melek ITE dan Kelurahan dapat mampu dan siap, menjadi sebuah Satuan kerja yang siap melaksanakan administrasi perkantoran dan keuangan secara mandiri, serta meningkatkan pelayanan public yang efisien, oleh sebab itu perlu menggunakan teknologi informasi dan komunikasi sehingga dapat mendukung tercapainya Good Gaverment di kelurahan, salah satu piranti pendukung yang sangat penting adalah Siakel, Pelayanan yang sebelumnya dilakukan secara manual ini selanjutnya akan dilakukan dengan dokumentasi dengan Sistem Administrasi Kelurahan atau Siakel. Lebih lanjut Walikota Hj. Rukmini mengingatkan kedepan Dinas Kominfo akan mengadakan lomba Website, untuk itu seluruh kelurahan diharapkan segera memperbaharui Mode dan isi Websitenya,” Karena saya meminta kepada Dinas Kominfo untuk melaporkan hasil penilaiannya, sehingga bilamana Kelurahan yang tidak pernah melakukan perubahan secara aktif terhadap websitenya, Termasuk Website Pemkot jangan sampai ketinggalan”. Terakhir Walikota berharap program Siakel tidak hanya berhenti sampai disini saja, namun dapat akan terus dikembangkan oleh Dinas Kominfo ketingkat kecamatan, sehingga nanti dapat dimanfaatkan pelayanan administrasi terpadu yang berstandart Nasional, sesuai intruksi Peraturan Menteri Dalam Negeri, tentang pelayanan terpadu Kecamatan. Acara dilanjutkan dengan pemencetan tombol Louncing oleh Walikota Hj. Rukmini. SH.MSi, serta diperagakan pelayanan administrasi yang cepat, tepat dan efisien oleh petugas kelurahan yang juga disaksikan lansung oleh Walikota dan para hadirin. (edy)

Perumahan PNS Kabupaten Malang Kurang Peminat Malang, SMN - Pembangunan perumahan bagi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Malang, Jawa Timur, minim peminat. Bahkan, 55 unit rumah yang sudah jadi dan diserahkan pun belum ditempati pemiliknya. “Pemkab sudah berupaya memberikan kemudahan dan fasilitas bagi PNS, tetapi antusiasme mereka sangat kecil, padahal sayang kan kalau fasilitas ini tidak dimanfaatkan. Apalagi, untuk mendapatkan fasilitas ini tidak mudah dan harus memenuhi kriteria,” kata Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Abdul Malik, di Malang, Sabtu (8/11). Menurut dia, pihaknya sudah melakukan sosialisasi secara intensif di lingkungan PNS, namun peminatnya masih tetap minim. Namun demikian, Malik tetap optimistis jika dalam waktu dekat, PNA akan berbondong-bondong unit rumah yang diberi nama “Bumi Kanjuruhan” tersebut. Malik menduga, minimnya peminat perumahan PNS tersebut salah satunya disebabkan oleh belum pindahnya seluruh kantor

Walikota Probolinggo Hj. Rumini. SH. MSi, Setda kota Drs. H. Johny Haryanto.MSi, Asisten Administrasi Drs. Tartib Gunawan.MSi, Kepala Bagian Hukum Agus Hartadi. SH, dan ketua Team juri saat acara lomba Kadarkum tahun 2014 (doc.4/11).

Probolinggo, SMN - Dalam rangka meningkatkan kesadaran hukum masyarakat Kota Probolinggo hari ini (4/11) diadakan lomba Keluarga Sadar Hukum (Kadarkum) tingkat kota tahun 2014. Lomba yang digelar kali ini diikuti oleh seluruh pemenang lomba Kadarkum Se-Kota Probolinggo yaitu kecamatan Mayangan, Kademangan, Kanigaran, Kedupok, dan yang terakhir di Kecamatan Wonoasih, untuk selanjutnya pemenang tingkat kota akan dikirim ke tingkat Provinsi, Lomba yang digelar di Puri Manggala Bhakti kantor Pemerintah kota ini dihadiri oleh Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH. MSi, Setda kota Drs. H. Johny Haryanto. MSi, Asisten Administrasi Drs. Tartib Gunawan MSi,Kepala Dinas, Kabag, Polres kota, Kejaksaan Negeri kota, Camat, Lurah, dan para

buhan kawasan baru, seperti perumahan dan pertokoan serta pusat-pusat perekonomian baru, sehingga di kawasan jalu lintas barat itu cepat berkembang,” ujarnya. Perumahan untuk PNS golongan I, II dan III yang dibangun PT Kharisma Karangploso itu pada tahap awal sebanyak 156 unit dari rencana 371 unit. Saat ini sudah terbangun dan siap huni, bahkan sudah diserahkan pada pemiliknya sebanyak 55 unit, padahal perumahan PNS tersebut mulai dipasarkan pada 2012. Bangunan perumahan yang rata-rata bertipe 36 dengan luas lahan 84 meter persegi itu harganya masih di bawah Rp 100 juta atau lebih murah dari ketentuan pemerintah pusat. (jun/brtstu)

penting, karena historis hukum adalah dimana ada masyarakat disitu ada hokum. Walikota Hj. Rukmini juga mengatakan bahwa sinyalemen di negeri kita sudahkah hukum yang berkeadilan bagi masyarakat, tentunya dengan momentum ini ada pandangan berbagai pihak ada yang optimis dan ada juga yang menyangkal atau skeptic. Melalui lomba Kadarkum Ini semoga diperoleh manfaat bagi masyarakat, yaitu dapat meningkatkan kadar penyadaran antara hak dan kwajiban sebagai warga Negara sebagaimana amanat undang undang 1945, terciptannya warga Negara yang taat, dan memberikan perlindungan prinsip Hak Asasi Manusia (HAM), Menumbuhkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan atau kebijakan, untuk meningkat kan kepercayaan masyarakat dalam arti supermasi hukum, dan juga persamaan dalam kedudukan hukum, serta prinsip prinsip HAM. Walikota Hj. Rukmini, juga mengajak semua pihak melalui kegiatan lomba Kadarkum ini, “Jadikan Hukum sebagai panglima dan sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara juga sebagai cermin kepribadian atau beradapan bangsa, yang patuh dan taat kepada aturan hukum serta dapat menjamin nilai-nilai kepastian hukum yang berkeadilan”. Dan yang terakhir Walikota sangat mengapresiasi kegiatan lomba tersebut dan berkenan untuk menyaksikan langsung jalannya lomba tersebut. (edy)

Satlantas Polres Kota Probolinggo Tindak Tegas Pengendara Bentor Probolinggo, SMN - Satlantas POLRES kota probolinggo yang bekerjasama dengan Dinas Perhubungan dan instansi terkait mulai hari ini (5/11) melakukan tindakan tegas terhadap para pengendara Becak Motor (bentor). Operasi yang dilakukan di Terminal kota Probolinggo kali ini dihadiri oleh Kastlantas AKP. Melisa. SH.SIK, Kepala Dinas Perhubungan Drs. Sudianto. MSi, Kanit Operasi, Anggota Satlantas, Anggota Dishub, dan Satpol PP. Pelaksanan operasi ini bertujuan dalam rangka memberikan efek jera dan memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa Becak Motor (Bentor) adalah melanggar Undang undang Lalulintas. Dalam pelaksanaan Operasi Bentor para pengendara di berikan penjelasan oleh petugas dan didata identitasnya serta diberikan surat tegoran agar Mesin yang digunakan Bentor tidak digunakan lagi, dilepas dan menggunakan gayuh / engkolan

saja, sebab sesuai keperuntukannya mesin Bentor adalah sebagai mesin Selep tepung dan Becak tidak boleh memakai mesin tersebut. Di Operasi tersebut mendapatkan beberapa Bentor namun setelah mendapatkan tegoran dan pendataan para Bentor boleh pulang, akan tetapi ada beberapa juga yang tidak boleh dibawa pulang Bentor nya, karena bentor tersebut menggunakan mesin dan body sepeda motor yang dipotong yang juga tidak dilengkapi surat surat sama sekali, maka pengendara diberikan surat tilang dan bentornya di tahan. Kasat Lantas menghimbau kepada masyarakat agar mematuhi undang undang lalulintas, bagi Bentor yang sudah mendapatkan Surat tegoran dan telah di data, Bilamana Melakukan Pelanggaran Lagi, mesin Bentor tersebut akan dilepas ditempat. Kegiatan Operasi Bentor ini akan dilakukan setiap hari, di beberapa titik Kepala Dinas Perhubungan

Kasat Lantas Polres Kota Probolinggo AKP. Melisa.SH. SIK, Kepala Dinas Perhubungan Drs. Sudianto. MSi, Kanit Operasi yang Sedang memberikan peringatan kepada para pengemudi Bentor yang terjaring dalam operasi tersebut.

Drs. Sudianto. dalam kesempatan tersebut memberikan penjelasan bahwa Operasi Bentor kali ini juga menindaklanjuti laporan keluhan keluhan dari berbagai pihak yang merasa dirugikan dengan adanya Bentor tersebut.

Selain Operasi Bentor kegiatan tersebut juga menertipkan angkutan angkutan umum yang berparkir mencari penumpang di jalur jalan raya, Untuk diberikan pengertian segera parkir di area depan terminal yang telah disediakan. (edy)

Wali Kota Malang Berikan Data Kasus Korupsi ke KPK

Ilustrasi perumahan

satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dari Kota Malang ke Kepanjen. Kalau seluruh SKPD sudah pindah ke Kepanjen, kata dia, Bumi Kanjuruhan pasti akan penuh, bahkan unit yang dibangun belum mampu memenuhi kebutuhan PNS. Ia mengakui, saat ini kawasan Bumi Kanjuruhan yang berada di sepanjang jalur lintas barat itu masih sepi dan berada di area lahan persawahan maupun perkebunan tebu. Oleh karena itu, PNS yang sudah mendapatkan kesempatan peruamhan PNS itu segera menempati rumahnya agar bisa memacu pertumbuhan kawasan itu, termasuk perekonomiannya. “Kalau di kawasan itu sudah ramai pasti akan memicu pertum-

peserta lomba serta undangan lainnya. Kepala Bagian Hukum Agus Hartadi.SH, melalui ketua panitia lomba mengatakan bahwa dasar pelaksanaan kegiatan sesuai dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia tentang Pola penyuluhan Hukum dan tentang pembentukan /pembinaan warga sadar Hukum serta sesuai Surat Keputusan Walikota, tentang pelaksanaan lomba. Dijelaskan juga terkait maksud serta tujuan pelaksanaan lomba yaitu dimaksudkan agar mencapai kadar kesadaran yang tinggi tentang hukum dimasyarakat, agar masyarakat menyadari serta menghayati HAK dan Kwajiban sebagai warga Negara sebagaimana yang dianatkan oleh konstitusi Negara, menumbuhkan tingkat kepercayaan masyarakat tentang Negara hukum dalam rang-

ka tegaknya hukum yang berkeadilan dan perlindungan hukum serta menjaga ketertipan. Disampaikan juga para peserta yang terdiri dari kelurahan yang tergabung dalam komunitas warga sadar hukum sebanyak 6 regu dan materi pokok yang dilombakan meliputi Undang undang tentang Narkotika, Undang undang tentang Lalulintas (Lalin), Undang undang tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP) Undang undang tentang Informasi Transaksi Elektronik (ITE), Undang undang tentang Perlindungan Anak (PA). Walikota Probolinggo dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan lomba Keluarga sadar hukum pada tahun ini dilakukan hasil tingkat kecamatan dilombakan ditingkat kota, hasil lomba ditingkat kota akan dilombakan ditingkat Propinsi, dan hasil lomba tingkat propinsi akan dilombakan ditingkat Nasional, dan diharapkan sampai ketingkat nasional. Lebih lanjut Walikota mengatakan bahwa Lomba ini sudah dilakukan sejaka lama namun beberapa tahun terakhir sempat fakum, sehingga gaungnya pemasyarakatan dibidang hukum, sehingga mulai tahun ini kegiatan lomba Kadarkum dihidupkan kembali, mengingat kegiatan ini sangat efektif memberikan pengaruh positif atau meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dibidang pembangunan hukum, juga mengedukasi masyarakat berbudaya hukum, oleh karena itu upaya pembangunan dibidang hukum dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara menjadi

Ilustrasi

Malang, SMN - - Wali Kota Malang, Jawa Timur, Mochamad Anton mengaku telah mengirimkan data dan dokumen dugaan korupsi proyek pembangunan Jembatan Kedungkandang dan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Malang ke Komisi Pemberantasan Korupsi. Data tersebut diminta KPK sebagai bahan penyelidikan. “Surat KPK

sudah kami terima dan datanya telah dikirim ke sana,” kata Anton, Rabu, 5 November 2014. Semula, dugaan korupsi proyek pembangunan rumah sakit itu ditangani oleh Kejaksaan Negeri Malang. Adapun kasus Jembatan Kedungkandang oleh Kepolisian Resor Malang Kota. Kejaksaan telah menghentikan penanganan perkara itu dengan alasan tidak memenuhi unsur pidana korupsi. Sedangkan penyelidikan dugaan korupsi pembangunan jembatan masih diproses oleh polisi. Anton mengatakan KPK akan mengambil alih penanganan dua kasus tersebut. Ia berharap KPK segera menyelesaikan kasus-kasus itu karena tahun depan Pemerintah Kota Malang menganggarkan pembangunan jembatan sebesar Rp 50 miliar. “Pembangunan dilanjutkan jika penanganan perkara dugaan korupsi itu selesai,” katanya.

Sebelumnya, koordinator penyidik KPK, Christian, saat menangani perkara dugaan korupsi Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Sungai Mamberamo Papua tahun anggaran 2009-2010 menyatakan telah meminta data ke Pemkot Malang. Data dugaan korupsi tersebut dibutuhkan untuk memulai penyelidikan. KPK akan mengambil alih perkara karena penanganan oleh Kejaksaan dan Kepolisian setempat berlarut-larut. “Sampai saat ini kedua kasus itu tak tuntas,” katanya. Anggaran pengadaan lahan RSUD Kota Malang diduga digelembungkan. Sebab, anggaran pengadaan lahan seluas 4.300 meter persegi itu sebesar Rp 7,3 miliar. Namun dalam transaksi jual-beli, harga tanahnya senilai Rp 1,7 juta per meter persegi. Padahal, harga tanah sesuai nilai jual obyek pajak Rp 1 juta per meter

persegi. Sedangkan di pasaran, harganya hanya Rp 700 ribu per meter persegi. Dengan penggelembungan harga itu, Pemerintah Malang dirugikan Rp 3 miliar. Adapun dalam penanganan kasus dugaan korupsi Jembatan Kedungkandang, polisi telah memeriksa 10 saksi. Polisi curiga proyek tersebut dimainkan. Musababnya, pada pembangunan tahap pertama dana yang telah dikucurkan sebesar Rp 7 miliar. Namun selama tiga bulan tak ada pembangunan yang berarti, selain hanya pendirian tiang pancang. Kontrak dengan pelaksana proyek pun telah diputus karena melebihi batas waktu pengerjaan. Sesuai jadwal, pengerjaan jembatan selesai September 2013. Badan Pemeriksa Keuangan telah mengaudit secara investigasi proyek pembangunan jembatan sepanjang 113 meter ini. (jun/tmp)


6

Fokus

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

Bupati Madiun Muhtarom Mutasi dan Lantik Pejabat Eselon II, III, IV

Bupati Muhatarom melantik pejabat eselon

Madiun, SMN - Bupati Madiun, Muhtarom, melantik pejabat eselen II.B dan III.A dalam upacara pelantikan Pejabat Struktural Eselon II.B, III dan Eselon IV di Pendopo Muda Graha kantor Pemerintah Kabupaten Madiun, Jalan Alon-Alon Utara, Kota Madiun, Jumat (7/11/2014) lalu. Berdasarkan surat Keputusan Bupati Madiun Nomor 821.2/201.202.203/402.203/ 2014 tertanggal 7 November 2014, dari 26 pejabat yang dilantik, 11 orang diantaranya pejabat eselon II.B atau setingkat Kepala Dinas/Badan. Sedangkan 15 orang lainnya, merupakan pejabat eselon III.A atau setingkat Camat/Sekretaris. Mereka yang dilantik sebagai pejabat eselon II.A yakni, Tontro Palwanto sebagai Kepala Bappeda. Sebelumnya, Tontro menjabat sebagai Kepala Dinkopperindagpar. Kedua, Kepala BKD Diklat, Budi Tjahyono dimutasi menjadi Kepala Dinkopperindagpar menggantikan Tontro. Sementara itu, Endang Setyowati yang sebelumnya menjabat sebagai staf ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, dilantik menjadi Kepala BKD Diklat. Nama lain, yakni

Kepala Dinsosnakertrans, Suyadi, dimutasi menjadi staf ahli menggantikan Endang. Sedangkan Kepala Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi, Wijayanto Djoko Poernomo, dilantik sebagai Kepala Dinas Sosial menggantikan Suyadi. Posisi Wijayanto, digantikan oleh mantan Kepala Badan Kesbang dan Poldagri, Kurnia Aminulloh. Posisi Kurnia, digantikan oleh mantan Kakan Satpol PP, Agus Budi Wahyono. Kemudian Kepala Badan Pemberdayaan masyarakat Dan Pemdes, Wahyuono Widoyo Eddy, dimutasi menjadi Asisten Pemerintahan. Posisi lama Wahyu, diisi mantan staf Alhli Bidan Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan, Joko Lelono. Nama lain yang dilantik yakni mantan Asisten Pemerintahan, Anang Sulistijono, dilantik menjadi Kepala DKP menggantikan Antonius Djaka Priyanto yang kini statusnya menjadi terdakwa kasus penipuan. Sedangkan Kabag Perekomian, Komari, dipromisikan menjadi staf Ahli Bidang Ekonomi, Pembangunan dan Keuangan. Di tempat yang sama, Wakil Bupati Madiun, Iswanto,

juga melantik 63 pejabat eselon III.B, IV.A dan IV.B. Mereka yang dilantik oleh Wakil Bupati, jabatannya setingkat Kepala Bidang dan Kabag TU. Dalam sambutannya, Muhtarom mengatakan, agar para pejabat yang telah dilantik segera melakukan kerja keras dengan cerdas dan iklas seperti moto Kabinet Kerja Presiden Jokowi, Kerja, Kerja, Kerja. “Saya minta kepada para pejabat yang telah dilantik, agar melakukan kerja keras dengan cerdas dan iklas. Dan mulai hari Senin, harus sudah menempati masing-masing,” kata Bupati Madiun, Muhtarom, dalam sambutan. Sementara itu usai pelantikan, ketika dikonfirmasi wartawan mengenai rumor pengkaderan terhadap Kepala Bappeda, Tontro Palwanto menjadi calon Sekda menggantikan Soekardi yang tak lama lagi memasuki massa pensiun, Muhtarom menampik isu tersebut. Alasannya, tidak selamanya yang pernah menjabat sebagai Kepala Bappeda, akan otomatis naik menjadi Sekda. “Tidak benar isu seperti itu. Dasar hukumnya itu apa. Kita menempatkan orang dengan pertimbangannya loyalitas, kapabilitas, dedikasi, kapasitas dan moralitas. Jadi bukan kok dari Bappeda otomatis pasti menjadi Sekda. Tidak seperti itu. Lha ini pak Sekda (Soekardi) masih meger-meger (menjabat) kok,” terang Muhtarom dengan didampingi Wabup Iswanto dan Sekda Soekardi. (SY)

Walikota Madiun Adakan Jalan Santai dan Deklarasikan Open Defecation Free Madiun, SMN - Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional yang ke-50 dan HUT Korpri ke-43, Pemerintah Kota (Pemkot) Madiun mendeklarasikan Open Defecation Free (ODF) dan Jalan Sehat bersama masyarakat, Jum’at (07/11/ 2014) lalu. Apel Deklarasi ODF dan jalan santai yang di ikuti oleh jajaran SKPD Pemkot Madiun dan masyarakat Kota madiun tersebut mengambil rute start mulai Depan Balaikota Madiun, Jl. Pahlawan-Jl. Panglima Sudirman-Jl.dr SutomoJl. Jawa dan finish kembali ke Jl. Pahlawan (Balaikota Madiun). Walikota Madiun, Bambang Irianto di konfirmasi mengatakan Deklarasi ODF (Open Defecation Free) atau stop buang air besar sembarangan yang di laksanakan oleh masyarakat Kota Madiun itu merupakan perwujudan pelaksanaan pilar ke satu Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan juga merupakan salah satu upaya promotif dan

Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun

Adakan Sosialisasi JKN di Setiap Kecamatan

Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

Madiun, SMN - Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun mengadakan sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) keseluruh Kecamatan se-Kabupaten Madiun secara bergantian, selama ini Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun bekerjasama dengan Rumah Sakit Dolopo (Rumah Sakit Batil) dan Rumah Sakit Caruban. Pada kegiatan ini kebe-

tulan yang mendapat tugas sosialisasi JKN Rumah Sakit Dolopo Madiun. Adapun pelaksanaannya sekarang ini diadakan kegiatan di gedung Pertemuan Koperasi Pegawai Negeri Margo Utomo, Kec. Dagangan, RSUD Dolopo Kab. Madiun gencar sosialisasikan sistem Jaminan Sosial Nasional, Rabu (05/11/2014). Hal itu gu-

na mempermudah sistem pelayanan kesehatan bagi masyarakat di era JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) di wilayah Kabupaten Madiun, khususnya wilayah Madiun selatan. Acara Sosialisasi yang di buka secara resmi oleh Kepala Dinas Kesehatan Kab. Madiun, dr. Sulistyo Widyantono itu di hadiri oleh Camat Dagangan, Kepala Desa se-Kecamatan Dagangan, Perangkat Desa, tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Kepala Puskesmas/Polindes, Bidan, tim penggerak PKK Kec. Dagangan, dan ketua fatayat NU Kab. Madiun. Dan juga menghadirkan beberapa Nara sumber di antaranya, Direktur RSUD Dolopo, dr. Saifudin dan Kabid Pelayanan RSUD Dolopo, dr. Purnomo Hadi. Dalam pemaparannya, dr. Purnomo Hadi selaku nara sumber dalam acara itu me-

di sarankan untuk mengurus surat keterangan ke kantor BPJS. Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kab. Madiun, dr. Sulistyo Widyantono di konfirmasi mengatakan sosialisasi JKN ini sangat baik karena bisa memberikan informasi kepada masyarakat tentang cara penggunaan BPJS yang baik dan benar, sistim rujukan dan juga meluruskan anggapan masyarakat bahwa kartu ini dapat untuk berobat kemana-mana. “Penggunaan kartu BPJS itu cara berobatnya secara berjenjang harus ke puskesnmas dulu, kalau puskesmas tidak mampu baru di rujuk ke rumah sakit tipe C. Alur-alur pelayanan pasien JKN atau Jamkeskama itu perlu di benahi dalam hal ini RSUD Dolopo mengadakan sosialisasi cara penggunaan kartu BPJS itu,” jelas dr. Sulistyo Widyantono. (SY)

Disperindagpar Kabupaten Madiun

Bangun 3 Pasar Tradisional Madiun, SMN - Melihat kondisi dan keadaan pasarpasar tradisional di wilayah Kabupaten Madiun kondisinya masih banyak memprihatinkan dan hampir tidak layak lagi dipergunakannya. Diskoperindagpar Kabupaten Madiun melalui bidang perdagangan yang di kepalai Agus Suyadi telah membangun atua merelokasi ke 3 pasar tradisional diantaranya : 1. Pasar Dungus, 2. Pasar Kajang Sawahan, 3. Pasar Kenongorejo Pilang Kenceng. Pembangunan atau mere-

lokasi ke 3 pasar tersebut dibangun melalui dana DAK tahun 2014, sampai saat ini pelaksanaan pembangunannya masih berjalan, sebenarnya pembangunan atau merelokasi ke 3 pasar tradisional tersebut pelaksanaannya sebelum hari raya. Karena para pedangan pasar merasa laberatan bila dibangun sebelum hari raya, karena hari raya para pedagang tidak ingin terganggu berjualannya dalam hari raya, maka dengan kesepakatan bersama dibangun setelah hari raya.

Yang dibangun dari ketiga pasar tersebut rata-rata pembangunannya meliputi 1 los, 2 atas, 3 lantai, 4 saluran air atau drainase. Pasar Ke-nongo Rejo Pilang Kenceng dibangun total karena kondisinya sudah tidak layak lagi yaitu ada 16 kios dibangun baru. Pasar Kajang Sawahan dibangun 13 kios dan 3 los. Pasar Dungus di bangun total 4 losnya. Alasannya dibangun pasar tradisional tersebut dari penuturannya Kabid Perdagangan Agus Suyadi. Pasar tradisional yang tadinya tidak

Peninjauan lokasi pembangunan pasar

layak menjadi lebih bagus dan layak, agar bisa bersaing denan

pasar-pasar modern di sekitarnya. (SY)

Penguatan Kelembagaan Kolompok Tani Tembakau Melalui Pelatihan Kelembagaan Tahun Anggaran 2014 Walikota Madiun saat serahkan hadiah

preventif, khususnya untuk mencegah dan menurunkan kejadian penyakit berbasis lingkungan. Serta meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap bidang hygiene dan sanitasi. “ Kita adalah Kota pertama di Indonesia yang berani mendeklarasikan program ODF ini,” jelas Walikota Madiun. Lebih lanjut di katakan ini adalah hal positif bagi warga Kota Madiun Untuk merubah hal yang kurang baik, karena itu sangat penting bagi kesehatan masyarakat Kota madiun.”Di harapkan dengan telah di deklarasikannya ODF ini bisa

mengantarkan pembangunan kesehatan masyarakat ke arah promotif dan preventif melalui peningkatan pemahaman terhadap Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan bergaya hidup sehat,” jelas Bambang Irianto. Walikota Madiun juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada masyarakat Kota Madiun yang dengan pemahamannya telah melaksanakan buang air besar hanya di jamban yang sehat. “Di harapkan perilaku baik ini terus di laksanakan dan di pertahankan selamanya,” pungkasnya.(SY)

Suasana pelatihan kelembagaan

Madiun, SMN - Dinas Koperasi, Perindustrian, perdagangan dan pariwisata Kabupaten Madiun melalui Bidang Akuntabilitas dan kelembagaan yang dikepalai oleh Bambang Suyono telah mengadakan kesepakatan pelatihan pada kelompok

petani tembakau (cukai) Tahun anggaran 2014. Kegiatan Penguatan Kelembagaan Kelompok Petani Tembakau Melalui Pelatihan Kelembagaan, Tahun Anggaran 2014 yang dilaksanakan Dinas Koperasi, Perindustrian, Perdagangan

dan Pariwisata Kabupaten Madiun dengan peserta dari kelompok petani tembakau, dari 9 desa antara lain: Desa Kedungrejo, Desa Pacinan, Desa Ngale, Desa Kaligunting, Desa Sambirejo, Desa Pulungrejo, Desa Sugihwaras, Desa Ngengor dan Desa Sumbergandu di 5 Kecamatan antara lain: Kec. Balerejo, Kec. Pilangkenceng, Kec. Saradan, Kec. Mejayan dan Kec. Gemarang, di wilayah Kabupaten Madiun, telah terlaksana dengan baik. Tujuan dari kegiatan ini adalah Kelompok Kabupaten Madiun, telah terlaksana dengan baik. Tujuan dari kegiatan ini adlaah agar Kelompok Petani tembakau belajar kelembagaan kelompok, yang akhirnya di harapkan setelah kegiatan ini seluruh kelompok Petani

Dinsos Kabupaten Ngawi Adakan Pelatihan Ketrampilan Bagi Lulusan Siswa yang Tidak Bisa Melanjutkan Ke Universitas Ngawi, SMN - Awal bulan november2014 Dinas sosial dan transmigrasi yang dibawahi oleh Kepala Dinas Sunarto,S.sos mengadakan pelatihan ketrampilan bagi lulusan baru dari SLTA khususnya, ada diijinkan ikut bagi lulusan lama termasuk dari SMTP sampai batas maksimal 35 th, lamanya pembinaan ketrampilan di dinsos 30 hari. Dalam proses pelaksanaan kepala BLK Edy Hartono dan PPTK Rudi Sulisdiana berperan aktif untuk kontrol dalam momen ini memakai tenaga bantuan(infrastruktur) sesuai bidang yang terkait, wartawan SMN mengekspos masalah ini, karena sangatlah penting berita atau informasi tidak hanya diketahui dari aparat desa saja, akan tetapi membaca dari me-

ngatakan bahwa RSUD Dolopo merupakan sentral Rumah Sakit rujukan untuk wilayah Kab. Madiun bagian Selatan. “Melalui program JKN di RSUD Dolopo bisa melayani sistim rujukan dari puskesmas dengan kartu BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial),” kata dr. Purnomo Hadi. Lebih lanjut di katakan dengan adanya pelayanan yang lengkap termasuk pelayanan poli rawat jalan, penunjang medik serta pelayanan rawat inap yang memadai pasien JKN bisa di layani dan di rawat di RSUD Dolopo ini. “ oleh sebab itulah kita menghimbau bagi masyarakat yang sehat untuk daftar JKN,” jelasnya. Sementara itu bagi masyarakat Penerima Bantuan Iuaran (PBI) yang telah menerima surat pemberitahuan dari BPJS dan tidak menerima Kartu Jamkesmas

dia masa apa sebenarnya yang dilakukan Dinsos kabupaten Ngawi terhadap generasi muda wilayah kabupaten Ngawi untuk membantu menyelesaikan masalah sebelum masalah itu benar-benar terjadi, disini sudah nampak tanpa harus dibaca apa yang dilakukan setelah lulus sekolah sementara perekonomian orang tua tidak mencukupi pendanaan belajar yang berkelanjutan. Disinilah Dinsos mulai beroprasional untuk mengumpulkan para generasi (calon pekerja) untuk ikut program pelatihan beberapa macam skill, tutur Kepala BLK Edy Hartono terutama penguasaan bahasa, hal yang sangat dominan bagi pekerja luar negeri (TKI), dengan bahasa yang dikuasai komunikasi jadi

pernah ada pemerintah kabupaten Ngawi menerapkan program pelatihan bagi generasi untuk bekal kerja melalui Dinsos, adapun macam bahasa yang diberikan bahasa inggris, mandarin, jerman dan jepang, untuk ketrampilan yaitu menjahit, komputer dan memasak,

Saat pelatihan boga diruang BLK Dinsos

dimengerti, aktifitas bisa dikerjakan sesuai apa yang harus dilakukan, mengingat karena terbentur dana kebanyakan tenaga perempuan Indonesia posisi kerja dirumah tangga jarang sekali masuk dikilang, bahasa sangat penting dalam komunikasi dan aktifitas antara

pekerja dan pemilik, selama ini pekerja Indonesia masih banyak bermasalah atau jadi korban penganiayaan, ada dua penyebabnya pertama bahasa dan kedua ketrampilan kerja. Maka dari itu mengingat dan mempertimbangkan dengan adanya tragedi yang

tuturnya lagi Kepala BLK pelatihan ini bertujuan khususnya untuk mengurangi angka pengangguran diwilayah kabupaten Ngawi. Ketrampilan ini tidak hanya sasaran kerja luar negeri akan tetapi menciptakan pengusaha-pengusaha kecil yang

tembakau kelembagaannya menjadi baik dan sempurna. Kurannya pelatihan yang menyentuh langsung ke Kelompok Petani Tembakau dan baru pertama kali mengikuti kegiatan kelembagaan kelompok. Menciptakan SDM kelompok petani tembakau yang mampu mandiri dan diharapkan mampu mengoptimalkan Kelembagaan melalui kegiatan yang telah dilaksanakan. Teknis perencanaan dan tindak lanjut pembuatan Joglo Tani di setiap Kelompok. Sumber Dana Kegiatan : Dana Bagi Hasil (Cukai Rokok dan Tembakau) Kabupaten Madiun. Lokasi Pelaksanaan Kegiatan di Hotel Setia Budi, Jl. Mangga No. 4-6, Kota Madiun dan Praktek Lapangan di Desa Pacitan. Sasaran Kegiatan adalah 17 kelompok petani dari 9 Desa dan 5 Kecamatan di wilayah Kabupaten Madiun. Keigatan Penguatan Kelembagaan Kelompok Tani Tembakau Melalui Pelatihan Kelembaberkreatif (mandiri) dan bila kerja dikilang luar kota yang ada di Indonesia, jadilah pekerja siap pakai dengan segala kemampuan bidang, menurut keterangan Dinsos juga ada kerjasama untuk salurkan tenaga kerja dengan perusahaan biskuit di Surabaya, fakta

gaan (Cukai) Tahun Anggaran 2014 diikuti oleh 100 orang peserta. Pelaksanaan Kegiatan pada hari Kamis, Jum’at, Sabtu dan Senin, tanggal : 30, 31 Oktober, 1 dan 3 Nopember 2014 di Hotel Setia Budi, Jl. Mangga No. 4-6, Kota Madiun dan Praktek Lapangan. Pembukaan acara oleh Kepala Bidang Kelembagaan dan Akuntabilitas Koperasi, Drs. Pandji Suwarno, M.Si. Narasumber kegiatan : T.O. Suprapto, Ketua Joglo Tani Jogjakarta, Drs. Surachmad, Lembaga Diklat Profesi Provinsi Jawa Timur, dan Ir. Herry Purwanto, MM, Lembaga Diklat Profesi Solo. Dengan pelaksanaan kegiatan ini diharapkan kelompok petani tembakau di wilayah Kabupaten Madiun dapat lebih baik dan optimal dalam mengembangkan kelembagaan kelompok petani tembakau, yang akhirnya dan diharapkan bisa mendirikan Joglo Tani disetiap kelompok Petani Tembakau. (SY) yang ada berdasarkan laporan anggota yang sudah menyelesaikan pelatihan mereka mendapatkan tempat kerja yang layak dalam kantor-kantor perusahaan dari hasil pembelajaran komputer di Dinas Sosial. (Eko S)


Ponorogo

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

Satpol PP Sampang Segel Tower Operator Telepon Seluler Tak Berizin

Satpol PP Sampang Segel Tower Operator Telepon Seluler Tak Berizin

Sampang, SMN - Petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkab Sampang, Madura, akhirnya mensegel tower operator telepon seluler milik PT XL Axiata. Tower yang menjulang setinggi 30 meter itu berlokasi di Jalan Suhadak, Kota Sampang. Kepala Satpol PP Sampang, Hamdani, menegaskan, pihaknya telah tiga kali melayangkan surat peringatan kepada pengelola tower di Jalan Suhadak tersebut. Dalam suratnya itu, Hamdani memerintahkan pengelola tower agar secepatnya mengurus perizinan. Hamdani mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal (KP3M) Pemkab Sampang. Menurut

Hamdani, staf Kantor P3M menyatakan tower milik PT XL Axiata di Jalan Suhadak itu tak mengantongi izin. “Karena tak indahkan surat peringatan, kami akhirnya mensegel tower sampai pengelola membereskan perizinan. Pembangunan tower ini melanggar Perda Nomor 4 tahun 2013 tentang perizinan tower seluler,” papar Hamdani, Kamis, 6 November 2014 lalu. Sebelumnya, Kasubag TU Kantor Pelayanan Perijinan dan Penanaman Modal (KP3M) Sampang, Ainur Rasyid, menjelaskan, pihaknya mencatat 152 tower operator telepon seluler menunggak membayar retribusi daerah. Menurut Ainur Rasyid, nilai

retribusi tower ponsel bergantung pada ketinggian tower. Makin tinggi tower, maka makin besar pula nilai retribusinya. Namun jika melihat ketinggain tower yang dibangun di Kabupaten Sampang, Ainur menyebutkan nilai retribusi tower berada dalam kisaran Rp5 juta sampai Rp7 juta per tahun. Berasumsi pada nilai retribusi tersebut, Ainur memprediksi pemasukan retribusi tower pada tahun 2014 ini akan mencapai Rp760 juta. “Jika mengkalkulasi jumlah tower sebanyak 152 dikalikan dengan retribusi minimal Rp 5 juta per tower, maka setidaknya kami akan mendapatkan retribusi sebesar Rp 700 juta lebih,” jelasnya. Ironisnya, pemasukan retribusi daerah untuk tower tersebut jauh dari target. Ainur Rasyid mencatat, nilai retribusi dalam kurun waktu tahun 2011-2013 mencapai Rp 434.705.375. Rinciannya, Rp 198.782.074 (2011), Rp 114.229.284 (2012), dan Rp 121.694.017 pada tahun 2013. “Mestinya perusahaan profesional seperti operator telepon seluler itu taat hukum dengan tertib membayar retribusi daerah tahun tepat waktu. Bukan malah menunggak,” sesalnya. Ainur telah berkordinasi dengan Satpol PP untuk menagih retribusi tower tersebut. (why)

Dalam Rangka HUT RSUD Dr Harjono Ponorogo Ke-97 Tahun

RSUD Dr Harjono Gelar “Gatot Kaca Wisuda” Ponorogo, SMN - Sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dalam rangkaian Hari Jadi RSUD Dr Harjono Ponorogo yang ke-97 tahun dan untuk melestarikan budaya Jawa, yaitu dengan menggelar Wayang kulit dengan lakon, “Gatot Kaca Wisuda”. Yang dilaksanakan oleh Ki Dalang H. Tonton Sutondo yang juga sebagai manteri kesehatan di RSUD. AdapunPagelaran wayang tersebut bertempat di halaman depan RSUD Dr Harjono serta dihadiri oleh Dirut RSUD Dr Harjono Drg Prijo Langgeng Tribinuko MM, pegawai RSUD dan Masyarakat Ponorogo pada hari sabtu malam minggu (8/11) kemarin. Di dalam lakon Gatot Kaca Wisuda ini menceritakan atau bermakna Gatot Kaca menjadi Ratu di Pringgondani, “Walaupun kedudukannya digoncang dengan masalah apapun tetap menunjukkan kedewasaan, tegar, berwibawa dan sukses dalam melaksanakan tugasnya”, kata dalang. Lebih Lanjut Direktur RSUD Dr. Harjono Ponorogo, Drg Prijo

Dirut RSUD Dr Harjono Ponorogo,Drg Prijo Langgeng Tribinuko MM saat menyerahkan Wayang kepada Ki Dalang H.Tonton Sutondo

Langgeng Tribinuko,MM menjelaskan, “Kami menggelar wayang kulit ini yaitu salah satu rangkaian dari prosesi Hari Ulang Tahun RSUD ini yang ke-97 tahun, biar kami bisa tahu sudah berapa tahun kami berdiri, sehingga dengan begitu kami bisa selalu mengadakan evaluasi atas kemajuan-kemajuan atau kekura-

Ponorogo, SMN - Satreskoba Polres Ponorogo mengamankan tiga pelaku penyalahgunaan narkotika golongan I jenis sabu-sabu. Ketiganya ditetapkan sebagai pengguna adalah AS (30) warga perumahan Wisma Lidah Kulon Blok XD-21 RT/RW 004/004, Kelurahan Bangkingan, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya, AP (27) warga Jalan

upaya pemerintah tersebut. Terutama, dari kelompok masyarakat yang bekerja langsung dan bersentuhan dengan aktivitas seks di Lokalisasi Guyangan. Sedangkan upaya pemerintah daerah sendiri juga tidak begitu tegas dalam melakukan penutupan lokalisasi yang saat ini merupakan lokalisasi dengan jumlah penghuni sekitar 300 PSK. (jk/rmb)

Lebo Agung 3/12 RT 08/RW 02, Kelurahan Gading, Kecamatan Tambak Sari, Kota Surabaya dan M (55) warga Jalan Kapasan Kawasan Bolodewo, No 28, Kecamatan Semampir, Kota Surabaya. Penangkapan bermula saat anggota Satreskoba Polres Ponorogo mendapatkan informasi tentang penggunaan narkotika jenis

dalam segi administrasi maupun dalam segi pelayanan terhadap kesehatan masyarakat dan semakin bertambah maju dengan alat-alat yang lebih canggih dan modern. Walaupun banyak badai dan topan menghadang, kami bisa tetap eksis dan tegar seperti apa yang ada dalam cerita wayang ini”, harap Langgeng. (Wied)

Sudah Kehabisan Dana untuk Pengadaan Air Bersih

Ilustrasi

Kelurahan Guyangan untuk menjadwal ulang sosialisasi penutupan lokalisasi Guyangan. “Tidak ada yang hadir, baik PSK maupun mucikarinya. Namun kami sebagai tim sosialisasi akan menjadwal ulang acara sosialisasi,” ujar Suhariyono. Hal senada juga diungkapkan oleh Kabag Humas Pemkab Nganjuk Ghozali Afandi yang juga hadir dalam sosialisasi di Lokalisasi Guyangan. Menurut Kabaghumas, tidak hadirnya PSK dan mucikari dikarenakan adanya isu razia terhadap PSK. Sehingga, seluruh PSK lokalisasi Guyangan sudah meninggalkan lokalisasi. “Memang ada orang-orang yang menyebar isu akan adanya razia. Sehingga penghuni lokalisasi takut dan memilih meinggalkan lokalisasi,” papar Kabag Humas. Sejak awal rencana penutupan Lokalisasi Guyangan sudah banyak reaksi yang menentang

ngan-kekurangan yang telah kami alami yaitu mulai dari administrasi maupun dari segi pelayanan, sehingga bila ada kekurangannya kami segera berusaha untuk memperbaikinya”, jelas Langgeng. Langgeng juga berharap, “Semoga semakin tambah tahun dan tambah usia kami semakin baik

BPBD Ponorogo

Penghuni Lokalisasi Guyangan Tolak Penutupan Nganjuk, SMN - Rencana Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk, Jawa Timur menutup Lokalisasi Guyangan dipastikan terganjal. Pasalnya, para penghuni lokalisasi dipastikan menolak. Buktinya, saat Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnaker) bersama Satpol PP dan Muspika setempat melakukan sosialisasi penutupan diboikot oleh para Pekerja Seks Komersial (PSK) dan mucikari. Sosialisasi berlangsung di Balai Pertemuan yang berada di sebelah utara lokalisasi Guyangan. Padahal, jauh hari sebelumnya rencana acara sosialisasi terkait penutupan lokalisasi telah diberitahukan. “Semuanya pulang kampung mas,” ujar lelaki salah satu penunggu wisma Guyangan. Sabtu, 1 November 2014 lalu. Dari pantauan situasi Lokalisasi Guyangan saat akan digelar sosialisasi nampak lengang. Bahkan, sebagian besar wisma sengaja ditutup pintunya seolaholah memang tidak ada penghuninya. Sementara Kepala Satpol PP Suhariyono, mengaku kecewa dengan tidak hadirnya para PSK dan mucikari dalam acara sosialisasi tersebut. Suharyono sendiri telah berkoordinasi dengan kepala

7

BPBD Ponorogo memasok air bersih untuk warga di Kecamatan Sawo yang mengalami kekeringan.

Ponorogo, SMN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ponorogo, Jawa Timur, sudah kehabisan dana untuk pengadaan air bersih ke daerah bencana kekeringan dampak kemarau panjang sejak pertengahan Oktober 2014. Untuk tetap tetap melakukan

pengadaan air bersih ke ribuan warga di daerah bencana, BPBD Ponorogo terpaksa “ngutang” dahulu kepada Perusahaan Air Minum Daerah (PDAM) setempat. “Mulai pertengahan Oktober lalu hingga hari ini BPBD memiliki utang kepada PDAM sebesar Rp13 juta. Jika hujan tak kunjung turun,

utang BPBD kepada PDAM akan terus bertambah karena dari hari ke hari warga minta bantuan air bersih makin meningkat,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapan BPBD Ponorogo Setyo Budiono, Rabu, 5 November 2014 lalu. Diungkapkan Budi, pada tahun ini BPBD Ponorogo telah menganggarkan sebesar Rp20 juta untuk pengadaan air bersih. Selain itu dibantu oleh Pemprov Jatim sebesar Rp37 juta. Seluruh dana tersebut sudah habis dibelikan air bersih untuk warga di 9 Kecamatan di Ponorogo yang dilanda krisis air bersih. “Untuk pengadaa air bersih selama ini kita total sudah menghabiskan biaya sebesar Rp70 juta. Jadi kita sekarang masih punya utang ke PDAM sebesar Rp13 juta,” tandas Budi. Karena kian meluasnya bencana kekeringan dan hingga kini tak kunjung turun hujan, BPBD Ponorogo berharap Pemprov Jatim atau

Pemerintah Pusat menambah dana bantuan untuk pengadaan air bersih pada musim kemarau panjang ini. Sebab, ribuan warga di 9 kecamatan di Ponorogo sudah benar-benar bertopang pada bantuan air bersih yang dilakukan BPBD. Ini mengingat seluruh sumber air di desanya, baik sumur dan belik di sungai, sudah benar-benar kering kerontang tak berair. “Warga miskin tak mungkin mampu membeli air galon atau kemasan, maka yang diharapan adalah bantuan air dari BPBD,” katanya. Menurut catatan BPBD Ponorogo, yang kini paling banyak permintaan air bersih adalah Desa Dayakan, Kecamatan Badegan, Desa Suren, Kecamatan Mlarak, Desa Pundak, Kecamatan Balong, dan Desa Duri, Kecamatan Sawoo. Desa-desa ini dihuni ratusan warga yang memang praktis sudah tidak memiliki sumber air yang diandalkan selain menunggu bantuan air dari BPBD. (wied/mtv)

Satreskoba Polres Ponorogo

Amankan Pesta Sabu di Hotel sabu di Ponorogo. Selanjutnya polisi melakukan penyelidikan di Hotel yang ada di jalan MT Haryono dan tempat hiburan karaoke yang berada di Jalan Jendral Sudirman dan melakukan penangkapan pada, Kamis (30/10/2014) lalu. “Awalnya kita memang mendapat laporan penggunaan sabu-sabu di salah satu hotel. Berdasarkan informasi itu, petugas langsung melakukan pemeriksaan dan hasilnya ada tiga orang yan diduga sebagai pengguna,” ucap Kasat Reskoba, Polres Ponorogo, AKP Agung Purnomo. Agung menjelaskan, kornologi penangkapan memang melalui sebuar rencana pengintaian. Dari

tempat hiburan karaoke polisi kemudian membuntuti pelaku yang sebelumnya sempat menyewa room menuju kamar hotel. Dikamar hotel tersebut petugas berhasil menemukan barang bukti berupa : 1 alat hisab (bong) yang masih terdapat kerak yang diduga shabu di pipet dari kaca, 1 buah korek api, 1 buah plastik yang berisi sedotan, 1 buah sedotan yang sudah dipotong, 3 buah sendok plastik yang terbuat dari sedotan, 1 lembar kertas grenjeng, dan satu buah handphone merek oppo. Kemudian pada Jumat (31/10/ 2014) saat anggota melakukan penangkapan terhadap AS dan AP, tersangka MK menghubungi mereka melalui handphone, bahwa

tersangka MK akan berangkat dari Surabaya menuju Ponorogo dengan membawa sabu dan tiba di Ponorogo pukul 05.30 pagi. Petugas yang mengetahui rencana itu langsung melakukan penyergapan yang kemudian berhasil mengamankan barang bukti berupa uang tunai senilai Rp 2 juta dan 3 plastik klip yang berisi serbuk warna putih yang diduga shabu dengan berat 1,34 gram. “Dikamar 123 kamar mandi kita temukan alat hisab bong dan ditasnya kita temukan pipet yang masih ada keraknya yang diduga shabu, “imbuh AKP Agung Purnomo. Dari hasil lidik, tersangka mengaku mendapatkan serbuk putih

Satreskoba Polres Ponorogo, AKPAgung Purnomo menunjukkan barang bukti dan pelaku pesta sabu-sabu

tersebut dari SH (41) warga Desa Garon RT 02/ RW 03, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Berbekal dari informasi tersangka yang telah tertangkap, polisi langsung melakukan pengejaran terhadap SH, dan berhasil melaku-

kan penangkapan. Atas perbuatanya tersangka bakal dijerat melanggar pasal 112 ayat 1 junto pasal 114 ayat 1 Undang-undang RI No 35 tahun 2009, dengan ancaman minimal 5 tahun dan maksimal 20 tahun penjara. (wied/lcm)


8

Jawa Timur

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

Sambut MEA, Pemkab Gelar Sosialisasi Ketenagakerjaan

Bupati Sidoarjo H Saiful Illah SH. M.Hum membuka acara sosialisasi ketenegakerjaan

Sidoarjo, SMN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo membekali Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), lembaga pelatihan kerja dan PJTKI yang ada di Sidoarjo dengan wawasan mengenai ASEAN Free Trade Area (AFTA) serta Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan diberlakukan pada tahun 2015 nanti. Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum mengatakan bahwa tidak hanya produk dan jasa saja yang perlu di standartkan dalam menghadapi persaingan global dan diberlakukannya MEA. “Namun kualitas atau kompetensi tenaga kerja penghasil produk dan jasa pelaksana proses tersebut harus mendapatkan pengakuan standart,” kata H. Saiful Ilah saat

membuka acara sosialisasi ketenagakerjaan di aula Delta Graha Setda Sidoarjo, Kamis Bagi tenaga kerja yang mempunyai kompetensi dibidangnya perlu mendapatkan pengakuan dan sekaligus perlindungan melalui sertifikasi kompetensi kerja, sebagaimana telah tertuang dalam Pasal 18 UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Kebijakkan-kebijakan dibidang pelatihan-pelatihan telah dilakukan Pemkab Sidoarjo, yakni dengan membangun kerjasama diantara pemangku kepentingan, diantaranya dunia pendidikan, dunia usaha maupun dunia industri dan asosiasi yang ada. “Program pelatihan yang mencakup standart kurikulum atau

kesesuaian program pelatihan dengan kebutuhan pangsa kerja dan dunia industri juga diberlakukan,” ucapnya. Perluasan kesempatan kerja sektor informal di pedesaan atau perkotaan terutama di lokasi-lokasi yang menjadi kantong-kantong pengangguran dan kemiskinan juga digiatkan. Begitu juga melalui koordinasi dan sinergisitas semua aspek dengan instansi atau asosiasi dunia industri atau usaha yang terus dilakukan. “Agar tercipta keterpaduan dan kebersamaan di dalam meningkatkan daya saing dengan diberlakukan MEA tahun nanti”, terangnya. Bupati Saiful Ilah berharap ada persamaan didalam menyikapi berbagai tantangan dan peluang, khususnya bagi anak didik yang ada di Kabupaten Sidoarjo untuk menghadapi persaingan global. Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Sidoarjo M. Husni Thamrim SH,MM berharap melalui kegiatan yang diselenggarakanya akan mampu meningkatkan kompetensi dan daya saing tenaga kerja. “Lewat sosialisasi ketenagakerjaan ini, diharapkan ada integrasi program-program pendidikan dan program-program pelatihan kerja yang berbasis kompetensi dengan orientasi kepada kebutuhan pangsa kerja dan pengembangan SDM”, ungkapnya. (met)

HIPPA Sanganom

Berdayakan Masyarakat Melalui Hibah ISDA Pasuruan, SMN - Di akhir tahun kali ini beberapa kecamatan yang ada di Kabupaten Pasuruan mendapat program hibah dari pemerintah pusat dengan nama KPPP ISDA. Hibah senilai Rp 178 juta yang diterimakan kepada kelompok HIPPA (Himpunan Petani Pemakai Air) “Sumber Payung”, Desa Sanganom Kecamatan Nguling. Dalam pelaksanaannya, bantuan bebas PPn tersebut, berdasarkan musyawarah desa dan anggota HIPPA, direalisasikan pembangunan plengsengan didusun Sangsang 1 (satu) sepanjang 200 meter pada kedua sisi. “Panjangnya 200 meter kanan kiri.Jadi panjang total plengsengannya 400 meter”, kata Usman ketua HIPPA Sumber Payung dilokasi pekerjaan yang dalam tahap pengerjaan. Dengan dibangunnya plengsengan tersebut terang Usman, diharapkan jika musim hujan datang, luberan air akan terkontrol. “Sehingga tidak lagi meluber ke jalan raya”, tambah Usman. Selain pengawasan program ini juga ada pendamping serta konsultannya kata Usman. Suhar, pengawas dari UPT Dinas Pengairan

Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menyampaikan Materi Kepada Peserta Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Tata Pemerintahan Desa Mandiri di Hotel Pawon Deso Mojokerto

Surabaya, SMN - Intinya, Kepala Desa harus mau mempelajari, memahami, dan mampu melaksanakan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, dalam melaksanakan pekerjaannya, sehingga mampu mengelola pemerintahan sekaligus keuangan desa sesuai dengan program dan perencanaan, agar selamat sampai di akhir jabatan. Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf atau Gus Ipul saat memberikan materi pada Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Tata Kelola Pemerintahan Desa Menuju Desa Mandiri, Sejahtera dan Partisipatoris, di Hotel Warung Desa Trawas Mojokerto, Rabu, 5 November 2014 lalu.

“Intinya dengan diberlakukannya UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa, Pemprov Jatim menginginkan agar Kepala Desa sebagai pelaksana UU tersebut selamat, dalam arti menjalankan tugas dengan baik, sukses, serta tidak tersandung masalah hukum sampai jabatan selesai,” ungkapnya. Terdapat dua tantangan utama yang menyertai implementasi undang-undang tentang desa tersebut, yaitu alokasi anggaran desa yang jumlahnya besar dan kewenangan desa. Karena bagaimanapun anggaran dan dimilikinya kewenangan tidak serta-merta membuat masyarakat sejahtera. Justru sebaliknya, apabila tidak dikelola dengan baik maka dapat menimbulkan berbagai

masalah diantaranya korupsi, kesenjangan ekonomi dan kemiskinan, hilangnya modal sosial dan konflik kekerasan sosial. Dengan diadakannya sosialisasi dan Bimbingan Teknis Tata Kelola Pemerintahan Desa Menuju Desa Mandiri, Sejahtera dan Partisipatoris, diharapkan Kepala Desa dapat melaksanakan kewajibannya, dapat melaksanakan prinsip tata pemerintahan desa yang akuntabel, transparan, professional, efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kkolusi, korupsi, dan nepotisme. “Saat ini, transparansi dalam pengelolaan pemerintahan dan keuangan sangat didambakan masyarakat. Tidak bisa dihindari. Oleh karena itu, sebagai Kepala

Desa harus mampu menyajikan laporan pekerjaan dengan baik dan benar sehingga dapat dibaca masyarakat secara mudah,” jelasnya. Pada kesempatan itu, Gus Ipul juga berpesan kepada peserta sosialisasi agar selalu mengelola dan memperhatikan mobilisasi penduduk. Hal ini dilakukan untuk menangkal adanya kejahatan yang akan terjadi di daerah tersebut. Kedua memperhatikan pendidikan anak-anak. Salah satu yang dapat menekan angka kemiskinan adalah peningkatan pendidikan. “Walaupun saat ini sudah digulirkan pendidikan gratis, tetapi tidak semua anak dapat menikmatinya,” ungkap Gus Ipul. Harus ada revolusi dalam hal pendidikan untuk memberantas kemiskinan. Saat ini 70 persen tenaga kerja yang ada berpendidikan Sekolah Dasar. Keberadaan para petani, juga perlu diperhatikan. Pertanian adalah senjata yang paling ampuh untuk mempertahankan Negara dari serangan Negara lain. Demikian pula dengan UMKM. Kepala Desa ataupun Camat harus mampu memberi bimbingan, baik dalam hal pemasaran maupun masalah pengemasan barang. Mereka harus didorong agar mampu bersaing dengan daerah lain maupun Negara lain. Dan yang terakhir adalah menjaga lingkungan, akses air bersih, jamban, penghijauan. Kesemuanya itu, dipesankan oleh Gus Ipul agar masyarakat utamanya masyarakat Jatim siap menghadapi diberlakukannya MEA di tahun 2015. Masyarakat di Negara ASEAN bebas melakukan usaha apapun di wilayah ASEAN. (syam)

Bedah Rumah Jadi Bancakan

Warga Berharap Polres Segera Bertindak

Pembangunan plengsengan

dan Pertambangan menambahkan bahwa dalam pelaksanaan hibah KPPPP ISDA tersebut dinas terkait tidak main-main dalam. “Baik administrasi, pelaksanaan teknis dan fisiknya kita awasi benarbenar. Jadi jangan main-main dengan program pemerintah ini”, tegas Suhar. Terpisah kepala desa(kades) Sanganom, Agun S, menegaskan bahwa dengan adanya hibah ini cukup membantu masyarakat.Selain ada pemerataan dalam pembangunan infrastruktur,juga memperdayakan masyarakat. “Ya paling tidak bisa memperdayakan masyarakat

untuk bekerja pada proyek ini dan berpenghasilan”, ucap Agun. Lebih lanjut, Sukarseno, salah satu kepala bidang (kabid) pada Dinas Pengairan dan Pertambangan Kabupaten Pasuruan yang menangani program tersebut membenarkan kalau beberapa kecamatan pada tahun ini mendapatkan hibah. Salah satunya kecamatan Nguling ada 2 desa. “Untuk kecamatan Nguling desa Sanganom dan desa Sedarum”, terang Sukarseno sembari menekankan untuk melaksanakan program KPPP ISDA ini dengan benar sesuai RAB serta spesifikasinya. (Wan)

Oknum Kasun Jamin Kasus Dugaan Tipikor Desa Cukur Guling Tidak Lanjut

Ilustrasi

Pasuruan, SMN - Terkait dugaan korupsi milyaran rupiah oleh perangkat desa Cukur guling kecamatan Lumbang Kabupaten Pasuruan dari program bedah rumah (RTLH) Rumah Tidak Layak Huni, berhembus kabar kurang sedap bahwa permasalahan ini tidak akan berlanjut proses hukumnya dika-

Gus Ipul: Kepala Desa Harus Memahami UU No. 6 Tahun 2014

renakan sudah ada pengkondisian sejak awal. Ditambahkan lagi, bahwa keyakinan kalau dugaan korupsi ini tidak akan sampai menyeret oknumnya diperkuat dari ucapan salah satu Kasun di desa Cukur guling yang mengatakan kalau sampai kasus ini lanjut, boleh dirobek mulut saya.

Dari beberapa kuli tinta, LSM di Pasuruan sampai penegak hukum pun sudah dikon-disikan supaya kasus itu menguap, ujarnya. Keyakinan oknum kasun ini pun tidak bisa di anggap main-main, karena dari salah satu nara sumber didapat bahwa oknum kasun ini mendapatkan bagian dari dugaan korupsi sampai rumahnya sendiri di bangun paling megah di dusunnya. Menanggapi isu tidak sedap tersebut salah satu LSM besar di Pasuruan, Pas Dewa melalui salah satu anggotanya mengatakan bahwa kebenaran berita itu akan terbukti nantinya kalau benar kasus itu tidak berlanjut. Tapi Pas Dewa sendiri berkeyakinan kalau dari petugas tipikor Polres Bangil akan segera mengusut tuntas terkait kasus tersebut. Jangan sampai ada istilah Cicak vs Buaya di Pasuruan, ujar ketua Pas Dewa sambil tersenyum. (bad)

Pasuruan, SMN - Pupus sudah harapan warga desa Cukur guling terutama yang tinggal di dusun Banyu putih selaku penerima bantuan bedah rumah dari 419 penerima program (RTLH) Rumah Tidak Layak Huni untuk mendapatkan rumah seperti yang mereka bayangkan. Ironis memang, fakta di lapangan warga tidak menerima bantuan sesuai dengan nilainya. Beberapa hari lalu, ketika wartawan dari media ini kroscek langsung di dusun banyu putih kecamatan Lumbang didapatkan informasi bahwa banyak yang mendapatkan bantuan cuma kisaran Rp 3 juta - Rp 4,5 juta saja. Indikasi bahan material yang kualitasnya KW 3 semakin memperburuk keadaan rumah yang tampak kelihatan baik di luarnya. “Maaf pak, Batako ini jangan sampai di injak atau malah di banting, di genggam saja sudah hancur. Harga batako kualitas terbaik saja mungkin cuma Rp

2500,-/ bijinya, batako KW 3 ini malah dihargai Rp 3000,- apa bukan mark up itu namanya pak”, ujar salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya karena takut adanya ancaman akan keamanan di kampungnya. Edannya lagi, Calciboard yang sedianya diperuntukkan sebagai bahan atap rumah malah dijadikan dinding sebagai ganti batako rumah salah satu penerima bantuan dengan alasan lantainya di ganti keramik. Dari pernyataan warga yang langsung menerangkan sendiri kondisi rumah tanpa ditanya pada wartawan media ini menunjukkan rasa kekecewaannya pada program RTLH kali ini, bahkan beberapa warga mengatakan jangan sampai ada program seperti ini lagi tahun-tahun kedepannya bila hanya sebagai cara untuk memperkaya perangkat desanya. Warga di desa Cukur guling pun berharap agar petugas Tipikor Polres Pasuruan di Bangil segera mengusut tuntas dan menindak

Salah satu warga yang mendapat bantuan bedah rumah

tegas pelakunya dalam kasus dugaan korupsi proyek RTLH dari Kemenpera, bahkan warga pun berniat akan berunjuk rasa ke Pemkab Pasuruan.

Bagaimana tanggapan Bupati Pasuruan terkait permasalahan ini, katanya Pasuruan Maslahat, ujar salah satu warga menutup perbincangan. (bad)

Pemkot Gelontor Rp 7,2 Miliar untuk Belanja 25 Mobdin Baru Mojokerto, SMN - Menjelang akhir tahun, Pemkot Mojokerto akan segera merealisasikan pembelian 25 unit mobil dinas (mobdin) baru untuk 25 Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Tak tanggung-tanggung, anggaran yang digelontorkan bersumber dari APBD 2014 senilai Rp 7,2 miliar. Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Kota Mojokerto, Agung Moeljono, menyatakan, anggaran untuk pembelian 25 unit mobdin baru bermerek Toyota Innova tipe G ini telah diploting dalam APBD 2014. Pengadaan mobdin dengan harga per unit Rp 290 juta ini, telah melalui pembahasan antara tim anggaran (timran) eksekutif dan badan anggaran (Banggar) DPRD Kota Mojokerto tahun 2013. “Jadi memang sudah ada pembahasan. Anggaran belanja mobdin ini menggunakan APBD murni,” kata Agung kepada wartawan, Jumat (7/11/2014). Pengadaaan 25 unit mobdin baru tersebut

rencananya diberikan kepada 25 SKPD di lingkungan Pemkot Mojokerto. Meliputi, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Dinas Koperasi dan UMKM, Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota, Badan Pemberdayaan Masyarakat, Dinas Pertanian, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, dan Dinas Kesehatan. Selain itu, mobdin baru lainnya bakal dinikmati Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Inspektorat, Dinas Sosial, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Penelitian dan Pembangunan, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset, Badan Kesatuan Bangsa Politik dan Perlindungan Masyarakat, Badan Kepegawaian Daerah, dan Sekretariat DPRD. Sisanya, diberikan kepada Asisten I, II dan lima orang pejabat staf ahli. “Pengadaan ini sesuai ketentuan LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) yang prosesnya tetap melalui pendaftaran secara terbuka dengan mendaftar

di LPSE (layanan pengadaan secara elektronik,” ungkap Agung. Agung menambahkan, merk dan tipe mobdin yang dibeli setiap SKPD diseragamkan menggunakan merek Toyota Innova tipe G. Sesuai katalog LKPP, harga per unit Rp 290 juta. Dengan demikian, APBD 2014 yang akan terserap untuk pengadaan 25 mobdin baru ini mencapai Rp 7,2 miliar. “Setelah ada barang baru dibayarkan, biasanya mekanisme dan tahapan seperti itu,” imbuhnya. Sementara Kabag Humas dan Protokol Pemkot Mojokerto, Heryana Dodik Murtono, menuturkan, pengadaan mobdin baru ini menyusul kondisi 25 mobdin lama di 25 SKPD telah usang. Mobdin jenis Suzuki Panther dan Toyota Kijang pengadaan tahun 2004 itu dinilai tak layak lagi sebagai penunjang operasional. “Harapannya, dengan mobdin baru bisa menudukung kinerja dan pelayanan masyarakat masing-masing satker secara optimal,” tandasnya. (cak gun/dtk)


Nusantara

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

Juara I Mobil Listrik Urban Concept (NOGOGENI)

ITS Menjadi Juara Umum Iemc 2014 di Kenjeran Surabaya

Nogogeni Mobil listrik Urban concept, juara I Lomba IEMC 2014 di Kenjeran Surabaya

Surabaya, SMN - Jumat, 6 November 2014 lalu. NOGOGENI adalah salah satu karya dari mahasiswa D3 Teknik Mesin ITS Surabaya yaitu mobil listrik Urban concept. dengan nama tim NOGOGENI Team I yang beranggotakan 27 mahasiswa dari angkatan 2012

dan 2013. Pada tanggal 16-19 oktober 2014 NOGOGENI Team I berpartisipasi dalam ajang IEMC (Indonesian Energy Marathon Challenge) 2014 yang diadakan oleh DIKTI. IEMC merupakan Event tahunan yang yang diadakan oleh DIKTI

sejak tahun 2012 silam. Sedangkan untuk Lomba IEMC 2014 ini diadakan di sirkuit Kenjeran, Surabaya. NOGOGENI dalam ajang IEMC 2014 dapat mempertahankan gelar yang dicapai tahun lalu, menjadi juara 1 dalam kategori Urban concept kelas Listrik dengan torehan

hasil 109 km/kWh sedangkan driver Pradana Dewantaka. Kami memecahkan rekor sendiri, yang tahun lalu mencatatkan hasil 100 km/kWh. Bersamaan dengan diperolehnya gelar juara 1 Urban listrik, sekaligus menjadikan ITS menjadi Juara Umum dalam IEMC 2014, dengan hasil torehan 5 emas dari 8 kelas yang diperlombakan. Karena memang persiapan yang kami lakukan sudah dari jauh jauh hari, kami membuat mobil ini selama 10 bulan. Mulai dari mengurusi segala berkas dan adminitrasi yang mengenai mobil listrik NOGOGENI serta proses pembuatan dan segala macam riset pengembangan dari mobil tahun kemaren untuk memaksimalkan efisiensi pada mobil listrik kita ini. Alhamdulillah ditahun ini kerja keras dan usaha yang sudah kami jalankan berbuah hasil yang setara. Bagaimana untuk rencana kedepan NOGOGENI? Untuk rencana tahun selanjutnya, kami tetap berusaha untuk mempertahankan kembali juara dan juga dapat berpartisipasi di level yang lebih tinggi yaitu tingkat Internasional dalam ajang SEM Asia (Shell Eco Marathon Asia) Narasumber: Iffan Yahya, Raka dll (Manager dr Team NOGOGENI).

9

Aparat Diminta Tangani Judi Dagur

Judi Dadu Gurak (Dagur)

Kuala Kurun, SMN - Maraknya judi dadu gurak (Dagur) di Kabupaten Gunung Mas, Provinsi Kalimantan Tengah selama ini, terutama di setiap ada warga umat Kristiani yang meninggal dunia. Mendapat sorotan dari Tokoh Agama. Pendeta Sardias Ayak, dalam acara diaolog antara masyarakat dan pejabat yang digelar, Bupati Gunung Mas Drs.Arton S. Dohong. Paska dilantik, di Kuala Kurun, Jum’at (17/10) lalu. Mengharapkan kepada jajaran aparat kepolisian Gunung Mas dapat mencegah maraknya judi

tersebut. “Saya belum lama bertugas di Kuala Kurun ini, setiap ada warga yang meninggal dunia, selalu ada dibuka judi dagur ini. Namun tidak separah didaerah lain, belum selesai ibadah sudah dibuka maka. Oleh sebab itu diharapkan sebelum hal itu terjadi, lebih baik kita cegah agar penyakit masyarakat itu tidak semakin meraja lela,” ungkap Pdt Sardias pada saat itu. Menanggapi hal yang disampaikan oleh Tokoh Agama tersebut. Kapolres Gunung Mas, AKBP Nurhandono,SIK, menga-

takan, pihak Kepolisian khususnya Polres mangharapkan kesadaran dari masyarakat, melaporkan berbagai kegiatan yang melanggar hukum itu, agar segera dilaporkan. Sehingga kegiatan tersebut dapat dibubarkan atau ditindak. “Kita sangat berterima kasih dengan apa yang disampaikan oleh Bapak Pendeta dan ini akan menjadi perhatian kita juga. Disini kita lihat bahwa masyarakat sudah mulai tahu apa yang disebut dengan penyakit masyarakat itu dan kegiatan judi Dagur ini memang telah sampai, namun belum ada yang melapor kegiatannya dimana. Dan ini sudah menjadi tugas kami untuk melakukan pelacakan jika ada kegiatan dimaksud,”ucap Nurhandono. Ia menambahkan, kepada seluruh masyarakat Kabupaten Gunung Mas agar tidak segansegan membantu pihak kepolisian dalam mencegah maraknya judi Dagur ini. Jika ada warga yang menemukan kegiatan judi tersebut, diminta supaya segera melapor kepada aparat kepolisian atau langsung kepada Kapolres. Sehingga kegiatan tersebut dapat segera ditindak. (mandau)

Kasus Revitalisasi Perkebunan di Musirawas Seret Institusi Lain

LPM Bantu Warga, Malah Diisukan Pungli Tangerang, SMN - Berawal dari isu perorangan yang mengatasnamakan korban, Tim SMN kembali menelusuri kebenaran dari informasi-informasi yang beredar di masyarakat. Salah satu anggota Suara Media Nasional, 28 Oktober 2014 mendapat informasi seputar pungli LPM yang terjadi di salah satu perusahaan yang cukup ternama di Tangerang. Dengan hati geram, investigasi pun dimulai dengan beberapa sumber. Temuan dari berbagai nara sumber justru sangat mengejutkan, kok bisa? Salah satu sumber (sebut saja N) menjelaskan dari proses pendaftaran hingga ke proses penempatan. Dia menyebutkan justru sebenarnya peranan LPM sangat membantu, sama halnya dengan L (salah satu karyawan asal serang yang telah dibantu masuk kerja oleh LPM). Tidak berhenti sampai disitu, keinginan Tim SMN untuk melanjutkan pencarian informasi kembali dilanjutkan. Kedatangan wartawan SMN yang secara tiba-tiba ke LPM Kelurahan Balaraja, 7 November 2014 di luar perkiraan. Saat itu kunjungan Tim SMN langsung diterima Bapak H.Ishar Humani dan Bapak Suhendi. Beliau sempat menanyakan dari mana, apa tujuan kedatangan Tim SMN dan segera mempersilahkan untuk duduk. Disela sela pembicaraan, Tim SMN melihat bahwa LPM Kelurahan Balaraja sedang mempersiapkan sejumlah peserta untuk

mengikuti test calon tenaga kerja. Ketua LPM Kelurahan Balaraja (H. Ishar Humani) saat ditanya masalah pungutan, Beliau menjelaskan bahwa LPM dalam hal ini sebagai penyambung antara perusahaan dan masyarakat merasa berkepentingan untuk mempasilitasi warga atau masyarakat produktif yang belum mendapat kesempatan untuk bekerja, salah satu kerjasama yang dibina oleh LPM adalah dengan PT. PEMI. Dalam hal pelaksanaan, setiap calon tenaga kerja dikenakan biaya pendaftaran sebesar 100 ribu rupiah tetapi dalam pengertian bahwa LPM selaku organisasi kemasyarakatan berkewajiban untuk memberi kesempatan/pelatihan kepada si calon tenaga kerja untuk mempersiapkan diri guna menghadapi dunia industri. Fungsional LPM Kelurahan Balaraja sebenarnya bukan hanya sebagai perekrut tenaga kerja. Skala besar LPM menitikberatkan tentang pengelolaan sumber daya desa untuk kepentingan masyarakat kelurahan Balaraja. Hal itu diwujudkan dalam membantu biaya operasional pasilitas umum khususnya pasilitas keagamaan dan kegiatan lingkungan yang besifat sosial kemasyarakatan seperti,membayar tagihan rekening listrik masjid dan mushola se-kelurahan balaraja, memberi tunjangan kesejahteraan kepada petugas / pengurus pasilitas umum (marbot) serta memberi santunan kematian kepada warga masyarakat kelurahan balaraja.

Ilustrasi

LPM Kelurahan Balaraja

Sebagai LPM yang aktif memliki peranan besar dan dasar hukum yang kuat. Penegasan dasar hukum tersebut dituangkan dalam Permendagri Nomor 5 tahun 2007 tentang Penataan Lembaga Kemasyarakatan dan Kesepakatan Musyawarah Temu LKMD Tingkat Nasional. Alhasil penunjang operasional keanggotaan turut kami perhatikan, selain itu biaya biaya operasional kelembagaan juga menjadi prioritas seperti pengadaan meubelair, alat alat tulis kantor, perawatan kendaraan operasional lembaga, pengadaan tenda yang difungsikan sebagai lokasi pelayanan publik dan salah satu yang menjadi tanggung jawab LPM adalah pengupahan seluruh anggota lembaga baik anggota biasa dan anggota luar biasa, jadi menurut saya peruntukan biaya pendaftaran tersebut sangat jelas arah dan

tujuannya, ungkap H. Ishar. Beliau juga menambahkan, biaya pendaftaran adalah suatu keputusan musyawarah yang telah ditetapkan secara mufakat. Sesuai dengan Musyawarah Nasional II LPM Tahun 2010, AD/ART Pasal 32 Ayat 2 tentang Tugas dan wewenang musyawarah LPM D/K adalah A Menetapkan program kerja organisasi dan B Memutuskan, menetapkan keputusan terhadap masalah organisasi dan masalah penting lainnya. Penjelasan demi penjelasan yang dijabarkan oleh Ketua LPM Kelurahan Balaraja kepada wartawan SMN menjadi satu tolak ukur kepada masyarakat. Peranan LPM sesungguhnya telah membuka jalan agar setiap warga di usia produktif bisa mendapat pekerjaan dan penghidupan yang layak. (Nurhasan/Irfan Afandi/E. Manurung)

Musirawas, SMN - Dua orang mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musirawas periode 2009-2014 yaitu Al Imron dan Budiman, serta satu orang mantan anggota DPRD Kota Lubuklinggau, Chaidirsyam yang ketiganya dari Partai Gerindra, Saat ini tinggal menunggu putusan vonis dalam kasus korupsi Revitalisasi perkebunan (revbun) yang merugikan negara mencapai Rp 3,68 Miliar. Kajari Lubuklinggau Kuntadi melalui Kasi Pidsus, Andri Mardiansyah mengatakan, pihaknya tengah menyelesaikan sidang kasus yang menimpa mantan anggota dewan tersebut. Diperkirakan, putusan pengadilan akan selesai setelah akhir tahun 2014, mengingat banyaknya kasus korupsi yang ditangani pihak Pengadilan Tipikor di Palembang. “Ya tunggu saja, ini masih jalan dan Jaksa sudah bekerja semaksimal mungkin untuk menuntaskan perkara Revbun

yang telah menyeret enam orang sejauh ini,” tegas Andri Dia menerangkan, dari enam orang yang menjadi tersangka Revbun, tiga orang telah dijatuhkan vonis, diantaranya Ngadino sebagai pegawai Bank BRI divonis 4 tahun dan Sudarman serta Sulaimanto (mantan pemimpin cabang BRI) yang masingmasing mendapatkan vonis penjara 4,5 tahun dan 3,5 tahun dari Hakim Tipikor. Selain itu, setelah banyaknya terpidana yang divonis dan keterangan terdakwa di persidangan, semakin memperjelas rentetan kasus revbun. Bahkan, institusi di bawah Pemerintah Kabupaten Musirawas selain Dinas Perkebunan berperan andil yaitu kemungkinan institusi Kehutanan terlibat. Berdasarkan fakta persidangan diungkapkan, bahwa terdapat instansi lain yang terlibat dalam kasus korupsi tersebut. Karena diindikasikan bahwa munculnya sebuah institusi, ada peranan dalam memuluskan kasus yang diisukan masih akan ada

lagi tersangka tambahan lainnya. “Ada kaitannya antara kasus revbun ini dengan kasus korupsi di Bank BNI yang sedang ditangani, nanti akan kita samakan terkait data yang ada dan siapa oknum tersangka yang berada dibelakangnya,” jelasnya. Selain itu, guna mencari keterlibatan oknum lain, Kejari juga telah memeriksa Kepala Dinas Perkebunan Musirawas, Ramdhani Selasa kemarin untuk memintai keterangan terkait data dari kegiatan instansi yang dipimpinya. “Pemanggilan Ramdani terkait pengembangan kasus Revbun,” katanya. Dijelaskannya, untuk menetapkan tersangka tambahan, pihaknya belum bisa menjanjikan karena untuk menangani perkara ini harus jeli. Sehingga saat oknum yang terlibat benar terbukti setelah adanya penyelidikan lebih lanjut. “Enam dulu lah, nanti kita lihat lagi, pokoknya apabila sesuai fakta persidangan disebutkan ada oknum terlibat maka tidak segansegan kita sikat,” pungkasnya. (abu/tbn)

Pemdes Kutai Kertanegara Kalimantan Timur Study Banding Ke Bapemas Pemdes Kab. Ngawi Alokasi Desa Beran Ngawi, SMN - 4 November 2014 tepatnya di desa Beran kecamatan Ngawi kabupaten Ngawi, tim penggerak PKK dari Kutai Kertanegara Kalimantan Timur mengadakan study banding tentang program posyandu, pemimpin pemerintah desa Beran PJ Siswo didampingi Camat Bandono, Sekdinkes Drs Agus Sri Gunawan, perwakilan Bapemas Pemdes Mahmud, perwakilan BPPKB, perwakilan Dinas pangan dan kader-kader PKK, menyambut kedatangan Dedy Surianto,SE kepala bidang pemberdayaan adat dan kehidupan sosial budaya masyarakat beserta rombongan 45 orang dari perwakilan penggerak PKK 5 kecamatan

Kabid Kutai Kertanegara memberi tali asih kepada Kabit Pemdes Ngawi

25 desa Kutai Kertanegara Kalimantan Timur. Serupa yang disampaikan masa ada kunjungan dari provinsi Jawa Tengah, materi

yang ditunjukan adalah dokumentasi vidio alur penyambutan dari kader penggerak PKK desa Beran terhadap kedatangan Bupati Ngawi ber-

sama rombongan tim penilai pusat, sampai acara agenda dimulai dengan sajian lagulagu kebangsaan dan mars PKK, Bupati menyampaikan sambutan begitu pula dari tim penilai, hingga tim penilai pusat turun kearea lapangan, meniti satu per satu contoh sistemsistem pelayanan dari kaderkader penggerak PKK terhadap masyarakat. Desa Beran mempunyai 16 kegiatan unggulan dilengkapi oleh macam tanaman pangan pekarangan (toga) dan kolamkolam ikan, hingga hasil dalam bentuk makanan yang siap dikonsumsi dari upaya pemeliharaan bahan lokal untuk pemenuhan gizi yang seimbang walaupun sangat sederhana,

setelah dokumentasi sudah difahami, dari Dinkes dalam study banding menyampaikan kepada para penggerak PKK dari Kutai, dengan moto Ngawi ramah pesan Bupati Ir.H Budi Sulistyono, untuk mengawali segala sesuatu adalah tepuk tangan yang berarti tersenyum. Dijelaskan pula semua kesuksesan adalah karena kebersamaan, tentunya yang menjadi peranan penting adalah pemimpin daerah segala sesuatunya menjadi pertimbangan dan yang mengontrol segala kekurangan suatu even melalui pimpinan bidang yang terkait, misalkan Bapemas Pemdes kontrol semua dari bidang-bidang yang kiranya membutuhkan bantuan karena

Rombongan perwakilan penggerak PKK Kutai Kertanegara

pendanaan terbatas, secara mudah menginformasikan kepada pimpinan a daerah, secara sigap (rialitas untuk Ngawi) dengan intruksi pimpinan kepada semua satker

(dinas) untuk membantu sesuai porsinya, jadi kerjasama diantara beberapa dinas pendanaanpun teratasi dengan ringan alias gotong-royong, itulah selain meningkatkan

inovasi dan kreasi. Kebersamaan sangatlah dominan sekali (jembatan penyeberangan), sekdinkes juga memperkenalkan kepada rombongan tim Pemdes Kutai sekalian mengunjungi tempat wisata juga makanan kas kota Ngawi, agenda diakhiri dengan bertukar tali asih, dari Ngawi berupa simbul kebesaran kota kabupaten dan hasil tekstil batik tulis juga makanan kas daerah, dari Kutai Kertanegara berupa patung lembu swasana yaitu lambang kerajaan Kutai Kertanegara historinya lembu swasana adalah kendaraan seorang putri kerajaan Jujung Buyah dan beberapa bingkisan kas daerah. (Eko S/adv)


10

Olahraga

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

Lewat Drama Adu Penalti, Persib Juara ISL 2014

Persib Bandung menjadi juara Indonesia Super League 2014 setelah di final, Jumat (7/11/2014) mengalahkan juara bertahan, Persipura Jayapura, dengan skor 5-3 melalui adu penalti. Sebelumnya, kedua tim bermain imbang 2-2 selama waktu normal dan perpanjangan. Tampak Walikota Bandung, Ridwan Kamil (ikat kepala) dan Ketum PSSI, Djohar Arifin Husin (4 dari kiri) dan Ketum Persiba Balikpapan, Syahril HM Taher (di samping Djohar) ikut dalam sukacita Persib.

Palembang, SMN - Persib Bandung menjadi juara Indonesia Super League (ISL) 2014 setelah mengalahkan Persipura dengan skor 5-3 melalui drama adu penalti, di Stadion Gelora Sriwijaya, Palembang, Jumat (7/11/2014). Kedua tim melakoni adu penalti setelah bermain imbang 2-2 hingga babak tambahan waktu. Dibandingkan Persipura, Persib Bandung mendapatkan dukungan dari ribuan bobotoh di stadion. Namun, tim Maung Bandung tersebut malah kesulitan menguasai permainan. Persipura mampu memperagakan permainan cepat dengan umpan-umpan pendek. Alhasil, Mutiara Hitam yang merupakan juara bertahan mampu unggul lebih dulu berkat gol Ian Louis Kabes saat laga berjalan enam menit. Kabes berhasil menguasai bola umpan terobosan Gerald Pangkali. Tinggal berhadapan dengan kiper I Made Wirawan, Kabes melepaskan tendangan mendatar yang membuat bola bersarang di pojok gawang Persib. Tertinggal, Persib berusaha meningkatkan intensitas serangan-

nya. Pada menit ke-16, Konate berusaha melepaskan tembakan keras memanfaatkan kemelut di depan kotak penalti lawan. Sayang, bola hasil Konate masih melambung di atas mistar Persipura membalas ancaman tersebut melalui tembakan Robertino Pugliara pada menit ke-18. Namun, bola masih bisa ditepis I Made. Laga kemudian berjalan sengit dan cenderung keras. Pada menit ke20, Firman Utina harus dilanggar keras Bio di depan kotak penalti Persipura. Bio kemudian diganjar kartu kuning. Firman yang mengeksekusi tendangan bebas masih gagal memanfaatkannya setelah bola membentur pagar hidup Persipura. Persib kembali melepaskan ancaman pada menit ke-25. Ferdinand dengan cerdik memberikan bola kepada Tantan yang merangsek ke dalam kotak penalti. Tantan langsung melepaskan tembakan, tetapi bola berhasil ditepis kiper Dede Sulaiman. Setelah itu, Persipura dan Persib bertukar serangan. Persib memiliki kesempatan emas pada menit ke-44.

Tantan berhasil masuk ke dalam kotak penalti dan berduel dengan kiper Dede. Namun, tembakan Tantan bisa ditepis Dede. Tantan kemudian melepaskan tembakan keras memanfaatkan bola rebound tersebut, tetapi bola melenceng. Persib unggul jumlah pemain pada injury time. Persipura kehilangan Bio setelah pemain asal Kamerun tersebut menerima kartu kuning kedua karena melanggar Ferdinand. Kesalahan Bio ini harus dibayar mahal karena Persipura kebobolan. Tendangan bebas Firman menghasilkan kemelut yang membuat Emanuel Wanggai mencetak gol bunuh diri. Alhasil, babak pertama berakhir imbang. Selepas jeda, Persipura mampu mengendalikan permainan meskipun bermain dengan 10 pemain. Namun, perjuangan Boaz Solossa dengan cepat dibungkam Persib melalui gol M Ridwan pada menit ke-53. Firman dengan cerdik memberikan bola kepada Ridwan yang bergerak bebas di dalam kotak penalti lawan. Ridwan langsung melepaskan tembakan mendatar

Ilustrasi

yang membuat bola bersarang ke pojok gawang. Persib untuk sementara unggul 2-1. Tertinggal, Mettu Dwaramurry berusaha meningkatkan agresivitas Persipura. Ia memasukkan Pahabol pada menit ke-69. Pergantian yang sangat brilian karena Pahabol menjadi aktor penting di balik gol Boaz pada menit ke-79. Dari sisi kiri pertahanan Persib, Pahabol berhasil melepaskan umpan kepada Pugliara. Pugliara kemudian meneruskan bola kepada Boaz. Tanpa kawalan, Boaz dengan leluasa menceploskan bola. Gol ini membuat Persipura mampu memaksa Persib memainkan babak tambahan setelah skor 2-2 bertahan hingga waktu normal usai.

Pada menit-menit awal babak tambahan, Konate memiliki dua peluang emas. Namun, peluang tersebut berhasil digagalkan Dede. Setelah itu, permainan berjalan dengan tempo lambat karena kedua tim terlihat kelelahan. Pada menit ke110, Persib harus kehilangan Vladimir. Ia mendapatkan kartu kuning kedua karena menanduk bola yang sudah berada di dalam genggaman Dede. Dalam adu penalti, Persib mampu menang 5-3. Konate yang maju sebagai algojo pertama sukses mencetak gol. Boaz dengan tenang membalasnya dengan menaklukkan kiper I Made. Algojo kedua Persib, Ferdinand, mampu menyarangkan bola ke

pojok kanan atas gawang Persipura. Persipura membalasnya melalui tembakan keras Pahabol. Toni sebagai eksekutor Persib sukses melakukan tugasnya. Pugliara juga berhasil membobol gawang Persib. Penendang keempat Persib, Supardi, berhasil melepaskan tendangan mendatar yang mengecoh kiper Dede. Namun, kiper I Made Wirawan tampil brilian dengan menepis tembakan Alom. Achmad Jufriyanto sebagai penendang terakhir mencetak gol sekaligus memastikan Persib juara. Keberhasilan ini mengakhiri penantian panjang Persib yang sudah 19 tahun menunggu gelar juara. Sementara Persipura memper-

panjang catatan buruknya yang gagal mempertahankan gelar juara sejak ISL digelar pada 2008. Susunan Pemain Persib: I Made Wirawan; Supardi, Vladimir Vujovic, Ahmad Jufriyanto, Tony Sucipto; Hariono, Firman Utina, Makan Konate, M. Ridwan, Tantan (Atep 66); Ferdinand Sinaga. Pelatih: Djadjang Nurdjaman Susunan Pemain Persipura: Dede Sulaiman; Bio Paulin, Dominggus Fakdawer, Ruben Sanadi; Tinus Pae, Lim Jun-Sik, Gerald Pangkali (Jaelani 60), I. Wanggai (Alom 95), Robertino Pugliara, Ian Louis Kabes (Pahabol 69); Boaz Solossa. Pelatih: Mettu Dwaramurry. Wasit: Prasetyo Hadi. (red/komp)

Sengit, Rossoneri Curi Satu Poin di Ferraris

Jeremy Menez dan Stephan El Shaarawy

Milan. SMN - AC Milan hanya bisa mendapat satu angka usai mereka bermain imbang 2-2 melawan Sampdoria di Luigi Ferraris (09/ 11). Rossoneri sempat unggul lebih dulu lewat Stephan El Shaarawy, sebelum tuan rumah membalikkan keadaan melalui Stefano Okaka dan Eder. Beruntun tim asuhan Filippo Inzaghi tak pulang dengan tangan hampa usai Jeremy Menez mampu mencetak gol penyeimbang di babak kedua. Milan membuka pertandingan dengan meyakinkan. Hanya sepuluh menit duel dimulai, Rossoneri sudah

sukses membuka gol lewat aksi El Shaarawy. Memanfaatkan umpan yang dilepas oleh Menez, pemain Italia keturunan Mesir itu melepaskan tendangan yang mengarah ke sudut gawang dan membuat Milan unggul 1-0. Situasi ini membuat kubu Rossoneri ada di atas angin. Mereka berulang kali mencoba menggandakan keunggulan, memanfaatkan penampilan dominan Michael Essien dan Nigel de Jong di tengah lapangan untuk mendistribusikan bola ke lini depan. Namun kekokohan barisan

tengah Diavolo Rosso tak bertahan lama. Tepat di penghujung babak pertama, Stefano Okaka mampu mencetak gol penyeimbang. Striker legam andalan Il Samp itu sukses menaklukkan Diego Lopez usai memanfaatkan lesatan umpan nan akurat dari rekannya, Manolo Gabbiadini. 1-1 Kedudukan bertahan hingga paruh pertama berakhir. Babak kedua dimulai, tak butuh waktu lama bagi tuan rumah untuk berbalik unggul. Tepat ketika papan skor Ferraris menunjukkan menit ke51, publik tuan rumah bersorak menyambut gol yang dicetak oleh

striker asal Brasil, Eder. Armada Sinisa Mihajlovic kini unggul 2-1. Sejak saat ini, tensi pertandingan makin meningkat. Milan tampak ngotot ingin segera menyamakan kedudukan, lantaran mereka baru menelan hasil negatif pekan lalu ketika menghadapi Palermo. Hasilnya langsung terlihat di menit ke-64. Menez sukses mengeksekusi penalti yang didapat Rossoneri, usai pemain Sampdoria dianggap menahan bola crossing lawan menggunakan tangan. Skor pun jadi sama kuat 2-2. Tak ada gol tambahan yang terjadi hingga pertandingan usai. Pertandingan sempat diwarnai oleh kartu merah yang didapat sang kapten, Daniele Bonera, usai ia melanggar Okaka dan diganjar kartu kuning kedua oleh wasit. Namun Milan tak sanggup lagi mencetak gol dan mereka harus puas dengan tambahan satu poin lewat hasil imbang 2-2. Susunan Pemain Sampdoria: Romero; De Silvestri, Gastaldello, Silvestre (83' Regini), Mesbah; Soriano, Obiang, Duncan (67' Rizzo); Gabbiadini, Okaka, Eder. Susunan Pemain Milan: Lopez; De Sciglio, Mexes, Rami, Bonera; Essien, De Jong; Honda (59' Torres), El Shaarawy, Bonaventura; Menez (87' Poli). (red/bola)

BI Kota Kediri Gelar Seminar Bikin Rayo Remuk, Madrid Nyaman di Pucuk Investor Relations Program Kediri, SMN - Dalam rangka mendorong kegiatan investasi di daerah guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri menggelar Seminar Investor Relations Program dengan tema ‘Strategi Daerah Dalam Menarik Investasi Melalui Pemanfaatan Teknologi Informasi Menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean 2015’. Seminar yang dilaksanakan di Tegowangi Ballroom Hotel Grand Surya, Rabu (29/10) ini dihadiri Wakil Wali Kota Kediri Lilik Muhibbah, SPd. I, MPd I, Sekretaris Daerah, Kepala Bappeda dan Kepala Kantor Penanaman Modal Kota dan Kabupaten di Wilayah Eks Karesidenan Kediri dan Madiun;Pimpinan Perbankan di Wilayah Eks Karesidenan Kediri dan Madiun; Pengurus KADIN kota dan kabupaten Kediri. Seminar ini menghadirkan sejumlah narasumber yang kompeten di bidangnya. Seperti, Prof. Ir. Arif Djunaidy, M.Sc., Ph.D membahas tentang Pemberdayaan Teknologi Informasi yang efektif Dalam Mendorong Investasi Daerah. Selain itu, Ketua Tim Ahli Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Jawa Timur Dr. Edy Juwono Slamet, SE, MA, membahas Persepsi Pelaku Usaha Terhadap Daya Tarik Investasi di Jawa Timur. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Gatot Kurniawan mengatakan, tahun 2015 mendatang kita dihadapkan

pada peluang dan tantangan realisasi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) di mana kawasan Asia Tenggara dijadikan pasar tunggal berbasis produksi. Dengan direalisasikannya MEA diharapkan kawasan Asia Tenggara menjadi kawasan ekonomi yang berdaya saing dengan pembangunan ekonomi yang merata dan terintegrasi dengan ekonomi global. Gatot menambahkan, salah satu hal yang dapat dilakukan dalam rangka meningkatkan daya saing tersebut adalah mendorong masuknya investasi ke daerah. Dalam hal ini, pemerintah pusat dan daerah bersama Bank Indonesia berkomitmen untuk mengambil langkah strategis dalam mendorong pertumbuhan investasi regional. Pemerintah pusat berkomitmen untuk menyediakan dukungan kebijakan dan regulasi untuk meningkatkan iklim investasi. Beberapa upaya yang dapat ditempuh pemerintah daerah dalam rangka meningkatkan investasi daerah adalah dengan meningkatkan perlindungan investasi dan menumbuhkan kepercayaan investor untuk berinvestasi di daerah. Di samping itu, Gatot mengatakan, pemda perlu meningkatkan daya tarik dan produk unggulan daerahnya. Kemajuan teknologi informasi yang kian berkembang dapat dimanfaatkan untuk menyukseskan upaya ini. Dalam rangka mendapatkan informasi yang cepat dan berkua-

litas dibutuhkan kerjasama berbagai pihak. Integrasi antar instansi dengan memanfaatkan teknologi informasi menjadi solusi yang optimal dalam pengembangan perekonomian daerah. Saat ini telah banyak inisiatif yang dilakukan pemerintah baik tingkat pusat maupun daerah, guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi seperti e-Government, diakui mampu memberikan kemudahan pelayanan publik meski tidak sedikit investasi yang harus dikeluarkan. Sementara itu, Wali Kota Abdullah Abu Bakar menyambut baik inisiatif dari Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri atas terselenggaranya seminar ini. Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 merupakan momen yang penting bagi Indonesia, karena akan memberikan peluang kepada kita untuk memperluas pasar bagi produk-produk industri nasional. Namun demikian, lanjut Abu, pemberlakuan MEA 2015 juga sekaligus tantangan bagi penduduk Indonesia dalam mengamankan pasar yang nantinya juga akan menjadi tujuan bagi produk Negara ASEAN lainnya. Untuk itu, kebijakan yang bersifat lintas sektoral terutama yang terkait dengan investasi perlu dilakukan. “Kami melihat acara seminar ini merupakan awalan yang sangat baik untuk dapat menjalin kerja sama lintas sektoral di seluruh wilayah Eks Karesidenan Kediri dan Madiun,� ungkapnya. (har)

Madrid, SMN - Real Madrid berhasil meneruskan tren positif mereka dengan menghajar Rayo Vallecano 5-1 dalam lanjutan La Liga jornada 11 di Santiago Bernabeu, Minggu (9/11) dini hari WIB. Lima gol Los Blancos di laga ini disumbangkan oleh lima pemain berbeda, masing-masing Gareth Bale, Sergio Ramos, Toni Kroos, Karim Benzema, serta Cristiano Ronaldo. Sementara gol hiburan tim tamu disumbangkan oleh Bueno. Seperti biasa, pasukan Carlo Ancelotti mendominasi jalannya laga di menit-menit awal. Namun Rayo juga tak mau kalah dengan dua kali membahayakan pertahanan tuan rumah. El Real berhasil membuka kemenangan kala laga baru berjalan sembilan menit lewat gol Gareth Bale memanfaatkan assist Toni Kroos. Ini merupakan gol pertama Bale semenjak kembali dari cedera. Di setengah jam pertama laga ini, Los Blancos masih lebih memegang penuh penguasaan bola. Sayang beberapa peluang yang mereka peroleh masih gagal menggandakan keunggulan. Setelah mendapat peluang beruntun lewat James Rodriguez dan Karim Benzema, Sergio Ramos akhirnya mampu membuat Real unggul 2-0 di menit 40. Ramos meneruskan sepak pojok James dengan tendangan lob yang gagal dihadang kiper Rayo, Cristian Alvarez. Menjelang paruh pertama berakhir, Rayo mampu memperkecil kedudukan lewat gol Bueno. Gol ini berawal dari kesalahan umpan James yang mengarah ke Leo Bap-

Toni Kross dan Gareth Bale merayakan gol pembuka ke gawang Rayo

tistao yang kemudian memberikan assist ke Bueno sebelum mengecoh Keylor Navas dan menceploskan bola ke gawang tuan rumah. Kembali dari kamar ganti, gol Rayo di akhir babak pertama tadi rupanya membuat mereka makin termotivasi untuk menggempur pertahanan tuan rumah. Beberapa peluang pun sempat mereka dapatkan di awal-awal babak kedua. Di menit 54, Baptistao berhasil mencetak gol ke gawang Navas, namun gol tersebut dianulir setelah hakim garis terlebih dahulu mengangkat bendera tanda offside. Alih-alih menyamakan kedudukan, Rayo justru kembali kebobolan sesaat setelah dianulirnya gol tersebut. Berawal dari serangan balik, umpan manis Cristiano Ronaldo diakhiri Kroos dengan gol indah. Tendangan first time mendatar

dan sedikit melengkung yang dilepas Kroos tepat mengarah ke pojok kanan gawang tim tamu. Skor berubah menjadi 3-1 untuk keunggulan Real. Hanya berselang empat menit kemudian, Benzema berhasil menjadikan keunggulan timnya semakin jauh, 4-1. Tendangan keras Ronaldo dengan mudah diteruskan Benzema yang berdiri tepat di muka gawang Rayo. Setelah berulang kali mendapat peluang, akhirnya Ronaldo turut mencatatkan namanya di papan skor usai ia mencetak gol di menit 83. Sepakannya yang sebetulnya tak terlalu keras rupanya gagal diamankan dengan baik oleh Alvarez dan meluncur mulus ke gawang tim tamu. Meski mendapat beberapa peluang untuk memperbesar

keunggulan di menit-menit akhir, namun hingga laga usai skor 5-1 untuk kemenangan Real Madrid tetap tak berubah. Dengan kemenangan ini, Real Madrid kini mengoleksi 27 poin sekaligus berhasil kembali duduk di singgasana klasifika setelah sempat disalip Barcelona selama beberapa jam. Sedangkan Rayo masih tertahan di papan tengah. Susunan Pemain Real Madrid: Navas; Nacho, Pepe, Ramos, Marcelo; Modric, Kroos, James (Isco 68'); Bale (Hernandez 84'), Benzema (Medran 84'), Ronaldo. Susunan Pemain Rayo Vallecano: Alvarez; Tito, Ze Castro, Ba, Insua (Quini 25'); Trashorras (Sanchez 62'), Fatau; Lica, Bueno, Kakuta; Leo Baptistao (Manucho 72'). (red/bola)


Rona-rona

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

Satpol PP Tertipkan Pelajar Bolos Sekolah

Pelajar yang ditertipkan dapat arahan darisatpol PP Sidoarjo

Sidoarjo, SMN - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Sidoarjo berhasil mengamankan 9 pelajar yang diketahui bolos belajar pada saat jam-jam pelajaran, Rabu lalu. Kesembilan pelajar yang berhasil diamankan itu berinisial AYP siswa MTs Islamiyah, ALT siswa SMK PGRI 1 Sidoarjo, DK

dan KA siswi SMK Kes Sura-baya, MRP siswa MTs NU Wali-songo, DY, SNA serta GR siswa SMP PGRI 1 Sidoarjo saat mem-bolos dan cangkruk di warung kopi di sekitar GOR Sidoarjo. Kepala Bidang (Kabid) Penyidikan dan Penindakan Satpol PP Kabupaten Sidoarjo, Hari Sucahyono mengatakan bahwa selama ini

pihaknya mendapatkan laporan dari masyarakat kalau di tempat tersebut sering dijadikan ajang cangkrukan oleh pelajar pada saat jam pelajaran sekolah sedang berlangsung. “Setelah kami lakukan pemeriksaan, ternyata benar ada pelajar yang bolos sekolah di tempat tersebut,” katanya. Kemudian para pelajar itu diamankan dan dibawa ke Markas Komando (Mako) Satpol PP Kabupaten Sidoarjo untuk diberikan pembinaan dan peringatan tegas agar tidak mengulangi lagi perbuatannya.”Kalau sampai tertangkap lagi, maka mereka akan kami berikan sanksi yang lebih tegas”, ucapnya. Dikatakan oleh Hari Sucahyono bahwa kesembilan pelajar yang

bolos sekolah itu baru bisa dilepaskan kalau orang tua maupun keluarganya datang untuk mengambil mereka. “Hal itu kami lakukan agar para orang tua selalu mengawasi putra putrinya, terutama pada saat jamjam sekolah dan dipastikan anakanak mereka tidak bolos sekolah”, terangnya. Diharapkan dengan kejadian ini, para orang tua semakin sadar bahwa anak-anak mereka merupakan generasi penerus bangsa yang perlu didik dengan baik. Selain itu, operasi ini akan terus dilakukan secara berkesinambungan untuk menghindari terjadinya pergaulan bebas, seperti tawuran, seks bebas dan penyalahgunaan Narkoba dilingkungan pelajar. (met)

11

Banjir Aduan Masyarakat Sambungan dari hal. 1 Menurut Ninok Leksono, banyaknya pengaduan masyarakat kepada Dewan Pers tidak hanya saat kampanye Pemilu. Hari-hari lain juga tetap mengalir. “Tahun lalu jumlah pengaduan 400 setahun. Sebelumnya mencapai 700,” kata Ninok yang mewakili Ketua Dewan Pers Bagir Manan.

Berkenaan dengan hal tersebut, Ninok mengingatkan bahwa wartawan harus kompeten dan berkualitas. Dengan demikian berita yang dibuat akan bermutu dan terdapat kesalahan. “Karena itulah sekarang yang menjadi warawan harus orang yang berkompeten,” tegasnya. Untuk itu Dewan Pers sudah

membuat Standar Kompetensi Wartawan (SKW). Tujuan disusunnya SKW untuk melindungi kepeningan publik dan hak pribadi masyarakat. Selain itu juga untuk menjaga kehormatan pekerjaan wartawan. Ini bukan untuk membatasi hak asasi orang untuk menjadi wartawan. (red)

RKB SDN Gerbo V Sambungan dari hal. 1 Saat koran ini ke lokasi para pekerja tidak tampak.”Kemarin ada yang kerja pak,sekarang libur kayaknya”, terang salah seorang pegawai SDN Gerbo V saat akan pulang kantor Selasa, (28/10), siang sembari menambahkan bahwa pihak sekolah tidak tahu menahu terkait bangunan RKB berukuran 7 x 8 meter tersebut. Dalam pembangunan RKB yang berakhir tanggal 25 November ini, disinyalir ada penggunaan bahan material yang tidak sesuai spesifikasi yang ditentukan. Terlebih dalam hal teknis. Berdasarkan informasi yang berhasil didapatkan SMN bahwa dalam pembangunan pondasi, campuran PC(Pasir Cemen) tidak menggunakan cement pada umumnya sesuai SNI (Standart Nasional Indonesia). Melainkan sebuah bubuk kantong plastik dengan berat 25 kg bertuliskan “Squid Liver Powder”, produk Korea, serta ada gambar udang. Dipastikan bahwa bahan tersebut

bukan diperuntukkan sebagai bahan material. Terlebih untuk campuran pembuatan PC ataupun perekat apalagi penguat bangunan. Ironisnya jumlah pemakaian bahan tersebut cukup banyak saat pembuatan pondasi.”Ya kira-kira 20 kantong lebih mas yang digunakan”, ungkap sebuah sumber mengatakan. Selain itu meski pekerjaan RKB yang seharusnya bangunan baru semua, namun tidak demikian dengan bangunan tembok yang satu sisi, sebelah utara ‘nunut’ tembok ruang kelas yang lama,bukan pasangan baru. Bagaimana kualitas, kekuatan RKB ini, sejak awal saja bahan yang digunakan diduga kuat menyimpang. Pantas saja, lemahnya pengawasan oleh dinas terkait. Dalam papan pekerjaan tidak tercantum atau tidak ada consultan pengawas. Berdasarkan informasi yang diterima,selaku pelaksana dari CV. Hidayah Putra, Yunan, saat dikonfirmasi Kamis, 30 Oktober 2014 siang

Bahan serbuk bukan semen

melalui sambungan telponnya ngaku bukan dirinya pelaksanana lapangan. “Pelaksana fisiknya bukan saya mas, ada sendiri. Saya hanya pelaksana administrasinya saja”, ucap Yunan singkat. Bersambung... (Wan)

Jalan Berlubang Sambungan dari hal. 1

Seorang warga menunjukkan tiga macam kartu yang telah didapatkannya di Jakarta, Senin (3/11/2014)

“Kartu Sakti” Jokowi Sambungan dari hal. 1 Wakil Presiden Jusuf Kalla menyebutkan bahwa sumber pendanaan itu berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2015. “Semua dari APBN, itu kan ada BPJS. Kartu Indonesia Pintar kan, dari wajib belajar dibiayai oleh negara, Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) memang ada anggarannya tahun ini Rp 5 triliun,” ujar JK di Jakarta, Sabtu, 8 November 2014 lalu. JK membantah bahwa sumber pendanaan itu berasal dari dana tanggung jawab sosial badan usaha milik negara (BUMN). “Tidak ada itu. Bahwa BUMN mau ya silakan saja,” ungkap JK. Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengaku sumber dana pencetakan ketiga kartu itu bukan dari APBN, melainkan dari dana CSR BUMN sehingga ia menilai pemerintah tidak perlu berhubungan dengan Dewan Perwakilan Rakyat. “Itu kan sudah jalan, tapi itu kan bantuan dari berbagai pihak. Itu CSR dari BUMN, tidak masuk APBN,” ujar Pratikno, saat dijumpai di Hotel Grand Clarion, Makassar, seusai mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan blusukan, Rabu, 5 November 2014 lalu. Sementara itu, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengatakan bahwa sumber pendanaan ketiga kartu berasal dari dana bantuan sosial yang masuk dalam APBN. Nilainya mencapai Rp 6,4 triliun. Presiden Joko Widodo juga mengaku bahwa kartu-kartu itu berasal dari APBN. Namun, Jokowi tidak mengetahui persis komponen yang dipakai dalam anggaran itu. Tak hanya itu, PDI-P sebagai partai pemerintah pun memastikan anggaran itu berasal dari APBN. PDI-P menilai tidak ada masalah dalam anggaran yang digunakan untuk kartu tersebut. Meski menggunakan APBN, Jokowi menilai dirinya tidak perlu meminta izin dari DPR. “Kita ini ya, maunya kerja cepat, kerjanya cepat.

Kalau kerja lambat, nanti begini (sambil tangannya memeragakan gerakan simbol orang bicara). Eh, sudah kerja cepat, masih begini juga (melakukan gerakan yang sama),” keluh Jokowi. Kalaupun harus ke DPR, Jokowi mengaku bahwa kondisi DPR saat ini serba sulit. “Ke DPR, saya harus ke mana? Ketemu dengan siapa? Ke komisi yang mana? Alat kelengkapan Dewan yang mana? Apa saya harus menunggu terus?” jawab dia. Lalu, dari mana sebenarnya sumber pendanaan tiga “kartu sakti” Jokowi itu? Mensesneg:Anggaran Cetak KIP, KIS, dan KKS dari CSR BUMN Menteri Sekretaris Negara Pratikno menjawab kritik yang dilontarkan politisi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) atas biaya penerbitan Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS). Menurut Pratikno, penerbitan semua kartu itu sama sekali tidak memakan anggaran negara, melainkan dari dana tanggung jawab sosial sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). “Itu kan sudah jalan, tapi itu kan bantuan dari berbagai pihak. Itu CSR dari BUMN, tidak masuk APBN,” ujar Pratikno, saat dijumpai di Hotel Grand Clarion, Makassar, seusai mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan blusukan, Rabu, 5 November 2014 lalu. Pratikno meminta agar DPR jangan terburu-buru menghakimi anggaran penerbitan kartu tersebut. Yang terpenting, kata dia, adalah fokus pada kelancaran penyelenggaran program KIS, KIP, dan KKS. “Enggak usah ribut-ribut dulu di sana. Kita fokus ini saja dulu. Selama ini banyak anggaran, tapi tidak fokus, maka kita fokuskan,” kata mantan Rektor Universitas Gadjah Mada itu. Menurut Pratikno, penggunaan dana corporate social responsibility (CSR) BUMN ini hanya untuk

sementara. Untuk tahun berikutnya, pengadaan KIS, KIP, dan KKS akan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Tentu saja untuk ke depan, ini akan terkait APBN. Tapi sekarang pakai CSR BUMN,” kata dia. Dinilai janggal Sebelumnya, Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mempertanyakan tender fisik kartu pada program Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP). Sebab, program itu tidak dikoordinasikan terlebih dahulu dengan DPR. “Kartunya saja itu kan mesti ditender. Kartu itu satu bisa seharga Rp 5.000. Ini Rp 5.000 kali 15 juta orang, sudah berapa coba?” ujar Fahri di kompleks parlemen, Rabu, 5 November 2014 lalu. “Program di atas 1 miliar saja harus ditender, apalagi yang triliunan. Kan negara ini enggak mainmain ya,” lanjut dia. Fahri menyayangkan program yang disebut-sebut andalan pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla tersebut tidak dibicarakan terlebih dahulu dengan parlemen. “Tidak ada nomenklatur belanja negara yang tidak ada dasar undangundangnya boleh dilegalkan. Makanya kita mau ngomong bareng-bareng bersama pemerintah saat ini,” lanjut dia. PDI-P Sebut Anggaran “Kartu Sakti” Jokowi dari APBN 2015 Pengguna Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) akan diperluas tahun depan. Kartu tersebut diambil dari APBN 2015. Juru Bicara PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menjelaskan, pemberian ketiga kartu tersebut kepada masyarakat merupakan bagian dari merealisasikan janji Presiden Joko Widodo ketika kampanye dulu. Anggaran yang digunakan, sambung dia, berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja

Negara (APBN) 2015 yang telah dibuat pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). “APBN yang kita pakai adalah yang buatan Pak SBY. Gunakan peta-peta yang dibuat Pak SBY, kemudian dimodifikasi,” ujar Eva. Eva menjelaskan, penggunaan APBN yang dibuat SBY ialah karena Jokowi belum bisa merombak APBN. Pada APBN selanjutnya, Jokowi akan bisa menentukan postur anggaran. Eva tidak menyebut dari pos anggaran mana “kartu sakti” Jokowi itu diambil. “Sebagai pemerintahan yang baru dituntut apa yang harus dilakukan, tidak mungkin menunggu fiskal anggaran mendatang yang dibuat Jokowi,” ujarnya. Jokowi: Kita Inginnya Cepat, tetapi Kenapa DPR Bergerak Lamban? Presiden Joko Widodo angkat bicara soal sorotan kalangan politisi DPR terhadap program Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera. Presiden menegaskan bahwa pemerintah ingin bekerja cepat. “Pemerintah bekerja cepat karena ingin memenuhi harapan banyak orang, melayani rakyat. Seperti soal Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, dan Kartu Keluarga Sejahtera, tentu sudah ada anggarannya dan ini bisa ditanyakan ke Menteri Keuangan,” kata Presiden Jokowi dalam akun Facebook-nya, Ir H Joko Widodo, yang sudah terverifikasi, Jumat, 7 November 2014 lalu Jokowi lalu menyindir konflik yang masih terjadi di DPR. Dua kubu, yakni fraksi Koalisi Indonesia Hebat dan Koalisi Merah Putih, belum bersatu dan masih menjalankan agendanya masing-masing di DPR. “Lha, kalau harus lapor dulu ke DPR, lapor ke mana? ketemu siapa? ke komisi yang mana? alat kelengkapan dewan-nya mana? ... Apa saya harus menunggu terus..?” tanya

Kondisi jalan berlubang

Tambal sumbal terkadang menjadi ide super yang tidak pernah fungsinya dirasakan oleh pengguna jalan lebih dari 3 minggu. Kerap kali masyarakat pengguna jalan mencibir karena dijalan tersebut sering terjadi kecelakaan pengendara bermotor. Undangundang No.22 Tahun 2009 ayat 1 dan 2 memperjelas peranan pemerintah sebagai penyelenggara jalan, idealnya para pengguna jalan/ masyarakat bisa merasakan fungsi Jokowi. “Kita inginnya cepat, tapi kenapa DPR bergerak lamban? Untuk kepentingan rakyat kita jangan main-main...,” pungkas Presiden. Sebelumnya, anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, meminta para anggota DPR yang mengkritik “kartu sakti” Jokowi untuk melihat diri sendiri. Seharusnya, anggota DPR RI menyelesaikan konflik di DPR terlebih dahulu baru mengkritik program pemerintah Salah satu politisi DPR yang mempermasalahkan program Jokowi tersebut ialah Fahri Hamzah. Politisi PKS tersebut mempertanyakan tender fisik kartu pada “kartu sakti” itu. Sebab, program itu tidak dikoordinasikan terlebih dahulu dengan DPR RI. “Kartunya saja itu kan mesti ditender. Kartu itu satu bisa seharga Rp 5.000. Ini Rp 5.000 kali 15 juta orang, sudah berapa coba?” ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Rabu, 5 November 2014 lalu. Fahri juga menyarankan Jokowi mengakui bahwa program tersebut serupa dengan program-program dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono agar tidak dipermasalahkan oleh DPR. (red/komp)

jalan yang semestinya seperti yang tercantum dadalam PP 34 Tahun 2006 pasal 4 ayat 1 penyelanggara jalan umum wajib mengusahakan agar jalan dapat di gunakan sebenarbenarnya kemakmuran rakyat terutama untuk meningkat kan pertumbuhan ekonomi nasional dengan mengusahakan agar biaya umum perjalanan menjadi serendahrendahnya. Hasil temuan wartawan SMN di lapangan, kecelakaan kendaraan

roda dua disebabkan jalan tersebut berlubang terlalu dalam (rusak parah) dan untuk roda empat sangat riskan dengan kerusakan spare part karena jika diteliti secara sederhana kedalaman lubang jalan sudah mencapai 20 cm atau mendekati setengah ukuran roda minibus. Warga menuturkan, sebut saja pak elpis (warga sumurbandung) menjelaskan bahwa di jembatan sumurbandung sering sekali terjadi kecelakaan seperti roda terpleset dan bahkan terjatuh dari kendaraan roda dua. Kejadian ini sering terjadi jika jalan dipakai sebagai parkir mobil tronton dan kontainer padahal kondisi jalan tengahnya berlubang. Dampaknya jika samping kiri dan kanan jalan sering dipakai sebagai lokasi parkir adalah penyempitan jalan dan pengguna jalan harus sangat hati hati karena diarea penyempitan justru kondisinya berlubang parah. Harapan warga sekitar agar pemerintahan setempat melalui jajarannya segera mengambil tindakan untuk memperbaiki jalan tersebut,bila kondisi jalan sudah diperbaiki tingkat kemacetan dan kecelakan pengguna kendaraan sangat rendah dan aktifitas masyarakat berjalan lancar. (irfan/afandi)

Kolom Agama di KTP Sambungan dari hal. 3 yang tidak memeluk kepercayaan resmi terpaksa mengisi kolom agama di KTP dengan agama yang diakui pemerintah sekadar memenuhi hal administratif. “Kolom agama (di KTP) tidak begitu penting. Malah mendorong untuk dihapuskan saja kolom agama itu,” kata Otto. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo sebelumnya mengatakan, WNI penganut kepercayaan yang belum diakui secara resmi oleh

pemerintah boleh mengosongkan kolom agama dalam kartu tanda penduduk elektronik. Menurut Tjahjo, pihaknya akan segera bertemu Menteri Agama Lukman Hakim untuk membahas masalah itu. “Pemerintah tidak ingin ikut campur pada WNI yang memeluk keyakinannya sepanjang itu tidak menyesatkan dan mengganggu ketertiban umum,” kata Tjahjo. (red/komp)

Kasus Solar Ilegal Sambungan dari hal. 3 mana kelanjutan penanganannya. “Kami menyampaikan aspirasi masyarakat dan berharap polisi tidak tebang pilih,” ujarnya. Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Muji Ediyanto tidak memberikan jawaban tegas atas pertanyaan itu. Ia hanya berjanji segera menggelar perkara itu ke publik. “Pada saatnya nanti, akan kami gelar dan tetapkan tersangkanya,” kata Muji. Hampir satu bulan timbunan solar ilegal di Dusun Sumberkepuh, Desa Wonodadi, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto, itu digerebek polisi. Lokasi penimbunan berada di lahan seluas sekitar 2.000 meter persegi milik Ajun Komisaris Elik Tulsani, Kepala Unit Lalu Lintas Kepolisian Sektor

Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Saat digerebek, polisi menemukan gudang berisi bungker yang di dalamnya terdapat empat drum plastik berkapasitas total 4.400 liter. Drum-drum tersebut berisi solar 1.000-2.000 liter. Namun, saat dikonfirmasi Koran ini, Elik mengaku tidak tahu-menahu soal timbunan solar tersebut. “Yang bersangkutan sudah dimintai keterangan,” tutur Muji. Polisi punya bukti kuat bahwa solar yang ditimbun itu diperjualbelikan untuk kebutuhan industri. Salah satunya dari pengakuan saksi Kurnadi. Ia adalah penyewa lahan pembuatan batu bata yang berada satu lokasi dengan gudang penimbunan solar. “Belinya dari SPBU dan dijual ke pabrik,” katanya. (cak gun/tmp)


CMYK

12

Advertorial

Edisi 159 / VI / 10 - 16 November 2014

Duta Bunda Yatim Jombang

Launching Kartu Sehat Mandiri Jombang, SMN - Duta Bunda Yatim Jombang, Ir. Hj. Tjaturina Wihandoko, MM, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Jombang mengapresiasi positif niat baik para dokter yang akan memberikan Pelayanan Kesehatan Gratis kepada anak yatim di Kabupaten Jombang. Bentuk pelayanan kesehatan gratis tersebut diwujudkan dengan melaunching Kartu Sehat Mandiri (KSM) yang diberikan khusus kepada anak yatim yang ada di wilayahnya. Salah satu donator (Dokter) yang secara pribadi memberikan kontribusi positif pelayanan gratis untuk anak yatim adalah dr. Sangidu, dokter UGD RSUD Jombang, yang berdomisili di desa Kwaron kec. Diwek. Penyerahan (KSM) secara simbolis dilakukan saat pembukaan Smart Camp Angkatan 2 (1/11) di Kompleks Gedung LPI Ar-Rahman Jombang. “Subhanalloh, Alhamdulillah jika para dokter peduli untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis kepada anak yatim di wilayah-

nya, setidaknya ini sangat membantu mereka juga pemerintah didalam mewujudkan Indonesia Sehat”, tutur Tjaturina istri Bupati Jombang. Harapannya, niat mulia dan apa yang digagas oleh para dokter untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis khusus untuk anak yatim dengan adanya kartu sehat mandiri ini dapat diikuti oleh dokter-dokter lainnya yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) di Kabupaten Jombang. Pada pembukaan Smart Camp Angkatan 2 Yatim Mandiri dan launching Kartu Sehat Mandiri tersebut Tjaturina Duta Bunda Yatim Jombang juga memberikan motivasi kepada anak-anak yatim yang hadir. Harapannya anak yatim Jombang kedepan harus mandiri, menjadi anak yang soleh,solehah, cerdas, jujur, berprestasi dan tangguh. “Kalian harus mampu membanggakan orang tua kalian dengan menjadi anak yang hebat yang berguna bagi bangsa dan Negara ini”, tandasnya.

Program Smart Camp ini bertujuan membentuk karakter anak genius yg jujur, cerdas dan tangguh, memberikan pengalaman baru dalam kelas inspirasi, dan menginspirasi masyarakat untuk meningkatkan kepedulian kepada anak yatim. Dengan menggelar Smart Camp Angkatan 2 ini diharapkan lebih membawa banyak manfaat untuk kemandirian anak yatim di Indonesia, khususnya di Kabupaten Jombang. “Meski anak-anak yatim ini diusianya masih anak-anak mendapatkan Kartu Sehat Mandiri untuk pelayanan kesehatannya, namun kami di Yatim Mandiri akan memberikan inspirasi dan pemahaman kepada anak-anak bahwa dalam hidup ini kita harus bekerjakeras berjuang untuk dapat mandiri dan berkontribusi bagi negeri, kita juga akan mengenalkan apa itu BPJS sehingga lambat laun mereka akan mandiri”, terang Galih pimpinan Yatim Mandiri Jombang. (Wati_ humas/met/adv)

Duta Bunda Yatim Jombang, Ir. Hj. Tjaturina Wihandoko, MM, yang juga Ketua Tim Penggerak PKK Kab. Jombang menyerahkan kartu sehat mandiri

Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Ngawi

Peresmian Pemberhentian/Pengangkatan Pengganti Antar Waktu Anggota

Sambutan Ony Anwar, ST, Wakil Bupati Ngawi

Ngawi, SMN - Tepatnya tanggal 6 November 2014 digedung pertemuaan DPRD kabupaten

Ngawi, yang dihadiri oleh Wakil Bupati Ony Anwar,ST mewakili Bupati Ngawi, Ketua DPRD

Kabupaten Ngawi Dwi Riyanto Jatmiko, SH, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah,

Sekda, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekda, Kepala Dinas/ Badan/ Bagian/ Kantor dan Direktur lingkup kabupaten Ngawi, Camat sekabupaten Ngawi, undangan dan beberapa wartawan, rapat dibuka pukul 10.00 oleh Ketua DPRD, disampaikan pajat syukur kepada Yang Kuasa terima kasih kepada hadirin sudah memenuhi undangan, sehingga diberikan kesempatan menjalankan tugas konstitusional pada rapat paripurna istimewa. Acara pokok dalam rapat paripurna istimewa adalah peresmian pemberhentian /pengangkatan pengganti antar waktu anggota DPRD kabupaten Ngawi dari partai Golkar, yang dibacakan oleh Sekwan DPRD Drs.Tri Pujo Handono, yang disampaikan oleh Drs.H Sukarwo gubernur Jawa Timur, dimana berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor : 171.404/822/011/2014 tentang peresmian pemberhentian Anggota DPRD kabupaten Ngawi, atas nama Drs. Gardjito M.Si, dan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor: 171.404/823/001/2014 tentang

peresmian pengangkatan Anggota DPRD Kabupaten Ngawi atas nama Kuswandono, SH. Acara dilanjutkan dengan pengambilan sumpah janji oleh Ketua DPRD kepada Kuswondono, SH, se-kaligus penyematan lencana keang-gotaan DPRD kabupaten Ngawi dan penanda tanganan berita acara. Dalam sambutannya, Ketua DPRD Ngawi menyampaikan memberikan penghargan yang setinggi-tingginya terhadap keluarga Drs. Gardjito diketahui semuanya bahwa almarhum sungguh besar jasa-jasanya terhadap pemerintah kabupaten Ngawi, yang sebelumnya beberapa tempo bulan lalu sempat bersama-sama dilantik, dan tanggal 6 November 2016 bersama bapak Wabup beserta undangan menyaksikkan syah pemberentian/pengangkatan Kuswandono, SH dan selamat bergabung di kantor DPRD kabupaten Ngawi, semua siap mengambil posisi untuk langsung melaksanakan tugas, bergabung di komisi IV walaupun Drs. Gardjito (almarhum) sebelumnya dari komisi II, dengan

segala pertimbangan sesuai kemampuan, Kuswandono, SH ditugaskan bergabung di komisi IV. Tentu diharapkan untuk bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat kabupaten Ngawi, semakin kedepan semakin baik walaupun semakin berat, Wabup Ngawi menyampaikan dalam sambutannya ikut bela sungkawa atas Drs. Gardjito mudah-mudahan diterima

disisi Yang Kuasa, dan selamat atas pengangkatan Kuswandono, SH melanjutkan tugas almarhum, diharapkan bisa bekerja sama dengan pemimpin-pemimpin pemerintah daerah kabupaten Ngawi, mengisi pembangunan dalam mengangkat kemiskinan dan mensejahterakan masyarakat dengan memperbaiki siklus perekonomian. (Eko S/adv)

Suasana rapat paripurna DPRD Kabupaten Ngawi

Bupati Kediri Hadiri Yasin dan Tahlil Kubro haan dan ketrampilan ekonomi kepada santri. “Dengan pengembangan ekonomi produktif diharapkan ponpes dapat mandiri, memilik daya saing

dan berperan dalam ekonomi kerakyatan”,” pesan Bupati Haryanti. Ia pun berharap dukungan dari berbagai pihak terutama seluruh keluarga besar ponpes sehingga

kedepan dapat berjalan beriringan dalam memberikan yang terbaik kepada seluruh masyarakat Kabupaten Kediri. Acara haul ke-8 Romo KH.

Imam Suhadi dan haul ke-4 Nyai Hj.Mujlifah tersebut diakhiri dengan mouidhoh hasanah yang disampaikan oleh KH. Ahmad Mujayyid dari Malang. (hms/adv/kan)

Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno menghadiri acara Yasin dan Tahlil Kubro di Pondok Pesantern Mujawwidil Qur’an Khoirul Iman di Dusun Sumberejo Desa Besowo Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri, Kamis, 6 November 2014 lalu

Kediri, SMN - Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno menghadiri acara Yasin dan Tahlil Kubro di Pondok Pesantern Mujawwidil Qur’an Khoirul Iman di Dusun Sumberejo Desa Besowo Kecamatan Kepung Kabupaten Kediri. Acara yang digelar pada Kamis ( 6/ 11) tersebut sekaligus memperingati haul ke-8 Romo KH.Imam Suhadi dan haul ke-4 Nyai Hj.Mujlifah, orang tua dari pengasuh Mujawwidil Qur’an Khoirul Iman. Selain Bupati Haryanti, anggota DPR RI Pramono Anung, beberapa

ulama dan jajaran Muspika Kepung turut hadir dalam kesempatan itu.Ratusan jemaah dan para santri yang hadir memenuhi halaman dan ruang ponpes asuhan Kyai Moh. Muhdi Salam tersebut. Acara haul diawali dengan pembacaan Sholawat,pembacaan tahlil dan ayat-ayat suci Al-Qur’an. Dalam kesempatan tersebut Ahmad Nurwahid selaku ketua panitia menyampaikan terima kasih atas kehadiran Bupati Kediri beserta seluruh undangan. Ia berharap bahwa pendidikan yang diberikan di

Ponpes pada akhirnya dapat mencetak santri dan generasi penerus ulama / umaroh yang berkualitas, beriman, bertakwa dan berakhlak. Sementara Bupati Haryanti menyampaikan terima kasih kepada seluruh pengasuh Ponpes Mujawwidil Qur’an Khoirul Iman atas perannya dalam mendukung program Pemerintah, khususnya dibidang keagamaan. Selain itu guna menyongsong masa depan, Bupati Haryanti berharap agar ponpes dapat meningkatkan kemandirian dengan memberikan pelatihan kewirausa-

Jama’ah Yasin dan Tahlil Kubro di Pondok Pesantern Mujawwidil Qur’an Khoirul Iman


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.