Suara Media Nasional edisi #160

Page 1

CMYK

SuaraMedia NasionalCom

Media Online: suaramedianasional.com

Nomor ISSN: 2355-6501

@smedianasional

Sudah Terdaftar di Dewan Pers. Surat Izin Penerbitan Usaha Pers: SK Menkum Ham Nomor: AHU-62124.AH.01.01 Tahun 2013

Harga Rp 5.000,(Luar Kota+Ongkos Kirim)

Edisi 160 Tahun VI / 17 - 23 November 2014

Kerjasama dengan Gudang Garam

Peserta Pelatihan Penyegaran Ahli Pers sedang melakukan simulasi persidangan

Bagir Manan

Pers Adalah Anak Lingkungan Jakarta, SMN - Ketua Dewan Pers, Bagir Manan mengingatkan, walaupun kemerdekaan pers merupakan suatu kondisi, tetapi kemerdekaan itu hanya bermakna apabila di dalamnya melekat fungsi publik atau fungsi sosial. Kemerdekaan pers, tidak boleh hanya diberi makna freedom for the sake of freedom atau hanya demi pers. Pers adalah anak lingkungan. Tidak terpisah dari lingkungan”, ujarnya ketika memberikan ceramah kepada peserta Pelatihan Penyegaran Ahli Pers di Surabaya, Senin (27/ 10/2014). Sebelumnya, Dewan Pers telah menggelar kegiatan serupa di Makassar dan Batam. Selain Bagir Manan, pembicara pada pelatihan ini yaitu Andi Samsan Ngaro (Hakim Agung Mahkamah Agung), Bambang Harymurti (CEO PT Tempo Inti Media tbk), Soleh Ali (Pengacara Adhoc LBH Pers Jakarta), Yosep Adi Prasetyo (Ketua Komisi Hukum Dewan Pers), dan Imam Wahyudi (Anggota Bersambung di halaman 11

Bupati Kediri Resmikan Penemuan Sumber Mata Air Memenuhi ketersediaan air bersih bagi warga terdampak langsung Pasca Erupsi Gunung Kelud, Pemerintah Kabupaten Kediri bekerja sama dengan PT. Gudang Garam Tbk telah membangun pipanisasi saluran air bersih dari Sumber Mata Air Kali Cawang sepanjang 4,5 km. Kediri, SMN - Memanfaatkan temuan sumber mata air baru, akhirnya Kerjasama PT.Gudang Garam Tbk dengan Pemerintah Kabupaten Kediri berhasil membangun pipanisasi air bersih sepanjang 1,7 ki-

lometer di kecamatan Puncu Kabupaten Kediri. Pipanisasi air bersih tersebut disalurkan ke rumah warga di 5 desa yang terkena dampak letusan gunung kelud beberapa bulan Bersambung di halaman 11

Foto samping: Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno potong tumpeng peresmikan Rehabilitasi dan Pipanisasi Saluran air bersih di Dusun Prapatan Desa Puncu. Jum’at, 14 November 2014 lalu.

Pemkot Blitar Manfaatkan Dana Sosialisasikan Cukai Tembakau Tahun 2014 Cukai untuk Pelatihan PMKS Pemerintah Kabupaten Probolinggo

Rokok Tanpa Pita Cukai Dapat Merugika Siapa Saja “Mari Bersama Berantas Rokok Ilegal” Probolinggo, SMN Dengan maraknya peredaran rokok yang tanpa adanya pita cukai maka Pemerintah Kabupaten Probolinggo

melarang keras peredaran rokok illegal tersebut di wilayah Kabupaten Probolinggo, Kabag Komunikasi dan informasi (Kominfo) Pem-

kab Probolinggo Yulius Christian mengatakan Pemerintah Kabupaten Probolinggo Menghimbau kepada para Pedagang, Penjual, Pengra-

jin, Home Industri agar TIDAK menjual rokok yang illegal, Sebab jelas melanggar ketentuan UU Nomor 39 tahun 2007 tentang cukai, yang merupakan perubahan atas UU Nomor 11 tahun 1995 tentang cukai. Lebih lanjut Kabag Kominfo menjelaskan bahwa, yang dinamakan rokok illegal diantaranya rokok polos adalah rokok yang pada kemasannya, tidak tanpa dilekati pita cukai dengan maksud menghindar dari pembayaran cukai. “Rokok illegal lainnya adalah, rokok dengan pita cukai palsu adalah, rokok yang dalam kemasannya dilekati pita cukai palsu atau dipalsukan”. Yulius Christian juga menjelaskan tentang rokok dengan pita cukai bekas yaitu rokok yang pada kemasannya Bersambung di halaman 11

Pelaksanaan pelatihan servis sepeda motor bagi kalangan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) Kota Blitar

Blitar, SMN - Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) manfaatnya benar-

benar dirasakan oleh masyarakat Kota Blitar. Kali ini giliran masyarakat miskin dari kala-

ngan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang berkesempatan menda-

patkan pelatihan. Bertempat di berbagai lokasi pelatihan, Dinas Sosial Tenaga Kerja Kota Blitar memberikan pelatihan perbengkelan, pelatihan salon mobil, service televisi, batik jumput, membuat kue, dan laundry. Pelatihan ini diharapkan berdaya guna maksimal karena langsung dilakukan di lokasi kerja. Waktunya bervariasi ada, sekitar lima belas hari. Dengan rentang waktu penyelenggarakan mulai tanggal 13 November sampai 10 Desember. Menurut Sri Rohana, salah satu panitia penyelenggara dari Dinsosnaker, pelatihan ini bermanfaat untuk memberikan ketrampilan kepada PMKS sehingga kesejahteraannya meningkat. Fokus penerima pelatihan ini adalah mereka Bersambung di halaman 11

Kabupaten Jombang Kirim Pendidikan dan Pelatihan Satuan Limas Khusus Ke Selorejo Malang

Kepala Kesbanglimas Mas’ud saat membenri wejangan dan

Jombang, SMN - Sesuai dengan yang terkandung di dalam penjelasan undang undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan peraturan pemerintah Tahun 2010 tentang Satuan Polisi Pamong Praja telah mengamanatkan bahwa perlindungan masyarakat merupakan urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintah daerah baik propinsi maupun kabupaten dan kota. Maka peran satuan perlindungan masyarakat (satlinmas)

mempunyai posisi yang strategis dalam mendukung keberhasilan penyelenggaraan pemeritahan di daerah.oleh karena itu satlinmas perlu terus di perdayakan dalam kehidupan sehari hari. Seperti menjaga keamanan lingkungan, membantu dalam penanganan momenmomen yang bersifat lokal maupun nasional, seperti pemilihan umum baik pemilihan anggotra legislatif, pemilihan presiden, pemilihan kepala daerah. Berdasarkan peraturan bupati

nomor peraturan Bupati Jombang Nomor 4 Tahun 2009, tentang tugas pokok dan fungsi badan kesatuan bangsa, politik dan perlindungan masyarakat Kabupaten Jombang (berita daerah Kabupaten Jombang tahun 2009 nomor 4/D) sebagaimana telah diubah dengan peraturan daerah Bupati Jombang Nomor 24 A/D tahun 2011 (berita daerah Kabupaten Jombang tahun 2011 nomor 24A/D) maka Bakesbangpol dan Limas Kabupaten Jombang selalu berupaya untuk meningkat-

Iklan / Langganan hubungi : Tlp. (0354) 691147, HP 081 231 515 435

kan kemampuan dan ketrampilan bagi anggota satlinmas di kabupaten jombang melalui program dan kegiatan yang tertuang dalam Renstra Bakesbangpol dan Linmas Kabupaten Jombang. Salah satu kegitan yang dilaksanakan adalah membentuk satuan limas khusus (Satlimassus). Pembentukan satlinmassus merupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan Satlinmassus untuk berperan aktif dalam penanggulangan bencana alam di samping

menjalan tugas dan fungsi bidang ketertiban dan perlindungan masyarakat. Secara terpisah kepala dinas kesbanglimas Drs Mas’ud, MSi disela-sela pemberangkatan Satlinmassus mengatakan bahwa diadakan pelatihan ini diharapkan peran aktif anggota satlimas baik dalam bidang ketertiban dan perlindungan masyarakat, maupun dalam penanggulangan bencana alam lebih yata dan dapat dirasakan oleh masyarakat. Dalam kegitan ini satlimassus meyeleksi 100 anggoata satlinmas

dan setiap desa masing masing 1 anggota yang diseleksi dengan ketentuan dan persyratan tertentu, serta tujuanya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bagi anggota satlinmassus dalam fungsinya yaitu menjaga ketertiban dan perlindungan masyarakat dibawah koordinasi Satpol PP, serta mempersiapkan ketrampila anggota satlinmassus untuk berperan akrtip dalam penanggulangan bencana dibawah koordinasi BPBD terang Drs Mas’ud, MSi Drs. Mas’ud menambahkan

bahwa pelatihan ini bertepat di selorejo malang selama 4 hari yang natinya dibuka lasung oleh Bupati Jombang Nyono Suharli serta instrukturnya dari Kodim dan Polres Jombang, BPPD sebagai nara sumber, Satpol PP, Kesbamnglimas. Tim Tagana, Brigadier Penolong serta tim SAR disana nanti para Linmassus ini akan digembleng mental dan fisiknya supaya nanti dalam menjalan tugas dan fungsinya sudah siap dan bermanfaat bagi masyaraka, terang Drs Mas’ud MSi. (hms/adv/ met)

Pemberangkatan Satlinmassus berserta Instruktur dari Kodim dan Polres

Email: suaramedianasional@gmail.com


2

Pendidikan

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

Setiap Penyakit Pasti Ada Obatnya Oleh Gunawan, S.Pd.I (Guru SDN Selodono Kec. Ringinrejo Kab. Kediri) TIDAKLAH Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan suatu penyakit, kecuali ia menurunkan obatnya.(HR. Bukhari dari Abu Hurairah). Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan untuk kamu bahwa tiap penyakit ada obatnya, oleh karena itu berobatlah, tetapi jangan berobat dengan yang haram.” (Riwayat Abu Daud) “Setiap penyakit ada obatnya, jika obat tersebut tepat sasaran, maka penyakit tersebut akan sembuh dengan ijin Allah subhanahu wa ta’ala “. (HR. Muslim dari Jabir bin Abdullah). Nabi shallallahu ‘alayhi wasallam bersabda, “Allah subhanahu wa ta’ala tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali ia menurunkan obatnya. Orang tahu karena ilmunya, dan orang tidak tahu karena kebodohannya. “Dalam ungkapan lain, sesungguhnya Allah subhanahu wa ta’ala tidak menurunkan suatu penyakit, melainkan ia

menurunkan obatnya, kecuali satu jenis penyakit. Para sahabat bertanya, “penyakit apakah itu, ya Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam? Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam menjawab, “Penyakit masa tua”. (HR Ahmad dari Usamah bin Syarik). Penyakit yang di sinyalir oleh Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam tersebut mencakup semua jenis penyakit dan obatnya, baik penyakit hati, ruhani, jiwa atau fisik. Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam menegaskan bahwa kebodohan juga merupakan suatu penyakit , dan obatnya adalah bertanya kepada orang yang tahu. Jabir bin Abdullah berkata: Dalam sebuah perjalanan, salah seorang dari Kami tertimpa batu, sementara ia dalam keadaan junub karena mimpi bersenggama. Lalu ia bertanya pada teman2nya, “Apakah menurut kalian aku mendapatkan keringanan untuk melakukan tayamum karena lukaku ?” Mereka

menjawab,” Menurut kami, tidak ada keringanan bagimu karena lukamu, karena kamu mampu mandi dan bersuci dengan air”. Kemudian laki2 itu mandi, dan kemudian mati disebabkan mandi itu. Ketika kasus ini disampaikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam, ia bersabda, “Mereka (yang menjawab pertanyaan lelaki itu) telah membunuhnya. Karena itu, Allah subhanahu wa ta’ala juga akan membunuh mereka. Kenapa mereka tidak bertanya kalau tidak tahu jawabannya? Karena sesungguhnya obat tidak tahu (bodoh) adalah bertanya. Padahal ia cukup bertayamum dan membalut luka, kemudian mengusap bagian atasnya dan membasuh bagian tubuh lainnya. Kemudian beliau menegaskan bahwa kebodohan adalah penyakit, dan obatnya adalah bertanya”. (HR. Abu Daud). Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan untuk kamu bahwa tiap

penyakit ada obatnya, oleh karena itu berobatlah, tetapi jangan berobat dengan yang haram.” (Riwayat Abu Daud) Dan Ibnu Mas’ud pernah juga mengatakan perihal minuman yang memabukkan: “SesungguhnyaAllah tidak menjadikan kesembuhanmu dengan sesuatu yang Ia haramkan atas kamu.” (Riwayat Bukhari). Memang tidak mengherankan kalau Islam melarang berobat dengan arak dan benda-benda lain yang diharamkannya, sebab diharamkannya sesuatu, sesuai dengan analisa Ibnul Qayim, mengharuskan untuk dijauhi selamanya dengan jalan apapun. Maka kalau arak itu boleh dipakai untuk berobat, berarti ada suatu anjuran supaya mencintai dan menggunakan arak itu. Ini jelas berlawanan dengan apa yang dimaksud oleh syara’. Selanjutnya kata Ibnul Qayim: Membolehkan berobat dengan arak, lebih-lebih bagi jiwa yang ada kecenderungan terhadap arak, akan

cukup menarik orang untuk meminumnya demi memenuhi selera dan untuk bersenang-senang, terutama orang yang mengerti akan manfaatnya arak dan dianggapnya dapat menghilangkan sakitnya, maka pasti dia akan menggunakan arak guna kesembuhan penyakitnya itu. Sebenarnya obat-obat yang haram itu tidak lebih hanya kira-kira saja dapat menyembuhkan. Ibnul Qayim memperingatkan juga yang ditinjau dari segi kejiwaan, ia mengatakan: “Bahwa syaratnya sembuh dari penyakit haruslah berobat yang dapat diterima akal, dan yakin akan manfaatnya obat itu serta adanya barakah kesembuhan yang dibuatnya oleh Allah. Sedang dalam hal ini telah dimaklumi, bahwa setiap muslim sudah berkeyakinan akan haramnya arak, yang karena keyakinannya ini dapat mencegah orang Islam untuk mempercayai kemanfaatan dan barakahnya arak itu, dan tidak bisa jadi seorang muslim dengan keyakinannya semacam itu

Ilustrasi

untuk berhusnundz-dzan (beranggapan baik) terhadap arak dan dianggapnya sebagai obat yang dapat diterima akal. Bahkan makin tingginya iman seseorang, makin besar pula kebenciannya terhadap arak dan makin tidak baik keyakinannya terhadap arak itu. Sebab kepribadian seorang muslim harus membenci arak. Kalau demikian halnya, arak adalah penyakit, bukan obat.”10 Walaupun demikian, kalau sampai terjadi keadaan darurat, maka darurat itu dalam pandangan syariat Islam ada hukumnya tersendiri. Oleh karena itu, kalau seandainya arak atau obat yang dicampur dengan

arak itu dapat dinyatakan sebagai obat untuk sesuatu penyakit yang sangat mengancam kehidupan manusia, dimana tidak ada obat lainnya kecuali arak, dan saya sendiri percaya hal itu tidak akan terjadi, dan setelah mendapat pengesahan dari dokter muslim yang mahir dalam ilmu kedokteran dan mempunyai jiwa semangat (ghirah) terhadap agama, maka dalam keadaan demikian berdasar kaidah agama yang selalu membuat kemudahan dan menghilangkan beban yang berat, maka berobat dengan arak tidaklah dilarang, dengan syarat dalam batas seminimal mungkin.

Menyimak Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di SD dan Strategi Pelaksanaannya Oleh Bambang Sumanto, S.Pd. (Guru SDN Dawung 1, Kediri) dahkan siswa memahami materi pelajaran. 5) Mengarahkan aktivitas belajar siswa kepada tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 6) Mudah diterapkan dan tidak menuntut disediakannya peralatan yang rumit. 7) Menciptakan suasana belajar mengajar yang menyenangkan.

Abstrak: Sumanto Bambang,S.Pd. Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang amat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari.Guru diharapkan mampu menyusun strategi yang tepat guna meningkatkan kompetensi berbahasa siswanya dengan menyiapkan langkahlangkah, tujuan dan tahapan-tahapannya. Kata Kunci: Menyimak, strategi, langkah dan tujuannya PEMBAHASAN Menyimak Pada pembelajaran bahasa Indonesia terdapat empat keterampilan berbahasa yang menjadi sasaran pokok, yaitu menyimak, berbicara, menulis, dan membaca. Keterampilan menyimak dan berbicara dikategorikan dalam keterampilan berbahasa lisan, sedangkan keterampilan menulis dan membaca dikategorikan dalam keterampilan berbahasa tulis. Menyimak dan berbicara merupakan keterampilan berbahasa lisan yang amat fungsional dalam kehidupan manusia sehari-hari. Dengan keterampilan menyimak dan berbicara kita dapat memperoleh dan menyampaikan informasi. Kegiatan menyimak dan berbicara tidak dapat dipisahkan. Oleh sebab itu, siswa dituntut untuk mampu menyimak dan berbicara dengan baik. Agar pembelajaran berbahasa lisan memperoleh hasil yang baik, secara strategi pembelajaran yang digunakan guru harus memenuhi kriteria berikut: 1) Relevan dengan tujuan pembelajaran. 2) Menantang dan merangsang siswa untuk belajar. 3) Mengembangkan kreativitas siswa secara individual ataupun kelompok. 4) Memu-

Strategi Pembelajaran Menyimak di SD: 1) Guru terlebih dahulu mengondisikan dan memusatkan perhatian siswa, 2) Siswa harus sudah dalam keadaan konsentrasi penuh, 3) Materi yang akan diajarkan diusahakan materi yang menarik, 4) Guru dituntut terampil dalam menjelaskan materi, misalnya dengan suara yang jelas, dengan menggunakan bahasa tubuh (menggunakan mimik), serta diusahakan menggunakan media agar pembelajaran menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa. Beberapa model pembelajaran berbahasa lisan adalah: 1) Simak – Kerjakan Model ucapan guru berisi kalimat perintah. Siswa memberikan reaksi atas perintah guru. Reaksi siswa itu berbentuk perbuatan. 2) Simak – Terka Guru mempersiapkan deskripsi sesuatu benda tanpa menyebut nama bendanya. Deskripsi itu disampaikan secara lisan kepada siswa. Kemudian siswa diminta menerka nama benda itu. 3) Simak – Berantai Guru membisikkan suatu pesan kepada seorang siswa. Siswa tersebut membisikkan pesan itu kepada siswa kedua. Siswa kedua membisikkan pesan itu kepada siswa ketiga begitu seterusnya. Siswa trerakhir menyebutkan pesan itu dengan suara jelas di depan kelas. Guru memeriksa apakah pesan itu benar-benar sampai pada siswa terakhir atau tidak. 4) Identifikasi Kalimat Topik Guru membacakan sebuah paragraf lalu siswa menuliskan kalimat topiknya 5) Pemberian Petunjuk Teknik pemberian petunjuk ini dilakukan dengan cara guru memberikan sebuah petunjuk, seperti petunjuk mengerjakan sesuatu, petunjuk mengenai arah atau letak

suatu tempat yang memerlukan sejumlah persyaratan. Petunjuk harus jelas, singkat, dan tepat. 6) Bermain Peran Bermain peran adalah simulasi tingkah laku dari orang yang diperankan. Dalam bermain peran, siswa bertindak, berlaku, dan berbahasa seperti orang yang diperankannya. Dari segi bahasa berarti siswa harus mengenal dan dapat menggunakan ragam-ragam bahasa yang sesuai. 7) Dramatisasi Dramatisasi atau bermain drama adalah kegiatan mementaskan lakon atau cerita. Biasanya cerita yang dilakonkan sudah dalam bentuk drama. Guru dan siswa terlebih dahulu harus mempersiapkan naskah atau skenario, perilaku, dan perlengkapan. Bermain drama lebih kompleks daripada bermain peran. Melalui dramatisasi, siswa dilatih untuk mengekspresikan perasaan dan pikirannya dalam bentuk bahasa lisan Pengertian Strategi Pembelajaran Bahasa Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia, strategi bermakna sebagai rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus. Strategi dapat diartikan pula sebagai upaya untuk mensiasati agar tujuan suatu kegiatan dapat tercapai. Salah satu unsur dalam strategi pembelajaran adalah menguasai berbagai metode/ teknik pembelajaran. Ciri suatu metode/ teknik pembelajaran yang baik adalah: a) Mengundang rasa ingin tahu siswa. b) Menantang siswa untuk belajar. c) Memngaktifkan mental, fisik, dan psikis siswa. d) Memudahkan guru. e) Mengembangkan kreativitas siswa. f) Mengembangkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Penyimak yang baik apabila individu mampu menggunakan waktu ekstra untuk mengaktifkan pikiran pada saat menyimak. Ketika para siswa menyimak, perhatiannya tertuju pada objek bahan simakan. Pada saat itulah akan didapatkan proses menyimak yang efektif, menyimak yang

lemah, dan menyimak yang kuat Langkah-langkah dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menyimak ·Pra Simak atau Persiapan Menyimak: Pada tahap ini guru memberitahukan judul cerita yang akan disimak, misalnya “Saat Sendirian di Rumah”. Berdasarkan judul tersebut guru menanyakan kepada siswa misalnya: “Bagaimana seandainya malam hari sendirian di rumah?” Untuk membangkitkan imajinasi siswa guru bisa menunjukkan gambar rumah yang gelap. Selanjutnya guru mengajukan pertanyaan Apa kira-kira isi cerita yang akan dibacakan, apa yang kira-kira menarik dari cerita itu, bagaimana seandainya peristiwa itu terjadi pada kalian? Dan sebagainya. · Saat Simak Guru Membaca Nyaring : Guru membacakan cerita dengan suara nyaring secara menarik dan hidup. Pada bagian tertentu yang dianggap memiliki hubungan dengan prediksi dan tujuan pembelajaran, guru menghentikan pembacaan dan mengajukan pertanyaan kepada siswa. Misalnya : “Apa kesimpulan yang kalian peroleh, apa yang terjadi kemudian, apa yang terjadi selanjutnya dan sebagainya” . Setelah tanya jawab dianggap cukup, guru melanjutkan membacakan lagi. Dan mengulangi langkah di poin kedua sampai cerita selesai. · Pascasimak Refleksi : Guru mengakhiri pembacaan cerita selanjutnya guru meminta siswa untuk mengemukakan kembali isi cerita dan guru meminta pendapat siswa tentang unsur-unsur cerita, misalnya tentang watak tokoh, tentang alur, seting dan sebagainya secara lisan. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan menunjuk siswa maju ke depan untuk menceritakan kembali cerita yang telah dibacakan guru secara bergantian. Tujuan Menyimak Tujuan menyimak dapat dibagi sebagai berikut: 1. Mendapatkan fakta Kegiatan menyimak dengan tujuan memperoleh fakta di antaranya melalui kegiatan membaca, baik melalui majalah, koran, maupun buku-buku. Selain itu,

mendapatkan fakta melalui radio, televisi, pertemuan, menyimak ceramah-ceramah, dan sebagainya. 2. Menganalisis fakta Maksud dari menganalisis fakta yaitu proses menaksir kata-kata atau informasi sampai pada tingkat unsur-unsurnya, menaksir sebab akibat yang terkandung dalam fakta-fakta itu. 3. Mengevaluasi fakta Penyimak yang kritis akan mempertanyakan hal-hal mengenai nilai fakta-fakta itu, keakuratan fakta-fakta tersebut, dan kerelevanan fakta-fakta tersebut. Setelah itu, pada akhirnya penyimak akan memutuskan untuk menerima atau menolak materi simakannya itu. 4. Mendapatkan inspirasi Inspirasi sering dipakai alasan oleh seseorang untuk menyimak suatu pembicaraaan. Kita menyimak bukan untuk memperoleh fakta saja melainkan untuk memperoleh inspirasi. 5. Mendapatkan hiburan Hiburan merupakan kebutuhan manusia yang cukup mendasar. Dalam kehidupan yang serba kompleks ini kita perlu melepaskan diri dari berbagai tekanan, ketegangan, dan kejenuhan. Kita sering menyimak radio, televisi, film layar lebar antara lain untuk memperoleh hiburan dan mendapatkan kesenangan batin. Karena tujuan menyimak di sini untuk menghibur, maka pembicara harus mampu menciptakan suasana gembira dan tenang. Jenis Menyimak Jenis menyimak diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: menyimak ekstensif, dan menyimak intensif. Adapun penjelasan setiap tingkatan jenis menyimak sebagai berikut. 1. Menyimak Ekstensif (menyimak sekilas) Menyimak ekstensif adalah menyimak untuk memahami materi simakan hanya secara garis besar saja. Penyimak memahami isi bahan simakan secara sepintas, umum dalam garis-garis besar, atau butir-butir penting tertentu. Kegiatan menyimak ekstensif lebih bersifat umum dan tidak perlu di bawah bimbingan langsung dari guru.

Menyimak jenis ini memberi kesempatan dan kebebasan para siswa menyimak kosakata dan struktur-struktur yang masih asing. Tujuan menyimak ekstensif adalah menyajikan kembali bahan pelajaran dengan cara yang baru. Menyimak ekstensif meliputi menyimak sosial, menyimak sekunder, menyimak estetik, dan menyimak pasif. 2. Menyimak Intensif Menyimak intensif adalah menyimak dengan penuh perhatian, ketekunan dan ketelitian sehingga penyimak memahami secara mendalam dan menguasai secara luas bahan simakan. Penyimak memahami secara terperinci, teliti, dan mendalam bahan yang disimak. Kegiatan menyimak intensif lebih diarahkan dan dikontrol oleh guru. Bahan yang dapat digunakan berupa berupa leksikal maupun gramatikal. Untuk itu, perlu dipilih bahan yang mengandung ciri ketatabahasaan tertentu dan sesuai dengan tujuan. Menyimak intensif mencakup menyimak kritis, menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksploratori, menyimak introgatif, dan menyimak selektif. Tahap-Tahap Menyimak Tahap-tahap menyimak sebagai berikut. 1. Tahap Mendengarkan Pada tahap ini kita baru mendengar segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Jadi kita masih berada dalam tahap hearing. 2. Mengidentifikasi Penyimak mengidentifikasi segala sesuatu yang dikemukakan oleh pembicara dalam ujaran atau pembicaraanya. 3. Tahap Menginterpretasi Penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara. Dia ingin menafsirkan atau menginterpretasikan isi, butir-butir pendapat dan tersirat dalam ujaran itu. Dengan demikian maka sang penyimak telah tiba pada tahap interpreting. 4. Tahap Memahami Setelah kita mendengar maka ada

keinginan bagi kita untuk mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang disampaikan yang disampaikan oleh pembicara, maka sampailah kita dalam tahap understanding. 5. Tahap Mengevaluasi atau menilai Setelah memahami serta dapat menafsir atau menginterpretasikan isi pembicara, sang penyimak pun mulailah menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara, keunggulan dan kelemahan, kebaikan dan kekurangan sang pembicara, maka dengan demikian sudah sampai pada tahap evaluating. 6. Tahap Menanggapi atau mereaksi Merupakan tahap terakhir dalam kegiatan menyimak. Sang penyimak menyambut, mencamkan, menyerap serta menerima gagasan atau ide yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya. Sang penyimak pun sampailah pada tahap menanggapi (responding). KESIMPULAN Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa dalam pembelajaran menyimak cerita anak mempunyai tujuan supaya siswa belajar memperoleh pengetahuan, mengevaluasi agar dapat menilai, mengapresiasi materi simakan,dan mendapatkan hiburan melalui cerita anak. Dengan tujuan tersebut siswa akan memahami unsur-unsur yang terkandung dalam cerita anak yaitu tokoh dan perwatakan, latar, serta tema dan amanat cerita anak. Keterampilan menyimak dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar haruslah memperoleh perhatian khusus jika mengharapkan kompetensi pembelajaran bahasa dapat tercapai, karena salah satu aspek penentunya adalah bagaimana keterampilan ini dapat dikuasai siswa dalam upaya meningkatkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku dalam penggunaan bahasa. Karenanya guru sebagai pendidik dan pelaksana pembelajaran harus mampu menciptakan strategi yang tepat guna mengefektifkan dan meningkatkan kompetensi keterampilan berbahasa.

Kantor Pusat: Dsn Temboro Ds. Plaosan Kec. Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur Kantor Redaksi: Jl. Durian (Ruko PG Pesantren) Pesantren - Kota Kediri, Jawa Timur Telp./Fax: (0354) 691147. Penanggung Jawab & Penasehat Hukum I: Tjutjut Suliyatno, SH, Rahmat Ardianto, SH. Kantor Advokat: Jl. Slamet Riyadi No. 29/67 Kota Kediri. Dewan Penasehat: KH. Drs. Imam Yahya Malik/ Gus Yahya (Ponpes Al Makruf Kedong Lo Kediri), Drs. Ali Rohmad M.Pd, Soroso, Farid Makruf, SE, ST, DR. H.S. Adi Suparto. Komisaris Utama: Winarti. Direktur Utama: Kanti Wiyoto. Direktur II: Edit Suwantara, SE. Direktur III: Agung Budiarto. Pimpinan Redaksi: Kanti Wiyoto. Wakil Pimred: Yon Taufik Hidayat. Bendahara : Surono, Hj. Mintarti, ST. Dewan Redaksi: Kanti, Winarti. Redaktur Pelaksana: Agung Budiarto, Hartono Basingkem. Humas: Futi’ah SE. Kordinator Liputan: Syamsudin. Fotografer: Wendy Eko Winarto. Manager Marketing: M. Edy Fathurokim. Marketing: Guntur Samsul Hadi ST., Yoyok Sumargono. Surat Izin Usaha Crew dan Wartawan: Kota/Kab. Kediri: Joko D., Susi, Johan Wahyudi, M. Ali Faizin, Supriyono, M. Shulthon I. S.. Nganjuk, Bojonegoro: Rambu Magdalena, Joko Kustono. Suara Blitar: Agus Imam S. Tulungagung/Trenggalek: Rudi Penerbitan Pers: L, Irul, Erdi Prang Sunjoto. Wartawan Surabaya, Sidoarjo: Slamet, Agus Cahyono S. Pasuruan: Fikri Setiawan, Badri. Bangkalan, Sampang, Pamekasan:Wahyudi Hermawan. Gresik: Syamsudin. Jombang: Slamet W, Puji. Mojokerto: SK Menkum Ham Gunadi. Kabiro Kota/Kab Madiun, Magetan, Ngawi: Drs. Suyanto. Magetan, Ngawi: Eko Setiyowati. Pacitan: Ir. Prayudi Bahagia RW, Yon Taufik Hidayat, Slamet Rosidin, Gines Raka Silinder. Banyuwangi: Syamsudin. Malang Raya: C. Nomor: Junaedi (Kabiro), Khalid. Kota/Kab. Probolinggo, Lumajang: Edi Sunarko RD (Kabiro). Bondowoso, Situbondo: Edi Sunarko RD. Biro Jawa Barat, Jakarta: Ahmad Faisholihin. Biro Cepu: Sucipto Achmad Najib. Perwakilan Jawa AHU-62124.AH.01.01 Tengah: Mulyono RS. Perwakilan Bali: Nyoman. Perwakilan Maluku: Yohanes. Perwakilan Kalimantan Tengah, Biro Gunung Mas: Mandau Suwandi. Perwakilan Sumareta Selatan: Hasan Bakri. Kabiro Kota Lubuklinggau, Kab. Tahun 2013. Musi Rawas: Abu Hasan Azhari. Perwakilan Kepulauan Riau: Ekowanto. Biro Kota Batam: Asriaadi, ST. Perwakilan Sulawesi Selatan: Adnan. Perwakilan Propinsi Jambi: Sugianto. Perwakilan Provinsi Banten: Eduward Manurung. Biro Kab. Tangerang:Nurhasan, Udin Hasanudin. Desain/Layout: Irul. Penanggungjawab: No. Rekening BRI Cabang Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. No. 6271-01-000106-50-4. A/N. Winarti. No. Rekening Bank Jatim Capem Wates Kabupaten Kediri. No. 0782015257. A/N: Winarti. Website: Kanti Wiyoto www.suaramedianasional.com. / suaramedianasional.blogspot.com. Email: suaramedianasional@gmail.com. Percetakan PT. Citra Cetak Pratama Sidoarjo. Isi diluar tanggungjawab percetakan. Kantor Biro Ponorogo: Jl. Basuki Rahmat No.17 A Ponorogo, contact person: 081231515435. Kabiro: Ir. Prayudi Bahagia RW. Wartawan: Anny Hidayati, Tri Purwanto Budi Wiyono. Waspadai Wartawan Suara Media Nasional yang memegang Kartu Pers yang namanya tidak tercantum dalam BOK REDAKSI bukan tanggung jawab Redaksi. Bila Anda ingin berlangganan, Keluhan serta informasi. Bisa mengirim surat untuk redaksi kami, kirim dengan identitas diri ke Kantor Pusat “SUARA MEDIA NASIONAL” di Dusun Plaosan Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Telp/Fax. (0354) 691147, 081231515435, 081234225711, 085645867811. Kami hanya memuat iklan berdasarkan order yang masuk dari pemasang iklan dan bila mana ada iklan yang tidak termuat harap menghubungi kantor redaksi “SUARA MEDIA NASIONAL”. Tidak dibenarkan meminta imbalan sesuatu dari nara sumber. Harga iklan: 1 Halaman (325x513 mm) Warna Rp 15.000.000., Hitam Putih Rp 12.000.000. 1/2 Halaman (325x256 mm) Warna Rp 10.000.000. / Hitam Putih Rp 8.000.000. 1/4 Halaman (325x128 mm) Warna Rp 7.500.000. / Hitam Putih Rp 5.000.000. 1/8 Halaman (325x64 mm) Warna Rp 3.000.000. / Hitam Putih Rp 2.000.000. Iklan Kartu Nama (85x56 mm) Warna Rp 1.000.000,- / Hitam Putih Rp 750.000. Iklan Warna: Rp 12.000/mmk, Iklan Hitam Putih: Rp 8.000/mmk.

Penerbit: PT. SUARA MEDIA NASIONAL

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers”. (Pesan ini disampaikan Suara Media Nasional dan Dewan Pers). Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8. Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel. (021) 3521488. 3504874. 3504874-75. Fax. (021) 3452030. Email: dewanpers@cbn.net.id. Twitter: @dewanpers. Website: dewanpers.or.id / www.persscouncil.or.id


KEDIRI RAYA Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

Dari Kediri untuk Indonesia

Goa Selomangleng Kediri

3

Simpang Lima Gumul Kediri

OJK Gelar Edukasi Keuangan 2014 Melalui Jalan Sehat

Bupati Kediri dr.Hj. Haryanti Sutrisno memberangkatkan peserta jalan sehat

Kediri, SMN - Pembentukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berperan untuk menjaga perlindungan konsumen dari stabilitas sistem keuangan. Secara umum OJK

merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk melakukan pengawasan secara ketat terhadap lembaga keuangan seperti perbankan, pasar modal, reksadana, perusahaan pem-

biayaan, dana pensiun dan asuransi. Adapun tujuan utama pendirian OJK adalah Pertama, meningkatkan dan memelihara kepercayaan publik di bidang jasa keuangan, Kedua,

menegakkan peraturan perundangundangan di bidang jasa keuangan, Ketiga, meningkatkan pemahaman publik mengenai bidang jasa keuangan, Keempat, melindungi kepentingan konsumen jasa keuangan. Sasaran akhir adalah agar krisis keuangan seperti yang terjadi pada tahun 1997-1998 yang lalu tidak terulang kembali. Pada hari Minggu 9 Nopember 2014, OJK Kediri bersama-sama Perbarindo Kediri-Pare mengadakan kegiatan “Edukasi Keuangan 2014” melalui Jalan Sehat bersamasama masyarakat yang dilaksanakan di kawasan Simpang Lima Gumul (SLG) yang dimulai dari jalan depan Bank Daerah Kabupaten Kediri mengitari kawasan SLG. Kegiatan Jalan sehat dimulai dengan pelepasan rangkaian Balon Udara bersama oleh Hermanto (Ketua OJK Kediri), Nur Hamdani, Kadek Asrawan dan Sumantri (Korsek Perbarindo Kediri-Pare) selanjutnya pelepasan peserta jalan sehat dilaksanakan oleh Bupati Kediri dr.Hj. Haryanti Sutrisno

ditandai dengan mengangkat dan mengibarkan Bendera Start dan langsung membaur berjalan bersama-sama ribuan masyarakat yang antusias mengikuti jalan sehat. Selain kegiatan jalan sehat, masyarakat juga dihibur dengan lagu-lagu yang dibawakan beberapa penyanyi dalam panggung yang diiringi elektone dengan Pembawa Acara yang selalu mengingatkan kepada peserta terkait pemahaman

dan perlindungan masyarakat terhadap bidang jasa keuangan. Kegiatan edukasi keuangan terhadap masyarakat tidak harus dilaksanakan secara formil seperti dalam kelas atau ruangan tetapi bisa dilaksanakan secara santai dengan melaksanakan kegiatan bersamasama di ruang terbuka seperti ini sehingga masyarakat akan terasa senang, nyaman, terhibur dan tujuan edukasi terhadap pemahaman dan

perlindungan serta kepercayaan masyarakat terhadap jasa keuangan akan tercapai. Roni salah satu peserta yang mengajak keluarga ikut serta dalam kegiatan jalan sehat mengatakan, “Yo ngene loh mas mestine kegiatan iku, ono hiburane, nyantai, mangan gratis, berhadiah lan menyehatkan. Sing penting aku saiki yo paham opo iku OJK lan percoyo”, ujarnya sambil tersenyum senang. (hms/adv/kan)

Antusias peserta jalan sehat

Dongkrak Potensi Wisata Kabupaten Kediri

Wabup Masykuri Buka JTM Ke IV

Para peserta Jatim Travel Mart (JTM) ke IV Tahun 2014

Kediri, SMN - Jatim Travel Mart (JTM) ke IV Tahun 2014 digelar Badan Promosi Pariwisata Daerah Jawa Timur (BPPD Jatim)

di Kabupaten Kediri. Kegiatan yang dilaksanakan sebagai media pertukaran, pengolahan dan penyusunan data langsung dari Seller dan Buyer

yang menyuplai wisatawan nusantara maupun asing ke Jawa Timur. Acara yang dilaksanakan 2- 4 Nopember 2014 di Convention Hall

Simpang Lima Gumul (SLG), diikuti oleh 58 seller berasal dari travel agent, perusahaan Hotel dan Restoran,pemilik obyek Wisata, pengusaha oleh oleh dan handcraft. Adapun sebanyak 61 buyer didatangkan ke Kabupaten Kediri merupakan agen perjalanan wisata dari berbagai provinsi seluruh Indonesia. Bupati Kediri dalam Sambutannya yang dibacakan Wakil Bupati Drs. Masykuri, MSi. mengatakan Pembangunan Pariwisata Kabupaten Kediri bukan sebagai tujuan utama tetapi sebagai sarana meningkatkan pertumbuhan perekonomian dan kesejahteraan dengan memberikan multiplier effect bagi masyarakat. Pariwisata di Kabupaten Kediri mempunyai beragam hal menarik yang perlu dikunjungi dan dinikmati mulai tempat wisata yang menampilkan keindahan alam seperti, Gunung Kelud, Air Terjun Dolo, Sumber Podang, Ubalan dan bersifat religius seperti Gereja Puhsarang

Wakil Bupati Drs. Masykuri, MSi menerima kenang-kenangan

yang memiliki keunikan bangunan dan misteri Air Mata Bunda Maria serta Wisata sejarah bernilai tinggi seperti Petilasan Sri Aji Joyoboyo Raja Kediri yang terkenal mendunia dengan Jongko Joyoboyo, Candi Surowono, Candi Tegowangi serta tempat wisata buatan seperti Simpang Lima Gumul (SLG), water park Sumber Podang, dsb. Selain itu kuliner masakan Kediri memiliki taste khas dan lezat, konon merupakan warisan resep dari

Negara Cina yang diturunkan pada saat Kerajaan Kediri dipimpin oleh Raja Kertanegara. Untuk itu dukungan dari pelaku industri pariwisata termasuk para peserta Jatim Travel Mart 2014 yang berasal dari berbagai kota di Indonesia saat ini menjadi penambah motivasi kami untuk terus konsisten mengembangkan dan mempromosikan pariwisata Kabupaten Kediri Keberadaan pariwisata Jawa Timur dengan pergerakan wisata-

Bupati Launching SBH 2014 Foto samping: Bupati Sidoarjo H Saiful Illah, SH, M.Hum menananpoho

Sidoarjo,SMN - Program Sidoarjo Bersih dan Hijau (SBH) 2014 di launching Pemerintah Kabupaten Sidoarjo di Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang berada di kawasan Lingkar Timur Sidoarjo, Jum’at. Peluncuran program kebersihan dan penghijauan lingkungan tersebut sekaligus dibarengi dengan peresmian RTH yang berada di Desa Bluru Kidul Sidoarjo. Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum mengatakan bahwa keberadaan lingkungan perlu dilestarikan karena kebutuhan dan kenyamanan hidup seseorang bersumber dari lingkungan yang ditempati Keberadaan lingkungan saat ini dalam kondisi yang tidak seimbang

dengan ditandai terus meningkatnya suhu bumi yang telah mencapai kenaikan rata-rata 0,18 derajat celcius. Dampak dari kenaikan suhu bumi tersebut menyebabkan terjadinya perubahan iklim, mencairnya es di kutub serta bencana alam yang sering terjadi akhir-akhir ini. “Kerusakan lingkungan terjadi karena ulah dan perilaku hidup manusia itu sendiri sebab hanya sedikit masyarakat yang mau peduli terhadap kelestarian lingkungannya,” ucapnya. Kehidupan masyarakat yang modern banyak menghasilkan sampah padat dan cair tanpa mau mengelolahnya, bahkan banyak yang membuang sampah sembara-

ngan, serta penebangan liar pohon lindung. “Tanpa ada kepedulian untuk menanam kembali, perilaku ini dapat menyumbangkan andil besar, penyebab kerusakan lingkungan,”ujarnya. Melalui launching SBH ini diharapkan bisa sebagai wahana edukasi terhadap perubahan perilaku masyarakat serta meningkatkan kepedulian dan partisipasi masyarakat dalam menciptakan kelestarian lingkungan hidup. Ia meminta masyarakat untuk tetap bersemangat dan tanpa kenal lelah berkreasi serta berinovasi secara berkesinambungan, seperti halnya RTH bekas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah yang disulap menjadi tempat yang ramah lingkungan. Dengan diresmikannya ruang terbuka hijau yang diberi nama RTH Tanjoeng Puri menjadi bukti nyata bahwa keberhasilan pengelolaan tempat yang semula kumuh dapat dijadikan tempat yang ramah lingkungan. “Berkat semangat berkreasi dan berinovasi yang tinggi, maka bekas Tempat Pembuangan Akhir sampah dapat dirubah menjadi lingkungan edukasi bagi masyarakat dengan

nama Ruang Terbuka Hijau Tanjoeng Puri,” sampainya. Bupati H. Saiful Ilah meminta masyarakat mengurangi dan mengelolah sampah rumah tangga yang berwawasan lingkungan dengan cara 3R, yaitu Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan

kembali) dan Recycle (mendaur ulang). Selain itu, setiap desa atau kawasan pemukiman wajib tersedia tempat pengelolahan sampah terpadu dan adanya unit-unit bank sampah sebagai tempat untuk melaksanakan proses 3R tingkat

kawasan. “Dengan menerapkan langkahlangkah tersebut diharapkan dapat mewujudkan perubahan perilaku masyarakat dalam mendukung keberhasilan dan menjaga kelestarian lingkungan hidup,” terangnya. Diharapkan pemerintah desa

wan domestik yang mencapai 40 juta wisatawan pertahun merupakan gambaran nyata, even seperti Jatim Travel Mart 2014 sebagai langkah tepat untuk secara langsung dapat menjual potensi wisata Jawa Timur ke pelaku wisata dari luar Jawa Timur. Semoga dengan kegiatan JTM 2014 Pengembangan Potensi Wisata dan pengunjung wisatawan di Kabupaten Kediri dapat segera meningkat. (hms/adv/kan)

atau kelurahan bersama masyarakat mampu menciptakan lingkungan hijau, indah dan teduh yang dipadukan dengan upaya peningkatan ekonomi kreatif. Para camat juga diinstruksikan untuk terus mencari solusi bersama Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo dalam menangani problem sampah serta para pimpinan SKPD diinstruksikan agar mampu memberikan keteladanan kepada masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat [met]

Gelar Tabur Bunga Untuk Memperingati Jasa Para Pahlawan

Bupati beserta Forpimda saat acara tabur binga di makam taman pahlawan Kabupaten Sampang

Sampang, SMN - Dalam memperingati Hari Pahlawan yang ke 69 jatuh pada hari senin tanggal 10

november 2014, Pemerintah Kabupaten Sampang mengadakan upacara dan tabur bunga ke makam

para pahlawan bangsa. Kegiatan upacara dan tabur bunga tersebut di laksanakan di Taman Makam Pahlawan Kusuma Negara Sampang yang beralokasikan di jl. Wijaya Kusuma Sampang. Upacara tersebut di pimpim langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0828 Sampang. Dalam kegiatan memperingati hari pahlawan tersebut di ikuti langsung oleh Bupati Sampang A. Fannan Hasib dan Wakil Bupati Sampang Fadhilah Budiono, Seluruh Forpimda Sampang, Seluruh Kepala Instansi Kab. Sampang, Serta juga di ikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari Anggota TNI Kodim Sampang, anggota Polri dari Polres Sampang,

PNS lingkub Pemkab Sampang. usainya upacara, bupati sampang dan beberapa Forpimda Kabupaten Sampang menggelar tabur bunga ke makam para Pahlawan Sampang. Dalam wawancara dengan Bupati Sampang KH A.Fannan Hasib se usai cara tabur bunga mengatakan “Pahlawan bukan hanya melawan para penjajah saja maz… di masa sekarangpun kita-kita ini bisa di sebut para pahlawan juga dalam artian pahlwan yang bisa melawan hawa nafsu kita, bedanya kalau pahlawan yang dulu melawan para penjajah sedangkan pahlawan yang sekarang melawan hawa nafsu”, tegasnya. (why)


4

Potret

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014 Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Madiun

Bupati Mulyadi Buka PORKAB Trenggalek Ke II

Sambutan Bupati Mulyadi

Trenggalek, SMN - Ribuan atlet dari delapan cabang olahraga bertarung dalam Pekan Olah Raga

Kabupaten (PORKAB) Trenggalek ke II. Bertempat di Stadion Menak Sopal, selasa 11 Nopember 2014

Bupati Trenggalek Dr. Ir. H. Mulyadi WR, MMT membuka Porkab yang akan berlangsung sampai tanggal 13 Nopember 2014. Dalam kesempatan ini Bupati di dampingi Forkopimda, Asisten Pemerintahan dan Kesra juga SKPD. Ketua Panitia Porkab Trenggalek Ir. Joko Irianto, M.Si menyampaikan, delapan cabang olahraga yang dipertandingkan adalah sepak bola, sepak takraw, bulu tangkis, atletik, tenis meja, futsal dan catur. Pertandingan rencananya akan dipertandingkan di beberapa tempat diantaranya Stadion Menak Sopal, Gedung DPD Golkar, Gedung Utama Sport Center dan Alon-alon Trenggalek. “Porkab dilaksanakan bertujuan untuk menggali potensi atlet-atlet

unggul yang berasal dari Kecamatan-kecamatan se Kabupaten Trenggalek, mempersiapkan atlet untuk even Porprov (Pekan Olahraga Provinsi) Jatim 2015 serta menanamkan sportivitas dalam berkompetisi,” ungkap Joko Irianto. Bupati menekankan tentang pentingnya PORKAB ke II ini., yaitu sebagai momentum yang sangat berharga bagi keberlangsungan prestasi olah raga di Kabupaten Trenggalek. Diharapkan PORKAB menjadi ajang pembuktian bahwa Kabupaten Trenggalek memiliki bibit-bibit atlet yang bisa di andalkan dan mampu bersaing dengan Kabupaten lain di Jawa Timur. Bupati Mulyadi juga menyampaikan beberapa prestasi Trenggalek yang di peroleh di porprov kemarin,

Pemkab Tulungagung Serahkan Bantuan Kendaraan Operasional Bagi Lurah dan Kades Tulungagung, SMN - Kepala Desa dan Lurah se-Kabupaten Tulungagung, Jum’at, 14 November 2014, pagi mendapatkan kendaraan operasional berupa sepeda motor. Penyerahan kendaraan operasional yang dilakukan secara langsung oleh Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, MSi, ini ditempatkan dihalaman Pemkab Tulungagung. Penyerahan kendaraan dilakukan secara simbolis oleh Bupati

Peserta melambaikan tangan kepada Bupati Mulyadi

tahan uji, dan mental pantang menyerah adalah modal dasar untuk mencapai cita-cita, angan-angan

Kepala Desa se-Kecamatan Gondang saat menerima bantuan kendaraan operasional dai Pemerintah Kabupaten Tulungagung

dalam rangka menunjang peningkatan kinerja dan pelayanan kepala desa / kepala kelurahan kepada warga masyarakat Tulungagung. “Dalam rangka menyambut hari jadi Kabupaten Tulungagung ke809 serta menunjang peningkatan kinerja pelayanan kepada masyarakat oleh pemerintah Desa / Kelurahan, maka pemerintah Kabupaten Tulungagung menyerahkan kendaraan dinas operasional baru bagi kepala desa / kelurahan sebanyak

271 unit kendaraan sepeda motor”, tegas Bupati. Terkait dengan kendaraan dinas yang diserahkan ini, Bupati juga mengajak kepada kepala desa / kelurahan untuk lebih menjaga merawat dan memelihara kendaraan operasional dinas hal ini dikarenakan kendaraan dinas tersebut dianggarkan melalui APBD yang bersumber dari masyarakat”, imbuhnya. (rud)

Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar

Siap Memberi Informasi Tentang Kesehatan kat, situasi upaya kesehatan, situasi sumber daya kesehatan dan data umum serta data lingkungan terkait lainnya. Untuk memenuhi kebutuhan data dan perencanaan yang responsif gender dalam pembangunan kesehatan nasional. Kepala seksi infolitbankes provinsi Jawa Timur, Desi Aviajiati, SKH, M.Kes. Selasa (11/11) melakukan kunjungan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar dengan tujuan untuk menyampaikan serta memberikan pembinaan terutama di bidang program kesehatan dan untuk mengetahui sistim operasional kesehatan serta menganalisa data yang lebih akuarat di wilayah kabupaten blitar sampai ke tingkat puskesmas,karena sesuai dengan tupoksi atau tugas beliau yang berhubungan dengan penyampaian informasi kepada layanan publik di wilayah seluruh Jawa Timur dan mengumpulkan data untuk pengam-

Desi Aviajiati, SKH, M.kes.

bilan keputusan dari indikator-indikator kesehatan untuk di sampaikan ke masyarakat ,di antaranya adalah masyarakat umum yang biasanya ingin mencari informasi tentang pelayanan serta masyarakat elite yang biasanya meminta data yang autentik dan jelas untuk sebuah

penelitian dan dari ormas serta wartawan . Saat ini minim dan belum meratanya fasilitas kesehatan (faskes), khususnya tingkat pertama, yaitu puskesmas, klinik swasta, dan dokter praktek mandiri, menyebabkan masyarakat miskin yang berada di

dan kemenengan”, pungkas Mulyadi. (rud)

Memberdayakan Masyarakat Melalui Koperasi Kelompok Tani Hutan Rakyat

Tulungagung Syahri Mulyo, SE, MSi kepada kepala desa Sidomulyo Kecamatan Gondang ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM, Sekertaris Daerah Kabupaten Tulungagung Ir. Indra Fauzi, MM, Kepala SKPD Terkait Lingkup Pemkab Tulungagung serta Camat se Kabupaten Tulungagung. Dalam sambutanya Bupati menegaskan bahwa penyerahan kendaraan Dinas ini dilakukan

Bupati dan Wabup bersama Lurah dan Kepala Desa se-Kabupaten Tulungagung saat menyerahkan kendaraan operasional

Blitar, SMN - Dalam rangka pencapaian pembangunan kesehatan dan peningkatan mutu pelaksanaan program kesehatan diperlukan tenaga yang berkualitas, profesional dan produktif dalam menjalankan tugasnya. Di Bidang pengelolaan data dan informasi juga dibutuhkan tenaga pengelola data dan informasi yang mempunyai kompetensi dalam pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian informasi kesehatan di berbagai tingkat administrasi. Sementara itu operasionalisasi SIstem Informasi Kesehatan (SIK) dalam menyediakan data dan informasi yang sesuai dengan kebutuhan, akurat, lengkap, mutakhir dan tepat waktu memerlukan tenaga yang terampil dan profesional. Salah satu paket penyajian data/informasi kesehatan yang merupakan luaran pertama dari pengelolaan data dan informasi kesehatan meliputi : situasi derajad kesehatan masyara-

dimana Trenggalek masuk dalam urutan ke 22 dari 38 kota se Jawa Timur. Prestasi yang diraih Trenggalek yaitu medali emas untuk sepak takraw putra, medali perak untuk sepak takraw putri, serta perunggu di cabang catur. “Kedepan prestasi Trenggalek harus lebih meningkat lagi. Setidaknya kita bisa berada di tengah di urutan ke 15 Jawa Timur. Tentu ini perlu perjuangan dan semangat keras dari para atlet semua,” ucap Bupati. Bupati juga yakin jika atlet atlet yang berdiri di depannnya ini nantinya akan menjadi pahlawan yang mengharumkan nama Trenggalek di kancah Nasional bahkan akan mengibarkan Sang Merah Putih di event Internasional. “Semangat,

Hadi Sugito, Sp.( Penyuluh Kehutanan Muda)

Blitar, SMN - Pengusahaan hutan rakyat kian diminati dan berkembang pesat seiring dengan dibukanya kesempatan kepada masyarakat luas untuk mengambil peran utama dalam kegiatan menghutankan kembali di atas lahan miliknya,yang dimaksud Hutan Tanaman Rakyat adalah hutan tanaman pada hutan produksi yang dibangun oleh perorangan atau koperasi untuk meningkatkan potensi dan kualitas hutan produksi dengan menerapkan silvikultur dalam rangka menjamin kelestarian sumberdaya hutan. Pola pengelolaanya bisa mandiri dikelola oleh masyarakat melalui kelompok tani/koperasi atau dalam bentuk pola kemitraan dengan perusahaan kehutanan. Pengusahaan hutan rakyat tidak semata berorientasi pada keuntungan ekonomi belaka tapi di sisi lain menjaga dan mempertahankan keberlanjutan ekosistem hutannya. Gagasan pengelolaan hutan berkelanjutan (sustainable forest management) kian membumi dan dirasakan manfaatnya langsung oleh masyarakat. Menurut Hadi Sugito,Sp. Selaku penyuluh kehutanan muda Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar mengatakan untuk mendukung keberhasilan

wilayah pelosok sangat merasa kesulitan untuk mendapatkan informasi yang baru dari pemerintah seperti JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), diharapanya agar nantinya system berjalan dengan baik dan semua bisa terjangkau,karena saat ini Gubernur Jawa Timur telah menunjuk Telkom sebagai institusi untuk mempermudah akses jaringan, sehingga

pelaksanaan program atau kegiatan pembangunan hutan tanaman rakyat itu selayaknya diarahkan bagi pengembangan perekonomian desa dan pengentasan kemiskinan melalui pengolahan lahan di dalam kawasan hutan produksi oleh kelompok masyarakat yang tergabung dalam kelembagaan koperasi. Sebab, melalui koperasi, masyarakat di kawasan hutan akan dapat memperoleh keuntungan ekonomi berupa peningkatan skala usaha, pemasaran hasil produksi anggota, pengadaan barang dan jasa, fasilitas kredit/pinjaman, serta keuntungan sosial berupa keuntungan berkelompok, pendidikan dan pelatihan, serta program sosial lainnya,dan mengingat peran koperasi yang sangat penting dan strategis, maka diharapkan para stakeholder (pemangku kepentingan) dapat mendukung pengembangan koperasi di sektor kehutanan dengan prinsip saling membangun, yang selanjutnya diharapkan bersinergi menjadi kekuatan kelompok usaha yang tergabung dalam lembaga koperasi.Kementrian koperasi dan UKM mendorong program pemberdayaan masyarakat atau kelompok tani hutan rakyat untuk membuka kesempatan kerja baru

untuk wilayah-wilayah pelosok khususnya yang berada di kabupaten blitar saat ini tidak akan ada alasan lagi untuk tidak dapat mengetahui informasi yang berhubungan dengan kesehatan, dan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar sendiri juga siap untuk memberikan informasi yang di butuhkan oleh masyarakat, tidak hanya itu saja Desi

di sekitar hutan sekaligus meningkatkan produktifitas serta nilai tambah dan pendapatan koperasi dan anggotanya di sector kehutanan. Akan tetapi adapun kendala yang di alami masyarakat adalah terkait perizinan yang di rasa semakin sulit di antaranya belum kuatnya kelembagaan yang ada di masyarakat seperti koperasi yang belum berbentuk badan hukum, sehingga posisi mereka sebagai pengelola hutan tanaman menjadi sangat lemah ,serta masyarakat juga mengalami kesulitan dengan permodalan untuk menambah anggaran ,akan tetapi saat ini Hadi Sugito selaku penyuluh kehutanan muda Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Blitar telah mempunyai binaan sendiri yang bertempat di Desa Sumberjo Kecamatan Kademangan yaitu Kelompok Tani Ngudi Utomo yang di ketuai oleh bapak Suyatno,rencananya Kelompok Tani Ngudi Utomo akan mengarah ke tanaman buah tegaan di antaranya seperti kunir,jahe,kencur dan lain sebagainya . Hingga saat ini masih banyak masyarakat di Kabupaten Blitar yang belum mengenal tentang pentingnya pengusahaan hutan rakyat, sehingga melalui pembentukan koperasi kelompok tani hutan rakyat di harapkan akan memberikan kontribusi yang positif dalam pembangunan kehutanan terutama di tanah perkarangan sendiri ,apabila pengelolaanya baik maka akan bisa meningkatkan pendapatan masyarakat ,serta arah dan tujuan pengembangan koperasi kelompok tani hutan rakyat adalah mampu meningkatkan evisiensi usaha tani hutan rakyat ,meningkatkan posisi tawar anggota terhadap pemasok, meningkatkan pendapatan anggota kelompok tani hutan dan meningkatkan kesejahteraan anggota. (mam)

Aviajiati. SKH, M.Kes. juga mengatakan saat ini juga ada program yang baru dari Gubernur Jawa Timur yaitu Pondok Kesehatan Desa ini adalah satu-satunya program yang ada di Indonesia dan di harapkan program ini akan biasa memberikan kontribusi yang lebih baik untuk masyarakat kecil (mam)

Dinyatakan Negatif, RS Pulangkan Pasien Terduga Suspect Ebola

Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP dr Soedhono Madiun, dr.Sjaiful Anwar

Madiun. SMN - Muclish Sugiharto (29 tahun), warga Desa Nampu Kecamatan Gemarang Kabupaten Madiun yang pernah dinyatakan suspect Ebola, telah

dipulang oleh pihak RSUD dr. Soedhono Madiun yang merawatnya selama ini, 9 November 2014 lalu. Padahal, masa inkubasinya, baru akan berakhir 15 November 2014. “Hari Minggu (9/11) lalu pasien sudah dipulangkan. Ini karena kondisi kesehatannya sudah bagus,” terang Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP dr Soedhono Madiun, dr.Sjaiful Anwar, kepada wartawan, Jumat (14/11/2014). Menurutnya lagi, mantan TKI di perusahaan kayu Forest Venture di

Liberia itu, kondisinya sudah normal. Panas tubuh pasien sudah wajar di kisaran 37,5 derajat celcius. Selain itu, pembekuan darah pada pasien sudah tidak ditemukan. Tim dokter memastikan, penyakit malaria falcifarum yang diidap pasien juga sudah membaik. “Tapi meski sudah dipulangkan, pasien tetap menjalani rawat jalan,” tambah dr. Sjaiful. Menurutnya lagi, pemulangan pasien ini berdasarkan prosedur tetap dari Kementerian Kesehatan RI. Sesuai anjuran dari Kementrian

Kesehatan RI, pasien bisa menjalani rawat jalan setelah sampel darah, lapisan lendir, dan urine-nya yang diuji di Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan, dinyatakan negatif Ebola. “Selama kondisinya bagus tidak perlu menunggu masa inkubasi berakhir,” imbuh dr.Sjaiful. Memang, papar Sjaiful, masa inkubasi Ebola itu berlangsung selama 21 hari dan waktu akhir perawatan pasien seharusnya baru berakhir pada tanggal 15 Novem-

ber 2014. Karena itu, meski sudah dipulangkan, pemantauan terhadap pasien tetap dijalankan. Dalam hal ini pihak RSUP dr Soedhono bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun untuk melakukan pengawasan terhadap yang bersangkutan. “Selain dengan Dinkes, kami juga berkoordinasi dengan Rumah Sakit dr Soetomo di Surabaya,” tandas dr.Sjaiful. Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Soelistyono Widyantono, mengatakan,

pemantauan tidak hanya diberlakukan terhadap Muchlis. Tapi juga dilakukan kepada 21 warga Kecamatan Pilangkenceng, Mejayan, Saradan, dan Gemarang yang juga baru datang dari Liberia. “Pemantauan kepada mereka akan tetap kami lakukan sampai masa inkubasi berakhir. Jadi tidak hanya terhadap Muclish saja,” kata Sulis. Untuk diketahui, Muchlis dirawat di RS dr Soedhono Madiun sejak 30 Oktober malam dengan gejala menyerupai malaria. Yaitu

panas tinggi, sakit kepala yang diikuti mual-mual, muntah, dan diare. Karena diketahui baru saja pulang dari Liberia yang merupakan daerah endemik Ebola, Muchlis diperlakukan sebagai suspect atau terduga Ebola. Karena itu, ia dimasukkan ke dalam ruang isolasi Paviliun Wijaya Kusuma. Namun setelah menjalani tiga tes dengan hasil negatif, pada tanggal 5 November, RSUp dr. Soedhono mencabut statusnya sebagai suspect Ebola. Kemudian, pada tanggal 9 November, ia dipulangkan. (SY).


Probolinggo

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

5

Dinas Pertanian Kota Probolinggo

Polres Probolinggo Kota

Ringkus Pengedar Sabu Adakan Diskusi Pengelolaan

Kapolres Probolinggo Kota AKBP. Iwan Setyawan SH. Sik. dan Kasat Res Narkoba AKP. Sumi Andana.SH.MH, Saat Merilyse tersangka pengedar sabu sabu EBL (doc.11/11).

Probolinggo, SMN - Peredaran Narkoba jenis Sabu akhir akhir ini diwilayah hukum Polres Probolinggo Kota menjadi prioritas dan saat ini terus diburu dan hasilnya Satuan Narkoba berhasil menangkap seorang tersangaka pengedar sabu. Kapolres Probolinggo Kota AKBP. Iwan Setyawan SH. SIK, dalam jumpa pers menjelaskan bahwa bermula dari lnformasi masyarakat bahwa ada transaksi narkoba yang dilakukan oleh tersangka EBL (38th) warga kabupaten lumajang dengan BN (30th) yang dilakukan didepan tempat hiburan di Kota Probolinggo, maka anggota Satnarkoba lang-

sung mengadakan penangkapan yang pada saat itu tersangka sedang berada didalam mobil honda jaz warna hitam. Lebih lanjut Kapolres menjelaskan, “Petugas berhasil mengamankan barang bukti dua paket sabu sabu seberat 2, 18 Gram yang ditemukan didalam Dasbord mobil, dan mengamankan handpone yang berisi transaksi narkoba juga satu unit mobil jaz warna hitam”. AKBP. Iwan Setyawan yang didampingi Kasat ResNarkoba AKP.Sumi Andana. SH.MH. Menjelaskan Setelah menangkap EBL maka dikembangkan, akhirnya berdasarkan keterangan

tersangka EBL mengarah kepada tersangka AD yang rumah tinggalnya diwilayah kabupaten probolinggo, maka petugas mendatangi rumah tersang-kaAD tersebut, namun ketika mau memasuki rumah tersangka AD lampu rumah dimatikan dari dalam dan anggota mengetuk pintu berkali kali tapi tidak dibuka, maka saat itu juga anggota koordinasi dengan RT dan RW setempat bersamaan dengan menunjukkan surat perintah penangkapan dan penggeledahan. Setelah itu petugas mendatangi lagi rumah tersangka AD namun tetap tidak dibuka, maka petugas berinisiatif lewat pintu belakang, dengan meraba raba karena lampu masih dimatikan, dan saat itu juga tersangka AD ditemukan bersembunyi di Bak kamar mandi dan bersamaan itu secara tiba-tiba tersangka melakukan penyerangan denga senjata tajam clurit yang dibantu oleh orang tua tersangka, sambil berteriak “maling, rampok” dengan serangan tersangka tersebut petugas dari Satnarkoba mendapat luka dipelipis, pinggang dan bahunya terkena clurit, dan petugas langsung melakukan tembakan peringatan sebanyak 2 kali tapi masih diserang maka diarahkannya senjata ke tersangka dan mengenai tangannya yang tembus kesisi perut tersangka dan saat ini masih dalam perawatan di rumah sakit. (edy)

BPOM Temukan Makanan Mengandung Borax dan Rodhamin B di Mojokerto Mojokerto, SMN - Pemkot Mojokerto dan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Surabaya memperingati hari kesehatan nasional dengan membuka stan pemeriksaan makanan gratis bagi konsumen di Pasar Tanjung Anyar, Kota Mojokerto, Selasa (11/11/2014). Sayangnya, dalam pemeriksaan itu, petugas dari BPOM Surabaya masih menemukan sejumlah makanan yang mengandung pengawet jenis Borax dan pewarna tekstil jenis Rodhamin B. Kepala BPOM Surabaya, I Gusti Ngurah Bagus Kusuma Dewa mengatakan, parameter pemeriksaan makanan ini meli-puti uji Rodhamin B (pewarna merah tekstil), serta pengawet makanan jenis Formalin dan Borax. Sampel makanan yang diuji berasal dari konsumen yang membeli makanan di Pasar Tanjung Anyar, seperti kerupuk, tahu, tempe, roti, sosis, bakso, ikan asin, terasi dan makanan siap saji lainnya. Puluhan konsumen dengan sukarela memberikan sedikit makanan yang mereka beli untuk diuji kandungannya. “Kita temukan kerupuk yang mengandung Borax,” ucap I Gusti kepada wartawan di lokasi. Pemeriksaan sampel makanan yang dilakukan secara langsung di Pasar Tanjung Anyar ini, melibatkan petugas dari BPOM

Pemeriksaan makanan mengandung formalin di Pasar Tanjung Anyar

Surabaya, dan Dinkes Kota Mojokerto. I Gusti menambahkan, hasil pemeriksaan sejumlah sampel makanan ditemukan kandungan rodhamin B pada kerupuk dan terasi. “Untuk makanan yang positif (mengandung bahan kimia berbahaya), akan kita lihat dimana dijualnya, menggunakan bahan baku apa dan sebagainya, kalau produsen masih membandel akan kita lakukan tindakan pro yudisial,” tegasnya. Sementara Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus menuturkan, selain memeriksa makanan yang dibeli para konsumen, petugas juga mengambil sampel sejumlah makanan dari pedagang di Pasar Tanjung Anyar. Selain itu, sejumlah pedagang makanan

yang biasa mangkal di sekolahsekolah juga digiring ke lokasi pemeriksaan untuk diuji kandungan makanan yang mereka jual. “Kegiatan ini dalam rangka memperingati hari kesehatan nasional, pemeriksaan makanan ini untuk melindungi konsumen agar tidak mengkonsumsi makanan-makanan yang mengandung borax, formalin dan sebagainya,” ucap Mas’ud. Sayangnya pemeriksaan makanan ini, menurut Mas’ud tidak akan dilakukan secara rutin. “Pemeriksaan tidak ada penjadwalan secara rutin, karena armada BPOM terbatas, hanya ada 3 armada di Jawa Timur, tapi kita terus komunikasi secara rutin memeriksakan ke sana,” pungkasnya. (cak gun)

Hutan Kota Berbasis Masyarakat

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. Teguh Bagus Sujarwanto.MPd, Kepala Dinas Pertanian Ir.Yuda Anantya.MM, Narasumber Dosen UGM Kaharuddin Saat acara diskusi pengelolaan hutan. (doc. 12/11).

Probolinggo, SMN - Bertempat di ruang Sabha kantor pemerintah kota probolinggo hari ini (12/11) Dinas Pertanian Kota Probolinggo menggelar acara Diskusi Pengelolaan Hutan Kota Berbasis Masyarakat. Hadir dalam acara tersebut Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. Teguh Bagus Sujarwanto.MPd, Kepala Dinas Pertanian

Ir. Yuda Anantya,MM, Narasumber Kaharuddin Dosen dari UGM, dan para perwakilan Dinas, Perwakilan masyarakat Kecamatan dan Kelurahan, Perwakilan Kelompok tani sekota Probolinggo. Kepala Dinas Pertanian Ir. Yuda Anantya, dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka pengelolaan hutan kota yang berbasis

masyarakat sebab masyarakat sebagai bagian komponen pemerintahan kota, diharapkan pengelolaan hutan kota menjadi kwajiban seluruh element masyarakat. Lebih lanjut Ir. Yuda menjelaskan Kegiatan ini juga sebagai tindak lanjut kerjasama Pemerintah kota Probolinggo dengan UGM yang MOUnya telah ditanda tangani sejak tahun 2011 yang lalu. Ir. Yuda berharap dengan diadakan acara ini akan mendapatkan nilai yang lebih terkait cara pengelolaan hutan kota. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Drs. Teguh Bagus Sujarwanto. MPd dalam sambutannya mengatakan pada intinya kota probolinggo perkembangan penduduknya semakin pesat, dan pemukiman merambah kemana mana dampaknya udara dikota semakin panas, oleh karena itu hari ini didiskusikan untuk mengelola hutan yang ada dikota yang berbasis kepada masyarakat, karena kalau hanya pemerintah saja itu tidak mungkin, tentu butuh partisipasi dari masyarakat untuk menanam pohon, yang prinsipnya untuk membangun

dan menghijaukan kota. Disarankan juga oleh DRS. TEGUH agar semuanya kalau punya lahan untuk ditanami tanaman yang sesuai dengan lingkungannya dan diharapkan acara ini hasilnya dapat diimpformasikan kepada masyarakat luas. Acara diskusi dilanjutkan dengan penjelasan oleh IR. Yuda, yang menambahkan bahwa keberhasilan kota probolinggo pernah sebagai pengelola hutan kota terbaik tingkat nasional dan tahun 2012 juga sebagai kota pengelola hutan terbaik tingkat provinsi, maka banyak hal untuk dipertahankan, sebagai motifasi untuk menjaga kesinambungan dan diakhir tahun 2014 akan dilaksanakan kegiatan lomba pengelolaan hutan kelurahan, yang hasilnya akan diumumkan pada 28 Nofember mendatang. Acara dilanjutkan dengan penjelasan dari narasumber oleh Kaharuddin Dosen Universitas Gajah Mada Yogjakarta yang menjelaskan tentang mengapa hutan kota, fungsi hutan kota, cara pengelolaan hutan kota, kondisi, jenis tanaman, dan lain lain. (edy)

RSUD Dr. Moch. Saleh Kota Probolinggo

Adakan Resepsi HKN Ke-50 Probolinggo, SMN - Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moh.. Saleh Kota Probolinggo dalam puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 Senin (10/ 11), Digelar Megah, mewah dan meriah. Acara yang digelar di Gor Mastrip Kedopok kota Probolinggo, menampilkan para peserta grand final Putri Kesehatan 2014. Sebanyak 20 Putri Kesehatan yang sudah terjaring dalam grand final itu akan diambil juara 1, 2, 3 dan juara favorit, juara harapan dua dan juara harapan 3. Hadir dalam agenda tersebut Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH.MSi, Setda kota Drs.H. Johny Haryanto, Dandim 0820, Waka Polres Kota, Ketua DPRD bersama Anggota,Kepala Dinas, Kabag, Camat, Lurah Sekota Probolinggo dan undangan lainnya yang berjumlah 400 undangan.

Direktur RSUD Dr Moh. Shaleh Kota Probolinggo Dr.Bambang Agus Suwignyo M, MKes, dalam sambutanya menyampaikan tujuan memeringati HKN ke-50 diharapkan Masyarakat kota Probolinggo berupaya dan mampu meningkatkan partisipasi dan komitment bersama sama untuk meningkatkan upaya promotif dan preventif sehingga masyarakat menjadi sehat seutuhnya. Lebih lanjut DR. Bambang Agus, menuturkan peringatan HKN juga diisi berbagai kegiatan di antaranya lomba kelurahan siaga aktif, lomba balita sehat Indonesia, lomba pustu berprestasi terbaik dan lomba karya tulis tingkat SD/MI, lomba putri kesehstan, dan lainya juga kegiatan sunatan masal,Donor darah, Pengobatan Gratis, pemberian santunan, jalan sehat, Resepsi HKN, dan akan diadakan juga

konser music. Disampaikan juga oleh DR. Bambang Agus Resepsi HKN dan final Putri Kesehatan ini bertujuan untuk mencari dan menggali potensi daerah kota probolinggo terkait kesehatan, dan ditampilkan desainer terkenal agar dapat menjadi contoh bagi Kota Probolinggo. Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH. MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa serangkaian acara dalam HKN ke-50 yang digelar RSUD Dr Moh. Shaleh, cukup sukses dan diharapkan tahun depan lebih Sukses lagi. Lebih lanjut HJ. Rukmini, menjelaskan bahwa kesehatan adalah sesuatu hal keadaan yang bahagia yang dibutuhkan oleh setiap manusia, oleh karena itu kesehatan sangat berperan dalam kehidupan sebab dalam badan yang sehat terdapat ji wa yang sehat pula,

“Peringatan Resepsi HKN juga ditampilkan grand final Putri Kesehatan 2014 untuk itu para finalis bisa diharapkan membantu Pemerintah kota probolinggo memberikan informasi tentang kesehatan kepada masyarakat, sehingga masyarakat lebih paham tentang masalah kesehatan, Salah satunya bisa mempromosikan visi dan misi RSUD Dr Moh. Shaleh untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, Dalam Grand Final Juara Putri Kesehatan 2014 Juara 1 adalah Citra Eka Vebri Indrawati dari Universitas Panca Marga Kota Probolinggo (UPM). Untuk juara 2 Riski Maharani dari Universitas Negeri Jember. Juara tiga adalah Jusinta Pramesti, siswi SMA Negeri 1 Kota Probolinggo yang juga menyandang Yuk Favorit Kota Probolinggo. (edy)

Pecinta Gowes Palangkaraya Gelar “Last Friday Night” Palangkaraya, SMN - Para pecinta sepeda di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah menggelar gowes pada Jumat (14/11/ 2014) malam. Berbagai komunitas memeriahkan gowes malam itu sebagai bentuk ajakan bagi masyarakat untuk memopulerkan alat transportasi ramah lingkungan itu. Koordinator Night Ride Noriko Yunanto menyampaikan, kegiatan ini terinspirasi dari bersepeda malam hari yang selalu digelar di Yogya-

karta setiap Jumat malam pada akhir bulan. “Tema gowes hari ini adalah Long Time No See. Ajang ini untuk mengumpulkan dan menyatukan para pegowes,” tutur dia. Menurut Noriko, pengguna sepeda lipat, acara ini merupakan momen bagi masyarakat untuk melepas kerinduan bersepeda. “Siapapun boleh bergabung. Ini kegiatan spontan dan sukarela. Mari berbagi kesenangan saat bersepeda

dan menikmati kota tercinta,” ucap dia. Titik start gowes dimulai dari Bundaran Besar Kota Palangkaraya atau juga dikenal dengan Monumen Perjuangan. Kemudian, para pegowes bergerak menuju Jalan Yos Sudarso-Galaxy-Bundaran KecilDiponegoro-KS Tubun-A Yanikembali ke Bundaran Besar. Sejumlah komunitas yang berpartisipasi antara lain, Bike to Work Palangkaraya, Isen Mulang

BMX, Komunitas Sepeda Tua Palangkaraya, dan pesepeda Palangkaraya. Sekretaris Komunitas Sepeda Tua Palangkaraya, Memet (43) mengatakan, di dalam komunitasnya sedikitnya terdapat 40 anggota yang selalu aktif bersepeda pada Minggu pagi. “Kami berharap di Kota Palangkaraya ini disediakan jalur sepeda di jalan-jalan protokol,” kata Memet. (mandau)

Tularkan Sukses Petani Jagung Kecamatan Turen

Rahmat Kartala Pimpin Para Petani Jagung Jalin Kerjasama Dengan Syngenta Malang, SMN - Rahmat Kartala, Anggota DPRD Kabupaten Malang periode 2014-2019 yang dulunya hanya seorang petani jagung yang juga menjabat sebagai Kamituwo di Dusun Lowokwaru, Desa Tawang Rejeni, Kecamatan Turen. Meskipun kini menjabat sebagai wakil rakyat tetapi kepedulian Rahmat Kartala kepada para petani patut diacungi jempol, pasalnya semangat untuk mengajak para petani khususnya petani jagung yang ada di wilayah Kabupaten Malang bisa merasakan kerja yang sehat dan hasil panen yang meningkat seperti halnya para petani jagung kelompok Tani Mekar Bersemi. Sejak menjadi petani jagung dia sudah mempunyai berbagai macam program seperti herbisida Gramoxone (untuk pengendalian gulma

pada tanaman) Cruiser (untuk mempercepat proses pertumbuhan benih secara serentak dan benih bisa bebas dari serangan hama pada jagung dan padi) Calaris (untuk membasmi gulma tetapi jagung menambah kesuburan pada tanaman sehingga hasil panen meningkat). Sejak tahun 2006 hingga sekarang, Rahmat Kartala bersama petani jagung lainnya yang tergabung dalam Kelompok Tani Mekar Bersemi menjalin kerjasama dengan Syngenta dalam bentuk pemberian bibit gratis oleh Syngenta kepada petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Mekar Bersemi. Petani jagung tersebut ditanggung mulai dari bibit, pupuk, obat-obatan, diawasi oleh penyuluh pertanian khusus yang disediakan oleh Syngenta, agar hasil panen mereka bisa

Marcio Pascholati, Rahmat Kartala dan Pramod Kulkarni (dari India)

memenuhi target yang diharapkan baik oleh petani itu sendiri, maupun oleh Syngenta. Tidak hanya itu, fasilitas yang didapat oleh para petani yang telah bekerja sama dengan Syngenta. Karena Syngenta juga akan menampung hasil panen dengan harga kontrak yang telah disepakati bersama, tidak terikat walaupun pada saat panen harga

Tampak serius para Kelompok Tani mengikuti seminar Syngenta

jagung turun, jadi petani akan terhindari dari kerugian. Ketika ditemui pada saat acara Seminar Syngenta dengan Kelompok Tani di Rumah Makan Bujana Puri Kepanjen (14/11), Rahmat Kartala, mengungkapkan pengalamannya selama dia bekerja sama dengan Syngenta, banyak keuntungan yang didapat, selain ilmu

teknologi pertanian juga diberikan training-training dan bimbingan cara bertani yang baik dan sehat, juga bisa meningkatkan perekonomian dari hasil panen yang meningkat. Tidak hanya hasil panen yang diutamakan, namun yang lebih penting adalah proses penanaman dan perawatan bibit jagung itu sendiri, dan juga keselamatan kerja petani juga ikut

menjadi prioritas dalam kerjasama ini. Karena bagi Syngenta sendiri, keselamatan petani dalam bekerja merupakan hal yang terpenting, contohnya saat petani mencampur bahan-bahan pestisida untuk pengobatan tanaman jagung, yang kadang sangat berbahaya bagi petani itu sendiri, jadi petani harus diberi pengetahuan tentang bahayanya pestisida tersebut. Untuk itu Rahmat Kartala berharap bisa mengikuti jejak Kelompok Tani Mekar Bersemi, karena selama ini pihaknya telah mampu meningkatkan produksi jagung petani hingga mencapai 7-8 ton perhektar. “bukan tidak mungkin, kami akan coba bantu petani kecamatan lain untuk meningkatkan produksi hingga mencapai 8 ton perhektar. Tentunya dengan syarat

petani harus memiliki lahan minimal seluas 1 hektar, dan petani harus mengikuti aturan tanam, karena dampak dari proses penanaman yang baik, tanaman jagung tidak akan mudah terserang berbagai macam hama penyakit bahkan hama penyakit dan dikendalikan. Dengan program berkesinambungan, Rahmat Kartala yakin produk unggulan khususnya komoditi jagung di wilayah Kabupaten Malang dapat dibanggakan, karena petani dapat memperoleh ilmu dan tata cara bertani yang baik dan benar mulai dari benih bibit, obat-obatan, dan pupuk sehingga warga tani dapat meraih hasil panennya yang memuaskan, jika dibandingkan sebelum petani memperoleh bekal ilmu bertanam yang baik. (Jun)


6

Fokus

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

Diskoperindagpar Kabupaten Madiun Adakan Pelatihan di Madiun Umbul Square

Penyampaian materi pelatihan

Madiun, SMN - Dinas Koperasi perdangan, perindustrian dan pariwisata Kabupaten Madiun yang di Kepalai oleh Drs. Budi Tjahyono, Msi melalui bidang pariwisata telah mengadakan pelatihan Kuliner selama 3 hari mulai tanggal 1214 November 2014 di Madiun Umbul Square. Jumlah pesertanya pelatihan kuliner ada 25 orang, semua dari pedagang di tempat wisata, 20 orang dan tempat wisata Madiun Umbul Square dan 5 orang dari tempat wisat Monumen Kresek, semua peserta pelatihan sangatlah antusias dan semangat dalam mengikuti pelatihan. Pedagang makanan dan minuman di tempat wisata di tuntut dan tanggap dengan selera lidah pengunjung dan selalu berinovasi untuk menarik perhatian para wisatawan dengan sajian berbagai pilihan menu wisata kuliner menjadi salah satu nilai tambah di tem-

pat wisata, kata ISBANI Kabid Pariwisata di Disperindagpar Kabupaten Madiun di sela pelatihan makanan olahan yang dipakapi pelatihannya saat ini dari bahan dasar ketela atau umbi-umbian. Peserta pelatihan para pedagang ditempat wisata Madiun Umbul Square ada 210 orang dan tempat wisata monumen Kresek ada 5 prang akan mendapat pelaithan memasak selama tiga hari mereka diajari cara membuat aneka menu oleh tutor yang berkompeten, supaya menu yang disajikan lebih bervariasi, sehat bergizi

lezat dan harga terjangkau. Cara penyajian di kemas sedemikian rupa agar bisa menarik para pembeli dan penikmat kuliner dengan trobosan ini diharapkan agar menambah daya tarik wisatawan kuliner khususnya di madiun Umbul Square dan Monumen Kresek. Direktur Madiun Umbul Square R Afri Handoko menuturkan pihaknya akan meningkatkan daya saing yang kuat melalui penambahan berbagai wahana tempat bermain dan akan menambah satwa/hewanhewannya setelah mendapatkan ijin dari dinas terkait agar bisa bertambah pengunjungnya dan ramai, pendapatan semakin bertambah kedepan akan diadakannya Food Festival di malam hari di dalam Madiun Umbul Square. Tentunya para pedagang harus berbenah diri terutama dalam penyajian menu yang lebih berkualitas agar pendapatan para pedagang semakin bertambah meningkat, harapannya (SY).

Gelar Sidang Paripurna Acara Perubahan Anggota Alat Perlengkapan Dewan Masa Jabatan 2014-2019

Pelantikan Kuswandono, SH pengganti Drs Gardjito (alm)

Ngawi, SMN - Sidang paripurna PAW yang dilaksanakan pada tanggal 6 November 2014 yang lalu tentunya sangat mempengaruhi perubahan dalam keanggotaan dalam alat kelengkapan DPRD kabupaten Ngawi, dengan adanya pelantikan pengangkatan Kuswandono, SH pengganti Drs Gardjito (alm) mewajibkan. Ketua DPRD Ngawi Dwi

Riyanto Jatmiko, SH membuka rapat paripurna secara resmi kembali tentang perubahan keanggotaan alat kelengkapan DPRD kabupaten Ngawi, untuk agenda acara sama persis agenda sidang yang lalu dihadiri oleh semua anggota Dewan terlantik, disaksikan Sekwan, Bagian Perundangundangan, Kepala Kantor Kejksaan dan Bagian Persidangan, sambungan tanggapan

atau sambutan dari pimpinan pemerintah daerah yang diwakili oleh Wabub Ony Anwar, ST tempo lalu terhadap Kuswandono,SH pada khususnya dan pada Ketua DPRD, Wakil Ketua dan seluruh anggota DPRD pada umumnya. Dalam acara sumpah/janji pengganti antar waktu anggota DPRD periode 2014-2019, selamat bertugas kepada Kuswandono,SH semoga dapat bersinergi dengan rekan anggota di DPRD kabupaten Ngawi dalam mengemban amanah rakyat, menjadi penambah kekuatan dalam mengawal pembangunan daerah Kab. Ngawi, sesuai kedudukan, tugas, fungsi, wewenang dan kewajiban untuk melaksanakan penuh rasa tanggung jawab, dapat bekerjasama secara optimal

mencurahkan segala kemampuan untuk menjalankan tugas dan kewajiban sebagai anggota DPRD kabupaten Ngawi. Perlu diketahui DPRD lembaga yang sejajar sebagai mitra Kepala pemerintah daerah berarti secara bersamasama mencapai berbagai kemajuan bagi daerah sebagai ‘partner in progress’ mendukung kesuksesan bersama, anggota DPRD harus menjalankan kehidupan demokrasi dan kemampuan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan serta kepentingan masyarakat dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat,apalagi menghadapi setelah pelantikan pimpinan pemerintahan RI yang baru. Suasana tahun politik nasional sedikit menghangat,

adanya polarisasi kekuatan politik kedalam kubu politik tertentu, adanya perbedaan pandangan dan menimbulkan kegaduhan politik, maka dari itu diharapkan peran DPRD sebagai wakil rakyat mampu menterjemahkan secara proporsional melaksanakan kedaulatan berdasar ‘kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan’, dengan menampung dan memperjuangkan aspirasi sesuai perkembangan kehidupan berbangsa dan bernegara guna kesejahteraan, DPRD diharap juga bisa menjembatani antara kebijakan pemerintah dengan aspirasi rakyat, pelaksanaan berbagai program pembangunan masa yang akan datang semakin meningkat. (Eko S)

BPBD Pasok Air Bersih di Beberapa Wilayah Desa Kekeringan Praktek dalam pelatihan

Dispenda Kabupaten Madiun

Sosialisasi Pembayaran Retribusi dan Pemanfaatan Kios dan Los di Pasar Mejayan Baru (PMB)

Suasana sosialisasi pembayaran retribusi dan pemanfaat kios

Madiun, SMN - Pemerintah Kabupaten Madiun segera memungut biaya retribusi pemanfaatan kios dan los bagi pedagang di Pasar Mejayan Baru (PMB). Ini menyusul, batas waktu pemberian kompensasi keringanan oleh Pemkab Madiun telah berakhir. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dipenda) Kabupaten Maidun Indra Setyawan didampingi Sekretaris Dipenda Kusni saat memberikan sosialisasi pembayaran retribusi kepada pedagang di PMB, Kamis (13/11). Menurut Indra, kompensasi diberikan saat peresmian PMB lalu dan berakhir pada Desember nanti. Selanjutnya pedagang diwajibkan membayar biaya pemanfaatan kios dan los. Hal ini sesuai Perda normor 18 tahun 2011 tentang pengelolaan pasar. “Pembayaran pemanfaatan kios dan los nggak bayar lagi. Mulai sekarang, pedagang boleh mengangsur dan harus lunas di akhir tahun 2015 nanti,” jelas Indra. Mengenai besaran biaya pemanfaatan, jelas Indra, sesuai dengan luasan pemanfaatan los dan kios di PMB yang ditetapkan sebesar Rp. 350 ribu per meter untuk los dan Rp 750 ribu untuk kios. “Pada intinya,

DPRD Kabupaten Ngawi

pedagang pasar darurat yang saat ini naik kelas, itulah yang kena kompensasi,” jelasnya. Mengenai system pemungutan, pihaknya mencontohkan, apabila pada saat di Pasar Darurat ada pedagang hanya menempati los seluas satu meter persegi, tapi ketika di PMB menempati los seluas dua meter persegi, maka yang dipungut retribusi hanya selisih satu meter. “Hal serupa juga diterapkan bagi pedagang yang awalnya hanya menempati los dan di PMB menempati kios, juga wajib membayar biaya pemanfaatan, “paparnya. Karenanya, Indra menghimbau agar pedagang segera melengkapi diri dalam pemanfaatan kios dan los dengan surat keterangan hak pakai tempat jualan (HPTJ). “Awal tahun depan, setiap penggunaan tempat jualan harus memiliki HPTJ. Berlaku selama tiga tahun, dan

bisa diperpanjang lagi. Jadi, kalau ada merasa punya los, kemudian dipindahtangankan ke orang lain, maka orang dimaksud wajib punya HPTJ, “ujarnya. Sisi lain, Dipenda juga menerbitkan aturan yang akan berlaku mulai tahun depan. Yakni, setiap pedangan PMB wajib melengkapi dirinya dengan kartu pedagang. “Sekarang sedang kita proses. Kartu ini, nanti akan berlaku selama dua tahun dan bisa diperpanjang kalau sudah habis jangka waktunya. Semua ini kita lakukan semata untuk memudahkan administrasi dan penataan. Sekaligus untuk menghitung potensi PAD,” pungkasnya. Sesuai data Dipenda, jumlah pedagang pasar darurat yang kini menempati PMB sekitar (1033) pedagang. Sedangkan untuk kondisi saat ini, jumlah total pedagang di PMB terdapat 1.238 pedagang. Terdiri pedagang kios dilantai satu sebanyak 291, pedagang dilantai dua sebanyak 393 dan sebanyak 554 pedagang los. “Dari jumlah itu, potensi pendapatan yang kita dapat dari pembayaran selisih luasan pemanfaatan kios dan los yang masuk ke PAD 2015 sekitar Rp 2 miliar,” tandasnya. (SY)

Ngawi, SMN - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ngawi dibawah Kepala Eko Heru Tjahjono, ST, MSi, dan Wakil (sekretaris) Rushartono, Kabid Saifur dan Tatak juga Kasi Heri, bekerjasama dengan sejumlah tim mobil tangki air bersih mengirim air bersih untuk kebutuhan air minum dan masak kedaerah desa-desa dari kecamatan/ kabupaten Ngawi, pada tahun 2014 mengalami kekeringan mulai bulan September sampai Desember. Akibat kemarau berkepanjangan dan dan suhu panas sangat tinggi tentu saja kota kabupaten Ngawi yang memiliki struktur tanah sebagian kandungan kapur sangat tinggi dan bukit-bukit kecil kapur sangat banyak di pedaerahan sebagian desa mengakibatkan sumber mata air dimasa kemarau semua total mengering. Hal ini sangat menyulitkan bagi penduduk dalam memenuhi kebutuhan air tiap hari, kesulitan air bersih akibatnya banyak sekali menurunkan perekonomian masyarakat (bagi penduduk yang sudah setengah tua), tentunya masyarakat desa tidak bisa mengerjakan rutinitas untuk beraktifitas pertanian atau perkebunan,hanya memikirkan air saja untuk sehari-hari, perbedaan perekonomian daerah yag tercukupi sumber mata air bersih sama yang

tidak tercukupi terletak pada kesejahteraan lingkungan masyarakat dalam arti kata waktu yang seharusnya untuk keseharian bisa mencari nafkah, tertunda pakem tidak bisa aktifitas, ada sebagian masyarakat untuk menghadapi permasalahan seperti ini. Generasi muda lari berkarya keluar kota bahkan mancanegara, untuk bisa membantu orang tua didesa, pemerintah daerah hanya bisa melakukan bantuan yang kiranya bisa diterima masyarakat banyak desa, pemerintah menyediakan wadah suatu dinas untuk menampung bagi penduduk membuka lahan lain untuk membentuk lingkungan hidup bermasyarakat (transmigrasi), akan tetapi ada sebagian tidak mau diarahkan, ada sebagian karena usia tidak memungkinkan. Maka dari itu seperti ini menjadi tanggung jawab pemerintah daerah Ngawi tiap tahun, untuk daerah yang dibantu kekurangan air bersih yaitu kecamatan Bringin yang terdiri 9 desa (Gandong, Suruh, Dampit, Kenongorejo, Bringin, Dero, Krompol, Legowetan dan Sumber Bening) dengan total penduduk 27.775 jiwa dengan pengiriman 8 kali per bulan kapasitas kirim 1 rit, kecamatan Karangjati ada 4 desa (Rejomulyo, Rejuno, Ploso Lor dan Puhti) total penduduk 11996 jiwa dengan pengiriman 7 kali per bulan

Antrian warga untuk mendapatkan air bersih

kapasitas 1 rid, kecamatan Kasreman ada 3 desa (Gunungsari, Kiyonten, Tawun) dengan jumlah penduduk total 10110 jiwa pengiriman 7 kali per bulan kapasitas 3 rit, kecamatan Padas ada 2 desa (Pacing dan Kwadungan Lor) total penduduk 6858 jiwa pengiriman sebanyak 7 kali per bulan kapasitas 2 rit, kecamatan Ngawi (Banyuurip, Ngawi dan Kerek) total penduduk 6273 jiwa pengiriman air bersih 1 kali per bulan kapasitas 1 rit, kecamatan Pitu ada 10 desa (Pitu, Kalang, Karanggeneng, Bangunrejo Lor, Banjarbangi, Papungan, Cantel, Ngancar, Dumplengan dan Selopuro) jumlah total penduduk 38294 jiwa pengirimam 8 kali per bulan kapasitas 1 rit, kecamatan Kedunggalar ada 1 desa (Bangunrejo Kidul) jumlah total penduduk 5857 jiwa pengiriman 7 kali per

bulan kapasitas 1 rit, kecamatan Karanganyar ada 7 desa (Karanganyar, Mengger, Gembpl, Sekarjati, Bangunrejo, Sriwedari dan Pandean) jumlah total penduduk 23361 jiwa pengiriman sebanyak 7 kali per bulan dengan kapasitas 2 rit. Menurut keterangan yang langsung dari Tatak ikut terjun lapangan bersama tim ada kesalah fahaman tentang informasi, masyarakat bilang pengiriman air bersih kurang, padahal kalau dengan teratur masyarakat menggunakan/ pembagian air bersih tentu sudah cukup, akan tetapi dengan adanya karakter tiaptiap konsumen masyarakat untuk air berbeda-beda menimbulkan berbagai kendala, misalkan pengambilan tidak dari tangki/tandon jadi air banyak tercecer terbuang sia-sia. Pengambilan juga kurang

merata bahkan pernah penelpont dari desa tertentu minta pengiriman air diluar jam kerja/minggu karena rasa kemanusiaan BPBD berangkat mengirim air bersih ke masyarakat padahal menurut peraturan kantor tidak diperkenankan kalau tidak mengikuti instruksi, dengan keadaan darurat hal ini dilakukan oleh tim, jadi dana tak terduga bukannya dibuat-buat sebab terkait nyawa manusia tutur Tatak menambahkan, seperti ini kinerja bidang kemanusiaan BPBD, sudah benar sekali pimpinan daerah kabupaten Ngawi Ir. H Budi Sulistyono mengalokasikan dalam 1 wadah untuk menangani bencana alam per tahun yang selalu melanda, dengan begitu keadaan musibah apapun cepat ditangkap oleh badan yang terkait yaitu BPBD. (Eko S/adv)

Evaluasi Terbaik 10 Program Pokok PKK Tingkat Kabupaten di Kelurahan Karang Tengah Ngawi

Penyerahan retribusi

Suasana evaluasi 1 program pokok PKK

Ngawi, SMN - Tepat dikantor kelurahan Karang Tengah pada tanggal 11 November 2014, pimpinan kelurahan Karang Tengah Suprapto kembali adakan even tentang 10 program PKK bersama desa/kelurahan sekecamatan, dalam agenda rutinitas oleh penggerak PKK kabupaten selaku mitra organisasi pendukung program pemerintah kabupaten melakukan kunjungan monitoring dan mengevaluasi TP

PKK di keluarahan Karang Tengah. Ketua penggerak PKK Hj.Antik Budi Sulistyono SH, Wakil Ketua Nana Ony Anwar, tim pokja kabupaten Ngawi, Camat Ngawi, kepala desa/kepala kelurahan kecamatan Ngawi, perwakilan polsek, perwakilan koramil, perwakilan Bapemas Pemdes, BPPKB, Dinkes dan Dindik, kedatangannya disambut oleh pimpinan desa dan semua kader-kader penggerak desa/

kelurahan. Ketua Kader PKK desa Karang Tengah menyampaikan laporan program yang dilaksanakan terkait dengan 10 program PKK dan apa yang dilaksanakan dilapangan, keterangan-keterangan dari Ketua tentu saja meyakinkan bagi tim evaluasi kabupaten, memantau dan mempertimbangkan selain langsung melihat riel di lapangan, bahwa kelurahan Karang Tengah sudah pernah menyandang prestasi tinggi di lomba BKL baik tingkat provinsi dan Nasional, sungguh sangat membanggakan dari nilai produktif dan inovatif. Hal yang memberikaan keteladanan terhadap penduduk dan masyarakat agar bisa meniru kebiasaan dari balita hingga lansia mampu hidup sehat, sehingga pembinaan masalah 10 program PKK tidaklah sulit sudah jadi kebiasaan, kreatifitas dan semangat lansia serta kebersamaan dipelayanan masyarakat yang

ada sangatlah tinggi dan mendukung para kader dalam pembinaan, yang fungsinya kembali untuk kesejahteraan masyarakat, menjadi topik unggulan kabupaten Ngawi. Sambutan Ketua Penggerak PKK kabupaten Ngawi tidak panjang lebar untuk menilai kegiatan yang dilaksanakan dianggap sudah bagus dan mampu, akan tetapi hanya untuk administrasi yang mengagendakan untuk lebih rapi sehingga untuk evaluasi kegiatan lebih mudah, kegiatan lapangan ada tapi tidak tercatat dalam memory. Berpesan untuk pokja I untuk lebih meningkatkan arahan pada generasi mudanya dengan pembentengan keagamaan bisa mengajak melalui pengajian, dan program ijo royo-royo Ngawi benar-benar diperhatikan khususnya yang tidak ada kendala dengan persediaan air, selalu terus menerus tanaman toga pekarangan. Tim evaluasi kabupaten

menampung usulan juga memberikan bantuan sekiranya masyarakat membutuhkan yang terkait dengan bidang 10 program PKK, contoh kongret (5 tikar, buku panduan simulasi dan post gisi) diberikan tiap desa/ kelurahan kecamatan Ngawi, 1 unit perpustakaan untuk kelurahan Karang Tengah, hibah paut Melati PGRI II Karang Tengah 6 juta rupiah, I lansia kid untuk se-kecamatan, satu kompresor dan satu unit perpustakaan untuk desa Beran, Jururejo pengajian 10 juta rupiah, Grudo pengajian, Pelem perpustakaan, Kandangan kolam, karangasri kolam Kartoharjo kolam dan pengajian. Demikian kepedulian pemerintah daerah kabupaten berusaha mensukseskan kesejahteraan masyarakat, tanpa ada even evaluasi kedaerah desa/kelurahan semangat kepedulian hidup sehat akan pudar. (Eko S)


Ponorogo

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

Peringatan Hari Pahlawan di Pacitan Dipusatkan di Monumen Jenderal Soedirman

Monumen Panglima besar Jenderal Soedirman

Pacitan, SMN - Peringatan hari Pahlawan 10 Nopember 2014 di Kabupaten Pacitan kembali dilaksanakan dikomplek monumen Panglima besar Jenderal Soedirman di Desa pakisbaru Kecamatan Nawangan. Berada diketinggian seribu meter lebih di atas permukaan laut, puncak peringatan hari Pahlawan ditandai dengan upacara pengibaran bendera merah putih. Diatas bukit Gandrung, patung raksasa jenderal Soedirman berdiri kokoh, memberikan

kesan tersendiri bagi para peserta upacara yang bukan hanya melibatkan unsur TNI/Polri dan Pelajar, namun juga warga masyarakat sekitar monumen. Bupati Pacitan Indartato bertindak sebagai inspektur upacara.Bagi warga masyarakat yang tidak masuk dalam barisan, diperbolehkan mengikuti jalannya upacara dari sisi kanan kiri monumen yang memang dirancang lebih tinggi dari pelataran. Dalam kesempatan berbincang dengan Suara Pacitan sebe-

lum pelaksanaan upacara, Bupati Indartato mengatakan, khusus untuk peringatan hari pahlawan, pemerintah mengagendakan rutin pelaksanaanya dipusatkan di komplek monumen Jenderal Soedirman.Hal ini dilakukan sebagai wujud penghormatan dan penghargaan perjuangan Jenderal Soedirman selama hampir 3 bulan di bumi Pacitan. Bupati Indartato juga memberikan apresiasi kepada seluruh jajaran yang terlibat termasuk warga masyarakat, yang telah tulus ikhlas mendukung dan memeriahkan peringatan hari pahlawan. Salah satunya dengan menggelar napak tilas rute gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu dimulai dari kecamatan Sudimoro menuju Nawangan. Melalui 6 wilayah kecamatan napak tilas menempuh jarak tempuh kurang lebih 75 kilo meter. Usai pelaksanaan upacara bendera, dipersembahkan sebuah fragmen yang menceritakan sejarah perjuangan Jenderal Soedirman saat bergerilya melawan penjajah. Drama kolosal itu melibatkan sebanyak 250 pelajar dari tingkat SLTP, SMA dan SMK se kecamatan Nawangan.(Met/Nes)

Tempuh 75 KM, Ratusan Peserta Ikuti Napak Tilas Rute Gerilya Jenderal Soedirman di Pacitan Pacitan, SMN - Ratusan Peserta mengikuti napak tilas rute gerilya Panglima Besar Jenderal Soedirman yang menempuh jarak 75 kilometer. Rute napak tilas melalui 6 kecamatan, Yakni kecamatan Sudimoro, Ngadirojo, Tulakan, Tegalombo, Bandar dan kecamatan Nawangan. Napak tilas rute Panglima Besar Jenderal Soedirman ini merupakan agenda tahunan yang dilaksanakan oleh KNPI, Kodim 0801 serta Pemkab Pacitan dalam rangka memperingati hari Pahlawan 10 Nopember. Mengambil start dari Desa Klepu Kecamatan Ngadirojo, peserta napak tilas diberangkatkan oleh Bupati Pacitan Indartato. Peserta akan melalui 15 etape dari tanggal 7 dan berakhir tanggal 9 Nopember di Pakisbaru kecamatan Nawangan. “Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, semoga dari kegiatan ini dapat diambil hikmahnya. Terutama, bagi generasi muda”, ujar Bupati Indartato sebelum memberangkatkan peserta napak tilas. Hal senada juga disampaikan Komandan Korem 081 Dhirotsahajaya Madiun Kolonel CZI

7

Prona 2014 BPN Ponorogo Sukses Sertifikatkan 2700 Bidang

Kepala BPN Ponorogo Drs Imam Nawawi Msi .MT

Ponorogo, SMN - Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ponorogo bersama Pemerintah

Kabupaten Ponorogo telah dapat mengapresiasi keinginan masyarakat Ponorogo khususnya sertifikat tanah atau bidang terlebih bagi masyarakat yang kurang mampu untuk mendapatkan legalitas hukum atas kepemilikan tanah miliknya. Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ponorogo telah menerbitkan 2700 sertifikat bidang tanah dalam Program NasionalAgraria (PRONA) tahun 2014 ini. Lebih lanjut, Kepala Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Ponorogo Drs.Imam Nawawi Msi. MT menjelaskan, Sertifikat PRONA yang diberikan itu dimaksudkan agar masyarakat kabupaten Ponorogo

Suasana Penyerahan PRONA di Desa Mblembem Jambon

tertib dalam atministrasi pertanahan. Terlebih di kabupaten Ponorogo ini Warga yang memiliki sertifikat tanah baru mencapai kurang lebih 60% sehingga masih tersisa 40% lagi warga yang belum memiliki sertifikat tersebut. “Dengan adanya PRONA ini diharapkan setelah mendapatkan sertifikat tidak berhenti di situ saja, akan tetapi adanya sertifikat bisa mengembangkan permodalan usaha baik mikro, UMKM, peternakan dengan melalui pengajuan pinjaman diperbankan,” jelas Imam. Imam juga menambahkan, “2700 sertifikat bidang PRONA yang

diberikan secara gratis, dari 2700 sertifikat bidang masing-masing yang sudah terealisasi yaitu, Desa Bedi Kulon Kecamatan Bungkal, desa Bandaralim Kecamatan Badegan, Desa Trisono Kecamatan Babadan, Desa Tanjunggunung Kecamatan Badegan, Desa Mblembem Kecamatan Jambon, Desa Pulung Kecamatan Pulung, Desa Pomahan Kecamatan Pulung, Desa Pager Ukir Kecamatan Sampung, Desa Bangunrejo Kecamatan Sukorejo, Desa Sampung Kecamatan Sampung, Desa Tulung Kecamatan Sampung dan Desa Carangrejo Kecamatan Sampung”, pungkas Imam. (Wied)

Suasana Penyerahan PRONA di Desa Carang Rejo yang disaksikan oleh Kepala Desa Carang Rejo DRS Kamsun

Dalam Rangka Peringati Hari Pahlawan

Satlantas Polres Ponorogo Kenakan Seragam Tempo Doeloe Ponorogo, SMN - Pahlawan adalah pelopor dalam memperjuangkan Kemerdekaan Negara Republik Indonesia ini, yang rela berkorban apa saja dan berjuang sampai titik darah penghabisan walaupun nyawa taruhannya. Oleh karena itu kita harus menghargai dan selalu mengenang jiwa perjuangan para pahlawan terdahulu yang telah

berjuang untuk Kemerdekaan Negara Indonesia. Dalam rangka memperingati hari pahlawan, Satlantas Polres Ponorogo menggunakan seragam ala Polisi jaman tempo doeloe pada sepanjang ruas-ruas jalan protokol dan memberhentikan semua kendaraan yang dipusatkan di Pasar legi dari semua arah pada pukul 8.15

Antusias peserta napak tilas

M.Reza Utama yang bertindak sebagai inspektur upacara. Menurut Danrem, perjuangan Jenderal Soedirman dapat dijadikan contoh teladan bagi generasi penerus. Perjuangan panjang jenderal Soedirman yang dalam kondisi sakit merupakan pengorbanan yang tidak ternilai. “Pacitan menjadi bukti sejarah heroiknya perjuangan Panglima Besar Soedirman memimpin pasukan melawan penjajah” Kata Danrem penuh semangat. Sementara itu, menurut panitia penyelenggara Heriawan, sejak dimulai tahun 2012 pelaksa-

naan napak tilas terus mengalami kemajuan. Baik kualitas maupun kuantitas. Tahun ini panitia memperlombakan peserta napak tilas dengan total hadiah sebesar Rp.17,5 juta. Lomba akan diambil tiga kategori, yakni lomba pleton inti yang diikuti masing-masing kecamatan dengan jumlah peserta tiap kecamatan 49 orang. pasukan inilah yang bertugas membawa tandu duplikat. kriteria lain adalah penilaian regu pengawal yang diikuti seluruh desa dan lembaga sekolah serta kriteria partisipasi masyarakat. (Met/Nes)

Anggota Satlantas Polres Ponorogo saat memberhentikan kendaraan di pasar legi.

Insert: Kasat Lantas Ponorogo AKP David Triyo Prasojo SH.Sik

Kanit Regident Samsat dan Kanit Laka Lantas serta anggota Satlantas Polres Ponorogo mengepalkan tangan semangat Pahlawan

selama 60 detik untuk mengheningkan cipta mengenang arwah dan mengingat jasa-jasa para pahlawan. Lebih lanjut, Kasat Lantas Polres Ponorogo AKP David Triyo Prasojo SH.Sik menjelaskan, “Kami mengadakan giat ini dimaksudkan untuk membangun kembali nilainilai Nasionalisme dan patriotisme, sehingga dengan adanya kita meng-

hadirkan sosok-sosok pahlawan itu lagi maka mereka akan teringat akan jasa-jasa para pahlawan bagi Satlantas Polres Ponorogo pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, sehingga mereka bisa menghargai jasa-jasa para pahlawan yang telah berkorban jiwa dan raga demi kemerdekaan yang telah mendahului kita”, pungkas David. (Wied)

Buntut Kekerasan di UNM, Wartawan Pamsimas di Bajulan Diduga di Daerah Ini Lakukan Aksi Keprihatinan

Rawan Penyimpangan

Pamsimas Desa Bajulan

Nganjuk SMN – Proyek air minum berbasis masyarakat [Pamsimas] dibiayai dengan dana APBN sebesar Rp 275 juta diterima oleh desa Bajulan kecamatan loceret Nganjuk. Dengan rincian Rp 220 juta dari APBN sedang kan yang sebesar Rp 55 juta dibebankan kepada masyarakat. Rp 11 juta dalam bentuk cash sedangkan Rp 44 juta dalam bentuk non cash. Untuk kelompok masyarakat Tirto Wilis program Pamsimas dilaksanakan berupa pembangunan bak penampungan air [tandon ]terletak di dusun semanding yang

menampung air dari sumber jolotundo sebanyak 2 titik yang nantinya akan dapat mengalirkan air bersih kepada kurang lebih 300 rumah di dsn semanding,dsn pogoh dan dukuhan tawang. Dalam pelaksanaan pembangunan tandon ternyata tidak menggunakan besi yang sesuai dengan gambar. Karena dalam gambar tertera besi yang dipergunakan berdiameter 10 sket tapi dalam pengerjaan menggunakan besi diameter 8 dan berdiameter 6.Satlak di lapangan menjelaskan bahwa dirinya hanya bertugas memasang barang yang dikirim oleh bagian belanja

barang jadi soal mutu dan ukuran dirinya tidak tahu. Sedangkan bagian belanja barang Sutomo ketika dikonfirmasi dilapangan masalah ini cepat cepat pergi dari lapangan bahkan justru menyalahkan toko bahan bangunan dan konsultan namun di akuinya bahwa besi yang di beli berharga di bawah Rp 50 ribu/lonjor. Ketua KKM Pokmas Tirto wilis , Suko biyono ketika di konfirmasi masalah ini menyatakan bahwa dirinya udah menyerahkan RABnya kepada bagian belanja dan mewanti wanti untuk melaksanakan sesuai aturan karena harapannya proyek air minum ini dapat berumur panjang dan tidak seperti proyek proyek sebelumnya. Sungguh sangat disayangkan apa yang terjadi di pokmas tirto wilis ini mengingat bahwa untuk pelaksanaan PAMSIMAS ini beban yang harus di tanggung mayarakat sebesar 20% dari program tidaklah sedikit. Akankah ada perhatian dan tindakan tegas dari dinas terkait masalah ini? Suwondo dari dinas PU Ciptakarya belum dapat dikonfirmasi masalah ini karena sedang tugas ke semarang, penjelasan salah satu staf disana. [R/JK]

Madiun, SMN - Buntut kekerasan terhadap awak media oleh polisi saat terjadi unjukrasa mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM), Sulawesi Selatan, Kamis 13 November kemarin, puluhan wartawan yang tergabung dalam Forum Wartawan se-Eks Karesidenan Madiun (FWM), melakukan aksi keprihatinan dengan tabur bunga di Alon-Alon Kota Madiun, Jawa Timur, Jumat (14/11/2014) malam. Selain melakukan tabur bunga, dalam aksi keprihatinan ini, secara bergantian melakukan orasi mengecam tindakan polisi yang menganiaya wartawan. Mereka juga membawa beberapa poster yang diantaranya

Aksi demo

bertuliskan, “Wartawan Dipukuli? Sakitnya Tuh Disini” dan “Jurnalis Bukan Sasaran Kekerasan. Koordinator aksi yang juga

Ketua FJM, Dirgo Suyono, mengatakan, tindakan represif polisi saat menangani aksi unjukrasa mahasiswa UNM, patut disayangkan. Apalagi, wartawan juga menjadi sasaran bogem mentah polisi. Termasuk merusak alat kerja wartawan. “Kami berharap, tindakan membabi-buta polisi yang menganiaya wartawan saat melakukan tugas jurnalistik, tidak terulang lagi. Meski dalam situasi unjukrasa yang memanas sekalipun,” kata Ketua FJM Madiun, Dirgo Suyono, yang juga wartawan SCTV, Jumat (14/11/ 2014) malam. Usai melakukan aksi keprihatinan, wartawan membagikan seleba-

AKBP Taryadi Gantikan Aris Pimpin Polres Pacitan Pacitan, SMN- Jabatan Kapolres di Kabupaten Pacitan mengalami perubahan menyusul mutasi yang dilakukan oleh Polda Jatim. Setelah sebelumnya AKBP Aris Haryanto menduduki Kapolres Pacitan, kini jabatan Kapolres dilimpahkan ke AKBP Taryadi. Selain Pacitan, empat wajah baru perwira menengah menempati empat jabatan tersebut. Salah

satunya, jabatan Kapolres Sidoarjo AKBP Marjuki yang menjabat dua tahun delapan bulan. Penggantinya di Sidoarjo adalah AKBP Anggoro Sukartono yang sebelumnya menjabat Kapolres Nganjuk. Posisi Anggoro digantikan AKBP Muhammad Anwar Nasir yang sebelumnya menjabat Kapolres Sorong. Lalu, Kapolres Situbondo AKBP Erthel Stephan meng-

gantikan AKBP Dheny Dariady sebagai Kapolres Kediri. Dheny lantas diangkat menjadi Wakasat Brimob Polda Sumut. Sebagai gantinya, kepala SPKT Polda Jatim AKBP Hadi Utomo dilantik menjadi Kapolres Situbondo. Kemudian, kepala Detasemen A Pelopor Sat Brimob Polda Jatim dilantik menjadi Kapolres Sampang. Sementara itu, pejabat lamanya,

ran berisi pernyataan sikap. Diantaranya berisi penolakan aksi kekerasan oleh polisi terhadap wartawan di Makasar saat menangani aksi unjukrasa mahasiswa UNM, 13 November kemarin. Aksi kekerasan oleh polisi terhadap mahasiswa dan wartawan ini, diduga dipicu oleh orang tak bertanggungjawab yang memanah Waka Polrestaber Makasar, AKBP Toto Listdiarto. Atas kejadian itu, kemudian polisi masuk ‘menyerbu’ kampus dan menganiaya mahasiswa serta wartawan yang sedang melakukan liputan. Salah satu dari wartawan, yakni kontributor Metro TV, Vincent Waldy. (SY)

AKBP Imran Edwin Siregar, diangkat menjadi Wadir Intelkam Polda Jatim. AKBP Aris Haryanto kedepan akan menjadi Kapolres Malang. Sementara, Kapolda Jatim Irjen Pol Anas Yusuf menyatakan, mutasi tersebut merupakan bagian dari penyegaran. Kapolres yang baru dilantik itu ditugasi membina wilayah di daerahnya masing-masing. “Harapannya lebih baik untuk meningkatkan bidang kamtibmas,” katanya. (Met/Nes)


8

Pendidikan

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

Hakikat Metode Pembelajaran Inkuiri Oleh Abdul Ashar, S.Pd. (Guru SDN Ringinrejo 2, Kediri)

Abstrak: Ashar Abdul, S.Pd. Belajar dengan penemuan mempunyai beberapa keuntungan. Pembelajaran dengan inkuiri memacu keinginan peserta didik untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan jawabannya. Pembelajaran Inkuiri memberikan kepada peserta didik pengalaman-pengalaman belajar yang nyata dan aktif Kata Kunci: Metode Inkuiri dan implementasinya PEMBAHASAN Metode inkuri Mengajar bukan semata persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari perenungan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan pengajaran berbasis inkuiri. Salah satu metode pembelajaran dalam bidang sains, yang sampai sekarang masih tetap dianggap sebagai metode yang cukup efektif adalah metode inkuiri. Kata inkuiri berarti menyelidiki dengan cara mencari informasi dan melakukan pertanyaanpertanyaan (pakdesofa.blog.plasa.com). Menurut Holil (2008), pembelajaran inkuiri

adalah suatu pembelajaran yang dirancang untuk mengajarkan kepada peserta didik bagaimana cara meneliti permasalahan atau pertanyaan terhadap fakta-fakta. Pembelajaran inkuiri memerlukan lingkungan kelas dimana peserta didik merasa bebas untuk berkarya, berpendapat, membuat kesimpulan dan membuat dugaan. Suasana seperti itu amat penting karena keberhasilan pembelajaran bergantung pada kondisi pemikiran peserta didik. Pembelajaran inkuiri merupakan kegiatan pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki sesuatu (benda, manusia, atau peristiwa) secara sistematis, kritis, logis, analitis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh percaya diri (Musyayana, 2008). Dengan kata lain, inkuiri berkaitan dengan aktivitas dan keterampilan aktif yang terpusat pada pencarian pengetahuan atau pemahaman untuk memuaskan rasa ingin tahu. Jika kita ingin menanamkan inkuiri dalam diri peserta didik, maka cara menuangkan informasi sebanyak-banyaknya ke dalam otak peserta didik tidaklah semudah yang tertuang pada tujuan pembelajaran.Anak perlu dilatih untuk selalu bertanya, berpikir kritis, dan mengusahakan kemungkinankemungkinan jawaban terhadap suatu masalah. Dengan demikian, anak perlu dibina berpikir dan bertindak secara kreatif. Alasan rasional penggunaan metode inkuiri adalah bahwa peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai Sains dan akan lebih tertarik terhadap Sains jika mereka dilibatkan secara aktif dalam “melakukan� Sains. Investigasi yang dilakukan oleh peserta didik merupakan tulang punggung metode

inkuiri. Investigasi ini difokuskan untuk memahami konsep-konsep Sains dan meningkatkan keterampilan proses berpikir ilmiah peserta didik. Diyakini bahwa pemahaman konsep merupakan hasil dari proses berpikir ilmiah tersebut (iwanps.wordpress.com). Dalam metode inkuiri, keterlibatan aktif peserta didik terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar dan sikap anak terhadap Sains dan Matematika. Penelitian menyatakan bahwa metode inkuiri membantu perkembangan antara lain scientific literacy dan pemahaman proses-proses ilmiah, pengetahuan vocabulary dan pemahaman konsep, berpikir kritis, dan bersikap positif. Dapat disebutkan bahwa metode inkuiri tidak saja meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap konsepkonsep dalam Sains saja, melainkan juga membentuk sikap keilmiahan dalam diri peserta didik. Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri peserta didik, sehingga dalam proses pembelajaran ini peserta didik lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Peserta didik benar-benar ditempatkan sebagai subjek yang belajar. Peranan guru dalam pembelajaran dengan metode inkuiri adalah sebagai pembimbing dan fasilitator. Tugas guru adalah memilih masalah yang perlu disampaikan kepada kelas untuk dipecahkan. Namun dimungkinkan juga bahwa masalah yang akan dipecahkan dipilih oleh peserta didik. Tugas guru selanjutnya adalah menyediakan sumber belajar bagi peserta didik dalam rangka memecahkan masalah. Bimbingan dan pengawasan guru masih diperlukan, tetapi intervensi terhadap kegia-

tan peserta didik dalam pemecahan masalah harus dikurangi. Implementasi Metode Inkuiri Menurut Roestiyah (2001) dalam mengimplementasikan metode ini, guru dapat melaksanakannya sebagai berikut: 1) Guru membagi tugas meneliti suatu masalah ke dalam kelas. 2) Peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok, dan masingmasing kelompok mendapat tugas tertentu yang harus dikerjakan. 3) Kemudian mereka mempelajari, meneliti, dan membahas tugasnya di dalam kelompok. 4) Setelah hasil kerja mereka dalam kelompok didiskusikan, kemudian membuat laporan yang tersusun dengan baik. 5) Akhirnya hasil laporan kerja kelompok dilaporkan ke sidang pleno atau forum kelas atau diskusi kelas, dan terjadilah diskusi secara luas. 6) Dari siding plenolah kesimpulan akan dirumuskan sebagai kelanjutan hasil kerja kelompok. 7) Dan kesimpulan yang terakhir bila masih ada tindak lanjut yang harus dilaksanakan, hal itu perlu diperhatikan. Guru menggunakan metode ini tatkala mengajar memiliki tujuan agar peserta didik terangsang oleh tugas, dan aktif mencari serta meneliti sendiri pemecahan masalah itu. Mencari sumber sendiri, dan mereka belajar bersama dalam kelompok. Diharapkan juga peserta didik mampu mengemukakan pendapatnya dan merumuskan kesimpulan nantinya. Mereka juga diharapkan dapat berdebat, menyanggah dan mempertahankan pendapatnya. Inkuiri mengandung proses mental yang lebih tinggi tingkatannya. Seperti merumuskan masalah, merencanakan eksperimen, melakukan eksperimen,

Membangun Motivasi Siswa Oleh Siti Qomariyah, S.Pd (Guru SDN Sambi 1 Kec. Ringinrejo Kab.Kediri) TUGAS yang diemban oleh seorang guru sangatlah berat. Terlebih setelah dikeluarkannya sertifikasi guru yang menuntut guru agar lebih profesional dalam tugasnya. Ia seringkali dihadapkan pada beberapa persoalan yang harus segera diselesaikan. Siswa yang tidak perhatian pada pelajaran, rasa kebosanan yang muncul pada diri siswa, munculnya perilaku/sikap kurang hormat siswa terhadap guru merupakan sebagian kecil persoalan yang harus segera dicari solusinya. Guru tidak hanya dituntut harus mampu sebagai agent of learning, tetapi juga harus mampu memerankan dirinya sebagai agent of change (agen perubahan) bagi peserta didik. Karenanya seorang guru diharapkan dapat menjadi seorang pendidik yang tidak hanya sebatas mengajar, tetapi juga harus mampu memotivasi siswanya. Motivasi terbagi atas dua macam, motivasi dari dalam dan motivasi dari luar. Motivasi dari dalam muncul bila ada pemahaman si anak tentang tujuan dari apa yang akan dicapainya atau sebuah bentuk kesadaran yang timbul dari si anak itu sendiri. Biasanya motivasi ini akan bersifat kekal selama

tujuan itu belum tercapai. Sedangkan motivasi dari luar muncul bila ada pancingan dari luar anak untuk melakukan apa yang diinginkan oleh si pemancing. Biasanya motivasi ini tidak bertahan lama, bila umpan-umpan untuk memotivasi masih menarik, maka kegiatan masih tetap berjalan, namun tidak selamanya seorang guru mampu terus mengumpan anak untuk dapat mengikuti kegiatan belajar mengajar. Motivasi dapat diberikan kepada siswa dengan memperhatikan bakat dan minatnya. Sebagai contoh, bila seorang anak bercita-cita ingin menjadi pilot. Guru dapat mengatakan kepadanya. Seorang pilot itu pintar berhitung, dia setiap saat harus mampu memperhitungkan, kapan pesawat akan menghindari gunung, berapa kecepatan ideal yang digunakan dan kapan untuk lepas landas, karena keselamatan penumpang ada pada kesiapan si pilot, bila setiap akan melakukan sesuatu dia bertanya, tentu pesawat tersebut dalam keadaan bahaya. Penelitian-penelitian ilmiah menunjukkan adanya pengaruh yang besar dari motivasi terhadap hasil belajar

siswa. Rasa kebosanan dan tidak adanya perhatian siswa terhadap guru merupakan indikasi bahwa siswa tidak memiliki daya penggerak atau motivasi dalam belajar. Mengingat kontribusi motivasi terhadap hasil belajar cukup besar, para guru diharapkan mampu membangkitkan motivasi dan dapat memanfaatkannya menjadi penggerak kuat para siswa untuk meraih prestasi yang diharapkan. Yang menjadi pertanyaan adalah langkah-langkah apa saja yang perlu dilakukan seorang guru, agar motivasi belajar siswa bangkit. Oleh karena itu, Guru yang profesional harus menyadari bahwa dirinya harus berperan sebagai motivator, yang bertugas memberikan inspirasi atau dorongan supaya proses pembelajaran lebih menyenangkan. Ia harus menolong siswanya supaya memiliki hasrat untuk belajar. Ada beberapa hal yang dapat diupayakan oleh guru dalam membangkitkan motivasi siswanya. 1. Guru ikut terlibat dalam kehidupan siswa. Salah satu bukti guru mengasihi siswanya adalah dengan melibatkan dirinya dalam kehidupan mereka. Ke-

relaan dan ketulusan guru dalam melayani mereka, secara psikis menimbulkan kedekatan antara guru dan murid. Ini akan memberikan ruang waktu bagi guru untuk siswanya guna mendengarkan keluh kesah mereka. Dengan tindakan ini, guru sudah berhasil merebut hati siswanya sehingga memudahkannya untuk menanamkan motivasi kepada mereka. 2. Guru menjadi idola siswa berkaitan dengan sikapnya di kelas. Sikap guru harus dapat dijadikan panutan (teladan) yang baik bagi siswanya. Guru yang baik akan menjadi idola di mata siswa. Pendapat dan nasihatnya terkadang lebih dipercaya dibandingkan dengan pendapat orang tua. Sikap yang didasari oleh keinginan mendidik siswa agar berkembang lebih baik akan memberikan kesan mendalam di benak mereka. Usaha guru membangun motivasi siswa akan kandas jika sikap yang ditunjukkan guru tidak simpatik. 3. Ciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan. Peran guru sebagai motivator tak lepas dari perannya sebagai pengelola kelas. Penciptaan suasana pembelajaran

mengumpulkan dan menganalisis data, dan menarik kesimpulan. Metode ini dapat menumbuhkan sikap objektif, jujur, hasrat ingin tahu, terbuka dan sebagainya. Akhirnya dapat mencapai kesimpulan yang disetujui bersama. Bila peserta didik melakukan semua kegiatan di atas berarti peserta didik sedang melakukan inkuiri.Teknik ini juga dapat berjalan sebagai berikut: 1) guru menunjukkan sesuatu barang, benda atau buku yang masih asing kepada peserta didik di kelas. 2) Semua peserta didik disuruh mengamati , meraba, melihat dengan seluruh indranya. 3) Kemudian guru memberikan masalah atau pertanyaan kepada seluruh peserta didik yang sudah siap dengan jawaban atau pendapat, maka ia akan mendapat giliran mengemukakan pendapatnya. 4) Jawaban atau pendapat, yang sudah dikemukakan oleh temannya yang terdahulu, tidak boleh diulang oleh temannya kemudian. 5) Jadi masalah itu berkembang seperti yang diarahkan, tidak menyeleweng dari garis pelajaran yang telah direncanakan. Murid banyak menemukan masukan baru yang berarti. Hal itu bisa terjadi bila proses interaksi belajar mengajar mengalami perubahan arah dari “teacher centered� menuju “student centered�. Dalam proses belajar peserta didik memerlukan waktu untuk menggunakan daya otaknya untuk berpikir dan memperoleh pengertian tentang konsep, prinsip, dan teknik menyelidiki masalah. Belajar dengan penemuan mempunyai beberapa keuntungan. Pembelajaran dengan inkuiri memacu keinginan peserta didik untuk mengetahui, memotivasi mereka untuk melanjutkan pekerjaannya hingga mereka menemukan jawabannya.

yang menyenangkan tak lepas dari perencanaan pembelajaran yang baik. Untuk itu seorang guru harus membuat persiapan yang matang sebelum tampil dihadapan siswa. Dia harus menyiapkan media belajar, model dan strategi pembelajaran, dan teknik penyampaian yang menarik perhatian sekaligus merangsang siswanya untuk belajar. 4. Teknik mengajar guru harus menarik. Guru yang hendak tampil di depan siswa harus menguasai materi dan metode penyampaiannya. Hal ini diperlukan agar guru memiliki kebebasan dalam mengembangkan teknik mengajarnya hingga menarik minat siswa. Yang dimaksud teknik mengajar di sini adalah gaya yang ditampilkan oleh masing-masing guru harus menarik minat siswa. Dua orang guru yang menggunakan metode yang sama belum tentu memiliki daya ketertarikan yang sama pula dihadapan siswanya. Metode yang disajikan dan dikemas dengan gaya mengajar yang menarik akan mampu membangkitkan motivasi siswa dalam belajarnya. 5. Hargailah hasil pekerjaan siswa Kebiasaan guru yang terlalu sering memberi tugas (PR, Tugas Portopolio, dll.), namun jarang memberikan penilaian akan berdampak tidak baik terhadap motivasi belajar mereka. Siswa akan sekedar mengerjakan tugas dan kurang memperhatikan kualitas pekerjaan. Oleh karena itu, guru jangan enggan menilai hasil kerja siswa, hargailah pekerjaan mereka, dan berikan pujian terhadap prestasi

Peserta didik juga belajar memecahkan masalah secara mandiri dan memiliki keterampilan berpikir kritis karena mereka harus selalu menganalisa dan menangani informasi. Pengajaran berbasis inkuiri membutuhkan strategi pengajar yang mengikuti metodologi IPA dan menyediakan kesempatan untuk pembelajaran bermakna. Inkuiri adalah seni dan ilmu bertanya dan menjawab. Inkuiri melibatkan observasi dan pengukuran, pembuatan hipotesis dan interpretasi, pembentukan model dan pengujian model. Inkuiri menuntut adanya eksperimentasi, refleksi, dan pengenalan akan keunggulan dan kelemahan metodemetodenya sendiri. Selama proses inkuiri berlangsung, seorang guru dapat mengajukan suatu pertanyaan atau mendorong peserta didik untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan mereka sendiri. Pertanyaannya bersifat open-ended, memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyelidiki sendiri dan mereka mencari jawaban sendiri (tetapi tidak hanya satu jawaban yang benar). Inkuiri adalah apa yang dibuat oleh para ilmuwan. Para ilmuwan melakukan ikuiri dengan suatu cara formal dan sitematis, dan dalam proses melakukan inkuiri para ilmuwan memberikan kontribusi pada tubuh informasi yang bersifat kolektif yang kita sebut pengetahuan. Dalam proses memperoleh ilmu melalui inkuiri, peserta didik belajar bagaimana menjadi ilmuwan. Mereka belajar lebih banyak lagi ketimbang hanya konsep dan fakta, mereka mempelajari berbagi proses dalam pemantapan konsep dan fakta. Kesimpulan Inkuiri memberikan kepada peserta didik pengalaman-pengalaman belajar yang nyata dan aktif.Peserta didik diharapkan mengambil inisiatif.Mereka dilatih bagaimana memecahkan masalah, membuat keputusan, dan memperoleh keterampilan.

Inkuiri memungkinkan peserta didik dalam berbagai tahap perkembangannya bekerja dengan masalah-masalah yang sama dan bahkan mereka bekerja sama mencari solusi terhadap masalah-masalah. Setiap peserta didik harus memainkan dan memfungsikan talentanya masing-masing. Inkuiri memungkinkan terjadinya integrasi berbagai disiplin ilmu. Ketika peserta didik melakukan eksplorasi mereka cenderung mengajukan pertanyaanpertanyaan yang akan melibatkan IPA dan matematika, ilmu sosial, bahasa, seni, dan teknik. Inkuiri melibatkan pula komunikasi.Peserta didik harus mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berarti dan berhubungan.Mereka harus melaporkan hasil-hasil temuannya, lisan atau tertulis. Dengan begitu, mereka bekerja dan mengajar satu sama lain. Inkuiri memungkinkan guru mempelajari para peserta didiknya , siapa mereka, apa yang mereka ketahui, dan bagaimana mereka bekerja. Pemahaman guru tentang peserta didik akan memungkinkan guru untuk menjadi fasilitator yang lebih efektif dalam proses pencarian ilmu oleh peserta didik. Ketika guru menggunakan teknik inkuiri, guru tidak boleh banyak bertanya atau berbicara. Terlalu banyak intervensi, terlalu banyak bertanya, dan terlalu banyak menjawab akan mengurangi proses belajar peserta didik melalui inkuiri. Dengan demikian, proses belajar tidak akan lagi menyenangkan. Dalam proses inkuiri, peserta didik dituntut untuk bertanggung jawab bagi pendidikan mereka sendiri. Guru yang menaruh perhatian pada pribadi peserta didik, akan menemukan kegiatankegiatan yang disukai peserta didik, juga hal-hal yang baik yang ada dalam diri para peserta didiknya, dan kesulitian-kesulitan yang mengganggu peserta didik dalam proses belajar. Guru dituntut menyesuaikan diri terhadap gaya belajar para peserta didiknya.

mereka. Jadikanlah penilaian yang kita berikan sebagai alat perangsang motivasi siswa. 6. Ciptakan suasana persaingan yang sehat antar siswa. Prestasi seorang teman biasanya merangsang teman yang lain untuk berprestasi pula, sehingga dapat memunculkan persaingan antar siswa. Persaingan yang positif akan memunculkan dorongan (motivasi) siswa untuk giat belajar. Untuk itu guru harus mampu menciptakan suasana persaingan yang sehat di antara mereka. Guru harus menunjukkan obyektivitas dalam setiap evaluasi pembelajaran, demikian juga para siswa harus menjunjung tinggi kejujuran dalam setiap pengerjaannya. 7. Lihatlah cara mengajar kita dari kaca mata siswa. Tak jarang kita selaku guru, merasa sudah maksimal dalam melaksanakan pembelajaran di kelas, namun hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan harapan kita. Anak-anak tidak memahami tentang materi yang kita sampaikan, anak-anak tidak menyukai cara mengajar kita, mungkin juga anakanak merasa bosan dengan metode atau model pembelajaran yang monoton. Untuk itu kita perlu melihat cara mengajar kita dari kaca mata mereka. Misalnya para siswa kita suruh mengisi kuesioner yang telah kita buat guna mengetahui titik kelebihan dan kekurangan cara mengajar kita. Data yang diperoleh bisa kita jadikan refleksi dalam merencanakan pembelajaran berikutnya.

Seorang pakar pedagogik, Richards, juga pernah mengemukakan pandangannya tentang motivasi siswa. Menurutnya untuk membangkitkan motivasi siswa diantaranya sebagaimana berikut ini. 1. Guru harus mengetahui bahwa orang dapat belajar dengan baik sekali apabila pelajarannya disusun menurut pola tertentu sehingga siswa mengetahui apa yang menjadi sasaran pelajarannya. Mereka dapat melihat kemajuan yang harus diperoleh untuk mencapai sasaran itu. 2. Orang dapat belajar dengan baik sekali apabila mereka dapat melihat hubungan antara pelajaran itu dengan dirinya sendiri. 3. Orang dapat belajar dengan baik sekali jika merasa dapat menguasai isi pelajarannya. 4. Orang dapat belajar dengan baik, jika melihat manfaat dalam kehidupan mereka. Dan masih banyak para pakar pendidikan yang mengemukaan pendapatnya tentang hal ini. Upaya-upaya yang bisa kita lakukan untuk menggairahkan belajar siswa sangatlah bervariasi, namun hal yang terpenting adalah kita selaku pelaksana pendidikan tidak surut dalam membimbing para siswa. Kerja keras, kerja cerdas, dan kerja ikhlas yang kita lakukan mudah-mudahan menjadi bingkai indah dalam potret kehidupan mereka. Semoga kita bisa mengantarkan kesuksesan mereka dalam meraih masa depannya. Selamat berjuang guru, semoga jasa-jasamu dapat meningkatkan kemajuan negerimu.

Korelasi Gaya Belajar dengan PBL dan Tujuan Pembelajaran Oleh Dra. Iswati (Guru SDN Dawung 2, Kediri)

Abstrak: Iswati,Dra. Gaya belajar senantiasa berkorelasi dengan Problem Based Learning dan Tujuan Pembelajaran. Cara belajar dan mengajar aktif dengan PBL sangat sesuai dengan siswa masa kini. Agar bisa efektif, guru harus menggunakan yang berikut ini: diskusi dan proyek kelompok kecil, presentasi dan debat, dalam kelas, latihan melalui pengalaman, pengalaman lapangan, simulasi, dan studi kasus. PBL mampu mengakomodir perbedaan yang ada di masing-masing individu guna mencapai satu tujuan pembelajaran yang sama. Kata Kunci: Gaya belajar, PBL dan Tujuan Pembelajaran PEMBAHASAN Gaya Belajar Praktisi pendidikan telah menyadari bahwa peserta didik memiliki bermacam gaya belajar. Sebagian siswa bisa belajar dengan sangat baik hanya dengan melihat orang lain melakukannya. Biasanya, mereka menyukai penyajian informasi yang runtut. Mereka lebih suka menuliskan apa yang dikatakan guru. Selama pelajaran, mereka biasanya diam dan jarang terganggu oleh kebisingan. Perserta

didik visual ini berbeda dengan peserta didik auditori, yang biasanya tidak sungkan-sungkan untuk memperhatikan apa yang dikerjakan oleh guru, dan membuat catatan. Mereka mengandalkan kemampuan untuk mendengar dan mengingat. Selama pelajaran, mereka mungkin banyak bicara dan mudah teralihkan perhatiannya oleh suara atau kebisingan. Peserta didik kinestetik belajar terutama dengan terlibat langsung dalam kegiatan. Mereka cenderung impulsive, semau gue, dan kurang sabaran. Selama pelajaran, mereka mungkin saja gelisah bila tidak bisa leluasa bergerak dan mengerjakan sesuatu. Cara mereka belajar boleh jadi tampak sembarangan dan tida karuan. Tentu saja, hanya ada sedikit siswa yang mutlak memiliki satu jenis cara belajar. Grinder (1991) menyatakan bahwa dari setiap 30 siswa, 22 diantaranya rata-rata dapat belajar dengan efektif selama gurunya mengahadirkan kegiatan belajar kolaborasi antara visual, auditori dan kinestik. Namun, 8 siswa siswanya sedemikan menyukai salah satu bentuk pengajaran dibanding dua lainnya. Sehingga mereka mesti berupaya keras untuk memahami pelajaran bila tidak ada kecermatan dalam menyajikan pelajaran sesuai dengan ara yang mereka sukai. Guna memenuhi kebutuhan ini, pengajaran harus bersifat multisensori dan penuh dengan variasi. Kalangan pendidikan juga mencermati adanya perubahan cara belajar siswa. Selama lima belas tahun terakhir, Schroeder dan koleganya (1993) telah

menerapkan indikator tipe Myer-Briggs (MBTI) kepada mahasiswa baru. MBTI merupakan salah satu instrument yang paling banyak digunakan dalam dunia pendidikan dan untuk memahami fungsi perbedaan individu dalam proses belajar. Hasilnya menunjukkan sekitar 60 persen dari mahasiswa yang masuk memiliki orientasi praktis ketimbang teoritis terhadap pembelajaran, dan persentase itu bertambah setiap tahunnya. Mahasiswa lebih suka terlibat dalam pengalaman langsung dan konkret daripada mempelajari konsepkonsep dasar terlebih dahulu dan baru kemudian menerapkannya. Penelitain MBTI lainnya, jelas Schroeder, menunjukkan bahwa siswa sekolah menengah lebih suka kegiatan belajar yang benarbenar aktif dari pada kegiatan yang reflektif abstrak, dengan rasio lima banding satu. Dari semua ini, dia menyimpulkan bahwa cara belajar dan mengajar aktif sangat sesuai dengan siswa masa kini. Agar bisa efektif, guru harus menggunakan yang berikut ini: diskusi dan proyek kelompok kecil, presentasi dan debat, dalam kelas, latihan melalui pengalaman, pengalaman lapangan, simulasi, dan studi kasus. Secara khusus Schroeder menekankan bahwa siswa masa kini “bisa beradaptasi dengan baik terhadap kegiatan kelompok dan belajar bersama.� Temuan-temuan ini dapat dianggap tidak mengejutkan bila kita mempertimbangkan percepatan laju kehidupan modern. Dimasa kini siswa dibesarkan dalam dunia yang segala sesuatunya

berjalan dengan cepat dan banyak pilihan yang tersedia. Suara-suara terdengar begitu menghentak merdu, dan warna-warna terlihat begitu semarak dan menarik. Obyek, baik yang nyata maupun yang maya, bergerak cepat. Peluang untuk mengubah segala sesuatu dari satu kondisi ke kondisi lain terbuka sangat luas. Pengajaran Berbasis Masalah (PBL) Pengajaran berbasis masalah (Problem-Based Learning) adalah suatu pandekatan pengajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensial dari materi pelajaran. Pengajaran masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dalam situasi berorientasi masalah, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Menurut Ibrahim dan Nur (2000: 2), “Pengajaran berbasis masalah dikenal dengan nama lain seperti Project-Based Teaching (Pembelajaran Proyek), ExperiencedBased Education (Pendidikan berdasarkan pengalaman), Authentic Learning (PembelajaranAutentik), dan Achoered Instruction (Pembelajaran berakar pada kehidupan nyata)�. Peran guru dalam pengajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Pengajaran berbasis masalah tidak dapat

dilaksanakan tanpa guru mengembangkan lingkungan kelas yang memungkinkan terjadinya pertukaran ide secara terbuka. Secara garis besar pengajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan ikuiri. Ciri-ciri PBL Berbagai pengembangan pengajaran berbasis masalah telah mencoba menunjukkan ciri-ciri pengajaran berbasis masalah sebagai berikut. a. Pengajuan pertanyaan atau masalah. Pengajaran berbasis masalah bukan hanya mengorganisasikan prinsipprinsip atau keterampilan akademik tertentu, pembelajaran berdasarkan masalah mengorganisasikan pengajaran di sekitar pertanyaan dan masalah yang kedua-duanya secara sosial penting dan secara pribadi bermakna untuk siswa. Mereka mengajukan situasi kehidupan nyata yang autentik, menghindari jawaban sederhana, dan memungkinkan adanya berbagai macam solusi itu. b. Berfokus pada keterkaitan antar disiplin. Meskipun pengajaran berbasis masalah mungkin berpusat pada mata pelajaran tertentu (IPA, Matematika, Ilmu Sosial), masalah yang akan diselidiki telah dipilih yang benar-benar nyata agar dalam pemecahannya siswa meninjau masalah itu dari banyak mata

pelajaran. c. Penyelidikan autentik. Pengajaran berbasis masalah mengharuskan siswa melakukan penyelidikan autentik untuk mencari pemecahan masalah nyata. Mereka harus menganalisasi dan mendefinisikan masalah, mengembankan hipotesis dan membuat ramalan, mengumpulkan dan menganalisis informasi, melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat iferensi, dan merumuskan kesimpulan. Sudah barang tentu, metode penyelidikan yang digunakan bergantung pada masalah yang sesdang dipelajari. d. Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya. Pengajaran berbasis masalah menuntut siswa untuk menghasilkan produk tertentu dalam bentuk karya nyata atau artefak dan peragaan yang menjelaskan atau mewakili bentuk penyelesaian masalah yang mereka temukan. Produk itu dapat berupa transkrip debat, laporan, model fisik, video atau program computer (Ibrahim & Nur, 2000:5-7). Pengajaran berbasis masalah dicirikan oleh siswa bekerja sama satu sama lain (paling sering secara berpasangan atau dalam kelompok kecil). Bekerja sama memberikan motivasi untuk secara berkelanjutan terlibat dalam tugas-tugas kompleks dan memperbanyak peluang untuk berbagi inkuiri dan dialog dan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan berpikir.

Tujuan Pembelajaran dan Hasil Belajar Pengajaran berbasis masalah dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa. Pengajaran berbasis masalah dikembangkan terutama untuk membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, dan keterampilan intelektual, belajar tentang berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam pengalaman nyata atau simulasi, dan menjadikan pembelajar yang otonom dan mandiri. Uraian rinci terhadap ketiga tujuan itu dijelaskan lebih jauh oleh Ibrahim dan Nur (2000:7-12) berikut ini. Kesimpulan Tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai dalam setiap pelaksanaan Proses Belajar Mengajar di lembaga pendidikan sangatlah bergantung pada kebijakan yang diambil pendidik dalam mempersiapkannya. Beberapa alternatif harus dicoba dan dievaluasi pelaksanaannya. Gaya belajar siswa yang bertipe visual,auditori dan kinestetik dapat dibelajarkan bersama dalam sebuah pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning), dimana PBL mampu mengakomodir perbedaan yang ada di masing-masing individu guna mencapai satu tujuan pembelajaran yang sama.Yang tentunya jika tujuan pembelajaran dapat tercapai pada muara akhirnya hasil belajar dapat terwujud sesuai harapan.


Pendidikan

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

9

Pandangan Islam Dalam Menuntut Ilmu Pengetahuan Oleh Dra. Umi Sholekhah (Guru SDN Dawung 1, Kediri) Abstrak: SholekhahUmi,Dra. Dunia dari hari ke hari mengalami perubahan, perubahan itu terjadi secara alami dan karena campur tangan manusia. Perubahan itu pula yang harus membuat manusia semakin peka akan kejadian-kejadian yang ada. Hadirnya berbagai ilmu pengetahuan di dunia ini memudahkan manusia untuk beraktivitas, teknologi yang canggih di dukung oleh komputerisasi membuat manusia semakin terbantu melakukan aktivitasnya, semuanya terasa lebih mudah.Guru sebagai insan yang sehari-hari dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan sudah semestinya kita senantiasa berupaya meningkatkan kompetensi di segala lini guna menyiapkan dan menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin hari semakin berkembang Kata Kunci: Gaya belajar, PBL danTujuanPembelajaran PEMBAHASAN Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Cepatnya perubahan dan perkembangan pendidikan dan ilmu pengetahuan, hal ini menuntut manusia harus terus belajar dimanapun kapanpun. Pada dasarnya manusia dilahirkan ke alam dunia ini dalam keadaan fitrah atau suci sesuai dengan hadist Rasululullah SAW, “Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah maka kedua orang tuanyalah yg menjadikannya sebagai Yahudi Nasrani atau Majusi”. Sejak anak dilahirkan ke alam dunia ini sesungguhnya adalah awal manusia mulai belajar, karena di dalam Islam dikatakan bahwa manusia itu belajar sejak ia dilahirkan sampai ia masuk ke dalam liang lahat. Sungguh luar biasa ajaran Islam mendidik umatnya untuk terus menuntut ilmu pengetahuan tanpa mengenal usia, selama kita masih bisa menikmati hidup, selama kita masih bisa menghirup udara, selama kita masih bisa bergerak selama itu pulalah kita wajib menuntut ilmu pengetahuan. Oleh sebab itu ketika seorang anak mulai dilahirkan ke alam dunia ini orang tua sudah mulai mengajari anaknya dengan

berbagai hal tentunya dengan konsep dan metode yang sesuai dengan usianya. Pengertian Pendidikan dalam Islam Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi. Ilmu pendidikan islam adalah ilmu pendidikan yang berdasarkan Islam. Islam adalah nama agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW. Islam berisi seperangkat ajaran tentang kehidupan manusia. Pendidikan dalam arti umum mencakup segala usaha dan perbuatan dari generasi tua untuk mengalihkan pengalamannya, pengetahuannya, kecakapannya, serta keterampilannya kepada generasi muda untuk memungkinkannya melakukan fungsi hidupnya dalam pergaulan bersama, dengan sebaik-baiknya. Corak pendidikan itu erat hubungannya dengan corak penghidupan, karenanya jika corak penghidupan itu berubah, berubah pulalah corak pendidikannya, agar si anak siap untuk memasuki lapangan penghidupan itu. Pendidikan itu memang suatu usaha yang sangat sulit dan rumit, dan memakan waktu yang cukup banyak dan lama, terutama sekali dimasa modern dewasa ini. Pendidikan menghendaki berbagai macam teori dan pemikiran dari para ahli pendidik dan juga ahli dari filsafat, guna melancarkan jalan dan memudahkan cara-cara bagi para guru dan pendidik dalam menyampaikan ilmu pengetahuan dan pengajaran kepada para peserta didik. Dalam Kamus Besar Bahasa Indone-

sia, pendidikan berasal dari kata dasar didik (mendidik), yaitu memelihara dan memberi latihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Para ahli pendidikan menemui kesulitan dalam merumuskan definisi pendidikan Kesulitan itu antara lain disebabkan oleh banyaknya jenis kegiatan serta aspek kepribadian yang dibina dalam kegiatan ini. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai daya upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak, agar dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya. Pendidikan dalam Islam lebih banyak dikenal dengan menggunakan istilah altarbiyah, al-ta‘lim, al-ta‘dib dan al-riyadah. Setiap terminologi tersebut mempunyai makna yang berbeda satu sama lain, karena perbedaan teks dan kontek kalimatnya dan pendidikan Islam memiliki beberapa karakteristik yang berbeda dengan pengertian pendidikan secara umum. Pendidikan Islam adalah proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat. Pendidikan Islam sebagai proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh subyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi) dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu dan dengan alat perlengkapan yang ada ke arah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran Islam. Dari uraian di atas, dapat dilihat perbedaan-perbedaan antara pendidikan secara umum dengan pendidikan Islam. Perbedaan utama yang paling menonjol adalah bahwa pendidikan Islam bukan hanya mementingkan pembentukan pribadi untuk kebahagiaan dunia, tetapi juga untuk kebahagiaan akhirat. Selain itu pendidikan Islam berusaha membentuk pribadi yang bernafaskan ajaran-ajaran Islam.

Kewajiban Menuntut Ilmu Apabila kita memperhatikan isi AlQuran dan Al-Hadist, maka terdapatlah beberapa suruhan yang mewajibkan bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan untuk menuntut ilmu agar mereka tergolong menjadi umat yang cerdas, jauh dari kabut kejahilan dan kebodohan. Perintah kewajiban menuntut ilmu terdapat dalam hadist Nabi Muhammad SAW: “Menuntut ilmu adalah fardhu bagi tiap-tiap muslim, baik laki-laki maupun perempuan”. (HR. IbnAbdulbari) Dari hadist ini kita memperoleh pengertian, bahwa Islam mewajibkan pemeluknya agar menjadi orang yang berilmu, berpengetahuan, mengetahui segala permasalahan dan jalan kemanfaatan; menyelami hakikat alam, dapat meninjau dan menganalisa segala pengalaman yang didapati oleh umat yang lalu, baik yang berhubungan dangan ‘aqaid dan ibadat, baik yang berhubungan dengan soal-soal keduniaan dan segala kebutuhan hidup. Nabi Muhammad SAW bersabda: “Barang siapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) diakhirat wajiblah ia mengetahui ilmunya pula dan barang siapa yang meginginkan keduaduanya wajiblah ia memiliki ilmu keduaduanya pula” (HR. Bukhari dan Muslim). Dilihat dari segi ibadah, menuntut ilmu itu sangat tinggi nilai dan pahalanya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Sungguh sekiranya engkau melangkahkan kakinya di waktu pagi (maupun petang), kemudian mempelajari satu ayat dari Kitab Allah (Al-Quran), maka pahalanya lebih baik dari pada ibadat satu tahun”. Menuntut ilmu sendiri sangat tinggi nilainya dilihat dari segi ibadah dikarenakan amal ibadah yang tidak dilandasi dengan ilmu yang berhubungan dengan itu, akan sia-sialah amalnya.

Nabi diutus ke dunia ini pun dengan tugas mengajar, sebagaimana sabdanya: “Aku diutus ini, untuk menjadi pengajar”.(HR. Baihaqi). Mengingat pentingnya penyebaran ilmu pengetahuan kepada manusia / masyarakat agar mereka tidak dalam kebodohan dan kegelapan, maka diperlukan kesadaran bagi para mualim, guru dan ulama, untuk beringan tangan menuntun mereka menuju kebahagian dunia dan akhirat. Bagi para guru dan ulama yang suka menyembunyikan ilmunya, mendapat ancaman, sebagaimana sabda Nabi: “Barang siapa ditanya tentang sesuatu ilmu, kemudian menyembunyikan (tidak mau memberikan jawabannya), maka Allah akan mengekangkan (mulutnya), kelak dihari kiamat dengan kekangan ( kendali) dari api neraka”.(HR Ahmad). FirmanAllah Swt. dalam surah al-Alaq ayat 1-5 sebagai ayat yang pertama kali diturunkan yang berkaitan dengan pendidikan sebagai berikut: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu Yang menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah dan Tuhanmu Maha Pemurah, yang mengajarkan manusia dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya” (Q.S. 96 : 1-5). Anak dalam kaitannya dalam pendidikan menurut ajaran Islam adalah fitrah atau ajaran bagi orang tuanya. Sebagaimana Hadis Rasulullah saw. yang artinya: Setiap anak itu dilahirkan atas fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikan Nasrani atau Majusi. Hadis Nabisaw, yang artinya: “Tuntutlah ilmu pengetahuan semenjak dari buaian hingga ke liang lahat” (al-Hadis). Perkembangan Pendidikan dalam Islam Sejak awal Islam didakwahkan oleh Rasulullah SAW, melalui pendidikan dengan sendirinya bertambahlah lembagalembaga pendidikan sebagai tempat untuk mencari/menuntut mutu pendidikan

kendati sarana dan fasilitas yang ada masih serba terbatas, namun menjadi acuan (dasar) untuk menyelenggarakan pendidikan Islam secara sistematis, tempat-tempat pada zaman itu seperti al-Iqra’ Masjid al-Hikmah dan Majlis Taklim lainnya, al-Khattab (Abdullah Fadjar, 1991 : 11). Di Indonesia sendiri pendidikan Islam itu berlangsung dalam keluarga dan lembaga pendidikan lainnya. Seperti madrasah-madrasah (ibtidaiyyah, tsanawiyah dan aliyah) dan pondok-pondok pesantren sebagai suatu fundamental pewaris nilainilai Islam yang kondusif, yang tidak terlepas dari aspek dasar pewaris nilai-nilai Islamiyah. Itu disebabkan oleh perbedaan sistem pendidikan kita dengan sistem pendidikan barat adalah orientasi sebagai indikator utama (barat) adalah materi yang sekularisme (The Post Cristiaw Era) yang menatap dengan bayang-bayang Tuhan dengan mata hati dimasyarakatkan oleh alam semesta. Demikian pula dalam kehidupan bernegara sebagai bangsa Indonesia yang telah menjunjung tinggi demokrasi (pasca reformasi) mencerdaskan kehidupan bangsa menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Pendidikan haruslah merata ke seluruh lapisan masyarakat (penduduk) Indonesia melalui lingkungan rumah tangga, sekolah dan masyarakat yang harus dipertanggungjawabkan bersama antara orang tua, masyarakat dan pemerintah. Kesimpulan Secara umum tujuan pendidikan Islam adalah terbentuknya manusia muttaqin yang secara sadar dan bertanggung jawab selalu mencari keridaanAllah SWT, melalui jalur muamalah yang ubudiyah sehingga sistem pendidikan Islam adalah suatu pola yang menyeluruh dari suatu masyarakat, unsur-unsur lembaga formal atau non formal dengan pemindahan pengetahuan dan pewarisan kebudayaan yang mempengaruhi pertumbuhan sosial spiritual dan intelektual. Dengan munculnya sistem

pendidikan Islam sebagai suatu sistem yang berdiri sendiri adalah suatu fenomena baru dalam syariat Islam . Sebagai ajaran (doktrin) Islam mengandung sistem nilai diatas mana proses pendidikan Islam berlangsung dan dikembangkan secara konsisten menuju tujuannya. Sejalan dengan pemikiran ilmiah dan filosofis dari pemikir-pemikir sesepuh muslim, maka sistem nilai-nilai itu kemudian dijadikan dasar bangunan (struktur) pendidikan islam yang memiliki daya lentur normatif menurut kebutuhan dan kemajuan. Pendidikan Islam mengidentifikasi sasarannya yang digali dari sumber ajarannya yaitu Al Quran dan Hadist, meliputi empat pengembangan fungsi manusia: 1) Menyadarkan secara individual pada posisi dan fungsinya ditengah-tengah makhluk lain serta tanggung jawab dalam kehidupannya. 2) Menyadarkan fungsi manusia dalam hubungannya dengan masyarakat, serta tanggung jawabnya terhadap ketertiban masyarakatnya. 3) Menyadarkan manusia terhadap pencipta alam dan mendorongnya untuk beribadah kepada Nya. 4) Menyadarkan manusia tentang kedudukannya terhadap makhluk lain dan membawanya agar memahami hikmah tuhan menciptakan makhluk lain, serta memberikan kemungkinan kepada manusia untuk mengambil manfaatnya Karenanya sebagai insan yang berkutat sehari-harinya dalam dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan sudah semestinya kita senantiasa berupaya meningkatkan kompetensi di segala lini guna menyiapkan dan menjawab tantangan dunia pendidikan yang semakin hari semakin berkembang.

Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Materi Ips Melalui Pembelajaran Tematik Pada Siswa Kelas 2 Semester Gasal di SDN Jemekan 2 Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2009/2010 Oleh Siti Ambiyatin, A.Ma.Pd. (Guru Kelas SDN Jemekan 2, Ringinrejo, Kediri)

I. Pendahuluan Peserta didik kelas I, II, dan III merupakan subjek yang perlu mendapatkan perhatian sejak dini. Dalam proses pembelajaran, umumnya mereka masih bergantung pada objek-objek yang bersifat konkret dan pengalaman yang dialaminya secara langsung (secara empiris). Dari gambaran tersebut, akan muncul suatu permasalahan pada diri siswa apabila tingkat pemahaman siswa terhadap suatu konsep tidak terjadi secara utuh. Materi pelajaran yang disampaikan guru kurang tepat sasaran sehingga tema-tema dalam pembelajaran menjadi terpecah-pecah karena pengetahuan tersebut masih dipahami secara utuh atau global. Ketika mata pelajaran itu disajikan secara terpisahpisah, anak mengalami kesulitan.Artinya, anak belum mampu berpikir tentang sesuatu konsep tanpa melihat benda konkret. Misalnya, anak akan kesulitan memahami konsep tentang “kuda” tanpa ada benda “kuda” atau “gambar

kuda”. Karena itu, kontekstualisasi antara taraf berpikir anak dengan kehidupan anak seharihari menjadi sangat penting. Dalam rangka mengimplementasikan Standar Isi yang termaktub di dalam Standar Nasional Pendidikan (SNP) Indonesia, maka pembelajaran yang akan diterapkan pada siswa kelas I s.d. III SD lebih cocok jika dikelola dalam model pembelajaran terpadu. Pelaksanaan model pembelajaran terpadu ini dapat dilakukan melalui pendekatan pembelajaran tematik. Pembelajaran Tematik merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang dapat diterapkan pada siswa kelas rendah (siswa kelas I, II, dan III) SD. Di dalam KTSP dijelaskan bahwa pembelajaran tematik adalah pendekatan yang harus digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran di SD atau MI. Oleh karena itu, guru perlu mempelajarinya terlebih dahulu sehingga dapat memperoleh pemahaman baik secara konseptual maupun praktikal (Sukayati, 2004:8). Dalam kaitan ini penulis akan mencoba menerapkan pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPS. Dengan menerapkan pembelajaran tematik pada mata pelajaran IPS diharapkan peserta didik dapat memperoleh pengalaman langsung, sehingga dapat menambah kekuatan untuk menerima, menyimpan, dan memproduksi kesan-kesan tentang materi yang dipelajarinya. Pembelajaran IPS dapat dikemas dengan tema atau topik. Misalnya tema Peristiwa dapat dibahas dari sudut Bahasa Indone-

sia dan Pendidikan Kewarganegaraan. Pengamatan penulis di Sekolah Dasar Negeri Jemekan 2, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri pada saat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung, terlihat beberapa atau sebagian besar peserta didik belum mampu mengikuti proses pembelajaran secara optimal. Selama proses pembelajaran, potensi para siswa kurang diberdayakan sehingga sebagian besar siswa belum mampu mencapai kompetensi individual yang diperlukan untuk mengikuti pelajaran lanjutan. Siswa-siswa tersebut juga belum dapat menggunakan dan menerapkannya secara efektif dalam pemecahan masalah sehari-hari. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang terjadi di dalam kelas selama ini masih menggunakan proses pembelajaran konvensional, belum mengarah kepada pembelajaran tematik. Tematema yang dipelajari siswa masih terpecahpecah. Untuk itu, pada penelitian ini penulis tertarik untuk meneliti tentang pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik dipilih karena proses pembelajaran ini harus diterapkan di kelas rendah. Oleh karena itu, pada penelitian ini penulis memilih judul: “Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Materi IPS melalui Pembelajaran Tematik pada Siswa Kelas 2 Semester Gasal di SDN Jemekan 2 Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri Tahun Ajaran 2009/2010”. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar peserta didik untuk mata pelajaran Ilmu Penge-

tahuan Sosial melalui penerapan model pembelajaran tematik kelas 2 di Sekolah Dasar Negeri Jemekan 2, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri. Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas 2 SDN Jemekan 2, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri tahun pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 22 orang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini direncanakan berlangsung dalam tiga siklus. Pelaksanaan setiap siklus terdiri dari tahapan sebagaimana dikemukakan oleh Supardi (2006:105): Perencanaan; Implementasi Tindakan; Pengamatan atau Pemantauan; Refleksi. II. Hasil Penelitian dan Pembahasan a. Siklus I Pada penelitian ini yang dipantau adalah hasil belajar peserta didik. Hal-hal yang dianalisis yaitu dengan membandingkan nilai ratarata ulangan harian pada tindakan siklus. Proses penilaian tidak hanya satu prosedur tetapi sesuai dengan fungsi atau peranan penilaian yang dilaksanakan yaitu melaksanakan tes awal (pre-test) yang dilaksanakan pada saat sebelum bahan diajarkan gunanya untuk mengetahui sejauh mana bahan-bahan yang diajarkan telah diketahui oleh peserta didik dan setelah pelajaran berakhir maka diadakan tes akhir (post test) (Nasution, 1994:22). b. Siklus II Pengamatan dilakukan terhadap aktivitas

belajar siswa dalam kelompok. Selama proses pembelajaran, keaktifan siswa dalam kelompok mulai tampak. Setiap kelompok membuat kesimpulan dari hasil yang dibahas. Hasil kerja siswa dipraktikkan di depan kelas. Pada mulanya para siswa masih ragu-ragu untuk maju ke depan kelas. Setelah peneliti memberikan motivasi, akhinrya wakil kelompok mau tampil ke depan kelas untuk menyampaikan pembahasan mereka. Hasil kerja yang disampaikan masing-masing kelompok dikaitkan dengan pengalaman siswa sehari-hari. c. Siklus III Hasil belajar peserta didik tersebut diukur dari pencapaian ketuntasan belajar peserta didik sebelum dilakukan tindakan 36,4%, setelah dilakukan tindakan pada siklus I mencapai 50%, siklus II mencapai 72,7%, dan siklus III naik menjadi 90,9%. Hasil temuan lapangan menunjukkan pembelajaran tematik yang diberikan pada peserta didik kelas awal (kelas II), pada siklus I belum menunjukkan hasil yang memuaskan, begitu pula pada siklus II. Hal ini disebabkan karena penulis belum memberikan penekanan secara khusus terhadap pencapaian indikator pembelajaran. Misalnya, tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik belum disertai dengan penjelasan yang lebih rinci. Pada siklus III penulis juga melakukan perbaikan dan perubahan. Perbaikan proses pembelajaran yang penulis lakukan pada siklus III ini seperti lebih menekankan secara khusus tugas-tugas yang akan dikerjakan oleh peserta

didik, menjelaskan kembali materi pelajaran dengan mengaitkan dengan kehidupan seharihari, dan menggunakan beberapa gambar dalam memberikan penjelasan materi pembelajaran. Fokus penekanan pada siklus III ini lebih dititikberatkan pada pemberian contohcontoh penyelesaian tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. III. Simpulan dan Saran Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum awal tindakan (T0) adalah 36,4%, siklus I (T1) 50%, siklus II (T2) 72,7%,, dan siklus III (T3) 90,9%. Berdasarkan hasil simpulan di atas dapat disarankan sebagai berikut: a. Guru yang akan mengajarkan pembelajaran tematik pada peserta didik di kelas II sebaiknya disertai dengan penekanan pemberian tugas dan mengaitkan materi pelajaran dengan pengalaman yang dimiliki oleh peserta didik. Kepala sekolah, diharapkan memberikan fasilitas pendukung dalam memberikan pembelajaran tematik seperti melangkapi pembelajaran dengan alat peraga (media pembelajaran) serta memanfaatkan sumber belajar yang ada di sekolah. Kepada pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Kediri hendaknya memberikan fasilitas pendukung dalam melaksanakan pembelaja-ran tematik yaitu dengan melengkapi sumber pustaka atau buku-buku penunjang dalam melaksanakan pembelajaran tematik pada kelas awal.

Kebersamaan Dalam Islam Itu Indah Oleh Samsodin, S.Pd.I (Guru SDN Batuaji 1 Kec. Ringinrejo Kab. Kediri) BICARA tentang kebersamaan dalam Islam, saya kemudian teringat dua buah ayat yang dengan tegas menganjurkan kita untuk senantiasa menjaga kekuatan dan kebersamaan antar kita. Pertama, dimana Allah berfirman dalam Qs. Ali Imran ayat 103: 103. dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. Lantas dilanjutkan kembali dalam Qs. Al An’am 153 yang berbunyi :

Kedua, dimana Allah berfirman dalam QS. Al An’an ayat 153: 153. dan bahwa (yang Kami perintahkan ini) adalah jalanKu yang lurus, Maka ikutilah Dia, dan janganlah kamu mengikuti jalanjalan (yang lain)[152], karena jalanjalan itu mencerai beraikan kamu dari jalanNya. yang demikian itu diperintahkan Allah agar kamu bertakwa. [152] Shalat wusthaa ialah shalat yang di tengah-tengah dan yang paling utama. ada yang berpendapat, bahwa yang dimaksud dengan shalat wusthaa ialah shalat Ashar. menurut kebanyakan ahli hadits, ayat ini menekankan agar semua shalat itu dikerjakan dengan sebaik-baiknya. Kedua ayat itu sendiri sangat tegas betapa kunci dari kemenangan Islam tiada lain adalah kuatnya kebersamaan dan ukhuwah diantara kaum muslimin. Lantas kenapa kita harus menjaga kekuatan dan

ukhuwah kita? Hal itu tiada lain karena Rasulullah SAW pernah bersabda sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Daud. “Hampir saja umatumat menyerang kalian dari segala penjuru, bagaikan rayap-rayap yang menyerang tempat makannya sediri” Lalu para sahabat bertanya, “Apakah jumlah kita waktu itu sedikit ya Rasulullah?” “Tidak,” jawab Rasulullah, “Malahan pada waktu itu kalian berjumlah sangat banyak, tetapi kalian adalah buih bagaikan air bah. Sesungguhnya Allah SWT telah mencabut kewibawaan kalian dan pada waktu yang sama Allah menanamkan Wahn dalam hati kalian.” Para sahabat bertanya, “Apa Wahn itu ya wahai Rasulullah? Rasulullah menjawab, “Cinta dunia dan takut mati.” Hal yang digambarkan oleh Rasulullah kepada kita ratusan tahun silam ini jikalau kita kita amati dan rasakan maka sung-

guh hal ini sama persis dengan keadaan yang menimpa umat Islam saat ini. Kaum muslim yang pada saat ini berjumlah lebih dari 1,4 Milyar orang yang tersebar dalam 50 negara seolah tidak berdaya dalam kancah kehidupan manusia. Persatuan yang telah dijalin berabad-abad silam, saat masa Rasulullah dan para sahabatnya serta Khulafahur Rasyidin, kini sekakan dihancurkan oleh umat Islam sendiri. Gelombang kekerasan atas nama agama sekarang sudah seperti menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan kaum muslimin. Umat Islam yang yang sudah terpola kedalam berbagai golongan mengklaim adalah golongan yang paling benar. Akibat klaim saling benar ini kemudian menjadi konflik, bahkan berakhir dengan pertumpahan darah. Kita lihat di televisi bagaimana saat ini saudara kita yang berada di Palestina, Irak, Afganistan, Libanon dan masih banyak daerah lain yang

dalam keadaan menderita. Jangankan untuk berdagang, bertani, bersekolah, untuk hiduppun mereka harus berjuang. Bagaimana perasaan kita mendengar seorang anak umur 6 tahun wafat karena tembakan senjata canggih Israel, karna hanya melempar tank Israel dengan sebuah batu kecil. Atau bagaimana jiwa kita ketika mendengar seorang wanita muslim yang sedang hamil, diperkosa, kamudian tubuhnya dicabikcabik oleh tentara Israel hanya karena ingin tahu jenis kelamin anak didalam perutnya. Barangkali kita sering beranggapan bahwa itu sudah takdir dari Tuhan. Tuhan telah mentakdirkan kaum muslim di Palestina, di Afganistan, di Irak, di Libanon dan lainnya dalam kondisi seperti itu. Itu adalah pikiran picik kita, pikiran orang-orang yang egois dan hanya memahami islam secara dangkal. Tahukah kita bahwa takdir adalah

Ilustrasi

ujung dari usaha manusia. Mungkin kita kita disini yang mayoritas beragama Islam sudah lupa hadist nabi yang mengatakan bahwa kaum muslim itu ibarat sebuah tubuh. Apabila sakit salah satu bagian, maka bagian yang lain juga akan ikut merasakan sakit. Bayangkan ketika jempol kita tibatiba tersandung batu dan akhirnya berdarah. Secara refleks mulut akan mengaduh, kepala mungkin akan pening, tangan akan mencari kapas atau obat dan otak pun akan berpikir bagaimana supaya darah segera

berhenti mengucur. Betapa indahnya kebersamaan yang seharusnya terjalin dalam islam, seperti kebersamaan dalam tubuh kita yang tanpa dikomando sekalipun sudah tahu harus melakukan apa. Kebersamaan yang dimiki oleh umat islam diikat oleh sesuatu yang bernama aqidah. Sebuah ikatan yang sangat kuat, menembus batas suku bangsa, negara, bahasa, ras, kota, pulau,bahkan benua sekalipun. Sekali seseorang bersahadat dan ia tetap dalam sahadatnya itu, maka ia adalah saudara kita.


10

Pendidikan

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

Peran Guru Dalam Pembelajaran Kolaborasi Pada Sisi Sosial Proses Belajar Siswa Oleh Imam Kholil, S.Pd. (Guru SDN Dawung 1, Kediri) Abstrak: Kholil Imam,S.Pd. , Guru memiliki peran yang signifikan dalam pembelajaran kolaborasi terutama pada sisi sosial proses belajar siswa. Pendekatan kolaborasi dapat digambarkan sebagai suatu model pembelajaran dengan menciptakan para siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil guna mencapai tujuan yang sama. Sebagai mediator, guru menghubungkan informasi baru terhadap pengalaman siswa dengan proses belajar di bidang lain, membantu siswa menentukan apa yang harus dilakukan jika siswa mengalami kesulitan dan membantu mereka belajar tentang bagaimana caranya belajar. Kata Kunci: pembelajaran kolaborasi, peran guru dan sisi sosial proses belajar PEMBAHASAN Model Pembelajaran Kolaborasi Pembelajaran kolaborasi (Colaboration Learning) merupakan model pembelajaran yang menerapkan paradigma baru dalam teori-teori belajar (Yufiarti: 2003). Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai suatu model pembelajaran dengan menciptakan para siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil guna mencapai tujuan yang sama. Pendekatan kolaborasi bertujuan agar siswa dapat membangun pengetahuannya melalui dialog, saling membagi informasi sesama siswa dan guru sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan mental pada tingkat tinggi. Model ini digunakan pada setiap mata pelajaran terutama yang mungkin berkembang sharing of information di antara siswa. Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan belajar kolaboratif, para siswa bekerja sama menyelesaikan masalah yang sama, dan bukan secara individual menyelesaikan bagian-bagian yang terpisah dari masalah tersebut. Dengan demikian, selama berkolaborasi para siswa bekerja sama membangun pemahaman dan konsep yang

sama menyelesaikan setiap bagian dari masalah atau tugas tersebut. Pendekatan kolaboratif dipandang sebagai proses membangun dan mempertahankan konsepsi yang sama tentang suatu masalah. Dari sudut pandang ini, model belajar kolaboratif menjadi efisien karena para anggota kelompok belajar dituntut untuk berfikir secara interaktif. Para ahli berpendapaat bahwa berfikir bukanlah sekedar memanipulasi objek-objek mental, melainkan juga interaksi dengan orang lain dan dengan lingkungan. Dalam kelas yang menerapkan model kolaboratif, guru membagi otoritas dengan siswa dalam berbagai cara khusus, guru mendorong siswa untuk menggunakan pengetahuan mereka, menghormati rekan kerjanya dan memfokuskan diri pada pemahaman tingkat tinggi. Peran guru dalam pembelajaran kolaboratif Peran guru dalam model pembelajaran kolaboratif adalah sebagai mediator. Guru menghubungkan informasi baru terhadap pengalaman siswa dengan proses belajar di bidang lain, membantu siswa menentukan apa yang harus dilakukan jika siswa mengalami kesulitan dan membantu mereka belajar tentang bagaimana caranya belajar. Lebih dari itu, guru sebagai mediator menyesuaikan tingkat informasi siswa dan mendorong agar siswa memaksimalkan kemampuannya untuk bertanggung jawab atas proses belajar mengajar selanjutnya. Sebagai mediator guru menjalani tiga peran, yaitu berfungsi sebagai: 1) fasilitator, 2) model, 3) pelatih. Sebagai fasilitator guru harus mampu menciptakan lingkungan dan kreativitas yang kaya guna membantu siswa membangun pengetahuannya. Dalam rangka menjalankan peran ini, ada tiga hal pula yang harus dikerjakan. Pertama, mengatur lingkungan fisik, termasuk pengaturan tata

letak perabot dalam ruangan serta persediaan berbagai sumber daya dan peralatan yang dapat membantu proses belajar mengajar siswa. Kedua, menyediakan lingkungan social yang mendukung proses belajar siswa, seperti mengelompokkan siswa secara heterogen dan mengajak siswa mengembangkan struktur social yang mendorong munculnya perilaku yang sesuai untuk berkolaborasi antar siswa , ketiga, guru memberikan tugas memancing munculnya interaksi antarsiswa dengan lingkungan fisik maupun social di sekitarnya. Dalam hal ini, guru harus mampu memotivasi anak. Peran sebagai model dapat diwujudkan dengan cara membagi pikiran tentang suatu hal (thinking aloud) atau menunjukkan pada siswa tentang bagaimana melakukan sesuatu secara bertahap (demons-trasi) . Di samping itu menunjukkan pada siswa bagaimana cara berpikir sewaktu melalui situasi kelompok yang sulit dan melalui aktifasi komunikasi adalah sama pentingnya dengan mencontohkan bagaimana cara membuat perencanaan, memonitor penyelesaian tugas dan mengukur apa yang sudah dipelajari. Peran guru sebagai pelatih mempunyai prinsip utama yaitu menyediakan bantuan secukupnya pada saat siswa membutuhkan sehingga siswa tetap memagang tanggung jawab atas proses belajar mereka sendiri. Hal ini dilakukan dengan memberikan petunjuk dan umpan balik, mengarahkan kembali usaha siswa serta membantu mereka menggunakan strategi tertentu. Salah satu ciri penting dari kelas yang menerapkan model pembelajaran kolaboratif adalah siswa tidak dikotakkotakkan berdasarkan kemampuannya, minatnya, ataupun karakteristik dan mengurangi kesempatan siswa untuk belajar bersama siswa lain. Dengan demikian, semua siswa dapat belajar dari siswa oleh siswa dan untuk siswa dan tidak ada siswa yang tidak mempunyai kesempatan untuk

memberikan masukan dan menghargai masukan yang diberikan orang lain. Model kolaboratif dapat digambarkan sebagai berikut. Ketika terjadi kolaboratif, semua siswa aktif. Mereka saling berkomunikasi secara alami. Dalam sebuah kelompok yang terdiri atas 4 sampai 6 anak, di sana guru sudah membuat rancangan agar siswa yang satu dengan yang lain bisa berkolaborasi. Dalam kelompok yang sudah ditentukan oleh guru, fasilitas yang ada pun diusahakan anak mampu berkolaborasi. Misalnya dalam kelompok yang terdiri atas 4 sampai 6 tersebut seorang guru hanya menyiapkan 2 sampai 3 kotak alat mewarna yang dipakai secara bergantian. Dengan harapan setiap siswa bisa berkomunikasi dan berinteraksi satu dengan yang lain. Dengan komunikasi aktif antar siswa akan terjalin hubungan yang baik dan saling menghargai. Alat tersebut bukan milik pribadi, melainkan sudah menjadi milik bersama. Setiap anak tidak merasa memiliki secara pribadi, tetapi bisa dipakai bersama. Paa saat yang sama mempunyai keinginan untuk memakainya maka aka terjadi komunikasi yagn alami dengan penggunaan santun bahasa. Dalam kondisi seperti ini seperti guru hanya mengamati cara kerja siswa dan cara berkomunikasi serta menjadi pembanding saat siswa memerlukan bantuan. Untuk kolaborasi dalam sebuah mata

pelajaran, seorang guru memberikan tugas secara kelompok dengan tujuan yang sama. Setiap siswa dalam kelompok saling berkolaborasi dengan membagi pengalaman. Dari pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing kelompok, disimpulkan secara bersama. Dalam hal ini guru berperan sebagai pembimbing dan membagi tugas supaya diskusi kelompok bisa berjalan dengan baik sesuai rencana. Dalam kelas yang menggunakan model pembelajaran kolaboratif, situasi yang terjadi adalah pengetahuan yang terbagi antara guru dan siswa. Dengan kata lailn, baik guru maupun siswa dipandang sebagai sumber informasi. Situasi ini jelas berbeda dengan situasi yang umumnya terjadi dalam kelas tradisional. Dalam kelas tradisional guru dipandang sebagai satusatunya sumber informasi dan pengetahuan yang mengalir satu arah dari guru ke murid atau semua pembelajaran berpusat pada guru.Untuk mencapai tujuan yang efektif, seorang guru perlu menciptakan berbagai cara mengajar yang sesuai dengan mata pelajaran sehingga dapat berjalan efektif. Salah satunya adalah bias dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif. Sisi Sosial Proses Belajar Karena siswa masa kini menghadapi dunia di mana terdapat pengetahuan yang luas, perubahan pesat, dan ketidakpastian, mereka bisa mengalami kegelisahan dan bersikap defensif. Abraham Maslow mengajarkan kepada kita bahwa manusia memiliki dua kumpulan kekuatan atau kebutuhan yang satu berupaya untuk tumbuh dan yang lain condong kepada keamanan. Orang yang dihadapkan pada kedua kebutuhan ini akan memilih keamanan ketimbang pertumbuhan. Kebutuhan akan rasa aman harus dipenuhi sebelum bisa memenuhi kebutuhan untuk mencapai sesuatu mengambil resiko dan menggali hal-hal baru. Pertumbuhan berjalan dengan langkah-langkah kecil, menurut Maslow dan “ tiap langkah maju hanya dimungkin-

kan bila ada rasa aman, yang mana ini merupakan langkah ke depan dari suasana rumah yang aman menuju wilayah yang belum diketahui” (Maslow, 1968) Salah satu cara utama untuk mendapatkan rasa aman adalah menjalin hubungan dengan orang lain dan menjadi bagian dari kelompok. Perasaan saling memiliki ini memungkinkan siswa untuk menghadapi tantangan. Ketika mereka belajar bersama teman, bukannya sendirian, mereka mendapatkan dukungan emosional dan intelektual yang memungkinkan mereka mendapatkan dukungan emosional dan intelektual yang memungkinkan mereka melampaui ambang pengetahuan dan keterampilan mereka yang sekarang. Jerome Bruinner membahas sisi sosial proses belajar dalam buku klasiknya Toward a Theory of Instruction. Dia menjelaskan tentang “ kebutuhan mendalam manusia untuk merespon orang lain dan untuk bekerjasama dengan mereka guna mencapai tujuan,” yang mana hal ini dia sebut resiprositas (hubungan timbal balik). Bruner berpendapat bahwa resiprositas merupakan sumber motivasi yang bisa dimanfaatkan oleh guru sebagai berikut, “Di mana dibutuhkan tindakan bersama dan dimana resiprositas diperlukan bagi kelompok untuk mencapai suatu tujuan, disitulah terdapat proses yang membawa individu ke dalam pembelajaran membimbingnya untuk mendapatkan kemampuan yang diperlukan dalam pembentukan kelompok” (Bruner, 1966) Konsep-konsepnya Maslow dan Bruner mengurusi perkembangan metode belajar kolaborasi yang sedemikian popular dalam lingkup pendidikan masa kini. Menempatkan siswa dalam kelompok dan memberi mereka tugas yang menuntut untuk bergantung satu sama lain dalam mengerjakannya merupakan cara yang bagus untuk memanfaatkan kebutuhan sosial siswa. Mereka menjadi cenderung lebih terlibat dalam kegiatan belajar karena mereka mengerjakannya bersama temanteman. Begitu terlibat, mereka juga lang-

sung memiliki kebeutuhan untuk membicarakan apa yang mereka alami bersama teman yang mengarah kepada hubunganhubungan lebih lanjut. Kegiatan belajar bersama dapat membantu memacu belajar aktif. Kegiatan belajar dan mengajar di kelas memang dapat menstimulasi belajar aktif dengan cara khusus. Apa yang didiskusikan siswa dengan teman-temannya dan apa yang diajarkan siswa kepada teman-temannya memungkinkan mereka untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi pelajaran. Metode belajar bersama yang terbaik, semisal pelajaran menyusun gambar (jigsaw), memenuhi persyaratan ini . Pemberian tugas yang berbeda kepada siswa akan mendorong mereka untuk tidak hanya belajar bersama namun juga mengajarkan satu sama lain. Kesimpulan Dalam era pembelajaran saat ini, dengan berbagai perubahan paradigma dari yang tradisional ke arah modernisasi memungkinkan proses pembelajaran dilakukan dengan menyelaraskannya sesuai kebutuhan yang ada. Meskipun pada akhirnya nanti apa yang direncanakan itu tidak boleh terlepas dari tujuan pembelajaran yang sudah digariskan secara khusus dalam standar kompetensi yang dibakukan. Model pembelajaran kolaborasi merupakan penawaran menarik untuk dapat dilaksanakan dalam setiap proses pembelajaran karena didalamnya memungkinkan adanya interaksi aktif dilingkungan belajar siswa guna mencapai tujuan yang digariskan. Sisi sosial belajar siswa yang majemuk inilah yang memungkinkan tumbuhnya beberapa pengalaman yang dapat dipadupadankan dalam konteks pembelajaran dengan menkolaborasikannya dalam sebuah model pembelajaran yang menarik. Disinilah pentingnya peranan guru untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran kolaborasi dengan segala keterbatasan dan kelebihan yang ada.

Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi Anak Oleh Rohmat, S.Ag. (Guru SDN Batuaji 2 Kec. Ringenrejo. Kab. Kediri)

1. Prolog Perkembangan selalu berarti defferensiasi. Artinya pada setiap tahap dari seluruh perkembangan anak, berarti mulai adanya defferensiasi baru pada anak itu, baik jasmaninya maupun rohaninya. Hal ini nampak jelas bila kita memperhatikan gerakan anak. Mula-mula anak kecil, menerima sesuatu dengan mengunakan kedua tangannya, tetapi dalam perkembangannya, ia dapat menerima sesuatu itu dengan hanya satu tangan dan dalam perkembangan selanjutnya malah hanya dengan beberapa jarinya saja. Demikian pula, anak yang sudah besar dapat mengatakan: ibu, saya ingin makan nasi dengan sayur asam kacang panjang dicampur dengan kacang tanah dan lembayung, dengan lauknya ikan asin dan daging. Pada waktu masih kecil, ia baru dapat menngatakan: Ibu mam!.Hal yang kedua yang perlu kita camkan ialah bahwa setiap sesuatu fase yang dialami oleh anak, adalah merupakan masa peralihan atau masa persiapan bagi masa selanjutnya. Setiap fase antara anak yang satu dengan yang lain tidak sama lamanya. Inilah sebabnya mengapa sering dikatakan bahaw tipa anak mempunyai irama perkembangannya sendiri-sendiri.Hal ketiga yang perlu kita ketahui ialah bahwa perkembangan yang dialami oleh anak adalah perkembangan jasmani dan rohani. Oleh karena itu di dalam usaha membantu perkembangan anak, orang tua dan guru diharapkan perkembangan ini selalu dalam keseimbangan agar tidak terjadi kelainan pada anak didik.Hal yang keempat, yang perlu diketahui oleh para pendidik khuususnya orang tua ialah dalam keluarga lah anak itu berkembang. Oleh karena itu keluargaq menduduki tempat terpenting bagi terben-

tuknya pribadi anak secara keseluruhan yang akan dibawa (hasil pembentukannya itu) sepanjang hidupnya. Dalam keluarga anak-anak itu mendapatkan kesempatan yang banyak untuk memperoleh pengaruh perkembangannya, yang diterimanya dengan jalan meniru, menurut, mengikuti dan mengindahkan apa yang dilakukan, dan apa yang dikatakan oleh seluruh keluarga. Kemudian makin lama anak makin tidak puas dengan apa yang dapat diberikan oleh keluarga, anak memerlukan yang lebih banyak dan luas, sehingga sering ia perlu pergi juah dari keluarganya.Untuk mencapai tujuan itu, seharusnyalah orang tua dan para pendidik umunya membantu dengan jalan: Memberikan kebebasan bergaul dengan siapapun saja dalam masyarakat, dengan mengingat norma-norma pergaulan keluarga dan sekolah.Mendidik anak agar memiliki rasa harga diri yang sehat, misalnya dengan jalan membiarkan anak didik berfikir sendiri, berbuat sendiri dan berpendapat sendiri. Tumbuhnya harga diri yang sehat akan membantu anak untuk menjadi warga masyarakat bahkan warga Negara yang sehat. . 2. Pendidikan Agama Dasar Pembentukan Pribadi Anak Dalam suatu pendidikan jangan hanya dituangkan pengetahuan semata-mata kepada anak didik, tetapi harus juga diperfiatikan pembinaan moral, sikap dan tingkah laku. Oleh karena itu, dalam setiap pendidikan pengetahuan harus ada pendidikan moral dan pembinaan kepribadian yang sehat. Dasar dan tujuan pendidikan moral biasanya ditentukan oleh pandangan hidup dari lembaga pendidikan itu sendiri, sertajuga harus sesuai dengan dasar dan tujuan negara. Kalau negara itu berdasarkan Demokrasi, maka pendidikan yang dilakukan terhadap anak-anakjuga bertujuan membinajiwa demokrasi. Begitu juga halnya kalau negara itu berdasarkan Otokratis, Ketuhanan. Karena negara kita

berdasarkan Pancasila, maka pendidikan harus bertujuan mempersiapkan anak didik untuk dapat menerima Pancasila dan menjadikan Pancasila sebagai dasar hidupnya. Untuk itu, pendidikan di sekolah harus ditujukkan pada anak didik kesadarankesadaran sebagai berikut: a) Kepercayaan dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b) Sikap dan tindakan harus sopan-santun dan berkeprimanusiaan; Rasa cinta terhadap bangsa dan Tanah Air; Menumbuhkanjiwa Demokratis; danRasa keadilan, kejujuran, kebenaran dan menolong orang lain. Arah dan tujuan pendidikan ini hanya dapat dicapai kalau pendidikan itu mencakup pendidikan agama. 3. Pentingnya Pendidikan Agama Rumah-tangga atau keluarga adalah tempat yang pertama dan utama bagi anak untuk memperoleh pembinaan mental dan pembentukan kepribadian, yang kemudian ditambah dan disempurnakan oleh sekolah. Demikian pula halnya pendidikan agama, harus dilakukan oleh orang membiasakannya pada tingkah-laku dan akhlak yang diajarkan oleh agama. Ada masa ini anak belum mengerti tentang akhlak-akhlak yang baik, seperti kejujuran dan keadilan (terlalu abstrak). Untuk merealisasikannya, orang yang relevan dengan hal tersebut, agar anak dapat meniru dengan baik. Untuk itu, orangtua harus memberikan perlakuan yang adil serta dibiasakan pula untuk berbuat adil sehingga rasa keadilan dapat tertanam dalam jiwanya, juga dengan nilai-nilai agama dan kaidah-kaidah egara lainnya yang menjadi dasar untuk pembinaan mental dan kepribadian anak itu sendiri.Kalau pendidikan agama tidak diberikan kepada anak sejak kecil, maka akan berakibat hal-hal sebagai berikut.a. Tidak terdapat agama dalam kepribadiannya sehingga sukar baginya untuk menerima ajaran itu kalau ia telah dewasa; b. Mudah melakukan segala sesuatu menurut dorongan dan keinginan jiwanya tanpa memperhatikan egar-hukum atau

norma-norma yang berlaku.Sebaliknya kalau dalam kepribadian seseorang terdapat nilai-nilai dan egara-unsur agama, maka segala keinginan dan kebutuhan dapat dipenuhi dengan cara yang wajar dan tidak melanggar egar-hukum agama. Sesuai dengan dasar negara kita Pancasila, dengan sila pertamanya ke-Tuhanan Yang Maha Esa, maka kepribadian warga negara berisi kepercayaan yang menjadi bagian dari kepribadian tidak hanya dapat diucapkan secara lisan saja, tetapi harus disertai dengan perbuatan. Hal ini hanya mungkin melalui pendidikan agama, karena kepercayaan bahwa Tuhan itu ada harus disertai dengan kepercayaan kepada ajran agama, dan peraturan-peraturan yang ditentukan oleh Tuhan. Dengan demikian jelaslah bahwa semua itu menjadi dasar dalam pembinaan mental dan pembentukan kepribadian yang akan mengatur sikap, tingkahlaku dan cara menghadapi segala problem dalam hidup.Mengingat pentingnya pendidikan agama bagi pembinaan mental dan akhlak anak-anak, banyak orangtua yang tidak mengerti agama, maka pendidikan agama harus dilanjutkan di sekolah. 4. Pendidikan Agama di Sekolah Pendidikan agama di sekolah bertujuan untuk membina dan menyempumakan pertumbuhan dan kepribadian anak didik. Pendidikan agama di sekolah meliputi dua aspek penting:??Aspek’ pembentukan kepribadian (yang ditujukan kepada jiwa). Tugas guru dalam hal ini adalah:1) Menyadarkan anak didik tentang adanya Tuhan dan membiasakan anak didik untuk melakukan perintah-perintah Tuhan serta meninggalkan larangan-larangannya; 2) Melatih anak didik untuk melakukan ibadah dengan praktek-praktek agama, sehingga membawa dekatnya jiwa anak kepada Tuhan; 3) Membiasakan anak didik untuk mengatur sopan-santun dan tingkahlaku yang sesuai dengan ajaran akhlak. Sifat

ini harus ditanamkan melalui praktek dalam kehidupan sehari-hari, misalnya: kasih egara egara kawan, tabah, benar, adil, dan lain-lain. Pengajaran agama (ditujukan kepada pikiran). Isi dari ajaran agama harus diketahui betul-betui, agar kepercayaan kepada Tuhan menjadi sempurna. Maka tugas dari guru agama adalah menunjukkan apa yang disuruh, apa yang dilarang, apa yang boleh, apa yang dianjurkan melakukan, dan apa yang dianjurkan meninggalkan sesuai dengan ajaran agama.Dengan melihat kedua aspek di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa pendidikan agama tidak boleh lepas dari pengajaran agama, artinya, pengetahuan dan pemahaman hukumhukum, norma-norma, kewajiban-kewajiban, syarat-syarat harus dilakukan dan diindahkan. Pendidikan agama memberikan nilai-nilai yang dapat dimiliki dan diamalkan oleh anak didik, supaya semua perbuatan dalam hidupnya mempunyai nilai agama dan tidak keluar dari moral agama. 5. Metode Pendidikan Agama Dalam memberikan pendidikan dan pengajaran agama harus disesuaikan dengan perkembangan psikologis anak didik. Seorang guru agama, selain mempunyai pengetahuan agama, dituntut pula dapat menguasai masalah didaktis metodis dan psikologis, serta jiwanya benar-benar berjiwa agama. Oleh karena itu, seorang guru agama harus diberi dasar-dasar pengetahuan yang kuat sehingga dapat membedakan tingkat-tingkat perkembangan anak didik. Hal ini sangat penting karena dengan mengetahui tingkat-tingkat perkembangan anak didik, seorang guru agama dengan mudah menentukan/memilih cara memberikan pengajaran agama yang baik dengan tingkatan-tingkatan sekolah. Dengan memperhatikan tingkattingkat perkembangan dan tingkat-tingkat sekolah, maka pengajaran agama dapat diberikan dengan cara sebagai berikut. a) Taman Kanak-Kanak. Anak-anak seusia

Taman Kanak-kanak mempunyai ciri-ciri perkembangan pikiran sangat terbatas; Perbendaharaan kata sangat kurang; Hubungan sosialnya hanya dalam lingkungan keluarga; dan peka terhadap tindakan-tindakan orang di sekelilingnya. Dengan melihat ciri-ciri tersebut, pendidikan agama diberikan dengan cara menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan yang sederhana, misalnya: membaca doa (Bismillah), tanda salib, atau dengan cara agama masing-masing, sewaktu memulai sesuatu pekerjaan, seperti makan, minum, dan lainlain. b) Sekolah Dasar. Ciri-ciri pada anakanak usia Sekolah Dasar (SD): Suka berkhayal, senang mendengar cerita-cerita, dan perbendaharaan kata-katanya cukup banyak. Pendidikan agama, di samping menanamkan kebiasaan yang baik, dapat pula dilaksanakan dengan cara: Memberikan cerita-cerita yang baik dan berhubungan dengan agama; Dididik dan diajarkan untuk melakukan ibadah yang ringan misalnya; sembahyang dan berdoa; dan dapat memberikan pengetahuan agama secara sederhana. c) Sekolah Menengah. Anak-anak usia sekolah menengah memiliki ciri-ciri: Pertumbuhan fisik yang cepat, menyusul pertumbuhan pikiran, perasaan sesuai dengan pertumbuhan biologis dalam masa puber yang dapat mempengaruhi jiwanya; dan Matangnya kecerdasan dan berkembangnya kecenderungan ilmiah. Untuk itu, pendidikan agama yang diberikan harus menyinggung hal-hal tersebut dan menerangkan hukum-hukum, serta batas-batas yang diberikan oleh agama. Di samping itu, pengajaran agama dapat membukakan pikiran dan mempelajari hukum-hukum agama. d) Universitas. Sifat-sifat pengajaran agama yang diberikan di universitas/perguruan tinggi; adalah lebih bersifat ilmiah; Mencari kebenaran akan adanya Tuhan, dan membuktikannya dengan pendekatan ilmiah; dan Membahas negara hukum, peraturan-peraturan, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan agama.

Dengan melihat ketiga akibat di atas, maka pendidikan agama di perguruan tinggi harus disesuaikan dengan Fakultas, Jurusan, dan bidang-bidang pengetahuan yang dialami oleh mahasiswa dan memenuhi kebutuhan mahasiswa akan mengolah ajaran-ajaran agama secara logis dan filosofis. 6. Kesimpulan Perkembangan selalu berarti defferensiasi. Artinya pada setiap tahap dari seluruh perkembangan anak, berarti mulai adanya defferensiasi baru pada anak itu, baik jasmaninya maupun rohaninya. Hal ini nampak jelas bila kita memperhatikan gerakan anak. Hal yang kedua yang perlu kita camkan ialah bahwa setiap fase yang dialami oleh anak adalah merupakan masa peralihan atau masa persiapan bagi masa selanjutnya. Hal ketiga yang perlu kita ketahui ialah bahwa perkembangan yang dialami oleh anak adalah perkembangan jasmani dan rohani. Hal yang keempat, yang perlu diketahui oleh para pendidik khususnya orang tua ialah dalam keluargalah anak itu berkembang. Oleh karena itu, keluarga menduduki tempat terpenting bagi terbentuknya pribadi anak secara keseluruhan yang akan dibawa (hasil pembentukannya itu) sepanjang hidupnya. Dalam suatu pendidikan jangan hanya dituangkan pengetahuan semata-mata kepada anak didik, tetapi harus juga diperhatikan pembinaan moral, sikap, dan tingkah laku. Oleh karena itu, dalam setiap pendidikan pengetahuan harus ada pendidikan moral dan pembinaan kepribadian yang sehat. Dasar dan tujuan pendidikan moral biasanya ditentukan oleh pandangan hidup dari lembaga pendidikan itu sendiri, serta juga harus sesuai dengan dasar dan tujuan negara. Kalau negara itu berdasarkan Demokrasi, maka pendidikan yang dilakukan terhadap anak-anakjuga bertujuan membina jiwa demokrasi. Begitu juga halnya kalau negara itu berdasarkan Otokratis, Ketuhanan.

Dinas Pertanian Sambungan dari hal. 1 masak tidak tahu berapa jumlah dananya untuk apa, didik menjawab wah mas kok tanyaknya gitu ,saya ikut apa kata pak kepala dinas mas ke pak kepala dinas aja. Soalnya beliaunya PPK nya yang bertagung jawab terang Ir Didik Sambel meningalkan wartawan koran ini. Menurut salah satu Kepala Dinas Kabupaten Jombang yang enggan menyebutkan namanya mengataan, “Kalau kepala dinas selaku penguna anggaran seharusnya tidak boleh. Soalnya penguna anggaran. Seharunya kabidnya yang tentunya sudak memiliki syarat yang untuk jadi PPK masak benar kepala dinas pertanian rangkap kayak gitu gak mungkinlah saya kira tidak gitu kata kepala dinas yang engan menyebutkan namanya. Secara terpisah kepala DPPKKAD Jombang Drs Eka Suprastya melalui Kasinya Anggaran Nasrulloh mengatakan, “Emang benar Dinas Pertanian dapat Bk dari Propinsi Jawa Timur sebesar 10 miliar

untuk dipergunakan sarana dan prasarana pertanian. Kalau teknisnya langsung saja ke Dinas Pertanian. Karena kita hanya pelaporan anggaran saja”, terang Nasrulloh. Dilihat dari komentar kepala dinas dan kabidnya yang cendrung menututp nutupi proyek tersebut jadi kenyatan pasalnya suatu keanehan kalau kepala dinas selaku pengguna anggaram sekaligus ppk serta kepala bidang Ir Didik tidak tahu proyek tersebut itu perlu dipertanyakan apa yang dikwaterkan nara sumbenr biasa jadi keyataan adanya dugaan bacaan dana BK di Dinas Pertanian Jombang dan anehnya pengguna anggaran bisa jabat PPK. Itu harus dipertanyakan ada apa? Dan terdengar kabar yang bersumber dari Dinas Pertanian bahwa proyek tersebut sudah mengeluarkan uang pengamanan proyek yang di koordinir oknumoknum tertentu supaya poyek tersebut aman tidak mencuat ke publik. Bersambung... (met)


Rona-rona

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

11

Peresmian Pipanisasi dan Saluran Air

Pers adalah Anak Lingkungan

Sambungan dari hal. 1

Sambungan dari hal. 1

lalu. Beroperasinya pipanisasi tersebut dengan ditandai peresmian temuan sumber mata air baru di kaki Gunung Kelud (1.731 meter di atas permukaan laut/mdpl) tepatnya di Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, Jawa Timur,oleh Bupati Kediri Haryanti Soetrisno, Jumat, 14 November 2014 lalu. “Dari sumber yang ditemukan itu, disalurkan dan akhirnya lancar seperti ini,” kata Bupati ditemui setelah peresmian bantuan rehabilitasi dan pipanisasi saluran air bersih untuk warga korban erupsi Gunung Kelud tersebut. Sumber mata air baru yang ditemukan itu adalah sumber air kali cawang. Sumber yang terletak di Desa/Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri, itu merupakan sumber alternatif lain. Sumber itu juga tidak termasuk kawasaan yang terdampak material vulkanik Kelud. Sebelumnya, sudah ada dua sumber air, yaitu sumber clangap dan jeding miring. Dua sumber itu merupakan sumber utama untuk mengaliri ribuan rumah warga di Kecamatan Puncu dan Kepung. Namun, saat erupsi Gunung Kelud pada Februari 2014, sumber itu rusak, diterjang material gunung yang terdiri dari pasir dan batu. Bupati juga memastikan seluruh warga mendapatkan air bersih,

Bupati Haryanti mencoba air hasil Rehabilitasi dan pipanisa

dengan dibangunnya sumber mata air alternatif tersebut. Pihaknya juga memastikan, tidak ada warga yang berlaku curang, denga mencuri sumber air itu, sebab fasilitas untuk mengalirkan air sudah diperbaiki. “Untuk apa nakal. Kami menyalurkan air, dan kami kira tidak ada warga yang nantinya mencuri (mencuri air),” ujarnya. Sementara itu, Wakil Kepala Bidang (Wakabid) Humas PT GG Tbk Iwhan Tricahyono mengatakan kegiatan pembangunan sumber air kali cawang itu merupakan bentuk

wujud kepedulian dari perusahaan untuk warga, terutama mereka yang terdampak erupsi Gunung Kelud. “Ada warga beberapa desa di Kecamatan Puncu dan Kepung yang kesulitan mendapatkan air bersih, dan kami bantu sarana untuk menyalurkan air dari sumber baru,” katanya dikonfirmasi. Ia mengatakan, sumber alternatif itu adalah sumber air kali cawang. Perusahaan memberikan pipa sepanjang 4,5 kilometer dan melakukan rehabilitasi atau perbaikan di tandon air yang rusak, sehingga bisa

Dugaan Penyimpangan RKB SDN

Gerbo PPKom Tidak Tahu

Ilustasi Dugaan Penyimpangan RKB

Pasuruan, SMN - Meski terindikasi kuat pembangunan RKB SDN Gerbo VI senilai Rp. 121 juta oleh CV. Hidayah Putra tidak menggunakan semen ber-SNI pada pembuatan pondasinya, PPkom juga PPTK-nya sepertinya dua pejabat yang berkompeten dibidangnya tersebut enggan disalahkan. Saat dikonfirmasi SMN diruang kerjanya, Senin, 10 November 2014 kemarin siang, Heri S selaku PPkom didampingi Yazid Hidayat sebagai PPTK menegaskan bahwa pihaknya sudah menyerahkan pengawasan kepada konsultan pengawas sepenuhnya. “Intinya kami dari Diknas sudah membayar konsultan[pengawas]. Jadi kalau ada dugaan penggunaan

material tidak sesuai teknis akan kita klarifikasi ke konsultan pengawasnya”, jelas Heri S yang dibenarkan PPTK-nya Yazid. Bahkan sepertinya baik PPkom maupun PPTK belum pernah turun ke lokasi SDN Gerbo VI disaat-saat proses pekerjaan berlangsung. Bahkan Yazid membantah jika pengawasannya lemah. Lagi-lagi Yazid mengatakan bahwa pengawas sudah dibayar. Seperti yang ditulis SMN sebelumnya bahwa diduga dalam pembuatan pondasi RKB berukuran 7x8 itu tidak menggunakan semen sebagaimana lazimnya bahkan tidak ber-SNI. Melainkan menggunakan serbuk bertuliskan “SQUID LIVER POWDER” dengan gambar ikan

udang made in KOREA dengan berat 25 kg. Anehnya hingga bagian atap genteng terpasang pihak diknas rupsnys belum turun lapangan. “Besuk [selasa, 11/11]kita akan kita cros chek ke lokasi”, kata Heri S, kala itu. Sanksi serta tindakan apa yang akan dilakukan oleh Diknas terhadap rekanan nakal tersebut, lagi-lagi Yazid mengatakan akan suvey dulu kelokasi SDN Gerbo VI. Begitupun saat ditanya konsultan pengawasnya darimana, Yazid enggan menjelaskan. “Ya orang-orang pasuruan saja mas, bukan orang luar[pasuruan]”, katanya lagi Selain dugaan penyimpangan dalam penggunaan bahan material yang tidak layak, penggunaan kayu pada atap patut dipertanyakan. Bagaimana tidak selain bengkongbengkong, diduga kayu baik usuk, reng serta kuda-kudanya hanya kayu lokal. “Kalau ndak salah ini kayu waru mas”, kata salah satu warga saat melintas dilokasi SD. Bahkan beberapa kayu terlihat masih mamel atau setengah basah setengah kering. Pantas saja meski genteng belum terpasang terlihat jelas bagian atap terlihat bergelombang. Entah bisa bertahan sampai berapa lama bangunan yang sedianya untuk mencerdaskan anak cucu kita kelk bisa bertahan. (Wan)

dimanfaatkan warga untuk menampung air. Pihaknya menyebut, sumber itu bisa untuk mengaliri ribuan warga di lima desa, yang berada di Kecamatan Puncu (Desa Puncu, Satak, serta Asmorobangun) dan dua desa di Kecamatan Kepung, yaitu Desa Kebunrejo dan Kampung Baru. “Itu semua jalur baru dan sudah selesai dibangun. Ini semua juga atas pertisipasi masyarakat,” ujarnya. Ia berharap, dengan adanya sumber alternatif itu, masyarakat bisa merawatnya. Selain bisa digunakan untuk konsumsi, juga untuk kebutuhan sehari-hari warga. (hms/ adv/kan)

Dewan Pers). Pada pelatihan ini juga digelar simulasi untuk peserta pelatihan. Di dalam makalahnya yang berjudul “Kredibilitas Media dan Reputasi Bangsa di Era Kepemimpinan Baru”. Bagir Manan secara rinci menyoroti soal kredibilitas media. Menurutnya, secara kebahasaan, kredibilitas media artinya media yang mampu memikul kepercayaan dan dapat dipercaya. Secara jurnalistik, biasanya dibangun atas dasar ketaatan terhadap prinsip-prinsip jurnalisme, baik dalam arti mekanisme maupun etik, ketaatan terhadap kelaziman jurnalistik (the best practices of democratic media) dan ketaatan pada hukum. Namun, apakah hal itu cukup untuk membangun kepercayaan? Menurutnya, belum cukup, tanpa disertai misi publik baik dalam makna menjadi penyambung lidah publik, melindungi publik, menjadi avant garda publik. Persoalannya kemudian, terhadap siapa media harus memikul atau

menjaga kepercayaan? Apakah media hanya harus kredibel di depan publik atau termasuk juga kredibel di depan penguasa publik atau keduanya Ketua Dewan Pers menjelaskan, dalam masyarakat serta sistem politik dan sosial demokratis, kredibilitas media semestinya berlaku baik terhadap publik maupun penguasa, atau setidak-tidaknya dilakukan secara berimbang. Namun, acapkali, media atau pranata apapun, bahkan perorangan dihadapkan pada pilihan Bagir Manan menegaskan, media secara natur adalah pranata publik. Dengan demikian pada dasarnya (sebagai principles) apabila dihadapkan pada pilihan semestinya media ada di pihak publik, lebihlebih jika penguasa sama sekali tidak bekerja untuk kepentingan publik, apalagi penguasa melanggar hakhak publik atau menindas publik. Tetapi dapat pula terjadi, publik berlaku tak semena-mena atau terjadi eksploitasi publik untuk kepentingan yang bukan kepentingan publik.

Cukai Tembakau Sambungan dari hal. 1 dilekati pita cukai bekas atau sudah dipakai sebelumnya, dan rokok illegal selanjutnya adalah rokok dengan pita cukai yang bukan haknya adalah, rokok yang pada kemasannya dilekati cukai milik perusahaan lain.

Pemerintah Kabupaten Probolinggo sekali lagi menghimbau agar para pedagang rokok yang ada di kabupaten Probolinggo TIDAK menjual rokok illegal karena Dapat diancam UU Nomor 39 tahun 2007,

Dana Cukai Untuk Pelatihan

Dalam keadaan demikian, mantan Ketua Mahkamah Agung ini menambahkan, media tidak layak apriori berpihak kepada publik yang tidak mengemban kepentingan publik “Kita mengenal bermacammacam kepentingan publik seperti keamanan, ketenteraman, kenyamanan, kesejahteraan, keadilan dan lain-lain. Dalam masyarakat demokratis, berbagai kepentingan itu adalah “hak” yang dapat diperjuangkan, dipertahankan, dan harus dijamin dan dilindungi. Tetapi secara serentak harus juga dikatakan, dalam masyarakat demokratis, hampir tidak ada hak yang tidak serentak melekat pula kewajiban”, ujarnya. Untuk menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban diperlukan aturan main (rule of the game), baik yang bersifat hukum, etik, kelaziman, dan lain-lain tatanan hidup bersama. Lagi-lagi, dalam masyarakat demokratis, segala bentuk aturan main bersama merupakan wujud kehendak bersama atau general will (Rousseau). Demikian penegasan Ketua Dewan Pers. (red)

jual beli rokok illegal dapat dikenakan sanksi pidana dan administrasi sesuai dengan UU cukai, Sanksinya menurut pasal 54 UU Nomor 39 tahun 2007 adalah, setiap orang yang memperjual belikan rokok tanpa banderol (pita cukai) dipidana penjara minimal 1 tahun maksimal 5 tahun, dan denda minimal 2kali nilai cukai, maksimal 10kali nilai cukai. (edy/adv)

Sambungan dari hal. 1

Peserta melakukan praktek menservis sepeda motor

yang belum memiliki pekerjaan. Diutamakan dari keluarga miskin. “Melalui berbagai pelatihan ini diharapkan ada peningkatan kesejahteraan PMKS. Tiap-tiap pelatihan diikuti sekitar 21 orang dengan bersumber dari DBHCHT. Untuk lebih memudahkan pelatihan mereka akan dibagi dalam kelompok-kelompok. Satu kelompok tujuh orang”, kata Sri Rohana. Menariknya, mereka tidak hanya dilatih tetapi juga diberikan peralatan yang menunjang pekerjaan. Misalnya peserta pelatihan perbengkelan juga akan diberi toolkit bengkel dan kompresor. Pemerintah Kota Blitar berusa-

ha untuk mengelola dana DBHCHT sesuai ketentuan yang berlaku sekaligus secara riil membawa manfaat yang besar kepada masyarakat. Peraturan dimaksud di antaranya mulai dari undang-undang nomor 39 tahun 2007 tentang cukai, peraturan menteri keuangan tentang penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau dan sanksi atas penyalahgunaan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau, dan surat edaran tentang prioritas penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau. Penggunaan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau adalah bagian dari amanah Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2007. Selain untuk

Sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan/atau pemberantasan barang kena cukai, DBHCHT juga digunakan untuk digunakan untuk mendanai kegiatan peningkatan kualitas bahan baku, pembinaan industri, dan pembinaan lingkungan sosial. Sejalan dengan peraturan perundangan yang berlaku, Pemerintah Kota Blitar mengelola DBHCHT di antaranya untuk peningkatan pembinaan industri, pembinaan lingkungan sosial, sosialisasi ketentuan di bidang cukai dan/atau pemberantasan barang kena cukai. Seluruh program/kegiatan yang dibiayai dari DBHCHT ini juga terus berusaha disinergikan untuk mendukung visi APBD Pro Rakyat. Selama ini pemerintah Kota Blitar telah berupaya melaksanakan berbagai program dan kegiatan dari DBHCHT diantaranya memperbaiki layanan kesehatan, melakukan berbagai pelatihan bagi UMKM, membantu permodalan, memperluas akses terhadap lapangan pekerjaan, dan melakukan sosialisasi bahaya rokok ilegal. Semua ini dilakukan dalam kerangka aturan hukum yang berlaku khususnya Peraturan Menteri Keuangan Nomor : 20/PMK.07/ 2009 tentang penggunaan dana bagi hasil cukai hasil tembakau dan

sanksi atas penyalahgunaan alokasi dana bagi hasil cukai hasil tembakau. Secara terpisah, terkait cukai, Kabag Humas dan Protokol Setda Kota Blitar, Mariyoto mengharapkan masyarakat untuk tidak menjual, mengedarkan, dan mengkonsumsi rokok ilegal. “Rokok ilegal jelas merugikan. Bahkan sesuai dengan Undang -Undang Nomor 39 Tahun 2007 tentang cukai ada ancaman hukum pidana dan denda kepada mereka yang melanggar”, kata Mariyoto. Rokok ilegal ada beberapa macam bentuknya. Di antaranya modusnya adalah tidak memasang cukai yang biasa dikenal dengan rokok polos atau rokok bodong, menggunakan cukai palsu, dan memasang cukai yang bukan peruntukannya. Mariyoto menambahkan Bagian Humas dan Protokol Setda Kota Blitar telah berkoordinasi dengan Kantor Bea dan Cukai Blitar. Hasilnya, masyarakat yang memproduksi rokok yang akan dijual diharapkan mengurus ijin dan memiliki Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC). “Silahkan urus ijinnya. Mengurus NPPBKC di Kantor Bea Cukai Blitar mudah dan gratis”, jelas Mariyoto. (mam/hms/adv)

Peningkatan Prestasi Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Tema Olah Raga Menggunakan Metode Cooperative Learning Siswa Kelas V Semester I SDN Ringinrejo 1 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri Tahun Pelaran 2010/2011 Oleh Tutik Rahayu, S. Pd. (Guru Sdn Ringinrejo 1 Kecamatan Ringinrejo Kabupaten Kediri) METODE Pembelajaran sangat penting digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dapat berjalan lancar sesuai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Pemilihan metode yang tepat dapat meningkatkan prestasi pembelajaran siswa. Dalam penelitian yang dilakukan dipilih metode Cooperative Learning dalam upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri Ringinrejo 1 mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan Tema ‘Olah raga’ pada tahun pelajaran 2010/ 2011, dengan sampel penelitian adalah 25 siswa kelas V. Metode yang dipilih adalah metode Cooperative Learning, dalam metode ini kegiatan belajar mengajar di kelas diselenggarakan dengan membagi siswa dalam beberapa kelompok kecil, siswa belajar dan bekerja sama untuk mendapatkan sebuah pengalaman belajar yang optimal, baik dalam pengalaman individu maupun pengalaman dalam kelompok (Santoso. B, 1999). Dalam pendapat lain disebutkan bahwa Cooperative Learning merupakan strategi pembelajaran yang dilakukan agar para siswa dapat berinteraksi antara satu dengan lainnya untuk memahami makna atau isi pelajaran dan bekerja secara aktif dalam menyelesaikan tugas atau pelajaran (Hanim, Zainab : 1997). Dalam Cooperative Learning terdapat lima unsur penting yang harus dibangun. Pertama, Possitive Interdependence atau saling ketergantungan positif, setiap anggota kelompok dilatih untuk bertanggung jawab untuk

menyelasaikan tugas masing-masing agar tugas kelompok dapat terselesaikan dengan baik. Kedua, Face to face Interaction atau interaksi tatap muka, dalam kegiatan interaksi dalam kelompok dapat memberikan suatu bentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota kelompok, menghargai perbedaan serta dapat memanfaatkan kelebihan dan mengisi kekurangan masing-masing. Ketiga, Individual accountability atau Tanggung jawab individual, masing-masing siswa dituntut untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sehingga tidak menghambat kerja yang lain. Keempat, Social skill atau keterampilan sosial, tidak semua siswa mempunyai keahlian dalam bersosialisasi, keberhasilan kelompok bergantung pada kesediaan para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan untuk mengutarakan pendapat. Kelima, Group debrieving atau evaluasi proses kelompok, proses kerja kelompok dan hasil kerja sama dievaluasi dan diadakan umpan balik. Mata pelajaran Bahasa Indonesia bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan bersosial secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik secara lisan maupun tulisan. Menghargai dan bangga menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan dan bahasa Negara. Memahami Bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk berbagai tujuan. Menggunakan Bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual,

serta kematangan emosional dan sosial. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa serta menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Sesuai dengan jenis penelitian tindakan yang dilakukan, data yang diperoleh selanjutnya di analisa menggunakan teknik analisis kualitatif dengan jalan menelaah seluruh data yang telah diperoleh, mereduksi data dengan melibatkan kegiatan kategorisasi dan klasifikasi, menyimpulkan dan memverifikasi hasil kegiatan serta memberikan skor atau nilai dengan beberapa tingkatan sesuai hasil yang diperoleh. Temuan dalam pengamatan awal penelitian terhadap kegiatan belajar siswa menunjukkan siswa belum optimal terlibat dalam kegiatan proses belajar mengajar. Siswa terkesan jenuh terhadap materi yang disampaikan. Dari kondisi awal yang telah diamati, dirancang skenario pembelajaran menggunakan metode kooperatif. Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok antara 3 sampai dengan 4 anak. Siswa diberi tugas dan diselesaikan secara kelompok. Dengan panduan guru, siswa berdiskusi mengenai tugas yang diberikan. Diakhir siklus, diadakan evaluasi yang dilakukan secara individual. Pada tahap pertama dan telah diamati, siswa tampak belum siap dengan pola baru

yang dikembangkan oleh guru, siswa kurang bersemangat dan kurang serius dalam mengerjakan tugas, berkelompok dan bekerja sama. Beberapa kelompok tampak asal-asalan dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Interaksi yang terjadi, baik antar anggota kelompok maupun dengan kelompok lain terkesan kurang. Hal tersebut terlihat pula pada saat kegiatan presentasi kelompok didepan kelas, siswa terlihat belum siap dan terkesan menghindar saat ditunjuk oleh guru. Di akhir siklus pertama, diadakan tes untuk mengetahui hasil belajar dan tingkat pemahaman siswa terhadap proses Kegiatan belajar mengajar. Dari hasil tes yang dilaksanakan, rata-rata skor siswa adalah 65,5 dengan kategori cukup. Sebaran skor hasil tes berada pada rentang terendah 55 dan tertinggi 70. Dengan metode yang sama pada siklus kedua, siswa diberikan tugas dan guru mengamati perkembangan siswa dalam kegiatan belajar berkelompok. Beberapa hal yang menjadi catatan adalah: pertama, siswa mulai mulai dapat mendominasi kelas dan tercipta komunikasi dua arah yang baik antara guru dan siswa. Kedua, partisipasi siswa semakin tinggi, siswa mulai percaya diri untuk mengemukakan pendapat. Ketiga, suasana pembelajaran pada siklus kedua terjadi dalam dua arah secara aktif. Keempat, siswa mulai aktif dalam mengajukan pendapat maupun dalam mengemukakan ide. Kelima, suasana kebebasan berbicara dan berpendapat saat proses

presentasi kelompok berlangsung lebih baik. Hasil penelitian yang diperoleh secara umum menunjukkan bahwa sebuah kelas yang menerapkan metode kooperatif beriklim demokrasi dalam kegiatan belajar mengajar me-miliki rasa toleransi, tanggung jawab, kerja sama dan setia kawan lebih besar dibandingkan dengan kelas lain yang hanya menerapkan metode konvensional. Perbedaan yang paling mencolok adalah siswa di kelas kooperatif memiliki sikap yang lebih akomodatif dan menghargai terhadap perubahan suasana di kelas. Sedangkan kelas konvensional lebih cenderung berpandangan negative terhadap pekerjaan orang lain dan memiliki sifat individualis yang lebih tinggi. Sama halnya dengan siklus sebelumnya, diakhir pembelajaran siklus kedua, diadakan tes untuk mengetahui hasil akhir dan tingkat pemahaman siswa terhadap proses kegiatan belajar mengajar menggunakan metode cooperative learning. Rata-rata skor siswa pada siklus kedua mencapai 86,7 dengan rentang nilai terendah 75 dan tertinggi 94. Dari penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa ketika menggunakan penekanan Cooperative Learning terdapat perkembangan yang semakin meningkat antara hasil skor siswa dari tes pertama hingga tes terakhir dengan ditandai adanya peningkatan nilai rata-rata tiap tes. Peran guru hanya sebagai fasilitator, mediator dan pengendali terselenggaranya proses kegiatan belajar mengajar, guru hanya terbatas memberikan

pengayaan dan pengembangan materi sehingga siswa terlibat aktif dalam mencari dan menemukan sendiri informasi tentang materi tersebut. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan pada saat penelitian menggunakan metode cooperative learning diperoleh bahwa partisipasi belajar aktif siswa mengalami peningkatan yang relatif tinggi dengan ditunjukkan dengan interaksi yang terjadi saat penelitian sedang berlangsung. Proses dialog yang terjadi antara guru dan siswa dapat berlangsung secara dua arah, siswa relative aktif mengajukan pertanyaan dan mengemukakan ide. Peran guru dalam proses kegiatan belajar mengajar bersifat memberikan penguatan materi kepada siswa, bukan mendominasi kelas. Penggunaan pendekatan cooperative learning dalam penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan belajar siswa serta secara tidak langsung dapat membangun mental siswa untuk selalu siap terlibat dalam kegiatan diskusi atau sejenisnya dalam proses belajar.


CMYK

12 Advertorial Pakde Karwo Raih Tokoh Standarisasi Nasional 2014

Edisi 160 / VI / 17 - 23 November 2014

Prestasi

Surabaya, SMN - Gubernur Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo meraih Penghargaan dari BAdan Standarisasi Nasional (BSN) sebagai Tokoh Standararisasi Nasional Tahun 2014. Pakde Karwo, sapaan akrabnya meraih penghargaan tersebut karena dianggap memiliki komitmen atas mendorong sentra industry di Jatim. Penghargaan tersebut diserahkan oleh Menteri Riset dan Teknologi RI, Prof. Dr. Muh, Natsir pada acara Bulan Mutu Nasional “Indonesia Quality Expo 2014” dengan tema Dengan SNI Berjaya di Era PAsar Bebas ASEAN di Balai Sidang Jakarta Convention Center, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (12/11) Selain Soekarwo, ada tiga pemenang lainnya yakni Gubernur

Prov. Sulawesi Selatan, Syahrul Irsyad Yasin, Bupati Kab. Gunung Kidul Badrinah S,Sos dan Walikota Tasikmalaya Drs. H. Budi Budiman. Kepala BSN, Prof. DR. Ir. Bambang Prasetya mengatakan penghargaan tersebut mendorong agar setiap stakeholder memberikan perhatian khusus dalam meningkatkan mutu di daerahnya. Sehingga setiap daerah akan mempersiapkan sejak awal bagaimana agar bisa bersaing pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015. “Ini merupakan komitmen bersama agar produk Indonesia memiliki kualitas tinggi, berdaya saing, aman bagi konsumen maupun lingkungan. Dan para tokoh tersebut, telah melakukan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas pro-

duksi di daerah masing-masing dan akan menjadi role model atau penyemangat bagi daerah-daerah lain,” ujarnya. Memasuki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) tahun depan, pelaku industri wajib memahami standar yang diterapkan setiap negara. Pasalnya, setiap negara memiliki standar produk yang berbeda dengan kebutuhan pasar lokal. “Tentu saja, kesiapan daerah di sini dalam konteks bagaimana industri maupun organisasi akan memanfaatkan peluang MEA 2015 dengan mengoptimalkan produk unggulan daerah dengan menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI). Jawa Timur misalnya, komoditas ekspor kelautan Provinsi Jatim siap untuk bersaing di pasar Eropa karena telah

Pakde Karwo terima penghargaan Toko Standarisasi Nasional dari BSN yang diserahkan secara langsung oleh Menristek RI

Pakde Karwo menjadi Keynote Speaker pada acara seminar standarisasi nasional th 2014 dalam menghadapi MEA di JCC

ber-SNI,” bebernya. Semua hasil laut Jatim yang akan diekspor selalu dimasukkan dalam laboratorium milik Dinas Kelautan dan Perikanan untuk dilakukan pengecekan. Dengan begitu, Jawa Timur siap dalam menghadapi kewajiban sertifikasi dari Uni Eropa. Sebagai upaya untuk mendorong peningkatan produk dalam

negeri ber-SNI, Badan Standardisasi Nasional (BSN) bakal menggelar Indonesia Quality Expo 2014 pada 12-14 November 2014. Pameran juga mendapat dukungan dari sejumlah kementerian terkait, seperti Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bakal melibatkan 600 lebih stakeholder yang sudah melabelkan produk mereka dengan

SNI.”Ini adalah cara kami untuk mengedukasi para pelaku bisnis, pelaku industri untuk paham kebutuhan pasar internasional,” katanya. Dia memastikan, banyak produk yang dihasilkan pelaku industri besar, kecil, dan menengah yang berkualitas. Hanya saja, masih banyak diantara mereka yang belum muncul ke permukaan karena gagal bersaing dalam hal standar produk.

Pelaksanaan IQE 2014 kali ini bertepatan dengan momentum persiapan Indonesia dalam menyambut pemberlakuan MEA. Dengan begitu, IQE 2014 sekaligus juga ajang pembuktian untuk menunjukkan komitmen bersama dalam menghasilkan produk Indonesia yang berkualitas, berdaya saing tinggi, dan aman bagi konsumen maupun lingkungan. (syam/ hms.Prov.Jatim/adv)

Berita Advertorial Hari Kesehatan Nasional “Emas”

Bupati Amin Pimpin Upacara HKN Ke-50 Ponorogo, SMN - Berbagai upaya telah dilakukan oleh Indonesia untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat antara lain dengan meningkatkan penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan dan bertambahnya jumlah dan kompetensi tenaga kesehatan di semua jenjang fasilitas kesehatan, distribusi obat yang semakin membaik serta berbagai tantangan pembangunan kesehatan seperti tingginya angka kematian ibu, bayi prevelensi gizi kurang dan stunting, berbagai jenis penyakit menular dan penyakit tidak menular tertentu. Hal ini mengemuka dalam sambutan Menteri Kesehatan Prof.

DR. Dr. Nila F Moeloek SPM (K) dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-50 yang dibacakan oleh Bupati Ponorogo, H. Amin, SH saat upacara HKN di Halaman Kantor Dinas Kesehatan, Rabu (12/14). Tema HKN ke-50 adalah Indonesia Cinta Sehat dengan subtema “Sehat Bangsaku Sehat Negeriku”. Pemilihan tema ini mempunyai makna penting yakni menjadikan budaya hidup sehat adalah bagian dari keseharian bangsa Indonesia di samping harapan bersama akan kondisi sehat untuk kita semua sebagai satu bangsa yang semakin bermartabat.

Dalam sambutan itu juga disebutkan secara nasional bahwa mulai 1 Januari 2014, BPJS bidang kesehatan telah berfungsi menjalankan program jaminan kesehatan nasional (JKN) sebagai satu kesatuan sistem kesehatan nasional (SKN) yang telah dituangkan dalam peraturan Presiden nomer 72 tahun 2012. Disamping mendorong kepesertaan mandiri, pemerintah menyediakan banyuan iuran untuk seluruh masyarakat miskin serta berharap menggabungkan semua sistem pembiayaan dalam payung JKN dan sistem jaminan sosial nasional. Menteri Kesehatan RI, Prof. DR. Dr. Nila F Moeloek SPM (K)

Bupati Ponorogo, H. Amin, SH menyerahkan penghargaan pada upacara peringatan HKN di dalaman Kantor Dinas Kesehatan, pada Rabu, 12 November 2014 lalu

juga memberikan apresiasi dan menyambut baik beberapa pemerintah kabupaten/kota serta provinsi yang telah menyediakan 10% anggaran pembangunannya untuk kesehatan, membuat peraturan daerah untuk kawasan tanpa asap rokok, memberikan insetif bagi tenaga kesehatan dari dana APBD-nya, membangun

fasilitas pelayanan kesehatan khususnya puskesmas di daerahdaerah tertentu serta terus menerus meningkatkan kompetensi putugas kesehatan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih baik bagi masyarakat. Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Ponorogo Dr.

Priyo Langgeng saat tasyakuran HKN dalam laporannya menjelaskan, tujuan peringatan HKN ke-50 Tahun 2014 yakni meningkatnya kepedulian, komitmen dan aksi nyata dari semua komponen bangsa untuk mewujudkan Indonesia Sehat. Selain itu juga meningkatkan kesadaran, kemampuan dan ke-

mauan semua komponen bangsa untuk menerapakn perilaku hidup bersih dalam mewujudkan rakyat sehat. Kegiatan memperingati HKN ke-50 Tahun 2014 ini dirangkai dengan beberapa kegiatan salah satunya jalan sehat yang dilaksanakan pada hari Kamis, 13 Nopemebr 2014. (wied/hms/adv)

Dinas Pertanian Jombang Diduga Bancakan Proyek BK Tahun 2014

Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Jombang

Jombang, SMN - Tahun 2014 Dinas Pertanian Kabupaten Jombang mendapat dana Bantuan Keuangan (BK) dari Pemeritanh Propinsi

Jawa Timur sebesar 10 miliar yang dipergunakan untuk peningkatan sara dan pasarana bagi para petani. Namun menurut nara sumber

mengatakan dana yang didapat Dinas Pertanian Jombang berupa BK kurang transparan dan sangat tertutup. Diduga sarat dengan KKN dengan modus, bagi-bagi poyek tersebut dengan imbalan fee 10 persen dari nilai proyek yang dibagi. “Biasa mas, liat sendiri apa ada pengumuman di papan pengumuman. Pasti nggak ada. Selaku pengguna anggaran seharusnya trasparan, untuk apa cv mana yang mengerjakan proyek tersebut jadi masyarakat biar tahu dan transparan. Bukan kaya ini malah sudah di plot cv yang sudah deal dengan kesepakatan fee yang telah disepakati antara pihak cv yang mengerjakan dan dinas

pertanian,dan itu sangat merugikan pemeritah, pihak penegak hukum kalau punya nyali harus berani mengusut proyek tersebut saya yakin banyak pengaturan dan peyimpangan dana bantuan (BK) tersebut pasalnya oknum-oknum Dinas Pertanian banyak ikut bermain dalam dana batuan keuangan tersebut maka dari itu kejaksan dan para penegak hukum harus barani mengusut kasus ini”, kata nara sumber. Saat wartawan Koran ini menemui kepala Dinas Pertanian Jombang, Ir. Hadi Purwantoro M.Si di ruang kerjanya, saat ditanya seputar tentang BK mengatakan, “Emang benar mas Dinas Pertanian

mendapat dana bnatuan keuangan. Tapi jumlahnya berapa saya lupa dan proyek tersebut sudah selasai tidak ada masalah tahun depan kita dapat lagi”, teramg Hadi Purwanto. Belum puas dengan jawaban dari kepla Dinas Pertanian, wartawan Koran ini ke Bidang Usaha Tani Ir. Didik selaku kepala bidang mengatakan, “Wah mas, saya tidak tahu dana BK berapa dapatnya. Langsung saja tanya ke Pak Kepala Dinas. Soalnya PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Pak Kepala Dinas. Saya gak tahu mas”, terang Didik. Saat wartwan Koran ini menanyakan kan bapak sebagai pptk nya Bersambung di halaman 10


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.