Suara Media Nasional Edisi #163

Page 1

CMYK

Media Online: suaramedianasional.com

SuaraMedia NasionalCom

Nomor ISSN: 2355-6501

@smedianasional

Sudah Terdaftar di Dewan Pers. Surat Izin Penerbitan Usaha Pers: SK Menkum Ham Nomor: AHU-62124.AH.01.01 Tahun 2013

Harga Rp 5.000,(Luar Kota+ Ongkos Kirim)

Edisi 163 Tahun VI / 8 - 14 Desember 2014

Kurangi Pengangguran

Pers Penting Untuk Bongkar Diskriminasi Pekerjaan Disabilitas

Pemkab Jombang Gelar Bursa Kerja

Sejumlah penyandang disabilitas mengikuti kirab budaya memperingati Hari Disabilitas Internasional (HDI) di Temanggung, Jateng, Rabu (3/12).

Jakarta, SMN - Anggota Dewan Pers, Nezar Patria, mengatakan, pers memiliki posisi strategis dalam membongkar diskriminasi terhadap penyandang disabilitas di tengah masyarakat, terutama dalam aspek pekerjaan. “Konstruksi sosial diskriminasi menjadi persepsi yang umum. Media massa menjadi berperan penting dalam melakukan dekonstruksi terhadap apa yang terbentuk dari penyandang disabilitas,” kata dia, di Kantor Dewan Pers, Bersambung di halaman 11

Kurikulum 2013 Direvisi, Kembali ke Kurikulum 2006

Menteri Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan

Jakarta, SMN - Menteri Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kebudayaan Anies Rasyid Baswedan memutuskan untuk menghentikan penerapan Kurikulum 2013. Kurikulum 2013 selanjutnya akan diperbaiki dan dikembangkan melalui sekolah-sekolah yang sejak Juli 2013 telah menerapkannya. Sementara bagi sekolah yang baru satu semester menerapkan Kurikulum 2013 atau belum siap menerapkannya, boleh kembali menggunakan Kurikulum 2006.

Sambutan Bupati Nyono Suharli pada pembukaan Job Fair 2014, di Gedung Olah Raga (Gor) Meredeka Jombang.

“Job Fair adalah solusi mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Jombang. Pertimbangan dilaksanakan kembali even ini karena animo masyarakat dalam mencari kerja cukup tinggi. Jadi, melalui Job Fair ini para pencari kerja diuntungkan karena tidak perlu susah harus ke luar daerah. Cukup di fokuskan di satu tempat, akan tetapi banyak pilihan kerja yang diinginkan oleh mereka”, kata Bupati Jombang disela-sela acara Job Fair.

Jombang, SMN - Pemerintah Kabupaten Jombang melalui Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi terus berupaya menekan angka pengangguran. Salah satu upaya tersebut dengan menggelar Job Fair 2014, di Gedung Olah Raga (Gor) Meredeka Jombang. Tujuan digelarnya acara ini adalah untuk mempermudah para pencari kerja da-

lam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya masing-masing. Dalam Job Fair tersebut, Dinsosnakertrans tidak sendirian, melainkan bekerjasama dengan sejumlah perusahaan penyedia lapangan pekerjaan. Oleh karena itu Bupati Nyono Suharli ketika membuka acara itu berharap agar kesempatan tersebut tidak Bersambung di halaman 11

Dewan Pers Selesaikan Pengaduan Surat Kabar Suara Media Nasional Terhadap Radar Indonesia Surabaya, SMN - Pada Minggu, 16 November 2014 lalu dengan bertempat di Hotel Santika Surabaya, Jawa Timur, Dewan Pers telah mengadakan klarifikasi kepada Surat Kabar Suara Media Nasional, Jawa Timur dan Surat Kabar Radar Indonesia, Jawa Timur, melalui surat pengaduan dari Surat Kabar Suara Media Nasional melalui surat tanggal 8 Oktober 2014 lalu, terkait pemberitaan yang telah diterbitkan oleh Surat Kabar Radar Indonesia yang berjudul “Diduga Bermasalah SDN Penerima DAK Kecamatan Gondang Bayar “GND” untuk Bungkam Media”, di Bersambung di halaman 11

Kabel listrik yang menyentuh tanah

PLN Lalai, Kabel JTR Menyentuh Tanah Pemimpin Redaksi Radar Indonesia menerima Risalah Penyelesaian pengaduan Surat Kabar Suara Media Nasional terhadap Surat Kabar Radar Indonesia, dari Dewan Pers

Bersambung di halaman 11

Tangerang, SMN - Kurangnya pengontrolan secara berkala dari pihak PLN membuat beberapa jaringan listrik membahayakan buat warga sekitar. Desa Tobat yang berbatasan langsung dengan kawasan Graha Balaraja InBersambung di halaman 11

Hari Ulang Tahun PGRI Yang Ke-69 dan HUT HGN Dirayakan Dengan Jalan Sehat di Daerah Kec. Geneng dan Kec. Padas tahun 2014 diterima SMK PGRI 2 Geneng bisa dirayakan HUT-nya oleh seluruh guru dan pelajar serta personil/pejabat sekecamatan dan masyarakat wilayah geneng. Untuk menyemangati jalan sehat panitiapun menyediakan puluhan doorprize. Dalam sambutannya, Bupati Ir.Budi Sulistyono menyampaikan khusus untuk para pelajar agar lebih

semangat lagi dan semangat meraih prestasi yang tinggi, belajar tanggung jawab atas kewajiban masingmasing, hindari hal-hal yang tidak semestinya dijalankan diluar program pendidikan sekolah, sebab pendidikan hari ini merupakan gambaran masa depan. Oleh karena itu pelajar yang rajin tentu mempunyai masa depan yang baik dan cerah. (eko s/hms/adv)

Komunitas motor Trail bersalaman dengan Bupati dan Wakil Bupati Ngawi

Ngawi, SMN - Tanggal 28 November 2014 lalu diadakan jalan sehat dilokasi yang berbeda yaitu dikecamatan Geneng (camat Yuanto) dan dikecamatan Padas (camat Harsoyo). Kegiatan ini dilaksanakan sangat meriah dan menyehatkan,

dengan rasa bangga bagi para pendidik seluruhnya, terutama dalam even ini. Menjadi kehormatan tersendiri khususnya para guru di wilayah sekecamatan Geneng dan se-kecamatan Padas, dikasih suatu penghor-

matan oleh Bupati Ngawi bersamasama pelajar-pelajar serta masyarakat bersama-sama merayakan Hut HGN dengan jalan sehat. Untuk lokasi kecamatan Geneng sungguh penghargaan yang sangat besar dan membanggakan

Iklan / Langganan hubungi : Tlp. (0354) 691147, HP 081 231 515 435

Kemeriahan HUT PGRI dan HGN. Bupati dan Wakil Bupati menaiki kendaraan Speedboat (foto samping kanan)

Email: suaramedianasional@gmail.com


2

Pendidikan

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

Penggunaan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Pada Materi Lembaga dan Susunan Pemerintah Kabupaten/ Kota Pada Siswa Kelas IV SDN III Pulosari Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Lilik Harwati, S.Pd. (Guru SDN III Pulosari Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung)

Ilustrasi PENDIDIKAN merupakan keharusan bagi manusia, karena manusia dilahirkan ke dunia dalam keadaan kosong dan masih memerlukan pengetahuan walaupun kelahiran manusia sudah membawa potensi atau pembawaan. Pembawaan manusia itu belum seimbang bila dibandingkan dengan kebutuhannya untuk kehidupan didunia. Karena itu, kiranya perlu disadari oleh para pendidik harusslah berusaha semaksimal mungkin agar tujuan pendidikan dap[at tercapai dengan baik. Keberhasilan proses pembelajaran merupakan muara dari seluruh aktivitas

yang dilakukan guru dan siswa.Artinya, apapun bentuk kegiatan guru, mulai dari merancang pembelajaran, memilih dan menentukan materi, pendekatan, strategi dan metode pembelajaran, memilih dan menentukan teknik evaluasi, semuanya diarahkan untuk mencapai keberhasilan siswa. Namun, masalahmasalah belajar juga dapat muncul dari diri siswa maupun dari luar diri siswa. Masalah belajar ini harus ditangani agar prestasi belajar sesuai harapan. Dalam pembelajaran Pendidkan Kewarganegaraan (PKn) materi Lembaga dan susunan pemerintah kabupaten/ kota untuk siswa sekolah dasar,

seringkali siswa menemui kesulitan. Oleh karena itu, peneliti bermaksud meneliti apakah implementasi teknik pembelajaran Role playing dalam pembelajaran PKn ini dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN III Pulosari Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Harapannya penelitian ini dapat memberikan kontribusi yang lebih baik bagi sekolah dan juga dapat meningkatkan kualitas, kemampuan dan kreativitas guru serta membantu memudahkan siswa menemukan dan memahami hal-hal yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian yaitu penelitian tindakan kelas. Proses pelaksanaan penelitian ini merujuk model Kemmis dan Taggart yakni berbentuk spiral dari siklus satu

ke siklus berikutnya. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan terhadap 14 siswa kelas IV di SDN III Pulosari Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/ 2014 . Data penelitian berupa hasil observasi kegiatan pembelajaran dan hasil wawancara dengan subjek pene-litian. Adapun sumber data penelitian adalah peserta didik dan guru serta pengamat. Data dikumpulkan melalui observasi dan wawancara lalu dianalisa secara deskriptif kualitatif melalui tahapan reduksi, penyajian data dan verifikasi. Keabsahan temuan kemudian dicek dengan derajat kepercayaan Moleong. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian diawali dengan kegiatan pra-tindakan untuk mengidentifikasi masalah pembelajaran pada siswa.

Kemudian dilakukan tindakan siklus 1 yang diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus 2 dimulai dengan perancangan tindakan, kemudian penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, lalu direfleksi. Pada pra tindakan ditemukan data nilai rata-rata tes siswa sebesar 67 dengan ketuntasan belajar hanya sebesar 57,14%. Pada akhir tindakan di siklus I, keaktifan siswa masih terpengaruh oleh strategi ceramah dalam artian komunikasi berjalan satu arah dari guru ke siswa. Perolehan nilai rata-rata tes sebesar 69,64 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 57,14. Hasil evaluasi siklus I menun-

jukkan bahwa nilai rata-rata tes meningkat tetapi ketuntasan sebelajar klasikal masih stagnan. Dari perolehan data siklus I ini didapatkan temuan bahwa telah ada peningkatan motivasi belajar siswa dari pertemuan pertama ke pertemuan kedua, beberapa siswa cepat mempelajari materi dari guru, beberapa siswa sudah berani mengutarakan pendapat dan kegiatan diskusi sudah berjalan tetapi masih didominasi siswa yang pintar. Maka perlu dilakukan perbaikan untuk siklus berikutnya agar target tercapai. Di evaluasi akhir siklus II, diperoleh data nilai rata-rata tes siswa sebesar 74 dengan ketuntasan belajar klasikal 100%. Dari perolehan data siklus II ini terlihat adanya peningkatan signifikan terhadap aktivitas siswa, sebagian besar siswa cepat memahami dan mempelajari materi dari guru, sebagian besar siswa berani mengutarakan pendapat dan kegiatan diskusi sudah berjalan dan

terkesan hidup tanpa adanya dominasi dari siswa yang pintar dan tidak ada siswa yang memperoleh hasil belajar kurang. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode Role playing dalam pembelajaran PKn materi Lembaga dan susunan pemerintah Kabupaten/ kota mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN III Pulosari Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/ 2014. Namun, peneliti menyarankan kepada siswa untuk mengikuti setiap metode pembelajaran guru dan guru hendaknya memiliki persiapan yang matang sebelum melakukan teknik pembelajaran Role playing ini. Hendaknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan metode ini pada bidang pembelajaran yang lain.

Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Jigsaw Pada Siswa Kelas VI SDN II Kaliwungu Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2010/2011 Oleh Sribanun, S.Pd. (Guru SDN II Kaliwungu Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung) PROSES belajar mengajar merupakan inti dari proses pendidikan secara keseluruhan dengan guru sebagai pemegang peran utama. Peristiwa belajar mengajar banyak berakar pada berbagai pandangan dan konsep. Oleh karena itu perwujudan proses belajar mengajar dapat terjadi dalam berbagai model. Proses belajar mengajar merupkan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar. Interaksi itu mempunyai arti yang luas, tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan hanya penyampaian pesan berupa materi pelajaran, melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar.

Permasalahan mutu pendidikan sering dikaitkan dengan merosotnya hasil belajar yang dicapai siswa. Berbagai upaya dilakukan pemerintah demi meningkatnya mutu pendidikan. Salah satunya adalah dengan penerapan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Untuk mendukung pelaksanaan kurikulum ini, berbagai model pembelajaran juga dikembangkan. Dalam pembelajaran matematika, susana pembelajaran akan terasa menyenangkan jika guru mampu menerapkan berbagai model pembelajaran yang tepat, sesuai karakteristik siswa dan materi juga daya dukung sekolah yang tersedia. Salah satu model pembelajaran yang dapat menjadi pilihan untuk pembelajaran matematika adalah model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw. Maka, peneliti pun tertarik untuk meneliti pengaruh penerapan model pembelajaran jigsaw terhadap peningkatan prestasi belajar siswa kelas VI SDN II Kaliwungu pada pokok bahasan operasi

hitung bilangan bulat. METODE PENELITIAN Penelitian ini memakai rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan pendekatan kualitatif. Adapun alur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini berdasarkan model Kurt Lewin yang berbentuk sirkular meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Maka penelitian pun dilaksanakan dalam 4 tahap, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Berdasarkan temuan dari tahap pra tindakan, disusunlah rencana tindakan perbaikan atas masalahmasalah tersebut. Penelitian ini dilakukan pada 25 siswa kelas VI SDN II Kaliwungu Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada bulan September 2010 dengan materi pembelajaran operasi hitung bilangan bulat. Instrumen pene-

litian yang digunakan adalah pedoman pengamatan, pedoman wawancara, catatan lapangan, angket dan tes tulis. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif dengan model alir dari Mills. Data kemudian dicek keabsahannya dengan tiga cara, yakni ketekunan pengamatan, triangulasi dan pengecekan teman sejawat. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus selama bulan September 2010. Indikator penilaian terdiri dari 5 point yakni, (1) Siswa yang mau bertanya, (2) Siswa yang berpartisipasi dalam diskusi, (3) Siswa yang mampu membuat usulan dengan logis, (4) Siswa yang berani menyampaikan gagasan, (5) Siswa yang memahami peran-peran dalam diskusi. Kenaikan rata-rata aktifitas belajar siswa di siklus I sebesar 52,4% dibanding kondisi awal. Pada siklus II kenaikan rata-rata aktifitas belajar siswa 19,2% dibanding siklus

I. Sedangkan kenaikan aktifitas di kondisi awal dengan di siklus II mengalami kenaikan 76%. Setelah dilakukan tindakan dari siklus I sampai siklus II aktifitas belajar siswa terus mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa sudah tidak malas-malasan mengikuti pembelajaran dan sudah terbiasa dengan metode yang digunakan. Guru juga sudah lebih jelas dalam menyampaikan materi, memotivasi dan mengelola pembelajaran. PEMBAHASAN Penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe jigsaw memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran. Keaktifan siswa ini akhirnya berimbas pada kenaikan hasil belajarnya. Kenaikan hasil belajar ini juga tak lepas dari perbaikan peranan guru di kelas dalam mengelola pembelajaran. Kekurangankekurangan dari siklus sebelumnya diperbaiki dan kinerja guru pun

Ilustrasi ditingkatkan, guru lebih disiplin dalam penggunaan alokasi waktu, lebih tegas mendisiplinkan siswa yang ramai, lebih memotivasi siswa, lebih jelas dalam menyampaikan materi dan lebih jelas dalam menjelaskan metode pembelajaran yang digunakan. Usaha ini membuat siswa lebih termotivasi, lebih aktif, dapat menyesuaikan diri dengan metode yang digunakan guru hingga akhirnya target kenaikan aktiftas pun tercapai. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang

dilakukan dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran kooperatif teknik jigsaw mampu meningkatkan keaktifan belajar matematika dengan materi operasi hitung bilangan bulat pada siswa kelas VI SDN II Kaliwungu tahun ajaran 2013/2014. Namun ke depannya peneliti menyarankan kepada guru matematika untuk mempertimbangkan penggunaan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw demi peningkatan pemahaman siswa dan penggunaan metode ini hendaknya betul-betul didisiplinkan dalam hal alokasi waktu dan bimbingan terhadap siswa.

Penggunaan Metode Role Playing Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Pada Siswa Kelas III Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Sulami, S.Pd (Guru SDN VII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung)

Ilustrasi PEMBELAJARAN yang baik dirancang berpusat pada siswa (student centered instruction), peranan guru adalah membantu menemukan fakta, konsep atau prinsip pada diri siswa itu sendiri dan memberikan suasana belajar dengan aktifitas kreatif dan produktif. Penerapan pembelajaran lebih ditekankan pada proses pembelajaran, bukan berorientasi pada hasil pembelajaran. Hal ini diharapkan agar siswa mampu mengkonstruksi sendiri pemahaman mereka, berdasarkan pengalaman belajar yang diperoleh dari kegiatan yang telah dilaksanakan. Kedudukan guru sebagai tenaga profesional berfungsi untuk meningkatkan martabat dan peran guru sebagai agen pembelajaran yang berfungsi untuk meningkatkan mutu pendidikan

Nasional. Dengan demikian guru juga mesti mampu menguasai kurikulum, materi, metode dan pengelolaan kelas sedemikian rupa sehingga pembelajaran berlangsung secara aktif, inovatif dan menyenangkan. Hal ini juga menuntut perubahan dalam pengorganisasian kelas, metode pembelajaran serta sikap dan karakteristik guru. Pembelajaran konvensional pada Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), akan menimbulkan pembelajaran yang kurang menarik, membosankan serta menimbulkan kejenuhan siswa di dalam kelas. Apabila suatu pembelajaran kurang menarik, tentu motivasi siswa akan menurun, sehingga menyebabkan prestasi siswa akan menurun pula. Untuk itu perlu ditingkatkan aktivitas dan motivasi siswa lewat

latihan dan tugas kelompok kecil serta presentasi ide. Maka, penting kiranya dilakukan penelitian dalam upaya meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran PKn dengan model pembelajaran Role playing. Harapannya penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan peneliti serta menjadi sumbangan pemikiran bagi guru PKn. METODE PENELITIAN Penelitian tindakan kelas ini memakai model Kemmis dan Taggart. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan pada bulan September 2011 dengan subyek 24 orang siswa kelas III di SDN VII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/ 2012 pembelajaran PKn materiAturan yang berlaku di masyarakat. Data yang

diperoleh berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan pembelajaran, lembar kuesioner dan catatan lapangan. Analisis data menggunakan teknik analisis kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Perhitungan analisisnya menggunakan statistik sederhana yakni untuk nilai rata-rata tes formatif, jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa. Untuk ketuntasan belajar, jumlah siswa tuntas belajar dibagi jumlah siswa dikali 100%, jika skor 75% atau nilai 75 siswa tuntas dan kelas tuntas jika 80% siswa capai skor e”75%. Untuk nilai akhir pengelolaan pembelajaran, jumlah skor pengamat dibagi jumlah pengamat. Dan untuk persentase aktivitas gurusiswa, jumlah skor pengamat dibagi jumlah pengamat dikali 100%. HASIL DAN PEMBAHASAN Pada refleksi awal sebelum dilaksanakan perbaikan pembelajaran dilakukan evaluasi untuk mendapatkan data pijakan untuk langkah berikutnya.

Data yang didapat pada pra siklus yakni guru masih menggunakan strategi konvensional dalam mengajar, sehingga kurang baik dalam memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengelola waktu serta siswa kurang antusias. Maka untuk memperbaiki kondisi hasil belajar tersebut dilakukan tindakan perbaikan pembelajaran dengan metode Role playing (Bermain peran) pada langkah berikutnya. Pada pra tindakan dilakukan pretest didapat nilai rata-rata prestasi belajar siswa 67 dengan ketuntasan belajar klasikal 58,33%. Setelah dilakukan perbaikan belajar siklus I, didapat nilai rata-rata prestasi belajar siswa 69 dengan ketuntasan belajar klasikal 58,33%. Nilai test rata-rata ini sudah mengalami kenaikan akan tetapi belum mencapai ketuntasan belajar sesuai yang diharapkan bahkan masih stagnan. Hal ini dikarenakan guru belum optimal dalam memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan

mengelola waktu serta siswa belum begitu antusias. Maka, untuk siklus berikutnya harus diperbaiki. Pada perbaikan pembelajaran siklus II, nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 74 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 100%. Nilai ini sudah dalam kategori tuntas. Hal ini karena guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik dan siswa telah aktif. Kekurangan siklus sebelumnya telah berhasil diperbaiki dan siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Maka selanjutnya tidak diperlukan banyak revisi, tetapi dimaksimalkan dan dipertahankan yang ada. Berdasarkan analisis data, nilai rata-rata test dan ketuntasan belajar klasikal siswa setiap siklus meningkat. Ini dipengaruhi oleh meningkatnya kemampuan guru mengelola pembelajaran, terlihat dari peningkatan aktivitas membimbing-mengamati siswa mengerjakan LKS/ menemukan konsep, menjelaskan materi sulit, dan memberi

umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab. KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan metode Role Playing mampu meningkatkan prestasi belajar PKn pada materi Aturan yang berlaku di masyarakat untuk siswa kelas III SDN VII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/2012. Namun ke depannya peneliti menyarankan guru hendaknya melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan penelitian perbaikan pembelajaran. Persiapan tersebut meliputi penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), menentukan model, media, materi dan penilaian pembelajaran yang tepat. Selain itu, pengorganisasian materi dalam perbaikan pembelajaran harus direncanakan sebaik-baiknya sebagai upaya untuk mengatasi kejenuhan siswa terhadap materi yang dipelajari.

Kantor Pusat: Dsn Temboro Ds. Plaosan Kec. Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur Kantor Redaksi: Jl. Durian (Ruko PG Pesantren) Pesantren - Kota Kediri, Jawa Timur Telp./Fax: (0354) 691147. Penanggung Jawab & Penasehat Hukum I: Tjutjut Suliyatno, SH, Rahmat Ardianto, SH. Kantor Advokat: Jl. Slamet Riyadi No. 29/67 Kota Kediri. Dewan Penasehat: KH. Drs. Imam Yahya Malik/ Gus Yahya (Ponpes Al Makruf Kedong Lo Kediri), Drs. Ali Rohmad M.Pd, Soroso, Farid Makruf, SE, ST, DR. H.S. Adi Suparto. Komisaris Utama: Winarti. Direktur Utama: Kanti Wiyoto. Direktur II: Edit Suwantara, SE. Direktur III: Agung Budiarto. Pimpinan Redaksi: Kanti Wiyoto. Wakil Pimred: Yon Taufik Hidayat. Bendahara : Surono, Hj. Mintarti, ST. Dewan Redaksi: Kanti, Winarti. Redaktur Pelaksana: Agung Budiarto, Hartono Basingkem. Humas: Futi’ah SE. Kordinator Liputan: Syamsudin. Fotografer: Wendy Eko Winarto. Manager Marketing: M. Edy Fathurokim. Marketing: Guntur Samsul Hadi ST., Yoyok Sumargono. Surat Izin Usaha Crew dan Wartawan: Kota/Kab. Kediri: Joko D., Susi, Johan Wahyudi, M. Ali Faizin, Supriyono, M. Shulthon I. S.. Nganjuk, Bojonegoro: Rambu Magdalena, Joko Kustono. Suara Blitar: Agus Imam S. Tulungagung/Trenggalek: Rudi Penerbitan Pers: L, Irul. Wartawan Surabaya, Sidoarjo: Slamet, Agus Cahyono S. Pasuruan: Fikri Setiawan, Badri. Bangkalan, Sampang, Pamekasan:Wahyudi Hermawan. Gresik: Syamsudin. Jombang: Slamet W, Puji. Mojokerto: Gunadi. Kabiro Kota/ SK Menkum Ham Kab Madiun, Magetan, Ngawi: Drs. Suyanto. Magetan, Ngawi: Eko Setiyowati. Pacitan: Ir. Prayudi Bahagia RW, Yon Taufik Hidayat, Slamet Rosidin, Gines Raka Silinder. Banyuwangi: Syamsudin. Malang Raya: C. Junaedi (Kabiro), Nomor: Khalid. Kota/Kab. Probolinggo, Lumajang: Edi Sunarko RD (Kabiro). Bondowoso, Situbondo: Edi Sunarko RD. Biro Jawa Barat, Jakarta: Ahmad Faisholihin. Biro Cepu: Sucipto Achmad Najib. Perwakilan Jawa Tengah: Mulyono RS. AHU-62124.AH.01.01 Perwakilan Bali: Nyoman. Perwakilan Maluku: Yohanes. Perwakilan Kalimantan Tengah, Biro Gunung Mas: Mandau Suwandi. Perwakilan Sumareta Selatan: Hasan Bakri. Kabiro Kota Lubuklinggau, Kab. Musi Rawas: Abu Hasan Tahun 2013. Azhari. Perwakilan Kepulauan Riau: Ekowanto. Biro Kota Batam: Asriaadi, ST. Perwakilan Sulawesi Selatan: Adnan. Perwakilan Propinsi Jambi: Sugianto. Perwakilan Provinsi Banten: Eduward Manurung. Biro Kab. Tangerang:Nurhasan, Udin Hasanudin. Kota Tangerang: Irfan Efandi, Neneng A’ung. Desain/Layout: Irul. Penanggungjawab: No. Rekening BRI Cabang Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. No. 6271-01-000106-50-4. A/N. Winarti. No. Rekening Bank Jatim Capem Wates Kabupaten Kediri. No. 0782015257. A/N: Winarti. Website: Kanti Wiyoto www.suaramedianasional.com. / suaramedianasional.blogspot.com. Email: suaramedianasional@gmail.com. Percetakan PT. Citra Cetak Pratama Sidoarjo. Isi diluar tanggungjawab percetakan. Kantor Biro Ponorogo: Jl. Basuki Rahmat No.17 A Ponorogo, contact person: 081231515435. Kabiro: Ir. Prayudi Bahagia RW. Wartawan: Anny Hidayati, Tri Purwanto Budi Wiyono. Waspadai Wartawan Suara Media Nasional yang memegang Kartu Pers yang namanya tidak tercantum dalam BOK REDAKSI bukan tanggung jawab Redaksi. Bila Anda ingin berlangganan, Keluhan serta informasi. Bisa mengirim surat untuk redaksi kami, kirim dengan identitas diri ke Kantor Pusat “SUARA MEDIA NASIONAL” di Dusun Plaosan Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Telp/Fax. (0354) 691147, 081231515435, 081234225711, 085645867811. Kami hanya memuat iklan berdasarkan order yang masuk dari pemasang iklan dan bila mana ada iklan yang tidak termuat harap menghubungi kantor redaksi “SUARA MEDIA NASIONAL”. Tidak dibenarkan meminta imbalan sesuatu dari nara sumber. Harga iklan: 1 Halaman (325x513 mm) Warna Rp 15.000.000., Hitam Putih Rp 12.000.000. 1/2 Halaman (325x256 mm) Warna Rp 10.000.000. / Hitam Putih Rp 8.000.000. 1/4 Halaman (325x128 mm) Warna Rp 7.500.000. / Hitam Putih Rp 5.000.000. 1/8 Halaman (325x64 mm) Warna Rp 3.000.000. / Hitam Putih Rp 2.000.000. Iklan Kartu Nama (85x56 mm) Warna Rp 1.000.000,- / Hitam Putih Rp 750.000. Iklan Warna: Rp 12.000/mmk, Iklan Hitam Putih: Rp 8.000/mmk.

Penerbit: PT. SUARA MEDIA NASIONAL

“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers”. (Pesan ini disampaikan Suara Media Nasional dan Dewan Pers). Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8. Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel. (021) 3521488. 3504874. 3504874-75. Fax. (021) 3452030. Email: dewanpers@cbn.net.id. Twitter: @dewanpers. Website: dewanpers.or.id / www.persscouncil.or.id


KEDIRI RAYA Dari Kediri untuk Indonesia

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014 Goa Selomangleng Kediri

3

Simpang Lima Gumul Kediri

Bupati Haryanti Perintahkan untuk Tindak Perusak Lingkungan

Bupati Kediri Haryanti Sutrisno.

Kediri, SMN - Saat musim hujan datang, beberapa warga di wilayah Kabupaten kediri merasakan keresahan akan terjadinya air bah dari lereng kelud yang mengancam lahan pertanian mereka. Untuk itu Bupati Kediri mengimbau agar selalu menjaga konservasi lahan dan lingkungan Tak hanya itu Bupati Kediri Haryanti Sutrisno juga mengingatkan agar pejabat di wilayah yang rawan bencana untuk menindak tegas bagi perusak lingkungan, sebab konservasi lahan dan lingkungan cukup penting untuk

menjaga keseimbangan alam pada musim penghujan “Saya perintahkan semua Camat dan Kades untuk menindak tegas terhadap pelaku perusakan tersebut,” kata Bupati Haryanti Sutrisno Sementara itu di sisi lain pada saat musim hujan tiba seperti saat ini warga dilereng Guunung Kelud, mengadakan kerja bakti secara rutin dengan melakukan kegiatan penghijauan dan membersihkan gorong-gorong dan Dam Penahan. Ketua Rt 1 Rw 1 Dusun Sugih-

waras Desa Sugihwaras, Kecamatan Ngancar, Kabuapten Kediri Samiran mengatakan jika warga dusun ini kesadarannya cukup tinggi sehingga setiap Jum’at dan Sabtu selalu melakukan kegiatan Kerja Bakti “Warga disini sadar bahwa suksesnya penghijauan dengan tumbuhnya tanaman penahan air dan gorong-gorong lancar mengalirkan air serta Dam Penahan yang selalu terpelihara terjaga dengan baik akan dapat menghindarkan lahan pertanian dari bencana air bah dari lereng Gunung Kelud” terang

Samiran Dan warga juga berharap Penghijauan yang dilaksanakan jararan Pemerintah Kabupaten Kediri dan masyarakat di kawasan Gunung Kelud akan dapat mengurangi resiko air bah Kelud yang akan menimpa desanya. “Semoga penghijauan seperti itu tidak hanya sekali itu saja dan selalu dilakukan berkelanjutan selama musim penghujan. dan warga siap membantu untuk pelaksanaannya” tandasnya. [kan]

Sidoarjo Komitmen Bangkitkan UKS

Kabag Humas Pemkot Kediri Jawadi.

Sidoarjo, SMN - Wakil Bupati (Wabup) Sidoarjo H. MG Hadi Sutjipto SH,MM mendampingi tim penilai lomba Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dari Provinsi Jawa Timur (Jatim) saat melakukan penilaian di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 3 Buduran, Jumat. Sebelum melakukan penilaian ke SMKN 3 Buduran, tim penilai lomba UKS yang dipimpin oleh Susanto terlebih dulu melakukan penilaian di Sekretariat Tetap (Sektap) UKS di Dinas Pendidikan (Dindik) Sidoarjo dan Kecamatan Buduran. Dikatakan oleh Wabup H. MG Hadi Sutjipto bahwa program UKS di Kabupaten Sidoarjo sudah ada sejak tahun 1979 dan sempat mengalami kemunduran, namun

pada tahun 2006 bangkit lagi.”Hal itu ditandai dengan menjadi juara UKS tingkat nasional tahun 2014 ini dan Kabupaten Sidoarjo berkomitmen membangkitkan UKS,” katanya. Keberhasilan program UKS di Kabupaten Sidoarjo karena mendapat dukungan dari semua pihak sehingga terus mendapatkan prestasi selama 5 tahun berturut-turut. Kabupaten Sidoarjo adalah satusatunya kabupaten/kota di Indonesia yang memiliki grand desain UKS selama lima tahun, hal itu sebagai wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo dalam menggiatkan program-program UKS di wilayahny Sementara itu Susanto mengatakan bahwa kedatangannya sebagai tim penilai lomba UKS

adalah untuk melihat langsung dan mengevaluasi program UKS di Kabupaten Sidoarjo. Susanto menyatakan kekagumannya dengan UKS di Kabupten Sidoarjo karena mendapatkan dukungan dari semua pihak, mulai dari eksekutif, legislatif, PKK hingga tingkat kecamatan. “Ada pak wabup, anggota DPRD, PKK, Camat dan kepala desanya. Lengkap semuanya, ini nilainya tinggi karena selama kami berkunjung ke lokasi lain, tidak pernah seperti ini,” sampainya. Diharapkan melalui lomba UKS ini, generasi muda akan terbebas dari bahaya merokok, kenakalan remaja, kehamilan pranikah, HIV-AIDS, narkoba, cacingan, anemia dan hepatitis B. Dari 20 kabupaten/kota yang

Wakil Bupati Sidoarjo di SMKN 3

ada di Jatim yang masuk penilain, 70 persennya diberikan kepada sekolah dan 30 persen kepada Sektap kabupaten dan kecamatan. Fisik sekolah, seperti pencahayaannya, kamar mandi yang bersih tanpa bau pesing serta perilaku hidup serta lingkungan yang sehat dari

guru dan siswa sangat berpengaruh dalam penilaia UKS sejatinya adalah alih teknologi prilaku hidup sehat, dimana merubah perilaku hidup sehat yang dimulai dari diri sendiri dan kemudian ditularkan kepada teman, keluarga di rumah serta masyarakat. (met)

Kabag Humas Pemkot Kediri

SKPD Harus Hemat Anggaran Kediri, SMN - Jarajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) jajaran Pemkot Kediri dianjurkan menghemat anggaran. Anjuran ini menindak lanjutan Surat Edaran (SE) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Kepala Bagian Humas Pemkot Kediri, Jawadi Rabu (3/12) kemarin mengatakan, jika pengeluaran yang merupakan pemborosan harus dihentikan, hal ini sesuai SE Kemenpan Nomor 13 Tahun 2014 tentang gerakan hidup sederhana. Memang ada surat edaran dari Kemenpan sehingga Pemkot meminta SKPD untuk menghemat anggaran. Jawadi menjelaskan, isi surat edaran itu diantaranya membatasi jumlah undangan resepsi penyelenggaraan acara pejabat seperti pernikahan, tasyakuran, dan sejenisnya. Kemudian tidak memperlihatkan kemewahan atau sikap hidup yang berlebihan. Selain itu tak memberikan karangan bunga kepada atasan atau sesama pejabat pemerintah serta membatasi publikasi advertorial yang menggunakan biaya tinggi. “Salah satu bentuk efisiensi dan penghematan lainnya adalah pelaksanaan rapat kedinasan di sarana yang dimiliki pemkot bukan di hotel seperti yang selama ini sering dilakukan. Namun untuk pelaksanaanya masih menunggu petunjuk teknis. Penghematan ini penting dilakukan untuk member contoh yang baik pada masyarakat,” tandas Jawadi. [kan]

Pekerjaan Jalan Jembatan Desa Citeureup Tidak Berkualitas

Kondisi jalan jembatan yang sudah retak

Pandeglang, SMN - Pekerjaan jalan dan jembatan tepatnya di Kampung Kamuning dan Kampung Katapang, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang. oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU) Provinsi Banten, mendapat kritikan warga, dimana hasil

pekerjaan yang telah selesai dikerjakan, warga menilai kurang berkualitas. Ironisnya lagi pengaspalan tidak rata mengakibatkan jalan bergelombang, Kamis (4/12). Pasalnya akibat kurangnya pengawasan serius pemerintah yang terkait dimana perbaikan jembatan

dan pengaspalan jalan yang baru selesai dikerjakan oleh Dinas Pekerjaan Umum (PU( Provinsi Banten. Kini sudah kembali rusak. Salah satu warga berinisial EC kepada wartawan mengatakan” Apabila pekerjaan atau perbaikan jalan jembatan dilakukan’nya setengahsetengah, dan asal-asalan akan seperti ini hasilnya. Kita belum bisa menikmati jalan tersebut kini sudah rusak lagi, jadi persoalannya tidak selesai-selesai, harusnya mereka fokus dulu pada satu tempat, baru pindah ketempat lain”, katanya. EC meminta agar Pemerintah yang terkait untuk tidak dengan mudah menerima pekerjaan perbaikan jembatan dan jalan yang tidak berkualitas itu, ia meminta agar pekerjaan tersebut untuk dibongkar kembali karena khawatir akan mengundang kerawanan kecelakaan bagi pengguna jalan yang melintas,

Lanjut EC ingat “ pekerjaan yang menggunakan uang Negara harus benar-benar dicek dan diteliti, sebab berdasarkan pantauan kami di lapangan diduga banyak yang belum sesuai spesifik.” Tegasnya. Senada juga disampaikan Raki Jubaedi, Ketua DPD LSM Laskar Siliwangi Bersatu Banten kepada wartawan SMN bahwa kualitas pekerjaan aspal kurang maksimal, bahkan ia melihat kualitas aspal yang digunakan untuk perbaikan jalan kalah bagus dari sebelumnya. Hasilnya jalan yang dulu lebih terlihat bagus dan terasa halus untuk ban kendaraan, sebaliknya sekarang bergelombang, dan terasa tidak nyaman bagi pengendara kendaraan yang melintas diwilayah tersebut” lanjut“ fakta dilapangan ia menemukan beberapa fakta. Ketika setelah terpasangnya gorong-gorong jembatan, mereka

lebih banyak mengurug menggunakan tanah merah, harusnya pengurugan itu menggunakan macadam kesannya pelaksana pekerjaan tidak memiliki rasa malu sedikit pun. Demikian juga pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Prov Banten. sepertinya sangat lemah melakukan pengawasan atau sengaja membiarkan dan tidak peduli dengan aspirasi maupun kritikan yang disampaikan masyarakat melalui media massa” ungkapnya. Sebelumnya sejumlah elemen masyarakat telah menyoroti kinerja yang dilakukan DPU Prov Banten, dan meminta agar jalan yang sedang dikerjakan pengaspalan agar dibongkar kemudian diaspal ulang agar permukaan atas bisa rata, guna mendapatkan hasil pekerjaan yang lebih baik. Namun usulan tersebut tidak mendapatkan tanggapan positif dari pelaksana dilapangan. (Nurhasan)

Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar PAI Materi Kisah Nabi Ayyub Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Siswa Kelas V SDN VII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Nur Yaenuri, S.Pd.I (Guru SDN VII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung) PENDIDIKAN di negara kita harus ditata, dipersiapkan dan diberikan sarana maupun prasarana dalam arti modal material yang cukup besar, oleh karena itu kontribusi 20% dari APBN harus terealisasikan dengan optimal. Akan tetapi permasalahan pendidikan di negara kita sudah sangat komplek sehingga sulit untuk mencari akar permasalahannya dan tidak tahu darimana mesti harus diawali. Bangsa ini menaruh harapan besar pada terhadap pendidik untuk mencerdaskan anak-anak Indonesia, karena dari sanalah tunas muda harapan bangsa sebagai generasi penerus dibentuk untuk membangun bangsa ini menjadi negara yang maju. Output dari Pendidikan Agama Islam (PAI) diharapkan menghasilkan manusia yang selalu menyempurnakan iman, taqwa dan akhlak, serta aktif membangun peradaban dan keharmonisan kehidupan, khususnya dalam memajukan peradaban bangsa yang bermartabat. Manusia seperti itu diharapkan tangguh dalam menghadapi tantangan, hambatan dam perubahan yang

muncul dalam pergaulan masyarakat baik dalam lingkungan setempat, nasional, regional maupun global. Jenning dan Dune (dalan Dasri, 2007:1) mngatakan bahwa kebanyakan siswa mengalamai kesulitan dalam mengaplikasikan Agama kedalam kehidupan real. Hal ini yang menyebabkan kesulitan pendidilan agama Islam. Berbeda dengan Drebeen (dalam Dasri, 2007:1) mengungkapkan bahwa agama diajarkan disekolah dalam rangka memenuhi kebutuhan jangka panjang (long-term functional needs). Sehingga peran guru akan semakin lebih penting. Gurulah yang memiliki posisi strategis untuk mengorganisasikan siswa, menyeleksi informasi yang penting, dan mengolah pesan sehingga tercipta suasana yang dapat menimbulkan keinginan dalam diri siswa untuk meningkatkan prestasi dalam belajar. Pada PAI tidak diutamakan penyerapan informasi saja tetapi lebih pada pengembangan kemampuan dan penerapan dalam tingkah laku sehari-hari. Untuk itu perlu ditingkatkan motivasi,

prestasi dan aktivitas siswa lewat latihan dan tugas kelompok kecil serta presentasi ide. Maka, penting kiranya dilakukan penelitian dalam upaya meningkatkan prestasi dan motivasi belajar PAI dengan strategi pembelajaran kooperatif tipe TGT. Harapannya penelitian ini menambah pengetahuan dan wawasan peneliti serta menjadi sumbangan pemikiran bagi guru PAI. Penelitian tindakan kelas ini memakai model Kemmis dan Taggart. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus meliputi rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan bulan Mei 2013 pada siswa kelas V SDN VII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013 pada 20 orang siswa dengan materi Kisah NabiAyyub. Data yang diperoleh berupa hasil tes formatif dan lembar observasi kegiatan pembelajaran, lembar kuesioner dan catatan lapangan. Analisis data menggunakan teknik analisis kombinasi kuantitatif dan kualitatif. Perhitungan analisisnya menggunakan

statistik sederhana yakni untuk nilai rata-rata tes formatif, jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa. Untuk ketuntasan belajar, jumlah siswa tuntas belajar dibagi jumlah siswa dikali 100%, jika skor 75% atau nilai 75 siswa tuntas dan kelas tuntas jika 85% siswa capai skor e”75%. Data hasil penelitian yang didapat pada pra siklus yakni nilai rata-rata tes formatif 60,25 dengan ketuntasan belajar hanya 60%, masih di bawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 85%. Hal ini disebabkan guru masih menggunakan strategi konvensional dalam mengajar, sehingga kurang baik dalam memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengelola waktu serta siswa kurang antusias. Maka untuk memperbaiki kondisi hasil belajar tersebut dilakukan tindakan perbaikan dengan metode kooperatif model TGT pada siklus berikutnya. Pada tindakan perbaikan belajar siklus I, Nilai rata-rata prestasi belajar siswa 73,3 dengan ketuntasan belajar

klasikal 90%. Nilai ini sudah mengalami kenaikan mencapai ketuntasan belajar sesuai yang diharapkan dikarenakan guru sudah mulai baik dalam memotivasi, menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengelola waktu serta siswa sudah mulai antusias. Tetap nilai rata-rata masih berada di bawah KKM e” 75. Maka, untuk siklus berikutnya harus diperbaiki. Pada perbaikan pembelajaran siklus II, nilai rata-rata prestasi belajar siswa sebesar 78 dan ketuntasan belajar klasikal mencapai 80%. Nilai ini sudah dalam kategori tuntas secara individu maupun klasikal. Hal ini karena guru telah melaksanakan pembelajaran dengan baik dan siswa telah aktif. Kekurangan siklus sebelumnya telah berhasil diperbaiki dan siswa telah mencapai ketuntasan belajar. Berdasarkan analisis data, aktivitas siswa setiap siklus meningkat. Aktivitas siswa dominan bekerja dan saling memotivasi, memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi kelompok. Maka aktivitas siswa dapat dikategorikan aktif. Ini dipenga-

ruhi oleh meningkatnya kemampuan guru mengelola pembelajaran, terlihat dari peningkatan aktivitas membimbing-mengamati siswa mengerjakan LKS/menemukan konsep, menjelaskan materi sulit, dan memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar PAI pada materi Kisah Nabi Ayyub untuk siswa kelas V SDN VII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pela-

Ilustrasi jaran 2012/2013. Namun ke depannya peneliti menyarankan guru hendaknya melakukan persiapan yang matang sebelum pembelajaran. Guru hendaknya mengembangkan model pembelajaran serupa pada pokok bahasan lain dan membagi pengalamannya dengan guru-guru yang lain. Selain itu, pihak sekolah hendaknya menyediakan berbagai macam peraga serta sarana prasarana penunjang pembelajaran lainnya agar siswa mempunyai pengalaman dalam pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.


4

Potret

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

Aplikasi UU. 6 Tahun 2014

Penetapan Perda APBD Tulungagung 2015 Pemkab Blitar Review RPJMDES Tulungagung, SMN - Seluruh fraksi di DPRD Tulungagung, Sabtu (29/11) lalu, menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2015 setempat ditetapkan menjadi Peraturan Daerah (Perda) tentang APBD Tahun 2015. Persetujuan dan penetapan Perda APBD Tulungagung Tahun 2015 ini dilakukan dalam rapat paripurna DPRD di Kantor DPRD Tulungagung dan dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Tulungagung, Supriyono SE MSi. Adapun rincian APBD Tulungagung 2015 yang telah ditetapkan dalam rapat paripurna bertajuk Penetapan Program Pembentukan Perda Tahun 2015 dan Ranperda Tentang APBD Tahun Anggaran 2015 tersebut di sisi pendapatan berjumlah Rp 2,029 triliun. Sedang belanja mencapai Rp 2,037 triliun. Dan ini mengakibatkan defisit Rp 7,699 miliar. Sementara itu, di sisi pembiayaan, penerimaan berjumlah Rp 7,699 miliar dan pengeluaran sebesar Rp 0 (nol). Karena itu pembiayaan netto (bersih) menjadi sejumlah Rp 7,699 miliar. Dan SILPA tahun berkenaan berjumlah Rp 0 (nol)

Kendati sudah disetujui bersama dan telah ditetapkan sebagai Perda, namun semua fraksi yakni Fraksi PDI Perjuangan, Fraksi Hanura, Fraksi PAN, Fraksi Golkar, Fraksi Gerindra, Fraksi Demokrat, Fraksi PKB dan Fraksi Semangat Baru memberi catatan-catatannya untuk dilaksanakan oleh pemerintahan Bupati Syahri Mulyo SE M.Si dan Wabup Drs Maryoto Birowo MM. Di antara catatan-catatan itu adalah agar bupati segera membuat payung hukum terkait pemberlakuan UU No.6 Tahun 2014 dan PP 43 Tahun 2014 tentang Desa. Apalagi pemberlakuan perundangan tersebut sangat berimplikasi pada tata kelola keuangan di desa. Juru bicara Fraksi PDI Perjuangan saat membacakan pandangan akhir fraksinya berharap dana desa yang tahun 2015 bakal mengucur rata-rata Rp 600 juta per desa harus tepat sasaran. Begitu pun dengan yang disampaikan Riyanah dari Fraksi Golkar. “Golkar mengimbau agar tidak terjadi kesalahan dalam pembuatan LPJ. Ini perlu bimbingan dari Inspektorat agar mampu meminimalisir kesalahan saat diaudit BPK maupun BPKP,” ujar

Bupati Syahri Mulyo menandatangani BAP penetapan APBD 2015 dalam rapat paripurna dan disaksikan semua pimpinan DPRD Tulungagung.

Riyanah. Sebelumnya, Supriyono mengungkapkan dalam Prolegda 2015 telah ditetapkan untuk membahas bersama dengan eksekutif sejumlah 31 Ranperda. Dari 31 Ranperda tersebut yang merupakan inisiatif DPRD sebanyak 12 Ranperda, sementara sisanya dari Pemkab Tulungagung. Bupati Syahri Mulyo saat memberi sambutan dalam rapat paripurna DPRD kemarin mengatakan akan melaksanakan semua catatan yang diberikan semua fraksi di DPRD Tulungagung. Namun dia mengingatkan pula semua catatan tersebut akan

disesuaikan dengan kemampuan daerah. Mantan legislator DPRD Jatim itu berterimakasih pada DPRD Tulungagung yang telah menetapkan APBD 2015. Karena APBD yang telah ditetapkan tersebut bakal segera dikirim ke Gubernur Jatim untuk dievaluasi. Bupati Syahri Mulyo berharap APBD 2015 dapat mewujudkan visi dan misinya sebagaimana yang dijanjikan dalam masa kampanye Pilkada 2013 lalu. Yakni memprioritaskan bidang kesehatan dan pendidikan untuk masyarakat Tulungagung. (rud)

Jadi Rumah Sakit Rujukan Jatim

RSUD dr Iskak Siap Beri Layanan Prima

Sambutan Bupati Syahri Mulyo

Tulungagung, SMN - Peringatan Hari Ulang Tahun ke-97 RSUD dr Iskak Tulungagung berlangsung cukup meriah. Sebab, rumah sakit plat merah ini mendapat kado manis dari Pemerintah Propinsi Jatim yakni

dipercaya sebagai rumah sakit rujukan dikawasan barat daya Jatim. Tentu prestasi tersebut, tidak lepas dari seluruh karayawan dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada pasien. Saat ini RSUD dr Iskak sedang

mempersiapkan akreditasi sebagai rumah sakit Internasional, dan proses tersebut masih dalam tahapan penilaian tim akreditasi independent. “Kondisi sekarang, merupakan oportunity atau tantangan, apalagi tahun mendatang,” ungkap Direktur dr Iskak Supriyanto, SpB. Tantangan tersebut merupakan imbas dari penerapan dari ASEAN Free Trade Area (AFTA). Yakni, seluruh Negara ASEAN berhak masuk dengan menawarkan produk barang, misal alat kesehatan, bahkan tenaga medis. Karena itu perlu langkah konkret agar seluruh karyawan rumah sakit tetap mampu bersaing lanjutnya. Sementara itu Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, M,Si. mengatakan dalam memperingati HUT RSUD dr Iskak berharap managemen rumah sakit terus berbenah

diri dari kekurangan. Sehingga, rumah sakit bisa mendapatkan kepercayaan dan menjadi tempat prioritas soal pelayanan kesehatan. “Termasuk soal pasien miskin dan pasien kurang mampu ketika berobat dan tidak ada perbedaan pelayanan,” teganya. Dengan konsistensi itu, Bupati mengatakan, wajar jika rumah sakit ini sudah dikenal hingga luar jawa. Bahkan, berkali-kali jadi tempat studi banding. Pada peringatan HUT RSUD dr Iskak juga dilakukan sejumlah kegiatan diantaranya ziarah makam ke makam dr Iskak di Kelurahan Botoran, bhakti sosial pengobatan gratis Desa Ngunggahan Kecamatan Bandung, pembagian sembako di sekitar rumah sakit dr Iskak. Selain itu digelar berbagai lomba dan kebersihan lingkungan kerja. (rud)

Perbaikan Jalan Desa Sumurbandung Terbengkalai Tangerang, SMN - Aktifitas masyarakat terganggu. Pekerjaan diperkirakan sudah satu minggu lebih. Perbaikan jalan Kp.Sumur Bandung sepanjang kurang lebih 400meter dengan Tinggi 20cm sempat mengganggu karena penutupan jalan dan tidak ada kejelasan tentang kelanjutan pekerjaan tersebut. Sebagai jalan yang ramai seharusnya dipercepat tindakan penyelesaiannya bukan menambahi persoalan / beban masyarakat lagi. Masyarakat mengamati dan salah satu warga menuturkan kepada wartawan SMN bahwa penggunaan matrial besi yang digunakan di dalam pengecoran menggunakan besi bekas.

Sampai terbitnya berita ini pelaksana belum bisa ditemui wartawan SMN untuk mengkonfir-masi kebenaran informasi dari masyarakat seputar terhentinya pekerjaan. Beberapa tokoh masyarakat men-sinyalir, terhentinya proyek disebabkan kenaikan harga matrial yang tidak bisa dihindari karena kenaikan BBM. Masyararakat Kp.Sumur Bandung Desa Sumurbandung Kecamatan Jayanti kab. Tangerang mengharapkan pekerjaan pembangunan jalan sumurbandung bisa dilanjutkan secepatnya karena kondisi jalan yang sekarang justru mengganggu alur transportasi warga sehari hari. (Irfan Afandi)

Tampak pengerjaan perbaikan jalan yang terbengkalai hingga kini

Blitar, SMN -Sejak di terbitkannya UU No. 6 Tahun 2014 dan PP Tahun 2014 tentang Desa, penataan dan pembangunan desa memasuki babak baru. Dimana undang-undang ini memberikan keleluasaan bagi terwujudnya pemerintah desa mandiri (local self-government) dan pemberdayaan masyarakat (community empowerment). Atau dengan kata lain, di harapkan undang-undang ini dapat membawa paradigma baru dalam pembangunan, bahwa kesejahteraan dan kemakmuran ekonami tidak dapat selamanya bermuara di wilayah perkotaan, namun dalam membangun Indonesia harus di mulai dari Desa. Pasalnya, desa menjadi garda terdepan dari gerakan pembangunan yang berasal dari upaya masyarakat, guna mencapai kesejahteraan dan kemakmuran, dan tentunya, implementasi undang-undang ini akan bervariasi, tergantung pada interprestasi masing-masing kepala daerah serta pranata desa itu sendiri yang notabene adalah kepala desa dan perangkatnya. Plt. Kepala Bapemas Kabupaten Blitar, Joni Setiawan, S. Sos, M. Si beberapa waktu lalu menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Blitar reaktif dengan akan di aplikasinya undang-undang tersebut. Bimbingan teknis mulai dari Kepala Desa dan perangkatnya serta lembaga desa yang lain telah di lakukan, Ini mulai dari perencanaan sampai pengolahan keuangan dana desa. Harapanya, SDM di tingkat desa ini akan siap dan mampu menerima kucuran dana desa. Bahkan kali ini, persia-

Plt. Kepala Bapemas Kabupaten Blitar, Joni Setiawan, S. Sos, M. Si

pan implementasi undang-undang tersebut antara lain: Peningkatan kapasitas pemerintah desa dalam perencanaan pembangunan (RPJMDes dan RKPDesa ) oleh pemerintah pusat dan /daerah serta organisasi masyarakat setempat (OMS). Pemerintah Kabupaten Blitar sedang mereview kembali RPJMdes, termasuk RAPBdes. Kebutuhan penggangaran untuk desa bisa terinci dalam RKA sehingga desa bisa menganggarkan sesuai dengan kewenangan lokal desa. RAPBDes itu ada keterkaitan dengan pengelolaan sumber sumber pendapatan desa yang antara lain; PADes, ADD, bagian dan hasil pajak daerah, retribusi daerah, hibah dan lain-lain. Dari RAPBdes itu nantinya akan di evaluasi oleh Bupati yang kemudian di delegasikan kepada Camat seluruh kabupaten Blitar. “Diharapkan dana itu nantinya bisa adil dan merata, tidak ada diskriminasi antara desa satu dengan desa yang lain”, tegasnya. Mantan Kabag Humas dan Protokol Kabupaten Blitar ini mengakui adanya sejumlah kendala antara lain belum di terbitkannya Permendagri yang mengatur

tentang seluruh contents dalam undang-undang desa tersebut, Menurutnya Permendagri tersebut diperlukan terutama untuk mengatur tentang Dana Desa (DD), tata cara penyusunan keuangan, penetapan kelembagaan BUMDes (Badan Usaha Milik Desa ), dan pendampingan program. Juga terkait pedoman memberian gaji tetap dan tunjangan lain yang sah untuk kepala desa dan perangkat desa. Seluruh perangkat desa di Kabupten Blitar di pastikan akan menerima penghasilan tetap. Penghasilan perangkat tersebut di anggarkan 60% dari kuota Alokasi Dana Desa Pemerintah Desa. Terkait penghasilan tetap ini, Pemerintah Kabupaten Blitar akan mengatur teknis pelaksanaannya dalam peraturan Bupati. Kendati aturan dari pemerintah pusat belum terbit, dia berharap, pelayanan terhadap masyarakat publik tetap berlangsung baik, ini sesuai amanah pasal 4UU NO. 6 Tahun 2014 yakni dengan adanya undang-undang tersebut membentuk pemerintah desa yang professional, efektif dan efisien serta bertanggung jawab, ini juga dalam mendorong prakarsa. (mam)

Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Blitar

Berikan Pelatihan Ketrampilan Pembuatan Kue Kering

Suasana pelatihan ketrampilan pembuatan kue kering

Blitar, SMN - Bertempat diGedung Pertemuan Prasada Mart Kanigoro 3/12, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Blitar menggelar kegiatan Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Anggota Koperasi Wanita di Lingkungan IHT atau Daerah Penghasil Bahan Baku IHT melalui ketrampilan Pembuatan Kue Kering dengan mendatangkan nara sumber Susy Julia Wardani dari Malang. Sebagai penopang perekonomian yang dinilai paling kuat dari terpaan krisis, dukungan untuk menumbuhkan UKM diperlukan untuk membuat para penggiatnya menjadi kreatif,

mandiri, tangguh,Melihat pentingnya peranan UKM dalam membantu perekonomian masyarakat kecil dan menengah, maka sangat penting untuk terus membentuk UKM-UKM dan wirausahawan baru supaya lebih banyak menyerap tenaga kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Acara yang di ikuti 120 anggota koperasi wanita ini berasal dari beberapa Kecamatan yang ada di Kabupaten Blitar antara lain Kecamatan Selopuro, Talun, Garum, Wates, Sanankulon, sutojayan, Ponggok dan Wonodadi. Setelah mendapatkan penjelasan

teori-teorinya beserta resep masak, ibu-ibu tersebut digiring ke tempat praktek yang sudah di sediakan . Sri Rahayu Sp selaku ketua panitia kegiatan mengatakan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan ketrampilan dan menumbuhkan keanekaragaman kue kering yang di kelola oleh anggota koperasi wanita yang ada di Kabupaten Blitar sehingga nantinya mampu merintis usaha pembuatan roti serta mengembangkan usaha yang sudah berjalan, adapun hambatan yang di hadapi antara lain kemasan yang belum memenuhi standart nasional karena masih konfensional, kualitas bahan baku yang kurang baik serta penyajian yang belum variatif. Dengan di adakannya pelatihan ketrampilan pembuatan kue kering melalui Dinas koperasi dan UMKM Kabupaten Blitar di harapkan ibu-ibu koperasi wanita bisa berkelompok dan bisa membuat usaha yang lebih berdaya saing dengan usaha yang sudah berjalan serta akan muncul wirausaha-wirausaha baru dari pelatihan ini. (mam)

Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas V SDN 01 Kiping Pada Bidang Studi IPS Melalui Pembelajaran Kooperatif Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Sriyatin, S.Pd. (Guru SDN 01 Kiping, Tulungagung)

Ilustrasi DALAM kegiatan belajar mengajar mata pelajaran IPS disusun secara otomatis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan bermasyarakat. Mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat yang dinamis. Dengan kata lain, pelajaran ini telah

disusun secara terpadu agar siswa memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada kajian bidang ilmu yang berkaitan. Sedangkan ruang lingkup pelajaran IPS meliputi beberapa aspek yaitu 1) manusia, tempat dan lingkungan, 2) waktu, berkelanjutan dan perubahan, 3) perilaku ekonomi dan kesejahteraan 4) sistem sosial dan budaya. Demi menciptakan pendidikan

yang lebih maju kita seharusnya menggunakan metode pembelajaran yang tepat permasalahan yang . Salah satunya dengan menggunakan penerapan strategi belajar siswa dituntut lebih aktif dengan metode pembelajaran ini. Fokus permasalahan yang diprioritaskan dalam penelitian ini adalah adanya keinginan untuk mengembangkan pembelajaran untuk menghadapi permasalahan guru di depan kelas. Permasalahan yang dicarikan solusi dalam penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPS. Berdasarkan paparan diatas, hal utama yang perlu segera dicarikan pemecahan adalah bagaimana memanfaatkan strategi pembelajaran Kooperatif untuk peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V sdn 01 Kiping pada bidang studi IPS. Strategi belajar kooperatifadalah suatu cara mengajar dimana siswa didalam kelas

dipandang sebagai suatu kelompok atau bisa dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4 sampai 5 siswa. Mereka bekerja sama dalam memecahkan masalah atau melaksanakan tugas tertentu dan berusaha mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan oleh guru. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kajian tentang upaya peningkatan motivasi belajar siswa Kelas V SDN 01 Kiping Tahun 2013/2014 dan peranan strategi belajar kooperatif dalam pembelajaran IPS. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa menyadari kekurangan dirinya sehingga akan memperbaiki kekurangannya tersebut. Selain itu, diharapkan guru juga menyadari akan kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Diharapkan juga penelitian ini

dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan sarana pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan mengkaji permasalahan-permasalahan real dalam pelajaran IPS. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti empat alur pokok yang meliputi refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Subjek Penelitian ini dilakukan terhadap 14 siswa kelas V SDN 1 Kiping. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan,

pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus 2 dimulai dengan perancangan tindakan, kemudian penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga akhirnya direfleksi. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Data hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil tes evaluasi diperoleh nilai rata-rata adalah 60.07. dengan prosentase ketuntasan belajar siswa 42.86%. Setelah pelaksanaan tindakan pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 70.71 dengan prosentase ketuntasan belajar siswa 78.57%. Pada siklus kedua nilai rata-rata menjadi 86.43% dimana terjadi ketuntasan sebesar 100%. Dari pelaksanaan refleksi siklus I diperoleh rekomendasi untuk melaku-

kan perbaikan dan penyempurnaan siklus berikutnya. Ini perlu dilakukan sebab masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai rendah (di bawah 70). Maka metode kooperatif masih diperlukan untuk siklus berikutnya. Dengan memperhatikan data hasil penelitian dan sebelum penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan. Terlihat adanya peningkatan nilai yang signifikan maka direkomendasikan peningkatan motivasi dan prestasi belajar siswa kelas V SDN 01 Kiping pada bidang studi IPS melalui pembelajaran kooperatif tahun pelajaran 2013/2014. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa perlu dikombinasikan penggunaan pola pembelajaran yang menggunakan kooperatif dengan model pembelajaran yang lain dan model pembelajaran ini perlu dikembngkan untuk mata pelajaran lain.


Probolinggo

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

5

Pemerintah Kota Probolinggo

Fenomena Pengadaan Mob-Din Anggota DPRD Dinas Pertanian Peringati Hari Menanam Pohon Indonesia Serang Banten, SMN - Kepala Bagian Aset Sekretariat Daerah Pemkab Serang Ida Nuraida mengatakan, “Saat ini belum ada pengajuan dari Setwan ke Setda. Tentang pengajuan lelangnya. Dikembalikan ke pemkab nanti kalau mobil barunya di 2015 sudah tersedia atau bisa diserahkan ke SKPD kalau aturannya tentang kapasitas kendaraannya memenuhi standar”. Kata-kata inilah yang diutarakan saat Tim SMN menanyakan Kepastian pengadaan mobil untuk setiap anggota DPRD Kabupaten Serang. Disela sela pembicaraan Ibu Ida menuturkan Pengajuan mobil dinas dianggarkan sebesar Rp 4, 87 Miliar dengan klarifikasi 10 mobil untuk AKD dan 4 untuk Pimpinan. Beberapa anggota DPRD Kabupaten Serang saat ditemui, Mobdin atau mobil dinas dinilai sangat penting peruntukannya untuk menunjang kinerja para wakil rakyat tetapi rencana ini sepertinya hanya isapan jempol saja. Pengajuan pimpinan DPRD Kabupaten Serang untuk pengadaan mobil dinas (mobdin) bagi seluruh anggota DPRD di APBD 2015 dipastikan di tolak pihak eksekutif. Alasannya, karena tidak ada aturan yang

Ilustrasi Mobil Dinas

membolehkan untuk pengadaan mobil dinas bagi seluruh wakil rakyat tersebut. Pengadaan mobil dinas DPRD yang disetujui pada pembahasan anggaran 2015, menurut Sekretaris Daerah Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang Lalu Atharussalam Rais, hanya untuk pimpinan dan alat kelengkapan dewan (AKD). Untuk mobil bekas alat kelengkapan dewan periode 2009-2014, kata Lalu, jika masih layak akan di berikan ke SKPD yang masih membutuhkan kendaraan dinas. “Kalau masih ada yang layak, kami dapat berikan ke SKPD,” pungkasnya. Ida Nuraida menjelaskan, pengadaan mobil dinas di DPRD

totalnya 14 kendaraan untuk pimpinan dan AKD. Masalah pengajuan mobil dinas untuk seluruh anggota DPRD tidak dapat di realisasikan karena terbentur aturan yang tidak membolehkan sementara, terkait mobil dinas bekas alat kelengkapan sebelumnya, Ida mengungkapkan, itu akan dikem-balikan setelah mobil baru 2015 direalisasikan. Beberapa tokoh masyarakat berpendapat Tehnis pelaksanaan pengadaan dinilai sudah cukup baik tetapi jika yang diadakan adalah mobil baru pejabat DPRD untuk sementara hal ini juga disebutkan sebagai pemborosan karena kendaraan sebelumnya diperkirakan masih layak untuk dijadikan operasional. (E. Manurung)

dengan keputusan Presiden RI, dasar pelaksanaan dan peraturan Menteri, serta sesuai disposisi Walikota Probolinggo. Adapun tujuan diselenggarakannya acara tersebut adalah untuk mengajak seluruh komponen masyarakat kota Probolinggo sadar menanam dan memelihara pohon dilingkungannya, untuk menumbuhkan kepedulian terhadap pentingnya menanam pohon, dan dilaporkan juga hingga saat ini telah tertanam 465 ribu pohon lebih. Disampaikan juga oleh ketua panitia terkait dukungan dari berbagai pihak sehingga terlaksananya acara tersebut. Setelah memberikan hadiah secara sibolis kepada para pemenang lomba penghijauan, Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH.MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa yang pada intinya adalah Pentingnya dilakukan menanam pohon dalam rangka menjga keseimbangan pemanasan global.

Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH. MSi, yang didampingi Kepala Dinas Pertanian I. Yuda Anantya.MM, saat secara simbolis menanam dan menyiram pohon. (doc.5/12).

Hj. Rukmini juga menyampaikan bahwa kota Probolinggo tahun yang lalu juara satu tingkat Nasional dan mendapatkan penghargaan kategori Perempuan Menanam Memelihara Pohon, serta mendapatkan hadiah. Walikota juga menyebutkan banyak penhargaan yang telah

diraih oleh kota probolinggo, dan untuk merenofasi sumber mata air yang ada dikota probolinggo untuk kebutuhan masyarakat “Gerakan menanam pohon dimulai hari ini dan seterusnya diberbagai wilayah dan yang paling penting setelah ditanam untuk dipelihara secara rutin”. (edy)

Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Probolinggo

Gerakan Penghijauan

Disbunhut Kab. Pasuruan Tanam 13 Rribu Lebih Batang Pohon

Kadin Disbunhut Ir. Yetty Purwaningsih, saat Penghijauan di Dayurejo, Prigen, sedang menanam pohon buah Durian.

Pasuruan, SMN - Dalam Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) serta Bulan Menanam Nasional (BMN) dengan tema ‘Hutan Lestari Untuk Mendukung Kadaulatan Pangan, Air dan Energi Terbarukan’, Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Pasuruan melalui Disbunhut (Dinas Perkebunan Dan Kehutanan) menggelar acara penghijauan di desa Dayurejo, kecamatan Prigen, Kamis, (4/12) lalu, kemarin. Acara tersebut sebagai penanda dimulainya gerakan menanam pada musim tanam 2014-2015. Dalam acara tersebut tampak hadir Wakil Bupati Riyang Kulup Prayudha, FORPIMDA, jajaran SKPD, pegiat lingkungan, para pemangku kawasan hutan, badan usaha swasta serta pemuda, pelajar dan tomas Dayurejo. Penanaman pohon dalam gerakan nasional kali ini sebanyak 13. 500 batang dengan berbagai jenis. Diantaranya Gmelina, Mahoni, Sengon, Jati, Jabon, Suren, Tanjung, Salam, Gaharu, Cengkeh. Termasuk

tanaman buah yakni Durian, Rambutan juga Sirsak. Bukan hanya itu, pihak-pihak lain yang peduli kegiatan HMPI seperti PT. Indonesia Power membantu 2, 5 ton pupuk organik dan PT. CJI 1 ton. “Ada 2 perusahaan yang cukup peduli dengan kegiatan penanaman pohon kali ini dengan berpartisipasi membantu pupuk organik”, terang Kepala Dinas Disbunhut Ir. Yetty P, pada SMN disela acara. Selain melibatkan FORPIMDA, juga Perum Perhutani, Balai Besar TNBTS, BKSD, TAHURA R. SOERJO tanpa terkecuali Pondok Pesantren. Dari total sebanyak 13. 500 pohon tersebut lanjut Kepala Dinas Disbunhut, berasal dari Disbunhut sendiri sebanyak 10. 000 btg, yayasan Alam Hijau 2000 btg, yayasan KAPAL 1000btg serta 500 btg dari IPKINDO. Perlu diketahui bahwa target penanaman pohon tahun 2014-2015 di kabupaten Pasuruan sebanyak 4. 669. 993 btg, yang berasal dari Disbunhut dan Perhutani masing-masing 1 juta batang lebih, sisanya partisipasi dari TNBTS, badan usaha swasta, UPT sekolah, dispertan, DKP, swadya masyarakat dan pegiat lingkungan. Kegiatan HMPI dan BMN kali ini dilaksanakan sesuai Permenhut nomor: P. 41/MENHUT-II/2012. Surat Dirjen BPDAS PS Nomor:S. 254/V-RHL/2014. Selain Permenhut juga merujuk surat kepala dinas kehutanan pemprop Jatim nomor: 522/1988/117.04/2014. Tak kalah pentingya yakni DPA Disbunhut kabupaten pasuruan nomor:067/DPA/2014 dalam kegiatan koordinasi penyelenggaraan reboisasi dan penghijauan hutan. “Kami berharap dalam kegiatan penanaman pohon ini peran serta semua pihak demi tercapainya keberlangsungan kehidupan yang lebih baik di kabupaten Pasuruan khusunya”, ungkap kadisbunhut Yetty P, dalam sambutannya demi mensukseskan gerakan nasional penanaman 1 miliar pohon. Dalam acara itu juga secara simbolis diserahkan bantuan bibit kepada kelompok tani, karang taruna, sekolah, LPM juga Ponpes. Selain bibit diberikan juga sarpras perkebunan dan penghargaan kepada pemenang lomba Wana Lestari dan tokoh KOPI Jatim 2014. (Wan)

Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Kue Basah bagi keluarga dan Anggota Kelompok Petani Tembakau/Petani Tembakau di lingkungan Industri Hasil Tembakau dan /atau Daerah penghasil bahan baku IHT (Cukai) Tahun Anggaran 2014 Madiun SMN - Diskoperindagpar Kabupaten Madiun yang dikepalai oleh Drs. Budi Tjahyono, Msi melalui bidang Pemberdayaan Koperasi Ir. Amin Santoso, MMA telah mengadakan Pelatihan Para Petani Industri Hasil Tembakau (IHT) sampai saat ini masih mempunyai peran penting dalam menggerakkan ekonomi nasional terutama di daerah penghasil tembakau, terutama pada sektor pertanian yang merupakan penyuplai bahan baku tembakau. Akan tetapi dengan hadirnya perusahaan besar yang mengusai industri rokok mengakibatkan standar kualitas tembakapu yang dapat diterima oleh perusahaan juga mengalami peningkatan. Hal ini tentunya berimbas pada sulitnya petani lokal untuk bisa memenuhi standar kualitas yang telah

Probolinggo, SMN - Dinas Pertanian Kota Probolinggo hari ini (5/12) memperingati Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) yang diselenggarakan pukul 05 pagi bertempat di Terminal Cargo Kota Probolinggo, Tahun 2014 ini dengan tema, “Hutan Lestari Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, Air dan Energi Terbarukan”. Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH.MSi, Setda kota Drs. H. Johny Haryanto.MSi, Kepala Dinas Pertanian Ir. Yuda Anantya. MM, Asisten, Ketua DPRD dan Anggota, Kasdim 0820,Waka Polres Kota, Kasi Pidum Kejaksaan Negeri Kota, Kepala Pengadilan Negeri Kota, Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Bagian, Camat, Lurah se kota Probolinggo serta undangan lainnya. Kepala Dinas Pertanian Kota Probolinggo yang diwakili ketua panitia penyelenggara melaporkan bahwa Kegiatan tersebut sesuai

Bidang Pemberdayaan Koperasi Saat Pelatihan Kue Basah

ditetapkan sehingga penghasilan masyarakat petani tembakau relatif tidak ada peningkatan. Pemerintah Kabupaten Maidun melalui Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata berusaha untuk mengarahkan para petani tembakau agar memperoleh

sumber penghasilan lain sehingga tidak hanya tergantung pada hasil tembakapu melalui berbagai pelatihan keterampilan sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat terutama petani tembakau. Salah satu kegiatna tersebut yaitu Pembinaan Kemampuan dan Ketram-

Mengadakan Acara Bersih Bersih Pantai

Walikota Hj. Rukmini.SH.MSi, Setda, Ketua DPRD, Kepala DKP dan yang lainnya berkenan memasang tanda larangan membuang sampah. (doc.5/12)

Probolinggo, SMN - Kawasan hutan Mangruve dan Pantai yang selama ini menjadi perhatian khusus oleh Pemerintah kota Probolinggo yang dalam hal ini Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) berupaya agar tetap bersih dan terjaga oleh karena itu hari ini (5/ 12) dilakukan agenda bersih bersih

secara massal. Hadir dalam kegiatan tersebut Walikota Probolinggo Hj, Rukmini SH.MSi, Setda kota Drs. H. Johny Haryanto.MSi, Kepala DKP Ir. H. Didik Sudignyo. MSi, Ketua DPRD, FKPD, Kepala Dinas, Kepala Bagian, Camat, Lurah dan Peserta undangan lain.

Sebelum dilakukan bersih bersih acara diawali dengan Apel yang dipimpin langsung oleh Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH. MSi. Dalam sambutannya Walikota Hj.Rukmini.SH.MSi mengatakan bahwa Walapun kota probolinggo hanya memiliki panjang pantai sekitar 7 km, tetapi mempunyai daya tarik tersendiri bagi wisata dan potensi perikanan yang cukup besar, yang diantaranya wisata mangrove, pelabuhan perikanan dan rencana pengembangan pelabuhan tanjung tembaga menjadi pelabuhan Utama yang bertarap nasional. Lebih lanjut Walikota menjelaskan dengan berputarnya kegiatan diwilayah pantai maka dapat membawa dampak dipesisir laut Kota Probolinggo. Limbah padat atau cair adalah berdampak terhadap ekosistem dilaut dan dapat merusak kehidupan yang ada di laut, yang pada kaitannya adalah karena kurang-

nya kepedulian terhadap lingkungan yang sehat sebagai potensi wisata bahari. Dalam rangka mendukung kepedulian terhadap pantai dan laut adalah dukungan Pro Aktif dari seluruh element masyarakat, baik lokal maupun wisatawan dan bersih bersih pantai merupakan salah satu wujud nyata dalam mengemplementasikan hal tersebut. Diharapakan kegiatan semacam ini menjadi agenda rutin dalam menjaga kelestarian pantai dan laut. Dengan peringatan Hari Nusantara dapat memotifasi semuanya untuk menjaga kelestarian bahari. Walikota juga menghimbau, “marilah kita jaga lingkungan pesisir laut agar tetap bersih dan lestari”. Dikesempatan lain kepala DKP kota probolinggo Ir.H. Didik mengatakan bahwa kegiatan semacam ini akan ditindak lanjuti secara rutin, agar Laut pantai tetap dalam kondisi yang bersih dari sampah. (edy)

Badan Lingkungan Hidup Kota Probolinggo

Adakan Lomba Eco Office Probolinggo, SMN - Dalam rangka Penghematan Energi Listrik, Air Pemerintah kota Probolinggo dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup (BLH) mengadakan lomba Eco Office hari ini (24/11) lalu. Yang dimaksud Eco Office adalah merupakan kawasan perkantoran yang berorientasi terhadap lingkungan dengan menerapkan standart management lingkungan yang peduli terhadap lingkungan seperti menanam pohon peneduh, menanam toga, kantor yang bersih, dengan mengutamakan komitment dari tingkat management Kepala sampai Staf paling bawah. Maka diharapkan para Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) dapat membentuk gugus tugas tentang penghematan Energi. Tujuan Eco Office itu sendiri adalah dalam rangka menghemat

pilan Kerja Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Kue Basah bagi keluarga dan Anggota Kelompok Petani Tembakau/Petani Tembakau. Kegiatan tersebut dilaksananakan di Hotel Setia Budi Madiun selama 3 (tiga) hari, yang

Energi Listrik, Air dan yang lainnya sehingga dapat mengurangi atau menghemat anggaran yang ada di setiap SKPD. Team penilai lomba Eco Office dari tanggal 21 sampai tanggal 24 nofember mengadakan evaluasi pada 34 SKPD dengan kriteria penilaian yang utama adalah Lingkungan kantor, upaya pengelolan sampah, pengomposan, inovasi lingkungan yang bersih dan sehat, pengelolaan SDA,pengelolan sarana dan prasarana, fasilitas sanitasi, pengelolaan ruang kepala, pengelolaan ruang Staf, kamar mandi, dan pengelolaan sumber daya energi. Setelah mengevaluasi team juri melakukan sidang pleno maka menetapkan dan memutuskan bahwa Juara Pertama Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) dengan

dimulai tanggal 11 sampai dengan 13 Nopember 2014 dengan peserta sebanyak 50 (lima puluh) orang. Pelatihan ini menghadirkan beberapa narasumber antara lain: 1) Universitas Merdeka Madiun, 2. Praktisi (CV. Setia Budi Madiun).

Kepala BLH Kota Probolinggo Ir. Budi Krisyanto.MSi saat sidang pleno lomba Eco Office. (doc 24/11).

nilai 86, Juara Kedua Kantor Dinas Pertanian dengan nilai 85, sedangkan Juara Ketiga diraih oleh Kantor Dinas Kesehatan dengan nilai 79, dan para juara ini nantinya akan mendapatkan hadiah uang pembinaan dan tropy untuk dapat

Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut kelompok petani tembakau/petani tembakau: 1) Mampu meningkatkan semangat wirausaha bagi keluarga dan anggota kelompok petani tembakau/ petani tembakau. 2) Mampu me-

meningkatkan Eco Office. Kepala BLH mengungkapkan, “Diharapkan kedepan semua SKPD dapat mengembangkan lingkungan lindung pada kawasan perkantorannya”. (edy)

ningkatkan kemampuan dan keterampilan pembuatan kue basah. 3) Mampu membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan anggota kelompok petani tembakau/ petani tembakau. (SY)


6

Fokus

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

DISPENDA Kabupaten Maidun

Sosialisasi Pemberdayaan Pedangan Pasar Mejayan Baru (PMB)

Kusni Sekertaris DISPENDA dan Bowo Kepala Pasar PMB saat sosialisasi dan penyerahan SKHPTJ

Madiun, SMN - Belum lama ini Dinas pedapatan daerah Kabupaten Maidun yagn di kepalai oleh Indra Setiawan telah mengadakan sosialiasi pemberdayaan pedangan dan memberikan surat keterangan Hak pakai tempat jualan (SKHPTJ) pedagang pasar Mejayan Baru. Dalam penuturannya KUSNI Sekertaris Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Madiun antara lain: 1) Pemutakhiran data luasan/selisih luasan untuk kelengkapan administrasi surat keterangan Hak pakai tempat jualan (SKHPTJ), 2) Pedagang wajib untuk membayar biaya pemanfaatan kios/los berdasarkan selisih luasan pasar Mejayan baru dengan pasar Darurat Caruban. 3) Pedagang untuk membayar retribusi pasar sesuai dengan PERDA no. 13 tahun 2010 tentang Retribusi

Madiun SMN - Diskoperindagpar Kabupaten Madiun yang dikepalai oleh Drs. Budi Tjahyono, Msi melalui bidang Pemberdayaan Koperasi Ir. Amin Santoso, MMA telah melaksanakan pelatihan melalui salah satu sektor yang diunggulkan Indonesia dalam menghadapi era masyarakat ekonomi ASEAN adalah sektor agribisnis yang meliputi sektor pertanian plus manufaktur berbasis hasil pertanian dan pemasaran. Pemilihan sektor tersebut karena faktor kapasitas sumberdaya agribisnis Indonesia yang berlimpah, seperti iklim tropis yang memungkinkan sebagian tanaman berproduksi sepanjang waktu, luas

jasa umum berkaitan dengan berakhirnya masa keringanan pembayaran selama/tahun sejak peresmian PMB. 4) Setiap pengguna tempat jualan harus memenuhi ketentouan mempunyai SKHPTJ yang berlaku untuk jangka waktu 3 tahun dan apabila sudah berakhir jangka waktunya dapat diperpanjang lagi dengan kewajiban mengajukan permohonan perpanjangan 30 hari sebelum habis masa berlakunya (sesuai pasal 11 huruf a PERDA No. 18/2011), 5) Syarat menjadi pedangan pasar Mejayan baru (PMB) memiliki kartu bukti pedagang yang masih berlaku untuk jangka waktu 2 tahun dan apabila sudah berakhir jangka waktunya dapat diperpanjang lagi. Bowo kepala pasar Mejayan baru (PMB) menuturkan kepada wartawan SMN. Pendataan pasar mejayan baru

untuk mengetahui pedagang berdasarkan jenis dagangannya. Juga untuk menghitung potensi pendapatan retribusi pasar Mejayan baru berdasarkan jumlah dan ukuran kios los dan peralatan, serta pembuatan kartu bukti pedagang akan menjadi PILOT PROJECT dan kedepan akan di terapkan pada semua pasar daerah di Kabupaten Madiun. Berdasarkan data dari Dinas Pendapatan daerah melalui kepala pasar Mejayan baru Bowo : jumlah pedagang 1.238 pedagang, untuk kios lantai I 291 sedangkan lantai II 393 kemudian LOS Lantai I 474 sedangkan lantai II 80 jadi jumlah kios dan los lantai I dan II ada 1.238. Setelah sosialisasi, petugas Dinas Pendapaatan Daerah Kabupaten Madiun bersama dengan kepala pasar Mejayan baru memberikan surat keterangan Hak pakai tempat jualan (SKMPTJ) Secara simbolis ke pedagang pasar Mejayan baru. Di sela-sela penyampaian surat tersebut Bowo kepala pasar Mejayan baru memberikan wejangannya. Bahwa para pedagang pasar jangan sampai terlambat dalam pemabyaran kelebihan luasan kios dan los juga yang tertib dalam pembayaran retribusinya (SY).

Bupati Rendra Kresna Resmikan Hutan Kota Talangagung Malang, SMN - Bersamaan dengan peringatan hari menanam pohon, hari wanita dan perempuan tanam pohon serta hari cinta puspa dan satwa nansional, yang dipusatkan di areal selatan terminal Talangagung Desa Talangagung Kec. Kepanjen, hari ini Jum’at, Bupati Malang, H. Rendra Kresna juga meresmikan Hutan Kota Talangagung. Gabungan tiga peringatan hari ini adalah dalam rangka mendorong minat, semangat, kepedulian masyarakat serta para pihak dalam pelaksanaan penghijauan dan pelestarian keanekaragaman hayati di Kabupaten Malang, “Juga sebagai upaya mempercepat penanganan masalah lahan kritis, perubahan iklim dan pemanasan global serta ketersediaan lingkungan yang aman dan menjaga potensi kehilangan keanekaragaman hayati, sehingga terwujud lingkungan yang aman dan nyaman sebagai penyangga kehidupan dan kesejahteraan masyarakat,” Jelas Ir. Tjaka Ritamtama, Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Malang. Apresiasi yang besar diberikan Bupati Malang, H. Rendra Kresna kepada semua pihak yang turut ambil peran dalam pelestarian hutan. “Kalau hanya mengandalkan

pemerintah saja pasti tidak akan ada percepatan. Oleh karena itu saya ucapkan terimakasih bagi yang turut mempunyai komitmen, tidak hanya kelompok masyarakat seperti perusahaan, organisasi kemasyarakatan tetapi juga orang pribadi, dan sebagainya yang telah ambil peran dengan aktif dan terjun pada kegiatan dalam rangka menciptakan lingkungan yang sejuk nyaman dan indah di wilayah Kabupaten Malang.” “Apa yang kita lakukan hari ini adalah bentuk komitmen untuk menjaga lingkungan kita. Sehingga nantinya kita akan merasa bahagia karena bisa mewariskan untuk anak cucu kita Indonesia yang sejuk, Indonesia yang asri karena dihuni oleh masyarakat yang cinta lingkungan, yang cinta pada satwa dan cinta pada keindahan,” tambah Bung Renda. Ditemui usai lakukan penanaman pohon, Bung Rendra menjelaskan jika peresmian hutan kota ini tidak hanya sebatas pada kesehatan lingkungan kota. “Sebagai ibu kota Kabupaten Malang, Kota kepanjen mulai saat ini sudah harus ada persiapan. Karena kedepan tentunya akan banyak dipenuhi dengan bangunan. Selain mengurangi dampak polusi perkotaan, hutan kota

diwilayah Talangagung ini nantinya juga bisa dimanfaatkan untuk wisata masyarakat.” Hutan seluas 0,8 ha ini merupakan hutan kota kedua di Kota Kepanjen setelah Hutan Kota Metro seluas 2 ha. Untuk pengembangangannya kedepan, dibutuhkan kerjasama dari dinas-dinas terkait, “Dinas kehutanan berkepentingan pada pelestarian kayunya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata pada sektor kepariwisataanya sedangkan Dinas Ciptakarya dan Tata Ruang pada infrastruk penunjang yang ada pada hutan kota ini. Diluar itu ada Badan Lingkungan Hidup yang mengevaluasi,”jelas Ir Imam Muslih, Kabid Penyuluhan Kehutanan, Dinas Kehutanan Kabupaten Malang. Tak jauh beda, gerak perempuan dalam mensukseskan gerakan perempuan tanam dan pelihara pohon juga nampak nyata di Kabupaten Malang, seperti di jelaskan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang, Hj. Tjajuk Rendra Kresna disela-sela kegiatan, “Alhamdulillah sekarang desadesa sudah bagus, mereka sudah mulai memetakan penanam pohon ini, misal satu RT mau menanam sirsak, kampung sebelah ada mangga atau buah lainnya.” “Selain ceremonial pada

Bupati Malang, H. Rendra Kresna saat meresmikan Hutan Kota Talangagung

hari ini, yang terpenting kita selalu menghimbau kepada seluruh kader baik kader PKK, kader lingkungan agar masyarakat peduli pada lingkungan rumahnya caranya dengan menanam minimal satu rumah satu pohon. Untuk jenis memang tidak ada keharusan, syukur-syukur jika ada pohon yang berjangka panjang, seperti mangga. Selain hasilnya juga bisa dinikmati, juga buahnya cukup rimbun dan memberi kesejukan. Harapannya, sekali kerja ada banyak program yang berjalan. Seperti di Desa Kemiri, mereka sudah sepakat untuk menanam markisa, juga sirsak. Begitu tanaman-tanaman buah ini berbuah, kita pun harus mulai mempersiapkan beberapa masyarakat yang

mempunyai keterampilan usaha untuk dibina sehingga bisa membuat aneka olahan dari sirsak. Jadi begitu buah melimpah, tidak sampai terbuang. Ada yang dikonsumsi sendiri, juga ada yang dijual. Sehingga dapat memberikan penghasilan tambahan,” tambah istri orang nomor satu di Kabupaten Malang ini. Bersamaan dengan peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional, Bupati, Ketua TP PKK dan juga forpimda melepaskan sejumlah burung diantaranya Cucak ijo, Sirpo, Tengkek, Cimlek dan Cucak kembang. Juga disampaikan berbagai penghargaan kepada para pribadi dan juga perusahaan yang memiliki kepedulian kepada lingkungan. (jun)

Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Krupuk Pangsit dan Mie Pangsit Bagi Keluarga dan Anggota Kelompok Petani Tembakau/Petani Tembakau di lingkungan Industri Hasil Tembakau dan /atau Daerah penghasil bahan baku IHT (Cukai) Tahun Anggaran 2014 Bidang Pemberdayaan Koperasi Saat Pelatihan Krupuk Pangsit dan Mie Pangsit

areal pertanian yang luas serta jumlah sumberdaya manusia yang bekerja pada sektor pertanian yang cukup banyak. Selain itu, Indoensia yang cukup banyak sebagai potensi pasar domestik bagi produk agribisnis yang dihasilkan.

Pasar agribisnis domestik berpotensi untuk terus tumbuh sejalan dengan peningkatan perekonomian nasional. Bidang pertanian terutama sektor tembakau sampai saat ini masih mempunyai epran penting dalam menggerakkan eko-

nomi nasional hal ini dikarenakan sektor tembakau rokok di tanah air. Akan tetapi kehadiran perusahaan besar tersebut mengakibatkan standar kualitas tembakau yang dapat diterima oleh perusahaan juga mengalami peningkatan. Hal ini tentunya berimbas pada sulitnya petani lokal untuk bisa memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan sehingga penghasilan

masyarakat petani tembakau relatif tidak ada peningkatan. Pemerintah Kabupaten Madiun melalui Dinas Koperasi Perindustrian, Perdagangan dan Pariwisata berusaha untuk mengarahkan para petani tembakau agar memperoleh sumber penghasilan lain sehingga tidak hanya tergantung pada hasil tambakau melalui berbagai pelatihan keterampi-

lan sehingga bisa bermanfaat bagi masyarakat terutama petani tembakau. Salah satu kegiatan tersebut yaitu Pembinaan Kemampuan dan Ketrampilan Kerja Masyarakat Melalui Pelatihan Pembuatan Krupuk Pnagsit dan Mie Pangsit bagi keluarga dan Anggota Kelompok Petani Tembakau/Petani Tembakau. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Hotel Setia

Budi Madiun selama 3 (tiga) hari, yang dimulai tanggal 4 sampai dengan 6 Nopember 2014 dengan peserta sebanyak 50 (lima puluh) orang. Pelatihan ini menghadirkan beberapa narasumber yaitu: 1) Universitas Merdeka Maidun, 2) Praktisi (CV. Setia Budi Madiun). Diharapkan dengan adanya pelatihan tersebut kelompok petani tembakau/petani

tembakau: 1) Mampu meningkatkan semangat wirausaha bagi keluarga dan anggota kelompok petani tembakau/ petani tembakau. 2) Mampu meningkatkan kemampuan dan keterampilan pembuatan krupuk pangsit dan mie pangsit. 3) Mampu membantu meningkatkan kesejahteraan keluarga dan anggota kelompok petani tembakau/petani tembakau. (SY)

Upaya Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VII-E SMPN 1 Kedungwaru Melalui Tehnik Permainan Kosakata Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Maryati, S.Pd. (Guru SMPN 1 Kedungwaru, Tulungagung) DALAM kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia, pembelajaran ketrampilan membaca mempunyai keterkaitan erat dengan kemampuan berkomunikasi. Kemampuan berkomunikasi yang mendasar adalah kemampuan menangkap makna dan pesan , termasuk memberi penafsiran dan penilaian terhadap makna kata. Dengan kata lain, ketrampilan membaca tidak hanya menuntut kecepatan dalam membaca tetapi lebih ditekankan pada kemampuan memperoleh dan memahami informasi atau pesan teks bacaan. Ketidakmampuan siswa dalam membaca bisa dilihat dari rendahnya kecepatan membaca, kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dan menyimpulkan isi bacaan. Selain itu jika dilihat dari segi siswa ; siswa kurang konsentrasi dalam membaca, suka mengulang-ulang (regresi) bagianbagian bacaan, melakukan gerakan

anggota badan, membaca sambil bersuara, membaca dengan alat penunjuk serta enggan atau kurang berminat mengikuti pembelajaran membaca. Berdasarkan paparan diatas, hal utama yang perlu segera dicarikan pemecahan adalah bagaimana memanfaatkan strategi pembelajaran yang variatif dalam pelajaran membaca seperti tehnik permainan kosa kata. Tehnik ini merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk mengurangi tingkat kejenuhan siswa dalam membaca. Tehnik ini apabila dalam penerapannya tepat maka kelas dapat dikembangkan sebagai tempat bermain bagi siswa. Peningkatan ketrampilan membaca sangatlah urgen karena kemampuan membaca sangat mempengaruhi perkembangan kognitif siswa. Membaca juga dapat membantu siswa dalam keberhasilan di tiap mata pelajaran. Sehingga ketrampilan membaca ini

dapat membantu keberhasilan dan prestasi siswa dalam pelajaran lain serta dapat membekali anak untuk menjadi pembelajar mandiri. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan kajian tentang upaya peningkatan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII-E SMPN 1Kedungwaru melalui tehnik permainan kosa kata tahun pelajaran 2013/2014. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa menyadari kekurangan dirinya sehingga akan memperbaiki kekurangannya tersebut. Selain itu, diharapkan guru juga menyadari akan kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan sarana pembelajaran.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan mengkaji permasalahan factual dalam pelajaran membaca. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti empat alur pokok yang meliputi refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Penelitian ini dilakukan terhadap 36 siswa yang terdiri dari 18 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 2 siklus. diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus 2 dimulai dengan perancangan tindakan, kemudian

penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga akhirnya direfleksi. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Data hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siklus I rata-rata nilai adalah 59.63 setelah pelaksanaan tindakan pada siklus kedua nilai ratarata menjadi 72.88 dimana terjadi peningkatan sebesar 13.15 % dari siklus pertama. Peningkatan hasil yang significan ini tentunya tidak lepas dari upaya perbaikan pelaksanaan tindakan di siklus kedua. Dari pelaksanaan refleksi siklus I diperoleh rekomendasi untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan siklus berikutnya. Ini perlu dilakukan sebab masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai rendah (di bawah 70).

Ilustrasi Maka tehnik permainan kosa katapun masih diperlukan untuk siklus berikutnya. Dengan memperhatikan data hasil penelitian dan sebelum penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan. Terlihat adanya peningkatan nilai yang signifikan dibandingkan sebelum dikenai tindakan yakni sebesar 13.15 poin. Maka direkomendasikan bahwa metode pembelajaran dengan tehnik permainan kosa kata dapat direkomendasikan untuk pembelajaran siswa SMPN 1

Kedungwaru kelas VII-E. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan tehnik permainan kosa kata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa SMPN 1 Kedungwaru kelas VII-E tahun pelajaran 2013/2014. Dan tehnik permainan kosa kata dapat direkomendasikan untuk diterapkan untuk pembelajaran mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII.


Ponorogo

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

Dishupkominfo Fasilitasi Komunitas Blogger dalam Pelatihan Pembuatan Aplikasi Android

Kecamatan Kauman

Pacitan, SMN - Menanggapi kemajuan tehnologi informasi yang semakin pesat, praktisi TI di Kabupaten Pacitan yang tergabung dalam Komunitas blogger Pacitan menggelar pelatihan pembuatan aplikasi Android. Dalam pelatihan yang dilakukan kali pertama dengan mengambil tema Learn, Use and Monetize, diharapkan para peserta mampu memahami, membuat dan menggunakan aplikasi yang saat ini sedang populer, seiring menjamurnya gadget berbasis android. Saat membuka seminar ini, Kabid Kominfo Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Pacitan Drs. Rahmad Supriyono memberikan apresiasi kepada komunitas blogger Pacitan, terhadap pelatihan yang diselenggarakan kali ini. Dia berharap, agar kegiatan serupa bisa terus berlanjut dan bermanfat untuk masyarakat luas, dalam menghadapi perkembangan jaman khususnya didunia teknologi informasi. Kepala Dishubkominfo Kabupaten Pacitan Widy Sumardji dalam arahanya menuturkan, agar para Praktisi TI di Pacitan bisa memberikan kepercayaan kepada masyarakat terutama dalam bisnis online. Alasanya karena Mantan

Ponorogo, SMN - Grebeg Tutup bulan Suro yang diadakan di wilayah Bantarangin kecamatan Kauman merupakan tradisi budaya yang menjadi rangkaian penutup grebeg Suro di kabupaten Ponorogo. Even budaya ini dirintis sejak tahun 2006 dan makin berkembang hingga sekarang. Hal ini tak luput dari peran serta dan swadaya masyarakat kecamatan Kauman yang sayuk saeko kapti bahu membahu untuk mensukseskan kegiatan pagelaran budaya asli Ponorogo yaitu reyog. Wilayah Bantarangin disebut sebagai asal mula reyog Ponorogo maka masyarakat setempat tidak mau melewatkan sejarah ini begitu saja. Diwadahi dan didampingi oleh pemerintah setempat maka even Grebeg Tutup bulan Suro dijadikan agenda rutin sebagai satu rangkaian dengan grebeg Suro. Camat Kauman Eko Edy Suprapto, SIP.MSI membenarkan bahwa sukses Grebeg Tutup Bulan Suro ini berkat dukungan, partisipasi dan swadaya

Pemateri memberikan materi bagaimana membuat aplikasi android

Kepala Satpol PP ini pernah memiliki pengalaman pahit saat hendak melakukan transaksi online. Ketika itu pria yang aktif di Orari ini memesan barang lewat facebook, Namun ada upaya penipuan dari penjual yang menjadikan pesananya batal sekaligus akun perteman diblokir oleh penjual tersebut. Dia juga berpesan kepada komunitas blogger Pacitan agar selalu berkordinasi dan menjaga komunikasi dengan Dishubkominfo Pacitan serta mendukung program pemerintah. Mengingat perkembangan jaman di dunia teknologi semakit pesat serta banyak peretas di dunia maya,

agar keamanan data online pemerintah tidak terganggu oleh pihak tak bertanggung jawab. Pria yang berkolsen ORARI yc3epw ini juga memberikan lampu hijau kepada komunitas untuk menggunakan Ruang pertemuan dan media center Kominfo sepanjang adanya komunikasi. Dalam seminar yang diselenggarakan kurang lebih tiga jam ini, para peserta sudah bisa membuat aplikasi sederhana yang bisa di pasang pada handphone android masing-masing. Dari sekitar 30 peserta yang mengikuti pelatihan, 40 persen diantaranya para praktisi TI di Pacitan dan sebagian lagi pelajar setingkat SLTA. (gus/nes)

Sukses Gelar Grebeg Tutup Bulan Suro 2014 masyarakat Kauman. “Kami sangat bangga dan berterimakasih kepada seluruh masyarakat Kauman dimana atas kerjasama, partisipasi dan sumbangsihnya maka even grebeg tutup bulan Suro ini bisa berjalan lancar, sukses dan makin meriah”, tutur Eko Edy Suprapto, SIP.MSi camat Kauman. Lebihlanjut Eko mengatakan bahwa tujuan diadakan even ini selain sebagai upaya untuk melestarikan dan nguri-uri budaya asli Ponorogo yaitu reyog juga sebagai sarana Promosi keluar daerah, bahwasanya di wilayah Bantarangin Kauman Ponorogo ada even budaya yang digelar setiap tahun. Eko juga bersyukur bahwa dari tahun ke tahun even budaya ini makin meriah dan mulai dilirik oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara. “Seperti tahun ini kita kedatangan dua turis asing dari Perancis yang kita libatkan dalam even ini. Apresiasi yang luarbiasa dari mereka ketika melihat dan terlibat dalam kirab budaya dan pagelaran reyog

Kirab budaya yang diikuti oleh bupati dan seluruh staff jajarannya

yang selama ini hanya mereka dengar ceritanya saja”, imbuh Eko. Rangkaian even grebeg tutup bulan Suro ini tak jauh berbeda dengan grebeg Suro yang dimulai dengan ritual do’a, ziarah ke Astana gunung Srandil, lomba mocopat, jalan bareng bupati, pagelaran reyog, dan kirab budaya. “Saya berharap

Namun untuk saat ini kita mencairkan dana sebesar Rp.400.000,- per orang untuk jatah bulan November dan Desember 2014”, jelas Taufik Dadimarala kepala kantor Pos Ponorogo. Dengan begitu setiap bulan warga berhak menerima dana sebesar Rp.200.000,- (dua ratus ribu) ru-

Taufik Dadimarala Kepala Kantor Pos Ponorogo

Akhir 2014 Bina Marga Ponorogo Selesaikan Target Ponorogo, SMN - Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo bidang Bina Marga selalu mengadakan inovasi demi lancarnya lalu lintas jalan dan pembangunan infrastruktur yaitu tak henti-hentinya untuk melakukan pengaspalan, membangun dan melebarkan ruas jalan atau jalur yang sempit dan dianggap rawan karena sering mengakibatkan kemacetan dan kecelakaan akibat dari kurang lebarnya ruas jalan baik jalan poros maupun jalan desa, Dalam hal ini dapat kita lihat di jalur yang saat ini pengerjaannya sedang dikebut demi untuk lebarnya jalan dan keselamatan bagi pengguna jalan diantaranya yaitu sepanjang Poros Jeruksing- Jetis, Mlarak, Kaporan JL.KBP Duryat, Kutu, hingga tak hayal lagi pada akhir tahun 2014 ini sudah bisa menyelesaikan 400 titik yang termasuk jalan, talut, saluran dan jembatan. Jalan yang ditambah lebar yaitu sebelah ruas jalan yang diperlebar hingga batas pengairan atau sungai, dengan dikeruk yang kemudian di masukkan material dan di cor setelah itu baru dilapisi dengan pengaspalan jalan, hal tersebut dimaksudkan agar jalan yang di bangun menjadi kuat dan tidak mudah rusak oleh gerusan air dan akibat kendaraan muatan, bukan hanya itu saja tetapi juga pelebaran jembatan-jembatan yang sempit yang sering membuat macet lalu lintas juga di lebarkan agar kendaraan yang lewat bisa berlalu lintas dengan lancar, begitu juga dengan pelebaran saluran dan pembuatan talud. Lebih lanjut Kepala Bina Marga Ponorogo Jamus Kunto ST.Msi menjelaskan,” mulai awal tahun hingga pada akhir tahun 2014 ini kami sudah menyelesaikan 400 titik yang termasuk dalam

jalan,jembatan,talud dan saluran jadi target kami secara otomatis sudah bisa terpenuhi, yang termasuk dalam proyek-proyek besar diantaranya yaitu Poros jalur Jeruksing-Jetis, Mlarak dan Kaporan. Untuk sepanjang jalur poros Jeruksing-Jetis ini kami melebarkan dua spot yaitu di sebelah utara tepatnya jalan utara jembatan siman 2 dan yang satu spot lagi pemeliharaan berkala di seputaran ISID, itu sudah selesai kemudian yang siman2 juga selesai ngecor namun masih

nunggu beberapa hari lagi umurnya , kemudian kita adakan pelapisan dengan pengaspalan dan untuk jalur Mlarak tepatnya di Gandu kita cor dengan ketebalan 20 cm,” jelas Jamus. Jamus juga berharap,” pembangunan jalan tambahan ini segera bisa selesai dan segera bisa dimanfaatkan kemudian tahun depan bisa kita sambung lagi hingga target pelebaran jalan untuk Ponorogo ini tercapai 100 %,” Pungkas Jamus. (Wied)

Ponorogo, SMN - Sebagai kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pemerintah menggulirkan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS). Di Ponorogo pembayaran PSKS berjalan tertib dan lancar. Di mulai Selasa (25/11) pembagian PSKS di Ponorogo kota

Salah seorang warga menerima dana PSKS yang dibagikan oleh petugas kantor Pos Ponorogo

piah. Secara teknis pencairan dana PSKS dilakukan secara bergiliran sesuai dengan nomor antrian demi ketertiban dan kenyamanan warga penerima dana PSKS. Pembagian PSKS di Ponorogo dimulai Selasa (25/11) sampai Rabu (3/12). Apabila sampai batas waktu itu belum diambil maka bisa diambil di kantor Pos dengan membawa KTP dan Kartu Perlindungan Sosial (KPS). “Kami sangat bangga dan senang pembagian dana PSKS melalui jasa kantor Pos Ponorogo ini berjalan tertis dan lancar. Tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya program ini”, pungkas Taufik. Sementara itu warga menyambut gembira dengan adanya program kompensasi kenaikan BBM ini. Salah satunya Katemi warga Sampung yang mengatakan sangat terbantu dengan adanya dana PSKS untuk biaya hidup sehari-hari. (any)

Satlantas Polres Ponorogo

Gelar Operasi Zebra Semeru 2014

Anggota Satlantas Polres Ponorogo memeriksa kelengkapan surat-surat kendaraan dalam operasi Zebra Semeru 2014

Ruas jl yang ditinggikan dan di cor 20 cm di poros Mlarak

even budaya ini makin baik dan meriah dari tahun ke tahun. Dan ke depan nanti even ini akan kita serahkan kepada masyarakat untuk mengelolanya. Kita sebagai pemerintah daerah akan mendampingi dan mewadahi apapun bentuk kegiatan masyarakat yang bersifat positif”, pungkas Eko. (any)

Pembayaran Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di Ponorogo Berjalan Tertib dan Lancar serentak dibagikan di tiga kelurahan yaitu Cokromenggalan, Keniten dan Purbosuman. “Saat ini jumlah Rumah Tangga Sasaran (RTS) yang berhak menerima dana PSKS di Ponorogo sejumlah 70.225 orang dengan jumlah dana yang dianggarkan pusat mencapai Rp. 28.102.000.000,-.

Ruas jalan dan jembatan yang dilebarkan poros Jeruksing-Jetis

7

Ponorogo, SMN - Sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran hukum kepada masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas maka

Satlantas Polres Ponorogo menggelar Operasi Zebra Semeru 2014 yang berlangsung sejak 26 November hingga 9 Desember 2014.

Dalam operasi zebra kali ini kebijakan yang dilakukan 80% merupakan upaya represive berupa penegakan hukum yaitu penilangan bagi masyarakat yang melanggar hukum. Sedangkan 10% berupa upaya preventive yakni pendidikan masyarakat berupa sosialisasi ke sekolah-sekolah, kampus dan kelompok masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas. Dan yang 10% berupa tindakan pre entive yakni pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patroli sebagaimana rutinitas setiap hari. “Dalam operasi Zebra Semeru 2014 ini kami lebih menitik beratkan pada upaya represive atau penegakan hukum berupa penilangan bagi masyarakat yang melanggar hukum. Utamanya pelanggaran terhadap rambu-rambu lalu lintas, markah jalan dan helm karena tiga hal ini merupakan penyebab utama terjadinya kecelakaan. Namun tidak menutup kemungki-

nan untuk menindak tegas terhadap pelanggaran lainnya”, jelas AKP David Triyo Prasojo, SH, S.I.K Kasatlantas Polres Ponorogo Lebihlanjut David mengatakan bahwa hal tersebut dilakukan untuk memberikan efek jera kepada masyarakat agar lebih tertib berlalu lintas. “Sebenarnya output yang ingin kita capai dari operasi Zebra ini adalah meningkatnya kesadaran hukum masyarakat dalam berlalu lintas sehingga mereka mengutamakan keselamatan saat di jalan”, pungkas David. Namun sejauh ini kesadaran masyarakat Ponorogo untuk tertib berlalu lintas makin meningkat terutama dalam hal pemakaian helm. Tentunya hal ini merupakan hasil kerja keras dari Satlantas Polres Ponorogo yang giat melakukan sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat akan pentingnya tertib berlalu lintas demi keselamatan. (any)

Pacitan Tetapkan Status Waspada Bencana Longsor Pacitan, SMN - Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pacitan, Jawa Timur, menetapkan status waspada bencana tanah longsor. Penetapan ini setelah dalam musim penghujan terjadi beberapa kali bencana longsor di daerahnya. Status waspada tersebut khususnya bagi warga yang tinggal di lereng gunung dan perbukitan yang potensi longsor saat hujan turun. “Saat ini BPBD Pacitan menetapkan status waspada

bencana. Warga diimbau untuk waspada dan berhati-hati terutama bermukim di daerah rawan longsor seperti dekat lereng, karena potensi bencana sangat tinggi. Jika kondisi hujan lebat, lebih baik meninggalkan rumah,” tandas Pudjono, Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Pacitan, Kamis (4/12/2014). Menurut Pudjono, di awal musim penghujan ini sedikitnya ada 37 rumah warga yang mengalami kerusakan akibat diterjang tanah

longsor, data terbanyak berada di Kecamatan Pacitan yaitu berjumlah 23 rumah, di Kecamatan Kebonagung 7 rumah, Kecamatan Tulakan 5 rumah, dan Kecamatan Ngadirojo 5 rumah. Pada Rabu (3/12) siang, ungkap Pudjono, longsor kembali terjadi di Kecamatan Tulakan dan Kecamatan Kebonagung. Dalam bencana ini puluhan rumah warga rusak berat akibat diterjang tanah longsor. Pemicu bencana tanah longsor tersebut dikarenakan hujan deras

mengguyur selama lebih dari 2 hari. Sementara di lokasi lain, tanah longsor juga menerjang rumah Hadi Suyitno, warga Desa Katipugal, Kecamatan Kebonagung. Dinding bagian belakang rumah ini jebol usai diterjang longsor dari tebing setinggi belasan meter di belakang rumah, bahkan material longsor berupa tanah, batu dan pepohonan hingga saat ini masih belum dievakuasi . Longsor juga menimpa 2 rumah di Dusun Krajan, Desa Jatigunung, Kecamatan Tulakan, menimpa

Jalan yang menghubungkan Kabupaten Pacitan dan Ponorogo

rumah Joyo Jumangin dan Gitu. Di kedua lokasi berbeda RT itu tidak ada korban jiwa. Data lain menyebutkan longsor juga terjadi di Dusun Nongko, Desa

Sukodono, Kec. Donorojo, batu besar berdiameter 2 meter menimpa rumah Sogiman dan tidak ada korban jiwa. (gus/nes)


8

Advertorial

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

Pemanfaatan Dana Cukai Tembakau di Jombang Tepat Sasaran menerima paling besar, yakni Rp 3,7 miliar. SKPD lainnya, yakni Disperindagsar Rp 567 juta, Bagian Humas Rp 150 juta, Dinas Peternakan dan Perikanan sebesar Rp 2,5 miliar. Kemudian, Dinsosnakertrans Rp 750 juta serta RSUD Jombang yang menerima paling besar, yakni Rp 3,7 miliar.

Pemanfaatan dana bagi hasil cukai tembakau di jombang diharapkan meningkatkan kesejahteran rakyat,melalui pembinaan petani tembakau dalam meningkatkan kualitas produkdan upaya melindungi masyarakat dari dampak buruk tembakau, baik pelaku industri tembakau ,perokok aktif dan perokok pasif .pembinaan sekaligus

perlindungan masyarakat dari dampak buruk bagi kesehatan harus ditekan seminimal mungkin agar kualitas hidup masyarakat terjaga. Dalam hal ini Pemerintahan Jombang Bupati Nyono Suherli melalui Kabag Humas Jombang Agus Panuwun mengatakan, “Pemerintah mengharapkan dengan adanya dana bagi hasil cukai, Pe-

merintah Jombang akan mengoptimalkan supaya anggaran tersebut tepat sasaran dan bermaaf bagi masyrakat jombang pada khusunya yang kena dapak tentang rokok. Dan saat ini dana hasil cukai di Jombang sudah terserap dan mudahan sangat bermanfaaf tentang pentingnya pembinaan petani dan upaya pe-

ningkatan kualitas produk tembakau di Jombang, serta tentang pentingnya poerlindungan masyarakat yang kena dampak buruk tembakau dan hasil industri tembakau. Dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Jombang akan mengotimalkan para petani tembakau supaya meningkat hasilnya terang Agus Panuwun. (Humas/met/adv)

Bupati menyerahkan bantuan

Jombang, SMN-Pada tahun 2014, Pemkab Jombang menerima DBHCT sebesar Rp 24,4 miliar. Dana tersebut diperuntukkan bagi delapan Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD), masing-masing Badan Lingkungan Hidup Rp 80 juta, Bagian Administrasi Pereko-

nomian Rp 50 juta, serta Dishutbun Rp 3,6 miliar. SKPD lainnya, yakni Disperindagsar Rp 567 juta, Bagian Humas Rp 150 juta, Dinas Peternakan dan Perikanan sebesar Rp 2,5 miliar. Kemudian, Dinsosnakertrans Rp 750 juta serta RSUD Jombang yang

Lahan petani tembakau di Jombang

Bupati menyerahkan bibit tembakau

PNS Boleh Rapat di Hotel Asalkan Logis Hadapi Transformasi Birokrasi, Padang, SMN - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi mengatakan, harus ada penjelasan yang logis jika aparat pemerintah menggelar rapat di hotel. “Saya dapat laporan, kemarin Pemprov Sumbar menggelar rapat koordinasi kepala daerah di salah satu hotel di Padang. Saya langsung klarifikasi hal tersebut dan Gubernur Irwan Prayitno telah menjelaskan alasannya,” kata Yuddy di Padang, Sabtu (6/12/2014) lalu. Menurut Yuddy, larangan PNS rapat di hotel tidaklah kaku dan ada pengecualian seperti terjadi di Sumatera Barat. “Jika tidak ada gedung pemerintah yang bisa memuat jumlah peserta rapat, alternatifnya tentu di gedung milik swasta seperti hotel,” kata dia. Yuddy menambahkan, secara umum

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi

ketentuan ini telah dilaksanakan oleh sebagian besar PNS di semua lembaga. “Kita apresiasi hal itu,” kata dia. Sebelumnya, Pemprov Sumatera Barat menggelar Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Sumatera Barat di salah satu hotel di Padang, meskipun ada larangan rapat di hotel seperti tercantum dalam surat edaran MenPAN-RB. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno berkilah mereka tidak melanggar isi surat edaran MenPAN-RB karena gedung milik pemerintah tidak ada yang bisa menampung peserta rapat yang berjumlah sekitar 350 orang. “Gedung terbesar milik kita adalah auditorium gubernuran, tempat kita biasa melakukan kegiatan. Tetapi gedung itu hanya bisa menampung sekitar 200 orang sehingga tidak bisa digunakan,” kata dia. (red/ant)

Wagub Tuntut PNS Inovatif

Wagub Jatim Saifullah Yusuf menyerahkan penghargaan kepada Kepala Dinas Kesehatan Jatim di peringatan Hari Korpri ke-43 yang digelar di Gedung Grahadi Surabaya

Surabaya, SMN - Wakil Gubernur Jawa Timur H. Saifullah Yusuf menuntut Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup Pemprov Jatim cerdas dan inovatif, ini penting untuk menghadapi transformasi birokrasi dari KORPRI menjadi Korps Pegawai Aparatur Sipil Negara (Korps ASN RI). “Nanti akan terjadi perubahan organisasi, yang sebelumnya bersifat resmi berubah menjadi forum. Walaupun belum ada Peraturan Pemerintah (PP) yang mengatur, ada peluang eselon I dan eselon II diisi oleh non karir/non PNS,” kata Gus Ipul sapaan lekat Wagub usai memimpin upacara Peringatan HUT KORPRI ke-43 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (1/ 12) lalu. Ia menambahkan, dengan terbitnya Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN), bertujuan menjaga kode etik profesionalitas pegawai negeri. Ke depan perjalanan para abdi negara harus mampu memberikan pelayanan yang cepat pada masyarakat sehingga bisa lebih sejahtera. “Para aparatur pemerintah harus menghayati makna UU No. 5 Tahun 2014,

“Pelayanan birokrasi yang diberikan pada masyarakat harus makin cepat, akurat, murah, dan makin baik. Kedepan anggota KORPRI diharapkan menjadi birokrat yang melayani dan mengabdi dengan sepenuh hati untuk kejayaan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Tinggalkan netralitas priyayi atau penguasa,” tegas Wakil Gubernur Jawa Timur H. Saifullah Yusuf. sehingga bisa menciptakan pemerintahan yang bersih,” ungkap Gus Ipul yang juga Ketua Dewan Penasehat KORPRI Jatim. Saat membacakan sambutan Presiden Joko Widodo, ia menyampaikan, sebagai organisasi integral dari pemerintahan, KORPRI diminta mewujudkan fungsi-fungsi yang tercantum dalam UU ASN secara bertahap. “Semua tahapan pencapaian harus berpedoman pada amanat Panca Prasetya KORPRI,” imbuhnya. Ia berpesan, jajaran KORPRI supaya bisa menjadi guru dan tauladan bagi perubahan yang diharapkan masyarakat. Jajaran KORPRI harus memahami dan melaksanakan penataan birokrasi yang menjadikan birokrasi yang bersih. “Percepat perubahan budaya kerja anggota KORPRI menuju pola

pikir dan aparatur negara yang gigih, dan tanggap terhadap dinamika perubahan lingkungan strategis,” ungkapnya. “Pelayanan birokrasi yang diberikan pada masyarakat harus makin cepat, akurat, murah, dan makin baik. Kedepan anggota KORPRI diharapkan menjadi birokrat yang melayani dan mengabdi dengan sepenuh hati untuk kejayaan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Tinggalkan netralitas priyayi atau penguasa,” tegasnya. Anggota KORPRI harus memapu menjaga kode etik profesi, mempedomani sumpah jabatan, dan memegang teguh komitmen Panca Prasetya KORPRI. Penguatan koordinasi, integrasi dan sinergi dalam rangka mempercepat pencapaian target pembangunan perlu dilakuan. “ Buktikan pada masyarakat bahwa inte-

gritas dan kinerja aparatur negara semakin berkualitas dan dibanggakan dan tinggalkan ego sektoral serta kedaerahan,” pungkasnya. HUT Korpri ke- 43 itu mengusung tema “Memperkokoh Jiwa Korps, Profesionalitas, Netralitas dan Integritas Aparatur Sipil Negara sebagai Anggota Korpri Guna Mendukung Kepemimpinan Nasional Menuju Bangsa yang Maju, Sejahtera dan Bermartabat”. Pada kesempatan yang sama juga diserahkan penghargaan pemenang lomba Pekan Olah Raga dan Seni Daerah (Porsenida) KORPRI Tahun 2014 diantaranya lomba paduan suara, pertandingan tenis meja, pertandingan bola voli, dan lomba karaoke tunggal putra putri. Sedangkan juara umum diperoleh Kabupaten Bondowoso dan Kabupaten Kediri. (Syam)


Sosialisasi

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

9

Yosef Adi Prasetyo menyampaikan materi Seminar Media Literasi “Mendorong Masyarakat Cerdas Media”, Senin, 17 November 2014 lalu. (Foto dok. Dewan Pers)

Antisipasi Wartawan “Bodrek”

Dewan Pers Gelar Seminar Media Literasi di Kota Madiun Madiun, SMN - Untuk mengantisipasi banyaknya oknum-oknum wartawan yang meresahkan hingga yang terlibat kasus pemerasan. Ratusan Pejabat di Instansi Pemerintah Kota Madiun dan juga dari Lembaga Pendidikan, Pemerintahan

Desa, TNI, Polri, Kejaksaan diberi pelatihan dari Dewan Pers. Pelatihan yang diadakan di Hotel Aston Kota Madiun pada hari Senin, 17 November 2014 kemarin telah menggelar seminar sehari dengan tema Seminar Media Literasi

“Mendorong Masyarakat Cerdas Media”. Seminar sehari yang diadakan Dewan Pers ini selain mengundang ratusan pejabat di instansi Pemkab dan Pemkot Madiun juga mengundang beberapa instansi terkait di

Wakil Walikota Madiun, Sugeng Rismiyanto (tengah) usai membuka Seminar Media Literasi. (Foto dok. Dewan Pers)

Antusias peserta Seminar Media Literasi “Mendorong Masyarakat Cerdas Media”. (Foto dok. Dewan Pers)

Tamu undangan dari TNI Polri.

Sesi tanya jawab peserta seminar. (Foto dok. Dewan Pers)

(Foto dok. Dewan Pers)

wilayah sekitar Kota Madiun. Dalam hal ini lebih diutamakan instansi yang sering berhubungan langsung dengan wartawan yaitu Bagian Humas dan Protokoler, seperti Bagian Humas Setda Kabupa-

ten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Magetan, dan Kabupaten Ponorogo. Dalam seminar yang dibuka Wakil Walikota Madiun, Sugeng Rismiyanto itu mendatangkan dua

Tamu undangan dari Bagian Humas Setda Kabupaten Ngawi. (Foto dok. Dewan Pers)

Sesi tanya jawab peserta seminar. (Foto dok. Dewan Pers)

narasumber dari dewan pers, Yosef Adi Prasetyo dan Sabam Leo Batubara. Dengan adanya seminar sehari ini, Sugeng Rismiyanto berharap kedepan pers dan pemda menjadi

lebih dewasa. “Pers menyajikan berita-berita yang aktual dan bisa dipertanggungjawabkan pers bersama-sama pemda membangun pemerintah menjadi lebih baik”, ungkapnya. (kan)

Tamu undangan dari Bagian Humas Setda Kabupaten Pacitan. (Foto dok. Dewan Pers)

Sesi tanya jawab peserta seminar. (Foto dok. Dewan Pers)

Sesi tanya jawab peserta seminar. (Foto dok. Dewan Pers)


10

Pendidikan

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

Penerapan Metode Ceramah Disertai Tugas Bervariasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Indonesia Untuk Siswa Kelas VI SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2008/2009 Oleh Siti Kalimah, S.Pd. (Guru SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung)

Ilustrasi DALAM suatu proses belajar mengajar, tugas guru sangatlah kompleks. Tugas guru tidak hanya sebagai penyampai pelajaran. Namun guru mengajar mempunyai tugas untuk membimbing dan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Oleh karena itu guru harus mampu menguasai bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada siswa dan metode penyampaiannya. Selain itu guru juga harus memiliki kemampuan untuk membimbing siswa agar semangat dalam belajar. Motivasi memegang peranan yang penting di dalam pembelajaran siswa. Motivasi belajar berfungsi untuk

menggerakkan seseorang dalam meningkatkan semangat belajar. Siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi akan selalu terdorong untuk belajar lebih intens sehingga keberhasilan akan mudah untuk diraih. Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar rendah akan sulit mencapai hasil belajar yang optimal. Hal ini karena didalam diri siswa tidak ada daya dorong yang menggerakkan siswa tersebut untuk melakukan kegiatan belajar yang optimal. Sejalan dengan adanya kelemahan dari aspek guru di atas mengakibatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia siswa

SDN I Purworejo tergolong rendah. Hal ini mengindikasikan rendahnya minat belajar siswa dan kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran. Maka langkah-langkah perbaikan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Peneliti mencoba melakukan perbaikan pembelajaran di SDN I Purworejo kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung, khususnya pada pembelajaran bahasa Indonesia melalui sebuah penelitian tindakan kelas (Action research), dengan penerapan metode Ceramah disertai tugas bervariasi. Diharapkan penelitian ini dapat mendorong siswa sehingga akan lebih aktif, kreatif serta akan termotivasi untuk giat belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajarnya. Sedangkan bagi guru penelitian ini dapat menjadi referensi dalam memilih metode pembelajaran. Kepala sekolah pun dapat menjadikan penelitian ini sebagai masukan untuk kebijakan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah.

METODE PENELITIAN Model Kemmis dan Taggart menjadi rancangan dalam penelitian ini. Alur penelitian berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus terdiri atas 4 tahapan yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dilaksanakan dalam 2 siklus. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II tahun pelajaran 2008/2009 di SDN I Purworejo kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas VI SDN I Purworejo kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2008/2009. Sumber data yang digunakan berasal dari kegiatan belajar siswa dan hasil belajarnya yang diperoleh dari pengamatan, tes dan angket dalam proses belajar siswa, sebagai data primer. Adapun data sekundernya berupa motivasi guru, motivasi siswa, kreativitas guru, RPP, media pembelaja-

ran, pelaksanaan pembelajaran, semangat dan keaktifan siswa. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari kondisi awal, siklus I, siklus II dan seterusnya. Pada tahap analisis data ini kegiatan yang dilakukan meliputi pereduksian data, penyajian data hasil reduksi secara naratif dan penarikan kesimpulan. Sedangkan prosedur penelitian yang digunakan yaitu menentukan tindakan dalam dua siklus dan menentukan tahapan tiap siklus yang terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi. Data kondisi awal menunjukkan siswa mempunyai skor motivasi 2,7 hasil ini yang tergolong rendah. Dari hasil refleksi awal diketahui bahwa minat belajar PAI siswa masih rendah, kegiatan pembelajaran kurang menekankan pada proses dan strategi pembelajaran yang kurang tepat karena masih menggunakan metode ceramah saja.

Maka disusun langkah perbaikan pembelajaran melalui penerapan metode ceramah disertai tugas bervariasi yang akan dilakukan di siklus I. Setelah dikenai tindakan siklus I, diperoleh skor motivasi siswa sebesar 3,8. Nilai skor ini masuk dalam kategori sedang. Terlihat adanya kenaikan hasil dan motivasi belajar siswa, namun masih belum mencapai target keberhasilan yang ditetapkan. Hal ini antara lain disebabkan oleh kegiatan pembelajaran tidak berjalan sesuai rencana, dan masih banyak siswa yang belum aktif. Perbaikan pun dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa untuk menjaring data kesulitan belajar yang mereka temui. Guru juga lebih intens dalam memotivasi siswa. Setelah dilakukan tindakan siklus II nilai skor motivasi siswa akhirnya terkategori tinggi yakni sebesar 4,1. Perbaikan yang dilakukan guru berhasil. Siswa aktif dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Target keberhasilan pun terpenuhi sehingga

siklus penelitian dicukupkan sampai siklus II ini saja. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap kelas VI SDN I Purworejo kecamatan Ngunut kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2008/2009 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Indonesia dengan metode Ceramah disertai tugas bervariasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa. Meski demikian ada beberapa saran yang peneliti utarakan. Untuk guru Bahasa Indonesia disarankan selalu menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan, membuat siswa aktif, kreatif dan inovatif, agar menarik minat dan motivasi belajar siswa. Guru mata pelajaran lain juga dapat menerapkan metode Ceramah disertai tugas bervariasi ini sepanjang permasalahan pembelajaran, karakteristik materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai sesuai. Bagi sekolah beserta jajaran birokrasi lainnya disarankan agar dapat memberikan fasilitas pada sosialisasi implementasi metode pembelajaran ini.

Penerapan Metode Latihan (Drill) dalam Upaya Meningkatkan Mutu Belajar Agama Islam Pada SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2011/2012 Oleh Supangatun, S.Pd.I (Guru SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung) BELAJAR tidak pernah lepas dari manusia karena pada hakikatnya belajar dilakukan manusia sepanjang hayatnya atau sekurang-kurangnya dia terus belajar walaupun sudah lulus sekolah. Berhasilnya tujuan pembelajaran ditentukan banyak faktor diantaranya adalah faktor guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar, karena guru secara langsung dapat mempengaruhi, membina dan meningkatkan kecerdasan serta keterampilan siswa. Untuk mengatasi permasalahan diatas dan guna mencapai tujuan pendidikan secara maksimal, peran guru sangat penting dan diharapkan guru memiliki cara/ model mengajar yang baik dan mampu memilih model pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan konsep-konsep mata pelajaran yang akan disampaikan. Metode Latihan (Drill) adalah suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Dalam buku Nana Sudjana (1991), metode drill

adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Ciri yang khas dari metode ini adalah kegiatan berupa pengulangan yang berkali-kali dari suatu hal yang sama. Dengan demikian terbentuklah pengetahuan-siap atau ketrampilan-siap yang setiap saat siap untuk di pergunakan oleh yang bersangkutan. Peneliti tertarik untuk menerapkan metode Latihan (Drill) ini pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai upaya meningkatkan prestasi siswa. Hal tersebut berkaitan dengan fakta yang ditemukan di SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung cukup merisaukan. Prestasi belajar siswa khususnya PAI masih tergolong rendah, dan sikap siswa saat kegiatan pembelajaran PAI lebih banyak bercanda dengan teman. Kurangnya latihan dan bimbingan dari guru.

Oleh karena itu peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran melalui Metode Latihan (Drill). Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat bermanfaat bagi guru, siswa dan sekolah. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas pembelajaran PAI. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam menciptakan pembelajaran yang bervariasi dan kondusif. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini mengadobsi teori Kemmis dan Taggart (1988:14) yang dilakukan dalam 3 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan pada 22 siswa kelas V di SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung pada semester I tahun pelajaran 2011/2012 pada bulan September 2011.

Jenis data yang diambil berupa data kuantitatif dan kualitatif meliputi prestasi belajar siswa dan hasil observasi selama proses belajar mengajar. Adapun instrumen penelitian yang dipakai adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes formatif siswa dan lembar kuisioner respon siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara sederhana. Analisis data dilakukan sebagai berikut, untuk nilai rata-rata, jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa, sedangkan untuk ketuntasan belajar, jumlah siswa tuntas belajar dibagi jumlah siswa, dikali 100%, jika skor e�65% atau nilai e�65 siswa tuntas dan kelas tuntas jika 85% siswa capai skor e�65% . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada siklus I, didapat data nilai rata-rata tes siswa sebesar 69,09 dengan ketuntasan belajar klasikal 68,18%. Nilai ini belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KK-

M). Maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan melakukan beberapa perbaikan. Hal-hal yang diperbaiki tersebut meliputi penambahan pemberian motivasi kepada siswa, memperbanyak pemberian umpan, pengulangan latihan (Drill) kepada siswa untuk mempertajam daya tangkap materi, ketrampilan dan meningkatkan pengelolaan kelas. Pada siklus II, dicapai nilai ratarata tes formatif siswa sebesar 76,36 dengan ketuntasan klasikal 77,27%. Nilai ini menunjukkan kenaikan nilai tes dan ketuntasan klasikal tetapi belum memenuhi KKM. Maka penelitian dilanjutkan ke siklus berikutnya karena target belum tercapai. Pada siklus III dicapai hasil nilai rata-rata tes formatif siswa sebesar 81,82 dengan ketuntasan klasikal 86,36%. Nilai ini menunjukkan bahwa tindakan perbaikan telah berhasil dengan naiknya nilai tes dan ketuntasan klasikal telah memenuhi target nilai yg diharapkan. Maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena target telah

Ilustrasi

tercapai. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa penggunaan Metode Latihan (Drill) untuk siswa kelas V SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2011/ 2012 dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PAI. Hal ini nampak dari kenaikkan perolehan hasil belajar siswa dari siklus I sampai siklus III telah mencapai target KKM yang diharapkan.

Untuk perbaikan ke depan, peneliti menyarankan agar guru menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi serta terus melatih siswa pada berbagai kompetensi dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu, guru juga perlu diberikan pelatihan dan pendalaman tentang berbagai strategi belajar mengajar. Perlu juga kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan prestasi belajar siswa khususnya untuk siswa SDN I Purworejo Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar PKn Materi Perilaku Dalam Menjaga Keutuhan NKRI Dengan Penerapan Metode Diskusi Kelompok Pada Siswa Kelas V SDN VII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Sutoyo, S.Pd. (Guru SDN VII Ngunut Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung)

Ilustrasi SEBELUM kegiatan proses belajar di kelas berlangsung, guru mutlak perlu merencanakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar yang menyangkut berbagai aspek, agar penyampaian kegiatan belajar mengajar yang akan dilaksanakan dapat berlangsung dengan baik, lancar dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan (MPP, 1996: 80). Persiapan yang lengkap dan penerapan metode pembelajaran yang tepat akan menghasilkan proses pembelajaran yang hidup dan berkualitas, namun jika penerapan persiapan guru secara administratif seperti alat, media,

sumber bahan tidak lengkap dan metode penyampaian yang diterapkan tidak tepat tentu akan mengurangi kualitas pembelajaran maupun hasil belajarnya. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada saat pembelajaran PKn di kelas V SDN VII Ngunut kecamatan Ngunut tahun pelajaran 2013/ 2014 untuk materi perilaku dalam menjaga keutuhan NKRI diperoleh data bahwa kondisi kelas terkendali, beberapa siswa kurang memperhatikan saat guru menerangkan materi dengan metode ceramah dan hasil belajar siswa rendah. Rendahnya hasil belajar siswa ini diduga karena kurangnya motivasi

belajar siswa, kegiatan pembelajaran yang monoton, kurangnya fasilitas pendukung pembelajaran di sekolah, pokok bahasan yang banyak sedangkan waktu pembelajaran singkat dan evaluasi pembelajaran yang lebih menekankan aspek kognitif saja. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan perbaikan pembelajaran lewat penerapan metode diskusi kelompok. Melalui perbaikan pembelajaran ini diharapkan dapat membuat siswa lebih paham materi pembelajaran yang disampaikan sehingga pembelajaran lebih bermakna. Guru juga mendapat masukan dalam menentukan strategi, metode dan model pembelajaran sehingga pembelajaran lebih efektif dan bermakna untuk memacu peningkatan hasil belajar siswa. Melalui perbaikan ini diharapkan pula sekolah akan dapat meningkatkan mutu pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dan menjadi sumbangan nyata bagi peningkatan profesionalisme guru sekolah dasar.

Kegiatan perbaikan pembelajaran yang peneliti lakukan berbentuk penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan dalam 2 siklus secara berdaur ulang, dimulai dari perencanaan, tindakan dan observasi, serta refleksi. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui teknik dokumentasi, observasi dan tes. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengetahui kemampuan masing-masing siswa sebagai dasar pembagian kelompok. Teknik observasi dilakukan untuk menggambarkan kualitas pembelajaran berdasarkan lembar observasi. Sedangkan teknik tes digunakan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa terhadap materi melalui pertanyaan kuis. Adapun langkah-langkah perbaikan pembelajaran dalam penelitian ini meliputi penjelasan prosedur pembelajaran, pembagian kelompok berdasarkan kemampuan akademik dan jenis kelamin, penjelasan kompetensi yang akan dicapai, diskusi kelompok, diskusi kelas, dan pemberian kuis di akhir pembelajaran. Selama pembelajaran, dila-

kukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Hasil perolehan kerja kelompok dan kuis siswa kemudian dibandingkan dengan perolehan nilai di kegiatan pembelajaran sebelumnya. Peningkatan maupun penurunan nilai kemudian dianalasis dan dirumuskan perbaikan untuk dilakukan perbaikan di kegiatan pembelajaran siklus berikutnya. Perbaikan yang dilakukan diharapkan akan meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga perolehan nilai siswa juga akan meningkat. Daur penelitian dihentikan saat hasil pembelajaran mencapai target yang diinginkan yakni memenuhi kriteria ketuntasan minimal. Dari hasil pelaksanaan penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata tes formatif siswa meningkat dari 69 dengan ketuntasanbelajar klasikal hanya 44,44% di saat pra siklus menjadi 72 dengan ketuntasan klasikal 66,66% saat siklus I dan nilai rata-rata tes mencapai 79 dengan ketuntasan klasikal 88,88% saat siklus II. Analisis pembelajaran siklus I menyimpulkan bahwa semua

kelompok mampu menyelesaikan tugasnya dan semua pertanyaan kuis terjawab meskipun ada jawaban yang salah. Siswa cukup aktif bekerja sama dalam kelompok, namun masih kesulitan dalam menguasai materi pembelajaran. Maka untuk siklus berikutnya dilakukan perbaikan dalam penanaman konsep oleh guru dengan cara menjelaskan kembali konsep pemerintahan kecamatan dan memberi kesempatan kepada siswa untuk membaca materi. Setelah dilakukan perbaikan, pada siklus II semua kelompok mampu menyelesaikan tugasnya tepat waktu serta semua pertanyaan kuis terjawab dengan nilai rata-rata 79 dengan ketuntasan 88,88% meski ada beberapa anak yang hanya diam dan main-main saja. Karena target keberhasilan pembelajaran telah tercapai dan kelihatannya anak-anak mulai jenuh dengan pemberian materi yang sama, maka kegiatan penelitian dihentikan pada siklus ini saja. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis dapat disimpulkan bahwa pe-

nerapan metode pembelajaran Diskusi kelompok sudah tepat dilakukan pada pembelajaran PKn (Pendidikan Kewarganegaraan) materi perilaku dalam menjaga keutuhan NKRI dan mampu meningkatkan prestasi belajar siswa kelas V SDN VII Ngunut kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014, terbukti dari terselesaikannya tugastugas kelompok dan kuis-kuis dari guru dengan nilai rata-rata siswa yang terus meningkat setiap siklusnya. Dari paparan di atas, maka disarankan untuk melakukan persiapan yang matang sebelum melakukan penelitian perbaikan pembelajaran. Persiapan tersebut meliputi penyusunan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran), menentukan model, media, materi dan penilaian pembelajaran yang tepat. Selain itu, pengorganisasian materi dalam perbaikan pembelajaran harus direncanakan sebaik-baiknya sebagai upaya untuk mengatasi kejenuhan siswa terhadap materi yang dipelajari.


Rona-rona

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

11

Jombang Job Fair 2014 Sambungan dari hal. 1

Wartawan Surat Kabar Suara Media Nasional (kanan) dan Wartawan Surat Kabar Radar Indonesia (kiri) us ai penyelesaian damai oleh Dewan Pers

disia siakan oleh para pencari kerja. Hal ini penting agar membawa dampak positif dalam upaya mencapai target penurunan tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Jombang. “Bursa kerja ini adalah bentuk fasilitasi nyata dari pemerintah daerah kepada masyarakat khusunya pencari kerja, bahwa isu yang sangat penting untuk kita selesaikan adalah permasalahan lapangan kerja, dimana angkatan kerja kita besar kemudian lapangan kerja itu agak sedikit. untuk itu kesempatan ini tidak boleh disia siakan oleh para pencari kerja,”tutur Bupati Nyono Suharli Ketika membuka Job Fair 2014 di GOR Merdeka Jombang pada Kamis (20/11/14). Selain itu Bupati Jombang Nyono Suharli Wihandoko menambahkan bahwa penyelenggaraan job fair ini sangat penting laksanakan untuk menciptakan kerjasama antara perusahaan dan pencari kerja. Sehingga dapat saling mengisi sehingga dapat menekan jumlah pengangguran yang ada di kabupaten jombang dan sekaligus membangun perekonomian daerah. Sekarang dan kedepan, imbuh Bupati akan banyak perusahaan besar yang masuk ke Jombang, dengan adanya berbagai pembangunan khususnya jalan tol di jombang,

semoga kedepan dapat menarik investor / peru-sahaan dari luar.Dan Kedepan Pemkab Jombang juga akan bekerjasama dengan investor dari tiongkok. “untuk mendukung kerjasama dengan tiongkok, paling tidak yang harus diutamakan adalah masyarakat harus taat aturan. karena apabila masyarakat sudah taat aturan maka investor akan merasa nyaman menanamkan investasinya di jombang,”imbuh Bupati Nyono Suharli di hadapan ribuan pencari kerja yang hadir. Kepala Dinsosnakertrans Kabupaten Jombang, Heru Widjajanto menjelaskan, Job Fair 2014 merupakan kerja bareng antara Dinsosnakertrans dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi serta perusahaan sebagai penyedia lapangan pekerjaan. Heru menambahkan, even ini tidak hanya digelar pada tahun ini saja, tetapi telah dilaksanakan secara rutin setiap tahunnya. “Ada sekitar 36 perusahaan yang bergabung pada Job fair kali ini jadi kurang lebih 3000 lowongan terbuka bagi para pencari kerja, semoga ini dapat membantu para pencari kerja untuk mendapatkan pekerjaan,”tutur Heruketika mendampingi Bupati yang melihat secara langsung jalannya bursa kerja. (Andik Jodi_Humas/met/adv)

Kabel Menyentuh Tanah Sambungan dari hal. 1

Risalah Penyelesaian pengaduan Surat Kabar Suara Media Nasional terhadap Surat Kabar Radar Indonesia

Selesaikan Pengaduan Sambungan dari hal. 1 halaman pertama pada edisi 76, 1221 Agustus 2014. Berdasarkan dari pengaduan tersebut, Dewan Pers telah memeriksa dan mengklarifikasinya serta menilai: 1) Berita Radar Indonesia yang diadukan melanggar Pasal 2 Kode Etik Jurnalistik, karena tidak

professional: tidak jelas sumbernya, tidak memiliki nilai berita, ditulis sebagai berita yang akan bersambung namun tidak jelas alasannya, serta tidak mengandung kepentingan publik. 2) Berita Radar Indonesia yang diadukan tidak memuat informasi yang cukup kuat untuk

dikaitkan dengan isi pengaduan dari Suara Media Nasional. 3) Badan hukum Radar Indonesia belum sesuai dengan Undang-undang no.40 tahun 1999 tentang Pers dan Peraturan Dewan Pers tentang Standar Perusahaan Pers. Akhirnya dengan penilaian

yang dipaparkan oleh Dewan Pers, Pengadu dan Teradu menerimanya dan sepakat kasus ini selesai. Teradu bersedia: 1) Mencabut berita yang diadukan, karena tidak memenuhi standar berita yang professional danmembuka penafsiran yang dapat merugikan pihak Pengadu. 2) Me-

muat permintaan maaf kepada pembaca dan pihak yang merasa dirugikan. 3) Pencabutan berita dan permintaan maaf dilakukan sesegera mungkin. 4) Segera mengurus badan hukum Radar Indonesia agar sesuai dengan UU Pers dan Standar Perusahaan Pers. (kan)

dustrial Estet sudah selayaknya mendapat perhatian dari pihak PLN atau Pihak Kawasan. Penuturan salah satu warga, Sekitar 15 tahun yang lalu warga bersusah payah ingin mendapatkan aliran listrik dari PLN. Maksud dan tujuannya pun sudah jelas agar masyarakat bisa menikmati tenaga listrik atau memudahkan aktifitas rumah walaupun dengan membayar 1,5juta oleh sekelompok warga dan alasan oknum PLN pada saat itu dikatakan harus membeli kabel karena desa kami terpencil. Warga tidak keberatan karena memang membutuhkan aliran listrik. Setelah adanya Kawasan Graha Balaraja Industrial Estet penambahan jaringan pun diperluas. Namun yang sangat disayangkan salah satu perusahaan yang ada di dalam kawasan (PT. Integral) yang masih

dalam proses pembangunan, mendapat aliran listrik dari kabel yang tadinya dibeli oleh warga dengan sistem pemasangan jalur listrik yang sangat membahayakan. Kabel tersebut melalui samping kawasan dan hampir menyentuh tanah. Belum ada tindakan dari PLN tetapi dugaan sementara sambungan / jaringan JTR tersebut tidak diketahui oleh PLN (29/11). Tokoh masyarakat setempat sangat berharapan agar PLN segera memperbaiki jaringan kabel yang semberaut guna mencegah bahaya yang sudah didepan mata. Mengingat warga tidak berani mempertanyakan hal ini kepada pihak PT. Integral karena isu isu yang beredar dimasyarakat perusahaan tersebut diback up oleh oknum preman. (Udin Hasanudin/Irfan Afandi/Nurhasan)

Kurikulum Pendidikan 2013

Bongkar Diskriminasi

Sambungan dari hal. 1

Sambungan dari hal. 1

“Proses penyempurnaan Kurikulum 2013 tidak berhenti, akan diperbaiki dan dikembangkan, serta dilaksanakan di sekolahsekolah percontohan yang selama ini telah menggunakan Kurikulum 2013 selama tiga semester terakhir,” kata Anies dalam keterangan tertulisnya, Jumat malam (5/12). Kurikulum 2013 secara bertahap dan terbatas telah diterapkan pada tahun pelajaran 2013/2014 lalu. Penerapannya dilakukan di 6.221 sekolah di 295 kabupaten/kota yang terdiri dari 2.598 sekolah dasar, 1.437 sekolah menengah pertama, 1.165 sekolah menengah atas, dan 1.021 sekolah menengah kejuruan. Anies mengatakan hanya sekolah-sekolah itulah yang diwajibkan menjalankan Kurikulum

2013 sebagai tempat untuk memperbaiki dan mengembangkan kurikulum tersebut. “Bila ada yang merasa tidak siap, silakan ajukan pengecualian, tetapi secara umum sudah siap,” kata dia. Sekolah percontohan kurikulum 2013 ini selanjutnya akan terus dievaluasi. Setelah dievaluasi, Kurikulum 2013 kemudian akan diterapkan secara bertahap. Tahapan penerapannya bukan berbasis guru, tetapi sekolah. Selain sekolah percontohan tersebut, sekolah yang baru satu semester menerapkan Kurikulum 2013 akan tetap menggunakan Kurikulum 2006. Kurikulum 2013 benar-benar diterapkan setelah mereka siap. Untuk sementara mereka akan kembali menggunakan

Kurikulum 2006. Namun jika ada sekolah yang telah menerapkan Kurikulum 2013 selama satu semester dan merasa siap, maka tidak dianjurkan kembali ke Kurikulum 2006. Kementerian Pendidikan Dasar, Menengah, dan Kebudayaan mengambil keputusan ini berdasarkan

fakta bahwa sebagian besar sekolah belum siap melaksanakan Kurikulum 2013 karena beberapa hal, misalnya belum ada kesiapan buku, sistem penilaian, penataran guru, pendampingan guru, dan pelatihan kepala sekolah. Kurikulum pendidikan nasional, kata Anies, memang harus terus-menerus dikaji sesuai dengan waktu dan konteks pendidikan di Indonesia. Ini bertujuan untuk mendapat hasil terbaik bagi peserta didik. “Tidak ada niat untuk menjadikan salah satu elemen pendidikan menjadi percobaan, apalagi siswa yang menjadi tiang utama masa depan bangsa,” ujar Anies. Anies membantah jika ada anggapan penghentian Kurikulum 2013 dan pemberlakuan Kurikulum

2006 ini melanggar Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional karena penerapan kurikulum ganda. Menurutnya, yang terjadi saat ini bukan penerapan dua kurikulum, tetapi uji coba terhadap kurikulum baru. Sementara untuk proyek pengadaan buku pelajaran yang kontraknya sudah ditandatangani, Anies meminta untuk tetap dilanjutkan. Buku-buku yang sudah dicetak nantinya tetap dikirimkan ke sekolah untuk disimpan. “Dimanfaatkan ketika guru dan kepala sekolah telah siap, jadi tidak ada perubahan,” ujarnya. Namun bagi pemerintah daerah yang belum melakukan kontrak pengadaan buku pelajaran, diminta untuk menunda lebih dulu. (red/

Kebon Sirih, Jakarta, Rabu. Menurut dia, media harus mendorong pemberitaan mengarah positif terkait advokasi penyandang disabilitas dalam mendapatkan pekerjaan. Penyandang disabilitas, kata dia, tidak seharusnya dipinggirkan di lingkungan bursa kerja lantaran mereka juga memiliki kemampuan yang cukup sebagaimana orang tanpa disabilitas. “Alasan yang muncul untuk tidak mempekerjakan penyandang disabilitas sulit diterima,” katanya. Dia mencontohkan nasib penyandang disabilitas di Inggris pada era 1970-an. Di negara kerajaan itu, telah terjadi pergeseran terkait disabilitas. Layanan publik di sana telah berpihak kepada penyan-

dang disabilitas, termasuk kuota satu persen pekerja dari penyandang disabilitas telah ada. Bagi dia, Indonesia cukup terlambat memberlakukan hal itu. Meskipun begitu, dia mengapresiasi sejumlah perusahaan di Indonesia yang berupaya memenuhi kuota pekerja disabilitas di suatu badan usaha. “Apa yang dilakukan sejumlah perusahaan seperti Trans Retail Indonesia atau Carrefour ini yang mulai mempekerjakan penyandang disabilitas untuk sejumlah posisi. Hal ini perlu dilakukan oleh sejumlah perusahaan lain yang belum kunjung memberi kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas,” kata dia. (red/ant)

Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia Dengan Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery) Pada Siswa Kelas VII-D SMPN 1 Kedungwaru Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Aslikah, S.Pd. (Guru SMPN 1 Kedungwaru, Tulungagung)

Ilustrasi DALAM kegiatan belajar mengajar Bahasa Indonesia, siswa sebagai pusat pembelajaran harus aktif dan tidak pasif. Siswa aktif tidak hanya sekedar duduk mendengarkan dan mencatat keterangan dari guru, akan tetapi siswa terlibat aktif secara langsung dalam proses belajar mengajar. Hal ini diterapkan karena berkaitan dengan pembelajaran Bahasa Indonesia itu sendiri yang menanamkan sifat ilmiah dan menemukan serta memecahkan masalah. Salah satu

upaya penana-man sifat ilmiah dengan memberikan peluang kepada siswa untuk mencoba praktik sendiri. Dengan demikian akan memotivasi siswa untuk menyukai Bahasa Indonesia. Bimbingan merupakan suatu bantuan yang diberikan oleh seseorang (guru) kepada orang lain (murid). Sedangkan motivasi merupakan dorongan yang ada dalam diri siswa untuk menggerakkan daya upaya suatu aktivitas tertentu dalam rangka mencapai

suatu tujuan. Oleh sebab itu, agar proses belajar mengajar berjalan dan berhasil dengan baik, perlu mengadakan bimbingan belajar dan motivasi agar siswa terdorong untuk melakukan kegiatan belajar dan penyesuaian diri terhadap lingkungan dimana siswa berasal. Tugas guru adalah menumbuhkembangkan modalitas siswa dengan melatih dan membimbing serta motivasi belajar, sebab kenyataan di lapangan nilai rata-rata mata pelajaran bahasa Indonesia selalu rendah. Dengan rendahnya nilai berarti siswa mengalami kesulitan belajar yang mendasar. Maka, peneliti melakukan penelitian dengan salah satu metode pembelajaran yaitu metode pembelajaran penemuan (discovery) sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar Bahasa Indonesia pada siswa kelas VIID SMP Negeri 1 Kedungwaru Tahun Pelajaran 2013/2014.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah metode pembelajaran penemuan (discovery) mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar bahasa Indonesia. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membuat siswa menyadari kekurangan dirinya sehingga akan memperbaiki kekurangannya tersebut. Selain itu, diharapkan guru juga menyadari akan kewajiban dan tanggung jawabnya sehingga akan selalu berusaha memperbaiki dan menyempurnakan proses pembelajaran. Diharapkan juga penelitian ini dapat menjadi masukan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas dan sarana pembelajaran. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas ( action research) karena penelitian

dilakukan untuk memecahkan masalah masalah pembelajaran di dalam kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif karena mengambarkan suatu tehnik pembelajaran diterapkan dan bagaimana dengan hasil yang ingin dicapai. Kegiatan penelitian ini dilakukan dengan mengikuti alur pokok yang meliputi refleksi awal, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan dan pengamatan, serta refleksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru dan siswa dengan data penelitian yang dihimpun berupa dokumentasi, pengamatan dan catatan lapangan. Peneliti bertindak sebagai pengajar dan teman sejawat sebagai pengamat. Penelitian dilakukan dalam 3 siklus. Pada siklus I diawali dengan refleksi awal lalu menyusun rencana tindakan, menyusun alat pengumpul data, menyusun pengolahan data, membuat skenario pembelajaran, pelaksanaan

tindakan, pengamatan dan diakhiri dengan refleksi. Siklus II dimulai dengan perancangan tindakan, kemudian penyusunan alat pengumpul data, penyusunan pengolah data, pembuatan skenario pembelajaran, pelaksanaan tindakan, pengamatan, hingga akhirnya direfleksi. Sedang-kan pada siklus ke III merupakan pengulangan tindakan di siklus sebelumnya yang bertujuan untuk mendapatkan hasil yang lebih valid. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Dengan memperhatikan data hasil penelitian dan sebelum penelitian diketahui bahwa nilai rata-rata siswa mengalami peningkatan. Dari hasil analisis didapatkan bahwa prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus 1 sampai siklus III yaitu siklus 1 (71.88%), siklus II (84.38%) dan siklus III (90.62%). Dari hasil

penelitian ini dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar yang signicant mulai dari siklus pertama sampai siklus terakhir. Maka direkomendasikan bahwa sangat tepat untuk upaya peningkatan prestasi belajar bahasa indonesia dengan metode pembelajaran penemuan (discovery) pada siswa kelas VII-d SMPN 1 Kedungwaru tahun pelajaran 2013/2014. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa upaya peningkatan prestasi belajar bahasa indonesia dengan metode pembelajaran penemuan (discovery) pada siswa kelas VIId SMPN 1 Kedungwaru tahun pelajaran 2013/2014 sangat tepat dilakukan. Maka disarankan untuk menerapkan metode penemuan (discovery) agar prestasi belajar bahasa Indonesia siswa meningkat.


CMYK

12

Advertorial

Edisi 163 / VI / 8 - 14 Desember 2014

Walikota Launching Kader Berseri Tingkat RW dan Satker Mojokerto, SMN - Sebanyak 300 orang dari perwakilan RW dan satuan kerja (satker) se-Kota Mojokerto dikukuhkan menjadi Kader Berseri oleh Walikota Mas’ud Yunus, Kamis kemarin (4/12). Pengukuhan yang dilaksanakan di GOR Seni Mojopahit itu ditandai dengan pengenaan topi secara simbolis kepada 4 orang perwakilan oleh Walikota bersama Kepala

Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Suhartono. Dikukuhkannya Kader Berseri akan mendukung Kota Mojokerto sebagai kota yang bersih. “Sebagus apapun programnya, sebagus apapun pimpinannya, jika tidak ada dukungan dari masyarakat semuanya tidak akan dapat terwujud,” kata Suhartono. Walikota Mas’ud Yunus dalam

Sambutan Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus

sambutannya mengatakan bahwa Kota Mojokerto yang kecil wilayahnya tapi padat penduduknya ini mempunyai masalah kebersihan lingkungan yang menjadi perhatian besar. “Karena itulah harus ada langkah konkrit untuk mengatasinya. Salah satunya yaitu pada tahun 2015 nanti akan ada program bedah kampung untuk menciptakan Kota Mojokerto yang sehat dan berlingkungan pendidikan,” katanya. Untuk mewujudkan langkah itu, perlu dukungan dari masyarakat yang sadar dan peduli akan kesehatan dan lingkungan. “Sehingga kota yang kecil ini, kalau lingkungannya bersih dan sehat maka warga juga akan merasa nyaman dan menjalankan aktifitas juga semakin produktif,” pesannya. Dengan dibentuknya kader berseri yang merupakan upaya peran serta dari masyarakat, mempunyai tugas berat tapi mulia. Tugasnya yaitu merubah mind set dari warga kota bagaimana warga harus mempunyai pola hidup bersih dan sehat. “Kader Berseri juga harus peduli terhadap masalah-masalah kebersihan

Walikota Mas’ud Yunus memakaikan topi tanda pengukuhan Kader Berseri

dan keindahan yang ada di lingkungannya. Juga harus bisa mengatur lingkungannya menjadi lingkungan yang bersih sekaligus mengatasi

Sebanyak 300 orang dari perwakilan RW dan satuan kerja (satker) se-Kota Mojokerto dikukuhkan menjadi Kader Berseri oleh Walikota Mas’ud Yunus, Kamis kemarin, 4 Desember 2014.

masalah persampahan,” tuturnya. Walikota juga berpesan, setelah dikukuhkan sebagai Kader Berseri dan telah diberikan teori tentang

Sambutan Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan, Suhartono pada pengukuhan Kader Berseri

pengelolaan sampah, warga dapat menerapkan dengan baik, menjaga amanah yang telah diberikan. “Karena ini tugas mulia dan sudah

dituliskan di dalam alquran bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman,” lanjut Walikota. (kha/hms/ cak gun/adv)

Walikota Mas’ud Yunus bersama perwakilan Kader Berseri usai pengukuhan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.