CMYK
SuaraMedia NasionalCom
Media Online: suaramedianasional.com
@smedianasional
Nomor ISSN: 2355-6501
Sudah Terdaftar di Dewan Pers. Surat Izin Penerbitan Usaha Pers: SK Menkum Ham Nomor: AHU-62124.AH.01.01 Tahun 2013
Harga Rp 5.000,(Luar Kota+ Ongkos Kirim)
Edisi 165 Tahun VI / 22 - 28 Desember 2014
10 Tahun Tsunami Aceh
Pemerintah Harus Tingkatkan Kualitas Mitigasi Pelaksanaan Workshop Jurnalistik Mahasiswa di Banjarmasin
Pers Mahasiswa Sebagai Sarana Pembinaan Karakter Berita Dewan Pers - Pers mahasiswa dapat menjadi sarana yang konstruktif untuk membentuk sarjana berkarakter dan mempunyai kepribadian yang bertanggung jawab. Ketua Dewan Pers, Bagir Manan, di sela-sela kegiatan Workshop Jurnalistik Mahasiswa yang diadakan Dewan Pers di Bandar Lampung, Rabu (22/10/2014) kepada RRI mengatakan, pers mahasiswa berfungsi untuk membangun sikap kritis terhadap lingkungan agar terjaga dari segala bentuk demoralisasi, membentuk karakter bertanggung jawab serta membangun sikap mencintai dan Bersambung di halaman 11
Warga Sruwi Digegerkan dengan Penemuan Bayi
Peringatan enam tahun bencana tsunami Aceh di Mesjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh.
Pasuruan SMN - Geger. Warga Desa Sruwi, Kecamatan Winongan, siang kemarin, menemukan seorang bayi di selokan anak sungai. Saat ditemukan bayi perempuan dengan berat 2 kg lebih itu dimasukkan kerdus bekas wadah air Bersambung di halaman 11
ment Research Centre/ TDMRC) yang berlangsung di Banda Aceh, Sabtu (20/12/ 2014) lalu. Program Manager TDMRC Ella Meilianda mengatakan, pasca tsunami ada banyak pembelajaran yang kini memberi perubahan dalam kehidupan di Aceh. “Misalnya, sekarang ini kita sudah mempunyai Bersambung di halaman 11
Pemprov Banten Diberi Waktu 7 Hari Menindaklanjuti Evaluasi Kemdagri
Ilustrasi anggaran
Kades Menyarik, Kecamatan Winongan, H. Ahmadi dan bayi perempuan yang ditemukan yang telah diberinama Rizky Dwi Wulandari
Banda Aceh, SMN - Pemerintah harus terus meningkatkan kualitas mitigasi bencana masyarakat di Aceh. Hal ini sebagai upaya integrasi mitigasi bencana dengan budaya masyarakat di Aceh. Hal ini mengemuka saat diskusi publik yang diselenggarakan oleh Pusat riset kebencanaan dan tsunami aceh (Tsunami and Disaster Manage-
Serang, SMN - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten diberi waktu selama tujuh hari untuk menindaklanjuti evaluasi dari Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri) terhadap APBD Banten 2015. Kemdagri sendiri telah memberikan begitu banyak catatan dan koreksi terhadap APBD Banten 2015 karena masih
terdapat begitu banyak kekurangan dan kelemahan. Sedikitnya ada enam poin penting yang menjadi penekanan Kemdagri dalam koreksi terhadap APBD Banten 2015, yakni pertama terkait sisa lebih penggunaan anggaran (Silpa) yang dinilai tidak akurat. Kedua, alokasi anggaran hibah Bersambung di halaman 11
Ilustrasi demo
Penyaluran Dana PSKS di Malang Banyak Terjadi Salah Sasaran
Polisi Tangkap Demonstran Anti-Natal
Malang, SMN - Wali Kota Malang Moch Anton mengakui banyak penerima dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) di daerah itu salah sasaran, sehingga warga yang seharusnya menerima, justru tidak menerima. “Saya banyak sekali menerima laporan terkait penerima PSKS sebagai kompensasi kenaikan harga bahan bakar
Mojokerto, SMN - Sebanyak 12 anggota Jamaah Ansharusy Syariah (JAS) diamankan Kepolisian Resor Mojokerto Kota, Jawa Timur, saat akan menyebarkan selebaran dan membentangkan spanduk berisi larangan mengucapkan selamat Natal. Anggota organisasi sempalan dari Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) pimpinan Abu Bakar Ba’asyir tersebut diamankan saat akan menyebarkan selebaran dan membentangkan spanduk di Jalan Empu Nala, Kota Mojokerto, Rabu, 17 Desember 2014.
minyak (BBM) ini yang salah sasaran. Penerima PSKS ini ada yang sudah punya mobil, beberapa sepeda motor, pakai perhiasan emas, dan rumahnya juga tergolong bagus,” kata Moch Anton di Malang, Jawa Timur, Sabtu lalu. Oleh karena itu, lanjutnya, Pemkot Malang akan melakukan validasi dan verifikasi data Bersambung di halaman 11
Bersambung di halaman 11
Ilustrasi penyaluran dana PSKS
Dua Kadin Jombang Diperiksa Kejati Jatim Terkait Dugaan Pembobolan Bank Jatim Keridit Usaha Pembibitan Sapi 49,5 Miliar Dimulai tahun 2009 program peningkatan kesejahteran peternak sapi dicanangkan diseluruh Indonesia yamg dikucurkan melalui Bank Jatim yang lazim disebut KUPS (Kredit Usaha Pembibitan/Peternak Sapi). Peluang ini langsung ditangkap HM Masykur Affandi suami Sadarestuwati (anggota DPR RI dari PDIP) dengan payung Koperasi Bidaratani mengajukan keridit 2.000 Ternak sapi di Jombang dengan nilai kredit 49,5 Miliar.
Aksi demo di Kejaksaan Tinggi Jatim
Iklan / Langganan hubungi : Tlp. (0354) 691147, HP 081 231 515 435
Jombang, SMN - Masih ingat kasus yang pernah di tulis di koran Suara Media Nasional edisi 154/VI/ 6-12 Oktober 2014 lalu terkait dugaan pembobolan Bank Jatim Kredit Usaha Pembibitan Sapi senilai 49,5 miliar. Dimulai tahun 2009 program peningkatan kesejahteran peternak sapi dicanangkan diseluruh Indonesia yamg dikucurkan melalui Bank Jatim yang lazim disebut KUPS (Kredit Usaha Pembibitan/ Peternak Sapi). Peluang ini langsung ditangkap HM Masykur Affandi suami Sadarestuwati (anggota DPR RI dari PDIP) dengan payung Koperasi Bidaratani mengajukan keridit 2.000 Ternak sapi di
Jombang dengan nilai kredit 49,5 Miliar. Namun dalam kredit tersebut banyak kejanggalan-kejanggalan untuk memperkaya diri Sadarestu Wati dan suaminya HM Masykur yang nota bene sangat berkuasa segala proyek masuk ke keluarga-nya. Pasalnya pada waktu itu sang kakak kandung Sadarestuwati H. Suyanto masih menjabat menjadi bupati tetapi setelah Bupati Suyanto lengser dari jabatanya sebagai Bupati Jombang mulailah terkuak kebobrokan adik-adiknya mulai salah satunya dugaan pembobolan Bank Jatim Kredit Usaha Pebibitan Sapi senilai 49,5 Miliar. Dalam kasus tersebut mendapat banyak sorotan dari kalangan ma-syarakat Jombang
dan LSM. Kasus tersebut menggelinding bak bola panas, karena para kalangan LSM terus melakukan tekanaan dan melaporkan ke pihak penegak hokum. Dan baru-baru ini salha satu LSM di Jombang melakukan demo di Kejak-saan Tinggi menuntut kasus tersebut untuk segera diusut dan tangkap pembobol uang Negara tersebut. Ahkirnya para penegak hukum punya nyali ngusut kasus ini dengan diam diam kejaksaan tinggi jawa timur baru baru ini telah memeriksa kepala dinas koperasi dan dinas peternakan yang terkait dengan dugan kasus pembobolan kredit usaha petani tersebut Bersambung di halaman 11
Email: suaramedianasional@gmail.com
2
Pendidikan
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
Meningkatkan Hasil Belajar Penjaskes Materi Servis Bola Volly Melalui Metode Latihan (Drill) Untuk Siswa Kelas II SDN II Bendosari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Wahyudi Mugiono, S.Pd. (Guru SDN II Bendosari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung)
Ilustrasi PEMBARUAN dalam pengertian pendidikan merupakan suatu upaya lembaga untuk menjembatani masa sekarang dengan masa yang akan datang dengan jalan memperkenalkan program kurikulum aau metodologi pengajaran yang barusebagai jawaban atas perkembangan internal dan eksternal dalam dunia pendidikan yang cenderung mengejar efisiensi dan efektifitas (Wijaya, 1998:2). Pembaruan dalam bidang pendidikan memang harus terus menerus dilaksanakan sejalan dengan perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi. Dengan demikian menuntut para pendidik utnuk menyesuaikan perkembangan-
nya pada perkembangan tersebut. Sejalan dengan apa yang dikatan Riseffendi, kehidupan di dunia ini berubah, teknologi berubah, masyarakat berubah, pengajaran berbah, semuanya berubah. Untuk dapat menyesuaikan pengajaran dengan perubahan itu guru harus dapat mengikuti perkembangan itu. Dalam buku Nana Sudjana (1991), metode Latihan (drill) adalah suatu kegiatan melakukan hal yang sama, berulang-ulang secara sungguh-sungguh dengan tujuan untuk memperkuat suatu asosiasi atau menyempurnakan suatu keterampilan agar menjadi bersifat permanen. Keunggulan metode
pembelajaran inilah yang menjadikan peneliti tertarik untuk menerapkan pada pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes) pada materi servis Bola Volly sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN II Bendosari Kecamatan Ngantru. Berkaitan dengan hal tersebut diatas adanya fakta yang ditemukan di SDN II Bendosari yang cukup merisaukan yakni prestasi belajar siswa khususnya Penjaskes masih tergolong rendah, masih jauh dari yang diharapkan dalam KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Karena itu peneliti mengadakan perbaikan pembelajaran dengan tindakan kelas melalui Metode Latihan (Drill). Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada guru, siswa dan sekolah. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas pembelajaran Penjaskes. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa tentang
Servis Bola Volly. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam menciptakan pembelajaran yang bervariasi dan kondusif. METODE PENELITIAN Subjek penelitian adalah 24 siswa kelas IV SDN II Bendosari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung. Penelitian Tindakan Kelas ini mengadobsi teori alur siklus dari Kemmis dan Taggart (1988:14) yang dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2012/2013 yakni pada bulan Maret 2013. Jenis data yang diambil berupa data kuantitatif dan kualitatif meliputi prestasi belajar siswa dan hasil observasi selama proses belajar mengajar. Adapun instrumen penelitian yang dipakai adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes formatif siswa dan lembar kuisioner
respon siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara sederhana. Analisis data dilakukan sebagai berikut, untuk nilai rata-rata, jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa, sedangkan untuk ketuntasan belajar, jumlah siswa tuntas belajar dibagi jumlah siswa, dikali 100%, jika skor e”70% atau nilai e”70 siswa tuntas dan kelas tuntas jika 85% siswa capai skor e”70% . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal penelitian diketahui faktor penghambat proses pembelajaran adalah kurangnya pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran, penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang bervariasi, kurang aktifnya siswa, serta kurangnya praktek dan latihan. Setelah dilakukan perbaikan, hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan sebelum
tindakan (pra Siklus). Nilai rata-rata siswa pada pra-Siklus sebesar 52,5 dengan ketuntasan klasikal 33,33%, maka pada siklus I nilai rata-rata tes formatif naik sebesar 59,6 dengan ketuntasan klasikal tetap 33,33%. Meski telah ada peningkatan nilai tapi belum memenuhi kriteria keberhasilan sesuai indikator yang ditetapkan peneliti. Maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan beberapa perbaikan. Hal-hal yang diperbaiki tersebut meliputi pemberian motivasi kepada siswa, pemberian umpan, pengulangan latihan untuk mempertajam daya tangkap materi, ketrampilan dan meningkatkan pengelolaan kelas. Pada siklus II dicapai hasil nilai tes formatif siswa sebesar 81,7 dengan ketuntasan klasikal 100 %. Nilai ini menunjukkan bahwa tindakan perbaikan berhasil. Maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena target pembelajaran telah tercapai. Berdasarkan hasil penelitian dapat terdapat kenaikan perolehan hasil
belajar siswa di setiap siklusnya yang awalnya hanya mencapai nilai rata-rata test sebesar 52,25 menjadi 59,60 pada siklus I dan 81,7 pada siklus II. Sedangkan nilai Ketuntasan belajar klasikalpun mengalami peningkatan dari pra siklus 33,33% dan tetap 33,33% pada siklus I dan naik drastis mencapai 100% pada siklus II. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa Metode Latihan telah mampu meningkatkan prestasi belajar Penjaskes pada materi Servis Bola Volly untuk siswa kelas IV SDN II Bendosari Kecamatan Ngantru Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013. Untuk perbaikan ke depan, peneliti menyarankan agar guru menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi serta terus melatih siswa pada berbagai kompetensi dalam bidang studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan (Penjaskes). Selain itu, guru juga perlu diberikan pelatihan dan pendalaman tentang berbagai strategi belajar mengajar.
Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Sains Melalui Pemanfaatan Media Pembelajaran Gambar Pada Siswa Kelas VI Semester I SD Negeri II Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Tahun Ajaran 2012/2013 Oleh Istiyah, S.Pd (Guru SD Negeri II Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung) KEMAJUAN teknologi modern menyebabkan perubahan sistem pendidikan yang mengarah pada peningkatan kualitas pendidik. Dengan adanya peningkatan pendidik, guru memliki kompetensi yang lebih baik dan tercermin dalam tugas sehari-hari. Sains merupakan mata pelajaran yang membahas tentang peristiwa atau gejala alam, proses identifikasi dan rumusan dari hasil pengamatan terhadap gejala alam tersebut, sehingga anak dapat menerima suatu fakta dan gejala alam. Secara teoritis sains diperkenalkan mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Penyususnan pembelajaran sains mengikuti prinsip psikologi belajar yaitu dari sederhana menuju komplek, dari yang diketahui anak ke hal yang belum diketahui anak. Dengan prinsip tersebut diharapkan dalam pembelajaran dapat menerima materi secara bermakna.
Dalam mempelajari sains siswa diarahkan untuk belajar dan bekerja lebih dari belajar dengan membaca. Tugas guru dalam hal ini mengarahkan pengalaman-pengalaman belajar yang harus dicapai. Pemanfaatan media pembelajaran akan menimbulkan dampak positif seperti terciptanya suatu pembelajaran yang memberikan peluang berkembang kreativitas pada siswa. Kelengkapan media pembelajaran seperti papan tulis, buku teks, dan gambar perlu diperhatiakan oleh guru, media tersebut tidak hanya lengkap tapi layak dipakai. Usaha guru dalam mengarahkan pembelajaran kepada siswa tidak selamanya dilakukan dengan lancar, sering terdapat hambatan-hambatan. Maka guru perlu melakukan penelitian tindakan kelas dengan pembelajaran pentingnya pemanfaatan media dalam
pengajaran sains terhadap siswa kelas VI di SDN II Gedangsewu Boyolangu. Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalahnya ialah bagaimanakah prestasi belajar siswa sebelum diajar dengan menggunakan media pembelajaran dalam mata pelajaran IPA dan Apakah pemeblajaran tersebut dapat meningkatkan prestasi siswa kelas VI ?. Pada pembelajaran dengan menggunakan media gambar tersebut peneliti mengharapakan tujuna dalam penelitian yaitu untuk mengetahui peningkatan prestasi siswa terhdapap metode tersebut, dan untuk mengetahui bagaimana perkembangan kemajuan terhadapa siswa ketika siswa dilakukan pemebalajran sesudah dan sebelum diterapakan meode pembelajaran media gambar pada mata pelajaran sains.
METODE PENELITIAN Proses Penelitian dilakukan dengan tindakan kelas merupakan daur ulang atau siklus yang dimulai dari aspek pengembangan perencanaan, melakukan tindakan sesuai dengan rencana, melakukan dengan observasi terhadap tindakan dan melakukan refleksi yang berupa perenungan terhadap rencana kegiatan, tindakan dan hasil yang diperoleh. Lokasi penelitian yaitu di SDN II Gedangsewu karena kebanyakan siswa masih mengalami kesulitan dalam belajar sains. Data dan sumber data yang dikumpulkan oleh penelitian berupa catatan dilapangan, wawancara dan dokumen setiap tindakan terhadap 25 siswa kelas VI SDN II Gedangsewu Kecamatan Boyolangu. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan beberapa eksperimen yaitu Pre Eksperimen Design
dan True Eksperimen Design. Prosedur pengumpulan data yang digunakan meliputi observasi dan wawancara. Kemudian peneliti melakukan instrumen tes yang diperoleh dari siswa, selanjutnya dilakukan analisis data hasil pengumpulan data dan tindakantindakan. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Pada hasil penelitian tindakan I siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal dengan tingkat nilai yang diperoleh menunjukkan bahwa prosentase siswa yang mencapai ketuntasan belaja rata-rata 20,5%. Pada hambatan yang ditimbulakan pada tindakan I maka dapat di perbaiki pada tindakan II. Hasil tindakan II ada peningkatan menunjukan bahwa prosentase pening-
Ilustrasi katan prestasi siswa rata-rata adalah 15%. Tindakan terkhir menunjukkan bahwa peningkatan prestasi siswa jika dibandingkan dengan tindakan II , ratarata 11,2%. Berdasarkan semua tindakan di atas bahwa prestasi belajar siswa yang dialami kenaikan rata-rata secara keseluruhan 12,36% KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan maka dapat disimpulakn,
terdapat peningkatan prestasi bekajar sains kelas VI semester I SDN II Gedangsewu setelah menggunakan pembelajaran media gambar. Presentase prestasi siswa mencapai rata-rata 12%. Disarankan bagi guru hendaknya dapat melakukan penelitian tindakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Agar dalampenelitian dapat dikembangkan tidak hanya dengan 2 siklus tapi dengan beberapa vareasi siklus selanjutnya.
Meningkatkan Prestasi Belajar Penidikan Agama Islam Melalui Tugas Berkesinambungan Kelas IV SDN III Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Eka Kurniadi, S.Pd. (Guru SDN III Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung)
Ilustrasi SEBAGAI guru agama sekolah dasar kita dituntut untuk mau bekerja keras mulai dari tugas-tugas mengajar, mengerjakan administrasi kelas bahkan sampai tugas untuk melakukan pembimbingan bila siswa mengalami kesulitan dalam belajarnya. Hal itu memang sudah mejadi tanggung jawab semua guru sekolah dasar khususnya, dan bekal itu sudah mereka dapatkan sejak mereka duduk di bangku sekolah pendidikan guru. Tetapi saat ini sudah jarang seorang guru mau untuk melaksanakan tugas-tugas itu secara keseluruhan, namun paling tidak mereka pasti
pernah mengerjakannya, misalnya merumuskan tujuan pembelajaran sebelum mengadakan kegiatan pembelajaran, memberikan nasehat-nasehat, atau mungkin pernah mendatangi orang tua dari salah satu muridnya yang mengalami kemunduran pada saat mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas. Kualitas pendidikan sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang
berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Berdasarkan pengamatan peneliti di kelas IV SDN III Besole masih banyak siswa yang belum memahami penting-nya Pendidikan Agama Islam. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar siswa khususnya PAI masih tergolong rendah. Untuk itu metode Penugasan kesinam-bungan inilah yang diterapkan peneliti pada pembelajaran PAI sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV SDN III Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada siswa, guru dan sekolah. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan
kreativitas pembelajaran PAI. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam menciptakan pembelajaran yang bervariasi dan kondusif. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini mengadobsi teori alur siklus dari Kemmis dan Taggart (1988) yang dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 23 siswa kelas IV SDN III Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014. Jenis data yang diambil berupa data kualitatif meliputi prestasi belajar siswa dan hasil observasi selama proses belajar mengajar. Adapun instrumen penelitian yang dipakai adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes formatif siswa dan lembar kuisioner respon siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara
sederhana. Analisis data dilakukan sebagai berikut, untuk nilai rata-rata, jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa, sedangkan untuk ketuntasan belajar, jumlah siswa tuntas belajar dibagi jumlah siswa, dikali 100%, jika skor e”70% atau nilai e”70 siswa tuntas dan kelas tuntas jika 85% siswa capai skor e”70% . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal penelitian diketahui faktor penghambat proses pembelajaran adalah kurangnya pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran, penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang bervariasi. Terlihat dari nilai tes formatif sebelum tindakan menunjukkan nilai rata-rata 64 dengan ketuntasan klasikal hanya sebesar 26,09%, masih belum sesuai dengan yang diharapkan dalam KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Setelah dilakukan perbaikan, hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 70 dengan ketuntasan
klasikal sebesar 56,52%. Meski telah ada peningkatan, nilai ini belum memenuhi kriteria keberhasilan sesuai indikator yang ditetapkan peneliti. Maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan beberapa perbaikan. Hal-hal yang diperbaiki tersebut meliputi pemberian motivasi kepada siswa, mendorong siswa untuk saling membantu, pemberian umpan, penugasan individu untuk mempertajam daya tangkap materi dan ketrampilan bagi siswa yang masih lemah dan meningkatkan pengelolaan kelas. Pada siklus II dicapai hasil nilai tes formatif siswa sebesar 78 dengan ketuntasan klasikal men-capai 100%. Nilai ini menunjukkan bahwa tindakan perbaikan berhasil. Maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena target pembelajaran telah tercapai. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Metode Penugasan individu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran Penjaskes pada
materi Permainan bola besar untuk siswa SDN III Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini nampak dari perolehan hasil belajar siswa di setiap siklusnya yang awalnya hanya mencapai nilai rata-rata test sebesar 59,80 menjadi 69,20 pada siklus I dan 84,64 pada siklus II. Sedangkan nilai Ketuntasan belajar klasikalpun mengalami peningkatan dari pra siklus 26,09% menjadi 56,52% pada siklus I dan mencapai nilai maksimal 100% pada siklus II. Untuk perbaikan ke depan, peneliti menyarankan agar guru menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi serta terus melatih siswa pada berbagai kompetensi dalam bidang studi Pendidikan Agama Islam (PAI). Selain itu, guru juga perlu diberikan pelatihan dan pendalaman tentang berbagai strategi belajar mengajar. Perlu juga kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan prestasi belajar siswa khususnya untuk siswa SDN III Besole Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.
Kantor Pusat: Dsn Temboro Ds. Plaosan Kec. Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur Kantor Redaksi: Jl. Durian (Ruko PG Pesantren) Pesantren - Kota Kediri, Jawa Timur Telp./Fax: (0354) 691147. Penanggung Jawab & Penasehat Hukum I: Tjutjut Suliyatno, SH, Rahmat Ardianto, SH. Kantor Advokat: Jl. Slamet Riyadi No. 29/67 Kota Kediri. Dewan Penasehat: KH. Drs. Imam Yahya Malik/ Gus Yahya (Ponpes Al Makruf Kedong Lo Kediri), Drs. Ali Rohmad M.Pd, Soroso, Farid Makruf, SE, ST, DR. H.S. Adi Suparto. Komisaris Utama: Winarti. Direktur Utama: Kanti Wiyoto. Direktur II: Edit Suwantara, SE. Direktur III: Agung Budiarto. Pimpinan Redaksi: Kanti Wiyoto. Wakil Pimred: Yon Taufik Hidayat. Bendahara : Surono, Hj. Mintarti, ST. Dewan Redaksi: Kanti, Winarti. Redaktur Pelaksana: Agung Budiarto, Hartono Basingkem. Humas: Futi’ah SE. Kordinator Liputan: Syamsudin. Fotografer: Wendy Eko Winarto. Manager Marketing: M. Edy Fathurokim. Marketing: Guntur Samsul Hadi ST., Yoyok Sumargono. Surat Izin Usaha Crew dan Wartawan: Kota/Kab. Kediri: Joko D., Susi, Johan Wahyudi, M. Ali Faizin, Supriyono, M. Shulthon I. S.. Nganjuk, Bojonegoro: Rambu Magdalena, Joko Kustono. Suara Blitar: Agus Imam S. Tulungagung/Trenggalek: Rudi Penerbitan Pers: L, Irul. Wartawan Surabaya, Sidoarjo: Slamet, Agus Cahyono S. Pasuruan: Fikri Setiawan, Badri. Bangkalan, Sampang, Pamekasan:Wahyudi Hermawan. Gresik: Syamsudin. Jombang: Slamet W, Puji. Mojokerto: Gunadi. Kabiro Kota/ SK Menkum Ham Kab Madiun, Magetan, Ngawi: Drs. Suyanto. Magetan, Ngawi: Eko Setiyowati. Pacitan: Ir. Prayudi Bahagia RW, Yon Taufik Hidayat, Slamet Rosidin, Gines Raka Silinder. Banyuwangi: Syamsudin. Malang Raya: C. Junaedi (Kabiro), Nomor: Khalid. Kota/Kab. Probolinggo, Lumajang: Edi Sunarko RD (Kabiro). Bondowoso, Situbondo: Edi Sunarko RD. Biro Jawa Barat, Jakarta: Ahmad Faisholihin. Biro Cepu: Sucipto Achmad Najib. Perwakilan Jawa Tengah: Mulyono RS. AHU-62124.AH.01.01 Perwakilan Bali: Nyoman. Perwakilan Maluku: Yohanes. Perwakilan Kalimantan Tengah, Biro Gunung Mas: Mandau Suwandi. Perwakilan Sumareta Selatan: Hasan Bakri. Kabiro Kota Lubuklinggau, Kab. Musi Rawas: Abu Hasan Tahun 2013. Azhari. Perwakilan Kepulauan Riau: Ekowanto. Biro Kota Batam: Asriaadi, ST. Perwakilan Sulawesi Selatan: Adnan. Perwakilan Propinsi Jambi: Sugianto. Perwakilan Provinsi Banten: Eduward Manurung. Biro Kab. Tangerang:Nurhasan, Udin Hasanudin. Kota Tangerang: Irfan Efandi, Neneng A’ung. Desain/Layout: Irul. Penanggungjawab: No. Rekening BRI Cabang Wonorejo Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. No. 6271-01-000106-50-4. A/N. Winarti. No. Rekening Bank Jatim Capem Wates Kabupaten Kediri. No. 0782015257. A/N: Winarti. Website: Kanti Wiyoto www.suaramedianasional.com. Email: suaramedianasional@gmail.com. Percetakan PT . Citra Cetak Pratama Sidoarjo. Isi diluar tanggungjawab percetakan. Kantor Biro Ponorogo: Jl. Basuki Rahmat No.17 A Ponorogo, contact person: 081231515435. Kabiro: Ir. Prayudi Bahagia RW. Wartawan: Anny Hidayati, Tri Purwanto Budi Wiyono. Waspadai Wartawan Suara Media Nasional yang memegang Kartu Pers yang namanya tidak tercantum dalam BOK REDAKSI bukan tanggung jawab Redaksi. Bila Anda ingin berlangganan, Keluhan serta informasi. Bisa mengirim surat untuk redaksi kami, kirim dengan identitas diri ke Kantor Pusat “SUARA MEDIA NASIONAL” di Dusun Plaosan Desa Plaosan Kecamatan Wates Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Telp/Fax. (0354) 691147, 081231515435, 081234225711, 085645867811. Kami hanya memuat iklan berdasarkan order yang masuk dari pemasang iklan dan bila mana ada iklan yang tidak termuat harap menghubungi kantor redaksi “SUARA MEDIA NASIONAL”. Tidak dibenarkan meminta imbalan sesuatu dari nara sumber. Harga iklan: 1 Halaman (325x513 mm) Warna Rp 15.000.000., Hitam Putih Rp 12.000.000. 1/2 Halaman (325x256 mm) Warna Rp 10.000.000. / Hitam Putih Rp 8.000.000. 1/4 Halaman (325x128 mm) Warna Rp 7.500.000. / Hitam Putih Rp 5.000.000. 1/8 Halaman (325x64 mm) Warna Rp 3.000.000. / Hitam Putih Rp 2.000.000. Iklan Kartu Nama (85x56 mm) Warna Rp 1.000.000,- / Hitam Putih Rp 750.000. Iklan Warna: Rp 12.000/mmk, Iklan Hitam Putih: Rp 8.000/mmk.
Penerbit: PT. SUARA MEDIA NASIONAL
“Jika pers merugikan, jangan main hakim sendiri, gunakan hak jawab atau adukan ke Dewan Pers”. (Pesan ini disampaikan Suara Media Nasional dan Dewan Pers). Gedung Dewan Pers, Lantai 7-8. Jl. Kebon Sirih 34, Jakarta 10110 Tel. (021) 3521488. 3504874. 3504874-75. Fax. (021) 3452030. Email: dewanpers@cbn.net.id. Twitter: @dewanpers. Website: dewanpers.or.id / www.persscouncil.or.id
KEDIRI RAYA Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
Dari Kediri untuk Indonesia
Goa Selomangleng Kediri
3
Simpang Lima Gumul Kediri
“GOEKIL” Dorong Bangkitnya UKM Kabupaten Kediri
Bupati Haryanti melihat produk UKM Kabupaten Kediri
Kediri, SMN - Bagi anda yang sedang berkunjung di Kabupaten Kediri untuk berwisata ataupun melakukan bisnis, jangan lewatkan pusat oleh oleh “GOEKIL” hadir memenuhi kebutuhan anda untuk mendapatkan oleh oleh khas Kediri. Pusat oleh oleh “GOEKIL” (Goedang Oleh-oleh Kediri Asli) memasarkan Produk UKM dan Produk Pertanian mulai dari produk aneka kerajinan, olahan makanan dan minuman, sepatu, baju batik dan kaos Khas Kediri juga dilengkapi dengan 2 (dua) Kantin Kuliner, terletak di Jalan Sukarno Hatta No 5 Kediri 64182 Jatim, resmi dibuka Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti
Sutrisno, Rabu (10/12) lalu. Stand kerajinan, olahan makanan, minuman dan oleh-oleh khas Kediri yang berada didalam Kantor Kadin lantai 1 (satu) dibuka mulai jam 09.00 s/d 21.00 Wib sedangkan Kantin Kuliner yang berada didepan samping kiri kantor dibuka mulai pukul 07.00 s/d 24.00 Wib. Ketua Kadin Kabupaten Kediri H. Rahmadi Yogiantoro, ST mengatakan Pusat oleh oleh “GOEKIL” didirikan untuk memfasilitasi para pelaku UKM dalam memasarkan dan mempromosikan produkproduk asli Kediri yang dihasilkan agar dikenal oleh masyarakat luas. Pertumbuhan UKM yang
bersinergi dengan Pemerintah dapat berkontribusi terhadap peningkatan perekonomian di Kabupaten Kediri, karena mampu menyerap tenaga kerja sehingga dapat mengurangi pengangguran. Kami juga berharap agar pengembangan UKM terus mendapat dukungan dari selurih Jajaran Pemerintah Kabupaten Kediri dan peran aktif pihak swasta guna mendorong para pelaku UKM dalam mengembangkan usahanya,.imbuh Yogi. Bupati Kedir dr. Haryanti Sutrisno mengatakan kehadiran Pusat Oleh- Oleh “GOEKIL” dapat mendorong tumbuh dan kembangnya UKM, baik para pelaku usaha
maupun produk yang dihasilkan untuk menyosong Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2015. Produk UKM Kabupaten Kediri banyak yang telah memenuhi standar pemasaran baik dari sisi kualitas produk maupun kemasannya namun masih banyak juga yang harus ditingkatkan. Hal ini merupakan pertanda bangkitnya UKM Kabupaten Kediri dan untuk mempercepat berkembangnya UKM ,saya tekankan kepada semua PNS dijajaran Pemerintah Kabupaten Kediri untuk menggunakan dan mengkonsumsi hasil dari produk UKM sendiri. tandas dr. Haryanti. (kan)
Buah Unggul Lahan Pekarangan Meningkatkan Gizi dan Pendapatan Keluarga Kediri, SMN - Mengoptimalkan pemanfaatan lahan pekarangan untuk penghijauan dengan tanaman menghasilkan seperti buah-buahan dan sayuran merupakan suatu kegiatan yang sangat menguntungkan. Tanaman Buah di lahan pekarangan selain bisa memberikan udara segar dengan hijaunya tumbuhan juga memberikan buah segar yang dapat langsung dikonsumsi oleh keluarga serta jika hasil melimpah dapat dijual sehingga dapat menambah pendapatan dan meringankan pengeluaran keluarga. Pekarangan yang ditanami berbagai jenis tanaman banyak manfaatnya karena dapat menghasilkan berbagai bahan pangan yang bergizi tinggi dan menjadi sumber pendapatan keluarga yang hasilnya selain dapat dikonsumsi sendiri juga dapat dijual dan jika tanaman di pekarangan ditata dengan baik maka dapat menambah keindahan rumah. Salah satu perlindungan terhadap bencana banjir, longsor dan erosi tanah serta keterbatasan udara segar adalah dengan menghijaukan
wilayah Kabupaten Kediri. Kegiatan tersebut telah digalakkan Bupati Kediri dr. Hj. Haryanti Sutrisno dengan memberikan bantuan bibit tanaman buah-buahan yang berkualitas baik. Pada saat memberikan bantuan Beliau berpesan bahwa bantuan tanaman buah ini bersifat pribadi bukan dari dana pemerintah dan tanaman buahnya juga berjenis unggul. Untuk itu penanaman dan pemeliharaan tanaman buah ini harus dilaksanakan dengan cara yang benar seperti yang dipraktekkan petugas tadi, jika ada yang mati harus segera diganti dan Kepala Dusun disini yang bertanggungjawab sehingga buah tersebut pada saat berbuah dapat dipetik untuk menambah penghasilan keluarga, tegas Ibu Bupati. Seperti bantuan tanaman buah yang diberikan kepada warga di Dusun Purworejo Desa Beringin Kecamatan Badas Kabupaten Kediri. Minggu (11/12). Maksud dan tujuan bantuan tersebut adalah untuk menumbuhkan kesadaran
Pelaksanaan sosialisasi master plan TIK Kota Kediri 2014
Sosialisasi Master Plan TIK Kota Kediri 2014
Bupati Haryanti melihat penanaman bibit pohon
keluarga agar mau dan mampu memanfaatkan lahan pekarangan yang kosong menjadi sumber pangan dan gizi keluarga. Selain itu memanfaatkan lahan pekarangan kosong untuk peng-
hijauan dengan cara menanam buah seperti Sawo, Durian, Nangka, Rambutan dengan menggunakan bibit yang berkualitas akan dapat menghasilkan buah yang berkualitas juga. Banyaknya pohon yang ditanam
akan dapat menurunkan suhu lingkungan sehingga udara menjadi sejuk dan segar serta membuat kehidupan lebih nyaman. Jelas Ibu dokter ini. (kan)
Dies Natalis Prodi PGSD Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri
Prosesi potong tumpeng oleh Ketua YPLP PT PGRI Kediri, Prof. DR. Sugiono, S.Pd, M.Pd untuk diberikan pada Kaprodi PGSD, Dra. Endang Sri Mujiwati, M.Pd dengan disaksikan oleh Rektor UNP, DR. H. Samari, SE, MM.
Kediri, SMN - Sabtu (20/12) Dalam rangka memperingati Dies Natalis ke-5, Lustrum ke-1 Prodi PGSD UNP Kediri dan pelaksanaan agenda tahunan program kerja tahunan Hima Prodi PGSD, untuk menumbuhkembangkan bakat, minat dan kreatifitas para mahasiswa PGSD pada khususnya dan mahasiswa UNP pada umumnya. Rangkaian acara HUT PGSD ini dimaksudkan untuk memberikan manfaat pada mahasiswa PGSD, seluruh civitas mahasiswa UNP, juga bagi para pendidik, pemerintah, orang tua dan masyarakat Kota Kediri pada umumnya. Sehingga dapat mewujudkan kolaborasi sinergi antara segenap komponen pendidikan yang terkait.
Ketua Panitia, Tomi Allan mengatakan bahwa tema Dies Natalis kali ini adalah, “Kreasi Tanpa Henti Untuk Mengembangkan PGSD Berbudaya. Adapun rangkaian kegiatannya adalah: lomba MC, lomba macapat, wayang dan prosesi potong tumpeng, jalan sehat, inagurasi, serta pemilihan putra-putri PGSD 2014”. Kaprodi PGSD, Dra. Endang Sri Mujiwati, M.Pd, menyampaikan bahwa, “Pada Dies Natalis ke-5, Lustrum ke-1 Prodi PGSD UNP Kediri ini ada beberapa kegiatan, salah satunya adalah melestarikan budaya bangsa yaitu melalui lomba macapat, mudah-mudahan dengan adanya lomba macapat ini mahasiswa PGSD nantinya bisa membim-
bing siswa SD dalam bidang bahasa daerah”. Rektor UNP DR. H. Samari, SE, MM. melalui sambutannya menyampaikan, “Dalam rangka pagelaran wayang kulit yang diadakan oleh Hima Prodi PGSD, saya atas nama rektor terus terang saja bangga kalau anak-anak muda sekarang ini masih mau nguri-uri budaya Jawa, sehingga budaya Jawa itu tidak luntur. Karena kalau kesenian ini hilang berarti orang Jawa sudah hilang. Salah satu identitas suku Jawa yaitu wayang, orang Indonesia misalnya Reog Ponorogo itu diklaim budaya Malaysia marah, tetapi kemarahan itu tidak ditindak lanjuti dengan nanggap reog, nanggap wayang, nanggap jaranan.
Nanggap wayang ini adalah termasuk wujud dari nguri-uri budaya Jawa, ya sekarang ini”. Lebih lanjut H. Samari mengatakan, “Manusia paripurna itu sebenarnya ada tiga: yang pertama adalah olah pikir, bagaimana orang itu pinter dan cerdas, tetapi orang itu tidak cukup pinter saja kalau tidak punya karakter dan perasaan. Kesenian ini adalah salah satu olah rasa, orang kalau pinter saja tapi tidak punya hoby hidupnya akan kering apalagi tidak punya seni yang dimiliki. Syarat yang ketiga adalah olah raga, pinter punya rasa tapi kalau tidak sehat sama saja tidak bisa berbuat apa-apa. Ketiga-tignya harus menyatu kalau ingin menjadi manusia paripurna”. Ketua YPLP PT PGRI Kediri, Prof. Dr. Sugiono, S.Pd, M.Pd. dalam prosesi potong tumpeng ini menyampaikan, “Atas nama YPLP PT PGRI Kediri kami menyampaikan Selamat dan Sukses pada PGSD yang berusia 5 tahun, di dalam kehidupan manusia usia 5 tahun adalah usia untuk menentukan pondasi anak. Mudah-mudahan ke depan ini PGSD jadi satu bangunan yang sangat kokoh, kuat, dan jaya untuk selama-lamanya”. Ulang tahun ini ada 2 hal yang penting, satu sarana, wahana untuk evaluasi diri, intropeksi diri dan tahun kedepan apa yang harus dilakukan supaya lebih baik, itulah makna dari ulang tahun. Yayasan selalu mendukung/ mendorong prodi untuk lebih baik, meningkatkan akreditasi prodinya. Masih menurut Prof. Sugiono, “Cerita wayang malam hari ini
adalah Semar Membangun Kayangan, kami mengidolakan tokoh semar. Semar adalah sebagai simbol dari seorang pamong (seseorang yang mempunyai jiwa pamomong). Semar ini menjadi pamongnya para calon raja, pamongnya para pangeran, menjadi pengayom jadi tempat konsultasi oleh para calon raja pandawa, dia membimbing ke jalan yang baik dan benar, di India tidak ada ini adalah kreasi dari Sunan Kalijaga”. Semar membawa para orang baik dan benar untuk menuju pada Shirotol Mustaqim/ jalan yang lurus. Idola semar ini kami implmentasikan pada Yayasan yaitu: mengayomi, memberi nasehat dan saran istilahnya Tutwuri Handayani (memandirikan, memberdayakan). Tutwuri Handayani sebagai simbol/lambang pendidikan ini adalah merupakan konsep dari Ki Hadjar Dewantara (KHD). KHD sebagai Bapak pendidikan Indonesia (Founding Father Education) mempunyai teori/ filosofis tentang pendidikan yaitu yang dikenal dengan Sistim Among/ Pembelajaran Among yang artinya bahwa, Pembelajaran Among
Kediri, SMN - Kebutuhan akan sistem informasi dalam suatu perusahaan atau organisasi menjadikan sistem informasi menjadi sumber daya yang penting. Peningkatan ini tidak hanya untuk proses operasional sehari-hari, tetapi sudah pada proses membantu pengambilan keputusan yang strategis bagi perusahaan atau organisasi. Perencanaan yang baik akan kebutuhan sistem dan teknologi informasi akan mampu mengoptimalkan sumber daya yang ada dan ini mencegah duplikasi data, informasi, dan aplikasi serta infrastruktur yang ada. Untuk meningkatkan kualitas kerja lingkungan Pemerintah Kota Kediri, hari ini (18/12) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) bekerja sama dengan Institut Teknologi 10 November (ITS) Surabaya menggelar Sosialisasi Penyusunan Master Plan TIK Kota kediri 2014 di ruang Joyoboyo. Hadir Kasenan, ST, MT selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri dan Moch. Ferry Djatmiko, S.Sos, M.Si selaku kepala dishubkominfo Kota kediri. Master Plan TIK adalah suatu perencanaan jangka menengah (35 tahun) dalam pengembangan sistem informasi di perusahaan atau organisasi, yang dengan baik bisa menterjemahkan keinginan baik dari kebutuhan bisnis atau organsasi, para pemangku kepentingan yang ada maupun perubahan-perubahan teknologi informasi yang berkembang cepat dan dinamis. Master Plan TIK yang baik akan menggambarkan kebutuhan bisnis atau organisasi akan dukungan teknologi informasi dalam rancangan atau arsitektur aplikasi, informasi, infrastruktur TI, dan organisasi pengelola TI yang harus diwujudkan dalam rentang waktu yang diinginkan. Setiap tahapan pengembangan ini akan dituangkan dalam anggaran dan realisasinya per tahun. Melalui Kepala Dishubkominfo Kota Kediri, Walikota Kediri berharap dengan adanya sosialisasi penyusunan Master Plan Kota Kediri 2014 bisa meningkatkan kualitas kerja di instansi pemerintahan maupun swasta di Kota Kediri dan berharap dapat bersinergi maksimal sehingga memudahkan koordinasi dilapangan. (kan)
adalah suatu proses untuk menumbuhkembangkan potensi/khodrat alam anak, agar dapat mengembangkan hidup untuk mencapai kemerdekaan lahir dan batinnya. Menurut teori ini bahwa seorang guru/pendidik adalah perwujudan dari pamong/pamomong sedangkan siswa adalah anak didik/ momongannya. Ki Dalang Rinto, yang juga merupakan mahasiswa dari Prodi PGSD UNP dalam pagelaran wayang dengan judul, Semar Mbangun Kayangan ini menceritakan bahwa, “ Semar mendapat wahyu untuk membangun kayangan, kayangan itu adalah jiwa. Membangun kayangan adalah untuk membangun jiwa/kepribadian yang baik, harus meninggalkan perilaku/perbuatan yang tidak baik, membangun kayangan adalah membangun jiwa/ kepribadian semar, hal ini perlu dilakukan untuk memperbaiki dunia. Dilakukan dengan memulai dari membangun jiwa demi untuk tercapainya rahmatan lil alamin”. Membangun jiwa bisa dilakukan
dengan Tri Sakti Jiwa (Konsep KHD), saktinya jiwa adalah menyatunya cipta-rasa-karsa, seperti disampaikan sebelumnya oleh rektor manusia paripurna bisa dicapai dengan olah pikir, olah rasa dan olah raga. Cerita pagelaran wayang semar mbangun kayangan kali ini adalah menggambarkan salah satu langkah untuk mewujudkan revolusi mental, membangun kayangan adalah membangun jiwa/kepribadian/ karakter diri (mental)/ budi pekerti yang luhur. Pagelaran wayang ini juga dengan harapan untuk membangun, menumbuhkembangkan, potensi jiwa/kepribadian/ kompetensi dari mahasiswa PGSD yang utuh, berbakat, mempunyai kompetensi dibidangnya sebagai guru SD yang berkarakter dan berbudaya luhur”. (SMG). Sekretariat: Jl. K.H. Achmad Dahlan No. 76 Telp/Fax: (03540 771576, 771503 Kediri Website: http://www.unpkediri.ac.id email: pgsdpunya@gmail.com.
4
Potret
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
Sekda Kukuhkan Komisi Irigasi Trenggalek 2014
Drs. Ali Mustofa M.Si Sekda Trenggalek saat mengukuhkan Komisi Irigasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2014
Trenggalek, SMN - Komisi Irigasi Kabupaten Trenggalek merupakan salah satu kelembagaan
irigasi di tingkat Kabupaten yang merupakan lembaga tempat koordinasi dan komunikasi antara wakil
Pemerintah Kabupaten, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, dan wakil pengguna
jaringan irigasi. Kamis, 11 Desember 2014 lalu bertempat di gedung Bhawarasa Kabupaten Trenggalek telah digelar acara Pengukuhan dan Sosialisasi Komisi Irigasi Kabupaten Trenggalek Tahun 2014. Hadir dalam acara tersebut Drs. Ali Mustofa M.Si Sekda Trenggalek, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Para Kepala SKPD Terkait Lingkup Pemkab. Trenggalek, Camat Se Kab. Trenggalek serta seluruh anggota Komisi Irigasi Kab. Trenggalek. Pada kesempatan ini, Djoko Wasono, SH, MM Kepala Bappeda Kab. Trenggalek dalam laporannya menyampaikan bahwa pengukuhan kelembagaan Komisi Irigasi Kab. Trenggalek ini sebagai forum perumusan, perencanaan permasalahan, solusi, rekomendasi kebijakan terhadap pengelolaan irigasi di Kabupaten Trenggalek yang dilakukan masyarakat pemangku ke-
Perayaan Natal Bersama BAMAG Tulungagung Tulungagung, SMN - Perayaan Natal bersama Badan Musyawarah Antar Gereja (BAMAG) Kabupaten Tulungagung Selasa malam (16/12/2014) lalu berlangsung penuh kehangatan dan kedamaian. Pelaksanaan Natal bersama ini berlangsung di hall Hotel Istana Tulungagung dengan Tema “Berjumpa Dengan Allah Dalam Keluarga” dan diikuti seluruh Umat Gereja di seluruh Kabupaten Tulungagung. Rasa damai turut juga mewarnai perayaan Natal yang dilanjutkan dengan silaturahmi antara masyarakat Kristiani maupun non-Kristiani yang hadir dalam perayaan Natal Bersama. Hadir juga pada acara tersebut Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE., M.Si bersama pejabat terkait. Ketua BAMAG Tulungagung Pdt. Petrus dalam laporannya mengatakan, kegiatan perayaan natal kali ini diikuti oleh seluruh Umat Gereja di Kabupaten Tulungagung. Pihaknya akan terus mendukung setiap kebijakan atau program pemerintah pusat maupun daerah untuk membangun umat agar dapat hidup secara damai. Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE., M.Si dalam sambutanya berharap sesuai dengan tema keluarga pada natal tahun ini, maka gereja akan terpanggil untuk melaksanakan visi pembangunan melalui pelayanan yang holistic dan sentuhan
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE., M.Si memberikan sambutan pada peringatan hari natal yang diselenggaraka oleg BAMAG
spiritual yang tepat, gereja diharapkan mampu membentuk keluarga keluarga yang berkualitas dan dapat memberikan kemaslahatan bagi seluruh umat. “Saya berharap, supaya gereja mampu membentuk keluarga-keluarga yang berkualitas dan dapat memberikan kemaslahatan bagi seluruh
umat,” Ujar Bupati. Di akhir sambutanya Bupati Syahri Mulyo, mengucapkan selamat natal 2014 dan tahun baru 2015. “Semoga damai natal akan terus melingkupi seluruh umat sekaligus menyadarkan kepada kita bahwa hidup kita akan bermakna apabila memberikan manfaat bagi sesama. (rud)
Gelar Pensi Dalam Rangka Revitalisasi dan Rekondisi Kesenian Rakyat Sebagai Warisan Budaya Nasional
Penampilan salah satu peserta pensi
Tulungagung, SMN - Bupati Tulungagung Syahri Mulyo, SE, MSi pada Minggu, 14 Desember 2014 lalu, menghadiri pentas seni dalam rangka revitalisasi dan rekondisi kesenian rakyat sebagai warisan budaya di Joglo Griya Wirya Desa Batangsaren Kecamatan Kauman Tulungagung. Menurut Ketua Panitia Kegiatan Drs. Ahmat Pitoyo pada kegiatan pentas seni dalam rangka
revitalisasi dan rekondisi kesenian rakyat sebagai warisan budaya yang juga dihadiri Wakil Bupati Tulungagung Drs. Maryoto Birowo, MM dan SKPD terkait ini salah satu tujuanya adalah untuk menumbuh kebangkan kesenian tradisi rakyat yang ada di wilayah Tulungagung kepada geresi muda sehingga kesenian tradisi rakyat yang ada diwilayah Tulungagung tidak hilang dimakan zaman.
Bupati Tulungagung dalam sambutanya pada acara ini diantaranya mengatakan bahwa kesenian tradisi merupakan bagian dari kesenian Indonesia. Kesenian tradisi yang sering disebut dengan kesenian rakyat atau kesenian daerah atau kesenian klasik menurut Bupati adalah suatu karya budaya berupa seni budaya yang sejak lama turun temurun tetap hidup dan berkembang pada suatu daerah, itu sebabnya keseian ini disebut juga kesenian daerah. Bupati juga mengatakan bahwa Kesenian rakyat adalah salah satu dari potensi sektor pariwisata yang dapat diandalkan, “ Dengan mengembangkan kesenian rakyat, maka hal ini dapat menunjang peningkatkan pembangunan pariwisata untuk mensejahterakan mayarakat “ tegas bupati. Dalam acara ini selain mengucapkan selamat kepada Drs. Untuk Mulyono, M. Hum atas diterimanya penghargaan dari Sultan Hamengkubuwono X sebagai “ pembina seni “ Bupati juga menyampaikan terinakasih yang sebesar besarnya kepada Drs. Untung Mulyono, M Hum. dan Drs. Welas Sobagyo yang telah berjuang merevitalisasi dan merekondisi kesenian rakyat sebagai warisan budaya nasional di “Joglo Griyo Wirya” sehingga seni budaya daerah terutama di Tulungagung bisa berkembang. (rud)
pentingan dan bertujuan guna untuk mencari solusi berbagai hal yang menyangkut irigasi di Kabupaten Trenggalek dengan ditetapkannya Komisi Irigasi sebagai lembaga resmi yang diketahui oleh publik, serta Komisi Irigasi sebagai rumah bersama dalam pengelolaan irigasi di Kabupaten Trenggalek. Selain itu, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Trenggalek tertinggi kurang lebih 37,82% sektor pertanian sehingga sektor ini harus mendapatkan perhatian serius agar dapat benar-benar mewujudkan kesejahteraan masyarakat, sementara ini pengelolaan irigasi masih kurang menunjukkan sistem pengelolaan terpadu dan harmonis antara para pemangku kepentingan untuk mempersiapkan kewajiban Kab/Kota mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan dan dengan dibangunkannya Bendungan Tugu, Embong-Em-
bong, Sarana-Sarana pengairan dan Bendungan Bagong, sehingga perlu kita pacu selaraskan sistem pengelolaan irirgasi kedepan lebih baik lagi”, ungkapnya. Sementara itu, Drs. Ali Mustofa M.Si Sekda Trenggalek dalam sambutannya mengatakan Komisi Irigasi Kabupaten Trenggalek memiliki peran yang sangat penting dalam tugas dan tanggungjawabnya membantu Pemerintah merumuskan rencana pola dan tata tanam maupun pemberian air serentak atau golongan, dengan adanya data yang lengkap pada setiap daerah irigasi. “Komisi ini memiliki tanggungjawab yang besar, dan itu tidak hanya sampai pada pengukuhan ini saja ataupun hanya sekedar memenuhi seremoninya saja. Bahwa pengembangan sistem irigasi tersier menjadi hak dan tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air. Artinya, segala tanggung jawab pengem-
bangan dan pengelolaan sistem irigasi ditingkat tersier menjadi tanggung jawab perkumpulan petani pemakai air/P3A (HIPPA).”Ujar Sekda. Perlu diketahui di Kabupaten Trenggalek, jumlah HIPPA yang tercatat sampai dengan saat ini adalah sejumlah 157 HIPPA, sedangkan jumlah GHIPPA adalah sejumlah 13 GHIPPA. Dari jumlah tersebut sebagian dalam kondisi hidup, sebagian lagi kondisi mati suri, dan sebagian lagi dalam kondisi mati. Oleh karena itu program pembinaan guna pemberdayaan HIPPA/ GHIP-PA sangat diperlukan, sehingga sampai saat ini dari Komisi Irigasi Kab. Trenggalek melalui program irigasi partisipaf dengan pengelolaan irigasi yang baik diharapkan mampu menciptakan petani dan P3A yang kuat dan mandiri sekaligus menjadi penopang pembangunan pertanian dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah perdesaan. (rud)
Ikatan Wartawan Mingguan Blitar Raya Kunjungi Dewan Pers Blitar, SMN - Dalam upaya menambah wawasan serta pengetahuan tentang seluk beluk dunia Jurnalistik yang kita ketahui bersama semakin hari perkembangan informasi melalui media cetak, elektronik dan media Internet atau yang lazim disebut media siber berkembang begitu dahsyatnya, untuk itu Ikatan Wartawan Mingguan Blitar Raya pada hari Selasa, 16 Desember 2014 lalu melakukan kunjungan ke Dewan Pers di Jakarta. Adapun tujuan diadakannya kunjungan ke Dewan Pers adalah untuk meningkatkan kinerja wartawan Mingguan yang mangkal di Blitar Kab/Kota kedepan agar lebih Berkualitas dan Profesional, menjaga harkat dan martabat wartawan sebagai profesi khusus penghasil karya intelektual dan menghindari penyalagunaan profesi wartawan yang sebagaimana di atur dalam UU No.40 1999 tentang Pers. Kunjungan Ikatan Wartawan Mingguan Blitar Raya ke Dewan Pers di ikuti oleh 30 wartawan dari berbagai media, rombongan wartawan Blitar tiba di Gedung Dewan Pers lantai 7 pukul 11.00 diterima oleh Margiono Wakil Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo Anggota Dewan Pers dan Rait bagian verivikasi data perusahaan Pers di Dewan Pers, dalam pertemuan itu Yosep Adi Prasetyo anggota Dewan Pers memaparkan bahwa didalam era sekarang ini keberadaan media cetak sudah mulai berangsurangsur menurun peminatnya dibandingkan dengan media siber sambil menayangkan persentase pembaca melalaui layar proyektor, paparnya masih menurut Yosep untuk itu diharapkan para perusahaan pers cetak maupun siber khususnya yang ada di daerah lebih memfokuskan atau mengali berita-berita tentang potensi yang ada di daerahnya dengan mengandeng investor atau pemerintah daerah setempat disamping itu Dewan Pers setiap tahunnya terus mendata ulang
Ikatan Wartawan Mingguan Blitar Raya saat berkunjung ke Dewan Pers beberapa waktu lalu
atau menverivikasi media-media yang mendaftar di Dewan Pers untuk data yang lolos verivikasi pada tahun 2014 ini nantinya akan ditayangkan lewat website dan buku Dewan Pers dan bagi Pemkab tidak usah ragu lagi untuk kerjasama dengan media atau perusahaan pers yang sudah terdaftar pada Dewan Pers karena sistim perivikasi yang dilakukan oleh pihaknya lebih ketat lagi, ungkap Yosep Adi Prasetyo, semen-tara itu menurut Wakil ketua Dewan Pers Margiono yang juga ketua Umum PWI Pusat ini mengatakan, bahwa nanti pada tahun 2016 Dewan Pers akan menerapkan aturan bagi perusahaan pers dan wartawan harus memiliki sertifikat uji kompetensi wartawan baik itu bagi Pemimpin Redaksi, Penanggung Jawab dan Wartawan, sesuai denagn Peraturan Dewan Pers No.1 tahun 2010 tentang Standar Kompetensi Wartawan, minimal yang lebih dulu memiliki setifikat uji kompetensi adalah Pimred dan Penjab, ujarnya, sedangkan bagi yang ingin mendirikan perusahaan pers Margiono menyarankan agar berbadan hukum PT agar dikemudian tidak terjadi ribet, ungkapnya. Pada acara pertemuan antara rombongan wartawan mingguan Blitar raya dengan Dewan Pers yang berangsung sekitar 4 jam tersebut juga ada sesion tanya
jawab dan berlangsung sangat akrab sekali menurut M.Sutarto selaku ketua rombongan ketika dikonfirmasi oleh Trans seusai acara tersebut mengatakan pihaknya “sangat puas sekali atas tanggapan dan sambutan yang diberikan oleh Dewan Pers, sehingga kami dan rombongan yang berjumlah 30 wartawan datang jauh-jauh datang dari Blitar ke Jakarta tidak sia-sia”kata Sutarto, disamping itu juga pihaknya mengharapkan bagi wartawan yang mengikuti nantinya dapat menerapkan apa yang didapat dari Dewan Pers dalam melaksanakan tugas Jurnalisnya sehari-hari dengan lebih baik dan profesional karena kedepan tantangan bagi insan pers kedepan semakin berat, disamping itu bisa berbagi pengalaman yang didapat dari Dewan Pers kepada rekan-rekan wartawan yang tidak dapat ikut ke Dewan Pers karena kesibukannya, harap Sutarto, selain itu yang tidak kalah pentingnya panitia berserta rombongan Ikatan Wartawan Mingguan Blitar Raya mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu baik itu berupa finansial atau gagasan, sehingga acara Study Banding yang dilakukan oleh Insan Pers Blitar ke Dewan Pers bisa terlaksana dengan lancar.ujar Sutarto yang di amini oleh seluruh peserta. (mam)
Longsor di Mojokerto, Akses Jalan Tertutup Mojokerto, SMN - Sebuah vila berukuran 15 x 30 meter persegi yang tengah dibangun di lereng Gunung Penanggungan, Desa Belik, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, rusak diterjang tanah longsor, Kamis malam, 18 Desember 2014. Tanah longsor sepanjang 35 meter menggerus lahan bangunan tersebut dan merusak fondasi serta pagarnya yang berada di tebing setinggi 10 meter.
“Tidak ada korban jiwa karena pekerja bangunan vila saat itu sudah istirahat,” kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto Tanto Suhariyadi, Jumat, 19 Desember 2014. Menurut Tanto, longsor terjadi setelah wilayah setempat diguyur hujan lebat sejak sore hingga malam. Selain merusak bangunan vila yang dibangun sejak tiga bulan lalu itu,
tanah longsor juga menutup sebagian akses jalan desa setempat yang berada di bawah tebing. “Warga dan petugas BPBD sudah membersihkan material longsoran berupa batu dan tanah, sehingga akses jalan sudah bisa dilewati,” katanya. Tanto mengimbau warga agar waspada saat melintas di sekitar jalan setempat. Terutama saat hujan turun dengan intensitas tinggi.
BPBD Kabupaten Mojokerto mencatat ada 21 desa di empat kecamatan yang rawan tanah longsor dan banjir bandang, yakni Kecamatan Trawas, Pacet, Ngoro, dan Jatirejo. Empat kecamatan tersebut berada dekat lereng Gunung Penanggungan dan Gunung Arjuna-Welirang. Selain di Kecamatan Trawas, kawasan vila di Kecamatan Pacet juga rawan tanah longsor. Kawasan vila setempat berada dekat dengan
Ilustrasi longsor
lereng Gunung Welirang. Untuk mencegah tanah longsor dan memperbanyak wilayah resapan air, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Taman Hutan Rakyat (Tahura) Raden
Soerjo melakukan reboisasi di kawasan cagar alam dan hutan lindung setempat. “Kami juga kerja sama dengan pengelola daerah aliran sungai
Brantas untuk memantau potensi curah hujan. Sementara masih aman,” kata petugas penjaga hutan atau jagawana UPT Tahura Raden Soerjo, Supono. (cak gun)
Probolinggo
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
5
Pemerintah Kota Probolinggo
Tari Topeng Malangan Dispenduk Capil Bagikan Meriahkan Bina Desa Jambuwer
Bupati Malang H. Rendra Kresna saat menghadiri Bina Desa
Malang, SMN - Dalam rangka meningkatkan partisipasi dan penguatan kapasitas masyarakat dalam proses pembangunan yang selaras dengan visi misi Pemerintah Kabupaten Malang “MADEP MANTEB” serta sebagai kelanjutan progam “Bupati Menyapa Rakyat” maka dipandang perlu untuk menindak lanjuti dengan kegiatan Bina Desa (Bhakti Sosial Menata Desa) seperti yang dilaksanakan di Desa Jambuwer Kecamatan Kromengan Pada tanggal 16-17 Desember 2014 lalu. Seperti biasa dalam kunjungannya Bupati Malang H. Rendra Kresna beserta para jajarannya melibatkan seluruh SKPD yang ada dilingkungan Pemerintah Kabupaten Malang sesuai tupoksinya. terutama SKPD yang membidangi urusan wajib yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.kegiatan ini rutin dilaksanakan tiap bulan di desa-desa yang dianggap strategis, representative dan menjangkau desa-desa yang lain disekitarnya pada satu Kecamatan yang di kunjungi. Mengawali kegiatan Bina Desa Jambuwer H. Rendra Kresna meresmikan PAUD di Dusun Karang Tengah Desa Ngadirejo, kemudian dilanjutkan dengan sambang sekolah SMK Dharma Wanita Kromengan,dialog dengan PGRI ISHOMA SDN KarangRejo 1, meninjau Posyandu Lansia di desa Peniwen, dan pada malam harinya Bung Rendra sapaan akrabnya
kembali menyapa warga masyarakat dalam acara dialog Bupati dengan rakyat. Pada kegiatan ini bertujuan untuk memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan aktual yang terjadi, seperti pengentasan kemiskinan sekaligus sarana penyerapan aspirasi masyarakat sehingga dapat mendekatkan dan menguatkan tata kelola prmerintahan di Kabupaten yang responsive dan transparan. Dalam sambutannya Kepala Desa Jambuwer, mengatakan sangat senang dan berterima kasih pada Pemerintah Kabupaten Malang yang memberikan perhatian lebih pada desa Jambuer seperti pada kegiatan Bina Desa yang saat ini kita laksanakan, dan tak lupa ucapan terima kasih juga kepada seluruh warga masyarakat Jambuwer yang telah berpartsipasi dan mendukung sehingga pelaksanaan kegiatan Bina Desa berjalan lancar. Dari tahun ketahun pembangunan infrastruktur di desa ini mengalami penigkatan dan kemajuan yang pesat, namun demikian masih perlu adanya pembangunan- pembangunan di bidang yang lain. Pada sesi dialog Bung Rendra bersama rombongan di sambut dengan tari topeng malangan sehingga bisa lebih menghidupkan suasana, ini terlihat dari antusias warga yang datang dan di akhir sambutan tari topeng Bung Rendra diberi topeng malangan sebagai cindera mata. Sementara itu dalam sesi dialog, masyarakat tidak menyia-nyiakan
waktu untuk bertanya langsung dengan orang nomor satu di kabupaten Malang ini untuk menyampaikan aspirasinya seperti salah seorang warga yang mengeluhkan pembangunan gedung sekolah PAUD yang selama ini belum memiliki gedung, mendengar keluhan warga tersebut bung Rendra langsung menjawab aspirasi tersebut dengan memberikan bantuan sebesar 12 juta.tidak hanya bantuan untuk pendidikan saja banyak bantuan yang di gelontorkan dalam bina desa seperti bidang keagamaan, sosial budaya, kesehatan dan masih banyak lagi yang lainnya. Di hari kedua kegiatan diawali dengan sholat berjamaah di masjid baitul ma’mur dusun krajan, usai melaksanakan sholat subuh berjamaah dilanjutkan dengan jalan pagi sekaligus pemberian bantuan kaum dhuafa, senam pagi madep manteb bersama warga masyarakat yang dilakukan di depan kantor desa, meninjau taman Posyandu Mandiri, pemberian bantuan 40 paket sembako,meninjau rehabilitasi tebing penyangga jalan kegiatan ini di pusatkan di dusun Bulupogog, meninjau kegiatan Kopwan Melati Indah, Dasa Wisma (pembuatan kue dan kebun salak pondho, meninjau kerajinan topeng malangan, pembangunan perpustakaan dan mading desa, meninjau pelaksanaan KB dan sekaligus pemberian paket sembako, gerakan cuci tangan dan makan sate kelinci untuk anak SD, peresmian perpustakaan dan pemberian paket sembakodan pemberian 125 kaleng makanan siap saji kegiatan ini dilaksanakan di SDN Jambuwer 1, meninjau kegiatan KRPL (pemupukan kakau dan pengisian pupuk di polibek), meninjau pembangunan Posyandu Mandiri di Dusun Cakru’an, budidaya cacing dan buah naga, peresmian jembatan di Dusun Rekesan, meninjau pembenihan ikan lele Kel. Mekar Tani2, peninjauan pelatihan pembuatan paket pakan ikan (pamik), peninjauan suntik massal sapi dan kambing,dan diakhir kunjungan bina desa Jambuwer ditutup dengan kegiatan gemar makan ikan sekaligus pemberian bantuan 50 paket sembako. (jun)
Sepuluh Ribu KAS Tahun 2014
Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH.MSi didampingi Asisten Administerasi Umum dan Kepala Dispenduk Capil saat Launching KAS. (doc 17/12).
Probolinggo, SMN - Bertempat di Puri Manggala Bhakti, Pemerintah kota Probolinggo dalam hal ini Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispenduk Capil ) hari ini (17/12) menggelar acara Launching dan Sosialisasi Program Kartu Anak Sejahtera (KAS) tahun 2014, yang dibagikan sebanyak 10.000. KAS. Hadir dalam acara tersebut Walikota Probolinggo Hj. Rukmini. SH.MSi, Asisten Administrasi Umum, Kepala Dispenduk Capil, Kepala SKPD, Kabag, Camat, Lurah, Kepala sekolah, Guru, Para pengusaha mitra dan para siswa yang mendapatkan KAS. Kepala Dispenduk Capil Drs. Shofwan Thohari. MSi dalam
laporannya menjelaskan sesuai dasar dalam pelaksanaan yaitu mengacu kepada Perwali, adapun tujuan diadakannya program KAS adalah sebagai upaya pemerintah kota probolinggo untuk memacu semangat anak di Kota Probolinggo. Lebih lanjut Drs. Shofwan menjelaskan bahwa Program KAS ini tidak ada kaitannya dengan program dari pemerintah pusat dan dalam Program KAS ini tidak ada bantuan Dana dari manapun dan murni program yang digagas oleh pemerintah kota probolinggo, khusus untuk anak anak usia Nol sampai Delapan belas tahun serta tidak membedakan anak dari kluarga mampu atau tidak mampu
semua akan mendapatkan. Dikatakan juga oleh DRS. Shofwan bahwa untuk yang pertama ini, dalam rangka uji coba akan dibagikan sebanyak sepuluh ribu kartu kepada anak usia sekolah yang tersebar diwilayah kota dan KAS ini khusus untuk anak sekolah yang berasal dari wilayah kota probolinggo saja. KAS ini digunakan dalam rangka untuk mendapatkan potongan harga atau diskon pada saat anak berbelanja barang, pakaian, alat tulis, makanan, obat obatan, peralatan olah raga, kepada toko, apotik, usaha dagang yang sudah bekerja sama dengan pemerintah kota probolinggo, yang saat ini sudah ada 22 mitra kerja, yang terbagi menjadi 5 klompok, yaitu 7 toko untuk klompok pendidikan, klompok busana ada 5 toko, klompok kesehatan 2 apotik, klompok olah raga ada 4, klompok kuliner 4. Diharapkan dengan adanya KAS ini dapat meningkatkan Secara seknifikan kesejahteraan anak dan dapat meningkatkan pembelajaran yang lebih baik lagi, dan bilamana KAS ini sukses maka kedepan akan dibagikan kepada seluruh anak yang ada di Kota Probolinggo yang saat ini kurang lebih berjumlah 54 ribu anak, sesuai anggaran yang ada. Walikota Probolinggo Hj. Rukmini.SH.MSi mengatakan
program KAS adalah merupakan Terobosan atau Inovasi Pemerintah kota probolinggo untuk anak anak, dalam rangka untuk berbelanja mendapatkan Diskon atau potongan harga 5% sampai 12% di 22 mitra kerja, dan khusus untuk anak yang punya kartu tersebut. Walikota Hj. Rukmini SH. MSi juga menyarankan yang sudah mendapatkan KAS nanti tidak boleh dipinjamkan kepada siapapun, dan dimanfaatkan betul untuk belanja keperluan yang dibutuhkan. Lebih lanjut Walikota mengatakan bahwa Pemerintah kota berencana untuk mengajak anak anak PAUD untuk wisata keliling kota gratis dengan memakai bus pemerintah kota. Hj. Rukmini berpesan kepada anak anak untuk tidak terjerumus kedalam hal hal yang negative seperti Narkoba, Tawuran, Kekerasan, dan selalu patuh kepada guru, orang tua tidak membangkang, raihlah cita citamu setinggi mungkin. Dalam acara tersebut juga diserahkan oleh Walikota secara simbolis KAS kepada perwakilan anak siswa SD, SMP, SMA dan Penandatanganan Nota kerjasama oleh Walikota dan Para mitra kerja, dilanjutkan dengan sosialisasi atau penjelasan tentang syarat syarat dan cara mendapatkan KAS. (edy)
Pengukuhan Saka Kalpataru Kota Probolinggo Tahun 2014 Probolinggo, SMN - Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka kota Probolinggo hari ini (19/12) secara resmi mengukuhkan Pengurus Satuan Kerja (Saka) Kalpataru dan satuan kerja lainnya sebanyak 8 Saka. Hadir dalam kegiatan tersebut Ketua dan Pengurus serta anggota SAKA diseluruh kota Probolinggo. Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Drs.H. Bandyk Soetrisno. MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa Delapan Saka yang di kukuhkan hari ini untuk dapat bekerja sesuai tupoksinya masing masing dan merupakan tanggung jawab yang besar demi pembangunan di Kota Probolinggo. Lebih lanjut Drs.H. Bandyk
menjelaskan bahwa Saka ini untuk dapat maksimal membantu Pemerintah kota dalam menyukseskan pembangunan yang disesuaikan dengan Tugas Pokoknya dan H.Bandyk juga mencontohkan tugas kerja dimasing masing Saka. Dijelaskan juga oleh H. Bandyk bahwa SAKA ini semuanya adalah Kader maka tidak ada Honor atau Gaji dan untuk Saka Kalpataru adalah tugas Badan Lingkungan Hidup (BLH) yang tugasnya menyangkut lingkungan baik Darat maupun Laut dan yang berkaitan dengan Lingkungan Hidup. Dikatakan juga oleh H.Bandyk, untuk Saka nantinya segera melakukan musyawarah untuk membentuk program program kerja yang harus dikerjakan, baik
Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Probolinggo Drs.H.Bandyk Soetrisno.MSi saat mengukuhkan Kepala Badan Lingkungan Hidup Drs. Tutang Heru Wibowo.MSi sebagai Ketua Pembimbing Saka Kalpataru. (doc. 19/12).
jangka pendek, menengah mau-
pun jangka panjang. (edy)
20 Kades Terpilih Ikuti Tes Urine Salah seorang calon kades terpilih Desa Sukamaju Kecamatan Sumberharta Kabupaten Musirawas, Boniyem, menyerahkan urine kepada tim medis, saat pelaksanaan tes urine, Kamis (18/12/2014), di kantor BPMPD di Muarabeliti.
Musirawas, SMN - Sebanyak 20 orang kepala desa (Kades) terpilih di Kabupaten Musirawas hasil pemilihan dengan menggunakan sistem elektronik voting (e-Vot-
ing) yang akan dilantik, mengikuti tes urine, Kamis (18/12/2014) lalu. Tes urine dilaksanakan di kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD)
Pemkab Musirawas oleh dokter bersama tim medis dari RS Sobirin Musirawas. “Para kades terpilih ini akan dilantik besok. Dan sebelum dilantik
harus mengikuti tes urine untuk mengetahui apakah yang bersangkutan mengkonsumsi narkoba atau tidak,” ungkap Kepala Badan PMPD Kabupaten Musirawas H Rudi Irawan disela tes urine, Kamis (18/12/2014) lalu. Dijelaskan, kades terpilih ini
sebelum dilantik di tes narkoba lagi, sesuai surat pernyataan yang sudah mereka tanda tangani, pada saat verifikasi berkas calon di tingkat kabupaten. Menurutnya, dalam surat pernyataan tersebut, menyatakan bersedia mengikuti tes narkoba
ulang sebelum dilantik. “Apabila terbukti mengkonsumsi narkoba, maka harus siap dan bersedia untuk tidak
dilantik sebagai kepala desa. Itu pernyataan mereka,” katanya. (abu)
6
Fokus
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
Jelang Pilkades Serentak
Pemkab Madiun Bentuk Kelembagaan Lingkungan
Peserta sosialisasi
Madiun, SMN - Guna menyongsong pelaksanaan Pilkades (Pemilihan Kepala Desa) pada Tahun 2015, Pemerintah Kabupaten Madiun mensosialisasikan pembentukan Kelembagaan Keamanan Lingkungan di Gedung Serba Guna Korpri Kabupaten Madiun, Kamis, (18/12/2014). Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kabupaten Madiun, Cahyo Nugroho, SH mengatakan kegiatan sosialisasi tersebut diikuti dari beberapa elemen di antaranya Babinsa, Babinkam-
tibmas, Kasi Trantib Kecamatan, dan Kepala Desa/Kelurahan. Sementara narasumber dalam acara itu di antaranya dari Kepolisian Resort Madiun, Kodim 0803 Madiun dan Bakesbangpol Dagri Kabupaten Madiun. “Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan stabilitas ketertiban umum dan ketentraman masyarakat di Kabupaten Madiun sekaligus meningkatkan sinergitas antara Pemerintah Daerah, TNI/POLRI, Sat LINMAS dan Masyarakat sebelum pelaksanaan Pil-
kades,” jelas Cahyo Nugroho. Sementara itu Wakil Bupati Madiun Drs. H. Iswanto, M.Si mengatakan Pilkades serentak yang akan di laksanakan di 145 desa di tahun 2015 nanti di antaranya 80 Kepala Desa sudah berakhir masa jabatannya di tahun 2014 dan sisanya 65 desa akan berakhir pada tahun 2015. Karena diselenggarakan serentak, maka untuk menghindari terjadinya gejolak di masyarakat, maka Pemkab Madiun menyelengarakan sosialisasi Pembentukan Kelembagaan Keamanan Lingkungan yang diikuti oleh berbagai pihak terkait dengan keamanan desa. “Sebagai aparat keamanan di desa, kita harus bisa memahami segala potensi yang memungkinkan terjadinya konflik di masyarakat. Untuk itu kita harus bisa menentukan langkah-langkah tepat yang bisa kita lakukan untuk menyelesaikan konflik tersebut,” jelas Iswanto. (Sy)
Polemik Pengisian Pj Kades di Kabupaten Madiun Berakhir Anti-Klimaks Madiun, SMN - Polemik pengangkatan pejabat sementara (Pj) Kepala Desa (Kades) di wilayah Kabupaten Madiun akhirnya berakhir antiklimaks. Hal ini setelah konsultasi ke Jakarta yang dilaksanakan sejumlah perangkat, Komisi A DPRD Kabupaten Madiun dan Badan Pemberdayaan Masyarakat (Bappemas) dan Pemerintahan Desa (Pemdes) Pemkab Madiun mendapatkan jawaban pasti dari Direktur Jenderal (Dirjen) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) tertanggal 17 Agustus 2014 kemarin. Isinya pengisian jabatan Pj Kades kosong harus berasal dari kalangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Madiun. “Jawaban dari Dirjen secara tertulis ini, karena kami juga membuat surat pertanyaan tertulis usai kunjungan ke Jakarta. Hasilnya sekarang malah menjadi rujukan semua daerah lain yang juga berpolemik pengisian Pj Kades kosong,” terang Kepala Bappemas dan Pemdes Pemkab Madiun, Joko Lelono kepada Surya, Jumat (19/12/2014). Di dalam surat Dirjen itu, kata Joko pengisian Pj Kades kosong baik karena masa tugasnya berakhir setelah 6 tahun maupun yang diberhentikan karena mengalami masalah maupun yang meninggal dunia, sama tetap harus diisi kalangan PNS. “Minimal Pj Kades diisi Sekretaris Desa (Sekdes) yang sudah dinyatakan sebagai PNS itu. Kewenangan pengisiannya akan kami berikan ke Camat yang merekomendasikan siapa PNS yang menjadi Pj Kades itu,” imbuhnya. Joko menguraikan menguraikan surat yang dikirim melalui faximili itu, resmi dari Kemendagri. Isinya ada tiga poin yakni pengangkatan Pj Kades seperti yang tercantum dalam pasal 55, 56, 57 PP Nomor 43/2014 tentang Peraturan Pelaksanaan UU Nomor
Ilustrasi
6 Tahun 2014 tentang Desa berasal dari PNS. Artinya, Pj Kades memang harus dari kalangan PNS sebagai harga mati. Sedangkan, poin lainnya jika jumlah PNS di pemerintah kabupaten/kota terbatas, maka Bupati/Walikota bisa mengangkat Pj Kades dari Sekretaris Desa (sekdes) yang sudah PNS. “Poin terakhir, pasal 58 PP Nomor 43 Tahun 2014 Pj Kades harus melaksanakan tugas, wewenang dan kewajiban serta memperoleh hak sama dengan kepala desa. Artinya jelas PNS yang mengisi Pj Kades itu tidak bisa diutak-utik lagi,” ungkapnya. Selain itu, mantan Staf Ahli Bupati Madiun ini menguraikan jika surat dari Kemendagri itu merupakan tindak lanjut konsultasi yang dilakukan Pemkab Madiun, Komisi A DPRD dan Persatuan Rakyat Desa (Parade) Kabupaten Madiun beberapa waktu lalu. Oleh karenanya, usai keluarnya surat penjelasan tertulis itu masalah yang sempat menimbulkan keresahan di tingkat pemerintah desa itu segera tuntas. “Surat Kemendagri itu memang tidak menjelaskan permasalahan Kades yang diberhentikan karena berkahir masa jabatan atau lainnya. Sengaja tidak dijelaskan rinci karena Kades yang habis masa jabatan secara otomatis dijabat Pj Kades dari PNS hingga pemilihan kepala desa (pilkades) serentak digelar. Itu sudah otomatis,” tegasnya mantan Plt Kepala Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu (KPPT) Pemkab Madiun ini. Sementara Ketua Parade
Kabupaten Madiun Dimyati Dahlan memiliki pandangan berbeda. Bagi Dimyati jabatan kades yang berhenti karena habis masa jabatan bisa diisi Pj Kades non-PNS. Alasannya, surat kemendagri tidak menjelaskan huruf a ayat dua pasal 54 tentang Berakhir Masa Jabatan Kades. Yakni di dalam pasal 55, 56, dan 57 itu hanya menyebut masa jabatan Kades yang ada pada ayat 2 huruf b, c, d, f, dan g. Sedangkan huruf a tidak ada dan tak dijelaskan. “Kami menilai surat itu hanya untuk landasan pengisian Pj Kades yang belum berakhir masa jabatannya. Sedangkan, bagi kades yang berakhir masa jabatan masih tak jelas karena tidak ditegaskan, baik dalam surat terbitan Kemendagri maupun PP. Jadi Kades yang berakhir masa jabatannya bisa diisi Pj non PNS,” pungkasnya. (Sy)
Roadshow Ijo Royo-royo di Desa Kauman Bersamaan Turamen Volly SMADA CUP II TK SMK/SMA Se-Kab. Ngawi
Bupati saat potong pita
Ngawi, SMN - Agenda tanggal 18 Desember Bupati Ngawi Ir.H Budi Sulistyono, yang didampingi oleh seluruh SKPD kabupaten Ngawi, rangka ijo royo-royo meluncur kedaerah desa Kauman kecamatan Widodaren, dengan gembira kedatangan orang nomor satu tentu sangat ramai untuk masyarakat dalam menyambut, terutama Kepala desa Kauman Sudarmanto dan
Kepala sekolah SMAN I Widodaren Supriyadi Widodo memberikan suguhan awal penyambutan dari mengalungkan bunga melati diwakili oleh dua orang siswi kepada Bupati, yang diiringi musik drumband siswa siswi SMAN I Widodaren. Digerbang SMAN I Widodaren putra putri berbusana dimas-diajeng memberikan salam ramah kepada Bupati
disajikan oleh anggota PKK desa Kauman, kesinambungan tari-tarian oleh para siswi, sambutan Kepala sekolah Supriyadi Widodo menyampaikan secara singkat terima kasih Bapak Bupati beserta Kepala se- SKPD Ngawi berkenan rawuh dalam agenda Ijo Royo-royo dan turnamen Volly SMK/SMA se-kabupaten Ngawi terutama, mendengar keterangan Kepala desa bantuan bibit yang diberikan oleh pemkab Ngawi melalui Dinas Hutbun Kepala Dinas Ir.Setiyono, Kabit Jarwanto, sejumlah macam pohon kelengkeng, mangga dan pohon jati. Agenda terakhir sambutan Bupati Ngawi, kegiatan ijo royo-royo ditujukan untuk memanfaatkan lahan kosong agar masyarakat bisa meningkatkan nilai ekonomi, berdasarkan keputusan President nomor 24 th 2008 pemerintah telah menetapkan tanggal 28
November diperingati sebagai hati tanam pohon Indonesia maka dari mulai bulan desember sampai april pemerintah kabupaten Ngawi gencar melaksanakan program penanaman pohon didaerah pedesaan dengan pemanfaatan pekarangan rumah atau jalan ditanami pohon-pohon produktif, Selain penghijauan juga mendongkrak perekonomian masyarakat dengan memberikan bibit pohon sampai pendampingan dalam perkembangan pohon hingga menghasilkan oleh dinas agar daerah tsb bias mencapai dan menjadi daerah desa wisata yang mempunyai hasil bumi yang unggul. Ikut memasok pasaran dunia, secara tidak langsung akan membawa perubahan perekonoman masyarakat desa kauman, untuk jati bermanfaat untuk bahan mentah furniture sampai sampah kayu jati bisa dijadikan suatu hasil karya kerajinan. (eko s)
Desa Karang Banyu Menerima Kunjungan Bupati Ngawi, SMN - Tepat tanggal 18 Desember 2014 I lokasi Karangbanyu dan Ngapon, imana lokasi yang dituju Bupati Ir. H Budi Sulistyono bersama-sama Kepala Dinas Se- Kab. Ngawi juga Kabag dan Kabid Pemkab Ngawi dalam rangka Ijo Royo-Royo. Hal ini memang terkait dari peringatan Hari Tanam Pohon Indonesia, bertepatan dengan musim yang sangat cocok, Pemkab Ngawi mengadakan penanaman bibit pohon ke seluruh daerah desa. Dari 19 Kecamatan Kabupaten Ngawi, dengan tujuan penghijauan lingkungan dan pelestarian alam, yang terutama mendongkrak perekonomian masyarakat, dengan menanamkan untuk melakukan kegiatan pemanfaatan
pekarangan dan lahan kosong Untuk ditanam pohon-pohon produktif, pemerintah mempermudah dengan memberikan bantuan bibit pohon unggul kepada masyarakat sekaligus mendampingi dalam perkembangan tanaman dengan jalan memberi penyuluhan dan pelatihan serta cara pengendalian penyakit tanaman. Roadshow ijo royo-royo yang dilakukan Pemkab agenda kedua ini mengarah Desa Karangbanyu yang mempunyai lahan tanah subur, Pemkab Ngawi melalui Dinas Hutbun, Ir.Sulistyono memberikan bibit kelengkeng, mangga, dan kelapa, dimana daerah ini diharap untuk tahun kedepan menjadi lokasi Pusat Pemasok kelapa dan buah
kelengkeng serta mangga. Selain itu, Bupati juga menebarkan benih ikan di kolam pembudidaya milik warga desa. Roadshow disambut oleh desa Karangbanyu Kades Sukamto dengan seni Reog, Bupati dan Kepala SKPD seKab. Ngawi menyaksikan jembatan gantung penghubung desa yang baru dioperasikan. Sambutan Bupati kepada masyarakat menyampaikan, setelah melihat bangunan jembatan gantung yang baru, program ijo royoroyo yang sudah menuai sukses di 12 Desa/Kelurahan dalam Kecamatan Kota diharapkaan bisa menular di masyarakat Kecamatan Widodaren Khususnya. Dan Kecamatan lain bisa merasakan
Bupati saat tanam pohon
manfaatnya dalam pemanfaatan lahan atau pekarangan yang kosong serta lingkungan sekitar, karena hasrat masyarakat yang mulai memudar untuk memanfaatkan lahan sekitar. Maka dari itu Pemkab
Ngawi melalui program ijo royo-royo diharapkan bisa meningkatkan keinginan masyarakat untuk memanfaatkan lahan agar bisa menambah nilai ekonomi masyarakat dan mengembalikan linkungan yang mulai rusak. (Eko.S)
Dinding Beton Embung Kota Madiun Terbelah
Ilustrasi pembangunan proyek
Madiun, SMN - Proyek pembangunan embung Pilangbango makin amburadul. Buktinya, titik retakan pada dinding beton yang diklaim akibat pergeseran tanah meluas. Jika awalnya di sisi barat, retakan baru ditemukan di bagian utara dan timur. Bahkan, di salah satu titik terdapat retakan cukup parah hingga dinding beton terbelah. “Retakan ini baru saja terjadi. Karena daya dukung tidak dipasang dan atasnya diberi beban, jadi ya seperti itu”, ujar Andy Selaksono, direktur PT Jatisono Multi Konstruksi, rekanan pelaksana proyek, kemarin (18/12). Andy mengungkapkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota
bersama rombongan Kepala Dinas sekabupaten Ngawi, agenda juga dihadiri kades sekecamatan Widodaren, Camat Widodaren, para guru, kapolsek Widodaren dan masyarakat, sekitar pukul 10.00 Bupati potong pita untuk membuka bazar berbagai jenis makanan hasil olahan kreatifitas siswi SMAN I Widodaren, Bupati bersama Kepala sekolah satu persatu untuk mengunjungi meja-meja makan, bahkan mengambilnya langsung dicicipi, karena sangat banyak aneka makanan tersedia keluar ucapan Bupati Ngawi jangan salahkan saya bila tak mau makan yang disediakan panitia, karena sudah kenyang makan makanan hasil olahan para siswi SMAN I Widodaren . Bupati bersama seluruh Kepala SKPD menuju bawah tenda acara, sambutan awal lagu-lagu mars desa dan tembang lagu pedesaan yang
Madiun selaku pengguna anggaran sudah mengirim surat agar tiang pancang segera dipasang. Namun, permintaan itu tidak dilaksanakan. Alasannya, spesifikasi tiang pancang belum jelas. “Desain pemancangan itu seperti apa, standar, diameter berapa, dan yang dipancang itu yang mana, semua harus jelas. Kalau tidak, pelaksana nanti disalahkan,” ucapnya. Menurut dia, seharusnya di awal pembangunan sudah diberi tiang pancang sebagai daya dukung. Namun, gambar desain yang diberikan oleh perencana tidak menggunakan peranti tersebut. Sedangkan kontraktor hanya mengerjakan
sesuai dengan desain yang ada. “Semua harus serba ada yang memberi perintah dan ada gambar desainnya,” tambahnya.
Gara-gara muncul retakan di dinding beton embung, silih berganti tim ahli didatangkan ke lokasi. Terakhir, Andy mengaku mendatangkan tim ahli dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya untuk meneliti bangunan embung. Dia berharap hasil penelitian bisa keluar pekan depan dan pihak ITS memberikan masukan perbaikan desain embung. “Sementara pengerjaan embung vakum dulu. Percuma melakukan perbaikan kalau longsor lagi. Daripada salah, lebih baik menunggu,” ujarnya. Setelah meninjau proyek,
Andy mengklaim kerusakan di dinding bagian atas embung tidak parah. Hanya saja, dia khawatir jika masalah ini dibiarkan akan memunculkan kerusakan baru yang lebih besar. Apalagi, sampai saat ini belum dikethui apakah tanah di bagian bawah ambles atau tidak. “Bagian atas gampang, bisa diperbaiki. Yang penting bagian bawahnya, harus kuat dulu,” tuturnya. Sementara itu, BPBD, konsultan perencana, dan pengawas belum berhasil dikonfirmasi. Menurut informasi yang diterima koran ini, mereka mengikuti pertemuan
di ITS Surabaya membahas permasalahan proyek embung. “Memang perlu ada pertimbangan tim ahli untuk menyelesaikan masalah ini,” kata Bondan Panji Saputro, ketua Komisi III DPRD Kota Madiun. Panji mengatakan, permasalahan yang terjadi menimbulkan kesan proyek embung hanya main-main. Seharusnya, proyek senilai Rp 19,3 miliar itu dikerjakan serius dengan persiapan dan perencanaan yang matang. “Kejadian ini menandakan bahwa pengerjaan kurang serius. Seharusnya, proyek itu dikerjakan dengan banyak persiapan,” tegasnya. (Sy)
Ponorogo
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
Puskesmas Tegalombo, Arjosari dan Tulakan Raih SMM ISO 9001-2008
7
Pemkab Ponorogo Sukseskan Hari Menanam Pohon Indonesia Dinas Pertanian Harmanto bibit pohon tersebut, selain merupakan pengadaan Pemerintah Ponorogo sendiri, ada juga yang merupakan bantuan dari Kph Lawu ds, dan Ph Madiun keseluruhan 4.811.847 batang. Sedangkan untuk jenis pohonya meliputi jati,pinus, mente, alba, sengon laut, dan kaliandra . “Kegiatan
ini untuk menyukseskan program pemerintah tentang pentingnya menanam pohon untuk masa depan kita. Sebab, pohon merupakan penghasil oksigen untuk keperluan hidup,” ujar Kepala Dinas Pertanian Harmanto usai melakukan penanaman bibit pohon secara simbolis di Lapangan Kecamatan Mlarak ucapnya (Wied)
Bupati Pacitan foto bersama usai menerima penghargaan SMM ISO 9001-2008 Bupati ponorogo pukul gong tanda dimulainya menanam satu miliar pohon
Pacitan, SMN - Pemerintah Kabupaten Pacitan membuktikan komitmenya untuk berbenah dalam meningkatan layanan kesehatan. Hal ini ditandai dengan disematkanya sertikasi SMM ISO 9001-2008 kepada tiga pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas). Ketiganya adalah Puskesmas Tegalombo, Puskesmas Arjosari Dan Puskesmas Tulakan. Ketiga pusat layanan kesehatan itu dinilai mampu mewujudkan layanan kesehatan yang bermutu kepada masyarakat. Sehingga, layak menerima SMM ISO 9001-2008 dari Wordwide Quality Assurance (WQA).
Penyerahan SMM ISO 90012008 berlangsung Kamis (11/12), di Pendopo kabupaten oleh perwakilan WQA kepada Bupati Pacitan Indartato. Selanjutnya, penghargaan itu diserahkan kepada tiga Puskesmas penerima. Bupati Pacitan Indartato mengatakan, apa yang diraih oleh ketiga Puskesmas merupakan bentuk kemampuan dalam menjabarkan Visi dan Misi pemerintah. Yakni memberikan pelayanan prima, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera tiga hal yang harus diperhatikan adalah kesehatan, Ketercukupan pangan dan
pendidikan. Ujar Bupati Indartato. Untuk itu Orang nomor satu di Pacitan itu sangat mengapresisasi keberhasilan ketiga puskesmas peraih ISO. Dia berharap prestasi itu akan segera menular ke puskesmas yang lain. Dengan diraihnya SMM ISO 9001-2008 oleh oleh Puskesmas Tegalombo, Arjosari dan Tulakan maka dari puskesmas induk di 12 kecamatan separuhnya sudah memenuhi standart SMM ISO 9001-2008. Sebelumnya tiga puskesmas lain sudah lebih dahulu mendapat sertipikat tersebut. Yakni, Puskesmas Punung, Kebonagung dan puskesmas Ngadirojo. (gus/nes)
Baksos Tim Penggerak PKK Kabupaten Bagi Sembako Kepada Keluarga Miskin Pacitan, SMN - Ratusan keluarga miskin di Kabupaten Pacitan menerima bantuan sosial dari par IBu yang tergabung dalam Tim Penggerak PKK Kabupaten. Selain Warga miskin bantuan sosial dalam rangka memperingati hari Ibu itu juga diberikan kepada penyandang cacat, dan korban bencana ditiga Kecamatan yakni, Pacitan, Arjosari, dan Tegalombo. Bantuan yang diberikan berupa paket sembako dan uang tunai dengan nilai bervareasi. Antara Rp 1 juta sampai Rp 3 juta, khusus untuk korban bencana. Sedangkan keluarga tidak mampu penerima paket sembako total berjumlah 125 orang. Menurut Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan Hj. Luki Indartato, pemberian bantuan semacam ini tidak hanya diberikan pada saat-saat tertentu. Namun terus berkesinambungan
Ponorogo, SMN - Penghijauan adalah kegiatan yang harus dilakukan guna penanaman pohon utuk menambah luasnya hutan yang berfungsi sebagai penghijauan dan menahan air agar tidak terjadi longsor dan banjir. Hal tersebut telah dilakukan oleh Pemkab Ponorogo pasalnya Pencanangan Hari Menanam Pohon Indonesia telah dilakukan Dinas Pertanian Pemkab Ponorogo, bertempat di Lapangan Mlarak
Kecamatan Mlarak Ponorogo (16/ 14) lalu. Dengan penanaman 1 milyar pohon tersebut diharapkan kedepannya bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang tinggal di sekitar hutan. Pencanangan yang dilakukan Bupati Ponorogo H. Amin SH tersebut “Satu milyar pohon dari Ponorogo Indonesia untuk Dunia”, tuturnya. Sementara itu masih ditempat yang sama disampaikan oleh Kepala
Kadis Pertanian, Harmanto menanam pohon simbolis
Polres Ponorogo Gelar Kapolres Cup Se-Jawa Timur fan Bali
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Pacitan Hj. Luki Indartato menyerahkan bantuan
melalui Program Grindulu Mapan. “Kita mendukung program pemerintah daerah seperti penanggulangan kemiskinan. Kita berharap uluran tangan ini dapat meringankan beban keluarga tidak mampu”, ujar istri Bupati Indartato ini.
Aksi bakti sosial ini sendiri mendapat sambutan hangat dari warga. Mereka mengaku sangat terbantu memenuhi kebutuhan sehari hari. Apalagi saat ini harga harga kebutuhan pokok terus melonjak pasca kenaikan harga BBM. (gus/nes)
Kapolres Ponorogo bersama Bupati Ponorogo dan para atlit
Ponorogo SMN - Polres Ponorogo dalam rangka memempererat persatuan dan kesatuan sesama perguruan silat se Jawa Timur dan
Bali menggelar, “Invitasi Pencak Silat Kapolres Ponorogo Cup Ii 2014 Se Jawa Timur Dan Bali.” Adapun acara tersebut dibuka
langsung oleh Kapolres Ponorogo AKBP.Iwan Kurniawan Sik Msi yang bertempat di Gelanggang Olah Raga (GOR) Markum Singo
Dimejo tepatnya di JLn Pramuka Ponorogo dan dihadiri oleh Bupati Ponorogo H.Amin, Forpimda, Kabid Humas POLDA Jatim dan Ketua KONI, IPSI serta seluruh anggota dan para peserta pada hari Jumat (19/12) kemarin. Lebih lanjut, Kapolres Ponorogo menjelaskan dalam pidatonya, kita menyelenggarakan ini sudah menjadi agenda rutin Kabupaten Ponorogo, dimana Ponorogo memiliki potensi besar terhadap pesilatpesilat yaitu kurang lebih 160.000 pesilat yang ada di Kabupaten Ponorogo, sehingga dengan adanya kita menyelenggarakan pertandingan ini bisa meningkatkan prestasi dan membawa nama yang baik untuk bangsa dan negara Indonesia, kalau tidak dilakukan dengan upayaupaya dengan event-event seperti ini tidak menambah semangat atau spirit dari pada pesilat-pesilat itu sendiri dan atlit-atlit, Jelas Iwan. Iwan berharap, “Atlit-atlit Ponorogo ini kelasnya tidak hanya di tingkat nasional saja, tetapi bisa lebih ketingkat Internasional,” Pungkas Iwan. (Wied)
Ngaku Anggota Humas Polres Nganjuk
Polisi Tembak Pelaku Pencurian
Stok Beras di Bulog Sub Divre Ponorogo Cukup Hingga Sebelas Bulan Kedepan
Pengemanan pelaku pencurian yang mengaku anggota Humas Polres Nganjuk
Nganjuk, SMN - Melawan saat ditangkap petugas, Widodo (42) warga Dusun Dampit Pace, Nganjuk, akhirnya ditembak kaki kanannya, saat digerebek di kontrakannya di wilayah Semampir Kota Kediri. Tersangka yang memiliki identitas sebagai anggota Divisi Humas Polres Nganjuk ini mengaku sebagai anggota Polri. Residivis yang pernah dua kali ditahan dalam kasus pencurian ini terbukti melakukan pencurian di kontrakan mahasiswa di Bandar Kidul Kecamatan Mojoroto Kota Kediri pada (10/ 12). Menurut Kasubag Humas Polres Kediri Kota, AKP Budi Naryanto kejadian bermula ketika Yuli Novitasari, warga Dusun Buret Desa Sawo Kecamatan Campurdarat Kabupaten Tulungagung meninggalkan rumah kontrakannya untuk ditinggal ke Kampus IIK Kota Kediri pada
Rabu (10/12) sekitar pukul 07.30 WIB “Ketika balik ke kontrakannya sekitar pukul 09.30 WIB, Yuli mendapati gembok kontrakannya dalam keadaan rusak dan kamar sudah dalam kondisi berantakan. Setelah dicek, ternyata 1 buah laptop beserta casnya, 1 buah helm, 1 buah cash HP BlackBerry, 2 buah cas HP Samsung dan uang tunai sebesar Rp 300.000 telah hilang. Kemudian korban lapor ke Polres Kediri Kota,” kata Budi, Jumat (19/12) lalu. Berdasarkan laporan tersebut tim buru sergap Polres Kediri Kota langsung melakukan penyelidikan dan akhirnya menemukan tersangka di kontrakannya. “Saat ditangkap tersangka melawan akhirnya ditembak. Tersangka dalam melakukan aksi kejahatannya juga membawa identitas polisi yakni sebagai anggota Divisi Humas Polres
Nganjuk. Selain kartu identitas palsu, tersangka juga kedapatan memiliki kaos dan topi polisi yang dia curi dari mantan pejabat Polsek Grogol yang masuk wilayah hukum Polres Kediri Kota,” tambahnya. Menariknya ketika ditanya soal kartu identitas sebagai Divisi Humas Polres Nganjuk, tersangka tidak mengetahui apa itu arti divisi humas. “Ya artinya organisasi kayak sipil. Itu saya ngarang saja,” jelasnya. Polisi juga menemukan borgol dari tersangka yang menurut pengakuannya itu pinjaman dari temannya yang tergantung di motornya yang dia gunakan melakukan aksi kejahatan. Tersangka juga diduga memiliki banyak korban perempuan yang rata-rata bidan dan perawat. Sebab banyak sekali ditemukan foto-foto perempuan dengan pakaian bidan dan perawat. [rmb]
M Yusuf Salahudin Kepala Bulog Sub Divre Ponorogo
Ponorogo, SMN - Masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadinya rawan pangan karena stok beras di Bulog sub divre Ponorogo cukup untuk sebelas bulan kedepan. Hal ini disampaikan oleh Muhammad Yusuf Salahudin kepala Bulog Ponorogo. “Untuk saat ini ketahanan stok beras kami untuk wilayah Ponorogo, Magetan dan Pacitan cukup untuk sebelas bulan kedepan atau sebesar 24.000 (dua puluh empat ribu) ton. Jadi dengan kondisi stok yang sebesar ini maka masyarakat tidak perlu khawatir akan terjadi rawan pangan”, jelas Yusuf. Lebihlanjut Yusuf menjelaskan mengenai kualitas raskin yang kadang kurang bagus yang disebabkan oleh factor penyimpanan. “Memang saya akui bahwa raskin ada yang kualitasnya kurang bagus namun tidak semuanya. Dari dua
puluh empat ribu ton atau dua puluh empat juta kilo beras dibagi lima belas kilo per karungnya maka ada ratusan ribu karung. Maka diantara sekian banyak karung itu pasti ada yang kurang baik kualitasnya”, jelas Yusuf. Faktor usia simpan juga sangat mempengaruhi kualitas beras karena semakin lama beras disimpan maka makin menurun kualitasnya. Padahal pihaknya mesti membeli beras sebanyak-banyaknya pada waktu panen raya untuk pemenuhan kebutuhan beras di masa paceklik untuk berbagai wilayah. Pihaknya terus berupaya untuk melakukan berbagai perbaikan secara internal terkait
pengawasan baik dalam hal pemasukan dan penyaluran. Namun untuk mendapat kualitas beras yang seratus persen bagus dalam jumlah besar memang agak sulit mengingat produk pertanian sendiri yang tidak bisa stabil kualitasnya berbeda dengan barang produk pabrikan. “Saya berharap agar masyarakat memahami akan kondisi ini dan tidak mengklaim bahwa beras bulog selalu jelek kualitasnya”, harap Yusuf. Saat ini Bulog giat mengadakan kegiatan operasi pasar yakni bazaar murah untuk bahan kebutuhan pokok masyarakat seperti beras, gula dan minyak goreng. “Operasi pasar
ini sebagai wujud kepedulian bulog terhadap masyarakat yang bertambah bebannya akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dengan meningkatnya harga bahan pokok. Maka disini kami menjual ketiga jenis bahan pokok tersebut jauh dibawah harga pasar”, terang Yusuf. Bagi masyarakat Ponorogo bisa membeli gula seharga Rp 8.500 per kilo, minyak goreng seharga Rp 9700,- per liter dan beras dengan harga Rp 8.300,- perkilo di bazaar murah depan kantor Bulog setiap hari. Rencananya kegiatan serupa akan digelar dibeberapa pasar di wilayah Ponorogo bekerja sama dengan dinas Indagkop. (any)
Stok beras di gudang Bulog Ponorogo
8
Jawa Timur
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
7 Pendonor Darah 100 Kali Asal Kota Mojokerto Bertemu Wapres JK
Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus memberikan penghargaan
Mojokerto, SMN - Sebanyak 7 orang pendonor darah sukarela 100 kali dari UDD PMI Kota Mojokerto, Selasa (16/12) lalu menerima Penghargaan Satyalancana Kebaktian Sosial tahun 2014 dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang juga sebagai Ketua Umum
Palang Merah Indonesia. Penerimaan penghargaan tahunan ini bertempat di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta bersama dengan 864 pendonor darah sukarela se-Indonesia. Sebelum berangkat, para pendonor darah sukarela sowan ke
Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus yang juga sebagai Ketua PMI Kota Mojokerto. Ke-7 pendonor darah sukarela 100 kali ini mendapat sambutkan yang hangat dari Walikota Mojokerto. “Saya merasa bangga bahwa masih banyak warga Kota Mojo-
kerto yang peduli dengan sesama, terutama kepada masyarakat yang membutuhkan transfusi darah,” tutur Walikota. Donor darah, lanjut Walikota, merupakan tindakan yang mulia dan pahalanya sangat besar. Karena sampai saat ini darah masih belum bisa dibuat tiruannya dan tidak ada pabriknya. Walikota berpesan kepada para pendonor agar selalu siap dan sigap jika ada masyarakat yang membutuhkan pertolongan. “Jadi kalau ada masyarakat yang membutuhkan darah harus segera dibantu melalui proses donor darah,” tegasnya. Sementara itu, Jusuf Kalla dalam acara ini juga sekaligus membuka Munas PMI ke-20 tahun 2014. Untuk Donor Darah 100 kali tahun ini, Provinsi Jawa Timur mengirimkan DDS 100 kali terbanyak. Sementara untuk pendonor 100 kali tertua, yakni M Rosyad (73th) berasal dari Sumatera Selatan. Sedangkan pendonor darah 100 kali termuda, yaitu Sujono (38th) berasal dari Jawa Timur. Dari penuturan Farid Husein, pengurus PMI Pusat Bidang Kesehatan dan donor darah, jumlah pendonor darah sukarela tahun ini meningkat 1 persen menjadi 90
Resepsi Tandai Puncak Peringatan HUT Korpri dan Dharma Wanita Persatuan
Penyerahan penghargaan oleh Bupati H. Saiful Ilah
Sidoarjo, SMN - Resepsi peringatan Hari Ulang Tahun Korps Pegawai Indonesi (HUT Korpri) ke-43 dan HUT Dharma Wanita Persatuan ke-15 menjadi
puncak kegiatan yang dilakukan di pendopo Delta Wibawa Sidoarjo, Rabu lalu. Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH, M.Hum mengatakan bah-
wa anggota Korpri telah lama mengabdi dan berperan pada tiga fungsi utama, yaitu sebagai abdi negara yang memiliki tugas dan kewajiban untuk ikut melaksanakan kehidupan bernegara sesuai dengan amanat konstitusi dan semua peraturan hukum yang berlaku. Sedangkan yang kedua sebagai abdi masyarakat harus selalu memberikan pelayanan publik yang terbaik kepada seluruh masyarakat. “Dan yang ketiga sebagai abdi pemerintah, yaitu senantiasa memberikan dukungan pada pelaksanaan tugas keseharian pemerintahan,” katanya. Maka dari itu, ia berharap kepada seluruh jajaran Dewan Pengurus di semua tingkatan untuk tetap menjadikan visi Korpri sebagai rujukan dan mengembangkan organisasi Korpri ke dalam suatu paradigma baru.
Ia juga meminta, anggota Korpri harus mampu berada selangkah didepan dalam menyikapi perubahan dan perkembangan pemerintahan yang terus berkembang secara dinamis H. Saiful Ilah memberikan apresiasi berbagai kegiatan dalam rangka peringatan HUT Korpri ke43 dan HUT Dharma Wanita Persatuan ke-15 tahun 2014 ini. Dharma Wanita Persatuan diharapkan juga mampu meningkatkan kepekaannya terhadap kondisi sosial masyarakat dilingkungannya. Anggota Dharma Wanita Persatuan sebagai pendamping setia anggota Korpri hendaknya mampu menerapkan pola hidup yang sederhana sehingga tidak mempengaruhi kinerja dan komitmen anggota Korpri sebagai abdi negara dan masyarakat. [met]
NU Minta Pemkab Sampang Waspadai Masuknya Ajaran ISIS Sampang, SMN - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Sampang, Madura, meminta pemerintah setempat terus mewaspadai ajaran ISIS yang kini terindikasi masuk ke wilayah Sampang. Indikasi itu semakin kuat, setelah dua warga yang diduga berasal dari Sampang, ikut tertangkap polisi Malaysia. Sekretaris PCNU Kabupaten Sampang, Mahrus Zamroni, mengaku dirinya mendengar jika ada dua orang warga Sampang yang ikut ditangkap polisi Malaysia. Kedua warga Sampang itu diduga kuat masuk dalam rombongan warga Indonesia yang hendak menyeberang dan bergabung dengan pasukan ISIS. “Kami pengurus Nahdlatul Ulama Sampang berkeinginan para pejabat terkait bisa lebih menggalang kordinasi dengan segenap elemen masyarakat untuk mengantisipasi masuknya paham ISIS ke bumi Sampang. Pejabat terkait bisa dari bupati bersama forum pimpinan daerah, para Camat, Kapolsek, Danramil serta Bintara Pembina Desa (Babinsa) hendaknya aktif memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bahayanya
persen dari 89 persen pada tahun lalu. Jumlah pendonor kalangan muda yang menjadi target PMI juga mengalami peningkatan. Pada 2013, jumlah pendonor muda sekitar 609.767 orang kemudian meningkat jadi 794.515 orang pada tahun ini. (kha)
Berikut nama-nama pendonor darah sukarela 100 kali asal Kota Mojokerto yang mendapat penghargaan tahun ini: 1) dr. Widyastuti. G, Direktur UDD PMI Kota Mojokerto (60 th), 2) Erfa Rusula H, Pensiunan PG Gempolkerep (57 th), 3) RS Hari Santoso, Pensiunan PNS (64 th), 4)
Anang Subakti, Pensiunan PT Tjiwi Kimia, (56 th), 5) Hermatus Wariman, Pensiunan PU Propinsi Jawa Timur (60 th), 6) Ahmad Haryono, Pensiunan Purbakala Mojokerto (57 th), dan 7) Supartoyo, S.Sos, Lurah Surodinawan Kota Mojokerto (50 th). (hms/adv/cak gun)
Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus yang juga sebagai Ketua PMI Kota Mojokerto bersama 7 pendonor darah sukarela 100 kali
Nelayan dan Kelompok Budidaya Ikan Dapat Bantuan Sertifikasi
Ilustrasi nelayan ikan
Pasuruan, SMN - Untuk meningkatkan taraf hidup bagi nelayan dan kelompok budidaya ikan. Penambahan modal usaha sangat dibutuhkan. Guna untuk mendapatkan modal usaha tersebut, banyak kelompok yang merasa kesulitan untuk mendapatkannya. Sebab pihak ketiga atau bank tidak mau mengeluarkan dana tanpa adanya jaminan. Jaminan ini biasanya berupa surat surat berharga seperti BPKB. Sertifikat tanah dan lainnya. Melihat kenyataan yang seperti itu, pemerintah pusat memberikan program bantuan pada nelayan dan kelompok
budidaya yang berupa sertifikasi. Agar nanti bila sudah selesai bisa digunakan untuk jaminan guna mendapatkan tambahan modal usaha. Program tersebut disambut baik oleh pemerintah kabupaten pasuruan, sebab masih banyak dari nelayan dan kelompok budidaya ikan sampai saat ini tanahnya belum bersertifikat. Sehingga antusiasme dari kelompok untuk mensertifikatnyapun sangat tinggi. Namun yang utama dari program sertifikasi itu. yakni paskah progam sertifikasi itu sendiri. agar masyarakat bisa mengembangkan
usahanya lebih besar lagi dan mudah untuk mendapatkan modal usaha. Program serifikasi itu sendiri sudah berjalan dikabupaten pasuruan sejak tahun 2012 dan berlanjut hingga tahun ini.hal itu disampaikan kepala dinas perikanan dan kelautan kabupaten pasuruan selamet nurhandoyo dikantornya. Diharapkan dengan adanya program ini, baik kelompok nelayan maupun kelompok budidaya ikan dapat meningkatkan usahanya dengan cara menjaminkan sertifikat untuk tambahan modal usaha. seperti kelompok nelayan dilekok, dengan adanya program sertifikasi ini mampu meningkatkan usahanya lebih besar, “Dilekok perputaran uang dikelompok sudah mencapai 2 milyard”, jelasnya Tahun ini Kabupaten Pasuruan mendapat kuota sebanyak 400. kelompok budidaya sebanyak 300 dan kelompok nelayan sebanyak 100. sementara tahun depan pasuruan akan mendapat jatah dari pusat 150. kelompok nelayan 100 dan kelompok budidaya 50, “Jatah dari pusat selalu berubah-ubah tiap tahunnya”, tandasnya. (bad)
Komite Sekolah Dianggap Membebani Orangtua Siswa Ilustrasi ISIS
paham ISIS,” papar Mahrus Zamroni, Sampang, Madura, Jumat (19/12) lalu. Di Kabupaten Sampang sendiri memiliki 14 wilayah kecamatan yang dipandang Mahrus sebagai wilayah relatif kecil sehingga bisa memudahkan para pejabat terkait mendatangi tokoh masyarakat pedesaan agar terus mewaspadai ajaran ISIS. “Kordinasi dengan tokoh masyarakat pedesan tetap penting, lantaran terindikasi faham ISIS bisa menerobos masuk ke wilayah Sampang,” katanya mengingatkan. Menurut Mahrus, penangkapan
sejumlah warga Indonesia, termasuk dua orang asal Sampang, menjadi peringatan khusus bagi pemerintah mengingat Indonesia menjadi lahan subur dari masuknya paham dan ajaran yang menyimpang dari ajaran Islam. “Penangkapan warga Indonesia di Malaysia yang terindikasi berhubungan dengan ISIS merupakan warning bagi pemerintah. Maka pemerintah harus bertindak cepat untuk membentengi warga negara dari ajaran ISIS,” seru Mahrus. Terpisah, Kepala Bakesbangpol
(Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Sampang, Rudi Setiadi, mengklaim jika dua warga Sampang yang tertangkap di Malaysia terjerat paham ISIS dari luar daerah. “Saya meyakini kedua warga Sampang itu terpengaruh dan tertarik paham ISIS disaat keduanya berada di luar Sampang. Wilayah Sampang saya jamin steril dari paham ISIS,” tegasnya. Meski menjamin Sampang steril dari ajaran ISIS, Rusdi Setiadi berjanji akan meningkatkan pengawasan kegiatan yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat. (why)
Sampit, SMN - Keberadaan komite sekolah cenderung membebani orangtua siswa. Salah satunya dengan membuat kebijakan tentang pungutan biaya pendidikan. Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Syamsul Hadi, memaparkan, sering kali sekolah meminta pungutan cukup tinggi. Sekolah berdalih, pungutan ini hanya untuk orangtua siswa yang mampu. “Tapi ujung-ujungnya orangtua siswa lainnya merasa terbebani dan terpaksa membayar iuran, padahal mereka sangat membutuhkan uang itu,” kata Syamsul. Dia pun meminta komite sekolah bisa menjalankan fungsinya sesuai aturan dan tidak membuat kebijakan-kebijakan yang membebani orangtua siswa. Hal ini sesuai dengan hasil pantauan di lapangan dan aspirasi yang disampaikan masyarakat. “Namun umumnya orangtua siswa enggan mengutarakannya karena khawatir akan berdampak terhadap anak mereka jika pungutan itu tidak dibayar,” Syamsul mengimbuhkan. Menurut Syamsul, keberadaan pungutan di sekolah sering muncul akibat komite sekolah terlalu jauh
Ilustrasi Komite sekolah sering membebani orangtua siswa, terutama dalam pungutan biaya pendidikan.
mengambil peran. Inisiatif-inisiatif berlebihan yang tujuannya baik, namun melenceng dari aturan dan justru membebani orangtua siswa tidak mampu. Syamsul mencontohkan, tidak jarang komite sekolah melakukan kegiatan fisik dengan mengumpulkan dana dari orangtua siswa. Padahal, kegiatan itu merupakan tanggung jawab pihak sekolah. “Kadang ada juga pihak sekolah yang mendorong komite melaksanakan kegiatan seperti itu padahal itu tanggung jawab sekolah. Penyediaan sarana pendidikan adalah tanggung jawab pemerintah. Komite seharusnya tidak masuk ke sana karena justru
membebani orangtua siswa,” tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Kabupaten Kotim dan Seruyan ini. Lurah Baamang Hulu, Sufiansyah saat pertemuan dengan tim reses DPRD Provinsi Kalteng, mengatakan, masih tingginya biaya pendidikan menjadi salah satu penyebab masih adanya anak putus sekolah. “Ada biaya-biaya yang masih dibebankan kepada orangtua siswa sehingga ini menjadi salah satu penyebab putus sekolah. Semua pihak harus memperhatikan ini agar semua anak di daerah ini bisa menikmati pendidikan dengan baik,” ujar Sufiansyah. (mandau)
Pendidikan
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
9
Penerapan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Pemahaman IPA Mengenai Bagian-bagian Utama Tumbuhan Pada Siswa Kelas 2 SDN II Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Markatin, S.Pd. SD (Guru 2 SDN II Gedangsewu Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung)
Ilustrasi MUTU pendidikan bukan merupakan suatu yang statis, melainkan suatu konsep yang bisa dikembangkan seirama dengan tuntutan kebutuhan hasil pendidikan yang berkaitan kemajuan ilmu dan teknologi. Kegiatan belajar mengajar pada mata pelajaran IPAwalaupun guru sudah berusaha semaksimal mungkin tanpa dibarengi metode yang relevan
dengan materi pembelajaran maka hasilnya tidak akan memuaskan. Pengalaman membuktikan bahwa melihat dari perolehan hasil ulangan akhir semester untuk mata pelajaran IPA selalu berada dibawah rata-rata. Sesuai dengan paparan dimukah bahwa permasalah dalam pembelajaran IPA nilai siswa adalah selalu dibawah
rata-rata sehingga perlu adanya tindak lanjut untuk mengani hal itu. Untuk pemecaham permasalahan itu perlu adanya upaya antara lain dengan pendekatan atau penggunaan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan nilai IPA kelas II semester I. Maka dengan penerapan metode pembelajaran diskusi untuk meningkatkan pemahaman IPA mengenai bagianbagian utama tumbuh bagi siswa kelas II SDN II Gedangsewu Kecamatan Boyolangu. Berdasarkan latar belakang masalah apakah metode diskusi akan dapat meningkatkan hasil belajar IPA tentang bagian-bagian utama pada tumbuhan pada siswa kelas II di SDN II Gedangsewu. Pada penelitian yang dilakukan oleh guru berharap dengan adanya
penelitian ini dapat meningkatkan mutu pendidikan, melalui penelitian hasil nilai pembelajaran IPA kelas II di SDN II Gedangsewu diharapkan siswa dapat meningkatkan prestasi belajar IPA dan siswa dapat meningkatkan motivasi belajarnya. METODE PENELITIAN Penelitian pembelajaran dengan metode diskusi dilakukan dengan tindakan kelas sebanyak 2 siklus, dalam siklus masing- masing terdapat beberapa tindakan yaitu rancangan, kegiatan dan pengamatan, dan refleksi. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas II SDN II Gedangsewu Kecamatan Boyolangu yang siswa kelas II berjumlah 34 siswa. Penelitian dilaksanakan di SDN II Gedangsewu selama 1 bulan.
Data dan sumber data yang dikumpulkan oleh penelitia antara lain : berupa catatan-catatan, rencana persiapan mengajar, dan transkrip hasil wawancara dengan guru serta hasil observasi dengan siswa waktu guru mengajar berupa hasil kerja siswa. Pada tahapan refleksi dilakukan dengan mengevaluasi dengan kegiatan apa yang terjadi pada siklus awal terutama tentang hambatan dan masalah yang terjadi. Dengan hambatan dan masalah yang muncul pada siklus I maka akan dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Pada siklus I hasilnya bisa dilihat setelah siswa melakukan pembelajaran
dengan diterapkan metode diskusi dalam proses pembelajaran untuk kompetensi dasar bagian-bagian utama pada tumbuhan bahwa dapat diketahui nilai rata-rata siswa adalah 62,63 dengan nilai terendah 42 dan nilai tertinggi 71. Dengan hasil siklus I ini masih belum memenuhi ketuntasasn yang baik. Pada siklus II dengan beberapa perbaikan masalah-masalah yang dihadapi pada siklus I dapat di ketahui hasilnya bahwa siswa dengan nilai ratarata 76,73 dengan nilai terendah 65 dan tertinggi 85, jumlah siswa yang mendapatkan nilai di atas 76 ada 24 siswa yang berarti 70,5% dari 34 siswa. Dari siklus II ini dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran telah berhasil mencapai apa yang sudah ditargetkan.
Sehingga secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran sudah memenuhi apa yang diharapkan, yaitu dengan adanya peningkatan kualitas prestasi siswa secara menyeluruh. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ditinjau dari dimensi guru dan siswa penggunaan metode diskusi dalam proses pembalajaran ini dapat meningkatkan kualitas belajar siswa yang baik. Pemekaian metode pembelajaran diskusi membuat pembelajaran ini lebih bermakna oleh siswa. Disarankan pemekaian metode diskusi sangat tepat diterapkan untuk materi bahasa yang lain dalam meningkatkan kualitas belajar siswa.
Media Kartu Hitung Dalam Matematika Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa Kelas I SDN I Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Kolisatun, S.Pd. (Guru SDN I Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung) PEMBELAJARAN matematika sangat sulit diterima anak, untuk itu guru harus mencari terobosan-terobosan yang tepat agar dalam menyampaikan materi pelajaran bisa diserap anak secara maksimal, termasuk mulai dari penyusunan rencana yang matang, pemilihan strategi yang tepat ataupun penggunaan media pembelajaran yang sesuai. Karena pelajaran ini membutuhkan suatu ketelitian, ketekunan, serta mengajak untuk berfikir secara kreatif, aktif dan sungguh-sungguh. Hal demikian terbukti ketika kita mengamati hasil nilai prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa ketika saat diadakan evaluasi, ternyata hasil yang mereka peroleh secara dirata-rata masih jauh dari harapan yang telah dirumuskan oleh guru kelas sebelumnya didalam tujuan pembelajaran. Untuk itu sebagai guru yang perduli dengan keberhasilan anak didiknya maka diperlukan kemauan yang tinggi untuk mencari jalan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Berdasarkan pengalaman peneliti, nilai ujian tengah semester pertama tahun pelajaran 2012/2013 pelajaran Matematika relatif rendah. Oleh karena itu, peneliti terdorong untuk menerapkan penggunaan Media Kartu Hitung Matematika untuk siswa kelas I SDN I Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013. Metode dengan Media Kartu Hitung adalah cara penyajian bahan pelajaran Matematika dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses dengan Media Kartu Hitung, situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang penting disertai dengan penjelasan lisan. Dengan Kartu Hitung ini proses penerimaan siswa terhadap pelajaran yang diikuti lebih mudah dan berkesan secara mendalam, sehingga membentuk pengertian dengan baik dan sempurna. Kegiatan penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan pembelajaran Matematika siswa kelas I SDN I Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013. Melalui kegiatan ini diharapkan juga dapat bermanfaat bagi guru, lembaga pendidikan dan orang tua. Bagi guru penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme guru dalam bidang pendidikan. Bagi lembaga, penelitian ini diharapkan dapat meringankan beban lembaga dalam pengadaan sarana pendukung pembelajaran. Orang tua juga diperingan dalam pembiayaan sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Maka, penelitian berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini mengambil tempat di SDN I Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013. Subyek penelitian adalah Guru dan murid kelas I yang
berjumlah 21 siswa. Penelitian dilakukan pada semester 1 . Peneliti juga dibantu oleh dua orang pengamat. Instrumen penelitian ini meliputi silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), lembar kegiatan siswa, tes formatif serta lembar observasi kegiatan belajar mengajar yang terdiri atas lembar observasi pengolahan pembelajaran metode diskusi untuk guru dan lembar observasi aktivitas siswa-guru selama proses pembelajaran. Sumber data diperoleh dari siswa dan guru dengan metode pengumpulan data melalui observasi pengolahan pembelajaran diskusi, observasi aktivitas siswa dan guru serta tes formatif. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dengan teknik analisis Hopkins yang terdiri atas tiga tahap analisis yakni kategorisasi, validasi dan interpretasi data. Keabsahan data dicek dengan memadukan hasil lembar observasi, hasil-hasil catatan pengamatan beserta evaluasi yang dilakukan. Untuk menjaga keabsahan data perlu
dilakukan diskusi-diskusi dengan pengamat sehingga kesimpulan yang diperoleh tepat sesuai dengan hasil penelitian.Adapun perhitungan analisis yang dipakai adalah statistik sederhana yakni dengan nilai rata-rata tes formatif, jumlah semua nilai siswa dibagi jumlah siswa. Dengan nilai ketuntasan tes formatif sebesar 75 atau skor 75%. Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan peningkatan nilai siswa dari pra-tindakan ke siklus I hingga akhirnya target nilai tercapai di siklus II. Saat pra-tindakan, nilai rata-rata tes fsangat rendah dengan ketuntasan klasikal hanya 20%. Kemudian nilai rata-rata tes formatif meningkat menjadi 60,67 pada siklus I. Hasil refleksi siklus I menunjukkan bahwa semua siswa telah aktif dalam pembelajaran. Hanya saja perlu dilakukan langkah perbaikan program remedial untuk siswa yang nilainya kurang, penggantian alat bantu hitung dan peningkatan taraf kesulitan soal dengan variasi soal cerita. Saat siklus II nilai rata-rata tes formatif sudah
Ilustrasi mencapai sebesar 72,14. Hasil refleksi siklus II ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran sudah berjalan aktif, alat bantu Kartu Hitung berfungsi dengan baik, program remedial berhasil dan siswa yang terlambat belajar dapat menyusul temannya dengan bimbingan guru. Karena target keberhasilan penelitian tercapai, maka penelitian dihentikan sampai siklus ini saja. Dari hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode menggunakan Kartu Hitung dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
kelas I SDN I Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2012/2013.Agar penggunaan metode pembelajaran ini menjadi lebih efektif, peneliti menyarankan guru untuk memiliki persiapan yang matang sebelum penelitian dan guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan metode pembelajaran berbeda. Pelaksanaan pendidikan hendaknya juga berwawasan lingkungan karena lingkungan banyak menyediakan alat bantu yang murah, mudah didapat dan mudah dikenal anak. Selain itu perlu ada penelitian lanjutan atas penelitian ini.
Dengan Ceramah dan Tanya Jawab Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Pada Siswa Kelas III SDN II Tanggulturus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Nur Hadits, S.Pd.I, M.Pd.I (Guru SDN II Tanggulturus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung)
Ilustrasi KURIKULUM berbasis kompetensi yang diberlakukan di sekolah dasar bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan cerdas sehingaga dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Hal ini hanya dapat tercapai apabila proses pembelajaran yang berlangsung mampu mengembangkan seluruh potensi yang dimiliki oleh siswa dan siswa terlibat langsung dalam pembelajaran. Meski diakui bahwa pendidikan adalah investasi besar jangka panjang yang harus ditata, disiapkan dan diberikan sarana maupun prasarananya dalam arti modal material yang cukup besar, tapi saat ini Indonesia masih
berkutat pada permasalahan klasik dalam hal ini yaitu kualitas pendidikan. Berdasarkan pengamatan peneliti, pada satu sisi untuk mencapai target kualitas pendidikan masih banyak kelemahan dan kendala yang dihadapi pendidik. Diantaranya tentang lemahnya pemilihan strategi atau metode yang tepat agar tujuan pembelajaran dalam meningkatkan kualitas pendidikan dapat tercapai. Hal ini karena kurangnya penguasaan guru akan modelmodel pembelajaran inovatif. Padahal penguasaan guru amat diperlukan untuk peningkatan profesionalisme guru dan pendukung kurikulum berbasis kompetensi agar mampu
mencapai target-target pembelajaran yang sesuai harapan. Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran di SDN II Tanggulturus kecamatan Besuki kabupaten Tulungagung, khususnya pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan melalui sebuah penelitian tindakan kelas (Action research), dengan metode pembelajaran Ceramah dan Tanya jawab. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan pengalaman baru bagi siswa sehingga akan lebih aktif, kreatif serta akan termotivasi untuk giat belajar sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar mereka. Sedangkan bagi guru penelitian ini dapat menjadi referensi dalam memilih metode pembelajaran yang bisa meningkatkan prestasi belajar siswa. Kepala sekolah pun dapat menjadikan penelitian ini sebagai masukan untuk kebijakan dalam meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah. METODE PENELITIAN Model Kemmis dan Taggart menjadi rancangan dalam penelitian ini.
Alur penelitian berbentuk spiral dari siklus satu ke siklus berikutnya. Setiap siklus terdiri atas 4 tahapan yakni perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif dilaksanakan dalam 2 siklus karena pada siklus kedua target keberhasilan tercapai. Penelitian ini dilaksanakan pada semester I tahun pelajaran 2013/2014 dengan mengambil tempat penelitian di SDN II Tanggulturus kecamatan Besuki kabupaten Tulungagung. Subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas III berjumlah 25 orang. Sumber data yang digunakan berasal dari kegiatan belajar siswa dan hasil belajarnya yang diperoleh dari pengamatan, tes dan angket dalam proses belajar siswa, sebagai data primer. Adapun data sekundernya berupa motivasi guru, motivasi siswa, kreativitas guru, RPP, media pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran, semangat dan keaktifan siswa. Teknik analisis yang digunakan
sikal 100%. Perbaikan yang dilakukan guru berhasil. Siswa aktif dan mengerjakan tugas-tugas yang diberikan. Target keberhasilan pun terpenuhi sehingga siklus penelitian dicukupkan sampai siklus II ini saja.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Data kondisi awal menunjukkan siswa mempunyai hasil belajar yang tergolong sangat kurang yakni nilai ratarata sebesar 59,8 dengan ketuntasan belajar hanya 20% masih jauh dari Kriteria Ketuntasan Minimal. Dari hasil refleksi awal diketahui bahwa minat belajar PAI siswa masih rendah, kegiatan pembelajaran kurang menekankan pada proses dan strategi pembela-
jaran yang kurang tepat karena masih menggunakan metode ceramah saja. Maka disusun langkah perbaikan pembelajaran melalui penerapan metode Tanya jawab yang akan dilakukan di siklus I. Setelah dikenai tindakan siklus I, diperoleh data nilai rata-rata siswa sebesar 69,2 dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 56%. Terlihat adanya kenaikan hasil dan minat belajar siswa, namun masih jauh dari target keberhasilan nilai tes yang ditetapkan sebesar 75 dan ketuntasan klasikal sebesar 85%. Hal ini antara lain disebabkan oleh kegiatan pembelajaran tidak berjalan sesuai rencana, dan masih banyak siswa yang belum aktif. Perbaikan pun dilakukan dengan memberikan angket kepada siswa untuk menjaring data kesulitan belajar yang mereka temui. Guru juga lebih intens dalam memotivasi siswa. Setelah dilakukan tindakan siklus II nilai rata-rata belajar siswa akhirnya terkategori sangat baik yakni sebesar 84,64 dengan ketuntasan belajar kla-
Lama Kota Tangerang, yang dijadikan lokasi “Pasar Lama Culinary Night” itu di tutup. Arus lalu lintas
di jalan sepanjang 1 kilometer itu dialihkan ke jalur lain oleh Dinas Perhubungan Kota Tangerang sejak
pukul 14.00 wib hingga acara selesai. (marunung)
adalah analisis deskriptif kualitatif berdasarkan hasil observasi dan refleksi dari kondisi awal, siklus I, siklus II dan seterusnya. Pada tahap analisis data ini kegiatan yang dilakukan meliputi pereduksian data, penyajian data hasil reduksi secara naratif dan penarikan kesimpulan. Sedangkan prosedur penelitian yang digunakan yaitu menentukan tindakan dalam dua siklus dan menentukan tahapan tiap siklus yang terdiri atas perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan interpretasi, serta analisis dan refleksi.
KESIMPULAN DAN SARAN Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap kelas III SDN II Tanggulturus kecamatan Besuki kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa pembelajaran PAI dengan metode Ceramah dan Tanya jawab dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Pembelajaran dengan metode ini juga membuat siswa menjadi tertarik, aktif dan senang dalam mengikuti pembelajaran PAI. Meski demikian ada beberapa saran yang peneliti utarakan untuk guru PAI disarankan selalu menerapkan model pembelajaran yang menyenangkan, membuat siswa aktif, kreatif dan inovatif, agar menarik minat siswa belajar sehingga prestasi belajarnya akan naik.
Pasar Lama Culinary Night Tangerang Kembali Digelar Tangerang, SMN - Penghujung Tahun 2014 Kota Tangerang di Ramaikan dengan Wisata Kuliner Tangerang atau Pasar Lama Culunary Night yang Kembali di Gelar di Jalan Kisamaun, Pasar Lama, Kota Tangerang. Gelaran Wisata Kuliner Kali ini bertema “Kota Tangerang Tempatnya Makan Enak”. “Kita harapkan event Pasar Lama Culinary Night bisa menjadi tujuan wisata baru di Kota Tangerang Untuk Wisatawan Domestik
maupun Mancanegara” jelas Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah saat menerima Anggota DPRD Prop Banten Dapil Tangerang, Jumat (19/12/2014) lalu. Ribuan pengunjung yang memadati Gelaran “Pasar Lama Culinary Night” bulan lalu yang digelar oleh PORTAL Bersama Kota Tangerang. Kini “Pasar Lama Culinary Night” bulan kedua akan kembali di gelar pada Sabtu (20/12) dari pukul 16.00 WIB-24.00 WIB. Juru Bicara Portal, Arul, menga-
takan pengunjung akan disuguhkan menu-menu makanan khas nan lezat. Berbagai jenis Makanan Khas yang lezat akan ditemui diantaranya sate ayam H Ishak, Roti Cane khas India, Es Podeng, Bakso Gino, Bubur Ayam, Kue Serabi dan lain sebagainya. Para pengunjung Pasar Lama Culinary Night juga dapat menikmati suasana malam yang romantis dengan hiasan lampu lampu dan lampion yang dipasang di sepanjang Jalan Kisamaun Kota Tangerang.
“Pengunjung yang datang ke Pasar Lama Culinary Night akan benar-benar menikmati suasana yang sangat berbeda dari hari-hari biasanya di Pasar Lama Kisamaun Kota Tangerang” tegas Arul. Bukan hanya suguhan menu kuliner dan suasana yang khas, para pengunjung juga dapat menikmati sejumlah pertunjukan Kreatif Anak Muda Kota Tangerang. Mulai dari kreasi budaya hingga musik tradisional dan sirkus perkusi. Arul Juga Menambahkan Pasar
Ilustrasi pasar malam
10
Pendidikan
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
Implementasi Model Pembelajaran Snowball Throwing Meningkatkan Motivasi Belajar PKn Materi Globalisasi Pada Siswa Kelas VI SD Negeri I Waung Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Oleh Sunarti, S.Pd. SD (Guru D Negeri I Waung Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung)
Ilustrasi BERSASARKAN data di lapangan siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi pengertian globalisasi, pengaruh negatif dan positif globalisasi di lingkungan. Globalisasi merupakan kecenderungan masyarakat untuk menyatu dengan dunia, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan media kumunikasi massa. Selain itu para cendekiawan barat mengatakan bahwa globalisasi merupakan susatu
prose kehidupan yang serba luas, tidak terbatas dan merangkum segala aspek kehidupan, seperti politik, sosial dan ekonomi yang dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia di dunia. Globalisasi hakikatnya adalah proses yang ditimbulkan oleh suatu kegiatan yang dampaknya berkelanjutan melampaui batas-batas bangsa dan kenegaraan. Tugas guru dalam melaksanakan pembelajaran PKn lebih diutamakan pada penanaman konsep nilai, moral
dan norma agar kelak anak menjadi warga negara yang baik yaitu warga negara yang tahu, mau dan sadarakan hak dan kewajibanya, sehingga bisa menjadi warga masyarakat yang demokratis, serta bersikap, berpengetahuan, dan memiliki keterampilan yang sesuai dengan pendidikan. Berdasarkan observasi awal hasil belajar siswa kelas VI SD Negeri I Waung khususnya pada pokok bahasan pengaruh globalisasi belum mendapatkan hasil yang maksimal yaitu nilai rata-rata 7,00. Sehingga guru melakukan penelitian dengan metode Snowball Throwing. Model pembelajaran Snowball Throwing melatih siswa untuk lebih tanggap menerima pesan dari orang lain, dan menyampaikan pesan tersebut kepada temannya dalam satu kelompok. Lemparan
pertanyaan tidak menggunakan tongkat seperti pembelajaran talking stik, akan tetapi menggunakan kertas berisi pertanyaan yang diremas menjadi sebuah bola kertas lalu dilemparkan kepada siswa yang lain. Siswa yang mendapatkan bola kertas lalu membuka dan menjawab pertanyaan tersebut. Tujuan dalam penelitian tindakan kelas dengan metode snowball trhowing untuk mengetahui dan menganalisa implementasi model pembelajaran khususnya belajar PKn materi globalisasi pada siswa kelas VI SD Negeri I Waung Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. METODE PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di SD Negeri I Waung Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung dan
memperoleh data yang diinginkan. Waktu penelitian dilakukan pada semester genap tahun pelajaran 2010/ 2011. Dengan mata pelajaran PKn pada pokok bahasan pengaruh globalisasi dan subyek peneliti adalah 24 siswa kelas VI SD Negeri I Waung. Proses Penelitian dilakukan dengan tindakan kelas menerapkan 2 siklus dimana dalam siklus terjadi beberapa tindakan antara lain rencana penelitian, pelaksanaan, pengumpulan data, dan refleksi. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan beberapa aktifitas siswa, kerjasama dan keterampilan siswa dalam pembelajaran di kelas. Selain itu, dalam tindakan juga dilakukan pemberian soal-soal evaluasi terhadap siswa sehingga peneliti mengetahui hasil dalam penerapan dengan metode snow-
ball trhowing. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Hasil awal sebelum penelitian menunjukkan dengan melakukan tes evaluasi siswa diperoleh rata-rata prestasi belajar siswa adalah 76,42 dan ketuntasan belajar mencapai 30% yang artinya ada 6 siswa dari 18 siswa sudah tuntas belajar. Setelah dilakukan dengan penerapan metode pembelajaran snowball trhowing menunjukkan bahwa nilai rata-rata prestasi belajar siswa mencapai 82,85 dan nilai ketuntasan belajar siswa mencapai 80% yang artinya ada 8 siswa dari 24 siswa yang belum tuntas belajar. Pada siklus selanjutnya dilakukan perbaikan dengan hasil yang diperoleh adalah nilai rata-rata 87,14 artinya dari
24 siswa yang mencapai ketuntasan belajar sebanyak 21 siswa sedangkan yang 3 siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Semua proses belajar mengajar dikatakan berhasil dengan penerapan metode tersebut dengan ketuntasan mencapai 80%. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan dari hasil sklus I dan siklus II ada peningkatan pada setian siklusnya yaitu siklus I 70% dan siklus II 80% dikatakan bahwa ada peningkatan motivasi belajar siswa dalam materi matapelajaran PKn khususnya pada bahasan pokok pengaruh globalisasi. Disarankan dalam melakukan metode snowball trhowing hendaknya guru dengan persiapan yang matang sehingga siswa juga mudah dalam memahami mata pelajaran tersebut.
Pemberian Tugas Individu Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas II SDN III Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Winarti, S.Pd.I (Guru SDN III Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung) PENDIDIKAN sebagai salah satu pilar pengembangan sumberdaya manusia yang bermakna, sangat penting bagi pembangunan nasional. Bahkan dapat dikatakan masa depan bangsa bergantung pada keberadaan pendidikan yang berkualitas yang berlangsung di masa kini. Pendidikan yang berkualitas hanya akan muncul dari sekolah yang berkualitas. Oleh sebab itu, upaya peningkatan kualitas sekolah merupakan titik sentral upaya menciptakan pendidikan yang berkualitas demi terciptanya tenaga kerja yang berkualitas pula. Tujuan Pendidikan Agama Islam adalah merupakan tujuan yang hendak dicapai oleh setiap orang yang melaksanakan ajaran agama. Karena itu dalam pendidikan agama yang perlu ditanamkan terlebih dahulu adalah keimanan yang teguh, sebab dengan adanya keimanan yang teguh itu maka akan menghasilkan ketaatan menjalankan kewajiban agama. Oleh karena itu dengan penerapan strategi yang tepat
akan mencapai hasil yang optimal. Dalam pembelajaran PAI di SD akan kurang maksimal tanpa pemberian tugas belajar yang sesuai. Untuk itu Tugas individu sangatlah cocok bila guru mau menerapkannya, karena dengan metode Tugas Individu ini siswa akan lebih aktif, kreatif serta akan bisa termotivasi untuk belajar. Sehingga pada akhirnya prestasi siswa akan meningkat dan tujuan pembelajaran yang sudah direncanakan akan tercapai. Berdasarkan pengamatan peneliti di kelas II SDN II Siyotobagus masih banyak siswa yang belum memahami pentinganya Pendidikan Agama Islam. Hal ini mengakibatkan prestasi belajar siswa masih tergolong rendah. Untuk itu metode Penugasan individu inilah yang diterapkan peneliti pada pembelajaran PAI sebagai upaya meningkatkan prestasi belajar siswa kelas II SDN II Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Penelitian Tindakan Kelas ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada siswa, guru dan sekolah. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi siswa. Bagi guru, penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk meningkatkan kreativitas pembelajaran PAI. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam menciptakan pembelajaran yang bervariasi dan kondusif. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini mengadobsi teori alur siklus dari Kemmis dan Taggart (1988) yang dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 20 siswa kelas II SDN II Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilakukan pada semester II tahun pelajaran 2013/2014. Jenis data yang diambil berupa data kualitatif meliputi prestasi belajar siswa
dan hasil observasi selama proses belajar mengajar.Adapun instrumen penelitian yang dipakai adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes formatif siswa dan lembar kuisioner respon siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara sederhana. Analisis data dilakukan sebagai berikut, untuk nilai rata-rata, jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa, sedangkan untuk ketuntasan belajar, jumlah siswa tuntas belajar dibagi jumlah siswa, dikali 100%, jika skor e”70% atau nilai e”70 siswa tuntas dan kelas tuntas jika 85% siswa capai skor e”70%. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal penelitian diketahui faktor penghambat proses pembelajaran adalah kurangnya pengetahuan siswa tentang materi pembelajaran, penggunaan metode dan media pembelajaran yang kurang bervariasi, kurang aktifnya siswa, serta kurangnya
praktek dan latihan disiplin. Terlihat dari nilai tes formatif sebelum tindakan menunjukkan nilai rata-rata 59, masih belum sesuai dengan yang diharapkan dalam KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Setelah dilakukan perbaikan, hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 70. Meski telah ada peningkatan, nilai ini belum memenuhi kriteria keberhasilan sesuai indikator yang ditetapkan peneliti. Maka penelitian dilanjutkan ke siklus II dengan beberapa perbaikan. Hal-hal yang diperbaiki tersebut meliputi pemberian motivasi kepada siswa, mendorong siswa untuk saling membantu, pemberian umpan, penugasan individu untuk mempertajam daya tangkap materi dan ketrampilan bagi siswa yang masih lemah dan meningkatkan pengelolaan kelas. Pada siklus II dicapai hasil nilai tes formatif siswa sebesar 78. Nilai ini menunjukkan bahwa tindakan perbaikan berhasil. Maka penelitian tidak
Ilustrasi dilanjutkan ke siklus berikutnya karena target pembelajaran telah tercapai. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Metode Penugasan individu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PendidikanAgama Islam untuk siswa kelas SDN II Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/2014. Hal ini nampak dari perolehan hasil belajar siswa di setiap siklusnya yang awalnya hanya mencapai nilai rata-rata test sebesar 59 menjadi 70 pada siklus I
dan 78 pada siklus II. Untuk perbaikan ke depan, peneliti menyarankan agar guru menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi serta terus melatih siswa pada berbagai kompetensi dalam bidang studi Pendidikan PendidikanAgama Islam. Selain itu, guru juga perlu diberikan pelatihan dan pendalaman tentang berbagai strategi belajar mengajar. Perlu juga kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan prestasi belajar siswa khususnya untuk siswa SDN II Siyotobagus Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.
Dengan Tugas Terstruktur Dapat Meningkatkan Prestasi Belajar PKn Siswa Kelas I SDN I Sedayugunung Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2013/2014 Oleh Siti Kamsiyah, S.Pd. (Guru SDN I Sedayugunung Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung)
Ilustrasi MATA pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di sekolah dasar selama ini selalu menjadi pelajaran yang dianggap menjemukan bagi siswa. Hal ini harus menjadikan guru mencari alternatif yang tepat untuk mengatasinya, termasuk bagaimana cara memberikan tugas kepada siswanya. Banyak kalangan menyebutkan sesungguhnya semua materi pelajaran tidak ada yang sulit, itu tergantung bagaimana cara guru menyampaikannya. Sehingga dengan demikian tinggal para guru tersebut mau dan tidaknya mencari cara baru untuk mengatasinya, misalnya
merubah cara belajar siswanya. Pembelajaran konvensional pada PKn, akan menimbulkan pembelajaran yang kurang menarik, membosankan serta menimbulkan kejenuhan siswa didalam kelas. Apabila suatu pembelajaran kurang menarik, tentu motivasi siswa akan menurun, sehingga menyebabkan prestasi siswa akan menurun pula. Untuk itu perlu ditingkatkan aktivitas dan motivasi siswa lewat tugas terstruktur kecil serta presentasi ide. Maka, penting kiranya dilakukan penelitian dalam upaya meningkatkan prestasi dan motivasi belajar siswa pada
pembelajaran PKn dengan metode Tugas terstruktur. Berdasarkan pengamatan peneliti di kelas I SDN I Sedayugunung masih banyak siswa yang hasil prestasi belajar PKnnya masih tergolong rendah. Untuk itu metode Penugasan terstruktur inilah yang diterapkan peneliti sebagai upaya meningkatkan hasil prestasi belajar siswa kelas I SDN I Sedayugunung Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Penelitian Tindakan Kelas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada siswa, guru dan sekolah. Bagi siswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil prestasi belajar PKn pada standar kompetensi Memahami kebebasan berorganisasi. Penelitian ini juga diharapkan menambah pengetahuan dan wawasan peneliti serta menjadi sumbangan pemikiran bagi guru. Bagi sekolah, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam menciptakan pembelajaran yang
bervariasi dan kondusif. METODE PENELITIAN Penelitian Tindakan Kelas ini mengadobsi teori alur siklus dari Kemmis dan Taggart (1988) yang dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri atas empat tahapan yakni perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan, dan refleksi. Subjek penelitian adalah 23 siswa kelas I SDN I Sedayugunung Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung. Penelitian dilakukan pada semester I tahun pelajaran 2013/2014. Jenis data yang diambil berupa data kualitatif meliputi prestasi belajar siswa dan hasil observasi selama proses belajar mengajar. Adapun instrumen penelitian yang dipakai adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar soal tes formatif siswa dan lembar kuisioner respon siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara sederhana. Analisis data dilakukan sebagai berikut,
untuk nilai rata-rata, jumlah nilai siswa dibagi jumlah siswa, sedangkan untuk ketuntasan belajar, jumlah siswa tuntas belajar dibagi jumlah siswa, dikali 100%, jika skor e”70% atau nilai e”70 siswa tuntas dan kelas tuntas jika 85% siswa capai skor e”70% . HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada tahap awal terlihat rendahnya hasil belajar dari nilai tes formatif sebelum tindakan menunjukkan nilai rata-rata 59 dengan ketuntasan belajar hanya 21,74% masih jauh dari yang diharapkan dalam KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Setelah dilakukan perbaikan, hasil belajar siswa pada siklus I mengalami peningkatan. Nilai rata-rata siswa pada siklus I sebesar 70 dengan ketuntasan klasikal 65,22%. Meski telah ada peningkatan, nilai ini belum memenuhi kriteria keberhasilan sesuai indikator yang ditetapkan peneliti. Maka peneli-
tian dilanjutkan ke siklus II dengan beberapa perbaikan. Hal-hal yang diperbaiki tersebut meliputi pemberian motivasi kepada siswa, mendorong siswa untuk saling membantu, pemberian umpan, penugasan terstruktur untuk mempertajam daya tangkap materi dan keterampilan bagi siswa yang masih lemah dan meningkatkan penge-lolaan kelas. Pada siklus II dicapai hasil nilai tes formatif siswa sebesar 78 dengan ketuntasan klasikal mencapai 100 %. Nilai ini menunjukkan bahwa tindakan perbaikan berhasil. Maka penelitian tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya karena target pembelajaran telah tercapai. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penggunaan Metode Penugasan terstruktur dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn pada standar kompetensi Memahami kebebasan berorganisasi untuk siswa SDN I Seda-
yugunung Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung tahun pelajaran 2013/ 2014. Hal ini nampak dari perolehan hasil belajar siswa di setiap siklusnya yang awalnya hanya mencapai nilai rata-rata test sebesar 59 menjadi 70 pada siklus I dan 77 pada siklus II. Sedangkan nilai Ketuntasan belajar klasikalpun mengalami peningkatan dari pra siklus 30% menjadi 75% pada siklus I dan mencapai nilai maksimal 90% pada siklus II. Untuk perbaikan ke depan, peneliti menyarankan agar guru menggunakan media dan metode pembelajaran yang bervariasi serta terus melatih siswa pada berbagai kompetensi dalam bidang studi Pendidikan Kewarganegaraan. Selain itu, guru juga perlu diberikan pelatihan dan pendalaman tentang berbagai strategi belajar mengajar. Perlu juga kiranya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengoptimalkan prestasi belajar siswa khususnya untuk siswa SDN I Sedayugunung Kecamatan Besuki Kabupaten Tulungagung.
Meningkatkan Prestasi Belajar IPS Kompetensi Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Melalui Pembelajaran Berbasis Pemecahan Masalah Pada Siswa Kelas VI Semester II SDN II Aryojeding Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh Supiah, S.Pd (Guru SDN II Aryojeding Kecamatan Rejotangan Kabupaten Tulungagung) DALAM pembelajaran yang menyangkut materi, metode, media alat peraga dan sebagainya seharusnya juga mengalami perubahan kearah pembaharuan (inovasi). Dengan adanya inovasi tersebut di atas dituntut seorang guru untuk lebih aktif dan inovatif, terutama dalam menentukan model dan metode yang tepat akan sangat menentukan keberhasilan siswa terutama pembentukan dengan kecakapan hidup (life skill) siswa yang berpijak pada lingkungan sekitar. Penggunaan startegi dan metode dalam pembelajaran yang kurang tepat akan melemahkan motivasi belajar siswa. Pembelajaran dengan metode pemecahan masalah diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan penelitian tindakan kelas
diharapkan memecahkan permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar IPS dengan diterapkannya pembelajaran berbasis pemecahan masalah pada siswa kelas VI SDN II Aryojeding Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Pada dasarnya penelitian ini sangat diharapkan oleh peneliti dalam melakukan pembelajaran mata pelajaran IPS. Penelitian tindakan kelas menggunakan tindakan (action research) sebanyak 2 putaran. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar IPS setelah diterapkan metode pembelajaran berbasis pemecahan masalah. Tujuan selanjutnya untuk mengetahui pengaruh motivasi belajar IPS
dalam pembelajaran berbasis pemecahan masalah. METODE PENELITIAN Penelitian dilakukan dengan tindakan kelas sebanyak 2 siklus, dalam siklus masing-masing terdapat beberapa tindakan yaitu rancangan, kegiatan dan pengamatan, refleksi dan refisi. Sasaran atau subyek penelitian ini adalah siswa kelas VI SDN II Aryojeding Rejotangan yang siswa kelas VI berjumlah 23 siswa. Penelitian dilaksanakan di SDN II Aryojeding pada semester II Tahun Pelajaran 2012/2013. Data dan sumber data yang dikumpulkan oleh penelitia antara lain : 1) data hasil pengerjaan siswa, 2) data hasil observasi, 3) data hasil wawancara, 4) data hasil catatan dilapangan, dan 5) data
hasil angket. Pada tahapan analisa dilakaukan dengan meliputi kegiatan mereduksi, menyajikan data, menarik kesimpulan, dan verifikasi data. Setelah data-data itu terkumpul maka tahap analisis dan tahap validasi dilakukan dan sehingga peneliti dapat memperoleh hasil dalam penelitiannya. HASIL PENELITIAN & PEMBAHASAN Penelitian hasil pada siklus I bisa dilihat setelah siswa melakukan pembelajaran dengan diterapkan metode pemecahan masalah bahwa dapat diketahui nilai rata-rata siswa yang diperoleh 74,1 siswa yang tuntas dalam pemebelajaran tersebut ada 14 siswa dengan prosentase sebesar 60%.
Sedangkang dengan hasil refleksi pengamatan keterlibatan siswa 59,6%. Persentase tersebut belum mununjukkan dalam kategori terbaik, sehingga akan dilakukan perbaikan pada siklus selanjutnya. Pada siklus 2 dengan hasil bahwa siswa dengan nilai rata-rata diperoleh 83,2, siswa yang tuntas dalam pembelajaran tersebut ada 23 siswa dengan prosentase sebesar 100%. Sedangkang dengan hasil refleksi pengamatan keterlibatan siswa 92,3%. Dengan adanya peningkatan pada siklus II ke siklus II maka pembelajaran dengan metode pemecahan masalah sangat tepat diterapkan dalam belajar Mata pelajaran IPS siswa kelas VI SDN II Aryojeding Rejotangan.
Ilustrasi KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa penggunaan metode pembelajaran berbasi pemecahan masalah dalam pembelajaran IPS dapat meninggkatkan keterlibatan siswa dalam belajar dan juga mening-
katkan prestasi siswa dalam belajar serta pemebalajaran sangat menyenangkan dan meningkat. Disarankan bagi guru yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran hendaknya guru harus mencoba dengan metode pembelajaran berbasis pemecahan masalah.
Rona-rona
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
11
Pers Mahasiswa Sambungan dari hal. 1
Wapres Jusuf Kalla, dalam jumpa pers di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (14/11/2014).
Peringatan 10 Tahun Tsunami Aceh Sambungan dari hal. 1
perangkat sistem pengurangan risiko bencana dengan terbentuknya banyak lembaga, yang bekerja memberikan sosialisasi pemahaman pengurangan risiko bencana kepada masyarakat,” ujar Ella, Sabtu (20/12/2014). Tetapi, sebut Ella, ada juga beberapa pekerjaan rumah terkait dengan integrasi mitigasi bencana dengan nilai kultur masyarakat. “Pertama, pastinya tentang kesiapsiagaan itu sendiri, dan berikutnya bagaimana masyarakat memiliki kultur waspada dan siap siaga bencana dan yang ketiga adalah bagaimana masyarakat memiliki kapasitas secara pribadi untuk menghadapi bencana,” katanya. Selain itu, lanjutnya, nilai-nilai keagamaan juga perlu disandingkan dengan program risiko bencana. Selama ini pendidikan kebencanaan bersinergi dengan pendidikan agama namun belum terintegrasi. “Ini harus
diterapkan karena masyarakat aceh memang diketahui sebagai masyarakat yang memiliki kehidupan religius yang kuat,” jelasnya. Sementara itu, Guru Besar Kobe University, Yasuo Tanaka mengatakan, saat ini Aceh telah memiliki fasilitas publik dan infrastruktur pengenalan mitigasi bencana untuk masyarakat. “Setiap informasi terkait kebencanaan harus terus disampaikan kepada masyarakat. Apakah melalui lembaga pendidikan ataupun lembaga kemasyarakatan lainnya. Karena ini penting bagi masyarakat agar siaga bencana dan mewariskan pengetahuan kebencanaan untuk anak cucu mereka,” ujar Tanaka. JK Akan Hadiri Peringatan 10 Tahun Aceh Pasca-Tsunami Pemerintah Aceh akan menggelar refleksi renungan satu dekade
peringatan bencana gempa dan tsunami Aceh. Wakil Presiden Jusuf Kalla dijadwalkan memberi sambutan di depan 35 utusan negara sahabat, dan lembaga non pemerintahan internasional dalam kegiatan puncak refleksi. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Reza Fahlevi mengatakan, pihaknya sudah menerima konfirmasi kehadiran para duta besar dan NGO Internasional untuk menghadiri puncak refleksi peringatan 10 tahun Aceh pasca-tsunami. “Momen ini juga dijadikan sebagai saat untukAceh mengatakan terimakasih kepada dunia yang telah membantu Aceh dari keterpuruakan pasca-bencana besar sepuluh tahun lalu,” ujar Reza, Rabu (17/12/2014). Reza mengatakan, konsep peringatan satu dekade peringatan musibah gempa dan tsunami aceh mengusung tiga tema besar yaitu
refleksi, apresiasi dan kebangkitan. “Jadi saat ini tidak ada cerita sedih dan duka lagi tapi bagaimana kita menggambarkan kebangkitan masyarakat aceh dan kemudian dengan kebangkitan itu kita memberi apresiasi yang luar biasa kepada masyarakat dunia yang sudah membantu Aceh,” ungkap Reza. Rangkaian kegiatan peringatan 10 tahun Aceh pasca tsunami dimulai pada 25 Desember 2014 mendatang dengan menggelar kegiatan Aceh Berzikir dan keesokan harinya dilanjutkan dengan berziarah ke makam massal, serta refleksi pasca-bencana. Kegiatan penunjang lainnya adalah pameran kebencanaan dan fotografi, malam seni apresiasi Aceh dan kegiatan marathon 10 kilometer yang akan melewati rute melewati kawasan yang pernah dilalui gelombang tsunami. (red/kmp)
Jombang. Tambah Suyoto kalau dinas yang diperiksa terkait kasus tersebut Dinas Koperasi dan dinas Peternakan Jombang dan kemarin kita diperiksa di Kejaksan Madiun sesuai surat panggilannya. Tapi yang surat panggilannya tertandatangani Kajati Jawa Timur. Kalau mas mau minta foto copy surat panggilannya kita tidak memfoto copy surat panggilannya kita tinggal dan mengenai
Dinas Peternakan kita berangkatnya sendiri mas entah dinas peternakan datang atau tidak saya kurang tahu”, terang Drs Suyoto Saat wartwan Koran ini melakukan konfirmasi ke Kepala Dinas Peternakan Ahmad Baidlowi yang terkenal alergi kepada wartawan dan selalu menghindar saat kasus ini mencuat sulit untuk ditemui di kantornya sampai berita ini diturunkan. Bersambung... (met)
kepada warga yang kurang mampu dan benar-benar membutuhkan,” tegas Anton. Dari 169.574 kepala keluarga (KK) kurang mampu di wilayah Malang raya (Kota Malang, Kabupaten malang dan Kota Batu) yang menerima dana kompensasi kenaikan harga BBM itu, 16.932 KK diantaranya adalah warga Kota Malang. Warga kurang mampu itu akan mendapatkan bantuan sebesar
Rp200 ribu per bulan. Data yang dijadikan acuan penerimaan PSKS bagi warga kurang mampu itu masih menggunakan data lama. Belum lama ini Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa mengemukakan kementerian yang dipimpinnya itu akan melakukan validasi dan verifikasi data warga kurang mampu, termasuk data penyandang disabilitas di Tanah Air. (jun/hntr)
makan program atau kegiatan yang prioritas, kami kira itu sangat baik. Kami akan menaati semua arahan dan catatan dari Kemdagri tersebut,” ujar Widodo. Widodo mencontohkan, koreksi terkait Silpa. Kemdagri memberi catatan karena Silpa yang tertuang dalam APBD Banten 2015 masih berupa prediksi sehingga tingkat keakuratannya masih diragukan. Kemdagri meminta agar Silpa dihitung ulang karena masih ada kegiatan APBD 2014 yang masih berjalan, sehingga hasilnya bisa lebih akurat dan tepat. Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten M Yanuar menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi
Kemdagri, bantuan hibah dan bansos dievaluasi agar besaran yang dialokasikan tidak mengganggu alokasi anggaran dalam program wajib pemerintah. Selain itu, ketentuan bantuan harus didukung dengan peraturan yang berlaku. “Bantuan hibah dan bansos boleh besar, tapi hal-hal wajib di Pemprov Banten harus terpenuhi dulu,” ujarnya. Sementara terkait bantuan keuangan kepada pemerintah kabupaten/kota, lanjut Yanuar, Kemendagri meminta agar dapat memperhatikan indeks fiskal untuk mengatasi adanya kesenjangan antar wilayah. Karena, bantuan keuangan kepada pemerintah kabupaten/kota diperkenankan apabila urusan wajib
Penyaluran Dana PSKS Sambungan dari hal. 1 penerima PSKS dengan menggandeng Kementerian Sosial (Kemensos), bahkan Kota Malang sebagai kota proyek percontohan validasi data tersebut. Validasi data tersebut dimulai tahun depan. Jika data penerima dana PSKS tersebut tidak diperbaiki dan diverifikasi secara detail dan hati-hati, kata Anton, kasihan warga yang benar-benar kurang mampu dan seharusnya mendapatkan dana itu,
justru tidak tercantum dalam data dan sebaliknya warga yang tergolacong mampu tercatat sebagai penerima data PSKS. “Kalau kondisi ini terus terjadi dan berlarut-larut tanpa ada perbaikan data, kan kasihan mereka yang seharusnya menerima ini tidak masuk kuota. Seharusnya masyarakat yang sudah mampu inilah yang dengan penuh kesadaran mengalihkan dana PSKS yang diterimanya itu
Demonstran Anti-Natal Sambungan dari hal. 1 dan bansos yang kurang efisien; ketiga, terkait bantuan keuangan bagi kabupaten/kota yang tidak didasari pertimbangan yang matang; keempat, anggaran perjalanan dinas yang tidak efisien; kelima, rapat di hotel yang harus dihilangkan; dan keenam, kegiatan di Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang perlu mempertimbangkan skala prioritas. “Kami memang memperoleh begitu banyak catatan dan koreksi dari evaluasi yang dilakukan Kemdagri terhadap APBD Banten 2015. Kami sudah melakukan rapat bersama dengan Badan Anggaran DPRD Banten untuk segera menindaklanjuti catatan dari Kemdagri tersebut. Kalau lewat dari tujuh hari,
evaluasi tersebut tidak ditindaklanjuti, maka APBD bisa dibatalkan. Pada intinya, kami taat asas. Kami akan menindaklanjuti semua catatan yang diberikan oleh Kemdagri tersebut,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Banten Widodo Hadi selaku Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Banten, kepada SP, Kamis (18/12) malam. Menurut Widodo, konsekuensi dari koreksi dan catatan dari Kemdagri tersebut adalah, terjadinya pengurangan alokasi anggaran di sejumlah kegiatan di SKPD. “Kami tidak melihat koreksi tersebut akan mengganggu perencanaan pembangunan. Kalau tujuannya untuk efisiensi anggaran dan menguta-
dengan cara-cara terbaik dengan menghasilkan yang terbaik. “Seorang pelaku pers harus melakukan penelitian, membuat berita yang baik sehingga menghasilkan karya jurnalistik terbaik. Substansi terpenting adalah membangun tradisi kaum terpelajar dan karakter yang bertanggung jawab”, ujarnya. Hatta dan Syahrir Bagir Manan menjelaskan tentang makna keterpelajaran dengan mengutip pendapat tokoh nasional Hattta dan Syahrir. Pada tahun 1956, menurut Bagir Manan, Bung Hatta menyampaikan pidato di depan para sarjana UI dengan judul “Tanggungjawab Kaum Intelektual”. Dalam pidato itu, Bung Hatta menegaskan “ilmu dapat dicari, ilmu dapat dipelajari tapi keterpelajaran merupakan hasil latihan”. Keterpelajaran merupakan karakter, attitude atau sikap. Salah satu sikap seorang yang terpelajar adalah bertanggung jawab. Pada tahun 1934, ketika ditahan di Rutan Cipinang, Jakarta, bersama Hatta, Syahrir menulis: “Apa bedanya sarjana dengan kaum terpelajar?” Menurut Syahrir, kaum terpelajar menjadikan ilmu sebagai hati nuraninya, bukan sekedar pengetahuan, bukan sekedar menguasai teori, tapi menjadi hati nurani. Ilmu sebagai way of life. Karena itu, tugas orang terpelajar adalah menjaga, menghidupkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan demi kepentingan orang banyak. Terkait pers mahasiswa, mantan Ketua Mahkamah Agung ini mengatakan, independensi pers pada umumnya dan pers mahasiswa menuntut integritas, kejujuran (honesty), tidak berbohong dan harus dapat dipercaya. “Menjadi pihak yang dipercaya bukan dengan cara mengungkap semua hal ke publik, namun harus mengetahui kebijaksanaan atas halhal apa yang bisa disampaikan secara luas ke publik”, ujarnya. Konsekuensi yang lain adalah dignity. “Dengan memahami fungsi keterpelajaran, pers mahasiswa dapat menumbuhkan karakter sebagai kaum terpelajar”, ujarnya. (rri.co.id/dari berbagai sumber/red)
Sambungan dari hal. 1
Sambungan dari hal. 12 dibuat pengajuan kredit sapi ya kami terangkan kalau koperasi tersebut berdiri tahun 1999 bergerak di bidang pertanian dan pada waktu itu permasalahan itu kepala dinasnya Pak Supangkat yang tanda tangan. Soalnya saya menjabat menjadi kepala dinas baru 4 bulan mas, jadi lebih jelasnya Tanya saja ke pada Bidang Koperasi Pak Abdul Rohman yang lebih paham”, terang Drs. Suyoto Kepala Dinas Koperasi
Keterpelajaran Sebelumnya, ketika berbicara dalam acara serupa di Padang, Sumatera Barat, Selasa 4 November 2014, Ketua Dewan Pers menekankan, pers yang benar harus hidup dalam tradisi keterpelajaran. Kegiatan pers yang baik harus mengikuti standar pers yang baik dan sehat. Untuk menghasilkan standar jurnalistik yang baik, bermutu dan sehat, pelaku jurnalistik harus mempunyai keterampilan dan pengetahuan yang cukup, bahkan harus memiliki wawasan yang luas. “Apabila ketiga kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi, jurnalis tidak dapat memenuhi kebutuhan publik. Hal tersebut juga merupakan syarat pemenuhan kewajiban profesi”, katanya. Ia menambahkan, pekerjaan pers merupakan pekerjaan idealistik. Seorang pelaku pers apakah warta-
wan, editor dsb, yang menjadikan pers sebagai panggilan hidupnya, merupakan pekerjaan idealistik. Apalagi di Indonesia, bekerja di pers berbeda dengan bekerja di perusahaan swasta. “Melalui pers, kehidupan idealistik itu yakni berbagai cita-cita dan harapan, dicoba untuk diwujudkan”, katanya. Lebih jauh Bagir Manan mengungkapkan, 50 tahun lalu Ikatan Pers Mahasiswa Indonesia (IPMI) merupakan organisasi yang besar bahkan memiliki media cetak dan radio. IPMI ada di Bandung, Jakarta, Yogyakarta dan di beberapa tempat lainnya. Waktu itu pers mahasiswa, kata Bagir Manan, mempunyai program tetap di RRI. Program tersebut sangat popular. Program hiburannya (musik) bermutu. Selain itu, keberanian mahasiswa dalam mengkritisi masalah sosial politik yang mengemuka di masyarakat memperoleh apresiasi dari banyak anggota masyarakat. Kekritisan itu kemudian memudar seturut dengan kebijakan negara yang “membelenggu” pers mahasiswa. “Dewan Pers ingin mengembalikan tradisi kekritisan pers mahasiswa itu dengan menggelar workshop di sejumlah daerah”, kataya. Melalui workshop pers mahasiswa, ada beberapa harapan yang ingin dicapai, misalnya tersedia wartawan handal pada masa depan. Lebih dari itu, kegiatan ini melengkapi sistem kurikulum perkuliahan. “Sebagai guru, saya melihat banyak segmen dibutuhkan oleh mahasiswa di masa mendatang yang tidak dapat diperoleh dari kurikulum formal. Ada keterpisahan antara mahasiswa dengan kehidupan masyarakatnya. Hal itulah yang ingin dijembatani dalam kegiatankegiatan semacam ini. Agar mahasiswa lebih memahami realitas kehidupan sosial di sekitarnya,” ujar Bagir Manan. Ia menambahkan, pelaku pers yang baik dituntut menjadi pemikir yang bebas dan merdeka. Bebas dan merdeka adalah ciri keterpelajaran atau intelektual. Pekerja bebas mesti bertanggung jawab terhadap hasil pekerjaannya. Pekerjaan intelektual membutuhkan integritas, yaitu orang yang berusaha melakukan sesuatu
Penemuan Bayi
Dua Kadin Jombang Diperiksa Secara terpisah kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Jombang saat di konfirmasi terkait kasus dugaan pembobolan kredit usaha peternak sapi mengatakan, “Emang benar Dinas Koperasi telah diperiksa terkait pembobolan kredit usaha peternak sapi pada hari Rabu tanggal 17 Desember 2014 lalu”, ungkapnya. “Ditanyai tentang seputar keabsahan Koperasi Bidaratani yang
menjunjung tinggi etik. Menurut Bagir Manan, jika mahasiswa mempunyai kegiatan, seperti jurnalistik, akan terbangun karakter kaum terpelajar yang baik. Selain memiliki ilmu dalam bidang kesarjanaan, juga akan tertanam rasa tanggung jawab dalam diri mereka. Negara membutuhkan banyak kaum terpelajar dalam berdemokrasi. Saat ini, banyak kaum pelajar yang tidak mempunyai rasa tanggung jawab. Hal ini ditunjukkan banyaknya kasus korupsi yang melibatkan para sarjana yang seharusnya dapat menjadi contoh. “Pers mahasiswa merupakan forum untuk pelatihan keterpelajaran, karena tidak semua yang dibutuhkan sarjana dapat ditampung melalui kurikulum. Beberapa hal yang perlu dibangun melalui latihan, di antaranya yang sangat esensial adalah membangun kepribadian atau karakter,” ujar Bagir Manan. Lebih lanjut dikatakan, salah satu budaya penting demokrasi adalah dialog sebagai salah satu instrumen keterbukaan. Dialog bukan hanya instrumen meniadakan purba sangka dan meniadakan serba apriori, tetapi yang tidak kalah penting dialog memuat latihan berdiskusi secara rasional, tertib dan damai. Kemampuan berdiskusi dengan baik merupakan salah satu ciri kematangan demokrasi.
mineral. Bayi tanpa sehelai benang tersebut tenggelam hingga leher. Diperkirakan bayi lengkap dengan ari-arinya itu, baru 2 jam dilahirkan. Kini kasusnya ditangani petugas Polsek Winongan. Petugas masih melakukan upaya pencarian orang tuanya yang tega membuang bayinya sendiri. “Kita masih tangani. Kita cari dulu siapa orang tuanya. Apa yang melatar belakangi orang tuanya tega membuang bayinya, kita tidak berani memastikan. Apa karena hasil hubungan gelap atau factor ekonomi ataukah penyebab lain, tentu menunggu pelakunya kita temukan,” jelas Kapolsek Winongan AKP I Nengah S. Kapolsek ber-syukur bayi tersebut terselamatkan. Usai dicek kesehatannya dan dinyatakan tidak ada masalah, bayi ini diadopsi oleh Kades Menyarik,
Kades Menyarik, Kecamatan Winongan, H. Ahmadi dan Ny. Siti Imronah dan bayi perempuan yang ditemukan yang telah diberinama Rizky Dwi Wulandari
Kecamatan Winongan, H. Ahmadi. Saat itu juga Ny. Siti Imronah, istri H.
Ahmadi memberi nama bayi malang ini Rizky Dwi Wulandari. (wan)
Demonstran Anti-Natal Sambungan dari hal. 1 “Tadi kami ajak dialog di kantor daripada mengganggu,” kata Kepala Kepolisian Resor Mojokerto Ajun Komisaris Besar Wiji Suwartini. Menurut Wiji, para anggota JAS tersebut hendak menyebarkan selebaran dan membentangkan spanduk serta berkeliling toko atau mal untuk mengingatkan karyawan yang memakai aksesori Natal. “Mengucapkan perayaan Natal atau
memakai atribut Natal dianggap haram,” ujar Wiji. Bahkan dalam dialog dengan polisi mereka menunjukkan isi fatwa Majelis Ulama Indonesia pada 7 Maret 1981 yang berisi larangan menggunakan aksesori Natal, mengucapkan selamat Natal, dan membantu orang Nasrani dalam perayaan dan pengamanan Natal serta imbauan agar pengusaha tidak
memaksa muslim menggunakan akesori Natal. Setelah diberi pengertian, para anggota JAS tersebut diizinkan pulang. Menurut Wiji, para anggota JAS berniat kembali melakukan aksi persuasif keliling ke toko atau mal pada 22 Desember 2014. “Tapi kami minta agar selebaran dan spanduk tersebut tidak dipasang karena khawatir terjadi gesekan,” ujarnya. (cak gun)
di Pemprov Banten sudah terpenuhi. “Misalnya, alokasi untuk program dengan fungsi pendidikan minimal harus sudah 20 persen dari APBD, begitupun dengan fungsi kesehatan atau belanja modal. Kalau masih kurang dari itu, bantuan keuangan perlu dicermati lagi. Kemungkinkan, akan ada pengurangan atau lebih tepatnya penyesuaian dengan ketentuan yang ada. Kalau belum sesuai, tidak diperkenankan untuk diberikan hibah,” ujarnya.
Yanuar mengatakan, selain kedua hal tersebut, beberapa kegiatan di 38 SKPD Pemprov Banten juga mendapatkan evaluasi dari Kemendagri. Di antaranya berupa kegiatankegiatan yang sebenarnya menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/ kota, serta perlu dilakukan efisiensi dan rasionalisasi honor, akomodasi, dan konsumsi dari kegiatan SKPD. “ Untuk itu, TAPD (Tim Anggaran Pemerintah Daerah) sedang menelaah ulang terhadap hasil evaluasi itu, untuk selanjutnya bisa
kita perbaiki. Karena ada 38 SKPD yang harus disesuaikan programnya dengan peraturan yang berlaku, khususnya tambahan-tambahan dengan varian yang cukup banyak,” tuturnya. Menurut Yanuar, perbaikan tersebut membutuhkan tanggapan dari eksekutif dan akan segera dikomunikasikan dengan legislatif. Apabila hal itu sudah dilakukan, maka kemudian akan disempurnakan dalam rencana kebutuhan anggaran (RKA) dan sudah dapat ditetapkan pekan depan. (marunung/brt1)
CMYK
12
Advertorial Kali Kedua, Jatim Kembali Raih Penghargaan Transmigrasi Award 2014
Edisi 165 / VI / 22 - 28 Desember 2014
Prestasi
lan, Pemprov Jatim telah mengirim sebanyak 600 kepala keluarga untuk bertransmigrasi ke Provinsi Kalimantan Utara. “Dengan bekerjasama dan sharing dana dari pusat untuk kawasan transmigrasinya, Pemprov Jatim selama MoU berjalan, juga mengeluarkan biaya sebesar 7,5 milyar setahun untuk pembangunan Rumah Transmigran dan Jamban Keluarga (RTJK) dan pembuatan sarana air bersih (RAB) di lokasi lahan transmigrasi. Ke depannya, di tahun 2015 nanti, Pemprov Jatim melalui Disnakertransduk Jatim akan kembali mengirim transmigran sebanyak 100 kepala keluarga,�
tuturnya. Tujuan pemerintah membuat program transmigrasi pada awalnya untuk mengurangi kepadatan diperkotaan besar, memberikan kesempatan bagi orang yang mau bekerja dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya dipulau-pulau yang masih belum padat penduduknya. Seiring berjalannya waktu, transmigrasi bukan lagi merupakan program pemerintah dalam memindahkan penduduk, melainkan upaya untuk pengembangan wilayah. Metodenya tidak lagi bersifat sentralistik dan top down dari Jakarta, melainkan berdasarkan kerjasama
antar daerah pengirim transmigran dengan daerah tujuan transmigrasi. Dimana penduduk setempat semakin diberikan kesempatan besar untuk menjadi transmigran penduduk setempat, proporsinya hingga mencapai 50:50 dengan transmigrasi penduduk asal. Selain hal tersebut, paradigma baru pemerintah pusat dalam hal program transmigrasi untuk mendukung ketahanan pangan dan penyediaan papan, mendukung kebijakan energi alternatif, mendukung pemerataan investasi ke seluruh wilayah Indonesia, mendukung ketahanan nasional pulau terluar dan wilayah perbatasan, serta
untuk menyumbang bagi penyelesaian masalah pengangguran dan kemiskinan. Hasil program transmigrasi antara lain terbentuknya 3.082 desa, 1.183 desa definitif, 382 kota kecamatan, 104 kabupaten/kota dan dua ibukota provinsi, yakni Provinsi Sulawesi Barat dan Kalimantan Utara. Program transmigrasi telah berhasil menempatkan sekitar 2 juta keluarga atau 10 juta jiwa yang difasilitasi langsung untuk bermukim, bekerja dan berusaha di permukiman transmigrasi serta sekitar 20 juta generasi berikutnya. (Humas Setdaprov Jatim./ram/syam/adv)
Sekda Prov Jatim Dr H Akhmad Sukardi MM menerima penghargaan Transmigrasi Award 2014 dari Wakil Presiden Jusuf Kalla di gedung Kementerian PDT dan Transmigrasi Jakarta.
Surabaya, SMN - Pemprov Jatim kembali raih penghargaan Transmigrasi Award untuk kedua kalinya, yang sebelumnya diterima tahun 2011. Penghargaan diterima Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur Dr. H. Akhmad Sukardi yang diserahkan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla di Gedung Kementerian PDT dan Transmigrasi, Jakarta Selatan, Senin (15/12) lalu. Penghargaan itu merupakan penghargaan yang diberikan kepada para Kepala Daerah yang dinilai
berdasarkan atas kinerja yang baik dalam memberikan peluang kepada masyarakat pemerintah provinsi yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program transmigrasi sehingga memberikan kontribusi positif bagi masyarakat termasuk perekonomian daerah. Seusai menerima penghargaan, Sekdaprov Jatim Dr. H. Akhmad Sukardi menjelaskan, Pemprov Jatim telah menerapkan model transmigrasi terpadu mandiri yang baru pertama kalinya ada di Indonesia.
Karena transmigrasi merupakan program yang sangat baik guna menekan pengangguran, mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan, dan ada korelasi pertumbuhan ekonomi antara daerah transmigrasi dan daerah asalnya. Sukardi yang didampingi Kadisnakertransduk Jatim juga mengatakan, Pemprov Jatim sudah membuat MoU dengan Pemerintah Kalimantan Timur (saat ini menjadi Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara) sejak tahun 2012 dan berakhir di tahun 2014. Selama MoU berja-
Sekdaprov Jatim foto bersama dengan Bupati Banyuwangi usai menerima penghargaan Transmigrasi Award dari Wakil Presiden Indonesia di Gedung Kementerian PDT dan Transmigrasi Jakarta
Pemkab Jombang Sidak Makmin Jelang Natal dan Tahun Baru 2015 Jombang, SMN - Jelang Perayaan Natal dan Tahun baru 2015, Senin (15/12/14) lalu tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Jombang yang terdiri dari beberapa dinas terkait yakni Dinas Kesehatan, Disperindagpas, Bagian Perekonomian, Bagian Humas, Satpol PP dan Polres melakukan sidak rutin dalam rangka pengawasan makanan dan minuman (makmin) di Kabupaten Jombang. Sidak dilakukan di sejumlah toko dan swalayan di Kabupaten Jombang,
yaitu di Toko Sosis Jl Urip Sumoharjo, Toko Gajah Mada, Toko Mitra Sukses Jl. Mimbar dan Swalayan baru Superindo di Plaza Linggarjati. Pertama tim sidak mamin menuju Toko Sosis yang berada di Jalan urip Sumoharjo,Tim menemukan beberapa makanan yang tidak layak edar diantaranya pada makanan olahan seperti bakso, makanan minuman kadarluarsa seperti mie, biscuit, kiranti. Makanan yang dibungkus koran dan kemasan makanan kaleng yang penyok.
Sedangkan di toko Gajahmada ada beberapa minuman kaleng yang penyok. Di Toko Mitra Sukses, tim gabungan banyak menemukan sejumlah makanan yang menggunakan bungkus bekas makanan lain yang sudah expired dan kemasan berlubang. Terakhir di Superindo, meski tergolong baru tapi ternyata juga banyak ditemukan produk yang tak layak bagi masyarakat semacam mie impor dari China yang tidak berizin di Indonesia. Dengan masih ditemukannya
beberapa makanan dan barang yang tidak layak edar dibeberapa took yang telah di sidak tersebut, maka Tim sidak makmin Pemkab Jombang mengimbau kepada para pedagang untuk lebih teliti sebelum menjual berbagai produk makanan dan minuman yang jualnya. Pedagang diminta selalu memantau kondisi kemasan makanan dan minuman. Semisal tanggal kadar-kuarsa, izin Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) dan PIRT (Pangan Industri Rumah Tangga) yang
biasa tertera di kemasan produk. Karena makanan yang tidak layak edar tersebut akan sangat berbahaya bagi kesehatan yang akan berakibat pada keracunan dan penyakit jangka panjang seperi kanker. Dalam sidak kali ini, tim gabungan sidak makmin mengembalikan barang-barang yang tidak layak edar kepada pedagang untuk dimusnahkan. Jika di kemudian hari pedagang masih terbukti menjual dan minuman yang tidak layak akan dilakukan penyitaan. (Vika/Humas/adv/met)
Tim gabungan dari Pemerintah Kabupaten Jombang saat melakukan sidak makmin di salah satu toko di Jombang beberapa waktu lalu