HARIAN UNTUK UMUM TERBIT SEJAK 1 MARET 2004 LANGGANAN LOMBOK SUMBAWA ECERAN Rp 3.000
Rp. 50.000 Rp. 55.000
SUARA NTB Pengemban Pengamal Pancasila
SELASA, 10 DESEMBER 2013
16 HALAMAN NOMOR 229 TAHUN KE 9 Online :http://www.suarantb.com E-mail: hariansuarantb@yahoo.co.id
TELEPON: Iklan/Redaksi/Sirkulasi (0370) 639543 Facsimile: (0370) 628257
C.01.08.13
(Suara NTB/ars)
DIPERIKSA - Asisten I Setda Lobar M.S Udin (kiri) dan Kepala Bappeda Baihaqi usai diperiksa di ruang intelijen Kejari Mataram, Senin (9/12). Berita selengkapnya di halaman 5.
Polres Ajukan Izin ke Gubernur
Periksa 12 Pimpinan dan Anggota DPRD Lobar Mataram (Suara NTB) Kepala Biro Administrasi Pemerintahan Setda NTB, Dr. H. L. Sajim Sastrawan, SH, MH mengatakan, saat ini Gubernur NTB menerima permintaan dari Polres Lombok Barat (Lobar) untuk penerbitan izin pemeriksaan terhadap 12 anggota DPRD setempat. Permintaan izin pemeriksaan tersebut terkait dengan pengusutan dugaan kasus korupsi.
Malaysia Bisa Bangkrut DIREKTUR Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Tatang Budie Utama Razak mengungkapkan TKI NTB yang bekerja di perkebunan sawit Malaysia sudah diakui kemampuannya oleh perusahaan di Malaysia. Bersambung ke hal 5 Tatang Budie Utama Razak (Suara NTB/ist)
“Polres Lombok Barat meminta izin pemeriksaan kurang lebih 12 orang anggota DPRD Kabupaten Lombok Barat hari ini (kemarin, Red). Jika Pak Gubernur berada di tempat maka Insya Allah dua sampai tiga hari ini izin pemeriksaan ini bisa selesai,”ujarnya ditemui usai menerima perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mataram yang melakukan aksi damai terkait pemberan-
tasan dan pencegahan tindak pidana korupsi di depan Kantor Gubernur NTB, Senin (9/12). Dikatakan, permintaan izin pemeriksaan anggota DPRD Lobar kepada Gubernur sebagai wakil pemerintah pusat ersebut menyangkut pengusutan dugaan kasus korupsi di Gumi Patut Patuh Patju Lobar. Sebanyak 12 anggota DPRD yang diminta izin untuk diperiksa tersebut, Bersambung ke hal 5
RAPBD 2014 Tidak Cerminkan Antusiasme Mataram (Suara NTB) Rancangan APBD NTB 2014 yang beberapa hari lagi akan disahkan oleh Gubernur dan DPRD NTB tidak mencerminkan antusiasme. Khususnya, jika melihat target pendapatan yang dipatok dalam RAPBD tersebut. Demikian salah
satu benang merah yang dapat ditarik dalam diskusi ringan yang digelar Pattiro NTB dengan sejumlah kalangan, Senin (9/12) kemarin. Salah satu contoh yang cukup menonjol dalam penyusunan target pendapatan di RAPBD NTB 2014 adalah dengan melihat pertumbuhan
pajak daerah dan mengkomparasikannya dengan tahun – tahun sebelumnya. Di tahun 2011, Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tumbuh sebesar 17 persen, pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) Bersambung ke hal 5
POLRES Lombok Barat (Lobar), membenarnya, telah mengajukan izin ke Gubernur untuk memeriksa 12 anggota DPRD setempat. Polres ingin meminta penjelasan anggota Dewan tersebut sebagai saksi terkait sejumlah kasus. Antara lain kasus penjualan aset Jagerage dan kasus pungutan Kaur Desa. Sebanyak 12 anggota Dewan ini terdiri dari Ketua DPRD Lobar, H. Umar Said dan Komisi III serta anggota DPRD lainnya. Demikian diungkapkan, Wakapolres Lobar, Kompol M Lutfi dan Kasat Reskrim Polres Lobar, Iptu Windy Tjahyadi secara terpisah, Senin (9/12) kemarin. Dijelaskan, Lutfi salah satu izin yang diajukan ke Gubernur adalah pemeriksaan anggota DPRD yang tersangkut kasus pemungutan uang para Kaur Desa yang dijanjikan sebagai PNS. Hal ini pernah dibawa ke Dewan. Namun oleh pihak Kaur yang keberatan membawa masalah ini ke ranah hukum. “Itu yang termasuk kami minta izin ke Gubernur untuk anggota Dewan,” jelas Kompol Lutfi. Kemungkinan katanya, jumlah anggota Dewan yang dillaporkan dan menerima uang lebih dari satu orang. Bersambung ke hal 5
Jaring Tersangka
Kejati Ubah Strategi Penyidikan Mataram (Suara NTB) Bertepatan dengan hari antikorupsi sedunia, Kejaksaan Tinggi NTB merilis catatan penanganan kasus korupsi selama setahun terakhir. Ada sedikitnya 14 perkara ditangani dengan status penyidikan. Dari 14 perkara itu, sekaligus mencatat ada 14 pejabat terseret menjadi tersangka. Menjaring lebih banyak tersangka, Kejaksaan pun mulai mengubah strategi penyidikan. Dalam catatan kinerja Kajati NTB Sugeng Pudjianto, SH, MH yang baru lima bulan menjabat, tercatat sudah enam kasus yang dinaikkan ke penyidikan, dua diantaranya penyelesaian tunggakan Kajati sebelumnya. Enam kasus itu terbagi dalam 14 perkara dengan 14 tersangka. Berdasarkan ulasan edisi sebelumnya, empat perkara yang naik ke penyidikan selama jabatan Sugeng adalah, Kasus Rumput Laut BPBD Kota Mataram, dengan dua
tersangka, Kepala BPBD H.M, rekanan HS dan pelaksana lapangan Kh. Kasus PAUD – NI, dengan tersangka HR sebagai PPK dan rekanan pelaksana JK. Kasus ketiga, mega proyek senilai Rp 82 Miliar Labuhan Haji Lotim dengan tersangka GI sebagai KPA dan rekanan pelaksana Hy. Terbaru, kasus KPU Kota Mataram yang baru menetapkan satu orang tersangka Msn. Bersambung ke hal 5
Sugeng Pudjianto (Suara NTB/ars)
C.03.08.13
TO K O H
Diperiksa untuk Beberapa Kasus